Penentuan Biaya Per Unit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi manajemen : penentuan biaya per unit

Citation preview

PENENTUAN BIAYA PER UNIT

PENENTUAN BIAYA PER UNITProduct Costing adalah suatu proses penghimpunan atau akumulasi biaya-biaya yang terjadi di dalam suatu proses produksi dan memasukkannya ke dalam nilai produk akhir perusahaan. Kegunaan product cost:

Pada Financial Accounting yaitu untuk menilai persediaan dan harga pokok penjualan Pada Managerial Accounting yaitu sebagai informasi bagi manajer dalam membuat suatu perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan Pada Cost Management : yaitu menyediakan data mengenai biaya-biaya untuk berbagai tujuan manajemen biaya Pada Reporting to Interested Organizations yaitu menyediakan data mengenai biaya-biaya bagi pihak luar perusahaan.Type of Product Costing:

Job order Costing (Biaya Pesanan).

Digunakan oleh perusahaan yang memproduksi suatu produk yang tidak sama dalam jumlah yang relatif sedikit. Contoh : furniture, percetakan, dll. Process Costing (Biaya Proses).

Digunakan oleh perusahaan yang memproduksi suatu produk yang sama dalam jumlah besar. Contoh : perusahaan makanan, semen, dll.SISTIM BIAYA PESANANSistem job order dirancang untuk mengawasi biaya perusahaan dalam menghasilkan atau mengerjakan masing-masing pekerjaan atau pesanan. Misalnya, sebuah cetakan berdasarkan pesanan mungkin akan menggunakan sistem akuntansi biaya berdasarkan pesanan pekerjaan. Sebuah cetakan berdasarkan pesanan mungkin akan menggunakan sistem akuntansi biaya berdasarkan pesanan pekerjaan. Sebuah perusahaan yang membuat perahu pesiar berdasarkan pesanan juga akan menggunakan sistem akuntansi biaya berdasarkan pesanan pekerjaan. Dalam sistem seperti itu catatan biaya tertentu dibuat untuk masing-masing pekerjaan. Catatan tersebut dengan demikian mengumpulkan informasi mengenai biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik untuk setiap pekerjaan. Harga jual pesanan dapat dibandingkan dengan total biaya pesanan tersebut; dan ketiga unsur biaya pesanan tersebut (bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) dapat dianalisa untuk keperluan pengawasan dan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan harga pekerjaan yang sama dimasa datang.

Sistem akuntansi biaya berdasarkan proses dirancang untuk mengawasi biaya bagi perusahaan yang menghasilkan barang secara massal. Misalnya, industri pengolahan makanan dapat menghasilkan ribuah kaleng makanan dalam sehari. Tekanan pengawasan dalam pabrik ini bukanlah pada unit atau pekerjaan satu per satu (kaleng makanan) tapi tekanan diarahkan pada pengawasan proses operasi dalam pabrik. Sebuah pabrik yang menghasilkan komponen mobil secara massal, sebagai contoh, dapat dibagi menjadi empat departemen: departemen pemotongan, departemen trimming, departemen perakitan, dan departemen pengecatan. Dalam suatu sistem akuntansi biaya berdasarkan proses, catatan biaya dibuat menurut departemen (dan bukannya menurut masing-masing pesanan). Ketiga unsur biaya (bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) dapat dianalisa dan dikendalikan untuk setiap departemen.

