291
i PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh SHIMA INDAH ROSITA NIM 1401411472 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/21021/1/1401411472-s.pdf · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS

MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING

DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA

SEMARANG

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SHIMA INDAH ROSITA

NIM 1401411472

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Shima Indah Rosita

NIM : 1401411472

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Reciprocal Teaching dengan Media Audio Visual pada Siswa

Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya

sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.

Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Semarang, 1 Juni 2015

Shima Indah Rosita

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Shima Indah Rosita, NIM 1401411472, dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching

dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota

Semarang” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang

Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Semarang pada:

hari : Selasa

tanggal : 14 Juli 2015

Semarang, Juni 2015

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

NIP 195408151980031004

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi atas nama Shima Indah Rosita, NIM 1401411472, dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching

dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota

Semarang” telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada :

hari : Jumat

tanggal : 21 Agustus 2015

Panitia Ujian Skripsi

Sekretaris

Penguji Utama

Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd

NIP. 196203121988032001

Penguji I,

Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

NIP.195710261982032001

Penguji II,

NIP.195408151980031004

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

(Aristoteles)

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan

adalah sebuah proses seumur hidup. (Gloria Steinem)

Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah

memudahkannya mendapat jalan ke syurga. (H. R Muslim)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah : 6)

PERSEMBAHAN

Karya indah ini saya persembahkan untuk kedua

orangtuaku, Bapak Sukirno dan Ibu Dyah Armini tercinta

yang selalu memberikan semangat, dukungan serta doa

dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi

PRAKATA

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya lah peneliti dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Reciprocal Teaching dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN

Pudakpayung 02 Kota Semarang” dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat

akademis dalam menyelesaikan pendidikan SI Pendidikan Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

studi.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ijin dan rekomendasi penelitian.

3. Dra. Hartati, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penyusun untuk melakukan

penelitian

4. Drs. Jaino, M.Pd. Dosen pembimbing yang telah sabar memberikan

bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd. Dosen penguji utama yang telah

memberikan saran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Dr. Eko Purwanti, M.Pd. Dosen penguji I yang telah memberikan saran dan

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Toriyah, S.Pd, M.Si. Kepala SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian.

8. Tipka Yohana, S.Pd. Guru Kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

yang membantu dalam pelaksanaan penelitian.

vii

9. Seluruh siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang yang telah

membantu selama pelaksanaan penelitian.

10. Adikku Rully Artika dan Muhammad Rofi’Usy Syani yang telah memberikan

dukungan dalam menyusun skripsi ini.

11. Teman-teman yang kusayangi Manggih Kingkin U., Tri Wahyuni, Umi

Mahfundoh, Aminah Imanisatya P., Evi Septianawati, Saifa Dini D., Yoselyn

Kristika, dan Suharmanto yang telah memberikan semangat dan dorongan

dalam menyusun skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan

bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah

yang berlimpah dari Allah SWT.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan untuk

semua pihak.

Semarang, 1 Juni 2015

Peneliti

viii

ABSTRAK

Rosita, Shima Indah. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui

Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio Visual pada Siswa

Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang. Skripsi. Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing Drs. Jaino, M. Pd. 394 halaman.

Berdasarkan refleksi di kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang,

ditemukan permasalahan yaitu pembelajaran IPS yang kurang optimal, model dan

media pembelajaran kurang inovatif, siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan

rendahnya hasil belajar IPS dengan ketuntasan klasikal sebanyak 21,7%. Salah

satu solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual. Rumusan masalah dari

penelitian ini adalah apakah melalui model Reciprocal Teaching dengan media

audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Pudakpayung 02

Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan

meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek

penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVA. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes. Teknik analisis data menggunakan

analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya (a) keterampilan guru pada

siklus I pertemuan I skor 19 (baik), pertemuan II skor 25 (baik), siklus II

pertemuan I skor 31 (sangat baik), pertemuan II skor 34 (sangat baik); (b)

aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I rata-rata skor 17,24 (cukup), pertemuan

II rata-rata skor 21,5 (baik), pada siklus II pertemuan I rata-rata skor 23,7 (baik),

pertemuan II rata-rata skor 24,2 (baik); (c) ketuntasan klasikal hasil belajar siklus

I pertemuan I sebanyak 54,55%, pertemuan II sebanyak 63,64%. Pada siklus II

pertemuan I sebanyak 68,18% dan pertemuan II sebanyak 81,82%.

Simpulan penelitian ini yaitu model Reciprocal Teaching dengan media

audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang meliputi

keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IVA. Saran

peneliti sebaiknya guru menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media

audio visual dalam kegiatan pembelajaran IPS.

Kata Kunci : kualitas pembelajaran IPS; media audio visual; model Reciprocal

Teaching.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

PRAKATA ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ............................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 12

2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 12

2.1.1 Hakikat Belajar ....................................................................................... 12

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ........................................................................ 13

x

2.1.3 Kualitas Pembelajaran ............................................................................ 14

2.1.3.1 Keterampilan Guru .............................................................................. 16

2.1.3.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 29

2.1.3.3 Hasil Belajar ........................................................................................ 31

2.1.4 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................... 37

2.1.4.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................... 37

2.1.4.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................................... 38

2.1.4.3 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 39

2.1.4.4 Pembelajaran IPS di SD ...................................................................... 40

2.1.4.5 Karakteristik Pembelajaran IPS .......................................................... 41

2.1.4.5.1 Materi Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................................... 41

2.1.4.5.2 Strategi penyampaian pembelajaran IPS .......................................... 44

2.1.5 Model Reciprocal Teaching ................................................................... 44

2.1.5.1 Pengertian Model Reciprocal Teaching .............................................. 44

2.1.5.2 Sintaks Model Reciprocal Teaching ................................................... 45

2.1.5.3 Kelebihan Model Reciprocal Teaching .............................................. 46

2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Model Reciprocal Teaching ................ 47

2.1.6.1 Teori Konstruktivisme ........................................................................ 47

2.1.6.2 Teori Vygotsky ................................................................................... 48

2.1.7 Media Pembelajaran ............................................................................... 49

2.1.8 Implementasi Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio

Visual pada Pembelajaran IPS di SD .............................................................. 53

2.2 Kajian Empiris .......................................................................................... 55

xi

2.3 Kerangka Berfikir ...................................................................................... 58

2.4 Hipotesis Tindakan .................................................................................... 61

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 62

3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 62

3.1.1 Perencanaan ............................................................................................ 63

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 63

3.1.3 Observasi ................................................................................................ 64

3.1.4 Refleksi .................................................................................................. 64

3.2 Siklus Penelitian ........................................................................................ 65

3.2.1 Siklus Pertama ........................................................................................ 65

3.2.1.1 Pertemuan I ......................................................................................... 65

3.2.1.2 Pertemuan II ........................................................................................ 68

3.2.2 Siklus Kedua .......................................................................................... 72

3.2.2.1 Pertemuan I ......................................................................................... 72

3.2.2.2 Pertemuan II ........................................................................................ 76

3.3 Subyek Penelitian ...................................................................................... 79

3.4 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 79

3.5 Variabel Penelitian .................................................................................... 79

3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data ............................................................ 80

3.6.1 Sumber Data ........................................................................................... 80

3.6.2 Jenis Data ............................................................................................... 81

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 81

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 83

xii

3.7.1 Kuantitatif .............................................................................................. 83

3.7.2 Kualitatif ................................................................................................ 85

3.8 Indikator Keberhasilan .............................................................................. 89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 91

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 91

4.1.1 Kondisi Pra Siklus .................................................................................. 91

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan I ........ 93

4.1.2.1 Perencanaan Siklus I Pertemuan I ....................................................... 93

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan I ....................................... 94

4.1.2.3 Observasi Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ......................... 97

4.1.2.4 Refleksi Siklus I Pertemuan I .............................................................. 114

4.1.2.5 Revisi Siklus I Pertemuan I ................................................................. 116

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan II ...... 118

4.1.3.1 Perencanaan Siklus I Pertemuan II ..................................................... 118

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan II ...................................... 119

4.1.3.3 Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ................................... 122

4.1.3.4 Refleksi Siklus I Pertemuan II ............................................................ 139

4.1.3.5 Revisi Siklus I Pertemuan II ............................................................... 141

4.1.4 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan I ...... 142

4.1.4.1 Perencanaan Siklus II Pertemuan I ..................................................... 143

4.1.4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan I ...................................... 144

4.1.4.3 Observasi Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ....................... 147

4.1.4.4 Refleksi Siklus II Pertemuan I ............................................................ 164

xiii

4.1.4.5 Revisi Siklus II Pertemuan I ............................................................... 166

4.1.5 Deskripsi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan II ..... 167

4.1.5.1 Perencanaan Siklus II Pertemuan II .................................................... 167

4.1.5.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan II .................................... 168

4.1.5.3 Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan II .................................. 171

4.1.5.4 Refleksi Siklus II Pertemuan II ........................................................... 186

4.1.5.5 Revisi Siklus II Pertemuan II .............................................................. 187

4.1.6 Rekapitulasi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan ..................................... 188

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 195

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian .............................................................. 195

4.2.1.1 Hasil Observasi Peningkatan Keterampilan Guru .............................. 195

4.2.1.2 Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Siswa .................................... 203

4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS ................ 208

4.2.2 Uji Hipotesa ........................................................................................... 211

4.2.3 Implikasi Hasil Penelitian ...................................................................... 212

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 214

5.1 Simpulan ................................................................................................... 214

5.2 Saran .......................................................................................................... 216

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 218

LAMPIRAN ................................................................................................... 221

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Kelas IV Semester I ....................................... 42

Tabel 2.2 Standar Kompetensi Kelas IV Semester II ..................................... 43

Tabel 3.1 SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan I ......................................... 66

Tabel 3.2 SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan II ........................................ 69

Tabel 3.3 SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan I ........................................ 73

Tabel 3.4 SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan II ....................................... 76

Tabel 3.5 Kriteria Keberhasilan Siswa ............................................................ 84

Tabel 3.6 KKM SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang ................................. 84

Tabel 3.7 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Keterampilan Guru ................... 86

Tabel 3.8 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa ......................... 87

Tabel 3.9 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah Afektif ...... 88

Tabel 3.10 Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah

Psikomotorik ................................................................................................... 89

Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan I ............. 98

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ................... 104

Tabel 4.3 Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ......................... 108

Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan I ..................................... 109

Tabel 4.5 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan I .............................. 112

Tabel 4.6 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II ............. 123

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II .................. 128

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ...................................... 133

Tabel 4.9 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan II .................................... 134

xv

Tabel 4.10 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan II ........................... 137

Tabel 4.11 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan I .......... 147

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ................ 153

Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I .................................... 158

Tabel 4.14 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan I .................................. 160

Tabel 4.15 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan I ........................... 162

Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan II ......... 172

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ............... 176

Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ................................... 181

Tabel 4.19 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan II ................................. 182

Tabel 4.20 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan II .......................... 185

Tabel 4.21 Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus II ....................................... 188

Tabel 4.22 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ....... 191

Tabel 4.23 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Afektif Siswa ............................. 192

Tabel 4.24 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Psikomotor ................................. 194

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Dale .............................................................. 51

Bagan 2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................... 60

Bagan 3.1 Siklus PTK ..................................................................................... 91

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil observasi keterampilan guru siklus I pertemuan I ............ 98

Diagram 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ......................................... 105

Diagram 4.3 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

dari Data Awal dan Siklus I Pertemuan I ........................................................ 108

Diagram 4.4 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan I ................................ 110

Diagram 4.5 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan I .......................... 112

Diagram 4.6 Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II .................................. 124

Diagram 4.7 Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ....................................... 129

Diagram 4.8 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

dari Siklus I Pertemuan I dan Siklus I Pertemuan II ....................................... 133

Diagram 4.9 Hasil Belajar Afektif Siklus I Pertemuan II ............................... 135

Diagram 4.10 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan II ...................... 137

Diagram 4.11 Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan I ................................ 148

Diagram 4.12 Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ..................................... 154

Diagram 4.13 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

dari Siklus I Pertemuan I dan Siklus I Pertemuan II ....................................... 159

Diagram 4.14 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan I ............................. 160

Diagram 4.15 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan I ...................... 163

Diagram 4.16 Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan II .............................. 172

Diagram 4.17 Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II .................................... 177

Diagram 4.18 Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Siklus II Pertemuan I dan Siklus II Pertemuan II ........................................... 181

xviii

Diagram 4.19 Hasil Belajar Afektif Siklus II Pertemuan II ............................ 183

Diagram 4.20 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II Pertemuan II ..................... 185

Diagram 4.21 Perolehan Skor Keterampilan Guru ......................................... 189

Diagram 4.22 Perolehan Skor Aktivitas Siswa ............................................... 190

Diagram 4.23 Rekapitulasi Persentase Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

dan Siklus II .................................................................................................... 192

Diagram 4.24 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Afektif Siklus I dan Siklus

II ...................................................................................................................... 193

Diagram 4.25 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Psikomotor Siklus I dan

Siklus II ........................................................................................................... 194

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Keterampilan Guru .................................................... 189

Grafik 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa ......................................................... 190

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................. 222

Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ........................... 236

Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan I .................................... 266

Lampiran 4 Perangkat Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ......................... 276

Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siklus I Pertemuan II ................................... 299

Lampiran 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ......................... 309

Lampiran 7 Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan I ................................... 331

Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ........................ 341

Lampiran 9 Hasil Pengamatan Siklus II Pertemuan II .................................. 360

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa ......................................................... 370

Lampiran 11 Hasil Catatan Lapangan ........................................................... 373

Lampiran 12 Bukti Fisik Hasil Belajar Siswa Nilai Terendah dan Nilai

Tertinggi ........................................................................................................ 378

Lampiran 13 Surat-surat Penetapan KKM, Ijin Penelitian, dan

Keterangan Penelitian ................................................................................... 383

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 387

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pelaksanaan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran di Sekolah

Dasar pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada

pada diri siswa, baik potensi dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama

(SMP) berusaha memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa,

fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial.

Berdasarkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor

20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1 kurikulum pendidikan dasar dan menengah salah

satunya wajib memuat Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah mata pelajaran IPS harus mencakup beberapa standar kompetensi

dan kompetensi dasar. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006 tentang standar isi, standar kompetensi IPS merupakan standar

minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi

acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Sesuai

dengan Undang-Undang tersebut, maka Ilmu Pendidikan Sosial wajib menjadi

mata pelajaran dalam sistem pendidikan di Indonesia, sehingga kedudukan mata

pelajaran IPS semakin penting dan jelas.

2

Menurut Sapriya (2012:7), IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran

yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS

merupakan sebuah nama mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta

mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Sama halnya dengan Sapriya (2012:7), Trianto

(2007:124) menyatakan bahwa IPS merupakan integrasi dari cabang ilmu-ilmu

sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.

IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu

pendekatan interdislipiner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial

(sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

Kedudukan IPS yang penting tersebut jelas memiliki tujuan untuk

mendidik dan memberikan bekal kemampuan dasar kepada para siswa di sekolah

untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan mampu

memahami fenomena sosial di sekitar lingkungannya. Menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran IPS adalah

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-

konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2)

Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3)

Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4)

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.

Tujuan IPS tersebut juga berkaitan dengan kompetensi lulusan yang harus

dicapai. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007

3

Pasal 1 Ayat (1), standar proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk

mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses

pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses meliputi

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian

hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya

proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam meningkatkan proses pembelajaran salah satunya adalah dengan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Etzioni (dalam Daryanto 2010:57)

kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif,

efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan

atau sasarannya.

Berdasarkan temuan NCSS (National Council for thr Social Studies) tahun

2009, dari 44% kabupaten yang disurvei telah mengurangi waktu untuk

mempelajari IPS. Persentase tersebut meningkat menjadi 51% dikarenakan

banyak negara yang menggunakan nilai tes membaca dan matematika untuk

dijadikan satu-satunya pengukuran pembelajaran. Bahkan ketika IPS termasuk

dalam standar tes yang tinggi, guru hanya menyesuaikan pembelajaran dengan

4

kisi-kisi tes, bukan menekankan pembelajaran yang bermakna. Sebagai hasil

praktik pendidikan tersebut, siswa hanya akan menerima nilai tes yang baik

sehingga tingkat kesiapan siswa untuk aktif masih kurang.

Berdasarkan refleksi peneliti pada saat mengajar kelas IVA di SDN

Pudakpayung 02 kualitas pembelajaran IPS belum maksimal. Hal ini terlihat dari

pembelajaran IPS di kelas IVA SDN Pudakpayung 02 masih Teacher Centered.

Guru sudah menggunakan media yang menunjang siswa dalam kegiatan belajar

tetapi belum dapat menarik perhatian siswa secara penuh. Guru belum dapat

mengembangkan model pembelajaran yang menarik. Selain itu guru kurang

melibatkan siswa selama pembelajaran. Guru juga kurang mengkondisikan siswa

agar belajar bekerja sama dalam kelompok.

Dari segi siswa, pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak

siswa yang kurang memperhatikan guru. Siswa lebih banyak yang bercerita

sendiri dengan temannya. Siswa juga kurang aktif pada saat proses pembelajaran,

hal ini dapat dilihat dari masih banyak siswa yang kurang berminat untuk bertanya

seputar materi pelajaran yang kurang dipahami.

Aktivitas siswa yang rendah mengakibatkan hasil belajar siswa rendah

pula. Hal itu didukung dari data pencapaian hasil evaluasi proses pembelajaran

IPS siswa kelas IVA semester I tahun pelajaran 2014/2015 masih di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 67.

Berdasarkan observasi pada waktu PPL2 dan hasil belajar siswa ditunjukkan

bahwa dari 23 siswa di kelas IVA hanya 5 siswa (21,74%) yang nilainya mampu

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan, sedangkan

5

18 siswa (78,26%) belum tuntas atau nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Nilai terendah dari data yang diperoleh adalah 25 dan nilai

tertinggi 95 dengan rata-rata kelas yaitu 56,26. Dengan melihat data hasil belajar,

pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu proses pembelajaran untuk ditingkatkan

kualitasnya, agar siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS sehingga

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

Melihat permasalahan tersebut, untuk meningkatkan keterampilan guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa diperlukan solusi yang tepat. Adapun

solusi tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Reciprocal

Teaching dengan media audio visual pada saat pembelajaran IPS. Hasil yang

diharapkan dalam pembelajaran agar siswa dapat lebih aktif, meningkatkan hasil

belajar siswa, serta meningkatkan keterampilan guru. Peneliti memilih

menggunakan model Reciprocal Teaching karena dengan menggunakan model

tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi, siswa juga lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Reciprocal teaching dapat mendorong siswa yang

masih memiliki sifat malu-malu menjadi lebih berani dalam menyampaikan

pendapat maupun bertanya. Selain itu model Reciprocal Teaching dapat

memperbaiki proses pembelajaran yang awalnya hanya ada komunikasi satu arah

yaitu guru menjadi komunikasi dua arah yaitu antara guru dan siswa. Kelebihan

model Reciprocal Teaching menurut Shoimin (2014:154) adalah 1) Melatih

kemampuan siswa belajar mandiri sehingga kemampuan dalam belajar mandiri

dapat ditingkatkan 2) Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang

dipelajari kepada pihak lain 3) Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan

6

penemuan. Dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang sedang

dibahas, siswa akan lebih mudah dalam mengingat suatu konsep. Selain

menggunakan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan model

Reciprocal Teaching perlu memanfaatkan media audio visual.

Penggunaan media audio visual ini sangat efektif untuk kegiatan

pembelajaran, karena media audio visual mengandung unsur suara dan gerak.

Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi dari pelajaran. Selain itu

media audio visual juga dapat menarik minat siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dari awal hingga akhir. Menurut Levie dan Lentz (dalam Arsyad,

2007:16) audio visual mempunyai manfaat 3 ranah pemikiran yaitu dari aspek

kognitif (menambah rasa ingin tahu), afektif akan membentuk sikap anak didik

dan psikomotor (memberikan berbagai pelatihan). Media ini sangat cocok untuk

anak usia SD yakni pada tahap operasional kongkrit (antara 7 sampai 11 tahun)

karena pada masa-masa ini anak akan tertarik dengan hal-hal baru dan

kemampuan untuk berfikir secara logis mulai berkembang.

Pemilihan model pembelajaran Reciprocal Teaching juga didasari oleh

penelitian yang telah dilakukan oleh Mahardika yang diterbitkan dalam jurnal

(vol. 1 tahun 2013) dengan judul penelitian “Penerapan Metode Reciprocal

Teaching Berbantuan Kartu Angka untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Matematika Siswa Kelas VI SDN 4 Penyaringan”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar

siswa. Selain itu, Hadyanta (2013) dalam penelitian tindakan kelas yang

diterbitkan dalam jurnal (vol. 1 tahun 2013) yang dilakukannya dengan judul

7

“Penerapan Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pelajaran IPS di Kelas IV SD”.

Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama II siklus dapat

diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Ariestyawati dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam jurnal (vol. 3, no.

1, tahun 2014) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan

Media Audiovisual pada Siswa Kelas II” mengatakan bahwa dengan

menggunakan media audio visual, dapat meningkatkan kemampuan berbicara

siswa. Siswa sudah berani bertanya dengan bahasa yang baik dan mengeluarkan

tanggapan-tanggapan yang dinilai sudah baik.

Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran

Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan

melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio

Visual pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang”.

1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti paparkan, kita

dapat mengetahui penyebab kurang berhasilnya proses pembelajaran IPS. Oleh

karena itu, yang menjadi fokus perumusan masalah yang akan peneliti kemukakan

adalah “Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPS melalui

8

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual pada siswa kelas IV SDN

Pudakpayung 02 Kota Semarang?“

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1. Apakah dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual

dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS kelas IV

SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang?

2. Apakah dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN

Pudakpayung 02 Kota Semarang?

3. Apakah dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV

SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang?

1.2.2 Pemecahan Masalah

Dengan melihat keterampilan guru yang rendah, aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS belum maksimal, serta hasil belajar yang masih rendah maka

perlu diambil tindakan melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio

visual, adapun langkah-langkah tindakan tersebut adalah :

1. Siswa mengamati video melalui media audio visual.

2. Siswa membuat pertanyaan tentang video yang diamati. (Questioning)

3. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas.

(Predicting)

4. Guru menjelaskan materi melalui media audio visual.

9

5. Siswa secara berkelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan

guru dan menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain.

6. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang belum dipahami

siswa. (Clarifying)

7. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara

berkelompok.

8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

9. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari kegiatan diskusi.

(Summarizing)

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Mendeskripsikan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN

Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Reciprocal Teaching dengan

media audio visual.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS pada

siswa kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV

SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Reciprocal Teaching

dengan media audio visual.

10

3. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV

SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang melalui model Reciprocal Teaching

dengan media audio visual.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Secara terperinci akan dijelaskan sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik, di antaranya

dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi pendidik untuk menggunakan model-model

pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran IPS atau mata pelajaran lain.

Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan referensi atau pendukung teori untuk

kegiatan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran IPS. Hasil

penelitian ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi pada pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di pendidikan sekolah dasar.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dengan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan

media audio visual dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran

IPS, sehingga menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa. Selanjutnya siswa

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

11

b. Bagi Guru

Penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan media audio

visual sebagai sarana bagi guru untuk mampu mengevaluasi pembelajaran yang

telah dilakukan, menjadikan guru dapat memecahkan masalah-masalah dalam

proses pembelajaran, dan membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam

melaksanakan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi panduan bagi sekolah untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran yang ada di sekolah, khususnya pada mata pelajaran IPS.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung tentang penerapan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dengan media audio visual pada saat

pembelajaran IPS.

62

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

pengalaman yang diciptakan guru. (Rusman 2013:83)

Menurut Surya (dalam Rusman 2013:85), belajar dapat diartikan sebagai

suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut Sutikno (2013:3), belajar merupakan suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar menurut Gagne (dalam Suprijono, 2012:2) adalah perubahan disposisi

atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi

tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

alamiah.

Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh

motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain

itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh

13

pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah

perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. (Susanto,

2014:1-2). Sedangkan E.R. Hilgard dalam Susanto (2014:3) mengemukakan

belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Sementara

Hamalik menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh

perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or

strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau

tujuan. (Susanto, 2014:3-4)

Dari penjelasan mengenai belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan

yang baru melalui pengalamannya sendiri dengan lingkungan di sekitarnya.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam

upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan

memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua

pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting

dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).

(Susilana dan Riyana, 2009:1)

Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik)

agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran,

ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai

hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-

14

cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara

mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan

mengelola pembelajaran. (Sutikno 2013:31-32)

Menurut Rusman (2013:93), pembelajaran pada hakikatnya merupakan

proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti

kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan

berbagai media pembelajaran. Sedangkan menurut Warsita (dalam Sutikno,

2013:93) pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar

atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.

Pembelajaran itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran

sebagai akibat perlakuan guru.

Menurut Hamalik (2008:57), pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Dari pendapat-pendapat di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dengan siswa supaya terjadi

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan

berbagai sumber belajar.

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergi guru, siswa,

kurikulum, belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan

proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tujuan kurikuler (Depdiknas,

15

2004:7). Sedangkan menurut Uno (2011:153) kualitas pembelajaran artinya

mempersoalkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini

berjalan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula.

Sementara itu menurut Etzioni (dalam Daryanto 2010:57) kualitas dapat

dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif, efektivitas dapat

dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya.

Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk

pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan

dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.

(Daryanto 2010:57)

Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku

pembelajaran pendidik guru (teacher educator’s behavior), perilaku dan dampak

belajar siswa (student teacher’s behavior), iklim pembelajaran (learning climate),

materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran (Depdiknas

2004:7)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran adalah tingkat pencapaian pembelajaran yang berupa peningkatan

pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses

pembelajaran.

Dalam kualitas pembelajaran, ada beberapa komponen antara lain

keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi

pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Kualitas

pembelajaran tidak akan tercapai tanpa keterkaitan antara komponen-komponen di

16

dalamnya. Dalam penelitian ini, dari ketujuh komponen masuk dalam 3 variabel

yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Berikut ini peneliti

membahas lebih lanjut komponen kualitas pembelajaran yaitu:

2.1.3.1 Keterampilan Guru

Menurut Djamarah (2010:99), kedudukan guru mempunyai arti penting

dalam pendidikan. Seorang guru harus memiliki berbagai keterampilan yang

diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi

edukatif. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus

guru punyai. Dengan pemilikan keterampilan dasar mengajar ini diharapkan guru

dapat mengoptimalkan peranannya di kelas.

