Upload
amir-arif
View
1.836
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Novia Eliana Musfita NIM. 062.070
Citation preview
27
SKRIPSI
PENERAPAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN
PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM PELAJARAN EKONOMI KELAS X MAN TAMBAK BERAS
JOMBANG
OLEH
Novia Eliana Musfita
NIM. 062.070
Telah disetujui pada tanggal ................................
Pembimbing
Dra. Nanik Sri Setyani.M.Si
28
SKRIPSI
PENERAPAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN
PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM PELAJARAN EKONOMI KELAS X MAN TAMBAK BERAS
JOMBANG
Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh
Novia Eliana Musfita
NIM 062.070
Dewan Penguji
Nama Tanda Tangan
Penguji I : Dra. Nanik Sri Setyani. M.Si ................................................
Penguji II : Dr. Munawaroh. M.Pd ................................................
Mengetahui, Mengesahkan,
Dr. Munawaroh. M.Pd Dra. Heny Sulistyowati, M.Hum
........................................ .....................................................
29
MOTTO
BELAJAR DAN BELAJAR SERTA
TERUSLAH BERDOA
UNTUK MENGGAPAI SEBUAH IMPIAN DAN
MERAIH KESUKSESAN DI MASA DEPAN
30
Halaman persembahan
Sripsi ini kupersembahkan untuk:
Ayah dan Ibu yang selama ini merawat sedari kecil
hingga saat ini, membimbing, mendoakan serta selalu
memberikan kasih sayang yang teramat besar tanpa
meminta imbalan apapun
Buat adik-adik ku AAN dan FIKRI yang menyayangi
aku
Buat semua keluargaku yang sudah mendukung aku
selama ini
Buat semua guru dari mulai TK,MI di Janti, MTS,
MAN di Tambak beras Jombang, yang sudah banyak
memberikan ilmu tanpa mengenal lelah hingga aku
dapat menyelesaikan pendidikan SI di STKIP PGRI
Jombang
Buat teman-teman kuliahku khususnya jurusan
ekonomi angkatan 2006, dan juga sahabat ku REVUNT
( Rika, Evi, Vita, Umma, Tina). Jangan pernah
31
melupakan apa yang selama ini kita lewati bersama
pada waktu menuntut ilmu di STKIP PGRI Jombang
32
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’alamin peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala karunia yang telah diberikan, sehingga peneliti bisa menyelesaikan
skripsi dengan judul ”Penerapan Pembelajaran Ekonomi dengan Pendekatan
Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi
Belajar siswa Kelas X MAN Tambak Beras Jombang” sebaik-baiknya.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan agar memperoleh gelar sarjana pendidikan (S1) jurusan pendidikan
Ekonomi Koperasi STKIP PGRI Jombang. Meskipin peneliti mengalami banyak
mengalami kesulitan dan hambatan tetapi banyak sekali pihak-pihak yang turut
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan skripsi ini tidak akan
berhasil tanpa ada bantuan dari semua pihak, baik pihak langsung maupun pihak
tidak langsung.
Tidak lupa peneliti sampipak ucapan terima kasih yang sebesa-besarnya kepada :
1. Winardi, SH, M.Hum, selaku ketua STKIP PGRI Jombang
2. Dra. Heny Sulistyowati, M.Hum, selaku ketua Puslit STKIP PGRI Jombang
3. Dr. Munawaroh. M.Kes, selaku ketua prodi pendidikan ekonomi
4. Dra. Nanik Sri Setyani, M.Si, selaku Dosen pembimbing
5. Semua dosen ekonomi yang telah memberikan ilmunya selama saya kuliah di
STKIP PGRI Jombang.
6. Drs.H.Ah. Sutari M.Pd, selaku kepala sekolah MAN Tambakberas Jombang
yang
33
telah memberikan ijin saya untuk melakukan observasi.
7. Ibu Siti Mu’ayinah, SE, selaku guru Ekonomi di kelas X MAN Tambakberas
Jombang.
8. Teman-tamanku yang telah memberi semangat dalam segala hal khususnya
Mbk
Rika, Evi, Vita, Umah, Tina senasib seperjuangan dalam menyelesaikan
skripsi.
Untuk pihak-pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa peneliti
sebutkan semuanya semoga Alloh memberi balasan yang sebesar-besarnya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi perbaikan kualitas pembelajaran
Ekonomi ke depan.
Jombang, Februari 2010
Peneliti
34
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
HALAMAN MOTTO .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. . xi
ABSTRAK .............................................................................................. xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Batasan Masalah ............................................................. 3
C. Rumusan Masalah .......................................................... 3
D. Tujuan Masalah .............................................................. 3
E. Manfaat Penelitian ......................................................... 4
BAB II : LATAR BELAKANG
A. Pengertian Belajar ......................................................... 5
B. Metode Belajar .............................................................. 8
C. Metode Problem Solving ................................................. 10
35
D. Kelebihan dan Kelemahan metode Problem Solving ...... 13
E. Kemampuan Berpikir Kritis .......................................... 14
F. Prestasi Belajar ............................................................... 15
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ..................................................... 20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................... 20
C. Data dan Sumber Data .................................................. 21
D. Metode engumpulan Data ............................................. 21
E. Analisis Data ................................................................... 23
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 23
1. Observasi ................................................................. 23
2. Angket ..................................................................... 23
3. Interview ................................................................. 23
4. Tes ........................................................................... 23
5. Dokumentasi............................................................ 23
G. Rancangan Tindakan ...................................................... 24
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Data Umum ............................................................. 26
a. Sejarah berdirinya MAN Tambakberas Jombang..26
b. Identitas Sekolah .................................................. 28
c. Visi Dan Misi ...................................................... 28
d. Sarana Dan Prasarana .......................................... 29
36
e. Rekapitulasi Guru MAN Tambakberas Tapel 2009/2010
f. Struktur Organisasi MAN Tambakberas Jombang
g. Denah Lokasi MAN Tambakberas Jombang
2. Data Khusus ............................................................. 38
B. Analisis Data ................................................................. 39
C. Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 40
D. Pelaksanaan Siklus II .................................................... 47
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 53
B. Saran .............................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
37
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Tahap-tahap pembelajaran problem solving
3.1 Data dan sumber data
4.1 Data siswa kelas X-II MAN Tambak Beras Jombang
4.2 Pedoman penilaian berpikir kritis
4.3 Hasil observasi penilaian kemampuan berpikir kritis siklus I
4.4 Daftar nilai kelompok dan tes siklus I
4.5 Hasil observasi penilaian kemampuan berpikir kritis siklus II
4.6 Daftar nilai kelompok dan tes siklus II
38
DAFTAR GAMBAR
Gambar
4.1 Struktur Organisasi MAN Tambakberas Jombang 2009/2010
4.2 Denah Lokasi MAN Tambakberas Jombang
39
ABSTRAK
Musfita, Novia Eliana. 2010. Penerapan Pembelajaran Ekonomi dengan
Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Kelas X MAN Tambak
Beras Jombang. Dosen Pembimbing: Dra.Nanik Sri Setyani.M.Si.
Kata Kunci : Pendekatan Problem Solving, Berpikir Kritis, Prestasi Belajar.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mempunyai latar
belakang keinginan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar
siswa melalui pendekatan problem solving. Subyek penelitian adalah siswa siswa
kelas X-II MAN Tambak Beras Jombang.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan tes pada setiap akhir siklus I dan siklus II, data hasil
observasi kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa kemudian di rata-
rata hasilnya pada siklus I rata-ratanya 1,98 sedangkan pada siklus II rata-ratanya
2,33. Hasil yang dicapai setelah menggunakan metode pendekatan problem
solving menunjukkan adanya peningakatan dalam kemampuan berpikir kritis dan
prestasi belajara siswa pada materi permintaan, penawara dan harga
keseimbangan.
Berdasarkan hasil analisis dapat di simpulkan bahwa pembelajaran
menggunakan metode problem solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan prestasi belajar siswa kelas X-II MAN Tambak Beras Jombang Tahun
Pelajaran 2009/2010.
40
ABSTRACT
Musfita, Novia Eliana, 2010. Economic Learning Application With Problem
Solving Approach For Developing Critical Thinking Competence and Student’s
Achievement Ofeconomic Lesson For Grade X MAN Tambak Beras Jombang.
Guide Lecture : Dra. Nanik Sri Setyani.M.Si.
Keywords : Problem Solving Approach, Critical Thinking, and Student’s
Achievment.
This research is class action research which have backgraound to
developing critical thinking competence and student’s achievement through
problem solving. Subject of research is student’s in grade X-II MAN Tambak
Beras Jombang.
This research doing in two session the data was taken use a test at the last
of 1 session and II session. The result of critical thinking competence and
student’s achievement observation then average, In I session is knowing the
average 1,98 but in II session is knowing the average 2,33. The result after using
problem solving approach method is developing in critical thinking competence
and student’s achievement in demand, supply and equilibrium price material.
Based on the analysis result can conclused that teaching with use problem
solving method can developing critical thinking competence and student’s
achievement for grade X-II MAN Tambak Beras Jombang in academi year
2009/2010.
41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat menuntut sumber
daya manusia yang memiliki keahlian dan ketermpilan yang sesuai dengan
kebutuhan dan tututan zaman sekarang. Pendidikan pada dasarnya adalah
suatu upaya untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang memiliki
keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, di mana
kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang
baik,peningkatan mutu pendidikan di harapkan dapat meningkatkan harkat dan
martabat bangsa Indonesia.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu dari
pendidikan antara lain berbagai pelatihan keterampilan dan peningkatan
kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat
pengajaran, perbaikan saran dan prasarana. Mutu dari pendidikan akan
tercapai jika proses belajar mengajar efisien dan efektif bagi tercapainya
pengetahuan dan keterampilan bagi lulusan siswa yang sesuai dengan tuntutan
zaman.Agar proses belajar mengajar efektif dan efisien perlu diperhatikan
adanya kemampuan belajar siswa,penentuan metode mengajar yang di
gunakan guru serta menyusun strategi belajar mengajar yang sesuai dengan
prinsip belajar dan pembelajaran.
42
Persoalan sekarang adalah bagaimana guru sebagai wujud dari
tanggung jawabnya sebagai pendidik generasi muda serta turut berperan aktif
dalam mensukseskan program pemerintah di bidang pendidikan dapat
membuka wawasan berfikir yang beragam dari seluruh siswa,sehingga mereka
dapat mempelajari berbagai konsep dan mengkaitkannya dengan kehidupan
nyata.Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi guru setiap hari,untuk
dapat mengatasi hal tersebut guru hendaknya memiliki wawasan yang
luas,kreatif dan inovatif dalam proses pengelolaan proses pembelajaran.
