Upload
truongthuy
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
19 Unmas
Denpasar
PEMBERDAYAAN SISWA DISABILITAS DI SLB/BNEGERI DAN SLB/C KEMALA
BHAYANGKARI TABANAN
Made Kerta Adhi
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FPBS IKIP Saraswati
Email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan kegiatan IbM ini adalah untuk membantu memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh mitra, yakni SLB/B Negeri dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan dalam
memberdayakan siswa disabilitas secara optimal. Kegiatan yang dilaksanakan berupa
peningkatan kompetensi para guru, meningkatkan pemahaman dan empati orangtua siswa,
meningkatkan hardskill dan softskill siswa, mengkondisikan ruang praktikum agar nyaman
dan hergonomis serta membantu sarana atau alat-alat praktikum. Semua kegiatan
dilaksanakan dengan pendekatanpartisipatory rural modeldanknowledge transfer dengan
metodeteknologi transfermelalui kegiatan pelatihan,pedampingan,magang, serta bantuan
barang. Mereka sangat antusias mengikuti semua kegiatan dilihat dari tingkat partisipasi dan
kehadirannya yang tinggi. Hasil kegiatan IbM ini, menunjukkan ada peningkatan kompetensi
guru, peningkatan pemahaman dan empati orangtua, serta peningkatan keterampilan
(hardskill dan softskill) siswa disabilitas. Berdasarkan hasil kuesioner ternyata para siswa
disabilitas mengalami peningkatan kompetensi,rerata mencapai 85%, seperti mereka mampu
menghasilkan produk, lebih percaya diri, siap bekerja, dan hidup mandiri.
Kata kunci: siswa disabilitas, pemberdayaan,hidup mandiri
ABSTRACT
The objectives ofthe science, technology and arts for the society (IbM) are to help
solvingthe problems faced by the partners, the SLB/B State and SLB/C Kemala Bhayangkari
Tabanan in empowering disabled students optimally. The activities carried out by increasing
the competence of teachers, increased understanding and empathy parents, improve students
hardskills and softskills, conditioning the lab room to be comfortable and hergonomic and
helps the means or tools of practicum. All the activities are carried out by rural participatory
approach and knowledge transfer models with the methods of technology transfer through
workshop,accompaniment, apprentice, as well as relief goods. They are very enthusiastic to
follow all activities. It can be seen fromthe high level of presence and participation. The
result of this IbM, there are some improvements of teachers’ competence, the increasing
understanding and empathy of parents and the improvement of the disabled students' skills.
The results of the questionnaire shows that the disabled students competence are increased.
The average of increasing reached 85%, as they were able to produce, and thus more
confident, ready to work and live independently.
Keywords : students’disabilities, empowerment, independent living
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
20 Unmas
Denpasar
PENDAHULUAN
SLB/BNegeri Tabanan dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabananmerupakan
sekolahsegregasi yang khusus mendidik dan membimbing anak bangsa yang memiliki
kelainan atau disabilitas (anak berkebutuhan khusus). Amanat UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada anak Indonesia tanpa
diskriminasi. Anak-anak disabilitas memiliki hak untuk bekerja, sesuai Undang-undang No. 4
tahun 1997 dan PP No. 43 tahun 1998, bahwa satu persen kesempatan kerja untuk
penyandang cacat. Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2015 tentang perlindungan dan
pemenuhan hak penyandang disabilitas (pasal 13), bahwa setiap penyandang disabilitas
mempunyai kesamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan atau
melakukan pekerjaan yang layak sesuai jenis dan derajat kedisabilitasnya.
Regulasi tersebut ternyata sudah disikapi oleh kedua SLB tersebut. Mereka telah berusaha
memberi pengetahuan, keterampilan (hardskills) sesuai peminatannya dan mendidik anak-
anaknya agar memiliki karakter mulia (softskill),namun realitanya pemberdayaan siswa
disabilitas belum optimal. Berdasarkan analisis situasi ternyata sekolah mitra, yakni SLB/B
Negeri dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan mengalami kendala dalam pemberdayaan
siswa disabilitas. Kendala atau masalah yang dialami, antara lain kompetensi guru dalam
memberdayakan siswa berbasis produksi masih terbatas, para orangtua siswa kurang
memahami keunikan anak disabilitas, keterbatasan hardskill dan softskill siswa, ruang
praktikum kurang bersih,nyaman dan hergonomis serta keterbatasan sarana atau alat-alat
praktikum.
Gambar 1 Anak-anak disabilitas dan alat praktikum yang perlu diberdayakan
(Sumber : kertaadhi.doc)
Program IbM ini merupakan solusi yang ditawarkan dan disepakati mitra untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra dengan tetap melihat tingkat urgensi dan
dampak masalahnya. Kegiatan-kegiatan yang dicanangkan bertujuan untuk memberdayakan
siswa disabilitas agarmereka bisa hidup mandiri. Program yang dirancang,
meliputipengecetan ruang salon; meningkatkan kemampuan guru dalam pemberdayaan
siswa disabilitas berbasis produksi; meningkatkan kesadaran, dan empati orangtua pada
anak;memberdayakan dan meningkatkan pengetahuan, afeksi dan skillsiswa sesuai
peminatannya; memberi pelatihan tata boga, tabuh,tari, dan peternakan dengan
mendatangkan instruktur yang berkompeten di bidangnya; meningkatkan dan
memberdayakan siswa pada nilai-nilai budaya atau kearifan lokal, seperti membuat
Canangdan Klakat; memberi sumbangan alat-alat dan perbaikan alat praktikum serta
sumbangan bahan habis pakai (kain) untuk praktek menjahit.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
21 Unmas
Denpasar
METODE PELAKSANAAN
Untuk mewujudnyatakan program kerja dan capaian tujuan kegiatan IbM ini,
digunakan pendekatan partisipatory rural modeldanknowledge transfer denganmetode
teknologi transfer,melalui kegiatan workshop, bimbingan dan pedampingan, serta bantuan
barang atau alat-alat praktikum.
Secara teknis beberapa program yang dicanangkan dapat dilaksanakan dengan
cara,antara lain pengecetan ruang salon baik tembok maupun pintunya sesuai warna aslinya;
pelatihan (Workshop) peningkatan kemampuan guru dalam pemberdayaan siswa disabilitas
berbasis produksi; penyuluhan dan terapi kepada orang tua oleh psikiater atau terapis;
memagangkan anak pada tempat latihan kerja atau tempat salon tertentu; pelatihan dengan
mendatangkan instruktur yang berkompeten di bidangnya, seperti peternakan, tataboga dan
tabuh; pelatihan membuat “Canang” untuk siswa perempuan dan“Klakat” untuk siswa laki-
laki yang mempunyai nilai jual; sumbangan bodi mesin jahit dan mesin obras, pengadaan
alat-alat pencetak Batako, memberi bantuan kain (bahan pakai habis) untuk latihan
keterampilan menjahit, serta bantuan media pembelajaran berbasis IT dalam bentuk CD
pembelajaran menjahit, dan salon kecantikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai dalam kegiatan IbM berupa pengecetan ruang salon.Hasilnya
ruang salon menjadi bersih, sehingga instruktur dan siswa yang berlatih di ruang tersebut
menjadi nyaman, yang tampak sebagai gambar berikut.
Gambar 2 : Ruang Salon yang sudah dicet sesuai warna aslinya
(kertaadhi.doc.)
Mesin jahit dan obras merupakan sarana utama dalam praktikum menjahit. Oleh karena itu,
mesin jahit dan mesin obras yang sudah kropos perlu direkonstruksi/dimodifikasi, dengan
memberi bantuan bodi mesin jahit dan obras, sebagai gambar berikut.
Sebelum Sesudah
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
22 Unmas
Denpasar
Gambar 3Pembaharuan bodi mesin jahit dan mesin obras
(kertaadhi.doc)
Siswa dimagangkan sesuai peminatannya, seperti menjahit dimagangkan di Loka Bina Karya
(LBK) Tuakilang kecamatan Tabanan bekerjasama dengan Dinas Sosial kabupaten Tabanan.
Lama magang selama empat bulan atau 53 kali pertemuan dari pukul 09.00-14.00 wita, setiap
hari Senin-Sabtu. Mereka dibina, dibimbing dan didampingi instruktur Ni Nyoman Muliadi
(Ibu Candra). Materi yang diberikan mulai dari pengenalan mesin, memotong, membuat pola,
dan menjahit. Jumlah siswa yang dimagangkan sebanyak 6 orang, terdiri atas tiga putri dan
tiga putra. Siswa putri, atas nama Indah Lestari, Mia Astrika dan Sri Agustini. Mereka sangat
antusias dan semangat mengikuti praktek belajar kerja (magang) seperti gambar berikut.
Gambar 4 Siswa magang sedang dibimbing Instruktur
(kertaadhi.doc)
Mereka telah mampu menghasilkan produk berupa baju, rok atau kebaya. Kalau dilihat
kualitas hasil memang masih relatif, tetapi dilihat dari bentuknya sudah menyerupai baju atau
rok, seperti gambar berikut.
Gambar 5 Produk praktek belajar kerja siswa putri
(kertaadhi.doc)
Tiga siswa laki-laki yang praktek belajar kerja (magang) atas nama Putu Mertayasa, Gede
Wiguna, dan I Wayan Kusuma Adi.Mereka praktek membuat busana adat Bali, seperti destar
(udeng), saput, dan baju, seperti gambar berikut.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
23 Unmas
Denpasar
Gambar 6 Siswa putrasedang praktek belajar kerja/magang
(kertaadhi.doc)
Hasil praktek kerja yang berupa destar, saput dan baju sembahyang sudah berbentuk,
namun kualitasnya perlu ditingkatkan melalui latihan terus menerus. Produk praktek kerja
yang mereka hasilkan, langsung dicoba saat karyanya diabadikan, sebagai gambar berikut.
Gambar 7 Hasil karya jahitan siswa putra yang dipakai saat didokumentasi
(kertaadhi.doc)
Untuk membentuk karakter (softskill) anak-anak disabilitas, antara lain dibangun melalui
aktivitas seni, khususnya seni tari dan tabuh. Kegiatan ini dilaksanakan melalui
latihan/praktek secara berkesinambungan yang dijadwalkan setiap hari Jumat dan Sabtu.
Nilai-nilai karakter yang bisa dibentuk antara lain peduli sosial,religius, disiplin, kerja keras,
mandiri, toleransi, tanggungjawab, kreatif dan jujur. Metode pelatihandilakukan dengan
modelbimbingan “bahasa tanda” (ketukan atau gerak). Siswa putri sebagai pemula dilatih tari
Puspanjali, sebab gerakan tarian ini relatif mudah, kemudian ditingkatkan ke tari Sekarjagat.
Pelatihan dilakukan dengan mengikuti irama tabuh tarian tersebut, yang diputar dengan tape
recorder dan dibantu pengeras suara (wireless). Satu instruktur memberi contoh atau menari
di depan, instruktur lain yang dibantu kakak kelasnya membimbing dari belakang atau
samping, seperti gambar berikut.
.Gambar 8 Anak-anak sedang latihantari Puspanjali
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
24 Unmas
Denpasar
(kertaadhi.doc)
Para siswa dibekali pula keterampilan yang berbasis kearifan lokal, seperti membuat canang
untuk siswi putri dan belajar membuat klakat untuk siswa putranya. Mereka sangat antusias
dan tertarik mengikuti pelatihan, yang dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 20-24 Juni
2016, seperti gambar berikut.
Gambar 9 Siswa putrisedang pelatihan membuat
Canangyang dibimbing gurunyadan produk yang dihasilkan
(kertaadhi.doc)
Sementara siswa laki-lakinya juga sedang berlatih membuat atau ngulat klakatyang
dibimbing oleh instruktur seperti gambar berikut.
