Penelitian Stater - Jus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian statistik

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKebutuhan manusia akan makanan dan minuman yang bergizi serta mengandung 4 sehat 5 sempurna merupakan suatu hal yang ingin selalu dapat dipenuhi oleh manusia. Pemenuhan makanan dan minuman tersebut dapat diperoleh melalui pangan hewani maupun nabati. Keseimbangan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral pada era globalisasi sudah sangat maju, mengingat tinggi nya tingkat penyakit pada zaman sekarang ini yang disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak bergizi.

Salah satu aspek gizi yang sangat penting dalam membantu meningkatkan fungsi tubuh dan metabolisme tubuh pada manusia adalah vitamin. Vitamin merupakan sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin sangat beranekaragam. Beberapa vitamin yang umum kita ketahui adalah vitamin A, B, C, D, E dan K. Kegunaan setiap vitamin pun berbeda-beda.

Pada umumnya, vitamin banyak terkandung pada pangan nabati, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan tersebut dapat dilakukan berbagai cara. Umumnya, sayur-sayuran dikonsumsi dengan diolah seperti direbus, dikukus, digoreng, dll. Namun ada beberapa sayuran yang dapat langsung dikonsumsi setelah dibersihkan. Untuk buah-buahan, pada umumnya lebih banyak dikonsumsi secara langsung setelah dibersihkan, namun ada beberapa alternatif untuk mengolah beberapa buah-buahan tersebut menjadi salad, jus dll agar lebih menarik.

Buah-buahan sebagai sumber vitamin yang tinggi memiliki tingkat kesukaan yang tinggi pada hampir setiap kalangan usia. Kecenderungannya yang lebih mudah dikonsumsi membuat manusia lebih menggemari mengkonsumsi buah-buahan dibandingkan sayur-sayuran. Salah satu teknik pengolahan buah-buahan yaitu dengan dibuat jus.

Jus atau yang disebut sari buah merupakan cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan. Jus dapat diperolah dengan cara memeras atau mencampur buah-buahan dalam blender. Kombinasi 2 atau 3 buah untuk dibuat jus juga dapat dikonsumsi sesuai selera. Untuk menambahkan rasa, dapat digunakan madu, gula pasir maupun gula merah.

Pada era yang sudah modern ini, pembuatan jus tidak hanya ketika konsumen ingin mengkonsumsi jus saja. Sifat jus yang tidak tahan lama ini membuat para produsen berinisiatif untuk menciptakan jus yang lebih tahan lama dan lebih praktis untuk dikonsumsi tanpa harus memeras atau menggunakan blender terlebih dahulu untuk membuatnya. Munculah jus siap saji dalam kemasan kaleng maupun kemasan kotak. Jus siap saji ini jauh lebih tahan lama dibandingkan jus segar yang memiliki daya tahan beberapa jam setelah dibuat. Harga jus siap saji juga lebih ekonomis dan sudah tersedia di aneka toko, supermarket dan minimarket.

Sebagai salah satu konsumen yang membutuhkan kebutuhan 4 sehat 5 sempurna secara praktis, mahasiswa Agribisnis UNPAD memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengkonsumsi jus. Dengan jadwal belajar dan berorganisasi yang padat, jus bisa menjadi salah satu alternatif pemberian konsumsi bagi mahasiswa Agribisnis UNPAD. Mahasiswa Agribisnis UNPAD dapat memilih diantara jus segar dan jus siap saji tergantung dengan selera masing-masing. Berdasarkan permasalahan tersebut, menarik untuk dikaji manakah diantara produk jus segar dengan produk jus siap saji yang lebih digemari oleh mahasiswa Agribisnis UNPAD.1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1) Manakah diantara jus segar dan jus siap saji yang lebih digemari oleh mahasiswa Agribisnis UNPAD baik secara ekonomis maupun kandungan vitamin.

2) Produk/merk apakah yang lebih disukai dari jus segar maupun jus siap saji oleh mahasiswa Agribisnis UNPAD.1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui kegemaran mahasiswa Agribisnis UNPAD diantara jus segar dengan jus siap saji baik secara ekonomis maupun kandungan vitamin.

