8
204 ISSN 0216 - 3128 PENDEKATAN COLOR SEGMENTATION KAMERA TERMOGRAFI INFRA MERAH NOSIS KERUSAKAN SECARA OTOMATIK Djoko Hari Nugroho, Ari Satmoko Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN Budhi Cynthia Dewi Universitas Tarumanagara ABSTRAK Djoko Har; Nugroho, dkk. PADA CITRA UNTUK DIAG- PENDEKATAN COLOR SEGMENTATION PADA CITRA KAMERA TERMOGRAFI INFRA MERAH UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN SECARA OTOMATIK. Untuk merifamin ketersediaan (availability) dan keandalan (reliability) suatu instalasi, maka program perawatan prediktif berdasarkan sistem diagnosis kerusakan (fault diagnosis) menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak yang dapat secara otomatik melakukan diagnosis kerusakan berdasarkan informasi dalam bentuk model citra yang dihasilkan oleh kamera termografi infra merah dengan menggunakan pendekatan color segmentation. Teknik ini medeteksi lokasi yang memiliki beda panas dengan daerah di sekitarnya. Data yang diperoleh dari kamera pertama-tama diubah ke dalam bentuk citra model RGB (Red, Green, Blue), dan kemudian dikonversi ke dalam bentuk citra model CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key for Black). Citra model CMYK ini kemudian diproses menggunakan pendekatan color segmentation untuk mengetahui adanya kerusakan, bila diasumsikan bahwa kerusakan ditampilkan oleh warna kuning citra yang merepresentasikan adanya hot spot pada sistem peralatan. Perangkat lunak dibangun menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. Pengujian perangkat lunak dilakukan terhadap 10 citra masukan. Hasil eksperimen menurifukkan bahwa perangkat lunak ini dapat secara otomatik mendeteksi adanya kerusakan dengan performansi 80 % dari citra gambar masukan. Kata Kunci: Color Segmentation, model citra CMYK,fault diagnosis, model citra RGB. ABSTRACT COLOR SEGMENTATION APPROACH OF INFRARED THERMOGRAPHY CAMERA IMAGE FOR AUTOMATIC FAULT DIAGNOSIS. Predictive maintenance based on fault diagnosis becomes very important in current days to assure the availability and reliability of a system. The main purpose of this research is to configure a computer software for automatic fault diagnosis based on image model acquired from irifrared thermography camera using color segmentation approach. This technique detects hot spots in equipment of the plants. Image acquired from camera is first converted to RGB (Red, Green, Blue) image model and then converted to CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key for Black) image model. Assume that the yellow color in the image represented the hot spot in the equipment, the CMYK image model is then diagnosed using color segmentation model to estimate the fault. The software is corifigured utilizing Borland Delphi 7.0 computer programming language. The performance is then tested for 10 input infrared thermography images. The experimental result shows that the software capable to detect the faulty automatically with performance value of80 %from 10 sheets of image input. Keywords: Color Segmentation, CMYK image model,fault diagnosis, RGB image model. PENDAHULUAN Dewasa ini nilai keselamatan sebuah instalasi (termasuk reaktor nuklir) ditetapkan pada standar yang tinggi untuk menghindarkan operator, masyarakat, dan lingkungan dari bahaya yang tidak diinginkan. Oleh karena itu jika terjadi kerusakan pada peralatannya, terutama pada peralatan yang terkait erat dengan keselamatan, maka harus dilakukan penghentian operasi. Namun di pihak lain penghentian operasi seketika yang tidak terjadwal pada instalasi proses yang amat produktif haruslah dihindarkan untuk menghindari kerugian yang besar. Apalagi suatu instalasi ataupun fasilitas seringkali diharapkan untuk dapat beroperasi seharian penuh selama 365 hari dalam setahun. Prosiding PPI - PDIPTN 2007 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2007

PENDEKATAN COLOR SEGMENTATION PADA CITRA ......termografi infra merah diidentifikasikan dengan wama kuning[2] . Dengan menggunakan perangkat lunak ini maka diharapkan proses inspeksi

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

  • 204 ISSN 0216 - 3128

    PENDEKATAN COLOR SEGMENTATIONKAMERA TERMOGRAFI INFRA MERAHNOSIS KERUSAKAN SECARA OTOMATIK

    Djoko Hari Nugroho, Ari SatmokoPusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN

    Budhi Cynthia DewiUniversitas Tarumanagara

    ABSTRAK

    Djoko Har; Nugroho, dkk.

