127
PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SUMBER REZEKI BERSAMA S K R I P S I Oleh : EKO SUMARSONO NIM. 1220000254 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS POTENSI UTAMA MEDAN 2016

PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

  • Upload
    others

  • View
    31

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS) DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BARANG PADA PT. SUMBER REZEKI BERSAMA

S K R I P S I

Oleh :

EKO SUMARSONO

NIM. 1220000254

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

MEDAN

2016

Page 2: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 3: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 4: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 5: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 6: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Page 7: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 8: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

ABSTRAK

Pengendalian besarnya nilai persediaan barang bukanlah hal yang mudah bagi

perusahaan, dari mulai melakukan pencatatan harga pembelian barang,

menentukan harga sampai dengan penyajian persediaan barang tersebut kedalam

laporan keuangan. Untuk memudahkan pengendalian persediaan barang, maka

dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang bertujuan untuk

mempermudah proses pengendalian persediaan barang yang diharapkan dapat

membantu masalah-masalah yang ada pada perusahaan. Hal yang sama pula

yang dibutuhkan PT. Sumber Rezeki Bersama. Perusahaan swasta yang bergerak

di bidang distribusi produk makanan ini juga membutuhkan sistem pendukung

keputusan yang dapat mengendalikan persediaan barang sehingga dapat

mempermudah proses pengendalian persediaan barang. Sebelumnya persediaan

barang pada PT. Sumber Rezeki Bersama mengalami kendala dimana

perusahaan tidak memprioritaskan pemesanan barang, terutama pada barang

dengan penjualan tertinggi. Sehingga ketika terjadi banyak pesan dari konsumen

terhadap barang tersebut, perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan tepat

waktu, mengingat stok barang yang tidak selalu tersedia (karena tidak

diprioritaskan).

Kata Kunci : Penerapan Metode AHP Dalam Pengendalian Persediaan Barang

Pada PT. Sumber Rezeki Bersama. SQL Server, Visual Basic.

Page 9: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

ABSTRACT

Control of the value of inventory is not easy for companies, from start to do the

recording of the purchase price of goods, determine the price up to the

presentation of such goods inventory into the financial statements. To facilitate

inventory control, then it takes a decision support system that aims to facilitate

inventory control process that is expected to help the problems that exist in the

company. The same is also required PT. Sumber Rezeki Bersama. The private

company engaged in the distribution of food products also require decision

support system that can control the supply of goods so as to facilitate the process

of inventory control. Previous inventory at PT. Sumber Rezeki Bersama

experienced problems in which the company does not prioritize the ordering of

goods, especially on goods with the highest sales. So when there is a lot of

messages from the consumer to the goods, the company can not meet orders on

time, given the stock of items that are not always available (it does not have

priority).

Keywords: Application of AHP Method In Inventory Control On PT. Sumber

Rezeki Bersama. SQL Server, Visual Basic.

Page 10: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriringkan salam, semoga selalu

tercurah kepada junjungan semesta alam Nabi Muhammad SAW, semoga kita

mendapatkan syafaatnya kelak.

Adapun judul penulisan skripsi yang penulis buat adalah “Penerapan

Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Dalam Pengendalian Persediaan

Barang Pada PT. Sumber Rezeki Bersama”.

Penulisan skripsi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Strata Satu (S1), Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Sistem Informasi

pada Universitas Potensi Utama. Penulisan skripsi ini bukan hanya sekedar

“syarat” belaka, tetapi juga merupakan suatu karya nyata terhadap ilmu

pengetahuan yang telah penulis dapat selama mengikuti perkuliahan. Selain itu,

penulisan skripsi ini juga sebagai bahan pembelajaran bagi penulis, khususnya

dalam hal penulisan karya ilmiah. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga

mengambil beberapa buah pemikiran dari buku-buku panduan yang mendukung

penyusunan laporan ini.

Page 11: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

ii

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Lili Tanti, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

waktu dan saran - saran maupun kritikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Laporan ini sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan.

2. Ibu Linda Wahyuni, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

begitu banyak memberikan bimbingan dan petunjuk serta meluangkan

waktunya dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Ibu Hj. Nuriandy, B.A, selaku Pembina Yayasan Potensi Utama Medan.

4. Bapak Bob Subhan Riza, ST, M. Kom, selaku Ketua Yayasan Potensi Utama

Medan.

5. Ibu Rika Rosnelly, SH, M.Kom, selaku Rektor Universitas Potensi Utama

Medan.

6. Ibu Lili Tanti, M.Kom, Selaku Wakil Rektor I Universitas Potensi Utama

Medan.

7. Ibu Ratih Puspasari, M.Kom, Selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu

Komputer Universitas Potensi Utama Medan.

8. Ibu Mas Ayoe Elhias Nst, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

9. Bapak Abdul Meizar, M. Kom, selaku Dosen Wali Sistem Informasi Kelas C-

Malam

Page 12: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

iii

Page 13: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................ 1

I.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

I.2. Ruang Lingkup Permasalahan .................................................. 3

I.2.1. Identifikasi Masalah ........................................................ 3

I.2.2. Perumusan Masalah ........................................................ 3

I.2.3. Batasan Masalah ............................................................. 4

I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 4

I.3.1. Tujuan Penelitian ............................................................ 4

I.3.2. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

I.4. Metodologi Penelitian .............................................................. 5

I.5. Keaslian Penelitian ................................................................... 9

I.6. Lokasi Penelitian ...................................................................... 11

I.7. Sistematika Penulisan .............................................................. 11

Page 14: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

v

BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................ 13

II.1. Sistem ..................................................................................... 13

II.2. Informasi .................................................................................. 13

II.3.Pengertian Sistem Informasi ................................................... 13

II.4. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ...................................... 14

II.4. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ...................................... 14

II.5. Sistem Pengendalian Persediaan ............................................. 14

II.6. Analytical Hierarchy Process (AHP) ........................................ 16

II.6.1. Tahapan Analytical Hierarchy Proces (AHP) .............. 17

II.6.2. Langkah dan Prosedur Analytical Hierarchy Proces .... 21

II.7. Microsoft Visual Studio 2010.................................................. 22

II.8. Microsoft SQL Server 2008 .................................................... 23

II.9. Entity Relationship Diagram (ERD) ....................................... 24

II.10. Normalisasi ............................................................................. 24

II.11. Unified Modelling Language (UML) .................................... 25

II.11.1. Use Case Diagram ...................................................... 26

II.11.2. Class Diagram ............................................................ 26

II.11.3. Activity Diagram ........................................................ 27

II.11.4. Sequence Diagram ...................................................... 28

BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM ........................................... 30

III.1. Analisis Masalah .................................................................... 30

III.2. Penerapan Metode AHP (Analytical Hierarchi Process) ........ 31

Page 15: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

vi

III.2.1. Metode Analytical Hierarchi Process (AHP) ...................... 35

III.3. Desain Sistem ......................................................................... 43

III.3.1. Use Case Diagram ....................................................... 44

III.3.2. Class Diagram ............................................................ 45

III.3.3. Activity Diagram ....................................................... 46

III.3.4. Sequence Diagram .................................................... 51

III.4. Desain Database ..................................................................... 55

III.4.1. Kamus Data ................................................................ 55

III.4.2. Normalisasi ................................................................ 56

III.4.3. Desain Tabel ............................................................... 57

III.4.4. ERD (Entity Relationship Diagram) ........................... 60

III.5. Desain Sistem .......................................................................... 62

BAB IV : HASIL DAN UJICOBA ............................................................... 69

IV.1. Hasil ....................................................................................... 69

IV.1.1. Tampilan Program ...................................................... 69

IV.2. Uji Coba Hasil ......................................................................... 77

IV.2.1. Skanario Pengujian ..................................................... 77

IV.2.1.1. Pengujian Validitas Algoritma .................... 79

IV.2.2. Hasil Pengujian ........................................................... 80

IV.2.2.1. Kelebihan..................................................... 80

IV.2.2.2. Kekurangan ................................................. 81

Page 16: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

vii

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 82

V.1. Kesimpulan ............................................................................... 82

V.2. Saran ......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1.Metode Waterfall ............................................................................ 5

Gambar II.1. Contoh Entity Relationship Diagram ............................................ 24

Gambar II.2. Contoh Normalisasi ....................................................................... 25

Gambar II.3. Contoh Use Case Diagram ............................................................ 26

Gambar II.4 Contoh Class Diagram ................................................................... 27

Gambar II.5. Contoh Activity Diagram ............................................................... 28

Gamabr II.6. Contoh Sequence Diagram ............................................................ 29

Gambar III.1. Hirarki AHP Pengendalian Persediaan Barang ............................ 35

Gambar III.2. Use Case Sitem Pendukung Keputusan Pengendalian Persedian

Barang ................................................................................................................ 44

Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pengendalian

Persediaan Barang ............................................................................................... 45

Gambar III.4. Activity Diagram Login ................................................................ 46

Gambar III.5. Activity Diagram Data Barang ..................................................... 47

Gambar III.6. Activity Diagram Data Toko ........................................................ 48

Gambar III.7. Activity Diagram Kriteria ............................................................. 49

Gambar III.8. Activity Diagram Sub Kriteria ...................................................... 49

Gambar III.9. Activity Diagram Data Penilaian .................................................. 50

Gambar III.10. Sequence Diagram Login ........................................................... 51

Gambar III.11. Sequence Diagram Data Barang ................................................. 52

Gambar III.12. Sequence Diagram Data Toko .................................................... 52

Gambar III.13. Sequence Diagram Prioritas Kriteria .......................................... 53

Page 18: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

ix

Gambar III.14. Sequence Diagram Penilaian ...................................................... 54

Gambar III.15. Entity Relationship Diagram Sistem Pendukung Keputusan

Pengendalian Persediaan Barang ........................................................................ 61

Gambar III.16. Desain Halaman Halaman Login................................................ 62

Gambar III.17. Desain Halaman Home ............................................................... 63

Gambar III.18. Desain Form Data Login ............................................................ 63

Gambar III.19. Desain Form Data Barang .......................................................... 64

Gambar III.20. Desain Form Data Toko ............................................................. 65

Gambar III.21. Desain Halaman Proses Kriteria ................................................ 66

Gambar III.22. Desain Halaman Sub Kriteria ..................................................... 67

Gambar III.23. Desain Halaman Penilaian ......................................................... 67

Gambar III.24. Desain Halaman Laporan Data Toko ......................................... 68

Gambar III.25. Desain Halaman Laporan Penilaian ........................................... 68

Gambar IV.1. Tampilan Form Login .................................................................. 70

Gambar IV.2. Tampilan Form Home .................................................................. 71

Gambar IV.3. Tampilan Form Data Login.......................................................... 72

Gambar IV.4. Tampilan Form Data Barang ....................................................... 72

Gambar IV.5. Tampilan Form Data Toko .......................................................... 73

Gambar IV.6. Tampilan Form Bobot Prioritas Kriteria ...................................... 74

