111
PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QURˊAN DI PPQ AL-MUHAJIRIN BUKIT PAMULANG INDAH Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd) Oleh: Nenden Fachriyah NIM. 12311124 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA 1437 H / 2016 M

PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-

QURˊAN DI PPQ AL-MUHAJIRIN BUKIT PAMULANG

INDAH

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd)

Oleh:

Nenden Fachriyah

NIM. 12311124

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …
Page 3: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …
Page 4: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …
Page 5: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …
Page 6: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

iv

MOTTO

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi

orang lain”

Page 7: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

v

KATA PENGANTAR

Bismillâhirrahmânirrahîm

Alhamdulillah, Puji serta syukur penulis limpahkan

hanya kepada Allah SWT. yang senantiasa telah melimpahkan

segala rahmat dan karunia-Nya, membimbing penulis untuk

selalu berusaha dan berpikir positif hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan suri tauladan manusia Nabi

Muhammad SAW. semoga syafaatnya selalu tercurah kepada

kita hingga akhir nanti. Âmîn.

Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Penerapan

Metode Bagdadi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca

Al-Qurˊan di PPQ Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah”

dengan arahan, bantuan, motivasi serta bimbingan dari semua

pihak baik secara materi mapupun non materi serta doa. Untuk

itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qurˊan (IIQ) Jakarta Ibu DR.

Hj. T. Yanggo, MA.

Page 8: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

vi

2. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qurˊan (IIQ)

Jakarta, Ibu Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA.

3. Ibu Hj. Romlah Widayati, M.Ag selaku dosen

pembimbing yang dengan ketelatenan dan

kesabarannya telah bersedia membimbing penulis

dalam menyusun skripsi, sehingga dapat terselesaikan

sebagai sarana untuk mendapatkan gelar sarjana strata

satu (S.Pd.I) di Institut Ilmu Al-Qurˊan (IIQ) Jakarta.

4. Seluruh Instruktur tahfidz Al-Qurˊan yang telah

membimbing dengan sabar dan memberikan motivasi

kepada penulis untuk senantiasa istiqamah menghafal

Al-Qurˊan dan mengamalkannya.

5. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah yang telah menransfer

ilmunya kepada penulis, semoga senantiasa menjadi

amal kebaikan serta imu yang manfaat dan barakah.

Juga kepada staf Fakultas yang senantiasa membantu

dalam melayani segala kebutuhan penulis dengan baik.

6. Bapak Bambang Cahyono selaku ketua Yayasan Al-

Munawwarah beserta seluruh jajarannya yang telah

membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis

dalam melaksanakan penelitian.

7. Kedua orang tua tercinta Bapak Fahrul Muhtadin dan

Mama Neng Teti Herawati yang selalu megiringi

Page 9: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

vii

perjalanan penulis dengan cinta dan kasih sayangnya

serta doa yang di panjatkan. Terimakasih atas segala

pengorbanan yang begitu tulus sehingga penulis dapat

merasakan nikmatnya menuntut ilmu hingga sampai

saat ini. Semoga Allah selalu memberkahi keduanya,

diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat, serta selalu

dalam naungan dan ridha-Nya.

8. Suamiku tercinta Rizky Rachman, S.Pi. yang senantiasa

mendampingi, mencintai, membimbing dan

memberikan motivasi dalam perjalanan penyusunan

skripsi, serta ridha dan kasih sayangnya. Semoga selalu

menjadi imam terbaik yang shalih dan membimbing

menuju ridha-Nya.

9. Papa Zainal Arifin dan Mama Aisyah Chotib, yang

senantiasa memberikan kasih sayang dan memberikan

motivasi kepada penulis, semoga Allah memberkahi

usia keduanya, selalu dalam naungan dan ridha-Nya,

serta di berikan kebahagiaan dunia dan akhirat.

10. Adik-adik tercinta, M. Iqbal Fauzi, Andini

Fachrissyiami, Chica Salwa Fachira, yang penulis

cintai, senantiasa selalu memberikan keceriaan,

motivasi serta doa kepada penulis, semoga menjadi

anak-anak yang shalih dan shalihah.

Page 10: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

viii

11. Kakanda Zainal Mustaqim yang turut membantu serta

memberikan motivasi kepada penulis dalam perjalanan

penulisan skripsi ini, semoga Allah membalas segala

kebaikan dan selalu dalam naungan dan ridha-Nya.

12. Sahabat-sahabat Fakultas tarbiyah A 2012, yang telah

memberikan banyak warna dalam perjalanan menuntut

Ilmu di Institut Ilmu Al-Qurˊan (IIQ) Jakarta hingga

sampai saat ini, semoga persahabatan kita menjadi

persahabatan yang berkah hingga akhirat nanti.

13. Sahabat seperjuangan Institut Ilmu Al-Qurˊan (IIQ)

Jakarta angkatan Tahun 2012, semoga persahabatan

kita menjadi jalinan yang berkah.

14. Dewan Guru serta adik-adik tercinta keluarga besar

PPQ Al-Muhajirin, yang selalu memberikan semangat

dan senyum terbaik di setiap pertemuannya.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tak

dapat di sebutkan satu persatunya, terimakasih banyak

atas bantuan dan jasanya, semoga Allah senantiasa

membalas dan melimpahkan rahmat dan ridha-Nya

untuk kita semua. Aamiin.

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca. Penulis

Page 11: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

ix

menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan karya selanjutnya.

Jakarta, 15 Agustus 2016

Penulis

Nenden Fachriyah

Page 12: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

x

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan .............................................................. i

Lembar Pengesahan ............................................................. ii

Pernyataan Penulis ............................................................... iii

Kata Pengantar ..................................................................... v

Daftar Isi .............................................................................. x

Abstrak ................................................................................. xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ............................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................. 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ 8

E. Tinjau pustaka .......................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ............................................... 14

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Seputar Metode Bagdadi .......................................... 16

1. Pengertian dan Sejarah Metode Bagdadi ........... 16

2. Karakteristik Metode Bagdadi ........................... 19

3. Kekurangan dan Kelebihan Metode Bagdadi .... 20

Page 13: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

xi

B. Kemampuan Membaca Al-Qurˊan ........................... 21

1. Pengertian Kemampuan ..................................... 21

2. Pengertian Membaca Al-Qurˊan ........................ 22

3. Tingkatan dalam Membaca Al-Qurˊan .............. 51

4. Keutamaan Membaca Al-Qurˊan ....................... 55

5. Fungsi Al-Qurˊan ............................................... 58

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................. 65

B. Metode Penelitian .................................................... 65

C. Populasi dan Sampel ................................................ 66

D. Sumber Data ............................................................. 67

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 67

F. Teknik Analisis Data ................................................ 71

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pusat Pembelajaran

Al-Qurˊan (PPQ) Al-Muhajirin Bukit

Pamulang Indah ....................................................... 73

B. Deskripsi Data .......................................................... 75

1. Hasil Observasi .................................................. 75

2. Hasil Wawancara ............................................... 76

3. Hasil Penilaian Tes Lisan .................................... 80

Page 14: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

xii

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan .................................................................. 87

B. Saran ........................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 89

Page 15: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

xiii

ABSTRAK

Nenden Fachriyah, NIM: 12311124 dengan penelitian

yang berjudul “Penerapan Metode Bagdadi dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qurˊan di PPQ Al-

Muhajirin Bukit Pamulang Indah”.

Metode Bagdadi merupakan panduan membaca Al-

Qurˊan tertua yang pada umumnya biasa disebut dengan

metode “Eja”. PPQ (Pusat Pembelajaran Al-Qurˊan) Al-

Muhajirin Bukit Pamulang Indah telah menggunakan Metode

Bagdadi untuk pengenalan dasar huruf-huruf hijaiyah beserta

makhraj dan sifatnya dalam mempelajari bacaan Al-Qurˊan.

Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui penerapan

Metode Bagdadi dalam upaya meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qurˊan.

Dari kajian teoritis, penulis memaparkan sejarah

penyusunan, pengertian, karakteristik, serta kekurangan dan

kelebihan seputar Metode Bagdadi. Peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan datanya

menggunakan wawancara, observasi, dan tes lisan bacaan Al-

Qurˊan . Adapun teknik analisis data penulis melaui triangulasi

data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan

membaca Al-Qurˊan dengan diiringi pembelajaran metode

bagdadi hasilnya cukup baik. Dimana perolehan nilai rata-rata

hasil tes kemampuan membaca Al-Qurˊan dengan skor 61-70

(rendah) kelancaran 7.8%, tajwid 5.2%, dan makhraj 5.2%.

Skor 71-80 (sedang) mencapai nilai kelancaran 18.4%, tajwid

47.3%, dan makhraj 42.1%. Skor 81-90 (tinggi) dengan nilai

kelancaran 73.6%, tajwid 47.3%, dan makhraj 52.6%.

Page 16: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

Sistem Transliterasi

Sistem transliterasi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qurˊan Jakarta” terbitan tahun 2011.

1. Konsonan th : ط a : أ zh : ظ b : ب ‘ : ع t : ت gh : غ ts : ث f : ف j : ج q : ق h : ح k : ك kh : خ l : ل d : د m : م dz : ذ n : ن r : ر w : و z : ز h : ه s : س ` : ء sy : ش y : ي sh : ص dh : ض

2. Vokal Vokal tunggal Fathah : a Kasrah : i Dhammah : u

Page 17: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

Vokal Panjang â : أ î : ي û : و Vokal Rangkap ai : ...ي au : ...و

Page 18: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi

Muhammad SAW. melalui malaikat Jibril berupa Al-

Qurˊan, yaitu firman Allah SWT. bagi siapa saja yang

membacanya merupakan suatu ibadah. Al-Qurˊan

merupakan risalah Allah sebagai pedoman dan petunjuk

untuk seluruh umat manusia.

Manusia, Al-Qurˊan, dan alam semesta merupakan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa manusia, Al-Qurˊan dan alam semesta tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena pada hakikatnya Allah SWT. menciptakan alam semesta dan segala isinya diperuntukan bagi manusia. Begitu pula sebaliknya, tanpa alam semesta, manusia tidak akan mampu menjalankan fungsinya sabagai khalifah yang bertugas memakmurkan bumi. Karena sebagai khalifah, manusia berfungsi untuk memelihara dan memakmurkan alam semesta. Akan tetapi, tanpa Al-Qurˊan yang diaplikasikan sebagai pedoman hidup maka akan terjadi kerusakan pada alam semesta dan manusia berada dalam kesesatan, karena Al-Qurˊan merupakan firman Allah yang membimbing manusia ke jalan yang benar dan menciptakan kemaslahatan di muka bumi.1

1 Amirullah Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan

Membaca Al-Qur`an, (Bandung: Ruang Kata, 2012), h. 48

Page 19: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

2

Al-Qurˊan adalah Kalamullah yang memiliki

sifat-sifat yang agung. Maka siapa yang menginginkan

anugerah besar dari-Nya sudah seharusnya senantiasa

mengisi hari-harinya dengan membaca, mempelajari, serta

mengamalkan kandungannya.

Di dalam Al-Qurˊan terdapat berbagai macam

ilmu untuk di pelajari serta diamalkan. Dijelaskan dalam

wahyu yang pertama, yaitu Q.S. Al-‘Alaq (96): 1-5 yang

menyatakan kewajiban manusia untuk selalu menuntut

ilmu. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap

orang baik laki-laki maupun perempuan, dari sejak kecil

hingga tutup usia. Hal ini berdasarkan sabda Nabi

Muhammad SAW. “Tuntutlah ilmu dari semenjak buaian

sampai ke liang lahat”.

Perintah menuntut ilmu ini tidak hanya untuk

kepentingan akhirat. Karena Islam sendiri menyerukan

kepada umatnya untuk menyeimbangkan antara kehidupan

dunia dan akhirat. Oleh karena itu, disamping perintah

Allah pada hamba-Nya untuk menuntut ilmu dan

mengamalkan segala sesuatunya di dunia, Allah juga

menyeru atas mereka untuk mempelajari ilmu agama yang

semuanya terkandung dalam Al-Qurˊan dan hadits.

Page 20: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

3

Membaca Al-Qurˊan merupakan ibadah yang

tidak di tentukan oleh batas usia dan waktu. Belajar dan

mengajarkan Al-Qurˊan merupakan hal yang pokok dalam

Islam. Baik usia dini, remaja, dewasa, bahkan usia lanjut.

Sebaik-baik dari kita adalah yang mau belajar Al-Qurˊan

dan mengajarkannya. Sabda Rasulullah SAW.