    PADA CITRAUNTUK DIAG-

    PENDEKATAN COLOR SEGMENTATION PADA CITRA KAMERA TERMOGRAFI INFRA MERAH

    UNTUK DIAGNOSIS KERUSAKAN SECARA OTOMATIK. Untuk merifamin ketersediaan (availability) dankeandalan (reliability) suatu instalasi, maka program perawatan prediktif berdasarkan sistem diagnosiskerusakan (fault diagnosis) menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untukmembangun perangkat lunak yang dapat secara otomatik melakukan diagnosis kerusakan berdasarkaninformasi dalam bentuk model citra yang dihasilkan oleh kamera termografi infra merah denganmenggunakan pendekatan color segmentation. Teknik ini medeteksi lokasi yang memiliki beda panas dengandaerah di sekitarnya. Data yang diperoleh dari kamera pertama-tama diubah ke dalam bentuk citra modelRGB (Red, Green, Blue), dan kemudian dikonversi ke dalam bentuk citra model CMYK (Cyan, Magenta,Yellow, Key for Black). Citra model CMYK ini kemudian diproses menggunakan pendekatan colorsegmentation untuk mengetahui adanya kerusakan, bila diasumsikan bahwa kerusakan ditampilkan olehwarna kuning citra yang merepresentasikan adanya hot spot pada sistem peralatan. Perangkat lunakdibangun menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. Pengujian perangkat lunak dilakukanterhadap 10 citra masukan. Hasil eksperimen menurifukkan bahwa perangkat lunak ini dapat secaraotomatik mendeteksi adanya kerusakan dengan performansi 80 % dari citra gambar masukan.

    Kata Kunci: Color Segmentation, model citra CMYK,fault diagnosis, model citra RGB.

    ABSTRACT

    COLOR SEGMENTATION APPROACH OF INFRARED THERMOGRAPHY CAMERA IMAGE FOR

    AUTOMATIC FAULT DIAGNOSIS. Predictive maintenance based on fault diagnosis becomes veryimportant in current days to assure the availability and reliability of a system. The main purpose of thisresearch is to configure a computer software for automatic fault diagnosis based on image model acquiredfrom irifrared thermography camera using color segmentation approach. This technique detects hot spots inequipment of the plants. Image acquired from camera is first converted to RGB (Red, Green, Blue) imagemodel and then converted to CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key for Black) image model. Assume that theyellow color in the image represented the hot spot in the equipment, the CMYK image model is thendiagnosed using color segmentation model to estimate the fault. The software is corifigured utilizing BorlandDelphi 7.0 computer programming language. The performance is then tested for 10 input infraredthermography images. The experimental result shows that the software capable to detect the faultyautomatically with performance value of80 %from 10 sheets of image input.

    Keywords: Color Segmentation, CMYK image model,fault diagnosis, RGB image model.

    PENDAHULUAN

    Dewasa ini nilai keselamatan sebuah instalasi(termasuk reaktor nuklir) ditetapkan padastandar yang tinggi untuk menghindarkan operator,masyarakat, dan lingkungan dari bahaya yang tidakdiinginkan. Oleh karena itu jika terjadi kerusakanpada peralatannya, terutama pada peralatan yang

    terkait erat dengan keselamatan, maka harusdilakukan penghentian operasi. Namun di pihak lainpenghentian operasi seketika yang tidak terjadwalpada instalasi proses yang amat produktif haruslahdihindarkan untuk menghindari kerugian yangbesar. Apalagi suatu instalasi ataupun fasilitasseringkali diharapkan untuk dapat beroperasiseharian penuh selama 365 hari dalam setahun.

    Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

    Yogyakarta, 10 Juli 2007

  • Djoko Had Nugroho, dkk. ISSN 0216 - 3128 205

    mengasumsikan satu atau lebih spesifikasi modelkerusakan dan kemudian dibandingkan satu sarnalain.

    dimana g(x,y) adalah nilai keluaran hasil threshold,j(x,y) adalah greylevel dari point (x,y) dan Tdidefinisikan sebagai nilai batasnya. Secara umumPersamaaan (]) menyatakan bahwa jika piksel yangdibaca pada posisi (x,y), memiliki nilai lebih darinilai batas, maka piksel tersebut didefinisikansebagai objek, dan sebaliknya, jika piksel yangdibaca memiliki nilai kurang dari atau sarna dengannilai batas, maka piksel tersebut didefinisikansebagai latar.

    Tipe circuit partitioning bekerja dengan caramemisahkan antara obyek dengan lokasi yangdicurigai mengalami kerusakan. Keuntungan daritipe ini adalah sederhana dan umum, sehinggamudah untuk digunakan. Akan tetapi, tipe ini jugamemiliki kekurangan yaitu hasil deteksi kurangakurat dan tidak memberikan indikasi yang jelasterhadap mekanisme kerusakan yang terjadi[3]. Tipemodel-based diagnosis bekerja dengan cara mem-pelajari kemungkinan-kemungkinan yang menjadipenyebab kerusakan, kemudian membandingkannyadengan akibat yang ditimbulkan dari observasi yangdilakukan. Keuntungan dari tipe ini adalah me-Iibatkan sebuah mekanisme yang baik Kekurangandari tipe ini adalah tidak dapat diperangkat lunakkanbila tidak diketahuinya model kerusakan, dan tidakfleksibel[3].

    Segmentasi

    Segmentasi (segmentation) sebuah citraadalah proses untuk mempartisi citra nyata ke dalambeberapa daerah[4]. Dapat diartikan pula bahwasegmentasi citra daerah adalah pembagian citramenjadi beberapa daerah berdasarkan sifat-sifattertentu dari citra yang dapat dijadikan pembeda[l].Dalam hal ini, dapat diasumsikan bahwa bagian dariobyek yang direpresentasikan oleh suatu daerahmemiliki homogenitas dalam hal kecerahan, wamadan tekstur. Ada dua kriteria penting dalamsegmentasi citra daerah, yaitu kemiripan nilai inten-sitas dan kedekatan posisi. Kemiripan nilai inten-sitas piksel dapat diukur berdasarkan perbedaannilai intensitas keduanya, sedangkan kedekatanposisi piksel dapat diukur melalui jaraknya.Segmentasi dapat didekati dengan menggunakanteknik thresholding dapat didefinisikan sebagaiberikut[l]:

    (1)

    g(X,y) = 1.. jika k,)rl= 0 jika k, ~rTEORI

    Diagnosis Kerusakan

    Diagnosis kerusakan (fault diagnosis)didefinisikan sebagai sebuah perkiraan terhadapkegagalan pemakaian, dan pendeteksian terhadappenyebabnya terbatas pada bentuk fisik dari sumberyang dideteksi[3]. Biasanya operasi pada diagnosiskerusakan berdasarkan pada operasi yang bersifatlogis. Ada dua jenis analisis pada diagnosiskerusakan yaitu circuit partitioning dan model-based diagnosis. Circuit partitioning adalah jenisdiagnosis yang mengidentifikasi porsi darikemungkinan adanya kerusakan pada komponenyang dicurigai. Sedangkan model-based diagnosis

    Salah satu aItematif solusi pennasalahan diatas adalah dengan diterapkannya perawatanprediktif (predictive maintenance), atau seringdisebut sebagai condition-based maintenance,performance-based maintenance, dan conditionmonitoring. Perawatan ini menggunakan data ataukecenderungan yang diperoleh dari pengamatanterhadap kondisi peralatan, kemudian data tersebutdiolah, sehingga akan dapat dideteksi fenomenatertentu yang menjadi kecenderungan peralatan akanberkembang menjadi rusak.

