Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM
KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA
DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
OLEH
MUHAMMAD FADLIL
NIM : 111 10 080
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2
i
PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM
KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA
DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
OLEH
MUHAMMAD FADLIL
NIM : 111 10 080
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 5 Eksemplar
Hal : Pengajuan Skripsi
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Muhammad Fadlil
NIM : 111 10 080
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN
KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO
SRIKANDHI STAIN SALATIGA
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 4 Maret 2015
Pembimbing
Dr. Mukti Ali, M.Hum
NIP. 19750905 200112 1 001
iii
SKRIPSI
PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM
KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA
DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD FADLIL
NIM : 111 10 080
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Abdul Syukur, M.Si __________________
Sekretaris Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum __________________
Penguji I : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si __________________
Penguji II : Maslikhah, S. Ag., M.Si _ __________________
Salatiga, 31 Maret 2015
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muhammad Fadlil
NIM : 111 10 080
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiyah.
Salatiga, 4 Maret 2015
Peneliti
Muhammad Fadlil
NIM : 111 10 080
v
MOTTO
“Satyaku ku dharmakan, Dharmakan baktikan
Iklas bakti bina bangsa, Berbudi bawa laksana “
(Gerakan pramuka)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil alamin dengan rahmat Allah SWT skripsi ini telah selesai
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah hadir di hidupku
dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku :
1. Bapakku tercinta Sutimin dan ibuku tercinta Sunarti, yang senantiasa
mencurahkan kasih sayangnya padaku dan tidak henti-hentinya
menasehatiku, semoga Allah selalu menjaga dan membalas kebaikan
mereka.
2. Adikku tersayang Fatimah Anita Lutfiyati yang selalu memberikanku
semangat untuk terus maju.
3. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari
aku kecil hingga saat ini padaku
4. Seluruh keluarga besar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN
Salatiga yang telah mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak
pengalaman padaku, yang sangat berjasa dalam menjadikanku.
5. Seseorang yang sangat sepesial dihatiku Palupiningsih, yang selalu
memberi semangat di hidupku dan telah mengisi hari-hari indahku.
6. Seluruh sahabat-sahabatku yang telah memberi warna dihidupku dan
telah menemani selama perjalanan perkuliahanku
7. Bapak Ibu Guruku yang snantiasa memberikan nasehat padaku, yang tak
lelah membimbingku dan telah banyak mengajarkan hal-hal baru padaku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan banyak rahmat dan inayah-Nya. Sholawat serta salam
selalu tercurahkan pada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah
membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang
dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis
panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul
“PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM KEGIATAN
KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-WORO
SRIKANDHI STAIN SALATIGA“. Skripsi ini disusun sebagai sarat guna
memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak
sekali kekurangan di dalamnya.Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari
berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmad Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
viii
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik
5. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini dapat selesai
6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini
7. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga
8. Seluruh keluarga besar racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi IAIN
Salatiga yang telah banyak memberikan pengetahuan dan telah bersedia
membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan
skripsi ini dengan baik
9. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis kususnya
dan bagi semua orang pada umumnya.Saran dan kritik yang membangun sangat
diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 4 Maret 2015
Peneliti
Muhammad Fadlil
NIM : 111 10 080
ix
ABSTRAK
Fadhil, Muhammad. 2015. Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan
Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Stain
Salatiga.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama
Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Dr.
Mukti Ali, M.Hum.
Kata Kunci :Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan,
UKM PramukaRacana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi STAIN
Salatiga.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental
Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi Stain Salatiga.Pertanyaan utama dalam penelitian ini yang ingin dijawab
adalah (1)Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental
?(2)mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan
kepramukaan? (3)Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental
mahasiswa?
Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini yaitu anggota UKM
Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-
02.238 STAIN Salatiga.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan-
kegiatan kepramukaan pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan. Kegiatan-
kegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin
sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap minggunya, pembinaan
pada pangkalan-pangkalan pramuka ditingkat siaga, penggalang dan penegak
sebagai sarana belajar praktik langsung di lapangan. Kegiatan yang lainnya adalah
Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai belajar
sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika PPL dan KKN,
Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab, Safari Racana sebagai rekreasi
(pendidikan yang menyenangkan) dan sebagai silaturahmi untuk mempererat
persaudaraan. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah,
Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan,
Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan.Juga terdapat
kegiatan Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat
pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga, dan kegiatan
Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar rasional.
x
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
NOTA PEMBIMBING…………………................................................................ii
PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………………….iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iv
MOTTO....................................................................................................................v
PERSEMBAHAN...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Fokus Penelitian..................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................10
D. Manfaat Penelitian...............................................................................10
E. Definisi Operasiona.
1. Definisi kepramukaan....................................................................11
2. Definisi mental……………………………………………......…12
3. Definisi Mahasiswa…………………….……………………......13
xi
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................14
2. Subyek dan obyek penelitian..........................................................14
3. Lokasi dan Waktu Penelitia...........................................................14
4. Sumber Data...................................................................................15
G. Metode Pengumpulan Data
1. Instrument Penelitian….................................................................15
2. Analisis Data.................................................................................17
H. Sistematika Penulisan Skripsi..............................................................19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara
Pembentukan Mental
1. Pengertian Sikap Mental................................................................21
2. Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang.........23
3. Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan
Mental............................................................................................25
B. Organisasi Gerakan Kepramukaan
1. Definisi Kepramukaan………………………………..................26
2. Sejarah Kepramukaan....................................................................28
3. Sifat dan Fungsi Kepramukaan…………...……………………..34
4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka…...………………..36
5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka…………....….37
6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan……….38
7. Kepramukaan di Satuan Racana Pandega…………………….....45
C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa……...46
xii
BAB III LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Dan Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi…....48
2. Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.................50
3.
4. Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus)...........................51
5. Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi................52
6. Struktur Organisasi Masa Bakti 2014…………………………….55
B. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi……..………………….……………...….......57
2. Metode Wawancara…………………………………………......57
3. Metode Dokumentasi…….…………………...............................60
C. Paparan Data Hasil Penelitian
1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana KusumaDilaga-
Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental……………………60
2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………........................................68
BAB IV ANALISIS DATA
A. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga
-Woro Srikandhi Dalam Pembentukan Mental.
1. Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar.......................72
2. Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan…...........74
3. Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial
Di Masyarakat……………………………………………...……75
4. Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab……......….77
5. Safari Racana Sebagai Rekreasi
(Pendidikan Yang Menyenangkan)…………………………..…79
6. Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan
Masalah……………………………………………………….....80
xiii
7. Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan
Dan Ketrampilan………………………………………………...82
8. Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan
Dalam Pendidikan……………………………………...………..85
9. Temu PrestasiSebagai Evaluasi Dalam Pendidikan…….…….....86
10. Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional…..87
B. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui
kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
1. Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum…………………………89
2. Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik………...90
3. Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder………….92
4. Tidak Mudah Stres………………………………………………93
5. Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah………..…94
C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa.…......95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................98
B. Saran-Saran
1. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi...........................................102
2. Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...……....103
3. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi………...…….....103
4. Mahasiswa umum maupun masyarakat…………………………….104
5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga…………...105
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri (STAIN) Salatiga memiliki berbagai
macam organisasi kemahasiswaan. Organisasi itu meliputi organisasi intra
kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi intra kampus seperti : STAIN
Musik Clup (SMC) yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang musik, STAIN
Sport Clup (SSC) yang bergerak dalam bidang olah raga, Mahasiswa pecinta alam
(MAPALA MITAPASSA), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang bergerak
dalam bidang dakwah, Resimen Mahasiswa (MENWA) dan organisasi pramuka
(RACANA). Selain organisasi di atas, masih banyak lagi organisasi lainnya yang
terdapat di STAIN Salatiga sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sedangkan
organisasi ekstra kampus seperti : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) dan lain sebagainya.
Organisasi-organisasi tersebut bergerak sesuai bidangnya masing-masing
sehingga antara satu organisasi dengan organisasi yang lain tidak sama isinya.
Organisasi-organisasi tersebut sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan
bakat dan minat sesuai dengan keinginannya. Bagi yang senang dalam hal musik
dapat bergabung dengan SMC, bagi yang senang olahraga dapat bergabung
dengan SSC, yang senang dakwah bisa bergabung dengan LDK, bagi yang senang
pramuka bisa masuk RACANA dan lain sebagainya.
2
Namun hanya sebagian kecil dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang
mengikuti organisasi. Kebanyakan dari mereka hanya mengikuti perkuliahan saja
kemudian pulang atau pergi untuk bermain dengan teman-temannya. Jika kita
lihat mahasiswa akademis (mahasiswa yang berorientasi pada perkuliahan saja)
jumlahnya lebih besar dari pada mahasiswa organisatoris (mahasiswa yang
berorientasi pada kuliah dan organisasi). Maka dapat disimpulkan bahwa minat
mahasiswa untuk aktif berorganisasi masih sangat rendah, dibuktikan dengan
lebih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi daripada mahasiswa
yang aktif berorganisasi.
Di STAIN Salatiga, organisasi kepramukaan menjadi salah satu organisasi
yang banyak diminati oleh mahasiswa, meskipun sebenarnya banyak organisasi
lain yang lebih sesuai untuk mewadahi bakat dan minat mereka. Hal ini bisa
dibuktikan dengan banyaknya anggota racana yang aktif mengikuti kegiatan.
Selain itu, dapat dibuktikan pula ketika penerimaan anggota baru. Dari data yang
ada, setiap tahun ketika racana membuka penerimaan anggota baru pasti racana
merupakan salah satu organisasi yang mendapatkan anggota terbanyak bila
dibandingkan dengan organisasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa organisasi
kepramukaan begitu diminati pada kalangan mahasiswa.
Gerakan pramuka merupakan organisasi yang dibentuk oleh pramuka
untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan (UU RI No. 12 2011 : Bab 1
pasal 1) yang juga berfungsi sebagai pendidikan nonformal yang berada diluar
sekolah yang bergerak dalam bidang kepramukaan. Dalam gerakan pramuka
terdapat anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang telah
3
disahkan sebagai dasar dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan,
sehinga dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan mempunyai dasar dan
hukum yang jelas dan tidak asal-asalan.
Organisasi di STAIN Salatiga gerakan pramuka juga mengikuti AD dan
ART yang sudah disahkan oleh KWARNAS, selain itu juga menggunakan AD
dan ART yang sudah dibentuk dan disahkan sendiri sesuai dengan kesepakatan
bersama. Sesuai dengan hasil musyawarah, di STAIN Salatiga organisasi gerakan
pramuka mempunyai nama Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dengan
nomer Gudep 02.237-02.238 STAIN Salatiga (Hasil musyawarah racana ke-
XXV, 2014 Bab 1 ayat 1).
Melihat dari keaktifan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, ternyata
memberi dampak yang besar pada mahasiswa dalam pembentukan mentalnya.
Mental yang dimaksud disini ialah seperti : berani memimpin forum, berani
mengungkapkan pendapat, tidak mudah minder, percaya diri, tidak mudah putus
asa dll. Hal ini dapat dibuktikan ketika didalam proses perkuliahan, biasanya
mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi pasti akan lebih aktif dalam
perkuliahan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi.
Selain itu bisa dibuktikan ketika sedang praktikum pengalaman lapangan (PPL)
maupun kuliah kerja nyata (KKN), banyak anggota racana yang dijadikan ketua
maupun koordinator lapangan oleh kelompoknya. Hal ini dikarenakan mereka
berpendapat bahwa anggota racana pasti sudah biasa dalam mengelola suatu
kegiatan, dan oleh karena itu maka dapat dipercaya sebagai ketua kelompok.
4
Pembentukan mental sangat penting bagi setiap orang terlebih lagi bagi
mahasiswa. Mahasiswa tidak cukup hanya dengan menguasai teorinya saja, tapi
juga harus bisa ketika mempraktikkannya. Banyak sekali mahasiswa yang
menguasai dengan baik teorinya tapi ketika dia disuruh untuk mempraktikannya
dia tidak berani. Memiliki mental yang kuat sngatlah penting karena tanpa
didasari mental yang kuat orang akan merasa grogi, merasa takut salah, dan tidak
bisa berfikir dengan tenang.
Sering kali kita melihat banyak orang yang sudah menguasai dengan baik
teorinya, tapi ketika kita melihat praktiknya banyak sekali terjadi kesalahan
dikarenakan merasa grogi, terburu-buru dan kurang bisa menguasai diri. Perasaan
itulah yang membuat materi yang sudah dikuasai dengan baik tidak bisa
dikeluarkan dan disampaikan dengan maksimal. Memiliki mental yang kuat
adalah dasar seseorang untuk bisa menguasai diri, orang lain maupun lingkungan
sekitarnya. Dengan bisa menguasai semua itu, dia akan dapat melakukan yang
terbaik dan dengan maksimal.
Menyadari betapa pentingnya peranan remaja bagi masa depan bangsa,
maka perlu sekali diadakan pembinaan remaja yang harus di dukung oleh semua
pihak seperti sekolah, orang tua maupun lingkungannya. Oleh karena itu remaja
ini harus mempersiapkan dirinya dengan bekal ilmu pengetahuan dan kecakapan
serta ketrampilan yang memungkinkan masuk kedalam masyarakat orang dewasa
dan sanggup berintregasi dan serasi dengan mereka (Darajat, 1971 : 37).
Pendidikan adalah suatu pengembangan diri individu dan kepribadian
seseorang yang akan dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk
5
dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, serta nilai-nilai sehingga
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Yusuf, 1998 : 25). Pendidikan
merupakan proses bagi seseorang untuk dapat berkembang kearah yang lebih
baik. Pendidikan sangatlah penting bagi semua orang, karena dengan adanya
pendidikan maka seseorang tersebut dapat menjadi insan yang seutuhnya, yang
memiliki budi pekerti yang baik dan pola pikiran yang sehat. Melihat hal tersebut,
maka pemerintah harus lebih mengutamakan dan memberikan perhatian khusus
dalam bidang pendidikan baik itu pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal.
Pendidikan itu merupakan pilar utama yang digunakan untuk bisa hidup
dimasyarakat, oleh karena itu pendidikan yang dibutuhkan tidak sekedar
pendidikan formal saja melainkan juga membutuhkan pendidikan nonformal
untuk melengkapinya seperti pembentukan karakter dan mental. Pada Perguruan
Tinggi, kegitan nonformal dikenal dengan nama Organisasi Kemahasiswaan.
Organisasi Kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual.
Pendidikan kepramukaan termasuk pendidikan nonformal yang sering
disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan kepramukaan dilakukan
mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun pada Perguruan Tinggi. Pendidikan
pramuka di STAIN Salatiga merupakan pendidikan nonformal yang tersaji dalam
6
bentuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) dengan nama Racana Kusuma Dilaga –
Woro Srikandhi STAIN Salatiga yang mempunyai nomer Gudep 02.237 - 02.238.
Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan
di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sarana akhirnya pembentukan
watak (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, 1999 :
56). Pada hakikatnya kegiatan kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan
nonformal yang dapat diikuti oleh semua orang, baik bagi anak-anak, orang
dewasa, maupun orang yang sudah tua sekalipun. Kegiatan ini dapat dilaksanakan
diluar pendidikan formal sepeti sekolah dan diluar pendidikan keluarga.
Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif
bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik sosial,
intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat minat dan masih
banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat. Banyak orang yang
masih berfikiran bahwa kegiatan kepramukaan hanya sekedar permainan yang
tidak ada manfaatnya dan hanya menghabiskan waktu, tenaga maupun biaya
sehingga mereka ragu apakah pendidikan yang bersifat kemandirian, kedisiplinan,
ketrampilan maupun pendidikan yang lainnya dapat diperoleh dari kegiatan
kepramukaan, sedangkan kegiatannya hanya bernyanyi dan tepuk tangan. Banyak
yang mengatakan pendidikan kepramukaan itu sama dengan anak taman kanak-
kanak yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bermain-main, tanpa mereka tahu
apa maksud sebenarnya dalam pendidikan kepramukaan itu. Padahal kalo
7
diperhatikan dengan baik, pendidikan kepramukaan itu sangat besar sekali
manfaatnya.
Baden Powell menulis dalam bukunya yang berjudul “ BPS Out Look “
dia berpendapat sebagai berikut :
“ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a collecting of
doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors, where boy man and
boy can go adventuring together asleader and younger brothers picking of health
and happiness handicraff and help fulness”. Artinya : “ kepramukaan bukanlah
suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu
kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan
adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang
dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti
kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan
memberikan pertolongan.
Kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar kegiatan hura-hura dan bukan
kegiatan tepuk tangan saja, tetapi dalam kegiatan kepramukaan terdapat banyak
sekali pendidikan yang tidak ditemui dalam pendidikan di sekolah, seperti berlatih
mandiri, mengenal alam, pembentukan karakter, pembentukan mental dan masih
banyak lagi pendidikan-pendidikan lainnya. Dengan demikian, pendidikan
kepramukaan sangat luas sekali cakupannya dan sangat berguna bagi setiap orang
khususnya bagi kaum muda yang sedang berkembang. Pendidikan kepramukaan
juga bermanfaat dalam melatih mental seseorang agar orang tersebut dapat
8
memiliki mental yang kuat dan berani bukan menjadi seorang penakut. Dengan
mental yang kuat maka orang akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan.
Pembentukan mental salah satunya bisa didapatkan dengan berorganisasi.
Berorganisasi sangatlah penting karena berorganisasi adalah cara untuk
meningkatkan dan mengembangkan diri mahasiswa dikampus disamping
pembelajaran dalam perkuliahan. Organisasi dapat menunjang berhasilnya bagi
seorang mahasiswa dalam menempuh proses pendidikannya, sehingga dia dapat
menjadi seorang yang bagus dalam intelektualnya, emosionalnya, maupun
spiritualnya. Dalam Al-qur’an Allah juga menjelaskan tentang pentingnya sebuah
organisasi, penjelasan ini terdapat pada surat As-Shaf ayat 4 yang berbunyi :
يان مرصحوص م ب حن ا كأن هح ب الذين ي حقاتلحون ف سبيله صف (٤) إن الل يح
“ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur , mereka seakan-akan seperti bangunan yang
tersusun kokoh ( QS Ash-Shaf : 4)”.
Dengan penjelasan tersebut, maka tampak jelas bahwa organisasi
sangatlah penting karna manfaatnya yang sangat besar, yang digambarkan seperti
bangunan yang tersusun kokoh. Bangunan yang tersusun kokoh tidak akan mudah
untuk dijatuhkan dan dihancurkan. Begitu juga dengan adanya sebuah organisasi,
maka seseorang tidak akan mudah untuk dijatuhkan. Dengan adanya suatu
organisasi yang kokoh maka akan membentuk mental yang kuat dan kokoh juga,
sehingga tidak mudah untuk dijatuhkan orang lain maupun kelompok lain. Cara
9
untuk dapat menyatukan seseorang, menyatukan perbedaan pikiran dan gagasan-
gagasan agar bisa menjadi satu tujuan yang sama adalah dengan membentuk suatu
organisasi sebagai wadah untuk menampungnya sehingga dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.
Melihat permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka berikut ini
peneliti utarakan alasan mengenai pemilihan judul :
a. Banyak mahasiswa yang aktif mengikuti perkuliahan dan juga aktif dalam
mengikuti organisasi sebagai langkah dalam mengembangkan diri dan
sebagai sarana pembentukan mental.
b. Organisasi gerakan pramuka (RACANA) adalah salah satu organisasi intra
kampus sebagai wadah bagi mahasiswa yang menyukai kegiatan
kepramukaan yang didalamnya terdapat banyak pengetahuan dan pengalaman
juga sebagai sarana pembentukan mental.
c. Pentingnya pembentukan mental bagi setiap mahasiswa, dan kegiatan
kepramukaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
pembentukan mental tersebut.
Dari uraian latar belakang masalah diatas peneliti merasa sangat tertarik
untuk meneliti bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam pembentukan mental
melalui kegiatan kepramukaan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti
mengambil judul “ PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA DALAM
KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA RACANA KUSUMA DILAGA-
WORO SRIKANDHI STAIN SALATIGA “
10
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan dalam latar belakang
masalah di atas, maka dapat diambil beberapa pokok masalah yang sangat
menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya :
1. Bagaiman kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental ?
2. Mental seperti apa sajakah yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan
kepramukaan?
3. Bagaimanakah peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa ?
C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari diadakannya
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga dalam pembentukan mental
2. Mengetahui mental seperti apa yang dapat dibentuk melalui kegiatan-kegiatan
kepramukaan.
3. Mengetahui peran kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa diambil, adapun
beberapa manfaat tersebut antara lain :
1. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
pemikiran atau gagasan yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan
11
pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pembentukan mental
mahasiswa yang dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan.
2. Secara praktis antara lain :
a. Bagi peneliti sebagai pengetahuan baru dan sebagai media pembelajaran
untuk mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi.
b. Bagi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar mengetahui bahwa
pembentukan mental dapat dilakukan dalam kegiatan kepramukaan.
c. Bagi anggota racana Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar lebih
aktif lagi dalam mengikuti kegiatan kepramukaan, karena melalui kegiatan
kepramukaan dapat dilakukan pembentukan mental.
d. Bagi mahasiswa STAIN Salatiga pada umunnya, untuk mengetahui
bagaimana cara pembentukan mental yang dapat dilakukan dalam kegiatan
kepramukaan.
e. Bagi semua orang bahwa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh
melalui pendidikan kepramukaan dan salah satunya adalah pembentukan
mental.
E. Definisi Operasional
1. Definisi Kepramukaan
Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan
akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses
pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda
di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649).
12
Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya
(Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari Praja-
Muda-Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari
Praja yang berarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia
yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti
berkarya. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka adalah orang yang
masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka berkarya.
2. Definisi Mental
Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma,
nyawa, roh, semangat. (Semiun. 2006:22). Mental merupakan hal yang sangat
penting yang harus dimiliki oleh setiap orang karena mental merupakan
pondasi utama yang menopang bentuk lahiriyah manusia.
