1
PENDIDIKAN & BUDAYA 2 SENIN, 10 Februari 2020 BANTEN RAYA UPUK UREA Urea adalah se- nyawa kimia dengan rumus m o l e k u l CO(NH2)2. Lebih dari 90% produksi urea diman- faatkan sebagai pupuk pertanian. Sisanya digunakan dalam pro- duksi urea-formaldehid untuk perekat kayu. Urea ketika dite- barkan di lahan pertanian akan terkonversi menjadi ion amonium dan amonia dengan bantuan enzim urease yang dihasilkan oleh bakte- ri-bakteri tanah. Bahan baku uta- ma pembuatan urea adalah amo- nia. Secara alamiah amonia terda- pat di dalam air seni, limbah cair rumah tangga dan kotoran ternak. Produksi amonia secara massal dapat terwujud setelah pene- muan sintesis amonia via reaksi katalitik oleh Haber-Bosch, ilmu- wan Jerman, pada saat Perang Dunia I. Inovasi tersebut men- jadi tonggak awal revolusi pupuk kimia. Pada saat itu, Jerman meng- gunakan amonia sebaga bahan membuat peledak untuk kebutu- han perang. Melalui proses Haber- Bosch, nitrogen yang merupakan senyawa stabil di udara mampu ditambat melalui reaksi dengan hidrogen pada temperatur 450 oC dan tekanan 200 bar menggu- nakan katalis berbasis besi men- jadi amonia. Usai perang, amonia digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi pupuk urea. Pemakaian urea sebagai pupuk pertanian memberikan kontri- busi penting dalam revolusi hijau pada tahun 1960. Indonesia juga tak tertingal dalam pemanfaatan urea melalui program intensifi- kasi pertanian yang dicanangkan pemerintah pada tahun 1970-an. Program ini sukses membawa Indonesia mencapai swasem- bada padi pada tahun 1984. Bah- kan presiden Soeharto diundang secara khusus untuk memberikan pidato dan memperoleh penghar- gaan dari FAO (Food and Agri- culture Organization) atas pre- stasi swasembada beras. PERMASALAHAN LINGKUNGAN Sebagian besar urea yang dite- barkan di lahan pertanian tidak akan termanfaatkan oleh tanaman karena urea cepat terurai men- jadi amonium di dalam perairan dan sebagian menguap dalam bentuk amonia ke atmosfir se- hingga tak sempat termanfaatkan oleh tanaman. Hal tersebut menim- bulkan permasalahan baru bagi lingkungan, yaitu pencemaran air tanah dan sungai. Air sumur yang tercemar amonium berbaha- ya bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan Permenkes no.492 Tahun 2010, kadar maksimum amonium di dalam air minum adalah 1,5 mg/l. Selain itu, amo- nium yang berlimpah di dalam badan sungai ditambah dengan tingginya kadar fosfat dapat menye- babkan eutrofikasi, yaitu peris- tiwa merebaknya tanaman air karena nutrien yang berlebihan. Akibatnya kandungan oksigen terlarut akan berkurang dan me- nyebabkan kematian ikan dan pendangkalan. Penambahan pupuk urea secara terus-menerus juga dapat membuat tanah men- jadi miskin unsur hara dan tanah menjadi keras. KEBERLANJUTAN PUPUK UREA Jika dirunut dari hulu, bahan mentah utama dalam produksi urea adalah metana yang meru- pakan komponen utama di dalam gas alam. Metana diubah men- jadi hidrogen dan karbon mo- noksida atau dikenal dengan nama gas sintesis. Hidrogen ke- mudian direaksikan dengan ni- trogen menjadi amonia. Gas alam merupakan bahan yang tidak terbarukan. Keberlangsungan produksi urea melalui jalur gas sintesis dengan bahan gas alam akan terhenti saat pasokannya habis. Oleh sebab itu, perlu di- pilih reaksi dengan jalur meng- gunakan bahan baku terbarukan. Salah satu jalur yang potensial untuk diterapkan adalah melalui elektrolisis air menjadi hidrogen. Namun, energi listrik untuk memi- sahkan hidrogen dan oksigen dari air masih sangat mahal rela- tif dibandingkan dengan proses termal Haber-Bosch. Sedikitnya ada lima buah pabrik komersial yang memproduksi amonia dengan teknologi elektrolisis yang telah berdiri pada tahun 1980 di dunia. Namun, proses ini kalah bersaing