Menurut Rusman (2013:80), keterampilan dasar mengajar pada dasarnya

adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus

dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas

pembelajarannya secara terencana dan profesional. Keterampilan dasar mengajar

guru secara aplikatif indikatornya dapat digambarkan melalui 9 keterampilan

mengajar, yakni:

1) Keterampilan membuka pelajaran (set induction skills)

Menurut Rusman (2013:80), kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan

yang dilakukan untuk memulai pelajaran. Komponen membuka pelajaran menurut

Usman (dalam Rusman, 2013:81) adalah sebagai berikut :

17

a. Menarik perhatian siswa dengan gaya mengajar, penggunaan media

pembelajaran, dan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi.

b. Menimbulkan motivasi, disertasi kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan

rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memerhatikan

minat atau interes siswa.

c. Memberi acuan melalui berbagai usaha, seperti mengemukakan tujuan

pembelajaran dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan

dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan

beberapa pertanyaan.

d. Memberi apersepsi (memberi kaitan antara materi sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari), sehingga materi yang dipelajari merupakan satu

kesatuan yang utuh yang tidak terpisah-pisah.

2) Keterampilan bertanya (questioning skills)

Menurut Sanjaya (2008:33), keterampilan bertanya, bagi seorang guru

merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melalui

keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.

Komponen-komponen keterampilan bertanya meliputi (Rusman, 2013:83):

a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.

b. Pemberian acuan. Guru dapat memberikan jawaban acuan sebelum masuk

pada jawaban yang diinginkan.

c. Fokus pertanyaan. Pertanyaan harus terfokus pada pertanyaan yang

diinginkan, apakah dalam bentuk pertanyaan terbuka, tertutup, pertanyaan

luas atau pertanyaan sempit.

18

d. Pemindahan giliran.

e. Penyebaran. Idealnya pertanyaan diberikan ke kelas terlebih dahulu, sehingga

semua siswa berpikir (memikirkan jawaban), setelah itu pertanyaan disebar

untuk meberikan kesempatan pada semua siswa.

f. Pemberian waktu berpikir.

g. Pemberian tuntunan.

3) Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills)

Guru yang baik harus selalu memberikan penguatan, baik dalam bentuk

penguatan verbal (diungkapkan dengan kata-kata langsung seperti seratus,

exellent, bagus, pintar, ya, betul, tepat sekali, dan sebagainya), maupun nonverbal

(biasanya dilakukan dengan gerak, isyarat, sentuhan, elusan, pendekatan, dan

sebagainya, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap

tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik

(feedback) bagi siswa atas perbuatan yang baik sebagai suatu tindakan dorongan,

sehingga perbuatan tersebut terus diulang. (Rusman, 2013:84)

Menurut Suyono dan Hariyanto (2011:227) ada beberapa jenis komponen

keterampilan memberi penguatan antara lain:

a. Penguatan verbal. Berupa kata atau kalimat yang disampaikan guru, contoh:

“baik, bagus, seratus untuk kamu, itu baru jempol” dan lain sebagainya.

b. Penguatan gestural, diberikan dalam bentuk mimik, gerakan badan atau

anggota yang dapat memberikan kesan positif terhadap siswa. Contohnya

mengacungkan jempol, tersenyum, kerlingan mata, tepuk tangan, anggukan

dan lain-lain.

19

c. Penguatan dengan cara mendekat ke arah siswa, misalnya berdiri atau duduk

di samping siswa yang sedang berdiskusi, sedang praktik keterampilan dan

lain-lain.

d. Penguatan dengan sentuhan, misalnya dengan menepuk-nepuk pundak siswa,

menjabat tangan siswa, pada anak-anak kecil dapat dilakukan dengan

mengusap rambut kepala siswa.

e. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, misalnya siswa

yang berhasil diminta untuk memimpin kegiatan, membantu rekan lain yang

mengalami kesulitan belajar.

f. Penguatan berupa tanda atau benda, misal memberi tanda bintang (dapat

dipajang di kelas), memberi komentar pujian pada buku Lembar Kegiatan

Siswa (LKS), buku PR siswa, atau buku rapor siswa.

4) Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)

Menurut Sanjaya (2008:38) variasi adalah keterampilan guru untuk

menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan

sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan

berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran. Ada tiga jenis

variasi yang diberikan guru kepada siswa antara lain:

a) Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan pembelajaran, misalnya

guru menggunakan variasi suara. Variasi suara diberikan pada saat siswa

tidak memperhatikan penjelasan dari guru, guru bisa mengeraskan atau

memelankan suaranya atau meniru suara tokoh lain agar perhatian siswa

fokus pada guru.

20

b) Variasi dalam menggunakan media atau alat bantu pembelajaran, misalnya

guru menggunakan media visual, audio, maupun audio visual agar pesan atau

materi yang diberikan guru dapat diterima dengan mudah oleh siswa.

c) Variasi dalam berinteraksi, guru perlu membangun interaksi yang multiarah

secara penuh dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa

yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Suyono dan Hariyanto (2011:229) menyebutkan beberapa variasi dalam

gaya mengajar guru, antara lain:

a. Variasi suara: keras-lembut, cepat-lambat, tinggi-rendah, besar-kecil volume

suara;

b. Pemusatan perhatian: secara verbal, isyarat atau dengan menggunakan

model;

c. Kesenyapan, terutama jika anak-anak mulai bising dan hingar-bingar, tidak

terkendali, guru dapat berdiri diam tanpa suara untuk beberapa saat sampai

anak-anak hening kembali.

d. Kontak pandang: untuk meningkatkan hubungan dengan siswa dan

menghindarkan hal-hal yang bersifat impersonal, pandanglah mata siswa

dengan seksama dan lembut;

e. Gerakan badan, bahasa tubuh (body language) dan mimik seperti perubahan

ekspresi wajah, gerakan kepala, badan untuk meningkatkan efektivitas

komunikasi nonlisan;

21

f. Perubahan posisi guru, dari duduk menjadi berjalan mendekat dan

sebagainya, hal ini harus dilakukan secara wajar dan tidak menimbulkan

kesan mengancam atau menakut-nakuti siwa;

g. Perubahan metode mengajar misalnya dari gaya klasikal menjadi

pengaktifan kelompok kecil, dari ceramah menjadi tanya-jawab dan

sebagainya;

h. Variasi dalam membagi perhatian, artinya guru mampu membagi

perhatiannya kepada sejumlah kegiatan pembelajaran yang berlangsung

bersamaan.

i. Penggunaan selingan pemecah kebekuan (ice breaker) berupa humor-humor

segar untuk mencairkan suasana.

Variasi dalam penggunaan media, sumber belajar dan bahan-bahan

pembelajaran misalnya dengan menggunakan:

a. Media dan bahan pembelajaran yang dapat didengarkan (oral dan auditori)

b. Media dan bahan pembelajaran yang dapat dilihat dan didengarkan (audio

visual)

c. Media taktil yang dapat disentuh, diraba, atau dimanipulasikan seperti

prototipe, model

d. Variasi multimedia dan sumber belajar.

5) Keterampilan menjelaskan (explaining skills)

Menurut Rusman (2013:86), keterampilan menjelaskan dalam

pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara

22

sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya,

misalnya sebab akibat.

Komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan adalah sebagai

berikut:

a. Merencanakan. Penjelasan yang dilakukan guru perlu direncanakan dengan

baik, terutama yang berkenaan dengan isi materi dan aktivitas siswa itu

sendiri.

b. Penyajian suatu penjelasan. Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan

hasilnya dengan memerhatikan hal-hal seperti: kejelasan, penggunaan

contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, penggunaan balikan.

6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Rusman (2013:89) menjelaskan keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi

sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara berkelompok.

Komponen-komponen dalam membimbing diskusi kelompok, yaitu:

a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi.

b. Memperjelas masalah untuk menghindarkan kesalahpahaman dalam

memimpin diskusi seorang guru perlu memperjelas atau menguraikan

permasalahan, meminta komentar siswa, dan menguraikan gagasan siswa

dengan memberikan informasi tambahan agar kelompok peserta diskusi

memperoleh pengertian yang lebih jelas.

c. Menganalisis pandangan siswa.

23

d. Meningkatkan urunan siswa, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

menantang, memberikan contoh dengan tepat, dan memberikan waktu untuk

berpikir dan memberikan urun pendapat siswa dengan penuh perhatian.

e. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi.

f. Menutup diskusi.

g. Hal-hal yang perlu dihindarkan adalah mendominasi/monopoli pembicaraan

dalam diskusi, serta membiarkan terjadinya penyimpangan dalam diskusi.

7) Keterampilan mengelola kelas

Menurut Usman (dalam Rusman, 2013:90), pengelolaan kelas adalah

keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang

optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran,

seperti penghentian perilaku siswa yang memindahkan perhatian kelas,

memberikan ganjaran bagi siswa yang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas

atau penetapan norma kelompok yang produktif.

Komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah :

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal.

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang

optimal.

Teknik-teknik yang dapat dilakukan guru dalam mengelola kelas menurut

Sanjaya (2011:45) adalah sebagai berikut :

a. Penciptaan kondisi belajar yang optimal

24

Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal berhubungan

dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan

kegiatan belajar mengajar agar berada dalam kondisi yang kondusif sehingga

perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran.

b. Menunjukkan sikap tanggap

Untuk memberikan kesan tanggap ini bisa dilakukan dengan berbagai cara

di antaranya :

1) Memberikan komentar baik terhadap materi pelajaran yang akan

dipelajari maupun terhadap perilaku siswa. Komentar yang bersifat

positif dan bisa menggugah perhatian siswa sangat diperlukan untuk

membangun suasana yang optimal.

2) Menjaga kontak mata artinya setiap saat guru memerhatikan siswa

melalui pandangan secara terus-menerus.

3) Gerak mendekat artinya guru perlu memberi perhatian khusus baik

kepada individu maupun kepada kelompok.

c. Memusatkan perhatian

Kondisi belajar mengajar akan dapat dipertahankan manakala selama

proses berlangsung guru bisa mempertahankan konsentrasi belajar siswa. Teknik

yang dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa adalah dengan

memusatkan perhatian siswa secara terus-menerus. Pemusatan perhatian dapat

dilakukan dengan:

1) Memberikan ilustrasi-ilustrasi secara visual, misalnya dengan

mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa

25

memutuskan kontak pandang baik terhadap kelompok maupun

terhadap individu siswa.

2) Memberikan komentar secara verbal melalui kalimat-kalimat yang

segar tanpa keluar dari konteks materi pelajaran yang sedang

dibahas.

d. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas

e. Memberi teguran dan penguatan

Teguran diperlukan sebagai upaya memodifikasi tingkah laku. Beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam menegur di antaranya:

1) Menegur diarahkan kepada siswa yang benar-benar mengganggu

kondisi kelas dengan perilaku yang menyimpang.

2) Menegur dilakukan secara verbal dengan menghindari peringatan-

peringatan yang kasar atau bertendensi menghina atau mengejek.

8) Keterampilan pembelajaran perseorangan

Menurut Rusman (2013:91), pembelajaran individual adalah pembelajaran

yang paling humanis untuk memenuhi kebutuhan dan interes siswa. Sedangkan

menurut Sutikno (2013:58), membelajarkan secara perseorangan ialah kegiatan

guru menghadapi banyak siswa yang masing-masing mendapat kesempatan untuk

bertatap muka dengan guru serta memperoleh bantuan dan bimbingan guru secara

perseorangan.

Komponen-komponen yang perlu dikuasai guru dalam pembelajaran

perseorangan adalah : (Rusman, 2013:91-92)

a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.

26

b. Keterampilan mengorganisasi.

c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yaitu memungkinkan

guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami frustasi.

d. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Menurut Anitah (2009:8.56), ada beberapa cara guru yang dapat dilakukan

dalam keterampilan mengadakan pendekatan secara perorangan, antara lain :

a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, baik

dalam kelompok kecil maupun perorangan.

b. Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa.

c. Memberikan respons positif terhadap buah pikiran/perasaan yang

dikemukakan siswa.

d. Membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh guru

dengan berbagai cara, baik verbal maupun nonverbal.

e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk

mendominasi atau mengambil alih tugas siswa.

f. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.

g. Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh

pemahaman, merasa dibantu, serta merasa menemukan alternatif pemecahan

masalah yang dihadapi.

9) Keterampilan menutup pelajaran (closure skills)

Rusman (2013:92) mengemukakan bahwa menutup pelajaran (closure)

adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan

27

pembelajaran. Komponen menutup pelajaran menurut Usman (dalam Rusman,

2013:92) adalah sebagai berikut:

a. Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum atau

menyimpulkan hasil pembelajaran.

b. Melakukan evaluasi antara lain dengan cara mendemonstrasikan

keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi

pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa yang dilakukan guru dalam

kegiatan penutupan adalah :

a. Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat kesimpulan

pembelajaran.

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial,

pengayaan, layanan bimbingan, memberikan tugas baik individu maupun

kelompok.

e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan

guru dalam pembelajaran merupakan kemampuan guru dalam melatih, mengajar,

membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya untuk

berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, mampu menyesuaikan diri

28

dengan lingkungan sekitarnya. Dengan menguasai sembilan keterampilan guru,

guru akan dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih baik serta mendorong

siswa agar lebih aktif dan partisipatif dalam pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti memadukan 9 keterampilan dasar guru

dengan langkah pembelajaran model Reciprocal Teaching dengan media audio

visual menjadi indikator keterampilan guru. Indikator keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan model Reciprocal Teaching

dengan media audio visual adalah :

1) Membuka pelajaran. (keterampilan membuka pelajaran)

2) Memberikan pertanyaan pada siswa seputar materi pelajaran. (keterampilan

bertanya)

3) Memberikan penguatan pada siswa. (keterampilan memberi penguatan)

4) Guru mengadakan variasi (keterampilan mengadakan variasi)

5) Menjelaskan materi pelajaran menggunakan media audio visual.

(keterampilan menjelaskan)

6) Membimbing siswa dalam diskusi kelompok (keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil)

7) Mengkondisikan kelas pada kegiatan pembelajaran yang efektif.

(keterampilan mengelola kelas)

8) Membimbing siswa secara perorangan. (keterampilan pembelajaran

perorangan)

9) Menutup pelajaran. (keterampilan menutup pelajaran)

29

2.1.3.2 Aktivitas Siswa

Menurut Sardiman (2012:99) dalam belajar sangat diperlukan adanya

aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.

Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang

meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, bertanya hal yang belum

jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang

dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti

pembelajaran. Menurut Paul B. Dierich (dalam Sardiman, 2012:101)

menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :

1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan melihat pekerjaan orang

lain.

2) Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.

3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

5) Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain : melakukan

percobaan, membuat kontruksi/model, mereparasi, bermain, berkebun, dan

beternak.

30

7) Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil

keputusan.

8) Emotional activities, seperti misalnya : menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

Berdasarkan konsep tentang aktivitas belajar siswa tersebut dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah suatu kegiatan yang dilakukan

siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku

pada diri siswa. Aktivitas dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual yang

meliputi visual avtivities, oral activities, listening activities, writing activities,

motor activities, emotional ectivities, dan mental activities. Sedangkan indikator

keberhasilan aktivitas siswa yang akan dikembangkan menjadi instrumen

penelitian dalam pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching dengan

media audio visual meliputi :

1) Mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran. (emotional

activities)

2) Memperhatikan penjelasan guru. (Listening activities)

3) Menyimak materi pelajaran yang ditayangkan dengan media audio

visual. (visual activities)

4) Bekerjasama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas

kelompok. (oral activities dan mental activities)

31

5) Bertanya tentang materi yang sedang dibahas. (oral activities dan

emotional activities)

6) Menanggapi jawaban atau pendapat teman. (oral activities)

7) Mengerjakan evaluasi. (writing activities)

2.1.3.3 Hasil Belajar

Menurut Susanto (2014:5), hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Anni dan Rifa’i (2009:85)

hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah

mengalami kesulitan belajar. Sedangkan menurut Suprijono (2012:5), hasil belajar

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi, dan keterampilan.

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2012:5-6) hasil belajar berupa :

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bahasa, baik secara lisan maupun tertulis

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitif

4) Keterampilan motorik yaitu melakukan serangkaian gerak jasmani dalam

urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otoatisme gerak jasmani

5) Sikap yaitu kemampuan menerima dan menolak suatu objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

32

Sudjana (2012:22) mengemukakan bahwa dalam sistem pendidikan

nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan

instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang

secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut adalah dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1) Ranah Kognitif

Uno dan Mohammad (2011:56) mengungkapkan bahwa kawasan kognitif

adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses

mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi

yakni evaluasi.

Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:6), menyebutkan pada ranah

kognitif dari taksonomi Bloom revisi memiliki dua dimensi, yaitu dimensi

kognitif dan dimensi pengetahuan. Berikut ini adalah dimensi proses kognitif

berisikan 6 kategori yang terdiri dari:

a. Mengingat, proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang

dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan mengingat

penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna dan menyelesaikan

masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas yang lebih

kompleks.

b. Memahami, mengkontruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik

yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui

pengajaran buku, atau layar komputer.

33

c. Mengaplikasikan, berarti menerapkan atau menggunakan suatu

prosedur dalam keadaan tertentu.

d. Menganalisis, proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil

dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antar setiap

bagian dan struktur keseluruhannya.

e. Mengevaluasi, membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Kriteria yang digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan

konsistensi.

f. Mencipta, melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah

keseluruhan yang koheren atau fungsional. (Anderson dan Krathwohl,

2010:99-128)

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap

pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,

kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.

Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang

kompleks. (Sudjana,2012:30) :

a) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,

situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima

stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

34

b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang

terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,

perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada

dirinya.

c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan

menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan

kesepakatan terhadap nilai tersebut.

d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan, dan

prioritas nilai yang telah dimilikinya.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya.

Menurut Fitri (2012:40) ada 18 nilai yang harus dikembangkan sekolah

dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter, yaitu: (1) religius; (2) jujur;

(3) toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; (6) kreatif; (7) mandiri; (8) demokratis;

(9) rasa ingin tahu; (10) semangat kebangsaan; (11) cinta tanah air; (12)

menghargai; (13) bersahabat/komunikatif; (14) cinta damai; (15) gemar membaca;

(16) peduli lingkungan; (17) peduli sosial; (18) tanggung jawab.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil 4 dari 18 karakter tersebut. Adapun

indikator serta deskriptor ranah afektif yang dikembangkan adalah sebagai

berikut:

35

a. Jujur dengan deskriptor meliputi tidak menyontek atau memberi

contekan saat mengerjakan soal evaluasi, mengerjakan tugas dengan

benar, menegur teman yang berbuat curang, dan mengerjakan soal

evaluasi secara mandiri.

b. Disiplin dengan deskriptor siswa hadir tepat waktu, tertib selama

mengikuti pembelajaran, mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, dan

menjaga ketertiban kelas.

c. Komunikatif dengan deskriptor yang meliputi tidak membeda-bedakan

teman saat diskusi kelompok, mengerjakan tugas bersama dengan

anggota kelompok, mengeluarkan pendapat/pertanyaan, dan

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

d. Tanggung jawab dengan deskriptor meliputi mengerjakan tugas dengan

baik, mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama, mengerjakan

LKS, dan mengerjakan soal evaluasi

3) Ranah Psikomotorik

Sudjana (2012:30) mengemukakan bahwa hasil belajar psikomotoris

tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.

Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:

a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.

36

d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan

ketepatan.

e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks.

f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan

bahwa hasil belajar adalah suatu tujuan dalam pembelajaran yang terdapat aspek-

aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Adapun indikator hasil belajar dalam pembelajaran IPS menggunakan

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual adalah sebagai berikut :

Ranah Kognitif

1. Menjelaskan pengertian teknologi

2. Mengidentifikasi macam-macam teknologi produksi

3. Membandingkan teknologi produksi masa kini dengan masa terdahulu

4. Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi

5. Mengidentifikasi macam-macam teknologi komunikasi

6. Menjelaskan kegunaan teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari

7. Membandingkan teknologi komunikasi masa kini dengan masa terdahulu

8. Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi

9. Mengidentifikasi macam-macam teknologi transportasi

10. Menjelaskan kegunaan teknologi transportasi dalam kehidupan sehari-hari

11. Membandingkan teknologi transportasi masa kini dengan masa terdahulu

37

12. Menjelaskan kelebihan teknologi

13. Menjelaskan kekurangan teknologi

Ranah afektif

1. Jujur

2. Disiplin

3. Komunikatif

4. Tanggung jawab

Ranah Psikomotorik

1. Membuat bagan alur proses produksi.

2. Membuat bagan perkembangan teknologi komunikasi.

3. Membuat bagan perkembangan teknologi transportasi.

4. Membuat bagan kelebihan dan kekurangan teknologi.

2.1.4 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.4.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Susanto (2014 : 137) ilmu pengetahuan sosial yang sering

disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin

ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada

peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang

ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,

dan budaya. (Trianto, 2007:124)

38

Sama halnya dengan Trianto, Taneo (2010:1.8) IPS adalah fusi dari

disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian fusi disini berati bahwa IPS merupakan suatu

bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang

ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran

geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut

diajarkan secara terpadu.

Menurut Depdiknas (2007) IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu

yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang

diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah,

Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditunjukkan bahwa IPS merupakan

integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi

budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya

yang berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupan sosialnya.

2.1.4.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Taneo (2010:1.26) tujuan mempelajari ilmu pengetahuan sosial di

Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk

mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau penemuan

yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.

Menurut Trianto (2007:128) tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan

segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang

39

terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa

masyarakat.

Tujuan pengajaran IPS menurut Sumaatmadja dalam (Taneo, 2010:1.28-

1.29) adalah :

1. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis,

dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam

kehidupan masyarakat.

2. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama

warga masyarakat dan dengan berbagai keilmuan serta berbagai keahlian.

3. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan

keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan

integralnya.

4. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan

dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan

masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS bertujuan

agar siswa mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan di

masyarakat sehingga bermanfaat bagi perkembangan siswa dalam hidup

bermasyarakat di masa sekarang dan yang akan datang.

2.1.4.3 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Taneo (2010:1.36-40), ruang lingkup IPS tidak lain menyangkut

kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks

sosial. Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup tersebut meliputi hubungan

40

sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik, dan

ruang lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung,

warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa. Ditinjau dari

ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional sampai ke tingkat global. Sedangkan

dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan,

politik, dan ekonomi.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS dalam Standar isi dan Standar

Kompetensi Lulusan meliputi aspek-aspek sebagai berikut manusia, tempat, dan

lingkungan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; sistem sosial dan budaya;

perilaku ekonomi dan kesejahteraan (Depdiknas, 2007).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS

adalah kehidupan manusia di masyarakat dalam konteks sosial dengan ada

berbagai macam aspek, ruang, dan proses interaksi sosialnya.

Materi yang peneliti ambil dalam penelitian ini yaitu tentang “Teknologi

Produksi, Komunikasi dan Transportasi” masuk ke dalam ruang lingkup manusia,

waktu, dan perubahan.

2.1.4.4 Pembelajaran IPS di SD

Menurut Savage dan Armstrong (dalam Sapriya, 2009:80) empat

pendekatan untuk mendorong siswa mengembangkan kemampuan berfikir dalam

IPS ialah kemampuan berfikir kreatif (creative thinking), berfikir kritis (critical

thingking), kemampuan memecahkan masalah (problem solving), dan kemampuan

mengambil keputusan (decision making). Dalam standar isi Mata Pelajaran SD/MI

41

menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD agar siswa mempunyai

kemampuan sebagai berikut:

a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan kehidupan sosial.

c) Mempunyai komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

2.1.4.5 Karakteristik Pembelajaran IPS

Menurut Hidayati, dkk (2008:26) bidang studi IPS merupakan gabungan

ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Kata terpadu mengandung arti

bahwa materi IPS diambil dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan tidak

terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu. IPS terdiri dari disiplin ilmu-ilmu sosial,

jadi dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai ciri-ciri khusus atau karakteristik

tersendiri yaitu dari segi materi, strategi penyampaian, dan objek yang dikaji

berbeda dengan bidang studi lainnya. Karakteristik pembelajaran IPS di Sekolah

Dasar dapat dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya:

2.1.4.5.1 Materi Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di

masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS yang merupakan masyarakat

42

sebagai sumber dan obyeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak

pada kenyataan.

Adapun lima sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai

berikut:

1) Segala sesuatu atau apa saja ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari

keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan

dunia dengan berbagai permasalahannya.

2) Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,

produksi, komunikasi, transportasi.

3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai

terjauh.

4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang

dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tokoh-tokoh

dan kejadian-kejadian yang luar biasa.

5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi dari makanan, pakaian,

permainan dan keluarga.

Adapun materi IPS kelas tinggi khususnya kelas IV adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Kelas IV Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami sejarah,

kenampakan alam, dan

keragaman suku bangsa di

lingkungan kabupaten/kota

1.1 Membaca peta lingkungan setempat

(kabupaten/kota, provinsi) dengan

menggunakan skala sederhana.

1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di

43

dan provinsi. lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

serta hubungannya dengan keragaman

sosial dan budaya.

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber

daya alam serta pemanfaatannya untuk

kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan

budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)

1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah

di lingkungan setempat (kabupaten/kota,

provinsi) dan menjaga kelestariannya.

1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme

tokoh-tokoh di lingkungannya.

Tabel 2.2 Standar Kompetensi Kelas IV Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota

dan provinsi.

2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan

dengan sumber daya alam dan potensi lain

di daerahnya.

2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.3 Mengenal perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi serta

pengalaman menggunakannya.

2.4 Mengenal permasalahan sosial di

daerahnya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa materi IPS adalah

segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia baik dari masa lampau maupun

ketika masa perkembangannya serta aspek kehidupan manusia yang menampilkan

44

permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. Materi yang dibahas adalah

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Materi ini masuk ke dalam salah

satu aspek ruang lingkup mata pelajaran IPS yaitu manusia, waktu, dan

perubahan.

2.1.4.5.2 Strategi penyampaian pembelajaran IPS

Strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagian besar adalah

didasarkan pada suatu strategi, yaitu materi disusun dalam urutan anak (diri

sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara dan dunia.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

IPS bertujuan untuk membekali pengetahuan bagi siswa untuk menjalani

kehidupannya sekarang dan masa depan.

