Upload
doandang
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 1
OPTIMALISASI PEMANFAATAN
LAHAN PERKEBUNAN
Almasdi [email protected]
http://almasdi.staff.unri.ac.id
LPPM Universitas Riau
Disampaikan pada Seminar Nasional di Pekanbaru
Tanggal 26 September 2018
Seminar Nasional
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN DAN REFORMA AGRARIA
DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan Perkebunan dan
Kesejahteraan Masyarakat (Riau)
KeteranganTahun
1995 1998 2003 2006 2009 2012 2014
Indek Kesejahteraan 0.49 -1.09 1.72 0.18 0.12 0,43 0,27
Multiplier Effect
Ekonomi (Sawit)- - 4,23 2,48 3,03 3,28 3,43
Multiplier Effect
Ekonomi (Karet)- - - - 1,83 - 0.65
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 2
KOMPONEN EKONOMI PEDESAAN DAN
BUDAYA MASYARAKAT
Kegiatan pembangunan sumberdaya masyarakat
desa
Pembangunan sarana prasarana yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, terutama
sarana jalan darat
Penyerapan tenaga kerja lokal
Penyuluhan pertanian, kesehatan dan pendidikan
Pembayaran kewajiban perusahaan terhadap
negara (pajak-pajak dan biaya kompensasi lain)
DAMPAK SOSIAL DAN BUDAYA
Rataan pemilikan lahan di pedesaan di wilayah
pengembangan perkebunan (kelapa sawit, karet,
kelapa) berkisar 2,47 ha per KK.
Tingginya ketergantungan penduduk pedesaan
terhadap lahan pertanian.
Kepemilikan lahan di luar usahatani perkebunan
hanya sebesar 0,36 ha
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 3
Dampak Sosial dan Budaya (lanjutan...)
Perkembangan pembangunan perkebunan telah
membawa dampak terhadap perubahan sosial
budaya masyarakat di pedesaan, terlihat dari gaya
hidup dan pola pertanian yang diterapkan
Berkembangnya Sumberdaya manusia di pedesaan
Tersedia sarana pendidikan mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan atas
Khusus untuk SLTP dan SLTA sudah tersedia di
ibukota kecamatan.
Dampak Sosial dan Budaya (lanjutan...)
Perkebunan (Kelapa sawit) merupakan tulang
punggung kehidupan masyarakat pedesaan, adanya
kemajuan ekonominya di pedesaan
Tersedianya kelembagaan ekonomi dipedesaan,
antara lain: pasar-pasar desa, koperasi, lembaga
keuangan bank maupun nonbank.
Dibeberapa wilayah pengembangan telah terjadi
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di ibukota
kecamatan, munculnya agropolitan-agropolitan
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 4
Dampak Terhadap Pembangunan dan Ketimpangan Wilayah
Indeks Williamson dan Tekanan Penduduk
di Daerah Riau Periode 2006-2014
Tahun
Indek Williamson Tekanan Penduduk
Tanpa
Perkebun
Termasuk
Perkebunan
Termasuk
Perkebunan
Tanpa
Perkebunan
2006 0.4211 0.2802 0.14 09.84
2007 0.4661 0.2527 0.16 10.39
2008 0.4117 0.2156 0.92 11.04
2009 0.4402 0.2607 0.98 13.23
2010 0.4332 0.2462 1.54 13.78
2011 0.4223 0.2383 1.89 14.02
2012 0.4290 0.2244 2.44 14.26
2013 0.4353 0.2213 2.51 14.53
2014 0.4382 0.2210 2.65 14.76
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 5
Pengaruh Perkebunan terhadap
Ekonomi Masyarakat
1. Kegiatan Perkebunan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian regional daerah Riau, karena mempunyai efek ganda terhadap sektor ekonomi lainnya;
2. Perkembangan Perkebunan memberikan sumbangan terbesar di samping sektor migas;
3. Produktivitas sektor Perkebunan mempunyai peluang besar untuk terus ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan yang terjadi diseluruh sub sektor yang ada;