Sistem pengajaran yang bersifat mandiri memungkinkan siswa untuk
belajar mandiri tanpa tergantung pada guru mata pelajaran. Hal ini sesuai
dengan pengajaran individu yaitu guru berperan sebagai pembimbing sisiwa di
dalam usaha untuk menambah pengetahuan dari materi pelajaran yang di
berikan, pengajaran individu di pandang sebagai suatu siasat (strategi) untuk
mengatur kegiatan belajar mengajar dalam kelompok yang terbesar.
Salah satu usaha untuk mengaktifkan siswa dalam proses belajar
mengajar adalah guru menggunakan metode pemecahan masalah (problem
solving). Dalam metode ini mendorong siswa berpikir secara sistematis
dengan menghadapkannya kepada problem-problem,metode pemecahan
masalah ini mempunyai fungsi yang
penting di dalam kegiata pembelajaran.Guru memberikan masalah sebab
melalui penyelesaian masalah siswa dapat berlatih dan mengintegrasikan
konsep dan keterampilan yang telah di pelajari,hal ini penting bagi para siswa
43
untuk berlatih memproses data atau keterangan menurut cara-cara yang tepat
sesuai dengan yang dilakukan secara alamiah.
Dengan metode problem solving diharapkan mampu melatih siswa
dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang di beriakan.Dengan
metode ini siswa hendaknya menjad terbiasa menyelesaikan permasalahan dan
tentunya dengan harapan siswa tersebut mampu menetapkan atau
menganalisis sendiri permasalahan baru yang dihadapinya berdasarkan
pengalaman atau latihan yang telah dipelajari selama proses pembeajaran.
Berdasarkan urutan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul”Penerapan metode pembelajaran ekonomi dengan
pendekatan problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran ekonomi kelas X MAN
Tambak Beras Jombang.
B. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan pada masalah yang akan di teliti mengingat
luasnya ruang lingkup pembelajaran problem solving,maka peneliti
memberikan batasan masalah pada permasalahan penerapan metode
pembelajaran ekonomi dengan pendekatan problem solving pada siswa kelas
X MAN Tambak beras Jombang.
C. Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran problem solving pada siswa
kelas X MAN Tambak Beras jombang, dapat meningkatkan kemampuan
berfikir kritis dan meningkatkan prestasi belajar siswa?
44
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
Untuk menjelaskan penerapan model pembelajaran ekonomi dengan
pendekatan problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran ekonomi kelas X MAN Tambak
Beras Jombang.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan teori pembelajaran
problem solving atau pemecahan masalah dapat mendorong anak untuk
berfikir sistematis dengan menghadapkannya kepada problema-
problema.Belajar dengan menggunakan pendekatan problem solving dapat
berfungsi sebagai perubahan kelakuan dari usaha anak dalam menyesuaikan
diri dengan situasi-situasi yang problematis.Pendekatan roblem solving di
mana cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik
tolak pembahasan untuk dianalisis dan usaha mencari pemecahan atau
jawaban oleh siswa.
1. Manfaat bagi sekolah
Dapat di gunakan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk menerapkan
metode problem solving yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa dan prestasi belajar siswa.
2. Manfaat bagi guru
Dapat di jadikan motivasi untuk menerapkan model pembelajaran
problem solving yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa.
45
3. Manfaat bagi siswa
Membantu siswa untuk meningkatkan cara berfikir kritis, dalam pelajaran
yang menggunakan metode problem solving. Agar siswa bisa terbiasa
untuk memecahkan suatu masalah tanpa mengalami kesulitan.
F. Definisi Operasional
1. Pengertian Belajar
Belajar menurut baharuddin (2007:13) adalah secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu.
2. Metode Problem Solving
Metode problem solving adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa untuk menghadapi berbagai
masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah
kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama.
3. Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau
individu dituntut untuk menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi
untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman (Pery & Potter,2005)
4. Prestasi Belajar
Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu
hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam raport. Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi
belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang
siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapainya.
46
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh :
47
1. Liaidah Indriyati
Judul : Penerapan Metode Problem Solving untuk Peningkatan
Kemampuan Berfikir Siswa Kelas XI dalam Pembelajaran Mata Pelajaran
Sejarah di SMA Negeri 12 Malang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving, serta untuk
mengetahui pengaruh penerapan metode problem solving terhadap
peningkatan kemampuan berfikir siswa SMA Negeri 12 Malang.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berfikir siswa setelah
diterapkan metode pembelajaran problem solving. Peningkatan ini
ditunjukkan melalui peningkatan kemampuan berfikir yang dihitung secara
kelompok pada siklus I dan siklus II, dan pada siklus II kemampuan
berfikir mengalami peningkatan.
2. Kristiadi
Judul : Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving
Terhadap Prestasi Belajar.
Kesimpulan dari penelitian Kristiadi adalah prestasi belajar siswa dengan
penerapan strategi pembelajaran problem solving ternyata lebih tinggi
dibandingkan dengan prestasi yang diperoleh siswa dengan penerapan
strategi pembelajaran inquiry.
B. Pengertian Belajar
48
Belajar menurut baharuddin (2007:13) adalah secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu, sedangkan usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu
merupakan usaha yang di lakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum di punyai
sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia bisa menjadi lebih tahu,
memahamidan mengerti hakekat belajar.
Belajar menurut Slameto (2003:2) secara psikolog adalah “Suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkngannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan sesseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruha, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
Skiner dalam Dimyati (2006:9) menyatakan “belajar adalah suatu
perilaku pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih
baik”.Sehinngga dengan belajar maka orang akan mengalami banyak
perubahan terhadap tingkah laku sopan santun.
Perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri seseorang banyak sifat
maupun jenisnya,adapun cirri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian
belajar adalah sebagai berikut seperti yang di kemukakan Slameto (2003:3) :
1. Perubahan terjadi secara sadar
49
Ini berarti bahwa seseorang yang akan belajar menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya
suatu perubahan dalam dirinya.Jadi perubahan tingkah laku yang terjadi
karena keadaan tidak sadar tidak termasuk perubahan dalam pengertian
belajar,karna orang yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan
itu.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan tidak statis.Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar,perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah
dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik
sebelumnya.Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan
makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.Perubahan yang
bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan karena usaha individu sendiri.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk
beberapa saat saja seperti berkeringat,keluar air mata dll tidak dapat
digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.Perubahan yang terjadi
50
karna proses belajar bersifat menetap atau permanent,ini berarti bahwa
tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan di capai.Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku
yang benar-benar disadari,misalnya seseorang yang belajar mengetik
sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan
belajar mengetik,atau tingkat kecakapan mana yang akan di capai.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.Jika seorang belajar sesuatu
sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara
menyeluruh dan sikap,keterampilan,pengetahuan,dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian dan cirri-ciri perubahan tingkah laku dapat di
simpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana didalamnya terjadi
suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan lingkungannya yang
mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang akan memberikan suatu
pengalaman baik berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik
(keterampilan).
C. Metode Belajar
Masalah mengajar telah menjadi persoalan para ahli pendidik sejak
dahulu sampai sekarang. Pengertian mengajar mengalami perkembangan,
51
bahkan hingga dewasa ini belum ada definisi yang tepat bagi semua pihak
mengenai mengajar. Kilpatrik dalam Slameto (2003:31) definisi mengajar
tegas adalah dengan menggunakan metode “problem solving” anak atau siswa
dapat mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya. Kenyataan di dalam
hidup ini setiap manusia menghadapi banyak persoalan yang selalu timbul
tidak ada habis-habisnya. Setiap persoalan perlu di pecahkan sehingga seluruh
kehidupan manusia itu merupakan tuntutan pemecahan persoalan yang terus-
menerus dan selama siswa bersekolah sejak usia muda harus sudah di latih
memecahkan masalah.
Metode mengajar bermacam-macam, metode mana yang akan
digunakan guru haruslah disesuaikan dengan kondisi siswa, fasilitas yang ada
dan alokasi waktu yang tersedia. Namun tidak ada satupun metode yang
benar-benar baik atau benar-benar jelek, masing-masing metode memiliki
kelebihan dan kekurangan penggunaan satu macam satu macam metode saja
juga kurang baik, karena akan membosankan siswa.Oleh karna itu guru harus
pandai-pandai mengkombinasikan berbagai metode yang akan dipakai adalah
sebagai berikut:
1. Metode debat
Metode debat yaitu salah satu metode pembelajaran yang penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi yang dipilih di susun
menjadi paket pro dan kontra.
2. Metode Role Playing
52
Suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi
dan penghayatan bagi siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda
mati, permainan ini pada umumnya dilakukan oleh orang banyak.
3. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan melatih siswa
menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi maupun masalah di
dalam lingkup masyarakat yang untuk dipecahkan secara bersama-sama.
4. Kooperatif (CL, Cooperative learning)
Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu menyelesaikan
persoalan-persoalan secara bersama-sama.
5. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan yang
terkait dengan dunia nyata dalam kehidupan siswa, sehingga akan terasa
manfaat dari materi yang akan di sajikan oleh pengajar.
6. Metode Jigsaw
Pada dasarnya model ini guru membagi informasi yang besar menjadi
komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa
kedalam beberapa kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat
orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap
penguasaan setiap komponen / subtopic yang di tugaskan guru dengan
sebaik-baiknya.
53
7. Metode Team Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, yang melibatkan
aktivitas siswa tanpa harus ada perbedaan. Melibatkan siswa sebagai tutor
dan mengandung unsur permainan.
D. Metode Problem Solving ( pemecahan masalah )
Metode problem solving adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah
baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri atau bersama-sama.
Metode problem solving adalah cara penyajian bahan bahan pelajaran
dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis
dalam usaha mencari pemecahan/jawaban oleh siswa, pemecahan masalah
atau problem solving dipandang sebagai suatu proses dimana pelajar
menemukan kombinasi aturan-aturan yang dipelajarinya lebih dahulu yang
digunakannya untuk memecahkan masalah yang baru.
Disadari atau tidak setiap hari kita harus menyelesaikan berbagai
masalah, dalam menyelesaikan suatu masalah kita sering kali dihadapkan pada
suatu hal yang pelik dan kadang-kadang pemecahannya tidak dapat diperoleh
dengan cepat. Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah yang biasa dihadapi
sehari-hari itu tidak selamanya bersifat matematis. Dengan demikian tugas
utama guru adalah untuk membantu siswa menyelesaikan berbagai masalah
54
dengan luas yakni membantu mereka untuk dapat memahami masalah yang
terus berkembang, dan menganalisa alasan mengapa suatu masalah muncul
dalam lingkungan sosial dan lain-lain.