2.1.5 Model Reciprocal Teaching

2.1.5.1 Pengertian Model Reciprocal Teaching

Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran berupa kegiatan

mengajarkan materi kepada teman. Pada model pembelajaran ini siswa berperan

sebagai “guru” untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya. Sementara

itu, guru lebih berperan sebagai model yang menjadi fasilitator dan pembimbing

yang melakukan scaffolding. Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh

orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu atau belum tahu. (Shoimin,

2014:153). Sedangkan menurut Cho, Eng, dan Ahmad dalam penelitiannya yang

diterbitkan dalam jurnal internasional (volume 11, nomor 2, tahun 2011)

menyatakan bahwa “Reciprocal teaching is an instructional activity that utilizes

four comprehension strategies (predicting, questioning, summarizing, and

45

clarifying) in the form of a dialogue between teachers and students regarding

segments of a text”.

Menurut Palinscar dalam (Shoimin, 2014:153) reciprocal teaching

mengandung empat strategi.

a. Question Generating

Dalam strategi ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan

terkait materi yang sedang dibahas.

b. Clarifying

Strategi clarifying ini merupakan kegiatan penting saat pembelajaran,

terutama bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam memahami suatu materi.

c. Predicting

Strategi ini merupakan strategi dimana siswa melakukan hipotesis atau

perkiraan mengenai konsep apa yang akan didiskusikan selanjutnya oleh penyaji.

d. Summarizing

Dalam strategi ini terdapat kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasi

dan mengintegrasikan informasi-informasi yang terkandung dalam materi.

2.1.5.2 Sintaks Model Reciprocal Teaching

Menurut Shoimin (2014:154-155) langkah-langkah model pembelajaran

reciprocal teaching adalah sebagai berikut :

1) Mengelompokkan siswa dan diskusi kelompok

Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil. Pengelompokan

siswa didasarkan pada kemampuan setiap siswa. Setelah kelompok terbentuk,

mereka diminta untuk mendiskusikan student worksheet yang telah diterima.

46

2) Membuat pertanyaan (question generating)

Siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas kemudian

menyampaikannya di depan kelas.

3) Menyajikan hasil kerja kelompok

Guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya

di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menanggapi atau bertanya tentang

hasil temuan yang disampaikan.

4) Mengklarifikasi permasalahan (Clarifying)

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap

sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberi pertanyaan

pancingan.

5) Memberikan soal latihan yang memuat soal pengembangan (Predicting)

Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu.

Soal ini memuat soal pengembangan dari materi yang akan dibahas.

6) Menyimpulkan materi yang dipelajari (Summarizing)

Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.

2.1.5.3 Kelebihan Model Reciprocal Teaching

Kelebihan model reciprocal teaching (Shoimin, 2014:156) adalah sebagai

berikut :

1) Mengembangkan kreativitas siswa.

2) Memupuk kerja sama antarsiswa.

3) Siswa belajar dengan mengerti. Karena belajar dengan mengerti, siswa tidak

mudah lupa.

47

4) Siswa belajar dengan mandiri.

5) Siswa termotivasi untuk belajar.

6) Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan

sikap.

7) Siswa lebih memerhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.

8) Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.

9) Melatih siswa untuk menganalisis masalah dan mengambil kesimpulan

dalam waktu singkat.

10) Menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan

perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa

ramai atau kurang memerhatikan.

11) Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu

yang terbatas.

2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Model Reciprocal Teaching

2.1.6.1 Teori Konstruktivisme

Menurut Suyono (2011:105), konstruktivisme adalah sebuah filosofi

pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman,

kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia

tempat kita hidup. Sedangkan menurut Rifa’i (2010:137), inti sari teori

konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus menemukan dan

mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri.

Tasker yang dikutip oleh Hamzah (dalam Suyono, 2011:108)

mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme, yaitu:

48

1. Peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna.

2. Pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara

bermakna.

3. Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.

Teori konstruktivisme menetapkan empat asumsi tentang belajar sebagai

berikut (Rifa’i, 2010:138) :

a. Pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terlibat

dalam belajar aktif.

b. Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang

membuat representasi atas kegiatannya sendiri.

c. Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh peserta didik yang

menyampaikan maknanya kepada orang lain.

d. Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh peserta didik yang

mencoba menjelaskan objek yang tidak benar-benar dipahaminya.

2.1.6.2 Teori Vygotsky

Teori pembelajaran sosial Vygotsky (dalam Trianto, 2007: 26),

berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan

kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Vygotsky lebih menekankan pada aspek

sosial dari pembelajaran. Teori Vygotsky mengandung pandangan bahwa

pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan

didistribusikan di antara orang dan lingkungan, yang mencakup objek, alat, buku,

dan komunitas tempat orang berinteraksi dengan orang lain (dalam Anni,

2009:34). Proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani

49

tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada

dalam jangkauan mereka yang disebut dengan zone of proximal development,

yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan

seseorang saat ini.

2.1.7 Media Pembelajaran

Menurut Heinich dalam (Anitah, 2009:6.3) media merupakan alat saluran

komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata “medium” yang secara harfiah berati “perantara”, yaitu perantara sumber

pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

Menurut Aqib (2014:50), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses

belajar pada si pebelajar (siswa).

Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky, 2013:3). Hamalik

dalam (Sanaky, 2013:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat,

metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses

pembelajaran di kelas.

Anderson dalam (Sukiman, 2012:28), pengertian media pembelajaran

adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya

seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Menurut Sukiman

(2012:29), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,

50

perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat memberikan rangsangan pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sehingga proses pembelajaran dapat

terjadi.

Fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut Sutikno

(2013:106-107) antara lain :

1) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran;

2) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk

kata-kata tertulis atau lisan);

3) Mengatasi keterbatasan ruang;

4) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif;

5) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan;

6) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar;

7) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu;

8) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam;

9) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Sedangkan macam-macam media pembelajaran menurut Djamarah

(2010:124) adalah :

51

1) Dilihat dari jenisnya, yaitu : media auditif (media yang mengandalkan

kemampuan suara saja), media visual (media yang mengandalkan indra

penglihatan saja) dan media audio visual (media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar)

2) Dilihat dari daya liputnya, yaitu : media dengan daya liput luas dan

serentak, terbatas oleh ruang dan tempat, serta media untuk pengajaran individual.

3) Dilihat dari bahan pembuatannya, yaitu : media sederhana dan media

kompleks.

Arsyad (2014:13) menjelaskan bahwa salah satu gambaran acuhan

landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s

Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale).

Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Dale

Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung,

kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda

tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak)

52

Dasar pengembangan kerucut bukan tingkat kesulitan, melainkan tingkat

keabstrakan jumlah jenis indra selama menerima isi pengajaran. Pengalaman

langsung memberikan kesan paling utuh dan bermakna mengenai informasi dan

gagasan. Oleh karena itu melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,

penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by doing. Pengalaman

abstrak dan pengalaman konkret silih berganti karena hasil belajar dari

pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi siswa,

sedangkan kemampuan interpretasi lambang kata membantu memahami

pengalaman langsung (Arsyad, 2014:14)

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan

hasil belajar tercapai maksimal jika melibatkan banyak alat indera karena semakin

abstrak maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menerima informasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual. Media

audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis

media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis

media, yaitu audio dan visual. Media pembelajaran audio visual adalah media

penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan

(Sukiman, 2012:184). Sedangkan menurut Sanaky (2013:119), media audio visual

adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan

bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan

objek aslinya.

Ciri-ciri utama teknologi media Audio visual adalah sebagai berikut:

a. Bersifat linear

53

b. Menyajikan visual yang dinamis

c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang/pembuatnya

d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak

e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif

f. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang

rendah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual berupa

video. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2013:27-28) media audio visual memiliki

banyak kelebihan, antara lain:

1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan impati dalam kelas

2. Membuat perubahan yang signifikan pada tingkah laku anak

3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dengan kebutuhan dan minat

siswa yang ditujukkan dengan meninkatkannya hasil belajar

4. Membawa kesegaran dan variasi

5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kamampuan siswa

6. Memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengetahui seberapa banyak

siswa telah mampu memahami materi

7. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa

2.1.8 Implementasi Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio

Visual pada Pembelajaran IPS di SD

Winataputra (2010:9.5) mengemukakan bahwa tujuan IPS adalah

membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan penalarannya, di samping

54

aspek nilai dan moral. Kemampuan tersebut dapat dikuasai oleh siswa melalui

kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran harus

secara totalitas sehingga guru dituntut memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang mampu melibatkan pikiran dan psikomotorik.

Pada dasarnya siswa memiliki minat dan dorongan ingin melihat

kenyataan. mengingat materi pembelajaran IPS lebih banyak memuat informasi

maka upaya mengembangkan kedua petensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki

krativitas dalam mengktualisasikan kompetensinya terutama untuk

mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan media pembelajaran

(Winataputra,2010:9.36)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai

tujuan pembelajaran IPS, guru sebagai pengajar dituntut untuk bisa memilih dan

menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan

segala minat dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini, peneliti memilih model Reciprocal Teaching dan media

Audio Visual dalam pembelajaran IPS.

Reciprocal Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang

melibatkan siswa untuk aktif dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Model

ini akan didukung dengan media audio visual berupa video. Video merupakan

media yang mengandung dua unsur yaitu audio dan visual, dimana keterlibatan

penglihatan dan pendengaran siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

sangat diperhatikan. Media ini berguna untuk memudahkan guru dalam

memvisualisasikan segala peristiwa atau konsep yang sesuai materi. Dalam

55

praktiknya, penggunaan media audio visual dilengkapi dengan LCD dan speaker

aktif agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Adapun langkah-langkah penerapan model Reciprocal Teaching dengan

media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut:

1. Siswa mengamati video melalui media audio visual.

2. Siswa membuat pertanyaan tentang video yang diamati. (Questioning)

3. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas. (Predicting)

4. Guru menjelaskan materi melalui media audio visual.

5. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok.

6. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan guru.

7. Siswa menjelaskan materi yang telah mereka pelajari.

8. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang belum dipahami siswa.

(Clarifying)

9. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara berkelompok.

10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

11. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari kegiatan diskusi.

(Summarizing)

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh

beberapa peneliti yang menggunakan model Reciprocal Teaching dan penelitian

menggunakan media audio visual. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain :

Sariyasa, dkk (volume 4 tahun 2014) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Model Reciprocal Teaching Terhadap Pemahaman Konsep dan

56

Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD”, hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa rata-rata skor pemahaman konsep Matematika siswa yang

mengikuti model reciprocal teaching (kelompok eksperimen) lebih tinggi yaitu

48,37 dari rata-rata skor pemahaman konsep Matematika siswa yang mengikuti

model pembelajaran konvensional (kelompok kontrol) yaitu 39,37. Sedangkan

nilai rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang mengikuti model

reciprocal teaching (kelompok eksperimen) juga lebih tinggi yaitu 87,44 dari

rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelompok kontrol yaitu 74,92.

Tastra, dkk (volume 2, no. 1, tahun 2014) dalam penelitiannya yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Semester I SD

Negeri 7 Tianyar”. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa

Indonesia mengalami peningkatan dengan menggunakan model Reciprocal

Teaching. Hal ini dapat dilihat dari tes prasiklus rata-rata hasil belajar siswa

adalah 52,40 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 22,92% mengalami

peningkatan setelah dilakukan siklus 1, yaitu 68,13 dengan persentase ketuntasan

belajar sebesar 77,08%. Tetapi persentase ketuntasan belajar pada siklus I belum

mencapai hasil yang diharapkan, sehingga dilakukan siklus II. Pada siklus II siswa

sudah menunjukkan peningkatan yang diharapkan yaitu nilai rata-rata hasil belajar

siswa meningkat menjadi 82,29 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar

100%.

Penelitian Amir (Volume 1, Nomor 1, Tahun 2011) dengan judul

penelitian “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar

57

PKn”. Dari penelitiannya dapat dilihat bahwa penggunaan model Reciprocal

Teaching dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas dari tes awal yaitu 54,51

meningkat pada siklus I yaitu 72,42, dan pada siklus II naik menjadi 85,93. Untuk

siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60) pada tes awal 46,51%, tes siklus pertama

86,96% dan pada tes siklus kedua siswa belajar tuntas mencapai 100%.

Setiawan (volume 1, nomor 2, tahun 2013) dengan judul penelitian

“Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD”.

Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan media audio

visual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rata-rata persentase

keaktifan siswa pada siklus I 53,84% dan meningkat menjadi 76,91% pada siklus

II. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 65,42 dan meningkat

menjadi 79,11 pada siklus II.

Penelitian Freihat (volume 2, nomor 5, tahun 2012) yang diterbitkan dalam

jurnal internasional dengan judul penelitian “The Effect of the Reciprocal

Teaching Procedure (RTP) on Enhancing EFL Students Reading Comprehension

Behavior in a University Setting”, dalam penelitiannya mengatakan bahwa dengan

model Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan data rata-rata nilai pre test yaitu 34,25 meningkat menjadi

48,26 pada nilai post test.

Penelitian Aderonke (volume 1, nomor 8, tahun 2013) yang diterbitkan

dalam jurnal internasional dengan judul penelitian “Effectivemess of Reflective-

Reciprocal Teaching on Pre-Service Teacher’s Achievement and Science Process

Skills in Integrated Science”, dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa

58

keterampilan proses dengan menggunakan reciprocal teaching rata-rata nilainya

lebih tinggi yaitu 57,50 dari model Reciprocal peer tutoring yaitu 49,28 dan juga

kelompok kontrol yaitu 47,04.

Dari hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan peneliti

bahwa penerapan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual

merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran,

termasuk di dalamnya akan meningkatkan hasil belajar siswa karena pembelajaran

dengan menerapkan model Reciprocal Teaching memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan bertukar pikiran

dengan teman satu kelompoknya.

2.3 KERANGKA BERFIKIR

Pembelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota

Semarang masih Teacher Centered. Penggunaan media oleh guru belum dapat

menarik perhatian siswa secara penuh. Guru belum dapat mengembangkan model

pembelajaran yang menarik. Selain itu guru kurang melibatkan siswa selama

pembelajaran. Guru juga kurang mengkondisikan siswa agar bekerjasama dalam

kelompok.

Dari segi siswa, pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak

siswa yang kurang memperhatikan guru. Siswa lebih banyak bercerita sendiri

dengan temannya. Siswa juga kurang aktif pada saat proses pembelajaran, hal ini

dapat dilihat dari masih banyak siswa yang kurang berminat untuk bertanya

seputar materi pelajaran yang kurang dipahami.

59

Aktivitas siswa yang rendah mengakibatkan hasil belajar siswa rendah

pula. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa yang nilainya masih di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 67. Dari 23

siswa di kelas IVA hanya 5 siswa (21,74%) yang nilainya mampu mencapai KKM

yang sudah ditetapkan, sedangkan 18 siswa (78,26%) belum tuntas.

Berdasarkan uraian di atas mengenai permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran IPS, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS

yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar pada siswa

kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang masih rendah.

Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilihat

dari segi keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa, peneliti

menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dalam proses

pembelajaran IPS. Di bawah ini akan disajikan kerangka berpikir mengenai

kondisi awal pembelajaran, pemberian tindakan serta kondisi akhir yang dicapai:

60

Kondisi Awal

Kualitas pembelajaran masih rendah ditunjukkan dengan:

1. Keterampilan guru dalam mengajar masih teacher centered,

penggunaan media belum menarik perhatian siswa, belum

mengembangkan model pembelajaran yang menarik, kurang

melibatkan siswa selama pembelajaran.

2. Siswa kurang memperhatikan guru, kurang aktif saat pelajaran,

kurang minat bertanya seputar materi.

3. Hasil belajar IPS rendah ditunjukkan dengan 78,3% siswa

mendapat nilai di bawah KKM (67)

Tindakan

Menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media audio

visual dalam pembelajaran IPS dengan langkah-langkah

sebagai berikut: 1. Siswa mengamati video melalui media audio visual.

2. Siswa membuat pertanyaan tentang video yang diamati.

(Questioning)

3. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas.

(Predicting)

4. Guru menjelaskan materi melalui media audio visual.

5. Siswa secara berkelompok mendiskusikan materi yang telah

diberikan guru dan menjelaskan materi yang dipelajari kepada

siswa lain.

6. Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang belum

dipahami siswa. (Clarifying)

7. Siswa mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara

berkelompok.

8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

9. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil dari kegiatan diskusi.

(Summarizing)

Kondisi Akhir

Kualitas pembelajaran meningkat

ditunjukkan meningkatnya keterampilan

guru dengan kriteria minimal baik (18 ≤

skor < 27,5), aktivitas siswa dengan kriteria

minimal baik (14 ≤ skor < 21,5), dan hasil

belajar siswa meningkat di atas KKM (67)

Bagan 2.2 Kerangka Berfikir

61

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan maka dapat

dirumuskan hipotesa sebagai berikut: Dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS

kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang.

62

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Arikunto (2010:16) menjelaskan bahwa di dalam penelitian tindakan kelas

terdapat 4 tahap yang harus dilakukan oleh peneliti, antara lain adalah

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun di antara

keempat tahap tersebut, semuanya harus terencana dengan baik. Alur pelaksanaan

PTK dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Siklus PTK

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Pengamatan

SIKLUS II

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

63

3.1.1 Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal dalam penelitian tindakan kelas.

Tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang

apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu akan

dilakukan (dalam Suhardjono, 2009:75)

Tahapan perencanaan ini meliputi :

1) Menelaah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi teknologi yang

akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator

pelajaran bersama tim kolaborasi.

2) Menyusun perangkat pembelajaran sesuai indikator yang telah ditetapkan dan

skenario pembelajaran menggunakan dengan model Reciprocal Teaching

dengan media audio visual.

3) Menyiapkan sumber yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian untuk

mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2010:18). Penelitian ini

dilaksanakan berdasarkan perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu

dengan melaksanakan pembelajaran melalui model Reciprocal Teaching dengan

media audio visual. Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dalam dua siklus,

yaitu siklus pertama dan kedua. Masing-masing siklus ada dua pertemuan.

64

3.1.3 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya

berlangsung secara bersamaan (Arikunto, 2010:78). Data yang dikumpulkan pada

tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta

dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat

bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti (Trianto 2011: 36).

Pada tahap ini peneliti bersama tim kolaborator melakukan pengamatan

untuk mengetahui keterampilan guru dan aktivitas siswa berdasarkan instrumen

yang telah dibuat, melakukan tes terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui

tingkat keberhasilan yang dicapai, serta mencatat hal-hal yang berkaitan dengan

peningkatan kualitas pembelajaran, misalnya iklim pembelajaran, materi

pembelajaran yang berkualitas, dan kualitas media pembelajaran.

3.1.4 Refleksi

Menurut Arikunto (2010:19), refleksi merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat

tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah suatu proses

dalam perenungan tentang kegiatan yang pernah dilaksanakan untuk selanjutnya

dilakukan perbaikan. Setelah mengkaji pembelajaran IPS di kelas IVA SDN

Pudakpayung 02 melalui keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran, apakah sudah termasuk efektif atau belum, melihat ketercapaian

65

indikator, peneliti bersama tim kolaborasi merencanakan perencanaan tindak

lanjut untuk siklus penelitian selanjutnya.

3.2 SIKLUS PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 kali siklus, setiap

siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Dalam satu siklus terdapat empat

kegiatan yang harus dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Berikut ini penjabarannya:

3.2.1 Siklus Pertama

3.2.1.1 Pertemuan I

3.2.1.1.1 Perencanaan

a. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.

Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal

sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu

kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

b. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang pengertian

teknologi dan perkembangan teknologi produksi.

c. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.

d. Menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan untuk mengamati

keterampilan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

66

Tabel 3.1

SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan I

Mata pelajaran IPS

Standar

Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi, dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

Kompetensi

Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta

pengalaman menggunakannya

Indikator 2.3.1 Menjelaskan pengertian teknologi

2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi

produksi

2.3.3 Membandingkan teknologi produksi masa

kini dengan masa terdahulu

2.3.4 Membuat bagan alur proses produksi

3.2.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu

“Menanam Jagung”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

67

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning). (elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).

(elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.

(elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan

materi yang dibahas. (elaborasi)

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul

(Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah

dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum dipahami.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

68

c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.

d. Guru menutup pelajaran.

3.2.1.1.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang diamati meliputi :

a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS

melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

3.2.1.1.4 Refleksi

a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada

siklus pertama pertemuan 1.

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus

pertama pertemuan 1.

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama pertemuan 1.

d. Merencanakan pembelajaran untuk siklus pertama pertemuan 2 dengan

mempertahankan maupun menambah intensitas dari hal-hal positif yang

sudah dilakukan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul pada

siklus pertama pertemuan 1.

3.2.1.2 Pertemuan II

3.2.1.2.1 Perencanaan

a. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.

Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal

69

sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu

kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

b. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang perkembangan

teknologi komunikasi.

c. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan

aktivitas siswa selama pembelajaran.

Tabel 3.2

SK, KD, Indikator Siklus I Pertemuan II

Mata pelajaran IPS

Standar

Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi

Kompetensi

Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman

menggunakannya

Indikator 2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi

komunikasi

2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi

komunikasi

2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi

70

komunikasi dalam kehidupan sehari-hari

2.3.4 Membandingkan teknologi komunikasi

masa kini dengan masa terdahulu

2.3.5 Membuat bagan perkembangan teknologi

komunikasi

3.2.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, apakah kalian suka bermain game?”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning). (elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).

(elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.

(elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan

materi yang dibahas. (elaborasi)

71

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul

(Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah

dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami..

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.

d. Guru menutup pelajaran.

3.2.1.2.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang diamati meliputi :

a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS

melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

72

3.2.1.2.4 Refleksi

a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada

siklus pertama pertemuan 2.

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus

pertama pertemuan 2.

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama pertemuan 2.

d. Merencanakan pembelajaran untuk siklus kedua pertemuan 1 dengan

mempertahankan maupun menambah intensitas dari hal-hal positif yang

sudah dilakukan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul pada

siklus pertama pertemuan 2.

3.2.2 Siklus Kedua

3.2.2.1 Pertemuan I

3.2.2.1.1 Perencanaan

1. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.

Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal

sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu

kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

2. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang perkembangan

teknologi transportasi.

3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.

73

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan

aktivitas siswa selama pembelajaran.

Tabel 3.3

SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan I

Mata pelajaran IPS

Standar

Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi

Kompetensi

Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman

menggunakannya

Indikator 2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi

transportasi

2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi

transportasi

2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi

transportasi dalam kehidupan sehari-hari

2.3.4 Membandingkan teknologi transportasi

masa kini dengan masa terdahulu

2.3.5 Membuat bagan teknologi transportasi

3.2.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

74

b. Guru melakukan apersepsi dengan bernyanyi lagu “Kring-kring Ada Sepeda”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang telah ditampilkan (Questioning).

(elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).

(elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.

(elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan

materi yang dibahas. (elaborasi)

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul

(Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah

dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

75

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami..

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.

d. Guru menutup pelajaran.

3.2.2.1.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang diamati meliputi :

a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS

melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

3.2.2.1.4 Refleksi

a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada

siklus kedua pertemuan 1.

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus

kedua pertemuan 1.

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua pertemuan 1.

d. Merencanakan pembelajaran untuk siklus kedua pertemuan 2 dengan

mempertahankan maupun menambah intensitas dari hal-hal positif yang

76

sudah dilakukan serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang muncul pada

siklus kedua pertemuan 1.

3.2.2.2 Pertemuan II

3.2.2.2.1 Perencanaan

1. Memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.

Standar kompetensi yang dipilih adalah standar kompetensi 2. Mengenal

sumber daya alam, ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipilih yaitu

kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

2. Menyusun perangkat pembelajaran dengan materi tentang kelebihan dan

kekurangan teknologi.

3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa media audio visual.

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan

aktivitas siswa selama pembelajaran.

Tabel 3.4

SK, KD, Indikator Siklus II Pertemuan II

Mata pelajaran IPS

Standar

Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi

Kompetensi

Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman

77

menggunakannya

Indikator 2.3.1 Menjelaskan kelebihan teknologi

2.3.2 Menjelaskan kekurangan teknologi

2.3.3 Membuat bagan kelebihan dan kekurangan

teknologi

3.2.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, apakah yang kalian ketahui tentang

polusi udara?”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning). (elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas (Prediction).

(elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran. (eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.

(elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk menyampaikan

materi yang dibahas. (elaborasi)

78

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang muncul

(Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang telah

dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami..

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.

d. Guru menutup pelajaran.

3.2.2.2.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang diamati meliputi :

a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS

melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

79

3.2.2.2.4 Refleksi

a. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan pada

siklus kedua pertemuan 2.

b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan dampak dari tindakan pada siklus

kedua pertemuan 2.

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua pertemuan 2.

d. Jika hasil penelitian memenuhi target indikator keberhasilan, maka penelitian

dihentikan namun jika penelitian belum berhasil dilanjutkan dengan siklus

selanjutnya.

3.3 SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV A sebanyak 22 siswa

yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.

3.4 LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang.

3.5 VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan guru kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dalam

pembelajaran IPS melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio

visual.

b. Aktivitas siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dalam

pembelajaran IPS melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio

visual.

80

c. Hasil belajar siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dalam

pembelajaran IPS melalui model Reciprocal Teaching dengan media audio

visual

3.6 DATA DAN CARA PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Sumber Data

Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan

akurat (Arikunto, 2009:129). Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari

berbagai sumber yaitu:

3.6.1.1 Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara

sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil

evaluasi siswa.

3.6.1.2 Guru

Sumber data guru berasal dari hasil observasi terhadap keterampilan guru

dalam pembelajaran yang menggunakan model Reciprocal Teaching dengan

media audio visual dari siklus pertama hingga siklus kedua.

3.6.1.3 Data Dokumen

Sumber data dokumen dalam penelitian ini berupa data awal nilai hasil tes

sebelum dilakukan tindakan, hasil pengamatan, dan hasil foto selama proses

pembelajaran.

3.6.1.4 Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat peneliti dalam sebuah

penelitian dari lapangan yang menggambarkan keadaan sesuai dengan yang

81

teramati oleh peneliti. Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari

catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa dan keterampilan

guru, serta hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran

misalnya iklim pembelajaran, materi pembelajaran yang berkualitas, dan kualitas

media pembelajaran.

3.6.2 Jenis Data

3.6.2.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dalam hasil belajar

siswa yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran IPS menggunakan model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual.