    Salah satu teknik yang dapat digunakandalam perawatan prediktif antara lain tekniktennografi menggunakan infra merah (infraredthermography imaging). Teknik ini memeriksaadanya kerusakan yang ditunjukkan oleh panassuatu lokasi yang lebih tinggi dari lingkungan disekitamya pada suatu peralatan. Peralatan yangdapat diperiksa antara lain kerusakan pada circuitbreakers, transfonnator, sekering, disconnectsswitches, bus, panel, dan sebagainya

    Pada penelitian ini akan dikembangkan suatuperangkat lunak yang dapat mendiagnosis kerusakansuatu peralatan secara otomatik denganmenggunakan citra hasil dari kamera tennografiinfra merah. Diasumsikan bahwa jika peralatanmengalami kerusakan atau mengalami panasberlebih, maka data citra yang didapat daritermografi infra merah diidentifikasikan denganwama kuning[2] . Dengan menggunakan perangkatlunak ini maka diharapkan proses inspeksimenggunakan kamera tennografi infra merah dapatdilakukan secara otomatik, dengan mengurangipenggunaan operator manusia. Dengan demikianteknik ini diharapkan akan dapat digunakan padalingkungan yang tidak memungkinkan operatormanusia memasukinya, misalnya pada instalasinuklir, stasiun luar angkasa, maupun satelit.

    Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN

    Yogyakarta, 10 Juli 2007

  • 206 ISSN 0216 - 3128 Djoko Har; Nugroho, dkk.

    Persamaan yang dapat digunakan untukmelakukan segmentasi pada citra berwarna secaralangsung adalah sebagai berikut :

    ko pada Persamaan (2) merupakan nilai output,sedangkan nilai input yang berupa nilai kromatisididefinisikan dengan ki• Pada persamaan ini dapatdijelaskan bahwa citra akan bernilai I (putih) jikanilai kromatisi yang diperoleh lebih besar di-bandingkan nilai threshold yang telah ditentukan,dan citra akan bernilai 0 (hitam) jika nilai kromatisiyang didapat lebih kecil atau sarna dengan nilaithreshold yang telah ditentukan.

    Segmentasi Warna

    Warna adalah obyek yang diterima olehpenglihatan manusia yang ditentukan oleh cahayayang dipantulkan pada obyek tersebut[5J. Terdapatbeberapa model warna yang penting dalam duniakomputerisasi, yaitu: model warna RGB (Red,Green, Blue), CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key

    for Black), YcbCr (Luminasi Y dan dua komponenkromatisi Cb dan Cr), HSI (Hue, Saturation,IntensitaspJ.

    Oalam dunia komputer, model warna yangbanyak digunakan adalah model warna RGB danCMYK. Model RGB adalah suatu model warnayang didasarkan pada pembentukan warna melaluikombinasi ketiga warn a pokoknya, yaitu merah,hijau, dan bim untuk mempresentasikan suatuwarna[lJ. Model warna CMYK didasari pada per-campuran pigmen-pigmen warna untuk membentukwarna-warna lain. CMYK bekerja dengan caramenyerap pencahayaan dan warna yang tampakmempakan bagian dari cahaya yang tidak terserap[6].

    Sebuah warna pada model RGB dapatditentukan dengan mengindikasikan berapa banyakkandungan warna merah, hijau, dan bim didalamnya. Jika semua warna berada pada batasminimum (tanpa warna) maka dihasilkan warnahitam dan jika berada pada batas maksimum(intensitas penuh), maka dihasilkan warna putih[7].

