Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS
MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA
SEMARANG
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SHIMA INDAH ROSITA
NIM 1401411472
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Shima Indah Rosita
NIM : 1401411472
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model
Reciprocal Teaching dengan Media Audio Visual pada Siswa
Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya
sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.
Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Semarang, 1 Juni 2015
Shima Indah Rosita
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Shima Indah Rosita, NIM 1401411472, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching
dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota
Semarang” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri
Semarang pada:
hari : Selasa
tanggal : 14 Juli 2015
Semarang, Juni 2015
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
NIP 195408151980031004
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Shima Indah Rosita, NIM 1401411472, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching
dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota
Semarang” telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada :
hari : Jumat
tanggal : 21 Agustus 2015
Panitia Ujian Skripsi
Sekretaris
Penguji Utama
Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd
NIP. 196203121988032001
Penguji I,
Dr. Eko Purwanti, M.Pd.
NIP.195710261982032001
Penguji II,
NIP.195408151980031004
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
(Aristoteles)
Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan
adalah sebuah proses seumur hidup. (Gloria Steinem)
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
memudahkannya mendapat jalan ke syurga. (H. R Muslim)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah : 6)
PERSEMBAHAN
Karya indah ini saya persembahkan untuk kedua
orangtuaku, Bapak Sukirno dan Ibu Dyah Armini tercinta
yang selalu memberikan semangat, dukungan serta doa
dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
PRAKATA
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model
Reciprocal Teaching dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN
Pudakpayung 02 Kota Semarang” dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat
akademis dalam menyelesaikan pendidikan SI Pendidikan Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
studi.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin dan rekomendasi penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penyusun untuk melakukan
penelitian
4. Drs. Jaino, M.Pd. Dosen pembimbing yang telah sabar memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd. Dosen penguji utama yang telah
memberikan saran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Dr. Eko Purwanti, M.Pd. Dosen penguji I yang telah memberikan saran dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Toriyah, S.Pd, M.Si. Kepala SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang yang
telah memberikan ijin penelitian.
8. Tipka Yohana, S.Pd. Guru Kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
yang membantu dalam pelaksanaan penelitian.
vii
9. Seluruh siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang yang telah
membantu selama pelaksanaan penelitian.
10. Adikku Rully Artika dan Muhammad Rofi’Usy Syani yang telah memberikan
dukungan dalam menyusun skripsi ini.
11. Teman-teman yang kusayangi Manggih Kingkin U., Tri Wahyuni, Umi
Mahfundoh, Aminah Imanisatya P., Evi Septianawati, Saifa Dini D., Yoselyn
Kristika, dan Suharmanto yang telah memberikan semangat dan dorongan
dalam menyusun skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah
yang berlimpah dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan untuk
semua pihak.
Semarang, 1 Juni 2015
Peneliti
viii
ABSTRAK
Rosita, Shima Indah. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui
Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio Visual pada Siswa
Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang. Skripsi. Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Drs. Jaino, M. Pd. 394 halaman.
Berdasarkan refleksi di kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang,
ditemukan permasalahan yaitu pembelajaran IPS yang kurang optimal, model dan
media pembelajaran kurang inovatif, siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan
rendahnya hasil belajar IPS dengan ketuntasan klasikal sebanyak 21,7%. Salah
satu solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual. Rumusan masalah dari
penelitian ini adalah apakah melalui model Reciprocal Teaching dengan media
audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Pudakpayung 02
Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian
dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan
meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya (a) keterampilan guru pada
siklus I pertemuan I skor 19 (baik), pertemuan II skor 25 (baik), siklus II
pertemuan I skor 31 (sangat baik), pertemuan II skor 34 (sangat baik); (b)
aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I rata-rata skor 17,24 (cukup), pertemuan
II rata-rata skor 21,5 (baik), pada siklus II pertemuan I rata-rata skor 23,7 (baik),
pertemuan II rata-rata skor 24,2 (baik); (c) ketuntasan klasikal hasil belajar siklus
I pertemuan I sebanyak 54,55%, pertemuan II sebanyak 63,64%. Pada siklus II
pertemuan I sebanyak 68,18% dan pertemuan II sebanyak 81,82%.
Simpulan penelitian ini yaitu model Reciprocal Teaching dengan media
audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang meliputi
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IVA. Saran
peneliti sebaiknya guru menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media
audio visual dalam kegiatan pembelajaran IPS.
Kata Kunci : kualitas pembelajaran IPS; media audio visual; model Reciprocal
Teaching.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
PRAKATA ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvii
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ............................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 12
2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 12
2.1.1 Hakikat Belajar ....................................................................................... 12
2.1.2 Pengertian Pembelajaran ........................................................................ 13
x
2.1.3 Kualitas Pembelajaran ............................................................................ 14
2.1.3.1 Keterampilan Guru .............................................................................. 16
2.1.3.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 29
2.1.3.3 Hasil Belajar ........................................................................................ 31
2.1.4 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................... 37
2.1.4.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................... 37
2.1.4.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................................... 38
2.1.4.3 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 39
2.1.4.4 Pembelajaran IPS di SD ...................................................................... 40
2.1.4.5 Karakteristik Pembelajaran IPS .......................................................... 41
2.1.4.5.1 Materi Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................................... 41
2.1.4.5.2 Strategi penyampaian pembelajaran IPS .......................................... 44
2.1.5 Model Reciprocal Teaching ................................................................... 44
2.1.5.1 Pengertian Model Reciprocal Teaching .............................................. 44
2.1.5.2 Sintaks Model Reciprocal Teaching ................................................... 45
2.1.5.3 Kelebihan Model Reciprocal Teaching .............................................. 46
2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Model Reciprocal Teaching ................ 47
2.1.6.1 Teori Konstruktivisme ........................................................................ 47
2.1.6.2 Teori Vygotsky ................................................................................... 48
2.1.7 Media Pembelajaran ............................................................................... 49
2.1.8 Implementasi Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio
Visual pada Pembelajaran IPS di SD .............................................................. 53
2.2 Kajian Empiris .......................................................................................... 55
xi
2.3 Kerangka Berfikir ...................................................................................... 58
2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................................... 61
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 62
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 62
3.1.1 Perencanaan ............................................................................................ 63
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 63
3.1.3 Observasi ................................................................................................ 64
3.1.4 Refleksi .................................................................................................. 64
3.2 Siklus Penelitian ........................................................................................ 65
3.2.1 Siklus Pertama ........................................................................................ 65
3.2.1.1 Pertemuan I ......................................................................................... 65
3.2.1.2 Pertemuan II ........................................................................................ 68
3.2.2 Siklus Kedua .......................................................................................... 72
3.2.2.1 Pertemuan I ......................................................................................... 72
3.2.2.2 Pertemuan II ........................................................................................ 76
3.3 Subyek Penelitian ...................................................................................... 79
3.4 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 79
3.5 Variabel Penelitian .................................................................................... 79
3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data ............................................................ 80
3.6.1 Sumber Data ........................................................................................... 80
3.6.2 Jenis Data ............................................................................................... 81
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 81
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 83
xii
3.7.1 Kuantitatif .............................................................................................. 83
3.7.2 Kualitatif ................................................................................................ 85
3.8 Indikator Keberhasilan .............................................................................. 89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 91
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 91
4.1.1 Kondisi Pra Siklus .................................................................................. 91
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan I ........ 93
4.1.2.1 Perencanaan Siklus I Pertemuan I ....................................................... 93
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan I ....................................... 94
4.1.2.3 Observasi Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ......................... 97
4.1.2.4 Refleksi Siklus I Pertemuan I .............................................................. 114
4.1.2.5 Revisi Siklus I Pertemuan I ................................................................. 116
4.1.3 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan II ...... 118
4.1.3.1 Perencanaan Siklus I Pertemuan II ..................................................... 118
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan II ...................................... 119
4.1.3.3 Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ................................... 122
4.1.3.4 Refleksi Siklus I Pertemuan II ............................................................ 139
4.1.3.5 Revisi Siklus I Pertemuan II ............................................................... 141
4.1.4 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan I ...... 142
4.1.4.1 Perencanaan Siklus II Pertemuan I ..................................................... 143
4.1.4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan I ...................................... 144
4.1.4.3 Observasi Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ....................... 147
4.1.4.4 Refleksi Siklus II Pertemuan I ............................................................ 164
xiii
4.1.4.5 Revisi Siklus II Pertemuan I ............................................................... 166
4.1.5 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan II ..... 167
4.1.5.1 Perencanaan Siklus II Pertemuan II .................................................... 167
4.1.5.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan II .................................... 168
4.1.5.3 Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan II .................................. 171
4.1.5.4 Refleksi Siklus II Pertemuan II ........................................................... 186
4.1.5.5 Revisi Siklus II Pertemuan II .............................................................. 187
4.1.6 Rekapitulasi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan ..................................... 188
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 195
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian .............................................................. 195
4.2.1.1 Hasil Observasi Peningkatan Keterampilan Guru .............................. 195
4.2.1.2 Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Siswa .................................... 203
4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS ................ 208
4.2.2 Uji Hipotesa ........................................................................................... 211
4.2.3 Implikasi Hasil Penelitian ...................................................................... 212
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 214
5.1 Simpulan ................................................................................................... 214
5.2 Saran .......................................................................................................... 216
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 218
LAMPIRAN ................................................................................................... 221
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Kelas IV Semester I ....................................... 42
Tabel 2.2 Standar Kompetensi Kelas IV Semester II ..................................... 43
Tabel 3.1 SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan I ......................................... 66
Tabel 3.2 SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan II ........................................ 69
Tabel 3.3 SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan I ........................................ 73
Tabel 3.4 SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan II ....................................... 76
Tabel 3.5 Kriteria Keberhasilan Siswa ............................................................ 84
Tabel 3.6 KKM SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang ................................. 84
Tabel 3.7 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Keterampilan Guru ................... 86
Tabel 3.8 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa ......................... 87
Tabel 3.9 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah Afektif ...... 88
Tabel 3.10 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah
Psikomotorik ................................................................................................... 89
Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan I ............. 98
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ................... 104
Tabel 4.3 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ......................... 108
Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan I ..................................... 109
Tabel 4.5 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan I .............................. 112
Tabel 4.6 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II ............. 123
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II .................. 128
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ...................................... 133
Tabel 4.9 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan II .................................... 134
xv
Tabel 4.10 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan II ........................... 137
Tabel 4.11 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan I .......... 147
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ................ 153
Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I .................................... 158
Tabel 4.14 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan I .................................. 160
Tabel 4.15 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan I ........................... 162
Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan II ......... 172
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ............... 176
Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ................................... 181
Tabel 4.19 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan II ................................. 182
Tabel 4.20 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan II .......................... 185
Tabel 4.21 Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus II ....................................... 188
Tabel 4.22 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ....... 191
Tabel 4.23 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Afektif Siswa ............................. 192
Tabel 4.24 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Psikomotor ................................. 194
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Dale .............................................................. 51
Bagan 2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................... 60
Bagan 3.1 Siklus PTK ..................................................................................... 91
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil observasi keterampilan guru siklus I pertemuan I ............ 98
Diagram 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ......................................... 105
Diagram 4.3 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
dari Data Awal dan Siklus I Pertemuan I ........................................................ 108
Diagram 4.4 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan I ................................ 110
Diagram 4.5 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan I .......................... 112
Diagram 4.6 Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II .................................. 124
Diagram 4.7 Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ....................................... 129
Diagram 4.8 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
dari Siklus I Pertemuan I dan Siklus I Pertemuan II ....................................... 133
Diagram 4.9 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan II ............................... 135
Diagram 4.10 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan II ...................... 137
Diagram 4.11 Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan I ................................ 148
Diagram 4.12 Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ..................................... 154
Diagram 4.13 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
dari Siklus I Pertemuan I dan Siklus I Pertemuan II ....................................... 159
Diagram 4.14 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan I ............................. 160
Diagram 4.15 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan I ...................... 163
Diagram 4.16 Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan II .............................. 172
Diagram 4.17 Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II .................................... 177
Diagram 4.18 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan I dan Siklus II Pertemuan II ........................................... 181
xviii
Diagram 4.19 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan II ............................ 183
Diagram 4.20 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan II ..................... 185
Diagram 4.21 Perolehan Skor Keterampilan Guru ......................................... 189
Diagram 4.22 Perolehan Skor Aktivitas Siswa ............................................... 190
Diagram 4.23 Rekapitulasi Persentase Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
dan Siklus II .................................................................................................... 192
Diagram 4.24 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus
II ...................................................................................................................... 193
Diagram 4.25 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Psikomotor Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................... 194
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Peningkatan Keterampilan Guru .................................................... 189
Grafik 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa ......................................................... 190
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................. 222
Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ........................... 236
Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan I .................................... 266
Lampiran 4 Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ......................... 276
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan II ................................... 299
Lampiran 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ......................... 309
Lampiran 7 Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan I ................................... 331
Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ........................ 341
Lampiran 9 Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan II .................................. 360
Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa ......................................................... 370
Lampiran 11 Hasil Catatan Lapangan ........................................................... 373
Lampiran 12 Bukti Fisik Hasil Belajar Siswa Nilai Terendah dan Nilai
Tertinggi ........................................................................................................ 378
Lampiran 13 Surat-surat Penetapan KKM, Ijin Penelitian, dan
Keterangan Penelitian ................................................................................... 383
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 387
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pelaksanaan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran di Sekolah
Dasar pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada
pada diri siswa, baik potensi dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama
(SMP) berusaha memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial.
Berdasarkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1 kurikulum pendidikan dasar dan menengah salah
satunya wajib memuat Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah mata pelajaran IPS harus mencakup beberapa standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 tentang standar isi, standar kompetensi IPS merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi
acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Sesuai
dengan Undang-Undang tersebut, maka Ilmu Pendidikan Sosial wajib menjadi
mata pelajaran dalam sistem pendidikan di Indonesia, sehingga kedudukan mata
pelajaran IPS semakin penting dan jelas.
2
Menurut Sapriya (2012:7), IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS
merupakan sebuah nama mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta
mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Sama halnya dengan Sapriya (2012:7), Trianto
(2007:124) menyatakan bahwa IPS merupakan integrasi dari cabang ilmu-ilmu
sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu
pendekatan interdislipiner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial
(sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).
Kedudukan IPS yang penting tersebut jelas memiliki tujuan untuk
mendidik dan memberikan bekal kemampuan dasar kepada para siswa di sekolah
untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan mampu
memahami fenomena sosial di sekitar lingkungannya. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran IPS adalah
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-
konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2)
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3)
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4)
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
Tujuan IPS tersebut juga berkaitan dengan kompetensi lulusan yang harus
dicapai. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007
3
Pasal 1 Ayat (1), standar proses adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk
mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses meliputi
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam meningkatkan proses pembelajaran salah satunya adalah dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Etzioni (dalam Daryanto 2010:57)
kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif,
efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
atau sasarannya.
Berdasarkan temuan NCSS (National Council for thr Social Studies) tahun
2009, dari 44% kabupaten yang disurvei telah mengurangi waktu untuk
mempelajari IPS. Persentase tersebut meningkat menjadi 51% dikarenakan
banyak negara yang menggunakan nilai tes membaca dan matematika untuk
dijadikan satu-satunya pengukuran pembelajaran. Bahkan ketika IPS termasuk
dalam standar tes yang tinggi, guru hanya menyesuaikan pembelajaran dengan
4
kisi-kisi tes, bukan menekankan pembelajaran yang bermakna. Sebagai hasil
praktik pendidikan tersebut, siswa hanya akan menerima nilai tes yang baik
sehingga tingkat kesiapan siswa untuk aktif masih kurang.
Berdasarkan refleksi peneliti pada saat mengajar kelas IVA di SDN
Pudakpayung 02 kualitas pembelajaran IPS belum maksimal. Hal ini terlihat dari
pembelajaran IPS di kelas IVA SDN Pudakpayung 02 masih Teacher Centered.
Guru sudah menggunakan media yang menunjang siswa dalam kegiatan belajar
tetapi belum dapat menarik perhatian siswa secara penuh. Guru belum dapat
mengembangkan model pembelajaran yang menarik. Selain itu guru kurang
melibatkan siswa selama pembelajaran. Guru juga kurang mengkondisikan siswa
agar belajar bekerja sama dalam kelompok.
Dari segi siswa, pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak
siswa yang kurang memperhatikan guru. Siswa lebih banyak yang bercerita
sendiri dengan temannya. Siswa juga kurang aktif pada saat proses pembelajaran,
hal ini dapat dilihat dari masih banyak siswa yang kurang berminat untuk bertanya
seputar materi pelajaran yang kurang dipahami.
Aktivitas siswa yang rendah mengakibatkan hasil belajar siswa rendah
pula. Hal itu didukung dari data pencapaian hasil evaluasi proses pembelajaran
IPS siswa kelas IVA semester I tahun pelajaran 2014/2015 masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 67.
Berdasarkan observasi pada waktu PPL2 dan hasil belajar siswa ditunjukkan
bahwa dari 23 siswa di kelas IVA hanya 5 siswa (21,74%) yang nilainya mampu
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan, sedangkan
5
18 siswa (78,26%) belum tuntas atau nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Nilai terendah dari data yang diperoleh adalah 25 dan nilai
tertinggi 95 dengan rata-rata kelas yaitu 56,26. Dengan melihat data hasil belajar,
pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu proses pembelajaran untuk ditingkatkan
kualitasnya, agar siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS sehingga
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.
Melihat permasalahan tersebut, untuk meningkatkan keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa diperlukan solusi yang tepat. Adapun
solusi tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Reciprocal
Teaching dengan media audio visual pada saat pembelajaran IPS. Hasil yang
diharapkan dalam pembelajaran agar siswa dapat lebih aktif, meningkatkan hasil
belajar siswa, serta meningkatkan keterampilan guru. Peneliti memilih
menggunakan model Reciprocal Teaching karena dengan menggunakan model
tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi, siswa juga lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Reciprocal teaching dapat mendorong siswa yang
masih memiliki sifat malu-malu menjadi lebih berani dalam menyampaikan
pendapat maupun bertanya. Selain itu model Reciprocal Teaching dapat
memperbaiki proses pembelajaran yang awalnya hanya ada komunikasi satu arah
yaitu guru menjadi komunikasi dua arah yaitu antara guru dan siswa. Kelebihan
model Reciprocal Teaching menurut Shoimin (2014:154) adalah 1) Melatih
kemampuan siswa belajar mandiri sehingga kemampuan dalam belajar mandiri
dapat ditingkatkan 2) Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
dipelajari kepada pihak lain 3) Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan
6
penemuan. Dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang sedang
dibahas, siswa akan lebih mudah dalam mengingat suatu konsep. Selain
menggunakan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan model
Reciprocal Teaching perlu memanfaatkan media audio visual.
Penggunaan media audio visual ini sangat efektif untuk kegiatan
pembelajaran, karena media audio visual mengandung unsur suara dan gerak.
Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi dari pelajaran. Selain itu
media audio visual juga dapat menarik minat siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dari awal hingga akhir. Menurut Levie dan Lentz (dalam Arsyad,
2007:16) audio visual mempunyai manfaat 3 ranah pemikiran yaitu dari aspek
kognitif (menambah rasa ingin tahu), afektif akan membentuk sikap anak didik
dan psikomotor (memberikan berbagai pelatihan). Media ini sangat cocok untuk
anak usia SD yakni pada tahap operasional kongkrit (antara 7 sampai 11 tahun)
karena pada masa-masa ini anak akan tertarik dengan hal-hal baru dan
kemampuan untuk berfikir secara logis mulai berkembang.
Pemilihan model pembelajaran Reciprocal Teaching juga didasari oleh
penelitian yang telah dilakukan oleh Mahardika yang diterbitkan dalam jurnal
(vol. 1 tahun 2013) dengan judul penelitian “Penerapan Metode Reciprocal
Teaching Berbantuan Kartu Angka untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VI SDN 4 Penyaringan”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar
siswa. Selain itu, Hadyanta (2013) dalam penelitian tindakan kelas yang
diterbitkan dalam jurnal (vol. 1 tahun 2013) yang dilakukannya dengan judul
7
“Penerapan Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pelajaran IPS di Kelas IV SD”.
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama II siklus dapat
diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Ariestyawati dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam jurnal (vol. 3, no.
1, tahun 2014) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan
Media Audiovisual pada Siswa Kelas II” mengatakan bahwa dengan
menggunakan media audio visual, dapat meningkatkan kemampuan berbicara
siswa. Siswa sudah berani bertanya dengan bahasa yang baik dan mengeluarkan
tanggapan-tanggapan yang dinilai sudah baik.
Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran
Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio
Visual pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang”.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan, kita
dapat mengetahui penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran IPS. Oleh
karena itu, yang menjadi fokus perumusan masalah yang akan peneliti kemukakan
adalah “Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPS melalui
8
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual pada siswa kelas IV SDN
Pudakpayung 02 Kota Semarang?“
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
1. Apakah dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual
dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS kelas IV
SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang?
2. Apakah dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN
Pudakpayung 02 Kota Semarang?
3. Apakah dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV
SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Dengan melihat keterampilan guru yang rendah, aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS belum maksimal, serta hasil belajar yang masih rendah maka
perlu diambil tindakan melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio
visual, adapun langkah-langkah tindakan tersebut adalah :
1. Siswa mengamati video melalui media audio visual.
2. Siswa membuat pertanyaan tentang video yang diamati. (Questioning)
3. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas.
(Predicting)
4. Guru menjelaskan materi melalui media audio visual.
9
5. Siswa secara berkelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan
guru dan menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain.
6. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang belum dipahami
siswa. (Clarifying)
7. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara
berkelompok.
8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
9. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari kegiatan diskusi.
(Summarizing)
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
Mendeskripsikan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN
Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Reciprocal Teaching dengan
media audio visual.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS pada
siswa kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV
SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Reciprocal Teaching
dengan media audio visual.
10
3. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV
SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Reciprocal Teaching
dengan media audio visual.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Secara terperinci akan dijelaskan sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik, di antaranya
dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi pendidik untuk menggunakan model-model
pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran IPS atau mata pelajaran lain.
Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan referensi atau pendukung teori untuk
kegiatan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran IPS. Hasil
penelitian ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi pada pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di pendidikan sekolah dasar.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan
media audio visual dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran
IPS, sehingga menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa. Selanjutnya siswa
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
11
b. Bagi Guru
Penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan media audio
visual sebagai sarana bagi guru untuk mampu mengevaluasi pembelajaran yang
telah dilakukan, menjadikan guru dapat memecahkan masalah-masalah dalam
proses pembelajaran, dan membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menjadi panduan bagi sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang ada di sekolah, khususnya pada mata pelajaran IPS.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung tentang penerapan model
pembelajaran Reciprocal Teaching dengan media audio visual pada saat
pembelajaran IPS.
62
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman yang diciptakan guru. (Rusman 2013:83)
Menurut Surya (dalam Rusman 2013:85), belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Sutikno (2013:3), belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar menurut Gagne (dalam Suprijono, 2012:2) adalah perubahan disposisi
atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah.
Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain
itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh
13
pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah
perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. (Susanto,
2014:1-2). Sedangkan E.R. Hilgard dalam Susanto (2014:3) mengemukakan
belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Sementara
Hamalik menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or
strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau
tujuan. (Susanto, 2014:3-4)
Dari penjelasan mengenai belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan
yang baru melalui pengalamannya sendiri dengan lingkungan di sekitarnya.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua
pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting
dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).
(Susilana dan Riyana, 2009:1)
Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik)
agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran,
ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-
14
cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara
mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan
mengelola pembelajaran. (Sutikno 2013:31-32)
Menurut Rusman (2013:93), pembelajaran pada hakikatnya merupakan
proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti
kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan
berbagai media pembelajaran. Sedangkan menurut Warsita (dalam Sutikno,
2013:93) pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar
atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.
Pembelajaran itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran
sebagai akibat perlakuan guru.
Menurut Hamalik (2008:57), pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Dari pendapat-pendapat di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dengan siswa supaya terjadi
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai sumber belajar.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergi guru, siswa,
kurikulum, belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan
proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tujuan kurikuler (Depdiknas,
15
2004:7). Sedangkan menurut Uno (2011:153) kualitas pembelajaran artinya
mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini
berjalan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula.
Sementara itu menurut Etzioni (dalam Daryanto 2010:57) kualitas dapat
dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif, efektivitas dapat
dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya.
Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk
pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan
dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
(Daryanto 2010:57)
Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku
pembelajaran pendidik guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak
belajar siswa (student teacher’s behavior), iklim pembelajaran (learning climate),
materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran (Depdiknas
2004:7)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pembelajaran adalah tingkat pencapaian pembelajaran yang berupa peningkatan
pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses
pembelajaran.