3.6.2.2 Data Kualitatif

Data ini berupa hasil dari observasi dengan menggunakan lembar

pengamatan terhadap aktivitas siswa, keterampilan guru, dan catatan lapangan

selama pembelajaran IPS berlangsung menggunakan model Reciprocal Teaching

dengan media audio visual.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan beberapa teknik, yaitu

tes, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Adapun dari teknik tersebut

akan dijelaskan sebagai berikut:

3.6.3.1 Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat

pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan

82

sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008:1.5). Kegunaan tes

dalam penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

terhadap materi yang dipelajari pada pembelajaran IPS.

3.6.3.2 Observasi

Menurut Arikunto (2010:127), observasi adalah kegiatan pengamatan

(pengumpulan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai

sasaran.

3.6.3.3 Catatan Lapangan

Menurut Muslich (2010:60), teknik ini mencakup kesan dan penafsiran

subjektif. Deskripsi boleh mencakup rujukan atau pendapat, misalnya materi

pelajaran yang menarik siswa, tindakan guru yang kurang terkontrol, kecerobohan

guru, tindakan siswa yang kurang diperhatikan guru, pemakaian media yang

kurang semestinya, perilaku siswa tertentu yang mengganggu situasi kelas, dan

suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung,

3.6.3.4 Dokumentasi

Peneliti menggunakan teknik dokumentasi yang berupa foto dan perekam

video. Foto berguna untuk merekam peristiwa penting, misalnya aspek kegiatan

kelas atau untuk mendukung bentuk rekaman lain. Selain foto, juga digunakan

perekam video. Perekam video dapat dioperasikan oleh peneliti untuk merekam

satuan kegiatan/peristiwa yang dianalisis kemudian, misalnya kegiatan

pembelajaran di kelas. Akan lebih baik jika rekamannya pendek karena pemutaran

ulang akan memakan waktu (Muslich, 2010:64).

83

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

3.7.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran

IPS. Dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata atau

mean. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Berikut ini

langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif :

a) Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis

N =

x 100

Keterangan :

N = nilai

B = banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau

jumlah skor jawaban benar pada setiap butir (pada tes bentuk menguraikan)

St = skor tertulis

(Poerwanti, 2008:6.15-6.16)

b) Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal

P = ∑

∑ x 100%

(Aqib, dkk, 2011:41)

c) Menghitung mean atau rerata

Keterangan:

: nilai rata-rata

∑x : jumlah semua nilai siswa

84

∑N : jumlah siswa

(Aqib, dkk, 2011:40)

Setelah mendapatkan persentase hasil belajar siswa, peneliti memerlukan

kriteria untuk menyatakan tingkat keberhasilan siswa dalam %.

Tabel 3.5

Kriteria Keberhasilan Siswa

Tingkat Keberhasilan (%) Kualifikasi

≥80%

60-79%

40-59%

20% -39%

< 20 %

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

(Aqib, 2010:41)

Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan

belajar siswa SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang dengan KKM klasikal dan

individual yang dikelompokkan dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dan

akan ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.6

KKM SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

(sumber : SK KKM SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang)

KKM Kualifikasi

Individual Klasikal

≥ 67 ≥75% Tuntas

< 67 <75% Tidak tuntas

85

3.7.2 Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi serta hasil catatan lapangan

dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif dengan cara diorganisasikan,

diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang menjadi fokus analisis menurut

kategori untuk memperoleh kesimpulan. Adapun data keterampilan guru dan

aktivitas siswa dianalisis berdasarkan kategori sangat baik, baik, cukup, dan

kurang sesuai dengan skor yang telah ditetapkan.

Untuk menentukan skor dalam empat kategori tersebut langkah-langkah

yang perlu dilakukan yaitu :

a. Menentukan skor maksimal dan skor minimal

b. Menentukan median

c. Menentukan jarak interval

d. Membagi rentang skor menjadi empat kategori (sangat baik, baik, cukup,

kurang)

Poerwanti dkk (2008:6.9) menjelaskan dalam bentuk contoh instrumen

untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat adalah 10 butir.

Jika rentangan yang dipakai adalah 1–5 maka skor terendah adalah 10 dan skor

tertinggi adalah 50. Dengan demikian mediannya adalah (10+50)/2 yaitu sebesar

30. Jika dibagi menjadi 4 kategori maka skala 10–20 termasuk tidak berminat, 21–

30 kurang berminat, 31–40 berminat dan skala 41–50 sangat berminat.

Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori,

langkah langkah yang ditempuh yaitu:

1) menentukan skor maksimal dan skor minimal,

86

2) menentukan median dari data skor yang diperoleh dengan,

3) membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup,

kurang).

Selanjutnya, kita dapat menghitung data skor dengan cara sebagai berikut:

M = Skor Maksimal

K = Skor Minimal

n = Banyaknya data, mencari n = (M - K) + 1

Q2 = median

Menurut Herryanto dan Hamid (2008: 5.3), rumus untuk menentukan

kuartil adalah:

Letak K1=

(n+2) untuk n data genap dan Q1=

(n+1) untuk n data ganjil

Letak K2=

(n+1) untuk n data genap dan ganjil

Letak K3=

(3n+2) untuk n data genap dan Q3=

(n+1) untuk n data ganjil

Letak K4 = skor tertinggi

Maka akan didapat tabel kriteria ketuntasan data kualitatif sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Keterampilan Guru

Skor keterampilan guru Kriteria Nilai

27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A

18 ≤ skor < 27,5 Baik B

8,5 ≤ skor < 18 Cukup C

0 ≤ skor < 8,5 Kurang D

87

Keterangan:

1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 36 dan skor lebih dari atau sama

dengan 27,5 memperoleh kriteria sangat baik.

2. Jika skor kurang dari 27,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 18 memperoleh

kriteria baik.

3. Jika skor kurang dari 18 dan skor lebih dari atau sama dengan 8,5 memperoleh

kriteria cukup.

4. Jika skor kurang dari 8,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 0 memperoleh

kriteria kurang

Tabel 3.8

Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa

Keterangan:

1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 28 dan skor lebih dari atau sama

dengan 21,5 memperoleh kriteria sangat baik.

2. Jika skor kurang dari 21,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 14 memperoleh

kriteria baik.

Rentangan skor Kriteria Nilai

21,5 ≤ skor ≤ 28 Sangat baik A

14 ≤ skor < 21,5 Baik B

6,5 ≤ skor < 14 Cukup C

0 ≤ skor < 6,5 Kurang D

88

3. Jika skor kurang dari 14 dan skor lebih dari atau sama dengan 6,5 memperoleh

kriteria cukup.

4. Jika skor kurang dari 6,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 0 memperoleh

kriteria kurang

Tabel 3.9

Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah Afektif

Kriteria penilaian Kategori

12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)

8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)

3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)

0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)

Keterangan :

1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 16 dan skor lebih dari atau sama

dengan 12,5 memperoleh kriteria sangat baik.

2. Jika skor kurang dari 12,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 8 memperoleh

kriteria baik.

3. Jika skor kurang dari 8 dan skor lebih dari atau sama dengan 3,5 memperoleh

kriteria cukup.

4. Jika skor kurang dari 3,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 0 memperoleh

kriteria kurang

89

Tabel 3.10

Kualifikasi Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Kriteria Produk Kriteria

10,25 ≤ skor ≤ 12 Sangat Baik (A)

7,5 ≤ skor < 10,25 Baik (B)

4,75 ≤ skor < 7,5 Cukup (C)

3 ≤ skor < 4,75 Kurang (D)

Keterangan :

1. Jika skor kurang dari atau sama dengan 12 dan skor lebih dari atau sama

dengan 10,25 memperoleh kriteria sangat baik.

2. Jika skor kurang dari 10,25 dan skor lebih dari atau sama dengan 7,5

memperoleh kriteria baik.

3. Jika skor kurang dari 7,5 dan skor lebih dari atau sama dengan 4,75

memperoleh kriteria cukup.

4. Jika skor kurang dari 4,75 dan skor lebih dari atau sama dengan 3 memperoleh

kriteria kurang

3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching dengan media

audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas IVA SDN

Pudakpayung 02 dengan indikator sebagai berikut :

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Reciprocal

Teaching dapat meningkat, dengan kriteria minimal baik (18 ≤ skor < 27,5)

90

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Reciprocal

Teaching dapat meningkat, dengan kriteria minimal baik (14 ≤ skor < 21,5)

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual :

a. Dapat meningkat dengan ketuntasan belajar individual ≥ 67 dan ketuntasan

belajar klasikal sebesar ≥ 80%.

b. Pada ranah afektif dapat meningkat dengan kriteria minimal baik (8 ≤ skor

< 12,5)

c. Pada ranah psikomotor dapat meningkat dengan kriteria minimal baik (7,5

≤ skor < 10,25)

214

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

penerapan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat

meningkatkan kualitass pembelajaran IPS pada siswa kelas IVA SDN

Pudakpayung 02 Kota Semarang, dengan rincian sebagai berikut:

a. Keterampilan guru pada pembelajaran IPS melalui penerapan model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual meningkat. Hal ini

ditunjukkan berdasarkan observasi keterampilan guru, pada siklus I

pertemuan I diperoleh skor 19 dengan kategori baik, pertemuan II mengalami

peningkatan dengan perolehan skor 25 dengan kategori baik. Pada tindakan

siklus II pertemuan I diperoleh skor 31 dengan kategori sangat baik,

selanjutnya pertemuan II meningkat dengan perolehan skor 34 dengan

kategori sangat baik. Keterampilan guru telah mencapai indikator

keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya mencapai kategori baik (18 ≤ skor <

27,5). Hal itu ditunjukkan pada peningkatan siklusnya yaitu: 1) membuka

pelajaran; 2) memberikan pertanyaan pada siswa seputar materi pelajaran; 3)

memberikan penguatan pada siswa; 4) guru mengadakan variasi; 5)

menjelaskan materi pelajaran menggunakan media audio visual; 6)

membimbing siswa dalam diskusi kelompok; 7) mengkondisikan kelas pada

215

kegiatan pembelajaran yang efektif; 8) membimbing siswa secara perorangan;

dan 9) menutup pelajaran.

b. Aktivitas siswa pada pembelajaran IPS melalui penerapan model Reciprocal

Teaching dengan audio visual meningkat. Hal ini ditunjukkan berdasarkan

observasi aktivitas siswa, pada siklus I pertemuan I diperoleh rata-rata skor

17,24 dengan kategori cukup, kemudian pada pertemuan II diperoleh rata-rata

skor 21,5 dengan kategori baik. Pada siklus II pertemuan I mengalami

peningkatan dengan rata-rata skor 23,7 dengan kategori baik kemudian

meningkat pada pertemuan II dengan rata-rata skor 24,2 dengan kategori

baik. Hal ini ditunjukkan peningkatan aktivitas siswa pada setiap indikatornya

yaitu: 1) mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran; 2) memperhatikan

penjelasan guru; 3) menyimak materi pelajaran yang ditayangkan dengan

media audio visual; 4) bekerjasama dengan kelompok dalam menyelesaikan

tugas kelompok; 5) bertanya tentang materi yang sedang dibahas; 6)

menanggapi jawaban atau pendapat teman; dan 7) mengerjakan evaluasi.

c. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui penerapan model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual meningkat. Hal ini dapat

dilihat pada siklus I pertemuan I sebanyak 54,55% atau 12 siswa tuntas

belajar, kemudian pada pertemuan II sebanyak 63,64% atau 14 siswa tuntas

belajar. Pada siklus II pertemuan I sebanyak 68,18% atau 15 siswa tuntas

belajar dan pada pertemuan II sebanyak 81,82% atau 18 siswa tuntas belajar.

Hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah

216

ditetapkan yaitu sebanyak 80% siswa mengalami ketuntasan belajar

individual sebesar ≥ 67.

Berdasarkan simpulan di atas, maka hipotesis tindakan bahwa penerapan

model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil

belajar siswa kelas IVA SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang telah terbukti

kebenarannya.

5.2 SARAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata

terhadap peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPS.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian di kelas IVA

SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang, peneliti dapat memberikan saran antara

lain :

a. Bagi Guru

Diharapkan guru menggunakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan model Reciprocal Teaching dengan media audio visual dan

memperhatikan beberapa aspek sebelum menggunakannya yaitu guru harus

melakukan persiapan yang matang baik persiapan dalam menyusun rencana

pembelajaran dengan materi dan konsep yang telah terpilih, penggunaan media

yang menarik dan disesuaikan dengan materi, pemilihan strategi dan metode yang

tepat serta mempersiapkan alat evaluasi yang sesuai dengan materi, sehingga

pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

217

b. Bagi Siswa

Guru yang melakukan inovasi dalam pembelajaran menggunakan model

Reciprocal Teaching dengan media audio visual akan dapat meningkatkan

aktivitas siswa sehingga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan pihak sekolah khususnya kepala sekolah memberikan

bimbingan dan dorongan pada guru untuk terus melakukan inovasi dalam kegiatan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching

dengan media audio visual agar keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil

belajar siswa meningkat.

218

DAFTAR PUSTAKA

Aderonke, Aminat dan M.K. Akinsola. 2013. Effectivemess of Reflective-

Reciprocal Teaching on Pre-Service Teacher’s Achievement and

Science Process Skills in Integrated Science. Vol. 1, No. 8.

Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Anitah W, Sri, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas

Terbuka

Amir, Suwarto WA dan Hadiyah. 2011. Penggunaan Media Audio Visual untuk

Meningkatkan Hasil Belajar PKn. Vol. 1, No 1

Ariestyawati. 2014. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Media

Audiovisual pada Siswa Kelas II. Vol. 3, No.1

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Sinar

Grafika

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

BSNP. 2007. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta : BSNP

Choo, Tan Ooi Leng, Tan Kok Eng dan Norlida Ahmad. 2011. Effects of

Reciprocal Teaching Strategies on Reading Comprehension. Vol. 11,

No 2

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta

Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Direktorat

Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan

Perguruan Tinggi

________ . 2007. Standar Isi untuk SD/MI. Jakarta : Depdiknas

219

Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di Sekolah.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Freihat. 2012. The Effect of the Reciprocal Teaching Procedure (RTP) on

Enhancing EFL Students Reading Comprehension Behavior in a

University Setting. Vol. 2, No. 5.

Hadyanta, Md. Eric, Ign. I Wyn. Suwatra, I Wyn. Sudiana. 2013. Penerapan

Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pelajaran IPS di Kelas IV SD.

Vol. 1.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia

Herrhyanto, Nar dan Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas

Terbuka

Hidayati, Mujinem Anwar Hamid. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD.

Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Mahardika, I Gd. Agus, I Gst. Ngr. Japa, dan Ni Ngh. Madri Antari. 2013.

Penerapan Metode Reciprocal Teaching Berbantuan Kartu Angka

untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas VI SDN 4 Penyaringan. Vol 1.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta : Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Rifa’i, Achmad dan Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang : Universitas

Negeri Semarang Pers

______________ . 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang :

Universitas Negeri Semarang Pers

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. –ika

Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta :

Kaukaba Dipantara

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada

220

Sariyasa, I Gst. Ngr. Ag. Pisca Gita, dan Ny. Dantes. Pengaruh Model Reciprocal

Teaching Terhadap Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD. Vol. 4

Setiawan, Wawan, Asmaul Khair, dan Siswantoro. 2013. Penggunaan Media

Audio Visual pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD. Vol 1, No. 2

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta : Ar-ruzz Media

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogia

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana

Sutikno, M. Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Taneo, SP dan Ignasius Suban Angin. 2010. Kajian IPS SD. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdiknas.

Tastra, I Dw. Kade, Nym. Gunawan dan Ni Ngh. Madri Antari. 2014. Penerapan

Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Semester I Sd Negeri 7

Tianyar. Vol.2, No. 1

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta : Prestasi Pustaka

Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan

PAIKEM. Jakarta : Bumi Aksara

Winataputra, Udin S, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta :

Universitas Terbuka

221

LAMPIRAN-LAMPIRAN

222

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENELITIAN

223

KISI-KISI INSTRUMEN

Judul :

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Reciprocal Teaching

dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota

Semarang

No Variabel Indikator Sumber

Data Alat/Instrumen

1. Keterampilan guru

dalam pembelajaran

IPS menggunakan

model Reciprocal

Teaching dengan

media audio visual

1. Membuka pelajaran

(keterampilan

membuka pelajaran)

2. Memberikan

pertanyaan pada

siswa seputar materi

pelajaran.

(keterampilan

bertanya)

3. Menggunakan

media audio visual

dalam

menyampaikan

materi pelajaran.

(keterampilan

mengadakan

variasi)

4. Memberikan

penguatan pada

siswa. (keterampilan

memberi penguatan)

5. Menjelaskan materi

pelajaran.

(keterampilan

menjelaskan)

6. Membimbing siswa

dalam diskusi

kelompok

(keterampilan

1. Guru

2. Foto

3. Video

1. Lembar

observasi

2. Catatan

lapangan

224

membimbing

diskusi kelompok

kecil)

7. Mengkondisikan

kelas pada kegiatan

pembelajaran yang

efektif.

(keterampilan

mengelola kelas)

8. Membimbing siswa

secara perorangan.

(keterampilan

pembelajaran

perorangan)

9. Menutup pelajaran.

(keterampilan

menutup pelajaran)

2. Aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPS

menggunakan model

Reciprocal Teaching

dengan media audio

visual

1. Mempersiapkan diri

untuk menerima

pelajaran. (emotional

activities)

2. Memperhatikan

penjelasan guru.

(listening activities)

3. Menyimak materi

pelajaran yang

ditayangkan dengan

media audio visual.

(visual activities)

4. Bekerjasama dengan

kelompok dalam

menyelesaikan tugas

kelompok. (oral

activities dan mental

activities)

5. Bertanya tentang

materi yang sedang

dibahas. (oral

activities dan

emotional activities)

1. Siswa

2. Foto

3. Video

1. Lembar

observasi

2. Catatan

lapangan

225

6. Menanggapi jawaban

atau pendapat teman.

(oral activities)

7. Mengerjakan

evaluasi. (writing

activities)

3. Hasil belajar siswa

dalam pembelajaran

IPS menggunakan

model Reciprocal

Teaching dengan

media audio visual

Ranah Kognitif

1. Menjelaskan

pengertian teknologi

2. Mengidentifikasi

macam-macam

teknologi produksi

3. Membandingkan

teknologi produksi

masa kini dengan

masa terdahulu

4. Menjelaskan

perkembangan

teknologi

komunikasi

5. Mengidentifikasi

macam-macam

teknologi

komunikasi

6. Menjelaskan

kegunaan teknologi

komunikasi dalam

kehidupan sehari-

hari

7. Membandingkan

teknologi

komunikasi masa

kini dengan masa

terdahulu

8. Menjelaskan

perkembangan

teknologi

transportasi

9. Mengidentifikasi

macam-macam

1. Siswa 1. Soal evaluasi

2. Lembar

Kerja Siswa

(LKS)

226

teknologi

transportasi

10. Menjelaskan

kegunaan teknologi

transportasi dalam

kehidupan sehari-

hari

11. Membandingkan

teknologi

transportasi masa

kini dengan masa

terdahulu

12. Menjelaskan

kelebihan teknologi

13. Menjelaskan

kekurangan

teknologi

Ranah afektif

1. Jujur

2. Disiplin

3. Komunikatif

4. Tanggung jawab

Ranah psikomotor

1. Membuat bagan alur

proses produksi

2. Membuat bagan

perkembangan

teknologi komunikasi

3. Membuat bagan

teknologi transportasi

4. Membuat bagan

kelebihan dan

kekurangan teknologi

227

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus : ...

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi :

Hati/Tanggal :

Petunjuk :

1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.

Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan

lapangan.

No Indikator Deskriptor Check

()

Skor

1. Membuka

pembelajaran.

(keterampilan membuka

pelajaran)

a. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan

apersepsi yang

membangkitkan

semangat siswa

c. Guru memberikan

motivasi pada siswa

d. Guru menjelaskan

konsep materi yang akan

dibahas

2. Memberikan pertanyaan a. Guru bertanya dengan

228

pada siswa seputar

materi pelajaran.

(keterampilan bertanya)

jelas dan singkat.

b. Guru memberikan waktu

berpikir.

c. Guru memberikan giliran

dan menyebarkan

pertanyaan pada seluruh

siswa.

d. Memberikan acuan

untuk jawaban yang

diharapkan.

3. Memberikan penguatan

pada siswa

a. Memberikan penguatan

verbal

b. Memberikan penguatan

gestural

c. Memberikan penguatan

dengan sentuhan

d. Memberikan penguatan

berupa tanda atau benda

4. Guru mengadakan

variasi

a. Menggunakan media

audio visual

b. Menggunakan variasi

suara

c. Guru melakukan

perubahan posisi untuk

melakukan interaksi

dengan siswa

d. Guru mengadakan

kontak pandang kepada

siswa

5. Menjelaskan materi

pelajaran menggunakan

media audio visual

a. Menjelaskan materi

melalui media audio

visual dengan jelas

b. Menggunakan contoh

dan ilustrasi

c. Memberikan

penekanan terhadap

materi yang

disampaikan

d. Memberikan balikan

kepada siswa terhadap

229

materi yang

disampaikan

6. Membimbing siswa

dalam diskusi

kelompok.

(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

a. Guru memusatkan

perhatian siswa pada

topik diskusi

b. Guru memberikan

penjelasan masalah

yang harus dikerjakan

siswa.

c. Guru memberikan

kesempatan semua

kelompok untuk

berpartisipasi.

d. Memberikan penjelasan

pada setiap kelompok

7. Mengkondisikan kelas

pada kegiatan

pembelajaran yang

efektif

a. Guru menciptakan

kondisi belajar yang

optimal

b. Memusatkan perhatian

kelompok

c. Guru memberikan

petunjuk yang jelas

d. Guru menegur siswa

8. Membimbing siswa

secara perorangan

a. Menuntun siswa untuk

maju ke depan kelas

b. Membantu siswa pada

saat diskusi

c. Mendengarkan secara

simpatik gagasan siswa

d. Memberikan respons

positif terhadap

pikiran/perasaan siswa

9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan

pembelajaran

b. Memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

c. Memberikan soal

evaluasi

d. Memberikan tindak

230

lanjut

Jumlah skor = ..... kategori = .....

Kriteria penilaian

Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36

Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0

N = (M-K) + 1

= (36-0) + 1 = 37

Letak Q1 =

(37+1) = 9,5 Letak Q2 =

(37+1)=19 Letak Q3 =

(n +1)=28,5

Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5

Skor keterampilan guru Kriteria Nilai

27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A

18 ≤ skor < 27,5 Baik B

8,5 ≤ skor < 18 Cukup C

0 ≤ skor < 8,5 Kurang D

Semarang , …………… 2015

Observer,

.......................................

231

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus : ...

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi :

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.

Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan

lapangan.

No Indikator Deskriptor Cek

(√)

Skor

1. Mempersiapkan diri

untuk menerima

pelajaran. (emotional

activities)

a. Siswa menunjukkan perasaan

gembira saat akan mengikuti

pelajaran

b. Siswa mempersiapkan buku

pelajaran

c. Siswa memusatkan perhatian

kepada guru

d. Siswa bersemangat saat akan

mengikuti pelajaran

2. Memperhatikan

penjelasan guru.

(listening activities)

a. Mendengarkan penjelasan

guru dari awal sampai akhir

b. Pandangan fokus pada

tayangan.

232

c. Tidak berbicara sendiri

d. Mencatat hal-hal penting

3. Menyimak materi

pelajaran yang

ditayangkan dengan

media audio visual.

(visual activities)

a. Tidak membuat suasana gaduh

b. Siswa memperhatikan

pembelajaran/tayangan

presentasi dengan gambar /

video

c. Siswa mendengarkan

penjelasan yang disampaikan

guru

d. Siswa berani bertanya

4. Bekerjasama dengan

kelompok dalam

menyelesaikan tugas

kelompok. (oral

activities dan mental

activities)

a. Bekerjasama dalam

mengerjakan tugas kelompok

b. Bertanggung jawab atas

perannya dalam kelompok.

c. Menjaga kekompakan dalam

kelompok

d. Memberi tanggapan positif

ketika teman meminta

pendapat/saran

5. Bertanya tentang materi

yang sedang dibahas.

(oral activities dan

emotional activities)

a. Berani bertanya

b. Bertanya sesuai materi yang

dipelajari

c. Mencatat jawaban dari guru

atau siswa lain

d. Mengulangi pertanyaan dan

jawaban agar lebih jelas

6. Menanggapi jawaban

atau pendapat teman.

(Oral activities)

a. Mengangkat tangan

b. Menyampaikan pendapat

dalam bentuk pertanyaan

maupun pernyataan

c. Menyampaikan pendapat

berupa masukan atau saran

d. Pendapat disampaikan dalam

bentuk bahasa mudah

dipahami oleh guru dan

seluruh temannya

7. Mengerjakan evaluasi.

(Writing activities)

a. Membubuhkan nama terang

dan nomor presensi dengan

benar

233

b. Mengerjakan evaluasi sesuai

petunjuk yang ada pada

lembar evaluasi seperti

“membubuhkan tanda silang

(x) pada pilihan ganda”,

“memberikan jawaban

singkat pada soal isian”

c. Mengumpulkan atau

menghentikan aktivitas

mengerjakan evaluasi sesuai

dengan rentang waktu yang

telah diberikan

d. Menyelesaikan seluruh soal

sampai tuntas (tidak ada yang

kosong, tidak diisi atau

dijawab)

Total Skor

Kategori

Skor minimal (R) = 0

Skor maksimal (T) = 28

N = banyaknya skor = (28-0) + 1 = 29

Letak Q1 =

(n+1)

=

(29+1)

=

x 30

= 7,5

Jadi nilai Q1 = Letak Q1 + (R-1)

= Letak Q1 – 1

= 7,5 – 1

= 6,5

Letak Q2 =

(n+1)

=

(29+1)

=

x 30

= 15

234

Jadi nilai Q2 = Letak Q2 + (R-1)

= Letak Q2 – 1

= 15 – 1

= 14

Letak Q3 =

(n+1)

=

(29+1)

=

x 30

= 22,5

Jadi nilai Q3 = Letak Q3 + (R-1)

= Letak Q3 – 1

= 22,5 – 1

= 21,5

Q4 = kuartil keempat = T = 28

Kriterian ketuntasan :

Semarang, 2015

Observer,

...............................

Rentangan skor Kriteria Nilai

21,5 ≤ skor ≤ 28 Sangat baik A

14 ≤ skor < 21,5 Baik B

6,5 ≤ skor < 14 Cukup C

0 ≤ skor < 6,5 Kurang D

235

CATATAN LAPANGAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN

MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Hari/Tanggal : ..........