Mental yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang
dalam menguasai dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam
penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan mengenai mental. Menurut
peneliti seseorang dapat dikatakan sudah memilik mental apa bila sudah
mampu melakukan hal sebagai berikut :
1) Mampu memimpin suatu forum
2) Berani tampil di depan orang banyak
3) Mampu menyampaikan suatu hal dengan baik (tidak grogi)
4) Dapat menjalankan suatu kegiatan dengan baik
5) Dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain
6) Tidak mudah merasa minder dan takut
13
7) Tidak mudah putus asa dan kecil hati
8) Berani mengungkapkan sanggahan, kritikan, dan saran ketika diskusi
9) Berani mengakui kesalahan dan tidak mudah tersinggung
10) Berani menghadapi suatu permasalahan dan mampu menyelesaikannya
3. Definisi Mahasiswa
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Mahasiswa memiliki arti
orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan dalam peraturan
pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar di perguruan tinggi tertentu. Sarwono (1978) menjelaskan mahasiswa
adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di
perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang
memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa
merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Mahasiswa juga
sering dikaitkat sebagai agen perubahan, sebagai generasi penerus bangsa.
Pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978)
adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam
keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan
masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
14
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.
Menurut Sugiyono (2012:9) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekan makna daripada
generalisasi.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu
penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status
suatu gejala yang ada yaitu gejala peningkatan mental mahasiswa STAIN
Salatiga melalui kegiatan kepramukaan.
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini subyek yang dimaksud adalah UKM Pramuka
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238
STAIN Salatiga. Sedangkan obyek penelitian ini adalah sebagian anggota
UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga
02.237-02.238 STAIN Salatiga baik anggota lama, anggota baru maupun
alumni racana.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di UKM
Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga
15
02.237-02.238 STAIN Salatiga yang beralamatkan di Jl. Tentara pelajar no. 2
STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2 lantai 1.
Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2014
dan rencananya akan selesai pada bulan januari 2015. Jadi penelitian ini akan
berjalan kurang lebih dalam waktu 4 bulan.
4. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam.
Sumber data tersebut yaitu :
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung
dari tangan pertama yang meliputi kata-kata dan tindakan subyek serta
gambaran dan pemahaman sebagai dasar utama melakukan interprestasi
data dari subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi
sumber data primer adalah Dewan pengurus Racana Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi, anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
dan pihak yang mengetahui dengan baik Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi.
b. Sumber Data Sekunder
Yang dimaksud dengan sumber data sekunder adalah data yang
mengandung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber
data sekunder dalam penelitian ini adalah anggota racana pada umumnya,
dokumen-dokumen dan media pendukung lainnya.
16
G. Metode Pengumpulan Data
1. Instrument Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan
metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan
instrument dalam pengumpulannya. Metode dalah cara yang dilakukan
sedangkan instumen adalah alat yang digunakan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, metode dan instrument yang akan peneliti
gunakan yaitu :
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian
terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto,
1997:146).
Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai
situasi umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM
Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga
02.237-02.238 STAIN Salatiga.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewer) (Arikunto, 1997:145). Dalam hal ini
menguraikan mengenai keaktifan mengikuti kegiatan kepramukaan di
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga. Selain itu juga
17
menguraikan tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah
mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti
kegiatan kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah
mengikuti kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada
pengurus (dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
diperoleh dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan
sebagainya (Arikunto, 1997 : 149). Dalam melakukan penelitian ini,
metode dokumentasi dilakukan untuk mengetahui gambaran umum lokasi
penelitian yang meliputi, abensi kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan,
materi-materi dan dokumen lain yang sangat diperlukan dalam penelitian.
2. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
(Sugiyono, 2012:244). Dalam penelitian kualitatif ini analisis data dilakukan
sejak sebelum memasuki lapangan, ketika selama di lapangan, dan setelah di
lapangan.
Dalam sebuah penelitian keabsahan temuan sangat penting sekali, oleh
karena itu peneliti juga berusaha untuk mendapatkan keabsahan data sebagai
bahan penelitian. Untuk menguji keabsahan temuan, teknik yang dapat
18
digunakan yaitu teknik triangulasi. Teknik ini biasa digunakan oleh banyak
peneliti dalam menguji keabsahan temuan.
Menurut Sugiono (2012 : 274) triangulasi dapat diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Triangulasi data harus dilakukan dalam sebuah penelitian agar data
temuan tersebut teruji keabsahannya. Dengan adanya data yang teruji secara
absah maka penelitian tersebut akan mendapatkan hasil yang maksimal dan
memuaskan. Jika data yang diperoleh tersebut kurang baik maka akan dapat
menghambat ketika menganalisis dan menarik kesimpulan sehingga penting
sekali dalam mendapatkan data yang valid dan teruji keabsahaanya.
Triangulasi yang digunakan yaitu :
a. Triangulasi Sumber Data
Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji kredibilitas
data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui sumber (Sugiyono, 2012:274). Jadi triangulasi data merupakan
pembandingan data yang telah diperoleh dari berbagai informan untuk
dicek kebenaran dan kepercayaan informasi tersebut.
b. Triangulasi Metode
Triangulasi metode dilakuakan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh kepada sumber yang sama menggunakan teknik yang
berbeda (Sugiyono, 2012:274). Metode ini dilakukan untuk mengecek
keabsahan untuk mengetahui temuan ini benar-benar hasil temuan sendiri
19
bukan berasal dari temuan orang lain ataupun plagiat dari temuan
sebelumnya.
H. Sistimatika Penelitian Skripsi
Ssitematika penelitian adalah gambaran umum dari penelitian ini. Sekripsi
ini terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu : bagian awal, isi, dan bagian akhir.
Agar dapat mempermudah dan memeberi gambaran yang jelas ketika membaca
skripsi ini, maka peneliti membuat sistimatika penelitian sebagai beriku:
BAB I : Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan
sistimatika penelitian.
BAB II : Kajian Pustaka
Pada bab ini peneliti secara tuntas membahas judul yang telah
ditetapkan sesuai dengan teori yang mendukungnya, yaitu
mengenai pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan
pada UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Gudep kota salatiga 02.237-02.238 STAIN Salatiga.
BAB III : Laporan hasil penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai profil STAIN Salatiga dan profil
UKM Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi serta
laporan hasil observasi, angket, wawancara yang telah dilakukan
oleh peneliti melalui penelitian di lapangan.
20
BAB IV : Analisis data
Meliputi analisis data yang telah dikumpulkan yang berasal dari
lapangan baik melalui observasi, wawancara, dokumentasi
maupun yang lainnya untuk diteliti lebih lanjut sehingga dapat
diketahui hasil dari penelitian tersebut.
BAB V : penutup
Bab penutup ini merupakan bab yang terakhir yang terdiri dari
hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mental, Masalah-Masalah Mental Dan Cara-Cara Pembentukan
Mental
1. Pengertian Sikap Mental
Mental berasal dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, sukma,
nyawa, roh, semangat. (Semiun, 2006 : 22). Mental merupakan bentuk
batiniyah dalam diri seseorang yang tidak tampak secara kasat mata tetapi ada
keberadaannya. Mental adalah hal yang sangat penting yang harus dimiliki
oleh setiap orang, karena mental merupakan pondasi utama yang menopang
bentuk lahiriyah manusia.
Menurut Salim (2006 : 4) Pengertian sikap mental dapat dilihat dari
tiga dimensi, yaitu :
a. Penegertian mental ditinjau dari dalam diri orang yang bersangkutan
Sikap mental merupakan sikap dalam menentukan langkah,
membuat keputusan dan menentukan perbuatan. Dalam hal ini sikap
mental berarti keputusan dalam mengambil langkah bagi seseorang ketika
menyelesaikan suatu permasalahan.
Orang yang memiliki mental kuat akan berani dan mantap ketika
melangkah dalam mengambil sebuah keputusan, sehingga dia akan
cenderung berhasil dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan
22
orang yang memiliki mental lemah akan takut ketika melangkah dalam
mengamambil sebuah keputusan, sehingga orang yang memiliki mental
lemah dia akan cenderung gagal dalam meyelesaikan sebuah masalah.
b. Pengertian mental ditinjau dari luar diri orang yang bersangkutan
Sikap mental berarti suatu ukuran utama dalam menilai perilaku
manusia dalam kehidupannya selaku pribadi, kehidupan bermasyarakat,
kehidupannya terhadap lingkungan, dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Kuasa. Dalam hal ini sikap mental dapat dilihat dari luar orang
yang bersangkutan. Sikap ini merupakan tingkah laku yang terlahir dalam
bentuk gerakan dan perbuatan fisik.
Sikap mental seseorang dapat dilihat dari cerminan peri lakunya
sehari-hari. Orang yang memiliki kesehatan mental akan berperilaku baik.
Perilaku tersebut akan tercermin secara pribadinya, dalam kehidupan
bermasyarakat, maupun dalam ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Kuasa. Sedangkan orang yang memiliki gangguan mental cenderung akan
berperilaku tidak baik dan menyimpang dari ketentuan yang berlaku di
masyarakat dan dalam hal ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Kuasa.
c. Pengertian mental diitinjau dari sudut perilaku
Sikap mental dapat diartikan sebagai alat pengambil keputusan
atau alat pemberi perintah. Sedangkan perilaku itu sendiri merupakan
produk dari sikap mental atau realisasi dari setiap keputusan yang telah
diambil oleh sikap mental dari yang bersangkutan. Mental yang dimaksut
23
disini adalah sifat seseorang seperti pemberani, penakut, pemalas dan lain
sebagainya. Sikap ini sering juga disebut mentalitas. Mentalitas
merupakan gambaran keadaan kepribadian seseorang yang tersimpan dan
mengendalikan setiap tindakannya.
2. Masalah-Masalah Gangguan Mental Dalam Diri Seseorang
Dalam kehidupannya sehari-hari setiap orang pasti berusaha
mengadakan penyesuaian diri secara sadar maupun tidak sadar. Tiap orang
dalam menghadapi setiap permasalahan yang menimpanya pasti berbeda-
beda, meski masalah itu sama tapi tiap orang pasti akan berbeda dalam
merasakannya. Ada orang yang merasakan masalah itu sangat berat sekali,
tetapi ada juga orang yang merasakan masalah itu sebagai hal yang biasa,
tidak dirasa berat sama sekali. Contohnya seperti berbicara didepan orang
banyak, bagi orang yang memiliki mental hal itu adalah permasalahan yang
mudah, tapi bagi orang yang tidak memiliki mental hal itu merupakan hal
yang sangat berat untuk dilakukan.
Manusia dalam menyesuaikan diri kadang-kadang mengalami
kegagalan karena keadaan manusia itu sendiri sangat kompleks, bahwa
manusia itu penuh dorongan-dorongan, penuh kemungkinan dan berbeda pula
dalam menghadapi rangsangan. Dalam penyesuaian diri dipenuhi faktor yang
menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Orang yang gagal, bila
menghadapi problema tidak tenang melainkan gugup dan panik. (Sundari,
2005 : 46)
24
Contoh-contoh permasalahan mental pada diri seseorang antara lain :
a. Frustasi
Frustasi berasal dari kata frustration yang artinya hambatan,
kegagalan, rintangan. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan
atau kebutuhan, dorongan manusia yang sangat banyak sekali jumlahnya
dan jelas sekali tidak mungkin dapat dipenuhi secara bersama-sama.
b. Konflik
Konflik disebut juga dengan pertentangan batin. Konflik
merupakan suatu persaingan antara pola-pola perbuatan selain itu konflik
sebagai suatu keadaan perasaan yang disertai proses pertentangan.
Sebagaimana frustasi, konflik merupakan hambatan untuk tercapainya
suatu tujuan.
c. Kecemasan
Kecemasan, ketakutan merupakan bagian diri dari kehidupan
manusia. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang menggoncangkan
karena adanya ancaman terhadap dirinya. Kecemasan sering kali muncul
karena mental seseorang itu tida kuat sehingga menjadikan dia takut dalam
menghadapi sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya.
d. Stres
Stres bisa berasal dari diri individu sendiri. Konflik yang
berhubungan dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang dirasakan
berat dapat membuata seseorang menjadi tegang. (Siswanto, 2007 : 52).
25
Selain itu stres juga bisa berasal dari kelompok seperti teman, atasan,
bawahan, dan juga bisa berasal dari pengaruh suatu organisasi. Stres
biasanya terjadi pada seseorang karena mentalnya yang lemah, dia merasa
tidak kuat ketika sedang menghadapi suatu masalah sehingga dia merasa
tidak sanggup sehingga dapat mengakibatkan stres.
e. Minder
Minder merupakan gejala dimana seseorang itu tidak bisa
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Rasa minder
biasanya menimpa seseorang ketika sedang dihadapi dengan situasi yang
baru. Dia kurang berani untuk berbaur dengan sekelilingnya tersebut
sehingga merasa sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa.
3. Usaha-usaha Yang Dapat Dilakukan Dalam Pembentukan Mental
Dalam pembentukan mental, cara yang dapat dilakukan dalah sebagai
berikut :
a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat sehingga tidak pernah
merasa sendiri karena selalu ada Tuhan yang menemaninya.
b. Berlatih sedikit demi sedikit berani berbicara di depan forum.
c. Mengikuti kegiatan-kegiatan seperti bergabung dalam sebuah organisasi.
d. Berlatih mengelola sebuah kegiatan, bisa diawali dengan kegiatan yang
sederhana terlebih dahulu.
e. Jangan takut untuk mencoba serta melihat kesempatan dalam hidup
sebagai tantangan, bukan ancaman.
f. Berlatih menyesuaikan diri dengan lingkungan.
26
g. Berusaha belaku disiplin dalam hal apapun.
h. Hidup secara teratur dan selalu mempunyai tujuan.
i. Memiliki persepsi yang obyektif.
j. Memiliki tanggung jawab terhadap orang lain.
B. Organisasi Gerakan Kepramukaan
1. Definisi Kepramukaan
Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan keluarga
dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dalam Prinsip Dasar Kepramukaan
(PDK) dan Metode Kepramukaan (MK) untuk membentuk watak peserta didik.
(Abdul Syukur dkk, 2011 : 20)
Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang mendapat awalan ke- dan
akhiran –an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya adalah suatu proses
pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda
di bawah tanggung jawab orang dewasa (Poerwadarmito, 1976:649).
Pramuka berarti praja muda karana, yaitu rakyat muda yang suka berkarya
(Poerwadarmito, 1976:230 ). Pramuka merupakan sebuah singkatan dari Praja-
Muda-Karana yang disingkat menjadi Pramuka. “ Pra “ adalah singkatan dari
Praja yang berarti rakyat, “ Mu ” adalah singkatan dari Muda yang berarti usia
yang masih muda dan “ Ka ”adalah singkatan dari Karana yang berarti
berkarya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, organisasi pramuka bertujuan
untuk membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi warga
negara yang berbudi luhur. Sehingga jika kita artikan secara luas pramuka
27
adalah orang yang masih muda atau yang memiliki jiwa muda yang suka
berkarya.
Dalam buku yang berjudul “ BPS Out Look “ karangan Baden Powell
yang dikutip oleh kwarnas dia berpendapat sebagai berikut :
“ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a
collecting of doctrgine and texts. No! it is a jolly game in the out of doors,
where boy man and boy can go adventuring together asleader and younger
brothers picking of health and happiness handicraff and help fulness”.
Artinya : “ Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara
tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-
naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang
menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi
bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina
kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan memberikan
pertolongan.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka hakikat dari Kepramukaan
adalah :
a. Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan keluarga
dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah dan praktis.
b. Kegiatan Kepramukaan dilakukan sesuai dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK).
c. Kegiatan Kepramukaan dilakukan diluar ruangan, yaitu dialam terbuka.
28
d. Kegiatan Kepramukaan diperuntukan bagi kaum muda secara khususnya
dan bagi semua orang pada umumnya.
e. Kegiatan Kepramukaan merupakan kegiatan belajar sendiri yang progesif
bagi setiap orang untuk mengembangkan dirinya secara maksimal baik
sosial, intelektual, mental, fisik, ketrampilan, pengembangan bakat dan
masih banyak lainya sebagai individu dan anggota masyarakat.
2. Sejarah Kepramukaan
a. Sejarah Kepramukaan Dunia
Gerakan Kepramukaan tidak bisa lepas dari sosok Robert Baden
Powel. Dia adalah orang yang pertama kali mengenalkan tentang
Kepramukaan, sehingga dia disebut sebagai bapak pandu dunia. Baden
Powel sendiri adalah seorang tentara angkatan bersenjata Britania Raya
yang berpangkat Letnan Jendral. Baden Powel lahir pada tanggal 22
februari 1857 di London. Ayahnya bernama Harry Baden Powel yang
berprofesi sebagai pengajar di Oxford dan ibunya bernama Henrietta
Grace Smith. Dia adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara. Ayahnya meninggal
dunia saat dia berusia 3 tahun, kemudian dia dibesarkan oleh ibunya.
Ilyas dan Qoni (2012 : 2) menjelaskan bahwa pada awalnya, Baden
Powel terinspirasi oleh keberhasilannya dalam mempertahankan kota
Mafeking di Afrika Selatan. Ketika itu dia harus bertempur bersama
pasukannya menghadapi tentara Boer. Baden Powel harus menerima
kekalahan pasukannya dalam pertempuran itu. Dalam kondisi itu,
munculah sebuah ide untuk membentuk sekelompok pemuda menjadi
29
pasukan sukarela. Pemuda ini dilatih dan digembleng untuk membantu
militer dalam mempertahankan kota. Tugas-tugas mereka misalnya
menyampaikan pesan yang diberikan Baden Powel kepada seluruh
anggota militer dikota tersebut. Tugas itu dapat dilakukan dengan baik
sehingga Baden Powel dapat mempertahankan kota selama beberapa
bulan.
Dalam bukunya, Ilyas dan Qoni juga menjelaskan bahwa
keberhasilan yang diraih oleh pemuda tersebut mendapat sebuah
penghargaan berupa sebuah lencana. Gambar dari lencana inilah yang
kemudian dijadikan sebagai logo Gerakan Pramuka Internasional.
Sedangkan Baden Powel memperoleh penghargaan yang sangat besar dan
dia dijadikan sebagai pahlawan. Pada tahun 1899 dia menulis sebuah
buku yang berjudul Aids to Scouting dan buku tersebut menjadi buku
terlaris pada masa itu.
Pada tahun 1906 Baden Powel merancang sebuah rencana tentang
sebuah Gerakan Pramuka, hal itu setelah dia mendapatkan kiriman buku
dari Ernest Thompson Seton seorang keturunan Inggris-Kanada. Dari
pertemuan dan diskusi yang dilakukannya dengan Seton mendorong dia
untuk kembali menulis buku yang berjudul Boy’s Patrol. Buku tersebut
direncanakan sebagai buku petunjuk bagi para pemuda yang tergabung
dalam Gerakan pemuda yang sedang dirancangnya. (Ilyas dan Qoni, 2012
: 3)
30
Rencana tersebut akhirnya terwujud dengan diadakannya
perkemahan kepanduan di kepulauan Browsea, Inggris pada tahun 1907.
Kegiatan ini diikuti oleh 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat.
Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan
dengan sukses, dia pergi untuk sebuah perjalanan. Perjalanan itu untuk
mempromosikan pemikiraanya keseluruh Inggris. Dari pemikirannya
tersebut maka dibuatlah sebuah buku yang berjudul Scouting for Boy’s
yang saat ini dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan.
Gerakan kepanduan tidak hanya diminati oleh laki-laki saja, karna
ternyata para perempuan juga menaruh minat yang sama besarnya. Oleh
karena itu maka adik Boden Powel yang bernama Agnes mendirikan
organisasi kepanduan untuk wanita yang diberi nama Girls Guides pada
tahun 1912. Agnes mengembangkan kepanduan ini dan kemudian
diteruskan oleh istri Baden Powel. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 5)
Pada tahun 1916 Gerakan Kepramukaan semakin berkembang, hal
ini dibuktikan dengan berdirinya kelompok usia siaga yang disebut Cub
(anak srigala) dengan buku The Jungle Book. Buku ini berisi tentang
Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh srigala di hutan)
karangan Rudyyard Kipling. Kemudian pada tahun 1918 Boden Powel
membentuk Rover Scout (Pramuka usia penegak) untuk menampung
mereka yang usianya sudah lewat 17 tahun tapi masih senang dengan
Pramuka. Empat tahun kemudian Baden Powel menerbitkan buku lagi
yang berjudul Revering To Success (mengembara menuju kebahagiaan).
31
Pada tahun 1920 diadakanlah jambore sedunia yang bertempat di
area London, Inggris. Baden Powel mengundang Pramuka dari 27 negara.
Setelah kegiatan ini, Baden Powel diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia
(Chief Scouting Of The World). Pada tahun yang sama dibentuklah Dewan
Internasional yang beranggotakan 9 orang dan Biro Sekretarisnya yang
berada di London. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 5)
Baden Powel menikah dengan Olave St. Clair pada tahun 1912 dan
dianugrahi 3 orang anak. Pada tanggal 9 januari 1941 Boden Powel
meninggal dunia di Nyeri, Afika. Itulah sejarah singkat yang
mempelopori munculnya Gerakan Kepramukaan yang dipelopori oleh
Baden Powel yang bernama asli Robert Stephenson Smyth.
b. Sejarah Kepramukaan di Indonesia
Mengutip dari buku yang disusun oleh tim pengembang pratikum
STAIN Salatiga (2012:11) menjelaskan bahwa sejarah kepramukaan di
Indonesia berawal dari pemikiran Baden powel. Gagasan yang cemerlang
dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda
dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke
Indonesia dan kemudian di Indoesia didirikanlah gerakan kepramukaan
dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeninging) yang
artinya adalah persatuan pandu-pandu Hindia Belanda.
Dalam buku itu juga menjelaskan bahwa oleh pemimpin-pemimpin
gerakan nasional dibentuk organisasi yang bertujuan untuk menjadiakan
manusia yang baik yang dapat diandalkan sebagai kader pergerakan
32
nasional. Upaya-upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dan
munculah berbagai macam organisasi kepramukaan seprti JPO (Javaanse
Padvinder Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling
Padvindery) dan HW (Hisbul Wathon).
Karena adanya larangan dari pemerintah Hindia Belanda dalam
penggunaan istilah Padvindery, maka K.H. Agus Salim menggantinya
dengan nama Pandu atau Kepanduan. Setelah adanya sumpah pemuda
ternyata meningkatkan kesadaran nasional bagi setiap orang, maka pada
tahun 1930 organisasi-organisasi kapanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian pada tahun 1931 terbentuklah
PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang kemudian berubah menjadi
BPPKAI (Badan Pusat Persaudaraan KepanduanIndonesia) pada tahun
1938. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 11)
Pada waktu Indonesia diduduki oleh Jepang, Kepanduan di
Indonesia dilarang, para tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan,
Seinendan dan PETA. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada
tanggal 28 Desember 1945 dibentuklah PRI (Pandu Rakyat Indonesia)
sebagai satu-satunya organisasi Kepanduan di Indonesia
Tahun 1964 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
Kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) yang berdiri pada tanggal 13 September 1951, POPPINDO
33
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) yang berdiri tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Menyadari kelemahan yang ada,
maka ketiga fedrasi tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). (Ilyas dan Qoni, 2012 :
13)
Setelah menjadi satu ternyata PERKINDO masih lemah, hal ini
dikarenakan masih adanya rasa golongan yang tinggi. Kelemahan gerakan
kepanduan Indonesia akan digunakan oleh pihak komunis agar
menjadikan piener muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan
tetapi kekuatan Pancasila dalam PERKIDO menentangnya dan dengan
bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan itu menghasilkan
Keppres No. 238 tahun 1961 tentang gerakan pramuka yang pada tanggal
20 mei 1961 ditanda tangani oleh Pjs Presiden RI Ir. Juanda karena
Presiden Suekarno sedang berkunjung ke Jepang. (Abdul Syukur dkk,
2012 : 12)
Di dalam keputusan Presiden ini, Gerakan Pramuka ternyata lebih
kuat organisasiya dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas,
sehingga dalam waktu yang relatif singkat telah berkembang dari kota-
kota sampai ke desa-sesa yang jumlahnya meningkat dengan sangat pesat.
Selain itu, keputusan Presiden ini juga menetapkan bahwa gerakan
pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang
diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga
organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan
34
pramuka dilarang keberadaannya. Dengan demikian, sekarang ini
organisasi kepanduan sering kita kenal dengan nama Gerakan Pramuka. .
(Abdul Syukur dkk, 2012 : 12)
3. Sifat dan Fungsi Kepramukaan
a. Sifat Kepramukan
Merujuk pada revolusi komperensi sedunia pada bulan Agustus
1942 di Kopenhagen, menyatakan bahwa kepramukaan itu mempunyai 3
sifat khas,yaitu :
1) Kepramukaan bersifat Nasional
Kepramukaan yang didirikan di negara manapun hendaknya
pendidikannya menyesuaikan dengan kondisi keadaan perkembangan
dan kebutukan masyarakat, bangsa dan negara masing-masing,
sehingga pendidikan kepramukaan di tiap negara berbeda sesuai
dengan kebutuhan negara tersebut.
2) Kepramukaan bersifat Internasional
Organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus
di bina agar dapat mengembangkan rasa persatuan dan persaudaraan
tanpa membeda-bedakan satu sama lain untuk terciptanya perdamaian
dunia.
3) Kepramukaan bersifat Universal
Kepramukaan itu dapat dilaksanakan dimana saja untuk
mendidik anak dari suku dan bangsa apa saja yang dalam
35
pelaksanaannya harus selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan
Kepramukaan (Soeparman, 1981 : 12).
Menelaah dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepramukaan itu mempunyai sifat dasar, yaitu gerakan yang disesuaikan
dengan keadaan perkembangan dan kebutukan masyarakat, membina agar
dapat mengembangkan rasa persatuan dan persaudaraan tanpa membeda-
bedakan satu sama lain dan menyeluruh yang dapat dilaksanakan dimana
saja untuk mendidik anak dari suku dan bangsa apa saja dan dalam
pelaksanaannya harus selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan
kepramukaan.
Selain itu gerakan pramuka juga bersifat sukarela artinya tidak
ada paksaan untuk mengikutinya. Gerakan pramuka juga bersifat
nonpolitik, jadi tidak memihak politik manapun dan tidak menjalankan
kegiatan politik praktis. Dalam gerakan pramuka juga bersifat religius
sehingga bagi setiap anggota gerakan pramuka wajib untuk memeluk
agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing, serta
wajib bagi gerakan pramuka untuk membina dan meningkatkan
keimanannya, menjalin kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama.
b. Fungsi Kepramukaan
Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka pada BAB 1 Pasal 6 menjelaskan bahwa gerakan pramuka
berfungsi sebagai lembaga pendidikan nonformal, di luar sekolah dan di
luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi
36
muda berlandaskan sistem among dengan menerapkan prinsip dasar
kepramukaan, metode kepramukaan dan motto gerakan pramuka yang
pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bengsa serta masyarakat Indonesia.
Gerakan pramuka juga berfungsi untuk mempersiapkan kader
bangsa yang memiliki kepribadian kepemimpinan yang berjiwa Pancasila.
Disiplin, sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya. Selain itu juga
memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai
perjuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa. Serta memiliki
kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berfikir,
kreatif, inovatif, dan dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi
tugas-tugas. (Abdul Syukur dkk, 2012 : 16-17)
4. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga gerakan
pramuka, asas setiap anggota gerakan pramuka adalah penghayatan dan
pengamalan pancasila yang diwujudkan dalam setiap sikap dan perilaku
sehari-hari. Pancasila merupakan landasan dasar dalam Gerakan Pramuka.
Jadi dalam kepramukaan tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
Tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum
muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia,
tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Selain
itu tujuan gerakan pramuka adalah untuk membentuk warga Negara Republik
37
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan
republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,
yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik secara lokal, nasional,
maupun internasional (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAB
II).
5. Kode Kehormatan Dan Motto Gerakan Pramuka
Kode kehormatan gerakan pramuka merupakan suatu norma dalam
kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan
ukuran, norma atau standart tingkah laku seseorang sebagai anggota pramuka
Indonesia. Kode kehormatan gerakan pramuka terdiri atas janji yang disebut
satya dan ketentuan moral yang disebut dharma, yang merupakan suatu unsur
dari metode kepramukaan dan alat pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan.
Satya tersebut harus dapat dipegang teguh dan dharma tersebut harus bisa di
laksanakan dengan baik.
Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan
untuk meningkatkan setiap anggota gerakan pramuka bahwa setiap mengikuti
kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode Kehormatan
Pramuka. Motto Gerakan Pramuka ini berbunyi “ Satyaku Kudharmakan,
Dharmaku Ku Baktikan ”.
38
6. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
a. Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai sebuah organisasi yang baik, jelas sangat
memerlukan beberapa prinsip dalam melaksanakan progam kegiatannya dan
yang akan menjadi pedoman dan pegangan dalam menjalankan kegiatan
kepramukaan. Prinsip-prinsip dasar itu harus dapat dijalankan dengan baik
oleh semua anggotanya.
Menurut Ilyas dan Qoni (2012 : 20) menjelaskan bahwa prinsip-
prinsip dasar gerakan pramuka antara lain :
1) Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, maksudnya adalah taat
dalam beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama yang dipeluknya,
selalu berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi seluruh
larangan-Nya, serta selalu bersyukur terhadap semua nikmat yang telah
diberikan Tuhan kepadanya.
2) Peduli Bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, artinya
seorang anggota gerakan pramuka harus benar-benar sadar dan tanggap
terhadap setiap kejadian yang sedang menimpa bangsa dan tanah
airnya. Selain itu anggota gerakan pramuka hidup bersama orang lain
sehingga harus dapat menciptakan dan menjaga kedamain
lingkungannya, peduli terhadap orang lain dan sekitarnya, serta harus
dapat menjaga dan melestarikan alam seisinya. Dengan demikian
anggota gerakan pramuka dapat menjadi orang yang bermanfaat kepada
orang lain dan negara kesatuan republik Indonesia.
39
3) Peduli terhadap diri pribadinya, seorang anggota gerakan pramuka
harus peduli terhadap dirinya sendiri. Dia harus dapat memperhatikan,
menjaga dan mempersiapkan masa depannya dengan sebaik mungkin.
Jadi merupakan sebuah kekeliruan besar jika anggota gerakan pramuka
tidak bisa mempersiapkan dan memperhatikan kehidupan pribadinya,
bagaimana mungkin dia dapat dijadikan sebagai pedoman orang lain
sedangkan kehidupannya sehari-hari saja masih belum teratur.
4) Taat kepada kode kehormatan gerakan pramuka, dalam hal ini
maksudnya adalah selaku anggota gerakan pramuka maka wajib untuk
selalu berusaha mentaati semua aturan yang ada pada kode kehormatan
gerakan pramuka. Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah janji yang
disebut satya dan ketentuan moral yang disebut dharma, sehingga
selaku anggota gerakan pramuka maka wajib untuk menaati satya dan
dharma pramuka dalam kehidupannya sehari-hari.
b. Metode Kepramukaan
Merujuk pada buku pedoman pendidikan dan latihan calon
pramuka pandega (PLCPP) ke-20, metode kepramukaan merupakan cara
belajar yang progesif, dimana pola kerjanya merupakan suatu sistem yang
terdiri dari berbagai unsur yang merupakan sub sistem terpadu dan terkait
yang setiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan
saling memperkuat serta menunjang tercapainya sebuah tujuan.
Metode kepramukaan terdiri dari berbagai cara belajar yang efektif
dan progesif melalui :
40
1) Pengalaman kode kehormatan pramuka
Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah janji yang disebut
satya dan ketentuan moral yang disebut dharma. Satya dan dharma
pramuka merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam metode
Kepramukaan yang digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk
secara sukarela mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,
social, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
2) Belajar sambil melakukan (Learning By Doing)
Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan mengutamakan
sebanyak mungkin kegiatan praktik secara praktis pada setiap kegiatan
kepramukaan dalam bentuk kegiatan dan ketrampilan sebagai
pengalaman yang bermanfaat bagi anggota pramuka. Metode seperti ini
dapat mengarahkan anggota pramuka untuk selalu berbuat hal-hal nyata
dan menimbulkan keinginan untuk melakukan hal-hal baru serta
memacu agar selalu aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan.
(Ilyas dan Qoni, 2012 : 24)
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar
menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis,
logis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara
rasional, lugas dan tuntas. (Muhibbin, 2004 : 123)
41
3) Sistem berkelompok sebagai penguatan mental
Sistem berkelompok dapat melatih seseorang untuk bisa
memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, bersosialisasi,
berorganisasi, memikul tanggung jawab, serta bekerja sama dalam
kerukunan. Dengan metode seperti ini dapat digunakan dalam
pembentukan mental seseorang karena didalam metode ini seseorang
tersebut dapat memperoleh banyak sekali kesempatan untuk belajar.
Muhibbin (2004 : 122) dalam bukunya menjelaskan bahwa
belajar berkelompok bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi
demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau
kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan
proporsional dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial seperti
masalah kelompok, persahabatan dan masalah kemasyarakatan.
4) Kegiatan di alam terbuka sebagi pembentukan mental
Kegiatan di alam terbuka merupakan rekreasi yang menarik dan
edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan.
Biasanya kegiatan dialam terbuka dapat memberikan pengalaman
dengan adanya rasa saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya. Kegiatan di alam terbuka dapat
mengembangkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam
dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
42
kesederhanaan, serta membina kerjasama dan rasa saling memiliki.
(Ilyas dan Qoni, 2012 : 25)
5) Sistem tanda kecakapan sebagai upaya pembentukan mental
Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting
atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar seseorang memperoleh
dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini
kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai suatu objek tertentu.
(Muhibbin, 2004 : 124)
Tanda kecakapan merupakan bukti yang diberikan kepada
seorang anggota pramuka yang telah dinyatakan berhak menerimanya
dan telah memiliki ketrampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini
bertujuan mendorong dan merangsang agar anggota pramuka dapat
secara sungguh-sungguh meghayati dan mengamalkan nilai-nilai
kepramukaan dan memiliki kemampuan tertentu.
6) Kiasan dasar sebagai dasar dalam pembentukan mental
Menurut Ilyas dan Qoni (2012 : 26) kiasan dasar merupakan
ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan
imajinasi sesuai dengan usia dan perkembangan yang mendorong
kreativitas dan keikut sertaan peserta didik dalam setiap kegiatan
pendidikan kepramukaan.
Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam
kegiatan dasar yang menarik, menantang dan merangsang, disesuaikan
43
dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi anggota pramuka. Kiasan
dasar merupakan salah satu unsur dalam metode kepramukaan yang
pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota pramuka tetapi harus
dapat memperkaya pengalaman.
7) Sistem satuan terpisah bagi putra dan puti untuk menguatkan mental
Satuan terpisah diterapkan dengan memisahkan satuan putra dan
putri. Satuan pramuka putra dibina oleh Pembina putra, sedangkan
satuan pramuka putri dibina oleh Pembina putri. Sistem satuan terpisah
bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti menyalahi kode etik kehormatan pramuka.
8) Sistem among sebagai latihan dalam pembentukan mental
Mengutip dari buku konsep dasar materi pendidikan
kepramukaan, menjelaskan sistem among artinya adalah menanamkan
jiwa merdeka yang mengandung sifat disiplin diri dan mandiri dalam
rangka saling ketergantungan. Siatem among adalah sistem pendidikan
yang dilaksanakan dengan cara member kebebasan kepada peseta didik
untuk dapat bertindak dan bergerak dengan leluasa , menghindari sejauh
mungkin unsur-unsur perintah, paksaan dan keharusan. Dalam gerakan
pramuka Pembina pramuka sebagai pamong.
Sistem among bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan rasa perca diri, kreativitas dan aktivitas sesuai aspirasi
peserta didik. Selain itu untuk mendidik anggota gerakan pramuka
menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya disertai rasa
44
tanggungjawab dan kesadaran pentingnya bermitra dengan orang lain.
(Abdul Syukur dkk, 2012 : 114)
9) Kegiatan yang menarik sebagi rangsangan dalam pembentukan mental
Kegiatan dalam pendidikan kepramukaan dikemas dalam suatu
bentuk kegiatan yang menarik sehingga tidak akan menimbulkan rasa
bosan dan malas untuk mengikutinya. Contok kegiatan kepramukaan
adalah tepuk-tepuk, nyanyian dan permainan yang di dalamnya terdapat
unsur pendidikan. Dengan kemasan yang menarik akan memunculkan
rasa senang dalam mengikuti kegiatan dan dapat menghilangkan rasa
bosan serta kejenuhan belajar.
Secara harfiah, arti kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga
tidak mampu lagi memuat apapun. Peristiwa jenuh ini jika dialami oleh
seorang siswa yang sedang dalam proses belajar (kejenuhan belajar)
dapat membuat siswa tersebut merasa memubazirkan usahanya
(Islamuddin, 2012:203). Dalam kegiatan kepramukaan meterinya
dikemas dalam kegiatan yang menarik, sehingga akan dapat
menghilangkan masalah kejenuhan dalam belajar tersebut.
10) Kegiatan menantang sebagai wahana pembentukan mental
Kegiatan kepramukaan bersifat menantang dan meningkat serta
mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani pesarta didik. Belajar ketrampilan adalah belajar dengan
menggunakan gerakan-gerakan motorik yakniyang berhubungan
45
dengan urat-urat syaraf dan otot-otot manusia. Tujuannya adalah untuk
memperoleh dan menguasai ketrampilan jasmani tertentu.
7. Kepramukaan di Satuan Racana Pandega
Dalam organisasi gerakan pramuka, proses pendidikan pada peserta
didik ditujukan pada tujuan gerakan pramuka yang dilakukan dalam bentuk
kegiatan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik dalam
lingkungannya sendiri di bawah bimbingan, pembinaan dan pengawasan
orang dewasa. Proses pendidikan ini diatur melalui prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan. Pandega merupakan anggota
pramuka yang berusia 21 – 25 tahun atau yang sudah berstatus sebagai
mahasiswa.
Dalam buku konsep dasar materi pendidikan kepramukaan (Abdul
Syukur dkk, 2012 : 130) menjelaskan sifat anggota pramuka usia Pandega
yaitu :
a. Senang mengadakan interaksi sosial yang sehat, dan tidak egois.
b. Sudah mulai memiliki cita-cita yang searah untuk pembentukan
kecakapan dan ketrampilan.
c. Sudah mampu mengambil keputusan baik untuk dirinya maupun untuk
masyarakat.
d. Dapat mengembangkan kepribadian bangsa dalam bidang rekreasi yang
bersifat nasional.
e. Dapat memenuhi kebutuhan primer bagi dirinya.
46
f. Dapat belajar untuk menghormati kaidah kegotong royongan masyarakat
dan hukum yang berlaku.
g. Sudah memulai memahami dan mengerti secara mendalam tentang Tuhan
serta mematuhi semua ajaran agama yang dianutnya.
C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa
Dari penjelasan teori-teori mengenai pembentukan mental ternyata dapat
ditemukan dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan
ternyata tidak hanya sebatas materi tentang pengetahuan saja, akan tetapi juga
terdapat pembentukan watak, karakter dan pembentukan mental dalam kegiatan
kepramukaan. Tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina
kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak
mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya
sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka
mengenai tujuan kepramukaan.
Muhibbin syah (2004 : 10) menjelaskan definisi pendidikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan. sedangkan pembentukan mental dapat diartikan sebagai upaya-upaya
yang dapat dilakukan melalui proses pendidikan dengan menggunakan metode-
metode yang sesuai. Sehingga dapat diambil ksimpulan bahwa melalui kegiatan
kepramukaan pembentukan mental dapat dilakukan, karena kegiatan kepramukaan
itu sangat luas cakupannya. Metode-metode yang digunakan juga sesuai sebagi
alat dalam pembentukan mental seperti metode berkelompok, pemecahan
47
masalah, sistem among dan metode-metode lainnya. Jika disimpulkan maka
ternyata salah satu peran pramuka adalah pembentukan mental, terutama bagi
anak muda yang mentalnya masih lemah dan membutuhkan pembentukan mental.
Melalui kegiatan kepramukaanlah pembentukan mental dapat dilakukan.
48
BAB III
LETAK GEOGRAFIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Dan Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Mengutip dari buku panduan pendidikan dan latihan calon pramuka
pandega (PLCPP) ke-20 menjelaskan bahwa Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi berdiri pada tangal 9 Maret 1988. Ketika itu setatusnya masih IAIN
Walisongo dan belum menjadi STAIN Salatiga seperti sekarang ini. Pada
masa itu masih menggunakan nama Racana Walisongo. Salah satu orang
yang mendirikan dan sekaligus menjadi ketua pertama kali adalah kakak
Abdul Syukur sebagai ketua putra dan kakak Astuti Sakdiyah sebagai ketua
putri. Mereka sekarang menjadi Dosen di STAIN Salatiga dan menjadi
Pembina Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi saat ini.
Pada tanggal 27 September 1996 diadakan rapat untuk pembaharuan
nama Racana, karena pada saat itu IAIN Walisongo telah beralih status
menjadi STAIN Salatiga, sehingga nama Racana Walisongo harus diganti.
Pada waktu itu munculah nama-nama yang banyak diusulkan seperti
Damardjati-Sekar Arum, Sunan Bayat-Nyi Sunan Bayat, Ki Ageng
Pandanaran-Nyai Ageng Pandanaran, Kusuma Dilaga-Woro Srkandhi, dan
Damardjati-Robi’ah Al Adawiyah.
49
Rapat berikutnya barulah disetujui nama racana yang akan
digunakan. Nama racana yang akan digunakan tersebut adalah Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi. Nama tersebut atas usulan kakak Anshori, kakak
Hakim H, dan kakak Hamim, dengan referensi dari buku karangan Ir.
Srimulyono dengan judul ” Wayang Dan Karakter Manusia” halaman101-103
dan buku karangan Amir Martosedoyo SH dengan judul “Sejarah Wayang”
halaman 64.
Kusuma Dilaga -Woro Srikandhi merupakan tokoh pewayangan
dalam cerita Mahabrata. Kusuma Dilaga adalah nama lain dari Werkudoro
atau Bima yang merupakan salah satu dari Pandawa. Dia digambarkan sebagi
laki-laki yang besar, gagah dan kuat. Senjata pusaka Werkudoro adalah
Godho Rujakpolo, sehingga senjata tersebut digunakan sebagai pusaka adat
bagi racana putranya. Woro Srikandhi adalah istri dari Arjuna yang juga
merupakan salah satu dari Pandawa. Senjata yang digunakannya adalah Busur
Panah, sehingga pusaka adat bagi racana putri menggunakan busur dan anak
panah.
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi merupakan salah satu unit
kegiatan mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang kepramukaan
sebagai wadah bagi mahasiswa yang senang dalam mengikuti kegiatan
kepramukaan. Racana adalah wadah bagi anggota pramuka tingkat Pandega,
yaitu tingkatan setelah penegak. Usia anggota Pandega sesuai dengan AD dan
ART Gerakan Pramuka adalah 21-24 tahun atau yang sudah berstatus sebagai
50
Mahasiswa. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi berpangkalan di STAIN
Salatiga dan meiliki nomer gugus depan (Gudep) 02.237-02.238.
