Upload
others
View
24
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN METODE SUGESTI IMAJINASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
PUISI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 12/X DESA PEMUSIRAN
KECAMATAN NIPAH PANJANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
OLEH YUSPITA SEPTIANA
NIM. TPG 151744
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
PERSEMBAHAN
يمه ٱلرحمن ٱلله بسم ٱلرحه
Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi, dan Dzat yang menganugerahkan kedamaian bagi jiwa yang senantiasa merindu akan kemaha besaran-Nya. Shalawat beriring salam menjadi persembahan penuh
kepada sang revolusioner islam Habibana Wanabiiyana Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Tetes peluh yang membasahi asa, ketakutan yang memberatkan langkah, tangis keputusasaan yang sulit dibendung dan kekecewaan yang pernah menghiasi hari-hari, kini menjadi tangisan penuh kesyukuran. Alhamdulillah pada akhirnya tugas
akhir (Skripsi) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tuaku bapak H. Ngandro dan ibu Nurhayati serta kakak, abang dan adikku yang selalu mendukung secara moril
maupun materil serta nasehat dan doa yang menjadi jembatan perjalanan hidupku hingga aku bisa sampai di titik ini.
Teman-teman PGMI A 2015 senasib seperjuangan, terimakasih atas gelak tawa dan solidaritas yang luar biasa sehingga membuat hari-hari semasa kuliah lebih
berarti. Semoga tak ada lagi duka nestapa di dada tapi yang ada suka dan bahagia juga tawa dan canda.
Untuk sahabt-sahabatku yang selalu berada disampingku, yang tak bosan memberikan nasehat dan semangat untuk segera menyelesaikan studi ku, Aizah
Fauzi, Nurcahaya, Marni, dan Rika Irmayanti. Mereka bukan hanya sekedar sahabat tapi mereka sudah seperti keluarga ke dua ku. Terimakasi Tuhan karena Engkau telah mempertemukanku dengan sahabat yang luar biasa seperti mereka.
Insyaallah akan menjadi sahabat hingga ke surga-Mu
MOTTO
نا قل افهدا ٱلاحر لو كا به لا ته را هما هكا ادا ل به ٱلاحر نهدا ت را هما دا كا ن تانفاابلا أ قا
هههثلههه ئناا ب او جه ل دا ۦوا دا ١٠٩ناKatakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)" (QS. Al-Kahfi: 109) (Islamic Affairs & Charitable Activities Department (2011) Government Of Dubai)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yangdiajarkannya, atas iradahNya hingga
skripsi ini dapat rampungkan. Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi suri tauladan serta
rahmat bagi seluruh alam.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syart
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil. Untuk itu, melalui kolom ini penulis
menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Bapak Prof. Dr. H. Suadi Asy Ari, MA. Ph.D selaku
Wakil Rektor I bidang akademik dan kelembagaan. Bapak Dr. H. hidayat,
M.Pd selaku Wakil Rektor II bidang administrasi umum, perencanaan dan
keuangan. Serta Ibu Dr. Hj. Fadillah Husen, M. Pd selaku Wakil Rektor III
bidang kemahasiswaan dan kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Bapak Dr. H. Lukman Hakim M.Pd.
I selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Bapak Dr. Zawaki Afdal Jamil M.Pd. I selaku
Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Serta bapak Dr. H. Kemas Imran Rosadi, M.Pd selaku
Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Mahludin, M.Pd.I selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Serta bapak
ABSTRAK
Nama : Yuspita Septiana
Nim : TPG. 151744
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : Penerapan Metode Sugesti Imajinasi Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV di Sekola Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes keterampilan menulis puisi, angket dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaa, observasi dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan keterampilan menulis puisi siswa, yaitu pada siklus I diperoleh persentase rata-rata 49% dengan kiteria sangat rendah, dan pada siklus II diperoleh persentase rata-rata 89% dengan kriteria sangat tinggi. Sedangkan persentase rata-rata hasil angket diperoleh pada siklus I sebesar 51% dengan kriteria sangat rendah dan pada siklus II sebesar 88% dengan kriteria tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode sugesti imajinasi dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa dikelas IV SDN 12/X Desa Pemusiran.
Kata Kunci : Menulis, puisi, dan metode sugesti imajinasi
ABSTRACT
Name : Yuspita Septiana
NIM : TPG. 151744
Department : Islamic Elementry Education (PGMI)
Title : The Application Of Imagination Suggestion Method To Improve Poetry Writing Skills Of Grade IV Students of 12/X The State Elementary School In The Village Of Extermination
This study aims to improve poetry writing skills on class IV students at the elementary school of 12/X Pemusiran. The research instrument used was the test of poetry writing skills in the questionnaire and the observation sheet of the teacher and student activities. The results of this class of actions were measured from 2 cycles of each cycle consisting of 4 stages, namely planning, implementing observation and reflection. The results of this study showed an increase in students poetry writing skills, namely in the first cycle obtained an average percentage of 49% with very low criteria and in the second cycle obtained an average percentage of 89% with very high criteria. While the average percentage of the questionnaire results was obtained in the first cycle 0f 51% with very low criteria and in the second cycle 88% with very high criteria. It can be conclude that the application of imagination suggestion method can improve poetry writing skills in grade IV students of elementary school of 12/X Pemusiran.
Key words : Writing, poetry, and suggestion method of imagination
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6 C. Fokus Penelitian .................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ................................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7 F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori ...................................................................................... 8 1. Metode Sugesti Imajinasi ................................................................ 8 2. Keterampila Menulis ..................................................................... 17 3. Hakikat Puisi ................................................................................. 18 4. Media Pembelajaran ....................................................................... 23 5. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Sugesti
Imajinasi Berbantuan music .......................................................... 26 B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 28 C. Hipotesis Tindakan.............................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 32 B. Rancangan Tindakan ................................................................................. 33
1. Studi Pendahuluan ............................................................................... 33 2. Penetapan Metode Sugesti Imajinasi Sebagai Metode Pembelajaran . 34 3. Persiapan Penelitian ............................................................................ 35 4. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................. 36 5. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................... 38
C. Desain dan Prosedur Tindakan ................................................................. 39 1. Desain Tindakan.................................................................................. 39 2. Prosedur Tindakan .............................................................................. 40
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ................................................................ 43 E. Sumber Data .............................................................................................. 43 F. Instrument Pengumpulan Data .................................................................. 44 G. Keabsahan Data ......................................................................................... 48 H. Analisis Data ............................................................................................. 48 I. Penyajian Data .......................................................................................... 51
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 52 1. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran ....... 52 2. Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran ............... 52
B. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................................... 53 1. Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar Pra siklus ............................... 53 2. Hasil Penelitian Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi Dalam
Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran .............................................................. 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ............................................................................................... 89 2. Saran .......................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Sugesti Imajinasi ................... 27
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahun 2018/2019 ....................................................... 33
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Menulis Puisi ......................................................... 45
Tabel 3.3 Klasifikasi Keterampilan Menulis Puisi .................................................. 52
Tabel 4.1 Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Prasiklus ................................... 54
Tabel 4.2 Hasil Angket Kegiatan Prasiklus............................................................. 56
Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siswa Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi Siklus I ........................................................................ 60
Tabel 4.4 Kriteria Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siklus I ......................... 61
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I............................... 62
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ................................ 64
Tabel 4.7 Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada Tahap Siklus I ............................. 66
Tabel 4.8 Rencana Perbaikan Siklus I dan Siklus II ............................................... 68
Tabel 4.9 Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siswa Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi Siklus II ...................................................................... 72
Tabel 4.10 Kriteria Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siklus II ........................ 73
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ............................. 74
Tabel 4.12 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II .............................. 75
Tabel 4.13 Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada Tahap Siklus II ............................ 84
Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tiap Siklus ................... 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kedudukan Dari Komponen Sistem Pembelajaran ................................ 23
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas.......................................................... 40
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. 41
Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Keterampilan Menulis Tiap Aspek................ 81
Gambar 4.2 Persentase Rata-Rata Keterampilan Menulis Puisi ................................ 82
Gambar 4.3 Persentase Aktivitas Guru Tiap Siklus ................................................... 83
Gambar 4.4 Persentase Aktivitas Siswa Tiap Siklus ................................................. 85
Gambar 4.5 Persentase Rata-Rata Angket Tiap Siklus .............................................. 85
Gambar 4.6 Persentase Rata-Rata Angket Tiap Pernyataan ...................................... 86
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP Pra Siklus
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan I
Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan II
Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan I
Lampiran 6 RPP Siklus II Pertemuan II
Lampiran 7 Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
Lampiran 8 Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
Lampiran 9 Hasil Tes Keterampilan Siswa Siklus I dan Siklus II
Lampiran 10 Perolehan Pengisian Angket
Lampiran 11 Lembar Tes Menulis Puisi Siklus I dan Siklus II
Lampiran 12 Hasil Wawancara Penulis Dengan Guru Kelas
Lampiran 13 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan menulis merupakan tingkat pembelajaran kerampilan
berbahasa terakhir setelah menyimak, berbicara dan membaca.
Penempatan keterampilan menulis di akhir tahapan keterampilan,
setidaknya menunjukkan bahwa keterampilan menulis dirasakan sangat
sulit karena menghasilkan sebuah produk berupa karya tulis yang harus
sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Pembelajaran menulis adalah melakukan berbagai kegiatan menulis
untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks
pidato, laporan, ringkasan, serta berbagai karya sastra untuk anak yang
berbentuk cerita, puisi, dan pantun. Salah satu cakupan materi
pembelajaran menulis ialah materi karangan sederhana.
Dilihat dari segi pragmatiknya, keterampilan menulis dibutuhkan
diberbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
tinggi. Meskipun demikian, pembelajaran menulis telah lama menjadi satu
masalah dalam sistem pembelajaran bahasa Indonesia. Beberapa faktor
yang menyebabkan diantaranya adalah (1) Rendahnya tingkat penguasaan
kosakata sebagai akibat rendahnya minat baca, (2) Kurangnya penguasaan
keterampilan mikro bahasa seperti penggunaan tanda bahasa, kaidah-kaiah
penulisan, penggunaan kelompok kata, penyusunan klausa dan kalimat
dengan struktur yang benar, sampai penyusunan paragraf, (3) Kesulitan
menemukan metode pembelajaran menulis yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan siswa, (4) serta ketiadaan atau keterbatasan media
pembelajaran menulis yang efektif.
2
Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia
berorientasi pada pembelajaran bahasa, yaitu untuk mempelajari
berkomunikasi dan mempelajari sastra untuk mengetahui nilai-nilai yang
terkandung dalam karya sastra tersebut. Dalam pembelajaran keterampilan
menulis memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah menulis
puisi. Menurut (Sukirno, 2016, hlm. 306) menulis puisi bertujuan untuk
melatih menemukan ide serta mengungkapkan perasaan menjadi tulisan
yang imajinatif, merangkai pemilihan kosa kata dengan memperhatikan
unsur fisik dan unsur batin puisi, dan mengembangkannya menjadi puisi.
Menulis memerlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang
berkesinambungan dan mempunyai urutan logis dengan menggunakan
kosa kata dan tata bahasa tertentu atau akidah bahasa yang digunakan
sehingga menggambarkan atau dapat menyajikan informasi yang
diekspesikan secara jelas. Itulah sebabnya untuk terampil menulis
diperlukan latihan dan praktik terus menerus dan teratur.
Dalam pengajaran bahasa, keterampilan menulis merupakan salah satu
cara untuk menyampaikan maksud dan tujuan dengan cara tertulis yang
merupakan kemampuan siswa untuk mengekspresikan maksud melalui
media bahasa. Untuk melakukan pekerjaan menulis sebelumnya
diperlukan perencanaan yang matang mengenai topik yang akan di tulis,
tujuan yang hendak disampaikan, dan pembahasan yang diuraikan. Semua
itu dilakukan karena menulis merupakan proses berpikir.
Keterampilan menulis puisi dalam pembelajaran bahasa Indonesia
perlu adanya peningkatan. Peningkatan pembelajaran menulis memerlukan
metode pembelajaran yang menarik agar tidak membosankan dan mudah
dipahami siswa. Keterampilan berbahasa dan bersastra, khususnya
keterampilan menulis puisi diharapkan dapat mengembangkan ide kreatif
siswa dan dapat menuangkan hasil pikirannya ke dalam teks puisi. Ide
merupakan daya imajinasi yang muncul ketika ada rangsangan baik dari
3
dalam diri atau luar yang berupa sugesti. Pada umumnya proses mencari
ide berdasarkan pengalaman dan pengamatan kehidupan. Sumber
pengalaman pribadi sangat terbatas peristiwa yang dialami. Namun sumber
pengamatan kehidupan lingkungan tidak terbatas. Banyak masalah yang
ada di sekeliling siswa yang dapat dijadikan ide cerita. Guru harus memilki
kemampuan dalam teknik memberikan rangsangan terhadap pola pikir
siswa dalam menuangkan apa yang ada dalam imajinasinya menjadi
sebuah tulisan.
Berdasarkan penelitian awal yang diperoleh melalui guru kelas IV ,
pada proses dan hasil pembelajaran menulis karangan bebas di SDN 12/X
Desa Pemusiran, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran menulis sebuah karangan bebas. Faktor itu ada yang berasal
dari guru maupun siswa. Dari siswa, ternyata siswa kurang menguasai
materi yang diajarkan dalam pembelajaran menulis karangan seperti
menjadikan sebuah peristiwa maupun pengalaman yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari menjadi sebuah tema karangan yang hendak di tulis.
Beragamnya karakteristik siswa membuat guru kesulitan memilih metode
pembelajaran yang tepat untuk kompetensi menulis karangan. Selama ini
pembelajaran menulis karangan dilakukan dengan menggunakan metode
konvensional dan beberapa meode lainnya. Seperti metode karya wisata
yang diterapkan guru, hasilnya kurang maksimal, Karena ada beberapa
siswa yang tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan
angka 70. Siswa kurang fokus ketika dibawa ke lapangan melihat
lingkungan sekitar mereka untuk dijadikan objek menulis karangan bebas.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru kelas IV SDN
12/X Desa Pemusiran, terlihat pula dari nilai Bahasa Indonesia beberapa
siswa yang belum memenuhi KKM, dan juga terdapat kesulitan bagi siswa
dalam menuangkan idenya kedalam sebuah tulisan menjadi beberapa
paragraf dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap pemilihan
4
dan penyusunan kata yang akan digunakan, dan juga disebabkan
keterbatasan siswa dalam berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Permasalahan yang muncul dalam menulis puisi juga pada kurangnya
pemahaman siswa terhadap cara-cara dalam menulis puisi, dan bagaimana
cara menyusun kata menjadi kalimat yang indah. Materi menulis puisi
yang diterima siswa yaitu sekedar pemahaman definitive belaka.
Berdasarkan beberapa faktor yang diketahui dari hasil observasi, hal
utama yang perlu dilakukan adalah peningkatan pembelajaran dengan
metode pembelajaran yang dilakukan saat proses belajar mengajar menulis
puisi berlangsung. Untuk meningkatkan pengajaran menulis, guru perlu
berusaha mencari metode yang tepat dalam menyampaikan pengajaran
kepada siswa. Salah satunya adalah banyak memberikan bantuan dan
dorongan. Tanpa dorongan guru, pencapaian tujuan pengajaran menulis
kurang berhasil. Sebagai wujud keberhasilan pengajaran menulis, yaitu
siswa harus dapat menghasilkan tulisan karya sastra yang baik.
Ada berbagai macam metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk pengajaran menulis, salah satunya adalah metode sugesti-imajinasi.
Pada prinsipnya sugesti-imajinasi digunakan dengan cara memberikan
sugesti untuk merangsang daya imajinasi siswa agar mereka mampu
mengemukakan ide atau gagasan yang dimilki dengan cepat dan tepat.
Sugesti tersebut dapat dimunculkan dengan bantuan berbagai media,
misalnya media gambar, media audio, media audio visual, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini media lagu atau audio dipilih untuk memunculkan
imajinasi siswa. Trimantara (2005, hlm. 3) mengatakan metode sugesti
imajinasi adalah metode menulis dengan memunculkan sugesti melalui
media lagu untuk merangsang imajinasi siswa. Dalam hal ini, lagu
diciptakan sebagai pencipta suasana sugestif, stimulus, sekaligus menjadi
jembatan bagi siswa untuk memikirkan atau memunculkan gamabaran/ide
atau kejadian dalam tema lagu. Disamping itu, kebanyakan siswa memang
5
suka mendengarkan lagu sehingga tercipta suatu pembelajaran yang
menarik dan tidak membosankan. Dengan demikian siswa akan lebih
termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan akan terhindar dari rasa
bosan. Oleh karena itu, pembelajaran menggunakan metode tersebut
diharapkan dapat membuat siswa lebih kreatif dalam menuangkan ide
untuk membuat sebuah puisi sesuai tema setelah mendengarkan lagu yang
diputarkan oleh guru. Penerapan metode sugesti imajinasi melalui media
lagu merupakan metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif
dalam pembelajaran puisi.
Penerapan metode ini dalam pembelajaran menulis karangan berupa
puisi dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Ketika
menggunakan metode sugesti imajinasi, elemen-elemen dari keterampilan
berbahasa yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan adalah
penguasaan kosakata, keterampilan menggali pengalaman hidup atau
mengingat kembali fakta yang pernah mereka temui ataupun kejadian yang
belum pernah mereka alami namun berkat sugesti mereka bisa
membayangkan berada dalam situasi tersebut lalu memberikan tanggapan
dalam bentuk simbol verbal dan juga kemampuan membuat variasi kalimat
yang indah.
Sehubungan dengan hal itu, perlu dilakukan penelitian peningkatan
keterampilan menulis puisi melalui metode-metode yang dapat menarik
minat siswa dalam menulis karangan puisi. Berdasarkan uraian
permasalahan tersebut, penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul
“Penerapan Metode Sugesti Imajinasi Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
12/X Desa Pemusiran”.
6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di tulis diatas, dapat di
identifikasi masalah-masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai
berikut:
1. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
menulis karangan.
2. Penggunaan metode yang digunakan guru dianggap kurang tepat atau
kurang efektif digunakan dalam kegiatan menulis karangan.
3. Dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pembelajaran menulis karangan
dapat diketahui bahwa beberapa siswa masih belum dapat mencapai
nilai KKM yang telah ditetapkan.
C. Fokus Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan mengenai
peningkatan keterampilan menulis karangan. Mengingat keterbatasan
waktu dan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini akan di fokuskan pada
peningkatan keterampilan menulis karangan berupa puisi dengan metode
sugesti imajinasi yang berbantuan media lagu pada pembelajaran tematik
kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SDN 12/X Desa Pemusiran tahun
pelajaran 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
penelitian ini disajikan dalam kalimat pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi penggunaan metode sugesti imajinasi dengan
media lagu dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa?
2. Apakah penggunaan metode sugesti imajinasi dapat membantu
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa?
7
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui proses implementasi penggunaan metode sugesti
imajinasi dengan media lagu dalam meningkatkan keterampilan
menulis puisi siswa
2. Untuk mengetahui peran metode sugesti imajinasi dalam
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.
F. Manfaat Penelitian Penulis berharap dari penelitian yang dilakukan ini akan memperoleh
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan
menambah penelitian dalam ilmu pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia, khususnya pembelajaran menulis puisi dengan metode
sugesti imajinasi berbantuan media lagu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan daya imajinasi siswa
dalam keterampilan menulis puisi dengan metode sugesti imajinasi
berbantuan media lagu.
b. Bagi guru
Dalam penelitian ini diharapkan guru kelas IV dapat menerapkan
metode sugesti imajinasi berbantuan media lagu dalam proses belajar
mengajar terutama pada tema 6 cita-citaku sub tema 2 hebatnya cita-
citaku.
c. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan, pengetahuan
dan pengalaman mengenai penerapan metode sugesti imajinasi
melalui media lagu sebagai metode dalam pembelajarn tematik.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Metode Sugesti Imajinasi
a. Pengertian Metode
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran meliputi metode ceramah, metode diskusi,
metode tanya jawab, metode study tour, metode pengajaran beregu,
metode mengajar sesame teman, metode pemecahan masalah, metode
sugesti iimajinasi, dan masih banyak lagi metode-metode pembelajaran
yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Sanjaya (2013, hlm. 147) bahwa metode adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi
yang telah ditetapkan. Keberhasilan implementasi strategi
pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode
pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
di implementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Dengan kata lain, metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi, sedangkan strategi menunjuk pada suatu
perencanaan untuk mencapai sesuatu. Oleh karena itu, bisa terjadi satu
strategi pembelajaran digunakan beberapa metode pembelajaran.
Bahkan secara eksplisit, Yamin (2012, hlm. 93) menyebutkan bahwa
metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran,
9
metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,
menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa
untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode
pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
Yamin menambahkan bahwa dalam proses pembelajaran guru di
hadapkan dengan berbagai macam metode pembelajaran. Oleh karena
itu guru harus mampu menentukan pilihan metode yang tepat, efektif
dan efisien dari sekian banyak metode yang telah ditemui oleh para
ahli agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Dalam
penjelasannya, Yamin menyebutkan secara umum ada enam
pertimbangan untuk melakukan hal tersebut, yaitu tujuan
pembelajaran, pengetahuan awal siswa, bidang studi atau pokok
bahasan, alokasi waktu dan sarana penunjanng, jumlah siswa, serta
pengalaman dan kewibawaan guru. Masing-masing pertimbangan itu
dijelaskan Yamin secara singkat berikut ini.
1. Tujuan pembelajaran
Penetapan tujuan pembelajaran adalah syarat mutlak bagi guru
dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan
materi pembelajaran. Tujuan pembelajaran yaitu sasaran yang
hendak dicapai pada akhir pembelajaran, serta kemampuan yang
harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut apat terwujud dengan
menggunakan metode pembelajaran.
2. Pengetahuan awal siswa
Faktor kedua yang perlu dimengerti yaitu pengetahuan awal
siswa. Pada awal pembelajaran guru memilki tugas penting yang
tidak boleh dilupakan, yaitu mengetahui pengetahuan awal siswa.
Untuk mendapat informasi pengetahuan awal tersebut, guru dapat
melakukan pretest tertulis atau Tanya jawab di awal
10
pelajaran.dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat
menyusun strategi untuk memilih metode pembelajaran yang tepat
bagi para siswa.
3. Bidang studi atau pokok bahasan
Sebagai gambaran dari implikasi bidang studi atau pokok
bahasan terhadap jenis metode pembelajaran yang hendaknya
dipilih yaitu seumpamanya ranah psikomotorik lebih dominan
dalam pokok bahasan tersebut, maka metode demonstrasi yang
dibutuhkan, siswa berkesempatan mendemonstrasikan materi
secara bergiliran di dalam kelas atau di lapangan, seperti tata cara
menendang bola. Dengan demikian, metode yang dipilih dan
digunakan tidak terlepas dari bentuk dan muata materi dalam
pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa.
4. Alokasi waktu dan saran penunjang
Karena waktu yang tersedia untuk menyampaikan materi
pelajaran terbatas, kalau di SD/MI satu jam pelajaran sama dengan
35 menit, maka metode yang digunakan pun harus dirancang
sebelumnya dengan matang, termasuk di dalamnya yaitu
penggunaan perangkat penunjang pembelajaran.
5. Jumlah siswa
Selain mempertimbangkan empat hal di atas, guru juga perlu
mempertimbangkan kondisi jumlah siswa untuk menentukan
metode pembelajaran yang tepat. Karena ada rasio guru dan siswa
agar proses belajar mengajar efektif. Selain itu, ukuran kelas
menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan
penyampaian materi.
11
6. Pengalaman dan kewibawaan guru
Pertimbangan terakhir untuk memilih metode pembelajaran,
yaitu pengalaman dan kewibawaan guru. Guru yang baik adalah
guru yang berpengalaman, seperti pribahasa mengatakan
“pengalaman adalah guru yang baik.” Selain itu, seorang guru
yang berpengalaman harus berwibawa. Kewibawaan merupakan
kelengkapan mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena dia
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang
akademik dan social.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa banyak pertimbangan
yang harus dipahami dan digunakan oleh guru dalam memilih dan
menentukan metode pembelajaran yang paling tepat. Seperti, tujuan
pembelajaran, hasil belajar yang ingin diperoleh, kemampuan yang akan
dikembangkan, variasi gaya belajar siswa, tujuan pembelajaran,
pengetahuan awal siswa, bidang studi, alokasi waktu dan sarana
penunjang, jumlah siswa, dan pengalaman dan kewibawaan guru. Ini
artinya, supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien maka butuh pertimbangan yang cermat dari berbagai aspek,
sehingga kegiatan pembelajaran dapat mencapai hasil sesuai yang
diharapkan.
b. Pengertian Metode Sugesti Imajinasi
Pendidikan pada saat ini di Indonesia sudah termasuk
pendidikan yang berkembang. Pembelajaran yang berlangsung pada
sekolahan, sudah menerapkan adanya metode-metode pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar
diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa agar lebih bersemangat
dalam mengikuti proses pembelajaran. Metode-metode pembelajaran
yang sudah berkembang juga diharapkan agar guru lebih kreatif dan
inovatif dalam menciptakan metode-metode pembelajaran lainnya.
