29
i Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan Buku di Perpustakaan Daerah Kota Salatiga Artikel Ilmiah Peneliti : Maissy Tsara Permatasari (672015122) Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., MIT., Ph.D. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Februari 2019

Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

i

Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola

Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan Buku di

Perpustakaan Daerah Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Maissy Tsara Permatasari (672015122)

Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., MIT., Ph.D.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Februari 2019

Page 2: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

ii

Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola

Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan Buku di

Perpustakaan Daerah Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Maissy Tsara Permatasari (672015122)

Hindriyanto Dwi Purnomo, S.T., MIT., Ph.D.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Februari 2019

Page 3: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

iii

Page 4: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

iv

Page 5: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

v

Page 6: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

vi

Page 7: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

vii

Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan

Rekomendasi Persediaan Buku di Perpustakaan Daerah Kota Salatiga

1)Maissy Tsara Permatasari, 2)Hindriyanto Dwi Purnomo

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Dr. O Hamidjojo, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Data mining is a technique of extracting information by looking for patterns from large

amounts of data to produce a new knowledge. By utilizing the loan data of the Regional

Library of Salatiga, the pattern search process is carried out by applying the Apriori

Algorithm to find out the interrelationships between books that are often borrowed in

transactions. New knowledge is obtained based on the results of algorithm calculations

implemented using the Rapid Miner application. Information obtained from processing is

to find out the tendency of visitors to borrow books that are used to provide

recommendations for the procurement of books and book layout policies based on loan

intensity in order to support the activities of book lending transactions. From the results of

the analysis of the book loan transaction data in 2018 which uses a minimum support value

of 2% and a minimum confidence of 40%, there are stock recommendations and book

layout suggestions on book’s classification of AT, CB, CJ, CI, and CR. Where the best

association rules have 48% confidence in the classification of CR books with type A

members.

Keywords : Data Mining, Library, Apriori Algorithm, Rapid Miner, Support, Confidence,

Stock, Layout.

Abstrak

Data mining merupakan teknik penggalian informasi dengan mencari pola dari data dalam

jumlah besar sehingga menghasilkan sebuah pengetahuan baru. Dengan memanfaatkan

data peminjaman Perpustakaan Daerah Kota Salatiga, proses pencarian pola dilakukan

dengan menerapkan algoritma Apriori agar dapat diketahui keterkaitan antar buku yang

sering dipinjam dalam transaksi. Pengetahuan baru diperoleh berdasarkan hasil

perhitungan algoritma yang diimplementasikan menggunakan aplikasi Rapid Miner.

Informasi yang didapat dari pengolahan yaitu mengetahui kecenderungan pengunjung

dalam melakukan peminjaman buku yang digunakan untuk memberikan rekomendasi

pengadaan buku dan kebijakan tata letak buku berdasarkan intensitas peminjaman dalam

rangka menunjang aktifitas transaksi peminjaman buku. Dari hasil analisa terhadap data

transaksi peminjaman buku tahun 2018 yang menggunakan nilai minimum support sebesar

2% dan minimum confidence sebesar 40% didapatkan rekomendasi stok dan saran tata

letak buku terhadap klasifikasi buku AT, CB, CJ, CI, dan CR. Dimana aturan asosiasi

terbaiknya memiliki nilai confidence 48% terhadap klasifikasi buku CR dengan tipe

anggota A.

Kata Kunci : Data Mining, Perpustakaan, Algoritma Apriori, Rapid Miner, Support,

Confidence, Stok, Tata Letak.

1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

Wacana. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

Page 8: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

1

1. Pendahuluan

Perpustakaan merupakan salah satu bagian dalam lembaga pendidikan yang

memberikan fasilitas penyedia informasi, sumber ilmu pengetahuan, dan sarana

penunjang proses kegiatan belajar mengajar bagi para anggota perpustakaan untuk

mendapatkan informasi yang diinginkan [1]. Pemerintah Kota Salatiga dalam hal

ini Perpustakaan Daerah Kota Salatiga memiliki wewenang dalam kaitannya

dengan fasilitas yang menyediakan berbagai macam bahan bacaan dengan jenis

buku seperti buku teks, computer file, dan braile dimana di dalamnya masih terbagi

lagi menjadi beberapa klasifikasi buku yang disimpan dalam klasifikasi rak tertentu.

Anggota perpustakaan pun dapat meminjam maksimal sebanyak dua buku dengan

batas waktu meminjam selama tiga hari [2]. Dengan adanya kegiatan operasional

sehari-hari, data semakin lama akan semakin bertambah banyak. Sehingga perlu

dilakukan pemanfaatan terhadap jumlah data yang begitu besar tersebut dengan

sebaik mungkin. Agar data tersebut dapat menyajikan informasi yang tepat dan

sesuai dengan kebutuhan, maka penggalian informasi terlebih dahulu juga perlu

untuk dilakukan. Dalam menggali informasi yang berpotensi dari gudang data,

tidak dapat hanya mengandalkan data operasional saja, namun diperlukan suatu

analisis data yang tepat sehingga menghasilkan informasi yang lebih berharga dan

dapat menunjang kegiatan operasional. [3]

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini memungkinkan

penyimpanan data dalam skala yang sangat besar terutama saat proses menggali

informasi. Proses penggalian informasi atau pola yang penting serta menarik dari

data dilakukan untuk mempermudah proses pengelolaan data transaksi peminjaman

buku perpustakaan. Selain itu dalam melakukan analisis data tidak hanya digunakan

untuk mendapatkan informasi mengenai data perpustakaan, akan tetapi juga

menemukan pola untuk mengasilkan pengetahuan yang didapat dari melakukan

pemahaman perilaku anggota perpustakaan dengan kata lain adalah peminjam

buku. Kemudian perlu juga diadakannya perhatian serius mengenai karakteristik

perilaku anggota perpustakaan sebagai bahan analisis data lebih lanjut. Maka dari

itu, digunakanlah teknik data mining guna membantu mengambil keputusan saat

menganalisis dan mengekstraksi data. Teknik data mining yang dipilih yaitu

algoritma Apriori dimana merupakan salah satu metode Association Rules yang

dapat mengetahui aturan asosiasi antara dua buku atau lebih dari data transaksi

peminjaman buku di perpustakaan [4]. Selain itu datanya akan menjadi lebih

terstruktur dan meminimalisir kemungkinan terjadinya penumpukan data

peminjaman secara berulang.

Pengimplementasian teknik data mining dilakukan untuk menggali informasi

mengenai klasifikasi buku apa saja yang sering dipinjam dari tipe anggota tertentu

sebagai peminjam bukunya serta keterkaitan atau hubungan antar item yang berada

dalam suatu set data dengan menggunakan teknik data mining dalam hal ini

keterkaitan antara buku dengan klasifikasi tertentu berdasarkan tipe anggota

perpustakaan yang meminjam buku. Hasil implementasi dari teknik tersebut dapat

digunakan sebagai solusi pendukung pengambilan keputusan dan kebijakan pada

perpustakaan tersebut dalam memberikan informasi rekomendasi persediaan buku

Page 9: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

2

serta pola penyusunan dan penempatan atau tata letak buku di perpustakaan

sehingga dapat mempermudah anggota perpustakaan dalam mencari buku yang

ingin dipinjam di perpustakaan.

2. Tinjauan Pustaka

Berkaitan dengan topik penelitian, penelitian sebelumnya telah dilakukan

oleh Nugroho Wandi, Rully A. Hendrawan, dan Ahmad Mukhlason [5] yang

membahas tentang penggunaan teknik data mining yaitu metode Association Rules

dengan algoritma Apriori untuk menggali pola-pola asosiasi antar buku yang

dipinjam untuk meningkatkan minat baca masyarakat Surabaya terhadap histori

dari transaksi peminjaman buku yang ada. Metode dan algoritma ini menghasilkan

transaksi-transaksi peminjaman buku dengan strong association (keterkaitan yang

kuat) antar buku dalam transaksi yang digunakan sebagai rekomendasi peminjaman

buku yang membantu pengguna mendapatkan rekomendasi buku lain ketika

pengguna melihat rincian dari buku yang dipilih.

