Pemeriksaan Koh Jadi!!

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERIKSAAN KOH

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

PEMERIKSAAN KOH

Pembimbing : dr. Hj. Pasid Harlisa Sp.KKOleh :

Liliek Triasmoro

01.96.3293

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2009

PEMERIKSAAN KOHTujuan

Pemeriksaan dengan menggunakan KOH adalah teknik pemeriksaan sederhana dengan menggunakan mikroskop biasa. Solutio KOH yang alkalis dapat menyebabkan penghancuran sel-sel corneocyte. Dengan pembersihan/penghancuran tersebut memungkinkan untuk identifikasi/melihat di bawah mikroskop bahan-bahan exogenous non protein misalnya hypha, spora dan serabut fiberglass.

Nilai diagnostik

1. Dermatomycosis superficialis

2. Candidosis

3. Tinea versicolor

4. Chromonycosis

5. Dermatitis fiberglass

Bahan dan alat yang dibutuhkan

1. Scalpel untuk melakukan kerokan kulit

2. Gelas obyek dan penutup

3. Reagen KOH

4. Lampu Busen

5. Aceton

Prosedur

1. Di daerah kulit yang telah dipilih di bersihkan dengan aceton (alkohol kurang baik hasilnya), untuk menhilangkan bahan salep. Setelah itu dilanjutkan dengan pengambilan bahan kerokan dari daerah tersebut.2. Kerokan kulit ditampung langsung keatas gelas obyek dan dikumpulkan di bagian tengah tipis-tipis.

3. Teteskan KOH keatasnya kerokan yang telah dipersiapkan.

4. Tutup gelas obyek dengan gelas penutup.

5. Panaskan slide tersebut dan hindari pemanasan yang berlebihan yaitu jangan sampai menguap, karena dapat menimbulkan artefak.

6. Periksa dibawah mikroskop, dimulai dengan pembesaan 100 kali sampai 400 kali.

Intepretasi hasil pemeriksaan

Hypha dermatophytesBentuknya seperti benang panjang lurus atau berlekuk yang seringkali bercabang-cabang. Diameternya uniform, warna terang dengan tepi agak gelap.

Hypha dan budding spores CandidaDisebut juga pseudo-hypha yang seringkali sukar di bedakan dengan hypha dari dermatohytes. Bentuknya seperti benang yang panjang. Lurus atau bengkok. Bentukan sel bulat atau oval dan budding.Hypha dan spora T. Versicolor

Bentuknya berupa benang-benang pendek-pendek dan panjang disertai dengan spora yang berkelompok dengan ukuran yang sama. Kombinasi ini seringkali di sebut spagetti dan meatballsCONTOH PEMERIKSAAN KOH

Dermatomycosis superficialis.

Contoh : Pemeriksaan Laboratorium Pada Pitiriasis Versicolor

Gambar Bercak hipopigmentasi pada orang kulit berwarna.

Presentasi klinis panu jelas, khas (distinctive), dan diagnosis seringkali dibuat tanpa pemeriksaan laboratorium. Sinar ultraviolet hitam (Wood) dapat digunakan untuk menunjukkan pendar (fluorescence) warna keemasan (coppery-orange) dari panu. Bagaimanapun juga, pada beberapa kasus, lesi panu terlihat lebih gelap daripada kulit yang tidak terkena panu di bawah sinar Wood, hanya saja tidak berpendar.

Diagnosis biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan potassium hydroxide (KOH), yang menunjukkan gambaran hifa dengan cigar-butt yang pendek. Penemuan KOH tentang spora dengan miselium pendek telah dianggap serupa dengan gambaran spaghetti and meatballs atau bacon and eggs sebagai tanda khas panu. Untuk visualisasi yang lebih baik, gunakan pewarnaan dengan tinta biru, tinta Parker, methylene blue stain, atau Swartz-Medrik stain dapat ditambahkan pada persiapan atau preparat KOH.

Dengan pemeriksaan darah, tidak ada defisiensi definitif dari antibodi normal atau komplemen yang tampak pada pasien panu, namun riset di area ini tetap berlanjut.

Sebagai contoh, meskipun seseorang yang terkena panu ternyata tidak memiliki level antibodi spesifik diatas mereka dengan kontrol age-matched, antigen M furfur benar-benar memperoleh respon imunoglobulin G spesifik pada pasien dengan seborrheic dermatitis dan tinea versicolor. Ini terdeteksi oleh enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan Western blotting assays.

M. furfur benar-benar menyebabkan munculnya antibodi immunoglobulin A, immunoglobulin G, dan immunoglobulin M, dan juga dapat mengaktifkan komplemen baik melalui jalur alternatif maupun jalur klasik.

Berbagai riset telah menemukan defek produksi limfokin, sel-sel natural killer T, menurunkan phytohemagglutinin dan stimulasi concanavalin A interleukin 1, interleukin 10, serta produksi interferon gamma oleh limfosit pada pasien.

Meskipun berbagai tes ini tidak menyarankan kelainan imunologis, namun tes ini benar-benar menyarankan pengurangan respon tubuh terhadap elemen jamur yang spesifik yang memproduksi panu.

Jadi, ciri khas panu yang ditemukan pada pemeriksaan KOH adalah gambaran hifa filamentosa dan bentuk globose yeast, yang sering disebut: spaghetti dan meat balls, yaitu kelompok hifa pendek yang tebalnya 3-8 mikron, dikelilingi spora berkelompok yang berukuran 1-2 mikron. Sedangkan pada pemeriksaan dengan lampu Wood, tampak fluoresensi kuning keemasan atau blue-green fluorescence of scales.Candidosis

Pemeriksaan penunjang :1. Pemeriksaan langsung

Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram, terlihat gambaran Gram positif, sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

2. Pemeriksaan biakan

Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouroud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotic (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37oC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam berupa yeast like colony.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Bahan praktikum modul imun dan kulit.2005Anonim, http://ilmukedokteran.net/pdf/pemeriksaan mikrobiologiAnonim, http://medicastore.comStandar Pelayanan Medis Diagnosis dan Terapi Pemeriksaan dan Tindakan Penyakit Kulit dan Kelamin, hal 12-13, RSUD Dr. Syaiful Anwar, FK UNIBRAW, Malang, 1995.