89
PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN QUR'AN HADIS DI KELAS VIII D MTsN WATES KULON PROGO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh: EKA FITRIANI NIM. 05410140 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

  • Upload
    vudiep

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING

TIPE STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION)

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA

DALAM PEMBELAJARAN QUR'AN HADIS

DI KELAS VIII D MTsN WATES KULON PROGO YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

EKA FITRIANI

NIM. 05410140

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri
Page 3: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri
Page 4: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri
Page 5: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

v

MOTTO

äí ÷Š$# 4’n<Î) È≅‹Î6y™ y7În/ u‘ Ïπyϑõ3Ït ø:$$ Î/ Ïπ sàÏãöθ yϑø9 $#uρ ÏπuΖ |¡ptø: $# ( Οßγø9 ω≈y_uρ ÉL©9 $$ Î/ }‘Ïδ ß|¡ôm r& 4 ¨βÎ) y7 −/u‘ uθèδ ÞΟn=ôãr& yϑÎ/ ¨≅ |Ê tã Ï&Î#‹Î6y™ ( uθèδ uρ ÞΟ n=ôãr& t ωtG ôγßϑø9$$ Î/ ∩⊇⊄∈∪

" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS. Al

Nahl: 125) 1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005), hal. 224

Page 6: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Almamaterku Tercinta Almamaterku Tercinta Almamaterku Tercinta Almamaterku Tercinta

Jurusan Pendidikan Agama IslamJurusan Pendidikan Agama IslamJurusan Pendidikan Agama IslamJurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga YogyakartaFakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga YogyakartaFakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga YogyakartaFakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

vii

KATA PENGANTAR

������ ��� ��� ���� ������� �� ������ �� ���� ������������� �������� � �� !" ��#�$ %"�# &�� �'�����( !" �)�*� �� �$�� ���������( % �� ��+�,�-� �'���.�/ �( �$0��1�2�� , �����4�2� �����( �5����.�67� �8� ���� 9�4�/ �:�;�����( 0<�;�=���( >���+�, ��6 ��?���2 9�4�/�(

��������@�� �$�.�+�A�( �$���� �,��� ������.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan nikmat-Nya dan karunia Nya. Shalawat dan salam semoga tetap

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia

menuju jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Sabarudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

senantiasa meluangkan waktu dan memberi pengarahan dalam membimbing

skripsi penulis.

4. Bapak Drs. Mujahid, M.Ag, selaku Penasehat Akademik.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

viii

6. Kepala Sekolah Ibu Dra. Zachriyatie Rumsyam beserta segenap bapak dan ibu

guru serta karyawan MTsN Wates Kulon Progo khususnya guru mata

pelajaran Qur'an Hadis Bapak Sunoto BA, yang telah membantu

memperlancar penulis dalam melakukan penelitian.

7. Ima Wahyudi, Nafiatul Lailiyah (Lia) dan Yuli Setyawati yang rela

meluangkan waktunya untuk menjadi observer dalam penelitian ini.

8. Orang tuaku, pakde Marjuki tercinta yang terus menjadi semangat untuk terus

menuntut ilmu, dan telah mendidikku dari kecil hingga dewasa mengajarkan

banyak hal tentang agama dan kehidupan. Dan semua keluarga yang aku

cintai.

9. Aim yang memberikan motivasi dan membantu memperlancar pelaksanaan

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat LP2KIS Yogyakarta yang penuh dengan motivasi, Sahabat PAI 1

angkatan 2005 atas kebersamaan dan semangat menuntut ilmu.

11. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Kepada semua pihak tersebut, semoga amal baik yang telah diberikan dapat

diterima oleh Allah swt. dan mendapat limpahan rahmat dari-Nya, Amīn.

Yogyakarta, 04 Mei 2009

Penyusun,

Eka Fitriani NIM.05410140

Page 9: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

ix

ABSTRAK EKA FITRIANI. Penerapan Strategi Cooperative Learning tipe STAD

(Student Team-Achievement Division) sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Qur'an Hadis dikels VIII D MTsN Wates Kulon Progo Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadis kelas VIII D MTsN Wates Kulon Progo Yogyakarta yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang kenyataannya merupakan orang yang secara langsung terlibat dalam pembelajaran, guru menggunakan strategi pembelajaran yang konvensional sehingga menimbulkan kebosanan siswa. Oleh karena itu perlu diadakanya penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menerapakan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan strategi STAD dalam pembelajaran Qur’an Hadis dan meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa kelas VIII D setelah strategi tersebut diterapkan.

Penelitian bersifat kualitatif, dengan mengambil latar MTsN Wates Kulon Progo Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dokumentasi dan angket untuk melengkapi data yang ingin diungkap. Analisi data dilakukan dengan mengungkap makna: yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi dan keaktifan melalui tindakan yang dilakukan, dalam peneltian ini menggunakan data statistik sederhana untuk membantu dalam mengungkap data. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) pengamatan, dan (4) refleksi

Hasil Penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama dua siklus, satu siklus terdiri dari dua pertemuan yang diawali dengan observasi awal pembelajaran dan kegiatan pra tindakan. Penerapan strategi STAD ini lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran, dengan mengerjakan soal kelompok maupun individu, mempresentasikan hasil diskusi, kuis, serta adanya penghargaan kepada siswa yang diberikan oleh guru. (2) Adanya peningkatan keaktifan dan motivasi siswa, antusiasme dan rasa senang siswa dalam mengikuti pembelajaran, kemudian timbulnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajari, adanya keinginan untuk mengungkapkan pendapat, menerima pendapat, dan kemauan bertanya. Secara umum peningkatan yang terjadi cukup baik, pada aspek keaktifan siswa mengalami peningkatan pada observasi awal sebesar 35,5%, kemudian Siklus 1 68,3% menjadi 80,7% pada Siklus II dengan demikian aspek tersebut mengalami peningkatan sebesar 45,2 %. Sedangkan untuk aspek motivasi siswa pada observasi awal 29,6 %, kemudian pada Siklus I 65,8% dan menjadi 87,8% pada Siklus II, sehingga peningkatan yang terjadi sebesar 58,2%.

Page 10: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO.......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

HALAMAN ABSTRAK..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ...............................................xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xviii

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................7

D. Kajian Pustaka ..............................................................................8

E. Landasan Teori ........................................................................... 10

F. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 30

G. Metode Penelitian ....................................................................... 30

Page 11: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xi

H. Sistematika Pembahasan ............................................................. 40

BAB II : GAMBARAN UMUM MTsN KULON PROGO YOGYAKARTA.. 42

A. Letak Geografis .......................................................................... 42

B. Sejarah Berdiri dan Berkembang................................................. 43

C. Visi dan Misi .............................................................................. 45

D. Struktur Organisasi ..................................................................... 46

E. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa.......................................... 49

F. Keadaan Sarana dan Prasarana.................................................... 55

BAB III : PENERAPAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT

DIVISION) DAN PENINGKATAN KEAKTIFAN SERTA

MOTIVASI SISWA KELAS VIII D MTs N WATES KULON

PROGO............................................................................................60

A. Pembelajaran Qur'an Hadis di Kelas VIII D Sebelum

Menggunakan STAD .................................................................. 60

B. Penerapan STAD (Student Team-Achievment Division)

dalam Pembelajaran Qur'an Hadis di Kelas VIII D MTsN

Wates Kulon Progo..................................................................... 67

C. Analisis Peningkatan Keaktifan dan Motivasi Siswa dalam

Pembelajaran Qur'an Hadis Melalui STAD pada Siswa

Kelas VIII D MTsN Wates Kulon Progo................................... 113

BAB IV : PENUTUP ...................................................................................... 144

A. Simpulan................................................................................... 144

B. Saran ........................................................................................ 146

Page 12: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xii

C. Kata Penutup ............................................................................ 147

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 148

LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................. 151

Page 13: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penelitian skripsi ini

berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1988

Nomor: 157/1987 dan 0593b/1987

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

� alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

� ba’ B be

� ta’ T te

� sa S| es (dengan titik di atas)

� jim J je

� h H} ha (dengan titik di bawah)

� kha’ Kh ka dan ha

� dal D de

zal Z| ze (dengan titik di atas)

ra’ R er

� zai Z zet

� sin S es

syin Sy es dan ye

� sad S} es (dengan titik di bawah)

� dad D} de (dengan titik di bawah)

� ta’ T} te (dengan titik di bawah)

� za’ Z} zet (dengan titik di bawah)

� ‘ain …‘… koma terbalik di atas

Page 14: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xiv

� gain G ge

� fa’ F ef

� qaf Q qi

� kaf K ka

� lam L ‘el

� mim M ‘em

� nun N ‘en

� waw W w

� ha’ H ha

� hamzah ‘ apostrof

� ya’ Y ye

II. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

��� !"# ditulis muta’addidah

�� $ ditulis ‘iddah

III. Ta’ Marbūtah di akhir kata

a. bila dimatikan tulis h

%&'( ditulis hikmah

%)*+ ditulis jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan pada kata-kata arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya)

b. bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h

ا�و���ء.-�#% ditulis Karāmah al-auliyā’

Page 15: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xv

c. bila ta’ marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan

dammah ditulis t

-/01� �2.� ditulis Zakāt al-fitri

IV. Vokal Pendek

---- ditulis a

---- ditulis i

---- ditulis u

V. Vokal Panjang

1. Fathah + alif

%3452+ ditulis

ditulis

ā

jāhiliyyah

2. Fathah + ya’ mati

6789 ditulis

ditulis

ā

tansā

3. Kasrah + yā’ mati

:)-. ditulis

ditulis

ī

karīm

4. Dammah + wāwu mati

��-; ditulis

ditulis

ū

furūd

VI. Vokal Rangkap

1. Fathah + yā’ mati

:'83< ditulis ditulis

ai bainakum

2. Fathah + wāwu mati

�=> ditulis ditulis

au qaul

VII. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

apostrof

:"?@@ ditulis a’antum

� $@ ditulis u’iddat

A-'B CD1 ditulis la’in syakartum

Page 16: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xvi

VIII. Kata sandang Alif+Lam

a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

������ ditulis al-Qur’an

����� ditulis al-Qiyas

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya

����� ditulis as-Sama’

��� ditulis asy-Syams

IX. Penelitian kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya

������ ��� Ditulis Z}awi al-furūd

����� ��� Ditulis Ahl as-Sunnah

Page 17: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel I : Nama Guru tetap MTs Negeri Wates dan Golongan Tahun

2008/2009...................................................................................49

Tabel II : Nama Guru Tidak tetap MTs Negeri Wates Kulon Progo

Tahun Pelajaran 2008/2009.........................................................50

Tabel III : Nama Pegawai Tetap MTs Negeri Wates dan Tugas Tambahan

Tahun Pelajaran 2008/2009.........................................................50

Tabel IV : Nama Pegawai Tidak Tetap MTs Negeri Wates dan Tuigas

Tambahan Tahun Pelajaran 2008/2009 .......................................52

Tabel V : Jumlah Siswa MTs N Wates Kulon Progo Tahun ajaran

2008/2009................................................................................. 52

Tabel VI : Keaktifan Siswa Pada Observasi Awal.......................................63

