Upload
phungbao
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI
BIMBINGAN BELAJAR DAN KETERAMPILAN
BERMUSIK DI LEMBAGA SAHABAT ANAK
CIJANTUNG JAKARTA TIMUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
ROSA JUNI ANDRI
1113054000024
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017/1439 H
LEMBAR PERSETUJUAN
Pemberdayaan Anak Jalanan
Melalui Bimbingan Belajar Dan Keterampilan Bermusik
Di Lembaga Sahabat Anak Cijantung, Jakarta Timur
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
ROSA JUNI ANDRI
1113054000024
Menyetujui
Pembimbing Skripsi
Dr. Tantan Hermansyah M.si
NIP: 197606172005011006
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017/1439 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI
BIMBINGAN BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERMUSIK DI
LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG JAKARTA TIMUR telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 16 November 2017. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.
Jakarta, 16 November 2017
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Wati Nilamsari, M.Si Ahmad Fathoni, S.Sos.I
NIP. 19710520 199903 2 002
Penguji I Penguji II
Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, MA Drs. Yusra Kilun, M.Pd
NIP. 19600720 199103 1 001 NIP. 19570605 199103 1
004
Pembimbing
Dr. Tantan Hermansyah, M.Si
NIP. 19760617 200501 1 006
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I (S1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 25 september 2017
Rosa Juni Andri
i
ABSTRAK
Rosa Juni Andri
Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Bimbingan Belajar dan Keterampilan
Bermusik di Lembaga Sahabat Anak Cijantung, Jakarta Timur.
Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang umumnya terjadi
diperkotaan. Pemerintah telah melakukan upaya untuk menangani masalah
kemiskinan, melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lain sebagainya.
Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang hidup di bawah angka
kemiskinan dan anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan yang layak.
Maka dari itulah Lembaga Sahabat Anak sebagai suatu lembaga yang perduli
terhadap permasalahan sosial khususnya Anak Jalanan dengan memberikan
program pendidikan serta keterampilan sebagai upaya untuk memberdayaan anak
jalanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil proses
pemberdayaan anak jalanan melalui bimbingan belajar dan keterampilan bermusik
di Lembaga Sahabat Anak Cijantung, Jakarta Timur. Dengan perumusan masalah
(1) Bagaimana proses pemberdayaan anak jalanan melalui bimbingan belajar dan
keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat Anak Cijantung? (2) Bagaimana/Apa
hasil proses pemberdayaan tersebut.
Metodelogi penelitian karya ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dan
jenis penelitian deskriptif. Dengan menggunakan sumber data primer dan
sekunder yaitu menggunakan data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan
dokumentasi, serta data yang diperoleh dari catatan-catatan, buku-buku, majalah,
bulletin, dokumen-dokumen yang tertulis yang berhubungan dengan penelitian
ini.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberdayaan anak jalanan
melalui bimbingan belajar dan keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung cukup membantu para anak jalanan dan mendapatkan kesetaraan
pendidikan dengan anak-anak pada umumnya. Pemberdayaan anak jalanan
melalui bimbingan belajar dan keterampilan bermusik merupakan upaya yang
dilakukan agar para anak jalanan dapat mengembangkan potensi akademik
maupun non akademik, memiliki kemampuan dan kemandirian, serta dapat
membina kehidupannya menjadi lebih baik dan menjadi orang yang bermanfaat di
lingkungannya.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Bimbingan Belajar
dan Keterampilan Bermusik di Lembaga Sahabat Anak Cijantung, Jakarta Timur”
dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menjadi
zaman ilmu pengetahuan.
Penulis sepenuhnya menyadari dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, serta jauh dari kata sempurna, dengan demikian penulis
membuka diri untuk menerima masukan dan kritikan demi memperbaiki skripsi
dan diri penulis sendiri untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi dan introspeksi
diri sekarang dan dimasa yang akan datang.
Selanjutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang telah membantu, memotivasi, arahan, terhadap
penyusunan skripsi ini. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Rohmain Hasan dah Almarhumah ibunda Sri Budiarti dan yang
selalu tulus ikhlas mendoakan penulis sehingga lancar dalam menyelesaikan
skripsi ini. Semoga setiap doa dan pengorbanan mendapat balasan berlipat dari
Allah SWT. Amin.
iii
2. Bapak Dr Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Wati Nilamsari M.Si selaku Ketua jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam
4. Bapak Drs. M. Hudri M.Ag selaku Seketaris Jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam
5. Bapak Tantan Hermansyah M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah sabar,
tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan
bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada
penulis selama penyusunan skripsi.
6. Segenap dosen jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dan seluruh Civitas
Akademik yang telah memberi wawasan keilmuan dan membimbing penulis
selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi yang telah memberi fasilitas berupa buku-buku dan
referensi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
8. Mauritius Hutomo Prasetyo selaku ketua Lembaga Sahabat Anak Cijantung
yang telah memberikan izin dan informasi. Semoga kepemimpinan kaka selalu
diberkahi Allah SWT.
9. Kak Andri Desriansyah, Kak Zulfa Sari, Kak Annisa, dan Kak M.Andri Fauzi
selaku volunter dan pengajar di Lembaga Sahabat Anak Cijantung.
Terimakasih atas semua partisipasinya kepada penulis selama melakukan
penelitian.
iv
10. Kawan-kawan seperjuangan Aditya Awaludin, Suryo Widodo, Ahmad Naufal
Nur, Musyafa Ahmad, M.Fahmi, Fadli Rahman, Aan Sujana, Syaiful Bahri,
serta Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2013 dan
kakak serta adik kelas semua yang telah banyak memberikan masukan kepada
penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan
skripsi ini.
11. Kepada Sarah Eka Fitri, Lutfi Amrullah, Jerry Permana, Riza Fauziyah yang
selalu memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis harapkan adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, 25 September 2017
Rosa Juni Andri
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABLE ......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1 `
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 7
1. Pembatasan Masalah ................................................................. 8
2. Perumusan Masalah .................................................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8
1. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
D. Metodologi Penelitian ................................................................... 9
E. Pedoman Penulisan Skripsi .......................................................... 16
F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 17
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 20
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Pemberdayaan ................................................................. 22
1. Pengertian Pemberdayaan .......................................................... 22
2. Tujuan Pemberdayaan . .............................................................. 23
vi
3. Tahapan Pemberdayaan .. .......................................................... 23
4. Pemberdayaan Masyarakat .. ..................................................... 27
5. Jenis, Ragam dan Metode Pemberdayaan Masyarakat ............. 29
B. Anak Jalanan ................................................................................. 34
1. Pengertian Anak Jalanan .......................................................... 34
2. Klasifikasi Anak Jalanan .......................................................... 35
3. Latar Belakang Anak Jalanan . .................................................. 37
C. Keterampilan ................................................................................. 40
1. Pengertian Keterampilan .......................................................... 40
2. Jenis-Jenis Keterampilan .......................................................... 40
3. Keterampilan Bermusik ............................................................ 41
4. Indikator Keterampilan Bermusik ........................................... 42
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Lembaga Sahabat Anak ................................................... . 45
1. Sejarah Lembaga Sahabat Anak .. ......................................... . 45
2. Visi dan Misi Lembaga Sahabat Anak ... ................................ 48
3. Struktur Organisasi Lembaga Sahabat Anak .......................... 49
4. Sumber Dana .. ........................................................................ 50
5. Data Anak Didik Lembaga Sahabat Anak Cijantung ............. 51
B. Program Lembaga Sahabat Anak Cijantung . ............................. 51
C. Gambaran Umum Wilayah Jakarta Timur .................................. 53
vii
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Temuan Data Penelitian ................................................................ 55
1. Proses Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Bimbingan
Belajar dan Keterampilan Bermusik di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung ........................................................................ 55
a) Tahap Persiapan .... .......................................................... 55
b) Tahap Pengkajian (Assesment) ........................................ 56
2. Hasil Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Bimbingan
belajar dan Keterampilan Bermusik di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung ............. 70
a) Hasil Proses Bimbingan Belajar ....................................... 71
b) Hasil Proses Keterampilan Bermusik .............................. 74
B. Analisis Hasil Penelitian ... .............................................................. 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 82
B. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABLE
Tabel 1 Informan ............................................................................................ 13
Tabel 2 Data anak didik bimbingan belajar dan keterampilan bermusik ......... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan sama
atau menyatu satu-sama lain karena mereka saling berbagi identitas,
kepentingan-kepentingan yang sama, perasaan memiliki dan biasanya satu
tempat yang sama.1
Masalah sosial adalah sebuah gejala atau fenomena yang muncul
dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan keseharian
fenomena tersebut hadir bersamaan dengan fenomena sosial lain, oleh sebab
itu, untuk memahami masalah sosial dan membedakannya dengan fenomena
yang lain dibutuhkan suatu identifikasi.2
Tajuddin Noer Effendi dalam bukunya yang berjudul “Sumber Daya
Kerja dan Kemiskinan” menjelaskan bahwa, ditengah masyarakat terdapat
banyak permasalahan salah satunya adalah kemiskinan. Kemiskinan adalah
masalah yang enak didiskusikan tetapi bila hendak dibahas secara sistematik.3
Kemiskinan adalah salah satu masalah serius yang dialami oleh sebagian
besar penduduk dunia, kemiskinan membuat banyak penduduk kesulitan
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, serta membuat jutaan anak di
1 Edi Suharto, Membangun Masyarat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005)
h. 47 2 Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya,(Yogjakarta: Pustaka Pelajar,
2015) h. 28
3 Tadjuddin Noer Effendi, Sumber Daya Manusia Kerja dan Kemiskinaan, (Jogjakarta:
Tiara Wacana Yogya, 1993) h. 257
2
dunia sulit mengenyam pendidikan. Dampak terburuk dari kemiskinan adalah
timbulnya berbagai kasus kejahatan seperti begal, perampokan, pencurian
bahkan pembunuhan.
Menurut Soetomo dalam bukunya yang berjudul “Masalah Sosial dan
Upaya Pemecahannya” untuk mengetahui sumber masalah kemiskinan serta
menjawab siapa dan apa penyebab kemiskinan, dijumpai adanya dua jawaban
yang berbeda. Pertama, kemiskinan adalah kondisi yang disebabkan oleh
kekurangan atau cacat fisik, psikologis, maupun kultural yang menghalangi
seseorang memperoleh kemajuan dalam kehidupannya. Kedua, adalah faktor
struktural yaitu penyebabnya, seseorang menjadi miskin karena berada di
lingkungan masyarakat yang mempunyai karakteristik antara lain: distribusi
penguasaan resources yang timpang, gagal dalam mewujudkan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan, institusi sosial yang melahirkan
berbagai bentuk diskriminasi, perkembangan industri dan teknologi yang
kurang membuka kesempatan kerja.4
Masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia perlu dicari solusinya.
Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah
kemiskinan, seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lain-lain.
Meskipun begitu, belum terlihat hasil yang signifikan sehingga masih banyak
masyarakat yang hidup di bawah angka kemiskinan dan anak-anak yang
belum mendapatkan pendidikan yang layak. Kemiskinan adalah salah satu
4 Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, h. 318
3
penyebab munculnya masalah sosial yang umumnya terjadi di perkotaan,
seperti pengangguran, pengemis, gelandangan, pengamen, dan anak jalanan.
Anak jalanan termasuk dalam golongan yang sama seperti
gelandangan dan pengemis, hanya saja mereka berusia dini. Ada banyak
faktor yang menyebabkan anak-anak terjerumus dalam kehidupan di jalanan,
seperti kesulitan keuangan keluarga, tekanan kemiskinan, ketidak harmonisan
rumah tangga orang tua, dan masalah khusus menyangkut hubungan anak
dengan orang tua.5 Para anak jalanan umumnya mencari uang dengan menjadi
pengemis dan pengamen di perkotaan. Untuk membantu mereka agar tidak
terus menerus hidup di jalanan serta mendapatkan pendidikan dan
kesejahteraan dibutuhkan kepedulian semua pihak.
Anak jalanan pada dasarnya adalah anak-anak marginal di perkotaan
yang mengalami proses dehumanisasi. Dehumanisasi adalah proses
memudarnya atau menghilangnya sisi kemanusiaan seseorang, karena
cenderung diperlakukan layaknya komoditas atau sekedar sebagai objek
penderita saja.6 Para anak jalanan tidak hanya diharuskan mampu bertahan
hidup dalam kehidupan kota yang keras, tidak bersahabat dan tidak kondusif
bagi proses tumbuh kembang anak, akan tetapi lebih dari itu, mereka juga
cenderung dikucilkan masyarakat, menjadi objek pemerasan berbagai pihak,
seperti sesama teman, preman atau oknum aparat, sasaran eksploitasi, korban
pemerkosaan dan segala bentuk penindasan lainnya.7
5 Suryanto Bagong, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: Kencana, 2013) cet.2, h. 210 6 Suryanto Bagong, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: Kencana, 2010) cet.1 h. 366 7 Suryanto Bagong, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999) ed.
2, cet. 6 h.1
4
Anak jalanan disebut juga anak gelandangan, tekyan, arek kere, atau
secara eufemistis disebut sebagai anak mandiri. Sesungguhnya mereka adalah
anak-anak yang tersisih, marginal, teralienasi dari perlakuan kasih sayang.
Kebanyakan mereka berusia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan
lingkungan kota yang keras bahkan sangat tidak bersahabat.8
Menurut Sudrajat dalam buku “Anak Jalanan dan Masalah Sehari-hari
Sampai Kebijaksanaan”, Anak Jalanan dibedakan menjadi 3 kelompok: 1)
Children on the street yaitu anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi
sebagai pekerja anak di jalan yang hanya sesaat saja di jalanan. 2) Children
of the street yaitu anak-anak yang berpartisipasi penuh dan tumbuh di
jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Seluruh waktunya dihabiskan di
jalanan, tidak mempunyai rumah, jarang berhubungan dengan keluarganya. 3)
Children from families of the street yaitu anak-anak yang berasal dari
keluarga yang hidup di jalan dan berprofesi sebagai pemulung, pengemis,
pengamen, pedagang asongan dan lain-lain. Umumnya anak jalanan bekerja
sebagai pengasong, pemulung, tukang semir, pelacur anak dan pengais
sampah.9
Pemberdayaan adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah
sosial anak jalanan, melalui program pemberdayaan diharapkan setiap
individu dari mereka mampu memperbaiki perekonomian serta dapat
merubah kehidupannya ke arah yang lebih baik. Pemberdayaan atau
pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata ‘power’ (kekuasaan atau
8 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, h. 201 9 Singgih Susilo, Sumbangan Penghasilan Kerja Anak Jalanan Terhadap Ekonomi
Keluarga di Kota Surabaya, Malang dan Mojokerto. (Malang: LEMLIT UM, 2005) h. 5-6
5
keberdayan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan
konsep mengenai kekuasaan yang seringkali dikaitkan dengan kemampuan
kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas
dari keingian dan minat mereka. Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa
kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan control. Pengertian ini
mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai sesuatu yang tidak berubah atau
tidak dapat diubah.10
Rofik A. dkk. dalam bukunya “Pemberdayaan Pesantren: Menuju
Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah
Kebudayaan” menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah upaya peningkatan
kemampuan dalam mencapai penguatan diri guna meraih keinginan yang
dicapai. Pemberdayaan melahirkan kemandirian, baik kemandirian berfikir,
bersikap, dan tindakan bermuara pada pencapaian harapan hidup yang lebih
baik.11
Mengenai permasalahan Anak Jalanan sudah banyak lembaga yang
memberikan program pendidikan dan pelatihan untuk Anak Jalanan.
Diantaranya adalah Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” yang memiliki
program keterampilan (skill) agar nantinya para warga Master/peserta didik
memiliki bekal keterampilan. Berbagai program keterampilan diberikan
kepada anak didik seperti Teknik Komputer, Video Foto Shooting dan Editor,
Service Handphone, Desain Grafis, Tata Boga, Tata Busana, Teknik Otomotif
10 Edi Suharto, Membangun Masyarat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 57 11 Rofik A. dkk, Pemberdayaan Pesantren : Menuju Kemandirian Dan Profesionalisme
Santri Dengan Metode Daurah Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005) h. 33
6
Ringan, Teknik Las Dasar, Mini offset/sablon untuk media kertas, Plastik dan
kain, Pelatihan dasar hukum/paralegal.12
Pendidikan untuk anak jalanan sangatlah penting karena. Mulyahardjo
seperti dikutip Abdul Kadir dkk. dalam bukunya “Dasar-Dasar Pendidikan”
menjelaskan bahwa, pendidikan adalah hidup, pendidikan adalah segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup,
serta segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan hidup.13 Dengan kata lain, pendidikan sangatlah berpengaruh
untuk kehidupan anak jalanan agar menjadi lebih baik. Anak jalanan
seharusnya dididik dan diberikan pengarahan agar mereka dapat menentukan
arah hidup mereka sendiri, bukan dengan dipaksa berjuang melawan kerasnya
kehidupan kota.
Lembaga Sahabat Anak adalah yayasan nirlaba yang memberikan
pendidikan serta memperjuangkan hal-hak anak marjinal dan anak jalanan di
Jakarta. Lembaga ini didirikannya dengan tujuan anak-anak jalanan tidak
terus menerus hidup di jalan dan memiliki masa depan. Sahabat Anak terdiri
dari para volunter yang peduli terhadap kesejahteraan anak jalanan dan
memberi perhatian melalui persahabatan.14
Lembaga Sahabat Anak Cijantung adalah salah satu cabang dari
Lembaga Sahabat Anak pusat yang memiliki beberapa program, yaitu:
12 Vivih Rahmawati, Skripsi: Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” dalam
Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Pelatihan Keterampilan Komputer di Depok Jawa
Barat, (Jakarta: FDK, 2014) 13 Abdul Kadir Dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: KENCANA, 2012) cet.1 h. 59 14 Sahabat Anak. “Bimbel Sahabat Anak Cijantung” Diakses pada 21 April 2017 pukul
10:20 WIB dari Www.Sahabatanak.org
7
Bimbingan Belajar (Bimbel), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Keterampilan Bermusik dan Tari. Selain itu, terdapat program Non-rutin,
Seperti Asupan nutrisi yang direalisasikan dengan pemberian susu setelah
proses bimbingan belajar, Bazar murah diadakan dari hasil pemberian
sumbangan donator sahabat anak, Buka puasa bersama setiap ramadhan,
Karyawisata ke tempat bersejarah, Nonton film edukasi setiap beberapa bulan
sekali, dan 17 agustusan dengan mengadakan lomba. Bimbingan Belajar
(Bimbel) sebagai program yang menarik untuk diteliti, selain programnya
berbeda dengan program yang dimiliki lembaga lain, program ini bertujuan
agar para anak didik mampu mengembangkan potensi akademik mereka.
Tingkah laku seorang anak jalanan mengikuti apa yang diharapkan
kelompoknya, jika dalam suatu kelompok bertingkah laku yang positif maka
sebagian besar mereka mengikuti tingkah laku yang positif pula. Begitupun
sebaliknya jika kelompok anak jalanan memiliki tingkah laku negatif, maka
yang bersangkutan akan cenderung berperilaku negatif mengikuti
kelompoknya.
Berdasarkan pada penjelasan diatas penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Bimbingan Belajar Dan
Keterampilan Bermusik Di Lembaga Sahabat Anak Cijantung Jakarta
Timur”.
8
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar kajian lebih terfokus, maka studi ini dibatasi pada observasi
dan proses pemberdayaan di bidang bimbingan belajar dan keterampilan
bermusik pada dua angkatan saja, yakni hanya angkatan kelima dan
keenam.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diutarakan di atas,
maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
a) Bagaimana proses pemberdayaan anak jalanan melalui bimbingan
belajar dan keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
b) Bagaimana hasil pemberdayaan anak jalanan melalui bimbingan
belajar dan keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui proses pemberdayaan anak jalanan melalui
bimbingan belajar dan keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung.
b. Untuk menganalisis hasil pemberdayaan anak jalanan melalui
bimbingan belajar dan keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung.
9
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik secara akademik
maupun praktik.
a. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
dan pengalaman kepada mahasiswa PMI (Pengembangan
Masyarakat Islam) khususnya dan masyarakat pada umumnya,
mengenai bagaimana pemberdayaan melalui bimbingan belajar dan
keterampilan bermusik yang dilakukan oleh Lembaga Sahabat
Anak Cijantung.
b. Manfaat Praktik
Memberikan gambaran yang jelas mengenai proses dan hasil
dari pemberdayaan anak jalanan Lembaga Sahabat Anak Cijantung
agar mampu di aplikasikan oleh berbagai kalangan terutama
lembaga sosial.
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti
kondisi objek yang alamiah, peneliti adalah instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), Triangulasi
10
adalah analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.15
Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah, atau
natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai
metode naturalistik. Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya,
tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti
memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek
relatif tidak berubah.16
Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitiannya bermaksud
meneliti secara mendalam. Bogdan dan Taylor seperti dikutip oleh
Syamsir Salam dalam bukunya “Metode Penelitian Sosial” menjelaskan
bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.17
2. Macam dan Sumber data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yaitu:
a. Data Primer, data yang diperoleh langsung dari narasumber atau
informan berupa catatan tertulis hasil wawancara mendalam (deep
interview), observasi, dan dokumentasi. Data primer, yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang
diperoleh dari pengurus Lembaga Sahabat Anak Cijantung yang
15 Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009) cet.5 , h. 1 16 Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, cet.5, h. 2 17 Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h. 30.
11
terdiri dari pimpinan, pengurus bagian bimbingan belajar dan
pelatihan.
b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari catatan-catatan, buku-
buku, majalah, bulletin, dokumen-dokumen yang tertulis yang
berhubungan dengan penelitian ini seperti buku profil Lembaga
Sahabat Anak.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi. Observasi adalah proses pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan indera penglihatan, penciuman, peraba,
serta pendengaran yang kemudian ditransformasikan kedalam
bahasa penelitian ilmiah.18
Peneliti melakukan observasi di Rumah Kemala Hijau
Lembaga Sahabat Anak Cijantung dan ditulis ke dalam bahasa
penelitian ilmiah.
Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa
yang kita harapkan, mungkin sebagai penguasa sehingga akan
18 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Penelitian Kualitatif edisi Kedua, (Indonesia
:Prenada Media, 2012) h. 118
12
memudahkan penelitian dalam menjelajahi obyek/situasi sosial
yang diteliti.19
Dalam melakukan observasi, peneliti melakukan penelitian
mengenai sistem pengajaran di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, kehidupan anak didik dan alumni sebelum dan setelah
mengikuti program bimbingan belajar dan keterampilan
bermusik.
b. Interview
Interview ialah proses pengumpulan data dengan melakukan
sesi wawancara kepada pihak terkait di Lembaga Sahabat Anak
seperti pengajar, ketua, dan alumni bimbingan belajar dan
keterampilan bermusik Lembaga Sahabat Anak Cijantung.
Interview adalah cara untuk mendapatkan data dengan
mengajukan pertanyaan ke pihak terkait atau wawancara.20
Proses pengumpulan data melalui sesi wawancara yang
dilakukan kepada ketua Lembaga Sahabat Anak Cijantung yaitu
Mauritius Hutomo Prasetyo, volunter/pengajar bimbingan belajar
dan keterampilan bermusik yaitu Zulfa Sari, Annisa, M. Andri
Fauzi dan Andri Desriansyah, serta alumni bimbingan belajar
yaitu Adinda Herawati, Heny, Panji Sadewa, Sandy Kelana, Bima
Putra Sanjaya, M. Ilham Syahputra, dan Siti Fatimah.