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi merupakan salah satu dari
satuan Pandega yang berdomisili di STAIN Salatiga. Racana adalah salah
satu organisasi kemahasiswaan yang memiliki struktur pembinaan sampai
tingkat nasional, yaitu kwartir nasional. Racana disini memiliki proses
pendidikan yang mana lebih diarahkan kearah tugas mahasiswa (tridharma
perguruan tinggi). Oleh karena itu agar dapat berjalan dengan baik antara
tugas kuliah dan berorganisasi maka perlunya memanajemen waktu dengan
baik sehingga semua itu dapat berjalan dengan beriringan.
Hingga kini Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sudah berusia
26 tahun dan memiliki anggota lebih dari 1000 orang. Setiap tahunnya lebih
dari 100 orang yang bergabung menjadi anggota racana sehingga anggota
racana semakin bertambah tiap tahunnya. Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi mempunyai kantor kesekretariatan yang beralamatkan di Jl. Tentara
pelajar no. 2 STAIN Salatiga tepatnya di pusat kegiatan mahasiswa (PKM) 2
lantai 1.
2. Visi dan Misi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Visi racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah untuk
melahirkan kader-kader kepanduan yang profesional dan berintegritas tinggi.
Dan misinya adalah untuk membentuk kepribadian mahasiswa yang
berahlakul karimah sesuai dengan satya dan dharma pramuka.
51
3. Satuan Khusus Dalam Racana (Brigade Khusus)
Brigade khusus (BRIGSUS) merupakan satuan khusus yang terdapat
di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Brigsus dibentuk untuk menjadi
sebuah pasukan inti di racana. Pasukan tersebut harus dapat menjadi pasukan
yang siaga untuk keperluan racana. Jadi brigsus merupakan bagian dari
racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.
Mengutip dari arsip Brigsus Naga Sandhi, pada tahun 1993 terbesit
dari seorang pemikir untuk menciptakan sebuah pasukan yang elite. Dari situ
diadakanlah penelitian guna menciptakan pasukan tersebut. Setelah
memperoleh data yang cukup, maka diadakanlah rapat untuk membentuk
pasukan khusus di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam rapat
tersebut munculah nama-nama seperti pasukan khusus (PASSUS), pasukan
inti (PATI) dan brigade khusus (BRIGSUS). Dengan pertimbangan yang
matang maka disepakatilah pasukan tersebut dengan nama brigade khusus
(BRIGSUS).
Pada tanggal 16-17 november 1994 diadakan pembrivetan dan
pelantikan yang pertama kali sehingga pada tanggal 17 november 1994
dijadikan hari lahirnya Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi (Brigsus Naga Sandhi). Dalam pelaksanaanya brigsus
menggunakan sistem komando dan dipimpin oleh seorang komandan. Brigsus
diberi kekuasaan untuk mengelola corpsnya secara independen. Untuk dapat
menjadi anggota brigsus harus melewati seleksi dan pendidikan terlebih
52
dahulu. Dalam brigsus terdapat 3 jurusan yaitu pertolongan pertama (PP),
peraturan baris berbaris (PBB) dan search and rescue (SAR).
4. Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Dalam kepramukaan terdapat banyak sekali kegiatan. Pada
prinsipnya semua kegiatan yang sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan
dan metode kepramukaan adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat
kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.
Kegiatan itu berfariasi jenisnya. (Ilyas dan Qoni, 2012 : 49)
Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi menjelaskan bahwa gerakan pramuka di
STAIN Salatiga sebagai wadah untuk berlatih serta pengembangan diri, baik
dibidang kepramukaan, mental, spiritual, maupun di bidang lainnya yang
dapat digunakan sebagai bekal dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
Adapun aplikasinya menggunakan sistem bina diri, bina satuan dan bina
masyarakat.
Sebagai sebuah organisasi yang aktif, racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi memiliki progam kerja yang sudah disusun untuk dilaksanakan.
Progam kerja itu disusun ketika awal kepengurusan dan akan dilaporkan
sebagai laporan pertanggung jawaban ketika di akhir kepengurusan nanti.
Progam kerja tersebut disusun mulai dari progam kerja tahunan, progam kerja
bulanan, progam kerja mingguan hingga progam kerja harian.
Progam kerja tahunan seperti rapat kerja, penerimaan anggota baru,
latihan gabungan dengan pangkalan lain, bakti sosial dan laporan
53
pertanggung jawaban. Progam kerja bulanan seperti safari Racana, rapat
bulanan, donor darah dan lain sebagainya. Progam kerja mingguan seperti
latihan rutin, rapat koordinasi kegiatan, bina SGT (Siaga, Galang, Tegak),
ujian SKU dan kegiatan lainnya. Progam kerja harian seperti piket sanggar,
diskusi bersama dan menyelesaikan tugas-tugas.
Dalam Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga terdapat
progam kerja interen dan progam kerja eksteren. Progam kerja interen adalah
progam kerja yang dilaksanakan dalam pangkalan sendiri dan progam kerja
eksteren adalah kegiatan partisipasi keluar pangkalan seperti menghadiri
undangan dari pangkalan lain. Progam kerja tersebut disusun dengan rapi dan
dibuat matrik progam kerja kemudian ditempelkan di dinding agar bisa
diketahui semua anggota racana.
Progam Kerja Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi antara lain :
1) Pendidikan dan Pengkaderan
1) PLCPP (Pendidikan Dan Latihan Calon Pramuka Pandega)
2) LATTIN (Latihan Rutin)
3) Ujian kenaikan tingkat SKU/SKK
4) KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan)
2) Pembinaan dan Pengembangan
1) Bina SGT (Siaga, Penggalang, Penegak)
2) Seminar dan loka karya kepramukaan
3) Bina diri, bina satuan, bina masyarakat dan pengembangan keilmuan
54
3) Keagamaan dan Pengabdian
1) Bina desa dan bina masyarakat
2) Peringatan hari-hari besar islam
3) Kegiatan keagamaan
4) Umum dan Partisipasi
1) Peringatan hari besar nasional
2) Mengikuti kegiatan insidental intra dan ekstra kampus
3) Mengikuti kegiatan seni dan olah raga
4) Pecinta alam
5) Seminar keilmuan
6) Perkemahan
5) Progam Kegiatan
1) PLCPP (Pendidikan Dan Latihan Calon Pramuka Pandega)
2) RAKER (Rapat Kerja)
3) Ujian kenaikan tingkat SKU/SKK
4) Kegiatan dalam rangka PHBI dan PHBN
5) KMD (Kursus Mahir Dasar) atau KML (Kursus Mahir Lanjutan)
6) Bina SGT (Siaga, Penggalang, Penegak)
7) ARR (Amalan Ramadhan Racana)
8) AMT (Achievement Motivation Training)
9) Perkemahan (Wirakarya, Raimuna, Jambore, Kemah Bakti, dll)
10) MUSRAC (Musyawarah Racana) dan MUSSUS (Musyawarah
Brigsus)
55
5. Struktur Organisasi Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Masa Bakti 2014
Tabel 3.1
Dewan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Masa Bakti 2014
JABATAN NAMA
Pembina putra Mukti ali, M. Hum.
Pembina putri Dra. Astuti sakdiyah, m.pd
Ketua Racana Putra Misbakhul Munir
Ketua Racana Putri Palupiningsih
Sekretaris Putra M. Arief Mufti Habibi
Skretaris Putri Mim Cholifah
Bendahara Putra Thony Rohmad Darmawan
Bendahara Putri Iis Syafa’atul Hasanah
Pemangku Adat Racana Putra Muhammad Fadlil
Pemangku Adat Racana Putri Dewi Ermawati
SEKSI BIDANG
Giat Operasional Putra 1. Wahyu fajar
2. Al mudasir
Giat Operasional Putri 1. Fitri Ariyani
2. Nur Hidayati
Teknik Kepramukaan Putra 1. M. Didik Nugroho
2. Arsyad Bagus Saputra
Teknik Kepramukaan Putri 1. Ulfi Mustika Dewi
2. Siti Muasyaroh
56
Penelitian dan Pengembangan Putra 1. Wahid Kurniawan
2. Imam Aris Jazuli
Penelitian dan Pengembangan Putri 1. Nidaul Husna
2. Mufarohan
Kerumah Tanggan Putra 1. Endro Adi W
2. Eko Pujo N
Kerumah Tanggaan Putri 1. Nur Wahidah
2. Handayani
Tabel 3.2
Dewan Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Periode 2014
JABATAN NAMA
Komandan Brigsus Muhammad Anshori
Sekretaris Ismi Dwi Hastuti
Bendahara Bilqis Ummu Latifah
Pendidikan Dan Latihan 1. Alfi Fajri Kusumadani
2. Astri Rahmawati
Logistig Ahmad Muhaimin
Komandan Reka PP Laili Safa’ah
Komandan Reka PBB Amik Mayasari
Komandan Reka SAR Sofatun Jamilah
57
B. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti memerlukan
metode-metode dalam pengumpulan data. Selain itu peneliti juga memerlukan
instrument dalam pengumpulan data tersebut. Dalam penelitian ini, metode yang
peneliti gunakan yaitu :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1997:146).
Data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah data mengenai situasi
umum STAIN Salatiga dan kegiatan kepramukaan pada UKM Pramuka
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Gudep kota salatiga 02.237-02.238
STAIN Salatiga.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)
(Arikunto, 1997 : 145). Dalam hal ini menguraikan mengenai keaktifan
mengikuti kegiatan kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
STAIN Salatiga. Selain itu juga menguraikan tentang peningkatan mental
yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan
kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti
kegiatan kepramukaan, maka peneliti juga akan bertanya pada pengurus
58
(dewan) racana maupun pihak lain yang sesuai. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan responden yang berjumlah 25 orang. Identitas responden
tersebut antara lain :
Tabel 3.3
5 orang pengurus racana
NO NAMA JABATAN
1 Dra. Astuti Sakdiyah M.Pd Pembina putri racana
2 Misbakhul Munir Ketua putra racana periode 2014
3 Palupiningsih Ketua putri racana periode 2014
4 Dewi Ermawati Pemangku adat putri racana periode 2014
5 Muhammad Anshori Komandan brigsus pereode 2014
Tabel 3.4
10 orang anggota racana
NO NAMA PROGDI SEMESTER
1 Ahmad Muhaimin Tadris Bahasa Inggis 6
2 Thony Rahmad
Darmawan
Pendidikan Agama Islam 8
3 Fitri Ariyani Tadris Bahasa Inggis 8
4 Iis Syafa’atul Hasanah Pendidikan Agama Islam 8
5 Nur Hidayati Pendidikan Guru MI 6
6 Ulfi Mustika Dewi Pendidikan Guru MI 6
7 M. Arief Mufti Habibi Pendidikan Agama Islam 10
59
8 Amik Mayasari Pendidikan Guru MI 6
9 Ali Abdur Rohman Pendidikan Bahasa Arab 8
10 Sofatun Jamilah Perbankang Syariah S-1 6
Tabel 3.5
10 orang mahasiswa umum
NO NAMA PROGDI SEMESTER
1 Nia Lestari Tadris Bahasa Inggis 10
2 Abdul Chamim Pendidikan Agama Islam 8
3 Nur Cahyo Tadris Bahasa Inggis 10
4 Muftikhatul Karimah Tadris Bahasa Inggis 10
5 Ratna Miladiyah Tadris Bahasa Inggis 10
6 Paryono Pendidikan Agama Islam 10
7 Nur Faizah Pendidikan Agama Islam 10
8 Khusna Komisi Penyiaran Islam 6
9 Miftachul Azis Tadris Bahasa Inggis 10
10 Nur Khayati Pendidikan Bahasa Arab 10
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh
dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, notulen rapat, surat-surat, catatan harian, sertifikat dan sebagainya
(Arikunto, 1997 : 149).
60
Dalam melakukan penelitian ini, metode dokumentasi peneliti lakukan
untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi, abensi
kegiatan, buku induk, foto-foto kegiatan, materi-materi dan dokumen lain
tentang Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi.
C. Paparan Data Hasil Penelitian
1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Dalam Pembentukan Mental.
Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber mengenai
kegiatan-kegiatan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam hal
pembentukan mental mahasiswa, peneliti menemukan banyak sekali kegiatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
a. Latihan Rutin
Menurut penuturan dari narasumber Ahmad Muhaimin :
”Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti pendidikan dan latihan
dalam racana”
Menurut penuturan Fitri Ariani :
“Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan
rutin dan kegiatan lainnya”
Sedangkan menurut penuturan Muhammad Arief Mufti Habibi :
“Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Latihan rutin,
Kerohanian, Pelantikan dan Latihan gabungan”
Latihan rutin merupakan kegiatan mingguan di Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu, tempat dan
61
waktunya menyesuaikan sesuai dengan kesepakatan bersama. Materi yang
diberikan tiap pertemuannya berbeda, sesuai dengan yang telah
diprogamkan.
b. Bina SGT (Siaga, Galang, Tegak)
Anggota racana dilatih untuk bisa membantu seorang pembina
dalam melakukan kegiatan Kepramukaan di suatu pangkalan. Bina SGT
disini maksudnya adalah menerjunkan langsung anggota Racana di suatu
pangkalan Pramuka, baik itu tingkat Siaga, Penggalang, Maupun Penegak.
Seperti penuturan Dewi Ermawati selaku pengurus racana :
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa antara lain Latihan
rutin, Latihan gabungan, Bina SGT, dll.
Racana bertugas memfasilitasi anggotanya dengan cara
menyalurkan kesuatu pangkalan pramuka dan membuat kontroling
didalamnya. Kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental
karena kita dilatih untuk bisa menyampaikan suatu materi pada peserta
didik.
c. Amalan Ramadhan Racana (ARR)
Selain kegiatan di atas, kegiatan-kegiatan racana dalam
pembentukan mental adalah bakti sosial yang dikemas dalam bentuk
kegiatan amalan ramadhan racana (ARR).
Seperti penutran Iis Syafa’atul Hasanah,
62
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental yang saya ikuti antara lain Amalan
ramadhan racana, Latihan rutin, Latihan gabungan dan Bina SGT”
Kegiatan ini dilaksanakan ketika memasuki bulan Romadhan
dan merupakan agenda tahunan di Racana. Kegiatan Amalan Ramadhan
Racana ini juga melibatkan peserta umum sehingga orang-orang yang
bukan anggota racana sekalipun boleh mengikuti kegiatan ini. Dalam
kegiatan Amalan Ramadhan Racana ini berisikan Tarling (Tarawih
Keliling), Bazaar, Baksos (Bakti Sosial), Mengajar TPA, dan kegiatan
lainya. Kegiatan ini hampir menyerupai seperti sebuah KKN (Kuliah Kerja
Nyata) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa.
Seperti penuturan Muhammad Arief Mufti Habibi,
“Kegiatan kepramukaan cukup fektif dalam pembentukan mental
mahasiswa, terbukti ketika saya PPL dan KKNdulu”
Dan pengalaman dari mahasiswa umum yang bukan anggota
racana, seperti penuturan Nia Lestari ketika PPL dan KKN dulu ,
“Ketika PPL dan KKN teman saya yang anggota racana sangat berguna
seperti bisa mengajak kita kreatif dan dapat kita terapkan, bisa berbaur
dengan orang lain serta dapat diandalkan”
d. Ujian SKU
Kegiatan lain yang ada di racana adalah ujian SKU. SKU
merupakan sarat kecakapan umum yang harus diselesaikan sebelum
menjadi seorang Pramuka Pandega. Di dalam SKU terdapat poin-poin
63
yang memuat tentang pengetahuan keagamaan, pengetahuan kepramukaan
hingga pengetahuan umum sekalipun.
Seperti penuturan Fitri Ariyani :
”Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan
rutin, ujian SKU dan kegiatan lainnya”
Dan juga seperti penuturan Palupiningsih selaku ketua putri racana :
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa seperti Latihan rutin,
Rapat koordinasi kegiatan, Gladian pimpinan pandega dan Ujian SKU”.
Untuk dapat melaksanakan ujian SKU, anggota Racana harus
menemui sendiri Penguji yang telah ditentukan sebelumnya oleh Dewan
Racana. Penguji tersebut disesuaikan dengan keahlian dibidangnya
masing-masing yang terdiri dari Dosen dan alumni racana itu sendiri.
Waktu dan tempat dalam ujian SKU tidak ditentukan sehingga dapat ujian
dimanapun dan kapanpun sesuai kesepakatan dengan penguji. Setelah
semua poin dalam SKU diujikan dan dinyatakan lulus oleh penguji,
barulah anggota racana tersebut dilantik menjadi Pramuka Pandega.
e. Safari Racana
Ulfi Mustika Dewi mengatakan kegiatan yang diikutinya di
racana yaitu safari racana, seperti penuturannya :
”Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti rapat-rapat harian, latihan
rutin racana dan safari racana”
Juga seperti penuturan Misbakhul Munir sebagi ketua putra racana :
64
“Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental mahasiswa seperti out bond, renungan, bakti social,
safari racana, AMT dll.”
Safari Racana merupakan kegiatan silaturohim dalam Racana.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkunjung ke rumah salah satu
anggota racana. Waktu dan tempatnya menyesuaikan, sesuai dengan
kesepakatan bersama. Kegiatan Safari Racana ini merupakan agenda
bulanan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam kegiatan ini,
diisi dengan ramah tamah, rapat koordinasi, forum diskusi, dan hiburan-
hiburan. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah
rasa persatuan dan kekeluargaan antar anggota Racana dan dengan
keluarga anggota Racana tersebut.
f. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi kegiatan merupakan kegiatan yang dilakukan
ketika menyiapkan sebuah kegiatan di racana. Rapat koordinasi ini diikuti
oleh seluruh dewan racana dan anggota racana. Rapat koordinasi kegiatan
tersebut dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam kegiatan yang sedang dipersiapkan.
Seperti jawaban Nur Hidayati ketika diwawancarai :
“Kegiatan yang saya ikuti banyak sekali, seperti rapat kerja, dan rapt
rapat-rapat lainnya. hampir semua kegiatan racana saya ikuti”
Waktu dan tempat dalam Rapat koordinasi ini menyesuaikan
dengan kesepakatan bersama.
65
g. Latihan Gabungan
Latihan gabungan merupakan kegiatan yang melibatkan
pangkalan lain maupun instansi lain. Seperti yang diutarakan Muhammad
Anshori selaku salah satu pengurus racana :
“Kegiatan-kegiatan dalam racan antara lain : Latihan gabungan,
Problem solving, Pendidikan dan latihan dan Kegiatan-kegiatan lainnya
yang mendidik”
Kegiatan latihan gabungan di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi sudah meluas sampai tingkat pulau Jawa. Kegiatan ini dilakukan
setiap satu tahun sekali. Peserta dalam kegiatan ini adalah anggota Racana
di Perguruan tinggi se- pulau Jawa. Materi dalam kegiatan ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan sesuai dengan ketentuan bersama. Latihan
gabungan ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan
Racana di Perguruan tinggi lain dan sebagai ajang dalam tukar
pengetahuan dan pengalaman.
h. Seminar dan Loka karya
Sama halnya dengan organisasi yang lain, di Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar atau Loka karya.
Kegiatan seminar yang diadakan Racana tidak selalu berkaitan dengan
Kepramukaan. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan
seminar tentang kepemimpinan, interpreneur ship, motivasi, kewirausahan
dan lain-lainnya.
66
Kegiatan ini seperti yang diutarakan Amik Mayasari :
“Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di racana seperti rapat-rapat harian,
seminar-seminar dan hampir semua kegiatan di racana saya ikuti”
Dengan mengadakan kegiatan seperti ini diharapkan mampu
menambah pengetahuan bagi anggota Racana khususnya dan bagi orang
lain pada umumnya. Selain itu kegiatan seperti ini juga dapat dijadikan
untuk menembah relasi dan kemitraan, menambah kerja sama kepada
instansi-instansi diluar Racana.
i. Temu Prestasi
Temu prestasi merupakan kegiatan perlombaan bagi anggota
Pramuka. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi mengadakan kegiatan
perlombanan antar pangkalan Pramuka yang berada diwilayah Salatiga dan
Sekitarnya. Kegiatan itu berupa Temu Trestasi Penggalang dan Penegak
(TPPP). Kegiatan ini berisikan perlombaan yang mencakup pengetahuan
Kepramukaan, halang rintang, pengetahuan umum, ketrampilan, kesenian
dan kebudayaan.
Kegiatan seperti ini dapat melatih jiwa sportifitas dan membentuk
mental juara. Seperti penuturan Shofatu Jamilah :
“Hampir semua kegiatan yang saya ikuti di racana dapat melatih mental
saya. Seperti latihan rutin, latihan gabungan, temu prestasi dan masih
banyak lagi kegiatan lainnya”
67
j. Laporan Pertanggung Jawaban
Seperti penuturan Pembina putri racana Dra. Astuti Sakdiyah,
M.Pdketika diwawancarai mengenai kegiatan pembentukan mental di
racana. Beliau mengatakan :
“Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental mahasiswa seperti out bond manajemen, gladian
pimpinan pandega, bakti social, AMT dan kegiatan lainnya. Selain itu
mental akan terbentuk ketika laporan pertanggung jawaban, karena dalam
melaporkan pertanggung jawaban kepada Pembina dan STAIN Salatiga
sangat diperlukan mental yang sangat besar”
Kegiatan ini dilakukan setiap selesai melakukan sebuah kegiatan
maupun setelah akhir periode kepengurusan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi. Kegiatan ini berisikan laporan pertanggung jawaban seluruh
kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini masing-masing sie
melaporkan hal apa saja yang sudah dikerjakannya, hambatan apa sajakah
yang ditemui dan saran untuk kegiatan mendatang. Dalam laporan
pertanggung jawaban memerlukan mental yang sangat besar.
2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh Di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
Menurut data yang diperoleh peneliti setelah mengadakan wawancara
kepada beberapa responden, peneliti menyimpulkan bahwa mental-mental yang
dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan antara lain :
68
a. Berani berbicara dalam sebuah forum
Maksudnya adalah berani untuk menyampaikan sebuah pendapat,
kritikan, sanggahan dan saran ketika sedang diskusi atau rapat dalam
suatu forum.