Gambar IV.7. Tampilan Form Sub Kriteria ........................................................ 74

Gambar IV.8. Tampilan Form Penilaian............................................................. 75

Gambar IV.9. Tampilan Laporan Data Toko ...................................................... 76

Gambar IV.10. Tampilan Laporan Penilaian ...................................................... 76

Page 19: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

x

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Keaslian Penelitian ............................................................................9

Tabel II.1. Nilai RI .............................................................................................21

Tabel III.1. Nilai Kriteria ....................................................................................37

Tabel III.2. Matriks Perbandingan Berpasangan ................................................37

Tabel III.3. Hasil Matriks Perbandingan Berpasangan .....................................37

Tabel III.4. Hasil Matriks Perbandingan Berpasangan .....................................38

Tabel III.5. Perhitungan Pembagian Jumlah Kolom ..........................................38

Tabel III.6. Hasil Nilai Pembagian Jumlah Kolom ............................................38

Tabel III.7. Hasil Perhitungan Pembagian Jumlah Baris ....................................39

Tabel III.8. Perhitungan Prioritas Kriteria .........................................................39

Tabel III.9. Hasil Perhitungan Prioritas Kritria ..................................................40

Tabel III.10. Perbandingan Sub Kritria Stok Gudang .........................................40

Tabel III.11. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Stok Gudang ....................40

Tabel III.12. Perbandingan Sub Kritria Pengiriman ...........................................41

Tabel III.13. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Pengiriman.......................41

Tabel III.14. Perbandingan Sub Kriteria Barang Rusak .....................................41

Tabel III.15. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Barang Rusak ..................42

Tabel III.16. Perbandingan Sub Kriteria Penjualan ............................................42

Tabel III.17. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Penjualan .........................42

Tabel III.18. Penentuan Kualitas .........................................................................43

Tabel III.19. Hasil Akhir Penilaian .....................................................................43

Page 20: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

xi

Tabel III.20. Tabel Login ....................................................................................57

Tabel III.21. Data Login ......................................................................................58

Tabel III.22. Tabel Data Barang .........................................................................58

Tabel III.23. Tabel Data Toko.............................................................................59

Tabel III.24. Tabel Penilaian ...............................................................................59

Tabel IV.1. Uji Coba Sistem Data Toko ............................................................78

Tabel IV.2. Uji Coba Sistem Data Penilaian ......................................................79

Tabel IV.3. Uji Blackbox Validitas Algoritma Program .....................................80

Page 21: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Listing Program

Lampiran-2 Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran-3 Formulir Pendaftaran Judul Skripsi

Lampiran-4 Surat Pernyataan Bersedia Membimbing Pembimbing I

Lampiran-5 Surat Pernyataan Bersedia Membimbing Pembimbing II

Lampiran-6 Surat Pernyataan Bersedia Membimbing Riset/Perusahaan

Lampiran-7 Formulir Pendaftaran Seminar Skripsi

Lampiran-8 Berita Acara Seminar Skripsi

Lampiran-9 Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi

Lampiran-10 Lembar Pengesahan

Lampiran-11 Surat Permohonan Izin melakukan Riset dari perusahaan

Lampiran-12 Surat Keterangan selesai Riset dari perusahaan

Page 22: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

BAB I

PEDAHULUAN

BAB I

PEDAHULUAN

Page 23: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting

dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir pada

setiap perusahaan dagang, persediaan barang merupakan aset harta yang cukup

besar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya.

Pengendalian besarnya nilai persediaan barang bukanlah hal yang mudah

bagi perusahaan, dari mulai melakukan pencatatan harga pembelian barang,

menentukan harga sampai dengan penyajian persediaan barang tersebut kedalam

laporan keuangan. Untuk memudahkan pengendalian persediaan barang, maka

dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang bertujuan untuk

mempermudah proses pengendalian persediaan barang yang diharapkan dapat

membantu masalah-masalah yang ada pada perusahaan.

Hal yang sama pula yang dibutuhkan PT. Sumber Rezeki Bersama.

Perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi produk makanan ini juga

membutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat mengendalikan persediaan

barang sehingga dapat mempermudah proses pengendalian persediaan barang.

Sebelumnya persediaan barang pada PT. Sumber Rezeki Bersama mengalami

kendala dimana perusahaan tidak memprioritaskan pemesanan barang, terutama

pada barang dengan penjualan tertinggi. Sehingga ketika terjadi banyak pesanan

Page 24: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

2

dari konsumen terhadap barang tersebut, perusahaan tidak dapat memenuhi

pesanan tepat waktu, mengingat stok barang yang tidak selalu tersedia (karena

tidak diprioritaskan)

Maka dengan adanya masalah tersebut dibutuhkan sebuah aplikasi khusus

yang dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan prioritas barang dalam

pemenuhan persediaan dengan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarcy

Process). Metode AHP digunakan sebab dapat memilih kriteria-kriteria yang

saling bertentangan sehingga dari kriteria yang ada ini akan diolah dengan metode

AHP untuk menghasilkan salah satu alternatif yang diinginkan. Prinsip kerja AHP

adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik,

dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki.

Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif

tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel

lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk

menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk

mempengaruhi hasil pada sistem tersebut (Nurhidayat: 2013).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul:

“Penerapan Metode AHP Dalam Pengendalian Persediaan Barang Pada PT.

Sumber Rezeki Bersama.”

Page 25: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

3

I.2. Ruang Lingkup Permasalahan

I.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Kurang pengendalian terhadap persediaan barang di toko.

2. Kurang memprioritaskan pemesanan barang yang paling banyak terjual

(barang dengan penjualan tertinggi).

3. Sering terjadi keterlambatan pendistribusian barang ke konsumen karena stok

barang yang kurang terkendali.

I.2.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem yang dapat membantu

PT. Sumber Rezeki Bersama dalam mengendalikan jumlah persediaan setiap

barang dengan tepat?

2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem yang dapat membantu

PT. Sumber Rezeki Bersama dalam memprioritaskan pemesanan barang yang

paling banyak terjual (barang dengan penjualan tertinggi) dengan tepat?

Bagaimana mempercepat proses pengambilan keputusan dalam memprioritaskan

pemesanan barang tertentu agar pesanan barang konsumen dapat direalisasikan

dengan cepat?

Page 26: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

4

I.2.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka

berikut adalah beberapa batasan yang perlu dibuat, yaitu :

1. Penelitian ini hanya membahas tentang pengambilan keputusan dalam

pengendalian persediaan barang pada PT. Sumber Rezeki Bersama.

2. Proses yang dilibatkan antara lain mengendalikan data stok toko sehingga

tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan barang, dengan kriteria barang

yakni kriteria stok gudang, pengiriman, barang rusak dan penjualan.

3. Sistem pendukungn keputusan yang akan dirancang menggunakan metode

AHP (Analitycal Hierarchy Process).

4. Perancangan menggunakan bahasa pemograman Visual Studio 2010 dengan

database SQL server 2008.

I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam pembuatan skripsi ini adalah :

1. Untuk membangun sistem pendukung keputusan pengendalian persediaan

barang dengan metode AHP dan dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga

memberikan kemudahan bagi pemakainya.

2. Sistem ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan pengendalian

persediaan barang.

3. Sistem ini dapat menampilkan laporan persediaan barang menurut kriteria

tertentu.

Page 27: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

5

I.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam pembuatan skripsi ini adalah :

1. Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk pengendalian

persediaan barang.

2. Mempercepat proses pengambilan keputusan dalam pengendalian persediaan

barang.

3. Terciptanya sistem yang mudah digunakan dalam proses pengendalian

persediaan barang.

I.4. Metodologi Penelitian

Metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan

suatu kasus. Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara Waterfall, yang meliputi beberapa proses

diantaranya dapat dilihat pada Gambar 1:

Gambar I.1. Metode Waterfall

Analisis

Kebutuhan Perancangan

Pemeliharaan

Pengujian

Pengkodean

Page 28: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

6

Menurut Pressman (2010), model waterfall adalah model klasik yang bersifat

sistematis, berurutan dalam membangun software. Model ini melakukan

pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena

tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan

berjalan berurutan.

Waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang

mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan sekuensial yang

mulai pada tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian

dan pemeliharaan. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi

Waterfall adalah sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya

pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, rekayasa

perangkat lunak (analisis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk

kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan.

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan

didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh software yang akan dibangun.

Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan

elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dan sebagainya. Tahap ini

sering disebut dengan Project Definition.

Page 29: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

7

2. Perancangan

Perancangan perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langka yang

berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda: struktur data,

arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma)

prosedural. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan kedalam sebuah

representasi perangkat lunak yang dapat di perkirakan demi kualitas sebelum

dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan

dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.

Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software

engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi

yang dibutuhkan, user interface, dan sebagainya. Dari dua aktivitas tersebut

(pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan

ditunjukkan kepada user. Proses software design untuk mengubah kebutuhan-

kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk "blueprint" software

sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan

yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. seperti dua aktivitas sebelumnya,

maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

3. Pengkodean

Pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali

oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta

Page 30: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

8

oleh User. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan

kode dapat diselesaikan secara mekanis.

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka

desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh

mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding . Tahap ini

merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan

oleh programmer.

4. Pengujian

Proses Pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua

pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan

kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang

aktual sesuai yang dibutuhkan.

5. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan

mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan

karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau

sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan

fungsional atau unjuk kerja.

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. demikian juga dengan software.

Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas

Page 31: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

9

dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang

sudah didefinisikan sebelumnya.

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah

pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu

ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan

sebelumnya atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software

tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal

perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

I.5. Keaslian Penelitian

Berikut adalah beberapa jurnal penelitian terdahulu terkait judul penelitian

skripsi ini pada tabel I.

Tabel I.1. Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Kronologis

1 Taufik Nurhidayat

(2013)

Sistem Pendukung

Keputusan Dengan

Metode AHP (Analytic

Hierarchy Process) Untuk

Penentuan Prioritas Jenis

Barang Persediaan Di PT.

Luwes Group Surakarta.

Persediaan barang dagangan

merupakan barang yang dibeli

dalam keadaan jadi dan disimpan

di gudang untuk dijual kembali

ke konsumen dengan sistem

antrian. Selama ini Perusahaan

menggunakan analisis ABC

didalam menentukan jenis

barang persediaan, namun dalam

perjalanannya analisis masih

menemukan kendala-kendala

terhadap perilaku waktu dan

permintaan tak terduga, sehingga

diperlukan sistem yang lebih

baik untuk dapat memberikan

informasi yang tepat dalam

proses penentuan jenis barang

yang paling mendesak untuk

Page 32: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

10

disediakan berdasarkan

peramalan kebutuhan konsumen

yang akan datang.

Dengan methode AHP kiranya

dapat membantu dalam

mengatasi permasalahan yang

ada.

