Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN
SKRIPSI
Oleh:
LUCIANA ANDELA
NIM .TP 151390
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)
Oleh:
LUCIANA ANDELA
NIM .TP 151390
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
PERSEMBAHAN
Dengan mengharap ridho Allah SWT, Skripsi ini di persembahkan kepada yang
tercinta :
Ayahanda A.Fauzi dan Ibunda tercinta Nurhasana
Yang telah mengasuh dan membesarkan,
Mendidik dan menyekolahkan sampai ke jenjang perguruan tinggi,
Sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan
dan dapat meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Keluarga tercinta,Sahabat, Saudara kandung ku Satu-satunya Lian Novita
yang selalu setia mendampingi,
memberi semangat, motivasi, materil dan spiritual
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai pada jenjang
pendidikan sarjana
Dan saudara-saudara, sahabat-sahabat seperjuangan khususnya PAI A, dan
orang-orang yang selalu support saya.
Tak ada yang dapat penulis berikan selain do‟a dan terimakasih yang tulus
Dan iklas dan hanya Allah SWT saja yang dapat membalasnya
Aamin Ya Robbal‟Alamin
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Motto
Artinya :
“(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan (yang
ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata bijak
sesuai dengan tingkat kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantalah
mereka dengan (cara) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan pemelihara kamu,
Dialah yang lebih mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk).”(Anonim,QS.An-Nahl ayat 125,Jakarta, Departemen Agama R.I,2009)
vii
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepada peneliti terutama dalam rangka menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menuntun dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Starata 1 PAI pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini mendapat banyak masukan-masukan maupun
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini
peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA,Ph.D Selaku Rektor UIN Suthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. H. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Ridwan, S.Psi, M. Psi, Psikolog selaku Ketua Jurusan pendidikan
Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Bapak Mukhlis,S.Ag,M.Pdi Sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
5. Dra. HJ. Hasnidar Karim, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Habib Muhammad, M. Ag Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
6. Pengelolah perpustakaan Universitas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
serta karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi
dalam penulisan skripsi ini
7. Bapak Sukardiman,S.Pd.M.Pd selaku Kepala Sekolah, Ibu Nasehah, S.Ag
selaku guru Agama islam, Bapak dan Ibu majelis guru serta staf – staf di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Sarolangun.
Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga,
semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat balasan,
yaitu rahmat dan hidayat dari Allah SWT. Amin.
Jambi, November 2019
Peneliti
Luciana Andela
NIM. TP. 151390
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
ABSTRAK
Nama : Luciana Andela
Program Studi : pendidikan agama islam
Judul : Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Sarolangun
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Snowball Throwing Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan motode
Snowball Throwing yang terdiri dari dua siklus dengan empat tahapan yaitu, (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, penilaian unjuk kerja, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai rata-rata kelas yang
diperoleh saat prasiklus sebesar 60,4 (cukup), siklus I diperoleh nilai rata-rata
kelas 70 (cukup)pada siklus II menjadi 80 (tinggi). Persentase ketuntasan belajar
prasiklus sebesar 19% (sangat rendah), siklus I sebesar 71% (cukup) dan pada
siklus II menjadi 90% (sangat tinggi) atau 19 siswa dari 21 siswa sudah mencapai
ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Biologi dengan penerapan model pembelajaran
tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
sistem pertahanan tubuh.
Adapun saran saran dalam penelitian ini yaitu kepada guru bidang studi PAI
Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun, agar dapat memperhatikan
siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat merasakan kondisi belajar yang efektif.
Dan kepada siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun
Agar lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran, serta lebih aktif dan
kreatif pada setiap proses pembelajaran.
Kata kunci : Motode Pembelajaran, Snowball Throwing, Pada mata pelajaran
PAI, Hasil belajar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 7 Sarolangun
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
ABSTRACT
Name : Luciana Andela
Study program : Islamic religious education
Title : Application of the Snowball Throwing Method in Islamic
Religious Education Subjects to Improve Learning Outcomes
of Grade VII Students of State 7 Middle School Sarolangun
This thesis discusses the Application of the Snowball Throwing Method in
Islamic Religious Education Subjects to Improve Learning Outcomes of Grade VII
Students of State 7 Middle School Sarolangun. This research is a classroom action
research (CAR) using the Snowball Throwing method which consists of two cycles
with four stages namely, (1) Planning, (2) Implementation, (3) Observation, and (4)
Reflection. Data collection techniques used are observation, performance
evaluation, and documentation. The results showed that the average grade obtained
during the pre-cycle of 60.4 (enough), the first cycle obtained an average value of
class 70 (enough) in the second cycle to 80 (high). The percentage of pre-cycle
learning completeness is 19% (very low), cycle I is 71% (enough) and in cycle II it
becomes 90% (very high) or 19 students out of 21 students have achieved the
specified learning completeness. Based on the results of this study it can be
concluded that learning Biology by applying the Snowball Throwing type of
learning model can improve student learning outcomes on the body's defense
system material.
The suggestions in this research are to the teacher of the field of study at the
State Islamic Senior High School 7 Sarolangun, so that they can pay attention to
students in learning, so that students can experience effective learning conditions.
And the students of Sarolangun 7 Middle School in order to be more enthusiastic in
participating in learning, and more active and creative in each learning process.
Keywords: Learning Method, Snowball Throwing, On PAI subjects, Learning
outcomes of Grade VII students of Sarolangun 7th Middle School
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
NOTA DINAS I ........................................................................................................ ii
NOTA DINAS II ....................................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................................. v
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
ABSTRACT .............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 5
C. Batas Masalah ................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Teori manfaat peneliti ....................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori ........................................................................................ 7
1. Hasil belajar… .............................................................................. 7
2. Peningkatan hasil belajar ............................................................ 10
3. Pendidikan agama islam .............................................................. 14
4. Motode Snowball Throwing ........................................................ 18
B. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 23
C. Study Releven .................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ........................................................ 25
B. Metode peneltian dan rancangan siklus penelitian ....................... 25
C. Subjek penelitian .......................................................................... 26
D. Peran dan posisi dalam penelitian ................................................. 26
E. Tahapan perencanaan penelitian .................................................. 27
F. Keabsahan data .......................................................................... 29
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
G. Tekhnik analisis data ...................................................................... 29
H. Jadwal penelitian .......................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 35
1. Prasiklus ………………………………………………. .............................. 35
2. Penerapan Teknik Talking Snowball Throwing I ....................... 37
3. Penerapan Teknik Snowball Throwing Siklus II......................... 45
B. Pembahaasan .................................................................................. 54
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 59
B. Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Belajar Sebelum Penerapan Snowball Throwing ...................... 28
Tabel 4.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Siklus 1 ........................... 31
Tabel 4.3 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Siklus1 ........................... 33
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Siklus 1 ...................................... 38
Tabel 4.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Pada Siklus 2 ................ 40
Tabel 4.6 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru siklus 2 ............................. 43
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Siklus 2 ...................................... 47
Tabel 4.8 Hasil Belajar Penerapan Snowball Throwing Setiap Siklus ............... 49
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ...................... 50
Gambar 2. Diagram Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa ............................ 51
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan di masa
depan dan berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan
xmerupakan hal yang paling utama yang menjadi tolak ukur perkembangan
suatu bangsa agar tidak tertinggal dari bangsa lain.
Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik dan kurikulum merupakan
tiga komponen utama di dalamnya. Guru merupakan komponen utama yang
paling penting, karena dia yang mengelola dan melaksanakan proses belajar
mengajar. Melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan
mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. Agar hal tersebut dapat
terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi
peserta didik dalam melampaui tahapan-tahapan belajar secara efektif
sehingga menjadi pribadi yang percaya diri, inovatif dan kreatif.
Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses
pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang
menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan
berakhlak (berkarakter) mulia (UU No. 20 tahun 2003). Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Berdasarkan hukum yuridis tersebut, pendidikan nasional mengembang
misi untuk membangun manusia sempurna (insan kamil). Untuk membangun
bangsa dengan jati diri yang utuh, dibutuhkan sistem pendidikan yang
memiliki materi yang holistik, serta ditopang oleh pengelolaan dan
pelaksanaan yang baik. Dengan demikian, pendidikan nasional harus bermutu
dan berkarakter (Suyadi, 2013: 5).
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam penguasaan
metodologi pembelajaran merupakan hal yang paling penting bagi seorang
guru, karena metodologi yang baik akan mampu mewujudkan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran pendidikan Agama Islam tidak hanya
sekedar menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik, namun
pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan mengarahkan peserta didik
agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak mulia. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran seorang guru hendaknya tidak hanya membangun aspek
kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor peserta didik juga harus
dikembangkan.
Tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas dari peran
guru, siswa, masyarakat maupun lembaga terkait lainnya. Sebagai salah satu
upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan tersebut
perlu disampaikan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang
merangsang siswa untuk mencintai dan akhirnya mau mempelajari secara
seksama terhadap suatu mata pelajaran.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam konsep umum seringkali
dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan. Hal tersebut dapat kita
lihat dari adanya ketidak tuntasan siswa kelas VII SMP 7 SAROLANGUN
saat ulangan harian pada masing-masing kompetensi dasar, sehingga guru
Pendidikan Agama Islam harus mulai mengembangkan sistem pembelajaran
inovatif untuk membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Sehubungan dengan hal di atas metode atau model mengajar yang
digunakan oleh guru hendaknya bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi
yang diajarkan sehingga akan bisa membuat siswa lebih bergairah dalam
belajar. Metode atau model yang digunakan guru dalam interaksi belajar
mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan
kelancaran proses pembelajaran.
Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika dia belajar dengan
proses latihan dan praktek dimana siswa terlibat langsung terutama dalam
materi Ketentuan sehingga muncul suasana yang menyenangkan. Untuk itu,
perlu suatu metode pembelajaran guna membantu mengatasi permasalahan
dan hambatan siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi serta hasil
pembelajarannya juga belum memuaskan.