Gambar 10 Siswa putrasedang pelatihan membuat atau
ngulat klakat dan produk yang dihasilkan
(kertaadhi.doc)
Pelatihan peternakan ayam diberikan olehIr. Gusti Agung Gede Sumarjaya,
narasumberdari Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan. Pelatihan diawali dengan memberikan
penjelasan di kelas tentang beternak ayam buras yang menguntungkan. Materi yang
diberikan, antara lain pengenalan ayam buras, kandang, penetasan telur, pemisahan, pakan
ternak, pemeliharaan dan hasil produksi. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan kekandang
ayam. Di kandang ayam narasumber memberikan penjelasan, arahan dan bimbingan tentang
pengkondisian kandang agar tetap bersih, peruntukan kandang untuk ayam bertelur,
pemisahan anak ayam, perkawinan dan untuk ayam jantan. Beberapa aktivitas pelatihan
ternak ayam dapat ditunjukkan sebagai gambar berikut.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
25 Unmas
Denpasar
.Gambar 8 Instruktur sedang memberi penyuluhan ternak ayam di kelas dan di kandang ayam
yang didampingi guru pembina dan kepala sekolah
(kertaadhi.doc)
SIMPULAN
Siswa disabilitas merupakan aset bangsa yang sangat potensial membangun republik
ini, jika mereka diberikan ruang dan kesempatan berkiprah sesuai potensi dan keunikan
mereka. Mereka bukanlah beban tetapi berperan dalam pembangunan. Hal itu bisa
diwujudnyatakan, jika mereka diberdayakan secara optimal sesuai eksistensinya.Kedua mitra
telah memberdayakan mereka tetapibelum optimal.
Program IbM ini sangat relevan dan sinergi dilakukan untuk membantu mitra
dalampemberdayaan siswa disabilitas.Program-program yang dicanangkan bertujuan
meningkatkan kualitas guru/instruktur, empati orangtua, kelengkapan dan efektivitas
penggunaan sarana prasarana (alat praktikum), dan yang lebih utama adalah memberdayakan
siswa disabilitas, agar mereka memilikipercayadiri (self confident) dan kelak bisa hidup
mandiri serta bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Program yang dicanangkan dapat berjalan maksimal dan menghasilkan luaran, karena
komitmen dan partisipasi mitra yang sangat tinggi. Capaian luaran antara lain dapat diukur
dari adanya peningkatan skill siswa dan produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil kuesioner
ternyata para siswa mengalami peningkatan kompetensi mencapai rerata 85%. Mereka sudah
mampu menghasilkan produk, walaupun kualitasnya masih terbatas. Mereka akan terus
berlatih dan berlatih serta dilatih oleh instruktur ataupun situasi dan keadaan, maka hasilnya
akan lebih bermutu. Apalagi didukung komitmen mitra untuk meneruskan program ini secara
berkelanjutan,niscaya siswa akan lebih percaya diri, siap bekerja,dan nantinya mereka akan
bisa hidup mandiri, tidak terus tergantungan kepada orang lain, bahkan bisa memberi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih diucapkan kepada Yth. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat
Kemenristek Dikti atas bantuan dananya sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Rektor IKIP Saraswati dan Ketua LP2M IKIP
Saraswati yang telah memfasilitasi kegiatan ini, serta para mitra dan tim IbM IKIP Saraswati.
Pada kesempatan yang baik ini, diucapkan terimakasih pula kepada panitia Semnas 2016
LPPM Unmas yang telah memberikan ruang untuk mendiseminasikan hasil pengabdian
masyarakat ini.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
26 Unmas
Denpasar
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga. Tabanan. 2010.Rencana Strategis Dinas
Pendidikan Pemuda DanOlah Raga Kabupaten TabananTahun 2011 – 2015.
Tabanan
Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemristekdikti. 2016. Panduan
Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi
Edisi X. Jakarta.
IKIP Saraswati. 2015. “ Usul Program IbM Pemberdayaan siswa Disabilitas SLB/B Negeri
Tabanan dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan”. Tabanan.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat
Peraturan daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan
Hak Penyandang Disabilitas
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional