Upload
dangnguyet
View
242
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING) KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM
PENGAPIAN ELEKTRONIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I
Untuk mencapai gelar Sarjana Pedidikan
Oleh:
Nama : Amarulloh
NIM : 5201408062
Program Studi : Pend. Teknik Mesin S1
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
based learning) kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke
Sidang Panitia Ujian Skripsi pada :
hari :
tanggal :
Semarang, Februari 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Abdurrahman, M.Pd Drs. Supraptono, M.Pd
NIP 196009031985031002 NIP195508091982031002
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, Februari 2013
Amarulloh
5201408062
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Amarulloh
Nim : 5201408063
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin, S1
Judul : Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
kompetensi perbaikan sistem pengapian Elektronik sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar
Telah dipertahankan didepan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Panitia Ujian :
Ketua : Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd (…………...)NIP. 196209131991021001
Sekretaris : Wahyudi, S.Pd, M.Eng (……….…..)NIP.198003192005011001
Pembimbing I : Drs. Abdurrohman, M.Pd (……...……)NIP.196009031985031002
Pembimbing II : Drs. Supraptono, M.Pd (……………)NIP.195508091982031002
Penguji Utama : Hadromi, S.T. M.T (……………)NIP.196908071994031004
Penguji Pendamping I : Drs. Abdurrohman, M.Pd (……………)NIP.196009031985031002
Penguji Pendamping II : Drs. Supraptono, M.Pd (……………)NIP.195508091982031002
Mengetahui,Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Drs. Muhammad Harlanu, M.PdNIP. 196602151991021001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
(Ar-Rahman:29-30)
Hanya dia yang menyerah, yang kalah. Tidak ada kesulitan yang lebih kuat dari
kegigihan. Anda akan menang, asal hati anda cukup sabar untuk menjadi wadah
bagi kegigihanmu itu (Mario Teguh)
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi
mereka (Eleanor Roosevelt)
Persembahan
Karya ini untuk :
1. Ibu dan Bapakku tercinta, Mbak Piroh, Mas Muin,
Mbak Um, Mas Yono, Yahya, yang telah
memberikan semangat, dukungan, pengorbanan,
dan do’a tulus yang tak pernah usai, aku sayang
kalian
2. Anak – anak kos IR, tak terlupakan hari-hari itu
3. Mas, mbak, adek, kawan-kawan seperjuangan di
BEM FT 2009,2011 dan 2011, BEM KM Unnes
2012, semangatnya…luar biasa
4. Dony, Devy, Ali zuhdi, Erit, Fadli, Rendy, Anis,
Makasih bantuannya dan semangatnya
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ijinkanlah peneliti
pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang tulus dan ikhlas kepada;
1. Bapak Drs. Mohammad Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian guna
memperlancar penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd, Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang.
3. Bapak Drs. Aris Budiono, M.Pd Sekretaris Jurusan Teknik mesin
Universitas Negeri Semarang.
4. Bapak Wahyudi, S.Pd., M.Eng, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin.
5. Bapak Abdurrohman, M.Pd, Dosen Pembimbing I.
6. Bapak Supraptono, M.Pd, Dosen Pembimbing II.
7. Bapak Hadromi ST.MT, Dosen Penguji Netral.
8. Bapak H. Mujib Shodiq LC, Kepala Sekolah SMK Al hikmah 1 Sirampog.
9. Bapak Amin Mushafa ST, Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK
Al hikmah 1 Sirampog.
10. Bapak Yasir Budiono ST, Ketua LAB Teknik Kendaraan Ringan SMK Al
Hikmah 1 Sirampog.
11. Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK Al hikmah 1 Sirampog yang turut
memberi dukungan pada pelaksanaan penelitian.
vii
12. Guru dan Staff Karyawan SMK Al hikmah 1 Sirampog, yang turut
memberi dukungan pada saat penelitian.
13. Rekan – rekan yang selalu memberikan bantuan dan memacu semangat.
Penulis hanya dapat memohon kepada Allah agar semua pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini diberikan pahala yang sebesar – besarnya.
Dengan segala kerendahan hari penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun akan diterima agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, Februari 2013
Penulis
viii
ABSTRAK
Amarulloh . 2013 “Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project basedLearning) Pada kompetensi perbaikan sistem pengapian Elektronik sebagaiupaya meningkatkan hasil belajar”. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. FakultasTeknik. Universitas Negeri Semarang.
Selama ini pembelajaran di SMK Al hikmah 1 Sirampog cenderungberpusat pada guru (teacher centered), pembelajaran ini kurang mengena atausiswa kurang paham tentang pembelajarannya. Dalam penelitian ini penelitimemunculkan pembelajaran yang berbeda agar siswa dapat berinovasi sendiritentang hasil belajarnya.
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yangmemberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kerja proyek sesuaidengan kompetensi belajarnya, dalam pembelajaran berbasis proyek siswamembuat desain dan hasil kerjanya dalam kompetensi perbaikan sistem pengapianelektronik cdi ac program keahlian teknik kendaraan ringan.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimendengan pre test-post test control group design. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas XI TKR, terdapat empat kelas untuk yang mengambil jurusanTKR dan jumlah populasinya sebanyak 124 siswa. Sampel yang digunakan adalah29 siswa kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen dan 29 siswa kelas XI TKR 2sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode tes, analisis datamenggunakan uji t.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata – rata hasilbelajar pada test pre test mencapai (46,93) dan setelah diberikan metodepembelajaran konvensional meningkat menjadi (73,17), sehingga pada kelaskontrol setelah diberikan metode konvensional mengalami peningkatan rata – ratamencapai (26,24) dan pada kelas eksperimen rata–rata hasil belajar pada test pretest mencapai (48,55) dan setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyekmeningkat menjadi (80,14), sehingga pada kelas eksperimen setelah diberikanmetode pembelajaran berbasis proyek meningkat mencapai (31,59). Berdasarkanhasil uji t nilai post test kompetensi perbaikan sistem pengapian ternyata adaperbedaan hasil belajar perbaikan sistem pengapian setelah menggunakan metodepembelajaran berbasis proyek.
Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran berbasis proyek, perbaikan sistempengapian
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
PEENYATAAN.................................................................................................. iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
MOTTO .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian............................................................................ 4
F. Penegasan Istilah …………………………………………............... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7
A. Landasan Teori................................................................................. 7
B. Kajian pustaka .................................................................................. 7
C. Model Pembelajaran......................................................................... 9
D. Model Pembelajaran Konvensional ................................................. 10
E. Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................................... 11
x
F. Sistem Pengapian…………………………………………………... 21
G. Hipotesis............................................................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 27
A. Metode Penelitian.............................................................................. 27
B. Desain Penelitian ............................................................................... 29
C. Alur Penelitian................................................................................... 29
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 30
E. Variabel Penelitian ............................................................................ 31
F. Langkah – langkah Eksperiemen ....................................................... 31
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 32
H. Instrumen Penelitian ......................................................................... 33
I. Penilaian Alat Ukur ............................................................................ 34
J. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 46
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 46
B. Pembahasan ...................................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 56
A. Simpulan .......................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
LAMPIRAN ....................................................................................................... 60
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek….. 17
Tabel 2. Perbedaan pembelajaran ……………………………………….. 19
Tabel 3. Desain Penelitian ……………………………............................. 27
Tabel 4. Uji Validitas Tes……………………………………………….. 35
Tabel 5. Uji Tingkat Kesukaran…………………………………………. 37
Tabel 6. Daya Pembeda Soal……………………………………………. 38
Tabel 7. Uji Kesamaan Data Pre-test …………………………………… 46
Tabel 8. Deskripsi Data Hasil Pre-test …………………………………. 47
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data …………….................................. .. .. 48
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Data ………………………………… 49
Tabel 11. Hasil Uji Coba Perbedaan ……………………………………… 50
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Sistem Pengapian Elektronik CDI AC.............................................. 22
Gambar 2. Sistem Pengapian CDI DC……………………………………… 24
Gambar 3. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian............................................... 29
Gambar 4. Diagram Tahapan Pembelajaran Brebasis Proyek…………… ........ 45
Gambar 5. Pre test siswa………………………………………………… ......... 109
Gambar 6. Pre test kleas XI TKR…………………… ....................................... 109
Gambar 7. Diskusi Kelompok…......................................................................... 110
Gambar 8. Diskusi Pembuatan Proyek ............................................................... 110
Gambar 9. Presentasi siswa................................................................................. 111
Gambar 10. Presentasi proyek siswa................................................................... 111
Gambar 11. Presentasi Hasil Proyek................................................................... 112
Gambar 12. Presentasi dan Evaluasi Proyek....................................................... 112
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Uji Coba Validasi dan Reabilitas……… 60
Lampiran 2. Soal Uji Coba Instrumen Penelitian………………………… 61
Lampiran 3. Lembar Jawab………………………………………………. 70
Lampiran 4. Kisi – kisi Soal……………………………………………… 71
Lampiran 5. Tabel Analisis, Realiabilitas, dan Tingkat Kesukaran…….. 72
Lampiran 6. Data Hasil Pre-test dan Post-test……………………………. 82
Lampiran 7. Uji Kesamaan Dua Rata – rata Hasil Pre-test………………. 83
Lampiran 8. Uji Normalitas Data Hasil Kelompok Eksperimen………… 85
Lampiran 9. Uji Normalitas Data Hasil Kelompok Kontrol……………. 86
Lampiran 10. Uji Kesamaan Dua Varians………………………………… 87
Lampiran 11. Uji Perbedaan Dua Rata – rata hasil Post test……………… 90
Lampiran 12. Alur Pembuatan Proyek ……………………………………. 91
Lampiran 13. Desain Proyek ……………………………………………... 92
Lampiran 14. Silabus………………………………………………………. 93
Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… 95
Lampiran 16. Surat Keterangan Penelitian………………………………… 104
Lampiran 17. Uji Kelayakan……………………………………………….. 105
Lampiran 18. Lampiran Foto………………………………………………. 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pembelajaran di SMK bidang teknologi dan industri
bertujuan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian pelajar,
menguasai kompetensi standar, serta menginternalisasi sikap dan nilai
profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi terkini.
Untuk itu proses kegiatan belajar peserta didik harus sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan agar tingkat penguasaan materi tercapai.
Pembelajaran dapat dilakukan disekolah atau didunia kerja. Proses
pembelajaran disekolah bertujuan mengembangkan potensi akademis dan
kepribadian pelajar, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Proses pembelajaran/
pelatihan didunia kerja dimaksud agar pelajar menguasai kompetensi standar,
mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai professional sebagai
tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain ataupun
membuka usaha sendiri.
Proses pembelajaran sedapat mungkin melibatkan para pelajar dalam
memecahkan suatu permasalahan dan memberikan kesempatan kepada para
pelajar untuk turut serta berperan aktif membangun atau mengatur
pembelajarannya agar menjadi pelajar yang realistis.
1
2
Peneliti sudah menjadi guru pembantu di SMK Al hikmah 1 Benda,
Sirampog, Brebes. Penulis melihat proses pembelajaran cenderung berpusat
pada guru (teacher centered), konsep yang diajarkan guru hanya digambarkan
dipapan tulis dan disampaikan secara lisan. Di sini guru berperan mentransfer
materi umum terkadang kurang melibatkan keaktifan siswa yang akhirnya
siswa hanya menerima secara verbalisme dan sibuk mencatat materi yang
disampaikan guru. Pembelajaran yang hanya menggunakan komunikasi satu
arah dapat mengurangi kreatifitas siswa dalam mengkontruksi pengetahuan
dalam dirinya. Banyak siswa yang merasa bingung dan sulit mendalami
dengan materi yang telah disampaikan guru, akibatnya siswa cenderung
malas untuk mencari informasi dari luar atau dari berbagai sumber referensi.
Hal ini mempengaruhi pada kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap
materi yang diajarkan.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi siswa dalam proses
belajar mengajar yaitu metode yang digunakan guru dalam menyampaikan
informasi/program diklat. Ketika metode yang digunakan tidak mengena
terhadap siswa, mungkin saja tujuan yang diharapkan tidak tercapai.
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan di atas diperoleh
fakta bahwa masih rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa. Maka dalam
penelitian ini penulis akan memberikan tindakan-tindakan dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan bermuara pada peningkatkan
untuk perbaikan kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat
3
meningkat, merupakan sebuah metode penelitian yang dinamakan dengan
Penelitian Eksperimen.
Tindakan yang dirancang/diberikan penulis dalam upaya
meningkatkan aktifitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada Standar
Kompetensi Perbaikan Sistem pengapian di SMK Al hikmah 1 brebes dengan
menerapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Projek-Based Learning).
Pembelajaran Berbasis Proyek (Projek-Based Leraning) cukup
potensial untuk memenuhi tuntutan belajar. Model Pembelajaran Berbasis
Proyek membantu siswa dalam belajar: (1) Pengetahuan dan ketrampilan
yang kokoh bermakna guna yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan
yang otentik, (2) Memperluas pengetahuan melalui keautentikan kegiatan
kurikuler yang terdukung oleh proses kegiatan belajar melakukan
perencanaan (designing) atau investigasi yang open-ended dengan hasil atau
jawaban yang tidak ditetapkan sebelumnya oleh perspektif tertentu, dan (3)
dalam proses membangun pengetahuan melalui pengalaman dunia nyata dan
negosiasi kognitif antar personal yang berlangsung di dalam suasana kerja
kolaboratif (sumiran 2009:20).
Atas dasar itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih
mendalam tentang pembelajaran dengan pendekatan Pembelajaran Berbasis
Proyek sebagai bahan skripsi dengan judul “Penerapan model pembelajaran
berbasis proyek (project based learning) pada kompetensi sistem perbaikan
system pengapian elektronik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar”.
4
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang
diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara penggunaan model belajar
konvensional dengan model pembelajaran berbasis proyek pada materi
perbaikan sistem pengapian?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Penelitian dibatasi pada penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project-Based Learning).
2. Model sistem pengapian menggunakan sistem pengapian elektronik CDI
AC (Capasitor Discharge Ignition).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Proyek dan model konvensional.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat memberikan wawasan agar dalam mengajar guru
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) terhadap belajar siswa pada Kompetensi Perbaikan sistem
pengapian.
5
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk memilih alternatif
model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi siswa, model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
meningkatkan aktifitas belajar.
F. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi salah penafsiran di dalam memberikan pengertian
yang ada dalam judul skripsi ini, maka perlu diberi batasan-batasan yang
jelas. Adapun istilah yang dianggap perlu ditegaskan antara lain:
1. Model pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis proyek atau Project based learning, merupakan
model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek Wena
(2011: 144). Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi
siswa akan meningkat.
2. Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian
Secara sederhana dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan
kombinasi kompleks dari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai – nilai
lain yang ditunjukan dalam kinerjanya.
Pencapaian mata diklat perbaikan sistem pengapian untuk dasar
kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan terdiri dari standar
kompetensi beserta kompetensi dasarnya pada mata diklat perbaikan sistem
pengapian.
6
Kompetensi dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah mata
diklat perbaikan sistem pengapian pokok bahasan mengidentifikasi sistem
kerja, komponen–kompenen sistem pengapian, cara kerja, dan permasalahan–
permasalahannya.
3. Sistem Pengapian Elektronik CDI AC
Sistem pengapian merupakan sistem yang menyediakan percikan
bunga api bertegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran udara /
bahan bakar di dalam ruang bakar engine (Hidayat 2005 : 24).
Sistem pengapian Elektronik CDI AC (Capasitor Discharge Ignition)
bekerja berdasarkan prinsip pengisian dan pengosongan kapasitor yang
memanfaatkan arus bolak-balik dari alternator (Sutiman 2011 : 7).
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan salah satu keberhasilan yang diperoleh siswa
setelah terjadinya proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2009: 22)
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sebagai objek
penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan
intruksional.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
Penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) telah dilakukan oleh banyak peneliti. Contoh penelitian yang telah
ada seperti Febriyanti Nur Kartika (2012), Murdani (2011) dan Ginanjar
Gigin (2010).
Menurut Gigin Ginanjar (2010) bahwa untuk mengetahui gambaran
awal tentang proses maupun hasil pembelajaran menggunakan pembelajaran
berbasis proyek, adanya peningkatan proses pembelajaran dari hasil
pelaksanaan tindakan, aktivitas siswa dengan model pembelajaran berbasis
proyek meningkat dari kategori hampir setengahnya menjadi setengahnya.
