25
TINJAUAN PUSTAKA Pen~ertian Andisol Andisol merupakan nama tanah yang sebelumnya disebut Andosol (FAO, 1974 ; Dudal-Soepraptohardjo, 1961) atau Andept (Soil Taxonomy, 1975). yakni tanah- # tanah yang berkembang dari bahan piroklastik atau bahan volkan. Nama Andisol telah resmi digunakan sebagai order baru dalam Soil Taronomy (Soil Survey Staff, i990) sebagai hasil kej a selama sepuluh tahun dari komisi ~cbmand (International Commitee on the Classification of Andisols) yang berkedudukan di Lower Hutt, New Zealand. Smith (1978), yang pertama kali mengusulkan reklasifikasi tanah-tanah Andepts menjadi Andisol, mengemukakan bahwa konsep utama Andisol adalah tanah yang berkembang dari abu volkan, batuapung (pumice), cinder serta bahan volkan dan volka- noklastik lainnya dimana kompleks pertukaran didominasi oleh mineral-mineral ordo kisaran pendek dari Al, Si dan humus atau matriks tanah didominasi oleh gelas volkan. Tanah ini dicirikan oleh satu atau lebih horison penciri seperti epipedon umbrik, histik atau kadang-kadang molik dan horison kambik, atau epipedon okrii dan horison kam- bik. Selain itu sering pula dijumpai horison diagnostik plakii dan duripan, tetapi ordo ini tidak boleh memiliki horison argilik, natrik, spodik atau oksik (Leamy, Smith, Daage dan Otawa, 1980). Soil Survey Staff (1992) mengemukakan definisi Andisol sebagai tanah yang mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) Pada kedalaman 60 cm baik dari permukaan tanah mineral atau bagian atas lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, manapun yang terdangkal, apabila tidak dijumpai kontak litik atau paralitik, duripan, horison petrokalsik pada kedalaman tersebut; atau (2) Di antara permukaan tanah mineral atau bagian atas lapisan organik yang memiliki sifat tanah andik, manapun yang terdangkal, dengan kontak litik atau paralitik, duripan, atau horison petrokalsik. Untuk dapat memiliki sifat tanah andik, bahan tanah hams

Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

TINJAUAN PUSTAKA

Pen~ertian Andisol

Andisol merupakan nama tanah yang sebelumnya disebut Andosol (FAO,

1974 ; Dudal-Soepraptohardjo, 1961) atau Andept (Soil Taxonomy, 1975). yakni tanah- #

tanah yang berkembang dari bahan piroklastik atau bahan volkan. Nama Andisol telah

resmi digunakan sebagai order baru dalam Soil Taronomy (Soil Survey Staff, i990)

sebagai hasil ke j a selama sepuluh tahun dari komisi ~cbmand (International Commitee

on the Classification of Andisols) yang berkedudukan di Lower Hutt, New Zealand.

Smith (1978), yang pertama kali mengusulkan reklasifikasi tanah-tanah Andepts

menjadi Andisol, mengemukakan bahwa konsep utama Andisol adalah tanah yang

berkembang dari abu volkan, batuapung (pumice), cinder serta bahan volkan dan volka-

noklastik lainnya dimana kompleks pertukaran didominasi oleh mineral-mineral ordo

kisaran pendek dari Al, Si dan humus atau matriks tanah didominasi oleh gelas volkan.

Tanah ini dicirikan oleh satu atau lebih horison penciri seperti epipedon umbrik, histik

atau kadang-kadang molik dan horison kambik, atau epipedon okrii dan horison kam-

bik. Selain itu sering pula dijumpai horison diagnostik plakii dan duripan, tetapi ordo

ini tidak boleh memiliki horison argilik, natrik, spodik atau oksik (Leamy, Smith,

Daage dan Otawa, 1980).

Soil Survey Staff (1992) mengemukakan definisi Andisol sebagai tanah yang

mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut :

(1) Pada kedalaman 60 cm baik dari permukaan tanah mineral atau bagian atas lapisan

organik dengan sifat-sifat tanah andik, manapun yang terdangkal, apabila tidak dijumpai

kontak litik atau paralitik, duripan, horison petrokalsik pada kedalaman tersebut; atau

(2) Di antara permukaan tanah mineral atau bagian atas lapisan organik yang memiliki

sifat tanah andik, manapun yang terdangkal, dengan kontak litik atau paralitik, duripan,

atau horison petrokalsik. Untuk dapat memiliki sifat tanah andik, bahan tanah hams

Page 2: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

mempunyai karbon organik kurang dari 25 persen (berat) dan memenuhi salah satu

atau kedua syarat berikut :

1. Dalam fraksi tanah halus, semua persyaratan berikut:

a. Kandungan aluminium ditambah setengah kandungan besi (dengan amonium

oksalat), adalah 2 persen atau lebih, dan

b. Bobot isi, ditetapkan pada retensi air 33 kPa, sebesar 0.90 g.cmg ataukrang,

dan

c. Retensi fosfat 85 persen atau lebih, atau

2. Dalam fraksi tanah halus, retensi fosfat 25 persen atau lebih, 30 persen atau lebih

partikel-partikel yang bemkuran 0.02 - 2.0 mm, dan memenuhi salah satu persyarat-

an berikut :

a. Aluminium ditambah setengah besi (dengan amonium oksalat) sebesar 0.40

persen atau lebih dan dalam fraksi 0.02 - 2.00 mm, 30 persen atau lebih gelas

volkanik; atau

b. Aluminium ditambah setengah besi (dengan amonium oksalat) 2.0persen atau

lebih dan dalam fraksi 0.02 - 2.00 mm mengandung 5 persen atau lebih gelas

volkanik; atau

c. Aluminium ditambah setengah besi (dengan amonium oksalat) antara 0.40 - 2.0

persen, dalam fraksi 0.02 - 2.0 mm mengandung gelas volkanik antara 5 - 30

persen.

Penvebaran Andisol

Distribusi geografis Andisol berkaitan dengan adanya aktivitas gunungapi yang

menghasilkan abu volkan (Tan, 1984). Peristiwa tektonik dan aktivitas volkan terutama

dijumpai pada zone Circum-Pacific. Secara umum Andisol tidak dijumpai berdasarkan

zone utama iklim dan vegetasi.

Tanah ini dapat dijumpai mulai dari daerah kumb (arctic) sampai daerah tropi-

ka dan dari daerah sub-alpin sampai daerah beriklim humid-panas di daerah tropika.

Page 3: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Daerahdaerah utama d i m tanah ini dijumpai adalah Jepang, Korea, Filipina, Indo-

nesia, Hawaii, El Salvador dan Cili (Dudal, 1964 dalam Tan, 1984). Sesuai

dengan meningkamya pengetahuan mengenai AndisoI, maka tanah ini juga telah diiden-

t i fhs i di Amerika, Meksiko, Kosta Rica, Columbia, Argentina, Spanyol, Kepulauan

Canary, Itali, Perancis, Rumania dan Taiwan (Tan. 1984).

Berdasarkan Peta Tanah Dunia FAO-UNESCO, Dudal (1976) mempeikirakan

luas tanah Andisol di dunia seluas 100 juta hektar, sedangkan Leamy et al. (1980)

berdasarkan analisis peta yang lebih detil memperkirakan seluas 124 juta hektar atau

0.8 persen dari luas seluruh permukaan bumi. Lembaga Penelitian Tanah (1972),

memperkirakan luas tanah Andisol di Indonesia kurang lebih 6.5 juta hektar atau 3.4

persen dari luas seluruh daratan Indonesia.

Pedo~enesis Andisol

Konsep tentang proses pembentukan tanah mencakup kumpulan berbagai proses

fisik, kimia dan biologi beserta semua faktor pendukung perkembangan t a m . Setiap

proses bersifat dinamis dan irreversible, dan selalu dalam keadaan kesetimbangan.