Metode problem solving memusatkan kegiatan pada murid, hal ini
berbeda dengan metode ceramah yang mengutamakan peranan guru. Dasar
dari metode ini mendorong anak untuk berfikir secara sistematis dengan
menghadapkannya kepada suatu masalah. Hal ini penting karena dalam
kehidupannya kelak mereka juga akan menghadapi suatu masalah dalam
kehidupannya. Dan dalam memecahkan suatu masalah siswa diajak untuk
melihat proses pemecahan masalah tersebut.
Pemecahan masalah yang sistematis yaitu suatu tindakan yang berfungsi
untuk membantu seseorang menyelesaikan suatu masalah. Metode problem
solving bertujuan melatih anak berpikir menurut cara-cara yang tepat sesuai
dengan yang dilakukan secara ilmiah.
1. Pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian yaitu:
a) Meahami masalah.
b) Merencanakan penyelesaian.
c) Menyelesaikan masalah sesuai rencana.
d) Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang
dikerjakan.
2. Cara-cara membantu murid dalam memecahkan masalah secara
efektif
Adalah sebagai berikut:
55
a) Memperlihatkan kepada murid cara pemecahan masalah itu.
b) Memberikan instruksi kepada murid untuk membantunya
memecahkan masalah.
c) Mengikuti langkah demi langkah agar bisa memecahkan masalah
tersebut.
Model mengajar problem solving banyak menumbuhkan aktifitas belajar,
baik secara individual maupun secara kelompok hampir setiap langkah
menuntut keaktifan belajar siswa, sedangkan peranan guru lebih banyak
sebagai pemberi bimbingan kepada siswa, dan menentukan arah apa yang
harus dilakukan oleh siswa. Keberhasilan dari model pengajaran ini sangat
tergantung pada adanya sumber belajar bagi siswa, yaitu alat-alat atau sebuah
permasalahan, itu memerlukan waktu yang cukup serta kemampuan guru
dalam merumuskan masalahnya.
Tingkat kesulitan pemecahan masalah harus disesuaikan dengan
tingkat kesulitan anak., pada anak usia sekolah dasar kemampuan pemecahan
masalah erat sekali hubungannya dengan kondisi masih belajar memecahkan
masalah. Sedangkan pada anak yang lebih dewasa misalkan siswa SMA
mereka sudah harus bisa memecahkan suatu masalah yang ada di sekitar
mereka.
Tabel 2.1 tahap-tahap pembelajaran problem solving
No Tahap pembelajaran
problem solving
Kegiatan guru Kegiatan siswa
1 Identifikasi masalah Memberi permasalahan
kepada siswa
Memahami
permasalahan
Membimbing siswa
dalam melakukan
Melakukan
identifikasi
56
identifikasi
permasalahan
terhadap masalah
yang dihadapi
2 Representasi/penyajian
permasalahan
Membantu siswa untuk
merumuskan dan
memahami masalah
secara benar
Merumuskan dan
pengenalan
permasalahan
3 Perencanaan pemecahan Membimbing siswa
melakukan perencanaan
pemecahan masalah
Melakukan
perencanaan
pemecahan
masalah
4 Menerapkan
/mengimplementasikan
perencanaan
Membimbing siswa
menerapkan
perencanaan yang telah
di buat
Menerapkan
rencana
pemecahan
masalah
5 Menilai perencanaan Membimbing siswa
dalam melakukan
penilaian terhadap
perencanaan pemecahan
masalah
Melakukan
penilaian terhadap
perencanaan
masalah
6 Menilai hasil pemecahan Membimbing siswa
melakukan penilaian
terhadap hasil
pemecahan masalah
Melakukan
penilaian terhadap
hasil pemecahan
masalah
Kemampuan pemecahan masalah sangan penting artinya bagi siswa
dan masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan
pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang
studi dan disiplin ilmu yang diajarkan Suharsono dalam Made Wena
(2009:53).
E. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Problem Solving
1. Kelebihan metode problem solving
a. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan
b. Berpikir dan bertindak kreatif
c. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
e. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan
57
f. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk
menyelesaikan
masalah yang di hadapi dengan tepat
g. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan
khususnya dunia nyata
2. Kekurangan dari metode problem solving adalah
a. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini,
missal
terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan
mengamati serta akhirnya dapat menyimpilkan kejadian atau konsep
tersebut.
b. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan
metode pembelajaran lainnya
F. Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu
dituntut untuk menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi untuk
membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman (Pery & Potter,2005)
Berpikir merupakan salah satu aktivitas mental yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.Kemampuan berpikir setiap individu
berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga perlu di perlu di pupuk
sejak dini.Beberapa ahli yang mengemukakan pengertian berpikir antara lain
Dewey (dalam Ibrahim 2005) : “Berpikir merupakan usaha dari seseorang
58
untuk memeriksa dan menilai informasi-informasi berdasarkan criteria
tertentu”.Edward de Bono menyatakan bahwa berpikir adalah eksplorasi
pengalaman yang dilakukan secara sadar dalam mencapai suatu tujuan.Tujuan
itu mungkin berbentuk pemahaman, pengambilan
keputusan,perencanaan,pemecahan masalah,penilaian,tindakan dan
sebagainya.Pendapat lain menyatakan bahwa adalah kemampuan untuk
menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi
atau pertimbangan yang sama.
Berfikir kritis adalah proses dimana seorang atau individu dituntut
untuk mempresentasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah
penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu
pengetahuan dan pengalamannya. Supaya bisa berfikir kritis melibatkan suatu
rangkaian.
Berpikir dianggap sebagai suatu proses kognitif dan aktivitas mental
untuk memperoleh pengetahuan. Keterampilan berpikir selalu berkembang
dan dapat dipelajari, keterampilan berpikir dibedakan menjadi keterampilan
berpikir dasar dan keterampilan berpikir rasional yang mengandung proses
mental yang sederhana.
Berpikir kritis adalah proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas
mental seperti memecahkan masalah (problem solving),pengambilan
keputusan (decision making),analisis asumsi (analyzing assumption), dan
inkuiri sains (scientific inquiry). Dan berfikir secara aktif dengan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan diri untuk menjawab pertanyaan
59
denagn cermat, seorang yang berfikir secara kritis dan kreatif akan melihat
suatu masalah itu dengan sudut pandang yang selalu berbeda meskipun
obyeknya sama.
G. Prestasi Belajar
Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu
hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam raport. Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi
belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang
siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapainya.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri seseorang itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan kedalam factor intern yaitu :
1) Kecerdasan / intelegensi
Kecerdasan yaitu kemampuan belajar yang disertai kecakapan
untuk menyesuaiakan diri dengan keadaan yang dihadapi.
Kemampuan ini sangan ditentukan tinggi rendahnya intelegensi
yang menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat
perkembangannya, dan bisa ditandai dengan kemajuan berfikir
yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,
sehingga pada usia tertentu seorang anak memiliki kecerdasan
yang lebih tinggi dari pada teman sebayanya.
2) Bakat
60
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki oleh
seseorang dari pembawaan, dari beberapa pendapat para ahli
dijelaskan bahwa keahlian tertentu pada seseorang itu sangat
ditentukan oleh bakat yang dimilikinya.
3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenai beberapa kegiatan. Minat berpengaruh terhadap
kegiatan belajar siswa, karena pelajaran yang menarik siswa
lebih mudah untuk dipelajari dari pada pelajaran yang tidak
diminati oleh siswa, karena minat itu bisa menambah untuk
belajar dengan lebih bak lagi.
4) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena
merupakan keadaan yang bisa mendorong siswa untuk beajar,
persoalan ini mengenai motivasi dalam belajar yaitu bagaimana
caranya untuk mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.
Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil
jika kita bisa memberikan motivasi anak didik untuk belajar
dengan lebih baik lagi.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah factor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
1) Keadaan Keluarga
61
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya rasa aman
didalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang
dalam belajar, rasa aman akan itu akan membuat kita terdorong
untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan suatu
kekuatan pendorong dari luar yang akan menambah motivasi
untuk belajar.
2) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang pertama
dan sangat penting daam menentukan keberhasilan belajar
siswa, karena lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong
anak lebih giat lagi dalam belajar.
3) Lingkungan Masyarakat
Disamping orang tuan lingkungan masyarakat juga salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam proses
pendidikan. Karena lingkungan sekitar kita sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab
dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih sering bergaul
dengan lingkungan tempat anak itu berada.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang berdasarkan hasil pembelajaran
sebelumnya akan menyempurnakan kondisi internal yang diperlukannya
dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran berikutnya.Hal ini menunjukkan
bahwa
62
kemampuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya dalam mata pelajaran akan
memudahkan siswa siswa mengikuti pembelajaran selanjutnya,prestasi belajar
adalah tingkat penguasaan yang telah dicapai oleh pelajar dalam mengikuti
program mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetakan.Sedangkan
prestasi belajar dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,lazim ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai diberikan oleh guru.
Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
itu tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional,menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang selanjutnya di kenal dengan istilah
taksonomi Bloom secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu
ranah kognitif,ranah afektif dan ranaf psikomotorik.Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri enam aspek yaitu pengetahuan
atau ingatan,pemahaman,aplikasi,analisis,sistensis dan evaluasi.Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek lainnya disebut
kognitif tingkat tinggi,Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek yaitu penerimaan,jawaban atau reaksi,penilaian,organisasi dan
internalisasi.Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak.Ada enam aspek hasil belajar psikomotorik, yaitu
a)gerakan refleks, b)keterampilan gerakan dasar,c)kemampuan
perceptual,d)keharmonisan atau ketetapan, e)gerakan keterampilan kompleks,
f)gerakan ekspresif atau interpretativ
63
Sejalan dengan tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh Gagne, pakar
pendidikan yang lain Benjamin S Bloom dan David Krathwohl
mengemukakan bahwa tiga ranah yang dapat digunakan sebagai dasar
merumuskan tujuan pembelajaran yang meliputi, ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Benny A Pribadi (2009:15).