Petunjuk :

Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran IPS materi

teknologi menggunakan model Reciproal Teaching dengan media Audio visual di

kelas IV SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Semarang…………………

Observer,

...........................

236

LAMPIRAN 2

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SIKLUS I PERTEMUAN I

237

PENGGALAN SILABUS

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : IV / 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2. Mengenal

sumber daya alam,

kegiatan ekonomi,

dan kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten/kota dan

provinsi

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya

2.3.1 Menjelaskan

pengertian teknologi

2.3.2 Mengidentifikasi

macam-macam

teknologi produksi.

2.3.3 Membandingkan

teknologi produksi

masa kini dengan masa

terdahulu.

2.3.4 Membuat bagan

alur proses produksi.

Perkemba

ngan

teknologi

produksi

1. Menyimak

video

2. Mendiskusik

an materi

yang

diberikan

3. Menyampaik

an hasil

diskusi

4. Memberi

tanggapan

atau bertanya

mengenai

hasil diskusi

- Tes

- Non tes

2 x 35

menit

1. Hisnu

P., Tantya

dan Winardi.

2008. Ilmu

Pengetahuan

Sosial 4

Untuk SD/MI

Kelas 4.

2008. Jakarta

: Depdiknas

2. Pujiati

, Retno Heny

dan Umi

Yuliati. 2008.

Cerdas

Pengetahuan

Sosial Untuk

238

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

3. Sadim

an, I.S. dan

Shendy

Amalia.

2008. Ilmu

Pengethuan

Sosial Untuk

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

239

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus 1 Pertemuan 1

Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas / Semester : IV / 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

II. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi

serta pengalaman menggunakannya

III. Indikator

2.3.1 Menjelaskan pengertian teknologi. (C1)

2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi produksi. (C2)

2.3.3 Membandingkan teknologi produksi masa kini dengan masa terdahulu.

(C5)

2.3.4 Membuat bagan alur proses produksi. (P2)

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati video tentang teknologi, siswa dapat menjelaskan

pengertian teknologi dengan benar.

2. Melalui kerja kelompok, siswa dapat mengidentifikasi macam-macam

teknologi produksi dengan baik.

3. Dengan mendengarkan penjelasan dari teman sebaya, siswa dapat

membandingkan teknologi produksi masa kini dengan masa terdahulu

dengan benar.

4. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat membuat bagan alur

proses produksi dengan runtut.

240

Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, komunikatif, dan tanggung

jawab.

V. Materi pelajaran

1. Pengertian teknologi

2. Perkembangan teknologi produksi

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Reciprocal Teaching

Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi

lagu “Menanam Jagung”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).

(elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas

(Prediction). (elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.

(eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok

beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk

menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

241

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang

muncul (Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang

telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Guru memberikan tindak lanjut berupa pengayaan dan remedial.

d. Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar

1. Video tentang teknologi

2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk

SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas

3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial

Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk

SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

IX. Penilaian

1. Teknik Tes

a. Tes

b. Non tes

2. Prosedur Tes

a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)

b. Tes proses : ada (LKS)

c. Tes akhir : ada (evaluasi)

3. Jenis Tes

a. Tes tertulis

242

b. Lisan

c. Produk

4. Bentuk Tes

a. Pilihan ganda

b. Uraian

5. Instrumen/alat : terlampir

X. Lampiran

1. Materi ajar

2. Media

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

4. Kisi-kisi soal evaluasi

5. Soal Evaluasi

6. Kunci jawaban

7. Instrumen penilaian

Semarang, 15 Februari 2015

Mengetahui,

Kolaborator Guru Kelas

Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita

NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472

243

MATERI AJAR

Televisi, telepon, pendingin udara, dan lampu pijar. Barang-barang itu

tidak asing bagi kita. Ada di sekitar kita. Kita gunakan. Kita rasakan manfaatnya.

Bahkan tanpa itu semua, hidup terasa tak lengkap. Semua sudah menjadi bagian

hidup kita.

Kalian perlu tahu, itu hasil perkembangan teknologi. Mungkin selama ini

tidak kita sadari. Ternyata di balik teknologi ada ahli yang menciptakan. Coba

ingat-ingat. Mula-mula perkakas dari batu lalu terciptalah roda. Tak lama, ada

bangunan menjulang tinggi. Selanjutnya komputer. Lalu muncul internet. Apa

saja yang kita

butuhkan, mudah didapat. Bagaimanakah sesungguhnya perkembangan teknologi

itu? Bidang apa sajakah yang terkena dampak teknologi? Bagaimana pula

perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi? Mari simak

materi berikut!

Pengertian Teknologi

Istilah teknologi tentu tidak asing bagi kalian. Teknologi merupakan ilmu

yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi juga sering dipakai untuk

menyebut berbagai jenis peralatan yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi

dapat beruwujud ilmu dapat pula berupa peralatan. Dalam makna lain, teknologi

adalah hasil karya manusia sebagai buah pemikiran, dengan tujuan memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Teknologi dan ilmu pengetahuan, dua hal yang saling berkaitan. Keduanya

berhubungan timbal balik dan saling melengkapi. Kedudukannya sejajar dan

saling bertautan. Maka jangan heran, bila ada yang mengatakan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Lebih populer dengan istilah “iptek”.

Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan suatu

kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan yang dulunya membutuhkan

tenaga yang besar, sekarang bisa dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan

teknologi pula pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang

hanya butuh waktu yang sangat singkat.

Teknologi banyak sekali jenisnya. Di antaranya sebagai berikut :

244

1. Teknologi peralatan rumah tangga

Contoh teknologi peralatan rumah tangga adalah lampu, jam dinding,

mesin cuci, mesin penghisap debu, kompor gas, kipas angin, pemotong rumput

dan lain sebagainya.

2. Teknologi produksi

Contoh teknologi produksi adalah mesin traktor, mesin pemintal

benang, mesin penggiling padi, mesin pemotong kayu dan lain sebagainya.

3. Teknologi transportasi

Contoh teknologi transportasi adalah sepeda motor, kereta api, mobil,

kapal laut dan pesawat terbang.

4. Teknologi komunikasi

Contoh teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon dan

internet.

Bagaimana perkembangan teknologi dari masa lalu hingga sekarang?

Bagaimana pula perbedaan teknologi masa lalu dengan masa kini? Marilah kita

ikuti terus pembahasan berikut. Di kelas empat ini kita cukup mempelajari

perkembangan teknologi produksi, transportasi dan komunikasi.

1. Perkembangan Teknologi Produksi

Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia

untuk menghasilkan barang atau jasa. Masyarakat pada masa lalu sudah dapat

memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun,

teknologi yang digunakannya masih sangat sederhana. Dengan menggunakan alat

sederhana, memerlukan tenaga besar dan hasilnya pun terbatas.

Ketika ilmu pengetahuan berkembang maka berkembang pula teknologi.

Alat-alat yang memudahkan pekerjaan manusia banyak ditemukan. Alat-alat

tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan manusia. Dengan alat

yang lebih modern pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat, ringan, dan hasilnya

pun lebih banyak.

a. Jenis teknologi produksi masa lalu dan masa kini

245

Berikut ini akan dibahas mengenai jenis teknologi produksi berdasarkan

jenis kebutuhan pokok manusia. Marilah kita simak perbandingannya di masa lalu

dan di masa kini.

1) Teknologi produksi makanan dan obat-obatan

Bagi kamu yang makanan pokoknya nasi tentu tiap hari makan nasi.

Pernahkah kamu berpikir dari mana nasi yang kamu makan tiap hari itu berasal?

Untuk dapat menikmati sepiring nasi ternyata prosesnya cukup panjang. Nasi

berasal dari beras, beras berasal dari tanaman padi. Pernahkan kamu melihat orang

menanam padi di sawah? Sebelum ditanami biasanya lahan digemburkan dulu.

Pada masa lalu penggemburan tanah dilakukan dengan dicangkul atau dibajak.

Bajak digunakan untuk mengolah sawah, menggemburkan tanah. Ada bajak

dengan satu binatang. Ada pula dengan dua binatang. Biasanya sapi atau kerbau.

Bagian bajak yang berfungsi membalik tanah disebut mata bajak. Untuk

meratakan tanah yang sudah dibajak digunakan garu. Bentuk garu seperti sisir.

Tangkainya terbuat kayu atau bambu. Garu dapat ditarik manusia, kerbau atau

sapi. Mencangkul benar-benar menggunakan tenaga manusia sedangkan

membajak sudah dibantu tenaga sapi atau kerbau. Para petani di masa kini, untuk

menggemburkan tanah sudah dapat menggunakan alat bermesin. Alat ini disebut

traktor. Dengan traktor kegiatan menggemburkan tanah dapat lebih ringan, mudah

dan cepat. Meskipun demikian saat ini masih ada petani yang menggemburkan

sawah dengan cangkul dan bajak.

Gambar : bajak dan traktor

Ketika padi sudah dipanen, butir padi harus dipisahkan dari batangnya.

Kulit padi juga harus dipisahkan dengan isinya (beras). Untuk melakukan kedua

proses ini orang sekarang juga sudah menggunakan mesin. Berbeda dengan

246

zaman dahulu yang masih menggunakan tenaga manual. Untuk memisahkan padi

dari batangnya, padi dipukulpukulkan pada sebatang kayu. Sedangkan untuk

memisahkan kulit padi dengan isinya (beras) menggunakan lesung dan alu. Padi

ditumbuk hingga mengelupas kulitnya. Seringkali berasnya juga ikut hancur

menjadi kecil-kecil, Menumbuk padi dengan lesung banyak dilakukan oleh kaum

perempuan.

Gambar :Menumbuk padi dengan lesung dan mesin penggiling gabah

Untuk memproduksi obat-obatan pun teknologinya juga mengalami

perkembangan yang pesat. Dahulu manusia hanya meramu dan menumbuk obat-

obatan dari bahan alami. Saat ini meskipun bahannya ada yang dari bahan alami

tetapi pengolahannya sudah dengan menggunakan mesin. Dengan mesin proses

pembuatan obat lebih cepat dan higienis.

2) Teknologi produksi pakaian

Untuk memenuhi kebutuhan sandang, masyarakat masa lalu menggunakan

alat tenun yang terbuat dari kayu dengan rakitan yang sangat sederhana. Untuk

bahan pewarnanya biasanya digunakan bahan-bahan dari kulit pohon atau daun

tanaman. Mereka meraciknya secara sederhana. Tentu saja pekerjaan ini

memerlukan tenaga yang cukup besar dan waktu yang lama. Produk yang

dihasilkannya pun tidak banyak.

Masyarakat masa kini sudah dapat memenuhi kebutuhan sandangnya

dengan mudah. Alat-alat yang berteknologi modern sudah banyak ditemukan.

Pabrik tekstil dengan mesin-mesin modern dapat menghasilkan kain dalam jumlah

besar dan kualitas yang tinggi. Bahan baku pembuatan kain pun juga lebih

bervariasi, misalnya kapas, bulu biri-biri serta bahan sintetis (buatan). Meskipun

247

demikian, saat ini masih banyak orang yang menggunakan cara dan bahan

tradisional. Biasanya harganya justru lebih mahal.

3) Teknologi produksi bahan bangunan

Selain bahan pangan dan bahan sandang, manusia juga memerlukan rumah

sebagai tempat tinggal. Segala perlengkapan rumah tangga seperti kursi, tempat

tidur, lemari merupakan kebutuhan hidup lainnya yang diperlukan.

Masyarakat masa lalu memotong kayu menggunakan kapak dan peralatan

sederhana. Waktu yang diperlukan cukup lama untuk mengerjakannya. Sedangkan

sekarang orang memotong kayu dapat menggunakan gergaji mesin. Selain lebih

cepat hasil yang didapat pun sangat banyak. Selain itu potongan juga lebih rapi.

Menyerut pun juga sekarang sudah menggunakan serutan mesin. Tidak seperti

dulu yang menggunakan serutan biasa dan menggunakan tenaga manusia lebih

besar.

Perbandingan alat produksi masa lalu dan masa kini

No Alat produksi masa lalu Alat produksi masa kini

1. Digerakkan dengan tenaga

manusia, hewan, dan tenaga

alam.

Digerakkan dengan tenaga uap dan

tenaga listrik secara otomatis.

2. Peralatan yang digunakan dari

bahan sederhana dan bisa dibuat

sendiri

Peralatan dari campuran berbagai

bahan dengan suatu proses

produksi, dirancang tenaga ahli

3. Dibuat di mana saja Dibuat di pabrik atau bengkel

4. Biaya yang dikeluarkan murah

Hasil produksi yang didapat

sedikit dan memakan waktu

lama

Biaya cukup mahal

Hasil produksi bisa berlipat ganda

dibandingkan peralatan manual dan

tidak membutuhkan waktu lama

5. Tenaga kerja yang dibutuhkan

banyak

Tenaga kerja sedikit karena dibantu

dengan mesin

6. Hasil produksi kurang bagus dan

tidak awet

Hasil produksi lebih bagus dan

lebih awet

248

2. Diagram alur proses produksi

Kekayaan alam di Indonesia sangat berlimpah ruah, misalnya bahan

tambang, sayur-mayur, buah-buahan, hewan ternak, dan sebagainya. Semua

kekayaan alam dapat digunakan dalam proses produksi.

Contoh proses pembuatan gula sukrosa (gula pasir).

a. Tebu ditanam oleh petani

b. Bila sudah tua dan banyak airnya, tebu ditebang dan diangkut ke pabrik

dengan menggunakan truk.

c. Proses pengolahan di pabrik yaitu:

1) Batang tebu diperas dengan mesin.

2) Sari tebu dicampurkan dengan susu atau kapur dan dididihkan

sehingga membentuk kristal-kristal berwarna gelap yang disebut

gula mentah.

3) Gula mentah dikirim ke pabrik pemurnian.

4) Kristal tersebut dicampur dengan bahan kimia dan dihancurkan

menjadi gula pasir berwarna putih.

d. Gula siap dikonsumsi untuk minuman dan berbagai olahan makanan.

Diagram : proses pembuatan gula pasir

Berikut ini adalah contoh penambangan minyak bumi.

249

a. Tenaga ahli mencari sumber minyak bumi dengan cara eksplorasi

(penyelidikan, penjelajahan wilayah dengan tujuan memperoleh

pengetahuan tentang sumber minyak di suatu tempat).

b. Pengeboran dilakukan dengan cara mendirikan derrick atau menara

bor yang cukup tinggi.

c. Derrick mempunyai pipa panjang dengan alat potong di ujungnya

yang disebut bit. Bit berputar amat cepat mengebor tanah sampai

ditemukan genangan minyak.

d. Minyak mengalir atau dipompa ke permukaan bumi masih berupa

minyak mentah.

e. Minyak mentah diolah dengan proses produksi di pabrik-pabrik

pengolahan menjadi beberapa bahan bakar, minyak seperti bensin,

solar, minyak tanah, oli, aspal, dan lain-lain.

Diagram : penambangan minyak bumi

Proses membuat batu bata itu sebagai berikut.

1. Menyiapkan tanah liat sebagai bahan baku.

2. Tanah liat yang tersedia diaduk dengan air. Kemudian digiling

supaya menjadi adonan yang siap cetak.

3. Adonan tanah liat dicetak satu per satu. Hasil cetakan itu dibiarkan

di tempat yang terkena sinar matahari.

250

3. Satu Bahan Baku Menghasilkan Beberapa Barang Produksi

Di bawah ini diberikan contoh satu bahan baku yang menghasilkan

beberapa barang produksi.

a. Dari Pohon Kelapa

1. Daun sebagai bungkus, ketupat, atap, dekorasi, sapu lidi.

2. Kayu sebagai bahan bakar/perabotan.

3. Bunga yang muda sebagai campuran gula dan sayur.

4. Buah (daging) sebagai santan, minyak, bahan olahan makanan,

campuran obat.

5. Tempurung sebagai hiasan, kerajinan, peralatan rumah tangga.

6. Sabut Kelapa sebagai keset, tali, dan berbagai alat kebersihan.

b. Dari Kayu

251

MEDIA

Teknologi Produksi Masa Lalu

Teknologi Produksi Masa Kini

252

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KELOMPOK 1

ANGGOTA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

ALAT DAN BAHAN :

a. Lem

b. Pensil/bolpoin

c. Pensil warna

d. Penggaris

PETUNJUK :

1. Buatlah bagan alur produksi BERAS !

2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

ALAT DAN BAHAN :

a. Lem

b. Pensil/bolpoin

c. Pensil warna

d. Penggaris

PETUNJUK :

1. Buatlah bagan alur produksi PAKAIAN !

2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.

253

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KELOMPOK 3

ANGGOTA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

ALAT DAN BAHAN :

a. Lem

b. Pensil/bolpoin

c. Pensil warna

d. Penggaris

PETUNJUK :

1. Buatlah bagan alur produksi GULA PASIR !

2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KELOMPOK 4

ANGGOTA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

ALAT DAN BAHAN :

a. Lem

b. Pensil/bolpoin

c. Pensil warna

d. Penggaris

PETUNJUK :

1. Buatlah bagan alur produksi MINYAK BUMI !

2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.

254

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KELOMPOK 5

ANGGOTA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

ALAT DAN BAHAN :

a. Lem

b. Pensil/bolpoin

c. Pensil warna

d. Penggaris

PETUNJUK :

1. Buatlah bagan alur produksi BATU BATA !

2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.

255

KISI-KISI SOAL

Kelas / Semester : IV / II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

KD Indikator

Ranah Teknik

Penilaian Bentuk Soal

Instrumen

Penilaian No

Soal

Tingkat

Kesukaran

Afekt

if

(A)

Kogni

tif

(C)

Psikom

otor

(P)

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi,

dan

transportasi

serta

pengalaman

menggunakan

2.3.1 Menjelaskan

pengertian teknologi.

2.3.2 Mengidentifikasi

macam-macam teknologi

produksi.

2.3.3 Membandingkan

teknologi produksi masa

kini dengan masa

C1

C2

C5

Tes

Tes

Tes

Uraian

Pilihan ganda

Uraian

Pilihan ganda

Uraian

Lembar Soal

Lembar soal

Lembar soal

1

2,3,4,5,

6,8,10

2,3,4

1,7,9

5

Mudah

Sedang

Sukar

Sedang

Sukar

256

nya terdahulu.

2.3.4 Membuat bagan

alur proses produksi.

P2

Produk

LKS

Sukar

257

SOAL EVALUASI

A. Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang benar!

1. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah ….

a. prosesnya lama c. menimbulkan polusi

b. menggunakan tenaga mesin d. hasilnya jelek

2. Bahan baku pembuatan kertas adalah ….

a. karet c. kapas

b. kayu d. bambu

3. Teknologi pertanian masa kini dalam mengolah tanah menggunakan ….

a. bajak c. traktor

b. ani-ani d. kerbau

4. Industri tekstil adalah industri yang menghasilkan ….

a. kain c. mobil

b. ban d. kertas

5. Gerabah atau tembikar adalah barang-barang yang terbuat dari …

a. bambu c. tanah liat

b. kayu d. Batu

6. Manfaat traktor dalam pertanian, kecuali ....

a. menggemburkan tanah

b. mengangkut kayu gelondong

c. meratakan tanah

d. menyuburkan tanah

7. Perbandingan teknologi pada masa lalu dan masa kini ada di bawah ini, kecuali

. . . .

a. teknologi masa kini dibuat di pabrik

b. hasil produksi peralatan masa lalu sangat awet

c. tenaga kerja yang digunakan teknologi masa kini lebih sedikit

d. biaya yang dikeluarkan peralatan masa lalu lebih murah

8. Berikut bukan hasil produksi dari kacang kedelai, yaitu ....

a. tempe c. gula

258

b. tahu d. Kecap

9. Ciri dari teknologi modern, yaitu mengandalkan tenaga ....

a. manusia c. mesin

b. hewan d. Angin

10. Para petani menggunakan perontok padi yang merupakan teknologi ….

a. produksi c. transportasi

b. industri d. komunikasi

B. Isian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian teknologi!

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan teknologi produksi masa lalu!

3. Sebutkan 5 macam teknologi produkasi masa lalu!

4. Jelaskan manfaat penggunaan traktor!

5. Apa yang membedakan teknologi produksi masa lalu dengan teknologi

produksi masa kini?

259

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A 6. B

2. B 7. B

3. C 8. C

4. A 9. C

5. C 10. A

B. Isian

1. Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi

juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan yang

mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula

berupa peralatan.

2. Kelebihan : dapat menampung banyak tenaga kerja, tidak menimbulkan

pencemaran/polusi udara, tidak tergantung pada peralatan.

Kekurangan : biaya yang dibutuhkan lebih besar, tidak bisa memproduksi banyak,

waktunya lama.

3. Kapak, cangkul, bajak, alat tenun yang terbuat dari kayu, lesung.

4. Untuk menggemburkan tanah.

5. Teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manusia, jadi produksinya

lebih lama dan hasilnya sedikit. Sedangkan teknologi masa kini menggunakan

mesin, jadi produksinya lebih cepat dan lebih banyak.

Penilaian

A. Pilihan ganda

Skor benar = 1

B. Isian

Skor benar = 3

Nilai =

x 100

260

SOAL REMEDIAL

1. Salah satu contoh alat produksi jaman sekarang adalah ....

2. Salah satu kelebihan alat produksi jaman dahulu yaitu ....

3. Salah satu kekurangan teknologi produksi jaman sekarang adalah harganya

yang lebih mahal, contohnya kompor gas. Maka dalam menggunakan gas kita

harus bersikap ....

4. Sekarang banyak kasus kebakaran karena bocornya tabung gas, salah satu

tindakan yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran

karena bocornya tabung gas yaitu ....

5. Barang yang dapat dihasilkan dari bahan baku tersebut

yaitu ....

6. Alur proses produksi dari padi menjadi beras yaitu ....

7. Gambar di samping adalah salah satu alat produksi yang

berfungsi untuk ....

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

(1) (2)

Berdasarkan gambar di atas, alat produksi yang cara kerjanya lebih mudah

dan cepat adalah nomor ....

9. Selain menggunakan tenaga mesin, salah satu kelebihan alat produksi jaman

sekarang yaitu ....

10. Perajin batik menggunakan canting untuk membuat batik. Canting tersebut

merupakan teknologi produksi ....

261

SOAL PENGAYAAN

Buatlah bagan alur proses produksi makanan yang ada di sekitarmu! (satu saja)

262

PENILAIAN AFEKTIF

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Nama Siswa : ................................

Kelas / Semester : IVA / 2

Hari / Tanggal : ................... / .............................

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No Karakter

Siswa

Deskriptor Cek

(√)

Skor

1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi

contekan saat mengerjakan soal

evaluasi

b. Mengerjakan tugas dengan benar

c. Menegur teman yang berbuat curang

d. Mengerjakan soal evaluasi secara

mandiri

2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu

b. Tertib selama mengikuti pembelajaran

c. Mengumpulkan tugas dengan tepat

waktu

d. Menjaga ketertiban kelas

3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat

diskusi kelompok

b. Mengerjakan tugas bersama dengan

anggota kelompok

c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan

263

d. Mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas

4. Tanggung

jawab

a. Mengerjakan tugas dengan baik

b. Mengerjakan tugas kelompok secara

bersama-sama

c. Mengerjakan LKS

d. Mengerjakan soal evaluasi

Skor terendah (K) = 0

Skor tertinggi (M) = 16

N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17

Letak K1 =

(n+1) =

(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5

Letak K2 =

(n+1) =

(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8

Letak K3 =

(n+1) =

(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5

Kriteria penilaian Kategori

12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)

8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)

3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)

0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)

Jumlah skor = .............. Kategori = ............................

264

PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

Penilaian Produk

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi

Kelompok : …………

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

Aspek yang

dinilai Deskriptor

Tampak

(√) Skor

1. Tahap

Persiapan

1. Menyiapkan alat dan buku sumber

yang dibutuhkan untuk membuat

bagan

2. Merencanakan bentuk bagan

3. Membagi tugas kepada masing-

masing anggota kelompok

2. Tahap

Pembuatan

Produk

1. Kerjasama antar anggota kelompok

saat membuat bagan

2. Kegesitan dalam bekerja.

3. Ketelitian dalam membuat bagan

3. Hasil

Produk

berupa

peta

pikiran

1. Bagan sesuai dengan materi yang

dibahas

2. Kerapian bagan (kesesuaian warna,

bersih dari coretan, tulisan rapi)

3. Bahasa yang digunakan mudah

dipahami.

(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)

265

Tabel Kriteria Produk

Kriteria Produk Kriteria

10,25 ≤ skor ≤ 12 Sangat Baik (A)

7,5 ≤ skor < 10,25 Baik (B)

4,75 ≤ skor < 7,5 Cukup (C)

3 ≤ skor < 4,75 Kurang (D)

266

LAMPIRAN 3

HASIL PENGAMATAN SIKLUS I

PERTEMUAN I

267

HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus : I Pertemuan I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Pengertian teknologi dan perkembangan teknologi

produksi

Hati/Tanggal : Rabu, 15 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.

Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan

lapangan.

No Indikator Deskriptor Check

()

Skor

1. Membuka

pembelajaran.

(keterampilan membuka

a. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan

3

268

pelajaran) apersepsi yang

membangkitkan

semangat siswa

c. Guru memberikan

motivasi pada siswa

d. Guru menjelaskan

konsep materi yang akan

dibahas

-

2. Memberikan pertanyaan

pada siswa seputar

materi pelajaran.

(keterampilan bertanya)

a. Guru bertanya dengan

jelas dan singkat.

b. Guru memberikan waktu

berpikir.

c. Guru memberikan giliran

dan menyebarkan

pertanyaan pada seluruh

siswa.

d. Memberikan acuan

untuk jawaban yang

diharapkan.

-

-

-

1

3. Memberikan penguatan

pada siswa

a. Memberikan penguatan

verbal

b. Memberikan penguatan

gestural

c. Memberikan penguatan

dengan sentuhan

d. Memberikan penguatan

berupa tanda atau benda

-

-

2

4. Guru mengadakan

variasi

a. Menggunakan media

audio visual

b. Menggunakan variasi

suara

c. Guru melakukan

perubahan posisi untuk

melakukan interaksi

dengan siswa

d. Guru mengadakan

kontak pandang kepada

siswa

-

-

2

5. Menjelaskan materi

pelajaran menggunakan

a. Menjelaskan materi

melalui media audio

3

269

media audio visual visual dengan jelas

b. Menggunakan contoh

dan ilustrasi

c. Memberikan

penekanan terhadap

materi yang

disampaikan

d. Memberikan balikan

kepada siswa terhadap

materi yang

disampaikan

-

6. Membimbing siswa

dalam diskusi

kelompok.