Tabel VII : Jumlah Prosentase Angket Motivasi Siswa Observasi Awal .......63

Tabel VII : Daftar Nilai Akulmulasi Kelompok STAD...............................109

Tabel IX : Jumlah Prosentase Keaktifan Siswa Siklus I ............................120

Tabel X : Jumlah Prosentase Keaktifan Siswa Siklus II ...........................120

Tabel XI : Jumlah Prosentase Angket Motivasi Siswa Siklus I ..................136

Tabel XII : Jumlah Prosentasi Angket Motivasi Siswa Siklus II .................138

Tebel XIII : Hasil Penelitian........................................................................141

Page 18: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Bagan Siklus PTK ...................................................................33

Gambar II : Bagan Struktur Organisasi MTsN Wates Kulon Progo

Yogyakarta ..............................................................................48

Gambar III : Pada Siklus I Masing-masing Kelompok Berdiskusi................79

Gambar IV : Kelompok 4 Mempresentasikan Hasil Diskusi ........................88

Gambar IV : Kelompok 2 Mengerjakan Soal Kelompok............................108

Gambar V : Perwakilan Kelompok Ketika Mendapat Reward dari Guru...135

Page 19: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Pedoman Wawancara..........................................................151

Lampiran II : Format Observasi Perilaku Siswa ........................................152

Lampiran III : Format Observasi Evaluasi kelompok .................................155

Lampiran IV : Format Observasi Guru .......................................................157

Lampiran V : Angket Motivasi .................................................................158

Lampiran VI : Lembar kerja Siswa dan Hasil Observasi Kelas...................160

Lampiran VII : Daftar Nilai Qur'an Hadis....................................................172

Lampiran VII : Bukti Seminar .....................................................................173

Lampiran VIII : Surat Penunjukan Pembimbing............................................174

Lampiran IX : Kartu Bimbingan Skripsi.....................................................175

Lampiran X : Surat Ijin Penelitian dari Bapedda Yogyakarta ....................176

Lampiran XI : Surat Ijin Penelitian dari KPT Kulon Progo

Yogyakarta..........................................................................177

Lampiran XII : Surat Keterangan dari MTsN Wates Kulon Progo ...............178

Lampiran XIII : Sertifikat PPL I ...................................................................179

Lampiran XIV : Sertifikat PPL-KKN Integratif.............................................180

Lampiran XV : Sertifikat Komputer.............................................................181

Lampiran XVI : Sertifikat Toefel ..................................................................182

Lampiran XVII : Sertifikat Toafel ..................................................................183

Lampiran XVIII : Daftar Riwayat Hidup.........................................................184

Page 20: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Masalah klasik yang tetap aktual yang menjadi permasalahan mendasar

dalam pendidikan adalah rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan

oleh pendidik yang kenyataannya merupakan orang yang secara langsung

terlibat dalam pembelajaran. Kebanyakan siswa yang mengikuti program

seperti ini kelas tak ubahnya kegiatan belajar mengajar yang meliputi datang,

duduk mengikuti ceramah guru, melihat guru menulis dipapan tulis, lalu

mengingat atau bahkan mengkopi apa adanya segala informasi yang

disampaikan oleh guru.

Guru adalah praktisi yang paling bertanggung jawab atas berhasil

tidaknya program sekolah atau madrasah, guru merupakan ujung tombak atau

memiliki peran sentral dalam kegiatan pembelajaran di ruang kelas.

Selama ini metodologi pembelajaran Agama Islam yang diterapkan

masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah,

menghafal dan demonstrasi praktik-praktik ibadah yang tampak kering.1 Dari

situasi pembelajaran semacam ini hampir tidak ada kesempatan bagi siswa

untuk menuangkan kreatifitasnya dan menyampaikan gagasannya. Hal

tersebut menyebabkan proses pembelajaran tidak menggairahkan, siswa

tampak bosan, jenuh, dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran

agama.

1 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hal. 3.

Page 21: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

2

Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode yang

digunakan guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik

(Feedback) psikologis yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran.

Inilah yang oleh Kurt Singer disebut sebagai bentuk schwarzee pedagogi,

pedagogi hitam. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpati siswa terhadap

guru agama, tidak tertarik dengan materi-materi agama, dan lama kelamaan

timbul sikap tak acuh terhadap agamanya sendiri.2

Demikian juga para guru kurang atau bahkan tidak menggunakan

metode yang variatif untuk membelajarkan materi secara inovatif dan belajar

aktif (Active Learning). Pikiran para guru selalu dipenuhi dengan upaya

mengajarkan apa yang ada dalam kurikulum dan sedapat mungkin mengejar

target pelajaran yang telah dirumuskan di kurikulum.

Model Pembelajaran aktif nampaknya merupakan jawaban atas

rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran khususnya di Madrasah, dengan

menerapkan pembelajaran ini diharapkan mutu atau kualitas pembelajaran

lebih meningkat, karena pada model pembelajaran ini keaktifan siswa lebih

diutamakan. Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam proses

pembelajaran, maka mereka akan mengalami atau bahkan menemukan ilmu

pengetahuan secara mandiri, sehingga apa yang ia ketahui dan pahami akan

menjadi pengetahuan yang mempribadi.

Untuk mencapai kualitas pembelajaran itulah, maka ketrampilan calon

guru dalam proses pembelajaran harus ditingkatkan. Ketrampilan guru dalam

2 Ibid, hal. 4.

Page 22: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

3

proses pembelajaran antara lain mencakup: ketrampilan mengorganisasikan,

ketrampilan melaksanakan dan ketrampilan mengevaluasi proses

pembelajaran yang akan, sedang, maupun yang sedang dilakukan.

Terkait dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan atau

pembelajaran, ada beberapa konsep pembelajaran yang ditawarkan oleh

beberapa ahli pendidikan dan pembelajaran di antaranya adalah konsep Active

Learning (AL), Contextual Teaching Learning (CTL), Cooperative Learning

(CL) dan sebagainya. Yang pada intinya adalah bahwa konsep-konsep tersebut

jika dilaksanakan akan membawa dampak bagi tercapainya hasil pembelajaran

yang optimal.

Pendekatan pembelajaran pun seharusnya juga harus diubah,

pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (Teacher Centered)

harus diubah menjadi pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa

(Student Oriented). Di dalam pendidikan atau pengajaran yang belajar dan

berkembang adalah peserta didik sendiri. Guru atau pendidik hanya berperan

menciptakan situasi belajar mengajar, mendorong dan memberikan bimbingan

sesuai dengan kebutuhan peserta didik.3 Pentingnya perubahan pendekatan

pembelajaran ini dapat dikaitkan dengan ungkapan filosof besar Cina

Konfusius menyatakan: "Yang Saya Dengar, Saya Lupa, Yang Saya Lihat,

Saya Ingat, Yang Saya Kerjakan, Saya Pahami", tiga pernyataan sederhana ini

berbicara banyak tentang perlunya cara belajar aktif.4

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 117. 4 Melvin L. Silbermen, Active Learning, : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Penerjemah: Raisul Muttaqien, (Bandung: Nusamedia, 2006), hal. 23.

Page 23: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

4

Berangkat dari pentingnya perubahan kualitas pembelajaran yang juga

merupakan tuntutan kurikulum demi peningkatan kualitas pendidikan agama,

maka penulis ingin melaksanakan penelitian yang berjudul ”Penerapan

Strategi STAD (Student Team-Achievement Division) Sebagai Upaya

Meningkatkan Keaktifan dan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Qur’an

Hadis di Kelas VIII D MTsN Wates Kulon Progo Yogyakarta”.

Adapun penelitian dilakukan di MTsN Wates Kulon Progo, diawali

dengan tugas PPL-KKN Integratif Fakultas Tarbiyah selama tiga bulan di

Madrasah tersebut dan ketertarikan peneliti dengan siswa dari Madrasah

tersebut yang mayoritas siswanya tidak diterima di sekolah favorit. Menurut

data sekolah hanya 15% dari seluruh siswa pendaftar yang memang

mempunyai keinginan dan motivasi untuk bersekolah di Madrasah tersebut.5

Selain itu latar belakang orang tua yang tidak memberikan perhatian yang

besar dalam pendidikan agama6 yang menyebabkan pelajaran agama kurang

populer dan cenderung kurang diminati.7

Proses pembelajaran agama khususnya Qur’an Hadis yang dilakukan

oleh Bapak Sunoto selaku guru pengampu mata pelajaran Qur’an Hadis dalam

hal pendalaman materi sudah cukup bagus akan tetapi cara penyampaian

maupun strategi dalam pembelajaranya masih konvensional sehingga hal

tersebut berpengaruh kepada siswa. Ketika beliau melaksanakan proses

5 Hasil wawancara dengan Bapak Hudayawan Arif S.Pd Waka Kesiswaan MTsN Wates Kulon Progo Pada tanggal 14 September 2008 6 Hasil Wawancara dengan Ibu Dra. Zachriyatie Rumsyam, MA selaku Kepala Madrasah di MTsN Wates Kulon Progo pada Tanggal 14 September 2008 7 Hasil wawancara dengan Bapak Hudayawan Arif, S.Pd selaku Waka kesiswaan pada tanggal 24 September 2008

Page 24: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

5

pembelajaran dengan metode ceramah dengan menjelaskan materi di depan

kelas dan siswa diminta mendengarkan dan terkadang diminta untuk

menirukan bacaan-bacaan ayat yang ada di buku paket, siswa mempunyai

respon yang berbeda-beda. Sebagian siswa sibuk bercengkerama dengan

teman sebangkunya, sebagian yang lain hanya duduk diam dengan pandangan

kosong, dan sebagian kecil dari mereka yang mendengarkan apa yang

disampaikan oleh Bapak Sunoto.8 Sehingga proses pembelajaran di kelas

tersebut kurang interaktif, siswa kurang berperan, hal itu dapat dilihat

kurangnya partisipasi siswa di kelas misalnya bertanya, memberi respon,

berpendapat dan lain sebagainya. Padahal interaksi guru dan siswa merupakan

elemen penting dalam pembelajaran.9 Selain itu motivasi dalam mempelajari

Qur’an Hadis memang kurang terlihat dengan sikap dan semangat siswa

dalam pembelajaran di kelas. Mereka tampak lesu, malas untuk masuk kelas

ketika bel berbunyi, tidak menyiapkan buku pelajaran, rasa ingin tahu yang

kurang ketika dan respon yang rendah terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung.10

Motivasi siswa dalam proses pembelajaran mempunyai peran penting,

tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa mempunyai kemauan untuk

belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran

dan tugas guru dalam setiap proses pembelajaran.11 Selain itu siswa kelas

8 Hasil Observasi Kelas VIII D MTsN Kulon Progo Pada tanggal 14 Januari 2009 9 Abudin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 203. 10

Hasil observasi pada tanggal 14 Januari 2009 11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.135.

Page 25: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

6

VIIID kurang adanya kerja sama, hal itu dapat terlihat dari beberapa siswa

khususnya yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata enggan bekerjasama

dengan yang lain.