4. Di samping memberikan hasil yang jelas bagi petani dan telah menimbulkan perubahan pola pikir dalam pengelolaan usahatani;
5. Perkembangan Perkebunan akan meningkatkan laju pertumbuhan di sektor pertanian, di samping dapat menunjang pertumbuhan di sektor lainnya;
6. Majunya perkembangan sektor Perkebunan akan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat antara sektor pertanian dan non pertanian
7. Perkebunan yang memiliki basis di pedesaan akan mengurangi kecenderungan perpindahan tenaga kerja yang berlebihan dari desa ke kota
Pengaruh Perkebunan (lanjutan…)
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 6
Pengembangan Perkebunan
Menarik pembangunan sektor pertanian;
Menciptakan nilai tambah;
Menciptakan lapangan pekerjaan;
Meningkatkan penerimaan devisa negara;
Memperbaiki pembagian pendapatan;
Meningkatkan pengetahuan petani melalui usahatani
Munculnya Karakter Petani modern
Berorientasi untuk berkembang (Growth-
oriented);
Berinovasi (Innovativeness);
Percaya diri (Self-confidence);
Rasa akan kontrol usaha secara
pribadi/mandiri (Sense of personal control);
Pengambil resiko (Risk-taker);
Dapat bekerjasama (Cooperative).
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 7
Tarik menarik
Pertanian
Kehutanan
1. Menghadapi pilihan,
antara menekankan
fungsi produksi atau
fungsi konservasi
Keberhasilan
Pembangunan Nasional
2. Fungsi produksi sering secara
bias dipandang sebagai suatu
kegiatan manipulasi lingkungan
yang mengakibatkan
bertambahnya emisi gas rumah
kaca
3. Fungsi konservasi selalu
secara awam dipandang
sebagai upaya pelestarian
sumberdaya alam
Lahan Gambut Indonesia
Indonesia memiliki Lahan Gambut terluas (14,9
juta ha) ke 4 di dunia setelah Kanada, Rusia,
dan Amerika Serikat
Lahan gambut tropika terluas di dunia
Indonesia menyimpan cadangan Karbon
Gambut mencapai 46 giga ton, atau sekitar 8-
14% dari Karbon yang terdapat dalam gambut
dunia
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 8
MANFAAT
EKOSISTEM
GAMBUT
Kehutanan
Pengendali Banjir dan suplai air
Potensi wisata
Mata pencaharian Masyarakat lokal
(perikanan, pertanian, perkebunan)
Stabilisasi iklim
Keanekaragaman hayati
Pendidikan dan penelitian
Ekonomi-Sosial
PERLU PEMAHAMAN RASIONAL
DALAM MEMANDANG FUNGSI GAMBUT
PETA SEBARAN KESATUAN HIDROLOGIS GAMBUT
(KHG) PROVINSI RIAU
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 9
DATA LUAS SEBARAN INDIKATIF EKOSISTEM GAMBUT
DI PROVINSI RIAU
PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT DI PROVINSI RIAU
Penduduk asli yang menempati wilayah sekitar gambut
pada umumnya memiliki teknik khusus yang sejauh ini
cukup berhasil dalam penanganan lahan gambut, yang
dikenal sebagai kearifan lokal.
Berbagai pihak, baik swasta dan pemerintah, harus
memperhatikan kearifan lokal ini juga terbukti dapat
berproduksi dengan baik dan berkesinambungan.
Hendaknya menjadi acuan dalam pengembangan
lahan gambut di masa mendatang.
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 10
PENGELOLAAN (lanjutan...)
Kerusakan ekosistem gambut menyebabkanhilangnya keragaman hayati, serta fungsiekologis lahan gambut masyarakat lokal yang kehilangan mata
pencahariannya dari lahan gambut, seperti mencariikan, mencari hasil hutan nonkayu, dan kegiatanpertanian lainnya
Pengelolaan lahan yang masih ada haruslahdilakukan dengan cermat
Prinsip pembangunan
berkelanjatuan yang
berorientasi jangka panjang
perlu diterapkan!
PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT
Kebutuhan akan lahanyang merupakan faktor
produksi utamameningkat. Lahan sub-
optimal pun dimanfaatkanuntuk aktivitas manusia.
Kemajuan IPTEK, lahan sub-optimal maupun marginal dapat dikonversi menjadilahan yang layak untukdiusahakan
Pemanfaatan lahan gambutberlebihan dan berorientasijangka pendek, menimbulkandampak negatif terhadaplingkungan
Upaya perbaikan terhadap kesalahan masa lalu dalam
pengelolaan ekosistem gambut sebaiknya tidak dilakukan
secara sporadis
Dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan
waktu yang ideal
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 11
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
DARI SISI MASYARAKAT SIPIL (CIVIL SOCIETY)
Melakukan rekayasa sosialpada masyarakat di areal lahan gambut denganfungsi budidaya(perkebunan dan HTI)
Pemberdayaan masyarakat di areal lahan dengan fungsibudidaya
Menjaga nilai kearifan lokalmasyarakat setempat
Mendefinisikan secara jelasdan tegas tentangmasyarakat yang memanfaatkan lahangambut untuk budidaya
ArahKebijakan
Melakukan alih teknologipertanian yang adaptifdengan karakteristikekosistem gambut
Membangun sistem kelembagaanpetani yang kuat dengan polapendampingan; Membangun aksesyang kuat pada sistem permodalanpetani lokal
Pengembangan sistem budidayadengan mengoptimalkan kearifanlocal yang dimiliki oleh masyarakatlokal
Masyarakat diklasifikasikan antaralain: 1) lokal/tempatan; 2) pendatang;; 3) pemodal (rent seeker); 4) pembeking (free rider)
Strategi
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
SISI PERUSAHAAN (CORPORATE)
Penciptaan kepastian usaha dan iklimusaha yang kondusif
Pembahasan bersama antara pelakuusaha dan para pengambil kebijakansehubungan dengan peralihanpemanfaatan dan pemulihanekosistem gambut di areal yang telahdiberikan ijin
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 12
PETA SEBARAN KHG KABUPATEN BENGKALIS
PETA SEBARAN KHG KOTA DUMAI
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 13
PETA SEBARAN KHG
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
PETA SEBARAN KHG
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 14
PETA SEBARAN KHG KABUPATEN KAMPAR
PETA SEBARAN KHG
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 15
PETA SEBARAN KHG KOTA PEKANBARU
PETA SEBARAN KHG KABUPATEN PELALAWAN
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 16
PETA SEBARAN KHG KABUPATEN ROKAN HILIR
PETA SEBARAN KHG KABUPATEN ROKAN HULU
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 17
PETA SEBARAN KHG KABUPATEN SIAK
34
Pembangunan Pedesaan Berbasis Perkebunan
Komoditas unggulan: Kelapa Sawit, Karet, Kelapa
Pendapatan petani sawit tahun 2015 berkisar UD$4.600,-UD$5.500,- per tahun
16:04
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 18
Tanpa kelapa sawit
Da
mp
ak
ke
lap
a s
aw
itDAMPAK PEMBANGUNAN KELAPA SAWIT
POTENSI PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 19
Perkembangan Luas Lahan Kelapa Sawit