Iga Ukiarwan [6] melakukan analisis dan pencarian informasi dari data

penjualan sepatu running menggunakan data mining dengan algoritma Apriori.

Teknik data mining untuk mencari pola penjualan sepatu running tersebut

kemudian diimplementasikan ke dalam suatu sistem yang dibangun menggunakan

bahasa pemrograman Java dan database mySQL. Aturan asosiasi yang dihasilkan

digunakan sebagai informasi mengenai sepatu running yang paling banyak terjual

berdasarkan kurun waktu dan tahun sehingga terlihat mana sepatu yang memiliki

minat tinggi dan sepatu yang memiliki minat rendah. Selain itu hasil implementasi

data mining menngunakan algoritma Apriori tersebut dapat membantu pemilik toko

dalam kebijakan pengambilan keputusan terhadap persediaan sepatu atau stok yang

memiliki minat tertinggi.

Penelitian yang dilakukan Nurani dan Hamdan Gani [7] menggunakan

Algoritma Apriori dan Algoritma Centroid Linkage Hierarchical Method (CLHM)

dalam mengimplementasikan big data untuk mengambil keputusan terhadap

penempatan barang pada rak toko buku. Tujuannya adalah mencari keterkaitan

antara satu buku dengan buku yang lain di dalam suatu set data dengan

menggunakan teknik data mining. Penelitian ini memanfaatkan dua teknik data

mining yaitu implementasi algoritma Apriori yang berfungsi untuk mendapatkan

pola-pola item yang saling berkaitan, kemudian algoritma Centroid Linkage

Hierarchical Method (CLHM) untuk klasterisasi data. Hasil akhir penelitian adalah

sebuah pengetahuan baru tentang pola pembelian konsumen yang selama ini jarang

diketahui. Dan hasil dari implementasi kedua algoritma tersebut dapat

dimanfaatkan untuk membantu membuat strategi bisnis di antaranya : Menyusun

layout yang baik didasarkan pada pola pembelian item yang memiliki nilai

confidence tinggi atau dengan kata lain meletakkan satu item dengan item lain yang

nilai confidence / keterkaitannya tinggi. Selanjutnya toko buku dapat mengatur

penempatan item ini agar memudahkan konsumen dalam membeli kedua item

tersebut sehingga dapat meningkatkan penjualan kedua item tersebut. Pengetahuan

ini juga dapat digunakan dalam membantu manajer sebuah toko buku dalam

Page 10: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

3

menentukan keputusan persediaan barang, dapat juga dengan memberikan paket

diskon terhadap pola pembelian item yang memiliki nilai confidence tinggi.

Dewi Listriani, Anif Hanifa Setyaningrum, dan Fenty Eka M. A [8]

melakukan penelitian dengan memanfaatkan data transaksi penjualan yang telah

tersimpan dalam database sehingga pihak manajemen dapat mengetahui kebiasaan

pelanggan atau perilaku pelanggan mengenai apa saja buku yang sering dibeli. Cara

mengetahui buku-buku yang dibeli secara bersamaan, dapat digunakan association

rule (aturan asosiasi), yaitu teknik data mining untuk menemukan aturan asosiasi

suatu kombinasi item. Hasil penelitian ini berupa aplikasi untuk menganalisa pola

belanja dimana pola yang dihasilkan dapat dijadikan rekomendasi dalam

menentukan strategi penjualan oleh pihak toko buku. Rekomendasi tersebut dapat

digunakan untuk menentukan tata letak buku dan sebagai rekomendasi buku pada

pencarian di situs online yang telah disediakan berdasarkan buku yang sering dibeli

dalam data transaksi.

Yuli Asriningtias dan Rodhyah Mardhiyah [9] melakukan implementasi dari

teknik data mining berupa aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa

pemrograman Borland Delphi 7 dan menggunakan database SQL Server 2000

sebagai media penyimpanan data. Penelitian ini dikembangkan dengan cara

melakukan scan data pada database secara langsung sehingga menghasilkan

informasi yang dibutuhkan. Aplikasi data mining tersebut dapat digunakan untuk

menampilkan informasi tingkat kelulusan. Informasi yang ditampilkan berupa

hubungan antara tingkat kelulusan dengan data induk mahasiswa. Hasil dari

penelitian ini yaitu dapat diketahui tingkat ketepatan waktu dan nilai kelulusan

mahasiswa yang berelasi dengan atribut data masuk mahasiswa. Selain itu dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan lebih lanjut tentang

faktor yang mempengaruhi tingkat kelulusan khususnyas faktor dalam data induk

mahasiswa.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sehubungan dengan

menganalisis data transaksi peminjaman buku yang berkaitan dengan tingkat minat

baca anggota perpustakaan, maka dilakukannya penelitian ini adalah guna

membahas penerapan data mining untuk mengetahui pola asosiasi atau keterkaitan

antara item buku yang satu dengan yang lainnya. Analisis ini dilakukan untuk

mengetahui data buku perpustakaan dengan minat pinjaman yang tinggi

berdasarkan transaksi peminjaman yang ada serta membantu pihak pengelola

perpustakaan dalam kebijakan pengambilan keputusan terhadap persediaan buku

dan penempatan buku pada rak perpustakaan.

Data mining merupakan proses menggali informasi dengan menemukan

hubungan atau pola serta kecenderungan yang ada dari data yang tersimpan dalam

database menggunakan teknik pengenalan pola seperti statistik dan matematika.

Istilah data mining dan knowledge discovery in databases (KDD) sering kali

digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi

tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Kedua istilah tersebut memiliki

keterkaitan satu sama lain, akan tetapi memiliki konsep yang berbeda karena data

mining itu sendiri berada dalam satu tahapan dalam proses knowledge discovery in

Page 11: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

4

database (KDD) [10]. Proses pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan

metode yang ada pada proses knowledge discovery in database (KDD). Secara garis

besar, proses knowledge discovery in database (KDD) adalah seperti yang tampak

pada gambar di bawah beserta penjelasannya :

Gambar 1 Proses knowledge discovery in database (KDD) [11]

Lima tahapan atau metode penelitian tersebut, meliputi [11] :

1. Seleksi Data (data selection)

2. Praproses Data / Pembersihan Data (preprocessing data / cleaning data)

3. Transformasi Data (data transformation)

4. Proses data mining

5. Evaluasi Pola (pattern evaluation) / Presentasi Pengetahuan (knowledge

presentation)

Association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan

asosiatif antara suatu kombinasi item. Analisis asosiasi juga sering disebut market

basket analysis [12]. Association rule merupakan salah satu metode yang bertujuan

mencari pola yang sering muncul di antara banyak transaksi, dimana setiap

transaksi terdiri dari beberapa item. Salah satu tahap pada metode ini disebut

analisis pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining) dimana menarik perhatian

banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien. Penting tidaknya suatu

aturan asosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, yaitu nilai penunjang

(support) atau suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat presentase

kombinasi suatu item atau item set dari keseluruhan transaksi tersebut. Dengan kata

lain kemungkinan variabel X dan variabel Y muncul secara bersamaan dalam

database. Sedangkan nilai kepastian (confidence) yang menyatakan kuatnya

hubungan antar item dalam aturan asosiasi. Dapat dikatakan juga bahwa confidence

merupakan suatu ukuran yang menunjukkan hubungan antar dua item secara

conditional (berdasarkan suatu kondisi tertentu). Dengan kata lain merupakan

kemungkinan munculnya variabel Y ketika variabel X juga muncul [13]. Dimana

analisis asosiasi ini didefinisikan suatu proses untuk menemukan semua aturan

asosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk support (minsup) dan syarat

minimum untuk confidence (minconf). Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi

Page 12: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

5

menjadi dua tahap, yaitu analisa pola frekuensi tinggi dan pembentukan aturan

asosiatif.