Selain itu, tes formatif pada setiap siklus terjadi peningkatan. Hal ini
menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada aspek kognitif.
Menurut Murdani (2011) bahwa adanya peningkatan proses
pembelajaran dari hasil pelaksanaan tindakan, aktivitas siswa dengan model
pembelajaran berbasis proyek meningkat dari kategori hamper setengahnya
menjadi setengahnya. Selain itu, tes formatif pada setiap siklus terjadi
peningkatan hasil post test. Hal ini menunjukan bahwa tindakan yang
dilakukan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif.
Nur Kartika Febriyanati (2012) menyatakan bahawa untuk
meningkatkan prestasi belajar mata diklat menggambar dekorasi. Tujuan
7
8
penelitian ini adlah untuk mengembangkan potensi akademik dan kepribadian
pelajar, menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan
nilai professional sebaagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja dan teknologi terkini.
Proses pembelajaran sedapat mingkin melibatkan para pelajar dalam
memecahkan masalah, mengijinkan pelajar untuk aktif membangun dan
mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan pelajar yang realistis.
Model penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen design
dengan desain penelitian pretest-post test kontrol grup design. Teknik analisis
data menggunakan analisis data statistik inferensial kuantitatif untuk
menganalisis kemampuan awal siswa.
B. Model Pembelajaran
“Model pembelajaran abad 21 haruslah “learning to know, learning
to do, learning to be, and learning to live together” siswa bukan hanya duduk
diam dan mendengarkan. Siswa harus diberdayakan agar siswa mau serta
siswa mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar (learning to
do). Interaksi siswa dengan lingkungannya menuntut mereka untuk
memahami pengetahuan yang berkaitan dengan dunia sekitarnya (learning to
know). Interaksi tersebut diharapkan siswa dapat membangun jati diri
(learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau
kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadian untuk memahami
kemajemukan, melahirkan sikap toleran positif terhadap keaneragaman
individu (learning to live together).
9
Salah satu yang membedakan antara model pembelajaran yang satu
dengan yang lainnya adalah syntaks (tingkah laku mengajar). Syntaks inilah
yang dilakukan berbeda-beda walaupun tujuan pembelajaran yang ingin
digapai hamper seluruhnya sama. Namun, keefektifitasnya dari sebuah model
pembelajaran akan dibuktikan dari tujuan pembelajaran yang sebelumnya
direncanakan dapat tercapai.
C. Model Pembelajaran Konvensional
Pembalajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran
dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu memberi
materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. Ceramah
merupakan salah satu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang
kesejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah
dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar. Penceramah
mondominasi seluruh kegiatan, sedangkan pendengar hanya memperhatikan
dan membuat catatan seperlunya.
Gambaran pembelajaran dengan pendekatan dengan pendekatan
ceramah adalah: guru mendominasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sendiri oleh guru, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula oleh
guru. Langkah-langkah guru diikuti dan diteliti oleh peserta didik. Mereka
meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Kelemahan pembelajaran konvensional antara lain:
1. Pembelajaran berjalan monoton, peserta didik hanya aktif membuat
catatan saja.
10
2. Materi belajar tidak luas tapi selalu sama.
3. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar peserta didik menjadi benar menghafal
yang tidak menimbulkan pengertian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional dapat
dimaknai sebagai pendekatan belajar yang lebih banyak berpusat pada guru,
komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode pembelajaran
lebih banyak menggunakan ceramah dan demontrasi, dan materi
pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-konsep bukan kompetensi.
D. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learing)
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek atau Project based learning, merupakan
salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Ada beberapa pengertian mengenai pembelajaran berbasis proyek.
Wena (2011: 145) menyatakan bahwa “pembelajaran berbasis proyek
atau project based learning sebagai model pembelajaran yang melibatkan
peserta didik dalam transfer pengetahuan”.
Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning
menyerupai pembelajaran berbasis masalah hal ini dikarenakan permulaan
pembelajaran berdasarkan adanya permasalahan yang diungkap, serta
kegiatan belajar bersifat kolaboratif ataupun berkelompok yang menekankan
lingkungan peserta didik menjadi aktif. Perbedaanya terletak pada objek,
dimana pada pembelajaran berdasar masalah diperlukan perumusan masalah,
11
pengumpulan data dan analisis sedangkan dalam pembelajaran berbasis
proyek, peserta didik lebih didorong dalam pembelajaran berbasis proyek,
peserta didik lebih didorong dalam kegiatan merancang atau desain dari
mulai: merumuskan job, merancang, mengkalkulasikan, melaksanakan
pekerjaan dan mengevaluasi hasil.
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Wena 2012:
145) yaitu :
1. Pembelajar membuat kerangka kerja dan keputusan.
2. Ada permasalahan dan pemecahan yang belum ditentukan sebelumnya.
3. Pembelajar merancang proses untuk menentukan hasil.
4. Pembelajar bertanggung jawab dalam mengelola informasi yang didapat.
5. Ada evaluasi secara kontinu.
6. Pembelajar secara teratur melihat kembali hasil pekerjaannya.
7. Hasil akhir berupa produk yang diuji kualitasnya.
2. Kegiatan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Di dalam PBP, peserta didik diikut sertakan dalam kegiatan kelompok
selain bekerja sendiri. Selanjutnya, aktivitas individu dalam pembelajaran
berbasis proyek dikelompokkan menjadi tiga kategori aktifitas individu,
aktifitas dalam kelompok, dan aktifitas antar kelompok.
1. Secara individu
Secara kasat mata ataupun dengan tes psikologi, tentunya tiap-tiap
peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam hal pendekatan
belajar sampai pada penyelesaian tugas. Selama mengerjakan proyek, tiap
12
peserta didik melaksanakan aktifitas seperti: memvisualisasikan aktifitas
proyek dan mencari tugas yang akan dikerjakan, mengatur jadwal,
mengorganisir materi pembelajaran, menata dokumen (computer files),
mengirimkan pesan kepada pengajar atau ahli, self assessment.
Uraian deskripsi aktivitas di atas dapat memberikan langkah – langkah
pembelajaran yang bermakna.
2. Di dalam kelompok
Ketika siswa bekerja di dalam kelompok, para pelajar harus bekerja
sama. Kerja sama berlangsung dalam wujud aktifitas dasar seperti:
brainstorming, diskusi, melakukan editing dokumen secara bersama-sama.
Sinkronisasi komunikasi lewat audio, video, atau text, menata dokumen
kelompok, task scheduling, peer assessment.
Sebagian dari aktifitas ini dapat dilakukan bersama kelompok.
3. Antar kelompok
Di dalam PBP, bentuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan
kelompok lain dapat diuraikan melalui beberapa contoh aktifitas ini yaitu:
presentasi, peer review, memberikan kontribusi dalam forum diskusi.
3. Kegiatan Pengajar Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Dalam PBP, instruksi terjadi melalui pelatihan, diskusi, bimbingan,
dan lain-lain. Bagian ini sebagai aktifitas pengajar dalam pendekatan PBP.
1. Desain Proyek, tahap desain proyek adalah sangat pokok.
Perancangan yang salah dari Aktifitas proyek akan menyebabkan
dampak yang tidak baik pada proses belajar mengajar.
13
2. Menunjukan beberapa aspek dari desain proyek.
Aktifitas ini menunjukan beberapa aspek dari desain proyek. Aktifitas
ini yang sesuai.
a. Isi (content): pengajar memutuskan topik apa yang tercakup pada proyek.
Proyek yang baik adalah yang cocok untuk lintas disiplin.
b. Hasil pembelajaran (learning outcomes): Para pengajar harus menandai
pengetahuan pokok dan keterampilan yang akan diperoleh peserta didik.
Juga menguraikan keterampilan umum yang ditargetkan oleh proyek.
c. Sasaran hasil pembelajaran harus tersampaikan dalam aktifitas proyek.
d. Titik Fokus (focal points): untuk memotivasi peserta didik dan
memperoleh keterlibatannya secara penuhproyek harus dibuat menantang
dan berhubungan dengan permasalahan hidup nyata.
e. Aktifitas & deliverables: Tahap desain menentukan aktifitas seperti
penyelidikan, riset, pemecahan masalah, penggunaan alat bantu, dan lain-
lain.
f. Metoda: proyek organisasi kelas dan kelompok, pelatihan, dan material
pendukung, serta prosedur umpan balik, sumber daya, dan lain-lain.
g. Penilaian (assessment): Penilaian sendiri dan oleh tim ahli mempunyai
suatu peran penting dalam pendekatan PBL.
3. Pengajar menyiapkan dan menyediakan selebaran tugas, seperti selebaran
penjelasan metodologi, petunjuk, atau petunjuk penggunaan. Juga
menyediakan akses kepada material pelajaran dan sumber yang lain,
14
seperti catatan ceramah kuliah, pembicaraan video-taped dan proses
melakukan latihan dan membuat demontrasi jika dibutuhkan.
4. Penilaian harus disatukan ke dalam aktifitas proyek. Karena PBP dititik
beratkan pada keberhasilan peserta didik, evaluasi diri dan oleh tim ahli
harus dimasukkan ke dalam strategi penilaian.
5. Umpan balik dapat dimulai dari para pengajar, pelatih, ahli, klien, dan
lain-lain. Presentasi dan diskusi adalah sarana yang baik untuk menjadi
umpan balik. Para pengajar harus mengorganisir prosedur umpan balik.
4. Tahapan Pembelajaran berbasis proyek
Tahapan dalam proses pembelajaran berbasis proyek atau project
based learning, yaitu:
a. Memberikan informasi proyek yang akan dikerjakan.
b. Menentukan waktu dan lamanya pengerjaan proyek.
c. Membentuk kelompok.
d. Memberikan gambaran langkah–langkah pengerjaan proyek.
e. Menugaskan kelompok untuk memulai kegiatan.
f. Menugaskan bagi masing–masing proyek untuk.
g. Mempresentasikan di depan kelas.
h. Menarik kesimpulan.
PBP dapat diterapkan untuk semua bidang studi. Implementasi model
PBP mengikuti lima langkah utama, sebagai berukut:
1) Menetapkan tema proyek.
Tema proyek hendaknya memenuhi indikator–indikator berikut:
15
a) Memuat gagasan umum dan orisinil.
b) Penting dan menarik.
c) Mendeskripsikan masalah kompleks.
d) Mencerminkan hubungan berbagai gagasan.
e) Mengutamakan pemecahan masalah ill defined.
2) Menetapkan konteks belajar.
Konteks belajar hendaknyamemenuhi indikator-indikator berikut:
a) Pertanyaan-pertanyaan proyek mempersoalkan masalah dunia nyata.
b) Mengutamakanotonomi siswa.
c) Melakukan inquiri dalam konteks masyarakat.
d) Siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efesien.
e) Siswa belajar penuh dengan kontrol diri.
f) Mensimulasikan kerja secara profesional.
3) Merencanakan aktivitas-aktivitas.
Pengalaman belajar terkait dengan merencanakan proyek adalah
sebagai berikut:
a) Membaca.
b) Meneliti.
c) Observasi.
d) Interviu.
e) Merekam.
f) Mengunjungi obyek yang berkaitan dengan proyek.
g) Akses internet.
16
4) Memeroses aktivitas-aktivitas.
Indikator-indikator memproses aktivitas meliputi antara lain:
a) Membuat sketsa.
b) Melukiskan analisa.
c) Menghitung.
d) Mengenerate.
e) Mengembangkan proto tipe.
5) Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek.
Langkah-langkah yang dilakukan, adalah:
a) Mencobamengerjakan proyek berdasarkan sketsa.
b) Menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan hasil yang diperoleh.
c) Mengevaluasi hasil yang telah diperoleh.
d) Merevisi hasil yang telah diperoleh.
e) Melakukan daur ulang proyek yang lain
f) Mengklasifikasi hasil terbaik.
5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
Tentunya dalam model pembelajaran terdapat keunggulan serta
kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki keunggulan dan kelemahannya
sendiri, yaitu:
17
Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek / Project
Based learning
Keunggulan PBP Kelemahan PBP
1. Meningkatkan motivasi.pengerjaan proyek berupa gambarmaupun laporan yang diberikancenderung meningkatkan ketekunanpeserta didik dalam belajar.
1) Kurikulum yang berlaku dinegara kita saat ini, baik secaravertikal maupun horizontal,belum menunjang pelaksanaanmetode
2. Meningkatkan Kemampuanpemecahan masalah.banyak sumber yangmendiskripsikan lingkungan belajarberbasis proyek membuat siswamenjadi lebih aktif dan berhasilmemecahkan problem–problemyang kompleks.
2) Organisasi bahan pelajaran,perencanaan, dan pelaksanaanmetodeinisukardanmemerlukan keahlian khususdari guru, sedangkan para gurubelumdisiapkanuntukpembelajaran metode ini
3. Meningkatkan kekompakan dankolaborasi.pentingnya kerja kelompok dalamproyek mengembangkan danmempraktikkan ketrampilankomunikasi (Johnson & Johnson,1989).
3) Harus dapat memilih topikunit yang tepat sesuai kebutuhananak didik, cukup fasilitas, danmemiliki sumber-sumber belajaryang diperlukan
4. Meningktakan ketrampilanmengelola sumber.proyek yang diimplementasikansecara baik memberikan pesertadidik pembelajaran dan praktikdalam mengorganisir proyek, danmembuat alokasi wakdu dansumber–sumber lain sepertimenyelesaikan tugas secara
4) Bahan pelajaran seringmenjadi luas sehingga dapatmengaburkan pokok unit yangdibahas.
Sumber : wena 2011
6. Perbedaan Antara Model Pembelajaran Konvensional dan
Pembelajaran Berbasis Proyek.
Berdasarkan definisi profesi bidang keteknikan menurut Accreditation
Board for Engineering and Technology (ABET) merupakan profesi yang
memanfaatkan pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam yang diperoleh
18
dari studi, pengalaman, dan latihan secara bijaksana untuk mengembangkan
cara-cara memanfaatkan bahandan sumber daya alam secara ekonomis untuk
kesejahteraan manusia.
Pendidikan bidang keteknikan selain memberikan teori-teori
yangcukup, juga perlu memberikan contoh-contoh pemecahan problem nyata
dengan memanfaatkan teori-teori yang ada. Dengan demikian, pengembangan
profesi bidang keteknikan secara alamiah disimulasi oleh masalah-masalah
teknik pada situasi nyata dimana PBP menstimulasi proses belajar dengan
menggunakan masalah-masalah tersebut pada situasi nyata dari suatu profesi.
Dibawah ini dirangkumkan beberapa perbedaan antara pembelajaran
konvensional dan pembelajaran berbasis proyek dilihat dari berbagai aspek.
19
Tabel 2. Perbedaan pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis
proyek
ASPEK PEDIDIKAN PEMBELAJARAN
TRADISIONAL
PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK
Fokus Kurikulum Cakupan isi Kedalaman Pemahaman
Pengetahuan tentangfakta-fakta
Pengetahuan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
Belajar keterampilanbuilding block dalamisolasi
Pengembanganketrampilan pemecahankompleks
Lingkup dan Urutan Mengikuti kurikulumsecara ketat
Mengikuti minat siswa
Berjalan dari blok keblok atau unit ke unit
Unit-unit besarterbentuk dari problemdan isu yang komples
Memusat focus berbasisdisiplin
Meluas, focusinterdisipliner
Peranan guru Penceramah dandirektur pembelajar
Penyedia sumberbelajar dan partisipan didalam kegiatan belajar
Ahli Pembimbing / partner
Fokus Pengukuran Produk Proses dan produkSkor test Pencapaian yang nyataMembandingkandengan yang lain
Untuk kerja standarddan kemajuan dariwaktu ke waktu
Reproduksi informasi Demontrasipemahaman
Bahan-bahan
pembelajaran
Teks, ceramah, danpresentasi
Langsung sumber-sumber asli : bahantercetak, interviu,dokumen, dll
Kegiatan dan lembarlatihan dikembangkanguru
Demontrasipemahaman
Penggunaan teknologi Penyokong, periferal Utama, IntegralDijalankan guru Diarahkan siswaKegunaan untukperluasan presentasiguru
Kegunaan untukmemperluas presentasisiswa atau penguatankemampuan siswa
Konteks kelas Siswa belajar sendiri Siswa belajar kelompok
20
Siswa kompetisi dengansiswa yang lainnya
Siswa kolaboratifdengan siswa yanglainnya
Siswa menerimainformasi dari guru
Siswa mengkontruksi,berkomunikasi, danmelakukan sintesisinformasi
Peranan siswa Menjalankan perintahguru
Melakukan kegiatanbelajar yang diarahkanoleh diri sendiri
Pengingat danpengulang fakta
Pengkaji, integrator danpenyaji ide
Siswa menerima danmenyelesaikan tugas-tugas laporan pendek
Siswa menentukantugas mereka sendiridan bekerja secaraindependen dalamwaktu yang besar
Tujuan jangka pendek Pengetahuan tentnagfakta, istilah, dan isi
Pemahaman danaplikasi ide dan prosesyang kompleks
Tujuan jangka
panjang
Luas pengetahuan Dalam pengetahuanLulusan yang memilikipengetahuan yangberhasil pada teststandar pencapaianbelajar
Lulusan yang berwatakdan terampilmengembangkan diri,mandiri, dan belajarsepanjang hayat
(Sumber wena 2011)
E. Sistem Pengapian
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada
busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara
diruang silinder.
