6
PEMERIKSAAN FISIK PADA SYSTEM PERKEMIHAN A. PEMERIKSAAN PADA GINJAL Ginjal terletak dalam rueng retroperitoneal pada kedua kuadran atas abdomen secara anatomis lobus kedua ginjal menyentuh diafragma dan ginjal turun sewaktu inhalasi ginjal kanan normal lebih mudah dipalpasi dari pada ginjal kiri, karena ginjal kanan terletak lebih bawah dari pada ginjal kiri, hal ini karena ginja kanan terdesak oleh hepar. TEHNIK TEMUAN Inspeksi 1. Pasien tidur terlentang pemeriksaan di sebelah kanan. 2. Kaji daerah abdomen pada garis mid klaikula kiri dan kanan atau daerah costovetebral angle (CVA) atau lower edge of rib cage. 3. Perhatikan simetris atau tidak tampak ada masa dan pulsasi Palpasi 1. Ginjal setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi dibawah lekung iga. 2. Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi kanan pasien posisi terlentang. Pemeriksa meletakan tangan kiri di bawah pinggang di dVA kiri, tangan kanan berada dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula. 3. Nitruksikan pasien menarik Normal keadaan abdomen simetris tidak tampak masa dan tidak ada pulsasi Bila tampak masa dan pulsasi kemungkinan ada polikistik,hidroneprosis ataupun nefroma Normal tidak menghasilakn nyeri tekan bila ada nyeri tekan diduga ada inflamasi akut Pada keadaan normal ginjal tidak teraba, apabila ginjal teraba dan mendasar dengan

Pemeriksaan Fisik Pada System Perkemihan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

urinary

Citation preview

PEMERIKSAAN FISIK PADA SYSTEM PERKEMIHAN

A.PEMERIKSAAN PADA GINJAL

Ginjal terletak dalam rueng retroperitoneal pada kedua kuadran atas abdomen secara anatomis lobus kedua ginjal menyentuh diafragma dan ginjal turun sewaktu inhalasi ginjal kanan normal lebih mudah dipalpasi dari pada ginjal kiri, karena ginjal kanan terletak lebih bawah dari pada ginjal kiri, hal ini karena ginja kanan terdesak oleh hepar.TEHNIKTEMUAN

Inspeksi1. Pasien tidur terlentang pemeriksaan di sebelah kanan.2. Kaji daerah abdomen pada garis mid klaikula kiri dan kanan atau daerah costovetebral angle (CVA) atau lower edge of rib cage.3. Perhatikan simetris atau tidak tampak ada masa dan pulsasi

Palpasi1. Ginjal setinggi dibawah diaphragm sehingga tersembunyi dibawah lekung iga.2. Untuk ginjal kiri dilakukan pemeriksa berada pada sisi kanan pasien posisi terlentang. Pemeriksa meletakan tangan kiri di bawah pinggang di dVA kiri, tangan kanan berada dibawah iga kiri pada garis mid di bawah klavikula.3. Nitruksikan pasien menarik nafas dalam dan mengeluaarkaan dengan lengkap.4. Pada saat pasien menarik napas, angkat bagian CVAkiri dengan ta, gan kiri dan tangan kanan melakukan palpasi kanan dalam.5. Bila ginjal teraba rasakan kontur (bentuk), ukuran dan adanya nyeri tekan.6. Untuk gijal kanan tempatkan tangan kiri dibaawah pinggang di daerah CVAkanan, tangan kanan berada dilenggkungan iga kanan.7. Lakukan maneuver yang sama seperti pada palapasi ginjal kiri

Perkusi1. Pasien dalam posisi terlungkup atau posisi duduk perkusi dilakukan dari arah belakang karena posisi ginjal berada didaerah belakang. Letakan tangan kiri diatas CVA dan lakukan perkusi diatas tangan kiri dengan menggunakan kepalan tangan untuk mengevaluasi nyeri tekan ginjal

Auskultasi1. Dengan menggunakan stetoskop kita dapat mendengar apakah ada bunyi desiran pada aorta dan arteri renalis.2. Gunakan sisi bel stetoskop, pemeriksan mendengarkan bunyi desiran di daerah epigastrik di area ini kita bisa mendengarkan bunyi aorta.3. Dengar pula pada daerah kuadran kiri dan kanan atas karena pada area ini terdapat arteri renalis kiri dan kanan

Normal keadaan abdomen simetris tidak tampak masa dan tidak ada pulsasi

Bila tampakmasa dan pulsasi kemungkinan ada polikistik,hidroneprosis ataupun nefroma

Normal tidak menghasilakn nyeri tekan bila ada nyeri tekan diduga ada inflamasi akut

Pada keadaan normal ginjal tidak teraba, apabila ginjal teraba dan mendasar dengan kenyal, kemungkinan adanya polikistik maupaun hidroneposis

Bila dilakukan penekanan pasien mengeluh sakit, hal ini tanda kemungkinan adanya perandangan

Bila tedengar bunyi desiran .jangan melakukan palpasi cidera pada suatu aneurisma dibawah kulit dapat terjadi sebagai akibatnya

Normal tidak terdengar bunyi naskuler aorta maupaun arteri renalis bila ada bunyi desiran kemungkinan, adanya RAS ( renalis arteri senisis) nephrosclerotik

B.PEMERIKSAAN URETERUreter tidak bisa dilakukan pemeriksaan di luar, harus digunakan diagnostik lain seperti BNO,IVP, USG, CT Renal. cyloscopy tetapi keluhan pasien dapat dijadikan petunjuk adannya masalah pada ureternya, seperti pasien mengeluh sakit di daerah abdomen yang menjalar kebawah, hal ini yang disebut dengan kolik dan biasanya behubungan dengan adanya distensi ureter dan spasme ureter dan adanya obsrtuksi karena batu

C.PEMERIKSAAN KANDUNGAN KEMIH

TEHNIKTEMUAN

Inspeksi1. Perhatikan bagian abdomen bagian bawah, kandungan kemih adalah organ berongga yang mampuh memebesar untuk mengumpulkan dan mengeluarkan urin yang dibuat ginjal.2. Didaerah supra pubis apakah adanya distensi

PalapasiLakukan palpasi kandungan kemih pada daerah supra pubis

PerkusiPasien dalam posisi terlentang, perkusi dilakukan mengetukan pada daerah kandung kemih daerah supra pubis

Normalnya kandungan kemih terletak dibwah simpisis pubis. tetapi setelah membesar organ ini dapat dilihat distensi pada area supra pubis

Pada kondisi normal urin dapat dikeluarkan secara lengkap dan kandungan kemih tidak teraba. Bila ada obstruksi dibawah ada produksi urin normal maka urin tidak dapat dikeluarkan pada kandung kemih sehingga akan terkumpul pada kandung kemih. Hal ini mengakibatkan distensi kandungan kemih yang bisa dipalapasi didaerah supra pubis

Bila kandungan kemih penuh maka akan terdengar bunyi dullness/redup

D.PEMERIKSAAN URETHRA DAN MEATUS URETHRAUrethra tidak bisa diperiksa dari luar perlu pemeriksan penunjang sperti BNO, CYSTOCOPY, yang bisa di identifikasi adalah urin yang keluar

a.Karakteristik urin1.jumlah perharioliguri:100-400cc/harianuri:urin output sampai 100cc/haritotal anuri:urin output 0cc/haripolyuria:urin output lebih dari 1500cc/hari2.dysuria sakit pada saat mengeluarkan urin3.warna(merah,kuning)4.baunya5.pola buang air kecil yang mengalami perubahan6.kemampuan mengontrol buang aur kecilUrgency:tiba-tiba sangat mendesak ingin bakHesistensy:kesulitan pada saat memulai dan mengakiri bakDribling:urin keluar secara menetesIncontinensia urin:urin keluar dengan sendirinya tidak bias dikontrolRetensi urin7.Nocturia bak pada malam hari

E.PEMERIKSAAN MEATUS URETHAPeralatan yang digunakan ; sarung tanganInspeksi pada meatus urethra apakah ada kelainan sekitar labia. Untukwarna apakah ada kelainan pada orifisiumuretrha pada laki-laki dan juga lihat cairan yang keluar.

F.PEMERIKSAAN PROSTAT MELALUIANUSPemeriksaan prostat untuk mengidentifikasi pembesaran kelenjar prostat bagi pasien laki-laki yang mempunyai keluhan yang mengarah pada hypertrhepy prostat. Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul yang beratnya kira-kira 20 gram yang melingkari

urethra pria dibawah leher kandung kemih akibat pembesaran kelenjar prostat. Berdampak penyumbatan partial atau sepenuhnya pada saluran kemih bagian bawah.

Peralatan yang digunakan:SelimutSarung tangan sterilPelumas

TEHNIKTEMUAN

1.Bantu pasien mengatur posisi dorsal rekumben atur paha berotasi keluar, lutut fleksi dan tutuplah bagian tubuh yang tidak diperiksa2.Nampakan bagian pantat dan anjurkan pasien untuk memusatka perhatian3.Kenakan sarung tangan dan beri pelumas pada jari telunjuk kemudian perlahan-lahan masukan jari telunjuk ke dalam anus dan rectum4.Lakukan palapsi pada dinding anterior untuk mengetahui kelenjar prostatNormal kelenjar prostat dapat teraba dengan diameter 4cm dan tidak nyeri tekan