Pada penelitian ini, Algoritma Apriori digunakan untuk mencari frequent item

set frequent item set yang memenuhi batas minimum support (minsup) kemudian

mendapatkan rule yang memenuhi batas minimum confidence (minconf) dari

frequent item set tadi. Algoritma Apriori menggunakan pendekatan iteratif dengan

level-wise search dimana k-item set dipakai untuk mencari (k+1)-item set. Bila rule

yang didapatkan memenuhi batasan yang ditentukan dan batasan itu tinggi, maka

rule tersebut tergolong strong rules [11].

Terdapat dua proses utama dalam Algoritma Apriori, yaitu [14]:

a. Join (penggabungan)

Dalam proses ini, setiap item dikombinasikan dengan item lain sampai

tidak dapat terbentuk kombinasi lagi.

b. Prunning (pemangkasan)

Pada proses ini, hasil kombinasi item akan dipangkas berdasarkan

minimum support yang telah ditentukan.

Pseudocode 1 Perhitungan Algoritma Apriori [AGR94] [15]

L1 = {large 1-itemsets};

for(k = 2; Lk-1 ≠ ∅; k++)

{

Ck = apriori-gen(Lk-1); //pembuatan kandidat baru

forall transactions t € D

{

Ct = subset(Ck, t); //kandidat yang tampil pada t

forall candidates c € Ct

{

c.count++;

}

}

Lk = {c Ck | c.count minsup};

}

Answer = UkLk;

Keterangan :

L : Himpunan frequent item set

C: Himpunan kandidar item set

c : Kandidat item set

t : Transaksi

Page 13: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

6

Pseudocode 2 Function Apriori-gen [AGR94] [15]

//join step

INSERT INTO Ck

SELECT p.item1, p.item2, …, p.itemk-1, q.itemk-1

FROM Lk-1 p, Lk-1 q

WHERE p.item1 = q.item1, …, p.itemk-2 = q.itemk-2,

p.itemk-1 < q.itemk-1;

//prune step

forall itemsets c € Ck

{

forall( (k-1)-subsets s of c)

{

if(s € Lk-1)

{

delete c from Ck;

}

}

}

Algoritma Apriori mengunakan fungsi Apriori-gen utuk menentukan

kandidat itemset-nya. Langkah-langkah dari proses Algoritma Apriori adalah :

Langkah pertama, melakukan scan database untuk mendapatkan kandidat 1-

itemset, yaitu C1 (himpunan item yang terdiri dari 1 item) dan menghitung nilai

support-nya. Bandingkan nilai support dengan minimum support yang sudah

ditentukan, jika nilainya lebih besar atau sama dengan minimum support, maka

itemset tersebut termasuk dalam large itemset yaitu L1 (large itemset dengan 1

item). Langkah kedua, Itemset yang tidak termasuk dalam large itemset tidak

disertakan dalam iterasi selanjutnya (dilakukan prunning). Langkah ketiga,

Himpunan L1 hasil iterasi pertama akan digunakan untuk iterasi selanjutnya. Pada

L1 dilakukan proses join terhadap dirinya sendiri untuk membentuk kandidat 2-

itemset (C2). Bandingkan lagi support dari item-item C2 dengan minimum support,

bila tidak kurang dari minimum support, maka itemset tersebut masuk dalam large

itemset L2. Pada iterasi selanjutnya, hasil large itemset pada iterasi sebelumnya (Lk-

1) akan dilakukan proses join terhadap dirinya sendiri untuk membentuk kandidat

baru (Ck), dan large itemset baru (Lk). Setelahnya dilakukan proses pruning pada

itemset yang tidak termasuk dalam Lk. Langkah keempat, tahap pembentukan

kandidat (joining) dan pembentukan large itemset (prunning) terus dilakukan

hingga terdapat himpunan kosong atau sudah tidak ada lagi kandidat yang bisa

dibentuk. Langkah kelima, dari seluruh large itemset yang memenuhi minimum

support (frequent itemset) dibentuk association rules dan dicari nilai confidence-

nya. Aturan-aturan yang nilai confidence nya lebih kecil dari minimum confidence,

tidak termasuk dalam association rule yang dipakai. [14]

Page 14: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

7

3. Penerapan Algoritma Apriori

Pengelolaan data yang ada di perpustakaan merupakan salah satu kegiatan

yang sangat berguna dalam menggali informasi. Pengelolaan tersebut dilakukan

untuk mengetahui klasifikasi buku dengan minat baca tertinggi pada perpustakaan

berdasarkan histori transaksi peminjaman yang ada. Dengan informasi tersebut,

pihak perpustakaan akan dapat mengetahui pola penempatan buku pada rak

perpustakaan serta rekomendasi buku sehingga dapat dilakukan penambahan stok

buku berdasarkan minat baca tertinggi. Maka dari itu, pengunjung perpustakaan

pun dapat semakin meningkat. Guna mewujudkan hal tersebut, pengelolaan data

dilakukan menggunakan beberapa tahapan. Terdapat lima tahapan atau metode

penelitian di antaranya adalah : (1) Data Selection dimana pada tahap ini dilakukan

pengumpulan dan persiapan data dengan memilih atau menyeleksi data dari

sekumpulan data operasional yang kemudian data tersebut digunakan kembali pada

tahap penggalian informasi dalam knowledge discovery in database (KDD).

Terdapat tiga jenis data yang dikumpulkan, yaitu data anggota perpustakaan, data

buku, dan data transaksi peminjaman pada tahun 2018. Data tersebut tercatat dalam

Ms. Excel akan tetapi struktur datanya belum dilakukan seleksi menjadi data yang

siap pakai dan sesuai dengan penelitian ini. Tabel 1 berikut ini merupakan daftar

transaksi peminjaman buku dengan mengganti nama anggotanya menjadi nama

alias.

Tabel 1 Daftar Transaksi Peminjaman Buku

No. ID

Anggota

Nama

Anggota

Kode

Eksemplar

Judul Tanggal

Pinjam

Tanggal

Harus

Kembali

1. 10897 Anggota 1 B1320142 Baik dan Buruk Menurut

Al-Qur’an

2018-01-02 2018-01-05

B1741180 Brutal 2018-01-02 2018-01-05

Lanjutan Tabel 1 Daftar Transaksi Peminjaman Buku

2. 11338 Anggota 2 B1637054 Perang Muhammad :

Kisah Perjuangan dan

Pertempuran Rasulullah

2018-01-02 2018-01-05

B1739121 Si Juki Lika-Liku Anak

Kos!

2018-01-02 2018-01-05

3. 13853 Anggota 3 B1740351 Luka dalam Bara 2018-01-02 2018-01-05

B1741303 Ahok Pun Digoyang :

Dan Rupa-Rupa

Peristiwa

2018-01-02 2018-01-05

(2) Pre-processing / Cleaning, tahap ini dapat disebut juga tahap praproses

data dimana pembersihan dilakukan dengan cara menghapus atribut yang tidak

digunakan dalam proses data mining, menghapus duplikasi data, memeriksa data

yang inkonsistensi, dan memperbaiki kesalahan pada data seperti kesalahan cetak

(tipografi). Juga dilakukan proses enrichment, yaitu proses “memperkaya” data

yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan untuk

knowledge discovery in database (KDD) seperti data atau informasi eksternal.

Page 15: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

8

Penerapan tahap ini pada penelitian adalah dengan mengambil beberapa atribut

yang dibutuhkan dari data-data yang ada menjadi satu dokumen guna diproses ke

tahap selanjutnya. Pengambilan atau penggunaan atribut tersebut antara lain ID

anggota yang berasal dari data anggota, atribut Tipe Anggota yang berasal dari data

anggota, dan atribut kategori atau Klasifikasi Buku yang berasal dari data buku.

