Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
197 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PESERTA DIDIK
Ahmad Fauzi1
SDN Bahandang 2 Jejangkit, Barito kuala, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Rendahnya hasil belajar PAI yang disebabkan kurang optimalnya model
pembelajaran sehingga peserta didik sulit memahami materi pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis literasi dan
presentasi di kelas IV SD Negeri Bahandang 2 Kecamatan Jejangkit Kabupaten
Barito Kuala. Jenis penelitian ini adalah penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
IV SD Negeri Bahandang 2. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik analisis data
menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis
data menunjukan bahwa penerapan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi
ini meningkatkan hasil belajar siswa dan menurunkan persentase siswa yang
memperoleh skor nilai dibawah Ketuntasan Belajar Minimum (KBM) dari 50 %
pada Prasiklus menjadi 25 % pada Siklus I dan 0 % pada Siklus II. Dari Siklus I
ke Siklus II ada peningkatan hasil belajar sebesar 25%. Kenaikan Hasil belajar
tersebut juga dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas
meningkat dari siklus I sebesar 73,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 80.
Berpijak pada hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis literasi dan presentasi dapat meningkatkan hasil belajar
PAI pada siswa.
Kata kunci : Literasi, Presentasi, hasil belajar
Pendahuluan
Perkembangan IPTEK menjadi tuntutan zaman yang tidak dapat
dihindari. Salah satu pengaruh yang dirasakan dunia pendidikan, yaitu
sekolah-sekolah dituntut untuk meningkatkan mutu lulusan yang
berkualitas secara terus menerus seiring perkembangan zaman.
Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru sebagai pengajar
akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai
198 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya agar peserta didik
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, guru
diharapkan mampu menciptakan situasi yang menyenangkan agar
peserta didik dapat belajar dengan maksimal.
Menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif, pendidikan
di Indonesia saat ini menggunakan Kurikulum 2013 dengan harapan
terimplementasikannya pembelajaran abad 21. Pembelajaran abad 21
mencantumkan empat hal pokok yakni (1) Critical Thinking and Problem
Solving, (2) Creativity and Innovation, (3) Communication, dan (4)
Collaboration (Lubis, 2018; Marlina & Jayanti, 2019).
Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa
yang akan dihadapi peserta didik dimasa akan datang. Pendidikan
harusnya memberikan peluang bagi seseorang mengembangkan potensi
dan mendewasakan seseorang. Pendidikan mempersiapkan peserta didik
untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari (Miskawati,
2019; Wirasasmita & Hendriawan, 2020).
SDN Bahandang 2, Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito kuala
merupakan salah satu institusi pendidikan yang sedang menerapkan
Kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil
refleksi dengan guru beberapa permasalahan dihadapi selama
pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain : (1) proses pembelajaran yang
belum integratif dan masih terpisah-pisah ; (2) pembelajaran kurang
kontekstual dan belum secara maksimal memanfaatkan sumber belajar
dari lingkungan atau situasi sekitar; (3) metode pembelajaran yang masih
konvensional dengan metode ceramah yang dirasa membosankan oleh
para peserta didik ; (4) kurangnya partisipasi peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran ; (5) kurangnya kemampuan peserta
didik untuk berfikir kritis, kreatif, inovatif, strategis dan demokratis serta
(6) kurangnya keterampilan peserta didik dalam membaca dan menulis.
Proses pembelajaran di SDN Bahandang 2 saat ini masih
didominasi oleh guru. Selain itu, pada proses pembelajaran, suasana kelas
cenderung berpusat pada guru (teacher centered), sehingga peserta didik
terkesan pasif karena kebijakan guru cenderung mematikan daya inovatif
dan kreativitas peserta didik. Pemberdayaan media dalam pembelajaran
juga kurang maksimal, serta kemampuan dan minat peserta didik untuk
berliterasi masih sangat rendah. Padahal kegiatan literasi merupakan
kegiatan yang berpotensi menambah wawasan dan pengetahuan peserta
didik melalui kegiatan kebahasaan seperti membaca dan menulis.
Namun, keunggulan kegiatan literasi tersebut belum dimanfaatkan
199 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
dengan baik, terbukti dengan masih rendahnya minat baca peserta didik.
Permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi SDN
Bahandang 2 tersebut berdampak pada perolehan hasil belajar para
peserta didik yang masih dibawah ketuntasan belajar minimal (KBM)
yang ditentukan. Menindaklanjuti permasalahan tersebut, upaya-upaya
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran harus dilakukan. Perubahan
paradigma harus dilakukan antara lain terkait pembelajaran yang semula
berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Salah satu
inovasi menarik untuk mengiringi paradigma tersebut adalah dengan
diterapkannya pembelajaran inovatif dan konstruktif (Asriningtyas, 2018;
Sudiarta & Putu, 2010).
Metode pembelajaran konstruktivis menuntut peserta didik untuk
mengonstruksi pengetahuan secara mandiri dalam struktur kognitifnya.
Metode pembelajaran konstruktivis menuntut aktivitas peserta didik
didalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, atau lebih dikenal
dengan sebutan student-centered (Nurhidayati, 2017).
Pembelajaran berbasis literasi dan presentasi merupakan salah satu
yang termasuk dalam ranah pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran
berbasis literasi dan presentasi diharapkan akan menciptakan proses
pembelajaran yang lebih inovatif, variatif, dan konstruktif, sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan ketertarikan peserta didik pada pembelajaran
yang akhirnya dapat meningkatkan ketuntasan belajarnya.
Literasi itu sendiri tidak hanya terbatas pada kemampuan
membaca dan menulis, namun juga kemampuan individu untuk
mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup (Dinni,
2018; Sriyanto, Leksono, & Harwanto., 2019). Literasi merupakan salah
satu ranah kompetensi yang harus dicapai dalam Kurikulum 2013
(Sriyanto et al., 2019). Dalam konteks pendidikan formal, kebutuhan akan
literasi dipahami sebagai kemampuan peserta didik dalam mencari,
menemukan dan menggunakan informasi untuk aktivitas belajar mereka
(Mulyono & Halim, 2015).
Pembelajaran berbasis literasi mengarahkan peserta didik untuk
mampu mengaplikasikan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari baik
literasi membaca dan menulis, literasi menyampaikan, literasi
informatika, literasi budaya dan kewarganegaraan. Literasi sangat
dibutuhkan peserta didik untuk menyelesaikan dan melanjutkan studi,
mempersiapkan diri memasuki dunia pekerjaan, dan belajar sepanjang
hayat di tengah masyarakat (Azimi, Rusilowati, & Sulhadi, 2017; Sriyanto
et al., 2019).
200 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
Literasi dan presetasi digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
melalui kegiatan berpikir dan kemampuan berbahasa dalam berinteraksi
di lingkungan masyarakat melalui tulisan dan perkataan (Subadriyah,
Triyono, & Joharman, 2013). Integrasi literasi dan presentasi dalam
kurikulum pendidikan diharapkan dapat membangun sikap kritis peserta
didik untuk memaknai dan mengevaluasi informasi yang diperoleh
(Mulyono & Halim, 2015).
Pembelajaran berbasis literasi dan presentasi ini juga menuntut
keaktifan peserta didik melalui metode pemberian tugas baik secara
mandiri maupun berkelompok. Metode ini cocok digunakan dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan berfikir.
Pembelajaran berbasis tugas merupakan metode pembelajaran yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan berbasis kontekstual. Metode ini
akan menjadi panduan peserta didik untuk aktif selama pembelajaran
sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperoleh (Gitriani, Aisah,
Hendriana, & Herdiman, 2018; Hastari & Dkk, 2019; Izati, Wahyudi, &
Sugiyarti, 2018).
Peneliti menggunakan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi
dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami dan lebih aktif
sehingga pembelajaran berlangsung efektif, menyenangkan dan tidak
membosankan.
Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau
Classroom Action Research. Dilaksanakan sebagai strategi pemecahan
masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian merefleksi
terhadap hasil tindakan. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI dengan penerapan
pembelajaran berbasis literasi dan presentasi. (Surawan, 2019: 208)
Desain penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas
dengan mengacu pada model Suharsimi Arikunto. Tahapan-tahapan
kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah (1) Perencanaan
tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan tindakan, dan (4)
Refleksi, dimana tahapan dilakukan dalam dua siklus (Siklus I dan II)
(Arikunto, 2006), dan satu prasiklus untuk penentuan responden. Desain
penelitian diilustrasikan pada gambar 1.
201 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
Gambar 1 Desain Penelitian
Tahap rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian
peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana
tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran.
