18
PEMBERIAN PAKAN UNTUK MENGURANGI STRESS PANAS Drs SV Rama Rao, D Nagalakshmi and VR Reddy. Feeding to Minimise Heat Stress. Poultry International Vol 41 No 7. June 2002. Ayam pedaging dan petelur berproduksi kurang efisien selama cuaca panas. Meminimalkan gangguan ini adalah dengan cara mengubah spesifikasi pakan dan praktek pemberian pakan. Unggas banyak dihadapkan pada stress yang berasal dari berbagai sumber antara lain praktek manajemen, nutrisi dan kondisi lingkungan. Pada pemeliharaan unggas di negara-negara tropis dimana suhu lingkungan merupakan stressor utama dengan kisaran luas dari 5 sampai 35 - 43 oC untuk waktu yang lama. Suhu ideal pada broiler 10 - 22 oc untuk pencapaian berat badan optimum dan 15 - 27 oC untuk efisiensi pakan. Ayan petelur mampu berproduksi stabil pada kisaran suhu 10 - 30 oC. Di atas suhu 30 oC penampilan berupa pertumbuhan, konsumsi, produksi telur, ukuran telur dan kualitas kerabang telur mulai terpengaruh. Ketidakseimbangan nutrisi bisa disebabkan oleh jeleknya kontrol kualitas dan pengaturan pakan, bahan baku pakan dan bahan imbuhan pakan. Ditambah lagi, mikotoksin berkembang sangat cepat pada kondisi panas dan lembab, menyebabkan kerugian produksi, menurunnya daya tahan tubuh dan mortalitas tinggi. Penyimpangan dalam praktek manajemen yang rutin seperti pengobatan, vaksinasi, potong paruh dan lain-lain juga bekontribusi terhadap stress. Pada sisi yang positif, nutrisionis dan manajer farm bisa melakukan perubahan atas pakan dan praktek pemberian pakan untuk membantu mengurangi pengaruh stress panas pada ayam pedaging dan petelur. Enerji

Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

PEMBERIAN PAKAN UNTUK MENGURANGI STRESS PANAS

Drs SV Rama Rao, D Nagalakshmi and VR Reddy. Feeding to Minimise Heat Stress. Poultry International Vol 41 No 7. June 2002.

Ayam pedaging dan petelur berproduksi kurang efisien selama cuaca panas. Meminimalkan gangguan 

ini adalah dengan cara mengubah spesifikasi pakan dan  praktek pemberian pakan. Unggas banyak 

dihadapkan pada stress yang berasal dari berbagai sumber antara lain praktek manajemen, nutrisi 

dan kondisi lingkungan. Pada pemeliharaan unggas di negara-negara tropis dimana suhu lingkungan 

merupakan stressor utama dengan kisaran luas dari 5 sampai 35 - 43 oC untuk waktu yang lama. Suhu ideal pada broiler 10 - 22 oc untuk pencapaian berat badan optimum dan 15 - 27 oC untuk 

efisiensi pakan.

Ayan petelur mampu berproduksi stabil pada kisaran suhu 10 - 30 oC. Di atas suhu 30 oC penampilan 

berupa pertumbuhan, konsumsi, produksi telur, ukuran telur dan kualitas kerabang telur mulai terpengaruh. Ketidakseimbangan nutrisi bisa disebabkan oleh jeleknya kontrol kualitas dan

pengaturan pakan, bahan baku pakan dan bahan imbuhan pakan. Ditambah lagi, mikotoksin berkembang sangat cepat pada

kondisi panas dan lembab, menyebabkan kerugian produksi, menurunnya daya tahan tubuh dan

mortalitas tinggi. Penyimpangan dalam praktek manajemen yang rutin seperti pengobatan, vaksinasi, potong paruh dan 

lain-lain juga bekontribusi terhadap stress. Pada sisi yang positif, nutrisionis dan manajer farm bisa 

melakukan perubahan atas pakan dan praktek pemberian pakan untuk membantu mengurangi pengaruh 

stress panas pada ayam pedaging dan petelur.

Enerji

Konsumsi enerji merupakan nutrisi penting yang membatasi penampilan unggas pada suhu tinggi. 

Kebutuhan enerji untuk pemeliharaan tubuh menurun sekitar 30 kcal/hari sejalan dengan peningkatan 

suhu di atas 21 oC. Meskipun kebutuhan enerji untuk pemeliharaan adalah lebih rendah pada suhu lebih 

tinggi, tetapi kebanyakan enerji terbuang sebagai panas tubuh sehingga kebutuhan enerji absolut tidak 

terpengaruh akibat stress panas.

