11
1 Volume 18 No. 1 Juli 2019 PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA JAYA DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT Matheus Wasi Bantolo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Abstract Dila Pangeto Dance is a work created by Indra Jaya in 2016. This research will emphasize the choreography which includes Indra Jaya as the creator, the idea of creation about the world and education, the process of creation that there is exploration, improvisation, and composition, as well as the formation of dance motion Dila Pangeto. To discuss the above problems using the foundation of Theory: Choreography using Seymour theory, the form of servings using the theory of Suzanne K. Langer, and formation of motion using the theory of Doris Humphrey. This dance research uses a descriptive method of analytic with qualitative data types through the data collec- tion stage i.e. observation, interviews, library studies, as well as data analysis stage. The results of the study were the choreography Dila Pangeto which discusses the creators, ideas of creation, and the process of creation and the form of dance in which there is a serving structure divided into five parts, and the dance elements of Dila Pangeto include two female dancers, a parallel floor pattern, and zigzag, the stage space that has been provided by the organizing committee, dressing and clothing using West Sumbawa costumes, Dila and shawl properties, West Sumbawa Music and the addition of violin instruments, as well as Motion derived from the motion of West Sumbawa Dance and Gentao or Pencak Silat. The formation of Dila Pangeto Dance uses the motion of West Sumbawa Dance and Gentao. The formation of the dance movements of Dila Pangeto in the movement patterns such as Ngengke ‘, Palangan Telas, Nyempung, Bagerik, plump besai ‘, Bolang sweep ‘, Juluk Betak, Pio Ngibar, remove Pengkenang, Betak Jala, Sempanang, Telnyak ninting, Pusuk nyer, puntal yarn, Nesek , ninting Seleng, ente Dila, swivel dila, Jonyong, Basalunte ‘, Tanak, Ngijik, and Bajempit contains more designs using a unidirectional line de- sign, the dynamics of gentle motion, functional rhythm or rhythm, mechanisms, and emotional The motivation of the life of West Sumbawa. Characters and character in each motion pattern the Dila Pangeto dance has a gentle, polite, and graceful character. Keywords: Dila Pangeto dance, Indra Jaya, choreography, and formation Motion. Azizah Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hadjar Dewantara No.19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

1Volume 18 No. 1 Juli 2019

PEMBENTUKAN GERAK TARI DILAPANGETO KARYA INDRA JAYA DIKABUPATEN SUMBAWA BARAT NUSATENGGARA BARAT

Matheus Wasi BantoloInstitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Abstract

Dila Pangeto Dance is a work created by Indra Jaya in 2016. This research will emphasizethe choreography which includes Indra Jaya as the creator, the idea of creation about the world andeducation, the process of creation that there is exploration, improvisation, and composition, aswell as the formation of dance motion Dila Pangeto. To discuss the above problems using thefoundation of Theory: Choreography using Seymour theory, the form of servings using the theoryof Suzanne K. Langer, and formation of motion using the theory of Doris Humphrey. This danceresearch uses a descriptive method of analytic with qualitative data types through the data collec-tion stage i.e. observation, interviews, library studies, as well as data analysis stage. The resultsof the study were the choreography Dila Pangeto which discusses the creators, ideas of creation,and the process of creation and the form of dance in which there is a serving structure divided intofive parts, and the dance elements of Dila Pangeto include two female dancers, a parallel floorpattern, and zigzag, the stage space that has been provided by the organizing committee, dressingand clothing using West Sumbawa costumes, Dila and shawl properties, West Sumbawa Musicand the addition of violin instruments, as well as Motion derived from the motion of WestSumbawa Dance and Gentao or Pencak Silat. The formation of Dila Pangeto Dance uses themotion of West Sumbawa Dance and Gentao. The formation of the dance movements of DilaPangeto in the movement patterns such as Ngengke ‘, Palangan Telas, Nyempung, Bagerik, plumpbesai ‘, Bolang sweep ‘, Juluk Betak, Pio Ngibar, remove Pengkenang, Betak Jala, Sempanang,Telnyak ninting, Pusuk nyer, puntal yarn, Nesek , ninting Seleng, ente Dila, swivel dila, Jonyong,Basalunte ‘, Tanak, Ngijik, and Bajempit contains more designs using a unidirectional line de-sign, the dynamics of gentle motion, functional rhythm or rhythm, mechanisms, and emotionalThe motivation of the life of West Sumbawa. Characters and character in each motion pattern theDila Pangeto dance has a gentle, polite, and graceful character.

Keywords: Dila Pangeto dance, Indra Jaya, choreography, and formation Motion.

