18
 PENDOKUME NTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT REMAJA (SMP) DI KOMUNITAS disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Proses Keperawatan oleh: Iman Firmansyah 082310101065 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 1/18

 

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT

REMAJA (SMP) DI KOMUNITAS 

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Proses Keperawatan

oleh:

Iman Firmansyah 082310101065

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER 

2013

Page 2: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 2/18

 

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT

REMAJA (SMP) DI KOMUNITAS

1.  Konsep Remaja

1.1 Pengertian Remaja

Remaja adalah suatu periode dengan permulaan dan masa perlangsungan

yang beragam, yang menandai berakhirnya masa diletakkannya dasar   –  dasar 

menuju taraf kematangan. Perkembangan tersebut meliputi dimensi biologik,

 psikologik dan sosiologik yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya.

Secara biologik ditandai dengan percepatan pertumbuhan tulang, secara

 psikologik ditandai dengan akhir perkembangan kognitif dan pemantapan

 perkembangan kepribadian. Secara sosiologik ditandai intensifnya persiapan

dalam menyongsong peranannya kelak sebagai seorang dewasa muda

(Suhadianto, 2006).

1.2 Tahap Perkembangan Remaja

Menurut Widyastuti (2009) masa remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

a.  Masa remaja awal (10-12 tahun)

1)  Cenderung tampak dan memang dekat dengan teman sebaya

2)  Tampak dan merasa ingin lebih bebas

3)  Cenderung lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai

 berfikir yang khayal (abstrak)

 b.  Masa remaja tengah (13-15 tahun)

1)  Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri

2)  Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis

Page 3: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 3/18

3)  Tumbuh perasaan cinta yang mendalam

4)  Kemampuan untuk berfikir abstrak (berkhayal) semakin berkembang

5)  Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual

c.  Masa remaja akhir (16-19 tahun)

1)  Merupakan pengaruh kebebasan diri

2)  Dalam mencari teman sebaya lebih selektif 

3)  Memiliki gambaran, keadaan, peran terhadap dirinya

4)  Dapat mewujudkan perasaan cinta

5)  Memiliki kemampuan berfikir yang khayal atau abstrak 

1.3 Tugas Perkembangan Remaja

Masa remaja merupakan suat periode transisi antara masa kanak-kanak 

dan masa dewasa. Masa remaja ini merupakan waktu kematangan fisik, kognitif,

sosial, dan emosional yang cepat pada anak laki-laki untuk mempersiapkan diri

menjadi laki-laki dewasa dan pada anak perempuan untuk memepersiapkan diri

menjadi wanita dewasa. Dikatakan remaja apabila seorang anak telah tampak 

tanda-tanda seks sekunder pada usia 11 sampai 12 tahun dan berhenti saat usia 18

sampai 20 tahun (Wong, 2009).

a. 

Perkembangan biologis;

 perubahan fisik pada pubertas terutama merupakan hasil aktivitas hormonal di

 bawah pengaruh sistem saraf pusat, walaupun semua aspek fungsi fisiologis

 berinteraksi secara bersama-sama. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada

 pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan

karakteristik seks sekunder; perubahan yang tidak tampak jelas adalah perubahan

Page 4: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 4/18

fisiologis dan kematangan neurogonad yang disertai dengan kemampuan untuk 

 bereproduksi. Fenomena yang dikaitkan dengan kematangan seksual adalah

 peningkatan pertumbuhan yang dramatis sekitar 20% sampai 25% tinggi badan

akhir dicapai selama pubertas, dan kebanyakan pertumbuhan ini terjadi selama

 periode 24 sampai 36 bulan.

 b.  Perkembangan psikososial (Erikson);

 pada masa remaja, individu mulai melihat dirinya sebagai individu yang

 berbeda, unik dan terpisah dari setiap individu yang lain. Periode remaja awal

dimulai dengan awitan pubertas dan berkembangnya stabilitas emosional dan fisik 

yang relatif pada saat atau ketika lulus sekolah menengah. Selama tahap remaja

awal, tekanan untuk memiliki suatu kelompok semakin kuat. Remaja menganggap

 bahwa memiliki kelompok adalah hal yang penting karena mereka merasa

menjadi bagian dari kelompok dan kelompok dapat memberi mereka status.

Individu yang mencari identitas merupakan bagian dari proses identifikasi yang

sedang berlangsung. Pada saat anak menentukan identitas, dalam kelompok,

mereka juga mencoba untuk menggabungkan berbagai perubahan tubuh kedalam

suatu konsep diri.

c. 

Perkembangan kognitif;

 perkembangan ini merupakan tahap Piaget ke empat dan terakhir. Remaja

tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual, yang merupakan ciri periode

 berpikir konkret, mereka juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan

terjadi. Remaja secara mental mampu memanipulasi lebih dari dua kategori

variabel dalam waktu yang bersamaan.

Page 5: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 5/18

2.  Konsep Merokok 

2.1 Pengertian Rokok 

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa

lebih jantan (Organisasi, 2007). Rokok (tembakau) termasuk bahan atau zat

adiktif sifatnya yaitu menimbulkan ketagihan dan kecanduan (Hawari, 2004).

Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons orang

tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung.

2.2. Kandungan Rokok 

Asap akan muncul setiap kali bahan organik, seperti kayu atau daun

terbakar dengan tidak sempurna. Begitu pula rokok yang terbakar pasti juga akan

mengeluarkan asap. Asap utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk 

ke paru-paru perokok lalu dihembuskan kembali. Asap sampingan adalah asap

rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar.

Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia, 400

diantaranya beracun dan kira-kira 40 diantaranya bisa menyebabkan kanker,

diantaranya:

1.   Nikotin, adalah salah satu obat perangsang yang dapat merusak jantung dan

sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan. Nikotin

merangsang otak supaya si perokok merasa cerdas pada awalnya, kemudian

ia melemahkan kecerdasan otak.

2.  Tar, adalah cairan dan partikel-partikel kecil yang berasal dari asap rokok 

yang lengket bersama membentuk bahan yang berwarna hitam kecoklat-

coklatan dan bau. Tar mengandung bahan kimia yang beracun, dapat merusak 

 paru-paru dan menyebabkan kanker.

3.  Karbon monoksida (CO), mempunyai daya gabung atau afinitas dengan

hemoglobin 220 kali lebih besar dari oksigen. Akibatnya, setiap gas CO di

udara dengan cepat diambil oleh hemoglobin darah, sehingga jumlah

hemoglobin yang tersedia untuk membawa oksigen pemberi hidup itu ke

seluruh sistem jadi berkurang.

4.  Sianida, menghambat penggunaan oksigen di dalam sel.

Page 6: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 6/18

5.  Benzopyrene, adalah bahan atau substansi yang terdapat di dalam tar dan

mengendap di saluran udara: mulut, pangkal tenggorokan, cabang

tenggorokan dan paru-paru, serta masih banyak lagi bahan kimia yang

 beracun berada pada sebatang rokok.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok 

1.  Pengaruh orang lain, terutama orang tua dan orang lain yang dikagumi seperti

orang yang berada di iklan rokok. Meskipun anak-anak menyadari bahaya

merokok, pengaruh orang tua perokok sangat kuat.

2.  Tekanan kelompok sebaya, supaya diterima di dalam kelompok, anak-anak 

 belasan tahun sering merokok karena teman-temannya juga merokok.

3.  Keinginan untuk menyesuaikan diri, kebanyakan orang tidak suka berbeda

dari orang lain, terutama pada orang muda.

4.  Kedewasaan, merokok dianggap sebagai kebiasaan orang dewasa, jadi anak-

anak belasan tahun mencoba membuktikan kedewasaan dan kebebasan

mereka dengan merokok.

5.  Keinginan untuk mencoba, orang muda belasan tahun ingin mencoba sendiri,

ingin bergembira dan melakukan sesuatu yang lain ( Hardinge dan Shryock,

2001).

2.4 Tipe Perokok 

1)  Perokok sangat berat, dia mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari

dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.

2)  Perokok berat, merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu

sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.

3)  Perokok sedang, menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-

60 menit setelah bagun pagi.

4)  Perokok ringan, menghabiskan rokok sekitar10 batang dengan selang waktu

60 menit dari bangun pagi.

2.5 Bahaya Merokok 

Terpapar asap rokok selama 8 jam sebanding dengan merokok langsung

sebanyak 20 batang perhari. Konsekuensi dari merokok antara lain meningkatnya

kejadian infeksi saluran nafas bagian atas, batuk, asma, sinusitis, penyakit

Page 7: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 7/18

kardiovaskular, kanker, mengganggu fertilitas, lahir kurang bulan, kematian

maupun absen dari kerja atau sekolah. Anak atau kaum muda yang merokok,

 pertumbuha dan perkembangan parunya segera akan terpengaruh oleh asap rokok 

tersebut.

Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan,

gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi

 psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah

 pengaruhnya, maka ketergantungan kepada rokok tidak begitu dianggap gawat.

Perokok pasif dapat meningkatkan resiko penyakit kanker, paru-paru dan

 jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat

memperburuk kondisi pengidap penyakit: angina, asma dan alergi akibat asap

rokok.

Page 8: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 8/18

3.  Asuhan Keperawatan Pada Agregat Remaja di Komunitas

3.1. Pengkajian

Inti Komunitas

a.  Sejarah

Terdapat 137 warga yang berusia antara 13-18 tahun di Desa Pondokrejo.

Hasil distribusi remaja berdasarkan kebiasaan merokok didapatkan bahwa

sebagian besar remaja tidak memiliki kebiasaan merokok, yaitu sebanyak 

83 orang (60,58%) dan remaja sebanyak54 orang(39,42%) memiliki

kebiasaan merokok. Hasil distribusi remaja berdasarkan alasan remaja

tidak merokok didapatkan bahwa untuk menjaga kesehatan, yaitu

sebanyak 57 orang (68,67%), karena dimarahi orang tua sebanyak 15

orang (18,07%), karena pemborosan sebanyak 1 orang (1,20%) dan

karena lain-lain 10 orang (12,05%).

b.  Demografi

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, terdapat 504 KK yang

dikaji yang terdiri dari1697 penduduk. Perbandingan sex ratiodari jumlah penduduk yang dilakukan pengkajian. Sebagian besar penduduk berjenis

kelamin perempuan sebanyak 825 orang (48.62%) dan jenis kelamin laki-

laki sebanyak 872 orang (51.38%). Hal ini menggambarkan pertumbuhan

 penduduk perempuan lebih tinggi. komposisi jumlah penduduk berdasar 

rentang usia dari 1697 penduduk yang dilakukan pengkajian. Sebagian

 besar penduduk yang dikaji terdiri dari kelompok usia dewasa sebanyak 

931 penduduk (54.9%) dan sebagian kecil terdiri dari kelompok bayi,

 batita, balita sejumlah 164 penduduk (9.7%). Data tersebut menjelaskan

kelompok usia produktif menempati urutan jumlah tertinggi sehingga

angka ketergantungan semakin kecil.

c.  Etnisitas

Suku di Desa Pondokrejo mayoritas adalah suku Madura.

Page 9: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 9/18

d.  Nilai dan Keyankinan

Penduduk di desa Pondokrejo mayoritas beragama Islam. Banyak 

 berdiri masjid dan musholla di sekitar perumahan warga.

Subsistem Komunitas

a.  Lingkungan

Sebagian besar rumah penduduk telah memenuhi persyaratan lantai

rumah sehat dengan lantai berupa ubin atau semen yang kedap air dan

mudah dibersihkan. Mayoritas penduduk yang dilakukan pengkajian

mengatakan nyamuk sebagai vektor penyakit terbesar sebanyak 392

rumah (77.93%) dan sebagian kecil diakibatkan oleh kecoa sebanyak 16

rumah (2.98%). Kondisi ini mendukung fakta di lapangan bahwa Desa

Pondokrejo dengan insiden penyakit Demam Berdarah tergolong tinggi

akibat vektor penyakit berupa nyamuk.

b.  Pelayanan Kesehatan dan Sosial

` Distribusi kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit ke

Puskesmas sebanyak 261warga (42,86%). Kebiasaan keluarga untuk 

minta tolong bila sakit ke dokter praktik sebanyak 64warga (12,70%).

Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit ke perawat sebanyak 

101warga (20,01%). Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit ke

 bidan sebanyak 107 warga (21,23%). Kebiasaan keluarga untuk minta

tolong bila sakit ke ke fasilitas lain sebanyak 9 warga (1,79%). 

c.  Ekonomi

Sebagian besar mata pencaharian penduduk yaitu buruh tani sebanyak 807

orang dan karyawan sebesar 654 orang.

d.  Transportasi dan Keamanan

Transportasi di Desa Pondokrejo mayoritas menggunakan kendaraan roda

dua. Sebagian penduduk juga ada yang menggunakan kendaraan roda

empat dalam melakukan mobilisasi, dan ada juga yang hanya berjalan

kaki dalam mengakses pelayanan kesehatan.