Page 2: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

Kandungan enerji pakan harus dimodifikasi yang memungkinkan pengurangan konsumsi selama suhu tinggi. 

Konsumsi pakan berubah 1,72 % pada setiap variasi 1 oC dari suhu ambang antara 18 oC sampai 32 oC. 

Penurunan menjadi lebih cepat (5 % untuk setiap 1 oC) apabila suhu meningkat ke 32 - 38 oC. Tindakan 

untuk meningkatkan konsumsi pakan antara lain dengan penggunaan lemak dalam pakan. Konsumsi meningkat 

di atas 17 % pada penambahan 5 % lemak pada unggas yang mengalami stress panas karena lemak 

memperbaiki palatabilitas. Di samping itu, lemak memberikan tambahan kalori akibat menurunnya laju 

pencernaan dan karenanya meningkatkan penggunaan nutrisi. Lemak atau minyak dengan lebih banyak 

asam lemak jenuh lebih disukai untuk iklim panas lembab. Konsentrasi enerji harus ditingkatkan10 % 

selama stress panas, sedangkan konsentrasi nutrisi lain juga ditingkatkan 25 %.

Protein

Kebutuhan protein dan asam amino terlepas dari suhu lingkungan sehingga karenanya stress panas tidak 

mempengaruhi penampilan unggas sepanjang kebutuhan protein sudah terpenuhi. Meskipun demikian, stress 

panas mengurangi konsumsi dan tingkat protein serta asam amino harus ditingkatkan apabila suhu lingkungan 

di atas 30 oC. Pada suhu yang lebih tinggi, stress panas berpengaruh langsung terhadap produksi dan 

karenanya tidak terlalu menguntungkan untuk meningkatkan kadar protein.

Keseimbangan asam amino dalam pakan memperkecil deposisi lemak dalam hati, yang meningkatkan jumlah 

unggas yang bisa bertahan terhadap suhu panas. Jadi pakan rendah protein dengan asam amino kritis yang 

seimbang (methionine dan lysine) lebih menguntungkan dibandingkan pemberian pakan tinggi kandungan protein 

selama periode panas. Oksidasi atas kelebihan protein atau asam amino akan menghasilkan panas metabolik.

Kalsium dan Fosfor

Stress panas mengurangi ambilan kalsium dan konversi vitamin D3 menjadi bentuk metabolit aktifnya 

1,25(OH)2D3 yang esensial untuk absorbsi dan penggunaan kalsium. Kebutuhan kalsium pada ayam petelur khususnya yang lebih tua akan meningkat pada lingkungan bersuhu tinggi. Untuk

menanggulangi 

Page 3: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

pengaruh ini, tambahan kalsium harus disediakan sebanyak 1 gram / ekor berupa grit kulit kerang, maupun 

limestone. Suplementasi harus dilakukan di atas tingkat kalsium pakan yang normal (3,75 g/ekor/hari) yang direkomendasikan untuk ayam petelur.

Meskipun demikian kelebihan kalsium mengurangi konsumsi pakan akibat keterbatasan fisiologis yang 

mempengaruhi selera makan atas kalsium. Di samping meningkatkan spesifikasi pakan, kalsium harus 

disajikan terpisah sebagai pilihan bagi unggas. Hasil yang lebih baik diperoleh dengan memberikan sumber 

kalsium pada siang hari. Ukuran minimum sumber kalsium yang mampu memperbaiki retensi gizzard adalah sekitar 1 mm.

Tingkat fosfor dalam pakan tidak boleh dilupakan karena kelebihan fosfor akan menghambat pelepasan 

kalsium tulang dan pembentukan kalsium karbonat dalam kelenjar kerabang sehingga dapat mengurangi 

kualitas kerabang telur.

Elektrolit / Unsur-unsur Penyangga

Penambahan 0,5 % sodium bikarbonat ke dalam pakan atau 0,3 - 1,0 % ammonium chloride atau sodium 

zeolite dapat mengatasi alkalosis yang disebabkan oleh stress panas. Sodium bikarbonat memacu konsumsi 

makan dan minum pada suhu lingkungan yang tinggi. Laju pertambahan berat badan dapat ditingkatkan 

9 % dengan penambahan bahan kimia ini ke dalam pakan broiler yang mengalami stress panas.

Pengeluaran potassium melalui urine secara nyata lebih banyak pada suhu 35 oC dibandingkan pada 

suhu 24 oC. Kebutuhan potassium meningkat dari 0,4 ke 0,6 % dengan kisaran suhu 25 oC sampai 38 oC. 

