7
PEMERIKSAAN MULUT Inspeksi Pasuen duduk berhadap dengan periksa Amati biir,catat : merah, cynosis, lesi, kering massa/bemjolan, sumbing Buka mulut pasien, catat : kebersihan dan bau mulut, lesi mukosa Amati gigi, catat : kebersihan gisi, karies gigi, gigi berlubang, gigi palsu. Minta pasien menjuliurkan lidah, catat : kesimetrisan, warna, lesi. Amati tonsil tampa dan dengan alat cermin, catat : pembesaran dan tanda radang tonsil. Palpasi Pegang pipi diantara ibu jari telunjuk. Palpasi pipi secara sistemik, dan perhatikan adanya tumor dan pembekakan. Bila ada pembekakan, tentukan menurut ukuran, konsistensi, hubungan dengan daerah sekitarnya, dan adanya nyeri. Lanjutkan palpasi pada platum dengan jari telunjuk dan rasakan adanya pembekakan dan fisura Palpasi dasar mulut dengan cara minta pasien mengucapkan “el”, kemudian lakukan palpasi pada dasar mulut secara sistemik dengan jari telunjuktangan kanan, catat apabila menemukan Palpasi lidah dengan cara meminta pasien menjulurkan lidah, pegang lidah dengan kasa steril menggunakan tangan kiri. Dengan jari telunjuk tangan kanan, lakukan palpasi lidah terutama bagian belakang fdan batas-batas lidah. Perkusi Tekan lidah dengan sudip lidah, minta pasien membunyikan huruh “ A “, amati uvula, catat : kesimetrisan dan tanda radang.

Pemeriksaan Fisik Kelompok 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gdghcnjhhmvhnmkmvv

Citation preview

PEMERIKSAAN MULUT

Inspeksi

Pasuen duduk berhadap dengan periksa

Amati biir,catat : merah, cynosis, lesi, kering massa/bemjolan, sumbing

Buka mulut pasien, catat : kebersihan dan bau mulut, lesi mukosa

Amati gigi, catat : kebersihan gisi, karies gigi, gigi berlubang, gigi palsu.

Minta pasien menjuliurkan lidah, catat : kesimetrisan, warna, lesi.

Amati tonsil tampa dan dengan alat cermin, catat : pembesaran dan tanda radang tonsil.

Palpasi

Pegang pipi diantara ibu jari telunjuk. Palpasi pipi secara sistemik, dan perhatikan adanya tumor dan pembekakan. Bila ada pembekakan, tentukan menurut ukuran, konsistensi, hubungan dengan daerah sekitarnya, dan adanya nyeri. Lanjutkan palpasi pada platum dengan jari telunjuk dan rasakan adanya pembekakan dan fisura

Palpasi dasar mulut dengan cara minta pasien mengucapkan el, kemudian lakukan palpasi pada dasar mulut secara sistemik dengan jari telunjuktangan kanan, catat apabila menemukan

Palpasi lidah dengan cara meminta pasien menjulurkan lidah, pegang lidah dengan kasa steril menggunakan tangan kiri. Dengan jari telunjuk tangan kanan, lakukan palpasi lidah terutama bagian belakang fdan batas-batas lidah.

Perkusi

Tekan lidah dengan sudip lidah, minta pasien membunyikan huruh A , amati uvula, catat : kesimetrisan dan tanda radang.

Periksa setiap gigi dengan cara mengetuk secara sistematis, bandingkan gigi bagian kiri, kanan, atas, dan bawah, serta anjurkan pasien untuk memberi tahu bila merasa nyeri sewaktu giginya diketuk.

Auskultasi

--

PEMERIKSAAN TENGGOROKAN

Inspeksi :

Pasien tengadah sedikit, telan ludah, catat : bentuk dan kesimetrisan

Palpasi :

Pasien duduk dan pemeriksa di belakang, jari tengah dan telunjuk ke dua tangan ditempatkan pada ke dua istmus, raba disepanjang trachea muali dari tulang krokoid dan kesamping, catat : adanya benjolan ; konsidstensi, bentuk, ukuran.

Gunakan sarung tangan lakukan palpasi pada daerah mukosa bukkal, dasar lidah dan daerah palatum untuk menilai adanya kelainan kelainan dalam rongga mulut

Perkusi

Lihat ada tidaknya kelainan berupa, pembengkakan, hiperemis, massa, atau kelainan congenital. Lakukan dengan penekanan pada lidah secara lembut dengan spatel lidah.

Auskultasi :

Tempatkan sisi bell stetoskop pada kelenjar tyroid, catat : adanya bising ( normal : tidak terdapat )

PEMERIKSAAN ABDOMEN

Inspeksi

Kulit Abdomen

Pada pemeriksaan kulit di daerah abdomen ini yang perlu diperhatikan :

kebersihan kulit

warna kulit

ada tidaknya luka atau bekas luka termasuk jaringan parut

adanya benjolan

bentuk abdomen

bentuk abdomen yang dimaksudkan disini adalah datarnya abdomen, tidak terjadi penumpukan cairan/lemak yang berlebihan.

Palpasi

Palpasi dibagi atas :

palpasi Dangkal

yaitu merupakan palpasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dengan berat jari tangan

Palpasi Dalam

Yaitu merupakan palpasi dilakukan dengan meletakkan jari-jari tangan sebelah/satunya dari tangan yang lain tepat diatas jari tangan yang terdahulu sehingga kita akan mendapatkan kesan pengkajian yang lebih baik dari semula

Palpasi Bimanual

Yaitu palpai yamg dilakukan dengan menggunakan kedua belah jari tangan kanan dan kiri sekaligus, dimana kita posisikan ujung-ujung jari kita pada tepi organ atau benjolan yang diperiksa. Dengan menggerakkan kedua jari tangan secara bergantian atau bersamaan akan diperoleh kesan tentang ukuran konsistensi, adanya perlekatan dengan sekitar atau tidak serta tekstur permukaan objek tadi.

Cripitasi : pada saat palpasi kita merasakan/serasa ada seperti sesuatu yang bergesekanseperti ada barang yang hancur, ataupun bergesekan dengan yang lain.

Palpasi Ballotement

Mirip dengan palpasi bimanual, hanya saja pergerakan jari hanya dilakukansecara bergantian , sehingga diperoleh kesan apakah objek tadi mengapung dalam suatu wadah ataukah melekat pada bagian tubuh lain.

Palpasi khusus

Palpasi yang dilakukan pada abdomen meliputi: Palpasi

a. Permukaan Abdomen

palpasi pada permukaan abdomen ini dimaksudkan untuk mengetahui

adanya benjolan atau kerusakan kulit

ada tidaknya nyeridan nyeri tekan

tekstur kulit abdomen

turgor kulit abdomen

konsistensi abdomen

ssuhu abdomen

b. hepar/hati

letakkan tangan kiri di dinding thorak posterior kira-kira pada tulag rusuk ke 11 atau 12L

letakkan tangan kiri ke atas sehingga sedikit mengangkat dinding dada.

letakkan tangan kanan pada batas bawah tulang rusuk sisi kanan, sudut kira-kira 450 dengan otot rektus abdominal atau parallel terhadap otot rektus abdominal dengan jari-jari kearah tulang rusuk..

pada pasien ekhalasi, dilakukan penekanan ke dalam 4-5cm kearah bawah pada batas tulang rusuk.

jaga posisi tangan dan suruh pasien inhalasi (menarik nafas dalam).

rasakan batas hepar bergerak menentang tangan anda yang secara normal terasa dengan kontur regular. Bila hepar tak terasa/teraba minta pasien untuk menarik nafas dalam sementara posisi tangan tetap dipertahankan atau lebih sedikit diberi tekanan lebih dalam

Bila hepar membesar, lakukan palpasi dibatas bawah tulang rusuk kanan

c. Limpa

Padaorang dewasa yang normal limpa tak teraba, palpasi limpa baru teraba bila terjadi abnormalitas. Langkah melakikan palpasi limpa pada intinya sama dengan hepar, yang membedakan hanya tempat melakukan palpasi. Palpasi limpa dilakukan pada batas bawah tulang rusuk kiri dengan menggunakan pola seperti pada palpasi hepar.

d. Ginjal

Dalam melakukan palpasi ginjal kanan, letakkan tangan kiri dibawah panggul dan elavasikan ginjal kearah anterior.

Letakkan tangan kanan pada dinding perut anterior pada garis midclavicularis dari tepi bawah batas costa.

tekankan tangan kanan secara lngsung ke atas sementara pasien menarik nafas panjang. Pada orang dewasa normal, ginjal tidak teraba tetapi pada orang yang sangat kurus, bagian bawah ginjal dapat dirasakan.

Bila ginjal teraba, raskan mengenai kontur (bentuk), ukuran dan adanya nyeri tekan.

Untuk melakukan palpasi ginjal kiri lakukan disisi seberang tubuh pasien, dan letakkan tangan kiri dibawah panggul kemudian lakukan tindakan seperti palpasi di ginjal kanan.

e. Kandung kemih

Perkusi

Teknik pemeriksaan ini menggunakan prinsip panturan getaran gelombang suara, dari ketukan-ketukan yang akan kita lakukan dengan menggunakan jari tangan, dimana salah satu jari tangan berfungsi sebagai dasar, dan salah satu jari tangan dari jari tangan yang lain menjadi pengetuk.

Pantulan suara/suara perkusi yang biasa dijumpai diantaranya :

Sonorr

Yaitu suara menggema, biasanya didapati pada daerah paru pada prang normal.

Hypersonor

Yaitu suara menggema yang keras, biasanya dijumpai pada paru-paru dengan kelainan (emphysema, pneomotoraks, hypermeteorisme) serta bagian tubuh yang mengandung udara.

Tympani

Yaitu suara yang keras, bernada tinggi, biasanya ditemukan pada lambung yang penuh dengan udara , serta usus yang kembung.

Dullens

Suara pekak/tumpul yang biasa dijumpai pada objek yang padat seperti hepar.

Pemeriksaan perkusi pada abdomen diantaranya :

a.Lambung

Pada orang normal didapkan suara sonor sampai tympani

b. Hepar

Didapatkan suara pekak

c. Usus

Pada pemeriksaan perkusi usus pada orang normal didapatkan suara tympani.

d. Kandung kemih

perkusi pada kandung kemih yang normal didapatkan suara sonor

Aukskultasi

Langkah auskultasi bising usus adalah :

Letakkan diafragma pada tekanan ringan pd tiap kuadran abdomen dan dengarkan suara peristaltik aktif dan gurgling tiap 5-20 detik. Frekuensi suara bergantung pada status pencernaan ada/tdk nya makanan pada saluran pencernaan. Bila bising usus terdengar jarang sekali/tidak ada, dengarkan 3-5 menit sebelum dipastikan.