AzizahInstitut Seni Indonesia (ISI) SurakartaJalan Ki Hadjar Dewantara No.19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Page 2: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

2 Volume 18 No. 1 Juli 2019

Pembentukan Gerak Tari Dila Pangeto Karya Indra Jaya... Azizah dan Matheus Wasi Bantolo

PENDAHULUANPembahasan suatu tari selalu terkait

dengan gerak sebagai media ungkapekspresi dalam mencapai keindahan. Geraktersebut diuraikan berdasarkan komponen-komponennya sehingga disebut sebagaianalisis gerak. Hal ini sebagaimanadiungkapkan oleh Matheus Wasi Bantolodalam “Jurnal berjudul Alusan pada TariJawa” sebagai berikut:

Gerak dalam tari merupakan me-dium utama untuk pengungkapanekspresi dalam mencapai keindahan,sehingga setiap pembahasanmengenai tari tidak akan terlepas darigerak. Gerak ini dilihat denganpengujian secara keseluruhan untukmemisahkan bagian komponen-komponennya, yang dalampembahasan tari disebut sebagaianalisis gerak (Bantolo, Alusan padaTari Jawa, Vol. 1 No. 3, 2003:433)

Salah satu tari yang berasal dariTaliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, yaitutari Dila Pangeto berkaitan erat dengangerak dan unsur-unsurnya yang diuraikansebagai suatu analisis gerak dalampembentukan geraknya. Tari Dila Pangetoberasal dari Taliwang Kabupaten SumbawaBarat yang diciptakan oleh Indra Jaya padatahun 2016. Taliwang merupakan sebuahkota kecil yang ada di KabupatenSumbawa Barat. Kabupaten SumbawaBarat ini tepatnya berada di Provinsi NusaTenggara Barat (gambar peta lihat dilampiran hal. 183). Beberapa macam senikhususnya seni tari terdapat di daerahTaliwang Kabupaten Sumbawa Barat yaitutari Dila Pangeto, tari Basamaras, tari SearKipas, tari Ser Meni’ Kuning, dan lainsebagainya.

Dila Pangeto sendiri berasal dari katadila yang artinya pelita atau alatpencahayaan, dan pangeto yang artinyapengetahuan atau mengetahui. Dengandemikian, tari Dila Pangeto menceritakantentang keikhlasan dalam menjalankansebuah pendidikan tanpa harusmenyombongkan diri atas segalakemampuan yang dimiliki.

Penciptaan tarian ini awalnya disusuntahun 2016 untuk Festival Lomba SeniSiswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA,mendapatkan peringkat pertama ditingkatkabupaten, dan mendapat peringkat keduaditingkat provinsi. Dila Pangeto di anggapmenarik oleh masyarakat, dan pemerintahdaerah Sumbawa Barat karena tarian inimerupakan salah satu tarian yang bisamembawa nama Kabupaten SumbawaBarat ke tingkat Provinsi. Serta gerakanyang ada dalam tari Dila Pangeto memilikibanyak variasi gerak yang baru sepertigerak palangan telas, nyempung, sempanang,dan lain sebagainya, sehingga tari inibanyak dipentaskan pada acara pernikahanmaupun acara-acara pemerintahan. Tari DilaPangeto juga pernah dipentaskan di Town-site, PT. Newmont Nusa Tenggara Taliwang,pada acara 17 Agustus tahun 2017. Padatahun yang sama juga dipentaskan di DinasPendidikan Pemuda dan OlahragaKabupaten Sumbawa Barat, dan pada acarapembukaan Pekan Olahraga KabupatenSumbawa Barat.

Indra Jaya sebagai pencipta tari DilaPangeto merupakan seniman asal Sumbawayang berusia 49 tahun. Sebelum menjadikoreografer, Indra Jaya adalah seorangpelukis dan penata dekorasi panggung.Mulai mengenal tari dari TK hingga SMA,dan mengikuti latihan pada salah satu

Page 3: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

3Volume 18 No. 1 Juli 2019

sanggar tari yang ada di Sumbawa (IndraJaya, wawancara 12 April 2018). Karya IndraJaya dipilih menjadi objek penelitian karenaproses kreatif penggarapan gerak denganmengembangkan gerak Sumbawa Barat, danGentao atau pencak silat dari SumbawaBarat. Karya Indra Jaya yang lain adalah tariBakembong, Tu Tino Intan Kasenar, IntanBulaeng, dan Tari Dila Pangeto. Selain IndraJaya, di Sumbawa Barat juga ada seniman-seniman yang sudah cukup terkenal diantaranya Surdianah yang menjadi KetuaSanggar Sareng Nyer, dan Nurhayatimenjadi Ketua Sanggar Santoana.

Jumlah penari pada awalpenciptaannya tahun 2016 untuk keperluanlomba adalah 2 orang penari wanita. Namundalam perkembangan selanjutnya Indra Jayamenambah jumlah penari dalam tari DilaPangeto menjadi 5 penari dengan tujuan agarlebih menarik. Jumlah penari disesuaikandengan kebutuhan bentuk pertunjukan danruang pentas.