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif yaitu untuk melatih kemampuan intelektual siswa. Tujuan
dari ranah kognitif ini untuk membuat siswa mampu menyelesaikan tugas-
tugas yang bersifat intelektual, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan
enam kemampuan bersifat hierarki yang ada pada ranah kognitif yaitu:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan evaluasi.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif sangat terkait dengan sikap, emosi, penghargaan dan
penghayatan ataupun apresiasi terhadap nilai, norma, dan sesuatu yang
sedang dipelajari. Krathwohl dan kawan-kawan mengemukakan lima
hierarki dalam ranah afektif yaitu, menerima, merespon, memberi nilai,
mengorganisasi, dan memberi karakter terhadap sesuatu nilai.
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan dalam
melakukan kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai mata pelajaran.
Misalkan mata pelajaran olahraga, drama dan pratikum. Tujuan
pembelajaran pada ranah psikomotorik ini biasanya sangat menonjol dan
terdiri atas empat hierarki yaitu, imitasi, manipulasi, presisi, dan artikulasi.
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research)
karna penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian mulai awal hingga
akhir penelitian. Penelitian tindakan merupakan penerapan penemuan fakta
pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pemandangan untuk
meningkatkan kualitas tindakan yang di lakukan di dalamnya,yang melibatkan
kolaborasi dan kerjasama para peneliti,praktisi dan orang awam (Burna,1994
dalam Madya 2006).
Penelitian tindakan di lakukan dengan mengumpulkan data secara
sistematis tentang praktek keseharian dan menganalisisnya untuk membuat
keputusan-keputusan tentang praktek yang seharusnya di lakukan di masa
mendatang (Wallace,1998,dalam Madya 2006).Dari beberapa pengertian di
atas maka dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan berurusan langsung
dengan praktek di lapangan. Penelitiannya adalah pelaku praktek itu sendiri
data langsung hasil penelitiannya, yang paling menonjol dalam penelitian
tindakan ini yaitu di tujukan untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran
yang ada di dalam kelas, dan perubahan praktek secara berkelanjutan
(Madya,2006)
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
65
Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian dapat melihat
fakta-fakta yang terjadi pada saat protes belajar mengajar berlangsung,
penelitian ini di lakukan pada bulan November sampai bulan Desember 2009
di MAN Tambak Beras Jombang.
C. Data Dan Sumber Data
Data merupakan sejumlah fakta atau keterangan yang di gunakan
sebagai sumber atau bahan.Sumber data yang di gunakan pada penelitian ini
dapat di lihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 data dan sumber data
Data Sumber data Instrumen
Kemampuan berfikir
kritis
Data di peroleh dari hasil
observasi selama proses
belajar mengajar
berlangsung (selama
tindakan di berikan)
Lembar observasi,
wawacara, foto kegiatan
(sebagai pengecekan
penelitian)
Prestasi belajar Skor tes awal
Skor tes akhir
Skor posttest
Tes awal
Tes akhir
Postest
Data ini di ambil pada waktu penelitian di MAN Tambak beras
jombang, subyek penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Tambak beras
jombang yang jumlah siswanya 45 setiap kelasnya.
66
D. Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik sebagai berikut:
1.Tes
Tes bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang terjadi
terhadap siswa terutama dalam aspek kognitif dan sebagai salah satu
rangkaian kegiatan dalam pembelajaran mengguakan metode problem
solving.Tes tersebut meliputi tes awal siklus 1 sampai siklus 3.
2.Wawancara
Wawancara adalah “suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara
dan yang di wawancarai,yang di laksanakan sambil bertatap muka secara
langsung, wawancara di lakukan oleh peneliti terhadap siswa untuk mencari
data yang di perlukan.
3.Observasi
Teknik observasi di gunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam
memecahkan masalah yang di sajikan oleh guru dan mengukur kemampuan
berpikir siswa dalam memecahkan masalah tersebut selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung yang berpedoman pada lembar observasi.Selain itu
observasi juga di lakukan untuk memeperoleh data tentang keserasian antara
perencanaan pembelajaran yang telah termuat dalam skenario pembelajaran.
4.Catatan lapangan
67
Catatan lapangan ini berguna untuk memeperoleh data secara obyektif yang
tidak terekam dalam lembar observasi mengenai hal-hal yang terjadi selama
pemberian tindakan.Lembar catatan lapangan ini diisi oleh teman teman dan
siswa yang ikut dalam penelitian.
E. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan angket dianalisis secara
deskripstif kuantitatif artinya gambaran proses belajar mengajar diungkapkan
dengan kata-kata. Sedangkan data hasil evaluasi dianalisis melalui gambaran
tentang peningkatan hasil belajar yang diperoleh.
F.Teknik Pengumpulan Data
Suatu penelitian akan mencapai validitas yang memadai jika alat yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data juga memadai. Ada tiga instrumen
minimal untuk mengumpulkan data yaitu :
1. Lembar Observasi
Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengetahui dan mengamati
keadaan sekolah, pelaksanaan proses belajar mengajar yang ada di dalam
kelas, serta untuk mengetahui minat siswa dalam proses belajar mengajar
2. Lembar Angket
68
Untuk mengambil data tentang minat siswa pada proses belajar mengajar
terutama ilmu ekonomi dalam pembelajaran menggunakan metode
problem solving.
3. Lembar Interview
Pada lembar interview ini peneliti menggunakan metode wawancara untuk
mengetahui apakah metode problem solving yang sudah digunakan oleh
peneliti bisa meningkatkan kemampuan berfikir kritis mereka.
4. Lembar Tes
Dipergunakan untuk mengambil data tentang kemampuan siswa dalam
memahami ilmu ekonomi. Tes ini dinamakan post tes yang dilakukan pada
akhir selesai melaksanakan siklus dan setelah proses pembelajaran selesai,
gunanya untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami pelajaran
ekonomi.
5. Lembar Dokumentasi
Dalam hal ini peneliti mengambil dokumentasi kelas X-11, yang dimaksud
dokumentasi itu adalah sesuatu yang tercatat, tertulis ataupun terlihat yang
digunakan sebagai bukti bahwa peneliti sudah melakukan penelitian,
misalnya seperti jumlah siswa, nilai hasil tes siswa, dan foto siswa pada
waktu melaksanakan pembelajaran menggunakan metode problem solving.
G.Rancangan Tindakan
69
Rancangan tindakan yang dilaksanakan dituangkan dalam bentuk siklus.
Siklus penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dan setiap siklus akan
berisi kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Membuat jadwal kegiatan
b. Membuat rancangan pembelajaran yang disesuaikan dengan
langkah-
langkah kegiatan pembelajaran
c. Menyusun lembar pengamatan kegiatan pembelajaran
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini ada beberapa langkah yang dilaksanakan :
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
sudah direncanakan
b. Memberi bimbingan sebelum kegiatan belajar mengajar
c. Membantu siswa yang tampak mengalami kesulitan
d. Memberikan sebuah masalah yang harus didiskusikan dengan
teman satu kelompok
3. Pengamatan
Hal-hal yang dilakukan selama observasi adalah :
a. Mengamati semua kegiatan yang dilakukan siswa selama
pembelajaran
b. Mencatat kegiatan-kejadiannya tersebut dalam lembar observasi
70
c. Membagikan angket sesudah pembelajaran
d. Mengumpulkan angket setelah dijawab siswa
4. Refleksi
Dalam refleksi ini yang dilakukan adalah :
a. Mengumpulkan semua data yang diperoleh selama proses belajar
mengajar
b. Melihat sekilas kejadian-kejadian yang menghambat dan
mendiskusikan penyebabnya
c. Jika dipandang perlu maka merencanakan ulang tindakan
perbaikan untuk siklus berikutnya
Refleksi terhadap proses belajar mengajar yang lebih mendalam
dilakukan seminggu sekali oleh peneliti PTK. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan umpan balik yang komprehensif, terutama tentang hambatan
dan penyebabnya. Temuan-temuan yang negative diupayakan langkah-
langkah perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Untuk memperoleh suatu hasil penelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya, maka perlu diadakan pengeolahaan data sebagai hasil
penelitian yang telah diajukan pada bab II. Pembahasan penelitian ini merupakan
jalan untuk menarik suatu kesimpulan.
A. Deskripsi Data
1. Data Umum
a. Sejarah berdirinya MAN Tambakberas Jombang
Rintisan awal berdirinya MAN Tambakberas Jombang, telah
dimulai sejak tahun 1954,dengan nama Madrasah Mu’allimin
(Mu’allimat) Atas 4 tahun atau MMA yang didirikan oleh para ulama
dan diprakarsai oleh Al-Maghfurlah KH. Fatah Hasyim. Ciri khas
utama MMA adalah merupakan lembaga pendidikan pondok pesantren
dengan mengutamakan kajian kitab-kitab kuningnya.
Seiring dengan perhatian orang tua atau wali murid dari tahun ke tahun
semakin bertambah pesat, ini ditandai dengan semakin banyaknya
siswa-siswi yang berdatangan dari berbagai penjuru Indonesia,
pemikiran-pemikiran inovatif terus dilakukan.
Untuk peningkatan mutu, dimunculkan gagasan menambah masa studi,
dari 4 tahun menjadi 6 tahun, dan diberi nama Madrasah Mu’allimin
Mu’allimat Atas 6 tahun (MMA).
72
Seiring dengan kemajuan Madrasah dan tuntutan peningkatan mutu
pendidikan nasional, maka pada tahun 1969 berdasarkan SK. Menag
No. 23 tanggal 4 Maret 1969, Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Atas
dinegerikan dengan perubahan kelas 1, 2, 3 menjadi Madrasah
Tsanawiyah Agama Islam Negeri (MTsAIN), dengan kepala sekolah
Bapak Drs. H. Moh. Syamsul Huda, As, SH., dan kelas 4, 5, 6 menjadi
Madrasah Agama Islam Negeri (MAAIN) dengna kepala sekolah Al-
Maghfurlah KH. Al Fatich Abd. Rohim.
Pada tahun 1980, MAN memiliki 3 (tiga) program jurusan, yaitu :
program Agama, IPA dan IPS. Pada tahun berikutnya, muncul
kebijakan baru dari Depag RI yang menghapus Program Agama, maka
MAN Tambakberas merespon perubahan itu dengan mengganti
program baru,yaitu bahasa. Samapi sekarang ini MAN Tambakberas
Jombang membuka program jurusan Bahasa, IPA (kelas unggulan,
reguler dan ketrampilan) dan IPS.