Menurut Pengelolaan Tahun 2004-2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rakyat 1.340.035 693.728,4 748.368,8 805.951,5 845.230,5 996.198,6 1.117.650 1.205.498 1.315.231 1.348.073 1.357.818 1.354.501
PBN 97.427,00 78.907,00 72.011,00 73.511,00 79.527,50 79.545,00 79.546,00 79.546,00 79.546,00 79.546,00 85.562,00 84.854,00
PBS 525.044,3 652.178,8 709.770,5 732.919,0 748.793,3 849.597,3 905.978,0 973.509,0 977.625,0 971.552,0 968.439,0 985.188,0
Riau 1.962.507 1.424.814 1.530.150 1.612.381 1.673.551 1.925.341 2.103.174 2.258.553 2.372.402 2.399.171 2.411.819 2.424.543
-
500.000,00
1.000.000,00
1.500.000,00
2.000.000,00
2.500.000,00
3.000.000,00
Luas
Lah
an K
elap
a Sa
wit
(H
a)
Perkembangan Luas Lahan Karet Menurut
Pengelolaan Tahun 2004-2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rakyat 543.782,85 501.865,98 490.721,72 508.684,79 506.341,89 496.180,79 479.568,00 484.217,00 480.929,00 486.812,00 484.551,00 483.331,55
PBN 12.510,50 12.482,50 10.901,00 10.901,00 10.901,00 10.901,00 10.901,00 10.901,00 10.901,00 10.901,00 10.901,00 11.001,00
PBS 37.870,00 14.386,00 12.847,00 13.315,00 11.412,00 9.392,00 9.021,00 9.021,00 9.021,00 7.551,00 7.454,00 7.454,00
Riau 594.163,35 528.734,48 514.469,72 532.900,79 528.654,89 516.473,79 499.490,00 504.139,00 500.851,00 505.264,00 502.906,00 501.786,55
-
100.000,00
200.000,00
300.000,00
400.000,00
500.000,00
600.000,00
700.000,00
Luas
Lah
an K
aret
(Ha)
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 20
Perkembangan Luas Lahan Kelapa Menurut
Pengelolaan Tahun 2004-2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rakyat 550.052,29 531.812,13 536.486,78 536.895,69 527.613,50 515.344,20 513.145,00 508.785,00 509.539,00 508.007,59 504.695,19 502.967,09
PBN - - - - - - - - - - - -
PBS 12.362,00 15.126,00 15.126,00 15.126,00 26.043,00 12.253,00 12.253,00 12.253,00 12.253,00 12.253,00 12.200,00 12.200,00
Riau 562.414,29 546.938,13 551.612,78 552.021,69 553.656,50 527.597,20 525.398,00 521.038,00 521.792,00 520.260,59 516.895,19 515.167,09
-
100.000,00
200.000,00
300.000,00
400.000,00
500.000,00
600.000,00
Luas
Lah
an K
elap
a (H
a)
Perkembangan Luas Lahan Kakao Menurut
Pengelolaan Tahun 2004-2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rakyat 4.867,70 1.903,87 2.586,18 2.777,55 3.419,71 4.015,81 3.688,00 4.214,66 4.401,00 4.217,63 4.407,44 4.364,11
PBN - - - - - - - - - - - -
PBS 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 1.961,00 1.961,00 1.961,00
Riau 7.867,70 4.903,87 5.586,18 5.777,55 6.419,71 7.015,81 6.688,00 7.214,66 7.401,00 6.178,63 6.368,44 6.325,11
-
1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00
5.000,00
6.000,00
7.000,00
8.000,00
9.000,00
Luas
Lah
an K
akao
(H
a)
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 21
Perkembangan Luas Lahan Kopi Menurut
Pengelolaan Tahun 2004-2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Riau 10.849,20 10.381,50 10.816,43 10.192,46 7.977,72 5.065,45 4.325,00 4.724,91 4.862,00 5.414,61 4.712,81 4.640,85