dengan proses konvensional se- hingga tidak berkembang scara signifikan. Perkembangan teknolo- gi sel surya dan tenaga angin un- tuk menghasilkan listrik murah berkelanjutan di masa depan menjadi harapan untuk bangkit- nya proses elektrolisis. Pada saat energi listrik murah, keekonomi- an jalur elektrolisis mungkin me- narik untuk diterapkan. ALTERNATIF Permasalahan keberlanjutan bahan baku gas alam dan per- soalan lingkungan dari pupuk urea membuat pencarian alter- natif pupuk untuk pertanian perlu terus dilakukan. Beberapa alternatif diantaranya adalah pu- puk organik dan pupuk zeolit alam. Semua bahan-bahan pupuk ter- sebut tersedia secara lokal di Provinsi Banten. Pupuk organik bisa diperoleh dari limbah per- tanian dan peternakan yang ter- sebar di Provinsi Banten. Semen- tara tambang zeolit alam terpusat di daerah Bayah, Lebak. Pupuk organik biasanya dibu- tuhkan dalam jumlah yang rela- tif lebih banyak daripada pupuk urea. Umumnya produktivitas tanaman akan menurun pada saat mulai mengubah pola pemupu- kan dari penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik. Setelah, beberapa periode musim tanam kesuburan tanah akan kembali dan meningkatkan produktivitas tanaman bahkan beberapa lapo- ran menunjukkan bahwa pupuk organik lebih baik daripada peng- gunaan pupuk kimia. Zeolit merupakan baturan ber- pori dengan ukuran skala angst- rom (10-10 meter) yang mampu menyimpan amonium di dalam pori tersebut. Pada kondisi ala- miahnya, zeolit mengandung ion-ion seperti Ca2+, Mg2+, K+ yang dapat dipertukarkan dengan amonium. Pada saat zeolit dite- barkan di tanah, amonium akan dilepaskan secara perlahan ke tanaman sehingga tidak akan menimbulkan persoalan eutro- fikasi dan pencemaran air tanah. Amonium dapat diperoleh dari limbah cairan rumah tangga dan limbah kotoran cair ternak atau sengaja dimasukkan dengan men- campurkannya dengan urea. Penggunaan zeolit di dalam re- aktor biogas berbahan baku koto- ran ternak juga telah terbukti mampu meningkatkan produksi biogas sekaligus meningkatkan kandungan amonium di dalam pori zeolit. PENUTUP Pupuk urea akan tetap penting dalam menjaga ketahanan pangan di masa depan. Namun teknik- teknik pemupukan yang lebih ramah lingkungan perlu digalakkan salah satunya malalui pencampu- ran urea dengan zeolit alam agar nitrogen bisa termanfaatkan lebih banyak oleh tanaman. Tentu sa- ja produksi urea melalui jalur bahan terbarukan akan menjadi suatu keharusan mengingat terba- tasnya bahan gas alam sebagai bahan mentah sintesis urea. Pe- nambatan nitrogen dari amonium di dalam limbah cair, kotoran ternak, biomassa dengan menggu- nakan zeolit alam juga merupakan pilihan menarik untuk memper- oleh pupuk nitrogen pengganti urea. Tak kalah pentingnya adalah pemanfaatan sumber daya lokal berupa pupuk organik dan zeolit alam akan menjadi roda peng- gerak perekonomian di Provinsi Banten.(*) Penulis adalah dosen di Teknik Kimia dengan bidang riset zeolit, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Oleh: Teguh Kurniawan P SATIBI/BANTEN RAYA SOSIALISASI: Suasana sosialisasi promosi perguruan tinggi negeri dan swasta dalam acara Alumni Goes to School Pondok Pesantren Al Mubarok, kemarin. SERANG, BANTEN RAYA- Pondok Pesantren Al Mubarok menggelar Alumni Goes To School (AGTS) Tahun 2020, Sabtu (8/2). Kegiatan tersebut diikuti oleh perguruan tinggi negeri dan swasta, di antara- nya adalah Universitas Islam Negeri (UIN) SMH Banten, Universitas Banten Jaya (Un- baja), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan perguruan tinggi lainnya. AGTS 2020 merupakan ke- giatan rutin yang berisi sosia- lisasi bagi perguruan tinggi negeri dan swasta, yang dise- lenggarakan oleh Alumni Pondok Pesantren Al Mubarok lulusan 2019. Selain itu, ke- giatan ini juga sarana silatu- rahmi antar alumni, dengan tujuan untuk memotivasi adik-adik kelas 12. Muhammad Vidi, Ketua Pa- nitia mengatakan, kegiatan ini bertemakan Know Your Passion And Achieve It. Ke- giatan ini diharapkan dapat mengajak dan meningkatkan minat siswa untuk masuk ke pendidikan yang lebih tinggi, baik itu perguruan tinggi ne- geri maupun swasta. Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan AGTS diawali dengan opening ceremony yang langs- ung dibuka oleh majelis pem- bina Al Mubarok, Ustad Ainan abdi. Dilanjutkan dengan sharing season yang mana Presma Unbaja, Alvi Rizky Amanda merupakan salah satu pembicara didalamnya. Kemudian dilanjutkan de- ngan acara puncak, yaitu kam- pung mahasiswa. Dalam sesi ini siswa diperkenankan men- gunjungi sejumlah stand per- guruan tinggi yang disediakan oleh panitia. Dalam bicaranya pada sharing season, Alvi mengenalkan Profil Unbaja, fakultas dan program studi yang tersedia. Dalam kesempatan itu, Alvi juga mendorong agar semua santri Al-Mubarok mempunyai semangat untuk terus melan- jutkan pendidikan ke pergu- ruan tinggi, meskipun dari latar belakang ekonomi keluar- ga yang kurang mampu sekali- pun. ”Saya ini merantau di Banten seorang diri, dan un- tuk kuliah saya harus menam- bung selama tiga tahun. Saya pun harus mampu bersaing untuk mendapatkan beasiswa,” kata Alvi kepada peserta. Disamping itu Alvi menga- takan, dari 1 juta anak Indo- nesia yang sekolah dijenjang pendidikan SD, hanya 64 orang anak yang bisa sampai ke per- guruan tinggi. ”Cita-cita bangsa kita untuk merubah Indonesia dari ne- gara berkembang menjadi negara maju, semuanya ter- gantung pada generasi kita saat ini,” ungkapnya. Alvi melanjutkan, sesuai tema yang diusung yaitu Know Your Passion, And Achieve It. Jadi ketahui passion sejak saat ini, tentukan tujuan kedepan, jadikan itu sebagi motivasi dan achieve it. ”Raihlah mimpi kalian,” tegasnya. (satibi) Ponpes Al Mubarok Gelar AGTS 2020 Fuda UIN Bahas Program Kerja FAKULTAS Ushuluddin dan Adab (Fuda) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten menggelar rapat kerja dengan mengusung tema “Memperkuat Ak- selerasi Layanan Fakultas, Program Kerja dan Anggaran untuk Mencapai Target Renstra Tahun 2021” . Kegiatan raker ini diikuti oleh 42 pe- serta yang terdiri dari dekan, para wakil dekan, para ketua jurusan dan sekretaris jurusan, kepala bagian dan para kepala sub bagian serta para pengelola jurnal dan pelaksana yang ada di FUDA UIN SMH Banten. Raker kali ini terdiri dari tiga agenda yang terbagi ke dalam tiga sesi, yaitu sesi evaluasi kegiatan tahun 2019, sesi penyampaian usulan kegiatan untuk tahun 2021 dan sesi program kerja tahun 2020. “Maksud tujuan rapat kerja tahun ini, adalah mengevaluasi kegiatan di tahun 2019, merumuskan kegiatan prioritas tahun 2021, dan mereview kegiatan tahun 2020,” kata Ketua Pa- nitia Rapat Kerja Hajani dalam lapo- rannya, kemarin. Dekan FUDA Haji Udi Mufrodi Ma- wardi berharap, raker ini dapat me- nyatukan langkah dan persepsi penye- lenggara fakultas dan jurusan untuk dapat meningkatkan layanan fakultas. “Saya berharap raker dapat menya- tukan langkah dan persepsi kita untuk dapat meningkatkan layanan di fakul- tas, sehingga visi fakultas yaitu integ- rasi keilmuan di bidang ushuluddin dan adab yang berwawasan global dapat tercapai,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa raker esen- sinya adalah evaluasi, pembahasan dan perencanaan. Evaluasi tahun 2019, pembahasan program tahun 2020 dan rencana tahun 2021. “Raker esensinya masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Artinya dalam raker membahas evaluasi, bahas dan ren- cana,” katanya. (satibi) KAMPUS Pupuk Kimia Urea di Tengah Pertanian Berkelanjutan

