20
Jurnal 96 PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA NEGARA DI ERA DIGITAL Feriyansyah 1 Abtract Digital era is a new term used to describe the information and technology embraces in all aspect of lifes. Study on digital citizenship provides the influences of internet in humankind life. Furthermore, Improvement in fostering technology is needed to enhance the learning methosd in addressing the citizenship education. This acrticle mentions that participation of citizen in developmental programs of government must be respected and engaged in appropriate ways. This article also stresses that citizen and government must be interlinked with the others supported by technology in order to foster good participation. Key words: digital citizenship, participation, citizenship education. Pendahuluan Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menghadirkan peluang dan keuntungan bagi kehidupan warganegara khusunya dalam praktik kewarganegaraan. Untuk mengoptimalkan kemajuan TIK bagi kehidupan warga negara, maka warga negara harus memiliki karakteristik dan kompetensi di era digital. Selain itu, pemerintah juga harus menyesuaikan dengan perubahan agar terjalin sinkronisasi antara pemerintah dan warga negara. Hemat penulis, karakteristik warga negara digital dan karakteristik pemerintah di era digital memiliki hungan erat karena keduanya merupakan kunci utama untuk mengoptimalkan peluang dan keuntungan dari kemajuan TIK. 1 Penulis adalah Dosen Pendidikan Kewarganegaraan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed). Email: [email protected] .

PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

96

PEMBENTUKANKARAKTERWARGANEGARADIGITALSEBAGAIINSTRUMEN

UNTUKMENINGKATKANPARTISIPASIWARGANEGARADIERADIGITAL

Feriyansyah1

Abtract

Digital era is anew termused todescribe the informationandtechnology embraces in all aspect of lifes. Study on digitalcitizenshipprovidestheinfluencesofinternetinhumankindlife.Furthermore,Improvementinfosteringtechnologyisneededtoenhance the learning methosd in addressing the citizenshipeducation.Thisacrticlementionsthatparticipationofcitizen indevelopmentalprogramsofgovernmentmustberespectedandengaged in appropriate ways. This article also stresses thatcitizen and government must be interlinked with the otherssupportedbytechnologyinordertofostergoodparticipation.Key words: digital citizenship, participation, citizenshipeducation.

PendahuluanKemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah

menghadirkanpeluangdankeuntunganbagikehidupanwarganegarakhusunya dalam praktik kewarganegaraan. Untuk mengoptimalkankemajuan TIK bagi kehidupan warga negara, maka warga negaraharusmemilikikarakteristikdankompetensidieradigital.Selainitu,pemerintahjugaharusmenyesuaikandenganperubahanagarterjalinsinkronisasi antara pemerintah dan warga negara. Hemat penulis,karakteristik warga negara digital dan karakteristik pemerintah dieradigitalmemilikihunganeratkarenakeduanyamerupakankunciutama untuk mengoptimalkan peluang dan keuntungan darikemajuanTIK.

1Penulis adalah Dosen Pendidikan Kewarganegaraan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed). Email: [email protected].

Page 2: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

97

Masyarakatharusdapatmenjadimasyarakatpembelajaragarmampumengolahinformasimenjadipengetahuanyangbergunabagikehidupannya.Olehkarenaitu,perlumempersiapakanwarganegraayangmerupakan generasi digital agar dapatmenjadiwarga negaradigital.Halinidikarenakansuatubangsaharuspandaimemanfaatkanteknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan dayasaingnyadiantarabangsa-bangsalain.2KewarganegaraanDigital

Eradigitaltelahmembentukwarganegaradigitalyangdalamkehidupan sehari-hari terbiasa menggunakan internet sebagaisebuahkebutuhan. IstilahwarganegaradigitaltelahdigunakanolehKarenMossberger, Caroline J.TolbertdanRamona S.Mcnealdalambukunya yang berjudulDigital Citizenship: the Internet, Society, andParticipation.

Warga negara digital didefinisikan (digital citizen) are thosewho use technology frequently, who use technology for politicalinformationto fulfill theircivicduty,andwhousetechnologyatworkforeconomicgain.3Olehkarenaitu,konsepwarganegaradigitalyangcerdasdanbaikmerupakankonsepyangidealsebagaiseorangwarganegarahidupdieradigital.Warganegaradigitalyangcerdasdanbaiktercermin melalui perilaku cerdas dan baik ketika beraktifitas dimasyarakat dalam jaringan (Online Community). Perilaku warganegara digital yang cerdas dan baik menjadi kunci utama agarseorang warga negara dapat berkontribusi secara positif dalamkehidupandigital.Ketikawarganegaradigitaltidakcerdasdantidakbaik dalam beraktifitas maka akan berdampak negatif terhadapkehidupanmasyarakatdalamjaringan.

2Samaun Samadikun Pengaruh Perpaduan Teknologi Komputer; Telekomunikasi dan Informasi dalam Indonesia Abad XXI: Di tengah Kepungan Perubahan Global (Jakarta: Kompas, 2000), halaman 293.

3Karen Mossberger, Caroline J. Tolber and Ramona S. McNeal, Digital Citizenship (London, England: the MIT Press Cambridge, 2008). Dalam buku ini diberikan definisi tentang Warga negara digital merupkan warga negara yang terbiasa menggunakan TIK untuk mendapatkan informasi politik demi memenuhi kewajiban sebagai warga negara serta mereka yang menggunkan teknologi dalam pekerjaanya untuk tujuan ekonomi. Jadi, Kebutuhan akses internet bagi warga negara merupakan hal yang fundamental.

Page 3: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

98

Kemajuan TIK telah memengaruhi bagaimana polakomunikasi yang terbangun antara warga negara dengan negara(pemerintah). Kemajuan TIK telah menciptakan suatu ruang baruyang dapatmenghubungkan antarawarga negara dan negara yangtidakterbataswaktudanruang.

