139
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KETERAMPILAN SENTRA KRIYA OLEH RUMAH PINTAR ATSIRI KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh DWIKO MAXI RIANTO NIM. 1112054000029 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM

KETERAMPILAN SENTRA KRIYA OLEH RUMAH PINTAR

ATSIRI KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

DWIKO MAXI RIANTO

NIM. 1112054000029

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan
Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan
Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan
Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

ii

ABSTRAK

Dwiko Maxi Rianto (1112054000029)

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya

Oleh Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor

Pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif

masyarakat yang difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. Program

Keterampilan sentra kriya merupakan program pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri. Program ini dibuat dalam rangka mengurangi

dan mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Rumah Pintar Atsiri adalah

salah satu lembaga yang berperan dalam menaungi masyarakat yang lemah

kemudian diberikan pelatihan dan pendidikan sehingga mampu diberdayakan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan proses pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri

Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi,

wawancara dan dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data secara mendalam agar

segala tujuan dalam penelitian ini dapat terjawab. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan teori tahapan pemberdayaan menurut Isbandi Rukminto Adi, bahwa

ada tujuh tahapan yang tediri atas: Tahapan Persiapan, Tahapan Pengkajian,

Tahapan Perencanaan Alternatif Program, Tahapan Pemformulasian Rencana

Aksi, Tahapan Pelaksanaan Program, Tahapan Evaluasi dan Tahapan Terminasi.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui

program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri sudah melalui

tahapan pemberdayaan. Tahapan persiapan dimulai dari persiapan petugas yang

ditunjuk oleh Rumah Pintar Atsiri untuk menjadi petugas pelaksana dan persiapan

lapangan yang menjadi sasaran penerima program adalah Desa Ragajaya.

Tahapan pengkajian dengan mengkaji permasalahan yang ada di masyarakat.

Tahapan perencanaan alternatif program, dimana pada tahap ini petugas

memberikan alternatif program seperti berbagai macam keterampilan sentra kriya.

Tahap pemformulasian rencana aksi pada tahapan ini program yang dilakukan

adalah program kue kering dengan segala jenis kue kering dan minuman jamu

dalam hal ini kunyit asam. serta merumuskan tujuan jangka pendek maupun

jangka panjang. Tahapan pelaksanaan dimana pelaksanaannya memiliki hambatan

pada penerima program terkait masalah waktu dan modal. Tahap evaluasi ini

merupakan evaluasi proses dengan memperhatikan perubahan keselurahan

dampak dari program yang telah dilakukan dari tahap persiapan sampai

pelaksanaan dan untuk tahap terminasi, Rumah Pintar Atsiri melihat penerima

program belum dapat dilepas dalam menjalankan program keterampilan sentra

kriya dan masih perlu dibina serta dibimbing. Penelitian ini dapat menjadi

rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dalam bidang pengembangan dan

pemberdayaan masyarakat.

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena atas

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor” dengan baik

dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar

Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan semoga sampai kepada umatnya

hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini, tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun materil. Penulis

ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed Ph D, selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Hj.

Roudhonah, M.Ag, selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si,

selaku Wakil Dekan III.

2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam dan sebagai dosen Pembimbing yang telah meluangkan dan

mengorbankan waktunya untuk memberi perhatian, arahan, kritik dan saran

yang bermanfaat serta motivasi yang sangat besar kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak M. Hudri, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam dan Dosen- Dosen Pengembangan Masyarakat Islam yang telah

memberikan ilmu-ilmu serta pengalamannya kepada penulis.

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

iv

4. Ibu Ade Rina selaku dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah

memberikan sumbangan wawasan keilmuan selama mengikuti perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi dan Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih karena sudah membantu

memberikan referensi buku untuk skripsi penulis.

6. Ibu Sri Umami Raswad selaku pengurus Rumah Pintar Atsiri, staff-staff dan

anggota Rumah Pintar Atsiri yang telah membantu dan mengijinkan penulis

untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.

7. Terimakasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Ibu Safrida Hartuty dan Bapak

Ahmad Zuhry, yang penuh kasih sayang serta perhatiannya telah memberikan

dorongan moril dan material serta doa yang senantiasa dipanjangkan demi

kesuksesan dan tercapainya cita-cita penulis.

8. Kakak dan adik-adikku, Juwita Deca Ryane, Dwiki Maxi Rianto dan Agustina

Okta Rosiane, terimakasih karena selalu mendoakan dan memberikan

semangat kepada penulis.

9. Hanna Chairunnisa, terimakasih karena selalu memberikan dukungan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta telah memberikan

iringan doanya, menemani, membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Serta teman-teman jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2012

terimakasih atas dukungan, semangat dan juga kesempatan menjadi teman dan

keluarga selama kurang lebih empat tahun di UIN dan semoga selamanya

terjaga serta selalu kompak.

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

v

11. Terakhir kepada semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan namanya,

namun telah ikut berpartisipasi membantu dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dengan tak mengurangi rasa hormat,

penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih.

Semoga hasil penelitian yang termuat dalam bentuk skripsi ini, dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca dan peneliti selanjutnya. Aamiin Ya

Rabbal ‘Alamin.

Depok, September 2017

Dwiko Maxi Rianto

1112054000029

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8

F. Metodologi Penelitian ................................................................................ 12

1. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 12

2. Jenis Penelitian ..................................................................................... 12

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 13

4. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 13

5. Teknik Pemilihan Informan ................................................................. 13

6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 16

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

vii

a. Observasi ........................................................................................ 16

b. Wawancara ..................................................................................... 17

c. Dokumentasi .................................................................................. 17

7. Teknik Analisis Data ............................................................................ 18

8. Teknik Keabsahan Data ....................................................................... 18

9. Teknik Penulisan .................................................................................. 19

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 20

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pemberdayaan Masyarakat......................................................................... 22

1. Pengertian ............................................................................................ 22

2. Tujuan Pemberdayaan .......................................................................... 26

3. Indikator Keberdayaan ......................................................................... 29

4. Tahapan Pemberdayaan ....................................................................... 32

B. Rumah Pintar .............................................................................................. 39

1. Pengertian ............................................................................................. 39

2. Tujuan Rumah Pintar ........................................................................... 40

3. Sasaran Rumah Pintar .......................................................................... 41

C. Keterampilan Sentra Kriya ......................................................................... 41

1. Pengertian ............................................................................................. 42

2. Keterampilan Sentra Kriya ................................................................... 45

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

viii

BAB III PROFIL LEMBAGA

A. Profil Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor ..... 48

1. Visi dan Misi Rumah Pintar Atsiri ....................................................... 50

2. Kelembagaan Rumah Pintar Atsiri....................................................... 50

3. Program-prgram Rumah Pintar Atsiri .................................................. 52

4. Jaringan Kelembagaan ......................................................................... 54

B. Gambaran Umum Keterampilan Sentra Kriya Rumah Pintar Atsiri .......... 55

1. Jenis-Jenis Keterampilan Sentra Kriya ................................................ 56

2. Keterampilan Pembuatan Kue Kering ................................................. 58

3. Keterampilan Minuman Kunyit Asam ................................................. 59

C. Kondisi Kecamatan Bojonggede ................................................................ 64

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Tahapan Persiapan Program Keterampilan Sentra Kriya........................... 64

B. Tahapan Assessment Program Keterampilan Sentra Kriya ........................ 67

C. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan ......................... 69

D. Tahapan Pemformulasian Rencana Aksi ................................................... 71

E. Tahapan Pelaksanaan Program Keterampilan Sentra Kriya ...................... 73

F. Tahapan Evaluasi Program Keterampilan Sentra Kriya ............................ 77

G. Tahapan Terminasi Program Keterampilan Sentra Kriya ......................... 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 82

B. Saran .......................................................................................................... 85

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

ix

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kerangka Pemikiran Informan .................................................................. 15

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tahapan Pemberdayaan........................................................................ 38

Gambar 2 Struktur Organisasi ............................................................................. 51

Gambar 3 Alur Program Keterampilan Sentra Kriya ............................................. 58

Gambar 4 Alur Pembuatan Kue Kering dan Minuman Kunyit Asam ................... 61

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Catatan Observasi ................................................................... 91

2. Lampiran 2 Wawancara Ketua dan Pengurus Sentra Kriya ....................... 93

3. Lampiran 3 Wawancara Tutor atau Pelatih .............................................. 100

4. Lampiran 4 Wawancara Peserta Pembuatan Kue Kering ........................ 106

5. Lampiran 5 Wawancara Peserta Pembuatan Minuman Kunyit Asam ..... 111

6. Lampiran 6 Daftar Hadir Penerima Program ........................................... 117

7. Lampiran 7 Dokumentasi ......................................................................... 118

8. Lampiran 8 Daftar Tanda Tangan Narasumber ....................................... 122

9. Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi .............................................................

10. Lampiran 10 Surat Keterangan Riset ..............................................................

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah sosial, terutama kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks

dan menjadi fokus utama bagi pemerintah Indonesia. Jumlah kekayaan alam yang

dimiliki oleh bangsa Indonesia sebenarnya cukup untuk mensejahterakan

rakyatnya, namun kemiskinan justru menjadi masalah diantara potensi dan

kekayaan alam yang berlimpah itu. Hal itu memicu munculnya pertanyaan, apakah

benar bahwa permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah kemiskinan

atau sebenarnya adalah masalah ketidakadilan distribusi kekayaan?1 Berkaitan

dengan kondisi tersebut, pemberdayaan masyarakat dinilai dapat menjadi salah

satu pendekatan yang sesuai untuk mengatasi masalah sosial, terutama

kemiskinan.2

Pemberdayaan dapat dilaksanakan melalui berbagai elemen mulai dari

pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan.

Meskipun dengan cara pandang yang berbeda, namun program pemberdayaan

tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai usaha untuk menyelesaikan atau

paling tidak mengurangi dampak masalah sosial. Hakikatnya, pemberdayaan

merupakan penciptaan suasana yang memungkinkan berkembangnya (enabling)

potensi masyarakat.

1Sri Widayanti, Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis, Jurnal Ilmu Kesejahteraan

Sosial, Vol. 1, No. 1, 2012, tersedia pada (http://digilib.uin-suka.ac.id), diakses pada tanggal 18

Agustus 2017. 2Sri Widayanti, Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis, Jurnal Ilmu Kesejahteraan

Sosial.

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

2

Rappaport mengemukakan bahwa pemberdayaan adalah salah satu cara dimana

rakyat, organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau

berkuasa atas) kehidupannya.3 Sedangkan Parsons mengemukakan bahwa

pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan

dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan

orang lain yang menjadi perhatiannya.4 Berdasarkan definisi tersebut, bahwa

kegiatan pemberdayaan adalah untuk mewujudkan potensi menjadi kekuatan yang

mampu meningkatkan mutu hidup dalam kehidupan seseorang.

Pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif warga

yang difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. Sumodiningrat menjelaskan

bahwa keberdayaan dapat dicapai melalui proses pemberdayaan masyarakat.5

Ketercapaian proses pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dan dianalisis

berdasarkan tahapan-tahapan pemberdayaan sehingga tujuan dapat tercapai dan

tepat sasaran. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah warga yang lemah

dan tidak memiliki daya, kekuatan atau ketidakmampuan mengakses sumberdaya

produktif serta masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan.

Masyarakat Desa Ragajaya Kecamatan Bojonggede termasuk kedalam

masyarakat yang terpinggirkan. Hal itu berdasarkan demografi yang masih berada

di wilayah Kabupaten dan cukup jauh dari pusat Kota6 sehingga masyarakat

kurang mengakses sumberdaya yang telah disediakan pemerintah. Keinginan

3Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2005), cet. Ke-1, h.59. 4Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, 5Kessi Widjajanti, Model Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.12,

No.1, 2011, tersedia pada (http://journals.ums.ac.id), diakses pada tanggal 19 Agustus 2017. 6Demografi Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, tersedia pada

(http://kecamatanbojonggede.bogorkab.go.id), diakses pada tanggal 19 Agustus 2017.

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

3

masyarakat agar kehidupannya menjadi lebih baik dapat dicapai dengan

pemberdayaan, dimana dalam prosesnya dinaungi oleh sebuah lembaga dalam

memberdayakan individu atau kelompok.

Keberadaan lembaga pemberdayaan merupakan bentuk aktualisasi untuk

menaungi masyarakat agar menjadi lebih mandiri dan keinginan untuk sejahtera

dalam hidupnya. Keterlibatan masyarakat dalam pemberdayaan dapat ditekankan

pada peningkatan kemampuan dalam mengelola usaha serta pengembangan

kreatifitas dan potensi. Pengelolaan usaha yang dapat dilakukan misalnya

pengolahan bahan makanan atau pengolahan bahan akrilik.

Keterpaduan dan keinginan antara lembaga pemberdayaan dan masyarakat,

menjadi suatu gagasan yang mendukung terbentuknya sebuah lembaga

pemberdayaan dengan nama Rumah Pintar Atsiri yang berlokasi di Desa Ragajaya

Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Masyarakat Ragajaya ternyata mampu

mengambil manfaat dari keberadaan Rumah Pintar. Sebagai wujud karya dari

masyarakat terhadap Rumah Pintar, konsep dasar demi berjalannya seluruh

program di Rumah Pintar Atsiri adalah dari, oleh dan untuk masyarakat.

Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan

pendidikan kepada masyarakat sehingga mampu diberdayakan. Kajian Rumah

Pintar dalam pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam berbagai sektor terutama

sektor pendidikan dan ekonomi. Pada sektor pendidikan diharapkan potensinya

dapat berkembang melalui pengetahuan yang telah diperoleh. Sedangkan sektor

ekonomi diharapkan masyarakat menjadi lebih produktif dan mandiri dalam

pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

4

Tujuan adanya Rumah Pintar yaitu membentuk dan membina masyarakat

untuk berkarya sehingga menjadi berdaya dalam meningkatkan ekonomi keluarga

menuju keluarga yang bahagia dan sejahtera. Rumah Pintar Atsiri mempunyai

lima sentra yaitu Sentra Buku, Sentra Komputer, Sentra Kriya, Sentra Panggung

dan Sentra Permainan. Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan usaha pada

Rumah Pintar Atsiri, ditempatkan di salah satu sentra yaitu sentra kriya. Sentra

kriya adalah wadah yang menyediakan berbagai aktivitas yang dirancang untuk

memberikan keterampilan hidup dan keterampilan vokasional bagi masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan pada sentra kriya diantaranya keterampilan

pengolahan bahan makanan, pengolahan berbahan dasar akrilik, pembuatan

kompos dan lain-lain. Program kegiatan tersebut dilakukan selama 2 kali dalam

sebulan. Selain itu Rumah Pintar Atsiri juga membantu dalam memasarkan

produk-produk hasil dari keterampilan sentra kriya. Dengan adanya sentra kriya

diharapkan terciptanya perluasan peluang usaha dan peluang kerja sehingga dapat

mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia khususnya di Kecamatan

Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Program keterampilan sentra kriya dilakukan dengan memberikan pelatihan-

pelatihan mulai dari pengumpulan bahan-bahan sampai menghasilkan suatu

produk yang mempunyai nilai jual. Selanjutnya produk tersebut dipamerkan dan

diperjual belikan agar dapat memberikan hasil berupa uang. Hasil pemberdayaan

oleh Rumah Pintar Atsiri membentuk UKM yang pemiliknya adalah para

penerima program yang telah diberi pelatihan. Dengan demikian Rumah Pintar

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

5

Atsiri melalui program keterampilan sentra kriya dapat menjadi lembaga yang

memberdayakan masyarakat.

Al-Quran menjelaskan bahwa sesama manusia sudah sepatutnya saling

menolong dan membantu satu sama lain agar berhasil dalam hidup, termasuk

memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dan berkualitas

hidupnya. Seperti yang terdapat pada Q.S At-Taubah ayat 71, Allah SWT telah

berfirman:

هون بالمعروف يأمرون والمؤمنون والمؤمنات ب عضهم أولياء ب عض عن وي ن سي رحهم ولئك أ ورسوله الله ويطيعون الزكاة وي ؤتون الصلة ويقيمون المنكر

زيز حكيم ع الله إن الله

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian

mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh

(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan

diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana” (Q.S At-Taubah : 71).7

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, menarik untuk

dicermati bagaimana tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

Rumah Pintar Atsiri melalui keterampilan sentra kriya agar masyarakat menjadi

yang lebih berdaya, mandiri dan produktif. Oleh karena itu penelitian ini

7Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemah, (Jakarta: Depag RI,

1980), Cet. Ke-1.

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

6

dilakukan dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program

Keterampilan Sentra Kriya Oleh Rumah Pintar Atsiri Kecamatan

Bojonggede Kabupaten Bogor”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti membatasi permasalahan

penelitian yakni pemberdayaan masyarakat berdasarkan tahapan pemberdayaan

melalui program keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar Atsiri Kecamatan

Bojonggede, Kabupaten Bogor.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka pertanyaan utama

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tahapan pemberdayaan masyarakat

melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri Kecamatan

Bojonggede Kabupaten Bogor?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

tahapan pemberdayaan masyarakat pada program keterampilan sentra kriya yang

dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

7

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Praktis:

a. Manfaat bagi peneliti dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang sudag didapat

selama di perkuliahan.

b. Penelitian dapat membantu Rumah Pintar Atsiri untuk menjadi bahan

mengevaluasi hasil dari program keterampilan sentra kriya yang sudah

dijalankan.

c. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi bagi masyarakat

perkotaan untuk dapat mandiri dan berdaya dalam memenuhi kebutuhan

hidup.

2. Manfaat Akademis:

a. Dapat dijadikan informasi dalam pengembangan mutu pembelajaran

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan gelar Sarjana Sosial di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

c. Untuk menambah referensi atau sumbangan kepada Bidang Ilmu

Pengembangan Masyarakat yang berhubungan dengan studi masalah dan

intervensi sosial mengenai pemberdayaan melalui keterampilan sentra

kriya.

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

8

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka terhadap jurnal

internasional, skripsi dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian. Adapun jurnal internasional, skripsi dan jurnal ilmiah tersebut yakni:

Berdasarkan Jurnal Internasional “Community Development Work and Youth

Empowerment”8 menyatakan bahwa penelitian tersebut menjelaskan konsep

pengembangan komunitas kerja dengan menggunakan media proyek sebagai alat

pemberdayaan kaum muda. Ini menyoroti interaksi sosial dan perilaku pemuda

dari pengamatan partisipatif dan perspektif penelitian tindakan. Jurnal ini

menggambarkan kaum muda sebagai kontributor yang sama dalam hal modal

sosial di dalam masyarakat untuk memberikan masukan yang perlu

dipertimbangkan dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan. Hasilnya

menunjukkan bahwa kerja pengembangan masyarakat sangat dibutuhkan dalam

pemberdayaan masyarakat modern sekarang ini.

Jurnal Internasional “Empowering Women Through Crafts. Unesco Norway

Funded Project: Mapping Of Cultural Assets In Districts Multan & Bahawalpur”.9

Dalam jurnal tersebut menyatakan bahwa Pemberdayaan Masyarakat dengan

memanfaatkan sentra kriya dapat memberikan keuntungan dengan daya nilai jual

sehingga masyarakat mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang

dilansir dari jurnal tersebut perempuan yang berada di District Multan dan

8Muluka Gloria, Community Development and Yout Empowerment” Bchelor of Social

Services, Diaconia University of Applied Sciences, 2012, tersedia pada (http://theseus.fi), diakses

pada tanggal 20 Agustus 2017. 9UNESCO “Empowering Women Through Crafts. Unesco Norway Funded Project: Mapping

Of Cultural Assets In Districts Multan & Bahawalpur”, 2010, (http://unesco.org.pk/) . Diakses

pada tanggal 30 Juli 2017.

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

9

Bahawalpur mengutamakan pelestraian budaya mereka dalam pembuatan

kerajinan akrilik seperti pada kain dari payet-payet menggunakan pola budayanya

atau dapat juga dibuat perhiasan-perhiasan.

Skripsi “Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelatihan Pembuatan Sapu Gelagah Di Desa

Kajongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga”10 yang dilakukan oleh

Ayu Purnami Wulandari, menyatakan bahwa Pemberdayaan masyarakat desa

melalui Pelatihan pembuatan Sapu Gelagah di Desa Kajongan sudah terlaksana

dengan baik, dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan pemberdayaan ini, dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap yang

pertama yaitu perencanaan yang meliputi identifikasi kebutuhan dengan melihat

potensi alam sebagai penyedia bahan baku industri serta melihat kondisi

masyarakat yang jauh dari sejahtera dan tingkat urbanisasi yang tinggi.

Selanjutnya, menentukan latar belakang berdirinya Pelatihan, menentukan struktur

kepengurusan dan rekuitmen masyarakat sebagai warga belajar melalui proses

musyawarah dan diskusi di balai desa oleh pengelola dan tokoh masyarakat.

Pengawasan atau pendampingan dilakukan pada proses pelaksanaan dengan cara

memberikan contoh atau praktek langsung cara pembuatan sapu Gelagah dan

memantau jalannya produksi, evaluasi dilakukan dengan menargetkan jumlah

produksi karena berpengaruh terhadap penghasilan warga belajar dan kualitas

Pelatihan pembuatan sapu Gelagah, sedangkan tindak lanjut dilakukan dengan cara

10Ayu Purnami Wulandari, Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelatihan Pembuatan Sapu Gelagah Di Desa Kajongan

Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,

Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

10

memantau dan mengembangkan ketrampilan lainnya serta diharapkan masyarakat

bisa membuka wirasuaha mandiri.

Skripsi “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata”11

yang dilakukan oleh Abdur Rohim, menyatakan bahwa: 1) Pemberdayaan

Masyarakatmelalui KWT di Desa Kemanukan meliputi: (a) kegiatan pertanian

yang dilakukan oleh KWT, (b) pertemuan rutin untuk membahas kemajuan KWT,

(c) sosialisasi dari PPL, (d) simpan pinjam. 2) Dampak KWT bagi aktualisasi

perempuan di Desa Kemanukan yaitu meningkatnya ilmu dan pengetahuan tentang

pertanian, adanya perubahan perilaku pada anggota ke arah yang lebih baik,

keberadaan KWT telah diakui dan bermanfaat untuk masyarakat. 3) Faktor

pendukungnya yaitu partisipasi dan motivasi dari semua anggota KWT cukup

tinggi, tersedianya fasilitas seperti lahan dan sarana pendukung pengolahan lahan

di Desa Kemanukan, adanya kerjasama yang baik dari berbagai instansi terkait

khususnya di bidang pertanian, dan dukungan dari masyarakat sekitar cukup baik.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan KWT adalah kurangnya perhatian

pemerintah khususnya pada kelompok wanita tani. Hal ini nampak pada pemberian

bantuan yang sangat terbatas, selain itu SDM wanita tani belum dikembangkan

secara maksimal.