Ambilan harian potassium 1,8 - 2,3 g dibutuhkan unggas untuk pertumbuhan berat badan yang maksimum 

selama kondisi panas.

Sebagai kompensasi akibat menurunnya konsumsi pakan selama stress panas, kandungan elektrolit (sodium, 

potassium dan chloride) yang diijinkan dapat ditingkatkan 1,5 % untuk setiap peningkatan suhu 1 oC di atas 

20 oC. Elektrolit juga terdapat dalam air minum dan faktor ini perlu diperhitungkan. Kelebihan ambilan 

elektrolit dapat menyebabkan kotoran basah. Potassium chloride dapat ditambahkan lewat air

Page 4: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

minum (untuk memberikan 0,24 - 0,30 % K) tetapi harus menhindari ketidakseimbangan. Kelebihan

chloride diketahui menurunkan konsentrasi bikarbonat darah.

Selama stress panas, unggas mencoba mempertahankan suhu tubuh dengan meningkatkan pernapasan, 

di antaranya evaporasi air metabolik yang akan meningkatkan kebutuhan air. Penambahan elektrolit (dan atau 

vitamin C) ke dalam air dingin membantu meningkatkan konsumsi makan pada unggas yang mengalami stress panas.

Vitamin

Penambahan asam ascorbat (vitamin C), vitamin A, E, D3 dan thiamin dapat memperbaiki penampilan 

unggas yang dipelihara pada suhu lebih tinggi. Meskipun demikian, kehilangan aktivitas vitamin dalam premiks 

maupun pakan selama penyimpanan khususnya pada suhu tinggi merupakan perhatian utama dan kejadian 

ini bisa menjelaskan hasil-hasil yang bertentangan atas pengaruh suplementasi vitaminselama stress panas. Suhu tinggi, kelembaban, sifat tengik dari lemak, mineral jarang dan

choline mempercepat denaturasi vitamin. Aktivitas vitamin dalam pakan dapat dipertahankan dengan 

menggunakan antioksidan, vitamin dilapisi gelatin, kondisi penyimpanan yang tepat serta penambahan 

choline dan mineral jarang terpisah dari vitamin.

Asam ascorbat sintetik berkurang pada suhu tinggi, menjadikannya esensial untuk suplementasi selama 

musim panas. Vitamin membantu mengendalikan peningkatan suhu tubuh dan konsentrasi corticosterone 

plasma. Juga memperbaiki kualitas kerabang telur dengan perannya dalam pembentukan matrix organik 

kerabang. Selanjutnya melindungi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi mortalitas pada unggas 

bertumbuh yang terinfeksi IBD pada suhu tinggi dengan melindungi organ-organ lymphoid danaktivitas thyroid. Suplementasi asam ascorbat (200 - 600 mg / kg pakan) memperbaiki

pertumbuhan, produksi telur, jumlah telur menetas, efisiensi pakan, berat telur, kualitas kerabang dan daya

hidup selama stress panas.

Vitamin E melindungi membran sel dan memacu sistem kekebalan tubuh sehingga suplementasi nutrisi akan 

Page 5: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

bermanfaat selama cuaca panas. Kematian yang disebabkan oleh infeksi E. coli secara nyata berkurang 

dengan penambahan vitamin E ke dalam pakan.

Stress panas diketahui mengganggu konversi vitamin D3 menjadi bentuk metabolit aktif yaitu 1,25(OH)2D3, 

sehingga tingkat ketersediaan dalam pakan harus disesuaikan selama periode suhu tinggi. Bentuk aktif dari 

vitamin D3 terlibat dalam sintesa protein pengikat kalsium yang esensial untuk menjaga keseimbangan 

kalsium dan fosfor. 

Di atas suhu 32 oC, kebutuhan akan thiamin menjadi dua kali lipat dari tingkat normal pada suhu 21 oC.

Antibiotik dan Agen Chemoterapeutic

Sejumlah senyawa efektif mengurangi pengaruh merugikan terkait dengan hyperthermia meskipun 

biayanya bisa menjadi penghalang. Senyawa antipiretic seperti asam salisilat dan aspirin mampu memperkecil  kadar catecholamine dalam darah selama stress panas. Penampilan unggas yang

mengalami stress panas dapat ditingkatkan dengan penambahan magnesium aspartate, zinc sulphate,

diazepam, metyrapone atau clonidine dalam pakan. Aureomycin didapati mampu mengatasi stress