Page 10: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 10/18

e.  Politik dan Pemerintahan

f.  Untuk meminimalkan terjadinya peningkatan Jumlah Perokok remaja di

Kecamatan Tempurejo banyak dilakanakan program pendidikan

kesehatan mengenai bahaya dari merokok. 

g.  Komunikasi

Desa Pondokrejo tidak memiliki telepon umum, karena masyarakat

sebagian besar menggunakan ponsel untuk saling berkomunikasi antar 

masyarkat.

h.  Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Pondokrejo sebagian besar adalah

yang sedang sekolah yaitu sejumlah 530 orang (76,3 %). Sedangkan

 penduduk yang belum TK sebesar 26 orang, penduduk TK 96 orang dan

tamat S-1 43 orang.

i.  Rekreasi

Desa Pondokrejo tidak memiliki tempat rekreasi atau fasilitas rekreasi.

Masyarakat pondokrejo biasanya pergi ke pantai, atau ke taman hiburan

lain yang letaknya berada di Kecamatan lain.

3.2. Diagnosa

Ketidakefektifan koping komunitas pada kelompok remaja di Dusun

Sumberejo, Desa Pondokrejo Kecamatan Tempurejo dalam mengatasi

masalah remaja berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja

mengenai kesehatan remaja serta kurangnya keterampilan remaja dalam

meningkatkan kualtas kesehatan.

Page 11: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 11/18

3.3. Intervensi

No Diagnosa

Keperawatan

Tgl

Pem

buat

an

Tujuan

dan

Kriteria

Hasil

Intervensi

Keperawatan

Nama

dan

tanda

tangan

1 Ketidakefektifan

koping komunitas

 pada kelompok 

remaja di Dusun

Sumberejo, Desa

Pondokrejo

Kecamatan

Tempurejo dalam

mengatasi

masalah remaja

 berhubungan

dengan kurangnya

 pengetahuan

remaja mengenai

kesehatan remaja

serta kurangnya

keterampilan

remaja dalam

meningkatkan

kualitas

kesehatan.

16

Juli

2013

Tujuan:

Menurunka

n Perilaku

merokok di

kalangan

remaja

(smp)

Kriteria

hasil:

Minimal

80%

 peserta

hadir, serta

mampu

menjelaska

n kembali

 bahaya 

merokok 

1.  Memberikan

informasi

mengenai

 penyakit,

 berhubungan

dengan

Perilaku

Merokok  

2.  Mengajarkan

 pantangan

terhadap

 perilaku

merokok,

 bila sudah

aktif 

merokok 

ajarkan cara

untuk 

 berhenti

menjadi

 perokok aktif  

3.  Memberikan

informasi

akurat

tentang

konsekuensi

Page 12: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 12/18

 perilaku

merokok  

4.  Memberi

 penjelasan

tentang

 bahaya

kandungan

zat dalam

rokok  

5.  Memberikan

informasi

kepada orang

tua atau wali

 perilaku anak 

mereka yang

rentan

melakukan

 perilaku

merokok  

3.4. Implementasi

Komponen implementasi dalam proses keperawatan mencakup penerapan

keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan intervensi

keperawatan yang telah dibuat. Implementasi dilakukan sesuai intervensi

yang telah dibuat. 

Page 13: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 13/18

3.5. Evaluasi

Kriteria :

Minimal 80% peserta hadir, serta mampu menjelaskan kembali bahaya  

merokok 

Standart :

1.  SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROPINSI

JAWA TIMUR Nomor : 973 /101.1 / 2010

2.  Minimal 70% Kabupaten/Kota Melaksanakan pelayanan kesehatan peduli

remaja sesuai standar UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang di

dalamnya mengatur Kawasan Tanpa Rokok 

Page 14: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 14/18

 

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas :

Teori dan Praktek. Jakarta: EGC.

Ahsan, Abdillah. 2006. “Warta Demografi”, Profil Perokok dan Pengendalian

Rokok di Indonesia, Tahun 36 No 3 2006

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.Volume 2.

Jakarta: EGC.

