Upload
farid-hambali-prihantoro
View
26
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
vbdevbgew
Citation preview
MAKALAH YUSRAN KADATUA UNHALU
MAKALAH TENTANG
SISTEM PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA UPT PERPUSTAKAAN
UNHALU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat penting dan wajib dimiliki oleh
semua perguruan tinggi untuk mendorong proses pengajaran .
Perpustakaan tidak dapat dipahami sebagai gedung atau akomodasi fisik tempat
menyimpan buku semata. Akan tetapi secara sederhana dapat dinyatakan bahwa perpustakaan
adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan
koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya. Namun pengertian perpustakaan
sesungguhnya telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan paradigma perpustakaan
yang tidak hanya dipahami sebagai suatu tempat, tetapi harus dipahami sebagai suatu sistem
yang didalamnya terdapat unsur tempat, koleksi dan pemakai.
Perpustakaan adalah salah satu komponen dalam sistem pendidikan nasional yang
mengemban fungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan pusat
pembaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, perlu terus menerus dibina serta
dikembangkan.
Perpustakaan memiliki peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar yaitu
dengan cara menyediakan informasi maupun ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh pengguna.
Dengan demikian informasi maupun ilmu pengetahuan yang berada pada buku-buku baik cetak
maupun noncetak harus dipelihara, oleh pengelola perpustakaan dengan tujuan agar semua bahan
pustaka tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu baik pada saat ini maupun saat-saat mendatang.
Pemelihaman bahan perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, dimana
dengan adanya pemeliharaan yang baik dan benar, diharapkan bahwa koleksi yang ada bertahan
lama. Dalam kegiatan perpustakaan para pengelola sering sekali mengabaikan kegiatan
pemeliharaan, sehingga bidang pemeliharaan masih kurang mendapat perhatian dari pengelola
perpustakaan. Akibatnya koleksi yang ada diperpustakaan mengalami kerusakan dan
bahkan sampai kepada koleksi tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Hal ini terjadi pada UPT Perpustakaan Unhalu, terjadi beberapa kerusakan karena
berbagai sebab seperti faktor-faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembapan udara juga
mempercepat proses kerusakan. Penyebab kerusakan yang lain seperti manusia dan hewan, debu,
jamur, dan zat kimia juga bisa merusak bahan pustaka. Karena kurangnya kesadaran para
pengguna dalam pemakaian bahan pustaka.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis diperpustakaan Unhalu
pemeliharaan bahan pustaka belum dilakukan dengan baik. Oleh karena itu penulis mencoba
mengangkat suatu permasalahan yangmenjadi objek penelitian dengan judul “Sistem
Pemeliharaan Bahan Pustaka Pada UPT Perpustakaan Unhalu”.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
pelaksanaan pemeliharaan bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Untuk megetahui faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu.
b. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan petugas perpustakaan dalam melindungi bahan
pustaka yang belum rusak pada UPT Perpustakaan Unhalu.
c. Untuk mengetahui pelaksanaan pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT Perpustakaan
Unhalu.
2. Manfaat Penulisan
a. Sebagai salah satu sarana untuk melatih diri dalam mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam
bentuk karya tulis yang disusun secara sistematis ilmiah.
b. Sebagai bahan masukan bagi pustakawan dalam usaha pemeliharaan koleksi bahan
pustaka.
c. Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dan mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh selama pendidikan khususnya pengetahuan tentang Perpustakaan.
D. Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan adalah :
1. Studi Pustaka
Dilakukan dengan mempelajari literatur dan catatan kuliah yang ada hubungannya dengan penulisan
laporan.
2. Metode Partisipasi
Metode atau cara pengumpulan data dengan melibatkann diri secara langsung di dalam aktifitas
tertentu, khususnya aktifitas yang berkaitan dengan cara penulisan yaitu tentang pemeliharaan buku.
3. Metode Wawancara
Digunakan penulis untuk memperoleh keterangan-keterangan lisan melalui tanya jawab dengan
staf yang dapat memberikan keterangan kepada penulis.
4. Metode Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secam langsung (tanpa
alat) terhadap kegiatan yang menjadi bahasan dalam penulisan laporan.