2 Ahmad

Rizky Aristyanto

(2014)

Perancangan

Sistem Informasi

Pengendalian Intern

Persediaan Barang Pada

CV. Prima Group

Semarang

Pengolahan data dan informasi

secara cepat, tepat dan efisien

adalah hal penting yang dibutuhkan

bagi setiap perusahaan atau instansi,

seperti pada CV. Prima Group yang

merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang jasa.

Tujuan penelitian ini adalah

menganalisa, merancang, dan

membangun sistem informasi

pengendalian intern persediaan

barang pada CV. Prima Group

Semarang. Perancangan sistem

menggunakan Object Oriented

Design (OOD) yang meliputi object,

class, atribut, class diagram, relasi,

use case, sequence diagram dan

diagram state. Perancangan system

informasi dibuat menggunakan

bahasa pemrograman DELPHI 7

dan Appserv atau MYSQL pada

CV. Prima Group. Dalam membuat

system antara lain : system

informasi pengolahan data

pengendalian intern persediaan

barang yang menggunakan

komputer.

3 Eko

Sumarsono (2016)

Penerapan Metode

(AHP) Analitycal

Hierarchy Process Dalam

Pengendalian Persediaan

Barang Pada PT. Sumber

Rezeki Bersama

Persediaan Barang merupakan

komponen utama yang sangat

penting dalam suatu perusahaan,

karena persediaan akan dijual

secara terus menerus untuk

kelangsungan hidup perusahaan.

Pengendalian besarnya nilai

persediaan barang bukanlah hal

yang mudah bagi perusahaan,

dari mulai melakukan pencatatan

harga pembelian barang,

menentukan harga sampai

dengan penyajian persediaan

barang tersebut kedalam laporan

Page 33: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

11

I.6. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penyusunan skripsi ini pada PT. Sumber Rezeki

Bersama yang beralamat di Jl. Pulau Sumbawa No.8 KIM II Mabar-Medan.

I.7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah

seagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup

permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

keuangan, dalam hal ini

diperlukan metode yang tepat

untuk menghitung besarnya nilai

penggunaan persediaan barang

pada akhir periode. Maka dengan

adanya masalah tersebut

dibutuhkan sebuah aplikasi

khusus yang dapat membantu

perusahaan untuk mengambilan

keputusan dalam pengendalian

persediaan barang secara tepat

dan cepat. Berdasarkan latar

belakang diatas, maka penulis

mengambil judul : “Penerapan

Metode AHP Dalam

Pengendalian Persediaan Barang

Pada PT. Sumber Rezeki

Bersama.”

Page 34: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

12

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang

berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang

sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem

pendukung keputusan, metode AHP (Analitycal Hierarchy

Process), Visual Studio 2010, Microsoft SQL Server 2008 dan

UML (Unified Modelling Language).

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang

berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara

detail.

BAB IV : HASIL DAN UJI COBA

Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang

dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis

sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.

Page 35: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 36: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

13

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Sistem

Menurut Churchman, sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang

dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sistem merupakan rangkaian bagian-bagian yang saling

berhubung dan saling berpengaruh satu sama lain yang dikoordinasikan untuk

melaksanakan seperangkat tujuan tertentu. (Rochmawati Daud ; 2014 : 18).

II.2. Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti

tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data itu

merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini

informasi dan data saling berkaitan. Dengan adanya sistem yang baik diharapkan

dapat menghasilkan suatu informasi yang berkualitas tinggi. ( Rochmawati Daud;

2014 : 18).

II.3. Pengertian Sistem Informasi

Suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang

bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat

Page 37: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

14

menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk

pengambilan keputusan. (Rochmawati Daud; 2014 : 18).

II.4. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan

merupakan penggabungan sumber - sumber kecerdasan individu dengan

kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung

Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen

pengambilan keputusan yang menangani masalah - masalah semi struktur. (Nanda

Abdurrahman Wahid ; 2014 : 93).

Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) adalah

sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan

pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan

pada situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak

seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Konsep

DSS dikemukakan pertama kali oleh Scoot Morton pada tahun 1971. (Nanda

Abdurrahman Wahid ; 2014 : 93).

II.5. Sistem Pengendalian Persedian

Sistem pengendalian persediaan barang dagang ataupun persediaan bahan baku

harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah

dan menghindari terjadinya kelebihan maupun kekurangan persediaan.

Page 38: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

15

Menurut Harjanto (2008, h.237) Sistem pengendalian persediaan dapat

didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan

tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pemesanan untuk menambah

persediaan harus dilakukan dan berapa pesanan yang harus diadakan.

Menurut Kieso, Weygandt, Warfield (2009, h.402) Persediaan (inventory)

adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi

bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi. Investasi dalam

persediaan merupakan aktiva lancar paling besar dari perusahaan barang dagang

dan manufaktur.

Jenis persediaan yang dimiliki setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung

sifat dan tujuannya.

a. Persediaan pada Perusahaan Manufaktur

Menurut Rangkuti (2007, h.14) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan

manufaktur yaitu: persediaan bahan baku, persediaan bahan pembantu pembntu

atau penolong, persediaan barang dalam /proses, dan persediaan barang jadi (siap

untuk dijual).

b. Persediaan pada Perusahaan Dagang

Perusahan dagang memiliki jenis barang yang terdiri dari: Persediaan

perlengkapan (Inventory Of Supplies) dan Persediaan barang dagangan

(Merchandise Inventory).

Persediaan yang dimiliki perusahaan bertujuan untuk menjaga kelancaran

usaha. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan

perusahaan untuk memenuhi permintaan pembeli. Sedangkan bagi perusahaan

Page 39: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

16

industri, persediaan bahan baku dan barang dalam proses bertujuan untuk

memperlancar kegiatan produksi, sedangkan persediaan barang jadi ditujukan

untuk memenuhi kebutuan pasar. Menurut Siagian (2006, h162-163) fungsi

persediaan terbagi atas empat jenis yaitu : Fungsi Pemisah Wilayah, Fungsi

Decoupling, Fungsi Penyeimbang dengan Permintaan, dan Fugsi Penyangga.

Dalam sebuah perusahaan, persediaan akan mempengaruhi neraca maupun

laporan laba rugi. Dalam neraca perusahaan dagang, persediaan merupakan nilai

yang paling signifikan dalam aset lancar. Sedangkan dalam laporan laba rugi,

persediaan bersifat penting untuk menentukan hasil operasi perusahaan dalam

periode tertentu. Terdapat dua macam sistem pencatatan persediaan, yaitu: sistem

persediaan periodik dan sistem persediaan perpetual.

II.6. Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung

keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung

keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang

kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai

suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur

multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria,

sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan

hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-

kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga

Page 40: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

17

permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. (Sylvia Hartati

Saragih ; 2013 : 83).

Analytical Hierarchy Process merupakan salah satu metode untuk

membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan

menggunakan berbagai kriteria. ( Dita Monita ; 2013 : 31).

II.6.1. Tahapan Analytical Hierarchy Process (AHP)

Menurut Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, dalam metode Analytical

Hierarchy Process dilakukan langkah - langkah sebagai berikut: (Dita

Monita ; 2013 : 31).

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita

pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang

ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah

tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi

tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.

b. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.

Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level

hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk

mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan

menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang

berbeda- beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin

diperlukan).

Page 41: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

18

c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi

relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang

setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki

kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain

yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan

mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan

pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda

dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan

berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat

kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai

proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling

atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil

elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.

d. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh

jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n × [

] buah, dengan n adalah

banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-

masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan

perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen

dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil

perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan

bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut

diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala

perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty

Page 42: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

19

bisa dilihat di bawah.

Intensitas Kepentinga

1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh

yang sama besar

3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang

lainnya, pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen

dibandingkan elemen yang lainnya

5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman

dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen

yang lainnya

7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen

lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam

praktek.

9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang

mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat

penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.

2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang

berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan

Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan

aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i.

e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten

maka pengambilan data di ulang.

f. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

Page 43: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

20

g. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan

berpasangan.

Yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen

elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan

dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks,

membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan

untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari

setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan

rata-rata.

h. Memeriksa konsistensi hirarki.

Yang diukur dalam Analytical Hierarchy Process adalah rasio konsistensi

dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang

mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid.

Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan

kurang dari atau sama dengan 10 %. Indeks konsistensi dari matriks berordo

n dapat diperoleh dengan rumus: (Sylvia Hartati Saragih ; 2013 : 83).

dimana :

CI = Indek konsistensi (Consistency Index)

λ maksimum = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n

Page 44: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

21

λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah

kolom dengan eigen vektor utama.

Apabila C.I = 0, berarti matriks konsisten.

Batas ketidakkonsistenan yang ditetapkan Saaty diukur dengan menggunakan

rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indek konsistensi dengan nilai

pembangkit random (RI). Nilai RI bergantung pada ordo matrik n. Nilai RI

ditunjukan pada tabel II.1 dibawah ini. (Sylvia Hartati Saragih ; 2013 : 83).

Tabel II.1. Nilai RI

N RI

1 0.00

2 0.00

3 0.58

4 0.90

5 1.12

6 1.24

7 1.32

8 1.41

9 1.45

10 1.49

11 1.51

12 1.58

Sumber : (Sylvia Hartati Saragih ; 2013 : 83)

CR dirumuskan :

II.6.2. Langkah Dan Prosedur Analytical hierarchy Process

Untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

(Dita Monita ; 2013 : 32).

Page 45: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

22

1. Mendefinisikan permasalahan dan menentukan tujuan.

2. Menyusun masalah ke dalam suatu struktur hierarki sehingga permasalahan

yang komplek dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terstruktur.

3. Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah.

4. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang

didapatkan pada tiap tingkat hierarki.

Dalam suatu kelompok yang besar, proses penetapan prioritas lebih

mudah ditangani dengan membagi para anggota menjad subkelompok yang

lebih kecil dan terspesialisasi, yang masing-masing menangani suatu

masalah dengan bidang tertentu dimana anggotanya mempunyai

keahlian khusus. Apabila subkelompok ini digabungkan, maka nilai setiap

matrik harus diperdebatkan dan diperbaiki. Akan tetapi perdebatan dapat

ditiadakan dan pendapat perseorangan diambil melalui kuisioner dengan

membuat nilai akhir dengan menggunakan rata-rata geometric seperti

dibawah ini : (Dita Monita ; 2013 : 32).

Keterangan :

ai = penilaian responden ke - i

aw = penilaian gabungan

n = banyaknya responden

II.7. Microsoft Visual Studio 2010

Visual Basic diturunkan dari bahasa BASIC. Visual Basic terkenal sebagai

bahasa pemograman yang mudah untuk digunakan terutama untuk memebuat

Page 46: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

23

aplikasi yang berjalan di atas platform Windows. Pada tahun 90an, Visual

Basic menjadi bahasa pemograman yang paling populer dan menjadi pilihan

utama untuk mengembangkan program berbasis windows . Versi Visual Basic

terakhir sebelum berjalan diatas .NET Framework adalah VB6 (Visual Studio

1998). (Erick Kurniawan ; 2011 : 1).

