Upload
truongkhue
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015
VISI : Lampung Maju dan Sejahtera 2019
Misi :
1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah;
2. Meningkatkan infrstruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial;
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, budaya masyarakat dan toleransi
kehidupan beragama;
4. Meningkatkan kelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan;
5. Menegakkan supremasi hukum, membangun peradaban demokrasi dan
meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik.
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
((LLLAMPUNGPEMERINTAH DAERAH (LKJ)
Kata Pengantar
Kami haturkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya, kami telah
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ)
Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Intansi Pemerintah menegaskan tekad
untuk senantiasa bersungguh-sungguh mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintah
Negara dan Pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Governance.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Inspektorat Provinsi Lampung ini disusun
berdasarkan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia No 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Tekhnis
Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviue Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
Adapun laporan dimaksud adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Tahun
2015 yang berupa pertanggungjawaban unit kerja terhadap pelaksanaan kegiatan
tugas pokok dan fungsi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2015 sesuai dengan
Rencana Strategis (renstra) Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015-2019.
Dengan tersusunya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) Inspektorat Provinsi
Lampung tahun 2015 ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dokumen ataupun
referensi untuk menilai kinerja dalam mewujudkan program, kegiatan, kebijakan,
sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam mewujudkan Visi, Misi Inspektorat
Provinsi Lampung.
Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini
belum optimal, oleh karenanya kami sangat berterima kasih jika pihak yang terkait
bersedia memberikan masukan sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan untuk
menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) selanjutnya.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun atas
kerjasamanya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini dapat
tersusun.
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
((LLLAMPUNGPEMERINTAH DAERAH (LKJ)
Kata Pengantar
Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) ini dapat bermanfaat bagi
peningkatan kinerja Inspektorat Provinsi Lampung.
.
Bandar Lampung, 2015
INSPEKTUR,
SUDARNO EDDI, SH, MH
Pembina Utama Madya
NIP. 19560911 197906 1 001
Hal
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSKUTIF iii
DAFTAR ISI vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi SKPD 2
1.4 Struktur Organisasi SKPD 3
1.5 Isu Strategis/Permasalahan SKPD 4
BAB II RENCANA STRATEGIS
2.1 Rencana Strategis 6
2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan 9
2.3 Rencana Anggaran 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 11
3.2 Capaian Kinerja antara target dan realisasi Tahun 2015 13
3.3 Perbandingan Capaian Kinerja SKPD (2012-2015) 13
3.4 Perbandingan Capaian KinerjaTahun 2015 dengan Target Renstra 15
3.5 Analisis Keberhasilan dan Permasalahan Kinerja 15
3.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 16
3.8 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015 17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan dan Saran
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
(LKJ)
PEMERINTAH DAERAH (LKJ)
lampiran
LAPORAN
KINERJA
INSPEKTORAT
PROVINSI
LAMPUNG
(LKJ)
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
(LKJ)
PEMERINTAH DAERAH (LKJ)
lampiran
LAPORAN
KINERJA
INSPEKTORAT
PROVINSI
LAMPUNG
(LKJ)
Tabel
Tabel Keterkaitan Misi, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Inspektorat Provinsi
Lampung
Tabel Indikator Sasaran Inspektorat Provinsi Lampung 2015 – 2019
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015
Tabel 2.2 Rencana Belanja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015
Tabel 3.1 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama Tahun 2015
Tabel 3.2 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun 2015
Tabel 3.3 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama Tahun 2015
Tabel 3.4 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun 2015
Tabel 3.5 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah (Reguler )
Tabel 3.6 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah (panjab)
Tabel 3.7 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja
Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015
Tabel 3.8 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015
Tabel 3.9 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015
Tabel 3.10 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah Tahun 2012-2015
(Pemeriksaan Reguler)
Tabel 3.11 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara / daerah Tahun 2012-2015
(Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota
Tabel 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Target Renstra
Tabel 3.13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tabel 3.14 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
(LKJ)
PEMERINTAH DAERAH (LKJ)
lampiran
LAPORAN
KINERJA
INSPEKTORAT
PROVINSI
LAMPUNG
(LKJ)
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1. Struktur Organisasi
2. Rencana Strategis (Renstra)
3. Indikator Kinerja Utama (IKU)
4. Penetapan Kinerja (PK)
5. Rencana Kerja Tahunan (RKT)
6. Rekapitulasi Tindak Lanjut
7. Rekap Temuan Kerugian dan Kewajiban Setor
1.1 Latar Belakang
Terwujudnya pemerintahan Good Governance merupakan persyaratan bagi
setiap Instansi Pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan
mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara.
Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme. Kondisi tersebut tentunya perlu disikapi secara
transparan dan bertanggung jawab, mengingat hal tersebut merupakan tuntutan
masyarakat akan kebutuhan transparasi serta akuntabilitas instansi pemerintah
dalam penyelenggaraan keperintahan yang baik, maka untuk itu perlu disusun
Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Lampung
Upaya tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih, bebas dari korupsi, Kolusi dan Nepotisme
serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-undang tersebut
dinyatakan bahwa asas untuk peneyelenggaraan negara harus mengedepankan
asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proposionalisme, asas
profesionalitas dan asas akuntabilitas.
Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas
akuntabilitas adalah asas yang menuntut bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas
merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan LAKIP Inspektorat Provinsi Lampung
Tahun 2015 adalah :
2
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB I
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja Inspektorat Provinsi
Lampung Tahun 2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 –
2019;
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dan menilai keberhasilan Inspektorat
Provinsi Lampung sampai dengan tahun 2015;
c. Sebagai informasi atas implementasi penerapan sistem manajemen
akuntabilitas kinerja Inspektorat Provinsi Lampung;
d. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang;
e. Sebagai bukti akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan lain atas
penggunaan sumber daya dalam rentang waktu satu tahun anggaran.
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Inspektorat merupakan instansi pengawas penyelenggaraan pemerintahan
daerah berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Gubernur dan secera teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah
Berdasarkan Pasal 2 ayat (3) Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Lampung Nomor 33 Tahun
2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Lampung, Inspektur Provinsi mempunyai tugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pclaksanaan
tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan Pemerintah kepada
Guberrrur, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kabupaten/Kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
Kabupaten/Kota serta melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Gubernur sesuai ketentuan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Inspektur
Provinsi menye1enggarakan fungsi :
a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
c. pembinaan, pengendalian dan koordinasi;
d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan;
e. pengawasan tcrhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah dan
pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
pemerintah kepada Gubemur;
3
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB I
f. pengawasan terhadap pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
g. pembinaan dan pengawaean terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
h. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Refonnasi Birokrasi dan
pencegahan korupsi;
1. pembinaan dan pengawasan sistem pengendalian internal pemerintah;
J. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan akuntansi dan kinerja pemerintah;
k. pemeriksaan dan pengusutan kasus pengaduan masyarakat di Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
I. pelaksanaan penilaian prestasi kerja terhadap PNS di lingkungan
Inspektorat; dan
m. pelayanan administrasi.
1.4 Struktur Organisasi
Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut Inspektorat Provinsi
Lampung memiliki Struktur Organisasi (terlampir) sebagai berikut :
a. Inspektur
b. Sekretaris
1. Sub Bagian Administrasi Umum
2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
3. Sub Bagian Bagian Perencanaan
c. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV
d. Kelompok jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang
terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.
4
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB I
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1.5 Isu Strategis / Permasalahan SKPD
Issue Strategis yang muncul dan dihadapi Inspektorat Provinsi Lampung adalah :
a. Pembinaan profesi atau Diklat fungsional pengawasan bagi Aparatur
Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) belum memadai dan keterbatasan
dalam hal biaya penyelenggaraan pendidikan dan latihan pengawasan
fungsional tersebut;
b. Profesionalisme Sumber Daya Manusia kurang optimal, mengingat
terbatasnya anggaran, sehingga aparatur yang dapat mengikuti pendidikan
teknis terbatas;
c. Tebatasnya sarana dan prasarana mobilitas yang mengakibatkan pencapaian
target belum optimal, terutama untuk melakukan pengawasan yang obyeknya
berada dalam lingkup lintas Kabupaten/Kota;
d. Masih seringnya terdapat overlap antara sesama APFP baik mengenai obyek
pemeriksaan maupun jadwal pemeriksaan;
e. Belum seluruhnya obyek pemeriksaan menyadari bahwa tujuan pemeriksaan
adalah pembinaan sebagai upaya membantu pencapaian target dan sasaran
yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaan kegiatan pada obyek pemeriksaan
dapat lebih terarah;
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH I
SEKRETARIS
INSPEKTUR
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH III
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH II
INSPEKTUR PEMBANTU
WILAYAH IV
Sub Bagian
Administrasi
dan Umum
Sub Bagian
Evaluasi
dan Pelaporan
Sub Bagian
Perencanaan
5
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB I
f. Masih terdapat persepsi negatif terhadap kinerja Inspektorat Provinsi
diantaranya adalah belum maksimalnya kinerja yang sesuai dengan standar
audit, karena kertabatasan kualitas Sumber Daya Manusia.