Dalam kualitas pembelajaran, ada beberapa komponen antara lain
keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi
pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Kualitas
pembelajaran tidak akan tercapai tanpa keterkaitan antara komponen-komponen di
16
dalamnya. Dalam penelitian ini, dari ketujuh komponen masuk dalam 3 variabel
yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Berikut ini peneliti
membahas lebih lanjut komponen kualitas pembelajaran yaitu:
2.1.3.1 Keterampilan Guru
Menurut Djamarah (2010:99), kedudukan guru mempunyai arti penting
dalam pendidikan. Seorang guru harus memiliki berbagai keterampilan yang
diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi
edukatif. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus
guru punyai. Dengan pemilikan keterampilan dasar mengajar ini diharapkan guru
dapat mengoptimalkan peranannya di kelas.
Menurut Rusman (2013:80), keterampilan dasar mengajar pada dasarnya
adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus
dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas
pembelajarannya secara terencana dan profesional. Keterampilan dasar mengajar
guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui 9 keterampilan
mengajar, yakni:
1) Keterampilan membuka pelajaran (set induction skills)
Menurut Rusman (2013:80), kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan untuk memulai pelajaran. Komponen membuka pelajaran menurut
Usman (dalam Rusman, 2013:81) adalah sebagai berikut :
17
a. Menarik perhatian siswa dengan gaya mengajar, penggunaan media
pembelajaran, dan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi.
b. Menimbulkan motivasi, disertasi kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan
rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memerhatikan
minat atau interes siswa.
c. Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan
pembelajaran dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan
dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan
beberapa pertanyaan.
d. Memberi apersepsi (memberi kaitan antara materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari), sehingga materi yang dipelajari merupakan satu
kesatuan yang utuh yang tidak terpisah-pisah.
2) Keterampilan bertanya (questioning skills)
Menurut Sanjaya (2008:33), keterampilan bertanya, bagi seorang guru
merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melalui
keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.
Komponen-komponen keterampilan bertanya meliputi (Rusman, 2013:83):
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.
b. Pemberian acuan. Guru dapat memberikan jawaban acuan sebelum masuk
pada jawaban yang diinginkan.
c. Fokus pertanyaan. Pertanyaan harus terfokus pada pertanyaan yang
diinginkan, apakah dalam bentuk pertanyaan terbuka, tertutup, pertanyaan
luas atau pertanyaan sempit.
18
d. Pemindahan giliran.
e. Penyebaran. Idealnya pertanyaan diberikan ke kelas terlebih dahulu, sehingga
semua siswa berpikir (memikirkan jawaban), setelah itu pertanyaan disebar
untuk meberikan kesempatan pada semua siswa.
f. Pemberian waktu berpikir.
g. Pemberian tuntunan.
3) Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills)
Guru yang baik harus selalu memberikan penguatan, baik dalam bentuk
penguatan verbal (diungkapkan dengan kata-kata langsung seperti seratus,
exellent, bagus, pintar, ya, betul, tepat sekali, dan sebagainya), maupun nonverbal
(biasanya dilakukan dengan gerak, isyarat, sentuhan, elusan, pendekatan, dan
sebagainya, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik
(feedback) bagi siswa atas perbuatan yang baik sebagai suatu tindakan dorongan,
sehingga perbuatan tersebut terus diulang. (Rusman, 2013:84)
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011:227) ada beberapa jenis komponen
keterampilan memberi penguatan antara lain:
a. Penguatan verbal. Berupa kata atau kalimat yang disampaikan guru, contoh:
“baik, bagus, seratus untuk kamu, itu baru jempol” dan lain sebagainya.
b. Penguatan gestural, diberikan dalam bentuk mimik, gerakan badan atau
anggota yang dapat memberikan kesan positif terhadap siswa. Contohnya
mengacungkan jempol, tersenyum, kerlingan mata, tepuk tangan, anggukan
dan lain-lain.
19
c. Penguatan dengan cara mendekat ke arah siswa, misalnya berdiri atau duduk
di samping siswa yang sedang berdiskusi, sedang praktik keterampilan dan
lain-lain.
d. Penguatan dengan sentuhan, misalnya dengan menepuk-nepuk pundak siswa,
menjabat tangan siswa, pada anak-anak kecil dapat dilakukan dengan
mengusap rambut kepala siswa.
e. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, misalnya siswa
yang berhasil diminta untuk memimpin kegiatan, membantu rekan lain yang
mengalami kesulitan belajar.
f. Penguatan berupa tanda atau benda, misal memberi tanda bintang (dapat
dipajang di kelas), memberi komentar pujian pada buku Lembar Kegiatan
Siswa (LKS), buku PR siswa, atau buku rapor siswa.
4) Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)
Menurut Sanjaya (2008:38) variasi adalah keterampilan guru untuk
menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan
sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan
berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran. Ada tiga jenis
variasi yang diberikan guru kepada siswa antara lain:
a) Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan pembelajaran, misalnya
guru menggunakan variasi suara. Variasi suara diberikan pada saat siswa
tidak memperhatikan penjelasan dari guru, guru bisa mengeraskan atau
memelankan suaranya atau meniru suara tokoh lain agar perhatian siswa
fokus pada guru.
20
b) Variasi dalam menggunakan media atau alat bantu pembelajaran, misalnya
guru menggunakan media visual, audio, maupun audio visual agar pesan atau
materi yang diberikan guru dapat diterima dengan mudah oleh siswa.
c) Variasi dalam berinteraksi, guru perlu membangun interaksi yang multiarah
secara penuh dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa
yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Suyono dan Hariyanto (2011:229) menyebutkan beberapa variasi dalam
gaya mengajar guru, antara lain:
a. Variasi suara: keras-lembut, cepat-lambat, tinggi-rendah, besar-kecil volume
suara;
b. Pemusatan perhatian: secara verbal, isyarat atau dengan menggunakan
model;
c. Kesenyapan, terutama jika anak-anak mulai bising dan hingar-bingar, tidak
terkendali, guru dapat berdiri diam tanpa suara untuk beberapa saat sampai
anak-anak hening kembali.
d. Kontak pandang: untuk meningkatkan hubungan dengan siswa dan
menghindarkan hal-hal yang bersifat impersonal, pandanglah mata siswa
dengan seksama dan lembut;
e. Gerakan badan, bahasa tubuh (body language) dan mimik seperti perubahan
ekspresi wajah, gerakan kepala, badan untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi nonlisan;
21
f. Perubahan posisi guru, dari duduk menjadi berjalan mendekat dan
sebagainya, hal ini harus dilakukan secara wajar dan tidak menimbulkan
kesan mengancam atau menakut-nakuti siwa;
g. Perubahan metode mengajar misalnya dari gaya klasikal menjadi
pengaktifan kelompok kecil, dari ceramah menjadi tanya-jawab dan
sebagainya;
h. Variasi dalam membagi perhatian, artinya guru mampu membagi
perhatiannya kepada sejumlah kegiatan pembelajaran yang berlangsung
bersamaan.
i. Penggunaan selingan pemecah kebekuan (ice breaker) berupa humor-humor
segar untuk mencairkan suasana.
Variasi dalam penggunaan media, sumber belajar dan bahan-bahan
pembelajaran misalnya dengan menggunakan:
a. Media dan bahan pembelajaran yang dapat didengarkan (oral dan auditori)
b. Media dan bahan pembelajaran yang dapat dilihat dan didengarkan (audio
visual)
c. Media taktil yang dapat disentuh, diraba, atau dimanipulasikan seperti
prototipe, model
d. Variasi multimedia dan sumber belajar.
5) Keterampilan menjelaskan (explaining skills)
Menurut Rusman (2013:86), keterampilan menjelaskan dalam
pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara
22
sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya,
misalnya sebab akibat.
Komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan adalah sebagai
berikut:
a. Merencanakan. Penjelasan yang dilakukan guru perlu direncanakan dengan
baik, terutama yang berkenaan dengan isi materi dan aktivitas siswa itu
sendiri.
b. Penyajian suatu penjelasan. Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan
hasilnya dengan memerhatikan hal-hal seperti: kejelasan, penggunaan
contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, penggunaan balikan.
6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Rusman (2013:89) menjelaskan keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi
sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara berkelompok.
Komponen-komponen dalam membimbing diskusi kelompok, yaitu:
a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi.
b. Memperjelas masalah untuk menghindarkan kesalahpahaman dalam
memimpin diskusi seorang guru perlu memperjelas atau menguraikan
permasalahan, meminta komentar siswa, dan menguraikan gagasan siswa
dengan memberikan informasi tambahan agar kelompok peserta diskusi
memperoleh pengertian yang lebih jelas.
c. Menganalisis pandangan siswa.
23
d. Meningkatkan urunan siswa, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menantang, memberikan contoh dengan tepat, dan memberikan waktu untuk
berpikir dan memberikan urun pendapat siswa dengan penuh perhatian.
e. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi.
f. Menutup diskusi.
g. Hal-hal yang perlu dihindarkan adalah mendominasi/monopoli pembicaraan
dalam diskusi, serta membiarkan terjadinya penyimpangan dalam diskusi.
7) Keterampilan mengelola kelas
Menurut Usman (dalam Rusman, 2013:90), pengelolaan kelas adalah
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran,
seperti penghentian perilaku siswa yang memindahkan perhatian kelas,
memberikan ganjaran bagi siswa yang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas
atau penetapan norma kelompok yang produktif.
Komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah :
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal.
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan guru dalam mengelola kelas menurut
Sanjaya (2011:45) adalah sebagai berikut :
a. Penciptaan kondisi belajar yang optimal
24
Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan
dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan
kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga
perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran.
b. Menunjukkan sikap tanggap
Untuk memberikan kesan tanggap ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
di antaranya :
1) Memberikan komentar baik terhadap materi pelajaran yang akan
dipelajari maupun terhadap perilaku siswa. Komentar yang bersifat
positif dan bisa menggugah perhatian siswa sangat diperlukan untuk
membangun suasana yang optimal.
2) Menjaga kontak mata artinya setiap saat guru memerhatikan siswa
melalui pandangan secara terus-menerus.
3) Gerak mendekat artinya guru perlu memberi perhatian khusus baik
kepada individu maupun kepada kelompok.
c. Memusatkan perhatian
Kondisi belajar mengajar akan dapat dipertahankan manakala selama
proses berlangsung guru bisa mempertahankan konsentrasi belajar siswa. Teknik
yang dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa adalah dengan
memusatkan perhatian siswa secara terus-menerus. Pemusatan perhatian dapat
dilakukan dengan:
1) Memberikan ilustrasi-ilustrasi secara visual, misalnya dengan
mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa
25
memutuskan kontak pandang baik terhadap kelompok maupun
terhadap individu siswa.
2) Memberikan komentar secara verbal melalui kalimat-kalimat yang
segar tanpa keluar dari konteks materi pelajaran yang sedang
dibahas.
d. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas
e. Memberi teguran dan penguatan
Teguran diperlukan sebagai upaya memodifikasi tingkah laku. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menegur di antaranya:
1) Menegur diarahkan kepada siswa yang benar-benar mengganggu
kondisi kelas dengan perilaku yang menyimpang.
2) Menegur dilakukan secara verbal dengan menghindari peringatan-
peringatan yang kasar atau bertendensi menghina atau mengejek.
8) Keterampilan pembelajaran perseorangan
Menurut Rusman (2013:91), pembelajaran individual adalah pembelajaran
yang paling humanis untuk memenuhi kebutuhan dan interes siswa. Sedangkan
menurut Sutikno (2013:58), membelajarkan secara perseorangan ialah kegiatan
guru menghadapi banyak siswa yang masing-masing mendapat kesempatan untuk
bertatap muka dengan guru serta memperoleh bantuan dan bimbingan guru secara
perseorangan.
Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam pembelajaran
perseorangan adalah : (Rusman, 2013:91-92)
a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
26
b. Keterampilan mengorganisasi.
c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yaitu memungkinkan
guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami frustasi.
d. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Menurut Anitah (2009:8.56), ada beberapa cara guru yang dapat dilakukan
dalam keterampilan mengadakan pendekatan secara perorangan, antara lain :
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, baik
dalam kelompok kecil maupun perorangan.
b. Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
c. Memberikan respons positif terhadap buah pikiran/perasaan yang
dikemukakan siswa.
d. Membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh guru
dengan berbagai cara, baik verbal maupun nonverbal.
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk
mendominasi atau mengambil alih tugas siswa.
f. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
g. Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh
pemahaman, merasa dibantu, serta merasa menemukan alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi.
9) Keterampilan menutup pelajaran (closure skills)
Rusman (2013:92) mengemukakan bahwa menutup pelajaran (closure)
adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan
27
pembelajaran. Komponen menutup pelajaran menurut Usman (dalam Rusman,
2013:92) adalah sebagai berikut:
a. Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum atau
menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Melakukan evaluasi antara lain dengan cara mendemonstrasikan
keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi
pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis.
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa yang dilakukan guru dalam
kegiatan penutupan adalah :
a. Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat kesimpulan
pembelajaran.
b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial,
pengayaan, layanan bimbingan, memberikan tugas baik individu maupun
kelompok.
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan
guru dalam pembelajaran merupakan kemampuan guru dalam melatih, mengajar,
membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya untuk
berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, mampu menyesuaikan diri
28
dengan lingkungan sekitarnya. Dengan menguasai sembilan keterampilan guru,
guru akan dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih baik serta mendorong
siswa agar lebih aktif dan partisipatif dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti memadukan 9 keterampilan dasar guru
dengan langkah pembelajaran model Reciprocal Teaching dengan media audio
visual menjadi indikator keterampilan guru. Indikator keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan model Reciprocal Teaching
dengan media audio visual adalah :
1) Membuka pelajaran. (keterampilan membuka pelajaran)
2) Memberikan pertanyaan pada siswa seputar materi pelajaran. (keterampilan
bertanya)
3) Memberikan penguatan pada siswa. (keterampilan memberi penguatan)
4) Guru mengadakan variasi (keterampilan mengadakan variasi)
5) Menjelaskan materi pelajaran menggunakan media audio visual.
(keterampilan menjelaskan)
6) Membimbing siswa dalam diskusi kelompok (keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil)
7) Mengkondisikan kelas pada kegiatan pembelajaran yang efektif.
(keterampilan mengelola kelas)
8) Membimbing siswa secara perorangan. (keterampilan pembelajaran
perorangan)
9) Menutup pelajaran. (keterampilan menutup pelajaran)
29
2.1.3.2 Aktivitas Siswa
Menurut Sardiman (2012:99) dalam belajar sangat diperlukan adanya
aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.
Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang
meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, bertanya hal yang belum
jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang
dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti
pembelajaran. Menurut Paul B. Dierich (dalam Sardiman, 2012:101)
menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan melihat pekerjaan orang
lain.
2) Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
5) Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain : melakukan
percobaan, membuat kontruksi/model, mereparasi, bermain, berkebun, dan
beternak.
30
7) Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil
keputusan.
8) Emotional activities, seperti misalnya : menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
Berdasarkan konsep tentang aktivitas belajar siswa tersebut dapat
disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah suatu kegiatan yang dilakukan
siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku
pada diri siswa. Aktivitas dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual yang
meliputi visual avtivities, oral activities, listening activities, writing activities,
motor activities, emotional ectivities, dan mental activities. Sedangkan indikator
keberhasilan aktivitas siswa yang akan dikembangkan menjadi instrumen
penelitian dalam pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching dengan
media audio visual meliputi :
1) Mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran. (emotional
activities)
2) Memperhatikan penjelasan guru. (Listening activities)
3) Menyimak materi pelajaran yang ditayangkan dengan media audio
visual. (visual activities)
4) Bekerjasama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas
kelompok. (oral activities dan mental activities)
31
5) Bertanya tentang materi yang sedang dibahas. (oral activities dan
emotional activities)
6) Menanggapi jawaban atau pendapat teman. (oral activities)
7) Mengerjakan evaluasi. (writing activities)
2.1.3.3 Hasil Belajar
Menurut Susanto (2014:5), hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Anni dan Rifa’i (2009:85)
hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kesulitan belajar. Sedangkan menurut Suprijono (2012:5), hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan.
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2012:5-6) hasil belajar berupa :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bahasa, baik secara lisan maupun tertulis
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitif
4) Keterampilan motorik yaitu melakukan serangkaian gerak jasmani dalam
urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otoatisme gerak jasmani
5) Sikap yaitu kemampuan menerima dan menolak suatu objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
32
Sudjana (2012:22) mengemukakan bahwa dalam sistem pendidikan
nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang
secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut adalah dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1) Ranah Kognitif
Uno dan Mohammad (2011:56) mengungkapkan bahwa kawasan kognitif
adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses
mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi
yakni evaluasi.
Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:6), menyebutkan pada ranah
kognitif dari taksonomi Bloom revisi memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
kognitif dan dimensi pengetahuan. Berikut ini adalah dimensi proses kognitif
berisikan 6 kategori yang terdiri dari:
a. Mengingat, proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan mengingat
penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan menyelesaikan
masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas yang lebih
kompleks.
b. Memahami, mengkontruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik
yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui
pengajaran buku, atau layar komputer.
33
c. Mengaplikasikan, berarti menerapkan atau menggunakan suatu
prosedur dalam keadaan tertentu.
d. Menganalisis, proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil
dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antar setiap
bagian dan struktur keseluruhannya.
e. Mengevaluasi, membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Kriteria yang digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi.
f. Mencipta, melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. (Anderson dan Krathwohl,
2010:99-128)
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,
kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.
Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang
kompleks. (Sudjana,2012:30) :
a) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,
situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
34
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,
perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada
dirinya.
c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan
menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan, dan
prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua
sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya.
Menurut Fitri (2012:40) ada 18 nilai yang harus dikembangkan sekolah
dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter, yaitu: (1) religius; (2) jujur;
(3) toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; (6) kreatif; (7) mandiri; (8) demokratis;
(9) rasa ingin tahu; (10) semangat kebangsaan; (11) cinta tanah air; (12)
menghargai; (13) bersahabat/komunikatif; (14) cinta damai; (15) gemar membaca;
(16) peduli lingkungan; (17) peduli sosial; (18) tanggung jawab.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil 4 dari 18 karakter tersebut. Adapun
indikator serta deskriptor ranah afektif yang dikembangkan adalah sebagai
berikut:
35
a. Jujur dengan deskriptor meliputi tidak menyontek atau memberi
contekan saat mengerjakan soal evaluasi, mengerjakan tugas dengan
benar, menegur teman yang berbuat curang, dan mengerjakan soal
evaluasi secara mandiri.
b. Disiplin dengan deskriptor siswa hadir tepat waktu, tertib selama
mengikuti pembelajaran, mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, dan
menjaga ketertiban kelas.
c. Komunikatif dengan deskriptor yang meliputi tidak membeda-bedakan
teman saat diskusi kelompok, mengerjakan tugas bersama dengan
anggota kelompok, mengeluarkan pendapat/pertanyaan, dan
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
d. Tanggung jawab dengan deskriptor meliputi mengerjakan tugas dengan
baik, mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama, mengerjakan
LKS, dan mengerjakan soal evaluasi
3) Ranah Psikomotorik
Sudjana (2012:30) mengemukakan bahwa hasil belajar psikomotoris
tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.
36
d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan
ketepatan.
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
keterampilan yang kompleks.
f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa hasil belajar adalah suatu tujuan dalam pembelajaran yang terdapat aspek-
aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Adapun indikator hasil belajar dalam pembelajaran IPS menggunakan
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual adalah sebagai berikut :
Ranah Kognitif
1. Menjelaskan pengertian teknologi
2. Mengidentifikasi macam-macam teknologi produksi
3. Membandingkan teknologi produksi masa kini dengan masa terdahulu
4. Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi
5. Mengidentifikasi macam-macam teknologi komunikasi
6. Menjelaskan kegunaan teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
7. Membandingkan teknologi komunikasi masa kini dengan masa terdahulu
8. Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi
9. Mengidentifikasi macam-macam teknologi transportasi
10. Menjelaskan kegunaan teknologi transportasi dalam kehidupan sehari-hari
11. Membandingkan teknologi transportasi masa kini dengan masa terdahulu
37
12. Menjelaskan kelebihan teknologi
13. Menjelaskan kekurangan teknologi
Ranah afektif
1. Jujur
2. Disiplin
3. Komunikatif
4. Tanggung jawab
Ranah Psikomotorik
1. Membuat bagan alur proses produksi.
2. Membuat bagan perkembangan teknologi komunikasi.
3. Membuat bagan perkembangan teknologi transportasi.
4. Membuat bagan kelebihan dan kekurangan teknologi.
2.1.4 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.4.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Susanto (2014 : 137) ilmu pengetahuan sosial yang sering
disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin
ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara
ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada
peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya. (Trianto, 2007:124)
38
Sama halnya dengan Trianto, Taneo (2010:1.8) IPS adalah fusi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian fusi disini berati bahwa IPS merupakan suatu
bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang
ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran
geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut
diajarkan secara terpadu.
Menurut Depdiknas (2007) IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu
yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah,
Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditunjukkan bahwa IPS merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya
yang berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupan sosialnya.
2.1.4.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Taneo (2010:1.26) tujuan mempelajari ilmu pengetahuan sosial di
Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk
mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau penemuan
yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.
Menurut Trianto (2007:128) tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
39
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.
Tujuan pengajaran IPS menurut Sumaatmadja dalam (Taneo, 2010:1.28-
1.29) adalah :
1. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis,
dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat.
2. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan dengan berbagai keilmuan serta berbagai keahlian.
3. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
integralnya.
4. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan
masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS bertujuan
agar siswa mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat sehingga bermanfaat bagi perkembangan siswa dalam hidup
bermasyarakat di masa sekarang dan yang akan datang.
2.1.4.3 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Taneo (2010:1.36-40), ruang lingkup IPS tidak lain menyangkut
kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks
sosial. Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup tersebut meliputi hubungan
40
sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik, dan
ruang lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung,
warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa. Ditinjau dari
ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional sampai ke tingkat global. Sedangkan
dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan,
politik, dan ekonomi.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS dalam Standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan meliputi aspek-aspek sebagai berikut manusia, tempat, dan
lingkungan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; sistem sosial dan budaya;
perilaku ekonomi dan kesejahteraan (Depdiknas, 2007).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS
adalah kehidupan manusia di masyarakat dalam konteks sosial dengan ada
berbagai macam aspek, ruang, dan proses interaksi sosialnya.
Materi yang peneliti ambil dalam penelitian ini yaitu tentang “Teknologi
Produksi, Komunikasi dan Transportasi” masuk ke dalam ruang lingkup manusia,
waktu, dan perubahan.
2.1.4.4 Pembelajaran IPS di SD
Menurut Savage dan Armstrong (dalam Sapriya, 2009:80) empat
pendekatan untuk mendorong siswa mengembangkan kemampuan berfikir dalam
IPS ialah kemampuan berfikir kreatif (creative thinking), berfikir kritis (critical
thingking), kemampuan memecahkan masalah (problem solving), dan kemampuan
mengambil keputusan (decision making). Dalam standar isi Mata Pelajaran SD/MI
41
menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD agar siswa mempunyai
kemampuan sebagai berikut:
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan kehidupan sosial.
c) Mempunyai komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.
2.1.4.5 Karakteristik Pembelajaran IPS
Menurut Hidayati, dkk (2008:26) bidang studi IPS merupakan gabungan
ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Kata terpadu mengandung arti
bahwa materi IPS diambil dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan tidak
terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu. IPS terdiri dari disiplin ilmu-ilmu sosial,
jadi dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai ciri-ciri khusus atau karakteristik
tersendiri yaitu dari segi materi, strategi penyampaian, dan objek yang dikaji
berbeda dengan bidang studi lainnya. Karakteristik pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar dapat dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya:
2.1.4.5.1 Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di
masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS yang merupakan masyarakat
42
sebagai sumber dan obyeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak
pada kenyataan.
Adapun lima sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai
berikut:
1) Segala sesuatu atau apa saja ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
2) Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai
terjauh.
4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tokoh-tokoh
dan kejadian-kejadian yang luar biasa.
5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi dari makanan, pakaian,
permainan dan keluarga.
Adapun materi IPS kelas tinggi khususnya kelas IV adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Kelas IV Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah,
kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota
1.1 Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana.
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di
43
dan provinsi. lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
serta hubungannya dengan keragaman
sosial dan budaya.
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber
daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan
budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah
di lingkungan setempat (kabupaten/kota,
provinsi) dan menjaga kelestariannya.
1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme
tokoh-tokoh di lingkungannya.
Tabel 2.2 Standar Kompetensi Kelas IV Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Mengenal sumber daya alam,
kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi.
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya alam dan potensi lain
di daerahnya.