(pertumbuhan tertekan) yang disebabkan oleh pemasukan protein asing atau salmonella endotoksin meskipun cara ini belum cukup menguntungkan. Dari beberapa laporan diketahui asam asetilsalisilat (3 % dalam

pakan) meningkatkan laju pertumbuhan dan kualitas kerabang meskipun hasilnya tidak konsisten. Resinpine sebuah bentuk alkaloid 

dari tanaman Rawolfia diketahui mampu mencegah kehilangan karbon dioksida sehingga keseimbangan asam 

basa darah terjaga dari unggas yang dihadapkan pada  suhu tinggi. Flunixin sejenis obat analgesik anti 

pembengkakan diberikan dengan dosis 0,28 - 2,2 mg / kg berat badan per hari meningkatkan konsumsi 

minum sebesar 150 - 300 ml / ekor/ hari. Senyawa antikoksidial seperti nicarbazine (pada dosis standar 

125 mg/kg) meningkatkan mortalitas broiler di atas 90 % selama stress panas. Penambahan potassium 

chloride ke dalam air minum dapat menetralisir pengaruh racun.

Perubahan Cara Pemberian Pakan

Pada kondisi panas dan lembab, pakan tidak boleh disimpan lebih dari seminggu.

Page 6: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

Suhu tubuh unggas meningkat setelah mengkonsumsi pakan disebabkan oleh proses thermogenik dari 

pencernaan dan metabolisme. Pada pemberian pagi, pengaruh thermogenik bersamaan dengan peningkatan 

suhu lingkungan akan memperparah akibat stress panas. Pengaruh thermogenik berakhir setelah 8 - 10 jam 

pada suhu 35 oC, dibandingkan hanya 2 jam pada 20 oC. Produksi panas metabolik 20 - 70 % lebih rendah 

pada ayam lapar dibandingkan ayam setelah diberi makan. Selama cuaca panas, unggas harus dijauhkan 

dari pakan sementara suhu meningkat dan mencapai puncaknya. Pemberian makan selama jam-jam awal 

dan akhir dari hari terang akan membantu mengurangi kematian pada ayam broiler. Pemberian makan 

berselang seling misalnya dengan penyediaan cahaya selama 30 menit disusul 3 jam gelap dapat mengurangi 

aktivitas unggas (produksi panas) tetapi dibutuhkan 20 - 30 % luasan tempat makan dan minum yang lebih luas. 

Pada ayam petelur, pemberian makan selama jam jam terakhir dari hari siang dapat mencukupi penyediaan 

kalsium untuk kalsifikasi kerabang yang optimum. 

Konsumsi pakan yang rendah merupakan penyebab utama dari penampilan yang rendah selama suhu tinggi. Praktek-praktek berikut ini dapat membantu meningkatkan konsumsi makan :

1. Makan pakan dalam bentuk basah2. Bentuk pakan crumble atau pellet

3. Pakan rendah kalsium dengan pilihan bebas sumber-sumber kalsium4. Pemberian pakan sering

5. Penambahan lemak atau molasses untuk meningkatkan palatabilitas pakan.

Page 7: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

AYAM POTONG ,BROILER

Posted: Rabu, 28 April 2010 by Agus Achmad Firdaus in 0

AYAM POTONG (BROILER)Broiler ayam-ayam muda jantan atau betina yang umumnya bisa dipanen pada umur sekitar 5-6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging. Sistem pemeliharaan dalam farm:1. All in all out system Program ini merupakan program yang praktis dan banyak digunakan oleh para peternak. All in all out system artinya hanya ada satu macam umur dalam farm dalam satu saat. Hal ini dimaksudkan untuk memotong siklus kehidupan penyakit dalam kandang sehingga pada periode berikutnya dimulai dengan grup kandang yang sehat karena tidak ada penularan penyakit dari ternak yang lama. 2. Multiple Brooding Sistem perkandangan yang terdiri dari berbagai jenis umur dalam satu periode produksi, untuk produksi yang berkesinambungan yang memenuhi permintaan pasar.Pemeliharaan fase starterPersiapan Kandang dan Perlengkapannya:Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah siap dan dalam mempersiapkan kandang untuk anak ayam broiler tidak berbeda dengan pemeliharaan DOC untuk ayam petelur. Tempat ransum bisa menggunakan bekas box pengiriman anak ayam atau baki dari plastik, sedangkan tempat minum bisa menggunakan tempat minum yang digantung tetapi ditempatkan sedikit diatas litter. Alat pemanas bisa menggunkan pemanas yang murah dan sederhana yang menggunakan bahan bakar minyak tanah.Ransum Starter (0-3 minggu)Untuk ayam broiler umur 0-3 minggu ransum yang biasa digunakan harus mengandung protein 23% dan energi metabolis 3200 kkal/kg (NRC,1984). Kandungan serat kasar lebih kecil sama dengan 7%, lemak lebih kecil sama dengan 8%, C sekitar 1% dan phosphor sekitar 0, 45 %.Pencegahan PenyakitUntuk memperoleh ternak ayam broiler yang sehat, selain harus memperhatikan kebersihan lingkungan juga perlu melakukan vaksinasi serta pemberian obat-obatan dan vitamin. Waktu pemberian vaksin sebaiknya sore hari, agar ayam mudah ditangkap dan vaksin tidak mati akibat terkena sinar matahari. Bila vaksin dicampur kedalam air minum, maka ayam harus dipuasakan dulu sekitar 2-3 jam sebelumnya.Pemeliharaan FinisherA. Kandang1. Sistem LitterDalam pemeliharaan Broiler, umumnya kita menggunakan sistim litter yaitu sistem yang lantainnya ditutup dengan bahan organik yang partikelnya berukuran kecil. Syarat-syarat bahan litter yang baik :a. Ringan b. Mempunyai partikel yang sedang.c. Daya serap yang tinggi.d. Lunak dan commpressibel.

Page 8: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

e. Mempunyai nilai konduksi panas.f. Tidak mengisap air dari udara.g. Dapat digunakan untuk pupuk.Hal lain yang juga perlu diperhatikan yaitu ayam yang dipelihara dalam kandang sebaiknya tidak terlalu padat, karena bila terlalu padat umumnya kandang menjadi bau dan litter kondisinya basah. Kadar ammonia (NH3) akan cepat meningkat bila Ph liiter telah mencapai lebih besar sama dengan 8 sedangkan PH lebih kecil dari 7 maka ammonia yang terbentuk akan kecil. Upaya-upaya mengurangi bau dalam kandang dapat dilakukan dengan cara :1. Mengurangi kepadatan dalam kandang, 10-12 ekor/m2.2. Dengan mencampurkan superphosphat 1,09 kg/m22. Sistim CageKeuntungan dari pemeliharaan sitem cage, diantaranya :a. Lebih banyak ayam yang dapat dipelihara karena kandang dapat ditingkatkan.b. Penangkapan ayam lebih mudah pada saat akan dipasarkan dan memar dapat dikurangi.c. Biaya litter tidak ada.d. Penyakit coccidiocis dapat dikurangi.e. Pembersihan kandang dapat dikurangi.Dan kerugianya, diantaranya :a. Banyak terjadi brest blister (lepuh dada)b. Tulang dada banyak yang bengkokc. Tulang sayap biasanya rapuh,sehingga banyak terjadi kerusakan pada saat prosessing (afkir)d. Sering terjadi infeksi pada follicle bulu.B. Perlengkapan KandangPemeliharaan broiler pada umumnya digunakan sistem litter dan pada daerah-daerah tertentu digunakan sistem slat. Tempat makanan atau minuman yang digunakan sebagian petani ternak pada umumnya berbentuk bulat (hanging feeder atau waterer) yang digantung dilangit-langit kandang dengan kawat. Contoh : Seorang peternak, memelihara ayam broiler sebanyak 1000 ekor dengan kepadatan 10 ekor/m². berapa jumlah tempat makan atau minum yang diperlukan?Penjelasan : Bila tempat makanan (hanging feeder) yang digunakan garis tengahnya 35 cm, maka kelilingnya = 22/7 x 35 = 110 cm. bila tiap ekor memerlukan 5 cm, maka daya tampungnya tiap tempat makan = 110/5 = 22 ekor. Jadi untuk ayam 100 ekor memerlukan tempat pakan kurang lebih 45 buah. Tempat minum biasanya disediakan sekitar 2,5 sampai 3 cm/ekor. Tempat makanan atau minuman yang berbentuk trough umumnya sudah jarang digunakan dalam kandang sistam litter karena ransum mudah tercemari oleh kotoran dan ransum yang sudah tercemari biasanya dibuang sehingga menjadi tidak efisien. C. Ransum finisherPada periode finisher (umur 3-6 minggu), keadaan pertumbuhan dari ayam broiler mulai menurun, oleh karena itu protein dalam ransum biasanya diturunkan menjadi 20% (NRC,1994) sedangkan energi ransum, yang digunakan 3000-3200 kkal/kg. Bentuk fisik ransum yang biasa diberikan pada broiler yaitu bentuk pellet, mash atau crumble.

Performan ayam broilera. PertumbuhanPertumbuhan merupakan manifestasi dari perubahan sel yang mengalami pertambahan jumlah sel (hyperplasia)dan pembesaran dari ukuran sel sendiri (hypertrophy). Pertumbuhan ini terjadi

Page 9: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoaPertumbuhan ayam broiler dimulai dengan perlahan-lahan kemudian berlangsung cepat sampai dicapai pertumbuhan maksimum setelah itu menurun kembali., akhirnya terhenti. Pertumbuhan yang paling cepat sejak menetas sampai umur 4-6 minggu kemudian mengalami penurunan, setelah itu terhenti sampai mencapai dewasa. Rata-rata pertumbuhan berat badan terus meningkat samapai mencapai umur 7 minngu, setelah itu terus menurun sampai mencapai umur 12 minggu. b. Konsumsi ransumAyam mengkonsumsi ramsum pertama-tama untuk memenuhi kebutuhan energinya sehingga sebelum kebutuhan energinya terpenuhi ayam akan terus makan.Temperature lingkungan yang optimal untuk pemeliharaan broiler yaitu sekitar 18-21ºC. Faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum yaitu bentuk fisik ransum. Dalam pemeliharaan ayam broiler tanpa pemisahaan jenis kelamin (straight run) dengan waktu pemelliharaan selama 5 minggu. Energi metabolisme 3000kkall/kg dan protein ransum 22%, ransum yang dihabiskan sekitar 2,5 kg /ekor serta berat badan yang dicapai berkisar antara 1,2-1,3 kg/ekor. c. Konversi ransumDidefinisikan sebagai banyaknya ransum yang dIhabiskan untuk menghasilkan setiap kilogram pertambahan berat badan. Dengan angka konversi ransum yang rendah (kecil), artinya banyaknya ransum yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg daging semakin sedikit atau sebaliknya.Pada minggu pertama angka konversi ransum ayam broiler sangat rendah selanjutnya akan meningkat pada minggu-minggu berikutnya sejalan dengan kecepatan pertumbuhannya.

Penanganan limbah-Pada ayam broiler yang dipelihara dalam kandang sistem litter, limbah yang dihasilkan yaitu berupa litter yang telah bercampur dengan kotoran. -Limbah dari pemeliharaan ayam broiler ini sangat baik digunakan sebagai pupuk tanaman terutama sayuran. Apabila kondisi da;am keadaan yang sangat basah (karena ayam uang dipelihara terlalu padat) dan kandang akan segera dipakai maka sebaiknya limbah ditempatkan ditempat yang khusus serta dibiarkan hingga kering.

Page 10: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

AYAM POTONG ,BROILER

Posted: Rabu, 28 April 2010 by Agus Achmad Firdaus in 0

AYAM POTONG (BROILER)Broiler ayam-ayam muda jantan atau betina yang umumnya bisa dipanen pada umur sekitar 5-6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging. Sistem pemeliharaan dalam farm:1. All in all out system Program ini merupakan program yang praktis dan banyak digunakan oleh para peternak. All in all out system artinya hanya ada satu macam umur dalam farm dalam satu saat. Hal ini dimaksudkan untuk memotong siklus kehidupan penyakit dalam kandang sehingga pada periode berikutnya dimulai dengan grup kandang yang sehat karena tidak ada penularan penyakit dari ternak yang lama. 2. Multiple Brooding Sistem perkandangan yang terdiri dari berbagai jenis umur dalam satu periode produksi, untuk produksi yang berkesinambungan yang memenuhi permintaan pasar.Pemeliharaan fase starterPersiapan Kandang dan Perlengkapannya:Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah siap dan dalam mempersiapkan kandang untuk anak ayam broiler tidak berbeda dengan pemeliharaan DOC untuk ayam petelur. Tempat ransum bisa menggunakan bekas box pengiriman anak ayam atau baki dari plastik, sedangkan tempat minum bisa menggunakan tempat minum yang digantung tetapi ditempatkan sedikit diatas litter. Alat pemanas bisa menggunkan pemanas yang murah dan sederhana yang menggunakan bahan bakar minyak tanah.Ransum Starter (0-3 minggu)Untuk ayam broiler umur 0-3 minggu ransum yang biasa digunakan harus mengandung protein 23% dan energi metabolis 3200 kkal/kg (NRC,1984). Kandungan serat kasar lebih kecil sama dengan 7%, lemak lebih kecil sama dengan 8%, C sekitar 1% dan phosphor sekitar 0, 45 %.Pencegahan PenyakitUntuk memperoleh ternak ayam broiler yang sehat, selain harus memperhatikan kebersihan lingkungan juga perlu melakukan vaksinasi serta pemberian obat-obatan dan vitamin. Waktu pemberian vaksin sebaiknya sore hari, agar ayam mudah ditangkap dan vaksin tidak mati akibat terkena sinar matahari. Bila vaksin dicampur kedalam air minum, maka ayam harus dipuasakan dulu sekitar 2-3 jam sebelumnya.Pemeliharaan FinisherA. Kandang1. Sistem LitterDalam pemeliharaan Broiler, umumnya kita menggunakan sistim litter yaitu sistem yang lantainnya ditutup dengan bahan organik yang partikelnya berukuran kecil. Syarat-syarat bahan litter yang baik :a. Ringan b. Mempunyai partikel yang sedang.c. Daya serap yang tinggi.d. Lunak dan commpressibel.

Page 11: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

e. Mempunyai nilai konduksi panas.f. Tidak mengisap air dari udara.g. Dapat digunakan untuk pupuk.Hal lain yang juga perlu diperhatikan yaitu ayam yang dipelihara dalam kandang sebaiknya tidak terlalu padat, karena bila terlalu padat umumnya kandang menjadi bau dan litter kondisinya basah. Kadar ammonia (NH3) akan cepat meningkat bila Ph liiter telah mencapai lebih besar sama dengan 8 sedangkan PH lebih kecil dari 7 maka ammonia yang terbentuk akan kecil. Upaya-upaya mengurangi bau dalam kandang dapat dilakukan dengan cara :1. Mengurangi kepadatan dalam kandang, 10-12 ekor/m2.2. Dengan mencampurkan superphosphat 1,09 kg/m22. Sistim CageKeuntungan dari pemeliharaan sitem cage, diantaranya :a. Lebih banyak ayam yang dapat dipelihara karena kandang dapat ditingkatkan.b. Penangkapan ayam lebih mudah pada saat akan dipasarkan dan memar dapat dikurangi.c. Biaya litter tidak ada.d. Penyakit coccidiocis dapat dikurangi.e. Pembersihan kandang dapat dikurangi.Dan kerugianya, diantaranya :a. Banyak terjadi brest blister (lepuh dada)b. Tulang dada banyak yang bengkokc. Tulang sayap biasanya rapuh,sehingga banyak terjadi kerusakan pada saat prosessing (afkir)d. Sering terjadi infeksi pada follicle bulu.B. Perlengkapan KandangPemeliharaan broiler pada umumnya digunakan sistem litter dan pada daerah-daerah tertentu digunakan sistem slat. Tempat makanan atau minuman yang digunakan sebagian petani ternak pada umumnya berbentuk bulat (hanging feeder atau waterer) yang digantung dilangit-langit kandang dengan kawat. Contoh : Seorang peternak, memelihara ayam broiler sebanyak 1000 ekor dengan kepadatan 10 ekor/m². berapa jumlah tempat makan atau minum yang diperlukan?Penjelasan : Bila tempat makanan (hanging feeder) yang digunakan garis tengahnya 35 cm, maka kelilingnya = 22/7 x 35 = 110 cm. bila tiap ekor memerlukan 5 cm, maka daya tampungnya tiap tempat makan = 110/5 = 22 ekor. Jadi untuk ayam 100 ekor memerlukan tempat pakan kurang lebih 45 buah. Tempat minum biasanya disediakan sekitar 2,5 sampai 3 cm/ekor. Tempat makanan atau minuman yang berbentuk trough umumnya sudah jarang digunakan dalam kandang sistam litter karena ransum mudah tercemari oleh kotoran dan ransum yang sudah tercemari biasanya dibuang sehingga menjadi tidak efisien. C. Ransum finisherPada periode finisher (umur 3-6 minggu), keadaan pertumbuhan dari ayam broiler mulai menurun, oleh karena itu protein dalam ransum biasanya diturunkan menjadi 20% (NRC,1994) sedangkan energi ransum, yang digunakan 3000-3200 kkal/kg. Bentuk fisik ransum yang biasa diberikan pada broiler yaitu bentuk pellet, mash atau crumble.

Performan ayam broilera. PertumbuhanPertumbuhan merupakan manifestasi dari perubahan sel yang mengalami pertambahan jumlah sel (hyperplasia)dan pembesaran dari ukuran sel sendiri (hypertrophy). Pertumbuhan ini terjadi

Page 12: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoaPertumbuhan ayam broiler dimulai dengan perlahan-lahan kemudian berlangsung cepat sampai dicapai pertumbuhan maksimum setelah itu menurun kembali., akhirnya terhenti. Pertumbuhan yang paling cepat sejak menetas sampai umur 4-6 minggu kemudian mengalami penurunan, setelah itu terhenti sampai mencapai dewasa. Rata-rata pertumbuhan berat badan terus meningkat samapai mencapai umur 7 minngu, setelah itu terus menurun sampai mencapai umur 12 minggu. b. Konsumsi ransumAyam mengkonsumsi ramsum pertama-tama untuk memenuhi kebutuhan energinya sehingga sebelum kebutuhan energinya terpenuhi ayam akan terus makan.Temperature lingkungan yang optimal untuk pemeliharaan broiler yaitu sekitar 18-21ºC. Faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum yaitu bentuk fisik ransum. Dalam pemeliharaan ayam broiler tanpa pemisahaan jenis kelamin (straight run) dengan waktu pemelliharaan selama 5 minggu. Energi metabolisme 3000kkall/kg dan protein ransum 22%, ransum yang dihabiskan sekitar 2,5 kg /ekor serta berat badan yang dicapai berkisar antara 1,2-1,3 kg/ekor. c. Konversi ransumDidefinisikan sebagai banyaknya ransum yang dIhabiskan untuk menghasilkan setiap kilogram pertambahan berat badan. Dengan angka konversi ransum yang rendah (kecil), artinya banyaknya ransum yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg daging semakin sedikit atau sebaliknya.Pada minggu pertama angka konversi ransum ayam broiler sangat rendah selanjutnya akan meningkat pada minggu-minggu berikutnya sejalan dengan kecepatan pertumbuhannya.

Penanganan limbah-Pada ayam broiler yang dipelihara dalam kandang sistem litter, limbah yang dihasilkan yaitu berupa litter yang telah bercampur dengan kotoran. -Limbah dari pemeliharaan ayam broiler ini sangat baik digunakan sebagai pupuk tanaman terutama sayuran. Apabila kondisi da;am keadaan yang sangat basah (karena ayam uang dipelihara terlalu padat) dan kandang akan segera dipakai maka sebaiknya limbah ditempatkan ditempat yang khusus serta dibiarkan hingga kering.

Page 13: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

Vaksinasi

Posted: Rabu, 28 April 2010 by Agus Achmad Firdaus in 2

Vaksinasi

Penyimpanan vaksin 1. Di dalam almari pendingin/kulkas pada suhu 20 C - 80 C 2. Jika dibawa ke lapangan untuk vaksinasi harus dimasukan ke thermos/ice box diisi dengan es batu/ice pack yang cukup sehingga suhu tetap stabil dalam rantai dingin

Peralatan vaksinasi yg digunakan 1. Thermos/ice box diisi dg es batu/ice pack2. Suntikan (spuit) 1 ml, 3 ml disposible maupun non disposible3. Wearpack4. Sepatu boot5. Masker6. Sarung tangan karet

Handling/cara memegang unggasHarus dilakukan dengan benar sehingga tidak menyakiti unggas dan mempercepat proses vaksinasi Catatan : Tidak meninggalkan sisa sampah dari peralatan vaksinasi ; suntikan, sarung tangan, masker maupun sisa vaksin yg digunakan (botol vaksin)

Unggas yg divaksinUnggas yang akan divaksinasi harus benar-benar dalam keadaan sehat tidak dalam kondisi sakit maupun stress sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal dan tidak akan terjadi kematian dalam proses vaksinasi

Dosis vaksinasi

Ayam petelur :a. Umur 4 – 7 hari, dosis 0,2 ml/cc di bawah kulit (sub kutan) pada pangkal leherb. Umur 4 – 7 minggu, dosis 0,5 ml/cc di bawah kulit (sub kutan) pada pangkal leherc. Umur 12 minggu, dosis 0,5 ml/cc di bawah kulit (sub kutan) pada pangkal leher

Ayam petelur :Setiap 3 – 4 bulan diulang dengan dosis 0,5 ml/cc pada otot dada.

Ayam pedaging/broiler :Dilaksanakan pada umur 4 – 7 hari dgn. Dosis 0,2 ml/cc di bawah kulit pada pangkal leher

Page 14: Pemberian Pakan Untuk Mengurangi Stress Panas

Unggas lainnya :Program vaksinasi untuk unggas lainnya, harus disesuaikan dengan umur dari unggas tersebut dan kita juga berhati-hati dalam memaksin burung kesayangan karena sangat sensitif terhadap jarum suntik dan dapat menimbulkan stress dan kematian yg mendadak