Pemanfaatan metode dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan yang
dihadapi para guru dalam penanaman konsep, salah satunya adalah metode
Snowball. Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar agar dalam proses pembelajarannya aktif sehingga
hasil belajar materi Ketentuan di kelas VII SMP 7 SAROLANGN bisa
meningkat atau lebih baik dari sebelumnya.
Metode Snowball throwing akan menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam proses belajar dan membangkitkan motivasi siswa
dalam belajar. Siswa akan mudah memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide
lebih banyak dan lebih baik dengan adanya saling memberi informasi
pengetahuan. Metode pebelajaran Snowball membantu anak belajar untuk
mengikuti peraturan, membuat pertanyaan, menunggu giliran, menjawab
pertanyaan, dan belajar untuk menyesuaikan diri dalam suatu kelompok.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode
Snowball akan lebih memotivasi siswa dalam belajar.
Banyaknya materi Pendidikan Agama Islam yang harus dipahami oleh
siswa dalam pembelajaran membuat guru cenderung memberi materi dengan
metode ceramah dan tidak adanya aktivitas yang bermakna bagi siswa,
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
kelemahan metode ceramah, salah satunya adalah guru sulit mengetahui
apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
Walaupun ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada
seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa sudah paham
akan keseluruhan materi yang telah disampaikan oleh guru. Dari hasil nilai
ulangan harian pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa belum
mampu mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70.00, terbukti dari
persentase ketuntasan Pra siklus 77% yang seharusnya secara klasikal
mencapai 23% dari total siswa. Ketidakaktifan siswa pada saat pelajaran
berlangsung, seperti tidak memperhatikan pelajaran pun, menjadi salah satu
penyebab rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.(lukman zain, 2015)
Tabel 1.1 Nilai rata-rat ulangan PAI kelas VII C SMP 7 Sarolangun
Kelas
Jumlah
siswa
Nilai rata-rata
kelas
KKM Jumlah
Siswa Tuntas
Jumlah
Siswa Tidak
Tuntas
VII C 21 47,61 70 10 11
Oleh karena itu peneliti menggunakan metode pembelajaran Snowball
sebagai solusi dari permasalahan tersebut, karena dengan menggunakan
metode Snowball pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi kelompok
sehingga siswa lebih aktif dan dapat bekerja sama dengan siswa dalam
kelompoknya, mereka juga belajar membuat pertanyaan, menjawab
pertanyaan, menunggu giliran dan mereka saling memberikan informasi
pengetahuan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
dilakukan penelitian dengan judul: PENERAPAN METODE SNOWBALL
THROWING PADA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 SAROLANGUN KECAMATAN
PAUH KABUPATEN SAROLANGUN. Peneliti akan berusaha mengulas
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
bagaimana penerapan metode Snowball throwing dalam pembelajaran PAI
yang di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadi
referensi bagi pengembangan metode pembelajaran PAI di sekolah tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Memperhatikan masalah diatas kondisi yang ada saat ini adalah:
1. Pembelajaran PAI dikelas kurang kreatif (cendrung ceramah)
2. Kurangnya aktifitas siswa dalam pembelajaran PAI
3. Model pembelajran yang digunakan kurang sesuai dengan materi
yang disampaikan
4. Rendahnya hasil belajar siswa untuk pembelajaran PAI
C. Batas Masalah
Berdasarkan yang sudah dikemukakan di atas, maka peneliti menarik
permasalahan pokok yaitu:
Penerapan metode Snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam kelas VII semester I SMP
NEGERI 7 SAROLANGUN.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Apakah penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran (PAI) kelas VII di
sekolah menengah pertama negeri 7 sarolangun
2. Apakah penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI)
kelas VII sekolah menengah pertama negeri 7 sarolangun
E. Teori Manfaat Peneliti
1. Tujuan penelitian
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: Mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui
metode Snowball throwing pada siswa kelas VII semester I SMP
NEGERI 7 SAROLANGUN
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pembangunan ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan Agama Islam dan
dapat memperkaya referensi dan literature kepustakaan dan sebagai acuan
untuk penelitian selanjutnya.
3. Manfaat Praktis
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi
oleh guru, memperkaya metode pembelajaran, dan keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Guna mengembangkan penalaran ilmiah dan wacana
keilmuan penulis serta untuk mengetahui kemampuan penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh melalui bangku perkuliahan.
25 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil belajar
a) Hakikat Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.
Belajar tidak hanya terjadi dibangku sekolah, tidak hanya terjadi
ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika sesorang
belajar membaca, menulis, dan berhitung. Belajar sudah terjadi sejak
anak lahir bahkan sebelum atau dikenal dengan pendidikan prenatal,
dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti, 2013: 14).
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan
anak didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara guru dan
siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Macmud (1989:15) yang
mengatakan bahwa “proses pendidikan dilakukan oleh pendidik
dengan sadar, sengaja, dan penuh tanggung jawab untuk membawa
anak didik menjadi dewasa jasmaniah dan rohaniah maupun dewasa
social sehingga kelak menjadi orang yang mampu melakukan
tugas-tugas jasmaniah maupun berpikir, bersikap, berkemauan secara
dewasa, dan dapat hidup wajar selamanya serta berani bertanggung
jawab atas sikap dan perbuatannya kepada orang lain (Uno, 2015:
138)
Belajar sebagai proses memungkinkan seseorang untuk
mengubah perilakunya, menurut Uno (2015: 138) beberapa ahli
pendidikan mengemukan bahwa batasan mengajar antara lain:
(1) Suryabrata (1991: 45) bahwa: “Belajar adalah suatu proses yang
menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman
baru kea rah yang lebih baik”.
(2) Ahli lain yakni Ahmad dan Supriyono (1991: 18)
mengemukakan bahwa: “Secara psikologis belajar berarti suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”
b) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat
kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan
agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada
dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari
luar diri yang belajar. Karena tidak heran ada anak cerdas, aktif dan
kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar
karena factor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya hanya
ditemukan anak- anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses
dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi
didukung oleh guru-guru yang professional (Sriyanti , 2013:21).
Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh factor
eksternal dan internal. Menurut Sriyanti (2013: 22-24)
masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
(1) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di
luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor
eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa.
Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor
sosial.
a) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar
individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada
di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat.
Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana
belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis
sekolah dan rumah dan sejenisnya.
b) Faktor social
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial,
bisa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk
teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam
belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,
keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan
antar peesonil sekolah dan sebagainya.
(2) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari factor
fisiologis dan faktor psikologis.
1. Faktor fisiologis
Faktor fisologis adalah kondisi fisik yang terdapat
dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
(1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada
dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat
kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan
individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan
mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu
dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan
menghambat hasil belajar.
(2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah
keadaan jasmani tertentu, terutama yang berkaitan dengan
fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca
indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan
dalam diri individu.
(3) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada di dalam
diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat
kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi,
bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktivitas
belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan
mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan
belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan
gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih
banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, factor
ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan
belajar,pengaruhnya bisa bersifat positif-mendukung, namun
bisa juga negatif-menghambat.
2. Peningkatan Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian peningkatan
berasal dari kata tingkat yang berarti susunan yang berlapis-lapis atau
berlenggek-lenggek, sedangkan kata peninggkatan atau meningkat artinya
proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (KBBI/Tim
Penyusun Kamus, 2000: 1197-1198).
Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang
kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai (Dimyanti, 2006: 10).
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar adalah
cara meningkatkan kegiatan yang kompleks (belajar) dan setelah kegiatan
belajar seseorang memiliki keterampilan , sikap, dan nilai dari kegiatan
tersebut.
a. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan yang akan dicapai dari
suatu kegiatan pembelajaran. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah
peserta didik yang berhasil menguasai kompetensi yang
diharapkan. Parta (2011) berpendapat sama bahwa hasil belajar
yang dicapai peserta didik dapat dikelompokkan dalam tiga
katagori, yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara
lebih terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
Domain kognitif terdiri dari: pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), aplikasi atau penggunaan prinsip
atau metode pada situasi yang baru, analisis, sintesis dan
evaluasi.Domain kemampuan sikap (affective) terdiri dari
menerima atau memperhatikan, merespons, penghargaan,
mengorganisasikan dan mempribadi (mewatak).
Domain Psikomotorik terdiri dari: menirukan, manipulasi,
keseksamaan (precision), artikulasi (articulation) dan naturalisasi.
Pendapat di atas senada dengan pendapat Benyamin S. Bloom
bahwa tiga ranah (domain) hasil belajar adalah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa ranah
kognitif (berpikir) berkenaan dengan hasil belajar intelektual (olah
pikir) dari sederhana sampai yang kompleks. Bloom
mengklasifikasikan tujuan kognitif dalam enam jenjang, yaitu
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi
(apply), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi
(evaluation). Dijelaskan juga bahwa pada tahun 2001 Lorin
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Anderson dan Krathwohl merevisi enam jenjang tujuan kognitif
tersebut menjadi kemampuan mengingat (remember), memahami
(understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze),
mengevaluasi (evaluate), dan berkreasi (create), yang selanjutnya
lebih dikenal dengan revisi taksonomi Bloom.
Hasil belajar adalah hasil dari siswa setelah melakukan
serangkaian kegiatan belajar yang kemudian dievaluasi dengan
ujian. Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa berupa nilai.
Menurut Sudirman (2014:46) Hasil belajar adalah
kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar
individu dalam belajar.
Menurut Sudjana (2001:22) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah:
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan
mengetahui prestasi belajar siswa, seorang guru dapat menentukan
kedudukannya dalam kelas, apakah siswa tersebut termasuk
kedalam kategori siswa yang pandai, sedang atau kurang.
Sedangkan menurut Eko Putro Widoyoko (2009:1),
mengemukakan bahwa hasil belajar terkait dengan pengukuran,
kemudian akan terjadi suatu penelitian dan menuju evaluasi baik
menggunakan tes maupun non-tes. Pengukuran, penilaian dan
evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan penilaian
(Asessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.
Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup ranah afektif,
kognitif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui
kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
pendidikan yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
b. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik
Jika pada prinsip belajar antara lain belajar harus
menjangkau banyak segi, baik segi penerapan konsep, pemahaman
konsep, menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai
kemanfaatan konsep, hasil belajar diperoleh berkat pengalaman
melakukan suatu kegiatan dan belajar merupakan suatu kegiatan
yang mempunyai tujuan yang sepatutnya dirasakan dan dimiliki
oleh setiap Peserta didik maka dalam kegiatan belajar Peserta didik
harus memenuhi prinsip-prinsip belajar tersebut dengan cara
misalkan menggunakan metode dan media yang menarik yang
sesuai dengan materi dan keadaan Peserta didik, yang dapat
merangsang Peserta didik untuk belajar dengan aktif tanpa paksaan
dan tanpa merasakan kejenuhan saat belajar, sehingga belajar
seperti terasa bermain, dan setiap Peserta didik dapat ikut serta
secara aktif belajar didalamnya.
Terlebih lagi pada pembelajaran kelas awal, pada kelas
awal penanaman konsep harus benar-benar dipehatikan, karena
sangat mempengaruhi pada pemahaman-upemahaman pada jenjang
berikutnya, sehingga tidak terjadi kesalahan pada masa berikutnya
berakibat fatal.
Pembelajaran pada kelas awal khususnya pada kelas 1 dan
2 Sekolah Dasar, sebaiknya juga mengikuti keadaan Peserta
didiknya. Jean Piaget mengemukakan belajar akan lebih berhasil
apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta
didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen dengan objek fisik, ditunjang oleh interaksi dengan
temannya dan dibantu oleh pndidik. Pendidik hendaknya
memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif mencari dan menerima
berbagai hal dari lingkungan.
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
c. Unsur-unsur hasil belajar
Arikunto (2003:17) mengemukakan juga bahwa ada tiga
ranah atau domain besar, yang terletak pada tingkatan kedua yang
selanjutnya disebut taksonomi yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotor.
Dalam sumber yang sama, Arikunto (2003:17)
menjabarkan kata operasional dalam tiga ranah atau domain besar
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
seluruh kecakapan yang mencakup ranak kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotor yang diperoleh melalui proses belajar
mengajar di sekolah dinyatakan dengan angka dan diukur dengan
menggunakan tes hasil belajar dan pengamatan guru.
3. Pendidikan Agama Islam
a.) Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, bertakwa
danberakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber
utamanya al-Qur‟an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan
untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar kerukunan umat
beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan
bangsa.Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang
dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Majid, 2012: 13).
Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat
memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam serta menjadikannya
sebagai pedoman hidup (Daradjat, 2011: 86). Dari uraian di atas yang
dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam oleh penulis adalah usaha
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
bimbingan secara sadar kepada anak didik untuk mengantarkan
menjadi insan yang berkepribadian luhur,mengerti, memahami
sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam yang dianutnya sebagai
bekal hidup di dunia dan di akhirat, yang pedoman hidupnya adalah
al-Qur‟an dan Hadits.
b.) Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam di sekolah/ madrasah bertujuan
untukmenumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dalam keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan
bernegara,serta untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih
tingg (Majid, 2012: 16).
Tujuan nasional kita yang berasal dari berbagai akar budaya
bangsa Indonesia terdapat dalam UU sistem pendidikan nasional, yaitu
UU No. 20 Tahun 2003. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
tersebut, dikatakan: “pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Sukardjo, 2009: 14)
Oleh karena itu, berbicara pendidikan agama Islam, baik makna
dan tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai islam dan
tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial.
Penanaman nilai ini juga dalam rangka menunai keberhasilan hidup
(hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu
membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.
c.) Fungsi Pendidikan Agama Islam
Secara umum, pendidikan agama Islam bertujuan untuk
“Meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman
peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
(Muhaimin, 2002: 78). Menurut Majid (2005: 134-135), Pendidikan
Agama Islam untuk sekolah/ madrasah berfungsi sebagai berikut.
(1) Pengembangan
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Allah yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam
keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuhkan lebih lanjut dalam
diri anak melaliu bimbingan, pegajaran, dan pelatihan agar
keimanan dan ketakwaaan tersebut dapat berkembang secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
(2) Penanaman Nilai
Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di
dunia dan di akhirat.
(3) Penyesuaian Mental
Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungan sesuai dengan ajaran agama islam.
(4) Perbaikan
Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
(5) Pencegahan
Untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari
budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.
(6) Pengajaran
Tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), sistem dan fungsional.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
(7) Penyaluran
Untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus
dibidang agama islam agar bakat tersebut dapat bekembang secara
optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang
lain.
a) Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Menurut Majid (2012: 21-22), ada beberapa ruang lingkup
pendidikan agama islam menurut Hasbi Ash-Shidiqi meliputi hal-hal
berikut:
(1) Tarbiyah Jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang
wujudnya meyuburkan dan menyehatkan tubuh serta
menegakkannya, supaya dapat merintanggi kesukaran yang
dihadapi dalam pengalamannya.
(2) Tarbiyah Aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan
pelajaran yang akibatnya mecerdaskan akal menajamkan otak
semisal ilmu berhitung.
(3) Tarbiyah Adabiyah, yaitu segala rupa praktik maupun berupa
teori yang wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan
perangai.
(4) Tarbiyah Adabiyah atau pendidikan budi pekerti/ akhlak dalam
ajaran islam merupakan salah satu ajaran pokok yang harus
diajarkan agar umatnya memiliki/ melaksanakan akhlak mulia
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
(5) Berdasarkan pendapat diatas menurut penulis bahwa materi
pendidikan agama islam yang diajarkan di sekolah tergantung
pada tingkat, jenjang pedidikan, dan sesuai dengan tingkat usia
siswa, baik secara kronologis maupun psikologis. Adapun
lingkup materi PAI yang diajarkan di sekolah meliputi: Ilmu
Aqidah, Akhlak,Fiqih, Al-Qur‟an, Hadis, dan Sejarah Islam.
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Surah al-Mujadilah ayat 11
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(Anonim, Al-Qur‟an Surah Al-Mujadalah ayat 11 dan
terjemahannya, Jakarta, Departemen Agama R.I, 2009 )
b.) Metode Snowball Throwing
Merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan kontekstual (CTL). Snowball Throwing yang
menurut asal katanya berarti „bola salju bergulir‟ dapat diartikan sebagai
model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas
yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara
bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Dilihat dari pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran siswa PAI, model Snowball
Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan
keterampilan proses.
Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat kelompok
menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis,
bartanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas
fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain.
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena
pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang
terdapat dalam bola kertas.
Dalam metode (Snowball Throwing), guru berusaha memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam
konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan
pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan
menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks
komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan dan lingkungan pergaulan.
Dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat
tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang
dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang
masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
a. Pengertian Metode Snowball Throwing
Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan
pengembangan dari metode pembelajaran diskusi dan merupakan
bagian dari metode pembelajaran kooperatif. Hanya saja pada metode
ini, kegiatan belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan. Dengan
penerapan metode ini, diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari
kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya sharing
pengetahuan dan pengalaman dalam upaya menyelesaikan
permasalahan yang mungkin timbul dalam diskusi yang berlangsung
secara lebih interaktif dan menyenangkan (Shoimin, 2014: 174).
Salah satu permasalahan serius yang sering terjadi dalam proses
belajar adalah adanya perasaan ragu pada diri siswa untuk
menyampaikan permasalahan yang dialaminya dalam memahami
-materi pelajaran. Guru sering mengalami kesulitan dalam menangani
masalah ini. Tapi, melalui penerapan metode pembelajaran Snowball
Throwing ini, siswa dapat menyampaikan pertanyaan dan
permasalahannya dalam bentuk tertulis yang nantinya akan
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
didiskusikan bersama. Dengan demikian, siswa dapat mengungkapkan
kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam memahami materi
pelajaran. Manfaat lain yang dapat diperoleh dengan menerapkan
metode, dengan model pembelajaran Snowball Throwing guru dapat
melatih kesiapan siswa dalam menanggapi dan menyelesaikan
masalah.
b. Tujuan Pembelajaran Model Snowball Throwing
Menurut Asrori (2010), tujuan pembelajaran Snowball
Throwing yaitu melatih murid untuk mendengarkan pendapat
orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi murid dalam membuat
pertanyaan, serta memacu murid untuk bekerjasama, saling
membantu, serta aktif dalam pembelajaran.
Sedangkan menurut Devi (2011:12) model pembelajaran
Snowball Throwing melatih murid untuk lebih tanggap menerima
pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada
temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak
menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik
akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas
menjadi sebuah bola kertas lalu dilemparlemparkan kepada murid
lain. Murid yang mendapat bola kertas lalu membuka dan
menjawab pertanyaannya.
c. Langkah-langkah Snowball Throwing
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan
oleh guru kepada temannya.
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja
untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.
Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
Guru memberikan kesimpulan.
d. Prinsip – Prinsip Metode Pembelajaran dengan Teknik Snowball
Throwing
Rahman (2015) menyatakan bahwa terdapat beberapa
prinsip yang harus diketahui dalam menerapkan metode
pembelajaran dengan teknik snowball throwing. Prinsip – prinsip
tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Menuntut siswa untuk belajar secara aktif atau dinamakan
dengan student active learning.
2. Menuntut siswa untuk belajar bekerja sama dengan teman
sebaya atau dinamakan dengan cooperative learning.
3. Menuntut guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran
yang partisipatorik.
4. Menuntut guru untuk mengajar secara reaktif atau
dinamakan dengan reactive teaching.
5. Pembelajaran yang dilakukan bersifat menyenangkan atau
dinamakan dengan joyfull learning.
e. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Metode Snowball
Throwing sebagai berikut:
a. Kelebihan
(a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa
seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada
siswa lain.
(b) Siswa mendapat kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi
kesempatan untuk membuat soal dan diberikan kepada
siswa lain.
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
(c) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena
siswa tidak tau soal yang dibuat temannya seperti apa.