Oleh karena itu, peneliti bersama guru mata pelajaran Qur’an Hadis

ingin melakukan perbaikan untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran Qur’an Hadis dengan menggunakan variasi

model maupun strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,

dengan melibatkan siswa, meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa

yaitu dengan menerapkan STAD yang merupakan bagian dari pembelajaran

Kooperatif (Cooperative Learning). Penerapan Cooperative Learning dan

Pembelajaran aktif lainnya tidak hanya dilaksanakan pada mata pelajaran

umum saja akan tetapi pelajaran agama di sekolah pun bisa menerapkannya,

sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Dalam

keadaan “senang” otak lebih bisa menyerap informasi secara optimal.12

Dengan menerapkan strategi STAD yang merupakan bagian dari

Pembelajaran kooperatif diharapkan siswa memiliki pengalaman baru dalam

belajar, yakni pengalaman belajar bekerjasama dan pengalaman untuk

menyampaikan gagasan atau informasi di depan kelas disamping siswa

memperoleh pengalaman langsung dalam menemukan pengetahuannya.

12

John W. Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 7.

Page 26: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Strategi STAD dalam Pembelajaran Qur’an

Hadis di kelas VIII D MTsN Wates Kulon Progo?

2. Bagaimana hasil penerapan Strategi STAD dalam meningkatkan

keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadis di kelas

VIII D MTsN Wates Kulon Progo?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

a. Mendiskripsikan penerapan dan pelaksanaan strategi STAD dalam

pembelajaran Qur’an Hadis di kelas VIII D MTsN Wates Kulon

Progo.

b. Untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa kelas VIII D

MTsN Wates Kulon Progo setelah penerapan strategi STAD.

2. Manfaat

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Strategi

pembelajaran aktif seperti Cooperatif Learning, Active Learning,

Contextual Teaching Learning dengan beragam tipenya untuk

Page 27: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

8

meningkatkan pembelajaran Qur’an Hadis khususnya dan mata

pelajaran agama yang lain pada umumnya.

b. Dengan adanya tindakan baru oleh guru memungkinkan siswa

terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar, dan

menumbuhkan motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

c. Dapat menumbuhkan inspirasi para guru untuk selalu melakukan

inovasi pembelajaran di kelas

D. Kajian Pustaka

Setelah melakukan tinjauan pustaka, ada beberapa penelitian yang

membahas beberapa hal yang berkaitan dengan tema yang akan diteliti.

Adapun skripsi yang secara tidak langsung relevan dengan judul pembahasan

yang akan ditulis penulis adalah:

1. Skripsi Muhajir, jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Pembelajaran Qiroah

Dengan Metode Cooperative Learning Untuk Siswa Madrasah Aliyah13

Penulis dalam skripsi ini mengungkapkan konsep Cooperative Learning

dalam pembelajaran Qiroah untuk siswa tingkat menengah dan masih

ada pada tataran teoritis.

2. Skripsi karya Siti Widyaningsih jurusan Tadris MIPA Fakultas Tarbiyah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Penerapan Model

pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team -Achievement

Division) Pada Materi Sistem Pernafasan Manusia Untuk Meningkatkan 13 Muhajir, “Pembelajaran Qiroah dengan Cooperative Learning Untuk Siswa di Madrasah Aliyah “, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.

Page 28: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

9

Prestasi belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Tempuran Magelang yang

mempaparkan adanya peningkatan prestasi belajar IPA setelah

menerapkan STAD.14

3. Skripsi Nurhayati jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah

yang berjudul Eksperimentasi Metode Cooperative Learning Teknik

Jigsaw dalam pembelajaran Qiroah di Madrasah Aliyah Negeri

Gandekan Bantul Yogyakarta15. Hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwasannya terdapat perbedaan yang signifikan antara

kemampuan hasil belajar materi Qiroah siswa yang menggunakan

strategi Cooperative Jigsaw dan kelas yang tidak menggunakan strategi

Cooperative Jigsaw.

4. Skripsi Imayyah Pendidikan Biologi Jurusan Tadris MIPA UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Peningkatan Motivasi dan prestasi

Belajar IPA Biologi Pakok Bahasan Sistem Ekskresi Pada Manusia

Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII MTsN Laboratorium

Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil Penelitian

tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar IPA

14 Siti Widyaningsih, ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD (Student-Team Achievement Division) Pada Materi Sistem Pernafasan Manusia Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tempuran Magelang”, Skripsi, Jurusan Tadris MIPA Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007, hal. 76. 15 Nurhayati, “Eksperimentasi Metode Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Qiroah Di Madrasah Aliyah Gandekan Bantul Yogyakarta”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

Page 29: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

10

Biologi pada tiap aspek motivasi pada kelas VIII B setelah menggunakan

strategi cooperative Learning tipe Jigsaw.16

Dengan demikian perbedaan penelitian yang akan penulis laksanakan

dengan penelitian-penelitian di atas adalah penelitian ini tidak hanya bersifat

teoritis dan hanya membuktikan atau membandingkan metode Cooperative

Learning dengan metode lain yang terkait dengan hasil belajarnya. Akan tetapi

peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) sebagai jenis penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti

sebagai upaya perbaikan pembelajaran khususnya untuk peningkatan keaktifan

dan motivasi siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadis. Selain itu, penelitian di

atas dalam pembelajaran bahasa Arab dan Biologi sedangkan penelitian yang

akan dilaksanakan adalah pada mata pelajaran Qur’an Hadis.

E. Landasan Teori

1. Strategi Pembelajaran

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan

makna yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa

diartikan sebagai suatu pola umum tindakan pengajar atau guru dengan

peserta didik atau siswa dalam memanifestasi aktivitas pengajaran.17

Strategi juga dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

16 Imayyah, “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Biologi Pokok Bahasan Sistem Ekskresi Pada Manusia Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII MTsN Laboratorium UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Skripsi, Pendidikan Biologi Jurusan Tadris MIPA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007, hal. 95. 17

Rahman, S Muhammad, “Strategi penyelenggaraan PAI di Sekolah” http:// Jurnal Iqro'. Wordpress. com, dalam Yahoo.com.,2008

Page 30: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

11

tertentu.18 Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai garis besar

haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.19 Ada

empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal

berikut:

a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana

yanga diharapkan (kompetensi dasar yang hendak dicapai).

b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi

dan pandangan hidup masyarakat.

c. Memilih, menetapkan, prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya.

d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau

kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan

pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan

belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik

untuk penyempurnaan sistem pembelajaran yang bersangkutan

secara keseluruhan.

Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik

18 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.2. 19

A. Tabrani Rusyan dkk., Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), hal. 2.

Page 31: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

12

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu.20 Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha mengelola

lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif

dalam kondisi tertentu.21 Sedangkan Oemar Hamalik memaparkan

bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran.22

Konsep tentang mengajar merupakan satu rangkaian dengan

konsep lain yang disebut belajar, mengajar, dan belajar merupakan dua

konsep yang berbeda. Menurut Skinner belajar merupakan perubahan

tingkah laku (a change behavior).23

Istilah pembelajaran dipakai untuk menunjukkan konteks yang

menentukan pada pola interaksi guru dan siswa atau interaksi antara

kegiatan mengajar dan kegiatan belajar. Pembelajaran memiliki

pengertian yang di dalamnya mencakup sekaligus proses mengajar yang

berisi serangkaian perbuatan guru untuk menciptakan situasi kelas dan

proses belajar yang terjadi pada diri siswa.24

20

Uzer Usmar, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 2005), hal. 4. 21 Yusuf Hadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 528. 22 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 57. 23 A. Tabrani Rusyan dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), hal. 9. 24 Muhajir, ”Pembelajaran Qiroah Dengan Metode Cooperative Learning Untuk Siswa Menegah”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003.

Page 32: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

13

Dengan kata lain pembelajaran merupakan keseluruhan pertautan

kegiatan yang memungkinkan dan berkenaan dengan terjadinya interaksi

belajar mengajar.25 Pembelajaran dalam pengertian ini lebih menekankan

pada proses baik yang terjadi di dalam kelas maupun yang terjadi diluar

kelas.

Dengan demikian strategi pembelajaran merupakan bagian dari

keseluruhan komponen pembelajaran, strategi pembelajaran

berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan

materi pembelajaran.

Proses pembelajaran selain diawali dengan perencanaan yang

bijak, serta didukung dengan komunikasi yang baik, juga harus didukung

dengan pengembangan strategi yang mampu membelajarkan siswa.26

Guru atau dosen harus memiliki strategi, agar peserta siswa dapat

belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki

strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya

disebut metode mengajar.

Pemilihan strategi pembelajaran meliputi beberapa hal:

a. Tujuan

b. Isi (materi)

c. Pembelajaran

d. Tenaga kependidikan

25 Peter Salim, Yenni Salim, Kamus Bahasa Indoesia Kontemporer (Jakarta: Modern English press, 1991), hal. 700. 26 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 111.

Page 33: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

14

e. Waktu

f. Sarana yang dimanfaatkan

g. Biaya

Selain itu, pemilihan strategi harus memperhatikan karakteristik

dan keragaman cara belajar siswa. Karena masing-masing anak

mempunyai cara belajar yang berbeda.

Pembelajaran di kelas akan bisa efektif jika guru dapat

mengakomodasi semua cara belajar yang dimiliki siswa dalam kelas

tersebut.27 Secara garis besar ada tiga jenis cara belajar anak, yaitu cara

belajar pendengaran (audisi), penglihatan (visual), gerakan (kinestetis).

Mereka yang belajar melalui “pendengaran” akan lebih mudah dan

lebih cepat menangkap segala informasi yang masuk melalui indra

pendengaranya. Sementara mereka yang mempergunakan gaya belajar

penglihatan lebih mudah menerima informasi dan pembelajaran yang

masuk melalui indra pengelihatannya.

Terakhir adalah kelompok anak bergaya belajar kinestetis yang

belajar menggunakan seluruh anggota badannya. Biasanya anak yang

bergaya belajar ini tidak akan pernah bisa duduk diam, mereka lebih bisa

memahami materi dengan cara bergerak-gerak seperti itu.

Hal tersebut menyebabkan guru dapat mengalami kesulitan untuk

memilih kegiatan atau strategi yang akan dilaksanakan di kelas, masalah

27

Irawati Istadi, Agar Anak Asyik Belajar, (Bekasi: Pustaka Inti, 2005), hal. 75.

Page 34: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

15

tersebut dapat di atasi dengan membuat kelompok-kelompok belajar28

dan juga menggunakan banyak strategi pembelajaran.

2. Cooperative Learning

Cooperative Learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap

atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama

dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok.29

Cooperative Learning merupakan salah satu strategi belajar

konstruktivisme30 yaitu strategi yang digunakan untuk proses belajar,

dimana siswa akan lebih mudah menemukan secara komperhensif

konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikanya dengan siswa

lain tentang problem yang dihadapi. Dalam strategi Cooperative

Learning, siswa belajar dalam pasangan-pasangan atau kelompok untuk

saling membantu memecahkan problem yang dihadapi. Cooperative

Learning ini lebih menekankan pada lingkungan sosial belajar dan

menjadikan kelompok belajar sebagai tempat untuk mendapatkan

pengetahuan, mengeksplorasi pengetahuan.31 Cooperative Learning,

adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk

mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa atau

28 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. 54. 29 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 4. 30 Sebuah aliran yang dikembangkan oleh Jean Piaget, aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang, melalui pengalaman yang diterima lewat panca indera, yaitu indera penglihatan, pendenagaran, peraba, penciuman dan perasaan, aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain, sehingga pembelajaran tidak ditujukan untuk mentransfer ilmu tapi menggali pengalaman yang ada. 31 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: AR-RUZZ Media, 2007), hal. 128.