12
Pada prinsipnya, metode sugesti imajinasi adalah metode
pembelajaran menulis dengan cara memberikan sugesti lewat lagu
untuk merangsang imajinasi siswa. Dalam hal ini, lagu digunakan
sebagai pencipta suasana sugestif, stimulus, dan sekaligus menjadi
jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan
gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu. Respon yang
diharapkan berupa kemampuan melihat gambaran-gambaran kejadian
tersebut dengan imajinasi dan logika yang dimilki lalu mengungkapkan
kembali dengan mengunakan simbol-simbol verbal. (Trimantara, 2005,
hlm. 1).
Sebagaimana diungkapkan oleh (Bobbi De Porter, Mike
Hernacki, 2008, hlm. 1) dalam bukunya yang berjudul Quantum
Learning, menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan
belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika) dan tak
satupun belahan otak itu bekerja secara sempurna tanpa adannya
rangsangan atau dorongan bagian yang lain. Penggunaan metode
sugesti imajinasi dapat mengoptimalkan kerja belahan otak kanan
sehingga para siswa dapat mengembangkan imajinasinya secara
leluasa. Efek positif dari optimalisasi kerja belahan otak kanan adalah
ragsangan atau dorongan bagi kerja belahan otak kiri sehingga pada
saat yang bersamaan para siswa juga dapat mengembangkan
logikanya. Keseimbangan kinerja otak kanan dan otak kiri diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam perolehan informasi,
pengorganisasian informasi, pembuatan outline, dan akhirnya
menuliskan informasi tersebut dalam bentuk tulisan atau karangan
yang baik.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
sugesti imajinasi adalah metode pembelajaran menulis yang
memafaatkan lagu sebagai medianya. Lagu merupakan media audio
yang penggunaannya dapat merangsang pendengaran kita agar selalu
13
aktif. Metode sugesti imajinasi dapat memberikan motivasi belajar dan
meningkatkan keterampilan siswa agar siswa lebih aktif dan kreatif
dalam menuangkan gagasan yang akan ditulisnya.
Media audio adalah bahan yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (pita suara atau piringan suara) yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses
belajar mengajar. Media audio pada umumnya berhubungan dengan
segala kegiatan melatih keterampilan mendengarkan, (Sudjana, 2013,
hlm. 129-130). Senada dengan Sudjana, Sadiman (2014, hlm. 9)
menuturkan bahwa media audio berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan yang disampaikan di tuangkan ke dalam lambing-lambang
auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun
nonverbal.
1) Penerapan metode sugesti imajinasi
Penggunaan metode sugesti imajinasi dalam pembelajaran
menulis dibagi menjadi tiga tahap utama. Ketiga tahap tersebut
pada dasarnya merupakan kegiatan yang ditempuholeh guru dan
siswa pada ssat sebelum, selama, dan sesudah pembelajaran.
Ketiga tahap yang dimaksud adalah 1) perencanaa, 2) pelaksanaan,
dan 3) evaluasi.
Pada tahap perencanaan, ada tiga kegiatan pembelajaran
yang harus dilakukan guru. Pertama, penelaahan materi
pembelajaran. Kedua, pemilihan lagu sebagai media pembelajaran.
Ketiga, penyusunan rancangan pembelajaran.
Penelaahan materi pembelajaran perlu dilakukan oleh guru
agar benar-benar menguasai materi yang akan disampiakan dalam
proses pembelajaran dikelas. Penguasaan teknik-teknik menulis,
pemilihan tema, dan prioritas jenis tulisan atau karangan yang akan
14
dibelajarkan menjadi poin-poin yang harus dicapai dalam kegiatan
ini.
Penguasaan materi pembelajaran oleh guru tidak
sepenuhnya menjamin tercapainya tujuan pembelajaran. Lagu
sebagai media juga sangat menentukan berhasil atau tidaknya
proses pembelajaran tersebut. Pada kegiatan ini, guru harus benar-
benar dapat memilih lagu yang tidak hanya sesuai dengan tema dan
materi pembelajaran tetapi juga sesuai dengan selera dan inat para
siswa. Lagu yang sesuai dengan tema dan materi pembelajaran tapi
tidak menarik bagi siswa hanya akan menciptakan suasana yang
tidak menyenangkan dan bahkan merusak suasana hati para siswa.
Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip metode sugesti
imajinasi yang menghendaki terciptanya suasana nyaman dan
menyenangkan sehingga para siswa tersugesti dan dapat
mengembangkan imajinasi serta logikanya dengan baik.
Kegiatan menyusun rancangan pembelajaran merupakan
lanjutan yang ditempuh guru untuk memastikan bahwa proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berlangsung dengan
baik. Rancangan pembelajaran hendaknya mencakup perumusan
materi, tujuan, pendekatan, metode, media dan evaluasi
pembelajaran.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pada tahap pertama
akan diuji pada tahap kedua, yaitu tahap pelaksanaan. Mengacu
pada yang telah dilakukan pada tahap pertama, proses
pembelajaran menulis dengan metode sugesti imajinasi dibagi
menjadi enam langkah. Berikut adalah penjabaran mengenai enam
langkah tersebut.
a. Pretes
15
Untuk mengukur kemampuan atau pengetahuan yang
dimilki siswa, terutama yang berkaitan langsung dengan
keterampilan menulis, guru wajib memberikan pretes. Soal
pretes hendaknya berupa perintah ntuk membuat karangan atau
tulisan. Jenis dan tema karangan harus disesuaikan dengan
materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Di samping itu,
pretes ini harus memuat semua aspek yang diperlukan dalam
menulis.
b. Penyampaian tujuan pembelajaran
Penting artinya bagi siswa untuk mengetahui tujuan
pembelajaran yang akan dijalaninya dan kompetensi dasar yang
harus dikuasai setelah proses pembelajaran dilaksanakan.
Dengan mengetahui tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, diharapkan siswa lebih siap dalam mengikuti
proses pembelajaran.
c. Apersepsi
Prinsip utama apersepsi adalah menjelaskan hubungan
antara materi yangtelah diajarkan dengan materi yang akan
diajarkan. Guru dapat memberi ulasan singkat tentang materi
pembelajaran kosa kata, kaidah-kaidah penulisan atau EYD,
penyusunan klausa, pembuatan kalimat. Kegiatan ini dapat
menggugah kembali ingatan siswa terhadap materi yang
diperlukan dan sudah harus dikuasai siswa sebagai syarat dalam
pembelajaran menulis.
d. Penjelasan praktik pembelajaran dengan media lagu
Guru menjelaskan kepada siswa enam kegiatan yang akan
mereka jalani dalam proses pembelajaran. Keenam kegiatan
tersebut adalah a) pemutaran lagu, b) penulisan gagasan yang
muncul saat menikmati lagu dan sesudahnya, c) pengendapan
atau penelaahan dan pengelompokan gagasan, d) penyusunan
16
outline (kerangka karangan), e) penyusunan karangan, dan f)
penilaian kelompok.
e. Praktik pembelajaran
Guru dan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
proses inni guru harus dapat menjadi motivator dan fasilitator
yang baik.
f. Pascates
Siswa menulis sebuah karangan tanpa didahului dengan
kegiatan mendengarkan lagu. Jenis dan tema karangan tetap
sama dengan materi pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.
Evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian tujuan
pembelajaran menulis dengan metode sugesti imajinasi menjadi tahap
ketiga dari kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam tahap ini, guru harus
bisa melihat keberhasilan dan kekurangan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Di sisi lain, membandingkan hasil pretes
dan pascates dengan membuat grafik persentase pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Selain tiga tahap yang bersifat teknis, pembelajaran menulis
dengan metode sugesti imajinasi juga mensyaratkan beberapa hal yang
bersifat normatif. Pertama guru harus mempunyai pengetahuan yang
luas, terutama tentang lagu-lagu yang sedang digemari siswa. Kedua,
guru harus mampu mengolah emosi para siswa sehingga siswa benar-
benar bisa menikmati lagu, bukan sekedar mendengarkan. Ketiga, guru
harus bisa membangun relasi “pertemanan” dengan siswa. Dengan cara
inilah, guru membantu siswa dalam proses pembelajaran tanpa rasa
takut, canggung, dan tertekan.
2) Kelebihan dan kelemahan metode sugesti imajinasi
17
Penerapan pembelajaran menulis dengan metode sugesti
imajinasi memiliki kelebihan dalam memberikan kontribusi untuk
meningkatkan keterampilan menulis. Pemilihan lagu yang bersyair
puitis dapat membantu siswa memperoleh modal dalam
pembelajaran kosakata. Pengembangan kosakata di sini
mengandung pengertian lebih dari sekedar penambahan kosakata
baru, tetapi lebih dari penempatan konsep-konsep baru dalam
tatanan yang lebih baik atau kedalam susuna-susunan tambahan.
Pemberian apersepsi tentang keterampilan mikro bahasa
yang dilanjutkan dengan pembelajaran menulis menggunakan
metode sugesti imajinasi dapat diserap dan dipahami dengan lebih
baik oleh para siswa. Sugesti yang diberikan melalui pemutaran
lagu dapat merangsang dan mengkondinasikan siswa sedemikian
rupa sehingga siswa dapat memberikan respons spontas yang
bersifat positif.
Penggunaan metode sugesti imajinasi tidak cukup efektif
bagi kelompok siswa dengan tingkat keterampilan menyimak yang
rendah. Stimulus yang disampaikan secara lisan menghendaki
adanya keterampilan menyimak yang baik. Dengan demikian,
komunikasi yang terjalin bisa diarahkan menuju target yang
hendak dicapai yaitu sugesti untuk membangun imajinasi siswa.
Metode sugesti imajinasi sulit digunakan bila siswa cenderung
pasif. Metode ini mensyaratkan adanya keaktifan dari pihak siswa.
2. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan
pengertian keterampilan menulis. Menurut pendapat Tarigan (2008, hlm.
3) keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Sedangkan
18
menurut Nurgiyantoro (2001, hlm. 273), menulis adalah aktivitas
mengungkapkan gagasan melaluimedia bahasa. Menulis merupakan
kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki
kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa
keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan,
perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca
dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
3. Hakikat Puisi
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian puisi, struktur
puisi dan langkah-langkah menulis puisi. Berikut ini akan dipaparkan
masing-masing aspek puisi.
a. Pengertian Puisi
Istilah puisi dalam sastra Indonesia seharusnya diadopsi dari
bahasa Prancis, poesie, namun agaknya lebih dipahami sebagai
padanan dari bahasa Inggris, poetry. Dalam bahasa Inggris, kata poetry
ini juga diadopsi dalam bahasa Yunani, poet. Dalam bahasa Yunani
kata pet mempunyai arti „orang yang mencipta (karya sastra) melalui
imajinasinya‟. Dalam bahasa Indonesia kata poet diterjemahkan
sebagai penyair, atau orang-orang yang membuat syair atau tepatnya
orang yang membuat puisi.
Banyak definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli teori
sastra tentang puisi. Menurut Ensiklopedia Sastra Indonesia puisi
adalah karya sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat
tertentu dengan menggunakana irama, persajakan, dan kadang-kadang
kata-kata kiasan. Penyair Inggris, Edgar Allan Poe, memiliki kalimat
yang lebih sederhana untuk mendefinisikan puisi, yakni kata-kata yang
disusun secara indah dan berirama.
19
Dilihat dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para
ahli, dapat kita definisikan puisi sebagai susunan kata yang indah dan
bermakna. Di dalam definisi sederhana itu ada tiga kata kunci, yakni
kata, indah, dan bermakna. Kata adalah nsur terkecil dari bahasayang
memiliki pengertia atau makna. Dalam berbagai bahasa, kata dapat
terdiri dari satu huruf atau lebih. Karena media utamanya adalah
bahasa, yakni kata, maka puisi disebut juga seni bahasa. Kata kunci
indah memiliki pengertian bahwa tiap puisi, sebagai seni bahasa harus
mengandung atau dapat memancarkan aspek keindahan. Aspek
keindahan puisi dibangun oleh puitika, estetika puisi, atau metode
puisi yang terdiri dari tipografi, rima, ritme, citraan, dan diksi.
Sementara itu, kata kunci bermakna memilki pengertian bahwa puisi
yang bagus harus mengandung makna atau pesan tertentu yang penting
disampaikan kepada pembaca karena makna atau pesan itu dapat
bermanfaat sebabagi sumber nilai , sumber inspirasi, sumber kearifan
hidup, dan bermanfaat bagi pembaca.
b. Struktur Fisik Puisi
Menurut pendapat para ahli yang telah dikemukakan, struktur
fisik puisi terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa
figurative atau majas, verifikasi dan tata wajah.
1) Diksi
Diksi lazim dikenal dengan pilihan kata. Fanani (2016, hlm.
125) yang mengemukakan bahwa diksi atau pilihan kata menjadi
satu hal yang pokok bagi seorang penulis atau sastrawan dalam
mebuat karyanya. Dengan pilihan kata, membuat nada dalam
perasaan si penulis seirama dengan karyanya.
Pilihan kata atau diksi adalah proses pemilihan kata-kata
yang dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan karya tulisnya.
Karya tulis apapun, jika ingin dapat dinikmati oleh pembacanya,
20
maka harus memiliki diksi yang puitik dan berdaya kekuatan
magis, baik mempengaruhi maupun memikat pembaca.
2) Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman inderawi, seperti penglihatan,
pendengaran dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
imaji suara, imaji penglihatan dan imaji raba. (Sukirno, 2016, hlm.
310).
Pengimajian pada hakikatnya merupakan sebuah cara untuk
menampilkan suasana atau keadaan agar lebih konkret apa yang
dirasakan oleh penulis agar pembaca dapat memahami dan
menikmati puisi yang diciptakan. Seorang penulis puisi harus
mampu menampilkan keadaan dalam puisi agar pembaca mampu
menangkap isi dari puisi tersebut.
3) Kata konkret
Kata konkret dalam puisi adalah kata-kata yang digunakan
oleh penyair yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini
berhubungan dengan kiasan atau lambang (Sukirno, 2016, hlm.
310-311). Senada dengan pendapat diatas, Jabrohim (2009, hlm.
41) manyatakan bahwa kata konkret adalah kata-kata yang
digunakan penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan
atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji
pembaca. Kedua pendapat di atas sama-sama menjelaskan bahwa
hubunganya dengan pengimajian, kata konkret merupakan syarat
atau sebab terjadinya pengimajian.
4) Bahasa figuratif (majas)
Bahasa figuratif yaitu bahasa kiasan yang dapat
menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu. Dengan menggunakana bahasa figuratif, maka puisi
menjadi prismatik, yaitu memancarkan banyak makna atau kaya
akan makna. (Sukirno, 2016, hlm. 311) .
21
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa
bahasa figuratif atau majas adalah gaya bahasa yang menyebabkan
sajak menjadi menarik, majas digunakan untuk mengungkapkan
makna suatu kata yang sengaja disampingkan.
5) Verifikasi (rima, ritme, metrum)
Menurut Kuntarto Dkk (2016, hlm. 170) menjelaskan
bahwa Secara etimologi rima berasal dari bahasa Inggris yakni
rhyme adalah persamaan atau pengulangan bunyi yang
sesungguhnya yang terjadi pada awal baris, tengah baris, atau akhir
baris.
Ritme pada mulanya adalah gerak dalam bahasa tutur
alami, atauirama tinggi rendah, panjang pendek, dan jeda-jeda
dalam bahasa tutur. sementara itu, dalam konteks puisi, ritme
(rhythm) adalah irama merdu yang muncul saat sajak dibacakan,
baik berupa tekanan tinggi-rendah, panjang-pendek, pengulangan
kata, mupun keteraturan jeda-jeda (Kuntarto, 2016, hlm. 172).
Metrum adalah sebuah istilah dalam ilmu kesusastraan
yang mendeskripsikan pola bahasa dalam sebuah baris puisi.
Metrum juga bisa didefinisikan sebagai satuan irama yang
ditentukan oleh jumlah dan tekanan suku kata dalam setiap baris
puisi.
6) Tata wajah (tipografi)
Tata wajah (tipografi) merupakan larik-larik dalam puisi
yang tidak terbentuk paragraf seperti dalam prosa. Tipografi dalam
puisi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk
menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa
dan suasana. (Waluyo, 2010, hlm. 113).
22
c. Struktur Batin Puisi
Unsur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya. Sukirno (2016, hlm. 308) berpendapat bahwa struktur batin puisi atau yang sering disebut sebagai hakikat puisi menyangkut empat hal yaitu tema, rasa, nada dan suasana, serta amanat.
1) Tema
Menurut Waluyo (2010, hlm. 124), tema merupakan
gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pembaca
diharapkan dapat mengetahui bagaimana latar belakang penyair
agar tidak salah menafsirkan tema puisi yang dibuatnya. Oleh
karena itu, tema bersifat khusus (penyair), objektif (semua
pembaca yang menafsirkan), dan lugas (bersifat apa adanya).
2) Rasa
Selain itu puisi juga memiliki rasa (feeling). Rasa yaitu
sikap penyair tehadap pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisinya (Sukirno, 2016, hlm. 308). Dalam menciptakan puisi,
suasana penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh
pembaca.
3) Nada dan suasana
Nada (tone) dan suasana juga termasuk dalam pusi. Sukirno
(2016, hlm. 308) mengemukakan bahwa nada, yaitu sikap penyair
terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan
rasa. Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan
suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu
akibat psikologis yangditimbulkan puisi terhadap pembaca.
4) Amanat
Puisi juga memiliki amanat (intention) maksudnya sadar
atau tidak, dan tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.
23
Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi,
mauoun saat membaca atau menyimak puisinya (Sukirno 2016,
hlm. 308). Dalam puisi, tema berkaitan dengan arti, sedangkan
amanat beraitan dengan makna karya sastra. Tema puisi bersifat
lugas objektif, dan khusus. Sedangkan makna puisi bersifat kias,
subjektif, dan umum.
4. Media Pembelajaran
Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran terdiri atas beberapa
komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi.
Komponen-komponen itu antara lain tujuan, materi pelajaran, metode atau
strategi pembelajaran, media dan evaluasi, ungkap Wina Sadjaya.
Kedudukan dari komponen sistem pembelajaran tersebut dapat disimak
dalam gambar 2.1 berikut ini.
Gambar 2.1 Kedudukan dari komponen sistem pembelajaran
Si Proses So
Output
Metode
Materi/isi
Tujuan
Media
Evaluasi
Input
24
Keterangan:
Si = Input siswa
So= Output siswa
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa media
pembelajaran memilki kedudukan yang pokok dalam proses pembelajaran,
dengan kata lain, tanpa adanya media pembelajaran, maka sangat
dimungkinkan proses pembelajaran tidak akan terselenggara dengan
optimal, efektif, dan efesien. Atau dalam istilah Wina Sanjaya, “media
merupakan bagian integral dari system pembelajaran, sehingga akan
terkait dengan komponen lainnya.”
Banyak pakar telah mengupas mengenai media dan sumber belajar
yang relevan. Seperti R. Rahardjo yang mengungkapkan bahwa kata media
berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Bahwasanya media
itu merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar. Menurut
beberapa ahli menyebutkan: pertama, Wilbur Schramm menyatakan,
“information carrying technologies that can be used for instruction .... The
media of instruction, consequently are extensions of the rcacher;” kedua,
menurut NLA, media adalah “printed and audio visual forms of
communication and their accompanying technology.”ketiga, Briggs
menyatakan, “The physical means of conveying instructional content ….
Books, films, videotapes, slide-tapes, etc.” Dari ketiga pendapat ini saja
dapat disimpulkan bahwa setidaknya mereka sependapat bahwa: (1) media
merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin
diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut; (2) bahwa materi
yang ingin disampaikan yakni pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang
ingin dicapai yaitu terjadinya proses belajar. Bila karena satu dan lain hal
media tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan
yang diharapkan, maka ia tidak efektif dalam arti tidak mampu
25
mengomukasikan isi pesan yang ingin disampaikan oleh sumber kepada
sasaran yang ingin dicapainya.
Wina Sandjaya menyebutkan tiga klasifikasi media menurut sifatnya,
yaitu sebagai berikut: pertama, media auditif, yaitu media yang hanya
dapat didengar, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio
dan rekaman suara, dan musik. Kedua, media visual, yaitu media yang
hanya dapat dilihat, tidak mengandung unsur suara, seperti slide, foto,
transparansi, gambar, dan berbbagai bentuk bahan yang dicetak seperti
media grafis dan lain sebagainya. Ketiga, media audiovisual, yaitu jenis
media yang selain mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
Campbell menjelaskan, media musik mampu menciptakan suasana
positif dan santai, juga memungkinkan intergrasi indera yang diperlukan
untuk ingatan jangka panjang. Musik berfungsi pula sebagai latar belakang
dalam sejumlah ruang kelas untuk meredam bunyi-bunyian industri atau
lalu lintas. Musik dapat digunakan untuk menimbulkan kegairahan,
melepaskan stress sebelum ujian dan memperkuat pokok bahasan. Para
ahli peneliti juga mengungkapkan bahwa musik meningkatkan kreativitas,
memperbaiki kepercayaan diri murid, mengembangkan keterampilan
social, dan menaikkan perkembangan keterampilan motorik persepsi dan
perkembangan psikomotor.
Musik berpengaruh pada guru dan siswa. Sebagai seorang guru, anda
dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati, mengubah keadaan
mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar. Musik membantu siswa
bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang,
meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak
sadar. Di samping itu siswa memang menyukai musik.
Berdasarkan uraian tentang metode sugesti imajinasi dapat
disimpulkan bahwa metode sugesti imajinasi adalah suatu metode
26
pembelajaran yang menggunakan musik sebagai alat sentral untuk
menciptakan suasana sugestif, stimulus sehingga mampu menjembatani
siswa untuk berimajinasi, membayangkan gambaran dan kejadian
berdasarkan iringan alunan musik dan rangsangan sugesti yang diarahkan
guru sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang
mengesankan disertai kegembiraan.
5. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Sugesti
Imajinasi berbantuan musik
Ada tujuh langkah yang dapat dilakukan dengan mendengarkan music
untuk melatih imajinasi, 1) cari tempat yang tenang (kondisikan suasana
kelas agar lebih santai serta tenang, 2) sebelum music diputar, yakinkan
diri bahwa anda siap mengamati setiap citra dan keterkaitan yang muncul,
3) amati setiap perasaan yang muncul bersama pencitran tersebut, 4)
bayangkan anda berada di suatu tempat yang anda sukai, bisa alam terbuka
dan tempat lainnya, 5) putar Intruduction and Allegro dari Ravel Prelude
to the Afternoon of foun. Biarkan music membawa anda pergi, 6) catat
dalam bukuharian anda, ctra, ketrkaitan, dan emosi yang muncul. 7)Tulis
secepat mungkin jangan berpikir. (Hernowo, 2015, hlm. 170).
Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis puisi menggunakan
metode sugesti imajinasi dapat di rincikan pada table berikut.
Table 2.1 Langkah- Langkag Pembelajaran Metode Sugesti Imajinasi
No Fase Kegiatan
1 pendahuluan 1) Siswa di kondisikan siap untuk mengikuti
pembelajaran menulis puisi dengan metode
sugesti imajinasi
2) Siswa dirangsang untuk aktif dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan terkait
menulis pusi (tema, pencitraan,
pengimajinasian, gaya bahasa, dan unsur
27
pembangun puisi lainnya.
3) Musik diputar dengan suara yang lembut agar
siswa memberi respon. Musik tersebut akan
menyebabkan beragam tanggapan dari siswa.
Dijelaskan kepada siswa fungsi dan keguanaan
music tersebut terhadap kegiatan menulis puisi
di kelas.
2 Kegiatan Inti 1) Buat suasana kelas menjadi tenang dan santai
2) Putar musik yang akan digunakan.
3) Ajak siswa untuk menjelajah unsur-unsur
pengembangan puisi.