Dalam perkembangannya sistem pengapian berkembang menjadi dua
sistem, yaitu :
1. Sistem Pengapian Konvensional
2. Sistem Pengapian Elektronik (CDI)
21
Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang
berfungsi sebagai pemercik api dengan kompenen – komponen manual.
Sedangkan sistem pengapian elektronik (CDI) merupakan salah satu jenis
sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus
pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator guna mencatu
daya kumparan pengapian (ignition coil).
Berdasarkan sistem pencatu dayannya, sistem pengapian CDI dibagi
menjadi dua yaitu :
a. Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar dari sistem pengapian
CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus Bolak – balik atau
alternator.
b. Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatu daya dari sumber
arus listrik searah (misalnya dinamo DC, Baterai, maupun Aki).
Berikut adalah bagian–bagian sistem pengapian CDI :
1) Kumparan pengisian (charging coil)
2) Kumparan pemicu (trigger/pulser coil)
3) Penyearah (rectifier)
4) Baterai (battery)
5) Sekering (fuse)
6) Kunci kontak (contact switch)
7) Kondensator (capasitor)
8) Saklar elektronik
9) Pengatur / penyetabil tegangan (voltage regulator)
22
10) Transformator penaik tegangan
11) Kumparan pengapian (ignition coil)
12) Kabel busi (spark plug cable)
13) Busi (spark plug)
Keuntungan sistem pengapian CDI :
a. Sistem CDI tidak tegantung dengan waktu (sudut dwel) untuk memastikan
magnetic coil pengapian terpenuhi sepenuhnya.
b. Dapat beroperasi pada frekuensi uang jauh lebih tinggi dibandingkan
sistem pengapian elektronik dan kontak trandisional.
Gambar 1. Sistem pengapian CDI AC
Cara kerja system pengapian elektronik CDI AC
a) Pada saat kunci kontak off
Kunci kontak dalam posisi terhubung dengan massa. Arus listrik yang
dihasilkan sumber tegangan (Alternator) dibelokkan ke massa melalui kunci
23
kontak, tidak ada arus yang mengalir ke unit CDI sehingga sistem pengapian
tidak bekerja dan motor tidak dapat dihidupkan.
b) Pada saat kunci kontak on
Hubungan ke massa melalui kunci kontak terputus sehingga arus
listrik yang dihasilkan alternator akan mengalir masuk ke sistem pengapian.
Ketika rotor alternator (magnet) berputar, kumparan stator menghasilkan arus
listrik disearahkan diode mengisi kapasitor sehingga muatan kapasitor
penuh. Pada saat yang ditentukan (saat pengapian) arus sinyal yang dihasilkan
oleh signal generator (pick up coil). Arus sinyal pick up coil mengaktifkan
thyristor. Thyristor aktif (kaki anoda dan katoda terhubung) dan arus listrik
dapat mengalir dari kaki anoda katoda.
Hal ini menyebabkan kapasitor terdischarge (dikosongkan
muatannnya) dengan cepat melalui kumparan primer koil pengapian massa
koil pengapian, pada kumparan primer koil pengapian dihasilkan tegangan
induksi itu sendiri sebesar 200-300 V. Akhirnya pada kumparan sekunder koil
pengapian akan timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20 Kvolt disalurkan
melalui kabel busi ke busi untuk diubah menjadi pijaran api listrik.
24
Gambar 2. Sistem Pengapian CDI DC
Cara kerja CDI DC
a) Pada saat kunci kontak off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem pengapian
terputus tidak ada arus yang mengalir sehingga motor tidak dihidupkan.
b) Pada saat kunci kontak on
Kunci kontak menghubungkan sumber tegangan ((+) baterai) dengan
rangkaian sistem pengapian, sehingga arus listrik dari baterai dapat disalurkan
ke unit CDI (DC-DC Conventer). Ketika rotor alternator (magnet) berputar,
reluctor ikut berputar. Pada saat reluctor mulai mencapai lilitan pick up coil,
lilitan pick up coil akan menghasilkan sinyal listrik yang dimanfaatkan untuk
mengaktifkan switch transistor pada DC-DC Conventer. Kumparan primer
sekunder pada DC-DC Conventer akan bekerja secara induksi menaikkan
25
tegangan sumber disearahkan lagi oleg dioada mengisi kapasitor sehingga
muatan penuh.
Pada saat yang hampir bersamaan (saat pengapian), arus sinyal yang
dihasilkan oleh signal generator mampu mebuka gerbang SCR, sehingga SCR
menjadi aktif dan membuka hubungan arus listrik dari kaki anoda katoda. Hal
ini akan menyebabkan kapasitor terdischarge (dikosongkan muatannya)
dengan cepat melalui kumparan primer koil pengapian massa koil pengapian.
Pada kumparan primer koil pengapian dihasilkan tengangan induksi sendiri
sebesar 200-300V. Akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan
timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20 KVolt disalurkan melalui kabel
busi ke busi untuk diubah menjadi pijaran api listrik.
F. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan salah satu keberhasilan yang diperoleh siswa
setelah terjadinya proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2009: 22) hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sebagai objek penilaian pada
hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan intruksional.
Hal ini karena isi rumusan tujuan intruksional menggambarkan hasil
belajar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa
setelah menerima dan menyelesaikan pengalaman belajarnya. Howard
Kingsley (Sudjana 2009: 22) membagi tiga macam hasil pembelajaran, yakni
(1) ketrampilan dan kebiasaan (2) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap dan
cita-cita.
26
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
diterapkan dalam kurikulum. Sedangkan dalam Gagne (Sudjana 2009: 22)
membagi kategori hasil belajar yakni, (a) informasi verbal, (b) ketrampilan
intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, (e) ketrampilan motoris.
G. Hipotesis
Berdasarkan dari kerangka berfikir di atas maka disusun suatu
hipotesis yaitu “ Ada Perbedaan hasil belajar pada kompetensi perbaikan
sistem Pengapian elektronik menggunakan Penerapan model pembelajaran
berbasis proyek (project based learning) dengan model Pembelajaran
Konvensional ”.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada peneliti adalah metode
eksperimen, menurut (Arikunto 2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu
cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor–faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu
dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.
B. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pre
test-post test kontrol group design, digambarkan dengan pola sebagai berikut:
Tabel 3. Desain Penelitian
Kelompok Pre test Perlakuan Post test
Eksperimen O1 X1 O3
Kontrol O2 X2 O4
Keterangan :
O1 dan O2 : Pre Test
O3 dan O4 : Post Test
X1 : Penggunaan Pembelajaran Berbasis Proyek.
X2 : Penggunaan Pembelajran Model konvensional.
27
28
C. Alur Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan
perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
29
Gambar 3. Diagram Alur pelaksanaa penelitian
Mulai
Menyusun Bahan
Pembelajaran
Menyusun Instrumen
Penelitian
Valid
Post-test
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
Desain
Pembelajaran
Berbasis Proyek
Pembelajaran
Konvensional
Valid
Pree-Test
Pembelajaran
Berbasis Proyek
TidakTidak
Ya
Ya
30
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh Peneliti. Dari data yang diperoleh siswa kelas XI TKR
di SMK Al hikmah 1 Sirampog terdapat 4 kelas untuk yang mengambil
jurusan TKR.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006: 134), dalam pengambilan sampel untuk
penelitian apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
subyeknya besar dapat diambil antara 10–15 % atau 2–25 % atau
lebih,tergantung setidak – tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan biaya.
b. Luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian
yang resikonya besar, dengan sampel yang lebih besar, maka hasilnya
akan lebih baik.
Karena subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI TKR mata pelajaran perbaiakan sistem pengapian, peneliti
mengambil dua kelas sebagai sampel untuk memudahkan dalam
pembelajaran, pengambilan sampel dilakukan secara random sampling/acak
dengan memilih dua kelas dari 4 kelas yang ada. Random sampling itu sendiri
dilakukan dengan cara menuliskan nama kelas di potongan kertas kecil
31
sebanyak 4 kelas yaitu kelas XI TKR 1, XI TKR 2, XI TKR 3, XI TKR 4,
kemudian kertas tersebut digulung secara acak. Terakhir kertas tersebut
diambil dengan mata tertutup dengan ketentuan kertas yang diambil pertama
adalah sebagai kelas Kontrol dan kertas yang diambil kedua adalah kelas
eksperimen. Berdasarkan hasil random sampling diperoleh kelas sebagai
sampel adalah kelas XI TKR 1 dan XI TKR 2, dimana kelas XI TKR 1
sebagai kelas Eksperimen dan kelas XI TKR 2 sebagai kelas Kontrol.
E. Variabel Penelitian
Secara teoritik variabel penelitian ini adalah hasil belajar
kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik. Adapun secara
operasional hasil belajar tersebut ditunjukkan oleh nilai hasil belajar
pemeriksaan sistem pengapian, cara kerja sistem pengapian, masalah-
masalah yang ada pada sistem pengapian dan cara perbaikannya.
F. Langkah–langkah Eksperimen
Agar hasil penelitian bias dimaksimalkan dan belajar dengan lancer
maka perlu dijelaskan langkah–langkah eksperimen, langkah–langkah
eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pembuatan desain proyek.
2. Penyusunan soal tes.
3. Memvalidasi soal tes.
4. Pengujian hasil belajar dengan tes pada objek penelitian (pre test).
5. Proses belajar mengajar metode pembelajaran berbasis proyek dan metode
pembelajaran konvensional pada perbaikan sistem pengapian.
32
6. Pengujian hasil belajar dengan tes (post test) pada dua kelompok yang
mendapatkan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran
konvensional.
7. Membandingkan hasil pree test dan post test.
8. Menarik kesimpulan hasil belajar.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan beberapa metode
pengumpulan data yang dianggap tepat dan sesuai dengan permasalahan.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal – hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto 2006 : 231).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama–
nama siswa yang akan menjadi sempel.
2. Metode Test
Menurut (Arikunto 2006 : 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut (Arikunto 2006 : 150)
metode test apabila ditinjau dari objek yang dievaluasi atau dites ada
beberapa bentuk dan jenis tes, diantaranya :
a. tes kepribadian atau personality test, yang digunakan untuk
mengungkapkan kepribadian seseorang. Disini yang diukur bisa self-
33
concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.
b. Tes intelegensi atau intelligence test yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang
dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur
intelegensinya.
c. Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
atau mengetahui bakat seseorang.
d. Tes sikap atau attitude test, yang sering juga disebut dengan istilah skala
sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap
berbagai sikap seseorang.
e. Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Dari bentuk dan jenis tes yang diuraikan di atas, dalam penelitian ini
digunakan tes prestasi belajar atau achievement test. Sehingga dalam hal ini
yang diukur adalah pencapaian penguasaan materi siswa tentang perbaikan
sistem pengapian.
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan soal tes berbentuk pilihan
ganda yang berjumlah 50 butir soal dan disediakan 5 alternatif jawaban yaitu,
A, B, C, D, E. Tes diberikan sebanyak 2 kali yaitu tes sebelum diberikan
perlakuan (treatment) atau pree test dan tes setelah dberikan perlakuan atau
post test. Sebelumdi ujikan pada para siswa, dilakukan serangkaian analisis
34
yang berupa tes validitas serta uji judgment oleh ahli yaitu guru mata diklat
perbaikan sistem pengapian.
I. Penilaian Alat Ukur
Setelah perangkat tes disusun terlebih dahulu soal diuji cobakan dan
hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada siswa
kelas XI di SMK Al Hikmah 1 Brebes sebanyak 38 siswa yang sudah
memdapatkan pembelajaran perbaikan sistem pengapian. Setelah itu soal–
soal dianalisa untuk mengetahui soal–soal yang valid, reabilitas dan
memenuhi indeks kesukaran.
1. Validitas Alat ukur
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yangdigunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas merupakan suatuskala untuk
menunjukan suatu tes akan mengukur sesuai dengan yang hendak diukur,
sehingga dapat tercapai prinsipsuatu tes yaitu valid dan tidak universal. Agar
tujuan daripenelitian dapat tercapai dengan menggunakan tes yang telah valid
untuk bidang ini. Validitas dengan rumus product moment :
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi (korelasi validitas)
n = jumlah subjek
∑X = Jumlah Skor setiap butir soal (yang benar)
∑X² = Jumlah kuadratSkor setiap butir soal (yang benar)
35
∑Y = Jumlah Skor total
∑Y² = Jumlah Kuadrat skor total
(Arikunto, 2008:72)
Dimana butir soal dengan korelasi di atas 0,3 dipandang sebagai butir
tes yang baik (Surapranata, 2004: 64)
Tabel 4. hasil uji validitas tes kompetensi perbaikan sistem pengapian
No Kriteria No soal Jumlah
1 Valid 1,3,5,6,7,8,10,11,12,14,16,17,18,19,21,23,25,28,29,30,
31,33,34,37,38,39,41,43,46,48,50
31 soal
2 Tidak
Valid
2,4,9,13,15,20,22,24,26,27,32,35,36,40,42,44,45,47,49 19 soal
2. Pengujian tes yang penting lainnya adalah reliabilitas
Reliabilitas merupakan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen
penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi menunjukan pengaruh
padakesalahan tes semakin berkurang. Rumus yang digunakanadalah dengan
spearmen brown yaitu
Keterangan :
r11 = reliabilitas
k = Banyaknya butir soal
Vt = Varians total
36
M = skor rata - rata
(Arikunto, 2006 : 185)
Kriteria yang digunakan untuk menetapkan reliabillitas instrument
yang dianggap handal adalah koefesian reliabilitas > 0,7.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus K-R 21 soal uji
instrument mempunyai nilai 0,967. Karena reliabilitas = 0.967 > kriteria = 0,7
maka soal instrument tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data.
3. Tingkat kesukaran soal
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dalam penelitian ini criteria yang digunakan adala sebagai berikut :
0.00 ≤ P ≤ 0.30 = butir soal susah
0.30 ≤ P ≤ 0.70 = butir soal sedang
0.70 ≤ P ≤ 1.00 = butir soal mudah
(Arikunto, 2006 : 209)
37
Tabel 5. uji tingkat kesukaran soal tes kompetensi dasar perbaikan sistem
pengapian
No Kriteria Nomor Soal Jumlah
1 Sukar 6,10,13,20,48 5
2 Sedang 1,2,3,5,7,8,9,12,14,17,18,21,23,24,25,28,29,30,31,3
2,34,37,39,40,41,42,43,46,47,49,50
31
3 Mudah 4,11,15,16,19,22,26,27,33,35,36,38,44,45 14
4. Daya Pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk
mengetahui daya pembeda soal essai dengan cara menghitung perbedaan dua
rata-rata kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah untuk tiap-tiap
item.
Rumus yang digunakan adalah:
(Zaenal Arifin, 1991: 141)
Keterangan:
t : daya pembeda item tesMH : rata-rata dari kelompok atasML : rata-rata dari kelompok bawah
: jumlah kuadrat deviasi individu kelompok atas
: jumlah kuadrat deviasi individu kelompok bawah
t =(MH – ML)
∑x12 + ∑x2
2
ni (ni – 1)
∑x22
∑x12
38
ni : Jumlah responden pada kelompok atas atau bawah (27% x N)N : Jumlah seluruh responden
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan t tabel dengan taraf 5%.