Pelaksanaan kegiatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep peserta didik.
Pengamatan, mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya
metode pembelajaran berbasis literasi dan prensentasi.
Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat.
Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya.
Hasil refleksi pada siklus sebelumnya (I) menjadi acuan dan dasar
dalam pelaksanaan kegiatan siklus berikutnya (II). Langkah-langkah
siklus sama dengan langkah siklus sebelumnya dengan perbaikan
kegiatan sesuai dengan refleksi yang diperoleh.
Dalam penelitian ini subyek yang melaksanakan tindakan adalah
202 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
Guru PAI dan subyek yang menerima tindakan adalah peserta didik kelas
IV SDN Bahandang 2 sebanyak 4 peserta didik.
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti sendirilah yang menjadi
instrument. Peneliti meninjau langsung ke lapangan untuk
mengumpulkan data yang sesuai dengan fokus penelitian. Untuk
memperoleh data dan informasi yang akurat, maka perlu teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini berupa; dokumentasi, pengamatan,
dan test.
Mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan
pembelajaran materi Beriman Kepada Allah dan Rasul-Nya yang
berlangsung di SDN Bahandang 2 seperti silabus, RPP, prota, dan prosem.
Pengamatan digunakan untuk memperoleh data tentang proses
belajar mengajar di kelas yakni kemampuan guru dalam penerapan
pembelajaran berbasis literasi dan presensi dalam pembelajaran.
Pengamatan ini juga digunakan untuk mengamati secara langsung
tentang respon peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
Sedangkan test yang digunakan dalam penelitian ini adalah test yang
berbentuk isian dan essay.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel 1
Rekapitulasi Ketuntasan Peserta didik kelas IV SDN Bahandang 2
tiap siklus
Kriteria
Siklu
s I
Siklus II
Jumlah
Peserta
didik
Persen
Jumlah Peserta
Didik
Persen
Tuntas
Nilai >70 3 75% 4 100%
Tidak
Tuntas
Nilai <70
1
25%
-
0%
Jumlan 4 100% 4 100%
Dari tabel 1 di atas dapat dijelaskan bahwa setelah dilaksanakan
203 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
siklus I diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana 25% atau sebanyak
1 peserta didik tidak tuntas sebagaimana Kriteria Belajar Minimal (KBM)
yang telah ditetapkan yaitu 70.
Perencanaan pembelajaran pada Siklus I menggunakan dasar hasil
belajar peserta didik mata pelajaran PAI pada Prasiklus, yakni data nilai
pada tahun ajaran 2019/2020. Dilakukan pengkajian ulang terhadap RPP
Prasiklus dan skor hasil belajar PAI peserta didik. Hasil pengkajian
berkonklusi bahwa pembelajaran dengan menggunakan model belajar
konvensional (teacher centered) yang diterapkan pada prasiklus kurang
cocok untuk mengkomunikasikan materi ajar yang menuntut pemahaman
konsep secara konkret dan abstrak. Pembelajaran konvensional lebih
banyak berperan untuk memahami konsep secara abstrak, padahal
pemahaman konsep secara konkret merupakan base philosophy untuk
memahami konsep secara abstrak. Hal inilah yang menyebabkan
kebanyakan peserta didik mengalami miskonsepsi (misconception).
Indikator dari siswa mengalami miskonsepsi adalah sebanyak 1 peserta
didik (50%) memperoleh skor di bawah KBM.
Berpijak atas analisis RPP dan skor hasil belajar PAI pada Prasiklus,
dirancang skenario pembelajaran dalam bentuk RPP untuk
diimplementasikan pada Siklus I. Pembelajaran dengan menggunakan
model belajar konvensional (teacher centered) dimodifikasi dengan
penggunaan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi. Pada tahap
pelaksanaan tindakan, materi ajar dikomunikasikan dengan berpatokan
pada RPP Siklus I dengan mengikuti sintaks atau tahapan-tahapan
pembelajaran yang sudah digariskan pada RPP. Fokus pembelajaran
adalah berbasis literasi dan presentasi. Fokus ini sejalan dengan aliran
konstruktivisme kognitif yang sedang gencar diterapkan di sekolah, yang
diadopsi dari ajaran konstruktivisme Piaget. Penerapan teori Piaget
dapat dilakukan dengan mengajari peserta didik membuat penemuan,
memikirkannya dan mendiskusikannya. Guru yang efektif harus
merancang situasi yang membuat siswa belajar dengan bertindak
(Nurhayani, 2021). Hal ini dapat disaksikan pada aktivitas peserta didik
saat mengerjakan tugas dalam kelompok. Pembelajaran berbasis literasi
dan presentasi ini dimaksudkan untuk mengurangi miskonsepsi,
menambah aktivitas responden dalam pembelajaran, meningkatkan
hubungan sosial, dan meningkatkan pemahaman konsep secara holistik.
