Pendahuluan Budgeting

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    1/11

    PENDAHULUAN

    Pada dasarnya alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat

    dilakukan paling tidak melalui dua mekanisme, yaitu pertama, melaluimekanisme pasar (market mechanism), dan kedua melalui mekanisme

    birokrasi (bureaucratic mechanism). Dengan sejumlah kondisi yang

    disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat

    mendorong pemakaian sumber daya yang efisien (Musgrave & Musgrave,

    19!", (#ro$n dan %akson, 19'". amun kegagalan pasar (market failures)

    terjadi juga dalam mengalokasikan sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya

    adalah kaena adanya public goodsbeserta eksternalitinya. %enis barang

    dan jasa inilah, beserta sejumlah mixed goodsyang didistribusikan melalui

    mekanisme birokrasi.

    Mekanisme birokrasi dalam perkembangannya menjadi mekanisme

    yang sangat penting, )arena besarannya semakin meningkat yang ditujukan

    dalam porsinya dibanding dengan Produk Domestik #ruto. Mekanisme

    birokrasi itu sendiri mempunyai instrumen yang disebut sistem penganggaran

    yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya dalam

    bentuk barang dan jasa yang ada ke dalam masyarakat. *esuai dengan

    perkembangan sistem administrasi publik itu sendiri dan tuntutan masyarakat

    dalam konteks sistem sosial dan politik tertentu, berkembang pula sistem

    penganggaran daerah.

    Budgetatau anggaran dalam pengertian umum diartikan sebagai suatu

    renana kerja untuk suatu periode yang akan datang yang telah dinilai

    dengan uang. )ata budget yang digunakan di +nggris sendiri merupakan

    serapan dari istilah bahasa Peranis yaitu bougeatau bougetteyang berarti

    tas di pinggang yang terbuat dari kulit, yang kemudian di +nggris kata

    budgetini berkembang artinya menjadi tempat surat yang terbuat dari kulit,

    khususnya tas tersebut dipergunakan oleh Menteri )euangan untuk

    menyimpan suratsurat anggaran. *ementara di negeri #elanda, anggaran

    disebut begrooting, yang berasal dari bahasa #elanda kuno yakni groten

    yang berarti memperkirakan.

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    2/11

    Di +ndonesia sendiri, pada a$al mulanya (pada jaman -india#elanda"

    seara resmi digunakan istilah begrooting untuk menyatakan pengertian

    anggaran. amun sejak Proklamasi tanggal 1 /gustus 19!0, istilah

    Anggaran Pendapatan dan Belanjadipakai seara resmi dalam pasal 23

    ayat 1 44D 19!0, dan di dalam perkembangan selanjutnya ditambahkan kata

    egara untuk melengkapinya sehingga menjadi Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Negara.

    PENGERTIAN ANGGARAN

    Perenanaan dan anggaran mempunyai posisi yang penting. /nggaran

    mengungkapkan apa yang dilakukan di masa mendatang. /nggaran dapat

    diinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan

    pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode

    mendatang. Di dalam tampilannya, anggaran selalu menyertakan data

    penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu. Dan menurut Mulyadi

    (25516!", /nggaran merupakan suatu renana kerja yang dinyatakan

    seara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan

    ukuran yang lain yang menakup jangka $aktu satu tahun.

    )ebanyakan sektor publik melakukan pembedaan krusial antara

    tambahan modal dan penerimaan, serta tambahan pendapatan dan

    pengeluaran. Dampaknya adalah pemisahan penyusunan anggaran tahunan

    dan anggaran modal tahunan. %enis anggaran sektor publik adalah6

    1 /nggaran egara dan Daerah /P#7/P#D (Budget of State)

    2 8enana )egiatan dan /nggaran Perusahaan (8)/P", yaitu anggaran

    usaha setiap #4M7#4MD serta badan hukum publik atau gabungan

    publiks$asta.

    JENIS-JENIS ANGGARAN

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    3/11

    1. Line Item Budgeting

    Line Item Budgetingadalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan

    darimana dana berasal (pospos penerimaan" dan untuk apa dana tersebut

    digunakan (pospos pengeluaran". %enis anggaran ini relatif dianggap paling

    tua dan banyak mengandung kelemahan atau sering pula disebut traditional

    budgeting. alaupun tak dapat disangkal, line item budgeting sangat

    populer penggunaannya karena dianggap mudah untuk dilaksanakan.

    2. Incremental Budgeting

    Incremental Budgetingadalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang

    memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar

    penentuan usulan anggaran periode tahun yang akan datang. /ngka di pos

    pengeluaran merupakan perubahan (kenaikan" dari angka periodesebelumnya. Permasalahan yang harus diputuskan bersama adalah metode

    kenaikan7penurunan (incremental)dari angka anggaran tahun sebelumnya.