Kostum tari Dila Pangetomenggunakan Lamung Dapang (baju adatSumbawa Barat) dengan warna merahmuda, dan kain Bugis (motif kotak- kotakkhas Sumbawa Barat). Hiasan rambutmenggunakan punyung lakang (kondedalam bahasa sumbawa), dan Cipo (sebagaipenutup kepala). Tarian ini juga pernahmenggunakan lamung (baju) warna hijauyang menunjukkan kesejukan, danmenenangkan dalam menyambut tamuataupun untuk hiburan, meskipun diSumbawa lebih sering menggunakankostum warna merah muda, kuning dan biru.

Musik tari Dila Pangeto menggunakaninstrumen musik tradisional Sumbawa Baratdiantaranya Genang (gendang), Serunai (alattiup yang dililit dengan daun lontar), Gong,

Rabana Kebo (rabana besar), Biola dan Jimbe.Pencipta musik tari Dila Pangeto diciptakanoleh Indra Jaya itu sendiri dengan masihmenggunakan musik asli Sumbawa yangkhas dengan suara Serunei (alat tiup yangdililit dengan daun lontar), dan ditambahkandengan alat musik biola. Karya tari DilaPangeto menggunakan alat musik biolakarena biola mendekati alat musik gesekyang ada di Sumbawa Barat yang bernamaGesong yang sudah hampir punah (IndraJaya, wawancara 27 Maret 2018).

Properti tari Dila Pangetomenggunakan properti dila atau pelita yangterbuat dari bambu dan di atasnya diberi lilinmenyala yang menggambarkan tentangilmu pengetahuan, dan selendang yangmenggambarkan keikhlasan. DaerahSumbawa juga belum ada tarian yangmenggunakan properti dila atau pelitaseperti ini, karena ini merupakan tari yangide garapannya dari kehidupan sehari-haritentang dunia pendidikan.

Gerak tari Dila Pangeto berasal darigerak-gerak tari Sumbawa Barat antara lainTanak, Basalunte, Bajempit, Ninting Seleng,Ngijik, Pontok Tumit. Makna yangterkandung dalam gerak tersebut tentangkeikhlasan, merendahkan diri, dan tidaksombong. Selain itu ada beberapa ragamgerak Gentao atau Pencak silat dalam bahasaSumbawa yang digunakan dalam tarian ini.Gerak dalam tari Sumbawa Barat di atasdikembangkan dengan gerak yang seringkita lakukan di kehidupan sehari-hari danjuga terinspirasi dari alam sekitar sepertilea’atau mengayun.

Permasalahan gerak di atas akanmenjadi titik berat pada penelitian ini.Selanjutnya pemilihan tari Dila Pangetokarya Indra Jaya sebagai objek penelitian

Page 4: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

4 Volume 18 No. 1 Juli 2019

Pembentukan Gerak Tari Dila Pangeto Karya Indra Jaya... Azizah dan Matheus Wasi Bantolo

didasarkan pada pengembangan gerak tariSumbawa Barat, dan gerak Gentao ataupencak silat yang ada di Sumbawa Barat.Penggunaan properti dila atau pelita yangbelum pernah ada sebelumnya, dan musiktari yang ada di Sumbawa Barat denganditambahkan alat musik biola. Penelitian iniakan membahas tentang koreografi danpembentukan gerak tari Dila Pangeto.Berdasarkan uraian tersebut di atas makadipilih Pembentukan Gerak Tari Dila PangetoKarya Indra Jaya di Kabupaten SumbawaBarat Nusa Tenggara Barat.

IDE PENCIPTAAN TARI DILAPANGETO

Penciptaan Dila Pangeto berawaldari penggambaran dunia pendidikan padazaman sekarang, dan dari kehidupan sehari-hari untuk mencari dan menambah ilmupengetahuan. Karya tari Dila Pangetomerupakan sebuah ungkapan rasa denganpembaharuan dan pengkayaan melalui gerakyang lebih bervariasi namun tidakmenghilangkan gerak tari Sumbawa Barat.Pemilihan tari Dila Pangeto karenapermintaan dari salah satu sekolah yangada di Sumbawa Barat yaitu SMA Negeri1 Taliwang untuk menciptakan sebuah karyatari untuk kebutuhan lomba (Indra Jaya,wawancara 12 April 2018).

Berdasarkan penjelasan di atastentang tari Dila Pangeto yang memilikiarti bahwa jadilah manusia yang merasabodoh dan selalu ingin tau akan sesuatu agarbisa mendapatkan ilmu pengetahuan, danwawasan yang lebih banyak lagi. Jika kitamerasa bodoh kita akan selalu mencari tausesuatu sampai kita mengetahui danmenemukannya. Jika kita belum

mendapatkannya kita akan terusmencarinya. Dan jika tetap merasa bodoh,kita akan tetap mengharapkan petunjukyang bukan berasal dari manusianya saja,melainkan dari Tuhan melalui seorang guruatau sebagainya karena ilmu sangat banyaksekali yang tidak akan pernah ada habisnya.Kita bisa mendapatkan ilmu darimana saja,dan tergantung bagaimana kitamenerimanya. Jika ilmu yang buruktidak perlu digunakan, tetapi jika ilmutersebut bermanfaat maka simpan danterimalah ilmu tersebut. Sebaliknya, jikakita merasa pintar maka kita akanmenyombongkan diri, dan akan berhentiuntuk mencari tahu karena menganggapdirinya sudah mengetahui segalanya (IndraJaya, wawancara 26 Januari 2018).

Penciptaan tari Dila Pangeto padaawal penciptaannya tahun 2016 adalah duaorang penari wanita. Menurut Indra Jayadidalam hidup terdapat dua pilihan yaituantara baik dan buruk. Manusialah yangmemilih untuk menjadi baik atau buruk, dandi setiap pilihan pasti akan ada akibat danresikonya masing-masing. Pemilihan penariperempuan juga karena di dalam diriperempuan terdapat rasa kasih sayang,keikhlasan, dan ketulusan. Namun dalamperkembangan selanjutnya Indra Jayamenambah jumlah penari dalam tari DilaPangeto menjadi lima penari dengan tujuanagar lebih menarik. Semakin banyak penarimaka akan semakin menambah rasakemeri’ kemore atau rasa suka cita bagipenari yang menarikannya, dan bagi orangyang melihat pertunjukan tersebut (IndraJaya, wawancara 27 Maret 2018).

Ide Penciptaan gerak tari Dila Pangetoberasal dari fenomena budaya masyarakat

Page 5: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

5Volume 18 No. 1 Juli 2019

yang menggambarkan tentang masyarakatSumbawa Barat, dan alam sekitar sepertimenenun, berjalan, berlari, melompat, sikapsopan santun, burung terbang, adatpernikahan, dan lain sebagainya. Hal inisebagaimana dinyatakan oleh Nanik SriPrihatini dalam “Jurnal berjudul KesenianChing Pho Ling di Purworejo Jawa TengahCerminan Budaya Pisowanan”, bahwa senipertunjukan di daerah-daerah di latarbelakangi oleh kondisi dan fenomenabudaya setempat (2008:2). Indra Jaya sendirimerupakan orang yang berasal dariSumbawa Barat. Gerak tari yang ada diSumbawa Barat di kembangkan dengangerak yang sering kita lakukan sehari-haridan juga terinspirasi dari alam sekitar tanpamenghilangkan gerak tari Sumbawa Barat.

Ide penciptaan musik karya tari DilaPangeto tidak lepas dari musik SumbawaBarat di antaranya Genang(gendang),Serunai(alat tiup yang dililit dengan daunlontar), Gong, Rabana Kebo (rabana besar),Biola, dan Jimbe, namun ada penambahanalat musik biola karena biola mendekati alatmusik gesek yang ada di Sumbawa Baratyang bernama Gesong yang sudah hampirpunah. Indra Jaya tidak menggunakan musikgesong asli karena di Sumbawa Barat sudahtidak ada alat musik ini. Penggunaan biolajuga untuk memberi warna baru pada musik-musik yang ada di Sumbawa Barat. MaksudIndra Jaya pada penciptaan musik DilaPangeto agar masyarakat Sumbawa Barattidak meninggalkan, dan melupakankesenian tradisinya yang pada kenyataannyamerupakan kesenian yang menarik dan dapatdijadikan sebagai identitas kesenian yangdimiliki oleh masyarakat Sumbawa Barat(Indra Jaya, wawancara 27 Maret 2018).

PROSES PENCIPTAAN TARI DILAPANGETO

Proses penciptaan tari Dila Pangetotidak lepas dari kreativitas Indra Jayasebagai koreografernya. Adapun tahap atauproses penciptaan tari Dila Pangeto melaluibeberapa tahap meliputi eksplorasi,improvisasi, dan komposisi. Berdasarkanpendapat Alma M. Hawkins dalam bukunya“Mencipta Lewat Tari” mengungkapkanbahwa :

Eksplorasi atau usaha bergerakdidalamnya yang menyangkutkegiatan berpikir, berimajinasi,merasakan dan merespon. Improvisasimerupakan kelanjutan dari eskplorasiyang menyangkut tentang imajinasi.Mencipta dan pemilihan improvisasidiartikan sebagai usaha spontanyang terdapat kebebasan untukmendapatkan gerak-gerak yang baru.Serta komposisi yaitu tujuan akhiruntuk mencipta tari (Hawkins, 1990:27-47).

1. EkplorasiEksplorasi merupakan tahap awal

untuk mencipta tari Dila Pangeto. Dalamtahap eksplorasi terdapat proses berpikir,imajinasi, merasakan dan merespon(Hawkins, 1990:27). Pada tahap ekplorasi ini,proses kreatif bagi koreografer bisa dilakukansecara individual maupun bekerja samadengan penari untuk mencari berbagaikemungkinan dalam menentukan dasargerak, teknik, maupun daya tarik yang digalidalam kesadaran diri maupunketidaksadaran dirinya. Pada tahapeksplorasi, terdapat empat tahapan yangsaling berkaitan yaitu berfikir, berimajinasi,merasakan dan merespon.

Page 6: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

6 Volume 18 No. 1 Juli 2019

Pembentukan Gerak Tari Dila Pangeto Karya Indra Jaya... Azizah dan Matheus Wasi Bantolo

a. BerpikirTahap berpikir di awali dengan

koreografer mendapatkan ide tentang duniapendidikan yang mulai berbeda denganzaman dahulu yang sudah tidak adakeikhlasan dalam menjalankannya.Koreografer melihat fe nomena-fenomenayang ada pada dunia pendidikan sehinggaIndra Jaya berpikir untuk menuangkanidenya ke dalam sebuah tarian. Indra Jayajuga berpikir tentang gerak-gerak yang akandigunakan dalam tari yang akandiciptakannya. Dengan tetap menggunakangerak-gerak tari Sumbawa, Indra Jayaberpikir untuk melakukan pembaharuanpada gerak-gerak yang sudah ada. Pemilihanproperti yang digunakan pun, Indra Jayaberpikir untuk dapat menyangkut pautkanantara materi yang dipilih, dan properti yangakan digunakan agar bisa menjadi karyayang menarik (Indra Jaya, wawancara 3Desember 2018).

b. ImajinasiTahap imajinasi adalah kelanjutan dari

tahap berpikir. Tahap imajinasi, dan tahapberpikir saling berkaitan untuk mewujudkankonsep-konsep dan materi yang sudahdipikirkan sebelumnya. Pada tahap imajinasi,koreografer mempunyai keinginan untukmembuat sebuah karya baru. Koreograferberimajinasi untuk menggunakan penariperempuan dalam karyanya. Indra Jayaberimajinasi untuk menambahkan beberaparagam gerak Gentao yang ada di sumbawaBarat dalam geraknya. Imajinasi musiknyamenambahkan ilustrasi musik Gesong yangdiganti dengan biola agar penontonmerasakan adanya perbedaan dengan tarian-tarian lain yang ada di Sumbawa Barat (IndraJaya, wawancara 3 Desember 2018).

c. MerasakanMerasakan adalah proses setelah

adanya imajinasi yang dirasakan olehkoreografer. Pada tahap ini koreografermerasakan kesedihan terhadap duniapendidikan. Selain itu, koreografer jugamerasakan kesedihan terhadap kesenian-kesenian, dan alat musik tradisional yang adadi Sumbawa Barat yang mulai tidak adagenerasi penerus yang bisa melestarikannya.Koreografer berharap kepada penarinya agarbisa menyampaikan pesan yang dirasakanolehnya kepada masyarakat maupunpenonton yang melihat karyanya. Prosespenciptaan tari Dila Pangeto Indra Jaya mulaimenyatukan rasa antara penari satu denganpenari lainnya. Menyatukan rasa penaridengan iringan musik agar pesan yangdiinginkan bisa tersampaikan. (Indra Jaya,wawancara 3 Desember 2018).

d. MeresponTahap merespon merupakan tahap

akhir dari tahap berpikir, imajinasi, danmerasakan. Pada tahap ini, koreografer mulaimerespon, dan mulai mewujudkan segalaupaya dan pikirannya ke dalam bentuk karyatari. Koreografer merespon apa yang akandiaplikasikan ke dalam gerak yang akandigarapnya. Tahap ini koreografer inginmemunculkan suasana kesedihan, tenang,dan keikhlasan. Proses merespon inidilakukan kepada penari dan pemusik tariDila Pangeto agar mengetahui keinginanIndra Jaya dalam tari ini akan seperti apa.Indra Jaya mulai merespon gerak-gerakyang di ajarkan kepada penari danmerespon musik yang telah diciptakan. Agarterbentuknya sebuah karya yang diinginkan,Indra Jaya selalu melakukan evaluasi setelahkegiatan latihan untuk mengetahui

Page 7: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

7Volume 18 No. 1 Juli 2019

kekurangan yang ada dalam karyanya(Indra Jaya, wawancara 3 Desember 2018).

2. ImprovisasiImprovisasi pada proses penciptaan tari

Dila Pangeto dilakukan oleh koreografer danpenari. Meskipun improvisasi dilakukan olehkoreografer dan penari, namun penentuandan pemilihan gerak tetap koreografer yangmengaturnya. Berdasarkan penjelasanimprovisasi menurut Alma M. Hawkins yangditerjemahkan oleh Sumandiyo Hadi dalambukunya Mencipta Lewat Tari, menyatakanbahwa :

Improvisasi memberikan kesempatanyang lebih besar bagi imajinasi, seleksidan mencipta dari eksplorasi. Terdapatkebebasan yang lebih dalamimprovisasi, karena jumlahketerlibatan dirinya dapatditingkatkan. Penyediaan doronganmotivasi membuat dirinya membuattindakan dan merespon yang lebih(Hawkins, 1990:33).

