47
PEMBUATAN LAPORAN Komputer → untuk membantu membuat laporan-laporan serta daftar-daftar untuk keperluan kelancaran administrasi perusahaan / kantor. Misal: Daftar Gaji, Laporan Keuangan, dsb. Data terdiri dari kumpulan simbol yang mempunyai arti tertentu. Unit paling kecil dari data → karakter Kumpulan dari karakter → Field atau variabel Field-field yang mempunyai hubungan satu sama lain dan menyatakan keadaan suatu individu → record Contoh: Record pegawai, terdiri atas: NIP NAMA PEGAWAI GOLONGAN TAHUN MASUK GAJI POKOK Record pasien, terdiri atas: No. Pasien Nama Pasien Tanggal Lahir Alamat Tanggal Periksa Jenis Penyakit 49

PEMBUATAN LAPORAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN LAPORAN

PEMBUATAN LAPORAN

Komputer → untuk membantu membuat laporan-laporan serta daftar-daftar

untuk keperluan kelancaran administrasi perusahaan / kantor.

Misal: Daftar Gaji, Laporan Keuangan, dsb.

Data terdiri dari kumpulan simbol yang mempunyai arti tertentu.

Unit paling kecil dari data → karakter

Kumpulan dari karakter → Field atau variabel

Field-field yang mempunyai hubungan satu sama lain dan menyatakan keadaan

suatu individu → record

Contoh:

Record pegawai, terdiri atas:

☺ NIP

☺ NAMA PEGAWAI

☺ GOLONGAN

☺ TAHUN MASUK

☺ GAJI POKOK

Record pasien, terdiri atas:

☺ No. Pasien

☺ Nama Pasien

☺ Tanggal Lahir

☺ Alamat

☺ Tanggal Periksa

☺ Jenis Penyakit

Kumpulan dari record-record sejenis → Berkas (file)

Contoh: file kepegawaian, file data pasien

49

004 BUDI 4A 1970 2000000

003 ANI 2C 1990 5000000

002 ANA 3B 1980 1000000

001 ALI 4A 1970 2000000Mulai

Page 2: PEMBUATAN LAPORAN

Catatan: dalam pemrosesan berkas, biasanya

ditambahkan record sebagai panji. Record itu disebut

record END OF FILE atau EOF.

Mencetak daftar (listing) pegawai dilengkapi JUDUL (heading)

Contoh:

Buat diagram alur untuk mencetak nama-

nama pelamar yang lolos saringan tahap

pertama. Dalam tes terdapat 2

materi. Bila jumlah nilai kedua materi tersebut

lebih besar dari 70 pelamar dinyatakan lolos

saringan tahap pertama. Bentuk laporan yang diinginkan terdiri dari nama pelamar,

nilai tes dan keterangan.

50

Baca Record

EOF

Cetak Detail

Selesai

DAFTAR PEGAWAINAMA DEPT. GOL. THN. MASUK GAPOK

XXX XXXX XX XXXX XXXXMulai

? Judul Utama

? Judul Kolom

Baca Record

EOF

Cetak Detail

Selesai

Mulai

Page 3: PEMBUATAN LAPORAN

51

Cetak Judul Laporan

Cetak Judul Kolom

Baca Nama$, N1, N2

Nama=”XXX”

J = (N1 + N2)/2

J > 70

Ket$= “TL”

Ket$= “L”

? Nama$, J, Ket$

Selesai

Page 4: PEMBUATAN LAPORAN

TEHNIK SWITCHINGTehnik Switching merupakan cara memperpendek jalur proses yang memakai

suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dimisalkan seperti switch pada tombol lampu yang dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala dan padam.

Dalam flowchart, switch merupakan variabel yang diisi dengan dua kondisi

yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah

dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa memalui proses

sebelumnya atau mempersingkat alur proses.

Contoh :

Suatu perusahaan akan membuat laporan gaji pegawainya berdasarkan

golongannya. Data yang dibaca terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai,

golongan dan gaji bersih. Data yang dibaca sudah urut per golongan yang terdiri dari

: golongan 1, 2, 3,4. Jika golongan berubah maka cetak TOTAL GAJI per golongan

dan ganti halaman baru serta NOMOR dimulai dari 1.

Pada akhir laporan cetak TOTAL SELURUH GAJI yaitu jumlah total gaji

seluruh golongan. Lay out yang diinginkan :

DAFTAR GAJI PT ’ABC’

NO. NOPEG NAMA GOLONGAN GAJI

1 001 ANA 1 2500000

2 002 ANI 1 2000000

3 003 ALI 1 2500000

TOTAL GAJI 7000000

DAFTAR GAJI PT ‘ABC’

NO. NOPEG NAMA GOLONGAN GAJI

1 004 ADI 2 3000000

2 005 ADE 2 2750000

TOTAL GAJI 5750000

TOTAL SELURUH GAJI 12750000

Bentuk data yang akan dibaca :

52

Page 5: PEMBUATAN LAPORAN

53

2

start

TSGJ=0SW=0 TGJ= 0NO=0

1

BACA NP,NM$,GOL,GJ

EOFTSGJ=TSGJ+TGJ ? TGJ,

TSGJ END

SW=0SW=1 GOL1=GOL ? JUDUL

NO=NO+1TGJ=TGJ+GJ

? NO, NP, NM$, GJ

GOL=GOL 1

TSGJ=TSGJ+TGJ

? TGJ

TGJ= 0NO=0 2

1

Page 6: PEMBUATAN LAPORAN

SOAL :

Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaina listrik.

Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.

Data diinput oleh operator terdiri dari kode wilayah, nomor pelanggan, nama

pelanggan dan jumlah pemakaian.

Data habis jika operator memasukkan nomor pelanggan =0

Data sudah urut perkode wilayah, terdiri dari “Jakarta Barat”, “ Jakarta

Timur”, “Jakarta Pusat”, “Jakarta Utara”, dan “Jakarta Selatan”,

Jika wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman

baru.

Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian

litrik di semua wilayah.

Lay out yang diinginkan :

Pemakaian Listrik Wilayah : Jakarta……………..

No. Pelanggan Nama Jumlah pemakaian

Xx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx

…. …………….. ……………

Total Pemakaian :

Pemakaian Listrik Wilayah : Jakarta……………..

No. Pelanggan Nama Jumlah pemakaian

Xx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx

…. …………….. ……………

Total Pemakaian :

Total Seluruh Pemakaian:

54

Page 7: PEMBUATAN LAPORAN

55

TSGJ=0SW=0 TGJ= 0NO=0

1

BACA NP,NM$,GOL,GJ

EOF? TGJ, TSGJ END

SW=0SW=1 GOL1=GOL ? JUDUL

NO=NO+1TGJ=TGJ+GJ

? NO, NP, NM$, GJ

GOL=GOL 1

? TGJ

TGJ= 0NO=0 2

1

22

TotSel=0SW=0 TotWil= 0NO=0

1

Input No, Kw, NM$, JP

No=0 TotSel=TotSel+Totwil

? Totwil, TotSel END

SW=0SW=1 Kw1=Kw ? JUDUL

NO=NO+1TotWil=Totwil+JP

? NO, NM$, JP

Kw=Kw 1

TotSel=TotSel+totwil

? TotWil

TotWil= 0NO=0 2

1

Start

Page 8: PEMBUATAN LAPORAN

Contoh soal untuk proses penghitungan pemakaian listrik setiap wilayah

dimodifikasi menjadi :

Data diinput oleh operator melalui keyboard. Data tersebut terdiri dari kode

wilayah, kode pelanggan, nomor pelanggan, nama pelanggan, jumlah

pemakaian.

Data habis jika operator memasukkan kode pelanggan =0

Kode pelanggan terdiri dari :

Kode = 10 berarti tempat hiburan. Untuk itu dikenakan biaya

tambahan sebesar 25% dari biaya pemakaian.

Kode = 20 berarti tempat sosial. Untuk ini dikenakan potonngan

sebesar 25% dari biaya pemakaian.

Kode = 30 berarti rumah tangga.