PENDIDIKAN & BUDAYA · Kegiatan raker ini diikuti oleh 42 pe-serta yang terdiri dari dekan, para wakil dekan, para ketua jurusan dan sekretaris jurusan, kepala bagian dan para kepala

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENDIDIKAN & BUDAYA2 senin, 10 Februari 2020 BANTEN RAYA

    upuk ureaUrea adalah se-

    nyawa kimia dengan rumus m o l e k u l CO(NH2)2. Lebih

    dari 90% produksi urea diman-faatkan sebagai pupuk pertanian. Sisanya digunakan dalam pro-duksi urea-formaldehid untuk perekat kayu. Urea ketika dite-barkan di lahan pertanian akan terkonversi menjadi ion amonium dan amonia dengan bantuan enzim urease yang dihasilkan oleh bakte-ri-bakteri tanah. Bahan baku uta-ma pembuatan urea adalah amo-ni a. Secara alamiah amonia terda-pat di dalam air seni, limbah cair rumah tangga dan kotoran ternak.

    Produksi amonia secara massal dapat terwujud setelah pene-muan sintesis amonia via reaksi katalitik oleh Haber-Bosch, ilmu-wan Jerman, pada saat Perang Dunia I. Inovasi tersebut men-jadi tonggak awal revolusi pupuk kimia. Pada saat itu, Jerman meng-gunakan amonia sebaga bahan membuat peledak untuk kebutu-han perang. Melalui proses Haber-Bosch, nitrogen yang merupakan senyawa stabil di udara mampu ditambat melalui reaksi dengan hidrogen pada temperatur 450 oC dan tekanan 200 bar menggu-na kan katalis berbasis besi men-jadi amonia. Usai perang, amonia

    digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi pupuk urea.

    Pemakaian urea sebagai pupuk pertanian memberikan kontri-busi penting dalam revolusi hijau pada tahun 1960. Indonesia juga ta k tertingal dalam pemanfaatan urea melalui program intensifi-kasi pertanian yang dicanangkan pemerintah pada tahun 1970-an. Program ini sukses membawa Indonesia mencapai swasem-bada padi pada tahun 1984. Bah-kan presiden Soeharto diundang secara khusus untuk memberikan pidato dan memperoleh penghar-gaan dari FAO (Food and Agri-culture Organization) atas pre-stasi swasembada beras.

    permasalahan lingkungan

    Sebagian besar urea yang dite-barkan di lahan pertanian tidak akan termanfaatkan oleh tanaman karena urea cepat terurai men-jadi amonium di dalam perairan dan sebagian menguap dalam bentuk amonia ke atmosfir se-hingga tak sempat termanfaatkan oleh tanaman. Hal tersebut menim-bulkan permasalahan baru bagi ling kungan, yaitu pencemaran air tanah dan sungai. Air sumur yang tercemar amonium berbaha-ya bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan Permenkes no.492 Tahun 2010, kadar maksimum

    amonium di dalam air minum adalah 1,5 mg/l. Selain itu, amo-nium yang berlimpah di dalam badan sungai ditambah dengan tingginya kadar fosfat dapat menye-babkan eutrofikasi, yaitu peris-tiwa merebaknya tanaman air karena nut rien yang berlebihan. Akibatnya kandungan oksigen terlarut akan ber kurang dan me-nyebabkan kematian ikan dan pendangkalan. Penambahan pupuk urea secara terus-menerus juga dapat membuat tanah men-jadi miskin unsur hara dan tanah menjadi keras.

    keberlanjutan pupuk urea

    Jika dirunut dari hulu, bahan mentah utama dalam produksi urea adalah metana yang meru-pakan komponen utama di dalam gas alam. Metana diubah men-jadi hidrogen dan karbon mo-noksida atau dikenal dengan nama gas sintesis. Hidrogen ke-mudian direaksikan dengan ni-trogen menjadi amonia. Gas alam merupakan bahan yang tidak terbarukan. Keberlangsungan produksi urea melalui jalur gas sintesis dengan bahan gas alam akan terhenti saat pasokannya habis. Oleh sebab itu, perlu di-pilih reaksi dengan jalur meng-gunakan bahan baku terbarukan. Salah satu jalur yang potensial

    untuk diterapkan adalah melalui elektrolisis air menjadi hidrogen. Namun, ener gi listrik untuk memi-sah kan hidrogen dan oksigen dari air masih sangat mahal rela-tif dibandingkan dengan proses ter mal Haber-Bosch. Sedikitnya ada lima buah pabrik komersial yang memproduksi amonia dengan teknologi elektrolisis yang telah berdiri pada tahun 1980 di dunia. Namun, proses ini kalah bersaing dengan proses konvensional se-hingga tidak berkembang scara sig nifikan. Perkembangan teknolo-gi sel surya dan tenaga angin un-tu k menghasilkan listrik murah ber kelanjutan di masa de pan men j adi harapan untuk bangkit-nya proses elektrolisis. Pada saat energi listrik murah, keekonomi-a n jalur elektrolisis mungkin m e-nar ik untuk diterapkan.