Pada dasamya terdapat dua tahap yang saling tumpang tindih dalarn proses pembentuk-

an tanah, yaitu akumulasi bahan induk dan diferensiasi horison (Simonson, 1959;

Bunting, 1973). Tahap pertama terutarna dikendalikan oleh pelapukan fisik yang kuat

dengan pelapukan biokiiia yang lemah. Sedangkan tahap kedua diawali dengan proses

pelapukan bioki ia yang h a t . Proses diferensiasi horison meliputi proses pergerakan

bahan serta transfer bahan dan energi. Proses pelapukan biokiia itu nampaknya terus

berperan aktif sepanjang proses diferensiasi horison.

Pada dasarnya proses pembentukan tanah meiiputi empat kelompok, yaitu : (1)

penambahan bahan organik dan mineral ke dalam tanah baik dalam bentuk padat, cair

maupun gas, (2) kehilangan benda-benda tersebut dari tanah, (3) pemindahan bahan-

bahan tanah dari satu lapisan ke lapisan lain, dan (4) perubahan bentuk bahan-bahan

mineral atau bahan organik di dalam tanah (Hardjowigeno, 1993). Proses pembentukan

Page 4: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

tanah tertentu dapat melibatkan lebih dari satu kelompok proses di atas, misalnya

melanisasi pa& Andisol melibatkan penambahan bahan organik dan pemindahan fraksi

humus ke lapisan tanah yang lebih bawah.

Proses pembentukan tanah yang utama pada Andisol adalah proses pelapukan

dan transformasi (perubahan bentuk). Proses pemindahan bahan (translokasi) dan

penimbunan bahan-bahan tersebut di dalam solum sangat sedikit. Akumula8i bahan

organik dan terjadinya kompleks bahan organik dengan Al merupakan sifat kha~pada

beberapa Andisol (Hardjowigeno, 1993). Pelapukan mineral alumino silikat primer

telah berlanjut hanya sampai pada pembentukan mineral short range order atau ordo

kisaran pendek seperti alofan, imogolit, dan ferihidrit. Tingkat pelapukan seperti ini

sering dikatakan sebagai tingkat peralihan antara tanah volkanik yang belum dilapuk

dengan tanah volkanik yang lebih melapuk. Walaupun demikian pada keadaan lingkung-

an tertentu mineral-mineral short range order cukup stabil sehingga tidak atau lambat

sekali berubah menjadi mineral lain.

Pembentukan tanah Andisol terutama ditentukan oleh sifat bahan inliuknya dan

berjalan sangat cepat akibat tingginya luas permukaan abu volkan bahan induknya

(FitzPatrick, 1980). Di daerah humid, pelapukan abu volkan berlangsung cepat, alofan

yang merupakan produk kopresipitasi A1 oksida dan Fe oksida, terbentuk di horison B,

atau dalam horison A tertimbun dimana senyawa Al-humus sedikit dijumpai dibanding-

kan horison permukaan (Wada dan Higashi, 1976; Wada, 1977; Mizota, 1978).

Ketika proses pelapukan dan perkembangan berlangsung, silika bebas ditambahkan

kepada alofan, membentuk haloisit, atau mungkin mineral liat kristalin laimya (Wada,

1977). Atau apabila lingkungan mendukung kehilangan Si, maka dapat terbentuk gibsit

dari mineral silikat. Imogolit adalah suatu mineral parakristalin, mengandung sedikit

SiO, dibandingkan alofan. Wada dan Hardward (1974) menduga bahwa imogolit

merupakan fase peralihan dalam desilikasi alofan menjadilmembentuk gibsit pada

lingkungan pencucian yang h a t .

Page 5: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

A1 yang dilepas dari abu volkan ditahan oleh humus pada horison permukaan

dimana residu bahan organik melimpah (Wada dan Higashi, 1976). Pada Andisol

ketersediaan bahan humat merupakan pembatas laju pembentukan kompleks. Dengan

menekan aktifitas Al, maka humus dapat membentuk SiO, opalin dan menghambat

pembentukan mineral aluminium silikat amorf seperti alofan (Takashiki dan Wada,

1975). n

Wada dan Aomine (1973) mengemukakan bahwa AndisoI dapat meecapai

kematangan (maturity) dalam waktu 5 000 tahun, sedangkan Yamada (1977 dalam Tan,

1984) melaporkan bahwa tanah ini dapat berkembang antara 500 sampai 1 500 tahun,

tergantung faktor-faktor pembentuk tanahnya seperti tipe abu volkan.

FitzPatrick (1980) mengemukakan bahwa proses utama pembentukan Andisol

adalah hidrolisis dan humifikasi. Hidrolisis akan melapuk abu volkan menjadi palagonit

yaitu berupa suatu senyawa aluminium-silikat yang mengandung Ca, Mg, dan K.

Senyawa ini kemudian akan berubah dengan cepat menjadi alofan. Hidrolisis merupa-

kan proses penyerangan kii-kisi kristal oleh ion hidrogen. Hasilnya b e ~ @ penggan-

tian kation oleh hidrogen yang berakibat hancurnya struktur kristal. Hidrolisis ini akan

membebaskan basa-basa dan terbentuknya asam silikat, silikat dan aluminium bebas.

Di alam, asam silikat ini berumur pendek dan selalu terdekomposisi. Silika dan alumini-

um hasil dekomposisi (pelapukan secara kimia) akan bersintesis dengan oksigen dan

hidroksil membentuk mineral sekunder, seperti alofan amorf dan haloisit kristalin

(Buol, Hole dan McCracken, 1980). Humifikasi merupakan proses perubahan bahan

organik kasar menjadi humus. Alofan yang merupakan produk utama pelapukan abu

volkan bergabung dengan humus membentuk bahan yang berwarna kelam dan tahan

terhadap pelapukan.

Duchaufour (1982) mengemukakan bahwa bahan organik memegang peranan

utama dalam pedogenesis Andisol, yakni bertanggung jawab terhadap proses pelapukan

melalui proses acidolysis ataupun complexolysis. Acidolysis adalah pelapukan yang

menyebabkan terkumpulnya asam-asam organik mudah larut yang berasal dari bahan

Page 6: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

organik kasar. Sedangkan complexolysis adalah pembentukan senyawa kompleks antara

senyawa-senyawa organik terlarut (asam oksalat, asam sitrat dan senyawa-senyawa

fenol) dengan besi dan aluminium. Dalam proses ini, tidak hanya ion H+ yang terlibat,

tetapi juga kemampuan senyawa-senyawa organik tersebut membentuk kompleks se-

hingga menjadi aktif terhadap mineraI-mineral primer dan mineral liat. Senyawa ini

dapat mengekstrak dan memobilisir atom A1 dan Fe dari sturktur lembar kristalin

melalui pembentukan kompIeks. Senyawa kompleks tersebut, tidak mudah bergerak,

akibat polikondensasi dengan bahan organik atau mineral amorf.

Tuf volkan terdiri dari fragrnen-fragrnen batuan, butir-butir mineral tunggal dan

geIas volkan. Gelas volkan merupakan bahan terpenting dari ketiga komponen tersebut

(Pettijohn, 1957 daiam Mohr, Van Baren clan Van Schuylenborgh, 1972). Selanjutnya

Mohr et a1 (1972), mengemukakan bahwa proses pelapukan dan pembentukan tanah

Andisol berkaitan erat dengan pelapukan gelas volkan. Proses pelapukan abu volkan

dimulai dengan tercucinya senyawa-senyawa terlarut, seperti H,SiO,, Ca2+. Mg2+,

Na+, K+, dan sebagainya, oleh air hujan. Asam karbonat mempercepat dekornposisi

abu volkan. Seslcuioksida terakumulasi secara residual, sedangkan aluminium dan asam

silikat membentuk mineral sekunder. Komposisi abu volkan dan kondisi pencucian

menentukan tipe mineral sekunder yang terbentuk. Umumnya, nisbah Si021A120, yang

kecil merupakan ciri tanah-tanah volkan. Apabila alofan mendominasi fraksi Iiat,

nisbahnya antara satu sampai dua. Dengan meningkatnya umur, alofan mengalami

transformasi menjadi kandit dan nisbahnya menjadi dua. Apabila drainase buruk dan

bahan induknya mengandung mineral-mineral feromagnesium yang nyata, maka dapat

terbentuk srnektit dan nisbahnya menjadi tiga atau lebih. Kadang-kadang, pada abu

volkan basalt dan interrnedier di bawah drainase yang baik, nisbah Si021A120, lebih

kecil dari satu, akibat adanya aluminium hidroksida bebas.