(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

a. Guru memusatkan

perhatian siswa pada

topik diskusi

b. Guru memberikan

penjelasan masalah

yang harus dikerjakan

siswa.

c. Guru memberikan

kesempatan semua

kelompok untuk

berpartisipasi.

d. Memberikan penjelasan

pada setiap kelompok

-

-

2

7. Mengkondisikan kelas

pada kegiatan

pembelajaran yang

efektif

a. Guru menciptakan

kondisi belajar yang

optimal

b. Memusatkan perhatian

kelompok

c. Guru memberikan

petunjuk yang jelas

d. Guru menegur siswa

-

-

2

8. Membimbing siswa

secara perorangan

a. Menuntun siswa untuk

maju ke depan kelas

b. Membantu siswa pada

saat diskusi

c. Mendengarkan secara

simpatik gagasan siswa

d. Memberikan respons

positif terhadap

-

-

2

270

pikiran/perasaan siswa

9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan

pembelajaran

b. Memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

c. Memberikan soal

evaluasi

d. Memberikan tindak

lanjut

-

-

2

Jumlah skor = 19 kategori = baik

Kriteria penilaian

Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36

Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0

N = (M-K) + 1

= (36-0) + 1 = 37

Letak Q1 =

(37+1) = 9,5 Letak Q2 =

(37+1)=19 Letak Q3 =

(n +1)=28,5

Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5

Skor keterampilan guru Kriteria Nilai

27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A

18 ≤ skor < 27,5 Baik B

8,5 ≤ skor < 18 Cukup C

0 ≤ skor < 8,5 Kurang D

Semarang, 15 April 2015

Observer,

Tipka Yohana, S.Pd

NIP. 19590721 198506 2 001

271

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN

MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus I Pertemuan I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Pengertian Teknologi dan Perkembangan Teknologi

Produksi

Hari/Tanggal : Rabu/15 April 2015

No. Nama Siswa Indikator Jml

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 Agus Pamungkas 3 2 2 2 0 3 3 15

2 Slamet Purwanto 3 2 2 3 2 0 2 14

3 Vicky 2 2 2 3 0 0 4 13

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

4 3 3 4 0 0 3 17

5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 1 2 4 22

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 3 4 3 1 0 4 19

7 Firdian Decks Sandynata 2 0 2 3 1 0 3 11

8 Gabriela Shera

Mangareta

3 4 3 4 0 1 4 19

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 2 3 4 25

10 Jhoni Adi Saputra 1 1 2 3 0 0 3 10

11 Marchell Yefta Saputra 2 1 2 2 0 0 2 9

12 Muhammad Rizki

Agustiadi

4 2 3 2 1 3 3 18

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

2 1 2 1 0 1 2 9

14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 1 1 4 22

15 Syaharani 4 4 3 4 1 0 4 20

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

4 4 3 3 0 0 4 18

17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 2 3 4 24

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

4 3 3 3 1 1 4 14

272

19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 1 2 4 22

20 Hosea Adi Prasetiyo 4 3 3 2 1 1 3 14

21 Launa 4 3 3 3 1 0 3 17

22 Tofik 3 3 3 3 1 2 3 18

Jumlah Skor 73 59 64 68 17 23 74 378

Rata-rata Skor 3,3 2,7 2,9 3,1 0,8 1,04 3,4 17,2

Kategori Skor Baik

Semarang, 15 April 2015

Observer

Suharmanto

NIM 1401411566

273

HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA

SIKLUS I PERTEMUAN I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Rabu, 15 April 2015

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml

Skor

Kriteria

1 2 3 4

1 Agus Pamungkas 3 2 3 3 11 B

2 Slamet Purwanto 2 3 3 4 12 B

3 Vicky 3 3 3 4 13 SB

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

3 4 3 3 13 SB

5 Alfian Rizki Primaditia 3 3 2 3 11 B

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

3 3 3 4 13 SB

7 Firdian Decks

Sandynata

3 3 4 4 14 SB

8 Gabriela Shera

Mangareta

3 3 3 4 13 SB

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 3 4 15 SB

10 Jhoni Adi Saputra 2 2 2 3 9 B

11 Marchell Yefta Saputra 2 2 3 3 10 B

12 Muhammad Rizki 2 3 2 4 11 B

274

Agustiadi

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

2 2 2 2 8 B

14 Shefa Gilang Syahputra 3 3 3 3 12 B

15 Syaharani 3 4 3 4 14 SB

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

3 3 2 3 11 B

17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 15 SB

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

2 3 3 3 11 B

19 Dyah Hanyuningbumi 3 4 4 4 15 SB

20 Hosea Adi Prasetiyo 3 3 3 4 13 SB

21 Launa 3 4 3 4 14 SB

22 Tofik 3 3 3 3 12 B

Jumlah Skor 62 67 64 77 270

Rata-rata Skor 12,3

Semarang, 15 April 2015

Observer

Suharmanto

NIM. 1401411566

275

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

No. Kelompok Skor Tiap

Aspek

Jumlah

Skor

Kategori

1 2 3

1. Kelompok 1 2 3 2 7 Cukup

2. Kelompok 2 3 2 3 8 Baik

3. Kelompok 3 3 3 3 9 Baik

4. Kelompok 4 4 3 2 9 Baik

5. Kelompok 5 3 3 2 8 Baik

Semarang, 15 April 2015

Guru Kelas

Shima Indah Rosita

NIM. 1401411472

276

LAMPIRAN 4

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SIKLUS I PERTEMUAN II

277

PENGGALAN SILABUS

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : IV / 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2. Mengenal

sumber daya alam,

kegiatan ekonomi,

dan kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten/kota dan

provinsi

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya

2.3.1 Menjelaskan

perkembangan

teknologi komunikasi.

2.3.2 Mengidentifikasi

macam-macam

teknologi komunikasi.

2.3.3 Menjelaskan

kegunaan teknologi

komunikasi dalam

kehidupan sehari-hari.

2.3.4 Membandingkan

teknologi komunikasi

masa kini dengan masa

terdahulu.

2.3.5 Membuat bagan

perkembangan

teknologi komunikasi

Teknologi 1. Menyimak

video

2. Mendiskusik

an materi

yang

diberikan

3. Menyampaik

an hasil

diskusi

4. Memberi

tanggapan

atau bertanya

mengenai

hasil diskusi

- Tes

- Non tes

2 x 35

menit

1. Hisnu

P., Tantya

dan Winardi.

2008. Ilmu

Pengetahuan

Sosial 4

Untuk SD/MI

Kelas 4.

2008. Jakarta

: Depdiknas

2. Pujiati

, Retno Heny

dan Umi

Yuliati. 2008.

Cerdas

Pengetahuan

Sosial Untuk

278

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

3. Sadim

an, I.S. dan

Shendy

Amalia.

2008. Ilmu

Pengethuan

Sosial Untuk

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

279

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus Pertama Pertemuan 2

Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas / Semester : IV /2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

II. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi

serta pengalaman menggunakannya

III. Indikator

2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi (C1)

2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi komunikasi (C2)

2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-

hari (C1)

2.3.4 Membandingkan teknologi komunikasi masa kini dengan masa terdahulu

(C5)

2.3.5 Membuat bagan perkembangan teknologi komunikasi. (P2)

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati video tentang teknologi komunikasi, siswa dapat

menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi dengan baik.

2. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat mengidentifikasi

macam-macam teknologi komunikasi dengan baik.

3. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat menjelaskan kegunaan

teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

4. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat

membandingkan teknologi komunikasi masa kini dengan masa terdahulu

dengan benar.

280

5. Melalui kerjasama dengan kelompok, siswa dapat membuat bagan

perkembangan teknologi komunikasi dengan baik.

Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, tanggung jawab, komunikatif.

V. Materi pelajaran

1. Perkembangan teknologi komunikasi

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Reciprocal Teaching

Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi “Anak-anak, apakah kalian suka

bermain game?”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Guru memberikan motivasi pada siswa agar semangat dalam

mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).

(elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas

(Prediction). (elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.

(eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok

beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk

menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)

281

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang

muncul (Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang

telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah

dibahas.

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

d. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

e. Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar

1. Video tentang teknologi komunikasi

2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk

SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas

3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial

Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk

SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

282

IX. Penilaian

1. Teknik Tes

a. Tes

b. Non tes

2. Prosedur Tes

a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)

b. Tes proses : ada (LKS)

c. Tes akhir : ada (evaluasi)

3. Jenis Tes

a. Tes tertulis

b. Lisan

c. Unjuk kerja

4. Bentuk Tes

a. Pilihan ganda

b. Uraian

5. Instrumen/alat : terlampir

283

X. Lampiran

1. Materi ajar

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Kisi-kisi soal evaluasi

4. Soal Evaluasi

5. Kunci jawaban

6. Instrumen penilaian

Semarang, 15 Februari 2015

Mengetahui,

Kolaborator Guru Kelas

Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita

NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472

284

MATERI AJAR

Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Komunikasi merupakan kegiatan

mengirim dan menerima pesan. Kamu berbicara dengan temanmu merupakan

contoh komunikasi. Sejak kapan manusia berkomunikasi? Sejak zaman dahulu

orang sudah biasa mengadakan komunikasi dengan orang lain. Baik yang

berdekatan maupun yang berjauhan tempat tinggalnya. Apakah komunikasi hanya

dengan bicara?

Tentu saja tidak. Menyampaikan pesan bisa dengan bicara/lisan, tulisan

dan bisa juga dengan isyarat. Mengirim pesan lewat surat merupakan contoh

komunikasi dengan tulisan. Contoh pesan dengan isyarat adalah dengan

menggunakan bendera, peluit, lampu ataupun asap.

a. Komunikasi lisan

Ketika teknologi belum berkembang seperti sekarang, orang kesulitan

berkomunikasi secara lisan dengan orang yang letaknya jauh. Mereka haruslah

bertemu terlebih dahulu. Namun kini kita sangat mudah melakukan komunikasi

lisan meskipun letaknya berjauhan. Kita dapat berbicara secara langsung kepada

orang yang letaknya jauh melalui pesawat telepon. Kemudian dengan kemajuan

teknologi semakin banyak tercipta alat-alat komunikasi yang canggih seperti

radio, televisi dan internet. Bahkan sekarang dengan teknologi satelit, komunikasi

jarak jauh dapat dilakukan tanpa kabel. Yakni dengan alat yang dinamakan

telepon seluler.

Gambar : Satelit sangat membantu komunikasi jarak jauh tanpa kabel

b. Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis melalui surat dari dulu sampai sekarang masih

dilakukan orang. Sebelum ditemukan kertas, biasanya orang menulis surat pada

daun, pelepah pohon atau kulit batang. Surat diantar oleh seorang kurir (pengantar

285

surat). Pada masa lalu mereka mengantar surat dengan berjalan kaki atau

menunggang kuda. Masyarakat masa kini menulis di atas kertas dengan cara tulis

tangan atau diketik. Surat dapat kita kirim ke tujuan yang jauh tempat tinggalnya

melalui kantor pos. Cepat atau lambatnya pengiriman tergantung pada biaya atau

perangko yang diberikan. Dengan berkembangnya teknologi sekarang kita pun

dapat mengirim surat lewat faksimile. Faksimile merupakan mesin cetak/fotocopy

jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telepon. Dengan faksimile surat dapat

diterima salinannya secara langsung.

Alat komunikasi tertulis lainnya adalah koran, majalah dan buku yang

disebut sebagai media cetak. Telepon genggam dan internet juga dapat

dimanfaatkan untuk mengirim pesan tertulis yang disebut dengan SMS (Short

Message Service) dan e-mail atau surat elektronik.

Gambar : Mesin cetak masa kini

c. Komunikasi melalui isyarat

Gambar : Beduk, kentongan, dan alarm gempa

Komunikasi dengan isyarat tidak hanya dilakukan manusia di masa lalu.

Masyarakat masa lalu biasa menggunakan kentongan, bedug, lonceng ataupun

286

asap. Masyarakat masa kini juga masih menggunakan alat-alat tersebut. Namun

penggunaanya kadang ditambah dengan alat pengeras suara. Sekarang juga

banyak digunakan sirine, alarm, dan lampu sebagai alat komunikasi isyarat.

287

MEDIA PEMBELAJARAN

288

LEMBAR KEGIATAN SISWA

KELOMPOK .......

ANGGOTA KELOMPOK :

1.

2.

3.

4.

5.

ALAT DAN BAHAN :

a. Lem

b. Pensil/bolpoin

c. Pensil warna

d. Penggaris

PETUNJUK :

1. Buatlah bagan perkembangan teknologi komunikasi !

2. Berikan penjelasan dari bagan yang telah kalian buat.

289

KISI-KISI SOAL

Kelas / Semester : IV / II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

KD Indikator

Ranah Teknik

Penilaian Bentuk Soal

Instrumen

Penilaian No

Soal

Tingkat

Kesukaran

Afekt

if

(A)

Kogni

tif

(C)

Psikom

otor

(P)

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi,

dan

transportasi

serta

pengalaman

2.3.1 Menjelaskan

perkembangan teknologi

komunikasi.

2.3.2 Mengidentifikasi

macam-macam teknologi

komunikasi.

2.3.3 Menjelaskan

kegunaan teknologi

komunikasi dalam

C1

C2

C1

Tes

Tes

Tes

Uraian

Pilihan ganda

Uraian

Lembar Soal

Lembar soal

2,3

1,3,4,5,

6,7,8,9,

10

1,4

Sedang

Sedang

Sedang

290

menggunakan

nya

kehidupan sehari-hari.

2.3.4 Membandingkan

teknologi komunikasi

masa kini dengan masa

terdahulu.

2.3.5 Membuat bagan

perkembangan teknologi

komunikasi

C5

P2

Produk

Pilihan ganda

Uraian

LKS

2

5

Mudah

Sukar

Sukar

291

SOAL EVALUASI

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Di bawah ini yang merupakan teknologi komunikasi masa lalu adalah ….

a. telepon c. kentongan

b. HP d. televisi

2. Jangkauan komunikasi masa lalu ternyata lebih …. dari jangkauan

komunikasi masa kini.

a. dekat c. cepat

b. jauh d. mahal

3. Kain yang direntangkan berisi slogan, iklan atau berita yang perlu diketahui

masyarakat umum disebut ….

a. spanduk c. tabloid

b. poster d. pamflet

4. Berikut ini yang termasuk teknologi komunikasi dengan isyarat adalah….

a. faximile c. E-Mail

b. rambu-rambu lalu lintas d. Short Message Service (SMS)

5. Di bawah ini stasiun TV yang dikelola oleh pemerintah ialah ….

a. TVRI c. Metro TV

b. TPI d. RCTI

6. Biaya pengiriman surat adalah ....

a. pulsa c. prangko

b. bensin d. Meteran

7. Pada zaman dahulu sudah ada bermacam-macam alat komunikasi. Contoh

alat komunikasi pada zaman dahulu adalah ... .

a. e-mail c. kentongan

b. satelit d. Pesawat

8. Ada bermacam-macam alat komunikasi modern. Berikut ini yang termasuk

alat komunikai modern adalah ... .

a. televisi c. mobil

292

b. kulkas d. Traktor

9. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke

kerajaan lain adalah ... .

a. pak pos c. kusir

b. kurir d. Pramugari

10. Penemu pesawat telepon adalah ....

a. John Logie Baird

b. Marconi

c. Alexander Graham Bell

d. Samuel F.B. Morse

B. Isian

Jawablah dengan jelas dan singkat!

1. Bagaimana cara menyampaikan pemberitahuan kepada masyarakat pada masa

lalu?

2. Apakah kelemahan dari komunikasi gambar dan lambang?

3. Sebutkan 3 jenis teknologi komunikasi!

4. Jelaskan kagunaan alat komunikasi bagi manusia!

5. Bandingkan teknologi handpone dengan surat!

293

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. C 6. C

2. A 7. C

3. A 8. A

4. B 9. B

5. A 10. C

B. Isian

1. Pada masa lalu masyarakat masih menggunakan kentongan sebagai alat

komunikasi. Kentongan dipukul supaya masyarakat tahu akan informasi

yang disampaikan.

2. Sulit untuk diartikan.

3. telepon, televisi, radio

4. untuk dapat menyampaikan informasi, dapat berkomunikasi jarak jauh,

dapat memperoleh berita penting dengan mudah.

5. Handpone dapat menerima dan mengirim pesan dengan waktu yang

singkat. Sedangkan surat membutuhkan waktu yang lama.

Penilaian

A. Pilihan ganda

Skor benar = 1

B. Isian

Skor benar = 3

Nilai =

x 100

294

SOAL REMEDIAL

1. Salah satu kekurangan teknologi komunikasi jaman dahulu yaitu ....

2. Contoh alat/teknologi komunikasi jaman sekarang yaitu .... dan ....

3. Orang tunanetra belajar membaca dan menulis menggunakan huruf ....

4. Terlalu sering menggunakan handphone juga dapat mengganggu kesehatan,

sikap yang dapat kita lakukan untuk mencegah hal tersebut yaitu ....

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sikap yang harus dilakukan untuk mencegah perilaku

tersebut yaitu ....

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

7.

(1) (2)

Berdasarkan gambar di atas, dibandingkan alat komunikasi pada gambar (2),

alat komunikasi pada gambar (1) suara yang dihasilkan lebih ....

8. Jenis teknologi komunikasi jaman dahulu contohnya ....

9. Kekurangan teknologi komunikasi jaman sekarang yaitu ....

10. Dalam menggunakan telepon, langkah kedua yang harus dilakukan yaitu ....

295

SOAL PENGAYAAN

Buatlah alat komunikasi sederhana dengan memanfaatkan barang-barang bekas

seperti gelas bekas air mineral dan tali!

296

PENILAIAN AFEKTIF

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Nama Siswa : ................................

Kelas / Semester : IVA / 2

Hari / Tanggal : ................... / .............................

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No Karakter

Siswa

Deskriptor Cek

(√)

Skor

1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi

contekan saat mengerjakan soal

evaluasi

b. Mengerjakan tugas dengan benar

c. Menegur teman yang berbuat curang

d. Mengerjakan soal evaluasi secara

mandiri

2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu

b. Tertib selama mengikuti pembelajaran

c. Mengumpulkan tugas dengan tepat

waktu

d. Menjaga ketertiban kelas

3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat

diskusi kelompok

b. Mengerjakan tugas bersama dengan

anggota kelompok

c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan

297

d. Mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas

4. Tanggung

jawab

a. Mengerjakan tugas dengan baik

b. Mengerjakan tugas kelompok secara

bersama-sama

c. Mengerjakan LKS

d. Mengerjakan soal evaluasi

Skor terendah (K) = 0

Skor tertinggi (M) = 16

N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17

Letak K1 =

(n+1) =

(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5

Letak K2 =

(n+1) =

(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8

Letak K3 =

(n+1) =

(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5

Kriteria penilaian Kategori

12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)

8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)

3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)

0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)

Jumlah skor = .............. Kategori = ............................

298

PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

Penilain Produk

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi Komunikasi

Kelompok : …………

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

Aspek yang

dinilai Deskriptor

Tampak

(√) Skor

1. Tahap

Persiapan

1. Menyiapkan alat dan buku sumber

yang dibutuhkan untuk membuat

bagan

2. Merencanakan bentuk bagan

3. Membagi tugas kepada masing-

masing anggota kelompok

2. Tahap

Pembuatan

Produk

1. Kerjasama antar anggota kelompok

saat membuat bagan

2. Kegesitan dalam bekerja.

3. Ketelitian dalam membuat bagan

3. Hasil

Produk

berupa

bagan

1. Bagan sesuai dengan materi yang

dibahas

2. Kerapian bagan (kesesuaian warna,

bersih dari coretan, tulisan rapi)

3. Bahasa yang digunakan mudah

dipahami.

(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)

299

LAMPIRAN 5

HASIL PENGAMATAN SIKLUS I

PERTEMUAN II

300

HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus : I Pertemuan II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Perkembangan teknologi komunikasi

Hati/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.

Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan

lapangan.

No Indikator Deskriptor Check

()

Skor

1. Membuka

pembelajaran.

(keterampilan membuka

pelajaran)

a. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan

apersepsi yang

membangkitkan

3

301

semangat siswa

c. Guru memberikan

motivasi pada siswa

d. Guru menjelaskan

konsep materi yang akan

dibahas

-

2. Memberikan pertanyaan

pada siswa seputar

materi pelajaran.

(keterampilan bertanya)

a. Guru bertanya dengan

jelas dan singkat.

b. Guru memberikan waktu

berpikir.

c. Guru memberikan giliran

dan menyebarkan

pertanyaan pada seluruh

siswa.

d. Memberikan acuan

untuk jawaban yang

diharapkan.

-

-

2

3. Memberikan penguatan

pada siswa

a. Memberikan penguatan

verbal

b. Memberikan penguatan

gestural

c. Memberikan penguatan

dengan sentuhan

d. Memberikan penguatan

berupa tanda atau benda

4

4. Guru mengadakan

variasi

a. Menggunakan media

audio visual

b. Menggunakan variasi

suara

c. Guru melakukan

perubahan posisi untuk

melakukan interaksi

dengan siswa

d. Guru mengadakan

kontak pandang kepada

siswa

-

3

5. Menjelaskan materi

pelajaran menggunakan

media audio visual

a. Menjelaskan materi

melalui media audio

visual dengan jelas

b. Menggunakan contoh

3

302

dan ilustrasi

c. Memberikan

penekanan terhadap

materi yang

disampaikan

d. Memberikan balikan

kepada siswa terhadap

materi yang

disampaikan

-

6. Membimbing siswa

dalam diskusi

kelompok.

(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

a. Guru memusatkan

perhatian siswa pada

topik diskusi

b. Guru memberikan

penjelasan masalah

yang harus dikerjakan

siswa.

c. Guru memberikan

kesempatan semua

kelompok untuk

berpartisipasi.

d. Memberikan penjelasan

pada setiap kelompok

-

3

7. Mengkondisikan kelas

pada kegiatan

pembelajaran yang

efektif

a. Guru menciptakan

kondisi belajar yang

optimal

b. Memusatkan perhatian

kelompok

c. Guru memberikan

petunjuk yang jelas

d. Guru menegur siswa

-

3

8. Membimbing siswa

secara perorangan

a. Menuntun siswa untuk

maju ke depan kelas

b. Membantu siswa pada

saat diskusi

c. Mendengarkan secara

simpatik gagasan siswa

d. Memberikan respons

positif terhadap

pikiran/perasaan siswa

-

-

2

9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan 2

303

pembelajaran

b. Memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

c. Memberikan soal

evaluasi

d. Memberikan tindak

lanjut

-

-

Jumlah skor = 25 kategori = baik

Kriteria penilaian

Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36

Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0

N = (M-K) + 1

= (36-0) + 1 = 37

Letak Q1 =

(37+1) = 9,5 Letak Q2 =

(37+1)=19 Letak Q3 =

(n +1)=28,5

Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5

Skor keterampilan guru Kriteria Nilai

27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A

18 ≤ skor < 27,5 Baik B

8,5 ≤ skor < 18 Cukup C

0 ≤ skor < 8,5 Kurang D

Semarang, 18 April 2015

Observer,

Tipka Yohana, S.Pd

NIP. 19590721 198506 2 001

304

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN

MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus I Pertemuan II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Perkembangan Teknologi Komunikasi

Hari/Tanggal : Sabtu/18 April 2015

No. Nama Siswa Indikator Jml

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 Agus Pamungkas 4 3 3 3 1 4 4 22

2 Slamet Purwanto 3 3 3 3 2 1 3 18

3 Vicky 2 3 3 3 2 2 4 19

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

4 3 3 4 2 1 4 21

5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 2 2 4 23

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 3 4 3 2 2 4 22

7 Firdian Decks Sandynata 3 2 3 4 3 2 4 21

8 Gabriela Shera

Mangareta

3 4 3 4 2 2 4 22

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 3 3 4 26

10 Jhoni Adi Saputra 3 2 2 3 2 2 4 18

11 Marchell Yefta Saputra 3 3 2 2 1 1 3 15

12 Muhammad Rizki

Agustiadi

4 3 3 2 3 3 3 21

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

4 2 2 1 2 1 3 15

14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 1 3 4 24

15 Syaharani 4 4 3 4 4 2 4 25

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

4 4 3 3 2 2 4 22

17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 4 3 4 26

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

4 3 3 3 3 2 4 22

19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 3 2 4 24

305

20 Hosea Adi Prasetiyo 4 3 3 2 3 3 3 21

21 Launa 4 4 3 3 3 2 4 23

22 Tofik 3 3 3 3 2 4 4 22

Jumlah Skor 80 70 68 70 52 49 83 472

Rata-rata Skor 3,6 3,2 3,1 3,2 2,4 2,2 3,8 21,5

Kategori Skor Baik

Semarang, 18 April 2015

Observer

Manggih Kingkin U.

NIM 1401411395

306

HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA

SIKLUS I PERTEMUAN II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml

Skor

Kriteria

1 2 3 4

1 Agus Pamungkas 3 4 4 4 15 SB

2 Slamet Purwanto 2 3 3 4 12 B

3 Vicky 3 4 3 4 14 SB

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

3 4 3 4 14 SB

5 Alfian Rizki Primaditia 3 3 3 3 12 B

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 4 4 4 16 SB

7 Firdian Decks

Sandynata

3 3 4 4 14 SB

8 Gabriela Shera

Mangareta

3 4 3 4 14 SB

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 16 SB

10 Jhoni Adi Saputra 3 3 3 4 13 SB

11 Marchell Yefta Saputra 3 3 3 3 12 B

12 Muhammad Rizki 3 3 3 4 13 SB

307

Agustiadi

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

3 3 3 3 12 B

14 Shefa Gilang Syahputra 3 3 3 3 12 B

15 Syaharani 4 4 3 4 15 SB

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

3 3 3 3 12 B

17 Timotius Bobby Satria 4 4 4 4 16 SB

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

3 4 3 4 14 SB

19 Dyah Hanyuningbumi 3 4 4 4 15 SB

20 Hosea Adi Prasetiyo 3 4 3 4 14 SB

21 Launa 3 4 4 4 15 SB

22 Tofik 3 3 3 4 13 SB

Jumlah Skor 69 78 73 83 303

Rata-rata Skor 13,8

Semarang, 18 April 2015

Observer

Manggih Kingkin U.