    Untuk melakukan segmentasi pada citrawarn a, citra tersebut akan direpresentasikan terlebihdahulu ke dalam bentuk numerik, hal ini bertujuanuntuk memudahkan dalam menentukan nilaikromatisi atau nilai indeks warn a yang nantinyadigunakan untuk perhitungan nilai ambang batasatau nilai threshold dari citra tersebut.

    'CMf = {C', M', Y'} = {l-R, I-G, l-B} (4)

    (3)

    (5)

    (7)

    (6)

    tROB = {R,G,B}

    { C'-K M'-K Y'-K }tCMYK = ]-K' l-K ' l-K' K

    irmin {C', M', Y'} = I

    then tCMYK = {0,0,0,1}

    else K = min {C', M', Y'}

    kemudian konversi ke CMY:

    kemudian bam konversi ke CMYK:

    Ada beberapa cara merepresentasikan wamake dalam bentuk numerik, yaitu[IOJ:

    ]. Warna direpresentasikan pada range 0.0(minimum) sampai 1.0 (maksimum).

    2. Warn a direpresentasikan dalam bentuk pro-sentase, dimulai dari 0% (minimum) sampai100% (maksimum).

    3. Warna direpresentasikan dalam bentuk 8-bit,dimulai dari 0 sampai dengan 255.

    Pada perancangan perangkat lunak ini,penerapan metode color segmentation dilakukanpada warna model RGB yang didapat dari kamera,dan warna-warna yang terdeteksi oleh kamerainframerah dikonversi dahulu ke dalam bentuk

    CMYK, karena pada perancangan perangkat lunakini warna kuning yang akan dideteksi dandinyatakan sebagai warna yang mengalamikemsakan. Untuk mengkonversi warna RGB kedalam bentuk CMYK, digunakan pemetaan yangberfungsi untuk menjadikan warn a pada ROB semi-ekuivalen terhadap warna pada model CMYK.Langkah-Iangkah untuk mengkonversi warna ROBke dalam CMYK adalah sebagai berikut(7J :

    Persamaan-persamaan tersebut di atasmenjelaskan bahwa nilai komponen warn adidefinisikan dalam bentuk vektor t. Sebelum modelwarna ROB dikonversi ke dalam bentuk CMYK,maka terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk

    CMY. Nilai CMY dapat diperoleh denganmelakukan operasi pengurangan nilai warn a murnidengan nilai komponen warna yang diketahui. Jikanilai terkecil dari warna CMY yang terbentukadalah 1 (warna murni), maka dapat dipastikanbahwa akan terbentuk warn a hitam murni dan warna

    lainnya adalah 0 (tanpa warna). Hal ini mengingatkepada pembentukan warna subtraktif, yangmenyatakan bahwa jika ketiga komponen warn a

    (2)

    '. { ~ 1... jika .....• , ),= 0 jika k; s r

    Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

    Yogyakarta, 10 Juli 2007

  • Djoko Bari Nugroho, dkk. ISSN 0216 - 3128 207

    lunak ini, penentuan nilai kromatisi yang dihitunghanyalah nilai kromatisi warna kuning. Untukmendapatkan nilai kromatisi warn a kuning, dapatdigunakan persamaan sebagai berikut:

    y merupakan nilai kromatisi untuk warn a kuning,yang nantinya nilai ini akan dibandingkan dengannilai threshold yang telah ditentukan.

    Citra yang telah disegmentasi, menghasilkancitra baru yang memiliki dua wama saja yaitu hitamdan putih. Citra seperti ini disebut dengan citrabiner. Oari citra biner ini dapat dilakukanperhitungan ukuran obyek yang biasa dinyatakandengan area (A), dan secara sistematis dapatdirumuskan sebagai berikut[l] :

    PERANCANGANDANPEMBUATAN

    Persamaan (12) di atas memiliki arti bahwanilai A didapatkan dengan cara membaca pikselmilik obyek yang telah disegmentasi dan menambahnilai A dengan I setiap kali ditemukan piksel milikobyek, jika pembacaan jatuh pada piksel latarbelakang maka nilai A tidak diubah. Oalam hal ini,A merupakan luas proyeksi bayangan obyek didalam citra.