19 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Penelitian Kualitatif edisi Kedua, h. 111 20 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Penelitian Kualitatif edisi Kedua, h. 111
13
Table 1
Informan
No Informan/
Narasumber Nama Informasi yang di cari
Tehnik
pengumpulan
data
1 Ketua Sahabat
Anak Cijantung
Mauritius
Hutomo
Prasetyo
(Kak TYO)
Gambaran umum
Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, visi dan misi,
Tahapan pemberdayaan
anak jalanan.
Wawancara
dan
Dokumentasi
2 Volunter Zulfa Sari Gambaran umum,
program dan tahapan
pemberdayaan.
Wawancara,
Dokumentasi
dan Observasi
3 Volunter Andri Program dan tahapan
pemberdayaan.
Wawancara,
Dokumentasi
dan Observasi
4 Volunter Annisa Program dan tahapan
pemberdayaan
Wawancara,
Dokumentasi
dan Observasi
5 Pengajar
Keterampilan
Bermusik
Andri
Desriansyah
Tahapan pemberdayaan
keterampilan bermusik
Wawancara,
Dokumentasi
dan Observasi
6 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL)
Sahabat Anak
Cijantung
Adinda
Herawati
Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
7 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL)
Sahabat Anak
Cijantung
Heny Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
8 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL) dan
keterampilan
bermusik Sahabat
Anak Cijantung
Panji
Sadewa
Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
9 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL) dan
Sandy
Kelana
Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
14
keterampilan
bermusik Sahabat
Anak Cijantung
10 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL) dan
keterampilan
bermusik Sahabat
Anak Cijantung
Bima Putra
Sanjaya
Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
11 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL)
Sahabat Anak
Cijantung
M. Ilham
Syahputra
Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
12 Alumni
Bimbingan
Belajar
(BIMBEL)
Sahabat Anak
Cijantung
Siti Fatimah Hasil dari
pemberdayaan
pendidikan dan
keterampilan bermusik
Wawancara
dan
Dokumentasi
c. Recorder dan Catatan Notebook
Recording adalah proses perekaman dan mencatat langsung
dibuku catatan temuan lapangan. Pengambilan data ini tidak jauh
berbeda dengan teknik pengambilan data interview. Namun,
dengan melakukan recorded menggunakan handphone atau
catatan notebook ini bertujuan untuk mendokumentasikan segala
proses pengambilan data dengan interview.
Wawancara dilakukan dengan 12 informan yaitu ketua
Lembaga Sahabat Anak Cijantung, beberapa volunter Lembaga
Sahabat Anak Cijantung, serta alumni bimbingan belajar dan
keterampilan bermusik. Dalam setiap wawancara dilakukan
15
selama ± 30 menit dengan besar rekaman 5 sampai dengan 44
MB.
d. Studi Kepustakaan
Peneliti mengumpulkan data dari beberapa buku bacaan dan
perbandingan dengan karya ilmiah lain, agar peneliti lebih mudah
menganalisis dan membandingkan hasil pengamatan dari buku
bacaan dan karya ilmiah lain. Studi pustaka ini sangat membantu
peneliti untuk lebih terbuka terhadap karya ilmiah lain yang
secara studi sama subjek kajiannya.
e. Subjek dan Objek Penelitian
1) Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjeknya adalah anak didik
bimbingan belajar dan keterampilan bermusik. Oleh karena
itu, dalam penelitian akan banyak terfokus kepada para
pengajar dan pembimbing program, baik dibidang pendidikan
maupun dibidang keterampilan. Serta mengamati
perkembangan sikap dan pengetahuan anak didik yang telah
mengikuti program kegiatan di Sahabat Anak Cijantung.
2) Objek Penelitian
Penelitian ini difokuskan konsentrasinya kepada
Lembaga Sahabat Anak Cijantung Jakarta Timur. Hal ini
untuk memperjelas dalam penelitian dan memperoleh data
selanjutnya menjadi bahan kajian.
16
f. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat Penelitian
Tempat penelitian beralamat di Jalan Pedati No.3 RT
01/RW 07 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati Jakarta
Timur.
b) Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan tidak menentu atau bersifat
tentative, hal ini disebabkan karena tidak adanya waktu
khusus yang diberikan sehingga penelitian dilakukan
berdasarkan waktu yang tidak dapat ditentukan.
4. Teknik Analisis Temuan Data
Analisis temuan data lapangan merupakan upaya peneliti untuk
membaca kembali, memahami dan menganalisa data yang bertujuan agar
menjadi suatu pandangan serta kesimpulan mengenai fenomena yang
sedang diamati. Data yang peneliti peroleh baik dari hasil observasi,
wawancara, dokumentasi maupun studi kepustakaan menjadi bahan
analisis peneliti untuk menghasilkan suatu kesatuan analisa secara
kualitatif.
E. Pedoman Penulisan Skripsi
Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengacu pada Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi yang
diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)
17
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan I,
Januari 2007.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini tentunya peneliti melakukan pencarian tinjauan
pustaka serta penepatan konteks sebagai langkah proses penyusunan skripsi,
hal ini bertujuan memperkuat konten hasil penelitian dan temuan peneliti di
lapangan serta menghindari kesamaan karya milik orang lain. Berikut adalah
beberapa karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan judul skripsi :
Skripsi Tahun 2012
JUDUL SKRIPSI : Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program
Keterampilan di Panti Sosial, Asuhan Anak Putra
Utama V Duren Sawit Jakarta Timur
PENULIS : Fitteriyan (105054102071)
Jurusan Konsentrasi Kesejahteraan Sosial,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Dalam skripsi ini Fitteriyan meneliti tentang penyalurkan bakat anak.
Penelitiannya menjelaskan bagaimana proses pemberdayaan yang ada melalui
beberapa program pelatihan yang salah satunya adalah pelatihan menjahit,
meskipun dalam pemberdayaannya memiliki perbedaan program pelatihan
yang diberikan, akan tetapi pemberdayaan memiliki kesamaan dalam tahapan
pemberdayaan yang sama-sama berupaya meningkatkan kualitas diri anak
18
jalanan melalui pemberian program pelatihan keterampilan agar dapat
dikembangkan di masa yang akan datang.
Skripsi Tahun 2015
JUDUL SKRIPSI : Manfaat Musik Sampah Dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak Jalanan Di Rumah
Singgah Dilts Foundation Pasar Minggu,
Jakarta Selatan
PENULIS : Fatkhur Rohman (10905400026)
Jurusan Konsentrasi Kesejahteraan Sosial,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Skripsi ini menjelaskan mengenai manfaat musik sampah untuk para
anak jalanan. Proses pengembangan keterampilan anak jalanan dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu rekrutmen, materi, praktik dan evaluasi.
Pengaruh yang terjadi dalam diri anak setelah mengikuti progam yang sama-
sama berhubungan dengan musik memiliki kesamaan yaitu perilaku
interpersonal atau perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri.
Skripsi Tahun 2012
JUDUL SKRIPSI : Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program
Daur Ulang Sampah di Rumah Belajar Keluarga
Anak Langit
PENULIS : Juli Antonio (107054003206)
19
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Skripsi mengenai Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Daur
Ulang Sampah di Rumah Belajar Keluarga Anak Langit ini menjelaskan lebih
mendalam mengenai pemberdayaan untuk anak jalanan dengan program daur
ulang sampah agar menjadi barang seni dan bermanfaat.
Skripsi Tahun 2016
JUDUL SKRIPSI : Proses Pengembangan Life Skill Anak Jalanan di
Sekolah Master Depok
PENULIS : Muhammad Fariid (111105400003)
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Skripsi ini meneliti mengenai proses Pengembangan Life Skill Anak
Jalanan, menjelaskan bahwa Sekolah Master Depok sangat membantu anak
jalanan yang ada di sekitar daerah tersebut. Agar para anak jalanan menjadi
lebih baik maka diberikan bekal keterampilan dan pendidikan, serta beasiswa
pendidikan dan pelatihan life skill agar dapat bersaing ketika sudah lulus dan
ingin langsung bekerja.
20
Skripsi Tahun 2017
JUDUL SKRIPSI : Peran Institut Musik Jalanan “IMJ” Dalam
Pemberdayaan Musisi Jalanan di Depok Jawa
Barat
PENULIS : Ahmad Ali Nidaulhaq
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Skripsi ini meneliti mengenai peran IMJ dalam pemberdayaan musisi
jalanan di kota Depok, bahwasanya IMJ adalah salah satu lembaga yang
menjadi wadah untuk para anak jalanan mengembangkan potensi yang
dimiliki dengan memberikan penyadaran, penguatan, serta pelatihan-
pelatihan musik, dan penguatan intelektual terhadap apa yang dimiliki.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bagian I mencakup hal-hal mengenai Latar Belakang
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka
dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada Bagian II mencakup hal-hal mengenai Pengertian
pemberdayaan, Tujuan pemberdayaan, Pemberdayaan
masyarakat, Jenis, ragam dan metode pemberdayaan.
21
Pengertian Anak Jalanan, klasifikasi Anak Jalanan, latar
belakang Anak Jalanan Lembaga Sahabat Anak dan
pemberdayaan anak jalanan. Pengertian keterampilan, Jenis-
jenis keterampilan dan Indikator keterampilan bermusik.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada Bab III mencakup Profil Lembaga Sahabat Anak, Visi
dan Misi Lembaga Sahabat Anak, Pengurus Lembaga Sahabat
Anak beserta Fungsi Tugasnya, kegiatan Lembaga Sahabat
Anak, Alur pendanaan Lembaga Sahabat Anak, dan Gambaran
Umum Wilayak Kramat Jati Jakarta Selatan
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
Mencakup hal-hal yang mengenai Aktivitas Rutin yang
meliputi: Proses Pemberdayaan Anak Jalanan melalui
pendidikan dan keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung dan Hasil Pemberdayaan Anak Jalanan
melalui pendidikan dan keterampilan bermusik di Lembaga
Sahabat Anak Cijantung.
BAB V PENUTUP
Bagian ini merupakan bagian penutup yang mencakup hal-hal
mengenai Saran serta Kesimpulan dari temuan dan analisis
penelitian yang didapatkan di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
22
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment) berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan).
Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep
mengenai kekuasaan yang seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita
untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari
keinginan dan minat mereka.1
Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan dalam
mencapai penguatan diri guna meraih keinginan yang dicapai.
Pemberdayaan melahirkan kemandirian, baik kemandirian berfikir, sikap,
dan tindakan bermuara pada pencapaian harapan hidup yang lebih baik.2
Pemberdayaan meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat serta
memandirikan masyarakat.3 Dengan adanya pemberdayaan diharapkan
masyarakat mampu meningkatkan kualitas diri untuk tercapainya harapan
hidup lebih baik.
1 Edi Suharto, Membangun Masyarat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005)
h. 57 2 Rofik A. Dkk, Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme
Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005) h. 33 3 Totok Murdikanto, Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif
Kebijakan Public, (Bandung: Alfabeta, 2003) h. 51
23
Pemberdayaan diartikan sebagai perubahan kepada arah yang lebih
baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya, pemberdayaan terkait dengan
upaya meningkatkan taraf hidup kehidupan ketingkat yang lebih baik.
Pemberdayaan adalah meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri
untuk menggunakan daya yang dimiliki ke arah yang lebih baik lagi.4
Selain itu, menurut Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei
menerangkan bahwa pemberdayaan merupakan gerakan tanpa henti, Islam
sendiri sebagai agama gerakan atau perubah.5
2. Tujuan Pemberdayaan
Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasan orang-orang
yang lemah dan tidak beruntung. Pemberdayaan masyarakat disebut
sebagai tujuan, yakni pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang berdaya
dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan.6
3. Tahapan-tahapan Pemberdayaan
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar program
pemberdayaan berjalan sebagaimana mestinya, yaitu:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan,
yaitu: persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan petugas ini
dapat dilakukan oleh community workers untuk menyamakan persepsi
4 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogjakarta: Gajah Mada, University
Press, 1991) h. 15 5 Nanih Machendrawaty, Agus Ahmad Syafei, Pengembangan Masyarakat Islam,
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001) h. 41 6 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 60
24
mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dan persiapan lapangan
yang pada dasarnya dilakukan melalui studi kelayakan terhadap
daerah yang dijadikan sasaran.
Contohnya setelah dilakukan study kelayakan bahwa komunitas
A telah layak dijadikan sasaran pemberdayaan, maka para petugas
berkumpul untuk membahas mengenai tempat yang strategis untuk
mengumpulkan warga dan melakukan pendekatan dari pemberdayaan
yang akan dilakukan.
b. Tahap Pengkajian (Assesment)
Dalam tahap ini petugas berusaha mengidentifikasi masalah dan
juga sumber daya yang dimiliki klien.
1) Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan
Petugas sebagai agen perubah secara partisipatif mencoba
melibatkan masyarakat untuk memahami masalah dan berfikir
tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara
mengatasinya.7
Contohnya adalah setelah mengidentifikasi bahwa masalah
yang dihadapi oleh warga komunitas A adalah masalah
kemiskinan, karena sebanyak 1.500 dari 3.000 keluarga di daerah
tersebut adalah keluarga miskin, namun sekitar 50 % dari warga
tersebut memiliki kemampuan untuk mengelola pertanian,
sehingga yang perlu dilakukan adalah mengembangkan sektor
7 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteaan
Sosial, (Jakarta : FE-UI, 2002) h. 182
25
pertanian agar kualitas dari hasil pertanian menjadi lebih baik
yang secara tidak langsung akan meningkatnya harga pasar dan
berpengaruh terhadap peningkatkan pendapatan para warga.
2) Tahap Performulasian Rencana Aksi
Petugas membantu masing-masing kelompok untuk
merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang
mereka lakukan guna mengatasi masalah yang ada.8
Contohnya adalah untuk mengembangkan sektor pertanian warga
komunitas A adalah dengan Proyek Pengembangan Modal Usaha
Bagi Warga Sejahtera 1 dan Pra Sejahtera (PMU-WSP) (Target
perubahan yang ingin dicapai adalah setelah satu tahun program
dijalankan sekurang-kurangnya 50 % dari keluarga miskin di
komunitas A sudah dapat memiliki modal yang digunakan
sebagai modal awal usaha ataupun modal awal mengembangkan
usaha.9
3) Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan
Tahap pelaksanaan adalah tahap yang paling penting karena
sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik akan dapat
melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada
kerjasama antara petugas dengan warga masyarakat.10
8 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182 9 Ismandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat: Sebagai
upaya Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) h. 321 10 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182
26
Contohnya para petugas dengan warga komunitas A bekerja sama
untuk saling membantu melaksanakan program yang telah dibuat
agar berjalan dengan baik, program yang telah dijalankan harus
diberikan kepada target sasaran awal yaitu warga miskin
komunitas A, hal ini dilakukan agar hasil kinerja yang telah
dilakukan sesuai dengan target awal dan mempermudah pada
tahap evaluasi.
4) Tahap Evaluasi
Dalam tahapan ini dilakukan oleh pendamping agar dapat
menetapkan apakah warga berhak atau kesiapan dan mampu
untuk melanjutkan kegiatan belajar melalui rapat evaluasi
pendamping. Evaluasi sebagai proses pengawasan terhadap
program pemberdayaan yang sedang berjalan. Agar diharapkan
terbentuk suatu system dalam komunitas untuk melakukan
pengawasan secara internal.11
Contohnya setelah program dijalankan selama 1 tahun,
sekurang-kurangnya 25% warga miskin komunitas A telah
memiliki modal awal usaha dan dapat meningkatkan kualitas
pertanian mereka. Selain itu, dalam tahapan ini para petugas dan
masyarakat komunitas A menilai kekurangan apa saja yang dirasa
penting untuk diperbaiki di waktu yang akan datang dan
melakukan pengawasan dari program yang telah berjalan.
11 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182
27
5) Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara
formal dengan komunitas sasaran. Tahap ini dilakukan bukan
karna masyarakat dianggap mandiri, tetapi proyek sudah melewati
batas jangka waktu yang ditentukan.12
Contohnya setelah melaksanakan program dan
menjalankannya sesuai jadwal awal, petugas melakukan
pemutusan hubungan secara formal karena telah melewati batas
waktu yang di tentukan, meskipun para warga komunitas A yang
belum dianggap mandiri.
4. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan secara konseptual membahas bagaimana individu,
kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka
sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan
keinginan mereka.13 Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan
dan keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah
memapankan dan memandirikan masyarakat.14
12 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182 13 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2014) h. 90 14 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182
28
Pemberdayaan dalam bidang pendidikan, merupakan proses
“Penyadaran” baik penyadaran tentang keberadaannya, masalah-masalah
yang dihadapi, kebutuhan untuk memecahkan masalah, peluang-peluang
yang dapat dimanfaatkan, serta penyadaran tentang pilihan-pilihan yang
terbaik untuk diri-sendiri dan masyarakat.15
Dalam memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:
a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masyarakat
berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan
bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat
dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa
daya, karena jika demikian akan sudah punah.
b. Memperkuat potensi dan daya yang dimiliki masyarakat
(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih
positif, selain hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini
meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbgai
masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang
(opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi berdaya.
c. Memberdayakan mengandung arti pula melindungi. Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,
oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat
mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat.
15 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 32
29
Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya
persaingan tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang
lemah.16
5. Jenis, Ragam, dan Metode Pemberdayaan Masyarakat
Selain metode percakapan, dialog, pertemuan, ceramah, diskusi
dan lain-lain, pada perkembangan terakhir banyak diterapkan beragam
metode pemberdayaan masyarakat “partisipatif” berupa:
a. RRA (Rapid Rural Appraisal)
RRA merupakan metode penilaian keadaan secara cepat, yang
dalam praktik, kegiatan RRA lebih banyak dilakukan oleh “orang
luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat. Sebagai suatu
teknik penilaian, RRA menggabungkan beberapa teknik yang terdiri
dari:
1) Review atau telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan
pengamatan lapangan secara ringkas.
2) Observasi/pengamatan lapangan secara langsung.
3) Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya.
4) Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik.
5) Studi kasus, sejarah local, dan biografi.
6) Kecenderungan-kecenderungan.
7) Pembuatan kuesioner sederhana yang singkat.
16 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 28-32
30
8) Pembuatan laporan lapangan secara cepat.17
b. PRA (Partisipatory Rapid Appraisal)
PRA merupakan penyempurnaan dari RRA atau penilaian
keadaan secara partisipatif, berbeda dengan PRA yang dilakukan oleh
(sekelompok) tim yang terdiri dari “orang luar”, PRA yang dilakukan
lebih banyak melibatkan “orang dalam” yang terdiri dari semua
stakeholder (pemangku kepentingan kegiatan) dengan difasilitasi oleh
orang-luar yang lebih berfungsi sebagai “nara sumber” atau fasilitator
dibanding sebagai instruktur atau guru yang “menggurui”. Melalui
PRA, dilakukan kegiatan-kegiatan:
1) Pemetaan-wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik
penilaian keadaan.
2) Analisis keadaan berupa keadaan masa lalu, sekarang dan
kecenderungan di masa depan, identifikasi perubahan yang terjadi
dan alasan-alasannya, identifikasi (akar) masalah atau alternatif
pemecahannya dan analisis strength, weakness, opportunity, and
threat (SWOT) terhadap semua alternative pemecahan masalah.
3) Pemilihan alternative masalah yang paling layak dan dapat
diandalkan.
4) Rincian tentang stakeholder dan peran yang diharapkan dari para
pihak, serta jumlah atau sumber-sumber pembiayaan yang dapat
17 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 200
31
dilaksanakan untuk melaksanakan program yang akan
diusulkan/direkomendasikan.18
c. FGD (Focus Group Discussion)
Sebagai suatu metode pengumpulan data, FGD merupakan
interaksi individu-individu (sekitar 10-30 orang) yang tidak saling
mengenal, oleh seorang pemandu moderator diarahkan untuk
mendiskusikan pemahaman dan pengalamannya tentang sesuatu
program atau kegiatan yang diikuti dan dicermatinya.19 Secara
keseluruhan FGD akan dilaksanakan mulai dari tingkat kelompok,
komunitas dan lokalitas. Lama diskusi sangat tergantung dari peranan
dan kemampuan moderator sehingga timbul diskusi diantara
partisipan.20
Sebagai suatu metode pengumpulan data, FGD dirancang dalam
beberapa tahapan:
1) Perumusan kejelasan tujuan FGD, utamanya tentang isu-isu
pokok yang adan dipercakapkan, sesuai dengan tujuan
kegiatannya.
2) Persiapan pertanyaan-pertanyaan.
3) Identifikasi dan pemilihan partisipan yang terdiri dari pemangku
kepentingan dan nara-sumber yang kompeten.
18 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 201 19 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 201 20 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi komunitas & Pengembangan Masyarakat: Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat, h. 120
32
4) Persiapan ruangan diskusi dan lain-lain.
5) Pelaksanaan diskusi.
6) Penulisan laporan.21
d. PLA (Partisipatory Learning and Action)
PLA merupakan salah satu bentuk tertentu dari penelitian
kualitatif digunakan untuk mendapat pemahaman yang mendalam
tentang situasi komunitas. PLA adalah suatu proses dimana komunitas
akan menganalisis situasi yang mereka hadapi dan mengambil
keputusan tentang bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan
yang ada. Selain itu PLA juga dikenal sebagai metode dan pendekatan
pembelajaran mengenai kondisi dan kehidupan komunitas dari,
dengan, dan untuk masyarakat sendiri.22
Menurut konsepnya, PLA merupakan “payung” dari metode-
metode partisipasi berupa RRA, PRA, PAR dan PALM. PLA
merupakan bentuk baru dari metode pemberdayaan masyarakat yang
dahulu disebut “learning by doing” atau belajar sambil bekerja. PLA
merupakan metode pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari proses
belajar (melalui: ceramah, curah pendapat, diskusi, dll).23
21 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 202 22 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi komunitas & Pengembangan Masyarakat: Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat, h. 283
23 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 203
33
e. SL atau Sekolah Lapangan
Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS merupakan
kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh sekelompok
masyarakat pada hamparan tertentu, yang diawali dengan membahas
masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikuti dengan curah
pendapat, berbagi pengalaman (sharing), tentang alternative dan
pemilihan cara-cara pemecahan masalah yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki. Sebagai suatu
kegiatan belajar-bersama, SL/FFS biasanya difasilitasi oleh nara-
sumber yang berkompeten.24
f. Pelatihan Partisipatif
Sebagai proses pendidikan, kegiatan pemberdayaan masyarakat
banyak sekali dilakukan melakui pelaksanaan pelatihan-pelatihan.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dipandang sebagai suatu
proses pendidikan non-formal atau pendidikan luar-sekolah.
Pemberdayaan masyarakat bukanlah kegiatan bersifat mendadak,
melainkan harus terencana atau lebih direncanakan sebelumnya.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus mengacu pada kebutuhan
yang sedang dirasakan penerima manfaat, oleh karena itu
penyelenggaraan harus dengan penelusuran program pendidikan yang
diperlukan atau (need assessment). Untuk kemudian disusunlah
24 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 204
34
program yang dalam pendidikan formal disebut silabus dan
kurikulum.25
Metode yang dipergunakan dalam pemberdayaan di lembaga
Sahabat Anak Cijantung adalah SL (Sekolah Lapangan) karena
metode ini diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi
serta di ikuti curah pendapat untuk menemukan pemecahan masalah
yang paling efektif dan efisien. Beberapa tahapan proses
pemberdayaan di lembaga Sahabat Anak sama-sama bertujuan
menemukan pemecahan masalah yang selanjutnya dibentuklan
program yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, kesamaan
dalam realisasinya juga di fasilitasi narasumber yang berkompeten.
