Upload
azis-a
View
90
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI SWASTA MALANG
Citation preview
PI
PEMETAAN PERSEPSI PEMINAT JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI
SWASTA MALANG
NASKAH PUBLIKASI
oleh :Tim Jurusan Teknik Industri
(Teguh Baroto, Dyah Retno P., Anisa Kesy G.)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2005
ABSTRAKSI
Di jurusan Teknik Industri (TI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada dua tahun terakhir ini terjadi penurunan jumlah peminat yang sangat berarti. Pada 2002 jumlah mahasiswa sebesar 4 kelas, tahun 2003 menurun menjadi 3 kelas, dan turun lagi menjadi 2 kelas di tahun 2004. Menurunnya jumlah mahasiswa baru TI ini berlaku umum untuk semua perguruan tinggi swasta di Malang. Menurut pendapat umum, penurunan ini akibat jumlah lulusan SLTA menurun, ditingkatkannya kapasitas non reguler PTN, menurunnya prosentase lulusan IPA, dan strategi pemasaran beberapa PTN.
Penelitian ini ditujukan untuk membuat suatu peta persepsi yang dapat menjelaskan situasi persaingan antara TI UMM dengan TI Institut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Merdeka (Unmer), dan Universitas Widya Gama (UWG). Tujuan lainnya adalah untuk mengidentifikasi atribut pemilihan peminat TI, mengetahui posisi TI UMM dibanding pesaingnya, mengetahui segmentasi peminat, dan mengetahui profil tiap segmen peminat. Dengan informasi tersebut, maka program promosi dapat dilakukan secara lebih efektif dalam menjaring calon mahasiswa.
Sebagai hasil penelitian, ada empat faktor alasan calon mahasiswa untuk memilih TI ITN, UMM, UWG dan Unmer. Keempat faktor itu adalah akademik, sarana akademik, penunjang, dan biaya. Beberapa hal yang direkomendasikan untuk kegiatan promosi adalah sebagai berikut.
1. Perlu mengkomunikasikan bahwa dari sisi lokasi lebih strategis karena dekat dengan terminal dan sekali naik bisa kepusat kota atau ke lokasi wisata lebih dekat
2. Fasilitas dan kegiatan olahraga serta kegiatan keorganisasian dimasa depan harus menjadi agenda rutin, dikomunikasikan dan porsinya diperbesar mengingat 20% peminat sangat memperhatikan hal tersebut.
3. Menginformasikan bahwa biaya kuliah di TI UMM sebenarnya tidak mahal.
4. Mengkomunikasikan bahwa dari sisi kualitas dosen dan link perusahaan tidak kalah. Namun demikian, status akreditasi harus diupayakan menjadi B karena peminat menganggap hal ini sangat penting.
5. Informasi teman perlu juga diupayakan secara khusus mengingat ITN dan Unmer terlihat lebih baik dalam memanfaatkannya.
ABSTRACT
Since two years ago, the new Industrial Engineering (IE) student in Muhammadiyah University of Malang (UMM) has decreased sharply. From four classes in 2002, the new student decreased to 3 classes in 2003 and then 2 classes in 2004. The same cases happened on the others universities. According to public opinion, this decreasing was caused by: decreasing of senior high school alumni (especially in naturl science), and increasing of non regular capacity in government’s university.
This research was aimed to make a perceptual waping. This nape will be show competition among IE in National Institute of Technology, Merdeka University, Widyagama University and Muhammadiyah University of Malang. This research was also aimed to identify preference attribute of the new IE students, to determine the market segmentation, and to know the segment profile. By these goals, marketing program can be done effectively.
As the result, there are four factors become the new student’s reason to choose a campus among ITN, UMM, UWG and UNMER. They are academic factor, academic facilities factor, support factor and cost factor. Based on these factors, five efforts must be done by IE UMM to increased the new student in the future. Firstly, communicate that UMM really has a best location. UMM is near public traffic station and only once step to the city and recreation are. Second, sport and student organization must be became a regular event, because 19 % customer like these attribute. The third effort, communicate that UMM rely is cheaper than another campus. The fourth step is communicating that from the academic factor (lecturer, industrial link, except accreditation) is not bad. Finally, satisfied all students of IE UMM (who assumed as a friend and family of the new students). Friend and family have a significant impact for choosing a IE campus.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas hidayah dan rahmat-Nya, sehingga
Penelitian Institusional ini dapat terselesaikan. Penelitian Institusional ini disusun
untuk mengetahui peta persaingan antar jurusan Teknik Industri di beberapa PTS
Malang. Tujuannya adalah untuk memberi masukan dalam program promosi dan
penjaringan calon mahasiswa baru.