(d) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
(e) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa
terjun langsung dalam pembelajaran.
(f) Pembelajaran menjadi lebih efektif.
(g) Ketiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat
tercapai.
b. Kekurangan
(a) Sangat tergantung pada kemampuan siswa dalam
memahami materi sehingga apa yanzg dikuasai siswa hanya
sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa
biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau
seperti contoh soal yang telah diberikan.
(b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan
baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk
memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak
sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
(c) Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok
sehingga siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk
bekerja sama. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan
bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis individu
dan penghargaan kelompok.
(d) Memerlukan waktu yang panjang.
(e) Murid yang nakal cenderung membuat onar.
f. Kesimpulan Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Penggunaan pendekatan pembelajaran snowball throwing
dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa ini dirasakan cukup
efektif karena mampu menumbuh kembangkan potensi intelektual,
sosial, dan emosional yang ada dalam diri siswa. Di sini siswa akan
terlatih untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara cerdas
dan kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya untuk
menghadapi berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari.
Di dalam model pembelajaran snowball throwing ini
kurang tepat digunakan untuk mata pelajaran atau bidang study
ilmu pengetahhuan social. Karena ilmu pengetahuan social adalah
ilmu yang cakupan materi pembelajarannya sangat luas,
membutuhkan pengembangan yang mendalam karena materinya
selalu berkembang. Sedangkan di sini pembelajaran hanya berkutat
pada pengetahuan siswa saja. Jadi, yang lebih tepat menggunakan
model pembelajaran snowball throwing ini adalah jenis-jenis mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam atau eksak yang cenderung
menggunakan rumus yang relatif tetap. Guru akan lebih mudah
mengarahkan jalannya pembelajaran di kelas.
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap
permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis belum tentu
benar. Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data
empiris (Zuriah, 2009: 162). Hipotesis tindakan merupakan jawaban
sementara berupa tindakan atau rumusan permasalahan yang ditetapkan
dalam perencanaan penelitian tindakan kelas.
Hipotesis penelitian kelas (PTK) ini adalah apabila penerapan
metode Snowball dalam pembelajaran Ketentuan dapat berjalan dengan
efektif, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Hipotesis dalam
penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah: penerapan metode Snowball
Throwing pada mata pelajaran agama islam dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri 7 saroangun
kabupaten sarolangun.
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
C. Studi Relevan
1. Skripsi yang berjudul Penerapan Model pembelajaran Snowball
Throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa (studi kasus SMA
Negeri 1 bintang bayu kabupaten serdang bedagai ). Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahw model snownball throwing dapat
meningkatkan hasil belajar dengan melihat keaktifan pada siklus 1
sebesar 70% dan keaktifan pada siklus II sebesar 85% dan
ketuntasan klasikal pada siklus 1 sebesar 86% dan ketuntasan klasikal
II sebesar 94%. Penerapan model pembelajaran snowball throwing
merupakan model yang efektif digunakan karena antara materi
pelajaran dan model pembelajaran signifikan untuk digunakan. Model
pembelajaran snowball throwing, hasil belajar siswa
2. Skripsi yang berjudul penerapan metode snowball throwing pada mata
pelajaran qur‟an hadits materi menjaga kelestarian lingkungan hidup
dikelas XI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MA Al-fatah
Palembang, hasil dari analisis diperoleh nilai rata-rata sebesar 67.32,
standar deviasi (simpangan baku) sebesar 7.513, nilai terendah 55,
nilai tertinggi 80, dan jumlah sebesar 1885. Hasil analisis descriptive
statistic frequencies dapat dilihat pada lampiran.
3. Penerapan model pembelajaran snowball throwing untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI tenaga
kendaraan ringan (PSPTKR) di SMK muhammadiyah mungkid,
penelitian ini merupkan jenis penelitian tindakan kelas, dengan model
pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe snowball throwing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)
model pembelajaran snowball throwing terbukti dapat meningkatkan
keaktifan siswa sebesar 0,20 dari 0,27 (katagori rendah) menjadi 0,47
(katagori sedang) (2) penerapan model pembelajaran snowball
throwing dapat meningkatkan hasil beljar siswa kels XI TKR 1 pada
mata pelajaran peeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan. Hasil belajar siswa meningkat sebesar 0,27 dari 0,27 (katagori
rendah) menjadi 0,54 (katagori sedang)
35
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat: Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun, jalan simpang
III pauh, kecamatan. Pauh kabupaten. Sarolangun, Jambi
2. Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran
2018/2019, yaitu bulan mei 2019. Dan waktu penelitian mengacu pada
klender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Wijaya Kusumah dan
Dedi Dwitagama mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara :
(1) merencanakan (2) melaksanakan (3) Observasi (4) merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.41 Metode
penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan melalui metode Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam.
Metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau
tempat kerja. Sedangkan menurut. Suhardjono mengatakan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tinda kan yang dapat dipandang
sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. Pada penelitian
tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai
keyakinan akan ampuhnya suatu perlakuan Metode penelitian tindakan kelas ini
berdasarkan metode PTK Kurt Lewin. Metode PTK ini terdiri dari empat
36
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan dari keempat komponen ini
dipandang sebagai satu siklus. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua
siklus, dari tiap-tiap siklus terdiri dari empat komponen sebagaimana yang telah
disebutkan diatas, yaitu:
1. Perencanaan (planning)
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrument penelitian
yang terdiri atas materi ajar, lembar tes siklus, lembar angket motivasi belajar dan
lembar obsevasi.
2. Tindakan (acting)
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau isi rancangan, yaitu pelaksanaan tindakan kelas.
3. Pengamatan (observing)
Tahap ketiga yaitu selama tahap pelaksanaan penelitian, peneliti
mengobservasi keaktifan dan respon siswa terhadap pembelajaran yang dibuat
peneliti dengan membuat lembar observasi.
4. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini, hasil yang didapat dari hasil observasi dikumpulkan dan
dianalisa, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
tujuan yang direncanakan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan
untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud mengarah kepada subjek yang menjadikan
sasaran penelitian tindakan kelas ini, subjek dalam penelitian ini dilaksanakan di
kelas VII SMP Negeri 7 Sarolangun dengan murid sebanyak 21 siswa. Terdiri dari
10 siswi dan 11 siswa.
37
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
C. Peran dan Posisi dalam Penelitian
Strategi pembelajaran yang dilakukan peneliti dalam upaya meningkatkan
kemampuan siswa untuk memahami pelajaran melalui metode Snowball pada mata
pelajaran PAI di kelas VII SMP dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai
pelaksana kegiatan dan berperan sebagai fasilitator, nara sumber, dan penyuluh
kelompok. Di dalam hal ini peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan, menganalisis data serta
melaporkan hasil penelitian.
D. Tahapan Perencanaan Penelitian
Tahap penelitian ini dimulai dengan kegiatan pendahuluan (pra penelitian)
yang akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi
pada siklus I, peneliti akan dilanjutkan dengan siklus II dan seterusnya.
Adapun ahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Tahapan penelitian kegiatan penelitian
a) Meminta izin kepada kepala sekolah
b) Mengurus surat izin penelitian
c) Menentukan kelas penelitian
d) Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian
e) Sosialisasi pembelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball
Throwing
2. Tahap Penelitian Siklus I
a) tahap perencanaan
(1) Menyiapkan kelas penelitian
(2) Membuat Rencana pelaksanaan paembelajaran (RPP)
(3) Menyiapkan materi sholat jamak dan qasar untuk 2 kali pertemuan
(4) Menyiapkan alat peraga, seperti buku pedoman sholat
38
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
(5) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari angket motivasi
belajar, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan tes siklus I
(6) Menyiapkan alat dokumentasi
b.) Tahap tindakan melaksanakan kegiatan
(1) Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran melalui metode Snowball
Throwing
(2) Membagi siswa menjadi 4 kelompok
(3) Mengamati kegiatan pembelajaran
(4) Siswa menjawab bola pertanyaan yang dilempar dari temannya
(5) Memberi angket motivasi belajar
(6) Dokumentasi
c.) Tahap pengamatan
Tahap ini bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang berupa observasi
terhadap siswa, mencatat semua hal yang tejadi selama proses pembelajaran.
d.) Refleksi
Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus I
yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.
3. Tahap penelitian siklus II
Berdasarkan refleksi dari siklus II, maka menentukan kegiatan siklus II
sebagai beikut:
a.) Tahap perencanaan
(1) Menyiapkan kelas penelitian
(2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
(3) Menyiapkan materi ajar untuk 3 kali petemuan
(4) Menyiapkan alat peraga
(5) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari angket motivasi
belajar dan lembar observasi
(6) Menyiapkan alat dokumentasi
b.) Tahap tindakan
39
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
(1) Memberikan pengarahan dan bimbingan lebih ekstra kepada siswa
yang masih mengalami kesulitan dalam belajar dan masih memiliki
motivasi yang rendah
(2) Membagi siswa menjadi 4 kelompok
(3) Mengamati kegiatan pembelajaran
(4) Siswa menjawab bola pertanyaan yang dilempar oleh temannya
(5) Memberi angket motivasi belajar kepada siswa
(6) Dokumentasi
c.) Tahap pengamatan
Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan.
d.) Tahap refleksi
Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan yang akan
dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya
E. Keabsahan Data
1. Telaah Model Tindakan
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model kemmis dan Mc Taggart dengan II siklus. Masing-masing siklus
terdiri dari perncanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflection). Model kemmis dan Mc Taggart ini merupakan model
siklus berkelanjutan, dengan harapan sesuai perubahan dan perbaikan yang
ingin dicapai.
2. Validitas data
Tekhnik untuk menguji validasi data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tekhnik triangulasi. Triangulasi data dilakukan dengan memadukan
data yang dipoeroleh dari hasil lembar observasi, dan dokumentasi untuk
mempermudah dalam penarikan kesimpulan.