B. Anak Jalanan
1. Pengertian Anak Jalanan
Anak jalanan adalah anak-anak yang teralienasi dari perlakuan
kasih sayang, karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini. Anak
jalanan adalah anak usia 7 sampai dengan 17 tahun yang bekerja di jalan
raya dan tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman
orang lain dan membahayakan dirinya sendiri.26
Anak Jalanan dibedakan menjadi 3 kelompok: 1) Children on the
street yaitu anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai
pekerja anak di jalan yang hanya sesaat saja di jalanan. 2) Children of
25 Totok Murdikanto, Poerwoko Subianto, Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif
Kebjakan Public, h. 204 26 A. Soedjiar Z.A, Profil Anak Jalanan di DKI, (Jakarta : Media Informatika, 1989) h. 33
35
the street yaitu anak-anak yang berpartisipasi penuh dan tumbuh di
jalanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Seluruh waktunya
dihabiskan di jalanan, tidak mempunyai rumah, jarang berhubungan
dengan keluarganya. 3) Children from families of the street yaitu anak-
anak yang berasal dari keluarga yang hidup di jalan dan berprofesi
sebagai pemulung, pengemis, pengamen, pedagang asongan dan lain-lain
Anak jalanan pada dasarnya adalah anak-anak marginal di
perkotaan yang mengalami proses dehumanisasi. Mereka bukan saja
harus mampu bertahan hidup dalam suasana kehidupan kota yang keras,
tidak bersahabat dan tidak kondusif bagi proses tumbuh kembang anak.
Tetapi, lebih dari itu mereka juga cenderung dikucilkan masyarakat,
menjadi objek pemerasan berbagai pihak, sesama teman, preman atau
oknum aparat, sasaran eksploitasi, korban pemerkosaan dan segala
bentuk penindasan lainnya.27
2. Klasifikasi Anak Jalanan
Secara garis besar anak jalanan dibedakan menjadi 3 kelompok:
a. Children On The Street
Children on the street yaitu atau anak-anak yang mempunyai
kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalanan, anak-anak yang
ada di jalanan, hanya sesaat saja di jalanan, dan meliputi dua
kelompok yaitu kelompok dari luar kota dan kelompok dari dalam
27 Bagong Suryanto, Masalah sosial anak, Ed.2, cet. 6 h. 1
36
kota.28 Namun masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang
tua mereka, sebagian besar penghasilan mereka diberikan kepada
orang tua mereka.
Fungsi anak jalanan pada tingkat ini adalah untuk membantu
memperkuat penyangga ekonomi keluarganya karena beban atau
tekanan kemiskinan yang meski di tanggung tidak dapat diselesaikan
sendiri oleh kedua orang tuanya.29 Anak jalanan dalam kategori ini
adalah anak jalanan yang diberdayakan di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, karena mereka lebih mudah untuk dibimbing dan
memiliki keinginan lebih untuk belajar dan mengikuti program
pendidikan keterampilan di lembaga sahabat anak.
b. Children Of The Street
Children of the street yakni anak-anak yang hidup dan
berkembang di jalanan, seluruh waktunya dihabiskan di jalanan,
tidak mempunyai rumah, dan jarang atau tidak pernah kontak dengan
keluarganya.30 Banyak dari mereka adalah anak-anak yang karena
suatu sebab biasanya kekerasan lari atau pergi dari rumah, Biasanya
dalam kategori ini anak jalanan yang pernah mengikuti dan
menerima pendidikan di sekolah formal.
28 Tata Sudrajat, Anak Jalanan dan Masalah Sehari-hari Sampai Kebijaksanaan
(Bandung: Yayasan Akatiga, 1996) h. 151-152 29 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, cet.2 , h. 186 30 Tata Sudrajat, Anak Jalanan dan Masalah Sehari-hari Sampai Kebijaksanaan, h. 151-
152
37
c. Children From Families Of The Street
Children from families of the street yakni anak-anak yang
berasal dari keluarga yang hidup dijalanan. Umumnya anak jalanan
bekerja sebagai pengasong, pemulung, tukang semir, pelacur anak
dan pengais sampah.31 Ciri penting dari kategori ini dengan mudah
ditemui di berbagai kolong jembatan, rumah-rumah liar sepanjang
rel kereta api, dan sebagainya, walaupun secara jumlahnya belum
diketahui pasti.32
3. Latar Belakang Anak Jalanan
Sesungguhnya ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak
terjerumus dalam kehidupan dijalanan, seperti kesulitan keluarga, atau
tekanan kemiskinan, ketidakharmonisan rumah tangga keluarga, dan
masalah khusus menyangkut hubungan anak dengan orang tua,
kombinasi dari faktor ini seringkali memaksa anak-anak mengambil
inisiatif mencari nafkah atau hidup mandiri di jalanan.33
4. Pemberdayaan Anak Jalanan
Pemberdayaan anak jalanan sebenarnya telah dilakukan oleh
banyak lembaga pemerintah maupun komunitas sosial, pemberdayaan
yang dilakukan biasanya dalam bidang pendidikan, pelatihan
keterampilan dan lain-lain. Inilah beberapa contoh kasus pemberdayaan
anak jalanan:
31 Susilo. Singgih. Sumbangan Penghasilan Kerja Anak Jalanan Terhadap Ekonomi
Keluarga di Kota Surabaya, Malang dan Mojokerto, ( Malang: LEMLIT UM, 2005) H. 5-6 32 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak. h. 201 33 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktikum, (Bandung: PT.Remaja
Roskadarya, 1986) h. 169
38
1. Pemberdayaan anak jalanan di Sanggar Anak Akar Gudang Seng
Jakarta Timur. Menurut Fenny Oktaviani dalam skripsinya yang
berjudul “Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Sekolah
Otonom di Sanggar Anak Akar Gudang Seng Jakarta Timur”
menjelaskan bahwa pelaksanaan sekolah otonom di Sanggar Anak
Akar adalah program pendidikan alternatif untuk pemberdayaan anak
jalanan yang tidak mampu dalam hal ekonomi untuk melanjutkan
pendidikan. Proses pelaksanaan sekolah otonom ini hampir sama
dengan sekolah formal pada umumnya, yaitu proses belajar mengajar
di dalam kelas yang dibimbing oleh seorang guru yang disebut
moderator. Di kelas mereka diberikan pelajaran seperti, Matematika,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ips, Sejarah, dan beberapa
kreatifitas seperti Conversation, Jurnalistik, Seni Rupa, Patung Dan
Musik. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan kapasitas
intelektualnya sambil menyalurkan dan mengembangkan bakatnya
masing-masing. 34
2. Pemberdayaan di Yayasan Pesantren Islam Boarding School Of
Cipete (YPI BSC) Al-Futuwwah. Seperti yang telah dijelaskan oleh
Mursalih dalam skripsinya yang berjudul “Pendidikan Non Formal
Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Anak Jalanan oleh Yayasan
Pesantren Islam Boarding School Of Cipete (YPI BSC) Al-Futuwwh,
Cipete Utara, Jakarta Selatan”. Menurutnya, Yayasan BSC
34 Fenny Oktaviani, Skripsi: Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Sekolah
Otonom di Sanggar Anak Akar Gudang Seng Jakarta Timur. (Jakarta: FDK, 2010) h. 80
39
Alfutuwwah sudah menerapkan sistem pendidikan non formal yang
cukup profesional, sebab YPI BSC Al-futuwwah menggunakan
prinsip-prinsip pengorganisasian, melaksanakan fungsi-fungsi
managemen dalam merencanakan dan menjalankan strategi yang
ditetapkan serta berusaha meningkatkan sumberdaya anak jalanan
melalui berbagai pelatihan, pendidikan, pembinaan, dan
pengembangan anak didik, dengan berbagai macam program seperti,
pelatihan life skill, kursus bahasa dan komputer, kajian intensif rutin
mingguan dan bulanan, penyaluran kerja bagi anak yang sudah lulus
atau selesai mengikuti pendidikan non formal.35
3. Pemberdayaan di Social Development Center (SDC) Bambu Apus
Jakarta Timur. Seperti yang telah dijelaskan oleh Ahmad Harry Deni
dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Life Skills
Anak Jalanan Melalui Pelatihan Keterampilan Otomotif Bagi Klien
Anak Jalanan Di Social Development Center (SDC) Bambu Apus
Jakarta Timur” Menjelaskan bahwa, sebenarnya SDC telah
mengajak anak jalanan untuk mengubah kehidupan mereka dengan
upaya meningkatkan life skills melalui program keterampilan
otomotif. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sesuatu yang
bermanfaat untuk anak jalanan, agar anak jalanan dapat tumbuh
kembang secara wajar dan siap mandiri guna memperoleh masa
depan yang cerah. Dengan adanya program keterampilan otomotif di
35 Mursalih, Skripsi: Pendidikan Non Formal Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Anak
Jalanan oleh Yayasan Pesantren Islam Boarding School Of Cipete (YPI BSC) Al-Futuwwh, Cipete
Utara, Jakarta Selatan. (Jakarta: FDK, 2008) h. 85
40
SDC, anak-anak dapat menyalurkan minat dan bakat mereka serta
mempunyai moodal keilmuan dibidang otomotif yang mana dapat
berguna untuk mengubah keadaan mereka.36
C. Keterampilan
1. Pengertian Keterampilan
Menurut Ngalim Purwanto, keterampilan berasal dari kata terampil
berarti mahir, namun dalam pembahasan ini keterampilan yang dimaksud
adalah keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan tangan atau
kecekatan kerja.37 Sedangkan menurut Whitherington menyatakan bahwa,
suatu keterampilan adalah hasil yang berulang-ulang yang dapat disebut
perubahan meningkat atau progresif atau pertumbuhan yang dialami oleh
orang yang mempelajari keterampilan tadi sebagai hasil dari aktifitas
tertentu.38
2. Jenis-Jenis Keterampilan
Menurut Marbun, dalam bukunya “Kamus Management”
keterampilan dapat dikelompokkan kedalam lima jenis yaitu:
a. Keterampilan yang dapat di Transfer (transferable skill)
Transferable skill yaitu kemampuan atau pengalaman yang
diterapkan pada lingkungan atau jenis pekerjaan yang berbeda.
36 Ahmah Herry Deni, Skripsi: Upaya Meningkatkan Life Skills Anak Jalanan Melalui
Pelatihan Keterampilan Otomotif Bagi Klien Anak Jalanan di Social Development Center (SDC)
Bambu Apus Jakarta Timur. (Jakarta: FDK, 2010) h. 76 37 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktikum, h. 169 38 Whitherington, Psicologi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985) h. 104
41
b. Keterampilan Berkomunikasi (interpersonal skill)
Interpersonal skill yaitu kemampuan orang untuk bisa
berhubungan satu sama lain dengan baik. Keterampilan ini dapat
dikembangkan secara metodik untuk digunakan dalam situasi formal
seperti wawancara dan negosiasi.
c. Keterampilan Komunikasi (communication skill)
Communication skill adalah kemampuan dengan menggunakan
tehnik yang diperoleh untuk menyampaikan pengetahuan dan
keterampilan baik dengan lisan, tertulis, maupun metode audiovisual.
d. Keterampilan Kunci (core skill)
Core skill yaitu keterampilan yang dipergunakan untuk
mencapai sasaran tugas dan sebagai dasar guna memperoleh
kualifikasi kegiatan lain.
e. Keterampilan Praktis (practical skill)
Practical skill yaitu kemampuan menyelesaikan pekerjaan rutin
tanpa menuntut pengetahuan dan pengalaman teknis.39
3. Keterampilan Bermusik
Musik adalah suatu bunyi yang bisa didengarkan yang mempunyai
nada tersendiri sehingga menjadi bunyi yang enak didengar. Musik
merupakan cara simbolis untuk mengekspresikan pikiran atau suasana hati
seseorang. Dengan musik anak-anak diberi kesempatan untuk
39 B.N.Marbun. Kamus Management, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Anggota Ikapi,
2003) h. 131-132
42
mengungkapkan perasaan- perasaan dan gagasan mereka dengan cara
menari atau bergerak mengikuti suara musik.40
Salah satu jenis keterampilan adalah keterampilan bermusik,
melalui keterampilan bermusik seseorang dapat meningkatkan
perekonomiannya. Dengan bermusik seseorang dapat berkarya dan
mengungkapkan segala sesuatu baik ungkapan hati, makna kehidupan atau
kritikan.
4. Indikator Keterampilan Bermusik
Keterampilan hidup adalah kemampuan yang ditunjukkan.
Seseorang dikatakan terampil manakala mampu menguasai sesuatu sesuai
dengan yang seharusnya dikuasai menurut nilai, norma, atau pandangan
sekelompok orang atau masyarakat.41
Menurut Liang Gie seperti dikutip Syarif Makmur dalam bukunya
“Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitas Organisasi: Kajian
Penyelenggaraan Pemerintah Desa“ menjelaskan bahwa keterampilan
adalah kegiatan menguasai sesuatu dengan tambahan bahwa mempelajari
keterampilan harus dibarengi dengan kegiatan praktik, berlatih, dan
mengulang suatu kerja. Seseorang yang memahami semua asas, metode,
40 Seefeldt, Carol & Barbara A. Wasik. Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Anak
Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah, (Jakarta : PT. Indeks. 2008) 41 Euis Sunarti, Rulli Purwani, Ajarkan Anak Keterampilan Hidup Sejak Dini, (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2005) h. Xxi
43
pengetahuan teori dan mampu melaksanakan secara praktik adalah orang
yang memiliki keterampilan.42
Ada tiga tahapan seseorang dikatakan terampil dalam bermusik,
yaitu: tahap dasar, tahap menengah, dan tingkat mahir.
a. Tahap Dasar
1) Memiliki pengetahuan seputar chord dan tangga nada.
2) Dapat memainkan alat musik.
b. Tahap Menengah
1) Dapat memainkan cord yang lebih sulit, seperti minor maupun mol
dalam gitar.
2) Peletakkan jari kiri dan jari kanan tangan. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana menekan cord dan petikan senar pada alat musik gitar.
3) Pelajari pola dan skala dasar dari nada dasar sampai nada oktaf baik
minor maupun mayor serta kenaikan penurunan dari nada dasar.
c. Tingkat Mahir
Pada tingkat ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu tingkat teori
dan teknik yang keduanya saling mendukung, tidak terpisahkan, tidak
mendahului satu sama lain, saling menyatu. Jika tidak ada yang satu
maka yang satunya tidak berjalan. Kedua hal tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
1) Teori
a) Pelajari bagaimana cara membaca non balok dan not standar.
42 Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitas Organisasi:
Kajian Penyelenggaraan Pemerintah Desa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008) h. 70
44
b) Pelajari skala nada seperti harmonik minor, pentatonic,
kromatic, blues 1 dan 2, jazz mayor dan minor, hindu,
Japanese, slendro (jawa), pelok (jawa), dan masih banyak yang
lainnya.
2) Teknik
a) Peletakkan jari pada badan gitar (peletakkan jari-jari dengan
tepat pada not yang akan kita tekan dan menghasilkan bunyi
yang sempurna).
b) Penerapan teori khusus seperti picking dengan berbagai
jenisnya, genjreng, streaming, bending, pull, hammer, slide,
trill, sweeping, muting, dsb.
c) Improvisasi. Hal ini akan memperlihatkan apakah sudah mahir
atau belum.
d) Dapat membuat lagu sendiri dengan mengarasemen berbagai
jenis dan aliran musik yang disukai.43
43 Romeo Satria. Jago Bermain Gitar Tanpa Les dan Tanpa Guru, (Bantul: Chivita
Books, 2017) h. 37-40
45
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Lembaga Sahabat Anak
1. Sejarah Lembaga Sahabat Anak
Lembaga Sahabat Anak adalah yayasan nirlaba yang memberikan
pendidikan serta memperjuangkan hak-hak anak jalanan di Jakarta. Tujuan
didirikannya Sahabat Anak untuk menghindari anak jalanan terus menerus
hidup dijalanan dan memiliki masa depan yang cerah. Sahabat Anak terdiri
dari para volunter yang peduli terhadap kesejahteraan anak jalanan dan
memberi perhatian melalui persahabatan.1
Asal mula terbentuknya Sahabat Anak berawal ketika diadakannya
JAJ (Jambore Anak Jalanan) pada tanggal 23 juli 1997 yang diketuai oleh
Beny Lumy. Tujuan acara JAJ (Jambore Anak Jalanan) adalah merayakan
Hari Anak Nasional dan mempertemukan anak jalanan dengan orang-
1 Sahabat Anak.“Bimbel Sahabat Anak Cijantung” diakses pada 21 April 2017 pukul
10:20 WIB dari Www.Sahabatanak.org
46
orang yang peduli dengan mereka.2 Dari acara tersebut, terbentuklah tim
formatur kepanitiaan JAJ (Jambore Anak Jalanan) yang terdiri dari Beny,
Lina, Alles, Lanny, Lucy, Fabio, Ino, Ian, dan Maxeka.
Awal Tahun 2005 tim formatur mengadakan rapat evaluasi yang
menghasilkan keputusan dibekukannya tim formatur dan dibentuk tim
Divisi Outreach. Pada Maret 2005, Divisi Outreach tersebut berubah nama
menjadi Divisi Sahabat Anak dan mengalami perkembangan yang cukup
signifikan, dimulai dari SOP keuangan, launching Website, rapat kerja,
dan kerja sama dengan sejumlah mitra.3
Pada Tahun 2006 Sahabat Anak membuat Strategic Planning untuk
tahun 2007–2011 dengan agenda program beasiswa bagi murid yang
berprestasi serta sekolah nonformal untuk remaja jalanan putus sekolah. Di
tahun tersebut, Sahabat Anak menjadi organisasi mandiri berbadan hukum
yang resmi dengan nama Yayasan Sahabat Anak Jakarta.
Lembaga Sahabat Anak pusat berlokasi di Jl.Tambak 2 No. 23, RT
06/RW 05, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Sahabat Anak mempunyai beberapa cabang, yaitu Sahabat Anak Kota Tua,
Sahabat Anak Grogol, Sahabat Anak Bogor, Sahabat Anak Tanah Abang,
dan Sahabat Anak Cijantung.
Lembaga Sahabat Anak Cijantung berdiri pada tahun 2010
bertepatan dengan diresmikannya Rumah Belajar Kemala Hijau dan
2 Sahabat Anak. “Tentang Sahabat Anak” diakses pada 21 April 2017 pukul 10:22 WIB
dari Www.Sahabatanak.org 3 Sahabat Anak. “Bimbel Sahabat Anak Cijantung” diakses pada 21 April 2017 pukul
10:25 WIB dari Www.Sahabatanak.org
47
pembukaan program Bimbingan belajar, Calistung (Baca Tulis Hitung),
seni musik tari, pendidikan budi pekerti untuk anak jalanan dan anak
marjinal yang bertempat tinggal disekitar Pasar Induk Kramat Jati Jakarta
Timur.
Sahabat Anak Cijantung memiliki tempat singgah dan belajar
Rumah Kemala Hijau. Nama Kemala Hijau diambil dari falsafah Cina
yang diadopsi dalam bahasa Aceh bermakna "Batu Paling Indah dan
Bercahaya", sesuai harapan nantinya agar adik-adik menjadi manusia
berharga dan bisa bersinar menjadi agen perubahan (agent of chance) bagi
lingkungannya.4
Setiap hari Sabtu dan Minggu para anak didik mengikuti
Bimbingan Belajar yang diadakan oleh Sahabat Anak Cijantung, selain itu
terdapat kegiatan yang lainnya, yaitu:
a. Kelas Musik
b. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bimbingan Belajar.
c. Taman Bacaan Kemala (Perpustakaan)
d. Program Non-rutin, Seperti: Asupan Nutrisi, Pengobatan Gratis,
Bazaar Murah, Buka Puasa Bersama, Karyawisata, Nonton film
edukasi, 17 Agustusan, Parent's meeting, dsb.
e. Kelas Tari5
4 Sahabat Anak Cijantung. “Tentang Rumah Keumala Hijau” Diakses Pada 21 April 2017
Pukul 21:00 WIB dari Www.Sahabatanakcijantung.Blogspot.Co.Id 5 Sahabat Anak. “Bimbel Sahabat Anak Cijantung” Diakses pada 21 april 2017 pukul
10:22 WIB dari Www.Sahabatanak.org
48
Para pengajar/volunter Lembaga Sahabat Anak sebelum
memberikan materi kepada anak-anak didiknya, mereka sudah
berpengalaman dalam bidang pemberdayaan dan telah dibekali metode
pembelajaran yang akan dilakukan terhadap para anak didik yang berbeda
dengan kurikulum sekolah umum. Metode yang digunakan disini meliputi
pemberian pemahaman kepada anak didik bagaimana mereka berperilaku
sopan santun dan rasa saling menghormati.6
2. Visi dan Misi Lembaga Sahabat Anak Cijantung
a. Visi
Menyadarkan Anak Jalanan bahwa mereka sebagai manusia
ciptaan Allah yang berharga dan mulia.
b. Misi
Melibatkan sebanyak mungkin pribadi/pihak untuk peduli kepada
Anak Jalanan dengan menjadi seorang sahabat yang menaruh kasih setiap
waktu.7
Visi Lembaga Sahabat Anak memiliki inti pemenuhan hak anak
untuk bermain, belajar, mendapatkan makanan yang bergizi dan setara
dengan anak-anak pada umumnya. Sedangkan misi Lembaga Sahabat
6 Wawancara Pribadi Dengan Annisa Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada
Tanggal 14 Mei 2017 pukul 15:20 WIB 7 Sahabat Anak Cijantung. “Tentang Rumah Keumala Hijau” Diakses pada 21 April 2017
pukul 21:00 WIB dari Www.Sahabatanakcijantung.Blogspot.Co.Id
49
Anak adalah sebisa dan sebanyak mungkin melibatkan pribadi/pihak untuk
peduli anak jalanan dengan menjadi teman dan pendamping mereka.8
3. Struktur Organisasi Lembaga Sahabat Anak9
Pembina : Lucky F. Lumingkewas
SS Benyamin Lumy
Maxeka Lumuda
Linayati Tjindra
Pengawas : Rolof Satriyanto
Lanny Dora Manullang
Tiorisna Sihotang
8 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB 9 Sahabat Anak. “Struktur Kepengurusan Lembaga Sahabat Anak” diakses pada 15 Mei
2017 pukul 20:03 WIB dari Www.Sahabatanak.Org
(KETUA)Dian Novita Elfrida
(SEKERTARIS)
Simbur Hasibuan
(BENDAHARA)
Theresia Tobing
(WAKIL KETUA)
Alles Saragi
(DIVISI ADVOKASI)Walter SimbolonJohny Nelson SEver KoriteluRia Agustin
(DIVISI MEDIS)Debora Karunia
Ida Kunio
(DIVISI HUMAS)Ari Muci
Sri HaryatiSimbur HasibuanMaretha Sambe
(DIVISI PENDIDIKAN)Cerdik Ritonga
Dian Novita Elfrida Mey Hutapea
50
4. Sumber Dana10
a. Donatur Pribadi
b. Organisasi/Mitra
c. Pemerintah
d. Penjualan Souvenir
e. Perusahaan
Sumber: Website LSA
10 Sahabat Anak. “Donatur dan Sahabat Pendukung” diakses pada 7 Juli 2017 pukul 19:20
WIB dari Www.Sahabatanak.Org
59%
2%
4%
18%
17%
Presentase Sumber Pendanaan
Lembaga Sahabat Anak
Donatur Pribadi
Organisasi/Mitra
Pemerintah
Penjualan Souvenir
Perusahaan
51
5. Data Anak Didik Lembaga Sahabat Anak Cijantung11
Sumber: Wawancara Ketua Lembaga Sahabat Anak Cijantung
B. Program Lembaga Sahabat Anak Cijantung
1. Program pendidikan Sahabat Anak Cijantung
Lembaga Sahabat Anak Cijantung memiliki program pendidikan,
yaitu sebagai berikut:
a. TK/PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu
program pendidikan yang ada di Lembaga Sahabat Anak Cijantung,
tujuan dari program ini adalah agar para anak didik yang berumur 1-5
tahun dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan baik. Para anak
11 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
0
10
20
30
40
50
60
70
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Data Anak Didik Lembaga Sahabat Anak Cijantung
Jumlah Anak Laki-Laki Perempuan
52
didik juga diajarkan cara bersopan santun dan berbudi pekerti yang
baik.
b. Bimbingan Belajar Persamaan Paket A Sekolah Dasar (SD)
Program Bimbingan Belajar persamaan paket Sekolah Dasar (SD)
adalah program paling awal yang dimiliki Lembaga Sahabat Anak
Cijantung. Program ini diberikan kepada anak didik yang berusia setara
dengan anak-anak Sekolah Dasar (SD). Ada beberapa pembagian
kelompok dalam Bimbingan belajar persamaan paket sekolah dasar ini,
yaitu:
1) Kelompok 1 adalah anak berusia 6 s/d 9 tahun atau setara anak kelas
2 dan kelas 3 SD (Sekolah Dasar)
2) Kelompok 2 adalah anak berusia 10 tahun atau setara anak kelas 4
SD (Sekolah Dasar)
3) Kelompok 3 adalah Anak didik berusia 11 tahun atau setara dengan
anak kelas 5 SD (Sekolah Dasar).12
c. Bimbingan Belajar Persamaan Paket Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
Program Bimbingan belajar persamaan paket B Sekolah Menengah
Pertama (SMP) adalah Program Lembaga Sahabat Anak untuk para
anak didik yang berumur 13 dan dikelompokan menjadi lanjutan dari
kelompok 1 sampai dengan kelompok 3 di program sebelumnya,
12 Wawancara Pribadi dengan Annisa Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung
Tanggal 14 Mei 2017 pukul 15:20 WIB
53
program Bimbingan belajar memiliki tujuan sebagai bekal untuk anak
agar dapat menyongsong masa depan dan memiliki kemampuan dalam
berwirausaha dan melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih
tinggi.