    Secara garis besar, blok diagram yang akandirancang dapat dilihat pada Gambar I. Padagambar tampak bahwa data citra yang diperoleh darikamera akan didigitalisasi dalam model RGB.Kemudian model citra tersebut dikonversi keCMYK. Data hasil konversi disegmentasi warnasehingga diperoleh output yang menunjukkanprosentase kerusakan dan dimungkinkan juga dapatdiketahui posisi kerusakan yang akan diteliti padasaat mendatang.

    Perancangan perangkat lunak ini mengguna-kan metode System Development Life Cycle(SOLe), yang merupakan metode standar dalampembuatan program perangkat lunak. SOLCmemiliki empat tahap, dan setiap tahapnyadijelaskan secara sistematis dan terstruktur. Metodeini menghasilkan dokumentasi yang lengkap,sehingga dapat mempermudah dalam perawatan danpengembarigan pada masa yang akan datang.Tahapan dalam metode SOLC harus dilakukansecara berurutan, yang meliputi perencanaan,analisis, desain, implementasi.

    primer pada warna CMY bernilai sarna yaitu 100%,maka warna hitam akan terbentuk sehingga warnalainnya akan bernilai O. Jika nilai minimum daTivektor CMY adalah tidak sarna dengan warnamurni, maka nilai warna hitam yang terbentukadalah nilai minimum tersebut.

    Setelah data citra warna model RGB selesaidikonversi, kemudian warna hasil konversi tersebutakan dicari nilai kromatisi-nya, yang mana nilaikromatisi tersebut akan dijadikan ideks nilai untukmenentukan ambang batas segmentasi. Warna dapatdibedakan karena memilik tiga karakteristik utamayaitu: intensitas kromatik (brightness),panjanggelombang dominan dalam campuran gelombangcahaya (hue), dan kemurnian relatif (saturation).Nilai kromatis atau biasa disebut dengankromatisitas didapat daTi perpaduan antara hue dansaturation.

    Sistem warna yang diterapkan pada alat ukurwarn a, memiliki tiga buah sumbu utama yaitu X, Y,Z. Sumbu X, Y, Z ini merupakan besaran relatifyang dapat digunakan untuk memperoleh nilaikromatisi[I]. Secara umum, persamaan matematisuntuk menghitung atau menormalisasikan nilaikromatisi adalah sebagai berikut[l] :

    x = --X

    X+Y+Z

    (8)

    y =

    y

    X + Y +-2-

    (9)

    z =

    Z

    x+y~i

    (10)

    Karena x + y + Z = I, maka hanya dua nilai yangperlu dinyatakan dan yang lainnya dapat diketahuidengan menghitungnya. Nilai kromatisi x, y. dan zmerupakan nilai konstan yang mendefinisikanindeks nilai warna tiap komponen pada RGBmaupun CMYK. Nilai x,y,z mewakili komponenwarna yang bebas terhadap kecerahan warn a,sehingga untuk warna yang mempunyai bentukspektrum panjang gelombang yang relatif sarnadapat terlihat beda dan warna tersebut dapatdisegmentasi dengan menjadikan nilai kromatisisebagai nilai ambang batasnya. Jika keseluruhanindeks nilai tersebut bernilai sarna, maka obyektidak berwarna, dan jika ada salah satu dari indeksnilai tersebut memiliki nilai lebih besar dari yanglainnya, maka warna yang memiliki nilai indeksterbesar merupakan warna dominan dalam obyek.Oengan kata lain dominasi warna dapat dilihat daribesaran nilai tiap indeks, warna murni akanmempunyai nilai indeks sarna, sementara dua indekslainnya bernilai nol. Pada perancangan perangkat

    A

    Yy = ----

    C+M +Y+K

    ffo(x,y)x::::: I y::::: I

    (II)

    (12)

    Prosiding PPI - PDlPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

    Yogyakarta, 10 Juli 2007

  • 208-Data Citra.