4) Siapkan selembar kertas putih dan sebuah pensil
diatas meja siswa.
5) Guru berupaya merangsang imajinasi siswa dan
cara mensugestinya misalnya, siswa diminta
memikirkan apa yang akan mereka lakukan
setelah mereka dewasa nanti.
6) Biarkan musik menghanyutkan imajinasi siswa
dan arahkan mereka untuk berada di situasi itu
agar melahirkan ide-ide dan perasaan, proses
sugesti hanya 10 menit.
7) Siswa mulai mencatat ide-ide, dan perasaan
yang mereka atau objek rasakan pada selembar
kertas kerja.
8) Arahkan siswa untuk merangkainya kedalam
bait-bait dan larik puisi.
9) Siswa membaca kembali dan menyempurnakan
puisi yang telah mereka ciptakan.
10) Salah seorang diminta membacakan kembali
puisi ciptaannya.
28
11) Siswa lainnya ,emdemgarkan dan memberikan
tanggapan.
12) Siswa dan guru bersama-sama mengulas salah
satu puisi karya siswa yag meliputi penggunaan
judul, tema diksi, gaya bahasa, pengimajinasian,
pencitraan, dan unsur pembangun puisi lainnya.
3 Penutup 1) Guru dan siswa melakukan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar.
2) Siswa menyampaikan tanggapan atau
pertanyaan terkait kesulitan yang mereka alami
baik dalam proses sugesti pengimajinasian atau
menulis puisi.
3) Untuk pengayaan materi, siswa mencobanya
sendiri dirumah menulis puisi dengan diiringi
music pilihan mereka sendiri.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa musik
memegang peranan penting dalam membangun dan membangkitkan
imajinasi siswa dalam menulis puisi menggunakan metode sugesti
imajinasi. Berdasarkan tahap-tahap tersebut siswa yang semula masih sulit
menentukan ide/gagasan diharapkan tidak lagi kesulitan dalam mencari ide
atau gagasan dalam menulis karya puisi, dan menjadikan menulis adalah
hal yang menyenangkan bagi siswa.
B. Penelitian yang Relevan
Pembelajaran menulis puisi dengan berbagai aspeknya merupakan
permasalahan yang menarik dan penting untuk diungkap dalam penelitian.
Beragam laporan yang mengulas masalah keterampilan menulis puisi, baik
di lingkungan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah
menengah atas maupun perguruan tinggi. Beragam pula metode yang
29
digunakan, salah satunya metode sugesti imajinasi sebagai alternative
pemecahn masalah.
Penelitian tersebut diantaranya, Retnosari (2018) dengan judul
Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi dan Kreativitas Terhadap
Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX SMP. Penelitian ini di
latar belakangi kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX A SMPN 17
Tanjung Jabung Timur yang masih rendah. Kemudian guru juga kesulitan
menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran menulis cerpen
sehingga ppeneliti melakukan eksperimen dengan menggunakan metode
sugesti imajinasi . kreativitas siswa juga menjadi perhatian serius penulis.
Hasil penelitiannya cukup signifikan, terdapat pengaruh penggunaan
metode sugesti imajinasi terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas
IX.
Relevansi penelitian yang dilakukan Retnosari dengan penelitian yang
dilaksanakan penulis adalah, penggunaan metode sugesti imajinasi.
Penulis menggunakan metode sugesti imajinasi dalam penelitian
pembelajaran menulis pada kurikulum 2013 tema cita-citaku sub tema
hebatnya cita-citaku. Hasil penelitian yang dilakukan Retnosari, ternyata
tingkat kreativitas mempengaruhi keterampilan anak menulis cerpen.
Rianto (2017) dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Sugesti
Imajinasi Melalui Media Audio-Visual Dalam Pembelajaran Menulis
Cerpen di Kelas X SMA Dwiguna Majalengka. Penelitian ini dilatar
belakangi kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Dwiguna
Majalengka yang belum maksimal meskipun telah dilakukan
pembelajaran. Penyebab belum maksimalnya hasil belajar siswa
diantaranya asdalah metode pembelajaran yang digunakan belum efektif
dalam pembelajaran menulis cerpen, oleh sebab itu dilakukan penelitian
eksperimen untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode sugesti
imajinasi melalui media audio-visual dalam pembelajaran menulis cerpen.
30
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data yang
menunjukkan bahwa penggunaan metode sugesti imajinasi mampu
meningkatkan kemampuan menulis cerpen.
Relevansi penelitian yang dilakukan Rianto dengan penelitian yang
dilakukan penulis adalah penggunaan metode sugesti imajinasi dalam
pembelajaran menulis. Hanya saja, yang diuji adalah menulis cerpen,
sedangkan penelitian yang dirancang oleh penulis adalah keterampilan
menulis puisi. Ternyata untuk merangsang imajinasi siswa dapat juga
menyugesti dengan memperlihatkan video yang berupa film pendek yang
bertemakan perjuangan seorang anak yatim piatu. Melalui film pendek
tersebut siswa mendapat rangsangan untuk mengembangkan kerangka
cerpen.
Penelitian selanjutnya dilakukan Arini Rahayu Suprapto (2017) yang
berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media
Lagu Dengan Metode Sugesti Imajinasi Pada Siswa Kelas VII SMPN
4 Gombong Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis puisi setelah
mengikuti pemelajaran yang memanfaatkan metode sugesti imajinasi
melalui media lagu. Lagu yang digunakan adalah “Ibu” karya Hadad Alwi.
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat hasil yang sangat baik.
Keberhasilan siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata mereka yang
mencapai angka 83. Untuk aspek imajinasi mencapai angka 100,
sedangkan penggunaan bahasa figuratif mencapai 70. Dari ketiga aspek
tersebut diperoleh nilai rata-rata 80, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode sugesti imajinasi melalui media lagu sangat
berpengaruh terhadap keterampilan siswa menulis puisi. Ternyata lagu
dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa di kelas VII SMPN
4 Gombong dalam menulis puisi. Arini Rahyu Suprapto menggunakan
31
lagu “Ibu” karya Hadad Alwi sebagai media untuk menyugesti siswa,
sementara penulis menggunakan lagu anak-anak.
Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya menguatkan penulis
untuk menguji metode sugesti imajinasi menggunakan lagu anak dalam
pembelajaran kurikulum 2013 sesuai dengan tema dan sub tema yang
diajarkan terutama pada kegiatan menulis puisi siswa kelas IV SDN 12
Desa Pemusiran.
C. HipotesisTindakan
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas
ini sebagai berikut.
1. Hipotesis Positif
a. Adanya penigkatan dalam proses pembelajaran keterampilan
menulis puisi melalui media lagu dengan metode sugesti imajinasi
pada siswa kelas IV SDN 12 Desa Pemusiran tahun pelajaran
2018/2019.
b. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN 12 Desa
Pemusiran tahun pelajaran 2018/2019 setelah mengikuti
pembelajaran menulis puisi dengan metode sugesti imajinasi
dengan media lagu.
2. Hipotesis Negatif
a. Tidak adanya peningkatan dalam proses pembelajaran keterampilan
menulis puisi melalui media lagu dengan metode sugesti imajinasi
pada siswa kelas IV SDN 12 Desa Pemusiran tahun pelajaran
2018/2019.
b. Tidak adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SDN 12
Desa Pemusiran tahun pelajaran 2018/2019 setelah mengikuti
pembelajaran menulis puisi dengan metode sugesti imajinasi
dengan media lagu.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 12 Desa Pemusiran, Jl. Utama
RT. 06 Desa Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang. Alasan dilaksanakan
penelitian di SDN 12 Desa Pemusiran adalah berdasarkan observasi
diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa SDN 12 Desa Pemusiran
khususnya kelas IV masih belum sepenuhnya mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan 3 bulan dari bulan
Desember 2018 selama 2 minggu untuk pra siklus. Pelaksanaan penelitian
ini dilaksanakan sesuai dengan kalender SD tahun ajaran 2019/2020
semester genap. Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga tahapan, yaitu
prasiklus, siklus I dan siklus II. Dalam satu siklus masing-masing satu
pertemuan. Adapun pelaksanaan penelitan disesuaikan dengan jadwal
pertemuan pada tema pelajaran yang akan diteliti oleh penulis.
Table 3.1 Jadwal Penelitian Tahun 2018/2019
No Jenis Kegiatan
Bulan
September November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
Pembuatan
proposal dan
pengajuan
33
dosen
pembimbing
Konsultasi
dan perbaikan
proposal
Seminar
proposal dan
perbaikan
proposal
Pengesahan
judul dan
pengajuan
surat izin riset
Penyusunan
instrument
penelitian
Pelaksanaan
siklus I
Pelaksanaan
siklus II
B. Rancangan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan dengan dua siklus yaitu
siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun penjabaran
tahapan setiap siklus adalah sebagai berikut.
34
1. Studi Pendahuluan
Tahap ini, dilakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan,
tes awal, pengamatan pembelajaran, dan pengisisan angket dilakukan
untuk mengetahui kondisi awal dan bagaimana keterampilan siswa
dalam menulis puisi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data
tentang kendala-kendala apa yang dialami guru selama mengajar
mengenai menulis puisi.
Tes awal dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan
siswa dalam menulis sebuah puisi. Tes tersebut dilakukan melalui
pembelajaran menulis puisi sebelum menggunakan metode sugesti
imajinasi. Pengamatan pembelajaran dilakukan untuk mengetahui
bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan
bagaimana aktivitas siswa saat guru menerangkan suatu materi. Setelah
itu, pengisin angket dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan
siswa mengenai pembelajaran menulis puisi sebelum dilakukannya
pembelajaran dengan mengunakan metode sugesti imajinasi.
Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh data bahwa siswa masih
kesulitan dalam membuat puisi.
2. Penetapan Metode Sugesti Imajinasi Sebagai Metode Pembelajaran
Setelah dilakukan tes awal, peneliti dapat menganalisis hasil karya
siswa untuk mengetahui kekurangan-kekurangan apa yang dialaminnya.
Kekurangan tersebut diperbaiki pada tahap pelaksanaan siklus I dan
siklus II. Peneliti kemudian menyarankan untuk mengunakan metode
sugesti imajinasi sebagai metode pembelajaran. Kemudian peneliti
menetapkan metode sugesti imajinasi sebagai metode pembelajaran
menulis puisi pada pembelajaran tematik.
Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II,
peneliti menyiapkan lagu tentang keindahan alam sebagai media
pendukung dalam pembelaaran menulis puisi menggunakan metode
sugesti imajinasi. Kemudian peneliti juga menyusun format
35
pengamatan untuk siswa. Lembar pengamatan ini digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu, peneliti juga menyusun kuisioner untuk siswa. Kuisioner ini
digunakan untuk megetahui tanggapan siswa setelah mengikuti
pembelajaran menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi.
3. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mempersiapkan
perencanaan untuk melakukan penelitian. Perencanaan yaitu tindakan
apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan menulis puisi. Adapun tahap persiapannya adalah sebagai
berikut.
a. Penyamaan konsep sugesti imajinasi
Penyamaan konsep sugesti imajinasi antara guru dan penulis
dilakukan dengan tujuan agar guru kelas IV mampu memahami
dan mampu menerapkan metode sugesti imjinasi dalam
pembelajaran keterampilan menulis puisi. Jika persepsi guru dan
penulis memiliki kesamaan mengenai metode sugesti imajinasi,
maka tahap selanjutnya adalah merencanakan langkah-langkah
penelitian tindakan kelas.
b. Penyusunan format pengamatan
Sebelum melakukan pengamatan, guru menyusun rencana
pengamatan terlebih dahulu. Rancangan tersebut berupa lembar
pengamatan yang digunakan untuk megetahui aktivitas siswa saat
pembelajaran berlangsung.
c. Penyusunan angket untuk siswa
Angket dirancang untuk mengetahui bagaimana tangapan siswa
pada saat kegiatan menulis puisi sebelum menggunakan metode
sugesti imajinasi pada tahap prasiklus dan pada tahap siklus I dan
siklus II setelah mengikuti kegiatan menulis dengan menggunakan
metode sugesti imajinasi. Berdasarkan hasil angket tersebut dapat
36
diketahui bahwa seberapa jauh peningkatan keterampilan menulis
puisi mengunakan metode sugesti imajinasi dan respon yang
diberikan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
4. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan isi perencanaan
yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan siklus I ini memiliki empat
tahapan yang harus dilalui, yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
a. Perencanaan pembelajaran siklus I
Kegiatan pelaksanaan (planning) yang dilakukan penulis
bersama guru didalam penelitian ini adalah : (1) berdiskusi dengan
guru kelas IV SDN 12 Desa Pemusiran mengenai permasalahan
yang muncul dalam pembelajaran menulis puisi, (2) menyusun
strategi untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran menulis
puisi yaitu dengan menerapkan metode sugesti imajinasi dan
mempersiapkan materi mengenai tema 6 cita-citaku dan sub tema 2
hebatnya cita-citaku, (3) membuat rencana pelaksaan pembelajaran
(RPP) tentang tema 6 cita-citaku sub tema 2 hebatnya cita-citaku
dengan menggunakan metode sugesti imajinasi. RPP ini berguna
untuk pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran, (4)
menyusun dan mempersiapakn instrument penelitian berupa
angket, lembar observasi, tes tertulis dan dokumentasi kegiatan
pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode sugesti
imajinasi, (5) menentukan pedoman penilaian dalam pembelajaran
menulis puisi, (6) menyiapkan saran dan media pembelajaran
seperti laptop, music, speaker.
b. Pelaksanaan pembelajaran siklus I
37
Tindakan yang dilakukan pada siklus I sesuai dengan
penerapan isi perencanaan. Tindakan ini dilakukan dengan tiga
tahap yaitu.
1. Pendahulan atau perencanaan
Yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam. Guru memberkan motivasi dan
penjelasan mengenai manfaat serta tujuan yang diperoleh
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi, agar
siswa tertarik dalam kegiatan tersebut.
2. Kegiatan inti
Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi tentang puisi
yang meliputi pengertian puisi, unsur pembangun puisi,
langkah-langkah menulis puisi dengan metode sugesti
imajinasi.
3. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru harus bisa melihat
keberhasilan dan kekurangan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal yang masih dianggap sulit
dalam pembelajaran menulis puisi. Lalu guru menyimpulkan
pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan memimpin doa.
c. Pengamatan siklus I
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran dikelas
yang sedang berlangsung dengan menggunakan lembar
pengamatan. Pengamatan yang dilakukan ialah pengmatan
terhadap proses pembelajaran dan hasil menulis puisi.
d. Refleksi siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis
data yang diperoleh dari lembar pengamatan. Data yang sudah
terkumpul dalam kegiatan pengamatan kemudian dianalisis
38
sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang telah dilakukan
sudah mencapai tujuan. Setelah tiu, mencari jalan keluar terhadap
masalah-masalah yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I agar
dapat dilaksanakan rencana perbaikan pada siklus II. Jika nilai
siswa pada siklus I belum mengalami peningkatan, maka
dilanjutkan pada siklus II.
5. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I untuk meningkatkan
keterampilan menulis puisi setelah diketahui hasil penelitian dari siklus
I. Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II ini meliputi empat langkah
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pegamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan pembelajaran siklus II
Kegiatan perencanaan (planning) yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah : (1) memperbaiki rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) menulis puisi menggunakan metode sugesti
imajinasi, (2) memperbaiki kesalahan pada siklus I berkaitan
dengan menulis puisi, (3) pengutan unsur-unsur penting menulis
puisi, dan (4) keterlibatan guru dalam proses pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan metode sugesti imajinasi.
b. Pelaksanaan pembelajaran siklus II
Berdasarkan rencana yang telah disusun, tindakan selanjutnya
adalah pelaksanaan siklus II.
1) Pendahuluan atau perencanaan
Kegiatan yang dilakukan guru yaitu membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam. Sebelum memulai materi, guru
harus menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan hasil
menulis puisi pada siklus 1. Kemudian siswa diberi petunjuk
dan bimbingan agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis puisi
pada siklus II lebih baik.
39
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan ini, guru menjelaskan kembali materi tentang
menulis puisi dengan metode sugesti imajinasi
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih dianggap
sulit dalam pembelajaran menulis puisi. Setelah itu, guru
menyimpulkan hasil pembelajaran dan memberikan motivasi
kepada siswa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mempimpin doa dan mengucapkan salam.
c. Pengamatan siklus II
Pengamatan ini dilakukan terhadap semua perubahan tingkah
laku dan sikap siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus II
penulis menggunakan lembar pengamatan dan melakukan
dokumentasi dengan cara pemotretan selama proses belajar
mengajar, dan juga akan dibagikan angket kepada siswa untuk
mengetahui tanggapan, kesan, dan pesan selama mengikuti
pembelajaran menulis puisi menggunakan metode sugesti
imajinasi.
d. Refleksi siklus II
Guru melakukan refleksi perubahan-perubahan sikap dan
peningkatan keterampilan menulis puisi pada diri siswa dengan
cara menganilisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan proses tersebut
dapat diketahui bahwa penggunaan metode sugesti imajinasi dalam
keterampilan menulis puisi terbukti lebih efektif.
C. Desain dan Prosedur Tindakan
1. Desain Tindakan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan secara kolaboratif antara guru dan pihak-pihak lain.
40
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang menjabarkan
proses dan hasil dari suatu tindakan agar dapat memberikan suatu
peningkatan dalam proses pembelajarannya. (Arikunto, 2015, hlm. 1)
berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus
memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan
memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai
dengan dampak dari perlakuan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus
II. Sebelum memulai tahap siklus I dan siklus II, peneliti melaksanakan
tahap prasiklus terlebih dahulu. Prasiklus dilaksanakan untuk
mengetahui sejauh mana keterampilan siswa dalam menulis puisi
menggunakan metode konvensional. Siklus I yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SDN
12/X Desa Pemusiran dengan menggunakan metode sugesti imajinasi
melalui media lagu. Sedangkan pada siklus II bertujuan untuk
mengetahui peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas IV
SDN 12/X Desa Pemusiran dengan menggunakan metode sugesti
imajinasi melalui media lagu setelah dilakukan perbaikan kegiatan
belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I. Prosedur PTK
dapat digambarkan sebagai berikut.
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
41
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas
2. Prosedur Tindakan Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari
awal sampai akhir penelitian. Alur penelitian tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ide Awal
Studi Pendahuluan
1. Wawancara dengan guru
2. Tes awal 3. Pengamatan
pembelajaran 4. Pengisian angket
Penetapan Sugesti imajinasi sebagai metode pembelajaran menulis puisi
Simpulan
Berhasil
Belum
Pelaksanaan tindakan siklus I
1. Perencanaan pembelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Pengamatan pembelajaran
4. Refleki siklus I
Persiapan Penelitian
1. Penyamaan konsep sugesti imajinasi antara guru dan penulis.
2. Penyusunan format pegamatan untuk siswa
3. Penyusunan angket untuk siswa.
Pelaksanaan tindakan siklus II
1. Perencanaan pembelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Pengamatan pembelajaran
4. Refleki siklus II
Berhasil
Pengumpulan data
1. Penetapan teknik pengumpulan data
2. Penetapan sumber data
3. Penetapan instrument penelitian
42
Gambar 2.2 Prosedur Penelitian
Tahap awal penulis melakukan studi pendahuluan, berupa
wawancara dengan guru yang bersangkutan, lalu melakukan tes awal
kepada siswa berupa melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenai tema
6 cita-citaku, dan penulis melakukan pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung dan setelah itu penulis meminta siswa mengisi
angket yang telah disediakan oleh penulis yang angketnya berupa
pertanyaan tentang respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Selanjutnya setelah itu peneliti menetapkan metode apa yang cocok
digunakan untuk kegiatan pembelajaran menulis puisi di kelas IV.
Langkah selanjutnya yaitu persiapan penelitian. Peneliti bersama
guru kelas IV melakukan penyamaan konsep mengenai metode yang di
sarankan oleh penulis yaitu metode sugesti imajinasi sebagai metode
dalam pembelajaran menulis puisi. Lalu penulis melakukan penyusunan
format pengamatan untuk siswa, dan penyusunan angket yang akan di isi
oleh siswa.
Berikutnya dilakukan pelaksanaan tindakan siklus I yang berupa
perencanaan sebelum pembelajaran, melakukan pelaksanaan
pembelajaran, melakukan pengamatan pembelajaran lalu setelah itu
dilakukan refleksi siklus I. Setelah selesai dan mendapatkan kesimpulan
berhasil atau tidaknya pelaksanaan tindakan siklus I berdasarkan data yang
dikumpulkan dari angket yang telah diberikan sebelum memulai
pembelajaran. Lalu penulis dan guru mencoba kembali melakukan
kegiatan ulang yaitu pelaksanaan tindakan siklus II. Pada tahap ini
diharapkan siswa telah mampu menulis puisi berdasarkan daya tanggap
imajinasinya sendiri setelah melakukan proses pembelajaran dengan
Analisis data
1. Teknik kuantitatif 2. Teknik kualitatif
Pengecekan keabsahan data
1. Triangulasi
43
metode sugesti imajinasi. Setelah di rasa hasil akhirnya cukup dan sudah
mengalami peningkatan yang signifikan maka dilakukanlah kegiatan
pengumpulan data yang diantaranya ada kegiatan penetapan teknik apa
yang akan digunakan dalam pengumpulan data, lalu menetapkan sumber
data dan menetapkan instrument penelitian yang digunakan.
Berikutnya setelah data dirasa cukup, penulis melakukan analisis
data yang didalamnya berupa teknik kuantitatif dan teknik kualitatif, lalu
setelah itu yang dilakukan penulis selanjutnya adalah melakukan
pengecekan keabsahan data yang telah di kumpulkan dan dianalisis
sebelumnya dan peneliti melaksanakan proses triangulasi. Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau perbandingan
terhadap data itu.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Indikator keberhasilan penelitian, dideskripsikan dari keberhasilan
proses dan keberhasilan produk. Keberhasilan proses dapat dilihat dari
peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi
dengan menggunakan metode sugesti imajinasi. Peningkatan tersebut
ditunjukkan dengan perilaku siswa yang lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran menulis puisi, siswa memperhatikan penjelasan guru, dan
siswa mampu menyimak lagu yang diputarkan guru, sedangkan
keberhasilan produk dapat dilihat dari peningkatan keterampilan menulis
puisi siswa dalam mencapai taraf keberhasilan minimal mencapai kriteria
ketuntasan minimal yaitu 70 berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun
2016.
E. Sumber Data
Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian. Menurut Arikounto (2013, hlm. 188), subjek
penelitian adalah subjek yang dituju untuk di teliti oleh penulis. Subjek
44
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 12 Desa Pemusiran tahun
pelajaran 2019/2020. Penulis memilih kelas IV SDN 12 Desa Pemusiran
yang berjumlah 18 siswa. Guru kelas tersebut adalah Edy Nurwan, S.pd.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap
2019/2020.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh penulis dalam mengumpulkan data agar proses lebih mudah dan
hasilnya baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis sehinga lebih
mudah diolah.
1. Instrument Tes
Tes digunakan untuk mengetahui data tentang keterampilan
menulis puisi siswa. Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penugasan pada siswa untuk menulis sebuah puisi.
Tes ini dilakukan setelah siswa memperoleh penjelasan dari guru
mengenai pengertian puisi, unsur-unsur pembangun puisi, dan langkah-
langkah menulis puisi. Hasil tes tersebut dinilai berdasarkan rubik
penilaian menulis puisi. Kisi-kisi rubik dalam penelitian ini
berpedoman pada kisi-kisi rubik yang sudah disusun (Waluyo, 2010,
hlm. 115)
Tabel 3. 2 Pedoman penskoran menulis puisi
Aspek
yang
dinilai
Indikator Skor kategori
Keakuratan
tema dan
makna
1. Tema aktual sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan jelas.
2. Tema aktual, sesuai dengan
4
Sangat Baik
45
perkembangan siswa,
penyampaian pesan kurang jelas
3. Tema kurang aktual, kurang
sesuai dengan perkembangan
siswa, penyampaian pesan kurang
jelas
4. Tema tidak aktual, tidak sesuai
dengan perkembangan siswa,
penyampaian pesan tidak jelas
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
Kekuatan
imajinasi
1. Daya khayal sangat tinggi, kreatif
dan mengesankan
2. Daya khayal tinggi, kreatif, dan
mengesankan
3. Daya khayal rendah, dan kurang
mengesankan
4. Daya khayal sangat rendah, tidak
kreatif dan tidak mengesankan.