Page 35: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

16

Student Oriented, terutama untuk mengatasi permasalahan yang

ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa.32

Model Pembelajaran Cooperative Learning (MPCL) beranjak dari

dasar pemikiran "getting better together", yang menekankan pada

pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang

kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan

pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang

bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Melalui MPCL, siswa

bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam

proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya,

dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang

lain. Proses pembelajaran dengan MPCL ini mampu merangsang dan

menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar dalam

pembelajaran ini, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas

empat sampai enam orang yang berbeda-beda kemampuanya.33

Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana

belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu

akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang

saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam

kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya

(peer group) dan belajar secara bekerjasama (cooperative).

32 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.16. 33 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Penerjemah: Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2008), hal. 11.

Page 36: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

17

Tidak semua kerja kelompok dianggap sama dengan strategi

Cooperative Learning34 strategi ini lebih dari sekedar belajar kelompok

atau kelompok kerja, karena belajar dalam model Cooperative Learning

harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan-

hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di antara

kelompok.35

Keberhasilan belajar menurut metode belajar ini bukan ditentukan

semata-mata oleh kemampuan individu secara utuh maupun guru,

melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan

bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang distruktur

dengan baik. Sejalan dengan pendapat tersebut Rumini mengemukakan

bahwa Cooperative Learning merupakan pondasi yang baik untuk

meningkatkan dorongan berpartisipasi siswa.36

3. Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team-Achievement Division)

Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas

empat atau lima orang yang mempunyai kemampuan berbeda. Guru

menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk

memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran.

Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara

34 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), hal. 38. 35 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, hal. 4. 36 Rumini, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: FIP-IKP), hal. 114.

Page 37: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

18

sendiri-sendiri, dimana saat itu tidak diperbolehkan untuk saling

membantu.

Kemudian masing-masing tim akan diberikan poin berdasarkan

tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka

capai sebelumnya tim yang mempunyai skor terbanyak akan

mendapatkan penghargaan. STAD telah digunakan dalam berbagai mata

pelajaran yang ada.

Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya

dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai

informasi yang disampaikan guru.

Ada lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe

STAD yaitu:

a. Presentasi Kelompok (Class Presentation)

Materi pelajaran mula-mula disampaikan melalui presentasi kelas.

Metode yang biasa digunakan adalah pembelajaran langsung atau

diskusi kelas yang dipandu oleh guru. Selama presentasi siswa

harus benar-benar memperhatikan karena dapat membantu mereka

dalam mengerjakan kuis individu yang akan menentukan nilai

kelompok.

b. Kerja Kelompok

Fungsi utama dari kerja kelompok adalah menyiapkan anggota

kelompok agar mereka dapat mengerjakan kuis dengan baik.

Setelah guru menjelaskan materi, setiap anggota kelompok

Page 38: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

19

mempelajari dan mendiskusikan LKS, membandingkan jawaban

dengan teman kelompok, dan saling membantu jika ada kesulitan.

Setiap anggota harus melakukan yang terbaik bagi kelompoknya

dan kelompok sendiri melakukan yanmg terbaik untuk anggotanya.

c. Kuis (Quizzes)

Setiap siswa bertanggungjawab untuk mempelajari dan memahami

materi yang telah disampaikan. Kuis dilakukan setelah 1-2 periode

kerja kelompok.

d. Peningkatan Nilai Individu (Individual Improvement Scores)

Peningkatan nilai individu dilakukan untuk memberikan tujuan

prestasi yang ingin dicapai jika siswa dapat berusaha keras dan

hasil prestasi yang lebih baik dari yang diperoleh sebelumnya.

Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimum pada

kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar yang

diperoleh dari rata-rata tes atau kuis sebelumnya. Selanjutnya siswa

menyumbangkan nilai untuk kelompok berdasarkan peningkatan

nilai individu yang diperoleh.

e. Penghargaan kelompok (Team Recognition)

Kelompok mendapat penghargaan jika rata-rata skor kelompok

melebihi kriteria tertentu.37

37 Purwanti “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bertanya dan Partisipasi Siswa Melalui Strategi STAD Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Kelas VIII MTs laboratorium UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Skripsi, 2007, hal. 21.

Page 39: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

20

4. Keaktifan Siswa

Proses belajar mengajar akan berlangsung dinamis ketika siswa

dapat terlibat langsung dalam pembelajaran. Bentuk keaktifan siswa

dalam belajar salah satunya berupa pemusatan terhadap apa yang

dijelaskan guru, yang disertai perenungan serta penerapan dalam bentuk

penyelesaian soal. Jadi dalam pembelajaran keterlibatan siswa sangat

dominan dalam aktivitas pembelajaran.

Aktivitas belajar tersebut meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas

mental. Menurut Paul D. Dierich, aktivitas belajar tersebut digolongkan

menjadi delapan yaitu:

a. Visual Activities meliputi membaca, memperhatikan, percobaan,

demonstrasi, mengamati, dsb.

b. Oral activities meliputi mengatakan, merumuskan, menjawab,

bertanya, memberi saran, diskusi, menanggapi, mengemukakan

pendapat, presentasi, dsb.

c. Listening Activities meliputi mendengar, menerima, diskusi, dsb

d. Drawing Activities meliputi menggambar, membuat grafik,

membuat peta diagram, dsb.

e. Writing Activities meliputi menulis cerita, membuat rangkuman,

menulis laporan, dsb.

f. Motor activities meliputi melakukan percobaan, membuat model,

bermain, dsb.

Page 40: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

21

g. Mental Activities meliputi mengingat, menganggap, memecahkan

masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan

dsb.

h. Emotional Activities meliputi menaruh minat, merasa bosan,

gembira, berani, sedih, tenang, gugup, dsb.38

Jenis aktivitas di atas mempunyai jumlah atau kadar yang berbeda

tergantung pada segi mana yang akan dicapai dalam kegiatan belajar

mengajar. Keaktifan siswa itu ada yang secara langsung dapat diamati,

seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, mengumpulkan data dan lain

sebagainya.39

Untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan siswa atau

keaktifan siswa dalam belajar dapat dilakukan beberapa cara yaitu:

a. Untuk memperbaiki keterlibatan kelas

1) Memberikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan

belajar mengajar

2) Meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan

belajar mengajar dengan menuntut respon yang baik dari

siswa. Gunakan berbagai cara atau teknik belajar, motivasi

serta penguatan (reinforcement)

3) Masa transisi antara berbagai kegiatan dalam mengajar

hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes

38 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, cet III, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 173. 39 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hal. 141.

Page 41: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

22

4) Memberikan pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan

tujuan mengajar yang akan dicapai

5) Mengusahakan agar pengajaran dapat lebih menarik minat

siswa untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan

mengaitkan dengan bahan dan prosedur pengajaran.

b. Untuk meningkatkan keterlibatan siswa

1) Kenalilah dan bantulah anak-anak yang kurang terlihat. Selidiki apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut.

2) Siapkanlah siswa secara tepat, persyaratan awal apa yang diperlukan untuk mempelajari tugas belajar yang baru

3) Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual siswa. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berperan secara aktif dalam kegiatan belajar.40

Selain itu, menurut Martinis Yamin peran aktif dan partisipasi

siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan, sebagai berikut:

a. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa.

b. Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman

belajar.

c. Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa.

d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada

kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan

mencipta siswa kreatif serta menguasai konsep-konsep.

40

Joko Supriyantoro, ” Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Problem Posing Pada Pelajaran Matematika di MTs Negeri Piyungan Kabupaten Bantul”, Skripsi, 2006, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hal. 23.

Page 42: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

23

e. Melakukan pengukuran secara kontinyu dalam berbagai aspek

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

5. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan kata “ajaib”. Sebab kata “motivasi”

mengandung makna “tiada tapi ada”. Motivasi sulit dibuktikan

secara kasat mata yang tampak hanya gejalanya saja. 41

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan

sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak

dapat diamati secara langsung tetapi dapat diinterpretasikan dalam

tingkah lakunnya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit

tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.42

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam

belajar, para ahli sukar mendefinisikanya, akan tetapi motivasi

berhubungan dengan (1) arah perilaku; (2) kekuatan respon (yakni

usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu dan

ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus

berperilaku menurut cara tertentu.43

Sarlito Wirawan mengemukakan bahwa motivasi merupakan

istilah yang lebih umum, yang menunjuk pada seluruh proses

41 Satria Hadi Lubis, Total Motivation, (Yogyakarta: PRO-YOU, 2008), hal. 16. 42 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukuranya Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 3 43

Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta:Gaung Persada Press, 2007), hal. 217.

Page 43: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

24

gerakan itu termasuk situasi yang mendorong atau dorongan yang

timbul dalam diri individu, tingkah laku, yang ditimbulkan oleh

situasi tersebut dan tujuan atau akhir perbuatan. 44 Motivasi juga

diartikan sebagai proses yang memberi semangat, arah, dan

kegigihan perilaku, artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku

yang penuh energi, terarah dan tahan lama.45

Dengan demikian motivasi merupakan dorongan untuk

melakukan sesuatu dan mampu membuat manusia semangat dan

tidak semangat. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda

tingkatannya.

b. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Motivasi belajar merupakan kekuatan yang akan

menggerakkan jasmani dan rohani seseorang untuk melakukan sesuatu

demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Seberapa kuat motivasi yang

dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku

yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun

dalam kehidupan lainnya.46 Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah

kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. tidak

44 Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hal. 64. 45 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, …hal . 510. 46

Akhmad Sudrajat, "Teori-teori Motivasi", www.wordpress.com dalam Google.com.,2008.

Page 44: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

25

Di sini, motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai usaha-

usaha seseorang (siswa) untuk menyediakan segala daya (kondisi-

kondisi) untuk belajar sehingga ia mau atau ingin melakukan proses

pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan siswa dengan semangat untuk

menyiapkan buku sebelum pelajaran dimulai, semangat untuk belajar

yang ditunjukkan dengan wajah senang, perhatian menerima pelajaran

dan respon yang tinggi saat pembelajaran berlangsung.