ثنا شعبة قال: أخبرنى علقمة بن مرثد اج بن منھال حد حدثنا حج

لمى عن عثمان حمن الس سمعت سعد بن عبیدة عن ابى عبد الر

خیركم من تعلم قال: رضي الله عنھ عن النبي صل الله علیھ وسلم

حمن في إمرة عثمان حتى كان القرآن وعلمھ قال وأقرأ أبو عبد الر

اج قال وذاك الذي أقعدني مقعدي ھذا الحج

“Orang yg paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qurˊan dan mengajarkannya. Abu Abdirrahman membacakan (Al-Qur’an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, Dan hal itulah yg menjadikanku duduk di tempat dudukku ini.” (HR. Bukhari)2

Firman Allah SWT.

2 Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar al ‘Asqolani, Fathul Baari bi

Syarhi Shohih al Bukhari, (Mesir: Darul Hadits, 2004) cet. 9, h, 85

Page 21: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

4

”Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. Al-Qiyamah[75]: 17-18).

Mengajarkan Al-Qurˊan sejak dini merupakan hal

yang pokok. Hal ini dikarenakan keadaan otak pada anak

usia dini masih fresh untuk menerima apa-apa yang

ditangkapnya. Hendaknya anak lebih banyak dikenalkan

pada amalan kebaikan dan pendidikan yang bermanfaat

pada usianya yang lebih dini agar ia senantiasa terbiasa

dengan kebaikan. “Agar anak didik dibesarkan dalam

nuansa fitrah yang putih lagi bersih dan kalbu mereka telah

diisi terlebih dahulu oleh cahaya hikmah sebelum hawa

nafsu menguasai dirinya yang akan menghitamkannya

karena pengaruh kekeruhan, kedurhakaan, dan kesesatan.”3

Secara fitrah seorang anak diciptakan dalam

keadaan siap untuk menerima kebaikan atau keburukan

tergantung pada kedua orang tuanya yang kelak merubah

dan akan membimbingnya untuk cenderung pada salah satu

dari keduanya.

“Dalam pandangan Islam, fitrah adalah potensi

yang dapat dikembangkan melalui peranan lingkungan,

3 Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaidi, Tahapan Mendidik Anak, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005), h. 410

Page 22: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

5

entah lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat. Oleh

karena itu, peranan pendidikan sangat signifikan dalam ikut

menumbuhkembangkan fitrah yang dibawa sejak anak

dilahirkan.”4 Hal ini jelas menekankan bahwa lingkungan

dan pendidikan sangat berpengaruh dalam pembentukan

karakter anak, akan menjadi seperti apa nantinya.

“Perkembangan agama pada anak sangat

ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang telah atau

sedang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan

yang pertama yaitu masa anak-anak yang dimulai dari umur

0-12 tahun.”5 Di usia ini lah anak masih semangat mencari

pengetahuan baru dan selalu memiliki rasa ingin tahu.

Sesungguhnya belajar Al-Qurˊan itu sesuatu yang

mudah, tidak ada kata sulit dalam mempelajari Al-Qurˊan

selama ada kemauan. Niat dan tekad belajar dengan

sungguh-sungguh serta meluangkan waktu untuk belajar

adalah kunci utama untuk sukses membaca Al-Qurˊan

dengan baik dan benar.

4Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi

dalam Keluarga, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h. 172 5Nafia Wafiqni dan Asep Ediana, Psikologi Perkembangan Anak

Usia MI/SD, (Jakarta: UIN Press,2015), h. 242

Page 23: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

6

“Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar[54]: 17).

Dalam belajar membaca Al-Qurˊan terdapat

kaidah dan aturan tersendiri. Biasanya di awali dengan

pengenalan huruf serta makhraj (tempat keluar) nya

kemudian harakat serta tajwidnya. Terdapat berbagai

macam metode dalam mengaplikasikan kaidah-kaidah

tersebut dalam mempelajari Al-Qurˊan.

Upaya memacu minat belajar Al-Qurˊan dan

untuk mempermudah proses belajar mengajar Al-Qurˊan,

diperlukan metode yang tepat, efektif dan efisien.

Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar

mengajar merupakan salah satu faktor pendukung demi

tercapainya tujuan keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Terdapat berbagai macam metode dalam pengembangan

pembelajaran Al-Qurˊan ini, diantaranya Metode

Bagdadiyah, metode ummi, metode hattaiyah, metode iqra,

metode al-barqy, dan sebagainya. Disini penulis akan

meneliti mengenai salah satu penggunaan metode yaitu

bagdadi.

Pusat Pembelajaran Al-Qurˊan (PPQ) Al-

Muhajirin Bukit Pamulang Indah merupakan lembaga non

Page 24: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

7

formal yang memberikan perhatian dalam pengembangan

pendidikan Al-Qurˊan. Menghidupkan kegiatan belajar Al-

Qurˊan di lingkungan sekitar dengan beranggotakan peserta

didik tanpa batasan usia. Dimulai dari usia dini, remaja,

dewasa, hingga usia lanjut. Oleh Karena itu peneliti ingin

mengetahui bagaimana perkembangan prestasi peserta

didik dalam belajar Al-Qurˊan.

Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode

Bagdadi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

Qurˊan Di PPQ Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah”

B. Identifikasi Masalah

Terkait dengan latar belakang masalah tersebut,

maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan Metode Bagdadi dalam meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qurˊan di PPQ Al-Muhajirin

Bukit Pamulang Indah.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam keberhasilan

membaca Al-Qurˊan anak dengan Metode Bagdadi.

3. Sejauh mana peran penerapan Metode Bagdadi dalam

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qurˊan.

4. Efektifitas Metode Bagdadi dalam meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qurˊan.

Page 25: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

8

5. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qurˊan.

6. Hubungan antara Metode Bagdadi dengan peningkatan

kemampuan membaca Al-Qurˊan anak.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis

membatasi penelitian pada penerapan Metode Bagdadi

dalam meningkatkan kemampuan membaca anak di kelas

tahsin PPQ Al-Muhajirin Pamulang dan dirumuskan

menjadi: Sejauh mana penerapan Metode Bagdadi dalam

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qurˊan di PPQ Al-

Muhajirin Bukit Pamulang Indah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari beberapa masalah yang penulis

rumuskan, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui kemampuan membaca anak dengan Metode

Bagdadi di PPQ Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi bagi lembaga PPQ Al-Muhajirin Bukit

Pamulang Indah dalam mencetak generasi Qurˊani

Page 26: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

9

yang berkualitas dan berkompeten dalam membaca

Al-Qurˊan dan mampu memelihara dan menjaga

kemurnian Al-Qurˊan sesuai dengan harapan

masyarakat umat Islam pada umumnya.

b. Untuk menambah wawasan para pendidik di PPQ

Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah dan masyarakat

umumnya dalam rangka membebaskan buta huruf

dalam membaca Al-Qurˊan di Indonesia.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan atau

referensi dalam meningkatkan kemampuan membaca

Al-Qurˊan dikalangan masyarakat baik anak-anak,

remaja dan dewasa.

d. Penelitian ini merupakan langkah awal yang sedikit

banyaknya dapat memberikan kontribusi dalam

bidang pendidikan dan pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya dalam metode pengajaran

Al-Qurˊan dan dapat di tindak lanjuti oleh peneliti

berikutnya.

E. Tinjau Pustaka

1. Iya Alfiyah, Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qurˊan

Jakarta tahun 2008 dalam skripsinya yang berjudul

“Hubungan Metode Qiroati dengan Kemampuan

Page 27: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

10

Membaca Al-Qurˊan Anak di TPQ Fathullah UIN

Jakarta” yang menyimpulkan bahwa Metode Qiraati

yang diterapkan LPQ Fathullah UIN Jakarta itu tidak

terdapat hubungan positif yang signifikan terhadap

kemampuan membaca siswa-siswi LPQ Fathullah UIN

Jakarta. Metodologi dalam penulisan skripsi ini yaitu

penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif.

2. Ziyadatul Farihah, Fakultas Tarbiyah Intitut Ilmu Al-

Qurˊan Jakarta tahun 2010 dalam skripsinya yang

berjudul “Pelaksanaan Metode Iqra’ dalam Prestasi

Belajar Al-Qurˊan Siswa SDIT Al-Hamidiyah

Sawangan Depok” yang menyimpulkan bahwa

pelaksanaan Metode Iqra’ dalam Prestasi Belajar Al-

Qurˊan di SDIT Al-Hamidiyah dengan tenaga

kependidikan yang belum sepenuhnya mengikuti

metodologi metode iqra’ berlangsung kurang baik.

Hasil tes membaca Al-Qurˊan pada semester akhir dari

kelas III menunjukkan bahwa belajar membaca Al-

Qurˊan dengan metode iqra’ hasilnya kurang optimal,

dimana perolehan nilai rata-rata prestasi belajar Al-

Qurˊan dengan skor 61-69 (rendah) pada kelancaran

membaca 11.6%, makaharijul huruf 17.9%, tajwid

22%. Skor 71-80 (sedang) pada kelancaran membaca

Page 28: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

11

61.2%, makharijul huruf 72.6%, tajwid 67.4%,

sedangkan skor (tinggi) 81-90 pada kelancaran

membaca 26.3%, makharijul huruf 8.4%, tajwid 10.5%.

Metodologi dalam penulisan skripsi ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif

analisis.

3. Siti Masngudah, Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-

Qurˊan Jakarta tahun 2011 dalam skripsinya yang

berjudul “Korelasi antara Metode Ceramah dengan

Peningkatan Motivasi Membaca Al-Qurˊan pada Siswa

SDN 2 Karangkembang, Kebumen, Jawa Tengah” yang

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara metode ceramah dengan peningkatan

motivasi membaca Al-Qurˊan pada siswa di SDN 2

Karangkembang, Kebumen, Jawa Tengah, dengan

hubungan yang bersifat kuat atau tinggi. Teknik analisa

data menggunakan rumus “r” Product Moment dengan

hasil rxy=0,747. Dengan rumus df=N-nr yaitu 30-2=28,

df sebesar 28 diperoleh r tabel (rt) baik pada taraf

signifikansi 5% yaitu 0,361 maupun pada taraf

signifikansi 1% yaitu 0,463. Ternyata rxy atau ro lebih

besar dari pada rt, maka dengan demikian Hipotesis

Page 29: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

12

Alternatif diterima atau disetujui, sedangkan Hipotesis

Nihil ditolak.

4. Zakiyah, Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qurˊan

Jakarta tahun 2012 dalam skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Metode QLC Terhadap Kemampuan

Membaca Al-Qurˊan Studi Kasus Pada Peserta Didik di

Lembaga Qurˊan Learning Centre Buncit Raya Jakarta

Selatan” hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara metode QLC

terhadap kemampuan membaca Al-Qurˊan peserta didik

di Lembaga Qurˊan Learning Centre Bincit Raya

Jakarta Selatan dengan memperhatikan besarnya rxy

(0,598) merupakan korelasi yang sedang atau cukupan.

5. Moh. Amin mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2014 dalam skripsinya yang berjudul

“Efektifitas Metode Drill dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qurˊan Siswa Kelas VII di

MTs Fatahillah Jakarta” yang menyimpulkan bahwa

kemampuan membaca Al-Qurˊan dengan metode drill

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat

dilihat melalui siklus/pertemuan yang telah dilakukan.

Pada materi makharijul huruf nilai perolehan sebelum

Page 30: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

13

diterapkan metode drill adalah 67,05 sedangkan setelah

dilakukan metode drill nilai rata-rata diperoleh 76,31.

Mengalami peningkatan sebesar 9,26 poin. Metodologi

penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

6. Wike Ulandari, Fakultas Tarbiyah Institut lmu Al-

Qurˊan Jakarta tahun 2015 dalam skripsinya yang

berjudul “Efektifitas Metode Ummi Terhadap

Kemampuan Membaca Al-Qurˊan (Analisa Terhadap

Bacaan Siswa Kelas IV SDIT Al-Hamidiyah Pancoran

Depok Jabar” yang menyimpulkan bahwa Metode

Ummi sangat baik jika diterapkan dalam pendidikan

Islam, khususnya dalam pembelajaran Al-Qurˊan . Dari

hasil penelitian metode Scoring yang telah dilakukan

hasil perhitungannya yaitu terdapat korelasi yang

signifikan antara Metode Ummi terhadap kemampuan

membaca Al-Qurˊan Siswa kelas 4 SDIT Al-Hamidiyah

Pancoran Depok. Metodologi dalam penulisan skripsi

ini yaitu penelitian lapangan dengan pendekatan

kuantitatif.