Hal ini seperti yang diungkapkan Ahmad Muhaimin ;
“Mental yang saya peroleh setelah mengikuti Racana antara lain tidak
merasa minder, problem solving dan berani berbicara di depan forum”
Juga seperti yang di ungkapkan Fitri Ariyani :
“Mental yang saya dapatkan seperti : Lebih berani dalam mengutarakan
pendapat, Berani memimpin sbuah forum dan Tidak merasa minder”
Selain itu, Paryono juga mengungkapkan :
“Setelah ikut di racana mentalnya berubah, seperti sekarang dia pandai
bergaul, pandai berbicara dan memiliki ide-ide yang bagus”
b. Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik
Kegiatan kepramukaan ternyata dapat melatih untuk bisa
berkomunikasi dan bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Hal
ini seperti yang diutarakan Tony Rahmad Darmawan :
“Setelah saya di racana, mental yang saya peroleh adalah bisa
berorganisasi, bisa memenejemen waktu dan sekarang saya dapat
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain”
69
Pernyataan itu sama dengan yang di ungkapkan oleh Amik
Mayasari :
“Sekarang saya lebih percaya diri, berani berbicara di dalam forum dan
lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain”
Pembina putri racana Dra. Astuti Sakdiyah, M.Pd juga mengatakan
hal yang sama tentang peningkatan mental melalui kegiatan kepramukaan.
Beliau mengatakan sebagi berikut :
“Karena dalam pramuka menggunakan sistem among dan tutwuri
handayani maka dapat membentuk mental-mental seperti : Dapat
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik, berani berbicara dalam
forum, percaya diri, tanggung jawab dan juga mental spiritualnya”
c. Lebih percaya diri dan tidak mudah merasa minder
MAMH mengatakan bahwa lewat kepramukaan ternyata dapat
melatih untuk bisa percaya diri (PD) dan menghilangkan rasa minder. Hal
ini seperti yang diungkapkannya :
“Mental yang saya dapatkan adalah : Berani berbicara di depan forum,
Tidak merasa minder dan Lebih percaya diri”
Hal ini juga diungkapkan oleh Nia Lestari :
“Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi”
Dan juga seperti yang diungkapkan oleh Abdul Chamim :
“Sekarang teman saya itu lebih pd dan siap ketika disuruh berhadapan
dengn orang lain seperti mengajar dan sebagainya”
70
d. Tidak mudah stress
Mental lain yang dapat diperoleh melalui pendidikan kepramukaan
adalah tidak mudah merasa stres ketika ditimpa suatu masalah. Hal ini
seperti penuturan Nur Hidayati ketika diwawancarai :
“Peningkatan mental dalam diri saya adalah sekarang saya lebih berani
berinteraksi dengan orang lain dan tidak takut dalam menghadapi
masalah yang datang”
Juga seperti penuturan Muhammad Anshori :
“Bahwa dengan kepramukaan dapat melatih mental seseorang seperti
mental spiritual, emosional, percaya pada dirinya dan keberanian”
e. Tidak mudah cemas dalam menyelesaikan masalah
Selain mental-mental di atas, mental yang bisa diperoleh melalui
pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah cemas dalam menyelesaikan
suatu masalah. Hal ini seperti yang diungkapkan Iis Syafa’atul Hasanah :
“Mental-mental yang saya peroleh lewat kegiatan kepramukaan antara
lain : Penguasaan diri dan sekitar, Aktif dalam diskusi, Percaya diri dan
Bisa mandiri”
Selain dia, hal itu juga diungkapkan oleh Nur Cahyo :
“Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih dewasa lagi”
71
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
Dalam Pembentukan Mental.
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan dalam mengikuti kegiatan
kepramukaan dan sejauh mana perkembangan mentalnya setelah mengikuti
kegiatan kepramukaan, dan juga untuk mengetahui kegiatan seperti apasajakah
yang dilakukan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi maka peneliti telah
bertanya kepada pengurus (dewan) racana dan anggota racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi. Selain itu peneliti juga telah bertanya kepada pihak lain yang
sesuai seperti mahasiswa umum. Dalam penelitian ini responden yang peneliti
gunakan berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 5 pengurus racana, 10 anggota
racana dan 10 mahasiswa umum.
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan
wawancara secara tersetruktur. Dalam wawancara ini, peneliti mencari informasi
mengenai kegiatan apasajakah yang diikuti oleh angota racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi dalam pembentukan mentalnya. Selain itu juga menguraikan
tentang peningkatan mental yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan
kepramukaan tersebut.
72
Dari analisis data yang diperoleh, kegiatan-kegiatan kepramukaan yang
dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam hal pembentukan
mental antara lain :
1. Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar
Latihan rutin merupakan penerapan dari teori belajar behavioristik
yang dikemukakan oleh para tokoh psikologi behavioristik seperti Thorndike,
Pavlov, Watson dan Guthrie. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku
manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) dan penguatan
(reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar
terdapat jalinan yang erat antara raksi-reaksi behavioral dan stimulusnya
(Dalyono, 2011). Jadi dapat disimpulkan bahwa teori behavioristik
menekankan pada terbentuknya tingkah laku yang nampak sebagai hasil dari
proses belajar. (Islamuddin, 2012 : 63).
Salah satu hukum dalam teori belajar behavioristik yaitu yang
disebut dengan hukum latihan ( the law of exercise). Berdasarkan dari hokum
latihan ini, dapat disimpulkan bahwa dalam belajar prinsip utamanya adalah
pengulangan (latihan), maka apabila belajar sering diulangi maka pelajaran
tersebut dapat makin dikuasai. Dengan terus mengulangi pelajaran yang telah
didapatkan maka akan dapat membentuk sebuah kebiasaan. Menurut
Muhibbin (2004 : 123). Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan
kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.
Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan
73
perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan
kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual). .
Latihan rutin adalah kegiatan mingguan di Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi. Tempat dan waktu dalam kegiatan ini menyesuaikan sesuai
dengan kesepakatan bersama. Materi yang diberikan tiap pertemuannya
berbeda, seperti materi tentang pengetahuan kepramukaan. Selain itu juga
latihan pertolangan pertama (PP). Pertolangan pertama merupakan
pengetahuan yang harus dimiliki oleh semua orang, karena musibah itu selalu
menimpa siapa saja tanpa melihat waktu dan tempat. Dengan mengetahuai
dasar pertolongan pertama sehingga diharapkan dapat selalu siap ketika
dibutuhkan baik bagi diri sendiri maupun ketika menolong orang lain.
Dalam racana juga terdapat latihan tentang administrasi.
Administrasi adalah hal yang sangat penting dalam hal apapun dan di
manapun. Suatu lembaga akan dapat menjadi besar jika baik dalam
administrasinya dan sebaliknya pula sebuah lembaga akan dapat hancur jika
tidak baik dalam administrasinya. Dalam racana, terdapat latihihan tentang
bagaimana dapat menjalankan administrasi dengan baik, sehingga akan dapat
membiasakan seseorang tersebut untuk dapat memiliki administrasi yang
baik. Hal tersebut akan dapat berguna ketika dia sudah masuk dalam suatu
lembaga, dia akan terbiasa menjalankan administrasi dengan baik. Hal ini
dapat dibuktikan bahwa racana merupakan salah satu organisasi mahasiswa di
STAIN Salatiga yang bagus dalam administrasinya.
74
Selain materi-materi di atas, racana juga melakukan latihan dalam
pengetahuan umum agar angota racana dapat memiliki pengetahuan yang luas
dan tidak hanya sebatas kepramukaan saja pengetahuannya maka juga
diadakan latihan ketrampilan seperti membuat kerajinan tangan dan hiasan-
hiasan. Dengan latihan seperti itu akan dapat membiasakan anggota racana
agar dapat selalu kreatif sehingga suatu saat ketika dibutuhkan dalam
membuat kerajinan dia akan bisa. Dalam latihan rutin racana juga terdapat
materi-materi lainnya yang sangat besar manfaatnya dan sesuai dengan yang
telah diprogamkan.
Latihan rutin dapat dijadikan wahana penambah pengetahuan,
disamping pengetahuan yang telah didapatkan di bangku kuliah, selain itu
juga dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental karena dalam latihan rutin
bisa menanamkan jiwa terbiasa pada anak, dengan jiwa seperti itu maka akan
membuat seseorang menjadi mudah dalam mencapai kesuksesan, seperti
pepatah yang mengatakan ”bisa karena terbiasa”.
2. Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan
Anggota racana dilatih untuk bisa membantu seorang pembina
dalam melakukan kegiatan kepramukaan di suatu pangkalan. SGT merupakan
singkatan dari siaga, penggalang dan penegak. Bina SGT di sini maksudnya
adalah menerjunkan langsung anggota racana di suatu pangkalan pramuka,
baik itu tingkat siaga, penggalang, maupun penegak. Racana bertugas
memfasilitasi dengan cara menyalurkan ke suatu pangkalan pramuka kemudia
membuat kontroling didalamnya.
75
Bagi anggota racana yang sudah dianggap mampu maka dia
diterjunkan dalam sebuah pangkalan pramuka. Hal ini dilakukan ketika ada
sebuah pangkalan pramuka yang meminta permohanan kerjasama pada
racana. Setelah permohonan tersebut disetujui oleh pengurus racana maka
barulah racana mengirimkan anggotanya yang telah dipandang mampu untuk
membantu di pangkalan tersebut. Di sana dia bertugas dalam membantu
Pembina ketika menyampaikna materi kepada peserta didik. Materi yang
disampaikan sesuai dengan rencana yang telah diprogamkan. Biasanya setiap
satu orang diberi tanggungjawab dalam mengelola satu kelas. Dia diberi tugas
dalam menyampaikan materi latihan pada kelas tersebut.
Kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan pembentukan mental bagi
mahasiswa karena kita dilatih untuk bisa menyampaikan suatu materi pada
peserta didik. Melatih seseorang agar dapat berani berbicara di depan forum,
menyampaikan ide-ide dan gagasan-gagasannya tanpa merasa malu dan takut.
Sebagai mahasiswa dan terlebih lagi sebagai calon pendidik, latihan seperti
ini sangat diperlukan agar nantinya ketika diterjunkan di masyarakat sudah
siap. Ketika PPL misalnya, latihan seperti ini bisa dijadikan bekal sehingga
ketika pelaksanaanya nanti sudah terbiasa dan dapat berjalan dengan baik.
3. Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat
Ketika bulan ramadhan tiba pasti setiap orang maupun setiap
organisasi pasti mempunyai agenda sendiri-sendiri. Agenda tersebut
dilakukan sebagai wujud rasa senang atas datangnya bulan ramadhan yang
merupakan bulan penuh berkah. Pada bulan ini setiap orang berusaha
76
melakukan hal-hal baik dan terus beribadah untuk bisa mendekatkan diri pada
Allah. Begitu juga dengan racana, ketika bulan ramadhan datang racana
memiliki kegiatan yang berbentuk bakti masyarakat yang dikemas dalam
kegiatan Amalan Ramadhan Racana (ARR). Kegiatan ini merupakan kegiatan
tahunan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga.
Kegiatan amalan ramadhan racana ini melibatkan peserta luar
racana sehingga orang-orang umum yang bukan anggota racana sekalipun
boleh mengikuti kegiatan ini. Dalam kegiatan amalan ramadhan racana ini
berisikan tarling (tarawih keliling), di mana peserta ARR akan dibentuk
dalam kelompok kemudian dibagi dibeberapa tempat untuk menjalankan
terawih dan akan bergantian tempatnya setiap hari. Kemudian dalam kegiatan
ini juga terdapat bazar yang sering disebut dengan pasar murah. Dalam
bazar ini racana menjual berbagai barang seperti sembako, pakaian, alat
rumah tangga, perkakas dapur, sandal, makanan dan barang-barang lainnya
dengan harga yang murah.
Selain kegiatan diatas, kegiatan lainnya adalah baksos (bakti
Sosial), dalam bakti sosial ini, peserta ARR membantu masyarakat dalam
membersihkan jalan, pemakaman dan sarana ibadah, selain itu juga
menyumbangkan barang-barang seperti pakaian pantas pakai dan buku-buku.
Kegiatan selain itu adalah mengajar TPA dan masih banyak kegiatan yang
bermanfaat lainya. Kegiatan ini hampir menyerupai seperti sebuah KKN
(Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa.
77
Amalan ramadhan racana dapat dijadikan sebagai belajar sosial di
masyarakat. Muhibbin (2004 : 122) menjelaskan bahwa belajar sosial pada
dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk
memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk memecahkan
masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan,
masalah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.
Dengan demikian sebagai seorang mahasiswa kegiatan seperti ini
dapat menjadi pembelajaran awal dan pengalaman sebelum KKN nanti.
Dengan pernah mengikuti kegiatan amalan ramadhan racana ini, seorang
mahasiswa tidak akan bingung lagi ketika KKN, karena sudah memiliki bekal
dan gambaran ketika KKN nanti. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat
melatih dalam pembentukan mental seperti dapat bersosialisasi dan berbaur
dengan masyarakat, berwirausaha, kebersamaan dan masih banyak lagi
pembelajaran yang dapat diperoleh dalam kegiatan amalan ramadhan racana
ini.
4. Ujian SKU Sebagai Sarana Melatih Tanggungjawab
Dalam metode kepramukaan salah satunya adalah dengan sistem
tanda kecakapan. Tanda kecakapan merupakan bukti yang diberikan kepada
seorang anggota pramuka yang telah dinyatakan berhak menerimanya dan
telah memiliki ketrampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini bertujuan
mendorong dan merangsang agar anggota pramuka dapat secara sungguh-
sungguh meghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan dan
membuktikan bahwa dia telah memiliki kemampuan tertentu.
78
Dalam racana ujian SKU merupakan kegiatan yang dilakukan agar
dapat dilantik menjadi pramuka pandega. SKU merupakan sarat kecakapan
umum yang harus diselesaikan sebelum menjadi seorang pramuka pandega.
Di dalam SKU terdapat poin-poin yang memuat tentang pengetahuan
keagamaan, seperti pengertian tentang iman,islam dah ihsan, tatacara
perawatan jenazah dan ahklah. Kemudian pengetahuan tentang kepramukaan
seperti tali-temali, sejarah kepramukaan dan pengembaraan. Selain itu juga
terdapat pengetahuan umum sekalipun seperti reproduksi remaja, cara
menulis yang baik dan berwirausaha.
Untuk dapat melaksanakan ujian SKU, anggota racana harus
menemui sendiri penguji yang telah ditentukan sebelumnya oleh dewan
racana. Penguji tersebut disesuaikan dengan keahlian dibidangnya masing-
masing yang terdiri dari dosen dan alumni racana itu sendiri. Waktu dan
tempat dalam ujian SKU tidak ditentukan sehingga dapat ujian dimanapun
dan kapanpun sesuai kesepakatan dengan penguji. Setelah semua poin dalam
SKU diujikan dan dinyatakan lulus oleh penguji, barulah anggota racana
tersebut dapat dilantik menjadi pramuka pandega.
Ujian SKU melatih untuk memiliki rasa tanggung jawab, tidak
mudah menyerah dalam menyelesaikan suatu tuntutan agar berhasil mencapai
sebuah tujuan. Dengan adanya suatu target maka akan menjadi sebuah
penyemangat untuk bisa berkembang. Salain itu juga menanamkan semangat
bahwa seberat apapun rintangannya jangan sampai menyerah untuk
mendapatkannya. seseorang akan mendapatkan apresiasi tersendiri jika dapat
79
melewati rintangan tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Muhibbin (2004 :
121) bahwa apresiasi adalah penghargaan atau penilaian terhadap benda-
benda baik abstrak maupun konkrit yang memiliki nilai luhur.
Islamuddin (2012 : 172) juga menjelaskan bahwa belajar apresiasi
adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.
Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan ranah rasa
yang dalam hal ini adalah kemampuan untuk menghargai secara tepat
terhadap nilai objek tertentu. Dan belajar apresiasi bisa diterapkan dalam
kegiatan ujian SKU yang ada di racana.
5. Safari Racana Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan)
Agar dapat menciptakan suatu kegiatan yang mendidik dan
menyenangkan maka sering dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara
tersebut seperti belajar melalui permainan, belajar melalui perlombaan dan
ada juga cara belajar melalui rekreasi. Dengan rekreasi yang mendidik maka
diharapkan akan dapat membuat seseorang tersebut merasa senang sekaligus
mendapatkan pengetahuan. Dalam racana, cara belajar melalui rekreasi
tersebut juga diterapkan melalui kegiatan safari racana.
Safari Racana merupakan kegiatan silaturohim dalam Racana.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berkunjung ke rumah salah satu
anggota Racana. Waktu dan tempat dalam safari racana ini menyesuaikan,
sesuai dengan kesepakatan bersama. Kegiatan safari racana ini merupakan
agenda bulanan di racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Dalam kegiatan
ini, diisi dengan ramah tamah, rapat koordinasi, forum diskusi, dan hiburan-
80
hiburan. Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat menambah rasa
persatuan dan kekeluargaan antar anggota racana dan dengan keluarga
anggota racana tersebut.
Safari racana merupakan perwujutan dari belajar yang
menyenangkan yang merupakan penerapan deri belajar melalui rekreasi.
Dengan belajar secara menyenagkan seperti ini merupakan upaya untuk
meningkatkan motivasi belajar anak didik. Islamuddin (2012 : 265) dalam
bukunya menjelaskan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi belajar salah satunya adalah dengan cara dapat
menggairahkan anak didik. Dapat menggairahkan di sini maksudnya adalah
dengan memberikan kebebasan kepada anak didik.
6. Rapat Koordinasi Sebagi Sarana Belajar Memecahkan Masalah
Pada dasarnya setiap orang maupun setiap kelompok pasti
memiliki suatu masalah, karena masalah itu bisa datang dimana saja dan
kapan saja, serta bisa menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Setiap orang pasti
memiliki masalah sendiri-sendiri yang berbeda antara satu orang dengan yang
lain. Orang yang berhasil adalah orang yang dapat mengatasi masalahnya dan
dapat menemukan jalan keluar dalam memecahkan masalahnya tersebut.
Sehingga sangat diperlukan latihan-tatihan dan pembiasaan dalam
memecahkan masalah.
Belajar memecahkan masalah adalah belajar menggunakan
metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti.
(Islamuddin, 2012 : 171). Salah satu latihan pembiasaan dalam memecahkan
81
masalah adalah melalui rapat dan musyawarah. Dengan rapat dan
musyawarah sebuah masalah akan mudah untuk dipecahkan, karena di dalam
musyawarah ini akan muncul berbagai pendapat dan solusi. Dengan aktif
melaksanakan musyawarah maka akan dapat membatu dalam menghadapi
suatu masalah yang datang dan akan menanamkan jiwa tenggang rasa
sehingga akan dapat menghilangkan sikap egois.
Dalam racana musyawarah merupakan jalan yang dilalui dalam
memecahkan sebuah masalah. Musyawarah dalam racana tersebut terkemas
dalam bentuk rapat-rapat koordinasi. Rapat koordinasi merupakan rapat-rapat
yang dilakukan ketika mempersiapkan suatu acara di racana. Rapat tersebut
dilaksanakan untuk membahas semua hal yang dibutuhkan ketika akan
mengadakan suatu acara. Waktu dan tempat dalam melaksanakan rapat ini
menyesuaikan dengan kesepakatan bersama.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh dewan racana dan anggota
racana. Dengan adanya rapat koordinasi seperti ini diharapkan kegiatan yang
akan dilaksanakan nantinya akan dapat tertata dan tersusun dengan rapi serta
kegiatan tersebut dapat terprogam dengan baik. Dengan perencanaan yang
baik maka akan melahirkan kegitan yang berkualitas. Rapat koordinasi juga
dilaksanakan ketika ada sebuah masalah di racana. Rapat ini dilaksanakan
dalam pemecahan masalah tersebut sehingga dalam racana semua keputusan
adalah hasil dari kesepakatan bersama bukan atas kemauan seseorang. Racana
adalah organisasi yang bersifat demokrasi bukan otoriter.
82
Rapat-rapat koordinasi melatih seseorang untuk dapat menyusun
dan mempersiapkan sebuah progam kerja dengan baik. Selain itu juga melatih
seseorang dalam memecahkan sebuah masalah. Muhibbin (2004 : 123)
menjelaskan tujuan dari belajar pemecahan masalah adalah untuk
memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah
secara rasional, lugas dan tuntas. Berfikir rasional maksudnya adalah berfikir
secara logis menggunakan akal sehat sehingga dapat mencari jalan keluar
melalui pengamatan tentang hal-hal di sekitarnya.
Dengan mengikuti rapat-rapat koordinasi seperti ini dapat
bermanfaat dalam melatih mental seseorang untuk bisa berani
mengungkapkan pendapat ketika ingin bertanya, menyangah, memberikan
kritikan dan saran. Selain itu juga bermanfaat dalam membentuk mental agar
berani berbicara di dalam forum. Dengan rapat seperti ini akan dapat melatih
dalam belajar tata cara berbicara dengan benar dan berkualitas. Sehingga apa
yang dibicarakan adalah hal yang bermutu bukan hanya sekedar omong
kosong belaka.
7. Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Tujuannya
adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman
terhadap pengetahuan tertentu yang biasa lebih rumit dan memerlukan kiat
khusus dalam mempelajarinya. (Islamuddin, 2012 : 172)
83
Latihan gabungan merupakan kegiatan racana sebagai media dalam
menambah pengetahuan dan ketrampilan. Kegiatan ini dilakukan setiap satu
tahun sekali dan peserta dalam kegiatan ini adalah anggota racana di
perguruan tinggi di pulau Jawa. Kegiatan latihan gabungan di racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi sudah meluas sampai tingkat pulau Jawa. Sehingga
dalam kegiatan ini melibatkan pangkalan lain maupun instansi-instansi lain.
Berbagai perguruan tinggi di pulau jawa selalu antusias dalam mengikuti
kegiatan latihan gabungan ini. Mereka datang dari perguruan tinggi negeri
maupun suasta.
Materi dalam kegiatan ini disesuaikan dengan konsep yang akan di
tampilkan, sehingga setiap tahun materi kegiatannya pasti berbeda sesuai
dengan konsep yang telah disepakati bersama. Materi kegiatan latgab ini
meliputi materi pengetahuan seperti pertolongan pertama, SAR, orientering
dan mountenering. Selain itu juga meliputi materi tentang ketrampilan seperti
ketrampilan membatik, ketrampilan mengolah enceng gondok dan
ketrampilan dalam memadamkan kebakaran. Dengan pengetahuan dan
ketrampilan seperti itu diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal ketika sudah
lulus kuliah dan ketika terjun dimasyarakat nanti. Selain hal itu dengan
latihan gabungan seperti ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik
dengan racana di perguruan tinggi lain dan sebagai ajang dalam saling tukar
pengetahuan dan pengalaman.
Dengan kegiaan latihan gabungan ini, pembentukan mental
mahasiswa dapat dilakukan karena anggota racana dihadapkan dengan
84
keadaan dimana dia harus dapat mengelola sebuah kegiatan besar yang
melibatkan banyak pihak juga melatih mental agar dapat bersosialisasi
dengan baik kepada setiap orang, dapat beradaptasi dengan baik pada
lingkungan yang baru sehingga akan dapat menghilangkan sikap minder dan
tidak percaya diri. Latihan gabungan juga merupakan ajang unjuk kebolehan
dan saling memperlihatkan kelebihan setiap pangkalan sehingga akan
membentuk mental bangga dengan dirinya sendiri. Selain itu latihan
gabungan juga dapat melatih ketrampilan dalam kepramukaan dan
menambah pengetahuan umum lainnya.
Menurut Muhibbin (2004 : 122) belajar ketrampilan adalah belajar
menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan
urat-urat syarap dan otot-otot. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan
menguasai ketrampilan jasmaniah tertentu. Dalam latihan gabungan yang
diadakan racana kita bisa memperoleh banyak sekali ketrampilan.
Ketrampilan tersebut seperti ketrampilan kepramukaan, ketrampilan dalam
membuat hasta karya, ketrampilan berkemah dan masih banyak lagi
ketrampilan lainnya.
Dalam kegiatan latihan gabungan ini juga, kita bisa belajar
bagaimana caranya menyelenggarakan kegiatan yang besar, dari mulai
persiapan, pelaksanaan sampai pada pelaporan dan pertanggung jawaban
nanti. Dengan pengalaman pernah mengikuti kegiatan seperti ini diharapkan
nantinya ketika sudah terjun di masyarakat dan dipercaya untuk mengadakan
kegiatan yang berskala besar sudah sudah akan terbiasa dan tidak bingung
85
lagi. Latihan gabungan merupakan sebuah kegiatan yang besar sekali
manfaatnya dalam menambah pengetahuan, melatih ketrampilan dan dalam
pembentukan mental.
8. Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan
Sama halnya dengan organisasi yang lain, di racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar dan loka karya. Kegiatan
seminar yang diadakan racana tidak selalu berkaitan dengan kepramukaan.
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan seminar tentang
kepemimpinan, interpreneur ship, motivasi, kewirausahaan dan lain-lainnya.
Dengan seminar-seminar seperti ini dapat menambah pengetahuan anggota
racana agar tidak hanya sebatas pengetahuan tentang kepramukaan saja, tetapi
anggota racana juga dapat memiliki pengetahuan lebih luas.
Seminar dan loka karya dapat membantu dalam mengembangkan
pendidikan. Dalam seminar kita akan bisa belajar langsung dari pemateri
maupun motivator yang telah sukses. Lewat pengalaman mereka kita dapat
belajar banyak hal yang bisa kita jadikan motivasi untuk bisa sukses seperti
mereka. Seminar dan loka karya dapat melengkapi pengetahuan kita
disamping pengetahuan yang telah kita dapatkan dalam perkuliahan.
Dengan mengadakan kegiatan seperti ini diharapkan mampu
menambah pengetahuan bagi anggota racana pada khususnya dan bagi orang
lain pada umumnya. Selain itu kegiatan seperti ini juga dapat dijadikan untuk
menambah relasi dan kemitraan, menjalin kerja sama kepada instansi-instansi
diluar racana. Mental yang dapat dibentuk melalui kegiatan ini adalah mau
86
melihat kekurangan dirinya dan tidak sombong karena ternyata diluar sana
masih banyak orang yang lebih hebat dan sukses darinya.
9. Temu Prestasi Sebagai Evaluasi Dalam Pendidikan
Dalam sebuah pendidikan perlu sekali adanya sebuah evaluasi.
Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah progam. (Muhibbin, 2004 : 141).
Evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
oleh seorang siswa sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan. Dengan
adanya sebuah evaluasi maka akan dapat diketahui sejauh mana
perkembangan yang telah didapatkan peserta didik tersebut.
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi juga mengadakan kegiatan
yang bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki
pangkalan pramuka di Salatiga dan sekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai
evaluasi bagi racana secara khususnya dan bagi anggota pramuka di Salatiga
pada umumnya. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh racana dalam
melakukan evaluasi adalah memaluli kegiatan temu prestasi. Temu prestasi
merupakan kegiatan perlombanan antar pangkalan pramuka yang berada
diwilayah Salatiga dan sekitarnya yang diadakan oleh racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi. Kegitaan ini diberi nama Temu Prestasi Penggalang
dan Penegak (TPPP).
Kegiatan TPPP ini berisikan perlombaan yang mencakup
pengetahuan Kepramukaan seperti pionering, halang rintang, dan materi
tentang kepramukaan. Perlombaan tentang ketrampilans seperti kerajinan
87
tangan, membuat majalah dinding dan membuat tehnologi tepat guna. Selain
itu perlombaan tentang kesenian seperti pentas seni dan kebudayaan seperti
festival dolanan anak.
Kegiatan TPPP ini dapat berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan pada dirinya dan apa saja kekurangan yang masih dimilikinya.
Dengan mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya sendiri, siswa
memiliki kesadarannya yang lugas mengenai eksistensi dirinya dan juga
pengetahuan yang benar mengenai batas kemampuan akalnya sendiri
sehingga dia akan dapat mengembangkan potensi yang telah dimilikinya dan
mengatasi hal-hal tentang kekurangan yang dimilikinya.
Sealin itu kegiatan temu prestasi seperti ini dapat melatih jiwa
sportifitas dan membentuk mental juara. Mental juara adalah mental yang
sangat diperlukan bagi semua orang. Dengan memiliki mental juara,
seseorang akan siap dalam menerima kekalahannya dan tidak akan
menjadikannya frustasi yang berujung stres. Jadi bukan menjadi juaralah
yang penting, tapi berlaku sportifitas dan bermental juaralah yang paling
penting.
10. Laporan pertanggung jawaban untuk melatih belajar rasional
Menurut Islamuddin (2012 : 171) belajar rasional adalah belajar
dengan menggunakan kemampuan berfikir secara logis dan rasional (sesuai
dengan akal sehat). Jenis belajar seperti ini sangat erat kaitannya dengan
belajar pemecahan masalah. Dengan belajar rasional sisiwa diharapkan
memiliki kemampuan rational problem solving, yaitu kemampuan
88
memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal
sehat, logis dan sistematis.
Dalam racana laporan pertanggung jawaban dilaksanakan setiap
selesai melakukan sebuah kegiatan, maupun setelah akhir periode
kepengurusan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi. Kegiatan ini berisikan
laporan pertanggung jawaban seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Dalam
kegiatan ini masing-masing bidang melaporkan hal apa saja yang sudah
dikerjakannya, hambatan apa sajakah yang ditemui dan saran untuk kegiatan
mendatang.
Dengan adanya laporan kegiatan dapat melatih seseorang untuk
dapat memiliki rasa tanggungjawab dan melaporkan apa saja yang sudah
dilakukannya dalam sebuah kegiatan. Selain itu untuk membentuk jiwa
tanggung jawab dan dapat dipercaya orang lain. Dalam kegiatan ini kita
dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat, bertanya dan menyanggah
serta berani berbicara di depan banyak orang. dengan pembiasaan seperti ini
maka akan dapat membentuk mental sehingga sudah tidak akan takut lagi
ketika disuruh berbicara di depan orang banyak.
Itulah contoh kegiatan-kegiatan yang dilakukan racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi dalam upaya pembentukan mental pada mahasiswa. Selain
kegiatan-kegiatan di atas, masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh racana.
Kegiatan-kegiatan itu seperti konservasi alam, donor darah, kerohanian,
patriotisme dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat mendidik. Kegiatan-
kegiatan tersebut berguna untuk menambah pengetahuan, menambah pengalaman,
89
menambah relasi, serta sangat berguna dalam pembentukan mental bagi
mahasiswa. Kegiatan dalam racana juga bersifat menarik dan menyenangkan dan
mengandung pendidikan.
B. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Pembentukan mental dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan, salah
satunya dapat diperoleh melalui kegiatan kepramukaan. Pada dasarnya kegiatan
kepramukaan itu bersifat menyenangkan dan mengandung pendidikan. Kegiatan
tersebut seperti permainan, latihan rutin, temu prestasi, latihan gabungan dan lain
sebagainya. Dalam kegiatan kepramukaan tersebut mengandung banyak sekali
pendidikan mengenai pengetahuan kepramukaan, pengetahuan umum, melatih
ketrampilan dan dalam pembentukan mental dan sepiritual.
Menurut hasil analisis data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan
bahwa mental-mental yang dapat dibentuk dengan mengikuti kegiatan
kepramukaan di racana Kusuma Dilaga-Woro antara lain :
1. Berani Berbicara Dalam Sebuah Forum
Mental berani berbicara di depan orang banyak adalah sesuatu yang
sangat diperlukan oleh setiap orang terlebih bagi seorang pendidik. Hal ini
akan terasa mudah bagi oarang yang sudah terbiasa, sedangkan bagi orang
yang belum terbiasa merupakan hal yang sangat sulit sekali untuk dilakukan.
Bagi orang yang belum terbiasa pasti akan merasa takut, bingung dan sulit
untuk mngelurkan kata-kata, padahal sebenarnya dia memiliki suatu hal yang
90
ingin diucapkannya tetapi karena dia belum terbiasa berbicara di depan orang
banyak sehingga membuat hal itu menjadi sulit sekali.
Orang yang sedang mengalami hal ini akan mengalami konflik. Konflik
disebut juga dengan pertentangan batin. Konflik merupakan suatu persaingan
antara pola-pola perbuatan, selain itu konflik sebagai suatu keadaan perasaan
yang disertai proses pertentangan. Sebagaimana frustasi, konflik merupakan
hambatan untuk tercapainya suatu tujuan. Akan terjadi pertentangan antara
batinnya dan mulutnya. Hatinya ingin mengungkapkan sesuatu tetapi
mulutnya tidak bisa terbuka karena tidak berani dan merasa takut.
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan racana ternyata dapat melatih
untuk terbiasa berbicara didepan orang banyak sehingga tidak merasa takut
dan malu lagi. Di racana dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat
melalui rapat-rapat koordinasi, laporan pertanggung jawaban dan kegiatan-
kegiatan yang lainnya. Dengan aktif mengikuti kegiatan racana tersebut
seseorang akan dapat terbiasa dalam berbicara di depan orang banyak
sehingga akan melatih mentalnya. Ketika seseorang sudah berani berbicara di
depan orang banyak maka hal itu akan sangat membantunya ketika mengikuti
perkuliahan, akan menjadikannya sebagai mahasiswa yang aktif sehingga
akan menjadikannya mahasiswa yang berhasil.
2. Dapat Berkomunikasi Dan Bersosialisasi Dengan Baik
Kegiatan kepramukaan ternyata dapat melatih untuk bisa
berkomunikasi dan bisa bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Melalui
kegiatan kepramukaan seseorang dapat berlatih bagaimana caranya
91
berkomunikasi dengan baik kepada orang lain dan dapat berlatih bagaimana
caranya untuk bisa bersosialisasi dengan baik terhadap orang lain pula. Agar
dapat menjadi orang yang sukses, kuncinya adalah harus dapat berkomunikasi
dan bersosialisasi dengan baik kepada siapa saja. Sebagai mahluk sosial, alat
utama agar dapat hidup berdampingan di masyarakat adalah dengan
komunikasi. Karena permasalahan inilah komunikasi merupakan hal yang
sangat fital bagi setiap orang. Sering sekali timbul suatu masalah gara-gara
kesalahan dalam komunikasi. Oleh sebab itulah penting sekali dapat
berkomunikasi dengan baik kepada siapa saja agar tidak terjadi kesalah
pahaman.
Dalam kepramukaan terdapat sebuah metode pedidikan yang
menggunakan sistem berkelompok. Melalui sistem seperti inilah seseorang
dapat belajar untuk bisa saling berkomunikasi dengan baik, saling
menghargai, saling tolong menolong dan perduli satu sama lain. Metode
seperti ini sangat efektif dalam pembentukan mental agar seseorang dapat
memiliki mental yang berani, tidak mudah takut, dan melatih agar dapat
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik kepada semua orang.
Kegiatan racana seperti ARR dan latihan gabungan dapat digunakan
untuk belajar terjun langsung di masyarakat. Belajar bagaimana dapat
berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat, belajar mengetahui
bagaimana keadaan di masyarakat dan belajar untuk bisa bersosialisasi
dengan baik di masyarakat. Dapat berkomunikasi dan dapat bersosialisasi
dengan baik kepada siapapun adalah hal yang sangat penting dan harus
92
dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki kemampuan komunikasi dan
sosialisasi dengan baik ini seseorang akan mudah diterima di masyarakat.
3. Lebih Percaya Diri Dan Tidak Mudah Merasa Minder
Ketika seseorang tidak dapat memiliki rasa percaya diri maka akan
menyebabkan dia merasa minder. Minder merupakan gejala dimana
seseorang tidak bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Rasa minder biasanya menimpa seseorang ketika sedang
dihadapi dengan situasi yang baru. Dia kurang berani untuk berbaur dengan
sekelilingnya sehingga merasa sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Untuk bisa berhasil dalam melakukan apapun dan menjadi orang yang
sukses maka diperlukan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan memiliki rasa
percaya diri akan membuat seseorang tidak akan takut dalam melangkah dan
mengambil keputusan. Seseorang tersebut akan bisa yakin dan mantap dalam
menetapkan keputusannya tanpa merasa ragu-ragu dan takut. Rasa ragu-ragu
dan takut dalam melangkah akan dapat membuat seseorang menjadi gagal.
Orang yang gagal akan mengalami gangguan mental dan dapat
menyebabkanya frustasi. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan
atau kebutuhan, dorongan manusia yang sangat banyak sekali jumlahnya dan
jelas sekali tidak mungkin dapat dipenuhi secara bersama-sama.
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan khususnya di
racana, akan dapat melatih rasa percaya diri seseorang. Rasa percaya diri
tersebut sedikit demi sedikit akan bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan
yang sering diikuti di racana. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan racana
93
tersebut seseorang akan belajar membentuk rasa percaya diri pada dirinya.
Dengan rasa percaya diri yang telah terbentuk itulah maka akan mudah
mengantarkannya pada kesuksesan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mental percaya diri dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
kepramukaan.
4. Tidak Mudah Stres
Stres bisa berasal dari diri individu sendiri. Konflik yang berhubungan
dengan peran dan tuntutan tanggung jawab yang dirasakan berat dapat
membuat seseorang menjadi tegang. (Siswanto, 2007 : 52). Selain itu stres
juga bisa berasal dari kelompok seperti teman, atasan, bawahan, dan juga bisa
berasal dari pengaruh suatu organisasi. Stres biasanya terjadi pada seseorang
karena mentalnya yang lemah, dia merasa tidak kuat ketika sedang
menghadapi suatu masalah sehingga dia merasa tidak sanggup dan
mengakibatkan stres.
Pramuka dikenal dengan organisasi yang selalu bersenang-senang dan
selalu gembira. Dalam kegiatan kepramukaan setiap materinya dibungkus
dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat membuat
seseorang merasa senang ketika mengikuti kegiatan tersebut. Dengan selalu
ceria maka seberat apapun masalah yang datang pasti akan bisa dihadapi
dengan mudah. Ketika semua masalah itu bisa diterima dengan senang hati
akan dapat menghindarkan seseorang terhadap stres.
Dengan hidup selalu dibuat senang dan ceria akan membuat seseorang
tersebut awet muda dan tidak mudah terkena penyakit. Karena dalam
94
hidupnya segala masalah yang datang diterimanya dan dihadapinya dengan
senang sehingga tidak akan tidak akan memberi tekanan yang berat pada
tubuh.
5. Tidak Mudah Cemas Dalam Menyelesaikan Masalah
Selain mental-mental di atas, mental yang bisa diperoleh melalui
pendidikan kepramukaan adalah tidak mudah cemas dalam menyelesaikan
suatu masalah. Kecemasan, ketakutan merupakan bagian diri dari kehidupan
manusia. Kecemasan merupakan suatu keadaan yang menggoncangkan
karena adanya ancaman terhadap dirinya. Kecemasan sering kali muncul
karena mental seseorang tidak kuat sehingga menjadikan dia takut dalam
menghadapi sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya.
Jika diperhatikan dengan baik sebenarnya setiap masalah pasti ada
penyelesaiannya. Seberat apaun masalah itu selalu ada jalan keluarnya jika
seseorang itu mau mencarinya tanpa menyerah. Tuhan memberikan masalah
pada hambanya sesuai dengan kekuatan hambanya, sehingga Tuhan tidak
akan memberikan masalah kepada hambanya diluar batas kekuatan hamba
tersebut. Selesai tidaknya masalah tersebut tergantung dengan usaha yang
dilakukanya.
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti kegiatan kepramukaan kita
bisa berlatih untuk memecahkan masalah. Karena hidup di dunia itu tidak
akan pernah bisa lepas dari masalah dan setiap orang pasti memiliki masalah-
masalah yang berbeda. Dalam kepramukaan diajarkan metode-metede dalam
memecahkan masalah sehingga akan membuat seseorang itu selalu siap
95
ketika ada masalah yang datang. Pramuka juga mengajarkan untuk selalu
memiliki mental yang kuat sehingga seberat apapun masalah yang dihadapi
tidak akan merasa cemas.
Sebenarnya selain mental-mental diatas masih banyak pembentukan
mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan. Karena
tujuan gerakan pramuka adalah untuk mendidik dan membina kaum muda agar
menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi
kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Dengan aktif
mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan dapat menambah pengetahuan
seseorang, dapat menambah pengalaman, kreatifitasan dan pembentukan
mentalnya yang sangat berguna ketika sudah terjun di masyarakat. Dari hasil
analisis data mengenai pembentukan mental melalui kegiatan kepramukaan dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar mental mereka bisa terbentuk melalui
kegiatan-kegiatan kepramukaan yang mereka ikuti.
C. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa
Dari penjelasan teori-teori mengenai mental, ternyata pembentukan mental
dapat dilakukan dalam pendidikan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan
tidak hanya sebatas materi tentang pengetahuan saja, akan tetapi juga terdapat
pembentukan watak, karakter dan pembentukan mental pada peserta didik.
Banyak sekali pembentukan mental yang dapat diperoleh melalui pendidikan
kepramukaan. Karena sesuai dengan tujuan kepramukaan yaitu untuk mendidik
dan membina kaum muda agar menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak,
berahlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat
96
jasmaninya. Selain itu memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
Menurut hasil analisis data yang diperoleh ketika wawancara mengenai
efektifitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa, ternyata sebagian
besar responden berpendapat bahwa kegiatan kepramukaan sangat efektif dalam
pembentukan mental. Hal tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan mental
dalam diri mereka sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan kepramukaan. Setelah
mengikuti kegiatan di racana ternyata ada peningkatan mental yang besar dalam
diri mereka. Peningkatan mental tersebut juga diakui oleh teman-teman disekitar
mereka. Peningkatan mental tersebut merupakan peningkatan mental yang positif.
Peningkatan mental tersebut ternyata sangat berguna ketika sedang PPL
dan KKN. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh beberapa narasumber ketika
diwawancarai. Menurut mereka kegiatan-kegiatan di racana sangat membantu
mereka ketika sedang PPL dan KKN. Terbukti dengan banyaknya anggota racana
yang ditunjuk sebagi ketua kelompok maupun sebagi koordinator kegiatan. Hal
tersebut dikarenakan anggota racana sudah terbiasa dalam mengelola kegiatan
seperti itu di racana sehingga mereka dianggap mampu oleh teman-temannya.
Selain itu dalam diskusi di kelaspun mereka dapat merasa lebih aktif. Hal
ini dikarenakan ketika di racana sudah terbiasa berbicara didepan orang banyak
sehingga tidak merasa grogi. Meraka berani ketika menyampaikan pendapat,
menyampaikan pertanyaan, kritikan maupun saran. Dengan seperti itu menjadikan
lebih aktif dalam perkuliahan sehingga dapat menambah nilai tersendiri bagi
mereka. Mental yang dulu masih takut, grogi dan minder sedikit demi sedikit
97
sudah tidak ada lagi dalam diri mereka setelah ikut racana. Perasaan-perasaan
tersebut mulai dihilangkan melalui kegiatan yang dilakukan di racana. Dengan
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan akan dapat membiasakan diri
dalam menghadapi segala situasi sehingga sedikit demi sedikit akan berpengaruh
dalam pembentukan mental.
Melalui kegiatan kepramukaan pembentukan mental dapat dilakukan.
Dengan menggunakan metode yang menarik, menantang, mendidik dan
menyenangkan akan membuat seseorang tidak merasa jenuh dan bosan dalam
belajar. Dalam pramuka juga dilatih untuk bisa membina dirinya sendiri, membina
satuannya dan membina masyarakat sehingga sangat berguna sebagai bekal ketika
terjun di masyarakat. Dengan kata lain kegiatan kepramukaan sangat besar sekali
manfaatnya terutama dalam pembentukan mental terlebih bagi anak muda seperti
mahasiswa.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya oleh peneliti mengenai pembentukan mental mahasiswa dalam
kegiatan kepramukaan pada racana kusuma dilaga-woro srikandhi STAIN
salatiga, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Kegiatan-Kegiatan Kepramukaan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Dalam Pembentukan Mental
kegiatan-kegiatan racana sangat berguna bagi pembentukan mental
mahasiswa. Kegiatan-kegiatan tersebut juga berguna untuk menambah
pengetahuan, menambah pengalaman, menambah relasi, serta sangat berguna
dalam pembentukan mental bagi mahasiswa. Dengan aktif mengikuti
kegiatan-kegiatan racana ternyata memiliki dampak yang besar dalam
pembentukan mental mahasiswa.
Kegiatan-kegiatan di racana dalam pembentukan mental mahasiswa
seperti :
a. Latihan rutin sebagai pembiasaan dalam belajar yang dilakukan setiap
minggunya
99
b. Pembinaan pada pangkalan-pangkalan pramuka ditingkat siaga,
penggalang dan penegak sebagai sarana belajar praktik langsung di
lapangan.
c. Amalan ramadhan racana yang dilakukan setiap bulan ramadhan sebagai
belajar sosial di masyarakat yang sangat bermanfaat sebagai bekal ketika
PPL dan KKN
d. Ujian SKU sebagai sarana melatih tanggungjawab
e. Safari Racana sebagai rekreasi (pendidikan yang menyenangkan) dan
sebagai silaturahmi untuk mempererat persaudaraan
f. Rapat koordinasi sebagi sarana belajar memecahkan masalah
g. Latihan gabungan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan
ketrampilan
h. Seminar dan loka karya sebagai pengembangan dalam pendidikan.
i. Temu Prestasi sebagai evaluasi dalam pendidikan yang melibatkat
pangkalan-pangkalan penggalang dan penegak di STAIN Salatiga,
j. Laporan pertanggung jawaban yang bermanfaat untuk melatih belajar
rasional.
Selain kegiatan-kegiatan di atas, masih banyak kegiatan yang
dilakukan oleh racana. Kegiatan-kegiatan itu seperti konservasi alam, donor
darah, kerohanian, patriotisme dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersift
mendidik. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tujuan
gerakan pramuka yaitu untuk mendidik dan membina kaum muda agar
menjadi manusia yang berkepribadian , berwatak, berahlak mulia, tinggi
100
kecerdasan dan ketrampilannya, serta kuat dan sehat jasmaninya. Selain itu
tujuan gerakan pramuka adalah untuk membentuk warga Negara Republik
Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan
republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,
yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik secara lokal,
nasional, maupun internasional.
2. Pembentukan Mental Yang Dapat Diperoleh melalui kegiatan-kegiatan
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Dari kegiatan-kegiatan racana yang telah disebutkan di atas, dapat
bermanfaat sebagai pembentukan mental bagi mahasiswa. Pembentukan
mental yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan di
racana Kusuma Dilaga-Woro antara lain :
a. Berani berbicara dalam sebuah forum
b. Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik
c. Lebih percaya diri dan tidak mudah merasa minder
d. Tidak mudah stress
e. Tidak mudah cemas dalam menyelesaikan masalah
Selain mental-mental tersebut masih banyak pembentukan mental
yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan. Karena fungsi
gerakan pramuka adalah untuk mempersiapkan kader bangsa yang memiliki
kepribadian kepemimpinan yang berjiwa Pancasila. Disiplin, sehat dan kuat
101
mental, moral dan fisiknya. Selain itu juga memiliki jiwa patriot yang
berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh para
pejuang bangsa. Serta memiliki kemampuan untuk berkarya dengan semangat
kemandirian, berfikir, kreatif, inovatif, dan dapat dipercaya, berani dan
mampu menghadapi tugas-tugas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
mental mereka bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan kepramukaan yang
mereka ikuti.
3. Peran Kepramukaan Dalam Pembentukan Mental Mahasiswa
Melalui kegiatan kepramukaanlah pembentukan mental dapat
dilakukan. Dengan menggunakan metode yang menarik, menantang,
mendidik dan menyenangkan akan membuat seseorang tidak merasa jenuh
dan bosan dalam belajar. Dalam pramuka juga dilatih untuk bisa membina
dirinya sendiri, membina satuannya dan membina masyarakat sehingga
sangat berguna sebagai bekal ketika terjun di masyarakat.
Dengan demikian, jika disimpulkan kepramukaan berperan dalam
pembentukan mental mahasiswa. Terbukti setelah melakukan penelitian di
racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi gudep kota Salatiga 02.237-02.238
STAIN Salatiga mengenai pembentukan mental dalam kegitan kepramukaan
mahasiswa ternyata ada peningkatan mental antara sebelum dan setelah
mengikuti kegiatan kepramukaan di racana yang dapat dibuktikan ketika
mengikuti pekuliahan di dalam kelas, selain itu juga dapat dibuktikan ketika
pratikum pengalaman lapangan (PPL) dan ketika kuliah kerja nyata (KKN)
102
B. Saran-Saran
1. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Saran-saran dari peneliti untuk racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi adalah sebagai berikut :
a. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan mengetahui bahwa
pembentukan mental mahasiswa di STAIN Salatiga dapat dilakukan
dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan racana sehingga
kegiatan-kegiatan tersebut jangan sampai berhenti dan harus lebih
ditingkatkan lagi.
b. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan lebih dapat kreatif
lagi dalam mengenalkan kepramukaan pada mahasiswa umum agar
pramuka dapat dikenal lebih luas dan peminatnya semakin bertambah.
c. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi senantiasa berkontribusi
terutama dalam pembentukan watak, karakter dan mental bagi mahasiswa
STAIN Salatiga sebagai bekal nanti ketika terjun di masyarakat.
d. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan juga mampu
berkontribusi dalam dunia pendidikan islam maupun pendidikan sosial
yang terkait dengan pendidikan kepramukaan.
e. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan dapat terus eksis
dalam melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang dapat berguna
bagi agama dan Negara Indonesia melalui pendidikan kepramukaan.
2. Pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
103
Saran-saran dari peneliti untuk pengurus Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi adalah :
a. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan mampu
bekerja lebih optimal dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang sudah
diprogamkan agar hasil yang didapat lebih memuaskan.
b. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi diharapkan dapat lebih
memprogamkan kegiatan-kegiatan di racana, kegiatan tersebut
direncanakan dengan matang, disusun dengan rapi kemudian dilakukan
dengan maksimal sehingga hasil yang didapatkan bisa memuaskan.
c. Pengurus racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi harapannya dapat
menjaga keutuhan anggotanya dan dapat mendidik anggotanya dengan
baik terutama dalam pembentukan mentalnya melalui kegiatan-kegiatan
kepramukaan yang telah diprogamkan dengan baik.
3. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
a. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi lebih semangat lagi
dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di racana karena dengan
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut pembentukan mental dalam
diri dapat dilakukan.
b. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi agar dapat serius dalam
mengikuti kegiatan-kegiatan di racana sehingga dapat memperoleh
pengetahuan dan pengalaman yang luas serta pembentukan mentalnya
juga lebih baik.
104
c. Anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi senantiasa dapat
memanajemen waktunya dengan baik agar dapat berimbang antara kuliah
dengan kegiatan-kegiatan racana sehingga antara organisasi dan kuliah
keduanya dapat dilaksanakan dengan baik, dengan begitu akan
menjadikan seseorang yang pintar dalam ilmu kuliah juga bagus dalam
berorganisasi.
4. Mahasiswa umum maupun masyarakat
Saran-saran yang peneliti berikan untuk mahasiswa umum maupun
masyarakat adalah :
a. Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat agar mengetahui bahwa
pembentukan mental mahasiswa dapat dilakukan dalam kegiatan-
kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh racana Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi di STAI Salatiga
b. Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat agar jangan lagi memandang
pramuka sebagai kegiatan yang tidak bermanfaat karena seperti anak
kecil yang kerjanya hanya tepuk tangan dan bernyanyi saja, karena
ternyata kegiatan pramuka manfaatnya sangat besar sekali untuk diri
sendiri dan orang lain dan dalam kegiatan kepramukaan berguna dalam
pembentukan karakter, watak dan pembentukan mental
c. Kepada Mahasiswa umum dan masyarakat disarankan agar mau
menerima dan mendukung seluruh kegiatan-kegiatan kepramukaan yang
positif dan bersifat mendidik terutama kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi di STAIN Salatiga
105
5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
a. Kepada STAIN Salatiga diharapkan dapat mengetahui bahwa
pembentukan mental mahasiswa di STAIN Salatiga dapat dilakukan
dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilakukan racana Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sehingga racana memberikan kontribusi
yang besar bagi STAIN Salatiga terutama dalam pembentukan mental
mahasiwa.
b. Kepada STAIN Salatika diharapkan agar tetap mendukung kegiatan-
kegiatan kepramukaan yang dilakukan oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
c. Kepada STAIN Salatiga diharapkan dapat menginformasikan dan
menghimbau bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan-kegiatan
kepramukaan karena melalui kegiatan-kegiatan tersebut pembentukan
mental dapat dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Syukur, Maslikhah dan Nurhasanah. 2012. Konsep Dasar Materi Pendidikan
Kepramukaan. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiyah. 1994. Problema Remaja Di Indonesia. Jakarta : Bulan Bintang.
Gerakan Pramuka. 1983. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta :
Kwarnas.
Gerakan Pramuka. 2010. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Jakarta
: Kwarnas.
Ilyas & Qoni. 2012. Buku Pintar Pramuka Untuk Tingkat Siaga, Penggalang,
Penegak, Pandega. Yogyakarta : Famila.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : pustaka pelajar.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Tulis Ilmiah Bagi
Mahasiswa. Yogyakarta : Trust Media.
Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Salim, Emil. 2006. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Semiun, Yustinus. 2011. Kesehatan Mental 01 (Pandangan Umum Mengenai
Penyesuaian Diri Dan Kesehatan Mental Serta Teori-Teori Yang Terkait).
Surabaya : Kanisius.
Siswanto. 2007. Kesehatan mental, konsep, cakupan dan perkembangannya.
Yogykarta : Andi Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Sundari, Siti. 2005. Kesehatan mental dalam kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Tim Peletih Kwarda Jateng. 2013. Panduan Kursus Mahir Dasar. Surakarta : PT
Pabelan.
Lathifa, Isti Nur. 2014. Skripsi Tentang Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam
Kegiatan Majlis Doa Mawar Allah STAIN Salatiga Tahun 2014.
Taufik, M. 2011. Skripsi Tentang Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan
Kepramukaan Dengan Sikap Kemandirian Belajar Mahasiswa Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2011.
Avivah, 2013. Daniyatul. Skripsi Tentang Studi Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti
Kepramukaan Dengan Kedisiplinan Dalam Menaati Tata Tertib Pondok
Pesantren Modern Bina Insane Susukan Kab. Semarang Tahun 2013.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Fadlil
Tepat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 15 September 1991
Alamat : Dsn. Krajan II Rt 05 Rw 02 Ds. Bener Kec. Tengaran
Kab. Semarang
Agama : Islam
Nama Ayah : Sutimin
Nama Ibu : Sunarti
Riwayat Pendidikan
1. Mi Bener Lulus Tahun 2004
2. SMP Islam Plus Bina Insani Susukan Lulus Tahun 2007
3. SMA Islam Plus Bina Insani Susukan Lulus Tahun 2010
Pengalaman organisasi
1. Organisasi Santri Bina Insani (OSBI) Tahun 2007-2009
2. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2010 Sampai Sekarang
3. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Tahun 2010 Sampai Sekarang
4. Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2012 Sampai Sekarang
5. Paguyuban Remaja Dawungsari Tahun 2012 Sampai Sekarang
Salatiga, 5 Februari 2015
Penulis
Muhammad Fadlil
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Muhammad Fadlil Jurusan : Pendidikan Agama lslam
Nim : 111 10 080 Dosen PA : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN POINT
1 OPAK STAIN SALATIGA
2010
25-27 AGUSTUS
2010
PESETRA 3
2 USER EDUCATION OLEH
PERPUS STAIN SALATIGA
25 SEPTEMBER
2010
PESERTA 3
3 AMALAN RAMADHAN
RACANA (ARR) KE-12
30 AGUSTUS –
3 SEPTEMBER
2010
PESERTA 3
4 PLCPP KE-20 RACANA 8-11 OKTOBER
2010
PESETA 3
5 GLADI WIRA BRIGSUS KE-
17 RACANA
26-29
NOVEMBER
2010
PESERTA 3
6 WORKSHOP OF KOPMA
FATAWA “NATIONAL
WORKSHOP OF
ENTERPRENEURSHIP AND
19 DESEMBER
2010
PESERTA 6
BASIC COOPERATION 2010”
7 PEMBRIVETAN DAN
PEANTIKAN BRIGSUS
NAGA SANDHI
25-26
DESEMBER
2010
PESERTA 3
8 SK PENETAPAN SEBAGAI
ANGGOTA BRIGSUS
31 DESEMBER
2010
PESERTA 3
9 PANITIA KML SE- JAWA
KE-3 RACANA
25-30 JANUARI
2011
OPERASIONAL 3
10 PANITIA TEMU PRESTASI
PENGGALANG DAN
PENEGAK RACANA
18-20
FEBRUARI 2011
REKA KERJA 3
11 LATGAP PERTI SE-JAWA
RACANA
25-27
FEBRUARI 2011
PESERTA 4
12 SK PENGANGKATAN
DEWAN BRIGSUS MASA
BAKTI 2011-2012
31 MARET 2011 PENDIDIKAN
DAN LATIHAN
(DIKLAT)
3
13 BAKTI SOSIAL RACANA
SULTAN AGUNG SE-JAWA
TENGAH 2011
15 MEI 2011 PESERTA 4
14 GLADI TANGGUH BRIGSUS
KE- 6 RACANA
30 APRIL –
1 MEI 2011
PESERTA 3
15 SK PENJURUSAN BRIGSUS 8 JUNI 2011 PESERTA 3
16 PRATIKUM BTQ 22 JUNI 2011 PESERTA 2
17 JAMBORE DAN OLIMPIADE
ANAK SOLEH
HIDAYATULLOH SE- JAWA
TENGAH
24-26 JUNI 2011 PANITIA 4
18 PRATIKUM KEPRAMUKAAN
STAIN SALATIGA
22-27 JULI 2011 PESERTA 3
19 AMALAN RAMADHAN
RACANA KE- 13 RACANA
13-17 AGUSTUS
2011
PANITIA 3
20 OPAK 2011 STAIN
SALATIGA
20-22 AGUSTUS
2011
TIM
KESEHATAN
3
21 PENDIDIKAN LATIHAN
CALON PRAMUKA
PANDEGA KE-21 RACANA
30 SEPTEMBER-
3 OKTOBER
2011
PANITIA 3
22 PERKEMAHAN
WIRAKARYA KE-10 PTAI
SE-INDONESIA
21-30
NOVEMBER
2011
PESERTA 6
23 PEMBRIVETAN DAN
PELANTIKAN BRIGSUS KE-
18 RACANA
10-11
DESEMBER
2011
SATUAN
TUGAS
3
24 PIAGAM PENGHARGAAN
SEBAGAI DEWAN RACANA
19 DESEMBER
2011
DIKLAT
BRIGSUS
3
25 SK PENGANGKATAN
PENGURUS RACANA MASA
BAKTI 2012
25 JANUARI
2012
LOGISTIK 3
26 PRATIKUM ETIKA PROFESI
KEGURUAN
10 FEBRUARI
2012
PESERTA 2
27 PRATIKUM KOMPUTER
MULTIMEDIA
14-15
FEBRUARI 2012
PESERTA 2
28 SK PENGANGKATAN
PENGURUS PAGUYUBAN
REMAJA DAWUNGSARI
25 FEBRUARI
2012
KETUA
REMAJA
3
29 GLADI TANGGUH BRIGSUS
KE-7 RACANA
25-26
FEBRUARI 2012
SATUAN
TUGAS
3
30 LATGAP PERTI SE-JAWA
RACANA
5-7 APRIL 2012 PANITIA 3
31 KSR PMI SALATIGA 30 APRL - 6 MEI
2012
PESERTA 4
32 JUMBARA DAN TEMU
KARYA PMI TINGKAT
JAWA TENGAH
5-10 JULI 2012 PESERTA 4
33 TUTOR PESANTREN KILAT
MI TARBIYATUL
ISLAMIYAH NOBOREJO
10 AGUSTUS
2012
PENGAJAR 3
34 AMALAN RAMADHAN
RACANA KE- 14
3-7 AGUSTUS
2012
PANITIA 3
35 OPAK STAIN SALATIGA
TAHUN 2012
5-7 SEPTEMBER
2012
PANITIA 3
36 PRATIKUM PERAWATAN
JENAZAH
17 SEPTEMBER
2012
PESERTA 3
37 PENDIDIKAN LATIHAN
CALON PRAMUKA
PANDEGA KE- 22 RACANA
12-15 OKTOBER
2012
REKA KERJA 3
38 SURAT TUGAS TIM
PENYULUHAN NARKOBA
DAN HIV AIDS
30 OKTOBER
2012
TIM
PENYULUH
4
39 GLADI WIRA BRIGSUS KE-
19 RACANA
30 NOVEMBER-
3 DESEMBER
2012
SATUAN
TUGAS
3
40 PIAGAM PENGHARGAAN
DEWAN RACANA
4 JANUARI 2013 LOGISTIG
BRIGSUS
3
41 SK PENGANGKATAN 4 JANUARI 2013 KOMANDAN 3
DEWAN RACANA MASA
BAKTI 2013
BRIGSUS
42 LOMBA LINTAS ALAM
“ADVENTURE THE RIVERS
IN SRUWEN”
3 MARET 2013 PANITIA 3
43 IJAZAH KURSUS PEMBINA
PRAMUKA MAHIR DASAR
1 APRIL 2013 PESERTA 5
44 SK KEPALA DESA BENER
KEGIATAN PENGADAAN
SERAGAM SINOMAN
14 APRIL 2013 KETUA
PANITIA
3
45 LATGAB PERTI SE-JAWA
KE-8 RACANA
4-6 MEI 2013 PENANGGUNG
JAWAB
4
46 AMALAN RAMADHAN
RACANA KE-15
25-28 JULI 013 REKA KERJA 4
47 GLADI TANGGUH BRIGSUS
KE-8 RACANA
29 SEPTEMBER
2013
PENANGGUNG
JAWAB
3
48 SK PENDIDIKAN LATIHAN
CALON PRAMUKA
PANDEGA KE- 23 RACANA
9 SEPTEMBER
2013
KOORDINATOR
KEAMANAN
3
49 TEMU PRESTASI
PENGGALANG DAN
5-6 OKTOBER
2013
REKA KERJA 3
PENEGAK KE-2
50 GLADI WIRA BRIGSUS
KE-20 RACANA
15-18
NOVEMBER
2013
PENANGGUNG
JAWAB
3
51 PEMBRIVETAN DAN
PELANTIKAN BRIGSUS KE-
20 RACANA
3ONOVEMBER-
1 DESEMBSER
2013
PENANGGUNG
JAWAB
3
52 SK PENETAPAN SATGAS
GTB KE-9
20 JANUARI
2014
SATUAN
TUGAS
3
53 GLADI TANGGUH BRIGSUS
KE-9 RACANA
25-26 JANUARI
2014
SATUAN
TUGAS
3
54 SK PENGANGKATAN
DEWAN RACANA MASA
BAKTI 2014
17 FEBRUARI
2014
PEMANGKU
ADAT RACANA
3
55 GLADIAN PIMPINAN
PANDEGA RACANA
29-30 MARET
2013
PESERTA 3
56 LOMBA PRAMUKA
PENEGAK VII JAWA TIMUR
4-6 APRIL 2014 JURI CERDAS
CERMAT
4
57 SK LATGAB PERTI SE-JAWA
KE-9
7 APRIL 2014 SATUAN
TUGAS
3
58 PERKEMAHAN 14-20 MEI 2014 PESERTA 6
WIRAKARYA PTAI KE-12
SE-INDONESIA
59 AMALAN RAMADHAN
RACANA KE-16
11-15 JULI 2014 REKA KERJA 3
60 SK PANITIA OPAK STAIN
SALATIGA TAHUN 2014
6 AGUSTUS
2014
SC 3
61 OPAK STAIN SALATIGA
TAHUN 2014
18-19 AGUSTUS
2014
PANITIA 3
62 SK PENDIDIKAN LATIHAN
CALON PRAMUKA
PANDEGA KE- 24 RACANA
23 AGUSTUS
2014
PEMANGKU
ADAT
3
63 LATGAB PERTI SE-JAWA
KE-9 RACANA
26-28 AGUSTUS
2014
SATUAN
TUGAS
4
64 PENDIDIKAN LATIHAN
CALON PRAMUKA
PANDEGA KE- 24 RACANA
26-29
SEPTEMBER
2014
REKA KERJA 3
65 LATIHAN BELA NEGARA
BAGI MAHASISWA SE-
JATENG DAN DIY
23 OKTOBER
2014
PESERTA 4
66 SERTIFIKAT SEBAGAI
KADER BELA NEGARA
23 OKTOBER
2014
PESERTA 3
67 SEMINAR NASIONAL
ENTERPRENEUR SHIP
RACANA
16 NOVEMBER
2014
PESERTA 6
68 KEMAH KEBANGSAAN
BAGI MAHASISWA
TINGKAT JATENG 2014
25 NOVEMBER
2014
PESERTA 4
69 SK PSCB DAN GWB KE-21 8 DESEMBER
2014
SATUAN
TUGAS
3
70 SK VETIK KE- 21 23 DESEMBER
2014
SATUAN
TUGAS
3
JUMLAH 233
Salatiga, 5 Februari 2015
Mengetahui,
Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan
Moh. Khusen, M.Ag.,M.A
NIP : 197412 12199903 1 003
Pertanyaan untuk pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Pertanyaan untuk anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Pertanyaan untuk mahasiswa umum :
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Muhammad Arief Mufti Habibi
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 10
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah unit kegiatan mahasiswa yang berada di STAIN Salatiga yang mewadahi
orang-orang yang menyukai pramuka
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk mengembangkan minat dan bakat saya
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah lama sekali sejak saya masuk STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya, saya sering mengikutinya
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmutentang kepramukaan
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah relasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Ya, tentu saja dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental yang saya dapatkan adalah :
- Berani berbicara di depan forum
- Tidak merasa minder
- Lebih percaya diri
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti :
- Latihan rutin
- Kerohanian
- Pelantikan
- Latihan gabungan
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan kepramukaan cukup fektif dalam pembentukan mental mahasiswa, terbukti
ketika saya PPL dan KKNdulu.
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Ulfi Mustika Dewi
Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester : 6
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah wadah untuk membentuk karakter lewat pendidikan kepramukaan
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Untuk membentuk karakter
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah pengetahuan kepramukaan
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah, sejak saya masuk STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya saya sering ikutkegiatan racana
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa berlatih terjun di masyarakat
- Tidak minder
- Berani memimpin forum
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Iya bisa, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan Racana pembentukan mental dapat
dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani mengutarakan pendapat
- Tidak merasa minder
- Problem solving
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti seperti rapat-rapat harian, latihan rutin racana
dan safari racana
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat efektif, kepramukaan dapat melatih mental dan karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Thoni Rahmad Darmawan
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 8
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga dibidang kepramukaan
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin berlatih berorganisasi dengan baik
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah pengetahuan kepramukaan sebagai calon guru
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah 1,5 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya saya sering mengiikuti
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kepramukaan
- Mendapatkan ketrampilan
- Menambah persaudaraan
- Bersenang-senang
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Dapat, karena berhadapan dengan situasi yang sesungguhnya
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah saya di racana, mental yang saya peroleh adalah bisa berorganisasi, bisa
memenejemen waktu dan sekarang saya dapat berkomunikasi dan bersosialisasi
dengan orang lain
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
- PLCPP
- GWB
- VETIK
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena dapat berhadapan dengan bermacam-macam karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Shofatun Jamilah
Progam Studi : Perbankan Syariah
Semester : 6
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa dalam bidang kepramukaan yang
berada di STAIN Salatiga
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah ilmu
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Alhamdulliah sudah 3 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya lumayan sering
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah banyak hal
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, karena kegiatan racana mendidik dalam membentuk mental agar lebih baik
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani berbicara di depan forum
- Berani berpendapat
- Percaya diri
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Hampir semua kegiatan yang saya ikuti di racana dapat melatih mental saya. Seperti
latihan rutin, latihan gabungan, temu prestasi dan kegiatan lainnya
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, salah satunya melatih kita untuk berani berbicara di depan umum
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Ahmad Muhaimin
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester : 6
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah organisasi kepramukaan yang berada di STAIN Salatiga
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin berlatih berorganisasi dengan baik
- Menambah pengalaman dan relasi
- Menambah pengetahuan kepramukaan
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah 2,5 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Ya kadang-kadang, tapi kebanyakan saya ikut
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah relasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental yang saya peroleh setelah mengikuti Racana antara lain :
- Tidak merasa minder
- Problem solving
- Berani berbicara di depan forum
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti pendidikan dan latihan dalam
racana
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena kepramukaan dapat melatih mental dan karakter
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Iis Syafa’atul Hasanah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 8
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah unit kegiatan mahasiswa di bidang kepramukaan yang dibawah naungan
kwarcab, kwarda dan kwarnas
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin meneruskan latihan kepramukaan setelag SMA
- Mengetahui perbedaan pramuka di SMA dan perguruan tinggi
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah dari saya mulai kuliah di STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya saya sering mengikuti kegiatan racana
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Banyak seperti :
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman dan pengalaman
- Melatih pemikiran
- Disiplin
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya adalah, ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental-mental yang saya peroleh lewat kegiatan kepramukaan antara lain :
- Penguasaan diri dan sekitar
- Aktif dalam diskusi
- Percaya diri
- Bisa mandiri
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental yang saya ikuti antara lain Amalan ramadhan racana, Latihan
rutin, Latihan gabungan dan Bina SGT
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena di kepramukaan ada metode dengan sistem among sehingga sudah
dalam belajar memecahkan masalah
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Fitri Ariyani
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester : 8
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dalam organisasi
kepramukaan dan kemasyarakatan
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Untuk menambah relasi
- Menambah pengalaman
- Menambah pengetahuan kepramukaan
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Tentu, sejak awal saya di STAIN Salatiga
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya, saya ikut sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Banyak, seperti :
- Terbiasa berorganisasi
- Dapat bersosialisasi di masyarakat
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Dapat, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Mental yang saya dapatkan seperti :
- Lebih berani dalam mengutarakan pendapat
- Berani memimpin sbuah forum
- Tidak merasa minder
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang sering saya ikuti seperti Rapat harian, latihan rutin, ujian
SKU dan kegiatan lainnya
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Ada dan sangat efektif
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Amik Mayasari
Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester : 6
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah anak-anak pramuka yang berada di STAIN Salatiga untuk beraktivitas dan
berkreasi
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Karena sejak saya kecil sudah suka dengan pramuka
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Dari saya smester pertama
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Iya, saya sering mengikuti
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mengembangkan diri
- Bisa melatih ketrampilan dan mental
- Belajar bersosialisasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Oh bisa, karena dengan mengikuti Racana kita bisa belajar bersosialisasi dengan
orang lain
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada banyak peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang saya lebih percaya diri, berani berbicara di dalam forum dan lebih mudah
bersosialisasi dengan orang lain
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di racana seperti rapat-rapat harian, seminar-
seminar dan hampir semua kegiatan di racana saya ikuti
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif sekali, bisa dibuktikan ketika sedang diskusi dikelas
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Ali Abdur Rohman
Progam Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Semester : 6
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah organisasi yang selalu ceria
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Ingin berlatih berorganisasi dengan baik
- Mencari teman yang banyak
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah 3 tahun saya bergabung di racana
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Saya jarang mengikuti kegiatan
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Bisa mendapatkan ilmu
- Mendapatkan pengalaman
- Menambah relasi
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Tingkat percaya dirinya meningkat
- Bisa menghidupkan suasana
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Latihan rutin dan lainnya
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif sekali karena lebih bisa disiplin
Hasil wawancara dengan anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Nur Hidayati
Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Semester : 6
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Sebuah wadah yang di dalamnya dapat mempelajari tentang kepramukaan dan
berorganisasi
2. Apa tujuan anda masuk Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Belajar berorganisasi
- Belajar bersosialisasi
3. Sudah lamakah anda menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sudah hamper 3 tahun
4. Apakah anda sering mengikuti kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sering banget
5. Apakah manfaat yang anda peroleh di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
- Mendapatkan banyak teman
- Mendapatkan pengalaman
- Mendapatkan penghargaan
6. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Dapat, dengan mengikuti Racana pembentukan mental dapat dilakukan
7. Adakah peningkatan mental dalam diri anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Ada peningkatan mental dalam diri saya setelah menjadi anggota racana
8. Mental seperti apa sajakah yang anda diperoleh setelah mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Peningkatan mental dalam diri saya adalah sekarang saya lebih berani berinteraksi
dengan orang lain dan tidak takut dalam menghadapi masalah yang datang
9. Kegatan-kegiatan apa sajakah yang anda ikuti di Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental?
Kegiatan yang saya ikuti banyak sekali, seperti rapat kerja, dan rapt rapat-rapat
lainnya. hampir semua kegiatan racana saya ikuti
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat Eeektif, karena dapat berinteraksi dengan orang banyak
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Ratna Miladiyah
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah ekstrakurikuler pramuka yang ada di sekolah-sekolah
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Unit kegiatan mahasiswa yang ada di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang tanggung jawab
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Lebih percaya diri dantanggung jawab
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, ketika PPL dan KKN bisa aktif dan memberi semangat
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Paryono
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
adalah organisasi yang mencintai alam, bisa hidup dimana-mana disegala kondisi
dan tempat juga siap menghadapi tantangan
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi yang mendidik mahasiswa di STAIN Salatiga dalam bidang kepramukaan
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Ada, punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang bisa bergaul, kurang berani berbicara
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Setelah ikut di racana mentalnya berubah, seperti sekarang dia pandai bergaul,
pandai berbicara dan memiliki ide-ide yang bagus
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Keberanian dan dapat membina teman
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif ketika PPL bermanfaat untuk melatih anak-anak didik dalam kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Nur Khayati
Progam Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah organisasi kepramukaan yang ada dari tingkat SD sampai tingkat SMA
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana adalah pramuka untuk tingkat perguruan tinggi
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu teman saya belum berani jika ingin mengutarakan pendapat
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Setelah ikut racana alhammdulillah sekarang dia sudah berani berpendat ketika
sedang diskusi dikelas
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih berani berbicara di dalam
sebuah forum
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif menurut saya
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Nur Faizah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Pramuka adalah suatu kegiatan yang berpengaruh positif bagi diri seseorang,
dengan organisasi tersebut dapat melatih seorang individu berbagai hal seperti
ramah lingkungan, cinta alam, kaya akan pengalaman dll
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Unit organisasi mahasiswa di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang percaya diri dalam menyampaikan usul
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Setelah masuk racana dia bisa berubah memiliki kepribadian yang baik, selalu
mentapa ketika bertemuteman, mudah bergaul, dll
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lmandiri, percaya diri ketika
menghadapi suatu hal dan sudah tidak demam panggung ketika berbicara di depan
orang banyak
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena banyak peningkatan-peningkatan mental setelah mengikuti kegiatan
kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Nia Lestari
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah wadah untuk orang yang menyukai pramuka
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi yang ada di STAIN Salatiga bagi peminat pramuka
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya saya punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia pemalu dan kurang percaya diri
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Lebih percaya diri dan kreatif
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah ikut racana dia sekarang bisa lebih percaya diri lagi
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada, bisa sebagai tempat minta tolong
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena bisa mengajak kita kreatif, berbaur dengan orang lain, menjadi orang
yang dapat diandalkan dan dapat diterapkan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Nur Cahyo
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah organisasi untuk kepramukaan untuk bisa berlatih mandiri, melatih mental
dan gotong royong
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Unit kegiatan mahasiswa di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia kurang percaya diri
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sekarang dia lebih dewasa
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang menjadi lebih dewasa lagi
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena lebih gotong royong
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Khusna
Progam Studi : Komisi Penyiaran Islam
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah organisasi dibidang kepemimpinan dan kedisiplinan
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi ang membidangi kepramukaan
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia belum terbentuk mentalnya
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sekarang dia sudah terbentuk mentalnya
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Setelah mengikuti racana, dia sekarang lebih berani, percaya diri,
tanggungjawabnya terlihat dan lebih respect
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif karena dapat membentuk sikap pengendalian diri, tanggungjawab, disiplin
dan kekeluargaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Miftachul Azis
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah organisasi yang melatih dasar-dasar pendidikan pribadi, sosial dll
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Salah satu organisasi kepramukaan yang banyak menyumbangkan ilmunya di
sekolah-sekolah
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu mentalnya belum terbentuk
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sekarang mentalnya lebih terbentuk
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang mentalnya lebih terbentuk lagi seperti percaya diri dan berani berbicara
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif ketika dia memang suka kepramukaan
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Muftikhatul Karimah
Progam Studi : Tadris Bahasa Inggris
Semester :10
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Pramuka adalah kegitan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kedisiplinan serta
melatih keberanian pada siswa
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana adalah organisasi kepramukaan tang berada di suatu kampus
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya banyak
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Sebelum masuk racana dia sering menyendiri, malu-malu dan jarang bergabung
dengan teman
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
lebih pemberani
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang dia sering bergabung, sering ngobrol bareng dan tentunya lebih pemberani
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Iya ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif dan bisa dibuktikan pada teman saya
Hasil wawancara dengan mahasiswa umum
Nama : Abdul Ckamim
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 8
1. Apakah organisasi gerakan pramuka itu?
Sebuah organisasi yang berpusat pada kepramukaan yang cenderung dengan
kedisiplinan dan kekreatifitasan yang dilengkapi dengan seragam sebagi identitasnya
2. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Organisasi kepramukaan yang fokus kegiatannya di STAN Salatiga yang memotori
dan mengorganisir kepramukaan di STAIN Salatiga
3. Apakah anda mempunyai teman di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya saya punya
4. Bagaimanakah mental teman anda sebelum menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Dulu dia cenderung kurang PD dan siap ketika dimintai bantuan
5. Bagaimanakah mental teman anda setelah menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi?
Lebih percaya diri dan selalu siap ketika dimintai bantuan
6. Adakah peningkatan mental pada teman anda sebelum dan setelah menjadi anggota
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Iya ada
7. Peningkatan Mental seperti apa sajakah pada teman anda setelah mengikuti Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Sekarang teman saya itu lebih pd dan siap ketika disuruh berhadapan dengn orang
lain seperti mengajar dan sebagainya
8. Adakah manfaat menjadi anggota Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi
teman anda tersebut?
Iya ada, karena dengan bekal diracana ketika nanti terjun di dunia pendidikan sudah
siap
9. Adakah manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan?
Jelas ada dan sangat ada
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, sangat bagus ketika bisa secara serius mengikutinya, bisa dilihat dari hasil
kegiatan yang dilakukan seperti bisa mengisi kegiatan dan percaya dirinya lebih
tinggi
Hasil wawancara dengan pengurus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi :
Nama : Palupiningsih
Jabatan : Ketua racana putri
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah organisasi yang bergerak dalam
bidang kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa.
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Adanya sebuah kebutuhan untuk membentuk sebuah organisasi gerakan pramuka
dan secara administratib juga mengharuskan.
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk menampung mahasiswa yang berminat di dunia kepramukaan
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
- Sebagai sarana belajar tambahan
- Sarana mencari pengalaman
- Memajukan dan mengenalkan STAIN Salatiga lewat kepramukaan
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Semakin berkembang, peminat semakin banyak dan progam kerja semakin baik
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Cukup baik, karena banyak yang bergabung di racana
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Iya, pembentukan mental dapat dilakukan dalam Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani berbicara dalam sebuah forum
- Pembentukan watak dan kepribadian
- Kepemimpinan
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental mahasiswa seperti :
- Latihan rutin
- Rapat koordinasi kegiatan
- Gladian pimpinan pandega
- Ujian SKU
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
kepramukaan efektif dalam pembentukan mental mahasiswa.
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Nama : Muhammad Anshori
Jabatan : Komandan Brigsus
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah suatu organisasi yang mewadahi
kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa STAIN Salatiga
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Adanya minat dari mahasiswa untuk terjun dalam kepramukaan
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk memberikan fasilitas bagi mahasiswa yang senang dengan kepramukaan
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Bagi mahasiswa bisa menambah ilmu dan menyalurkan bakat minatnya. Bagi SYAIN
Salatiga sebagai ajang promosi kampus dan memberikan kontribusi akademik dan
nonakademik
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Perkembangan kualitasnya lumayan baik, keanggotaanya juga semakin baik
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Lumayan baik, bisa dilihat ketika penerimaan anggota baru
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, mental bisa terbentuk dari pengalaman ketika rapat-rapat dan agenda lain
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Bahwa dengan kepramukaan dapat melatih mental seseorang seperti mental
spiritual, emosional, percaya pada dirinya dan keberanian PD)
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan dalam racan antara lain :
- Latihan gabungan
- Problem solvingPendidikan dan latihan
- Kegiatan-kegiatan lainnya yang mendidik
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Efektif, karena dengan kepramukaan dapat melatih mental dalam keseharian
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Nama : Dra. Astuti Sakdiyah, Mpd
Jabatan : Pembina Putri Racana
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah sebuah lembaga yang berada di
bawah dalam bidang kepramukaan yang termasuk dalam unit kegiatan mahasiswa
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Ingin membentuk karakter pemuda melalui kegiatan kepramukaan yang berpedoman
pada PDK dan MK dan implementasi dari SESOSIV (spiritual, emosional, social,
kreasi dan inovasi)
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk membentuk karakter pemuda khususnya bagi anggota racana dan bagi
mahasiswa pada umumnya
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Pada umumnya secara implisif sangat besar sekali manfaatnya. Seperti ketika ada
delegasi dari dinas yang diminta adalah anak pramuka, artinya karakter yang
ditanam dalam racana sudah diakui
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Perkembangan racana sudah bagus dalam arti kemampuan meningkatkan diri dan
semangat harus ditingkatkan lagi melalui lati, upacara, uji SKU dan SKK
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sebenarnya belum banyak, tapi setelah ada kurikulum 2013 dapat mewarnai dan
mendongkrak kemampuan untuk bisa berpramuka. Selain itu dalam bidikmisipun
sekarang juga diprogamkan untuk KMD dan KML
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Sangat bisa, karena diracana memiliki progam kerja tentang pembentukan mental
seperti dalam brigsus, untuk bisa menjadi anngota brigsus hal utama yang harus
dimiliki adalah mental yang berani
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Karena dalam pramuka menggunakan sistem among dan tutwuri handayani maka
dapat membentuk mental-mental seperti :
- Dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik
- berani berbicara dalam forum,
- percaya diri,
- Tanggung jawab
- dan mental spiritualnya
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan
mental mahasiswa seperti out bond manajemen, gladian pimpinan pandega, bakti
social, AMT dan kegiatan lainnya. Selain itu mental akan terbentuk ketika laporan
pertanggung jawaban, karena dalam melaporkan pertanggung jawaban kepada
Pembina dan STAIN Salatiga sangat diperlukan mental yang sangat besar
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat efektif, karena di racana ada progam perlemahan wira karya setiap 2 tahun,
dalam kegiatan tersebut mental anggota racana dapat teruji dan dibuktikan. Ketika
kegiatan tersebut akan terlihat bagaimana asih, asah dan asuh dalam diri anggota
racana
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Nama : Dewi Ermawati
Jabatan : Pemangku Adat Putri Racana
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah organisasi kepramukaan di tingkat
perguruan tinggi bagi mahasiswa laki-laki maupun perempuan.
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Adanya ketertarikan dalam kepramukaan bagi mahasiswa
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk menumbuhkan dan melatih sikap, mental dan kepribadian
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Menambah pengalaman dalam bidang social
Menambah ilmu tentang kepramukaan
Memajukan dan mengenalkan STAIN Salatigalewat kepramukaan 5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Baik, dan terus berkembang
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sangat antusias, dibuktikan ketika penerimaan anggota baru racana mendapatkan
banyak anggota
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Iya, pembenyukan mental dapat dilakukan dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani memimpin sebuah forum
- Bisa percaya diri
- Berani berpendapat, bertanya dan menyanggah ketika diskusi
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam
pembentukan mental mahasiswa antara lain :
- Latihan rutin
- Latihan gabungan
- Bina SGT, Dll
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
Sangat berperan, karena dalam racana individu dituntut untuk bisa melatih
mentalnya
Hasil wawancara dengan dewan racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Nama : Misbakhul Munir
Jabatan : Ketua racana putra
1. Apakah Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi itu?
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi adalah suatu wadah bagi mahasiswa dalam
bidang kepramukaan di tingkat perguruan tinggi bagi mahasiswa STAIN Salatiga
2. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Suatu kebutuhan untuk wadah bagi orang-orang ang suka kepramukaan
3. Apa tujuan dibentuknya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi?
Untuk menampung orang-orang yang berminat dalam kepramukaan
4. Apakah manfaat adanya Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi bagi mahasiswa dan
bagi STAIN Salatiga?
Sangat besar, racana bermanfaat sebagai ladang untuk menempa diri, melatih
mental dalam masyarakat dan keranah apapun
5. Bagaimanakah perkembangan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi sampai saat
ini?
Semakin berkembang menyesuaikan perkembangan zaman dan kekinian
6. Bagaimanakah antusias mahasiswa STAIN salatiga tentang adanya Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
Sangat antusias, bagi mahasiswa tarbiyah khususnya karena mereka sangat butuh
pengetahuan tentang kepramukaan terutama bagi pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah (PGMI)
7. Apakah dengan mengikuti Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi pembentukan
mental dapat dilakukan?
Bisa, karena diracana dapat berlatih menempa fisik, mental dan spiritual
8. Mental seperti apa sajakah yang bisa diperoleh dengan mengikuti Racana Kusuma
Dilaga-Woro Srikandhi?
- Berani berbicara dalam forum
- Bisa percaya diri (PD)
- Tidak minder
- Mental spiritualnya
9. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang dilakukan Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi dalam pembentukan mental mahasiswa?
Kegiatan-kegiatan di Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dalam pembentukan
mental mahasiswa seperti out bond, renungan, bakti social, safari racana, AMT dll.
10. Bagaimanakah efektivitas kepramukaan dalam pembentukan mental mahasiswa?
efektif, karena racana dapat membantu dalam melatih mental
Wawancara dengan narasumber
Bina SGT sebagai belajar praktik langsung di lapangan
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Latihan Gabungan Sebagai Media Menambah Pengetahuan Dan Ketrampilan
Amalan Ramadhan Racana Sebagai Belajar Sosial Di Masyarakat
Sanggar Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi STAIN Salatiga Tempat Lokasi Penelitian
Temu Prestasi Sebagai Evaluasi Dalam Pendidikan
Seminar Dan Loka Karya Sebagai Pengembangan Dalam Pendidikan
Latihan Rutin Sebagai Pembiasaan Dalam Belajar
Safari Racana dan Out bond Sebagai Rekreasi (Pendidikan Yang Menyenangkan)