Jikakita lihat fenomena saat ini, elit politik sepertipresiden,menteri, gubernur,walikotasudahmulaimemanfaatkanakunsosialmedia sebagaiwadahmebangun komunikasi denganwarga negara.Walikota Bandung misalnya, memerintahkan kepada seluruhperangkat pemerintahan, seluruh dinas dan camat di lingkunganpemerintah Kota Bandung agar memiliki akun twitter agar dapatmenjaring dan menampung berbagai aspirasi dari masyarakat.WalikotaBandungmemangtelahmemilikiakuntwitter,bahkansangwalikota sering terlibat komunikasi aktif dengan warga di dalamsosial media. Warga sering menyampaikan berbagai laporan,harapan,masukankepadaPemerintahKotaBandung.

Aktivitasinimerupakanbentukpartisipasiaktifwarganegaradi era digital. Pola komunikasi dengan memanfaatkan TIK akanmenciptakan pemerintahan kota Bandung yang efektif dalammenjaring aspirasi dan aduan dari masyarakat. Komunikasi yangterjalin antara warga negara dan pemerintah dalam sosial mediamerupakancontohdaripraktikkewarganegaraanbarudieradigital,serta wadah baru bagi warga negara dalam berpartisipasi. Denganhadirnyateknologiinternetyangtanpabatas(borderless),Kekakuanbirokrasiyangsudahberuratdanberakarmperlahantapipastimulaibisadicairkan.4

Interaksiantarindividudalamduniadigitalakanmembentuknorma-normauntukmengaturkehidupanwarganegaradigitalketikaberaktifitas. Oleh karena itu dalam kehidupan dalam masyarakatdigital dibutuhkan seperangkat karakter yang melekat pada warganegara digital sebagai standar perilaku bagi warga negara digital.Istilah kewarganegaraan digital (digital citizenship) merupakankonsep yang mendeskripsikan bagaimana karakter warga negaradigitalyangcerdasdanbaik.

Istilahkewarganegaraandigital terbentukdariduakatayaitukewarganegaraandandigital.Kewargenagaraandimaknakansebagai,

4Ridwan Kamil, #Tetot: Aku Kamu dan Media Sosial (Bandung: Penerbit Sygma, 2014).

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 4: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

99

5Adapundigitalcitizenshipisa concept which helps teachers, technology leaders and parents tounderstand what students/ young people/technology users shouldknowtousetechnologyappropriately.DigitalCitizenshipismorethanjusta teaching tool; it is away toprepare students/technology usersforasocietyfulloftechnology.6

Kewarganegaraandigitalmenjadiisuyangaktualdalamkajiankewarganegaraan, terutama dalam hal bagaimana menanamkankarakterwarganegaraagarmenjadiwarganegaradigitalyangcerdasdan baik serta bijaksana dalam menggunakan teknologi terutamakemajuanbidangTIK.

Pendidikan Kearganegaraan (PKn) diharapkan dapatmengambil peran yang strategis untuk juga mempersiapkan warganegaramudamenghadapikehidupandigitayangakandatang. Olehkarena itu program PKn, baik di sekolah maupun masyarakatbertanggung jawab untuk menciptakan warga negara digital yangcerdasdanbaik(thesmartandgooddigitalcitizen).WarganegaradiAbad 21 diharapkan menjadi (warga negarapembelajar) melalui pengembangan kecerdasan belajar. Globalisasidan kemajuan teknologimenjadi hal yang tidak bisa dihindari olehwarga negara. Sehingga perlu pengembangan kecerdasan teknologidari warga negara sebagai sebuah pegangan dan pemahaman bagiwarganegarauntukbagaimanahidupdalameradigital.

KarakterWargaNegaraDigital

Agar dapat mengoptimalisasikan peluang dan keuntungankemajuanTIK,makawarganegaraharusdipersiapkanagarmampuberkontribusi dalam masyarakat digital, sehingga warga negaraharus dibekali karakteristik dan keterampilan hidup di era digital.Olehkarenaitu,PKnsebagaisebuahprogrammempersiapkanwarganegara harusmenyadari perubahan kondisimasyarakat akibat darikemajuan TIK untuk mempersiapkan warga negara muda untukmemasuki masyarakat digital, sebagaimana yang diungkapkan oleh

5Abdul Azis Wahab dan Sapriya, Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. (Bandung: Alfabeta, 2011), halaman 23. 6http://www.oaesv.org/wp-content/uploads/2013/02/Fostering_Digital_Citizenship.pdf di akses pada 12 Desember 2013 01:56 WIB)

Page 5: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

100

David Kerr, citizenship or civics education is construed broadly toencompass the preparation of young people for their roles andresponsibilities as citizens and, in particular, the role of education(through schooling, teaching and learning) in that preparatoryprocess.7

Oleh karena itu, ketika kemajuan TIK telah memindahkanbeberapapraktikkewarganegaraankedalamjaringan.SesungguhnyakemajuanTIKtelahmengantarkanwarganegaradierainformasidanmengubah pola komunikasi warga negara dengan pemerintah(pengelola negara). PKn berbasis pembentukan karakter digitalmerupakan sebuah proses mempersiapkan warga negara mudauntuk mampu mengambil peran dan tangggung jawabnya sebagaiwarganegaradieradigital.

