8
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) di Rumah Sakit Sistem Informasi Manajemen(SIM) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi guna kepentingan manajemen. SIM ini memiliki subsistem yang saling berhubungan dan berintegrasi satu sama lain. Penerapan SIMKES(Sistem Informasi Manajemen Kesehatan) dirumah sakit adalah kewajiban yang harus dimiliki setiap rumah sakit agar segala sesuatu tentang pengelolaan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan. Didalam rumah sakit terdapat pasien dan pegawai sebagai subjek yang berada didalam aktivitas rumah sakit tersebut. Setiap pasien harus memiliki data yang konkrit seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan sebagainya begitupun sama seperti pegawai rumah sakit yang harus memiliki data-data juga. Informasi yang didapat pasien dan karyawan haruslah Valid dan Konsisten. Informasi yang terdapat pada suatu rumah sakit bukan hanya terkait antara Pasien dan pegawai RS tetapi juga dengan segala aktivitas yang terjadi Rumah Sakit,misalnya pembayaran pasien,Rekam Medis,Pembukuan RS dan lain-lain. Penerapan SIMKES di Rumah Sakit akan membuat semua informasi Rumah Sakit tetap valid dan konsisten,mudah di akses dan dikelola,sehingga manajemen Rumah Sakit dapat menentukan yang terbaik untuk Rumah Sakit tersebut. Sistem Operasi yang digunakan pada SIMKES : 1.Server Operating System : Debian/Ubuntu Linux atau UNIX FreeBSD 2.Client Operating System : Windows XP/Linux all variant 3.Deployment Server : Apache Web Server 4.Programming Language : Java, PHP, JavaScript, AJAX 5.Database Engine : PostgreSQL Pengolahan Data dan Informasi pada SIMKES meliputi : 1. Front-Office 2. Medical Record 3. Billing System 4. Akuntansi

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) di Rumah Sakit

     Sistem Informasi Manajemen(SIM) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi guna kepentingan manajemen. SIM ini memiliki subsistem yang saling berhubungan dan berintegrasi satu sama lain.      Penerapan SIMKES(Sistem Informasi Manajemen Kesehatan) dirumah sakit adalah kewajiban yang harus dimiliki setiap rumah sakit agar segala sesuatu tentang pengelolaan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan. Didalam rumah sakit terdapat pasien dan pegawai sebagai subjek yang berada didalam aktivitas rumah sakit tersebut. Setiap pasien harus memiliki data yang konkrit seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan sebagainya begitupun sama seperti pegawai rumah sakit yang harus memiliki data-data juga. Informasi yang didapat pasien dan karyawan haruslah Valid dan Konsisten. Informasi yang terdapat pada suatu rumah sakit  bukan hanya terkait antara Pasien dan pegawai RS tetapi juga dengan segala aktivitas yang terjadi Rumah Sakit,misalnya pembayaran pasien,Rekam Medis,Pembukuan RS dan lain-lain. Penerapan SIMKES di Rumah Sakit akan membuat semua informasi Rumah Sakit tetap valid dan konsisten,mudah di akses dan dikelola,sehingga manajemen Rumah Sakit dapat menentukan yang terbaik untuk Rumah Sakit tersebut.

Sistem Operasi  yang digunakan pada SIMKES :1.Server Operating System : Debian/Ubuntu Linux atau UNIX FreeBSD2.Client Operating System : Windows XP/Linux all variant3.Deployment Server : Apache Web Server4.Programming Language : Java, PHP, JavaScript, AJAX5.Database Engine : PostgreSQL

Pengolahan Data dan Informasi pada SIMKES meliputi :1. Front-Office2. Medical Record3. Billing System4. Akuntansi5. Pelaporan Keuangan6. Manajemen Pembelian (Pengadaan Barang / Jasa)7. Logistik & Persediaan8. Analisis Ratio9. Kepegawaian10. Rawat Jalan/Poliklinik11. Instalasi Gawat Darurat12. Rawat Inap13. ICU/PICU/NICU14. OK/VK15. Medical Check Up

Page 2: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

16. Laboratorium17. Radiologi18. Farmasi19. Instalasi Gizi20. Instalasi Laundry21. Keperawatan22. Sistem Administrator

Contoh SIMKES Rekam Medik pada Rumah Sakit :1.Database dan riwayat rekam medic pasien berupa Biodata dan RIwayat Rekam Medik.2.Laporan kunjungan dan rekapitulasi pasien.3. Master data ICD-X4.Kriteria KLBR5..Laporn kinerja rumah sakit dengan ketentuan depkes

Keuntungan SIMKES pada Rumah Sakit:1. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat dan tepat.2. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat.3. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data Rumah Sakit, data administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain5. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern6.Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis mulai dari sub-bagian yang paling direpotkan yaitu coding,indexing,filling dan lain-lain.

Page 3: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMENPosted on April 28, 2013

Penerapan Sistem Informasi Manajemen atau yang disingkat SIM bisa dalam berbagai bidang. Berikut ini saya akan memeberikan contoh penereapan SIM di bidang Rumah Sakit.

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

1. SIM adalah perangkat prosedur yang terorganisasi apabila dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.

2. SIM merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, dan prosedur-prosedur manual;model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan; dan suatu “database” (Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson).

3. Management Information System is a spesifically designed communication system in which data are gathered, stored, analyzed, formulated, and reported to manager (Rakich-Longest-Darr).

Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.

 

TUJUAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT ITU SENDIRI :

1. lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit2. agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.3. kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dll yang berhubungan dengan rumah sakit.

Page 4: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

4. meningktakan citra pelayanan rumah sakit.

MEKANISME KONTROL :

mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi fungsi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.

Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:

1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)4. SOP (Standar Operasional Prosedur)5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem

karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput

dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)

Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.

Di bidang    kesehatan    terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :

1. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.

2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna

Page 5: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.

3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).

4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :

Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat. Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani 

proses maupun penampungan data. Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan pengembangan

di masa yang akan datang. Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun

pasar.

Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya.

Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan, seperti:

1. Sistems Approach,   pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.

2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.

3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.

4. Evolutionary Approach,   pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.

Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,

1. Rumah Sakit Vertikal

Page 6: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.docx

2. Rumah Sakt Umum Daerah3. Rumah Sakit Umum Swasta4. Rumah Sakit Spesialist

Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta.

Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:

1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.

2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.

3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.

4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.5. Berubah-ubahnya kebijakan.6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,8. dan lain-lain