Mohr dan Van Baren (1960) membagi pelapukan atau transformasi bahan induk

tanah menjadi lima kelompok, yaitu : (1) initial stage, (2) juvenil stage, (3) viril stage,

(4 ) senile stage, dan (5)final stage. Initial stage adalah tahap dimana bahan induk

Page 7: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

masih belum terlapuk. Juvenile stage adalah tahap yang ditandai adanya tahap awal

pelapukan, tetapi masih dominan bahan induk yang belum terlapuk. Virile stage ditan-

dai dengan dominasi mineral mudah lapuk, kandungan liat mulai didapatkan dan juga

kadang-kadang didapatkan komponen yang kurang mudah dilapuk. Senile stage ditan-

dai dengan dekomposisi yang mendekatifinal stage dan hanya mineral yang resisten

yang mampu bertahan. Final stage ditandai oleh perkembangan tanah yang fengkap.

Sedangkan Tavernier dan Eswaran (1972) mengemukakan urutan tingkat pelapukan

sebagai berikut : (1) entic stage, (2) cambic stage, (3) argillic stage, dan (4) oxic

stage. Tahap entik merupakan tahap awaI yang ditandai oleh fragmen batuan, fraksi

koloid antara mineral amorf dan kristalin. Pada bahan induk basalt, haloisit dapat

membentuk lebih dari 75 persen dari mineral liat kristalin. Bahan volkan yang mem-

punyai potensial pelapukan yang tinggi seperti gelas vokanik masih mendominasi fraksi

koloid alumino-silikat amorf. Pada tahap kambik dengan bahan induk volkan, alofan

masih merupakan mineral utama pada fraksi koloid, meskipun menunjukkan tingkat

desilikasi, haloisit, imogolit dan kadang-kadang dijumpai gibsit dalam jdmlah yang

sangat kecil. Alofan seperti juga montmorilonit akan tetap bertahan apabila dalam

keadaan lembab terus menerus. Tahap argilik ditunjukkan oleh dominasi fraksi liat

kristalin kaolinit. Kesetimbangan sudah dijumpai antara bentuk-bentuk liat dengan

proses alterasi yang berlangsung. Kandungan besi bebas mulai tinggi dan mengkristal

sebagai goetit, sisanya dalam bentuk amorf. Silika sebagian dicuci dan sebagian lagi

mengkristal sebagai kuarsa. Pelapukan tahap oksik meliputi tahap haplik yang ditandai

adanya mineral-mineral alumino-silikat dalam jumlah yang kecil, biasanya terjadi

penurunan kandungan mineral liat alumino-silikat tipe 2 : 1 dan tahap akrik yang ditan-

dai oleh dominasi liat hidroksida yang mempunyai muatan netto positif dan pH-KC1

lebih besar dari pH-H,O, besi bebas mencapai maksimum dan mengkristal sebagai

goetit.

Ritonga (1983) berdasarkan hasil penelitiannya pada Andisol Sukamantri-

Kabupaten Bogor mengemukakan bahwa tingkat pelapukan yang dijumpai pada tanah

Page 8: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

ini adalah tahap kambik. Proses-proses pedogenesis yang ditemui pada pedon-pedon di

suatu transek lereng adalah erosi, alterasi, pencucian, braunifikasi, deposisi dan liksi-

viasi. Andisol di Cisaruni Kabupaten Garut memiliki tingkat perkembangan tahap

kambik atau tahap viril dan proses-proses pedogenesis pada pedon-pedon di suatu tran-

sek lereng tidak menunjukkan hubungan erat dengan satuan lereng. Perbedaa~ya

hanya pada tingkat keintesifan proses tersebut berlangsung. Proses-proses terjadi

adalah pencucian, alterasi dan melanisasi (Hadi, 1988).

Suryanto (1987) melaporkan bahwa proses pedogenesis yang dominan pada

suatu transek lereng pada Andisol di daerah Cibuni-Ciwidey Kabupaten Bandung adalah

pencucian dan secara umum te jadi proses eluviasi dan iluviasi liat, liksiviasi dan desi-

likasi berlangsung lemah. Andisol ini berkembang dari bahan induk basalto-andesit.

Sedangkan Barata (1987) mengemukakan bahwa tingkat pelapukan Andisol di daerah

perkebunan teh Patuhawati-Pasirjambu Ciwidey Kabupaten Bandung adalah tahap

kambik. Tanah ini berkembang dari lahar dan lava Gunung Patuha. Proses pedogene-

sis tanah dipengaruhi oleh keadaan lereng dan vegetasinya. Diferensiasi horison

kambik pada lereng puncak berbeda nyata secara morfologik, kmia, mineral dan fisika

dengan lereng tengah dan bawah. Faktor vegetasi berperan dalam perkernbangan

epipedon. Semakin rapat vegetasi menyebabkan terbentuknya epipedon yang semakin

tebal.

Sifat Mineral Andisol

Mineral Andisol meliputi dua aspek penting, yaitu mineral fraksi pasir dan

mineral fraksi liat. Kebanyakan pustaka berisi keterangan mengenai mineral liat,

sedangkan mineral fraksi pasir tidak banyak dikemukakan, padahal mineral fraksi pasir

penting bagi penentuan asal dari Andisol (Tan, 1984).

Abu yang dikeluarkan oleh berbagai gunungapi, atau oleh gunungapi yang sama

tetapi pada waktu berlainan, akan menunjukkan perbedaan yang nyata dalam komposisi

mineralnya dan berakibat komposisi kimianya berbeda. Perbedaan dalam komposisi

Page 9: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

kimia akan membentuk tanah-tanah Andisol dengan sifat kimia dan status kesuburan

yang berbeda.

Tipe dari abu volkan juga akan menunjukkan perbedaan yang nyata dalam

komposisi mineral. Abu volkan masam, abu volkan riolit dan dasit sebagai contoh,

mengandung mineral-mineral utama seperti gelas volkan, feldspar, hornblende, pirok-

sin, kuarsa dan biotit. Abu volkan intermedier, abu volkan andesit dicirikan ofkh sedi-

kitnya kandungan gelas volkan, sedikit atau tanpa kuarsa, sedikit hornblende, ~edikit

atau tanpa biotit (Mohr clan Van Baren, 1960; Tan dan Van Schuylenborgh, 1961; Bir-

rel, 1964). Menurut Shoji (1986) bahan volkan basa banyak mengandung gelas volkan

berwarna, plagioklas, piroksin, opak dan olivin.

Berdasarkan asosiasi mineral fraksi berat, Baak (1948 dalam Hardjowigeno,

1986) membagi asosiasi mineral beberapa gununapi di Indonesia sebagai berilcut :

1. Asosiasi augit (augit > 70%, hiperstin < 20%)

2. Asosiasi augit - hiperstin (augit > 50%, hiperstin > 30%)

3. Asosiasi hiperstin - augit (augit f 40%, hiperstin > 50%)

4. Asosiasi olivin (olivin > 20%)

5. Asosiasi hornblende (hornblende hijau > 60%)

Mineral liat Andisol merupakan topik beberapa penelitian. Kebanyakan para

ahli percaya bahwa alofan merupakan mineral utama dalam fraksi liat Andisol. Gelas

volkan umumnya dianggap sebagai sumber utama bagi pembentukan alofan, meskipun

mineral-mineral primer laimya juga diduga membentuk alofan (Birell, 1964). Menurut

Fieldes (1962). alofan berbeda dengan mineral liat laimya karena kandungan alumini-

um yang diikat dalam struktur koordinat tetrahedral. Hal ini diduga menjadi penyebab

utama dari beberapa sifat aktifitas kimia Andisol yang unik, misalnya penahanan air,

fiksasi fosfat dan pembentukan koloid mineral-organik yang stabil. Selain alofan,

imogolit juga telah diketahui sebagai mineral yang penting pada Andisol, meskipun

tampaknya imogolit hanya dijumpai pada beberapa tipe tertentu dari Andisol (Tan.