    :ogika sistem anggaran ini adalah bah$a seluruh kegiatan yang dilaksanakan

    merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.

    3. Planning Programming Budgeting Sistem

    Planning Programming Budgeting Sistemadalah suatu proses perenanaan,

    pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem

    sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisahpisah, dan didalamnya

    terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin

    timbul. Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan penga$asan

    terhadap semua kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas

    implikasi keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan datang.

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    4/11

    4. Zero Based Budgeting (BB!

    Zero Based Budgetingmerupakan sistem anggaran yang didasarkan padaperkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu. *etiap

    kegiatan akan dievaluasi seara terpisah. +ni berarti berbagai program

    dikembangkan dalam visi tahun yang bersangkutan. ;iga langkah

    penyusunan " adalah suatu kerangka strategi

    kebijakan tentang anggaran belanja untuk departemen dan lembaga

    pemerintah non departemen. )erangka ini memberikan tanggung ja$ab yang

    lebih besar kepada departemen untuk penetapan lokasi dan sumber dana

    pembangunan.

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    5/11

    PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARAN

    1. De$%&rat's mengandung makna bah$a anggaran negara (di

    pemerintahan Pusat maupun di pemerintahan Daerah", baik yang berkaitan

    dengan pendapatan maupun yang berkaitan dengan pengeluaran, harus

    ditetapkan melalui suatu proses yang mengikutsertakan sebanyak mungkin

    unsur masyarakat selain harus dibahas dan mendapatkan persetujuan dari

    lembaga per$akilan rakyat.

    2. Ad'l, berarti bah$a anggaran negara haruslah diarahkan seara

    optimum bagi kepentingan orang banyak dan seara proporsional,

    dialokasikan bagi semua kelompok dalam masyarakt sesuai dengan

    kebutuhannya.

    3. Transparan, yaitu proses perenanaan, pelaksanaan serta

    pertanggung ja$aban anggaran negara harus diketahui tidak saja oleh $akil

    rakyat, tetapi juga oleh masyarakat umum.

    !. Ber$%ral T'ngg', berarti pengelolaan keuangan negara harus

    berpegang kepada peraturan perundangan yang berlaku, dan juga senantiasa

    mengau pada etika dan moral yang tinggi.

    0. Ber)at'-)at', berarti pengelolaan anggaran negara harus dilakukan

    seara berhatihati, karena jumlah sumber daya yang terbatas dan mahal

    harganya. -al ini semakin terasa penting jika dikaitkan dengan unsur hutang

    negara.

    '. A&*nta+el, berarti bah$a pengelolaan keuangan negara haruslah

    dapat dipertanggung ja$abkan setiap saat seara intern maupun ekstern

    kepada rakyat.

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    6/11

    PE"BAHASAN

    Penganggaran berbasis kinerja berfokus pada efisiensi

    penyelenggaraan suatu aktivitas pelayanan publik. ?fisiensi yang dimaksud disini adalah perbandingan antara output (kegiatan" dengan input (anggaran".

    )arena berorientasi output, biaya yang dianggarkan munul karena adanya

    renana pelaksanaan suatu kegiatan yang relevan dengan penapaian

    tujuan.

    /spek perenanaan memiliki peranan yang penting bagi suatu

    kementerian7lembaga. Diyakini, kinerja suatu organisasi yang menggunakan

    perenanaan strategik akan jauh melampaui organisasi lain yang tidak

    menggunakan perenanaan strategik. -al ini sejalan dengan syarat

    penerapan anggaran berbasis kinerja, yaitu adanya hubungan antara renana

    strategis, renana operasional, dan renana anggaran. Dengan

    melaksanakan perenanaan strategis seara benar, para eksekutif dapat

    meningkatkan kemampuan pejabat terasnya dalam mengevaluasi, memilih,

    dan mengimplementasikan berbagai pendekatan alternatif untuk membiayai

    dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakatnya.

    Praktik proses penganggaran di lemabagalembaga pemerintahan saat

    ini, meskipun seara legal telah menerapkan performane budgetting, namun

    seara ruhnya masih sangat kental dengan sistem anggaran tradisional,

    karena kebanyakan anggaran dibuat dengan muatan yang bersifat kirakira

    dan enderung incrementalyang lebih berorientasi pada selesainya kegiatan

    dan pertanggungja$aban keuangan dan kurang memperhatikan nilai tambah

    (added $alue", kesesuaian dengan tujuan renana strategis yang ingin diapai

    (efektivitas".

    Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada dasarnya diterapkan

    untuk mengatasi kelemahankelemahan yang ada pada sistem penganggaran

    sebelumnya. -al ini merupakan proses penyempurnaan manajemen

    keuangan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan

    akuntabilitas pelayanan publik serta efektivitas pelaksanaan suatu kebijakanatau program. +ndikasi keberhasilan penerapan anggaran berbasis kinerja

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    7/11

    adalah terjadinya peningkatan kualitas pelayanan dan kesejahteraan rakyat

    (social #elfare", kehidupan demokrasi yang semakin maju, keadilan,

    pemerataan, serta adanya hubungan yang serasi antara pemerintah pusat

    dan daerah.

    )eadaan tersebut hanya akan terapai jika sektor publik dikelola

    dengan menerapkan konsep $alue for mone%, yaitu ekonomis, efektif, dan

    efisien.

    +dealnya, seluruh anggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen

    pelaksanaan anggaran dapat diserap seara maksimal, apalagi dengan

    penerapan anggaran berbasis kinerja. @agalnya penyerapan anggaran

    seara maksimal dapat diartikan sebagai gagalnya pelaksanaan program

    program pelayanan publik.

    %ika ditinjau seara makro ekonomi, maka gagalnya penyerapan

    anggaran seara maksimal dapat memberi implikasi bah$a pemerintah telah

    gagal memberikan pelayanan publik sesuai targetnya, sehingga akan

    memberi sentimen negatif bagi investor, terutama investor asing karena

    mereka akan ragu terhadap faktor keamanan, kepastian hukum, birokrasi

    yang berbelitbelit, pungutan liar, masalah perburuhan, infrastruktur

    penunjang, dan banyak faktor lainnya. *ingkat kata, maka pertumbuhan

    ekonomi tidak akan terapai sesuai target pemerintah sendiri, dan imbasnya

    pemerintah tidak mampu mengatasi pengangguran dan kemiskinan serta

    berbagai masalah lainnya.

    :alu, apakah terapainya penyerapan anggaran seara maksimal

    sudah berarti bah$a pemerintah telah berhasil dalam menyediakan

    pelayanan publikA

    4ntuk menja$ab pertanyaan tersebut, harus kita tinjau ulang

    bagaimana sebenarnya proses penyusunan anggaran berbasis kinerja yang

    dimaksud.

    /nggaran berbasis kinerja merupakan sistem perenanaan,

    penganggaran, dan evaluasi yang menekankan pada keterkaitan antara

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    8/11

    anggaran dengan hasil yang diinginkan. Penerapan penganggaran kinerja

    harus dimulai dengan perenanaan kinerja, baik pada level nasional

    (pemerintah" maupun level instansi (kementerian7lembaga", yang berisi

    komitmen tentang kinerja yang akan dihasilkan, dan dijabarkan dalam

    programprogram dan kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan. :alu,

    kebutuhan anggaran untuk melaksanakan programprogram tersebut

    dijabarkan dalam format 8)/)7:, yang selanjutnya dibahas dengan otoritas

    anggaran ()ementerian )euangan, #appenas, dan DP8". 8)/)7: dari

    keseluruhan kementerian7lembaga menjadi bahan penyusunan 8/P#

    Pemerintah.

    /pa saja sebenarnya faktor penghambat penerapan anggaran

    berbasis kinerja di +ndonesiaA #erikut kami jabarkan menjadi ! faktor utama,

    antara lain 6

    a. >aktor budaya;idak dapat dipungkiri, salah satu momok yang menjadi barrier

    dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja adalah budaya

    pemotongan anggaran, dimana tiaptiap kementerian7lembaga tidak

    akan mendapatkan anggaran sesuai dengan yang mereka ajukan.-al ini antara lain dipengaruhi oleh keenderungan memakai

    anggaran tahun sebelumnya sebagai auan dalam penyusunan

    anggaran dan keterbatasan kemampuan dalam pembahasan

    dengan otoritas anggaran.#udaya pemotongan anggaran atas usulan anggaran yang

    diajukan, menimbulkan budaya baru yaitu menaikkan jumlah

    anggaran dan target yang diusulkan dengan harapan jika anggaran

    tersebut dipotong, masih akan menukupi untuk melaksanakan

    programprogram dengan target a$al.Bang kemudian terjadi juga adalah adanya pemotongan

