Upload
agus-zyapoetraa
View
231
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gdghcnjhhmvhnmkmvv
Citation preview
PEMERIKSAAN MULUT
Inspeksi
Pasuen duduk berhadap dengan periksa
Amati biir,catat : merah, cynosis, lesi, kering massa/bemjolan, sumbing
Buka mulut pasien, catat : kebersihan dan bau mulut, lesi mukosa
Amati gigi, catat : kebersihan gisi, karies gigi, gigi berlubang, gigi palsu.
Minta pasien menjuliurkan lidah, catat : kesimetrisan, warna, lesi.
Amati tonsil tampa dan dengan alat cermin, catat : pembesaran dan tanda radang tonsil.
Palpasi
Pegang pipi diantara ibu jari telunjuk. Palpasi pipi secara sistemik, dan perhatikan adanya tumor dan pembekakan. Bila ada pembekakan, tentukan menurut ukuran, konsistensi, hubungan dengan daerah sekitarnya, dan adanya nyeri. Lanjutkan palpasi pada platum dengan jari telunjuk dan rasakan adanya pembekakan dan fisura
Palpasi dasar mulut dengan cara minta pasien mengucapkan el, kemudian lakukan palpasi pada dasar mulut secara sistemik dengan jari telunjuktangan kanan, catat apabila menemukan
Palpasi lidah dengan cara meminta pasien menjulurkan lidah, pegang lidah dengan kasa steril menggunakan tangan kiri. Dengan jari telunjuk tangan kanan, lakukan palpasi lidah terutama bagian belakang fdan batas-batas lidah.
Perkusi
Tekan lidah dengan sudip lidah, minta pasien membunyikan huruh A , amati uvula, catat : kesimetrisan dan tanda radang.
Periksa setiap gigi dengan cara mengetuk secara sistematis, bandingkan gigi bagian kiri, kanan, atas, dan bawah, serta anjurkan pasien untuk memberi tahu bila merasa nyeri sewaktu giginya diketuk.
Auskultasi
--
PEMERIKSAAN TENGGOROKAN
Inspeksi :
Pasien tengadah sedikit, telan ludah, catat : bentuk dan kesimetrisan
Palpasi :
Pasien duduk dan pemeriksa di belakang, jari tengah dan telunjuk ke dua tangan ditempatkan pada ke dua istmus, raba disepanjang trachea muali dari tulang krokoid dan kesamping, catat : adanya benjolan ; konsidstensi, bentuk, ukuran.
Gunakan sarung tangan lakukan palpasi pada daerah mukosa bukkal, dasar lidah dan daerah palatum untuk menilai adanya kelainan kelainan dalam rongga mulut
Perkusi
Lihat ada tidaknya kelainan berupa, pembengkakan, hiperemis, massa, atau kelainan congenital. Lakukan dengan penekanan pada lidah secara lembut dengan spatel lidah.
Auskultasi :
Tempatkan sisi bell stetoskop pada kelenjar tyroid, catat : adanya bising ( normal : tidak terdapat )
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi
Kulit Abdomen
Pada pemeriksaan kulit di daerah abdomen ini yang perlu diperhatikan :
kebersihan kulit
warna kulit
ada tidaknya luka atau bekas luka termasuk jaringan parut
adanya benjolan
bentuk abdomen
bentuk abdomen yang dimaksudkan disini adalah datarnya abdomen, tidak terjadi penumpukan cairan/lemak yang berlebihan.
Palpasi
Palpasi dibagi atas :
palpasi Dangkal
yaitu merupakan palpasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dengan berat jari tangan
Palpasi Dalam
Yaitu merupakan palpasi dilakukan dengan meletakkan jari-jari tangan sebelah/satunya dari tangan yang lain tepat diatas jari tangan yang terdahulu sehingga kita akan mendapatkan kesan pengkajian yang lebih baik dari semula
Palpasi Bimanual
Yaitu palpai yamg dilakukan dengan menggunakan kedua belah jari tangan kanan dan kiri sekaligus, dimana kita posisikan ujung-ujung jari kita pada tepi organ atau benjolan yang diperiksa. Dengan menggerakkan kedua jari tangan secara bergantian atau bersamaan akan diperoleh kesan tentang ukuran konsistensi, adanya perlekatan dengan sekitar atau tidak serta tekstur permukaan objek tadi.
Cripitasi : pada saat palpasi kita merasakan/serasa ada seperti sesuatu yang bergesekanseperti ada barang yang hancur, ataupun bergesekan dengan yang lain.
Palpasi Ballotement
Mirip dengan palpasi bimanual, hanya saja pergerakan jari hanya dilakukansecara bergantian , sehingga diperoleh kesan apakah objek tadi mengapung dalam suatu wadah ataukah melekat pada bagian tubuh lain.
Palpasi khusus
Palpasi yang dilakukan pada abdomen meliputi: Palpasi
a. Permukaan Abdomen
palpasi pada permukaan abdomen ini dimaksudkan untuk mengetahui
adanya benjolan atau kerusakan kulit
ada tidaknya nyeridan nyeri tekan
tekstur kulit abdomen
turgor kulit abdomen
konsistensi abdomen
ssuhu abdomen
b. hepar/hati
letakkan tangan kiri di dinding thorak posterior kira-kira pada tulag rusuk ke 11 atau 12L
letakkan tangan kiri ke atas sehingga sedikit mengangkat dinding dada.
letakkan tangan kanan pada batas bawah tulang rusuk sisi kanan, sudut kira-kira 450 dengan otot rektus abdominal atau parallel terhadap otot rektus abdominal dengan jari-jari kearah tulang rusuk..
pada pasien ekhalasi, dilakukan penekanan ke dalam 4-5cm kearah bawah pada batas tulang rusuk.
jaga posisi tangan dan suruh pasien inhalasi (menarik nafas dalam).
rasakan batas hepar bergerak menentang tangan anda yang secara normal terasa dengan kontur regular. Bila hepar tak terasa/teraba minta pasien untuk menarik nafas dalam sementara posisi tangan tetap dipertahankan atau lebih sedikit diberi tekanan lebih dalam
Bila hepar membesar, lakukan palpasi dibatas bawah tulang rusuk kanan
c. Limpa
Padaorang dewasa yang normal limpa tak teraba, palpasi limpa baru teraba bila terjadi abnormalitas. Langkah melakikan palpasi limpa pada intinya sama dengan hepar, yang membedakan hanya tempat melakukan palpasi. Palpasi limpa dilakukan pada batas bawah tulang rusuk kiri dengan menggunakan pola seperti pada palpasi hepar.
d. Ginjal
Dalam melakukan palpasi ginjal kanan, letakkan tangan kiri dibawah panggul dan elavasikan ginjal kearah anterior.
Letakkan tangan kanan pada dinding perut anterior pada garis midclavicularis dari tepi bawah batas costa.
tekankan tangan kanan secara lngsung ke atas sementara pasien menarik nafas panjang. Pada orang dewasa normal, ginjal tidak teraba tetapi pada orang yang sangat kurus, bagian bawah ginjal dapat dirasakan.
Bila ginjal teraba, raskan mengenai kontur (bentuk), ukuran dan adanya nyeri tekan.
Untuk melakukan palpasi ginjal kiri lakukan disisi seberang tubuh pasien, dan letakkan tangan kiri dibawah panggul kemudian lakukan tindakan seperti palpasi di ginjal kanan.
e. Kandung kemih
Perkusi
Teknik pemeriksaan ini menggunakan prinsip panturan getaran gelombang suara, dari ketukan-ketukan yang akan kita lakukan dengan menggunakan jari tangan, dimana salah satu jari tangan berfungsi sebagai dasar, dan salah satu jari tangan dari jari tangan yang lain menjadi pengetuk.
Pantulan suara/suara perkusi yang biasa dijumpai diantaranya :
Sonorr
Yaitu suara menggema, biasanya didapati pada daerah paru pada prang normal.
Hypersonor
Yaitu suara menggema yang keras, biasanya dijumpai pada paru-paru dengan kelainan (emphysema, pneomotoraks, hypermeteorisme) serta bagian tubuh yang mengandung udara.
Tympani
Yaitu suara yang keras, bernada tinggi, biasanya ditemukan pada lambung yang penuh dengan udara , serta usus yang kembung.
Dullens
Suara pekak/tumpul yang biasa dijumpai pada objek yang padat seperti hepar.
Pemeriksaan perkusi pada abdomen diantaranya :
a.Lambung
Pada orang normal didapkan suara sonor sampai tympani
b. Hepar
Didapatkan suara pekak
c. Usus
Pada pemeriksaan perkusi usus pada orang normal didapatkan suara tympani.
d. Kandung kemih
perkusi pada kandung kemih yang normal didapatkan suara sonor
Aukskultasi
Langkah auskultasi bising usus adalah :
Letakkan diafragma pada tekanan ringan pd tiap kuadran abdomen dan dengarkan suara peristaltik aktif dan gurgling tiap 5-20 detik. Frekuensi suara bergantung pada status pencernaan ada/tdk nya makanan pada saluran pencernaan. Bila bising usus terdengar jarang sekali/tidak ada, dengarkan 3-5 menit sebelum dipastikan.