Page 10: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Alofan diklasifikasikan sebagai suatu mineral alumino-silikat non kristalin

dengan nisbah molar SiO,IAI,O, berkisar dari 1 sampai 2 (Yoshinaga, 1966; Henmi

dan Wada, 1976). Akan tetapi penelitian terakhir dengan mikroskop elektron bereso-

lusi tinggi menunjukkan bahwa alofan berbentuk sebagai lingkaran (bola) berlubang

yang berdiameter 35 - 50 A (3.5 - 5.0 MI) (Kitagawa, 1971 &lam Tan, 1964; Wada,

1989). Menumt Fieldes (1955) dan Fieldes dan Furkert (1966) tiga tipe a l ~ & n dapat

dibedakan, yaitu : alofan B, AB, dan A. Alofan B merupakan yang pertama terbentuk

dari pelapukan mineral-mineral dalam abu volkan, dan dalam pelapukan selanjutnya

mineral ini dapat ditransformasikan menjadi tipe alofan lain dan bahkan menjadi haloi-

sit. Sekuen pelapukannya adalah sebagai berikut :

Alofan B -> alofan AB - > alofan A - > metahloisit

Banyak ilmuwan Jepang meragukan adanya alofan B ini (Wada dan Aomine,

1973; Miyauchi dan Aomine, 1964). Mereka mengemukakan bahwa mineral yang

disebut alofan B mempunyai kurva DTA dan Infrared yang menyempai kristobalit,

kuarsa dan feldspar. Sedangkan Shoji dan Maoni (1969 &lam Tan 1984) menyebutnya

sebagai silika opalin.

Imogolit merupakan mineral liat utama kedua Andisol yang dirnasukan ke dalam

kelornpok mineral liat ordo kisaran pendek, meskipun analisis difraksi sinar X dan

elektron mikroskop membuktikan bahwa mineral ini menunjukkan sifat-sifat kristalin

(Tan, 1984). Imogolit pertama-tama dikemukakan oleh Yoshinaga dan Aomine (1962)

dalam tanah yang berasal dari abu volkan yang mengandung gelas yang dikenal sebagai

imogo. Mineral ini berbentuk melingkar dengan komposisi kimia SiO,.A1,0,.2.5 H,O.

Lingkaran tersebut terdiri dari sekumpulan tabung-tabung yang berdiameter dalam 10

nm dan berdiameter luar 20 nm. Imogolit disebut sebagai mineral parakristalin karena

susunan atom dalam tabung tersusun secara teratur, tetapi satuan-satuan tabung-tabung

tersebut membentuk lingkaran kadang-kadang secara acak. Imogolit pada umumnya

dijumpai berasosiasi dengan alofan dan memiliki sifat-sifat kimia yang serupa dengan

Page 11: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

aIofan (Wada, 1989).

Tan (1984) mengemukakan bahwa imogolit merupakan fase intermedier dari

sekuen pelapukan alofan menjadi lapisan silikat kristalii. Dalam kaitan itu, Wada dan

Aomine (1973) membuat hipotesis sebagai berikut :

i i

I haloisit -, &

Alof an gibsit P I imogolit

Hipotesis tersebut merupakan reaksi-reaksi yang paling dapat diterima atas dasar

kenyataan bahwa proses desilikasi biasanya te jadi pada Andisol (Tan, 1984).

Mineral-mineral liat ordo kisaran pendek lainnya, seperti silika arnorf juga telah

terdeteksi pada Andisol (Tan, 1984). Shoji dan Masui (1969a) telah dapat membe-

dakan tiga macam silika arnorf, yaitu plant opal, silika opalin dan agregat amorf silika.

Dari ketiga macam tersebut, silika opalin merupakan mineral ordo kisaran pendek yang

dominan.

Selain mineral ordo kisaran pendek, akhir-akhir ini juga dijumpai liat silika

kristalin pada Andisol, seperti haloisit dan kaolinit. Montmorilonit dan mineral 14 A juga ditemukan pada Andisol. Mineral-mineral kristalin terutarna dijumpai pada Andi-

sol yang berumur bahan induk tua.

Wada dan Aomine (1973) melaporkan bahwa alofan dan imogolit pada lingkung-

an pencucian terbuka di bawah iklim lembab dan panas memiliki umur yang relatif

pendek. Banyak ilmuwan Jepang berpendapat bahwa proses kristalisasi partikel alofan

yang globular tumbuh menjadi massa rnenyerupai bawang yang pada akhirnya berubah

menjadi partikel haloisit yang memanjang. Hipotesis tersebut bertentangan dengan

kebanyakan ahli tanah dari Amerika yang menganggap bahwa kaolinit akan didekornpo-

sisi menjadi alofan (Jackson dan Sherman, 1953).

Page 12: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Wada (1989), mengemukakan sekuen pembentukan dan transfonnasi abu volkan

selama proses pelapukan di daerah iklim sedang - lembab seperti yang disajikan pada

Gambar 1 b e r h t ini.

Sekuen NO. 1. O.S.

Al, Fe-humus n

- Al, Fe-humus + Fe-ox 2. - A, Im-humus - A, Im-humus - Al, Fe-humus -

I . Ht

Fe-ox ,

Waktu

Gambar 1. Pembentukkan dan Transformasi Mineral Liat dan Kompleks Humus pada Tanah Abu Volkan di Daerah Iklim Sedang, Lembab. A = alofan; Fe-ox = besi oksida; Gb = gibsit; Ht = haloisit; Im = imogolit; O.S. = silika opalin; 2 : 1 = mineral liat berlapisan tipe 2 : 1; 2 : 1-ch = chlorit '

Sekuen satu dan dua dijumpai pada horison A1 dimana akumulasi humus ber-

langsung aktif, dan pada horison A1 dan horison A1 yang tertimbun dimana akumulasi

humus tidak atau kurang aktif. Sekuen tiga dan empat dijumpai pada horison B atau

pada horison-horison lainnya.

Pada horison A1 yakni horison dengan aktifitas akumulasi humus yang tinggi,

sedikit atau tidak dijumpai kandungan alofan dan imogolit dan banyaknya kandungan

silika opalin menunjukkan bahwa pembentukan kompleks Al-humus mengakibatkan (1)

penghambatan pembentukan alofan dan imogolit melalui kompetisi dari A1 yang dile-

paskan melalui pelapukan abu volkan, dan (2) mendukung pembentukan silika opalin.

Shoji et a1 (1982) dan Shoji dan Fujiwara (1984) yang dikutip oleh Wada (1989)

menekankan pentingnya pH (H,O) dalam pembentukan alofan dan imogolit. pH (H,O)

sendiri dipengamhi oleh curah hujan tahunan dan vegetasi. Mereka mengemukakan

Page 13: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

bahwa pembentukan alofan dan imogolit berlangsung baik pada horison dengan pH

(H,O) > 5.0. Hampir semua tipe abu volkan (basalt, andesit, dasit atau riolit) meng-

hasilkan alofan dalam proses pelapukannya (Wada dan Howard, 1974 dalam Wada,

1989).

Berdasarkan hasil penelitiamya pada tanah-tanah Andisol di Indonesia (Suma-

tera Utara dan Jawa Barat), Sjarif (1990) rnengemukakan bahwa komposisi miheral liat

Andisol terutama didominasi oleh alofan dan imogolit, beberapa tanah mengandung

alofan dengan haloisit, gibsit dan kristobalit dalam jumlah yang kecil, dan hanya be-

berapa tanah Andisol yang mengandung kuarsa dalam jumlah yang sedikit sekali.

Andisol yang banyak mengandung haloisit umumnya berkembang pada curah hujan

yang relatif rendah dan pada bahan induk yang masam, sedangkan tanah yang berkem-

bdng pada curah hujan yang lebih tinggi dan berasal dari bahan induk basa banyak

mengandung alofan dan imogolit. Kandungan alofan &an imogolit dalam tanah cende-

rung meningkat dengan kedalaman tanah. Pembentukan berbagai tipe mineral Iiat

pada Andisol tergantung kandungan Si dalam larutan tanah. Kandungad Si sendiri

dalam larutan tanah tergantung kepada komposisi mineral bahan induk yang mempenga-

ruhi kandungan Si dan basa-basa serta kepada tingkat pencucian yang ditentukan oleh

curah hujan tahunan.