2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.3 Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya.
2.4 Mengenal permasalahan sosial di
daerahnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa materi IPS adalah
segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia baik dari masa lampau maupun
ketika masa perkembangannya serta aspek kehidupan manusia yang menampilkan
44
permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. Materi yang dibahas adalah
teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Materi ini masuk ke dalam salah
satu aspek ruang lingkup mata pelajaran IPS yaitu manusia, waktu, dan
perubahan.
2.1.4.5.2 Strategi penyampaian pembelajaran IPS
Strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagian besar adalah
didasarkan pada suatu strategi, yaitu materi disusun dalam urutan anak (diri
sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara dan dunia.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPS bertujuan untuk membekali pengetahuan bagi siswa untuk menjalani
kehidupannya sekarang dan masa depan.
2.1.5 Model Reciprocal Teaching
2.1.5.1 Pengertian Model Reciprocal Teaching
Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran berupa kegiatan
mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan
sebagai “guru” untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya. Sementara
itu, guru lebih berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan pembimbing
yang melakukan scaffolding. Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh
orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu atau belum tahu. (Shoimin,
2014:153). Sedangkan menurut Cho, Eng, dan Ahmad dalam penelitiannya yang
diterbitkan dalam jurnal internasional (volume 11, nomor 2, tahun 2011)
menyatakan bahwa “Reciprocal teaching is an instructional activity that utilizes
four comprehension strategies (predicting, questioning, summarizing, and
45
clarifying) in the form of a dialogue between teachers and students regarding
segments of a text”.
Menurut Palinscar dalam (Shoimin, 2014:153) reciprocal teaching
mengandung empat strategi.
a. Question Generating
Dalam strategi ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan
terkait materi yang sedang dibahas.
b. Clarifying
Strategi clarifying ini merupakan kegiatan penting saat pembelajaran,
terutama bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam memahami suatu materi.
c. Predicting
Strategi ini merupakan strategi dimana siswa melakukan hipotesis atau
perkiraan mengenai konsep apa yang akan didiskusikan selanjutnya oleh penyaji.
d. Summarizing
Dalam strategi ini terdapat kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasi
dan mengintegrasikan informasi-informasi yang terkandung dalam materi.
2.1.5.2 Sintaks Model Reciprocal Teaching
Menurut Shoimin (2014:154-155) langkah-langkah model pembelajaran
reciprocal teaching adalah sebagai berikut :
1) Mengelompokkan siswa dan diskusi kelompok
Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil. Pengelompokan
siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa. Setelah kelompok terbentuk,
mereka diminta untuk mendiskusikan student worksheet yang telah diterima.
46
2) Membuat pertanyaan (question generating)
Siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas kemudian
menyampaikannya di depan kelas.
3) Menyajikan hasil kerja kelompok
Guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya
di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau bertanya tentang
hasil temuan yang disampaikan.
4) Mengklarifikasi permasalahan (Clarifying)
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap
sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberi pertanyaan
pancingan.
5) Memberikan soal latihan yang memuat soal pengembangan (Predicting)
Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu.
Soal ini memuat soal pengembangan dari materi yang akan dibahas.
6) Menyimpulkan materi yang dipelajari (Summarizing)
Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.
2.1.5.3 Kelebihan Model Reciprocal Teaching
Kelebihan model reciprocal teaching (Shoimin, 2014:156) adalah sebagai
berikut :
1) Mengembangkan kreativitas siswa.
2) Memupuk kerja sama antarsiswa.
3) Siswa belajar dengan mengerti. Karena belajar dengan mengerti, siswa tidak
mudah lupa.
47
4) Siswa belajar dengan mandiri.
5) Siswa termotivasi untuk belajar.
6) Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan
sikap.
7) Siswa lebih memerhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
8) Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.
9) Melatih siswa untuk menganalisis masalah dan mengambil kesimpulan
dalam waktu singkat.
10) Menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan
perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa
ramai atau kurang memerhatikan.
11) Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu
yang terbatas.
2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Model Reciprocal Teaching
2.1.6.1 Teori Konstruktivisme
Menurut Suyono (2011:105), konstruktivisme adalah sebuah filosofi
pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman,
kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia
tempat kita hidup. Sedangkan menurut Rifa’i (2010:137), inti sari teori
konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus menemukan dan
mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri.
Tasker yang dikutip oleh Hamzah (dalam Suyono, 2011:108)
mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme, yaitu:
48
1. Peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna.
2. Pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara
bermakna.
3. Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.
Teori konstruktivisme menetapkan empat asumsi tentang belajar sebagai
berikut (Rifa’i, 2010:138) :
a. Pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terlibat
dalam belajar aktif.
b. Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang
membuat representasi atas kegiatannya sendiri.
c. Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh peserta didik yang
menyampaikan maknanya kepada orang lain.
d. Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh peserta didik yang
mencoba menjelaskan objek yang tidak benar-benar dipahaminya.
2.1.6.2 Teori Vygotsky
Teori pembelajaran sosial Vygotsky (dalam Trianto, 2007: 26),
berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan
kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Vygotsky lebih menekankan pada aspek
sosial dari pembelajaran. Teori Vygotsky mengandung pandangan bahwa
pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan
didistribusikan di antara orang dan lingkungan, yang mencakup objek, alat, buku,
dan komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain (dalam Anni,
2009:34). Proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani
49
tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada
dalam jangkauan mereka yang disebut dengan zone of proximal development,
yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan
seseorang saat ini.
2.1.7 Media Pembelajaran
Menurut Heinich dalam (Anitah, 2009:6.3) media merupakan alat saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berati “perantara”, yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).
Menurut Aqib (2014:50), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses
belajar pada si pebelajar (siswa).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky, 2013:3). Hamalik
dalam (Sanaky, 2013:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses
pembelajaran di kelas.
Anderson dalam (Sukiman, 2012:28), pengertian media pembelajaran
adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya
seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Menurut Sukiman
(2012:29), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,
50
perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat memberikan rangsangan pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sehingga proses pembelajaran dapat
terjadi.
Fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut Sutikno
(2013:106-107) antara lain :
1) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran;
2) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan);
3) Mengatasi keterbatasan ruang;
4) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif;
5) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan;
6) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar;
7) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu;
8) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam;
9) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Sedangkan macam-macam media pembelajaran menurut Djamarah
(2010:124) adalah :
51
1) Dilihat dari jenisnya, yaitu : media auditif (media yang mengandalkan
kemampuan suara saja), media visual (media yang mengandalkan indra
penglihatan saja) dan media audio visual (media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar)
2) Dilihat dari daya liputnya, yaitu : media dengan daya liput luas dan
serentak, terbatas oleh ruang dan tempat, serta media untuk pengajaran individual.
3) Dilihat dari bahan pembuatannya, yaitu : media sederhana dan media
kompleks.
Arsyad (2014:13) menjelaskan bahwa salah satu gambaran acuhan
landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s
Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale).
Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Dale
Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung,
kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda
tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak)
52
Dasar pengembangan kerucut bukan tingkat kesulitan, melainkan tingkat
keabstrakan jumlah jenis indra selama menerima isi pengajaran. Pengalaman
langsung memberikan kesan paling utuh dan bermakna mengenai informasi dan
gagasan. Oleh karena itu melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,
penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by doing. Pengalaman
abstrak dan pengalaman konkret silih berganti karena hasil belajar dari
pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi siswa,
sedangkan kemampuan interpretasi lambang kata membantu memahami
pengalaman langsung (Arsyad, 2014:14)
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
hasil belajar tercapai maksimal jika melibatkan banyak alat indera karena semakin
abstrak maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menerima informasi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual. Media
audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media, yaitu audio dan visual. Media pembelajaran audio visual adalah media
penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan
(Sukiman, 2012:184). Sedangkan menurut Sanaky (2013:119), media audio visual
adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan
bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan
objek aslinya.
Ciri-ciri utama teknologi media Audio visual adalah sebagai berikut:
a. Bersifat linear
53
b. Menyajikan visual yang dinamis
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
f. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual berupa
video. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2013:27-28) media audio visual memiliki
banyak kelebihan, antara lain:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan impati dalam kelas
2. Membuat perubahan yang signifikan pada tingkah laku anak
3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dengan kebutuhan dan minat
siswa yang ditujukkan dengan meninkatkannya hasil belajar
4. Membawa kesegaran dan variasi
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kamampuan siswa
6. Memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengetahui seberapa banyak
siswa telah mampu memahami materi
7. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa
2.1.8 Implementasi Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio
Visual pada Pembelajaran IPS di SD
Winataputra (2010:9.5) mengemukakan bahwa tujuan IPS adalah
membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan penalarannya, di samping
54
aspek nilai dan moral. Kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh siswa melalui
kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran harus
secara totalitas sehingga guru dituntut memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang mampu melibatkan pikiran dan psikomotorik.
Pada dasarnya siswa memiliki minat dan dorongan ingin melihat
kenyataan. mengingat materi pembelajaran IPS lebih banyak memuat informasi
maka upaya mengembangkan kedua petensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki
krativitas dalam mengktualisasikan kompetensinya terutama untuk
mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan media pembelajaran
(Winataputra,2010:9.36)
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
tujuan pembelajaran IPS, guru sebagai pengajar dituntut untuk bisa memilih dan
menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan
segala minat dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini, peneliti memilih model Reciprocal Teaching dan media
Audio Visual dalam pembelajaran IPS.
Reciprocal Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk aktif dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Model
ini akan didukung dengan media audio visual berupa video. Video merupakan
media yang mengandung dua unsur yaitu audio dan visual, dimana keterlibatan
penglihatan dan pendengaran siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
sangat diperhatikan. Media ini berguna untuk memudahkan guru dalam
memvisualisasikan segala peristiwa atau konsep yang sesuai materi. Dalam
55
praktiknya, penggunaan media audio visual dilengkapi dengan LCD dan speaker
aktif agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Adapun langkah-langkah penerapan model Reciprocal Teaching dengan
media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut:
1. Siswa mengamati video melalui media audio visual.
2. Siswa membuat pertanyaan tentang video yang diamati. (Questioning)
3. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas. (Predicting)
4. Guru menjelaskan materi melalui media audio visual.
5. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok.
6. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan guru.
7. Siswa menjelaskan materi yang telah mereka pelajari.
8. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang belum dipahami siswa.
(Clarifying)
9. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara berkelompok.
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
11. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari kegiatan diskusi.
(Summarizing)
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh
beberapa peneliti yang menggunakan model Reciprocal Teaching dan penelitian
menggunakan media audio visual. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain :
Sariyasa, dkk (volume 4 tahun 2014) dalam penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Pemahaman Konsep dan
56
Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD”, hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa rata-rata skor pemahaman konsep Matematika siswa yang
mengikuti model reciprocal teaching (kelompok eksperimen) lebih tinggi yaitu
48,37 dari rata-rata skor pemahaman konsep Matematika siswa yang mengikuti
model pembelajaran konvensional (kelompok kontrol) yaitu 39,37. Sedangkan
nilai rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang mengikuti model
reciprocal teaching (kelompok eksperimen) juga lebih tinggi yaitu 87,44 dari
rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelompok kontrol yaitu 74,92.
Tastra, dkk (volume 2, no. 1, tahun 2014) dalam penelitiannya yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Semester I SD
Negeri 7 Tianyar”. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa
Indonesia mengalami peningkatan dengan menggunakan model Reciprocal
Teaching. Hal ini dapat dilihat dari tes prasiklus rata-rata hasil belajar siswa
adalah 52,40 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 22,92% mengalami
peningkatan setelah dilakukan siklus 1, yaitu 68,13 dengan persentase ketuntasan
belajar sebesar 77,08%. Tetapi persentase ketuntasan belajar pada siklus I belum
mencapai hasil yang diharapkan, sehingga dilakukan siklus II. Pada siklus II siswa
sudah menunjukkan peningkatan yang diharapkan yaitu nilai rata-rata hasil belajar
siswa meningkat menjadi 82,29 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar
100%.
Penelitian Amir (Volume 1, Nomor 1, Tahun 2011) dengan judul
penelitian “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar
57
PKn”. Dari penelitiannya dapat dilihat bahwa penggunaan model Reciprocal
Teaching dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas dari tes awal yaitu 54,51
meningkat pada siklus I yaitu 72,42, dan pada siklus II naik menjadi 85,93. Untuk
siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60) pada tes awal 46,51%, tes siklus pertama
86,96% dan pada tes siklus kedua siswa belajar tuntas mencapai 100%.
Setiawan (volume 1, nomor 2, tahun 2013) dengan judul penelitian
“Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD”.
Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan media audio
visual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata-rata persentase
keaktifan siswa pada siklus I 53,84% dan meningkat menjadi 76,91% pada siklus
II. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 65,42 dan meningkat
menjadi 79,11 pada siklus II.
Penelitian Freihat (volume 2, nomor 5, tahun 2012) yang diterbitkan dalam
jurnal internasional dengan judul penelitian “The Effect of the Reciprocal
Teaching Procedure (RTP) on Enhancing EFL Students Reading Comprehension
Behavior in a University Setting”, dalam penelitiannya mengatakan bahwa dengan
model Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan data rata-rata nilai pre test yaitu 34,25 meningkat menjadi
48,26 pada nilai post test.
Penelitian Aderonke (volume 1, nomor 8, tahun 2013) yang diterbitkan
dalam jurnal internasional dengan judul penelitian “Effectivemess of Reflective-
Reciprocal Teaching on Pre-Service Teacher’s Achievement and Science Process
Skills in Integrated Science”, dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa
58
keterampilan proses dengan menggunakan reciprocal teaching rata-rata nilainya
lebih tinggi yaitu 57,50 dari model Reciprocal peer tutoring yaitu 49,28 dan juga
kelompok kontrol yaitu 47,04.
Dari hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan peneliti
bahwa penerapan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual
merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran,
termasuk di dalamnya akan meningkatkan hasil belajar siswa karena pembelajaran
dengan menerapkan model Reciprocal Teaching memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan bertukar pikiran
dengan teman satu kelompoknya.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Pembelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota
Semarang masih Teacher Centered. Penggunaan media oleh guru belum dapat
menarik perhatian siswa secara penuh. Guru belum dapat mengembangkan model
pembelajaran yang menarik. Selain itu guru kurang melibatkan siswa selama
pembelajaran. Guru juga kurang mengkondisikan siswa agar bekerjasama dalam
kelompok.
Dari segi siswa, pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak
siswa yang kurang memperhatikan guru. Siswa lebih banyak bercerita sendiri
dengan temannya. Siswa juga kurang aktif pada saat proses pembelajaran, hal ini
dapat dilihat dari masih banyak siswa yang kurang berminat untuk bertanya
seputar materi pelajaran yang kurang dipahami.
59
Aktivitas siswa yang rendah mengakibatkan hasil belajar siswa rendah
pula. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa yang nilainya masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 67. Dari 23
siswa di kelas IVA hanya 5 siswa (21,74%) yang nilainya mampu mencapai KKM
yang sudah ditetapkan, sedangkan 18 siswa (78,26%) belum tuntas.
Berdasarkan uraian di atas mengenai permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran IPS, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS
yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar pada siswa
kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang masih rendah.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilihat
dari segi keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa, peneliti
menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dalam proses
pembelajaran IPS. Di bawah ini akan disajikan kerangka berpikir mengenai
kondisi awal pembelajaran, pemberian tindakan serta kondisi akhir yang dicapai:
60
Kondisi Awal
Kualitas pembelajaran masih rendah ditunjukkan dengan:
1. Keterampilan guru dalam mengajar masih teacher centered,
penggunaan media belum menarik perhatian siswa, belum
mengembangkan model pembelajaran yang menarik, kurang
melibatkan siswa selama pembelajaran.
2. Siswa kurang memperhatikan guru, kurang aktif saat pelajaran,
kurang minat bertanya seputar materi.
3. Hasil belajar IPS rendah ditunjukkan dengan 78,3% siswa
mendapat nilai di bawah KKM (67)
Tindakan
Menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media audio
visual dalam pembelajaran IPS dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 1. Siswa mengamati video melalui media audio visual.
2. Siswa membuat pertanyaan tentang video yang diamati.
(Questioning)
3. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas.
(Predicting)
4. Guru menjelaskan materi melalui media audio visual.
5. Siswa secara berkelompok mendiskusikan materi yang telah
diberikan guru dan menjelaskan materi yang dipelajari kepada
siswa lain.
6. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang belum
dipahami siswa. (Clarifying)
7. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara
berkelompok.
8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
9. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari kegiatan diskusi.
(Summarizing)
Kondisi Akhir
Kualitas pembelajaran meningkat
ditunjukkan meningkatnya keterampilan
guru dengan kriteria minimal baik (18 ≤
skor < 27,5), aktivitas siswa dengan kriteria
minimal baik (14 ≤ skor < 21,5), dan hasil
belajar siswa meningkat di atas KKM (67)
Bagan 2.2 Kerangka Berfikir
61
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan maka dapat
dirumuskan hipotesa sebagai berikut: Dengan menggunakan model pembelajaran
Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS
kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang.
62
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Arikunto (2010:16) menjelaskan bahwa di dalam penelitian tindakan kelas
terdapat 4 tahap yang harus dilakukan oleh peneliti, antara lain adalah
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun di antara
keempat tahap tersebut, semuanya harus terencana dengan baik. Alur pelaksanaan
PTK dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Siklus PTK
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Pengamatan
SIKLUS II
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
63
3.1.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal dalam penelitian tindakan kelas.
Tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang
apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu akan
dilakukan (dalam Suhardjono, 2009:75)
Tahapan perencanaan ini meliputi :
1) Menelaah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi teknologi yang
akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator
pelajaran bersama tim kolaborasi.
2) Menyusun perangkat pembelajaran sesuai indikator yang telah ditetapkan dan
skenario pembelajaran menggunakan dengan model Reciprocal Teaching
dengan media audio visual.
3) Menyiapkan sumber yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian untuk
mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2010:18). Penelitian ini
dilaksanakan berdasarkan perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu
dengan melaksanakan pembelajaran melalui model Reciprocal Teaching dengan
media audio visual. Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam dua siklus,
yaitu siklus pertama dan kedua. Masing-masing siklus ada dua pertemuan.
64
3.1.3 Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya
berlangsung secara bersamaan (Arikunto, 2010:78). Data yang dikumpulkan pada
tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta
dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat
bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti (Trianto 2011: 36).
Pada tahap ini peneliti bersama tim kolaborator melakukan pengamatan
untuk mengetahui keterampilan guru dan aktivitas siswa berdasarkan instrumen
yang telah dibuat, melakukan tes terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang dicapai, serta mencatat hal-hal yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas pembelajaran, misalnya iklim pembelajaran, materi
pembelajaran yang berkualitas, dan kualitas media pembelajaran.
3.1.4 Refleksi
Menurut Arikunto (2010:19), refleksi merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat
tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah suatu proses
dalam perenungan tentang kegiatan yang pernah dilaksanakan untuk selanjutnya
dilakukan perbaikan. Setelah mengkaji pembelajaran IPS di kelas IVA SDN
Pudakpayung 02 melalui keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran, apakah sudah termasuk efektif atau belum, melihat ketercapaian
65
indikator, peneliti bersama tim kolaborasi merencanakan perencanaan tindak
lanjut untuk siklus penelitian selanjutnya.
3.2 SIKLUS PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 kali siklus, setiap
siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Dalam satu siklus terdapat empat
kegiatan yang harus dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Berikut ini penjabarannya:
3.2.1 Siklus Pertama
3.2.1.1 Pertemuan I
3.2.1.1.1 Perencanaan
a. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.
Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal
sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu
kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
b. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang pengertian
teknologi dan perkembangan teknologi produksi.
c. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.
d. Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan untuk mengamati
keterampilan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran.
66
Tabel 3.1
SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan I
Mata pelajaran IPS
Standar
Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi
Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya
Indikator 2.3.1 Menjelaskan pengertian teknologi
2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi
produksi
2.3.3 Membandingkan teknologi produksi masa
kini dengan masa terdahulu
2.3.4 Membuat bagan alur proses produksi
3.2.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu
“Menanam Jagung”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
67
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning). (elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).
(elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.
(elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan
materi yang dibahas. (elaborasi)
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul
(Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah
dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dipahami.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
68
c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.
d. Guru menutup pelajaran.
3.2.1.1.3 Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diamati meliputi :
a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS
melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
3.2.1.1.4 Refleksi
a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada
siklus pertama pertemuan 1.
b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus
pertama pertemuan 1.
c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama pertemuan 1.
d. Merencanakan pembelajaran untuk siklus pertama pertemuan 2 dengan
mempertahankan maupun menambah intensitas dari hal-hal positif yang
sudah dilakukan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul pada
siklus pertama pertemuan 1.
3.2.1.2 Pertemuan II
3.2.1.2.1 Perencanaan
a. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.
Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal
69
sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu
kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
b. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang perkembangan
teknologi komunikasi.
c. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa selama pembelajaran.
Tabel 3.2
SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan II
Mata pelajaran IPS
Standar
Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi
Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya
Indikator 2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi
komunikasi
2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi
komunikasi
2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi
70
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
2.3.4 Membandingkan teknologi komunikasi
masa kini dengan masa terdahulu
2.3.5 Membuat bagan perkembangan teknologi
komunikasi
3.2.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, apakah kalian suka bermain game?”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning). (elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).
(elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.
(elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan
materi yang dibahas. (elaborasi)
71
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul
(Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah
dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dipahami..
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.
d. Guru menutup pelajaran.
3.2.1.2.3 Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diamati meliputi :
a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS
melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
72
3.2.1.2.4 Refleksi
a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada
siklus pertama pertemuan 2.
b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus
pertama pertemuan 2.
c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama pertemuan 2.
d. Merencanakan pembelajaran untuk siklus kedua pertemuan 1 dengan
mempertahankan maupun menambah intensitas dari hal-hal positif yang
sudah dilakukan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul pada
siklus pertama pertemuan 2.
3.2.2 Siklus Kedua
3.2.2.1 Pertemuan I
3.2.2.1.1 Perencanaan
1. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.
Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal
sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu
kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
2. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang perkembangan
teknologi transportasi.
3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.
73
4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa selama pembelajaran.
Tabel 3.3
SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan I
Mata pelajaran IPS
Standar
Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi
Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya
Indikator 2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi
transportasi
2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi
transportasi
2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi
transportasi dalam kehidupan sehari-hari
2.3.4 Membandingkan teknologi transportasi
masa kini dengan masa terdahulu
2.3.5 Membuat bagan teknologi transportasi
3.2.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
74
b. Guru melakukan apersepsi dengan bernyanyi lagu “Kring-kring Ada Sepeda”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang telah ditampilkan (Questioning).
(elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).
(elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.
(elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan
materi yang dibahas. (elaborasi)
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul
(Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah
dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
75
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dipahami..
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.
d. Guru menutup pelajaran.
3.2.2.1.3 Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diamati meliputi :
a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS
melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
3.2.2.1.4 Refleksi
a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada
siklus kedua pertemuan 1.
b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus
kedua pertemuan 1.
c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua pertemuan 1.
d. Merencanakan pembelajaran untuk siklus kedua pertemuan 2 dengan
mempertahankan maupun menambah intensitas dari hal-hal positif yang
76
sudah dilakukan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul pada
siklus kedua pertemuan 1.
3.2.2.2 Pertemuan II
3.2.2.2.1 Perencanaan
1. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.
Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal
sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu
kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
2. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang kelebihan dan
kekurangan teknologi.
3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.
4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa selama pembelajaran.
Tabel 3.4
SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan II
Mata pelajaran IPS
Standar
Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi
Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
77
menggunakannya
Indikator 2.3.1 Menjelaskan kelebihan teknologi
2.3.2 Menjelaskan kekurangan teknologi
2.3.3 Membuat bagan kelebihan dan kekurangan
teknologi
3.2.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, apakah yang kalian ketahui tentang
polusi udara?”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning). (elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).
(elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.
(elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan
materi yang dibahas. (elaborasi)
78
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul
(Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah
dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dipahami..
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.
d. Guru menutup pelajaran.
3.2.2.2.3 Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diamati meliputi :
a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS
melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
79
3.2.2.2.4 Refleksi
a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada
siklus kedua pertemuan 2.
b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus
kedua pertemuan 2.
c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua pertemuan 2.
d. Jika hasil penelitian memenuhi target indikator keberhasilan, maka penelitian
dihentikan namun jika penelitian belum berhasil dilanjutkan dengan siklus
selanjutnya.
3.3 SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV A sebanyak 22 siswa
yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
3.4 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang.
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Keterampilan guru kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dalam
pembelajaran IPS melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio
visual.
b. Aktivitas siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dalam
pembelajaran IPS melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio
visual.