Jurnal Ilmiah “Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Usaha Ekonomi (Studi

Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto)”,12 dilakukan oleh Dwi

Pratiwi Kurniawati, dkk menyatakan bahwa Hasil dari penelitian menunjukkan

11Abdur Rohim, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata, Skripsi

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Negeri Yogyakarta, 2013. 12Dwi Pratiwi Kurniawati, dkk, Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Usaha Ekonomi (Studi

Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto), Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.

I, No.4 (http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id) Diakses pada tanggal 30 Agustus 2017.

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

11

bahwa program yang telah dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kota Mojokerto khususnya pada Bidang Usaha Ekonomi meliputi bantuan

perorangan dan bantuan lembaga. Oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama

yang baik antar pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan tahap persiapan

sebelum beralih ke tahap pelaksanakan. Dampak dari program pemberdayaan yang

telah dilaksanakan telah dapat meningkatkan kemandirian ekonomi terutama pada

produktivitas dan pendapatan masyarakat yang mendapatkan bantuan.

Jurnal Ilmiah “Model Pemberdayaan Masyarakat”,13 dilakukan oleh Kesi

Widjajanti menyatakan bahwa modal manusia berperan memainkan perubahan

sumberdaya masyarakat untuk meraih kesuksesan proses pemberdayaan. Modal

manusia ditandai adanya tingkat pendidikan yang memadai yang diperoleh dari

dukungan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan sehingga dapat

mengembangkan pemberdayaannya dan akan berdampak secara signifikan pada

kemandirian masyarakat. Penelitian ini menegaskan bahwa masyarakat dalam

meningkatkan pemberdayaannya didasari atas pertimbangan sumber daya yang

ada. Untuk dapat menyesuaikan di era reformasi ini, masyarakat harus dapat

melakukan perubahan yang lebih kompetitif dengan melakukan peningkatan

pendidikan dan keterampilannya untuk menjadi masyarakat yang tajam dalam

menangkap peluang yang berorientasi pada masa depan.

Berdasarkan kajian diatas, peneliti jadikan sebagai bahan perbandingan

terhadap skripsi yang dibuat dalam hal ini peneliti memfokuskan kajian tentang

13Kessi Widjajanti, Model Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12,

No.1, 2011, tersedia pada (http://journals.ums.ac.id), diakses pada tanggal 19 Agustus 2017.

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

12

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang harus dilalui dalam suatu

penelitian agar hasil yang dinginkan dapat tercapai. Metode penelitian terdiri dari:

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Taylor penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati.14 Penelitian kualitatif merupakan

penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas

sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran secara individual maupun

kelompok.15 Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk menemukan hasil

penelitian yang menyajikan data akurat dan menggambarkan kondisi yang

sebenarnya serta pendekatan ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dan responden.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan

mengklasifikasi suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan

mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang

diteliti. Data yang dikumpulkan dalam penelitian deskripsi berupa kata-kata,

14Lexi J. Moleog, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), h. 4. 15Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 60

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

13

gambar dan bukan angka.16 Dengan demikian, laporan penelitian ini berisi

kutipan-kutipan untuk memberi gambaran dari penyajian laporan tersebut. Data

tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, catatan atau memo dan

dokumen resmi lainnya.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitain ini adalah Rumah Pintar Atsiri di

Komplek Atsiri Permai Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Penelitian ini

dilakukan mulai bulan Maret 2017 sampai dengan bulan September 2017.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Istilah subjek penelitian menunjuk pada individu atau kelompok yang

dijadikan unit atau satuan yang diteliti dan objek penelitian adalah permasalahan

yang diangkat dalam penelitian.17 Subjek yang diteliti adalah Rumah Pintar Atsiri

dan Masyarakat Ragajaya Kecamatan Bojonggede yang terlibat. Sedangkan objek

dalam penelitian ini adalah Program Keterampilan Sentra Kriya.

5. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan dalam pemilikan informan dalam penelitian ini adalah

teknik purposive sampling yakni teknik pemilihan informan yang dilakukan serta

dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, oleh karena itu sampel ditentukan

dengan cara purposive (sengaja) sehingga sampel penelitian tidak perlu mewakili

16M. Djunaedi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012), h. 34. 17Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 109.

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

14

populasi, tetapi lebih kepada kemampuan sampel (informan) untuk memberikan

informasi selengkap mungkin kepada peneliti.18

Pemilihan informan didasari pertimbangan dari tingkat produktivitas anggota

yang mengikuti keterampilan sentra kriya. Program keterampilan ini diikuti oleh

dua belas penerima program, dimana lima anggota melanjutkan program sampai

proses pemasaran produk dan tujuh anggota tidak melanjutkan program sampai

dengan pemasaran Sementara informan untuk pengurus Rumah Pintar Atsiri

adalah Ketua Rumah Pintar Atsiri dan Divisi Humas. Sasaran dalam program ini

adalah masyarakat sekitar yang berada di Desa Ragajaya Kecamatan Bojonggede.

Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak

delapan orang yang terdiri dari empat orang penerima program, dua orang yang

bertindak sebagai tutor dan dua orang pengurus Rumah Pintar Atsiri.

Penelitian ini menggali data seluas-luasnya dari pihak yang terlibat dalam

kegiatan Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Pihak-

pihak tersebut antara lain: anggota Rumah Pintar, pengurus Rumah Pintar dan

masyarakat.

18M. Djunaedi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 89.

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

15

Tabel 1

Kerangka pemilihan informan

No Nama Posisi Jumlah

Informan Informasi Yang Dicari

Kriteria

Informan

1

Sri

Umami

Raswad

Ketua Rumah Pintar

Atsiri 1

Profil dan sejarah Rumah

Pintar Atsiri, Proses

pelaksanaan program

keterampilan sentra kriya

Aktif dalam

kepengurusan

Rumah Pintar

2 Ade Rina Divisi Humas 1

Kegiatan keterampilan

yang dilakukan di sentra

kriya

Aktif dalam

kepengurusan

Rumah Pintar

3. Muhajir Tutor Pembuatan Kue

Kering 1

Proses pelaksanaan

program keterampilan

sentra kriya

Tutor atau Petugas

Pelaksana

4. Duriyatul

um’ah

Tutor Pembuatan

Minuman Kunyit

Asam dan Beras

Kencur

1

Proses pelaksanaan

program keterampilan

sentra kriya

Tutor atau Petugas

Pelaksana

5. Lilis Ki

Agus Penerima Program 1

Proses pelaksanaan

program dan harapan

keterampilan sentra kriya

Aktif dalam

pengembangan

hasil atau produk

dari sentra kriya

Rumah Pintar.

6. Ida

Rosida Penerima Program 1

Proses pelaksanaan

program dan harapan

keterampilan sentra kriya

Aktif dalam

pengembangan

hasil atau produk

dari sentra kriya

Rumah Pintar.

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

16

No Nama Posisi Jumlah

Informan Informasi Yang Dicari

Kriteria

Informan

7. Muhajir Penerima Program 1

Proses pelaksanaan

program dan harapan

keterampilan sentra kriya

Aktif dalam

pengembangan

hasil atau produk

dari sentra kriya

Rumah Pintar.

8. Duriyatul

um’ah Penerima Program 1

Proses pelaksanaan

program dan harapan

keterampilan sentra kriya

Aktif dalam

pengembangan

hasil atau produk

dari sentra kriya

Rumah Pintar.

Total 8

Sumber: Teknik Pengumpulan Data

6. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik data kualitatif

yang terdiri dari lembar observasi dan wawancara.

a. Observasi

Teknik observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data

yang menekankan peneliti untuk langsung ke lapangan dan mengamati hal-hal

yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,

peristiwa, tujuan dan perasaan.19 Observasi atau pengamatan merupakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak

pada objek penelitian.20 Peneliti mendatangi Rumah Pintar Atsiri Kecamatan

Bojonggede Kabupaten Bogor untuk memperoleh data mengenai pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya. Peneliti akan melihat,

19M. Djunaedi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h.165. 20Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 220.

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

17

mencatat dan mendokumentasikan semua hal yang peneliti temui di lapangan

dengan lengkap dan jelas sesuai dengan yang peneliti lihat.

Peneliti menggunakan beberapa alat bantu seperti kamera, buku tulis, pulpen

dan perekam suara. Peneliti menggunakan kamera untuk mendokumentasikan

semua kegiatan yang dilakukan di lokasi penelitian, agar bukti yang kongkrit

mengenai program keterampilan sentra kriya. Buku tulis dan pulpen digunakan

untuk mencatat setiap kejadian pada objek penelitian. Perekam suara peneliti

gunakan untuk merekam suara pada saat wawancara.

b. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.21 Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk

tujuan pemelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara.22 Data didapatkan dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan berkaitan dengan

pemberdayaan masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah

Pintar Atsiri.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik yang menggunakan dokumen meliputi

materi (bahan) seperti: fotografi, video, film, memo, surat, diary, rekaman kasus

21Sugiyono, Memahami penelitian kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2010), h. 72. 22Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, h.

212.

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

18

klinis dan sebagainya yang dapat digunakan sebagai bahan informasi penunjang.23

Dalam teknik ini peneliti berusaha memperoleh data-data dokumentasi seperti

foto-foto yang berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat, Keterampilan Sentra

Kriya di Rumah Pintar Atsiri.

7. Teknik Analisis Data

Secara umum dinyatakan bahwa analisis data merupakan suatu pencarian,

pola-pola dalam data perilaku yang muncul, objek-objek, terkait dengan fokus

penelitian.24 Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja

menggunakan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dikelola, mensistesiskannya mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang harus dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.25 Hasil analisis tersebut merupakan jawaban atas

pertanyaan penelitian ini dan mampu memberikan rekomendasi yang dapat

dijadikan alternatif dalam meneliti pemberdayaan masyarakat melalui program

keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

8. Teknik Keabsahan Data

Peneliti menggunakan keabsahan data dengan Triangulasi, Triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

23M. Djunaedi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 199. 24M. Djunaedi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 246. 25Lexy J. moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Banyumedia

Publishing, 2003), h. 247-248.

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

19

Data lain yang dikumpulkan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari studi

literatur, wawancara, pengamatan, dan data-data sekunder lembaga.26

Peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode. Jadi triangulasi berarti

cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan–perbadaan konstruksi kenyataan

dalam konteks pada saat mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan ada

hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi,

peneliti dapat me-recheck temuanya dengan cara membandingkannya dengan

berbagai sumber, metode, atau teori. Hal tersebut peneliti lakukan dengan cara

mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, dan mengeceknya dengan

berbagai sumber data.

Peneliti juga menggunakan langkah kredibilitas (derajat kepercayaan) yang

berfungsi untuk menunjukan hasil-hasil penemuan dengan pembuktian oleh

peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti. Peneliti melakukan kunjungan ke

Rumah Pintar Atsiri untuk melakukan wawancara, observasi langsung,

mengambil beberapa dokumen tentang program keterampilan sentra kriya dan

berdiskusi dengan masyarakat Desa Ragajaya Kecamatan Bojonggede yang

terlibat.

9. Teknik Penulisan

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Jakarta yang diterbitkan oleh CeQDA (Center

for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2010.

26M. Djunaedi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 319.

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

20

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika

penulisan ke dalam lima bab dengan rincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Teoritis

Bab ini merupakan bab yang membahas teori tentang Pemberdayaan

Masyarakat yang membahas Definisi pemberdayaan masyarakat, tujuan

pemberdayaan masyarakat, indikator keberdayaan dan tahapan pemberdayaan.

Bab ini juga membahas mengenai pengertian Rumah Pintar, pengertian

keterampilan sentra kriya, jenis-jenis keterampilan sentra kriya.

Bab III Profil Lembaga

Bab ini berisi profil Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten

Bogor, Visi dan Misi Rumah Pintar Atsiri, Struktur Organisasi, Program Kerja

Rumah Pintar Atsiri dan gambaran ketrampilan sentra kriya Rumah Pintar Atsiri

serta gambaran umum Desa Ragajaya Kecamatan Bojonggede.

Bab IV Temuan dan Analisa Data

Peneliti memaparkan temuan hasil lapangan dan analisis program pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya di Rumah

Pintar Atsiri. Bab ini berisi hasil wawancara dan observasi peneliti di lapangan

yang dihubungkan dengan teori Isbandi Rukminto Adi tentang tahapan dalam

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

21

pemberdayaan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain: tahap persiapan, tahap

pengkajian (assessment), tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan,

tahap pemformulasian rencana aksi, tahap pelaksanaan program atau kegiatan,

tahap evaluasi dan tahap terminasi.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian yang dianggap perlu dalam perbaikan dan keberlanjutan program

keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

22

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat keberdayaan

kelompok lemah dalam masyarakat yang mengalami masalah kemiskinan.

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan, yang menunjuk pada kemampuan

orang atau hasil yang ingin dicapai yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara fisik, ekonomi

maupun sosial seperti berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam

pelaksanaan tugas-tugas kehidupannya.1 Pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar

sehingga memiliki kebebasan, kebebasan yang dimaksud dapat diciptakan

kelompok itu sendiri atau melalui fasilitasi lembaga swadaya atau pemerintah.2

Menurut Ife bahwa pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan

orang-orang yang lemah atau tidak beruntung.3 Sedangkan menurut Rappaport

yang mengemukakan bahwa pemberdayaan adalah salah satu cara dengan mana

rakyat, organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau

1Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2005), h.

60. 2Chambers, Robert. Poverty and Livelihoods: Whose Reality Counts? Uner Kirdar dan

Leonard Silk (eds.), People: From Impoverishment to Empowerment. New York: New York

University Press, 1995, h. 98. 3Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 58.

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

23

berkuasa atas) kehidupannya.4 Parsons juga mengemukakan bahwa pemberdayaan

menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan

yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang

menjadi perhatiannya.5

Menurut Payne bahwa pemberdayaan (empowerment) adalah pemerolehan

daya bagi klien untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan

dilakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk pengurangan suatu hal yang

menjadi penghambat dalam bertindak. 6 Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri dalam penggunaan daya yang dimiliki antara

lain melalui transfer daya dari lingkungan. Beberapa pemberdayaan menurut para

ahli diantaranya:

a. Shardlow mengemukakan bahwa pada intinya pemberdayaan membahas

bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol

kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan

sesuai dengan keinginan mereka.

b. Mc. Ardle lebih menitikberatkan pemberdayaan pada proses pengambilan

keputusan oleh orang-orang yang secara konsekuen melaksanakan keputusan

tersebut. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan

melalui kemandiriannya, bahkan merupakan keharusan untuk lebih

diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,

4Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. 5Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. 6Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,

(Jakarta: LP FEUI, 2002), h. 162.

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

24

keterampilan serta sumber lainnya tanpa tergantung pada pertolongan dari

hubungan eksternal.

c. Biestek mengemukakan prinsp ini intinya mendorong klien untuk menemukan

sendiri apa yang harus dilakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi

permasalahan yang dihadapi.7

Pemberdayaan pada hakikatnya mencakup dua arti yaitu to give or authority

dan to give to or enable. Dalam pengertian pertama, pemberdayaan memiliki

makna memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan dan mendelegasikan otoritas

ke pihak lain. Sedangkan dalam pengertian kedua, pemberdayaan diartikan dalam

sebagai upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan.8 Menurut Zubaedi

bahwa Pemberdayaan adalah upaya untuk pembangunan masyarakat dengan

mendorong, memotivasi, membangkitkan kesadaran terhadap potensi yang

dimilikinya dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi tindakan

nyata.9

Dengan demikian pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memberdayakan kelompok lemah dalam masyarakat termasuk individu yang

mengalami kemiskinan. Pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang

ingin dicapai dalam masyarakat, hal ini terkait perubahan dalam kehidupan

menjadi lebih mandiri dan sejahtera, masyarakat yang berdaya dan masyarakat

7Syamsir Salam dan Amir Fadhilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah, 2008). 8Suparjan dan Hempri Suyatno, Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan sampai

Pemberdayaan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2003), h. 43. 9Zubaedi, Pengembangan Masyrakat Wacana & Praktik, (Jakarta: Prenada Media, 2013) h.

24.

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

25

yang memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam

pemenuhan hidup.

Menurut Ginanjar mengatakan bahwa memberdayakan masyarakat adalah

sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang

dalam kondisi tidak mampu untuk dapat melepaskan diri dari perangkap

kemiskinan dan keterbelakangan.10 Dalam pandangan islam, pemberdayaan

masyarakat adalah mentransformasikan dan melembagakan semua segi ajaran

islam dalam kehidupan keluarga, kelompok social dan masyarakat. Pemberdayaan

masyarakat merupakan model empiris pengembangan perilaku individual dan

kolektif dalam dimensi amal shaleh dengan titik tekan pada pemecahan masalah

yang dihadapi masyarakat.11

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya menciptakan atau meningkatkan

kapasitas masyarakat baik secara individu maupun berkelompok dalam

memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah

konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini

membangun paradigma baru dalam pembangunan, yakni yang bersifat “people-

centered, participatory, empowering, and subtainable”.12 Upaya meningkatkan

pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: a. menciptakan

suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang; b.

10B. Mujiyadi, dkk, Implementasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin, (Jakarta: Puslitbang

Kesejahteraan Sosial- Badikilit Kesejahteraan Sosial- Departemen Sosial RI, 2007), h. 15. 11Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan MAsyarakat Islam,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 41-43. 12Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 99.

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

26

memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering); c.

Memberdayakan mengandung pula arti melindungi kelompok yang rentan atau

lemah.13

Berdasarkan paparan-paparan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa pemberdayaan masyarakat adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat

keberdayaan kelompok atau masyarakat yang rentan dan lemah dalam mengalami

masalah kemiskinan, sehingga memiliki kekuatan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti berpartisipasi

dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas

kehidupannya.14 Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan cara yaitu

dengan memberikan motivasi atau dukungan berupa penyediaan sumber daya,

kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan

kesadaran tentang potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkan

potensinya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan,

pengetahuan dan kekuasaan untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan

orang lain di masyarakat agar menjadi lebih baik.

2. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat

khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi

internal (misalnya persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal

(misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil). Ife mengemukakan bahwa

13Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 102. 14Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,

(Jakarta: LP FEUI, 2002), h. 60.

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

27

pemberdayaan untuk meningkatkan kekuasaan (power) dari kelompok masyarakat

yang kurang beruntung (disadvantaged). “Empowerment aims to increase the

power of the disadvantaged”. Berdasarkan pernyataan ini, pemberdayaan pada

dasarnya menyangkut dua kata kunci, yakni power dan disadvantage.15

Guna melengkapi pemahaman mengenai pemberdayaan, perlu diketahui

konsep mengenai kelompok lemah dan ketidakberdayaan yang dialaminya.

Kategori kelompok lemah yaitu: (a) kelompok lemah secara struktural, baik lemah

secara gender maupun etnis; (b) kelompok lemah khusus, seperti manula, anak-

anak dan remaja, penyandang cacat, masyarakat terasing; (c) kelompok lemah

secara personal yakni mereka yang mengalami masalah pribadi atau keluarga.16

Agus Ahmad Syafi‟I mengemukakan bahwa tujuan pemberdayaan masyarakat

adalah memandirikan masyarakat atau membangun kemampuan untuk

memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara seimbang. Karenanya

pemberdayaan masyarakat adalah upaya memperluas horizon pilihan bagi

masyarakat. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan memilih

sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.17

Tujuan pemberdayaan dapat berbeda sesuai dengan bidangnya, dalam hal ini

bidang ekonomi, pendidikan dan sosial. Tujuan pemberdayaan dalam bidang

ekonomi adalah agar kelompok sasaran dapat mengelola usahanya kemudian

memasarkannya dan membentuk siklus pemasaran yang relative stabil. Tujuan

15Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Pengantar,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 272-273. 16Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 60. 17Agus Ahmad Syafi‟i, Manajemen Masyarakat Islam, (Bandung: Gerbang Masyarakat Baru,

2001), h. 39.

Page 43: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

28

pemberdayaan dalam bidang pendidikan adalah agar kelompok sasaran dapat

menggali berbagai potensi yang ada dalam dirinya dan memanfaatkan potensi

yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Sedangkan tujuan

pemberdayaan dalam bidang sosial adalah agar kelompok sasaran dapat

menjalankan fungsi sosialnya sesuai dengan peran dan tugas sosialnya.18

Pencapaian tujuan tersebut terdapat beberapa sasaran antara lain:

a. Perbaikan kelembagaan, hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan

kemitraan antar pemangku kepentingan sehingga berbagai inovasi sosial dapat

meningkatkan produktifitas masyarakat.

b. Perbaikan pendapatan, stabilitas ekonomi keamanan dan politik yang mutlak

diperlukan untuk terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan.

c. Perbaikan akses, berkenaan dengan akses inovasi teknologi, permodalan atau

kredit, sarana dan prasarana produksi, peralatan dan mesin serta energi listrik

yang digunakan.

d. Perbaikan tindakan, melalui pendidikan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) dapat ditingkatkan sehingga diharapkan akan berdampak pada

perbaikan sikap dan tingkatan yang lebih bermartabat.

e. Perbaikan usaha produktif, melalui upaya pendidikan, pelatihan dan perbaikan

diharapkan usaha yang bersifat produktif akan lebih maju dan berdaya saing.19

Berdasarkan paparan diatas, tujuan dari pemberdayaan adalah untuk merubah

struktur sosial dalam suatu masyarakat melalui kemampuan atau kekuatan yang

18Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,

(Jakarta: LP FEUI, 2002), h. 60. 19Chabib Sholeh, Dialektika Pembangunan dan Pemerdayaan, (Bandung: Fokusmedia, 2014),

h. 81.

Page 44: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

29

diberdayakan bagi seseorang atau kelompok dengan pengembangan sesuai potensi

yang dimilikinya. Peneliti dalam penelitian ini mengangkat tentang pemberdayaan

masyarakat yang umumnya sulit dalam mendapatkan akses untuk perekonomian

seperti kesempatan mendapatkan modal usaha, kemudahan dalam meraih sumber

ekonomi dan pelayanan, kesempatan dalam mendapatkan pekerjaan, pendidikan,

dan kesempatan untuk menyalurkan bakat dan minatnya dalam berkarya.