Parfitt, Russell dan Orbell (1983). berdasarkan hasil penelitiamya pada tanah

abu volkan di New Zealand, mengemukakan bahwa kandungan alofan dalam tanah

meningkat dengan meningkatnya curah hujan, sedangkan haloisit terbentuk pada tanah

yang lebih tua, biasanya pada horison tertimbun. Transformasi alofan menjadi haloisit

diperkirakan terjadi apabila alofan bereaksi dengan larutan yang kaya unsur Si (resilikasi)

pada kondisi pencucian yang lemah (Wada, 1989). Namun demikian, bukti-bukti baru

menunjukkan bahwa abu volkan atau beberapa komponen dari abu volkan (gelas volkan

dan plagioklas) dapat melapuk langsung menjadi haloisit (Eswaran, 1972).

Parfitt (1986) mendefinisikan alofan sebagai suatu nama kelompok (group name)

untuk mineral-mineral liat dengan ordo kisaran pendek (shorl range order) atau X-ray

Page 14: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

amorphous clay minerals (Ross dan Ken; 1934 dalam Parfitt, 1986) yang terdiri dari

silika, aluminium dan air dalam suatu kombinasi kimia. Karena alofan adalah suatu

nama kelompok mineral, maka berbagai contoh alofan dapat memiliki kombinasi ki i ia

yang berbeda dan nisbah AIISi dapat berkisar dari 0.7 sampai 4.0 (Farmer, 1985 dalam

Pafitt, 1986).

Alofan dengan nisbah AI/Si mendekati dua dinamakan proto-irnogolfr alofan

(PMitt dan Henry, 1980 dalam Parfi=, 1986). Awalan proto digunakan sepetti halnya

dalam istilah biologi, artinya memiliki kecenderungan ke arah. Imogolite-like allophane

merupakan nama lain untuk bahan yang sama, yakni memiliki kesamaan seperti imogo-

lit.

Besi selalu dijumpai dalam contoh tanah alofanik dan dapat dijumpai dalam

beberapa bentuk besi oksida. Ferihidrit, sering dijumpai berasosiasi dengan alofan dan

bentuk tersebut merupakan yang paling umum dalam contoh tanah alofanik.

Iden t i fh i alofan di lapangan bisa dirasakan dari sifat menyernir apabila ditekan di

antara jari-jari pada contoh lembab. Dengan cara ini contoh tanah dengad kandungan

alofan sebesar 2 persen dapat diidentifikasi.

Reaksi fluorida (NaF) juga dapat digunakan untuk menduga kandungan alofan.

Tapi cara ini kurang teliti karena kompleks Al-humus juga memberikan reaksi yang

positif terhadap fluorida. Alofan biasanya dapat teridentifikasi melalui pelarutan kimia

(chemical dissolution) dengan amonium oksalat, dan dengan reagen tersebut memberi-

kan petunjuk yang baik adanya alofan (Parfitt dan Wilson, 1985).

Alofan pada contoh alami sulit diidentifikasikan baik oleh difraksi sinar -X

maupun oleh analisis termal, karena alofan mempunyai puncak-puncak sinar-X yang

lemah dan adanya bahan-bahan lain yang mempunyai pola termogram yang serupa.

Reagen oksalat masam telah ditemukan berguna terutama untuk menduga kandungan

alofan (Parfitt dan Wilson, 1985). Reagen tersebut agak spesifik dalam melarutkan

atofan dan apabila digunakan pada fraksi liat, hasil estimasi kuantitatifnya cocok dengan

yang diperoleh melalui infrared spectroscopy. Reagen oksalat masam juga melarutkan

Page 15: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

imogolit, kompleks Al-humus, dan ferihidrit serta dapat juga merusak gibsit, maghemit

dan magnetit (Parfin dan Childs, 1987). Di New Zealand, reagen tersebut telah digu-

nakan dalam analisis rutin untuk menduga alofan dan imogolit pada kebanyakan tanah.

Fieldes dan Perron (1966) menyarankan untuk menggunakan uji NaF bagi iden-

tifikasi alofan dalam tanah. Uji ini telah digunakan dalam Taksonomi Tanah (USDA,

1975) untuk identifikasi mineral-mineral ordo kisaran pendek. ele em ah an-gelemahan

dari uji NaF ini seringkali dilaporkan dalam berbagai publikasi, dimana tanabyang

tidak mengandung alofan juga memberikan reaksi positif terhadap NaF (Mizota dan

Wada, 1980). Menurut Wada (1980), uji NaF tidak spesifik untuk alofan dan imogolit,

tetapi dapat digunakan untuk mengetahui adanya gugus A1-OH aktif dalam tanah.

Perrott, Smith dan Michell(1976 dalam Shoji dan Ono, 1978) melaporkan

bahwa pelepasan ion-ion OH dari gel oksida besi (pada pH 9) dan silikat @ada pH 7.6)

akibat perlakuan dengan larutan NaF adalah sangat kecil. Di sisi lain, pelepasan ion

hidroksil dari gel aluminium dan aluminium-silikat amorf adalah tinggi. Oleh karena-

nya apabila tanah tidak mengandung alofan , tetapi mengandung sejumlah'aluminiurn

yang larut dalarn dithionit-sitrat, maka tanah akan memperlihatkan nilai pH (NaF) yang

tinggi.

Sifat Fisika Andisol

Andisol memiliki sifat-sifat fisika yang khas dan diasumsikan bahwa sifat-sifat

tersebut berkaitan erat dengan tingginya kandungan alofan. Alofan tersusun dari

bulatan-bulatan yang berlubang (hollow spherules) yang berdiameter 35 - 50 A. Mine-

ral ini memiliki banyak lubang-lubang yang memungkinkan keluar masuknya molekul-

molekul air (Maeda dan Soma, 1986).

Andisol tidak saja memiliki sifat kandungan bahan organik yang tinggi, bobot isi

rendah, daya menahan air tinggi, total porositas tinggi, tetapi juga tanah ini bersifat

gembur konsistensinya, kurang plastis dan tidak lengket (Tan, 1984). Bila basah tanah

ini bersifat berminyak (greasy) dan menyemir (smeary). Umumnya mengeluarkan air

Page 16: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

apabila dipilin di antara jari-jari tangan. Sifat fisika Andisol berubah dengan adanya

pembahan kandungan airnya. Bila kering, tanah biasanya menjadi berbutir sangat halus

dan nampak seperti debu. Tanah tersebut kemudian sulit untuk menyerap air kembali

clan akan menghasilkan gumpalan-gumpalan hitarn. Hal ini merupakan alasan mengapa

ahli-ahli Belanda menyebutnya sebagai tanah debu hitam (black dust soils) (Druif, 1939

ahlam Tan, 1984). I

Gejala apabila kering bersifat tak balik (irreversible) menimbulkan masalah

dalam analisis ukuran partikel. Tanah biasanya sulit didispersi. Menumt Birrel (1964)

mungkin akibat dari adanya ( 1 ) liat silikat arnorf yang memiliki nilai ZPC lebih besar

dari pada mineral-mineral kristalin biasa (2) adanya oksida-oksida terhidrat yang

menyebabkan presipitasi kembali (co-precipitation).

Sifat fisika Andisol yang khas telah digunakan sebagai kriteria dalam Taksonomi

Tanah (1975 dan 1992) yaitu sebagai penciri sifat andik bempa bobot isi fraksi < 2

mm yang diukur pada tegangan air 33 kPa adalah sarna atau lebih kecil dari 0.90 glcm3.

Kemudian di dalam menentukan suborder Vitrands digunakan kriteria kadar air pada

tegangan 1 500 kPa, yakni < 15 persen pada contoh kering udara dan < 30 persen

pada contoh yang tidak dikeringkan.