Hasil pelaksanaan kegiatan Inspektorat Provinsi Lampung tahun 2015,
diantaranya pemeriksaan reguler terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Pemerintah Provinsi Lampung, pemeriksaan akhir masa jabatan Kepala
Daerah Kabupaten/Kota dan pemeriksaan berkala Kabupaten/Kota Tahun 2015
serta pemeriksaan terhadap kasus-kasus pengaduan masyarakat.
Selain itu Inspektorat Provinsi Lampung juga melakukan kegiatan Pemantauan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam
Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis serta Inspektorat Provinsi
Lampung.
Dokumen perencanaan kinerja merupakan suatu dokumen yang dimanfaatkan oleh
setiap pimpinan Instansi Pemerintah untuk memantau dan mengendalikan
pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Lakip
serta menilai keberhasilan organisasi. Perencanaan dan penetapan kinerja tidak
dapat dipisahkan dari Rencana Strategis karena sesungguhnya merupakan
penjabaran tahunan dari Renstra itu sendiri.
2.1. Rencana Strategis
Berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung maka disusunlah Rencana Strategik
Inspektorat Provinsi Lampung tahun 2015 – 2019 yang merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat arah, kebijakan dan strategi
serta program – program pembangunan yang akan dilaksanakan langsung oleh
Inspektorat Provinsi Lampung maupun mendorong Inspektorat Kabupaten/Kota
serta peran aktif masyarakat.
Perumusan Renstra Inspektorat mencakup visi, misi, tujuan, serta cara
pencapaian tujuan, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Visi
Pada periode Renstra 2015 – 2019 tidak ada lagi visi SKPD namun mengikuti
Visi Gubernur yaitu : “ Lampung Maju dan Sejahtera 2019”
Visi tersebut merupakan upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk menjadi
daerah dengan kinerja ekonomi tinggi, desa/kampung/pekon tertinggal yang ada
di Provinsi Lampung memiliki porsi relatif besar dari jumlah penduduk yang
ada. Untuk menjadi daerah yang maju syarat yang harus dipenuhi adalah
peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pemanfaatan sumberdaya alam
secara berkelanjutan, penciptaan iklim usaha kondusif untuk peningkatan
inventasi, peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan yang mendukung
terwujudnya organisasi berkewirausahaan, pemanfaatan iptek dan inovasi
secara optimal.
b. Misi
Pada periode Renstra 2015 – 2019 tidak ada lagi misi SKPD namun
mengikuti Misi Gubernur, yaitu:
1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian
daerah ;
2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan
sosial ;
3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi budaya
masyarakat, dan kehidupan beragama yang toleran ;
4. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang
berkelanjutan
5. Menegakkan supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis
kearifan lokal dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan
antisipatif.
Dari kelima misi diatas, Inspektorat Provinsi Lampung berperan dalam
mewujudkan misi kelima yaitu “Menegakkan supremasi hukum,
mengembangkan demokrasi berbasis kearifan lokal dan memantapkan
kepemerintahan yang baik dan antisipatif”.
c. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan merupakan penjabaran atau implemantasi dari visi yang diwujudkan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Tujuan utama Inspektorat Provinsi Lampung yang hendak dicapai dalam
periode 2015 – 2019 adalah Mengembangkan pemerintahan yang baik
dan antisipatif.
Sasaran adalah hasil yg akan dicapai secara nyata oleh organisasi secara
lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yg lebih pendek. Sesuai dengan
tujuan organisasi maka sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu
5 tahun ke depan adalah Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN.
d. Strategi Dan Kebijakan
Strategi sering didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi melalui tindakan-tindakan. Di dalam upaya mewujudkan tujuan
dan sasaran secara maksimal maka strategi yang akan ditempuh adalah :
1. Strategi 1 : Peningkatan sistem tata kerja birokrasi yang transparan dan
akuntabel;
2. Strategi 2 : Pengembangan sistem pelayanan publik yang transparan
berbasis teknologi informasi;
3. Strategi 3 : Implementasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
(PPK) di Provinsi dan seluruh Kabupaten/Kota.