    (Data Nyata)

    Input

    Simpanan dataKonversi

    RGB ke ooK

    ISSN 0216 - 3128

    Data hasilkonversi

    Segmentasi

    Djoko Har; Nugroho, dkk.

    Output berupa

    prosentase

    kerusakandan

    posisi

    kerusakan

    Gambar 1. Blok diagram sistem diagnosis kegagalan menggunakan pendekatan color segmentation.

    Tahap pembuatan program merupakanperealisasian rancangan program yang telah dibuatpada tahap sebelumnya. Pembuatan programperangkat lunak ini menggunakan perangkat keraskomputer dan perangkat lunak komputer sebagaiberikut:

    I. Perangkat keras yang digunakan, yaitu :

    a. Proses or Intel Pentium III 804 MHz.

    b. Memori DDRAM 256 MB.

    c. Harddisk berkapasitas 40 OB.

    d. Monitor 15" dengan resolusi 800 x 600pikseI.

    2. Perangkat lunak yang digunakan, yaitu :

    a. Sistem operasi Microsoft Windows XPProfessional Version 2002 Service Pack I.

    b. Borland Delphi 7.0.

    c. HelpScribble

    Untuk melakukan color segmentation padaperancangan perangkat lunak ini, dapat dilakukandengan prosedur sebagai berikut:

    I. Konversi data citra analog yang didapat darisumber, menjadi data citra digital yang bersifatdiskrit, kemudian dipresentasikan ke dalambentuk numerik.

    2. Citra analog yang masih dalam bentuk ROB,dikonversi lagi ke bentuk CMYK. Proses

    konversi ini dengan menggunakan persamaan(3) sampai dengan persamaan (7).

    3. Citra yang telah berbentuk CMYK ini, akan

    dicari nilai kromatisinya atau nilai indeks yangdapat dijadikan sebagai nilai ambang batas untukproses segmentasi, dengan menggunakanpersamaan (J I).

    4. Setelah didapat indeks nilai tersebut, barulah

    data disegmentasi. Proses segmentasi ini dapatdilakukan dengan menerapkan persamaan (2).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tampilan program perangkat lunak pene-rapan color segmentation untuk mendeteksi adanyakerusakan dapa perangkat suatu instalasi tampakpada Oambar 2.

    Citra input dan hasil segmentasi wama, serta

    prosentase indikasi adanya kerusakan dapat dilihatpada Tabel I. Pada Tabel I dapat dilihat adanya 10citra pada sistem pengkabelan sebagai bahan uji,dimana pada kolom kedua menunjukkan citra input,sedangkan kolom selanjutnya menunjukkan masing-masing adalah citra output hasil segmentasi warna,

    estimasi prosentase kerusakan, indikasi adanyakerusakan dan penilaian akan keberhasilanprogramlperangkat lunak.

    Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN

    Yogyakarta, 10 Juli 2007

  • Djoko Hari Nugroho, dkk. ISSN 0216 - 3128

    Cot.:.()R SEGMENTATION for FAULT t>1AGNOSIS,-:':",_,:: .. :", ':., ', .. ,,,":':",:,:,.(~.:: -.:~ ... _.:', - -f: .'.-, ,". ',C, ," •.

  • 210 ISSN 0216 - 3128 Djoko Har; Nugroho, dkk.

    Tabell. Hasil pengujian terhadap citra input (Ianjutan).

    KeteranganNomorCitra

    7

    8

    9

    10

    Citra Input Citra Output

    .If

    1,·:11-.......m.