    alternatifPermasalahan keberlanjutan

    bahan baku gas alam dan per-soalan lingkungan dari pupuk urea membuat pencarian alter-natif pupuk untuk pertanian perlu terus dilakukan. Beberapa alternatif diantaranya adalah pu-puk organik dan pupuk zeolit alam. Semua bahan-bahan pupuk ter-sebut tersedia secara lokal di Provinsi Banten. Pupuk organik bisa diperoleh dari limbah per-tanian dan peternakan yang ter-

    sebar di Provinsi Banten. Semen-tara tambang zeolit alam terpusat di daerah Bayah, Lebak.

    Pupuk organik biasanya dibu-tuhkan dalam jumlah yang rela-tif lebih banyak daripada pupuk urea. Umumnya produktivitas tanaman akan menurun pada saat mulai mengubah pola pemupu-kan dari penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik. Setelah, beberapa periode musim tanam kesuburan tanah akan kembali dan meningkatkan produktivitas tanaman bahkan beberapa lapo-ran menunjukkan bahwa pupuk organik lebih baik daripada peng-gunaan pupuk kimia.

    Zeolit merupakan baturan ber-pori dengan ukuran skala angst-rom (10-10 meter) yang mampu menyimpan amonium di dalam pori tersebut. Pada kondisi ala-miahnya, zeolit mengandung ion-ion seperti Ca2+, Mg2+, K+ yang dapat dipertukarkan dengan amonium. Pada saat zeolit dite-barkan di tanah, amonium akan dilepaskan secara perlahan ke tanaman sehingga tidak akan menimbulkan persoalan eutro-fikasi dan pencemaran air tanah. Amonium dapat diperoleh dari limbah cairan rumah tangga dan limbah kotoran cair ternak atau sengaja dimasukkan dengan men-campurkannya dengan urea. Penggunaan zeolit di dalam re-

    aktor biogas berbahan baku koto-ra n ternak juga telah terbukti mam pu meningkatkan produksi bio gas sekaligus meningkatkan kan dungan amonium di dalam pori zeolit.

    penutupPupuk urea akan tetap penting

    da lam menjaga ketahanan pangan di masa depan. Namun teknik-teknik pemupukan yang lebih ra mah lingkungan perlu digalakka n salah satunya malalui pencampu-ran urea dengan zeolit alam agar nitrogen bisa termanfaatkan lebih ba nyak oleh tanaman. Tentu sa-ja produksi urea melalui jalur ba han terbarukan akan menjadi sua tu keharusan mengingat terba-tas nya bahan gas alam sebagai ba han mentah sintesis urea. Pe-nam batan nitrogen dari amonium di dalam limbah cair, kotoran ter nak, biomassa dengan menggu-na kan zeolit alam juga merupakan pi lihan menarik untuk memper-oleh pupuk nitrogen pengganti urea. Tak kalah pentingnya adalah pe manfaatan sumber daya lokal be rupa pupuk organik dan zeolit alam akan menjadi roda peng-gerak perekonomian di Provinsi Banten.(*)

    Penulis adalah dosen di Teknik Kimia dengan bidang riset zeolit,

    Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    Oleh: teguh kurniawan

    P

    satibi/banten raya

    SOSIALISASI: Suasana sosialisasi promosi perguruan tinggi negeri dan swasta dalam acara Alumni Goes to School Pondok Pesantren Al Mubarok, kemarin.

    SERANG, BANTEN RAYA-Pondok Pesantren Al Mubarok menggelar Alumni Goes To School (AGTS) Tahun 2020, Sabtu (8/2). Kegiatan tersebut diikuti oleh perguruan tinggi negeri dan swasta, di antara-nya adalah Universitas Islam Negeri (UIN) SMH Banten, Universitas Banten Jaya (Un-baja), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan perguruan tinggi lainnya.

    AGTS 2020 merupakan ke-giatan rutin yang berisi sosia-lisasi bagi perguruan tinggi negeri dan swasta, yang dise-lenggarakan oleh Alumn i

    Pondok Pesantren Al Mubarok lulusan 2019. Selain itu, ke-giatan ini juga sarana silatu-rahmi antar alumni, dengan tujuan untuk memotivasi adik-adik kelas 12.

    Muhammad Vidi, Ketua Pa-nitia mengatakan, kegiatan ini bertemakan Know Your Passion And Achieve It. Ke-giatan ini diharapkan dapat mengajak dan meningkatkan minat siswa untuk masuk ke pendidikan yang lebih tinggi, baik itu perguruan tinggi ne-geri maupun swasta.

    Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan AGTS diawali dengan

    opening ceremony yang langs-ung dibuka oleh majelis pem-bina Al Mubarok, Ustad Ainan ab di. Dilanjutkan dengan sharing season yang mana Presma Unbaja, Alvi Rizky Amanda merupakan salah satu pembicara didalamnya.

    Kemudian dilanjutkan de-ngan acara puncak, yaitu kam-pung mahasiswa. Dalam sesi ini siswa diperkenankan men-gunjungi sejumlah stand per-guruan tinggi yang disediakan oleh panitia. Dalam bicaranya pada sharing season, Alvi mengenalkan Profil Unbaja, fakultas dan program studi

    yang tersedia. Dalam kesempatan itu, Alvi

    juga mendorong agar semua santri Al-Mubarok mem punyai semangat untuk terus melan-jutkan pendidikan ke pergu-ruan tinggi, meskipun dari la tar belakang ekonomi keluar-ga yang kurang mampu sekali-pun. ”Saya ini merantau di Ban ten seorang diri, dan un-tuk kuliah saya harus menam-bung selama tiga tahun. Saya pun harus mampu bersaing untuk mendapatkan beasiswa,” kata Alvi kepada peserta.

    Disamping itu Alvi menga-takan, dari 1 juta anak Indo-

    nesia yang sekolah dijenjang pendidikan SD, hanya 64 orang anak yang bisa sampai ke per-guruan tinggi.

    ”Cita-cita bangsa kita untuk merubah Indonesia dari ne-gara berkembang menjadi negara maju, semuanya ter-gantung pada generasi kita saat ini,” ungkapnya.

    Alvi melanjutkan, sesuai tema yang diusung yaitu Know Your Passion, And Achieve It. Jadi ketahui passion sejak saat ini, tentukan tujuan kedepan, jadikan itu sebagi motivasi dan achieve it. ”Raihlah mimp i kalian,” tegasnya. (satibi)

    Ponpes Al Mubarok Gelar AGTS 2020

    Fuda UIN Bahas Program Kerja

    FAkulTAS Ushuluddin dan Adab (Fuda) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten menggelar rapat kerja dengan mengusung tema “Memperkuat Ak-selerasi Layanan Fakultas, Program Kerja dan Anggaran untuk Mencapai Target Renstra Tahun 2021”.

    Kegiatan raker ini diikuti oleh 42 pe-serta yang terdiri dari dekan, para wakil dekan, para ketua jurusan dan sekretaris jurusan, kepala bagian dan para kepala sub bagian  serta para pengelola jurnal dan pelaksana yang ada di FUDA UIN SMH Banten.

    Raker kali ini terdiri dari tiga agenda yang terbagi ke dalam tiga sesi, yaitu sesi evaluasi kegiatan tahun 2019, sesi penyampaian usulan kegiatan untuk tahun 2021 dan sesi program kerja tahun 2020.

    “Maksud tujuan rapat kerja tahun ini, adalah mengevaluasi kegiatan di tahun 2019, merumuskan kegiatan prioritas tahun 2021, dan mereview kegiatan tahun 2020,” kata Ketua Pa-nitia Rapat Kerja Hajani dalam lapo-rannya, kemarin.

    Dekan FUDA Haji Udi Mufrodi Ma-wardi berharap, raker ini dapat me-nyatukan langkah dan persepsi penye-lenggara fakultas dan jurusan untuk dapat meningkatkan layanan fakultas.

    “Saya berharap raker dapat menya-tukan langkah dan persepsi kita untuk dapat meningkatkan layanan di fakul-tas, sehingga visi fakultas yaitu integ-rasi keilmuan di bidang ushuluddin dan adab yang berwawasan global dapat tercapai,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa raker esen-sinya adalah evaluasi, pembahasan dan perencanaan. Evaluasi tahun 2019, pembahasan program tahun 2020 dan rencana tahun 2021. “Raker esensinya masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Artinya dalam raker membahas evaluasi, bahas dan ren-cana,” katanya. (satibi)

    kampus

    Pupuk kimia urea di Tengah Pertanian Berkelanjutan