    anggaran seara signifikan di pospos yang sejatinya merupakan

    program andalan, namun pospos anggaran di luar program

    andalan tidak mendapat potongan anggaran yang signifikan.b. >aktor politik

    )eharusan dalam penyusunan anggaran untuk pembahasan

    dengan DP8, membuat peran DP8 begitu signifikan dalam proses

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    9/11

    penyusunan anggaran. Masalah yang kemudian terjadi adalah

    belum banyaknya anggota de$an yang concerndengan anggaran

    kinerja dan nilai tambah atas suatu program atau kegiatan yang

    diajukan.*elain itu, faktor politis bah$a anggota de$an merupakan

    per$akilan partai politik, seringkali menyebabkan alokasi anggaran

    terdistorsi dan tidak efektif dalam memeahkan permasalahan di

    masyarakat.De$asa ini, preferensi anggaran legislatif lebih ondong pada

    alokasi belanja modal daripada belanja untuk pelayanan sosial,

    yang notabene merupakan realisasi atas self&interestmereka.

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    10/11

    . >aktor akuntansi biayaMasalah lain yang harus segera dipeahkan adalah bah$a

    hingga kini di pemerintahan pusat maupun daerah tidak ada

    *tandar Pelayanan Minimum (*PM" yang dapat digunakan sebagaidasar menetapkan target outome minimum. Padahal, konsep

    teoretis sistem penganggaran berbasis kinerja mengharuskan

    keberadaan *PM, dan juga sebuah /nalisis *tandar #iaya (/*#".

    )alaupun ada *PM itu pun baru untuk beberapa departemen.#elum lagi masalah keberadaan /*#. )iranya belum ada

    satupun unit kerja pemerintahan yang saat ini telah memiliki /*#

    baku. +ni beralasan, karena salah satu dasar penyusunan /*#

    adalah keberadaan suatu sistem akuntansi yang baik. *aat ini,

    praktik akuntansi pemerintah pusat dan daerah masih dalam tahap

    pengembangan, sehingga masih diragukan apakah data akuntansi

    yang dihasilkan bisa digunakan untuk menyusun standar biaya

    untuk kegiatankegiatan pemerintahan. +ni berbeda dengan praktik

    yang ada di sektor privat atau s$asta, di mana penetapan harga

    standar bisa dihitung dari data masa lalu yang dihasilkan oleh

    sistem akuntansi yang ada setelah disesuaikan dengan unsur lain.d. >aktor inovasi bukan sebagai budaya kerja

    *ebagai aparatur pemerintah, memang adanya aturan resmi

    dalam pelayanan publik menjadi auan utama dalam melaksanakan

    fungsinya. *elain itu, faktor birokrasi dan risk attitude yang lebih

    memilih untuk menghindari risiko pelayanan, merupakan faktor

    faktor yang menyebabkan kurangnya inovasi di sektor publik.)urangnya inovasi tersebut, berimbas pula pada praktik

    penyusunan anggaran dimana penyusunan anggaran Cmeskipun

    telah menganut penganggaran berbasis kinerja, selalu

    menggunakan anggaran tahun sebelumnya dalam menyusun

    usulan anggaran./kan sangat jarang kita temui usulan anggaran yang bersifat

    inovatif dan atau dengan jumlah anggaran yang lebih keil dari

    tahun sebelumnya.

  • 7/26/2019 Pendahuluan Budgeting

    11/11

    *etelah menermati faktorfaktor tersebut, kami memberikan beberapa

    usulan perbaikan dalam penerapan anggaran berbasis kinerja di +ndonesia,

    antara lain6

    1. ;erkait dengan perenanaan kinerja, otoritas keuangan yaitu)ementerian )euangan, #appenas, dan )ementerian7:embaga

    perlu merestrukturisasi dan memetakan program dan kegiatan

    dalam 8)P, 8enja, dan 8)/)7: sehingga pendefinisian program

    lebih menerminkan outome pemerintah yang dapat dinikmati oleh

    masyarakat.2. Dalam rangka mendukung proses penyusunan anggaran,

    )ementerian )euangan perlu merevisi standar biaya umum agar

    lebih berorientasi pada output7outome, dengan studi7penelitian

    yang baik.3. Dalam pembahasan dan alokasi anggaran, sebaiknya DP8

    menggunakan data kinerja sebagai auan, dan menetapkan target

    dengan standar yang sama dan realistis agar dapat mengukur dan

    membandingkan kinerja satu dengan yang lain antara

    kementerian7lembaga. *elain itu, fokus dalam mementingkan

    kepentingan pelayanan publik di atas kepentingan politik juga harusdiutamakan, sehingga tidak lagi terjadi distorsi anggaran.

    4. Menanamkan budaya kinerja di dalam institusi pemerintahan, baik

    dalam bentuk corporate $aluemaupun dalam hal apresiasi kinerja,

    sehingga di masa depan pelayanan publik akan menjadi lebih baik.