Perbedaan secara umum, karakteristik Penentuan harga pokok pesanan dan proses, masing-masing metode tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut:Biaya Pesanan (Job Order Costing)Biaya Proses (Process Costing)

Harga PokokBiaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau kontrak atau jasa dapat dipisahkan identitasnyaBiaya dikumpulkan untuk setiap atau satuan waktu tertentu

Dasar KegiatanPesanan PelangganBudged produksi atau skedul produksi

Tujuan Produksi Melayani pesananPersediaan yang akan dijual

Sifat ProduksiIntermitenKontinyu

Bentuk ProduksiTergantuk spesifikasi pemesan dan dapat dipisahkan identitasnyaHomogen/ standard

Biaya produksi dikumpulkanSetiap pesanan (Sesuai dengan biaya yang dinikmati)Setiap satuan waktu

Kapan biaya produksi dihitungPada saat pesanan selesaiPada akhir periode atau satuan waktu

Harga Pokok dihitung denganHarga pokok pesanan tertentu dibagi jumlah produk pesananHarga pokok pada persentase tertentu dibagi jumlah produk pada periode yang bersangkutan

ContohPercetakan, kontraktor mebel, kantor akuntanKertas, tekstil, botol, semen, air minum, petrokimia

Menghitung Biaya per Unit dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Pesanan

Penghitungan biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan baku yang digunakan dalam pekerjaan, tenaga kerja langsung yang digunakan, dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan satu atau lebih penggerak aktivitas. Contoh:

Stan Johnson membentuk suatu perusahaan baru, dengan spesialisasi produsi barang-barang kulit berdasarkan pesanan. Stan yakin terdapat pasar untuk dompet kulit, tas kulit, dan ransel kulit yang unik. Setelah satu bulan berjalan, dia mendapatkan dua pesanan; pesanan pertama adalah 20 ransel kulit dan kedua 10 tas kulit . Stan setuju memenuhi pesanan tersebut dengan perhitungan harga berdasarkan biaya ditambahkan margin laba sebesar 50%. Diketahui sebagai berikut:

Biaya bahan baku adalah

$1000,

Tenaga kerja langsung

$1080 ($9 per jam, selama 120 jam)

Tarif Overhead dianggarkan:

$240($2 x 120 jam)

$2 per jam tenaga kerja langsungMaka perhitungannya adalah sebagai berikut: Bahan baku Langsung

$1000,

Tenaga kerja langsung

$1080 ($9 per jam, selama 120 jam)

Overhead

$ 240($2 x 120 jam)

Total

$2320

Dibagi Jumlah Unit

: 20

$ 116

Sedangkan margin yang diinginkan adalah sebesar 50%, sehingga setiap 1 unit ransel kulit seharga $174Menelusuri Biaya Pesanan melalui Dokumen-dokumen SumberLembar Biaya Pesanan

Lembar biaya disiapkan ketuka pekerjaan dimulai. Lembar biaya pesanan dipersiapkan untuk tiap pesanan; dan merupakan bagian dari akun proses kerja yang sedang berjalan serta merupakan dokumen utama untuk menghitung semua biaya-biaya yang terkait dengan pesanan tertentu

JOHN LEATHERGOODS

LEMBAR BIAYA PESANAN

Nama Pekerjaan : Ransel

Tanggal Dimulai : 3 Januari 2011

Tanggal Selesai : 29 Januari 2011

Bahan baku Langsung

$1000,

Tenaga kerja langsung

$1080 ($9 per jam, selama 120 jam)

Overhead

$ 240($2 x 120 jam)

Total

$2320

Dibagi Jumlah Unit

: 20

$ 116

Permintaan Bahan Baku

PERMINTAAN BAHAN BAKUNomor 12

Tanggal 11 januari 2011

Departemen Perakitan

Pekerjaan Tas kulit

Deskripsi

Jumlah

Biaya/Unit

Biaya Total

Gesper

10

$3

$30

Tanda tangan pengesahan

Kartu Jam Kerja

Kartu Jam Kerja

Nomor 8

Nomor Pegawai : 4

Nama : Widson

Tanggal : 12 Januari 2011

Waktu Mulai

Waktu Berhenti

Total Waktu

Tarif/Jam

Jumlah

Jenis pekerjaan

8:00

10:00

2

$9

$18

Ransel

10:00

11:00

1

9

9Tas KulitDisetujui oleh :(Supervisi Departemen)

Arus Biaya pada Akun

Pada pembahasan arus biaya, maka hal terpenting adalah bagaimana cara memperlakukan biaya dari titik tempat biaya tersebut timbul, hingga ke titik tempat mereka diakui sebagai beban, pada laporan laba rugi. Kepentingan utama dalam sistem perhitungan biaya pesanan ini adalah arus biaya produksi.

Ayat jurnal harian dan pencatatan yang ada dalam suatu sistem akuntansi biaya berdasarkan pesanan atau job order meliputi Akuntansi untuk bahan baku, akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung, akuntansi untuk overhead, akuntansi untuk biaya overhead actual, akuntansi untuk barang jadi, akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan, dan Akuntansi untuk biaya Non produksi. Seluruhnya akan dibahas sebagai berikut:Akuntansi untuk bahan baku. Pada contoh perusahaan yang dimiliki Stan Johnson, yaitu perusahaan Johnson Leathergood adalah perusahaan yang baru memulai bisnisnya. Sehingga tidak terdapat persediaan awal. Untuk memproduksi ransel dan tas dalam bulan Januari, dan untuk memiliki persediaan bahan baku pada awal bulan Februari, Stan membeli secara kredit bahan baku sebesar $2500 (kulit, anyaman untuk tali ransel, benang kuat, gesper, dan sebagainya). Secara fisik, bahan baku tersebut dipindahkan ke tempat penyimpanan bahan. Dalam catatan akuntansi, akun utang bahan baku dan usaha masing-masing meningkat senilai $2500. Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba rugi dibawah Aktiva Lancar. Akun persediaan berfungsi untuk akun pengendali untuk semua bahan baku. Jadi pembelian apapun akan meningkatkan akun bahan baku.Ketika supervisor produksi memerlukan bahan untuk sebuah pekerjaan, bahan dikeluarkan dari gudang. Biaya bahan tersebut dipindahkan dari akun bahan dan ditambahkan ke akun Barang Dalam Proses. Dalam lingkungan produksi berdasarkan pesanan, bahan yang dipindahkan dari gudang menjadi barang dalam proses harus diberi tanda sesuai dengan nama pekerjaan. Misalkan bahwa Stan membutuhkan $1000 untuk bahan ransel, dan $500 untuk tas. Kemudian lembar biaya pesanan untuk ransel akan menunkukkan $1000 untuk bahan baku langsung, sedangkan lembar biaya pesanan tas akan menunjukkan $500 untuk bahan baku langsung.

Akun Bahan Baku

Saldo Awal0

Pembelian2.500

Bahan Baku Langsung yang digunakan1.500

Saldo Akhir1.000

Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Bahan Baku

2.500

Utang Usaha

2.500

Barang Dalam Proses

1.500

Bahan Baku

1.500

Akuntansi Untuk Biaya Tenaga Kerja Langsung

Kedua pekerjaan tersebut berlangsung selama bulan Januari, Stan harus menentukan jumlah total jam kerja tenaga kerja langsung dan waktu kerja masing-masing pekerjaan. Ransel membutuhkan 120 jam tenaga kerja langsung dengan tarif upah rata-rata $9 per jam, sehingga biaya total tenaga kerja langsung $1.080

Tas membutuhkan 50 jam tenaga kerja langsung dengan tarif upah rata-rata $9 per jam, sehingga biaya total tenaga kerja langsung $450

Biaya tenaga kerja hanya mencerminkan biaya tenaga kerja langsung, sefangkan tenaga kerja tidak langsung dibebankan sebagai bagian dari overhead. Akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung merupakan sebuah proses yang rumit, karena perusahaan harus tetap menelusuri perawatan kesehatan, pajak kepegawaian, waktu libur, dan lainnya. Tetapi pembahasan lebih mengkonsentrasikan bahwa tenaga kerja langsung menambah biaya produk atau jasa dan bukan pada rincian berbagai akun yag berhubungan dengan tenaga kerja.

Upah Yang Dibayarkan

Jam Tenaga Kerja Langsung170

x tarif upahx9

Total tenaga kerja langsung1.530

Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:

Barang Dalam Proses

1.530

Utang Gaji

1.530

Akuntansi untuk OverheadPenggunaan perhitungan biaya normal memiliki arti bahwa biaya-biaya overhead aktual tidak pernah dibebankan langsung ke pekerjaan. Overhead dibebankan pada masing-masing pekerjaaan dengan menggunakan tarif yang telah diangggarkan. Pada kasus yang lebih umum, pembebanan overhead dilakukan dengan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Kasus khususu dari ABC adalah penggunaan tarif tunggal, yakni tarif overhead pabrik secara keseluruhan. Akhrinya, biaya overhead aktual yang terjadi juga harus diperhitungkan, tetapi atas dasar keseluruhan (bukan pekerjaan tertentu). Pertama-tama akan dibagas menghitung overhead yang dibebankan dengan menggunakan ABC. Selanjutnya, akan dilihat pembebanan overhead dengan menggunakan tarif keseluruhan pabrik, dan juga akuntansi untuk overhead aktual.ABC dan Perhitungan Biaya Pesanan

Penghitungan biaya berdasarkan aktivitas mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi aktivitas-aktivitas produksi dan penggerak-penggerak aktivitas yang terkait. Kemudian, suatu tarif akan dihitung untuk tiap aktivitas (atau sekumpulan aktivitas sejenis). Stan memperkirakan overhead tahunan sebesar $9.600, jumlah ini dapat dipecah menjadi tiga kategori; pembelian ( mencari pemasok, menyiapkan dokumen pembelian, dan membeli bahan) ( biaya pembelian dipicu oleh jumlah pesanan pembelian

permesinan ( listrik, pelumas dan pemakaian mesin) ( biaya permesinan dipicu oleh jam mesin

dan sekelompok aktivitas yang disebut lain-lainSedangkan kumpulan biaya tingkat unit dibebankan dengan menggunakan jumlah jam tenaga kerja langsung. Biaya yang dianggarkan untuk setiap kumpulan aktivitas dan permintaan yang diharapkan atas setiap penggerak adalah sebagai berikut;

Pembelian

$3.000

Pesanan Pembelian

100

Permesinan

4.200

Jam Mesin

2.800

Lain-Lain

2.400

Jam Tenaga Kerja Langsung4.800Tarif berdasarkan aktivitas adalah:

Tarif pembelian

= $3.000/100 = $30 per pesanan pembelian

Tarif permesinan

= $4.200/2.800 = $1,50per jam mesin

Tarif lain-lain

= $2.400/4.800 = $0,50per jam tenaga kerja langsungUntuk membebankan biaya overhead ke setiap pekerjaan, permintaan setiap pekerjaan atas ketiga penggerak aktivitas harus diketahui. Permintaan kedua pekerjaan tersebut untuk ketiga aktivitas di atas adalah sebagai berikut:RanselTas Kulit

Pesanan Pembelian31

Jam Mesin6030

Jam Tenaga Kerja Langsung12050

Selanjutanya, overhead yang dibebankan ke setiap pekerjaan dihitung sebagai berikut:

RanselTas Kulit

Pembelian:

3 pekerjaan x $30

1 pekerjaan x $30$90$30

Permesinan

60 jam x $1,50

30 jam x $1,50$90

$45

Lain-Lain:

120 Jam TKL x $0,50

50 jam TKL x $ 0,50$60$25

Total Overhead yang dibebankan$240$100

Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:

Barang Dalam Proses

340

Pengendali Overhead

340

Pembebanan Overhead dengan Menggunakan Pendekatan FungsiBiaya-biaya overhead dapat juga dibebankan dengan menggunakan tarif keseluruhan pabrik atau departemen. Umumnya, jam tenaga kerja langsung merupakan ukuran yang digunakan untuk menghitung tarif keseluruhan pabrik dan tarif departemen, berdasarkan penggerak-penggerak tingkat unit seperti jam tenaga kerja langsung, jam mesin, dan nilai bahan baku langsung. Penggunaan tarif keseluruhan pabrik memiliki keunggulan karena sederhana dan mengurangi persyaratan pengumpulan data. Untuk mengilustrasikan kedua gambaran, untuk diingat bahwa total perkiraan biaya overhead untuk Johnson Leathergoods adalah $9.600. Anggaplah bahwa tarif overhead adalah total jam tenaga kerja langsung yakni 4800 jam. Dengan demikian, tarif overhead yang ditetapkan terlebih dahulu adalah:

Tarif overhead = $9.600/4.800 = $2 per jam tenaga kerja langsung.

Ransel yang memiliki total 120 jam kerja, jumlah biaya overhead yang dimasukkan ke akun Barang Dalam Proses adalah $240 ($2 x 120)

Tas yang memiliki total 50 jam kerja, jumlah biaya overhead yang dimasukkan ke akun Barang Dalam Proses adalah $100 ($2 x 50)

Jika dibandingkan dengan pembebanan ABC, perhitungan yang dilakukan lebih sedikit. Pembebanan overhead kepada pekerjaan hanya membutuhkan suatu tarif dan jam tenaga kerja langsung yang digunakan oleh pekerjaan tersebut. Oleh karena jam tenaga kerja langsung telah dikumpulkan untuk membebankan biaya tenaga kerja langsung kepada pekerjaan, pembebanan overhead tidak akan membutuhkan tambahan data.

Tetapi, penggunaan tarif keseluruhan pabrik dapat mengurangi secara signifikan akurasi pembebanan biaya. Penggunaan penggerak tingkat unit tunggal bisa saja tidak mencerminkan konsumsi aktual sumber daya, oleh setiap pekerjaan. Misalnya, pekerjaan ketiga yang membutuhkan:

6 pesanan pembelian,

200 jam mesin

100 jam tenaga kerja langsung

Dengan menggunakan ABC maka pembebanan overhead sebesar $530 yaitu [(6x$30)+(200x$1,50)+(100x$0,50)]. Dengan menggunakan tarif tingkat unit hanya $200 yaitu (100x$2). Pekerjaan ini akan lebih rendah biayanya jika menggunakan tarif tunggalm karena dampak pemakaian mesin dan pembelian yang meningkat diabaikan, ketika hanya jam tenaga kerja langsung yang digunakan sebagai penggerak. Kenaikan baya ini akan membawa damoak oada keputusan buran produk dan keputusan penetapan harga (diantara yang lainnya).Akuntansi untuk Biaya Overhead Aktual

Overhead telah dibebankan kepada pekerjaan, akan tetapi bagaimana jika overhead aktual muncul? Untuk mengilustrasikannya, anggaplah bahwa Johnson Leathergoods mengeluarkan biaya tidak langsung berikut selama bulan januari:

Pembayaran sewa

$200

Utilitas

50

Penyusutan peralatan

100

Tenaga kerja tidak langsung

65 + Total biaya overhead

$415

Biaya overhead tersebut muncul bukan karena aktivitas tetapi overhead tersebut mencerminkan apa yang dibelanjakan oleh kategori akun. Sumber daya tersebut digunakan untuk memungkinkan ketiga aktivitas, yaitu pembelian, permesinan, dan lain-lain (aktivitas tingkat unit), dilaksanakan. Menurut sistem ABC, penentuan biaya aktual aktivitas mensyaratkan agar biaya-biaya tersebut diuraikan dan dibebankan ke setiap aktivitas. Hal terpenting adalah bahwa biaya overhead aktual tidak pernah dicatat pada akun Barang Dalam Proses. Prosedur yang umum adalah mencatat overhead aktual direkonsiliasi dengan overhead yang dibebankan, dan varians lain ditutup pada akun-akun terkait. Perbedaan overhead yang tidak berwujud ditutup pada Harga Pokok Penjualan, perbedaan overhead bahan ditutup pada Harga Pokok Penjualan, Barang Dalam Proses, dan Barang Jadi. Pada Johnson Leathergoods, pada akhir Januari, overhead aktual yang muncul adalah $415, sedangkan overhead yang dibebankan adalah $340 sehingga terdapat perbedaan overhead sebesar $75 ($415-$340) yang dibebankan pada bulan Januari.

Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:

Pengendali Overhead

415

Utang Biaya Sewa

200

Utang Biaya Utilitas

50

Akumulasi Penyusutan

100

Utang Gaji

65

Secara keseluruhan aliran biaya overhead diringkas sebagai berikut:Lembar Biaya PesananLembar Biaya Pesanan

Pekerjaan: 20 ranselPekerjaan: 10 tas kulit

Bahan Baku Langsung1.000Bahan Baku Langsung500

Tenaga Kerja Langsung1.080Tenaga Kerja Langsung450

Overhead yang dibebankan240Overhead yang dibebankan100

Total Biaya2.320Total Biaya1.050

Jumlah Unit: 20Jumlah Unit : 10

Biaya Per Unit$116Biaya Per Unit$105

Akuntansi Untuk Barang Jadi

Jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang dibebankan dijumlahkan untuk menghasilkan biaya produksi suatu pekerjaan. Lembar biaya pekerjaan ini selanjutnya ditransfer kedalam arsip barang jadi. Pada saat bersamaan, biaya pesanan yang telah diselesaikan, ditransfer dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi. Sebagai contoh anggap bahwa ransel telah diselesaikan pada bulan Januari dengan lembar biaya seperti tampilan diatas, maka total biaya ransel sebesar $2.320, maka Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Barang Jadi

2.320

Barang Dalam Proses

2.320

Untuk memastikan akurasi perhitungan biaya, laporan harga pokok produksi dipersiapkan sebagai berikut:Johnson Leathergoods

Laporan Harga Pokok Produksi

Periode 31 Januari 2011

Bahan Baku Langsung

Persediaan awal bahan baku$0

Pembelian bahan baku2.500 +

Total bahan yang tersedia2.500

Persediaan Akhir1.000 -

Total Bahan Baku yang digunakan1.500

Tenaga Kerja Langsung1.530

Overhead:

Sewa200

Utilitas50

Penyusutan100

Tenaga kerja tidak langsung65 +

415

Dikurangi: overhead yang kurang dibebankan75

Overhead yang dibebankan340

Biaya produksi saat ini3.370

Ditambah: Biaya awal barang dalam proses0

Total biaya produksi3.370

Dikurangi: Biaya akhir barang dalam proses(1.050) +

Harga Pokok Produksi 2.320

Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan

Pada perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, unit produk dapat diproduksi untuk pelanggan tertentu, atau diproduksi dengan harapan dapat dijual kemudian. Apabila suatu pekerjaan dilakukan khusus untuk satu pelanggan, kemudian dikirim ke pelanggan, biaya barang jadi menjadi harga pokok penjualan. Ketika ransel terselesaikan, maka Biaya Barang Jadi meningkat sebesar $2.320 sedangkan Biaya Dalam Proses menurun dalam jumlah yang sama (pekerjaan sudah dalam status terselesaikan, bukan dalam proses)Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Harga Pokok Penjualan

2.320

Barang Jadi

2.320

Selanjutnya, mengenai pengakuan penjualan dengan meniakkan laba penjualan dan akun piutang usaha sebesar $3.480 (jumlah biaya + 50% atau 2.320+1.160)

Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Piutang Usaha

3.480

Laba Penjualan

3.480

Laporan harga pokok penjualan biasanya disiapkan pada tiap akhir periode pelaporan, perbedaan diperkirakan terjadi setiap bulan karena perbedaan biaya produksi dan biaya overhead aktual. Ketika tahun berganti, perbedaan bulanan ini harus saling menolkan pada akhir tahun. Secara khusus, perbedaan overhead tidak terlalu besar, sehingga ditutup pada Harga Pokok Penjualan. Harga Pokok Penjualan, sebelum penyesuaian dnegan perbedaan overhead, disebut sebagai biaya normal harga pokok penjualan. Setelah penyesuaian dengan perbedaan overhead dilakukan, hasilnya disebut sebagai harga pokok penjualan yang disesuaikan. Inilah angka yang akan muncul sebagai beban pada laporan laba rugi.Ayat Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:Harga Pokok Penjualan

75

Pengendali Overhead

75Laporan Harga Pokok Penjualan

Persediaan Awal Barang Jadi$0

Harga Pokok Produksi2.320 +

Barang yang Tersedia Untuk dijual2.320

(-) Persediaan Akhir Barang Jadi0 +

Harga Pokok Penjualan Normal2.320

(+)Overhead yang kurang dibebankan75 +

Harga Pokok Penjualan yang disesuaikan2.395

Akuntansi untuk Biaya NonProduksi

Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan administrasi umum diklasifikasikan sebagai biaya nonproduksi. Menurut definisi produk tradisional, biaya-biaya ini merupakan biaya periodik dan tidak pernah dibebankan ke produk. Biaya tersebut bukanlah bagian dari arus biaya produksi, tidak termasuk kategori overhead, dan diperlukan sebagai kategori yang benar-benar terpisah. Ilustrasi pada Johnson Leathergoods adalah sebagai berikut:Iklan

$75

Komisi Penjualan

125

Gaji Pegawai Kantor

500

Penyusutan, peralatan kantor 50

Iklan dan komisi penjualan merupakan kategori beban penjualan, sedangkan gaji pegawai kantor dan penyusutan peralatan kantor masuk dalam kategori beban administrasi.

Akun-akun pengendali mengakumilasi semua beban penjualan dan administrasi unutk satu periode. Pada akhir periode, seluruh biaya ini mengalir ke laporan laba rugi periode terkait. Laporan laba rugi Jonson Leathergoods adalah sebagai berikut:

Johnson Leathergoods Company

Laporan Laba Rugi

Periode 31 Januari 2011

Penjualan$3.480

(-) Harga Pokok Penjualan2.395 -

Margin Kotor1.085

(-) beban penjualan dan administrasi200

Beban Penjualan550

Beban Administrasi750 -

Laba Operasional335

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, untuk perhitungan biaya pesanan; kalkulasi biaya pokok pesanan kerja dilakukan oleh perusahaan yang melaksanakan proses produksi berdasarkan pesanan. Untuk menghitung biaya produksi harus diketahui unsur-unsur dari harga produksi tersebut yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Prosedur yang menyangkut perkiraan bahan baku meliputi pembelian bahan baku dan penyerahan bahan baku dari gudang ke pabrik. Untuk dapat memindahkan bahan baku dari gudang ke pabrik, supervisi pabrik terlebih dahulu harus mengisi Material requisition form (formulir permintaan barang) yang diperuntukkan kepada dan disetujui oleh supervisi gudang. Sedangkan untuk mengetahui biaya upah diperlukan data mengenai jam kerja buruh dan tarif per jam kerja. Untuk menetapkan biaya overhead dianggap agak rumit, karena adanya sifat-sifat biaya yang terjadinya pada saat tertentu, sehingga tidak dapat dibebankan begitu saja kepada pesanan-pesanan. Di dalam perhitungan biaya overhead diperlukan adanya tarif biaya overhead yang ditentukan di muka atau disebut juga biaya overhead yang dibebankan. Biaya overhead yang sebenarnya, dibebankan kepada perkiraan kontrol biaya overhead.