5. Dokumentasi
Mencatat data yang tersedia di UPT Perpustakaan Unhalu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu
perguruan tinggi dan merupakan salah satu unit organisasi yang menunjang perguruan tinggi
dalam mencapai tujuannya. Yang termasuk ke dalam pengertian perpustakaan perguruan tinggi
adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik
perpustakaan universitas, fakultas, jurusan dan lembaga. Perpustakaan perguruan tinggi
mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, memelihara, melestarikan dan mendayagunakan
informasi dalam bentuk bahan pustaka, baik yang dihasilkan lembaga yang bersangkutan
maupun dari pihak luar.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan
tinggi dan merupakan unit yang menunjang perguruan tinggi yang bersangkutan dalam
mencapai tujuannya (Sukarmin, 2000:4).
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan milik universitas, institusi,
akademi yang digunakan sebagai sarana penunjang pelaksanaan tugas-tugas yang tercantum
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh perguruan tinggi yang bersangkutan (P.Sumardji,
1988:5).
Sedangkan (Sulistyo Basuki, 1991 : 51) memberikan pengertian perpustakaan
perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya
maupun lembaga yang berafiliasi perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu
perguruan tinggi mencapai tujuannya dalam hal ini yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi
adalah perpustakaan jurusan, fakultas, universitas, institut maupun sekolah tinggi, politeknik dan
akademik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah
perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan, yang merupakan sarana
penunjang untuk mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan
nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat). Dalam hal ini berarti bahwa perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya
diarahkan untuk membantu kegiatan pendidikan tetapi juga penelitian dan pengabdian kepada.
masyarakat.
B. Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka
Di dalam buku pedoman pembinaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi
menyatakan bahwa pemeliharaan lingkungan adalah pemeliharaan, perawatan, penjagaan
bahan pustaka yang tidak langsung, dengan tempat pemeliharaan lingkungan adalah
gedung, penyimpanan, pengaturan rak, penggunaan sistem pendinginan, udara dan
penggunaan bahan pustaka dan penjagaan yang langsung terhadap bahan pustaka, mengatasi
bahan-bahan yang terbakar, terendam, basah dan sebagainya.
Menurut Lindley R. Keith Mobley, (Maintenance Enginering Handbook, Sixth
Edition, McGraw-Hill, 2002) pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan
keadaan awalnya.
Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John M. Echos dan Hasan Sadily
kedua kata ini mempunyai arti yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan dan
pengawetan, sedangkan preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan dan pengawetan.
Dalam buku The Principles for The Preservation and Conservation of Library Materials
yang disusun oleh J.M. Dureau dan D.W.G. Clements, preservasi mempunyai arti yang
lebih luas, yaitu mencakup unsur-unsur pengelolaan, keuangan, cara penyimpanan, tenaga,
teknik dan metode untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik bahan pustaka. Contohnya,
menangani bahan pustaka yang rusak akibat udara yang lembab, faktor kimiawi,
dan serangga misalnya pemberian insektisida. konservasi adalah teknik yang dipakai untuk
melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran. Contohnya, memperbaiki koleksi
yang rusak dengan jalan menambal-manyambung, memperbaiki jilidan dan mengganti
bagian yang hilang agar bentuknya mendekati keadaan semula. Sedangkan reproduksi yaitu
membuat kopi dari bahan asli. Contohnya, mengganti bagian buku yang hilang dengan cara
membuat kopi dari bahan yang asli.Pemel iha raan bahan pus taka merupakan sua tu
usaha yang dilakukan oleh pustakawan dalam mencegah dan menyelamatkan koleksi
bahan pustaka tetap awet dan terjaga kelestariannya. Pemelihraan koleksi bahan pustaka tidak
hanya secara fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang
terkandung didalamnya.
Pemeliharaan bahan perpustakaan adalah upaya untuk menjaga keselamatan
buku-buku dan bahan lain dari kerusakan sehingga koleksi perpustakaan tersebut dapat
berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Dalam pengertian
pemeliharaan termasuk perawatan dan pencegahan dari kerusakan sehingga bahan pustaka
itu dapat dilestarikan.
Rahim (1986), mendefinisikan pemeliharaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang
mencakup segala usaha pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau
dengan kata lain menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak.
