18
i TUGAS MATA KULIAH PILIHAN II TENTANG “PEMELIHARAAN TANAMAN DENGAN POMPA AIR TANAH”. OLEH DARWIN RAUF NIRM. 04.1.11.0557 JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 2013

Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

i

TUGAS

MATA KULIAH PILIHAN II

TENTANG

“PEMELIHARAAN TANAMAN DENGAN

POMPA AIR TANAH”.

OLEH

DARWIN RAUF

NIRM. 04.1.11.0557

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

i

KATA PENGANTAR

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh”

Puji syukur Saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia, taufik dan hidayahnya, sehingga Saya bisa menyelesaikan makalah yang

berisikan tentang “Pemeliharaan Tanaman dengan Pompa Air Tanah”. Makalah

ini merupakan bagian dari mata kuliah Pilihan 2, namun pembahasan mengenai

masalah ini tidak akan habis untuk dibahas karena masalah ini sudah merupakan

bagian dari pola kehidupan petani. Oleh karena itu, pembahasan mengenai

“Pemeliharaan Tanaman dengan Pompa Air Tanah” dapat dirangkum secara rapi

dalam makalah ini.

Saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr, Ir, Soesilo Wibowo, MS. Selaku Dosen Mata Kuliah,

2. Bapak Aminuddin, STP, M.Si. Selaku Dosen Mata Kuliah.

3. Bapak Rudi Hartono, SST, MP. Selaku Asisten Dosen

4. Bapak Anwar, SST. Selaku Asisten Dosen

Dan semua kalangan pihak yang telah memberikan Ilmu dan motivasi

dalam rangka pengadaan makalah ini, saya berharap informasi yang terdapat

dalam makalah ini sangat berguna bagi pembaca .

Saya sadar dan percaya, bahwa makalah yang Saya tulis ini masih kurang

dari sempurna, untuk itu Saya mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun,

agar nantinya Saya dapat menulis makalah yang lebih baik lagi.

„Terima kasih‟

Bogor, Desember 2013

Penulis

Page 3: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang................................................ 1

1.1. Tujuan............................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 3

2.1. Pengertian Sistem irigasi Pompa Air Tanah...................... 3

2.2. Bagian-bagian Irigasi Pompa Air Tanah........................... 4

2.3. Jenis-Jenis Pompa Untuk Keperluan Irigasi...................... 4

2.4. Operasi Irigasi Pompa Air tanah....................................... 6

2.5. Pemeliharan irigasi Pompa Air Tanah............................... 7

2.6 . Jaringan irigasi Pompa Air Tanah..................................... 8

2.7. Pembangunan irigasi Pompa Air Tanah............................ 8

BAB III PEMBAHASAN....................................................................... 10

3.1. Penggunaan Irigasi Pompa Air Tanah Pada Tanaman........ 10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 14

4.1. Kesimpulan........................................................................... 14

4.2. Saran..................................................................................... 14

Page 4: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Indonesia terus menggalakkan penggunaan pompa air

tanah dalam beberapa dekade terakhir untuk memenuhi kebutuhan air

tanaman khususnya pada musim kemarau. Sejalan dengan itu, pemerintah

juga telah mengintroduksikan penggunaan alat-alat mekanisasi untuk

mempercepat proses kerja dalam penyiapan lahan (Sutardi, 2003). Namun

demikian, mencermati efek dari introduksi pompa air tanah dalam jangka

panjang, diperlukan suatu kajian yang komprehensif tentang kondisi

sumberdaya air tanah itu sendiri.

Hal tersebut mengingat sebagian besar aktifitas pemompaan

dipusatkan pada daerah-daerah kering di bagian tengah dan timur Jawa yang

juga merupakan sumber air bagi sebagian besar sumur warga. Adanya deplesi

dari suplai air akan membawa dampak yang buruk bagi penduduk sekitar

dimana pada musim kemarau sumur-sumur penduduk akan mengalami

kekeringan.

Dalam kaitannya dengan eksploitasi air tanah untuk mendukung

sistem pertanian, diperlukan adanya kajian tentang pola penyebaran pompa

air tanah serta intensitas pemakaiannya untuk keperluan irigasi tanaman.

Kajian ini diperlukan untuk terciptanya suatu pola pemanfaatan sumber air

tanah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Metode klastering telah

banyak diaplikasikan untuk mengelompokkan suatu data berdasarkan

kesamaan/kemiripan yang dimiliki oleh suatu wilayah. Terdapat berbagai

macam metode klastering misalnya hard clustering, fuzzy c means clustering,

the mountain clustering dan subtractive clustering.Beberapa contoh

pemanfaatan teknik klastering diantaranya oleh Ahn et al.(1999) yang

menganalisis hiperspektral data yang diambil dari pola delineasi tanah. Guler

dan Thyne (2004) juga telah memanfaatkan teknik fuzzy c-meansuntuk

mengklasifikasi secara spasial data kandungan kimia air tanah di suatu

wilayah. Zhang dan Tummy (2003) menggunakan fuzzy c-meansuntuk

memetakan wilayah berdasarkan tingkat dan jenis polusinya. Young dan

Page 5: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

2

Hammer (2000) juga mengaplikasikan fuzzy c-meansuntuk mengkaji pola

homogenitas tanah dalam kaitannya dengan sifat fisik tanah dan topografi

lahan.

Dalam kegiatan budidaya pertanian, berbagai macam faktor memiliki

peran serta dalam keberhasilan usaha budidaya tersebut. Salah satu faktor

yang tidak dapat dilupakan dan ditinggalkan yaitu permasalahan tentang

kebutuhan air yang diperlukan oleh tanaman. Air merupakan unsur kedua

yang memiliki peranan penting dalam keberhasilan usaha budidaya pertanian

di lahan setelah tanah. Peran tersebut sangat fundamental dan harus selalu

terpenuhi. Jika kebutuhan air yang seharusnya telah diberikan pada tanaman

belum juga terpenuhi, maka hal tersebut akan menjadi salah satu faktor

pembatas dalam keberhasilan usaha budidaya tersebut.

1.2 Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui Pengertian dan manfaat cara

menggunakan pompa air tanah bagi tanaman yang dapat bermanfaat untuk

menjaga kelembaban tanah dan mampu mempertahankan pada tingkat yang

optimal bagi pertumbuhan tanaman.

Page 6: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Irigasi Pompa Air Tanah

Sesuai ketentuan umum dalam Peraturan Pemerintah tentang Irigasi

No.20 Tahun 2006, irigasi pompa adalah salah satu jenis irigasi,

setingkat/sama dengan irigasi permukaan, irigasi rawa, dan irigasi tambak.

Dengan demikian pengertian irigasi pompa adalah penyediaan, pembagian,

pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang

pertanian dengan menggunakan pompa air tanah. Selanjutnya Irigasi pompa

air tanah dapat diartikan sebagai usaha pengambilan air dari bawah

permukaan tanah (atau mengangkat/memindahkan air dari tempat yang

rendah ke tempat yang lebih tinggi) dengan menggunakan bantuan pompa air,

sehingga dapat didistribusikan dan digunakan untuk keperluan irigasi. Irigasi

pompa air tanah ini mempunyai kelebihan dan kelemahan yaitu:

Kelebihan irigasi pompa air tanah:

a. adanya kepastian perolehan air dibandingkan dengan irigasi

permukaan sehingga dapat diharapkan tersedia sepanjang tahun;

b. rencana tata tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dengan

mempertimbangkan jenis tanaman, waktu tanam serta ketersediaan

tenaga kerja; dan

c. petani dapat mengatur sendiri penyediaan air untuk irigasinya.

Kelemahan irigasi pompa air tanah:

a. Diperlukan investasi / modal yang relatif besar untuk

pembangunannya;

b. Perlu perawatan yang intensif dan terus-menerus, sehingga

membutuhkan dukungan tenaga operator yang trampil; dan

c. Diperlukan biaya operasi dan pemeliharaan yang memadai, agar

keberlanjutannya dapat terjaga.

Page 7: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

4

2.2. Bagian-Bagian Irigasi Pompa Air Tanah

Bagian-bagian irigasi pompa air tanah terdiri:

1) Sumur air tanah, dapat jenis sumur gali, bor (pipa), yang berfungsi

untuk mengumpulnya air dari akuifer;

2) Pompa air dan mesin penggeraknya (mesin disel, generator set, listrik

dari PLN.);

3) Bangunan stasiun pompa (rumah pompa), yang berfungsi sebagai

tempat pompa, mesin, dan alat-alat pendukung lainnya dan juga untuk

menyimpan buku catatan kegiatan O & P pompa dan fasilitanya yang

terkait;

4) Bak penampung, yang berfungsi sebagai bak penenang yang biasanya

dilengkapi dengan alat ukur debit;

5) Saluran pembawa, yang dapat menggunakan pipa air atau saluran

terbuka; dan

6) Bangunan pembagi ke masing-masing box.

2.3. Jenis-Jenis Pompa Untuk Keperluan Irigasi

1) Pompa Sentrifugal

Pompa setrifugal adalah jenis pompa yang biasanya menggunakan

waduk, danau, sungai dan sumur dangkal sebagai sumber airnya. Pompa

sentrifugal harus benar-benar diisi dengan air sebelum dapat beroperasi.

Garis hisap serta pompa harus diisi dengan air dan bebas dari udara.

Gambar 1. Centrifugal Pump

Page 8: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

5

2) Pompa Submersibel

Pompa submersible di pasang benar-benar di dalam air, termasuk

motor. Pompa ini terdiri dari seebuah motor listrik dan pompa dalam satu

unit dan bentuknya sseperti silinder panjang sehingga dapat muat turun

dalam dengan casingnya juga.

Gambar 2. Submersible Pump

3) Pompa Turbin

Dalam pompa turbin baik yang diadaptasi untuk digunakan dalam

permukaan sumur atau dimana permukaan air di bawah batas praktis dari

sebuah pompa sentrifugal. Turbin efisiensi pompa yang sebanding atau

lebih besar dari pompa sentrifugal biasanya lebih mahal dari pada pompa

sentrifugal yang sulit untuk memeriksa dan memperbaiki.

Ada tiga bagian utama dari pompa turbin :

• Unit kepala

• Poros dan perakitan kolom

• Mangkuk pompa

Gambar 3. Vertical Turbine Pump

Page 9: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

6

2.4. Operasi Irigasi Pompa Air Tanah

Berlainan dengan cara yang lazim digunakan dalam jaringan irigasi air

permukaan, pada sistem irigasi pompa air tanah petani dapat menentukan

sendiri berapa banyak air yang ia perlukan di lahan mereka. Meskipun jumlah

air yang diberikan dapat sesuai dengan permintaan petani yang bersangkutan,

tetapi juga harus dipertimbangkan aspek keadilan dan pemerataan pada

petanipetani yang lain. Disamping itu juga dituntut kesadaran petani agar

dapat menggunakan air sehemat mungkin, maka air harus dibagi secara

efektif dan efisien. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembinaan

adalah cara dan teknik pembagian air termasuk pemberian air di lahan. Hal ini

tentunya menuntut kemampuan operasi yang lebih tinggi dibandingkan irigasi

permukaan agar dapat memenuhi kriteria tepat tempat, tepat jumlah dan tepat

waktu agar tuntutan kebutuhan di kalangan petani dapat terpenuhi.

Agar sistem irigasi pompa air tanah dapat dipertahankan

keberlanjutannya, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a) Mengoprasikan peralatan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh

pabrik pembuat peralatan (pompa dan Mesin)

b) Menyediakan air irigasi sesuai dengan permintaan petani melalui ulu-

ulu/P3A sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, dan hanya pada

waktu tanaman benar-benar membutuhkan

c) Mengurusi bahan bakar dan suku cadang. Operator harus memesan

barang-barang yang dibutuhkan sebelum waktu digunakan, sehingga

tidak terjadi keterlambatan penyediaan bahan.

d) Melakukan pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan stasiun

pompa, misalnya mencatat jam operasi, kegiatan operasi pemeliharaan,

mencatat debit, mencatat pengggunaan air, dan pemakaian/ konsumsi

bahan bakar.

Page 10: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

7

2.5. Pemeliharaan Irigasi Pompa Air Tanah

Pemeliharaan irigasi pompa meliputi:

a. Pemeliharaan Sumur Bor (Pipa)

Sumur jenis ini di bor jauh ke dalam lapisan tanah yang

mengandung banyak air, sehingga diperlukan peralatan berat untuk

membuatnya. Sumur jenis ini dapat digunakan untuk berbagai macam

keperluan, karena mampu menghasilkan jumlah pemompaan air yang

banyak. Demikian juga untuk keperluan irigasi yang cenderung

mernerlukan jumlah air yang besar dan kepastian ketersediaan, maka

pilihan jenis sumur ini paling banyak dilakukan. Seperti peralatan yang

lain, sumur juga mengalami keausan akibat pemompaan yang terus-

menerus.

b. Pemeliharaan Mesin/Pompa

Pemeliharaan yang baik sesuai dengan petunjuk teknis yang ditentukan akan

memperpanjang umur pakai suatu peralatan. Pada umumnya perawatan

rutin yang dilaksanakan teratur akan mengurangi resiko kerusakan,

sehingga menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang.

Untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik, diperlukan:

Secara umum ada tiga jenis pemeliharaan, yaitu:

Pemeliharaan rutin:

• Mengecek oli/ sistem pelumasan;

• Mengecangkanbaut/mur yang kendor;

• Mengecek Sistem pendinginan; dan

• Mengecek belt.

c. Pemeliharaan Saluran Pembawa Dan Bangunan Pelengkap

Jika saluran pembawa merupakan saluran terbuka, maka pemeliharaan yang

dilakukan adalah layaknya pada irigasi permukaan. Misalnya melakukan

kegiatan rutin membersihkan kotoran, rumput, menutup bocoran

disepanjang saluran, dan kegiatan semacamnya. Jika saluran yang

digunakan adalah saluran tertutup berupa pipa, maka kebersihan pada

bak-bak pembagi yang terbuka harus lebih diperhatikan, karenanya harus

Page 11: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

8

senantiasa dihindari agar jangan sampai ada kotoran/sampah masuk yang

berakibat pada tersumbatnya saluran pembawa tersebut.

2.6. Jaringan irigasi Pompa Air Tanah

Sesuai dengan rencana peraturan pemerintah tentang irigasi tanuh

2004, jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal

dari air tanah, mulai dari semur dan instalasi pompa sampai dengan saluran

irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya. Selanjutnya peraturan

pemerintah tersebut juga mengisyaratkan bahwa jaringan irigasi air tanah

seperti irigasi permukaan yang terdiri dari jaringan utama (sumur, pompa air

dan mesin pemggeraknya, bangunan stasiun pompa, dan bak penampung

air) dan jaringan tersier (saluran sesudah bak penampung yang berfungsi

sebagai saluran distribusi dan pembagian air irigasi).

2.7. Pembangunan irigasi Pompa Air Tanah

Sesuai dengan undang-undang No.7 Tahun 2004 tentang sumber

daya air maka pembangunan jaringan utama irigasi, termasuk irigasi pompa

air tanah (sumur, pompa, rumah pompa, bak penampung) baik

pembangunan, operasi dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab

pemerintah, sedangkan saluran tersier sesudah bak penampung menjadi

tanggung jawab petani

Mengingat mahalnya investasi yang dibutuhkan dalam

pembangunan instalasi sistem irigasi pompa air tanah, maka keberadaannya

masih merupakan proyek-proyek yang masih dikerjakan oleh pemrintah

pusat dan petani sesuai dengan ketentuan undang-undang tersebut

diharapkan untuk membangun jaringan tersier sesudah bak penampung,

serta melaksanakn operasi dan pemeliharaan jaringan tersier tersebut.

Sistem irigasi air tanah memerlukan biaya O & P yang relatif tinggi, dengan

demikian maka petani harus dapat memperhitungkan dengan baik tingkat

pengembalian kegiatan petani yang diusahakannya. Untuk itu petani harus

benar-benar intensif dalam pengelolaan tanaman pertaniannya sehingga

dapat menanggung biaya yang dibebankan untuk pengelolaan sistem irigasi

pompa air tanah. Biasanya petani akan menambah jenis tanaman yang

mempunyai peluang produktifitas tinggi dan bernilai ekonomis tinggi serta

Page 12: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

9

membutuhkan air relatif sedikit. Tanama jenis hotikultura dan buah-buahan

biasanya menjadi pilihan para petani, misalnya tomat, lombok, semangka,

melon, dan lain-lain. Untuk melaksanakan pengelolaan yang baik

dibutuhkan suatu institusi atau lembaga pengelolaan yang baik pula.

Lembaga ini biasanya disebut Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A),

Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Mitra Cai, atau apa saja namanya

sesuai daerahnya.

Page 13: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penggunaan Irigasi Pompa Air Tanah Pada Tanaman

Penggunaan air tanah untuk memenuhi berbagai keperluan seperti

rumah tangga, industri dan pertanian telah lama dilakukan di Indonesia.

Pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen

Pekerjaan Umum mulai tahun 1970 telah mengembangkan pemanfaatan air

tanah untuk irigasi diderah cekungan Wilis – Lawu di Kabupaten Kediri-

Nganjuk Propinsi Jawa Timur, hingga sampai saat ini pemanfaatan air tanah

untuk irigasi telah berkembang hampir diseluruh Propinsi di Indonesia.

Untuk dapat memanfaatkan air tanah yang keberadaannya pada

lapisan pembawa air yang disebut “akifer” dimana posisinya berada

dibawah permukaan tanah, menyebabkan diperlukannya fasilitas sumur

serta mengoperasikan mesin pompa untuk dapat memanfaatkannya.

Pada sistim irigasi air tanah, setelah pembangunan sumur selesai, maka

setiap kali petani membutuhkan air untuk sawahnya, petani tersebut harus

mengoperasikan mesin pompa agar supaya air yang ada didalam sumur

dapat mencapai sawahnya. Mengingat biaya operasi mesin pompa ini cukup

besar, dibandingkan dengan irigasi permukaan yang menngunakan sistim

grafitasi untuk mengalirkan air kesawah sehingga petani tidak

mengeluarkan biaya sama sekali, maka perlu dicarikan sistim pengaliran air

dengan efisiensi yang tinggi (tidak banyak air yang hilang sebelum

mencapai sawah yang membutuhkannya), sehingga :

1. Apabila digunakan saluran tanah, akan banyak air yang masuk kedalam

tanah akibat porositas dari tanah itu sendiri, makin tinggi tingkat

porositas tanah, makin banyak pula air yang dihisap oleh tanah tersebut.

2. Apabila digunakan saluran yang dilining (misalnya dengan pasangan

batu atau plat beton), memang kehilangan air akibat porositas tanah

dapat direduksi secara signifikan akan tetapi kehilangan akibat

evaporasi selama proses pengaliran tidak bisa dicegah. Selain itu mulai

dari ujung saluran yang dililing mungkin harus tetap melewati saluran

Page 14: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

11

tanah beberapa puluh meter sebelum mencapai sawah petani yang

membutuhkan air, disini terjadi kehilangan air lagi, beruntung petani

yang sawahnya persis didepan ujung saluran yang dilining.

3. Apabila digunakan saluran perpipaan PVC, kehilangan air akibat

porositas tanah dan evaporasi dapat diatasi, tapi dari outlet perpipaan

sejauh beberapa puluh meter sebelum mencapai sawah petani yang

membutuhkan air juga tetap melewati saluran tanah.

Dengan menggunakan saluran perpipaan PVC yang

dikombinasikan dengan Pompa Air (Big Gun Sprinkler) maka kehilangan

air sebelum mencapai sawah petani yang membutuhnkan dapat lebih

ditekan lagi. Big gun sprinkler adalah alat penyemprot air yang dapat

memancarkan air sampai sejauh radius 100 meter atau diameter 200 meter.

Secara umum alat ini mirip dengan water canon yang dipakai polisi untuk

membubarkan demo atau yang digunakan oleh pasukan pemadam

kebakaran. Perbedaanya adalah bahwa pada big gun sprinkler untuk irigasi

ada tambahan peralatan yang berfungsi untuk mengatur agar supaya air

yang jatuh ketanah didalam areal radius pancarannya uniform/seragam

sehinngga kondisinya mirip hujan, sedangkan pada water canon yang

diutamakan adalah jangkauannya.

Page 15: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

12

Pada waktu beroperasi, posisi big gun sprinkler ini dipindah-

pindahkan sedemikian rupa sehingga seluruh areal yang dilayani dapat

menerima air. Untuk satu mesin pompa pada umumnya memerlukan lebih

dari satu big gun sprinkler sesuai dengan kasitas pompa dan kapasitas dari

big gun sprinkler itu sendiri.

Keuntungan yang didapat dari penggunaan big gun sprinkler ini adalah :

a. Dapat digunakan pada lahan dengan kondisi topografi yang tidak

teratur atau bergelombang dan berbukit-bukit.

b. Dapat diterapkan pada tekstur tanah pasiran hingga tanah berpasir

yang persifat porous.

c. Kehilangan air akibat penguapan dan kebocoran kecil.

d. Apabila tidak ada masalah, biaya OP untuk jaringan pipa kecil.

e. Aman dari gangguan penjebolan secara liar karena pipa ditanam di

bawah tanah, sehingga tidak perlu pemeliharaan secara khusus.

f. Cara pengoperasian penyiraman dapat dilakukan secara bergiliran,

sehingga big gun sprinkler yang digunakan jumlahnya tidak perlu

banyak.

g. Dapat mengatur suhu lingkungan di sekitarnya.

h. Air dapat dicampur dengan pupuk organik.

i. Tidak perlu saluran pembuangan karena air akan meresap ke dalam

tanah.

Kendala pada penggunaan big gun sprinkler adalah :

a. Pemasangan awal diperlukan biaya besar karena peralatan cukup

mahal.

b. Biaya eksploitasi tinggi karena menggunakan bahan bakar untuk

pompa air.

c. Jika ada masalah kerusakan mekanik akan menyebabkan masalah,

yang besarnya sesuai dengan tingkat kerusakan.

d. Pemberian air dipengaruhi oleh angin.

e. Pekerjaan tanah harus dalam kondisi normal supaya mudah dalam

pelaksanaan.

Page 16: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

13

Penggunaan big gun sprinkler untuk irigasi air tanah pertama kali

dilaksanakan di Propinsi Nusa Tengara Barat, didesa Akar-akar

kecamatan Bayan kabupaten Lombok Utara pada tahun 2007 dalam

rangka kerja sama antara Departemen Pekerjaan Umum cq Badan

Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dengan Universitas Mataram.

Saat ini daerah-daerah lain mulai mengadopsi teknologi tersebut,

diantaranya Propinsi Jawa Timur yang mulai mencoba dikabupaten

Mojokerto dan kabupaten Madiun. Semoga penggunaan big gun

sprinkler ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani air tanah.

Page 17: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

14

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Sesuai ketentuan umum dalam Peraturan Pemerintah tentang Irigasi

No.20 Tahun 2006, irigasi pompa adalah salah satu jenis irigasi,

setingkat/sama dengan irigasi permukaan, irigasi rawa, dan irigasi tambak.

Jenis-Jenis Pompa Yang Biasa Digunakan Untuk Keperluan Irigasi : 1) Pompa

Sentrifugal, 2) Pompa Submersibel, 3) Pompa Turbin.

Agar sistem irigasi pompa air tanah dapat dipertahankan

keberlanjutannya, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

e) Mengoprasikan peralatan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh

pabrik pembuat peralatan (pompa dan Mesin)

f) Menyediakan air irigasi sesuai dengan permintaan petani melalui ulu-

ulu/P3A sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, dan hanya pada

waktu tanaman benar-benar membutuhkan

g) Mengurusi bahan bakar dan suku cadang. Operator harus memesan

barang-barang yang dibutuhkan sebelum waktu digunakan, sehingga

tidak terjadi keterlambatan penyediaan bahan.

h) Melakukan pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan stasiun

pompa, misalnya mencatat jam operasi, kegiatan operasi pemeliharaan,

mencatat debit, mencatat pengggunaan air, dan pemakaian/ konsumsi

bahan bakar.

4.2. Saran

Jumlah air irigasi yang diberikan ditetapkan berdasarkan kebutuhan

tanaman, kemampuan tanah memegang air, serta sarana irigasi yang tersedia.

Dibutuhkan naungan yang sesuai sehingga jika terjadi hujan maka air tidak

meluapi sehingga pemberian air sesuai dengan jumlah yang telah diberikan

atau ditentukan karena telah tercampur oleh air hujan.

Page 18: Pemeliharaan Tanaman Dengan Pompa Air

15

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/d

etailartikel/308 Diakses 24 Desember 2013

2. AAK.1992.Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran.Yogyakarta:Kanisius

3. Anonymous.2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya Tanaman Sawi.

diakses tanggal 24 Desember 2013.

4. Anonymous.2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi_putih. diakses tanggal

24 Desember 2013.

5. Kloppenburg.1993.Petunjuk Lengkap mengenai Tanam-tanaman di

Indonesia dan Khasiatnya sebagai Obat-obatan Tradisional.

Yogyakarta:Yayasan Dana Sejahtera.