2) Mengetahui merk/produk jus segar maupun jus siap saji yang digemari oleh mahasiswa Agribisnis UNPAD.1.4 Kegunaan Penelitian 1) Aspek Keilmuan

a) Peneliti, diharapkan dapat berguna sebagai tambahan wawasan, pengalaman dan pengetahuan mengenai kegemaran mahasiswa Agribisnis UNPAD akan jus segar dan jus siap saji.b) Akademisi, sebagai bahan informasi untuk dikembangkan lagi penelitian yang lebih luas mengenai kegemaran jus diantara jus segar dan jus siap saji.2) Aspek Guna Laksana

a) Supplier jus siap saji maupun pedagang jus sekitar Program Studi Agribisnis UNPAD, sebagai bahan pertimbangan untuk menjalankan usaha jus.b) Rektorat UNPAD dan Dekanat Fakultas Pertanian UNPAD, sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan yang mendukung kesehatan mahasiswa, terutama mahasiswa Agribisnis UNPAD.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

Pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (konsumen, karyawan, pemegang saham). Sebagai ilmu, pemasran merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrument-tinstrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai (Hasan, 2009).

Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya, sehingga konsumen mempunyai pandangan yang lebih positif terhadap perusahaan, dimana hal ini adalah kunci sukses keberhasilan perusahaan. Semakin berkembangnya perekonomian, maka pemuasan kebutuhan pelanggan sangat penting. Oleh karena itu setiap perusahaan harus mampu mengembangkan produk untuk dapat memuaskan konsumen. Tanpa tercapainya kepuasan yang dirasakan oleh konsumen, maka kegiatan pemasaran dapat dikatakan belum berhasil.

Kepercayaan pada merek dapat diwujudkan apabila sebuah produk telah memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen, dimana mereka akan puas terhadap produk tersebut. Kepercayaan akan timbul apabila konsumen telah merasakan kepuasan karena telah mengkonsumsi atau menggunakan produk dengan merek tertentu. Konsumen yang merasa nyaman dan percaya karena sebuah produk, tidak akan mudah meninggalkan atau mengganti produk tersebut dengan produk merek lain. Oleh karena itu merek juga berperan penting untuk menjadi identitas produk tersebut. Suatu merek harus dapat memberikan kepercayaan terhadap konsumen bahwa merek tersebut benar-benar dapat dipercaya. Dengan dibangunnya sebuah brand trust oleh sebuah perusahaan, maka masyarakat akan yakin bahwa produk yang dikeluarkan oleh merek tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Merek (brand) adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi halhal tersebut, yang ditujukan untuk mendefinisikan dan mendiferensiasikan (pembeda) barang atau layanan penjual lain (Kotler dan Keller, 2006). Merek adalah entitas yang mudah dikenali, dan menjanjikan nilai-nilai tertentu. Menurut Kertajaya (2005) citra merek adalah gebyar dari seluruh asosiasi yang terkait pada suatu merek yang sudah ada ibenak konsumen. Pembentukan citra merek juga dipengaruhi oleh pengalaman konsumen.Merek pada dasarnya merupakan hal yang penting dalam memasarkan suatu produk. Produsen harus mampu menghasilkan suatu merek yang mudah dikenal, sehingga dapat selalu diingat oleh konsumen dengan citra yang baik, yang kemudian muncul Brand Image.

Minat merupakan kemampuan yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Minat tidak sama dengan motif atau dorongan. Seseorang yang mendapat dorongan belum tentu mau berbuat apabila ia tidak berminat. Tetapi sebaliknya seseorang yang mempunyai minat yang kuat untuk berbuat dan ditambah dengan dorongan-dorongan cenderung ia akan melakukannya dengan senang hati.Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam suatu obyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel 2006). Pengertian minat di sini adalah kecenderungan yang berlaku dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada sesuatu obyek yang menyenangkan.

Minat dipandang sebagai segala sesuatu yang dengan segera mendahului tingkah laku yang ditentukan oleh komponen sosial/normasubyektif yang dipertimbangkan dan digabungkan untuk mengevaluasi dan menyeleksi beberapa alternatif perilaku, guna memenuhi kebutuhan hidupnya (Fishbein dalam Engel, Blackwell & Miniard 1995). Sementara Dharmmesta dalam Albari dan Liriswati (2004) menyatakan bahwa minat berperilaku adalah keinginan untuk bertindak yang berasal dari norma subyektif dan sikap terhadap perilaku.

Definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor (1992) adalah bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Assael (1992) menyatakan bahwa minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Sementara menurut Howard dalam Durianto dan Liana (2004) minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Konsumen dimanapun dan kapanpun akan dihadapkan dengan sebuah keputusan pembelian untuk melakukan transaksi pembelian. Dimana konsumen akan membandingkan atau mempertimbangkan satu barang dengan barang lainnya untuk mereka konsumsi.

Pujadi (2010) menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan minatnya untuk mengambil keputusan pembelian. Dampak dari simbol suatu produk memberikan arti didalam pengambilan keputusan konsumen sebab simbol dan image merupakan hal penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat untuk membeli.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kebutuhan akan hidup sehat dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna semakin meningkat. Komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang cukup akan memberikan dampak kesehatan yang baik bagi pengonsumsinya. Vitamin sebagai salah satu penunjang terpenuhi nya kehidupan yang sehat. Pemenuhannya dapat didapatkan melalui konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

Dibandingkan sayur-sayuran yang lebih membutuhkan pengolahan lebih lama dan tidak praktis, buah-buahan lebih cenderung dikonsumsi dibandingkan sayur-sayuran. Pengolahan buah-buahan agar siap dikonsumsi juga cenderung lebih mudah dibandingkan pengolahan sayur-sayuran.

Salah satu alternatif pengolahan buah-buahan yang digemari masyarakat adalah dengan dijadikan jus. Buah-buahan yang diperas maupun diblender mudah dibuat dan dapat ditambahkan beberapa bahan untuk menambah rasa sesuai selera masing-masing menjadi jus segar. Pada zaman yang modern ini, sudah tersedia jus siap saji yang lebih praktis dikonsumsi dan lebih mudah didapatkan tanpa harus membuat sendiri. Jus siap saji juga lebih tahan lama untuk dikonsumsi.

Mahasiswa Agribisnis UNPAD sebagai konsumen yang membutuhkan pemenuhan vitamin dengan cepat kendati jadwal mereka yang padat dihadapi pada 2 pilihan diantara jus segar dan jus siap saji. Melihat fenomena tersebut, menarik untuk dikaji manakah diantara produk jus segar dan jus siap saji yang lebih digemari oleh mahasiswa Agribisnis UNPAD.

Kebutuhan Manusia akan 4 Sehat 5 Sempurna

Vitamin Sebagai Salah Satu Aspek Pemenuhan 4 Sehat 5 Sempurna

Buah-Buahan

Konsumsi Jus

Jus SegarJus Siap Saji

1. Alami dan Segar1. Harga Cenderung Ekonomis

2. Kandungan Vitamin Lebih Utuh2. Tahan Lama

3. Praktis dan Tersedia Lebih Banyak

Kegemaran Mahasiswa Agribisnis UNPAD Diantara Jus Segar dengan Jus Siap Saji

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo (1995:95) adalah jumlah dari keseluruhan obyek (stuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga.Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa fakultas Pertanian jurusan agribisnis angkatan 2011-2013.

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Sampel ditarik dari populasi, hanya sebagian dari populasi menjadi anggota sampel. Tiap anggota populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk dimasukkan ke dalam sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Simple random sampling adalah Sampling acak sederhana.Populasi homogen.Tidak berjenjang, tidak berkelompok.Sampel bisa mengumpul atau menyebar.Perlu kerangka sampling.

Rumus :

Jenis dan Sumber Data

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan quesioner.

2. Data sekunder yaitu berupa data yang berisi dokumentasi, catatan,tulisan-tulisan yang mendukung teori ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden. Dalam penelitian ini kami mengambil data primer yaitu dengan menggunakan metode wawancara.

Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden(Iskandar, 2008: 77).

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan serta berguna bagi penyusunan penelitian ini.Dalam penelitian ini kami memilih metode wawancara dalam metode pengumpulan data karena kami ingin mengetahui selera konsumen dalam memilih manakah yang lebih disukai antara minuman jus dalam kemasan atau jus yang fresh baru dibuat.

Metode analisis

Dalam penelitian ini kami menggunakan uji sign test dengan dengan largesample case. Sign Test (Uji Tanda) merupakan metode analisis untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, dimana datanya mempunyai skala pengukuran ordinal. Metode analisis ini menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda positif dan negatif, dari perbedaan antara pengamatan yang berpasangan. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign Test) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda positfi-negatif. Uji Tanda dilambangkan dengan khai-kuadrat (). Formula uji Tanda :

Dimana : = Hasil perhitungan,= jumlah selisih positif, = jumlah selisih negatif

Pertanyaan untuk wawancara: Apa anda suka minum jus ? Manakah yang anda minati antara jus kemasan bermerk dengan jus segar yang sekarang banyak tersedia di sekitar Unpad Jatinangor ? Apa alasan yang mendasari anda memilihnya ? Menurut anda lebih sehat dan higienis jus kemasan bermerk atau jus di sekitar Unpad Jatinangor ? Factor apa saja jika anda membeli jus kemasan atau jus di sekitar Unpad Jatinangor ? Apakah Harga menentukan pilihan anda ?Daftar Pustakahttp://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/teknik-sampling-untuk-penelitian.html http://journal.usm.ac.id/elibs/USM_9d873.pdf#page=13&zoom=auto,0,83 11