Secara umum, usaha pemeliharaan bahan pustaka ialah dengan menjaga kebersihan
ruangan perpustakaan itu sendiri, lemari, rak, dan buku bebas dari debu. Mengadakan larangan
merokok, makan dan minum dalam ruang perpustakaan. Merokok selain menambah kotor
dengan abu rokok yang bertaburan juga dapatmenimbulkan kebakaran pada buku. Sedangkan
ceceran sisa makanan dan tumpahan minuman mengundang kehadiran tikus, serangga yang
merupakan musuh-musuh koleksi perpustakaan. Untuk mencegah hal tersebut
umumnya telah dimasukkan dalam peraturan tata tertib perpustakaan.
C. Tujuan dan Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka
1. Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan
pustaka di perpustakaan yaitu :
a. Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau
dokumen.
b. Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen.
c. Mengatasi kendala kekurangan ruang.
d. Mempercepat proses temu batik atau penelusuran dan perolehan informasi.
e. Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka.
f. Mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang keliru oleh mahasiswa.
2. Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka
a) Fungsi Perlindungan
Upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan.
b) Fungsi Pengawetan
Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih
lama lagi
c) Fungsi Kesehatan
Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan
tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.
d) Fungsi Pendidikan
Upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang
baik dan benar.
e) Fungsi Kesabaran
Upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
f) Fungsi Sosial
Pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain.
g) Fungsi Ekonomi
Pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhimya dapat
meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka.
h) Fungsi Keindahan
Dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah
dan tidak berserakan, sehingga perpustakan kelihatan indah dan nyaman.
D. Manfaat Pemeliharaan Bahan Pustaka
Adapun manfaat pemeliharaan bahan pustaka yaitu :
1. Memelihara bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
2. Mengelola perlengkapan perpustakaan yang meliputi pengadaan, pemeliharaan, penyaluran dan
inventarisasi.
3. Melestarikan bahan pustaka dari hal-hal yang dapat merusak bahan pustaka.
4. Melindungi bahan pustaka dari penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut agar tetap dan lestari.
5. Memperbaiki buku-buku bahan pustaka yang tidak teratur pada tempatnya.
E. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka
Untuk dapat memberikan perlakuan terhadap bahan pustaka dengan tepat, agar
terhindar dari kerusakan maka perlu memahami factor-faktor kerusakan tersebut.
Adapun faktor-faktor penyebab kerusakan koleksi bahan pustaka yaitu:
1. Faktor Biologi
a) Binatang Pengerat (Tikus)
b) Serangga
c) Jamur
2. Faktor Fisika (alamiah)
a) Debu
b) Suhu Udara dan. Kelembapan
c) Cahaya
3. Faktor Khnia
Kandungan asam dalam kertas atau tinta juga akan mempercepat kerusakan pada bahan pustaka
buku (bahan kertas dan tinta)
4. Faktor Lain
a) Manusia
b) Bencana Alam
F. Langkah-Langkah Pencegahannya
Beberapa usaha pencegahan yang dilakukan pustakawan dalam mengatasi kerusakan bahan
pustaka adalah
1) Faktor biologi, seperti :
a. Tikes
Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke ruang baca.
b. Serangga
(1) Diupayakan ruangan tetap selalu bersih.
(2) Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara.
(3) Rak harus di buat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga (kayu/Iogam).
(4) Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh serangga.
(5) Penyuntikkan dengan bahan anti serangga (DTT).
(6) Fumigasi : mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka.
c. Jamur
(1) Memeriksa buku secara berkala.
(2) Membersihakan tempat penyimpanan.
(3) Menurunkan suhun udara.
(4) Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara.
2) Faktor Fisika (alamiah), seperti
a. Debu
(1) Dilakukan penyedotan debu.
(2) Dipasang AC/filter penyaring udara.
(3) Dipasang alat pembersih udara.
(4) Disediakan almari kaca.
b. Suhu udara/kelembapan
(1) Mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20-24 C
(2) Memasang alat dehumidifer (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari), untuk mengatur
tingkat kelembapan.
c. Cahaya
(1) Matahari
Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung
(2) Listrik/lampu
Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang berasal dari lampu neon.