  • Djoko Hari Nugroho, dkk. ISSN 0216 - 3128 21/

    Pada perangkat lunak ini interface di-rancangan sederhana, sehingga mempermudahpengguna dalam penggunaannya. Proses men-diagnosis tidak berbelit-belit dan langsung padatujuan. Dengan adanya program perangkat lunak ini,akan dapat mempermudah dalam mendiagnosiskerusakan sistem yang kompleks.

    Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwaprogram perangkat lunak ini masih memilikikekurangan, yaitu hanya dapat mendiagnosis datacitra yang telah diformat dalam bentuk BMP image.Selain itu program perangkat lunak ini hanya dapatmendiagnosis input secara satu-persatu, dan belumdapat memisahkan antara objek dengan latar,sehingga nilai prosentase kerusakan masih bemilairelatif.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil perancangan dan uji coba,maka dapat disimpulkan bahwa perangkat lunakdapat dibuat sesuai dengan konsep dan sistematikadengan performansi dalam bentuk prosentasekeberhasilan pengujian sebesar 80 %. Nilai tersebutdidapat dari pengujian 10 citra hasil kamerainframerah yang menunjukkan bahwa walau semuaterdeksi adanya kerusakan, namun keberhasilanperangkat lunak ditunjukkan oleh dapat di-deteksinya luas area kerusakan.

    DAFT AR PUST AKA

    I. AHMAD, USMAN, Pengolahan Citra Digital& TeknikPemrogramannya, Yogyakarta: OrahaI1mu,2005.

    2. CENPEEP, Performance Optimiser_Center forEfficiency and Enviromental Protection, NTPC,2000.

    3. LAVO, DAVID, Fault Diagnosis Overview,.http://www .1ib.ksu.ed u/depts/assaJ chinaJicae/part5, Agustus 2006.

    4. L1U, JIANGING and YANG, YEE-HONG,.Multiresolution Color Image Segmentation,IEEE TRANSACTION ON PETTERNANAL YSIS AND MACHINE INTEL-LIGENCE. Vol. XVI, nomor 7, Juli,1994.

    5. MAULANA, IRPAN, Pengolahan CitraBem'arna, http://www.cs.ui.ac.id/ku liah/citra/2004/1-7/K 13-6.ppt, 31 Agustus 2006.

    6. WIKIPEDIA, CMYK Color Model, http://www.en.wikipedia.orglwiki/CMYK _color_model, 1September 2006.

    7. WIKIPEDIA, Additive Color, http://www.en.wikipedia.orglwiki/ Additive_color, 1 Septem-ber 2006.

    TANYAJAWAB

    Saefurrohman

    - Aplikasi color segmentation di fasilitas nuklirapa?

    - Kenapa asumsi hot spotnya warna kuning?

    - Kenapa ROB diubah ke CMYK?

    Djoko Hari Nugroho

    - Dapat diaplikasikan pada jaringan elektrik danperalatan mekanis (dalam fasi!itas nuklir) untukmendeteksi adanya abnormalitas jzmgsi.

    - Asumsi diambil untuk threshold batas abnor-

    malitas. Pada kasus jaringan listrik yang diam-bi!, warna kuning secara empiris menurljukkanwarna paling panas bagian yang mengalamiabnormalitas.

    - Karena pada kasus ini abnormalitas diasllmsikansebagai warna kuning, maka tidak dapatdideteksi dari lI'arna asli keluaran irifraredcamera berupa model RGB, dan harlls dikonversidulu da/am model CMYK yang memi!ikikandllngan warna kuning.

    Yudi P.

    Bisakah suatu cacat permukaan/misal retakrambut dideteksi dengan konversi perubahanwama.

    Djoko Hari Nugroho

    Pada prmslpnya irifrared camera dapatmendeteksi perbedaan warna pada permukaanobyek. Oleh karena itu pula perlakuan khuslls(treatment) terlebih dahulu agar retak rambutdapat direpresentasikan dalam degradasi lI'arnao/eh infrared thermography.

    Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

    Yogyakarta, 10 Juli 2007