Kemudian ketiga atribut atau variabel tersebut dilakukan penggabungan menjadi

satu data dimana strukturnya sesuai dengan data transaksi peminjaman buku yang

ada pada perpustakaan tersebut guna memudahkan analisis proses dalam data

mining.

Berdasarkan data anggota yang diperoleh, atribut atau variabel Tipe Anggota

memiliki jumlah 12 yang meliputi TK/SD; SMP; SMA; Mahasiswa; Umum;

Khusus; Tamu; PNS; Perpustakaan Keliling (Perling) SD; Perling SMP; Perling

SMA; dan Lain-lain. Setelah melewati tahap praproses data, jumlahnya menjadi

lima di antaranya TK/SD, SMP, SMA, Mahasiswa, dan Umum. Kemudian

Klasifikasi Buku dari data yang ada disesuaikan berdasarkan acuan dari electronic-

Dewey Decimal Classification (e-DDC) berjumlah 103 variabel yang dijabarkan

dari 10 klasifikasi utama penomoran electronic-Dewey Decimal Classification (e-

DDC) seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar 2 Klasifikasi Utama dari electronic-Dewey Decimal Classification (e-DDC) [16]

Setelah dilakukan penyelarasan struktur data berdasarkan Tipe Anggota dan

Klasifikasi Buku sesuai dengan transaksi peminjaman, proses selanjutnya adalah

menggabungkan Tipe Anggota dan Klasifikasi Buku dalam satu ID Anggota. Data

transaksi peminjaman yang akan digunakan adalah data transaksi dengan jumlah

Tipe Anggota adalah satu dan Klasifikasi Buku minimal satu, dikarenakan pada

penelitian ini tujuan utamanya adalah untuk mengetahui Klasifikasi Buku yang

dipinjam oleh Tipe Anggota tertentu dimana frekuensinya paling tinggi dalam

Page 16: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

9

transaksi peminjaman, sehingga tiap record pada transaksi peminjaman terdapat

minimal dua variabel yang dipilih. Selain itu, pembersihan data dilakukan juga

terhadap nilai dari atribut atau variabel ID Anggota. Dimana dari data asli yang ada,

terdapat ID Anggota yang terdiri dari angka saja, namun terdapat pula ID Anggota

yang terdiri dari huruf dan angka. Maka dari itu, dilakukan penyetaraan dimana ID

Anggota hanya terdiri dari angka saja agar dapat diolah menggunakan Rapid Miner.

Tabel 2 Penggabungan Atau Integrasi Data Menjadi Satu Transaksi

ID Anggota Tipe Anggota Klasifikasi Buku

10897 Umum Islam, Sastra Inggris

11338 TK/SD Islam, Sastra Indonesia

13853 Umum Islam, Sastra Indonesia, Biografi dan Silsilah

14584 Mahasiswa Etika dan Filsafat Moral, Biografi dan Silsilah

14976 TK/SD Menggambar dan Seni Dekorasi

1530 Umum Sastra Indonesia

16303 TK/SD Menggambar dan Seni Dekorasi, Sastra Indonesia

X

1687 SMA Islam

(3) Transformation, dilakukan dengan cara mengubah bentuk data transaksi

peminjaman menjadi tabel boolean atau dalam format tabular agar selanjutnya

dapat diolah menggunakan tools data mining yaitu Rapid Miner. Pembuatan tabel

boolean berdasarkan pada tahap praproses data sebelumnya dimana atribut atau

variabel yang digunakan adalah ID Anggota, Tipe Anggota, dan Klasifikasi buku.

Transformasi data yang dilakukan menggunakan ekstensi yang terdapat di Ms.

Excel yaitu *.XLS.

Tabel 3 Data Tabular

ID Anggota A B C D E ….. DC

10897 0 0 0 0 1 ….. 0

11338 1 0 0 0 0 ….. 0

13853 0 0 0 0 1 ….. 0

….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

1418045 1 0 0 0 0 ….. 0

Hasil 484 65 73 218 21 ….. 0

Berikut merupakan keterangan variabel yang digunakan, dimana variabel

A-E merupakan variabel yang menyatakan Tipe Anggota yang berjumlah lima,

sedangkan sisanya adalah variabel Klasifikasi Buku yang berjumlah 103.

A : TK/SD BC : Bahasa Yunani Kuno

B : SMP BD : Bahasa-bahasa Lain

C : SMA BE : Bahasa Indonesia

D : Mahasiswa BF : Ilmu Pengetahuan Alam

E : Umum BG : Matematika

….. …..

BB : Bahasa Italia DB : Sejarah Umum Bagian Dunia

Lainnya

Page 17: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

10

(4) Data Mining, pada tahap inilah dilakukan pencarian pola atau informasi

menarik dalam data terpilih dengan menerapkan teknik atau metode tertentu, atau

algoritma dalam data mining dimana sangat bervariasi. Pemilihan metode atau

algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses knowledge

discovery in database (KDD) secara keseluruhan. Dalam melakukan analisis pun

dicari aturan-aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum support dan syarat

minimum confidence. Metodologi dasar analisis asosiasi yang digunakan terbagi

menjadi dua tahap, yaitu : [12]

1. Analisa Pola Frekuensi

Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai

support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus

sebagai berikut :

Support (A) = 𝑋

𝑌 (1)

Keterangan :

A : Item yang menunjukkan tipe anggota.

X : Jumlah transaksi mengandung item A atau tipe anggota.

Y : Total transaksi.

Sementara itu, nilai support dari dua item diperoleh dari rumus kedua sebagai

berikut :

Support (A,B) = P(A∩B) = 𝑍

𝑌 (2)

Keterangan :

B : Item yang menunjukkan klasifikasi buku.

A,B : Transaksi yang mengandung kombinasi item A atau tipe anggota

dan item B atau klasifikasi buku.

P (A∩B) : Peluang sebuah transaksi yang mengandung item A atau tipe

anggota dan item B atau klasifikasi buku.

Z : Jumlah transaksi mengandung item A atau tipe anggota

dan item B atau klasifikasi buku.

2. Pembentukan Aturan Asosiatif

Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan asosiatif

yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung

confidence aturan asosiatif A→B.

Nilai confidence dari aturan A→B diperoleh dari rumus berikut :

Confidence = P (B | A) = 𝑍

𝑋 (3)

Page 18: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

11

Keterangan :

A→B : Seberapa sering item A dengan item B muncul dalam transaksi.

P (B|A) : Peluang sebuah transaksi yang mengandung item B dan A.

Langkah awal pada tahap analisa pola frekuensi guna mencari kombinasi item

adalah perlu untuk menentukan nilai minimum support terlebih dahulu yang dicari

menggunakan persamaan rumus 1. Pada penelitian ini menggunakan minimum

support yaitu sebesar 2%. Setelah itu dicari nilai support item set atau support

masing-masing item. Berdasarkan persamaan rumus 1 dapat diketahui bahwa

jumlah transaksi mengandung item A misal 479, dibagi dengan total transaksi misal

sebanyak 1002, maka akan menghasilkan nilai sebesar 0.478044. Dengan kata lain

dapat disimpulkan bahwa nilai support utuk item A tersebut adalah sebesar 47.80%.

Begitu pula untuk perhitungan item lainnya yang terkandung dalam transaksi.

Untuk lebih jelasnya, daftar frequent 1-Item Set dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4 Daftar frequent 1-Item Set

No. Item Set Support Count Perhitungan Rumus

1

Support (%)

1. A 479 479/1002 47.80

2. B 66 66/1002 6.59

3. C 73 73/1002 7.29

4. D 167 167/1002 16.67

5. E 217 217/1002 21.66

….. ….. ….. ….. …..