Page 31: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

14 F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut

Ilmu Al-Qurˊan Jakarta” terbitan tahun 2011.

BAB I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

tinjauan pustaka, hipotesa penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II kerangka teori yang membahas tentang aturan

teoritis mencakup pengertian metode, pengertian

Metode Bagdadi, seputar sejarah Metode Bagdadi,

kekurangan dan kelebihan Metode Bagdadi,

karakteristik Metode Bagdadi, kemudian bagian

kedua mencakup pengertian kemampuan,

pengertian membaca Al-Qurˊan, keutamaan

membaca Al-Qurˊan, tingkatan membaca Al-

Qurˊan, dan fungsi Al-Qurˊan.

BAB III metode penelitian yang menjelaskan waktu dan

tempat penelitian, metode penelitian, populasi dan

sampel penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Page 32: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

15

BAB IV hasil penelitian yang mencakup sejarah singkat

berdirinya PPQ Al-Muhajirin Pamulang, teknis

analisis data, dan pengumpulan data.

BAB V penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.

Page 33: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Seputar Metode Bagdadi

1. Pengertian dan Sejarah Metode Bagdadi

Sebelum membahas tentang pengertian

Metode Bagdadi, pertama penulis akan mengemukakan

mengenai pengertian metode. “Metode atau metoda

berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos.

Metha berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk

mencapai tujuan tertentu.”1

Metode dapat diartikan sebagai “jalan yang

dipilih untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis

untuk mencapai tujuan pembelajaran.”2 Menurut Pupuh

Fathurrahman dan M. Sobry “metode merupakan suatu

cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

1 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah,2011), h.

180 2 Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2011), h. 85

Page 34: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

17

telah ditetapkan.”3 Sedangkan menurut Syaiful Bahri

Djamarah “metode adalah salah satu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.”4

Metode biasa digunakan dalam kegiatan

pembelajaran oleh pendidik untuk menarik minat

belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar.

“Metode merupakan cara yang dapat digunakan oleh

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada

peserta didik.”5

Dari berbagai macam metode, Metode

Bagdadi merupakan salah satu metode yang digunakan

dalam membaca Al-Qurˊan, khususnya tingkat dasar.

“Metode Bagdadi yaitu metode tersusun (tarkibiyah),

maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara

berurutan dan merupakan sebuah proses ulang.”6

3 Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar

Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: Refika Adimata, 2010), Cet I, h. 15

4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet I, h. 53

5 Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi Pesan-pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan, (Jakarta: Amzah, 2015), h. 114

6 Wike Ulandari, “Efektifitas Metode Ummi Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an”, Skripsi, (Jakarta: Perpustakaan IIQ, 2015), h. 27, t.d.

Page 35: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

18

Metode Bagdadi merupakan panduan

membaca Al-Qurˊan tertua di dunia yang hampir di

gunakan di setiap negara yang berpenduduk muslim

seperti Mesir, Yaman, India, dan sebagainya. Di

Indonesia sendiri, metode ini di sampaikan dengan

pengenalan huruf-huruf hijaiyah, harakat, dan beberapa

hukum tajwid, dengan cara di eja.

ومن سبـر علم أن تعليم القراءة العربية قائم على ستة دروس أساسية

وهي:

المدود -٣الحركات -٢حروف الهجاء -١ ة الشد -٦السكون -٥التنوين -٤

“Barangsiapa mengukur/menganalisa, maka akan diketahui bahwa pembelajaran membaca Al-Qurˊan itu berdiri diatas 6 dasar pembelajaran : 1)Huruf Hijaiyyah, 2)Harakat, 3)Mad, 4)Tanwîn, 5)Sukun, 6)Syiddah.”7

Masing-masing daerah memiliki cara yang berbeda dalam mengeja harakat. Di pulau Jawa, umumnya menggunakan istilah jabar-jer-fes; di luar Jawa khususnya wilayah Melayu, menggunakan istilah di atas- di bawah- di depan; pada perkembangannya istilah-istilah itu mulai di ganti dengan istilah fathah-kasrah-dlommah. Istilah-istilah harakat tersebut pada

7 Abi Nuran Hamid bin ‘Abdil Hamid, Qa‘idah Bagdadiyah, (As-

Syariqah: Maktabah Shahabah, 2005), h. 11

Page 36: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

19

dasarnya adalah perkembangan dari tanda baca yang di buat oleh Abu Aswad ad-Du’ali atas perintah Sayyidina Ali.8

Metode Bagdadi ini pada umumnya biasa

disebut dengan metode “Eja”. Terdapat pendapat yang

mengatakan metode ini berasal dari Baghdad masa

pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Mengenai siapa

tokoh yang menemukan metode ini belum diketahui,

begitu pula proses masuk dan berkembangnya di

Indonesia masih kurang jelas riwayatnya.

2. Karakteristik Metode Bagadadi

Dari berbagai macam metode, terdapat ciri

dan karakter masing-masing. Ciri khas dari Metode

Bagdadi sendiri yaitu langsung memperkenalkan

seluruh huruf-huruf, serta mengenalkan huruf-huruf

dengan harakat (fathah, kasrah, dhommah) dengan

melafalkannya menggunakan suku kata yang di eja

mempergunakan istilah aslinya.

Secara didaktik (metode pembelajaran)

Metode Bagdadi ini memiliki ciri sebagai berikut:

8 Qusyairy Sunny, jqh.or.id/qaidah-bagdadiyah/, diakses tanggal 31

Mei 2016.

Page 37: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

20

a. Materi-materinya diurutkan dari yang konkret ke yang abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya ke materi yang rinci.

b. Secara garis besar, kaidah bagdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah jumlah tersebut menjadi tema sentral dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa estetik bagi siswa karena bunyinya bersajak dan berirama.9

3. Kekurangan dan Kelebihan Metode Bagdadi

Metode ini adalah metode belajar Al-Qurˊan

yang cocok untuk anak-anak yang juga masih pemula,

belum mengenal huruf, atau sama sekali belum

mengetahui huruf-huruf hijaiyah. Metode ini memiliki

kekurangan dan kelebihan, diantaranya:

a. Bahan atau materi disusun secara sekuensif. b. Pola bunyi dan susunan huruf disusun secara rapi. c. Keterampilan mengeja yang dikembangkan dengan

daya tarik tersendiri. d. 30 huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada

setiap langkah secara utuh sebagai tema sentral. e. Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam

setiap langkah.

Beberapa kekurangan kaidah bagdadiyah antara lain:

9 Dwi Respatiningrum, www.edukasi.in/2015/09/metode-metode-

pembelajaran-al-quran-a.html?m=1, diakses tanggal 17 Mei 2016

Page 38: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

21

a. Kaidah bagdadiyah yang sebenarnya (asli) sulit diketahui, karena sudah ada ditemukan kaidah bagdadiyah yang mengalami beberapa modifikasi kecil.

b. Penyajian materi terkesan menjemukan. c. Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat

menyulitkan pengamatan siswa. d. Memerlukan waktu lama untuk mampu membaca

Al-Qurˊan.10

B. Kemampuan Membaca Al-Qurˊan

1. Pengertian Kemampuan

Dalam kamus Bahasa Indonesia, pengertian

kemampuan adalah “kesanggupan; kekuatan untuk

melakukan sesuatu; kekayaan yang dimiliki.”11 Dalam

proses pendalaman materi pada seorang siswa,

dibutuhkan kemampuan individu secara verbal maupun

non verbal untuk menghadapi kesulitan, memecahkan

kesukaran secara tepat dan cepat. Kemampuan belajar

membaca disederhanakan menjadi 5 macam

kemampuan sebagai berikut:

1) Kemampuan intelektual, yakni merupakan hasil belajar yang sangat penting dari sistem lingkungan skolastik.

10 Dwi Respatiningrum, www.edukasi.in/2015/09/metode-metode-

pembelajaran-al-quran-a.html?m=1, diakses tanggal 17 Mei 2016 11 Tim Reality, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, (Surabaya:

Reality Publisher, 2008), h. 433

Page 39: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

22

2) Strategis kognitif yakni mengatur “cara belajar” dan “cara berfikir” seseorang dalam arti yang seluas-luasnya termasuk dalam kemampuan memecahkan masalah.

3) Informasi verbal, yakni pengetahuan dalam arti informasi dan fakta, dimana kemampuan ini pada umumnya lebih dikenal.

4) Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah antara lain: menulis, mengetik, menggunakan jangka dan sebagainya.

5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang lain, barang, atau kejadian.12

Misalnya dalam membaca Al-Qurˊan, minat

dalam membaca Al-Qurˊan akan mempengaruhi

kesuksesan belajar dengan adanya dukungan dari

kemampuan dan bakat yang dimiliki. Jadi, kesuksesan

dalam belajar dapat dicapai oleh anak apabila anak

tersebut mempunyai kemampuan terhadap sesuatu yang

dipelajari.

2. Pengertian Membaca Al-Qurˊan

Terlebih dahulu penulis akan mengemukakan

pengertian membaca dan pengertian Al-Qurˊan.

12 M. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama

Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) h. 25

Page 40: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

23

Pengertian membaca menurut bahasa, kata

membaca berasal dari kata dasar “baca” yang dapat

awalan “me” dan imbuhan berupa sisipan “m” sehingga

menjadi kata kerja “membaca” yang berarti “melihat

serta memahami isi dari apa yang tertulis; melafalkan

tulisan; mengetahui, meramalkan.”13

Henry Guntur Tarigan berpendapat bahwa

“membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan

yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata atau bahasa tulis.”14

Menurut Tampubolon “membaca pada

hakekatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk

menemukan makna dari tulisan.”15 Membaca juga

mempunyai pengertian “sebagai jembatan menuju

pemahaman, pengamalan, dan penerapan Al-Qurˊan

dalam kehidupan sehari-hari.”16

13 7 Tim Reality, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, h. 79 14 Henry Guntur Tarigan, membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1979), h. 7 15 Tampubolon, Kemampuan Membaca Tenik Membaca Efektif dan

Efisien, (Bandung: Angkasa, 1986), h. 228 16 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan

Mencintai Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2005), Cet ke-2, h. 49

Page 41: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

24

Dalam mengembangkan kemampuan

membaca, guru mengembangkan sistem pembelajaran

yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan

membaca Al-Qurˊan lebih dini, guru memberi

kesempatan peserta didik memperoleh pengalaman

yang luas dalam mendengarkan dan membaca.

Firman Allah SWT:

“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacakan-nya dengan bacaan yang sebenarnya, mreka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. Al-Baqarah[2]: 121)

Adapun definisi Al-Qurˊan terdapat dua pendekatan, yaitu secara lughawi (bahasa/etimologi) dan isthilahi (terminologi). Secara bahasa, Al-Qurˊan merupakan kata jadian (mashdar) dari kata al-qiraˊah, yaitu: qaraˊa, yaqraˊu, qiraˊatan, wa qurˊanan yang berarti menghimpun atau mengumpulkan. Sebagaimana firman Allah:

Page 42: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

25

“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah [75]: 17-18)

Sedangkan secara istilah, terdapat beberapa

pendapat mengenai pengertian Al-Qurˊan. Para ulama Ushul Fiqh mendefinisikan Al-Qurˊan sebagai “kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. secara bertahap melalui perantara Malaikat Jibril dan merupakan sebuah pahala dengan membacanya, yang diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.”17

Ada beberapa pendapat lain mengenai Al-

Qurˊan menurut istilah.

1) Menurut Manna Al-Qaththan

“Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. dan membacanya memperoleh

pahala.”18

17 Amirullah Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan

Membaca Al-Qur’an, (Bandung: Ruang Kata, 2012), h. 3 18 Manna Cholil Al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, (Bogor:

Litera Antar Nusa, 1986) h. 24

Page 43: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

26

2) Menurut Al Jurjani

“Yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. yang

ditulis di dalam mushaf dan yang diriwayatkan

secara mutawattir tanpa keraguan.”19

3) Menurut Muhammad Ali Al-Shabuni

Al-Qurˊan adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada “pungkasan” para nabi dan rasul, dengan perantara malaikat Jibril a.s. yang tertulis pada mashahif. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir. Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas.20

Membaca Al-Qurˊan merupakan suatu ibadah

dan mendapatkan pahala. Inilah salah satu karakteristik

dan keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qurˊan.