Berbagai hambatan dan kesulitan selama penyusunan penelitian ini
akhirnya dapat terselesaikan berkat dorongan dan bantuan yang sangat berharga
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis secara mengucapkan terima kasih kepada
para mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Terima kasih juga untuk rekan-rekan dosen
yang telah kami ajak diskusi diawal penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis sangat berharap semoga hasil penelitian ini masih
dapat memberikan manfaat bagi dunia pengetahuan dan khususnya Universitas
Muhammadiyah Malang. Akhirnya terima kasih atas semuanya.
Malang, Mei 2005
Penulis
A. PENDAHULUAN
Di jurusan Teknik Industri, pada dua tahun terakhir terjadi penurunan
peminat yang sangat berarti. Pada tahun 2002 jumlah mahasiswa sebesar 4 kelas,
tahun 2003 menurun menjadi 3 kelas, dan turun lagi menjadi 2 kelas untuk tahun
2004. Menurunnya jumlah mahasiswa baru Teknik Industri ini berlaku umum
untuk semua perguruan tinggi swasta (PTS) di Malang. Tentunya ada faktor
penyebab hal ini.
Universitas Muhammadiyah Malang adalah salah satu dari sekian banyak
perguruan tinggi swasta di Malang. Calon mahasiswa tentunya memiliki alasan
tertentu untuk memilih kuliah di UMM dan tidak memilih PTS lainnya di Malang.
Demikian pula, PTS lain juga dipilih dengan alasan tertentu. Masing-masing
mahasiswa setiap PTS di Malang juga memiliki karakteristik yang mestinya
berbeda antara satu dengan lainnya. Citra suatu PTS di mata calon mahasiswa
mungkin sangat berpengaruh untuk memutuskan jadi tidaknya dia kuliah di sana.
Citra masing-masing PTS di benak calon mahasiswa sebenarnya dapat
dijelaskan dalam suatu gambar yang dikenal sebagai perceptual maping (peta
persepsi). Penelitian untuk pemetaan persepsi calon mahasiswa terhadap setiap
PTS yang ada di Malang, sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah
dilakukan. Peta persepsi ini dapat digunakan untuk melakukan analisa mengenai
situasi dan kondisi persaingan yang sebenarnya terjadi di benak konsumen.
Selanjutnya, dengan peta ini pula dapat dirumuskan suatu strategi pengelolaan
persaingan untuk meningkatkan jumlah peminat.
Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi persepsi konsumen dalam
hal manfaat (atribut) apa yang dicari oleh peminat (konsumen) jurusan Teknik
Industri di empat PTS Malang. Dari sini akan diketahui posisi relatif tiap jurusan
TI di keempat PTS tersebut menurut persepsi konsumen.
B. PERUMUSAN MASALAH
Menurunnya jumlah mahasiswa baru Teknik Industri ini berlaku umum
untuk semua perguruan tinggi swasta (PTS) di Malang. Tentunya ada faktor
penyebab hal ini. Namun demikian, jumlah mahasiswa baru Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Malang (TI UMM) diharapkan tidak turun sebanyak
itu. Untuk itu perlu dicari celah-celah peluang pasar (market nice) untuk dasar
pemasaran jurusan (positioning) TI UMM. Dengan mengetahui market nicer,
strategi promosi jurusan akan dapat lebih tepat dalam membidik segmen pasar
yang kurang terlayani dengan baik oleh pesaing.
Sangat sering terjadi bahwa apa yang ditawarkan oleh suatu institusi
ternyata tidak sama dengan apa yang dipersepsikan oleh konsumen. Hal ini wajar
sebagai bentuk kegagalan komunikasi. Bagaimanapun hebatnya suatu produk
yang ditawarkan, namun bila konsumen tidak memahami kehebatan itu, maka
produk itu tidak akan sukses dipasaran.
Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi persepsi konsumen dalam
hal manfaat (atribut) apa yang dicari oleh peminat (konsumen) jurusan Teknik
Industri di empat PTS Malang. Dari sini akan diketahui posisi relatif tiap jurusan
TI di keempat PTS tersebut menurut persepsi konsumen. Secara teori, dalam
kerangka statistika multivariat persepsi konsumen dapat dinyatakan dalam sebuah
peta persepsi dua dimensi atau tiga dimensi. Statistika multivariat mayoritas
bertujuan untuk mereduksi variabel-variabel yang sangat banyak (multivariat)
menjadi sedikit variabel (yang biasanya disebut faktor). Hal ini untuk membantu
mempermudah analisa yang sangat sulit jika variabel yang diteliti sangat banyak.
Untuk menyediakan informasi menyeluruh yang akan digunakan untuk
memberikan usulan pengelolaan, permasalahan-permasalahan dapat didetailkan
sebagai berikut:
1. Apa alasan peminat dalam memilih jurusan Teknik Industri?
2. Bagaimana posisi TI tiap PTS berdasar alasan tersebut?
3. Bagaimanakah pengelompokan peminat berdasar alasan tersebut?
4. Faktor-faktor apakah yang mendasari perbedaan pilihan tersebut?
C. TINJAUAN PUSTAKA
C1. Positioning & Segmentasi Pasar
Positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar
dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga dengan demikian
konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan
dalam kaitannya dengan para pesaing (Kotler, 1993). Perusahaan mencoba
memantapkan suatu keunggulan bersaing yang diharapkan akan memikat
sejumlah besar pelanggan dalam sebuah segmen.
Setiap konsumen akan berbeda dalam satu atau banyak hal. Perbedaan itu
dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi, perilaku maupun praktik pembelian.
Perbedaan itu selanjutnya akan menimbulkan perbedaan pola reaksi pada
penawaran produk. Variabel-variabel pembeda dapat digunakan untuk memisah-
misahkan pasar (segmentasi pasar). Perusahaan akan mendapat keuntungan lebih
besar dengan mengembangkan produk yang mempertemukan kebutuhan spesifik
segmen daripada mengenalkan satu produk untuk keseluruhan pasar.
C2. Sikap dan Kebutuhan Konsumen
Sikap adalah ‘kecenderungan yang dipelajari untuk menanggapi sebuah
obyek -atau kelas obyek dalam sebuah ketentuan baik atau buruk. Kebutuhan
adalah bagian motivasi dari dalam yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar
atau isyarat internal. Kebutuhan adalah sasaran perjuangan konsumen dalam
melakukan pembelian. Sikap adalah evaluasi konsumen pada kemampuan merk
alternatif atau katagori produk untuk memuaskan kebutuhan ini. Kebutuhan akan
mempengaruhi sikap. Sikap menentukan pembelian. Satu dimensi tidak cukup
untuk mengukur sikap, melainkan harus diukur secara multi dimensi. Konsumen
mengevaluasi sebuah merk tidak hanya dari baik atau buruk saja, mereka menilai
dari beberapa dimensi. Sikap terhadap merk akan tergantung pada tingkat
seberapa merk-merk memiliki atribut-atribut ini dan pada nilai yang diukur pada
nilai-nilai ini. Perumusan dan pengukuran sikap dapat membantu prediksi perilaku
konsumen, pemprofilan konsumen segmen, dan evaluasia strategi pemasaran
C3. Model Multiatribut
Konsep posisioning, segmentasi, sikap dan kebutuhan konsumen dalam
pengembangan produk dapat dimodelkan dalam sebuah model multiatribut.
Model ini didasarkan pada hirarki trdisional dimana kepercayaan pada sebuah
produk dan nilai pada kepercayaan ini menghasilkan sebuah evaluasi keseluruhan
dari merk yang selanjutnya menghasilkan nilai positif atau negatif intensitas
pembelian dan akhirnya akan menghasilkan suatu perilaku. Dengan model
multiatribut ini pemasar secara khusus dan sistematis dapat :
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan
2. Mengidentifikasi kebutuhan segmen atau relung pasar
3. Menentukan kriteria kebutuhan untuk posisioning produk
4. Menentukan atribut penting untuk kepentingan strategi
5. Mengidentifikasi kesempatan produk baru.
C4. Statistika Multivariat
Metoda statstik multivariat adalah teknik-teknik analisis statistik yang
memperlakukan sekelompok variabel kriteria yang saling berkorelasi sebagai
sistem, dengan memperhitungkan korelasi antara variabel-variabel itu.
Dibandingkan analisis univariat -yang meliputi hanya satu variabel kriteria
analisis multivariat lebih memungkinkan untuk mencari pemecahan masalah yang
lebih mencerminkan keadaan sebenarnya.