-
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00
Luas
Lah
an K
op
i (H
a)
Perkembangan Luas Lahan Sagu Menurut
Pengelolaan Tahun 2004-2015
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rakyat 66.555,00 55.223,00 57.619,00 47.493,93 49.686,93 58.856,93 61.641,00 62.178,00 62.513,00 63.055,50 63.313,00 63.491,40
PBN - - 30,00 30,00 30,00 - - - - - - -
PBS 11.900,00 14.819,00 14.819,00 14.819,00 20.200,00 20.200,00 20.200,00 20.200,00 20.200,00 20.200,00 20.200,00 20.200,00
Riau 78.455,00 70.042,00 72.468,00 62.342,93 69.916,93 79.056,93 81.841,00 82.378,00 82.713,00 83.255,50 83.513,00 83.691,40
-
10.000,00
20.000,00
30.000,00
40.000,00
50.000,00
60.000,00
70.000,00
80.000,00
90.000,00
Luas
Lah
an S
agu
(H
a)
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 22
Potensi Pengembangan Kelapa Sawit
No Kabupaten/KotaKesesuaian Lahan
Lokasi Pengembangan (Kecamatan)S1 S2 S3 Total
1 Kampar 0.00 0.00 0.00 0.002 Rokan Hulu 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Pelalawan 27.40 681.40 120.26 829.06Kerumutan, Teluk Meranti, Pelalawan, Kuala Kampar
4 Indragiri Hulu 4,994.59 2,106.90 1,478.48 8,579.97Rengat, Rengat Barat, Kuala Cenaku5 Kuantan Singingi 0.00 0.00 0.00 0.006 Bengkalis 55.64 2,264.48 4,961.07 7,281.18Mandau, Pinggir7 Rokan Hilir 0.00 0.00 0.00 0.008 Dumai 0.00 0.00 0.00 0.009 Siak 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Indragiri Hilir 0.00 657.15 0.00 657.15Kemuning11 Pekanbaru 0.00 0.00 0.00 0.0012 Kepulauan Meranti 0.00 0.00 0.00 0.00
Riau 5,077.63 5,709.93 6,559.80 17,347.37
Potensi Pengembangan Karet
No Kabupaten/KotaKesesuaian Lahan
Lokasi Pengembangan (Kecamatan)S1 S2 S3 Total
1 Kampar 3,429.71 685.70 1,344.73 5,460.14Kampar Kiri Hilir, Perhentian Raja
2 Rokan Hulu 13.87 206.66 10.94 231.46Kepenuhan, Kunto Darussalam
3 Pelalawan 850.17 453.28 84.76 1,388.21Langgam, Bunut
4 Indragiri Hulu 19.15 190.46 60.44 270.06Lirik, Sei Lala, Seberida
5 Kuantan Singingi 37.88 24.73 18.85 81.46Pangean, Kuantan Mudik
6 Bengkalis 0.00 1,314.66 127.11 1,441.77Bengkalis
7 Rokan Hilir 0.00 0.00 0.00 0.00
8 Dumai 0.00 0.00 0.00 0.00
9 Siak 0.00 22.81 276.31 299.12Koto Gasib
10 Indragiri Hilir 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Pekanbaru 0.00 0.00 0.00 0.00
12 Kepulauan Meranti 13.89 6.73 4.57 25.20Tebing Tinggi Barat
Riau 4,364.67 2,905.04 1,927.71 9,197.42
Potensi Pengembangan Kelapa
No Kabupaten/KotaKesesuaian Lahan
Lokasi Pengembangan (Kecamatan)S1 S2 S3 Total
1 Kampar 17.01 145.00 0.00 162.01Tambang, Siak Hulu
2 Rokan Hulu 0.00 511.20 0.00 511.20Kepenuhan, Kunto Darussalam
3 Pelalawan 2,586.12 7,977.37 4,560.58 15,124.06Kuala Lampar, Teluk Meranti
4 Indragiri Hulu 0.00 346.18 133.06 479.24Kuala Cenaku
5 Kuantan Singingi 0.00 0.00 4.26 4.26Pangean
6 Bengkalis 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Rokan Hilir 752.91 977.55 4,937.05 6,667.52Kubu, Pasir Limau Kapas, Sinaboi
8 Dumai 0.00 0.00 0.00 0.00Sungai Sembilan
