Upload
dita-nurul
View
225
Download
43
Embed Size (px)
Citation preview
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU KASUS BARU DENGAN SKROFULODERMA DI PUSKESMAS
SEMATANG BORANG SAKO PALEMBANG
Oleh:
Apresia Kharisma LF, S.Ked
Dokter penguji: dr. H. Achmad Ridwan, MO, M.Sc
TINJAUAN LITERATUR
TB PARU
Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada
jaringan yang terinfeksi.
Indonesia menempati urutan 3 besar selama 10
tahun528 ribu penderita (WHO
2007)
Etiologi
Mycobacterium TuberculosisUkuran 1 – 4 mikron dan diameter 0,3 – 0,6 mikron,Basil tahan asamHidup pada udara dingin,lembab, aerobTidak tahan terhadap sinar ultraviolet
Faktor Resiko
• Tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak
• Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis (ARTI)
• daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi
Teori John Gordon
E
A HMycobacterium tuberculosis
Manusia
1. Pathogenitas;
2. infektifitas;3. virulensi
1. Usia;2. Jenis
Kelamin;3. Pendidikan;4. Pekerjan;5. Merokok;6. Status gizi;7. HIV
1. Kepadatan penghuni dalam satu rumah;
2. Pencahayaan;3. Ventilasi;4. Jenis lantai;5. Jenis dinding;6. Kelembaban udara;
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DOKTER KELUARGA :Dokter yang memberikan penyediaan pelayanan yang komprehensif dan mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga
PRINSIP PELAYANAN• Holistik dan komprehensif• Kontinu• Mengutamakan
pencegahan• Koordinatif dan
kolaboratif• Penanganan personal
bagi setiap pasien sebagai bagian integral keluarga
• Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal
• Menjunjung tinggi etika dan hukum
• Dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan
• Sadar biaya dan sadar mutu
LAPORAN KASUS
Nama : Arief RachmanUmur : 21 tahunTTL : PLG, 08 Januari 1992Jenis Kelamin : Laki-lakiPendidikan : Tamat SMAPekerjaan : MahasiswaStatus Perkawinan: Belum MenikahNama KK : Rozi UmarNomor KK : 1671081107070010Alamat : Jl. Anggrek No. 2641. Rt 50 Rw 20 Kelurahan SakoKecamatan Sematang Borang Palembang 30163.
IDENTITAS PASIEN
Tanggal berobat 24 Juli 2013
Tanggal kunjungan 1 26 Juli 2013
Tanggal kunjungan 2 30 Juli 2013
SubjektifAnamnesis dilakukan pada tanggal 24 Juli 2013
Keluhan utama: Timbul benjolan di leher kanan sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit:
± 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh batuk berdahak, jumlah dahak ± 1 sendok makan tiap kali batuk, dahak berwarna putih, darah tidak ada. Sesak nafas disangkal. Demam terutama pada malam hari dan tidak terlalu tinggi. Menggigil tidak ada. Keringat malam hari ada. Mual dan muntah tidak ada, nafsu makan seperti biasa, BAK dan BAB seperti biasa.
± 1 bulan yang lalu, pasien mengeluh timbul satu benjolan di leher kanan. Benjolan mudah
digerakkan dan warna sama dengan sekitar. Benjolan dirasakan makin lama makin besar dan
tidak disertai nyeri.
± 2 minggu yang lalu, pasien masih mengeluh timbul satu buah benjolan lagi di leher kanan. Benjolan mudah digerakkan dan warna sama
dengan sekitar. Benjolan dirasakan makin lama makin besar dan tidak disertai nyeri. Keluhan
batuk berdahak masih ada.
Kemudian pasien berobat ke RS. Muhammadiyah Palembang dan dianjurkan untuk rontgen.
Hasilnya menunjukkan TB Paru dan disarankan untuk mengambil obat OAT di puskesmas.
Pasien datang ke Puskesmas untuk pertama kalinya dan belum
mendapatkan OAT sebelumnya.Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit paru disangkalRiwayat minum obat yang diminum selama 6 bulan disangkalRiwayat kencing manis disangkalRiwayat penyakit kuning disangkalRiwayat penyakit maag disangkalRiwayat penyakit jantung disangkalRiwayat penyakit darah tinggi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit hipertensi : disangkalRiwayat penyakit DM : disangkalRiwayat penyakit jantung : disangkalRiwayat penyakit asma : disangkalRiwayat penyakit ginjal : disangkalRiwayat penyakit paru : disangkal
GENOGRAM
OSS
OBJEKTIF
Keadaan spesifikKesan Umum: BaikKesadaran: Kompos mentisVital SignTekanan darah: 120/80 mmHgNadi : 89 x/menit, teratur, isi dan tegangan cukupSuhu badan: 36,8°CPernafasan : 24 x/menit.