2. Program Keterampilan Lembaga Sahabat Anak Cijantung
Lembaga Sahabat Anak Cijantung memiliki program keterampilan
bermusik dan tari, program keterampilan dibuat untuk meningkatkan
kualitas bermusik dan tari para anak didik. Selain itu, keterampilan tari
diajarkan untuk mengasah kemampuan mengingat gerakan, ketukan dan
konsentrasi. Program keterampilan ini bertujuan agar para anak didik tidak
mendapatkan uang dengan mengamen namun dengan meniti karir dan
menjadi pengisi acara di event-event instansi dan lembaga.13
C. Gambaran Umum Wilayah Kramat Jati Jakarta Timur
1. Geografi
Sahabat Anak Cijantung berlokasi di Jalan Pedati No.3 Rt 01/Rw
07 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kategori
wilayah Jakarta Timur terdiri dari 95% daratan, selebihnya rawa atau
persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 m dari permukaan air laut,
serta dilalui oleh beberapa sungai kanal antara lain: Cakung Drain, Kali
Ciliwung, Kalimalang, Kali Sunter, dan Kali Cipinang. Letak geografis
13 Sahabat Anak. “Bimbel Sahabat Anak Cijantung” Diakses pada 21 april 2017 pukul
10:22 WIB dari Www.Sahabatanak.org
54
berada diantara 1060 49’ 35” Bujur Timur dan 060 10’ 37” Lintang Selatan.
Posisi yang melengkapi wilayah ini dengan batas-batas:
Sebelah Utara Jakarta Pusat dan Jakarta Utara
Sebelah Barat Jakarta Selatan
Sebelah Selatan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor
Sebelah Timur Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi.14
2. Demografi
Secara administratif wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10
Kecamatan, 65 Kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga.
Serta dihuni penduduk sebanyak 2.817.994 jiwa, terdiri dari 1.424.565
jiwa laki-laki dan 1.393.429 jiwa perempuan. Sedangkan jumlah penduduk
dari Kecamatan Kramat Jati sebanyak 286.112 jiwa, dengan presentase
jumlah Laki-laki 143.577 jiwa dan Perempuan 142.535 jiwa. Sampai
dengan tahun 2014, sekitar 10% dari jumlah penduduk DKI Jakarta
dengan kepadatan mencapai 10.445 jiwa per Km.15
14 Bps Jakarta Timur. “Jaktim Kota” diakses pada 10 Mei 2017 pukul 17:58 WIB dari
Www.Bps.go.id 15 Bps Jakarta Timur.“Jaktim Kota” diakses pada 17 Mei 2017 pukul 21:47 WIB dari
Www.Bps.go.id
55
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan Penelitian
a. Proses Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Bimbingan
Belajar dan Keterampilan Bermusik
Pemberdayaan melahirkan kemandirian, baik kemandirian
berfikir, sikap, dan tindakan bermuara pada pencapaian harapan hidup
yang lebih baik.1 Pengertian ini sejalan dengan upaya yang dilakukan
oleh Sahabat Anak dalam memberdayakan anak jalanan melalui
pemberian modal pengetahuan dan pelatihan bermusik agar para anak
jalanan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh untuk
meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri sehingga mereka tidak
kembali menjadi anak jalanan.
Sahabat Anak merupakan lembaga yang memiliki tujuan
memenuhi hak anak untuk bermain, belajar, mendapatkan makanan yang
bergizi dan setara dengan anak-anak pada umumnya. Pemenuhan hak
untuk belajar direalisasikan dengan adanya program pendidikan melalui
bimbingan belajar dan keterampilan bermusik.
Dalam proses pemberdayaan setidaknya memiliki beberapa
tahapan agar program terkontrol dan dapat diarahkan dengan baik, sesuai
1 Rofik A. Dkk, Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme
Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005) h. 33
56
dengan yang dikemukakan oleh Isbandi Rukminto Adi mengenai tahapan
pemberdayaan yaitu persiapan, pengkajian (Assesment), perencanaan
alternative program, pemformulasian rencana aksi, pelaksanaan program,
evaluasi, dan terminasi. Adapun perincian tahapan pemberdayaan yang
dilakukan di Sahabat Anak adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari pemberdayaan di
Sahabat Anak Cijantung, pada tahapan ini terdapat beberapa
kegiatan yaitu mengumpulkan para volunter untuk terjun ke
masyarakat dengan tujuan mengadakan penyuluhan dan melakukan
pengamatan untuk mengetahui apakah lokasi tersebut sesuai dengan
target sasaran. Setelah itu, dilakukan persiapan tempat untuk
pemberdayaan yang akan dilakukan. Seperti yang telah diungkapkan
oleh Ketua Lembaga Sahaat Anak Cijantung di bawah ini:
“Tahap persiapan yaaaa kami mulai dengan berkumpulnya
para volunter gitu buat membahas mengenai apakah lokasi di
sekitar Mall Cijantung, lampu merah Pasar Rebo, dan Pasar
Induk Kramat Jati sudah tepat atau belum kak, kami
melakukan pengamatan dulu tuh apakah terdapat anak
jalanan dan anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena
faktor ekonomi atau tidak disana. Yaa gitu setelah melihat
fakta bahwa pada waktu itu terdapat banyak anak jalanan
yang mengamenlah, menjadi pengemislah, dan hidup di pasar
juga adaa. Maka kita semua para volunter merasa daerah ini
memang cukup layak buat dilakukannya pemberdayaan
khususnya untuk anak jalanan. Kami mulai dehh tuhh dengan
mencari tempat yang strategis untuk melakukan pemberdayaan
57
khususnya anak jalanan dan umumnya anak-anak yang kurang
mampu dengan membuat Rumah Kemala Hijau ini.”2
Dalam tahap ini para volunter Sahabat Anak Cijantung
bersama-sama mendiskusikan bagaimana cara yang tepat untuk
melakukan pendekatan kepada anak jalanan yang menjadi target
sasaran, setelah mendapatkan hasil dari diskusi yang dilakukan,
kemudian merealisasikan hasil diskusi tersebut. Beberapa langkah
awal sebelum memberdayakan adalah perkenalan, bermain, dan
mengajak belajar. Langkah tersebut bertujuan agar target sasaran
menjadi nyaman, sehingga lebih mudah diajak berinteraksi dan
diberdayakan.
Setelah melakukan pendekatan kepada target sasaran, para
volunter menetapkan tempat dan lokasi yang strategis untuk
memulai pemberdayaan, penetapan lokasi pemberdayaan dilakukan
berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu jarak antara lokasi tempat
tinggal target sasaran dengan lokasi pemberdayaan harus berdekatan,
hal ini dilakukan untuk mempermudah target sasaran menjangkau
lokasi dan memudahkan para volunter memantau perkembangan
target sasaran.
2. Tahap Pengkajian (Assesment)
Pada tahap pengkajian ini para pekerja sosial melihat potensi
yang dimiliki setiap anak didik, dengan tujuan agar proses
2 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
58
pemberdayaan yang dilakukan lebih mudah dan terarah. Selain itu,
Sahabat Anak melihat peluang yang ada di masyarakat terutama di
daerah target sasaran agar proses pemberdayaan yang diberikan
kepada anak jalanan melalui bimbingan belajar dan keterampilan
bermusik dapat bermanfaat bagi para anak jalanan setelah lulus dari
Sahabat Anak Cijantung.
a. Tahap Perencanaan Alternative Program atau Kegiatan
Dalam tahap perencanaan dan alternatif program atau
kegiatan ini para pekerja sosial dapat menentukan program apa
yang paling tepat untuk diberikan kepada target sasaran. Hal ini
diungkapkan oleh Ketua Sahabat Anak Cijantung, sebagai
berikut :
“Oohhh rencanain awal itu kita ngumpulin para volunter
dulu di Rumah Kemala Hijau, baru melakukan pendekatan
lebih dekat untuk mengetahui permasalahan yang mereka
rasakan kakk, sekalian juga kita cari solusi dari masalah
yang mereka rasakan kann Permasalahan yang kurang
lebih sama sihh yang kita tahu,adalah faktor perekonomian
keluarga mereka yang membuat mereka tidak mendapatkan
pendidikan setara dengan anak-anak pada umumnya gituu.
Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja
mereka merasa kesulitan kak. Maka dari itu, kita berfikir
untuk memberikan pemberdayaan khususnya di bidang
pendidikan dan keterampilan untuk mereka, sebagai bekal
mereka kelak di masa depan”.3
Sahabat Anak Cijantung melakukan pendekatan kepada
target sasaran dengan mengumpulkan mereka di Rumah Kemala
Hijau setelah itu bersama-sama berfikir untuk mencari solusi
3 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
59
yang tepat agar dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka
rasakan dan merealisasikannya menjadi program-program
Sahabat Anak Cijantung.
Etika dan sopan santun menjadi salah satu permasalahan
karena pada dasarnya anak jalanan yang mengikuti program di
Sahabat Anak Cijantung memiliki perilaku dan etika yang
kurang baik, Hal ini diungkapkan Kak Zulfa volunter Sahabat
Anak sebagai berikut :
“Respon dari anak-anak didik sangat fariatif sekali kak,
karenakan memang beda kalau cara mendidik dengan
sekolah formal kita samakan akan sedikit sulit. Nahh
makannya itu buat pembelajar lebih mendidik sambil
bermain, yang awalnya anak didik mungkin ketika datang
tidak salaman atau memberi salam kini mereka memberi
salam dan sangat menghormati para volunter/pengajar
walaupun kadang mungkin naluri seorang anak masih
ada.”4
Sebagian besar dari anak didik memiliki perilaku yang
kurang baik dikarenakan kondisi lingkungan dan kurangnya
orang tua memberi pemahaman mengenai cara beretika,
menghormati orang yang lebih tua, menghargai orang lain, dan
mengenai hal-hal yang di anggap menyalahi aturan yang tidak
boleh dilakukan.
b. Tahap Performulasian Rencana Aksi
Setelah merencanakan program yang sesuai dengan
kebutuhan target sasaran sebelumnya, maka dilakukan tahap
4 Wawancara pribadi dengan Zulfa Sari Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada
tanggal 14 Mei 2017 pukul 13:50 WIB
60
performulasian rencana aksi yang dirumuskan berdasarkan
masalah yang ditemukan pada target sasaran. Hal ini
diungkapkan Kak Tyo Ketua Sahabat Anak Cijantung dibawah
ini:
“Kita buat program juga ngga ujug-ujug main masukin
aja, kita sesuain dulu tuh sesuai apa ngga sama kebutuhan
mereka yaitu pendidikan. Program Bimbel sangat tepat
sihh untuk membantu mereka mendapatkan pendidikan
dasar.”5
Sahabat Anak membuat program pendidikan dan
keterampilan bermusik karena telah dirasa sesuai dengan
kebutuhan para anak jalanan yang mayoritas tidak mendapatkan
pendidikan karena faktor ekonomi keluarga. Program pendidikan
dan keterampilan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk
investasi untuk masa depan bagi para anak jalanan, karena
pendidikan dan keterampilan secara kongkrit dapat merubah perilaku
dan dapat meningkatkan kemampuan para anak didik menjadi lebih
berkualitas.
c. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan
Tahapan Pemberdayaan di Sahabat Anak Cijantung setelah
tahap persiapan, dan tahap pengkajian (Assesment) adalah tahap
pelaksanaan. Sebelum pelaksanaan program dilakukan, terlebih
dahulu para volunter melakukan pendekatan kepada para anak
didik untuk mendapatkan kepercayaan dari mereka, kepercayaan
5 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
61
dirasa penting demi memudahkan volunter memberikan materi
pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Hal tersebut
dikemukakan oleh Kak Tyo Ketua Sahabat Anak Cijantung
dibawah ini:
“Bukan cuma asal ngajarin sih kak menurut aku
kepercayaan dari para anak didik sangatlah dibutuhin
jugakan kalo adanya kepercayaan dari mereka kita jadi
mudah ngajarin materi pembelajaran”6
Pendidikan merupakan hal mendasar yang harus dimiliki
oleh setiap individu, maka dari itu Sahabat Anak Cijantung
mengedepankan program pendidikan sebagai program utama
dan wajib diikuti oleh semua anak didik. Salah satu program
pendidikan yang diberikan Sahabat Anak Cijantung adalah
bimbingan belajar.
Anak-anak yang mengikuti program bimbingan belajar
berjumlah 26 anak, dengan usia 6 sampai 13 tahun. Setiap anak
didik yang mengikuti bimbingan belajar memiliki latar belakang
kehidupan yang berbeda-beda, ada anak didik yang sebenarnya
dapat dikatakan mampu dari perekonomian keluarganya tetapi
memilih mengikuti program bimbingan belajar di lembaga
sahabat anak karena merasa nyaman dan memiliki banyak
teman. Sebagian besar dari anak didik bertempat tinggal di
sekitar lokasi pemberdayaan, orang tua dari peserta didik
6 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
62
mayoritas bekerja sebagai tukang ojek, kuli panggul, buruh dan
profesi lainnya. Adapun data anak jalanan yang mengikuti
program Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik di
antaranya sebagai berikut:
Tabel 2
Keterangan anak didik yang mengikuti
bimbingan belajar dan keterampilan bermusik 2017
No Nama Usia
(tahun)
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Rifki 10
2 Jenie 8
3 Tommy 11
4 Muhammad Saiful 9
5 Sammy Hardiansyah 10
6 Sukma 13
7 Edith 12
8 Ihsan 7
9 Faisal 10
10 Tirto 9
11 Maulana Ibrahim 14
12 Putri 12
13 Nia (Tasya) 9
14 Zidan 7
15 Mega 11
16 Rizki Anugrah 10
17 Feby (Pinkan) 8
18 Ogie 8
19 Alfredo 7
20 Eby 11
21 Farida 12
22 Tiara 11
23 Nayla (Marissa) 10
24 Alika 11
25 Rafli 12
26 Sahputra (M.Radit) 13
Sumber: Dokumentasi LSA
Pada setiap proses pelaksanaan pembelajaran dibagi
menjadi 4 kelompok belajar yang disesuaikan dengan umur dan
63
tingkatan seperti di Sekolah Dasar (SD), materi yang diajarkan
tidak jauh berbeda. Seperti yang diungkapkan Kak Zulfa
dibawah ini:
“Untuk Bimbel kita membagi menjadi 4 kelompok yaitu yaa
untuk kelompok 1 yaitu sekitar anak-anak umur kelas 2 dan
3 SD, untuk kelompok 2 yaa lanjutanya sekitar umur 4,
untuk kelompok 3 yaitu sekitar umur kelas 5 SD, dan untuk
kelompok 4 sekitar umur kelas 6 s/d 1 SMP kak.7
Sistem pembelajaran di Sahabat Anak Cijantung tidak jauh
berbeda dengan sekolah formal, hanya saja tidak semua mata
pelajaran diajarkan, beberapa mata pelajaran yang diajarkan
antara lain: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan
IPA. Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Sahabat Anak
Cijantung dalam hasil wawancara berikut :
“Kurikulum kembali ke kelompoknya masing-masing
karena dari setiap lembaga Sahabat Anak dicabang-cabang
tertentu berbeda kurikulumnya seperti di Gambir, Kota Tua
dan area masing-masing dan hampir sama sebenarnya
dengan sekolah pada umumnya cuma ada beberapa yang
ditambahkan kan kita ada yang tidak sekolah sama sekali
jadi kita buat penamaan pengajaran sendiri, seperti
calistung. Bimbel kita ada empat mata pelajaran yang
diajarkan kak yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, dan IPA.”8
Program pendidikan di Sahabat Anak Cijantung diadakan 5
hari dalam seminggu, meskipun program bimbingan belajar
memiliki jumlah anak didik yang lebih banyak dari program
lain, program ini memiliki waktu paling sedikit dalam
7 Wawancara pribadi dengan Zulfa Sari Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada
tanggal 14 Mei 2017 pukul 13:50 WIB 8 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
64
pelaksanaannya, bimbingan belajar hanya diadakan sekali dalam
seminggu dengan kurun waktu 2-3 jam/pertemuan, hal ini
dikarenakan dalam pelaksanaa program ini membutuhkan
banyak tenaga pengajar yang sesuai dengan tingkatan umur dan
materi yang seharusnya diajarkan.
Dalam pelaksanaan progam bimbingan belajar tidak hanya
anak didik yang dibedakan dengan tingkat kemampuan dan
umur, tetapi para pengajar juga dibedakan dengan tingkatan
kemampuan dan materi pelajaran apa yang dikuasainya, hal ini
dilakukan karena waktu mengajar yang relatif sedikit diharapkan
para pengajar mampu memberikan materi secara cepat dan
efektif. Hal ini diungkapkan dari Kak Andri Volunter Sahabat
Anak dibawah ini:
“Untuk proses dari program Bimbel ini sama seperti
sekolah biasa kak, kita ajarkan beberapa hal seperti
menggambar dan lainnya. Saya juga sebelum mengajar
dikasih pelatihan 2 hari waktu bulan Januari November
buat biar bisa tau cara yang efektif pas ngajar nanti
katanya. Untuk respon tergantung ke kita sendiri sebagai
volunter untuk mendidik bagaimana mereka bersikap atau
kah mendengarkan dan mengikuti ilmu yang kita berikan.”9
Tenaga pengajar/volunter Sahabat Anak Cijantung telah
diberikan pelatihan mengenai bagaimana cara mengajar yang
efektif, setiap pengajar diharuskan memberikan materi sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai contoh adalah
9 Wawancara pribadi dengan M. Andri Fauzi Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung
pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 13:50 WIB
65
pengajar keterampilan bermusik yang berpengalaman dalam
bidang musik. Seperti yang diungkapkan oleh pengajar
keterampilan bermusik di bawah ini:
“Karena saya kebetulan juga basicnya mengajar bermusik
disekolah-sekolah dijakarta seperti sekolah Santalusia,
Putra Arma, SMA Mandala Ayu, dan sekolah Pambudi
luhur.”10
Dalam menjalani proses belajar anak didik sangat dilibatkan
baik proses didalam maupun diluar lembaga. Setiap bulannya
terdapat schadule belajar diluar kelas (Outdoor study) yang
melibatkan para donator, tujuan diadakannya Outdoor study
adalah agar para anak didik tidak merasa bosan dan lebih
semangat untuk mendengarkan materi yang diberikan para
pengajar.
Tidak hanya dalam proses belajar, tetapi dalam tahap
pemberdayaan pihak Sahabat Anak juga melibatkan para anak
didik dan orang tua dalam mengambil keputusan, Hal ini
dilakukan agar mereka mengetahui seluruh proses dan
pelaksanaan yang akan dilaksanakan dalam program tersebut
yang secara otomatis memudahkan pihak Sahabat Anak dalam
menjalankan programnya.
“Kan sebenernya program keterampilan bikin mereka jadi
lebih baik yahh, makannya bukan Cuma baik dalam
prestasi tapi baik juga etikanya dengan kita mengajarkan
10Wawancara pribadi dengan Andri Desriansyah Pengajar keterampilan bermusik
Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada tanggal 7 Juli 2017 pukul 15:00 WIB
66
nilai-nilai kesopanan. Meskipun perubahan yang terjadi
tidak terlalu signifikan, tapii yaa ada peningkatan dari
waktu ke waktu mulai dari ketika mereka datang mereka
ngucapin salam, yang dari sebelumnya sulit diatur jadi
lebih mudah diatur, dan kita juga juga mengajarkan cara
merawat diri agar mereka dapat berubah menjadi lebih
baik.”11
Dari ungkapan Ketua Sahabat Anak Cijantung di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan diadakannya program bimbingan
belajar dan keterampilan bermusik adalah membuat para anak
didik menjadi lebih baik dan mengerti nilai kesopanan,
meskipun sebenarnya perubahan yang terjadi tidak terlalu
signifikan dari waktu ke waktu.
