Upload
vudieu
View
277
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEVALUASI
PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA
(Skripsi)
Oleh
HERU AGUNG SAPUTRA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEVALUASI
PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA
Oleh
HERU AGUNG SAPUTRA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas pendekatan ilmiah ter-
hadap keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Bangunrejo semester ganjil Tahun 2013-2014 dengan kelas XI IPA 1 dan XI IPA
2 sebagai sampel. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan Pretest-
Posttest Control Group Design. Efektivitas ini diukur berdasarkan perbedaan n-
Gain yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penelitian
menunjukkan nilai rata-rata n-Gain keterampilan mengevaluasi untuk kelas kon-
trol dan eksperimen masing-masing 0,249 dan 0,52. Berdasarkan pengujian hipo-
tesis, disimpulkan bahwa secara statistik keterampilan siswa dalam mengevaluasi
menunjukkan perbedaan n-Gain yang signifikan antara kelas yang menggunakan
pembelajaran konvensional dengan kelas yang menggunakan pendekatan ilmiah.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran materi kesetimbangan kimia menggu-
Heru Agung Saputra
iii
nakan pendekatan ilmiah efektif terhadap keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi.
Kata kunci: kesetimbangan kimia, keterampilan siswa dalam mengevaluasi,
pendekatan ilmiah.
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGEVALUASI
PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA
Oleh
HERU AGUNG SAPUTRA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bangunrejo, Kec. Bangunrejo, Kab. Lampung Tengah pada
tanggal 12 Mei 1992 sebagai putra kesembilan dari sembilan bersaudara buah hati
Bapak Jamin dan Ibu Misinah.
Pendidikan formalnya dimulai di SD Negeri 2 Bangunrejo diselesaikan tahun
2004, Sekoah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bangunrejo tahun
2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bangunrejo tahun
2010.
Tahun 2010, terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurus-
an Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur Tes SNMPTN.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum Kimia
Dasar dan Dasar-Dasar Kimia Analitik, juga sebagai tutor Mata Kuliah Kimia
Dasar, Kimia Larutan dan Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Pada akhir semester
lima, penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jakarta –
Surabaya – Yogyakarta – Bandung, kemudian pada akhir semester enam mengi-
kuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Sukau dan juga
Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Teritegrasi (KKN-KT) di Desa Pagar Dewa,
Kec. Sukau, Kab. Lampung Barat.
MOTO
tak satupun dapat menggantikan ketekunan untuk mencapai keberhasilan
(Calvin Coolidge)
출발하게 만드는 힘이 '동기' 라면, 계속 나이가게 만드는 히믄 '습관' 이다
(motivasi adalah yang memberikan suatu awalan, kebiasaan adalah yang menjaga
dalam melangkah)
(Jim Ryun)
untuk menggerakkan dunia, terlebih dahulu kita harus menggerakkan diri kita
(Socrates)
삺의 질은 당신의 습관에 의해 결정 된다 (kebiasaan anda akan menentukan
kualitas hidup anda)
(***)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
Ibuku, bapakku, kakak-kakakku dan keponakan-keponakanku yang tak pernah
lelah membagi cerita, cinta, canda, suka, duka, tangis, dan tawa.
sahabatku, rekanku, dan almamaterku.
seseorang yang nantinya menjadi pendamping hidupku.
SANWACANA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karu-
nia-Nya, sehingga terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pembelajaran Meng-
gunakan Pendekatan Ilmiah dalam Meningkatkan Keterampiln Mengevaluasi
Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia”. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah pada Rasullullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umat-Nya
yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila.
2. Bapak Drs. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.
3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
serta Pembimbing I, terima kasih atas kesediaannya memberi bimbingan dan
motivasi di sela-sela kesibukan.
4. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si. selaku Pembimbing Akademik serta
Pembimbing II, terima kasih atas kesediaannya memberi bimbingan dan
motivasi, meminjami segala fasilitas, sudi menjadi tempat berbagi.
5. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si. selaku Pembahas, terima kasih atas kritik dan
saran untuk perbaikan skripsi.
xii
6. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Kimia dan segenap civitas akademik
Jurusan Pendidikan MIPA, terima kasih atas ilmu yang telah Bapak/Ibu
berikan.
7. Ibu Dra. Srinu selaku Kepala Sekolah, atas izin yang diberikan untuk melak-
sanakan penelitian, Ibu Siti Rahayu, S.Pd. sebagai Guru Mitra atas waktu
yang terluangkan yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan pene-
litian dan seluruh Siswa, Guru dan staf SMA Negeri 1 Bangunrejo atas kerja-
sama dan bantuannya selama penelitian.
8. Mama dan Bapak yang dimuliakan Allah SWT, atas restu dan doa untuk
kelancaran penelitian dan keberhasilan mengenyam studi ini.
9. Mbak Sri, Mbak Tati, Mbak Gi, Mbak Ita, Mbak Lina, Mas Dodi, Mas Nopi,
Mbak Ria dan Mbak Yessi atas senyum dan cerianya sebagai pelipur lara.
10. Ayu Rismalinda, semua rekan-rekan Pendidikan kimia FKIP Unila dan semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan berupa rah-
mat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Akhirnya, semoga kskripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Bandarlampung, Maret 2014
Penulis,
Heru Agung Saputra
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
E. Ruang Lingkup .............................................................................. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8
A. Teori Belajar Konstruktivisme ...................................................... 8
B. Pendekatan Ilmiah ......................................................................... 10
C. Kemampuan Berpikir Kreatif ....................................................... 19
D. Konsep .......................................................................................... 25
E. Kerangka Pemikiran...................................................................... 30
F. Anggapan Dasar ............................................................................ 32
G. Hipotesis ....................................................................................... 32
III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 33
A. Populasi dan Sampel ..................................................................... 33
xiv
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 34
C. Metode dan Desain Penelitian ...................................................... 34
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 35
E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 35
F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 37
G. Hipotesis Kerja.............................................................................. 38
H. Analisis Data ................................................................................. 39
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 45
A. Hasil Penelitian dan Analisis Data ................................................ 45
B. Pembahasan ................................................................................... 52
V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 60
A. Simpulan ....................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61
LAMPIRAN ................................................................................................ 64
1. Analisis SKL-KI-KD .................................................................... 64
2. RPP ............................................................................................... 83
3. Lembar Penilaian Afektif .............................................................. 148
4. Lembar Penilaian Psikomotor ....................................................... 174
5. Lembar Observasi Kinerja Guru ................................................... 180
6. Data Pemeriksaan Jawaban Pretes dan Postes .............................. 194
7. Data Nilai Pretes, Nilai Postes dan n-Gain ................................... 202
8. Perhitungan ................................................................................... 204
xv
9. Pengolahan Angket ....................................................................... 219
10. Daftar Hadir Seminar Proposal ..................................................... 232
11. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .................................. 234
12. Daftar Hadir Seminar Hasil .......................................................... 235
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude) .................................. 21
2. Indikator keterampilan berpikir kreatif ................................................ 23
3. Analisis Konsep Materi Kesetimbangan Kimia ................................... 26
4. Desain Penelitian ................................................................................. 34
5. Rata-rata nilai pretes, nilai postes dan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen ...... 45
6. Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas kemampuan awal (pretes) .................................................................... 48
7. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas kemampuan awal (pretes) .................................................................... 49
8. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji kesamaan dua rata-rata ................................................................................................ 49
9. Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas n-Gain .................................................................................................. 50
10. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas n-Gain .................................................................................................. 51
11. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji perbedaan dua rata-rata ................................................................................................ 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah ..... 11
2. Hasil belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi ................................................................................... 18
3. Prosedur Penelitian .............................................................................. 38
4. Rata-rata nilai pretes dan nilai postes keterampilan siswa dalam
mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen .......................... 45
5. Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas
kontrol dan kelas eksperimen ............................................................... 46
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala
alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan penge-
tahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains diharapkan dapat men-
jadi wahana bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman langsung dalam
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan mema-
hami alam sekitar secara ilmiah, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (BSNP, 2006).
Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi
struktur, komposisi, dan sifat; dinamika, kinetika, dan energetika yang melibatkan
keterampilan dan penalaran. Konten ilmu kimia yang berupa konsep, hukum, dan
teori, pada dasarnya merupakan produk dari rangkaian proses menggunakan sikap
ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia harus memperhatikan karakteristik
kimia sebagai proses, produk dan sikap (Fadiawati, 2011).
Pembelajaran kimia di SMA memiliki tujuan dan fungsi tertentu, diantaranya
adalah untuk memupuk kemampuan berpikir kreatif siswa. Dimasa mendatang,
Indonesia sangat membutuhkan generasi yang kreatif agar bangsa Indonesia tidak
2
hanya menjadi negara yang hanya menikmati hasil kreativitas negara lain. Untuk
itu diperlukan pendidikan yang mengarahkan pada penguatan keterampilan kreatif,
karena banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan
dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguat-
an keterampilan kreatif. Secara eksplisit, kemampuan berpikir kreatif juga menja-
di salah satu Standar Kompetensi Lulusan kurikulum 2013 untuk dimensi kete-
rampilan, yakni siswa diharapkan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri (Tim Penyusun, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bangunrejo dike-
tahui bahwa pembelajaran kimia menggunakan metode ceramah, diskusi, dan lati-
han serta demonstrasi atau eksperimen yang dibimbing oleh guru. Selama proses
belajar mengajar siswa menyerap dan menerima informasi yang diberikan oleh
guru serta mengerjakan tugas-tugas dengan hanya sesekali berdiskusi. Dalam
mempelajari materi pelajaran kimia khususnya, siswa hanya mengandalkan hafal-
an tanpa dituntut untuk berpikir kreatif sehingga tidak sedikit siswa yang menjadi
pasif. Hal ini karena pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangunrejo yang di-
terapkan masih berpusat pada guru. Pembelajaran yang diterapkan cenderung text
book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa
cenderung bertindak sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh guru, tanpa ber-
usaha sendiri untuk memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencapai
tujuan belajarnya sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa rendah.
3
Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran kimia harus lebih diarahkan pada
prinsip pembelajaran yang terdapat dalam Permendikbud 2013, diantaranya dari
peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; dari guru sebagai
satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; dari
pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; dari pembelajaran
yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif; dan pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi ketela-
danan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso),
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tutwuri
handayani).
Munandar (2003) (dalam Astuti, 2012) menjelaskan bahwa perkembangan optimal
dari kemampuan berpikir kreatif berhubungan erat dengan cara mengajar. Ke-
mampuan kreatif dapat tumbuh subur dalam suasana nonotoriter, ketika belajar
atas prakarsa sendiri dapat berkembang karena guru menaruh kepercayaan terha-
dap kemampuan anak untuk berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru,
dan ketika anak diberi kesempatan untuk bekerja sesuai dengan minat serta kebu-
tuhannya. Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat meningkat, jika salah satu
cara yang ditempuh adalah dengan penerapan pendekatan ilmiah pada pembe-
lajaran.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yaitu mengamati
(observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associa-
4
ting), dan membentuk jejaring (networking). Langkah-langkah tersebut akan
mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
serta mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dan mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespon materi pembelajaran, sehingga hasil belajar melahirkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif (Tim Penyusun, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian Ikaningrum dan Gultom (2013) yang dilakukan pada
siswa kelas X SMA Negeri 4 Magelang mendapatkan kesimpulan bahwa pende-
katan ilmiah inkuiri terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi belajar dan sikap
ilmiah siswa. Selain itu, Mexico dan Padmaningrum (2013) melakukan penelitian
terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Minggir Sleman tahun pelajaran 2012-
2013 dan mendapatkan kesimpulan bahwa pendekatan ilmiah inkuiri juga terbukti
efektif dalam meningkatkan sikap ilmiah dan prestasi belajar siswa.
Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai aktivitas mental yang terkait dengan kepe-
kaan terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak
biasanya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan-hubungan
dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, berpikir kreatif juga dapat di-
artikan sebagai suatu proses berpikir yang menghasilkan bermacam-macam ke-
mungkinan jawaban. Penerapan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah akan
menghasilkan banyak ide-ide yang berguna dalam menemukan penyelesaian ma-
salah. Menurut Munandar (1992), salah satu ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif
(aptitude) yang berhubungan dengan kognisi dapat dilihat dari ketrampilan meni-
lai (evaluation).
5
Berdasarkan kurikulum 2013, materi kesetimbangan kimia merupakan salah satu
materi dalam pembelajaran kimia di kelas XI IPA. Kompetensi dasar dari kompe-
tensi inti 3 adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan yang diterapkan dalam industri dan menganalisis faktor-faktor
yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam indus-
tri. Kompetensi dasar dari kompetensi 4 adalah merancang, melakukan, dan me-
nyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan dan memecahkan masalah terkait hubungan kuan-
titatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Pada materi kesetimbangan kimia, siswa dapat diajak untuk mengamati fenomena
kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri dan di-
ajak untuk merancang dan melakukan percobaan, dengan demikian siswa akan
terpacu untuk berpikir kreatif dan mendapat banyak pengalaman secara langsung
dalam mempelajari materi tersebut. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian
dengan judul “Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Ilmiah dalam Meningkat-
kan Keterampilan Mengevaluasi pada Materi Kesetimbangan Kimia”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Apakah pendekatan ilmiah efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam
mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia?
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan efektivitas pendekatan ilmiah dalam meningkatkan keterampilan
siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1. Siswa
Dengan menggunakan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran kesetimbangan
kimia, keterampilan siswa dalam mengevaluasi dapat meningkat, karena
dengan pembelajaran tersebut siswa akan mendapat lebih banyak pengalaman
belajar.
2. Guru
Pendekatan ilmiah merupakan salah satu alternatif guru dalam memilih
pendekatan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan produktif.
3. Sekolah
Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran merupakan alternatif
sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran kimia.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah dikatakan efektif meningkat-
kan keterampilan berpikir kreatif siswa apabila secara statistik hasil tes kete-
7
rampilan siswa dalam mengevaluasi menunjukkan perbedaan n-Gain yang
signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen (Nuraeni dkk, 2010).
2. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yang digu-
nakan, yaitu mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (expe-
rimenting), menalar (associating), dan membentuk jejaring (networking)
(Tim Penyusun, 2013).
3. Keterampilan mengevaluasi merupakan salah satu indikator keterampilan
berpikir kreatif yang akan diteliti, meliputi menentukan kebenaran suatu
pertanyaan atau kebenaran suatu penyelesaian masalah, mampu mengambil
keputusan terhadap situasi terbuka, dan tidak hanya mencetuskan gagasan
tetapi juga melaksanakannya (Munandar, 2008).
4. Materi yang dibahas dalam penelitian ini meliputi (1) reaksi reversibel dan
ireversibel; (2) keadaan setimbang; (3) kesetimbangan dinamis; (4) kesetim-
bangan homogen dan heterogen; (5) tetapan kesetimbangan; (6) kesetimbang-
an disosiasi; (7) faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetim-
bangan; dan (8) kesetimbangan kimia dalam industri.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Belajar Kontruktivisme
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana ter-
jadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu.
Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih
meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar.
Lebih lanjut lagi Slavin (Nurhadi dan Senduk, 2002) (dalam Syamsuri, 2011)
mengemukakan, teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan
dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori
konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan men-
transformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-
aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi
siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka
harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja
Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif
yang lain, seperti teori Bruner.
Menurut Von Glaserfeld (1989) (dalam Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu,
2001) menyatakan bahwa: “konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat
9
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil kons-
truksi (bentukan) kita sendiri”. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa semua
pengetahuan yang kita peroleh adalah hasil konstruksi sendiri, maka sangat kecil
kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari seseorang kepada yang lain.
Setiap orang membangun pengetahuannya sendiri, sehingga transfer pengetahuan
akan sangat mustahil terjadi. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat
ditransfer dari orang yang mempunyai pengetahuan kepada orang yang belum
mempunyai pengetahuan.
Satu prinsip yang penting dalam psikologi pendidikan menurut teori ini adalah
bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Menu-
rut Nur (Trianto, 2007) siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam
benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan membe-
ri kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri,
dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka
sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa
siswa ke pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang harus
memanjat anak tangga tersebut.
Secara keseluruhan pengertian atau maksud pembelajaran secara konstruktivisme
adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru hanya berperan sebagai
penghubung yang membantu siswa mengolah pengetahuan baru, menyelesaikan
suatu masalah dan guru berperan sebagai pembimbing pada proses pembelajaran.
10
B. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan pembelajaran merupakan cara mengelola kegiatan belajar dan perila-
ku siswa untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membantu
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang pada dasar gaya berpikirnya me-
ngadopsi dari metode ilmiah. Upaya penerapan pendekatan ilmiah dalam proses
pembelajaran bukan hal yang aneh dan mengada-ada tetapi memang itulah yang
seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran, karena sesungguhnya pembelajar-
an itu sendiri adalah sebuah proses ilmiah (keilmuan). Banyak para ahli yang
meyakini bahwa melalui pendekatan ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih
aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendo-
rong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu
fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan
dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini
dalam melihat suatu fenomena (Sudrajat, 2013).
Tim Penyusun (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa langkah-langkah
pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah diantaranya mengamati (obser-
ving), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating),
dan membentuk jejaring (networking).
11
Gambar 1. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah
1. Mengamati (Observing)
Mengamati ialah melakukan pengumpulan data tentang fenomena atau peristiwa
dengan menggunakan inderanya. Metode mengamati mengutamakan kebermak-
naan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keung-
gulan tertentu, seperti menyajikan objek secara nyata sehingga siswa senang dan
tertantang. Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa ada hubung-
an antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi ke-
sempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyi-
mak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendeng-
ar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah seperti berikut:
a. Menentukan objek yang akan diobservasi.
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi.
12
c. Menentukan data-data yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder.
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan
alat-alat tulis lainnya.
Selama proses pembelajaran, siswa dapat melakukan observasi dengan dua cara
pelibatan diri. Kedua cara pelibatan yang dimaksud yaitu observasi berstruktur
dan observasi tidak berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses
pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi
oleh siswa telah direncanakan secara sistematis di bawah bimbingan guru. Pada
observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, subjek, objek,
atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh siswa ditentukan secara baku atau
rijid oleh guru. Dalam kerangka ini, siswa membuat catatan, rekaman, atau
mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objek, atau situasi yang
diobservasi.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan siswa selama observasi
pembelajaran disajikan berikut:
a. Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi
untuk kepentingan pembelajaran.
b. Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas subjek, objek,
atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan heterogen subjek,
objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu
dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan siswa sebaiknya
menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.
c. Guru dan siswa perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan
sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.
13
2. Menanya (Questioning)
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas siswa untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat pada
kegiatan mengamati. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan hasil pengamatan objek yang
konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,
atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan tersebut dapat bersifat faktual
sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana siswa
dilatih mengajukan pertanyaan oleh guru, siswa tersebut masih memerlukan
bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana siswa
mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu siswa. Siswa yang
semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahunya semakin dapat dikem-
bangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih
lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan
siswa, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
Menanya memiliki banyak fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Fungsi bertanya
adalah sebagai berikut:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian siswa tentang
suatu tema atau topik pembelajaran.
b. Mendorong dan menginspirasi siswa untuk aktif belajar, serta mengem-
bangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
c. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa sekaligus menyampaikan ancangan
untuk mencari solusinya.
d. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas subs-
tansi pembelajaran yang diberikan.
14
e. Membangkitkan keterampilan siswa dalam berbicara, mengajukan per-
tanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan mengguna-
kan bahasa yang baik dan benar.
f. Mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi, berargumen, mengem-
bangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
g. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
h. Membiasakan siswa berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam meres-
pon persoalan yang tiba-tiba muncul.
i. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
3. Mencoba (Experimenting)
Tindak lanjut dari menanya adalah mencoba. Dalam hal ini, siswa menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau
objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan terse-
but terkumpul sejumlah informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya
yaitu menalar.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, siswa harus mencoba
atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
Pada mata pelajaran IPA, peserta siswa memahami konsep-konsep IPA dan
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Siswa pun harus memiliki keterampilan
proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan
berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Akti-
15
vitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik
sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari
cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3)
mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;
(4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi,
menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan;
dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
4. Menalar (Associating)
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
yang dianut dalam kurikulum 2013 digunakan untuk menggambarkan bahwa guru
dan siswa merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis
dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,
meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing. Istilah aktivitas menalar dalam konteks pembela-
jaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori
belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran
merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan
dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah
tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelum-
16
nya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dalam
kegiatan ini, siswa melakukan pemrosesan informasi untuk menemukan keterkai-
tan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
5. Membentuk Jejaring (Networking)
Membentuk jejaring atau pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat
personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kola-
borasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang
secara baik dan disengaja sedemikian rupa untuk memudahkan usaha kolektif
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jika pembelajaran kolaboratif diposisi-
kan sebagai satu falsafah pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas siswa
terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru.
Dalam situasi kolaboratif itu, siswa berinteraksi dengan empati, saling meng-
hormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara
semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin siswa menghadapi
berbagai perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Dalam kegiatan
ini, siswa menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasi, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampai-
kan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa
tersebut.
Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan
kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi
17
pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu
kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan
dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Berikut beberapa kriteria
dalam pendekatan ilmiah:
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan
tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengapli-kasikan materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung-
jawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
Proses pembelajaran pendekatan ilmiah menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, penge-
tahuan, dan keterampilan. Integrasi dari ketiga ranah tersebut seperti terlihat pada
Gambar 2.
18
Gambar 2. Hasil belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu
mengapa”. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar siswa “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar siswa “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peningkat-
an dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft
skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara
layak (hard skills) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Pada penelitian ini yang akan dijadikan tolak ukur adalah
kemampuan berpikir kreatif.
Keterampilan
(Tahu
Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Sikap
(Tahu Mengapa)
Produktif
Inovatif
Kretif
Afektif
19
C. Kemampuan Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang menyelesaikan persoalan,
mengajukan metode, gagasan atau memberikan pandangan baru terhadap suatu
persoalan atau gagasan lama. Amin menyatakan bahwa kreativitas adalah suatu
pola berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang mencirikan
hasil artistik penemuan ilmiah dan penciptaan baru, baik sama sekali baru bagi
dunia ilmiah maupun secara relatif baru bagi individu sendiri, walaupun orang
lain mungkin telah menemukan atau memproduksi sebelumnya.
Kreativitas merupakan salah satu faktor yang ada dalam diri setiap individu yang
dapat berkembang, sehingga perlu bagi seorang guru untuk meningkatkan dan
mengembangkan kreativitas pada diri siswa dalam proses pembelajaran. Setiap
siswa pada dasarnya memiliki kreativitas, namun hal ini sering dilupakan dalam
proses pembelajaran sehingga kreativitas tersebut tersembunyi dalam perilaku
siswa yang lebih memilih untuk diam saja. Dalam sistem pendidikan dewasa ini,
guru sudah sangat disibukkan oleh keterbatasan dan kejenuhan sehingga perhatian
belum cukup tercurahkan untuk mengajar siswa agar berpikir dan bertindak lebih
kreatif. Siswa tidak dirangsang untuk menemukan dan mendefinisikan masalah-
nya sendiri.
Secara ilmiah, siswa adalah manusia yang kreatif, tidak konvensional, penuh
humor, dan mudah bosan. Sistem pendidikan dan strategi pembelajaran yang
digunakan selama ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar untuk
memadamkan kreativitas tersebut. Untuk itu, perlu bagi seorang guru mengguna-
kan suatu metode yang tepat untuk membangkitkan kreativitas dalam diri siswa-
20
nya. Menurut Craft, strategi-strategi yang dapat dilakukan guru dalam upaya
membantu pengembangan kreativitas siswa secara efektif antara lain:
a. Menggunakan humor.
b. Membujuk individu-individu secara akrab.
c. Menyebut individu-individu dengan nama.
d. Secara umum harapan guru yang tinggi mencakup dorongan positif untuk
memperoleh jawaban yang benar.
e. Membuat langkah cepat.
Proses kreatif pada diri siswa mengalir dalam lima tahap:
a. Persiapan, mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan.
b. Inkubasi, mencerna faktor-faktor dan mengolahnya dalam pikiran.
c. Iluminasi, mendesak ke permukaan, gagasan bermunculan.
d. Verifikasi, memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan
masalah.
e. Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi
tersebut (Husamah dan Yanur, 2013).
Menurut model struktur intelek oleh Guilford (Munandar, 2008), “Berpikir diver-
gen (disebut juga berpikir kreatif) ialah memberikan macam-macam kemungkinan
jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragam-
an jumlah dan kesesuaian”. Definisi kemampuan berpikir secara kreatif (Arifin,
2000) dilakukan dengan menggunakan pemikiran dalam mendapatkan ide-ide
yang baru, kemungkinan yang baru, ciptaan yang baru berdasarkan kepada keasli-
an dalam penghasilannya.
Untuk lebih menjelaskan pengertian kreativtas, akan dikemukakan beberapa
perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativias.
a. “Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada”.
b. “Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan
– berdasarkan data atau informasi yang tersedia – menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya
adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban”.
21
c. Jadi, secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai
“kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),
dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan”.
Kemampuan memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu obyek atau
situasi juga mencerminkan kreativitas, jika dalam penilaiannya seseorang mampu
melihat obyek, situasi, atau masalahnya dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Munandar (1992) menjelaskan ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude)
seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude)
Definisi Perilaku Siswa
Keterampilan Berpikir Lancar
1. Mencetuskan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah,
atau pertanyaan.
2. Memberikan banyak cara atau
saran untuk melakukan berbagai
hal.
3. Selalu memikirkan lebih dari satu
jawaban.
a. Mengajukan banyak pertanyaan.
b. Menjawab dengan sejumlah
jawaban jika ada pertanyaan.
c. Mempunyai banyak gagasan
mengenai suatu masalah.
d. Lancar mengungkapkan gagasan-
gagasannya.
e. Bekerja lebih cepat dan melakukan
lebih banyak dari anak-anak lain.
f. Dapat dengan cepat melihat
kesalahan atau kekurangan pada
suatu obyek atau situasi.
Keterampilan Berpikir Luwes
(Fleksibel) 1. Menghasilkan gagasan, jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi.
2. Dapat melihat suatu masalah dari
sudut pandang yang berbeda-beda.
3. Mencari banyak alternatif atau arah
yang berbeda-beda.
4. Mampu merubah cara pendekatan
atau cara pemikiran.
a. Memberikan aneka ragam
penggunaan yang tidak lazim
terhadap suatu obyek.
b. Memberikan macam-macam
penafsiran (interpretasi) terhadap
suatu gambar, cerita, atau masalah.
c. Menerapkan suatu konsep atau
asas dengan cara yang berbeda-
beda.
d. Memberikan pertimbangan terha-
dap situasi, yang berbeda dari yang
diberikan orang lain.
e. Dalam membahas/mendiskusikan
suatu situasi selalu mempunyai
posisi yang berbeda atau berten-
tangan dengan mayoritas
22
Definisi Perilaku Siswa
kelompok.
f. Jika diberikan suatu masalah
biasanya memikirkan macam-
macam cara yang berbeda-beda
untuk menyelesaikannya.
g. Menggolongkan hal-hal menurut
pembagian (kategori) yang
berbeda-beda.
h. Mampu mengubah arah berpikir
secara spontan.
Keterampilan Berpikir Orisinal 1. Mampu melahiran ungkapan yang
baru dan unik.
2. Memikirkan cara yang tidak lazim
untuk mengungkapkan diri.
3. Mampu membuat kombinasi-
kombinasi yang tidak lazim dari
bagian-bagian atau unsur-unsur.
a. Memikirkan masalah-masalah atau
hal-hal yang tidak pernah terpikir-
kan oleh orang lain.
b. Mempertanyakan cara-cara yang
lama dan berusha memikirkan
cara-cara yang baru.
c. Memilih a-simetri dalam meng-
gambar atau membuat disain.
d. Memiliki cara berpikir yang lain
dari yang lain.
e. Mencari pendekatan yang baru dari
yang stereotip.
f. Setelah membaca atau mendengar
gagasan-gagasan, bekerja untuk
menemukan penyelesaian yang
baru.
g. Lebih senang mensintesis daripada
menganalisa situasi.
Keterampilan Memperinci
(Mengelaborasi) 1. Mampu memperkaya dan mengem-
bangkan suatu gagasan atau
produk.
2. Menambahkan atau memperinci
detil-detil dari suatu obyek,
gagasan, atau situasi sehingga
menjadi lebih menarik.
a. Mencari arti yang lebih mendalam
terhadap jawaban atau pemecahan
masalah dengan melakukan
langkah-langkah yang terperinci.
b. Mengembangkan atau memper-
kaya gagasan orang lain.
c. Mencoba atau menguji detil-deti
untuk melihat arah yang akan
ditempuh.
d. Mempunyai rasa keindahan yang
kuat sehingga tidak puas dengan
penampilan yang kosong atau
sederhana.
e. Menambahkan garis-garis, warna-
warna, dan detil-detil (bagian-
bagian) terhadap gambarnya
sendiri atau gambar orang lain.
Keterampilan Menilai
(Mengevaluasi)
a. Memberi pertimbangan atas dasar
sudut pandangnya sendiri.
Lanjutan Tabel 1
23
Definisi Perilaku Siswa
1. Menentukan patokan penilaian
sendiri dan menentukan apakah
suatu pertanyaan benar, suatu
rencana sehat, atau suatu tindakan
bijaksana.
2. Mampu mengambil keputusan
terhadap situasi yang terbuka.
3. Tidak hanya mencetuskan gagasan,
tetapi juga melksanakannya.
b. Menentukan pendapat sendiri
mengenai suatu hal.
c. Menganalisis masalah atau penye-
lesaian secara kritis dengan selalu
menanyakan “Mengapa?”
d. Mempunyai alasan (rasionale)
yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk
mencapai suatu keputusan.
e. Merancang suatu rencana kerja
dari gagasan-gagasan yang
tercetus.
f. Pada waktu tertentu tidak meng-
hasilkan gagasan-gagasan tetapi
menjadi peneliti atau penilai yang
kritis.
g. Menentukan pendapat dan
bertahan terhadapnya.
Pemikiran kreatif akan membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas dan
keefektifan pemecahan masalah dan hasil pengambilan keputusan yang dibuat
(Evans, 1991). Munandar (2008) memberikan uraian tentang aspek berpikir krea-
tif sebagai dasar untuk mengukur kreativitas siswa seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator kemampuan berpikir kreatif
Pengertian Perilaku
Berpikir Lancar (Fluency)
1. Mencetuskan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah
atau jawaban.
2. Memberikan banyak cara atau
saran untuk melakukan
berbagai hal.
3. Selalu memikirkan lebih dari
satu jawaban.
a. Mengajukan banyak pertanyaan.
b. Menjawab dengan sejumlah
jawaban jika ada.
c. Mempunyai banyak gagasan
mengenai suatu masalah.
d. Lancar mengungkapkan gagasan-
gagasannya.
e. Bekerja lebih cepat dan melakukan
lebih banyak dari orang lain.
f. Dapat dengan cepat melihat
kesalahan dan kelemahan dari
suatu objek atau situasi.
Berpikir Luwes (Flexibility)
1. Menghasilkan gagasan, jawab-
a. Memberikan bermacam-macam
penafsiran terhadap suatu gambar,
cerita atau masalah.
Lanjutan Tabel 1
24
Pengertian Perilaku
an, atau pertanyaan yang
bervariasi.
2. Dapat melihat suatu masalah
dari sudut pandang yang
berbeda.
3. Mencari banyak alternatif atau
arah yang berbeda.
4. Mampu mengubah cara pende-
katan atau pemikiran.
b. Menerapkan suatu konsep atau
asas dengan cara yang berbeda-
beda.
c. Jika diberikan suatu masalah
biasanya memikirkan bermacam-
macam cara untuk menyelesai-
kannya.
Berpikir Orisinil (Originality)
1. Mampu melahirkan ungkapan
yang baru dan unik.
2. Memikirkan cara-cara yang tak
lazim untuk mengungkapkan
diri.
3. Mampu membuat kombinasi-
kombinasi yang tak lazim dari
bagian-bagian atau unsur-unsur.
a. Memikirkan masalah-masalah atau
hal yang tidak terpikirkan orang
lain.
b. Mempertanyakan cara-cara yang
lama dan berusaha memikirkan
cara-cara yang baru.
c. Memilih cara berpikir lain dari
pada yang lain.
Berpikir Elaboratif (Elaboration)
1. Mampu memperkaya dan me-
ngembangkan suatu gagasan
atau produk.
2. Menambah atau merinci detail-
detail dari suatu objek, gagasan
atau situasi sehingga menjadi
lebih menarik.
a. Mencari arti yang lebih mendalam
terhadap jawaban atau pemecahan
masalah dengan melakukan lang-
kah-langkah yang terperinci.
b. Mengembangkan atau memper-
kaya gagasan orang lain.
c. Menambah garis-garis, warna-
warna, dan detail-detail (bagian-
bagian) terhadap gambaranya sen-
diri atau gambar orang lain.
Berpikir Evaluatif (Evaluation)
1. Menentukan kebenaran suatu
pertanyaan atau kebenaran suatu
penyelesaian masalah.
2. Mampu mengambil keputusan
terhadap situasi terbuka.
3. Tidak hanya mencetuskan
gagasan tetapi juga melaksana-
kannya.
a. Memberi pertimbangan atas dasar
sudut pandang sendiri.
b. Mencetuskan pandangan sendiri
mengenai suatu hal.
c. Mempunyai alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Menentukan pendapat dan berta-
han terhadapnya.
Pada penelitian ini yang akan dijadikan tolak ukur kemampuan berpikir kreatif
adalah keterampilan menilai (mengevaluasi).
Lanjutan Tabel 2
25
D. Konsep
Herron et al. (1977) (Fadiawati, 2011) berpendapat bahwa belum ada definisi ten-
tang konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disama-
kan dengan ide. Markle dan Tieman (Fadiawati, 2011) mendefinisikan konsep
sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada.
Lebih lanjut lagi, Herron et al. (1977) (Fadiawati, 2011) mengemukakan bahwa
analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong
guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep.
Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer
dkk. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama
atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel,
posisi konsep, contoh, dan noncontoh.
8
Tabel 3. Analisis konsep materi kesetimbangan kimia
No Label
Konsep Definisi Konsep
Jenis
Konsep
Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh
Kritis Variabel Superordinat Koordinat Subordinat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Kesetimbang-
an kimia
Keadaan yang
terjadi saat reaksi
maju sama
dengan reaksi
balik, dapat
berupa reaksi
homogen dan
heterogen yang
memiliki suatu
tetapan (harga K)
dan dapat meng-
alami pergeseran.
Konsep
abstrak
Kesetimbang-
an kimia
Laju reaksi
maju sama
dengan laju
reaksi balik
Dapat
mengalami
pergeseran
Fase zat
Harga K
Reaksi kimia Reaksi
ireversibel
Reaksi
reversibel
Kesetim-
bangan
statis
Kesetim-
bangan
dinamis
N2(g) +
3H2(g)
2NH3(g)
CH4(g) +
2O2(g)
CO2(g) +
2H2O(g)
2. Kesetimbang-
an dinamis
Kesetimbangan
kimia yang secara
makroskopis
tidak terjadi
reaksi, tetapi
secara mikrosko-
pis reaksi ber-
langsung terus-
menerus.