Ada beberapa teori-teori motivasi yang dikemukakan oleh

beberapa ahli diantaranya adalah:

1) Teori Kepuasan (Content Theory)

Yang termasuk dalam teori ini adalah teori-teori yang

meneliti faktor-faktor apa saja dalam diri individu yang

menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan

perilaku individu. Di antara teori kepuasan adalah:

a) Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow bahwa

ada lima tingkat kebutuhan manusia, mulai dari

kebutuhan fisiologis yang paling mendasar sampai

kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Menurut

Maslow Individu akan termotivasi untuk memenuhi

kebutuhan yang paling menonjol tergantung pada situasi

tertentu.

b) Teori kebutuhan Mc Clelland (Mc Celland Theory)

Ia mengajukan teori motivasi yang berkaitan erat

dengan konsep belajar. Ia berpendapat ada tiga kebutuhan

Page 45: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

26

yang dapat dipelajari, yaitu, kebutuhan berprestasi (need

for Achievement), kebutuhan berkuasa (need for power)

dan kebutuhan berafiliasi (need for affiliation). Mc

Clelland mengatakan bahwa jika kebutuhan seseorang

sangat kuat, maka motivasinya akan kuat untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

2) Teori Proses (Process Theory)

Teori ini menguraikan dan menganalisa bagaimana

perilaku digerakkan, didukung dan dihentikan. Yang termasuk

teori ini antara lain:

a) Teori harapan (Expectancy Theory)

Dalam teorinya, Victor Vroom Menyatakan bahwa orang

memilih cara bertingkah laku tertentu berdasarkan

harapan akan apa yang akan diperoleh dari setiap

tindakannya.

b) Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)

Teori ini memusatkan pada proses penentuan sasaran diri

mereka sendiri

c) Teori Penguatan (Reinforcement Theory)

Dikemukakan oleh B.F. Skinner, yang mengatakan bahwa

tingkah laku dan konsekuensi positif (penghargaan)

cenderung akan diulang. Sebaliknya tingkah laku dengan

Page 46: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

27

konsekuesi negatif (hukuman) cenderung untuk tidak

diulang.

c. Macam- macam Motivasi

Perhatian motivasi di sekolah telah dipengaruhi oleh prespektif

kognitif untuk meningkatkan motivasi siswa untuk meraih

pengalaman belajar ataupun prestasi. Ada dua macam motivasi yaitu

motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam

situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan

siswa sendiri. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau

motivasi yang sebenarnya. Motivasi ini timbul tanpa adanya

pengaruh dari luar, sebagaimana dikemukakan oleh Emerson yang

dikutip oleh Oemar Hamalik, bahwa…. The reward of thing well

done is to have done it. Ini berarti, bahwa motivasi instrinsik adalah

sifat nyata atau motivasi yang sesungguhnya, yang disebut Sound

Motivation.47

Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal

seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar

keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik48.

Sedangkan Motivasi instrinsik adalah hal atau keadaan yang

datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk

melakukan kegiatan belajar, seperti pujian, hadiah, peraturan, suri

47

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: Bumi aksara, 1995), hal. 112. 48

John W Santrock, Psikologi Pendidikan, hal. 514.

Page 47: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

28

tauladan dari orang tua, guru senang pada mata pelajaran yang

diujikan itu.

Motivasi ini berperan sangat penting dalam kehidupan manusia

karena motivasi inilah yang dapat menggerakkan, mendorong

seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Hakikat motivasi belajar

adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang

sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada

umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang

dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-

cita masa depan. (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya

kegiatan kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya

lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa

dapat belajar dengan baik.49

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam

motivasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa saat melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dalam hal:

1) Minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran. 2) Semangat siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 3) Tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas-

tugasnya. 4) Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang

diberikan guru.

49 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukuranya Analisis di Bidang Pendidikan, hal. 23

Page 48: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

29

5) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.50

6. Qur’an Hadis

Qur’an Hadis merupakan salah satu rumpun mata pelajaran agama

yang diajarkan di seluruh Madrasah di Indonesia.

Al-Qur’an menjadi sumber nilai dan norma umat Islam51 yang

memuat firman-firman Allah yang berisi petunjuk-petunjuk kepada

manusia terkait dengan hukum serta ajaran dunia maupun akhirat.

Sedangkan Hadis merupakan sumber kedua agama Islam. Apa yang

telah disebut dalam Al-Qur’an dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh

Rasulullah.52

Al-Qur’an dan Hadis ini menjadi penting dipelajari oleh orang

Islam untuk mengetahui petunjuk-petunjuk hidup yang diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mata pelajaran Qur’an Hadis

merupakan pelajaran wajib yang harus ditempuh siswa-siswa yang ada

di Madrasah sedangkan di sekolah-sekolah umum, Qur’an Hadis sudah

menjadi kesatuan menjadi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI). Materi mata pelajaran ini meliputi hukum bacaan Al-Qur’an,

memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis Nabi pada tema-tema tertentu

tergantung pada kelas ataupun jenjang yang ditempuh.

50 Nana Sudjana, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005). hal. 61. 51 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 93. 52

Ibid, hal. 110.

Page 49: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

30

Sedangkan materi yang dipelajari pada mata pelajaran Qur’an

Hadis khususnya jenjang madrasah Tsanawiyah untuk kelas VIII

semester II adalah menyadari setan sebagai musuh manusia, berlaku

dermawan, dan cinta kepada Allah dan Rosul, dan standar

kompetensinya; mampu memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang setan

sebagai musuh manusia, berlaku dermawan, memahami hadis-hadis

tentang cinta kepada Allah dan Rasul dan juga mampu menerapkan ilmu

tajwid dalam baca Al-Qur’an.53 Sehingga pada kelas VIII siswa harus

sudah mampu memenuhi standar kompetensi tersebut. Akan tetapi yang

lebih penting adalah siswa mampu memahami dan mengamalkan apa

yang ia peroleh di sekolah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

F. Hipotesis Tindakan

Penerapan strategi Cooperative Learning tipe STAD (Student Team-

Achievement Division) dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa kelas

VIII D MTsN Wates Kulon Progo dalam pembelajaran Qur’an Hadis.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai Penerapan Strategi Cooperative Learning

Tipe STAD (Student Team-Achievement Division) sebagai upaya

meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran Qur’an

53 Pengembangan Silabus Mata pelajaran Qur'an Hadis pada halaman Lampiran KTSP MTsN Kulon Progo 2008.

Page 50: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

31

Hadis di kelas VIII D MTsN Kulon Progo adalah Penelitian Tindakan

Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya54 juga untuk menjembatani antara teori dan praktek yang

selama ini dianggap sebagai dikotomi.55

PTK merupakan suatu kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari

tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki

kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut

dilakukan. PTK sebagai penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini dilakukan

dengan cara melakukan tindakan untuk mencari jawaban atas

permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari di

kelasnya. Permasalahan itu merupakan permasalahan yang faktual yang

benar-benar dihadapi di lapangan, bukan permasalahan yang dicari-cari

atau direkayasa. Dengan demikian PTK dapat diartikan sebagai upaya

atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan

pembelajaran melalui kegiatan penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini mengambil bentuk penelitian

kolaborasi, dimana peniliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran

54 Suharsimi Arikunto dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 58. 55 Rochiati Wiriaatmadja, Metode penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2005), hal.52.

Page 51: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

32

Qur’an Hadis. Dalam penelitian kolaborasi ini, peneliti terlibat langsung

dalam penelitian, pihak yang melakukan tindakan adalah peneliti

sebagai pelaksana tindakan, sedangkan yang diminta melakukan

pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah guru dan

observer yang membantu untuk mengamati ketika tindakan sedang

berlangsung..

Penelitian ini kualitatif, sebab dalam melakukan tindakan kepada

subjek penelitian yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna,

yakni makna dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan

motivasi dan keaktifan melalui tindakan yang dilakukan, dimana

pengambilan data dilakukan secara alami dan data yang diperoleh berupa

kata-kata dan angka.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

psikologis, yaitu mengkaji masalah dengan mempelajari jiwa seseorang

melalui gejala perilaku yang diamati.56

3. Desain (model penelitian)

Oleh karena PTK memiliki karakteristik yang berbeda dengan

penelitian yang lain maka mengakibatkan perbedaan dalam penyajian

urutan metode penelitian. Dalam PTK prosedurnya mencakup:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi

serta perencanaan tindak lanjut. Desain penelitian tindakan yang

56 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hal. 50.

Page 52: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

33

digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian tindakan model

siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart pada

tahun 1988. Secara rinci prosedur pelaksanaan PTK itu dapat

digambarkan sebagai berikut:57

Gambar I: Bagan Siklus PTK

4. Instrument Peneltian

a. Kehadiran Peneliti

Peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data

b. Lembar Observasi

Lembar ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana

aktivitas belajar-mengajar di kelas berlangsung, baik aktivitas guru

maupun aktivitas siswa, bagaimana motivasi siswa dan juga untuk

menilai keaktivan siswa

57 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan …., hal. 16.

SIKLUS I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

SIKLUS II

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

?

Perencanaan

Page 53: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

34

c. Dokumentasi

Dokumentasi berita data-data terkait dengan siswa, seperti nilai dan

juga berupa foto untuk menggambarkan secara visual kondisi

pembelajaran secara berlangsung.

d. Angket/kuesioner

Angket ini berupa pertanyaan kepada siswa mengenai aktivitas,

sikap dan tanggapan mereka selama proses pembelajaran

menggunakan strategi STAD. Angket terdiri dari 20 pertanyaan

yang mengandung lima aspek motivasi yang ingin diamati. Berikut

pembagian pertanyaan berdasarkan kelima aspek tersebut. Rasa

senang, ketertarikan, perhatian siswa, rasa ingin tahu, dan

antusiasme.

No. Aspek No. Pertanyaan

1. Rasa Senang 1, 2, 11, 19, 20

2. Perhatian 4, 5, 14, 17

3. Rasa Tertarik 6, 7, 13, 16, 18

4. Rasa Ingin Tahu 12

5. Antusiasme 8, 9, 3, 10, 15

e. Wawancara

Wawancara yang dilakukan secara alamiah dan acak kepada siswa

dan guru terkait aktivitas, tanggapan mereka selama proses

pembelajaran. Selain itu untuk mengetahui gambaran sekolah yang

diteliti. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah,

waka kurikulum dan juga pihak-pihak yang terkait.

Page 54: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

35

f. Lembar kerja Siswa

Untuk mengetahui pemahaman siswa terkait dengan materi yang

telah dipelajari.

g. Tes

Digunakan untuk menggali data kuantitatif berupa hasil skor tes,

skor tugas kelompok dan skor tes kelompok

5. Sumber Data Penelitian (setting penelitian)

Sumber data penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII D MTsN

Wates Kulon Progo semester genap tahun akademik 2008/2009. Kelas

VIII D yang merupakan setting penelitian tindakan kelas ini terletak di

ujung sebelah utara madrasah, siswa di kelas ini berjumlah 33 siswa

terdiri dari 16 siswa putra dan 16 siswa putri yang memiliki kemampuan

atau kecerdasan yang bervariasi, siswa kelas tersebut di kalangan guru

MTsN terkenal kelas yang siswa-siswanya berbeda dengan yang lain.

Di Madrasah ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok

homogen berdasarkan prestasi belajar. Praktik ini dikenal sebagai Ability

Grouping yang merupakan praktik memasukkan beberapa siswa dengan

kemampuan yang setara dalam kelompok yang sama. Kelas VIII D

merupakan kelas yang siswanya masuk dalam kategori rata-rata rendah.