Pada tahap improvisasi ini, para penaridiharapkan mempunyai keterbukaan, dankebebasan untuk mengekspresikanperasaannya melalui media gerak yangdigerakkannya. Tahap improvisasi inikoreografer dapat memanfaatkan hasilimprovisasinya dengan penari untukmendapatkan pengembangan dan variasigerak agar dapat menemukan keutuhangerak.

Improvisasi dilakukan untukmendapatkan gerak-gerak baru yangdilakukan langsung dengan menggerakkantubuhnya. Koreografer mencari gerak barusesuai dengan imajinasi-imajinasi tentangkonsep dan materi yang telah dibuatnya.Improvisasi ini dilakukan agar bisa

menemukan suasana yang diinginkan disetiap geraknya. Suasana ketenangan, dankeikhlasan dalam setiap gerak akan susah ditemukan jika tidak adanya improvisasi ataulatihan sebelumnya. Koreografer mendorongpara penarinya tentang imajinasi-imajinasiyang telah dipikirkan sebelumnya agar pesanyang diinginkan bisa tersampaikan ke dalamkaryanya.

Improvisasi dilakukan dengan gerak-gerak tari yang sudah ada sebelumnya, dandikolaborasikan dengan gerak gentaokemudian dikembangkannya agar memberikesan dan pembaharuan dalam karyatersebut. Salah satu gerak gentao yangdigunakan adalah Tahan Jaga’ atau menahanpertahanan. Penari diajarkan terlebih dahuluoleh koreografer tentang dasar-dasar gentaoagar bisa diaplikasikan ke dalam karyaini. Koreografer menjelaskan bahwameskipun gerak gentao memiliki karakteryang keras dan tajam, tetapi para penaridituntut untuk tetap lemah lembut agartidak menghilangkan karakter perempuanSumbawa (Indra Jaya, wawancara 3Desember 2018).

3. KomposisiSetelah melalui tahap eksplorasi, dan

improvisasi, tahap terakhir adalah komposisi(Hawkins, 1990:47). Pelaksanaan komposisiini dilakukan setelah mendapatkan beberaparagam gerak yang diinginkan, kemudiankoreografer mulai menyusunnya menjadisebuah bentuk koreografi. Hasil gerak yangditemukan dilatih kepada penari di setiapharinya agar tidak hilang atau lupa dengangerak-gerak yang sudah didapatkannya.Setiap kali latihan, para penari tetapmengulangi materi awal hingga materi baruyang sudah diberikan.

Page 8: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

8 Volume 18 No. 1 Juli 2019

Pembentukan Gerak Tari Dila Pangeto Karya Indra Jaya... Azizah dan Matheus Wasi Bantolo

Koreografer bertemu dengan pemusikyang dipercayai mengiringi karyanya untukmembahas jadwal latihan. Setelah sepakat,koreografer melanjutkan proses latihannyadengan penari untuk menyelesaikan strukturgeraknya. Koreografer, penari, dan pemusikkemudian melakukan latihan bersama untukmenentukan iringan seperti apa yang cocok,dan agar bisa menyamakan rasa dengangeraknya. Proses latihan karya tari DilaPangeto dilakukan di ruang terbuka yangbertempat di Sanggar Seni Lepas maupun dihalaman sekolah. Proses latihan juga kadangdilakukan di halaman kantor BupatiSumbawa Barat. Jam latihan biasa dilakukanmulai pukul 16.00-17.30 atau pukul 19.30-21.30 karena penari, koreografer maupunpemusik mempunyai kesibukan masing-masing. Latihan dilakukan mulai sore harikarena jika pagi koreografer dan pemusikmelakukan kegiatannya yaitu denganbekerja, dan penari juga masih sekolah. Itulahmengapa mereka sepakat untuk melakukankegiatan mulai sore hari atau bahkan malamhari.

Proses pertama yang dilakukankoreografer adalah dengan memperlihatkangerakan kepada pemusik. Kemudianirama musiknya dicoba untuk menyesuaikandengan gerakan. Koreografermenyampaikan keinginannya untuk musikyang akan digunakan agar kesan, dan pesandalam gerak bisa dibantu dengan iringanmusik. Pemusik kemudian berlatih untukmendapatkan nada-nada musik yang sesuai.Jika musik ada yang tidak sesuai dengangerak, maka koreografer akanmembicarakan dengan pemusik agarmencari nada lain yang lebih sesuai.