NIM. 1401411395

308

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

No. Kelompok Skor Tiap

Aspek

Jumlah

Skor

Kategori

1 2 3

1. Kelompok 1 3 3 3 9 Baik

2. Kelompok 2 3 3 3 9 Baik

3. Kelompok 3 4 2 3 9 Baik

4. Kelompok 4 4 3 4 11 Sangat baik

5. Kelompok 5 3 3 4 10 Baik

Semarang, 18 April 2015

Guru Kelas

Shima Indah Rosita

NIM. 1401411472

309

LAMPIRAN 6

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SIKLUS II PERTEMUAN I

310

PENGGALAN SILABUS

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : IV / 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2. Mengenal

sumber daya alam,

kegiatan ekonomi,

dan kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten/kota dan

provinsi

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya

2.3.1 Menjelaskan

perkembangan

teknologi transportasi.

2.3.2 Mengidentifikasi

macam-macam

teknologi transportasi.

2.3.3 Menjelaskan

kegunaan teknologi

tranportasi dalam

kehidupan sehari-hari.

2.3.4 Membandingkan

teknologi transportasi

masa kini dengan masa

terdahulu.

2.3.5 Membuat bagan

teknologi transportasi

Teknologi 1. Menyimak

video

2. Mendiskusik

an materi

yang

diberikan

3. Menyampaik

an hasil

diskusi

4. Memberi

tanggapan

atau bertanya

mengenai

hasil diskusi

- Tes

- Non tes

2 x 35

menit

1. Hisnu

P., Tantya

dan Winardi.

2008. Ilmu

Pengetahuan

Sosial 4

Untuk SD/MI

Kelas 4.

2008. Jakarta

: Depdiknas

2. Pujiati

, Retno Heny

dan Umi

Yuliati. 2008.

Cerdas

Pengetahuan

Sosial Untuk

311

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

3. Sadim

an, I.S. dan

Shendy

Amalia.

2008. Ilmu

Pengethuan

Sosial Untuk

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

312

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus II Pertemuan 1

Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas / Semester : IV /2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

II. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi

serta pengalaman menggunakannya

III. Indikator

2.3.1 Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi. (C1)

2.3.2 Mengidentifikasi macam-macam teknologi transportasi. (C2)

2.3.3 Menjelaskan kegunaan teknologi tranportasi dalam kehidupan sehari-hari.

(C1)

2.3.4 Membandingkan teknologi transportasi masa kini dengan masa terdahulu.

(C5)

2.3.5 Membuat bagan teknologi transportasi (P2)

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati video tentang teknologi transportasi, siswa dapat

menjelaskan perkembangan teknologi transportasi dengan baik.

2. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat mengidentifikasi

macam-macam teknologi transportasi dengan baik.

3. Melalui kerja sama dengan kelompok, siswa dapat menjelaskan kegunaan

teknologi transportasi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

4. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat

membandingkan teknologi transportasi masa kini dengan masa terdahulu

dengan benar.

313

5. Dengan kerjasama dengan kelompok, siswa dapat membuat bagan

teknologi transportasi dengan benar.

Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, komunikatif, dan tanggung

jawab.

V. Materi pelajaran

1. Perkembangan teknologi transportasi

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Reciprocal Teaching

Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Kring-

kring Ada Sepeda”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Guru memberikan motivasi pada siswa supaya semangat

mengikuti pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).

(elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas

(Prediction). (elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.

(eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok

beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk

menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)

314

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang

muncul (Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang

telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah

dibahas.

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

d. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

e. Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar

1. Video tentang teknologi

2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk

SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas

3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial

Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk

SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

IX. Penilaian

1. Teknik Tes

a. Tes

b. Non tes

2. Prosedur Tes

a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)

315

b. Tes proses : ada (LKS)

c. Tes akhir : ada (evaluasi)

3. Jenis Tes

a. Tes tertulis

b. Lisan

c. Unjuk kerja

4. Bentuk Tes

a. Pilihan ganda

b. Uraian

5. Instrumen/alat : terlampir

316

X. Lampiran

1. Materi ajar

2. Media Pembelajaran

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

4. Kisi-kisi soal evaluasi

5. Soal Evaluasi

6. Kunci jawaban

7. Instrumen penilaian

Semarang, 15 Februari 2015

Mengetahui,

Kolaborator Guru Kelas

Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita

NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472

317

MATERI AJAR

Teknologi Transportasi

Dengan apa kamu pergi ke sekolah? Apa cukup dengan berjalan kaki?

Transportasi adalah sarana perhubungan. Sarana ini mempermudah untuk sampai

ke tempat tujuan. Baik mengangkut orang maupun barang. Perkembangan sarana

transportasi mengalami kemajuan. Dahulu daya angkut terbatas. Selain itu,

kecepatannya juga sangat terbatas. Akan tetapi, sekarang mengalami peningkatan

dan perubahan. Adakah sarana transportasi di rumahmu? Coba sebutkan apa saja?

Negara kita negara kepulauan. Pulau-pulaunya disatukan dengan laut. Hal ini

membutuhkan suatu transportasi. Baik transportasi darat, laut, dan udara.

Berdasarkan jenisnya ada transportasi darat, laut, dan udara.

Transportasi Darat

Sarana angkutan melalui jalan darat disebut transportasi darat. Angkutan

darat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bermesin dan tidak bermesin. Angkutan

tidak bermesin bersifat tradisional. Berlangsung sejak dahulu. Misalnya, sepeda,

becak, delman, gerobak, dansebagainya. Transportasi yang tidak menggunakan

mesin umumnya menggunakan hewan. Hewan-hewan itu biasanya hewan besar,

seperti kuda, sapi, unta dan sebagainya.

Gambar (a) Angkutan darat tidak bermesin dan (b) Angkutan darat bermesin

Angkutan darat yang menggunakan mesin bersifat modern. Harganya lebih

mahal. Daya angkut lebih cepat. Contohnya, sepeda motor, mobil, bus, kereta api,

dan sebagainya. Kereta api merupakan angkutan darat. Kereta dapat mengangkut

penumpang dan barang dalam jumlah besar. Kereta api pertama dibuat di Inggris

oleh Stephenson tahun 1825. Perusahaan kereta api di Indonesia didirikan tahun

1878. Industri kereta api Indonesia (INKA) di Madiun (Jawa Timur). Kereta api

mengalami kemajuan teknologi. Jenis kereta api ada dua, yaitu kereta api listrik

318

dan kereta api batu bara. Pernahkah kalian naik kereta api? Bagaimana

perasaanmu saat itu?

Transportasi Laut

Pernahkah kalian naik kapal laut? Transportasi laut ada yang bermesin dan

tidak bermesin. Contoh tidak bermesin, seperti perahu dayung, kapal layar,

dansebagainya. Adapun yang bermesin adalah kapal laut. Kapal laut ada yang

berukuran besar dan kecil. Kapal yang besar dapat mengangkut bus, truk, dan

sebagainya. Perakitan kapal di dalam negeri, yaitu PT PAL di Surabaya (Jawa

Timur). Adapun PT Pelni merupakan perusahaan pemerintah yang mengelola

transportasi laut.

Gambar Kapal laut

Transportasi Udara

Pelabuhan udara (bandara) terdapat di kota-kota besar. Transportasi udara

di Indonesia telah berkembang. Perkembangannya itu ke arah kemajuan. Apa

nama bandara di kota tempat tinggal kalian? Angkutan udara lebih mahal

dibandingkan angkutan lainnya. Waktu tempuh angkutan udara lebih cepat.

Angkutan udara di Indonesia ditangani oleh Departemen Perhubungan RI.

Penerbangan yang diusahakan pemerintah, yaitu Garuda Indonesia. Adapun

penerbangan swasta adalah Mandala, Batavia, Lion, dan sebagainya. Industri

pesawat terbang Indonesia terdapat di Bandung (Jawa Barat).

Selain pesawat alat transportasi udara lainnya adalah helikopter. Helikopter daya

angkutnya lebih kecil. Helikopter dapat menjangkau daerah terpencil yang sulit

ditempuh jalan darat. Oleh karena itu, adanya angkutan udara dapat

mempermudah komunikasi dalam kehidupan manusia.

319

MEDIA PEMBELAJARAN

320

LEMBAR KERJA SISWA

Kelas : IV

Mata Pelajaran : IPS

Waktu : 10 menit

A. Petunjuk Umum

1. Tulis anggota kelompokmu!

2. Kerjakan lembar kerja ini dengan benar!

3. Diskusikan bersama kelompokmu!

B. Petunjuk Khusus

1. Buatlah bagan tentang teknologi transportasi!

2. Berikan penjelasan tentang bagan yang telah kamu buat!

Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Bagan Teknologi Transportasi

321

KISI-KISI SOAL

Kelas / Semester : IV / II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

KD Indikator

Ranah Teknik

Penilaian Bentuk Soal

Instrumen

Penilaian No

Soal

Tingkat

Kesukaran

Afekt

if

(A)

Kogni

tif

(C)

Psikom

otor

(P)

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi,

dan

transportasi

serta

pengalaman

menggunakan

nya

2.3.1 Menjelaskan

perkembangan teknologi

transportasi.

2.3.2 Mengidentifikasi

macam-macam teknologi

transportasi.

2.3.3 Menjelaskan

kegunaan teknologi

tranportasi dalam

kehidupan sehari-hari.

2.3.4 Membandingkan

teknologi transportasi

masa kini dengan masa

terdahulu.

C1

C2

C1

C5

Tes

Tes

Tes

Pilihan ganda

Uraian

Pilihan ganda

Uraian

Uraian

Lembar Soal 1, 4

1

2, 3, 5,

6, 7, 8,

9, 10

3, 5

2,4,5

Sedang

Sedang

Sedang

Mudah

322

2.3.5 Membuat bagan

perkembangan teknologi

transportasi

P2

Produk LKS

Sukar

323

SOAL EVALUASI

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Segala sesuatu yang digunakan sebagai alat angkutan disebut sarana….

a. komunikasi c. Transportasi

b. produksi d. konsumsi

2. Berikut ini yang tidak termasuk alat transportasi masa lalu adalah ….

a. andong c. gerobak

b. bendi d. mobil

3. Kapal yang dapat berjalan di bawah maupun di permukaan laut adalah ….

a. hoverkraf c. kapal selam

b. kapal feri d. kapal tanker

4. Perusahaan jasa penerbangan milik pemerintah adalah ….

a. Garuda Indonesia Airlines c. Lion Air

b. Mandala Airlines d. Bouroq Airlines

5. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan ….

a. teknologi sederhana c. teknologi modern

b. perakitan khusus d. bahan ringan

6. Lokomotif dan gerbong merupakan bagian ....

a. perahu layar c. pesawat terbang

b. kereta api d. bus tingkat

7. Prasarana transportasi darat antara lain ....

a. jalan dan bandara

b. pelabuhan dan stasiun

c. jembatan dan terminal

d. halte dan mercusuar

8. Penemu pesawat telepon adalah ....

a. John Logie Baird

b. Marconi

c. Alexander Graham Bell

d. Samuel F.B. Morse

324

9. Penyeberangan selat menggunakan ....

a. kapal tunda

b. kapal feri

c. kapal tangker

d. kapal keruk

10. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah ... .

a. kapal tanker c. kapal ferry

b. kapal selam d. kapal layar

B. Isian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan jelas!

1. Sebutkan contoh teknologi transportasi darat masa lalu dan masa kini masing-

masing 3!

2. Sebutkan 2 perbedaan teknologi transportasi masa lalu dengan teknologi

transportasi masa kini!

3. Berikan contoh tiga angkutan darat dan jelaskan kegunaannya!

4. Sebutkan keunggulan alat transportasi pada zaman dahulu!

5. Apa kelebihan alat transportasi modern?

325

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. C 6. B

2. D 7. C

3. C 8. C

4. A 9. B

5. C 10. D

B. Isian

1. Masa lalu : kuda, becak, andong

Masa kini : mobil, kereta listrik, sepeda motor

2. Transportasi masa lalu belum memiliki kemampuan yang canggih,

sedangkan transportasi masa kini sudah memiliki kemampuan yang

canggih.

3. Bus : untuk mengangkut penumpang menuju tempat yang dituju

Truk : untuk mengangkut barang-barang

Sepeda motor : untuk mengantar ke sekolah

4. Tidak menimbulkan polusi udara

5. Lebih hemat waktu dan lebih cepat sampai ke tempat tujuan

Penilaian

A. Pilihan ganda

Skor benar = 1

B. Isian

Skor benar = 3

Nilai =

x 100

326

SOAL REMEDIAL

1. Alat transportasi pada gambar di samping, memanfaatkan tenaga ....

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pemberhentian alat transportasi tersebut yaitu di ....

3. Memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya disebut

....

4. Kelebihan teknologi transportasi jaman dahulu yaitu ramah lingkungan

karena tidak menimbulkan ....

5. Jika transportasi jaman dahulu masih menggunakan tenaga manusia, angin,

atau hewan, teknologi transportasi jaman sekarang sudah menggunakan

tenaga ....

6. Alat transportasi jaman dahulu yang cara kerjanya ditarik menggunakan kuda

yaitu ....

7. Alat transportasi di samping, cara menggerakkannya yaitu

dengan cara ....

8. Kekurangan teknologi transportasi jaman sekarang yaitu menimbulkan polusi

sehingga dapat mengganggu ....

9. Alat transportasi pada gambar di samping, menggunakan tenaga

....

10. Ketika nyala lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, yang harus

dilakukan pengemudi adalah ....

327

SOAL PENGAYAAN

Tulislah pengalaman yang menarik ketika menggunakan alat transportasi!

328

PENILAIAN AFEKTIF

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Nama Siswa : ................................

Kelas / Semester : IVA / 2

Hari / Tanggal : ................... / .............................

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No Karakter

Siswa

Deskriptor Cek

(√)

Skor

1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi

contekan saat mengerjakan soal

evaluasi

b. Mengerjakan tugas dengan benar

c. Menegur teman yang berbuat curang

d. Mengerjakan soal evaluasi secara

mandiri

2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu

b. Tertib selama mengikuti pembelajaran

c. Mengumpulkan tugas dengan tepat

waktu

d. Menjaga ketertiban kelas

3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat

diskusi kelompok

b. Mengerjakan tugas bersama dengan

anggota kelompok

c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan

329

d. Mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas

4. Tanggung

jawab

a. Mengerjakan tugas dengan baik

b. Mengerjakan tugas kelompok secara

bersama-sama

c. Mengerjakan LKS

d. Mengerjakan soal evaluasi

Skor terendah (K) = 0

Skor tertinggi (M) = 16

N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17

Letak K1 =

(n+1) =

(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5

Letak K2 =

(n+1) =

(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8

Letak K3 =

(n+1) =

(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5

Kriteria penilaian Kategori

12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)

8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)

3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)

0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)

Jumlah skor = .............. Kategori = ............................

330

PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi Komunikasi

Kelompok : …………

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

Aspek yang

dinilai Deskriptor

Tampak

(√) Skor

1. Tahap

Persiapan

1. Menyiapkan alat dan buku

sumber yang dibutuhkan untuk

membuat bagan

2. Merencanakan bentuk bagan

3. Membagi tugas kepada masing-

masing anggota kelompok

2. Tahap

Pembuatan

Produk

1. Kerjasama antar anggota

kelompok saat membuat bagan

2. Kegesitan dalam bekerja.

3. Ketelitian dalam membuat

bagan

3. Hasil Produk

berupa bagan

1. Bagan sesuai dengan materi yang

dibahas

2. Kerapian bagan (kesesuaian

warna, bersih dari coretan,

tulisan rapi)

3. Bahasa yang digunakan mudah

dipahami.

(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)

331

LAMPIRAN 7

HASIL PENGAMATAN SIKLUS II

PERTEMUAN I

332

HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus : II Pertemuan I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Perkembangan teknologi komunikasi

Hati/Tanggal : Rabu, 22 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.

Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan

lapangan.

No Indikator Deskriptor Check

()

Skor

1. Membuka

pembelajaran.

(keterampilan membuka

pelajaran)

a. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan

apersepsi yang

membangkitkan

4

333

semangat siswa

c. Guru memberikan

motivasi pada siswa

d. Guru menjelaskan

konsep materi yang akan

dibahas

2. Memberikan pertanyaan

pada siswa seputar

materi pelajaran.

(keterampilan bertanya)

a. Guru bertanya dengan

jelas dan singkat.

b. Guru memberikan waktu

berpikir.

c. Guru memberikan giliran

dan menyebarkan

pertanyaan pada seluruh

siswa.

d. Memberikan acuan

untuk jawaban yang

diharapkan.

-

3

3. Memberikan penguatan

pada siswa

a. Memberikan penguatan

verbal

b. Memberikan penguatan

gestural

c. Memberikan penguatan

dengan sentuhan

d. Memberikan penguatan

berupa tanda atau benda

-

3

4. Guru mengadakan

variasi

a. Menggunakan media

audio visual

b. Menggunakan variasi

suara

c. Guru melakukan

perubahan posisi untuk

melakukan interaksi

dengan siswa

d. Guru mengadakan

kontak pandang kepada

siswa

4

5. Menjelaskan materi

pelajaran menggunakan

media audio visual

a. Menjelaskan materi

melalui media audio

visual dengan jelas

b. Menggunakan contoh

4

334

dan ilustrasi

c. Memberikan

penekanan terhadap

materi yang

disampaikan

d. Memberikan balikan

kepada siswa terhadap

materi yang

disampaikan

6. Membimbing siswa

dalam diskusi

kelompok.

(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

a. Guru memusatkan

perhatian siswa pada

topik diskusi

b. Guru memberikan

penjelasan masalah

yang harus dikerjakan

siswa.

c. Guru memberikan

kesempatan semua

kelompok untuk

berpartisipasi.

d. Memberikan penjelasan

pada setiap kelompok

-

3

7. Mengkondisikan kelas

pada kegiatan

pembelajaran yang

efektif

a. Guru menciptakan

kondisi belajar yang

optimal

b. Memusatkan perhatian

kelompok

c. Guru memberikan

petunjuk yang jelas

d. Guru menegur siswa

-

3

8. Membimbing siswa

secara perorangan

a. Menuntun siswa untuk

maju ke depan kelas

b. Membantu siswa pada

saat diskusi

c. Mendengarkan secara

simpatik gagasan siswa

d. Memberikan respons

positif terhadap

pikiran/perasaan siswa

4

9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan 3

335

pembelajaran

b. Memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

c. Memberikan soal

evaluasi

d. Memberikan tindak

lanjut

-

Jumlah skor = 31 kategori = sangat baik

Kriteria penilaian

Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36

Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0

N = (M-K) + 1

= (36-0) + 1 = 37

Letak Q1 =

(37+1) = 9,5 Letak Q2 =

(37+1)=19 Letak Q3 =

(n +1)=28,5

Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5

Skor keterampilan guru Kriteria Nilai

27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A

18 ≤ skor < 27,5 Baik B

8,5 ≤ skor < 18 Cukup C

0 ≤ skor < 8,5 Kurang D

Semarang, 22 April 2015

Observer,

Tipka Yohana, S.Pd

NIP. 19590721 198506 2 001

336

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN

MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus II Pertemuan I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Perkembangan Teknologi Komunikasi

Hari/Tanggal : Rabu/22 April 2015

No. Nama Siswa Indikator Jml

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 Agus Pamungkas 4 3 3 3 3 4 4 24

2 Slamet Purwanto 4 3 3 3 3 2 3 21

3 Vicky 2 3 3 3 3 3 4 21

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

4 3 4 4 2 3 4 24

5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 2 2 4 23

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 3 4 3 3 3 4 24

7 Firdian Decks Sandynata 4 3 3 4 3 3 4 24

8 Gabriela Shera

Mangareta

3 4 3 4 3 3 4 24

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 3 3 4 26

10 Jhoni Adi Saputra 3 3 3 4 3 3 4 23

11 Marchell Yefta Saputra 3 3 3 3 2 3 3 20

12 Muhammad Rizki

Agustiadi

4 4 4 3 3 3 3 24

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

4 3 3 2 3 3 3 21

14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 3 3 4 26

15 Syaharani 4 4 3 4 4 3 4 26

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

4 4 3 4 3 3 4 25

17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 4 3 4 26

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

4 3 3 3 3 3 4 23

19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 3 2 4 24

337

20 Hosea Adi Prasetiyo 4 3 3 3 3 3 3 22

21 Launa 4 4 3 3 4 4 4 26

22 Tofik 3 3 3 3 3 4 4 23

Jumlah Skor 82 74 73 76 66 66 83 520

Rata-rata Skor 3,7 3,4 3,3 3,5 3,0 3,0 3,8 23,6

Kategori Skor Baik

Semarang, 22 April 2015

Observer

Suharmanto

NIM 1401411566

338

HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA

SIKLUS II PERTEMUAN I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml

Skor

Kriteria

1 2 3 4

1 Agus Pamungkas 3 4 4 4 15 SB

2 Slamet Purwanto 3 4 4 4 15 SB

3 Vicky 4 4 4 4 16 SB

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

4 4 4 4 16 SB

5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 3 3 13 SB

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 4 4 4 16 SB

7 Firdian Decks

Sandynata

4 2 4 4 15 SB

8 Gabriela Shera

Mangareta

4 4 4 4 16 SB

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 16 SB

10 Jhoni Adi Saputra 3 4 3 4 14 SB

11 Marchell Yefta Saputra 3 4 3 4 14 SB

12 Muhammad Rizki 4 3 3 4 14 SB

339

Agustiadi

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

3 3 3 3 12 B

14 Shefa Gilang Syahputra 4 3 3 4 14 SB

15 Syaharani 4 4 3 4 15 SB

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

3 3 4 4 14 SB

17 Timotius Bobby Satria 4 4 4 4 16 SB

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

3 4 3 4 14 SB

19 Dyah Hanyuningbumi 3 4 4 4 15 SB

20 Hosea Adi Prasetiyo 4 4 3 4 15 SB

21 Launa 4 4 4 4 16 SB

22 Tofik 3 4 3 4 14 SB

Jumlah Skor 79 82 78 86 325

Rata-rata Skor 14,8

Semarang, 22 April 2015

Observer

Suharmanto

NIM. 1401411566

340

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

No. Kelompok Skor Tiap

Aspek

Jumlah

Skor

Kategori

1 2 3

1. Kelompok 1 3 4 3 10 Baik

2. Kelompok 2 3 4 3 10 Baik

3. Kelompok 3 3 3 3 9 Baik

4. Kelompok 4 4 4 4 12 Sangat baik

5. Kelompok 5 4 3 4 11 Sangat baik

Semarang, 22 April 2015

Guru Kelas

Shima Indah Rosita

NIM. 1401411472

341

LAMPIRAN 8

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SIKLUS II PERTEMUAN II

342

PENGGALAN SILABUS

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : IV / 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

2. Mengenal

sumber daya alam,

kegiatan ekonomi,

dan kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten/kota dan

provinsi

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya

2.3.1 Menjelaskan

kelebihan teknologi.

2.3.2 Menjelaskan

kekurangan teknologi.

2.3.3

Membuat bagan

kelebihan dan

kekurangan teknologi.

Teknologi 1. Menyimak

video

2. Mendiskusik

an materi

yang

diberikan

3. Menyampaik

an hasil

diskusi

4. Memberi

tanggapan

atau bertanya

mengenai

hasil diskusi

- Tes

- Non tes

2 x 35

menit

1. Hisnu

P., Tantya

dan Winardi.

2008. Ilmu

Pengetahuan

Sosial 4

Untuk SD/MI

Kelas 4.

2008. Jakarta

: Depdiknas

2. Pujiati

, Retno Heny

dan Umi

Yuliati. 2008.

Cerdas

Pengetahuan

Sosial Untuk

343

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

3. Sadim

an, I.S. dan

Shendy

Amalia.

2008. Ilmu

Pengethuan

Sosial Untuk

SD/MI Kelas

IV. Jakarta :

Depdiknas

344

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus II Pertemuan II

Sekolah : SDN Pudakpayung 02 Semarang

Kelas / Semester : IV /2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

II. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi

serta pengalaman menggunakannya

III. Indikator

2.3.1 Menjelaskan kelebihan teknologi. (C2)

2.3.2 Menjelaskan kekurangan teknologi. (C2)

2.3.3 Membuat bagan tentang kelebihan dan kekurangan teknologi. (P2)

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati video yang berisi tentang kelebihan dan kekurangan

teknologi, siswa dapat menjelaskan kelebihan teknologi dengan benar.

2. Dengan mengamati video yang berisi tentang kelebihan dan kekurangan

teknologi, siswa dapat menjelaskan kekurangan teknologi dengan benar.

3. Melalui kerjasama dengan kelompok, siswa dapat membuat bagan

tentang kelebihan dan kekurangan teknologi dengan baik.

Karakter siswa yang diharapkan : jujur, disiplin, tanggung jawab, komunikatif.

V. Materi pelajaran

1. Kelebihan dan kekurangan teknologi.

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Reciprocal Teaching

Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

345

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Guru melakukan apersepsi “Apakah yang kalian ketahui tentang

polusi udara?”

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Guru memberikan motivasi yang dapat membuat siswa

semangat dalam mengikuti pelajaran.

2. Kegiatan Inti (45 menit)

a. Siswa mengamati video tentang teknologi. (elaborasi)

b. Siswa bertanya tentang video yang ditampilkan (Questioning).

(elaborasi)

c. Siswa membuat prediksi mengenai materi yang sedang dibahas

(Prediction). (elaborasi)

d. Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.

(eksplorasi)

e. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok

beranggotakan 4-5 orang. (elaborasi)

f. Guru membagikan materi untuk masing-masing kelompok.

g. Siswa mendiskusikan materi yang telah diberikan. (elaborasi)

h. Setiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk

menyampaikan materi yang dibahas. (elaborasi)

i. Siswa yang lain menanggapi atau juga bisa membuat pertanyaan

(Questioning). (elaborasi)

j. Guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaan yang

muncul (Clarifying). (eksplorasi)

k. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (elaborasi)

l. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. (elaborasi)

m. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil kegiatan diskusi yang

telah dilakukan (Summarizing). (konfirmasi)

n. Guru memberikan penguatan kepada siswa. (konfirmasi)

346

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah

dibahas.

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

d. Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

e. Guru menutup pelajaran.