Tahap observasi berfokus pada aktivitas responden dalam
mengerjakan tugas dan mempresentasikannya. Responden yang memiliki
kemampuan tinggi belum mampu berfungsi sebagai tutor sebaya bagi
204 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
responden yang memiliki kemampuan lebih rendah. Saat
mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok penyaji cenderung
masih gugup, tidak percaya diri, dan ragu dalam merespon pertanyaan.
Tiga hal tersebut menjadi indikator awal dari prediksi bahwa masih
banyak responden yang mengalami miskonsepsi pada Siklus I.
Tahap observasi menunjukan bahwa sebesar 25.00 % atau 1 orang
responden memperoleh hasil belajar PAI yang berada di bawah KBM (70).
Hasil evaluasi Prasiklus dan Siklus I menunjukan bahwa penerapan
pembelajaran berbasis literasi dan presentasi dapat meningkatkan hasil
belajar PAI pada responden. Namun demikian, untuk mencapai indikator
yang diharapkan maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Pelaksanaan Siklus II dilakukan dengan mengomunikasikan
materi ajar “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya” dengan berpatokan
pada RPP yang sudah disiapkan pada tahap perencanaan, dengan
mengikuti sintaks atau tahap-tahapan pembelajaran yang sudah
digariskan pada RPP. Fokus pembelajaran pada Siklus II adalah
membangun pengetahuan dan keaktifan siswa melalui media dan
sumber-sumber belajar berbasis student centered.
Pada Siklus II, pembelajaran tetap dirancang dengan berbasis
literasi dan presentasi seperti pada Siklus I. Penekanan pada Siklus II
dilakukan pada aktivitas peserta didik saat mengerjakan tugas dalam
kelompok yang dibimbing secara lebih efektif penggunaan literatur yang
sudah dirujuk sebelumnya. Pengawasan dan perhatian dilakukan saat
responden melakukan diskusi kelompok, sehingga responden melakukan
aktivitas secara intens. Pengawasan dan perhatian tersebut dimaksudkan
untuk mengurangi miskonsepsi responden, meningkatkan aktivitas
responden dalam pembelajaran, meningkatkan hubungan sosial, dan
meningkatkan pemahaman konsep secara holistik.
Selain dilakukan melalui instrument observasi, tahap observasi
juga dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan difokuskan pada
aktivitas responden saat berdiskusi mengerjakan tugas pada kelompok,
keterampilan dan kreativitas responden saat menuangkan hasil
diskusinya pada saat mempresentasikan dan menjawab atau menanggapi
pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain. Hasil pengamatan
menunjukan peningkatan kontribusi responden dalam mengerjakan
tugas kelompok, kepercayaan diri dalam melakukan presentasi, dan
kesiapan dalam merespon sanggahan. Hal inilah yang menjadi indikator
awal dari prediksi bahwa responden yang mengalami miskonsepsi pada
Siklus II dapat ditekan.
205 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
Setelah dilakukan pembelajaran siklus II diperoleh hasil yang
sangat memuaskan. Sebanyak 100% atau 4 peserta didik tuntas dan 0%
atau 0 peserta didik tidak tuntas, ini menandakan bahwa perbaikan
pembelajaran pada siklus II telah berhasil. Indikator yang diharapkan
sudah tercapai dengan baik.
Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran berbasis literasi dan
presentasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada
peserta didik kelas IV di SDN Bahandang 2 Kecamatan Jejangkit
Kabupaten Barito Kuala. (Izati et al., 2018; Suyono, Harsiati, & Wulandari,
2017) dalam penelitian yang menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
literasi secara signifikan meningkatkan hasil dan keaktifan peserta didik.
Peningkatan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dengan
memberikan permasalahan atau tugas sehingga peserta didik
memecahkan masalah tersebut melalui kegiatan investigasi dengan
mengumpulkan data yang sesuai dalam jangka waktu tertentu.