Jika thitung >ttabel maka soal signifikan. Hasil perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran dan ringkasan pada tabel berikut:
Tabel 6. Ringkasan Daya Pembeda Soal Ujicoba
No Kriteria Nomor soal Jumlah
1 Signifikan
1,3,5,6,7,8,10,11,12,14,16,17,18,19,23,24,26,28,29,30,31,34,36,37,38,39,40,41,42,4
3,45,46,47,49,50
35
2 Insignifikan2,4,9,13,15,20,21,22,24,27,3
2,33,35,44,4815
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tahap Awal
Sebelum perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen, kedua
kelompok diberikan tes awal (pre test) terlebih dahulu. Pre test ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang akan diberi
pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan kelompok
yang tidak diberi pembelajaran berbasis proyek (kelompok kontrol). Hasil
pengukuran pre test yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut
diharapkan dapat menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai
kemampuan awal yang tidak berbeda. Uji yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan awal kedua kelompok menggunakan uji-t. rumus yang
digunakan sebagi berikut :
39
Keterangan :
Xˡ = Rerata kelompok eksperimen
X² = Rerata kelompok kontrol
N1 = Jumlah subjek kelompok eksperimen
N2 = Jumlah subyek kelompok kontrol
S = Simpangan
(Sudjana, 2005 : 239)
Hipotesis yang dicari adalah tidak ada perbedaan hasil pre test antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen dan hipotesis nol diterima jika –t tabel
≤ t hitung ≤ t tabel.
2. Analisi Tahap Akhir
Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas
kontrol maka perlu adanya tes untuk mengambil data hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari data hasil belajar tersebut
kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui mana yang hasilnya
lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Analisi data yang digunakan adalah :
40
a. Analisi Deskriptif
Analisis Deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar peningkatan hasil belajar saat menggunakan metode
konvensional dengan pembelajaran berbasis proyek. Untuk tujuan tersebut,
maka akan dibandingkan rata – rata hasil belajar dari kedua metode tersebut
dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
X = Mean / nialai rata – rata
Fi = frekuensi kelas
Xi = Tanda kelas interval
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahui distribusi data yang
diperoleh dilakukan uji normalitas dengan rumus chi-kuadrat.
Keterangan:
X² = Chi-kuadrat
O = Frekuensi Pengamatan
E = Frekuensi yang diharapkan
41
K = Banyaknya kelas interval
(Sudjana 2005 : 274)
Selanjutnya harga X² data yang diperoleh dibandingkan dengan X²
tabel dengan (dk) = K – 3 dan taraf signifikan 0.05. Distribusi data yang
diujikan akan berdistribusi normal jika X² data < X² tabel.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan, untuk mengetahui bahwa kedua kelas
(kelas eksperimen dan kelas kontrol) memiliki varians yang sama atau
penguasaan yang homogen. Rumus yang digunakan :
Keterangan :
Vb = varians yang lebih besar
Vk = varians yang lebih kecil
(Arikunto, 2008 : 178)
d. Uji Hipotesis
Bila hasil test yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen,
maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus :
(Arikuinto, 2008:56)
Keterangan :
42
X1 = mean sampel kelompok eksperimen
X2 = mean sampel kelompok kontrol
n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen
S = simpangan
Hipotesis yang diuji adalah: pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian.
Pernyataan uji analisi uji t–test adalah hipotesis diterima jika
1 dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2-2).
43
K. Desain Pembelajaran berbasis proyek untuk kelas XI TKR 1
Berdasarkan kegiatan pengajar dan siswa dalam pendekatan
pembelajaran berbasis proyek, maka pembelajaran berbasis proyek yang akan
dibuat dalam kompetensi perbaikan sistem pengapian terbagi dalam tiga
tahapan yakni persiapan, pembelajaran dan evaluasi, tetapi dari tiga tahapan
tersebut dapat dideskripsikan menjadi enam tahapan sebagai berikut :
a) Persiapan
Pengajar merancang desain atau membuat kerangka proyek yang
bermanfaat dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan seperti silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
perbaikan sistem pengapian. Hal ini akan mendukung keberhasilan siswa
dalam menyelesaikan suatu proyek dan cukup membantu dalam menjawab
pertanyaan, beraktifitas dan berkarya. Kerangka menjadi sesuatu yang
penting untuk dibaca dan digunakan oleh siswa. Oleh karenanya, pengajar
harus melakukan perannya dengan baik dalam menganalisa dan
mengintegrasikan kurikulum, mengumpulkan pertanyaan, mencari sumber
yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan proyek.
b) Penugasan / Menentukan Topik
Sesuai dengan tugas proyek yang diberikan oleh pengajar maupun pilihan
sendiri, siswa akan memperoleh dan membaca kerangka proyek, lalu
berupaya mencari sumber yang dapat membantu. Dengan berdasar pada
referensi atau sumber yang berisi materi relevan, siswa dengan cepat dan
langsung mendapatkan materi yang berkualitas yang sesuai dengan
44
kebutuhan proyek. Lalu siswa berupaya berpikir dengan kemampuannya
berdasar pada pengalaman yang dimiliki, membuat pemetaan topik, dan
mengembangkan gagasannya dalam menentukan sub topik suatu proyek.
c) MerencanakanKegiatan.
Siswa bekerja dalam proyek kelompok dalam satu kelompok terdapat 7
siswa. Siswa menentukan kegiatan dan langkah yang akan diambil sesuai
dengan sub topiknya, merencanakan waktu pengerjaan dari semua sub
topik. Jika bekerja dalam kelompok, tiap anggota harus mengikuti aturan
dan memiliki rasa tanggung jawab.
d) Investigasi dan Penyajian.
Investigasi disini termasuk kegiatan : menanyakan pada ahlinya melalui
investigasi langsung dan saling tukar pengalaman dan pengetahuan serta
melakukan penguji cobaan. Dalam perkembangannya, terkadang berisi
observasi, eksperimen. Diskusi dapat dilakukan secara sinkron dan
asinkron. Lalu penyajian hasil dapat berupa gambar, tulisan, dan lain-lain.
Pengajar berkomunikasi untuk memantau kegiatan dan prestasi yang
dicapai oleh siswa.
e) Finishing.
Siswa membuat laporan, presentasi, gambar, dan proyek. Sebagai hasil
dari kegiatannya. Lalu pengajar dan siswa membuat catatan terhadap
proyek untuk pengembangan selanjutnya. Peserta menerima feedback atas
apa yang dibuatnya dari kelompok, dan pengajar. Fasilitas feedback
kelompok lainpun disajikan untuk memungkinkan setiap individu secara
45
langsung berkomentar dan memberikan kontribusi, dan agar dilihat dan
bermanfaat bagi orang lain.
f) Monitoring/Evaluasi.
Pengajar menilai semua proses pengerjaan proyek yang dilakukan oleh
tiap siswa berdasar pada partisipasi dan produktifitasnya dalam pengerjaan
proyek.
Gambar 4. diagram tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek.
(http://yudipurnawan.wordpress.com)
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. hasil uji tes awal (pre-test)
Pre test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal dari kelompok yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek dan
metode pembelajaran konvensional. Setelah data diperoleh kemudian
dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan awal kedua kelompok tersebut.
Tabel 7. uji kesamaan data Pre-test
Kelompok Rata – rata t- hitung t-tabel Kriteria
Eksperimen 48,550,70 2,00
Tidak
BerbedaKontrol 46,93
Sumber : data hasil penelitian 2013
Berdasarkan hasil uji t terhadap data pre test pada tabel di atas
diperoleh nilai t-tabel = -2,00 ≤ t-hitung = 0,70 ≤ t-tabel = 2,00 pada α = 5%
dengan dk = 56.
Dari hasil ini dapat diputuskan bahwa sebelum dilakukan bahwa
sebelum dilakukan pembelajaran kedua kelompok memlilki kemampuan yang
sama. Hasil ini dapat dijadikan sebagi acuan bahwa adanya perbedaan pada
hasil post test nantinya dari hasil perlakuan dan bukan akibat kondisi awal
siswa yang berbeda.
46
47
2. Hasil uji tes akhir (Post-test)
Analisis tahap akhir dilakukan untuk mengetahui hasil setelah
diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen. Untuk itu diperlukan tes
untuk mengambil data hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan setelah kelas
eksperimen diberi perlakuan biasanya disebut post test. Data post test tersebut
kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui hasil manakah yang
lebih baik, apakah kelas Kontrol atau kelas eksperimen.
Analisis yang digunakan adalah:
a. Deskripsi data hasil tes akhir (Post test)
Berdasarkan post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem
pengapian elektronik siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 8. deskripsi data hasil post test
Kelompok N Minimum Maximum MeanStd.
Deviasi
Eksperimen 29 63 90 80,14 6,66
Kontrol 29 63 83 73,17 7,00
Sumber : data hasil penelitian 2013
Tabel di atas menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen setelah
dilakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek
memperoleh rata–rata hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem
pengapian sebesar (80,14) dengan nilai tertinggi (90), nilai terendah (63) dan
standar deviasi (6,66) sedangkan pada kelompok Kontrol setelah dilakukan
48
pembelajaran konvensional memperoleh rata–rata hasil belajar pada
kompetensi perbaikan sistem pengapian sebesar (73,17) dengan nilai tertinggi
(83), nilai terendah (63) dan standar deviasi (7).
Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar
kompetensi perbaikan sistem pengapian pada kelompok eksperimen yang
mendapatkan pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari kelompok
Kontrol yang mendapatkan metode pembelajaran konvensional.
b. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Kolmogorov-smirnov. Data yang dikatakan normal jika
nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf kesalahan 5% atau
0,05. Adapun uji normalitas data hasil belajar kompetensi perbaikan sistem
pengapian elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada
berikut .
Tabel 9. hasil uji normalitas data
Sumber Data X² hitung X² tabel Kriteria
Pre testEksperimen 5,35 11,07 Normal
Kontrol 7,83 11,07 Normal
Post testEksperimen 9,77 11,07 Normal
Kontrol 7,94 11,07 Normal
Sumber : data hasil penelitian 2013
Uji normalitas data pre test dan post test kelompok eksperimen dan
kelompok Kontrol yang telah terangkum pada tabel di atas memperoleh nilai
49
X² hitung ˂ X² tabel = (11,07) untuk α = 5% dengan dk = 5. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa data pre test dan post test pada kelompok
eksperimen maupun Kontrol berdisbrusi normal. Karena data yang diperoleh
berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan
uji- t.
c. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji levene’s test
ata uji F. Data dikatakan homegen jika F-hitung memiliki signifikansi lebih
besar dari taraf kesalahan 5% atau 0,05. Apabila data hasil penelitian
homogen, maka untuk perhitungan selanjutnya dapat digunakan rumus t pada
sedangkan jika tidak homogen dapat digunakan rumus t’. Hasil uji
homogenitas data hasil belajar koompetensi perbaikan sistem pengapian
elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada berikut.
Tabel 10. hasil uji Homogenitas Data
Sumber Data F-hitung F-tabel Kriteria
Pre testEksperimen
1,68 2,13 HomogenKontrol
Post testEksperimen
1,10 2,13 HomogenKontrol
Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013
Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan
dua varian atau uji F pada tabel di atas menunjukan bahwa untuk data pre test
dan post test memperoleh nilai F-hitung ˂ F-tabel = (2,13) pada α= 5%
50
dengan dk = (28:28). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil pre
test dan post test homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya
baik untuk data hasil pre test maupun data hasil post test dapat digunakan t
pada equal variances assumed.
d. Uji data post test
Hasil uji data post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem
pengapian kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol pada siswa kelas XI
TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 11. hasil uji perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan
kelompok Kontrol
Kelompok Rata – rata t-hitung t-tabel Kriteria
Eksperimen 80,143,88 1,67 Signifikan
Kontrol 73,17
Sumber : data hasil penelitian tahun 2013
Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi
perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1
Sirampog setelah dilakukan pembelajaran berbasis proyek pada kelompok
eksperimen dan metode pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol
diperoleh nilai t-hitung = 3,88 ˃ t-tabel = 1,67 pada α = 5% dengan dk = 56.
Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang
mengatakan: “Ada Perbedaan hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem
Pengapian elektronik dengan menggunakan Penerapan model pembelajaran
berbasis proyek (project based learning)”, diterima.
51
Pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis
proyek mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 86,20% yang lebih besar
dari batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan yaitu
85% sedangkan pada kelompok Kontrol yang mendapatkan metode
pembelajaran konvensional mencapai ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 44,82% yang masih dibawah batas minimal ketuntasan belajar secara
klasikal yang ditetapkan 85%.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pada kelas Kontrol rata – rata
hasil belajar pada pre test mencapai (46,93) dan setelah diberikan metode
pembelajaran konvensional meningkat menjadi (73,17), sehingga pada kelas
Kontrol setelah diberikan metode pembelajaran konvensional mengalami
peningkatan rata – rata mencapai (26,98) dan pada kelas eksperimen rata –
rata hasil belajar pre test mencapai (48,55) dan setelah diberikan
pembelajaran berbasis proyek meningkat menjadi (80,14), sehingga pada
kelas eksperimen setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyek
mengalami peningkatan rata –rata mencapai (31,59). Dari hasil ini dapat
dijelaskan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek efektif
untuk pembelajaran perbaikan sistem pengapian pada siswa kelas XI TKR
karena dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat mengantarkan siswa mencapai
ketuntasan belajar.
52
B. Pembahasan
Siswa SMK Al hikmah 1 Sirampog dalam Pembelajarannnya masih
menggunakan metode pembelajaran konvensional yang membuat siswa sibuk
mencatat materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam
pembelajaran akhirnya hanya menerima secara verbalisme. Pembelajaran
yang hanya menggunakan komunikasi satu arah dapat mengurangi kreatifitas
siswa. Penggunaan beberapa metode dan media yang tepat dimungkinkan
dapat mengatasi masalah tersebut. Penggunaan beberapa metode dan media
yang tepat dapat dimungkinkan mengatasi masalah tersebut. Rendahnya hasil
belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran tersebut di atas disebabkan
oleh berbagai faktor. Antara lain kurangnya media yang memadai sebagai
sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bervariasi yang
menyebabkan pemahaman siswa tentang cara melakukan perbaikan sistem
pengapian kurang maksimal.
Thomas dalam Wena (2011: 144) Pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Dalam hal ini siswa dilibatkan untuk aktif dalam membuat proyek sistem
pengapian elektronik cdi ac. Dalam tahapannya ada 4 kelompok yang
membuat proyek sistem pengapian elektronik cdi ac. Kelompok tersebut
harus merancang dan mendesain proyek sistem pengapian elektronik cdi ac
dan di presentasikan dihadapan kelompok lain, setelah selesai
53
menpresentasikan hasil diskusinya kelompok tersebut membuat proyek sistem
pengapian.
Hasil analisa tahap awal dari hasil pre test antara dua kelompok yaitu
antara kelas Kontrol yang diberikan metode pembelajaran konvensional
dengan kelas eksperimen yang diberikan metode pembelajaran berbasis
proyek menunjukan bahwa kemampuan awal dari dua kelompok tersebut
adalah sama. Sehingga dengan tidak adanya perbedaan kemampuan awal
maka kedua kelompok tersebut telah memenuhi syarat dan kriteria untuk
diberikan penelitian lebih lanjut.
Hasil analisis deskriptif post test untuk kelompok yang diberikan
metode pembelajaran berbasis proyek menunjukan peningkatan yang lebih
tinggi dari pada kelompok metode pembelajaran konvensional. Peningkatan
ini dimungkinkan dengan metode pembelajaran berbasis proyek yang lebih
variatif dan siswa tidak merasa abstrak lagi dengan materi yang disampaikan.
Hal ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis proyek yang
menerapkan sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan – kegiatan yang
kompleks. (Wena 2011: 145).
Sebaliknya hasil analisis deskriptif post test untuk kelas Kontrol yang
diberikan metode pembelajaran konvensional menunjukkan hasil yang lebih
rendah dibandingkan dengan kelas yang diberikan metode pembelajaran
berbasis proyek. Hal tersebut dimungkinkan karena siswa yang diberikan
pembelajaran konvensional merasa kekurangan media pembantu yang
54
memadai sebagai sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang
bervariasi yang menyebabkan pemahaman siswa tentang cara perbaikan
sistem pengapian elektronik cdi ac kurang maksimal. Bukti ini semakin
memperkuat bahwa metode pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada
metode pembelajaran konvensional.
Dari hasil analisis uji t bahwa sebelum dilakukan pembelajaran dua
kelompok memiliki kemampuan awal yang sama dan setelah adanya
perlakuan terjadi peningkatan hasil belajar. Hasil tersebut dapat dijadikan
sebagai dasar bahwa peningkatan pada hasil post test benar – benar dari hasil
perlakuan dan bukan akibat kondisi awal siswa yang beda.
Penelitian ini bila diperhatikan ternyata peningkatan hasil belajar
kemampuan siswa dalam memahami materi perbaikan sistem pengapian
elektronik pada kedua kelompok untuk siswa yang diberikan metode
pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen untuk siswa yang
diberikan pembelajaran berbasis proyek adalah adanya perlakuan
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penngkatan hasil belajar.
Melihat dari berbagai kelebihan yang dimiliki pembelajaran berbasis
proyek di atas sangat memungkinkan bagi guru untuk membuat bahan ajar
yang menarik siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis
proyek sehingga peran guru secara verbal guna menyampaikan materi dapat
dikurangi. Namun demikian dengan berkurangnyaperan guru dalam
pembelajaran melalui metode pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang
55
diserap siswa sangat bergantung pada keaktifan siswa dalam melihat dan
mendengarkan materi pelajaran yang dijelaskan melalui pembelajaran
berbasis proyek.
56
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
a) Rata–rata hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian untuk
siswa yang diberikan metode pembelajaran berbasis konvensional di SMK
Al hikmah 1 Sirampog mencapai (73,17). Pada pembelajaran konvensional
yang mendapatkan nilai kompeten 44,82% yaitu sebanyak 13 siswa dan
yang tidak kompeten sebanyak 51,12% dengan jumlah 16 siswa. Rata–rata
hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian untuk siswa yang
diberikan metode pembelajaran berbasis proyek di SMK Al hikmah 1
Sirampog mencapai 80,14%. Pada pembelajaran berbasis proyek yang
mendapatkan nilai nilai kompeten sebanyak 86,20% yaitu sebanyak 25
siswa dan siswa yang tidak kompeten sebanyak 13,80% yaitu sebanyak 4
siswa.
b) Ada perbedaan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian
setelah menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek pada siswa
kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog.
56
57
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis yaitu
sebagai berikut :
a) Mengingat penggunaan pembelajaran berbasis proyek terbukti
meningkatkan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian siswa.
Kepada para pengajar di SMK berstandar nasional disarankan untuk
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
berbasis proyek pada kompetensi perbaikan sistem pengapian.
b) Perlu adanya penelitian lanjutan untuk populasi yang lebih besar dengan
kondisi kelas yang beragam dan dengan anggaran praktikum yang
memadai sehingga simpulan penelitian dapat berlaku untuk ruang lingkup
yang lebih luas .
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar – dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Febriyanti, Nur Kartika. 2012. Eksperimen penerapan model pembelajaranberbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata diklatmenggambar dekorasi. Skripsi Sarjana UPI. Bandung: Tidakditerbitkan
Ginanjar, Gigin. 2010. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek sebagaiupaya meningkatkan hasil belajar siswa. Skripsi Sarjana UPI.Bandung: Tidak diterbitkan
Murdani. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek untukmeningkatkan hasil belajar siswa di SMK 5 N Bengkulu. SkripsiSarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan
Nugraha, Beni. 2005. Sistem Pengapian. Yogyakarta: FT UNY
Purnawan, Yudi. 2007. http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/12/18/deskripsi-model-pbl-pembelajaran-berbasis-proyek/ diunduh tanggal 5 november2012 jam 16.15
Saputra, S.A. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: FPTK UPI
Saputra, S.A. 2007. Statistika. Bandung: FPTK UPI
Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja Rosdakarya
Sudjono, Anas. 1992Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajawaliPres
Sukardi. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sumiran. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Project Based Learning PadaMata Kuliah Programable Lojic Kontroler untuk meningkatkanPenguasaan Konsep dan Ketrampilan Pemograman Bagi Mahasiswa.Tesis Program Pasca Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Sutiman. 2011. Sistem pengapian Elektronik. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama
59
Wasis, Pribadi. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek untukmenigkatkan kualitas belajar praktik industry S1 PTB. Malang: UNM
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara
60
DAFTAR SISWA SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG TAHUN PELAJARAN2012 / 2013
Kelas : XII TKR 3Wali Kelas : Haryoto, BA
Nomor Nama SiswaUrut Induk
1 6309 Adi Purnomo2 6310 Ahmad Hasim Asari3 6312 Akhmad Al Mubasir4 6313 Akhmad Subekhi5 6314 Amani6 6271 Arif Hidayat7 6315 Bambang Kuryanto8 6272 Berri Purnomo9 6273 Fahrurozi10 6274 Fajar Arta Wijaya11 6275 Fa’lan Abdillah12 6276 Ibnu Zukafambudi13 6277 Imron Fauzi14 6278 Lukman Nasrullah15 6280 M. Alvi Sahri16 6281 M. Joko Supriyanto17 6282 M. Riqqi18 6283 M. Subhan Aziz19 6284 M. Imam Subhi20 6285 M. Tedi Munasik21 6286 Maulana Akhsan22 6287 Moh. Mifthudin23 6288 Mohamad Rafi Ardiwinoto24 6289 Muhamad Hasan Sofi25 6270 Muhamad Qoharudin26 6272 Muhamad Tohirin27 6273 Muhammad Abdul Mufti28 6274 Muhammad Faikar Auvan29 6275 Muhammad Fajrul Himawan30 6276 Muhammad Labib31 6278 Muhammad Subiyantoro32 6279 Nisbahul Mundir33 6280 Pakih Kokoh Santoso34 6281 Riki Alam Mutropin35 6301 Rinfian Zulfan Assidiq36 6302 Roni Meliansyah37 6304 Samsul Qodri38 6305 Shohib Bahril Hikam
LAMPIRAN 1
61
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESINGedung E1 Lt. 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp.
(024) 8508035
SOAL UJI COBA TES PEMAHAMAN SISTEM PENGAPIAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Mata Pelajaran : Perbaikan Sistem Pengapian
Satuan Pendidikan : SMK
Alokasi Waktu : 90 menit
PETUNJUK PENGISIAN1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban
2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf pada lembar
jawaban
A B. C. D. E.
3. Cara mengganti jawaban yang salah
A B. C. D. E.
4. Periksalah jawaban sebelum diserahkan kepada pengawas
5. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia!
LAMPIRAN 2
62
1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawahini,system yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah:a. Sistem pengapianb. Sistem pengisianc. Sistem pemindah tenagad. Sistem penerangane. Sistem starter
2. Dalam perkembangannya sistempengapian dibagi menjadi 2,antara lain:a.Konvensional dan mekanikb.konvensional dan elektronikc.konvensional dan elektrikd.konvensional dan listrike.konvensional dan potensial
3. Berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah:a. Bateray – kuncikontak – fuse – resistor – coil – distributor – busib. Bateray – fuse – kuncikontak – coil – distributor – busic. Bateray – fuse – resistor – coil – distributor – busid. Bateray – kuncikontak – coil – distributor – busie. Bateray – kuncikontak – resistor – coill – distributor – busi
4. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali:a. Baterayb. Lampuc. Distributord. Kondensore. Busi
5. Di dalam coil pengapian terdapat berapa rangkaian:a. Satu rangkaianb. Dua rangkaianc. Tiga rangkaiand. Empat rangkaiane. Lima rangkaia
6. Nama rangkaian di dalam coil pengapian adalaha. Primerb. Sekunderc. Resistord. Sekunder dan resistore. Primer dan sekunder
7. Di dalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu:a. Primer dan resistorb. Sekunder dan resistorc. Positif dan negatived. Seri dan parallele. Primer dan sekunder
8. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk:a. Menaikan tegangan dari baterayb. Menurunkan tegangan dari bateray
63
c. Menstabilkan tegangan dari baterayd. Mengecilkan tegangan dari bateraye. Mengalirkan tegangan dari bateray
9. Di dalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal:a. 1 teminalb. 2 terminalc. 3 terminald. 4 treminale. 5 terminal
10.Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:a. Terminal positif,negative dan Rb. Terminal positif,negative dan Bc. Terminal positif,negative dan Sd. Terminal possitif,negative dan Te. Terminal positif,negative
11.Proses naiknya tegangan di dalam coil sering disebut dengan prosesa. Elektrikb. Elektrodinamikc. Elektroinductiond. Elektromagnetike. Elektronika
12. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saatkontak point dalam kondisi:a. Membuka sebagianb. Menutup sebagianc. Membuka dan menutupd. Membukae. Menutup
13.Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell:a. Besarb. Kecilc. Tetapd. Berubahe. Jawaban a,b,c dan d salah
14. Apabila celah kontak point kecil maka sudut dwell:a. Besarb. Kecilc. Tetapd. Berubahe. Jawaban a,b,c dan d benar
15. Bila celah kontak point sempit maka sudut dwell besar ini berartia. Kontak point terbuka lebih cepatb. Kontak point terbuka lebih lambatc. Kontak point tetutup cepatd. Kontak point tertutup lambate. Kontak point terbuka dan tertutup lebih cepat
64
16.Mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri dari dua buahpemberat yang mempunyai titik tumpu pada bagian bawah distributoradalah:a. Pengendali pengapian vacuumb. Pengendali pengapian centrifugalc. Pengendali pengapian potensiald. Pengendali pengapian advancere. Jawaban a,b,c dan d benar
17. Mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri atas unitdiaphragma vacuum adalah:a. Pengendali pengapian vacuumb. Pengendali pengapian centrifugalc. Penendali pengapian potensiald. Pengendali pengapian advancere. Jawaban a,b,c dan d salah
18. Jika campuran bahan bakar kaya dan tekanan kompresi tinggi makasewaktu disulut akan:a. Merambat kesegala arahb. Terbakar sebagianc. Tidak terbakard. Cepat terbakare. Susah terbakar
19. Jika campuran bahan bakar miskin dan tekanan kompresi rendah makasewaktu disulut akan:a. Terbakar sebagianb. Tidak terbakarc. Mudah terbakard. Cepat terbakare. Lambat terbakar
20. Bila beban mesin ringan maka pembukaan throttle valve juga kecilsehingga kevacuman di dalam intake manifold menjadia. Berkurangb. Bertambahc. Tetapd. Berubahe. Jawaban a,b,c dan d salah
21.Salah satu komponen dari system pengapian yang berfungsi menghasilkanbunga api dengan menggunakan tegangan tinggi yang dihasilkan coiladalah:a. Baterayb. Resistorc. Coild. Distributore. Busi
22.Pada busi terdapat dua buah elektroda yaitu:a. Atas dan bawah
65
b. Atas dan sampingc. Tengah dan sampingd. Bawah dan tengahe. Bawah dan samping
23.Salah satu dari elektroda pada busi yang berfungsi mengalirkan arus listrikdari distributor adalah:a. Atasb. Tengahc. Bawahd. Sampinge. Jawaban a,b,c dan d salah
24.Salah satu bagian dari busi yang berfungsi untuk mencegah bocornya aruslistrik tegangan tinggi adalah:a. Konduktorb. Regulatorc. Komutatord. Isolatore. Selector
25.Kemampuan meradiasikan sejumlah panas oleh busi merupakanpengertian daria. Nilai panas busib. Nilai busic. Kapasitas busid. Daya kerja busie. Nilai isolator busi
26.Busi yang berwarna hitam dan kering menandakan ….a. mesin terlalu panas karena campuran bahan bakar yang kurusb. minyak pelumas masuk ke ruang bakarc. campuran udara yang masuk ke ruang bakar terlalu banyakd. campuran terlalu kaya sehingga panas pada busi tidak tepate. mesin dalam keadaan baik tingkat panas busi tepat
27.Dalam sistem pengapian elektonik, CDI adalaha.Capasitor Distributor Ignitionb.Capasitor Discharge Ignitionc.Capasitor Dichange Ignitiond.Capasity Discharge Ignitione.Capasity Dischange Ignition
28.Arus bolak – balik adalah salah satu sistem pengapian elektronik ataudicebut:a.ACb.DCc.AC dan DCd.ADe.Semuanya salah
29.Yang bukan termasuk keuntungan system pengapian elektronik adalah:a.tidak menggunakan kontak poin
66
b.tidak memerlukan perawatan kontakc.percikan bunga api lebih besard.saat pengapian lebih tepate.durasi bunga api terlalu singkat
30.Komponen system pengapian cdi ac adalah:a.alternator-cdi-coil-busib.alternator-coil-cdi-busic.alternator-busi-cdi-coild.alternator-cdi-busi-coile.busi-alternator-coil-cdi
31.Berdasarkan pencatu dayanya, system pengapian cdi dibagi menjadi:a.2b.3c.4d.5e.6
32.Secara umum busi dibagi menjadi:a.busi panas dan busi temperatureb.busi panas dan busi bertekananc.busi panas dan busi dingind.busi dingin dan busi temperaturee.busi dingan dan busi bertekanan
33.Fungsi anternator pada system pengapian cdi ac adalah:a.untuk mengubah energy mekanis yang didapat dari putaran mesinmenjadi tenaga listrikb.untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanisc.untuk mengubah energi mekanis menjadi energi potensiald.untuk mengubah energy mekanis ke energy panase.untuk mengubah energy panas menjadi energy mekanik
34.Pengukuran celah elektroda standarnya adalah :a.0,3 – 0,4 mmb.0,4 – 0,5 mmc.0,6 – 0,8 mmd.0,9 – 1 mme.1 – 1,2 mm
35.Sumber tegangan pada system pengapian elektronik cdi ac adalah:a.bateraib.coilc.busid.alternatore.distributor
36.Dalam system pengapian cdi kontak platina diganti dengan:a.thyristor switchb.resistorc.igniton switchd.capasitor
67
e.rectifier37.Salah satu keuntungan system pengapian cdi adalah
a.tegangan yang dihasilkan kecilb.busi mudah rusakc.sensitif terhadap aird.mudah terbakare.tegangan yang dihasilkan besar
38.Pada system pengapian cdi dc sumber arus listrik adalah:a.alternatorb.coilc.bateraid.magnete.busi
39.Pada system pengapian elektronik cdi dc aliran arusnya adalah:a.searahb.bolak – balikc.berlawanand.bolak – balik dan searahe.searah dan berlawanan
40.Memeriksa kabel tegangan tinggi dari retak – retak atau kebocorandengan:a.tes kebocoran pengapianb.tes percikan pengapianc.tes tegangan pengapiand.tes hambatan pengapiane.tes kelistrikan
41.Yang bukan basic sirkuit cdi ac adalah:a.capasitorb.thyristor switchc.rectifierd.pick up coile.ignition switch
42.Saat memeriksa baterai hal apa saja yang harus diperiksa kecuali:a.memeriksa jumlah cairan bateraib.memeriksa berat jenis bateraic.memeriksa selang ventilasd.memeriksa tegangan bateraie.memeriksa hambatan baterai
43.Yang bukan diperiksa ketika memeriksa koil pengapian adalah:a.memeriksa tahanan kumparan primerb.memeriksa tahanan kumparan sekunderc.memeriksa kabel tegangan tinggid.memeriksa kebocoran kumparane.memeriksa hambatan kumparan
44.Ciri – ciri busi normal adalah:a.berkerak dan berwarna putih didaerah elektrodanya
68
b.ujung insulator dan elektrodanya berwarna coklat atau ke abu – abuanc.ujung insulatornya berwarna hitamd.ujung insulatornya berwarna putih mengkilape.ujung insulatornya berwarna hitam dan basah
45.Dalam alaternator terdapat komponen:a.magnet dan kelistrikanb.magnet dan kumparan pembangkitc.magnet dan coild.magnet dan kumparane.magnet dan cdi
46.Fungsi kunci kontak pada system pengapian adalah:a.untuk membangkitkan listrikb.sebagai pemutus arusc.sebagai penerus arusd.sebagai saklar utama untuk menghubungkan dan memutuskankelistrikane.sebagai pengalur kelistrikan
47.Fungsi kondensor pada system pengapian adalah:a.untuk menyerap loncatan bunga api pada kontak platinab.untuk memutuskan arus dari platinac.untuk mengalirkan arus pada kontak platinad.untuk membuat arus listrike.untuk memeriksa arus listrik
48.Ketika kunci kontak di on kan maka arus akan:a.arus listrik akan dihubungkan kesistem pengapianb.arus akan diputuskan kesistem pengapianc.arus akan tetap diamd.arus menjadi kecile.arus akan menjadi besar
49.Apa fungsi capasitor dalam komponen cdi:a.menampung muatan arus listrik dalam waktu tertentub.memberikan arus listrik pada waktu tertentuc.mengalirkan arus listrik pada waktu tertentud.memutuskan arus listrik pada waktu tertentue.membuat arus listrik pada waktu tertentu
50.Bagian komponen busi yang berfungsi sebagia loncatan bunga api adalah:a.keramikb.besic.elektrodad.bajae.plastik
69
LEMBAR JAWAB
SOAL TES PEMAHAMAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
1. A B C D E 21. A B C D E
2. A B C D E 22. A B C D E
3. A B C D E 23. A B C D E
4. A B C D E 24. A B C D E
5. A B C D E 25. A B C D E
6. A B C D E 26. A B C D E
7. A B C D E 27. A B C D E
8. A B C D E 28. A B C D E
9. A B C D E 29. A B C D E
10. A B C D E 30. A B C D E
11. A B C D E 31. A B C D E
12. A B C D E 32. A B C D E
13 A B C D E 33. A B C D E
14. A B C D E 34. A B C D E
15. A B C D E 35. A B C D E
16. A B C D E 36. A B C D E
17 A B C D E 37. A B C D E
18. A B C D E 38. A B C D E
19. A B C D E 39. A B C D E
20. A B C D E 40. A B C D E
NAMA : ...................................................
KELAS : ...................................................
NO. ABSEN : ...................................................
SCORE :
Lampiran 3
70
70
Kisi – Kisi Soal Instrumen
Variabel Faktor/Indikator CI C2 C3 C4 C5 C6 JumlahButir
Hasil BelajarKompetensiPerbaikan
sistempengapianelektronik
Pengetahuan dasartentang sistempengapian
1,2 11 17,18 19 26 27 8
Pengetahuan tentangperbaikan systempengapaian elektronik
8 23 15,16 39,40 41 49 8
Pengetahuan tentangcara kerja sistempengapian elektronik
9 20,21,22 12,13 48 25 38 9
MengetahuiKomponen –komponen sistempengapian Elektronik
3,4 5,50 28,29,30 32 47 37 10
Memeriksa sistempengapian elektronik
33 46 6 44 34 35,36 7
Memeriksa danMengukur cdi dan koil
7,10 45 14,31 43 24 42 8
Jumlah 9 9 12 7 6 7 50
C1 = Pengetahuan C6 = Evaluasi C2 = Pemahaman C3 = Penerapan C4 =
AnalisisC5 = Sintesis
LAMPIRAN 4
71
71
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2 UC-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
4 UC-28 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
5 UC-30 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
6 UC-12 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
7 UC-1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
8 UC-15 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0
9 UC-10 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
10 UC-9 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0
11 UC-4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
12 UC-36 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1
13 UC-29 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
14 UC-25 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
15 UC-13 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
16 UC-16 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
17 UC-21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
18 UC-19 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
19 UC-2 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
20 UC-20 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
21 UC-8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
22 UC-24 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
23 UC-7 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
24 UC-32 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
25 UC-31 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0
26 UC-18 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0
27 UC-34 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
28 UC-17 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
29 UC-6 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1
30 UC-23 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
31 UC-26 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
32 UC-27 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
33 UC-33 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1
34 UC-11 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
35 UC-5 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
36 UC-35 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0
37 UC-3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 UC-22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19.0 14.0 18.0 27.0 22.0 11.0 21.0 13.0 26.0 11.0
Mp 33.3 30.2 32.7 29.0 32.2 34.9 32.7 34.3 29.8 33.1
Mt 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7
p 0.5 0.4 0.5 0.7 0.6 0.3 0.6 0.3 0.7 0.3
q 0.5 0.6 0.5 0.3 0.4 0.7 0.4 0.7 0.3 0.7
pq 0.25 0.23 0.25 0.21 0.24 0.21 0.25 0.23 0.22 0.21
St 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78
rpbis
0.59 0.15 0.49 0.06 0.52 0.51 0.57 0.52 0.20 0.36
rtabel
0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325
Krite ria Valid T idak Valid T idak Valid Valid Valid Valid T idak Valid
JB A15 7 13 14 14 9 16 10 14 9
JB B4 7 5 13 8 2 5 3 12 2
JS A19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
JS B19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
DP 0.29 0.00 0.42 0.05 0.32 0.37 0.58 0.37 0.11 0.37
Krite ria Cukup Jelek Baik Jelek Cukup Cukup Baik Cukup Jelek Cukup
JB A + JB B19 14 18 27 22 11 21 13 26 11
2JSA
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
IK 0.50 0.37 0.47 0.71 0.58 0.29 0.55 0.34 0.68 0.29
Krite ria Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar
50% 37% 47% 71% 58% 29% 55% 34% 68% 29%
Nome r SoalIt
emV
alidit
y
Jumlah
Prosentase
Tin
gkat
Kes
ukara
nD
aya
Bed
aNo Kode
LAMPIRAN 5
72
72
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 1 0 0 1
1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
1 0 0 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
29.0 26.0 8.0 12.0 31.0 31.0 24.0 15.0 31.0 11.0
30.7 31.2 26.8 34.4 29.0 30.2 30.9 33.5 30.0 32.6
28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7 28.7
0.8 0.7 0.2 0.3 0.8 0.8 0.6 0.4 0.8 0.3
0.2 0.3 0.8 0.7 0.2 0.2 0.4 0.6 0.2 0.7
0.18 0.22 0.17 0.22 0.15 0.15 0.23 0.24 0.15 0.21
7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78 7.78
0.46 0.47 -0.13 0.50 0.08 0.39 0.37 0.49 0.34 0.32
0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325
Valid Valid T idak Valid T idak Valid Valid Valid Valid T idak
18 17 3 11 16 18 16 11 19 7
11 9 5 1 15 13 8 4 12 4
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
0.37 0.42 -0.11 0.53 0.05 0.26 0.42 0.37 0.37 0.16
Cukup Baik Jelek Baik Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Jelek
29 26 8 12 31 31 24 15 31 11
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
0.76 0.68 0.21 0.32 0.82 0.82 0.63 0.39 0.82 0.29
Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sukar
76% 68% 21% 32% 82% 82% 63% 39% 82% 29%
Nom er Soal
73
73
2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 0 0 1
0 1 0 1 0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
0 1 0 0 1 1 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 1 1 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 2 . 0 3 4 . 0 1 6 . 0 1 5 . 0 2 5 . 0 2 9 . 0 3 6 . 0 2 0 . 0 1 8 . 0 2 4 . 0
3 2 . 8 2 8 . 6 3 1 . 8 3 1 . 7 3 0 . 7 3 0 . 1 2 8 . 9 3 1 . 6 3 1 . 9 3 1 . 3
2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7
0 . 3 0 . 9 0 . 4 0 . 4 0 . 7 0 . 8 0 . 9 0 . 5 0 . 5 0 . 6
0 . 7 0 . 1 0 . 6 0 . 6 0 . 3 0 . 2 0 . 1 0 . 5 0 . 5 0 . 4
0 . 2 2 0 . 0 9 0 . 2 4 0 . 2 4 0 . 2 3 0 . 1 8 0 . 0 5 0 . 2 5 0 . 2 5 0 . 2 3
7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8
0 . 3 5 - 0 . 0 3 0 . 3 4 0 . 3 1 0 . 3 6 0 . 3 1 0 . 0 8 0 . 3 9 0 . 3 9 0 . 4 3
0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5
V a l id T id a k V a l id T i d a k V a l i d T id a k T id a k V a l id V a l id V a l i d
7 1 6 1 1 9 1 6 1 7 1 8 1 3 1 2 1 6
5 1 8 5 6 9 1 2 1 8 7 6 8
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
0 . 1 1 - 0 . 1 1 0 . 3 2 0 . 1 6 0 . 3 7 0 . 2 6 0 . 0 0 0 . 3 2 0 . 3 2 0 . 4 2
J e le k J e le k C u k u p J e l e k C u k u p C u k u p J e le k C u k u p C u k u p B a ik
1 2 3 4 1 6 1 5 2 5 2 9 3 6 2 0 1 8 2 4
3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8
0 . 3 2 0 . 8 9 0 . 4 2 0 . 3 9 0 . 6 6 0 . 7 6 0 . 9 5 0 . 5 3 0 . 4 7 0 . 6 3
S e d a n g M u d a h S e d a n g S e d a n g S e d a n g M u d a h M u d a h S e d a n g S e d a n g S e d a n g
3 2 % 8 9 % 4 2 % 3 9 % 6 6 % 7 6 % 9 5 % 5 3 % 4 7 % 6 3 %
I t e m N a m b e r
74
74
3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 0 0 0 1 0 1 1
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 1 0 1
0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0 0 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 1 0 1 0 0
0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
2 3 . 0 1 3 . 0 3 3 . 0 2 6 . 0 3 3 . 0 2 9 . 0 2 2 . 0 3 1 . 0 1 9 . 0 2 5 . 0
3 1 . 0 3 2 . 1 2 9 . 7 3 0 . 5 2 9 . 1 3 0 . 1 3 1 . 0 2 9 . 9 3 1 . 6 3 0 . 5
2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7
0 . 6 0 . 3 0 . 9 0 . 7 0 . 9 0 . 8 0 . 6 0 . 8 0 . 5 0 . 7
0 . 4 0 . 7 0 . 1 0 . 3 0 . 1 0 . 2 0 . 4 0 . 2 0 . 5 0 . 3
0 . 2 4 0 . 2 3 0 . 1 1 0 . 2 2 0 . 1 1 0 . 1 8 0 . 2 4 0 . 1 5 0 . 2 5 0 . 2 3
7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8
0 . 3 6 0 . 3 1 0 . 3 4 0 . 3 3 0 . 1 4 0 . 3 2 0 . 3 5 0 . 3 3 0 . 3 8 0 . 3 2
0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5
V a l i d T i d a k V a l i d V a l i d T i d a k T i d a k V a l i d V a l i d V a l i d T i d a k
1 5 7 1 8 1 6 1 7 1 7 1 4 1 8 1 4 1 5
8 6 1 5 1 0 1 6 1 2 8 1 3 5 1 0
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
0 . 3 7 0 . 0 5 0 . 1 6 0 . 3 2 0 . 0 5 0 . 2 6 0 . 3 2 0 . 2 6 0 . 4 7 0 . 2 6
C u k u p J e l e k J e l e k C u k u p J e l e k C u k u p C u k u p C u k u p B a i k C u k u p
2 3 1 3 3 3 2 6 3 3 2 9 2 2 3 1 1 9 2 5
3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8
0 . 6 1 0 . 3 4 0 . 8 7 0 . 6 8 0 . 8 7 0 . 7 6 0 . 5 8 0 . 8 2 0 . 5 0 0 . 6 6
S e d a n g S e d a n g M u d a h S e d a n g M u d a h M u d a h S e d a n g M u d a h S e d a n g S e d a n g
6 1 % 3 4 % 8 7 % 6 8 % 8 7 % 7 6 % 5 8 % 8 2 % 5 0 % 6 6 %
75
4 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 5 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 4 5 2 0 2 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 5 2 0 2 5
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 4 2 1 7 6 4
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 4 0 1 6 0 0
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 3 8 1 4 4 4
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 7 1 3 6 9
1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 3 7 1 3 6 9
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 3 6 1 2 9 6
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 3 6 1 2 9 6
0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 3 3 1 0 8 9
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 3 3 1 0 8 9
1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 3 3 1 0 8 9
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 3 3 1 0 8 9
1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 3 2 1 0 2 4
1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 3 2 1 0 2 4
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 3 2 1 0 2 4
0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 3 2 1 0 2 4
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 2 8 7 8 4
0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2 8 7 8 4
0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 2 7 7 2 9
1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 2 6 6 7 6
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 5 6 2 5
0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 2 5 6 2 5
0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 2 5 6 2 5
0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 2 5 6 2 5
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 2 5 6 2 5
0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 2 2 4 8 4
0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 2 2 4 8 4
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 2 4 8 4
1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 2 2 4 8 4
1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 2 2 4 8 4
0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 2 0 4 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 1 4 4 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 9 3 6 1
0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 9 3 6 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 8 3 2 4
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 7 2 8 9
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7 2 8 9
2 0 . 0 2 6 . 0 1 3 . 0 3 3 . 0 2 9 . 0 2 5 . 0 2 2 . 0 1 1 . 0 1 4 . 0 1 5 . 0 1 0 9 1 3 3 6 2 3
3 2 . 0 3 0 . 4 3 2 . 4 2 9 . 5 3 0 . 0 3 1 . 2 3 0 . 9 3 2 . 7 3 2 . 0 3 2 . 0
2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7 2 8 . 7
0 . 5 0 . 7 0 . 3 0 . 9 0 . 8 0 . 7 0 . 6 0 . 3 0 . 4 0 . 4
0 . 5 0 . 3 0 . 7 0 . 1 0 . 2 0 . 3 0 . 4 0 . 7 0 . 6 0 . 6
0 . 2 5 0 . 2 2 0 . 2 3 0 . 1 1 0 . 1 8 0 . 2 3 0 . 2 4 0 . 2 1 0 . 2 3 0 . 2 4
7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8 7 . 7 8
0 . 4 4 0 . 3 2 0 . 3 4 0 . 2 8 0 . 3 1 0 . 4 4 0 . 3 2 0 . 3 3 0 . 3 2 0 . 3 4
0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5 0 . 3 2 5
V a l i d T i d a k V a l i d T i d a k T i d a k V a l i d T i d a k V a l i d T i d a k V a l i d
1 3 1 6 9 1 8 1 7 1 6 1 4 7 9 1 0
7 1 0 4 1 5 1 2 9 8 4 5 5
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9 1 9
0 . 3 2 0 . 3 2 0 . 2 6 0 . 1 6 0 . 2 6 0 . 3 7 0 . 3 2 0 . 1 6 0 . 2 1 0 . 2 6
C u k u p C u k u p C u k u p J e l e k C u k u p C u k u p C u k u p J e l e k C u k u p C u k u p
2 0 2 6 1 3 3 3 2 9 2 5 2 2 1 1 1 4 1 5
3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8 3 8
0 . 5 3 0 . 6 8 0 . 3 4 0 . 8 7 0 . 7 6 0 . 6 6 0 . 5 8 0 . 2 9 0 . 3 7 0 . 3 9
S e d a n g S e d a n g S e d a n g M u d a h M u d a h S e d a n g S e d a n g S u k a r S e d a n g S e d a n g
5 3 % 6 8 % 3 4 % 8 7 % 7 6 % 6 6 % 5 8 % 2 9 % 3 7 % 3 9 %
Y ^ 2Y
76
R u m u s
K e t e r a n g a n :
= R a t a - r a t a s k o r t o t a l y a n g m e n ja w a b b e n a r p a d a b u t i r s o a l
= R a t a - r a t a s k o r t o t a l
= S t a n d a r t d e v ia s i s k o r t o t a l
= P r o p o r s i s i s w a y a n g m e n j a w a b b e n a r p a d a s e t i a p b u t i r s o a l
= P r o p o r s i s i s w a y a n g m e n j a w a b s a l a h p a d a s e t i a p b u t i r s o a l
K r i t e r i a
A p a b i l a r p b is > r t a b e l, m a k a b u t i r s o a l v a l i d .
P e r h i t u n g a n
0
2 8 9
3 5 0U C - 3 5 1 9 3 6 1
0
3 6
3 7
2 6
3 2
3 2
3 2
2 8
2 8
0
3 6
0
3 3
0
3 3
0
7 8 4
7 8 4
7 2 9
6 7 6
4 2
4 0
3 8
3 7
3 7
0
1 0 8 9
1 0 8 9
1 0 2 4
1 0 2 4
1 0 2 4
1 0 2 4
2 6
1 7 6 4
1 6 0 0
1 4 4 4
1 3 6 9
1 3 6 9
1 2 9 6
1 2 9 6
1 0 8 9
1 0 8 9
3 2
3 2
3 2
2 8
2 8
2 7
3 6
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
1
1
0
1
4 2
4 0
3 8
3 7
3 7
3 6
0
1
0
1
1
1
U C - 2 1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
U C - 1 5
U C - 1 6
U C - 1 7
U C - 1 8
U C - 1 9
U C - 2 0
U C - 9
U C - 1 0
U C - 1 1
U C - 1 2
U C - 1 3
U C - 1 4
U C - 3
U C - 4
U C - 5
U C - 6
U C - 7
U C - 8
1 5
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
1 6
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
3
4
5
6
7
8
2 U C - 2 1 4 5 2 0 2 5 4 5
J u m l a h 1 9 1 0 9 1 3 3 6 2 3 6 3 2
3 8 U C - 3 8 0 1 7
3 2 U C - 3 2 0 2 0 4 0 0 0
3 1 U C - 3 1 0 2 2 4 8 4 0
3 0 U C - 3 0 0 2 2 4 8 4 0
2 9 U C - 2 9 0 2 2 4 8 4 0
2 8 U C - 2 8 0 2 2 4 8 4 0
2 7 U C - 2 7 0 2 2 4 8 4 0
2 6 U C - 2 6 0 2 5 6 2 5 0
2 5 U C - 2 5 1 2 5 6 2 5 2 5
2 4 U C - 2 4 0 2 5 6 2 5 0
2 3 U C - 2 3 1 2 5 6 2 5 2 5
2 2 U C - 2 2 0 2 5 6 2 5 0
1 U C - 1 1 4 5 2 0 2 5 4 5
B e r ik u t in i c o n to h p e r h i t u n g a n p a d a b u t ir s o a l n o 1 , s e la n ju t n y au n t u k b u t ir s o a l y a n g la in d ih i tu n g d e n g a n c a r a y a n g s a m a , d a nd ip e r o le h s e p e r t i p a d a ta b e l a n a l is is b u t ir s o a l.
N o K o d eB u t i r s o a l
n o 1 ( X )
S k o r T o t a l
( Y )Y 2 X Y
P e r h i t u n g a n V a l i d i t a s B u t i r S o a l
M p
M t
S t
p
q
3 3 U C - 3 3
3 4 U C - 3 4
0
0
2 1
1 9
4 4 1 0
3 6 1 0
3 2 4
2 8 9
1 8
0
U C - 3 6
U C - 3 7
1
0
1 8
1 7
q
p
S
MMr
t
tpp b i s
77
77
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
= 1 p = =
2
Pada a = 5% dengan n = 38 diperoleh r tabel = 0.325
Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.
Mp
= 0.585
38
rpbis =33.26 28.71
St =
0.50
7.78 0.50
1 0.50
=
19
38
= 0.50
38
p =Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa
0.50
336231091
= 7.78
=
Mt =Jumlah skor total
Banyaknya siswa
q
=1091
38
= 28.71
=632
19
= 33.26
78
78
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
50 1
Pada a = 5% dengan n = 38 diperoleh r tabel = 0.325
= 0.967
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
r11 =50 196.348 10.258
196.348
S2 =
336231091
= 196.34850
50
0.2500 0.2327 0.2493 + . . .+ 0.2389
10.2583
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
k
Spq
s2
Spq pq1 pq2 pq3 + . . .+ pq35
2
2
11S
pqS
1-k
kr
79
79
Rumus
Keterangan:
: Indeks kesukaran
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
< <
< <
< <
+
=Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
Jumlah 4
0
0UC-3516
UC-3819
17 UC-36
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
UC-27
UC-28
UC-29
UC-30
UC-3
UC-4
UC-5
UC-6
UC-7
0
1
0
1
UC-21
UC-22
UC-23
UC-24
UC-25
UC-26
8
9
10
11
1
1
1
1
1
71
8
9
10
11
2
3
4
5
6
UC-8
2
3
4
5
6
7
0.500
IK =15 4
38
Jumlah
19 UC-19 1
16 UC-16 1
15
18 UC-18
14 UC-14 0 14 UC-33 0
13 UC-13 1 13 UC-32 0
12
UC-2
0 12 UC-31 0
UC-9
UC-10
UC-11
UC-12
1 UC-1 1 1 UC-20 0
No Kode Skor No Kode Skor
0.70 IK 1.00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
Kriteria
0.00 IK 0.30 Sukar
0.30 IK 0.70 Sedang
Interval IK
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
IK
JBA
JBB
JSA
JSB
15
17
UC-15
UC-17
1
1
1 UC-3718 0
UC-34 015
1
BA
BA
JSJS
JBJBIK
80
80
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
0
0
0
0
UC-27
UC-28
UC-29
UC-30
1
0
1
0
1
0
1
UC-21
UC-22
UC-23
UC-24
UC-25
UC-26
11
8
9
UC-11
1
1
1
1
1
1
0
1
0
UC-2
UC-3
UC-4
UC-5
UC-6
UC-7
UC-8
UC-9
UC-10
11
2
3
4
5
6
7
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
Jumlah 15
DP =15
36
Jumlah 4
19 UC-19 1
= 0.31
4
17 UC-17 1
UC-1818
19 UC-38
17 UC-36 1
14 UC-14 0 14 UC-33 0
13 UC-13 1 13 UC-32 0
12 UC-12 0 12 UC-31 0
1 UC-1 1 1 UC-20 0
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
0.40 DP 0.70 Baik
0.70 DP 1.00 Sangat Baik
0.20 DP 0.40 Cukup
0.00 DP
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
Perhitungan Daya Pembeda Soal
DP
JBA
JBB
JSA
Interval DP Kriteria
0.20 Jelek
15 UC-15 1
16 UC-16 1
1 18 UC-37 0
0
0
15
16
UC-34
UC-35
BJS
A
BA
JS
JBJBDP
81
81
No Kode Pre Test Post Test Peningkatan No Kode Pre Test Post Test Peningkatan
1 E-01 50 80 30.00 1 K-01 47 73 26.00
2 E-02 43 83 40.00 2 K-02 57 77 20.00
3 E-03 43 80 37.00 3 K-03 50 80 30.00
4 E-04 53 63 10.00 4 K-04 43 63 20.00
5 E-05 50 87 37.00 5 K-05 40 77 37.00
6 E-06 57 83 26.00 6 K-06 53 73 20.00
7 E-07 47 67 20.00 7 K-07 53 70 17.00
8 E-08 40 77 37.00 8 K-08 57 73 16.00
9 E-09 40 90 50.00 9 K-09 43 67 24.00
10 E-10 50 83 33.00 10 K-10 47 83 36.00
11 E-11 50 83 33.00 11 K-11 40 70 30.00
12 E-12 57 77 20.00 12 K-12 50 80 30.00
13 E-13 60 80 20.00 13 K-13 47 77 30.00
14 E-14 37 90 53.00 14 K-14 40 80 40.00
15 E-15 40 73 33.00 15 K-15 47 77 30.00
16 E-16 57 73 16.00 16 K-16 50 63 13.00
17 E-17 57 70 13.00 17 K-17 50 73 23.00
18 E-18 60 77 17.00 18 K-18 47 67 20.00
19 E-19 57 80 23.00 19 K-19 43 63 20.00
20 E-20 53 87 34.00 20 K-20 47 77 30.00
21 E-21 33 87 54.00 21 K-21 33 63 30.00
22 E-22 43 83 40.00 22 K-22 47 73 26.00
23 E-23 57 90 33.00 23 K-23 47 67 20.00
24 E-24 50 87 37.00 24 K-24 43 77 34.00
25 E-25 50 77 27.00 25 K-25 43 73 30.00
26 E-26 47 80 33.00 26 K-26 47 63 16.00
27 E-27 50 80 30.00 27 K-27 40 83 43.00
28 E-28 40 80 40.00 28 K-28 50 77 27.00
29 E-30 37 77 40.00 29 K-29 60 83 23.00
1408.00 2324.00 916.00 1361.00 2122.00 761.00
48.55 80.14 31.59 46.93 73.17 26.24
33.00 63.00 10.00 33.00 63.00 13.00
60.00 90.00 54.00 60.00 83.00 43.00
58.68 44.34 125.61 98.50 48.98 98.50
7.66 6.66 11.21 9.92 7.00 9.92
Varians
Standar Deviasi
Rata
Minimal
Maksimal
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TEST KELOM POK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Varians
Jumlah
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Standar Deviasi
Jumlah
Rata
Minimal
Maksimal
LAMPIRAN 6
82
82
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = Panjang Kelas =Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =Rentang = s =Banyak kelas = n =
--
----
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
= 5.35
11.07
5.35 11.07
0.3193 0.176960.055 1.50 0.4962
2.29295.1289 855.55 60.05 55.545 0.91 1.6072
0.1271 0.1923 5.5755 251.04 55.54 51.035 0.32
0.035446.53 51.03 46.525 -0.26 0.1879 0.3150 9.1357 9 0.0020
0.3033 0.1153 3.3442 342.02 46.52 42.015 -0.85
1.351737.51 42.01 37.505 -1.44 0.4254 0.1221 3.5409 4 0.0595
0.4789 0.0535 1.5517 333.00 37.50 32.995 -2.03
Luas Kls.Untuk Z
Ei Oi(Oi-Ei)²
EiKelas Interval
BatasKelas
Z untukbatas kls.
Peluanguntuk Z
27.00 7.666 29
UJI NORMALITAS DATA PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN
60.00 4.50033.00 48.55
Daerahpenerimaan Ho
Daerah penolakanHo
k
1i i
2ii2
E
EO
Lampiran 7
83
83
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = Panjang Kelas =Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =Rentang = s =Banyak kelas = n =
--
----
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.07
9.77 11.07
= 9.77
90.055 1.49 0.4318
0.524685.55 90.05 85.545 0.81 0.2916 0.1402 4.0654 7 2.1182
0.0536 0.2380 6.9029 581.04 85.54 81.035 0.13
1.734376.53 81.03 76.525 -0.54 0.2190 0.2726 7.9062 12 2.1198
0.3888 0.1697 4.9215 272.02 76.52 72.015 -1.22
2.468467.51 72.01 67.505 -1.90 0.4711 0.0824 2.3882 1 0.8069
0.4950 0.0239 0.6925 263.00 67.50 62.995 -2.57
Luas Kls.Untuk Z
Ei Oi(Oi-Ei)²
EiKelas Interval
BatasKelas
Z untukbatas kls.
Peluanguntuk Z
27.00 6.666 29
UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN
90.00 4.50063.00 80.14
Daerahpenerimaan Ho
Daerah penolakanHo
k
1i i
2ii2
E
EO
84
84
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = Panjang Kelas =Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =Rentang = s =Banyak kelas = n =
--
----
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.07
7.83 11.07
= 7.83
60.055 2.24 0.4876
1.766555.55 60.05 55.545 1.47 0.4296 0.0580 1.6816 3 1.0336
0.2586 0.1710 4.9600 251.04 55.54 51.035 0.70
1.057646.53 51.03 46.525 -0.07 0.0277 0.2862 8.3007 14 3.9133
0.2997 0.2720 7.8885 542.02 46.52 42.015 -0.84
0.008937.51 42.01 37.505 -1.61 0.4535 0.1538 4.4612 4 0.0477
0.4914 0.0379 1.0987 133.00 37.50 32.995 -2.38
Luas Kls.Untuk Z
Ei Oi(Oi-Ei)²
EiKelas Interval
BatasKelas
Z untukbatas kls.
Peluanguntuk Z
27.00 5.856 29
UJI NORMALITAS DATA PRE TEST KELOMPOK KONTROL
60.00 4.50033.00 46.93
Daerahpenerimaan Ho
Daerah penolakanHo
k
1i i
2ii2
E
EO
LAMPIRAN 8
85
85
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = Panjang Kelas =Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =Rentang = s =Banyak kelas = n =
--
----
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
11.07
7.94 11.07
= 7.94
83.055 1.41 0.4932
1.665579.72 83.05 79.712 0.93 0.3249 0.1683 4.8807 6 0.2567
0.1760 0.1489 4.3182 776.37 79.71 76.368 0.46
0.518673.03 76.36 73.025 -0.02 0.0084 0.1844 5.3488 0 5.3488
0.2224 0.2140 6.2061 869.69 73.02 69.682 -0.50
0.123066.34 69.68 66.338 -0.98 0.3356 0.1132 3.2824 3 0.0243
0.4830 0.1474 4.2748 563.00 66.33 62.995 -1.45
Luas Kls.Untuk Z
Ei Oi(Oi-Ei)²
EiKelas Interval
BatasKelas
Z untukbatas kls.
Peluanguntuk Z
20.00 7.006 29
UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELOMPOK KONTROL
83.00 3.33363.00 73.17
Daerahpenerimaan Ho
Daerah penolakanHo
k
1i i
2ii2
E
EO
86
Lampiran 9
86
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 29 - 1 = 28
dk penyebut = nk -1 = 29 - 1 = 28
F (0.025)(28:28) =
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa keduakelompok mempunyai varians yang sama.
1.6858.6847
2.13
1.68 2.13
F =98.5000
=
Varians (s2) 58.6847 98.5000
Standart deviasi (s) 7.66 9.92
1408.0 1361.0
n 29 29
x 48.55 46.93
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN DAN KONTROL
s12
s22
s12
s22
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah
DaerahpenerimaanHo
DaerahpenerimaanHo
terkecilVarians
terbesarVariansF
LAMPIRAN 10
87
87
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ha diterima apabila -t(1-1/2a)(n1+n2-2) t > t(1-1/2a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
29 29
Pada a = 5% dengan dk = 29 + 29 - 2 = 56 diperoleh t(0.975)(56) =
-2.00
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa sebelumdiberikan perlakuan kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.
0.70 2.00
= 0.70
8.8652 +
t =48.55 46.93
29 98.5000= 8.8652
29s =
29 58.6847
29
Varians (s2) 58.6847 98.5000
Standart deviasi (s) 7.66 9.92
n 29 29
x 48.55 46.93
Kontrol
Jumlah 1408.0 1361.0
m1 m2
Sumber variasi Eksperimen
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN DAN KONTROL
m1 m2
2.00
Daerahpenerimaan
Ho
Daerahpenerimaan
Ho
21 n
1
n
1s
xxt 21
2nn
1n1ns
21
222
211
ss
LAMPIRAN 11
88
88
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 29 - 1 = 28
dk penyebut = nk -1 = 29 - 1 = 28
F (0.025)(28:28) =
2.13
F
6.66 7.00
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwakedua kelompok mempunyai varians yang sama.
1.1044.3374
2.13
1.10
x 80.14 73.17
=48.9800
=
Varians (s2) 44.3374 48.9800
Standart deviasi (s)
Jumlah 2324.00 2122.00
n 29 29
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN DAN KONTROL
s12
s22
s12
s22
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
DaerahpenerimaanHo
DaerahpenerimaanHo
terkecilVarians
terbesarVariansF
89
89
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
29 29
Pada a = 5% dengan dk = 29+ 29 - 2 = 56 diperoleh t(0.975)(56) =
Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol.
1.67
-1.67 3.881.67
= 3.88
6.8307 +
t =80.14 73.17
29 48.9800= 6.8307
29s =
29 44.3374
29
Varians (s2) 44.3374 48.9800
Standart deviasi (s) 6.66 7.00
n 29 29
x 80.14 73.17
Kontrol
Jumlah 2324.00 2122.00
m1 m2
Sumber variasi Eksperimen
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA POST TEST ANTARA KELOMPOKEKSPERIMEN DAN KONTROL
m1 m2
Daerahpenerimaan
Ho
Daerahpenerimaan
Ho
21 n
1
n
1s
xxt 21
2nn
1n1ns
21
222
211
ss
LAMPIRAN 11
90
90
Alur Pembuatan Proyek
Gambar 3. diagram tahapan dalam PBL.
(http://yudipurnawan.wordpress.com)
LAMPIRAN 12
91
91
Desain Proyek Untuk Siswa
LAMPIRAN 13
92
92
NAMA SEKOLAH : SMK AL HIKMAH 1
MATA PELAJARAN : KOMPETENSI KEJURUAN
KELAS / SEMESTER : XI / II
KOMPETENSI KEAHLIAN : MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
KODE KOMPETENSI : -
DURASI PEMBELAJARAN : 8 X 45 Menit
Dasar Kompetensi Indikator Lingkup Belajar Materi Pokok Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Ketrampilan
Memeriksa, merawat,memperbaiki danmenyetel systempengapiankonvensional sepedamotor
Prinsip kerja dankontruksi systempengapian konvensional
Fungsi dan cara kerjamasing – masingkomponen systempengapian konvensional
Produser memeriksa,merawat danmemperbaiki systempengapian
Memahami prinsip kerjadan kontruksi pengapian
Memahami fungsi dancara kerja masing –masing komponensystem pengapian
Memahami danmenerapkan prosedurmemeriksa, merawat danmemperbaiki systempengapian
Segala aktifitaspraktek (membongkar,memeriksa, merawatmemperbaiki danmerakit) selalumengacu pada SOP
Dalam bekerja selalumemperhatikan K3
Memahami prinsipkerja dan kontruksisystem pengapiankonvensional
Memahami fungsidan cara kerjakomponen systempengapiankonvensional
Memahamiprosedur
Memeriksa, merawat,memperbaiki danmenyetel systempengapiankonvensional sesuaiprosedur
LAMPIRAN 14
93
93
memeriksa,merawat,memperbaiki danmenyetel systempengapiankonvensional
Memeriksa, merawat,memperbaiki danmenyetel systempengapian elektronik(CDI) sepeda motor
Prinsip kerja dankontruksi systempengapian elektronikCDI
Fungsi dan cara kerjamasing – masingkomponen systempengapian elektronikCDI
Produser memeriksa,merawat danmemperbaiki systempengapian elektronikCDI
Memahami prinsip kerjadan kontruksi pengapianelektronik CDI
Memahami fungsi dancara kerja masing –masing komponensystem pengapianelektronik CDI
Memahami danmenerapkan prosedurmemeriksa, merawat danmemperbaiki systempengapian elektronikCDI
Segala aktifitaspraktek (membongkar,memeriksa, merawatmemperbaiki danmerakit) selalumengacu pada SOP
Dalam bekerja selalumemperhatikan K3
Memahami prinsipkerja dan kontruksisystem pengapianelektronik CDI
Memahami fungsidan cara kerjakomponen systempengapianelektronik CDI
Memahamiprosedurmemeriksa,merawat,memperbaiki danmenyetel systempengapianelektronik CDI
Memeriksa, merawat,memperbaiki danmenyetel systempengapian elektronikCDI sesuai prosedur
94
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMK Al Hikmah 1 Bumiayu
Semester : II / Genap
Mata Pelajaran : Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian
Kelas : XI TKR 1
Tim Pembimbing : Guru TKR
Alokasi Waktu : 8 X 45 Menit
A. Kompetensi
1. Standar Kompetensi
Perbaikan sistem pengapian Elektronik CDI AC.
2. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Komponen – komponen sistem pengapian CDI AC.
3. Indikator
Mengetahui komponen – komponen sistem pengapian.
Mendesain Proyek Sistem pengapian CDI AC.
Membuat desain yang kreatif.
Mengetahui cara kerja sistem pengapian.
B. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
C. Deskripsi Proyek
Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek untuk siswa SMK kelas XI
Teknik Kendaraan Ringan adalah membuat Proyek sistem pengapian CDI
AC yang dilakukan dalam kelompok sekitar 7 orang berdasarkan tema
yang telah ditentukan.
D. Organisasi Kegitan Proyek
1. Persiapan
a) Menentukan Tema
LAMPIRAN 1595
95
Tema proyek adalah pembuatan sistem pengapian CDI AC.
b) Pembentukan kelompok kerja
Kelas yang terdiri dari 29 siswa dibagi menjadi 4 kelompok kerja,
masing – masing kelompok terdiri dari delapan orang siswa.
Penetapan anggota kelompok dilakukan dengan mengikuti
prosedur tutor sebaya. Untuk penentuan ketua kelompok, dilihat
dari nilai pre test.
c) Pemberian Lembar pemandu kerja
Setiap kelompok diberi panduan yang memberikan kerangka
umum proposal kerja proyek untuk menunjang kemandirian siswa.
Kerangka yang dimaksud adalah berupa format yang dipakai
sebagai alat pemandu untuk membimbing kelompok dalam
melakukan kerja proyek bisa focus.
d) Penjelasa Rencana pembelajaran
Penjelasan ini diberikan secara bersama – sama kesemua
kelompok, berupa pengantar umum pembelajaran.
e) Jadwal pembelajaran
Pembuatan desain sistem pengapian CDI AC disajikan dalam 4
pertemuan afektif.
2. Skenario kegiatan pembelajaran.
a) Tahap pertama adalah identifikasi masalah, siswa diberikan materi
secara lengkap dan tepat, yaitu penjelasan tentang macam –
macam sistem pengapian. Dalam hal ini pembimbing
menfokuskan kepenjelasan tentang sistem pengapian CDI AC, dan
siswa dibimbing untuk memdesain dan membuat proyek sistem
pengapian CDI AC.
b) Tahap kedua perumusan strategi perancangan proses dalam proyek,
guru akan menjelaskan kepada siswa tugas – tugas yang harus
dilaksanakan dalam rangka membangun konsep dan guru
membagi siswa dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari
delapan orang. Guru memberikan tema yang kepada masing –
96
96
masing kelompok, siswa dibimbing untuk membuat proposal
sesuai tema dari produk akhir yaitu sistem pengapian CDI AC.
Hasil tahap ini berupa artifak produk yang akan dihasilkan, apa
yang akan dicapai dari proyek ini, dan produk apa yang akan
dihasilkan.
c) Tahap ketiga yaitu perancangan produk, dalam perancangan
produk ini siswa melakukan perancangan deasain serta pembuatan
produk secara berkala. Pada tahap ini membutuhkan kreativitas
siswa untuk menjadi pondasi dalam perancangan produk awal.
Siswa membuat desain sistem pengapian didampingi oleh guru,
meliputi isi bentuk, kreativitas yang diperlukan. Kerjasama
kelompok dan koordinasi sangat berperan dalam tahap ini.
d) Tahap keempat pembuatan proses produk, dalam tahapan ini siswa
mulai melakukan pengerjaan desain produk sesuai dengan desain
sebelumnya. Dalam proses pengerjaan siswa secara kelompok
membuat produk berupa desain produk sesuai tema yang telah
ditentukan. Ketua kelompok mengkordinasi anggotanya dalam
pengerjaan proyek sesuai pembekalan yang telah diberikan oleh
guru mata pelajaran perbaikan sistem pengapian.
e) Tahap kelima adalah presentasi dan evaluasi, pada tahap ini masing
- masing kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka, yaitu
berupa sistem pengapian CDI AC. Presentasi ini dimaksud untuk
mengkomunikasikan hasil proyek masing – masing kelompok.
Guru dan siswa lainnya memberikan kritik dan saran tentang
desain proyek sistem pengapian tersebut.
E. Produk yang akan dihasilkan
Produk : sistem pengapian CDI AC.
Tertulis : laporan kajian pustaka tentang produk sistem pengapian
meliputi : latar belakang, rancangan produk, proses
pembuatan, sumber belajar yang digunakan.
Presentasi : bahan – bahan presentasi.
97
97
F. Waktu Proyek
Kegiatan dikelas dan dilab. Bengkel Teknik kendaraan ringan
1. Mencari bahan dan materi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
desain proyek.
2. Membuat proposal dan loporan tertulis.
3. Membuat produk sistem pengapian CDI AC.
G. Prestasi belajar
Standar isi yang ingin dicapai melalui proyek, siswa akan menghasilkan :
1. Kecakapan dalam memahami konteks masalah dimana
pengetahuan dan keterampilan mereka berguna untuk
memecahkan masalah tersebut.
2. Kecapakan menerapkan pengetahuan akademik kedala praktik.
Tingkah laku unjuk kerja yang ingin dicapai melalui proyek ini :
1. Siswa dapat menerapkan pengetahuan akademik kedalam praktik.
2. Siswa terampil dan mengetahui bagaimana sebenarnya sistem kerja
sistem pengapian.
H. Pengukuran dan evaluasi
Teknik yang akan digunakan suntuk mengukur siswa
1. Ujian tulis atan test untuk pengukuran variabel kecapakan
akademik dan pemecahan masalah.
I. Sumber belajar yang digunakan
Modul sistem pengapian, LCD.
98
98
J. Jadwal dan langkah pembelajaran – pembelajaran
I. Pertemuan pertama : pre test dan diskusi merencakana target hari
ini
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
(Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran
denga memberi salam,berdoa, menanyakankabar siswa denganmengecek presentasi.
Mengkondisikan kelasagar siap menerimapelajaran.
Menyampaikan tujuanpembelajaran.
Menjawab salam,berdoa dan presensimenyiapkan diriuntuk menerimapelajaranmendengarkan danmemperhatikan
5
5
Kegiatan Inti : Memberi penjelasan
tentang pembelajaranberbasis proyek
Memberikan pre test Menjelaskan tentang
proyek akhir yaituproduk sistem pengapianelektronik cdi ac yangdikerjakan 4 kalipertemuan dandipresentasikan diakhirpertemuan.
Pembentukan kelompokdengan pola tutor sebaya(tutor dipilih dari 3 siswadengan nilai tertinggisetelah pre test)
Pemberian lembar kerjayaitu kerangkan proposal
Membimbing pembuatanproposal
mendengarkan danmemperhatikanmngerjakan pre testmendengarkan danmemperhatikan sertamenanyakan hal yangkurang dimengerti
duduk sesuaikelompok masing –masing
mulai mengerjakanproposal perencanaanperancanganproposal
10
45
10
10
15
Kegiatan akhir Mengingatkan tentang
proyek yang akan dibuatmeminta siswa untukmelajutkan proposal
menndengarkan danmemperhatikan
5
99
99
dirumah dengankelompok masing –masing
II. Pertemuan kedua : perencanaaan produk dan proses pembuatan
desain sistem pengapian
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
(Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran
denga memberi salam,berdoa, menanyakankabar siswa denganmengecek presensi.
Mengkondisikan kelasagar siap menerimapelajaran.
Menanyakan tentangpembuatan proposal
Menyampaikan target hariini, yaitu pembuatan awalrancangan awal sesuaiproposal
Menjawab salam,berdoa dan presensi
duduk sesuaikelompok masing –masingmenyiapkan diriuntuk menerimapelajaranmenjawabpertanyaan guru
5
10
Kegiatan Inti : Mempersiapkan siswa
untuk memulai rancangandesain awal
Mempersilahkan siswauntuk berkonsultasimenyenai proyek yangakan dibuat
Memantau danmembimbing kegiatansiswa
Menilai proses pembuatanrancangan desain proyekperkelompok
Memberitahukan siswauntuk membuatrancangan yang sesuai
membuat rancangandesain sesuaipembagian tugasdalam kelompokseperti yang telahdirencanakanbertanya kepadaguru tentangkesulitan rancanganawalmengerjakanrancangan desainawal
mendengarkan danmemahami
60
100
100
dengan sistem pengapianelektronik cdi ac
rancangan sesuaitema
Kegiatan akhir Mengevaluasi kegiatan
pembelajaran hari inidengan pertanyaan –pertanyaan mengenaikesulitan pembuatandesain dan progresspembuatan desain
mendengarkan danmenjawabpertanyaan guru
15
III. Pertemuan ketiga : proses pembuatan produk
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
(Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran
denga memberi salam,berdoa, menanyakankabar siswa denganmengecek presensi.
Mengkondisikan kelasagar siap menerimapelajaran.
Mengingatkan siswabahwa klo hari ini desainproyek selesai
Menjawab salam,berdoa dan presensi
duduk sesuaikelompoknya masing– masingmenyiapkan diriuntuk menerimapelajaran danmemperhatikan guru
5
5
Kegiatan Inti : Mempersilahkan siswa
membuat produk sesuaidesain
Mengingatkan siswauntuk membuat makalahtentang proyek yangdibuat
Menilai prosespembuatan rancanganproyek perkelompok
melanjutkan produkproyek yang sesuaimendengarkanpenjelasan guru
menlanjutkan proyekdan membuatmakalahbekerja perkelompoksesuai tugas masing– masing
65
101
101
Memberitahukan siswauntuk membuat siswasesuai sistem pengapianelektronik cdi ac
Kegiatan akhir Mengevaluasi kegiatan
pelajaran hari ini Mempersilahkan siswa
untuk membuat makalahdirumah
Mengingatkan siswauntuk mempresentasikanhasil proyeknyapertemuan selanjutnya
mendengarkan danmenjawabpertanyaan guru
mendengarkan danmemperhatikanpenjelasan guru
15
IV. Kegiatan akhir : presentasi dan evaluasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
(Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran
denga memberi salam,berdoa, menanyakankabar siswa denganmengecek presentasi.
Mengkondisikan kelasagar siap menerimapelajaran.
Menyampaikan rencanapembelajaran hari inipresentasi proyek
Menjawab salam,berdoa dan presensi
duduk sesuaikelompok masing –masingmemperhatikanpenjelasan guru
5
5
Kegiatan Inti : Memberitahukan siswa
untuk mengatur posisiduduknya
Meminta siswa untukmenyiapkan file
menyesuaikantempat duduknyamenyiapkan filepresentasi
5
5
102
102
presentasinya Memanggil satu persatu
kelompok untukmempresentasikan hasilproyeknya
Memberitahukan waktumasing – masingpresentasi 7 menit
Mengevaluasi proyektersebut
presentasi hasilproyek, kelompoklain memperhatikan
menjawabpertanyaan guru
60
Kegiatan akhir Menyimpulkan tentang
pembelajaran berbasisproyek pada siswamelalui pertanyaan
mendengarkan danmenjawabpertanyaan guru
10
K. Teknik penilaian
1. Post test
Mengetahui,Kepala Sekolah Guru TKRSMK Al Hikmah 1 SMK Al Hikmah 1
H. MUJIB SHODIQ LC YASIR BUDIARSO ST
103
103
SURAT KETERANGANNOMOR : 421.5 / 382 / 2013
Berdasarkan Surat dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fakultas Teknik
Nomer : 689/0037.1.5/PP/2012 Tanggal 9 Januari 2013 tentang ijin penelitian,
Kepala Sekolah SMK Alhikmah 1 Sirampog Kabupaten Brebes Menerangkan
bahwa :
Nama : Amarulloh
Nim : 5201408062
Program Studi : S1 / Pendidikan Teknik Mesin
Telah melaksanakan penelitian untuk menyusun Skripsi / Tugas Akhir dengan
Topik “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kompetensi
Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik Sebagai upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa” di SMK Alhikmah 1 Sirampog Kabupaten Brebes.
Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan seperlunya.
Sirampog , 6 Februari 2013
Kepala Sekolah
H. Mujib Shodiq LC
104
104
SURAT KETERANGAN
Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa dibawah ini :
Nama : Amarulloh
Nim : 5201408062
Jurusan : Teknik Mesin
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin, S1
Telah benar – benar membuat proyek perbaikan system pengapian Elektronik
bersama Siswa kelas XI TKR 1 guna untuk pengambilan data Skripsi dengan
Judul “ Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kompetensi
Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik Sebagai upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa.“
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Sirampog, 6 Februari 2013
Ketua Jurusan TKR
Amin Mushafa ST
105
105
UJI KELAYAKAN
PROYEK SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK CDI AC
Dengan telah dilakukan pengujian proyek alat oleh tim ahli sesuai dengan
bidangnya :
Hari : Rabu
Tanggal : 6 Februari 2013
Tempat : SMK Al hikmah 1 Sirampog
Maka dengan ini menyatakan bahwa proyek system pengapian elektronik CDI AC
LAYAK untuk digunakan sebagai alat peraga pembelajaran pada mata pelajaran
Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik CDI AC di SMK Al hikmah 1 Sirampog.
Sirampog, 6 Februari 2013
Ketua LAB. TKR
Yasir Budiono ST
106
106
LAMPIRAN FOTO
Gambar 5. Pre test siswa
Gambar 6. Pre test siswa
109
107
Gambar 7. Diskusi Kelompok
Gambar 8. Diskusi pembuatan proyek
110
108
Gambar 9. Presentasi Proyek yang akan dibuat
Gambar 10. Presentasi proyek yang akan dihasilkan
111
109
Gambar 11. Pembuatan proyek
Gambar 12. Pembuatan proyek
112
110
Gambar 13. Presentasi hasil proyek
Gambar 14. Presentasi dan Evaluasi hasil proyek.
113