106. DB 0 0/1002 0.00

Berdasarkan nilai minimum support yang telah ditentukan yaitu 2%, maka

item yang memiliki nilai support di bawah 2% akan dihilangkan. Item yang

memiliki nilai support sama dengan atau lebih dari nilai minimum support

kemudian dilakukan kombinasi item menjadi frequent 2-Item Set. Dalam pencarian

nilai support dari frequent 2-Item Set menggunakan batasan nilai minimum support

yang sama dengan frequent 1-Item Set sebelumnya yaitu 2%. Untuk mencari nilai

support dari frequent 2-Item Set menggunakan persamaan rumus 2. Dimana dapat

diketahui dari persamaan rumus 2 bahwa jumlah transaksi mengandung item A dan

item B misal sebanyak 22, dibagi dengan total transaksi yaitu sebanyak 1002

sehingga menghasilkan nilai sebesar 0.021956 atau dengan kata lain bahwa nilai

support terhadap item AB adalah 2,19%. Begitu seterusnya untuk mencari nilai

support dari frequent 2-Item Set lainnya. Kemudian item set yang memiliki nilai

support di bawah nilai minimum support yang telah ditentukan yaitu 2% akan

dihilangkan. Berikut merupakan item set yang memenuhi nilai minimum support.

Pada penelitian ini, dikarenakan ingin mengetahui pola frekuensi antara tipe

anggota dan klasifikasi buku, maka kombinasi item yang digunakan adalah

kombinasi antara item A-E dan item F-DB. Dimana item A-E merupakan item yang

menyatakan Tipe Anggota, sedangkan item F-DB yang menyatakan Klasifikasi

Page 19: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

12

Buku yang ada di perpustakaan. Berikut merupakan kombinasi dari 2-Item Set yang

digunakan.

Tabel 5 Daftar frequent 2-Item Set

Item Set Support Count Perhitungan Rumus 2 Support (%)

E, AI 22 22/1002 2.20

E, CJ 28 28/1002 2.79

A, AI 18 18/2002 1.80

A, CI 49 49/1002 4.89

E, CI 72 72/1002 7.19

E, CU 13 13/1002 1.30

D, CU 4 21/1003 4.19

….. ….. ….. …..

D, CI 60 60/1002 5.99

Dari daftar frequent 2-Item Set, item yang memiliki nilai support di bawah

nilai minimum support dihilangkan dan sisanya dicari kombinasi 3-Item Set. Dalam

pencarian nilai support frequent 3-Item Set pun masih berdasarkan acuan nilai

minimum support yang telah ditentukan yaitu 2%. Dan untuk mencari nilainya

menggunakan kombinasi 2-Item Set dan 1-Item Set. Misalnya mencari nilai dari

frequent 3-Item Set dari item TK/SD, item Sastra Indonesia X, serta item

Menggambar dan Seni Dekorasi. Terlebih dahulu mencari nilai support dari

frequent 2-Item Set TK/SD dan Sastra Indonesia dimana jumlah transaksi yang

mengandung item TK/SD dan item Sastra Indonesia X adalah sebanyak 232.

Kemudian dari frequent 2-Item Set tadi dikombinasikan dengan item Menggambar

dan Seni Dekorasi dimana jumlah transaksi yang mengandung item Menggambar

dan Seni Dekorasi adalah sebanyak 34. Sehingga untuk nilai support dari frequent

3-Item Set tersebut adalah 34 dibagi 1002 yang hasilnya adalah 0.033932 atau

dengan kata lain nilainya adalah 3,39%.

Tabel 6 Frequent 3-Item Set

Item Set Support Count

Frequent 2-Item Set

Support Count

Frequent 3-Item Set

Perhitungan

Nilai

Support

(%)

CB, CR, A 39 34 34/1002 3.39

A, CB, CR 34 34 34/1002 3.39

….. ….. ….. ….. …..

A, CR, CB 232 34 34/1002 3.39

Setelah mengetahui nilai support dari masing-masing frequent Item Set, maka

langkah selanjutnya adalah dengan menentukan nilai minimum confidence yang

menyatakan kuatnya hubungan frequent item set pada transaksi. Maka dari itu, pada

penelitian ini nilai minimum confidence yang ditentukan adalah 40%. Setelah

menentukan nilai minimum confidence, masing-masing frequent item set dihitung

nilai confidence-nya sehingga muncul calon aturan-aturan asosiasi. Perhitungan

nilai confidence menggunakan persamaan rumus 3. Dimana dapat diketahui bahwa

untuk mencari nilai confidence dari frequent 2-Item Set, maka jumlah transaksi

yang mengandung item A dan item B misal sebanyak 72 dibagi dengan jumlah

transaksi yang mengandung item A misal sebanyak 217 menghasilkan nilai sebesar

Page 20: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

13

0.331797 atau dengan kata lain nilai confidence dari frequent 2-Item Set tersebut

adalah sebesar 33%. Sedangkan apabila untuk mencari nilai confidence dari

frequent 3-Item Set, maka jumlah transaki yang mengandung item A, item B, dan

item C misal sebanyak 34 dibagi dengan jumlah transaksi yang mengandung item

A dan item B misal sebanyak 72 menghasilkan nilai sebesar 0.47 atau dengan kata

lain nilai confidence dari frequent 3-Item Set tersebut adalah sebesar 47%.

Berdasarkan tahapan-tahapan di atas, maka hasil akhirnya akan terbentuk

aturan-aturan asosiasi dari transaksi berdasarkan nilai minimum support dan nilai

minimum confidence yang telah ditetapkan. Hasil akhir tersebutlah yang

menunjukkan aturan terbaik dari transaksi yang ada, dengan kata lain pola frekuensi

tinggi yang terbaik.

(5) Interpretation / Evaluation, tahap ini merupakan bagian dari proses

knowledge discovery in database (KDD) yang mencakup pemeriksaan apakah pola

atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesis yang ada

sebelumnya. Dari pola frekuensi yang dihasilkan dari tahap menganalisa, maka

dapat diambil kesimpulan mengenai keterkaitan hubungan tiap item transaksi

tersebut. Sehingga menghasilkan suatu informasi yang sangat berguna dan dapat

diterapkan secara langsung seperti tujuan dari penelitian ini yaitu rekomendasi stok

buku dan tata letak buku di rak kepada pihak perpustakaan. Dengan begitu pihak

perpustakaan dapat menentukan strategi lebih lanjut agar dapat menarik minat

pengunjung lebih banyak.

4. Hasil dan Pembahasan

Proses pembentukan pola kombinasi item sets dan pembuatan rules dimulai

dari analisis data. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

transaksi peminjaman buku di Perpustakaan Daerah Kota Salatiga pada tahun 2018

bulan Januari yang berjumlah 1593 transaksi. Data tersebut yang kemudian

dilanjutkan dengan pembentukan pola kombinasi item sets sehingga dari pola

kombinasi item sets yang menarik terbentuklah association rules. Hasil dari pola

asosiasi itulah yang sangat berguna bagi pihak perpustakaan dimana dapat

digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang dapat diambil dalam

mengelola atau mengatur siklus peminjaman buku di perpustakaan tersebut. Selain

itu pihak perpustakaan juga dapat meningkatkan strategi pelayanan serta pemasaran

buku. Di sisi lain strategi dalam penempatan dan pengaturan stok buku juga sangat

berperan penting.

Selain data transaksi peminjaman dari data-data yang telah didapat, data

anggota dan data buku diolah terlebih dahulu sebelum dilakukan pencarian pola

kombinasi item set dengan mengambil beberapa atribut saja. Pengolahan data pada

penelitian ini menggunakan acuan ID Anggota, Tipe Anggota, dan Klasifikasi

Buku. Dalam pengolahannya, Tipe Anggota yang digunakan adalah sebanyak lima

dan Klasifikasi Buku yang berjumlah 103 dimana penulis mengklasifikasikan

kembali data yang didapat menggunakan acuan electronic-Dewey Decimal

Classification (e-DDC).