9 Siak 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Indragiri Hilir 0.00 7,166.09 1,584.51 8,750.60Batang Tuaka, Concong, Kuindra
11 Pekanbaru 0.00 0.00 0.00 0.00
12 Kepulauan Meranti 0.00 2,952.00 719.50 3,671.50Tebing Tinggi Timur, Rangsang
Riau 3,356.04 20,075.39 11,938.96 35,370.39
Potensi Pengembangan Kakao
No Kabupaten/KotaKesesuaian Lahan
Lokasi Pengembangan (Kecamatan)S1 S2 S3 Total
1 Kampar 9.11 0.00 0.00 9.11XIII Koto Kampar
2 Rokan Hulu 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Pelalawan 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Indragiri Hulu 13.76 45.47 20.63 79.87Siberida, Batang Gangsal
5 Kuantan Singingi 0.00 0.00 0.00 0.00
6 Bengkalis 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Rokan Hilir 0.00 0.00 0.00 0.00
8 Dumai 0.00 0.00 0.00 0.00
9 Siak 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Indragiri Hilir 111.05 0.00 0.00 111.05Kemuning
11 Pekanbaru 0.00 0.00 0.00 0.00
12 Kepulauan Meranti 0.00 0.00 0.00 0.00
Riau 133.92 45.47 20.63 200.03
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 23
Potensi Pengembangan Kopi
No Kabupaten/KotaKesesuaian Lahan
Lokasi Pengembangan (Kecamatan)S1 S2 S3 Total
1 Kampar 0.00 0.00 0.00 0.00
2 Rokan Hulu 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Pelalawan 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Indragiri Hulu 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Kuantan Singingi 0.00 0.00 0.00 0.00
6 Bengkalis 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Rokan Hilir 0.00 0.00 0.00 0.00
8 Dumai 0.00 0.00 0.00 0.00
9 Siak 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Indragiri Hilir 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Pekanbaru 0.00 0.00 0.00 0.00
12 Kepulauan Meranti 0.00 420.76 282.26 703.03Rangsang Pesisir, Rangsang Barat
Riau 0.00 420.76 282.26 703.03
Potensi Pengembangan Sagu
No Kabupaten/KotaKesesuaian Lahan
Lokasi Pengembangan (Kecamatan)S1 S2 S3 Total
1 Kampar 0.00 0.00 0.00 0.00
2 Rokan Hulu 205.74 2,574.27 0.00 2,780.01Kunto Darussalam, Bonai Darussalam
3 Pelalawan 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Indragiri Hulu 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Kuantan Singingi 0.00 0.00 0.00 0.00
6 Bengkalis 1,399.50 0.00 616.46 2,015.96Siak Kecil, Bukit Batu, Bantan
7 Rokan Hilir 6,667.52 3,520.06 6,200.61 16,388.20Kubu, Pasir Limau Kapas, Sinaboi, Pekaitan, Bangko
8 Dumai 0.00 727.27 0.00 727.27Sungai Sembilan
9 Siak 0.00 0.00 0.00 0.00
10 Indragiri Hilir 6,918.59 0.00 2,635.22 9,553.81Pelangiran, Mandah
11 Pekanbaru 0.00 0.00 0.00 0.00
12 Kepulauan Meranti 0.00 4,151.32 2,952.00 7,103.32Seluruh Kecamatan
Riau 15,191.35 10,972.93 12,404.29 38,568.57
PETA POLA RUANG PROPINSI RIAU
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 24
PETA PENUTUPAN LAHAN PROPINSI RIAU
PETA SEBARAN KEBUN PROPINSI RIAU
Karakteristik dan Kelayakan EkonomiEkosistem Gambut, Pekanbaru 2-3 Mei 2017
Almasdi Syahzahttp://almasdi.staff.unri.ac.id 25
PETA SEBARAN KEBUN DAN POTENSI PENGEMBANGAN PROPINSI RIAU
Terima kasih…!