Bahkan Rasulullah SAW dalam sabdanya mengatakan

bahwa orang yang membaca satu huruf dari ayat Al-

Qur`an akan diberikan 10 kali lipat balasan oleh Allah

SWT.

بن مسعود رضى الله عنھ صلى عن عبد الله یقول قال رسول الله فلھ بھ حسنة والحسنة سلمالله علیھ و من قرأ حرفا من كتاب الله

بعشر أمثالھا لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف ومیم حرف

19 Al Jurjani, A-Ta’rifat, Ath-Thaba’ah wa an-Nasyr wa At-Tauzi,

Jeddah, t.p, t.t, h. 174 20 Muhammad Ali Al-Shabuni, Attibyan fii ‘Ulumil Qur’an, ( tt.p,

Daarul Kutub Al-Islamiyah, 2003), h. 8

Page 44: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

27

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)P20F

21P

Dan hadits ini sangat menûnjukan dengan

jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al-

Qurˊan baik paham atau tidak paham, maka dia akan

mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang

dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan

Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk,

baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik

yang bisa bahasa Arab atau tidak.

“Al-Qurˊan merupakan way of life yang akan

menûntun manusia menuju kesuksesan di dunia dan

akhirat. Orang-orang yang senantiasa membaca Al-

Qurˊan akan mendapatkan sinar hidayah dan

mengalami proses enlightment (pencerahan) dalam

hidupnya.”22

21 Al Imam Abdurrahhman bin Abdurrahim al Mubarakfury,

Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami‘it Tirmidzi, (Mesir: Darul Hadits, 2001), cet. 7, h. 330

22 Amirullah Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an, h. 49

Page 45: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

28

Dalam mempelajari bacaan Al-Qurˊan,

terdapat beberapa tahapan yang harus di fahami dan di

pelajari untuk mencapai bacaan yang bagus dan sesuai

dengan kaidah dan ajaran nabi SAW.

Tidak sekedar membaca, Al-Qurˊan

mempunyai kaidah tersendiri dalam pelafalannya yaitu

berhubungan dengan Makhârijul hurûf, shifâtul hurûf

dan ahkâmul hurûf.

a. Makhârijul hurûf

Makhârijul hurûf dapat diartikan sebagai

bunyi huruf atau tempat keluarnya huruf. Salah satu

murid al-Khalil, Imam Syibawaih berpendapat

susunan Makhârijul hurûf terbagi pada lima bagian:

1) Hurûf halqiyyah 2) Hurûf lisâniyyah 3) Hurûf syafawîyyah 4) Hurûf jaufiyyah 5) Hurûf khaisyumiyyah23

Keterangan dari uraian diatas adalah sebagai

berikut:

23Tim Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra` wal-Huffazh,

Panduan Praktis Baca Tulis AL-Qur`an Metode Bagdadi, (Jakarta: PP-JQH-NU, 2014), h. 97

Page 46: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

29

1) Halqiyyah (tenggorokan), bagian tenggororkan

ini terbagi tiga yaitu:

Tenggorokan bagian bawah, yaitu tempat

keluarnya hurûf hamzah dan Ha.

Tenggorokan bagian tengah, yaitu tempat

keluarnya hurûf ‘ain dan ha.

Tenggororkan bagian atas, yaitu tempat

keluarnya huruf ghain dan kha.

2) Lisâniyyah (lidah), yaitu huruf yang perangkat

bergeraknya lidah. Terbagi menjadi enam

bagian:

(a) Pangkal lidah dan langit-langit, yaitu hurûf

qâf dan kâf (bunyinya terletak di depan

makhraj qâf).

(b) Tengah-tengah lidah dengan langit-langit,

yaitu huruf jîm, syîn, yâ` dan dhâd (salah

satu/dua pinggir lidah beradu dengan salah

satu/dua geraham atas yang kiri/kanan atau

keduanya).

(c) Ujung lidah, huruf-hurufnya yaitu:

Lâm pinggir ujung lidah bertemu gusi muka

yang atas.

Page 47: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

30

Nûn ujung lidah bertemu dengan langit-

langit bagian depan.

Râ` ujung lidah yang mengarah sedikit ke

punggung lidah sesudah makhraj nûn

bertemu dengan langit-langit bagian depan.

(d) Punggung ujung lidah bertemu pangkal dua

gigi seri muka atas, hurufnya tâ, dâl dan

thâ`.

(e) Ujung lidah berada pada halaman dua gigi

seri atas dan bawah, hanya saja lebih dekat

ke arah ujung gigi seri yang bawah,

hurufnya zai, sîn dan shâd.

(f) Punggung ujung lidah bertemu ujung dua

gigi seri atas. Hurufnya tsa, dzal, dan zha.

3) Syafawîyyah (bibir) yaitu huruf-huruf yang

perngakat bergeraknya bibir. Hurufnya:

Ba dan mîm dua perut bibir sebelah dalam.

Waw antara dua perut bibir.

Fa perut bibir bawah bertemu ujung dua gigi

seri yang atas.

4) Jaufiyyah (rongga mulut) adalah tempat

keluarnya hurûf mad. Hurufnya:

Alif

Page 48: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

31

Waw mati

Ya mati

5) Khaisyumiyyah (pangkal hidung), yaitu tempat

keluarnya ghunnah atau dengung.

Makhârijul hurûf tidak sekedar keluar bunyi

dari huruf-huruf hijaîyah, namun huruf-huruf

tersebut memiliki karakter dan sifat masing-masing

yang disebut sifat huruf.

b. Sifâtul Hurûf

Sifat huruf pada dasarnya tidak dapat

terpisahkan dari Makhârijul hurûf, karena keluarnya

suatu bunyi huruf dibarengi dengan sifatnya.

Adapun yang dimaksud dengan sifat huruf menurut

bahasa yaitu “Karakteristik dari sesuatu (watak)-

seperti warna putih, hitam, merah dan

sebagainya.”24

Untuk mencapai bacaan Al-Qurˊan yang

baik dan benar serta tepat sesuai kaidahnya, maka

harus diketahui sifat-sifat huruf yang tepat sehingga

akan sesuai dalam pelafalan Makhârijul hurûfnya.

24 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur`an,

(Jakarta: Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ, 2012), h. 3

Page 49: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

32

Adapun penjelasan mengenai sifat-sifat huruf

diantaranya sebagai berikut:

No Sifat huruf Huruf-hurufnya

1

Hams

(berdesis/nafas

berhembus)

ص س ك ت ش خ ف ح ث ھـ

2 Jahr (Nafas ditahan) ع ظ م و ز ن ق ر ء ذ ي غ ض

ج د ط ل ب

3 Syiddah (Suara

tertahan) ء ج د ق ط ب ك ت

4 Rakhawah (Lunak) خ ذ غ ث ح ظ ف ض ش و ص

ز ي س ھـ

5

Bainiyah/Tawassuth

(Suara tidak terlepas

dengan sempurna

dan tidak tertahan

dengan sempurna)

ل ن ع م ر

6 Isti’la (Pangkal lidah

ke langit-langit) خ ص ض غ ط ق ظ

7 Istifâl (Lidah

dibawah)

ث ب ت ع ز م ن ي ج و د ح ر

ف ھـ ء ذ س ل ش ك

8 Ithbâq (Lidah ص ض ط ظ

Page 50: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

33

bertemu dengan

langit-langit)

9

Infitâh (Trebuka

antara lidah dan

langit-langit)

م ن ء ج ذ و ج د س ع ت ف ز

ك ح ق ل ھـ ش ر ب غ ي ث

10 Idzlâq

(lancar/ringan) ف ر م ن ل ب

11 Ishmât (tidak lancar) ج ز غ س ش ح ط ص د ث ق

ت ء ذ و ع ظ ھـ ي خ ض ك

12 Shafîr (berdesir) ص ز س

13 Qalqalah (memantul) ق ط ب ج د

14 Infirâf (melenturkan

lidah) ل ر

15 Takrîr (Lidah

bergetar halus) ر

16

Istithâlah

(menggelayutkan

suara)

ض

17

Tafasysyi (Bunyi

angin kuat dari

dalam mulut)

ش

18 Ghunnah (Dengung) م ن

Page 51: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

34

c. Ahkâmul Hurûf (Hukum-hukum huruf)

1) Hukum tafkhîm dan tarqîq

“Tafkhîm ialah sifat ketebalan pada suatu huruf di mana ketika ia di ucapkan, posisi mulut di penuhi oleh gema suaranya (seakan-akan di penuhi makanan). Sedangkan sifat sebaliknya disebut tarqîq, yakni tipis yang tentunya ketika di ucapkan posisi mulut tanpa dipenuhi oleh gema suaranya.”25 Huruf-huruf yang dibaca tafkhîm

(a) Huruf isti’la, خ ص ض غ ط ق ظ

(b) Ra’ yang berada di awal atau tengah kata

dengan syarat:

(1) Ra’ berharakat fathah

(2) Ra’ berharakat dhammah

(3) Ra’ mati terletak setelah huruf

berharakat fathah

(4) Ra’ mati terletak setelah huruf yang

berharakat dhammah

(5) Ra’ mati terletak setelah huruf yang

berkasrah ‘aridhi (tidak asli)

25 Ahmad Fathoni, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur`an,

(Jakarta: Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ, 2012), h. 71

Page 52: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

35

(6) Ra’ mati terletak sesudah huruf

berharakat kasrah yang berada diakhir

kata sebelumnya

(7) Sebelum ra’ mati berupa huruf yang

berharakat kasrah asliyyah dan

sesudahnya berupa huruf isti’la yang

tidak berharakat kasrah

(c) Ra’ yang berada di akhir kata, dengan

syarat:

(1) Sesudah huruf yang berharakat fathah

(2) Sesudah huruf yang berharakat

dhammah

(3) Sesudah alif

(4) Sesudah waw mati

(d) Lam lafadz الله yang sebelumnya berupa

huruf yang berharakat fathah atau dhammah

Huruf-huruf yang dibaca tarqîq diantaranya:

(a) Huruf istifal, yakni huruf-huruf selain isti’la

(b) Ra’ yang berada di awal atau tengah kata

dengan syarat ra’ berharakat kasrah dan jika

sebelum ra’ mati berupa kasrah asliyyah dan

Page 53: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

36

sesudahnya bukan huruf isti’la, misalnya

فرعون

(c) Ra’ yang berada di akhir kata dengan syarat,

ra’ mati (aridhi/tidak asli) stelah huruf yang

berharakat kasrah, misal: قد قدر dan Ra’ mati

(aridhi/tidak asli) setelah ya’ mati, misalnya:

خبیر

(d) Lam lafadz jalalah (الله) jika sebelumnya di

dahului oleh huruf yang berharakat kasrah.

Misal: یرفع الله

Adapun yang dapat dibaca tafkhîm dan tarqîq

diantaranya:

(a) Ra’ mati di tengah kata jika sebelumnya

berupa huruf berharakat kasrah asliyyah dan

setelahnya berupa huruf isti’la yang

berharakat kasrah, misal: كل فرق

(b) Ra’ mati tidak asli di akhir kata dan huruf

sebelumnnya berupa huruf berharakat kasrah

dan di pisah oleh huruf isti’layang mati,

yaitu pada lafadz: عین القطر، مصر

Page 54: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

37

2) Ahkâmul Mad wal Qashr

Adapun dalam pembelajaran Al-Qurˊan

harus di perhatikan juga mengenai ahkâmul mad

wal qashar. “Menurut bahasa mad adalah ziyadah

yang artinya menambah. Adapun menurut istilah

adalah:

وت بحرف من حروف المد واللین أو بحرف من إ طالة الص حرفي اللین فقط

“Memanjangkan suara dengan salah satu dari huruf mad dan lin atau dengan salah satu huruf lin saja.”26

Bacaan mad menurut ahli qira‘at adalah

membaca panjang lebih dari satu alif. Sedangkan

qashr yaitu menahan, yakni membaca huruf panjang

tidak lebih dari satu alif.

Berdasarkan pengertian diatas, tentunya

dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa pembahasan

ahkâmul mad wal qashr yaitu mengenai panjang

dan pendek suatu bacaan “antara mad dan qashr

adalah pembeda antara huruf yang dibaca panjang

lebih dari satu alif atau hururf yang dibaca panjang

tidak lebih dari satu alif (dua harakat). Maka untuk

26 Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, (Jakarta:

Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2013) h. 309

Page 55: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

38

dapat membedakan keduanya sudah bisa dilihat dari

tanda-tandanya.”27

Contoh bacaan mad dan qashr.

