3
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Restorasi gigi diselesaikan sebelum dipasang di dalam rongga mulut untuk mendapatkan tiga manfaat dari perawatan gigi : kesehatan mulut, fungsi, dan estetika. Restorasi dengan kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan kesehatan mulut dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri patogen. Ini diperoleh melalui reduksi daerah permukaan total dan mengurangi kekasaran permukaan restorasi. Permukaan yang lebih mulus akan lebih mudah dijaga kebersihannya dengan tindakan pembersihan preventif yang biasa dilakukan sehari-hari karena benang gigi dan sikat gigi akan mendapat jalan masuk yang lebih baik ke semua permukaan dan daerah tepi. Dengan beberapa bahan gigi tertentu, aktivitas karat dan korosi dapat dikurangi cukup besar jika seluruh restorasi dipoles dengan baik. Fungsi rongga mulut akan meningkat jika restorasi dipoles dengan baik karena makanan akan meluncur lebih bebas pada permukaan oklusal dan embrasur selama mastikasi. Yang lebih penting lagi, daerah kontak restorasi yang halus akan mengurangi tingkat keausan pada gigi tetangga maupun antagonisnya. Abrasi terjadi saat bahan abrasif berkontak dengan permukaan gigi, terlalu lamanya kontak antara bahan abrasif dengan gigi dapat menimbulkanabrasi yang terlalu dalam. Hal ini menyebabkan kekasaran permukaan (Vanable dan LoPresti, 2005).

Penda Hulu An

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendahuluan

Citation preview

PENDAHULUAN

1.1Latar BelakangRestorasi gigi diselesaikan sebelum dipasang di dalam rongga mulut untuk mendapatkan tiga manfaat dari perawatan gigi : kesehatan mulut, fungsi, dan estetika. Restorasi dengan kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan kesehatan mulut dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri patogen. Ini diperoleh melalui reduksi daerah permukaan total dan mengurangi kekasaran permukaan restorasi. Permukaan yang lebih mulus akan lebih mudah dijaga kebersihannya dengan tindakan pembersihan preventif yang biasa dilakukan sehari-hari karena benang gigi dan sikat gigi akan mendapat jalan masuk yang lebih baik ke semua permukaan dan daerah tepi. Dengan beberapa bahan gigi tertentu, aktivitas karat dan korosi dapat dikurangi cukup besar jika seluruh restorasi dipoles dengan baik. Fungsi rongga mulut akan meningkat jika restorasi dipoles dengan baik karena makanan akan meluncur lebih bebas pada permukaan oklusal dan embrasur selama mastikasi. Yang lebih penting lagi, daerah kontak restorasi yang halus akan mengurangi tingkat keausan pada gigi tetangga maupun antagonisnya.Abrasi terjadi saat bahan abrasif berkontak dengan permukaan gigi, terlalu lamanya kontak antara bahan abrasif dengan gigi dapat menimbulkanabrasi yang terlalu dalam. Hal ini menyebabkan kekasaran permukaan (Vanable dan LoPresti, 2005).Pembersih gigi dibuat dalam tiga bentuk : pasta gigi, gel dan bubuk. Bahan ini mempunyai tiga fungsi penting. Aksi abrasif dan deterjennya dapat menghilangkan debris, plak, dan pelikel warna dengan efektif bila dibandingkan dengan sikat gigi saja. Bahan ini memoles gigi untuk mendapatkan pemantulan sinar yang lebih tinggi dan estetik yang lebih baik. Akumulasi mikro-organisme dan noda warna lebih baik daripada permukaan yang kasar. Akhirnya, pembersih gigi berfungsi sebagai sarana untuk aplikasi bahan terapeutik yang sudah terbukti manfaatnya. Contoh bahan terapeutik adalah flour, bahan pengendali tar-tar dan bahan desentisasi ( Anusavice, 2004 ). Flour termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses mineralisasi dan pengerasan email gigi.

1.2 Rumusan Masalah1. menjelaskan macam-macam dan komposisi bahan dan sifat pasta gigi2. menjelaskan bahan abrasif, polish dan pengaplikasiannya yang dipakai dalam kedokteran gigi3. menjelaskan tentang flour1.3 Hipotesa

Vanable, E. D. dan LoPresti, L. R. 2004.Using Dental Materials. New Jersey: Pearson.

Anusavise, kenneth J. 2004. PHILLIPS BUKU AJAR ILMU KEDOKTERAN GIGI.