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Ketepatan
diksi
1. Pemilihan kata sangat tepat dan
efektif
2. Pemilihan kata tepat dan efektif
3. Pemilihan kata kurang tepat dan
kurang efektif
4. Pemilihan kata tidak tepat dan
tidak efektif
4
3
2
Sangat Baik
Baik
Cukup
46
1 Kurang
Penggunaan
majas
1. Penggunaan majas sangat tepat,
terdapat pengimajian yang mampu
menimbulkan kesan indrawi
kepada pembaca
2. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang mampu
menimbulkan kesan indrawi
kepada pembaca
3. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang kurang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
4. Penggunaan majas tidak tepat,
tidak menggunakan pengimajia
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Respon
afektif guru
1. Tanggapan guru terhadap puisi
sangat baik
2. Tanggapan guru terhadap puisi
baik
3. Tanggapan guru terhadap puisi
kurang baik
4. Tanggapan guru terhadap puisi
tidak baik
4
3
2
Sangat Baik
Baik
Cukup
47
1 Kurang
2. Instrumen Non Tes
Bentuk instrumen non tes pada penelitian ini meliputi wawancara,
lembar pengamatan, angket, dan dokumentasi
a. Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara
tidak terstruktur pada tahap awal atau tahap prasiklus. Wawancara
ini diberikan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
beberapa siswa kelas IV SDN 12/X Desa Pemusiran. Berikut daftar
pertanyaan wawancara yang diajukan:
1) Bagaimana pendapat Bapak terhadap pembelajaran menulis
puisi di SDN 12/X Desa Pemusiran?
2) Metode pembelajaran apa yang Bapak gunakan dalam
pembelajaran menulis puisi?
3) Kendala apa saja yang Bapak hadapi saat pembelajaran menulis
puisi?
4) Bagaimana nilai atau rata-rata nilai siswa dalam menulis puisi?
Apakah masih rendah atau sudah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal?
Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada siswa yang
berkaitan dengan proses pembelajaran khususnya pembelajaran
menulis puisi di SDN 12/X Desa Pemusiran. Berikut rincian
pertanyaan yang peneliti ajukan terhadap 10 rang siswa.
a. Apakah ananda menyukai pembelajaran menulis puisi?
b. Apa saja kendala yang ananda hadapi ketika menulis puisi?
c. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
pada saat mengajar menulis puisi?
48
d. Bagaimana suasana kelas pada saat ananda mengajarkan dalam
menulis puisi?
b. Lembar Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan ketika proses pembelajaran menulis
puisi dengan metode sugesti imajinasi. Pengamatan ini dilakukan
untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung. Alat observasi yang digunakan oleh peneliti adalah
Check lists. Check lists yaitu suatu daftar yang berisi nama-nama
subyek dan faktor-faktor yang hendak diselidiki. Karena faktor
yang akan di teliti sudah dicatat dalam daftar isian, maka peneliti
tinggal memberikan tanda () pada lembar pengamatan untuk tiap
subyek yang di observasi.
c. Angket
Angket merupakan instrumen pencarian data berupa pertanyaan
yang memerlukan jawaban tertulis. Angket dapat disebut juga
sebagai wawancara tertulis. Penyusunan angket harus berdasarkan
indikator yang dapat mengungkapkan tingkat kemandirian belajar
siswa.
d. Dokumentasi
Dokumentasi sangat penting dalam sebuah penelitian karena
dapat dijadikan sebagai salah satu bukti telah dilakukannya
penelitian. Dokumentasi yang digunakan penulis dalam penelitian
ini yaitu dokumentasi foto saat proses pembelajaran berlangsung,
dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Selain itu,
penulis juga menggunakan dokumen yang berbentuk tulisan yaitu
hasil karya puisi siswa.
G. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian sering ditekankan pada uji validitas
dan reliabilitas. Keabsahan digunakan untuk memperoleh data yang valid
dari suatu penelitian. Sugiyono (2015, hlm. 267) berpendapat bahwa
49
validasi merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Pada penelitian
ini digunakan teknik triangulasi . Penelitian tindakan kelas ini merupakan
penelitian yang terencana, maka untuk mengetahui data yang valid dan
akurat penulis harus menyajikan data asli seperti hasil wawancara, lembar
pengamatan, dan dokumentasi. Jika hasil data tersebut relatif sama, maka
data yang diperoleh melalui teknik tersebut dinyatakan valid.
H. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
(Sugiyono, 2015, hlm. 244).
Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu penelitian
kualitatif, penelitian kuantitatif dan kombinasi antara kualitatif dan
kuantitatif. Masing-masing dari jenis penelitian tersebut memilki ciri yang
berbeda. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan
dalam dua jenis yaitu, data kulaitatif (yang berbentuk kata-kata atau
kalimat) dan data kuantitaif (yang berbentuk angka). Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa tulisan yang mengenai
tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif berbentuk
uraian terperinci, kutipan langsung dan dokumentasi kasus. Data
kualitatif merupakan tangkapan atas perkataan subjek penelitian dalam
bahasanya sendiri (Trianto, 2010, hlm. 280).
50
Lembar pengamatan disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan
aspek yang dinilai untuk siswa. Dari tabel tersebut dideskripsikan
menggunakan keterangan yang ada pada lembar kegiatan. Teknik
kualitatif dipakai untuk mengetahui prilaku siswa saat mengikuti
pembelajaran menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi.
a. Observasi aktivitas guru
Penskoran untuk skala penilaian yang digunakan terhadap
aktivitas guru adalah sebagai berikut:
1 = Tidak sama sekali
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Baik sekali
P = Skor rata-rata
n = Banyak aspek pengamatan
s = Banyak skala
b. Observasi aktifitas siswa
P = Skor rata-rata persentase
A = Siswa yang menjawab aktif
B = Jumlah siswa
51
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka atau bilangan,
dapat terukur dan nilainya jelas. Data ini dapat dilakukan analisis
dengan berbagai macam operasi matematika, sehingga datanya dapat
berubah-ubah dan karena dapat berubah ubah, data kuantitatif disebut
juga dengan data variabel (Trianto, 2010, hlm. 280).
Nilai masing-masing siswa di setiap akhir siklusnya akan
dijumlahkan, untuk menganalisis data yang diperoleh diperlukan
langkah-langkah teknik analisis data dengan rumus sebagai berikut:
c. Menjumlahkan skor untuk masing-masing aspek keterampilan yang
diamati
d. Menghitung persentase skor keterampilan menulis puisi siswa pada
aspek dan indikator yang telah ditetapkan.
e. Menghitung rata-rata persentase setiap aspek keterampilan menulis
puisi dengan menggunakan rumus berikut.
Setelah diperoleh hasil persentase keterampilan menuls puisi
siswa, selanjutna menentukan kriteria keterampilan menulis puisi
dengan cara menafsirkan persentase skor yang diperoleh siswa sebagai
beirikut:
Tabel 3.3 Klasifikasi Keterampilan Menulis Puisi
Persentase Kriteria
89% - 100% Sangat Tinggi
78% - 88% Tinggi
52
65% - 77% Sedang
55% - 64% Rendah
0% - 54% Sangat Rendah
Setelah mendapat nilai rata-rata disetiap siklusnya, kemudian
penulis membandingkan antara nilai rata-rata siklus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil perhitungaya dapat diketahui gambaran peningkatan
keterampilan menulis puisi.
I. Penyajian Data
Penyajian data tidak dibedakan menurut jenis instrumen yang
digunakan dalam penelitian, tetapi dikelompokkan menurut jenis
instrumen (Arikunto, 2015, hlm. 100). Penyajian data menggunakan teknik
tersebut mempermudah penulis dalam memahami apa yang terjadi pada
hasil penelitian sehingga dapat menyajikan dan menjelaskan peningkatan
keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SDN 12/X Desa Pemusiran
dengan metode sugesti imajinasi.
53
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran
Pada tahun 1976 di bangun sekolah diatas tanah H. Daeng Parani seluas 100x50m dengan status tanah hibah. Tahun 1999 bangunan sekolah di rehab sebanyak 3 kelas. Pada tahun 2000 di rehab ringan sebanyak 4 kelas. Pada tahun 2007 sekolah ini mendapat gedung baru sebanyak 2 kelas, rumah penjaga 1 unit dan wc 1 unit. Tahun 2009 SDN 12/X membuka TK Satu Atap yang merupakan intruksi dari kepala UPTD nipah panjang. Dan pada tahun 2017 SDN 12/X kembali mendapat rehab sebanyak 7 lokal.
Tahun 1972 s/d tahun 2006 sekolah dasar ini berstatus SDN 27 Desa Pemusiran. Dan pada tahun 2007 s/d sekarang sekolah ini berstatus SDN 12/X Desa Pemusiran. Perubahan nama sekolah didasarkan atas keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur nomor 59 tahun 2001 tanggal 28 mei 2001.
2. Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 12/X Desa Pemusiran
VISI
Mewujudkan sumber daya manusia yang berprestasi beriman dan
bertaqwa dan mencintai lingkungan disekitar.
MISI
1. Melaksanakan kegiaan belajar menajar secara efektif.
2. Membimbing siswa agar eriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Membimbing siswa untuk mencintai dan memperindah
lingkungan.
4. Menjalin kerja sama dengan warga sekolah masyarakat untuk
mewujudkan manusia yang berprestasi serta bertaqwa dan
mencintai lingkungan.
54
B. Deskripsi Pelaksanaan
Pada bagian ini disajikan data hasil penelitian yang sesuai dengan
rumusan masalah yaitu (1) Implementasi penggunaan metode sugesti
imajinasi dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa, (2)
Penggunaan media lagu pada metode sugesti imajinasi dapat membantu
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.
1. Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar (Pra Siklus)
Untuk mengetahui motivasi siswa dalam menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi melalui media lagu, penulis melakukan pengamatan awal pada siswa. Deskripsi data motivasi pada kegiatan prasiklus dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Hasil Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas dan
sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil
pengamatan pada kegiatan prasiklus disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa
Prasiklus
No Aktivitas yang Diamati Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
1 Siswa bertanya sesuai
dengan materi pelajaran 4 22,2 %
2 Siswa mengobrol pada
saat proses pembelajaran
berlangsung
10 55,5%
3 Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru 9 50%
4 Siswa diam dan tidak
menjawab pertanyaan
guru
9 50%
5 Siswa antusias belajar 16 88%
55
6 Siswa percaya diri dalam
menulis puisi 13 72,2%
7 Siswa membuka buku
selain buku tema
pembelajaran
4 22,2%
8 Siswa menyimak dengan
seksama 9 50%
Rata-rata 60%
Keterangan :
0 % - 20% = Tidak Aktif
21 % - 40 % = Kurang Aktif
41 % - 60 % = Cukup Aktif
61 % - 80 % = Aktif
81 % - 100 % = Sangat Aktif
Berdasarkan hasil pengamatan prasiklus diketahui siswa
yang bertanya sesuaidengan materi pelajaran hanya 2 atau 11%
siswa. Siswa mengobrol pada saat proses pembelajaran
berlangsung sebanyak 12 atau 67% siswa. Siswa yang dapat
menjawab pertanyaan guru ada 2 atau 11% siswa. Untuk siswa
yang diam dan tidak menjawab pertanyaan guru sebanyak 16 atau
89% siswa. Siswa yang antusias belajar sebanyak 7 atau 39%.
Siswa percaya diri dalam menulis puisi sebanyak 5 atau 28%
siswa. Untuk siswa yang membuka buku selain buku tema
pembelajaran pada saat prses pembelajaran sebanyak 5 atau 28%
siswa dan siswa yang menyimak dengan seksama penejlas guru
sebanyak 7 atau 39% siswa. Setelah diakumulaiskan rata-rata
56
aktivitas siswa selama proses embelajaran adalah 39% dan
termasuk kategori kurang aktif.
b. Hasil Angket
Pengisian angket pada prasiklus dilakukan ntuk
memperoleh informasi dan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran menulis puisi sebelum menggunakan metode
sugesti imajinasi. Berikut disajikan data hasil angket yang telah
dibagikan kepada siswa setelah melakukan kegiatan prasiklus.
Tabel 4.2 Hasil Angket kegiatan Prasiklus
No Pertanyaan
Opsi
SS S KS TS
1 Pelajaran Bahasa Indonesia dan sastra
menyenangkan. 56% 33% 11% -
2 Menulis puisi bagi saya sangat membosankan. 22% 50% 17% 11%
3 Pengetahuan saya tentang puisi kurang 33% 56% 11% -
4 Saya tidak suka mendapat tugas praktik
menulis puisi di sekolah. 11% - 28% 61%
5 Kemampuan saya menulis puisi masih
rendah. 50% 39% 11% -
6 Saya jarang menulis puisi diluar pembelajaran
disekolah. 72% 28% - -
7 Menulis pusi adalah kegiatan yang sulit. 61% 22% 17% -
8 Saya memiliki kesulitan dalam menyusun
kalimat ketika membuat puisi. 33% 56% 11% -
9 Saya ingin terampil dalam menulis puisi. 83% 17% - -
10 Saya ingin belajar cara menulis puisi yang 89% 11% - -
57
menyenangkan.
Berdasarkan hasil angket prasiklus diketahui bahwa 56%
siswa menyatakan sangat setuju jika pembelajaran tematik itu
menyenangkan. Terdapat 50% siswa yang menyatakan setuju
bahwa menulis puisi itu membosankan. 56% siswa menyatakan
setuju bahwa kurangnya pengetahuan mereka tentang puisi. 61%
siswa menyatakan tidak setuju pada pernyataan saya tidak suka
mendapat tugas praktik menulis puisi di sekolah. 50% siswa
menyatakan sangat setuju atas pernyataan bahwa kemampuan
menulis puisi mereka masih rendah.
Terdapat 72% siswa menyatakan sangat setuju jika mereka
jarang menulis puisi diluar pembelajaran di sekolah. 61% siswa
menyatakan sangat setuju pada pernyataan menulis puisi adalah
kegiatan yang sulit. 56% siswa menyatakan setuju jika mereka
masih kesulitan dalam menyusun kalimat ketika membuat puisi.
83% siswa menyatakkan sangat setuju atas pernyataan bahwa
mereka ingin terampil dalam menulis puisi, dan 89% siswa
menyatakan sangat setuju bahwa mereka ingin belajar cara
menulis puisi yang menyenangkan.
Berdasarkan hasil data tersebut dari sinilah peneliti mulai
melakukan penelitian tindakan kelas guna untuk memperbaiki
pembelajaran dan meningkakan keterampilan menulis puisi siswa
menggunakan meode sugesti imajinasi dengan berbantuan media
lagu.
2. Hasil Penelitian Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IV SDN 12/X Desa Pemusiran
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan
bulan April 2019 yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilakukan dua
58
kali tatap muka dengan langkah-langkah perencanaa, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Penelitian Siklus I
Penelitian pada siklus 1 dibagi dalam empat kegiatan yang
meliputi perencanaa, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
1) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran siklus 1 yang dilakukan
oleh peneliti dengan menganalisis kurikulm untuk
mengetahui kompetensi dasar yang akan di sampaikan dan
dicapi oleh siswa. Pada siklus 1 pembelajaran yang akan di
ajarkan yaitu tema 6 sub tema 3 pembelajaran 4 dan tema 7
sub tema 1 pembelajaran 4. Pelaksanaan pembelajaran dalam
kelas menggunakan metode sugesti imajinasi. Langkah-
langkah pada tahap ini adalah:
1) mempersiapkan materi yang akan dilaksanakan pada saat
penelitian.
2) mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran
(RPP).
3) Mempersiapkan silabus
4) Mempersiapkan media pembelajaran untuk menunjang
pelaksanaan metode pembelajaran.
5) Mempersiapkan lembar observasi aktifitas siswa selama
proses pembelajaran pada ranah afektif.
6) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk melihat
kualitas guru dalam proses pembelajaran.
7) Mempersiapkan lembar observasi berupa lembar angket
untu melihat ketermpilan menulis siswa.
59
2) Pelaksanaan
Siklus I merupakan tindakan awal yang dilakukan
pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Siklus I
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Masing-masing
pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran dengan satu
pelajaran sama dengan 35 menit. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Februari 2019
mengulas materi tentang menulis puisi dan menugaskan
siswa menulis sebuah puisi dengan tema yang telah
ditentukan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 02 Maret 2019 siswa diminta memperbaiki hasil
tulisannya.
Pertemuan pertama guru melakukan tahap persiapan
dengan memotivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memulai sugesti dengan menyalakan musik dan guru
berupaya merangsang imajinasi siswa untuk menuangkan
imajinasinya dan merangkainya kedalam bait-bait puisi.
Kemudian guru bersama siswa mengulas kembali hasil karya
puisi siswa yang melipuiti penggunaan judul, diksi, dan unsur
pembangun puisi lainnya. Selanjutnya guru melanjutkan ke
pelajaran selanjutnya dengan meminta siswa mengamati peta
daerah persebaran sumber daya bahan tambang di sebuah
wilayah dan guru meminta siswa untuk mengisi kedalam
buku kerja siswa. Tahap pembelajarn terakhir yaitu guru
bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Selanjutnya guru memberikan penguatan
60
kepada siswa untuk memberi nasehat dan juga guru
memberitahu siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
diadakan evaluasi pembelajaran hari ini.
Pertemuan kedua guru melakukan tahap persiapan
dengan mengulas pembelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya dan menginformasikan kepada siswa tujuan
pebelajaran yang akan dicapai. Lalu guru mengkondisikan
siswa agar lebih tenang dan memudahkan proses sugesti
imajinasi. Selanjutnya guru membagian kembali tugas siswa
yang telah dibuat pada pertemuan pertama dan guru
membimbing siswa untuk memperbaiki hasil karangannya
dengan mensugesti kembali agar siswa dapat memunculkan
imajinasinya sehingga dapat menulis puisinya sesuai yang di
harapkan guru dan sesuai dengan hakikat menulis puisi.
Setelah pelaksanaan proses pembelajaran pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua, maka diperoleh lah
hasil tes keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siswa
Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi siklus I
No Nama
Indikator penilaian
Keakuratan
tema dan
makna
Kekuatan
imajinasi
Ketepatan
diksi
Penggunaan
majas
Respon
afektif
guru
1 AAA 2 2 1 1 2
2 AM 3 3 3 2 3
3 AAS 3 3 3 2 3
61
4 AA 2 2 1 1 1
5 AS 2 1 1 1 1
6 JH 2 2 1 1 2
7 JN 2 2 1 1 2
8 MAA 2 2 2 1 2
9 MU 3 3 3 2 3
10 MR 2 2 1 1 2
11 MFZ 2 2 2 1 2
12 MFT 2 2 1 1 2
13 NA 2 2 1 1 2
14 NAL 2 3 2 2 3
15 PL 3 3 3 2 3
16 RA 2 2 2 1 2
17 RS 2 2 2 1 2
18 SL 3 3 2 2 3
Jumlah 41 41 32 24 40
Persentase 57% 57% 44% 33% 56%
Rata-rata 49%
Tabel 4.4 Kriteria Hasil Tes Keterampilan Menulis
Puisi Sikus I
No Aspek Keterampilan Rata-rata Kriteria
62
Menulis Puisi Persentase (%)
1 Keakuratan tema dan
makna 57% Rendah
2 Kekuatan imajinasi 57% Rendah
3 Ketepatan diksi 44% Sangat Rendah
4 Penggunaan majas 33% Sangat Rendah
5 Respon afektif guru 56% Rendah
Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil tes pada siklus
ini masih terbilang cukup rendah. Hal ini terlihat diperoleh
hasil untuk aspek Keakuratan tema dan makna sebesar 57%
Dengan kriteria rendah. Aspek kekuatan imajinasi sebesar
57% dengan kriteria rendah. Aspek ketepatan diksi sebesar
44% dengan kriteria sangat rendah. Aspek Penggunaan majas
sebesar 33% dengan kriteria sangat rendah, dan aspek
Respon afektif guru sebesar 56% dengan kriteria rendah. Dari
data tersebut dapat disimpulkan rata-rata keterampilan
menulis puisi siswa kelas IV yang berjumlah 18 orang yang
mengikuti tes berada pada kriteria sangat rendah dengan
persentase 49%. Hal ini menandakan pelaksanaan proses
pembelajaan pada siklus I ini masih ada terdapat kekurangan
dan keterampilan menulis puisi siswa belum maksimal. Oleh
karena itu perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya.
3) Hasil Observasi (Pengamatan)
a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Hasil observasi aktivitas siswa merupakan
gambaran perilaku selama proses pembelajaran
63
berlangsung yang telah diamati. Adapun hasil obesrvasi
terhadap aktivitas siswa dalam pelaksanaannya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada
Siklus I
No Aktivitas yang Diamati Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
1 Siswa bertanya sesuai
dengan materi pelajaran 4 22,2 %
2 Siswa mengobrol pada
saat proses pembelajaran
berlangsung
10 55,5%
3 Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru 9 50%
4 Siswa diam dan tidak
menjawab pertanyaan
guru
9 50%
5 Siswa antusias belajar 16 88%
6 Siswa percaya diri dalam
menulis puisi 13 72,2%
7 Siswa membuka buku
selain buku tema
pembelajaran
4 22,2%
8 Siswa menyimak dengan
seksama 9 50%
Rata-rata 60%
Keterangan :
64
0 % - 20% = Tidak Aktif
21 % - 40 % = Kurang Aktif
41 % - 60 % = Cukup Aktif
61 % - 80 % = Aktif
81 % - 100 % = Sangat Aktif
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil observasi
aktivitas sisa pada saat kegiatan awal pembelajaran
sampai akhir kegiatan pembelajaran belum terlaksana
secara optimal. Persentase keaktifan siswa dari 8
aktivitas yang menjadi objek pengamatan peneliti,
aktivitas siswa yang dikategorikan sangat aktif ada 1
aktivitas, kemudian 1 aktivitas siswa dikategorikan aktif,
4 aktivitas siswa yang dikategorikan cukup aktif, dan 2
aktivitas siswa yang dikategorikan kurang aktif.
Akibat masih kurangnya keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran hasil belajar siswa masih rendah.
Untuk itu perlu adanya tindakan lanjutan dalam usaha
meningkatkan aktivitas siswa yaitu dengan
melaksanakan pembelajaran siklus II.
b) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada
Siklus I
No Aspek pengamatan Hasil Pengamatan
65
1 2 3 4 5
1 Penguasaan kelas
2 Alokasi waktu
3 Membimbing siswa
dalam menuangkan ide
dan menulis puisi
4 Penguasaan metode
pembelajaran
5 Pemberian motivasi
kepada siswa
6 Kejelasan penugasan
kepada siswa
7 Mengevaluasi hasil
kerja atau belajar
siswa
8 Memberikan masukan
dan reward kepada
siswa yang telah
berhasil membuat
puisi hasil karyanya
sendiri
Keterangan skala penelitian:
1 = Tidak sama sekali
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Baik sekali
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa pada siklus I
terdapat 1 aktivitas guru yang tergolong cukup, 4
66
aktivitas guru yang tergolong baik, dan 3 aktivitas guru
yang tergolong baik sekali. Sehingga diperoleh
persentase aktivitas guru pasa siklus ini sebesar 85% Hal
ini menunjukkan pembelajaran yang dilakukan guru
dalam kelas sudah berjalan dengan baik tetapi masih ada
poin yang harus ditingkatkan. Untuk itu guru harus
meningkatkan aktivitas pada siklus II pada poin yang
diangap kurang memuaskan.
c) Hasil Angket
Pengisian angket pada siklus I dilakukan untuk
memperoleh informasi dan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran menulis puisi menggunakan metode
sugesti imajinasi. Berikut ini disajikan hasil angket
tanggapan siswa pada siklus I.
Tabel 4.7 Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada Tahap
Siklus I
No Daftar Pernyataan
Persentase Opsi
SS S KS TS
1 Sekarang saya tertarik dengan
pembelajaran menulis puisi. 39% 50% 11% -
2 Setelah pembelajaran ini, kemampuan saya dalam menulis puisi meningkat
44% 50% - 6%
3 Menulis puisi ternyata tidak terlalu sulit. 22% 67% 0% 11%
4 Setelah mendapat materi menulis puisi menggunakan metode
61% 28% 11% -
67
sugesti imajinasi, saya tidak merasa kesulitan menyusun kata-kata dalam menulis puisi.
5 Penggunaan metode sugesti imajinasi benar-benar meningkatkan keterampilan saya dalam menulis puisi.
44% 44% 6% 6%
6 Materi pembelajaran menulis puisi yang disampaikan oleh guru menggunakan metode sugesti imajinasi lebih mudah dipahami.