Visual Basic .NET dirilis pada bulan februari tahun 2002 bersamaan

dengan platform .NET Framework 1.0. Kini sudah ada beberapa versi dari Visual

Basic yang berjalan pada platform .NET , yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005 (VB8),

VB 2008 (VB9), dan yang terakhir adalah VB 2010 (VB10) yang dirilis

bersamaan dengan Visual Studio 2010. Selain Visual Basic 2010, Visual Studio

2010 juga mendukung beberapa bahasa lain, yaitu C#, C++, F# (bahasa baru

untuk functional programming), IronPhyton, dan IronRuby (bahasa baru untuk

dynamic programming). (Erick Kurniawan ; 2011 : 1).

II.8. Microsoft SQL Server 2008

SQL Server 2008 adalah sebuah terobosan baru dari Microsoft dalam

bidang database. SQL Server adalah sebuah DBMS (Database Management

System) yang dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan

dunia pengolahan data menyusul pendahuluannya seperti IBM dan Oracle. SQL

Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardware sedemikian pesat.

Oleh karena itu sudah dapat dipastikan bahwa SQL Server 2008 membawa

beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data. (Wahana

Komputer ; 2010 : 2).

Page 47: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

24

II.9. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau diagram hubungan entitas dari sistem

penjualan yang diusulkan berfungsi untuk menggambarkan model basis data yang

akan dipakai. Model basis data yang digunakan adalah basis data relasional,

dimana setiap entitas saling memiliki hubungan dengan entitas lain. (Iyan

Gustiana ; 2010 : 8).

Gambar II.1. Contoh Entity Relationship Diagram

(Sumber : Iyan Gustiana ; 2010 : 9)

II.10. Normalisasi

Normalisasi dilakukan agar basis data yang akan diterapkan dapat

digunakan dan dioperasikan dengan efesien, mudah dan tidak mengalami anomali

atau keanehan. Normalisasi dimulai dengan menganalisa tabel dalam bentuk tidak

normal. (Iyan Gustiana ; 2010 : 9).

Page 48: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

25

Gambar II.2. Contoh Normalisasi

(Sumber : Iyan Gustiana ; 2010 : 9)

II.11. Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language adalah bahasa standar yang digunakan untuk

menjelaskan dan memvisualisasikan artifak darai proses analisis dan disain

berorientasi obyek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa

digunakan untuk memodelkan suatu sistem. UML dikembangkanoleh 3 pendekar

“berorientasi obyek”, yaitu Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

UML menjadi bahasa yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dalam perspektif

obyek antara user dengan, antara developer dengan develop, antara developer

analisis dengan developer desain, dan antara developer desain dengan developer

pemrograman. (Julius Hermawan ; 2010 : 7).

Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk

memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi

sintak dalam memodelkan sistem secara visual. Juga merupakan satu kumpulan

Customer

No_Order*

NamaLengkap

TanggalLahir

JenisKelamin

Email

Alamat

Kelurahan

Kecamatan Kota

KodePos

TeleponRumah

Pekerjaan

NamaPerusahaan

AlamatPerusahaan

Kota

KodePos

TeleponKa

ntor

Fax

HP

Uang Muka KUM*

No_Order**

HargaTopi

UangMuka

Administrasi

JumlahBayar

Order List No_List*

No_Order**

KodeTopi**

Jenis Type Status

Barang KodeTopi*

Jenis Type

TahunProduksi

Warna

Harga

Gambar

Page 49: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

26

konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau

menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. (Jurnal

Informatika Mulawarman ; Haviluddin ; 2011 : 1).

II.11.1. Use Case Diagram

Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu

urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case

digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case. (Jurnal

Informatika Mulawarman ; Haviluddin ; 2011 : 4).

Gambar II.3. Contoh Use Case Diagram

(Sumber : Haviluddin ; 2011 : 4)

II.11.2. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem

anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas.Class

Page 50: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

27

diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu

sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai.Selama tahap

desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang

membentuk arsitektur sistem yang dibuat. (Jurnal Informatika Mulawarman ;

Haviluddin ; 2011 : 3).

Gambar II.4. Contoh Class Diagram

(Sumber : Haviluddin ; 2011 : 3)

II.11.3. Activity Diagram

Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event.

Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem

untuk aktifitas. ( Haviludin ; 2011 : 4).

Page 51: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

28

Gambar II.5. Contoh Activity Diagram

(Sumber : Haviluddin ; 2011 : 4)

II.11.4. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan

urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi

tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya

dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

(Haviluddin ; 2011 : 5).

Page 52: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

29

Gambar II.6. Contoh Sequence Diagram

(Sumber : Haviluddin ; 2011 : 5)

Page 53: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

BAB III

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Page 54: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

30

BAB III

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

III.1. Analisis Masalah

Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung

keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem,

yaitu mencakup masukan dan keluaran yang harus disediakan oleh system, serta

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Proses tersebut akan menjadi masukan

bagi proses perancangan sistem secara keseluruhan proses pengendalian dalam

menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pemesanan untuk

menambah persediaan harus dilakukan dan berapa pesanan yang harus diadakan.

Persediaan yang dilakukan selama ini tidak di manage dengan baik,

perusahaan tidak memprioritaskan pemesanan barang, terutama pada barang

dengan penjualan tertinggi. Sehingga ketika terjadi banyak pesanan dari

konsumen terhadap barang tersebut, perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan

tepat waktu, mengingat stok barang yang tidak selalu tersedia (karena tidak

diprioritaskan).

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem yang sedang berjalan dalam

proses pengendalian persediaan barang pada PT. Sumber Rezeki Bersama masih

banyak kekurangan sehingga masih perlu adanya perbaikan-perbaikan yang

diperlukan untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Kekurangan-kekurangan

tersebut diantaranya:

Page 55: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

31

1. Penentuan jumlah dan waktu persediaan barang pada PT. Sumber Rezeki

Bersama masih bersifat manual sehingga tidak optimal dalam mengendalikan

persediaan ketika permintaan tinggi.

2. PT. Sumber Rezeki Bersama tidak memprioritaskan pemesanan barang,

terutama pada barang dengan penjualan tertinggi Sehingga ketika terjadi

banyak pesanan dari konsumen terhadap barang tersebut, perusahaan tidak

dapat memenuhi pesanan tepat waktu, mengingat stok barang yang tidak

selalu tersedia (karena tidak diprioritaskan).

3. Penentuan pemenuhan persediaan pada PT. Sumber Rezeki Bersama masih

menggunakan analisa dari data stokout saja, sehingga biasanya terjadi

keterlambatan pemenuhan stok barang ketika barang yang akan dipenuhi telah

habis.

III.2. Penerapan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan Dr. Thomas L. Saaty dari

Wharton School Of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan

informasi dan judgement dalam memiliki alternatif yang paling disukai. Pada

dasarnya AHP adalah metode untuk memecahkan suatu masalah yang komplek

dan tidak terstruktur kedalam kelompoknya, mengatur kelompok-kelompok

tersebut dalam suatu susunan hierarki, memasukan nilai numerik sebagai

pengganti persepsi manusia dalam melakukan perbandingan relatif dan akhirnya

dalam suatu sintesis ditentukan AHP adalah sebuah metode memecah

permasalahan yang komplek/ rumit dalam situasi yang tidak terstruktur menjadi

Page 56: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

32

bagian-bagian komponen. Mengatur bagian atau variabel ini menjadi suatu bentuk

susunan hierarki, kemudian memberikan nilai numerik untuk penilaian subjektif

terhadap kepentingan relatif dari setiap variabel dan mensistematis penilaian

untuk variabel mana yang memiliki prioritas tertinggi yang akan memppengaruhi

penyelesaian dari situasi tersebut. AHP menggabungkan pertimbangan dan

penilaian pribadi dengan cara logis yang di pengaruhi imajinasi, pengalaman, dan

pengetahuan untuk menyusun hierarki dari suatu masalah yang berdasarkan

logika, intuisi dan juga pengalaman. AHP merupakan suatu proses

mengidentifikasi, dan memberikan perkiraaan interaksi sistem secara keseluruhan.

(Tominanto : 2012 :2)

Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Lalu

menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusuanan hirarki

adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara

keseluruhan pada level teratas.

2. Menentukan prioritas elemen

a. langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen dalah membuat

perbandingan pasangan yaitu membandingkan elemen secara berpasangan

sesuai kriteria yang di berikan.

b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk

merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen

yang lainnya.

3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi

Page 57: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

33

relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang

setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki

kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain

yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan

mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan

pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda

dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan

berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat

kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai

proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling

atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil

elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.

4. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh

jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah

banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-

masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan

perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen

dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil

perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan

bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut

diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala

perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan

oleh Saaty bisa dilihat di bawah.

Page 58: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

34

Intensitas Kepentingan

1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh

yang sama besar

3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang

lainnya, pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen

dibandingkan elemen yang lainnya

5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan

penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang

lainnya

7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen

lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam

praktek.

9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang

mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat

penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.

2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang

berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan

Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan

aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i.

5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten

maka pengambilan data di ulang.

6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan.

Page 59: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

35

8. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam Analytical Hierarchy

Process adalah rasio konsistensi dengan melihat index konsistensi.

III.2.1. Metode Analitical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarcy Process (AHP) adalah suatu metode analisis dan

sintesis yang dapat membantu proses pengambilan keputusan. AHP merupakan

alat pengambil keputusan yang powerfull dan akurat karena adanya skala atau

bobot yang telah ditentukan dan menggunakan hirarki yang terdiri dari tiga level

yaitu tujuan atau goal, kriteria dan alternatif. Hirarki yang digunakan adalah pada

gambar 1.

Gambar III.1. Hirarki AHP Pengendalian Persediaan Barang

Rumus untuk menentukan Rasio konsistensi (CR) Index Konsistensi dari

matriks berordo n dapat di peroleh dengan rumus :

…………………………………………………..(1)

Page 60: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

36

Dimana :

CI = Indek Konsistensi (Consistency Index)

λ maksimum =Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n

λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan

eigen vector utama.

Apabila C.1 = 0, berarti matriks konsisten.

Batas ketidak konsistenan yang ditetapkan Thomas L. Saaty diukur dengan

menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indek konsistensi

dengan nilai random (RI). Nilai RI bergantung pada ordo matriks n. Adapun

proses dari perhitungan Analytichal hierarchy process sebagai berikut:

Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan berpasangan

antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Cara pengisian elemen matriks pada

tabel :

1. Elemen a[i,i] = dimana i = 1,2,….n(n4)

2. Elemen matriks segitiga atas sebagai input

3. Elemen matriks segitiga bawah mempunyai rumus a[i,i] = 1/a[i,j]

untuk i ≠ j

4. Kriteria yang dinilai adalah :

a. Stok Gudang

b. Pengiriman

c. Barang Rusak

d. Penjualan

Page 61: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

37

Jadi nilai berdasarkan kriteria diatas adalah sebagai berikut :

Tabel III.1. Nilai Kriteria

Goal Stok Gudang Pengiriman Barang Rusak Penjualan

X 1 2 3 5

5. Tabel nilai matriks perbandingan berpasangan dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel III.2. Matriks Perbandingan Berpasangan

Goal Stok Gudang Pengiriman Barang Rusak Penjualan

Stok Gudang 1/1 2/1 3/1 5/1

Pengiriman 1/2 2/2 2/1 3/1

Barang Rusak 1/3 1/2 3/3 2/1

Penjualan 1/5 1/3 ½ 5/5

6. Hasil Penilaian Kriteria dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel III.3. Hasil Matriks Perbandingan Berpasangan

Goal Stok Gudang Pengiriman Barang Rusak Penjualan

Stok Gudang 1 2 3 5

Pengiriman 0.5 1 2 3

Barang Rusak 0.333333 0.5 1 2

Penjualan 0.2 0.333333 0.5 1

Cara pengisian elemen-elemen matriks pada tabel III.3 :

1. Elemen α[i,i] = 1 dimana i = 1, 2, ... ..., n. (Untuk penelitian ini n = 4 ).

1/2=0.5 | 1/3=0.333333 | 1/5=0.2

1/=0.5 | 1/3=0.333333

1/2=0.5

Page 62: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

38

Tabel III.4. Hasil Perbandingan Matriks Berpasangan

Goal Stok Gudang Pengiriman Barang Rusak Penjualan

Stok Gudang 1 2 3 5

Pengiriman 0.5 1 2 3

Barang Rusak 0.333333 0.5 1 2

Penjualan 0.2 0.333333 0.5 1

Jumlah 2.033333 3.833333 6.5 11

Diketahui : 1 +0. 5 + 0.333333 + 0.2 = 2.033333

2 + 1 + 0.5 + 0.333333 = 3.833333

3 + 2 + 1 + 0.5 = 6.5

5 + 3 + 2 +1 = 11

Setelah memasukkan hasil perbandingan matriks dihasilkan nilai pembagian

jumlah kolom yang rumusnya adalah masing-masing sel pada Tabel III.4 dibagi

dengan jumlah kolom masing-masing. Hasilnya ditampilkan seperti Tabel III.5.

Tabel III.5. Perhitungan Pembagian Jumlah Kolom

Goal Stok Gudang Pengiriman Barang

Rusak Penjualan

Stok

Gudang 1/2.033333 2/3.833333 3/6.5 5/11

Pengiriman 0.5/2.033333 1/3.833333 2/6.5 3/11

Barang

Rusak 0.333333/2.033333 0.5/3.833333 1/6.5 2/11

Penjualan 0.2/2.033333 0.333333/3.833333 0.5/6.5 1/11

Tabel III.6. Hasil Nilai Pembagian Jumlah Kolom

Goal Stok Gudang Pengiriman Barang Rusak Penjualan

Stok

Gudang 0.49180327 0.52173913 0.46153846 0.45454545

Pengiriman 0.24590163 0.26086956 0.30769230 0.27272727

Barang

Rusak 0.16393442 0.13043478 0.15384615 0.18181818

Penjualan 0.09836065 0.08695652 0.07692307 0.09090909

Page 63: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

39

Diketahui : 0.49180327+ 0.52173913+ 0.46153846+ 0.45454545

= 1.92962632

0.24590163+ 0.26086956 + 0.30769230+ 0.27272727

= 1.08719078

0.16393442+ 0.13043478+ 0.15384615+ 0.18181818

= 0.63003354

0.09836065+ 0.08695652+ 0.07692307+ 0.09090909

= 0.35314934

Tabel III.7. Hasil Perhitungan Pembagian Jumlah Baris

Goal Stok

Gudang Pengiriman

Barang

Rusak Penjualan

Jumlah

Baris

Stok Gudang 0.49180327 0.52173913 0.46153846 0.45454545 1.92962632

Pengiriman 0.24590163 0.26086956 0.30769230 0.27272727 1.08719078

Barang Rusak 0.16393442 0.13043478 0.15384615 0.18181818 0.63003354

Penjualan 0.09836065 0.08695652 0.07692307 0.09090909 0.35314934

Sedangkan untuk menghitung Prioritas Kriteria digunakan rumus Jumlah Baris

pada Tabel III.7 dibagi dengan banyaknya Kriteria (4). Hasilnya ditampilkan pada

Tabel III.8.

Tabel III.8. Perhitungan Prioritas Kriteria

Kriteria J.Baris/n Kriteria

Stok Gudang 1.92962632/4

Pengiriman 1.08719078/4

Barang Rusak 0.63003354/4

Penjualan 0.35314934/4

Setelah melakukan perhitungan Prioritas Kriteria, maka hasil penilaian Prioritas

Kriteria sebagai berikut :

Page 64: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

40

Tabel III.9. Hasil Perhitungan Prioritas Kriteria

Kriteria Prioritas

Stok Gudang 0.48240658

Pengiriman 0.27179769

Barang Rusak 0.15750838

Penjualan 0.08828733

Setelah mengetahui hasil perhitungan Prioritas Kriteria, maka langkah selanjutnya

adalah melakulan perbandingan SubKriteria Stok Gudang seperti pada Tabel

III.10.

Tabel III.10. Perbandingan Sub Kriteria Stok Gudang

Stok Gudang Over Cukup Kurang

Over 1 3 5

Cukup 0.333333333 1 3

Kurang 0.2 0.333333333 1

Jumlah 1.533333333 4.333333333 9

Setelah melakukan perbandingan Sub Kriteria Stok Gudang, maka hasil penilaian

SubKriteria Stok Gudang adalah sebagai berikut :

Tabel III.11. Bobot Nilai Dan Prioritas SubKriteria Stok Gudang

Stok

Gudang Over Cukup Kurang Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Prioritas

Over 0.652173913 0.692307692 0.555555555 1.900037160 0.633345720 1

Cukup 0.217391304 0.230769230 0.333333333 0.781493868 0.260497956 0.3411304517

Kurang 0.130434782 0.076923076 0.111111111 0.318468970 0.106156323 0.167611969

Setelah mengetahui Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Stok Gudang, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan Sub Kriteria Pengiriman

seperti pada Tabel III.12.

Page 65: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

41

Tabel III.12. Perbandingan Sub Kriteria Pengiriman

Pengiriman Sangat Cepat Cepat Lambat

Sangat Cepat 1 3 5

Cepat 0.333333333 1 3

Lambat 0.2 0.333333333 1

Jumlah 1.533333333 4.333333333 9

Setelah melakukan perbandingan Sub Kriteria Pengiriman, maka hasil penilaian

Sub Kriteria Pengiriman adalah sebagai berikut :

Tabel III.13. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Pengiriman

Pengiriman Sangat

Cepat Cepat Lambat Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Prioritas

Sangat

Cepat 0.652173913 0.692307692 0.555555555 1.900037160 0.633345720 1

Cepat 0.217391304 0.230769230 0.333333333 0.781493868 0.260497956 0.3411304517

Lambat 0.130434782 0.076923076 0.111111111 0.318468970 0.106156323 0.167611969

Setelah mengetahui Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Pengiriman, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan Sub Kriteria Barang Rusak

seperti pada Tabel III.14.

Tabel III.14. Perbandingan Sub Kriteria Barang Rusak

Barang Rusak 0 – 35 36 – 75 >75

0 – 35 1 5 7

36 – 75 0.2 1 3

>75 0.142857142 0.333333333 1

Jumlah 1.342857142 6.333333333 11

Setelah melakukan perbandingan Sub Kriteria Barang Rusak, maka hasil

penilaian Sub Kriteria Barang Rusak adalah sebagai berikut:

Page 66: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

42

Tabel III.15. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Barang Rusak

Barang

Rusak 0 - 35 36 - 75 >75 Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Prioritas

0 – 35 0.744680851 0.789473684 0.636363636 2.170518171 0.723506057 1

36 – 75 0.148936170 0.157894736 0.272727272 0.579558179 0.193186059 0.267013742

>75 0.106382978 0.052631578 0.090909090 0.249923648 0.083307882 0.115144693

Setelah mengetahui Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Barang Rusak,

maka langkah selanjutnya adalah melakulan perbandingan Sub Kriteria Penjualan

seperti pada Tabel III.16.

Tabel III.16. Perbandingan Sub Kriteria Penjualan

Penjualan >75 36 - 75 0 - 35

>75 1 3 5

36 - 75 0.333333333 1 3

0 - 35 0.2 0.333333333 1

Jumlah 1.533333333 4.333333333 9

Setelah melakukan perbandingan Sub Kriteria Penjualan, maka hasil penilaian

Sub Kriteria Penjualan adalah sebagai berikut :

Tabel III.17. Bobot Nilai Dan Prioritas Sub Kriteria Penjualan

Penjualan >75 36 - 75 0 - 35 Jumlah Prioritas Prioritas Sub

Prioritas

>75 0.652173913 0.692307692 0.555555555 1.900037160 0.633345720 1

36 – 75 0.217391304 0.230769230 0.333333333 0.781493868 0.260497956 0.3411304517

0 – 35 0.130434782 0.076923076 0.111111111 0.318468970 0.106156323 0.167611969

Page 67: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

43

Setelah mendapatkan kriteria penilaian dari masing-masing kriteria, langkah

selanjutnya adalah menentukan nilai kualitas. Hasilnya dapat dilihat pada table

III.18.

Tabel III.18. Penentuan Kualitas

Nilai Keterangan

>0.500 Stabil

< 0.500 Tidak Stabil

Setelah menentukan nilai kualitas, langkah selanjutnya adalah menentukan hasil

akhir penilaian. Hasilnya dapat dilihat pada table III.19.

Tabel III.19. Hasil Akhir Penilaian

Kode Alternatif Nama_Brg Stok_Gudang Pengiriman Barang_Rusak Penjualan Nilai Keterangan

112000235 ACC

Sambal

Asli 950

gr

Over Sangat

Cepat Baik Cukup 1.254194887375 Stabil

112000236 Kembar

Jaya

Sasa N ¼

Kg Over

Sangat

Cepat Cukup Cukup 1.0694280199079 Stabil

112000237 Maju

Jaya

Sambal

Asli 9 gr Cukup Cepat Cukup Cukup 0.500435413351 Stabil

112000238 Sinar Jaya

TBW 100 R

Kurang Cepat Over Cukup 0.333718315762 Tidak Stabil

III. 3. Desain Sistem

Untuk membantu membangun sistem pendukung keputusan dalam pengendalian

persediaan barang, penulis mengusulkan pembuatan sebuah sistem dengan

menggunakan aplikasi program yang lebih akurat dan lebih mudah dalam

Page 68: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

44

pengolahannya. Sistem dibangun dengan menggunakan Microsoft Visual

Studio 2010 dan penyimpanan database SQL Server 2008. Dalam sistem penilaian

penulis menggunakan metode (AHP) Analitical Hierarchy Process.

Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan

Unified Modelling Language (UML). Diagram-diagram yang digunakan use case

diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

III.3.1. Use Case Diagram

Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang

berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di

bangun. Alur proses sistem dapat digambarkan melalui use case diagram berikut:

Gambar III.2. Use Case Sistem Pendukung Keputusan Pengendalian

Persediaan Barang

Page 69: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

45

III.3.2. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur dari segi pendefenisian class-

class yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class diagram memiliki atribut

dan metode atau operasi. Berikut class diagram dalam sistem pendukung

keputusan pengendalian persediaan barang:

Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pengendalian

Persediaan Barang

Page 70: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

46

III.3.3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan work flow (aliran kerja) atau aktifitas

dari sebuah sistem. Yang perlu diperhatikan dalam diagram ini adalah bahwa

activity diagram menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor.

Berikut activity diagram dibawah ini :

1. Activity Diagram Login

Gambar III.4. Activity Diagram Login

Page 71: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

47

2. Activity Diagram Data Barang

Gambar III.5. Activity Diagram Data Barang

Page 72: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

48

3. Activity Diagram Data Toko

Gambar III.6. Activity Diagram Data Toko

Page 73: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

49

4. Activity Diagram Kriteria

Gambar III.7. Activity Diagram Kriteria

5. Activity Diagram Sub Kriteria

Gambar III.8 Activity Diagram Sub Kriteria

Page 74: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

50

6. Activity Diagram Data Penilaian

Gambar III.9. Activity Diagram Data Penilaian

Page 75: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

51

III.3.4. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan

urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi

tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya

dilakukuan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

1. Sequence Diagram Login

Gambar III.10. Sequence Diagram Login

Page 76: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

52

2. Sequence Diagram Data Barang

Gambar III.11. Sequence Diagram Data Barang

3. Sequence Diagram Data Toko

Gambar III.12. Sequence Diagram Data Toko

Page 77: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

53

4. Sequence Diagram Prioritas Kriteria

Gambar III.13. Sequence Diagram Prioritas Kriteria

Page 78: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

54

5. Sequence Diagram Penilaian

Gambar III.14. Sequence Diagram Penilaian

Page 79: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

55

III.4. Desain Database

III.4.1. Kamus Data

Kamus data merupakan suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan

defenisi yang tetap dan sesua dengan sistem, sehingga user dan analisis sistem

mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan laporan data. Berikut

kamus data dari sistem pendukung keputusan dalam pengendalian persediaan

barang menggunakan metode (AHP) Analitycal Hierarchy Process.

1. Kamus data tabel Data Login

Data_Login : *Id_Karyawan + Nama + Password + Bagian +

No_Telp

Keterangan : *Id_Karyawan= primary key

2. Kamus data tabel Data Barang

Data_Barang :*Kode_Barang + Nama_Barang +

Kemasan_Barang + Kg +Exp_Date + Harga_Satuan

Keterangan :*Kode_Barang= primary key

3. Kamus data tabel Data Toko

Data_Toko :*Kode_Toko + Nama_Toko + Alamat_Toko +

No_Toko

Keterangan :*Kode_Toko= primary key

4. Kamus data tabel Penilaian

Penilaian :*Kode + Alternatif + Nama_Brg + Stok_Gudang+

Pengiriman + Barang_Rusak + Penjualan+ Nilai + Ranking + Keterangan

keterangan :*Kode = primary key

Page 80: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

56

III.4.2. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara

tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang

berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Berikut bentuk-bentuk

normalisasi untuk Sistem Pendukung Keputusan dalam pengendalian persediaan

barang menggunakan metode (AHP) Analitycal Hierarchy Process.

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized)

*Kode_Barang Nama_Barang Kemasan_Barang Kg Exp_Date Harga_Satuan

*Kode_Toko Nama_Toko Alamat_Toko No_Toko *Kode Alternatif

Nama_Brg Stok_Gudang Pengiriman Barang_Rusak Penjualan

2. Bentuk normalisasi pertama (1NF)

*Kode Alternatif Nama_Brg Stok_Gudang Pengiriman Barang_Rusak Penjualan

3. Bentuk normalisasi kedua (2NF)

a. Tabel normal kedua Data_Barang

*Kode_Barang Nama_Barang Kemasan_barang Kg Exp_Date Harga_Satuan

b. Tabel normal kedua Data_Toko

*Kode_Toko Nama_Toko Alamat_Toko No_Toko

c. Tabel normal kedua Penilaian

*Kode Alternatif Nama_Brg Stok_Gudang Pengiriman Barang_Rusak Penjualan

Page 81: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

57

III.4.3. Desain Tabel

Dalam perancangan sistem pendukung keputusan pengendalian persediaan

barang menggunakan metode (AHP) Analitycal Hierarchy Process tersimpan

dalam beberapa file dengan arsitektur data sebagai berikut:

1. Tabel Login berfungsi untuk mengakses aplikasi dengan menginputkan

nama dan password.

Nama Database : pengendalian_barang

Nama Tabel : Table_Login1

Primary Key : Nama

Tabel III.20. Tabel Login

Field Name Type Width Keyword

Nama Varchar 15 not null primary key

Password Varchar 20 -

2. Tabel Data Login menyimpan tentang data-data Karyawan yang

mempunyai hak akses program yang telah dirancang. Berikut rancangan

struktur tabel tersebut :

Nama Database : pengendalian_barang

Nama Tabel : Data_Login

Primary Key : ID_Karyawan

Page 82: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

58

Tabel III.21. Data Login

Field Name Type Width Keyword

ID_Karyawan Varchar 15 not null primary key

Nama Varchar 25 -

Password Varchar 15 -

Bagian Varchar 15 -

No_Telp Varchar 15 -

3. Tabel Data Barang

Tabel Data Barang merupakan tabel yang berfungsi untuk

menginput kriteria-kriteria barang. Berikut rancangan struktur tabel

tersebut :

Nama Database : pengendalian_barang

Nama Tabel : Data_Barang

Primary Key : Kode_Barang

Tabel III.22. Tabel Data Barang

Field Name Type Width Keyword

Kode_Barang Varchar 15 not null primary key

Nama_Barang Varchar 25 -

Kemasan_Barang Varchar 15 -

Kg Varchar 15 -

Exp_Date Varchar 15 -

Harga_Satuan Varchar 15 -

4. Tabel Data Toko

Tabel Data Toko merupakan tabel yang berfungsi untuk menginput

kriteria-kriteria toko. Berikut rancangan struktur tabel tersebut :

Page 83: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

59

Nama Database : pengendalian_barang

Nama Tabel : Data_Toko

Primary Key : Kode_Toko

Tabel III.23. Tabel Data Toko

Field Name Type Width Keyword

Kode_Toko Varchar 15 not null primary key

Nama_Toko Varchar 25 -

Alamat_Toko Varchar 30 -

No_toko Varchar 15 -

5. Tabel Penilaian

Tabel Penilaian merupakan proses untuk menghasilkan suatu

laporan. Berikut rancangan tabel tersebut :

Nama Database : pengendalian_barang

Nama Tabel : Penilaian

Primary Key : Kode

Tabel III.24. Tabel Penilaian

Field Name Type Width Keyword

Kode Varchar 15 not null primary key

Alternatif Varchar 25 foreign key

Nama_Brg Varchar 25 -

Stok_Gudang Varchar 15 -

Pengiriman Varchar 15 -

Barang_Rusak Varchar 15 -

Penjualan Varchar 15 -

Nilai Varchar 15 -

Ranking Varchar 15 -

Keterangan Varchar 15 -

Page 84: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

60

III.4.4. ERD (Entity Relationship Diagram)

Setelah merancang database maka dapat dibuatkan relasi antar tabel

sebagai kebutuhan data. Relasi ini menggambarkan hubungan antara satu tabel

dengan tabel yang lain. Seperti hubungan satu dengan satu, satu dengan banyak,

dan banyak dengan banyak. Adapun relasi antar tabel dapat digambarakan sebagai

berikut :

Page 85: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

61

Gambar III.15. Entity Relationship Diagram Sistem Pendukung Keputusan

Pengendalian Persediaan Barang

Page 86: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

62

III.5. Desain Sistem

Desain sistem ini berisikan pemilihan menu yang telah dilakukan. Adapun

bentuk rancangan dari sistem pendukung keputusan dalam pengendlian persediaan

barang adalah sebagai berikut :

a. Desain Halaman Login

Adapun tampilan Desain Halaman Login dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar III.16. Desain Halaman Login

b. Desain Halaman Home

Adapun tampilan Desain Halaman Home dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Page 87: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

63

Gambar III.17. Desain Halaman Home

c. Desain Form Data Login

Adapun tampilan Desain Form Data Login dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar III.18. Desain Form Data Login

Page 88: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

64

d. Desain Form Data Barang

Adapun tampilan Desain Form Data Barang dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar III.19. Desain Form Data Barang

e. Desain Form Data Toko

Adapun tampilan Desain Form Data Toko dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Page 89: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

65

Gambar III.20. Desain Form Data Toko

f. Desain Halaman Proses Kriteria

Adapun tampilan Desain Halaman Proses Kriteria dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Page 90: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

66

Gambar III.21. Desain Halaman Proses Kriteria

g. Desain Halaman Hasil Sub Kriteria

Adapun tampilan Desain Halaman Sub Kriteria dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Page 91: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

67

Gambar III.22. Desain Halaman Sub Kriteria

h. Desain Halaman Penilaian

Adapun tampilan Desain Halaman Penilaian dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar III.23. Desain Halaman Penilaian

Page 92: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

68

i. Desain Halaman Laporan Data Toko

Adapun tampilan Desain Halaman Laporan Data Toko dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar III.24. Desain Halaman Laporan Data Toko

j. Desain Halaman Laporan Penilaian

Adapun tampilan desain Halaman Laporan Penilaian dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar III.25. Desain Halaman Laporan Penilaian

Page 93: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

BAB IV

BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Page 94: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

69

BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

IV.1. Hasil

Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan

pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi

program aplikasi menggunakan bahasa pemrograman. Implementasi merupakan

tahap dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya. Dari sini

akan diketahui apakah sistem yang dibuat benar-benar dapat menghasilkan tujuan

yang diinginkan.

Penulis merancang program Penerapan Metode AHP Dalam Pengendalian

Persediaan Barang dengan menggunakan bahasa program Microsoft Visual Basic

.Net dengan menggunakan database Microsoft SQL Server hasil rancangan

program sebagai berikut :

IV.1.1. Tampilan Program

1. Tampilan Form Login

Setelah dipanggil maka program akan menampilkan form login pada

gambar IV.1. berikut ini :

Page 95: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

70

Gambar IV.1. Tampilan Form Login

Apabila user telah memasukkan nama dan password program akan

mencocokkan nama dan password tersebut ke database, bila ditemukan dan benar

password nya akan tampil menu home, bila salah tampilan program tetap pada

menu login.