Page 21: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

14

Tahap dalam menganalisa data menggunakan Algoritma Apriori terhadap

histori transaksi peminjaman buku dimulai dengan melakukan seleksi data (data

selection) serta pembersihan data (preprocessing data / cleaning data). Pada tahap

pembersihan data, total transaksi peminjaman menjadi 1002 data yang semula 1593

data. Pembersihan data tersebut dilakukan guna menyelaraskan data yang akan

diolah agar atribut dalam data tersebut digunakan secara maksimal jadi tidak

terdapat atribut yang tidak terpakai saat dilakukan pengolahan data sehingga hasil

akhir dari pengolahan datanya dapat mencapai tujuan dari penelitian ini. Selain itu,

data yang akan diolah juga dapat diimplementasikan menggunakan bantuan aplikasi

seperti Rapid Miner dengan cara mengubah format data ke dalam tabel boolean

atau menjadi format tabular yang dibuat menggunakan Microsoft Excel (data

transformation).

Selanjutnya tahap analisa pola frekuensi diawali dengan melakukan pencarian

pola hubungan yang terdapat pada transaksi peminjaman buku dengan membentuk

pola kombinasi item set dimana bermula dari frequent 1-item set. Kemudian dari

frequent 1-item set tersebut pola frequent 2-item set pun terbentuk, yang mana pola

dari frequent 2-item set juga membentuk pola frequent 3-item set. Sebagai acuan

tiap frequent item set dalam mencari pola kombinasinya, maka dari itu nilai

minimum support telah ditentukan di awal. Pencarian pola kombinasi item set inilah

yang merupakan tahap data mining pertama.

Tabel 7 Hasil 1-Item Set

Item Set Support Count Perhitungan Rumus 1 Support (%)

A 479 479/1002 47.80

B 66 66/1002 6.59

C 73 73/1002 7.29

D 167 167/1002 16.67

E 217 217/1002 21.66

F 21 21/1002 2.10

T 42 42/1002 4.19

….. ….. ….. …..

CU 26 26/1002 2.81

Daftar 1-Item Set di atas merupakan hasil dari pola kombinasi dimana telah

memenuhi syarat minimum support yaitu sebesar 2%. Dari pola kombinasi 1-Item

Set tersebut termasuk dalam iterasi pertama. Dari iterasi pertama, didapat pola

kombinasi menjadi 2-Item Set dimana merupakan iterasi kedua. Berikut merupakan

kombinasi 2-Item Set yang dapat dibentuk dari proses iterasi pertama.

Tabel 8 Hasil 2-Item Set

Item Set Support Count Minimum Support 2%

A, CI 49 4.89 %

B, CI 42 4.19 %

C, CR 37 3.69 %

A, AT 26 2.59 %

….. ….. …..

A, CJ 60 5.99 %

Page 22: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

15

Dari aftar 2-Item Set di atas dapat dilihat bahwa pola kombinasi item yang

terbentuk adalah yang memiliki nilai support telah memenuhi nilai minimum

support yang ditentukan. Masuk ke tahap data mining yang kedua yaitu

pembentukan aturan asosiasi. Pembentukan aturan asosiasi dilakukan dengan

mencari nilai confidence yang memenuhi syarat minimal confidence dimana telah

ditentukan sebelumnya. Pembentukan pola-pola tersebut menghasilkan aturan-

aturan asosiasi berdasarkan dari syarat minimum support dan syarat minimum

confidence yang terpenuhi. Dibentuknya aturan asosiasi tersebut menyatakan

kuatnya hubungan kombinasi item set pada transaksi. Untuk melakukan

pembentukan asosiasi, pada penelitian ini ditetapkan nilai minimum confidence

sebesar 40%.

Tabel 9 Hasil Akhir 2-Item Set Berdasarkan Nilai Support dan Nilai Confidence

Aturan Asosiasi Minimum Support

2%

Jumlah Minimum Confidence

40%

Jika tipe anggota B, maka

meminjam klasifikasi buku CI

4.19 % 42/66 64 %

Jika tipe anggota C, maka

meminjam klasifikasi buku CR

3.69 % 37/73 51 %

Jika tipe anggota A, maka

meminjam klasifikasi buku AT

2.59 % 26/40 65 %

Jika klasifikasi buku CI, maka

dipinjam oleh tipe anggota A

4.89 % 49/72 68 %

….. ….. ….. …..

Jika tipe anggota A, maka

meminjam klasifikasi buku CJ

5.99 % 60/128 47 %

Pada Tabel 9 tersebut di atas merupakan hasil nilai support yang telah

memenuhi syarat minimum support serta nilai confidence yang telah memenuhi

syarat minimum confidence dari frequent 2-Item Set. Dari hasil akhir di atas dapat

dijadikan sebagai calon aturan asosiasi. Selanjutnya dilakukan analisa iterasi ketiga

dimana pola kombinasi yang terbentuk merupakan 3-Item Set. Berikut merupakan

kombinasi 2-Item Set yang dapat dibentuk dari proses iterasi pertama.

Tabel 10 Hasil 3-Item Set

Item Set Support Count

Frequent 2-Item Set

Support Count

Frequent 3-Item Set

Minimum Support

2%

CB, CR, A 39 34 3.39 %

A, CB, CR 34 34 3.39 %

….. ….. ….. …..

A, CR, CB 232 34 3.39 %

Pembentukan pola aturan asosiasi dilakukan setelah pencarian pola frekuensi

tinggi. Aturan asosiasi dibentuk dengan mencari nilai confidence yang memenuhi

nilai minimum support dan nilai minimum confidence.

Page 23: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

16

Tabel 11 Hasil Akhir 3-Item Set Berdasarkan Nilai Support dan Nilai Confidence

Aturan Asosiasi Minimum Support

2%

Jumlah Minimum Confidence

40%

Jika klasifikasi buku CB dan CR,

maka dipinjam oleh tipe anggota A

3.39 % 34/39 87 %

Jika tipe anggota A, maka

meminjam klasifikasi buku CB dan

CR

3.39 % 34/72 47 %

Berdasarkan hasil akhir dari frequent 2-Item Set dan frequent 3-Item Set,

didapat daftar item set yang memiliki nilai support dan nilai confidence yang

memenuhi syarat nilai minimum support dan syarat minimum confidence. Berikut

merupakan daftar aturan asosiasi yang terbentuk dimana diambil dari daftar calon

aturan-aturan asosiasi frequent 2-Item Set dan frequemt 3-Item Set.

Tabel 12 Hasil Aturan-Aturan Asosiasi dari Tiap Frequent Item Set

No. Aturan Asosiasi Confidence (%)

1. Jika klasifikasi buku CB dan CR, maka dipinjam oleh

tipe anggota A

87

2. Jika klasifikasi buku CB, maka dipinjam oleh tipe

anggota A

82

3. Jika klasifikasi buku CI, maka dipinjam oleh tipe

anggota A

68

4. Jika klasifikasi buku AT, maka dipinjam oleh tipe

anggota A

65

5. Jika tipe anggota B, maka meminjam klasifikasi buku

CR

64

6. Jika klasifikasi buku CR, maka dipinjam oleh tipe

anggota A

52

7. Jika tipe anggota C, maka meminjam klasifikasi buku

CR

51

8. Jika tipe anggota A, maka meminjam klasifikasi buku

CR

48

9. Jika tipe anggota A, maka meminjam klasifikasi buku

CB dan CR

47

10. Jika klasifikasi buku CJ, maka dipinjam oleh tipe

anggota A

47

Setelah dilakukan analisis terhadap data dengan perhitungan manual

menggunakan Microsoft Excel, pengujian terhadap data tersebut dilakukan dengan

menggunakan bantuan aplikasi data mining yaitu Rapid Miner. Pada tahap

pengujian ini dapat dibuktikan bahwa analisis data yang telah dilakukan dimana

menghasilkan pola hubungan kombinasi antar item serta aturan-aturan asosiasi yang

telah sesuai dengan pengolahan data menggunakan aplikasi Rapid Miner, seperti

yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Page 24: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