4. Strategi 4 : Pengintegrasian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
seluruh SKPD Provinsi Lampung;
5. Strategi 5 : Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran;
6. Strategi 6 : Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran;
7. Strategi 7 : Peningkatan kualitas SDM Aparatur Pengawasan;
8. Strategi 8 : Pengintensifan koordinasi dengan APIP dan instansi terkait.
7
Kebijakan diartikan sebagai tindakan secara operasional dari pimpinan
instansi untuk melaksanakan strategi sehingga tujuan dan sasaran dapat
tercapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Arah kebijakan pengawasan
yaitu :
1. Menjadi mitra SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
rangka asistensi, konsultasi, dan reviu;
2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengawasan;
3. Meningkatkan sarana penanganan pengaduan masyarakat berbasis TI;
4. Meningkatkan keefektifan sistem pengawasan di SKPD Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
5. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pengawasan;
6. Melibatkan PFA dan P2UPD Inspektorat Kab/Kota dalam peningkatan
mutu SDM;
7. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan keuangan, optimalisasi pemberdayaan aset daerah, serta
kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan;
8. Implementasi aksi difokuskan pada peningkatan kemudahan berusaha,
transparansi perencanaan dan penganggaran, serta transparansi pengadaan
barang/jasa Pemerintah
Tabel Keterkaitan Misi, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Inspektorat Provinsi Lampung
MISI SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Menegakkan
supremasi hukum,
mengembangkan
demokrasi berbasis
kearifan lokal dan
memantapkan
kepemerintahan
yang baik dan
antisipatif
Terwujudnya
Pemerintahan Yang
Bersih dan Bebas
KKN
Peningkatan sistem tata
kerja birokrasi yang
transparan dan akuntabel
Meningkatkan keefektifan sistem
pengawasan di SKPD Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/ Kota
Pengembangan sistem
pelayanan publik yang
transparan berbasis
teknologi informasi
Meningkatkan sarana penanganan
pengaduan masyarakat berbasis TI
Implementasi Aksi
Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
(PPK) di Provinsi dan
seluruh Kabupaten/ Kota
Implementasi aksi difokuskan pada
peningkatan kemudahan berusaha,
transparansi perencanaan dan
penganggaran, serta transparansi
pengadaan barang/jasa Pemerintah
Pengintegrasian Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah di seluruh
SKPD Provinsi Lampung
Menjadi mitra SKPD Provinsi dan
pemerintah Kabupaten/ Kota dalam
rangka assurance dan konsultasi
Peningkatan sarana dan
prasarana perkantoran
Meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung pengawasan
Peningkatan kualitas
pelayanan administrasi
perkantoran
Melibatkan JFA dan P2UPD
Inspektorat Kabupaten/ Kota dalam
peningkatan mutu SDM
Peningkatan kualitas SDM
Aparatur Pengawasan
Meningkatkan kualitas SDM
aparatur pengawasan
Pengintesifan koordinasi
dengan APIP dan instansi
terkait
Meningkatkan efektifitas dan
efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan
keuangan, optimalisasi aset daerah,
serta kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
8
Tabel Indikator Sasaran Inspektorat Provinsi Lampung 2015 – 2019
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Capaian Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
Mengembangkan
Pemerintahan yang baik
dan antisipatif
Terwujudnya
Pemerintahan yang
Bersih dan Bebas
KKN
Persentase Hasil Audit
APIP yang terselesaiakan 50% 60% 70% 80% 90%
Persentase Penurunan
Pelanggaran Terhadap
Standar atas Pelaksanaan
Tugas SKPD sesuai Aspek
Pembinaan dan Pengawasan
50% 40% 30% 20% 10%
2.2 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Provinsi Lampung
Didalam mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,
akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan
Kinerja Inspektorat Provinsi, yang merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan
dicapai pada Tahun 2015.
Rencana Kinerja yang telah ditetapkan ini merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam Evaluasi Kinerja pada akhir Tahun
Anggaran 2015 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Perubahan Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015.
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Terwujudnya
Pemerintahan yang Bersih
dan Bebas KKN
Persentase Hasil Audit APIP yang
terselesaiakan 50%
Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap
Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai
Aspek Pembinaan dan Pengawasan 50%
No Program Anggaran Ket.
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.250.076.500 APBD
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
548.008.800 APBD
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 62.500.000 APBD
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
259.450.000 APBD
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
63.000.000 APBD
6 Program Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
6.160.654.200
APBD
7 Program Peningkatan Profesional Tenaga
Pemeriksa
91.930.500 APBD
Jumlah 8.435.620.000
9
2.3. Rencana Anggaran Tahun 2015
Jumlah anggaran Inspektorat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.
23.157.620.000,00 yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung, secara rinci rencana anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Rencana Belanja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015
No. Uraian Rencana (Rp) %
1
2
Belanja tidak langsung
Belanja langsung
14.722.000.000
8.435.620.000
63.57
36.43
Jumlah 23.157.620.000
Sumber : DPA Perubahan Inspektorat TA. 2015
Dari jumlah anggaran belanja langsung sebesar Rp. 8.435.620.000,00, untuk pencapaian
indikator kinerja utama sebesar Rp. 6.160.654.200,- (73.03%) dan untuk kegiatan rutin Rp.
2.274.965.800,00 (256.97%)
10
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
Hasil pengukuran kinerja selama tahun 2015 Inspektorat Provinsi Lampung
dalam pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan telah disesuaikan dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra Inspektorat Provinsi
Lampung dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta Indikator Kinerja
Utama sebagai berikut :
a. Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan
Selama Tahun 2015, Inspektorat Provinsi Lampung telah melaksanakan
evaluasi berkala terhadap temuan dan rekomendasi hasil
pengawasan/pemeriksaan dan mendorong penyelesaian tindak lanjutnya
dengan persentase hasil audit APIP (Inspektorat Provinsi Lampung) yang
terselesaikan sampai dengan 31 Desember 2015 sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Reguler
Tabel 3.1 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama
Tahun 2015
No Tahun
Pemeriksaan
Sisa Rekomendasi
yang belum TL Per
1 Januari 2015
TL Prosentase
TL
1 2014 274 210 77%
Tabel 3.2 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun
2015
No Tahun
Pemeriksaan
Jumlah
Rekomendasi
TL Prosentase
TL
1 2015 568 334 59 %
2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota
Tabel 3.3 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tunggakan Selama
Tahun 2015
No Tahun
Pemeriksaan
Sisa Rekomendasi
yang belum TL Per
1 Januari 2015
TL Prosentase
TL
1 2014 517 300 58 %
12
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB III
Tabel 3.4 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahun
2015
No Tahun
Pemeriksaan
Jumlah
Rekomendasi
TL Prosentase
TL
1 2015 849 206 24 %
Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan selama tahun
2015 adalah (77+59+58+24)/4)% = 54,5 %
b. Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas
Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
Pelanggaran terhadap Standar atas Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai
Aspek Pembinaan dan Pengawasan lebih dititikberatkan pada aspek
keuangan dengan kode rekomendasi 01 dan 02 yaitu : Kerugian
Negara/Daerah dan kewajiban setor negara/daerah.
Kondisi awal sebagai pembanding adalah kondisi tahun 2014 yang
merupakan tahun ke - 0 (nol) dalam Renstra Inspektorat Provinsi
Lampung 2015-2019.
1) Pemeriksaan Reguler
Tabel 3.5 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara /
daerah
N
o
Tahun
Pemerik-
saan
Kerugian
Negara/Daerah
(Rp)
kewajiban setor
negara / daerah
(Rp)
Jumlah (Rp)
1
2
2014
2015
83.701.213,52
113.724.744,00
952.152.240,13
563.354.450,00
1.035.853.453,65
677.079.194,00
2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota
Tabel 3.6 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara /
daerah
No Tahun
Pemerik-
saan
Kerugian
Negara/Daerah
(Rp)
kewajiban
setor negara /
daerah (Rp)
Jumlah (Rp)
1
2
2014
2015
544.508.408,00
2.243.355,00
279.995.251,00
215.610.140,00
824.503.659,00
217.853.495,00
Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas
Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
tahun 2015 adalah selisih jumlah rekomendasi 01 dan 02 tahun 2014
dengan tahun 2015 dibagi jumlah rekomendasi 01 dan 02 tahun 2014 x
100 % = ((1.035.853.453,65 + 824.503.659,00)-( 677.079.194,00 +
217.853.495,00)/ (1.035.853.453,65 + 824.503.659,00)) x 100 % =
51.89 %
13
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB III
3.2 Capaian Kinerja antara Target dan Realisasi Tahun 2015
Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Provinsi Lampung Tahun
2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja
sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing
indikator sasaran tersebut diilustrasikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.7 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja
Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015
No Indikator Kinerja Target Capaian %
1 Persentase Hasil Audit APIP yang
terselesaiakan 50 % 54,5 % 109
2 Persentase Penurunan Pelanggaran
Terhadap Standar atas Pelaksanaan
Tugas SKPD sesuai Aspek
Pembinaan dan Pengawasan
50 % 51,89 % 103,78
Untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan
Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut :
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
1 91 ≤ Sangat Tinggi
2 76 ≤ 90 Tinggi
3 66 ≤ 75 Sedang
4 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Dari 2 indikator kinerja sasaran yang merupakan indikator kinerja utama
Inspektorat Provinsi Lampung Tahun 2015 menunjukkan capaian lebih dari
91, sehingga menunjukkan capaian sangat tinggi.
3.3 Perbandingan Capaian Kinerja SKPD (2012-2015)
Perbandingan capaian kinerja SKPD sejak tahun 2012 s.d 2015 disajikan
tanpa memperhatikan besarnya anggaran. Rincian perbandingan tingkat
capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut diilustrasikan
dalam tabel dibawah ini :
a. Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan
Perbandingan capaian persentase hasil audit APIP yang terselesaikan
sejak tahun 2012 s.d 2015 tidak dapat disajikan karena tunggakan
tunggakan tindak lanjut per tahun ditindaklanjuti ditahun berikutnya,
sehingga data yang disajikan adalah data komulatif, sampai dengan 31
Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Reguler
14
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB III
Tabel 3.8 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015
No Tahun
Pemeriksaan
Jumlah
Rekomendasi
TL Prosentase
TL (%)
1
2
3
4
2015
2014
2013
2012
568
718
529
617
334
501
483
598
59
70
91
97
2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota
Tabel 3.9 Realisasi Pemantauan Tindak Lanjut Tahun 2012-2015
No Tahun
Pemeriksaan
Jumlah
Rekomendasi
TL Prosentase
TL(%)
1
2
3
4
2015
2014
2013
2012
849
718
715
1.117
206
501
649
1.096
24
70
91
98
b. Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas
Pelaksanaan Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
Kondisi awal sebagai pembanding adalah kondisi tahun 2014 yang
merupakan tahun ke - 0 (nol) dalam Renstra Inspektorat Provinsi
Lampung 2015-2019.
1) Pemeriksaan Reguler
Tabel 3.10 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara /
daerah Tahun 2012-2015
No Tahun
Pemeri
ksaan
Kerugian
Negara/Dae
rah (Rp)
kewajiban
setor negara /
daerah (Rp)
Jumlah (Rp) Prosentase
terhadap
tahun
2014 (%) 1
2
3
4
2015
2014
2013
2012
113.724.744
83.701.213
84.653.501
181.017.267
563.354.450
952.152.240
6.164.332.579
5.740.593.241
677.079.194
1.035.853.453
6.248.986.080
5.921.610.508
65
100
603
571
15
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB III
2) Pemeriksaan Berkala/Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota
Tabel 3.11 Kerugian Negara/Daerah dan kewajiban setor negara /
daerah Tahun 2012-2015
No Tahun
Pemeri
ksaan
Kerugian
Negara/Daera
h (Rp)
kewajiban
setor negara
/ daerah
(Rp)
Jumlah (Rp) Prosentase
terhadap
tahun
2014 (%) 1
2
3
4
2015
2014
2013
2012
2.243.355
544.508.408
103.607.645
158.615.521
215.610.140
279.995.251
453.382.760
780.116.330
217.853.495
824.503.659
556.990.405
938.731.850
26
100
67
113
3.4 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Target Renstra
Perbandingan capaian kinerja SKPD tahun 2015 dengan target Renstra 2015-
2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 Dengan Target
Renstra
No Indikator Kinerja Target
Renstra s.d
2019
Capaian
Tahun
2015
%
1 Persentase Hasil Audit APIP yang
terselesaiakan 90 % 54.5 60.55
2 Persentase Penurunan Pelanggaran
Terhadap Standar atas Pelaksanaan
Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan
dan Pengawasan
10 % 51.89 53.45
Rumus yang dipakai untuk menghitung perbandingan capaian kinerja Tahun
2015 dengan target Renstra adalah sebagai berikut :
a. Persentase Hasil Audit APIP yang terselesaiakan : 54.5/90 x 100 %
b. Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan
Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan : (100-
51.89)/(100-10) x 100%
3.5 Analisis Keberhasilan dan Permasalahan Kinerja
Secara umum pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana dan tujuan yang telah ditetapkan, namun demikian terdapat beberapa
hal perlu mendapat perhatian dan perbaikan guna penyempurnaan
pelaksanaan tugas kerja dimasa mendatang, yaitu :
16
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB III
Kondisi dinamis dimana kebijakan pengawasan yang selalu berganti
dalam setiap tahunnya, sehingga penguatan pengetahuan dari sisi APIP
menjadi sangat penting.
