2
Pencegahan busung lapar (Gizi buruk) : Busung lapar (gizi buruk) dapat dicegah dengan memberikan makanan yang bergizi beraneka ragampada anak berupa sayur- mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein,(telur, ikan, daging) dll, dan berikan ASI bagi anak usia 0-2 thn. Pencegahan untuk Malnutrisi Energi Protein (MEP) : Penyuluhan dan pemberian makanan yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas. Bahan makanan yang dikonsumsi hendaknya berasal dari sumber makanan setempat. Dalam menangani masalah MEPperlu pula dipertimbangkan factor ekonomi, social, dan budaya keluarga atau masyarakat lingkungannya. Prinsip pengobatan MEP adalah : 1. Memberikan makanan yang mengandung banyak protein berniali biologic tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral. 2. Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap. 3. Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat rendah. 4. Untuk pengobatan kwashiorkor hasil yang paling baik diperoleh dengan pemberian makanan yang mengandung protein 3-4 gram/kgbb/hari dan 160-175 kalori/kgbb/hari 5. Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sebagai penyakit penyerta. 6. Penanganan terhadap penyakit penyerta 7. Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap keluarga. Tahap penyesuaian : - Pada anak BB<7kg, jenis makanan yang diberikan adalah makanan bayi. Pda awal perawatan makanan utamanya adalah susu yang diencerkan (1/3,2/3,3/3)atau susu formula yang dimodifikasi (susu rendah laktosa). Untuk tambahankalori dapat diberikan glukosa 2-5% dan tepung 2%. Kemudian

Pencegahan busung lapar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pencegahan busung lapar

Pencegahan busung lapar (Gizi buruk) :Busung lapar (gizi buruk) dapat dicegah dengan memberikan makanan yang bergizi beraneka ragampada anak berupa sayur-mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein,(telur, ikan, daging) dll, dan berikan ASI bagi anak usia 0-2 thn.

Pencegahan untuk Malnutrisi Energi Protein (MEP) :Penyuluhan dan pemberian makanan yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas. Bahan makanan yang dikonsumsi hendaknya berasal dari sumber makanan setempat. Dalam menangani masalah MEPperlu pula dipertimbangkan factor ekonomi, social, dan budaya keluarga atau masyarakat lingkungannya.

Prinsip pengobatan MEP adalah :1. Memberikan makanan yang mengandung banyak protein berniali biologic tinggi,

tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.2. Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap.3. Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat

rendah.4. Untuk pengobatan kwashiorkor hasil yang paling baik diperoleh dengan

pemberian makanan yang mengandung protein 3-4 gram/kgbb/hari dan 160-175 kalori/kgbb/hari

5. Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sebagai penyakit penyerta.6. Penanganan terhadap penyakit penyerta7. Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi

terhadap keluarga. Tahap penyesuaian :

- Pada anak BB<7kg, jenis makanan yang diberikan adalah makanan bayi. Pda awal perawatan makanan utamanya adalah susu yang diencerkan (1/3,2/3,3/3)atau susu formula yang dimodifikasi (susu rendah laktosa). Untuk tambahankalori dapat diberikan glukosa 2-5% dan tepung 2%. Kemudian secara berangsur-angsur dapat diberikan buah + biscuit, makanan lumat dan makanan lembek. Selain itu bila masih ada, ASI terus diberikan

- Pada anak BB>7kg, jenis makanan adalah makanan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun, dimulai dengan pemberian kalori, 50kkal/kgBB, protein 1,0g/kgBB, dan cairan 200ml/kgBBsehari. Bentuk makanan yang diberikan dimulai dengan pemberian makanan cair yang diencerkan, kemudian secara bertahap dikentalkan (1/3,2/3,3/3). Bahan utama dan sumber protein makanan cair adalah susu. Sebagai tambahan kalori diberi glukosa 5%. Dalam tahap awal ini makanan caiur diberikan lebih sering dengan porsi lebih kecil bila perlu dengan sonde. Setelah diberikan makanan cair penuh dan toleransi terhadap makanan membaik, dapat dimulai dengan pemberian makanan lunak, disusul dengan makanan biasa.

Page 2: Pencegahan busung lapar

Pada tahap penyembuhan :Bila keadaaan umum anak, toleransi terhadap makanan, dan nafsu makan membaik, pemberian makanan dapat ditingkatkan secara berangsur setiap 1-2 hari sehingga tercapai konsumsi kalori sebanyak 150-200 kkal/kgBB dan protein 3,0-5,0 g/kgBB sehari.

Tahap lanjutan penyembuhan :Setelah mencapai penyembuhan, pemberian makanan perlu dikembalikan dari jenis makanan dengan kebutuhan nutrient baku