33% 56% 11% -
7 Pembelajaran menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi sangat menyenangkan.
78% 22% - -
8 Penggunaan metode sugesti imajinasi dapat membantu saya dalam menulis puisi.
72% 28% - -
9 Pembelajaran tematik jadi tidak membosankan 61% 39% - -
10 Pemahaman saya tentang menulis puisi bertambah 56% 33% 11% -
Rata-rata 51%
Berdasarkan hasil angket pada akhir siklus I diketahui bahwa 7 atau 39% siswa menjawab sangat setuju, 9 atau 50% siswa menjawab setuju dan 2 atau 11% siswa yang menjawab kurang setuju atas pernyataan siswa tertarik dalam menulis puisi. Selanjutnya 8 atau 44% siswa menjawab sangat setuju, 9 atau 50% siswa menjawab setuju dan 1 atau 6% siswa menjawab tidak setuju atas pernyataan Setelah pembelajaran ini, kemampuan siswa dalam menulis puisi meningkat. 4 atau 22% siswa menjawab sangat setuju, 12 atau 67% siswa menjawab setuju dan 2 atau 11% siswa menjawab
68
tidak setuju atas pernyataan Menulis puisi ternyata tidak terlalu sulit. Lalu 11 atau 61% siswa menjawab sangat setuju, 5 atau 28% siswa menjawab setuju, dan 2 atau 11% siswa menjawab kurang setuju atas pernyataan Setelah mendapat materi menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi, siswa tidak merasa kesulitan menyusun kata-kata dalam menulis puisi. Selanjutnya 8 atau 44% dari siswa menjawab sangat setuju, 8 atau 44% siswa menjawab setuju, 1 atau 6% siswa menjawab kurang setuju dan 1 atau 6% siswa menjawab tidak setuju atas pernyataan tidak setuju atas pernyataan Penggunaan metode sugesti imajinasi benar-benar meningkatkan keterampilan saya dalam menulis puisi.
Terdapat 6 atau 33% siswa menjawab sangat setuju, 10 atau 56% siswa menjawab setuju, dan 2 atau 11% siswa menjawab kurang setuju atas pernyataan Materi pembelajaran menulis puisi yang disampaikan oleh guru menggunakan metode sugesti imajinasi lebih mudah dipahami. Lalu 14 atau 78% siswa menjawab sangat setuju, dan 4 atau 22% siswa mnejawab setuju atas pernyataan Pembelajaran menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi sangat menyenangkan. 13 atau 72% dari siswa menjawab sangat setuju, dan 5 atau 28% dari siswa menjawab setuju atas pernyataan Penggunaan metode sugesti imajinasi dapat membantunya dalam menulis puisi. Lalu 11 atau 61% siswa menjawab sangat setuju, dan 7 atau 39% siswa menjawab sangat setuju atas pernyataan Pembelajaran tematik jadi tidak membosankan. Dan 10 atau 56% siswa mnejawab sangat setuju, 6 atau 33% siswa menjawab setuju dan 2 atau 115 siswa menjawab kurang setuju atas pernyataan Pemahaman siswa tentang menulis puisi bertambah.
4) Refleksi Siklus I
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran menulis
puisi menggunakan metode sugetsi imajinasi, penulis
mengumpulkan semua data yang diperoleh dari siswa.
Penulis menganalisis dan mengevaluasi hasil karya siswa
69
dalam menulis puisi dan hasil pengamatan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran di kelas. Aktivitas siswa saat
mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan
metode sugesti imajinasi sudah mengalami peningkatan. Pada
pelaksanaan siklus I penulis menemukan beberapa hal yang
harus di perbaiki atau lebih ditingkatkan lagi pada siklus II.
Berikut rencana perbaikan siklus I ke siklus II.
Tabel 4.8 Rencana Perbaikan Siklus I ke Siklus II
No Siklus I Siklus II
1 Masih banyak
siswa yang
mengobrol pada
saat proses
pembelajaran
berlangsung.
Guru harus lebih bisa
mengkondisikan siswa dan
meminta siswa lebih tenang
terlebih saat guru meyampaikan
informasi dan melakukan
sugesti terhadap siswa.
2 Guru kurang jelas
dalam memberikan
tugas kepada siswa.
Guru harus lebih jelas dan tegas
dalam menyampaikan persoalan
tugas yang diberikan kepada
siswa agar siswa lebih mudah
memahami dan mudah
mengerjakan tugas yang
diberikan.
3 Masih ada siswa
yang membuka
buku selain kertas
yang diberikan oleh
guru pada saat
proses sugesti
Guru harus berkeliling
mengawasi siswa agar pada saat
sugesti siswa tidak lagi
membuka buku selain kertas
yang diberikan guru agar siswa
lebih fokus dalam proses
70
berlangsung. sugesti tersebut.
4 Masih ada
beberapa siswa
yang masih
kesulitan dalam
menentukan
tema/judul puisi.
Guru harus bisa memancing ide
kreatif siswa dalam menentukan
judul/tema bisa melalui
apersepsi di awal pembelajaran.
5 Pada lirik lagu
yang dimainkan
masih kurang
efektif dalam
membantu siswa
menyusun kata atau
kalimat bermakna
yang akan
dijadikan bait puisi.
Pemilihan lagu harus lebih
spesifik lagi, dan lirik pada lagu
harus memiliki makna tersirat
agar dapat merangsang
imajinasi siswa sehingga dapat
membantu siswa dalam
menyusun kata bermakna.
Berdasarkan tabel diatas terdapat 5 permasalahan
dalam proses pembelajaran menulis puisi menggunakan
metode sugesti imajinasi pada siklus I, yaitu diantaranya
masih banyak siswa yang mengobrol pada saat proses
pembelajaran berlangsung, sehinga pada siklus II Guru harus
lebih bisa mengkondisikan siswa dan meminta siswa lebih
tenang terlebih saat guru meyampaikan informasi dan
melakukan sugesti terhadap siswa. Guru kurang jelas dalam
memberikan tugas kepada siswa, sehingga pada siklus II guru
harus lebih jelas dan tegas dalam menyampaikan persoalan
tugas yang diberikan kepada siswa agar siswa lebih mudah
memahami dan mudah mengerjakan tugas yang diberikan.
Masih ada siswa yang membuka buku selain kertas yang
71
diberikan oleh guru pada saat proses sugesti berlangsung,
sehingga pada siklus II Guru harus berkeliling mengawasi
siswa agar pada saat sugesti siswa tidak lagi membuka buku
selain kertas yang diberikan guru agar siswa lebih fokus
dalam proses sugesti tersebut.
Masih ada beberapa siswa yang masih kesulitan
dalam menentukan tema/judul puisi, sehingga pada siklus II
Guru harus bisa memancing ide kreatif siswa dalam
menentukan judul/tema bisa melalui apersepsi di awal
pembelajaran. Pada lirik lagu yang dimainkan masih kurang
efektif dalam membantu siswa menyusun kata atau kalimat
bermakna yang akan dijadikan bait puisi, sehingga pada
siklus II Pemilihan lagu harus lebih spesifik lagi, dan lirik
pada lagu harus memiliki makna tersirat agar dapat
merangsang imajinasi siswa sehingga dapat membantu siswa
dalam menyusun kata bermakna.
Masalah lain yang ditemukan peneliti pada siklus I
adalah hasil tes keterampilan menulis puisi siswa
mengunakan metode sugesti imajinasi yang diperoleh belum
mencapai kriteria keberhasilan sebesar 78%. Hasil tes yang
diperoleh hanya sebesar 49% dengan kriteria sangat rendah.
Dan hasil observasi keterampilan menulis puisi siswa
berdasarkan perolehan angket diperoleh 51% dengan kriteria
rendah.
b. Penelitian Siklus II
Penelitian pada siklus II dibagi 4 kegiatan yang meliputi
perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1) Perencanaan Siklus II
72
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, perencanaan
pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus sebelumnya
hanya saja guru lebih dimaksimalkan untuk memotivasi dan
lebih membimbing siswa dalam mengungkapkan
imajinasinya dan menuangkannya menjadi bait puisi. Pada
siklus II yang diajarkan adalah tema 8 Daerah Tempat
Tinggalku.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II yaitu memperbaiki Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menulis puisi menggunakan metode
sugesti imajinasi, memperbaiki kesalahan pada siklus I yang
berkaitan dengan kegiatan menulis puiis, dan memberikan
kembali penguatan kepada siswa tentang unsuru penting
dalam kegaiatan menulis puisi.
2) Pelaksanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I dilaksanakan
perbaikan tindakan pada siklus II dengan langkah-langkah
yang dilakukan hamper sama dengan siklus I sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran pertemuan III dan rencana
pelaksanaan pembelajaran pertemuan IV. Tindakan yang
dilaksanakan pada siklus II dibagi dalam dua kali pertemuan.
Pertemuan ketiga membahas tema 8 sub tema 1 pembelajaran
4 dan pertemuan keempat membahas tema 8 sub tema 2
pembelajaran 4. Setiap pertemuan dilaksanakan tes
keterampilan menulis puisi. Adapun hasil tes yang diperoleh
siswa pada siklus II ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.9 Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi Siswa
Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi siklus II
73
No Nama
Indikator penilaian
Keakuratan tema dan
makna
Kekuatan imajinasi
Ketepatan diksi
Penggunaan majas
Respon afektif guru
1 AAA 4 4 3 3 3 2 AM 4 4 4 4 4 3 AAS 4 4 4 4 4 4 AA 3 3 3 2 3 5 AS 3 3 3 2 3 6 JH 3 4 3 2 4 7 JN 3 4 3 3 4 8 MAA 3 4 3 4 3 9 MU 4 4 4 4 4 10 MR 3 4 3 3 3 11 MFZ 4 4 3 3 3 12 MFT 4 4 4 4 4 13 NA 4 4 3 3 3 14 NAL 4 4 4 3 4 15 PL 4 4 4 4 4 16 RA 4 4 3 3 4 17 RS 4 3 3 3 3 18 SL 4 4 4 4 4 Jumlah 66 69 61 58 64 Persentase 92% 96% 85% 81% 89% Rata-rata 89%
Tabel 4.10 Kriteria Hasil Tes Keterampilan Menulis Puisi
Siklus II
No Aspek Keterampilan Rata-rata Kriteria
74
Menulis Puisi Persentase (%)
1 Keakuratan tema dan
makna 92% Sangat Tinggi
2 Kekuatan imajinasi 96% Sangat Tinggi
3 Ketepatan diksi 85% Tinggi
4 Penggunaan majas 81% Tinggi
5 Respon afektif guru 89% Sangat Tinggi
Dari tabel 4.10 diketahui bahwa hasil tes pada siklus
ini sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat
paatabel diatas bahwa diperoleh hasil untuk aspek keakuratan
tema dan makna sebesar 92% dengan kriteria sangat tinggi.
Aspek kekuatan imajinasi sebesar 96% dengan kriteria sangat
tinggi. Aspek ketepatan diksi sebesar 85% dengan kriteria
tinggi. Selanjutya, aspek penggunaan majas sebesar 81%
dengan kriteria tinggi, dan aspek respon afektif guru sebesar
89% dengan kriteria sangat tinggi. Dan dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran pada siklus II ini telah berjalan
dengan baik dan telah mencapai indikator keberhasilan yang
telah diharapkan dan tidak perlu dilakukan tindakan
perbaikan.
3) Observasi (Pengamatan)
a) Hasil Observasi Siswa Siklus II
Hasil obesrvasi terhadap aktivitas siswa dalam
pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
75
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada
Siklus II
No Aktivitas yang Diamati Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
1 Siswa bertanya sesuai
dengan materi pelajaran 14 78%
2 Siswa mengobrol pada
saat proses pembelajaran
berlangsung
0 0%
3 Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru 16 89%
4 Siswa diam dan tidak
menjawab pertanyaan
guru
2 11%
5 Siswa antusias belajar 18 100%
6 Siswa percaya diri dalam
menulis puisi 17 94%
7 Siswa membuka buku
selain buku tema
pembelajaran
0 0%
8 Siswa menyimak dengan
seksama 18 100%
Rata-rata 79%
Keterangan :
0 % - 20% = Tidak Aktif
21 % - 40 % = Kurang Aktif
76
41 % - 60 % = Cukup Aktif
61 % - 80 % = Aktif
81 % - 100 % = Sangat Aktif
Berdasarkan data yang di hasilkan pada tabel diatas
dapat diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa
menggunakan metode sugesti imajinasi sudah mengalami
peningkatan pada siklus II ini. Dapat dilihat ada 4 aspek
yang mencapai kriteria sangat aktif yang meliputi aspek
siswa dapat menjawab pertanyaan guru sebesar 89%,
aspek siswa antusias belajar sebesar 100%, untuk aspek
siswa percaya diri dalam menulis puisi sebesar 94%, dan
aspek siswa menyimak dengan seksama sebesar 100%.
Terdapat 0% siswa yang masuk kategori mengobrol pada
saat pembelajaran berlangsung, terdapat pula 0% dari
siswa yang tergolong membuka buku selain buku tema
pembelajaran. Untuk aspek siswa bertanya sesuai dengan
meteri pelajaran sebesar 78% dan terdapat 2% siswa
yang diam dan tidak menjawab pertanyaan guru.
Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa
dalam menulis puisi sudah mengalami peningkatan dan
mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.
b) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Adapun hasil observasi aktivitas guru pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.12 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus II
No Aspek pengamatan Hasil Pengamatan
77
1 2 3 4 5
1 Penguasaan kelas
2 Alokasi waktu
3 Membimbing siswa
dalam menuangkan ide
dan menulis puisi
4 Penguasaan metode
pembelajaran
5 Pemberian motivasi
kepada siswa
6 Kejelasan penugasan
kepada siswa
7 Mengevaluasi hasil
kerja atau belajar
siswa
8 Memberikan masukan
dan reward kepada
siswa yang telah
berhasil membuat
puisi hasil karyanya
sendiri
Keterangan skala penelitian:
1 = Tidak sama sekali
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Baik sekali
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II
dapat dilihat bahwa padasaat pelaksanaan pembelajaran
78
pada siklus II oleh guru telah tercapaidengan baik dan
telah memenuhi kategori baik dan baik sekali.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini telah
dikatakan berhasil.
c) Hasil Angket
Berikut ini disajikan data hasil angket yang
diberikan kepada siswa pada pertemuan terakhir di
siklus II.
Tabel 4.13 Hasil Angket Tanggapan Siswa Pada
Tahap Siklus II
No Daftar Pernyataan
Persentase Opsi
SS S KS TS
1 Sekarang saya tertarik dengan
pembelajaran menulis puisi. 89% 11% - -
2 Setelah pembelajaran ini, kemampuan saya dalam menulis puisi meningkat
78% 22% - -
3 Menulis puisi ternyata tidak terlalu sulit. 89% 11% - -
4 Setelah mendapat materi menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi, saya tidak merasa kesulitan menyusun kata-kata dalam menulis puisi.
89% 11% - -
5 Penggunaan metode sugesti imajinasi benar-benar meningkatkan keterampilan saya dalam menulis puisi.
89% 11% - -
6 Materi pembelajaran menulis puisi yang disampaikan oleh guru menggunakan metode sugesti
83% 17% - -
79
imajinasi lebih mudah dipahami.
7 Pembelajaran menulis puisi menggunakan metode sugesti imajinasi sangat menyenangkan.
100% - - -
8 Penggunaan metode sugesti imajinasi dapat membantu saya dalam menulis puisi.
94% 6% - -
9 Pembelajaran tematik jadi tidak membosankan 83% 17% - -
10 Pemahaman saya tentang menulis puisi bertambah 89% 11% - -
Rata-rata 88%
Berdasarkan tabel tersebut diketahui setelah
melakukan pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan metode sugesti imajinasi pada siklus II
ini, siswa tidak merasa kesulitan menuangkan ide atau
gagasannya menjadi sebuah bait puisi. Siswa juga
semakin terampil dalam merangkai kata-kata
menjadikannya sebuah puisi. Disamping itu pula,
metode sugesti iamjinasi dan diiringi oleh penggunaan
musik yang diterapkan cocok untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam menulis puisi karena metode
tersebut menyenangkan dan bisa menimbulkan
imajinasi siswa.
4) Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes
keterampilan menulis puisi menggunakan metode sugesti
imajinasi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa
80
keterampilan menulis puisi menggunakan metode sugesti
imajinasi telah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
dari persentase tiap aspek keterampilan menulis puisi yang
diperoleh siswa telah mencapai kategori tinggi dan sangat
tinggi. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan aktivitas
guru dan siswa, dapat dilihat bahwa aktivitas guru mengalami
peningkatan dari siklus sebelumnya sehinga keterampilan
menulis puisi juga meningkat dan telah memenuhi indikator
keberhasilan yang diharapkan. Dengan demikian penelitian
ini tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Implementasi Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi Awal :
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik.
b. Menyiapkan materi.
c. Menyiapkan lembar tes menulis puisi.
d. Menentukan pedoman penilaian dalam menulis puisi.
e. Menyiapkan media pembelajaran seperti speaker dan lagu
pembelajaran.
Inti :
a. Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran.
b. Guru memberikan penjelasan mengenai manfaat serta tujuan yang
diperoleh setelah mengikuti keiatan pembelajaran, agar siswa
tertarik pada pembelajaran menulis puisi.
c. Guru menjelaskan tema pembelajaran dan juga sekaligus menjadi
tema dalam karangan puisi siswa.
81
d. Setelah itu guru menyalakan musik yang berisi lagu sesuai
dengan tema atapun sub tema pembelajaran dan nantinya
diharapkan agar siswa memberi respon dan menyebabkan
beragam tanggapan dari siswa.
e. guru menjelaskan kepada siswa kegunaan dari musik tersebut
terhadap kegiatan menulis.
f. Guru menghentikan musik sejenak, dan guru sebisa mungkin
membuat suasana kelas menjadi tenang, kondusif dan santai agar
proses sugesti berjalan dengan baik.
g. Setelah dirasa suasana kelas telah kondusif, guru kembali
menyalakan musik dan guru meminta siswa mengamati musik
tersebut dan menuangkan imajinasinya ke dalam tulisan menjadi
bait puisi.
h. Guru berupaya mensugesti siswa dan merangsang imajinasi siswa
agar siswa dengan mudah menuangkan hasil imajinasinya
kedalam tulisannya.
i. Biarkan musik menghanyutkan imajinasi siswa dan arahkan
mereka untuk berada di situasi itu agara melahirkan ide-ide dan
perasaannya.
j. Siswa mulai mencatat ide-ide ataupun perasaan yang mereka
rasakan pada selembar kertas kerja.
Penutup :
a. Setelah sugesti selesai, dan lagu di hentikan. Lalu siswa di minta
membaca kembali hasil puisi yang mereka ciptakan.
b. Guru melakukan penilaian terhadap hasil tulisan siswa.
c. Guru memberikan apresiasi kepada siswa karena telah
melaksanakan pembelajaran dengan baik.
82
2. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dikelas IV semester
genap di SDN 12/X Desa Pemusiran selama dua siklus menunjukkan
adanya suatu peningkatan dengan penerapan metode sugesti imajinasi.
Pada saat dilakukan tindakan siklus I rata-rata keterampilan menulis
puisi siswa dari 18 orang yang mengikuti tes berada pada kriteria
sangat rendah dengan persentase sebesar 49%, rata-rata hasil
observasi aktivitas siswa sebesar 60%, selanjutnya hasil observasi
aktivitas guru sudah terbilang terlaksana dengan baik sedangkan hasil
angket untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis
puisi sebesar 51%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, maka
dilanjutkan tindakan lagi pada siklus II. Rata-rata hasil tes
keterampilan menulis puisi siswa pada siklus II sebesar 89% dengan
kriteria sangat tinggi, selanjutnya rata-rata hasil observasi aktivitas
siswa sebesar 79% dengan kategori tinggi, hasil observasi aktivitas
guru sudah terlaksana dengan sangat baik, sedangkan hasil angket
yang telah di isi oleh siswa sebesar 88% dengan kategori tinggi. Hasil
tes dan observasi keterampilan menulis puisi pada siklus II ini
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari siklus sebelumnya
dan telah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan
ini dihentikan pada siklus II.
Pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila mencapai 78%
untuk kriteria ketuntasan belajar yang belum tercapai disebabkan oleh
beberapa kendala dalam pembelajaran selama tindakan siklus I
dilaksanakan. Adapun masalah yang terjadi antara lain yaitu masih
ada siswa yang mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung, guru
kurang jelas dalam memberikan tugas kepada siswa, masih ada siswa
yang membuka buku selain kertas yang diberikan oleh guru pada saat
proses sugesti berlangsung, masih ada beberapa siswa yang masih
kesulitan dalam menentukan tema/judul puisi, dan juga pada lirik lagu
83
yang dimainkan masih kurang efektif dalam membantu siswa
menyusun kata atau kalimat bermakna yang akan dijadikan bait puisi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukanlah perbaikan
tindakan pada siklus II, antara lain guru harus lebih bisa
mengkondisikan siswa dan meminta siswa lebih tenang terlebih saat
guru meyampaikan informasi dan melakukan sugesti terhadap siswa,
guru harus lebih jelas dan tegas dalam menyampaikan persoalan tugas
yang diberikan kepada siswa agar siswa lebih mudah memahami dan
mudah mengerjakan tugas yang diberikan, guru harus berkeliling
mengawasi siswa agar pada saat sugesti siswa tidak lagi membuka
buku selain kertas yang diberikan guru agar siswa lebih fokus dalam
proses sugesti tersebut, guru harus bisa memancing ide kreatif siswa
dalam menentukan judul/tema bisa melalui apersepsi di awal
pembelajaran, serta pemilihan lagu harus lebih spesifik lagi, dan lirik
pada lagu harus memiliki makna tersirat agar dapat merangsang
imajinasi siswa sehingga dapat membantu siswa dalam menyusun kata
bermakna. Berdasarkan perbaikan tindakan tersebut, maka pada siklus
II mengalami peningkatan hasil tes keterampilan menulis puisi dan
telah mencapai indikator keberhasilan menulis puisi.
Adapun gambaran peningkatan hasil tes keterampilan menulis
puisi siswa dari siklus I sampai dengan siklus II dapat dilihat dari
persentase keterampilan menulis pada masing-masing aspek yang
disajikan pada diagram berikut ini.
84
Gambar 3.1 Perbandingan Persentase Keterampilan Menulis Tiap Aspek
Keterampilan menulis puisi kelas IV SDN 12/X Desa Pemusiran
meningkat setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode sugesti imajinasi. Peningkatan tersebut yang ditunjukkan pada
gambar 4.1 Dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Keterampilan menulis puisi pada aspek kekauratan tema dan makna
mengalami peningkatan pada siklus I dari persentase 57% dengan
kriteria rendah, pada siklus II meningkat menjadi 92% dengan kriteria
sangat tinggi.
b. Keterampilan menulis puisi pada aspek kekuatan imajinasi mengalami
peningkatan pada siklus I sebesar 57% dengan kriteria rendah, pada
siklus II meningkat menjadi 96% dengan krieria sangat tinggi.
c. Keterampilan menulis puisi pada aspek ketepatan diksi mengalami
peningkatan pda siklus I sebesar 44% dengan kriteria sangat rendah,
pada siklus II meningkat menjadi 85% dengan kriteria tinggi.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Keterampilan Menulis Tiap Aspek
Siklus I
Siklus II
85
d. Keterampilan menulis puisi pada aspek penggunaan majas mengalami
peningkatan pada siklus I sebesar 33%, pada siklus II meningkat
menjadi 81% dengan kriteria tinggi.
e. Keterampilan menulis puisi pada aspek respon afektif guru mengalami
peningkatan pada siklus I sebesar 56% dengan kriteria rendah, pada
siklus II mengalami peningkatan menjadi 89% dengan kriteria sangat
tinggi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa telah terlaksana dengan
baik dan telah mencapai indikator yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.2 Dibawah ini.