80
c. Hasil belajar siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dalam
pembelajaran IPS melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio
visual
3.6 DATA DAN CARA PENGUMPULAN DATA
3.6.1 Sumber Data
Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan
akurat (Arikunto, 2009:129). Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari
berbagai sumber yaitu:
3.6.1.1 Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara
sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil
evaluasi siswa.
3.6.1.2 Guru
Sumber data guru berasal dari hasil observasi terhadap keterampilan guru
dalam pembelajaran yang menggunakan model Reciprocal Teaching dengan
media audio visual dari siklus pertama hingga siklus kedua.
3.6.1.3 Data Dokumen
Sumber data dokumen dalam penelitian ini berupa data awal nilai hasil tes
sebelum dilakukan tindakan, hasil pengamatan, dan hasil foto selama proses
pembelajaran.
3.6.1.4 Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat peneliti dalam sebuah
penelitian dari lapangan yang menggambarkan keadaan sesuai dengan yang
81
teramati oleh peneliti. Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari
catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa dan keterampilan
guru, serta hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran
misalnya iklim pembelajaran, materi pembelajaran yang berkualitas, dan kualitas
media pembelajaran.
3.6.2 Jenis Data
3.6.2.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dalam hasil belajar
siswa yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran IPS menggunakan model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual.
3.6.2.2 Data Kualitatif
Data ini berupa hasil dari observasi dengan menggunakan lembar
pengamatan terhadap aktivitas siswa, keterampilan guru, dan catatan lapangan
selama pembelajaran IPS berlangsung menggunakan model Reciprocal Teaching
dengan media audio visual.
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan beberapa teknik, yaitu
tes, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Adapun dari teknik tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:
3.6.3.1 Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan
82
sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008:1.5). Kegunaan tes
dalam penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi yang dipelajari pada pembelajaran IPS.
3.6.3.2 Observasi
Menurut Arikunto (2010:127), observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengumpulan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
sasaran.
3.6.3.3 Catatan Lapangan
Menurut Muslich (2010:60), teknik ini mencakup kesan dan penafsiran
subjektif. Deskripsi boleh mencakup rujukan atau pendapat, misalnya materi
pelajaran yang menarik siswa, tindakan guru yang kurang terkontrol, kecerobohan
guru, tindakan siswa yang kurang diperhatikan guru, pemakaian media yang
kurang semestinya, perilaku siswa tertentu yang mengganggu situasi kelas, dan
suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung,
3.6.3.4 Dokumentasi
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi yang berupa foto dan perekam
video. Foto berguna untuk merekam peristiwa penting, misalnya aspek kegiatan
kelas atau untuk mendukung bentuk rekaman lain. Selain foto, juga digunakan
perekam video. Perekam video dapat dioperasikan oleh peneliti untuk merekam
satuan kegiatan/peristiwa yang dianalisis kemudian, misalnya kegiatan
pembelajaran di kelas. Akan lebih baik jika rekamannya pendek karena pemutaran
ulang akan memakan waktu (Muslich, 2010:64).
83
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran
IPS. Dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata atau
mean. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Berikut ini
langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif :
a) Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis
N =
x 100
Keterangan :
N = nilai
B = banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau
jumlah skor jawaban benar pada setiap butir (pada tes bentuk menguraikan)
St = skor tertulis
(Poerwanti, 2008:6.15-6.16)
b) Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
P = ∑
∑ x 100%
(Aqib, dkk, 2011:41)
c) Menghitung mean atau rerata
Keterangan:
: nilai rata-rata
∑x : jumlah semua nilai siswa
84
∑N : jumlah siswa
(Aqib, dkk, 2011:40)
Setelah mendapatkan persentase hasil belajar siswa, peneliti memerlukan
kriteria untuk menyatakan tingkat keberhasilan siswa dalam %.
Tabel 3.5
Kriteria Keberhasilan Siswa
Tingkat Keberhasilan (%) Kualifikasi
≥80%
60-79%
40-59%
20% -39%
< 20 %
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
(Aqib, 2010:41)
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan
belajar siswa SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dengan KKM klasikal dan
individual yang dikelompokkan dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dan
akan ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.6
KKM SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
(sumber : SK KKM SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang)
KKM Kualifikasi
Individual Klasikal
≥ 67 ≥75% Tuntas
< 67 <75% Tidak tuntas
85
3.7.2 Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi serta hasil catatan lapangan
dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif dengan cara diorganisasikan,
diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang menjadi fokus analisis menurut
kategori untuk memperoleh kesimpulan. Adapun data keterampilan guru dan
aktivitas siswa dianalisis berdasarkan kategori sangat baik, baik, cukup, dan
kurang sesuai dengan skor yang telah ditetapkan.
Untuk menentukan skor dalam empat kategori tersebut langkah-langkah
yang perlu dilakukan yaitu :
a. Menentukan skor maksimal dan skor minimal
b. Menentukan median
c. Menentukan jarak interval
d. Membagi rentang skor menjadi empat kategori (sangat baik, baik, cukup,
kurang)
Poerwanti dkk (2008:6.9) menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen
untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir.
Jika rentangan yang dipakai adalah 1–5 maka skor terendah adalah 10 dan skor
tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah (10+50)/2 yaitu sebesar
30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10–20 termasuk tidak berminat, 21–
30 kurang berminat, 31–40 berminat dan skala 41–50 sangat berminat.
Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,
langkah langkah yang ditempuh yaitu:
1) menentukan skor maksimal dan skor minimal,
86
2) menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan,
3) membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup,
kurang).
Selanjutnya, kita dapat menghitung data skor dengan cara sebagai berikut:
M = Skor Maksimal
K = Skor Minimal
n = Banyaknya data, mencari n = (M - K) + 1
Q2 = median
Menurut Herryanto dan Hamid (2008: 5.3), rumus untuk menentukan
kuartil adalah:
Letak K1=
(n+2) untuk n data genap dan Q1=
(n+1) untuk n data ganjil
Letak K2=
(n+1) untuk n data genap dan ganjil
Letak K3=
(3n+2) untuk n data genap dan Q3=
(n+1) untuk n data ganjil
Letak K4 = skor tertinggi
Maka akan didapat tabel kriteria ketuntasan data kualitatif sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Keterampilan Guru
Skor keterampilan guru Kriteria Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
0 ≤ skor < 8,5 Kurang D
87
Keterangan:
1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 36 dan skor lebih dari atau sama
dengan 27,5 memperoleh kriteria sangat baik.
2. Jika skor kurang dari 27,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 18 memperoleh
kriteria baik.
3. Jika skor kurang dari 18 dan skor lebih dari atau sama dengan 8,5 memperoleh
kriteria cukup.
4. Jika skor kurang dari 8,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 0 memperoleh
kriteria kurang
Tabel 3.8
Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa
Keterangan:
1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 28 dan skor lebih dari atau sama
dengan 21,5 memperoleh kriteria sangat baik.
2. Jika skor kurang dari 21,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 14 memperoleh
kriteria baik.
Rentangan skor Kriteria Nilai
21,5 ≤ skor ≤ 28 Sangat baik A
14 ≤ skor < 21,5 Baik B
6,5 ≤ skor < 14 Cukup C
0 ≤ skor < 6,5 Kurang D
88
3. Jika skor kurang dari 14 dan skor lebih dari atau sama dengan 6,5 memperoleh
kriteria cukup.
4. Jika skor kurang dari 6,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 0 memperoleh
kriteria kurang
Tabel 3.9
Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah Afektif
Kriteria penilaian Kategori
12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)
8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)
3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)
0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)
Keterangan :
1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 16 dan skor lebih dari atau sama
dengan 12,5 memperoleh kriteria sangat baik.
2. Jika skor kurang dari 12,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 8 memperoleh
kriteria baik.
3. Jika skor kurang dari 8 dan skor lebih dari atau sama dengan 3,5 memperoleh
kriteria cukup.
4. Jika skor kurang dari 3,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 0 memperoleh
kriteria kurang
89
Tabel 3.10
Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Kriteria Produk Kriteria
10,25 ≤ skor ≤ 12 Sangat Baik (A)
7,5 ≤ skor < 10,25 Baik (B)
4,75 ≤ skor < 7,5 Cukup (C)
3 ≤ skor < 4,75 Kurang (D)
Keterangan :
1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 12 dan skor lebih dari atau sama
dengan 10,25 memperoleh kriteria sangat baik.
2. Jika skor kurang dari 10,25 dan skor lebih dari atau sama dengan 7,5
memperoleh kriteria baik.
3. Jika skor kurang dari 7,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 4,75
memperoleh kriteria cukup.
4. Jika skor kurang dari 4,75 dan skor lebih dari atau sama dengan 3 memperoleh
kriteria kurang
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN
Pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching dengan media
audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas IVA SDN
Pudakpayung 02 dengan indikator sebagai berikut :
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Reciprocal
Teaching dapat meningkat, dengan kriteria minimal baik (18 ≤ skor < 27,5)
90
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Reciprocal
Teaching dapat meningkat, dengan kriteria minimal baik (14 ≤ skor < 21,5)
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual :
a. Dapat meningkat dengan ketuntasan belajar individual ≥ 67 dan ketuntasan
belajar klasikal sebesar ≥ 80%.
b. Pada ranah afektif dapat meningkat dengan kriteria minimal baik (8 ≤ skor
< 12,5)
c. Pada ranah psikomotor dapat meningkat dengan kriteria minimal baik (7,5
≤ skor < 10,25)
214
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat
meningkatkan kualitass pembelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDN
Pudakpayung 02 Kota Semarang, dengan rincian sebagai berikut:
a. Keterampilan guru pada pembelajaran IPS melalui penerapan model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual meningkat. Hal ini
ditunjukkan berdasarkan observasi keterampilan guru, pada siklus I
pertemuan I diperoleh skor 19 dengan kategori baik, pertemuan II mengalami
peningkatan dengan perolehan skor 25 dengan kategori baik. Pada tindakan
siklus II pertemuan I diperoleh skor 31 dengan kategori sangat baik,
selanjutnya pertemuan II meningkat dengan perolehan skor 34 dengan
kategori sangat baik. Keterampilan guru telah mencapai indikator
keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya mencapai kategori baik (18 ≤ skor <
27,5). Hal itu ditunjukkan pada peningkatan siklusnya yaitu: 1) membuka
pelajaran; 2) memberikan pertanyaan pada siswa seputar materi pelajaran; 3)
memberikan penguatan pada siswa; 4) guru mengadakan variasi; 5)
menjelaskan materi pelajaran menggunakan media audio visual; 6)
membimbing siswa dalam diskusi kelompok; 7) mengkondisikan kelas pada
215
kegiatan pembelajaran yang efektif; 8) membimbing siswa secara perorangan;
dan 9) menutup pelajaran.
b. Aktivitas siswa pada pembelajaran IPS melalui penerapan model Reciprocal
Teaching dengan audio visual meningkat. Hal ini ditunjukkan berdasarkan
observasi aktivitas siswa, pada siklus I pertemuan I diperoleh rata-rata skor
17,24 dengan kategori cukup, kemudian pada pertemuan II diperoleh rata-rata
skor 21,5 dengan kategori baik. Pada siklus II pertemuan I mengalami
peningkatan dengan rata-rata skor 23,7 dengan kategori baik kemudian
meningkat pada pertemuan II dengan rata-rata skor 24,2 dengan kategori
baik. Hal ini ditunjukkan peningkatan aktivitas siswa pada setiap indikatornya
yaitu: 1) mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran; 2) memperhatikan
penjelasan guru; 3) menyimak materi pelajaran yang ditayangkan dengan
media audio visual; 4) bekerjasama dengan kelompok dalam menyelesaikan
tugas kelompok; 5) bertanya tentang materi yang sedang dibahas; 6)
menanggapi jawaban atau pendapat teman; dan 7) mengerjakan evaluasi.
c. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui penerapan model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual meningkat. Hal ini dapat
dilihat pada siklus I pertemuan I sebanyak 54,55% atau 12 siswa tuntas
belajar, kemudian pada pertemuan II sebanyak 63,64% atau 14 siswa tuntas
belajar. Pada siklus II pertemuan I sebanyak 68,18% atau 15 siswa tuntas
belajar dan pada pertemuan II sebanyak 81,82% atau 18 siswa tuntas belajar.
Hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
216
ditetapkan yaitu sebanyak 80% siswa mengalami ketuntasan belajar
individual sebesar ≥ 67.
Berdasarkan simpulan di atas, maka hipotesis tindakan bahwa penerapan
model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang telah terbukti
kebenarannya.
5.2 SARAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata
terhadap peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPS.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian di kelas IVA
SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang, peneliti dapat memberikan saran antara
lain :
a. Bagi Guru
Diharapkan guru menggunakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dan
memperhatikan beberapa aspek sebelum menggunakannya yaitu guru harus
melakukan persiapan yang matang baik persiapan dalam menyusun rencana
pembelajaran dengan materi dan konsep yang telah terpilih, penggunaan media
yang menarik dan disesuaikan dengan materi, pemilihan strategi dan metode yang
tepat serta mempersiapkan alat evaluasi yang sesuai dengan materi, sehingga
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
217
b. Bagi Siswa
Guru yang melakukan inovasi dalam pembelajaran menggunakan model
Reciprocal Teaching dengan media audio visual akan dapat meningkatkan
aktivitas siswa sehingga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan pihak sekolah khususnya kepala sekolah memberikan
bimbingan dan dorongan pada guru untuk terus melakukan inovasi dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching
dengan media audio visual agar keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil
belajar siswa meningkat.
218
DAFTAR PUSTAKA
Aderonke, Aminat dan M.K. Akinsola. 2013. Effectivemess of Reflective-
Reciprocal Teaching on Pre-Service Teacher’s Achievement and
Science Process Skills in Integrated Science. Vol. 1, No. 8.
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Anitah W, Sri, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka
Amir, Suwarto WA dan Hadiyah. 2011. Penggunaan Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Hasil Belajar PKn. Vol. 1, No 1
Ariestyawati. 2014. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Media
Audiovisual pada Siswa Kelas II. Vol. 3, No.1
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Sinar
Grafika
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
BSNP. 2007. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta : BSNP
Choo, Tan Ooi Leng, Tan Kok Eng dan Norlida Ahmad. 2011. Effects of
Reciprocal Teaching Strategies on Reading Comprehension. Vol. 11,
No 2
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan
Perguruan Tinggi
________ . 2007. Standar Isi untuk SD/MI. Jakarta : Depdiknas
219
Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di Sekolah.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Freihat. 2012. The Effect of the Reciprocal Teaching Procedure (RTP) on
Enhancing EFL Students Reading Comprehension Behavior in a
University Setting. Vol. 2, No. 5.
Hadyanta, Md. Eric, Ign. I Wyn. Suwatra, I Wyn. Sudiana. 2013. Penerapan
Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pelajaran IPS di Kelas IV SD.
Vol. 1.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia
Herrhyanto, Nar dan Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas
Terbuka
Hidayati, Mujinem Anwar Hamid. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Mahardika, I Gd. Agus, I Gst. Ngr. Japa, dan Ni Ngh. Madri Antari. 2013.
Penerapan Metode Reciprocal Teaching Berbantuan Kartu Angka
untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas VI SDN 4 Penyaringan. Vol 1.
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Rifa’i, Achmad dan Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang : Universitas
Negeri Semarang Pers
______________ . 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang :
Universitas Negeri Semarang Pers
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. –ika
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta :
Kaukaba Dipantara
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
220
Sariyasa, I Gst. Ngr. Ag. Pisca Gita, dan Ny. Dantes. Pengaruh Model Reciprocal
Teaching Terhadap Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD. Vol. 4
Setiawan, Wawan, Asmaul Khair, dan Siswantoro. 2013. Penggunaan Media
Audio Visual pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD. Vol 1, No. 2
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-ruzz Media
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogia
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana
Sutikno, M. Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Taneo, SP dan Ignasius Suban Angin. 2010. Kajian IPS SD. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Tastra, I Dw. Kade, Nym. Gunawan dan Ni Ngh. Madri Antari. 2014. Penerapan
Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Semester I Sd Negeri 7
Tianyar. Vol.2, No. 1
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka
Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan
PAIKEM. Jakarta : Bumi Aksara
Winataputra, Udin S, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta :
Universitas Terbuka
223
KISI-KISI INSTRUMEN
Judul :
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching
dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota
Semarang
No Variabel Indikator Sumber
Data Alat/Instrumen
1. Keterampilan guru
dalam pembelajaran
IPS menggunakan
model Reciprocal
Teaching dengan
media audio visual
1. Membuka pelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
2. Memberikan
pertanyaan pada
siswa seputar materi
pelajaran.
(keterampilan
bertanya)
3. Menggunakan
media audio visual
dalam
menyampaikan
materi pelajaran.
(keterampilan
mengadakan
variasi)
4. Memberikan
penguatan pada
siswa. (keterampilan
memberi penguatan)
5. Menjelaskan materi
pelajaran.
(keterampilan
menjelaskan)
6. Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok
(keterampilan
1. Guru
2. Foto
3. Video
1. Lembar
observasi
2. Catatan
lapangan
224
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
7. Mengkondisikan
kelas pada kegiatan
pembelajaran yang
efektif.
(keterampilan
mengelola kelas)
8. Membimbing siswa
secara perorangan.
(keterampilan
pembelajaran
perorangan)
9. Menutup pelajaran.
(keterampilan
menutup pelajaran)
2. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS
menggunakan model
Reciprocal Teaching
dengan media audio
visual
1. Mempersiapkan diri
untuk menerima
pelajaran. (emotional
activities)
2. Memperhatikan
penjelasan guru.
(listening activities)
3. Menyimak materi
pelajaran yang
ditayangkan dengan
media audio visual.
(visual activities)
4. Bekerjasama dengan
kelompok dalam
menyelesaikan tugas
kelompok. (oral
activities dan mental
activities)
5. Bertanya tentang
materi yang sedang
dibahas. (oral
activities dan
emotional activities)
1. Siswa
2. Foto
3. Video
1. Lembar
observasi
2. Catatan
lapangan
225
6. Menanggapi jawaban
atau pendapat teman.
(oral activities)
7. Mengerjakan
evaluasi. (writing
activities)
3. Hasil belajar siswa
dalam pembelajaran
IPS menggunakan
model Reciprocal
Teaching dengan
media audio visual
Ranah Kognitif
1. Menjelaskan
pengertian teknologi
2. Mengidentifikasi
macam-macam
teknologi produksi
3. Membandingkan
teknologi produksi
masa kini dengan
masa terdahulu
4. Menjelaskan
perkembangan
teknologi
komunikasi
5. Mengidentifikasi
macam-macam
teknologi
komunikasi
6. Menjelaskan
kegunaan teknologi
komunikasi dalam
kehidupan sehari-
hari
7. Membandingkan
teknologi
komunikasi masa
kini dengan masa
terdahulu
8. Menjelaskan
perkembangan
teknologi
transportasi
9. Mengidentifikasi
macam-macam
1. Siswa 1. Soal evaluasi
2. Lembar
Kerja Siswa
(LKS)
226
teknologi
transportasi
10. Menjelaskan
kegunaan teknologi
transportasi dalam
kehidupan sehari-
hari
11. Membandingkan
teknologi
transportasi masa
kini dengan masa
terdahulu
12. Menjelaskan
kelebihan teknologi
13. Menjelaskan
kekurangan
teknologi
Ranah afektif
1. Jujur
2. Disiplin
3. Komunikatif
4. Tanggung jawab
Ranah psikomotor
1. Membuat bagan alur
proses produksi
2. Membuat bagan
perkembangan
teknologi komunikasi
3. Membuat bagan
teknologi transportasi
4. Membuat bagan
kelebihan dan
kekurangan teknologi
227
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus : ...
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi :
Hati/Tanggal :
Petunjuk :
1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.
Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Check
()
Skor
1. Membuka
pembelajaran.
(keterampilan membuka
pelajaran)
a. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan
apersepsi yang
membangkitkan
semangat siswa
c. Guru memberikan
motivasi pada siswa
d. Guru menjelaskan
konsep materi yang akan
dibahas
2. Memberikan pertanyaan a. Guru bertanya dengan
228
pada siswa seputar
materi pelajaran.
(keterampilan bertanya)
jelas dan singkat.
b. Guru memberikan waktu
berpikir.
c. Guru memberikan giliran
dan menyebarkan
pertanyaan pada seluruh
siswa.
d. Memberikan acuan
untuk jawaban yang
diharapkan.
3. Memberikan penguatan
pada siswa
a. Memberikan penguatan
verbal
b. Memberikan penguatan
gestural
c. Memberikan penguatan
dengan sentuhan
d. Memberikan penguatan
berupa tanda atau benda
4. Guru mengadakan
variasi
a. Menggunakan media
audio visual
b. Menggunakan variasi
suara
c. Guru melakukan
perubahan posisi untuk
melakukan interaksi
dengan siswa
d. Guru mengadakan
kontak pandang kepada
siswa
5. Menjelaskan materi
pelajaran menggunakan
media audio visual
a. Menjelaskan materi
melalui media audio
visual dengan jelas
b. Menggunakan contoh
dan ilustrasi
c. Memberikan
penekanan terhadap
materi yang
disampaikan
d. Memberikan balikan
kepada siswa terhadap
229
materi yang
disampaikan
6. Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Guru memusatkan
perhatian siswa pada
topik diskusi
b. Guru memberikan
penjelasan masalah
yang harus dikerjakan
siswa.
c. Guru memberikan
kesempatan semua
kelompok untuk
berpartisipasi.
d. Memberikan penjelasan
pada setiap kelompok
7. Mengkondisikan kelas
pada kegiatan
pembelajaran yang
efektif
a. Guru menciptakan
kondisi belajar yang
optimal
b. Memusatkan perhatian
kelompok
c. Guru memberikan
petunjuk yang jelas
d. Guru menegur siswa
8. Membimbing siswa
secara perorangan
a. Menuntun siswa untuk
maju ke depan kelas
b. Membantu siswa pada
saat diskusi
c. Mendengarkan secara
simpatik gagasan siswa
d. Memberikan respons
positif terhadap
pikiran/perasaan siswa
9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan
pembelajaran
b. Memberikan umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
c. Memberikan soal
evaluasi
d. Memberikan tindak
230
lanjut
Jumlah skor = ..... kategori = .....
Kriteria penilaian
Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36
Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0
N = (M-K) + 1
= (36-0) + 1 = 37
Letak Q1 =
(37+1) = 9,5 Letak Q2 =
(37+1)=19 Letak Q3 =
(n +1)=28,5
Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5
Skor keterampilan guru Kriteria Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
0 ≤ skor < 8,5 Kurang D
Semarang , …………… 2015
Observer,
.......................................
231
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus : ...
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi :
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.
Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Cek
(√)
Skor
1. Mempersiapkan diri
untuk menerima
pelajaran. (emotional
activities)
a. Siswa menunjukkan perasaan
gembira saat akan mengikuti
pelajaran
b. Siswa mempersiapkan buku
pelajaran
c. Siswa memusatkan perhatian
kepada guru
d. Siswa bersemangat saat akan
mengikuti pelajaran
2. Memperhatikan
penjelasan guru.
(listening activities)
a. Mendengarkan penjelasan
guru dari awal sampai akhir
b. Pandangan fokus pada
tayangan.
232
c. Tidak berbicara sendiri
d. Mencatat hal-hal penting
3. Menyimak materi
pelajaran yang
ditayangkan dengan
media audio visual.
(visual activities)
a. Tidak membuat suasana gaduh
b. Siswa memperhatikan
pembelajaran/tayangan
presentasi dengan gambar /
video
c. Siswa mendengarkan
penjelasan yang disampaikan
guru
d. Siswa berani bertanya
4. Bekerjasama dengan
kelompok dalam
menyelesaikan tugas
kelompok. (oral
activities dan mental
activities)
a. Bekerjasama dalam
mengerjakan tugas kelompok
b. Bertanggung jawab atas
perannya dalam kelompok.
c. Menjaga kekompakan dalam
kelompok
d. Memberi tanggapan positif
ketika teman meminta
pendapat/saran
5. Bertanya tentang materi
yang sedang dibahas.
(oral activities dan
emotional activities)
a. Berani bertanya
b. Bertanya sesuai materi yang
dipelajari
c. Mencatat jawaban dari guru
atau siswa lain
d. Mengulangi pertanyaan dan
jawaban agar lebih jelas
6. Menanggapi jawaban
atau pendapat teman.