Program PKn di era digital mampu menghadirkan di masayangakandatangwarganegarayangmemlikikarakteristikabad21(era digital) yang berbasis kepada keterbukaan informasi denganberbagai dukungan kemajuan teknologi. PKn - visi, kurikulum danpembelajaranabad21 padadasarnyaterpusatpadapengembangan

dalam dimensi-dimensi ,8

Warga negara di abad 21 adalah warga negara pembelajar,sehinggawarganegara harusmemilikikecerdasanbelajar (learningintelligences).Kecerdasanbelajartersebutmeliputibeberapadimensiyaitu warga negara harus memiliki kecerdasan sosial, kecerdasanbudaya, kecerdasan politik, kecerdasan ekonomi, dan kecerdasanteknologi. Kelima dimensi kecerdasan ini harus dipersiapkan agarwarganegaramampuberkontribsidiabad21yangditandaidengankemajuanTIK.

Olehkarenaitu,warganegaradiAbad21diharapkanmenjadiwarga negara pembelajar (civic learner) dengan pengembangankecerdasan belajar warga negara. Dari ruang lingkup tujuannya,program PKn tidak hanya bisa dilihat dari demokrasi politik saja,tetapi harus dilihat hubungannya satu sama lain secara

7David Kerr, Citizenship Education: An International Comparison (England: National Foundation for Educational Research-NFER, 1999), halaman 2.

8Udin S. Winataputra. dan Dasim Budimansyah, Civic Education : Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas (Bandung: SPS UPI Bandung, 2007), hakaman 3.

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 6: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

101

interdisipliner dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, bahkan denganagama, sains, dan teknologi. Hal ini untukmemungkinkan programPKn dapat menarik pengaruh positif dari ilmu-ilmu tersebut yangerathubungannyadenganupayamenumbuhkanwarganegarayangbaik.9

Kajian PKn selain mengembangkan kajiannya tentanghubungan warga negara dengan negara, hubungan warga negaradenganwarganegarayanglain,jugamengembangkankajiantentanghubungan warga negara dengan perubahan budaya, warga negaradengan kemajuan teknologi. Kajian teknologi merupakan salah halpentingdalamprogramPKnkarenateknologitelahmerubahkondisimasyarakat baik secara sosial, ekonomi dan budaya, mengubahgeopolitik, serta merubah praktik-praktik kewarganegaraan.Akhirnya, PKn akan menjadi sarana mempersiapkan warga negarayang mampu memanfaatkan kemajuan TIK untuk meningkatkanpartispasi warga negara. Subjek penelitian memberikan beberapakerakteristik yang perlu dibentuk dalam diri seorangwarga negaradigitalyaitu:

1) WarganegarayangmelekTIK2) WarganegarayangmemahamietikadalamTIK3) Warganegarayangmemilikikecerdasanberteknologi4) Warganegarayangmampuberpikirkritisdansolutif5) Warganegarayangkomunikatif6) Warganegarayangmampuberkolaborasi7) Warganegarapembelajar(learningintelligences)8) WargayangmemilikinilaidasaryangkuatWarga negara digital terbiasa mengugunakan TIK dalam

berbagai aktivitas, bahkan aktivitas kewarganegaraan sehinggawarga negara harus memiliki kecerdasan teknologi (technologicalintelligence). Selain itu, warga negara digital harus memahamitentang etika dalam menggunakan TIK. Teknologi digital telahmerambah seluruh kehidupan, seluruh perangkat pendukungkehidupanmanusia telahmenggunakan teknologidigital. Salah satu

9 omantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS (Bandung: Program Pascasarjana UPI dan FPIPS UPI dengan PT Remaja Rosdakarya, 2007), halaman 291.

Page 7: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

102

kemampuan yang harus dikuasai oleh masyarakat adalahketerampilankomputer.10

Selain itu, warga negara digital diharapkan menjadi warganegara yang otonom di tengah-tengah kondisi obesitas informasi,Kondisi seperti iini mengharuskan warga negara digital memilikikemampuanberpikirtingkattinggidenganberpikirkritis.Warganegara yang otonom tidakmudah dimobilisasi oleh informasi yangmemapar, kemmpuan berpikir kritis harus dilandasi dengan nilaidasaryangkuatdalamdiriwarganegaradigital.Warganegaradigitalmembutuhkanketerampilankomunikasiagarmerekabenar-benarmampu memberikan dan mengelola informasi secara bijak danbertanggung jawab. Ketrampilan berkomunikasi yang baikmerupakan salah satu karakteristik yang harus ditanamkan kepadawarga negara digital. Selanjutnya, warga negara digital harusmemiliki kemampuan berkolaborasi untuk menghadapi masalahyang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Kemampuanberkolaborasi dapat membantu siswa atau mahasiswa berempatikepadaorang-orangdarikulturyangberbeda.11

Informasi yang up to date menjadikan warga negara harusterbiasa memperbaharui pengetahuannya dengan memilikikecerdasan belajar (Learning intellgences). Oleh karena itu warganegara digital harus menjadi warga negara pembelajar. Di Eradigital Informasi sangat dinamis maka pengetahuan warga negarajuga harus dinamis agar mampu berkontribusi dalam masyarakatdigitalyangberpikirtingkattinggidancepat.

Warganegaradieradigitalharusdilandasiolehnilaidasaryang kuat. Karena nilai dasar ini akanmenjadi pijakan bagiwargadalam mengambil sikap dan perilaku. Dalam hal ini nilai-nilaiPancasila harus mampu menjadi nilai dasar dalam pembentukanwarga negara digital. Nilai-nilai Pancasila harus benar-benartertanamdalamdiriwarganegaradigitaldiIndonesia.Warganegaraharus tetap berkontribusi ditengah arus informasi global yangpastinya juga banyak benutran nilai-nilai didalamnya. Tidak dapat

10Ace Suryadi, Mewujudkan Masyarakat Pembelajar: Konsep, Kebijakan dan Implementasi (Bandung:: Widya Aksara Press, 2009), halaman 132.