3. Indikator Keberdayaan

Parson, et al mengajukan tiga dimensi pemberdayaan yang merujuk pada:20

a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang

kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.

b. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasaa percaya diri, berguna dan

mampu mengendalikan diri dan orang lain.

c. Pembebasan yang dihasilkan sebuah gerakan sosial yang dimulai dari

pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan upaya-

upaya kolektif dari orang-orang yang lemah untuk memperoleh kekuasaan.

Schuler, Hasemi dan Kiley mengembangkan beberapa indikator

pemberdayaan yang disebut sebagai Empowerment Index atau indeks

pemberdayaan:21

a. Kebebasan mobilitas: kemampuan individu untuk pergi ke luar rumah atau

wilayah tempat tinggalnya, seperti ke pasar, fasilitas medis, rumah ibadah.

Tingkat mobilitas ini dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendirian.

20Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat dan Intervensi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial, h. 63. 21Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat dan Intervensi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial, h. 63-66.

Page 45: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

30

b. Kemampuan membeli komoditas ‘kecil’: kemampuan individu untuk membeli

barang-barang kebuatuhan keluarga sehari-hari (kebutuhan sandang dan

pangan) dan kebutuhan dirinya. Indikator ini dianggap tinggi jika dapat

membuat keputusan sendiri tanpa meminta ijin pasangannya.

c. Kemampuan membeli komoditas ‘besar’: kemampuan individu untuk

membeli barang-barang sekunder atau tersier. Sama halnya dengan komoditas

‘kecil’ indikator ini juga tinggi jika dapat membuat keputusan sendiri tanpa

meminta ijin pasangannya.

d. Terlibat dalam pembuatan keputusan rumah tangga: mampu membuat

keputusan secara sendiri maupun bersama pasangannya misalnya renovasi

rumah.

e. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga.

f. Kesadaran hokum dan politik: mengetahui nama salah seorang pegawai

pemerintah Desa/Kelurahan, mengetahui betapa pentingnya memiliki surat-

surat adminidtrasi domisili.

g. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes: seseorang dianggap

“berdaya” jika pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain

melakukan protes, misalnya penyalahgunaan bantuan sosial.

h. Jaminan ekonomi dan kontribusi keluarga: memiliki tanah, asset produktif.

Individu dapat memperoleh nilai tinggi jika memiliki aspek-aspek tersebut

secara sendiri atau terpisah dari pasangannya.

Page 46: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

31

Mardikanto mengemukakan beberapa indikator keberhasilan yang dipakai

untuk mengukur pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat

mencakup beberapa hal berikut:22

a. Jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir dalam tiap kegiatan yang

dilaksanakan

b. Frekuensi kehadiran tiap-tiap warga pada pelaksanaan tiap jenis kegiatan

c. Tingkat kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh persetujuan

warga atas ide baru yang dikemukakan

d. Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan untuk

kelancaran pelaksanaan program pengendalian

e. Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang pelaksanaan

program kegiatan

f. Intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah

g. Meningkatkan kapasitas skala partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan

h. Berkurangnya masyarakat yang menderita sakit malaria

i. Meningkatnya kepedulian dan respon terhadap perlunya peningkatan

kehidupan kesehatan

j. Meningkatnya kemandirian kesehatan masyarakat

Perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang dapat menunjukan

seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pemberdayaan

diberikan, segala upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari

22Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013), Cet. Ke-2, h.291-292.

Page 47: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

32

sasaran perubahan yang perlu dioptimalkan.23 Berdasarkan indikator keberdayaan

tersebut, maka keberhasilan pemberdayaan dapat dilihat dari keberdayaan yang

menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan

dan kemampuan kultural serta politis.

4. Tahapan Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat membutuhkan tahapan yang jelas dan terarah.

Pemberdayaan menurut Suparjan & Hempri S dapat dilakukan dengan cara:

a. Meningkatkan kesadaran kritis atau posisi masyarakat dalam struktur sosial

politik. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa sumber kemiskinan berasal dari

konstruksi sosial yang ada pada masyarakat itu sendiri;

b. Kesadaran kritis yang muncul diharapkan membuat masyarakat mampu

membuat argumentasi terhadap berbagai macam eksploitasi serta sekaligus

membuat pemutusan terhadap hal tersebut;

c. Peningkatan kapasitas masyarakat, dalam konteks ini perlu dipahami, bahwa

masalah kemiskinan bukan sekedar persoalan kesejahetraan sosial tetapi

berkaitan dengan faktor politik, ekonomi sosial budaya dan keamanan;

d. Pemberdayaan juga perlu meningkatkan dengan pembangunan sosial budaya

masyarakat. 24

Menurut Rr. Suhartini, ada beberapa tahapan dalam melakukan pemberdayaan

diantaranya:

a. Membantu masyarakat dalam menemukan masalahnya.

b. Melakukan analisis atau kajian terhadap permasalahan tersebut secara mandiri.

23Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h. 63. 24Suparjan dan Hempri Suyatno, Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan sampai

Pemberdayaan, h. 44.

Page 48: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

33

c. Menentukan skala prioritas masalah, dalam arti memilah dan memilih tiap

masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan.

d. Mencari cara penyelesaian masalah yang dihadapi, antara lain dengan cara

sosio kultural yang ada di masyarakat.

e. Melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

f. Mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai

sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.25

Edi Suharto memiliki pendekatan yang berbeda dan membaginya menjadi

lima tahapan yaitu:

a. Pemungkinan yakni menciptakan suasana atau iklim untuk mengembangkan

potensi masyarakat secara optimal. Pemberdayaan harus mampu

membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural yang

menghambat.

b. Penguatan yakni memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

masyarakat dalam memecahkan masalahnya dan memenuhi kebutuhanya.

Pemberdayaan harus mampu menumbuh kembangkan segenap kemampuan

dan kepercayaan diri masyarakat serta menunjang kemandirian mereka.

c. Perlindungan yakni melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok

lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat. Pemberdayaan harus diarahkan

kepada penghapusan segala jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak

menguntungkan rakyat kecil.

25Rr. Suhartini, dkk, Model-Model Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: PT LKiS

Pelangi Aksara, 2005), h. 135.

Page 49: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

34

d. Penyokongan yakni memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat

mampu menjalankan peranan dan tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus

mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh kedalam keaadaan dan

posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.

e. Pemeliharaan yakni memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam

masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan

keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh usaha.26

Nanih Mahendrawati dan Agus Ahmad syafe’I membagi kedalam tiga tahapan

pemberdayaan yaitu:

a. Pemberdayaan pada mata ruhaniyah, adalah degradasi moral atau pergeseran

nilai masyarakat Islam yang sangat mengguncang kesadaran islam. Oleh

karena itu pemberdayaan jiwa dan akhlak harus lebih ditingkatkan.

b. Pemberdayaan intelektual, pemberdayaan dengan keadaan kemajuan jaman

dan teknologi.

c. Pemberdayaan ekonomi, dalam hal ini berkaitan dengan permasalahan

kemiskinan.27

Chabib Sholeh mengemukakan bahwa tahapan pemberdayaan adalah tahapan

kegiatan yang berupa siklus dan senantiasa berulang. Tahapan-tahapan tersebut

adalah:

26Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 102 27Syamsudin, RS, Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam dalam Dakwah Islam,

(Bandung: KP HADID, 1999), h. 28.

Page 50: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

35

a. Penumbuhan hasrat atau keinginan mau berubah. Langkah awal proses

pemberdayaan adalah niat untuk mau berubah. Tanpa keinginan dari yang

bersangkutan proses pemberdayaan apapun akan mengalami kendala.

b. Menumbuhkan kemauan dan keberanian. Dalam hal ini untuk menahan diri

dari kesenangan sesaat dengan keberanian untuk menghadapi berbagai

tantangan dan hambatan.

c. Mengembangkan kemauan dan ambil bagian. Tumbuhnya kemampuan minat

dan keberanian untuk secara sadar melakukan perubahan nasib memperbaiki

mutu kehidupannya.

d. Peningkatan peran dalam setiap kegiatan. Keterlibatan secara sadar terhadap

suatu kegiatan menuju kehidupan yang lebih baik akan meningkat dengan

sendirinya apabila mereka telah merasakan manfaat dalam hal ekonomi dan

sosial.

e. Peningkatan efisiensi dan efektifitas. Penggunaan sumber daya yang terbatas

harus dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin sehingga

membutuhkan metode atau teknologi yang tepat.

f. Peningkatan kompetensi diri secara otomatis. Pada akhirnya pemberdayaan

harus mampu meningkatkan kapasitas diri secara otomatis pada pihak yang

diberdayakan.28

Menurut Isbandi Rukminto Adi, pemberdayaan masyarakat memiliki tujuh

tahapan pemberdayaan, yaitu sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

28Chabib Sholeh, Dialektika Pembangunan dan Pemerdayaan, h. 81.

Page 51: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

36

Pada tahap ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu: pertama,

penyiapan petugas yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan

oleh community worker; dan kedua, penyiapan lapangan yang merupakan

prasayarat suksesnya suatu program pemberdayaan masyarakat yang pada

dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif.

b. Tahap Pengkajian (Assessment)

Pada tahap ini yaitu proses pengkajian dapat dilakukan secara individual

melalui tokoh masyarakat (key person), tetapi juga dapat melalui kelompok-

kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha

mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan (felt needs) dan juga sumber

daya yang dimiliki klien.

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini petugas sebagai agen perubah (exchange agent) secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang

mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat

diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang

dapat dilakukan.

d. Tahap Pemformulasi Rencana Aksi

Pada tahap ini agen perubah membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka

lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Disamping itu juga petugas

membantu untuk memformulasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis,

terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.

Page 52: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

37

e. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) Program atau Kegiatan

Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran

masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program

yang telah dikembangkan. Kerjasama antara petugas dan masyarakat merupakan

hal penting dalam tahap ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan

dengan baik melenceng saat dilapangan.

f. Tahap Evaluasi

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program

pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka

waktu pendek dapat terbentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara

internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunitas masyarakat yang

lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

g. Tahap Terminasi

Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapakan proyek harus segera

berhenti. Petugas harus tetap melakukan kontak meskipun tidak secara rutin.

Kemudian secara perlahan-lahan mengurangi kontak dengan komunitas sasaran. 29

Adapun bagan dari model tahapan pemberdayaan yang telah dijelaskan di atas

adalah pada bagan 2.

29Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial dan

Kajian Pembangunan), (Jakarta: Rajawali Press. 2015), h. 206.

Page 53: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

38

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahapan pemberdayaan yang

dilakukan menurut Isbandi Rukminto Adi dimana proses tahapannya memiliki

tujuh tahapan yang terdeksripsi dengan jelas proses pelaksanaanya. Tahapan

tersebut adalah tahapan persiapan, tahapan pengkajian (assessment), tahap

perencanaan alternatif program atau kegiatan, tahap pemformulasi rencana aksi,

tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan, tahap evaluasi, dan

tahap terminasi.

Dengan merujuk pada tujuan pemberdayaan yang telah dipaparkan, maka

dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya pemberdayaan adalah suatu upaya

untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang mengalami kerentanan sosial

(seperti: masalah kemiskinan, penyandang cacat, manula). Upaya pemberdayaan

Terminasi

Gambar 1

Tahapan Pemberdayaan

Evaluasi

Pelaksanaan Program atau

Kegiatan

Pemformulasian Rencana Aksi

Perencanaan Alternatif

Program atau Kegiaatan

Pengkajian (assessment)

Persiapan

Page 54: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

39

tersebut ditujukan agar masyarakat dapat hidup sejahtera. Dalam penelitian ini

peneliti mengangkat tentang pemberdayaan masyarakat yang umumnya sulit

dalam mendapatkan akses dalam perkonomian seperti kesempatan mendapatkan

modal usaha, kemudahan dalam meraih sumber ekonomi dan pelayanan,

kesempatan dalam mendapatkan pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan untuk

menyalurkan bakat dan minatnya dalam berkarya.

B. Rumah Pintar

1. Pengertian

Berawal dari ide dan pemikiran Ibu Negara untuk turut berperan dalam

mensejahterakan bangsa, maka Ibu Negara bersama Solidaritas Isteri Kabinet

Indonesia Bersatu (SIKIB) menggagas Program Indonesia Pintar. Tujuan utama

dari Program Indonesia Pintar adalah mewujudkan masyarakat berpengetahuan,

masyarakat sejahtera (welfare society) dan masyarakat yang beradab (civilized

society).30 Salah satu kegiatan Indonesia Pintar adalah Program Rumah Pintar.

Program ini merupakan bagian pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan

taraf hidup menuju masyarakat sejahtera.

Rumah Pintar pada dasarnya merupakan tempat melakukan berbagai kegiatan

dan menumbuhkan kreatifitas masyarakat baik anak-anak maupun orang tua yang

terjadwal, termonitor, mandiri dan terpadu. Melalui Rumah Pintar diharapkan

30Oong Komar dan Dadang Yunus, Model Lab Site PLS Melalui Pelembagaan Rumah Pintar

Bu Een, Jurnal Ilmu Pendidikan, 2014, tersedia pada

(http://www.ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/download/5901/3985), diakses pada

tanggal 21 Agustus 2017.

Page 55: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

40

mampu tercipta masyarakat cerdas, inovatif, kreatif, mandiri dan sejahtera. 31

Rumah Pintar dimaksudkan sebagai layanan yang mampu menjangkau

masyarakat yang belum terlayani. Rumah Pintar Atsiri sebagai sarana

pemberdayaan masyarakat dapat mewadahi berbagai kegiatan dimulai dari

pendidikan anak usia dini, remaja, kaum perempuan juga kelompok lanjut usia,

sesuai cita-cita Ibu Negara untuk turut berperan dalam mencerdaskan bangsa,

lokasi Rumah Pintar Atsiri di Komplek Perumahan Pertanian Atsiri Permai

Citayam, desa Ragajaya, BojongGede, Bogor.32

2. Tujuan Rumah Pintar

Rumah Pintar merupakan salah satu sarana pembelajaran yang menjadi

kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Menurut (SIKIB: 2012), tujuan dari

kegiatan rumah pintar antara lain:33

a) Menciptakan minat baca masyarakat;

b) memberdayakan masyarakat;

c) Menjangkau masyarakat yang belum terjangkau layanan pendidikan;

d) Membantu pemerintah dalam memberikan pemerataan pendidikan;

e) Meningkatkan angka partisipasi masyarakat terhadap pendidikan;

f) Memberikan peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat dan

g) Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

31Rumah Pintar Atsiri, 2016, tersedia pada (http://www.atsiripermai.com/?hal=rumah-pintar),

diakses pada tanggal 18 Juli 2017. 32Edy Pranoto, Manajemen Pembinaan Perpustakaan Rumah Pintar Di Kecamatan Semarang

Barat, Majalah Media Pustakawan, Vol. 19 No. 2, 2012, tersedia pada

(http://www.pnri.go.id/magazine/manajemen-pembinaan-perpustakaan-rumah-pintar-di-

kecamatan-semarang-barat/), diakses pada tanggal 20 Agustus 2017. 33Rumah Pintar Atsiri, 2010, (http://rumahpintarkita.org/profile/5/rumpin), diakses pada

tanggal 19 Juli 2017.

Page 56: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

41

3. Sasaran Rumah Pintar

Penerima manfaat layanan rintisan Rumah Pintar adalah masyarakat, anak usia

dini dan ibunya, anak usia sekolah, remaja atau pemuda, dan anggota masyarakat

secara keseluruhan khususnya di kawasan adat, tertinggal, terpencil, perbatasan,

terdepan, dan terluar atau masyarakat yang belum terlayani.34

C. Keterampilan Sentra Kriya

Keterampilan berasal dari kata mahir yang berarti mahir atau dalam

pembahasan ini keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan yang

berhubungan dengan pekerjaan tangan atau kecekatan kerja.35 Whitherington

menyataan bahwa suatu keterampilan adalah hasil yang dilakukan berulang-ulang

yang dapat disebut perubahan meningkat atau progresif yang dialami oleh orang

yang belajar keterampilan sebagai hasil dari aktivitas tertentu.36 Jadi keterampilan

adalah suatu latihan yang dilakukan berulang-ulang secara terstruktur dan terarah

kepada orang yang belajar keterampilan tersebut untuk menghasilkan sesuatu

dalam bentuk produk atau jasa.

Robbin mengemukakan bahwa keterampilan dikategorikan menjadi empat

yakni:

1. Basic Literacy Skill yaitu keahlian dasar yang sudah pasti dimiliki oleh setiap

orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan;

34Elly, Yulaelawati, Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Rumah

Pintar, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, 2013 tersedia di (http://www.paud-

dikmas.kemdikbud.go.id) diakses pada tanggal 22 Mei 2017. 35Ngalim Purwanto, Ilmu Teoritis dan Praktikum, (bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1986),

h. 169. 36Whitherington, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h. 104.

Page 57: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

42

2. Technical Skill yaitu keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran

dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan alat digital

lainnya;

3. Interpersonal Skill yaitu keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi

satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat, dan

bekerja secara tim; dan

4. Problem Solving yaitu keahlian seseorang dalam memecahkan masalahnya

dengan menggunakan logikanya.37 Keterampilan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah keterampilan dalam kategori Interpersonal Skill yang

meliputi kerja sama tim dalam hal seni kriya.

1. Pengertian Kriya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kriya adalah

“pekerjaan (kerajinan) tangan”.38 Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan

pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya.

Prof. SP. Gustami mengemukakan bahwa kriya adalah karya seni yang unik

dan punya karakteristik di dalamnya terkandung muatan-muatan nilai estetik,

simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional oleh karena itu dalam perwujudannya

didukung craftmenship yang tinggi, akibatnya kehadiran seni kriya termasuk

dalam kelompok seni-seni adiluhung.39

37Rudi Yanani, Keterampilan, 2002, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/571/jbptunikompp-

gdl-rudiyanani-28501-10-unikom_r-i.pdf, diakses pada tanggal 19 Mei 2017. 38Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, http://kbbi.web.id/kriya.html, diakses pada tanggal

11 Maret 2017. 39SP. Gustami, Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metologis, (Yogyakarta: Program

Penciptaan Seni Pascasarjana, ISI Yogyakarta, 2004), h. 71.

Page 58: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

43

Kriya adalah suatu ranting atau cabang seni yang menghasilkan karya-karya

seni dan benda-benda fungsional atau benda-benda hias yang dibuat dengan

bantuan alat sederhana maupun mesin yang pembuatannya mengandalkan bahan

natural maupun buatan dan bertumpu pada keterampilan tangan dengan muatan

nilai etnik budaya Nusantara.40

Substansi kriya dapat dikelompokan ke dalam tiga gugus berdasarkan wilayah

kerjanya. Ketiga gugus kriya itu ialah: Kriya-seni, Kriya-disain, dan Kriya-

kerajinan. Secara ringkas ketiga gugus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, kriya-seni adalah bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya menekankan

penciptaan karya-karya untuk kepentingan ekspresi yang bersifat personal dengan

berlandaskan pada pemanfaatan unsur-unsur tradisi yang ada pada kriya; Kedua,

kriya-disain adalah bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya menekankan

penciptaan karya-karya untuk pemenuhan (pelayanan) kebutuhan masal yang

produknya merupakan hasil perpaduan dari pemanfaatan unsur-unsur tradisi yang

ada pada kriya dengan dilandasi adaptasi prinsip-prinsip perancangan (desain);

Ketiga, kriya-kerajinan adalah bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya

menekankan penguasaan keterampilan teknik untuk kepentingan produksi dan

reproduksi benda-benda kriya.41

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa kriya

adalah kerja, pekerjaan, perbuatan, yang dalam hal ini dapat diartikan sebagai

penciptaan karya seni yang didukung oleh keterampilan (skill) yang tinggi. Seni

kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus yang

40Muria Zuhdi, Konsep Seni Kriya, (http://staff.uny.ac.id/) Diakses pada tanggal 12 Maret

2017. 41Muria Zuhdi, Konsep Seni Kriya.

Page 59: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

44

berkaitan dengan tangan, sehingga seni kriya sering juga disebut kerajinan tangan.

Seni kriya dihasilkan melalui keahlian manusia dalam mengolah bahan mentah.

Dalam penelitian ini kriya yang dimaksudkan dinaungi oleh sebuah tempat yakni

Rumah Pintar Atsiri Bojonggede, Bogor dan dijadikan sebagai sentra kriya.

Sentra merupakan unit kecil kawasan yang memiliki ciri tertentu dimana

didalamnya terdapat kegiatan proses produksi dan merupakan area yang ditunjang

oleh sarana untuk berkembangnya produk atau jasa yang terdiri dari sekumpulan

pengusaha mikro, kecil dan menengah. Di area sentra tersebut terdapat kesatuan

fungsional secara fisik: lahan, geografis, infrastruktur, kelembagaan dan sumber

daya manusia yang berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah

pengaruh pasar dari suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing

tinggi.42 Sentra juga didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasan atau lokasi

tertentu dimana terdapat usaha yang menggunakan bahan baku atau sarana yang

sama, menghasilkan produk yang sama atau sejenis serta memili prospek untuk

dikembangkan.43

Dengan demikian, Sentra Kriya merupakan wadah bagi kegiatan yang

berhubungan dengan penciptaan karya seni yang didukung oleh keterampilan

(skill) dimana seni kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan

keahlian berkaitan dengan tangan, dihasilkan melalui keahlian manusia dalam

mengolah bahan mentah. Sentra Kriya adalah tempat yang diperutukan demi

pemberdayaan masyarakat. Keberadaan sentra ini dalam konsep Rumah Pintar

42Tasrifin, Pengembangan Sentra Produk Unggulan UMKM,

(http://tasrifin.dosen.narotama.ac.id/) Diakses pada tanggal 12 Maret 2017 43Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 32/Kep/M.KUKM/IV/2002,

tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra.

Page 60: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

45

merupakan syarat mutlak, karena aktivitas di sentra tersebut dirancang untuk

memberikan kecakapan hidup dan keterampilan vokasional dan bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan dan memberdayakan masyarakat.

2. Keterampilan Sentra Kriya

Kriya dalam pengertian luas dapat berupa apa saja, berada dimana saja,

digunakan oleh siapa saja dan untuk kepentingan apapun. Pengertian kriya dapat

berupa apa saja adalah menyangkut: Materialnya yakni: tanah liat (keramik),

kayu, kulit, tekstil, logam, batu, dan lain sebagainya. Definisi kriya dapat berada

dimana saja adalah menyangkut: Tempat atau penerapannya: di rumah, di hotel, di

kantor, di ruang-ruang publik lainnya (berupa: berbagai perabot, elemen estetik

interior, peralatan rumah tangga atau restoran, dan lain sebagainya). Sedangkan

definisi kriya dapat digunakan oleh siapa saja ialah: Kriya dapat digunakan sesuai

dengan perencanaan peruntukan produk itu diciptakan, sasarannya bisa anak-anak,

remaja, dewasa, orang tua baik laki-laki maupun perempuan dan pengertian kriya

dapat digunakan untuk kepentingan apa saja ialah menyangkut:

a. Tujuan praktis produk itu diciptakan misalnya: untuk perhiasan, pakaian atau

peralatan yang digunakan.

b. Tujuan estetik, misalnya: untuk ekspresi pribadi, simbol status, pajangan atau

“klangenan”.

c. Tujuan sosial misalnya: sebagai hadiah, oleh-oleh atau cinderamata wisata.

d. Tujuan bisnis perdagangan yakni kepentingan ekonomi rumah tangga,

ekonomi masyarakat secara luas maupun ekonomi negara.

Page 61: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

46

e. Tujuan pendidikan yakni memberikan bekal kemampuan ketrampilan

produksi, reproduksi, mencipta, mengelola (managerial), memasarkan dan

apresiasi sesuai dengan tingkat atau jenjang pendidikan yang ditempuh.44

Kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan sentra kriya yakni sebagai

berikut: (a.) Drawing, Kegiatan gores–menggores (menggambar, mewarnai,

melukis) dengan berbagai; (b) Cutting, Kegiatan potong-memotong (memisahkan

bagian dari bagian yang lain dengan berbagai media); (c) Glueing, Kegiatan

mengelem (menempelkan dua atau lebih bagian menjadi satu) dengan berbagai

media; (d) Modelling, Kegiatan membentuk/membuat rupa. Membentuk dengan

plastisin, playdough, clay atau tanah liat dll.45

Keterampilan sentra kriya dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri Kabupaten

Bogor adalah sebagai sentra pemberdayaan masyarakat. Pada sentra kriya Rumah

Pintar, masyarakat dilatih dalam keterampilan baik personal maupun berbisnis.

Keterampilan personal seperti kerjasama tim, komunikasi antar anggota dan

pemilik UKM maupun pengurus lembaga, kepercayaan diri, mampu mengambil

inisiatif dan mampu memecahkan masalah melalui penggunaan sumberdaya yang

dapat dijadikan sebagai hasil produk dari pemberdayaan. Selain itu untuk

keterampilan berbisnis, perempuan dapat mengerti tentang perekonomian dasar,

pengembangan pasar, peningkatan pasar dan pemilihan teknik penjualan hasil

produk yang dikembangkan.46

44Muria Zuhdi, Konsep Seni Kriya. 45Muria Zuhdi, Konsep Seni Kriya. 46Elly Yulaelawati, Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Rumah

Pintar.

Page 62: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

47

Kegiatan keterampilan sentra kriya yang dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri

yaitu dengan memberikan pelatihan terlebih dahulu mulai dari pengumpulan

bahan-bahan sampai menjadi produk yang mempunyai nilai jual. Selanjutnya

produk tersebut dipamerkan dan dipromosikan pada saat bazaar atau event lainnya

dengan produk utama yakni hasil pengolahan bahan makanan.

Page 63: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

48

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Profil Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor

Rumah Pintar adalah Program Nasional yang digagas oleh Ibu Negara, Ibu

Ani Yudhoyono, yang didukung oleh ibu-ibu Solidaritas Istri Kabinet Indonesia

Bersatu (SIKIB). Pembentukan Rumah Pintar Atsiri adalah tindak lanjut dari

Program nasional yang digagas oleh Ibu Anton Apriantono yang saat itu

menjabat sebagai Ibu Darma Wanita di Departemen Pertanian. Penetapan lokasi

Rumah Pintar di Atsiri mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu: Jumlah

penduduk yang ada di Atsiri, Sumber daya manusia yang dianggap mampu dalam

mengembangkan Rumah Pintar dan keberadaan lokasi yang jauh dari

perpustakaan.

Luas Area Atsiri Permai dengan total penghuni 280.000 orang dengan sumber

daya manusia yang mempunyai kapabilitas yang dapat dikembangkan, maka

Page 64: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

49

didirikanlah Rumah Pintar yang diberi nama Rumah Pintar Atsiri. Kegiatan-

kegiatan di Rumah Pintar Atsiri adalah murni kegiatan sosial kemasyarakatan

yang didukung oleh Solidaritas Istri-Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).

Adapun dewan pembina Rumah Pintar Atsiri adalah Dharma Wanita Pusat

Kementerian Pertanian.

Rumah Pintar Atsiri adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang

berlokasi di Komplek Atsiri Permai, Desa Ragajaya Kecamatan Bojonggede,

Kabupaten Bogor. Berada di Jl. Sedap malam raya No.45. Didirikan pada tanggal

19 Oktober 2009 dan diresmikan oleh Dr. Ir. Anton Apriyantono, MS Menteri

Pertanian Republik Indonesia periode 2004-2009 dan dihadiri oleh enam ibu-ibu

Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Rumah Pintar Atsiri sebagai

sarana pemberdayaan masyarakat yang dapat mewadahi berbagai kegiatan

dimulai dari pendidikan anak usia dini, masyarakat, kaum perempuan juga

kelompok lanjut usia. Sesuai dengan cita-cita dan tujuan dari bangsa dalam

pembukaan UUD 1945 yaitu untuk turut berperan dalam mencerdaskan bangsa.

Tujuan dari Rumah Pintar Atsiri adalah membentuk dan membina masyarakat

Indonesia untuk berkarya sehingga menjadi berdaya dalam meningkatkan

ekonomi menuju keluarga yang bahagia dan sejahtera. Sasaran utamanya adalah

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat, anak-anak,

remaja, ibu-ibu di Kecamatan Bojonggede serta meningkatan pendapatan rumah

tangga. Hal itu diperuntukan bagi masyarakat yang kurang mampu guna

mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan agar dapat meningkatkan

kesejahteraannya. Sebab di Atsiri Permai terdapat potensi-potensi yang dimiliki

Page 65: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

50

oleh masyarakat namun belum dapat dikembangkan. Oleh karena itu dengan

adanya Rumah Pintar Atsiri selain memberikan pendidikan kepada anak-anak

agar minat membaca menjadi tinggi, keberadaan Rumah Pintar ini untuk

mensejahterkan masyarakat dengan mengembangkan potensi yang dimiliki.

1. Visi dan Misi Rumah Pintar Atsiri

Visi yang dijadikan sebagai pemacu kinerja dari keberadaan Rumah Pintar

adalah membentuk dan membina masyarakat untuk berkarya sehingga menjadi

berdaya menuju keluarga yang bahagia dan sejahtera. Misi yang dijalankan oleh

Rumah Pintar Atsiri antara lain: (a) memberikan pendidikan kepada kaum ibu,

remaja, dan anak-anak untuk mengaktualisasikan diri sendiri sesuai dengan minat;

(b) menciptakan keluarga yang kreatif dan berdaya secara ekonomi dan (c)

mengusahakan sarana prasarana untuk mendukung kegiatan Rumah Pintar.

2. Kelembagaan Rumah Pintar Atsiri

Kelembagaan Rumah Pintar Atsiri telah ditetapkan tanggal 26 Februari 2010

dengan susunan sebagai berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada Bagan 3.1.

Dewan Penasehat : Dharma Wanita Persatuan Kementrian Pertanian

Penanggung Jawab : Yunny Aziz Hidayat

Ketua : Sri Umami Raswad

Wakil Ketua : dr. Elis Tiahesara

Bendahara : Ida Ulfa Suwarso

Sekretaris : Poppy Indrawati H.

Page 66: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

51

Sumber: Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor

PENASEHAT

KETUA DHARMA WANITA PERSATUAN KEMENTAN

DEWAN PAKAR

NY. MEIKE SUSWONO

NY. UMY RUSMAN. H

NY. ROSSI ANTON. A

PENANGGUNG JAWAB

NY. YUNNY AZIZ HIDAYAT

KETUA

NY. SRI UMAMI RASWAD

WAKIL

NY. Dr. ELIS TIAHESSARA

KOORDINATOR TUTOR

NY. ARI SURYANI S.

BENDAHARA

NY. IDA ULFA SUWARSO

SEKRETARIS

NY. POPPY IRMAWATI H.

5. SENTRA

PERMAINAN

NY. SRI

BUDIARTI

2. SENTRA

PANGGUNG

NY. ETI MULYATI

4. SENTRA

KOMPUTER

NY. NINIK S.H

1. SENTRA BUKU

NY. EVI RATNASARI

NY. LILIS SISWATI

NY. KI AGUS

DIVISI HUMAS

NY. ENY ENDRANINGSIH Y.

NY. ADE RINA FARIDA

DIV. PENGEMBANGAN

SENTRA

NY. ANDI ARINIDA A. K

3. SENTRA

KRIYA

NY. NURUL A. M.

Gambar 2

Struktur Organisasi Pengurus Rumah Pintar Atsiri

Page 67: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

52

3. Program-Program Rumah Pintar Atsiri

Program Layanan, program layanan yang dilakukan di Rumah Pintar Atsiri

adalah sebagai berikut:

a. Layanan pembelajaran bagi anak usia 4-9 tahun, layanan ini berupa

pembelajaran membuat origami, mewarnai, menggambar, posyandu gratis

yang bekerja sama dengan salah satu klinik di sekitar Rumah Pintar Atsiri

Desa Ragajaya.

b. Layanan pengembangan life skill bagi remaja dan ibu produktif, layanan ini

berupa pelatihan pengembangan keterampilan, penyuluhan, sosialisasi

program yang berguna bagi masyarakat terutama ibu-ibu dalam membantu

memenuhi kebutuhan hidup (diajarkan untuk mengelola usaha).

c. Layanan perpustakaan bagi masyarakat, layanan ini berupa perpustakaan

keliling yang dijalankan ke setiap sekolah atau ke tempat strategis lainnya di

sekitar Rumah Pintar Atsiri mengingat koleksi buku di sentra buku Rumah

Pintar cukup banyak dan beragam.

d. Layanan edukasi pengasuhan dan kesehatan bagi kaum ibu, layanan ini berupa

pendidikan serta penyuluhan kesehatan bagi masyarakat terutama kaum ibu

yang memiliki anak balita.

Adapun Mekanisme Pelayanan yang dilakukan yakni :

a. Dibagi dalam 2 kategori anak/orang dewasa (remaja, ibu-ibu dan lain-lain),

pembagian ini disesuaikan dengan penempatan pada sentra-sentra yang ada di

Rumah Pintar Atsiri

Page 68: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

53

b. Peserta datang dan didaftar oleh tutor, setiap tutor mewakili setiap sentra yang

ada di Rumah Pintar Atsiri sehingga dapat mengakomodir semua masyarakat

yang ikut tergabung dalam anggota Rumah Pintar.

c. Memberikan kesempatan bagi peserta untuk bereksplor sambil menunggu

teman-temannya misalnya dalam hal peminjaman alat komputer maupun

buku.

d. Tutor memberikan arahan bagi setiap anggota yang tergabung pada masing-

masing sentra.

e. Peserta memilih sentra sesuai dengan minatnya sehingga potensi yang

dimilikinya lebih mudah untuk dikembangkan.

f. Tutor melakukan pengamatan untuk memetakan kebutuhan peserta sehingga

setiap peserta terlayani sesuai dengan potensi yang dimiliki dan dengan

potensi tersebut mengarahkan untuk menjadi lebih baik dalam hidupnya.

g. Bila peserta sudah fokus, tutor membimbing belajar dengan pendekatan

Multiple Intelligence, dimana pendekatan ini untuk melihat bermacam-macam

kecerdasan dan potensi yang dimiliki setiap peserta tetapi dalam

pengembangan potensinya tersebut disesuaikan dengan kadarnya dan dalam

proses pengembangnnya berbeda-beda.

Rumah Pintar Atsiri mempunyai 5 sentra yaitu Sentra Buku, Sentra Komputer,

Sentra Panggung, Sentra Permainan dan Sentra Kriya,. Pertama, Sentra Buku.

Kedua, Sentra Komputer. Ketiga, Sentra Panggung. Keempat, Sentra Permainan.

Kelima, Sentra Kriya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Rumah Pintar fokus

pada sentra-sentra yang telah dibuat adalah sebagai berikut: Sentra Panggung,

Page 69: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

54

Sebagai upaya pelestarian salah satu budaya daerah di Rumah Pintar Atsiri,

diadakan program berlatih menari. Sentra Permainan, Rumah Pintar Atsiri

mempunyai banyak ragam permainan edukasi. Sebagai penunjang pendidikan dan

teknologi di Rumah Pintar Atsiri. Sentra Komputer, Tersedia 4 unit komputer

dalam sentra ini. Tersedia tutor computer yang siap memandu anak-anak untuk

mengoperasikan dan memaksimalkan sarana tersebut. Sentra Buku, Rumah Pintar

Atsiri telah memiliki 5600 buku meliputi buku agama sebanyak 400 buku,

pengetahuan umum 2600, bahasa asing 1500 dan 1100 unit sisanya adalah sains.

Sentra Kriya adalah sentra pemberdayaan konten lokal/lifeskill yang outputnya

membuat penghasilan dari penduduk setempat bertambah atau meningkat.

Aktifitas di sentra kriya meliputi produksi jenis makanan dan minuman seperti

kue kering, kunyit asam, dan lidah buaya.

4. Jaringan (Network) Kelembagaan

Rumah Pintar Atsiri memiliki jaringan atau Network kelembagaan dengan

Bank Sampah Melati Bersih Pamulang, Koperasi Wanita, PNPM Mandiri,

Kemenperindag, PN2PF provinsi Jawa Barat. Rumah Pintar Atsiri sebagai sarana

bagi program Bank Sampah yang ada di Komplek Atsiri yang dikenal dengan

Bank Sampah Atsiri. Bank Sampah Atsiri adalah cabang dari Bank Sampah

Melati Bersih Pamulang yang telah memiliki banyak anggota sehingga banyak

orang yang telah mengenal Bank Sampah ini. Selain itu Bank Sampah Atsiri

didirikan oleh beberapa orang yang berprofesi sebagai dosen di salah satu

Universitas Islam di wilayah Jawa Barat, maka jaringan lembaga ini cukup luas.

Page 70: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

55

Rumah Pintar Atsiri memberdayakan masyarakatnya dengan berbagai program

seperti Bank Sampah, selanjutnya dengan Koperasi Wanita.

Koperasi Wanita Rumah Pintar Atsiri adalah kumpulan kaum perempuan yang

mengeluhkan keterbatasan dan kenaikan harga sembako. Rumah Pintar Atsiri

dengan bekerja sama melalui Dharma Wanita dan UKM-UKM yang disekitar

Komplek Atsiri menyediakan sembako murah demi mencukupi permintaan pasar.

Kegiatan Koperasi Wanita juga melakukan sistem simpan pinjam dengan maksud

untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan menyediakan

peminjaman modal bagi masyarakat yang ingin membuka usaha kecil disekitar

tempat tinggalnya.

Kemenperindag (Kementrian Perindustrian dan Perdagangan) bekerjasama

dengan Rumah Pintar Atsiri dalam hal keterampilan menjahit, menyulam,

pembuatan hantaran. Keterampilan pembuatan makanan kue kering dan minuman

Kunyit Asam bekerjasama dengan PNPM Mandiri dan P2PNF provinsi Jawa

Barat. Selain itu Rumah Pintar Atsiri juga bekerjasama dengan salah satu

Universitas di Jakarta dalam melakukan pemberdayaan keterampilan sentra kriya

di Rumah Pintar Atsiri.

B. Gambaran Umum Keterampilan Sentra Kriya Rumah Pintar Atsiri

Bojonggede Kabupaten Bogor

Pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri diantaranya adalah

keterampilan-keterampilan yang ditempatkan pada salah satu sentra yaitu sentra

kriya. Sentra kriya adalah wadah yang menyediakan berbagai aktivitas yang

dirancang untuk memberikan keterampilan hidup dan keterampilan vokasional

Page 71: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

56

bagi masyarakat. Dengan adanya sentra kriya diharapkan tercipta perluasan

peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat setempat. Kegiatan yang

dilakukan diantaranya keterampilan pengolahan bahan makanan, pengolahan

berbahan dasar akrilik, pembuatan kompos dan lain-lain.

1. Jenis-Jenis Keterampilan Sentra Kriya

Program keterampilan sentra kriya yang berada di Rumah Pintar Atsiri terbagi

beberapa macam seperti, keterampilan menyulam menjahit, melukis, membatik,

pembuatan hantaran, pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam.

a) Keterampilan menyulam, kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Pintar dan

bekerjasama dengan SIKIB (Solidaritasi Istri Kabinet Indonesia Bersatu).

Proses pendanaan dan penyedian alat bahan disediakan oleh pemerintah

dengan tujuan anggota Rumah Pintar dan masyarakat umum yang ikut

bergabung menjadi lebih mandiri dan berdaya.

b) Keterampilan Menjahit dan Membatik, keterampilan ini bekerjasama dengan

salah satu Universitas di Jakarta dengan tutor yang juga berasal dari

Universitas tersebut. Kegiatan menjahit dan membatik juga dilakukan di

Rumah Pintar Atsiri.

c) Keterampilan Pembuatan Hantaran, keterampilan ini berupa kreatifitas

masyarakat terutama ibu-ibu untuk membuat hantaran pernikahan dalam

berbagai bentuk seperti bentuk hewan atau tempat ibadah. Kegiatan ini

dilakukan di rumah salah satu tutor yang berpengalaman dalam menghias

hantaran. Hal ini dikarenakan keterbatasan tempat yang ada di Rumah Pintar

Atsiri, namun tetap masih berada di bawah naungan Rumah Pintar.

Page 72: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

57

d) Keterampilan Pembuatan Kue Kering dan Minuman Kunyit Asam,

keterampilan ini berupa kreatifitas dalam menggunakan bahan-bahan pangan

mengingat penggunaaan bahan pangan yang belum terjamin kehalalannya,

maka hasil makanan yang telah dibuat oleh Rumah Pintar diuji kehalalannya

dan bersertifikat dari MUI maupun BPOM.

Jenis keterampilan yang ditekankan dalam penelitian ini adalah pembuatan

makanan kue kering dan minuman Kunyit Asam. Hal ini dikarenakan program

tersebut lebih terlihat jelas keberlanjutannya dibandingkan program keterampilan

lainnya. Selain itu keterampilan ini lebih mudah diterima masyarakat mengingat

tahap pembuatannya sudah banyak yang mengetahui dan produknya lebih laku di

pasaran serta merupakan produk unggulan dibandingkan dengan produk lain dari

keterampilan sentra kriya.

Program keterampilan sentra kriya sudah ada sejak 2009 bersamaan dengan

berdirnya Rumah Pintar Atsiri, khusus untuk program keterampilan pembuatan

kue kering dan minuman kunyit asam dimulai pada bulan Mei tahun 2012.

Program keterampilan kue kering dan kunyit asam dilakukan selama 2 kali dalam

sebulan. Rumah Pintar Atsiri memberikan pelatihan, membantu dalam

memasarkan dan pelabelan produk hasil dari keterampilannya dan memberikan

modal serta sertifikat bagi penerima program. Berikut ini alur program

keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam yang dilakukan

oleh Rumah Pintar Atsiri.

Page 73: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

58

Gambar 3

Alur Program Keterampilan Sentra Kriya

Sumber: Hasil Analisis Wawancara

2. Keterampilan Pembuatan Kue Kering

Pembuatan kue kering adalah salah satu program yang ditempatkan pada

bagian sentra kriya di Rumah Pintar Atsiri. Keterampilan ini membuat kue yang

pada umumnya sering diperjualbelikan di toko-toko. Beberapa jenis kue kering

yang dibuat adalah stick keju, untir-untir, kue kering khas perayaan idul fitri dan

idul adha. Tujuan dari program ini, meskipun sudah banyak yang mengetahui dan

pernah membuat kue-kue tersebut, namun di Rumah Pintar diberikan pelatihan,

pembelajaran sampai pada cara pelabelan serta pemasarannya. Penerima program

yang mengikuti keterampilan ini diharapkan menjadi individu yang berdaya,

mandiri dan lebih produktif dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Page 74: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

59

Pada awal pembuatan kue kering dibantu oleh tutor dengan memberikan

arahan dan mempraktekkan tata cara pembuatannya. Tata cara pembuatannya

yaitu sebagai berikut: persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam hal ini

bahan-bahan seperti tepung terigu, telur dan bahan lainnya diperlukan dengan

membeli di pasar-pasar tradisional atau warung sekitar tempat tinggal. Proses

pembuatan kue seperti pada umumnya hanya saja dalam pelatihan, penerima

program diarahkan untuk lebih teratur dalam mengikuti alur yang telah diarahkan

oleh tutor. Selanjutnya kue-kue kering yang telah jadi akan dikemas dan diberi

label serta dibuatkan hak paten dan sertifikat halal dibawah naungan Rumah

Pintar Atsiri dan dipromosikan pada saat acara bazar atau event penting lainnya.

Waktu pembuatan kue kering dari awal sampai proses pelabelan dan pengemasan

yaitu selama 3-4 jam, tergantung jenis kue kering yang dibuat.

3. Keterampilan Pembuatan Minuman Kunyit Asam

Pembuatan minuman kunyit asam merupakan program keterampilan

pengolahan bahan makanan yang diadakan oleh Rumah Pintar Atsiri sebagai

bagian dari proses pemberdayaan terhadap masyarakat. Penerima program akan

diberikan pelatihan, pembelajaran sampai pada cara pelabelan serta

pemasarannya. Tujuan dari program ini juga agar penerima program dapat

membuka usaha sendiri sekaligus dapat membantu perekonomian keluarga.

Sasaran penerima program ini adalah warga yang lemah dan ketidakmampuan

dalam mengakses sumberdaya karena adanya keterbatasan modal.

Pelaksanaan tahapan untuk pembuatan minuman kunyit asam mengikuti alur

yang telah diarahkan oleh tutor sebagai berikut:

Page 75: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

60

a. Pencucian bahan-bahan;

b. Penyortiran dan pengelupasan kulit kunyit dan kencur;

c. Pemarutan atau diblender;

d. Perebusan;

e. Penyaringan;

f. Pendinginan;

g. Penyiapan atau penataan botol;

h. Pengisian bahan yang telah matang kedalam botol;

i. Pasteurisasi dan pembersihan;

j. Pelabelan; dan

k. Penyimpanan yang bertahan selama 5-6 hari karena tidak ada bahan

pengawet yang dicampurkan kedalam minuman tersebut.

Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan minuman ini dari awal sampai proses

pengemasan dan pelabelan adalah 6-7 jam. Proses pembuatannya membutuhkan

waktu yang cukup lama mengingat tahapannya harus sesuai dan steril agar dapat

bertahan lebih lama meskipun tidak memakai bahan pengawet. Berikut alur

pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam sampai proses pemasaran.

Page 76: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

61

Gambar 4

Alur Pembuatan Kue Kering dan Minuman Kunyit Asam

Sumber: Hasil Analisis Wawancara

C. Kondisi Desa Ragajaya Kecamatan Bojonggede

Desa Ragajaya terletak di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa

Barat. Luas wilayah desa kurang lebih sekitar 433,328 hektar, terbagi dalam 15

Rukun Warga dan 68 Rukun Tetangga. Secara Geografis, Kecamatan Bojonggede

terletak di wilayah kecamatan Bojonggede dengan titik koordinat 106.77935

LS/LU dan 6.453639 BT/BB. Desa Ragajaya berbatasan dengan sebelah utara

dengan Kelurahan Pasir Putih atau Bedahan Depok, sebelah selatan Desa

Nanggerang, sebelah barat Desa Pabuaran atau Kel. Cipayung Jaya Depok dan

sebelah timur Desa Sasak Panjang. Jarak orbitrasi dari pusat pemerintahan

kecamatan berjarak 6 km, jarak dari pusat pemerintahan kota 15 km dan jarak dari

ibu kota provinsi adalah 145 km. Sarana dan prasarana yang ada di Desa Ragajaya

Page 77: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

62

terdiri atas 155 psyandu dan polindes, prasarana ibadah yaitu masjid 20 buah,

musholla 24 buah.1

Rumah Pintar Atsiri berada di perumahan Atsiri Permai Citayam. Perumahan

Atsiri Permai hadir sebagai perumahan dengan lingkungan yang strategis, nyaman

dan fasilitas umum yang menunjang warga RW 12. Pengertian atsiri ini adalah

sejenis minyak, yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri yang dikenal dengan nama

minyak terbang (volatile oil) atau minyak eteris (essential oil) adalah minyak yang

dihasilkan dari tanaman dan mempunyai sifat mudah menguap pada suhu kamar

tanpa mengalami dekomposisi. Sedangkan Permai sendiri sinomimnya adalah

elok, indah yang merupakan jenis kata sifat. Jadi berdasarkan tinjauan bahasa di

atas, Atsiri Permai jika digabung berarti minyak (atsiri) yang indah (elok).

Perumahan Atsiri Permai adalah Perumahan dengan minyak (atsiri) yang indah

(elok). Perumahan yang memberikan aroma yang wangi yang membuat

penghuninya menjadi sehat, segar dan nyaman.2

Perumahan Atsiri Permai mempunyai lapangan Sepak Bola yang tiap hari

selalu ada warga Atsiri dan sekitarnya memanfaatkan lokasi tersebut. Letak

lapangan ini ditengah-tengah perumahan. Anak-anak bebas bermain, berlari di

lapangan tersebut untuk menunjang pertumbuhannya kelak. Di lapangan sepak

bola ini terhitung aktif dengan beragam kegiatan misalnya setiap sabtu dan

minggu sore pemuda dan bapak-bapak bermain bola untuk menyalurkan hobi dan

1Profil Desa Ragajaya, 2016, tersedia pada

(http://kecamatanbojonggede.bogorkab.go.id/index.php/multisite/detail_desa/129), diakses pada

tanggal 19 Agustus 2017. 2Perumahan Atsiri Permai, 2013, tersedia pada (http://www.atsiripermai.com/), diakses

pada tanggal 18 Agustus 2017.

Page 78: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

63

bakat mereka. Selain itu pada minggu pagi atau dalam acara tertentu di lapangan

tersebut menjadi sarana yang tepat untuk memperkenalkan keadaan lingkungan

termasuk acara bazar yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri dalam memasarkan dan

mempromosikan hasil keterampilan pemberdayaannya.3

3Perumahan Atsiri Permai, 2013, tersedia pada (http://www.atsiripermai.com/), diakses

pada tanggal 19 Agustus 2017.

Page 79: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

64

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA DATA

Menurut buku yang ditulis oleh Isbandi Rukminto Adi mengemukakan bahwa

tahapan pemberdayaan terdiri atas tujuh tahap, yaitu: tahapan persiapan,

pengkajian (assessment), perencanaan alternatif program, pemformulasian

rencana aksi, pelaksanaan program, evaluasi dan terminasi. Berikut ini peneliti

jabarkan secara lengkap dan jelas mengenai hasil temuan data di lapangan,

wawancara peneliti dengan ketua, divisi Humas, tutor atau petugas pelaksana

dalam sentra kriya, dan penerima program keterampilan sentra kriya oleh Rumah

Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yakni teknik

keabsahan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data.

Peneliti membandingkan hasil wawancara dari setiap narasumber sehingga

peneliti dapat menarik kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang ada di

lapangan. Berikut ini peneliti jabarkan tentang hasil temuan data wawancara dan

observasi yang telah dilakukan sesuai dengan urutan tahapan pemberdayaan

menurut Isbandi Rukminto Adi.

A. Tahapan Persiapan dalam Program Keterampilan Sentra Kriya

Rumah Pintar Atsiri adalah salah satu lembaga pemberdayaan masyarakat

yang berperan dalam usaha memberdayakan agar kehidupan masyarakat menjadi

lebih mandiri dan produktif. Persiapan yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri adalah

menyiapkan petugas pelaksana dan persiapan lapangan.

Page 80: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

65

1. Persiapan Petugas Pelaksana

Program keterampilan sentra dalam penelitian ini lebih ditekankan pada

keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam. Program ini

dinilai lebih terlihat jelas keberlanjutannya dan lebih mudah dilakukan mengingat

sebagian masyarakat yang bergabung adalah ibu-ibu. Berikut hasil wawancara

peneliti dengan pengurus sentra kriya yaitu Ibu Ade Rina yang menyatakan

bahwa:

“Ada keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam serta beras

kencur, menyulam, menjahit, payet-payet, pembuatan hantaran. Tetapi yang lebih

ditekankan adalah pembuatan kue kering dan kunyit asam karena bahan-bahan

yang dibutuhkan mudah didapatkan dan kebanyakan masyarakat mengetahui

prosesnya tetapi disini (Rumah Pintar Atsiri) akan dibina dan diarahkan lagi

sehingga mereka menjadi berdaya dan lebih mandiri.”1

Tahapan persiapan diawali dengan persiapan petugas pelaksana. Pelaksanaan

program akan berjalan dengan lancar apabila dilakukan oleh petugas yang

professional dan berpengalaman di bidangnya. Petugas pelaksana dalam penelitian

ini diarahkan pada dua orang tutor dalam keterampilan pembuatan kue kering dan

minuman kunyit asam. Berikut pernyataan Ibu Raswad selaku ketua Rumah Pintar

Atsiri dan Ibu Ade Rina mengenai tahapan persiapan petugas pelaksana program

keterampilan sentra kriya:

“Tutor di sentra kriya cukup banyak tergantung jenis keterampilannya. Untuk

keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam ada 2 tutor

masing-masing memegang keterampilan yang dikuasainya”2

“Ada 2 tutor salah satunya ibu Ria yang bertugas pada program pembuatan

kunyit asam.”3

1Wawancara Pribadi dengan Ibu Ade Rina, Bogor, 11 Juni 2017. 2Wawancara Pribadi dengan Ibu Raswad, Bogor, 10 Juni 2017. 3 Wawancara Pribadi dengan Ibu Ade Rina, Bogor, 11 Juni 2017.

Page 81: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

66

Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan data bahwa dalam

keterampilan sentra kriya khusus pembuatan kue kering dan minuman kunyit

asam dilakukan oleh dua orang tutor yang masing-masing memegang tugasnya

sesuai dengan keahlian. Rumah Pintar Atsiri menunjuk petugas pelaksana atau

tutor adalah orang yang professional dan ahli dalam bidangnya sehingga tujuan

dari program pemberdayaan tercapai. Penyiapan petugas ini terutama diperlukan

untuk menyamakan persepsi antar anggota tim sebagai pelaku perubahan

mengenai pendekatan yang dipilih dalam pelaksanaan program pemberdayaan.

2. Persiapan Lapangan

Sebuah kegiatan memerlukan sarana dan prasarana yang memadai sehingga

keterlaksanaan program yang dijalankan oleh petugas sesuai dengan tujuan dan

harapan yang diinginkan. Persiapan lapangan beriringan dengan persiapan

petugas, karena jika pelaksana sudah dipersiapkan sementara tempat atau

lapangan belum memadai maka kegiatan yang dijalankan mengalami hambatan.

Oleh karena itu persiapan lapangan diperlukan guna meminalisir hambatan dalam

pelaksanaan program tersebut, dalam hal ini persiapan lapangan mencangkup

wilayah Desa Ragajaya dan disekitar Rumah Pintar Atsiri. Berikut hasil

wawancara dengan Ibu Raswad yang menyatakan bahwa kegiatan keterampilan

bertempat di Rumah Pintar itu sendiri karena Rumah Pintar ini dibangun atas

dasar gagasan SIKIB (Solidaritas Isteri-Isteri Kabinet Indonesia Bersatu) dan

wawancara dengan Ibu Ade Rina. Berikut pernyataan Ibu Raswad:

“Berdirinya rumah pintar ini adalah atas gagasan dari SIKIB (Solidaritas Isteri-

Isteri Kabinet Indonesia Bersatu) dengan ujuannya untuk memberdayakan dan

mensejahterakan masyarakat sekitar. Selain itu lokasi rumah pintar yang cukup

Page 82: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

67

strategis dan bersebelahan dengan lapangan bola serta berada tidak jauh dari

pintu gerbang utama menjadi alasan utama agar masyarakat dapat mengetahui

dengan jelas dan tidak kebingungan apabila ditanya dimana letak Rumah Pintar

Atsiri. Awalnya dari kegiatan origami buat anak paud kemudian keterampilan-

keterampilan sentra kriya yang kerjasama koperasi dan Kemenperindak

kemudian lanjut pelatihan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam serta

keterampilan payet-payet.”4

“Berdirinya rumah pintar ini adalah atas gagasan dari SIKIB (Solidaritas Isteri-

Isteri Indonesia Bersatu) dengan ujuannya untuk memberdayakan dan

mensejahterakan masyarakat sekitar. Awalnya dari kegiatan origami buat anak

paud kemudian ada pelatihan untuk pembuatan kue kering dan minuman dan

lanjut kegiatan menyulam, menjahit, melukis, membatik, membuat hantaran untuk

pernikahan. Tujuannya untuk agar masyarakat sekitar menjadi sejahtera.”5

Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan data bahwa Rumah Pintar

Atsiri dibangun atas dasar gagasan SIKIB yang bertujuan agar masyarakat sekitar

tempat Rumah Pintar Atsiri menjadi sejahtrera. Rumah Pintar Atsiri adalah

lembaga untuk menaungi masyarakat terutama Desa Ragajaya yang berdasarkan

demografi merupakan masyarakat terpinggirkan dan jauh dari pusat kota. Tidak

hanya menyiapkan lapangan, fasilitator juga melakukan kontak dengan tokoh-

tokoh informal sehingga hubungan dengan masyarakat calon penerima program

terjalin dengan baik.

B. Tahapan Assessment dalam Program Keterampilan Sentra Kriya

Pengkajian dalam proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara

individual melalui tokoh-tokoh masyarakat (key person), tetapi dapat juga melalui

kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam tahapan ini juga dilakukan

identifikasi masalah yang ada pada masyarakat. Masalah tersebut adalah

terdapatnya keinginan untuk hidup yang lebih baik namun tidak tahu mau mulai

4Wawancara Pribadi dengan Ibu Raswad, Bogor, 10 Juni 2017. 5Wawancara Pribadi dengan Ibu Ade Rina, Bogor, 11 Juni 2017.

Page 83: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

68

darimana, takut akan kerugian yang diterimanya, terbentur masalah modal apabila

ingin membuka usaha serta proses pelabelan dan pemasaran ketika sudah

dihasilkannya produk. Oleh karena itu melalui Rumah Pintar Atsiri, penerima

program dibina, dilatih dan diberdayakan sehingga mampu dan mandiri dalam

hidup sekaligus membantu perekonomian keluarga.

Berikut hasil wawancara dengan Ibu Raswad mengatakan bahwa tujuan

adanya Rumah Pintar Atsiri dan program-programnya adalah untuk

memberdayakan masyarakat menjadi lebih mandiri dan produktif dan sebagian

program keterampilan adalah program yang mudah untuk dilakukan oleh semua

orang hanya saja perlu ditambah dengan pemberian pelatihan secara khusus

sehingga dapat lebih diberdayakan. Berikut hasil wawancara dengan ketua Rumah

Pintar Atsiri, Ibu Raswad.

“Setiap program yang ada di Rumah Pintar Atsiri selalu kami konsultasikan

dengan tokoh masyarakat setempat agar proses pemberdayaan yang kami

lakukan tidak salah sasaran. Hal itu menjadi hal yang paling utama mengingat

Rumah Pintar Atsiri adalah sebagai fasilitator yang hanya menyediakan fasilitas

dan yang akan merasakan programnya adalah masyarakat. Masalah yang ada di

masyarakat adalah tidak adanya modal, keinginan ingin hidup lebih baik namun

tidak tahu mulai darimana, takut akan kerugian yang nanti diterimanya serta

pelabelan maupun proses pemasaran di masyarakat yang tidak berjalan lancar

sehingga membuat masyarakat semakin takut untuk membuka usaha.”6

Dalam analisis kebutuhan masyarakat ini ada beberapa teknik, dalam proses

assessment dapat digunakan teknik SWOT dengan melihat kekuatan (Strength),

Kelemahan (Weekness), Kesempatan (Opportunies), dan Ancaman (Threat).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa kelemahan yang terjadi adalah

keterbatasan modal dan ketidaktahuan masyarakat untuk merubah kualitas

6Wawancara Pribadi dengan Ibu Raswad, Bogor, 10 Juni 2017.

Page 84: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

69

hidupnya. Sementara kekuatannya terletak pada keinginan masyarakat untuk

berubah dalam hidupnya menjadi lebih baik. Kesempatannya melalui program

yang akan dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri sehingga masyarakat calon

penerima program dapat berdaya. Ancamannya terletak pada produk yang

dihasilkan sudah umum namun ada proses selanjutnya yaitu pelabelan atas nama

Rumah Pintar Atsiri sehingga dapat menjadi kekuatan bagi keberhasilan calon

penerima program.

Jadi tahap pengkajian ini melihat dan mengkaji permasalahan yang ada

kemudian Rumah Pintar Atsiri melakukan pemilihan peserta penerima program

berdasarkan bakat, potensi dan minatnya selanjutnya diarahkan pada program-

program Rumah Pintar Atsiri. Selanjutnya penerima program diberdayakan dan

diberikan pembelajaran yang mendidik untuk menjadi produktif dan mandiri

sampai proses pelabelan maupun pemasaran produk yang dihasilkan.

C. Tahapan Perencanaan Alternatif Program

Tahapan selanjutnya adalah menyusun rencana kegiatan program yang

dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menanggulangi

permasalahan yang muncul. Dalam proses ini fasilitator yang membantu

masyarakat berdiskusi dan memikirkan program dan kegiatan apa saja yang tepat

dilaksanakan pada saat itu. Petugas memberikan alternatif program seperti

berbagai macam kegiatan keterampilan sentra kriya agar potensi yang ada pada

masyarakat berkembang sesuai dengan bakatnya. Namun, program yang lebih

ditekankan dalam proses pemberdayaan sekaligus bahasan dalam penelitian ini

Page 85: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

70

adalah pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam. Hal ini sesuai dengan

pendapat dari Ibu Ade, beliau berkata:

“Ada keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam serta beras

kencur, menyulam, menjahit, payet-payet, pembuatan hantaran. Tetapi yang lebih

ditekankan adalah pembuatan kue kering dan kunyit asam karena bahan-bahan

yang dibutuhkan mudah didapatkan dan kebanyakan masyarakat mengetahui

prosesnya tetapi disini (Rumah Pintar Atsiri) akan dibina dan diarahkan lagi

sehingga mereka menjadi berdaya dan lebih mandiri.”7

Komunikasi Rumah Pintar Atsiri dengan masyarakat desa Ragajaya

Kecamatan Bojonggede sudah terjalin cukup lama, karena program-program

sebelumnya sudah dijalankan oleh Rumah Pintar dan mencangkup aspek semua

umur termasuk anak-anak serta jaringan kelembagaan yang cukup luas.

Kedekatan yang terjalin ini membuat masyarakat tidak lagi canggung untuk ikut

berpartisipasi dalam kegiatan lainnya seperti pemilihan alternatif program untuk

dilakukan Rumah Pintar Atsiri dalam proses memberdayakan. Berikut ini Ibu

Raswad menjelaskan bagaimana program keterampilan sentra kriya ini tercipta.

“Rumah Pintar Atsiri berdiri sudah sejak 19 Oktober 2009. Awalnya kegiatan

origami buat anak paud, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usia anak-

anak seperti membaca, mewarnai, menggambar termasuk membuat origami.

kemudian keterampilan-keterampilan sentra kriya yang kerjasama koperasi dan

Kemenperindak melanjutkan pelatihan ke pembuatan batik, melukis yang juga

bekerjasama dengan salah satu Universitas negeri dan swasta di wilayah Jakarta,

selanjutnya keterampilan membuat hantaran pernikahan, pembuatan olahan

makanan seperti kue kering dan minuman kunyit asam. Program kue kering dan

minuman kunyit asam menjadi produk unggulan dalam program dari Rumah

Pintar Atsiri”8

Pada tahap ini fasilitator secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk

berpikir tentang masalah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Berdasarkan hasil wawancara Ibu Raswad dan Ibu Ade didapatkan data bahwa

7Wawancara Pribadi dengan Ibu Ade, Bogor, 11 Juni 2017. 8Wawancara Pribadi dengan Ibu Raswad, Bogor, 10 Juni 2017.

Page 86: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

71

program pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam merupakan salah solusi

bagi permasalahan di masyarakat yang menginginkan kehidupan lebih baik namun

tidak ada keberanian untuk membuka usaha serta terhambat dengan modal untuk

membuka usaha. Dengan demikian program pembuatan kue kering dan minuman

kunyit asam menjadi program pilihan yang dapat membantu masyarakat calon

penerima program dalam memenuhi kebutuhan hidup sekaligus menjadikan

masyarakat lebih mandiri dan produktif.

D. Tahapan Pemformulasian Rencana Aksi dalam Program Keterampilan

Sentra Kriya

Pada tahap ini fasilitator membantu masyarakat calon penerima program untuk

merumuskan dan menentukan program serta kegiatan apa yang akan dilakukan

guna mengatasi permasalahan yang ada. Proses pemformulasian ini diajukan

dalam bentuk tulisan untuk kemudian dilaporkan kepada penyandang dana yakni

Kemenperindag, Koperasi, PNPM Mandiri karena Rumah Pintar Atsiri bekerja

sama dengan beberapa jaringan kelembagaan. Tahapan ini juga memformulasikan

atau menuliskan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang dicapai

dalam program keterampilan sentra kriya serta menyusun cara untuk mencapai

tujuan yang ingin dicapai. Berikut pernyataan Ibu Raswad dan Ibu Ade:

“Dengan diberikan pelatihan terlebih dahulu kemudian masyarakat yang terlatih

akan dilepas untuk meneruskan hasil pelatihannya dalam bentuk produk yang

dapat menghasilkan atau berdaya jual. Umumnya kegiatan di sentra kriya adalah

hal yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat hanya saja perlu ditambah

pembeljaran atau pendidikan yang mengarahkan mereka agar menjadi berdaya

dan lebih mandiri. Sehingga hakikatnya kegiatan di Rumah Pintar Atsiri adalah

kegiatan yang sudah mengakomodir keinginan masyarakat dalam hal pemenuhan

kebutuhan hidup jadi masyarakat yang sudah mengerti jenis keterampilan yang

akan dijalankan menjadi lebih mengerti karena ditambah adanya pembelajaran

yang mengajarkan mereka untul lebih produktif dan mandiri. Keterampilan-

Page 87: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

72

keterampilan sentra kriya yang kerjasama koperasi dan Kemenperindag, selain

itu bekerjasama dengan PNPM Mandiri apalagi untuk keterampilan pengolahan

bahan makanan (kue kering dan minuman kunyit asam)…”

Pernyataan Ibu Ade, Divisi Humas.

“Tujuan jangka panjang program ini adalah agar semua masyarakat dapat hidup

lebih baik, sejahtera, lebih mandiri dan berdaya. Sementara tujuan jangka

pendeknya masyarakat dapat melanjutkan usaha setelah pelatihan dan dapat

melakukan usaha dengan label mereka sendiri.”9

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa program yang akan dilakukan

adalah program kue kering dengan segala jenis kue kering dan minuman jamu

dalam hal ini kunyit asam. Fasilitator dan calon penerima program juga

merumuskan tujuan adanya program tersebut. Tujuannya yakni melalui program

tersebut diharapkan penerima program dapat melanjutkan usaha dan sampai pada

pelabelan dengan merk sendiri sebab selama pelatihan, produk yang dihasilkan

dibawah naungan label Rumah Pintar Atsiri. Hal tersebut merupakan tujuan

jangka pendek, sementara jangka panjangnya adalah agar masyarakat menjadi

lebih mandiri sejahtera dan tentunya berdaya. Dalam mencapai tujuan tersebut

Rumah Pintar Atsiri melakukan dengan cara bertahap, mulai dari pemberian

sosialisasi, pelatihan dan sampai pemberian modal usaha bagi masyarakat untuk

melanjutkan hasil pelatihan yang telah diberikan.

9Wawancara dengan Ibu Ade Rina, Bogor, 11 Juni 2017.

Page 88: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

73

E. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan Keterampilan Sentra

Kriya

Pada tahap ini adalah tahap yang menentukan keberhasilan suatu program,

karena dengan adanya kerjasama baik petugas pelaksana dan penerima program,

maka kegiatan ini dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan. Program

yang terpilih kemudian diaplikasikan dan pelaksanaannya didampingi oleh tutor

atau petugas pelaksana. Upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat,

peran masyarakat sebagai calon penerima program diharapkan dapat menjaga

keberlangsungan program yang telah dilaksanakan.

