5
Pemicu 3 I. Klarfikasi dan Definisi - Petekie : kebocoran vaskuler dan ekstravasasi sel darah merah ke kulit yang ditandai bintik-bintik merah. - Schuffner : garis yang menghubungkan titik pada arcus costae dan umbilikus (di bagi 4) dan garis ini diteruskan sampai sias kanan yang merupakan titik 8. II. Kata Kunci Anak perempuan 6 tahun, pucat sejak 2 minggu yang lalu disertai demam naik turun, nafsu makan berkurang, timbul benjlan dileher sejak 1 minggu, perdarahan gusi sejak semalam. Pemfis : III. Rumusan Masalah Anak perempuan 6 tahun, anemia, limfadenopati, demam naik turun sejak 2 minggu yang lalu dan terdapat perdarahan gusi. IV. Analisis Masalah Anak perempuan 6 tahun Pucat perdarahan gusi demam naik nafsu makan benjolan di leher turun berkurang konjungtiva ada petikie dan telapak gizi kurang limfodenopati tangan pucat anemia trombositopenia hipermetabolisme ekstramedullar kompresi sumsum ulang medullari keganasan hematologi

Pemicu 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemicu 3

Pemicu 3

I. Klarfikasi dan Definisi- Petekie : kebocoran vaskuler dan ekstravasasi sel darah merah ke kulit yang

ditandai bintik-bintik merah.- Schuffner : garis yang menghubungkan titik pada arcus costae dan umbilikus

(di bagi 4) dan garis ini diteruskan sampai sias kanan yang merupakan titik 8.

II. Kata KunciAnak perempuan 6 tahun, pucat sejak 2 minggu yang lalu disertai demam naik turun, nafsu makan berkurang, timbul benjlan dileher sejak 1 minggu, perdarahan gusi sejak semalam.Pemfis :

III. Rumusan MasalahAnak perempuan 6 tahun, anemia, limfadenopati, demam naik turun sejak 2 minggu yang lalu dan terdapat perdarahan gusi.

IV. Analisis MasalahAnak perempuan 6 tahun

Pucat perdarahan gusi demam naik nafsu makan benjolan di leher turun berkurang

konjungtiva ada petikiedan telapak gizi kurang limfodenopatitangan pucat

anemia trombositopenia hipermetabolisme ekstramedullar

kompresi sumsum ulang

medullari

keganasan hematologilimfositik

leukimia graulositikanemia anaplastk mielositik

limfoa hodgkin diagnosis banding LLA

pemeriksaan penunjang

diagnosis

tata laksana

Page 2: Pemicu 3

V. HipotesisAnak perempuan 6 tahun mengalami leukimia limfositik akut.

VI. Bahan Pembelajaran VI.1Leukopoesis

Leukopoeisis merupakan proses pembuatan leukosit, yang distimulasi oleh

berbagai Colony Stimulating Factor (CSF) yaitu hormone yang diproduksi oleh

sel darah putih matur. Perkembangan tiap jenis sel darah putih dimulai dengan

pembelahan hemopoietic stem cell ke dalam salah satu sel blast berikut:

- mieloblast membelah untuk membentuk mielosit eosinofilik, netrofilik, atau

basofilik; yang memicu perkembangan ketiga jenis basofilik ini.

- Monoblast memicu perkembangan monosit.

- Limfoblast memicu perkembangan limfosit.

Leukopoeisis terjadi di organ hemopoiesis. Granulosist hanya di sumsum tulang;

limfosit di limfonodus, jaringan limfoid, dan di sebagian sumsum tulang; adapun

monosit dibentuk di lien, jaringan limfoid, dan sebagian sumsum tulang.

a. Granulopoesis

Granulopoiesis merupakan pembentukan sel darah putih baru di sumsum

tulang. Bertambhanya jumlah leukosit terjadi dengan mitosis, suatu proses

pertumbeuhan dan pembelahan sel secara berurutan. Sel-sel bakal mampu

membelah diri dan berkembang menjadi leukosit matang dalam suatu sekuen

pematangan yang teratur, dan kemudian dibebaskan dari sumsum tulang ke

dalam sirkulasi. Terjadi proses diferensiasi pada leukosit yang belum matang

yang secara bertahap mengembangkan dan memperlihatkan sifat-sifat leukosit

fungsional matang. Leukosit yang sedang berkembang dapat dibagi menjadi

berbagai kompartemen fisiologik yaitu:

Kompartemen proliferasi (proliferating pool).

Kompartemen pematangan dan penyimpanan.

Kompartemen sirkulasi.

Kompartemen pertumbuhan dan distribusi myeloid.

Di bawah pengaruh rangsangan fisiologik, dan patologik tertentu, dapat

terjadi pembebasan granulosit dari kompartemen penimpanan dan marginal

dalam beberapa menit diikuti beberapa saat kemudian peningkatan

Page 3: Pemicu 3

pembentukan granulosit. Interaksi sel dengan sel dan pengeluaran faktor

pertumbuhan humoral (CSF) mengendalikan pertumbuhan dan pematangan

leukosit. Pembentukan sel darah putih secara substansial dipengaruhi oleh

mediator kimiawi (sitokin dan kemokin) yang dikeluarkan sebagai bagian dari

respon peradangan dan imun.

Siklus hidup neutrofil antara 14-23 hari. Dari stem sel ke granulosit

terdapat dua stadium, yaitu stadium pembelahan yang terdiri dari mieloblast,

promielosit, dan mielosit; serta stadium pemasakan yang terdiri dari

metamielosit, stab, dan segmen. Pada stadium pemasakan tidak ada lagi

pembelahan, pematangan terjadi dengan cepat. Dikenal dua penyebaran sel

granulosit, yaitu yang bersirkulasi bebas dan yang berada di tepi. Ada

pertukaran kontinyu antara keduanya, yang apabila ukurannya sama besar,

maka hanya bersirkulasi sampai di darah tepi. Sel granulosit yang masak

ditimbun di sumsum tulang (20-25 kali dari jumlah granulosit di darah) bila

diperlukan akan dilepaskan ke darah perifer. Waktu generasi sel primitive

sampai dengan masak sekitar 10 hari.

b. Limfopoesis

Limfopoeisis adalah pertumbuhan dan pematangan limfosit. Limfosit

merupakan sel darah putih terbanyak kedua yang beredar di daerah perifer.

Berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Hampir 20% sumsum tulang normal

berisi limfosit yang sedang berkembang. Setelah pematangan, limfosit masuk

ke darah perifer, beredar dengan interval waktu yang bervariasi bergantung

pada sifat sel, dan kemudian berkumpul di kelenjar limfe atau organ limfatik.

Sel limfoid paling dini adalah limfoblast yang pada sumsum tulang

normal biasanya tidak menonjol dan sedikit. Limfosit akan berfdiferensiasi

menjadi limfosit T di timus dan limfosit B yang terjadi di sumsum tulang.

Selanjutnya limfosit B dapat berdiferensiasi menjadi sel plasma yang

membentuk <4,5% hitung jenis sumsum tulang normal. Sel plasma memiliki

ciri morfologis inti sel yang terletak eksentrik, halo jukstanukleus, dan pola

kromatin yang digambarkan seperti roda pedati.

VI.2Leukimia

Page 4: Pemicu 3

VI.3Dasar-dasar biologi limfopoloferatifVI.4Patofisiologi gejala yang khasVI.5Bagaimana cara menyingkirkan DD?VI.6Interpretasi temuan klinis

VII. Kesimpulan Anak perempuan 6 tahun mengalami leukimia limfositik akut.