11Don Tapscott, Grown Up Digital: Yang Muda Yang Mengubah Dunia. Diterjemahkan oleh Fajarianto (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), halaman 198..

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 8: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

103

dipungkiri bahwa kemajuan di bidang teknologi atau IPTEKhendaknyadiimbangidenganIMTAQyangteguh.12

Net Safe memberikan karakteristikdari warga negara digitalsebagaiberikut:

1) AconfidentandcapableuserofICT2) Uses technologies to participate in educational,

cultural,andeconomicactivities3) Uses and develops critical thinking skills in

cyberspace4) Literates in the language, symbols, and texts of

digitaltechnologies5) Awares of ICT challenges and can manage them

effectively6) Uses ICT torelate to others inpositive,meaningful

ways7) Demonstrates honesty and integrity and ethical

behaviourintheiruseofICT8) Respects the concepts of privacy and freedom of

speechinadigitalworld9) Contributes and actively promotes the values of

digitalcitizenship13Pada akhirnya seorang warga negara digital merupakan

pertama, warga negara digital merupakan seseorang terbiasadan cakap menggunakan TIK;. Dalam hal ini akses terhadapteknologi baik peralatan maupun jaringan menjadi hal yang harusdiberikan oleh pemerintah. Hal ini pastinya akan berkaitan eratdengan tingkat ekonomi warga negara. Pada akhirnya golonganmsayarakatmiskintidakmemiliiaksesterhadapkemajuanTIK.Olehkarena itu, untuk pemerintah seuai dengan UUDNRI Tahun 1945harusbetanggungjawabmemenuhihaksiswa(warganegaramuda)untuk mendapatkan akses terhadap teknologi digital. Pemberianakses ini juga harus diberikanjuga keterampilan untuk cakappenggunaandantentunyadilandasaipemahamantentangetikaTIK.

12Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012), halaman 284.

13http://www.netsafe.org.nz/Doc_Library/Digital_Citizenship_in_New_Zealand_Schools_Overview.pdf diakses pada 5 September 2013 pukul 16:06 WIB.).

Page 9: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

104

Kedua, menggunakan teknologi untuk berpartisipasidalampendidikan,budayadanaktifitasekonomi; kemajuanTIKakanmeningkatkan partisipasiwarga negara. Bidang pendidikan dibidang TIK harus menjadi tempat untuk mempersiapkan warganegara muda memasuki kehidupan digital dengan mengajarkanpeluang, kesempatan dan karakterisitk yang harus dimiliki pesertadidikuntukdapatberkontribusidalamlingkungandigital.

Ketiga, warga negara digital terbiasa menggunakan danmengembangkan keterampilan berpikir kritis dalam ruangsiber (cyberspace). Ruang siber (cyber spaces) merupakan ruangdimanainformasiterbukabagiorangyangmeangksesnya.Informasiberasal dari mana saja dari timur maupun dari barat. Berisikebenaranya dan kebohongan dan berbagai bentuk informasi.Informasi ini sedikit banyak akan memapar warga negara di eradigital.Olehkareanitu,diperlukanketerampilanberpikirkritisuntukmampu menganalisis dan mengolah informasi menjadi sebuahpengetahuan.Dalamproses iniwarganegaradigital harusmemilikinilaidasaryangkuatsebagailandasanberpikir.

Keempat,berpikirkritisdisnijugasangatdibutuhkanuntukmeningkatkan partisipasi warga negara digital dalam kehidupankewarganegaraannya. Proses berpikir kritis ini pasti akanmenghasilkansolusibagi suatupermalahanyangadadi lingkungan.Pemerintah di era digital harus mampu memanfaatkan ini sebagaisumberdatauntukmengambilkebijakan.Warganegaradigitalakanmenjadi mitra utama bagi pemerintah dalam mengambil sebuahkebijakan.Padaakhirnyanegaraharusmempersiapkanwarganegaradi era digital agar mampu menjadi mitra utama dalampenyelenggaraanpemerintahyangterbukadieradigital.Halinijugasesuaidengantemuanpenelitianbahwa,warganegaradigitalharusmampu memilah dan memilih informasi di era keterbukaaninformasi. Kecerdasan memilah dan memilih informasi ini harusdidukungdenganliterasiinformasiwarganegara.

Kelima,memiliki literasi bahasa, simbol dan teks dalamteknologidigital.Hal inibisadisamakandengantemuanpenelitianbahwadalammenyampaikan idedangagasandiduniadigitalmakaseorang warga negara hars memiliki kemampauan berkomunikasi.Komunikasi yang baik harus dilandasi oleh literasi bahasa.Penyamapainidegagasandanbahkanaspirasididuniadigitalbukanlagisecaraverbalbahkanakanberdiskusisecaratulisan.Olehkarena

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 10: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

105

itu,kemampuanberbahasainijugapentingagarwarganegaradigitaldapatsecaraoptimalberkontribusidieradigital.

Keenam, memiliki kesadaran tantangan TIK dan dapatmengatur diri mereka secara efektif; Kemajuan Tik telahmemberikan tantangan tersendiri bagi warga negara untuk dapatmengoptimalkan keuntungan dan peluang yang bisa di dapatkan.Selain itu, warga negara digital diharapkan mampu mengatur dirimerekaketika

Ketujuh, menggunakan TIK untuk berhubungan secarapositifdenganoranglain,dengancara-caraberarti/bermakna;TIKtelahmelahirkanruangsosialbarubagiwarganegara.KemajuanTIK juga melahirkan bentuk-bentuk baru dalam aktivitas sosial.Warganegaradigitalharusmampumenjalinhubungansecarapositifdengan orang lain. Sehingga, kehidupan sosial di dunia maya jugamembutuhkannilai-nilaiuntukmengaturberbagaiaktivitasdisana.