Pendidikan berbasis literasi tidak hanya meningkatkan nilai belajar dan
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, namun juga
memberikan metode pembelajaran yang praktis. Pembelajaran berbasis
literasi didasarkan pada ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
siswa (Izati et al., 2018).
Peningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada peserta didik
kelas IV di SDN Bahandang 2 setelah dilakukan penelitian juga harus di
ikuti oleh meningkatnya nilai rata-rata peserta didik. Pada penelitian ini
indikator nilai rata-rata peserta didik yang ingin dicapai yaitu 75. Adapun
nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap siklus sebagai berikut:
Tabel 2
Nilai rata-rata peserta didik
setiap siklus
Kriteria Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata 73,75 80
Dari tabel 2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata peserta didik pada
mata pelajaran PAI kelas IV SDN Bahandang 2 telah meningkat pada
siklus II. Rata-rata pada siklus I belum mencapai indikator, maka
dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil rata-rata peserta
didik kelas IV naik dari siklus I 73,75 menjadi 80. Rata-rata pada siklus II
menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta didik kelas IV pada siklus II
206 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
telah mencapai Indikator.
Pembelajaran berbasis literasi dan presentasi menambah
pengetahuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum 2013. Model pembelajaran ini membantu
meningkatkan kompetensi kunci pembelajaran abad 21 yaitu Creativity,
Critical Thinking, Colaborative, Communication (4C) yang merupakan
harapan dari pembelajaran Kurikulum 2013. Selain meningkatkan
pengetahuan, model pembelajaran ini juga mengasah keterampilan dan
meningkatkan kualitas sikap dan nilai siswa terutama dalam menanggapi
situasi yang sedang terjadi di lingkungannya.
Peningkatan hasil belajar siswa tidak lepas dari peran aktif guru
dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran
yang dipusatkan pada siswa dengan menuntut keaktifan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran sangat berdampak pada hasil yang
diperoleh. Rangkaian kegiatan pada proses pembelajaran telah mampu
meningkatkan ketrampilan kerjasama dan berbahasa, rasa percaya diri,
disiplin dan tanggung jawab siswa. Seperti yang dipaparkan oleh
Insyasiska, Zubaidah, & Susilo (2015).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Bahandang 2
Tahun Pelajaran 2021/2022 ,maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berbasis Literasi dan Presentasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran PAI khususnya materi Beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya pada peserta didik kelas IV di SDN Bahandang 2 Tahun
Pelajaran 2021/2022. Hal ini bisa dilihat dari hasil peningkatan nilai
dibawah ini.
Pada siklus I peserta didik yang nilainya diatas KBM sebanyak 3
peserta didik atau 75% dan nilai yang dibawah KBM sebanyak 1 peserta
didik atau 25%. Pada siklus II peserta didik yang nilainya diatas KBM
sebanyak 4 peserta didik atau 100% dan nilai yang dibawah KBM
sebanyak 0 peserta didik atau 0%. Kenaikan Hasil belajar tersebut juga
dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas meningkat
dari siklus I sebesar 73,75 dan pada siklus II menjadi 80.
Daftar Pustaka
Asriningtyas, A. N. dkk. 2018. “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD”. JKPM, 5(1): 23–32.
207 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/article/view/3354.
Azimi, Rusilowati, & Sulhadi. 2017. “Pengembangan Media Pembelajaran
IPA Berbasis Literasi Sains untuk Siswa Sekolah Dasar”. Pancasakti
Science Education Journal, 2(2) : 145–157.
https://doi.org/http://doi.org/10.24905/psej.v2i2.754.
Dinni, H. D. 2018. “HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya
dengan Kemampuan Literasi Matematika”. PRISMA, 1: 170-176.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/19597.
Firmansyah, Dani. 2015. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”. Jurnal Pendidikan
Unsika, 3(1): 34-44.
https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/199.
Gitriani, Aisah, Hendriana, & Herdiman. 2018. “Pengembangan Lembar
Kerja Peserta didik Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Materi
Lingkaran Untuk Peserta didik SMP”. Jurnal Review Pembelajaran
Matematika, 3(1) : 40-48.
http://jurnalftk.uinsby.ac.id/index.php/jrpm/article/view/59.
