3

Click here to load reader

Pendidikan KHD Tambahan (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendidikan KHD Tambahan (1)

1

Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

1. Pengertian Pendidikan Menurut KHD

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses

pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi

baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga

dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke

arah keluhuran hidup kemanusiaan.

2. Asah, asih, asuh

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, tentang metode yang sesuai dengan

system pendidikan di bangsa kita ini adalah system among, yaitu metode

pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asah, asih, dan asuh. Metode

ini secara teknik pengajaran meliputi “kepala, hati, dan panca indra” (educate

the head, the heart, and the hand).

1. Metode asah yaitu metode pendidikan yang hanya mengembangkan

aspek intelektual.

2. Metode asih yaitu metode pendidikan yang mengembangkan sikap hidup

bersama dengan sesame umat dan sesame makhluk ciptaan Tuhan di

muka bumi, sebab setiap individu tidak akan dapat memisahkan diri dari

orang kebanyakan di lingkungan sekitarnya, selain itu pendidikan juga

hendaknya memperkaya berbagai hal (aspek) pada setiap individu yang

mau menerima perbedaan di antara masing-masing pribadi (keunikan)

dan mau menerima perbedaan latar belakang idividu (ras, suku, agama,

jenis kelamin, dll)

3. Metode asuh yang itu metode pendidik dalam mendidik hendaknya

mampu dan mau serta rela mengorbankan kepentingan-kepentingan

hidup pribadinya demi kebahagiaan para peserta didiknya.

3. Karakteristik & ciri khusus Taman Siswa

Pendidikan Taman Siswa berciri khas Pancadarma, yaitu:

1. Kodrat alam

Sebagai perwujudan kekuasaan Tuhan YME mengandung arti bahwa

hakekat umat manusia adalah menyatu dengan alam semesta dan tidak dapat

Page 2: Pendidikan KHD Tambahan (1)

2

lepas dari hukum kodrat alam. Manusia akan bahagia bila menyelaraskan

diri dengan kodrat alam yang mengandung segala hukum kemajuan.

Hari berganti minggu, berganti bulan, berganti tahun selalu bertambah

dan tidak pernah mundur ataupun berhenti, itulah kodrat alam kuasa Illahi.

Budaya manusia selalu mengalami kemajuan dan interaksi antar bangsa tak

terelakkan sesuai hukum kodrat alam.

2. Kebudayaan (trikon)

a. Kontinyu : Mengolah budaya bangsa secara berkesi nambungan dari

masa lalu, masa kini dan masa datang. Dari generasi ke generasi

menjalin rangkaian kemajuan budaya bangsa terus menerus tiada

terputus.

b. Konvergen : Tidak menutup diri dengan perkem bangan kebudayaan

dunia. Dengan adaptif memilah dan memilih budaya universal yang

bermanfaat bagi memperkaya perkembangan budaya bangsa sendiri.

c. Konsentris : Dalam mengarungi dan menyatu dengan arus budaya

universal, berpegang teguh kepada budaya sendiri memperkuat

kepribadian nasional. Bangsa yang besar selalu mempunyai ciri

karakter budaya bangsanya.

3. Kemerdekaan (memperhatikan potensi dan minat masing-masing individu

dan kelompok)

Kemerdekaan mengandung arti sebagai karunia Tuhan YME kepada

manusia dengan memberikan hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan

mengingati syarat tertib damainya (orde en vrede) hidup bermasyarakat.

Karena itu kemerdekaan diri harus diartikan sebagai disiplin atas dasar nilai

luhur, hak hidup sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Kemerdekaan harus menjadi dasar untuk pengembangan pribadi yang kuat

dan sadar dalam suasana keseimbangan dan keselarasan pribadi yang kuat

dan sadar dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Kebangsaan (berorientasi pada keutuhan bangsa dengan berbagai macam

suku)

Mencakup aspek kebangsaan antara lain, masyarakat Indonesia

mempunyai 5 (lima) kepercayaan yang berbeda-beda. Dan dengan asas

Page 3: Pendidikan KHD Tambahan (1)

3

kebangsaan ini, komponen-komponen pendidikan mampu merangkul semua

kepercayaan di Nusantara.

5. Kemanusiaan (menjunjung harkat dan martabat setiap orang)

Hal ini merupakan asas yang berkaitan dengan manusia. Dan dengan

aspek ini, diharapkan manusia mempunyai rasa welas-asih terhadap manusia

yang lain.

4. Prinsip Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi

pedoman bagi seorang guru adalah :

o Ing ngarsa sung tulada ("(yang) di depan memberi teladan/contoh")

o Ing madya mangun karsa ("(yang) di tengah membangun

prakarsa/semangat")

o Tut wuri handayani ("dari belakang mendukung").

Ketiga prinsip ini digabung menjadi satu rangkaian/ungkapan utuh: Ing

ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, yang sampai

sekarang masih tetap dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia

pendidikan di Indonesia.

5. Istilah Sekolah KHD

Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan harus menyenangkan. Oleh

karena itulah nama-nama perguruan (sekolah) yang didirikan oleh KHD selalu

mempergunakan istilah “taman” (garten), seperti Taman Indriya (TK), Taman

Muda (SD), Taman Dewasa (SMP), Taman Madya (SMA), dan Taman Karya

(SMK). Secara harafiah, taman adalah suatu ruang terbuka yang memungkinkan

berbagai individu maupun kelompok bertemu untuk kepentingan yang sama,

rekreatif. Dengan penamaan seperti itu, maka menurut KHD, sekolah bukan

sebagai tempat yang menakutkan, tapi sebagai tempat yang menyenangkan.

Faridatul Masadah 21401072093