Dalam pelaksanaan program keterampilan bermusik tidak
jauh berbeda dengan pelaksanaan bimbingan belajar, hanya saja
lebih mengutamakan praktek dibandingkan dengan teori hal
inilah yang menjadi alasan keterampilan bermusik lebih disukai
dibandingkan bimbingan belajar. Sekitar 50% anak didik yang
mengikuti program bimbingan belajar mengikuti program
keterampilan bermusik, dalam program keterampilan bermusik
tidak hanya diajarkan bermain musik tetapi diajarkan pula cara
beretika serta menjalankan kewajiban beragama seperti shalat
tepat pada waktunya meskipun proses pembelajaran sedang
berlangsung. Seperti yang dikemukakan oleh pengajar
keterampilan bermusik sebagai berikut:
11 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
67
“Sebenarnya yang diajarkan bukan hanya bermusik tetapi
atitude juga harus diajarkan ya kalau waktunya sholat
ketika sudah adzan ya berhenti sebentar untuk memenuhi
kewajibannya untuk sholat. Kita melatih kebersamaan saja
sama-sama kalau waktunya makan juga kadang kita makan
bersama.12
Memang tidak semua anak didik memiliki kemampuan
dasar dalam bermusik, maka dari itu diadakanlah tahap
penyeleksian untuk menemukan komposisi yang tepat dalam
mengembangkan potensi yang mereka miliki. Seperti yang telah
diungkapkan pengajar keterampilan bermusik di bawah ini:
“Awalnya kuota anak didiknya banyak dan semakin
bertambah tetapi dalam sebuah instrument music kan harus
menampilkan beberapa ketukan alat music saja yang harus
seimbang maka dari itu dilakukan tahap seleksi untuk
mengurangi anak didik dan melihat seberapa besar potensi
mereka damlam bidang music ini setelah didapatkan
beberapa anak pilihan lalu tegetnya adalah anak-anak
tersebut harus dapat menyetarakan nada, kompak, dan
harus seirama agar ketika tampil nanti mereka mengetahui
ketukan nada dan penampilan mereka.”13
Bukan hanya menentukan alat musik yang tepat untuk
dimainkan oleh setiap individu, tetapi lebih dari itu, para anak
didik yang telah mahir memainkan alat musik akan disatukan
untuk menyamakan melodi, ritme dan irama yang sesuai agar
dapat diperdengarkan serta ditampilkan dalam event-event
tertentu.
12Wawancara pribadi dengan Andri Desriansyah Pengajar keterampilan bermusik
Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada tanggal 7 Juli 2017 pukul 15:00 WIB
13Wawancara pribadi dengan Andri Desriansyah Pengajar keterampilan bermusik
Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada tanggal 7 Juli 2017 pukul 15:00 WIB
68
d. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan setiap pertemuan ke 13 dan 26
program bimbingan belajar, tidak hanya membahas mengenai
proses dari program yang telah berjalan, tetapi juga membahas
bagaimana cara efektif yang dilakukan untuk membantu para
anak didik meninggalkan profesinya sebagai anak jalanan. Hal
tersebut diungkapkan Kak tyo Ketua Sahabat Anak Cijantung
dibawah ini:
“Sebenarnya sihh kita belum menerapkan tahap evaluasi
ke anak didiknya, namun lebih ke evaluasi system kita.
Beberapa waktu lalu kita kan mengevaluasikan system
soal itu apa yaa hmmm, oia system buat cara bagaimana
para volunter dapat lebih dekat dengan para anak didik,
agar mengajak mereka untuk tidak hidup di jalanan
kembali dan belajar lebih giat untuk masa depan
mereka.”14
Sebagian besar anak didik memiliki hambatan dalam
mengikuti proses belajar, hambatan tersebut ialah jarak tempat
tinggal dengan lokasi pemberdayaan yang terlalu jauh. Maka
dari itu, Sahabat Anak Cijantung memberikan fasilitas berupa
kendaraan jemputan demi memudahkan mereka dalam
mengikuti proses belajar. seperti yang telah diungkapkan dari
hasil wawancara dibawah ini:
“Hambatan sih setiap apapun pasti ada ya kak, tapi
relative seberapa besar hambatannya itu paling soal jarak
rumah jarak antara Rumah Kemala Hijau dan tempat
tinggal mereka, maka dari itu kita memberikan fasilitas
yaitu mobil untuk menjemput mereka agar mudahin
14 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
69
mereka belajar dan mengikuti program yang di ajarkan di
Rumah Kemala Hijau.15
Sebenarnya tahap evaluasi adalah tahap yang sangat
penting dalam melakukan pemberdayaan, dengan adanya
tahapan ini setiap program yang telah dilaksanakan dapat
diketahui kekurangannya agar dapat diperbaiki di masa yang
akan datang. Hal ini diungkapan oleh Ketua Sahabat Anak
Cijantung dibawah ini:
“Kegiatan kitamah hampir selalu dilakukan dari tahun ke
tahun kita mengembangkan dan menambahkan beberapa
kekurangan dari pelaksanaan program sebelumnya.
Selalu ada penambahan sih dari setiap program yang
dirasa memiliki kekurangan baik dalam hal materi
maupun fasilitasnyaa.”16
Selalu ada peningkatan fasilitas dan sistem pembelajaran
di Lembaga Sahabat Anak Cijantung, dengan adanya
peningkatan tersebut dimaksudkan untuk memberi kenyamanan
anak didik dan pengajar dalam proses belajar mengajar serta
menjadikan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
e. Tahap Terminasi
Tahap terminasi merupakan tahap akhir dalam melakukan
pemberdayaan, tujuannya dari tahapan terminasi ini adalah agar
tidak ada ketergantungan dari para anak didik serta orangtua
15 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
16 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
70
kepada Sahabat Anak sebagai organisasi penyelenggara
pemberdayaan.
Hal itu sejalan dengan yang diungkapkan Isbandi, Menurut
Isbandi tahap terminasi merupakan tahap pemutusan hubungan
secara formal dengan komunitas sasaran. Tahap ini dilakukan
bukan karna masyarakat dianggap mandiri, tetapi proyek sudah
melewati batas jangka waktu yang ditentukan.17 Akan tetapi di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung tahapan terminasi ini tidak
berjalan sesuai dengan teori di atas. Kegiatan pemberdayaan
melalui program-program di Sahabat Anak memang memiliki
batas waktu bagi para anak didik, batas waktu tersebut
ditentukan hingga anak didik berusia ± 14 tahun. Bagi mereka
yang telah melewati batas waktu, diwajibkan mengikuti ujian
akhir paket untuk mendapatkan ijazah. Selain itu, mereka juga
berhak mengikuti seleksi untuk mendapatkan beasiswa dari
lembaga Sahabat Anak.
2. Hasil Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Bimbingan Belajar Dan
Keterampilan Bermusik
Sebelum memaparkan hasil yang diperoleh dari proses
pemberdayaan yang telah berlangsung, terlebih dahulu peneliti
menjelaskan tujuan diadakannya program bimbingan belajar dan
keterampilan bermusik agar dapat disimpulkan bahwa Sahabat Anak
17 Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182
71
telah berhasil atau belum berhasil memberdayakan anak jalanan. Tujuan
program bimbingan belajar dan keterampilan bermusik adalah agar para
anak jalanan mendapatkan kesetaraan hak pendidikan serta memiliki
kemampuan dalam bermusik, sehingga setelah lulus mereka
mendapatkan modal untuk mengembangkan diri dengan melanjutkan
pendidikan atau mengembangkan potensi bermusik yang telah
didapatkan dalam program keterampilan bermusik di Sahabat Anak.
Dalam prosesnya diharapkan setiap individu mampu mengikuti
materi yang diajarkan baik dalam teori maupun praktek agar mereka
mendapatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk mereka
kembangkan di masa yang akan datang. Hasil proses pemberdayaan
dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Hasil Bimbingan Belajar
Program bimbingan belajar akan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi anak jalanan jika prosesnya berjalan dengan baik,
program ini dapat meningkatkan kemampuan berfikir yang akan
menjadi jembatan untuk masa depan yang lebih baik. Hasil yang
dicapai dalam program bimbingan belajar di Sahabat Anak
Cijantung mencakup dua hal, yaitu hasil yang diperoleh saat proses
berlangsung dan setelah anak didik lulus.
Ketika mengikuti proses bimbingan belajar terdapat beberapa
perubahan positif dari para anak didik, salah satunya adalah cara
bersopan santun, perubahan tersebut dapat dilihat sebelum dan
72
setelah mengikuti bimbingan belajar, mayoritas dari mereka
mengalami perubahan menjadi lebih baik setelah mengikuti program
bimbingan belajar yang berisi pemahaman cara beretika dan
bersopan santun yang baik. Hal ini diungkapkan oleh Kak Tyo ketua
Sahabat Anak Cijantung dibawah ini:
“Perubahan yang saya lihat sih ada, cuma tidak terlalu
signifikan perubahannya, mungkin perubahan yang dapat kita
lihat adalah cara bersopan santun mereka, dari awalnya
ketika datang tidak mengucapkan salam dan cium tangan
dengan para pengajar kini mereka dibiasakan untuk mengucap
salam dan cium tangan kepada orang yang lebih tua.”18
Selaras dengan ungkapan kak Tyo diatas mengenai perubahan
yang terjadi setelah para anak didik mengikuti bimbingan belajar
juga diungkapkan oleh Kak Zulfa volunter Sahabat Anak Cijantung
dibawah ini:
“Mungkin untuk dampak ke mereka seperti lebih baik dalam
bersikap sama dengan anak-anak pada umumnya seperti
sopan santun, memiliki pengetahuan, bisa membaca menulis
sampai dengan membuat karya hingga untuk bekal bagi
kehidupan mereka sendiri.”19
Pernyataan dari ketua dan volunter Sahabat Anak Cijantung
diatas terkonfirmasi dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Panji
Sadewa alumni bimbingan belajar dibawah ini:
“Sekarang jadi bisa baca, hitung, menulis saya juga punya
bekal untuk masa depan.”20
18 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
19 Wawancara pribadi dengan Zulfa Sari Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada
tanggal 14 Mei 2017 pukul 13:50 WIB 20 Wawancara pribadi dengan Panji Sadewa Alumni Keterampilan Bermusik pada tanggal
2 Juli 2017 pukul 16:00 WIB
73
Selain peningkatan kemampuan dasar pendidikan, perubahan
juga terjadi dalam pola pikir anak didik yang telah lulus untuk
menjadi pribadi yang lebih baik, hal ini diungkapkan oleh Kak
Annisa volunter Sahabat Anak Cijantung dibawah ini:
“Mereka jadi lebih punya semangat buat belajar dan
memiliki motivasi lebih untuk menjadi lebih baik gitu.”21
Hal senada juga diungkapkan oleh alumni dari hasil
wawancara dibawah ini:
“Dari awalnya saya malas sekolah jadi ingin sekolah dari
Bimbingan Belajar (BIMBEL) yang saya ikut saya dapat ilmu
ama semangat buat terus belajar dan tidak bermain di
jalan.”22
Pemberian beasiswa harus melewati beberapa tahap tertentu.
Salah satu contoh anak didik yang telah mendapatkan beasiswa
setelah lulus dari program bimbingan belajar dan mampu
melanjutkan pendidikan formal adalah Siti Fatimah, hal tersebut
diungkapkannya dari hasil wawancara di bawah ini:
“Sekarang saya yaa sekolah, sekolah di SMK WK eh itu
Wijaya Kusuma yang di dekat lampu merah Pasar Rebo itu,
kelas 2 jurusanya Akutansi.”23
Hal senada juga diungkapkan oleh alumni lain dari hasil
wawancara dibawah ini:
“Sekarang saya ga pernah mengamen dan meminta-minta,
saya sekolah di SMA Sudirman kelas 3.”24
21 Wawancara pribadi dengan Annisa Volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada
tanggal 14 Mei 2017 pukul 14:30 WIB
22 Wawancara pribadi dengan Sandy Kelana Alumni Bimbingan belajar Lembaga Sahabat
Anak Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 16:45 WIB
23 Wawancara pribadi dengan Siti Fatimah Alumni Bimbingan belajar Lembaga Sahabat
Anak Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 15:15 WIB
74
Dengan adanya peluang mendapatkan beasiswa tidak di sia-
siakan oleh anak didik yang telah lulus dari program bimbingan
belajar, setelah melewati beberapa fase penyeleksian kini mereka
melanjutkan pendidikan ke sekolah formal dengan pemberian
beasiswa dari Sahabat Anak.
b) Hasil Keterampilan Bermusik
Program keterampilan bermusik telah meningkatan
kemampuan para anak didik hingga ke tahap menengah seperti yang
dijelaskan Romeo Satria, menurutnya ada tiga tahapan seseorang
dikatakan terampil dalam bermusik, yaitu: tahap dasar, tahap
menengah, dan tingkat mahir. Dalam tahap menengah, seseorang
dapat memainkan cord yang lebih sulit seperti minor maupun mol
dalam gitar, lalu peletakkan jari kiri dan jari kanan tangan pada alat
musik gitar, pelajari pola dan skala dasar dari nada dasar sampai
nada oktaf baik minor maupun mayor serta kenaikan penurunan dari
nada dasar.25 Sebagian besar anak didik yang mengikuti program
keterampilan bermusik telah memiliki kemampuan hingga tahap
menengah, mereka memiliki kemampuan memainkan alat musik
secara baik dan benar sesuai dengan teori yang diajarkan oleh
pengajar. Hal tersebut diungkapkan Kak Andri Desriansyah pengajar
24 Wawancara pribadi dengan Sandy Kelana Alumni Bimbingan belajar Lembaga Sahabat
Anak Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 16:45 WIB 25 Romeo Satria. Jago Bermain Gitar Tanpa Les dan Tanpa Guru, h. 37-40
75
keterampilan bermusik di Lembaga Sahabat Anak Cijantung
dibawah ini:
“Keuntungannya yang awalnya mereka belum bisaa bermain
music jadi bisa yang awalnya cuma tahu asal main aja
sekarang jadi lebih memiliki pengetahuan dan bisa memainkan
music-music yang lebih sulit meskipun butuh waktu yang lama,
alat music yang paling susah diajarkan itu biasanya si jimbe
(perkusi) karna kan ketukannya yang paling sulit itu jimbe dan
kadang mudah lupa untuk ketukan-ketukan yang sudah
diajarkan.”26
Pernyataan dari pengajar keterampilan bermusik di atas
terkonfirmasi dengan pernyataan yang diungkapkan oleh alumni
keterampilan bermusik dibawah ini:
“Awalnya kann belom bisa main alat musik, sekarang yaa
jadi bisa saya memiliki kemampuan untuk bermusik. Saya bisa
maenin jimbe sama gitar.27
Hal serupa juga diungkapkan oleh alumni lain dari hasil
wawancara dibawah ini:
“Saya juga jadi dapet, sama bisa main musik dan saya juga
pernah tuh waktu itu pernah pentas di ulang tahun Sahabat
Anak sekitar 3 tahun yang lalu.”28
Anak didik yang telah lulus dalam keterampilan bermusik
diharapkan mampu mengembangkan kemampuan yang mereka
26 Wawancara pribadi dengan Andri Desriansyah Pengajar keterampilan bermusik
Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada tanggal 7 Juli 2017 pukul 15:00 WIB
27 Wawancara pribadi dengan Panji Sadewa Alumni Keterampilan Bermusik pada tanggal
2 Juli 2017 pukul 16:00 WIB
28 Wawancara pribadi dengan Bima Putra Sanjaya Alumni Keterampilan Bermusik pada
tanggal 2 Juli 2017 pukul 12:30 WIB
76
miliki untuk meningkatkan perekonomian dan kehidupan mereka
agar menjadi lebih baik.
B. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan
bahwa permasalahan yang dirasakan oleh sebagian besar anak jalanan yang
menjadi target sasaran lembaga Sahabat Anak adalah kemiskinan.
Kemiskinan menjadi alasan utama mereka tidak mendapatkan pendidikan
yang layak, kemiskinan pula yang memaksa mereka menjadi anak jalanan
demi membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.
Pemberdayaan yang dilakukan Lembaga Sahabat Anak ialah sebagai
upaya untuk memberikan pendidikan dasar bagi anak jalanan agar mereka
memiliki kemampuan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung, maka
dibentuklah program bimbingan belajar, selain itu, program bimbingan
belajar dibentuk untuk mengubah etika dan sopan santun mereka selain
sebagai penghubung bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan formal.
Sebagian besar anak jalanan yang telah mengikuti program pendidikan
memiliki kemampuan dasar seperti membaca, menulis serta mengetahui cara
beretika dengan baik, namun kemampuan tersebut didapatkan dalam kurun
waktu yang lama. Seperti yang diungkapkan oleh Kak Tyo di bawah ini:
“Perubahan yang saya lihat sih ada, cuma tidak terlalu signifikan
perubahannya, mungkin perubahan yang dapat kita lihat adalah cara
bersopan santun mereka, dari awalnya ketika datang tidak mengucapkan
77
salam dan cium tangan dengan para pengajar kini mereka dibiasakan
untuk mengucap salam dan cium tangan kepada orang yang lebih tua.”29
Peningkatan kemampuan anak jalanan menjadi kurang signifikan
dikarenakan dalam prosesnya bimbingan belajar hanya dilakukan sekali
dalam seminggu dengan kurun waktu 2 sampai dengan 3 jam saja, meskipun
demikian pengajar tetap melakukan usaha yang maksimal dalam memberikan
pembelajaran.
Tidak jauh berbeda dengan bimbingan belajar, program keterampilan
bermusik mampu memberdayakan anak didik menjadi terampil. Dengan
adanya bekal keterampilan bermusik, mereka dapat mengembangkan potensi
dan mempunyai jiwa yang mandiri serta memiliki masa depan yang lebih
baik. Selain itu, dengan adanya keterampilan bermusik mereka mampu
memanfaatkan ilmu yang dimilikinya selama mengikuti program
keterampilan tersebut dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang
musik.
Sejatinya pemberdayaan yang dilakukan Lembaga Sahabat Anak
Cijantung memiliki kriteria dalam tahapan pemberdayaan. Adapun tahapan
pemberdayaannya adalah tahap persiapan, tahap pengkajian ( assessment ),
tahap perencanaan alternative program, tahap pemformulasian rencana aksi,
tahap pelaksanaan program, tahap evaluasi serta tahap terminasi.
29 Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
78
1. Tahap Persiapan
Dalam persiapannya Lembaga Sahabat Anak Cijantung melakukan
persiapan sesuai dengan apa yang telah dikemukanan Isbandi,
menurutnya persiapan ialah tahap yang dilakukan petugas untuk
menyamakan persepsi mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dan
persiapan lapangan yang pada dasarnya dilakukan melalui studi
kelayakan terhadap daerah yang dijadikan sasaran.30 Sehingga pada saat
menentukan program dilihat sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang
dimiliki para anak didik.
Sejatinya wilayah Cijantung memang layak dijadikan sasaran
pemberdayaan karena banyaknya jumlah anak jalanan dan anak pasar
yang tidak mendapatkan pendidikan dasar. Selain itu, penempatan lokasi
pemberdayaan dirasa cukup strategis karena tidak jauh dari lokasi mereka
bekerja sebagai pengamen dan pengemis.
2. Tahap Pengkajian (Assesment)
Dalam tahap pengkajian, Lembaga Sahabat Anak melihat potensi
yang dimiliki oleh anak jalanan agar menjadi pertimbangan dalam
membuat program, program bimbingan belajar menjadi salah satu upaya
yang dilakukan untuk mengembangkan potensi akademik para target
sasaran. Selain itu, program keterampilan bermusik dirasa tepat karena
dengan adanya program ini dapat meningkatkan kemampuan bermusik
30Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, h. 182
79
para anak didik dan meningkatkan potensi mereka khususnya dalam
bidang musik.
a) Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan
Dari pertemuan yang membahas mengenai perencanaan
memang berjalan dengan baik, realisasinya juga tidak menyimpang
dari pembentukan awal, yakni pembentukan program pendidikan dan
keterampilan. Dengan dibentuknya program pendidikan serta
keterampilan diharapkan mampu membantu mereka
mengembangkan potensi akademik maupun non akademik. Selain
itu, program pendidikan sengaja dibentuk untuk mengubah etika dan
sopan santun mereka selain sebagai penghubung bagi mereka untuk
melanjutkan pendidikan formal
b) Tahap Performulasian Rencana Aksi
Bagi Isbandi (2002) pada tahap pemformulasian rencana aksi ini
petugas membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan
dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka lakukan
guna mengatasi masalah yang ada.31 Sehingga pada saat menentukan
program dilihat sesuai dengan kebutuhan target sasaran dan potensi
yang dimilikinya.
Program pendidikan dan keterampilan merupakan solusi yang
sesuai dengan masalah yang dialami target sasaran, pendidikan dapat
dipandang sebagai salah satu bentuk investasi untuk masa depan bagi
31Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, H.182
80
para anak jalanan karena pendidikan secara kongkrit dapat merubah
perilaku dan meningkatkan kemampuan para anak didik menjadi
lebih baik.
c) Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan
Dalam pelaksanaannya tidak hanya program bimbingan belajar
dan keterampilan bermusik yang dimiliki Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, namun terdapat pula program pemberian nutrisi. Setiap
anak membutuhkan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, nutrisi juga dibutuhkan demi
memaksimalkan fungsi otak anak agar dapat berkonsentrasi dengan
baik. Pemberian nutrisi berupa susu secara rutin setiap akhir
pertemuan bimbingan belajar, sebenarnya merupakan langkah yang
sangat tepat dilakukan Lembaga Sahabat Anak demi meningkatkan
kemampuan berfikir mereka agar lebih optimal, dengan diberikannya
susu mengartikan bahwa Lembaga Sahabat Anak telah menyetarakan
hak anak tidak hanya dari pendidikan tetapi juga dari pemberian
makanan bergizi.
d) Tahap Evaluasi
Meskipun evaluasi dilakukan sesuai dengan ungkapan Isbandi
yang menjelaskan bahwa evaluasi sebagai proses pengawasan
terhadap program pemberdayaan yang sedang berjalan. Agar
diharapkan terbentuk suatu system dalam komunitas untuk
81
melakukan pengawasan secara internal.32 Hanya saja evaluasi
evaluasi yang dilakukan dalam kurun waktu tersebut memakan
waktu yang sangat lama, sehingga agak sulit menilai apakah terdapat
perkembangan dari program yang baru dijalankan.
e) Tahap Terminasi
Pemberdayaan yang dilakukan sebenarnya bertujuan
memandirikan anak didik dengan kemampuan yang telah dimiliki
agar dapat dipergunakan dengan baik di masa yang akan datang.
Meskipun dalam tahap terminasi Lembaga Sahabat Anak melakukan
pemutusan hubungan secara formal dengan anak didik yang telah
lulus tetapi realisasinya tidak hanya memutuskan begitu saja, dalam
tahap ini anak didik yang telah lulus diberikan ijazah paket agar
dapat melanjutkan pendidikan serta mengembangkan keterampilan
yang telah dimiliki agar memandirikan dirinya sendiri tanpa bantuan
dari Lembaga Sahabat Anak.