Dalam perkembangan berikutnya, agar MadrasahAliyah Negeri
(MAN) benar-benar dapat melaksanakan kurikulum Depag RI secara
penuh dan Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Atas (MMA) tetap
berjalan sesuai ciri khas utama pondok pesantren, yaitu kurikulum
yang lebih banyak memporsikan kajian kitab-kitab kuning,maka
madrasah ini dipisahkan menjadi MMP dan MTsAIN (setingkat SLTP)
dan MMA dan MAAIN (setingkat SMA). Dengan adanya pemisahan
73
ini maka MAN Tambakberas Jombang dapat lebih fokus dalam
pembinaan dan menjadi semakin berkembang hingga saat ini.
b. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : MAN Tambakberas Jombang
2. No. Statistik : 311351713005
3. Alamat Sekolah : Jl. Merpati Tambakberas Tambakrejo
4. Kecamatan : Jombang
5. Kabupaten : Jombang
6. Propinsi : Jawa Timur
7. No. Telp : (0321) 862352-866740
8. No. Fax : (0321) 855537
9. Website : www.mantambakberas.com
10. Sekolah berdiri tahun : 1954
11. Status Sekolah : Negeri
12. Kepala Sekolah
Nama Lengkap : Drs. H. AH. Sutari, M.Pd.
NIP : 131 415 738
Pendidikan terakhir : S-2
c. Visi dan Misi Sekolah
* Visi :
Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang siap mewujudkan
insanyang beriman, bertaqwa, berilmu dan beramal.
74
* Misi :
1. Menjadikan agama sebagai prioritas utama layanan pendidikan
2. Membudayakan iklim islami di lingkungan Madrasah
3. Meningkatkan kajian kitab kuning
4. Meningkatkan kualitas lulusan dan potensi siswa (akademik,
non akademik)
5. Mengembangkan pemikiran ilmiah.
6. Mempersiapkan lulusan yang terampil dibidang ilmu agama,
ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak yang terkait.
d. Sarana dan Prasarana
1. Ruang kepal Madrasah.
2. Ruang wakil kepala.
3. Ruang guru.
4. Ruang Administrasi/TU
5. Ruang kelas.
6. Lab biologi
7. Lab kimia.
8. Lab fisika.
9. Lab bahasa I dan Bahasa II.
10. Lab komputer I dan komputer II.
11. Lab otomotif (kelas ketrampilan).
12. Lab meubel air (kelas ketrampilan)
75
13. Lab menjahit/busana (kelas ketrampilan)
14. Ruang digital processing data.
15. Perpustakaan.
16. BP/BK.
17. UKS dan klinik.
18. Koperasi.
19. Ruang pertemuan dan aula.
20. Musholla Al-Huda.
21. Lapangan bola basket.
22. Lapangan bola voli.
23. Lapangan bulu tangkis.
e. Rekapitulasi Guru MAN Tambakberas Tapel 2009/2010
L/P (jenis kelamin)
NO Code NAMA JABATAN
1 1 Drs. H. Ah. Sutari, M.Pd KEPALA
2 5 Emy Tahmidah, M.Pd WAKA KURIKULUM
3 6 H.SF.Charomain, BA. GURU
4 7 Drs. H. Fadlulloh M GURU
5 8 Drs. Ah. Mustofa. GURU
6 9 Esa Trisnayanti, S.Pd Guru
8 11 Abd. Muis Bc.Hk. KTU
9 12 Ir. Ah. Ali GURU
10 13 Nurul Hidayati, S.Pd BP
11 14 Drs. Ah.Muhammad GURU
12 15 Drs. Abd. Mujib, M.Ag. GURU
14 17 Muhaimin , BA Kor.Ketertiban
15 18 Hj. Imadul Ummah, S.Ag GURU
16 19 Sigit, BP, S.Pd GURU
17 20 Drs. Abd. Nashir BENDAHARA UMUM
76
dan PENGELUARAN
18 21 Arfin Suwarno, S.Pd Guru
19 22 Faizun Amir, S.Ag GURU
20 24 Drs. KH. Abd. Kholiq,
M.Si GURU
21 25 Dra.Hj.Fathul Hidayati GURU
22 26 Drs. Siswoto
WAKA
KETRAMPILAN
23 27 Drs. Ah. Syafawi GURU
24 28 Syamsul Huda, S.Pd GURU
25 29 Dra. Elik Zuniaroh GURU
26 30 H. Muntohar GURU
27 31 Eryati Fikriyanti,S.Ag,
M.Ag GURU
28 33 Sugiharto, S.Pd S.A. KURIKULUM
29 34 Aris Daryati, A.Md Staf UKS
30 35 M.Adib Budianto,S.Pd GURU
31 37 Drs. M. Mahrus GURU
32 39 Sugiyantoro, Drs S.A. KURIKULUM
33 40 Drs. Sudarnoto PEMBINA OSIS
34 41 Toyib Wahyudi, S.Pd Kor. Ketrampilan
35 42 Riadus Solihan, S.Pd GURU
36 43 Futuhah Rahmawati,
S.Pd
STAF PROGRAM
UNGGULAN DAN
LAB. IPA
37 44 Dra. Hj. Ma'isyah GURU
38 45 Ali Imron, S.Pd GURU
39 46 Catur Endang, S.Pd GURU
40 47 Sulaiman, S.Pd STAF BP/BK
41 48 Drs. Hasanuddin GURU
42 49 M. Ilyas, Lc. S.A. KURIKULUM
43 50 H.Irfan Prasetya,S.Pd GURU
44 51 Drs. Sahlan ZA Staf BP/BK
45 53 Drs. Nur Kholis GURU
46 54 Aminaatussurur, MA. GURU
47 59 Agung Bahroni, S.Pd,
M.Pd GURU
48 56 KH. M. Irfan Soleh, S.Pd GURU
77
49 57 Hariyono GURU
50 58 Dra. Indah Ismiyati GURU
51 60 H. Abd. Rozaq GURU
52 61 Dra. Hj. Nisfullailah KOR.BP/BK
53 63 Ira Fatmawati, S.Pd GURU
54 65 Drs. Ah. Asykuri GURU
55 66 Miftahudin GURU
56 67 Widodo SP, S.Pd GURU
57 68 Drs. Sutarno GURU
58 69 Ah. Munir, S.Pd
Staf Komputerisasi dan
WEB
59 70 Dra. Eny Rusydiyah PEMBINA OSIS
60 71 Lailatul Badriyah, S.Pd GURU
61 73 Drs. Isom Ahmadi GURU
62 74 Sutrisno, S.Pd KOR. LEMB.KOMP/
UNGGULAN/ PSB /TIK
63 75 As'ad Ghozali, S.Ag Staf Ahli TU
64 76 Dra. A'isyah GURU
65 77 Siti Patimah M,SE STAF TAMADES
66 78 Dra. Nur Faizah GURU
67 79 Elvi Kurota A'yuni, SE. GURU
69 81 M. Syifa', S.Ag. Guru
70 82 Mukhtar Salimi, S.Pd GURU
71 83 Indira sari, S.Pd GURU
72 84 Muhimmah, S.Ag GURU
73 85 Rahmat Fauzi, S.Ip GURU TIK
74 86 H. Fajrun Najah, S.Ag GURU
75 88 Edy Setya Utomo, S.Pd GURU
76 90 Ziana Walidah, S.Ag. GURU
77 91 Lilik Humaidah, S.Pd GURU
78 92 M. Sihabuddin, S.Pd Guru & Ketertiban
79 93 Windarsyaah GURU
80 94 Abd. Muhid, S.Pd GURU
81 95 M. Ma'shum, S.Ag. GURU
82 96 Drs. H. Yusuf WAKA HUMASY
83 97 Nida'ussa'adah, S.Ag WAKA KESISWAAN
84 98 Nur Laila ,S.Pd GURU
78
85 99 Effi Fadlilah, S.Pd GURU
86 100 Missianah, S. Ag GURU
87 101 Dra. Ida Rahmah GURU
88 102 Syafi'udin, S.Pd GURU
89 103 M. Makhrus, S.Ag Guru
90 104 Abd. Halim, SE. GURU
91 105 H. Abd. Lathif, L.c GURU
92 106 Abd. Mu'thi Koordinator KBM
93 107 Yantini,S.Ag Guru
94 108 Anas Fauzi, S.Ag GURU
95 109 M. Efendi, S.Pd GURU
96 110 Dra. Hj. Mustaqimah GURU
97 111 Dra. Nur Azizah GURU
98 112 Luluk Farida, S.Ag GURU
99 113 Siti Mutholi'ah,S.Pd GURU
100 115 Diana Tri Rahmawati,
S.Pd GURU
101 116 Faizatun Ni'mah,S.Pd Koordinator KBM
102 117 Abd. Holik, S.Ag GURU
103 118 M.Zainul Arifin, S.Ag GURU
104 119 A. Solichan, S.Ps GURU
105 120 Syahri, S.Pd GURU
106 121 Drs. Fathulloh M.Pd Guru
107 122 Sukardiyono, S.Ag GURU
108 123 Siti Munawaroh,S.Ag.