Proses pelaksanaan pembuatan kue kering diawali dengan pemberian contoh

atau sosialisasi di Rumah Pintar Atsiri kemudian dilanjutkan dengan pembinaan

bagi calon penerima program. Penerima program yang mengikuti keterampilan

kue kering mengikuti alur yang telah direncanakan yakni: 1) persiapan alat-alat

yang dibutuhkan; 2) persiapan bahan-bahan yang dibeli dengan dana dari Rumah

Pintar Atsiri karena Rumah Pintar tidak menyediakan bahan-bahan untuk

pembuatan makanan; 3) proses pembuatannya dimulai dari adonan kue sampai

adonan matang dan siap dikemas; 4) pelabelan atas nama Rumah Pintar Atsiri; 5)

pengajuan label dan sertifikat halal dari MUI maupun BPOM dan Depkes.

Pembuatan kue kering dilakukan selama 3-4 jam tergantung jenis kue kering yang

dibuat. Berikut pernyataan Ibu Muhajir sebagai petugas pelaksana pembuatan kue

kering sekaligus penerima program keterampilan sentra kriya.

“Pelatihan ini dilakukan selama 2x kali dalam seminggu selama 3 bulan. Sebelum

pelatihan dilakukan demo kepada masyarakat umum. Tempat untuk melakukan

demonya adalah di Rumah Pintar Atsiri sedangkan pelatihan programnya kami

terkadang mengadakan di Rumah Pintar atau di Rumah saya. Pelaksanaannya

Page 89: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

74

mengikuti alur yang sudah saya buat sehingga masyarakat tidak akan

kebingungan. Waktu yang dibutuhkan tergantung jenis makanan yang akan

dibuat, biasanya saya membuat stick keju membutuhkan waktu selama 3-4 jam

sampai proses pengemasan.”10

Pelaksanaan untuk pembuatan minuman kunyit asam mengikuti alur sebagai

berikut: 1) pencucian bahan-bahan; 2) penyortiran dan pengelupasan kulit kunyit

dan kencur; 3) pemarutan atau diblender; 4) perebusan; 5) penyaringan; 6)

pendinginan; 7) penyiapan atau penataan botol; 8) pengisian bahan yang telah

matang kedalam botol; 9) pasteurisasi dan pembersihan; 10) pelabelan; dan 11)

penyimpanan yang bertahan selama 5-6 hari karena tidak ada bahan pengawet

yang dicampurkan kedalam minuman tersebut. Proses pembuatannya

membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 7 jam. Berikut hasil

wawancara dengan Ibu Ria.

“Pelatihan untuk kunyit asam ini dilakukan selama 3 bulan. Dalam satu bulan

pelatihan dilakukan hanya 2 kali dan sebelum pelatihan dilakukan demo kepada

masyarakat umum. Tempat untuk melakukan demonya adalah di Rumah Pintar

Atsiri sedangkan pelatihan programnya kami terkadang mengadakan di Rumah

Pintar atau di Rumah saya (salah satu tutor). Proses pembuatannya

membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 6- 7 jam.”11

Pada awal pembuatan dibantu oleh petugas pelaksana dengan cara diarahkan

dan dipraktekan berdasarkan tata cara pembuatan kue kering serta minuman

kunyit asam. Kue kering dan minuman yang telah jadi segera dibuatkan hak paten

dan sertifikat halal dibawah naungan Rumah Pintar Atsiri untuk meningkatkan

keberhasilan pemasaran produk tersebut. Proses pemasarannya melalui promosi

pada saat bazar atau event lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibu Raswad

dan Ibu Ade.

10Wawancara Pribadi dengan Ibu Muhajir, Bogor, 17 Juni 2017. 11Wawancara Pribadi dengan Ibu Ria, Bogor, 20 Mei 2017.

Page 90: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

75

“Makanan kue kering yang sudah jadi akan mendapatkan hak paten dengan atas

nama Rumah Pintar Atsiri begitu pula dengan minuman kunyit asam, beras

kencur dan kalau ada bazar akan dipamerkan. Selain itu juga makanan-makanan

tersebut sudah bersertifikat halal dari MUI.” Kata Ibu Raswad.12

“Makanan kue kering maupun minuman kunyit asam serta beras kencur sudah

mendapatkan hak paten atas nama Rumah Pintar Atsiri dan kalau ada bazar akan

dipromosikan sekaligus sebagai bagian dari evaluasi. Selain itu juga makanan-

makanan tersebut sudah bersertifikat halal dari MUI maupun Depkes.” Kata Ibu

Ade.13

Dalam tahapan pelaksanaan ini tidak mengalami hambatan mengingat bahan-

bahannya mudah didapatkan di lingkungan tempat tinggal. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan Ibu Ria dan Ibu Muhajir. Ibu Ria berkata:

“Selama pelaksanaan tidak ada hambatan karena bahan-bahan yang didapatkan

mudah, hanya saja hambatan setelah program tersebut berjalan yakni tangan

menjadi kuning sebab warna yang dihasilkan dari kunyit sehingga membuat

sebagian orang hanya beberapa yang melanjutkan pelatihan program tersebut”14

Pendapat tersebut senada dengan Ibu Muhajir yang berkata:

“Selama pelaksanaan tidak ada hambatan karena bahan-bahan yang didapatkan

mudah dan bahan-bahan tersebut mudah ditemukan tidak hanya dipasar tetapi

juga di warung-warung sekitar tempat tinggal.”15

Dengan demikian tahapan pelaksanaan ini dapat dikatakan tidak mengalami

hambatan bagi petugas pelaksana. Sementara menurut penerima program dalam

keterampilan tersebut sebanyak tiga responden mengatakan bahwa hambatannya

adalah waktu mengingat penerima program adalah ibu rumah tangga dan tidak

banyak memiliki waktu luang serta Ibu Lilis yang menambahkan bahwa tidak

hanya masalah waktu melainkan masalah modal, seperti hasil wawancara berikut

ini:

12Wawancara Pribadi dengan Ibu Raswad, Bogor, 10 Juni 2017. 13Wawancara Pribadi dengan Ibu Ade, Bogor, 11 Juni 2017. 14Wawancara Pribadi dengan Ibu Ria, Bogor, 20 Mei 2017. 15Wawancara Pribadi dengan Ibu Muhajir, Bogor, 17 Juni 2017.

Page 91: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

76

“Hambatannya untuk bahan-bahan tidak ada karna bahannya mudah didapatkan

tetapi ada hambatan pada masalah waktu karena sebagai ibu rumah tangga tidak

banyak waktu luang yang tersisa oleh karena itu sebisa mungkin mengatur waktu

agar tugas di rumah tidak terbengkalai dan juga masalah modal apabila

modalnya tidak cukup maka harus menunggu sampai uang terkumpul dahulu.”16

Pada tahapan ini hambatan yang ada adalah masalah waktu pembuatan

terutama untuk minuman kunyit asam yang membutuhkan waktu 6-7 jam karena

penerima program adalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki waktu luang

yang cukup banyak serta modal yang diperlukan untuk pembuatan makanan dan

minuman tersebut. Hasil wawancara dengan Ibu Ria dan Ibu Muhajir

“Biasanya saya promosikan pada saat ada acara event atau bazar sehingga

masyarakat umum dapat mengetahui dan promosi produk tersebut berada

dibawah naungan Rumah Pintar Atsiri.” Kata Ibu Ria.17

“Biasanya saya promosikan pada saat ada acara event atau bazar sehingga

masyarakat umum dapat mengetahui dan promosi produk tersebut berada

dibawah naungan Rumah Pintar Atsiri yang sudah bersertifikat halal atas

bantuan dari Rumah Pintar Atsiri.” Kata Ibu Muhajir.18

Setelah proses tahapan pembuatan sampai pelabelan, maka langkah

selanjutnya adalah proses pemasaran. Produknya dipromosikan pada acara bazaar

atau event penting lainnya untuk membuat masyarakat umum lebih mengenal

produk hasil pemberdayaan Rumah Pintar Atsiri. Selain itu agar memunculkan

ide-ide atau gagasan baru yang dapat berasal dari konsumen serta dapat menjadi

acuan untuk pelatihan program selanjutnya.

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai narasumber, didapatkan data

bahwa dalam pelaksanaannya berjalan sesuai dengan alur tahapan program yang

telah dibuat mulai dari pemilihan calon penerima program, pemberian pelatihan,

16Wawancara Pribadi dengan Ibu Lilis, Bogor, 18 Juni 2017. 17Wawancara Pribadi dengan Ibu Ria, Bogor, 20 Mei 2017. 18Wawancara Pribadi dengan Ibu Muhajir, Bogor, 17 Juni 2017.

Page 92: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

77

pemberian pengetahuan untuk pengelolaan usaha, pelabelan dan pemasaran.

Tahap pelaksanaannya tidak mengalami hambatan bagi tutor mengingat persiapan

alat dan bahannya mudah didapatkan dan kebanyakan penerima program sudah

mengetahui cara membuatnya hanya perlu ditambah pemberian pengetahuan

untuk mengelola usaha, pelabelan dan pemasaran produknya.

Sementara hambatan yang terjadi bagi penerima program adalah terbatasnya

modal usaha dan waktu, karena profesinya sebagai ibu rumah tangga tidak

memiliki banyak waktu luang terutama untuk pembuatan kunyit asam yang

membutuhkan waktu 6-7 jam. Produk yang dipromosikan berlokasi di halaman

Rumah Pintar Atsiri atau di lapangan bola dekat lingkungan Rumah Pintar Atsiri.

Hal ini dimaksudkan agar masayarakat umum lebih mengenal produk Rumah

Pintar Atsiri serta dapat menarik masyarakat lain yang berkeinginan hidupnya

menjadi lebih mandiri dengan diberdayakan.

F. Tahapan Evaluasi Program Keterampilan Sentra Kriya

Tahapan evaluasi ini, Rumah Pintar Atsiri dan tutor berperan dalam

melakukan pengawasan demi menjaga keberlangsungan program keterampilan

sentra kriya agar tetap berjalan dengan baik. Evaluasi ini diarahkan pada evaluasi

hasil dengan melihat keseluruhan dampak dari program terhadap penerima

program. Berikut hasil wawancara dengan penerima program pembuatan kue

kering dan minuman kunyit asam.

“Hasil dari program ini sangat membantu saya untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga dan juga untuk menambahkan uang bagi anak-anak untuk sekolah

bahkan omset kue kering pada bulan ramdahan mencapai 16 juta selama satu

Page 93: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

78

bulan itu. Selain sudah ada label produk hasil pemberdayaan Rumah Pintar ini

telah mendapatkan sertifikat dari BPOM.”19

“Setelah saya mengikuti program ini saya terbantu, karena setelah mengikuti

program pembuatan kunyit asam saya dapat menjual hasil olahannya itu dan

uangnya dapat menjadi tambahan untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi kita ibu

rumah tangga ya harus bisa mengatur segalanya, dengan adanya tambahan dari

hasil produk tersebut dapat membantu keuangan di dapur dan sampai saat ini

penghasilan dari minuman kunyit asam sangat membantu keuangan saya”20

“Banyak pengetahuan yang saya dapatkan, kerjasama tim, tingkat kesabaran

karena untuk pembuatan minuman kunyit asam membutuhkan waktu yang cukup

lama sekitar 6-7 jam dan juga pemanfaatan barang-barang yang sebenarnya

mudah ditemukan ternyata dapat menjadi ladang usaha jika ada kemauan.”21

“Saya jadi tahu bagaimana proses pembuatan kue kering dan juga tahu

bagaimana penggunaan modal untuk usaha agar usahanya tetap berjalan

terus.”22

Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan data bahwa terjadi

perubahan pada kehidupan penerima program. Pembuatan kue kering dapat

menghasilkan omset sampai jutaan dalam satu bulan selama bulan ramadhan dan

minuman kunyit asam yang dapat membantu kekurangan keuangan bagian dapur.

Selain keuangan yang berubah, pengetahuan yang didapatkan setelah mengikuti

pemberdayaan Rumah Pintar Atsiri juga bertambah. Penerima program

mendapatkan pengetahuan tentang kerjasama tim, tingkat kesabaran serta cara

penggunaan modal untuk usaha. Menurut Pietrzak, evaluasi proses memfokuskan

diri pada aktivitas program yang melibatkan interaksi langsung dengan penerima

19Wawancara Pribadi dengan Ibu Muhajir, Bogor, 17 Juni 2017. 20Wawancara Pribadi dengan Ibu Ria, Bogor, 20 Mei 2017. 21Wawancara Pribadi dengan Ibu Ida Rosida, Bogor 19 Juni 2017. 22Wawancara Pribadi dengan Ibu Lilis, Bogor, 18 Juni 2017.

Page 94: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

79

program. Tipe evaluasi ini diawali dengan analisis pemberian layanan dari suatu

program sampai pencapaian tujuan diadakannya suatu program.23

Tahap Evaluasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari pemerolehan

pengetahuan baru bagi penerima program serta keinginan untuk mengelola usaha

demi hidup yang lebih mandiri dan produktif. Selain itu keberhasilan dari

kemajuan program ini dapat terlihat dari hasil lomba-lomba yang diikuti Rumah

Pintar Atsiri, program kue kering dan minuman kunyit asam menjadi program

unggulan serta terlihat keberlanjutannya dibandingkan program lain di sentra

kriya. 24 Pada tahap evaluasi, fasilitator juga mengevaluasi apakah telah terjadi

perubahan yang diinginkan serta mengkaji perubahan yang terjadi sudah menjadi

perubahan yang relatif menetap. Seperti data yang didapatkan bahwa Ibu Muhajir

secara continue melanjutkan program bahkan setiap bulan Ramadhan

penghasilannya mencapai jutaan. Begitu pula dengan Ibu Ria yang tetap

menjalankan program minuman kunyit asam dan membantu keuangannya.

Dengan demikian pemberdayaan Rumah Pintar Atsiri untuk tahap evaluasi ini

merupakan evaluasi proses dengan memperhatikan perubahan keselurahan

dampak dari program yang telah dilakukan dari tahap persiapan sampai

pelaksanaan.

G. Tahapan Terminasi Program Keterampilan Sentra kriya

Tahap ini merupakan tahap dimana sudah selesainya secara formal dengan

penerima program. Namun, pada tahap ini Rumah Pintar Atsiri belum sepenuhnya

23Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat dan Intervensi

Pembangunan Kesejahteraan Sosial, h. 232. 24Wawancara Langsung dengan Ibu Raswad, Bogor 11 Juni 2017.

Page 95: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

80

melakukan terminasi. Rumah Pintar Atsiri akan selalu memonitoring penerima

program agar tidak jenuh untuk terus melakukan program kue kering ataupun

minuman kunyit asam. Meskipun penerima program sudah dieri sertifikat dan

modal untuk melanjutkan usaha, Rumah Pintar Atsiri tetap melakukan monitoring

guna untuk memberikan motivasi dan inovasi agar program tersebut dapat terus

berkembang. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Ria mengenai tahap terminasi:

“Sudah dapat dikatakan mensejahterakan masyarakat karena beberapa

masyarakat sekitar ada yang berada dibawah garis kemiskinan dan ketika ada

pelatihan kemudian diberi tambahan modal sebesar 500.000 rupiah membuat

warga tersebut menjadi lebih baik hidupnya karena ada modal usaha yang

dijalankan. Namun kita tetap memantau masyarakat agar mereka tetap

melakukan program dan tidak jenuh, atau kalau perlu ada inovasi-inovasi lain

sehingga tidak minuman jamu itu-itu saja misalnya minuman jamu beras kencur”

Kata Ibu Ria.25

Sama halnya seperti wawancara dengan Ibu Raswad berikut ini:

“…hakikatnya kegiatan di Rumah Pintar Atsiri adalah kegiatan yang

mengakomodir keinginan masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup jadi

masyarakat yang sudah mengerti jenis keterampilan yang akan dijalankan

menjadi lebih mengerti karena ditambah adanya pembelajaran yang mengajarkan

mereka untuk lebih produktif dan mandiri. setelah diberikan pelatihan program,

mereka terus dipantau agar program yang dilakukan bermanfaat dan berguna

bagi kelanjutan hidupnya.”26

Tahap terminasi ini baik pengurus, tutor, penerima program berharap agar

program Rumah Pintar Atsiri dapat terus berjalan dan menjadi lebih baik dalam

proses memberdayakan masyarakat. Hasil wawancara kepada salah satu peserta

yaitu Ibu Lilis mengatakan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah

Pintar Atsiri sudah bagus sekali karena pemberdayaan ini sasarannya adalah

masyarakat umum dan siapa saja boleh bergabung kemudian yang kekurangan

25Wawancara Pribadi dengan Ibu Ria, Bogor, 20 Mei 2017. 26 Wawancara Langsung dengan Ibu Raswad, Bogor 11 Juni 2017.

Page 96: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

81

finansial juga dibantu oleh Rumah Pintar dengan diberikan modal usaha untuk

melanjutkan program keterampilan yang telah dilakukan.27

Berdasarakan data yang didapatkan hasil wawancara bahwa Rumah Pintar

Atsiri melihat penerima program belum dapat dilepas dalam menjalankan program

keterampilan sentra kriya dan masih perlu dibina serta dibimbing. Walaupun

demikian beberapa peserta sudah mampu membuat sampai dengan memasarkan

hasil produknya sendiri melalui pemesanan dari orang ke orang (seperti yang

dilakukan oleh Ibu Ria dan Ibu Muhajir). Jadi Rumah Pintar Atsiri tidak semata-

mata melepasnya begitu saja melainkan secara bertahap sehingga tujuan jangka

pendek dan jangka panjang dari pemberdayaan masyarakat ini dapat tercapai.

Berdasarkan hasil analisa temuan penelitian bahwa program keterampilan

sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri dikatakan berhasil dalam memberdayakan

masyarakat dan pencapaiannya dapat dikatakan sesuai dengan urutan tahapan

pemberdayaan.

27Wawancara Pribadi dengan Ibu Lilis, Bogor, 18 Juni 2017.

Page 97: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa temuan penelitian bahwa program keterampilan

sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri dikatakan berhasil dalam memberdayakan

masyarakat dan pencapaiannya sesuai dengan tahapan pemberdayaan.

Pemberdayaan masyarakat tersebut telah mencangkup tujuh tahapan

pemberdayaan. Ketujuh tahapan yang telah dilakukan Rumah Pintar Atsiri adalah:

1. Tahapan Persiapan: pada tahap ini Rumah Pintar Atsiri melakukan persiapan

petugas dan persiapan lapangan. Petugas pelaksana program adalah Rumah

Pintar sebagai fasilitator dan menunjuk dua orang sebagai tutor atau petugas

pelaksana dalam program keterampilan pembuatan kue kering dan kunyit

asam. Selain itu persiapan lapangan dalam hal ini sarana dan prasarana yang

berlokasi di Rumah Pintar Atsiri serta masyarakat di Desa Ragajaya.

2. Tahapan pengkajian (assessment): dalam tahapan ini dilakukan identifikasi

masalah yang ada pada masyarakat. Masalah tersebut adalah terdapatnya

keinginan untuk hidup yang lebih baik namun tidak tahu harus mulai

darimana, takut akan kerugian yang diterimanya, terbentur masalah modal

apabila ingin membuka usaha serta proses pelabelan dan pemasaran ketika

sudah dihasilkannya produk. Oleh karena itu Rumah Pintar Atsiri melakukan

pemilihan peserta penerima program berdasarkan bakat, potensi dan minatnya

selanjutnya diarahkan pada program-program di Rumah Pintar Atsiri.

Selanjutnya penerima program diberdayakan dan diberikan pembelajaran yang

Page 98: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

83

mendidik untuk menjadi produktif dan mandiri sampai proses pelabelan

maupun pemasaran produk hasil pelatihan.

3. Tahapan Perencanaan Alternatif Program: pada tahap ini petugas memberikan

alternatif program seperti berbagai macam keterampilan sentra kriya agar

potensi yang ada pada masyarakat berkembang sesuai dengan bakatnya.

Fasilitator secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir

tentang masalah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Program

pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam merupakan salah solusi bagi

permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan demikian program pembuatan

kue kering dan minuman kunyit asam menjadi program pilihan yang dapat

membantu masyarakat calon penerima program dalam memenuhi kebutuhan

hidup sekaligus menjadikan masyarakat lebih mandiri dan produktif.

4. Tahapan Pemformulasian Rencana Aksi: pada tahapan ini program yang akan

dilakukan adalah program kue kering dengan segala jenis kue kering dan

minuman jamu dalam hal ini kunyit asam. Fasilitator dan calon penerima

program juga merumuskan tujuan adanya program tersebut baik tujuan jangka

pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendeknya adalah mengatasi

permasalahan yang ada di masyarakat dengan cara menjadikan masyarakat

agar produktif dalam mengelola bahan-bahan untuk kemudian masyarakat

dapat membuka usaha sendiri. Jangka panjangnya agar masyarakat menjadi

lebih berdaya, mandiri dan sejahtera dalam kehidupannya.

5. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan: pada tahap ini bahwa dalam

pelaksanaannya berjalan sesuai dengan alur tahapan program yang telah dibuat

Page 99: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

84

mulai dari pemilihan calon penerima program, pemberian pelatihan,

pemberian pengetahuan untuk pengelolaan usaha, pelabelan dan pemasaran.

pada tahapan ini Rumah Pintar Atsiri membangun kerjasama untuk terlibat

antara ketua, pengurus, tutor dan penerima program. Dalam pelaksanaannya

bagi tutor tidak mengalami hambatan, namun bagi penerima program

hambatannya adalah masalah waktu pembuatan yang cukup lama karena

penerima program adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki waktu

luang yang cukup banyak serta hambatan pada modal dalam pemenuhan

bahan-bahan untuk membuat makanan dan minuman.

6. Tahapan Evaluasi: Tahap Evaluasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari

pemerolehan pengetahuan baru bagi penerima program serta keinginan untuk

mengelola usaha demi hidup yang lebih mandiri dan produktif. Selain itu

keberhasilan dari kemajuan program ini dapat terlihat dari hasil lomba-lomba

yang diikuti Rumah Pintar Atsiri, program kue kering dan minuman kunyit

asam menjadi program unggulan serta terlihat keberlanjutannya dibandingkan

program lain di sentra kriya. Tahap evaluasi ini merupakan evaluasi proses

dengan memperhatikan perubahan keselurahan dampak dari program yang

telah dilakukan dari tahap persiapan sampai pelaksanaan.