Lambatnya tanggapan dan tindak lanjut dari obyek pemeriksaan atas
laporan hasil pemeriksaan.
Waktu dan metode yang dirasa kurang memadai atas pelaksanaan tugas
pemeriksaan.
Masih lemahnya SPIP di SKPD Pemerintah Provinsi Lampung dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.Masih adanya temuan-temuan yang berulang
hasil pemeriksaan oleh APIP maupun BPK merupakan pertanda bahwa
SPIP masih belum diselenggarakan secara efektif. Kondisi ini tentunya
amanat bagi Inspektorat untuk membangun SPIP yang efektif disetiap
pelaksanaan tupoksi SKPD sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Pergeseran paradigma pengawasan APIP dari Watchdog menjadi Quality
Assuarance dan Consulting Partner memerlukan komitmen semua pihak
terkait. Terjadinya pergeseran peran pengawasan Inspektorat selaku APIP
dari paradigma lama menuju paradigma baru, ditandai dengan perubahan
orientasi dan peran yang lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan
kepada SKPD sebagai mitra audit (customer satisfaction). Inspektorat
selaku APIP tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun
harus dapat berperan sebagai mitra bagi stakeholder. Perbedaan
paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru
(pendekatan baru)
3.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Indikator yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien
menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi.
Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran serta sejalan dengan
prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satu indikatornya adalah
pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan.
17
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB III
Tabel 3.13 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Indikator Sasaran Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Target Realisasi %
Persentase Hasil
Audit APIP yang
terselesaiakan
50 54.5 109 1.360.404.100 954.881.220 70,19
Persentase
Penurunan
Pelanggaran
Terhadap Standar
atas Pelaksanaan
Tugas SKPD
sesuai Aspek
Pembinaan dan
Pengawasan
50 51.89 103.78 4.800.250.100 4.294.454.337 89,46
Jumlah 6.160.654.200 5.249.335.557 79,83
Analisa Efisiensi
No Sasaran Indikator Capaian
Kinerja (%)
Penyerapan
Anggaran
(%)
Tingkat
Efisiensi (%)
1
Terwujudnya
Pemerintahan
yang Bersih dan
Bebas KKN
Persentase Hasil Audit
APIP yang terselesaiakan 109 70,19 29,81
2
Persentase Penurunan
Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan
Tugas SKPD sesuai Aspek
Pembinaan dan Pengawasan
103.78 89,46 10,54
3.6 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015
Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015 Inspektorat Provinsi Lampung terdiri
dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung sebagai berikut:
Tabel 3.14 Realisasi Anggaran Kinerja Tahun 2015
No Program Anggaran Realisasi
1 Belanja Tidak Langsung 14.722.000.000 11.844.637.987
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.250.076.500 1.125.224.556
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
548.008.800 468.350.266
4 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 62.500.000 62.500.000
5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
259.450.000 245.017.990
6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
63.000.000 48.040.500
7 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
6.160.654.200 5.249.335.557
8 Program Peningkatan Profesional Tenaga
Pemeriksa
91.930.500 69.321.100
Jumlah 23.157.620.000 19.112.427.956
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB IV
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pengukuran kinerja Inspektorat Provinsi
Lampung secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Capaian kinerja program/kegiatan yang berada di lingkungan Inspektorat
Provinsi Lampung telah sesuai rencana yang ditetapkan, namun masih perlu
dioptimalkan di tahun mendatang.
2. Kinerja Bidang Pengawasan perlu terus di upayakan untuk mencapai hasil yang
optimal.
3. Pada Tahun 2015 masih terdapat rekomendasi hasil pemeriksaan yang belum
dapat diselesaikan, mengingat keterlambatan obyek pemeriksaan untuk
menindaklanjuti temuan yang ada.
B. Saran
1. Perlu diupayakan peningkatan pelaksanaan program/kegiatan secara bertahap,
terarah dan berkelanjutan.
2. Perlu diupayakan kerjasama dan koordinasi serta pemberdayaan Sumber Daya
yang ada secara optimal untuk mewujudkan kinerja pengawasan yang memadai
3. Perlu diupayakan kerja sama dan koordinasi dengan obyek pemeriksaan dalam
menindaklanjuti hasil temuan atas rekomendasi, sehingga temuan dapat
diselesaikan dan tuntas serta temuan sejenis tidak terulang lagi di masa yang
akan datang.
4. Perlu diupayakan peningkatan kompetensi personil pengawas melalui diklat
yang berkesinambungan.
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
BAB IV
Demikian laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Lampung ini diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang kinerja Inspektorat Provinsi Lampung dan kiranya
dapat menjadi referensi untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya.
Bandar Lampung, 2016
INSPEKTUR
SUDARNO EDDI, SH, MH.
Pembina Utama Madya
NIP. 19560911 197906 1 001
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
IKHTISAR
Laporan Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Provinsi Lampung
Tahun 2015 memuat akuntabilitas kinerja berdasarkan Rencana Strategis Inspektorat
Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 yang didukung melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 Sebesar Rp. 8.435.620.000 mencakup beberapa
kegiatan inti yaitu :
1. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
2. Penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah
3. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
4. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
5. Koordinasi pengawasan komprehensif
6. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan
7. Evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah
Sebagaimana penjabaran atau penerapan dari misi Inspektorat Provinsi Lampung,
ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam periode 2015-2019 sebagai
berikut :
Tujuan utama Inspektorat Provinsi Lampung yang hendak dicapai dalam periode 2015
– 2019 adalah Mengembangkan pemerintahan yang baik dan antisipatif.
Sasaran adalah hasil yg akan dicapai secara nyata oleh organisasi secara lebih spesifik,
terukur, dalam kurun waktu yg lebih pendek. Sesuai dengan tujuan organisasi maka
sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.
Issue Strategis yang muncul dan dihadapi Inspektorat Provinsi Lampung adalah :
a. Inspektorat Provinsi merupakan perangkat daerah yang harus memiliki integritas
dan komitmen pimpinan. Apabila pimpinan tidak memilki komitmen terhadap
pelaksanaan pengwasan maka Inspektorat tidak akan mendapat dukungan secara
politis dan moral sehingga kurang integritasnya dan pelaksanaan pengawasan tidak
akan mencapai hasil optimal;
b. Pembinaan profesi atau Diklat fungsional pengawasan bagi Aparatur Pengawasan
Fungsional Pemerintah (APFP) belum merata dan keterbatasan dalam hal biaya
penyelenggaraan pendidikan dan latihan pengawasan fungsional tersebut;
c. Profesionalisme Sumber Daya Manusia kurang optimal , mengingat terbatasnya
anggaran , sehingga aparatur yang dapat mengikuti pendidikan teknis terbatas;
d. Tebatasnya sarana dan prasarana mobilitas yang mengakibatkan pencapaian target
fungsional belum optimal, terutama untuk melakukan pengawasan yang obyeknya
berada dalam lingkup lintas Kabupaten/Kota;
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT PROVINSI LAMPUNG (LKJ)
IKHTISAR
e. Masih seringnya terdapat overlap antara sesama APFP baik mengenai obyek
pemeriksaan maupun jadwal pemeriksaan;
f. Belum seluruhnya obyek pemeriksaan menyadari bahwa tujuan pemeriksaan adalah
pembinaan sebagai upaya membantu pencapaian target fungsional dan sasaran
yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaan kegiatan pada obyek pemeriksaan agar
dapat lebih terarah dan pertanggungjawabannya standar audit;
g. Masih terdapat persepsi negatif terhadap kinerja Inspektorat Provinsi diantaranya
adalah belum maksimalnya kinerja yang standar audit, karena kertabatasan
Sumber Daya Manusia;
Hasil pengukuran kinerja selama tahun 2015 Inspektorat Provinsi Lampung dalam
pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan telah disesuaikan dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra Inspektorat Provinsi Lampung dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya serta Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :
a. Capaian Persentase Hasil Audit APIP yang Terselesaikan
b. Capaian Persentase Penurunan Pelanggaran Terhadap Standar atas Pelaksanaan
Tugas SKPD sesuai Aspek Pembinaan dan Pengawasan
Dari 2 indikator kinerja sasaran yang merupakan indikator kinerja utama Inspektorat
Provinsi Lampung Tahun 2015 menunjukkan capaian lebih dari 91, sehingga
menunjukkan capaian sangat tinggi.