BENDAHARA
PENERIMA
109 124 Muhammad Arifin, S.Pd. GURU
110 125 M. Tholib GURU
111 126 H. Khairil Anam, S.Hi GURU
112 127 Afifuddin Sholeh GURU
113 128 Taufiq Wahyudi, S.Pd STAF BP/BK DAN
PEMBINA OSIS
114 129 M. Muhdlor S.Ag GURU
115 130 H. Abdul Wahab,S.PdI GURU
116 131 Eva Indar Yuni, S.Pd STAF BP/BK
117 132 S. Mu'ayyidah, SE GURU
118 133 Drs. M. Sholeh Guru
79
119 134 Atik Ainaul Mardliyah,
S.Pd Guru
120 135 Nurul Hidayah, S.Pd Guru
121 136 M. Arif Nurdiyansyah,
S.Pd Guru
122 137 M. Ahyak, S.Pd Guru Perawatan Taman
123 138 Dra. Endah Setya Wahyu Guru
124 139 Drs. Endriardi
Suprihartono Guru
125 140 Imam Budiono Guru
126 141 H. M.Hanan Majdi,
S.Kom Guru
127 142 Ririn Agustin, S.Pd Guru
128 143 Sri Wilujeng, S.Pd GURU
129 144 Zul Faizah, S.Pd GURU
130 145 Maslakhatul Ammah,
S.Ag Bendahara Rutin
131 147 Lilik Fauziyah, A.Md Koordinator UKS
132 148 Suyono Staf Keuangan
133 149 dr.Yuniasri Puspitorini Dokter Tamu
134 150 Khotibul Umam STAF TU
135 151 Jiman STAF TU
136 87 Muflichah, S.Pd Guru
137 153 Andik Machrus Chalimi,
S.Pd STAF PERPUSTAAN
138 55 Agus Wedi Yusuf Staf Sarpras & Koperasi
139 32 H. Masduki NH Koordinator KBM
140 156 Zainal Arifin STAF TU
141 157 SUBAGYO,Amd TEKNISI KOMPUTER
142 158 M. Irfandi Ali STAF KETERTIBAN
143 159 Katimin PESURUH
144 160 Sungkono STAF KETERTIBAN
145 161 Musta'in PESURUH
146 162 Zainul Hamami PESURUH
147 163 Siti Aminah PESURUH
148 164 Ahmad Suhaib, SE
STAS TU ADM.SISWA,
WAKA,BMN DAN
PASS
149 165 H. Iwan Fathoni, S.AP STAF TU
80
150 166 Moh. Asyhar PESURUH
151 167 Ibnu Alfarabi STAF TU
152 168 Ubaidillah Ahmad STAF TU
153 169 Moh. Efendi Staf TU/Spir
154 170 Anton Kaharudin Staf TU
154 H. Idris Jamaluddin Guru
154 Mustaqim, S.Pd. Guru
154 Maya Pertiwi Ningrum,
S.Pd Guru
f. Struktur Organisasi MAN Tambakberas Jombang 2009 / 2010
Kepala TU
Abd. Muis, S.Pd
Waka Kurikulum
Hj. Emi Tahmidah, S.Pd,
MA
Waka SARPRAS
Drs. Siswoto
Waka Kesiswaan
Nidaus Sa’adah, S.Ag,
M.PdI
Waka Humasy
Drs. H. Yusuf, M.PdI
Staf Ahli
Sugiharto, S.Pd
Korbid. Usaha
Aguswedi Yusuf,
S.PdI
Korbid. OSIS
Drs. Sudarnoto
Korbid. Dakwah
Moh. Ilyas. LC
Korbid. Unggulan
Sutrisno, S.Pd
Korbid. UKS
Lilik Fauziah, A.Ma
Korbid. Tatib
Muhaimin Dimyan B. A
Ketua Litbang
Drs. Abd. Mujiba, M.Ag
Ketua PSB
Sutrisno, S.Pd
Ketua Puskom
Subagyo, A.Md
Kaur Keuangan
Abd. Nashir, M.MPd
Ketua LAB
Futuhah, S.Pd
Ketua Perpus
As’ad Ghozali, M.MPd
Wali Kelas Korbid. BP
Dewan Guru
Siswa
Komite
Drs. H. M. Fadulloh, M.Pd
Kepala Madrasah
Drs. H. AH. Sutari, M.Pd K K M
82
g. Denah Lokasi MAN Tambak Beras.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Lab
BP/K
Mu -shola
Lab.2
OSIS
Ko
pe
rasi
1
Ko
m
p
4
Lab.1 AULA
2
Ko
np
3
Perpuskaan
R. Guru
DENAH LOKASI MAN
TAMBAKBERAS JOMBANG 27
22 28
17
24
18
23
R.
GU
RU
15
16
Kantor UKS
26
20
21
S u
n g
a i
an raya
U
S
MAN UTARA MAN TIMUR
MAN INDUK
R. GURU
KM
MUSHOLA
MUSHOLA
LAP. BASKET
PARK I R
25 19
5
PSB
Atas
Bawah
R. Rem
83
2. Data Khusus
Pada bagian ini peneliti menyajikan data-data yang berhubungan
langsung dengan hal yang diperlukan menganalisis dan pengolahan data.
Adapun data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian adalah :
Tabel 4.1 Data Siswa Kelas X-II MAN Tambakberas Jombang
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Aida Fitria
Alpiyah
Amalia Ainun Najah
Asma’
Aulianing Marifati
Badriyah Fitriani
Dwi Wilujeng Abdillah
Enny Maghfuroh
Eva Muzdalifah
Fitri Yuandita
Hanifah
Hestin Kusmianingsih
Hikmah Lailatus Tsuroyya
Iftita Chun Nikmah
Ika Susiloningsih
Ilhia Rahmah
Ima Maskuriyah
Intan Arpi Ariyani
Jauharotul Widad
Jauharotul Rofi’ah
Khalimatus Sa’diyah
Khalwiyatul Umah
Khozanatul Asror
Laila Alfin Nabella
Lailatul Latifah
Lia Namatul Maula
Lu’luil Maknunah
Memik Mofyawati
Munawwirotul A.
Ni’matul Izza
Ninik Hadayati
Nur Afifatus Sholikhah
Nur Anita Hidayah
Nur Hidayatul Fitriyah
Nur Laily Maghfiroh
Nurul Hasanah
RA. Lattiyatun Nada P.
Rita Agustina
Rochmatul A’immah
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
84
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
Siti Rahmadiarni
Susilowati
Umi Waroh
Umrotus Sa’diyah
Afi R.
Robiyana Dewi.
Afi Rakhmadani
Rosyiana Dewi
P
P
P
P
P
P
P
P
Sumber data : Daftar nama siswa tahun 2009/201
B. Analisis Data
a. Hasil observasi awal
Dari data hasil wawancara dengan guru ekonomi MAN Tambak Beras
Jombang dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis dan kemandirian
belajar siswa masih kurang, siswa masih terlihat kesulitan dalam mengkaitkan
materi yang diperoleh dari sekolah dengan masalah yang ada di sekitar mereka
sendiri. Dalam hal ini kemandirian belajar siswa masih kurang, itu terbukti
karena selama guru belum datang jarang siswa yang berinisiatif untuk belajar
atau mendiskusikan materi yang telah di pelajari sebelumnya, dan kebanyakan
mereka ramai sendiri dan hanya bercanda.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 26 November
2009 di kelas X-11 dapat diketahui bahwa guru menerapkan metode ceramah
kepada para siswa walapun hasilnya belum signifikan, secara umum metode
yang di gunakan ceramah, tanya jawab dan mengerjakan LKS.
b. Refleksi awal
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru ekonomi di
MAN Tambak Beras Jombang, diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis
dan prestasi belajar siswa masih kurang, hal ini perlu ditindak lanjuti guna
meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Maka peneliti memilih penerapan
85
pembelajaran problem solving dengan harapan bisa meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan prestasi belajar siswa juga bisa meningkat.
C. Pelaksanaan Siklus I
a. Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Solving
Siklus 1 ini dilakasanakan pada tanggal 6 Desember dan 13 Desember
2009. Dan materi yang akan diajarkan yaitu “ Permintaan, Penawaran, Harga
keseimbangan” materi tersebut diajarkan selama 4 jam pelajaran yang
dilakukan pada 2 kali pertemuan, dan tiap jamnya adalah 45 menit.
Peneliti berperan sebagai pengajar dan mengamati langsung kegiatan belajar
para siswa, pertemuan pertama sebelum pembelajaran dimulai guru bidang
studi memperkenalkan peneliti kepada seluruh siswa, bahwa pada hari ini yang
akan mengajar materi “Permintaan, Penawaran, Harga keseimbangan” adalah
guru baru (peneliti).
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan presentasi awal guru (peneliti)
yaitu menyampaikan tujuan belajar dan mengkaitkan pentingnya materi yang
akan dipelajari serta kegunaannya, selanjutnya pada saat guru menyampaikan
materi siswa juga dilibatkan dalam kegiatan tanya jawab, karena bertujuan
untuk menggali pengetahuan siswa dan agar siswa juga berani untuk
mengemukakan pendapat.
Pada tahap berikutnya yaitu belajar kelompok, dan pada tahap ini siswa
di ajarkan untuk memahami materi permintaan dan penawaran yang
sebelumnya sudah diajarkan oleh guru (peneliti) siswa diminta duduk pada
masing-masing kelompok yang sudah dibagi oleh guru (peneliti), pada saat
pembagian kelompok siswa sangat ramai tapi kemudian guru (peneliti)
menghimbau kepada siswa untuk duduk dengan tenang pada kelompok
86
masing-masing, setelah itu masing-masing kelompok diberikan suatu masalah
yang berkaitan dengan pelajaran yang baru saja diajarkan untuk didiskusikan
dengan teman satu kelompok.
Pada saat siswa belajar kelompok untuk mendiskusikan suatu masalah
yang di berikan peneliti mengamati serta memperhatikan semua aktifitas
belajar siswa, peneliti melihat semua anggota kelompok dapat menerima
keberadaan anggota kelompok masing-masing. Tidak terjadi penentangan
dalam masing-masing kelompok, terkadang peneliti berhenti di salah satu
kelompok untuk memperhatikan mereka dalam mengerjakan tugas kelompok
dan jika ada pertanyaan dari anggota kelompok peneliti meminta terlebih
dahulu menanyakan kepada anggota dalam satu kelompoknya. Jika anggota
kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka peneliti juga tidak langsung
menjawab pertanyaan dari siswa tetapi mengarahkan siswa agar dapat
menjawab sendiri pertanyaan mereka. Peneliti memberi pujian pada kelompok
yang yang bekerja sama dengan baik, dan bagi anggota yang kurang
bersemangat dalam diskusi kelompok akan diberikan motivasi dan dukungan
supaya lebih bersemangat dalam berdiskusi, dan peneliti akan memberikan
penghargaan atau hadiah kepada kelompok yang berhasil.
Kegiatan berikutnya adalah presentasi hasil diskusi oleh masing-
masing kelompok yang di tunjuk secara bergantian, sedangkan kelompok yang
lain sebagai penyangga dan mengomentari hasil dari kelompok tersebut.
Dalam hal ini peneliti tidak begitu banyak berperan hanya jika ada kemacetan
dalam diskusi tersebut maka peneliti menjadi moderator guna meluruskan
jawaban yang kurang tepat, hal itu di lakukan agar siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dan pada waktu ada diskusi kelompok seperti ini.
87
Setelah diskusi kelompok selesai guru dan siswa membuat kesimpulan dari
materi yang baru saja di bahas, karena ada beberapa siswa yang masih belum
begitu mengerti dengan materi yang baru saja dipelajari. Oleh karena itu guru
lalu memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi permintaan,
penawaran dan menjawab pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa.
Pada siklus 1 ini kegiatan guru dilakukan secara maksimal dari
menjelaskan tujuan pembelajaran sampai refleksi dari proses pembelajaran,
tetapi guru belum bisa mengoptimalkan waktu karena banyak dihabiskan
untuk diskusi, sehingga waktunya tidak mencukupi dan ketidaksiapan siswa
dalam menerima materi pelajaran.
b. Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dengan Pendekatan problem solving
Pada saat berlangsungnya diskusi peneliti mengamati setiap aktivitas siswa
dan dinilai berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti.
Tabel 4.2 Pedoman penilaian Berpikir Kritis
No Aspek yang dinilai dalam
kemampuan berpikir kritis siswa
Pencapaian
1 Siswa diberikan masalah dan
pertanyaan untuk diarahkan agar
bisa merumuskan dan memperoleh
sebuah jawaban
1. Siswa tidak merumuskan masalah
2. Siswa merumuskan tapi tidak tepat
3. Siswa merumuskan tapi kurang
tepat
4. Siswa merumuskan masalah
dengan tepat
2 Memberikan argument pada saat
proses diskusi dilakukan
1. Siswa tidak memberikan argumen
2. Siswa memberikan argumen
dengan alasan tidak sesuai
3. Siswa memberikan argumen kurang
sesuai
4. Siswa memberikan argument yang
sesuai
3 Memberikan solusi dan menentukan
kemungkinan yang akan dilakukan
1. Siswa tidak memberikan solusi
2. Siswa memberikan solusi tetapi
tidak tepat
3. Siswa memberikan solusi kurang
tepat
4. Siswa memberikan solusi dengan
tepat
88
4 Melakukan evaluasi 1. Siswa tidak melakukan evaluasi
2. Siswa memberikan evaluasi tidak
tepat
3. Siswa memberikan evaluasi kurang
tepat
4. Siswa memberikan evaluasi tepat Sumber data : Peneliti
Tabel 4.3 Hasil Observasi Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siklus I
No Nama siswa Pencapaian
1 2 3 4 1 Aida Fitria
2 Afi Rakhmadani 1 3 1 4
3 Alpiyah 2 1 1 4
4 Amalia Ainun Najah 1 1 2 4
5 Asma’ 1 4 1 3
6 Aulianing Marifati 4 1 3 3
7 Badriyah Fitrianai 1 1 3 3
8 Dwi WIlujeng Abdillah
9 Enny Magfuroh 1 3 1 4
10 Eva Muzdalifah 4 4 1 4
11 Fitri Yuandita
12 Hanifah 1 1 1 1
13 Hestin kusmianingsih 1 1 1 4
14 Hikmah Lailatuts Tsuroyya 4 3 1 1
15 Iftitah chun nikmah
16 Ika Susiloningsih 1 1 1 1
17 Ilhia Rahmah
18 Ima Maskuriyah 1 3 1 4
19 Intan Arpi Ariyani
20 Jauharatul Widad 1 3 1 1
21 Jauharotur Rofi’ah 4 4 1 1
22 Khalimatus Sa;diyah
23 Khalwiyatul Umah 1 3 1 1
24 Khozanatul Asror
25 Laila Alfin Nabella 1 1 1 1
26 Lailatul Latifah
27 Lia NIamatul Maula 1 3 1 4
28 Lu’luil Maknunah
29 Memik Mofyawati 1 1 1 1
30 Munawwiratul A 1 1 1 1
31 Ni’matul Izza 1 1 1 1
32 NInik Hidayati 4 4 1 4
33 Nur Afifatus Sholikhah 4 4 3 4
34 Nur Anita Hidayah
35 Nur Hidayatul Fitriyah 1 4 1 4
36 Nur Lili Maghfiroh
89
37 Nurul Hasanah 3 4 1 4
38 RA. Lutfiyatun Nada
39 Rita Agustina 1 1 1 1
40 Rokhmatul A’immah
41 Siti Rahmadiarni 1 1 1 1
42 Susilowati 1 4 1 4
43 Umil Waroh 1 1 1 1
44 Umrotus Sa’diyah 1 4 1 4
45 Rosyiana Dewi 3 4 1 1
Jumlah 54 75 38 79
Rata-rata 1,74 2,41 1,22 2,54
Sumber data: Peneliti pada tahun 2009/2010
Dari data diatas yang setelah dijumlah rata-ratanya 1,98 dan
diklasifikasikan menurut kemampuannya yaitu nilai 1 kurang, nilai 2 sedang,
nilai 3 baik, nilai 4 sangat baik. Itu berarti kemampuan berpikir siswa sedang
karena pada tiap-tiap aspek siswa belum bisa memaksimalkan kemampuan
mereka dalam merumuskan, memberikan argumen, mencari solusi dan
mengevaluasi sebuah masalah yang diberikan
Dari data diatas diketahui bahwa kemampuan berpikir siswa masih
sedang, karena pada saat diskusi berlangsung banyak siswa tidak ikut
berdiskusi malah mengandalkan teman satu kelompok yang lebih pintar.
Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa disebabkan karena sebelum
pelajaran ekonomi dimulai para siswa mengerjakan ulangan dari mata
pelajaran yang lain, jadi pada waktu pelajaran ekonomi siswa belum siap
menerima pelajaran, dan banyak siswa yang mengeluh karna pusing sehabis
ulangan dan masih ada bebera siswa yang membahas tentang ulangan yang
baru saja diadakan oleh guru mata pelajaran yang lainnya, ada juga yang minta
ijin untuk kebelakang tapi lama baru kembali dan pada akhirnya membuat
teman-teman yang lainnya juga ikut malas pada waktu akan memulai pelajaran
ekonomi.
90
c. Prestasi Belajar dengan Pendekatan Problem Solving
Pada saat diskusi sudah selesai dilaksanakan tes individu dan materi tes
adalah materi yang baru saja dipelajari, tes akhir siklus 1 ini di ikuti oleh 31
siswa dari 45 siswa karena pada waktu itu banyak siswa yang tidak masuk
sekolah. Tes harus dikerjakan oleh masing-masing siswa tidak diperkenankan
bekerja sama dengan teman satu kelompok mereka, karena tujuan diadakannya
tes ini untuk mengukur tingkat kemampuan belajar yang telah dicapai oleh
siswa setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan model problem
solving, dan materi tes nya adalah tentang “ Permintaan dan penawaran “.
Skor tes masing-masing anggota kelompok di hitung sebagai skor
individu dan peneliti juga akan menghitung skor dari masing-masing
kelompok, setelah itu akan dilihat siapa saja dari tiap individu dan kelompok
yang mempunyai nilai tertinggi dan berhak mendapatkan penghargaan atau
hadiah dari pengajar. Tujuan pemberian penghargaan atau hadiah ini supaya
setiap kelompok atau individu bisa termotivasi untuk bisa lebih aktif dan
kreatif dalam proes pembelajaran pada pertemuan berikunya.
Soal tes siklus 1 berupa 5 soal esai, dibawah ini adalah hasil nilai
kelompok dan tes individu.
Tabel 4.4 Daftar Nilai Kelompok dan Tes Siklus I
No Nama Kelompok Nilai
individu
Nilai
Kelompok
1 Eva Muzhdalifah
Khalimatus Sa’diyah
Lailatul Latifah
Ninik Hidayati
Nurul Hasanah
Umrotus Sa’diyah
60
-
-
70
85
70
6
2 Amalia Ainun Najah
Lia Niamatul Maula
Nur Anita Hidayah
Nur Laili Maghfiroh
60 75
7
91
Umil Waroh
Fitri Yuandita - - 65 65
3 Asma’
Badriyah Fitriani
Iftita Chun Nikmah
Ika Susilo Ningsih
Rokhmatul A’immah
60 85 - 60 -
6
4 Khalwiyatul Ummah
Lu’luil Maknunah
Ni’matul Izza
RA. Lutfiyatun Nada
Rosyiana Dewi
Afi Rakhmadani
60 - 60 - 75 70
7.5
5 Alpiyah
Hanifah
Ima Maskuriyah
Jauharotur Rofi’ah
Memik Mofyawati
Ilhia Rahmah
70 60 60 70 60 -
7
6 Nur Afifatus Sholikhah
Nur Hidayatul Fitriyah
Susilowati
Aulianing Marifati
Enny Magfuroh
Dwi Wilujeng Abdillah
85 75 60 65 60 -
8
7 Hikmah Lailatuts Tsuroyya
Intan Arpi Ariyani
Khozanatul Asror
Munawwiratul A
Rita Agustina
60 - - 70 65
6
92
8 Siti Rahmadiarni
Aida fitria
Jauharotul Widad
Hestin kusmianingsih
Ilhia Rakhmah
Laila Alfin Nabella
65 - 70 75 - 60
7
Sumber data : Peneliti
d. Refleksi Pelaksanaan Siklus 1
Setiap akhir siklus dilakukan refleksi yang didasarkan pada hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengambil langkah pada siklus
berikutnya, tujuannya agar terjadi perbaikan pembelajaran dari siklus satu ke
siklus 2 yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Sehingga
pembelajaran yang sudah di terapkan akan jauh lebih baik pada pertemuan
berikutnya.
Berdasarkan pada penelitian siklus 1 bisa dilihat bahwa siswa masih
bergantung kepada teman satu kelompoknya untuk menyelesaikan soal yang
diberikan oleh pengajar, dan para siswa belum tau menempatkan diri dalam
suatu kelompok. Selain itu pembagian tugas dalam kelompok juga belum jelas
dan sebagian waktu yang seharusnya dibuat untuk diskusi kelompok malah
banyak digunakan untuk mengobrol dengan teman satu kelompok maupun
teman lain kelompok. Dan peneliti juga lebih sering berkeliling mengontrol
tiap-tiap kelompok pada saat berlangsungnya diskusi, hal itu ditujukan agar
setiap kelompok bisa lebih terkontrol pada saat diskusi dan tidak mengobrol
sendiri bersama teman satu kelompok.
D. Pelaksanaan Siklus II
a. Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Solving
93
Pada materi kali ini membahas tentang “ Harga Keseimbangan “
kemudian guru memberi sedikit penjelasan tentang materi harga
keseimbangan, setelah guru memberi penjelasan guru meminta siswa duduk
sesuai dengan kelompoknya masing-masing yang terdiri dari 8 kelompok.
Dalam diskusi kelompok kali ini guru juga berkeliling ke setiap kelompok
agar terjadi interaksi antara guru dan murid.
Pada saat diskusi berlangsung siswa nampak lebih aktif dibandingkan
dengan diskusi siklus 1 minggu lalu, hal ini terlihat pada saat terjadinya
diskusi siswa aktif bertanya dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan
tugas yang telah di berikan oleh guru. Karena siswa sudah mulai memiliki
tanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing, dan agar mendapat
nilai tertinggi dari kelompok lainnya.
Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil
diskusi, karena banyaknya waktu yang digunakan untuk diskusi dan waktunya
yang terbatas, maka guru hanya menunjuk beberapa kelompok saja yang sudah
siap untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok yang tidak
mempresentasikan hasil diskusinya untuk menyanggah dan berargumen
apabila jawabannnya kurang tepat atau berbeda dengan jawaban kelompoknya.