7. Tahapan Terminasi: pada tahap ini, Rumah Pintar Atsiri melihat penerima

program belum dapat dilepas dalam menjalankan program keterampilan sentra

kriya dan masih perlu dibina serta dibimbing. Walaupun demikian beberapa

peserta sudah mampu membuat sampai dengan memasarkan hasil produknya

sendiri melalui pemesanan dari orang ke orang (seperti yang dilakukan oleh

Page 100: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

85

Ibu Ria dan Ibu Muhajir). Jadi Rumah Pintar Atsiri tidak semata-mata

melepasnya begitu saja melainkan secara bertahap sehingga tujuan jangka

pendek dan jangka panjang dari pemberdayaan masyarakat ini dapat tercapai.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisa yang penulis lakukan mengenai pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri,

ada beberapa saran dari penulis diantaranya:

1. Terkait tahapan-tahapan pemberdayaan dalam pemberdayaan yang dilakukan

oleh Rumah Pintar Atsiri dalam program keterampilan sentra kriya diharapkan

melakukan persiapan lebih mendalam dan lebih matang lagi.

2. Masyarakat umum hendaknya memberikan dukungan dan motivasi untuk

program keterampilan selanjutnya sehingga semakin banyak peserta yang

mengikuti maka semakin banyak masyarakat yang berdaya, mandiri dan

sejahtera.

3. Program keterampilan ini harus lebih disosialisasikan karena program tersebut

menarik untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Page 101: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

86

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan

Sosial dan Kajian Pembangunan). Jakarta: Rajawali Press. 2015.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: LP FEUI. 2002.

Demografi Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede. Tersedia pada

(http://kecamatanbojonggede.bogorkab.go.id). Diakses pada tanggal 19

Agustus 2017.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2007.

Ghony, M. Djunaedi dan Fauzan Almanshur. Metodelogi Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.

Gloria, Muluka. Community Development and Yout Empowerment” Bchelor of

Social Services. Diaconia University of Applied Sciences. 2012. Tersedia

pada (http://theseus.fi). Diakses pada tanggal 20 Agustus 2017.

Gustami, SP. Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metologis. Yogyakarta:

Program Penciptaan Seni Pascasarjana. ISI Yogyakarta. 2004.

Huda, Miftachul. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Pengantar.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

Komar, Oong dan Dadang Yunus. “Model Lab Site PLS Melalui Pelembagaan

Rumah Pintar Bu Een.” Jurnal Ilmu Pendidikan. 2014. Tersedia pada

(http://www.ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/download/5901/3

985). Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017.

Kurniawati, Dwi Pratiwi.“Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Usaha Ekonomi

(Studi Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto)”. Jurnal

Administrasi Publik (JAP). Vol. I, No.4. Tersedia pada

Page 102: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

87

(http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id). Diakses pada tanggal 30

Agustus 2017.

Machendrawaty, Nanih dan Agus Ahmad Safei. Pengembangan Masyarakat

Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001.

Mardikanto Totok dan Poerwoko Soebiato. Pemberdayaan Masyarakat dalam

Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2013.

Moloeng, J. Lexi Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

2011.

Mujiyadi, B., dkk. Implementasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin. Jakarta:

Puslitbang Kesejahteraan Sosial- Badikilit KEsejahteraan Sosial-

Departemen Sosial RI. 2007.

Pemerintah Kabupaten Bogor. 2016. Tersedia pada

(http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/83/kecamatan-

bojonggede#.WbngoDVLddg). Diakses pada tanggal 19 Agustus 2017.

Perumahan Atsiri Permai. 2013. Tersedia pada (http://www.atsiripermai.com/).

Diakses pada tanggal 18 Agustus 2017.

Pranoto, Edy. “Manajemen Pembinaan Perpustakaan Rumah Pintar Di Kecamatan

Semarang Barat”. Majalah Media Pustakawan. Vol. 19 No. 2. 2012.

Tersedia pada (http://www.pnri.go.id/magazine/manajemen-pembinaan-

perpustakaan-rumah-pintar-di-kecamatan-semarang-barat/). Diakses pada

tanggal 20 Agustus 2017.

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Profil Desa Ragajaya. 2016. Tersedia pada

(http://kecamatanbojonggede.bogorkab.go.id/index.php/multisite/detail_desa

/129). Diakses pada tanggal 19 Agustus 2017.

Purwanto, Ngalim. Ilmu Teoritis dan Praktikum. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 1986.

Page 103: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

88

Rumah Pintar Atsiri. 2012. Tersedia pada

(http://www.atsiripermai.com/?hal=rumah-pintar). Diakses pada tanggal 18

Juli 2017.

Rumah Pintar Atsiri. 2010. (http://rumahpintarkita.org/profile/5/rumpin). Diakses

pada tanggal 19 Juli 2017.

Robert, Chambers. Poverty and Livelihoods: Whose Reality Counts? Uner Kirdar

dan Leonard Silk (eds.), People: From Impoverishment to Empowerment.

New York: New York University Press. 1995.

Rohim, Abdur. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata”

Skripsi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. Universitas Negeri

Yogyakarta. 2013.

Salam Syamsir dan Amir Fadhilah. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2008.

Sholeh, Chabib. Dialektika Pembangunan dan Pemerdayaan. Bandung:

Fokusmedia. 2014.

Sugiyono. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: ALFABETA. 2010.

Suhartini, Rr. dkk. Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: PT

LKiS Pelangi Aksara. 2005.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT.

Refika Aditama. 2005. cet. Ke-1.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. 2011.

Sumodiningrat, Gunawan. Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan

Masyarakat. Jakarta: Bina Rena Pariwara. 1997.

Page 104: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

89

Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.

32/Kep/M.KUKM/IV/2002. Tentang Pedoman Penumbuhan dan

Pengembangan Sentra.

Suyatno, Suparjan dan Hempri. Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan

sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media. 2003.

Syafi‟i, Agus Ahmad. Manajemen Masyarakat Islam. Bandung: Gerbang

Masyarakat Baru. 2001.

Syamsudin, RS. Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam dalam Dakwah

Islam. Bandung: KP HADID. 1999.

Tasrifin. Pengembangan Sentra Produk Unggulan UMKM. Tersedia pada

(http://tasrifin.dosen.narotama.ac.id/). Diakses pada tanggal 12 Maret 2017.

UNESCO. “Empowering Women Through Crafts. Unesco Norway Funded

Project: Mapping Of Cultural Assets In Districts Multan & Bahawalpur”.

2010. Tersedia pada (http://unesco.org.pk/). Diakses pada tanggal 30 Juli

2017.

Whitherington. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru. 1985.

Widayanti, Sri. “Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis”. Jurnal Ilmu

Kesejahteraan Sosial. Vol. 1, No. 1. 2012. Tersedia pada (http://digilib.uin-

suka.ac.id). Dakses pada tanggal 18 Agustus 2017.

Widjajanti, Kessi. “Model Pemberdayaan Masyarakat”. Jurnal Ekonomi

Pembangunan Vol.12, No.1. 2011. Tersedia pada (http://journals.ums.ac.id).

Diakses pada tanggal 19 Agustus 2017.

Wulandari, Ayu Purnami. “Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Upaya

Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelatihan Pembuatan Sapu

Gelagah Di Desa Kajongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga”.

Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta.

2014.

Page 105: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

90

Yanani, Rudi. Keterampilan. 2002. Tersedia pada

(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/571/jbptunikompp-gdl-rudiyanani-

28501-10-unikom_r-i.pdf). Diakses pada tanggal 19 Mei 2017.

Yulaelawati, Elly. Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui

Rumah Pintar, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 2013.

Tersedia di (http://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id). Diakses pada

tanggal 22 Mei 2017.

Zubaedi. Pengembangan Masyrakat Wacana & Praktik. Jakarta: Prenada Media.

2013.

Zuhdi, Muria. Konsep Seni Kriya. Tersedia pada (http://staff.uny.ac.id/). Diakses

pada tanggal 12 Maret 2017.

Page 106: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

91

Lampiran 1

CATATAN OBSERVASI

No Tanggal Jam Kegiatan Subyek

Observasi

Catatan Hasil Observasi

1 15 April

2017

10.00

WIB

Survey lokasi Ketua Rumah

Pintar Atsiri

Peneliti melakukan survei lokasi ke tempat yang akan menjadi tempat

penelitian. Pengurus menjelaskan secara singkat tentang sejarah berdirinya

rumah pintar atsiri, tujuan, jenis pelayanan yang ada di Rumah Pintar Atsiri,

jaringan kelembagaan (network) dan sasaran kegiatan yang ada dirumah

pintar. Peneliti meminta perijinan melakukan wawancara dan sedikit

bertanya tentang kegiatan apa saja disana.

2 20 April

2017

11.00

WIB

Survey ke-2 lokasi

sentra kriya

Divisi Humas

Rumah Pintar

Atsiri

Peneliti lebih memfokuskan terhadap keterampilan yang ada di sentra kriya.

Peneliti melakukan diskusi seputar program sentra kriya dengan pengurus

sentra kriya. Peneliti meminta perijinan melakukan wawancara tentang

kegiatan disana.

3 29 April

2017

10.00

WIB

Kunjungan ke rumah

ketua RT setempat

Ibu Duriyatul

‘umah)

Peneliti melakukan kunjungan ke rumah ketua RT setempat untuk meminta

ijin melakukan penelitian di Lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan :

1. Peneliti mengenalkan diri dan menjelaskan tujuan peneliti

2. Meminta ijin untuk dapat melakukan penelitian di lingkungannya

3. Menanyakan seputar Rumah Pintar Atsiri.

4. Melakukan wawancara seputar Desa Ragajaya. Dan peneliti

diarahkan untuk mengakses web terkait keadaan seputar Desa

Ragajaya.

4 20 Mei 2017 10.00

WIB

Peneliti berkunjung

dan mewawancarai

Tutor Pembuatan

Minuman Kunyit

Asam sekaligus

penerima program

Ibu Ria

(Duriyatull’u

mah)

Peneliti menjelaskan tujuan dan maksud kedatangannya bahwa peneliti

ingin mengadakan penelitian terhadap program keterampilan pembuatan

minuman kunyit asam. Peneliti melakukan wawancara kepada Ibu Ria

untuk mengetahui program pembuatan minuman kunyit asam,

pelaksanaannya serta proses pemasaran produk yang telah dihasilkan. Tutor

juga mengarahkan peneliti untuk kembali lagi datang melihat proses

tahapan pembuatan minuman kunyit asam maupun beras kencur.

Page 107: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

92

5 27 Mei 2017 09.00

WIB

Tutor Pembuatan

Minuman Kunyit

Asam

Ibu Ria

(Duriyatull’u

mah)

Peneliti mengamati proses pembuatan minuman kunyit asam dari

pembuatan awal sampai pengemasan dan pelabelan.

6 10 Juni 2017 11.00

WIB

Peneliti melakukan

wawancara mendalam

ketua Rumah Pintar

Ibu Sri

Ummami

Raswad

Peneliti melakukan wawancara lebih mendalam dengan ketua Rumah Pintar

perihal program-program yang ada di Rumah Pintar Atsiri sekaligus

perkembangan keterampilan sentra kriya.

7 11 Juni 2017 14.00

WIB

Peneliti melakukan

wawancara divisi

humas Rumah Pintar

Ibu Ade Rina Peneliti melakukan wawancara dengan divisi humas dan wawancara lebih

fokus pada program keterampilan sentra kriya untuk pembuatan kue kering

dan minuman kunyit asam dan beras kencur.

8 17 Juni 2017 15.00

WIB

Peneliti berkunjung

dan melakukan

wawancara kepada

tutor pembuatan kue

kering sekaligus

penerima program

Ibu Muhajir Peneliti menjelaskan tujuan dan maksud kedatangannya bahwa peneliti

ingin mengadakan penelitian terhadap program keterampilan pembuatan

kue kering. Peneliti menanyakan perihal tahapan pembuatan baik kue

kering, bahan-bahan yang diperlukan, kegiatan dan jumlah anggota yang

mengikuti serta harapan terhadap Rumah Pintar Atsiri dan yang telah

mengikuti pelatihan program tersebut. Selain itu merangkap sebagai

penerima program, peneliti menanyakan hasil yang didapatkan setelah

mengikuti program keterampilan tersebut.

9 18 Juni 2017 11.00

WIB

Peneliti melakukan

wawancara kepada

penerima program

untuk pembuatan kue

kering

Ibu Lilis Peneliti menanyakan perihal keikutsertaan mereka dalam pelatihan tersebut,

awal mula mereka mengikuti dan sekarang menjadi bagian dari

keterampilan sentra kriya. Selain itu peneliti juga menanyakan perubahan

apa yang terjadi setelah mereka mengikuti keterampilan tersebut serta

tanggapan maupun harapan terhadap pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri.

10 19 Juni 2017 09.00 Peneliti melakukan

wawancara kepada

penerima program

untuk pembuatan

minuman kunyit asam

Ibu Ida Rosida Peneliti menanyakan perihal keikutsertaan mereka dalam pelatihan tersebut,

awal mula mereka mengikuti dan sekarang menjadi bagian dari

keterampilan sentra kriya. Selain itu peneliti juga menanyakan perubahan

apa yang terjadi setelah mereka mengikuti keterampilan tersebut serta

tanggapan maupun harapan terhadap pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan oleh Rumah Pintar Atsiri.

Page 108: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

93

Lampiran 2

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Jabatan Ketua atau Pengurus Rumah Pintar Atsiri

Nama : Sri Umami Raswad

Usia : 51 Tahun

Alamat : Jl. Kasturi

Pendidikan terakhir : Diploma III

1. Kapan berdirinya Rumah Pintar Atsiri dan kapan kegiatan keterampilan sentra

dan program pembuatan kue kerig dan kunyit asam berlangsung?

Jwb: Pada tanggal 19 Oktober 2009 rumah pintar berdiri dan program kue kering

dan kunyit asam mulai berjalan pada bulan Mei tahun 2012.

2. Bagaimana sejarah berdirinya Rumah Pintar Atsiri dan apa tujuannya?

Jwb: Berdirinya rumah pintar ini adalah atas gagasan dari SIKIB (Solidaritas

Isteri-Isteri Indonesia Bersatu) dengan ujuannya untuk memberdayakan dan

mensejahterakan masyarakat sekitar. Selain itu lokasi rumah pintar yang cukup

strategis dan bersebelahan dengan lapangan bola serta berada tidak jauh dari pintu

gerbang utama menjadi alasan utama agar masyarakat dapat mengetahui dengan

jelas dan tidak kebingungan apabila ditanya dimana letak Rumah Pintar Atsiri.

Awalnya kegiatan origami buat anak paud, kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan usia anak-anak seperti membaca, mewarnai, menggambar termasuk

Page 109: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

94

membuat origami. kemudian keterampilan-keterampilan sentra kriya yang

kerjasama koperasi dan Kemenperindag, selain itu bekerjasama dengan PNPM

Mandiri apalagi untuk keterampilan pengolahan bahan makanan (kue kering dan

minuman kunyit asam) melanjutkan pelatihan ke pembuatan batik, melukis yang

juga bekerjasama dengan salah satu Universitas negeri dan swasta di wilayah

Jakarta, selanjutnya keterampilan membuat hantaran, pembuatan olahan makanan

seperti kue kering dan minuman kunyit asam menjadi produk unggulan dalam

program dari Rumah Pintar Atsiri.

3. Dalam mempersiapkan program apakah ibu melakukan konsultasi atau sosialisasi

terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat sekitar? Dan bagaimana tanggapannya?

Jwb: setiap program yang ada di Rumah Pintar Atsiri selalu kami konsultasikan

dengan tokoh masyarakat setempat agar proses pemberdayaan yang kami lakukan

tidak salah sasaran. Hal itu menjadi hal yang paling utama mengingat Rumah

Pintar Atsiri adalah sebagai fasilitator yang hanya menyediakan fasilitas dan yang

akan merasakan programnya adalah masyarakat. Masalah yang ada di masyarakat

adalah tidak adanya modal, keinginan ingin hidup lebih baik namun tidak tahu

mulai darimana, takut akan kerugian yang nanti diterimanya serta proses

pemasaran di masyarakat yang tidak berjalan lancar sehingga membuat

masyarakat semakin tidak ada usaha untuk mau memperbaiki kualitas hidupnya.

4. Berapa jumlah keseluruhan anggota yang tergabung dalam Rumah Pintar ?

Jwb: 86 orang

5. Bagaimana kegiatan yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri dalam memberdayakan

masyarakat khususnya sentra kriya?

Jwb: Dengan diberikan pelatihan terlebih dahulu kemudian masyarakat yang

terlatih akan dilepas untuk meneruskan hasil pelatihannya dalam bentuk produk

yang dapat menghasilkan atau berdaya jual. Umumnya kegiatan di sentra kriya

adalah hal yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat hanya saja perlu

ditambah pembeljaran atau pendidikan yang mengarahkan mereka agar menjadi

berdaya dan lebih mandiri. Sehingga hakikatnya kegiatan di Rumah Pintar Atsiri

Page 110: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

95

adalah kegiatan yang sudah mengakomodir keinginan masyarakat dalam hal

pemenuhan kebutuhan hidup jadi masyarakat yang sudah mengerti jenis

keterampilan yang akan dijalankan menjadi lebih mengerti karena ditambah

adanya pembelajaran yang mengajarkan mereka untuk lebih produktif dan

mandiri. Setelah diberikan pelatihan program, mereka terus dipantau agar

program yang dilakukan bermanfaat dan berguna bagi kelanjutan hidupnya.”

6. Apakah setiap anggota Rumah Pintar mengikuti keterampilan sentra kriya?

Jwb: iya tidak semua anggota ikut pelatihan ditambah dengan masyarakat sekitar

7. Berapa jumlah anggota yang mengikuti kegiatan keterampilan di sentra kriya?

Jwb: 21 orang

8. Berapa jumlah tutor atau pendamping pada keterampilan sentra kriya?

Jwb: Tutor di sentra kriya cukup banyak tergantung jenis keterampilannya.

Untuk keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam ada 2 tutor

masing-masing memegang keterampilan yang dikuasainya

9. Kegiatan keterampilan apa saja yang ada di sentra kriya?

Jwb: ada keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam

menyulam, menjahit, membatik, melukis dan pembuatan hantaran,

10. Apa hasil yang dicapai dari kegiatan keterampilan di sentra kriya?

Jwb: Makanan kue kering sudah mendapatkan hak paten dan atas nama Rumah

Pintar begitu pula dengan minuman kunyit asam dan kalau ada bazar akan

dipamerkan. Selain itu juga sudah bersertifikat halal dari MUI.

11. Bagaimana cara memperoleh bahan baku utama untuk produksi pada

keterampilan sentra kriya?

Jwb: bahan baku disediakan dan didanakan dari Rumah Pintar dengan bantuan

anggaran dari pemerintah tetapi untuk bahan-bahan kue kering seperti terigu dan

sebagainya

12. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ditemukan dalam pelaksanaan

kegiatan keterampilan di sentra kriya?

Page 111: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

96

Jwb: faktor pendukung dapat dikatakan semua mendukung mulai dari anggota,

pengurus sampai pengurus pusat. Sementara hambatannya pada masalah waktu

mengingat tutor dan pengurus Rumah Pintar adalah ibu-ibu yang juga punya

kesibukan masing-masing seperti ibu rumah tangga atau pegawai swasta

13. Apa harapan Anda bagi anggota yang mengikuti kegiatan keterampilan sentra

kiya?

Jwb: Semoga semua anggota dapat berdaya dan menjadi sejahtera hidupnya,

mandiri dan dapat membantu penghasilan keluarga

Page 112: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

97

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Jabatan Divisi Humas Rumah Pintar Atsiri

Nama : Ade Rina

Usia : 40 Tahun

Alamat : Jl. Kecubung III

Pendidikan terakhir : S2

1. Kapan berdirinya Rumah Pintar Atsiri dan kapan kegiatan keterampilan sentra

dan program pembuatan kue kerig dan kunyit asam berlangsung?

Jwb: Pada tanggal 19 Oktober 2009 rumah pintar berdiri sedangkan untuk

keterampilan kue kering dan kunyit asam mulai ada pada bulan Mei tahun 2012

2. Bagaimana sejarah berdirinya Rumah Pintar Atsiri dan apa tujuannya?

Jwb: Berdirinya rumah pintar ini adalah atas gagasan dari SIKIB (Solidaritas

Isteri-Isteri Indonesia Bersatu) dengan ujuannya untuk memberdayakan dan

mensejahterakan masyarakat sekitar. Awalnya dari kegiatan origami buat anak

paud kemudian ada pelatihan untuk pembuatan kue kering dan minuman dan

lanjut kegiatan menyulam, menjahit, melukis, membatik, membuat hantaran

untuk pernikahan. Tujuannya untuk agar masyarakat sekitar menjadi sejahtera

3. Berapa jumlah keseluruhan anggota yang tergabung dalam Rumah Pintar ?

Jwb: 86 orang

4. Bagaimana kegiatan yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri dalam memberdayakan

masyarakat?

Page 113: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

98

Jwb: Dengan diberikan pelatihan terlebih dahulu kemudian masyarakat yang

sudah terlatih akan dilepas untuk meneruskan hasil pelatihannya dan produk

tersebut diberi merk atau label atas nama pribadi. Selain itu peserta juga akan

diberikan modal usaha sebesar Rp.500.000,- dengan harapan mereka dapat

meneruskan hasil pelatihan yang didapatkan.

5. Apakah setiap anggota Rumah Pintar mengikuti keterampilan sentra kriya?

Jwb: tidak semua anggota mengikuti

6. Berapa jumlah anggota yang mengikuti kegiatan keterampilan di sentra kriya

khususnya program pembuatan kue kering dan kunyit asam?

Jwb: 10 orang yang sudah dipilih berdasarkan minat dan potensi yang sesuai.

7. Berapa jumlah tutor atau pendamping pada keterampilan sentra kriya?

Jwb: Ada 2 tutor salah satunya ibu Ria yang bertugas pada program pembuatan

kunyit asam.

8. Kegiatan keterampilan apa saja yang ada di sentra kriya?

Jwb: Ada keterampilan pembuatan kue kering dan minuman kunyit asam,

menyulam, menjahit, payet-payet, pembuatan hantaran. Tetapi yang lebih

ditekankan adalah pembuatan kue kering dan kunyit asam karena bahan-bahan

yang dibutuhkan mudah didapatkan dan kebanyakan masyarakat mengetahui

prosesnya tetapi disini (Rumah Pintar Atsiri) akan dibina dan diarahkan lagi

sehingga mereka menjadi berdaya dan lebih mandiri.

9. Apa hasil yang dicapai dari kegiatan keterampilan di sentra kriya?

Jwb: Makanan kue kering maupun minuman kunyit asam sudah mendapatkan

hak paten atas nama Rumah Pintar Atsiri dan kalau ada bazar akan dipromosikan

sekaligus sebagai bagian dari evaluasi.

10. Bagaimana cara memperoleh bahan baku utama untuk produksi pada

keterampilan sentra kriya?