Konsep
abstrak
Kesetimbang-
an dinamis
Secara
makroskopis
tidak terjadi
reaksi
Secara
mikroskopis
reaksi ber-
langsung
terus-menerus
Fase zat
Harga K
Kesetim-
bangan kimia
Kesetim-
bangan
statis
Dalam ruang
tertutup, gas
N2O4 yang
tidak berwar-
na bila dipa-
naskan akan
terurai men-
jadi gas NO2
yang berwar-
na cokelat.
Sebaliknya
bila gas NO2
didinginkan
warna coke-
lat yang ter-
bentuk akan
memudar.
Kristal
CuSO4.5H2O
yang berwar-
na biru apa-
bila dipanas-
kan akan
berubah men-
jadi CuSO4
yang berwar-
na putih deng-
an melepaskan
air dalam
bentuk uap air.
Sebaliknya
bila kristal
putih CuSO4
hasil pemanas-
26
9
No Label
Konsep Definisi Konsep
Jenis
Konsep
Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh
Kritis Variabel Superordinat Koordinat Subordinat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Dalam kea-
daan setim-
bang, secara
makroskopis
reaksi ini
berlangsung
terus-
menerus.
an ditetesi air
maka akan
berubah
menjadi biru,
kristal
CuSO4.5H2O
terbentuk
kembali.
3. Kesetimbang-
an homogen
Reaksi kesetim-
bangan yang
terdiri atas satu
fase baik reaktan
maupun produk.
Konsep
abstrak
Kesetimbang-
an homogen
Reaksi
kesetimbang-
an terdiri satu
fase
Fase zat Kesetim-
bangan kimia
Kesetim-
bangan
heterogen
N2(g) +
3H2(g)
2NH3(g)
CH4(g) +
2O2(g)
CO2(g) +
2H2O(g)
4. Kesetimbang-
an heterogen
Reaksi kesetim-
bangan yang
terdiri atas dua
fase atau lebih
baik reaktan
maupun produk.
Konsep
abstrak
Kesetimbang-
an heterogen
Reaksi
kesetimbang-
an terdiri dua
fase atau lebih
Fase zat Kesetim-
bangan kimia
Kesetim-
bangan
homogen
CaCO3(s)
CaO(s) +
CO2(g)
2H2O2(l)
2H2O(l) +
O2(g)
5. Tetapan
kesetimbang-
an
Perbandingan
antara konsentrasi
produk dengan
konsentrasi
reaktan yang
masing-masing
dipangkatkan
dengan koefisien
reaksinya yang
menghasilkan
harga konstan
Konsep
berda-
sarkan
prinsip
Tetapan
kesetimbang-
an
Perbandingan
konsentrasi
produk deng-
an konsentrasi
reaktan yang
masing-
masing
dipangkatkan
Konsen-
trasi zat
Fase zat
Kesetim-
bangan kimia
Kc dan
Kp
2SO3(g)
2SO2(g) +
O2(g)
2NO(g) +
Br2(g)
2NOBr(g)
Lanjutan Tabel 3
27
10
No Label
Konsep Definisi Konsep
Jenis
Konsep
Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh
Kritis Variabel Superordinat Koordinat Subordinat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
pada suhu dan
volume tetap.
dengan koefi-
seian reaksi-
nya
Hasil perban-
dingan
konstan
6. Tetapan
kesetimbang-
an konsen-
trasi (Kc)
Perbandingan
antara konsentrasi
(Molar) produk
dengan konsen-
trasi (Molar)
reaktan yang
masing-masing
dipangkatkan
dengan koefisien
reaksinya yang
menghasilkan
harga konstan
pada suhu dan
volume tetap.
Konsep
berda-
sarkan
prinsip
Tetapan
kesetimbang-
an konsentrasi
Perbandingan
konsentrasi
produk deng-
an konsentrasi
reaktan yang
masing-
masing
dipangkatkan
dengan koefi-
seian reaksi-
nya
Hasil perban-
dingan
konstan
Konsen-
trasi zat
Fase zat
Kesetim-
bangan kimia
Tetapan
kesetim-
bangan
konsentra-
si
Tetapan
kesetim-
bangan
tekanan
parsial
2SO3(g)
2SO2(g) +
O2(g)
2NO(g) +
Br2(g)
2NOBr(g)
7. Tetapan
kesetimbang-
an tekanan
parsial (Kp)
Perbandingan
antara konsentrasi
(Tekanan Parsial)
produk dengan
konsentrasi
(Tekanan Parsial)
reaktan yang
masing-masing
Konsep
berda-
sarkan
prinsip
Tetapan
kesetimbang-
an tekanan
parsial
Perbandingan
konsentrasi
produk deng-
an konsentrasi
Konsen-
trasi zat
Fase zat
Kesetim-
bangan kimia
Tetapan
kesetim-
bangan
konsentra-
si
Tetapan
kesetim-
bangan
2SO3(g)
2SO2(g) +
O2(g)
2NO(g) +
Br2(g)
2NOBr(g)
Lanjutan Tabel 3
28
11
No Label
Konsep Definisi Konsep
Jenis
Konsep
Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh
Kritis Variabel Superordinat Koordinat Subordinat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
dipangkatkan
dengan koefisien
reaksinya yang
menghasilkan
harga konstan
pada suhu dan
volume tetap.
reaktan yang
masing-
masing
dipangkatkan
dengan koefi-
seian reaksi-
nya
Hasil perban-
dingan
konstan
tekanan
parsial
8. Pergeseran
kesetimbang-
an
Pergeseran arah
kesetimbangan
yang terjadi
akibat sistem
kesetimbangan
yang digang-
gu/diberi aksi
berupa konsen-
trasi, tekanan dan
volume, suhu,
dan katalis,
sebagai tindakan
untuk meng-
urangi pengaruh
aksi tersebut.
Konsep
berda-
sarkan
prinsip
Pergeseran
kesetimbang-
an
Aksi-reaksi
Konsen-
trasi zat
Tekanan
dan
volume
Suhu
Katalis
Kesetim-
bangan kimia
Pengaruh
konsen-
trasi
Pengaruh
tekanan
dan
volume
Pengaruh
suhu
Pengaruh
katalis
Perhatikan
reaksi kese-
timbangan
berikut:
N2(g) +
3H2(g)
2NH3(g)
∆H=-92,6kJ
Apa yang
terjadi bila ke
dalam sistem:
a. konsen-
trasi ok-
sigen di-
tambah
b. tekanan
sistem
dinaikkan
Perhatikan
reaksi berikut:
2H2O(g)
2H2(g) + O2(g)
∆H=+286 kJ
Berapakah
entalpi peng-
uraian standar
air?
Lanjutan Tabel 3
29
12
No Label
Konsep Definisi Konsep
Jenis
Konsep
Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh
Kritis Variabel Superordinat Koordinat Subordinat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
c. suhu
sistem
diturun-
kan
30
31
E. Kerangka Pemikiran
Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, terutama dalam membelajarkan
materi kesetimbangan kimia, merupakan pembelajaran yang mengadopsi dari
metode ilmiah. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah
yaitu mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting),
menalar (associating), dan membentuk jejaring (networking).
Tahap awal pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah ialah mengamati (ob-
serving). Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyi-
mak, mendengar, dan membaca. Pada tahap ini, siswa diberikan data hasil perco-
baan tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak serta
data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak
dalam rentang waktu tertentu. Kemudian siswa diminta untuk mengamati, meng-
identifikasi dan menemukan data tersebut, dengan demikian siswa akan menemu-
kan hal-hal yang tidak mereka pahami sehingga dalam diri siswa muncul berbagai
pertanyaan.
Tahap selanjutnya ialah menanya (questioning). Pada tahap ini, siswa diminta
menuliskan hal-hal yang tidak mereka pahami dari yang sudah dilihat, disimak
atau dibaca pada kegiatan mengamati dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
Setelah siswa menuliskan hal-hal yang tidak mereka pahami dalam bentuk perta-
nyaan-pertanyaan, langkah selanjutnya ialah mencoba (experimenting). Pada
tahap ini, siswa diminta merancang dan melakukan percobaan tentang faktor-
faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan. Dalam merancang
32
percobaan, siswa diminta mengidentifikasi dan menentukan variabel-variabel
percobaan, menyusun prosedur percobaan, dan kemudian menentukan alat serta
bahan yang digunakan dalam percobaan. Sehingga pada tahap ini, siswa dapat
mencetuskan gagasan penyelesaian suatu masalah dan dapat melaksanakannya
dengan benar. Setelah itu, siswa melakuan percobaan dan mencatat hasil perco-
baan dengan cara mereka masing-masing. Dengan demikian, siswa dapat meng-
ambil keputusan terhadap situasi terbuka.
Dalam kegiatan mencoba, siswa dapat menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara (tidak hanya merancang dan melaku-
kan percobaan). Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak dan
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu
menalar.
Langkah selanjutnya menalar (associating), yaitu menganalisis data percobaan.
Pada tahap ini, siswa melakukan pemrosesan informasi untuk menemukan keter-
kaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
Sehingga pada tahap ini, siswa dapat mencetuskan gagasan penyelesaian suatu
masalah dan dapat melaksanakannya dengan benar serta mempunyai alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan.
Langkah terakhir adalah membentuk jejaring (networking). Membentuk jejaring
dapat berupa mengkomunikasikan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama
anggota kelompoknya yaitu presentasi hasil diskusi di depan kelas. Pada tahap ini,
33
siswa dapat menemukan kebenaran suatu pertanyaan atau kebenaran suatu renca-
na penyelesaian masalah serta mempunyai alasan yang dapat dipertanggungja-
wabkan untuk mencapai suatu keputusan. Hal ini karena ketika presentasi hasil
diskusi, siswa diminta memberikan tanggapan dengan sopan terhadap presentasi
temannya.
Berdasarkan uraian dan langkah-langkah di atas dengan diterapkannya pembel-
ajaran menggunakan pendekatan ilmiah pada materi kesetimbangan kimia akan
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif terutama pada indikator keteram-
pilan mengevaluasi.
F. Anggapan Dasar
Beberapa hal yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tingkat kedalaman dan keluasan materi yang dibelajarkan sama;
2. Perbedaan keterampilan mengevaluasi materi pokok kesetimbangan kimia
semata-mata karena perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran; dan
3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan keterampilan mengeva-
luasi materi pokok kesetimbangan kimia siswa kelas XI IPA semester ganjil
SMA Negeri 1 Bangunrejo Tahun Ajaran 2013-2014 diabaikan.
G. Hipotesis
Hipotesis umum dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan pende-
katan ilmiah efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Bangunrejo Tahun Ajaran 2013-2014 yang berjumlah 99 siswa dan tersebar dalam
tiga kelas yaitu kelas IPA 1, IPA 2, dan IPA 3 yang masing-masing terdiri atas 32
siswa, 33 siswa, dan 34 siswa. Selanjutnya dari populasi tersebut diambil seba-
nyak dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas ekspe-
rimen yang akan diberi perlakuan dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol.
Oleh karena peneliti ingin mendapatkan kelas dengan tingkat kemampuan kognitif
yang sama, peneliti memilih teknik purposive sampling dalam pengambilan sam-
pel. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan
ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Syaodih, 2009).
Dalam pelaksanaannya peneliti meminta bantuan pihak sekolah, yaitu guru bidang
studi kimia yang memahami karakteristik siswa di sekolah tersebut untuk menen-
tukan kelas yang akan dijadikan sampel dan peneliti mendapatkan kelas XI IPA 1
dan XI IPA 2 sebagai sampel penelitian. Kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperi-
men yang mengalami pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, sedangkan
kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol yang mengalami pembelajaran konvensional.
35
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekun-
der. Data primer berupa skor tes keterampilan mengevaluasi sebelum penerapan
pembelajaran (pretes), skor tes keterampilan mengevaluasi setelah penerapan
pembelajaran (postes), skor afektif (sikap), skor psikomotor (kinerja) dan data
hasil observasi kinerja guru. Sedangkan data sekunder berupa pendapat siswa ter-
hadap pembelajaran materi kesetimbangan kimia.
Adapun sumber data dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Seluruh siswa kelas eksperimen; dan
2. Seluruh siswa kelas kontrol.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan Non
Eqiuvalent (Pretest-Posttest) Control Group Design (Creswell, 1997) dengan
urutan kegiatan seperti yang terlihat pada di bawah ini.
Tabel 4. Desain penelitian
Pretes Perlakuan Postes
Kelas eksperimen O1 X O2
Kelas kontrol O1 – O2
Sebelum diterapkan perlakuan kedua kelompok sampel diberikan pretest (O1).
Kemudian pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran menggunakan pende-
katan ilmiah (X) dan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional.
Selanjutnya, kedua kelompok sampel diberikan postest (O2).
36
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai
variabel bebas adalah kegiatan pembelajaran yang digunakan, yaitu pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan
siswa dalam mengevaluasi pada materi pokok kesetimbangan kimia.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu.
Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul
data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997).
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal pretes dan postes yang
berupa soal keterampilan mengevaluasi dalam bentuk uraian, penilain afektif
(lembar penilaian sikap), penilaian psikomotor (lembar aktivitas siswa), lembar
penilaian kinerja guru, dan angket pendapat siswa terhadap pembelajaran materi
kesetimbangan kimia.
Dalam pelaksanaannya, kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan soal yang
sama. Soal pretes adalah materi pokok kesetimbangan kimia yang terdiri dari 16
butir soal uraian untuk mengukur keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebe-
lum penerapan pembelajaran, sementara itu soal postes adalah materi pokok kese-
timbangan kimia yang terdiri dari 16 butir soal uraian untuk mengukur keteram-
pilan siswa dalam mengevaluasi setelah penerapan pembelajaran.
37
Agar data yang diperoleh sahih dan dapat dipercaya, maka instrumen yang digu-
nakan harus valid, bersifat reliabel atau ajeg, dapat membedakan kelompok atas
dan kelompok bawah, serta memiliki taraf kesukaran yang tidak terlalu mudah
dan juga tidak terlalu sulit. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian terhadap instru-
men yang akan digunakan. Dalam konteks pengujian instrumen dapat dilakukan
dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian
empirik.
Karena berbagai hal dan keterbatasan, tim ahli, dalam hal ini pembimbing utama,
merekomendasikan pengukuran validitas instrumen saja. Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dika-
takan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Penelitian ini menggunakan kevalidan isi. Kevalidan isi adalah kesesuaian antara
instrumen dengan ranah atau domain yang diukur. Adapun pengujian kevalidan
isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan deng-
an menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengu-
kuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terda-
pat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk diguna-
kan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan.
38
F. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Pra Penelitian
Tujuan observasi pendahuluan:
a. Peneliti meminta izin kepada Kepala SMA Negeri 1 Bangunrejo untuk
melaksanakan penelitian.
b. Peneliti menentukan pokok bahasan yang akan diteliti berdasarkan karak-
teristik materi yang cocok untuk diterapkan pembelajaran menggunakan
pendekatan ilmiah.
c. Peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan, peneliti menyusun analisis konsep, silabus, Rencana Pelak-
sanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen
penelitian.
b. Tahap pelaksanaan penelitian, adapun prosedur pelaksanaan penelitian adalah
(1) melakukan pretes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol; (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi kesetim-
bangan kimia sesuai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan di masing-
masing kelas, pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah diterapkan di
kelas eksperimen (dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dibuat
pada tahap persiapan) serta pembelajaran konvensional diterapkan di kelas
39
kontrol; (3) melakukan postes dengan soal-soal yang sama pada kelas ekspe-
rimen dan kelas kontrol; dan (4) melakukan tabulasi dan analisis data.
Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini:
Gambar 3. Prosedur penelitian
G. Hipotesis Kerja
Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetim-
bangan kimia pada kelas yang diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan
ilmiah lebih tinggi dari siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran konven-
sional.
Kelas Kontrol Dengan
Pembelajaran
Konvensional
Pra Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel
Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Penelitian
a. Membuat Instrumen
b. Validasi Instrumen
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pretest
Analisis Data
Pembahasan
Postes
Kelas Eksperimen Dengan
Pembelajaran Menggunakan
Pendekatan Ilmiah
Kesimpulan
40
H. Analisis Data
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti
yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah,
tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
1. Teknik Analisis Data
Data skor pretes dan postes siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol diubah menjadi nilai siswa.
a. Perhitungan Nilai
Nilai pretes dan postes pada penilaian keterampilan mengevaluasi dirumuskan
sebagai berikut:
......................(1)
Setelah data nilai diperoleh kemudian ditentukan n-Gain masing-masing siswa
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.
b. Perhitungan Gain Ternormalisasi
Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai pretes dan postes
dari kedua kelas. Rumus n-Gain (g) adalah sebagai berikut:
......................(2)
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua
rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan
pada kemampuan awal (pretes), sedangkan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan
41
pada n-Gain. Sebelum dilakukan uji kesamaan dan perbedaan dua rata-rata ada
uji prasyarat yang harus dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya
apakah memakai statistik parametrik atau nonparametrik. Hipotesis untuk uji
normalitas:
H0 : kedua sampel berdistribusi normal
H1 : kedua sampel tidak berdistribusi normal
Untuk uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan meng-
gunakan uji Lilliefors, menurut Sudjana (2005) langkah-langkah uji Lilliefors
sebagai berikut:
1. Pengamatan x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn dengan meng-
gunakan rumus ( dan s masing-masing rata-rata dan simpangan
baku sampel).
2. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi baku normal,
kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z ≤ zi).
3. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ..., zn yang lebih kecil atau sama dengan
zi. Jika proporsi ini dinyatakan sebagai S(zi), maka
......................(3)
4. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tesebut.
Sebutlah harga terbesar ini L0. Dengan kriteria uji, tolak H0 jika L0 > Ltabel.
42
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian
berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentu-
kan uji yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilaku-
kan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama
(populasi dengan varians yang homogen) atau sebaliknya. Menurut Sudjana
(2005) untuk menguji homogenitas varians dapat menggunakan uji F dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hipotesis
(kedua populasi memiliki varians yang homogen)
(kedua populasi memiliki varians yang tidak homogen)
2. Statistik Uji
atau ......................(4)
......................(5)
dengan:
S = simpangan baku
x = n-Gain siswa
= rata-rata n-Gain
n = jumlah siswa
3. Kriteria Uji
Tolak H0 jika atau dengan didapat dari
distribusi F dengan peluang ½α, derajat kebebasan dan .
Taraf nyata 5%. Dalam hal lainnya H0 diterima.
43
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan awal
siswa dalam keterampilan mengevaluasi di kelas eksperimen tidak berbeda secara
signifikan dengan kemampuan awal siswa dalam keterampilan mengevaluasi di
kelas kontrol. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan uji-t (Sudjana, 2005).
Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:
H0 : Rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas eks-
perimen sama dengan rata-rata pretes keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi di kelas kontrol pada materi kesetimbangan kimia.
H0 : µ1x = µ2x
H1 : Rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi di kelas eks-
perimen tidak sama dengan rata-rata pretes keterampilan siswa dalam
mengevaluasi di kelas kontrol pada materi kesetimbangan kimia.
H1 : µ1x ≠ µ2x
Keterangan:
µ1 = Rata-rata pretes (x) pada materi kesetim bangan kimia di kelas eksperimen.
µ2 = Rata-rata pretes (x) pada materi kesetimbangan kimia di kelas kontrol.
x = Keterampilan siswa dalam mengevaluasi.
Kriteria pengujian : terima H0 jika dengan derajat kebebasan
d(k) = n1 + n2 – 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf
signifikan α = 5% peluang (1 – ½α).
44
d. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan seberapa efektif perla-
kuan terhadap sampel dengan melihat n-Gain ternormalisasi keterampilan meng-
evaluasi kesetimbangan kimia yang berbeda secara signifikan antara pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah dengan pembelajaran konvensional dari siswa
SMA Negeri 1 Bangunrejo.
Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:
H0 : Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah lebih rendah atau
sama dengan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengeva-
luasi dengan pembelajaran konvensional pada materi kesetimbang-
an kimia.
H0 : µ1x ≤ µ2x
H1 : Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah lebih tinggi dari
rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan
pembelajaran konvensional pada materi kesetimbangan kimia.
H1 : µ1x > µ2x
Keterangan:
µ1 = Rata-rata n-Gain (x) pada materi kesetimbangan kimia pada kelas yang dite-
rapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
µ2 = Rata-rata n-Gain (x) pada materi kesetimbangan kimia pada kelas dengan
pembelajaran konvensional.
x = Keterampilan siswa dalam mengevaluasi.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian
menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t (Sudjana, 2002):
45
dan
......................(6)
Keterangan:
thitung = koefisien t
= rata-rata pretes/n-Gain kelas eksperimen
= rata-rata pretes/n-Gain kelas kontrol
S2 = varians
n1 = jumlah siswa kelas eksperimen
n2 = jumlah siswa kelas kontrol
= varians kelas eksperimen
= varians kelas kontrol
Kriteria pengujian : terima H0 jika t < t1-α dengan derajat kebebasan d(k) = n1 + n2
– 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5%
peluang (1 – α).
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Analisis Data
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kon-
trol, dari hasil perhitungan diperoleh data berupa nilai pretes, postes dan n-Gain
keterampilan siswa dalam mengevaluasi. Rata-rata dari nilai pretes, nilai postes
dan n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rata-rata nilai pretes, nilai postes dan rata-rata n-Gain keterampilan
siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Kelas Kontrol Eksperimen
Pretes Postes n-Gain Pretes Postes n-Gain
Rata-rata 25,859 44,922 0,249 26,9 64,932 0,52
Perbedaan rata-rata nilai pretes dan postest keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Rata-rata nilai pretes dan nilai postes keterampilan siswa dalam
mengevaluasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen.
25,859 26,9
44,922
64,932
0
10
20
30
40
50
60
70
kelas kontrol kelas eksperimen
rata
-ra
ta n
ila
i k
eter
am
pil
an
men
gev
alu
asi
kelas penelitian
pretes
postes
47
Pada Gambar 4 terlihat bahwa rata-rata nilai pretes keterampilan siswa dalam
mengevaluasi pada kelas kontrol sebesar 25,859 dan rata-rata nilai postes kete-
rampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 44,922, sedangkan pada kelas ekspe-
rimen nilai pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 26,9 dan rata-
rata nilai postes keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 64,932. Uraian
di atas mendeskripsikan bahwa keterampilan siswa dalam mengevaluasi setelah
diterapkan pembelajaran lebih baik dari pada sebelum diterapkan pembelajaran,
baik pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen. Pada kelas kontrol pe-
ningkatan keterampilan siswa dalam mengevaluasi sebesar 19,063. Nilai tersebut
lebih kecil dibandingkan pada kelas eksperimen dengan peningkatan keterampilan
siswa dalam mengevaluasi sebesar 38,032. Hal ini menunjukkan bahwa keteram-
pilan siswa dalam mengevaluasi kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas
kontrol.
Selanjutnya berdasarkan data hasil perhitungan, didapatkan rata-rata n-Gain
seperti yang disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
0,249
0,52
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
rata
-ra
ta n
-Gain
ket
era
mp
ila
n m
eng
eva
lua
si
kelas penelitian
kelas kontrol
kelas eksperimen
48
Pada Gambar 5 terlihat bahwa rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi kelas eksperimen sebesar 0,52, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,249.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berlaku untuk keselu-
ruhan populasi, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t. Dalam peneliti-
an ini, uji-t digunakan untuk uji kesamaan dan perbedaan dua rata-rata. Uji kesa-
maan dua rata-rata dilakukan pada kemampuan awal (pretes) dengan tujuan untuk
mengetahui apakah kemampuan awal siswa dalam keterampilan mengevaluasi di
kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan kemampuan awal siswa
dalam keterampilan mengevaluasi di kelas kontrol. Sedangkan uji perbedaan dua
rata-rata dilakukan pada n-Gain dengan tujuan untuk menentukan seberapa efektif
perlakuan terhadap sampel dengan melihat n-Gain ternormalisasi keterampilan
siswa dalam mengevaluasi yang berbeda secara signifikan antara pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah dengan pembelajaran konvensional dari siswa
SMA Negeri 1 Bangunrejo.
Sebelum dilakukan uji-t, harus diketahui terlebih dahulu apakah data sampel pe-
nelitian berasal dari populasi berdistribusi normal dan berasal dari varians yang
homogen atau tidak. Menurut Sudjana (2005), untuk ukuran sampel yang relatif
besar dimana jumlah sampel ≥ 30, maka distribusi selisih nilai dari data akan
mendekati distribusi normal. Dalam penelitian ini jumlah sampel keseluruhan
sebanyak 65 dengan rincian 32 dari kelas kontrol dan 33 dari kelas eksperimen
sehingga dapat dikatakan bahwa sampel penelitian dianggap berdistribusi normal.
49
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau
tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang
lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang
banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu
suatu pembuktian.
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal (pretes), didapat-
kan harga Lhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai Lhitung, Ltabel,
dan pengambilan keputusan uji normalitas kemampuan awal (pretes).
Tabel 6. Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas kemam-
puan awal (pretes).
Kelas Nilai
Kriteria Uji Keputusan Uji Lhitung Ltabel
Kontrol 0,099 0,156 Lhitung < Ltabel Normal
Eksperimen 0,134 0,154 Lhitung < Ltabel Normal
Pada Tabel 6 terlihat bahwa harga Lhitung masing-masing untuk keterampilan siswa
dalam mengevaluasi sebesar 0,099 dan 0,134. Nilai Lhitung pada kelas kontrol
yang diperoleh tersebut lebih kecil daripada Ltabel yang sebesar 0,1566, demikian
juga nilai Lhitung pada kelas eksperimen yang diperoleh lebih kecil daripada Ltabel
yang sebesar 0,154. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan
bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal
dari populasi berdistribusi normal. Setelah mengetahui data sampel berdistribusi
normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data
sampel memiliki varians homogen atau tidak homogen.
50
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal (pretes), dida-
patkan harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi (terlampir).
Pada tabel berikut disajikan nilai Fhitung, Ftabel, dan pengambilan keputusan uji
homogenitas kemampuan awal (pretes).
Tabel 7. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas kemam-
puan awal (pretes).
Nilai Kriteria Uji Keputusan Uji
Fhitung Ftabel
1,819 1,82 Fhitung < Ftabel Homogen
Pada Tabel 7 terlihat bahwa harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi sebesar 1,819. Nilai tersebut lebih kecil dari pada Ftabel yang sebesar
1,82. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data
sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel bervarians homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada kemampuan awal (pre-
tes), selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil perhi-
tungan uji kesamaan dua rata-rata, didapatkan harga thitung untuk keterampilan
siswa dalam mengevaluasi (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai thitung,
ttabel, dan pengambilan keputusan uji kesamaan dua rata-rata.
Tabel 8. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji kesamaan dua rata-rata.
Nilai Kriteria Uji Keputusan Uji
thitung ttabel
0,62 –ttabel < t < ttabel
Rata-rata kemampuan awal antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen tidak
berbeda secara signifikan
51
Pada Tabel 8 terlihat bahwa harga thitung untuk keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi sebesar 0,62. Nilai tersebut berada didaerah penerimaan H0. Berdasar-
kan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0,
artinya rata-rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kese-
timbangan kimia di kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan rata-
rata pretes keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan
kimia di kelas kontrol. Setelah diketahui bahwa rata-rata kemampuan awal siswa
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan untuk
keterampilan siswa dalam mengevaluasi, selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua
rata-rata n-Gain. Namun sebelumnya harus dilakukan uji normalitas dan uji ho-
mogenitas terlebih dahulu sebagai uji prasyaratnya.
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas n-Gain, didapatkan harga Lhitung
untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai Lhitung, Ltabel, dan
pengambilan keputusan uji normalitas n-Gain.
Tabel 9. Nilai Lhitung, Ltabel dan pengambilan keputusan uji normalitas n-Gain.
Kelas Nilai
Kriteria Uji Keputusan Uji Lhitung Ltabel
Kontrol 0,124 0,156 Lhitung < Ltabel Normal
Eksperimen 0,084 0,154 Lhitung < Ltabel Normal
Pada Tabel 9 terlihat bahwa harga Lhitung masing-masing untuk keterampilan siswa
dalam mengevaluasi sebesar 0,124 dan 0,084. Nilai Lhitung pada kelas kontrol
yang diperoleh tersebut lebih kecil daripada Ltabel yang sebesar 0,1566, demikian
juga nilai Lhitung pada kelas eksperimen yang diperoleh lebih kecil daripada Ltabel
52
yang sebesar 0,154. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan
bahwa data sampel terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal
dari populasi berdistribusi normal. Setelah mengetahui data sampel berdistribusi
normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data
sampel memiliki varians homogen atau tidak homogen.
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas n-Gain, didapatkan harga Fhitung
untuk keterampilan siswa dalam mengevaluasi (terlampir). Pada tabel berikut
disajikan nilai Fhitung, Ftabel, dan pengambilan keputusan uji homogenitas n-Gain.
Tabel 10. Nilai Fhitung, Ftabel dan pengambilan keputusan uji homogenitas n-Gain.
Nilai Kriteria Uji
Keputusan
Uji Fhitung Ftabel
1,469 1,82 Fhitung < Ftabel Homogen
Pada Tabel 10 terlihat bahwa harga Fhitung untuk keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi sebesar 1,469. Nilai tersebut lebih kecil dari pada Ftabel yang sebesar
1,82. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sam-
pel terima H0 atau dengan kata lain data sampel bervarians homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada n-Gain, selanjutnya
dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil perhitungan uji perbeda-
an dua rata-rata, didapatkan harga thitung untuk keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi (terlampir). Pada tabel berikut disajikan nilai thitung, ttabel, dan pengam-
bilan keputusan uji perbedaan dua rata-rata.
53
Tabel 11. Nilai thitung, ttabel dan pengambilan keputusan uji perbedaan
dua rata-rata.
Nilai Kriteria Uji Keputusan Uji
thitung ttabel
6,84 1,67 thitung > ttabel Rata-rata n-Gain antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen berbeda secara signifikan
Pada Tabel 11 terlihat bahwa harga thitung untuk keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi sebesar 6,84. Nilai tersebut lebih besar dari pada ttabel yang sebesar 1,67.
Berda-sarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel
terima H1 dan tolak H0, artinya rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam meng-
evaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang diterapkan pembelajaran meng-
gunkan pendekatan ilmiah berbeda secara signifikan dengan rata-rata n-Gain kete-
rampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang dite-
rapkan pembelajaran konvensional.
B. Pembahasan
Dari perolehan data pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa keterampilan
siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetimbangan kimia yang dibelajarkan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah lebih baik bila dibandingkan dengan
siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui
mengapa hal tersebut terjadi, dilakukan pengkajian sesuai dengan fakta yang
terjadi pada langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan imiah.
Mengamati (Observing). Pada tahap ini, guru memulai pembelajaran dengan
menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Kemudian memberikan
apersepsi dengan mengajukan fakta berupa pernyataan dan pertanyaan, “Dalam
54
reaksi pembuatan amoniak, stoikiometri reaksi menunjukkan bahwa 1 mol
nitrogen bereaksi dengan 3 mol hidrogen membentuk 2 mol amoniak. Akan
tetapi, dari percobaan diketahui bahwa hasil seperti itu tidak pernah tercapai.
Mengapa hal itu terjadi?”. Hal ini dilakukan untuk menggali kemampuan awal
siswa mengenai materi kesetimbangan kimia.
Fakta yang diberikan pada pertemuan ini dilakukan agar siswa menyadari adanya
suatu masalah tertentu dan menemukan masalah tersebut. Masalah yang mereka
temukan akan memacu dan memberikan ruang bagi mereka sendiri untuk berkrea-
tivitas dalam memecahkan masalah tersebut. Adapun hal ini sesuai dengan pen-
dapat Torrance (1969) (dalam Sumirah, 2012) yang mendefinisikan secara umum
kreativitas sebagai proses dalam memahami sebuah masalah, mencari solusi-
solusi yang mungkin, menarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi, serta meng-
komunikasikan hasilnya.
Selama pembelajaran siswa dikelompokkan secara heterogen dan dikondisikan
untuk duduk berdasarkan kelompoknya, kemudian tiap kelompok diberi LKS
berbasis pendekatan ilmiah. Pada pertemuan pertama dalam kegiatan ini, siswa
diminta untuk mengamati, mengidentifikasi dan menemukan data hasil percobaan
tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah produksi amoniak serta data
hasil percobaan tentang susunan konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak da-
lam rentang waktu tertentu. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegi-
atan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
55
Pengelompokan yang dilakukan pada kegiatan ini ternyata memberi pengaruh
besar bagi perkembangan potensi siswa. Siswa lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran dengan menjadi lebih aktif berbicara ketika mereka berada dalam
lingkungan bersama temannya. Seperti yang terjadi pada siswa dengan nomor 3
(Anwar Rosidi) di kelas eksperimen. Berbeda dari pembelajaran biasanya, siswa
yang pendiam ini justru aktif berbicara ketika berada dalam kelompoknya. Bah-
kan teramati bahwa kemampuan berbicaranya menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Adapun hal ini sesuai dengan pernyataan Vygotsky dalam Arends (2008) yang
mendefinisikan tingkat perkembangan potensial sebagai tingkat yang dapat di-
fungsikan atau dicapai oleh individu dengan bantuan orang lain, seperti teman
sejawat yang kemampuannya lebih tinggi.
Menanya (Questioning). Pada tahap ini, siswa diarahkan untuk menuliskan hal-
hal yang tidak mereka pahami dari yang sudah dilihat, disimak atau dibaca pada
kegiatan mengamati dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
Pada LKS 1, siswa masih ragu-ragu dan terlihat bingung dalam menulikan hal-
hal yang tidak mereka pahami dari pengamatannya dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan. Seperti yang terjadi pada siswa nomor 17 (Ihwannuji Rahman S.) di
kelas eksperimen. Ia tampak bingung hendak menulis apa pada kegiatan mena-
nya. Padahal ketika ditanya, banyak hal-hal yang tidak ia pahami dari data yang
diberikan. Hal ini karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran seperti ini.
Untuk itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa mengajukan gagas-
an-gagasan meskipun gagasan tersebut belum tepat (Roestiyah, 2001).
56
Mencoba (Experimenting). Dalam kegiatan mencoba, siswa menggali dan me-
ngumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau
objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan terse-
but terkumpul sejumlah informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya
yaitu menalar.
Pada tahap ini, siswa diminta merancang dan melakukan percobaan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran reaksi kesetimbangan. Tujuan
dalam merancang percobaan ini adalah untuk menumbuhkan sikap kritis dan
kreatif siswa. Selain itu, siswa diminta untuk mengamati tampilan yang disajikan
dan mencermati reaksi-reaksi yang terjadi dalam skala molekular dan dibimbing
untuk menemukan konsep dari materi yang disampaikan. Selain maksud tersebut,
hal ini dilakukan untuk menumbuhkan sikap teliti siswa dan juga melatih kemam-
puan dalam mengambil keputusan terhadap situasi terbuka yang merupakan salah
satu indikator dari keterampilan mengevaluasi.
Menalar (Associating). Dalam kegiatan ini, siswa melakukan pemrosesan infor-
masi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, me-
nemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesim-
pulan dari pola yang ditemukan. Menalar dapat diartikan sebagai kemampuan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk
kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Pada tahap ini, siswa diminta untuk menganalisis data hasil percobaan yang
didapat pada kegiatan mencoba. Siswa dibimbing menganalisis data hasil perco-
57
baan tersebut sampai dengan memperoleh sebuah kesimpulan. Pada tahap ini,
siswa akan terbiasa bekerjasama dalam kelompok sehingga akan menumbuhkan
sikap disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam
kelompok. Selain itu juga, dapat menumbuhkan sikap jujur dalam menggunakan
data percobaan dan teliti dalam mengolah serta menganalisis data. Seperti yang
terjadi pada siswa dengan nomor 18 (Ivan Julian) di kelas eksperimen. Berbeda
dengan pembelajaran biasanya, siswa yang memang pada dasarnya pintar ini lebih
teliti dalam mengamati percobaan dan jujur dalam mencatat hasil pengamatannya.