2. Tampilan Form Home

Tampilan form home yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar

IV.2. berikut ini :

Page 96: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

71

Gambar IV.2. Tampilan Form Home

Form home ini menampilkan dan mengendalikan seluruh aplikasi yang

ada dalam program tersebut. Home terdiri dari menu file, bobot prioritas, dan

penilaian. menu file yang berfungsi untuk menginput data login, data barang, data

toko dan menampilkan report penilaian dan report data toko. Menu bobot prioritas

digunakan untuk menghitung nilai bobot kriteria dan sub kriteria. Menu penilaian

digunakan untuk menentukan nilai stok toko dan menu keluar untuk keluar dari

sistem. Untuk mengakses menu-menu tersebut bisa menggunakan mouse dengan

mengklik atau menggunakan keyboard.

3. Tampilan Form Data Login

Tampilan form data login merupakan desain daftar dari admin. Berfungsi

untuk menampilkan form-form tertentu yang berperan sebagai admin untuk

mengolah data-data penting. Adapun tampilan form login dapat dilihat dibawah

ini :

Page 97: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

72

Gambar IV.3. Tampilan Form Data Login

4. Tampilan Form Data Barang

Tampilan form data barang mempunyai fungsi untuk menginput nama-

nama barang. Adapun tampilan form data barang dapat dilihat dibawah ini :

Gambar IV.4. Tampilan Form Data Barang

Page 98: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

73

5. Tampilan Form Data Toko

Tampilan form tata barang mempunyai fungsi untuk menginput nama-

nama toko. Adapun tampilan form data toko dapat dilihat dibawah ini :

Gambar IV.5 Tampilan Form Data Toko

6. Tampilan Form Bobot Prioritas Kriteria

Tampilan form bobot prioritas kriteria adalah form yang digunakan untuk

memasukkan nilai bobot kriteria yang akan diolah oleh sistem. Apabila form

bobot prioritas kriteria dipilih akan tampil layar form bobot kriteria pada gambar

IV.6. berikut ini :

Page 99: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

74

Gambar IV.6. Tampilan Form Bobot Prioritas Kriteria

7. Tampilan Form Prioritas Sub Kriteria

8. Tampilan form bobot prioritas subkriteria adalah form yang digunakan

untuk memasukkan nilai bobot subkriteria yang akan diolah oleh sistem.

Apabila form bobot prioritas kriteria dipilih akan tampil layar form bobot

subkriteria pada gambar IV.7. berikut ini :

Gambar IV.7. Tampilan Form SubKriteria

Page 100: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

75

9. Tampilan Form Penilaian

Tampilan form penilaian adalah form yang digunakan untuk memasukkan

penilaian akurasi stok took yang akan diolah oleh sistem sehingga menghasilkan

keputusan dan informasi atas persediaan barang yang baik.

Apabila menu penilaian dipilih akan tampil layar form penilaian pada

gambar IV.8. berikut ini :

Gambar IV.8. Tampilan Form Penilaian

10. Tampilan Laporan Data Toko

Laporan data toko menampilkan nama-nama toko yang diinput oleh

admin. Tampilan laporan data toko dapat dilihat pada gambar IV.9. berikut ini:

Page 101: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

76

Gambar IV.9. Tampilan Laporan Data Toko

11. Tampilan Laporan Penilaian

Laporan penilaian menampilkan hasil penilaian yang dilakukan

oleh admin. Adapun tampilan laporan penilaian dapat dilihat pada gambar IV.10.

berikut ini :

Gambar IV.10. Tampilan Laporan Penilaian

Page 102: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

77

IV.2. Uji Coba Hasil

Sebelum program digunakan atau diterapkan, maka program harus bebas

terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan program yang mungkin

terjadi antara lain kesalahan penulisan bahasa, kesalahan sewaktu proses, atau

kesalahan logika. Setelah program bebas dari kesalahan, program dites dengan

memasukkan data untuk diolah.

IV.2.1. Skenario Pengujian

Skenario pengujian dilakukan menggunakan metode blackbox, dimana

skenario pengujian merupakan alur hasil dari pengujian. Pengujian blackbox

digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari aplikasi yang dikembangkan.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian fungsionalitas dari sistem, apakah

sistem berfungsi dengan hasil yang diinginkan atau tidak.

Pada aplikasi penerapan metode AHP dalam pengendalian persediaan

barang, pengujian merujuk pada fungsi-fungsi yang dimiliki sistem. Kemudian

membandingkan hasil keluaran dengan hasil yang diharapkan. Bila hasil yang

diharapkan sesuai dengan hasil pengujian, berarti perangkat lunak sesuai dengan

desain yang telah ditentukan sebelumnya. Bila belum sesuai maka perlu dilakukan

pengecekan lebih lanjut dan perbaikan.

Page 103: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

78

Tabel IV.1. Uji Coba Sistem Data Toko

No Nama Proses Prosedur

Pengujian

Masukan Hasil Yang

Diharapkan

Hasil

Pengujian

1. Login Memasukkan

nama dan

password

kemudian

tekan perintah

login

Nama

dan

Password

Admin

Login Sukses

Sukses

2. Menambah

data toko

Menambah

data toko

kemudian

menekan

perintah

simpan

Data

Toko

Proses

menambah

data toko

Sukses

3. Mengubah

data toko

Mengubah

data toko

kemudian

menekan

perintah edit

Data Toko

Prosese

mengubah

data toko

Sukses

4. Menghapus

data toko

Menghapus

data toko

kemudian

menekan

perintah hapus

Data Toko

Proses

menghapus

data toko

Sukses

5. Mencetak

data toko

Mencetak data

toko kemudian

menekan

perintah

report

Data Toko

Proses

mencetak

laporan data

toko

Sukses

Page 104: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

79

Tabel IV.2. Uji Coba Sistem Data Penilaian

No Nama Proses Prosedur

Pengujian

Masukan Hasil Yang

Diharapkan

Hasil

Pengujian

1. Login Memasukkan

nama dan

password

kemudian

tekan perintah

login

Nama

dan

Password

Admin

Login Sukses

Sukses

2. Menambah

data penilaian

Menambah

data penilaian

kemudian

menekan

perintah

simpan

Data

Penilaian

Proses

penilaian

Sukses

3. Menghapus

data penilaian

Menghapus

data penilaian

kemudian

menekan

perintah hapus

Data

penilaian

Proses

menghapus

data

penilaian

Sukses

4. Mencetak

data penilaian

Mencetak data

penilaian

kemudian

menekan

perintah

report

Data

penilaian

Proses

mencetak

laporan data

penilaian

Sukses

IV.2.1.1 Pengujian Validitas Algoritma Program

Pengujian algoritma program digunakan untuk mengetahui sistem

pendukung keputusan valid atau tidak. Pengujian validitas algoritma progam

Page 105: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

80

dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan sistem pendukung keputusan

dengan hasil perhitungan manual. Selanjutnya dalam pengujian ini akan dicari

tingkat akurasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan 3 jenis data

yang diambil dari sampel data. Hasil perhitungan tersebut disajikan pada tabel

IV.2 :

Tabel IV.3 Uji Blackbox Validitas Algoritma Program

Alternatif Perhitungan Perbedaan Sistem Manual

Stok Gudang 0.4824 0.4824 0

Pengiriman 0.2717 0.2717 0

Barang Rusak 0.1575 0.1575 0

Penjualan 0.0882 0.0882 0

Jumlah Alternatif 4 Alternatif

Total Perbedaan ∑ n 0

Presentasi

Perbedaan

0 x 100%

0%

Tingkat

Keakuratan

100% - 0% 100%

IV.2.2 Hasil Pengujian

IV.2.2.1 Kelebihan

Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi sistem pendukung

keputusan ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan sistem ini kestabilan barang toko lebih cepat dari

pada perhitungan dengan manual, karena bila dengan menggunakan sistem

ini hanya dengan menginput hasil penilaian semua barang took.

Persediaan barang dapat dikendalikan dengan baik dan cepat.

Page 106: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

81

2. Sistem yang penulis rancang memudahkan admin dalam menentukan

kestabilan barang toko.

3. Sistem yang dirancang menggunakan database SQL Server 2008 R2

sebagai tempat penyimpanan data, sehingga data tersimpan dengan rapi

dan aman.

IV.2.2.2 Kekurangan

Sistem yang dibangun tentunya memiliki kekurangan, kekurangan yang

dimiliki sistem ini adalah :

1. Aplikasi yang dirancang hanya berlaku untuk proses pengendalian

persediaan barang.

2. Login sistem untuk admin menggunakan username dan password.

Keamanannya masih riskan untuk dibobol oleh seseorang yang tidak

bertanggung jawab. Sehingga oknum tersebut dapat melihat serta

mengganti-ganti penilaian dan data barang.

3. Sistem yang dibangun masih sangat sederhana. Sistem yang penulis

rancang hanya berfokus melakukan pengolahan data barang dan data

penilaian untuk menentukan kestabilan barang.

Page 107: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 108: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Sebagai penutup pembahasan dalam penulisan skripsi, penulis mengambil

kesimpulan-kesimpulan sekaligus memberikan saran kepada pihak-pihak yang

menggunakan aplikasi ini.

Dengan adanya kesimpulan dan saran ini dapat diambil suatu

perbandingan yang akhirnya dapat memberikan perbaikan-perbaikan dimasa

mendatang. Adapun kesimpulan yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibangun mampu menangani pemecahan masalah dalam hal

pengendalian persediaan barang yang baik untuk perusahaan. Sistem yang

penulis bangun mampu melakukan proses perhitungan, penginputan,

pengeditan dan penghapusan.

2. Hasil dari sistem pendukung keputusan pengendalian persediaan barang

diuji coba dengan memaparkan kriteria yang berbeda-beda dengan

perhitungan metode Analitycal Hierarcy Process.

3. Aplikasi yang dibangun berguna untuk memprioritaskan barang tertentu

dengan proses yang cepat.

V.2. Saran

Sebagai aplikasi yang tidak dikerjakan dengan tim, penulis menyadari

bahwa aplikasi ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu dari kesimpulan

Page 109: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

83

diatas, maka penulis memberikan saran-saran yang dianggap membantu

dan berguna untuk pengembangan aplikasi di masa mendatang. Adapun saran-

saran yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Penerapan sistem komputerisasi sebaiknya didukung oleh perangkat yang

memadai, baik dari segi manusia (brainware) maupun segi peralatan

(hardware dan software).

2. Perlu dilakukan bimbingan kepada bidang administrasi yang terkait,

minimal mengetahui dan mengerti tentang sistem serta aplikasi yang

dirancang.

3. Sebaiknya sistem ini dikembangkan agar mampu menyajikan informasi

yang lebih responsif dan lebih baik dalam penanganannya.