Biaya per KWH dihitung menurut jumlah pemakaian dengan keentuan sbb:

Pemakaian (kwh) biaya (kwh)

<100 500

100 – 500 750

> 500 1000

Biaya pemakaian untuk tiap-tiap pelanggan dihitung berdasarkan : Jumalh

pemakaian * biaya per kwh + biaya tambahan –potongan

Data sudah urut perkode wilayah

Jika kode wilayah berbeda cetak total biaya perwilayah dan ganti halaman

baru

Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya

Lay out laporan :

Tagihan Listrik Wilayah : Jakarta……………..

No. Pelanggan Nama Ket Jumlah pemakaian Biaya

Pemakaian

Xx xxxxxxxxxxx sosial 500 xxxx

… …………….. …………… …….

Total biaya :

56

Page 9: PEMBUATAN LAPORAN

Tagihan Listrik Wilayah : Jakarta……………..

No. Pelanggan Nama Ket Jumlah pemakaian Biaya

Pemakaian

Xx xxxxxxxxxxx sosial 500 xxxx

… …………….. …………… …….

Total biaya :

Total Seluruh Biaya :

MINOR DAN MAYOR TOTAL

Minor Total adalah penjumlahan dari suatu komponen data menurut jenis

kelompok / klasifikasinya.

Mayor Total adalah penjumlahan dari suatu komponen data untuk seluruh

data yang diolah.

Misalkan kelompok data sbb:

Kode klasifikasi Nomor barang harga barang

001 1000

A 002 2000

003 2500

TOTAL KLASIFIKASI A : 5500

Kode klasifikasi Nomor barang harga barang

008 1500

B 009 3500

011 5000

TOTAL KLASIFIKASI B : 10000

TOTAL SELURUH : 15500

Jadi untuk setiap perubahan kode klasifikasi, maka setiap harga barang di totalkan.

Analisa Pendahuluan :

1. Kita perlu melakukan penjumlahan seluruh harga barang ( sama dengan

penjumlahan pada grand / mayor total ).

57

Page 10: PEMBUATAN LAPORAN

2. Lakukan juga penjumlah total harga barang perkode klasifikasi maka :

Minor total cetak total untuk kode yang sama. Total akan

dicetak bila kode berubah.

Kita perlu mengadakan pengecekan kode klasifikasi untuk setiap data yang

dibaca dengan kode dari data sebelumnya, karena itu diperlukan variabel

penampung KL & KK untuk kode klasifikasi.

3. Tempat kode klasifikasi ini dapt ditempati pertama kali oleh kode klasifikasi

data pertama, disamping harga barang dari data pertama dijumlahkan

dengan isi dari total harga barang, untuk minor total dan mayor total.

4. Bila masih ada data, lakukan pengecekan kode, bila kode beda, maka

lakukan:

* Isi dari total harga barang dicetak (minor total).

* Isi THB di kosongkan.

* Isi dari kode klasifikasi dari data terakhir, dikeluarkan , diganti dengan yang

baru.

* Proses selanjutnya seperti data semula ( untuk kode klasifikasi yang baru).

* Kode sama ,proses dilanjutkan sesuai data dengan kode yang sama.

5. Demikian seterusnya s/d data habis. Bila data habis baru cetak minor total

terakhir dan mayor totalnya

58

Page 11: PEMBUATAN LAPORAN

OPERASI FILE RANDOM

I. PENYISIPAN RECORD

Akses pada file random dapat dilakukan secara acak. Jadi akses data tidak

dilakukan dengan membaca data satu per satu mulai dari record pertaa tapi

dilakukan dengan nomor record,

Pencarian record data dapat dilakukan dengan pindah dari record terakhir ke

reocrd awal atau record lainnya.

Flowchart proses penyimpanan data ke file

59

start

N = 0

N= N + 1

1

Read Mast1.dat NIM1,NM$, AL1$

/*

Read Mast2.DTARecord ke-NNIM2,NM2$,AL2$

END

2

3

Page 12: PEMBUATAN LAPORAN

System flowchar penyisipan record

MAST 1.DTA MAST2. DTA

Data di MAST1.DTA di tambahkan ke MAST2.DTA dengan ketentuan , jika

data MAST1.DTA sudah ada di MAST2.DT maka data tersebut diabaikan

atau tidak di simpan ke MAST2..DTA

Akses terhadap file random dapat dilakukan dengan mengunakan nomor

record, sehingga dari satu record dapat pindah ke record lainnya tergantung

dari nomor record tersebut.

60

NIMO=NIM 1NMO = NM 1ALO = AL 1

2

1

/* Write MAST.DTA NIMO, NMO, ALO

/ *

3

Page 13: PEMBUATAN LAPORAN

II. PENGHAPUSAN RECORD

Penghapusan dilakukan dengan membentuk file baru. Dimana file baru ini

merupakan file berisiskan record dari file lama.

Namun record dari file lama tersebut hanya terbatas pada record yang tidak

sama dengan data yang akan dihapus.

Sedangkan record yang sama dengan data yang akan dihapus diabaikan

System flowcart penghapusan record

MASTER.DTA

NEW. DTA

TRANS. DTA

Record yang dihapus pada file MASTER.DTA ditentukan berdasarkan data

yang terdapat di file TRANS. DTA

Hasil penghapusan record disimpan di dalam file NEW.DTA . Jadi isi TRANS.

DTA merupakan isi MASTER.DTA setelah mengalami penghapusan record.

Struktur record file MASTER.DTA terdiri dari field :

Nomor induk mahasiswa

Nama mahasiswa

Alamat mahasiswa

Struktur file TRANS.DTA hanya terdiri dari field Nomor Induk Mahasiswa . Field

ini menunjukkan record di MASTER.DTA yang akan di hapus.

61

Page 14: PEMBUATAN LAPORAN

Flowchart penghapusan record

62

N = N + 1

M = 0

M= M + 1

NIMO = NIM1NMO = NM1ALO= AL1

start

Read MASTER.DTA RECORD KE N NIM2, NM2, AL2

/* END

READ TRANS .DTA RECORD KE – MNIM 2

/*

Write New. DTARecord ke – M NIMO, NMO, ALO

NIM2= NIM 1

2

3

3

2

N=0

Page 15: PEMBUATAN LAPORAN

III. PERUBAHAN ISI RECORD

Perubahan record dilakukan dengan mencari record yang akan diubah lalu

mengadakan perubahan terhadap isinya.

Selanjutnya record tersebut disimpan kembali tanpa mengubah posisi record.

Proses pencarian dilakukan dengan membaca record satu persatu mulai dari

awal record sampai record terakhir.

Setiap record yang dibaca dibandingkan melalui field yang berfungsi sebagai

key.

System flowchart perubahan record

TRANS . DTA INDUK.DTA

File INDUK.DTA dan TRANS.DTA terdiri dari field Nomor Induk Mahasiswa,

nama dan alamat

Data di INDUK.DTA akan diubah berdasarkan data di TRANS. DTA. Field

key yang dipakai adalah nomor induk mahasiswa.

Flowchart perubahan record

-

63

N = N + 1

M = M +1

mulai

N = 0

Read TRANS.DTA Record ke – NNIM1, NM1, AL 1 1

1

/*

M = 0

Read INDUK.DTARecord ke MNIM2, NM2, AL2

2

4

3

selesai

Page 16: PEMBUATAN LAPORAN

64

2

NIM2=NIM1AL2 = AL1

/* 3

NIM2= NIM 1

4

Write INDUK.DTARECORD KE – MNIM2,NM2,AL2

3

Page 17: PEMBUATAN LAPORAN

OPERASI FILE SEQUENTIAL

Operasi terhadap file yang diorganisir secara sequential hanya dapat

dilakukan secara berurutan.

I. PENYISIPAN RECORD / PENAMBAHAN RECORD BARU

Untuk penambahan record ke dalam suatu file, maka posisi record terakhir

harus diketahui, karena record yang baru diletakan pada posisi setelah record

terakhir.

Flowchart proses penyimpanan data ke file

65

NPMO=NPMNM$O=NM$NILAIO=NILAI

start

Input NPM, NM$, NILAI

NPM= 0

WRITE NPMO,NMO,NILAIO

END

Page 18: PEMBUATAN LAPORAN

Flowchart proses penambahan record baru.

Jika yang akan dilakukan adalah menyisipkan recor yang sudah ada, maka

diperlukan satu file baru untuk menampung hasil akhir dari penyisipan.

Untuk penyisipan record, posisi yang akan ditempati oleh record baru harus

diketahui dengan jelas

Posisi ini dpat diketahui dengan cara memeriksa salah satu isi dari suatu

record

System flowchart dibawah memperlihatkan bahwa data yang akan disisipkan

diinput melelui keyboard

Sedang file yang akan disisipkan data diambil dari FILE01 dan file baru hasil

penyisipan adalah FILE 02

66

NMO= NM1UMO=UM1ALMO=ALM1

start

Read DataNM,UM,ALM

/*INPUT NM1,UM1, ALM1

WRITE NMO,UMO,ALMO

END

Page 19: PEMBUATAN LAPORAN

II. PENGHAPUSAN RECORD

Penghapusan dilakukan dengan cara membaca record satu persatu lalu

menuliskan kembali ke file baru.

Namun dalam proses pembacaan tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap

setiap record.

Jika pada waktu pembacaan record ditemukan reocrd yang akan dihapus

maka record tersebut diabaikan atau tidak ditulis ke file baru.

Penghapusan record dilakukan terhadap file FILE01. Record yang akan

dihapus diinput melalui keyboard. Hasil penghapusan record disimpan di

dalam file FILE02.

System flowchart proses penghapusan record

67

FILE 01

FILE 02

FILE 02

FILE 01

Page 20: PEMBUATAN LAPORAN

Flowchart penghapusan record

68

NMO=NM1UMO=UM1ALMO=ALM1

START

INPUT NMH

1

READ FILE 01NM1, UM1, AKM1

/* END

NM1=NMH 1

WRITE FILE02NMO,UMO,ALMO

1

Page 21: PEMBUATAN LAPORAN

III. PERUBAHAN ISI RECORD

Perubahan record merupakan modifikasi terhadap isi record dari suatu file.

Record yang akan dimodifikasi dicari dengan memeriksa isi salah satu field.

Untuk mengadakan perubahan pada record ke – 3 maka proses pembacaan

record dilakukan mulai dari record pertama sampai pada record yang dituju.

Flowchart perubahan record

69

NPMO=NPMBNMO$=NMB$NILAIO=NILAIB

start

Input NAMA$

Baca FILE02 NPM2,NM2$, NILAI

/* END

NM2=NAMA

INPUT NPMB,NMB$, NILAIB

WRITE FILE02NPMO,NMO$,NILAIO 2

1

2

1

Page 22: PEMBUATAN LAPORAN

SOAL FILE SEQUENTIAL1. Buat flowchart untuk menyimpan data ke dalam file. Spesifikasi data tersebut

adalah : nomor induk pegawai, nama pegawai, alamat dan gaji pokok. Proses

input data berakhir jika operator mengisi 0 untuk nomor induk pegawai.

2. Buat flowchart dengan permasalahan soal no.1 namun data pegawai yang

disimpan ke file hanya pegawai dengan gaji pokok > 200. Sebaliknya, untuk gaji

pokoklebih kecil atau sama dengan 200 dicetak melalui printer.

3. Perhatikan sistem flowchart sebagai berikut :

Mhsnew.dat

Mhs.dat

File mhs.dat terdiri dari field : nomor induk mahasiswa, nama, alamat, dan ipk.

Buat flowchart untuk proses penghapusan record filemhs.dat. Spesifikasi

proses adalah sebagai berikut :

- Record yang dihapus ditentukan berdasarkan nomor induk

mahasiswa ( NIM ) yang diinput melalui keyboard

- Data di dalam file.mhs.dat telah diurutkan berdasarkan

NIM

- Hasil proses penghapusan pada file mhs.dat disimpan ke file mhsnew.dat

- Proses selesai jika operator mengetik 0 untuk nomor induk

mahasiswa.

70

Page 23: PEMBUATAN LAPORAN

PENERAPAN KONSEP TABEL DALAM MASALAH

I. Argumen dan Fungsi

Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misal dalam

suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sbb :

NIP Gapok Tunjangan

10200 500.000 120.000

10201 300.000 100.000

10202 350.000 120.000

10203 400.000 230.000

10204 450.000 100.000

10205 500.000 50.000

Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap pegawai.

Untuk itu dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama pagawai seperti

dibawah ini :

NIP NAMA

10200 Amat

10201 Bondan

10202 Amir

10203 Dwi

10204 Tika

10205 Toni

Item NIP merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari

data nama pegawai di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol field yang

sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari tabel

tersebut.

71

Page 24: PEMBUATAN LAPORAN

II. Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel

Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang

berfungsi sebagai tabel disebut External Tabel.

Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke

memori agar proses menjadi cepat.

Di dalam memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di

storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel.

Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel.

Flowchart proses pembentukan internal tabel.

YA

TIDAK

72

START

I = 0

INPUT NIP,NM

NIP = 0

END

I = I + 1

NIPTAB(I) = NIPNMTAB(I) = NM

Page 25: PEMBUATAN LAPORAN

Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NIPTAB(I) dan

NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array.

Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat

penyimpanan.

Gambar dibawah memperlihatkan ilustrasi variabel array NIPTAB.

NIPTAB nama variabel

1 2 3 4 5 6 ..... N

indeks

Penyimpanan ke dalam variabel array NIPTAB dilakukan berdasarkan nilai

indeksnya. Pada flowchart di atas nilai indeks ditentukan melalui variabel I.

III. Proses Pencarian (Searching)

Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada

nilai indeksnya.

Misal untuk mencari nama pegawai dengan NIP = 10203 dapat digambarkan

melalui flowchart berikut :

73

START

NO = 10203I = 0

I = I + 1

NO=NIPTAB(I)

PRINT NMTAB(I)

END

Page 26: PEMBUATAN LAPORAN

YA

IV. Pengurutan dengan Eksternal Tabel

IV.1. Pembentukan File Indeks

Proses pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan

yang akan diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori

yaitu variabel array.

Di memori, proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun

jika datanya banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang

besar. Untuk menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal

tabel.

Eksternal tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut

sebagai File Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field

kunci (key field) dari record data yang akan diurutkan. Key Field merupakan

field yang dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan

berdasarkan NIP, maka field kuncinya adalah field yang berisi NIP.

Secara garis besar, proses pengurutan dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-

langkah

o Bentuk file indeks yang hanya berisi field kunci.

o Lakukan pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan

metode bubble sort atau straight selection.

o Pindahkan record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada

file indeks.

IV.2. Proses Pembentukan File Indeks

File PEG.DTA

NIP NAMA ALAMAT

93004 Amat Jl. P

93001 Badu Jl. G

93003 Dono Jl. H

93006 Rina Jl. Z

93002 Tuti Jl. W

93005 Kiki Jl. Q

/*

74

Page 27: PEMBUATAN LAPORAN

Jika data di file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NIP, maka harus

dibentuk file indeks yang hanya berisi field NIP. Proses pembentukan file indeks ini

dapat digambarkan melalui flowchart :

YA

TIDAK

55

START

N = 0

N = N + 1

READ PEG.DTA Record ke-N NIP, NAMA, ALM

/* END

ONIP=NIP

WRITE INDEKS.DTARECORD KE-N ONIP

Page 28: PEMBUATAN LAPORAN

Berdasarkan flowchart diatas, terbentuk file indeks yaitu INDEKS.DTA.

NIP93004 record pertama9300193003930069300293005/*

56

Page 29: PEMBUATAN LAPORAN

PENGURUTAN BILANGAN DENGAN METODESTRAIGHT SELECTION

I. Proses Pengurutan metode ini dikatakan kebalikan dari metode Bubble sort. Pencarian dimulai

dengan bilangan terkecil.

Bilangan terkecil ini lalu diletakan di elemen atau urutan pertama, demikian

seterusnya sampai dihasilkan urutan bilangan dari kecil ke besar.

Contoh Array :

Proses diatas hanya membandingkan elemen pertama dengan semua

elemen array. Sehingga elemen pertama terisi bilangan terkecil.

Ulangi proses diatas untuk membandingkan elemen ke –2 dengan elemen

lainnya.

Kini isi elemen pertama dan ke – 2 sudah urut dari bilangan kecil kebesar

Ulangi proses di atas untuk membandingkan elemen ke-3 dengan elemen

lainnya.

Setelah itu elemen ke-4 dan seterusnya sampai elemen terakhir

Sehingga hasil akhirnya adalah

57

Page 30: PEMBUATAN LAPORAN

58

Page 31: PEMBUATAN LAPORAN

IMPLEMENTASI DALAM BENTUK FLOWCHART

YA

YA

TIDAK

TIDAK

TIDAK YA

YA TIDAK

TIDAK

58

START

I = 0N = 0

INPUT BIL

BIL = 0

N = N+1

ARRBIL(N) = BIL

1

I = I + 1

J = I + 1

ARRBIL(I) <ARRBIL(J)

TEMP = ARRBIL(1)ARRBIL(I) = ARRBIL(J)ARRBIL(J) = TEMP

N = JI = N - 1

1

J = J + 1 I = 0I = I + 1

PRINT ARRBILL(I)

I = N

END

1

Page 32: PEMBUATAN LAPORAN

PENGURUTAN BILANGAN DENGAN

METODE BUBBLE SORT

Proses Pengurutan

Bubble Sort adalah nama yang diberikan pada prosedur untuk mengatur

sekelompok bilangan dengan urutan dari kecil ke besar.

Untuk mengurutkan bilangan diperlukan variabel array yang digunakan untuk

menampung semua bilangan yang akan diurutkan.

Proses pengurutan dilakukan dengan membandingkan semua elemen array satu

persatu.

Contoh :

20 12 35 11 17 9 58 23

Dalam metode bubble sort, pengurutan demulai dengan membandingkan elemen

pertama untuk mendapatkan angka terbesar. Lalu angka tersebut ditempatkan pada

elemen terakhir.

59

Page 33: PEMBUATAN LAPORAN

60

Page 34: PEMBUATAN LAPORAN

END

IMPLEMENTASI DALAM BENTUK FLOWCHART

YA

YA

TIDAK

YA

YA

TIDAKTIDAK

27

START

I = 0 J = 0 N = 0

INPUTBIL

BIL=0

N = N + 1

BILLAR(N) = BIL

1

1

J = J + 1

I = I + 1

BILLAR(I) <BILLAR(I+1)

TEMP = BILLAR(I)BILLAR(I) = BILLAR(I+1)BILLAR = TEMP

I = N - J

J = N - 1

I = 0

1

I = 0I = I + 1PRINT BILLAR(I)

I = N

2

2

Page 35: PEMBUATAN LAPORAN

Bubble Sort tidak lain adalah pengulangan prosedur hingga bilangan – bilangan

yang ada tersusun menurut urutan dari yang kecil ke yang besar.

Contoh Buble Sort

6 5 8 3

Pertama :

Pada akhir proses pertama ini, bilangan yang terbesar menempati tempat yang

sesuai.

Kedua :

Pada akhir proses kedua ini, bilangan terbesar kedua menempatkan tempat yang

sesuai.

Ketiga :

Bila proses ini dilanjutkan, tidak ada pertukaran tempat lagi bagi bilangan – bilangan

tersebut, sebab bilangan tersebut telah selesai disusun.

TUGAS :

1. Untuk yang NPM – nya ganjil jalankan flowchart Pengurutan Bilangan dengan

Metode Bubble Sort untuk data :

6 5 8 3 5 6 8 3 5 6 8 3 5 6 3 8

5 6 3 8 5 6 3 8 5 3 6 8 5 3 6 8

5 3 6 8 3 5 6 8 3 5 6 8 3 5 6 8

28

Page 36: PEMBUATAN LAPORAN

17 99 8 69 45 36 21

2. Untuk yang NPM – nya genap jalankan flowchart Pengurutan Bilangan dengan

Metode Buble Sort untuk data :

54 70 81 3 11 48 90

29