Pemeriksaan Kulit : turgor dan elastisitas dalam batas normal, kelainan kulit (-), Sianosis (-) Pemeriksaan kepalaBentuk kepala: MesosefalRambut : Warna hitam bercampur putih, tidak mudah dicabut
Pemeriksaan mataPalpebra : Edema (-/-), Konjungtiva : Anemis (-/-), Sklera : Ikterik (-/-)Pupil : Reflek cahaya (+/+), isokor
Pemeriksaan Telinga: Otore (-/-), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)
Pemeriksaan Hidung: sekret (-/-), epistaksis (-)
Pemeriksaan LeherTerdapat pembesaran KGB pada daerah leher kanan dan tidak ada nyeri tekan. JVP : tidak meningkat
Pemeriksaan Thoraks:
PARU Inspeksi : retraksi (-)Palpasi : stemfremitus kanan melemahPerkusi : sonor Auskultasi : Suara dasar : vesikuler Suara tambahan : Ronkhi (+), wheezing (-), krepitasi (-)
COR
I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus codis tidak teraba, thrill (-)P : batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan LS dextra, batas jantung kiri LMC sinistraA: HR = 88x/menit, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
I : Datar P : Lemas ,nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba P : timpani, nyeri ketok (-) A : BU(+) normal
ASSESSMENT
Tuberculosis Paru Kasus Baru dengan Skrofuloderma
MEDIKAMENTOSA
OAT Kategori 1
NON FARMAKOLOGI
Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai penyakit yang dideritanya merupakan penyakit yang menular sehingga pasien perlu menjaga hubungan dengan keluarga serata masyarakat sekitar.
Memberikan penjelasan bahwa penyakit yang diderita bisa disembuhkan dengan pengobatan yang lama (minum obat selama 6 bulan).
menjelaskan kepada pasien tentang efek samping dari obat OAT seperti kencing bewarna kemerahan untuk menghindari ketakutan pasien dalam mengkonsumsi obat OAT
Menjelaskan efek dari pasien yang lupa minum obat ataupun lupa mengambil obat ke puskesmas terdekat.
Implementasi
PrognosisAd vitam : bonamAd fungsionam : bonam
Faktor yang mendukung prognosis1. Penderita berkeinginan minum obat2. Dukungan keluarga untuk kesembuhan
penderita3. Tilikan yang bagus dari penderita
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Rozi UmarAlamat Lengkap :Jl. Anggrek No. 2641 RT.50 RW. 20 Kecamatan Sako, Palembang
Bentuk Keluarga : Keluarga inti
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA
FUNGSI FISIOLOGIS
APGAR score keseluruhan : 8Kesimpulan : keluarga dapat dinilai baik
Fungsi fisiologis keluarga dapat dikatakan sehat. Walaupun waktu untuk berkumpul dengan keluarga lain masih kurang akan tetapi komunikasi tetap terjaga.
Berdasarkan penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Keluarga Tn. Arief Rachman
tidak memiliki fungsi patologis.
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
• Ukuran rumah = 6 x 15 m2
• Lingkungan = pemukiman padat dengan jalan setapak di depan rumah dari aspal
• Atap rumah = genting• Dinding = batu bata• Lantai terbuat dari keramik• Ventilasi rumah < 25% dari luas ruangan• Tingkat kelembapan dalam rumah cukup.• Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, sekaligus dapur dan 1 kamar mandi
• Pencahayaan matahari dan ventilasi udara cukup, sehingga udara cukup dan cahaya matahari masuk cukup banyak.
• Sumber air bersih adalah PDAM dan sumur.
RENCANA PEMBINAAN KELUARGA
Terhadap pasien• Memberikan psikoterapi edukatif• Memberikan psikoterapi suportif
Terhadap keluarga• Informasi dan edukasi mengenai penyakit yang diderita
pasien, gejala, kemungkinan penyebab, dampak, faktor-faktor pemicu kekambuhan, dan prognosis sehingga keluarga dapat memberikan dukungan kepada penderita• Meminta keluarga untuk mendukung penderita, mengajak
penderita berinteraksi dan beraktivitas serta membantu hubungan sosial penderita• Meminta keluarga untuk selalu mengingatkan penderita untuk
kontrol rutin dan minum obat secara teratur.• Menginformasikan bahwa penyakit ini bersifat jangka panjang
sehingga dibutuhkan kesabaran dan perhatian keluarga.
Memberikan pengertian pada keluarga agar menjaga suasana hubungan sosial dan keluarga dalam suasana yang harmonis dan mengurangi timbulnya konflik dengan penderita yang memacu terjadinya stres pada penderita.
Ajarkan pada keluarga agar tetap memperhatikan penderita dan membuat penderita tetap merasa dihargai dengan cara tetap melibatkan penderita dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan kemampuan.
Membina hubungan kasih sayang dan keharmonisan dalam keluarga, sering mengajak penderita berbincang, dan bersenda gurau.
EVALUASI
Home visit ke 2 pada tanggal 30 Juli 2013. - Pada saat kunjungan dalam kondisi yang sama namun
penderita lebih bersemangat- Penderita mulai merasa lebih baik dan berkeinginan
minum obat dengan teratur.- Penderita mengaku ingin cepat sembuh dan sehingga
bisa bekerja dengan baik.
TERIMA KASIH