Gambar 4.2 Persentase Rata-rata Keterampilan Menulis Puisi
Selain adanya peningkatan pada hasil tes keterampilan menulis
puisi, peningkatan juga terjadi pada setiap siklusnya melalui observasi
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Persentase hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 85%
termasuk kriteria tinggi, dan pada siklus II sebesar 97,5% termasuk kriteria
sangat tinggi. Berikut gambar 4.3 disajikan diagram hasil observasi
peningkatan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Nilai Rata-Rata
Rata-Rata Keterampilan Menulis
Siklus I
Siklus II
86
Gambar 4.3 Persentase Aktivitas Guru Tiap Siklus
Peningkatan terjadi tidak hanya pada aktivitas guru saja, melainkan
juga pada akivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada
siklus I diperoleh rata-rata 60% dengan kriteria cukup aktif dan pada
siklus II diperoleh 80% dengan kriteria aktif. Berikut disajikan
perbandingan persentase hasil observasi aktivitas siswa pada setiap
siklusnya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tiap Siklus
78%
80%
82%
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
Rata-Rata
Aktivitas Guru
Siklus I
Siklus II
Aspek yang diamati Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah %
Siswa bertanya sesuai dengan materi
pelajaran 4 22,2% 14 78%
87
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa ativitas siswa pada setiap
siklus meningkat. Pada siklus I aktivitas siswa pada kategori kurang aktif
terdapat 2 aktivitas, 4 aktivitas termasuk kategori cukup aktif, ada1
aktivitas termasuk kategori aktif dan 1 aktivitas termasuk kategori tidak
aktif. Pada siklus II terdapat 3 aspek yang termasuk kategori tidak aktif
atau dalam artian bahwa pada saat pembelajaran berlangsung tidak ada
satupun siswa yang termasuk pada aspek yang ditentukan, terdapat 1
aktivitas yang termasuk kategori aktif dan ada 4 aktivitas siswa yang
termasuk kategori sangat aktif. Berikut disajikan diagram hasil observasi
aktivitas siswa pada tiap siklusnya.
Siswa mengobrol pada saat proses
pembelajaran berlangsung 10 55,5% 0 0%
Siswa dapat menjawab pertanyaan
guru 9 50% 16 89%
Siswa diam dan tidak menjawab
pertanyaan guru 9 50% 2 11%
Siswa antusias belajar 16 88% 18 100%
Siswa percaya diri dalam menulis
puisi 13 72,2% 7 94%
Siswa membuka buku selain buku
tema pembelajaran 4 22,2% 0 0%
Siswa menyimak dengan seksama 9 50% 18 100%
88
Gambar 4.4 Persentase Aktivitas Siswa Tiap Siklus
Berdasarkan hasil perolehan pengisian angket yang dilakukan
siswa pada kegiatan siklus I diketahui rata-rata nilai opsi sangat setuju di
setiap pernyataan adalah 51% dengan kategori sangat rendah, dan terlihat
peningkatan pada siklus II diperoleh rata-ratanya sebesar 88% dengan
kategori tinggi. Berikut disajikan diagram peningkatan rata-rata nilai opsi
sangat setuju setiap siklusnya.
Gambar 4.5 Persentase Rata-rata Angket Tiap Siklus
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Rata-Rata
Aktivitas Siswa
Siklus I
Siklus II
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Rata-Rata Opsi Sangat Setuju Tiap Aspek
Persentase Angket Tiap Siklus
Series 1
Series 2
89
Berikut juga disajikan diagram perolehan angket peningkatan
keterampilan menulis puisi siswa menggunakan metode sugesti imajinasi
disetiap pernyataan opsi sangat setuju.
Gambar 4.6 Persentase Rata-rata Angket Tiap Pernyataan
Berdasarkan gambar 4.6 Hasil angket keterampilan menulis puisi
menggunakan metode sugesti imajinasi mengalami peningkatan. Pada
pelaksanan siklus I dapat kita lihat bahwa pernyataan I yang memilih
sangat setuju sebesar 7 atau 39% siswa, dan pada siklus II mengalami
peningkatan yang memilih sangat setuju sebesar 16 atau 89% siswa. Untuk
pernyaan 2 yang memilih sangat setuju sebanyak 8 atau 44% siswa, dan
pada siklus 2 mengalami peningkatan yang memilih sangat setuju 78%.
Pada pernyataan 3 siswa yang memilih sangat setuju hanya sebanyak 4
atau 22% siswa, dan pada siklus II mengalami peningkatan yang memilih
sangat setuju sebanyak 16 atau 89% siswa. Selanjutnya pernyataan 4 pada
siklus I siswa yang memilih sangat setuju sebanyak 11 atau 61% siswa,
dan pada siklus II mengalami peningkatan yang memilih sangat setuju
sebanyak 16 atau 89% siswa. Untuk pernyataan 5 pada siklus I siswa yang
memillih sangat setuju sebanyak 8 atau 44% siswa, dan pada siklus II
mengalami peningkatan yang memilih sangat setuju sebesar 16 atau 89%
siswa.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Persentase Angket Tiap Pernyataan
Siklus I
Siklus II
90
Pernyataan 6 pada siklus I siswa yang menjawab sangat setuju
terdapat 6 atau 33% siswa, dan pada siklus II mengalami peningkatan yang
memilih sangat setuju sebanyak 15 atau 83% siswa. Untuk pernyataan 7
pada siklus I yang menjawab sangat setuju terdapat 14 atau 78% siswa,
dan pada siklus II mengalami peningkatan yang memilih sangat setuju
sebesar 18 atau 100% siswa. Pada pernyataan 8 pada siklus I siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 13 atau 72%, dan pada siklus II
mengalami peningkatan yang memilih sangat setuju sebanyak 17 atau 94%
siswa. Untuk pernyataan 9 pada siklus I siswa yang menjawab sangat
setuju sebanyak 14 atau 61% siswa, dan pada siklus II mengalami
peningkatan yang memilih sangat setuju sebanyak 14 atau 78% siswa. Dan
pada pernyataan 10 pada siklus I siswa yang menjawab sagat setuju
sebanyak 10 atau 56% siswa, dan pada siklus II mengalami peningkatan
yang memilih sangat setuju sebanyak 16 atau 89% siswa. Berikut disajikan
diagram hasil perolehan angket disetiap siklusnya.
Berdasarkan penjabaran diatas, dapat dilihat bahwa keterampilan
siswa dalam menulis puisi meningkat dari sebelumnya, begitu juga
akivitas guru dan siswa selama proses pembelajran menggunakan metode
sugesti imajinasi mengalami peningkatan setiap siklusnya. Metode sugesti
imajinasi membuat siswa lebih aktif dan membuat siswa lebih mudah
mengungkapkan imajinasinya kedalam larik maupun bait puisi.
Penggunaan metode sugesti imajinasi yang dilakukan oleh peneliti
sejalan yang dijelaskan oleh Trimantara bahwa metode sugesti imajinasi
adalah metode pembelajaran menulis degan cara memberikan sugesti
lewat lagu untuk merangsang imajinasi siswa dan respon yang diharapkan
berupa kemampuan melihat gambaran-gambaran kejadian tersebut dengan
imajinasi dan logika yang dimilki, lalu mengungkapkan kembali dengan
mengunakan simbol-simbol verbal.
91
Hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan selama 3 bulan
sehingga hasil yang didapatkan adanya peningkatan terhadap keterampilan
menulis puisi, sejalan dengan hasil penelitian yang sebelumnya telah
dilakukan oleh Arini Rahayu Suprapto pada tahun 2017 dimana hasil yang
diperoleh adanya peningkatan keterampilan dalam kegiatan menulis puisi.
Hal itu terlihat dari niliai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 80.
Selain itu penggunaan lagu yang digunakan oleh Arini juga berpengaruh
terhadap cara siswa mengungkapkan imajinasinya dan menuangkan nya
menjadi sebuah bait puisi.
Lampiran 1 Silabus
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Langkah langkah yang ditempuh dalam proses pembelajaran menulis
puisi menggunakan metode sugesti imajinasi yaitu a) guru
mengkondisikan kelas agar kelas tetap kondusif; b) siswa
mendengarkan lagu yang diputarkan; c) siswa mencatat ide-ide atau
perasaan mereka; d) siswa mulai menulis puisi dengan menyusun ide-
ide yang telah dituliskan sebelumnya menggunakan diksi yang
bermakna.
2. Peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV Sekolah
Dasar Negeri 12/X Desa pemusiran mengalami peningkatan. Hal ini
ditunjukkan dari nilai rata-rata siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata
hasil tes keterampilan menulis puisi pada siklus I mencapai 49%
termasuk kategori sangat rendah dan nilai rata-rata hasil tes pada siklus
II mencapai 89% termasuk kategori sangat tinggi. Begitu juga terlihat
pada hasil angket peningkatan keterampilan menulis puisi yang
diperoleh tiap siklusnya terdapat peningkatan, pada siklus I di peroleh
51% dengan kategori rendah dan pada siklus II diperoleh 88% dengan
kategori tinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas serta untuk lebih meningkatkan hasil
belajar siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal berikut :
1. Metode pembelajaran sugesti imajinasi ini dapat dijadikan alternative
metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis puisi.
2. Guru hendaknya melibatkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan metode atau media yang menarik. Sebagaimana dalam
penerapan metode sugesti imajinasi pada pembelajaran tematik
khsusunya pada kegiatan menulis puisi sehingga aktivitas dan hasil
belajar siswa dapat meningkat, serta siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Siswa disarankan dalam mengikuti proses pembelajaran menulis puisi
menggunakan metode sugesti imajinasi hendaknya lebih aktif Dengan
demikian, akan menambah rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang
dipelajari dan lebih memudahkan siswa untuk mendalami materi
tersebut.
4. Peneliti lain diharapkan dapat bekerjasama secara aktif dengan guru
agar dapat mengembangkan bakat, potensi, dan kreativitas siswa dalam
menulis puisi sehingga kualitas proses dan hasil dalam pembelajaran
menulis puisi dapat meningkat secara maksimal. Selain itu, diharapkan
bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian tidak hanya fokus
pada siswa saja, tetapi juga melakukan penelitian terhadap guru.
DAFTAR PUSTAKA
Asna Mariatul K., & Nuraeni Abbas. (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Sugesti Imajinasi Dengan Media Lagu. Joyful Learning Journal, 3(1) 62.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Porter De Bobbi., & Hernacki M. (2008). Quantum Learning. Bandung : Mizan Media Utama (MMU)
Campbell, D. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Penerjemah AM. Mangunhardjana. Yogyakarta: Kansius.
Fanani, Burhan. 2016. “Mengayakan Kalimat dan Imajinasi”. Yogyakarta: Araska.
Harianto, B.T. (2018). Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi dan Kreativitas Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IX SMP. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(1)7
Hernowo. 2015. Quantum Writing. Bandung: Kaifa.
Jabrohim, dkk. 2009. “Cara Menulis Kreatif”. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kuntarto. N.M. 2016. “99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif”. Yogyakarta: Indopublika.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. “Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Rianto. (2017). Efektivitas Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi Melalui Media Audio-Visual Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen di Kelas X SMA Dwiguna Majalengka. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia. 1 (1) 1-2.
Retnosari. (2018). Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi dan Kreativitas Terhadap Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX SMP. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 1 (1) 2.
Sadiman, A.S. 2014. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno. 2016. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suprapto, Arini Rahayu. 2017. “Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media lagu dengan metode sugesti imajinasi pada siswa kelas VII SMPN 4 Gombong”. File:///132110165-Arini%20rahayu%20suprapto-ilovepdf-compressed.pdf 1 (1) 4-5.
Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Trimantara, Petrus. (2005). Pengaruh Metode Sugesti Imajinasi Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf. Jurnal Pendidikan Penabur. https://www.academia.edu/37070707/Metode_Sugesti-Imajinasi_dalam_Pembelajaran_Menulis_dengan_Media_Lagu 5(4)6
Waluyo, H.J. 2010. Pengkajian dan Apresiasi Puisi. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga.
Yamin. M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi (GP Press Group).
LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
SILABUS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nama Sekolah : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : 4 / 2
Kelas IV
Tema 6 : Cita - citaku Alokasi Waktu : 76 jam pelajaran
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1 Mengasosiasikan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam
Hubungan simbol
dengan sila – sila Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Subtema 1: Aku dan cita - citaku(25 jam pelajaran)
Bermain kartu kata dan kartu gambar tentang simbol dan sila-sila Pancasila serta maknanya
Menyimak cerita/mengamati video/film/ gambar tentang berbagai macam profesi dikaitkan dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Menggali informasi melalui wawancara di rumah tentang berbagai macam profesi orang tua masing-masing
Menuliskan hasil wawancara dengan bahasa sendiri, dapat dilengkapi dengan foto/video, dan lainnya dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila
Membaca teks fiksi dengan tema cita-cita dan profesi
Menuliskan isi dan menceritakan dengan bahasa sendiri tentang tokoh dan watak dalam teks fiksi
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
kehidupan sehari-hari Menuliskan peta pikiran tentang kesukaan diri dan cita-cita, dalam bentuk tulisan dan gambar, kemudian dipajang di kelas
Wawancara untuk mendapatkan data tentang cita-cita teman-teman di lingkungan sekolah
Menyajikan hasil laporan wawancara tentang cita-cita dalam bentuk diagram batang
Membawa mainan dari rumah/yang ada di lingkungan sekolah, bermain bersama dan mengidentifikasi berbagai macam gaya yang didapatkan dari permainan tersebut. Misalnya : mobil-mobilan menghasilkan gaya dorong
Menuliskan hasil identifikasi, benda (dari mainan yang dimainkan) dan gaya yang dihasilkan
Mengumpulkan data identifikasi, menuliskan kembali di papan tulis dan mempresentasikan hasil temuan dalam bentuk tabel data
Menyimpulkan bahwa gaya terjadi antara dua benda.
Mengamati gambar/foto/video/ teks bacaan tentang: berbagai profesi dan kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat
Menghadirkan orang tua/beberapa narasumber yang mempunyai profesi tertentu untuk menceritakan tentang
Bahasa Indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tentang yang ingin diperjuangkan atau dipertentangkan antartokoh pada cerita fiksi
3.10 Membandingkan watak masing-masing tokoh pada teks fiksi
4.10 Menyajikan cara-cara yang dilakukan oleh tokoh cerita fiksi dalam memperjuangkan atau mempertentangkan hal-hal yang diinginkan
Teks fiksi Membandingkan
tokoh dan watak teks fiksi
Ilmu Pengetahuan Alam
3.3 Memahami macam-macam gaya, antara lain gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan
4.3 Mendemonstrasikan
Gaya dan manfaatnya Pengertian gaya Macam-macam gaya Manfaat gaya
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan
kegiatan ekonomi yang dilakukannya
Berdiskusi dengan orang tua/beberapa narasumber tentang bagaimana pengelolaan kegiatan ekonominya
Membat kesimpulan sderhana terkait sumber-sumber ekonomi dari hasil wawancara dengan orang tua atau beberapa narasumber
Mengamati gambar/video/contoh dari guru, tentang bentuk-bentuk gambar tiga dimensi
Menggambar bentuk tiga dimensi yang berkaitan cita-cita diri dengan teknik bebas
Subtema 2: Hebatnya cita – citaku (25 jam pelajaran) Menggali informasi melalui
wawancara tentang cita-cita yang sudah dicapai dengan orang-orang di lingkungan sekolah/diluar sekolah
Menuliskan hasil laporan wawancara tentang “hebatnya cita-cita” dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila
Menceritakan tentang hebatnya cita-cita diri dengan bahasa sederhana
Membaca teks tentang tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan tema hebatnya cita-cita
Membandingkan watak masing-masing tokoh pada teks fiksi dan menuliskan temuan watak/karakter tokoh
Ilmu Pengetahuan Sosial
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi
4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi
Ketersediaan sumber-sumber ekonomi
Kegiatan ekonomi dan lapangan kerja (produksi, distribusi, konsumsi)
Lembaga ekonomi Perniagaan untuk
mening-katkan kesejahteraan
Seni Budaya dan Prakarya
3.1 Mengetahui gambar dan bentuk tiga dimensi dimensi
4.1 Menggambar dan
Gambar tiga dimensi Gambar bentuk dan
membentuk berdasarkan objek
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
membentuk tiga dimensi
Proses pembuatan bentuk dan tiga dimensi berdasarkan objek
di kertas yang di tempel di mading
Misalnya : malas, pekerja keras, giat belajar, bersungguh-sungguh
Membaca bersama data cita-cita teman di sekolah yang disajikan dalam bentuk diagram batang
Mengamati gambar/ kejadian nyata yang ada di sekitarnya atau melakukan demonstrasi tentang gaya. Contoh: mendorong kursi, mengerek bendera, mainan magnet, menjatuhkan bola, mainan mobil bergerak di atas permukaan kasar dan licin, dan lain-lain.
• Melaporkan hasil identifikasi gaya yang sudah dipraktekkan. gaya otot, gaya pegas, gaya listrik dengan benda-benda yang ada di sekitarnya
Mengumpulkan data/wawancara dengan beberapa narasumber (lembaga atau perorangan) tentang kegiatan ekonominya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar
Menyajikan secara lisan maupun tertulis hasil identifikasi tentang: kegiatan ekonomi dan perniagaan, lapangan kerja, lembaga ekonomi
Mengamati gambar/ video tentang sketsa gambar bentuk hasil karya seniman, kemudian mengamati benda-benda 3 dimensi yang ada dilingkungan kelas
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Membuat gambar bentuk dengan memasukkan unsur nilai estetis, proporsi, gelap terang, dan komposi pada gambar
Model gambar bentuk, misalnya : benda-benda 3 dimensi yang ada di dalam kelas, mainan dengan bentuk sederhana
Subtema 3 : Giat berusaha meraih cita – cita (25 jam pelajaran)
Membaca teks singkat dan mengamati gambar orang-orang sukses, kemudian mendiskusikan bersama tentang karakter-karakter positif yang diperlukan dalam meraih cita-cita dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila
Membaca teks tentang cerita petualangan dalam meraih cita-cita, mengidentifikasi karakter/watak dalam teks dengan tulisan/bahasa sederhana
Bermain peran tentang teks cerita petualangan dalam meraih cita-cita dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.
Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapainya dengan benar dalam bentuk diagram
Mendemonstrasikan dan mengidentifikasi manfaat gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Membuat karya 3 dimensi dari bahan limbah (bahan daur ulang yang ada di sekitar sekolah), yang dikaitkan dengan atribut sesuai cita-cita kemudian dipajang di depan kelas, diapresiasi bersama
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 1 Silabus
SILABUS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nama Sekolah : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : 4 / 2
Kelas IV
Tema 7 : Indahnya Negeriku Alokasi waktu : 76 jam pelajaran
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1.4 Menerima berbagai bentuk persatuan dan kesatuan suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
3.4 Mendeskripsikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
4.4 Bekerja sama dalam keberagaman suku bangsa, sosial, dan
Bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
Subtema 1: Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan (25 jam pelajaran)
Menyimak cerita/gambar/tayangan tentang keragaman hewan dan tumbuhan di Indonesia dengan penuh rasa syukur.
Mendiskusikan bagaimana sikap kita sebagai manusia Indonesia dalam menjaga keragaman hewan dan tumbuhan yang ada.
Mencari informasi tentang interaksi suku bangsa di Indonesia dengan alam (kearifan lokal).
Membaca teks puisi berkaitan dengan keanekaragaman hewan dan tumbuhan.
Tanya jawab mengenai isi dan makna puisi yang telah dibaca.
Membacakan teks puisi berkaitan dengan
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
budaya dalam masyarakat
keanekaragaman hewan dan tumbuhan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Pembagian Euclides dengan menggunakan hirarki pengelompokan hewan dan tumbuhan di sekitarnya. (misalnya hewan yang hidup di darat, diklasifikasikan menjadi berkaki dua atau empat, dan seterusnya sampai nama dari hewan tersebut)
Mengamati dan mengidentifikasi bagian hewan dan tumbuhan di sekitar.
Membuat catatan hasil pengamatan bagian hewan dan tumbuhan di sekitar dan membuat pertanyaan untuk diskusi
Membaca teks tentang keragaman kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap keanekaragaman hewan dan tumbuhan di daerahnya (pertanian, perikanan, dan peternakan).
Mendiskusikan keragaman kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap keanekaragaman hewan dan tumbuhan di daerahnya.
Mendiskusikan dasar-dasar gerak tari melalui kegiatan mengamati, menanyakan, dan meniru gerak dasar-dasar gerak tari kreasi yang terinspirasi keragaman hewan dan tumbuhan di daerah setempat dan daerah lain.
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
Teks Puisi Isi dan amanat dalam
teks puisi
Ilmu Pengetahuan Alam
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan
4. 1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan dan tumbuhan.
Hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
Bagian tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Hubungan antara bentuk bagian tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Ilmu Pengetahuan Sosial
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas
Keragaman sosial budaya
Keragaman ekonomi, Keragaman etnis Keragaman agama
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
bangsa Indonesia
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia
Meragakan dasar-dasar gerak tari kreasi daerah yang terinspirasi keragaman hewan dan tumbuhan di daerah setempat dan daerah lain.
Mengamati prosedur variasi
Subtema 2: Keindahan Alam Negeriku (25 jam pelajaran)
Menyimak cerita/ gambar/tayangan tentang berbagai bentuk keberagaman tempat tinggal suku bangsa di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Membaca cerita dan tanya jawab terkait berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan dengan rasa ingin tahu.
Mendengarkan puisi yang menggambarkan keindahan alam Indonesia dan bertanya jawab.
Membacakan kembali puisi yang didengar dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Mengidentifikasi kelipatan dari bilangan yang ditentukan sekurangnya dua bilangan menggunakan contoh tinggi tumbuhan atau hewan di lingkungannya.
Membaca teks mengenai fungsi bagian-bagian hewan dan tumbuhan.
Mendiskusikan tentang
Seni Budaya dan Prakarya
3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah
4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah
Dasar gerak tari kreasi daerah
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
perbedaan bentuk bagian tertentu dari hewan dan tumbuhan berbeda dengan fungsi yang sama. (misalnya mengapa akar pohon mangga dan pohon kelapa berbeda bentuknya sedangkan fungsinya sama).
Mengamati gambar/foto/tayangan dan mendiskusikan tentang keragaman sosial budaya (tari, kuliner, rumah adat, pakaian tradisional, dan lainnya)
Mengumpulkan data tentang keragaman sosial budaya peserta didik di sekolah.
Mendiskusikan dasar-dasar gerak tari melalui kegiatan mengamati, menanyakan, dan meniru gerak dasar-dasar gerak tari kreasi di daerah setempat dan daerah lain.
Meragakan dasar-dasar gerak tari kreasi daerah sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia keindahan alam dari Tuhan YME.
Mengamati prosedur variasi gerak dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.
Subtema 3. Indahnya Peninggalan Sejarah (25 jam pelajaran)
Mengamati gambar/tayangan tentang peninggalan sejarah di Indonesia.
Mendiskusikan bagaimana
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
sikap kita sebagai manusia Indonesia dalam menjaga peninggalan sejarah.
Mencari informasi kebermanfaatan peninggalan sejarah Indonesia sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa.
Membaca puisi yang tentang kemegahan peninggalan sejarah di daerahnya
Mendiskusikan isi dan amanat dalam puisi yang dibaca.
Mencari puisi tentang kemegahan peninggalan sejarah dari sumber lain dan membacakannya dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Mencari informasi mengenai bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
Menyajikan informasi tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan dalam suatu laporan.
Membaca teks tentang kemegahan peninggalan sejarah di daerahnya.
Mendiskusikan pengaruh kemegahan peninggalan sejarah terhadap sosial ekonomi masyarakat.
Menyajikan secara lisan maupun tertulis hasil diskusi pengaruh kemegahan peninggalan sejarah terhadap sosial ekonomi masyarakat.
Mencari informasi mengenai tari daerah yang dianggap sebagai peninggalan sejarah
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
budaya. Meragakan dasar-dasar gerak
tari kreasi daerah sebagai upaya melestarikan peninggalan sejarah budaya.
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 1 Silabus
SILABUS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nama Sekolah : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : 4 / 2
Kelas IV
Tema 8 : Tempat Tinggalku Alokasi waktu : 76 jam pelajaran
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1.3 Menerima dengan tulus keberagaman umat beragama di masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika
3.3 Mencirikan keberagaman umat beragama dalam masyarakat
4.3 Bekerja sama dalam keberagaman umat beragama dalam masyarakat
Keberagaman umat beragama di masyarakat
Subtema 1: Lingkungan Tempat Tinggalku (25 jam pelajaran)
Mengamati gambar/video/film yang menunjukkan toleransi antar umat beragama di suatu lingkungan.
Membaca wacana dan menyimak penjelasan tentang keberagaman umat beragama di masyarakat dengan rasa peduli dan toleransi.
Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tempat tinggal dan contoh perilaku toleransi terhadap pemeluk agama lain.
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tentang yang ingin diperjuangkan atau dipertentangkan antartokoh pada cerita fiksi
3.10 Membandingkan watak masing-masing tokoh pada teks fiksi
4.10 Menyajikan cara-cara yang dilakukan oleh tokoh cerita fiksi dalam memperjuangkan atau mempertentangkan hal-hal yang diinginkan
Teks fiksi keberagaman umat beragama di lingkungan tempat tinggal dengan rasa ingin tahu dan peduli
Mendiskusikan bagaimana berinteraksi dengan orang sekitar tempat tinggal dengan rasa peduli dan toleransi
Membuat tulisan mengenai tokoh yang diidolakan peserta didik di keluarga atau lingkungan sekitar
Membaca teks tentang tokoh fiksi yang dikenal di lingkungan tempat tinggalnya
Menuliskan perwatakan tokoh dalam teks yang dibaca
Membuat daftar benda-benda yang bergerak dan bagaimana pergerakannya
Menggambarkan tempat tinggal peserta didik dengan teknis kolase.
Menceritakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang di sekitar tempat tinggal peserta didik/ lingkungan sekolah
Memperagakan berbagai gerak aktivitas air renang gaya dada (gerakan kaki dan gerakan lengan)
Subtema 2: Keunikan Daerah Tempat Tinggalku (25 jam pelajaran)
Ilmu Pengetahuan Alam
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan gerak
4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak
Gaya dan Gerak
Pengertian gerak Pengaruh gaya
terhadap gerak benda.
Ilmu Pengetahuan Sosial
3.1 Mengidentifikasi
Letak dan luas
kabupaten/ kota dan
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
provinsi dalam peta Kondisi/karak-teristik
alam (iklim, bentuk muka bumi, flora, fauna)
Kondisi kependudukan (jumlah, kepadatan, persebaran)
Kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam
Wacana dan menyimak penjelasan tentang keberagaman umat beragama di masyarakat dengan rasa peduli dan toleransi di daerah tempat tinggalku
Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh umat beragama yang menjadi ciri khas daerah.
Membaca teks fiksi yang berhubungan dengan legenda di daerah peserta didik
Membandingkan sifat tokoh dalam legenda yang dibaca.
Menuliskan kembali teks fiksi yang berhubungan dengan legenda di daerah peserta didik menggunakan bahasa sendiri
Melakukan percobaan dan melaporkannya untuk menunjukkan perubahan gerak akibat gaya.
Melihat gambar/video/film yang menggambarkan potensi daerah kabupaten/kota di tempat tinggal peserta didik.
Mencari informasi mengenai keunikan penduduk dan karakteritik alam yang ada di daerah tempat tinggal peserta didik
Membuat klasifikasi karakteristik alam yang
Seni Budaya dan Prakarya
3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel
4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik
Teknik tempel dalam berkarya (kolase, montase, aplikasi dan mozaik)
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
ada didaerahnya Membuat montase
mengenai penduduk dan karakteristik alam di daerah tempat tinggalku
Membahas prilaku terpuji dalam pergaulan sehari-hari (antar teman sebaya, orang yang lebih tua, dan orang yang lebih muda) untuk menumbuhkan rasa peduli dan toleransi
Subtema 3: Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku (25 JP)
Mengamati gambar/video/film terkait keragaman daerah di Indonesia.
Membaca teks mengenai keragaman karakteristik alam di daerah tempat tinggal peserta didik.
Menuliskan karakteristik alam di daerah tempat tinggal dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan YME.
Membaca teks fiksi mengenai legenda dari suatu daerah
Mempresentasikan hal-hal yang menumbuhkan rasa bangga terhadap daerah berdasarkan legenda yang dibaca.
Melakukan percobaan dan melaporkannya untuk menunjukkan perubahan
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
gerak akibat gaya. Membaca teks informasi
mengenai kependudukan (jumlah, kepadatan, persebaran) dan kegiatan ekonomi penduduk di provinsi tempat tinggal peserta didik
Membuat ringkasan (bisa dalam bentuk tabel) mengenai informasi kependudukan dan ekonomi di provinsinya.
Membuat karya seni yang menggambarkan aktivitas ekonomi di lingkungan sekitarnya dengan aplikasi dan mozaik dengan teknik menempel
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 2 RPP Pra Siklus
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : IV / II
Tema 6 : Cita-Cita ku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : ( 1 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan Madrasah Madrasah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/ kabupaten sampai tingkat provinsi.
PPKN
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal
Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di
masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri puisi
4.6.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri puisi
IPS
3.1.1 Mengetahui karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam
4.2.1 Menyusun karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
PPKN
3.3.1 Mengetahui manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
4.3.1 Menyebutkan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
mengidentifikasikan ciri-ciri puisi dengan benar 2. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang ciri-ciri puisi secara terperinci 3. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat Menyusun karakteristik
ruang dan pemanfaatan sumber daya alam 4. Melalui kegiatan pengamatan dan berdiskusi siswa dapat mengetahui
manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari
E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Menggali ciri-ciri puisi
F. PENDEKATAN AN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Scientific Metode : Ceramah Strategi : Inquiry
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
Awal 1. Guru memberikan salam dan membuka pelajaran
dengan lafadz Basmallah.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru bertanya kepada siswa apakah mereka mempunyai cita-cita dan apa alasan mereka memilih cita-cita itu
4. Guru melakukan apersepsi dengan meminta siswa mengamati media yang telah disiapkan guru berupa gambar macam-macam profesi
5. Guru bertanya kepada siswa apakah mereka tahu profesi apa yang di tunjukkan papan tersebut dan apa tugas masing-masing pofesi itu
6. Guru menjelaskan tugas masing-masing profesi tersebut
7. Guru menginformasikan sub tema yang akan di pelajari hari ini yaitu tentang cita-citaku
1 menit
Inti Mengamati 8. Guru meminta siswa mengamati teks puisi tentang
cita-citaku yang ada di buku siswa lalu meminta siswa mendisuksikan bersama kelompoknya ciri-ciri puisi dan menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa
9. Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusinya 10. Guru meminta siswa menuliskan puisi dengan
tema cita-citaku berdasarkan ciri-ciri puisi yang telah mereka ketahui
Menanya
11. Guru bertanya kepada siswa apakah di anatara mereka ada yang bercita-cita menjadi seorang doter hewan?
Dan apa tugas utama dari seorang dokter hewan?
Mengeksplorasi
12. Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok dengan cara membagikan kartu yang berisi gambar hewan yaitu kucing dan ayam
13. Siswa yang mendapat kartu kucing berkumpul dengan siswa yang mendapat kartu kucing, begitu juga siswa yang mendapat kartu ayam berkumpul bersama kelompoknya
14. Guru meminta siswa memperhatikan beberapa gambar siklus hidup hewan yang telah di siapkan guru
15. Guru menjelaskan siklus hidup hewan tersebut 16. Bersama kelompoknya siswa di bimbing oleh guru
menggali pengetahuan seputar siswa mencari beberapa contoh siklus hidup hewan yang mereka ketahui
Mengasosiasi
17. Guru membagikan gambar secar acak berupa siklus hidup hewan
18. Lalu guru Penutup
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Buku pegangan siswa tema 6 sub tema cita-citaku 2. Gambar macam-macam profesi
I. PENILAIAN
1. Membuat Kesimpulan dari Pengamatan dan Diskusi
Bentuk penilaian :Penugasan
Instrumen Penilaian :rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6
Tujuan Kegiatan Penilaian :Mengukur pengetahuan siswa dalam
mengidentifikasi ciri-ciri puisi.
Aspek Sangat Baik Baik cukup Kurang
4 3 2 1
Pengetahuan
tentang ciri-
ciri puisi
Menyebutkan
dengan benar
semua ciri
puisi.
Menyebutkan
3 ciri puisi
dengan benar.
Menyebutkan
2 ciri puisi
dengan benar.
Hanya dapat
menyebutkan
1 ciri puisi.
Keterampilan
menuliskan
hasil
kesimpulan
pengamatan
dan diskusi
tentang ciri-
ciri puisi
dengan benar
dan bahasa
yang runtut
Menuliskan
semua ciri-
ciri puisi
dengan benar
dan runtut.
Menuliskan 3
ciriciri puisi
dengan bahasa
yang runtut .
Menuliskan
dengan benar
2 ciri-ciri
puisi dan
bahasa kurang
runtut.
Menuliskan
dengan benar
1 ciri-ciri
puisi dengan
bahasa kurang
runtut.
2. Menyusun Tahapan Perkembangan Hewan
Bentuk penilaian :Penugasan Instrumen Penilaian :daftar periksa/rubrik KD IPA 3.2 dan 4.2 Tujuan Kegiatan Penilaian :Mengukur pemahaman siswa
tentang tahapan perkembangan hewan. Mengembangkan keterampilan siswa dalam membuat skema siklus hidup makhluk hidup.
Aspek Sangat Baik Baik Cukup kurang
4 3 2 1
Pengetahuan
tentang
tahapan
pertumbuhan
hewan.
Mampu
menyusun 4
gambar
tahapan
pertumbuhan
hewan dengan
sangat tepat.
Mampu
menyusun 3
gambar
tahapan
pertumbuhan
hewan dengan
tepat.
Mampu
menyusun 2
gambar
tahapan
pertumbuhan
hewan.
Tidak mampu
menyusun
tahapan
pertumbuhan
hewan dengan
tepat.
Keterampilan
menyajikan
kesimpulan
tentang
tahapan
pertumbuhan
hewan.
Kesimpulan
ditulis dengan
tepat dan
meliputi 4
tahapan sesuai
dengan
gambar.
Kesimpulan
ditulis dengan
tepat meliputi
3 tahapan
sesuai dengan
gambar.
Kesimpulan
ditulis dengan
tepat meliputi
2 tahapan
sesuai dengan
gambar.
Kesimpulan
ditulis dengan
kurang tepat
dan tidak
meliputi
tahapan sesuai
dengan
gambar.
Mengetahui Pemusiran, maret 2019
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan ke-1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : IV / II
Tema 6 : Cita-Cita ku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : (1 x 35 Menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan Madrasah Madrasah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/ kabupaten sampai tingkat provinsi.
PPKN
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal
Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di
masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri puisi
4.6.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang ciri-ciri puisi
IPS
3.1.1 Mengetahui karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam
4.2.1 Menyusun karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
PPKN
3.3.1 Mengetahui manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
4.3.1 Menyebutkan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 5. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
mengidentifikasikan ciri-ciri puisi dengan benar. 6. Melalui kegiatan mengeksplorasi siswa dapat menuliskan sebuah puisi. 7. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa dapat menyajikan hasil
pengamatan tentang ciri-ciri puisi secara terperinci. 8. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu mengidentifikasi sumber
daya alam yang terdapat di daerahnya dengan rinci. 9. Melalui kegiatan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi
barang-barang tambang yang terdapat di wilayah Indonesia dengan rinci.
10. Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menuliskan satu perayaan keagamaan yang paling diketahuinya yang dilakukan masyarakat di daerah tempat tinggalnya dengan tepat.
E. MATERI PEMBELAJARAN 2. Menggali ciri-ciri puisi 3. Macam-macam barang tambang yang ada di Indonesia
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Scientific Metode : Sugesti imajinasi, ceramah
Strategi : Inquiry G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Awal 19. Guru memberikan salam dan membuka pelajaran dengan mengucapkan basmallah.
20. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
21. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang pelajaran minggu lalu tentang puisi.
22. Guru bertanya kepada siswa apakah mereka mempunyai cita-cita dan apa alasan mereka memilih cita-cita itu
23. Setelah itu guru menyalakan music yang berisi lagu tentang cita-cita dan diharapkan agar siswa memberi respon dan menyebabkan beragam tanggapan dari siswa.
24. Lalu guru menjelaskan kepada siswa kegunaan dari musik tersebut terhadap kegiatan menulis puisi hari ini.
25. Selanjutnya guru mematikan musik dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
5 menit
Inti 1. Buat suasana kelas menjadi tenang, kondusif dan santai.
2. Guru menyalakan musik yang akan digunakan sebagai media dalam melaksanakan metode sugesti imajinasi.
3. Siswa mengamati musik yang telah di nyalakan oleh guru.
4. Guru membagikan kertas putih yang akan digunakan siswa untuk menulis puisi karangannya.
5. guru berupaya merangsang imajinasi siswa. Dan cara mensugestinya misalnya, siswa diminta memikirkan apa yang akan mereka lakukan setelah mereka dewasa nanti.
25 menit
6. Biarkan musik menghanyutkan imajinasi siswa dan arahkan mereka untuk berada di situasi itu agara melahirkan ide-ide dan perasaannya.
7. Siswa mulai mencatat ide-ide ataupun perasaan yang mereka rasakan pada selembar kertas kerja.
8. Guru mengarahkan siswa untuk merangkainya ke dalam bait-bait puisi.
9. Setelah sugesti selesai, dan lagu di hentikan. Lalu siswa di minta membaca kembali hasil puisi yang mereka ciptakan.
10. Salah seorang siswa di minta membacakan kembali puisi ciptaanya. Siswa lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan.
11. Siswa dan guru bersama-sama mengulas salah satu puisi karya siswa yang meliputi penggunaan judul, tema diksi, gaya bahasa, pengimajinasian, pencitraan, dan unsur pembanngun puisi lainnya.
12. Siswa mengamati peta daerah persebaran sumber daya bahan tambang daerah Belitung
13. Siswa kemudian mengisi tabel yang terdapat pada buku siswa dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya.
14. Siswa melengkapi tabel pada halaman ini dengan menggunakan berbagai sumber informasi, Siswa menggunakan kalender tahun ini untuk mengetahui hari raya keagamaan.
Penutup 1. Guru melakukan evaluasi dan memberikan kesimpulan terhadap proses dan hasil belajar yang telah di laksanakan hari ini.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan tanggapan atau pertanyaan terkait kesulitan yang mereka alami dalam proses belajar mengajar baik dalam proses pengimajinasian ataupun dalam proses menulis puisi.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.
5 menit
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
3. Buku pegangan siswa tema 6 sub tema cita-citaku
4. Laptop dan Speaker musik untuk pengeras lagu anak yang berjudul cita-cita
5. Lembar kertas HVS
I. PENILAIAN 1. Menulis Sebuah Puisi
Bentuk penilaian: Penugasan Instrumen Penilaian: Rubrik
Aspek yang
dinilai Indikator Skor kategori
Keakuratan
tema dan makna
5. Tema aktual sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan jelas.
6. Tema aktual, sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan kurang jelas
7. Tema kurang aktual, kurang
sesuai dengan perkembangan
siswa, penyampaian pesan
kurang jelas
8. Tema tidak aktual, tidak sesuai
dengan perkembangan siswa,
penyampaian pesan tidak jelas
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kekuatan
imajinasi
5. Daya khayal sangat tinggi,
kreatif dan mengesankan
6. Daya khayal tinggi, kreatif, dan
mengesankan
4
3
Sangat Baik
Baik
7. Daya khayal rendah, dan kurang
mengesankan
8. Daya khayal sangat rendah,
tidak kreatif dan tidak
mengesankan.
2
1
Cukup
Kurang
Ketepatan diksi 5. Pemilihan kata sangat tepat dan
efektif
6. Pemilihan kata tepat dan efektif
7. Pemilihan kata kurang tepat dan
kurang efektif
8. Pemilihan kata tidak tepat dan
tidak efektif
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Penggunaan
majas
5. Penggunaan majas sangat tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
6. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
7. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
kurang mampu menimbulkan
kesan indrawi kepada pembaca
8. Penggunaan majas tidak tepat,
tidak menggunakan pengimajia
4
3
2
Sangat Baik
Baik
Cukup
1
Kurang
Respon afektif
guru
5. Tanggapan guru terhadap puisi
sangat baik
6. Tanggapan guru terhadap puisi
baik
7. Tanggapan guru terhadap puisi
kurang baik
8. Tanggapan guru terhadap puisi
tidak baik
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
2. Melengkapi Tabel Informasi Bentuk penilaian: Penugasan Instrumen Penilaian: Rubrik
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
Pengetahuan tentang jenis-jenis barang tambang yang terdapat di daerah tempat tinggal siswa
Siswa mampu mengisi seluruh tabel dengan informasi yang lengkap, jelas, dan rinci
Siswa mampu mengisi hampir seluruh tabel dengan informasi yang lengkap, cukup jelas, dan cukup rinci
Siswa mampu mengisi hanya sebagian tabel dengan informasi yang kurang lengkap, kurang jelas, dan kurang rinci
Siswa perlu berlatih lagi untuk dapat mengisi tabel dengan lengkap, jelas, dan rinci.
Ketrampilan Siswa Siswa Siswa Siswa kurang
menuliskan manfaat sumber daya alam yang terdapat di daerahnya
menuliskan manfaat sumber daya alam yang terdapat di daerahnya dengan sangat jelas.
menuliskan manfaat sumber daya alam yang terdapat di daerahnya dengan jelas.
menuliskan manfaat sumber daya alam yang terdapat di daerahnya dengan cukup jelas.
jelas dalam menuliskan manfaat sumber daya alam yang terdapat di daerahnya.
Refleksi
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
…………………………………………………………………………
Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
…………………………………………………………………………
Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang
ditetapkan.
Pengayaan
Memberikan kegiatan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target
pencapaian kompetensi.
Mengetahui Pemusiran, maret 2019
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan ke-2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : IV / II
Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku
Sub Tema 1 : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di
Negeriku
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : (1 x 35 Menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan Madrasah Madrasah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Bahasa indonesia
3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks non fiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
IPS
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan
agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia
serta hubungannya dengan karakteristik ruang
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik
ruang
PPKN
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keragaman
suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan
dan kesatuan
3.4 Mengidentfikasi berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
4.4 Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan Indonesia
serta hubungannya dengan karakteristik ruang
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.7.1 Menyajikan pengetahuan pada teks puisi
4.7.1 Melafalkan pengetahuan baru dari teks non fiksi
IPS
3.2.1 Menganalisis keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan
agama
4.2.1 menguraikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis, dan agama
PPKN
2.4.1 Mengimplementasikan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk
keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
4.4.1 Mendefinisikan keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyajikan pengetahuan pada teks puisi.
2. Siswa dapat menuliskan sebuah puisi
3. Siswa dapat melafalkan pengetahuan baru dari teks non fiksi.
4. Siswa dapat menganalisis keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis,
dan agama.
5. Siswa dapat menguraikan hasil identifikasi mengenai keragaman
sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama.
E. MATERI PELAJARAN
1. Teks nonfiksi
2. Mengetahui keragaman di indonesia
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Sugesti imajinasi, ceramah
Strategi : Inquiry
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Awal 26. Guru memberikan salam dan membuka pelajaran
dengan mengucapkan basmallah.
27. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
28. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang
pelajaran minggu lalu tentang puisi.
29. Setelah itu guru menyalakan musik yang berisi
lagu tentang keragaman di Indonesia dan
diharapkan agar siswa memberi respon dan
menyebabkan beragam tanggapan dari siswa.
30. Lalu guru menjelaskan kepada siswa kegunaan
dari musik tersebut terhadap kegiatan menulis
puisi hari ini.
31. Selanjutnya guru mematikan musik dan
menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
5 menit
Inti 15. Buat suasana kelas menjadi tenang, kondusif dan
santai.
16. Guru menyalakan musik yang akan digunakan
sebagai media dalam melaksanakan metode
sugesti imajinasi.
17. Siswa mengamati musik yang telah di nyalakan
oleh guru.
18. Guru membagikan kertas putih yang akan
digunakan siswa untuk menulis puisi
25 menit
karangannya.
19. guru berupaya merangsang imajinasi siswa. Dan
cara mensugestinya misalnya, siswa diminta
memikirkan seperti apa Negara Indonesia ini
menurut mereka.
20. Biarkan musik menghanyutkan imajinasi siswa
dan arahkan mereka untuk berada di situasi itu
agara melahirkan ide-ide dan perasaannya.
21. Siswa mulai mencatat ide-ide ataupun perasaan
yang mereka rasakan pada selembar kertas kerja.
22. Guru mengarahkan siswa untuk merangkainya ke
dalam bait-bait puisi.
23. Setelah sugesti selesai, dan lagu di hentikan. Lalu
siswa di minta membaca kembali hasil puisi yang
mereka ciptakan.
24. Salah seorang siswa di minta membacakan
kembali puisi ciptaanya. Siswa lainnya
mendengarkan dan memberikan tanggapan.
25. Siswa dan guru bersama-sama mengulas salah
satu puisi karya siswa yang meliputi penggunaan
judul, tema diksi, gaya bahasa, pengimajinasian,
pencitraan, dan unsur pembanngun puisi lainnya.
26. Siswa melakukan diskusi kelompok mengenai
bahasa daerah yang digunaan oleh anggota
kelompok.
27. Siswa membuat laporan tertulis dari hasil diskusi.
28. Siswa membaca teks tentang ragam bahasa daerah
di Indonesia.
29. Siswa berdiskusi kelompok menegnai kegiatan
yang dapat dilakukan yang dapat mencegah
punahnya bahasa daerah.
Penutup 4. Guru melakukan evaluasi dan memberikan
kesimpulan terhadap proses dan hasil belajar yang
telah di laksanakan hari ini.
5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan tanggapan atau pertanyaan terkait
kesulitan yang mereka alami dalam proses belajar
mengajar baik dalam proses pengimajinasian
ataupun dalam proses menulis puisi.
6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
hamdallah.
5 menit
H. SUMBER DANMEDIA PEMBELAJARAN
1. Buku pegangan siswa tema 7 Indahnya Keragaman Di Negeriku
2. Laptop dan Speaker musik untuk pengeras lagu anak yang berjudul
indahnya Indonesia
3. Lembar kertas HVS
I. PENILAIAN
Aspek yang
dinilai Indikator Skor kategori
Keakuratan
tema dan makna
9. Tema aktual sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan jelas.
10. Tema aktual, sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan kurang jelas
11. Tema kurang aktual, kurang
sesuai dengan perkembangan
siswa, penyampaian pesan
kurang jelas
12. Tema tidak aktual, tidak sesuai
4
3
2
Sangat Baik
Baik
Cukup
dengan perkembangan siswa,
penyampaian pesan tidak jelas
1
Kurang
Kekuatan
imajinasi
9. Daya khayal sangat tinggi,
kreatif dan mengesankan
10. Daya khayal tinggi, kreatif, dan
mengesankan
11. Daya khayal rendah, dan kurang
mengesankan
12. Daya khayal sangat rendah,
tidak kreatif dan tidak
mengesankan.
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Ketepatan diksi 9. Pemilihan kata sangat tepat dan
efektif
10. Pemilihan kata tepat dan efektif
11. Pemilihan kata kurang tepat dan
kurang efektif
12. Pemilihan kata tidak tepat dan
tidak efektif
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Penggunaan
majas
9. Penggunaan majas sangat tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
10. Penggunaan majas kurang tepat,
4
Sangat Baik
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
11. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
kurang mampu menimbulkan
kesan indrawi kepada pembaca
12. Penggunaan majas tidak tepat,
tidak menggunakan pengimajia
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
Respon afektif
guru
9. Tanggapan guru terhadap puisi
sangat baik
10. Tanggapan guru terhadap puisi
baik
11. Tanggapan guru terhadap puisi
kurang baik
12. Tanggapan guru terhadap puisi
tidak baik
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Aspek 4 3 2 1
Ketepatan
menyebutkan
cara
Dapat
menyebutkan
minimal 3 cara
Dapat
menyebutkan
minimal 2 cara
Dapat
menyebutkan
minimal 1 cara
Tidak dapat
Dapat
menyebutkan
mencegah
kepunahan
bahasa
daerah.
mencegah
kepunahan bahasa
daerah.
mencegah
kepunahan
bahasa daerah.
mencegah
kepunahan
bahasa daerah.
cara
mencegah
kepunahan
bahasa
daerah.
Keterampilan
berbicara di
depan kelas.
Penampilan dan
gaya tubuh yang
menarik,
pengucapan
kalimat jelas, dan
mudah
dimengerti.
Penampilan
dan gaya tubuh
yang kurang
menarik,
pengucapan
kalimat jelas,
dan mudah
dimengerti.
Penampilan
dan gaya tubuh
yang kurang
menarik,
pengucapan
kalimat kurang
jelas, dan tidak
mudah
dimengerti.
Penampilan
dan gaya
tubuh yang
tidak
menarik,
pengucapan
kalimat
kurang jelas,
dan tidak
mudah
Refleksi
Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
…………………………………………………………………………
Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang
ditetapkan.
Mengetahui Pemusiran, maret 2019
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan ke-1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : IV / II
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub Tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : (1 x 35 Menit)
J. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan Madrasah Madrasah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
K. KOMPETENSI DASAR
Bahasa indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada
teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan
berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai provinsi.
4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya
dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan
budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.
PPKN
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat, sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal
Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di
masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
L. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.9.1 Menganalisis tokoh dalam teks fiksi
4.9.1 Mengemukakan tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual.
IPS
3.3.1 Menganalisis kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan
sekitar
4.3.1 Menuliskan kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan
sekitar
PPKN
3.3.1 Mengetahui manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
4.3.1 Menyebutkan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
M. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan kegiatan mencari tahu kegemaran anggota keluarga, siswa
dapat menjelaskan karakteristik individu anggota keluarganya. 2. Dengan kegiatan membaca teks bacaan, siswa dapat menjelaskan jenis
pekerjaan dan kegiatan masyarakat terkait dengan kegiatan ekonomi. 3. Dengan kegiatan mengeksplorasi siswa dapat membuat puisi
berdasarkan sub tema lingkungan tempat tinggalku. 4. Dengan kegiatan menulis puisi siswa dapat menentukan tokoh dalam
teks puisi. 5. Dengan kegiatan mengamati kegiatan penduduk di lingkungan tempat
tinggal, siswa mampu mengidentifikasi jenis pekerjaan terkait dengan kegiatan ekonomi di lingkungan tempat tinggalnya.
6. Dengan kegiatan mengidentifikasi tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi, siswa dapat menjelaskan tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita fiksi secara benar.
N. MATERI PEMBELAJARAN 1. Mengenal jenis pekerjaan di lingkungan masyarakat 2. Menentukan tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita fiksi
O. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Scientific Metode : Sugesti imajinasi, ceramah Strategi : Inquiry
P. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Awal 32. Guru memberikan salam dan membuka pelajaran dengan mengucapkan basmallah.
33. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
34. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang pelajaran minggu lalu tentang puisi.
35. Guru bertanya kepada siswa mengenai pekerjaan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
36. Setelah itu guru menyalakan music yang berisi lagu tentang macam-macam pekerjaan dan diharapkan agar siswa memberi respon dan menyebabkan beragam tanggapan dari siswa.
37. Lalu guru menjelaskan kepada siswa kegunaan dari musik tersebut terhadap kegiatan menulis puisi hari ini.
38. Selanjutnya guru mematikan musik dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
5 menit
Inti 30. Guru membimbing siswa untuk menemukan tema puisi yang akan di tulis oleh siswa pada saat proses sugesti. Temanya berkaitan dengan sub tema yang seang dipelajari.
31. Buat suasana kelas menjadi tenang, kondusif dan
25 menit
santai. 32. Guru menyalakan musik yang akan digunakan
sebagai media dalam melaksanakan metode sugesti imajinasi.
33. Siswa mengamati musik yang telah di nyalakan oleh guru.
34. Guru membagikan kertas putih yang akan digunakan siswa untuk menulis puisi karangannya.
35. guru berupaya merangsang imajinasi siswa. Dan cara mensugestinya misalnya, siswa diminta memikirkan bagaimana keadaan lingkungan di sekitar rumah mereka, dan jenis pekerjaan apa saja yang sering dilakukan warga sekitar.
36. Biarkan musik menghanyutkan imajinasi siswa dan arahkan mereka untuk berada di situasi itu agara melahirkan ide-ide dan perasaannya.
37. Siswa mulai mencatat ide-ide ataupun perasaan yang mereka rasakan pada selembar kertas kerja.
38. Guru mengarahkan siswa untuk merangkainya ke dalam bait-bait puisi.
39. Setelah sugesti selesai, dan lagu di hentikan. Lalu siswa di minta membaca kembali hasil puisi yang mereka ciptakan.
40. Salah seorang siswa di minta membacakan kembali puisi ciptaanya. Siswa lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan.
41. Siswa dan guru bersama-sama mengulas salah satu puisi karya siswa yang meliputi penggunaan judul, tema diksi, gaya bahasa, pengimajinasian, pencitraan, dan unsur pembangun puisi lainnya.
42. Siswa mengamati gambar lalu membaca narasi pada buku siswa.
43. Selesai membaca, siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan di buku siswa.
44. Selanjutnya siswa diminta mengamati kegiatan ekonomi dan jenis pekerjaan yang terkait dengan kegiatan ekonomi tersebut di lingkungan tempat tinggalnya.
45. Setelah melakukan pengamatan, siswa diminta
mengisi kolom yang tersedia sesuai hasil pengamatan.
46. Guru mengajak siswa mengingat kembali mengenai pengertian tokoh. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan singkat mengenai tokoh utama dan tokoh tambahan dalam sebuah cerita fiksi.
47. Kemudian, siswa diminta untuk mengidentifikasi tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita tersebut. setelah itu, siswa menuliskan jawabannya pada kolom yang telah disediakan.
Penutup 7. Guru melakukan evaluasi dan memberikan kesimpulan terhadap proses dan hasil belajar yang telah di laksanakan hari ini.
8. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan tanggapan atau pertanyaan terkait kesulitan yang mereka alami dalam proses belajar mengajar baik dalam proses pengimajinasian ataupun dalam proses menulis puisi.
9. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah untuk mencari informasi kegiatan ekonomi di lingkungan tempat tinggalnya. Siswa juga diminta mencari informasi tentang pengaruh lingkungan terhadap kegiatan ekonomi masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya
10. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.
5 menit
Q. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 6. Buku pegangan siswa tema 8 Daerah Tempat Tinggalku 7. Laptop dan Speaker musik untuk pengeras lagu anak yang berjudul
cita-cita 8. Lembar kertas HVS
R. PENILAIAN
Aspek yang
dinilai Indikator Skor kategori
Keakuratan
tema dan makna
13. Tema aktual sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan jelas.
14. Tema aktual, sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan kurang jelas
15. Tema kurang aktual, kurang
sesuai dengan perkembangan
siswa, penyampaian pesan
kurang jelas
16. Tema tidak aktual, tidak sesuai
dengan perkembangan siswa,
penyampaian pesan tidak jelas
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kekuatan
imajinasi
13. Daya khayal sangat tinggi,
kreatif dan mengesankan
14. Daya khayal tinggi, kreatif, dan
mengesankan
15. Daya khayal rendah, dan kurang
mengesankan
16. Daya khayal sangat rendah,
tidak kreatif dan tidak
mengesankan.
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Ketepatan diksi 13. Pemilihan kata sangat tepat dan 4 Sangat Baik
efektif
14. Pemilihan kata tepat dan efektif
15. Pemilihan kata kurang tepat dan
kurang efektif
16. Pemilihan kata tidak tepat dan
tidak efektif
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
Penggunaan
majas
13. Penggunaan majas sangat tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
14. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
15. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
kurang mampu menimbulkan
kesan indrawi kepada pembaca
16. Penggunaan majas tidak tepat,
tidak menggunakan pengimajia
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Respon afektif
guru
13. Tanggapan guru terhadap puisi
sangat baik
14. Tanggapan guru terhadap puisi
baik
4
Sangat Baik
15. Tanggapan guru terhadap puisi
kurang baik
16. Tanggapan guru terhadap puisi
tidak baik
3
2
1
Baik
Cukup
Kurang
Refleksi
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
…………………………………………………………………………
Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
…………………………………………………………………………
Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang
ditetapkan.
Pengayaan
Memberikan kegiatan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target
pencapaian kompetensi.
Mengetahui Pemusiran, maret 2019
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 6 RPP Siklus II Pertemuan ke-2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 12/X Desa Pemusiran
Kelas / Semester : IV / II
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub Tema 2 : Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : (1 x 35 Menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan Madrasah Madrasah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR Bahasa indonesia
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
4.6 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada
teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.
IPS
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan
berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai provinsi.
4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya
dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan
budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.
PPKN
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat, sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal
Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di
masyarakat dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.9.1 Menganalisis tokoh dalam teks fiksi
4.9.1 Mengemukakan tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual.
IPS
3.3.1 Menganalisis kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan
sekitar
4.3.1 Menuliskan kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan
sekitar
PPKN
3.3.1 Mengetahui manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
4.3.1 Menyebutkan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan mencari tahu keunikan Kota Tangerang, siswa mengetahui keunikan dari suatu daerah.
2. Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menceritakan kembali teks tersebut dan mencermati serta menuliskan tokoh-tokoh pada teks tersebut.
3. Dengan kegiatan mengamati gambar kegiatan ekonomi, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan ekonomi serta pekerjaan yang terkait dengan kegiatan tersebut.
4. Dengan kegiatan mengamati keberagaman individu di sekolah, siswa dapat mengetahui manfaat keberagaman karakteristik individu di lingkungan sekolah.
5. Dengan kegiatan mengeksplorasi siswa dapat membuat puisi berdasarkan sub tema lingkungan tempat tinggalku.
E. MATERI PEMBELAJARAN 3. Menulis puisi 4. Menentukan tokoh utama dan tokoh tambahan dalam cerita fiksi
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Metode : Sugesti imajinasi, ceramah Strategi : Inquiry
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Awal 39. Guru memberikan salam dan membuka pelajaran dengan mengucapkan basmallah.
40. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
5 menit
dengan kegiatan pembelajaran. 41. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang
pelajaran minggu lalu tentang puisi. 42. Guru bertanya kepada siswa mengenai keindahan
tempat tinggalnya. 43. Setelah itu guru menyalakan musik yang berisi
lagu tentang macam-macam pekerjaan dan diharapkan agar siswa memberi respon dan menyebabkan beragam tanggapan dari siswa.
44. Lalu guru menjelaskan kepada siswa kegunaan dari musik tersebut terhadap kegiatan menulis puisi hari ini.
45. Selanjutnya guru mematikan musik dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.
Inti 48. Guru membagikan kembali hasil tulisan puisi siswa pada pertemuan sebelumnya, dan guru menginformasikan bahwa nanti siswa di minta untuk memperbaiki puisi mereka agar lebih bagus lagi.
49. Buat suasana kelas menjadi tenang, kondusif dan santai.
50. Guru menyalakan musik yang akan digunakan sebagai media dalam melaksanakan metode sugesti imajinasi.
51. Siswa mengamati musik yang telah di nyalakan oleh guru.
52. Guru membagikan kertas putih yang akan digunakan siswa untuk menulis puisi karangannya.
53. guru berupaya merangsang imajinasi siswa. Dan cara mensugestinya misalnya, siswa diminta memikirkan bagaimana keadaan dan keindahan lingkungan di sekitar rumah mereka,
54. Biarkan musik menghanyutkan imajinasi siswa dan arahkan mereka untuk berada di situasi itu agara melahirkan ide-ide dan perasaannya.
55. Siswa mulai mencatat ide-ide ataupun perasaan yang mereka rasakan pada selembar kertas kerja.
56. Guru mengarahkan siswa untuk memperbaiki karangannya dan merangkainya kembali ke dalam
25 menit
bait-bait puisi. 57. Setelah sugesti selesai, dan lagu di hentikan. Lalu
siswa di minta membaca kembali hasil puisi yang mereka ciptakan.
58. Salah seorang siswa di minta membacakan kembali puisi ciptaanya. Siswa lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan.
59. Siswa dan guru bersama-sama mengulas salah satu puisi karya siswa yang meliputi penggunaan judul, tema diksi, gaya bahasa, pengimajinasian, pencitraan, dan unsur pembangun puisi lainnya.
60. Siswa menuliskan informasi tentang keunikan Kota Tangerang yang ia dapatkan dalam kolom yang tersedia.
61. siswa diminta membaca teks fiksi tentang kota Tangerang yang telah ia temukan sebelumnya. Setelah selesai, siswa diminta untuk menjawab pertanyaanpertanyaan pada Buku Siswa.
62. Guru mengajak siswa mengingat kembali materi kegiatan ekonomi dengan cara bertanya jawab
63. siswa diminta menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa dan siswa menuliskan jawabannya pada kolom yang tersedia
Penutup 11. sebagai tugas di rumah siswa diminta menanyakan kepada orang tua tentang keunikan daerah tempat tinggalnya, dan siswa diminta menuliskan hasilnya pada kolom yang tersedia
12. Guru melakukan evaluasi dan memberikan kesimpulan terhadap proses dan hasil belajar yang telah di laksanakan hari ini.
13. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan tanggapan atau pertanyaan terkait kesulitan yang mereka alami dalam proses belajar mengajar baik dalam proses pengimajinasian ataupun dalam proses menulis puisi.
14. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.
5 menit
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Buku pegangan siswa tema 8 Daerah Tempat Tinggalku 2. Laptop dan Speaker musik untuk pengeras lagu anak yang berjudul
cita-cita 3. Lembar kertas HVS
I. PENILAIAN
Aspek yang
dinilai Indikator Skor kategori
Keakuratan
tema dan makna
17. Tema aktual sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan jelas.
18. Tema aktual, sesuai dengan
perkembangan siswa,
penyampaian pesan kurang jelas
19. Tema kurang aktual, kurang
sesuai dengan perkembangan
siswa, penyampaian pesan
kurang jelas
20. Tema tidak aktual, tidak sesuai
dengan perkembangan siswa,
penyampaian pesan tidak jelas
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kekuatan
imajinasi
17. Daya khayal sangat tinggi,
kreatif dan mengesankan
18. Daya khayal tinggi, kreatif, dan
mengesankan
19. Daya khayal rendah, dan kurang
mengesankan
4
3
Sangat Baik
Baik
20. Daya khayal sangat rendah,
tidak kreatif dan tidak
mengesankan.
2
1
Cukup
Kurang
Ketepatan diksi 17. Pemilihan kata sangat tepat dan
efektif
18. Pemilihan kata tepat dan efektif
19. Pemilihan kata kurang tepat dan
kurang efektif
20. Pemilihan kata tidak tepat dan
tidak efektif
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Penggunaan
majas
17. Penggunaan majas sangat tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
18. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
mampu menimbulkan kesan
indrawi kepada pembaca
19. Penggunaan majas kurang tepat,
terdapat pengimajian yang
kurang mampu menimbulkan
kesan indrawi kepada pembaca
20. Penggunaan majas tidak tepat,
tidak menggunakan pengimajia
4
3
2
Sangat Baik
Baik
Cukup
1
Kurang
Respon afektif
guru
17. Tanggapan guru terhadap puisi
sangat baik
18. Tanggapan guru terhadap puisi
baik
19. Tanggapan guru terhadap puisi
kurang baik
20. Tanggapan guru terhadap puisi
tidak baik
4
3
2
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Aspek Baik sekali Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dalam keseluruhan penulisan.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian besar penulisan.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian kecil penulisan.
Sikap saat mengerjakan tugas.
Percaya diri, mandiri,dan tanggung jawab.
Percaya diri, sesekali meminta bantuan guru, dan tanggung jawab.
Tidak percaya diri, mengandalkan bimbingan guru.
Menyontek
Refleksi
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
…………………………………………………………………………
Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
…………………………………………………………………………
Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
…………………………………………………………………………
Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang
ditetapkan.
Pengayaan
Memberikan kegiatan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target
pencapaian kompetensi.
Mengetahui Pemusiran, maret 2019
Guru Kelas IV Mahasiswa
Edy Nurwan, S. Pd Yuspita Septiana
NIP 196007071985071001 TPG 151744
Mengetahui
Kepala Sekolah Dasar Negeri 12/X
Lilis Suryani, S. Pd
NIP 196510251986102001
Lampiran 7 Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
No Aktivitas yang Diamati
Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa
Persentase (%)
Jumlah Siswa
Persentase (%)
1 Siswa bertanya sesuai dengan materi pelajaran 4 22,2% 14 78%
2 Siswa mengobrol pada saat proses pembelajaran berlangsung
10 55,5% 0 0%
3 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru 9 50% 16 89%
4 Siswa diam dan tidak menjawab pertanyaan guru
9 50% 2 11%
5 Siswa antusias belajar 16 88% 18 100%
6 Siswa percaya diri dalam menulis puisi 13 72,2% 18 100%
7 Siswa membuka buku selain buku tema pembelajaran
4 22,2% 0 0%
8 Siswa menyimak dengan seksama 9 50% 18 100%
Rata-rata 60% 80%
Lampiran 8 Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
No Aspek Pengamatan
Hasil Pengamatan
1 2 3 4 5
I II I II I II I II I II
1 Penguasaan kelas
2 Alokasi waktu
3 Membimbing siswa
dalam menuangkan
ide dan menulis puisi
4 Penguasaan metode
pembelajaran
5 Pemberian motivasi
kepada siswa
6 Kejelasan penugasan
kepada siswa
7 Mengevaluasi hasil
kerja atau belajar
siswa
8 Memberikan masukan
dan reward kepada
siswa yang telah
berhasil membuat
puisi hasil karyanya
sendiri
Lampiran 9 Hasil Tes Keterampilan Siswa Siklus I dan Siklus II
No Nama
Indikator penilaian
Keakuratan tema dan
makna
Kekuatan imajinasi
Ketepatan diksi
Penggunaan majas
Respon afektif guru
I II I II I II I II I II 1 AAA 2 4 2 4 1 3 1 3 2 3 2 AM 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 AAS 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 AA 2 3 2 3 1 3 1 2 1 3 5 AS 2 3 1 3 1 3 1 2 1 3 6 JH 2 3 2 4 1 3 1 2 2 4 7 JN 2 3 2 4 1 3 1 3 2 4 8 MAA 2 3 2 4 2 3 1 4 2 3 9 MU 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 10 MR 2 3 2 4 1 3 1 3 2 3 11 MFZ 2 4 2 4 2 3 1 3 2 3 12 MFT 2 4 2 4 1 4 1 4 2 4 13 NA 2 4 2 4 1 3 1 3 2 3 14 NAL 2 4 3 4 2 4 2 3 3 4 15 PL 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 16 RA 2 4 2 4 2 3 1 3 2 4 17 RS 2 4 2 3 2 3 1 3 2 3
18 SL 3 4 3 4 2 4 2 4 3 4 Jumlah 41 66 41 69 32 61 24 58 40 64 Persentase 57% 92% 57% 96% 44% 85% 33% 81% 56% 89% Rata-rata Siklus I 49%
Rata-rata Siklus II 88%
Lampiran 10 Perolehan Pengisian Angket Siklus I
No Nama P1 P2 P3 P4 P5
SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS
1 AAA
2 AM
3 AAS
4 AA
5 AS
6 JF
7 JN
8 MAA
9 MU
10 MR
11 MFZ
12 MFT
13 NA
14 NAL
15 PL
16 RA
17 RS
18 SL
JUMLAH 7 9 2 0 8 9 0 1 4 12 0 2 11 5 2 0 8 8 1 1
PERSENTASE 39% 50% 11% 44% 50% 6% 22% 67% 11% 61% 28% 11% 44% 44% 6% 6%
Lampiran 10 Perolehan Pengisian Angket Siklus I
P6 P7 P8 P9 P10
SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS
6 10 2 0 14 4 0 0 13 5 0 0 11 7 0 0 10 6 2 0
33% 56% 11% 78% 22% 72% 28% 61% 39% 56% 33% 11%
Lampiran 10 Perolehan Pengisian Angket Siklus II
No Nama P1 P2 P3 P4 P5
SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS
1 AAA
2 AM
3 AAS
4 AA
5 AS
6 JF
7 JN
8 MAA
9 MU
10 MR
11 MFZ
12 MFT
13 NA
14 NAL
15 PL
16 RA
17 RS
18 SL
JUMLAH 16 2 0 0 14 4 0 0 16 2 0 0 16 2 0 0 16 2 0 0
PERSENTASE 89% 11% 78% 22% 89% 11% 89% 11% 89% 11%
Lampiran 10 Perolehan Pengisian Angket Siklus II
P6 P7 P8 P9 P10
SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS SS S KS TS
15 3 0 0 18 0 0 17 1 0 0 14 7 0 0 16 2 0 0
83% 17% 100% 94% 6% 78% 39% 89% 11%
Lampiran 11 Lembar Tes Menulis Puisi Siklus I dan Siklus II
Lampiran 12 Hasil Wawancara Penulis Dengan Guru Kelas
Wawancara tahap awal dengan guru kelas IV pada kegiatan pra siklus :
1) Bagaimana pendapat Bapak terhadap pembelajaran menulis puisi di SDN
12/X Desa Pemusiran?
Jawaban : Kegiatan pembelajaran khususnya dalam menulis puisi di kelas
IV ini kemampuan siswanya masih terbilang sangat rendah, dalam artian
bahwa siswa masih belum bisa menulis puisi sesuai dengan kaidah
penulisan puisi. Jika siswa diminta menuliskan sebuah puisi, hasil
tulisannya mejadi sebuah karangan cerita pendek bukan menjadi sebuah
puisiyang indah.
2) Metode pembelajaran apa yang Bapak gunakan dalam pembelajaran
menulis puisi?
Jawaban : Bapak pernah mencoba menggunakan metode karya wisata
dengan mengajak siswa keluar ruang kelas menuju lapangan dengan tujuan
agar siswa dapat menulis sesuai dengan apayang ada di imajinasinya dan
menuangkannya kedalam tulisan berbentuk sebuah puisi. Namun, karena
karaker siswa kelas IV masih untuk bermain-main jadi metode yang bapak
terapkan tidak sesuai. Siswa jadi tidak fokus terhadap tugas yang bapak
berikan dan mereka banyak yang bermain-main dilapangan.
3) Kendala apa saja yang Bapak hadapi saat pembelajaran menulis puisi?
Jawaban : Selain pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang
tidak cocok tadi, kendala juga terdapat pada penggunaan bahasa. Dalam
menulis puisi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
namun siswa disini untuk penggunaan bahasa Indonesia masih kurang
benar. Jadi sulit bagi mereka untuk membuat kata-kata indah dan penuh
makna diakibatkan kendala pada bahasa mereka. Mereka terbiasa
menggunakan bahasa daerah.
4) Bagaimana nilai atau rata-rata nilai siswa dalam menulis puisi? Apakah
masih rendah atau sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal?
Jawaban : Untuk nilai dalam kegiatan menulis puisi masih sangat rendah.
Hanya ada 2 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dari 18
siswa. Dalam hal ini bapak bisa memaklumi karena salah satu kendala tadi.
Namun untuk nilai akhir bapak menggabungkannya dengan nilai menulis
karangan bebas, jadi nilai mereka sedikit banyaknya terbantu dari situ.
Wawancara pada kegiatan akhir penelitian pada siklus II :
1) Bagaimana pendapat Bapak terhadap pembelajaran menulis puisi setelah
menggunakan metode sugesti imajinasi ?
Jawaban : Metode sugesti imajinasi ini sangat bagus. Setelah menggunakan
metode sugesti imajinasi, keterampilan menulis puisi siswa meningkat.
Terlihat dari hasil tulisan mereka sudah banyak yang menggunakan kata
indah dan bermakna.
2) Kendala apa yang bapak hadapi selama menggunakan metode sugesti
imajinasi ?
Jawaban : Sebenarnya secara garis besar kendala itu bisa dikatakan tidak
terlalu berarti. Namun jika ditanya apakah ada, ya setiap kegiatan pasti
sedikit banyaknya menenmukan kendala apa lagi ini pertama kalinya bapak
meggunakan metode ini. Kendalaya hanya pada
3) Menurut bapak apakah metode ini tepat diterapkan dalam kegiatan menulis
puisi ?
Jawaban : Ya, saya rasa metode ini tepat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran. Disamping membuat siswa lebih konsentrasi, metode ini juga
dapat menimbulkan imajinasi siswa sehingga mereka dapat terbantu ketika
dalam menulis karangannya.
4) Apa saran bapak untuk kami selaku mahasiswa untuk kebaikan kami
kedepannya ?
Jawaban : Saran saya, tingkatkan lagi pengetahuan anda tentang metode.
Untuk memilih metode pembelajaran pertimbangkan juga situasi dan
kondisi kelas maupun peserta didik.
Lampiran 12 Dokumentasi
Proses Pembelajaran Pra Siklus Tanpa Menggunaka Metode Sugesti Imajinai
Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Sugesti Imajinasi
Kartu Konsultasi Skripsi
Kartu Konsultasi Skripsi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Yuspita Septiana
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tgl Lahir : Pemusiran / 16 Mei 2019
Alamat : Jln. Utama RT. 06, Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
Pekerjaan : Mahasiswi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
Alamat Email : [email protected]
No. Hp : 082282135787
Pendidikan Formal :
1. Sekolah Dasar Negeri 12/x Desa Pemusiran Tamat pada tahun 2009
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tamat pada tahun 2012
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tamat pada tahun 2015
Motto Hidup : Lakukan yang terbaik, sehingga aku tak akan menyalahkan diriku sendiri atas segalanya
Jambi Mei 2019
Yuspita Septiana
TPG 151744