(Oral activities)
a. Mengangkat tangan
b. Menyampaikan pendapat
dalam bentuk pertanyaan
maupun pernyataan
c. Menyampaikan pendapat
berupa masukan atau saran
d. Pendapat disampaikan dalam
bentuk bahasa mudah
dipahami oleh guru dan
seluruh temannya
7. Mengerjakan evaluasi.
(Writing activities)
a. Membubuhkan nama terang
dan nomor presensi dengan
benar
233
b. Mengerjakan evaluasi sesuai
petunjuk yang ada pada
lembar evaluasi seperti
“membubuhkan tanda silang
(x) pada pilihan ganda”,
“memberikan jawaban
singkat pada soal isian”
c. Mengumpulkan atau
menghentikan aktivitas
mengerjakan evaluasi sesuai
dengan rentang waktu yang
telah diberikan
d. Menyelesaikan seluruh soal
sampai tuntas (tidak ada yang
kosong, tidak diisi atau
dijawab)
Total Skor
Kategori
Skor minimal (R) = 0
Skor maksimal (T) = 28
N = banyaknya skor = (28-0) + 1 = 29
Letak Q1 =
(n+1)
=
(29+1)
=
x 30
= 7,5
Jadi nilai Q1 = Letak Q1 + (R-1)
= Letak Q1 – 1
= 7,5 – 1
= 6,5
Letak Q2 =
(n+1)
=
(29+1)
=
x 30
= 15
234
Jadi nilai Q2 = Letak Q2 + (R-1)
= Letak Q2 – 1
= 15 – 1
= 14
Letak Q3 =
(n+1)
=
(29+1)
=
x 30
= 22,5
Jadi nilai Q3 = Letak Q3 + (R-1)
= Letak Q3 – 1
= 22,5 – 1
= 21,5
Q4 = kuartil keempat = T = 28
Kriterian ketuntasan :
Semarang, 2015
Observer,
...............................
Rentangan skor Kriteria Nilai
21,5 ≤ skor ≤ 28 Sangat baik A
14 ≤ skor < 21,5 Baik B
6,5 ≤ skor < 14 Cukup C
0 ≤ skor < 6,5 Kurang D
235
CATATAN LAPANGAN
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN
MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Hari/Tanggal : ..........
Petunjuk :
Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran IPS materi
teknologi menggunakan model Reciproal Teaching dengan media Audio visual di
kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Semarang…………………
Observer,
...........................
237
PENGGALAN SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2. Mengenal
sumber daya alam,
kegiatan ekonomi,
dan kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya
2.3.1 Menjelaskan
pengertian teknologi
2.3.2 Mengidentifikasi
macam-macam
teknologi produksi.
2.3.3 Membandingkan
teknologi produksi
masa kini dengan masa
terdahulu.
2.3.4 Membuat bagan
alur proses produksi.
Perkemba
ngan
teknologi
produksi
1. Menyimak
video
2. Mendiskusik
an materi
yang
diberikan
3. Menyampaik
an hasil
diskusi
4. Memberi
tanggapan
atau bertanya
mengenai
hasil diskusi
- Tes
- Non tes
2 x 35
menit
1. Hisnu
P., Tantya
dan Winardi.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Sosial 4
Untuk SD/MI
Kelas 4.
2008. Jakarta
: Depdiknas
2. Pujiati
, Retno Heny
dan Umi
Yuliati. 2008.
Cerdas
Pengetahuan
Sosial Untuk
238
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
3. Sadim
an, I.S. dan
Shendy
Amalia.
2008. Ilmu
Pengethuan
Sosial Untuk
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
239
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus 1 Pertemuan 1
Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas / Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
III. Indikator
2.3.1 Menjelaskan pengertian teknologi. (C1)
2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi produksi. (C2)
2.3.3 Membandingkan teknologi produksi masa kini dengan masa terdahulu.
(C5)
2.3.4 Membuat bagan alur proses produksi. (P2)
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video tentang teknologi, siswa dapat menjelaskan
pengertian teknologi dengan benar.
2. Melalui kerja kelompok, siswa dapat mengidentifikasi macam-macam
teknologi produksi dengan baik.
3. Dengan mendengarkan penjelasan dari teman sebaya, siswa dapat
membandingkan teknologi produksi masa kini dengan masa terdahulu
dengan benar.
4. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat membuat bagan alur
proses produksi dengan runtut.
240
Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, komunikatif, dan tanggung
jawab.
V. Materi pelajaran
1. Pengertian teknologi
2. Perkembangan teknologi produksi
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Reciprocal Teaching
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi
lagu “Menanam Jagung”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).
(elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas
(Prediction). (elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.
(eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk
menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
241
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang
muncul (Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang
telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.
d. Guru menutup pelajaran.
VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar
1. Video tentang teknologi
2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk
SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas
3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial
Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
IX. Penilaian
1. Teknik Tes
a. Tes
b. Non tes
2. Prosedur Tes
a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
b. Tes proses : ada (LKS)
c. Tes akhir : ada (evaluasi)
3. Jenis Tes
a. Tes tertulis
242
b. Lisan
c. Produk
4. Bentuk Tes
a. Pilihan ganda
b. Uraian
5. Instrumen/alat : terlampir
X. Lampiran
1. Materi ajar
2. Media
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Kisi-kisi soal evaluasi
5. Soal Evaluasi
6. Kunci jawaban
7. Instrumen penilaian
Semarang, 15 Februari 2015
Mengetahui,
Kolaborator Guru Kelas
Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita
NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472
243
MATERI AJAR
Televisi, telepon, pendingin udara, dan lampu pijar. Barang-barang itu
tidak asing bagi kita. Ada di sekitar kita. Kita gunakan. Kita rasakan manfaatnya.
Bahkan tanpa itu semua, hidup terasa tak lengkap. Semua sudah menjadi bagian
hidup kita.
Kalian perlu tahu, itu hasil perkembangan teknologi. Mungkin selama ini
tidak kita sadari. Ternyata di balik teknologi ada ahli yang menciptakan. Coba
ingat-ingat. Mula-mula perkakas dari batu lalu terciptalah roda. Tak lama, ada
bangunan menjulang tinggi. Selanjutnya komputer. Lalu muncul internet. Apa
saja yang kita
butuhkan, mudah didapat. Bagaimanakah sesungguhnya perkembangan teknologi
itu? Bidang apa sajakah yang terkena dampak teknologi? Bagaimana pula
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi? Mari simak
materi berikut!
Pengertian Teknologi
Istilah teknologi tentu tidak asing bagi kalian. Teknologi merupakan ilmu
yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi juga sering dipakai untuk
menyebut berbagai jenis peralatan yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi
dapat beruwujud ilmu dapat pula berupa peralatan. Dalam makna lain, teknologi
adalah hasil karya manusia sebagai buah pemikiran, dengan tujuan memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Teknologi dan ilmu pengetahuan, dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
berhubungan timbal balik dan saling melengkapi. Kedudukannya sejajar dan
saling bertautan. Maka jangan heran, bila ada yang mengatakan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Lebih populer dengan istilah “iptek”.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan yang dulunya membutuhkan
tenaga yang besar, sekarang bisa dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan
teknologi pula pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang
hanya butuh waktu yang sangat singkat.
Teknologi banyak sekali jenisnya. Di antaranya sebagai berikut :
244
1. Teknologi peralatan rumah tangga
Contoh teknologi peralatan rumah tangga adalah lampu, jam dinding,
mesin cuci, mesin penghisap debu, kompor gas, kipas angin, pemotong rumput
dan lain sebagainya.
2. Teknologi produksi
Contoh teknologi produksi adalah mesin traktor, mesin pemintal
benang, mesin penggiling padi, mesin pemotong kayu dan lain sebagainya.
3. Teknologi transportasi
Contoh teknologi transportasi adalah sepeda motor, kereta api, mobil,
kapal laut dan pesawat terbang.
4. Teknologi komunikasi
Contoh teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon dan
internet.
Bagaimana perkembangan teknologi dari masa lalu hingga sekarang?
Bagaimana pula perbedaan teknologi masa lalu dengan masa kini? Marilah kita
ikuti terus pembahasan berikut. Di kelas empat ini kita cukup mempelajari
perkembangan teknologi produksi, transportasi dan komunikasi.
1. Perkembangan Teknologi Produksi
Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia
untuk menghasilkan barang atau jasa. Masyarakat pada masa lalu sudah dapat
memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun,
teknologi yang digunakannya masih sangat sederhana. Dengan menggunakan alat
sederhana, memerlukan tenaga besar dan hasilnya pun terbatas.
Ketika ilmu pengetahuan berkembang maka berkembang pula teknologi.
Alat-alat yang memudahkan pekerjaan manusia banyak ditemukan. Alat-alat
tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan manusia. Dengan alat
yang lebih modern pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat, ringan, dan hasilnya
pun lebih banyak.
a. Jenis teknologi produksi masa lalu dan masa kini
245
Berikut ini akan dibahas mengenai jenis teknologi produksi berdasarkan
jenis kebutuhan pokok manusia. Marilah kita simak perbandingannya di masa lalu
dan di masa kini.
1) Teknologi produksi makanan dan obat-obatan
Bagi kamu yang makanan pokoknya nasi tentu tiap hari makan nasi.
Pernahkah kamu berpikir dari mana nasi yang kamu makan tiap hari itu berasal?
Untuk dapat menikmati sepiring nasi ternyata prosesnya cukup panjang. Nasi
berasal dari beras, beras berasal dari tanaman padi. Pernahkan kamu melihat orang
menanam padi di sawah? Sebelum ditanami biasanya lahan digemburkan dulu.
Pada masa lalu penggemburan tanah dilakukan dengan dicangkul atau dibajak.
Bajak digunakan untuk mengolah sawah, menggemburkan tanah. Ada bajak
dengan satu binatang. Ada pula dengan dua binatang. Biasanya sapi atau kerbau.
Bagian bajak yang berfungsi membalik tanah disebut mata bajak. Untuk
meratakan tanah yang sudah dibajak digunakan garu. Bentuk garu seperti sisir.
Tangkainya terbuat kayu atau bambu. Garu dapat ditarik manusia, kerbau atau
sapi. Mencangkul benar-benar menggunakan tenaga manusia sedangkan
membajak sudah dibantu tenaga sapi atau kerbau. Para petani di masa kini, untuk
menggemburkan tanah sudah dapat menggunakan alat bermesin. Alat ini disebut
traktor. Dengan traktor kegiatan menggemburkan tanah dapat lebih ringan, mudah
dan cepat. Meskipun demikian saat ini masih ada petani yang menggemburkan
sawah dengan cangkul dan bajak.
Gambar : bajak dan traktor
Ketika padi sudah dipanen, butir padi harus dipisahkan dari batangnya.
Kulit padi juga harus dipisahkan dengan isinya (beras). Untuk melakukan kedua
proses ini orang sekarang juga sudah menggunakan mesin. Berbeda dengan
246
zaman dahulu yang masih menggunakan tenaga manual. Untuk memisahkan padi
dari batangnya, padi dipukulpukulkan pada sebatang kayu. Sedangkan untuk
memisahkan kulit padi dengan isinya (beras) menggunakan lesung dan alu. Padi
ditumbuk hingga mengelupas kulitnya. Seringkali berasnya juga ikut hancur
menjadi kecil-kecil, Menumbuk padi dengan lesung banyak dilakukan oleh kaum
perempuan.
Gambar :Menumbuk padi dengan lesung dan mesin penggiling gabah
Untuk memproduksi obat-obatan pun teknologinya juga mengalami
perkembangan yang pesat. Dahulu manusia hanya meramu dan menumbuk obat-
obatan dari bahan alami. Saat ini meskipun bahannya ada yang dari bahan alami
tetapi pengolahannya sudah dengan menggunakan mesin. Dengan mesin proses
pembuatan obat lebih cepat dan higienis.
2) Teknologi produksi pakaian
Untuk memenuhi kebutuhan sandang, masyarakat masa lalu menggunakan
alat tenun yang terbuat dari kayu dengan rakitan yang sangat sederhana. Untuk
bahan pewarnanya biasanya digunakan bahan-bahan dari kulit pohon atau daun
tanaman. Mereka meraciknya secara sederhana. Tentu saja pekerjaan ini
memerlukan tenaga yang cukup besar dan waktu yang lama. Produk yang
dihasilkannya pun tidak banyak.
Masyarakat masa kini sudah dapat memenuhi kebutuhan sandangnya
dengan mudah. Alat-alat yang berteknologi modern sudah banyak ditemukan.
Pabrik tekstil dengan mesin-mesin modern dapat menghasilkan kain dalam jumlah
besar dan kualitas yang tinggi. Bahan baku pembuatan kain pun juga lebih
bervariasi, misalnya kapas, bulu biri-biri serta bahan sintetis (buatan). Meskipun
247
demikian, saat ini masih banyak orang yang menggunakan cara dan bahan
tradisional. Biasanya harganya justru lebih mahal.
3) Teknologi produksi bahan bangunan
Selain bahan pangan dan bahan sandang, manusia juga memerlukan rumah
sebagai tempat tinggal. Segala perlengkapan rumah tangga seperti kursi, tempat
tidur, lemari merupakan kebutuhan hidup lainnya yang diperlukan.
Masyarakat masa lalu memotong kayu menggunakan kapak dan peralatan
sederhana. Waktu yang diperlukan cukup lama untuk mengerjakannya. Sedangkan
sekarang orang memotong kayu dapat menggunakan gergaji mesin. Selain lebih
cepat hasil yang didapat pun sangat banyak. Selain itu potongan juga lebih rapi.
Menyerut pun juga sekarang sudah menggunakan serutan mesin. Tidak seperti
dulu yang menggunakan serutan biasa dan menggunakan tenaga manusia lebih
besar.
Perbandingan alat produksi masa lalu dan masa kini
No Alat produksi masa lalu Alat produksi masa kini
1. Digerakkan dengan tenaga
manusia, hewan, dan tenaga
alam.
Digerakkan dengan tenaga uap dan
tenaga listrik secara otomatis.
2. Peralatan yang digunakan dari
bahan sederhana dan bisa dibuat
sendiri
Peralatan dari campuran berbagai
bahan dengan suatu proses
produksi, dirancang tenaga ahli
3. Dibuat di mana saja Dibuat di pabrik atau bengkel
4. Biaya yang dikeluarkan murah
Hasil produksi yang didapat
sedikit dan memakan waktu
lama
Biaya cukup mahal
Hasil produksi bisa berlipat ganda
dibandingkan peralatan manual dan
tidak membutuhkan waktu lama
5. Tenaga kerja yang dibutuhkan
banyak
Tenaga kerja sedikit karena dibantu
dengan mesin
6. Hasil produksi kurang bagus dan
tidak awet
Hasil produksi lebih bagus dan
lebih awet
248
2. Diagram alur proses produksi
Kekayaan alam di Indonesia sangat berlimpah ruah, misalnya bahan
tambang, sayur-mayur, buah-buahan, hewan ternak, dan sebagainya. Semua
kekayaan alam dapat digunakan dalam proses produksi.
Contoh proses pembuatan gula sukrosa (gula pasir).
a. Tebu ditanam oleh petani
b. Bila sudah tua dan banyak airnya, tebu ditebang dan diangkut ke pabrik
dengan menggunakan truk.
c. Proses pengolahan di pabrik yaitu:
1) Batang tebu diperas dengan mesin.
2) Sari tebu dicampurkan dengan susu atau kapur dan dididihkan
sehingga membentuk kristal-kristal berwarna gelap yang disebut
gula mentah.
3) Gula mentah dikirim ke pabrik pemurnian.
4) Kristal tersebut dicampur dengan bahan kimia dan dihancurkan
menjadi gula pasir berwarna putih.
d. Gula siap dikonsumsi untuk minuman dan berbagai olahan makanan.
Diagram : proses pembuatan gula pasir
Berikut ini adalah contoh penambangan minyak bumi.
249
a. Tenaga ahli mencari sumber minyak bumi dengan cara eksplorasi
(penyelidikan, penjelajahan wilayah dengan tujuan memperoleh
pengetahuan tentang sumber minyak di suatu tempat).
b. Pengeboran dilakukan dengan cara mendirikan derrick atau menara
bor yang cukup tinggi.
c. Derrick mempunyai pipa panjang dengan alat potong di ujungnya
yang disebut bit. Bit berputar amat cepat mengebor tanah sampai
ditemukan genangan minyak.
d. Minyak mengalir atau dipompa ke permukaan bumi masih berupa
minyak mentah.
e. Minyak mentah diolah dengan proses produksi di pabrik-pabrik
pengolahan menjadi beberapa bahan bakar, minyak seperti bensin,
solar, minyak tanah, oli, aspal, dan lain-lain.
Diagram : penambangan minyak bumi
Proses membuat batu bata itu sebagai berikut.
1. Menyiapkan tanah liat sebagai bahan baku.
2. Tanah liat yang tersedia diaduk dengan air. Kemudian digiling
supaya menjadi adonan yang siap cetak.
3. Adonan tanah liat dicetak satu per satu. Hasil cetakan itu dibiarkan
di tempat yang terkena sinar matahari.
250
3. Satu Bahan Baku Menghasilkan Beberapa Barang Produksi
Di bawah ini diberikan contoh satu bahan baku yang menghasilkan
beberapa barang produksi.
a. Dari Pohon Kelapa
1. Daun sebagai bungkus, ketupat, atap, dekorasi, sapu lidi.
2. Kayu sebagai bahan bakar/perabotan.
3. Bunga yang muda sebagai campuran gula dan sayur.
4. Buah (daging) sebagai santan, minyak, bahan olahan makanan,
campuran obat.
5. Tempurung sebagai hiasan, kerajinan, peralatan rumah tangga.
6. Sabut Kelapa sebagai keset, tali, dan berbagai alat kebersihan.
b. Dari Kayu
252
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT DAN BAHAN :
a. Lem
b. Pensil/bolpoin
c. Pensil warna
d. Penggaris
PETUNJUK :
1. Buatlah bagan alur produksi BERAS !
2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT DAN BAHAN :
a. Lem
b. Pensil/bolpoin
c. Pensil warna
d. Penggaris
PETUNJUK :
1. Buatlah bagan alur produksi PAKAIAN !
2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.
253
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT DAN BAHAN :
a. Lem
b. Pensil/bolpoin
c. Pensil warna
d. Penggaris
PETUNJUK :
1. Buatlah bagan alur produksi GULA PASIR !
2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT DAN BAHAN :
a. Lem
b. Pensil/bolpoin
c. Pensil warna
d. Penggaris
PETUNJUK :
1. Buatlah bagan alur produksi MINYAK BUMI !
2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.
254
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT DAN BAHAN :
a. Lem
b. Pensil/bolpoin
c. Pensil warna
d. Penggaris
PETUNJUK :
1. Buatlah bagan alur produksi BATU BATA !
2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.
255
KISI-KISI SOAL
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
KD Indikator
Ranah Teknik
Penilaian Bentuk Soal
Instrumen
Penilaian No
Soal
Tingkat
Kesukaran
Afekt
if
(A)
Kogni
tif
(C)
Psikom
otor
(P)
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakan
2.3.1 Menjelaskan
pengertian teknologi.
2.3.2 Mengidentifikasi
macam-macam teknologi
produksi.
2.3.3 Membandingkan
teknologi produksi masa
kini dengan masa
C1
C2
C5
Tes
Tes
Tes
Uraian
Pilihan ganda
Uraian
Pilihan ganda
Uraian
Lembar Soal
Lembar soal
Lembar soal
1
2,3,4,5,
6,8,10
2,3,4
1,7,9
5
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Sukar
257
SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang benar!
1. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah ….
a. prosesnya lama c. menimbulkan polusi
b. menggunakan tenaga mesin d. hasilnya jelek
2. Bahan baku pembuatan kertas adalah ….
a. karet c. kapas
b. kayu d. bambu
3. Teknologi pertanian masa kini dalam mengolah tanah menggunakan ….
a. bajak c. traktor
b. ani-ani d. kerbau
4. Industri tekstil adalah industri yang menghasilkan ….
a. kain c. mobil
b. ban d. kertas
5. Gerabah atau tembikar adalah barang-barang yang terbuat dari …
a. bambu c. tanah liat
b. kayu d. Batu
6. Manfaat traktor dalam pertanian, kecuali ....
a. menggemburkan tanah
b. mengangkut kayu gelondong
c. meratakan tanah
d. menyuburkan tanah
7. Perbandingan teknologi pada masa lalu dan masa kini ada di bawah ini, kecuali
. . . .
a. teknologi masa kini dibuat di pabrik
b. hasil produksi peralatan masa lalu sangat awet
c. tenaga kerja yang digunakan teknologi masa kini lebih sedikit
d. biaya yang dikeluarkan peralatan masa lalu lebih murah
8. Berikut bukan hasil produksi dari kacang kedelai, yaitu ....
a. tempe c. gula
258
b. tahu d. Kecap
9. Ciri dari teknologi modern, yaitu mengandalkan tenaga ....
a. manusia c. mesin
b. hewan d. Angin
10. Para petani menggunakan perontok padi yang merupakan teknologi ….
a. produksi c. transportasi
b. industri d. komunikasi
B. Isian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian teknologi!
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan teknologi produksi masa lalu!
3. Sebutkan 5 macam teknologi produkasi masa lalu!
4. Jelaskan manfaat penggunaan traktor!
5. Apa yang membedakan teknologi produksi masa lalu dengan teknologi
produksi masa kini?
259
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A 6. B
2. B 7. B
3. C 8. C
4. A 9. C
5. C 10. A
B. Isian
1. Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi
juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan yang
mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula
berupa peralatan.
2. Kelebihan : dapat menampung banyak tenaga kerja, tidak menimbulkan
pencemaran/polusi udara, tidak tergantung pada peralatan.
Kekurangan : biaya yang dibutuhkan lebih besar, tidak bisa memproduksi banyak,
waktunya lama.
3. Kapak, cangkul, bajak, alat tenun yang terbuat dari kayu, lesung.
4. Untuk menggemburkan tanah.
5. Teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manusia, jadi produksinya
lebih lama dan hasilnya sedikit. Sedangkan teknologi masa kini menggunakan
mesin, jadi produksinya lebih cepat dan lebih banyak.
Penilaian
A. Pilihan ganda
Skor benar = 1
B. Isian
Skor benar = 3
Nilai =
x 100
260
SOAL REMEDIAL
1. Salah satu contoh alat produksi jaman sekarang adalah ....
2. Salah satu kelebihan alat produksi jaman dahulu yaitu ....
3. Salah satu kekurangan teknologi produksi jaman sekarang adalah harganya
yang lebih mahal, contohnya kompor gas. Maka dalam menggunakan gas kita
harus bersikap ....
4. Sekarang banyak kasus kebakaran karena bocornya tabung gas, salah satu
tindakan yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran
karena bocornya tabung gas yaitu ....
5. Barang yang dapat dihasilkan dari bahan baku tersebut
yaitu ....
6. Alur proses produksi dari padi menjadi beras yaitu ....
7. Gambar di samping adalah salah satu alat produksi yang
berfungsi untuk ....
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
(1) (2)
Berdasarkan gambar di atas, alat produksi yang cara kerjanya lebih mudah
dan cepat adalah nomor ....
9. Selain menggunakan tenaga mesin, salah satu kelebihan alat produksi jaman
sekarang yaitu ....
10. Perajin batik menggunakan canting untuk membuat batik. Canting tersebut
merupakan teknologi produksi ....
262
PENILAIAN AFEKTIF
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Nama Siswa : ................................
Kelas / Semester : IVA / 2
Hari / Tanggal : ................... / .............................
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No Karakter
Siswa
Deskriptor Cek
(√)
Skor
1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi
contekan saat mengerjakan soal
evaluasi
b. Mengerjakan tugas dengan benar
c. Menegur teman yang berbuat curang
d. Mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri
2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu
b. Tertib selama mengikuti pembelajaran
c. Mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu
d. Menjaga ketertiban kelas
3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat
diskusi kelompok
b. Mengerjakan tugas bersama dengan
anggota kelompok
c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan
263
d. Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
4. Tanggung
jawab
a. Mengerjakan tugas dengan baik
b. Mengerjakan tugas kelompok secara
bersama-sama
c. Mengerjakan LKS
d. Mengerjakan soal evaluasi
Skor terendah (K) = 0
Skor tertinggi (M) = 16
N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17
Letak K1 =
(n+1) =
(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5
Letak K2 =
(n+1) =
(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8
Letak K3 =
(n+1) =
(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5
Kriteria penilaian Kategori
12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)
8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)
3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)
0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)
Jumlah skor = .............. Kategori = ............................
264
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
Penilaian Produk
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi
Kelompok : …………
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
Aspek yang
dinilai Deskriptor
Tampak
(√) Skor
1. Tahap
Persiapan
1. Menyiapkan alat dan buku sumber
yang dibutuhkan untuk membuat
bagan
2. Merencanakan bentuk bagan
3. Membagi tugas kepada masing-
masing anggota kelompok
2. Tahap
Pembuatan
Produk
1. Kerjasama antar anggota kelompok
saat membuat bagan
2. Kegesitan dalam bekerja.
3. Ketelitian dalam membuat bagan
3. Hasil
Produk
berupa
peta
pikiran
1. Bagan sesuai dengan materi yang
dibahas
2. Kerapian bagan (kesesuaian warna,
bersih dari coretan, tulisan rapi)
3. Bahasa yang digunakan mudah
dipahami.