Mad hukum membacanya 5 harakat, seperti: ،حنفاء

وجاء

Qashr hukum membacanya dua harakat, seperti: ،فیھ

دون كان،

Adapun penjelasan mengenai pembagian Hukum

Mad beserta contohnya sebagai berikut:

1. Mad Thâbi‘î ( طبیعي مد )

Apabila ada alif ( ا ) terletak sesudah fathah ( ― ◌ )

atau ya’ sukun ( ي ) sesudah kasrah ( ― ◌ ) atau wau

sukun ( و ) sesudah dhammah ( ― ◌ ) dan tidak

bertemu dengan hamzah, sukun dan tasydid, maka

dihukumi mad thâbi‘î. Mad artinya panjang, thâbi‘î

artinya biasa.

Cara membacanya harus sepanjang dua harakat.

contoh :

سمیع - یقول - ب كتا

27 A. Munir dan Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-

Qur’an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), cet. Ke-I, h. 48

Page 56: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

39

2. Mad Wâjib Muttashil ( متصل مدواجب )

Apabila ada huruf mad bertemu dengan hamzah ( ء

) didalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya

wajib panjang sepanjang 4 atau 5 harakat atau dua

setengah kali mad thâbi‘î.

Contoh : جيء - جآء - سوآء

3. Mad Jâiz Munfashil ( مدجائزمنفصل)

Apabila ada huruf mad bertemu dengan hamzah (ء)

tetapi hamzah itu di lain kalimat. Jâiz artinya: boleh.

Munfashil artinya terpisah. Cara membacanya 4

harakat atau 5 harakat seperti mad wajib muttashil.

Contoh: أنزل بما أنتم لاو

4. Mad Lâzim Mutsaqqal Kilmi ( كلمي مثقل زم لامد )

Apabila ada huruf mad bertemu dengan huruf yang

bertasydîd di dalam satu kata, maka cara

membacanya harus panjang 6 harakat.

Contoh: آلین لاو الصاخة ،الض

5. Mad Lâzim Mukhaffaf Kilmi ( كلمي مخفف زم لامد )

Apabila ada huruf mad bertemu dengan huruf mati

(sukun), maka cara membacanya sepanjang 6

harakat.

Page 57: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

40

Contoh: نلاآ

6. Mad Layyin ( لین مد )

Apabila ada wau sukun ( و ) atau ya’ sukun ( ي )

sedang huruf sebelumnya yaitu berharakat fathah

dan setelahnya berupa huruf mati/sukun tidak asli

yang di sebabkan waqaf, maka cara membacanya

sekedar lunak dan lemas 2, 4 atau 6 harakat.

Contoh: خوف من

7. Mad ‘Âridh Lissukûn ( كون عارض مد للس )

Apabila ada huruf mad, sesudahnya berupa huruf

mati (sukun) tidak asli (karena peristiwa waqaf),

maka cara membacanya ada 3 macam :

a. Dibaca panjang 6 harakat.

b. Dibaca 4 harakat yakni dua kali mad thâbi‘î.

c. Dibaca 2 harakat seperti mad thâbi‘î biasa .

Contoh : والناس ، خالدون ،بصیر

8. Mad Shilah Qashîrah ( قصیرة صلة مد )

Apabila ada hâ` dhamîr ( ھ ) sedang sebelum hâ` ada

huruf hidup (berharakat) dan setelahnya berupa

huruf hidup yang bukan hamzah, maka cara

Page 58: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

41

membaca panjangnya harus panjang 2 harakat

seperti mad thâbi‘î.

Contoh: لھ شریكلا كان انھ

9. Mad Shilah Thawîlah ( ویلةط صلة مد )

Apabila ada huruf mad shilah qashîrah bertemu

dengan hamzah ( ء ), maka membacanya seperti

Mad Jâiz Munfashil .

Contoh: اخلده لھ ،باذنھلاا عنده

10. Mad ‘Iwadh ( عوض مد )

Apabila ada huruf mad alif yang menjadi pengganti

fathah tanwîn ketika waqaf, dengan syarat yang di

tanwîn bukan tâ marbuthah maka cara membacanya

seperti mad thâbi‘î.

Contoh: حكیما یماعل ،بصیرا سمیعا

11. Mad Badal ( بدل مد )

Yaitu apabila ada huruf mad sebelumnya berupa

hamzah ( ء ), maka cara bacanya seperti mad

thâbi‘î.

Contoh: إیمان ،آدم

Page 59: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

42

12. Mad Lâzim Harfi Mustsaqal ( مثقل حرف لازم مد )

Yaitu apabila pada permulaan surat dari Al-Qurˊan

terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang

delapan (hurûf hijaîyah yang menjadi

fawâtihussuwar), yakni

م – ك – ل – س – ع – ص – ق - ن , cara membacanya

seperti Mad Lâzim yaitu 6 harakat.

Contoh : huruf lâm pada آلم

13. Mad Lâzim Harfi Mukhaffaf ( مخفف حرف لازم مد )

Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qurˊan

ada terdapat huruf mad yang sesudahnya berupa

huruf mati asli yang tidak di idghamkan.

Contoh : huruf mîm pada حم

14. Mad Tamkîn ( تمكین مد )

Apabila ada yâ` sukun ( ي ) yang didahului dengan

yâ` yang bertasydîd dan harakatnya kasrah.

Contoh : حیییتم النبیین

15. Mad Farq ( فرق مد )

Yaitu bertemunya dua hamzah yang satu hamzah

istifhâm dan yang kedua hamzah washal pada lâm

Page 60: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

43

alif ma’rifat, cara membacanya sepanjang 6 harakat.

Dinamakan mad Farq karena yufarriq

(membedakan) antara kalimat yang bentuknya

khabar (berita) dengan kalimat yang bentuknya

istifhâm (pertanyaan).”28

Contoh : خیرامایشركوناللهاء , لكم اذن اللهءا قل

ین ءالذكر قل

3) Hukum nûn mati dan tanwîn

1. Izhhâr Halqi

Yaitu apabila ada nûn mati atau tanwîn bertemu

dengan salah satu hurûf halqi yakni : hamzah,

ha, kha, ‘ain, ghain, ha ( غ ع خ ح ه ء ) maka

hukum bacaannya adalah izhhâr halqi yang

berarti harus dibaca terang dan jelas seperti

contoh izhhâr dibawah ini:

حلیم غفور , منھ , ن أم من

2. Idghom bighunnah

Idgham bighunnah adalah apabila ada nûn mati

atau tanwîn bertemu dengan salah satu huruf

yâ`, nûn, mîm, dan wâwu ( و م ن ي ) maka hukum

28 Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, h. 361

Page 61: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

44

bacaannya disebut idghom bighunnah) ( إدغام

yang berarti harus dibaca dengan (بغنة

dimasukkan kedalam salah satu huruf yang

empat itu dengan suara mendengung. Seperti

contoh dibawah ini:

منع من , نور من , یقول من

3. Idghom Bilaghunnah

Idgham Bilaghunnah adalah apabila ada nûn

mati dan tanwîn bertemu dengan salah satu

huruf lâm (ل) dan ra (ر) maka hukum bacaannya

adalah idghom bilâghunnah ( بلاغنة إدغام ) yang

membacanya dengan cara memasukkan dengan

tanpa mendengung. Seperti contoh dibawah ini:

لم من , ربھم من

4. Iqlâb

Iqlâb yaitu apabila ada nûn mati atau tanwîn

bertemu dengan huruf bâ` (ب) maka hukum

bacaannya adalah iqlâb (إقلاب) yang

membacanya dengan cara huruf nûn atau tanwîn

itu dibalik atau ditukar menjadi suara mîm ( م ).

Seperti contoh iqlâb berikut:

Page 62: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

45

بررة كرام , بصیر سمیع

5. Ikhfâ`

Ikhfâ` apabila ada nûn mati atau tanwîn bertemu

dengan huruf yang 15 di bawah ini maka hukum

bacaannya adalah Ikhfâ` yang cara membacanya

adalah samar-samar. Huruf Ikhfâ` yang 15

antara lain:

ك ق ف ظ ط ض ص ش س ز ذ د ج ث ت

Contoh Ikhfâ`:

نفسكم أ , منكم, جوع من

4) Hukum mîm sukun

1. Ikhfâ` Syafawî شفوي إخفاء

yang dinamakan ikhfâ` syafawî adalah apabila

mîm sukun ( م ) bertemu dengan huruf ba ( ب ).

Ikhfâ` yaitu samar, sedangkan syafawî yaitu

bibir. Jadi apabila mîm sukun bertemu dengan

hurûf bâ` ( ب ) maka suara mîm sukunnya harus

dibaca samar antara mîm ( م ) dan bâ` ( ب ), di

tahan kira kira dua ketukan.

Cara membaca bacaan ikhfâ` syafawî:

1. Suara mîm mati disamarkan.

Page 63: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

46

2. Disertai dengan mendengung.

contoh bacaan ikhfâ` syafawî adalah:

( باسط وكلبھم) (بحجارة ترمیھم) (بینھم احكم )

2. Idghom mutamatsilain/Idgham Mîmi میم إدغام

Dikatakan idghom mîmi karena huruf mîm

sukun itu bertemu dengan huruf mîm juga.

Idghom itu mendengung, dan mîmi itu karena

mîm sukun bertemu dengan huruf mîm itu

sendiri.

Cara membacanya maka suara mîm sukunnya

dimasukan kepada mîm yang ada di hadapannya

dan disertai dengan ghunnah (dengung dari

pangkal hidung)

contoh bacaan idghom mîmi:

( فئة من كم ) (من أم )

3. Izhhâr Syafawî شفوي إظھار

Idzhar syafawî adalah mengucapkan huruf mîm

yang bersukun dari makhrajnya dengan tanpa

ghunnah. Huruf bacaan Idzhar Syafawî adalah

semua huruf hijaiyah selain huruf bâ` ( ب ) dan

mîm ( م ) yang jumlahnya ada 26 Huruf yaitu :

Page 64: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

47

ل ك ق ف غ ع ظ ط ض ص ش س ز ر ذ د خ ح ج ث ت ء

ي ه و ن

5) Hukum Bacaan Alif Lâm

1. Alif Lâm Syamsiah

Pembagian lâm ta’rîf yang pertama adalah alif

lâm syamsiyah yang berarti alif lâm ( ال ) yang

bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah.

Huruf-huruf lâm syamsiah ada 14, yaitu: ذ د ث ت

ن ل ظ ط ض ص ش س ز ر

Cara Membacanya adalah huruf lâm tidak

dibaca (dileburkan) dan huruf syamsiah setelah

lâm harus di tasydîd ( ـــ ). Contohnya مسیة الـش

dibaca asysyamsiah bukan alsamsiah. Pada

dasarnya huruf alif yang mengikuti huruf lam

tidak berharakat. Namun, jika di awal kalimat

(ibtida’), huruf alif tersebut diberi harakat

fathah, tetapi jika di tengah kalimat, huruf

alifnya tidak diberi harakat. Contoh: حمـن الر

حیم Alif lâm pertama, berada di awal maka) الر

alif tersebut diberi harakat atas. Sedangkan alif

lam kedua berada di tengah kalimat dan alifnya

tidak diberi harakat.

Page 65: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

48

Berikut contoh bacaan alif lam syamsiah

Cara التكاثر :Contohnya ت Bertemu dengan ال

bacanya: at-takâtsur

Cara الثاقب :Contohnya ث Bertemu dengan ال

bacanya: ats-tsâqib

ین :Contohnya د Bertemu dengan ال Cara الد

bacanya: ad-dîn

كر :Contohnya ذ Bertemu dengan ال Cara الذ

bacanya: adz-dzikr

حمن :Contohnya ر Bertemu dengan ال Cara الر

bacanya: ar-rahmân

یتون :Contohnya ز Bertemu dengan ال Cara الز

bacanya: az-zaitûn

میع :Contohnya س Bertemu dengan ال Cara الس

bacanya: as-samî’

Cara الشمس :Contohnya ش Bertemu dengan ال

bacanya: asy-syamsu

الحات :Contohnya ص Bertemu dengan ال Cara الص

bacanya: ash-shâlihât

الین :Contohnya ض Bertemu dengan ال Cara الض

bacanya: adh-dhâllîn

Cara الطاعة :Contohnya ط Bertemu dengan ال

bacanya: ath-thâ‘ah

Page 66: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

49

Cara الظالمین :Contohnya ظ Bertemu dengan ال

bacanya: azh-zhâlimîn

Cara اللیل :Contohnya ل Bertemu dengan ال

bacanya: al-lail

Cara الناس :Contohnya ن Bertemu dengan ال

bacanya: an-nâs

2. Alif lâm Qamariyah

Pembagian lâm ta’rif yang kedua adalah Alif

lâm syamsiyah yang berarti alif lâm (ال) yang

dirangkai dengan salah satu huruf qamariyah.