Proses selanjutnya latihan bersamadilakukan antara penari, pemusik dan

dipantau oleh koreografer. Pada saat latian,koreografer memberi saran kepada penariagar bisa totalitas dalam bergerak, dansadar ruang. Para penari juga diharapkanbisa menghayati musik yang mengiringinyaagar rasa dalam gerak bisa lebihdirasakannya. Koreografer juga memberi sa-ran kepada penari bila saat gerak rampakagar dilakukan dengan rampak agar terlihatindah dan kompak. Proses latihan berikutnyadilakukan dengan lebih fokus antara pemusikdan penari agar bisa menjadi sebuahkarya yang sukses (Indra Jaya,wawancara 3 Desember 2018).Koreografer,penari dan pemusik mulai melakukan latihanuntuk persiapan pementasan. Persiapankeseluruhan mulai dilakukan untuk melihatteknis dalam karyanya. Mulai dari kostum,properti maupun tata rias dalam karya ini.Kostum yang diinginkan dapatmenyesuaikan gerakan yang digunakan,sehingga menggunakan bentuk kostum yangsedemikian rupa kemudian diaplikasikankepada para penari. Pemilihan keinginannyauntuk musik yang akan digunakan agarkesan, dan pesan dalam gerak bisa dibantudengan iringan musik. Pemusik kemudianberlatih untuk mendapatkan nada-nadamusik yang sesuai. Jika musik ada yang tidaksesuai dengan gerak, maka koreograferakan membicarakan dengan pemusik agarmencari nada lain yang lebih sesuai.

Proses selanjutnya latihan bersamadilakukan antara penari, pemusik dandipantau oleh koreografer. Pada saat latian,koreografer memberi saran kepada penariagar bisa totalitas dalam bergerak, dansadar ruang. Para penari juga diharapkanbisa menghayati musik yang mengiringinyaagar rasa dalam gerak bisa lebihdirasakannya. Koreografer juga memberi sa-

Page 9: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

9Volume 18 No. 1 Juli 2019

ran kepada penari bila saat gerak rampakagar dilakukan dengan rampak agar terlihatindah dan kompak. Proses latihan berikutnyadilakukan dengan lebih fokus antara pemusikdan penari agar bisa menjadi sebuahkarya yang sukses (Indra Jaya,wawancara 3 Desember 2018).

Koreografer, penari dan pemusik mulaimelakukan latihan untuk persiapanpementasan. Persiapan keseluruhan mulaidilakukan untuk melihat teknis dalamkaryanya. Mulai dari kostum, propertimaupun tata rias dalam karya ini. Kostumyang diinginkan dapat menyesuaikangerakan yang digunakan, sehinggamenggunakan bentuk kostum yangsedemikian rupa kemudian diaplikasikankepada para penari. Pemilihan kostumsebenarnya tidak begitu diperhitungkankarena kurangnya pengetahuan koreogarafertentang masalah kostum. Namun,koreografer menyiasatinya dengan mencarikostum yang sesuai dengan gerakan (IndraJaya, wawancara 3 Desember 2018).

PENUTUPTari Dila Pangeto adalah tari yang

berasal dari Taliwang, Kabupaten SumbawaBarat yang diciptakan oleh Indra Jara padatahun 2016. Arti kata Dila Pangeto berasaldari kata dila yang artinya pelita atau alatpencahayaan dan pangeto yang artinyapengetahuan atau mengetahui. Penciptaantarian ini pada awalnya disusun untuk Festi-val Lomba Seni Nasional (FLS2N) Kabupatendan Provinsi tingkat SMA. Indra Jaya sebagaipencipta tari Dia Pangeto merupakanseniman yang berasal dari Sumbawa yangberusia 49 tahun.

Koreografi Dila Pangeto daam struktursajiannya dibagi menjadi lima bagian yaitu

tentang kepura-puraan, melepas kepura-puraan, melepas kesombongan, proseskeikhlasan, dan mendapatkan ilmupengetahuan. Serta elemen-elemen terdiridari umlah penari pada awal penciptaannyaadalah 2 orang penari wanita. Kostum tariDila Pengeto menggunakan Lamung Dapang(baju adat Sumbawa Barat) warna merahmuda, dan kain Bugis. Hiasan rambutmenggunakan punyung lakang, dan Cipo.Musik taru Dila Pangeto menggunakan mu-sic tradisional Sumbawa Barat di antaranyaGenang (gendang), Serunei (alat tiup yangdililit dengan daun lontar), Gong, Rabana Kebo(rabana besar), Biola dan Jimbe. Properti DilaPangeto menggunakan properti dila ataupelita yang terbuat dari bambu dan diatasnya di beri lilin yang menyala. Gerak tariDila Pangeto berasal dari gerak tari Sumbawaantara lain, Basalunte’, Bajempit, Nintingseleng, Ngijik, Pontok Tumit. Di samping ituada gerakan Gentao atau Pencak Silat dalambahasa Sumbawa.

Indra Jaya menciptakan sebuah karyatari karena terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari-hari yang dimaksuddi sini adalah tentang bagaimana perilaku or-ang Sumbawa, watak dan sifat. Sepertibagaimana orang Sumbawa menenun,duduk, berjalan, berlari, bermain dan lainsebagainya yang sering dilakukan olehmasyarakat Sumbawa. Koreografi tari DilaPangeto merupakan hasil dari proseseksplorasi yang di dalamnya terdapatberpikir, imajinasi, merasakan dan merespon,kemudian melakukan proses improvisasi dankomposisi sehingga terbentuklah karya tariDila Pangeto.

Pembentukan gerak tari Dila Pangetotidak lepas dari gerak-gerak tari yang ada diSumbawa Barat. Indra Jaya menambahkan

Page 10: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

10 Volume 18 No. 1 Juli 2019

Pembentukan Gerak Tari Dila Pangeto Karya Indra Jaya... Azizah dan Matheus Wasi Bantolo

dan melakukan pembaharuan pada gerak-gerak yang ada sehingga membentuk sebuahgerak yang lebih bervariasi. Meskipunmelakukan sebuah pembentukan gerak yanglebih bervariasi, Indra Jaya tidakmenghilangkan gerak asli yang ada padagerak tari Sumbawa. Hal tersebut dilakukanIndra Jaya agar watak dan karakter aslidari setiap pola gerak tari yang hampirsemua gerakan memiliki watak lemahlembut, sopan, dan anggun tetap terlihatsetiap pada pola gerak baru dalam tari DilaPangeto.

DAFTAR PUSTAKAA.Tasman, 2008. Analisa Gerak dan Karakter,

Surakarta : ISI Press.

Ahmad Sofyan Syauri, 2017. “KoreografiTubuh Yang Tersembunyi Karya EkoSupendi:, Skripsi Jurusan Tari.

Ayun Nur Hidayah, 2017. “KoreografiBadhaya Idek Karya Cahwati danOtniel Tasman dalam PaguyubanSeblaka Sesutane”. Skripsi JurusanTari.

Dewi, Subekti. 2018. “Reinterpretasi JokoSukoco Pada Tari Patholan Di SanggarTari Galuh Ajeng Rembang”, SkripsiJurusan Tari. Hawkins, Alma M. 1990.Mencipta Lewat Tari terj. Y SumandiyoHadi. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Humphrey, Doris. 1983. Seni Menata Tariterj. Sal Murgiyanto. Dewan KesenianJakarta.

Langer, Suzanne K. 1988. Problematika Seni.Bandung : Akademi Seni Tari Indonesia.

Maryono. 2015. Analisa Tari. Surakarta: ISIPress, Institut Seni IndonesiaSurakarta.

Mangundiharjo, Slamet. 2015. “Solah Ebrahdalam Penelitian Tari Jawa” makalahyang dipresentasikan pada SeminarNasional Seni Pertunjukan danPendidikn Seni, UNNES Semarang31 Oktober.

Matheus, Wasi Bantolo. 2003. “Alusan PadaTari Jawa” Vol. 1, No. 3.

Putri, Ayu Wahyuni. 2017. “Tari Sepen diKampung Arab Taliwang KabupatenSumbawa Barat”, Skripsi Jurusan Tari.

Prihatini, Nanik Sri. 2008. “Kesenian ChingPho Ling Di Purworejo Jawa TengahCerminan Budaya Pisowanan” Vol. 22,No. 1.

Sal Murgiyanto. 2015. Kritik Pertunjukan danPengalaman Keindahan. Jakarta: PascaSarjana Institut Kesenian Jakarta danKomunitas SENREPITA Yogyakarta.

Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan danKomposisi Tari. Yogyakarta: AkademiSeni Tari Indonesia.

Sri Wahyuni. 2017. “Kreativitas Surdianahdalam penciptaan tari Sear MenikKuning pada Sanggar Sareng Nyer diKecamatan Taliwang KabupatenSumbawa Barat”, Skripsi Jurusan Tari.

Page 11: PEMBENTUKAN GERAK TARI DILA PANGETO KARYA INDRA …

11Volume 18 No. 1 Juli 2019

Utami Munandar. 2002. Kreatifitas DanKeberbakatan Strategi MewujudkanPotensi Kreatif dan Bakat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Vivi Kuntari. 2017. “Gerak dan KarakterBedhaya Sangga Buwana KaryaHadawiyah Endah Utami”, SkripsiJurusan Seni Tari.

Wahyu, Sunan Kalimati. 2005. Pilar-Pilar Budaya Sumbawa. DinasKebudayaan dan PariwisataKabupaten Sumbawa Barat.

NARASUMBERIndra Jaya, (49 tahun), Narasumber utama,

Seniman Kabupaten Sumbawa Barat,Taliwang, Sumbawa Barat.

Surdianah, (45 tahun), Seniman KabupatenSumbawa Barat, Taliwang, SumbawaBarat.

Hijry, Nurullia, (18 tahun), Penari Tari DilaPangeto, Taliwang, Sumbawa Barat.

Susanto, (24 tahun), Pemusik, Taliwang,Sumbawa Barat.