Sebagian besar alumni telah melanjutkan pendidikan di sekolah
formal pada umumnya, selain itu beberapa dari mereka menjadi pengajar di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung, dari hasil temuan peneliti menemukan
beberapa alumni yang telah mendapatkan beasiswa dan lulus dari Sekolah
Menengah Atas (SMA) memutuskan untuk menjadi pengajar, hal ini didapat
32Ismandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, H.182
82
dari hasil wawancara dengan Adinda Herawati salah satu alumni di bawah
ini:
“Saya dapet beasiswa buat lanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi sama lebih memiliki kemampuan buat rubah pola pikir biar
jadi lebih berkembang aja Sekarang kuliah sambil kerja dan jadi
volunteer di Sahabat Anak Cijantung.”33
Hal serupa juga diungkapkan oleh Siti Fatimah salah satu alumni
bimbingan belajar di bawah ini:
“Udah ngga pernah maen di pasar, yaa gitu sekolah aja terus
pulangnya diem dirumah, soalnya diomelin juga ama orang tua klo
maen di pasar lagi, jadi punya kegiatan yang banyak kak selain
sekolah dan jadi pengajar di Kemala Hijau”.34
Beberapa anak jalanan yang telah lulus dari program-program
Lembaga Sahabat Anak memutuskan menjadi pengajar di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung, alasan utama mereka menjadi pengajar adalah ingin berbagi
ilmu kepada adik-adik serta dekat dengan para volunter, maka dari itu,
penulis dapat menganalisa bahwa tidak hanya kemampuan belajar dan
keterampilan yang didapatkan, tetapi rasa nyaman dan percaya juga dirasakan
mereka sehingga dalam tahap persiapan dan pelaksanaan yang sebelumnya
bertujuan memberikan kenyamanan dan kepercayaan mereka telah berhasil
direalisasikan dengan baik.
Dari beberapa pernyataan anak jalanan yang telah lulus peneliti
menganalisa bahwa pemberdayaan yang dilakukan Sahabat Anak telah
berhasil dan sesuai dengan tujuan awal, karena 5 dari 7 alumni yang
33 Wawancara pribadi dengan Adinda Herawati Alumni Bimbingan belajar pada tanggal 2
Juli 2017 pukul 15:30 WIB 34 Wawancara pribadi dengan Siti Fatimah Alumni Bimbingan belajar pada tanggal 2 Juli
2017 pukul 15:15 WIB
83
diwawancarai menjelaskan bahwa pemberdayaan yang dilakukan Sahabat
Anak telah menjadikan mereka berdaya dan memiliki kemampuan. Mereka
yang awalnya tidak mampu membaca menulis dan berhitung kini telah
memiliki kemampuan tersebut.
Dengan kemampuan yang dimiliki para alumni baik kemampuan
bermusik maupun kemampuan belajar tidak terlepas dari upaya yang
dilakukan volunter selaku pengajar dan pelatih keterampilan. Dalam waktu
pembelajaran yang relative sedikit sebagian besar para anak didik dapat
memahami, mengerti dan mampu mempraktekkan materi yang telah diajarkan
oleh pengajar dengan baik.
Setelah anak didik lulus dan dirasa mampu untuk melanjutkan
pendidikan formal, barulah para pengajar melepas mereka untuk melanjutkan
pendidikan serta kehidupannya dengan memaksimalkan kemampuan yang
mereka miliki dari hasil program pendidikan dan keterampilan yang telah
diikuti.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Pemberdayaan Anak
Jalanan Melalui Bimbingan Belajar dan Keterampilan Bermusik di Lembaga
Sahabat Anak Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Proses pemberdayaan Anak Jalanan melalui pendidikan dan
keterampilan bermusik merupakan upaya dari Lembaga Sahabat Anak
dalam memberikan pendidikan alternatif serta keterampilan untuk anak
jalanan. Mereka ini merupakan kalangan yang tidak mampu mendapat
pendidikan dasar karena faktor ekonomi, dan masalah sosial lainnya.
Dalam prosesnya Lembaga Sahabat Anak menggunakan beberapa
tahapan seperti persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif program
atau kegiatan, performulasian rencana aksi, pelaksanaan program atau
kegiatan, evaluasi, dan terminasi. Dalam proses pelaksanaan program
pendidikan tidak jauh berbeda dengan sekolah formal pada umumnya,
namun hanya beberapa mata pelajaran yang diajarkan seperti:
Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA. Selain itu,
program keterampilan bermusik menjadi program yang dapat
mengembangkan keterampilan bermusik para anak jalanan.
85
2. Adapun hasil proses bimbingan belajar dan keterampilan bermusik ini
mayoritas anak jalanan yang telah menjadi anak didik di Lembaga
Sahabat Anak telah memiliki kemampuan dasar dalam calistung.
Bahkan terdapat lima alumni Bimbingan belajar yang dapat
melanjutkan pendidikan formal. Sedangkan dari proses keterampilan
bermusik dapat dilihat dari kemampuan anak dalam memainkan alat
music semakin meningkat.
B. Saran
Dari hasil penelitian diatas, peneliti mencoba memberi masukan dan
saran kepada Lembaga Sahabat Anak Cijantung, antara lain:
1. Program Bimbingan belajar di Lembaga Sahabat Anak sebaiknya
memiliki waktu pembelajaran yang lebih banyak. Waktu pembelajaran
yang hanya diadakan sekali dalam seminggu dirasakan kurang
memberikan pengaruh yang signifikan kepada para anak didik.
2. Mengenai fasilitas sebaiknya Lembaga Sahabat Anak Cijantung
bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan fasilitas yang ada
demi memberikan kenyamanan dalam setiap proses kegiatan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung.
86
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku dan Jurnal
A. Soedjiar Z.A. Profil Anak Jalanan di DKI, Jakarta : Media Informatika, 1989.
Adi, Ismandi Rukminto. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat:
Sebagai upaya Pengembangan Masyarakat, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013.
Adi, Ismandi Rukminto. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan
Kesejahteaan Sosial, Jakarta : FE-UI, 2002.
B.N.Marbun. Kamus Management, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Anggota Ikapi,
2003.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Penelitian Kualitatif edisi Kedua,
Indonesia: Prenada Media, 2012.
Carol, Barbara, Seefeldt. Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Anak Usia
Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah, Jakarta : PT. Indeks. 2008.
Diana. Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Yogjakarta: Gajah Mada,
University Press, 1991.
Effendi, Tadjuddin Noer. Sumber Daya Manusia Kerja dan Kemiskinaan,
Jogjakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993.
Ilyas, Rooesti. Anak-anakku di jalanan, Jakarta: Pensil, 2004.
Kadir, Abdul. Dasar-Dasar Pendidikan, Cetakan ke 1, Jakarta: KENCANA,
2012
Kartono, Kartini. Patologi Sosial, Edisi ke 2, Cetakan ke 2 edisi ke 6, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1999
Machendrawaty, Nanih dan Ahmad Syafei, Agus. Pengembangan Masyarakat
Islam, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001.
Makmur, Syarif. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Efektivitas
Organisasi: Kajian Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2008
Murdikanto, Totok dan Soebianto, Poerwoko. Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Public, Bandung: Alfabeta, 2003.
87
Nasdian, Fredian Tonny. Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia, 2014.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktikum, Bandung:
PT.Remaja Roskadarya, 1986.
Rianingsih Djohari Dkk, Berperan Bersama Berperan Setara, Cetakan ke 1,
Bandung: Driya Media, 1996.
Rofik A. Pemberdayaan Pesantren : Menuju Kemandirian Dan Profesionalisme
Santri Dengan Metode Daurah Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka
Pesantren, 2005.
Salam, Syamsir. Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Satria, Romeo. Jago Bermain Gitar Tanpa Les dan Tanpa Guru, Bantul: Chivita
Books, 2017.
Singgih, Susilo. Sumbangan Penghasilan Kerja Anak Jalanan Terhadap Ekonomi
Keluarga di Kota Surabaya, Malang dan Mojokerto. Malang: LEMLIT
UM, 2005.
Singgih, Susilo. Sumbangan Penghasilan Kerja Anak Jalanan Terhadap Ekonomi
Keluarga di Kota Surabaya, Malang dan Mojokerto, Malang: LEMLIT
UM, 2005.
Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, Yogjakarta: Pustaka
Pelajar, 2015.
Sudrajat, Tata. Anak Jalanan dan Masalah Sehari-hari Sampai Kebijaksanaan,
Bandung: Yayasan Akatiga, 1996.
Sugiyono. Memahami penelitian Kualitatif, Cetakan ke 5, Bandung: Alfabeta,
2009.
Suharto, Edi, Membangun Masyarat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: PT
Refika Aditama, 2005.
Sunarti, Euis dan Purwani, Rulli. Ajarkan Anak Keterampilan Hidup Sejak Dini,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2005
Suryanto, Bagong. Masalah Sosial Anak, Cetakan ke 1 edisi ke 2, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1999.
Suryanto, Bagong. Masalah Sosial Anak, Cetakan ke 1, Jakarta: Kencana, 2010.
88
Suryanto, Bagong. Masalah Sosial Anak, Cetakan ke 2, Jakarta: Kencana, 2013.
Whitherington. Psicologi Pendidikan, Jakarta: Aksara Baru, 1985.
Kumpulan skripsi
Vivih Rahmawati, Skripsi: Upaya Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” dalam
Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Pelatihan Keterampilan
Komputer di Depok Jawa Barat, (Jakarta: FDK, 2014)
Mursalih, Skripsi: Pendidikan Non Formal Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi
Anak Jalanan oleh Yayasan Pesantren Islam Boarding School Of Cipete
(YPI BSC) Al-Futuwwh, Cipete Utara, Jakarta Selatan. (Jakarta: FDK,
2008) H. 85
Fenny Oktaviani, Skripsi: Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Sekolah
Otonom di Sanggar Anak Akar Gudang Seng Jakarta Timur. (Jakarta:
FDK, 2010) H.80
Ahmah Herry Deni, Skripsi: Upaya Meningkatkan Life Skills Anak Jalanan
Melalui Pelatihan Keterampilan Otomotif Bagi Klien Anak Jalanan di
Social Development Center (SDC) Bambu Apus Jakarta Timur. (Jakarta:
FDK, 2010) H.76
Sumber wawancara
Wawancara pribadi dengan Mauritius Hutomo Prasetyo Ketua Lembaga Sahabat
Anak Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 14:30 WIB
Wawancara pribadi dengan Annisa volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung
pada Tanggal 14 Mei 2017 pukul 15:20 WIB
Wawancara pribadi dengan Zulfa Sari volunter Lembaga Sahabat Anak Cijantung
pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 13:50 WIB
Wawancara pribadi dengan M. Andri Fauzi volunter Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 13:50 WIB
Wawancara pribadi dengan Andri Desriansyah pengajar keterampilan bermusik
Lembaga Sahabat Anak Cijantung pada tanggal 7 Juli 2017 pukul 15:00
WIB
89
Wawancara pribadi dengan Siti Fatimah Alumni Bimbel Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 15:15 WIB
Wawancara pribadi dengan Sandy Kelana Alumni Bimbel Lembaga Sahabat Anak
Cijantung pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 16:45 WIB
Wawancara pribadi dengan Adinda Herawati Alumni Bimbingan belajar pada
tanggal 2 Juli 2017 pukul 15:30 WIB
Wawancara pribadi dengan Panji Sadewa Alumni Keterampilan Bermusik pada
tanggal 2 Juli 2017 pukul 16:00 WIB
Wawancara pribadi dengan Bima Putra Sanjaya Alumni Keterampilan Bermusik
pada tanggal 2 Juli 2017 pukul 12:30 WIB
Sumber Internet
Sahabat Anak.“Bimbel Sahabat Anak Cijantung” diakses pada 21 April 2017 dari
Www.Sahabatanak.org
Sahabat Anak. “Tentang Sahabat Anak” diakses pada 21 April 2017 dari
Www.Sahabatanak.org
Sahabat Anak Cijantung. “Tentang Rumah Keumala Hijau” Diakses pada 21 April
2017 dari Www.Sahabatanakcijantung.Blogspot.Co.Id
Sahabat Anak. “Struktur Kepengurusan Lembaga Sahabat Anak” diakses pada 15
Mei 2017 dari Www.Sahabatanak.Org
Sahabat Anak. “Donatur dan Sahabat Pendukung” diakses pada 7 Juli 2017 dari
Www.Sahabatanak.Org
Bps Jakarta Timur. “Jaktim Kota” diakses pada 10 Mei 2017 dari Www.Bps.go.id
Bps Jakarta Timur.“Jaktim Kota” diakses pada 17 Mei 2017 dari Www.Bps.go.id
TABEL
KEGIATAN OBSERVASI
Tanggal Kegiatan Observasi Output
Selasa, 7
februari
2017
Melakukan survey tempat penelitian
pertama kali dan melihat kegiatan
belajar mengajar program pendidikan
anak usia dini (PAUD), selain itu
peneliti bertemu dengan salah satu
volunter Lembaga Sahabat Anak
Cijantung yaitu KAK Tya yang sedang
mengajarkan para anak didik untuk
menanyakan mengenai kegiatan apa
saja yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung dan bagaimana cara
mendapatkan perizinan untuk
melakukan penelitian di lembaga
tersebut.
Dari hasil survey
tersebut peneliti melihat
adanya pemberdayaan
terutama dalam bidang
pendidikan terutama
untuk para anak jalanan
di sekitar daerah
tersebut.
Minggu, 12
Februari
2017
Setelah dalam kurun waktu ± 1 minggu,
kemudian peneliti kembali untuk
bertemu dengan Ketua Lembaga
Sahabat Anak Cijantung yaitu KAK
Mauritius Hutomo Prasetyo (KAK
TYO) untuk meminta izin melakukan
penelitian serta membicarakan
mengenai berkas apa saja yang
diperlukan untuk dikirimkan ke
Lembaga Sahabat Anak Pusat. Selain
itu peneliti juga berkeliling untuk
mengetahui mengenai fasilitas apa saja
yang mendukung setiap program baik
program belajar maupun keterampilan.
Hasil dari pertemuan
dengan ketua lembaga
yaitu kak tyo, peneliti
mengetahui mengenai
program apa saja dan
fasilitas apa saja yang
ada di lembaga sahabat
anak cijantung
Rabu, 5 april
2017
Setelah peneliti menunggu selama ±2
bulan dan telah mendapatkan izin untuk
melakukan penelitian, peneliti datang
dan melihat proses pembelajaran
keterampilan bermusik
Peneliti menjadi tahu
mengenai proses
keterampilan bermusik.
Minggu 9
april 2017
Peneliti melakukan observasi
pengamatan mengenai proses
bimbingan belajar, cara pengajaran
seperti apa yang dilakukan,
kurikulumnya seperti apa, pelajaran apa
saja yang diajakarkan, serta respon para
anak didik yang mengikuti program
Dari hasil pengamatan
ini peneliti menjadi tahu
proses bimbingan
belajar dilakukan
dengan system
pengajaran yang seperti
apa dan bagaimana.
bimbingan belajar.
Rabu, 26
april 2017
Karena dirasakan kendala yaitu
kekurangan saat waktu pengamatan
yang dilakukan sebelumnya pada tangga
5 april, peneliti kembali melakukan
pengamatan mengenai proses
pembelajaran keterampilan bermusik.
Dari pengamatan yang
dilakukan peneliti
menjadi tahu mengenai
proses pembelajaran
dalam program
keterampilan bermusik
Minggu, 14
Mei 2017
Mewawancarai beberapa volunter
Lembaga Sahabat Anak Cijantung yaitu
Kak Zulfa Sari, Kak Anissa, dan Kak
Andri Fauzi untuk mengetahui
bagaimana proses pemberdayaan yang
dilakukan mulai dari persiapan hingga
evaluasi, bagaimana perubahan yang
dilihat oleh para volunter sebelum dan
setelah para anak didik mengikuti
program bimbingan belajar,
menanyakan mengenai daftar nama para
volunter di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, absensi para anak didik yang
mengikui kegiatan bimbingan belajar
dan keterampilan bermusik, serta
menanyakan mengenai alamat serta
latar belakang para alumni yang akan
diwawancarai untuk dapat menemukan
hasil dari proses pemberdayaan yang
telah dilakukan sebelumnya.
Dari pertemuan yang
dilakukan dengan
beberapa volunter dan
melakukan wawancara,
peneliti menjadi tahu
mengenai bagaimana
sebenarnya proses awal
hingga tahap evaluasi,
perubahan seperti apa
yang terjadi pada anak
didik, beberapa nama
volunter, serta alamat
dan latar belakang para
alumni yang pernah
mengikuti program di
lembaga sahabat anak
cijantung.
Minggu, 2
Juli 2017
Setelah menemukan alamat dari para
alumni bimbingan belajar maupun
keterampilan bermusik, kemudian
peneliti datang ke sekitar Jl.Adil, pasar
rebo Jakarta timur dengan tujuan
mencari beberapa alumni yang
sebelumnya mengikuti program-
program di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, peneliti mewawancarai
Sandy kelana yang pada saat itu
memang sedang ada dirumahnya untuk
mewawancarai hal terkait seperti apa
proses yang diikuti oleh Sandy ketika
masih mengikuti bimbingan belajar dan
keterampilan bermusik, tidak hanya
proses, tetapi juga hasil seperti apa yang
didapatkan olehnya setelah mengikuti
program di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung, lebih mendalam wawancara
Setelah bertemu dengan
alumni bimbingan
belajar dan
keterampilan bermusik
yang direkomendasikan
oleh para volunter
sebelumnya, dan
wawancara yang telah
dilakukan, peneliti
menjadi tahu mengenai
proses seperti apa yang
dirasakan oleh para
alumni sewaktu masih
menjadi anak didik
lembaga sahabat anak
cijantung, perubahan
seperti apa yang
dirasakan merek dan
hasil telah dirasakan
yang dilakukan adalah mengenai bekal
apa saja yang didapatkan setelah lulus.
Setelah mewawancari Sandy Kelana,
peneliti menanyakan mengenai siapa
saja teman yang mengikuti
pemberdayaan di Lembaga Sahabat
Anak yang kini masih menjadi Anak
jalanan. Setelah mendapatkan data dari
hasil wawancara dengan sandy,
kemudian peneliti datang kerumah
Bima Putra Sanjaya (Bimbim) yang
memang berdekatan dengan rumah
sandy, pertanyaan yang diwawancarai
juga tidk jauh berbeda dengan
pertanyaan wawancara yang telah
diajukan sebelumnya kepada Sandy
Kelana. Setelah mewawancarai kedua
alumni tersebut peneliti kemudian
kembali datang keruma M.ilham, dan
panji sadewa untuk menanyakan hal
yang sama.
Mewawancarai ketua Lembaga Sahabat
Anak Cijantung untuk mengetahui
mengenai gambaran umum terkait
sejarah, lokasi, visi dan misi, struktur
organisasi, tugas dan fungsi pokok
setiap anggota, tujuan Lembaga Sahabat
Anak Cijantung memberdayakan Anak
Jalanan melalui Program Bimbingan
belajar dan keterampilan bermusik,
bagaimana proses pemberdayaan yang
dilakukan dari awal, persiapan apa saja
yang dilakukan, seperti apa target anak
didik yang akan diberdayakan,
pendekatan seperti apa yang dilakukan,
daerah mana saja yang menjadi target
sasaran, sumber pendanaan seperti apa,
serta perubahan apa saja yang terjadi
sebelum dan setelah para anak didik
lulus dari program di Lembaga Sahabat
Anak Cijantung.
Karena sebelumnya peneliti
mendapatkan data anak didik yang telah
menjadi volunter setelah mereka lulus,
maka dari itu peneliti datang ke Kemala
Hijau kembali untuk mewawancarai 3
oleh para alumni setelah
mereka lulus. Tidak
hanya bertemu dengan
para alumni, peneliti
juga mewawancarai kak
tyo dan menjadi tau
mengenai gambaran
umum lembaga sahabat
anak mulai dari visi dan
misi, struktur
organisasi, proses
seperti apa yang ada di
lembaga, dan hasil
seperti apa yang telah
dilihat setelah para anak
didik mengikuti dan
lulus dari program-
program di lembaga
sahabat anak cijantung.
Alumni bimbingan belajar yaitu Siti
Fatimah, Rani dan Adinda Herawati
yang telah menjadi volunter dan
mengikuti setiap kegiatan didalam
maupun di luar Lembaga Sahabat Anak
Cijantung.
Peneliti mendapatkan data mengenai
proses dan hasil apa saja yang ketiga
alumni tersebut dapatkan setelah
mereka mengikuti program bimbingan
belajar di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung.
Jum’at, 7
Juli 2017
Peneliti bertemu dan mewawancarai
pengajar keterampilan bermusik yaitu
kak Andri Desriansyah di kediamannya
Dekat Kampus UI Depok, dalam
pertemuan tersebut peneliti
mewawancarai mengenai proses
program keterampilan bermusik,
peningkatan seperti apa perubahan yang
terjadi sebelum dan setelah anak didik
mengikuti keterampilan bermusik, dan
hasil seperti apa yang dirasakan oleh
pengajar keterampilan bermusik untuk
para anak didik keterampilan bermusik.
Setelah bertemu dengan
kak andri desriansyah
peneliti menjadi tahu
mengenai proses serta
hasil yang dilihat
setelah para anak didik
mengikuti progam
keterampilan bermusik.
Minggu, 16
Juli 2017
Pengamatan kembali dilakukan untuk
melihat kesesuaian antara hasil
wawancara dengan proses yang terjadi
sebenarnya, karena jadwal keterampilan
bermusik diubah setelah bimbingan
belajar, maka peneliti melakukan
pengamatan sekaligus dengan
mengamati proses bimbingan belajar
dan setelahnya mengamati proses
keterampilan bermusik.
Didapatkan bahwa
memang terdapat
kesesuaian antara
ungkapan hasil
wawancara dengan apa
yang terjadi di lembaga,
selain itu peneliti juga
menjadi tau latar
belakang anak didik.
PEDOMAN WAWANCARA
Pemberdayaan Anak Jalanan
Melalui Pendidikan dan Keterampilan Bermusik
Di Lembaga Sahabat Anak Cijantung, Jakarta Timur
Nama :
Jabatan :
Tanggal :
KETUA LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Siapa yang menjadi pelopor pertama berdirinya Sahabat Anak?
2. Apa Latar Belakang didirikannya Sahabat Anak?
3. Apa visi dan misi dari Sahabat Anak?
4. Bagaimana alur pendanaan dan anggaran di Lembaga Sahabat Anak?
5. Bagaimana asal mula Rumah Kemala Hijau berdiri?
6. Bagaimana proses perekrutan anak jalanan di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
7. Bagaimana proses Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik bagi para
anak jalanan di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
8. Sejak kapan program Bimbingan Belajar berjalan?
9. Ada berapa jumlah anak didik keseluruhan di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
10. Kurikulum pembelajaran seperti apa yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
11. Apakah sama dengan kurikulum sekolah formal pada umumnya?
12. Apa perubahan yang anda lihat dari anak didik setelah mengikuti program
pendidikan dan keterampilan di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
13. Bagaimana model evaluasi dan setiap berapa lama evaluasi dilakukan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
VOLUNTEER LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Sudah berapa lama menjadi volunteer di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
2. Berapa jumlah para volunteer di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
3. Kapan program pendidikan dan keterampilan bermusik dilaksanakan?
4. Berapa banyak anak didik yang mengikuti program Bimbingan Belajar dan
keterampilan bermusik?
5. Bagaimana proses pemberdayaan pendidikan dan keterampilan bermusik
di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
6. Bagaimana kurikulum pembelajaran yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
7. Sejauh mana anak jalanan dilibatkan dalam pelaksanaan program
Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik?
8. Apa saja dampak bagi para anak didik setelah mengikuti program
Bimbingan Belajar dan keterampilan bermusik?
9. Bagaimana respon anak didik ketika belajar di Lembaga Sahabat Anak?
10. Bagaimana model evaluasi dan setiap berapa lama evaluasi dilakukan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
PENGAJAR KETERAMPILAN BERMUSIK
LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Apa yang menggerakan hati kakak untuk bergabung menjadi volunter
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
2. Sudah berapa lama menjadi pengajar keterampilan bermusik di Lembaga
Sahabat Anak Cijantung?