Hastari, & Dkk. 2019. “Pengembangan Modul Elektronik Berpendekatan
Kontekstual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
Viii Sekolah Menengah Pertama”. Jurnal Edutech Undiksha, 7(1): 33–
43.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/view/20006
Insyasiska, Zubaidah, & Susilo. 2015. “Pengaruh Project Based Learning
terhadap Motivasi Belajar, Kreativitas, Kemampuan Berpikir Kritis,
dan Kemampuan Kognitif Siswa pada Pembelajaran Biologi”. Jurnal
Pendidikan Biologi, 7(1): 9–21.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um052v7i1p9-21
Izati, Wahyudi, & Sugiyarti, M. 2018. “Project Based Learning Berbasis
Literasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik”. Jurnal
Pendidikan, 3(9) : 1122–1127.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11508.
208 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
Lubis, A. H. 2018. “Integrasi TIK Dalam Pengajaran Bahasa Inggris di
Indonesia Abad Ke21: Mitos Dan Realita”. Cakrawala Pendidikan,
37(1): 11-21.
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/16738/pdf.
Marlina, W., & Jayanti, D. 2019. “4C Dalam Pembelajaran Matematika
Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”. Prosiding Sendika,
5(1): 392-396.
http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/sendika/article/view/741
Miskawati, M. 2019. “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam
Pembelajaran Seni Tari Melalui Strategi Belajar Sambil Bermain di
TK Islam Sa’adatul Khidmah Tahun Pelajaran 2016/2017”. Jurnal
Ilmiah Dikdaya, 9(1): 45-54.
https://dikdaya.unbari.ac.id/index.php/dikdaya/article/view/123.
Missevi, “Metode Presentasi dalam Proses Pembelajaran”,
https://missevi.wordpress.com/2011/08/20/metode-presentasi-
dalam-proses-pembelajaran/, 30 Juli 2021.
Mulyono, H., & Halim, N. 2015. “Literasi Informasi Dan Kritis: Urgensi,
Perspektif Islam Dan Integrasi Dalam Kurikulum Pendidikan”.
Jurnal Tarbiyah, 22(2): 313–329.
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/30.
Nurhidayati, E. 2017. “Pedagogi Konstruktivisme dalam Praksis
Pendidikan Indonesia. Indonesian Journal Of Educational Counseling”,
1(1): 1–14 (http://ijec.ejournal.id/index.php/counseling/article/view/2.
Nurhayani, N.K. 2021, ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode
Pemberian Tugas dalam Mata Pelajaran PAK dan Budi Pekerti”.
Jurnal Kreatif Online, 9 (2): 50-57.
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jko/article/download/1031/
952.
Sriyanto, Leksono, & Harwanto. 2019. “Bahan Ajar PPKn Berbasis
Karakter dan Literasi Untuk Peserta didik Kelas IX SMP Al Hikmah
Surabaya”, Edmotech, 4(2): 130–142.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um039v4i22019p130.
209 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.
Sudiarta, & Putu. 2010. “Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif”.
Makalah Pelatihan MGMP. https://adoc.pub/pengembangan-model-
pembelajaran-inovatif.html.
Subadriyah, Triyono, & Joharman. 2013. “Penerapan model
pembelajaran literasi dapat meningkatkan kemampuan membaca
kalimat dengan aksara jawa peserta didik kelas IV Sekolah Dasar
NegerI Kenoyojayan Tahun Ajaran 2012/2013". Kalam
Cendekia.https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/articl
e/view/2 407/1737.
Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal
Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2
Sutrisno, V. L. P., & Peserta didiknto, B. T. 2016. “Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
praktik kelistrikan otomotif SMK di Kota Yogyakarta”. Jurnal
pendidikan vokasi, 6(1): 111-120.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/8118.
Suyono, Harsiati, & Wulandari. 2017. “Implementasi Gerakan Literasi
Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Sekolah
Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan”. Jurnal Sekolah Dasar
Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan,26(2): 116–123
http://journal2.um.ac.id/index.php/sd/article/view/3050.
Tahar, I. 2006. “Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada
pendidikan jarak jauh”. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh,
7(2): 91-101. https://www.academia.edu/download/53111156/hasil_belajar.pdf.
Wirasasmita, & Hendriawan. 2020. “Analisis Efisiensi Kinerja Pendidik
terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada Siswa
Sekolah”. Mimbar Pendidikan, 5(1): 75–90.
https://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik/article/view/24152.