F. Teknik Analisis Data
40
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Menganalisis data adalahsuau proses mengolah dan menginterpretasi data
dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai nformasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dn arti yang jelas sesuai degan fungsinya hingga
memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tjun penelitian. Nalisis data
dalam PTK bia dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan pross belajar
khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis data
kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hsil bejar siswa sebagai
pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru. (wina sanjaya 2013:117)
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang dapat diukur dan dihitung secara
langsung, atau data yang berupa angka. Dalam penelitian ini, data kuantitatif
berupa nilai observasi guru dan siswa , nilia rata-rata kelas utuk mengetahui
tingkat kemajuan siswa dalam satu kelas pada suatu pembelajaran dan nilai
presentase ketuntasan hasil belajar pada tiap siklus.
a.) Data observasi aktivitas guru dan siswa
Data observasi aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dianalisis
dengan cara mencari prosentase aktifitas siswa yang di peroleh sebagai
berikut:
P =
Keterangan :
P = persentase aktivitas siswa
F = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah item pengamatan dikali skor yang semestinya diperoleh
b.) Data tes hasil belajar
Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
41
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Keterengan :
X = besarnya rata-rata yang dicari
X = jumlah peserta tes
N = jumlah nilai
Untuk menghitung presentse ketuntasan hasil belajar siswa maka
diperlukan rumus sebagai berikut:
P =
Hasil belajar yang diperoleh tersebut diklasifikasikan ke dalam bentuk
penyekoran nilai peserta didik dengan menggunakan kriteria keberhasilan
sebagai berikut:
90% - 100% = sangat baik
80% - 89% = baik
65% - 79% = cukup
55% - 64% = sangat kurang atau gagal
0 – 55% =sangat kurang atau gagal
Kriteria keberhasilan tindakan akan dilihat dari indikator proses
dan indikator hasil belajar/ pemahaman. Indikator proses yang ditetapkan
dalam penelitian ini adalah jika ketuntasan belajar siswa terhadap materi
mencapai 75%.
Proses nilai rata-rata (NR) =
x 100%
Indikator hasil belajar dari penelitian ini adalah 75% dari siswa yang telah
mencapai kriteria ketuntasan minimalnya 70.
G. Jadwal Penelitian
42
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Agar penelitian ini lebih terarah dari sisi waktu dan kegiatan, maka
peneliti membuat jadwal penelitian, dengan catatan jadwal ini sewaktu-waktu
dapat berubah.
Tabel 1.2
Jawal penelitia
No Kegiatan Tahun 2019
43
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
penelitian
Maret April Mei Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
2 Pengajuan
dosen
pembimbing
3 Konsultasi&
perbaikan
proposal
4 Pengajuan
seminar
5 Seminar
6 Perbaikan
hasil seminar
7 Izin riset
8 Pelaksanaan
riset
9 Pengolahan data
10 Penyusunandata
11 Konsultasi
pembimbing 1
12 Konsultasi
pembimbing II
13 Perbaikan
skripsi
44
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian berbasis Classroom Research (PTK) ini dilakukan dalam dua
siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni tahap perencanaan (planning),
tahap tindakan (action), tahap observasi (observing), dan tahap refleksi
(reflection). Subyek penelitian ini ialah siswa-siswi kelas VII di SMP Negeri 7
Sarolangun dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan
11 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode
Snowball Throwing pada mata pelajaran PAIdengan materi Pendidikan Agama
Islam.
Data yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan ialah
berupa hasil wawancara, dokumentasi, data hasil observasi aktivitas siswa selama
proses belajar mengajar, data hasil observasi aktivitas guru dalam mengolah
pembelajaran yang digunakan untuk mengatahui penerapan metode Snowball
Throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.
Penilaian untuk kerja yang dilakukan guna mengetahui hasil peningkatan hasil
belajar setelah menggunakan motode Snowball Throwing. Tahapan dalam
penelitian ini terdiri dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
1. Pra siklus
Pelaksanaan kegiatan prasiklus dalam penelitian inidilakukan dengan
mengumpulkan data melalui tes. Terkait dengan teknik pembelajaran yang
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI tentang Agama Islam di kelas
VII. Kendala ketika proses pembelajaran PAI tentang menjamak kan
sholatbanyak siswa yang terlihat kurang pahamtentang menjamakkan sholat
sehingga ada beberapa siswa yang paham sedikit tentang menjamakkan sholat
45
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
dan masih banyak yang belum mencapai KKM dan 17 siswa yang belum
mencapai KKM. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat
hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 7Sarolangun pada mata pelajaran PAI
tentang Menjamak sholat masih di bawah rata-rata atau rendah
Tabel 1.3 hasil belajar siswa sebelum penerapan metode Snowball Throwig
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Agustuni Jumiati 70 70 Tuntas
2 Al-Ikhwan DafriAldi 70 72 Tuntas
3 Analisa Anasdar 70 52 Tidak Tuntas
4 Arbain 70 88 Tuntas
5 Azizah 70 74 Tuntas
6 Dea Amanda 70 72 Tuntas
7 Dewi Fitri Anggraini 70 64 Tidak Tuntas
8 Feby Amalia 70 60 Tidak Tuntas
9 Gilang Saputra Pratama 70 74 Tuntas
10 Hermawan 70 76 Tuntas
11 Khairum Niswah 70 60 Tidak Tuntas
12 Khofif Al-Maqqi 70 78 Tuntas
13 M. Fajar Auliya Saputra 70 60 Tidak Tuntas
14 M. Revanza Al-Fahrezi 70 52 Tidak Tuntas
15 Nekmatun Saleha 70 65 Tidak Tuntas
16 Nurhayati 70 78 Tuntas
17 Nova Agustina 70 72 Tuntas
18 Sinta Bella 70 48 Tidak Tuntas
19 Syaripudin 70 48 Tidak Tuntas
20 Tasriatul Mardiah 70 54 Tidak Tuntas
21 Tiara Dwi Desma wanti 70 52 Tidak Tuntas
Jumlah 1,369 10
Nilai rata-rata 65,19
46
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
2. Penerapan metode Snowball ThrowingSiklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan mengikuti kurikulum yang digunakan di sekolah SMP7Sarolangun
yakni K13, dan menetapkan standar kompetensi pada mata pelajaran PAI
kelas VIISMPN 7Sarolangun, materi yang digunakan yaitu sholat jamak.
Kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan
dilakukan pada siklus I yaitu dengan menggunakan Metode Snowball
Throwing.Kemudian diberikan soal yangberupa soal pilihan ganda yang
terdiri dari 10 soal yang harus dijawab oleh siswa. Tahap terakhir dalam
perencanaan ini yaitu menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam
penelitian ini siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa mencapai kriteria
ketuntasan minimal dengan nilai 70.
b. Pelaksanaan Tindakan
Setelah perencanaan maka peneliti siap melaksanakan penelitian dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Penelitian siklus I
dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei 2019 di kelas VII C SMP Negeri
7Sarolangun pada pertemuan pertama berlangsung 2 jam pelajaran dengan
alokasi waktu (2x45menit), Kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan
adalah menerapkan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam hal ini dibagi menjadi 3
tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan ahir penutup.
Kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan mulai dari kegiatan awal
pada proses pembelajaran yaitu guru mengucapkan salam dan mengajak
semua siswa berdo‟a serta melakukan absen kehadiran siswa. Langkah
selanjutnya guru menyampai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
materi yang akan dipelajari. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti langkah pembelajaran yang
47
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
dilakukan sebelum membuka materi, guru bertanya tentang sholat jamak,
Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mencatat materi
tentang sholat jamak yang akan memudahkan kita saat berpergian jauh.
Setelah itu, guru menjelaskan tentang bagaimana kita melakukan sholat
jamak, pada saat guru menjelaskan sebagian besar siswa memperhatikan
dengan seksama tetapi selang beberapa waktu ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan atau fokus dalam menyimak penjelasan guru sehingga siswa
lain menjadi terganggu.
Langkah selanjutnya guru memberikan pembelajaran menggunakan
teknik Snowball Throwing. Guru menjelaskan kepada siswa
langkah-langkahnya yaitu; Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok,
masing-masing terdiri dari 4-5 orang, setiap siswa diberikan satu buah kartu
(Classroon Action Research), Setelah masing-masing siswa mendapatkan
kartu (CAR) bermain kemudian peneliti memberikan soal untuk dijawab
secara bebas, bagi siswa yang dapat menjawab kartu yang telah diterima
diberikan kepada peneliti sampai kartu itu habis, jika ada siswa yang
menerima lebih dari satu kartu maka ia wajib menjawab 2 soal yang telah
disiapkan.
Setelah siswa selesai menerapkan pembelajaran menggunakan teknik
Snowball Throwing siswa diminta untuk kembali ke tempatnya
masing-masing dan mendengarkan guru memberi subtansi terhadap hasil
diskusi. Kemudian guru memberikan lembar soal kepada siswa untuk
dikerjakan secara individu, langkah akhir yang dilakukan pada kegiatan
penutup yaitu guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan dari materi
yang telah diberi pengayaan pada persoalan yang menjadi pokok pembahasan.
c. Observasi
Observasi peneliti lakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai
48
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
observer kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik
Snowball Throwing.