VIII. Media dan Sumber Bahan Ajar

1. Video tentang teknologi

2. Hisnu P., Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 Untuk

SD/MI Kelas 4. 2008. Jakarta : Depdiknas

3. Pujiati, Retno Heny dan Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial

Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

4. Sadiman, I.S. dan Shendy Amalia. 2008. Ilmu Pengethuan Sosial Untuk

SD/MI Kelas IV. Jakarta : Depdiknas

IX. Penilaian

1. Teknik Tes

a. Tes

b. Non tes

2. Prosedur Tes

a. Tes awal : ada (dalam apersepsi)

b. Tes proses : ada (LKS)

c. Tes akhir : ada (evaluasi)

3. Jenis Tes

a. Tes tertulis

b. Lisan

c. Unjuk kerja

4. Bentuk Tes

a. Pilihan ganda

b. Uraian

347

5. Instrumen/alat : terlampir

X. Lampiran

1. Materi ajar

2. Media Pembelajaran

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

4. Kisi-kisi soal evaluasi

5. Soal Evaluasi

6. Kunci jawaban

7. Instrumen penilaian

Semarang, 15 Februari 2015

Mengetahui,

Kolaborator Guru Kelas

Tipka Yohana, S.Pd Shima Indah Rosita

NIP. 19590721 198506 2 001 NIM. 1401411472

348

MATERI AJAR

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi

Kita telah mengetahui berbagai jenis teknologi baik di masa lalu maupun

di masa kini. Setelah mengetahuinya kamu tentu dapat membandingkan teknologi

masa lalu dengan teknologi masa kini. Teknologi masa lalu maupun masa kini

memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada penjelasan di atas yang banyak nampak

adalah kelemahan teknologi masa lalu dan kelebihan teknologi masa kini.

Misalnya teknologi masa lalu lebihlambat sedangkan teknologi masa kini lebih

cepat. Namun sebenarnya teknologi masa lalu juga memiliki kelebihan.

Sebaliknya teknologi masa kini juga memiliki kelemahan.

Pada umumnya teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manual

yakni hewan, angin ataupun manusia. Selain itu prosesnya juga lama atau lambat.

Namun di sisi lain teknologi masa lalu memiliki kelebihan yakni hampir semua

bebas polusi. Baik polusi udara, polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan

teknologi masa kini memiliki kelebihan prosesnya cepat. Namun di sisi lain

memiliki kelemahan yakni menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah, air

dan suara. Polusi udara menyebabkan napas menjadi sesak.

Gambar : Kendaraan bermotor menimbulkan polusi udara dan suara

Teknologi masa kini khususnya teknologi transportasi juga rawan

menimbulkan kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun

karena kecelakaan lalu lintas. Baik di darat, laut maupun udara. Hal ini banyak

disebabkan oleh faktor manusia yang lalai dan ceroboh.

349

Gambar : Kecelakaan pesawat terbang

Kelemahan teknologi masa kini menjadi koreksi kita bersama. Sekarang

kita menghadapi masalah justru karena kecanggihan teknologi. Pencemaran air,

tanah, udara, dan suara terjadi di mana-mana. Untuk kalian yang tinggal di kota

besar tentu sudah merasakan bisingnya suara kendaraan bermotor, mesin-mesin

pabrik, pesawat terbang dan hawa yang begitu panas.

Untuk itu saat ini masyarakat banyak dihimbau agar menggunakan

kendaraan bermotor seperlunya saja. Bahkan di Jakarta dilarang menggunakan

mobil yang isinya kurang dari 3 orang. Hal ini selain menghindari kemacetan juga

mengurangi polusi udara dan suara. Marilah kita pilih teknologi yang ramah

lingkungan!

350

MEDIA PEMBELAJARAN

351

LEMBAR KERJA SISWA

Kelas : IV

Mata Pelajaran : IPS

Waktu : 10 menit

A. Petunjuk Umum

1. Tulis anggota kelompokmu!

2. Kerjakan lembar kerja ini dengan benar!

3. Diskusikan bersama kelompokmu!

B. Petunjuk Khusus

1. Buatlah bagan tentang kelebihan dan kekurangan teknologi

transportasi!

2. Berikan penjelasan tentang bagan yang telah kamu buat!

Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Bagan Kelebihan dan Kekurangan Teknologi

352

KISI-KISI SOAL

Kelas / Semester : IV / II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

KD Indikator

Ranah Teknik

Penilaian Bentuk Soal

Instrumen

Penilaian No

Soal

Tingkat

Kesukaran

Afekt

if

(A)

Kogni

tif

(C)

Psikom

otor

(P)

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi,

dan

transportasi

serta

pengalaman

menggunakan

nya

2.3.1 Menjelaskan

kelebihan teknologi.

2.3.2 Menjelaskan

kekurangan teknologi.

2.3.3 Mempresentasikan

hasil diskusi kelompok.

C2

C2

P2

Tes

Tes

Pilihan

Ganda

Uraian

Pilihan

Ganda

Uraian

LKS

Lembar Soal

Lembar soal

4,5,7,8,

9,10

1,3

1,2,3,6

2,4,5

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

353

SOAL EVALUASI

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b,

c, atau d!

1. Salah satu kelemahan alat transportasi masa lalu adalah ….

a. lambat c. mahal

b. menimbulkan polusi d. rawan kecelakaan

2. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah ....

a. mahal c. membutuhkan waktu yang lama

b. cepat dalam memproduksi d. banyak hasil produksinya

3. Polusi udara merupakan kekurangan/kelemahan dari teknologi ....

a. komunikasi c. transportasi

b. produksi d. tidak ada yang benar

4.Salah satu kelebihan dari teknologi komunikasi masa kini adalah ....

a. dapat berkomunikasi jarak jauh

b. mengantarkan pesan dengan waktu berhari-hari

c. menggunakan orang perantara

d. memerlukan biaya yang mahal

5. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusus dan rahasia ke

kerajaan lain adalah ... .

a. pak pos c. kusir

b. kurir d. Pramugari

6. Kelemahan alat transportasi bermesin, yaitu ... .

a. harganya murah c. mencemari lingkungan

b. hasilnya cepat d. tidak perlu pemeliharaan

7. Jangkauan komunikasi pada masa lalu lebih … dibandingkan jangkauan

komunikasi sekarang.

a. luas c. jauh

b. sempit d. Mahal

8. Kelebihan alat transportasi tidak bermesin adalah ....

a. lebih murah b. lebih cepat

354

c. tidak mencemari lingkungan d. tidak memerlukan pemeliharaan

9. Alat transportasi yang tidak menimbulkan polusi udara adalah ....

a. pesawat terbang b. motor

c. mobil d. Sepeda

10. Perbandingan teknologi pada masa lalu dan masa kini ada di bawah ini,

kecuali . . . .

a. teknologi masa kini dibuat di pabrik

b. hasil produksi peralatan masa lalu sangat awet

c. tenaga kerja yang digunakan teknologi masa kini lebih sedikit

d. biaya yang dikeluarkan peralatan masa lalu lebih murah

B. Isian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Apa saja alat komunikasi yang digunakan pada masa kini?

2. Apa kekurangan teknologi produksi masa lalu?

3. Apa kelebihan teknologi komunikasi masa kini?

4. Apa kekurangan teknologi komunikasi masa kini?

5. Apa kekurangan teknologi transportasi masa lalu?

355

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A 6. C

2. C 7. B

3. C 8. C

4. A 9. D

5. B 10. B

B. Isian

1. Televisi, telepon, radio, dll.

2. Waktunya lama, membutuhkan tenaga.

3. Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan cepat.

4. Jika orang yang terlalu sering menggunakan teknologi komunikasi dapat

melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya yang harus segera diselesaikan.

5. Membutuhkan waktu lama.

Penilaian

A. Pilihan ganda

Skor benar = 1

B. Isian

Skor benar = 3

Nilai =

x 100

356

SOAL REMEDIAL

1. Kelemahan alat transportasi bermesin, yaitu ....

2. Kelebihan alat transportasi modern adalah ....

3. Tuliskan permasalahan yang terjadi di angkutan jalan raya!

4. Salah satu kelemahan teknologi produksi masa lalu adalah ....

5. Kelemahan teknologi komunikasi masa lalu adalah ....

SOAL PENGAYAAN

Carilah informasi mengenai kelebihan dan kelemahan dari masing-masing

teknologi sesuai dengan tabel berikut ini!

357

PENILAIAN AFEKTIF

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Nama Siswa : ................................

Kelas / Semester : IVA / 2

Hari / Tanggal : ................... / .............................

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No Karakter

Siswa

Deskriptor Cek

(√)

Skor

1. Jujur a. Tidak menyontek atau memberi

contekan saat mengerjakan soal

evaluasi

b. Mengerjakan tugas dengan benar

c. Menegur teman yang berbuat curang

d. Mengerjakan soal evaluasi secara

mandiri

2. Disiplin a. Siswa hadir tepat waktu

b. Tertib selama mengikuti pembelajaran

c. Mengumpulkan tugas dengan tepat

waktu

d. Menjaga ketertiban kelas

3. Komunikatif a. Tidak membeda-bedakan teman saat

diskusi kelompok

b. Mengerjakan tugas bersama dengan

anggota kelompok

c. Mengeluarkan pendapat / pertanyaan

358

d. Mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas

4. Tanggung

jawab

a. Mengerjakan tugas dengan baik

b. Mengerjakan tugas kelompok secara

bersama-sama

c. Mengerjakan LKS

d. Mengerjakan soal evaluasi

Skor terendah (K) = 0

Skor tertinggi (M) = 16

N = (M-K) + 1 = (16-0) + 1 = 17

Letak K1 =

(n+1) =

(17+1) = 4,5. Jadi nilai K1 = 4,5 + (K-1) = 3,5

Letak K2 =

(n+1) =

(17+1) = 9. Jadi nilai K2 = 9 + (K-1) = 8

Letak K3 =

(n+1) =

(17+1) = 13,5. Jadi nilai K3 = 13,5 + (K-1) = 12,5

Kriteria penilaian Kategori

12,5 ≤ skor ≤ 16 Sangat baik (A)

8 ≤ skor < 12,5 Baik (B)

3,5 ≤ skor < 8 Cukup (C)

0 ≤ skor < 3,5 Kurang (D)

Jumlah skor = .............. Kategori = ............................

359

PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Kelebihan dan kekurangan teknologi

Kelompok : …………

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

Aspek yang

dinilai Deskriptor

Tampak

(√) Skor

1. Tahap

Persiapan

1. Menyiapkan alat dan buku sumber

yang dibutuhkan untuk membuat

bagan

2. Merencanakan bentuk bagan

3. Membagi tugas kepada masing-

masing anggota kelompok

2. Tahap

Pembuatan

Produk

1. Kerjasama antar anggota kelompok

saat membuat bagan

2. Kegesitan dalam bekerja.

3. Ketelitian dalam membuat bagan

3. Hasil

Produk

berupa

bagan

1. Bagan sesuai dengan materi yang

dibahas

2. Kerapian bagan (kesesuaian warna,

bersih dari coretan, tulisan rapi)

3. Bahasa yang digunakan mudah

dipahami.

(Sumber: Arikunto, 2012: 247-250)

360

LAMPIRAN 9

HASIL PENGAMATAN SIKLUS II

PERTEMUAN II

361

HASIL PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus : II Pertemuan II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Kelebihan dan kekurangan teknologi

Hati/Tanggal : Sabtu, 25 April 2015

Petunjuk :

1. Berilah tanda check () pada tempat yang telah disediakan.

Skala penilaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

2. Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan

lapangan.

No Indikator Deskriptor Check

()

Skor

1. Membuka

pembelajaran.

(keterampilan membuka

pelajaran)

a. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan

apersepsi yang

membangkitkan

4

362

semangat siswa

c. Guru memberikan

motivasi pada siswa

d. Guru menjelaskan

konsep materi yang akan

dibahas

2. Memberikan pertanyaan

pada siswa seputar

materi pelajaran.

(keterampilan bertanya)

a. Guru bertanya dengan

jelas dan singkat.

b. Guru memberikan waktu

berpikir.

c. Guru memberikan giliran

dan menyebarkan

pertanyaan pada seluruh

siswa.

d. Memberikan acuan

untuk jawaban yang

diharapkan.

-

3

3. Memberikan penguatan

pada siswa

a. Memberikan penguatan

verbal

b. Memberikan penguatan

gestural

c. Memberikan penguatan

dengan sentuhan

d. Memberikan penguatan

berupa tanda atau benda

4

4. Guru mengadakan

variasi

a. Menggunakan media

audio visual

b. Menggunakan variasi

suara

c. Guru melakukan

perubahan posisi untuk

melakukan interaksi

dengan siswa

d. Guru mengadakan

kontak pandang kepada

siswa

4

5. Menjelaskan materi

pelajaran menggunakan

media audio visual

a. Menjelaskan materi

melalui media audio

visual dengan jelas

b. Menggunakan contoh

4

363

dan ilustrasi

c. Memberikan

penekanan terhadap

materi yang

disampaikan

d. Memberikan balikan

kepada siswa terhadap

materi yang

disampaikan

6. Membimbing siswa

dalam diskusi

kelompok.

(keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil)

a. Guru memusatkan

perhatian siswa pada

topik diskusi

b. Guru memberikan

penjelasan masalah

yang harus dikerjakan

siswa.

c. Guru memberikan

kesempatan semua

kelompok untuk

berpartisipasi.

d. Memberikan penjelasan

pada setiap kelompok

4

7. Mengkondisikan kelas

pada kegiatan

pembelajaran yang

efektif

a. Guru menciptakan

kondisi belajar yang

optimal

b. Memusatkan perhatian

kelompok

c. Guru memberikan

petunjuk yang jelas

d. Guru menegur siswa

4

8. Membimbing siswa

secara perorangan

a. Menuntun siswa untuk

maju ke depan kelas

b. Membantu siswa pada

saat diskusi

c. Mendengarkan secara

simpatik gagasan siswa

d. Memberikan respons

positif terhadap

pikiran/perasaan siswa

4

9. Menutup pelajaran a. Membuat kesimpulan 3

364

pembelajaran

b. Memberikan umpan

balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

c. Memberikan soal

evaluasi

d. Memberikan tindak

lanjut

-

Jumlah skor = 34 kategori = sangat baik

Kriteria penilaian

Skor maksimal (M) = 9 x 4 = 36

Skor minimal (K) = 11 x 0 = 0

N = (M-K) + 1

= (36-0) + 1 = 37

Letak Q1 =

(37+1) = 9,5 Letak Q2 =

(37+1)=19 Letak Q3 =

(n +1)=28,5

Jadi nilai Q1 = 8,5 jadi nilai Q2 = 18 Jadi Q3 = 27,5

Skor keterampilan guru Kriteria Nilai

27,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik A

18 ≤ skor < 27,5 Baik B

8,5 ≤ skor < 18 Cukup C

0 ≤ skor < 8,5 Kurang D

Semarang, 25 April 2015

Observer,

Tipka Yohana, S.Pd

NIP. 19590721 198506 2 001

365

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPS MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN

MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus II Pertemuan II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Materi : Kelebihan dan kekurangan teknologi

Hari/Tanggal : Sabtu/25 April 2015

No. Nama Siswa Indikator Jml

Skor 1 2 3 4 5 6 7

1 Agus Pamungkas 4 3 3 3 4 4 4 25

2 Slamet Purwanto 4 3 3 3 3 3 4 23

3 Vicky 3 3 3 3 3 3 4 22

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

4 3 4 4 3 3 4 25

5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 4 4 3 3 4 25

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 3 4 3 4 3 4 25

7 Firdian Decks Sandynata 4 3 3 4 3 3 4 24

8 Gabriela Shera

Mangareta

3 4 3 4 3 3 4 24

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 3 3 4 26

10 Jhoni Adi Saputra 3 3 3 4 3 3 4 23

11 Marchell Yefta Saputra 4 3 3 4 3 3 3 23

12 Muhammad Rizki

Agustiadi

4 4 4 3 3 3 3 24

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

4 3 3 3 3 3 3 22

14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 3 3 4 26

15 Syaharani 4 4 3 4 4 3 4 26

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

4 4 3 4 3 3 4 25

17 Timotius Bobby Satria 4 3 4 4 4 3 4 26

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

4 3 3 3 3 3 4 23

19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 3 4 3 3 4 25

366

20 Hosea Adi Prasetiyo 4 4 3 3 3 3 3 23

21 Launa 4 4 3 3 4 4 4 26

22 Tofik 3 4 3 3 3 4 4 24

Jumlah Skor 84 76 73 78 71 69 84 535

Rata-rata Skor 3,8 3,5 3,3 3,5 3,2 3,1 3,8 24,3

Kategori Skor Baik

Semarang, 25 April 2015

Observer

Umi Mahfundoh

NIM 1401411394

367

HASIL PENILAIAN KARAKTER SISWA

SIKLUS II PERTEMUAN II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Sabtu, 25 April 2015

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat setiap indikator yang ada pada lembar pengamatan

ini!

2. Beri tanda cek (√) pada kolom deskriptor pengamatan yang tampak!

3. Tulis skor yang diperoleh sesuai deskriptor yang tampak dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Skor 4 = jika semua deskriptor tampak

b. Skor 3 = jika hanya 3 deskriptor yang tampak

c. Skor 2 = jika hanya 2 deskriptor yang tampak

d. Skor 1 = jika hanya 1 deskriptor yang tampak

e. Skor 0 = jika tidak ada deskriptor yang tampak (Rusman, 2014:100)

No. Nama Siswa Skor Tiap Indikator Jml

Skor

Kriteria

1 2 3 4

1 Agus Pamungkas 4 4 4 4 16 SB

2 Slamet Purwanto 3 4 4 4 15 SB

3 Vicky 4 4 4 4 16 SB

4 Alan Skyle Shafa

Valda.P

4 4 4 4 16 SB

5 Alfian Rizki Primaditia 4 3 3 4 14 SB

6 Dewi Kinanti

Retnaningrum

4 4 4 4 16 SB

7 Firdian Decks

Sandynata

4 4 4 4 16 SB

8 Gabriela Shera

Mangareta

4 4 4 4 16 SB

9 Jeni Bintang Jelita

Febyanto

4 4 4 4 16 SB

10 Jhoni Adi Saputra 3 4 4 4 15 SB

11 Marchell Yefta Saputra 4 4 3 4 15 SB

12 Muhammad Rizki 4 4 3 4 15 SB

368

Agustiadi

13 Ridho Abdee Wibowo

Rizqi Ramadhan

3 3 3 4 13 SB

14 Shefa Gilang Syahputra 4 4 4 4 16 SB

15 Syaharani 4 4 4 4 16 SB

16 Tegar Aprilliano

Wahyudi

3 4 4 4 15 SB

17 Timotius Bobby Satria 4 4 4 4 16 SB

18 Y. Christiano Doni

Paskatama

4 4 4 4 16 SB

19 Dyah Hanyuningbumi 4 4 4 4 16 SB

20 Hosea Adi Prasetiyo 4 4 3 4 15 SB

21 Launa 4 4 4 4 16 SB

22 Tofik 3 4 3 4 14 SB

Jumlah Skor 83 86 82 88 339

Rata-rata Skor 15,4

Semarang, 25 April 2015

Observer

Umi Mahfundoh

NIM. 1401411394

369

HASIL PENILAIAN PSIKOMOTOR

PENILAIAN MEMBUAT BAGAN

Hari/Tanggal : …………………………………

Mata Pelajaran : IPS

Pokok Bahasan : Perkembangan Teknologi

Petunjuk : tuliskan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang

tampak.

1. Jika muncul 3 deskriptor, maka skor 4.

2. Jika hanya muncul 2 deskriptor, maka skor 3

3. Jika hanya muncul 1 deskriptor, maka skor 2

4. Jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka skor 1 (Arikunto, 2012:

246)

No. Kelompok Skor Tiap

Aspek

Jumlah

Skor

Kategori

1 2 3

1. Kelompok 1 4 4 3 11 Sangat baik

2. Kelompok 2 4 3 4 11 Sangat baik

3. Kelompok 3 3 3 4 10 Baik

4. Kelompok 4 4 4 4 12 Sangat baik

5. Kelompok 5 4 4 4 12 Sangat baik

Semarang, 25 April 2015

Guru Kelas

Shima Indah Rosita

NIM. 1401411472

370

LAMPIRAN 10

DATA HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS I DAN SIKLUS II

371

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA

AUDIO VISUAL

No. Nama Siswa Siklus I Siklus II

Pert I Pert II Pert I Pert II

1. Agus 44 72 68 52

2. Slamet 32 40 56 72

3. Vicky 68 40 52 84

4. Alan 68 68 70 70

5. Alfian Rizki 80 68 74 80

6. Dewi 72 40 68 92

7. Firdian 60 60 40 84

8. Gabriela 68 80 68 68

9. Jeni 92 72 96 96

10. Jhoni 40 84 68 88

11. Marchell 48 72 64 64

12. Rizki A. 60 60 68 72

13. Ridho 60 68 56 56

14. Shefa 32 64 70 60

15. Syaharani 52 84 76 88

16. Tegar 68 74 80 76

17. Bobby 80 84 92 88

18. Doni 68 60 96 88

19. Dyah 76 88 96 96

20. Hosea 60 68 48 80

21. Launa 76 84 70 80

22. Tofik 68 48 52 88

Jumlah 1372 1478 1528 1722

Rata-rata 62,36 67,18 69,45 78,27

372

Nilai Tertinggi 92 88 96 96

Nilai Terendah 32 40 40 52

Jumlah siswa tidak tuntas 10 8 7 4

Jumlah siswa tuntas 12 14 15 18

Persentase ketidaktuntasan 45,45% 36,35% 31,82% 18,18%

Persentase ketuntasan 54,55% 63,64% 68,18% 81,82%

373

LAMPIRAN 11

HASIL CATATAN LAPANGAN

374

CATATAN LAPANGAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus I Pertemuan I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Hari/Tanggal : Rabu, 15 April 2015

Ketika kegiatan pembelajaran dimulai, siswa mengikuti pembelajaran

dengan tenang. Beberapa siswa juga sudah mempersiapkan buku pelajaran.

Pada saat pembentukan kelompok, kondisi kelas mulai ramai dan kurang

kondusif. Ada siswa yang tidak merasa cocok dengan anggota kelompoknya.

Guru menayangkan video yang berisi materi tentang perkembangan

teknologi dan macam-macam teknologi produksi. Materi yang ada dalam video

sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Materi

yang disampaikan melalui media audio visual tersebut mudah dipahami oleh

siswa. Suara video sudah terdengar hingga tempat duduk bagian belakang,

sehingga siswa yang duduk di belakang dapat mendengar dan memperhatikan

tayangan video dengan tenang.

Semarang, 15 April 2015

Observer,

Tri Wahyuni

NIM. 1401411265

375

CATATAN LAPANGAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus I Pertemuan II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 April 2015

Suasana pembelajaran tenang saat pembelajaran baru dimulai. Guru

memberikan penjelasan materi dengan jelas. Penguasaan materi oleh guru sudah

baik. Guru juga sudah memberikan arahan dan petunjuk pada siswa sebelum

siswa melakukan diskusi kelompok. Tetapi pada saat pelaksanaan diskusi, masih

ada beberapa siswa yang bertanya tentang apa yang harus mereka kerjakan.

Siswa berdiskusi dengan baik bersama anggota kelompoknya. Seluruh

kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas. Ketika siswa mempresentasikan hasik diskusi, masih ada siswa yang ramai.

Sehingga membuat suasana kelas agak sedikit terganggu. Tetapi guru sudah dapat

menegur siswa yang mengganggu suasana belajar tersebut.

Semarang, 18 April 2015

Observer,

Tri Wahyuni

NIM. 1401411265

376

CATATAN LAPANGAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus II Pertemuan I

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015

Guru mempersiapkan keperluan untuk menayangkan video dengan baik.

Video yang ditayangkan juga sudah sesuai materi yang dibahas. Gambar dalam

video sudah jelas dan suara dalam video juga sudah terdengar sampai belakang.

Di dalam video juga sudah terdapat tulisan-tulisan yang menjelaskan tentang

materi yang sedang dibahas. Siswa memperhatikan tayangan video dengan

tenang. Siswa menanggapi ketika guru memberikan pertanyaan. Siswa juga sudah

mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Semarang, 22 April 2015

Observer,

Tri Wahyuni

NIM. 1401411265

377

CATATAN LAPANGAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL

RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Siklus II Pertemuan II

Nama SD : SDN Pudakpayung 02 Kota Semarang

Kelas/Semester : IVA/II

Hari/Tanggal : Sabtu, 25 April 2015

Suasana pembelajaran sudah kondusif. Siswa memperhatikan penjelasan

guru dan memperhatikan tayangan video dengan tenang. Guru membimbing siswa

dalam kegiatan diskusi kelompok. Sebelumnya guru juga telah memberikan

petunjuk dan arahan kepada siswa atas apa yang harus mereka kerjakan.

Semua kelompok diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas

mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa tenang saat mengerjakan soal evaluasi

dan tidak mencontek.

Semarang, 25 April 2015

Observer,

Tri Wahyuni

NIM. 1401411265

378

LAMPIRAN 12

BUKTI FISIK HASIL BELAJAR SISWA

NILAI TERENDAH DAN TERTINGGI

379

SIKLUS I PERTEMUAN I

380

SIKLUS I PERTEMUAN II

381

SIKLUS II PERTEMUAN I

382

SIKLUS II PERTEMUAN II

383

LAMPIRAN 13

SURAT-SURAT PENETAPAN KKM,

IJIN PENELITIAN, KETERANGAN

PENELITIAN

384

385

386

387

LAMPIRAN 14

DOKUMENTASI PENELITIAN

388

SIKLUS I PERTEMUAN I

Guru menyampaikan konsep materi

pembelajaran yang akan dibahas

Guru melakukan apersepsi

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Guru menayangkan video

Siswa mendiskusikan materi yang

sedang dibahas

Siswa menyampaikan materi

389

Siswa bekerjasama dalam

mengerjakan LKS

Siswa mempresentasikan hasil

diskusi

Guru memberikan soal evaluasi

390

SIKLUS I PERTEMUAN II

Guru memberikan penjelasan tentang

materi

Siswa menjelaskan materi

Guru membimbing kelompok Siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompok

Guru bersama siswa menyimpulkan

materi

Guru membagikan soal evaluasi

391

SIKLUS II PERTEMUAN I

Guru menyampaikan konsep materi

yang akan dibahas

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa menjawab pertanyaan dari

guru

Siswa memperhatikan tayangan

video

Guru menjelaskan materi melalui

audio visual

Siswa menyampaikan materi pada

teman

392

Siswa menyampaikan pendapat Guru memberikan contoh

Guru membimbing diskusi kelompok Guru bersama siswa membuat

kesimpulan pembelajaran

Siswa mengerjakan soal evaluasi

393

SIKLUS II PERTEMUAN II

Guru menyampaikan konsep materi

yang akan dipelajari

Guru menjelaskan materi dengan

media audio visual

Siswa menyimak penjelasan dari

guru

Siswa bekerjasama mengerjakan

LKS dengan anggota kelompoknya

Guru membimbing diskusi kelompok Siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

394

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Guru menutup pelajaran