Karena masing-masing kelompok punya jawaban yang berbeda-beda dan tidak
mau kalah dengan kelompok yang lain.
Dan pada pelajaran kali ini tidak ada yang mengganggu dengan adanya
ulangan dari pelajaran lainnya sebelum pelajaran ekonomi berlangsung,
sehingga semua siswa sudah mempersiapkan materi dari rumah dan lebih
fokus kepada mata pelajaran ekonomi, dan guru juga tetap memberikan
tambahan dan meluruskan jawaban yang kurang tepat.
94
b. Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dengan Pendekatan Problem Solving
Dari hasil pengamatan kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 2
ini mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena siswa sudah mulai
memahami pentingnya materi ini tidak hanya bagi bagi kehidupan sehari-hari
mereka akan tetapi bagi orang lain juga, dan juga para siswa tidak di beratkan
dengan ulangan pelajaran lain sehinggn para siswa terfokus pada pelajaran
ekonomi.
Tabel 4.5 Hasil Observasi Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siklus II
No Nama siswa Pencapaian
1 2 3 4 1 Aida Fitria - - - -
2 Afi Rakhmadani 1 4 3 4
3 Alpiyah 1 1 3 4
4 Amalia Ainun Najah 4 1 1 4
5 Asma’ 3 4 1 4
6 Aulianing Marifati 4 1 4 4
7 Badriyah Fitrianai 1 3 3 4
8 Dwi WIlujeng Abdillah 3 1 1 1
9 Enny Magfuroh 3 4 1 4
10 Eva Muzdalifah 4 4 3 4
11 Fitri Yuandita 1 1 1 1
12 Hanifah 3 4 1 4
13 Hestin kusmianingsih 1 1 1 4
14 Hikmah Lailatuts Tsuroyya 1 4 1 4
15 Iftitah chun nikmah 3 1 1 3
16 Ika Susiloningsih 1 3 1 1
17 Ilhia Rahmah 4 4 1 1
18 Ima Maskuriyah 4 1 1 1
19 Intan Arpi Ariyani 4 4 1 1
20 Jauharatul Widad 1 4 1 3
21 Jauharotur Rofi’ah 4 4 1 1
22 Khalimatus Sa;diyah - - - -
23 Khalwiyatul Umah 4 4 4 1
24 Khozanatul Asror - - - -
25 Laila Alfin Nabella 3 3 1 3
26 Lailatul Latifah 1 1 1 1
27 Lia NIamatul Maula 1 1 3 4
28 Lu’luil Maknunah 1 3 1 1
29 Memik Mofyawati 1 3 1 1
30 Munawwiratul A 4 4 1 1
95
31 Ni’matul Izza 1 3 1 4
32 Ninik Hidayati 1 3 1 1
33 Nur Afifatus Sholikhah 4 4 4 4
34 Nur Anita Hidayah - - - -
35 Nur Hidayatul Fitriyah 3 4 3 4
36 Nur Lili Maghfiroh 1 1 1 3
37 Nurul Hasanah 4 4 1 4
38 RA. Lutfiyatun Nada - - - -
39 Rita Agustina 1 2 1 3
40 Rokhmatul A’immah 1 1 1 1
41 Siti Rahmadiarni 1 1 1 4
42 Susilowati 4 1 1 4
43 Umil Waroh 4 3 1 4
44 Umrotus Sa’diyah 2 2 1 1
45 Rosyiana Dewi 3 4 1 4
Jumlah 96 106 61 110
Rata-rata 2,4 2,65 1,52 2,75
Sumber data : Peneliti pada tahun 2009/2010
Dari tabel hasil observasi penilaian kemampuan berpikir kritis pada
siklus II ini, siswa mengalami peningkatan dari siklus I nilai rata-rata 1,98
menjadi 2,33 pada siklus ke II. Jadi pada siklus II ini siswa mengalami
peningkatan dalam merumuskan sebuah masalah yang diberikan oleh guru.
Dari table di atas kemampuan berpikir kritis siswa sudah ada
kemajuan, karena masing-masing kelompok menginginkan nilai yang lebih
dari kelompok yang lain.
c. Prestasi Belajar dengan Pendekatan problem solving
Pada saat diskusi selesai dilaksanakan maka guru memberika tes siklus
II, yang di ikuti oleh 40 siswa di bawah ini tabel nilai kelompok dan tes siklus
II.
Tabel 4.5 Daftar Nilai Kelompok dan Tes Siklus II
No Nama Kelompok Nilai
individu
Nilai
Kelompok
1 Eva Muzhdalifah
Khalimatus Sa’diyah
Lailatul Latifah
85
-
60
7
96
Ninik Hidayati
Nurul Hasanah
Umrotus Sa’diyah
90
95
85
2 Amalia Ainun Najah
Lia Niamatul Maula
Nur Anita Hidayah
Nur Laili Maghfiroh
Umil Waroh
Fitri Yuandita
95 85 - 70 75 75
7
3 Asma’
Badriyah Fitriani
Iftita Chun Nikmah
Ika Susilo Ningsih
Rokhmatul A’immah
65 95 60 75 70
8
4 Khalwiyatul Ummah
Lu’luil Maknunah
Ni’matul Izza
RA. Lutfiyatun Nada
Rosyiana Dewi
Afi Rakhmadani
70 70 70 - 85 90
7.5
5 Alpiyah
Hanifah
Ima Maskuriyah
Jauharotur Rofi’ah
Memik Mofyawati
Ilhia Rahmah
85 65 70 90 70 70
8
6 Nur Afifatus Sholikhah
Nur Hidayatul Fitriyah
Susilowati
Aulianing Marifati
Enny Magfuroh
Dwi Wilujeng Abdillah
95 80 70 90 75 70
8.5
7 Hikmah Lailatuts Tsuroyya
Intan Arpi Ariyani 75 8
97
Khozanatul Asror
Munawwiratul A
Rita Agustina
65 - 70 70
8 Siti Rahmadiarni
Aida fitria
Jauharotul Widad
Hestin kusmianingsih
Ilhia Rakhmah
Laila Alfin Nabella
75 - 90 90 - 60
8
Sumber data : Peneliti
d. Refleksi Pelaksanaan Siklus II
Setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem solving
pada siklus II sudah selesai dilakukan, maka selanjutnya yaitu merefleksi
kegiatan yang baru saja selesai dilaksanakan, dan peneliti juga berdiskusi
dengan guru MAN Tambak Beras Jombang tentang diskusi yang telah
dilaksanakan. Dan dari observasi selama diskusi berlangsung siswa sudah
nbanyak kemajuan dalam menjawab masalah ataupun soal-soal yang telah
diberikan oleh guru. Namun peneliti juga harus banyak latihan dan belajar lagi
dan terus meningkatkan kemampuan di dalam mengajar.
Dan peneliti juga sempat mewawancarai salah satu siswa setelah
pelaksanaan pembelajaran dengan metode problem solving. Mereka merasa
senang karena tidak melulu belajar dengan metode ceramah tetapi dengan
belajar kelompok, berdiskusi dan saling bertukar pendapat, dan kesulitannya
hanya pada sesama siswa yang setiap siswa pasti mempunyai pendapat yang
berbeda-beda dalam memecahkan suatu masalah. Tetapi para siswa
berpendapat bahwa dengan menggunakan metode problem solving mereka
98
lebih bisa mengutarakan pendapat dan berbicara didepan kelas, juga dapat
melatih mental mereka agar lebih berani mengutarakan pendapat.
E. Pembahasan
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving menekankan
pada aspek kerjasama dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan berbagai
pemecahan masalah. Berdasarkan hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa
dengan pendekatan problem solving yang dilakukan pada siklus I rata-rata nya
1,98 dan meningkat pada siklus II rata-rata nya 2,33 peningkatan persentase
berpikir kritis siswa ini terjadi karena siswa mulai menyadari pentingnya materi
ini dalam kehidupan sehari-hari.
Pada siklus I dan II ini semua kegiatan dilakukan dengan baik, mulai dari
aspek menjelaskan materi pelajaran, membentuk kelompok, mengajukan masalah,
memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah, memberi kesempatan siswa
untuk bekerja sama dan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa dan melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
99
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari data dan pembahasan diatas dapat disimpulkan dalam
beberapa hal sebagai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran ekonomi dengan pendekatan problem solving
di MAN Tambak beras dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis dari rata-
rata siklus I (1,98) meningkat menjadi (2,33) pada siklus ke II.
2. Penerapan metode pembelajaran ekonomi dengan pendekatan problem solving
di MAN Tambak beras dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
terlihat dari adanya peningkatan skor tes akhir di setiap siklus.
3. Belajar dengan menggunakan metode problem solving dapat mningkatkan rasa
senang belajar pada diri siswa, karena dengan adanya belajar kelompok,
berdiskusi dan saling bertukar pendapat bisa saling membantu didalam
memecahkan masalah dengan benar dan cepat.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diajukan beberapa saran yang perlu di pertimbangkan
1. Bagi guru yang berminat menerapkan pembelajaran dengan metode problem
solving supaya memperhatikan pengolaan kelas, yaitu pengolaan tempat,
waktu dan pengelompokan siswa.
100
2. Guru disarankan untuk menjadikan pembelajaran dengan metode problem
solving sebagai alternatif pembelajaran yang dapat membantu siswa
memahami suatu materi pelajaran dengan menyenangkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya dalam memilih sekolah yang akan dijadikan subyek
penelitian, sebaiknya peneliti mencari sekolah yang belim pernah diadakan
penelitian yang sama.
101
DAFTAR PUSTAKA
Madya, Suwarsih. 2006. Penelitian Tindakan: Teori dan Praktik.Bandung:Alfabeta
Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta:
Bumi Aksara.
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Dimyati. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Pribadi, A.Benny. 2009. Model desain sistem pembelajaran. Jakarta :
PT. DianRakyat.
Wena, Made. 2009. Strategi pembelajaran inovatif kontemporer. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Baharuddin. dan Wahyuni, E.S. 2007. Teori belajar dan pembelajaran. Jogjakarta :
Ar-ruzz Media Group.
Nasution. 2008. Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Mulyasa. 2009. Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Winarso, Heru Puji. 2008. Penelitian tindakan kelas. Malang : UM Press.
http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/
http://id.shvoong.com/humanities/h_philosophy/1803525-bagaimana-berfikir-kritis/
http:/gurupkn.wordpress.com/2007/11/16/metode-pemecahan masalah-problem-
solving/
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/289
http://pasca.uns.ac.id/?p=59
102