Upload
dinhquynh
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PEMBUATAN APLIKASI PETA DIGITAL PROYEK PENGASPALAN JALAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 KANTOR
KECAMATAN PULAU MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Laili Makhfuzah
10.12.4402
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
ii
iii
MAKING DIGITAL MAPS APPLICATION ASPHALTING ROADS PROJECT USING ADOBE FLASH CS3 MERBAU ISLAND DISTRICT MERANTI ISLANDS REGENCY
RIAU PROVINCE
PEMBUATAN APLIKASI PETA DIGITAL PROYEK PENGASPALAN JALAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 KECAMATAN PULAU MERBAU KABUPATEN
KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU
Laili Makhfuzah M.Rudyanto Arief
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The technology is growing very rapidly now easier to process data, access and search for information about an object. Object information can be about tourist attractions, hospitals, food and a map of a location. However, there are still areas that are far from technological advances since the access road to the area is not feasible. The road to the District Pulau Meranti district Merbau RIAU province is far from worth it in because of the lack of information about roads that have not been in the asphalt.
In making a digital map application will facilitate Merbau Island County District Meranti RIAU Province in providing information areas that have not been socialized paving project. Digital map includes the name of the village, the information is already in the asphalt, and information that has not been on the asphalt road. The digital map is a set of objects and the coordinates stored in digital format via the computer.
To create a digital map using Adobe Flash CS3 compiler, and supporting software: Macromedia Director MX, Adobe Illustrator and Adobe Photoshop CS3.
Keywords: applications, information, accurate, interesting
1
1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi yang berkembang terutama di media elektronik memudahkan
siapa saja, dimana saja dan kapan saja untuk mengakses internet dengan
mudah. Kemudahan ini memberikan manfaat bagi setiap orang untuk mencari
informasi yang dibutuhkan.
Informasi tersebut meliputi tempat-tempat wisata, rumah ibadah, maupun
peta lokasi daerah tertentu. Namun, untuk mencapai suatu daerah pengguna
harus mengetahui rute atau jalan yang harus dilalui. Pengguna akan memilih
jalan yang lebih cepat untuk sampai ketujuan walaupun kondisi jalan tidak layak.
Salah satu penerapannya dalam teknologi adalah peta digital untuk proyek
pengaspalan jalan. Peta tersebut akan menyajikan informasi yang dibutuhkan.
Aplikasi yang disajikan adalah peta dalam bentuk visual, yang akan digunakan
untuk mengetahui informasi jalan-jalan yang sudah diaspal, sudah diaspal rusak
dan belum di aspal.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi
sangat penting dan membantu pengguna dalam memecahkan suatu
permasalahan. Oleh karena itu, Kantor Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi RIAU dijadikan obyek penulisan Skripsi dengan judul
“Pembuatan Aplikasi Peta Digital Proyek Pengaspalan Jalan Menggunakan
Adobe Flash CS3 Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti
Provinsi RIAU”.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memperoleh informasi mengenai lokasi daerah di Pulau Merbau
Kabupaten Meranti Provinsi Riau, khususnya pemerintah setempat yang tidak
mengetahui informasi mengenai jalan-jalan yang sudah dan belum di aspal di
karenakan masih manualnya cara yang digunakan. Maka dibutuhkan suatu
aplikasi peta digital untuk penyediaan informasi dalam bentuk visual agar
informasi yang disajikan lebih mudah untuk mengerti.
Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan masalahnya,
“Bagaimana membuat aplikasi peta digital proyek pengaspalan jalan
menggunakan Adobe Flash CS3 Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi RIAU?”
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang diberikan dalam skripsi ini adalah :
2
1. Pembuatan Aplikasi Peta Digital Proyek Pengaspalan Jalan
Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi
RIAU Berbasis Multimedia ini dibuat hanya untuk menginformasikan
daerah yang jalannya diaspal tapi rusak, sudah diaspal baik dan
belum di aspal.
2. Penelitian hanya mencakup Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi RIAU.
2.LANDASAN TEORI
2.1 Multimedia
Multimedia dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media
berarti perantara. Multimedia adalah sebuah media dan konten yang
menggunakan kombinasi bentuk konten yang berbeda. Multimedia merupakan
kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi
(Zeembry, 2008).
2.2 Objek-objek Multimedia
2.2.1 Teks
Penggunaan teks dalam multimedia bertujuan untuk menyampaikan
pesan seluas mungkin dengan teks yang sesedikit mungkin. Hal ini tentu
membutuhkan pemilihan font yang tepat, tidak menggunakan ragam font,
pengaturan leading dan pemilihan warna teks dan warna latar belakang yang
cocok.
2.2.2 Gambar
Gambar dibuat dengan dua cara, yaitu :
1. Bitmap
Digunakan untuk foto realistic dan gambar kompleks yang
membutuhkan detail yang halus.
2. Vektor
Digunakan untuk garis, kotak, lingkaran, polygon, dan bentuk grafis
lainnya yang dapat diekspresikan secara matematis dalam sudut,
koordinat dan jarak.
2.2.3 Suara/Audio
Ada dua macam suara yang sering digunakan pada komputer, yaitu
audio digital dan MIDI.
3
1. Audio Digital
Merupakan versi digital dari suara analog. Pengubahan suara analog
menjadi suara digital membutuhkan alat Analog to Digital Converter
(ADC).
2. MIDI
Merupakan sebuah standar perangkat keras dan perangkat lunak
internasional untuk bertukar data seperti kode music diantara
perangkat music elektronik dan komputer dari merek yang berbeda.
2.2.4 Video
Video merupakan teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang
mewakilkan gambar bergerak. Ada dua kategori video, yaitu :
1. Video analog
Mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase
dan/atau frekuensi dari sinyal. Format video analog yaitu NTSC, PAL
dan SECAM.
2. Video digital
Terdiri dari atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan
cepat pada kecepatan yang konstan. Satuan ukuran untuk
menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per
second (FPS).
2.2.5 Animasi
Menurut Vaughan (dalam Iwan Binanto,2010) animasi adalah usaha
untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi komputer adalah seni
membuat gambar bergerak dengan menggunakan komputer. Terdapat dua
animasi komputer yaitu :
1. Animasi 2D
Model dibuat atau diedit dikomputer menggunakan gambar bitmap
2D, atau dibuat dan diedit menggunakan gambar vector 2D.
2. Animasi 3D
Model dibuat dan dimanipulasi oleh animator. Biasanya membangun
dunia maya dengan karakter dan objek-objek yang saling bergerak
dan berinteraksi.
4
2.3 Pengertian Peta
Peta adalah gambaran umum dari sebagian atau keseluruhan keadaan
permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala
tertentu.
2.3.1 Pengertian Peta Digital
Menurut Nuryadin (dalam Prahasta E, 2009), peta digital adalah
representasi fenomena geografik yang disimpan untuk ditampilkan dan
dianalisis oleh komputer digital. Peta digital merupakan peta hasil pengolahan
data dengan menggunakan komputer. Peta ini merupakan data digital yang
tersimpan dalam komputer atau perangkat komputer lainnya seperti Flash disk.
Format peta digital ini berupa EXE agar mampu dijalankan pada komputer
tanpa harus menginstal aplikasi tertentu.
2.4 Tahap Pengembangan Multimedia
Tahap pengembangan multimedia menurut Luther (dalam Ariesto Hadi
Sutopo, 2010) dilakukan berdasarkan 6 tahap, yaitu konsep, desain,
pengumpulan bahan, pembuatan program, pengujian program dan
pendistribusian program, seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Tahap Pengembangan Multimedia
2.4.1 Konsep Dalam tahap konsep perlu diperhatikan :
5
1. Menentukan tujuan
Pada tahap ini ditentukan tujuan dari pembuatan aplikasi peta digital,
serta user yang menggunakannya. Tujuannya agar aplikasi peta
digital tersebut sesuai dengan yang diinginkan oleh user.
2. Memahami karakteristik user
Tingkat kemampuan user dalam menggunakan aplikasi peta digital
tersebut sangat mempengaruhi pembuatan desain sehingga
multimedia dapat dikatakan komunikatif.
2.4.2 Desain
Tahap desain (perancangan) adalah membuat spesifikasi secara rinci
mengenai arsitektur proyek, gaya dan kebutuhan material (bahan) untuk proyek
peta digital.
2.4.3 Pengumpulan Bahan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan untuk peta digital seperti
gambar peta daerah, foto-foto jalan yang sudah atau belum diaspal, animasi,
audio dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.
2.4.4 Pembuatan Program
Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh objek peta digital dibuat.
Peta digital yang dibuat akan dipresentasikan, maka dilakukan dengan
memasukkan data yang digunakan untuk berbagai tampilan.
2.4.5 Pengujian Program
Tahap ini dilakukan setelah selesai tahap pembuatan aplikasi dan
seluruh data telah dimasukkan. Menurut Suyanto (dalam Ariesto Hadi Sutopo:
2010) pengetesan pada pengembangan multimedia dipecah dalam tiga
aktivitas, yaitu unit, sistem dan penerimaan. Unit pengetesan atau program
pengetesan terdiri dari pengetesan atas masing-masing program secara
terpisah dalam sistem multimedia. Sistem pengetesan menguji fungsi sistem
multimedia secara keseluruhan.
2.4.6 Pendistribusian Program
Tahap distribusi merupakan tahap dimana evaluasi terhadap aplikasi
peta digital. Dengan dilakukannya evaluasi, akan dapat dikembangkan aplikasi
peta digital tersebut menjadi lebih baik.
6
2.5 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.5.1 Adobe Photoshop CS3
Adobe photoshop merupakan salah satu software pengolah gambar
(digital imaging) yang banyak digunakan dan memberikan konstribusi besar
bagi dunia digital dan cetak. Pada versi CS3, Adobe mengeluarkan dua pilihan,
yakni Adobe Photoshop CS3 dan Adobe Photoshop CS3 Extended. Adobe
Photoshop CS3 memuat fitur-fitur dari Adobe Photoshop sebelumnya,
sedangkan Adobe Photoshop CS3 Extended lebih menawarkan kemudahan
dan keunggulan dalam hal pengolahan image 3D.
2.5.2 Adobe Flash CS3
Perangkat lunak Adobe Flash dulu bernama “Macromedia Flash”,
merupakan software multimedia unggulan yang dulunya dikembangkan oleh
Macromedia tetapi sekarang dikembangkan oleh Adobe. Flash tidak hanya
digunakan untuk aplikasi web,tetapi juga untuk membangun aplikasi desktop.
Dilengkapi dengan bahasa skrip yaitu, ActionScript dan format file Flash adalah
SWF. XML (eXtensible Markup Language) adalah bahasa markup yang
digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung
dengan tools tertentu seperti editor, dbsm, compiler, dsb.
2.5.3 Adobe Ilustrator CS3
Adobe ilustrator CS3 merupakan salah satu program pengolahan grafis
berbasis vektor yang telah lama dikenal dan digunakan oleh para desainer
grafis dari pemula hingga profesional. Adobe ilustrator CS3 memiliki tampilan
Workspace yang lebih interaktif dan berbeda dengan versi sebelumnya. Selain
itu, Adobe ilustrator CS3 memiliki fasilitas untuk membuat objek 3D yang
menarik,cepat,mudah sehingga memberikan hasil yang optimal.
2.5.4 Adobe Dreamweaver CS3
Adobe Dreamweaver CS3 merupakan HTML editor professional yang
berfungsi mendesain, melakukan editing dan mengembangkan aneka website.
Salah satu kelebihan Adobe Dreamweaver CS3 yaitu ruang kerja Adobe
Dreamweaver CS3 beserta tools yang tersedia dapat digunakan dengan sangat
mudah dan cepat sehingga bisa membangun suatu website dengan cepat dan
tanpa harus melakukan coding. Selain itu, Adobe Dreamweaver CS3 juga
mempunyai integrasi dengan produk macromedia lainnya, seperti flash dan
7
firework. Flash sudah sangat terkenal sebagai program untuk membuat animasi
yang berbasis web ataupun multimedia dengan perkembangan kebutuhan dan
teknologi, flash akhir-akhir ini juga digunakan untuk membuat animasi dan
video.
2.5.5 PHP (Personal Home Page)
PHP (PHP : Hypertext PreeProcessor) merupakan bahasa pemograman
scripting yang bersifat open source. PHP adalah salah satu bahasa Server-side
yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara
bahasa HTML dan bahasa Server-side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di
server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk
HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.
2.5.6 MySQL
Mysql merupakan software sistem manajemen database (Database
Management System – DBMS) yang digunakan untuk membangun aplikasi web
yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola data.
Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk
digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan
database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil.
2.5.7 XAMPP
XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang
dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan
XAMPP tidak dibingungkan dengan penginstalan program-program lain, karena
semua kebutuhan telah tersedia oleh XAMPP. Yang terdapat pada XAMPP di
antaranya : Apache, MySQL, PHP, FilZilla FTP Server, PHPmyAdmin, dan lain-
lain.
2.5.8 ActionScript
ActionScript adalah bahasa scripting pada Flash. Tujuan penggunanaan
ActionScript untuk mempermudah membangun suatu aplikasi atau animasi.
Semakin kompleks animasi pada Flash, semakin banyak frame.
2.5.9 Flowchart View
Flowchart view (diagram tampilan) adalah diagaram yang memberikan
gambaran alir dari scene (tampilan) satu ke scene lainnya. Dalam flowchart
8
view dapat dilihat komponen yang terdapat dalam suatu scene dengan
penjelasan yang diperlukan. Perancangan hubungan antara satu scene dengan
scene lain diperlukan dalam pengembangan multimedia interaktif.
2.5.10 DFD (Data Flow Diagram)
DFD (Data Flow Diagram) adalah salah satu cara untuk memodelkan
proses dalam analisis dan perancangan perangkat lunak, khususnya dengan
pendekatan terstruktur.
3.ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis SWOT
3.1 Analisis Kekuatan (Strength)
Adapun kekuatan dalam aplikasi peta digital Kecamatan Pulau Merbau
adalah peta mempunyai tombol yang mudah dimengerti untuk menampilkan
keterangan jalan yang belum diaspal, jalan yang diaspal tapi rusak dan jalan
yang belum diaspal dan tidak memerlukan spesifikasi komputer atau laptop
yang tinggi untuk menjalankan aplikasi peta digital tersebut.
3.2 Analisis Kelemahan (Weakness)
Kelemahan aplikasi peta digital ini adalah hanya dapat digunakan pada
ruang lingkup Kantor Kecamatan Pulau Merbau saja. Aplikasi ini hanya mampu
menyimpan warna untuk satu jalan setiap status jalan diubah dan bersifat statis
untuk menambah dan mengurangi data jalan.
3.3 Analisis Peluang (Opportunity)
Pihak instansi yang menggunakan aplikasi peta digital dalam
mempresentasikan jalan di daerah Kecamatan Pulau Merbau masih sangat
minim, sehingga dapat memberikan kemudahan kepada pihak instansi
pemerintahan mengenai informasi pengaspalan jalan.
3.4 Analisis Ancaman (Threats)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat memungkinkan pihak
instansi di daerah lain untuk mengembangkan peta digital yang lebih baik,
sehingga harus senantiasa melakukan pengembangan.
9
3.2 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem merupakan proses yang dilakukan untuk
mempelajari permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai tujuan
akhir yang akan dicapai. Tujuan analisis ini untuk mengetahui apakah aplikasi
yang dibuat layak untuk dipakai atau tidak.
3.2.1 Analisis Kelayakan Teknologi
Analisis kelayakan teknologi merupakan kelayakan untuk
mengembangkan aplikasi peta digital, dilihat dari sisi hardware dan software
yang digunakan dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan aplikasi peta
digital ini tidak memerlukan komputer atau laptop dengan spesifikasi yang
tinggi, aplikasi flash player untuk menjalankan aplikasi ini dapat didownload
secara gratis.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk mempermudah menganalisis sebuah sistem dibutuhkan dua jenis
kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional.
3.3.1 Kebutuhan Fungsional
Dari analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang
dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi peta digital adalah yang memiliki kriteria
sebagai berikut:
1. Sistem mampu memberikan informasi tentang jalan yang sudah
ataupun belum terjangkau oleh pengaspalan jalan dengan
pedoman warna pada peta.
2. Sistem mampu menjelaskan tentang kondisi jalan disetiap
daerah dengan adanya gambar jalan.
3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
Berikut merupakan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam pembuatan
aplikasi peta digital:
3.3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras untuk membuat program ini adalah:
10
Intel® Core ™ i3 CPU M 350 @ 2.27GHz , Memori 2 GB DDR III, Audio
Integrated, HD 500GB, Serial SATA, DVD RW SuperMulti Drive, Optical
Mouse dan Interface USB 2.0, Serial, VGA, LAN.
Kebutuhan perangkat keras untuk penerapan aplikasi adalah:
Laptop Intel® Celeron, Memori 512MB, Audio Integrated, HD 40GB,
DVD, Optical Mouse, Interface USB 2.0, Serial, VGA, LAN, LED 14”
Wide dan LCD Projector.
3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak pembuatan aplikasi adalah:
Sistem operasi Windows 8, Adobe Flash CS3, Adobe Photoshop CS3,
Adobe Ilustrator CS3, Adobe Dreamweaver CS3, MySQL, XAMPP dan
PHPmyAdmin.
Kebutuhan perangkat lunak sebagai penerapan aplikasi adalah:
Sistem operasi Windows XP atau 7, Flash Player dan XAMPP.
4.IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Coba Sistem
4.1.1 Pengetesan Unit
Terdiri dari pengetesan atas masing-masing program secara terpisah
dalam aplikasi peta digital. Setelah dilakukan pengetesan diberbagai laptop
atau komputer yang berbeda secara keseluruhan aplikasi ini berjalan dengan
lancar tanpa kesalahan.
4.1.2 Pengetesan Sistem
Sistem pengetesan menguji fungsi aplikasi peta digital ini secara
keseluruhan. Sistem tersebut mencoba menentukan, jika modul-modul yang
berlainan akan berfungsi secara bersama sesuai dengan yang direncanakan
dan apakah cara kerja antar sistem yang ada dan sistem yang dibangun tidak
sesuai. Diantara bidang yang diperiksa untuk pengetesan adalah:
Kinerja sistem terhadap waktu
11
Waktu tanggap dalam kinerja aplikasi ini tidak memakan waktu.
Contohnya, ketika tombol logo diklik, maka loading aplikasi
untuk masuk ke menu utama tidak memakan waktu lama.
Kapasistas untuk menyimpan file
Kapasistas file yang terdapat dalam aplikasi ini tidak terlalu
besar dan tidak memakan anyak tempat. Jika file ini akan
dicopy ke harddisk sudah dalam bentuk file .exe.
5.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka akan
dilakukan beberapa kesimpulan untuk mengakhiri pembahasan tentang
“Pembuatan Aplikasi Peta Digital Proyek Pengaspalan Jalan Menggunakan
Adobe FLASH CS3 Kantor Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan
Meranti Provinsi RIAU”.
1. Pembuatan aplikasi peta digital dibangun menggunakan Adobe Flash
CS3, menampilkan informasi kondisi jalan dengan status jalan yang
belum diaspal, diaspal tapi rusak dan diaspal baik.
2. Pengolahan gambar menjadi animasi / pembuatan animasi,
pengolahan teks, mengimport file suara, semua dilakukan
menggunakan Adobe Flash CS3 sebagai software pengolahan final
dengan hasil extensi berupa .fla, .swf dan .exe.
5.2 Saran
Aplikasi ini memiliki beberapa kekurangan, sehingga perlu adanya saran
perbaikan agar aplikasi peta digital dapat menjadi lebih baik. Saran perbaikan
yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan antara lain sebagai berikut.
1. Diharapkan aplikasi peta digital mendapat tambahan fungsi untuk
melakukan pencarian nama jalan atau daerah.
2. Aplikasi peta digital hanya dapat mengubah data warna jalan, tetapi
tidak dapat menambahkan dan mengurangi data admin dan data
jalan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2009. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital - Dasar Teori + Pengembangannya Yogyakarta:
Andi Offset.
Sutopo, Hadi Ariesto. 2010. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Andi Offset. Sunyoto,Andi. 2010. Adobe Flash + XML = Rich Multimedia Application. Yogyakarta:
Andi Offset.