18
PEMURNIAN TIMAH PUTIH (Sn) Disusun Oleh: HERLINA OKY YULIATI (K2512042)

Pemurnian Timah Putih (Sn)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zvzv

Citation preview

Page 1: Pemurnian Timah Putih (Sn)

PEMURNIAN TIMAH PUTIH (Sn)

Disusun Oleh: HERLINA OKY YULIATI (K2512042)

Page 2: Pemurnian Timah Putih (Sn)

TIMAH

• Timah adalah sebuah unsur kimia yang terdapat dalam table periodik yang memiliki simbol Sn ( bahasa latin : Stannum ) dan nomor atom 50. Timah ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam lain untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.

Page 3: Pemurnian Timah Putih (Sn)

KARAKTERISTIK TIMAH

Page 4: Pemurnian Timah Putih (Sn)
Page 5: Pemurnian Timah Putih (Sn)
Page 6: Pemurnian Timah Putih (Sn)
Page 7: Pemurnian Timah Putih (Sn)

SIFAT – SIFAT TIMAH1. Timah termasuk golongan IV B2. Mempunyai bilangan oksidasi +2 dan + 43. Bersifat amfoter4. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan

terhadap korosi5. Timah merupakan logam lunak, fleksibel, dan

warnanya abu-abu metalik6. Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan

beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitra

Page 8: Pemurnian Timah Putih (Sn)

DIAGRAM ALUR PENGOLAHAN BIJIH TIMAH

Page 9: Pemurnian Timah Putih (Sn)

PROSES PEMURNIAN (REFINING)

• Pemurnian (refining) adalah suatu proses untuk merubah logam kotor menjadi logam dengan kemurnian tinggi.

Page 10: Pemurnian Timah Putih (Sn)

CARA – CARA PEMURNIAN LOGAM

1. Pemurnian dengan pelelehan (fusion)2. Pemurnian dengan destilasi3. Pemurnian dengan kristalisasi4. Pemurnian dengan elektrolisis5. Pemurnian dengan proses Parkes6. Pemurnian dengan proses Van Arkel7. Pemurnian dengan zone- Refining8. Pemurnian dengan proses Mond9. Pemurnian dengan proses Bassemer

Page 11: Pemurnian Timah Putih (Sn)

PEMURNIAN (REFINING) TIMAH PUTIH

• PyrorefiningPyrorefining adalah metode pemurnian

dengan menggunakan temperature tertentu guna mendapatkan produk yang memiliki impurities atau pengotor seminimal mungkin. Proses ini dilakukan dengan menambahkan zat aditif yang akan berfungsi sebagai pengikat impurities di dalam timah cair.

Page 12: Pemurnian Timah Putih (Sn)

• Eutectic RefiningYaitu proses pemurnian dengan menggunakan bantuan crystallizer agar parameter proses tetap konstan sehingga dapat diperoleh kualitas produk yang stabil. Tujuannya untuk mengurangi kadar Pb yang terdapat pada timah sebagai pengotor. Prinsipnya adalah berhubungan dengan temperatur eutectic Pb - Sn, pada saat eutectic temperature Pb pada solid solution berkisar 2,6% dan akan menurun bersamaan dengan kenaikan temperatur, dimana Sn akan meningkat kadarnya. Prinsip utamnya adalah dengan mempertahankan temperatur yang mendekati titik solidifikasi timah.

Page 13: Pemurnian Timah Putih (Sn)

• Electrolitic RefiningYaitu proses pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kadar yang lebih tinggi lagi dari pyrorefining yakni 99,99%. Proses elektrorefining menggunakan larutan elektrolit yang menyediakan logam dengan kadar kemurnian yang sangat tinggi dengan dua komponen utama yaitu dua buah elektroda – anoda dan katoda – yang tercelup ke dalam bak elektrolisis.. proses pengendapan timah ke katoda terjadi karena adanya migrasi dari anoda menuju katoda yang disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir dengan voltase tertentu dan tidak terlalu besar.

Page 14: Pemurnian Timah Putih (Sn)

Langkah – Langkah Pemurnian Timah Putih (Sn) Dengan Cara Pyrorefining

1. Pengurangan kadar As Pengurangan kadar As dilakukan dengan cara menambahkan alumunium sehingga akan terbentuk senyawa AsAl yang mengapung di permukaan timah cair, karena ditiupkan udara ke dalam timah cair (proses polling).

Page 15: Pemurnian Timah Putih (Sn)

2. Pengurangan kadar Cu dan Ni, dilakukan dengan menambahkan sulfur ke dalam timah cair sehingga akan terbentuk endapan CuS dan NiS. Analisa akhir juga tetap dilakukan untuk pengecekan, jika ternyata terdapat kandungan impurities yang melebihi atau di ambang batas standar yang ditetapkan maka dilakukan refining ulang sesuai dengan kandungan impurities yang ingin dikurangi.

Page 16: Pemurnian Timah Putih (Sn)

3. Pengurangan kadar Fe, dilakukan dengan cara mengubah temperatur ketel menjadi 300 - 400C sehingga akan terbentuk endapan FeSn di dasar ketel. Selain itu ditambahkan serbuk gergaji yang akan berfungsi sebagai buffer interface untuk memisahkan endapan FeSn dengan Sn cair.

Page 17: Pemurnian Timah Putih (Sn)

GAMBAR

Page 18: Pemurnian Timah Putih (Sn)

ALHAMDULILLAH