Tabel 4.2 Hasil observasi terhadap aktivitas siswakelas VII C SMPN
7 Sarolangun pada siklus 1
NO Aktivitas Belajar Siswa Skor Jumlah
1 2 3 4
PENDAHULUAN v 2
1 5 menit sebelum jam pelajaran siswa
sudah berada didalam kelas
v 3
2 Siswa berdoa dengan seksama v 3
3 Siswa menyimak guru saat mengabsen
kehadiran
v 3
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
4 Siswa mendengarkan guru yang
menyampaikan tujuan dalam proses
pembelajaran
v 3
5 Siswa melakukan proses pembelajaran
sesuai dengan instruksi guru
v 3
6 Siswa melakukan kegiatan
pembelajaran dengan gembira dan
menyenangkan
v 3
7 Masing masing siswa melakukan
proses pembelajaran dengan tidak
terpaksa
v 2
8 Siswa dapat melakukan kegiatan
pembelajaran dengan berkelompok dan
dapat menyesuaikan diri
v 2
9 Siswa dapat memahami proses
pembelajaran dengan menggunakan
talking chips
v 2
PENUTUP
10 Siswa memberikan kesimpulan v 3
11 Siswa mengerjakan evaluasi dengan
tenang
v 2
12 Siswa menyimak guru menyimpulkan
dan menutup pelajaran
v 2
Jumlah 33
Rata- rata 2,75
49
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Sumber : file:///C:/Users/Asus/Downloads/lampiran%20-%2010604227022.pdf
Keterangan :
Skor 1 = tidak pernah
Skor 2 = jarang
Skor 3 = sering
Skor 4 = selalu
Skor yang diperoleh :
0 - 20, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah
21- 40 , berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sedang
41 - 60, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tinggi
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil observasi siswa atau aktivitas siswamasih
belum terlaksana dengan baik, hasil yang diamati sesuai dengan yang diharapkan, hal
itu menunjukkan aktivitas siswa dalam belajar masih rendah dan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar belum terlaksana dengan baik. Adapun hasil observasi
pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut
50
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Tabel 4.3 Hasil observasi terhadap aktivitas guru dikelas VII
SMPN 7 Sarolangun pada siklus 1
NO Aktivitas Belajar Siswa Skor Jumlah
1 2 3 4
PERSIAPAN
1 Guru mempersiapkan RPP v 2
2 Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam
kalimat yang jelas dalam RPP
v 2
3 Guru mempersiapkan media pembelajaran v 2
4 Guru mempersiapkan setting kelas untuk
pembelajaran
v 2
Persentasi/ penyampaian pembelajaran v 2
5 Guru menampilkan pembelajaran yang
hendak dicapai
v 2
6 Guru memotivasi siswa, menarik perhatian
agar mengikuti proses pembelajaran
dengan baik
v 2
7 Pembelajaran dilaksanakan dalam
langkah-langkah dan urutan yang logis
v 1
8 Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat
dan jelas sehingga mudah dipahami
v 2
9 Materi pembelajaran baik kedalaman dan
keluasannya sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan siswa
v 1
10 Selama proses pembelajaran guru
memberikan kesempatan untuk bertanya
kepada siswa
v 3
11 Apabila siswa bertanya, maka guru
memberikan jawaban dengan jelas dan
memuaskan
v 2
Metode pembelajaran / pelaksanaan
pembelajaran
12 Pembelajaran dilakukan secara bervariasi
selama alokasi waktu yang tersedia, tidak
monoton dan membosankan
v 2
13 Apabila terjadi suatu permasalahan maka
guru dapat bertindak dengan mengambil
keputusan terbaik agar pembelajaran tetap
berlangsung secara efektif dan efisien
v 1
14 Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan v 2
51
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
pembelajaran yang sudah ditetapkan
15 Selama pembelajaran berlangsung guru
tidak hanya berada pada posisi tertentu
tetapi bergerak secara dinamis didalam
kelasnya
v 2
16 Guru mengenali dan mengenali nama
setiap siswa yang ada didalam kelasnya
v 1
17 Media pembelajaran didalam pelaksanaan
pelaksanaan pembelajaran digunakan
secara efektif
v 1
18 Latihan diberikan secera efektif v 1
Karakteristik pribadi guru v 2
19 Guru berupaya memancing siswa agar
terlihat aktif dalam pembelajaran
v 2
20 Guru bersifat tegas dan jelas v 2
21 Menyimpulkan hasil belajar dengan tepat
waktu
v 2
Jumlah
Rata- rata
41
1,95
Sumber :file:///C:/Users/Asus/Downloads/lampiran%20%2010604227022.pdf
Keterangan :
Skor 1 = tidak pernah
Skor 2 = jarang
Skor 3 = sering
Skor 4 = selalu
Skor yang diperoleh :
52
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
0 - 28, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah
29- 57 , berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sedang
58 - 84, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tinggi
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas guru yang menjadi
objek pengamatan peneliti,bahwa hasil observasi guru atau aktivitas guru juga
3masih belum terlaksana dengan baik, hasil yang diamati sesuai dengan yang
diharapkan, hal itu menunjukkan aktivitas guru dalam proses belajar masih
rendah dan upaya untuk meningkatkan hasil belajar belum terlaksana dengan
baik.. Beberapa aktivitas yang belum terlaksana menjadi pengamatan untuk
melakukan tindakan selanjutnya dan kemudian menjadi pembanding pada
pertemuan ke siklus 2, selanjutnya peneliti langsung memberikan tes akhir
kepada siswa untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan teknik
tersebut.
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas guru yang menjadi
objek pengamatan peneliti,ada 3 aktivitas guru yang dikategorikan aktif
sekali, ada 13 aktivitas yang dikategorikan aktif, ada 10 aktivitas yang
dikategorikan cukup ,dan 6 aktivitas yang dikategorikan kurang baik. Jadi
kegiatan aktivitas guru pada siklus 1 belum bisa dikatakan terlaksana dengan
optimal dan ada hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi..Beberapa
aktivitas yang belum terlaksana menjadi pengamatan untuk melakukan
tindakan selanjutnya dan kemudian menjadi pembanding pada pertemuan ke
siklus 2, selanjutnya peneliti langsung memberikan tes akhir kepada siswa
untuk mengetahui keberhasilan dalam menerapkan teknik tersebut.
53
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
d. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti melihat data yang telah diperoleh dari siklus
I dimana peneliti belum menerapkan seluruhnya dari prosedur yang telah
direncanakan sebelumnya oleh peneliti. Hal ini terjadi karena peneliti belum
terbiasa dalam menggunakan teknik Snowball Throwing dan peneliti belum
bisa menginisiasi batas waktu dalam pembelajaran. Data hasil tes akhir siswa
pada siklus I untuk melihat capaian angka lebih atau sama dengan KKM
yang peneliti tentukan. Untuk itu, dalam hal ini dapat dilihat dari lembar
hasil belajar siswa. Maka penelitian pelaksanaan tindakan pada tahap pertama
menjadi ukuran keberhasilan jika belum berhasil maka peneliti akan
melanjutkan pada siklus ke 2 dan mencermati kekurangan-kekurangan pada
siklus 1.
Tabel 4 .4 Hasil belajarsiswakelasVIIC SMPN 7 Sarolangun
pada siklus 1
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Agustuni Jumiati 70 75 Tuntas
2 Al-Ikhwan DafriAldi 70 72 Tuntas
3 Analisa Anasdar 70 64 Tidak Tuntas
4 Arbain 70 88 Tuntas
5 Azizah 70 64 Tidak Tuntas
6 Dea Amanda 70 72 Tuntas
7 Dewi Fitri Anggraini 70 64 Tidak Tuntas
8 Feby Amalia 70 70 Tuntas
9 Gilang Saputra Pratama 70 75 Tuntas
10 Hermawan 70 76 Tuntas
11 Khairum Niswah 70 75 Tuntas
12 Khofif Al-Maqqi 70 80 Tuntas
54
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
13 M.Fajar Auliya Saputra 70 75 Tuntas
14 M.Revanza Al-Fahrezi 70 70 Tuntas
15 Nekmatun Saleha 70 70 Tuntas
16 Nurhayati 70 65 Tidak Tuntas
17 Nova Agustina 70 70 Tuntas
18 Sinta Bella 70 60 Tidak Tuntas
19 Syaripudin 70 75 Tuntas
20 Tasriatul Mardiah 70 65 Tidak Tuntas
21 Tiara Dwi Desmawanti 70 75 Tuntas
Jumlah Nilai 1,500 15
Jumlah Nilai Rata-Rata 71,42
Dari tabel di atas dapat dilihat dari hasil pelaksanaan yang peneliti
lakukan terdapat 15 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang tidak tutas dari
penerapan proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik Snowball
Throwing. Capaian diatas tentunya belum maksimal dikarenakan peneliti
masih canggung atau belum terbiasa dalam menerapkan pembelajaran
menggunakan teknik Snowball Throwing dan peneliti belum secara total
melakukan pelaksanaan prosedur dalam pembelajaran yang telah
direncanakan, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar
mengajar sehingga tentunya berdampak pada hasil akhir terhadap belajar
siswa.
3. Penerapan Teknik Snowball ThrowingSiklus II
Kegiatan pelaksanaan siklus II merupakan lanjutan dari siklus I yang
didasarkan pada hasil refleksi peneliti. Adapun pembelajaran pada siklus II
adalah sebagai berikut :
55
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan mengikuti kurikulum yang digunakan di sekolah SMPN7Sarolangun
yakni K13, dan menetapkan standar kompetensi pada mata pelajaran Agama
kelas VII SMP7Sarolangun, materi yang digunakan yaitu tentang shoat jamak.
Kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan
dilakukan pada siklus I yaitu dengan menggunakan Teknik Snowball
Throwing. Rencana pelaksanaan pembelajaran juga dilengkapi dengan lembar
kinerja yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Teknik Snowball
Throwing dan dikerjakan siswa secara individu , menyusun soal sebagai
penilaian dari hasil belajarsiswa. Soal yang diberikan berupa soal isian yang
terdiri dari 25 soal yang harus dijawab oleh siswa. Tahap terakhir dalam
perencanaan ini yaitu menetapkan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam
penelitian ini siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa mencapai kriteria
ketuntasan minimal dengan nilai 70.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tindakan yang dilaksanakan pada siklus II tidak jauh berbeda
dengan siklus I. Pelaksanaan siklus ke II ini bertujuan untuk kembali
mengukur kemampuan siswa terhadap hasil belajar pada pokok pembahasan
mengenai tentang sholat jamak. Kegiatan praktek dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan, pertemuan I membahas tentang tata cara bagaimana melaksanakan
sholat jamak kemudia pertemuan ke II melaksanakan praktek secara
langsungkepada siswa. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari senin
tanggal 27 Mei 2019 di kelas VII SMP Negeri 7 Sarolangun pada pertemuan
pertama berlangsung 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu (2 x 45 menit),
Kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan adalah menerapkan
pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dilakukan
pada siklus I.