Sedangkan huruf-huruf alif lâm qamariah ada 14

yaitu: ي ھـ و م ق ك ف غ ع خ ح ج ب ا

Cara Membacanya adalah huruf lâm di beri

sukun sehingga suaranya jelas. Contohnya القمریة

di baca al qamariyah.

Berikut contoh alif lâm qamariyah:

Cara الأحد :Contohnya ا Bertemu dengan ال

bacanya: al-ahad

Cara البصیر :Contohnya ب Bertemu dengan ال

bacanya: al-bashîr

Cara الجمال :Contohnya ج Bertemu dengan ال

bacanya: al-jamâl

Page 67: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

50

Cara الحمد :Contohnya ح Bertemu dengan ال

bacanya: al -hamdu

Cara الخیر :Contohnya خ Bertemu dengan ال

bacanya: al-khair

Cara العصر :Contohnya ع Bertemu dengan ال

bacanya: al-‘ashr

Cara الغفور :Contohnya غ Bertemu dengan ال

bacanya: al-ghafûr

Cara الفیل :Contohnya ف Bertemu dengan ال

bacanya: al-fîl

Cara القارعة :Contohnya ق Bertemu dengan ال

bacanya: al-qâri‘ah

Cara الكوثر :Contohnya ك Bertemu dengan ال

bacanya: al-kautsar

Cara المؤمن :Contohnya م Bertemu dengan ال

bacanya: al-mu`min

Cara الوھاب :Contohnya و Bertemu dengan ال

bacanya: al-wahâb

Cara الھمزة :Contohnya ھـ Bertemu dengan ال

bacanya: al-humazah

Cara الیوم :Contohnya ي Bertemu dengan ال

bacanya: al-yaum

Page 68: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

51

6) Hukum Bacaan Ghunnah

Ghunnah menurut bahasa adalah mendengung.

Menurut Istilah ghunnah adalah suara yang nyaring

atau jelas yang keluar dari lubang hidung. Atau

perpaduan antara dua huruf yang sama yang

pertama mati atau disukun dan yang kedua

berharakat kemudian ditulis menjadi satu huruf dan

disertai berdengung dalam membacanya. Huruf

ghunnah itu ada dua yaitu mîm ( م ) dan nûn ( ن )

yang bertasydid.

Contoh: ا ةن ج , ومم

3. Tingkatan dalam Membaca Al-Qurˊan

Terdapat perbedaan pendapat dalam hal ini.

Menurut para ulama qurra` (ahli qiroat), bahwasannya

tingkatan membaca Al-Qurˊan itu ada empat tingkatan:

a. At-Tahqîq

b. At-Tartîl

c. Al-Hadr

d. At-Tadwîr

Page 69: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

52

1) At-Tahqîq

Menurut bahasa, tahqîq adalah tarqîq dan ta’kîd

(teliti dan menguatkan). Adapun menurut

istilah, tahqîq adalah:

تـيان بالشي نان مع المبالغة في الإ ء على حقه القراءة بتـؤدة واطمئـ

من غير زيادة ولا نـقصان، وهو يصلح في مقام التـعليم

“Membaca dengan lambat dan tenang dengan

benar-benar memberikan haknya secara benar

dan maksimal tanpa ada tambahan dan

pengurangan. Tingkatan ini cocok digunakan

dalam proses belajar mengajar.”29

Adapun menurut Muhammad Ibn ‘Alawi Al-

Maliki Al-Hasani tahqiq yaitu “membaca seperti

halnya tartil tetapi lebih tenang dan perlahan-

lahan, tempo ini hanya boleh dipakai untuk

belajar (latihan) dan mengajar, tidak boleh

dipakai pada waktu shalat atau menjadi

imam.”30 Menurut ulama tajwid, tempo bacaan

ini diperdengarkan/ diberlakukan sebagai

29 Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi‘i, h. 28 30 Muhammad Ibn ‘Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Samudera Ilmu

Al-Qur’an, (Bandung: Mizan Media Utama, 2001), h.51

Page 70: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

53

metode dalam proses belajar mengajar, sehingga

diharapkan murid dapat melihat dan

mendengarkan cara guru membaca huruf demi

huruf menurut semestinya sesuai dengan

makhrajnya dan sifatnya serta hukum-

hukumnya, seperti panjang, samar, dengung,

dan lain sebagainya.

2) At-Tartîl

“Menurut bahasa, tadwîr adalah menjadikan

sesuatu dengan bentuk melingkar. Adapun

menurut istilah:

تـوسط القراءة بـين التحقيق والحدر

“Bacaan yang sedang yaitu antara tahqiq

(perlahan) dan hadr (cepat).”31

Tingkatan bacaan ini adalah yang paling bagus,

karena dengan bacaan itulah Al-Qurˊan

diturunkan. Allah berfirman:

“Dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al-Furqân[25]: 32)

31 Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi‘i, h. 29

Page 71: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

54

3) At-Tadwir

وهو مرتـبة متـوسطة بـين التـرتيل والحدر. “Bacaan yang sedang tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat, pertengahan antara al-hadr dan at-tartil”32

4) Al-Hadr

Menurut bahasa, hadr adalah as-sur‘ah (cepat).

Adapun menurut istilah, hadr adalah:

على قـواعد، ة فظ اح في القراءة مع م ع ا سر وهو الإ ومراعاتها بدقة، وليحذر القارئ فيه من بـتر حرف المد

أو ذهاب صوت الغنة أو اختلاس الحراكت “Bacaan cepat dengan tetap menjaga dan memperhatikan kaedah-kaedah tajwid dengan sangat cermat, dan hendaknya seseorang qari berhati-hati dari memotong huruf mad, menghilangkan suara ghunnah, atau ikhtilas (membaca sebagian harakat).33

4. Keutamaan Membaca Al-Qurˊan

Nabi SAW. memerintahkan untuk membaca

Al-Qurˊan dengan bentuk perintah yang mutlak. Tidak

membatasi usia, diperintahkan pada setiap waktu dan

32 Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu

Tajwid, h. 30 33 Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi‘i, h. 29

Page 72: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

55

kesempatan. Membaca Al-Qurˊan adalah ibadah yang

memiliki banyak keutamaan diantaranya:

a. Nabi SAW. bersabda:

ثـنا شعبة قال: حدثنا هال حد أخبـرنى علقمة حجاج بن منـبن مرثد سمعت سعد بن عبـيدة عن ابى عبد الرحمن

عن النبي صل الله عليه السلمى عن عثمان رضي الله عنه ركم من تـعلم القرآن وعلمه قال وأقـرأ أبو وسلم قال: خيـ

عبد الرحمن في إمرة عثمان حتى كان الحجاج قال وذاك الذي أقـعدني مقعدي هذا

“Orang yg paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qurˊan dan mengajarkannya. Abu Abdirrahman membacakan (Al-Qurˊan) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, Dan hal itulah yg menjadikanku duduk di tempat dudukku ini.” (HR. Bukhari)34

b. Pahala membaca Al-Qurˊan

عن عبد الله بن مسعود رضى االله عنه يـقول قال رسول الله له به صلى االله عليه وسلم من قـرأ حرفا من كتاب الله فـ

34 Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar al ‘Asqolani, Fathul Baari bi

Syarhi Shohih al Bukhari, (Mesir: Darul Hadits, 2004) cet. 9, h, 85

Page 73: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

56

حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف )(رواه الترمذىميم حرف حرف ولام حرف و 35

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

c. Perniagaan yang tidak pernah merugi

لون كتاب الله وأقاموا الصلاة وأنـفقوا مما رزقـناهم الذين يـتـ) ليـوفـيـهم أجورهم ٢٩سرا وعلانية يـرجون تجارة لن تـبور (

)٣٠فضله إنه غفور شكور (ويزيدهم من

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir[35]: 29-30).

35 Al Imam Abdurrahman bin Abdurrahim al Mubarakfury,

Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami‘it Tirmidzi, (Mesir: Darul Hadits,2001), cet.7, h. 330

Page 74: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

57

d. Dapat menentramkan hati

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(Q.S. Ar-Ra’du [13]: 28).

5. Fungsi Al-Qur’an

Al-Qurˊan adalah kitab suci yang di turunkan

kepada manusia sebagai pedoman, petunjuk, obat,

nasihat, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Allah SWT. berfirman:

“Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-

Page 75: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

58

penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”(Q.S. Yunus [10]: 57-58).

Al-Qurˊan merupakan kitab yang diturunkan

untuk membimbing umat manusia menuju jalan

keselamatan, mengeluarkan dari kegelapan menuju

cahaya hidayah dan petunjuk. Serta membimbing

kepada jalan yang lurus. Firman Allah SWT.:

“...Sesungguhnya Telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.

Dengan Kitab Itulah Allah menûnjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menûnjuki

Page 76: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

59

mereka ke jalan yang lurus.”(Q.S. Al-Mâidah [5]: 15-16).

Al-Qurˊan memiliki sekian banyak fungsi,

diantaranya adalah menjadi bukti kebenaran Nabi

Muhammad SAW. tentang kemukjizatan Al-Qurˊan.

Al-Qurˊan diwahyukan kepada Nabi Muhammad untuk

disampaikan kepada umatnya sebagai petunjuk hidup

seluruh umat manusia.

Fungsi Al-Qurˊan bagi manusia secara lebih

spesifik, Allah telah menjelaskan dalam firmanNya:

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)...” (QS. Al-Baqarah[2]: 185).

Berdasarkan ayat diatas, menurut para ulama

tiga fungsi utama Al-Qurˊan adalah:

a. Petunjuk bagi manusia (Hudan Linnâs)

Fungsi Al-Qurˊan sebagai petunjuk bagi

manusia menjelaskan tentang konsep dan tata cara

Page 77: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

60

hidup yang akan mengantarkan manusia kepada

keselamatan. Allah berfirman:

“Alif laam miin. Kitab (Al-Qurˊan) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah[2]: 1-2)

Diawal surat Al-Baqarah tersebut Allah

telah menyebutkan Al-Qurˊan sebagai petunjuk bagi

orang yang bertaqwa. Sedangkan pada ayat 185

Allah menyebutkan Al-Qurˊan sebagai petunjuk

bagi manusia, ini sifatnya umum. Baik yang

bertaqwa maupun tidak.

Adapun petunjuk bagi orang yang

bertaqwa, mempunyai arti bahwa mereka mampu

mengambil manfaat dan faidah dari Al-Qurˊan,

serta mampu menjadikan cahaya Al-Qurˊan sebagai

penerang bagi kehidupan. Sedangkan petunjuk bagi

manusia yaitu Al-Qurˊan sebagai penjelas bagi

mereka yang menghendaki petunjuk kebenaran,

untuk menûnjukkan mana jalan yang terbimbing

dan lurus.

Page 78: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

61

Jadi, Al-Qurˊan merupakan dilâlah dan

irsyâd (penjelasan dan bimbingan) bagi seluruh

umat manusia.

b. Petunjuk terperinci (Bayyinat Minal Huda) Makna bayyinat minal huda yaitu

menerangkan tentang rincian petunjuk, yaitu berupa

rincian tentang realitas dan hukum-hukum praktis

untuk menyelesaikan perkara-perkara diantara

manusia. Allah berfirman:

“(Ini adalah) satu surat yang kami turunkan dan kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.”(QS. An-Nur [24]: 1)

c. Pembeda (Al-Furqân)

Al-Furqân artinya pembeda/pemisah. Al-

Qurˊan sebagai al-Furqân (pembeda) berfungsi

memisahkan antara al-haq (kebenaran) dan al-

bathil (kebatilan). Disebutkan didalamnya, manusia

Page 79: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

62

akan terbelah menjadi dua kelompok besar, yaitu

kelompok orang-orang yang beriman dan kelompok

orang-orang yang kafir atau juga membedakan

antara kelompok pengikut Allah (hizbullah) dan

kelompok pengikut syaitan (hizbusysyaithan). Hal

ini ditegaskan oleh Allah dalam firmanNya:

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-

Page 80: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

63

bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (Q.S. Al-Mujadilah [58]: 22)

“Syaitan Telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi.”(Q.S. Al-Mujadilah [58]: 19).