4. Selalu mem–backup data agar terhindar dari kemungkinan terjadinya

kehilangan data penting yang disebabkan oleh kerusakan pada perangkat

keras.

Page 110: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

DAFTAR PUSTAKA

Gustiana, Iyan, 2010, Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online pada

PT. OCHIKAWA HEADWEARS PROJECT, Vol IV, No. 2, Sistem

Informasi UNIKOM, Hal 8-9.

Hartati, Sylvia Saragih, 2013, Penerapan Metode Analitycal Hierarchy

Process(AHP) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop,

Vol IV, No. 2, Pelita Informatika Budi Darma, Medan, Hal 83.

Haviluddin, 2011, Memahami Penggunaan UML(Unified Modelling

Language), Vol 6, No. 1, FMIPA Universitas Mulawarman, Samarinda,

Hal 3-5.

Kurniawan, Erick. (2011), “Cepat Mahir Visual Basic 2010”, Andi: Yogyakarta.

Monita, Dina (2013), “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan

Langsung Tunai Dengan Menggunakan Metode AHP (Analitical

Hierarchy Process)”, Vol,3 No.2. STMIK Budi Darma: Medan.

Rochmawati, Daud, dan Valeria, Mimosa, Windana, (2014), “Pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Berbasis

Komputer Pada Perusahaan Kecil (Studi Kasus Pada PT.Trust

Technology”, Vol 12, No.1, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Sriwijaya.

Saragih, Sylvia Hartati. (2013). “Penerapan Metode Analitycal Hierarchy

Process pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop.” Vol IV.

Pelita Informatika Budi Darma. Medan. Hal 83.

Siska, dan Lili Syafitri.2013. Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Barang

Dagang Pada PT. Sungai Budi Di Palembang. Skripsi. STIE MDP.

Palembang.

Wahana Komputer, 2010, Microsoft SQL Server 2008 Express, Andi,

Yogyakarta.

Page 111: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

LAMPIRAN

Page 112: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

LISTING PROGRAM

1. Form Login

Imports System.Data.SqlClient

Public Class Form1

Sub masuk()

koneksi()

Dim masuk As String

masuk = "select * from

Table_Login1 where Nama = '"

& TextBox1.Text & "' and

Password ='" & TextBox2.Text

& "' "

cmd = New

SqlCommand(masuk, conn)

dr = cmd.ExecuteReader

dr.Read()

If dr.HasRows Then

Me.Visible = False

Home.Show()

Else

MsgBox("maaf, inputan salah")

bersih()

TextBox1.Focus()

End If

End Sub

Sub bersih()

TextBox1.Text = ""

TextBox2.Text = ""

End Sub

Sub tampil()

koneksi()

da = New SqlDataAdapter("

select * from Table_Login1",

conn)

ds = New DataSet

da.Fill(ds)

2. Form Data Login

Imports System.Data.SqlClient

Public Class Data_Login

Sub tampil()

koneksi()

da = New

SqlDataAdapter("SELECT *

FROM Data_Login", conn)

ds = New DataSet

da.Fill(ds)

DataGridView1.DataSource

= ds.Tables(0)

End Sub

Sub nipOtomatis()

koneksi()

cmd = New

SqlCommand("select * from

Data_Login order by

ID_Karyawan desc", conn)

dr = cmd.ExecuteReader

dr.Read()

If Not dr.HasRows Then

TextBox1.Text = "12111"

Else

TextBox1.Text =

Val(Microsoft.VisualBasic.Mid(

dr.Item("ID_Karyawan").ToStrin

g, 5, 3)) + 1

If Len(TextBox1.Text) =

1 Then

TextBox1.Text =

"1211" & TextBox1.Text & ""

ElseIf

Len(TextBox1.Text) = 2 Then

TextBox1.Text = "121"

& TextBox1.Text & ""

ElseIf

Len(TextBox1.Text) = 3 Then

TextBox1.Text = "12"

& TextBox1.Text & ""

End If

End If

End Sub

Sub bersih()

TextBox1.Text = ""

TextBox2.Text = ""

TextBox3.Text = ""

TextBox4.Text = ""

TextBox5.Text = ""

Page 113: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

End Sub

Sub simpan()

koneksi()

If TextBox1.Text = "" Or

TextBox2.Text = "" Or

TextBox3.Text = "" Or

TextBox4.Text = "" Or

TextBox5.Text = "" Then

MsgBox("Inputan Masih

Ada yang Kosong")

Else

Try

Dim psn As String

Dim simpan As String

psn = MsgBox("Yakin

Ingin di Simpan ?", vbYesNo,

"Informasi !")

If psn = vbYes Then

simpan = "INSERT

INTO Data_Login Values('" &

TextBox1.Text & "','" &

TextBox2.Text & "','" &

TextBox3.Text & "','" &

TextBox4.Text & "','" &

TextBox5.Text & "')"

cmd = New

SqlCommand(simpan, conn)

cmd.ExecuteNonQuery()

Else

MsgBox("Inputan

Gagal di Simpan !")

TextBox1.Focus()

End If

Catch ex As Exception

End Try

End If

End Sub

Form Data Barang

Imports System.Data.SqlClient

Public Class Data_Barang

Sub bersih()

TextBox1.Text = ""

TextBox2.Text = ""

TextBox3.Text = ""

TextBox4.Text = ""

TextBox5.Text = ""

TextBox6.Text = ""

End Sub

Sub nipOtomatis()

koneksi()

cmd = New

SqlCommand("select * from

Data_Barang order by Kode_Barang

desc", conn)

dr = cmd.ExecuteReader

dr.Read()

If Not dr.HasRows Then

TextBox1.Text =

"112000235"

Else

TextBox1.Text =

Val(Microsoft.VisualBasic.Mid(dr.It

em("Kode_Barang").ToString, 7, 5))

+ 1

If Len(TextBox1.Text) = 1

Then

TextBox1.Text =

"11200023" & TextBox1.Text & ""

ElseIf Len(TextBox1.Text) =

2 Then

TextBox1.Text =

"1120002" & TextBox1.Text & ""

ElseIf Len(TextBox1.Text) =

3 Then

TextBox1.Text = "112000"

& TextBox1.Text & ""

ElseIf Len(TextBox1.Text) =

3 Then

Page 114: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

TextBox1.Text = "11200"

& TextBox1.Text & ""

End If

End If

End Sub

Sub tampil()

koneksi()

da = New

SqlDataAdapter("SELECT * FROM

Data_Barang", conn)

ds = New DataSet

da.Fill(ds, "Data_Barang")

DataGridView1.DataSource =

ds.Tables("Data_Barang")

End Sub

Sub simpan()

koneksi()

If TextBox1.Text = "" Or

TextBox2.Text = "" Or

TextBox3.Text = "" Or

TextBox4.Text = "" Or

TextBox5.Text = "" Or

TextBox6.Text = "" Then

MsgBox("Inputan Ada yang

Kosong")

Else

Try

Dim psn As String

Dim simpan As String

psn = MsgBox("Yakin

Anda Ingin Simpan ?", vbYesNo,

"Informasi !")

If psn = vbYes Then

simpan = "INSERT

INTO Data_Barang Values('" &

TextBox1.Text & "','" &

TextBox2.Text & "','" &

TextBox3.Text & "','" &

TextBox4.Text & "','" &

TextBox5.Text & "','" &

TextBox6.Text & "')"

cmd = New

SqlCommand(simpan, conn)

cmd.ExecuteNonQuery()

Else

MsgBox("Inputan Gagal

Simpan !")

TextBox1.Focus()

End If

Catch ex As Exception

End Try

End If

End Sub

Sub edit()

koneksi()

Dim psn As String

Dim edit As String

psn = MsgBox("Yakin Ingin

UPDATE ?", vbYesNo, "Informasi

!")

If psn = vbYes Then

edit = "UPDATE

Data_Barang SET Nama_Barang='"

& TextBox2.Text &

"',Kemasan_Barang='" &

TextBox3.Text & "',Kg='" &

TextBox4.Text & "',Exp_Date='" &

TextBox5.Text & "',Harga_Satuan='"

& TextBox6.Text & "' where

Kode_Barang='" & TextBox1.Text

& "'"

cmd = New

SqlCommand(edit, conn)

cmd.ExecuteNonQuery()

Else

MsgBox("Data GAGAL

UPDATE !")

End If

End Sub

Sub hapus()

koneksi()

Page 115: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

Dim psn As String

Dim hapus As String

psn = MsgBox("Yakin Ingin

Hapus Data ?", vbYesNo, "Informasi

!")

If psn = vbYes Then

hapus = "DELETE FROM

Data_Barang where Kode_Barang='"

& TextBox1.Text & "'"

cmd = New

SqlCommand(hapus, conn)

cmd.ExecuteNonQuery()

Else

MsgBox("Data GAGAL

Hapus !")

End If

End Sub

Private Sub

Data_Barang_Load(ByVal sender As

System.Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles

MyBase.Load

koneksi()

Call tampil()

Call nipOtomatis()

End Sub

Private Sub

DataGridView1_CellDoubleClick(B

yVal sender As Object, ByVal e As

System.Windows.Forms.DataGridVi

ewCellEventArgs) Handles

DataGridView1.CellDoubleClick

End Sub

Private Sub Button1_Click(ByVal

sender As System.Object, ByVal e

As System.EventArgs) Handles

Button1.Click

koneksi()

Call simpan()

Call tampil()

Call bersih()

Call nipOtomatis()

End Sub

Private Sub Button2_Click(ByVal

sender As System.Object, ByVal e

As System.EventArgs) Handles

Button2.Click

koneksi()

edit()

tampil()

bersih()

nipOtomatis()

TextBox1.Focus()

End Sub

Private Sub Button3_Click(ByVal

sender As System.Object, ByVal e

As System.EventArgs) Handles

Button3.Click

Call hapus()

Call tampil()

Call bersih()

Call nipOtomatis()

TextBox1.Focus()

End Sub

Private Sub Button4_Click(ByVal

sender As System.Object, ByVal e

As System.EventArgs) Handles

Button4.Click

Home.Show()

Me.Close()

End Sub

Private Sub Label8_Click(ByVal

sender As System.Object, ByVal e

As System.EventArgs)

End Sub

Page 116: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …

Private Sub

DataGridView1_DoubleClick(ByVal

sender As Object, ByVal e As

System.EventArgs) Handles

DataGridView1.DoubleClick

Dim baris As Integer

baris =

DataGridView1.CurrentRow.Index

TextBox1.Text =

DataGridView1.Item(0, baris).Value

TextBox2.Text =

DataGridView1.Item(1, baris).Value

TextBox3.Text =

DataGridView1.Item(2, baris).Value

TextBox4.Text =

DataGridView1.Item(3, baris).Value

TextBox5.Text =

DataGridView1.Item(4, baris).Value

TextBox6.Text =

DataGridView1.Item(5, baris).Value

End Sub

End Class

Page 117: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 118: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 119: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 120: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 121: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 122: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 123: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 124: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 125: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 126: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …
Page 127: PENERAPAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) …