3. Suka dan duka yang dirasakan seperti apa kak?
4. Kapan program keterampilan bermusik dilaksanakan?
5. Berapa banyak anak didik yang mengikuti program keterampilan
bermusik?
6. Alat Musik apa saja yang diajarkan di program keterampilan bermusik?
7. Bagaimana proses atau tahapan pembelajaran keterampilan bermusik di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
8. Apa keuntungan yang didapatkan para anak didik setelah mengikuti
program keterampilan bermusik?
9. Adakah kendala yang dirasakan setelah menjadi pengajar ketrampilan
bermusik?
10. Bagaimana respon anak didik ketika mengikuti program keterampilan
bermuik di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
ALUMNI LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat Anak
Cijantung?
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di Sahabat
Anak Cijantung?
4. Ananda lebih menyukai bimbingan belajar atau keterampilan bermusik?
5. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di Sahabat Anak
Cijantung?
6. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti Bimbingan
belajar?
7. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
8. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di Sahabat
Anak Cijantung?
9. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti Bimbingan
belajar di Sahabat Anak Cijantung?
10. Bagaimana kehidupan ananda sekarang?
11. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
12. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan belajar
Sahabat Anak Cijantung?
Nama : Mauritius Hutomo Prasetyo
Jabatan : Ketua Lembaga Sahabat Anak Cijantung
Tanggal : 2 Juli 2017
KETUA LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Siapa yang menjadi pelopor pertama berdirinya Sahabat Anak?
Pelopor berdirinya Sahabat Anak adalah yaa kak , hmmm pak Beny Lumy
kalau tidak salah. kalau Lembaga Sahabat Anak Cijantung itu kak Sari
yang mempeloporinya, kak Sari itu setau salah satu volunter Sahabat Anak
dan setau aku juga seorang mahasiswa di salah satu kampus di Jakarta.
2. Apa Latar Belakang didirikannya Sahabat Anak?
Latar belakangnya itu Lembaga Sahabat Anak didirikan karena para
volunter yang dibuat dari kegiatan JAJ (Jamboore Anak Jalanan)
menginginkan upaya untuk membantu anak jalanan khususnya di Jakarta
agar mendapat pendidikan dan pemenuhan hak yang sama dengan anak-
anak pada umumnya.
3. Apa visi dan misi dari Sahabat Anak?
Visi Sahabat Anak itu memiliki inti pemenuhan hak anak untuk bermain,
belajar, mendapatkan makanan yang bergizi dan setara dengan anak-anak
pada umumnya yaitu dengan dampingan Sahabat Anak yang memang
seharusnya membantu mereka. Sedangkan misinya mereka sama seperti
halnya pemenuhan hak anak, sebisa dan sebanyak mungkin melibatkan
pribadi/pihak untuk perduli kepada anak jalanan dengan menjadi teman
dan pendamping mereka.
4. Bagaimana alur pendanaan dan anggaran di Lembaga Sahabat Anak?
Kebanyakan sih kita dari donator pribadi dan penjualan marchendise kak,
tapi ada juga bantuan dari pemerintah dan pihak lainnya.
5. Bagaimana asal mula Rumah Kemala Hijau berdiri?
Rumah kemala hijau berdiri berawal ketika para volunteer Lembaga
Sahabat Anak melihat begitu banyak anak jalanan dan anak pasar yang
harus mencari uang dengan mengamen dan meminta-minta di sekitar mall
Cijantung, lampu merah pasar rebo, dan pasar kramat jati. Para volunteer
memiliki keinginan untuk memberikan pendidikan dan keterampilan
kepada mereka, maka dari itu kami dirikanlah Rumah Kemala Hijau.
6. Bagaimana proses perekrutan anak jalanan di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Awalnya si kita tidak mengajak mereka belajar kan biasanya mereka
mengamen gitu, kita nyanyi bareng dulu pendekatannya dulu dilakukan ,
ya pendekatannya main, senang senang kaya gitu yang penting bikin
mereka nyaman dulu setelah itu baru mengajak mereka, kalau untuk anak
anak di pasar induk keramat jati disatukan dengan anak-anak lama yang
berada dijalan adil.
7. Bagaimana proses pendidikan dan keterampilan bermusik bagi para anak
jalanan di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Tahap persiapan yaaaa kami mulai dengan berkumpulnya para volunter
gitu buat membahas mengenai apakah lokasi di sekitar Mall Cijantung,
lampu merah Pasar Rebo, dan Pasar Induk Kramat Jati sudah tepat atau
belum kak, kami melakukan pengamatan dulu tuh apakah terdapat anak
jalanan dan anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena faktor ekonomi
atau tidak disana. Yaa gitu setelah melihat fakta bahwa pada waktu itu
terdapat banyak anak jalanan yang mengamenlah, menjadi pengemislah,
dan hidup di pasar juga adaa. Maka kita semua para volunter merasa
daerah ini memang cukup layak buat dilakukannya pemberdayaan
khususnya untuk anak jalanan. Kami mulaidehh tuhh dengan mencari
tempat yang strategis untuk melakukan pemberdayaan khususnya anak
jalanan dan umumnya anak-anak yang kurang mampu dengan membuat
Rumah Kemala Hijau ini.
Tempat belajar mereka yaa tempatnyaa harus strategis kakk, biar mereka
ga sulit ngejangkau atau dateng kesini, kami semua yaa para volunter
membuat tempat belajar tersebut menjadi tempat yang aman dan nyaman
untuk mereka bermain dan belajar kakk. Nahh pass udah dapet nihh
strategis dan dirasa layak, barudehh kita mulai membuat rumah singgah
belajar bernama Rumah Kemala Hijau, setelah dibukanya kemala hijau
pada tahun 2010an kami mulai dengan dateng ke sekitar mall cijantung
dan lampu merah pasar rebo yaa buat mengajak mereka bermain terlebih
dahulu.
Abiss melakukan pendekatan dengan bermain bersama mereka baruu
lambat laun kami mengajak mereka untuk ikut ke Rumah Kemala Hijau
yang awalnya berada di dekat fly over pasar rebo.
Setelah pendekatan udah dirasa cukup nihh kak yang kami lakukan dengan
anak-anak sekitar cijantung dan pasar rebo tersebut, baru kita mulaii dehh
yang jadi pelopor itu, Salah satu volunteer dari sahabat anak yaitu kak Sari
yang memiliki toko di Pasar Induk Kramat Jati, melihat begitu banyak
anak-anak kecil yang jadi pengamen dan pengemis di pasar kramat jati.
Sebelum mengajak mereka buat belajar, terlebih dahulu kita mulai
pendekatan dengan dengan ngajak mereka bermain dan bersenang-senang
dulu seperti yang kami lakukan sebelumnya, dalam kurun waktu 3 bulan
dehh klo ga salah baruu kita melakukan pendekatan dengan anak-anak
tersebut yaitu di iringi dengan mengajak mereka untuk berkumpul dan
belajar di sekitar daerah tersebut dan ternyata respon positif yang kami
dapatkan tuhh meskipun diluar respon para orang tua yaa kak awalnyaa.
Karena dirasa jarak yang tidak terlalu jauh juga dengan Rumah Kemala
Hijau, maka para volunteer juga menargetkan untuk memberdayakan
anak-anak yang hidup dari sekitar daerah pasar kramat jati.
Setelah melakukan pendekatan selama 3 bulan dan dirasa cukup kak,
banyak anak yang ingin belajar dan ikut bersama kami ke Rumah Kemala
Hijau, mulailah kami mengajak mereka untuk datang dan mengikuti
program Sahabat Anak Cijantung.
Kami sengaja tuhhh memilih tempat ini karena kita rasa tempat ini
memang sangat membutuhkan kita, sesuai dengan tujuan yang ingin kita
capai yaitu memberdayakan para anak jalanan dan anak tidak mampu
untuk dapat belajar.
Oohhh rencanain awal itu kita ngumpulin para volunter dulu di Rumah
Kemala Hijau, baru melakukan pendekatan lebih dekat untuk mengetahui
permasalahan yang mereka rasakan kakk, sekalian jugaa kita cari solusi
dari masalah yang mereka rasakan kann Permasalahan yang kurang lebih
sama sihh yang kita tahu,adalah faktor perekonomian keluarga mereka
yang membuat mereka tidak mendapatkan pendidikan setara dengan anak-
anak pada umumnya gituu. Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-
hari saja mereka merasa kesulitan kak. Maka dari itu, kita berfikir untuk
memberikan pemberdayaan khususnya di bidang pendidikan dan
keterampilan untuk mereka sebagai bekal mereka kelak di masa depan.
Kita buat program juga ngga ujug-ujug main masukin aja, kita sesuain
dulu tuh sesuai apa ngga sama kebutuhan mereka yaitu pendidikan.
Program Bimbel sangat tepat sihh untuk membantu mereka mendapatkan
pendidikan dasar.
Program Bimbingan Belajar (BIMBEL) tidak kita adakan setiap hari
karena dari segi waktu kita rasa mereka akan kesulitan apabila hanya
mengikuti bimbel saja setiap harinya, karena kann kalau dipikir sebagian
dari mereka memang anak-anak yang tidak sekolah dan menjadi
pengamen, pemungut sampah, dan pengemis.
Awal berdiri yaaa memang kitaa cuma program Bimbingan Belajar
(BIMBEL), kini berkembang menjadi 4 program yaitu program bimbingan
belajar itu tadi, program pendidikan anak usia dini (PAUD) dan
keterampilan bermusik dan tari.
Dalam program bimbingan belajar ada 4 pelajaran yang kita ajarkan selain
pelajaran agama, yaitu pelajaran Ilmu pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Indonesia, dan juga Matematika.
Keterampilan bermusik kita ajarin mereka main alat music Jimbe, Gitar,
Pianika, dan lain-lain. Tujuannya tuh diajarin Keterampilan bermusik yaa
biar potensi mereka dalam bidang musik dapat tersalurkan ajaa, bukan
hanya itu saja siih, selain memberikan ilmu dan skill kepada mereka, kitaa
juga mendorong mereka untuk mengikuti ajang pencarian bakat dan
mengadakan pentas seni setiap satu tahun sekali untuk melihat
perkembangan mereka dari waktu ke waktu. Diharapkan dengan adanya
program keterampilan bermusik ini kak, para anak didik mampu
meningkatkan perekonomian mereka bukan dengan mengamen tetapi
dengan menjadi musisi terkenal.
Pelaksanaannya yahh, pelaksanaan program pendidikan dan keterampilan
itu ada jadwalnya, dilakukan hampir setiap hari, selain hari selasa dan
kamis libur. pendidikan akan usia dini (PAUD) itu jadwalnya senin, rabu,
jumat sama sabtu. Untuk kelas Bimbingan Belajar (BIMBEL) itu hari
minggu, nahh kalo untuk keterampilan bermusik itu hari rabu, oia satu lagi
keterampilan tari hari minggu kak.
Bimbingan belajar memang kita kurikulumnya yang hampir sama kaya
kurikulum sekolah formal, prosesnya juga dibagian tenaga pengajar
sesuain dengan keahlian dibidangnya, kaya contohnya kak andri tuh yang
pengajar keterampilan bermusik yang memang orang yang benar-benar
mengerti musik.
Kegiatan kitamah hampir selalu dilakukan dari tahun ke tahun kita
mengembangkan dan menambahkan beberapa kekurangan dari
pelaksanaan program sebelumnya. Selalu ada penambahan sih dari setiap
program yang dirasa memiliki kekurangan baik dalam hal materi maupun
fasilitasnyaa.
Bukan Cuma asal ngajarin sih kak menurut aku kepercayaan dari para
anak didik sangatlah dibutuhin jugakan kalo adanya kepercayaan dari
mereka kita jadi mudah ngajarin materi pembelajaran.
Keterampilan bermusik itu diadakan pada hari rabu yaa banyak sih anak
didiknya, mereka antusias semua lagi kalo belajar music kan katanya
mereka itu lebih seru dari pada belajar biasa.
Hambatan sih setiap apapun pasti ada ya kak, tapi relative seberapa besar
hambatannya itu paling soal jarak rumah jarak antara Rumah Kemala
Hijau dan tempat tinggal mereka, maka dari itu kita memberikan fasilitas
yaitu mobil untuk menjemput mereka agar mudahin mereka belajar dan
mengikuti program yang di ajarkan di Rumah Kemala Hijau.
Kan sebenernya program keterampilan bikin mereka jadi lebih baik yahh,
makannya bukan Cuma baik dalam prestasi tapi baik juga etikanya dengan
kita mengajarkan nilai-nilai kesopanan. Meskipun perubahan yang terjadi
tidak terlalu signifikan, tapii yaa ada peningkatan dari waktu ke waktu
mulai dari ketika mereka datang mereka ngucapin salam, yang dari
sebelumnya sulit diatur jadi lebih mudah diatur, dan kita juga juga
mengajarkan cara merawat diri agar mereka dapat berubah menjadi lebih
baik.
Dalam prosesnya pelaksanaan program bimbingan belajar diberikan
kelompok kelompok sesuai umur mereka, untuk tenaga pengajar juga
disesuaikan dengan tingkatan tersebut kak.
Sebenarnya sihh kita belum menerapkan tahap evaluasi ke anak didiknya,
namun lebih ke evaluasi system kita. Beberapa waktu lalu kita kan
mengevaluasikan system soal itu apa yaa hmmm oia system buat cara
bagaimana para volunter dapat lebih dekat dengan para anak didik, agar
mengajak mereka untuk tidak hidup di jalanan kembali dan belajar lebih
giat untuk masa depan mereka.
Abis ikutin setiap proses disini, mereka lulus dari Bimbingan Belajar
(BIMBEL), nahh buat anak yang diberikan besiswa biar mereka dapat
melanjutkan pendidikan ke sekolah formal pada umumnya, kita juga
mendorong kepada mereka agar dapat merubah kehidupannya kearah yang
lebih baik dan meningkatkan perekonomiannya. harapan kita setelah
mereka lulus si mereka dapat menjadi pengajar/volunteer di Sahabat Anak
khususnya Sahabat Anak Cijantung.
8. Sejak kapan program Bimbingan Belajar (BIMBEL) berjalan?
Bimbel sih sejak tahun 2004 yang meminjam sekolah Mardhi Bhakti
9. Ada berapa jumlah anak didik keseluruhan di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Untuk sekarang sekitar 25 an sih kak
10. Kurikulum pembelajaran seperti apa yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Kurikulum kembali ke kelompoknya masing-masing karena dari setiap
lembaga Sahabat Anak dicabang-cabang tertentu berbeda kurikulumnya
seperti di Gambir, Kota Tua dan area masing-masing dan hampir sama
sebenarnya dengan sekolah pada umumnya cuma ada beberapa yang
ditambahkan kan kita ada yang tidak sekolah sama sekali jadi kita buat
penamaan pengajaran sendiri, seperti calistung. Bimbel kita ada empat
mata pelajaran yang diajarkan kak yaitu matematika, bahasa Indonesia,
bahasa Inggris, dan IPA.
11. Apakah sama dengan kurikulum sekolah formal pada umumnya?
Hampir sama sebenarnya dengan sekolah pada umumnya kak, cuma ada
beberapa yang ditambahkan kan kita ada yang tidak sekolah sama sekali
jadi kita buat penamaan pengajaran sendiri, seperti Calistung (Baca Tulis
Hitung). Pengajar juga sebenarnya harus disesuaikan dengan kemampuan
mereka untuk kemampuan mengajar bidang yang sesuai seperti pengajar
keterampilan bermusik ya harus mengerti music dan pengajar keterampilan
tari harus mengerti juga tentang ketrampilan tari dan juga pengajar-
pengajar lainnya.
12. Apa perubahan yang anda lihat dari anak didik setelah mengikuti program
pendidikan dan keterampilan di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Perubahan yang saya lihat sih ada, cuma tidak terlalu signifikan
perubahannya, mungkin perubahan yang dapat kita lihat adalah cara
bersopan santun mereka, dari awalnya ketika datang tidak mengucapkan
salam dan cium tangan dengan para pengajar kini mereka dibiasakan untuk
mengucap salam dan cium tangan kepada orang yang lebih tua.
13. Bagaimana model evaluasi dan setiap berapa lama evaluasi dilakukan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Evaluasi ada kak, itu diadakan setiap pengannya si setiap tiga bulan tetapi
kemarin setelah 4 buan baru ada evaluasi. Evaluasi itu diadakan seperti
semsteran saja ya mungkin semacam tes Cuma kita tidak terlalu formal,
seperti bimbel tes pada umumnya karena kia tidak menjamin anak didik
bisa signifikan menjadi lebih baik.
Nama : Zulfa Sari
Jabatan : Volunter
Tanggal : 14 Mei 2017
VOLUNTER LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Sudah berapa lama menjadi volunteer di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Saya sih baru sekitar 6 bulan saya jadi volunter Sahabat Anak.
2. Berapa jumlah para volunteer di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Pengajar atau volunteer dari sahabat anak ini lumayan banyak yah ada
sekitar 25 orang.
3. Kapan program pendidikan dan keterampilan bermusik dilaksanakan?
Program bimbingan belajar dimulai saat berdirinya lembaga sahabat anak
cijantung emang yang saya tau berawal di dekat terminal kampung
rambutan trus pindah ke kramat jati biar lebih dekat dengan pasar induk
kramat jati, dikarenakan mungkin di sana kurang memenuhi target untuk
anak jalanan dan hanya anak rumahan malah yang mengikuti program-
program sahabat anak. Untuk jadwal PAUD diadakan hari senin, rabu dan
jumat pada pukul 09:00 s/d 13:00 WIB , BIMBEL (Bimbingan Belajar)
diadakan pada hari minggu dari pukul 13:00 s/d 15:00 WIB, lalu
keterampilan bermusik hari rabu pukul 16:00 s/d 18:00 WIB dan
keterampilan tari hari minggu pukul 16:00-17:00 WIB.
4. Berapa banyak anak didik yang mengikuti program Bimbingan Belajar
(BIMBEL) dan keterampilan bermusik?
Untuk anak didik lebih dari 50 anak yang mayoritas ke paud namun tidak
sedikit pula yang mengikuti Bimbingan belajar.
5. Bagaimana proses pemberdayaan pendidikan dan keterampilan bermusik
di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Untuk proses program bimbingan belajar berawal ketika anak didik datang
dan disesuaikan dengan umur mereka lalu didalamnya diberikan kelas
sesuai umur, untuk keterampilan bermusik diadakan hari rabu namun
kadang juga sabtu.
6. Bagaimana kurikulum Pembelajaran yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Untuk kurikulum mungkin kita ada namun tidak seperti kurikulum sekolah
atau lebih ke pengenalan cara sopan santun, menghormati, tau tata karma
dan juga lebih merubah kebiasaan yang buruk, seperti sedikit mengurangi
hidup di jalan. Untuk Bimbel kita membagi menjadi 4 kelompok yaitu yaa
untuk kelompok 1 yaitu sekitar anak-anak umur kelas 2 dan 3 SD, untuk
kelompok 2 yaa lanjutanya sekitar umur 4, untuk kelompok 3 yaitu sekitar
umur kelas 5 SD, dan untuk kelompok 4 sekitar umur kelas 6 s/d 1 SMP
kak.
7. Sejauh mana anak jalanan dilibatkan dalam pelaksanaan program
Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik?
Sangat sangat dilibatkan, karena hampir semua program yang ada
diberikan untuk anak didik dari Sahabat Anak ini.
8. Apa saja dampak bagi para anak didik setelah mengikuti program
Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik?
Mungkin untuk dampak ke mereka seperti lebih baik dalam bersikap sama
dengan anak-anak pada umumnya seperti sopan santun, memiliki
pengetahuan, bisa membaca menulis sampai dengan membuat karya
hingga untuk bekal bagi kehidupan mereka sendiri.
9. Bagaimana respon anak didik ketika belajar di Lembaga Sahabat Anak?
Respon dari anak-anak didik sangat fariatif sekali kak, karenakan memang
beda kalau cara mendidik dengan sekolah formal kita samakan akan
sedikit sulit. Nahh makannya itu buat pembelajar lebih ke dididik sambil
bermain, yang awalnya anak didik mungkin ketika datang tidak salaman
atau memberi salam kini mereka memberi salam dan sangat menghormati
para volunter/pengarar walaupun kadang mungkin naluri seorang anak
masih ada.
10. Bagaimana model evaluasi dan setiap berapa lama evaluasi dilakukan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Untuk evaluasi mungkin terlalu gimana gitu yaa tetapi mungkin cara
mengevaluasinya dengan lomba seperti cerdas cermat sudah seberapa
baik peningkatan pengetahuan mereka seperti itu.
Nama : Annisa
Jabatan : Volunter
Tanggal : 14 Mei 2017
VOLUNTEER LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Sudah berapa lama menjadi volunteer di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
“Saya udah jadi volunteer sekitar 3 tahunan.”
2. Berapa jumlah para volunteer di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
“Untuk volunter ada 20 an orang seperti kak andri, kak rifki dll”
3. Kapan program pendidikan dan keterampilan bermusik dilaksanakan?
“Program keterampilan bermusik diadakan hari rabu, Untuk program
bimbingan belajar ada saat pertama kali lembaga sahabat anak cijantung
didirikan yaitu di sekolah mardhi bakti sekitar 20 tahun yang lalu.”
4. Berapa banyak anak didik yang mengikuti program Bimbingan Belajar
(BIMBEL) dan keterampilan bermusik?
“Untuk jumlah fixnya tidak tentu si tapi ada sekitar 20 anak.”
5. Bagaimana proses pemberdayaan pendidikan dan keterampilan bermusik
di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
“Untuk proses dari program bimbingan belajar ini anak-anak diberikan
waktu setiap hari minggu dari mulai pukul 13:00 s/d 16:00. Dan untuk
keterampilan bermusik hari rabu, lalu untuk paud hari senin, kamis, jumat
dan sabtu.”
6. Bagaimana kurikulum Pembelajaran yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
“Kami ngga mematok harus memakai kurikulum seperti apanya, namun
dari setiap minggu kami memang memiliki scadule yang jelas untuk
memberikan pengetahuan seperti apa ke anak didik sahabat anak.”
7. Sejauh mana anak jalanan dilibatkan dalam pelaksanaan program
bimbingan belajar (bimbel) dan keterampilan bermusik?
“Anak jalanan atau anak didik di lembaga sahabat anak cijantung ini
sangat dilibatkan kak, untuk berbagai program baik didalam kemala hijau
ataupun diluar, karena kan kegiatan diluar kemala hijau juga sangat
banyak dan hampir setiap minggu diadakan kegiatan diluar kemala seperti
turnamen futsal, cerdas cermat dan lainnya antara seluruh cabang sahabat
anak banyak, juga jamboree anak jalanan yang diadakan setahun sekali
dan masih banyak lagi.”
8. Apa saja dampak bagi para anak didik setelah mengikuti program
Bimbingan Belajar (BIMBEL) dan keterampilan bermusik?
“Mereka jadi lebih punya semangat buat belajar dan memiliki motivasi
lebih untuk menjadi lebih baik gitu.”
9. Bagaimana respon anak didik ketika belajar di Lembaga Sahabat Anak?
“Awalnya memang agak sulit si untuk diatur, setelah beberapa kali
pertemuan yang awalnya mereka susah diem dan pecicilan sekarang yaa
gitu jadi lebih mau mendengarkan dan mengikuti dengan baik.”
10. Bagaimana model evaluasi dan setiap berapa lama evaluasi dilakukan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
“Untuk evaluasi diadain setiap 3 bulan sekali dan biasanya diadakan
setelah bimbel pada hari minggu itu.”
Nama : M. Andri Fauzi
Jabatan : Volunter
Tanggal : 14 Mei 2017
VOLUNTER LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Sudah berapa lama menjadi volunteer di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Waduuhh aku baru si kak kalo ga salah 6 bulan deh
2. Berapa jumlah para volunteer di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Pengajar bimbel yahh klo ga salah ada sekitar 12 orang.
3. Kapan program pendidikan dan keterampilan bermusik dilaksanakan?
Keterampilan bermusik itu diadakan kalau tidak salah hari rabu.
4. Berapa banyak anak didik yang mengikuti program Bimbingan belajar
dan keterampilan bermusik?
Untuk program keterampian bermusik ga tentu sih kan untuk program
keterampilan bermusik tidak diwajibkan kepada semua anak didik.
5. Bagaimana proses pemberdayaan pendidikan dan keterampilan bermusik
di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Untuk proses dari program Bimbel ini sama seperti sekolah biasa kak, kita
ajarkan beberapa hal seperti menggambar dan lainnya. Saya juga sebelum
mengajar dikasih pelatihan 2 hari waktu bulan Januari November buat biar
bisa tau cara yang efektif pas ngajar nanti katanya. Untuk respon
tergantung ke kita sendiri sebagai volunter untuk mendidik bagaimana
mereka bersikap atau kah mendengarkan dan mengikuti ilmu yang kita
berikan.
6. Bagaimana kurikulum Pembelajaran yang ada di Lembaga Sahabat Anak
Cijantung?
Sama sih kaya kurikulum sekolah gituu, tapi yang awalnya lebih
mengajarkan cara sopan santun yang baik.
7. Sejauh mana anak jalanan dilibatkan dalam pelaksanaan program
Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik?
Wahh dilibatkan banget kan kegiatan juga banyak kemala hijau dan diluar.
8. Apa saja dampak bagi para anak didik setelah mengikuti program
Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik?
Yaa gitu mereka tuh jadi punya tempat untuk belajar dan mendapatkan
ilmu.
9. Bagaimana respon anak didik ketika belajar di Lembaga Sahabat Anak?
Untuk respon tergantung ke kita sendiri sebagai volunteer untuk mendidik
gimana mereka bersikap atau kah mendengarkan dan mengikuti ilmu yang
kita berikan.
10. Bagaimana model evaluasi dan setiap berapa lama evaluasi dilakukan di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Untuk evaluasi si 3 bulan sekali yang saya tau.
Nama : Andri Desriansyah
Jabatan : Pengajar keterampilan bermusik
Tanggal : 7 Juli 2017
PENGAJAR KETERAMPILAN BERMUSIK
LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
1. Apa yang menggerakan hati kakak untuk bergabung menjadi volunteer
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Pada dasarnya sihh yaa ituu.. ingin berbagi kepada para anak jalanan
dengan kemampuan yang saya bisa kan kalau kita membuat mereka jadi
bahagia kita jadi ikut bahagia, music itukan cuma bagian kecil aja
cerdasnya itu dia lebih terbuka dalam wawasannya dalam bermusik dan
bisa membangun kebersamaan juga yang gak kenal bisa jadi lebih kenal
dari music yang emang untuk menyemangati lagi adik2 bagaimana, karena
saya kebetulan juga besicnya mengajar bermusik disekolah2 dijakarta
seperti sekolah Santalusia, Putra Arma, SMA Mandala Ayu, dan sekolah
Pambudi luhur.
2. Sudah berapa lama menjadi pengajar keterampilan bermusik di Lembaga
Sahabat Anak Cijantung?
Sudah sekitar 6-7 tahun, saya orang pertama yang ngajar keterampilan
bermusik waktu awal barulah teman saya Yofi ikut mengajar keterampilan
bermusik, saya mengajar dari awal berdirinya rumah kemala hijau.
3. Suka dan duka yang dirasakan seperti apa kak?
Sukanya ya kita senang karena telah membantu orang-orang yang kurang
mampu untuk mendapatkan ilmu baik ilmu dari sekolah formal seperti
bahasa Indonesia, matematika dan bahasa inggris sampai dengan memiliki
keterampilan khususnya music dan tari. Dukanya itu ada aja fitnah
dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk
memberhentikan lembaga sahabat anak, kan kebanyakan dari mereka tuh
kita dirikan lembaga ini dananya pemerintah jadi mereka suka seenaknya.
Pernah ada anak-anak yang mengadu ke saya kalau setiap mau belajar
bermusik ada orang yang memarahi mereka dan melarang mereka untuk
belajar disahabat anak lagi.
4. Kapan program keterampilan bermusik dilaksanakan?
Diadakan pada hari rabu, pukul 17.00-19.00 WIB, kan kalau kegiatan
belajar mengajarnya hari sabtu dan minggu, ini kan kelas bukan wajibnya
kalau kelas wajbnya kan belajar ada diadakannya hari rabu saja dalam
seminggu.
5. Berapa banyak anak didik yang mengikuti program keterampilan
bermusik?
Dari kelas 4 SD sampai dengan 1 SMP ya kira-kira umurnya 10-13 tahun.
6. Alat Musik apa saja yang diajarkan di program keterampilan bermusik?
Alat music yang diajarkan ada pianika, gitar, jimbe(perkusi), kordeon, dan
olah vocal.
7. Bagaimana proses atau tahapan pembelajaran keterampilan bermusik di
Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Sebenarnya yang diajarkan bukan hanya bermusik tetapi atitude juga harus
diajarkan ya kalau waktunya sholat ketika sudah adzan ya berhenti
sebentar untuk memenuhi kewajibannya untuk sholat. Kita melatih
kebersamaan saja sama-sama kalau waktunya makan juga kadang kita
makan bersama. Awalnya kuota anak didiknya banyak dan semakin
bertambah tetapi dalam sebuah instrument music kan harus menampilkan
beberapa ketukan alat music saja yang harus seimbang maka dari itu
dilakukan tahap seleksi untuk mengurangi anak didik dan melihat seberapa
besar potensi mereka damlam bidang music ini setelah didapatkan
beberapa anak pilihan lalu tegetnya adalah anak-anak tersebut harus dapat
menyetarakan nada, kompak, dan harus seirama agar ketika tampil nanti
mereka mengetahui ketukan nada dan penampilan mereka.
8. Apa keuntungan yang didapatkan para anak didik setelah mengikuti
program keterampilan bermusik?
Keuntungannya yang awalnya mereka belum bisaa bermain music jadi
bisa yang awalnya cuma tahu asal main aja sekarang jadi lebih memiliki
pengetahuan dan bisa memainkan music-music yang lebih sulit meskipun
butuh waktu yang lama, alat music yang paling susah diajarkan itu
biasanya si jimbe (perkusi) karna kan ketukannya yang paling sulit itu
jimbe dan kadang mudah lupa untuk ketukan-ketukan yang sudah
diajarkan, sebenarnya dulu kita pernah membuat album sampai 2 album
malah ya dari anak-anak bermusik ini, banyak yang membantu sepeti billy
beatbox, anu hitam putih dan masih banyak deh, anak-anak yang sudah
bisa bermusik dimotivasi dan didorong untuk mengikuti ajang pencarian
bakat agar mereka bisa menjadi orang sukses dan menjadi penyanyi atau
pemain musik profesional.
9. Adakah kendala yang dirasakan setelah menjadi pengajar ketrampilan
bermusik?
Klo ngajar anak-anak yang umur kurang dari 10 tahun biasanya lebih sulit
diajarkan karenakan mereka hanya sekedar suka dengan music dan sulit
dibimbing, apabila harus mengingat ketukan dalam bermusik yaa susah.
Kendala awalnya sih anak-anak itu kasar dan suka seenaknya maalah tidak
mendengarkan pengajarnya menjelaskan maka dari itu dibutuhkan
ketegasan dari pengajar itu sendiri, tapi lama kelamaan mereka semakin
baik kok selain disiplin mereka juga harus mengikuti aturan yang ada
seperti diwajibkan untuk lebih rapih dalam berpenampilan. Kan anak-anak
ini mencari uang dengan mengamen, meminta2 dipasar ini malah disuruh
belajar ya orang tua mereka awalnya tidak mengizinkan anak mereka
mengikui program di lembaga sahabat anak.
10. Bagaimana respon anak didik ketika mengikuti program keterampilan
bermusik di Lembaga Sahabat Anak Cijantung?
Respon mereka sih awalnya baik dan banyak yang mengikuti keterampilan
bermusik namun lama-kelamaan para anak didik berkurang karena mereka
hanya menyukai dan senang tetapi tidak ingin.
NAMA : Adinda Herawati
Jabatan : Alumni Bimbingan belajar
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Saya lulusnya udah 6 tahun yang lalu.
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Saya awal Rumah Kemala Hijau kak sekitar tahun 2010, cukup
lama ikut PAUD dahulu lalu ikuti BIMBEL deh sampe lulus.
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Yaa awalnya cuman di Pasar Induk Kramat Jati maen, cari uang
gitu deh.
4. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Setelah lulus sekolah di SMK 22 jurusan RPL, nahh sekarang
kuliah deh sambil kerja.
5. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar?
Di BIMBEL sih diajarin baca, ngitung, dan belajar ilmu
pengetahuan lain.
6. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Kakak-kakaknya sudah saya anggap keluarga sendiri didinimah,
kadang juga suka cerita tentang banyak hal ke mereka abis
BIMBEL selesai, saya kan sudah ikut sebelum mereka pindah ke
Kramat Jati saya juga kenal hampir semuanya kakak-kakaknya.
7. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Hambatan awalnya yaa hmmm.. saya belum bisa atur waktu
untuk ikut BIMBEL, tetapi lama kelamaan jadi bisa atur waktu
biar ngga terbuang sia-sia ajaa.
8. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan belajar di Sahabat Anak Cijantung?
Berkembang banget, awalnya sulit untuk bersekolah sekarang
jadi bisa bersekolah di sekolah umum ampe lulus, jadi lebih bisa
mengatur waktu, lebih percaya diri kalau biar bisa menjadi
sukses, ngerasa jadi lebih aktif juga.
9. Bagaimana kehidupan ananda sekarang?
Sekarang saya kuliah sambil kerja jadi volunter di Sahabat Anak
Cijantung
10. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Saya dapet beasiswa buat lanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi sama lebih memiliki kemampuan buat rubah pola pikir biar
jadi lebih berkembang aja.
11. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Pengen cepat lulus kuliah dan kerja sesuai bidang yang saya
pengen dan membahagiaan orang tua.
Nama : Bima putra sanjaya (Bimbim)
Jabatan : Alumni Sahabat Anak Cijantung
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Udah 2 tahun lalu
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Tahun 2011 saya mulain ikut BIMBEL sama keterampilan music
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Ngga ada kegiatan apa-apa
4. Ananda lebih menyukai Bimbingan belajar atau keterampilan
bermusik?
Keterampilan bermusik, gapapa suka ajaa
5. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Sekolah sekarang di SMP N 106 Jakarta
6. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar?
Materi yang diajarin di Bimbingan Belajar (BIMBEL) sama kaya
yang diajarkan di sekolah biasa gitu, paling yang ngebedain ada
keterampilan bermusik dari mulai musik jimbe, gitar, pianika, dan
olah vocal sampe menyanyi. tapi saya hanya mengikuti
keterampilan music jimbe dan menari.
7. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Menurut saya para pengajar baik dan perhatian selain ngajar juga
kadang tuh seka dikasih hadiah buat saya dan temen-temen.
8. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Selama saya ikut bimbel sii ngga ada hambatan berarti.
9. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan belajar di Sahabat Anak Cijantung?
Ada perkembangan dalam peringkat, tapi abis lulus jadi hmmm itu
kaga dapat ngatur waktu belajar dan main lagi setelah lulus.
10. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Selain saya bersekolah di SMP N 106 Jakarta, saya juga jadi dapet
sama bisa main musik dan saya juga pernah tuh waktu itu pernah
pentas di ulang tahun Sahabat Anak sekitar 3 tahun yang lalu.
Untuk peringkat di sekolah juga setelah ikut BIMBEL saya dapat
juara kelas.
11. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Setelah lulus rencananya saya ingin pengen ke SMA favorit dan
berkuliah. Sebelum saya mengikuti bimbingan belajar saya lebih
banyak waktu untuk bermain dibandingkan belajar karena memang
tidak ada kegiatan apa-apa. Tetapi lulus dari bimbel membuat saya
kembali tidak dapat membagi waktu dengan baik untuk belajar.
NAMA : Feny
Jabatan : Alumni Bimbingan belajar
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Sekitar 3 tahun yang lalu kak
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Tahun 2011 barengan sama teman-teman
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Sebelumnya yaa aku bermain bersama teman-teman di Pasar Induk
Kramat Jati
4. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Sekarang aku sekolah jurusan akutansi di SMK N 22 Jakarta kak,
selain aku sekolah disana aku juga menjadi pengajar/Volunter di
Rumah Kemala Hijau
5. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar?
Waktu itu aku ikut keterampilan menari kak, nah lama kelamaan
setelah aku ikut keterampilan menari aku jadi rajin datang ke
Kemala Hijau untuk menari, aku ngga mau ikut BIMBEL tuh
sebenarnya, tapi setelah aku ikut 1 sampai 2 kali pertemuan
ternyata tertarik juga dan aku dapat beasiswa
6. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Pengajarnya baik semua kak, mereka juga seperti keluarga gitu
yang memberi perhatian, selain memberikan ilmu mereka juga
kadang memberi makanan yang bergizi untuk kami para anak didik
7. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Untuk hambatan sih tidak ada kak paling awalnya cuma waktu aja
yang ga bisa tepat waktu datang untuk belajar
8. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan belajar di Sahabat Anak Cijantung?
Perkembangannya saya rasakan banget setelah lulus dan sekolah di
SMK 22 kak, hampir setiap pembagian raport saya masuk 3 besar
peringkat
9. Bagaimana kehidupan ananda sekarang?
Sekarang yaa sekolah dan menjadi volunter
10. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Setelah mengikuti bimbel dan tari dari awalnya saya tidak bisa
menari sekarang sudah bisa menari khususnya tari daerah kak
11. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Selanjutnya aku mau kuliah sih setelah lulus, aku mau bahagian
orang tua
Nama : M.Ilham Syahputra
Jabatan : Alumni Bimbingan belajar
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Baru 1 tahunan dah kayaknya sih cuma bulan apanya saya lupa
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Udah ada 4 tahun yang lalu mah
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Yaaaaa cuman hanya ngamen aja sii di sekitar lampu merah dan
moll Cijantung
4. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Sekarang saya sekolah kak di SMP 257 Jakarta yang deket
kampung rambutan
5. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar?
Yaa belajar matematika, bahasa inggris sama yang lain-lain
6. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Gurunya kakak-kakak yang perhatian gitu , klo kita ngga ngerti
mereka tetep sabar
7. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Ga ada sih
8. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan Belajar (BIMBEL) di Sahabat Anak Cijantung?
Sekarang jadi bisa sekolah kaya anak-anak lainnya, juga jadi rajin
belajar hehe
9. Bagaimana kehidupan ananda sekarang?
Sekarang aku jadi lebih baik kak, aku sudah tidak mengamen lagi.
10. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Selain dapat ilmu aku juga dapat keluarga baru disana
11. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Mau lanjutin di SMA nanti dan kalau ada biaya aku mau kuliah
sambil kerja biar dapet kerjaan
Nama : Panji Sadewa
Jabatan : Alumni Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL DAN KETERAMPILAN
BERMUSIK
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Kurang lebih 1 tahun
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Tahun 2010, saya tertarik waktu di ajak kakak-kakaknya buat
bermain disana dan
ternyata saya di ajarin cara bermain musik, kurang lebih 6 tahun
saya belajar jimbe dan gitar.
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Cuman cari uang mengamen di lampu merah Pasar Rebo sama
maen
4. Ananda lebih menyukai Bimbingan belajar atau keterampilan
bermusik?
Bermusik soalnya cepet bisanya udah gitu ga ngebetein kaya
belajar
5. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Saya sekolah di SMP Kartika, sekarang saya udah kelas 2 SMP
6. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar ?
Saya ngikuti Bimbingan belajar sama itu keterampilan bermusik
7. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Para pengajar di Sahabat Anak Cijantung baik-baik dan peduli,
selain kasih ilmu kita juga kasih susu kalo abis bimbel ama kadang
hadiah jugaa klo kaga minggu ama acara lain diluar
8. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Rumah saya jauh sekarangmah jadi susah klo mau kesana
9. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan belajar di Sahabat Anak Cijantung?
Saya dapat sekolah dan yaa gitu jadi punyaaa semangat belajar
biar dapat peringkat dan terus dapat beasiswa
10. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Selain bisa baca, hitung menulis saya juga punya bekal untuk masa
depan, awalnya saya kann belom bisa memainkan alat music,
sekarang yaa jadi bisa saya memiliki kemampuan untuk bermusik.
Saya bisa maenin jimbe sama gitar.
11. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Pengen ngelanjutin sekolah selanjutnya biar jadi orang sukses ,
banyak perkembangan jadi bisa sekolah mmmm jadi bisa maen
musikk juga
Nama : Sandy Kelana
Jabatan : Alumni Bimbingan belajar dan keterampilan bermusik
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL DAN KETERAMPILAN
BERMUSIK
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Saya lulus sekitar 3 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2014
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Wah sudah lama sekali waktu saya umur 9 tahunan sampai umur
13 tahun kelas 4 sama
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Saya mengamen dan hanya bermain di sekitar pasar bersama
teman-teman
4. Ananda lebih menyukai Bimbingan belajar atau keterampilan
bermusik?
Bermusik kak lebih asik aja belajarnya klo bimbel ga enak ga
semangat
Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Setelah lulus saya hanya mengikuti pembelajaran di sekolah dan
tidak mengikuti bimbingan belajar di tempat manapun, saya
banyak menghabiskan waktu dengan belajar dan bermain bersama
teman-teman serta membantu orang tua.
5. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar?
Awalnya saya kurang tertrik sama bimbingan belajar disana, tapi
karena ada keterampilan bermusik jadi saya berminat untuk
mengikuti keterampilan itu. Disana saya belajar bermusik seperti
jimbe dan gitar.
6. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Baik sekali kak, karena suka mengajak saya dan teman-teman
jalan-jalan untuk acara cerdas cermat, jambore dan lainnya
7. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Hambatannya ga ada karena lokasi dekat dengan tempat tinggal
8. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan belajar di Sahabat Anak Cijantung?
Sekarang saya ga pernah mengamen dan meminta-minta, saya
sekolah di SMA Sudirman kelas 3
9. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Dari sebelumnya belom bisa maenin music jadi bisa, Dari awalnya
saya malas sekolah jadi ingin sekolah dari Bimbingan Belajar
(BIMBEL) yang saya ikut saya dapat ilmu ama semangat buat
terus belajar dan tidak bermain di jalan.
10. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Setelah lulus saya rencananya langsung bekerja dan bantu ema
bapa kerja, pengennya ade saya ga ikut ngamen. Banyak
perkembangan yang saya rasakan baik waktu masih ikut sampe
lulus, sekarang bisa memain alat music dan saya mengerti baca
tulis dan berhitung, saya juga punya hmmm itu kesempatan buat
belajar kan dikasih beasiswa juga
NAMA : Siti Fatimah
Jabatan : Alumni Bimbingan belajar
Tanggal : 2 Juli 2017
WAWANCARA ALUMNI BIMBEL
1. Sudah berapa lama ananda lulus dari Bimbingan belajar Sahabat
Anak Cijantung?
Saya lulus tahun 2013 kak
2. Awal masuk Bimbingan belajar tahun berapa?
Awal masuk tahun 2011 kak
3. Apa kegiatan ananda sebelum mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Sebelum ikut bimbel ga ada kerjaan hehe cuman maen di pasar
induk, sayaa apa yaa dulu kayaknya diajak temen dah main ke
Kemala Hijau kak, karena ngerasa asik maen disini sambil belajar
juga akhirnya ikut sampe 2 tahunan
4. Apa kegiatan ananda setelah lulus dari Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Sekarang saya yaa sekolahh, sekolah di SMK WK eh itu Wijaya
Kusuma yang di dekat lampu merah Pasar Rebo itu, kelas 2
jurusanya Akutansi.
5. Apa materi yang diajarkan pada saat ananda masih mengikuti
Bimbingan belajar?
Materi yang diajarin Baca Tulis Hitung, belajar matematika,
bahasa Indonesia ama banyak dah
6. Bagaimana peran para pengajar menurutmu?
Kakak-kakaknya bae banget disinimag perhatian juga udah gitu
yaa liet aja pada kompak-kompak nahh makannya saya pengen ikut
ngajar disini bareng kak nisa juga kak tyo ama kakak yang laenn
dah yang ngajarin saya dulu.
7. Apa hambatan ananda ketika mengikuti Bimbingan belajar di
Sahabat Anak Cijantung?
Kalau hambatan sih paling jalannya jauh buat kesii , malah enak
dulu waktu masih ada mobil jemputannya dari sini, adem lagi kaga
cape hehe kaha mikirin ongkos.
8. Adakah perkembangan yang ananda rasakan setelah mengikuti
Bimbingan belajar di Sahabat Anak Cijantung?
Perkembangannya lebih punya semangat untuk tetap belajar,
semangat biar cepet-cepet lulus
9. Bagaimana kehidupan ananda sekarang?
Udah ngga pernah maen di pasar, yaa gitu sekolah aja terus
pulangnya diem dirumah, soalnya diomelin juga ama orang tua klo
maen di pasar lagi ,jadi punya kegiatan yang banyak kak selain
sekolah dan jadi pengajar di Kemala Hijau
10. Apa yang dihasilkan setelah mengikuti Bimbingan belajar?
Selain ilmu yang saya dapat yaa, saya perhatian yang kurang saya
dapetin dulu gitu walaupun kadang males sekolah si tapi
berusahalah biar cepet lulus trus kerja bantuin orang tua.
11. Apa rencana ananda selanjutnya setelah lulus dari Bimbingan
belajar Sahabat Anak Cijantung?
Rencananya si mau kuliah kalau nanti klo ada biaya, pengen kuliah
di jurusan Akutansi biar jadi seorang Akuntan gitu hehe
LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN DAN WAWANCARA
DI LEMBAGA SAHABAT ANAK CIJANTUNG
Wawancara dengan Ketua Sahabat Anak Cijantung Kak Tyo
Wawancara dengan Volunter Sahabat Anak Cijantung Kak Zulfa Sari
Wawancara dengan volunter Sahabat Anak Cijantung Kak Annisa
Wawancara dengan volunter Sahabat Anak Cijantung Kak Andri Fauzi
Wawancara dengan pengajar keterampilan bermusik Kak Andri Desriansyah
Wawancara dengan alumni Sahabat Anak Cijantung Adinda Herawati
Wawancara dengan Alumni Sahabat Anak Cijantung Reny
Wawancara dengan Alumni Sahabat Anak Cijantung Siti Fatimah
Wawancara dengan Alumni Sahabat Anak Cijantung M.Ilham
Kegiatan Bimbel di Sahabat Anak Cijantung
Fasilitas dan jadwal kegiatan di Sahabat Anak Cijantung