Dengan merealisasikan fungsi Al-Qurˊan

sebagai al-Furqân, maka akan mempertegas mana

kelompok yang menerima Al-Qurˊan dan mana

kelompok orang yang menentang Al-Qurˊan. Orang

yang menerima Al-Qurˊan, mereka akan berusaha

Page 81: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

64

keluar dari kesesatan dengan petunjuk Allah,

mentaati perintah yang tertera di dalamnya dan

menjauhi laranganNya. Sedangkan bagi siapa saja

yang menentang Al-Qurˊan, mereka akan

mendapatkan balasan yang sepadan.

Page 82: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak Bulan Maret sampai

Bulan Juni 2016, bertempat di Pusat Pembelajaran Al-

Qurˊan (PPQ) Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dengan deskriptif analisis. “Metode penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan

paradigma, strategi, dan implementasi model secara

kualitatif.”1 Pendekatan kualitatif adalah suatu proses

penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia. Metode deskriptif analisis yaitu

menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian

berupa informasi dan data yang berkaitan dengan tema

penelitian.

1 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008). h. 20

Page 83: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

66 C. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah himpunan yang lengkap dari

satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya

ingin kita ketahui.”2 Berdasarkan pengertian tersebut,

dapat diambil kesimpulan, populasi berarti keseluruhan

subyek penelitian yang memiliki karakteristik yang akan

diteliti. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai

populasi yaitu siswa PPQ Al-Muhajirin Bukit Pamulang

Indah.

Sedangkan “sampel adalah sebagian anggota

populasi yang memberikan keterangan atau data yang

diperlukan dalam suatu penelitian.”3 Dalam penelitian

kualitatif, sampel tidak dinamakan sebagai responden,

tetapi sebagai narasumber, partisipan atau informan.

Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan

yaitu Nonprobability Sampling yaitu “teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel.”4 Kemudian teknik sampling yang

2 Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2009), cet. 5, h. 5.3 3 Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, h. 5.4 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2015), cet. 22, h. 218

Page 84: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

67

digunakan adalah Puposive sampling yaitu ”teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu.”5

D. Sumber Data

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian

yang kita hadapi. Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu

data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang

diperoleh peneliti secara langsung, sementara data

sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber

yang sudah ada. Dalam penelitian ini digunakan kedua

sumber data tersebut diatas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan kegiatan adalah

setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran,

pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan

yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Alasan peneliti melakukan observasi adalah

untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

h. 219

Page 85: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

68

kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu

mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu

melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu

melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

2. Tes Lisan

Peneliti melakukan tes bacaan Al-Qurˊan pada

jam kegiatan baca tulis Al-Qurˊan berlangsung. Adapun

kriteria penilaian yang digunakan di PPQ Al-Mujarin

ini terbagi pada tiga bagian, yakni penilaian kelancaran,

tajwid, dan makhraj. Kriteria penilaian tersebut

digambarkan sebagai berikut:

a) Kriterian Penilaian Kelancaran

A+ Nilai 100 = Jika murid sangat lancar dalam

membaca dan kualitasnya sangat bagus.

A Nilai 90 = Jika murid lancar dalam membaca dan

kualitasnya bagus.

B+ Nilai 85 = Jika murid lancar dalam membaca

dan kualitasnya biasa saja.

B Nilai 80 = Jika murid lumayan lancar dalam

membaca.

C Nilai 70 = Jika murid dalam membaca kurang

lancar.

Page 86: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

69

D Nilai 60- 60 kebawah = Jika murid dalam

membaca tidak lancar.

b) Kriteria Penilaian Tajwid

A+ Nilai 100 = Jika murid membaca tajwid benar

semua dan kualitasnya sangat bagus.

A Nilai 90 = Jika murid membaca tajwidnya bagus

semua.

B+ Nilai 85 = Jika murid membaca tajwidnya cukup

bagus, salah 1-2.

B Nilai 80 = Jika murid membaca tajwidnya salah

3-4.

C Nilai 70 = Jika murid membaca tajwidnya kurag

bagus, salah 5-6.

D Nilai 60 = Jika murid membaca tajwidnya kurang

bagus, salah 7 huruf atau lebih.

c) Kriteria Penilaian Makhraj

A+ Nilai 100 = Jika murid melafalkan dengan fasih

dan makhraj yang tepat serta kualitasnya sangat

bagus.

A Nilai 90 = Jika murid melafalkan dengan fasih

dan makhraj yang tepat.

Page 87: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

70

B+ Nilai 85 = Jika murid melafalkan dengan fasih,

salah 1-2 huruf.

B Nilai 80 = Jika murid melafalkan dengan salah 3-

4 huruf.

C Nilai 70 = Jika murid melafalkan dengan salah 5-

6.

D Nilai 60 = Jika murid melafalkan dengan salah 7

huruf atau lebih.

3. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara

mendalam. Wawancara merupakan pertemuan untuk

bertukar informasi dan ide melalui pertanyaan dan

jawaban. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai

guru Baca Tulis Al-Qurˊan (BTQ) dan peserta didik

bidang tahsin.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis

Page 88: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

71

dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau

oleh orang lain tentang subjek.

Teknik dokumentasi dikumpulkan untuk

mengumpulkan data-data penelitian tentang yayasan,

guru, dan siswa dalam kegiatan pembelajaran baca tulis

Al-Qurˊan.

F. Teknik Analisis Data

“Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari

berbagai sumber, dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi),

dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya

jenuh.”6

Analisis data dalam penelitian ini dilakukakn

dalam beberapa tahapan, diantaranya:

1. Pengumpulam informasi, melalui observasi dan

wawancara.

2. Mereduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-

hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting,

serta dicari tema dan polanya.

3. Penyajian, disajikan dalam bentuk deskriptif dari

sumber informasi yang terpilih.

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

h. 243

Page 89: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

72

4. Tahap akhir adalah dengan menarik kesimpulan yang

dapat disampaikan kepada orang lain.

Page 90: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

73

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pusat Pengkajian Al-Qurˊan (PPQ)

Al-Muhajirin Pamulang

1. Sejarah Singkat Berdirinya PPQ Al-Muhajirin

Pusat Pembelajaran Al-Qurˊan (PPQ) Al-

Muhajirin berlokasi di komplek Bukit Pamulang Indah

tepatnya di Mesjid Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah.

PPQ Al-Muhajirin ini merupakan bagian dari program

bidang pendidikan Yayasan Al-Munawwarah.

Yayasan Al-Munawwarah telah berdiri sejak

tahun 1986, saat ini telah di pimpin oleh Bapak Bambang

Cahyono H.S. PPQ Al-Muhajirin sendiri merupakan

kegitan pendidikan di bawah naungan Bidang Pendidikan

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Yayasan Al-Munawwarah yang diketuai oleh Bapak Ade

Cahyana. Bergabung dengan kepengurusan DKM Mesjid

Al-Muhajirin, sehingga menghasilkan nama “Pusat

Pembelajaran Al-Qurˊan (PPQ) Al-Muhajirin”.1

1 Hasil wawancara dengan ketua Yayasan Al-Munawwarah Bpk.

Bambang Cahyono.

Page 91: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

74

Lahirnya PPQ Al-Muhajirin pada Tahun 2013

diawali oleh kegiatan remaja sekitar komplek yang disebut

Resminda. Dengan ide yang di pelopori oleh Bapak Djoko

Prabowo sebagai ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Yayasan Al-Munawwarah untuk kegiatan belajar Al-

Qurˊan serta di bantu dalam perkembangannya oleh Ustadz

Daud Lintang dalam membimbing kegiatan belajar Al-

Qurˊan tersebut.

Kegiatan pertama pembelajaran Al-Qurˊan ini

awalnya hanya beranggotakan 7-10 orang saja dari anggota

Resminda sendiri. Seiring berjalannya waktu,

perkembangan PPQ Al-Muhajirin sampai saat ini memiliki

dua kelompok kelas yaitu tahfidz dan tahsin dengan

beranggotakan warga sekitar, baik anggota kepengurusan

remaja Resminda atau bukan. Mulai dari anak usia dini,

remaja, dewasa, hingga usia lanjut yang ingin bergabung

belajar Al-Qurˊan disana.

Untuk kelas tahsin dibagi menjadi dua kelas yaitu

A dan B. Kelas A untuk pemula yang masih belajar

mengenal huruf hijaiyah beranggotakan laki-laki dan

perempuan yang berjumlah 18 orang dan kelas B bagi

yang mulai belajar huruf sambung baik laki-laki dan

Page 92: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

75

perempuan yang berjumlah 20 orang usia tingkat SD

antara 7 sampai 10 tahun.

Cita-cita besar PPQ Al-Muhajirin yaitu

mengembangkan kegiatan pembelajaran Al-Qurˊan ini

dengan melahirkan Rumah Tahfidz dan Rumah Panti.

B. Deskripsi Data

1. Hasil Observasi

Peneliti mengumpulkan data dengan observasi

secara langsung ke lapangan, serta mengamati situasi,

keadaan, kondisi, dan aktifitas guru dan siswa kelas

tahsin dalam kegiatan pembelajaran Al-Qurˊan di PPQ

Al-Muhajirin Pamulang. Dengan observasi ini peneliti

menemukan:

a. Kegiatan pembelajaran Baca Tulis Al-Qurˊan (BTQ)

dilakukan tiga hari dalam satu minggu, yaitu hari

senin, selasa dan kamis. Dilakukan dengan cara

talaqqi dari buku panduan yang disebut Iqra’.

b. Setelah praktik bacaan Al-Qurˊan secara talaqqi,

beberapa siswa yang sudah mampu menghafal surat-

surat pendek secara klasikal kemudian di talaqqi

hafalannya, selanjutnya siswa diberikan tugas

menulis huruf-huruf hijaiyah tunggal atau huruf

sambung, sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Page 93: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

76

c. Dalam dua hari kegiatan belajar Al-Qurˊan yaitu

senin dan selasa, diadakan kajian tajwid secara

intensif di dalam kelas selama 60 menit. Hal ini

bertujuan agar siswa mampu memahami,

mempraktikan, dan mengaplikasikan ilmu tajwid

serta sifat-sifat huruf yang tepat dalam bacaan Al-

Qurˊannya.

d. Bagi siswa kelas tahsin yang sudah mampu

membaca Al-Qurˊan dengan baik, maka akan

dinaikkan ke kelas tingkat tahfidz untuk belajar

menghafal Al-Qurˊan.

2. Hasil Wawancara

a. Hasil wawancara dengan Guru BTQ

1) Kegiatan pembelajaran talaqqi Al-Qurˊan di PPQ

Al-Muhajirin Pamulang diiringi dengan semangat

antusias para pesertanya. Tidak dilihat dari

seberapa kemampuan anak dalam membaca,

namun memperhatikan keinginan anak dalam

belajar dan pemberian motivasi guru kepada anak

agar gemar mengaji dan mempelajari Al-Qurˊan

untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-

Qurˊan siswa.

Page 94: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

77

2) Kegiatan kajian tajwid untuk belajar Al-Qurˊan

juga mendapat antusias yang tinggi dari siswa.

Karena kegiatan belajar Al-Qurˊan jadi tidak

bersifat monoton hanya talaqqi bacaan saja,

namun menghasilkan variasi dalam belajar

khususnya dalam bidang ilmu tajwid dengan

metode-metode tertentu yang digunakan.

3) Dengan penerapan metode bagdadi, terdapat

beberapa kemajuan dari kualitas bacaan Al-

Qurˊan siswa sehingga lebih sadar makhraj dan

sifatnya. Untuk perkembangannya harus diadakan

kegiatan kelas yang lebih intensif dan sistematis

untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

4) Kegitan belajar Al-Qurˊan ini mendapat dukungan

dari pihak yayasan, orangtua dan peserta didik,

meskipun sarana dan pra sarana serta manajemen

watunya belum kondusif.

5) Untuk kegiatan talaqqi dan kajian tajwid perlu

mendapat perhatian dan perlu di tingkatkan, yaitu

dengan pengelompokkan yang terorganisir,

pengelompokkan kelas dengan tingkatan

kemampuan siswa, serta meningkatkan sarana dan

pra sarana yang mendukung kegiatan.

Page 95: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

78

b. Wawancara dengan 3 orang siswa yang memiliki

tingkat kemampuan bacaan Al-Qurˊan tinggi, sedang

dan rendah. (setelah mengikuti kelas tajwid dengan

Metode Bagdadi).