17

Gambar 3 Hasil Pengujian Menggunakan Rapid Miner

Dalam mengolah data transaksi peminjaman tersebut menggunakan Rapid

Miner, nilai minimum support dan nilai minimum confidence yang digunakan

adalah sama dengan nilai minimum support dan nilai minimum confidence saat

menganalisis data menggunakan bantuan Microsoft Excel. Dimana nilai minimum

support yang digunakan adalah 2% atau 0.02, sedangkan nilai minimum confidence

yang digunakan adalah 40% atau 0.4. Berdasarkan pengolahan data menggunakan

aplikasi Rapid Miner, didapatkan aturan-aturan asosiasi dengan frequent item set

tertinggi / terbaik dan telah memenuhi syarat minimum support dan minimum

confidence. Dapat dilihat pada Gambar 3 bahwa aturan-aturan yang dihasilkan

berjumlah 10. Dimana aturan-aturan tersebut didapatkan dari masing-masing

frequent item set. Dapat dilihat dari daftar hasil aturan asosiasi terbaik yang

ditemukan, item yang memiliki nilai confidence paling mendekati atau memenuhi

syarat minimum confidence terdapat pada item nomor enam dan delapan, dimana

pada Tabel 12 ditunjukkan dengan baris yang diarsir warna abu.

Setelah menemukan aturan-aturan asosiasi yang terbaik, maka tahap evaluasi

pola (pattern evaluation) / presentasi pengetahuan (knowledge presentation) pun

dilakukan. Dari hasil analisis pada penelitian di atas, peneliti dapat mengetahui

kecenderungan anggota perpustakaan dalam meminjam buku berdasarkan dari

histori transaksi peminjaman buku di perpustakaan dengan melihat klasifikasi buku

yang sering muncul pada transaksi tersebut sehingga keterkaitan antara tipe anggota

perpustakaan dengan klasifikasi buku yang dipinjam pun dapat teridentifikasi.

Seperti yang telah ditunjukkan pada Tabel 12 bahwa aturan-aturan asosiasi yang

terbentuk dihasilkan dari perhitungan algoritma dengan melakukan tahap iterasi

berdasarkan nilai confidence yang telah ditetapkan dan acuan nilai support yang

telah ditentukan juga. Dari Tabel 12 tersebut diketahui pola peminjaman dimana

Page 25: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

18

anggota perpustakaan yang paling sering melakukan transaksi adalah tipe anggota

A yaitu TK/SD dengan meminjam buku dengan klasifikasi CR atau Sastra

Indonesia. Dengan mengetahui pola peminjaman tersebut, peneliti dapat

memberikan sebuah pengetahuan baru kepada pihak pengelola perpustakaan

mengenai keterkaitan antara peminjaman buku yang satu dengan yang lainnya.

Selain itu juga dapat memudahkan pihak pengelola perpustakaan dalam

menentukan kebijakan penambahan stok buku agar variasi di dalamnya semakin

bertambah dan tidak terjadi kekurangan stok buku. Dengan begitu anggota

perpustakaan pun semakin memiliki referensi buku yang beragam sehingga dapat

meningkatkan jumlah pengunjung atau anggota perpustakaan yang datang. Selain

itu peneliti juga dapat memberikan rekomendasi pengaturan tata letak buku

berdasarkan rak kepada pihak perpustakaan agar sesuai dengan pola peminjaman

buku dari histori transaksi. Berikut merupakan tata letak rak buku di Perpustakaan

Daerah Kota Salatiga.

Gambar 4 Tata Letak Rak Buku Perpustakaan Daerah Kota Salatiga.

Gambar di atas merupakan tata letak rak buku di perpustakaan yang disusun

secara urut dan sesuai berdasarkan penomoran yang telah ditentukan oleh pihak

pengelola perpustakaan. Setiap warna mendeskripsikan setiap klasifikasi utama

yang ada. Selain itu terdapat Ruang Referensi dimana ruang tersebut berisikan

buku-buku dalam bentuk jurnal, ensiklopedia maupun kamus dimana setiap

klasifikasi buku 000-900 juga termasuk di dalamnya, hanya format buku yang

Page 26: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

19

membedakan peletakannya menjadi di dalam Ruang Referensi. Keterangan warna

berdasarkan klasifikasi bukunya adalah sebagai berikut :

: 000 – F-N : 400 – AU-BE : 800 – CH-CR

: 100 – O-X : 500 – BF-BN : 900 – CS-DB

: 200 – Y-AJ : 600 – BO-BW

: 300 – AK-AT : 700 – BX-CG

Gambar 5 Saran Tata Letak Rak Buku

Dapat dilihat pada Gambar 5, saran tata letak rak buku berdasarkan pola

peminjaman buku dari hasil penelitian disusun berdasarkan klasifikasi buku yang

terdapat pada electronic-Dewey Decimal Classification (e-DDC) dari hasil tahap

pembersihan data (cleaning data). Selain itu, penyusunan juga didasarkan oleh

pertimbangan relasi kedekatan buku atau dapat disebut juga sebagai nilai

confidence, serta berdasarkan nilai support. Berdasarkan hasil analisa, produk yang

memiliki relasi atau keterkaitan antara klasifikasi buku satu dengan yang lain

disusun secara berdekatan. Dalam artian, penyusunan buku berdasarkan klasifikasi

yang ada dalam transaksi dimana memiliki nilai confidence tinggi diletakkan secara

berdekatan, akan tetapi masih dalam konteks klasifikasi utama buku yang ada pada

electronic-Dewey Decimal Classification (e-DDC). Di sisi lain, penyusunan buku

dimana klasifikasinya memiliki nilai support yang tinggi akan memberi pengaruh

besar terhadap klasifikasi buku yang ada di dekatnya, atau dengan kata lain akan

menarik perhatian dari pengunjung itu sendiri. Hal itu dikarenakan pengunjung

Page 27: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

20

perpustakaan dalam hal ini adalah anggota perpustakaan akan memperhatikan rak

buku di sebelahnya setelah menemukan buku yang akan dipinjamnya. Membahas

tentang saran tata letak rak buku tersebut, penyusunan yang dilakukan adalah

dengan tetap meletakkan rak buku sesuai urutan klasifikasi utama dari electronic-

Dewey Decimal Classification (e-DDC) yaitu rak bernomor 000-900 sebagai

penanda bagi pengunjung perpustakaan agar dapat mencari buku dengan mudah.

Sedangkan perpindahan yang dilakukan adalah dengan cara memindahkan rak-rak

yang berada di belakang rak terdepan klasifikasi utama tersebut. Rak yang terdapat

klasifikasi buku AT diletakkan berdekatan dengan rak yang terdapat klasifikasi

utama buku bernomor 400. Kemudian klasifikasi buku CB yang awalnya berada di

belakang rak-rak buku dari klasifikasi utama nomor 600, diletakkan di belakang

rak-rak klasifikasi utama nomor 800. Sehingga klasifikasi buku CB tersebut

penyusunannya diletakkan berdekatan dengan rak yang terdapat klasifikasi buku

CR, CJ, dan CI. Perpindahan penyusunan rak buku dapat dilihat pada Gambar 5

yang telah diberi tanda yaitu garis putus-putus.

Di sisi lain, dalam konteks rekomendasi stok buku berdasarkan hasil analisa,

maka peneliti melakukan rekomendasi stok buku terhadap klasifikasi buku AT, CB,

CJ, dan CI dengan dominasi buku yang dapat dibaca oleh tipe anggota A. Kemudian

rekomendasi stok buku terhadap klasifikasi buku CR dimana mayoritas dapat

dibaca oleh tipe anggota A, B, dan C.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian dari penerapan Algoritma Apriori

pada penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa yang pertama adalah

berdasarkan data kunjungan perpustakaan dalam hal ini konteksnya adalah data

transaksi peminjaman buku, terdapat pengetahuan yang bermanfaat bagi

perpustakaan itu sendiri dan para pengunjung perpustakaan atau anggota

perpustakaan. Kedua, penerapan Algoritma Apriori dapat digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan dalam menemukan pola peminjaman buku yang

menghasilkan pola kombinasi terhadap data transaksi peminjaman buku.