Sifat-sifat fisika tanah Andisol menumt Maeda, Takenaka dan Warkentin (1977)

dapat dikemukakan sebagai berikut : memiliki bobot isi yang rendah, kandungan air

pada 15 bar yang tinggi, dan kandungan air tinggi, ketersediaan air bagi tanaman

sedang sampai rendah, memiliki batas mencair yang tinggi dan indeks plastisitas yang

rendah, tanah ini sulit didispersi serta terjadi pembahan-perubahan yang irreversible

pada semua sifat-sifat tersebut apabila tanah dikeringkan. Tan (1984) mengemukakan

bahwa sifat fisika penting lainnya dari Andisol adalah struktur tanahnya. Struktur

tanahnya terdiri dari makrostruktur dan mikrostruktur. Dalam kaitan dengan makro-

struktur, horison A umumnya dicirikan oleh struktur granular yang khas, yang

terbentuk oleh proses yang disebut mountain granulation. Struktur ini berlainan dengan

stmktur granular tanah-tanah laimya karena satuan-satuan stmkturnya Sangat resisten

Page 17: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

terhadap daya tumbuk air hujan. Karena ketahanamya ini dan terasa seperti pasir pada

m u s h kering, maka unit-unit struktur tersebut disebut pseudo-sand (pasir semu).

Uraian sifat-sifat fisika dari tanah Andisol yang cukup menarik untuk dikemuka-

kan adalah seperti yang dilaporkan oleh Swindale (1964 dalam Maeda, Takenaka dan

Warkentin, 1977). Swidale (1964) menguraikan keadaan-keadaan sebagai berikut :

profil tanah dalam, biasanya dengan stratifikasi penimbunan yang jelas, biasanya

gembur di bagian atas, lapisan atas (topsoil) tebalnya sekitar satu meter, berwarna

coklat tua sampai hitam, mengandung senyawa-senyawa humik yang tahan terhadap

penguraian mikrobia, lapisan bawah (subsoil) berwarna coklat kemerahan sampai coklat

kekuningan yang terasa menyemir apabila basah, bersifat porous dengan bobot isi yang

rendah dan kapasitas menahan air yang tinggi, agregasi struktur agak lemah dengan

Wpalan-gumpalan (ped) porous yang mudah hancur, sed'it kutan, dan tidak memper-

lihatkan diferensiasi horisontal pada lapisan bawahnya, kecuali apabila ada duripan,

memilii konsistensi menyemir yang nyata terutama di daerah yang beriklim humid atau

perhumid. Tanah yang terbentuk di daerah beriklim perhumid menjadi kering irrevers-

ible apabila mengering pada tepian-tepian jalan atau tebing. Sifat irreversible apabila

kering merupakan kriteria klasifikasi yang berguna, meskipun di lapangan tidak pernah

cukup kering untuk memperlihatkan sifat-sifat tersebut.

Selanjutnya dikemukakan oleh Maeda et al (1977) bahwa tanah Andisol memi-

liki struktur permukaan tanah yang remah dan S t ~ k t u r masiv di lapisan bawah akan

tetapi memiliki permeabilitas yang relatif tinggi. Struktur remah di lapisan atas seba-

gian disebabkan oleh pengaruh pengeringan. Seringkali tanah Andisol memiliki bebe-

rapa lapisan dengan sifat-sifat fisik yang berlainan sehingga mempengamhi pergerakan

air serta ketersediaan air bagi tanaman.

Hasil penelitian Sjarif (1990) pada tanah-tanah Andisol di Medan - Sumatera

Utara; Cianten, Sukabumi. Lembang, Ciapus dan Pangalengan - Jawa Barat menun-

jukkan bahwa tanah-tanah Andisol di Indonesia memiliki sifat-sifat fisika yang serupa

dengan tanah-tanah Andisol dari berbagai negara lain. Bobot isi, retensi air dan distri-

Page 18: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

busi ukuran partikel berkaitan erat dengan komposisi mineral liat, sehingga secara tidak

langsung berkaitan dengan bahan induk dan iklim. Nilai bobot isi yang rendah (0.3 -

0.8 glcm3) terutama akibat tingginya kandungan alofan dan imogolit. Bobot isi cende-

rung rendah pada tanah yang merniliki kondisi pencucian yang besar sebagaimana ditun-

jukkan oleh hubungan negatif antara bobot isi dengan kandungan kalsium dapat ditukar.

Retensi air pada berbagai tegangan lebih tinggi pada tanah-tanah Andisol yang hemiliki

kandungan alofan clan imogolit yang semakin tinggi. Distribusi ukuran partikel berka-

itan erat dengan bahan induk, tanah yang berasal dari.bahan induk basalt cenderung

rnemiliki kandungan liat yang tinggi. Kandungan air pada tegangan 113 dan 15 bar

(lembab lapang) masing-masing berkisar antara 25 - 418 persen dan 16 - 171 persen.

Kandungan air pada sernua tegangan menurun drastis apabila contoh tanah dikeringkan

teflebih dahulu. Kandungan air meningkat dengan semakin meningkatnya kandungan

alofan dan imogolit serta kandungan liatnya, kemudian semakin rendah pada tanah-

tanah yang memiliki nilai bobot isi dan basa-basa dapat ditukar yang semakin rnening-

kat.

Sifat Kimia Andisol

Andisol merupakan tanah yang sangat penting tapi juga merupakan tanah-tanah

problematik dalam bidang pertanian dan kehutanan akibat rendahnya produktivitas

tanaman yang disebabkan oleh sifat-sifat kimianya yang khas seperti retensi P yang

tinggi dan tingginya pencucian unsur-unsur basa dari tanah serta sifat-sifat fisiknya yang

khas (Inoue, 1986). Andisol biasanya dicirikan oleh tekstur lempung berpasir sampai

lempung dan memiliki reaksi tanah masam sampai agak masarn (Tan, 1984). Tingkat

pH yang rendah kemungkinkan besar akibat fraksi bahan organik karena alofan di alam

umurnnya dianggap bereaksi sedikit agak masarn. Persentase kejenuhan basa (KB)

biasanya kurang dari 50 persen dan telah diketahui di New Zealand bahwa apabila nilai

KB sangat rendah, pH tanah tetap tinggi (Birrell. 1964).

Page 19: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Salah satu alasan penting bagi reaksi-reaksi kirnia pada Andisol adalah akibat

adanya muatan tidak tetap (variable charge), rnuatan ini diketahui terutama berasal dari

fraksi liatnya. Muatan negatif pada Andisol akan berubah dengan berubahnya pH,

kekuatan ion dan komposisi larutan tanah. Tergantung pada pH-nya, muatan dapat

berubah dari negatif menjadi positif melalui rnuatan no]. Jumlah dan tanda rnuatan akan

rnengendalikan banyak reaksi-reaksi pada Andisol. Adanya muatan negatif gengaki-

batkan reaksi-reaksi pertukaran kation, sedangkan muatan positif merupakan akibat

adanya kapasitas pertukaran anion dalam tanah. Selanjutnya Tan (1984) yang mengutip

dari hasil beberapa penelitian mengemukakan bahwa retensi P pada Andisol berkisar

antara 400 - 2 500 rng P,0,1100 g. Sjarif (1990) mengemukakan bahwa tanah-tanah

Andisol di Indonesia memiliki kapasitas pengikatan P yang tinggi, yakni maksirnum

fiKsasi P berkisar antara 0.17 sampai 9.97 mglg dengan nilai rerata 4.51 mglg. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kapasitas fiksasi P ini adalah kandungan alofan dan imogo-

lit, pengeringan tanah, pH tanah, aluminium dapat ditukar dan bahan organik.

Mc. Laughlin et a1 (1981). yang dikutip oleh Sjarif (1990) melaporkan bahwa alofan

memiliki kapasitas sorpsi P hampir 100 kali dari gibsit. Alofan dan imogolit pada

lapisan permukaan lebih kecil dari lapisan bawah dengan demikian sorpsi P akan lebih

rendah di lapisan permukaan. Kapasitas sorpsi P pada Andisol adalah rendah pada nilai

pH yang tinggi, oleh karenanya sorpsi P dapat ditekan melalui pengapuran. Adanya

mineral alofan dianggap penting kontribusinya terhadap tingginya nilai pertukaran anion

pada Andisol. Wada (1980 dalam Tan 1984) melaporkan bahwa kapasitas tukar anion

(KTA) pada Andisol akan bernilai tinggi (rnendekati nilai KTK) hanya jika ada mineral

alofan dan imogolit. Berdasarkan hasil penelitiannya, Tan (1984) melaporkan bahwa

tanah Andisol di Indonesia (Surnatera Utara dan Jawa barat) dicirikan oleh kandungan

bahan organik yang tinggi. Tanah ini mengandung jumlah unsur nitrogen yang tinggi,

kalium sedang dan kandungan P yang rendah. Nilai KTK berkisar antara 23.9 - 44.4

mellOO g dan rnuatan permanen berkisar antara 1.2 - 8.4 me1100 g.

Page 20: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Kandungan basa-basa dapat ditukar pada tanah-tanah Andisol di Indonesia

(Sumut dan Jabar) pada umumnya rendah, yakni berkisar antara 0.30 - 5.99 me1100 g,

serta berasosiasi dengan nilai pH berkisar antara 3.8 - 6.4 (Sjarif, 1990). Bertentangan

dengan tipe-tipe tanah lainnya, kandungan basa dapat ditukar dan nilai pH yang rendah

tidak berhubungan dengan tingginya kandungan aluminium dapat ditukar. Dengan

demikian tidak dijumpai keracunan Al pada tanah Andisol. !i

Perbedaan antara nilai pH (H,O) dengan pH elektrolit dapat digunahn sebagai

indikator sifat muatan dalam tanah (Sjarif, 1990). Secara mum, nilai pH (H,O) lebih

tinggi dari pada pH elektrolit dan kompleks pertukaran tanah Andisol di Indonesia

didominasi oleh muatan negatif. Kompleks pertukaran didominasi muatan positif apabi-

la pH dalam air lebih kecil dari pada pH dalam elektrolit. Kation-kation yang berasal

dali hasil dekomposisi mineral-mineral primer dan pupuk dapat dengan mudah tercuci

dari profil tanah apabila kompleks pertukaran bermuatan positif dan tanah lama-lama

akan menjadi masam akibat hilangnya unsur-unsur basa tersebut.

Nilai pH tanah dalam larutan NaF merupakan salah satu sifat yang' digunakan

untuk menentukan adanya mineral-mineral ordo kisaran pendek pada Andisol. Leamy

et a1 (1981 dalam Inoue 1986) mengemukakan bahwa apabila pH > 9.4 dalam 1 M

NaF (50 mllg tanah) merupakan indikasi adanya kompleks pertukaran yang didominasi

oleh mineral-mineral ordo kisaran pendek (alofan dan irnogolit). Smith (1978) mengu-

sulkan kriteria untuk Andisol yang terbentuk dari abu voikan hams memiliki pH (NaF)

lebih besar atau sarna dengan 9.2. Tapi Inoue (1986) mengemukakan bahwa uji fluori-

da tidak spesifik untuk alofan dan imogolit, karena beberapa jenis tanah lain seperti

tamh hutan masam dan tanah-tanah yang mengandung karbonat bebas juga memiliki

pH (NaF) yang tinggi. Selanjutnya dikemukakan bahwa pH (NaF) dapat digunakan

sebagai indeks adanya gugusan hidroksil A1 (Fe) aktif yang dominan dalam tanah atau

suatu metoda yang berguna untuk mengidentifikasi muatan tidak tetap yang tinggi dalam

tanah (Leamy, 1981 datum Sjarif, 1990).

Page 21: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Sjarif (1990) melaporkan bahwa pH (H,O) tanah-tanah Andisol di Indonesia

berkisar antara 3.8 - 6.4; pH (KCI) dari 3.7 - 5.9; pH (NaF) > 9.4; dan umumnya pH

lapisan atas selalu lebih masam dari lapisan bawah pada setiap bahan induk dan larutan

yang digunakan untuk menetapkan pH. Selanjutnya diiemukakannya pula bahwa tanah-

tanah Andisol di Indonesia memiliki nilai aluminium dapat ditukar berkisar antara 0.01

- 0.49 me1100 g, kejenuhan basa antara 48.3 - 94.9 persen dan kejenuhan ahninium

antara 0.1 - 19.8 persen. Basa-basa dapat ditukar dart nilai aluminiuni bagiatanah

Andisol di Indonesia berkaitan erat dengan bahan induk tanah dan curah hujan tahunan.

Tanah yang berasal dari bahan induk yang lebih basa pada daerah dengan curah hujan

rendah memiliki basa-basa dapat ditukar yang tinggi serta kejenuhan aluminium yang

rendah dibandingkan dengan tanah-tanah yang berasal dari bahan induk yang lebih

ntasam pada daerah dengan curah hujan tinggi.

Muatan Variabel Pada Andisol

Tanah-tanah yang berkembang dari bahan abu volkan memperliatkin sifat-sifat

muatan variabel (Uehara dan Gillman, 1981). Tanah-tanah dengan muatan variabel

adalah tanah-tanah yang muatan negatifnya meningkat seiring dengan meningkatnya pH

dan muatan positifnya (jika ada) menurun (Parfitt, 1988). Bahan-bahan utama dari

tanah abu volkan tersebut adalah mineral-mineral liat non kristalin dan kristalin atau

komplek humus, terutama liat alumino-silikat amorf yang berasal dari pelapukan tahap

awal abu volkan. Parfitt (1988) lebih jelas lagi mengemukakan bahwa muatan variabel

pada Andisol berasal dari bahan organik, alofan dan besi oksida (ferihidrit).

Karakteristik utarna liat bermuatan variabel adalah muatan titik no1 (MTN) atau

zero point of charge (ZPC) yang muncul dari sifat amphoterik oksida-oksida dan atau

hidroksida besi atau aluminium dan alofan atau mineral ordo kisaran pendek lainnya

pada fraksi liat (Uehara dan Gillman, 1981; Tan, 1984). Dengan demikian salah satu

pedekatan untuk mengetahui adanya liat bermuatan variabel dengan teknik yang seder-

ham ialah menentukan nilai MTN (Sakurai, 1989).

Page 22: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Muatan titik no1 (zero point of charge) dienal juga sebagai pHo, akan tercapai

apabila muatan netto pada komponen muatan variabel adalah nol. Muatan netto tanah

no1 tercapai jika jumlah Hf dan jumlah O H yang terjerap pada permukaan liat terhi-

droksi adalah sama (Uehara dan Gillman, 1981). MTN dapat menentukan tanda

muatan netto permukaan liat. Jika pH aktual dari sistem tanah kurang dari MTN, maka

muatan permukaan adalah positif. Sebaliknya jika pH aktual lebih besar aari pada

MTN, maka muatan nettonya adalah negatif (Bohn, er al, 1979).

Muatan negatif pada Andisol beragam sesuai dengan perubahan pH, kekuatan

ion dan komposisi larutan tanah, sehingga dikenal dengan muatan tergantung pH (Tan,

1984). Bergantung pada pH-nya, muatan dapat berubah tandanya dari negatif melalui

no1 menjadi positif. Sifat muatan variabel ini juga dijumpai pada Spodosol, Oksisol,

Alfisol dan Ultisols (Theng, 1980 dalam Tan, 1984).

Pada waktu yang lalu, mineral-mineral yang bersifat amphoterik dikenal dengan

mineral-mineral muatan tergantung pH @H dependent charge minerals), karena muatan

pemukaannya tergantung pada pH larutan. Akratopulu et af (1986 &lam Parfitt 1988)

mengemukakan bahwa alofan, sebagai bahan utama Andisol, memiliki banyak gugus A1

OH (H,O) yang reaktif pada permukaannya. Apabila gugus-gugus tersebut bereaksi

dengan ion H+ atau OH-, peImUkaa~ya bisa menjadi lebih positif atau negatif, seperti

ilustrasi berikut ini.