Tabel 1

Siswa dengan kemampuan bacaan tinggi

Peneliti: Apakah anda suka kegiatan mengaji?

Siswa 1: Iya, senang.

Peneliti: Apakah anda suka mengikuti kegiatan kelas

tajwid dengan Metode Bagdadi?

Siswa 1: Suka, karena belajarnya seru, sambil liat

video dan nyanyi-nyanyi.

Peneliti: Mengapa anda senang belajar sambil

bernyanyi?

Siswa 1: Karena terdengarnya ramai dan kompak.

Peneliti: Apakah anda faham materi-materi yang

diajarkan dengan Metode Bagdadi?

Siswa 1: Faham, karena belajarnya sambil

bernyanyi, di kasih tahu tempat keluarnya huruf-

hurufnya darimana sambil praktek.

Page 96: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

79

Siswa dengan kemampuan bacaan sedang

Peneliti: Apakah anda suka kegiatan mengaji?

Siswa 2: Senang, soalnya bisa ketemu teman-teman

di tempat ngaji.

Peneliti: Apakah anda suka mengikuti kegiatan kelas

tajwid dengan Metode Bagdadi?

Siswa 2: Suka, karena belajar makharijul huruf.

Peneliti: Mengapa anda senang belajar sambil

bernyanyi?

Siswa 2: Karena kalau nyanyi lebih semangat.

Peneliti: Apakah anda faham materi-materi yang

diajarkan dengan Metode Bagdadi?

Siswa 2: Faham, karena belajar huruf-huruf sama

makharijul hurufnya.

Siswa dengan kemampuan bacaan kurang

Peneliti: Apakah anda suka kegiatan mengaji?

Siswa 3: Senang.

Peneliti: Apakah anda suka mengikuti kegiatan kelas

tajwid dengan Metode Bagdadi?

Siswa 3: Suka, karena belajarnya sambil nonton

video dan bernyanyi.

Peneliti: Mengapa anda senang belajar sambil

Page 97: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

80

bernyanyi?

Siswa 3: Karena aku senang bernyanyi.

Peneliti: Apakah anda faham materi-materi yang

diajarkan dengan Metode Bagdadi?

Siswa 3: Faham, soalnya belum di ajarkan

sebelumnya.

3. Hasil Penilaian Tes Lisan

Berdasarkan hasil analitis tes lisan bacaan Al-

Qurˊan dari 38 siswa usia tingkat SD (7-10 tahun)

sebagai responden dengan pembelajaran Metode

Bagdadi dari masing-masing aspek penilaian membaca

Al-Qurˊan di kelas tahsin PPQ Al-Muhjirin, diperoleh

hasil prosentase sebagai berikut.

Tabel 2

No. Kelancaran

Bacaan Tajwid Fashahah

1. 85 85 86

2. 79 80 82

3. 79 75 75

4. 70 76 77

5. 86 85 87

Page 98: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

81

6. 82 81 81

7. 90 90 88

8. 80 77 80

9. 80 75 78

10. 77 75 77

11. 82 78 82

12. 82 80 82

13. 90 90 85

14. 85 82 82

15. 83 80 81

16. 85 82 80

17. 86 86 88

18. 88 87 87

19. 80 82 80

20. 82 82 82

21. 81 79 79

22. 76 75 76

23. 82 80 80

24. 80 76 76

25. 70 70 70

26. 85 80 82

27. 85 80 80

Page 99: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

82

28. 83 82 84

29. 86 84 84

30. 80 80 80

31. 69 70 70

32. 84 80 80

33. 85 84 82

34. 85 82 85

35. 86 86 83

36. 85 85 80

37. 82 80 80

38. 85 85 85

Setelah diperoleh data mengenai kemampuan

membaca Al-Qurˊan dari 38 peserta didik kelas

tahsin PPQ Al-Muhajirin, penulis melakukan

perhitungan terhadap frekuensi dan prosentase dari

setiap kompetensi, maka penulis menetapkan

perhitungan sebagai berikut.

Kategori penilaian kemampuan membaca Al-

Qurˊan dalam aspek kelancaran.

Page 100: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

83

Tabel 3

Skor F Nilai nyata Kategori Prosentase

61-70 3 69-70 Rendah 7.8%

71-80 7 76-80 Sedang 18.4%

81-90 28 81-90 Tinggi 73.6%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwasannya hasil tes

kelancaran membaca Al-Qurˊan tingkat rendah

7.8%, tingkat sedang 18.4% dan tingkat tinggi

mencapai nilai maksimum yaitu mencapai 73.6%.

dapat dipahami bahwa siswa sudah mampu

mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan baik.

8% 18%

74%

Rendah Sedang Tinggi

Page 101: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

84

Kategori penilaian kemampuan membaca Al-

Qurˊan dalam aspek tajwid.

Tabel 4

Skor F Nilai nyata Kategori Prosentase

61-70 2 70 Rendah 5.2%

71-80 18 76-80 Sedang 47.3%

81-90 18 81-90 Tinggi 47.3%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kemampuan

membaca terhadap aspek tajwid mencapai nilai

baik. Dimana kemampuan tingkat sedang mencapai

47.3% sama dengan tingkat kemampuan tinggi yang

5%

48%

47%

Rendah Sedang Tinggi

Page 102: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

85

mencapai 47.3% dan kemampuan rendah mencapai

5.2%.

Kategori penilaian kemampuan membaca Al-

Qurˊan dalam aspek makhraj.

Tabel 5

Skor F Nilai nyata Kategori Prosentase

61-70 2 70 Rendah 5.2%

71-80 16 76-80 Sedang 42.1%

81-90 20 81-90 Tinggi 52.6%

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil tes kemampuan

membaca terhadap makhraj mencapai kategori baik.

5%

42% 53%

Rendah Sedang Tinggi

Page 103: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

86

Dimana tingkat kemampuan tinggi mencapai

52.6%, tingkat sedang 42.1% dan tingkat rendah

5.2%. Dapat dilihat, bahwasannya siswa sudah

mampu mengenal sifat huruf dengan baik.

Page 104: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa:

Dengan memperhatikan hasil tes pada waktu evaluasi di

kelas tahsin menunjukkan bahwa hasil kemampuan

membaca Al-Qurˊan dengan pembelajaran metode bagdadi

hasilnya cukup baik. Dimana perolehan nilai rata-rata hasil

tes kemampuan membaca Al-Qurˊan dengan skor 61-70

(rendah) kelancaran 7.8%, tajwid 5.2%, dan makhraj 5.2%.

Skor 71-80 (sedang) mencapai nilai kelancaran 18.4%,

tajwid 47.3%, dan makhraj 42.1%. Skor 81-90 (tinggi)

dengan nilai kelancaran 73.6%, tajwid 47.3%, dan makhraj

52.6%. Hal ini menunjukkan bahwa Metode Bagdadi

memberikan kontribusi yang sangat baik dalam

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qurˊan di PPQ

Al-Muhajirin Bukit Pamulang Indah.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Guru beserta dewan bidang pendidikan Pusat

Pembelajaran Al-Qurˊan (PPQ) Al-Muhajirin Bukit

Page 105: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

88

Pamulang Indah harus terus berupaya meningkatkan

prestasi kemampuan belajar dan membaca Al-Qurˊan

peserta didiknya serta berupaya memprioritaskan

dalam pengamalan Al-Qurˊan dengan baik dan benar.

2. Menyeleksi peserta didik dengan pengelompokkan

kelas sesuai kemampuannya agar penyampaian materi

yang disampaikan seimbang.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung

kelancaran kegiatan pembelajaran Al-Qurˊan yang

efektif dan optimal.

Page 106: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahhman bin Abdurrahim al Mubarakfury, Al Imam, Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami‘it Tirmidzi, Mesir: Darul Hadits, 2001

Ahmadi, Iif Khoiru, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011

Al ‘Asqolani, Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar, Fathul Baari bi Syarhi Shohih al Bukhari, Mesir: Darul Hadits, 2004

Al Jurjani, A-Ta’rifat, Ath-Thaba’ah wa an-Nasyr wa At-Tauzi, Jeddah, t.p, t.t.

Al-Hasani, Muhammad Ibn ‘Alawi Al-Maliki, Samudera Ilmu Al-Qur’an, Bandung: Mizan Media Utama, 2001

Al-Qaththan, Manna Cholil, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Bogor: Litera Antar Nusa, 1986

Al-Shabuni, Muhammad Ali, Attibyan fii ‘Ulumil Qur’an, tt.p, Daarul Kutub Al-Islamiyah, 2003

Annuri, Ahmad, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qurˊan & Ilmu Tajwid, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Departemen agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, Bandung: Sygma, 2009

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997

Page 107: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

90 Djamarah, Syaiful Bahri, Pola Asuh Orang Tua dan

Komunikasi dalam Keluarga, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014

Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur`an, Jakarta: Fakultas Ushuluddin Institut PTIQ, 2012

Fathurrahman, Pupuh, dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: Refika Adimata, 2010

Hamid bin ‘Abdil Hamid, Abi Nuran, Qa‘idah Bagdadiyah, As-Syariqah: Maktabah Shahabah, 2005

Kurnaedi, Abu Ya’la, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2013

M. Yusuf, Kadar, Tafsir Tarbawi Pesan-pesan Al-Qurˊan Tentang Pendidikan, Jakarta: Amzah, 2015

Munir, A dan Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur’an, Jakarta: Rineka Cipta, 1994

Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009

Rauf, Abdul Aziz Abdur, Pedoman Daurah Al-Qur’an, Jakarta: Markaz Al-Qur’an, 2010.

Respatiningrum, Dwi, www.edukasi.in/2015/09/metode-metode-pembelajaran-al-quran-a.html?m=1, diakses tanggal 17 Mei 2016

Shihab, M. Quraisy, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2014.

Page 108: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

91 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2015

Syarbini, Amirullah, dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an, Bandung: Ruang Kata, 2012

Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2005

Tampubolon, Kemampuan Membaca Tenik Membaca Efektif dan Efisien, Bandung: Angkasa, 1986

Tarigan, Henry Guntur, membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 1979

Tim Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra` wal-Huffazh, Panduan Praktis Baca Tulis AL-Qur`an Metode Bagdadi, Jakarta: PP-JQH-NU, 2014

Tim Reality, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, Surabaya: Reality Publisher, 2008

Ulandari, Wike, “Efektifitas Metode Ummi Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an”, Skripsi, Jakarta: Perpustakaan IIQ, 2015, t.d.

Umar, Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2011

Usman, M. Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Wafiqni, Nafia dan Asep Ediana, Psikologi Perkembangan Anak Usia MI/SD, Jakarta: UIN Press, 2015

Yanggo, Huzaemah. T, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: IIQ Press, 2011

Page 109: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

92 Zubaidi, Bahrun Abu Bakar Ihsan, Tahapan Mendidik Anak,

Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005

Page 110: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 13 Juni 2016

Waktu : 16.00-17.00

Nama Interview : 1) Nayla

2) Bintang

3) Tasya

Jabatan : Siswa/i kelas tahsin

Tempat : Masjid Al-Muhjirin Bukit Pamulang Indah

A. Isi Wawancara

Topik: Peran mengaji dan Metode Bagdadi

Peneliti: Apakah anda suka kegiatan mengaji?

Siswa 1: Iya, senang.

Siswa 2: Senang, soalnya bisa ketemu teman-teman di tempat

ngaji.

Siswa 3: Senang.

Peneliti: Apakah anda suka mengikuti kegiatan kelas tajwid

dengan Metode Bagdadi?

Page 111: PENERAPAN METODE BAGDADI DALAM MENINGKATKAN …

Siswa 1: Suka, karena belajarnya seru, sambil liat video dan

nyanyi-nyanyi.

Siswa 2: Suka, karena belajar makharijul huruf.

Siswa 3: Suka, karena belajarnya sambil nonton video dan

bernyanyi.

Peneliti: Mengapa anda senang belajar sambil bernyanyi?

Siswa 1: Karena terdengarnya ramai dan kompak.

Siswa 2: Karena kalau nyanyi lebih semangat.

Siswa 3: Karena aku senang bernyanyi.

Peneliti: Apakah anda faham materi-materi yang diajarkan

dengan Metode Bagdadi?

Siswa 1: Faham, karena belajarnya sambil bernyanyi, di kasih tahu tempat keluarnya huruf-hurufnya darimana sambil praktek.

Siswa 2: Faham, karena belajar huruf-huruf sama makharijul hurufnya.

Siswa 3: Faham, soalnya belum di ajarkan sebelumnya.