Kedelapan, menunjukkan perilaku jujur dan intergritasserta beretika dalam menggunakan TIK; warga negra digitaldiharapkanmemiliki integritas yang tinggi. Kejuuranharusmenjadikarakter yang melekat dalam diri seorang warga negaradigital.Kejujuran dan integritas sangat membantu mengoptimalkankeuntungandanpeluangdarikemajuanTikkarenasangatmembantumenghindariplagiarismedalamduniadigitalsertamenghargaikaryaorang lain., sebagaimana yang ditemukan oleh Morgan bahwa thehighlighted problems and challenges are merely an overview of theissuesrelatingtoidentity,veracity,andownershipinthedigitalage.14Masalah dan tantangan yang disorot hanyalah gambaran darimasalahyangberkaitandenganidentitas,kejujuran,dankepemilikandieradigital.Kejujuranakanbisameningkatkankepercayaan(trust)dalammasyarakatdigital.

Kesembilan, respek terhadap konsep privasi dankebebesan berbicara dalam dunia digital. Kemajuan TIK telahmenghadir ruang kebebasan berbicara bagi warga negara. Tetapi,kebebasanberbicarainijugaharusdilandasidengantanggungjawab.

14Kanred Morgan dan Medeleine Morgan, Ethical Issues in Digital Information Technology Thomas Hansson (Ed.). Handbook of Research Digital Information Technologiest, Innovation and Ethical Issues (New York, USA: Information Science Reference, 2008), halaman 447-456.

Page 11: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

106

Kesepuluh,berkontribusidanaktifdalammempromosikannilai-nilaiKewarganegaraanDigital(DigitalCitizenship).

Microsoft Fostering memberikan penjelasan tentang alasanmengapaharusmengembangkankewarganegaraandigitalyaitu:

(1) rules and social norms are sometimes unclear. They must learn aboutdigital citizenship and develop a sense of ownership and personalresponsibility tomake good, ethicaldecisions in the onlineworld; (2) theonline world presents great opportunities for young people, but it is notwithoutrisks.Wecanmitigatesomeofthoserisksbyhelpingyoungpeopledevelopastrongsenseofdigitalcitizenship;(3)ratherthanrelyingsolelyonprotectivemeasures,anapproachtoonline safety that includesdigitalcitizenship will help young people safely interact in the online world.Teachingthemaboutdigital literacyanddigitalethicsandetiquette isnolongermerelyanoption;itisanimperative15

Agar warga negara mampu mengoptimalkan peluang dan

keuntungan digital maka warga negara harus dipersiapkan dengandigital literasi. Digital literacy or the ability to understand andfully participate in the digital world is fundamental to digitalcitizenship. It is the combination of technical and social skills thatenableapersontobe successfulandsafe in the informationage.Likeliteracyandnumeracyinitiativeswhichprovidepeoplewiththeskillstoparticipate in thework force, digital literacyhasbecomeanessentialskill to be a confident, connected, and actively involved life longlearner.16

Literasi Digital atau kemampuan untuk memahami danberpartisipasi penuh dalam dunia digital merupakan asas(fundamental) dari kewarganegaraan digital. Hal ini merupakankombinasi dari keterampilan teknisdan sosial yangmemungkinkanseseorangsukses(berhasil)danselamatdalamerainformasisepertiliterasi (kemelekan)dannumerasi(kemelekanmatematika) inisiatif

15Lihat http://www.oaesv.org/wp-content/uploads/2013/02/Fostering_Digital_Citizenship.pdf di akses pada 12 Desember 2013 01:56 WIB).

16http://www.netsafe.org.nz/Doc_Library/Digital_Citizenship_in_New_Zealand_Schools_Overview.pdf diakses pada 5 September 2013 pukul 16:06 WIB.

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 12: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

107

menyediakanorang-orangdenganketerampilanuntukberpartisipasidalam angkatan kerja (work force). Literasi digital telah menjadiketerampilanyangesensial (yangdibutuhkan)untuk terlibarsecarapercayadiri(yakin),terhubung,danaktifsebagaiseorangpembelajarsepanjang hayat (life long learner). Programkomputer literasi akanmenjadi motor penggerak peningkatan kualitas sumber dayamanusia, sehingga kualitas sumber daya manusia kita mampubersaingdieradigital.Kemelakaandigitalharusditumbuhkandalamdiriseorangwarganegara,kemelakandigitalmerupakankunciagarwarganegaradapatterlibatdalammayarakatdigital.

Selainituadajugaistilahliterasimediayangjugadibutuhkanoleh seorang warga negara digital. oleh karena, itu PKn harusmemberikanpengalamanuntukmenumbuhkanliterasimedia.Thesemedia literacy learning opportunities appeared to have a positiveimpactoncivicengagement,evenwithcontrolsforpoliticalintrestandprior levels of online activity..this supprotthe idea thatas youth haveopportunitiestolearnhowtoengageonline,theybecomemorelikelytodoso,demikiantegasKahne.17

Warga negara digital terbentuk dari literasi digital,kemampuan digital (digital capable), keterampilan keamanan cyber(cybersafety skills) dan kurikulum, yaitu nilai dan komptensi intidalam kurikulum. Sehingga jika diadopsi di Indonesia kurikulum2013harusmampumembentukwarganegaradigitalsebagaisebuahkebutuhan agar warga negara dapat berkonribusi di dunia digitalyangpadaakhirnyamendapatkanmanfaatdariberkontribusidalamdunia digital. Kemampuan literasi digital akan meningkatkanproduktivitas diri dari warganegara, hal ini berkesinambungandengan terbentuknya karakter dari etos kerja yang positif,menumbuhkansikapprofesional

Padaakhirnyamengajarimerekatentangliterasidigitaldanetika digital merupakan suatu hal yang harus diberikan dalammendidikwarga negara di era digital. Tetapi jangan sampai hal inimenjadihalyangabstrak.Olehkarenaituharusdisesuaikandengankondisi lingkungansiswa.Atas dasarbatasan itulahmakapelajaran

17Joseph Kahne, Jacqueline Ullman dan Middaugh. Digital Opportunity f dalam David E. Campbell, et.al (Ed.), Civic Count: Citzenship Education for a New Generation (Cambridge, England: Harvad Education Press, 2012).

Page 13: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

108

PKn harus mengenai sasaran kebutuhan para siswa. Kahne jugamenegaskan,waysonlineparticipationandmedia literacyeducationmayinfluencebothonlineandofflinecivicactivityanddevelopment.18Partisipasi warga negara dalam jaringan (on-line) dan pendidikanliterasimediamungkinakanmempengaruhimasing-masingaktivitaswarga negara baik secara online dan offline serta akanmengambangkannya.

Oleh karena itu, kemajuanTIK harus disadari oleh pendidikkewarganegaraan karena mereka memiliki peran yang cukupstrategisdalammempersiapkanwarganegaraagarcerdasdanbijakberaktivitas di dunia digital. Teknologi informasimemainkan peranpenting dalam perubahan sosial termasuk PKn melalui manapengetahuan ditransmisikan. Oleh karena itu, Pendidikan padaumumnya dan PKn pada khusunya dihadapkan kepada implikasi-implikasi perubahan ini, khususnya dalam hubungannya dengankehidupan yang semakin mengglobal yang telah membentuk danmempertajamkultur-kulturpengajaran(teaching)danpembelajaran(learning).19

PKn mempersiapkan warga negara di era informasi agarmenjadi warga negara yang cerdas dan bijak serta mampuberkontribusoi dalam era informasi saat ini. Teknologi informasihanyalah alat bantu. Faktor manusia akan sangat menentukankebaikan teknologi tersebut terutama untuk beramal sebanyakmungkin umat manusia.20 Warga negara harus dipersiapkankarakteristik sebagai warga negara digital agar mampumenghadirkankebaikanketikamenggunakanTIK.

Pada akhirnya, karakteristik warga negara digital sebagaiusaha untuk dapat mengoptimalkan keuntungan dan peluang darikemajuanTIKbagikehidupanwarganegara.DisinilahperanPKndieradigitaluntukmempersiapkanwarganegaramudakarenamerakahidup dalam kondisi yang berubah akibat dari kemauan TIK.Pelajaran PKn harus mengenai sasaran kebutuhan para siswa.

18Ibid., halaman 212. 19Freedy K. Karlidjernih, Puspa Ragam, Konsep dan Isu Kewarganegaraa

(Bandung: Widya Aksara Press; Edisi ketiga, 2011). 20Ono W Purbo Perkembangan Teknologi Informasi dan Internet di

Indonesia dalam Indonesia Abad XXI: di Tengah kepungan Perubahan Global (Jakarta: :Kompas, 2010).

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 14: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

109

Mereka jangan terlalu banyak diberi hal-hal yang terlalu abstrak,tetapi hal-hal yang nyata dan berguna bagi kehidupan sehari-hari,tanpa mengurangi tujuan idealnya21sehingga PKn harusmempersiapkan warga negara sesuai dengan kebutuhan merekauntuk dapat berkontribusi dalam masyarakat informasi danmasyarakatdigital.

Menarik melihat penelitian yang dilakukan oleh KatherineLewis ketikamelaporkan hasil penelitiannya pada 13 SD di Jepangbahwadariseluruhtujuandansasaranpembelajarannyahanya12%yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Sisanya mencakupkemampuan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi dansosial. Saat ini pengembangan pribadi yaitumempersiapkan warganegara dengan seperangkat karakter yang baik untuk hidup di eradigital. Upaya mengembangkan kecerdasan sosial agar siswamemahami kondisi sosial mereka yang pastinya berbeda dengankondisi yang dialamai oleh orang tua dan guru mereka, sehinggapendidikan harus senantiasa memahami perubahan kondisilingkungan karena lingkungan akan menjadi tempat siswaberkontribusisebagaianggotamasyarakatdimasayangakandatang.

Oleh karena itu kembali bahwa ada keterampilan yangdibutuhkansebagai seorangwarganegarayanghidupdieradigital.Kahne mengatakan, which have been found to provide youth withopportunities to develop both civic skill and productive norms ofbehavior within social networks and organizations.22 Untukmenyediakan bagi generasi muda kesempatan untukmengembangkan yaitu keterampilan warga negara (civic skill) danmenghasilkan norma-norma dari perilaku dengan jaringan kerja(network) sosial dan organisasi.Pendidik harus kreatif untuk dapatmengambilmanfaat dari keterlibatan generasimuda denganmediadigital untuk meningkatkan keterlibatan dan pengembangan dalambidang kewarganegaraan dan politik, sekarang tinggal kemampuanpendidikuntukdapatberinovasidalampembelajaranPKn.

JosephdanUllmanmemberikan lima rekomendasi kebijakanyangharusdiambilnegarauntukdapatmengoptimalkankeuntungandanpeluangdarikemajuanTIKbagikehidupanwarganegarayaitu:

21 op. cit., halaman 299. 22Joseph Kahne Jacqueline Ullman dan Middaugh. op. cit., halaman

209.

Page 15: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

110

1. Promotemedialiteracy2. Closethedigitaldivideandparticipationgap3. Promote out-of school opportunities Along with in-school

ones4. Fundthedevelopmentofdigitalcivicinfrastucture5. Conductrelevantassessments.23Untuk mengoptimalkan kesempatan dari media digital ada

limarekomendasiyangdapatdiambilyaitu:pertama,memromosikanliterasimedia;kedua,menekan jurangdigital divide danpartisipasi;ketiga,mempromosikanpeluangdiluardandalamsekolah;keempat,membiayai pengembangan infrastuktur untukwarga negara digital;kelima, melakukan asesmen yang relevan. Pemerintah mampumelindungi, menjamin dan mendukung bagaimana praktisidanteknolog serta masyarakat pada umumnya untuk lebih mampumemanfaatkan dan merasakan dampak positif dalam memajukankehidupannya.24 Warga negara digital dapat meningkatkaneksistensinyatidakhanyamunculdarikalanganekonomimenengahke atas, tetapi merata setiap siswa di Indonesia merasakanpengalamanmenggunakanTIKdalamberaktivitaskewarganegaraan.Kebijkan yang paling mungkin adalah, meningkatkan sarana danprasaranadisekolah.

Kita dapat mencontoh negara China dalam memanfaatkankemajuan TIK bagi peningkatan kualitas kehidupankewarganegaraan. Cina sebagai negara yang sedang gencarmelakukan eksperimental, telah mendirikan Sekolah EksperimentalAbad 21 di Beijing. Praktik pendidikan dilakukan denganmenggabungkan dengan sangat baik nilai-nilai tradisional danteknologi interaktif. Pendidikan nilai-nilai untukmembangun hargadiri, kepercayaan diri, sebagai bangsa Timur yang beradab,bersanding dengan intensitas mempelajari dan mempraktekanteknologielektronikkomputeryangcanggih.25

23Ibid., halaman 223-227. 24Deni Darmawan, op. cit., halaman 405. 25Gordon Dryden & Jeannette Vos, sebagaimana dikuti Ace Suryadi..

Model Pembelajaran Alternatif Menuju Reformasi Pembelajaran (School Reform) dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan: Menyambut 70 Tahun Prof. Drs. H.A. Kosasih Djahiri (Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) FPIPS-UPI, 2006), halaman 34.

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 16: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

111

Jika kita lihat perkembangan di Indonesia bahwa warganegara digital sudah eksis bahwamerekamembuat suatu deklarasiuntuk dapat melindungi eksistensi mereka, yang dikenal dengan

yangkira-kiraisinyasbbKamiberikrar untuk Internetyang bebas dan terbuka. Kamimendukungberbagai proses yang transparan dan partisipatif guna mewujudkankebijakan tata kelola Internet (internet governance), secara global padaumumnya dan di Indonesia pada khususnya, berdasarkan penegakan 5(lima)prinsipdasarberikutini:(1)ekspresi:JangansensorInternetyangbertujuan dan/atau dapat membatasi hak asasi manusia; (2) akses:TingkatkanpemerataanaksesuniversaluntukjaringanInternetyangcepatdan terjangkau; (3) keterbukaan: Biarkan Internet menjadi sebuahjaringan terbuka dimana semua orang secara bebas dan bertanggung-jawabdapatberkomunikasi,belajar,berkarya,danberinovasi;(4)inovasi:Lindungi kebebasan berinovasi dan berkarya di Internet, janganmenghambatteknologibarudanmenghukumsanginovatorkarenahal-halyang dilakukan oleh penggunanya; dan (5) privasi: Lindungi privasi diInternet danpertahankanhak setiaporanguntukmengontrolbagaimanaiamenggunakandatadanpirantimiliknya.26Hal ini harus dicermati oleh pemerintah bahwa dengan

peningkatan pengguna internet di Indonesia yang terus meningkatberimplikasipadakehidupanberbangsadanbernegara.Limaprinsipdalam Deklarasi Kebebasan Internet yang mereka suarakan harusjugadibarengidenganpencerdasanwarganegarakarenafilterutamadarikebebasaninformasidiinternetadalahdalamdiriwarganegaratersebut,sehinggapenguatannilaidasardanpembentukankaraktersebagai seorang warga negara digital harus menjadi salah satu isupendidikan,khususnyaPKn.KarakteristikPemerintahdiEraDigital

Tidak hanya warga negara yang harus dipersiapkan, tapipemerintahjugaharusdipersiapkanuntukmengalamaiperubahandiera digital atau era informasi. Pemerintah diharapkan mampumelihat perubahan kondisi warga negara apalagi eksistensi warga

26 Deklarasi Kebebasan Internet . http://suarablogger.org/2012/10/01/deklarasi-kebebasan-internet/. diakses tanggal 21 Februari 2014 pukul 7:05.

Page 17: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

112

negaradigital.Pemerintahdieradigitalharusmemilikikarakteristikyangsesuaidengankondisidieradigital.

Pemerintaha harusmengubah karakteristiknya agarmenjadigoodgovernecedieradigital.Eradigitaltelahmerubahkarakteristikwarga negara dalam melakukan beraktivitas kewarganegaraan,warga negara bukan lagi penerima informasi pasif. Saat ini warganegarasudahmenjadipencariinformasiyangaktifdanakanmenjadiprodusen informasi. Pemerintah yang kaku tidak akan mampumeningkatkanketerlibatanwarganegara(civicengagement),padahalpeluang melibatkan warga negara melalui teknologi digital sangatbesar.

Polakomunikasibaruitutelahmenghasilkanwajahbarudaripemerintah. Pemerintah diharapkan dapat lebih responsif, lebihterbuka dan cepat dalam mengambil keputusan. Keaktifan warganegaradigitalharusdibarengi jugadenganpemerintahanyangmaumendengar. Pemerintah tidak bisa lagi hanya secara sepihakmerumuskan suatu kebijakan. Warga negara digital telah menjadimitra utama dalam berjalannya pemerintahan. Pemerintah danwarga negara digital sudah tidak memiliki batas-batas yangmenghalangi. Kerumitan birokrasi untuk sekadar berkomunikasidengan pejabat sekarang sudah diterabas dengan kemajuan TIK.Pemerintah saat ini harus lebih terbuka kepada warga negara. E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapatmeningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain(warganegara,pen)27

Pemerintah harus mampumeningkatkan keterlibatan warganegara dalam berbagai aktivitas kewarganegaraan yang telahberpindah ke dalam jaringan. Perpindahan aktivitaskewarganegaraan ini telahmenciptakan suatu pola partisipasi barubagi warga neggra di era digital. Pada akhirnya kemajuan TIKmenciptakanwajahbarupemerintahsebagaiberikut:

1) PemerintahyangmampumemanfaatkanTIK2) PemerintahanyangdekatdenganWarganegara3) Pemerintahanyangresponsifterhadapberbagaiaspirasi4) Pemerintahyangefektifdanefisien

27Hamzah Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan

Informasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), halaman 63.

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 18: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

113

5) Pemerintah yang tanggap terhadap permasalahan warganegara

6) Pemerintahyangterbuka7) Pemerintahyangcepatmengambilkeputusan

Penutup

Kemajuan TIK telah membawa perubahan dalam kehidupankewarganegaraankhususnyapraktikkewarganegaraan.Olehkarenaitu,warganegaraharusdipersiapkanagarmampumengoptimalkankeuntungan dan peluang dari kemajuan TIK. Hal ini hanya dapatdilakukan dengan menumbuhkan karakteristik atau kompetensiwarganegaradigital.KemajuanTIKmemengaruhibagaimanawarganegaraberhubungandenganpemerintah.

Pemerintah juga harus mempersiapkan diri untuk menjadipemerintah yang sesuai dengan perubahan pada warga negara.Warga negara dan negara menjadi terhubung setiap saat dengankemajuanTIK. optimalisasi keuntungan dan peluang dari kemajuanbagikehidupankewarganegaraanmelaluipembentukankarakteristikdigital bagi warga negara dan pemerintah sebagai usahameningkatkan partisipasi warga negara dalam pengelolaan negara.Pemerintah di era digital diharapkan mampu memanfaatkan TIKdekat dengan warga negara, responsif, efektif dan efisien, tanggapterhadap,terbuka,dancepatmengambilkeputusan.

Page 19: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

114

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Azis Wahab dan Sapriya, Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. (Bandung: Alfabeta, 2011)

Ace Suryadi, Mewujudkan Masyarakat Pembelajar: Konsep, Kebijakan dan Implementasi (Bandung:: Widya Aksara Press, 2009) David Kerr, Citizenship Education: An International Comparison. England: National Foundation for Educational Research-NFER, 1999)

Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012)

Don Tapscott, Grown Up Digital: Yang Muda Yang Mengubah Dunia. Diterjemahkan oleh Fajarianto (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009)

Freedy K. Karlidjernih, Puspa Ragam, Konsep dan Isu Kewarganegaraa (Bandung: Widya Aksara Press; Edisi ketiga, 2011)

Hamzah Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)

Joseph Kahne, Jacqueline Ullman, dan Middaugh, Digital Opportunity for Civic Edcation dalam David E. Campbell, et.al (Ed.), Civic Count: Citzenship Education for a New Generation (Cambridge, England: Harvad Education Press, 2012)

Kanred Morgan dan Medeleine Morgan, Ethical Issues in digita information Technology dalam Thomas Hansson (Ed.), Handbook of Research Digital InformationTechnologiest, Innovation and Ethical Issues (New York, USA: Information Science Reference, 2008)

Karen Mossberger, Caroline J. Tolber and Ramona S. McNeal, Digital Citizenship (London: England: the MIT Press Cambridge, 2008).

Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS (Bandung: Program Pascasarjana UPI dan FPIPS UPI dengan PT Remaja Rosdakarya, 2007)

Ono W Purbo, Perkembangan Teknologi Informasi dan Internet di Indonesia, dalam Indonesia Abad XXI: di Tengah kepungan Perubahan Global (Jakarta: Kompas, 2010)

Feriyansyah: Pembentukan Karakter Warga Negara Digital

Page 20: PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA DIGITAL …

Jurnal Pusham Unimed Volume VI, Nomor 1 Juni 2015

115

Ridwan Kamil, #Tetot: Aku Kamu dan Media Sosial (Bandung: Penerbit Sygma, 2014).

Samaun Samadikun Pengaruh Perpaduan Teknologi dalam Indonesia Abad

XXI: di Tengah Kepungan Perubahan Global (Jakarta: Kompas, 2000) Udin S. Winataputra. dan Dasim Budimansyah, Civic

Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas (Bandung: SPS UPI Bandung, 2007)

Internet

http://suarablogger.org/2012/10/01/deklarasi-kebebasan-internet/. Diakses pada 21 Februari 2014 pukul 7:05.

http://www.netsafe.org.nz/Doc_Library/Digital_Citizenship_in_New_Zealand_Schools_Overview.pdf diakses pada 5 September 2013 pukul 16:06 WIB.).

http://www.netsafe.org.nz/Doc_Library/Digital_Citizenship_in_New_Zealand_Schools_Overview.pdf. Diakses pada 5 September 2013 pukul 16:06 WIB. http://www.oaesv.org/wp-content/uploads/2013/02/Fostering_Digital_Citizenship.pdf. Diakses pada 12 Desember 2013 01:56 WIB)

http://www.oaesv.org/wp-content/uploads/2013/02/Fostering_Digital_Citizenship.pdf. Di akses pada 12 Desember 2013 01:56 WIB).