Wordpress. 2010.  Dampak Buruk Merokok pada Tubuh Kita. [Online

http://innerpower.wordpress.com/2008/03/10/dampak-buruk-merokok-bagi-

tubuh-kita.diakses pada tanggal 14 Juli 2013]

Dwitagama,D. 2011.  Kandungan Rokok  

[Online.http://dedidwitagama.wordpress.com2007/12/01/kandungan-rokok 

diakses pada tanggal 14 Juli 2013]

Organisasi WHO .2011.  Rokok Bisa Membunuh Jantung Bagi Perokok Aktif dan

 Pasif Dengan Berbagi Racun Berbahaya [online http://organisasi.org/rokok-

 bisa-membunuh-jantung-perokok-aktif-dan-perokok-pasif-dengan-berbagai-

racun-berbahaya.html diakses pada tanggal 14 Juli 2013]

Page 15: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 15/18

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS 

 NAMA KK : ____________________________________ 

ALAMAT : _______________________No___________ 

RT____________RW______KEL__________ 

PETUNJUK PENGISIAN

1.  Isilah label komposisi keluarga dengan benar 

2.   pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda ( √ ) 

3.  Jawaban dapat lebih dari satu untuk pertanyaan menulis.

4.  mengisi titik-titik sesuai pertanyaan.

A.  Komposisi Keluarga

 No

.

 Nama Hubungan

dengan KK 

Umur L/P Tingkat

 pendidikan

Pekerjaan Agama Ket.

1.  Anggota keluarga yang meninggal 5 bulan terakhir ________________ 

2.  Penyebab kematian _________________________________________ 

3.  Umur ____________________________________________________ 

B.  Bila dalam Keluarga Terdapat Anak Remaja (12-18 Tahun) 

1.  Apakah anak remaja sekolah ?

( ) Ya ( ) Tidak 

2.  Kegiatan yang dilakukan remaja di luar jam sekolah

 _____________________ 

3.  Apa yang dilakukan remaja jika ada masalah

 ___________________________ 

Page 16: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 16/18

4.  Bagaimana kondisi remaja saat ini :

( ) Sehat ( ) Sakit

5.  Bila sakit, apa yang dikeluhkan/diagnosis medisnya

 _____________________ 

Page 17: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 17/18

Soal

Kasus 1

Desa Pondokrejo sebagian besar warganya merupakan petani, buruh dan

karyawan. Penduduk usia produktif merupakan yang paling besar jumlahnya

dibanding penduduk lansia dan anak-anak. Sebagian penduduk remaja memiliki

 perilaku merokok. Remaja tersebut mengatakan bahwa merokok bisa

meningkatkan kejantanannya, bahkan ada yang sekedar meniru orang dewasa saja.

1.  Apa keuntungan dari besarnya penduduk usia produktif 

a.  Beban tanggungan berat

 b.  Tingginya kesadaran akan lingkungan sehat

c.  Beban tanggungan menjadi ringan

d.  Gaya hidup ,meningkat

e.  Kesejahteraan meningkat

2.  Apa diagnose keperawatan yang paling cocok untuk kasus diatas

a.  Mekanisme koping tidak efektif 

b.  Inefektif koping komunitas

c.  Gangguan pertukaran gas

d.  A dan B benar 

e.  A,B dan C benar 

3.  Apa intervensi yang bisa dilakukan perawat di komunitas untuk mengatasi

masalah diatas

a.  Melarang iklan rokok di media

 b.  Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok 

c.  Memberikan informasi pada orang tua/wali bahwa terdapat peningkatan

 perilaku merokok remaja

d.  A dan B benar 

e.  B dan C benar

4.  Yang merupakan factor-faktor yang mendukung remaja merokok kecuali

a.  Pengaruh orang yang dikagumi dalam iklan rokok 

 b.  Untuk menyesuaikan diri

c.  Tekanan kelompok sebaya

Page 18: Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

7/14/2019 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Agregat Smp Di Komunitas

http://slidepdf.com/reader/full/pendokumentasian-asuhan-keperawatan-pada-agregat-smp-di-komunitas 18/18

d.  Keinginan untuk mencoba

e.  Memiliki banyak uang jajan

5.  Efek rokok yang sangat mempengaruhi kondisi remaja sebagai pelajar adalah

a.  Terlihat dewasa

 b.  Gigi menjadi kuning

c.  Punya banyak teman

d.  Menstimulasi depresi ringan

e.  Merusak kemampuan kognitif dan psikomotorik 

6.  Apa peran perawat dalam kasus diatas

a.  Case finder 

 b.  Advokat

c.  Educator

d.  Care giver 

e.  kuratif