(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)
265
Tabel Kriteria Produk
Kriteria Produk Kriteria
10,25 ≤ skor ≤ 12 Sangat Baik (A)
7,5 ≤ skor < 10,25 Baik (B)
4,75 ≤ skor < 7,5 Cukup (C)
3 ≤ skor < 4,75 Kurang (D)
267
HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus : I Pertemuan I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Pengertian teknologi dan perkembangan teknologi
produksi
Hati/Tanggal : Rabu, 15 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.
Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Check
()
Skor
1. Membuka
pembelajaran.
(keterampilan membuka
a. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan
3
268
pelajaran) apersepsi yang
membangkitkan
semangat siswa
c. Guru memberikan
motivasi pada siswa
d. Guru menjelaskan
konsep materi yang akan
dibahas
-
2. Memberikan pertanyaan
pada siswa seputar
materi pelajaran.
(keterampilan bertanya)
a. Guru bertanya dengan
jelas dan singkat.
b. Guru memberikan waktu
berpikir.
c. Guru memberikan giliran
dan menyebarkan
pertanyaan pada seluruh
siswa.
d. Memberikan acuan
untuk jawaban yang
diharapkan.
-
-
-
1
3. Memberikan penguatan
pada siswa
a. Memberikan penguatan
verbal
b. Memberikan penguatan
gestural
c. Memberikan penguatan
dengan sentuhan
d. Memberikan penguatan
berupa tanda atau benda
-
-
2
4. Guru mengadakan
variasi
a. Menggunakan media
audio visual
b. Menggunakan variasi
suara
c. Guru melakukan
perubahan posisi untuk
melakukan interaksi
dengan siswa
d. Guru mengadakan
kontak pandang kepada
siswa
-
-
2
5. Menjelaskan materi
pelajaran menggunakan
a. Menjelaskan materi
melalui media audio
3
269
media audio visual visual dengan jelas
b. Menggunakan contoh
dan ilustrasi
c. Memberikan
penekanan terhadap
materi yang
disampaikan
d. Memberikan balikan
kepada siswa terhadap
materi yang
disampaikan
-
6. Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Guru memusatkan
perhatian siswa pada
topik diskusi
b. Guru memberikan
penjelasan masalah
yang harus dikerjakan
siswa.
c. Guru memberikan
kesempatan semua
kelompok untuk
berpartisipasi.
d. Memberikan penjelasan
pada setiap kelompok
-
-
2
7. Mengkondisikan kelas
pada kegiatan
pembelajaran yang
efektif
a. Guru menciptakan
kondisi belajar yang
optimal
b. Memusatkan perhatian
kelompok
c. Guru memberikan
petunjuk yang jelas
d. Guru menegur siswa
-
-
2
8. Membimbing siswa
secara perorangan
a. Menuntun siswa untuk
maju ke depan kelas
b. Membantu siswa pada
saat diskusi
c. Mendengarkan secara
simpatik gagasan siswa
d. Memberikan respons
positif terhadap
-
-
2
270
pikiran/perasaan siswa
9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan
pembelajaran
b. Memberikan umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
c. Memberikan soal
evaluasi
d. Memberikan tindak
lanjut
-
-
2
Jumlah skor = 19 kategori = baik
Kriteria penilaian
Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36
Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0
N = (M-K) + 1
= (36-0) + 1 = 37
Letak Q1 =
(37+1) = 9,5 Letak Q2 =
(37+1)=19 Letak Q3 =
(n +1)=28,5
Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5
Skor keterampilan guru Kriteria Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
0 ≤ skor < 8,5 Kurang D
Semarang, 15 April 2015
Observer,
Tipka Yohana, S.Pd
NIP. 19590721 198506 2 001
271
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN
MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus I Pertemuan I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Pengertian Teknologi dan Perkembangan Teknologi
Produksi
Hari/Tanggal : Rabu/15 April 2015
No. Nama Siswa Indikator Jml
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 Agus Pamungkas 3 2 2 2 0 3 3 15
2 Slamet Purwanto 3 2 2 3 2 0 2 14
3 Vicky 2 2 2 3 0 0 4 13
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
4 3 3 4 0 0 3 17
5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 1 2 4 22
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 3 4 3 1 0 4 19
7 Firdian Decks Sandynata 2 0 2 3 1 0 3 11
8 Gabriela Shera
Mangareta
3 4 3 4 0 1 4 19
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 2 3 4 25
10 Jhoni Adi Saputra 1 1 2 3 0 0 3 10
11 Marchell Yefta Saputra 2 1 2 2 0 0 2 9
12 Muhammad Rizki
Agustiadi
4 2 3 2 1 3 3 18
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
2 1 2 1 0 1 2 9
14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 1 1 4 22
15 Syaharani 4 4 3 4 1 0 4 20
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
4 4 3 3 0 0 4 18
17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 2 3 4 24
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
4 3 3 3 1 1 4 14
272
19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 1 2 4 22
20 Hosea Adi Prasetiyo 4 3 3 2 1 1 3 14
21 Launa 4 3 3 3 1 0 3 17
22 Tofik 3 3 3 3 1 2 3 18
Jumlah Skor 73 59 64 68 17 23 74 378
Rata-rata Skor 3,3 2,7 2,9 3,1 0,8 1,04 3,4 17,2
Kategori Skor Baik
Semarang, 15 April 2015
Observer
Suharmanto
NIM 1401411566
273
HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IV/II
Hari/Tanggal : Rabu, 15 April 2015
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml
Skor
Kriteria
1 2 3 4
1 Agus Pamungkas 3 2 3 3 11 B
2 Slamet Purwanto 2 3 3 4 12 B
3 Vicky 3 3 3 4 13 SB
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
3 4 3 3 13 SB
5 Alfian Rizki Primaditia 3 3 2 3 11 B
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
3 3 3 4 13 SB
7 Firdian Decks
Sandynata
3 3 4 4 14 SB
8 Gabriela Shera
Mangareta
3 3 3 4 13 SB
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 3 4 15 SB
10 Jhoni Adi Saputra 2 2 2 3 9 B
11 Marchell Yefta Saputra 2 2 3 3 10 B
12 Muhammad Rizki 2 3 2 4 11 B
274
Agustiadi
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
2 2 2 2 8 B
14 Shefa Gilang Syahputra 3 3 3 3 12 B
15 Syaharani 3 4 3 4 14 SB
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
3 3 2 3 11 B
17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 15 SB
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
2 3 3 3 11 B
19 Dyah Hanyuningbumi 3 4 4 4 15 SB
20 Hosea Adi Prasetiyo 3 3 3 4 13 SB
21 Launa 3 4 3 4 14 SB
22 Tofik 3 3 3 3 12 B
Jumlah Skor 62 67 64 77 270
Rata-rata Skor 12,3
Semarang, 15 April 2015
Observer
Suharmanto
NIM. 1401411566
275
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
No. Kelompok Skor Tiap
Aspek
Jumlah
Skor
Kategori
1 2 3
1. Kelompok 1 2 3 2 7 Cukup
2. Kelompok 2 3 2 3 8 Baik
3. Kelompok 3 3 3 3 9 Baik
4. Kelompok 4 4 3 2 9 Baik
5. Kelompok 5 3 3 2 8 Baik
Semarang, 15 April 2015
Guru Kelas
Shima Indah Rosita
NIM. 1401411472
277
PENGGALAN SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2. Mengenal
sumber daya alam,
kegiatan ekonomi,
dan kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya
2.3.1 Menjelaskan
perkembangan
teknologi komunikasi.
2.3.2 Mengidentifikasi
macam-macam
teknologi komunikasi.
2.3.3 Menjelaskan
kegunaan teknologi
komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
2.3.4 Membandingkan
teknologi komunikasi
masa kini dengan masa
terdahulu.
2.3.5 Membuat bagan
perkembangan
teknologi komunikasi
Teknologi 1. Menyimak
video
2. Mendiskusik
an materi
yang
diberikan
3. Menyampaik
an hasil
diskusi
4. Memberi
tanggapan
atau bertanya
mengenai
hasil diskusi
- Tes
- Non tes
2 x 35
menit
1. Hisnu
P., Tantya
dan Winardi.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Sosial 4
Untuk SD/MI
Kelas 4.
2008. Jakarta
: Depdiknas
2. Pujiati
, Retno Heny
dan Umi
Yuliati. 2008.
Cerdas
Pengetahuan
Sosial Untuk
278
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
3. Sadim
an, I.S. dan
Shendy
Amalia.
2008. Ilmu
Pengethuan
Sosial Untuk
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
279
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus Pertama Pertemuan 2
Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas / Semester : IV /2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
III. Indikator
2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi (C1)
2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi komunikasi (C2)
2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-
hari (C1)
2.3.4 Membandingkan teknologi komunikasi masa kini dengan masa terdahulu
(C5)
2.3.5 Membuat bagan perkembangan teknologi komunikasi. (P2)
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video tentang teknologi komunikasi, siswa dapat
menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi dengan baik.
2. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat mengidentifikasi
macam-macam teknologi komunikasi dengan baik.
3. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat menjelaskan kegunaan
teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat
membandingkan teknologi komunikasi masa kini dengan masa terdahulu
dengan benar.
280
5. Melalui kerjasama dengan kelompok, siswa dapat membuat bagan
perkembangan teknologi komunikasi dengan baik.
Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, tanggung jawab, komunikatif.
V. Materi pelajaran
1. Perkembangan teknologi komunikasi
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Reciprocal Teaching
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, apakah kalian suka
bermain game?”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi pada siswa agar semangat dalam
mengikuti pelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).
(elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas
(Prediction). (elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.
(eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk
menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)
281
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang
muncul (Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang
telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dibahas.
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
d. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
e. Guru menutup pelajaran.
VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar
1. Video tentang teknologi komunikasi
2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk
SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas
3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial
Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
282
IX. Penilaian
1. Teknik Tes
a. Tes
b. Non tes
2. Prosedur Tes
a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
b. Tes proses : ada (LKS)
c. Tes akhir : ada (evaluasi)
3. Jenis Tes
a. Tes tertulis
b. Lisan
c. Unjuk kerja
4. Bentuk Tes
a. Pilihan ganda
b. Uraian
5. Instrumen/alat : terlampir
283
X. Lampiran
1. Materi ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Kisi-kisi soal evaluasi
4. Soal Evaluasi
5. Kunci jawaban
6. Instrumen penilaian
Semarang, 15 Februari 2015
Mengetahui,
Kolaborator Guru Kelas
Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita
NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472
284
MATERI AJAR
Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Komunikasi merupakan kegiatan
mengirim dan menerima pesan. Kamu berbicara dengan temanmu merupakan
contoh komunikasi. Sejak kapan manusia berkomunikasi? Sejak zaman dahulu
orang sudah biasa mengadakan komunikasi dengan orang lain. Baik yang
berdekatan maupun yang berjauhan tempat tinggalnya. Apakah komunikasi hanya
dengan bicara?
Tentu saja tidak. Menyampaikan pesan bisa dengan bicara/lisan, tulisan
dan bisa juga dengan isyarat. Mengirim pesan lewat surat merupakan contoh
komunikasi dengan tulisan. Contoh pesan dengan isyarat adalah dengan
menggunakan bendera, peluit, lampu ataupun asap.
a. Komunikasi lisan
Ketika teknologi belum berkembang seperti sekarang, orang kesulitan
berkomunikasi secara lisan dengan orang yang letaknya jauh. Mereka haruslah
bertemu terlebih dahulu. Namun kini kita sangat mudah melakukan komunikasi
lisan meskipun letaknya berjauhan. Kita dapat berbicara secara langsung kepada
orang yang letaknya jauh melalui pesawat telepon. Kemudian dengan kemajuan
teknologi semakin banyak tercipta alat-alat komunikasi yang canggih seperti
radio, televisi dan internet. Bahkan sekarang dengan teknologi satelit, komunikasi
jarak jauh dapat dilakukan tanpa kabel. Yakni dengan alat yang dinamakan
telepon seluler.
Gambar : Satelit sangat membantu komunikasi jarak jauh tanpa kabel
b. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis melalui surat dari dulu sampai sekarang masih
dilakukan orang. Sebelum ditemukan kertas, biasanya orang menulis surat pada
daun, pelepah pohon atau kulit batang. Surat diantar oleh seorang kurir (pengantar
285
surat). Pada masa lalu mereka mengantar surat dengan berjalan kaki atau
menunggang kuda. Masyarakat masa kini menulis di atas kertas dengan cara tulis
tangan atau diketik. Surat dapat kita kirim ke tujuan yang jauh tempat tinggalnya
melalui kantor pos. Cepat atau lambatnya pengiriman tergantung pada biaya atau
perangko yang diberikan. Dengan berkembangnya teknologi sekarang kita pun
dapat mengirim surat lewat faksimile. Faksimile merupakan mesin cetak/fotocopy
jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telepon. Dengan faksimile surat dapat
diterima salinannya secara langsung.
Alat komunikasi tertulis lainnya adalah koran, majalah dan buku yang
disebut sebagai media cetak. Telepon genggam dan internet juga dapat
dimanfaatkan untuk mengirim pesan tertulis yang disebut dengan SMS (Short
Message Service) dan e-mail atau surat elektronik.
Gambar : Mesin cetak masa kini
c. Komunikasi melalui isyarat
Gambar : Beduk, kentongan, dan alarm gempa
Komunikasi dengan isyarat tidak hanya dilakukan manusia di masa lalu.
Masyarakat masa lalu biasa menggunakan kentongan, bedug, lonceng ataupun
286
asap. Masyarakat masa kini juga masih menggunakan alat-alat tersebut. Namun
penggunaanya kadang ditambah dengan alat pengeras suara. Sekarang juga
banyak digunakan sirine, alarm, dan lampu sebagai alat komunikasi isyarat.
288
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KELOMPOK .......
ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT DAN BAHAN :
a. Lem
b. Pensil/bolpoin
c. Pensil warna
d. Penggaris
PETUNJUK :
1. Buatlah bagan perkembangan teknologi komunikasi !
2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.
289
KISI-KISI SOAL
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
KD Indikator
Ranah Teknik
Penilaian Bentuk Soal
Instrumen
Penilaian No
Soal
Tingkat
Kesukaran
Afekt
if
(A)
Kogni
tif
(C)
Psikom
otor
(P)
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
2.3.1 Menjelaskan
perkembangan teknologi
komunikasi.
2.3.2 Mengidentifikasi
macam-macam teknologi
komunikasi.
2.3.3 Menjelaskan
kegunaan teknologi
komunikasi dalam
C1
C2
C1
Tes
Tes
Tes
Uraian
Pilihan ganda
Uraian
Lembar Soal
Lembar soal
2,3
1,3,4,5,
6,7,8,9,
10
1,4
Sedang
Sedang
Sedang
290
menggunakan
nya
kehidupan sehari-hari.
2.3.4 Membandingkan
teknologi komunikasi
masa kini dengan masa
terdahulu.
2.3.5 Membuat bagan
perkembangan teknologi
komunikasi
C5
P2
Produk
Pilihan ganda
Uraian
LKS
2
5
Mudah
Sukar
Sukar
291
SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Di bawah ini yang merupakan teknologi komunikasi masa lalu adalah ….
a. telepon c. kentongan
b. HP d. televisi
2. Jangkauan komunikasi masa lalu ternyata lebih …. dari jangkauan
komunikasi masa kini.
a. dekat c. cepat
b. jauh d. mahal
3. Kain yang direntangkan berisi slogan, iklan atau berita yang perlu diketahui
masyarakat umum disebut ….
a. spanduk c. tabloid
b. poster d. pamflet
4. Berikut ini yang termasuk teknologi komunikasi dengan isyarat adalah….
a. faximile c. E-Mail
b. rambu-rambu lalu lintas d. Short Message Service (SMS)
5. Di bawah ini stasiun TV yang dikelola oleh pemerintah ialah ….
a. TVRI c. Metro TV
b. TPI d. RCTI
6. Biaya pengiriman surat adalah ....
a. pulsa c. prangko
b. bensin d. Meteran
7. Pada zaman dahulu sudah ada bermacam-macam alat komunikasi. Contoh
alat komunikasi pada zaman dahulu adalah ... .
a. e-mail c. kentongan
b. satelit d. Pesawat
8. Ada bermacam-macam alat komunikasi modern. Berikut ini yang termasuk
alat komunikai modern adalah ... .
a. televisi c. mobil
292
b. kulkas d. Traktor
9. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke
kerajaan lain adalah ... .
a. pak pos c. kusir
b. kurir d. Pramugari
10. Penemu pesawat telepon adalah ....
a. John Logie Baird
b. Marconi
c. Alexander Graham Bell
d. Samuel F.B. Morse
B. Isian
Jawablah dengan jelas dan singkat!
1. Bagaimana cara menyampaikan pemberitahuan kepada masyarakat pada masa
lalu?
2. Apakah kelemahan dari komunikasi gambar dan lambang?
3. Sebutkan 3 jenis teknologi komunikasi!
4. Jelaskan kagunaan alat komunikasi bagi manusia!
5. Bandingkan teknologi handpone dengan surat!
293
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. C 6. C
2. A 7. C
3. A 8. A
4. B 9. B
5. A 10. C
B. Isian
1. Pada masa lalu masyarakat masih menggunakan kentongan sebagai alat
komunikasi. Kentongan dipukul supaya masyarakat tahu akan informasi
yang disampaikan.
2. Sulit untuk diartikan.
3. telepon, televisi, radio
4. untuk dapat menyampaikan informasi, dapat berkomunikasi jarak jauh,
dapat memperoleh berita penting dengan mudah.
5. Handpone dapat menerima dan mengirim pesan dengan waktu yang
singkat. Sedangkan surat membutuhkan waktu yang lama.
Penilaian
A. Pilihan ganda
Skor benar = 1
B. Isian
Skor benar = 3
Nilai =
x 100
294
SOAL REMEDIAL
1. Salah satu kekurangan teknologi komunikasi jaman dahulu yaitu ....
2. Contoh alat/teknologi komunikasi jaman sekarang yaitu .... dan ....
3. Orang tunanetra belajar membaca dan menulis menggunakan huruf ....
4. Terlalu sering menggunakan handphone juga dapat mengganggu kesehatan,
sikap yang dapat kita lakukan untuk mencegah hal tersebut yaitu ....
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sikap yang harus dilakukan untuk mencegah perilaku
tersebut yaitu ....
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
7.
(1) (2)
Berdasarkan gambar di atas, dibandingkan alat komunikasi pada gambar (2),
alat komunikasi pada gambar (1) suara yang dihasilkan lebih ....
8. Jenis teknologi komunikasi jaman dahulu contohnya ....
9. Kekurangan teknologi komunikasi jaman sekarang yaitu ....
10. Dalam menggunakan telepon, langkah kedua yang harus dilakukan yaitu ....
295
SOAL PENGAYAAN
Buatlah alat komunikasi sederhana dengan memanfaatkan barang-barang bekas
seperti gelas bekas air mineral dan tali!
296
PENILAIAN AFEKTIF
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Nama Siswa : ................................
Kelas / Semester : IVA / 2
Hari / Tanggal : ................... / .............................
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No Karakter
Siswa
Deskriptor Cek
(√)
Skor
1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi
contekan saat mengerjakan soal
evaluasi
b. Mengerjakan tugas dengan benar
c. Menegur teman yang berbuat curang
d. Mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri
2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu
b. Tertib selama mengikuti pembelajaran
c. Mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu
d. Menjaga ketertiban kelas
3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat
diskusi kelompok
b. Mengerjakan tugas bersama dengan
anggota kelompok
c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan
297
d. Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
4. Tanggung
jawab
a. Mengerjakan tugas dengan baik
b. Mengerjakan tugas kelompok secara
bersama-sama
c. Mengerjakan LKS
d. Mengerjakan soal evaluasi
Skor terendah (K) = 0
Skor tertinggi (M) = 16
N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17
Letak K1 =
(n+1) =
(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5
Letak K2 =
(n+1) =
(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8
Letak K3 =
(n+1) =
(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5
Kriteria penilaian Kategori
12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)
8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)
3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)
0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)
Jumlah skor = .............. Kategori = ............................
298
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
Penilain Produk
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi Komunikasi
Kelompok : …………
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
Aspek yang
dinilai Deskriptor
Tampak
(√) Skor
1. Tahap
Persiapan
1. Menyiapkan alat dan buku sumber
yang dibutuhkan untuk membuat
bagan
2. Merencanakan bentuk bagan
3. Membagi tugas kepada masing-
masing anggota kelompok
2. Tahap
Pembuatan
Produk
1. Kerjasama antar anggota kelompok
saat membuat bagan
2. Kegesitan dalam bekerja.
3. Ketelitian dalam membuat bagan
3. Hasil
Produk
berupa
bagan
1. Bagan sesuai dengan materi yang
dibahas
2. Kerapian bagan (kesesuaian warna,
bersih dari coretan, tulisan rapi)
3. Bahasa yang digunakan mudah
dipahami.
(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)
300
HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus : I Pertemuan II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Perkembangan teknologi komunikasi
Hati/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.
Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Check
()
Skor
1. Membuka
pembelajaran.
(keterampilan membuka
pelajaran)
a. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan
apersepsi yang
membangkitkan
3
301
semangat siswa
c. Guru memberikan
motivasi pada siswa
d. Guru menjelaskan
konsep materi yang akan
dibahas
-
2. Memberikan pertanyaan
pada siswa seputar
materi pelajaran.
(keterampilan bertanya)
a. Guru bertanya dengan
jelas dan singkat.
b. Guru memberikan waktu
berpikir.
c. Guru memberikan giliran
dan menyebarkan
pertanyaan pada seluruh
siswa.
d. Memberikan acuan
untuk jawaban yang
diharapkan.
-
-
2
3. Memberikan penguatan
pada siswa
a. Memberikan penguatan
verbal
b. Memberikan penguatan
gestural
c. Memberikan penguatan
dengan sentuhan
d. Memberikan penguatan
berupa tanda atau benda
4
4. Guru mengadakan
variasi
a. Menggunakan media
audio visual
b. Menggunakan variasi
suara
c. Guru melakukan
perubahan posisi untuk
melakukan interaksi
dengan siswa
d. Guru mengadakan
kontak pandang kepada
siswa
-
3
5. Menjelaskan materi
pelajaran menggunakan
media audio visual
a. Menjelaskan materi
melalui media audio
visual dengan jelas
b. Menggunakan contoh
3
302
dan ilustrasi
c. Memberikan
penekanan terhadap
materi yang
disampaikan
d. Memberikan balikan
kepada siswa terhadap
materi yang
disampaikan
-
6. Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Guru memusatkan
perhatian siswa pada
topik diskusi
b. Guru memberikan
penjelasan masalah
yang harus dikerjakan
siswa.
c. Guru memberikan
kesempatan semua
kelompok untuk
berpartisipasi.
d. Memberikan penjelasan
pada setiap kelompok
-
3
7. Mengkondisikan kelas
pada kegiatan
pembelajaran yang
efektif
a. Guru menciptakan
kondisi belajar yang
optimal
b. Memusatkan perhatian
kelompok
c. Guru memberikan
petunjuk yang jelas
d. Guru menegur siswa
-
3
8. Membimbing siswa
secara perorangan
a. Menuntun siswa untuk
maju ke depan kelas
b. Membantu siswa pada
saat diskusi
c. Mendengarkan secara
simpatik gagasan siswa
d. Memberikan respons
positif terhadap
pikiran/perasaan siswa
-
-
2
9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan 2
303
pembelajaran
b. Memberikan umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
c. Memberikan soal
evaluasi
d. Memberikan tindak
lanjut
-
-
Jumlah skor = 25 kategori = baik
Kriteria penilaian
Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36
Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0
N = (M-K) + 1
= (36-0) + 1 = 37
Letak Q1 =
(37+1) = 9,5 Letak Q2 =
(37+1)=19 Letak Q3 =
(n +1)=28,5
Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5
Skor keterampilan guru Kriteria Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
0 ≤ skor < 8,5 Kurang D
Semarang, 18 April 2015
Observer,
Tipka Yohana, S.Pd
NIP. 19590721 198506 2 001
304
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN
MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus I Pertemuan II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Perkembangan Teknologi Komunikasi
Hari/Tanggal : Sabtu/18 April 2015
No. Nama Siswa Indikator Jml
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 Agus Pamungkas 4 3 3 3 1 4 4 22
2 Slamet Purwanto 3 3 3 3 2 1 3 18
3 Vicky 2 3 3 3 2 2 4 19
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
4 3 3 4 2 1 4 21
5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 2 2 4 23
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 3 4 3 2 2 4 22
7 Firdian Decks Sandynata 3 2 3 4 3 2 4 21
8 Gabriela Shera
Mangareta
3 4 3 4 2 2 4 22
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 3 3 4 26
10 Jhoni Adi Saputra 3 2 2 3 2 2 4 18
11 Marchell Yefta Saputra 3 3 2 2 1 1 3 15
12 Muhammad Rizki
Agustiadi
4 3 3 2 3 3 3 21
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
4 2 2 1 2 1 3 15
14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 1 3 4 24
15 Syaharani 4 4 3 4 4 2 4 25
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
4 4 3 3 2 2 4 22
17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 4 3 4 26
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
4 3 3 3 3 2 4 22
19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 3 2 4 24
305
20 Hosea Adi Prasetiyo 4 3 3 2 3 3 3 21
21 Launa 4 4 3 3 3 2 4 23
22 Tofik 3 3 3 3 2 4 4 22
Jumlah Skor 80 70 68 70 52 49 83 472
Rata-rata Skor 3,6 3,2 3,1 3,2 2,4 2,2 3,8 21,5
Kategori Skor Baik
Semarang, 18 April 2015
Observer
Manggih Kingkin U.