Selain itu, ia juga sering mencetuskan gagasan dalam menyelesaikan suatu masa-
lah dan melaksanakannya dengan benar serta mampu mengambil keputusan dalam
situasi terbuka.
Membentuk Jejaring (Networking). Dalam kegiatan ini, siswa menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosi-
asi, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut.
Pada pertemuan pertama dalam tahap ini guru menawarkan kepada perwakilan
kelompok untuk mengomunikasikan hasil diskusi mereka bersama anggota
kelompoknya terkait kesetimbangan dinamis. Kegiatan ini ternyata memerlukan
waktu yang cukup lama karena tidak ada satu perwakilan pun yang mau mengko-
munikasikan hasil diskusinya. Akhirnya dibuatlah kesepakatan bahwa guru ber-
hak menunjuk kelompok yang mana saja untuk mengkomunikasikan hasil diskusi-
nya. Awalnya semua siswa belum terbiasa dengan keadaan ini, namun pada per-
temuan selanjutnya mereka mulai terbiasa. Seperti yang terjadi pada siswa deng-
58
an nomor 23 (Norma Permatasari) di kelas eksperimen. Pada awal pembelajaran,
ia tampak malu-malu dalam mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Namun pada pertemuan berikutnya, dengan percaya diri ia mengkomunikasikan
hasil diskusinya.
Melalui tahap ini siswa dilatih untuk dapat mengungkapkan gagasan mereka atas
suatu fenomena yang terjadi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman belajarnya
mengenai kesetimbangan kimia. Kemampuan siswa mengungkapkan gagasannya
dalam penyelesaian masalah semakin baik pada setiap pertemuannya. Hal ini
sesuai dengan tujuan penerapan pendekatan ilmiah, yang dirancang untuk mem-
bantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan
masalah, dan menjadi pelajar yang mandiri dan otonom Arends (2008) (dalam
Marlinda, 2012).
Meskipun awalnya terlihat asing dan bingung dengan pembelajaran seperti ini,
tanpa disadari dengan pembelajaran seperti ini mereka terlihat cepat sekali mema-
hami materi yang dipelajari. Antusias siswa mulai terlihat saat pengenalan kese-
timbangan homogen dan heterogen. Mereka dengan cepat memahaminya. Lebih-
lebih saat pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetim-
bangan kimia. Setelah melihat fakta yang diperoleh saat kegiatan praktikum dan
melihat representasi mikroskopis yang disajikan, tanpa diminta, beberapa perwa-
kilan kelompok berani mengomunikasikan temuannya dengan benar. Bahkan sis-
wa telah mampu meramalkan arah pergeseran reaksi, terlebih saat penerapannya
untuk menentukan kondisi optimum pada proses Haber-Bosch (pembuatan amo-
niak) dan proses kontak (pembuatan asam sulfat).
59
Selain dilihat dari sikap siswa saat pembelajaran, hal tersebut juga didukung
dengan angket pendapat siswa terhadap pembelajaran (terlampir). Berdasarkan
hasil pengolahan angket, didapatkan bahwa persentase siswa yang memiliki pen-
dapat dengan kriteria tinggi di kelas eksperimen yang meliputi perasaan senang,
perhatian, rasa ingin tahu, usaha yang dilakukan dan evaluasi masing-masing se-
besar 84,85%, 78,79%, 81,82%, 84,88% dan 84,85%. Hasil tersebut lebih besar
dibandingkan persentase siswa yang memiliki pendapat dengan kriteria tinggi di
kelas kontrol yang masing-masing sebesar 12,5%, 18,75%, 53,12, 15,62 dan
15,62. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa pada kelas eksperimen menunjuk-
kan respon yang positif terhadap pembelajaran.
Pembelajaran seperti ini ternyata mempermudah siswa untuk memahami materi
yang disampaikan dan lebih membuat siswa untuk bertindak kreatif. Sikap aktif
siswa dalam pembelajaran akan memengaruhi tindak kreatifnya karena sikap aktif
sangat erat hubungannya dengan tindakan kreatif. Dalam pembelajaran, siswa
yang aktif cenderung bertindak kreatif. Hal ini seperti yang terjadi pada kelas
eksperimen, mereka sangat aktif dalam pembelajaran dan juga cenderung menun-
jukkan sikap kreatifnya. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Sudrajat (2013),
banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan ilmiah, selain dapat
menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keteram-
pilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna mene-
mukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian.
60
Kenyataan di atas jelas akan memberikan pencapaian yang baik pada kelas ekspe-
rimen. Hal ini terbukti dengan lebih baiknya pencapaian kelas eksperimen dari-
pada kelas kontrol dalam keterampilan mengevaluasi.
Meskipun seperti yang telah diuraikan bahwa banyak perkembangan yang siswa
dapatkan dengan penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran, tidak berarti
penerapan pendekatan pembelajaran ini tanpa hambatan. Dari kegiatan meng-
amati (observing) sampai membentuk jejaring (networking) membutuhkan waktu
yang relatif lama dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan Arends
(2008) bahwa periode pembelajaran yang standar sering kali tidak memberikan
waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat secara mendalam dalam kegiatan-
kegiatan di luar sekolah.
47
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembela-
jaran menggunakan pendekatan ilmiah berbeda secara signifikan dibanding-
kan rata-rata n-Gain keterampilan siswa dalam mengevaluasi dengan pembe-
lajaran konvensional.
2. Penerapan pendekatan ilmiah pada materi kesetimbangan kimia efektif me-
ningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:
1. Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah hendaknya diterapkan dalam
pembelajaran kimia, terutama pada materi kesetimbangan kimia karena ter-
bukti efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam mengevaluasi.
2. Bagi calon peneliti lain yang juga tertarik untuk menerapkan pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah, hendaknya lebih mengoptimalkan persiap-
an yang diperlukan terutama pada persiapan instrumen pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran. PT. Prestasi
Pustakaraya. Jakarta.
Arends, R. I. 2008. Learning to Teach. Edisi VII. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto. 1997. Penilaian Program Pendidikan (Edisi Ketiga). Bina Aksara.
Jakarta.
Astuti, S. I. R. 2012. Penerapan Pendekatan Problem Solving Melalui Model
Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) Disertai Hands on
Activities untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa di
SMP Negeri 1 Bulu Sukoharjo. (Jurnal). FKIP Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia
SMA/MA. BSNP. Jakarta.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti (Edisi Ketiga – Jilid 1).
Erlangga. Jakarta.
Craswell, J. W. 1997. Research Design Qualitative & Quantitative Approaches.
Thousand Oaks-London-New. Sage Publications. New Delhi.
Evans, J. R. 1991. Berpikir Kreatif, dalam Pengambilan Keputusan dan
Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang Struktur
Atom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. (Disertasi). SPs-UPI.
Bandung.
Husamah dan Yanur S. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
Ikaningrum, M. N. N. dan Togu G. 2013. Efektivitas Pendekatan Scientific
Inquiry Terhadap Prestasi Belajar dan Sikap Ilmiah Peserta Didik Kelas X.
(Jurnal). UNY. Yogyakarta.
63
Marlinda, M. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam
Meningkatkan Keterampilan Menyebutkan Contoh dan Mengidentifikasi
Kesimpulan Pada Materi Laju Reaksi. (Skripsi). Tidak diterbitkan.
Mexico dan Regina T. P. 2013. Efektivitas Penerapan Pendekatan Pembelajaran
Scientific Inquiry Terhadap Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Kimia
Peserta Didik. (Jurnal). UNY. Yogyakarta.
Munandar, S. C. U. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
______. 2008. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.
Jakarta.
Nuraeni, N. dkk. 2010. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif
untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi. (Makalah). UPI. Bandung.
Pannen, P., D. Mustafa, dan M. Sekarwinahyu. 2001. Konstruktivisme dalam
Pembelajaran. Dikti. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud. Jakarta.
Petrucci, R. H., a.b. Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
(Edisi Keempat – Jilid 2). Erlangga. Jakarta.
Purba, M. 2006. KIMIA SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana, N. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. PT. Tarsito. Bandung.
______. 2005. Metode Statistika Edisi keenam. PT. Tarsito. Bandung.
Sudrajat, A. 2013. Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Pembelajaran. [online]
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatan-
saintifikilmiah-dalam-proses-pembelajaran/. Diakses pukul 10.34am
tanggal 10 November 2013.
Sumirah. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan
Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
SMA. (Jurnal). UPI. Bandung.
Syamsuri, M. M. F. 2011. Pembelajaran Materi Kesetimbangan Kimia melalui
representasi makroskopis dan mikroskopis (Skripsi). FKIP Unila.
Bandarlampung.
64
Syaodih, N. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Tim Penyusun. 2013. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.
Penerbit Universitas Lampung. Bandarlampung.
Tim Penyusun. 2013. Konsep Pendekatan Ilmiah. Kemdikbud. Jakarta.
______. 2013. Rambu-rambu Penyusunan RPP. Kemdikbud. Jakarta.
______. 2013. Rasional Kurikulum 2013. Kemdikbud. Jakarta.
______. 2013. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD). Kemdikbud. Jakarta.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
LAMPIRAN
ANALISIS SKL-KI-KD
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam di lingkungan
rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat
hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan
koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.1 Mengungkapkan kebesaran Tuhan
YME berdasarkan fenomena
kesetimbangan kimia di alam dan di
dalam tubuh manusia.
1.1.2 Menyadari keteraturan yang
ditetapkan oleh Tuhan YME
sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang bersifat tentatif.
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
2.1.1 Menunjukkan antusiasme.
2.1.2 Banyak bertanya.
2.1.3 Mengemukakan pendapat.
2.1.4 Disiplin dalam melakukan kegiatan
pembelajaran maupun diskusi
dalam kelompok.
2.1.5 Jujur dalam menggunakan data
percobaan.
2.1.6 Bekerjasama.
2.1.7 Teliti dalam mengolah dan
menganalisis data (melakukan
percobaan untuk membuktikan arah
pergeseran kesetimbangan kimia
secara runut dan konsisten terhadap
langkah-langkah serta kebenaran
hasil).
2.1.8 Ulet dalam mencari sumber
pengetahuan yang mendukung
penyelesaian masalah (dapat
menyelesaikan masalah secara
runut di awal hingga akhir dengan
langkah-langkah yang benar).
2.1.9 Bersikap kritis dalam merancang
percobaan.
2.1.10 Kreatif dalam merancang
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
percobaan.
2.1.11 Bertanggung jawab.
Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan
faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
fenomena dan kejadian
di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat
bermain.
3. Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif
antara pereaksi dengan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.
3.9.1 Menjelaskan adanya pengaruh suhu
pada industri amoniak.
3.9.2 Menjelaskan adanya pengaruh
tekanan pada industri amoniak.
3.9.3 Menjelaskan adanya fenomena
kesetimbangan kimia pada industri
amoniak untuk meningkatkan
jumlah produksi amoniak.
3.9.4 Menjelaskan perbedaan reaksi
reversibel dan reaksi ireversibel
berdasarkan data hasil percobaan.
3.9.5 Mendefinisikan reaksi reversibel.
3.9.6 Mendefinisikan reaksi ireversibel.
3.9.7 Menjelaskan definisi
kesetimbangan dinamis.
3.9.8 Menjelaskan definisi keadaan
setimbang.
3.9.9 Menjelaskan perbedaan
kesetimbangan homogen dan
heterogen.
3.9.10 Menjelaskan definisi
kesetimbangan homogen.
3.9.11 Menjelaskan definisi
kesetimbangan heterogen.
3.9.12 Mendefinisikan tetapan
kesetimbangan (Kc).
3.9.13 Menjelaskan hukum
kesetimbangan/hukum aksi massa.
3.9.14 Menyatakan tetapan kesetimbangan
dalam Kc.
3.9.15 Menjelaskan kecenderungan arah
kesetimbangan berdasarkan harga
tetapan kesetimbangan (Kc).
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.9.16 Menyatakan tetapan kesetimbangan
dalam Kp.
3.9.17 Menjelaskan hubungan Kc dan Kp
melalui persamaan gas ideal.
3.9.18 Menjelaskan kesetimbangan yang
melibatkan cairan dan padatan
murni.
3.9.19 Menentukan nilai K dari reaksi
yang berkaitan.
3.9.20 Menentukan nilai K dari gabungan
beberapa reaksi kesetimbangan.
3.9.21 Menjelaskan kesetimbangan
disosiasi.
3.9.22 Menjelaskan derajat disosiasi.
3.9.23 Menghitung derajat disosiasi suatu
reaksi kesetimbangan.
3.9.24 Menghitung harga K reaksi
kesetimbangan disosiasi.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbanganyang diterapkan dalam
industri.
3.8.1 Menjelaskan sistem kesetimbangan
yang diganggu.
3.8.2 Menghitung harga perbandingan
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
sistem kesetimbangan yang
diganggu.
3.8.3 Menjelaskan asas Le Chȃ telier.
3.8.4 Menjelaskan pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
3.8.5 Menjelaskan pengaruh suhu
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
3.8.6 Menjelaskan hubungan tekanan dan
volume berdasarkan persamaan gas
ideal.
3.8.7 Menjelaskan pengaruh tekanan dan
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
3.8.8 Menjelaskan pengaruh katalis dalam
proses kesetimbangan kimia.
3.8.9 Menjelaskan kondisi reaksi untuk
menggeser kesetimbangan kearah
produk dan meminimalkan reaksi
balik.
3.8.10 Menjelaskan kondisi optimum
untuk memproduksi bahan-bahan
kimia di industri yang didasarkan
pada reaksi kesetimbangan.
Dimensi
Keterampilan
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai
dengan yang ditugaskan
kepadanya.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan
kuantitatif antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
4.9.1 Mengamati data pengaruh tekanan
dan suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.9.2 Mengidentifikasi data pengaruh
tekanan terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.9.3 Mengidentifikasi data pengaruh
suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.9.4 Menganalisis data pengaruh tekanan
terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.9.5 Menganalisis data pengaruh suhu
terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.9.6 Menyimpulkan adanya pengaruh
suhu pada industri amoniak.
4.9.7 Menyimpulkan adanya pengaruh
tekanan pada industri amoniak.
4.9.8 Mengamati persamaan reaksi
kesetimbangan pembentukan
amoniak.
4.9.9 Menganalisis persamaan reaksi
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
kesetimbangan pembentukan
amoniak.
4.9.10 Mengamati data konsentrasi
nitrogen, hidrogen, dan amoniak
dalam rentang waktu tertentu.
4.9.11 Menganalisis data konsentrasi
nitrogen, hidrogen, dan amoniak
dalam rentang waktu tertentu.
4.9.12 Menyimpulkan adanya fenomena
kesetimbangan kimia pada industri
amoniak untuk meningkatkan
produksi amoniak.
4.9.13 Mengamati suatu persamaan reaksi
berkesudahan (tidak dapat balik)
dan reaksi dapat balik.
4.9.14 Menganalisis perbedaan reaksi
berkesudahan (tidak dapat balik)
dan reaksi dapat balik.
4.9.15 Menyimpulkan adanya reaksi
berkesudahan (tidak dapat balik)
dan reaksi dapat balik.
4.9.16 Melakukan percobaan mengenai
reaksi ireversibel.
4.9.17 Mengamati percobaan mengenai
reaksi ireversibel.
4.9.18 Mengidentifikasi perubahan yang
terjadi pada percobaan reaksi
ireversibel.
4.9.19 Menuliskan perubahan yang terjadi
pada percobaan reaksi ireversibel.
4.9.20 Melakukan percobaan mengenai
reaksi reversibel.
4.9.21 Mengamati percobaan mengenai
reaksi reversibel.
4.9.22 Mengidentifikasi perubahan yang
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
terjadi pada percobaan reaksi
reversibel.
4.9.23 Menuliskan perubahan yang terjadi
pada percobaan reaksi reversibel.
4.9.24 Menganalisis perbedaan reaksi
reversibel dan reaksi ireversibel
berdasarkan data hasil percobaan.
4.9.25 Menyimpulkan perbedaan reaksi
reversibel dan reaksi ireversibel
berdasarkan data hasil percobaan.
4.9.26 Mengamati kurva kesetimbangan.
4.9.27 Mengidentifikasi kurva
kesetimbangan.
4.9.28 Menganalisis kurva kesetimbangan.
4.9.29 Menemukan keadaan setimbang.
4.9.30 Mengamati suatu persamaan reaksi
reversibel.
4.9.31 Mengamati animasi suatu reaksi
reversibel yang berkesetimbangan.
4.9.32 Menganalisis animasi suatu reaksi
reversibel yang berkesetimbangan.
4.9.33 Menyimpulkan definisi
kesetimbangan dinamis.
4.9.34 Mengamati berbagai reaksi
kesetimbangan.
4.9.35 Menganalisis fase zat pada berbagai
reaksi kesetimbangan.
4.9.36 Mengelompokkan reaksi-reaksi
kesetimbangan berdasarkan fasenya.
4.9.37 Menyimpulkan definisi
kesetimbangan homogen.
4.9.38 Menyimpulkan definisi
kesetimbangan heterogen.
4.9.39 Mengamati data hasil percobaan
tentang susunan konsentrasi
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
pereaksi dan hasil reaksi dalam
keadaan setimbang.
4.9.40 Mengidentifikasi data hasil
percobaan tentang susunan
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
dalam keadaan setimbang.
4.9.41 Menganalisis data hasil percobaan
tentang susunan konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi dalam
keadaan setimbang.
4.9.42 Menemukan persamaan yang
memberikan hasil perbandingan
yang tetap.
4.9.43 Menyimpulkan hubungan antara
persamaan yang memberikan hasil
perbandingan yang tetap dengan
persamaan reaksi kesetimbangan.
4.9.44 Menemukan definisi tetapan
kesetimbangan (Kc).
4.9.45 Menemukan hukum
kesetimbangan/hukum aksi massa.
4.9.46 Mengamati beberapa persamaan
reaksi kesetimbangan yang
dilengkapi harga K.
4.9.47 Mengidentifikasi harga K dari
beberapa reaksi kesetimbangan.
4.9.48 Menganalisis harga K dari beberapa
reaksi kesetimbangan.
4.9.49 Menyimpulkan kecenderungan arah
kesetimbangan berdasarkan harga
K.
4.9.50 Mengamati data jumlah produksi
amoniak pada berbgai tekanan yang
dilengkapi dengan harga Kc dan Kp.
4.9.51 Mengidentifikasi data jumlah
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
produksi amoniak pada berbgai
tekanan yang dilengkapi dengan
harga Kc dan Kp.
4.9.52 Menganalisis data jumlah produksi
amoniak pada berbgai tekanan yang
dilengkapi dengan harga Kc dan Kp.
4.9.53 Merumuskan persamaan Kp
berdasarkan harga Kp
pembentukkan amoniak dan data
jumlah produksi amoniak pada
berbagai tekanan yang dilengkapi
dengan harga Kc dan Kp.
4.9.54 Menyimpulkan persamaan Kp untuk
reaksi pembentukkan amoniak.
4.9.55 Mengamati gambar representasi
mikroskopis reaksi disosiasi N2O4
yang dilengkapi dengan harga Kc
pada suhu tertentu.
4.9.56 Mengidentifikasi gambar
representasi mikroskopis reaksi
disosiasi N2O4 yang dilengkapi
dengan harga Kc pada suhu tertentu.
4.9.57 Menganalisis gambar representasi
mikroskopis reaksi disosiasi N2O4
yang dilengkapi dengan harga Kc
pada suhu tertentu.
4.9.58 Menemukan hubungan Kc dan Kp
melalui persamaan gas ideal.
4.9.59 Mengamati persamaan reaksi
kesetimbangan yang melibatkan
cairan dan padatan murni.
4.9.60 Menuliskan persamaan Kc atau Kp
dari persamaan reaksi
kesetimbangan yang melibatkan
cairan dan padatan murni.
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
4.9.61 Mengamati gambar representasi
suatu sistem kesetimbangan yang
melibatkan padatan murni dan gas.
4.9.62 Mengidentifikasi gambar
representasi suatu sistem
kesetimbangan yang melibatkan
padatan murni dan gas.
4.9.63 Menganalisis gambar representasi
suatu sistem kesetimbangan yang
melibatkan padatan murni dan gas.
4.9.64 Menyimpulkan mengenai
kesetimbangan yang melibatkan
cairan dan padatan murni.
4.9.65 Menuliskan rumusan Kc atau Kp
dari reaksi kesetimbangan yang
melibatkan cairan dan padatan
murni.
4.9.66 Mengamati persamaan reaksi yang
berkaitan.
4.9.67 Mengidentifikasi persamaan reaksi
yang berkaitan.
4.9.68 Menganalisis persamaan reaksi
yang berkaitan.
4.9.69 Menentukan persamaan K dari
persamaan reaksi yang berkaitan.
4.9.70 Mengidentifikasi hubungan
persamaan K dari reaksi yang
berkaitan.
4.9.71 Menyimpulkan nilai K dari reaksi
yang berkaitan.
4.9.72 Mengamati beberapa persamaan
reaksi kesetimbangan.
4.9.73 Mengidentifikasi beberapa
persamaan reaksi kesetimbangan.
4.9.74 Menganalisis beberapa persamaan
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
reaksi kesetimbangan.
4.9.75 Menuliskan rumusan K dari
beberapa persamaan reaksi
kesetimbangan.
4.9.76 Menganalisis hubungan rumusan K
dari beberapa reaksi kesetimbangan.
4.9.77 Menyimpulkan nilai K dari
gabungan beberapa reaksi
kesetimbangan.
4.9.78 Mengamati repesentasi mikrokopis
tentang kesetimbangan disosiasi.
4.9.79 Mengidentifikasi repesentasi
mikrokopis tentang kesetimbangan
disosiasi.
4.9.80 Menganalisis repesentasi
mikrokopis tentang kesetimbangan
disosiasi.
4.9.81 Menemukan definisi kesetimbangan
disosiasi.
4.9.82 Mengamati representasi berbagai
kesetimbangan disosiasi dengan
derajat disosiasi yang berbeda.
4.9.83 Mengidentifikasi representasi
berbagai kesetimbangan disosiasi
dengan derajat disosiasi yang
berbeda yang terdisosiasi.
4.9.84 Menganalisis representasi berbagai
kesetimbangan disosiasi dengan
derajat disosiasi yang berbeda.
4.9.85 Menemukan definisi derajat
disosiasi.
4.9.86 Menemukan susunan zat dalam
keadaan setimbang.
4.8 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil 4.8.1 Mengamati animasi pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.
arah kesetimbangan.
4.8.2 Mengidentifikasi fenomena yang
terjadi berdasarkan pengamatan
animasi pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.3 Menganalisis fenomena yang terjadi
berdasarkan pengamatan animasi
pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.4 Menyimpulkan adanya fenomena
pergeseran kesetimbangan yang
dipengaruhi oleh konsentrasi.
4.8.5 Menentukan variabel-variabel pada
percobaan pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.6 Menyusun prosedur percobaan
pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.7 Menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan
pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.8 Melakukan percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.9 Mengamati percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.10 Mengidentifikasi perubahan yang
terjadi pada percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.11 Menuliskan perubahan yang terjadi
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
pada percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.12 Mengamati representasi
mikroskopis sistem kesetimbangan
yang diganggu.
4.8.13 Mengidentifikasi fenomena yang
terjadi berdasarkan representasi
mikroskopis sistem kesetimbangan
yang diganggu.
4.8.14 Menganalisis fenomena yang terjadi
berdasarkan representasi
mikroskopis sistem kesetimbangan
yang diganggu.
4.8.15 Membandingkan harga
perbandingan konsentrasi hasil
reaksi dengan pereaksi pada sistem
kesetimbangan yang di ganggu (Qc)
dengan harga Kc.
4.8.16 Memprediksi arah reaksi
kesetimbangan berdasarkan harga
Qc dan Kc.
4.8.17 Mengidentifikasi pergeseran reaksi
kesetimbangan.
4.8.18 Menganalisis data hasil percobaan
pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.19 Menyimpulkan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan berdasarkan
hasil percobaan.
4.8.20 Menemukan asas Le Chȃ telier.
4.8.21 Mengamati data pengaruh suhu
terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
4.8.22 Mengidentifikasi data pengaruh
suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.8.23 Menganalisis data pengaruh suhu
pereaksi dan hasil reaksi terhadap
jumlah produk amoniak dalam
industri.
4.8.24 Menyimpulkan adanya pengaruh
suhu pada industri amoniak.
4.8.25 Menentukan variabel-variabel pada
percobaan pengaruh suhu terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.26 Menyusun prosedur percobaan
pengaruh suhu terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.27 Menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan
pengaruh suhu terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.28 Mengamati video pengaruh suhu
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.29 Mengidentifikasi perubahan yang
terjadi berdasarkan pengaruh suhu
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.30 Menuliskan perubahan yang terjadi
berdasarkan video pengaruh suhu
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.31 Menganalisis perubahan yang
terjadi berdasarkan video pengaruh
suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.32 Menghubungkan ΔH reaksi
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.33 Menyimpulkan hubungan ΔH reaksi
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.34 Mengamati data pengaruh tekanan
terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.8.35 Mengidentifikasi data pengaruh
tekanan terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.8.36 Menganalisis data pengaruh tekanan
terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.8.37 Menyimpulkan adanya pengaruh
tekanan pada industri amoniak.
4.8.38 Mengamati representatif gambar
hubungan tekanan dan volume.
4.8.39 Menganalisis hubungan tekanan
dan volume berdasarkan
representasi gambar hubungan
tekanan dan volume.
4.8.40 Menentukan variabel-variabel pada
percobaan pengaruh tekanan dan
volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.41 Menyusun prosedur percobaan
pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.42 Menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan
pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
4.8.43 Mengamati representatif gambar
pengaruh tekanan dan volume.
4.8.44 Mengidentifikasi fenomena yang
terjadi berdasarkan representatif
gambar pengaruh tekanan dan
volume.
4.8.45 Menganalisis pengaruh tekanan dan
volume terhadap jumlah mol
pereaksi dan hasil reaksi suatu
reaksi kesetimbangan.
4.8.46 Menghubungkan pengaruh tekanan
dan volume terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.47 Mengamati grafik proses
pencapaian kesetimbangan reaksi
dengan katalis atau tanpa katalis.
4.8.48 Mengidentifikasi grafik proses
pencapaian kesetimbangan reaksi
dengan katalis atau tanpa katalis.
4.8.49 Menemukan adanya pengaruh
katalis terhadap laju kesetimbangan.
4.8.50 Menentukan variabel-variabel pada
percobaan pengaruh katalis terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.51 Menyusun prosedur percobaan
pengaruh katalis terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.52 Menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan
pengaruh katalis terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.53 Mengamati gambar analogi katalis
dalam kehidupan sehari-hari.
4.8.54 Menganalisis gambar analogi katalis
dalam kehidupan sehari-hari.
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
4.8.55 Menyimpulkan pengaruh katalis
dalam proses kesetimbangan
berdasarkan grafik proses
pencapaian kesetimbangan reaksi
dengan katalis atau tanpa katalis dan
gambar analogi katalis dalam
kehidupan sehari-hari.
4.8.56 Mengamati tabel pengaruh tekanan
terhadap hasil produksi amoniak.
4.8.57 Mengidentifikasi tabel pengaruh
tekanan terhadap hasil produksi
amoniak.
4.8.58 Menganalisis tabel pengaruh
tekanan terhadap hasil produksi
amoniak.
4.8.59 Menyimpulkan pengaruh tekanan
terhadap hasil produksi amoniak.
4.8.60 Mengamati tabel pengaruh suhu
terhadap hasil produksi amoniak
pada tekanan 10 atm.
4.8.61 Mengidentifikasi tabel pengaruh
suhu terhadap hasil produksi
amoniak pada tekanan 10 atm.
4.8.62 Menganalisis tabel pengaruh suhu
terhadap hasil produksi amoniak
pada tekanan 10 atm.
4.8.63 Menyimpulkan pengaruh suhu
terhadap hasil produksi amoniak
pada tekanan 10 atm.
4.8.64 Mengamati data percobaan tentang
pengaruh suhu dan tekanan terhadap
persentase produksi industri
amoniak.
4.8.65 Mengidentifikasi data percobaan
tentang pengaruh suhu dan tekanan
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
terhadap persentase produksi
industri amoniak.
4.8.66 Menemukan bahwa suhu dan
tekanan tidak diperhitungkan secara
terpisah dalam industri amoniak.
4.8.67 Menganalisis data percobaan
tentang pengaruh suhu dan tekanan
terhadap persentase produksi
industri amoniak.
4.8.68 Menyimpulkan upaya yang
dilakukan agar amoniak yang
dihasilkan lebih banyak.
4.8.69 Mengamati proses industri amoniak
secara Haber-Bosch.
4.8.70 Menganalisis upaya dalam
meningkatkan hasil produksi
amoniak berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
kesetimbangan.
4.8.71 Menyimpulkan upaya dalam
meningkatkan hasil produksi
amoniak berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
kesetimbangan.
4.8.72 Menganalisis pengaruh katalis
terhadap hasil produksi pada
industri amoniak.
4.8.73 Menyimpulkan pengaruh katalis
terhadap hasil produksi pada
industri amoniak.
4.8.74 Menyimpulkan kondisi optimum
produksi industri amoniak menurut
proses Haber Bosch.
4.8.75 Mengamati tahap reaksi pembuatan
asam sulfat dengan proses Kontak.
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
4.8.76 Mengidentifikasi tahap reaksi
pembuatan asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.77 Menganalisis tahap reaksi
pembuatan asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.78 Menganalisis upaya yang dilakukan
agar reaksi kesetimbangan bergeser
ke arah produk (pembentukan SO3)
berdasarkan tahap reaksi pembuatan
asam sulfat dengan proses Kontak.
4.8.79 Menganalisis pengaruh katalis pada
industri asam sulfat dengan proses
Kontak.
4.8.80 Menyimpulkan pengaruh katalis
pada industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.81 Menganalisis pengaruh tekanan
pada industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.82 Menyimpulkan pengaruh tekanan
pada industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.83 Menganalisis upaya dalam
meningkatkan hasil produksi asam
sulfat berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
kesetimbangan.
4.8.84 Menyimpulkan upaya dalam
meningkatkan hasil produksi asam
sulfat berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
kesetimbangan.
4.8.85 Menganalisis tentang kondisi
optimum pada produksi industri
SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator
asam sulfat dengan proses Kontak.
4.8.86 Menyimpulkan kondisi optimum
produksi industri asam sulfat
dengan proses Kontak.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA (Eksperimen)
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA 2/Ganjil
Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator :
KD :
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan
hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Indikator :
1.1.1 Mengungkapkan kebesaran Tuhan YME berdasarkan fenomena
kesetimbangan kimia di alam dan di dalam tubuh manusia.
1.1.2 Menyadari keteraturan yang ditetapkan oleh Tuhan YME sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang bersifat tentatif.
2.1.1 Menunjukkan antusiasme.
2.1.2 Banyak bertanya.
2.1.3 Mengemukakan pendapat.
2.1.4 Disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi
dalam kelompok.
2.1.5 Jujur dalam menggunakan data percobaan.
2.1.6 Bekerjasama.
2.1.7 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data.
2.1.8 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung
penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di
awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).
2.1.11 Bertanggung jawab.
3.9.1 Menjelaskan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak.
3.9.2 Menjelaskan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak.
3.9.3 Menjelaskan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri
amoniak untuk meningkatkan jumlah produksi amoniak.
3.9.4 Menjelaskan perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel
berdasarkan data hasil percobaan.
3.9.5 Mendefinisikan reaksi reversibel.
3.9.6 Mendefinisikan reaksi ireversibel.
3.9.7 Menjelaskan definisi keadaan setimbang.
3.9.8 Menjelaskan definisi kesetimbangan dinamis.
3.9.9 Menjelaskan perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen.
3.9.10 Menjelaskan definisi kesetimbangan homogen.
3.9.11 Menjelaskan definisi kesetimbangan heterogen.
3.9.12 Mendefinisikan tetapan kesetimbangan (Kc).
3.9.13 Menjelaskan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa.
3.9.14 Menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kc.
3.9.15 Menjelaskan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga
tetapan kesetimbangan (K).
3.9.16 Menyatakan tetapan kesetimbangan dalam Kp.
3.9.17 Menjelaskan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal.
3.9.18 Menjelaskan kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan
murni.
3.9.19 Menentukan nilai K dari reaksi yang berkaitan.
3.9.20 Menentukan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan.
3.9.21 Menjelaskan kesetimbangan disosiasi.
3.9.22 Menjelaskan derajat disosiasi.
3.9.23 Menghitung derajat disosiasi suatu reaksi kesetimbangan.
3.9.24 Menghitung harga K reaksi kesetimbangan disosiasi.
4.9.1 Mengamati data pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.9.2 Mengidentifikasi data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.9.3 Mengidentifikasi data pengaruh suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.9.4 Menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.9.5 Menganalisis data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.9.6 Menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak.
4.9.7 Menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak.
4.9.8 Mengamati persamaan reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak.
4.9.9 Menganalisis persamaan reaksi kesetimbangan pembentukan amoniak.
4.9.10 Mengamati data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam
rentang waktu tertentu.
4.9.11 Menganalisis data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amonia dalam
rentang waktu tertentu.
4.9.12 Menyimpulkan adanya fenomena kesetimbangan kimia pada industri
amoniak untuk meningkatkan produksi amoniak.
4.9.13 Mengamati suatu persamaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik)
dan reaksi dapat balik.
4.9.14 Menganalisis perbedaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan
reaksi dapat balik.
4.9.15 Menyimpulkan adanya reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan
reaksi dapat balik.
4.9.16 Melakukan percobaan mengenai reaksi ireversibel.
4.9.17 Mengamati percobaan mengenai reaksi ireversibel.
4.9.18 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi
ireversibel.
4.9.19 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi ireversibel.
4.9.20 Melakukan percobaan mengenai reaksi reversibel.
4.9.21 Mengamati percobaan mengenai reaksi reversibel.
4.9.22 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi
reversibel.
4.9.23 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan reaksi reversibel.
4.9.24 Menganalisis perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel
berdasarkan data hasil percobaan.
4.9.25 Menyimpulkan perbedaan reaksi reversibel dan reaksi ireversibel
berdasarkan data hasil percobaan.
4.9.26 Mengamati kurva kesetimbangan.
4.9.27 Mengidentifikasi kurva kesetimbangan.
4.9.28 Menganalisis kurva kesetimbangan.
4.9.29 Menemukan keadaan setimbang.
4.9.30 Mengamati suatu persamaan reaksi reversibel.
4.9.31 Mengamati animasi suatu reaksi reversibel yang berkesetimbangan.
4.9.32 Menganalisis animasi suatu reaksi reversibel yang berkesetimbangan.
4.9.33 Menyimpulkan definisi kesetimbangan dinamis.
4.9.34 Mengamati berbagai reaksi kesetimbangan.
4.9.35 Menganalisis fase zat pada berbagai reaksi kesetimbangan.
4.9.36 Mengelompokkan reaksi-reaksi kesetimbangan berdasarkan fasenya.
4.9.37 Menyimpulkan definisi kesetimbangan homogen.
4.9.38 Menyimpulkan definisi kesetimbangan heterogen.
4.9.39 Mengamati data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi pereaksi
dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang.
4.9.40 Mengidentifikasi data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang.
4.9.41 Menganalisis data hasil percobaan tentang susunan konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaan setimbang.
4.9.42 Menemukan persamaan yang memberikan hasil perbandingan yang
tetap.
4.9.43 Menyimpulkan hubungan antara persamaan yang memberikan hasil
perbandingan yang tetap dengan persamaan reaksi kesetimbangan.
4.9.44 Menemukan definisi tetapan kesetimbangan (Kc).
4.9.45 Menemukan hukum kesetimbangan/hukum aksi massa.
4.9.46 Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang
dilengkapi harga K.
4.9.47 Mengidentifikasi harga K dari beberapa reaksi kesetimbangan.
4.9.48 Menganalisis harga K dari beberapa reaksi kesetimbangan.
4.9.49 Menyimpulkan kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga
K.
4.9.50 Mengamati data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang
dilengkapi dengan harga Kc dan Kp.
4.9.51 Mengidentifikasi data jumlah produksi amoniak pada berbagai
tekanan yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp.
4.9.52 Menganalisis data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan
yang dilengkapi dengan harga Kc dan Kp.
4.9.53 Merumuskan persamaan Kp berdasarkan harga Kp pembentukan
amoniak dan data jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan
yang dilengkpi dengan harga Kc dan Kp.
4.9.54 Menyimpulkan persamaan Kp untuk reaksi pembentukan amoniak.
4.9.55 Mengamati gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4
yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu.
4.9.56 Mengidentifikasi gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi
N2O4 yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu.
4.9.57 Menganalisis gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4
yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu.
4.9.58 Menemukan hubungan Kc dan Kp melalui persamaan gas ideal.
4.9.59 Mengamati persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan
dan padatan murni.
4.9.60 Menuliskan persamaan Kc atau Kp dari persamaan reaksi
kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni.
4.9.61 Mengamati gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang
melibatkan padatan murni dan gas.
4.9.62 Mengidentifikasi gambar representasi suatu sistem kesetimbangan
yang melibatkan padatan murni dan gas.
4.9.63 Menganalisis gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang
melibatkan padatan murni dan gas.
4.9.64 Menyimpulkan mengenai kesetimbangan yang melibatkan cairan dan
padatan murni.
4.9.65 Menuliskan rumusan Kc atau Kp dari reaksi kesetimbangan yang
melibatkan cairan dan padatan murni.
4.9.66 Mengamati persamaan reaksi yang berkaitan.
4.9.67 Mengidentifikasi persamaan reaksi yang berkaitan.
4.9.68 Menganalisis persamaan reaksi yang berkaitan.
4.9.69 Menentukan persamaan K dari persamaan reaksi yang berkaitan.
4.9.70 Mengidentifikasi hubungan persamaan K dari reaksi yang berkaitan.
4.9.71 Menyimpulkan nilai K dari reaksi yang berkaitan.
4.9.72 Mengamati beberapa persamaan reaksi kesetimbangan.
4.9.73 Mengidentifikasi beberapa persamaan reaksi kesetimbangan.
4.9.74 Menganalisis beberapa persamaan reaksi kesetimbangan.
4.9.75 Menuliskan rumusan K dari beberapa persamaan reaksi
kesetimbangan.
4.9.76 Menganalisis hubungan rumusan K dari beberapa reaksi
kesetimbangan.
4.9.77 Menyimpulkan nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan.
4.9.78 Mengamati repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi.
4.9.79 Mengidentifikasi repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan
disosiasi.
4.9.80 Menganalisis repesentasi mikrokopis tentang kesetimbangan disosiasi.
4.9.81 Menemukan definisi kesetimbangan disosiasi.
4.9.82 Mengamati representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan
derajat disosiasi yang berbeda.
4.9.83 Mengidentifikasi representasi berbagai kesetimbangan disosiasi
dengan derajat disosiasi yang berbeda yang terdisosiasi.
4.9.84 Menganalisis representasi berbagai kesetimbangan disosiasi dengan
derajat disosiasi yang berbeda.
4.9.85 Menemukan definisi derajat disosiasi.
4.9.86 Menemukan susunan zat dalam keadaan setimbang.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Diberikan data pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produksi
amoniak dalam industri, siswa dapat mengamati, mengidentifikasi,
menganalisis data tersebut serta menyimpulkan dan menjelaskan
adanya pengaruh tekanan dan suhu terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri dengan teliti dan jujur.
2. Diberikan data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam
rentang waktu tertentu dan persamaan reaksi kesetimbangan
pembentukkan amoniak, siswa dapat mengamati dan menganalisis
persamaan reaksi tersebut dengan teliti dan jujur.
3. Berdasarkan poin 1 dan 2, siswa dapat menjelaskan adanya fenomena
kesetimbangan kimia pada industri amoniak.
4. Diberikan persamaan reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan
reaksi dapat balik, siswa dapat mengamati, menganalisis, dan
menyimpulkan adanya reaksi berkesudahan (tidak dapat balik) dan
reaksi dapat balik dengan teliti dan jujur.
5. Diberikan persamaan reaksi dapat balik yang berkesetimbangan dan
reaksi dapat balik tak berkesetimbangan, siswa dapat mengamati,
menganalisis, dan menyimpulkan adanya reaksi dapat balik yang
berkesetimbangan dan reaksi dapat balik tak berkesetimbangan
dengan teliti dan jujur.
6. Dengan melakukan percobaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel,
siswa dapat mengamati, mengidentifikasi, menuliskan, menganalisis
dan menyimpulkan perbedaan reaksi ireversibel dan reaksi reversibel
berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan dengan
antusias, disiplin, teliti dan jujur.
7. Diberikan gambar kurva kesetimbangan, siswa dapat mengamati dan
menganalisis kurva kesetimbangan tersebut dengan teliti.
8. Berdasarkan poin 7, siswa dapat menemukan definisi keadaan
setimbang.
9. Diberikan suatu persamaan reaksi reversibel, siswa dapat mengamati
persamaan reaksi tersebut dengan teliti.
10. Diberikan animasi suatu reaks ireversibel yang berkesetimbangan,
siswa dapat mengamati dan menganalisis video suatu reaksi yang
berkesetimbangan tersebut dengan teliti.
11. Berdasarkan poin 10, siswa dapat menyimpulkan kesetimbangan
dinamis dan menjelaskan definisi kesetimbangan dinamis dengan
bertanggung jawab.
12. Diberikan berbagai reaksi kesetimbangan, siswa dapat mengamati
berbagai reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti.
13. Berdasarkan poin 12, siswa dapat mengelompokkan dan menganalisis
fase zat dalam berbagai reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti.
14. Berdasarkan poin 13, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan
definisi kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen
dengan bertanggung jawab.
15. Disajikan tabel hasil pengamatan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
dalam keadaan setimbang, siswa dapat menganalisis tabel tersebut
dengan teliti dan jujur.
16. Berdasarkan poin 15, siswa dapat menemukan persamaan yang
memberikan hasil perbandingan yang tetap.
17. Berdasarkan poin 16, siswa dapat menemukan definisi tetapan
kesetimbangan (Kc) dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab.
18. Berdasarkan poin 16 dan 17, siswa dapat menyimpulkan hubungan
antara persamaan yang memberikan hasil perbandingan tetap dengan
persamaan reaksi kesetimbangan dengan bertanggung jawab.
19. Berdasarkan poin 18, siswa dapat menemukan hukum
kesetimbangan/hukum aksi massa dan menjelaskannya dengan
bertanggung jawab.
20. Diberikan beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang dilengkapi
harga K, siswa dapat mengamati, mengidentifikasi, menganalisis data
tersebut dengan teliti
21. Berdasarkan poin 20, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan
kecenderungan arah kesetimbangan berdasarkan harga K dengan teliti
dan bertanggung jawab.
22. Diberikan tabel jumlah produksi amoniak pada berbagai tekanan yang
dilengkapi dengan harga Kc dan Kp, secara teliti siswa dapat
mengamati dan menganalisis tabel tersebut.
23. Berdasarkan poin 22, siswa dapat merumuskan persamaan Kp
berdasarkan harga Kp pembentukan amoniak dan tabel jumlah
produksi amoniak pada berbagai tekanan yang dilengkpi dengan harga
Kc dan Kp dengan teliti.
24. Berdasarkan poin 23, siswa dapat menyimpulkan persamaan Kp untuk
reaksi pembentukan amoniak dan menyatakan tetapan kesetimbangan
dalam Kp dengan bertanggung jawab.
25. Diberikan gambar representasi mikroskopis reaksi disosiasi N2O4
yang dilengkapi dengan harga Kc pada suhu tertentu, siswa dapat
mengamati dan menganalisis gambar representasi mikroskopis
tersebut dengan teliti.
26. Berdasarkan poin 25, siswa dapat menemukan hubungan Kc dan Kp
melalui persamaan gas ideal.
27. Diberikan beberapa persamaan reaksi kesetimbangan yang melibatkan
cairan dan padatan murni, siswa dapat mengamati dan menuliskan
persamaan Kc atau Kp reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti.
28. Diberikan gambar representasi suatu sistem kesetimbangan yang
melibatkan padatan murni dan gas siswa dapat mengamati,
mengidentifikasi dan menganalisisnya dengan teliti.
29. Berdasarkan poin 28, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan
kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni dengan
bertanggung jawab.
30. Berdasarkan poin 29, siswa dapat Menuliskan rumusan Kc atau Kp
dari reaksi kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni.
31. Diberikan reaksi-reaksi yang berkaitan, siswa dapat mengamati dan
menganalisis persamaan reaksi yang berkaitan tersebut dengan teliti
32. Berdasarkan poin 31, siswa dapat menentukan persamaan K dari
reaksi yang berkaitan dan mengidentifikasi hubungan persamaan K
dari reaksi yang berkaitan tersebut dengan teliti.
33. Berdasarkan poin 32, siswa dapat menyimpulkan dan menentukan
nilai K dari reaksi yang berkaitan dengan bertanggung jawab.
34. Diberikan beberapa reaksi kesetimbangan, siswa dapat mengamati dan
menganalisis beberapa reaksi kesetimbangan tersebut dengan teliti.
35. Berdasarkan poin 34, siswa dapat menyimpulkan dan menentukan
nilai K dari gabungan beberapa reaksi kesetimbangan dengan
bertanggung jawab.
36. Diberikan representasi mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan
disosiasi, secara mandiri siswa mengamati dan menganalisis
repesentasi mikrokopis tersebut dengan teliti.
37. Berdasarkan poin 36, siswa dapat menemukan definisi kesetimbangan
disosiasi dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab.
38. Diberikan representasi mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan
disosiasi dengan derajat disosiasi yang berbeda, siswa dapat
mengamati representasi mikroskopis tersebut dengan teliti.
39. Berdasarkan poin 38, siswa dapat menemukan definisi derajat
disosiasi dan menjelaskannya dengan bertanggung jawab.
40. Berdasarkan poin 39, siswa dapat menemukan susunan zat dalam
keadaan setimbang.
41. Melalui latihan dan diskusi, siswa dapat menghitung derajat disosiasi
suatu reaksi kesetimbangan dan harga K reaksi kesetimbangan
dissosiasi dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Amoniak merupakan salah satu zat kimia yang paling banyak diproduksi.
Amoniak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen
serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas.
Amoniak umum digunakan sebagai bahan pembuat obat-obatan. Amoniak
yang dilarutkan dalam air dapat digunakan untuk membersihkan berbagai
perkakas rumah tangga. Selain itu, zat ini juga digunakan sebagai campuran
pembuat pupuk untuk menyediakan unsur nitrogen bagi tanaman. Pupuk yang
pembuatannya melibatkan campuran amoniak yaitu urea dan ZA.
Di bidang industri, amoniak dibuat dari gas hidrogen dan gas nitrogen sesuai
persamaan berikut.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Beberapa percobaan menunjukkan data seperti di bawah ini.
Tabel 1. Data persentase amoniak dalam rentang suhu dan tekanan tertentu.
Suhu
ºC
Hasil NH3, %
10,0
atm
30,0
atm
50,0
atm
100
atm
300
atm
600
atm
1000
atm
200 50,7 67,6 74,4 81,5 90,0 95,4 98,3
300 14,7 30,3 39,4 52,0 71,0 84,2 92,6
400 3,9 10,2 15,3 25,1 47,0 65,2 79,8
500 1,2 3,5 5,6 10,6 26,4 42,2 57,5
600 0,5 1,4 2,3 4,5 13,8 23,1 31,4
700 0,2 0,7 1,1 2,2 7,3 12,6 12,9
Tabel 2. Data konsentrasi nitrogen, hidrogen, dan amoniak dalam rentang
waktu tertentu.
Waktu (detik) [N2] [H2] [NH3]
0 1 1 0
10 0,306 0,92 0,00352
20 0,28 0,84 0,00293
30 0,241 0,725 0,00218
40 0,193 0,58 0,0014
50 0,193 0,58 0,0014
60 0,193 0,58 0,0014
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa suhu dan tekanan mempengaruhi jumlah
produksi amoniak. Semakin rendah suhu, maka jumlah amoniak yang
dihasilkan semakin besar dan semakin tinggi tekanan, jumlah produksi amonia
akan semakin besar. Berdasarkan data pada tabel 2, diketahui bahwa reaksi
antara nitrogen dan hidrogen membentuk amoniak merupakan reaksi tidak
tuntas. Hal ini dapat diketahui bahwa setelah beberapa waktu, konsentrasi
nitrogen, hidrogen dan amoniak tidak berubah lagi seiring berjalannya waktu.
Reaksi antara nitrogen dan hidrogen membentuk amoniak merupakan reaksi
kesetimbangan. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada fenomena
kesetimbangan kimia dalam industri amoniak.
Kesetimbangan kimia :
Berdasarkan arah reaksi, jenis reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi
ireversibel dan reversibel.
Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi
reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu,
maka tercapailah kesetimbangan kimia (keadaan setimbang).
Berdasarkan fase, jenis kesetimbangan kimia dibedakan menjadi
kesetimbangan homogen dan heterogen.
Tahun 1864, Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage menemukan
adanya suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen
dalam kesetimbangan, yang selanjutnya disebut hukum
kesetimbangan atau hukum aksi massa.
aA + bB + . . . cC + Dd + . . .
Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk
cba
dc
K...BxA
...DxC
Hukum kesetimbangan menyatakan bahwa “Pada reaksi yang setara,
hasil kali konsentrasi setimbang di ruas kanan dibagi dengan hasil
kali konsentrasi di ruas kiri yang masing-masing dipangkatkan
dengan koefisien reaksinya, mempunyai harga tetap.”
Nilai numerik dari tetapan kesetimbangan, Kc sangat bergantung
pada jenis reaksi dan suhu.
Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi dalam mol/L.
Konstanta reaktan dan produk dapat dinyatakan dalam satuan yang
berbeda. Spesi yang bereaksi tidak selalu berada dalam fase sama,
artinya ada lebih satu cara menyatakan “K”.
Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan fase gas
dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas.
Untuk gas, K ditentukan dengan mengukur tekanan campuran.
Berdasarkan persamaan gas idel, PV=nRT didapat
n
cp RTKK
Kp menyatakan bahwa konsentrasi kesetimbangan dinyatakan dalam
tekanan.
Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen
yang konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi berlangsung.
K ditentukan melalui percobaan, misalnya membekukan
kesetimbangan, menurunkan suhu reaksi secara tiba-tiba sehingga
reaksi berhenti.
Apabila Kc atau Kp >>> (sangat besar) artinya reaksi ke kanan
hampir sempurna dan apabila Kc atau Kp <<< (sangat kecil) artinya
reaksi ke kanan berlangsung sedikit.
Disosiasi adalah peristiwa penguraian suatu zat menjadi beberapa zat
yang lebih sederhana dan peristiwa penguraiannya merupakan reaksi
kesetimbangan.
Derajad dissosiasi (α) adalah perbandingan mol zat yang berdisosiasi
dengan mol zat mula-mula sebelum disosiasi. Harga α berkisar dari 0
s/d 1.
α = 0 : zat belum terdissosiasi
α = 1 : zat berdissosiasi sempurna
0 < α < 1 : kesetimbangan dissosiasi terjadi
E. Pendekatan Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran : pendekatan ilmiah
F. Media dan Sumber Belajar
LCD projector
Video/animasi (kimia komputasi)
Internet (webpage /webblog)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku-Buku Kimia SMA Kelas XI
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Mengajukan pertanyaan yang membuka
wawasan siswa dan mengembangkan rasa
ingin tahu siswa.
“Coba perhatikan tanaman yang ada di
lingkungan sekitar kita. Apa yang harus kita
lakukan agar tanaman tersebut tumbuh
subur? Salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan memberi pupuk. Lalu terbuat
dari apakah pupuk itu, contohnya pupuk
urea dan ZA? Salah satu zat kimia untuk
membuat pupuk, seperti pupuk urea dan ZA
adalah amoniak. Lalu bagaimanakah cara
membuat amoniak? Suatu industri amoniak
mengharapkan produksi amoniak yang
besar, lalu bagimanakah cara agar jumlah
amoniak yang dihasilkan dari industri itu
besar?”
Mengelompokkan siswa secara heterogen
berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan
akademik serta membagikan LKS.
Inti
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Penggalan 1
Mengamati
Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam
industri (tabel 1), siswa diminta mengamati
dan mengidentifikasi data tersebut.
Diberikan data konsentrasi nitrogen,
hidrogen, dan amoniak dalam rentang
waktu tertentu (tabel 2), siswa diminta
mengamati data tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Guru menyajikan video animasi pengaruh
suhu pada reaksi kesetimbangan N2O4 dan
NO2 dan meminta siswa mengamati video
animasi dengan teliti.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan pengamatan kalian terhadap
video yang disajikan, tentukan variabel
bebas, variabel kontrol, varibel terikatnya
dan hubungannya!”.
“Berdasarkan data pada tabel 1, tentukan
variabel bebas, variabel kontrol, varibel
terikatnya dan hubungannya!”.
“Berdasarkan data pada tabel 2, tentukan
variabel bebas, variabel kontrol, varibel
terikatnya dan hubungannya!”.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru menyampaikan pertanyaan:
“Fenomena yang terjadi pada industri
amoniak ini adalah fenomena
kesetimbangan kimia dalam industri. Lalu
adakah pengaruh fenomena kesetimbangan
kimia dalam industri amoniak ini untuk
meningkatkan jumlah produksi amoniak?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil pengamatan pada data
pengaruh suhu dan tekanan terhadap jumlah
produksi amoniak dalam industri dan video
animasi, siswa diminta untuk menganalisis
pengaruh suhu dan tekanan tersebut.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Pada suhu dan tekanan berapakah produksi
amoniak optimum? Bagaimanakah
kecenderungan pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Apakah konsentrasi nitrogen dan hidrogen
habis dengan terbentuknya amoniak seiring
berjalannya waktu?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 2
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Mengamati
Diberikan data persamaan reaksi
irreversibel dan reaksi reversibel, siswa
diminta mengamati dan mengidentifikasi
data tersebut.
Diberikan data persamaan reaksi reversibel
tak berkestimbangan dan reaksi reversibel
yang berkesetimbangan, siswa diminta
mengamati dan mengidentifikasi data
tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Siswa dibimbing melakukan percobaan
reaksi ireversibel dan reaksi reversibel.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Apakah yang dapat kalian identifikasi
berdasarkan kedua percobaan tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Berdasarkan pengamatan pada percobaan,
siswa diminta menuliskan perubahan yang
terjadi pada percobaan reaksi ireversibel
dan reversibel secara jujur dan teliti.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan percobaan reaksi ireversibel
dan reaksi reversibel, apakah perbedaan
reaksi ireversibel dan reaksi reversibel?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab
untuk menyimpulkan perbedaan reaksi
ireversibel dengan reaksi reversibel dan
menjelaskan definisi reaksi ireversibel dan
reaksi reversibel.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Apakah perbedaan reaksi reversibel tak
berkestimbangan dan reaksi reversibel yang
berkesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab
untuk menyimpulkan perbedaan reaksi
reversibel tak berkestimbangan dan reaksi
reversibel yang berkesetimbangan
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 3
Mengamati
Diberikan grafik perubahan laju reaksi
terhadap waktu, siswa diminta mengamati
dan mengidentifikasi data tersebut.
Diberikan grafik perubahan konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi menuju keadaan
setimbang, siswa diminta mengamati dan
mengidentifikasi data tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Mencoba
Guru menyajikan video animasi kurva
perubahan konsentrasi pereaksi N2O4dan
hasil reaksi NO2 menuju keadaan setimbang
dan meminta siswa mengamati video
animasi dengan teliti.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Misalkan laju reaksi maju v1 (laju disosiasi
N2O4) dan laju reaksi balik v2 (laju sintsesis
N2O4). v1 bergantung pada konsentrasi
N2O4, sedangkan nilai v2 bergantung pada
konsentrasi NO2. Bagaimanakah nilai v1
pada keadaan awal? Lalu bagaimana
denganv2? Pada saat t (ditandai dengan garis
vertikal putus-putus, bagaimanakah nilai
v1dan v2? Lalu bagaimana nilai v1dan v2
setelah melewati waktu t tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Jika setelah mencapai waktu tertentu atau
titik tertentu, nilai v1dan v2 bernilai sama,
apakah arti dari pernyataan tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan kurva 2, bagaimana nilai
konsentrasi N2O4 dan NO2pada keadaan
awal? Lalu bagaimana nilai konsentrasi
N2O4 dan NO2seiring berjalannya waktu?
Pada saat t (ditandai dengan garis vertikal
putus-putus, bagaimanakah nilai konsentrasi
N2O4 dan NO2? Lalu bagaimana nilai
konsentrasi N2O4 dan NO2setelah melewati
waktu t tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Jika setelah mencapai waktu tertentu atau
titik tertentu, nilai konsentrasi N2O4 dan
NO2bernilai sama, apakah arti dari
pernyataan tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan:
“Apakah yang dapat kalian amati
berdasarkan animasi tersebut? Apakah
secara mikroskopis, sejak v1 = v2 dan
jumlah masing-masing komponen tidak
berubah terhadap waktu, tidak terjadi lagi
reaksi disosiasi maupun sintesis N2O4?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Keadaan yang kita amati pada kurva dan
animasi tersebut merupakan keadaan
setimbang. Lalu apakah yang dimaksud
keadaan setimbang?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk mendefinisikan
keadaan setimbang.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Penggalan 4
Mengamati
Diberikan persamaan reaksi suatu reaksi
reversibel, siswa diminta untuk mengamati
dan mengidentifikasi persamaan reaksi
tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Guru menyajikan video animasi reaksi
kesetimbangan N2O4dan NO2 dan meminta
siswa mengamati video animasi dengan
teliti.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan persamaan reaksi tersebut
apakah reaksi disosiasi N2O4 atau reaksi
pembentukan N2O4 adalah reaksi
reversibel?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan:
“Berdasarkan tampilan animasi terlihat
bahwa reaksi tersebut adalah reaksi
pembentukan gas N2O4 dari gas NO2. Sesaat
setelah terbentuk, gas N2O4 yang terbentuk
pun akan berdisosiasi kembali membentuk
gas NO2.Apakah reaksi yang terjadi, baik
pembentukan gas N2O4 dari gas NO2
maupun disosiasi gasN2O4 tetap
berlangsung?”
Siswa melaksanakan diskusi
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk menyimpulkan
kesetimbangan dinamis dan menjelaskan
definisi kesetimbangan dinamis.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 5
Mengamati
Diperlihatkan berbagai reaksi
kesetimbangan, siswa diminta mengamati
berbagai reaksi kesetimbangan tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Siswa dibimbing untuk mengelompokkan
berbagai persamaan reaksi kesetimbangan
ke dalam kelompok reaksi pertama dan
kelompok reaksi kedua.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan tabel tersebut, apakah
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
perbedaan antara kelompok reaksi pertama
dengan kelompok reaksi kedua?
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan:
“Kesetimbangan pada reaksi pertama adalah
contoh-contoh kesetimbangan homogeny
sedangkan pada reaksi kedua adalah contoh-
contoh kesetimbangan heterogen. Jadi, apa
yang dimaksud kesetimbangan homogen
dan kesetimbangan heterogen tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk menyimpulkan
dan menjelaskan definisi kesetimbangan
homogen dan kesetimbangan heterogen.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penutup
Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan
bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari.
Pertemuan 2
Pendahuluan
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru melakukan apersepsi untuk
mengetahui pemahaman siswa pada materi
pertemuan sebelumnya.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Mengelompokkan siswa secara heterogen
berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan
akademik serta membagikan LKS.
Inti
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Penggalan 1
Mengamati
Diberikan data hasil percobaan tentang
susunan konsentrasi pereaksi dan hasil
reaksi dalam keadaan setimbang, siswa
diminta untuk mengamati data tersebut.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan tabel tersebut, apa yang dapat
kalian temukan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menuliskan hal-hal yang tidak mereka
ketahui dalam bentuk pertanyaan secara
teliti dan bertanggung jawab.
Mencoba
Guru mengajukan pernyataan :
“Perbandingan tertentu [HI] terhadap [H2]
dan [I2] akan memberikan hasil yang
konstan untuk setiap percobaan,hal tersebut
tampak dari harga K-nya. Berikut beberapa
contoh perbandingan. Berdasarkan
informasi konsentrasi saat setimbang pada
tabel 1 di atas, coba kalian rumuskan
persamaan lain yang menunjukkan harga
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
perbandingan dari konsentrasi-konsentrasi
dalam kesetimbangan seperti contoh,
sampai didapatkan harga K yang konstan!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan bahwa :
“Apakah hasil perbandingan yang
menunjukkan harga konstan dipengaruhi
oleh koefisien reaksinya? Dalam
perhitungan, koefisisen reaksi berperan
sebagai apa? Persamaan inilah yang disebut
dengan konstanta/tetapan kesetimbangan
(Kc). Jadi, apa yang dimaksud tetapan
kesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan bertanggung
jawab untuk menemukan definisi definisi
tetapan kesetimbangan (Kc) dan
menjelaskannya.
Diberikan suatu persamaan reaksi
setimbang, siswa diminta menghubungkan
persamaan yang memberikan hasil
perbandingan tetap dengan reaksi
kesetimbangan tersebut.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab
untuk menyimpulkan hubungan antara
persamaan yang memberikan hasil
perbandingan tetap dengan persamaan
reaksi kesetimbangan.
Guru mengajukan pernyataan :
“Persamaan inilah yang ditemukan oleh
Cato Maximillian Gulberg dan Peter Wage
pada tahun 1864 yang selanjutnya disebut
Hukum Kesetimbangan atau Hukum Aksi
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Massa. Lalu bagaimanakah bunyi hukum
kesetimbangan atau hukum aksi massa
tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara teliti dan bertanggung
jawab untuk menemukan hukum
kesetimbangan/hukum aksi massa dan
menjelaskannya.
Membentuk Jejaring
Siswa diminta mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas dan
kelompok lain memberikan pendapat, saran
atau tanggapan.
Penggalan 2
Mengamati
Diberikan beberapa persamaan reaksi
kesetimbangan yang dilengkapi harga K,
siswa diminta mengamati dan
mengidentifikasi data tersebut.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan persamaan reaksi tersebut,
apa yang dapat kalian temukan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menuliskan hal-hal yang tidak mereka
ketahui dalam bentuk pertanyaan secara
teliti dan bertanggung jawab.
Mencoba
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan rumusan tetapan kesetimbangan
dari persamaan reaksi di atas?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menuliskan hal-hal yang tidak mereka
ketahui dalam bentuk pertanyaan secara
teliti dan bertanggung jawab
Menalar
Guru mengajukan pernyataan :
“Jika dihubungkan dengan harga K-nya,
bagaimanakah hubungan besarnya
konsentrasi produk terhadap konsentrasi
reaktan dari ketiga persamaan reaksi di
atas? Lalu, bagaimanakah kecenderungan
arah kesetimbangan berdasarkan harga K
dari ketiga persamaan reaksi tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menuliskan hal-hal yang tidak mereka
ketahui dalam bentuk pertanyaan secara
teliti dan bertanggung jawab.
Membentuk Jejaring
Siswa diminta mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas dan
kelompok lain memberikan pendapat, saran
atau tanggapan.
Penggalan 3
Mengamati
Diberikan tabel jumlah produksi amoniak
pada berbagai tekanan yang dilengkapi
dengan harga Kc dan Kp.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan tabel tersebut, apa yang dapat
kalian temukan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menuliskan hal-hal yang tidak mereka
ketahui dalam bentuk pertanyaan secara
teliti dan bertanggung jawab.
Mencoba
Guru mengajukan pernyataan :
“Rumuskan persamaan Kp untuk reaksi di
atas sehingga diperoleh harga Kp seperti
tertera pada uraian di atas!”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara teliti dan bertanggung
jawab.
Menalar
Guru mengajukan pernyataan :
“Reaksi pembentukan amoniak di atas
melibatkan zat dalam fase gas. Gas selain
memiliki konsentrasi juga dapat
menimbulkan tekanan tertentu, sehingga
tekanan total gas yang ditimbulkan
merupakan sumbangan dari tekanan parsial
masing-masing gas, yaitu gas N2, gas H2 dan
gas NH3 ( , dan ).Selain bisa
dinyatakan dengan Kc, untuk reaksi
kesetimbangan dengan fase gas dapat pula
dinyatakan dengan Kp. Lalu bagaimana
rumusan Kp-nya?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara teliti dan bertanggung
jawab.
Membentuk Jejaring
Siswa diminta mempresentasikan hasil
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
diskusi kelompoknya di depan kelas dan
kelompok lain memberikan pendapat, saran
atau tanggapan.
Penggalan 4
Mengamati
Diberikan gambar representasi mikroskopis
reaksi disosiasi N2O4 yang dilengkapi harga
Kc pada suhu tertentu, siswa diminta
mengamatinya.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan gambar representasi tersebut,
apa yang dapat kalian temukan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan (dalam bentuk pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menuliskan hal-hal yang tidak mereka
ketahui dalam bentuk pertanyaan secara
teliti dan bertanggung jawab.
Mencoba
Diberikan persamaan umum reaksi
kesetimbangan, siswa diminta menuliskan
persamaan Kc dan Kp-nya.
Diberikan persamaan gas ideal, siswa
diminta menentukan rumusan tekanan gas A
dan tekanan gas B berdasarkan persamaan
gas ideal tersebut.
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara teliti dan bertanggung
jawab.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Menalar
Guru mengajukan pernyataan :
“Substitusikanlah PA dan PB yang didapat
ke persamaan Kp reaksi di atas!”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara teliti dan bertanggung
jawab untuk menemukan hubungan Kc dan
Kp.
Membentuk Jejaring
Siswa diminta mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas dan
kelompok lain memberikan pendapat, saran
atau tanggapan.
Penggalan 5
Mengamati
Diberikan data persamaan reaksi yang
melibatkan cairan dan padatan, siswa
diminta mengamati serta mengidentifikasi
Kc dan Kp persamaan reaksi tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Diberikan gambar submikroskopis reaksi
kesetimbangan CaCO3, siswa diminta untuk
mengamati dan mengidentifikasi gambar
tersebut.
Siswa dibimbing untuk menghitung
konsentrasi zat padat yang dianalogikan
dengan balok.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
“Berdasarkan pengamatan Anda pada
tabung A dan B, apakah tekanan
kesetimbangan dari CO2 akan sama pada
suhu yang sama walaupun jumlah CaCO3
dan CaO yang ada berbeda?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Apakah padatan CaCO3 dan CaO
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk menyimpulkan
kesetimbangan yang melibatkan cairan dan
padatan murni.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 6
Mengamati
Diberikan data persamaan reaksi yang yang
saling berhubungan dan memiliki harga K
tertentu, siswa diminta mengamati serta
mengidentifikasi persamaan reaksi tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Mencoba
Siswa dibimbing untuk menemukan
hubungan antara nilai tetapan
kesetimbangan reaksi-reaksi tersebut
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Bagaimana hubungan antara K1 dengan K2
berdasarkan kegiatan menalar di atas?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Bagaimana hubungan K1 dengan K3
berdasarkan kegiatan menalar di atas?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk menyimpulkan
hubungan persamaan reaksi yang
melibatkan K.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 7
Mengamati
Diberikan data persamaan reaksi yang
melibatkan penggabungan persamaan
tetapan kesetimbangan, siswa diminta
mengamati serta mengidentifikasi
persamaan reaksi tersebut.
Menanya
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Siswa dibimbing untuk menemukan Kc dari
reaksi ketiga dengan penggabungan
persamaan tetapan kesetimbangan
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Dari hubungan harga K ketiga reaksi
tersebut, tentukan harga K untuk reaksi
yang ketiga!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“apakah yang dimaksud dengan tetapan
kesetimbangan untuk suatu reaksi total?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dan dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk meyimpulkan
tetapan kesetimbangan untuk suatu reaksi
total.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 8
Mengamati
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Diberikan representasi visualisasi gambar
mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan
disosiasi dengan derajat disosiasi yang
berbeda, siswa diminta mengamati
representasi mikroskopis tersebut.
Menanya
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang tidak
lazim dari identifikasi yang telah mereka
lakukan.
Guru menjawab pertanyaan dengan jawaban
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa
semakin besar sehingga siswa mengajukan
banyak pertanyaan.
Mencoba
Diberikan representasi visualisasi gambar
mikroskopis berbagai reaksi kesetimbangan
disosiasi dengan derajat disosiasi yang
berbeda, siswa diminta mengamati
representasi mikroskopis tersebut.
Siswa dibimbing untuk menemukan jumlah
reaktan masing-masing reaksi dan berapa
jumlah reaktan yang terdisosiasi pada
masing-masing reaksi.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Hal yang terjadi pada representasi
visualisasi gambar mikroskopis berbagai
reaksi kesetimbangan tersebut merupakan
fenomena kesetimbangan disosiasi. Jadi apa
yang dimaksud dengan kesetimbangan
disosiasi?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab
untuk menemukan
Guru mengajukan pertanyaan :
“Bila diperhatikan, meski jumlah reaktan
mula-mula sama, namun setelah dalam
keadaan setimbang jumlah reaktan yang
terdisosiasi ternyata berbeda. Besarnya
fraksi zat yang terdisosiasi dinyatakan oleh
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
suatu derajat ( ). Ada yang masih ingat
dengan konsep derajat ionisasi, bagaimana
konsep derajat ionisasi tersebut? Analog
dengan derajat ionisasi, apa yang dimaksud
dengan derajat disosiasi? Bagaimanakah
rumusan derajat disosiasi?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab
untuk menemukan definisi derajat disosiasi
dan menjelaskannya.
Diberikan soal latihan, siswa diminta
menemukan susunan zat dalam keadaan
setimbang.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dan dalam
LKS secara disiplin dan bertanggung jawab
untuk menemukan susunan zat dalam
keadaan setimbang, menghitung derajat
disosiasinya dan menghitung harga K reaksi
kesetimbangan disosiasi tersebut.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya,
siswa lain mendengarkan dengan baik serta
ditanggapi dan dievaluasi oleh kelompok
lain.
Penutup
Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan
bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian hasil belajar (penguasaan konsep).
2. Penilaian sikap (perilaku).
3. Penilaian kinerja.
I. Daftar Pustaka
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Petrucci, Ralph H. - Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern (Edisi Keempat - Jilid 2). Erlangga. Jakarta.
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.
Guru Mitra
Siti Rahayu, S.Pd.
NIP 19811010 200801 2 024
Bangunrejo, November 2013
Peneliti,
Heru Agung Saputra
NPM 1013023046
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Bangunrejo
Dra. Srinu
NIP 19630715 198303 2 005
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMA (Eksperimen)
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA 2/Ganjil
Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator :
KD : 1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju
reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbanganyang diterapkan dalam industri.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.
Indikator :
1.1.3 Mengungkapkan kebesaran Tuhan YME berdasarkan fenomena
kesetimbangan kimia di alam dan di dalam tubuh manusia.
1.1.4 Menyadari keteraturan yang ditetapkan oleh Tuhan YME sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang bersifat tentatif.
2.1.8 Menunjukkan antusiasme.
2.1.9 Banyak bertanya.
2.1.10 Mengemukakan pendapat.
2.1.11 Disiplin dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun diskusi
dalam kelompok.
2.1.12 Jujur dalam menggunakan data percobaan.
2.1.13 Bekerjasama.
2.1.14 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan percobaan
untuk membuktikan arah pergeseran kesetimbangan kimia secara
runut dan konsisten terhadap langkah-langkah serta kebenaran hasil).
2.1.15 Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung
penyelesaian masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di
awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).
2.1.16 Kritis dalam merancang percobaan.
2.1.17 Kreatif dalam merancang percobaan.
2.1.18 Bertanggung jawab.
3.8.1 Menjelaskan sistem kesetimbangan yang diganggu.
3.8.2 Menghitung harga perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi
sistem kesetimbangan yang diganggu.
3.8.3 Menjelaskan asas Le Chȃ telier.
3.8.4 Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
3.8.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
3.8.6 Menjelaskan hubungan tekanan dan volume berdasarkan persamaan
gas ideal.
3.8.7 Menjelaskan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
3.8.8 Menjelaskan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan kimia.
3.8.9 Menjelaskan kondisi reaksi untuk menggeser kesetimbangan kearah
produk dan meminimalkan reaksi balik.
3.8.10 Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia
di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
4.8.1 Mengamati animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.2 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan
animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.3 Menganalisis fenomena yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.4 Menyimpulkan adanya fenomena pergeseran kesetimbangan yang
dipengaruhi oleh konsentrasi.
4.8.5 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.6 Menyusun prosedur percobaan pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.7 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.8 Melakukan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.9 Mengamati percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.10 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.11 Menuliskan perubahan yang terjadi pada percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.12 Mengamati representasi mikroskopis sistem kesetimbangan yang
diganggu.
4.8.13 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan representasi
mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu.
4.8.14 Menganalisis fenomena yang terjadi yang berdasarkan representasi
mikroskopis sistem kesetimbangan yang diganggu.
4.8.15 Membandingkan harga perbandingan konsentrasi hasil reaksi dengan
pereaksi pada sistem kesetimbangan yang di ganggu (Qc) dengan
harga Kc.
4.8.16 Memprediksi arah reaksi kesetimbangan berdasarkan harga Qc dan
Kc.
4.8.17 Mengidentifikasi pergeseran reaksi kesetimbangan.
4.8.18 Menganalisis data hasil percobaan pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.19 Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
4.8.20 Menemukan asas Le Chȃ telier.
4.8.21 Mengamati data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.8.22 Mengidentifikasi data pengaruh suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.8.23 Menganalisis data pengaruh suhu pereaksi dan hasil reaksi terhadap
jumlah produk amoniak dalam industri.
4.8.24 Menyimpulkan adanya pengaruh suhu pada industri amoniak.
4.8.25 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh suhu terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.26 Menyusun prosedur percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.27 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.28 Mengamati animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.29 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi berdasarkan animasi
pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.30 Menuliskan perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh
suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.31 Menganalisis perubahan yang terjadi berdasarkan animasi pengaruh
suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.32 Menghubungkan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.33 Menyimpulkan hubungan ΔH reaksi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.34 Mengamati data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.8.35 Mengidentifikasi data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri.
4.8.36 Menganalisis data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak
dalam industri.
4.8.37 Menyimpulkan adanya pengaruh tekanan pada industri amoniak.
4.8.38 Mengamati representatif gambar hubungan tekanan dan volume.
4.8.39 Menganalisis hubungan tekanan dan volume berdasarkan representasi
gambar hubungan tekanan dan volume.
4.8.40 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh tekanan dan
volume terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.41 Menyusun prosedur percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.42 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan.
4.8.43 Mengamati gambar representasi mikroskopis pengaruh tekanan dan
volum terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.44 Mengidentifikasi fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan
gambar representasi mikroskopis pengaruh tekanan dan volum
terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.45 Menganalisis pengaruh tekanan dan volume terhadap jumlah mol
pereaksi dan hasil reaksi suatu reaksi kesetimbangan.
4.8.46 Menghubungkan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.47 Mengamati grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan
katalis atau tanpa katalis.
4.8.48 Mengidentifikasi grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi
dengan katalis atau tanpa katalis.
4.8.49 Menemukan adanya pengaruh katalis terhadap laju kesetimbangan.
4.8.50 Menentukan variabel-variabel pada percobaan pengaruh katalis
terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.51 Menyusun prosedur percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran
arah kesetimbangan.
4.8.52 Menentukan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
4.8.53 Mengamati gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari.
4.8.54 Menganalisis gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari.
4.8.55 Menyimpulkan pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan
berdasarkan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan
katalis atau tanpa katalis dan gambar analogi katalis dalam kehidupan
sehari-hari.
4.8.56 Mengamati tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak.
4.8.57 Mengidentifikasi tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi
amoniak.
4.8.58 Menganalisis tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi
amoniak.
4.8.59 Menyimpulkan pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak.
4.8.60 Mengamati tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada
tekanan 10 atm.
4.8.61 Mengidentifikasi tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi
amoniak pada tekanan 10 atm.
4.8.62 Menganalisis tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak
pada tekanan 10 atm.
4.8.63 Menyimpulkan pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada
tekanan 10 atm.
4.8.64 Mengamati data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan
terhadap persentase produksi industri amoniak.
4.8.65 Mengidentifikasi data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan
terhadap persentase produksi industri amoniak.
4.8.66 Menemukan bahwa suhu dan tekanan tidak diperhitungkan secara
terpisah dalam industri amoniak.
4.8.67 Menganalisis data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan
terhadap persentase produksi industri amoniak.
4.8.68 Menyimpulkan upaya yang dilakukan agar amoniak yang dihasilkan
lebih banyak.
4.8.69 Mengamati proses industri amoniak secara Haber-Bosch.
4.8.70 Menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan.
4.8.71 Menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi amoniak
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan.
4.8.72 Menganalisis pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri
amoniak.
4.8.73 Menyimpulkan pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri
amoniak.
4.8.74 Menyimpulkan kondisi optimum produksi industri amoniak menurut
proses Haber Bosch.
4.8.75 Mengamati tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses
Kontak.
4.8.76 Mengidentifikasi tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses
Kontak.
4.8.77 Menganalisis tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses
Kontak.
4.8.78 Menganalisis upaya yang dilakukan agar reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah produk (pembentukan SO3) berdasarkan tahap reaksi
pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak.
4.8.79 Menganalisis pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan proses
Kontak.
4.8.80 Menyimpulkan pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.81 Menganalisis pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.82 Menyimpulkan pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
4.8.83 Menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan.
4.8.84 Menyimpulkan upaya dalam meningkatkan hasil produksi asam sulfat
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan.
4.8.85 Menganalisis tentang kondisi optimum pada produksi industri asam
sulfat dengan proses Kontak.
4.8.86 Menyimpulkan kondisi optimum produksi industri asam sulfat dengan
proses Kontak.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Diberikan suatu animasi pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbanga, siswa dapat mengamati animasi tersebut dengan
teliti.
2. Berdasarkan poin 1, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
fenomena yang terjadi berdasarkan suatu animasi pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti.
3. Berdasarkan poin 1 dan 2, siswa dapat menyimpulkan adanya
fenomena pergeseran kesetimbangan yang dipengaruhi oleh
konsentrasi dengan bertanggung jawab.
4. Diberikan alat dan bahan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan, siswa dapat merancang percobaan
mengenai pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan
bertanggung jawab.
5. Berdasarkan poin 4, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam
percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan kritis dan kreatif.
6. Berdasarkan poin 4 dan 5, siswa dapat menyusun prosedur percobaan
pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan
kritis dan kreatif.
7. Berdasarkan poin 4-6, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan secara kritis dan kreatif.
8. Berdasarkan poin 4-7, siswa dapat melakukan percobaan mengenai
pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan
antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan bertanggung jawab.
9. Berdasarkan poin 8, siswa dapat mengamati percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti.
10. Berdasarkan poin 9, siswa dapat mengidentifikasi perubahan yang
terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan teliti dan jujur.
11. Berdasarkan poin 9 dan 10, siswa dapat menuliskan perubahan yang
terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan teliti dan jujur.
12. Diberikan representasi gambar mikroskopis sistem kesetimbangan
yang diganggu, siswa dapat mengamati representasi mikroskopis
tersebut dengan teliti.
13. Berdasarkan poin 12, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
fenomena yang terjadi berdasarkan representasi mikroskopis sistem
kesetimbangan yang diganggu dengan teliti.
14. Berdasarkan poin 11-13, siswa membandingkan harga perbandingan
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada sistem kesetimbangan yang
diganggu (Qc) dengan harga Kc.
15. Berdasarkan poin 14, siswa dapat memprediksi pergeseran arak
kesetimbangan berdasarkan Qc dan Kc dengan teliti dan bertanggung
jawab.
16. Berdasarkan poin 15, siswa dapat mengidentifikasi pergeseran reaksi
kesetimbangan dengan teliti dan bertanggung jawab.
17. Berdasarkan poin 12-16, siswa menganalisis data hasil perobaan
pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
menyimpulkan serta menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan dengan teliti dan jujur.
18. Berdasarkan poin 12-17, siswa menemukan asas Le Chȃ telier.
19. Diberikan data pengaruh suhu terhadap jumlah produksi amoniak,
siswa dapat mengamati data pengaruh suhu terhadap jumlah produk
amoniak dalam industri dengan teliti.
20. Berdasarkan poin 19, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
data pengaruh suhu terhadap jumlah produk amoniak dalam industri
dengan teliti dan bertanggung jawab.
21. Berdasarkan poin 20, siswa dapat menyimpulkan adanya pengaruh
suhu pada industri amoniak dengan bertanggung jawab.
22. Diberikan alat dan bahan percobaan, siswa dapat merancang
percobaan meganai pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan
bertanggung jawab.
23. Berdasarkan poin 22, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam
percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan
dengan kritis dan kreatif.
24. Berdasarkan poin 23, siswa dapat menyusun prosedur percobaan
pengaruh suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan kritis
dan kreatif.
25. Berdasarkan poin 24, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan kritis dan kreatif.
26. Diberikan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan, secara siswa dapat mengamati animasi tersebut
dengan antusias dan teliti.
27. Berdasarkan poin 23 dan 24, siswa dapat mengidentifikasi perubahan
yang terjadi pada percobaan pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan teliti.
28. Berdasarkan poin 27, siswa dapat menuliskan perubahan yang terjadi
berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan teliti dan jujur.
29. Berdasarkan poin 28, siswa dapat menganalisis perubahan yang terjadi
berdasarkan animasi pengaruh suhu terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan teliti.
30. Berdasarkan poin 29, siswa dapat menghubungkan ΔH reaksi terhadap
pergeseran arah kesetimbangan serta menyimpulkan hubungan ΔH
reaksi terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan bertanggung
jawab.
31. Diberikan data pengaruh tekanan terhadap jumlah produksi amoniak
dalam industri, siswa dapat mengamati data pengaruh tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam industri dengan teliti.
32. Berdasarkan poin 31, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
data pengaruh tekanan terhadap jumlah produk amoniak dalam
industri dengan teliti dan bertanggung jawab.
33. Berdasarkan poin 32, siswa dapat menyimpulkan adanya pengaruh
suhu pada industri amoniak dengan bertanggung jawab.
34. Diberikan gambar representatif hubungan tekanan dan volume, siswa
dapat mengamati gambar tersebut dengan teliti.
35. Berdasarkan poin 34, siswa dapat menganalisis hubungan tekanan dan
volume berdasarkan representasi gambar hubungan tekanan dan
volume.
36. Diberikan alat dan bahan percobaan, siswa dapat merancang
percobaan mengenai pengaruh tekanan dan volume terhadap
pergeseran arah kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif,
dan bertanggung jawab.
37. Berdasarkan poin 36, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam
percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan secara kritis dan kreatif.
38. Berdasarkan poin 36 dan 37, siswa dapat menyusun prosedur
percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan kritis dan kreatif.
39. Berdasarkan poin 38, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan pengaruh tekanan dan volume terhadap
pergeseran arah kesetimbangan secara kritis dan kreatif.
40. Diberikan gambar representatif hubungan tekanan dan volume, siswa
dapat mengamati dan mengidentifikasi fenomena yang terjadi
berdasarkan representatif gambar dengan teliti.
41. Berdasarkan poin 40, siswa dapat menganalisis pengaruh tekanan dan
volume terhadap jumlah mol pereaksi dan hasil reaksi suatu reaksi
kesetimbangan dengan teliti.
42. Berdasarkan poin 41, siswa dapat menghubungkan dan menjelaskan
pengaruh tekanan dan volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan bertanggung jawab.
43. Diberikan grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan
katalis atau tanpa katalis, siswa dapat mengamati dan mengidentifikasi
grafik proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau
tanpa katalis dengan teliti.
44. Berdasarkan poin 43, siswa dapat menemukan adanya pengaruh
katalis terhadap laju kesetimbangan.
45. Diberikan alat dan bahan percobaan, siswa dapat merancang
percobaan mengenai pengaruh katalis terhadap pergeseran arah
kesetimbangan dengan antusias, disiplin, kritis, kreatif, dan
bertanggung jawab.
46. Berdasarkan poin 45, siswa dapat menentukan variabel-variabel dalam
percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan
dengan kritis dan kreatif.
47. Berdasarkan poin 46, siswa dapat menyusun prosedur percobaan
pengaruh katalis terhadap pergeseran arah kesetimbangan dengan
kritis dan kreatif.
48. Berdasarkan poin 47, siswa dapat menentukan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan pengaruh katalis terhadap pergeseran arah
kesetimbangan secara kritis dan kreatif.
49. Diberikan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari, siswa
dapat mengamati dan menganalisis gambar tersebut dengan teliti.
50. Berdasarkan poin 49, siswa dapat menyimpulkan dan menjelaskan
pengaruh katalis dalam proses kesetimbangan berdasarkan grafik
proses pencapaian kesetimbangan reaksi dengan katalis atau tanpa
katalis dan gambar analogi katalis dalam kehidupan sehari-hari
dengan bertanggung jawab.
51. Diberikan suatu data tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi
amoniak, siswa dapat mengamati data tabel tersebut dengan teliti.
52. Berdasarkan poin 51, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
tabel pengaruh tekanan terhadap hasil produksi amoniak dengan teliti
dan jujur.
53. Berdasarkan poin 51 dan 52, siswa dapat menyimpulkan pengaruh
tekanan terhadap hasil produksi amoniak dengan bertanggung jawab.
54. Diberikan suatu data tabel pengaruh suhu terhadap hasil produksi
amoniak pada tekanan 10 atm, dapat mengamati data tabel tersebut
dengan teliti.
55. Berdasarkan poin 54 siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
table pengaruh suhu terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10
atm dengan teliti dan jujur.
56. Berdasarkan poin 55, siswa dapat menyimpulkan pengaruh suhu
terhadap hasil produksi amoniak pada tekanan 10 atm dengan
bertanggung jawab.
57. Diberikan suatu data percobaan tentang pengaruh suhu dan tekanan
terhadap persentase produksi industri amoniak, siswa dapat
mengamati data tabel tersebut dengan teliti.
58. Berdasarkan poin 57, siswa dapat mengidentifikasi dan menemukan
bahwa suhu dan tekanan tidak diperhitungkan secara terpisah dalam
industri amoniak.
59. Berdasarkan poin 57 dan 58, siswa dapat menganalisis data percobaan
tentang pengaruh suhu dan tekanan terhadap persentase produksi
industri amoniak.
60. Berdasarkan poin 59, siswa dapat menyimpulkan upaya yang
dilakukan agar amoniak yang dihasilkan lebih banyak.
61. Diberikan suatu data industri amoniak secara Haber-Bosch, siswa
dapat mengamati proses indutri tersebut dengan teliti.
62. Berdasarkan poin 61, siswa dapat menganalisis upaya dalam
meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan secara bekerja sama dalam kelompok.
63. Berdasarkan poin 62, siswa dapat menyimpulkan upaya dalam
meningkatkan hasil produksi amoniak berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan dengan jujur dan bertanggung jawab.
64. Berdasarkan informasi yang diberikan, siswa dapat menganalisis
pengaruh katalis terhadap hasil produksi pada industri amoniak.
65. Berdasarkan poin 64, siswa dapat menyimpulkan pengaruh katalis
terhadap hasil produksi pada industri amoniak dengan jujur dan
bertanggung jawab.
66. Berdasarkan poin 61-65, siswa dapat menganalisis tentang kondisi
optimum pada produksi industri amoniak.
67. Berdasarkan poin 66, siswa dapat menyimpulkan kondisi optimum
produksi industri amoniak dengan jujur dan bertanggung jawab.
68. Diberikan suatu data tentang tahap reaksi pembuatan asam sulfat
dengan proses Kontak, siswa dapat mengamati data tersebut dengan
teliti.
69. Berdasarkan poin 68, siswa dapat mengidentifikasi dan menganalisis
tahap reaksi pembuatan asam sulfat dengan proses Kontak dengan
teliti.
70. Berdasarkan poin 68-69, siswa dapat menganalisis upaya yang
dilakukan agar reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk
(pembentukan SO3) berdasarkan tahap reaksi pembuatan asam sulfat
dengan Proses Kontak dengan teliti dan bertanggung jawab.
71. Berdasarkan poin 70, siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan
pengaruh katalis pada industri asam sulfat dengan Proses Kontak
dengan jujur dan bertanggung jawab.
72. Berdasarkan poin 68-70, siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan
pengaruh tekanan pada industri asam sulfat dengan Proses Kontak
dengan jujur dan bertanggung jawab.
73. Berdasarkan poin 68-72, siswa dapat menganalisis upaya dalam
meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan dengan teliti dan bertanggung
jawab.
74. Berdasarkan poin 73, siswa dapat menyimpulkan upaya dalam
meningkatkan hasil produksi asam sulfat berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan dengan teliti dan bertanggung
jawab.
75. Berdasarkan poin 70-74, siswa dapat menganalisis tentang kondisi
optimum pada produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak.
76. Berdasarkan poin 75, siswa dapat menyimpulkan kondisi optimum
produksi industri asam sulfat dengan proses Kontak.
D. Materi Pembelajaran
Suatu sistem kesetimbangan dapat berubah, jika mendapat pengaruh dari luar.
Perubahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesetimbangan baru, sehingga
disebut pergeseran kesetimbangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh kimiawan asal Perancis Henry Louis Le Chȃ telier
(1884). Prinsip Le Chȃ telier pada pokoknya menyatakan
Usaha untuk mengubah suhu, tekanan, atau konsentrasi pereaksi dalam suatu
sistem pada keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang
mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut.
Faktor-faktor yang memengaruhi keadaan kesetimbangan antara lain : (1)
konsentrasi, (2) tekanan dan volume, dan (3) suhu. Pendekatan kuantitatif
yang didasarkan pada prinsip Le Chȃ telier, menyatakan bahwa
Jika ada usaha untuk menambahkan konsentrasi dari salah satu pereaksi
yang sudah setimbang, maka akan terdapat reaksi yang mengkonsumsi
pereaksi tambahan tersebut.
Jika tekanan pada campuran kesetimbangan yang melibatkan gas
ditingkatkan, reaksi bersih akan berlangsung ke arah yang mempunyai
jumlah mol gas lebih kecil. Jika tekanan diturunkan, reaksi bersih
berlangsung ke arah yang menghasilkan jumlah mol gas lebih banyak.
Peningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan menyebabkan pergeseran
keadaan kesetimbangan ke arah reaksi endoterm. Penurunan suhu
menyebabkan pergeseran ke arah reksi eksoterm.
Katalis bukan merupakan faktor yang memengaruhi kesetimbangan, katalis
hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak
kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan, K tetap), hal ini disebabkan
katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
Kesetimbangan kimia dalam industri meliputi : (1) proses pembuatan
amoniak menurut Haber-Bosch dan (2) proses pembuatan asam sulfat
menurut proses kontak.
Dasar teori dari reaksi sintesis amoniak dan uji laboratorisnya merupakan
penelitian Fritz Haber (1908). Alat-alat laboratorium Haber dapat
memproduksi sebanyak 1 kg NH3 per hari. Usaha pengembangan proses
Haber menjadi operasi besar-besaran merupakan tantangan bagi insinyur-
insinyur industri kimia pada saat itu, karena metode tersebut mensyaratkan
reaksi kimia dalam fase gas pada suhu dan tekanan tinggi dengan katalis yang
sesuai. Pekerjaan ini dipimpin oleh Carl Bosch di Badishe Anilinund Soda
Fabrik (BASF). Pada tahun 1913, pabrik beroperasi dengan produksi 30.000
kg NH3 per hari. Pabrik amoniak modern saat ini mempunyai kapasitas 50
kali lebih besar. Beberapa data relevan mengenai reaksi sintesis amoniak
ialah
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
pada 298 K ; Kp = 6,2 × 105 dan H = -92,38 kJ/mol
Untuk setiap 4 mol gas yang bereaksi (1 mol N2(g) dan 3 mol H2(g)),
dihasilkan 2 mol NH3. Peningkatan tekanan menyebabkan campuran reaksi
bervolume kecil dan menyebabkan terjadinya reaksi yang menghasilkan
jumlah mol gas (atau produksi NH3(g) yang lebih banyak). Reaksi ke kanan
bersifat eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik terjadi jika suhu diturunkan.
Jadi, kondisi optimum untuk produksi NH3 adalah tekanan tinggi dan suhu
rendah.
Tetapi, keadaan “optimum” ini tidak mengatasi masalah laju reaksi.
Sekalipun produksi kesetimbangan NH3 lebih baik terjadi pada suhu rendah,
laju pembentukkannya sangat lambat, sehingga reaksi ini tidak layak. Salah
satu cara untuk meningkatkan reaksi adalah dengan meningkatkan suhu
(sekalipun konsentrasi kesetimbangan NH3 juga menurun). Cara lain adalah
dengan menggunakan katalis.
Keadaan yang biasa dilakukan pada proses Haber-Bosch ialah 550ºC, tekanan
berkisar dari 150 sampai 350 atm, dan katalis, biasanya besi dengan
campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Satu lagi contoh industri yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu
pembuatan asam sulfat. Asam sulfat merupakan bahan yang banyak
digunakan dalam industri, antara lain : industri cat, plastik, serat sintetis,
galvanisasi logam, bahan peledak, deterjen, pupuk, zat warna, dll. Berikut
tahapan pembuatan asam sulfat berdasarkan proses kontak :
* Tahap I : Pembuatan SO2
S(g) + O2(g) → SO2(g)
* Tahap II : Pembuatan SO3
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
* Tahap III : Pembuatan asam pirosulfat
SO3(g) + H2SO4(aq) → H2S2O7(aq)
*Tahap IV : Pembuatan asam sulfat
H2S2O7(aq) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Tahap yang penting dalam tahapan pembuatan asam sulfat adalah tahap
kedua. Pada tahap ini, pembuatan SO3 dilakukan dengan cara mengoksidasi
SO2 dengan gas O2 dari udara.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
pada 1000 K ; Kc = 2,8 ×102 dan H = -24 kkal/mol
Reaksi ini berlangsung pada suhu sekitar 500°C, tekanan 1 atm dengan
katalisator V2O5. Katalisator yang dapat digunakan untuk reaksi pembentukan
belerang trioksida antara lain Pt, V2O5, Fe2O3, Cr2O3, Mn2O3 dan Mn3O4.
Katalisator yang baik adalah Pt dan V2O5, tapi yang paling banyak dipakai
adalah Vanadium Pentoksida, karena : (1) V2O5 lebih murah harganya, (2) Pt
lebih sensitiv terhadap racun, dan (3) V2O5 daya tahan terhadap suhu tinggi
lebih baik.
E. Pendekatan Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran : pendekatan ilmiah
F. Media dan Sumber Belajar
LCD projector
Video/animasi (kimia komputasi)
Internet (webpage /webblog)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku-Buku Kimia SMA Kelas XI
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 4 dan 5
Pendahuluan
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru melakukan apersepsi untuk
mengetahui pemahaman siswa pada materi
pertemuan sebelumnya.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Mengajukan pernyataan yang membuka
wawasan siswa dan mengembangkan rasa
ingin tahu siswa :
“Kesetimbangan kimia merepresentasikan
suatu kesetaraan antara reaksi maju dan
reaksi balik. Dalam banyak kasus,
kesetaraan ini sangat rentan. Perubahan
kondisi percobaan dapat mengganggu
kesetaraan dan menggeser posisi
kesetimbangan sehingga produk yang
diinginkan bisa terbentuk lebih banyak atau
sebaliknya.”
Mengelompokkan siswa secara heterogen
berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan
akademik serta membagikan LKS.
Inti
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Penggalan 1
Mengamati
Diberikan suatu suatu animasi pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbanga, siswa diminta mengamati
animasi tersebut dengan teliti.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
berdasarkan animasi pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah kesetimbangan
tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan pada animasi tersebut (dalam
bentuk pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Mencoba
Guru mengajukan pernyataan:
“Berdasarkan fenomena yang telah kalian
temukan pada kegiatan mengamati, dapat
diketahui bahwa adanya suatu pergeseran
kesetimbangan yang dipengaruhi oleh
konsentrasi. Untuk memahami pergeseran
arah kesetimbangan karena pengaruh
konsentrasi, rancanglah percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan! Tentukan variable bebas,
variable terikat dan variable kontrol untuk
percobaan tersebut! Lalu susunlah prosedur
percobaannya! Tentukan alat dan bahan
yang digunakan dalam percobaan!
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara antusias, kritis,
kreatif dan bertanggung jawab.
Diberikan prosedur percobaan pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
kesetimbangan, siswa diminta melakukan
percobaan mengenai pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah kesetimbangan
dengan antusias dan bertanggung jawab.
Siswa melakukan percobaan mengenai
pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran
arah kesetimbangan dengan antusias dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian amati dan
identifikasi berdasarkan percobaan
tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan
yang terjadi pada pencampuran FeCl3 dan
KSCN! Apakah yang terjadi pada sistem
saat penambahan konsentrasi FeCl3,
konsentrasi KSCN, konsentrasi NaOH(tulis
reaksi yang terjadi)?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan bertanggung
jawab untuk menyimpulkan percobaan.
Diberikan reperesentasi mikroskopis sistem
kesetimbangan yang diganggu, siswa
diminta mengamati reperesentasi
mikroskopis sistem kesetimbangan yang
diganggu.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Coba hitunglah berapa perbandingan
konsentrasi produk dan reaktan (Kc) pada
sistem kesetimbangan awal! Lalu hitunglah
harga perbandingan produk dan pereaksi
ketika sistem kesetimbangan diganggu (Qc)
pada penambahan konsentrasi A dan
pengurangan konsentrasi A! Kemudian
bandingkan harga Qc dengan Kc,
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
bagaimanakah hubungannya?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru menyampaikan pertanyaan :
“Ada yang masih ingat bunyi hukum aksi
massa? Bagaimanakah bunyi hukum aksi
massa?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan bertanggung
jawab.
Guru menyampaikan pertanyaan :
“Sekarang hitunglah harga Kc pada sistem
kesetimbangan yang baru pada penambahan
konsentrasi A dan pengurangan konsentrasi
A! Lalu bandingkanlah harga Kc pada
sistem kesetimbangan yang baru dengan
harga Kc pada sistem kesetimbangan awal,
bagaimana hubungannya? Apa yang dapat
kalian simpulkan?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan bertanggung
jawab.
Guru menyampaikan pertanyaan :
“Apa yang terjadi pada sistem
kesetimbangan yang diganggu jika pada
sistem tersebut ditambahkan sejumlah
konsentrasi A atau dikurangi sejumlah
konsentrasi A, reaksi akan bergeser ke arah
mana?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Bagaimanakah dengan percobaan yang
telah kalian tuliskan, perubahan apa yang
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
dapat kalian amati? Berdasarkan perubahan
tersebut, ke arah manakah reaksi bergeser?
Spesi apa yang kalian tambahkan pada
sistem kesetimbangan dengan penambahan
FeCl3, KSCN, dan NaOH? Coba jelaskan
mengapa hal tersebut dapat terjadi dengan
membandingkan harga Qc dengan Kc-nya!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Fenomena-fenomena tersebut
memerlihatkan bahwa apabila suatu sistem
kesetimbangan diganggu/diberi aksi.
Apakah yang terjadi pada sistem
kesetimbangan tersebut jika diganggu/
diberi aksi? Bila sistem diganggu pada suhu
dan volume yang tetap, apakah tujuan
sistem kesetimbangan melakukan reaksi
tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan ilustrasi gambar,
identifikasilah kasus-kasus tersebut dalam
pergeseran reaksi kesetimbangan!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Kalau kita perhatikan, ternyata bila suatu
sistem kesetimbangan diberi suatu aksi,
maka sistem tersebut akan mengadakan
suatu reaksi untuk mengurangi pengaruh
aksi tersebut. Fenomena-fenomena seperti
ini ternyata sudah lebih dahulu diamati oleh
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Henry Louis Le Chȃ telier pada tahun 1884,
yang selanjutnya dikenal dengan Asas Le
Chȃ telier. Jadi, bagaimanakah bunyi Asas
Le Chȃ telier?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Fenomena yang telah kita amati dan
pelajari ini adalah pergeseran
kesetimbangan yang dipengaruhi oleh
konsentrasi. Lalu bagaimanakah pengaruh
konsentrasi terhadap pergeseran arah
kesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya dan
siswa lain mendengarkan dengan baik dan
ditanggapi serta dievaluasi oleh kelompok
lain.
Penggalan 2
Mengamati
Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam
industri, siswa diminta mengamati data
tersebut.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
berdasarkan data pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam
industri tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan pada data pengaruh suhu dan
tekanan terhadap jumlah produksi amoniak
dalam industri tersebut (dalam bentuk
pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab untukmenyimpulkan
adnya pengaruh suhu pada industri
amoniak.
Mencoba
Guru mengajukan pernyataan :
“Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap
pergeseran arah kesetimbangan, coba
rancanglah percobaannya! Tentukan
variabel-variabel pada percobaan tersebut
dan bagaimanakah seharusnya prosedur
percobaanya? Dari prosedur tersebut maka
pilihlah alat dan bahan yang mungkin
dibutuhkan dari yang tersedia.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) serta
bekerjasama dalam kelompok untuk
merancang percobaan pengaruh suhu
terhadap pergeseran arah kesetimbangan
secara kritis, kreatif dan bertanggung jawab.
Disajikan animasi pengaruh suhu terhadap
pergeseran aah kesetimbangan, siswa
diminta mengamati animasi tersebut.
Menalar
Guru mengajukan pertanyaan :
“Apakah yang dapat kalian temukan
berdasarkan percobaan tersebut (jika suhu
dinaikkan dan jikasuhu diturunkan)?”
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Sekarang coba perhatikan persamaan reaksi
kesetimbangannya, lalu hubungkan dengan
harga ∆H-nya. Reaksi ke kanan merupakan
reaksi apa? Bagaimanakah dengan reaksi ke
kiri? Hubungkan harga ∆H-nya tersebut
dengan hasil pengamatan. Lalu hubungkan
harga ∆H-nya tersebut dengan pergeseran
arah kesetimbangan yang terjadi
berdasarkan pengamatan. Jadi,
bagaimanakah pengaruh suhu terhadap
pergeseran arah kesetimbangan kimia?”
Siswa melaksanakan diskusi dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara teliti dan bertanggung
jawab.
Membentuk jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 3
Mengamati
Diberikan data pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam
industri, siswa diminta mengamati data
tersebut.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
berdasarkan data pengaruh suhu dan tekanan
terhadap jumlah produksi amoniak dalam
industri tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan pada data pengaruh suhu dan
tekanan terhadap jumlah produksi amoniak
dalam industri tersebut (dalam bentuk
pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab untuk menyimpulkan
adanya pengaruh tekanan pada industri
amoniak.
Mencoba
Guru mengajukan pernyataan :
“Untuk mengetahui pengaruh tekanan dan
volume terhadap pergeseran arah
kesetimbangan, coba rancanglah
percobaannya! Tentukan variabel-variabel
pada percobaan tersebut dan bagaimanakah
seharusnya prosedur percobaanya? Dari
prosedur tersebut maka pilihlah alat dan
bahan yang mungkin dibutuhkan dari yang
tersedia.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) serta
bekerjasama dalam kelompok untuk
merancang percobaan pengaruh konsentrasi
terhadap pergeseran arah kesetimbangan
secara kritis, kreatif dan bertanggung jawab.
Menalar
Diperlihatkan representatif gambar
hubungan tekanan dan volume, siswa
diminta mengamati representasi gambar
tersebut dengan teliti.
Guru mengajukan pertanyaan :
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
“Berdasarkan representasi gambar
hubungan tekanan dan volume tersebut,
apakah yang dapat kalian temukan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Ketika tekanan diperbesar, bagaimana
volume tabung? Coba, tuliskan persaman
gas ideal! Berdasarkan persamaan tersebut,
bagaimanakah hubungan tekanan dan
volume?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk menjelaskan
hubungan tekanan dan volume dengan
bertanggung jawab.
Diperlihatkan visualisasi gambar
mikroskopis pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
siswa diminta mengamati visualisasi
gambar tersebut.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan visualisasi gambar
mikroskopis pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
apa yang dapat kalian temukan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan visualisasi gambar
mikroskopis pengarh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
hitunglah berapa jumlah molekul pada
kesetimbangan awal dan kesetimbangan
baru!
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan visualisasi gambar
mikroskopis pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
jika volume diperkecil, ke arah manakah
reaksi kesetimbangan bergeser?
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan visualisasi gambar
mikroskopis pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
hitunglah jumlah molekul pada
kesetimbangan awal, pada saat penambahan
volume dan saat pengurangan volume!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Berdasarkan hasil perhitungan jumlah
molekul pada ketiga keadaan tersebut,
bandingkanlah jumlah molekul sistem
kesetimbangan baru (tekanan diperkecil dan
volume diperbesar) dengan jumlah molekul
dalam sistem kesetimbangan awal! Lalu
bandingkanlah pula jumlah molekul sistem
kesetimbangan baru (tekanan diperbesardan
volume diperkecil) dengan jumlah molekul
dalam sistem kesetimbangan awal!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apabila koefisien yang terlibat pada reaksi
menyatakan jumlah mol zat yang terlibat
dalam reaksi, ke arah manakah
kesetimbangan akan bergeser bila tekanan
diperbesar (memperkecil volume) atau
tekanan diperkecil (memperbesar volume)?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian simpulkan
mengenai pengaruh tekanan dan volume
terhadap pergeseran arah kesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab untuk menjelaskan
pengaruh tekanan dan volume terhadap
pergeseran arah kesetimbangan.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 4
Mengamati
Diberikan grafik proses pencapaian
kesetimbangan reaksi dengan katalis atau
tanpa katalis, siswa diminta mengamati
grafik tersebut dengan teliti.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
berdasarkan grafik proses pencapaian
kesetimbangan reaksi dengan katalis atau
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
tanpa katalis tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab.
Menanya
Guru mengajukan pernyataan :
“Tuliskan hal-hal yang tidak kalian pahami
berdasarkan pengamatan yang telah kalian
lakukan pada grafik proses pencapaian
kesetimbangan reaksi dengan katalis atau
tanpa katalis tersebut (dalam bentuk
pertanyaan)!”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara teliti dan
bertanggung jawab
Mencoba
Guru mengajukan pertanyaan :
“Kita telah mengetahui bahwa reaksi
nitrogen dengan hidrogen membentuk
amoniak merupakan contoh reaksi
kesetimbangan. Lalu, apakah katalis juga
mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dalam produksi amoniak?”
Guru mengajukan pernyataan :
“Untuk mengetahui pengaruh katalis
terhadap pergeseran arah kesetimbangan,
coba rancanglah percobaannya! Tentukan
variabel-variabel pada percobaan tersebut
dan bagaimanakah seharusnya prosedur
percobaanya? Dari prosedur tersebut maka
pilihlah alat dan bahan yang mungkin
dibutuhkan dari yang tersedia.”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) serta
bekerjasama dalam kelompok untuk
merancang percobaan pengaruh katalis
terhadap pergeseran arah kesetimbangan
secara kritis, kreatif dan bertanggung jawab.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Menalar
Diberikan gambar analogi katalis dalam
kehidupan sehari-hari, siswa diminta
mengamati gambar tersebut dengan teliti.
Guru mengajukan pernyataan :
“Coba kalian perhatikan dengan teliti
gambar A, Jika kalian ingin melewati pagar
tembok tersebut apa yang akan kalian
alami? Lalu, coba kalian bandingkan
dengan gambar B. Apa yang akan kalian
alami jika kalian melewati pagar tembok
seperti pada gambar B tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS
secara teliti dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan kedua gambar di atas, jika
kalian ingin dengan mudah melewati
tembok, manakah gambar yang kalian
pilih?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS
secara teliti dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Berdasarkan analogi di atas, tangga dapat
mempermudah kita untuk melewati pagar
tembok tersebut. Sama halnya dengan
katalis. Pada sistem kesetimbangan, katalis
bukan merupakan faktor yang memengaruhi
pergeseran kesetimbangan, katalis hanya
mempercepat tercapainya kesetimbangan
dan tidak merubah letak kesetimbangan
(harga tetapan kesetimbangan, K tetap), hal
ini disebabkan katalisator mempercepat
reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
Lalu mengapa katalis dapat mempercepat
proses kesetimbangan? Kaitkan dengan
peran katalis pada bab sebelumnya (laju
reaksi), lalu kaitkan dengan keadaan
setimbang!”
Siswa melaksanakan diskusi
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
(mengemukakan pendapat) dan bekerjasama
dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam LKS
secara disiplin dan bertanggung jawab untuk
menjelaskan pengaruh katalis terhadap
proses kesetimbangan kimia.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penutup
Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan
bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari.
Pertemuan 6
Pendahuluan
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru melakukan apersepsi untuk
mengetahui pemahaman siswa pada materi
pertemuan sebelumnya.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Mengajukan pernyataan yang membuka
wawasan siswa dan mengembangkan rasa
ingin tahu siswa :
“ Banyak proses pembuatan zat kimia yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Agar
efisien, kondisi reaksi haruslah diusahakan
sedemikian sehingga menggeser
kesetimbangan ke arah produk dan
meminimalkan reaksi balik. Seperti yang
telah kalian ketahui bahwa ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan. Faktor-faktor inilah
yang wajib diperhatikan apabila ingin
mendapatkan produk secara optimum.
Banyak industri yang menerapkan prinsip
kesetimbangan, seperti industri pembuatan
amoniak menurut Proses Haber-Bosch dan
industri pembuatan asam sulfat menurut
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Proses Kontak. Lalu bagaimanakah kondisi
reaksi yang harus diusahakan dalam industri
tersebut agar menggeser kesetimbangan ke
arah produk dan meminimalkan reaksi
balik?”
Mengelompokkan siswa secara heterogen
berdasarkan jenis kelamin dan kedapatan
akademik serta membagikan LKS.
Inti
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Penggalan 1
Mengamati
Diberikan suatu data tabel pengaruh
tekanan terhadap hasil produksi amoniak,
guru meminta siswa untuk mengamati dan
mengidentifikasi tabel tersebut dengan
teliti.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
berdasarkan tabel tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Selanjutnya diberikan suatu data tabel
pengaruh suhu terhadap hasil produksi
amoniak pada tekanan 10 atm, siswa
diminta untuk mengamati dan
mengidentifikasi tabel tersebut dengan
teliti.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
berdasarkan tabel tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Menanya
Berdasarkan kegiatan identifikasi yang
telah dilakukan, siswa diminta untuk
menuliskan hal-hal yang tidak dipahami
pada LKS.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab.
Mencoba
Diberikan data percobaan tentang
pengaruh suhu dan tekanan terhadap
persentase produksi industri amoniak,
siswa diminta untuk mengamati dan
mengidentifikasi data tersebut dengan
teliti.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab untuk
menemukan bahwa suhu dan tekanan tidak
diperhitungkan secara terpisah dalam
industri amoniak.
Guru mengajukan pertanyaan :
“Berdasarkan tabel pengaruh suhu dan
tekanan terhadap persentase NH3,
bagaimanakah keadaan optimum untuk
produksi amoniak?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Tetapi, keadaan “optimum” ini tidak
mengatasi masalah laju reaksi, lalu apakah
yang kalian sarankan agar dihasilkan
produk amoniak yang lebih banyak?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab.
Menalar
Diberikan suatu data proses industri
amoniak secara Haber-Bosch, guru
meminta siswa untuk mengamati dengan
teliti data tersebut.
Guru mengajukan pernyataan :
“Jika ingin tetap digunakan suhu 500 0C,
upaya apa yang harus diupayakan
berdasarkan faktor-faktor kesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab
Guru mengajukan pernyataan :
“Reaksi-reaksi yang melibatkan
kesetimbangan di atas menggunakan
katalis. Katalis yang digunakan dalam
pembuatan amoniak biasanya besi dengan
campuran Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Apa tujuan digunakan katalis dan adakah
pengaruhnya terhadap kesetimbangan?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan:
“Lalu bagaimanakah kondisi operasioanal
yang nyata untuk industri amoniak
menurut proses Haber Bosch?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Membentuk Jejaring
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penggalan 2
Mengamati
Diberikan suatu tahap reaksi pembuatan
asam sulfat dengan Proses Kontak, guru
meminta siswa untuk mengamati dan
mengidentifikasi tanep reaksi tersebut
dengan teliti.
Guru mengajukan pernyataan :
“Apa yang dapat kalian temukan
berdasarkan tahapan reaksi pembuatan
asam sulfat tersebut?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab.
Menanya
Berdasarkan kegiatan identifikasi yang
telah dilakukan, siswa diminta untuk
menuliskan hal-hal yang tidak dipahami
pada LKS.
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab.
Mencoba
Guru mengajukan pernyataan :
“Tahapan paling menentukan dari proses
pembuatan asam sulfat adalah tahapan
kedua. Berdasarkan tahapan kedua
tersebut, upaya apakah yang dapat
dilakukan agar reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah produk (pembentukan
SO3)?”
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat dengan banyak
jawaban) dan bekerjasama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dalam LKS secara
disiplin dan bertanggung jawab.
Menalar
Guru mengajukan pernyataan :
“Pada proses kontak digunakan suhu
sekitar 500oC dengan katalisator V2O5.
Adakah pengaruh katalis ketika
ditambahkan pada Proses Kontak?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Tekanan besar akan menguntungkan
produksi SO3, tetapi FAKTANYA pada
proses kontak tidak digunakan tekanan
besar, melainkan tekanan 1 atm. Mengapa
demikian?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Guru mengajukan pernyataan :
“Lalu, bagaimanakah kondisi operasional
yang nyata untuk industri asam sulfat
menurut proses kontak?”
Siswa melaksanakan diskusi
(mengemukakan pendapat) dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dalam LKS secara disiplin dan
bertanggung jawab.
Membentuk Jejaring
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk mempersentasikan hasil diskusinya
dan siswa lain mendengarkan dengan baik
Kegiatan Penilaian oleh Pengamat
1 2 3 4
dan ditanggapi serta dievaluasi oleh
kelompok lain.
Penutup
Menutup pelajaran dengan memberikan umpan balik kepada siswa dan
bersama siswa membuat rangkuman tentang konsep yang telah dipelajari.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
4. Penilaian hasil belajar (penguasaan konsep).
5. Penilaian sikap (perilaku).
6. Penilaian kinerja.
J. Daftar Pustaka
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Petrucci, Ralph H. - Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern (Edisi Keempat - Jilid 2). Erlangga. Jakarta.
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.
Guru Mitra
Siti Rahayu, S.Pd.
NIP 19811010 200801 2 024
Bangunrejo, November 2013
Peneliti,
Heru Agung Saputra
NPM 1013023046
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Bangunrejo
Dra. Srinu
NIP 19630715 198303 2 005
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 1 (KELAS KONTROL)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Andri Paryanto 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
2 Angga Reza Saputra 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
3 Anggun Destri Yanti 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
4 Ani Wulandari 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
5 Anto permana 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
6 Ari Sufendi 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
7 Auliata Gusti Rahayu 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
8 Ayu Dhesta Sari 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
9 Bagas Aditiansyah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
10 Depri Andrianto Putra 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
11 Diky Pratama 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
12 Eka Meilina 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
13 Fahri Nur Fitriansyah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
14 Fenny Ratnasari 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
15 Fitri Nurhasanah 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
16 Indah Rembulan Cahaya 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
17 Khusnul Khotimah 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
18 Mardiyah 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
19 Mariyam Nolika 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
20 Ninda Putri 1 1 2 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
21 Nur Aliansyah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
22 Nur Kholifah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
23 Reni Indah Lestari 1 1 3 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
24 Rexy Febi Andrian 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
25 Sigit Hermawan 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
26 Siti Soleha 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
27 Sri Hartati 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Tika Dewi Lestari 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
29 Ulva Tuzzahroh 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
30 Umi Wahidah 2 1 3 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
31 Vita Alvionita 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
32 Yulia Ayu Mega Putri 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 2 (KELAS KONTROL)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Andri Paryanto 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
2 Angga Reza Saputra 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
3 Anggun Destri Yanti 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
4 Ani Wulandari 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
5 Anto permana 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
6 Ari Sufendi 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
7 Auliata Gusti Rahayu 3 2 3 3 2 2 2 - - - 3 20 83,33 B
8 Ayu Dhesta Sari 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
9 Bagas Aditiansyah 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
10 Depri Andrianto Putra 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
11 Diky Pratama 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
12 Eka Meilina 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
13 Fahri Nur Fitriansyah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
14 Fenny Ratnasari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
15 Fitri Nurhasanah 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
16 Indah Rembulan Cahaya 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
17 Khusnul Khotimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
18 Mardiyah 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
19 Mariyam Nolika 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
20 Ninda Putri 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
21 Nur Aliansyah 1 1 2 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
22 Nur Kholifah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
23 Reni Indah Lestari 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
24 Rexy Febi Andrian 1 1 3 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
25 Sigit Hermawan 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
26 Siti Soleha 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
27 Sri Hartati 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Tika Dewi Lestari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
29 Ulva Tuzzahroh 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
30 Umi Wahidah 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
31 Vita Alvionita 2 1 3 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
32 Yulia Ayu Mega Putri 1 1 1 3 2 2 2 - - - 3 15 62,5 D
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 3 (KELAS KONTROL)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Andri Paryanto 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
2 Angga Reza Saputra 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
3 Anggun Destri Yanti 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
4 Ani Wulandari 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
5 Anto permana 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
6 Ari Sufendi 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
7 Auliata Gusti Rahayu 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
8 Ayu Dhesta Sari 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
9 Bagas Aditiansyah 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
10 Depri Andrianto Putra 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
11 Diky Pratama 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
12 Eka Meilina 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
13 Fahri Nur Fitriansyah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
14 Fenny Ratnasari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
15 Fitri Nurhasanah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
16 Indah Rembulan Cahaya 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
17 Khusnul Khotimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
18 Mardiyah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
19 Mariyam Nolika 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
20 Ninda Putri 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
21 Nur Aliansyah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
22 Nur Kholifah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
23 Reni Indah Lestari 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
24 Rexy Febi Andrian 2 1 3 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
25 Sigit Hermawan 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
26 Siti Soleha 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
27 Sri Hartati 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Tika Dewi Lestari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
29 Ulva Tuzzahroh 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
30 Umi Wahidah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
31 Vita Alvionita 3 1 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
32 Yulia Ayu Mega Putri 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 4 (KELAS KONTROL)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Andri Paryanto 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
2 Angga Reza Saputra 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
3 Anggun Destri Yanti 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
4 Ani Wulandari 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
5 Anto permana 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
6 Ari Sufendi 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
7 Auliata Gusti Rahayu 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
8 Ayu Dhesta Sari 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
9 Bagas Aditiansyah 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
10 Depri Andrianto Putra 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
11 Diky Pratama 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
12 Eka Meilina 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
13 Fahri Nur Fitriansyah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
14 Fenny Ratnasari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
15 Fitri Nurhasanah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
16 Indah Rembulan Cahaya 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
17 Khusnul Khotimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
18 Mardiyah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
19 Mariyam Nolika 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
20 Ninda Putri 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
21 Nur Aliansyah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
22 Nur Kholifah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
23 Reni Indah Lestari 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
24 Rexy Febi Andrian 2 1 3 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
25 Sigit Hermawan 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
26 Siti Soleha 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
27 Sri Hartati 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Tika Dewi Lestari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
29 Ulva Tuzzahroh 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
30 Umi Wahidah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
31 Vita Alvionita 3 1 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
32 Yulia Ayu Mega Putri 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 5 (KELAS KONTROL)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai
Kriteri
a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Andri Paryanto 2 1 1 3 3 2 2 - - - 3 17 70,83 C
2 Angga Reza Saputra 2 1 2 3 3 3 2 - - - 3 19 79,167 C
3 Anggun Destri Yanti 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
4 Ani Wulandari 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
5 Anto permana 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
6 Ari Sufendi 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
7 Auliata Gusti Rahayu 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
8 Ayu Dhesta Sari 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
9 Bagas Aditiansyah 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,267 C
10 Depri Andrianto Putra 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
11 Diky Pratama 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
12 Eka Meilina 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
13 Fahri Nur Fitriansyah 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
14 Fenny Ratnasari 3 2 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
15 Fitri Nurhasanah 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
16 Indah Rembulan Cahaya 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
17 Khusnul Khotimah 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,167 C
18 Mardiyah 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
19 Mariyam Nolika 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
20 Ninda Putri 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
21 Nur Aliansyah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
22 Nur Kholifah 3 2 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
23 Reni Indah Lestari 2 2 2 3 2 3 3 - - - 3 20 83,83 B
24 Rexy Febi Andrian 2 1 3 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
25 Sigit Hermawan 2 1 2 3 2 3 3 - - - 3 19 79,167 C
26 Siti Soleha 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
27 Sri Hartati 2 1 1 3 2 3 2 - - - 3 17 70,83 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai
Kriteri
a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Tika Dewi Lestari 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
29 Ulva Tuzzahroh 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
30 Umi Wahidah 2 1 3 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
31 Vita Alvionita 3 1 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
32 Yulia Ayu Mega Putri 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 6 (KELAS KONTROL)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Andri Paryanto 2 1 1 3 3 2 2 - - - 3 17 70,83 C
2 Angga Reza Saputra 2 1 2 3 3 3 2 - - - 3 19 79,167 C
3 Anggun Destri Yanti 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
4 Ani Wulandari 2 1 3 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
5 Anto permana 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
6 Ari Sufendi 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
7 Auliata Gusti Rahayu 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
8 Ayu Dhesta Sari 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70, 83 C
9 Bagas Aditiansyah 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
10 Depri Andrianto Putra 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
11 Diky Pratama 2 1 3 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
12 Eka Meilina 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
13 Fahri Nur Fitriansyah 2 3 3 3 2 2 2 - - - 3 20 83,33 B
14 Fenny Ratnasari 3 2 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
15 Fitri Nurhasanah 2 1 1 3 2 2 3 - - - 3 17 70,83 C
16 Indah Rembulan Cahaya 2 1 3 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
17 Khusnul Khotimah 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,167 C
18 Mardiyah 2 1 3 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
19 Mariyam Nolika 2 1 1 3 2 2 2 - - - 3 16 66,67 D
20 Ninda Putri 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
21 Nur Aliansyah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
22 Nur Kholifah 3 2 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
23 Reni Indah Lestari 2 2 2 3 2 3 3 - - - 3 20 83,83 B
24 Rexy Febi Andrian 2 3 3 3 2 2 2 - - - 3 20 83,83 B
25 Sigit Hermawan 2 1 2 3 2 3 3 - - - 3 19 79,167 C
26 Siti Soleha 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
27 Sri Hartati 2 1 1 3 2 3 2 - - - 3 17 70,83 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Tika Dewi Lestari 2 2 3 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
29 Ulva Tuzzahroh 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
30 Umi Wahidah 2 1 3 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
31 Vita Alvionita 3 1 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
32 Yulia Ayu Mega Putri 2 1 3 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 1 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
2 Al Fasiat 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
3 Anwar Rosidi 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
4 Bagus Prima Eka Atmaja 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
5 Bernandus Handiyanto 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
7 Chikita Dwi Amanda 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
9 Dina Elviana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
10 Dona Gita Nurulita 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
11 Dwi Andrianto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
12 Dwi Endang Lestari 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
13 Eni Septianingsih 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
14 Fera Nuraini 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
16 Ida Apriliani 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
18 Ivan Julian 3 2 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
19 Laely Astri Nandini 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
20 Lutfil Hakim 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
21 Meriyani Eka Safitri 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
22 Misbahul Fauzi 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
23 Norma Permatasari 2 1 2 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
24 Paryanto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
25 Reni Anggraeni 2 2 1 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
26 Reni Yunita 2 2 1 3 2 3 2 - - - 3 18 75 C
27 Reva Badriah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
29 Siti Barokah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
31 Suji Rahayu 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
32 Surya Eka Tabara 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 2 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
2 Al Fasiat 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
3 Anwar Rosidi 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
5 Bernandus Handiyanto 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
7 Chikita Dwi Amanda 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
9 Dina Elviana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
10 Dona Gita Nurulita 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
11 Dwi Andrianto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
12 Dwi Endang Lestari 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
13 Eni Septianingsih 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
14 Fera Nuraini 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
16 Ida Apriliani 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
18 Ivan Julian 3 2 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
19 Laely Astri Nandini 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
20 Lutfil Hakim 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
21 Meriyani Eka Safitri 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
22 Misbahul Fauzi 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
23 Norma Permatasari 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
24 Paryanto 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
25 Reni Anggraeni 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
26 Reni Yunita 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
27 Reva Badriah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
29 Siti Barokah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
31 Suji Rahayu 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
32 Surya Eka Tabara 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 3 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
2 Al Fasiat 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
3 Anwar Rosidi 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
5 Bernandus Handiyanto 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
7 Chikita Dwi Amanda 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
8 Citra Dewi Anggraeni 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
9 Dina Elviana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
10 Dona Gita Nurulita 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
11 Dwi Andrianto 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
12 Dwi Endang Lestari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
13 Eni Septianingsih 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
14 Fera Nuraini 3 3 2 3 2 2 2 - - - 3 20 83,33 B
15 Fredi Mirwana 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
16 Ida Apriliani 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
18 Ivan Julian 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
19 Laely Astri Nandini 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
20 Lutfil Hakim 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
21 Meriyani Eka Safitri 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
22 Misbahul Fauzi 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
23 Norma Permatasari 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
24 Paryanto 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
25 Reni Anggraeni 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
26 Reni Yunita 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
27 Reva Badriah 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
29 Siti Barokah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
31 Suji Rahayu 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
32 Surya Eka Tabara 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 4 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
2 Al Fasiat 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
3 Anwar Rosidi 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
5 Bernandus Handiyanto 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
7 Chikita Dwi Amanda 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
9 Dina Elviana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
10 Dona Gita Nurulita 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
11 Dwi Andrianto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
12 Dwi Endang Lestari 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
13 Eni Septianingsih 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
14 Fera Nuraini 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
16 Ida Apriliani 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
18 Ivan Julian 3 3 2 3 2 2 2 - - - 3 20 83,33 B
19 Laely Astri Nandini 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
20 Lutfil Hakim 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
21 Meriyani Eka Safitri 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
22 Misbahul Fauzi 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
23 Norma Permatasari 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
24 Paryanto 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
25 Reni Anggraeni 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
26 Reni Yunita 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
27 Reva Badriah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 2 1 2 3 2 2 2 - - - 3 17 70,83 C
29 Siti Barokah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
31 Suji Rahayu 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
32 Surya Eka Tabara 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 2 2 2 - - - 3 18 75 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 5 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 28 84,848 B
2 Al Fasiat 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 25 75,757 C
3 Anwar Rosidi 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 27 81,818 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 28 84,848 B
5 Bernandus Handiyanto 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 28 84,848 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 26 78,788 C
7 Chikita Dwi Amanda 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 28 84,848 B
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 27 81,818 B
9 Dina Elviana 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 29 87,878 B
10 Dona Gita Nurulita 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 26 78,788 C
11 Dwi Andrianto 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 27 81,818 B
12 Dwi Endang Lestari 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 28 84,848 B
13 Eni Septianingsih 3 2 2 3 2 3 2 1 1 3 3 25 75,757 C
14 Fera Nuraini 3 2 3 3 2 3 2 1 1 3 3 26 78,788 C
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 26 78,788 C
16 Ida Apriliani 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 28 84,848 B
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 25 75,757 C
18 Ivan Julian 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 28 84,848 B
19 Laely Astri Nandini 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 26 78,788 C
20 Lutfil Hakim 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 27 81,818 B
21 Meriyani Eka Safitri 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 26 78,788 C
22 Misbahul Fauzi 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 26 78,788 C
23 Norma Permatasari 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 27 81,818 B
24 Paryanto 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 28 84,848 B
25 Reni Anggraeni 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 28 84,848 B
26 Reni Yunita 3 2 3 3 2 3 2 3 1 1 3 26 78,788 C
27 Reva Badriah 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 27 81,818 B
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 26 78,788 C
29 Siti Barokah 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 27 81,818 B
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 26 78,788 C
31 Suji Rahayu 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 25 75,757 C
32 Surya Eka Tabara 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 27 81,818 B
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 27 81,818 B
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 6 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
2 Al Fasiat 2 3 2 3 3 2 2 - - - 3 20 83,33 B
3 Anwar Rosidi 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
5 Bernandus Handiyanto 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,167 C
7 Chikita Dwi Amanda 2 2 2 3 3 2 3 - - - 3 20 83,33 B
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
9 Dina Elviana 2 2 2 3 3 3 2 - - - 3 20 83,33 B
10 Dona Gita Nurulita 2 3 2 3 3 2 2 - - - 3 20 83,33 B
11 Dwi Andrianto 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
12 Dwi Endang Lestari 2 2 3 3 2 3 3 - - - 3 21 87,5 B
13 Eni Septianingsih 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
14 Fera Nuraini 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,167 C
16 Ida Apriliani 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 1 2 3 2 3 3 - - - 3 19 79,167 C
18 Ivan Julian 3 3 2 3 2 2 2 - - - 3 20 83,33 B
19 Laely Astri Nandini 2 3 2 3 2 2 3 - - - 3 20 83,33 B
20 Lutfil Hakim 2 2 2 3 2 3 3 - - - 3 20 83,33 B
21 Meriyani Eka Safitri 2 3 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,167 C
22 Misbahul Fauzi 2 3 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
23 Norma Permatasari 2 2 2 3 3 3 2 - - - 3 20 83,33 B
24 Paryanto 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
25 Reni Anggraeni 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,33 B
26 Reni Yunita 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
27 Reva Badriah 2 3 2 3 2 2 3 - - - 3 20 83,33 B
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 2 3 2 3 2 2 3 - - - 3 20 83,33 B
29 Siti Barokah 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
31 Suji Rahayu 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,167 C
32 Surya Eka Tabara 3 3 2 3 2 2 2 - - - 3 20 83,33 B
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,167 C
PENILAIAN AFEKTIF PERTEMUAN 7 (KELAS EKSPERIMEN)
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
2 Al Fasiat 2 3 2 3 3 2 2 - - - 3 20 83,3 B
3 Anwar Rosidi 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
5 Bernandus Handiyanto 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,3 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,2 C
7 Chikita Dwi Amanda 2 2 2 3 3 2 3 - - - 3 20 83,3 B
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 2 3 2 - - - 3 19 79,2 C
9 Dina Elviana 2 2 2 3 3 3 2 - - - 3 20 83,3 B
10 Dona Gita Nurulita 2 3 2 3 3 2 2 - - - 3 20 83,3 B
11 Dwi Andrianto 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,2 C
12 Dwi Endang Lestari 2 2 3 3 2 3 3 - - - 3 21 87,5 B
13 Eni Septianingsih 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,3 B
14 Fera Nuraini 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,2 C
16 Ida Apriliani 2 2 3 3 2 2 2 - - - 3 19 79,2 C
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 1 2 3 2 3 3 - - - 3 19 79,2 C
18 Ivan Julian 3 3 2 3 2 2 2 - - - 3 20 83,3 B
19 Laely Astri Nandini 2 3 2 3 2 2 3 - - - 3 20 83,3 B
20 Lutfil Hakim 2 2 2 3 2 3 3 - - - 3 20 83,3 B
21 Meriyani Eka Safitri 2 3 2 3 2 2 2 - - - 3 19 79,2 C
22 Misbahul Fauzi 2 3 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,3 B
23 Norma Permatasari 2 2 2 3 3 3 2 - - - 3 20 83,3 B
24 Paryanto 2 2 2 3 2 2 3 - - - 3 19 79,2 C
25 Reni Anggraeni 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,3 B
26 Reni Yunita 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
27 Reva Badriah 2 3 2 3 2 2 3 - - - 3 20 83,3 B
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
28 Septa Wahyu Anggita 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
29 Siti Barokah 2 3 2 3 3 2 2 - - - 3 20 83,3 B
30 Siti Rohimah 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
31 Suji Rahayu 3 2 3 3 2 3 2 - - - 3 21 87,5 B
32 Surya Eka Tabara 3 2 2 3 2 3 2 - - - 3 20 83,3 B
33 Yeni Febrianti 2 2 2 3 3 2 2 - - - 3 19 79,2 C
PENILAIAN PSIKOMOTOR KE-1
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
A B C D E F G H I J
1 Ai Mila Nurhayati - - - 2 2 3 - 3 2 3 15 83.3 B
2 Al Fasiat - - - 3 2 2 - 2 2 2 13 72.2 C
3 Anwar Rosidi - - - 2 2 3 - 3 2 3 15 83.3 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja - - - 3 2 2 - 2 2 2 13 72.2 C
5 Bernandus Handiyanto - - - 3 2 3 - 2 2 2 14 77.8 C
6 Cahya Rahmadani Saputra - - - 2 2 2 - 2 3 2 13 72.2 C
7 Chikita Dwi Amanda - - - 3 2 3 - 2 2 2 14 77.8 C
8 Citra Dewi Anggraeni - - - 2 2 3 - 2 3 2 14 77.8 C
9 Dina Elviana - - - 3 2 2 - 2 2 2 13 72.2 C
10 Dona Gita Nurulita - - - 2 3 2 - 2 3 2 14 77.8 C
11 Dwi Andrianto - - - 2 2 2 - 2 2 2 12 66.7 D
12 Dwi Endang Lestari - - - 2 3 3 - 3 2 2 15 83.3 B
13 Eni Septianingsih - - - 3 2 2 - 3 2 3 15 83.3 B
14 Fera Nuraini - - - 2 3 2 - 3 2 3 15 83.3 B
15 Fredi Mirwana - - - 3 2 2 - 2 2 2 13 72.2 C
16 Ida Apriliani - - - 2 3 2 - 3 2 3 15 83.3 B
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto - - - 3 2 2 - 2 2 2 13 72.2 C
18 Ivan Julian - - - 2 2 3 - 3 2 3 15 83.3 B
19 Laely Astri Nandini - - - 2 3 2 - 2 3 2 14 77.8 C
20 Lutfil Hakim - - - 3 2 2 - 2 2 2 13 72.2 C
21 Meriyani Eka Safitri - - - 2 2 3 - 2 3 2 14 77.8 C
22 Misbahul Fauzi - - - 2 2 2 - 2 2 2 12 66.7 D
23 Norma Permatasari - - - 2 3 2 - 3 2 3 15 83.3 B
24 Paryanto - - - 2 3 2 - 2 2 2 13 72.2 C
25 Reni Anggraeni - - - 3 2 2 - 3 2 3 15 83.3 B
26 Reni Yunita - - - 3 2 3 - 3 2 3 16 88.9 B
27 Reva Badriah - - - 2 2 3 - 2 3 2 14 77.8 C
28 Septa Wahyu Anggita - - - 2 2 2 - 2 3 2 13 72.2 C
29 Siti Barokah - - - 2 3 2 - 3 2 3 15 83.3 B
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
A B C D E F G H I J
30 Siti Rohimah - - - 2 2 2 - 2 3 2 13 72.2 C
31 Suji Rahayu - - - 2 2 3 - 2 3 2 14 77.8 C
32 Surya Eka Tabara - - - 2 2 3 - 2 2 3 14 77.8 C
33 Yeni Febrianti - - - 2 3 2 - 2 3 2 14 77.8 C
PENILAIAN PSIKOMOTOR KE-2
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
A B C D E F G H I J
1 Ai Mila Nurhayati 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 27 90.0 B
2 Al Fasiat 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 24 80.0 C
3 Anwar Rosidi 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 86.7 B
4 Bagus Prima Eka Atmaja 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 76.7 C
5 Bernandus Handiyanto 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 25 83.3 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 25 83.3 B
7 Chikita Dwi Amanda 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 25 83.3 B
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 26 86.7 B
9 Dina Elviana 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 26 86.7 B
10 Dona Gita Nurulita 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 26 86.7 B
11 Dwi Andrianto 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 76.7 C
12 Dwi Endang Lestari 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 93.3 A
13 Eni Septianingsih 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 86.7 B
14 Fera Nuraini 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.0 B
15 Fredi Mirwana 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 24 80.0 C
16 Ida Apriliani 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 86.7 B
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 76.7 C
18 Ivan Julian 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 93.3 A
19 Laely Astri Nandini 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 86.7 B
20 Lutfil Hakim 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 24 80.0 C
21 Meriyani Eka Safitri 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.0 B
22 Misbahul Fauzi 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 76.7 C
23 Norma Permatasari 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 86.7 B
24 Paryanto 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 25 83.3 B
25 Reni Anggraeni 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27 90.0 B
26 Reni Yunita 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 93.3 A
27 Reva Badriah 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 26 86.7 B
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
A B C D E F G H I J
28 Septa Wahyu Anggita 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 26 86.7 B
29 Siti Barokah 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 27 90.0 B
30 Siti Rohimah 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 25 83.3 B
31 Suji Rahayu 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 90.0 B
32 Surya Eka Tabara 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 25 83.3 B
33 Yeni Febrianti 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 86.7 B
PENILAIAN PSIKOMOTOR KE-3
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
A B C D E F G H I J
1 Ai Mila Nurhayati 3 3 3 - - - - 2 - 3 14 93,33 A
2 Al Fasiat 2 2 2 - - - - 3 - 2 11 73,33 C
3 Anwar Rosidi 3 3 2 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
4 Bagus Prima Eka Atmaja 3 2 3 - - - - 2 - 3 13 86,67 B
5 Bernandus Handiyanto 2 3 3 - - - - 2 - 3 13 86,67 B
6 Cahya Rahmadani Saputra 2 2 3 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
7 Chikita Dwi Amanda 3 2 2 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
8 Citra Dewi Anggraeni 2 2 3 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
9 Dina Elviana 3 2 2 - - - - 2 - 3 12 80,00 C
10 Dona Gita Nurulita 2 2 2 - - - - 3 - 2 11 73,33 C
11 Dwi Andrianto 2 2 2 - - - - 2 - 3 11 73,33 C
12 Dwi Endang Lestari 3 3 3 - - - - 2 - 3 14 93,33 A
13 Eni Septianingsih 3 3 2 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
14 Fera Nuraini 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
15 Fredi Mirwana 3 2 3 - - - - 2 - 3 13 86,67 B
16 Ida Apriliani 2 2 3 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 2 2 2 - - - - 3 - 2 11 73,33 C
18 Ivan Julian 3 3 3 - - - - 2 - 3 14 93,33 A
19 Laely Astri Nandini 3 2 2 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
20 Lutfil Hakim 3 2 3 - - - - 3 - 2 13 86,67 B
21 Meriyani Eka Safitri 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
22 Misbahul Fauzi 3 2 2 - - - - 2 - 2 11 73,33 C
23 Norma Permatasari 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
24 Paryanto 2 2 2 - - - - 3 - 3 12 80,00 C
25 Reni Anggraeni 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
26 Reni Yunita 3 3 3 - - - - 2 - 3 14 93,33 A
27 Reva Badriah 2 2 3 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
No. Nama Aspek yang Dinilai Jumlah
Skor Nilai Kriteria
A B C D E F G H I J
28 Septa Wahyu Anggita 2 2 2 - - - - 3 - 2 11 73,33 C
29 Siti Barokah 3 2 2 - - - - 3 - 3 13 86,67 B
30 Siti Rohimah 2 2 2 - - - - 3 - 3 12 80,00 C
31 Suji Rahayu 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
32 Surya Eka Tabara 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
33 Yeni Febrianti 3 2 3 - - - - 3 - 3 14 93,33 A
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Kesetimbangan Dinamis
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 1
Hari/Tanggal : Senin/11-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
suatu data, table atau fenomena yang
berhubungan dengan kesetimbangan kimia.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan
pengamatan suatu video, animasi atau
eksperimen.
Guru meminta siswa dalam mengumpulkan
data berdasarkan kegiatan pengamatan
suatu video, animasi atau eksperimen dan
melakukan diskusi kelompok.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data yang telah dikumpulkan
untuk menemukan konsep.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
dipelajari.
√
√
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Tetapan Kesetimbangan
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 2
Hari/Tanggal : Selasa/12-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
suatu data, gambar submikroskopis, table
atau fenomena yang berhubungan dengan
kesetimbangan kimia.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan
pengamatan suatu gambar submikroskopis
atau merumuskan suatu tetapan melalui
kegiatan menghitung.
Guru meminta siswa dalam mengumpulkan
data berdasarkan kegiatan pengamatan
suatu gambar submikroskopis atau
merumuskan suatu tetapan melalui kegiatan
menghitung dan melakukan diskusi
kelompok.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data yang telah dikumpulkan
untuk menemukan konsep, hukum atau
suatu hubungan yang berkaitan dengan
tetapan kesetimbangan.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
dipelajari.
√
√
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Tetapan Kesetimbangan
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 3
Hari/Tanggal : Senin/18-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
suatu data, gambar submikroskopis, table
atau fenomena yang berhubungan dengan
kesetimbangan kimia.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan
pengamatan suatu gambar submikroskopis
atau merumuskan suatu tetapan melalui
kegiatan menghitung.
Guru meminta siswa dalam mengumpulkan
data berdasarkan kegiatan pengamatan
suatu gambar submikroskopis atau
merumuskan suatu tetapan melalui kegiatan
menghitung dan melakukan diskusi
kelompok.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data yang telah dikumpulkan
untuk menemukan konsep, hukum atau
suatu hubungan yang berkaitan dengan
tetapan kesetimbangan.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
dipelajari.
√
√
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Pergeseran Kesetimbangan
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 4
Hari/Tanggal : Selasa/19-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
gambar atau fenomena yang berhubungan
dengan kesetimbangan kimia.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan merancang
percobaan dan melakukan percobaan.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
data berdasarkan kegiatan percobaan dan
melakukan diskusi kelompok.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data yang telah dikumpulkan
untuk menemukan konsep dan teori yang
berkaitan dengan pergeseran
kesetimbangan.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
dipelajari.
√
√
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Pergeseran Kesetimbangan
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 5
Hari/Tanggal : Sabtu/23-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
table, gambar atau fenomena yang
berhubungan dengan kesetimbangan kimia.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan merancang
percobaan.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data berdasarkan sajian video,
visualisasi gambar submikroskopis, atau
kurva untuk menemukan konsep yang
berkaitan dengan pergeseran
kesetimbangan.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
dipelajari.
√
√
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
√
√
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Penerapan Kesetimbangan
Dalam Industri
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 6
Hari/Tanggal : Senin/25-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
suatu data atau fenomena yang
berhubungan dengan penerapan
kesetimbangan dalam industri.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan
mengamati data atau table.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
data berdasarkan kegiatan mengamati data
atau tabel dan melakukan diskusi
kelompok.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data berdasarkan data yang
telah dikumpulkan atau sajian gambar yang
berkaitan dengan penerapan kesetimbangan
dalam industri.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
√
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
dipelajari.
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Kesetimbangan Kimia
Sub Materi : Penerapan Kesetimbangan
Dalam Industri
Peneliti : Heru Agung S.
Pertemuan : 7
Hari/Tanggal : Selasa/26-11-2013
Petunjuk:
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar melalui pembelajaran pendekatan ilmiah yang
dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√)
pada kolom yang sesuai.
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
1 Pendahuluan
Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk duduk
sesuai kelompoknya dan membagikan LKS
kepada setiap siswa.
√
√
√
√
2 Kegiatan inti
Guru meminta siswa untuk mengamati
suatu data atau fenomena yang
berhubungan dengan penerapan
kesetimbangan dalam industri.
Guru meminta siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal
yang kurang siswa mengerti berdasarkan
hasil identifikasi.
Guru meminta siswa untuk mengeksplorasi
lebih lanjut mengenai hal yang kurang
siswa mengerti melalui kegiatan
mengamati data atau table.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
data berdasarkan kegiatan mengamati data
atau tabel dan melakukan diskusi
kelompok.
Guru membimbing siswa dalam
menganalisis data berdasarkan data yang
telah dikumpulkan atau sajian gambar yang
berkaitan dengan penerapan kesetimbangan
dalam industri.
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi, bertanya dan memberikan
tanggapan.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3 Penutup
Guru memberikan umpan balik kepada
siswa dan bersama siswa membuat
rangkuman tentang konsep yang telah
√
√
No. Aspek yang Diamati Dilakukan Penilaian
Ya Tidak B C K
dipelajari.
4 Manajemen kelas
Penampilan guru
Penguasaan materi
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Bangnrejo, November 2013
Pengamat
Ayu Rismalinda
NPM 1013023001
DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 1 (Kelas Kontrol)
Nama Tes : Pretes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi)
Bentuk Tes : Uraian
Nomor KI/KD : KI 4/4.9 dan 4.8
SKBM :
Nama Pengajar : Heru Agung Saputra
Observer : Ayu Rismalinda
Pedoman Penskoran
Skor Nomor Soal Jumlah
Skor
Skala
Nilai 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
1 Skor Maksimum 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
2 Skor Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Pretes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
1 Andri Paryanto 1 1 1 1 1 5 1 4 2 2 2 4 4 4 2 4 39 24,375
2 Angga Reza Saputra 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 22 13,75
3 Anggun Destri Yanti 1 1 1 1 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 42 26,25
4 Ani Wulandari 1 1 1 1 2 2 5 5 2 2 4 1 2 1 1 5 36 22,5
5 Anto Permana 1 1 1 1 5 5 6 4 8 6 4 6 2 4 4 5 63 39,375
6 Ari Sufendi 1 1 1 1 2 4 5 5 2 1 6 1 2 2 2 5 41 25,625
7 Auliata Gusti Rahayu 1 1 1 1 2 5 6 2 2 5 4 2 2 4 2 5 45 28,125
8 Ayu Dhesta Sari 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 22 13,75
9 Bagas Aditiansyah 1 1 1 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 44 27,5
10 Depri Andrianto Putra 1 1 1 1 2 5 5 5 4 2 2 2 2 4 4 4 45 28,125
11 Diky Pratama 1 1 1 1 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 33 20,625
12 Eka Meilina 1 1 1 1 5 4 6 5 6 6 8 4 2 4 4 6 64 40
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Pretes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
13 Fahri Nur Fitriansyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Fenny Ratnasari 1 1 1 1 2 2 4 6 4 4 6 4 6 2 2 6 52 32,5
15 Fitri Nurhasanah 1 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 4 36 22,5
16 Indah Rembulan Cahaya 1 1 1 1 2 2 2 6 8 2 6 4 6 4 1 8 55 34,375
17 Khusnul Khotimah 1 1 1 1 2 2 4 4 2 2 4 1 2 1 2 2 32 20
18 Mardiyah 1 1 1 1 2 4 2 4 4 1 2 6 2 1 2 2 36 22,5
19 Mariyam Nolika 1 1 1 1 2 6 6 2 2 2 4 1 1 2 4 4 40 25
20 Ninda Putri 1 1 1 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 6 49 30,625
21 Nur Aliansyah 1 1 1 2 2 2 5 6 2 4 2 6 4 2 4 6 50 31,25
22 Nur Kholifah 1 1 1 1 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 6 44 27,5
23 Reni Indah Lestari 1 1 1 2 2 6 6 4 2 4 4 2 2 2 4 4 47 29,375
24 Rexy Febi Andrian 1 1 1 1 2 5 6 5 2 4 4 2 2 2 2 4 44 27,5
25 Sigit Hermawan 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 17,5
26 Siti Soleha 1 1 1 1 6 2 2 6 6 6 2 6 2 2 2 6 52 32,5
27 Sri Hartati 1 1 1 2 6 2 2 6 6 1 2 6 1 1 2 6 46 28,75
28 Tika Dewi Lestari 1 1 1 2 1 2 1 6 4 6 2 2 2 2 6 6 45 28,125
29 Ulva Tuzzahroh 1 1 1 4 4 5 4 2 2 2 2 4 2 1 2 2 39 24,375
30 Umi Wahidah 1 1 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 37 23,125
31 Vita Alvionita 1 1 1 1 1 2 5 2 2 4 6 6 2 2 2 6 44 27,5
32 Yulia Ayu Mega Putri 1 1 1 1 2 4 6 2 4 6 6 6 2 2 4 4 52 32,5
DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2 (Kelas Eksperimen)
Nama Tes : Pretes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi)
Bentuk Tes : Uraian
Nomor KI/KD : KI 4/4.9 dan 4.8
SKBM :
Nama Pengajar : Heru Agung Saputra
Observer : Ayu Rismalinda
Pedoman Penskoran
Skor Nomor Soal Jumlah
Skor
Skala
Nilai 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
1 Skor Maksimum 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
2 Skor Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Pretes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
1 Ai Mila Nurhayati 1 1 1 1 2 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 45 28,125
2 Al Fasiat 1 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 32 20
3 Anwar Rosidi 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 6 2 4 4 41 25,625
4 Bagus Prima Eka Atmaja 1 1 1 1 2 2 4 5 6 6 4 2 2 4 2 6 49 30,625
5 Bernandus Handiyanto 1 1 1 1 4 2 2 5 2 4 4 2 4 4 4 4 45 28,125
6 Cahya Rahmadani Saputra 1 1 1 1 2 2 5 5 2 2 6 6 2 6 2 6 50 31,25
7 Chikita Dwi Amanda 1 1 1 2 2 6 6 2 4 6 4 4 2 4 2 5 52 32,5
8 Citra Dewi Anggraeni 1 1 1 2 2 2 5 5 2 5 2 2 2 2 6 6 46 28,75
9 Dina Elviana 1 1 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 6 4 4 4 46 28,75
10 Dona Gita Nurulita 1 1 1 1 2 5 5 5 2 2 4 2 2 2 4 2 41 25,625
11 Dwi Andrianto 1 1 1 1 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 34 21,25
12 Dwi Endang Lestari 1 1 1 2 4 4 6 5 4 4 4 2 2 2 2 4 48 30
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Pretes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
13 Eni Septianingsih 1 1 1 1 2 2 4 4 4 6 6 6 2 2 6 6 54 33,75
14 Fera Nuraini 1 1 1 1 2 2 1 4 4 2 2 4 2 2 2 6 37 23,125
15 Fredi Mirwana 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 34 21,25
16 Ida Apriliani 1 1 1 1 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 38 23,75
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 17,5
18 Ivan Julian 1 1 1 1 2 4 2 4 4 1 2 6 2 4 2 4 41 25,625
19 Laely Astri Nandini 1 1 1 1 2 6 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 36 22,5
20 Lutfil Hakim 1 1 1 6 4 4 5 4 2 2 2 4 2 2 2 4 46 29
21 Meriyani Eka Safitri 1 1 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 4 36 22,5
22 Misbahul Fauzi 1 1 1 1 4 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 38 23,75
23 Norma Permatasari 1 1 1 2 2 6 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 39 24,375
24 Paryanto 1 1 1 1 2 6 2 6 2 6 6 4 2 6 2 6 54 33,75
25 Reni Anggraeni 1 1 1 1 2 2 2 4 6 4 4 2 2 2 6 6 46 29
26 Reni Yunita 1 1 1 2 4 4 2 2 2 2 4 6 2 2 2 4 41 25,625
27 Reva Badriah 1 1 1 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 4 2 4 39 24,375
28 Septa Wahyu Anggita 1 1 1 5 1 2 2 6 5 2 4 4 2 2 2 6 46 29
29 Siti Barokah 1 1 1 4 4 5 2 2 4 6 2 2 2 1 6 5 48 30
30 Siti Rohimah 1 1 1 2 2 2 2 6 2 4 2 2 2 2 4 6 41 25,625
31 Suji Rahayu 1 1 1 2 1 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 34 21
32 Surya Eka Tabara 1 1 1 2 4 5 6 8 6 8 8 4 6 4 6 8 78 49
33 Yeni Febrianti 1 1 1 1 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 36 22,5
DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 1 (Kelas Kontrol)
Nama Tes : Postes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi)
Bentuk Tes : Uraian
Nomor KI/KD : KI 4/4.9 dan 4.8
SKBM :
Nama Pengajar : Heru Agung Saputra
Observer : Ayu Rismalinda
Pedoman Penskoran
Skor Nomor Soal Jumlah
Skor
Skala
Nilai 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
1 Skor Maksimum 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
2 Skor Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Postes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
1 Andri Paryanto 10 10 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 2 6 64 40
2 Angga Reza Saputra 10 10 6 8 6 2 2 5 6 2 2 4 2 6 6 8 85 53
3 Anggun Destri Yanti 10 10 6 8 4 2 2 2 5 4 2 2 2 6 4 4 73 45,625
4 Ani Wulandari 10 6 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 6 54 33,75
5 Anto Permana 1 1 1 2 2 6 4 6 8 8 6 4 4 6 4 8 71 44,375
6 Ari Sufendi 10 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 28,75
7 Auliata Gusti Rahayu 10 8 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 56 35
8 Ayu Dhesta Sari 10 8 4 6 4 2 5 2 2 2 2 4 4 4 4 8 71 44,375
9 Bagas Aditiansyah 1 1 1 2 2 2 8 8 8 8 8 8 4 4 4 8 77 48,125
10 Depri Andrianto Putra 10 6 4 4 2 10 5 2 6 8 10 4 2 6 8 10 97 60,625
11 Diky Pratama 10 10 4 4 4 2 2 2 5 2 4 4 4 2 4 10 73 45,625
12 Eka Meilina 10 10 6 4 4 2 2 5 4 6 2 2 2 2 2 4 67 41,875
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Postes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
13 Fahri Nur Fitriansyah 10 6 2 2 2 2 5 8 2 4 4 8 2 8 2 8 75 46,875
14 Fenny Ratnasari 10 10 4 6 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 4 62 38,75
15 Fitri Nurhasanah 1 1 1 1 2 2 5 6 8 6 6 6 2 4 8 10 69 43,125
16 Indah Rembulan Cahaya 10 8 1 1 2 2 2 6 2 4 6 6 2 4 2 8 66 41,25
17 Khusnul Khotimah 10 10 6 4 6 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 62 38,75
18 Mardiyah 10 4 1 1 4 2 4 5 8 8 2 4 2 2 8 8 73 45,625
19 Mariyam Nolika 10 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 6 46 28,75
20 Ninda Putri 10 8 6 2 2 4 6 4 2 2 2 4 4 6 4 4 70 43,75
21 Nur Aliansyah 10 10 4 6 6 5 6 6 4 4 6 6 6 6 4 8 97 60,625
22 Nur Kholifah 10 8 1 1 2 2 8 8 2 2 8 4 4 8 8 6 82 51,25
23 Reni Indah Lestari 10 10 2 2 2 4 2 2 5 4 2 2 6 2 4 6 65 40,625
24 Rexy Febi Andrian 10 10 6 6 4 5 5 4 6 4 4 4 4 6 4 10 92 57,5
25 Sigit Hermawan 10 2 1 1 4 8 4 5 2 4 8 2 2 8 8 10 79 49,375
26 Siti Soleha 1 1 1 1 8 8 4 8 4 6 2 6 8 8 8 10 84 52,5
27 Sri Hartati 1 1 1 2 5 6 8 8 6 10 8 4 4 4 8 10 86 53,75
28 Tika Dewi Lestari 10 2 1 2 4 4 2 2 2 2 4 6 4 4 2 4 55 34,375
29 Ulva Tuzzahroh 10 10 2 4 4 4 4 2 5 2 4 4 4 6 4 6 75 46,875
30 Umi Wahidah 10 8 6 5 4 4 5 4 6 4 2 2 2 4 4 8 78 48,75
31 Vita Alvionita 10 10 6 5 2 4 4 4 6 8 8 4 4 6 6 10 97 60,625
32 Yulia Ayu Mega Putri 10 4 4 2 2 4 2 5 2 2 2 2 4 2 4 2 53 33,125
DATA PEMERIKSAAN JAWABAN SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bangunrejo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2 (Kelas Eksperimen)
Nama Tes : Postes Keterampilan Menilai (Mengevaluasi)
Bentuk Tes : Uraian
Nomor KI/KD : KI 4/4.9 dan 4.8
SKBM :
Nama Pengajar : Heru Agung Saputra
Observer : Ayu Rismalinda
Pedoman Penskoran
Skor Nomor Soal Jumlah
Skor
Skala
Nilai 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
1 Skor Maksimum 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
2 Skor Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Pretes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
1 Ai Mila Nurhayati 10 10 6 6 2 8 8 5 8 8 6 10 10 8 10 10 125 78,125
2 Al Fasiat 10 10 8 6 6 2 2 2 4 2 2 2 8 2 4 6 76 47,5
3 Anwar Rosidi 10 10 8 8 10 8 8 8 5 10 6 8 6 8 10 10 133 83,125
4 Bagus Prima Eka Atmaja 10 10 8 8 6 2 4 6 2 2 2 4 8 6 6 8 92 57,5
5 Bernandus Handiyanto 10 10 8 8 4 2 4 2 4 6 6 4 8 6 6 6 94 58,75
6 Cahya Rahmadani Saputra 10 10 8 8 8 8 4 4 2 2 2 4 6 4 4 8 92 57,5
7 Chikita Dwi Amanda 10 10 8 8 8 8 10 8 4 10 10 2 4 4 4 6 114 71,25
8 Citra Dewi Anggraeni 10 10 8 6 6 4 4 4 4 2 10 6 8 4 4 6 96 60
9 Dina Elviana 10 10 8 8 8 2 4 4 4 8 10 4 8 6 8 10 112 70
10 Dona Gita Nurulita 10 10 8 8 4 8 4 8 6 8 4 6 4 6 8 8 110 68,75
11 Dwi Andrianto 10 10 2 4 4 2 4 2 4 6 4 4 2 2 2 8 70 43,75
12 Dwi Endang Lestari 10 10 8 8 6 10 10 10 10 8 6 10 6 8 10 10 140 87,5
Nomor
Urut Nama
Nomor Soal Jumlah
Skor
Nilai
Pretes 1b 1c 2b 2c 3b 4b 4c 4d 5b 5c 5d 6a 6c 6d 7a 8c
Skor yang Diperoleh
13 Eni Septianingsih 10 10 8 6 8 8 6 8 6 4 8 8 6 8 8 10 122 76,25
14 Fera Nuraini 10 10 6 6 6 8 8 5 8 6 6 8 4 8 8 10 117 73,125
15 Fredi Mirwana 10 10 8 8 8 2 4 4 2 6 2 6 6 6 8 6 96 60
16 Ida Apriliani 10 10 5 6 5 10 8 8 8 6 6 8 6 8 8 10 122 76,25
17 Ihwannuji Rahman Sugiarto 10 8 2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 4 2 2 8 62 38,75
18 Ivan Julian 10 10 8 8 8 8 10 6 6 10 8 8 8 8 8 10 134 83,75
19 Laely Astri Nandini 10 10 8 8 8 2 5 2 6 4 4 4 4 4 4 10 93 58,125
20 Lutfil Hakim 10 10 10 10 4 4 4 4 5 6 8 4 4 4 4 8 99 61,875
21 Meriyani Eka Safitri 10 10 8 6 4 8 2 2 8 6 8 2 2 4 6 6 92 57,5
22 Misbahul Fauzi 10 10 2 6 2 8 2 6 6 6 6 2 2 2 4 6 80 50
23 Norma Permatasari 10 10 8 6 4 10 4 5 4 4 4 6 4 4 8 10 101 63,125
24 Paryanto 10 10 8 4 4 8 5 4 4 8 4 6 8 6 8 10 107 66,875
25 Reni Anggraeni 10 10 8 8 8 4 5 10 6 10 10 6 8 8 10 10 131 81,875
26 Reni Yunita 10 10 8 8 8 5 6 10 10 10 10 10 8 8 10 10 141 88,125
27 Reva Badriah 10 10 10 10 4 4 4 2 2 8 2 2 2 4 4 6 84 52,5
28 Septa Wahyu Anggita 10 6 1 1 2 2 4 4 4 5 4 4 4 8 6 8 73 45,625
29 Siti Barokah 10 10 10 8 6 8 8 6 8 8 6 4 6 8 10 10 126 78,75
30 Siti Rohimah 10 10 10 10 4 4 2 2 5 10 8 4 4 4 8 10 105 65,625
31 Suji Rahayu 10 10 6 4 4 4 5 6 6 5 6 6 2 4 6 10 94 59,4
32 Surya Eka Tabara 10 10 8 4 4 2 4 6 6 5 4 6 4 8 4 10 95 59,375
33 Yeni Febrianti 10 8 6 6 8 8 2 8 2 8 4 4 4 4 8 10 100 62,5
DAFTAR NILAI PRETES, NILAI POSTES DAN n-Gain KETERAMPILAN SISWA DALAM MENGEVALUASI
Nomor
Urut
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nama Nilai
Nama Nilai
Pretes Postes n-Gain Pretes Postes n-Gain
1 Andri Paryanto 24,375 40 0,206 Ai Mila Nurhayati 28,125 78,125 0,695
2 Angga Reza Saputra 13,75 53,125 0,456 Al Fasiat 20 47,5 0,344
3 Anggun Destri Yanti 26,25 45,625 0,262 Anwar Rosidi 25,625 83,125 0,773
4 Ani Wulandari 22,5 33,75 0,145 Bagus Prima Eka Atmaja 30,625 57,5 0,387
5 Anto Permana 39,375 44,375 0,082 Bernandus Handiyanto 28,125 58,75 0,426
6 Ari Sufendi 25,625 28,75 0,042 Cahya Rahmadani Saputra 31,25 57,5 0,382
7 Auliata Gusti Rahayu 28,125 35 0,095 Chikita Dwi Amanda 32,5 71,25 0,574
8 Ayu Dhesta Sari 13,75 44,375 0,355 Citra Dewi Anggraeni 28,75 60 0,438
9 Bagas Aditiansyah 27,5 48,125 0,284 Dina Elviana 28,75 70 0,579
10 Depri Andrianto Putra 28,125 60,625 0,452 Dona Gita Nurulita 25,625 68,75 0,58
11 Diky Pratama 20,625 45,625 0,315 Dwi Andrianto 21,25 43,75 0,286
12 Eka Meilina 40 41,875 0,031 Dwi Endang Lestari 30 87,5 0,821
13 Fahri Nur Fitriansyah 0 46,875 0,468 Eni Septianingsih 33,75 76,25 0,641
14 Fenny Ratnasari 32,5 38,75 0,092 Fera Nuraini 23,125 73,125 0,650
15 Fitri Nurhasanah 22,5 43,125 0,266 Fredi Mirwana 21,25 60 0,492
16 Indah Rembulan Cahaya 34,375 41,25 0,105 Ida Apriliani 23,75 76,25 0,688
17 Khusnul Khotimah 20 38,75 0,234 Ihwannuji Rahman Sugiarto 17,5 38,75 0,257
18 Mardiyah 22,5 45,625 0,298 Ivan Julian 25,625 83,75 0,781
19 Mariyam Nolika 25 28,75 0,05 Laely Astri Nandini 22,5 58,125 0,460
20 Ninda Putri 30,625 43,75 0,189 Lutfil Hakim 29 61,875 0,463
21 Nur Aliansyah 31,25 60,625 0,427 Meriyani Eka Safitri 22,5 57,5 0,451
22 Nur Kholifah 27,5 51,25 0,327 Misbahul Fauzi 23,75 50 0,344
23 Reni Indah Lestari 29,375 40,625 0,159 Norma Permatasari 24,375 63,125 0,512
24 Rexy Febi Andrian 27,5 57,5 0,414 Paryanto 33,75 66,875 0,500
25 Sigit Hermawan 17,5 49,375 0,386 Reni Anggraeni 29 81,875 0,744
26 Siti Soleha 32,5 52,5 0,296 Reni Yunita 25,625 88,125 0,840
Nomor
Urut
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nama Nilai
Nama Nilai
Pretes Postes n-Gain Pretes Postes n-Gain
27 Sri Hartati 28,75 53,75 0,351 Reva Badriah 24,375 52,5 0,372
28 Tika Dewi Lestari 28,125 34,375 0,087 Septa Wahyu Anggita 29 45,625 0,234
29 Ulva Tuzzahroh 24,375 46,875 0,297 Siti Barokah 30 78,75 0,696
30 Umi Wahidah 23,125 48,75 0,333 Siti Rohimah 25,625 65,625 0,538
31 Vita Alvionita 27,5 60,625 0,456 Suji Rahayu 21 59 0,481
32 Yulia Ayu Mega Putri 32,5 33,125 0,009 Surya Eka Tabara 49 59,375 0,203
33
Yeni Febrianti 22,5 62,5 0,516
Jumlah 827,5 1437,5 7,978 887,62 2142,7 17,155
Rata-rata 25,859 44,922 0,249 26,9 64,932 0,52
Nilai tertinggi 40 60,625 0,468 49 88,125 0,84
Nilai terendah 0 28,75 0,009 17,5 39 0,203
PERHITUNGAN
1. Perhitungan Penilaian
Siswa dengan nomor urut 1 kelas eksperimen yaitu Ai Mila Nurhayati, mendapat
skor 45 pada pretes dan skor 125 pada postes dengan ketentuan jumlah skor mak-
simal pretes adalah 160 dan jumlah skor maksimal postes adalah 160, perolehan
nilai pretes dan postes dihitung dengan rumus (1) sebagai berikut:
Dengan cara perhitungan seperti di atas, diperoleh nilai masing-masing siswa
seperti pada tabel berikut:
Nomor
Urut
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nama Nilai
Nama Nilai
Pretes Postes Pretes Postes
1 Andri Paryanto 24,375 40 Ai Mila Nurhayati 28,125 78,125
2 Angga Reza S. 13,75 53,125 Al Fasiat 20 47,5
3 Anggun Destri Y. 26,25 45,625 Anwar Rosidi 25,625 83,125
4 Ani Wulandari 22,5 33,75 Bagus Prima Eka A. 30,625 57,5
5 Anto Permana 39,375 44,375 Bernandus H. 28,125 58,75
6 Ari Sufendi 25,625 28,75 Cahya Rahmadani S. 31,25 57,5
7 Auliata Gusti R. 28,125 35 Chikita Dwi Amanda 32,5 71,25
8 Ayu Dhesta Sari 13,75 44,375 Citra Dewi A. 28,75 60
9 Bagas Aditiansyah 27,5 48,125 Dina Elviana 28,75 70
10 Depri Andrianto P. 28,125 60,625 Dona Gita Nurulita 25,625 68,75
11 Diky Pratama 20,625 45,625 Dwi Andrianto 21,25 43,75
12 Eka Meilina 40 41,875 Dwi Endang Lestari 30 87,5
13 Fahri Nur F. 0 46,875 Eni Septianingsih 33,75 76,25
Nomor
Urut
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nama Nilai
Nama Nilai
Pretes Postes Pretes Postes
14 Fenny Ratnasari 32,5 38,75 Fera Nuraini 23,125 73,125
15 Fitri Nurhasanah 22,5 43,125 Fredi Mirwana 21,25 60
16 Indah Rembulan C. 34,375 41,25 Ida Apriliani 23,75 76,25
17 Khusnul Khotimah 20 38,75 Ihwannuji Rahman S. 17,5 38,75
18 Mardiyah 22,5 45,625 Ivan Julian 25,625 83,75
19 Mariyam Nolika 25 28,75 Laely Astri Nandini 22,5 58,125
20 Ninda Putri 30,625 43,75 Lutfil Hakim 29 61,875
21 Nur Aliansyah 31,25 60,625 Meriyani Eka Safitri 22,5 57,5
22 Nur Kholifah 27,5 51,25 Misbahul Fauzi 23,75 50
23 Reni Indah Lestari 29,375 40,625 Norma Permatasari 24,375 63,125
24 Rexy Febi Andrian 27,5 57,5 Paryanto 33,75 66,875
25 Sigit Hermawan 17,5 49,375 Reni Anggraeni 29 81,875
26 Siti Soleha 32,5 52,5 Reni Yunita 25,625 88,125
27 Sri Hartati 28,75 53,75 Reva Badriah 24,375 52,5
28 Tika Dewi Lestari 28,125 34,375 Septa Wahyu A. 29 45,625
29 Ulva Tuzzahroh 24,375 46,875 Siti Barokah 30 78,75
30 Umi Wahidah 23,125 48,75 Siti Rohimah 25,625 65,625
31 Vita Alvionita 27,5 60,625 Suji Rahayu 21 59
32 Yulia Ayu Mega P. 32,5 33,125 Surya Eka Tabara 49 59,375
33 Yeni Febrianti 22,5 62,5
Jumlah 827,5 1437,5 887,62 2142,7
Rata-rata 25,859 44,922 26,9 64,932
Nilai tertinggi 40 60,625 49 88,125
Nilai terendah 0 28,75 17,5 39
2. Uji Normalitas Kemampuan Awal (Pretes) Menggunakan Excel 2007
(Metode Liliefors)
a. Kelas kontrol
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 24,375 -0,1934 0,42333 0,76172 0,33839 0,33839
2 13,75 -1,5776 0,05732 0,42969 0,37236 0,37236
3 26,25 0,05089 0,52029 0,82031 0,30002 0,30002
4 22,5 -0,4377 0,33081 0,70313 0,37231 0,37231
5 39,375 1,76085 0,96087 1,23047 0,2696 0,2696
6 25,625 -0,0305 0,48782 0,80078 0,31296 0,31296
7 28,125 0,29517 0,61607 0,87891 0,26284 0,26284
8 13,75 -1,5776 0,05732 0,42969 0,37236 0,37236
9 27,5 0,21375 0,58463 0,85938 0,27475 0,27475
10 28,125 0,29517 0,61607 0,87891 0,26284 0,26284
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
11 20,625 -0,6819 0,24764 0,64453 0,3969 0,3969
12 40 1,84228 0,96728 1,25 0,28272 0,28272
13 0 -3,369 0,00038 0 -0,0004 0,00038
14 32,5 0,86516 0,80652 1,01563 0,2091 0,2091
15 22,5 -0,4377 0,33081 0,70313 0,37231 0,37231
16 34,375 1,10944 0,86638 1,07422 0,20784 0,20784
17 20 -0,7634 0,22262 0,625 0,40238 0,40238
18 22,5 -0,4377 0,33081 0,70313 0,37231 0,37231
19 25 -0,112 0,45543 0,78125 0,32582 0,32582
20 30,625 0,62088 0,73266 0,95703 0,22437 0,22437
21 31,25 0,70231 0,75876 0,97656 0,21781 0,21781
22 27,5 0,21375 0,58463 0,85938 0,27475 0,27475
23 29,375 0,45803 0,67653 0,91797 0,24144 0,24144
24 27,5 0,21375 0,58463 0,85938 0,27475 0,27475
25 17,5 -1,0891 0,13806 0,54688 0,40882 0,40882
26 32,5 0,86516 0,80652 1,01563 0,2091 0,2091
27 28,75 0,3766 0,64676 0,89844 0,25167 0,25167
28 28,125 0,29517 0,61607 0,87891 0,26284 0,26284
29 24,375 -0,1934 0,42333 0,76172 0,33839 0,33839
30 23,125 -0,3562 0,36083 0,72266 0,36183 0,36183
31 27,5 0,21375 0,58463 0,85938 0,27475 0,27475
32 32,5 0,86516 0,80652 1,01563 0,2091 0,2091
*Rata-rata = 25,8594
*Standar deviasi = 7,67562
No. x f z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 0 1 -3,369 0,00038 0,03125 0,03087 0,030873
2 13,75 2 -1,5776 0,05732 0,09375 0,03643 0,036426
3 17,5 1 -1,0891 0,13806 0,125 -0,0131 0,013059
4 20 1 -0,7634 0,22262 0,15625 -0,0664 0,06637
5 20,625 1 -0,6819 0,24764 0,1875 -0,0601 0,060136
6 22,5 3 -0,4377 0,33081 0,28125 -0,0496 0,049563
7 23,125 1 -0,3562 0,36083 0,3125 -0,0483 0,04833
8 24,375 2 -0,1934 0,42333 0,375 -0,0483 0,048327
9 25 1 -0,112 0,45543 0,40625 -0,0492 0,049177
10 25,625 1 -0,0305 0,48782 0,4375 -0,0503 0,05032
11 26,25 1 0,05089 0,52029 0,46875 -0,0515 0,051544
12 27,5 4 0,21375 0,58463 0,59375 0,00912 0,009123
13 28,125 3 0,29517 0,61607 0,6875 0,07143 0,071431
14 28,75 1 0,3766 0,64676 0,71875 0,07199 0,071986
15 29,375 1 0,45803 0,67653 0,75 0,07347 0,073467
16 30,625 1 0,62088 0,73266 0,78125 0,04859 0,04859
17 31,25 1 0,70231 0,75876 0,8125 0,05374 0,053744
18 32,5 3 0,86516 0,80652 0,90625 0,09973 0,099726
19 34,375 1 1,10944 0,86638 0,9375 0,07112 0,07112
20 39,375 1 1,76085 0,96087 0,96875 0,00788 0,007882
21 40 1 1,84228 0,96728 1 0,03272 0,032717
22 0 1 -3,369 0,00038 0,03125 0,03087 0,030873
*Lhitung = 0,099726
*Ltabel = 0,1566
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel
terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi
berdistribusi normal.
b. Kelas eksperimen
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 28,125 0,21565 0,58537 0,58537 0 0
2 20 -1,212 0,11275 0,60606 0,49331 0,49331
3 25,625 -0,2236 0,41152 0,77652 0,365 0,365
4 30,625 0,65494 0,74375 0,92803 0,18428 0,18428
5 28,125 0,21565 0,58537 0,85227 0,2669 0,2669
6 31,25 0,76477 0,7778 0,94697 0,16917 0,16917
7 32,5 0,98441 0,83754 0,98485 0,1473 0,1473
8 28,75 0,32548 0,62759 0,87121 0,24362 0,24362
9 28,75 0,32548 0,62759 0,87121 0,24362 0,24362
10 25,625 -0,2236 0,41152 0,77652 0,365 0,365
11 21,25 -0,9924 0,1605 0,1605 0 0
12 30 0,54512 0,70717 0,90909 0,20193 0,20193
13 33,75 1,20406 0,88572 1,02273 0,13701 0,13701
14 23,125 -0,6629 0,25369 0,70076 0,44707 0,44707
15 21,25 -0,9924 0,1605 0,64394 0,48344 0,48344
16 23,75 -0,5531 0,29009 0,7197 0,4296 0,4296
17 17,5 -1,6513 0,04933 0,5303 0,48097 0,48097
18 25,625 -0,2236 0,41152 0,77652 0,365 0,365
19 22,5 -0,7728 0,21983 0,68182 0,46198 0,46198
20 29 0,3694 0,64409 0,87879 0,2347 0,2347
21 22,5 -0,7728 0,21983 0,68182 0,46198 0,46198
22 23,75 -0,5531 0,29009 0,7197 0,4296 0,4296
23 24,375 -0,4433 0,32878 0,32878 0 0
24 33,75 1,20406 0,88572 1,02273 0,13701 0,13701
25 29 0,3694 0,64409 0,87879 0,2347 0,2347
26 25,625 -0,2236 0,41152 0,41152 0 0
27 24,375 -0,4433 0,32878 0,73864 0,40986 0,40986
28 29 0,3694 0,64409 0,87879 0,2347 0,2347
29 30 0,54512 0,70717 0,90909 0,20193 0,20193
30 25,625 -0,2236 0,41152 0,77652 0,365 0,365
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
31 21 -1,0363 0,15002 0,63636 0,48634 0,48634
32 49 3,88374 0,99995 1,48485 0,4849 0,4849
33 22,5 -0,7728 0,21983 0,68182 0,46198 0,46198
*Rata-rata = 26,8977
*Standar deviasi = 5,69097
No. x f z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 17,5 1 -1,6513 0,04933 0,0303 -0,019 0,019032
2 20 1 -1,212 0,11275 0,06061 -0,0521 0,052141
3 21 1 -1,0363 0,15002 0,09091 -0,0591 0,059115
4 21,25 2 -0,9924 0,1605 0,15152 -0,009 0,008986
5 22,5 3 -0,7728 0,21983 0,24242 0,02259 0,022591
6 23,25 1 -0,641 0,26077 0,27273 0,01196 0,011955
7 23,75 2 -0,5531 0,29009 0,33333 0,04324 0,043239
8 24,375 2 -0,4433 0,32878 0,39394 0,06516 0,06516
9 25,625 5 -0,2236 0,41152 0,54545 0,13394 0,133936
10 28,125 2 0,21565 0,58537 0,60606 0,02069 0,02069
11 28,75 2 0,32548 0,62759 0,66667 0,03908 0,039077
12 29 3 0,3694 0,64409 0,75758 0,11349 0,113489
13 30 2 0,54512 0,70717 0,81818 0,11102 0,111017
14 30,625 1 0,65494 0,74375 0,84848 0,10474 0,104736
15 31,25 1 0,76477 0,7778 0,87879 0,10099 0,100993
16 32,5 1 0,98441 0,83754 0,90909 0,07155 0,071547
17 33,75 2 1,20406 0,88572 0,9697 0,08398 0,08398
18 49 1 3,88374 0,99995 1 5,1E-05 5,14E-05
*Lhitung = 0,133936
*Ltabel = 0,154
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel
terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi
berdistribusi normal.