Salah satu tujuan statistik multivariat adalah menemukan dan menafsirkan
struktur atau ciri-ciri yang mendasari data. Bila variabel kriteria cukup banyak
analisis multivariat dapat juga digunakan untuk mencari variabel baru yang
jumlahnya lebih kecil, namun mampu menjelaskan variasi dari variabel
sebelumnya yang jumlahnya lebih banyak itu.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini akan menghasilkan peta persepsi yang dapat menjelaskan
situasi persaingan antar berbagai perguruan tinggi menurut persepsi konsumen.
Tujuan yang ingin dicapai adalah
1. Mengidentifikasi alasan peminat dalam memilih jurusan Teknik Industri?
2. Mengetahui posisi TI tiap PTS berdasar alasan tersebut?
3. Mengetahui pengelompokan peminat berdasar alasan tersebut?
4. Mengetahui faktor-faktor yang mendasari perbedaan pilihan tersebut?
Lewat hasil pemetaan dapat diketahui tentang alasan peminat dalam
memilih jurusan Teknik Industri, posisi TI UMM dalam persaingan dengan TI
PTS lain, pengelompokan peminat, dan faktor-faktor yang mendasari perbedaan
pilihan. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang dapat digunakan
sebagai masukan bagi pimpinan untuk menentukan strategi kebijakan dan
pengembangan universitas khususnya jurusan Teknik Industri.
E. METODOLOGI
Populasi dan Sampling
Populasi penelitian adalah peminat Teknik Industri UMM, Unmer, UWG,
dan ITN. UWG adalah 1 kelas kecil, ITN 4 kelas kecil, Unmer 2 kelas kecil,
UMM 2 kelas besar. Responden adalah mahasiswa baru jurusan Teknik Industri
dikeempat PTS tersebut. Sampling dilakukan secara acak proporsional, UWG 11 ,
Unmer 11, UMM 15, ITN 20
Variabel terikat (Y) ;
Gedung, Akreditasi, Murah, Teman Dosen Lab., Peralatan, Lokasi,
Perpustakaan, Link Olahraga, dan Organisasi
Variabel bebas (X)
Kesukaan terhadap: TV, Radio, Buku, Sains, Jawa Pos, Komik, Kompas,
Politik, Olahraga, Kompetisi Olahraga, Organisasi, Musik, jumlah saudara,
profesi orangtua, daerah asal, DANUM, asal SLTA, peran orangtua dan
inisiatif pribadi dalam pemilihan tempat kuliah.
Prosedur Statistika
Pengolahan data menggunakan metode-metode dalam statistika
multivariat. Analisa statistika yang digunakan adalah Multidimensional Scaling
MDS, Analisa Regresi Berganda, Analisa Cluster, dan Analisa Cross Clasified
atau Crosstab.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
F1. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Secara grafis, hasil akhir aplikasi analisa Multidimensional Scalling,
Analisa Cluster, dan Regresi Linear Berganda untuk pembuatan peta persepsi
adalah sebagai berikut.
Pemetaan Segmentasi Peminat Dengan Metode Property Fitting (Multiple Linear Regression)
Analisa Crosstab digunakan karena variabel terikatnya berskala nominal
dan variabel bebasny beberapa ordinal dan beberapa nominal juga. Hasil output
SPSS untuk analisa crosstab dapat dilihat pada lampiran D. Adapun ringkasan
nilai Chi Square dan tingkat signifikansi hitungnya adalah sebagai berikut.
Bila digunakan tingkat signifikasi (α) = 5% (0.05), maka variabel profil
(X) yang berperan dalam pengelompokan (segmentasi) responden adalah
kesukaan: membaca Jawa Pos, mendengarkan musik klasik, mendengarkan musik
rock, dan kesukaan membaca koran. Bila digunakan α 0.10 variabel kesukaan
membaca buku dan inisiatif pribadi ikut berperan dalam segmentasi peminat. Bila
digunakan α 15% maka variabel DANUM, kesukaan baca Kompas, dan jumlah
saudara juga berperan dalam segmentasi. Jika α 20% maka variabel penghasilan
orangtua, kesukaan topik politik, kesukaan kompetisi olahraga, kesukaan
mendengarkan radio, peran orang tua, dan kesukaan terhadap sains ikut
berpengaruh dalam segmentasi konsumen.