56
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
c. Observasi
Observasi peneliti lakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.
Dalam hal inikegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik
Snowball Throwing.
Tabel 4.5 Hasil observasi terhadap aktivitas siswakelas VII C SMPN
7 Sarolangun pada siklus ke-2
NO Aktivitas Belajar Siswa
Skor
Jumlah
1 2 3 4
PENDAHULUAN
1 5 menit sebelum jam pelajaran siswa
sudah berada didalam kelas
v 4
2 Siswa berdoa dengan seksama v 4
3 Siswa menyimak guru saat mengabsen
kehadiran
v 3
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
4 Siswa mendengarkan guru yang
menyampaikan tujuan dalam proses
pembelajaran
v 4
5 Siswa melakukan proses pembelajaran
sesuai dengan instruksi guru
v 4
6 Siswa melakukan kegiatan
pembelajaran dengan gembira dan
menyenangkan
v 4
7 Masing masing siswa melakukan
proses pembelajaran dengan tidak
terpaksa
v 3
8 Siswa dapat melakukan kegiatan
pembelajaran dengan berkelompok dan
dapat menyesuaikan diri
v 3
9 Siswa dapat memahami proses
pembelajaran dengan menggunakan
talking chips
v 4
PENUTUP
10 Siswa memberikan kesimpulan v 2
11 Siswa mengerjakan evaluasi dengan
tenang
v 3
57
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
12 Siswa menyimak guru menyimpulkan
dan menutup pelajaran
v 4
Jumlah 42
Rata- rata 3,5
Sumber file:///C:/Users/Asus/Downloads/lampiran%20-%2010604227022.pdf
Keterangan :
Skor 1 = tidak pernah
Skor 2 = jarang
Skor 3 = sering
Skor 4 = selalu
Skor yang diperoleh :
0 - 28, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah
29- 57 , berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sedang
58 - 84, berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tinggi
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil observasi siswa atau aktivitas
siswa terlaksana dengan sangat baik, seperti yang terlihat pada siklus 1
aktivitas nya tidak ada yang mencapai skor aktif, pada siklus ke-2 ini ada 2
kategori aktivitas siswa yang aktif sesuai dengan yang diharapkan, hal itu
menunjukkan aktivitas siswa dalam belajar sangat meningkat, dan upaya
untuk meningkatkan hasil belajar sudah terlaksana dengan baik. Adapun hasil
observasi pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut :
58
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Tabel 4.6 Hasil observasi terhadap aktivitas guru dikelas VII C
SMPN 7 Sarolangun pada siklus ke-2
No. Aspek Penilian
Kategori
0 1 2
3 4
A. Persiapan
1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan seksama 3
2. Tujuan pembelajarannya dinyatakan dalam kalimat
yang jelas dalam RPP
3
3.
Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki
kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi
pembelajaran sebelumnya
3
4. Guru mempersiapkan media pembelajaran
4
5. Guru mempersiapkan seting kelas untuk
pembelajaran
3
6. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dan mental
3
B. Presentasi/Penyampaian Pembelajaran
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai 2
59
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
9. Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar
mengikuti proses pembelajaran dengan baik 2
10.
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan
teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah
dipahami siswa
2
11. Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah-langkah
dan urutan yang logis 2
12. Petunjuk-petunjuk pembelajaran singkat dan jelas
sehingga mudah dipahami
3
13.
Materi pembelajaran baik kedalaman dan
keluasannya disesuaikan dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan siswa
3
14. Selama proses pembelajaran guru memberikan
kesempatan untuk bertanya kepada siswa
3
15. Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan
jawaban dengan jelas dan memuaskan 2
16.
Guru selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran pada akhir kegiatan atau akhir sesi
tertentu
4
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan
Pembelajaran -
17.
Pembelajaran dilakukan secara bervariasi selama
alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan
membosankan
4
18. Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat
bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar
pembelajaran tetap berlangsung secara efektif dan
3
60
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
efisien
19. materi pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
3
20.
selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya
berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara
dinamis di dalam kelasnya
3
21.
Apabila tampak ada siswa yang membutuhkan
bantuannya di bagian-bagian tertentu kelas, maka
guru harus bergerak dan menghampiri secara
berimbang dan tidak terfokus hanya pada beberapa
gelintir siswa saja
2
22. Guru untuk mengenali dan mengetahui nama setiap
siswa yang ada di dalam kelasnya
4
23.
Selama pembelajaran berlangsung guru memberikan
reinforcement (penguatan) kepada siswa-siswanya
dengan cara yang positif
2
24.
Ilustrasi dan contoh dipilih secara hati-hati sehingga
benar-benar efektif dan bukannya malah membuat
bingung siswa
3
25. Media pembelajaran di dalam pelaksanaan
pembelajaran digunakan secara efektif
3
26. latihan diberikan secara efektif 2
D.. Karakteristik Pribadi Guru -
29. Guru sabar terutama untuk memancing respon siswa
3
30. Guru berupaya memancing siswa agar terlibat aktif
61
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
dalam pembelajaran 4
31. Guru bersikap tegas dan jelas
4
32. Penampilan guru menarik dan tidak membosankan 2
33. Guru menggunakan bahasa yang baik dan berterima 2
34. Guru selalu menunjukkan bahwa ia adalah seorang
yang selalu punya inisiatif,kreatif, dan berprakarsa 2
35. Menyimpulkan hasil belajar dengan tepat waktu
3
Berdasarkan tabel diatas pada siklus ke-2 ini dapat dilihat bahwa
aktivitas guru dalam melakukan kegiatan lebih baik dari sebelumnya. Guru
melaksanakan atau menerapkan seluruh rencana kegiatan dari prosedur
perencana yang telah dirancang sebelumnya yaitu semua indikator dalam RPP
23 indikator aktivitas guru, dalam hal ini peneliti sudah lebih terbiasa dalam
pelaksanaan dalam menerapkan motode belajar menggunakan teknik
Snowball Throwing. Mengenai kendala keterbatasan waktu peneliti sudah
mengatur waktu pelajaran semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran
agar waktu yang telah ditentukan dapat mencapai target rencana pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan pertemuan siklus ke-2 ini guru masih menjelaskan
materi sepeti pada tahap sikslus 1 yaitu tentang sholat jamak, selanjutnya
peneliti menganjurkan siswa untuk duduk dikelompok sesuai dengan
kelempok yang telah dibagi pada siklus I kemudian memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas atau yang sulit dipahami
dengan tujuan agar siswa lebih mendalami mengenai materi dalam proses
62
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
pembelajaran. Peneliti memberikan pertanyan kepada setiap kelompok dan
setiap siswa yang menjawab harus meletakkan kartu (CAR)yang dimilikinya
diatas meja. Nilai siswa dihitung dari jumlah jawaban yang benar dan peneliti
memberikan reward kepada seluruh siswa.
d. Tahap Refleksi
Setelah melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya peneliti bersama guru mengadakan
refleksi dari tindakan yang telah dilakukan dalam kegiatan tindakan siklus II.
Dari hasil data yang diperoleh dari siklus II bahwa guru telah menjalankan
aktivitas pembelajaran seluruh indikator yang telah direncanakan sebelumnya.
Data tes akhir yang peneliti peroleh pada siklus II, siswa memperoleh bobot
penilai yang sama bahkan lebih dari nilai KKM yang ditentukan. Keadaandi
atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
teknikSnowball Throwing pada siklus II telah mencapai peningkatan hasil
belajar siswa. Dengan tercapainya target pembelajaran yang memenuhi
syarat KKM yang telah dirancang dan dilaksanakan pada proses pembelajaran
siklus II, maka dalam hal ini peneliti tidak perlu melakukan siklus selanjutnya
karenacapaian target standar pembelajaran sudah tercapai dalam peningkatan
hasil belajar siswa.
Tabel 4 .7 Hasil belajarsiswakelasVII C SMPN 7 Sarolangun
pada siklus 2
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Agustuni Jumiati 70 76 Tuntas
2 Al-Ikhwan DafriAldi 70 88 Tuntas
3 Analisa Anasdar 70 85 Tuntas
4 Arbain 70 92 Tuntas
5 Azizah 70 68 Tidak Tuntas
63
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
D
ar
i
ta
be
l diatas dapat menunjukan bahwa dari 21 siswa terdapat 2 siswa yang tidak
tuntas setelah melakukan proses belajar mengajar dengan menerapkan teknik
Snowball Throwing, pada siklus ke II ini hasil belajar siswa meningkat
dibandingkan dengan pra siklus dansiklus I, karena peneliti sudah menerapkan
seluruh prosedur dari pembelajaran yang menggunakan teknik Snowball
Throwing. Selain itu peneliti juga mengkondisikan waktu belajar siswa
dengan baik mungkin dengan menstimulus semua siswa pada saat
pembelajaran berlangsung sehingga siswa antusias dalam mengikuti proses
belajar mengajar secara hikmat.
B. Pembahasan
Hasil dari aktivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran Agama
dengan menerapkan metodeSnowball Throwing selalu meningkat pada tiap
siklusnya. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh saat pra siklus sebesar 60,4
(cukup), siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 75 (cukup) menjadi 80 (tinggi)
6 Dea Amanda 70 72 Tuntas
7 Dewi Fitri Anggraini 70 88 Tuntas
8 Feby Amalia 70 80 Tuntas
9 Gilang Saputra Pratama 70 64 Tidak Tuntas
10 Hermawan 70 76 Tuntas
11 Khairum Niswah 70 72 Tuntas
12 Khofif Al-Maqqi 70 88 Tuntas
13 M.Fajar Auliya Saputra 70 75 Tuntas
14 M.Revanza Al-Fahrezi 70 80 Tuntas
15 Nekmatun Saleha 70 80 Tuntas
16 Nurhayati 70 80 Tuntas
17 Nova Agustina 70 84 Tuntas
18 Sinta Bella 70 80 Tuntas
19 Syaripudin 70 72 Tuntas
20 Tasriatul Mardiah 70 85 Tuntas
21 Tiara Dwi Desmawanti 70 82 Tuntas
Jumlah Nilai 1,667 19
Jumlah Nilai
Rata-Rata 79,38
64
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
pada siklus II. Persentase tetuntasan belajar pra siklus sebesar 19% (sangat
rendah), siklus I sebesar 71% (cukup) dan pada siklus II menjadi 90% (sangat
tinggi) atau 19 siswa dari 21 siswa sudah mencapai ketuntasan belajar yang telah
ditetapkan. Siklus II menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan peneliti
cukup berhasil.
Tabel 4.8 Hasil Belajar Penerapan Metode Snowball Throwing Setiap Siklus
Perbedaan hasil pada siklus I dan siklus II dipengaruhi faktor dari dalam diri
siswa dan juga dari luar diri siswa. Guru turut berperan dalam faktor luar diri
siswa/lingkungan dalam belajar seperti halnya peran guru dalam melakukan
perbaikan pada siklus II untuk memperbaiki kesalahan pada siklus I, sehingga
mencapai hasil pembelajaran yang lebih maksimal.
Kurang maksimalnya hasil belajar siswa pada siklus I dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti Guru tidak memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi
yang telah dipelajari dipertemuan sebelumnya. Guru tidak memancing siswa bertanya
dan membangkitkan rasa ingin tahunya terhadap materi yang akan dipelajari hari ini,
kemudian pada aktivitas pembahasan materi secara berkelompok siswa tidak
mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian karena keterbatasan waktu
jam pelajaran. Maka pada penerapan siklus II peneliti menyiasati hal tersebut dengan
memberikan kartu bermain, Setelah masing-masing siswa mendapatkan kartu (CAR)
bermain kemudian peneliti memberikan soal untuk dijawab secara bebas, bagi siswa
No Rentang Nilai Jumlah Siswa
Pra Siklus I Siklus I Siklus II
1 30-39 0 0 0
2 40-49 2 0 0
3 50-59 7 0 0
4 60-69 8 6 2
5 70-79 3 13 6
6 80-89 1 2 12
7 90-99 0 0 1
8 100 0 0 0
Jumlah 21 21 21
65
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
yang dapat menjawab kartu yang telah diterima diberikan kepada peneliti sampai
kartu itu habis, artinya masing masing-masing siswa akan mendapatkan bagian soal
hingga tuntas.
Selanjutnya guru memberi subtansi terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan,
kemudia guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan dari materi yang telah
diberi pengayaan pada persoalan yang menjadi pokok pembahasan. Langkah akhir
yang dilakukan pada kegiatan penutup yaitu dalam melakukan evaluasi dari materi
yang disampaikan kemudian guru memberikan lembar soal kepada siswa untuk
dikerjakan secara individu dalam hal ini untuk memastikan pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dibahas.
Gambar 1.
Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
0
2
4
6
8
10
12
14
30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 100
Ju
mla
h S
isw
a
Rentang Nilai
Diagram Hasil Belajar Perlakuan Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
66
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
Gambar 2.
Diagram Perbandingan persentase Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan uraian di atas, maka penerapan metodeSnowball Throwing dalam
mengevaluasi capaian belajar siswa kelas VII SMP Negeri 7Sarolangun pada mata
pelajaran PAI, metode Snowball Throwing mampu untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, dengan memberikan konstribusi yang merata kepada setiap siswa.
Metode Snowball Throwing membantu siswa memiliki kesempatan yang sama, untuk
aktif dalam berdiskusi dan menjawab soal-soal yang telah disiapkn. Menurut
pengakuan siswa dalam wawancara yang dilakukan peneliti setelah penerapan metode
Snowball Throwing, siswa lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan
memahami terhadap materi yang diberikan, selain itu metode pembelajaran
Snowball Throwing ini menjadikan pembelajaran yang awalnya diam atau tidak aktif
0%
20%
40%
60%
80%
100%
pra siklus siklus I siklus II
Per
sen
tase
Persentase Hasil Belajar
67
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
dalam kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Dalam penerapan metode
Snowball Throwing dalam proses pembelajaran, siswa juga merasa pembelajaran
dengan menjadikan teman-teman mereka antusias dan aktif.
faktor yang sangat mempengaruhi terhadap belajar siswa dimuali dari diri
siswa sendiri dan lingkungan. Keberhasilan dan kualitas hasil belajar siswa
tergantung pada bagaimana guru mengelola pembelajaran dengan baik, termasuk
dalam penggunaan metode yang digunakan saat pembelajaran. Dari beberapa siklus
yang peneliti sudah lakukan hingga pada akhirnya dengan keterangan tersebut
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan penerapan pembelajaran
menggunakan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
i
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran tipe
Snowball Throwingterlihat hasil pembelajaran yang dicapai siswa meningkat. Hal ini
menunjukkan bahwa penyampaian pengajaran dengan menerapkan model
pembelajaran tipe Snowball Throwingdapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
siswa dalam belajar.
2. Hasil observasi setiap aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya, dalam penelitian ini menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran
metode Snowball Throwingmampu meningkatkan hasil belajar PAI siswa SMPN7
Sarolangun sehingga hasil penelitian ini pada siklus 1 yaitu dengan nilai rata-rata
ketuntasan 71,42 dan pada siklus 2 dengan nilai rata-rata yaitu 79.38 dengan demikian
penerapan teknik Metode Snowball Throwing dapat meningkat hasil belajar siswa
hingga sembilan puluh persen. Dengan ini peneliti menyarankan agar guru dapat
menerapkan model pembelajaran metode Snowball Throwing dalam proses
pembelajaran PAI SMPN7 Sarolangun.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran kepada guru
sebagai berikut :
1. Guru dapat menerapkan MetodeSnowball Throwing dalam setiap materi pelajaran
yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran, karena model pembelajaran Metode
Snowball Throwing ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Agar penerapan
metode Snowball Throwing lebih efisien dan efektif maka perlu didukung oleh
media pembelajaran yang lebih menarik.
2. Guru diharapkan memperkaya pengetahuan dengan mengikuti pelatihan dan berbagai
macam teknik mengajar sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi yang
berkembang sehingga tidak menjadi sekolah tertinggal.
ii
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
3. Guru sebaiknya lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan metode maupun strategi
pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih
menyenangkan dan bernilai sesuai dengan tujuan pembelajaran.
iii
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, Al-Qur‟an dan terjemahnya, Jakarta :Departemen Agama R.I
Daradjat, Zakiah dkk. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Dimyanti dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Ekawarna, (2013), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan : GP Press Grup.
Lukman Zain, (2009). Pembelajaran, Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam DEPAG RI
Majid, Abdul. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Masitoh, Laksmi Dewi, (2009), Strategi Pembelajaran. Jakarta Dirjen Pendidikan Islam
DEPAG RI.
Muhaimin. (2008). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Oemar Hamalik, (2013). Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.
Rido Kurniyanto dkk, (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media
Slameto, (2010). Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. (2013). Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga
Sukardjo dan Ukim Komarudin. (2009). Landasan Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Tim Penyusun Kamus. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta
Kencana
Uno, B. (2015). Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Warsono Dan Hariyanto, ( 2012), Pembelajaran Aktif. Bandung PT Remaja Rosdakarya
Zuriah, Nurul. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-
Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Referensi: https://tafsirweb.com/10765-surat-al-mujadilah-ayat-11.html
iv
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Nama : Luciana Andela
NIM : TP. 151390
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul:Kajian Pemikiran: Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
NO
.
HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDATANGAN
PEMBIMBING
1. 28 Januri 2019 Penulisan Proposal
2. 20 Februri 2019 Perbaikan Isi BAB Proposal
3. 01 April 2019 ACC untuk Seminar
4. 30 April 2019 Perbaikan setelah seminar
5. 24 Mei 2019 ACC untuk Riset
6. 27 juli 2019 Format penulisan skripsi
7. 20 Agustus 2019 Perbaikan isi skripsi
8. 28 Oktober 2019 Perbaikan daftar pustaka
9 08 November 2019 ACC skripsi
Jambi, November 2019
Mengetahui,
Pembimbing I
Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd
KARTU KONSULTASI SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-02-2019 R-0 - 1 dari 1
v
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
NIP. 195706251983032001
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Nama : Luciana Andela
NIM : TP. 151390
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 7 Sarolangun
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
NO
.
HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDATANGAN
PEMBIMBING
1. 08 Januari 2019 Penulisan Proposal
2. 20 Februari 2019 Perbaikan Isi BAB Proposal
3. 28 Maret 2019 ACC untuk Seminar
4. 20 April 2019 Perbaikan setelah seminar
5. 24 Mei 2019 ACC untuk Riset
6. 13 Juli 2019 Format penulisan skripsi
7. 20 Agustus 2019 Perbaikan isi skripsi
8. 30 September 2019 ACC Skripsi
Jambi, November 2019
Mengetahui,
Pembimbing II
Habib Muhammad, M.Ag
NIP. 196911141994011001
KARTU KONSULTASI SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-02-2019 R-0 - 1 dari 1
vi
Fakultas Tarbiyah dan Kegururan UIN STS JAMBI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
( CURRICULUM VITAE )
Nama : Luciana Andela
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Pauh,Sarolangun 30 Juli 1997
Alamat Asal : kel pauh, Kec pauh, Kab.Sarolangun , Prov. Jambi
Pekerjaan ( jika ada ) : Mahasiswi
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 08228073584
Pengalaman- Pengalaman Pendidikan Formal
1. SD/ MI, tahun tamat : SDN 50/VII Pauh 2009
2. SMP/MTS , tahun tamat : MTSN 6 Sarolangun 2012
3. SMA/MA , tahun tamat : SMAN 3 Sarolangun 2015
Pengalaman Organisasi
1. Ketua PMR ( Palang merah Remaja ) 2015
Motto Hidup
Pantang Menyerah Sebelum Berhasil,Pantang Pulang Sebelum Selesai
Jambi, November 2019
Luciana Andela
TP.151390