n-Gain siswa dihitung dengan rumus (2) sebagai berikut:
Dengan cara perhitungan tersebut, diperoleh n-Gain masing-masing siswa seperti
pada tabel berikut:
Nomor
Urut
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nama n-Gain Nama n-Gain
1 Andri Paryanto 0,206 Ai Mila Nurhayati 0,695
2 Angga Reza Saputra 0,456 Al Fasiat 0,344
3 Anggun Destri Yanti 0,262 Anwar Rosidi 0,773
4 Ani Wulandari 0,145 Bagus Prima Eka Atmaja 0,387
5 Anto Permana 0,082 Bernandus Handiyanto 0,426
6 Ari Sufendi 0,042 Cahya Rahmadani Saputra 0,382
7 Auliata Gusti Rahayu 0,095 Chikita Dwi Amanda 0,574
8 Ayu Dhesta Sari 0,355 Citra Dewi Anggraeni 0,438
9 Bagas Aditiansyah 0,284 Dina Elviana 0,579
10 Depri Andrianto Putra 0,452 Dona Gita Nurulita 0,58
11 Diky Pratama 0,315 Dwi Andrianto 0,286
12 Eka Meilina 0,031 Dwi Endang Lestari 0,821
13 Fahri Nur Fitriansyah 0,468 Eni Septianingsih 0,641
14 Fenny Ratnasari 0,092 Fera Nuraini 0,650
15 Fitri Nurhasanah 0,266 Fredi Mirwana 0,492
16 Indah Rembulan Cahaya 0,105 Ida Apriliani 0,688
17 Khusnul Khotimah 0,234 Ihwannuji Rahman Sugiarto 0,257
18 Mardiyah 0,298 Ivan Julian 0,781
19 Mariyam Nolika 0,05 Laely Astri Nandini 0,460
20 Ninda Putri 0,189 Lutfil Hakim 0,463
21 Nur Aliansyah 0,427 Meriyani Eka Safitri 0,451
22 Nur Kholifah 0,327 Misbahul Fauzi 0,344
23 Reni Indah Lestari 0,159 Norma Permatasari 0,512
24 Rexy Febi Andrian 0,414 Paryanto 0,500
25 Sigit Hermawan 0,386 Reni Anggraeni 0,744
26 Siti Soleha 0,296 Reni Yunita 0,840
27 Sri Hartati 0,351 Reva Badriah 0,372
28 Tika Dewi Lestari 0,087 Septa Wahyu Anggita 0,234
29 Ulva Tuzzahroh 0,297 Siti Barokah 0,696
30 Umi Wahidah 0,333 Siti Rohimah 0,538
31 Vita Alvionita 0,456 Suji Rahayu 0,481
32 Yulia Ayu Mega Putri 0,009 Surya Eka Tabara 0,203
33 Yeni Febrianti 0,516
Jumlah 7,978 17,155
Rata-rata 0,249 0,52
Nilai tertinggi 0,468 0,84
Nilai terendah 0,009 0,203
3. Uji Normalitas n-Gain Menggunakan Excel 2007 (Metode Liliefors)
a. Kelas kontrol
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 0,206 -0,3005 0,3819 0,00644 -0,3755 0,37546
2 0,456 1,44533 0,92582 0,01425 -0,9116 0,91157
3 0,262 0,09057 0,53608 0,00819 -0,5279 0,52789
4 0,145 -0,7265 0,23377 0,00453 -0,2292 0,22924
5 0,082 -1,1664 0,12172 0,00256 -0,1192 0,11916
6 0,042 -1,4458 0,07412 0,00131 -0,0728 0,07281
7 0,095 -1,0757 0,14104 0,00297 -0,1381 0,13807
8 0,355 0,74001 0,77035 0,01109 -0,7593 0,75926
9 0,284 0,2442 0,59646 0,00888 -0,5876 0,58759
10 0,452 1,4174 0,92182 0,01413 -0,9077 0,90769
11 0,315 0,46068 0,67749 0,00984 -0,6676 0,66764
12 0,031 -1,5226 0,06393 0,00097 -0,063 0,06296
13 0,468 1,52913 0,93688 0,01463 -0,9223 0,92226
14 0,092 -1,0966 0,13641 0,00288 -0,1335 0,13353
15 0,266 0,1185 0,54716 0,00831 -0,5389 0,53885
16 0,105 -1,0058 0,15725 0,00328 -0,154 0,15397
17 0,234 -0,105 0,4582 0,00731 -0,4509 0,45089
18 0,298 0,34196 0,63381 0,00931 -0,6245 0,6245
19 0,05 -1,3899 0,08228 0,00156 -0,0807 0,08072
20 0,189 -0,4192 0,33753 0,00591 -0,3316 0,33162
21 0,427 1,24281 0,89303 0,01334 -0,8797 0,87969
22 0,327 0,54448 0,70694 0,01022 -0,6967 0,69673
23 0,159 -0,6287 0,26477 0,00497 -0,2598 0,2598
24 0,414 1,15203 0,87535 0,01294 -0,8624 0,86241
25 0,386 0,9565 0,83059 0,01206 -0,8185 0,81853
26 0,296 0,328 0,62854 0,00925 -0,6193 0,61929
27 0,351 0,71208 0,76179 0,01097 -0,7508 0,75082
28 0,087 -1,1315 0,12892 0,00272 -0,1262 0,1262
29 0,297 0,33498 0,63118 0,00928 -0,6219 0,6219
30 0,333 0,58638 0,72119 0,01041 -0,7108 0,71078
31 0,456 1,44533 0,92582 0,01425 -0,9116 0,91157
32 0,009 -1,6762 0,04685 0,00028 -0,0466 0,04657
*Rata-rata = 0,24903
*Standar deviasi = 0,1432
No. x f z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 0,009 1 -1,6762 0,04685 0,03125 -0,0156 0,015598
No. x f z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
2 0,031 1 -1,5226 0,06393 0,0625 -0,0014 0,001431
3 0,042 1 -1,4458 0,07412 0,09375 0,01963 0,019629
4 0,05 1 -1,3899 0,08228 0,125 0,04272 0,042721
5 0,082 1 -1,1664 0,12172 0,15625 0,03453 0,034531
6 0,087 1 -1,1315 0,12892 0,1875 0,05858 0,058581
7 0,092 1 -1,0966 0,13641 0,21875 0,08234 0,082342
8 0,095 1 -1,0757 0,14104 0,25 0,10896 0,108958
9 0,105 1 -1,0058 0,15725 0,28125 0,124 0,123998
10 0,145 1 -0,7265 0,23377 0,3125 0,07873 0,078729
11 0,159 1 -0,6287 0,26477 0,34375 0,07898 0,078983
12 0,189 1 -0,4192 0,33753 0,375 0,03747 0,037472
13 0,206 1 -0,3005 0,3819 0,40625 0,02435 0,024353
14 0,234 1 -0,105 0,4582 0,4375 -0,0207 0,020701
15 0,262 1 0,09057 0,53608 0,46875 -0,0673 0,067331
16 0,266 1 0,1185 0,54716 0,5 -0,0472 0,047164
17 0,284 1 0,2442 0,59646 0,53125 -0,0652 0,065211
18 0,296 1 0,328 0,62854 0,5625 -0,066 0,066044
19 0,297 1 0,33498 0,63118 0,59375 -0,0374 0,037431
20 0,298 1 0,34196 0,63381 0,625 -0,0088 0,008811
21 0,315 1 0,46068 0,67749 0,65625 -0,0212 0,021236
22 0,327 1 0,54448 0,70694 0,6875 -0,0194 0,019445
23 0,333 1 0,58638 0,72119 0,71875 -0,0024 0,00244
24 0,351 1 0,71208 0,76179 0,75 -0,0118 0,011793
25 0,355 1 0,74001 0,77035 0,78125 0,0109 0,010895
26 0,386 1 0,9565 0,83059 0,8125 -0,0181 0,01809
27 0,414 1 1,15203 0,87535 0,84375 -0,0316 0,031596
28 0,427 1 1,24281 0,89303 0,875 -0,018 0,018032
29 0,452 1 1,4174 0,92182 0,90625 -0,0156 0,015567
30 0,456 1 1,44533 0,92582 0,9375 0,01168 0,011682
31 0,456 1 1,44533 0,92582 0,96875 0,04293 0,042932
32 0,468 1 1,52913 0,93688 1 0,06312 0,063116
*Lhitung = 0,123998
*Ltabel = 0,1566
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel
terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi
berdistribusi normal.
b. Kelas eksperimen
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 0,695 1,01049 0,84387 0,02106 -0,8228 0,82281
2 0,344 -1,0121 0,15575 0,01042 -0,1453 0,14533
3 0,773 1,45995 0,92785 0,02342 -0,9044 0,90442
No. x z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
4 0,387 -0,7643 0,22235 0,01173 -0,2106 0,21062
5 0,426 -0,5396 0,29475 0,01291 -0,2818 0,28184
6 0,382 -0,7931 0,21386 0,01158 -0,2023 0,20228
7 0,574 0,31326 0,62296 0,01739 -0,6056 0,60556
8 0,438 -0,4704 0,31903 0,01327 -0,3058 0,30576
9 0,579 0,34207 0,63385 0,01755 -0,6163 0,61631
10 0,58 0,34783 0,63602 0,01758 -0,6184 0,61844
11 0,286 -1,3463 0,08911 0,00867 -0,0804 0,08044
12 0,821 1,73654 0,95877 0,02488 -0,9339 0,93389
13 0,641 0,69933 0,75783 0,01942 -0,7384 0,7384
14 0,65 0,75119 0,77373 0,0197 -0,754 0,75403
15 0,492 -0,1592 0,43674 0,01491 -0,4218 0,42183
16 0,688 0,97016 0,83402 0,02085 -0,8132 0,81317
17 0,257 -1,5134 0,06509 0,00779 -0,0573 0,0573
18 0,781 1,50605 0,93397 0,02367 -0,9103 0,91031
19 0,46 -0,3436 0,36556 0,01394 -0,3516 0,35162
20 0,463 -0,3264 0,37208 0,01403 -0,358 0,35805
21 0,451 -0,3955 0,34624 0,01367 -0,3326 0,33257
22 0,344 -1,0121 0,15575 0,01042 -0,1453 0,14533
23 0,512 -0,044 0,48245 0,01552 -0,4669 0,46694
24 0,5 -0,1132 0,45496 0,01515 -0,4398 0,4398
25 0,744 1,29285 0,90197 0,02255 -0,8794 0,87942
26 0,84 1,84602 0,96756 0,02545 -0,9421 0,9421
27 0,372 -0,8507 0,19746 0,01127 -0,1862 0,18619
28 0,234 -1,6459 0,04989 0,00709 -0,0428 0,0428
29 0,696 1,01626 0,84525 0,02109 -0,8242 0,82416
30 0,538 0,10582 0,54214 0,0163 -0,5258 0,52583
31 0,481 -0,2226 0,41191 0,01458 -0,3973 0,39733
32 0,203 -1,8245 0,03403 0,00615 -0,0279 0,02788
33 0,516 -0,021 0,49164 0,01564 -0,476 0,476
*Rata-rata = 0,51964
*Standar deviasi = 0,17354
No. x f z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
1 0,203 1 -1,8245 0,03403 0,0303 -0,0037 0,003732
2 0,234 1 -1,6459 0,04989 0,06061 0,01072 0,010716
3 0,257 1 -1,5134 0,06509 0,09091 0,02582 0,025818
4 0,286 1 -1,3463 0,08911 0,12121 0,03211 0,032106
5 0,344 1 -1,0121 0,15575 0,15152 -0,0042 0,004238
6 0,344 1 -1,0121 0,15575 0,18182 0,02606 0,026065
7 0,372 1 -0,8507 0,19746 0,21212 0,01466 0,014659
8 0,382 1 -0,7931 0,21386 0,24242 0,02856 0,028564
9 0,387 1 -0,7643 0,22235 0,27273 0,05038 0,050379
10 0,426 1 -0,5396 0,29475 0,30303 0,00828 0,00828
11 0,438 1 -0,4704 0,31903 0,33333 0,0143 0,014303
No. x f z f(z) s(z) s(z)-f(z) |s(z)-f(z)|
12 0,451 1 -0,3955 0,34624 0,36364 0,0174 0,0174
13 0,46 1 -0,3436 0,36556 0,39394 0,02838 0,028381
14 0,463 1 -0,3264 0,37208 0,42424 0,05216 0,052164
15 0,481 1 -0,2226 0,41191 0,45455 0,04264 0,042635
16 0,492 1 -0,1592 0,43674 0,48485 0,04811 0,048112
17 0,5 1 -0,1132 0,45496 0,51515 0,0602 0,060196
18 0,512 1 -0,044 0,48245 0,54545 0,063 0,063003
19 0,516 1 -0,021 0,49164 0,57576 0,08412 0,084116
20 0,538 1 0,10582 0,54214 0,60606 0,06392 0,063925
21 0,574 1 0,31326 0,62296 0,63636 0,01341 0,013406
22 0,579 1 0,34207 0,63385 0,66667 0,03282 0,032816
23 0,58 1 0,34783 0,63602 0,69697 0,06095 0,060953
24 0,641 1 0,69933 0,75783 0,72727 -0,0306 0,030555
25 0,65 1 0,75119 0,77373 0,75758 -0,0162 0,016156
26 0,688 1 0,97016 0,83402 0,78788 -0,0461 0,046137
27 0,695 1 1,01049 0,84387 0,81818 -0,0257 0,025689
28 0,696 1 1,01626 0,84525 0,84848 0,00324 0,003239
29 0,744 1 1,29285 0,90197 0,87879 -0,0232 0,02318
30 0,773 1 1,45995 0,92785 0,90909 -0,0188 0,018757
31 0,781 1 1,50605 0,93397 0,93939 0,00542 0,005421
32 0,821 1 1,73654 0,95877 0,9697 0,01093 0,010931
33 0,84 1 1,84602 0,96756 1 0,03244 0,032444
*Lhitung = 0,084116
*Ltabel = 0,154
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel
terima H0 atau dengan kata lain data sampel penelitian berasal dari populasi
berdistribusi normal.
4. Uji Homogenitas Dua Varians Kemampuan Awal (Pretes) Menggunakan
Excel 2007
F-Test Two-Sample for Variances
Pretes Pretes
Mean 25,85938 26,89773
Variance 58,91507 32,38716
Observations 32 33
df 31 32
F 1,819087
P(F<=f) one-
tail 0,048662
F Critical
one-tail 1,810379
Pada taraf nyata 5% dan dk = (v1,v2) didapat Ftabel sebesar 1,82. Kriteria peng-
ujian tolak H0 jika Fhitung Ftabel dan terima H0 jika sebaliknya. Berdasarkan
kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau
dengan kata lain data sampel bervariansi homogen.
5. Uji Homogenitas Dua Varians n-Gain
Cara Manual
No.
Eksperimen Kontrol
1 0,176 0,0309 -0,043 0,0018
2 -0,176 0,0310 0,207 0,0429
3 0,253 0,0641 0,013 0,0002
4 -0,132 0,0175 -0,104 0,0108
5 -0,094 0,0088 -0,167 0,0278
6 -0,138 0,0190 -0,207 0,0429
7 0,054 0,0029 -0,154 0,0236
8 -0,081 0,0066 0,106 0,0112
9 0,059 0,0035 0,035 0,0012
10 0,06 0,0036 0,203 0,0411
11 -0,234 0,0548 0,065 0,0043
12 0,301 0,0909 -0,218 0,0475
13 0,121 0,0148 0,219 0,0481
14 0,130 0,0170 -0,156 0,0245
15 -0,028 0,0008 0,016 0,0003
16 0,168 0,0284 -0,144 0,0209
17 -0,262 0,0688 -0,015 0,0002
18 0,261 0,0684 0,049 0,0024
19 -0,060 0,0036 -0,199 0,0397
20 -0,057 0,0032 -0,060 0,0036
21 -0,068 0,0046 0,178 0,0316
22 -0,175 0,0308 0,078 0,0061
23 -0,007 5,5E-05 -0,09 0,0081
24 -0,019 0,0004 0,164 0,0270
No.
Eksperimen Kontrol
25 0,225 0,0505 0,137 0,0188
26 0,320 0,1027 0,047 0,0022
27 -0,148 0,0219 0,101 0,0103
28 -0,286 0,0816 -0,162 0,0263
29 0,176 0,0312 0,048 0,0023
30 0,018 0,0003 0,084 0,0070
31 -0,039 0,0015 0,207 0,0431
32 -0,316 0,1001 -0,240 0,0576
33 -0,004 1,4E-05
Eksperimen Kontrol
n
n
0,965 33 0,03015 0,636 32 0,02052 1,4692
Menggunakan Excel 2007
F-Test Two-Sample for Variances
n-Gain n-Gain
Mean 0,519845 0,249335
Variance 0,030153 0,020523
Observations 33 32
df 32 31
F 1,469204
P(F<=f) one-
tail 0,143498
F Critical
one-tail 1,82
Pada taraf nyata 5% dan dk = (v1,v2) didapat Ftabel sebesar 1,82. Kriteria peng-
ujian tolak H0 jika Fhitung Ftabel dan terima H0 jika sebaliknya. Berdasarkan
kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 atau
dengan kata lain data sampel bervariansi homogen.
6. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kemampuan Awal (Pretes) Menggunakan
Excel 2007
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
Pretes Pretes
Mean 26,89773 25,85938
Variance 32,38716 58,91507
Observations 33 32
Pooled Variance 45,44058
Hypothesized Mean
Difference 0
df 63
t Stat 0,620866
P(T<=t) one-tail 0,268464
t Critical one-tail 1,669402
P(T<=t) two-tail 0,536927
t Critical two-tail 1,998341
Pada taraf nyata 5% dan dk = 63 didapat t tabel sebesar 1,998. Kriteria pengujian
terima H0 jika dan terima H1 jika sebaliknya. Berdasarkan
kriteria pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H0 dan
tolak H1, artinya rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi
kesetimbangan kimia di kelas eksperimen sama dengan rata-rata keterampilan
siswa dalam mengevaluasi di kelas kontrol.
7. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata n-Gain
Cara Manual
Eksperimen Kontrol
n1
n2
0,52 33 0,03015 0,249 32 0,02052
Menggunakan Excel 2007
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
n-Gain n-Gain
Mean 0,519845 0,249335
Variance 0,030153 0,020523
Observations 33 32
Pooled Variance 0,025415
Hypothesized Mean
Difference 0
df 63
t Stat 6,839394
P(T<=t) one-tail 1,9E-09
t Critical one-tail 1,669402
P(T<=t) two-tail 3,8E-09
t Critical two-tail 1,998341
Pada taraf nyata 5% dan dk = 63 didapat t tabel sebesar 1,67. Kriteria pengujian
terima H1 jika thitung > ttabel dan terima H0 jika sebaliknya. Berdasarkan kriteria
pengambilan keputusan disimpulkan bahwa data sampel terima H1 dan tolak H0,
artinya rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi pada materi kesetim-
bangan kimia yang diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah
lebih tinggi dari pada rata-rata keterampilan siswa dalam mengevaluasi yang
diterapkan pembelajaran konvensional.
PENGOLAHAN ANGKET
Untuk mengumpulkan data pendapat siswa terhadap pembelajaran digunakan
metode angket yang diambil setelah akhir pembelajaran dengan menggunakan
lembar skala. Sebelum angket dibuat, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen.
Kemudian angket disusun dalam bentuk pernyataan dan ceklist pada kolom deng-
an menyediakan tiga alternatif jawaban. Dalam menjawab pertanyaan-pernyata-
an angket, siswa hanya diminta untuk menuliskan ceklist pada salah satu kolom
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa. Kisi-kisi angket pendapat sis-
wa terdiri dari beberapa indikator, diantaranya: (1) senang; (2) perhatian; (3) rasa
ingin tahu; (4) usaha yang dilakukan; dan (5) mengevaluasi. Penilaian terhadap
pendapat siswa dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan rentang
nilai 1-3 spesifikasinya sebagai berikut:
Jawaban Kriteria Positif Kriteria Negatif
Setuju 3 1
Ragu-ragu 2 2
Tidak setuju 1 3
Skor jawaban angket merupakan data ordinal. Dalam pengujian hipotesis statistik
biasanya mengharuskan data berskala interval. Jadi, data ordinal harus diubah
dalam bentuk data interval dengan menggunakan method of successive interval
(MSI) pada Ms.Excel. Berikut cara mengubah data ordinal ke dalam data
interval:
1) Buka excel
2) Klik file stat97.xla klik enable macro
3) Masukkan data ordinal yang akan diubah ke dalam Ms.Excel.
4) Pilih Add-Ins Statistics Successive Interval
5) Pilih Yes
6) Pada saat kursor di Data Range blok data yang akan diubah.
7) Kemudian pindah ke Cell Output.
8) Klik di kolom baru untuk membuat output.
9) Klik Next
10) Pilih Select all
11) Isikan minimum value 1 dan maksimum value 3 (atau sesuai dengan jarak
nilai terendah sampai dengan teratas)
12) Klik Next Finish
Kemudian untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran berdasarkan
persentase kategori digunakan pedoman Arikunto (2004). Cara membandingkan
nilai yang didapat siswa dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai siswa antara 76-100 maka tinggi.
2. Jika nilai siswa antara 56-75 maka sedang.
3. Jika nilai siswa kurang dari sama dengan 55 maka rendah.
Menghitung persentase pendapat siswa digunakan rumus:
Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa nilai maksimum untuk seluruh
indikator adalah 72,670. Sedangkan nilai maksimum untuk indikator senang,
perhatian, rasa ingin tahu, usaha yang dilakukan, dan evaluasi berturut-turut
adalah 11,338; 9.418; 8,808; 8,335; dan 9,436.
Adapun nilai siswa per indikator pada kelas kontrol dan eksperimen adalah
sebagai berikut:
Nilai Siswa untuk Indikator Senang (Kelas Kontrol)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 1 2 3 4
1 2.631 1.000 2.970 1.000 7.601 67.041 Sedang
2 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
3 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah
4 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
5 2.631 2.767 1.000 1.000 7.398 65.248 Sedang
6 2.631 2.767 1.000 1.000 7.398 65.248 Sedang
7 2.631 2.767 1.000 2.970 9.368 82.623 Tinggi
8 2.631 1.000 2.970 2.970 9.571 84.416 Tinggi
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 1 2 3 4
9 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
10 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
11 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
12 1.000 2.767 1.000 1.000 5.767 50.862 Rendah
13 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
14 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
15 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah
16 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
17 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
18 2.631 2.767 2.970 1.000 9.368 82.623 Tinggi
19 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah
20 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
21 2.631 2.767 1.000 2.970 9.368 82.623 Tinggi
22 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
23 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
24 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
25 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 49.665 Rendah
26 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
27 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
28 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
29 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
30 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
31 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
32 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 35.280 Rendah
Jumlah Nilai 1,484.938
Jumlah Nilai Maksimum 3200
% Rata-Rata Pendapat 46.40 Rendah
Nilai Siswa untuk Indikator Perhatian (Kelas Kontrol)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 5 6 7 8
1 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 59.790 Sedang
2 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
3 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
4 2.631 1.000 2.817 1.000 7.448 79.084 Tinggi
5 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 59.790 Sedang
6 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
7 2.631 1.000 1.000 2.970 7.601 80.708 Tinggi
8 2.631 1.000 2.817 2.970 9.418 100.001 Tinggi
9 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 59.790 Sedang
10 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
11 2.631 1.000 2.817 1.000 7.448 79.084 Tinggi
12 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 59.790 Sedang
13 2.631 1.000 1.000 1.000 5.631 59.790 Sedang
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 5 6 7 8
14 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
15 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
16 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
17 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
18 2.631 1.000 1.000 2.970 7.601 80.708 Tinggi
19 2.631 1.000 2.817 1.000 7.448 79.084 Tinggi
20 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
21 1.000 1.000 2.817 1.000 5.817 61.765 Sedang
22 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
23 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
24 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
25 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
26 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
27 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
28 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
29 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
30 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
31 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
32 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000 42.472 Rendah
Jumlah Nilai 1,708.821
Jumlah Nilai Maksimum 3200
% Rata-rata pendapat 53.40 Rendah
Nilai Siswa untuk Indikator Rasa Ingin Tahu (Kelas Kontrol)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 9 10
1 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
2 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
3 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
4 1.000 4.207 5.207 59.116 Sedang
5 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
6 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
7 4.601 4.207 8.808 100.004 Tinggi
8 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
9 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
10 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
11 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
12 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
13 4.601 2.688 7.289 82.756 Tinggi
14 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
15 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
16 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
17 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
18 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
19 4.601 2.688 7.289 82.756 Tinggi
20 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
21 4.601 2.688 7.289 82.756 Tinggi
22 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
23 4.601 2.688 7.289 82.756 Tinggi
24 4.601 2.688 7.289 82.756 Tinggi
25 2.953 1.000 3.953 44.875 Rendah
26 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
27 2.953 4.207 7.160 81.284 Tinggi
28 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
29 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
30 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
31 2.953 2.688 5.640 64.036 Sedang
32 4.601 4.207 8.808 100.004 Tinggi
Jumlah Nilai 2,363.096
Jumlah Nilai Maksimum 3200
% Rata-rata pendapat 73.847 Sedang
Nilai Siswa untuk Indikator Usaha yang dilakukan (Kelas Kontrol)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 11 12 13
1 1.000 2.970 2.618 6.588 79.039 Tinggi
2 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
3 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
4 2.767 1.000 1.000 4.767 57.190 Sedang
5 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
6 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
7 2.767 1.000 2.618 6.385 76.601 Tinggi
8 2.767 2.970 2.618 8.355 100.237 Tinggi
9 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
10 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
11 2.767 1.000 1.000 4.767 57.190 Sedang
12 2.767 1.000 2.618 6.385 76.601 Tinggi
13 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
14 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
15 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
16 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
17 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 11 12 13
18 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
19 2.767 1.000 1.000 4.767 57.190 Sedang
20 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
21 1.000 2.970 2.618 6.588 79.039 Tinggi
22 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
23 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
24 1.000 1.000 2.618 4.618 55.404 Rendah
25 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
26 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
27 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
28 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
29 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
30 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
31 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
32 1.000 1.000 1.000 3.000 35.993 Rendah
Jumlah Nilai 1,582.791
Jumlah Nilai Maksimum 3200
% Rata-rata pendapat 49.46221121 Rendah
Nilai Siswa untuk Indikator Evaluasi (Kelas Kontrol)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 20 21 22
1 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
2 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
3 1.000 2.597 3.740 7.337 77.758 Tinggi
4 1.000 1.000 2.396 4.396 46.585 Rendah
5 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
6 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
7 3.099 2.597 2.396 8.092 85.755 Tinggi
8 3.099 2.597 2.396 8.092 85.755 Tinggi
9 1.000 1.000 2.396 4.396 46.585 Rendah
10 1.000 1.000 2.396 4.396 46.585 Rendah
11 1.000 1.000 2.396 4.396 46.585 Rendah
12 1.000 2.597 1.000 4.597 48.719 Rendah
13 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
14 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
15 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
16 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
17 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 20 21 22
18 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
19 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
20 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
21 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
22 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
23 1.000 1.000 2.396 4.396 46.585 Rendah
24 1.000 2.597 1.000 4.597 48.719 Rendah
25 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
26 1.000 2.597 3.740 7.337 77.758 Tinggi
27 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
28 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
29 1.000 2.597 2.396 5.993 63.511 Sedang
30 1.000 1.000 1.000 3.000 31.793 Rendah
31 1.000 2.597 3.740 7.337 77.758 Tinggi
32 1.000 2.597 1.000 4.597 48.719 Rendah
Jumlah Nilai 1,673.393
Jumlah Nilai Maksimum 3200
% Rata-rata pendapat 52.29353233 Rendah
Nilai Siswa untuk Indikator Senang (Kelas Eksperimen)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 1 2 3 4
1 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
2 1.000 2.599 2.775 2.636 9.010 79.466 Tinggi
3 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
4 2.775 2.599 1.000 2.636 9.010 79.466 Tinggi
5 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
6 1.000 2.599 1.000 2.636 7.235 63.810 Sedang
7 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
8 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
9 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
10 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
11 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
12 2.775 2.599 1.000 2.636 9.010 79.466 Tinggi
13 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
14 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
15 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
16 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
17 1.000 2.599 2.775 2.636 9.010 79.466 Tinggi
18 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
19 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 1 2 3 4
20 2.775 2.599 1.000 2.636 9.010 79.466 Tinggi
21 1.000 1.000 2.775 2.636 7.411 65.367 Sedang
22 1.000 2.599 2.775 1.000 7.374 65.035 Sedang
23 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
24 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
25 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
26 2.775 2.599 1.000 2.636 9.010 79.466 Tinggi
27 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
28 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
29 2.775 2.599 2.775 1.000 9.149 80.691 Tinggi
30 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
31 1.000 2.599 2.775 1.000 7.374 65.035 Sedang
32 2.775 1.000 2.775 2.636 9.186 81.022 Tinggi
33 2.775 1.000 1.000 2.636 7.411 65.367 Sedang
Jumlah Nilai 2,580.918
Jumlah Nilai Maksimum 3300
% Rata-Rata Pendapat 78.21 Tinggi
Nilai Siswa untuk Indikator Perhatian (Kelas Eksperimen)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 5 6 7 8
1 2.636 2.826 1.000 1.000 7.462 79.231 Tinggi
2 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
3 2.636 2.826 1.000 1.000 7.462 79.231 Tinggi
4 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
5 2.636 2.826 1.000 1.000 7.462 79.231 Tinggi
6 2.636 1.000 2.675 1.000 7.312 77.634 Tinggi
7 2.636 2.826 2.675 2.599 10.736 113.995 Tinggi
8 2.636 2.826 1.000 2.599 9.061 96.205 Tinggi
9 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
10 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
11 2.636 2.826 1.000 1.000 7.462 79.231 Tinggi
12 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
13 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
14 1.000 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi
15 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
16 1.000 1.000 2.675 1.000 5.675 60.261 Sedang
17 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
18 2.636 2.826 1.000 2.599 9.061 96.205 Tinggi
19 1.000 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi
20 1.000 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi
21 1.000 1.000 1.000 2.599 5.599 59.446 Sedang
22 1.000 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang
23 2.636 1.000 2.675 1.000 7.312 77.634 Tinggi
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 5 6 7 8
24 1.000 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi
25 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
26 2.636 1.000 1.000 1.000 5.636 59.845 Sedang
27 1.000 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang
28 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
29 1.000 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang
30 1.000 2.826 2.675 1.000 7.501 79.647 Tinggi
31 1.000 2.826 1.000 2.599 7.424 78.832 Tinggi
32 2.636 2.826 1.000 1.000 7.462 79.231 Tinggi
33 1.000 2.826 1.000 1.000 5.826 61.858 Sedang
Jumlah Nilai 2,550.209
Jumlah Nilai Maksimum 3300
% Rata-rata pendapat 77.28 Tinggi
Nilai Siswa untuk Indikator Rasa Ingin Tahu (Kelas Eksperimen)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 9 10
1 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
2 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
3 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang
4 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
5 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
6 1.000 4.188 5.188 58.896 Sedang
7 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
8 4.086 4.188 8.274 93.936 Tinggi
9 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang
10 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
11 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
12 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
13 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
14 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
15 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
16 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
17 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
18 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
19 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
20 4.086 4.188 8.274 93.936 Tinggi
21 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
22 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang
23 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
24 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
25 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
26 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
27 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 9 10
28 4.086 1.000 5.086 57.747 Sedang
29 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang
30 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
31 2.583 2.672 5.255 59.664 Sedang
32 4.086 2.672 6.758 76.728 Tinggi
33 2.583 4.188 6.771 76.873 Tinggi
Jumlah Nilai 2,445.904
Jumlah Nilai Maksimum 3300
% Rata-rata pendapat 74.118 Sedang
Nilai Siswa untuk Indikator Usaha yang Dilakukan (Kelas Eksperimen)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 11 12 13
1 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
2 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
3 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
4 2.187 2.622 1.000 5.809 69.697 Sedang
5 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
6 1.000 2.622 2.622 6.245 74.920 Sedang
7 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
8 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
9 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
10 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
11 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
12 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
13 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
14 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
15 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
16 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
17 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
18 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
19 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
20 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
21 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
22 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
23 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
24 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
25 2.187 2.622 1.000 5.809 69.697 Sedang
26 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
27 2.187 2.622 2.622 7.432 89.160 Tinggi
28 1.000 2.622 2.622 6.245 74.920 Sedang
29 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
30 3.616 1.000 2.622 7.238 86.841 Tinggi
31 3.616 1.000 1.000 5.616 67.377 Sedang
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 11 12 13
32 3.616 2.622 1.000 7.238 86.841 Tinggi
33 2.187 1.000 2.622 5.809 69.697 Sedang
Jumlah Nilai 2,789.567
Jumlah Nilai Maksimum 3300
% Rata-rata pendapat 84.53234077 Tinggi
Nilai Siswa untuk Indikator Evaluasi (Kelas Eksperimen)
No. Pernyataan
Jumlah Nilai Kategori 20 21 22
1 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
2 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
3 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
4 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
5 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
6 1.000 3.945 1.000 5.945 62.999 Sedang
7 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
8 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
9 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
10 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
11 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
12 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
13 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
14 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
15 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
16 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi
17 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
18 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
19 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi
20 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi
21 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
22 2.826 2.444 1.000 6.270 66.445 Sedang
23 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
24 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
25 2.826 2.444 1.000 6.270 66.445 Sedang
26 1.000 3.945 2.599 7.543 79.940 Tinggi
27 2.826 2.444 1.000 6.270 66.445 Sedang
28 2.826 1.000 2.599 6.424 68.084 Sedang
29 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
30 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
31 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
32 2.826 2.444 2.599 7.868 83.387 Tinggi
32 2.826 3.945 1.000 7.770 82.348 Tinggi
Jumlah Nilai 2,636.919
Jumlah Nilai Maksimum 3300
% Rata-rata Pendapat 79.907 Tinggi
Selanjutnya menghitung berapa persen siswa yang memiliki pendapat dengan
persentase tinggi tiap indikator dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Contoh, jumlah siswa pada kelas eksperimen yang memiliki pendapat senang
dengan kriteria tinggi adalah 28 siswa, maka persentase siswa pada kelas ekspe-
rimen yang memiliki pendapat senang dengan kriteria tinggi dalam mengikuti
pembelajaran materi kesetimbangan kimia, yaitu:
Persentase siswa pada kelas kontrol dan eksperimen yang memiliki pendapat
dengan kriteria tinggi secara lengkap disajikan pada tabel berikut:
Kelas Indikator
Jumlah siswa dengan
pendapat
% Siswa yang memiliki
pendapat dengan
kriteria tinggi Tinggi Sedang Rendah
Kontrol
Senang 4 3 25 12.5
Perhatian 6 6 20 18.75
Rasa Ingin
Tahu 17 14 1 53.12
Usaha yang
dilakukan 5 3 24 15.62
Evaluasi 5 18 9 15.62
Kelas Indikator
Jumlah siswa dengan
pendapat
% Siswa yang memiliki
pendapat dengan
kriteria tinggi Tinggi Sedang Rendah
Eksperimen
Senang 28 5 0 84.85
Perhatian 26 7 0 78.79
Rasa Ingin
Tahu 26 7 0 81.82
Usaha yang
dilakukan 27 6 0 84.88
Evaluasi 28 5 0 84.85