Lalu yang ketiga, dari data hasil pengujian yang telah didapat, diketahui

klasifikasi buku apa saja yang sering muncul di dalam proses peminjaman buku

atau dengan kata lain kecenderungan tipe anggota dalam melakukan transaksi

peminjaman terhadap klasifikasi buku sehingga dapat digunakan sebagai acuan

dalam memprediksi jumlah persediaan buku yang ada di perpustakaan tersebut.

Dari hasil penelitian, berdasarkan frequent 3-Item Set diperoleh aturan asosiasi

terbaik dari klasifikasi buku CB dan CR terhadap tipe anggota A dengan nilai

confidence 87% atau dari tipe anggota A terhadap klasifikasi buku CB dan CR

dengan nilai confidence 47%. Sedangkan berdasarkan frequent 3-Item Set diperoleh

aturan asosiasi terbaiknya yaitu antara klasifikasi buku CB terhadap tipe anggota A

dengan nilai confidence 82%, antara klasifikasi buku CI terhadap tipe anggota A

dengan nilai confidence 68%, antara klasifikasi buku AT terhadap tipe anggota A

dengan nilai confidence 65%, antara tipe anggota B terhadap klasifikasi buku CR

dengan nilai confidence 64%, antara klasifikasi buku CR terhadap tipe anggota A

Page 28: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

21

dengan nilai confidence 52%, antara tipe anggota C terhadap klasifikasi buku CR

dengan nilai confidence 51%, antara tipe anggota A terhadap klasifikasi buku CR

dengan nilai confidence 48%, antara klasifikasi buku CJ terhadap tipe anggota A

dengan nilai confidence 47%. Hasil dari aturan-aturan asosiasi tersebut telah

memenuhi atau paling mendekati dari syarat minimum support sebesar 2% dan

syarat minimum confidence sebesar 40% dari tiap frequent item set dan perhitungan

tiap iterasi. Setelah menemukan aturan-aturan asosiasi terbaik dan kemudian

dilakukan tahap evaluasi pola (pattern evaluation) / presentasi pengetahuan

(knowledge presentation), maka dapat diprediksi pengadaan buku terhadap

klasifikasi buku AT, CB, CJ, dan CI dengan dominasi buku yang dapat dibaca oleh

tipe anggota A dan klasifikasi buku CR dimana mayoritas dapat dibaca oleh tipe

anggota A, B, dan C.

Kemudian yang keempat, dengan hasil analisis tersebut, sebuah informasi

baru mengenai tata letak buku berdasarkan pola peminjaman buku pun juga

didapatkan sehingga dapat membantu pihak pengelola perpustakaan dalam

menganalisis pola peminjaman anggota perpustakaan serta membantu

mempermudah pengunjung atau anggota perpustakaan dalam menemukan buku

yang akan dipinjam sehingga dapat melakukan transaksi peminjaman buku.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran tata letak bukunya adalah dengan

memindahkan rak yang terdapat klasifikasi buku AT, CB, CI, CJ, dan CR. Dari

informasi-informasi di atas, pengetahuan tersebut dapat digunakan pihak pengelola

perpustakaan dalam meningkatkan strategi pemasaran maupun pelayanan yang ada

di perpustakaan guna semakin menarik minat pengunjung untuk datang dan

melakukan transaksi peminjaman buku.

6. Daftar Pustaka

[1] Wasiati, Hera, Eddy Supriadi, 2014, Implementasi Teknik Data Mining

Association Rule pada Data Transaksi Peminjaman Buku di Perpustakaan,

Vol. 6, No. 2, STMIK AKAKOM, Yogayakarta.

[2] Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, “Informasi Tentang Profil Badan

Publik”, 2017, http://dinaspersip.salatiga.go.id/page/read/24/Informasi-

Dinas. Diakses tanggal 8 Desember 2018.

[3] Syawaludin, Muhammad Wahdi, Indwiarti, dan Yuliant Sibaroni, 2014,

Aplikasi Data Mining Dengan Metode Apriori Untuk Menemukan

Association Rules Dari Data Transaksi Obat di Rumah Sakit PMI Bogor,

Telkom University, Bandung.

[4] Kurniawati, Anis, 2014, Pemetaan Pola Hubungan Program Studi dengan

Algoritma Apriori, Edu Komputika Journal, Vol. 1, No. 1, Hal. 51–58,

Universitas Negeri Semarang, Semarang.

[5] Wandi, Nugroho, Rully A. Hendrawan, dan Ahmad Mukhlason, 2012,

Pengembangan Sistem Rekomendasi Penelusuran Buku dengan Penggalian

Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus Badan

Page 29: Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan … · 2019. 11. 28. · vii Penerapan Algoritma Apriori Untuk Mengetahui Pola Penempatan Buku dan Rekomendasi Persediaan

22

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur), Jurnal Teknik ITS, Vol.

1, Hal. 1–5, Surabaya.

[6] Ukiarwan, Iga, 2017, Penentuan Aturan Asosiasi pada Penjualan Produk

Sepatu Running Menggunakan Algoritma Apriori, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

[7] Nurani, Hamdan Gani, 2017, Analisis Keterkaitan Data Transaksi Penjualan

Buku Menggunakan Algoritma Apriori dan Algoritma Centroid Linkage

Hierearchical Method (CLHM), Ilkom Jurnal Ilmiah, Vol. 9, No. 1, Hal. 62–

69, Makassar.

[8] Listriani, Dewi, Anif Hanifa Setyaningrum, dan Fenty Eka M. A, 2016,

Penerapan Metode Asosiasi Menggunakan Algoritma Apriori pada Aplikasi

Analisa Pola Belanja Konsumen, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 9, No. 2,

Hal. 120–127,Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta.

[9] Asriningtias, Yuli, Rodhyah Mardhiyah, 2014, Aplikasi Data Mining Untuk

Menampilkan Informasi Tingkat Kelulusan Mahasiswa, Jurnal Informatika,

Vol. 8, No. 1, Hal. 837–848, Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta.

[10] Fayyad, Usama, 1996, Mining association rules in graphs based on frequent

cohesive itemsets, Knowledge Discovery Data Mining Towards a Unifying

Framework, Vol. 17, No. 3, Hal. 637–648.

[11] Nurdin dan Dewi Astika, 2015, Penerapan Data Mining Untuk Menganalisis

Penjualan Barang dengan Menggunakan Metode Apriori pada Supermarket

Sejahtera Lhoksumawe, Vol. 6, No. 1, Universitas Malikussaleh, Aceh.

[12] Luthfi, Emha Taufiq, 2009, Penerapan Data Mining Algoritma Asosiasi

Untuk Meningkatkan Penjualan, Jurnal Dasi, Vol. 10, No. 1, Hal. 1–21,

STMIK AMIKOM, Yogyakarta.

[13] Wirdasari, Dian, Ahmad Calam, 2011, Penerapan Data Mining Untuk

Mengolah Data Penempatan Buku Di Perpustakaan Smk TI Pab 7 Lubuk

Pakam Dengan Metode Association Rule, Jurnal Saintikom, Vol. 10, No. 2,

Hal. 138–150.

[14] Coffee, Jurney, 2017, Perapan Algoritma Apriori Untuk Mencari Pola

Penjualan di Cafe, Yogyakarta.

[15] Fandi, 2009, Pencarian Pola Sekuensial Menggunakan Algoritma Apriori

All, Hal. 14–31.

[16] Muhamad, Rotmianto, Eko Wahyudi, dan Erwan Setyo Budi, “e-Class

2017”, 2017, www.e-ddc.org, Diakses tanggal 27 Maret 2019.