NIM 1401411395
306
HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IV/II
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml
Skor
Kriteria
1 2 3 4
1 Agus Pamungkas 3 4 4 4 15 SB
2 Slamet Purwanto 2 3 3 4 12 B
3 Vicky 3 4 3 4 14 SB
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
3 4 3 4 14 SB
5 Alfian Rizki Primaditia 3 3 3 3 12 B
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 4 4 4 16 SB
7 Firdian Decks
Sandynata
3 3 4 4 14 SB
8 Gabriela Shera
Mangareta
3 4 3 4 14 SB
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 16 SB
10 Jhoni Adi Saputra 3 3 3 4 13 SB
11 Marchell Yefta Saputra 3 3 3 3 12 B
12 Muhammad Rizki 3 3 3 4 13 SB
307
Agustiadi
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
3 3 3 3 12 B
14 Shefa Gilang Syahputra 3 3 3 3 12 B
15 Syaharani 4 4 3 4 15 SB
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
3 3 3 3 12 B
17 Timotius Bobby Satria 4 4 4 4 16 SB
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
3 4 3 4 14 SB
19 Dyah Hanyuningbumi 3 4 4 4 15 SB
20 Hosea Adi Prasetiyo 3 4 3 4 14 SB
21 Launa 3 4 4 4 15 SB
22 Tofik 3 3 3 4 13 SB
Jumlah Skor 69 78 73 83 303
Rata-rata Skor 13,8
Semarang, 18 April 2015
Observer
Manggih Kingkin U.
NIM. 1401411395
308
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
No. Kelompok Skor Tiap
Aspek
Jumlah
Skor
Kategori
1 2 3
1. Kelompok 1 3 3 3 9 Baik
2. Kelompok 2 3 3 3 9 Baik
3. Kelompok 3 4 2 3 9 Baik
4. Kelompok 4 4 3 4 11 Sangat baik
5. Kelompok 5 3 3 4 10 Baik
Semarang, 18 April 2015
Guru Kelas
Shima Indah Rosita
NIM. 1401411472
310
PENGGALAN SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2. Mengenal
sumber daya alam,
kegiatan ekonomi,
dan kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya
2.3.1 Menjelaskan
perkembangan
teknologi transportasi.
2.3.2 Mengidentifikasi
macam-macam
teknologi transportasi.
2.3.3 Menjelaskan
kegunaan teknologi
tranportasi dalam
kehidupan sehari-hari.
2.3.4 Membandingkan
teknologi transportasi
masa kini dengan masa
terdahulu.
2.3.5 Membuat bagan
teknologi transportasi
Teknologi 1. Menyimak
video
2. Mendiskusik
an materi
yang
diberikan
3. Menyampaik
an hasil
diskusi
4. Memberi
tanggapan
atau bertanya
mengenai
hasil diskusi
- Tes
- Non tes
2 x 35
menit
1. Hisnu
P., Tantya
dan Winardi.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Sosial 4
Untuk SD/MI
Kelas 4.
2008. Jakarta
: Depdiknas
2. Pujiati
, Retno Heny
dan Umi
Yuliati. 2008.
Cerdas
Pengetahuan
Sosial Untuk
311
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
3. Sadim
an, I.S. dan
Shendy
Amalia.
2008. Ilmu
Pengethuan
Sosial Untuk
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
312
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus II Pertemuan 1
Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas / Semester : IV /2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
III. Indikator
2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi. (C1)
2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi transportasi. (C2)
2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi tranportasi dalam kehidupan sehari-hari.
(C1)
2.3.4 Membandingkan teknologi transportasi masa kini dengan masa terdahulu.
(C5)
2.3.5 Membuat bagan teknologi transportasi (P2)
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video tentang teknologi transportasi, siswa dapat
menjelaskan perkembangan teknologi transportasi dengan baik.
2. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat mengidentifikasi
macam-macam teknologi transportasi dengan baik.
3. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat menjelaskan kegunaan
teknologi transportasi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat
membandingkan teknologi transportasi masa kini dengan masa terdahulu
dengan benar.
313
5. Dengan kerjasama dengan kelompok, siswa dapat membuat bagan
teknologi transportasi dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, komunikatif, dan tanggung
jawab.
V. Materi pelajaran
1. Perkembangan teknologi transportasi
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Reciprocal Teaching
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Kring-
kring Ada Sepeda”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi pada siswa supaya semangat
mengikuti pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).
(elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas
(Prediction). (elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.
(eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk
menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)
314
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang
muncul (Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang
telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dibahas.
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
d. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
e. Guru menutup pelajaran.
VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar
1. Video tentang teknologi
2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk
SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas
3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial
Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
IX. Penilaian
1. Teknik Tes
a. Tes
b. Non tes
2. Prosedur Tes
a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
315
b. Tes proses : ada (LKS)
c. Tes akhir : ada (evaluasi)
3. Jenis Tes
a. Tes tertulis
b. Lisan
c. Unjuk kerja
4. Bentuk Tes
a. Pilihan ganda
b. Uraian
5. Instrumen/alat : terlampir
316
X. Lampiran
1. Materi ajar
2. Media Pembelajaran
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Kisi-kisi soal evaluasi
5. Soal Evaluasi
6. Kunci jawaban
7. Instrumen penilaian
Semarang, 15 Februari 2015
Mengetahui,
Kolaborator Guru Kelas
Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita
NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472
317
MATERI AJAR
Teknologi Transportasi
Dengan apa kamu pergi ke sekolah? Apa cukup dengan berjalan kaki?
Transportasi adalah sarana perhubungan. Sarana ini mempermudah untuk sampai
ke tempat tujuan. Baik mengangkut orang maupun barang. Perkembangan sarana
transportasi mengalami kemajuan. Dahulu daya angkut terbatas. Selain itu,
kecepatannya juga sangat terbatas. Akan tetapi, sekarang mengalami peningkatan
dan perubahan. Adakah sarana transportasi di rumahmu? Coba sebutkan apa saja?
Negara kita negara kepulauan. Pulau-pulaunya disatukan dengan laut. Hal ini
membutuhkan suatu transportasi. Baik transportasi darat, laut, dan udara.
Berdasarkan jenisnya ada transportasi darat, laut, dan udara.
Transportasi Darat
Sarana angkutan melalui jalan darat disebut transportasi darat. Angkutan
darat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bermesin dan tidak bermesin. Angkutan
tidak bermesin bersifat tradisional. Berlangsung sejak dahulu. Misalnya, sepeda,
becak, delman, gerobak, dansebagainya. Transportasi yang tidak menggunakan
mesin umumnya menggunakan hewan. Hewan-hewan itu biasanya hewan besar,
seperti kuda, sapi, unta dan sebagainya.
Gambar (a) Angkutan darat tidak bermesin dan (b) Angkutan darat bermesin
Angkutan darat yang menggunakan mesin bersifat modern. Harganya lebih
mahal. Daya angkut lebih cepat. Contohnya, sepeda motor, mobil, bus, kereta api,
dan sebagainya. Kereta api merupakan angkutan darat. Kereta dapat mengangkut
penumpang dan barang dalam jumlah besar. Kereta api pertama dibuat di Inggris
oleh Stephenson tahun 1825. Perusahaan kereta api di Indonesia didirikan tahun
1878. Industri kereta api Indonesia (INKA) di Madiun (Jawa Timur). Kereta api
mengalami kemajuan teknologi. Jenis kereta api ada dua, yaitu kereta api listrik
318
dan kereta api batu bara. Pernahkah kalian naik kereta api? Bagaimana
perasaanmu saat itu?
Transportasi Laut
Pernahkah kalian naik kapal laut? Transportasi laut ada yang bermesin dan
tidak bermesin. Contoh tidak bermesin, seperti perahu dayung, kapal layar,
dansebagainya. Adapun yang bermesin adalah kapal laut. Kapal laut ada yang
berukuran besar dan kecil. Kapal yang besar dapat mengangkut bus, truk, dan
sebagainya. Perakitan kapal di dalam negeri, yaitu PT PAL di Surabaya (Jawa
Timur). Adapun PT Pelni merupakan perusahaan pemerintah yang mengelola
transportasi laut.
Gambar Kapal laut
Transportasi Udara
Pelabuhan udara (bandara) terdapat di kota-kota besar. Transportasi udara
di Indonesia telah berkembang. Perkembangannya itu ke arah kemajuan. Apa
nama bandara di kota tempat tinggal kalian? Angkutan udara lebih mahal
dibandingkan angkutan lainnya. Waktu tempuh angkutan udara lebih cepat.
Angkutan udara di Indonesia ditangani oleh Departemen Perhubungan RI.
Penerbangan yang diusahakan pemerintah, yaitu Garuda Indonesia. Adapun
penerbangan swasta adalah Mandala, Batavia, Lion, dan sebagainya. Industri
pesawat terbang Indonesia terdapat di Bandung (Jawa Barat).
Selain pesawat alat transportasi udara lainnya adalah helikopter. Helikopter daya
angkutnya lebih kecil. Helikopter dapat menjangkau daerah terpencil yang sulit
ditempuh jalan darat. Oleh karena itu, adanya angkutan udara dapat
mempermudah komunikasi dalam kehidupan manusia.
320
LEMBAR KERJA SISWA
Kelas : IV
Mata Pelajaran : IPS
Waktu : 10 menit
A. Petunjuk Umum
1. Tulis anggota kelompokmu!
2. Kerjakan lembar kerja ini dengan benar!
3. Diskusikan bersama kelompokmu!
B. Petunjuk Khusus
1. Buatlah bagan tentang teknologi transportasi!
2. Berikan penjelasan tentang bagan yang telah kamu buat!
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Bagan Teknologi Transportasi
321
KISI-KISI SOAL
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
KD Indikator
Ranah Teknik
Penilaian Bentuk Soal
Instrumen
Penilaian No
Soal
Tingkat
Kesukaran
Afekt
if
(A)
Kogni
tif
(C)
Psikom
otor
(P)
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakan
nya
2.3.1 Menjelaskan
perkembangan teknologi
transportasi.
2.3.2 Mengidentifikasi
macam-macam teknologi
transportasi.
2.3.3 Menjelaskan
kegunaan teknologi
tranportasi dalam
kehidupan sehari-hari.
2.3.4 Membandingkan
teknologi transportasi
masa kini dengan masa
terdahulu.
C1
C2
C1
C5
Tes
Tes
Tes
Pilihan ganda
Uraian
Pilihan ganda
Uraian
Uraian
Lembar Soal 1, 4
1
2, 3, 5,
6, 7, 8,
9, 10
3, 5
2,4,5
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
323
SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Segala sesuatu yang digunakan sebagai alat angkutan disebut sarana….
a. komunikasi c. Transportasi
b. produksi d. konsumsi
2. Berikut ini yang tidak termasuk alat transportasi masa lalu adalah ….
a. andong c. gerobak
b. bendi d. mobil
3. Kapal yang dapat berjalan di bawah maupun di permukaan laut adalah ….
a. hoverkraf c. kapal selam
b. kapal feri d. kapal tanker
4. Perusahaan jasa penerbangan milik pemerintah adalah ….
a. Garuda Indonesia Airlines c. Lion Air
b. Mandala Airlines d. Bouroq Airlines
5. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan ….
a. teknologi sederhana c. teknologi modern
b. perakitan khusus d. bahan ringan
6. Lokomotif dan gerbong merupakan bagian ....
a. perahu layar c. pesawat terbang
b. kereta api d. bus tingkat
7. Prasarana transportasi darat antara lain ....
a. jalan dan bandara
b. pelabuhan dan stasiun
c. jembatan dan terminal
d. halte dan mercusuar
8. Penemu pesawat telepon adalah ....
a. John Logie Baird
b. Marconi
c. Alexander Graham Bell
d. Samuel F.B. Morse
324
9. Penyeberangan selat menggunakan ....
a. kapal tunda
b. kapal feri
c. kapal tangker
d. kapal keruk
10. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah ... .
a. kapal tanker c. kapal ferry
b. kapal selam d. kapal layar
B. Isian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan jelas!
1. Sebutkan contoh teknologi transportasi darat masa lalu dan masa kini masing-
masing 3!
2. Sebutkan 2 perbedaan teknologi transportasi masa lalu dengan teknologi
transportasi masa kini!
3. Berikan contoh tiga angkutan darat dan jelaskan kegunaannya!
4. Sebutkan keunggulan alat transportasi pada zaman dahulu!
5. Apa kelebihan alat transportasi modern?
325
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. D 7. C
3. C 8. C
4. A 9. B
5. C 10. D
B. Isian
1. Masa lalu : kuda, becak, andong
Masa kini : mobil, kereta listrik, sepeda motor
2. Transportasi masa lalu belum memiliki kemampuan yang canggih,
sedangkan transportasi masa kini sudah memiliki kemampuan yang
canggih.
3. Bus : untuk mengangkut penumpang menuju tempat yang dituju
Truk : untuk mengangkut barang-barang
Sepeda motor : untuk mengantar ke sekolah
4. Tidak menimbulkan polusi udara
5. Lebih hemat waktu dan lebih cepat sampai ke tempat tujuan
Penilaian
A. Pilihan ganda
Skor benar = 1
B. Isian
Skor benar = 3
Nilai =
x 100
326
SOAL REMEDIAL
1. Alat transportasi pada gambar di samping, memanfaatkan tenaga ....
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Pemberhentian alat transportasi tersebut yaitu di ....
3. Memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya disebut
....
4. Kelebihan teknologi transportasi jaman dahulu yaitu ramah lingkungan
karena tidak menimbulkan ....
5. Jika transportasi jaman dahulu masih menggunakan tenaga manusia, angin,
atau hewan, teknologi transportasi jaman sekarang sudah menggunakan
tenaga ....
6. Alat transportasi jaman dahulu yang cara kerjanya ditarik menggunakan kuda
yaitu ....
7. Alat transportasi di samping, cara menggerakkannya yaitu
dengan cara ....
8. Kekurangan teknologi transportasi jaman sekarang yaitu menimbulkan polusi
sehingga dapat mengganggu ....
9. Alat transportasi pada gambar di samping, menggunakan tenaga
....
10. Ketika nyala lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, yang harus
dilakukan pengemudi adalah ....
328
PENILAIAN AFEKTIF
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Nama Siswa : ................................
Kelas / Semester : IVA / 2
Hari / Tanggal : ................... / .............................
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No Karakter
Siswa
Deskriptor Cek
(√)
Skor
1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi
contekan saat mengerjakan soal
evaluasi
b. Mengerjakan tugas dengan benar
c. Menegur teman yang berbuat curang
d. Mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri
2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu
b. Tertib selama mengikuti pembelajaran
c. Mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu
d. Menjaga ketertiban kelas
3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat
diskusi kelompok
b. Mengerjakan tugas bersama dengan
anggota kelompok
c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan
329
d. Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
4. Tanggung
jawab
a. Mengerjakan tugas dengan baik
b. Mengerjakan tugas kelompok secara
bersama-sama
c. Mengerjakan LKS
d. Mengerjakan soal evaluasi
Skor terendah (K) = 0
Skor tertinggi (M) = 16
N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17
Letak K1 =
(n+1) =
(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5
Letak K2 =
(n+1) =
(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8
Letak K3 =
(n+1) =
(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5
Kriteria penilaian Kategori
12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)
8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)
3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)
0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)
Jumlah skor = .............. Kategori = ............................
330
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi Komunikasi
Kelompok : …………
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
Aspek yang
dinilai Deskriptor
Tampak
(√) Skor
1. Tahap
Persiapan
1. Menyiapkan alat dan buku
sumber yang dibutuhkan untuk
membuat bagan
2. Merencanakan bentuk bagan
3. Membagi tugas kepada masing-
masing anggota kelompok
2. Tahap
Pembuatan
Produk
1. Kerjasama antar anggota
kelompok saat membuat bagan
2. Kegesitan dalam bekerja.
3. Ketelitian dalam membuat
bagan
3. Hasil Produk
berupa bagan
1. Bagan sesuai dengan materi yang
dibahas
2. Kerapian bagan (kesesuaian
warna, bersih dari coretan,
tulisan rapi)
3. Bahasa yang digunakan mudah
dipahami.
(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)
332
HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus : II Pertemuan I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Perkembangan teknologi komunikasi
Hati/Tanggal : Rabu, 22 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.
Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Check
()
Skor
1. Membuka
pembelajaran.
(keterampilan membuka
pelajaran)
a. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan
apersepsi yang
membangkitkan
4
333
semangat siswa
c. Guru memberikan
motivasi pada siswa
d. Guru menjelaskan
konsep materi yang akan
dibahas
2. Memberikan pertanyaan
pada siswa seputar
materi pelajaran.
(keterampilan bertanya)
a. Guru bertanya dengan
jelas dan singkat.
b. Guru memberikan waktu
berpikir.
c. Guru memberikan giliran
dan menyebarkan
pertanyaan pada seluruh
siswa.
d. Memberikan acuan
untuk jawaban yang
diharapkan.
-
3
3. Memberikan penguatan
pada siswa
a. Memberikan penguatan
verbal
b. Memberikan penguatan
gestural
c. Memberikan penguatan
dengan sentuhan
d. Memberikan penguatan
berupa tanda atau benda
-
3
4. Guru mengadakan
variasi
a. Menggunakan media
audio visual
b. Menggunakan variasi
suara
c. Guru melakukan
perubahan posisi untuk
melakukan interaksi
dengan siswa
d. Guru mengadakan
kontak pandang kepada
siswa
4
5. Menjelaskan materi
pelajaran menggunakan
media audio visual
a. Menjelaskan materi
melalui media audio
visual dengan jelas
b. Menggunakan contoh
4
334
dan ilustrasi
c. Memberikan
penekanan terhadap
materi yang
disampaikan
d. Memberikan balikan
kepada siswa terhadap
materi yang
disampaikan
6. Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Guru memusatkan
perhatian siswa pada
topik diskusi
b. Guru memberikan
penjelasan masalah
yang harus dikerjakan
siswa.
c. Guru memberikan
kesempatan semua
kelompok untuk
berpartisipasi.
d. Memberikan penjelasan
pada setiap kelompok
-
3
7. Mengkondisikan kelas
pada kegiatan
pembelajaran yang
efektif
a. Guru menciptakan
kondisi belajar yang
optimal
b. Memusatkan perhatian
kelompok
c. Guru memberikan
petunjuk yang jelas
d. Guru menegur siswa
-
3
8. Membimbing siswa
secara perorangan
a. Menuntun siswa untuk
maju ke depan kelas
b. Membantu siswa pada
saat diskusi
c. Mendengarkan secara
simpatik gagasan siswa
d. Memberikan respons
positif terhadap
pikiran/perasaan siswa
4
9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan 3
335
pembelajaran
b. Memberikan umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
c. Memberikan soal
evaluasi
d. Memberikan tindak
lanjut
-
Jumlah skor = 31 kategori = sangat baik
Kriteria penilaian
Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36
Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0
N = (M-K) + 1
= (36-0) + 1 = 37
Letak Q1 =
(37+1) = 9,5 Letak Q2 =
(37+1)=19 Letak Q3 =
(n +1)=28,5
Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5
Skor keterampilan guru Kriteria Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
0 ≤ skor < 8,5 Kurang D
Semarang, 22 April 2015
Observer,
Tipka Yohana, S.Pd
NIP. 19590721 198506 2 001
336
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN
MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus II Pertemuan I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Perkembangan Teknologi Komunikasi
Hari/Tanggal : Rabu/22 April 2015
No. Nama Siswa Indikator Jml
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 Agus Pamungkas 4 3 3 3 3 4 4 24
2 Slamet Purwanto 4 3 3 3 3 2 3 21
3 Vicky 2 3 3 3 3 3 4 21
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
4 3 4 4 2 3 4 24
5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 2 2 4 23
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 3 4 3 3 3 4 24
7 Firdian Decks Sandynata 4 3 3 4 3 3 4 24
8 Gabriela Shera
Mangareta
3 4 3 4 3 3 4 24
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 3 3 4 26
10 Jhoni Adi Saputra 3 3 3 4 3 3 4 23
11 Marchell Yefta Saputra 3 3 3 3 2 3 3 20
12 Muhammad Rizki
Agustiadi
4 4 4 3 3 3 3 24
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
4 3 3 2 3 3 3 21
14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 3 3 4 26
15 Syaharani 4 4 3 4 4 3 4 26
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
4 4 3 4 3 3 4 25
17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 4 3 4 26
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
4 3 3 3 3 3 4 23
19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 3 2 4 24
337
20 Hosea Adi Prasetiyo 4 3 3 3 3 3 3 22
21 Launa 4 4 3 3 4 4 4 26
22 Tofik 3 3 3 3 3 4 4 23
Jumlah Skor 82 74 73 76 66 66 83 520
Rata-rata Skor 3,7 3,4 3,3 3,5 3,0 3,0 3,8 23,6
Kategori Skor Baik
Semarang, 22 April 2015
Observer
Suharmanto
NIM 1401411566
338
HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IV/II
Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml
Skor
Kriteria
1 2 3 4
1 Agus Pamungkas 3 4 4 4 15 SB
2 Slamet Purwanto 3 4 4 4 15 SB
3 Vicky 4 4 4 4 16 SB
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
4 4 4 4 16 SB
5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 3 3 13 SB
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 4 4 4 16 SB
7 Firdian Decks
Sandynata
4 2 4 4 15 SB
8 Gabriela Shera
Mangareta
4 4 4 4 16 SB
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 16 SB
10 Jhoni Adi Saputra 3 4 3 4 14 SB
11 Marchell Yefta Saputra 3 4 3 4 14 SB
12 Muhammad Rizki 4 3 3 4 14 SB
339
Agustiadi
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
3 3 3 3 12 B
14 Shefa Gilang Syahputra 4 3 3 4 14 SB
15 Syaharani 4 4 3 4 15 SB
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
3 3 4 4 14 SB
17 Timotius Bobby Satria 4 4 4 4 16 SB
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
3 4 3 4 14 SB
19 Dyah Hanyuningbumi 3 4 4 4 15 SB
20 Hosea Adi Prasetiyo 4 4 3 4 15 SB
21 Launa 4 4 4 4 16 SB
22 Tofik 3 4 3 4 14 SB
Jumlah Skor 79 82 78 86 325
Rata-rata Skor 14,8
Semarang, 22 April 2015
Observer
Suharmanto
NIM. 1401411566
340
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
No. Kelompok Skor Tiap
Aspek
Jumlah
Skor
Kategori
1 2 3
1. Kelompok 1 3 4 3 10 Baik
2. Kelompok 2 3 4 3 10 Baik
3. Kelompok 3 3 3 3 9 Baik
4. Kelompok 4 4 4 4 12 Sangat baik
5. Kelompok 5 4 3 4 11 Sangat baik
Semarang, 22 April 2015
Guru Kelas
Shima Indah Rosita
NIM. 1401411472
342
PENGGALAN SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2. Mengenal
sumber daya alam,
kegiatan ekonomi,
dan kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya
2.3.1 Menjelaskan
kelebihan teknologi.
2.3.2 Menjelaskan
kekurangan teknologi.
2.3.3
Membuat bagan
kelebihan dan
kekurangan teknologi.
Teknologi 1. Menyimak
video
2. Mendiskusik
an materi
yang
diberikan
3. Menyampaik
an hasil
diskusi
4. Memberi
tanggapan
atau bertanya
mengenai
hasil diskusi
- Tes
- Non tes
2 x 35
menit
1. Hisnu
P., Tantya
dan Winardi.
2008. Ilmu
Pengetahuan
Sosial 4
Untuk SD/MI
Kelas 4.
2008. Jakarta
: Depdiknas
2. Pujiati
, Retno Heny
dan Umi
Yuliati. 2008.