\ pH meningkat \ H 0 OH - 8~ 0~2' / H+ /

A1 A1 \ pH menurun \ H20 H20

Hasil-hasil penelitian terbaru membuktikan bahwa banyak faktor-faktor lainnya,

selain pH, yang mempengaruhi muatan permukaan, misalnya A pH, jumlah oksida-

oksida, dan kandungan liat tanah (Sakurai, 1989).

Page 23: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Untuk menduga MTN, metoda adsorpsi ion yang dipelopori oleh Schofield

(1949) telah digunakan oleh banyak peneliti dengan beberapa modifikasinya (Sakurai,

1989). Dalam metoda ini MTN berhubungan dengan titik dimana kation dan anion di

jerap dengan jumlah yang sama oleh tanah dan titik keseimbangan tersebut akan beru-

bah dengan adanya perubahan konsentrasi elektrolit. Uehara (1979) menyarankan It

untuk menggunakan nilai A (delta) pH (pH H,O - pH KCI) untuk menduga karakteristik

muatan variabel, yakni apabila A pH berkisar antara -0.5 dan +0.5 maka tanah akan

didominasi oleh komponen-komponen muatan variabek.

Daiam penelitian ini untuk mendapatkan pHo, digunakan metoda titrasi gararn

(salt titration) yang dipelopori oleh Kinniburgh (1975) dan dimodifikasi oleh Uehara

dan Gillman (1981).

Penelitian MTN dengan titrasi garam (TG) didasarkan pada gabungan teori

Gouy-Chapman dan persamaan Nerst sebagai berikut (Uehara dan Gillrnan, 1981) :

To = (2 n EkT/a ) x sinh (1.15 x z x (pH0 -. pH) } dimana :

2 To = kerapatan muatan permukaan (esu/cm ) a = konsentrasi ion lawan dalam larutan

keset imbangan (ion/cm3) E = konstanta dielektrik (esu2/dyne cm2) k = konstanta Boltzman (erg/derajat) T = temperatur mutlak z = valensi ion lawan

pH = nilai pH larutan pHo= muatan titik no1 (muatan netto permukaan = 0 )

Dalam ha1 permukaan liat telah bermuatan netto negatif, muatan akan lebih

negatif dengan penambahan garam akibat deprotonisasi gugus OH pada permukaan.

Pelepasan ion hidrogen ke dalam larutan tanah mengakibatkan turunnya pH. Sebalik-

nya pH suspensi akan meningkat dengan penambahangaram apabila muatan pennukaa~ya

positif. Bila muatan netto pennukaan liat nol, maka pH larutan tidak akan dipengaruhi

oleh penambahan elektrolit. Nilai pH tersebut, yakni rnuatan titik no], dalam tulisan ini

disebut pHo.

Page 24: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

Mikromorfologi Andi i l

Mikromorfologi tanah adalah suatu metode modem untuk mempelajari contoh

tanah tidak terganggu dengan bantuan mikroskop danlatau ultramikroskop untuk mengi-

dentifikasi partikel penyusun tanah dan kaitamya dengan ruang, dan jika mungkin,

dengan waktu (Stoops dan Jongerius, 1986 d a b Goenadi. 1989). Tujuan u d a anali-

sis mikromorfologi tanah adalah untuk menentukan hubungan mang antam koqpnen

tanah yang berbeda dalam usaha mempelajari hubungan.fungsiona1, genetik dan krono-

logis (Bullock, 1983 &lam Goenadi, 1989).

Secara historis mikromorfologi tanah berkaitan erat dengan genesis tanah,

meskipun pada saat ini aplikasinya telah meningkat pada aspek-aspek yang luas seperti

pada fisika tanah, ki i ia tanah dan biologi tanah (Bullock, a al, 1985).

Penelitian-penelitian mikromorfologi tanah telah digunakan secara luas untuk

mengembangkan dan memperbaiki model-model pembentukan tanah di Inggris (Bul-

lock, 1985). Penggunaannya yang paling sederhana ialah memperjelas desRripsi tanah

di lapang. Dengan menggabungkan deskripsi makro dan mikromorfologi, dimungkin-

kan untuk mengkaitkan kenampakan-kenampakan yang ada dalam irisan tipis pada

profil tanah dan bentuk wilayah (landform). Pada tingkat yang Iebih rinci, studi

mikromorfologi telah digabungkan dengan berbagai studi mineral, kimia, fisika, dan

biologi tanah dengan tujuan untuk mengetahui proses tertentu yang terjadi dalam tanah

dan lebih jauh lagi pengamhnya terhadap pembentukan tanah.

Mikropedologi sebagai satu sub-disiplin baru didasarkan atas dua prinsip, yaitu

contoh utuh (tidak tertanggu) dan penelitian fungsional (Stoops dan Eswaran, 1986).

Prinsip pertama menyatakan bahwa penelitian dilakukan pada contoh tanah tidak ter-

ganggu (terorientasi secara alami). Oleh karena itu, rnikropedologi berbeda dengan

analisis mineral, kirnia dan fisika yang memerlukan contoh yang telah dicampur, digi-

ling, dilamtkan atau difraksinasi. Prinsip kedua menyatakan bahwa semua pengamatan

hams diarahkan langsung untuk mencapai suatu pemahaman tentang fungsi dari masing-

Page 25: Pendogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan ... · mempunyai sifat-sifat tanah andik pada 60 persen atau lebih dari ketebalan berikut : (1) ... fisik, kimia dan biologi

masing bahan penyusun tanah serta hubungannya satu sama lain.

Bidang penelitian mikropedologi meliputi semua pengamatan mikroskopik

contoh tanah tidak terganggu, terrnasuk studi irisan tipis, metode-metode mikrokimia

dan mikrofisika, dan teknik ultramikroskopik. Dari kesemuanya itu, yang paling

banyak dimbangkan adalah analisis fabrik tanah yang juga disebut sebagai mikromor-

fologi tanah dan pasangannya yang bersifat kuantitaif disebut mikromorfometrj &ah .

Berbeda dengan kebanyakan ahli tanah lainnya, maka seorang ahli mikropedolo-

gi secara urnurn lebii tertarik pada gejala-gejala spesifk yang terarnati pada pedon atau

irisan tipis, dari pada komposisi rerata bahan. Hasil penafsirannya pada gejala-gejala

tersebut kadang-kadang dapat mengungkapkan genesis tanah secara jetas.

Banyak penelitian-penelitian mikromorfologi tanah yang teiah dilakukan dan

dipublikasikan dalam berbagai publikasi, terutama pada ordo Ultisol, Oxisol. Spodosol

dan Paleosol (Bullock, et al, 1985), tapi jarang sekali ditemukan hasil-hasil penelitian

pada ordo Andisol, terutama di Indonesia dapat dikatakan belum pernah dilakukan.

Dengan demikian tidak ada informasi mengenai mikromorfologi tanah Andisol, teruta-

ma yang berkembang dari beberapa bahan induk dan zona agroklimat yang berbeda.

Salah satu publikasi mengenai mikromorfologi Andisol dari Jepang melaporkan

sebagai berikut : Mikromorfologi horison A yang berwama gelap dari Andisol Jepang

menunjukkan fabrik berupa gumpalan-gumpalan lepas (blocky loose) atau fabrik berbu-

tir halus yang porous. Pada gumpalan-gumpalan tersebut dijumpai void vugh berukuran

besar dengan sejumlah void channel di sekelilingnya. Pada plasma dijumpai pula void

vugh berukuran kecil. Hal tersebut merupakan ciri-ciri dari agregasi struktur primer

yang lepas. Dalam fabrik berbutir halus yang porous, mikroped tersebar sehingga

berporositas tinggi (Kawai, 1969 dalam Leamy, et al, 1980).

Warkentin et a1 (1988) mengemukakan bahwa porositas yang tinggi dari Andisol

disebabkan oleh banyaknya rongga vugh daIam plasma tanah. Rongga tersebut terisi

oleh air dan bila agregat tanah ditekan di antara telunjuk dan ibu jari tangan maka akan

terasa menyemir (smeary) akibat air keluar dari rongga vugh tersebut.