3) Faktor Kimia, seperti
a. Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu dilihat jenis kertas dan tulisan.
b. Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi.
4) Faktor lain-lain, seperti
a. Manusia
(1) Menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan
pustaka.
(2) Memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka.
(3) Memasang rambu-rambu.
b. Bencana Alam
(1) Menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik.
(2) Dilarang merokok di dalam ruangan.
(3) Memeriksa kabel listrik secara berkala.
(4) Memasang alarm.
(5) Menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar ditempat sendiri.
(6) Mengontrol air setiap turun hujan.
G. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu
Di UPT PerpustakaanUnhalu ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
kerusakan bahan pustaka diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Manusia
Tidak dapat dipungkiri bahwa pada umumnya manusia sebagai perusak utama terhadap
koleksi bahan pustaka, ini disebabkan karena memang keberadaan koleksi adalah dipereuntukan
bagi pengunjung perpustakaan sehingga buku mendapat pemakaian yang lebih banyak yang tentu
saja akan terjadi kerusakan antara lain :
a. Seringnya buku dibaca dan dipimjam oleh siswa sehingga tingkat kerusakan lebih tinggi.
b. Mahasiswa kadang-kadang merobek bagian halaman buku tertentu sehingga biasa ada
halamannya sudah tidak ditemukan lagi.
c. Mahasiswa kadang mencoret-coret buku yang sedang dibaca.
d. Mahasiswa kadang melipat bagian buku yang dianggap penting sehingga mempercepat kerusakan
buku dan bahkan sampai ada yang merobeknya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan beberapa usaha pencegahannya yaitu :
1) Memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang arti dan pentingnya sebuah buku dan
memperlakukan buku dengan baik.
2) Melarang mahasiswa makan dan minum dalam ruangan perpustakaan, sebab sisa makanan atau
kandungan minyak dapat mengotori ruangan perpustakaan bahkan buku-buku sehingga akan
menyebabkan buku rusak dan juga mengundang serangga atau tikus.
3) Menata ruang baca dan koleksi sedemikian rupa sehingga memudahkan pengguna / pemakai.
2. Faktor Biologi
Keruakan koleksi perpustakaan yang disebabkan oleh gangguan serangga seperti rayap,
kecoa, dan hewan pengerat seperti tikus dan macam-macam cendawan lainnya juga terjadi pada
UPT perpustakaan Unhalu.
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan beberapa usaha pencegahannya yaitu :
a. Membersihkan lingkungan tempat koleksi agar tidak ada binatang bersarang didalamnya.
b. Tidak meninggalkan sisa makanan dalam ruang perputakaan.
c. Pemberian insektisida melalui penyeprotan pada rak-rak buku akan menghindarkan buku dari
ganguan serangga dan tumbuhnya jamur.
3. Faktor Penempatan Koleksi
Penempatan koleksi pada UPT Perpustakaan Unhalu sangat rapat dan
berdempetan,sehingga bahan pustaka tidak ada rongga untuk sirkulasi udara. Padahal masih
banyak rak-rak yang kosong untuk menempatkan koleksi.
Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilkukan usaha pencegahan yaitu :
a. Buku diatur dirak dengan baik sehingga, bisa terjadi sirkulasi udara yang lancar.
b. Pengaturan ventilasi dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk menjaga agar tidak terjadi
kelembapan terhadap bahan pustaka.
H. Upaya Dalam Melindungi Bahan Pustaka Yang Belum Rusak Pada
UPT Perpustakaan Unhalu
Upaya-upaya untuk melindungi bahan pustaka agar tidak mengalami kerusakan di UPT
Perpustakaan Unhalu adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan disekitar perpustakaan selalu dibersihkan dengan cara menyapu dihalaman sekitar
gedung.
2. Disekitar perpustakaan di tanami pohon-pohon atau rumput agar bisa mencegah terjadinya
kebanjiran.
3. Bahan pustaka harus diperlakukan dengan hati-hati pada saat pengambilan dan penyimpanan
bahan pustaka di rak.
4. Ruangan harus menggunakan AC.
5. Penempatan bahan pustaka harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak langgsung terkena
sinar matahari.
6. Agar punggung buku tidak dimakan serangga di berikan lavenis punggung buku.
7. Ruangan perpustakaan jangan terlalu gelap karena serangga, akan berserang didalam ruangan
yang gelap.
8. Tidak boleh makan diruangan koleksi apalagi sampai menyisahkan makanan.
9. Penempatan bahan pustaka tidak tertumpuk dirak.
10. Pengguna harus diberikan bimbingan agar tidak melipat, mencoret, dan merobek bahan pustaka
untuk menjaga agar tetap utuh dan bisa terus dimamfaatkan.
I. Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Pada UPT Perpustakaan Unhalu
Pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1. Cara yang tidak langsung
a. Mengupayakan agar ruangan koleksi perpustakaan bebas dari debu, sebab debu itu dapat
merusak buku.
b. Mengusahakan agar koleksi perpustakaan tidak terkena sinar matahari secara langsung sebab
sinar matahari cepat merusak buku.
c. Mengupayakan agar sirkulasi udara berlangsung baik sehingga udara dalam ruangan tidak lembab.
d. Mengusahakan agar suhu udara di dalam ruangan antara 18-200 celcius, agar usia buku bahan
lainnya tetap awet.
e. Memberi tahu mahasiswa untuk :
(1) Tidak meludahi jari untuk menbuka buku.
(2) Tidak melipat ujung halaman buku bila membaca.
(3) Membuka dan membalik halaman buku dengan hati-hati.
(4) Tidak melipat buku pada punggungnya.
(5) Tidak merobek halaman buku yang dibaca.
(6) Tidak mencoret-coret, menggambar atau memberi tanda tertentu pada buku.
(7) Tidak membaca buku sambil makan.
(8) Menjaga kebersihan buku yang dipinjam dari kotoran, debu dan keringat.
2. Cara yang langsung
a. Memperbaiki kerusakan buku
Pada dasarnya kerusakan buku ada dua macam, yaitu kerusakan kecil, seperti buku kena
air, halaman robek sebagian atau halamannya terlepas, sedangkan kerusakan besar
seperti halamannya buku yang hilang, sebagian halaman buku yang terbakar sehingga buku
tersebut tidak dapat digunakan lagi. Untuk kerusakan kecil perlu segera diperbaiki oleh petugas
perpustakaan. Sedangkan untuk kerusakan besar apabila tidak bisa diperbaiki lagi perlu
disiangi (dihapusakan dari koleksi perpustakaan).
b. Mengganti buku yang dihilangkan
Bagi mahasiswa yang tidak mengembalikan buku yang dipinjam atau yang
menghilangkan buku yang dipinjam diwajibkan untuk mmengganti buku itu..
c. Merawat koleksi perpustakaan
Ada tiga tahap perawatan koleksi perpustakaan, yaitu :
1) Perawatan pada tahap pengolahan buku
Perawatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan memberikan laminasi atau munyampul dengan
plastik transparan.
2) Perawatan pada tahap pelayanan
Perawatan pada tahap ini dapat dilakkukan dengan memberikan insektisida, pembersihan
lingkungan, pengontrolan terhadap rayap dan ngengat, penempatan koleksi yang aman.
3) Perawatan pada tahap pasca-layanan
Perawatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan :
a) Memperbaiki kerusakan ringan seperti memperbaiki kelengkapan buku yang lepas,
menyamhung kembali kulit buku yang lepas, menambah bagian buku yang robek.
b) Memperbaiki kerusakan berat yang masih mungkin seperti menjilid kembali bagian-bagian
buku yang cerai berai, memfotocopy bagian-bagian yang hilang untuk disatukan kembali ke
dalam buku, halaman kulit luar yang hilang dengan karton yang tebal
setelandiberijudul buku yang bersangkutan.
c) Mencegah kerusakan sama sekali, seperti kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia,
binatang pemakan kertas, dan lklim, dapat dilakukan dengan pemeliharaan sejak dini secara
sadar dan sungguh-sungguh.
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum UPT Perpustakaaa Universitas Haluoleo
1. Sejarah Singkat UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo
Dalam perjalanannya, UPT perpustakaan Universitas Haluoleo mengalami pasang surut
sebagaimana perkembangan Universitas Haluoleo itu sendiri, sejak berdirinya UPT Perpustakaan
Univrersitas Haluoleo tahun 1969 yang pada saat itu berbentuk swasta bukan negeri serta dalam
kegiatan sehari-hari mendapat pembinaan langsung dari pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Awalnya Perpustakaan Universitas Haluoleo terletak di kampus lama Kemaraya. Gedung
sementara ini dilengkapi dengan peralatan serta perlengkapan dari Perpustakaan Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara yang dialihkan pada UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo. Selain material,
perpustakaan juga memiliki buku-buku yang merupakan bantuan dari The Asian Fundation
sebanyak 4000 buah buku disamping bantuan dari dinas dan jawatan lain.
Pada awalnya perkembangan, UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo kurang mendapat biasa
rutin dari universitas karena terbatasnya dana yang tersedia. Namun, dengan adanya kerjasama
dengan beberapa pihak yang tertib dalam perpustakaan, akhimya, UPT Perpustakaan Universitas
Haluoleo mendapat buku-buku dari universitas negeri yang ada di Indonesia, instansi dan swasta
maupun bantuan - bantuan dari luar negeri yang mengalir terus-menerus hingga koleksi UPT
Perpustakaan Universitas Haluoleo dalam tenggang waktu 10 tahun dapat menunjang pelaksanaan
Tridharma Perguruan tinggi.
Dalam pedalanannya, Perpustakaan Universitas Haluoleo telah 5 kali mengalami pemindahan
gedung dan sampai sekarang telah menempati gedung yang terletak di kampus Bumi Tridharma
Anduonohu Kendari, terdiri dari 3 lantai dengan luas keseluruhan 4.500 m. UPT P erpustakaan
Universitas Haluoleo diresmikan pada tanggal 4 April oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Prof Dr. Ing Wardiman Djojonegoro.
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, UPT Perpustakaan Universitas
Haluoleo telah mengalami beberapa pergantian / kepala perpustakaan, yaitu:
1) Tuhan1969-1971 dipimpin oleh Drs. Djamaluddin Safaa
2) Tahun 1971-1972 dipimpin oleh Drs. LaOde Abdul Rauf
3) Tahun 1972-1974 dipimpin oleh Oskar Esina, M.Sc
4) Tahun 1974-1982 dipimpin oleh M. Ichlah Mappilawa
5) Tahun 1982-1998 dipimpin oleh Drs. L. Haisu
6) Tahun 1998-2002 dipimpin oleh Drs. Amri Tanduk Langi, M.Lib
7) Tahun 2002-2004 dipimpin oleh Dra. Saartie Djarudju R.
8) Tahun 2004-2008 dipimpin oleh Dr. La ode Sidu Marafad, M.S.
9) Tahun 2008-sekarang dipimpin oleh Drs. Hanur. S.M.Si
2. Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo
Struktur organisasi perpustakaan dengan harus dapat menggambarkan kepastian hubungan
dan kedudukan organisasi perpustakaan dengan organisasi induknya serta dapat menjalankan
fungsi sistem dan subsistem dalam rangka optimimalisasi pencapaian tujuan yang diharapkan,
baik untuk lembaga induk pembentuk perpustakaan maupun masyarakat pengguna/ pemakai
perpustakaan (dosen dan mahasiswa).
Untuk mencapai hasil kerja yang efektif dan efesien dalam melaksanakan tugas di
perpustakaan, maka diperlukan Struktur organisasi untuk menggambarkan secara terperinci
mengenai tugas dan fungsi serta tanggunjawab yang diberikan pada setiap tertentu.
Adapun rincian pembagian tugas dari masing-masing unit kerja pada UPT Perpustakaan
Universitas Haluoleo adalah sebagai berikut:
a) Rektor / pembantu 1 universitas haluoleo, bertugas dalam :
1) Pembantu, penentuan tugas
2) Penunjukan bagi tugas-tugas tersebut
3) Pemberian instruksi untuk menjalankan tugas
4) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
5) Penetapan sasaran-sasaran
6) Penyusunan rencana kebijaksanaan umum
7) Persiapan rancangan kegiatan
8) Pelimpahan kebijaksanaan dan penyelenggaraan koordinasi bagi kebijaksanaan dan pelaksanaan.
b) Kepala UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo, bertugas:
1) Membuat rencana pengembangan perpustakaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.
2) Membina dan meningkatkan mutu koleksi serta layanan perpustakaan.
3) Membina dan mengembangkan motivasi kerja dan kesejateraan para pegawai perpustakaan.
4) Membina dan meninkatkan mutu profesionalisme pustakawan.
5) Menjalin, membina dan mengembangkan kerjasama dengan perpustakaan dan lembaga-lembaga
lain diluar Universitas Haluoleo.
6) Membuat pertanggungjawaban pelaksanaan semua kegiatan di perpustakaan.
c) Sekretaris, bertugas:
a. Meningkatkan mutu profesionalisme perpustakaan
b. Meningkatkan pelayanan perpustakaan
c. Pembinaan dan pengembangan koleksi bahan pustaka
d. Pengabdian kepada masyarakat oleh masyarakat
e. Membuat perancaan pembinaan-pembinaan dan perkembangan perpustakaan
f. Menyiapkan dan menyusun statistik perpustakaan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d) Sub Bagian Tata Usaha, melaksanakan tugas, yaitu:
1) Surat menyurat
2) Administrasi kepegawaian
3) Keuangan dan perlengkapan
4) Urutan rumah tangga, dan
5) Pelayanan jasa fotocopi
e) Kelompok Perpustakaan Bagi Pengadaan
Bagian pengadaan merupakan kegiatan pelayanan teknis dalam perpustakaan yang berperan
dalam permintaan kebutuhan bahan publikasi / literatur berupa buku, jurnal ilmiah dan bahan
koleksi lainnya. Pengadaan koleksi dilakukan dengan cara pembelian, tukar menukar, hadiah dan
berlangganan.
f) Kelompok Pustakawan Bagi Pengelolahan
Pada bagian pengelolahan dilakukan kegiatan untuk memproses buku yang telah diterima
secara keseluruhan dengan mekanisme pengelolahan bahan pustaka meliputi
invertrisasi, klasifikasi, katalogisasi, serta penyelesaian kelengkapan fisik buku berupa label, sampul
buku.
g) Kelompok Pustakawan Bagian Sirkulasi
Pada bagian sirkulasi bertugas untuk memberikan pelayanan kepada pemakai melalui
peminjaman dan pengebalian bahan pustaka, penerimaan anggota perpustakaan, pemberian sanksi
jika pengguna menyalahi aturan perpustakaan serta kegiatan lain yang terkait.
h) Kelompok Pustakawan Bagian Referensi
Bagian referensi merupakan salah satu fungsi bidang pelayanan yang menyediakan jasa
penelusuran informasi dan bahan rujukan lainnya. Kepada perpustakaan dimana bagian referensi ini
hanya bisa dibaca ditempat dan difotocopy.
3. Ketenagaan
Sumber daya manusia pengololahan perpustakaaan merupakan salah satu faktor yang amat
penting dalam penyelengaraan suatu perpustakaan. Secara umum sumber daya manusia
pengololahan perpustakaan harus mempunyai minat dibidang kerja perpustakaan, kemampuan
pendekatan pribadi yang baik, pengetahuan umum yang luas, mampu berkomunikasi yang baik,
inisatif, kreatif, kepekaan terhadap perkembangan-perkembangan yang baru terutama
berhubungan dengan bidang perpustakaan memiliki dedikasi yang tinggi.
Untuk lebih jelasnya tenaga pengelolah Perpustakaan Unhalu dapat dilihat pada (Lampiran
2).
Semua tenaga pengelolahan di UPT Perpustakaan Unhalu, baik itu non pustakawan sudah
pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan orientasi perpustakaan di Jakarta. Sementara tenaga
kerja pengelolahan tidak tetap sudah mengikuti pendidikan pelatihan sebanyak 2 orang di
perpustakaan daerah pola 100 jam.
4. Keadaan Koleksi UPT Universitas Haluoleo
Setiap organisasi atau instansi baik swasta maupun pemerintah dalam melaksanakan aktifitas
kesehariannya membutuhkan berbagai faktor pendukung / penunjang guna kelancaran pelaksanaan
pekerjaan dalam rangkamencapai tujuan organisasi.
Salah satu faktor yang sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi atau instansi adalah faktor
sarana dan prasarana dan cukup memadai.
Keadaan sarana dan prasarana yang tersediah pada UPT Perpustakaan Unhalu dapat dikatakan
cukup memadai dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas. Untuk lebih jelasnya sarana
dan prasarana UPTPerpustakaan Unhalu dapat dilihat.
5. Keadaan Koleksi UPT Perpustakaan universitas Haluoleo
Koleksi merupakan salah satu syarat berdirinya suatu perpustakaan demikian juga halnya UPT
Perpustakaan Universitas Haluoleo yang fungsinya menyimpan, mengelolah serta menyajikan sumber
informasi sehingga menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencapai empat fungsi yaitu pada
bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
B. Sistem Umum Sarana dan Prasarana Perpustakaan Universitas Haluoleo Kendari
Sarana dan prasarana memegang peranan penting dalam menunjang suksesnya pelaksanaan
kegiatan umum karena sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang tidak dapat
dipisahkan dengan pelaksanaan kegiatan suatu umum. Semakin besar dan luas kegiatan suatu umum
semakin besar pula sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi
dalam suatu umum sarana dan prasarana adalah segala sesuatu baik fisik maupun non fisik yang
secara langsung di gunakan untuk menghasilkan produk dalam suatu organisasi fisik, misalnya
gedung kantor, berbagai peralatan mesin kantor, misalnya pola standar prosedur dan pengetahuan serta
pengalaman yang berperan stategis dalam pelaksanaan tugas.
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan umum dapat berupa
gedung dan berbagai peralatan yang ada dilengkapi dengan sebaikbaiknya sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang bersangkutan. Demikian pula halnya dengan umum Perpustakaan Universitas
Haluoleo Kendari sebagai unit kerja pemerintahan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa :
1. Pemeliharaan koleksi bahan pustaka adalah kegiatan menjaga keselamatan buku-buku dan
bahan koleksi lain dari kerusakan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tetap awet dan
terawat dengan baik.
2. Upaya pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu dilakukan dengan
cara :
a. Cara yang tidak langsung
Ruangan koleksi perpustakaan harus bebas dari debu.
Koleksi perpustakaan tidak boleh terkena Sinar matahari secara langsung.
Sirkulasi udara harus berlangsung dengan baik, sehingga udara dalam ruangan tidak
lembab.
Suhu udara dalam ruangan antara 18-20 celcius.
b. Cara yang langsung
Memperbaiki kerusakan buku
Mengganti buku yang rusak
Merawat koleksi perpustakaan
B. Saran
1. Diharapkan kepada petugas UPT. Perpustakaan Unhalu, untuk memberikan pengertian tentang
masalah pemeliharaan bahan pustaka kepada mahasiswa.
2. Upaya pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT. Perpustakaan Unhalu perlu lebih
ditingkatkan lagi, agar koleksi-koleksi yang ada tetap terjaga kelestariannya dan dapat
dimanfaatkan dalam waktu yang lama.
3. Diharapkan kepada semua pustakawan pada UPT Perpustakaan Unhalu agar dapat
memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat memuaskan pemakai/pengguna dalam
hal ini dosen dan mahasiswa Universitas Haluoleo yang memerlukan jasa perpustakaan
.
DAFTAR PUSTAKA
Dureau, J.M. 2000. The principles For the Preservation and conservation oflibrary materials, Mc Graw-Hill
Junaedi, J.M. 2006. Pemeliharaan dan pelestarian Bahan Pustakahttp://www.jplh.or.id (di akses 14 Mei 2008)
Keith Mobley, Lindley R. 2002. Mainance Enginering Handbook, Sixth EditionMc Graw-Hill
Oetomo, S. 1992. Kerusakan Bahan Pustaka dan Arsip Karena FaktorLingkungan dan Penanggulaannya, UPT. Perpustakaan Padang. Padang
Razak, M. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, Program PelestarianBahan Pustaka dan Arsip. Jakarta
Rahim. 1986. Dikutip dari Laporan Akhir Akhwan RahadiSulistyo Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka UtamaSumardji P. 1988:5. Perpustakaan Perguruan Tinggi. BandungWijayanti Luki. 2005. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta:
Depdiknas