F2. Analisa Pembahasan
Posisi Teknik Industri di keempat PTS relatif berjauhan kecuali UMM dan
Unmer. Ini berarti TI UMM bersaing ketat dengan TI Unmer dibandingkan kedua
PTS lainnya. Letak kedua PTS ini sama yaitu dikuadran satu, berarti keduanya
dipilih karena sarana akademik dan penunjangnya. Dari nilai koordinatnya terlihat
bahwa Unmer mendekati titik tengah sedangkan UMM menjauhinya. Berarti TI
UMM dipandang lebih baik daripada TI Unmer dalam hal sarana akademik
(perpustakaan dan gedung) dan fasilitas penunjang (lokasi, organisasi dan fasilitas
olahraga).
Dari sisi akademik ITN tak tertandingi. Hal ini dapat dilihat dari letaknya
yang sendirian disisi kiri garis vertikal. Artinya ITN jauh dianggap lebih baik
dalam hal akademik (akreditasi, dosen, link keperusahaan dan juga informasi
teman atau saudara). Hasil wawancara lanjutan menunjukkan umumnya
responden melihat kualitas ITN dari namanya yang institut, artinya memang jelas
lebih spesialis dibanding universitas dalam bidang keteknikan.
Dari segi biaya kuliah, yang dinilai murah adalah UWG, kedua termurah
adalah ITN sementara UMM dinilai paling mahal. Ini kesimpulan yang tidak
sesuai fakta. Namun demikian justru kesimpulan penelitian inilah yang harus
digunakan. Faktanya memang ITN yang termahal, namun menurut persepsi
peminat (responden) ITN dianggap tidak mahal. Berarti ada sesuatu yang salah
mengenai persepsi peminat. Dengan demikian diperlukan upaya untuk
mengkomunikasikan bahwa TI UMM sebenarnya bukan yang paling mahal.
Dari sisi fasilitas penunjang (lokasi, organisasi dan olahraga), UWG juga
terbaik kecuali atribut olahraga. Khusus olahraga ini, UMM terletak paling dekat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa TI UWG dipilih terutama karena
lokasinya yang strategis. ITN dianggap kampus yang lokasinya tidak strategis dan
minim fasilitas penunjang.
Segmen 1 (19%) terletak dikuadran empat, alasan responden untuk
memilih TI di PTS mana adalah karena fasilitas penunjang dan lokasinya. PTS
yang mendekati keinginan ideal peminat segmen ini adalah UWG. Secara faktual,
jumlah mahasiswa baru UWG hanya satu kelas kecil sekitar 20 orang. Padahal
total mahasiswa baaru TI dikeempat PTS tersebut sekitar 280 orang. Berarti UWG
tidak sukses karena hanya menerima mahasiswa 50% dari segmen ini.
Segmen 2 (19%) terletak dikuadran I, berarti peminat TI memilih PTS
karena sarana akdemik dan fasilitas penunjangnya. Segmen ini diperebutkan oleh
UMM dan Unmer (yang posisinya di peta persepsi paling dekat). Secara faktual,
Unmer dan UMM sama-sama mendapat dua kelas mahasiswa baru, namun kelas
di Unmer lebih kecil. Sepertinya UMM lebih memenagkan segmen ini karena
posisinya lebih dekat. Peminat UMM seharusnya adalah 19% dari peminat
Faktanya UMM mendapat sekitar 90 orang. Berarti ada faktor lain diluar variabel
penelitian yang mempengaruhi konsumen. Unmer yang jauh dari segmen ini
ternyata masih mendapatkan peminat sekitar 50 orang, yang berati sangat sukses.
Segmen 3 sebesar 20 orang (36%), terletak dikuadran III. Berati yang
dicari konsumen adalah kampus yang kualitas akademiknya bagus dan biaya
kuliah tidak terlalu mahal. PTS yang berada dikuaran III ini tidak ada. Namun jika
dilihat jaraknya, tampak ITN adalah yang terdekat. Berati ITN relatif sukses
karena PTS lain dipandang lebih rendah). Atau maunya konsumen ada sebuah
kampus yang murah tapi dosen dan laboratoriumnya berkualitas, link ke
perusahaannya baik. Karena tidak ada, maka menurut informasi teman atu saudara
akhirnya peminat memilih TI ITN.
Segmen 4 sebesar 15 orang (26%) posisinya dikuadran II sama dengan
ITN. Namun jika dilihat jaraknya lebih dekat di Unmer. Berati Unmer lebih
menarik minaat konsumen ini dibanding ITN namun tidak semua segmen ini ke
Unmer karena posisinya Unmer tidak sangat dekat dengan titik segmen ini.
Interpretasinya berati Unmer mampu menarik pencari akademik yang juga
mementingkan fasilitas penunjang serta lokasi. Bisa dimaklumi, karena faktanya
adalah ITN memiliki kampus II yang terletak jauh dipinggir kota.
Kampus yang dari sisi akademik terbaik adalah ITN dan terbaik
berikutnya adalah Unmer, sedangkan UMM menempati peringkat ketiga dan
UWG dianggap yang terburuk. Dari sisi sarana akademik, UMM dianggap
kampus terbaik di atas Unmer, sedangkan ITN peringkat ketiga, dan UWG
terendah. Dari sisi penunjang UWG adalah terbaik, UMM nomor dua, Unmer
nomor tiga, dan ITN terendah. Namun demikian dalam hal fasilitas olahraga,
UMM adalah terbaik. Dari sisi biaya akademik, termurah adalah UWG,
berikutnya ITN, dan disusul Unmer. Sementara, UMM dianggap sebagai kampus
termahal.
Persepsi konsumen terhadap Teknik Industri UMM (TI UMM) dibandingkan
dengan ketiga pesaingnya adalah berikut.
1. Peringkat ketiga setelah TI ITN dan Unmer dalam akademik (yaitu dosen,
akreditasi,link perusahaan) dan informasi dari teman.
2. Terbaik dalam hal sarana akademik (yaitu gedung dan perpustakaan).
3. Termahal dalam biaya kuliah.
4. Nomor dua dalam sarana penunjang non akademik (olahraga, lokasi dan
keorganisasian)
Terdapat empat segmen pasar peminat Teknik Industri. Segmen 1 (19%)
peminat yang mementingkan fasilitas penunjang non akademik berupa lokasi,
fasilitas olahraga dan keorganisasian. Karena koordinat UWG adalah yang paling
dekat dengan koordinat titik ideal semen 1, maka dapat disimpulkan bahwa
segmen ini cenderung memilih Widya Gama. Pada prakteknya, jumlah mahasiswa
UWG hanyalah sebesar 6% dari total peminat. Dapat dikatakan bahwa UWG
kurang berhasil dalam membidik segmen 1 ini.
Segmen 2 (19%) adalah pencari sarana akademik berupa perpustakaan dan
gedung. Uiniversitas Muhammadiyah Malang paling mendekati keinginan segmen
ini. Segmen 2 ini posisinya dalam peta persepsi relatif berdekatan dengan segmen
1, namun demikian terletak pada kuadran yang berbeda. Artinya, meskipun
pilihan atau preferensinya mirip, namun sebenarnya berbeda secara substansial.
Dalam praktek, jumlah mahasiswa TI UMM adalah sekitar 26% dari total
populasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa UMM telah berhasil
meyakinkan segmen 2 ini. Sedangkan tambahan 7% (dari 26% - 19%) mungkin
berasal dari segmen 1 yang tidak terlayani oleh UWG sebesar 13% (dari 19% -
6%). TI UMM dengan ini dapat dikatakan relatif sukses dalam memperluas
segmen pasarnya, namun sebenarnya bisa dioptimalkan lagi karena masih ada
sekitar 6% konsumen segmen 2 yang belum terbidik.
Segmen 3 (36%) sangat mementingkan faktor dosen, akreditasi dan link
perusahaan serta cukup mementingkan laboratorium. Institut Teknologi Nasional
yang paling memuaskan segmen ini. Jumlah mahasiswa ITN adalah sekitar 46%
dari populasi. Kesimpulannya adalah ITN telah meyakinkan segemen 3 ini dan
mendapat tambahan 10% dari segmen lainnya.
Segmen 4 (26%) menganggap akademik penting terutama dosen dan link
perusahaan, dan juga mementingkan laboratorium serta peralatan pengajaran.
Universitas Merdeka Malang relatif lebih memenuhi kriteria ini. Jumlah
mahasiswa Unmer sebesar 20% dari populasi. Dari sini dapat dikatakan hampir
semua konsumen segmen tiga ini terlayani oleh Unmer namun ada 6% (26% -
20%) yang tidak terpuaskan.
Segmen 1 menyukai berbagai jenis koran tapi kurang suka Jawa Pos,
jumlah saudara umumnya dua, suka musik klasik. Segmen 2 sangat suka Jawa Pos
dan kurang suka koran yang lain, suka musik rock dan jumlah saudara banyak.
Segmen 3 suka Jawa Pos dan musik rock, inisiatif pribadi dominan dalam
pemilihan jurusan, dan jumlah saudara tiga. Segmen 4 jumlah saudara 3, suka
koran termasuk Jawa Pos, inisiatif pribadi dominan dalam pemilihan jurusan.
Mayoritas peminat (81%) menginginkan biaya pendidikan yang murah,
sementara TI UMM dianggap yang paling mahal. Sebanyak 62% peminat sangat
mementingkan faktor akademik (akreditasi, dosen, link perusahaan, termasuk
laboratorium) dan teman atau saudara sangat berpengaruh terhadap keputusan
mereka. Hanya 19% peminat yang mementingkan sarana penunjang seperti
perpustakaan dan gedung. Terdapat 19% lagi peminat yang mencari sarana
penunjang seperti kegiatan dan fasilitas olahraga serta keorganisasian. Segmen ini
belum terlayani, karena Universitas Widya Gama yang secara teori bisa
menguasai ternyata tidak bisa memuaskan peminat.
Celah yang bisa digarap adalah 6% segmen 1 dan 6% segmen 4. Segmen 1
dekat dengan UWG sedangkan segmen 4 dekat dengan Unmer dan ITN. Segmen
1 ini adalah pencari fasilitas penunjang (lokasi, keolahragaan dan keorganisasian).
Dari ketiga variabel tersebut sebenarnya UMM lebih baik dibanding UWG,
namuntidaklah demikian yang ada dibenak konsumen. Dengan demikian UMM
perlu mengkomunikasikan bahwa dalam ketiga hal ini sebenarnya dia terbaik.
Untuk segmen 4, potensi sebesar 6% yang tidak terlayani oleh Unmer ini
telah diambil oleh ITN. Dilihat dari letak Unmer yang berada ditengah ITN dan
UMM, maka dapat diputuskan bahwa UMM tidak akan bisa membidik segmen
ini. Pergeseran titik ideal segmen kekanan akan mendekatkan ke Unmer dan
pergeseran kekiri akan mendekatkannya ke ITN. Dengan koordintat UMM yang
dsebelah kanan Unmer, merebut 6% ini adalah tidak ada peluang.
Berdasar beberapa kesimpulan di atas, kedepan ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan oleh jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Malang. Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (TI UMM) harus
melakukan upaya-upaya berikut.
1. Perlu menkomunikasikan bahwa dari sisi lokasi lebih strategis karena dekat
dengan terminal dan sekali naik bisa kepusat kota atau ke lokasi wisata lebih
dekat. Ini dilakukan untuk membidik 6% (atau bahkan lebih) peminat segmen
1 yang sangat mementingkan lokasi kampus yang strategis dan mereka
cenderung memilih UWG.
2. Fasilitas dan kegiatan olahraga serta kegiatan keorganisasian dimasa depan
harus menjadi agenda rutin, dikomunikasikan dan porsinya diperbesar
mengingat 19% peminat (segmen 1) sangat memperhatikan hal tersebut.
Terdapat 6% yang tidak terlayani oleh UWG sebagai kampus dengan
koordinat terdekat).
3. Menginformasikan bahwa biaya kuliah di TI UMM sebenarnya tidak mahal.
Hal ini sangat penting mengingat 81% peminat menganggap pentingnya biaya
kuliah yang murah. ITN yang realitanya paling mahal ternyata masih lebih
murah dibanding UMM menurut pemikiran peminat.
4. Mengkomunikasikan bahwa dari sisi kualitas dosen dan link perusahaan tidak
kalah. Namun demikian, status akreditasi harus diupayakan menjadi B karena
peminat menganggap hal ini sangat penting.
5. Informasi teman perlu juga diupayakan secara khusus mengingat ITN dan
Unmer terlihat lebih baik dalam memanfaatkannya.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
G1. Kesimpulan
Secara umum, ada empat faktor alasan calon mahasiswa untuk memilih
jurusan Teknik Industri di empat PTS Malang (ITN, UMM, UWG dan Unmer).
Keempat faktor itu adalah akademik, sarana akademik, penunjang, dan biaya.
Persepsi konsumen terhadap Teknik Industri UMM (TI UMM) dibandingkan
dengan ketiga pesaingnya adalah berikut.