Cerdas
Pengetahuan
Sosial Untuk
343
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
3. Sadim
an, I.S. dan
Shendy
Amalia.
2008. Ilmu
Pengethuan
Sosial Untuk
SD/MI Kelas
IV. Jakarta :
Depdiknas
344
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus II Pertemuan II
Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Semarang
Kelas / Semester : IV /2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
II. Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
III. Indikator
2.3.1 Menjelaskan kelebihan teknologi. (C2)
2.3.2 Menjelaskan kekurangan teknologi. (C2)
2.3.3 Membuat bagan tentang kelebihan dan kekurangan teknologi. (P2)
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video yang berisi tentang kelebihan dan kekurangan
teknologi, siswa dapat menjelaskan kelebihan teknologi dengan benar.
2. Dengan mengamati video yang berisi tentang kelebihan dan kekurangan
teknologi, siswa dapat menjelaskan kekurangan teknologi dengan benar.
3. Melalui kerjasama dengan kelompok, siswa dapat membuat bagan
tentang kelebihan dan kekurangan teknologi dengan baik.
Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, tanggung jawab, komunikatif.
V. Materi pelajaran
1. Kelebihan dan kekurangan teknologi.
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Reciprocal Teaching
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
345
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.
b. Guru melakukan apersepsi “Apakah yang kalian ketahui tentang
polusi udara?”
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi yang dapat membuat siswa
semangat dalam mengikuti pelajaran.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)
b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).
(elaborasi)
c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas
(Prediction). (elaborasi)
d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.
(eksplorasi)
e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)
f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.
g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)
h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk
menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)
i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan
(Questioning). (elaborasi)
j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang
muncul (Clarifying). (eksplorasi)
k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)
l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)
m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang
telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)
n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)
346
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah
dibahas.
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
d. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
e. Guru menutup pelajaran.
VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar
1. Video tentang teknologi
2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk
SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas
3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial
Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas
IX. Penilaian
1. Teknik Tes
a. Tes
b. Non tes
2. Prosedur Tes
a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)
b. Tes proses : ada (LKS)
c. Tes akhir : ada (evaluasi)
3. Jenis Tes
a. Tes tertulis
b. Lisan
c. Unjuk kerja
4. Bentuk Tes
a. Pilihan ganda
b. Uraian
347
5. Instrumen/alat : terlampir
X. Lampiran
1. Materi ajar
2. Media Pembelajaran
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Kisi-kisi soal evaluasi
5. Soal Evaluasi
6. Kunci jawaban
7. Instrumen penilaian
Semarang, 15 Februari 2015
Mengetahui,
Kolaborator Guru Kelas
Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita
NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472
348
MATERI AJAR
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi
Kita telah mengetahui berbagai jenis teknologi baik di masa lalu maupun
di masa kini. Setelah mengetahuinya kamu tentu dapat membandingkan teknologi
masa lalu dengan teknologi masa kini. Teknologi masa lalu maupun masa kini
memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada penjelasan di atas yang banyak nampak
adalah kelemahan teknologi masa lalu dan kelebihan teknologi masa kini.
Misalnya teknologi masa lalu lebihlambat sedangkan teknologi masa kini lebih
cepat. Namun sebenarnya teknologi masa lalu juga memiliki kelebihan.
Sebaliknya teknologi masa kini juga memiliki kelemahan.
Pada umumnya teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manual
yakni hewan, angin ataupun manusia. Selain itu prosesnya juga lama atau lambat.
Namun di sisi lain teknologi masa lalu memiliki kelebihan yakni hampir semua
bebas polusi. Baik polusi udara, polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan
teknologi masa kini memiliki kelebihan prosesnya cepat. Namun di sisi lain
memiliki kelemahan yakni menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah, air
dan suara. Polusi udara menyebabkan napas menjadi sesak.
Gambar : Kendaraan bermotor menimbulkan polusi udara dan suara
Teknologi masa kini khususnya teknologi transportasi juga rawan
menimbulkan kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun
karena kecelakaan lalu lintas. Baik di darat, laut maupun udara. Hal ini banyak
disebabkan oleh faktor manusia yang lalai dan ceroboh.
349
Gambar : Kecelakaan pesawat terbang
Kelemahan teknologi masa kini menjadi koreksi kita bersama. Sekarang
kita menghadapi masalah justru karena kecanggihan teknologi. Pencemaran air,
tanah, udara, dan suara terjadi di mana-mana. Untuk kalian yang tinggal di kota
besar tentu sudah merasakan bisingnya suara kendaraan bermotor, mesin-mesin
pabrik, pesawat terbang dan hawa yang begitu panas.
Untuk itu saat ini masyarakat banyak dihimbau agar menggunakan
kendaraan bermotor seperlunya saja. Bahkan di Jakarta dilarang menggunakan
mobil yang isinya kurang dari 3 orang. Hal ini selain menghindari kemacetan juga
mengurangi polusi udara dan suara. Marilah kita pilih teknologi yang ramah
lingkungan!
351
LEMBAR KERJA SISWA
Kelas : IV
Mata Pelajaran : IPS
Waktu : 10 menit
A. Petunjuk Umum
1. Tulis anggota kelompokmu!
2. Kerjakan lembar kerja ini dengan benar!
3. Diskusikan bersama kelompokmu!
B. Petunjuk Khusus
1. Buatlah bagan tentang kelebihan dan kekurangan teknologi
transportasi!
2. Berikan penjelasan tentang bagan yang telah kamu buat!
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Bagan Kelebihan dan Kekurangan Teknologi
352
KISI-KISI SOAL
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
KD Indikator
Ranah Teknik
Penilaian Bentuk Soal
Instrumen
Penilaian No
Soal
Tingkat
Kesukaran
Afekt
if
(A)
Kogni
tif
(C)
Psikom
otor
(P)
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakan
nya
2.3.1 Menjelaskan
kelebihan teknologi.
2.3.2 Menjelaskan
kekurangan teknologi.
2.3.3 Mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
C2
C2
P2
Tes
Tes
Pilihan
Ganda
Uraian
Pilihan
Ganda
Uraian
LKS
Lembar Soal
Lembar soal
4,5,7,8,
9,10
1,3
1,2,3,6
2,4,5
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
353
SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b,
c, atau d!
1. Salah satu kelemahan alat transportasi masa lalu adalah ….
a. lambat c. mahal
b. menimbulkan polusi d. rawan kecelakaan
2. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah ....
a. mahal c. membutuhkan waktu yang lama
b. cepat dalam memproduksi d. banyak hasil produksinya
3. Polusi udara merupakan kekurangan/kelemahan dari teknologi ....
a. komunikasi c. transportasi
b. produksi d. tidak ada yang benar
4.Salah satu kelebihan dari teknologi komunikasi masa kini adalah ....
a. dapat berkomunikasi jarak jauh
b. mengantarkan pesan dengan waktu berhari-hari
c. menggunakan orang perantara
d. memerlukan biaya yang mahal
5. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke
kerajaan lain adalah ... .
a. pak pos c. kusir
b. kurir d. Pramugari
6. Kelemahan alat transportasi bermesin, yaitu ... .
a. harganya murah c. mencemari lingkungan
b. hasilnya cepat d. tidak perlu pemeliharaan
7. Jangkauan komunikasi pada masa lalu lebih … dibandingkan jangkauan
komunikasi sekarang.
a. luas c. jauh
b. sempit d. Mahal
8. Kelebihan alat transportasi tidak bermesin adalah ....
a. lebih murah b. lebih cepat
354
c. tidak mencemari lingkungan d. tidak memerlukan pemeliharaan
9. Alat transportasi yang tidak menimbulkan polusi udara adalah ....
a. pesawat terbang b. motor
c. mobil d. Sepeda
10. Perbandingan teknologi pada masa lalu dan masa kini ada di bawah ini,
kecuali . . . .
a. teknologi masa kini dibuat di pabrik
b. hasil produksi peralatan masa lalu sangat awet
c. tenaga kerja yang digunakan teknologi masa kini lebih sedikit
d. biaya yang dikeluarkan peralatan masa lalu lebih murah
B. Isian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Apa saja alat komunikasi yang digunakan pada masa kini?
2. Apa kekurangan teknologi produksi masa lalu?
3. Apa kelebihan teknologi komunikasi masa kini?
4. Apa kekurangan teknologi komunikasi masa kini?
5. Apa kekurangan teknologi transportasi masa lalu?
355
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. A 6. C
2. C 7. B
3. C 8. C
4. A 9. D
5. B 10. B
B. Isian
1. Televisi, telepon, radio, dll.
2. Waktunya lama, membutuhkan tenaga.
3. Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan cepat.
4. Jika orang yang terlalu sering menggunakan teknologi komunikasi dapat
melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya yang harus segera diselesaikan.
5. Membutuhkan waktu lama.
Penilaian
A. Pilihan ganda
Skor benar = 1
B. Isian
Skor benar = 3
Nilai =
x 100
356
SOAL REMEDIAL
1. Kelemahan alat transportasi bermesin, yaitu ....
2. Kelebihan alat transportasi modern adalah ....
3. Tuliskan permasalahan yang terjadi di angkutan jalan raya!
4. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah ....
5. Kelemahan teknologi komunikasi masa lalu adalah ....
SOAL PENGAYAAN
Carilah informasi mengenai kelebihan dan kelemahan dari masing-masing
teknologi sesuai dengan tabel berikut ini!
357
PENILAIAN AFEKTIF
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Nama Siswa : ................................
Kelas / Semester : IVA / 2
Hari / Tanggal : ................... / .............................
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No Karakter
Siswa
Deskriptor Cek
(√)
Skor
1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi
contekan saat mengerjakan soal
evaluasi
b. Mengerjakan tugas dengan benar
c. Menegur teman yang berbuat curang
d. Mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri
2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu
b. Tertib selama mengikuti pembelajaran
c. Mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu
d. Menjaga ketertiban kelas
3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat
diskusi kelompok
b. Mengerjakan tugas bersama dengan
anggota kelompok
c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan
358
d. Mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
4. Tanggung
jawab
a. Mengerjakan tugas dengan baik
b. Mengerjakan tugas kelompok secara
bersama-sama
c. Mengerjakan LKS
d. Mengerjakan soal evaluasi
Skor terendah (K) = 0
Skor tertinggi (M) = 16
N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17
Letak K1 =
(n+1) =
(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5
Letak K2 =
(n+1) =
(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8
Letak K3 =
(n+1) =
(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5
Kriteria penilaian Kategori
12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)
8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)
3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)
0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)
Jumlah skor = .............. Kategori = ............................
359
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Kelebihan dan kekurangan teknologi
Kelompok : …………
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
Aspek yang
dinilai Deskriptor
Tampak
(√) Skor
1. Tahap
Persiapan
1. Menyiapkan alat dan buku sumber
yang dibutuhkan untuk membuat
bagan
2. Merencanakan bentuk bagan
3. Membagi tugas kepada masing-
masing anggota kelompok
2. Tahap
Pembuatan
Produk
1. Kerjasama antar anggota kelompok
saat membuat bagan
2. Kegesitan dalam bekerja.
3. Ketelitian dalam membuat bagan
3. Hasil
Produk
berupa
bagan
1. Bagan sesuai dengan materi yang
dibahas
2. Kerapian bagan (kesesuaian warna,
bersih dari coretan, tulisan rapi)
3. Bahasa yang digunakan mudah
dipahami.
(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)
361
HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL
TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus : II Pertemuan II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Kelebihan dan kekurangan teknologi
Hati/Tanggal : Sabtu, 25 April 2015
Petunjuk :
1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.
Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan
lapangan.
No Indikator Deskriptor Check
()
Skor
1. Membuka
pembelajaran.
(keterampilan membuka
pelajaran)
a. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan
apersepsi yang
membangkitkan
4
362
semangat siswa
c. Guru memberikan
motivasi pada siswa
d. Guru menjelaskan
konsep materi yang akan
dibahas
2. Memberikan pertanyaan
pada siswa seputar
materi pelajaran.
(keterampilan bertanya)
a. Guru bertanya dengan
jelas dan singkat.
b. Guru memberikan waktu
berpikir.
c. Guru memberikan giliran
dan menyebarkan
pertanyaan pada seluruh
siswa.
d. Memberikan acuan
untuk jawaban yang
diharapkan.
-
3
3. Memberikan penguatan
pada siswa
a. Memberikan penguatan
verbal
b. Memberikan penguatan
gestural
c. Memberikan penguatan
dengan sentuhan
d. Memberikan penguatan
berupa tanda atau benda
4
4. Guru mengadakan
variasi
a. Menggunakan media
audio visual
b. Menggunakan variasi
suara
c. Guru melakukan
perubahan posisi untuk
melakukan interaksi
dengan siswa
d. Guru mengadakan
kontak pandang kepada
siswa
4
5. Menjelaskan materi
pelajaran menggunakan
media audio visual
a. Menjelaskan materi
melalui media audio
visual dengan jelas
b. Menggunakan contoh
4
363
dan ilustrasi
c. Memberikan
penekanan terhadap
materi yang
disampaikan
d. Memberikan balikan
kepada siswa terhadap
materi yang
disampaikan
6. Membimbing siswa
dalam diskusi
kelompok.
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
a. Guru memusatkan
perhatian siswa pada
topik diskusi
b. Guru memberikan
penjelasan masalah
yang harus dikerjakan
siswa.
c. Guru memberikan
kesempatan semua
kelompok untuk
berpartisipasi.
d. Memberikan penjelasan
pada setiap kelompok
4
7. Mengkondisikan kelas
pada kegiatan
pembelajaran yang
efektif
a. Guru menciptakan
kondisi belajar yang
optimal
b. Memusatkan perhatian
kelompok
c. Guru memberikan
petunjuk yang jelas
d. Guru menegur siswa
4
8. Membimbing siswa
secara perorangan
a. Menuntun siswa untuk
maju ke depan kelas
b. Membantu siswa pada
saat diskusi
c. Mendengarkan secara
simpatik gagasan siswa
d. Memberikan respons
positif terhadap
pikiran/perasaan siswa
4
9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan 3
364
pembelajaran
b. Memberikan umpan
balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran
c. Memberikan soal
evaluasi
d. Memberikan tindak
lanjut
-
Jumlah skor = 34 kategori = sangat baik
Kriteria penilaian
Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36
Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0
N = (M-K) + 1
= (36-0) + 1 = 37
Letak Q1 =
(37+1) = 9,5 Letak Q2 =
(37+1)=19 Letak Q3 =
(n +1)=28,5
Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5
Skor keterampilan guru Kriteria Nilai
27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A
18 ≤ skor < 27,5 Baik B
8,5 ≤ skor < 18 Cukup C
0 ≤ skor < 8,5 Kurang D
Semarang, 25 April 2015
Observer,
Tipka Yohana, S.Pd
NIP. 19590721 198506 2 001
365
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN
MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus II Pertemuan II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Materi : Kelebihan dan kekurangan teknologi
Hari/Tanggal : Sabtu/25 April 2015
No. Nama Siswa Indikator Jml
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 Agus Pamungkas 4 3 3 3 4 4 4 25
2 Slamet Purwanto 4 3 3 3 3 3 4 23
3 Vicky 3 3 3 3 3 3 4 22
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
4 3 4 4 3 3 4 25
5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 3 3 4 25
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 3 4 3 4 3 4 25
7 Firdian Decks Sandynata 4 3 3 4 3 3 4 24
8 Gabriela Shera
Mangareta
3 4 3 4 3 3 4 24
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 3 3 4 26
10 Jhoni Adi Saputra 3 3 3 4 3 3 4 23
11 Marchell Yefta Saputra 4 3 3 4 3 3 3 23
12 Muhammad Rizki
Agustiadi
4 4 4 3 3 3 3 24
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
4 3 3 3 3 3 3 22
14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 3 3 4 26
15 Syaharani 4 4 3 4 4 3 4 26
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
4 4 3 4 3 3 4 25
17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 4 3 4 26
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
4 3 3 3 3 3 4 23
19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 3 3 4 25
366
20 Hosea Adi Prasetiyo 4 4 3 3 3 3 3 23
21 Launa 4 4 3 3 4 4 4 26
22 Tofik 3 4 3 3 3 4 4 24
Jumlah Skor 84 76 73 78 71 69 84 535
Rata-rata Skor 3,8 3,5 3,3 3,5 3,2 3,1 3,8 24,3
Kategori Skor Baik
Semarang, 25 April 2015
Observer
Umi Mahfundoh
NIM 1401411394
367
HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IV/II
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 April 2015
Petunjuk :
1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan
ini!
2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!
3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak
b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)
No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml
Skor
Kriteria
1 2 3 4
1 Agus Pamungkas 4 4 4 4 16 SB
2 Slamet Purwanto 3 4 4 4 15 SB
3 Vicky 4 4 4 4 16 SB
4 Alan Skyle Shafa
Valda.P
4 4 4 4 16 SB
5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 3 4 14 SB
6 Dewi Kinanti
Retnaningrum
4 4 4 4 16 SB
7 Firdian Decks
Sandynata
4 4 4 4 16 SB
8 Gabriela Shera
Mangareta
4 4 4 4 16 SB
9 Jeni Bintang Jelita
Febyanto
4 4 4 4 16 SB
10 Jhoni Adi Saputra 3 4 4 4 15 SB
11 Marchell Yefta Saputra 4 4 3 4 15 SB
12 Muhammad Rizki 4 4 3 4 15 SB
368
Agustiadi
13 Ridho Abdee Wibowo
Rizqi Ramadhan
3 3 3 4 13 SB
14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 16 SB
15 Syaharani 4 4 4 4 16 SB
16 Tegar Aprilliano
Wahyudi
3 4 4 4 15 SB
17 Timotius Bobby Satria 4 4 4 4 16 SB
18 Y. Christiano Doni
Paskatama
4 4 4 4 16 SB
19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 4 4 16 SB
20 Hosea Adi Prasetiyo 4 4 3 4 15 SB
21 Launa 4 4 4 4 16 SB
22 Tofik 3 4 3 4 14 SB
Jumlah Skor 83 86 82 88 339
Rata-rata Skor 15,4
Semarang, 25 April 2015
Observer
Umi Mahfundoh
NIM. 1401411394
369
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR
PENILAIAN MEMBUAT BAGAN
Hari/Tanggal : …………………………………
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi
Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang
tampak.
1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.
2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3
3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2
4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:
246)
No. Kelompok Skor Tiap
Aspek
Jumlah
Skor
Kategori
1 2 3
1. Kelompok 1 4 4 3 11 Sangat baik
2. Kelompok 2 4 3 4 11 Sangat baik
3. Kelompok 3 3 3 4 10 Baik
4. Kelompok 4 4 4 4 12 Sangat baik
5. Kelompok 5 4 4 4 12 Sangat baik
Semarang, 25 April 2015
Guru Kelas
Shima Indah Rosita
NIM. 1401411472
371
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI
PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL
No. Nama Siswa Siklus I Siklus II
Pert I Pert II Pert I Pert II
1. Agus 44 72 68 52
2. Slamet 32 40 56 72
3. Vicky 68 40 52 84
4. Alan 68 68 70 70
5. Alfian Rizki 80 68 74 80
6. Dewi 72 40 68 92
7. Firdian 60 60 40 84
8. Gabriela 68 80 68 68
9. Jeni 92 72 96 96
10. Jhoni 40 84 68 88
11. Marchell 48 72 64 64
12. Rizki A. 60 60 68 72
13. Ridho 60 68 56 56
14. Shefa 32 64 70 60
15. Syaharani 52 84 76 88
16. Tegar 68 74 80 76
17. Bobby 80 84 92 88
18. Doni 68 60 96 88
19. Dyah 76 88 96 96
20. Hosea 60 68 48 80
21. Launa 76 84 70 80
22. Tofik 68 48 52 88
Jumlah 1372 1478 1528 1722
Rata-rata 62,36 67,18 69,45 78,27
372
Nilai Tertinggi 92 88 96 96
Nilai Terendah 32 40 40 52
Jumlah siswa tidak tuntas 10 8 7 4
Jumlah siswa tuntas 12 14 15 18
Persentase ketidaktuntasan 45,45% 36,35% 31,82% 18,18%
Persentase ketuntasan 54,55% 63,64% 68,18% 81,82%
374
CATATAN LAPANGAN
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus I Pertemuan I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Hari/Tanggal : Rabu, 15 April 2015
Ketika kegiatan pembelajaran dimulai, siswa mengikuti pembelajaran
dengan tenang. Beberapa siswa juga sudah mempersiapkan buku pelajaran.
Pada saat pembentukan kelompok, kondisi kelas mulai ramai dan kurang
kondusif. Ada siswa yang tidak merasa cocok dengan anggota kelompoknya.
Guru menayangkan video yang berisi materi tentang perkembangan
teknologi dan macam-macam teknologi produksi. Materi yang ada dalam video
sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Materi
yang disampaikan melalui media audio visual tersebut mudah dipahami oleh
siswa. Suara video sudah terdengar hingga tempat duduk bagian belakang,
sehingga siswa yang duduk di belakang dapat mendengar dan memperhatikan
tayangan video dengan tenang.
Semarang, 15 April 2015
Observer,
Tri Wahyuni
NIM. 1401411265
375
CATATAN LAPANGAN
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus I Pertemuan II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015
Suasana pembelajaran tenang saat pembelajaran baru dimulai. Guru
memberikan penjelasan materi dengan jelas. Penguasaan materi oleh guru sudah
baik. Guru juga sudah memberikan arahan dan petunjuk pada siswa sebelum
siswa melakukan diskusi kelompok. Tetapi pada saat pelaksanaan diskusi, masih
ada beberapa siswa yang bertanya tentang apa yang harus mereka kerjakan.
Siswa berdiskusi dengan baik bersama anggota kelompoknya. Seluruh
kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas. Ketika siswa mempresentasikan hasik diskusi, masih ada siswa yang ramai.
Sehingga membuat suasana kelas agak sedikit terganggu. Tetapi guru sudah dapat
menegur siswa yang mengganggu suasana belajar tersebut.
Semarang, 18 April 2015
Observer,
Tri Wahyuni
NIM. 1401411265
376
CATATAN LAPANGAN
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus II Pertemuan I
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015
Guru mempersiapkan keperluan untuk menayangkan video dengan baik.
Video yang ditayangkan juga sudah sesuai materi yang dibahas. Gambar dalam
video sudah jelas dan suara dalam video juga sudah terdengar sampai belakang.
Di dalam video juga sudah terdapat tulisan-tulisan yang menjelaskan tentang
materi yang sedang dibahas. Siswa memperhatikan tayangan video dengan
tenang. Siswa menanggapi ketika guru memberikan pertanyaan. Siswa juga sudah
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Semarang, 22 April 2015
Observer,
Tri Wahyuni
NIM. 1401411265
377
CATATAN LAPANGAN
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Siklus II Pertemuan II
Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang
Kelas/Semester : IVA/II
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 April 2015
Suasana pembelajaran sudah kondusif. Siswa memperhatikan penjelasan
guru dan memperhatikan tayangan video dengan tenang. Guru membimbing siswa
dalam kegiatan diskusi kelompok. Sebelumnya guru juga telah memberikan
petunjuk dan arahan kepada siswa atas apa yang harus mereka kerjakan.
Semua kelompok diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas
mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa tenang saat mengerjakan soal evaluasi
dan tidak mencontek.
Semarang, 25 April 2015
Observer,
Tri Wahyuni
NIM. 1401411265
388
SIKLUS I PERTEMUAN I
Guru menyampaikan konsep materi
pembelajaran yang akan dibahas
Guru melakukan apersepsi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru menayangkan video
Siswa mendiskusikan materi yang
sedang dibahas
Siswa menyampaikan materi
389
Siswa bekerjasama dalam
mengerjakan LKS
Siswa mempresentasikan hasil
diskusi
Guru memberikan soal evaluasi
390
SIKLUS I PERTEMUAN II
Guru memberikan penjelasan tentang
materi
Siswa menjelaskan materi
Guru membimbing kelompok Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok
Guru bersama siswa menyimpulkan
materi
Guru membagikan soal evaluasi
391
SIKLUS II PERTEMUAN I
Guru menyampaikan konsep materi
yang akan dibahas
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
Siswa memperhatikan tayangan
video
Guru menjelaskan materi melalui
audio visual
Siswa menyampaikan materi pada
teman
392
Siswa menyampaikan pendapat Guru memberikan contoh
Guru membimbing diskusi kelompok Guru bersama siswa membuat
kesimpulan pembelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi
393
SIKLUS II PERTEMUAN II
Guru menyampaikan konsep materi
yang akan dipelajari
Guru menjelaskan materi dengan
media audio visual
Siswa menyimak penjelasan dari
guru
Siswa bekerjasama mengerjakan
LKS dengan anggota kelompoknya
Guru membimbing diskusi kelompok Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya