Upload
syahri-dzikri
View
250
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
1/14
PEMBUATAN KEPUTUSAN
SECARA ETIS
By : Damon Wicaksi, SST, M.Kes
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
2/14
TEORI DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN
Teori dasar/prinsip etika merupakanpenuntun untuk membuat keputusan etis
praktik profesional (Fry, 1991).
Teori etik digunakan dalam pembuatankeputusan bila terjadi konflik antara prinsip
dan aturan.
Ahli filsafat moral telah mengembangkanbeberapa teori, yang dapat diklasifikasikan
menjadi teori teleologi dan deontologi.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
3/14
TELEOLOGI
Teleologi (berasal dari Bahasa Yunani,
dari kata teleos, berarti akhir).
Teleologi mrpk suatu doktrin yg
menjelaskan fenomena berdasarkan
akibat yang dihasilkan atau konsekuensiyang dapat terjadi.
Teori ini menekankan pada pencapaian
hasil akhir yang terjadi. Pencapaian hasildengan kebaikan maksimal dan
ketidakbaikan sekecil mungkin bagi
manusia (Kelly, 1987).
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
4/14
Teori teleologi dapat dibedakan menjadi :
ru le uti l i tar ianisme dan act u t i l i tar ianism e.
Rule utilitarianismeberprinsip bahwa manfaat / nilaisuatu tindakan bergantung pada sejauh manatindakan tersebut memberikan kebaikan ataukebahagiaan kepada manusia.
Act Utilitarianisme bersifat lebih terbatas, tidakmelibatkan aturan umum, tetapi berupayamenjelaskan pada suatu situasi tertentu denganpertimbangan terhadap tindakan apa yang dapat
memberikan kebaikan sebanyak-banyaknya atauketidakbaikan sekecil-kecilnya pada individu.Contoh penerapan teori ini : bayi yang lahir cacatlebih baik diizinkan meninggal dari pada nantinya
menjadi beban masyarakat.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
5/14
DEONTOLOGI (FORMALISME)
Deontologi (berasal dari bahasa Yunani, Deon,
berarti tugas) berprinsip pada aksi atau tindakan.Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukanoleh hasil akhir atau konsekuensi dari suatutindakan, melainkan oleh nilai moralnya. Dalamkonteks ini, perhatian difokuskan pada tindakan
melakukan tanggungjawab moral yang dapatmemberikan penentu apakah tindakan tersebutsecara moral benar atau salah, Kant berpendapatbahwa prinsip moral atau yang terkait dengantugas harus bersifat universal, tidak kondisionaldan imperatif. Contoh : penerapan deontologiadalah seorang perawat yang yakin bahwa klienharus diberitahu tentang yang sebenarnya terjadiwalaupun kenyataan tersebut sangat menyakitkan..
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
6/14
Secara lebih luas, teori deontologi
dikembangkan menjadi lima prinsip
penting, yaitu : kemurahan hati,
keadilan,
otonomi,
kejujuran dan
ketaatan (Fry, 1991)
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
7/14
KEMURAHAN HATI (Beneficience)
Inti dari prinsip ini adalah tanggungjawab
untuk melakukan kebaikan yangmenguntungkan klien dan menghindariperbuatan yang merugikan ataumembahayakan klien.
Prinsip ini sulit diterapkan dalam praktekkeperawatan.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
8/14
KEADILAN (Justice)
Prinsip keadilan menurut Beachamp dan Childress
adalah mereka yang sederajad harus diperlakukansederajat, sedangkan yang tidak sederajat
diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai
dengan kebutuhan mereka. Ini berarti bahwa
kebutuhan kesehatan mereka yang sederajat
harus menerima sumber pelayanan kesehatan
dalam jumlah sebanding.
Ketika seseorang mempunyai kebutuhankesehatan yang besar maka menurut prinsip ini, ia
harus mendapatkan sumber kesehatan yang besar
pula.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
9/14
OTONOMI
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap individu
mempunyai kebebasan untuk menentukan
tindakan / keputusan berdasarkan rencana
yang mereka pilih (Veatch dan Fry, 1987).
Masalah yang muncul dari penerapan prinsipini adalah adanya variasi kemampuan
otonomi klien yang dipengaruhi oleh banyak
hal, seperti : tingkat kesadaran, usia,penyakit, lingkungan RS, ekonomi,
tersedianya informasi, dll.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
10/14
KEJUJURAN (Veracity)
Prinsip ini menurut Veatch dan Fry (1987)
didefinisikan sebagai menyatakan hal yangsebenarnya dan tidak bohong. Kejujuran harus
dimiliki perawat saat berhubungan dengan klien.
Kejujuran merupakan dasar terbinanya
hubungan saling percaya antara perawat-klien.Perawat sering tidak memberitahukan kejadian
sebenarnya pada klien yang sakit parah.
Namun, penelitian pada klien dalam keadaan
terminal menjelaskan bahwa klien ingin
diberitahu tentang kondisinya secara jujur
(Veatch, 1987).
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
11/14
KETAATAN (Fidelity)
Didefinisikan o/ Veatch & Fry sbg tanggungjawabuntuk tetap setia pada suatu kesepakatan.Tanggungjawab dalam konteks hub. perawat-klienmeliputi tanggung menjaga janji, mempertahankankonfidensi dan memberikan perhatian/kepedulian.
Dalam hubungan antara manusia, individucenderung tetap menepati janji dan tidak
melanggar, kecuali ada alasan demi kebaikan.Pelanggaran terhadap konfidensi merupakan halyang serupa, terutama bila pelanggaran tersebutmerupakan tindakan yang lebih baik dari pada jikatidak dilanggar.
Kesetiaan perawat terhadap janji-janji tersebutmungkin tidak mengurangi penyakit ataumencegah kematian, tetapi akan mempengaruhikehidupan klien serta kualitas kehidupannya.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
12/14
Salah satu cara untuk menerapkan prinsip dalammenepati janji adalah dengan memasukkanketaatan dalam tanggungjawab. Untuk
mewujudkan hal ini, perawat harus selektif dalammempertimbangkan informasi apa yang perludijaga konfidensinya dan mengetahui waktu yangtepat untuk menepati janji sesuai hubunganperawat-klien.
Peduli pada klien merupakan salah satu aspek dariprinsip ketaatan. Peduli kepada klien merupakankomponen paling penting dari praktik keperawatan,terutama klien terminal. Rasa kepedulian perawat
diwujudkan dalam memberi perawatan denganpendekatan individual, bersikap baik, memberikankenyamanan dan menunjukkan kemampuanprofesional.
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
13/14
KERANGKA PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kemampuan membuat keputusan
masalah etis mrpk salah satu persyaratan
bagi perawat untuk menjalankan praktik
keperawatan profesional (Fry, 1989).
Dalam membuat keputusan etis, ada
beberapa unsur yang mempengaruhi,
yaitu : nilai & kepercayaan pribadi,
kode etik keperawatan, konsep moral perawat
prinsip etis
Kerangkapembuat
keputusan
Keputusan &
tindakan moral
7/22/2019 Pembuatan Keputusan Secara Etis(4)
14/14
Pengenalan dilema etik keperawatan
Mengumpulkan data aktual yang relevan
Mengonsep & mengevaluasi argumentasi setiap isu & membuat
alternatif
Mengambil tindakan
Mengadakan evaluasi
Bagan Kerangka Pembuatan Keputusan