1. Peringkat ketiga setelah TI ITN dan Unmer dalam akademik (yaitu dosen,
akreditasi,link perusahaan) dan informasi dari teman.
2. Terbaik dalam hal sarana akademik (yaitu gedung dan perpustakaan).
3. Termahal dalam biaya kuliah.
4. Nomor dua dalam sarana penunjang non akademik (olahraga, lokasi dan
keorganisasian)
Terdapat empat segmen pasar peminat Teknik Industri. Segmen 1 (19%)
peminat yang mementingkan fasilitas penunjang non akademik berupa lokasi,
fasilitas olahraga dan keorganisasian. Segmen ini cenderung memilih Widya
Gama. Segmen 2 (19%) adalah pencari sarana akademik berupa perpustakaan dan
gedung. Uiniversitas Muhammadiyah Malang paling mendekati keinginan segmen
ini. Segmen 3 (36%) sangat mementingkan faktor dosen, akreditasi dan link
perusahaan serta cukup mementingkan laboratorium. Institut Teknologi Nasional
yang paling memuaskan segmen ini. Segmen 4 (26%) menganggap akademik
penting terutama dosen dan link perusahaan, dan juga mementingkan
laboratorium serta peralatan pengajaran. Universitas Merdeka Malang relatif lebih
memenuhi kriteria ini.
Segmen 1 menyukai berbagai jenis koran tapi kurang suka Jawa Pos,
jumlah saudara umumnya dua, suka musik klasik. Segmen 2 sangat suka Jawa Pos
dan kurang suka koran yang lain, suka musik rock dan jumlah saudara banyak.
Segmen 3 suka Jawa Pos dan musik rock, inisiatif pribadi dominan dalam
pemilihan jurusan, dan jumlah saudara tiga. Segmen 4 jumlah saudara 3, suka
koran termasuk Jawa Pos, inisiatif pribadi dominan dalam pemilihan jurusan.
Mayoritas peminat (81%) menginginkan biaya pendidikan yang murah,
sementara TI UMM dianggap yang paling mahal. Sebanyak 62% peminat sangat
mementingkan faktor akademik (akreditasi, dosen, link perusahaan, termasuk
laboratorium) dan teman atau saudara sangat berpengaruh terhadap keputusan
mereka. Hanya 19% peminat yang mementingkan sarana penunjang seperti
perpustakaan dan gedung. Terdapat 19% lagi peminat yang mencari sarana
penunjang seperti kegiatan dan fasilitas olahraga serta keorganisasian. Segmen ini
belum terlayani, karena Universitas Widya Gama yang secara teori bisa
menguasai ternyata tidak bisa memuaskan peminat.
G2. Saran
Berdasar beberapa kesimpulan di atas, kedepan ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan oleh jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Malang. Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (TI UMM) harus
melakukan upaya-upaya berikut.
1. Perlu menkomunikasikan bahwa dari sisi lokasi lebih strategis karena
dekat dengan terminal dan sekali naik bisa kepusat kota atau ke lokasi
wisata lebih dekat.
2. Fasilitas dan kegiatan olahraga serta kegiatan keorganisasian dimasa depan
harus menjadi agenda rutin, dikomunikasikan dan porsinya diperbesar
mengingat 20% peminat sangat memperhatikan hal tersebut.
3. Menginformasikan bahwa biaya kuliah di TI UMM sebenarnya tidak
mahal.
4. Mengkomunikasikan bahwa dari sisi kualitas dosen dan link perusahaan
tidak kalah. Namun demikian, status akreditasi harus diupayakan menjadi
B karena peminat menganggap hal ini sangat penting.
5. Informasi teman perlu juga diupayakan secara khusus mengingat ITN dan
Unmer terlihat lebih baik dalam memanfaatkannya.
DAFTAR REFERENSI
Assael, Henry; Consumer Behavior and Marketing Action, Kent Publishing, 1996
Dillon, William R.; Goldstein, Matthew; Multivariate Analysis Methods and Application, John Wiley & Sons, Inc.; 1994
Engel, james F; Blackwell, Roger D.; Miniard, Paul W.; Perilaku Konsumen; Binarupa Aksara; 1994
Kerlinger, Fred N.; Asas Asas Penelitian Behavioral; Gajah Mada University Press; 1990
Kotler, Philips; Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian; Penerbit Erlangga; 1993