2
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mendukung hidup sehat dan bersih, manusia selalu menjaga lingkungan hidupn terbebas atau terjaga dari kontaminasi seminimal mungkin. Antiseptik dan desinekta dua ma!am dari banyak produk kimia"i rumah tangga yang mendukung gaya hidup sehat manusia. Antiseptik umum digunakan sebagai produk sanitasi dan pengobatan pertama p luka. Desinektan umum digunakan untuk membersihkan sanitasi lingkungan. Antiseptik dapat menghambat pertumbuhan patogen#kuman$bakteriostatik% dan menghan!urkan mikroba $bakteriosida% untuk men!iptakan lingkungan aseptis ba $Lay, &''(%. Antiseptik meniptakan suasana yang tidak mendukung keberlangsungan mikroorganisme dengan !ara mendehidrasi mikroorganisme dari nutrisinya, mengganggu sel mikroba, dan merusak struktur protein mikroorganisme $Prati"i, )((*%. Peran utama antiseptik adalah men!egah, mengontrol, dan membasmi mikroorganisme merugikan, serta mengendalikan dan men!egah ineksi pada luka luar terbuka $Ernest, &'*+%.Eekti itas antiseptik ber ariasi tergantung penggunaan dan konsentrasi yang digunakan namun an dapat menghan!urkan patogen dan spora $inakti asi% dalam batas aturan pakai yang di $Ernest, &'*+%. Antiseptik relati aman bagi aktiitas sehari-hari de"asa karena siatnya tidak toksik selama digunakan dalam batas aman dan tidak tertelan. ementara itu, desinektan adalah kandungan yang biasanya terdapat dalam !airan pembersih, dalam praktikum iniadalahkarbolpembersih lantai. /arbol pada umumnya mengandung bahan akti asam kuat sebagai desinfectant agent yang berungsi mengen populasi mikroorganisme seminimal mungkin dengan menghambat kerja en0im da protein, merusak dinding sel dan asam nukleat, mengubah permeabilitas sel, menguba protein dan asam amino yang dimiliki mikroorganisme, serta sebagai antime )((*%. Eek desinektan karbol eekti pada hampir semua mikroorganisme. 1 antiseptik, desinektan tidak dianjurkan terkena kontak kulit pada manusia maupun h siatnya korosi dan toksik.

Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangUntuk mendukung hidup sehat dan bersih, manusia selalu menjaga lingkungan hidupnya terbebas atau terjaga dari kontaminasi seminimal mungkin. Antiseptik dan desinfektan adalah dua macam dari banyak produk kimiawi rumah tangga yang mendukung gaya hidup sehat manusia. Antiseptik umum digunakan sebagai produk sanitasi dan pengobatan pertama pada luka. Desinfektan umum digunakan untuk membersihkan sanitasi lingkungan.Antiseptik dapat menghambat pertumbuhan patogen/kuman (bakteriostatik) dan menghancurkan mikroba (bakteriosida) untuk menciptakan lingkungan aseptis bagi manusia (Lay, 1990). Antiseptik meniptakan suasana yang tidak mendukung keberlangsungan mikroorganisme dengan cara mendehidrasi mikroorganisme dari nutrisinya, mengganggu fungsi sel mikroba, dan merusak struktur protein mikroorganisme (Pratiwi, 2008). Peran utama antiseptik adalah mencegah, mengontrol, dan membasmi mikroorganisme merugikan, serta mengendalikan dan mencegah infeksi pada luka luar terbuka (Ernest, 1983). Efektivitas antiseptik bervariasi tergantung penggunaan dan konsentrasi yang digunakan namun antiseptik dapat menghancurkan patogen dan spora (inaktivasi) dalam batas aturan pakai yang dianjurkan (Ernest, 1983). Antiseptik relatif aman bagi aktifitas sehari-hari dewasa maupun anak anak karena sifatnya tidak toksik selama digunakan dalam batas aman dan tidak tertelan.Sementara itu, desinfektan adalah kandungan yang biasanya terdapat dalam cairan pembersih, dalam praktikum ini adalah karbol pembersih lantai. Karbol pada umumnya mengandung bahan aktif asam kuat sebagai desinfectant agent yang berfungsi mengendalikan populasi mikroorganisme seminimal mungkin dengan menghambat kerja enzim dan sintesis protein, merusak dinding sel dan asam nukleat, mengubah permeabilitas sel, mengubah molekul protein dan asam amino yang dimiliki mikroorganisme, serta sebagai antimetabolit (Pratiwi, 2008). Efek desinfektan karbol efektif pada hampir semua mikroorganisme. Tidak seperti antiseptik, desinfektan tidak dianjurkan terkena kontak kulit pada manusia maupun hewan karena sifatnya korosif dan toksik. Namun, tidak semua mikroorganisme dapat dibasmi dengan antiseptik dan desinfektan. Setiap mikroorganisme memiliki mekanisme resisten yang berbeda-beda. Resistensi ini dipengaruhi lipida pada membran selnya dan vegetatif mikroorganisme (Pratiwi, 2008).

B. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukannya praktikum ini, antara lain; untuk mengetahui perbedaan dan cara kerja antiseptik dan desinfektan, serta mengetahui efektivitas pada mikroba sampel (Bacillus substilis dan Eschericia coli).

Daftar pustakaPratiwi, Sylvia T. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga, Bandung. 2008Lay, Bibian. Mikrobiologi. Rajawali Press, Jakarta. 1990Ernest, M.D. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran, UI Press, Jakarta. 1980.