8
Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Minyak Goreng 1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat melakukan penentuan asam lemak pada minyak goreng dengan cara titrasi. 2. RINCIAN KERJA Standardisasi larutan baku KOH Penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO 3. DASAR TEORI Minyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam perdangangan dunia berbagai industri. Baik pangan maupun non pangan banyak mengunakannya sebagai bahan baku. Beradasarkan peran dan kegunaan minya sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini.Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yaitu meliputi kadar ALB, air ,kotoran, logam, peroksida dan ukuran pemucatan. ALB dengan konsentrasi tinggi dalam minyak kelapa sawit sangat merugikan. Tingginya ALB ini mengakibatkan rendeman minyak turun sehingga mutu minyak menjadi menurun. Apabila kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah ditetapkan maka CPO tersebut tidak dapat dijual. Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan penghasil CPO. Kenaikan kadar ALB ditentuka pada saat tandan buah sawit dipanen sampai tandan diolah dipabrik. Pembentukan ALB pada buah disebabkan pecahya membran vacuola (yang memisahkan minyak dari komponen sel ), sehingga minyak bercampur dengan air sel. Dengan dikatalisir oleh enzim lipase, lemak terhidrolisa membentuk ALB dan gliserol. Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak ALB yang terbentuk . Reaksi hidrolisa pada minyak sawit: O CH 2 O C R CH 2 – OH

Penentuan Asam Lemak Bebas.docx

  • Upload
    yayaknr

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Minyak Goreng

1. TUJUAN PERCOBAANMahasiswa dapat melakukan penentuan asam lemak pada minyak goreng dengan cara titrasi.

2. RINCIAN KERJA Standardisasi larutan baku KOH Penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO

3. DASAR TEORIMinyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam perdangangan dunia berbagai industri. Baik pangan maupun non pangan banyak mengunakannya sebagai bahan baku. Beradasarkan peran dan kegunaan minya sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini.Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yaitu meliputi kadar ALB, air ,kotoran, logam, peroksida dan ukuran pemucatan.ALB dengan konsentrasi tinggi dalam minyak kelapa sawit sangat merugikan. Tingginya ALB ini mengakibatkan rendeman minyak turun sehingga mutu minyak menjadi menurun. Apabila kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah ditetapkan maka CPO tersebut tidak dapat dijual. Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan penghasil CPO.Kenaikan kadar ALB ditentuka pada saat tandan buah sawit dipanen sampai tandan diolah dipabrik. Pembentukan ALB pada buah disebabkan pecahya membran vacuola (yang memisahkan minyak dari komponen sel ), sehingga minyak bercampur dengan air sel. Dengan dikatalisir oleh enzim lipase, lemak terhidrolisa membentuk ALB dan gliserol. Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak ALB yang terbentuk . Reaksi hidrolisa pada minyak sawit: O

CH2 O C RCH2 OH OPANAS , AIR OCH O C R KEASAMAN, ENZIMCH OH+ R C OH

RCH2 O C R CH OH

MINYAK SAWITGLISEROL ALB

O OR C OH+KOHR C OK+ H2O

Penentuan mimyak ALBpada CPO menggunakan metode titrasi asam basa, dengan menggunakan titran larutan KOH dengan indikator thymol blue. Sebelumnya larutan KOH distandardisasi terlebih dahlu dengan asam palmintat.

4. ALAT YANG DIGUNAKANKaca arloji2 Erlenmeyer 250 ml6Buret 50 ml2 Pipet ukur 25 ml, 10 ml2 Gelas kimia 100 ml 250 ml2 Labu takar 250 ml2Spatula2 Pengaduk2 Neraca analitik2Bola karet4

5. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)6. BAHAN YANG DIGUNAKAN goreng sebagai cuplikan Minyak KOH Asam palmitat Indicator thyimol blue Aquadest 7.LANGKAH KERJA7.1 Standardisasi Larutan baku KOH dengan asam Palmintat1.Membuat larutan 0,1 N KOH sebanyak 250 ml dan memasukkanya kedalam labu ukur2.Menempatkannya ke dalam buret 50 ml 3.Menimbang 1 gr asam palmitat yang telah dilarutkan dengan etanol 96% 25 ml kedalam erlenmeyar 250 ml 4.Menambahkan didalamnya indikator thymol blue 2-3 tetes 5.Menitrasikan dengan KOH , kemudian mencatat volume titran 6.Menghitung normalitas larutan KOH7.2 Penentuan Kadar ALB pada CPO 1.Menempatkan 1 gr CPO didalam erlenmeyer 250 ml 2.Melarutkan dengan etanol 96% 25 ml 3.Menambahkan 2-3 tetes indikator thymol blue 4.Menitrasi dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dari kuning bening menjadi kebiru-biruan. 5.Mengulangi percobaan sebanyak tiga kali

8. DATA PENGAMATAN8.1 Standardisasi Larutan baku KOH dengan asam Palmintat

No. PercobaaanVolume KOH (mL)

124

224

323

Rata-rata23,67

8.2 Penentuan kadar ALB pada CPO

No. PercobaaanVolume KOH (mL)

128

227

327,5

Rata-rata27,5

9. PERHITUNGAN

9.1 Standarisasi penentuan Normalitas KOHV KOH x N KOH = gram asam palmitat BM 23,7 x N KOH= 0,5 x 1000 256,43 N KOH = 1,94 23,7 N KOH = 0,082

TeoriV KOH x 0,1 N = 0,5 x 1000 V KOH = 1,94 0,1 V KOH= 19,

% Kesalahan Teori - Praktek0,1 - 0,082 X 100= X 100 Praktek 0,1= 17,8 %

% Kesalahan VolumePraktek - Teori 23,7 - 19,4 X 100 = X 100 Praktek 23,7= 18,4 %9.2 Penentuan ALB

% ALB= Volume KOH x N KOH x 256 X 100 Berat contoh x 1000 x 25 50= 27,5 x 0,082 x 256 1 x 1000 x 25 X 100 50= 57,7 %

10. PERTANYAAN1. Dari percobaan diatas zat apakah yang merupakan:-standar primer-standar sekunder-analit-indikatoJawab:-standar primer:KOH-standar sekunder:Asam Palmitat-analit:CPO dan Minyak goreng-indikator:Thymol Blue

2. Tuliskan standar primer yang digunakan untuk titrasi asam basa?Jawab: KHP, asam sulfat, natrium karbonat, kalium hidrigen iodat

11. ANALISA PERCOBAANSetelah melakukan percobaan, pada penentuan normalitas secara teori 0,1 N dan normalitas secara praktek 0,082 N dengan persen kesalahan 17,8%. Pada penentuan ALB pada CPO , persen ALB yang didapatkan 58,49%, untuk persen ALB Minyak goreng curah 2,15% dan persen ALB Minyak jelantah sebesar 32,83% . Semakin besar ALB yang terdapat dalam suatu minyak, semakin rendah pula mutu/kualitas minyak tersebut.Pada penitrasi ALB ini menggunakan larutan KoH dititrasikan dengan 1 mL minyak yang telah dicampurkan dengan 50 mL etanol 96% sampai berubah warna menjadi biru muda.

12. KESIMPULAN Asam lemak bebas (ALB) merupakan asam dibebaskan pada hidrolisis lemak Berdasarkan percobaan maka : Normalitas secara teori : 0,1 ek/l Normalitas secara praktek : 0,082 ek/l % kesalahan : 17,8 % % kesalahan volume : 18,14% Kadar ALB di dalam sampel CPO : 57,7 % Apabila suatu sampel mempunyai kadar ALB yang cukup tinggi maka mutu/kualitas minyak tersebut menjadi buruk.

13. DAFTAR PUSTAKAJobsheet kimia analisis dasar Politeknik Negeri Sriwijaya.2014.Palembang

GAMBAR ALAT

ERLENMEYERGELAS KIMIA LABU UKUR

BATANG PENGADUK SPATULA KACA ARLOJI

PIPET UKURBOLA KARETBURET