Jwb: bahan baku disediakan dan didanakan dari Rumah Pintar yang telah bekerja

sama dengan kemenperindag, koperasi dan PNPM mandiri.

Page 114: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

99

11. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang ditemukan dalam pelaksanaan

kegiatan keterampilan di sentra kriya?

Jwb: selama ini tidak ada hambatan yang terlalu sulit hanya pada masalah

penggunaan waktu saja

12. Apa harapan Anda atau tujuan jangka pendek dan jangka panjang bagi anggota

yang mengikuti kegiatan keterampilan sentra kiya?

Jwb: Tujuan jangka panjang program ini adalah agar semua masyarakat dapat

hidup lebih baik, sejahtera, lebih mandiri dan berdaya. Sementara tujuan jangka

pendeknya masyarakat dapat melanjutkan usaha setelah pelatihan dan dapat

melakukan usaha dengan label mereka sendiri.

Page 115: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

100

Lampiran 3

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Jabatan Tutor Keterampilan Sentra Kriya Rumah Pintar Atsiri (Pembuatan

Minuman Kunyit Asam)

Nama : Duriyatul um’ah

Usia : 44 Tahun

Alamat : Jl. Kenanga IV

Pendidikan terakhir : Diploma III

1. Jenis Keterampilan apa yang ibu tekuni di sentra kriya Rumah Pintar Atsiri?

Jwb: Keterampilan pembuatan minuman kunyit asam

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya?

Jwb: prosesnya cukup lama yaitu 6-7 jam

3. Berapa kali Ibu melakukan pelatihan untuk keterampilan ini dan dimanakah

tempatnya?

Jwb: Pelatihan untuk kunyit asam ini dilakukan selama 3 bulan. Dalam satu

bulan pelatihan dilakukan hanya 2 kali dan sebelum pelatihan dilakukan demo

kepada masyarakat umum. Tempat untuk melakukan demonya adalah di

Rumah Pintar Atsiri sedangkan pelatihan programnya kami terkadang

mengadakan di Rumah Pintar atau di Rumah saya (salah satu tutor).

Page 116: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

101

4. Apa saja faktor penghambat yang ibu hadapi selama kegiatan keterampilan

disini?

Jwb: selama pelaksanaan tidak ada hambatan karena bahan-bahan yang

didapatkan mudah, hanya saja hambatan setelah program tersebut berjalan

yakni tangan menjadi kuning sebab warna yang dihasilkan dari kunyit

sehingga membuat sebagian orang tidak melanjutkan pelatihan program

tersebut.

5. Apakah ibu membuka atau memasarkan produk hasil dari keterampilan yang

telah ibu lakukan?

Jwb: saya juga membuka dan menerima pesanan bagi siapa saja yang ingin

memesan tapi kembali lagi ke konsumen karena pada dasarnya minuman jamu

tersebut dapat menimbulkan rasa khas yang berbeda-beda setiap orang yang

membuatnya.

6. Hasil produk keterampilan yang ibu perjual-belikan biasanya digunakan untuk

apa?

Jwb: untuk menambah penghasilan bagi keluarga, terlebih lagi saya seorang

ibu rumah tangga, setidaknya dapat menambah untuk memenuhi kekurangan

bumbu-bumbu dapur dan juga dapat membantu penghasilan utama dari suami.

7. Strategi apa yang tepat untuk memasarkan hasil produk keterampilan anda?

Jwb: Hasil produknya dipromosikan pada saat ada acara event atau bazar

sehingga masyarakat umum dapat mengetahui dan juga melalui lomba-lomba

karena setiap masyarakat yang dilatih meskipun sudah mengerti tata caranya

namun rasa yang dihasilkan tiap makanan bisa jadi berbeda.

8. Bagaimana pelaksanaan program keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar

ini?

Jwb: pelaksanaannya berjalan dengan lancar, pendanaannya juga dibantu oleh

kemenperindag, PNPM mandiri, dan LSM yang bekerja sama dengan Rumah

Pintar

Page 117: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

102

9. Bagaimana cara memperoleh bahan baku utama untuk produksi pada

keterampilan sentra kriya?

Jwb: bahan baku untuk pembuatan minuman kunyit asam dan beras kencur

sangat mudah diperoleh dan apabila mencari di pasar tradisional dapat dengan

mudah didapatkan

10. Menurut Anda, apakah program keterampilan sentra kriya ini sudah dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar?

Jwb: sudah dapat dikatakan mensejahterakan masyarakat karena beberapa

masyarakat sekitar ada yang berada dibawah garis kemiskinan dan ketika ada

pelatihan kemudian diberi tambahan modal sebesar 500.000 rupiah membuat

warga tersebut menjadi lebih baik hidupnya karena ada modal usaha yang

dijalankan. Namun kita tetap memantau masyarakat agar mereka tetap

melakukan program dan tidak jenuh, atau kalau perlu ada inovasi-inovasi lain

sehingga tidak minuman jamu itu-itu saja misalnya minuman jamu beras

kencur

11. Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan keterampilan disini?

Jwb: harapan semoga semua masyarakat dapat mengikuti program ini dan

dapat mensejahterakan masyarakat serta menjadi lebih mandiri.

Page 118: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

103

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Jabatan Tutor Keterampilan Sentra Kriya Rumah Pintar Atsiri (Pembuatan

Makanan Kue Kering)

Nama : Muhajir

Usia : 49 Tahun

Alamat : Jl. Kecubung III

Pendidikan terakhir : Diploma III

1. Jenis Keterampilan apa yang ibu tekuni di sentra kriya Rumah Pintar Atsiri?

Jwb: Keterampilan pembuatan kue kering

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya?

Jwb: tergantung jenis makanan yang akan dibuat, biasanya saya membuat

stick keju membutuhkan waktu selama 3-4 jam sampai proses pengemasan

3. Berapa kali Ibu melakukan pelatihan untuk keterampilan ini dan dimanakah

tempatnya?

Jwb: Pelatihan ini dilakukan selama 2x kali dalam seminggu selama 3 bulan.

Sebelum pelatihan dilakukan demo kepada masyarakat umum. Tempat untuk

melakukan demonya adalah di Rumah Pintar Atsiri sedangkan pelatihan

programnya kami terkadang mengadakan di Rumah Pintar atau di Rumah

saya. Pelaksanaannya mengikuti alur yang sudah saya buat sehingga

masyarakat tidak akan kebingungan. Waktu yang dibutuhkan tergantung jenis

Page 119: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

104

makanan yang akan dibuat, biasanya saya membuat stick keju membutuhkan

waktu selama 3-4 jam sampai proses pengemasan

4. Apa saja faktor penghambat yang ibu hadapi selama kegiatan keterampilan

disini?

Jwb: selama pelaksanaan tidak ada hambatan karena bahan-bahan yang

didapatkan mudah dan bahan-bahan tersebut mudah ditemukan tidak hanya

dipasar tetapi juga di warung-warung sekitar tempat tinggal

5. Apakah ibu membuka atau memasarkan produk hasil dari keterampilan yang

telah ibu lakukan?

Jwb: saya juga membuka dan menerima pesanan bagi siapa saja yang ingin

memesan dan biasanya pada saat perayaan seperti hari raya idul fitri, saya

melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut membuat kue kering sekaligus

membantu perekonomian bagi mereka

6. Hasil produk keterampilan yang ibu perjual-belikan biasanya digunakan untuk

apa?

Jwb: untuk menambah penghasilan bagi keluarga, terlebih lagi saya seorang

ibu rumah tangga, setidaknya dapat menambah untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga mulai dari tambahan sekolah untuk anak dan tambahan untuk

makan sehari-hari atau untuk ditabung sebagai persiapan dana yang tak

terduga

7. Strategi apa yang tepat untuk memasarkan hasil produk keterampilan anda?

Jwb: biasanya saya promosikan pada saat ada acara event atau bazar sehingga

masyarakat umum dapat mengetahui dan promosi produk tersebut berada

dibawah naungan Rumah Pintar Atsiri yang sudah bersertifikat halal atas

bantuan dari Rumah Pintar Atsiri

8. Bagaimana pelaksanaan program keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar

ini?

Page 120: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

105

Jwb: pelaksanaannya berjalan dengan lancar, pendanaannya juga dibantu oleh

kemenperindag, PNPM mandiri, dan LSM yang bekerja sama dengan Rumah

Pintar

9. Bagaimana cara memperoleh bahan baku utama untuk produksi pada

keterampilan sentra kriya?

Jwb: bahan baku untuk pembuatan kue kering sangat mudah ditemukan,

dapat ditemukan di pasar modern atau pasar tradisional dan warung-warung

sekitar tempat tinggal

10. Menurut Anda, apakah program keterampilan sentra kriya ini sudah dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar?

Jwb: sudah mensejahterakan masyarakat dan setelah diadakan pelatihan

kemudian diberi tambahan modal untuk membuat warga tersebut menjadi

lebih baik hidupnya karena ada modal usaha yang dijalankan.

11. Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan keterampilan disini?

Jwb: semoga masyarakat sekitar menjadi lebih mandiri dan mengurangi

angka kemiskinan akibat tidak ada pekerjaan tetap dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari sekaligus masyarakat yang telah dilatih dapat

memasarkan produknya dengan merk sendiri dan tentunya ada sertifikat halal

dari MUI maupun Depkes.

Page 121: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

106

Lampiran 4

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Penerima Program (pembuatan makanan kue kering)

Nama : Lilis Ki Agus

Usia : 50 Tahun

Alamat : Kecubung III

Pendidikan terakhir : SMA

1. Sudah berapa lama ibu mengikuti kegiatan keterampilan di tempat ini?

Jwb: sejak tahun 2012

2. Bagaimana ibu tahu tentang kegiatan keterampilan di sentra kriya ini?

Jwb: Saya tahu dari sosialisasi beberapa ibu-ibu yang pengurus Rumah Pintar

Atsiri dan mengajak masyarakat sekitar untuk bergabung. Sebelumnya saya

hanya sebagai ibu rumah tangga dan berkeinginan supaya dapat menambah

penghasilan suami

3. Apa kegiatan ibu sebelum ikut bergabung dalam keterampilan sentra kriya?

Jwb: sebagai ibu rumah tangga saja

4. Apakah dengan adanya keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar Atsiri

Anda merasa terbantu?

Page 122: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

107

Jwb: terbantu, karena saya tidak punya waktu jadi saya tidak melanjutkan

programnya

5. Pengetahuan apa saja yang ibu dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan

keterampilan disini?

Jwb: saya jadi tahu bagaimana proses pembuatan kue kering dan juga tahu

bagaimana penggunaan modal untuk usaha agar usahanya tetap berjalan terus.

6. Adakah hambatan yang dirasakan selama program tersebut berlangsung?

Jwb: hambatannya tidak ada karna bahan-bahannya mudah didapatkan hanya

pada masalah waktu karena sebagai ibu rumah tangga tidak banyak waktu

luang yang tersisa oleh karena itu sebisa mungkin mengatur waktu agar tugas

di rumah tidak terbengkalai.

7. Apakah hasil produk yang telah didapatkan dari program tersebut dapat

memenuhi kebutuhan hidup Anda?

Jwb: iya sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga

8. Apa harapan Anda bagi Rumah Pintar Atsiri bagi kegiatan keterampilan ini?

Jwb: semoga Rumah Pintar Atsiri dapat menjadi tempat yang mampu dan

menolong orang kesusahan agar dibantu dan hidup orang tersebut dapat

menjadi lebih sejahtera

9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan di Rumah Pintar Atsiri melalui keterampilan sentra kriya?

Jwb: pemberdayaan yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri sudah bagus, karena

pemberdayaan ini mengajak masyarakat umum dan siapa saja boleh

bergabung kemudian yang kekurangan uang atau modal juga dibantu oleh

Page 123: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

108

Rumah Pintar dengan diberikan modal untuk usaha melanjutkan program

keterampilan yang telah dilakukan.

Page 124: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

109

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Penerima Program (pembuatan makanan kue kering)

Nama : Muhajir

Usia : 47 Tahun

Alamat : Jl. Kecubung III

Pendidikan terakhir : Diploma III

1. Sudah berapa lama ibu mengikuti kegiatan keterampilan di tempat ini?

Jwb: pada awal berdirinya Rumah Pintar ini dan saya selalu mengikuti

program yang ada di sentra kriya Rumah Pintar Atsiri

2. Bagaimana ibu tahu tentang kegiatan keterampilan di sentra kriya ini?

Jwb: dari orang yang juga ikut dalam kegiatan program pembuatan kue

kering

3. Apa kegiatan ibu sebelum ikut bergabung dalam keterampilan sentra kriya?

Jwb: sebagai ibu rumah tangga saja

4. Apakah dengan adanya keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar Atsiri

Anda merasa terbantu?

Jwb: iya sangat terbantu, karena setelah mengikuti program kue kering, saya

dapat menjual hasil olahannya itu, apalagi kalau sudah memasuki bulan

ramadhan biasanya orang mencari dan membeli kue kering untuk hari raya

idul fitri

Page 125: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

110

5. Pengetahuan apa saja yang ibu dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan

keterampilan disini?

Jwb: saya jadi tahu bagaimana proses pembuatan kue kering, dan juga tahu

bagaimana penggunaan modal untuk usaha agar usahanya teteap berjalan

terus. Ditambah lagi bahan-bahan yang diperlukan mudah ditemukan jadi

hanya perlu belajar pada saat proses pembuatan dan pemasarannya

6. Adakah hambatan yang dirasakan selama program tersebut berlangsung?

Jwb: hambatannya hanya pada masalah waktu karena sebagai ibu rumah

tangga tidak banyak waktu luang yang tersisa oleh karena itu sebisa mungkin

mengatur waktu agar tugas di rumah tidak terbengkalai.

7. Apakah hasil produk yang telah didapatkan dari program tersebut dapat

memenuhi kebutuhan hidup Anda?

Jwb: iya sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan

juga untuk menambahkan uang bagi anak-anak untuk sekolah bahkan omset

kue kering pada bulan ramdahan mencapai 16 juta selama satu bulan itu.

Selain sudah ada label produk hasil pemberdayaan Rumah Pintar ini telah

mendapatkan sertifikat dari BPOM.

8. Apa harapan Anda bagi Rumah Pintar Atsiri bagi kegiatan keterampilan ini?

Jwb: semoga Rumah Pintar Atsiri dapat menjadi tempat yang dapat membuat

orang yang hidupnya kesusahan menjadi lebih baik dan sejahtera

9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan di Rumah Pintar Atsiri melalui keterampilan sentra kriya?

Jwb: pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri sudah

bagus, karena pemberdayaan ini mengajak masyarakat umum yang belum ada

pengetahuan tentang keterampilan serta kekurangan uang atau modal.

Page 126: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

111

Lampiran 5

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Penerima Program (keterampilan minuman kunyit asam)

Nama : Duriyatul um’ah

Usia : 48 Tahun

Alamat : Jl. Kenanga IV

Pendidikan terakhir : Diploma III

1. Sudah berapa lama ibu mengikuti kegiatan keterampilan di tempat ini?

Jwb: sejak awal berdirinya Rumah Pintar, saya selalu mengikuti programnya

2. Bagaimana ibu tahu tentang kegiatan keterampilan di sentra kriya ini?

Jwb: dari sosialisasi beberapa ibu-ibu yang ikut Rumah Pintar Atsiri dan

mengajak masyarakat sekitar untuk bergabung

3. Apa kegiatan ibu sebelum ikut bergabung dalam keterampilan sentra kriya?

Jwb: hanya sebagai ibu rumah tangga saja

4. Apakah dengan adanya keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar Atsiri

Anda merasa terbantu?

Jwb: Setelah saya mengikuti program ini saya terbantu, karena setelah

mengikuti program pembuatan kunyit asam saya dapat menjual hasil

olahannya itu dan uangnya dapat menjadi tambahan untuk memenuhi

Page 127: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

112

kebutuhan. Apalagi kita ibu rumah tangga ya harus bisa mengatur segalanya,

dengan adanya tambahan dari hasil produk tersebut dapat membantu

keuangan di dapur dan sampai saat ini penghasilan dari minuman kunyit asam

sangat membantu keuangan

5. Pengetahuan apa saja yang ibu dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan

keterampilan disini?

Jwb: banyak pengetahuan yang saya dapatkan, dimulai dari proses

pengolahan yang benar dan higienis, kerjasama tim karna pelatihan tersebut

dibagi kedalam beberapa kelompok agar orang yang mengajari kami lebih

mudah, sampai pada tingkat kesabaran karena untuk pembuatan minuman

kunyit asam membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 6-7 jam.

6. Adakah hambatan yang dirasakan selama program tersebut berlangsung?

Jwb: hambatannya hanya pada masalah waktu karena sebagai ibu rumah

tangga tidak banyak waktu luang yang tersisa oleh karena itu sebisa mungkin

mengatur waktu agar tugas di rumah tidak terbengkalai apalagi pembuatan

kunyit asam yang memerlukan waktu yang cukup lama sampai 7 jam.

7. Apakah hasil produk yang telah didapatkan dari program tersebut dapat

memenuhi kebutuhan hidup Anda?

Jwb: iya dapat memenuhi kebutuhan hidup, membantu penghasilan yang

didapatkan dari suami

8. Apa harapan Anda bagi Rumah Pintar Atsiri bagi kegiatan keterampilan ini?

Jwb: semoga Rumah Pintar Atsiri menjadi tempat yang lebih maju lagi dan

banyak membantu orang yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan di Rumah Pintar Atsiri melalui keterampilan sentra kriya?

Jwb: sangat bagus sekali pemberdayaan yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri,

karena pemberdayaan ini sasarannya adalah masyarakat umum dan siapa saja

boleh bergabung kemudian yang kekurangan finansial juga dibantu oleh

Page 128: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

113

Rumah Pintar dengan diberikan modal usaha untuk melanjutkan program

keterampilan yang telah dilakukan

Page 129: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

114

Pedoman Wawancara

“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Keterampilan Sentra Kriya oleh

Rumah Pintar Atsiri Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor”

Wawancara ini bertujuan untuk mencari data tentang pemberdayaan

masyarakat melalui program keterampilan sentra kriya oleh Rumah Pintar Atsiri.

Wawancara ini bersifat tentatif, karena dalam pelaksanaannya pertanyaan dalam

wawancara dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Penerima Program (keterampilan minuman kunyit asam dan beras kencur)

Nama : Ida Rosida

Usia : 50 Tahun

Alamat : RW 07

Pendidikan terakhir : SMA

1. Sudah berapa lama ibu mengikuti kegiatan keterampilan di tempat ini?

Jwb: sejak tahun 2012

2. Bagaimana ibu tahu tentang kegiatan keterampilan di sentra kriya ini?

Jwb: dapat kabar dari masyarakat yang juga bergabung dengan Rumah Pintar

Atsiri sentra kriya

3. Apa kegiatan ibu sebelum ikut bergabung dalam keterampilan sentra kriya?

Jwb: dirumah saja, sebagai ibu rumah tangga

4. Apakah dengan adanya keterampilan sentra kriya di Rumah Pintar Atsiri

Anda merasa terbantu?

Jwb: terbantu, tetapi saya tidak melajutkannya karena waktu yang cukup lama

untuk pembuatan minuman kunyit asam itu

Page 130: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

115

5. Pengetahuan apa saja yang ibu dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan

keterampilan disini?

Jwb: banyak pengetahuan yang saya dapatkan, kerjasama tim, tingkat

kesabaran karena untuk pembuatan minuman kunyit asam membutuhkan

waktu yang cukup lama sekitar 6-7 jam dan juga pemanfaatan barang-barang

yang sebenarnya mudah ditemukan ternyata dapat menjadi ladang usaha jika

ada kemauan

6. Adakah hambatan yang dirasakan selama program tersebut berlangsung?

Jwb: hambatannya pada masalah waktu karena sebagai ibu rumah tangga

tidak banyak waktu luang yang tersisa apalagi pembuatan kunyit asam yang

memerlukan waktu yang cukup lama sampai 7 jam. Oleh karena itu sebisa

mungkin mengatur waktu agar tugas di rumah tidak terbengkalai contohnya

apabila ingin mencoba sendiri dirumah dapat dilakukan ketika malam hari

pada saat semua tertidur sehingga tidak mengganggu aktifitas yang lainnya.

7. Apakah hasil produk yang telah didapatkan dari program tersebut dapat

memenuhi kebutuhan hidup Anda?

Jwb: iya dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membantu penghasilan yang

didapatkan dari suami

8. Apa harapan Anda bagi Rumah Pintar Atsiri bagi kegiatan keterampilan ini?

Jwb: semoga Rumah Pintar Atsiri menjadi tempat yang dapat membantu

orang yang kesulitan dalam hidup dan dapat mensejahterakan masyarakat

umum

9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan di Rumah Pintar Atsiri melalui keterampilan sentra kriya?

Page 131: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

116

Jwb: sudah bagus sekali pemberdayaan yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri,

karena pemberdayaan ini sasarannya adalah masyarakat umum dan siapa saja

boleh bergabung kemudian yang kekurangan uang pada saat pelatihan

program tersebut juga dibantu oleh Rumah Pintar serta diberikan modal usaha

untuk melanjutkan program keterampilan yang telah dilakukan

Page 132: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

117

Lampiran 6

Daftar Penerima Program

Peserta penerima program berjumlah 10 orang dan dipilih berdasarkan potensi, bakat dan

minat yang sesuai dengan program yang dilakukan Rumah Pintar Atsiri. Daftar nama

penerima program yang megikuti:

1) Ibu Muhajir

2) Ibu Ria

3) Ibu Lilis

4) Ibu Ida Rosida

5) Ibu Ngadimin

6) Ibu Fitriyah

7) Ibu Tuty

8) Ibu Hadi

9) Ibu Dedi

10) Ibu Lilis Ki Agus

11) Aulia Nabila

12) Ibu Poppi

Page 133: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

118

Lampiran 7

Lokasi Rumah Pintar Atsiri

Pembuatan Kue Kering

Page 134: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

119

Persiapan Bahan-bahan dan Pembuatan Minuman Kunyit Asam

Hasil Produk Minuman Kunyit Asam Hasil Produk Kue Kering

Page 135: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

120

Evaluasi (Pemasaran Kue Kering dan Minuman Kunyit Asam serta Beras Kencur)

Terminasi (Pemberian Modal kepada Peserta (secara simbolis))

Page 136: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan

121

Page 137: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan
Page 138: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan
Page 139: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38220...Rumah Pintar Atsiri berperan sebagai lembaga yang memberikan pelatihan dan pendidikan