Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERIKSAAN ORTHOPEDI UMUM
dr. Igin Ginting Sp.OT. Mkes
STATUS GENERALIS
• Penderita masuk / datang ke ruang praktek
• Anamnx meliputi:
• Keluhan utama
• Lokasi
• Onset
• Kuantitas / Kualitas
• Faktor memperberat / ringan
• Keluhan yang menyertai
• RPD
STATUS LOKALIS
Inspeksi ( Look )
a.Kulit: warna dan tekstur
b.Jaringan lunak: pembuluh darah, otot, tendon,
ligamen, jaringan lemak, fasia, kelenjar limfe
c.Tulang dan Sendi
d.Sinus dan jaringan parut
– Sinus: dari permukaan, dalam tulang, atau dalam sendi.
– Jaringan parut: dari luka operasi, trauma.
Fracture #
GUSTILO AND ANDERSON CLASSIFICATION
• Type I - skin opening of 1cm or less, minimal muscle contusion, usually inside out mechanism
• Type II - skin laceration 1-10cm, extensive soft tissue damage
• Type IIIA - extensive soft tissue laceration(10cm) but adequate bone coverage
• Type IIIB - extensive soft tissue injury with requiring flap advancement or free flap
• Type IIIC - vascular injury requiring repair
Gustilo, JBJS 1976
TYPE 1 OPEN FRACTURES • Inside-out injury
• Clean wound
• Minimal soft tissue damage
• No significant periosteal stripping
TYPE 2 OPEN FRACTURES
• Moderate soft tissue
damage
• Outside-in
• Higher energy
• Some necrotic muscle
• Some periosteal stripping
TYPE 3A OPEN FRACTURES • High energy
• Outside-in
• Extensive muscle devitalization
• Bone coverage with existing soft
tissue
??
TYPE 3B OPEN FRACTURES
• High energy
• Outside in
• Extensive muscle devitalization
• Requires a flap for bone coverage and soft tissue closure
• Periosteal stripping
TYPE 3C OPEN FRACTURES
• High energy
• Increased risk of amputation and
infection
• Any grade 3 with
major vascular injury requiring repair
TYPE 3C, A BAD INJURY!
• Devastating damage to bone and soft tissue
• Major arterial injuries that require repair
• Poor functional outcome
• Consensus btwn ortho, vascular and plastics
• Salvage is technically possible in most cases
• However it is not always the correct choice esp type 3c tibia fractures
Palpasi (Feel)
a. Suhu kulit:
– lebih panas/dingin dari biasanya
– arteri teraba/tidak
b. Jaringan lunak:
– spasme otot
– atrofi otot
– keadaan membran sinovial (penebalan / tidak)
– tumor dan sifatnya
– cairan di dalam/di luar sendi atau adanya pembengkakan
c. Nyeri tekan:
– lokalisasi nyeri
– nyeri setempat atau nyeri menjalar (referred pain)
Fracture #
DO THE RIGHT WAY…
d. Tulang:
• Bentuk
• Permukaan
• Penonjolan tulang
e. Pengukuran panjang anggota gerak:
• atrofi/pembengkakan otot (membandingkan dengan
anggota gerak yang sehat)
f. Penilaian deformitas yang menetap:
• sendi tidak dapat diletakkan pada posisi anatomis normal
Osgood-Schlatter's Disease
(Tibial Tubercle Apophysitis)
Kekuatan Otot (Power)
Medical Research Council membagi kekuatan otot menjadi grade 0-5, yaitu:
• 0 : tidak ditemukan kontraksi otot
• 1 : kontraksi berupa perubahan tonus otot yang dapat
diketahui dengan palpasi, sendi tidak dapat digerakkan
• 2 : otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi kekuatannya
tidak dapat melawan pengaruh gravitasi
• 3 : disamping dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan
pengaruh gravitasi, tetapi tidak kuat terhadap tahanan
yang diberikan oleh pemeriksa
• 4 : kekuatan otot seperti pada grade 3 disertai kemampuan otot
terhadap tahanan ringan
• 5 : kekuatan otot normal
Pergerakan ( Move)
Dua macam pergerakan:
- aktif: pergerakan sendi oleh penderita sendiri
- pasif: pergerakan sendi dengan bantuan pemeriksa
a. Evaluasi gerakan sendi secara aktif dan pasif
• Timbul rasa sakit
• Disertai krepitasi
b. Stabilitas sendi:
• Integritas kedua permukaan sendi dan keadaan ligamen yang mempertahankan
sendi.
• Dilakukan dengan memberi tekanan pada ligamen sambil mengamati gerakan sendi.
The posterior drawer test , SAG SIGN Positive +
Valgus and Varus Stress Test
ROM (Range of Join Movement): batas gerakan aktif dan pasif
• Setiap sendi mempunyai nilai batas gerakan normal yang merupakan
patokan untuk gerakan abnormal dari sendi.
• Beberapa macam gerakan pada sendi:
– abduksi
– adduksi
– ekstensi
– fleksi
– rotasi eksterna
– rotasi interna
– pronasi
– supinasi
– fleksi lateral
– dorso fleksi
– plantar fleksi
– inversi
– eversi
GENERALIZED LIGAMENTOUS LAXITY
SCORE :
Adult ≥ 5 point
Children ≥ 6 point
Auskultasi
• Auskultasi pada bedah ortopedi jarang dilakukan , dilakukan saat primary survey
ABCDE
• Auskultasi dilakukan bila terdapat krepitasi, misalnya pada fraktur atau mendengar
bising fistulaarteriovenosa
TANDA TIDAK PASTI FRAKTUR
• Nyeri
• Pembengkakan dan perubahan warna
• Hilangnya fungsi
Tanda pasti fraktur • False movement
• Deformitas akibat fraktur
• Tulang ekspose,
• Krepitasi
• Fat Globule
Initial trauma FAT PAD SIGN
2 Weeks
Undisplaced supracondylar fracture of distal humerus,
Gartland type 1a
PEMERIKSAAN ORTHOPEDIC REGIONAL
1. Pengukuran Panjang Tungkai Bawah ( Leg Length Discrepancy)
2. PEMERIKSAAN DEFORMITAS ROTASI
• Deformitas rotasi dapat dinilai dari:
– posisi patela yang dalam keadaan normal merupakan satu garis lurus
dari spina iliaka anterior superior, pertengahan patela dan jari kaki
kedua.
• Apabila terdapat rotasi baik ke dalam maupun keluar, konfigurasi
berubah.
Mikulicz-Line
3. PEMERIKSAAN STABILITAS POSTURAL
• Bertujuan melihat stabilitas panggul terutama kemampuan otot
abduktor panggul (otot gluteus medius dan minimus) dalam
stabilisasi panggul terhadap femur.
Trendelenburg Test
• Satu tungkai diangkat dalam keadaan fleksi 90˚ sambil berdiri di
atas kaki lain.
• Panggul akan ditahan oleh muskulus gluteus medius dan maximus.
Ec : OA Hip , Dislocation , Post THR , Congenital.
4. CARA BERJALAN (GAIT)
• Gait perlu diperhatikan pada waktu berdiri dan berjalan.
Limping Gait / Antalgic : Rasa nyeri pada ekstremitas bawah Ataxic Gait : Columna posterior dan timbul akibat hilangnya sensasi proprioseptif pada ekstremitas Hemiplegic Gait : Mengayunkan pada panggul dengan gerak setengah lingkaran oleh gerakan tubuh Scissors Gait : Paraplegia spastik Waddling : Distrofi otot dengan kelemahan panggul
HOLSTEIN-LEWIS FRACTURE
Wrist drop : Weakness radial
extensor
MCP extension : Negative -
Snuffbox area sensory loss +
PEDIATRIC SUPRACONDYLAR FRACTURES
AIN neurapraxia Unable to flex the interphalangeal
joint of the thumb and the distal
interphalangeal joint of the index
finger (can't make A-OK sign)
Check For Brachial A.
Pulse !!
HIP DISLOCATION
Mekanisme: KLL lutut & sendi panggul
fleksi
Klinis :
Nyeri & deformitas
Hip posisi adduksi, fleksi & rotasi interna
Pemendekan anggota gerak bawah
Sciatic nerve injuries!!!
“Foot drop”
SHOULDER DISLOCATION
Axillary nerve injury!!
HIP FRACTURES (INCLUDING NECK AND PERI–TROCHANTERIC REGIONS)
SHORTENING ++
EXOROTASI
SLIGHT FLEXI HIP/KNEE
COLLES FRACTURE
Dorsal Displacement
Radial Deviation
Radial Angulation
Median Nerve Compression
progressive paresthesias, weakness in
thumb opposition
RADIUS AND ULNA SHAFT FRACTURE
Neurovascular exam
• assess radial and ulnar pulses
• document median, radial, and ulnar nerve
function