Siswa kelas VIII D ini memiliki keunikan tersendiri, kelas ini

mempunyai siswa yang memiliki kemampuan yang bervariasi. Dari hasil

observasi ada 3 orang yang terlihat menonjol di kelas hal tersebut terlihat

dari keaktifan mereka dan kemampuan menjawab pertanyaan yang

Page 55: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

36

diajukan. Selain itu berdasarkan hasil belajar Qur'an Hadis, tiga orang

tersebut memiliki nilai tertinggi, sebagian yang lain mempunyai

kemampuan rata-rata baik, dan sebagian lainya memiliki rata-rata

rendah, hasil rincian nilai siswa dapat dilihat pada halaman lampiran.

Pembelajaran STAD membagi siswa dalam kelompok-kelompok

kecil yang mempunyai kemampuan tinggi, rendah meupun

berkemampuan rata-rata. Alasan utama pengelompokkan semacam ini

didasarkan bahwa pembelajaran kelompok itu penting karena setiap

orang mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu

menumbuhkan sikap kerjasama.

6. Prosedur (langkah-langkah penelitian)

a. Perencanaan Tindakan

Persiapan yang dilakukan sehubungan akan dilaksanakannya

PTK, peneliti melaksanakan observasi awal pada tanggal 14

Januari 2009 untuk mengetahui permasalahan di kelas terkait

dengan pembelajaran Qur'an Hadis. Kemudian menganilisis dan

berdiskusi dengan guru mata pelajaran terkait permasalahan

pembelajaran di kelas VIII D dan menemukan alternatif

pemecahan masalah dengan menggunakan strategi Cooperative

Learning tipe STAD (Student Team- Achievement Division).

Peneliti melakukan kegiatan pra tindakan satu pertemuan

pada tanggal 25 Februari untuk mengetahui kondisi siswa saat

pembelajaran berlangsung dan juga bertujuan agar siswa dapat

Page 56: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

37

menyesuaikan diri terhadap model pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada Siklus I.

Selanjutnya peneliti melakukan pertemuan dengan guru mata

pelajaran dan dua observer yang merupakan TIM PTK dan

membahas persiapan dan perencanaan pelaksanaan tindakan.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan sebanyak dua

siklus, satu siklus terdiri dari 2 pertemuan yang dimulai pada bulan

Maret. Adapun persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan

tindakan Siklus I, diantaranya:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

atraktif dan menggunakan strategi STAD yang dapat

menciptakan suasana menyenangkan bagi para siswa

2) Membuat instrument pengamatan untuk mengamati proses

pembelajaran yang terdiri dari:

a) Soal Pre-test dan Post-test

b) Lembar observasi siswa untuk mengetahui keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran

c) Lembar observasi dan angket motivasi siswa untuk

mengetahui sikap dan motivasi dalam proses

pembelajaran

3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan diperlukan

dalam rencana tindakan

Page 57: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

38

b. Pelaksanaan (Implementasi Tindakan)

Implementasi tindakan merupakan jabaran tindakan yang

akan digelar, skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur

tindakan yang akan diterapkan. Pada tahap ini, rencana

pembelajaran yang telah disusun guru dengan peneliti

dipergunakan sebagai dasar dalam menyelenggarakan

Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut diamati oleh 3

orang yang merupakan TIM PTK.

c. Pengamatan (Observasi)

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengumpulan data dengan

mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan yang meliputi:

Aktivitas guru, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan

siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar atau semua fakta yang ada

selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini

dilakukan oleh seluruh TIM dalam PTK

d. Refleksi

Pada fase ini adalah upaya untuk menganalisis, mensintesis,

memaknai, menjelaskan dan menyimpulkan pelaksanaan

pembelajaran yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil

pengamatan, meliputi: (1) kesesuaian antara pelaksanaan dengan

rencana pembelajaran yang dibuat (2) kekurangan yang ada selama

proses pembelajaran, (3) kemajuan yang telah dicapai siswa (4)

rencana tindakan pembelajaran selanjutnya.

Page 58: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

39

7. Teknik Pengumpulan dan Analisis data

Dalam penelitian tindakan kelas guru merupakan instrument dalam

pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data dengan

menguraikan secara jelas terkait dengan pengamatan partisipatif,

observasi aktivitas belajar siswa di kelas, penggambaran interaksi belajar

di kelas dan sebagainya.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif yaitu adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata,

kalimat dan gambar. Data kualitatif yang peneliti gunakan yaitu

wawancara langsung kepada responden.. Data yang diungkap berupa

informasi berbentuk kalimat yang memberi pemahaman terhadap suatu

mata pelajaran, pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar

yang baru, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, motivasi

belajar, antusias, dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Akan

tetapi dalam skripsi ini juga menggunakan statistik sederhana untuk

membantu mengungkap data sebagai upaya memperoleh data atau

informasi yang lengkap.

Sedangkan untuk data dari hasil pengamatan, dilakukan dengan

proses tabulasi dalam bentuk prosentase. untuk mengorganisasikan data.

Untuk data berbentuk angka tersebut setelah diolah dan disajikan dalam

bentuk tabel prosentase kemudian diberikan tafsiran sebagai berikut:

a. 80 %-100 % = Kategori Baik

b. 40 %-79 % = Kategori Cukup Baik

Page 59: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

40

c. 0 %-39 % = Kategori Kurang58

Sedangkan untuk angket motivasi, setelah angket diisi kemudian

hasil angket dikelompokkan menurut kriteria yang ada dan hasil dari

masing jawaban ditabulasikan ke dalam tabel, yang selanjutnya

dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Angket terdiri dari 20

pertanyaan tertutup menggunakan skala Guttman dengan dua ketegori

pilihan S (setuju) dan TS (Tidak setuju) siswa mengisi dengan cara

member tanda Check pada jawaban yang sesuai.59

Skala Guttman merupakan skala kumulatif, skala yang digunakan

untuk jawaban yang bersifat jelas dan konsisten. Skala ini digunakan

untuk mendapatkan jawaban tegas dan konsisten dari responden terkait

dengan data yang ingin diungkap melalui pertanyaan yang dimunculkan

dalam angket.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan kemudahan mengenai gambaran umum skripsi,

maka peneliti perlu mengemukakan sistematika penulisan skripsi. Penyusunan

skripsi ini terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan

bagian akhir.

Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman surat pernyataan,

halaman persetujuan skripsi, halaman pengesahan, halaman motto, halaman

58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal.224. 59 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R dan D), (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 139.

Page 60: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

41

persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi,

halaman transliterasi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Pada bagian isi dalam skripsi terdapat empat bab yang antara satu

dengan lainya merupakan kesatuan. Masing-masing Bab tersebut

menguaraikan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun Bab I terdiri

pendahuluan memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,

manfaat penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian,

sistematika pembahasan.

Bab II memaparkan gambaran umum tentang MTsN Kulon Progo yang

menguraikan tentang letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri dan proses

perkembangannya, dasar dan tujuan pendidikan, struktur organisasi, keadaan

guru, siswa dan karyawan, dan keadaan sarana prasarana. Gambaran tersebut

berguna untuk mengetahui kondisi dan latar belakang dari tempat penelitian.

Bab III merupakan pembahasan yang menguraikan paparan data terkait

dengan kondisi awal sebelum tindakan dilaksanakan kemudian penerapan

tindakan pada Siklus I, Siklus II, kemudian juga memaparkan pembahasan dan

analisis pembelajaran Qur’an Hadis dengan menggunakan strategi STAD

dalam meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa kelas VIII D MTsN Wates

Kulon Progo Yogyakarta.

Sedangkan Bab IV yaitu penutup yang meliputi kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan dan juga saran. Pada bagian akhir terdapat

daftar pustaka dan berbagai lampiran yang terkait dengan penelitian tersebut.

Page 61: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran Qur'an Hadis kelas

VIII D MTsN Kulon Progo sebelum pelaksanan tindakan rendah. Hal ini

dikarenakan kegiatan pembelajaran yang konvensional dengan

menggunakan ceramah dan mencataat sehingga siswa merasa bosan dan

tidak memperhatikan pembelajaran, selain itu kegiatan pembelajaran

tidak memicu siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Suasana kelas kurang kondusif untuk pembelajaran dikarenakan

kegaduhan yang ditimbulkan siswa. Respon siswa dalam pembelajaran

rendah, siswa terlihat kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran

berlangsung.

2. Pelaksanaan tindakan pada pembelajaran Qur'an Hadis terdiri dari dua

Siklus dengan tahapan-tahapan diantaranya, perencanaan, implementasi

tindakan, observasi dan refleksi. Secara keseluruhan rencana (skenario)

yang telah dibuat berjalan dengan lancar dengan perbaikan dan variasi

yang dilakukan dengan adanya refleksi pada akhir setiap siklusnya.

Penerapan STAD tertuang dalam kegiatan pembelajaranya yang meliputi

presentasi kelompok, kerja kelompok, penghargaan kelompok, kuis,

peningkatan nilai individu, penghargaan kelompok. Selain itu pembuatan

soal dan kuis secara variatif juga ditekankan dalam penerapan

pembelajaran ini. STAD merupakan strategi yang berpusat pada siswa

sehingga siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.

Page 62: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

145

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan strategi

Cooperative Learning Tipe STAD dalam pembelajaran Qur'an Hadis

yang dilaksanakan di kelas VIII D MTsN Wates Kulon Progo dapat

meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa. Peningkatan keaktifan

siswa pada aspek perhatian siswa, kemauan bertanya, partisipasi dalam

kelompok, antusisme dalam mengerjakan tugas, bekerjasama dalam

kelompoknya, mengungkapkan pendapat, menjawab pertanyaan,

mendengarkan pendapat orang lain dan menerima pendapat orang lain

mengalami peningkatan yang baik jika dibandingkan pembelajaran

sebelum tindakan ini dilaksanakan. Sedangkan dalam hal motivasi para

siswa mempunyai rasa senang, perhatian, respon yang baik saat

pembelajaran berlangsung ketertarikan, rasa ingin tahu, adanya tanggung

jawab mengerjakan tugas yang diberikan, dan semangat. Selain itu,

kondisi kelas semakin baik dalam proses pembelajaran dengan semakin

bertambahnya siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Secara

keseluruhan peningkatan yang terjadi pada kelas VIII D cukup baik,

Pada aspek keaktifan siswa mengalami peningkatan pada observasi awal

sebesar 35,5%, kemudian Siklus 1 68,3% menjadi 80,7% pada Siklus II

dengan demikian aspek tersebut mengalami peningkatan cukup baik

yaitu 45,2%. Sedangkan untuk aspek motivasi siswa pada observasi awal

29,6%, kemudian pada Siklus I 65,8% dan menjadi 87,8% mengalami

peningkatan cukup baik yaitu sebesar 58,2 %.

Page 63: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

146

B. Saran

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan analisis peneliti terkait

dengan peningkatan keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran Qur'an

Hadis, masih banyak hal yang perlu perbaikan dan saran yang membangun.

Adapapun saran-saran tersebut diantaranya:

1. Kepada Guru

Hendaknya para guru lebih kreatif untuk menemukan atau

memodifikasi strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

bagi siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

2. Kepada Calon Peneliti

Kepada calon peneliti yang ingin menerapkan strategi STAD

maupun melanjutkan PTK ini, hendaknya membaca dan mengoreksi

hasil refleksi yang telah menunjukkan adanya hal-hal yang perlu

diperbaiki pada setiap siklus agar pelaksanaan tindakan lebih baik.

3 Kepada Sekolah

Sekolah hendaknya memberikan semangat dan dukungan kepada

guru untuk terus mendukung pengembangan kualitas pembelajaran di

dalam kelas dengan cara mengikutsertakan guru dalam pelatihan atau

memberi bimbingan terkait dengan kemajuan pembelajaran yang saat ini

sedang berkembang.

Page 64: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

147

C. Kata Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

nikmat dan karunian-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai syarat memperoleh gelar Strata Satu. Namun demikian penulis

menyadari dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak menutup

kemungkinan banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari para pembaca mengenai penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi yang ditulis dan disusun oleh penulis ini bermanfaat bagi

para pembaca, khususnya bagi para calon peneliti selanjutnya, guru dan calon

guru untuk selalu mengembangkan kualitas pembelajaran yang dilakukanya di

kelas dan menjadi guru inspirator bagi siswa-siswanya. Ammin

Peneliti Eka Fitriani 05410140

Page 65: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

DAFTAR PUSTAKA Ali, Daud Mohammad, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: P.T Raja Grafindo

Persada, 2004

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: Rajawali, 1986 _____, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

1996 Arikunto, Suharsimidkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2006 Baharuddin, & Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta:

AR-RUZZ Media cet II, 2007 Djohar, Guru, Pendidikan dan Pembinaanya (Penerapanaya Dalam Pendidikan

dan UU Guru), Yogyakarta: Grafika Indah, 2006

Dokumen Madrasah dalam Profil MTsN Wates Kulon Progo Yogyakarta

Dokumen Penilaian siswa dalam Pembinaan Baca Al-qur'an Bulan Ramadahan

Hamalik, Oemar , Proses Belajar Mengajar, cet III, Jakarta: P.T Bumi Aksara,

2004

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan pembelajaran Jakarta: P.T Bumi Aksara, 2001 Imayyah, “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Biologi Pokok Bahasan

Sistem Ekskresi Pada Manusia Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII MTsN Laboratorium UIN Sunan kalijaga Yogyakarta”, Skripsi, Pendidikan Biologi Jurusan Tadris MIPA Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007

Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok,

Bandung: Alfabeta, 2009 Ismail, Strategi Pembelajaran agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:

RaSAIL Media Group, 2008

Istadi, Irawati, Agar Anak Asyik Belajar, Bekasi: Pustaka Inti, 2005

Page 66: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

149

Lubis, Hadi Satria, Total Motivation, Yogyakarta: PRO-YOU, 2008 Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 Miarso, Hadi Yusuf, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana,

2007 Muhajir, ”Pembelajaran Qiroah Dengan Metode Cooperative Learning Untuk

Siswa Menegah” , (skripsi), Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003

Muhammad, S Rahman,'' Strategi Penyelenggaraan PAI di Sekolah", http:/Jurnal

Iqro' Wordpress.com dalam Yahoo.com.,2008 Nata, Abudin, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan,

Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 2004 _____, Metodolosi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999 Nana, Sudjana, Penilaiaan Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005 Nurhayati, “Eksperimentasi Metode Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dalam

Pembelajaran Qiroah Di Madrasah Aliyah Gandekan Bantul Yogyakarta”, Skripsi, Jurusan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008

Purwanti, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bertanya dan Partisipasi Siswa

Melalui Strategi STAD Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Kelas VIII MTs laboratorium UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta “, Skripsi,Pendidikan Biologi Jurusan Tadris MIPA Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ,2007

Rumini, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: FIP-IKP,1999 Rusyan A. Tabrani, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:

P.T Remaja Rosdakarya, 1994 Salim Peter, Yenni Salim, Kamus Bahasa Indoesia Kontemporer Jakarta: Modern

English press, 1991 Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2007

Santrock John W, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2007

Page 67: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

150

Silbermen Melvin L., Active Learning,: 101 Cara Belajar Siswa Aktif,

Penerjemah: Raisul Muttaqien, Bandung: Nusamedia, 2006 Slavin Robert E., Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Penerjemah:

Nurulita Yusron, Bandung: Nusa Media, 2008 Solihatin, Etin & Raharjo, Cooperative Learning Analisis model Pembelajaran

IPS,Jakarta: P.T Bumi Aksara, 2007 Sudrajat Akhmad, "Teori-teori Motivasi", www.wordpress.com dalam

Google.com.,2008 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan

Rdan D), Bandung: Alfabeta, 2006 Sukmadinata, Syaodih Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik,

Bandung: P.T remaja Rosdakarya, 2006 Supriyantoro, Joko, Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Melalui Pendekaran

Problem Posing Paa Pelajaran Matematika di MTs Negeri Piyungan Kabupaten Bantul, (Skripsi) 2006

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, cet 3, 1997 Usmar, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosdakarya, 2005

Uno, B. Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukuranya Analisis di Bidang

Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007 _____, Model pembelajaran Menciptakan Proses belajar Mengajar Yang

Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Widyaningsih, Siti, Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student-Team achievement Division) Pada Materi Sistem Pernafasan manusia Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP negeri tempuran Magelang, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007

Wirawan, Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1982 Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005

Yamin Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Gaung Persada Press, 2007

Page 68: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

151

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepala Madrasah dan Waka Kesiswaan

1. Bagaimana Latar belakang berdiri madarasah ini dan perkembanganya sampai dengan saat ini?

2. Kapan madrasah ini berdiri dan siapakah pendirinya? 3. Dasar dan Tujuan pendidikan Madrasah ini? 4. Apa kelebihan yang di miliki Madrasah ini? 5. Bagaimana keadaan siswa terkait dengan jumlah siswa, perilaku

serta input dan outputnya? 6. Bagaimana keadaan guru? Apakah mereka seudah melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan? 7. Bagaimana sarana dan prasarana dalam mendukung pembelajaran

di madrasah ini? 8. Apa harapan Madrasah ini di masa selanjutnya?

B. Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadis

1. Menurut anda apakah sistem pembelajaran yang kita lakukan bersama sudah sesuai dengan yang diharapkan?

2. Menurut anda bagaimana respon siswa terkait dengan strategi pembelajaran yang diterapkan saat ini?

3. Dibanding strategi sebelumnya, strategi yang mana yang paling bapak sukai?

4. Apakah anda senang menggunakan model pembelajaran yang lebih melibatkan siswa?

5. Apakah anda terganggu dengan pembelajaran ini karena kelas menjadi aktif?

6. Apa kelebihan dan kekurangan strategi yang kita gunakan saat ini? 7. Menurut anda apa yang harus dilakukan untuk lebih meingkatkan

motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas?

C. Siswa Kelas VIII D MTsN Kulon Progo Yogyakarta 1. Apa yang kamu rasakan terkait dengan pembelajaran υr’an Hadis

sekarang? 2. Apakah ada perbedaan suasana pembelajaran yang dilakukan guru

hari ini dan sebelumnya? 3. Dimana letak perbedaanya? 4. Apakah kamu senang dengan strategi pembelajaran STAD yang

diterapkan oleh guru? 5. Mengapa? 6. Dibanding dengan sebelumnya, apakah pembelajaran Qur'an hadis

saat ini lebih menyenagkan? 7. Mengapa?

Page 69: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

152

Lampiran 2 Format Observasi Perilaku Siswa Hari/Tanggal : Jam : Tempat : Berilah catatan sesuai indikator yang telah di tentukan selama kegiatan berlangsung.

Jenis Perilaku

Indikator

Catatan/Komentar

Antusias

• Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar

• Tampak bersemangat dalam mengerjakan tugas

• Berusaha mengerjakan semua tugas dalam waktu yang ditentukan

Keceriaan

• Tampak Gembira dan senag selama mengikuti pembelajaran

• Roman muka tampak berseri-seri dalam mengerjakan tugas

Kreativitas

• Mengerjakan tugas kelompok, mencari sumber belajar selain dari buku dengan mengajukan pertanyaan kepada guru maupun teman.

• Mengungkapkan pendapat dan gagasan, membrikan contoh

Page 70: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

153

Catatan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..… Pengamat (Observer)

Page 71: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

FORMAT OBSERVASI KELAS

Keaktifan Siswa

Kelompok Kel. 1 Kel.2 Kel.3 Kel. 3 Kel.4 Kel. 5 Nama 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Perhatian Siswa Kemauan bertanya Partisipasi dalam kelompok Antusiasme dalam mengerjakan tugas Bekerjasama dengan kelompoknya Mengungkapkan pendapat Menjawab pertanyaan Mendengarkan pendapat orang lain Menerima pendapat orang lain

Page 72: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

155

Lampiran 3 Format Evaluasi Proses Kelompok Hari/ Tanggal : Kelompok : Pokok Bahasan :

1. Apakah setiap anggota kelompok berpartisipasi? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

2. Apakah (anda dan teman anda) sudah berusaha membantu yang lain mengutarakan pendapat?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

3. Apakah anda sudah saling mendengarkan satu dengan yang lainya? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

4. Apakah anda menunjukkan tanda (misalnya menganggukkan kepala) bahwa anda mendengarkan?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

5. Apakah anda memuji rekan anda yang telah bekerja baiku untuk kelompok (misalnya mengungkapkan pendapatnya yang bagus)?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

6. Apakah anda memperhatikan satu dengan lainya? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

7. Apakah anda saling bertanya? a. Selalu b. Kadang-kadang

Page 73: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

156

c. Jarang d. Tidak pernah

8. Apakah anda seseorang dalam kelompok yang berbicara paling banyak?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah

Saran saran untuk perbaikan Kelompok: ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 74: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

157

Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Guru : Bid. Study/ Mt. Pelajaran : Topik Bahasan : Kelas/ Semester :

Realisasi No

Aspek Yang Dinilai Ada

(V) Tidak (V)

Keterangan

01. Apersepsi 02. Memberi kesempatan untuk

mengusulkan topic

03. Menyampaikan topic bahasan 04. Menarik perhatian siswa 05. Penekanan hal penting 06. Mendorong siswa aktif 07. Kemampuan mengelola kelas 08. Memberi bantuan siswa yang

mengalami kesulitan

09. Pemberian waktu berpikir 10. Penguatan verbal 11. Penguatan non-verbal 12. Menggunakan waktu secara

proporsional

13. Membantu mengumpulkan informasi

14. Membagi kelompok sesuai minat, keterampilan, dan keheterogenan.

15. Pembatasan jumlah kelompok 16. Memberi kesempatan untuk tanya

jawab

17. Evaluasi bersama siswa 18. Post test

Jumlah

Yogyakarta,

Petunjuk pengisian:

1. Beri tanda V pada kolom yang tersedia.

2. Keterangan diisi dengan catatan khusus dengan aspek dengan yang diamati jika dipandang perlu

Observer

(……………………….)

NIM:

Page 75: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

158

Lampiran 5

ANGKET MOTIVASI

Nama : No. Absen : Kelompok : Hari/Tanggal :

Petunjuk Pengisian Angket

1. Tulislah nama dan nomor absen anda ditempat yang telah disediakan 2. Berilah Tanda Check (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda S

(Setuju) dan TS (Tidak Setuju) 3. Jawablah dengan jujur 4. 1 soal 1 jawaban

No.

Pernyataan S

(Setuju) TS

(Tidak Setuju)

1 Saya senang setelah belajar Qur’an Hadis dengan menggunakan Pembelajaran ini

2

Model pembelajaran ini membuat saya nyaman, suasana belajar menjadi tidak terlalu tegang dan formal

3 Belajar dengan model ini menyenangkan karena memaksa saya untuk aktif dalam belajar

4 Saya menjadi sangat memperhatikan materi ini

5 Pembelajaran model seperti ini membuat perhatian saya lebih terfokus untuk memahaminya

6. Selain menarik model pembelajaran ini mengasyikkan

7.

Saya tertarik dengan model pembelajaran ini karena ternyata saya mampu mengajarkan cara-cara berkomunikasi

8. Kemauan belajar saya meningkat setelah guru menerapkan model pembelajaran seperti ini

9. Kalo biasanya saya malas

Page 76: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

159

mengeluarkan pendapat, dengan model pembelajaran ini saya menjadi bersemangat

10.

Model pembelajaran yang diterapkan sangat membantu saya untuk dapat aktif dalam proses pembelajaran

11. Ternyata pembelajaran Qur’an Hadis sekarang lebih menyenangkan

12.

Saya menjadi bersemangat dan berusaha mencari keterangan tentang pelajaran Qur’an Hadis selain dari buku paket

13.

Belajar dengan model pembelajaran ini membuat saya merasa dihargai, karena mereka mau mendengarkan pendapat saya

14. Saya dapat memperoleh informasi dari guru, teman sekelompok ataupun teman dari kelompok lain

15

Model pembelajaran ini membuat saya mempunyai rasa ketergantungan terhadap teman ketika mengerjakan soal

16. Saya merasa tidak merasa tugas dan soal yang diberikan oleh guru memberatkan saya

17. Saya mengerjakan tugas (PR) yang diberikan oleh guru

18 Saya dirumah mengulang pelajaran Qur’an Hadis

19 Saya tidak senang jika pelajaran Qur’an Hadis kosong

20 Menurut saya pelajaran Qur’an Hadis bukan pelajaran yang membosankan

Jawablah dengan jujur.....Ingat! Allah selalu melihat perbuatan kita

☺☺☺

Page 77: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

160

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KERJA KELOMPOK

KELOMPOK : Anggota : Hari/tanggal : Pokok Bahasan : Soal 1. Bagaiman cara berinfak yang benar menurut Q.S al-Baqoroh ayat 263? ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 2. Mengapa kita tidak boleh membatalkan amalan kebajikan dengan

mengungkit-ungkit apa yang telah kita berikan kepada orang lain? ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ 3. Saat ini banyak orang dermawan yang mendermakan hartanya dan harus

disiarkan ditelevisi agar diketahui oleh orang banyak. Apakah kedermawanan yang demikian itu dibenarkan dalam agama. Coba diskusikan dengan teman-temanmu fenomena tersebut?!

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

..........................................................................................................

Page 78: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

161

LEMBAR KARJA INDIVIDU

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

1. Tuliskan beberapa hal yang dapat menghilangkan pahala infak dan shodaqoh?

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Mengungkit apa yang yang telah diberikan kepada orang lain termasuk

perbuatan..............................................................................................................

.................................................................................................................................

................................................................................................................................

3. Perkataan yang baik akan lebih menentramkan hati orang yang meminta daripada diberi sedekah

yang.........................................................................................................................

.................................................................................................................................

........................

4. apa yang dimaksud riya”? .................................................................................................................................

.................................................................................................................................

5. Berikan salah satu contoh perbuatanmu yang menggambarkan perilaku berderma

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

................................................................................................................................

☺☺☺ Selamat mengerjakan, ingat?? Motivasi yang tinggi pasti menghasilakn

prestasi!!!

Page 79: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

162

Mendatar

1. Orang yang dermawan oleh alloh dihindarkan dari........takut 2. Sesuatu yang disebut dalam surat Al-Baqoroh ayat: 261 terjemahan dari 4. Allah melarang mengungkit-ungkit infak dan menyakiti perasaan orang

yang menerima infak, karena perbuatan itu amat tercela, jika perbuatan itu dilakukan maka maka sama saja ia berbuat riya’ (pamer) dalam hal ini alloh mengibaratkan seperti debu yang menempel diatas permukaan.......................licin,kemudian tersiram air hujan yang lebat, maka debu itu lenyap, ini artinya tidak sedikitpun mereka bisa memetik buah dari amalanya baik didunia maupoun akhirat. Terjmahan dari

5. Menguykngkit-ungkit amal kebajikan dan menyakiti hti orang yang membutuhkan infaq dapat menghilangkan...........

7. Dengan niat dan hati ikhlas Amar menafkahkan hartanya di jalan allah, ganjaran atas kebaikan yang akan diterimanya kelak berlipat.........atau terjemahan dari ......

8. Salah satu hal yang menghilangkan infaq dan sodaqoh adalah:....................perasaan yang menrima, baik secara langsung maupun tidak

11. Orang yang senang berderma akan dijauhkan dari rasa ...............

3.

1.

2.

4.

5 6

7

10

9

11

Lembar Latihan Siswa Nama : Hari/tanggal: Kelompok :

Page 80: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

163

Menurun 1. Orang yeng memberikan sesuatu dengan tujuan agar orang menyebut

orang yang gemar berderma, hal itu termasuk perbuatan................................

3. Surat al-baqoroh ayat: 261 menjelaskan tentang anjuran untuk berlaku.........

6. Siapakah yang berjanji akan memberi keuntungan berlipat ganda dikahirat kepada orang-orang menafkahkan sebagian dari kekayaan reski yang diterimanya.

8. Menyebut-nyebut mal kebaikan sama dengan... 10. Alloh memerintahkan kepada orang mukmin agar menafkahkan sebagaian

rezkinya dengan menjanjikan keuntungan yang lebih besar di...................

Belajarlah Yang Rajin,, Yang Menentukkan Masa Depanmu Adalah Dirimu Sendiri

Page 81: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

164

LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok : Hari/Tanggal : Carilah hukum bacaan Mad yang terkandung dalam ayat tersebut kemudian tuliskan dalam kolom dibawah ini! No. Hukum Bacaan Contoh Kalimat Jumlah Ket.

“Ilmu Tanpa Amal Bagaikan Pohon Tanpa Buah

Page 82: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

165

Hasil Observasi Kelas (Catatan Lapangan)

Hasil Observasi Kelas Penelitian Tindakan Kelas

Hari/ Tanggal : Rabu 14 Februari Waktu : 2x 40 Menit Lokasi : Kelas VIIID MTsN Kulon Progo Kegiatan : Observasi

Hari rabu 14 Januari 2009 Seperti hari-hari biasanya, siswa terlihat belum

siap menerima pelajaran, ketika bel masuk berbunyi sebagian besar siswa khussunya yang putra masih diluar kelas dan sebagian lainya masih di kantin sekolah, ketika guru terlihat berjalan kearah kelas mereka satu persatu memasuki kelas, ada beberapa siswa yang tidak menghiraukan kehadiran sang guru. Guru membuka pelajaran, kemudian menyampaikan materi yang akan dibahas pokok bahasan "Setan Musuh Manusia" guru menjelaskan materi tersebut dengan ceramah. guru meminta siswa untuk mencatat dibuku catatan terkait dengan materi yang dibahas. Kegiatan pembelajaran lebih banyak difokuskan untuk mencatat.

Kegiatan selanjutnyan siswa diminta guru untuk membaca materi pelajaran yang ada dibuku teks secara bergiliran, siswa dikelas hanya sebagian kecil sdaja yang mendengarkan temanya yang sedang berbicara atau membacakan materi didepan kelas, setelah itu guru memberi tugas kepada siswa untuk guru meminta siswa untuk mencatat dibuku catatan terkait dengan materi yang dibahas. Kegiatan pembelajaran lebih banyak difokuskan untuk mencatat. Sebagian besar siswa di kelas sibuk menyalin catatan yang ada dibuku paket ke dalam buku catatan mereka. Beberapa siswa putra mengabaikan tugastersebut dan sibuk menggambar dan bercengkerama dengan teman sebngunya. Guru tiudak menghiraukan kegiatan mereka. Suasana kelas ramai ketika guru tertidur, siswa tidak terkontrol hanya beberapa siswa putri yang megerjakan tugas tersebut, bahkan ada beberapa siswa yang keluar untuk makan dikantin, setelah jam hampir habis guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya, guru menutup pelajaran dengan salam. Pelajaran Qur'an Hadis pada siang hari ini berakhir

Page 83: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

166

Hasil Observasi Kelas Penelitian Tindakan Kelas

Hari/ Tanggal : Rabu, Tanggal 25 Februari Waktu : 2x40 menit Lokasi : Kelas VIII D MTsN Wates Kegiatan : Pra Tindakan

Seperti sebelumnya, beberapa siswa kelas VIII D masih berada di luar kelas

meskipun bel sudah berbunyi, mereka bergegas masuk ketika saya dengan bapak Sunoto berjalan kea rah kelas mereka, Guru membuka pelajaran kemudian menyampaikan kepada siswa bahwa mulai hari ini pelajaran qur'an hadis selama 6 pertemuan akan diajar oleh peneliti.

Siswa tidak begitu merasa asing dengan peneliti, karena sudah sering terlihat pada saat KKN PPL selam tiga bulan meskipun hanya sekali mengajar kelas mereka dalam mata pelajaran yang berbeda. Peneliti memperkenalkan kembali diri saya, kemudaian mereview ulang pelajaran yang dibahas pada minggu lalu.

Guru : "materi apa yang telah dibahas bersama Bapak Sunoto pada minggu lalu?.....ada yang bisa membantu saya untuk mengingatnya...? (tersenyum dan memandang siswa diseluruh kelas akan tetapi reaksi siswa tetap diam)

Guru :"saya yakin di kelas ini pasti masih ada yang mengingatnya......(terdengar sura bersahutan siswa menjawab pertanyaan tersebut akan tetapi dengan suara yang lirih sepertinya takut dan enggan menjawab dengan keras di kelas)

Guru :"oya...sepertinya saya mendengar ada beberapa suara ditelinga saya..hayoo apa? ya..betul itu meteri yang kita bahas bersama, saya ingin ada yang angkat jari untuk menjawab keras (tetap saja siswa tidak ada yang berani berbicara di depan kelas)

Guru :"baik kalo tidak ada yang mau angkat tanganya berarti saya saja yang akan menunjuk? Yang duduk paling belakang pojok silahkan Daroji apa....

Daroji :(terdiam sejenak sambil senyum-senyum) hm...perilaku dermawan (menjawab dengan lirih)

Guru :"ya..ok bagus daroji,,, ada yang bisa melengkapi jawaban daroji?.......jangan malu untuk menjawab, berani berbicara di depan kelas itu bagus melatih kita untuk PD karena kita harus menumbuhkan PD pada diri kita dan kita harus punya slogan Every Day is PD day..(kelas ramai karena gelak tawa siswa)

Ketfi : "saya bu,, isi kandungan Q.S al-baqoroh ayat 263 yang membahas tentang bagaimana cara berinfaq yang benar yaitu dengan cara mengungkit .

Guru : ya betul bagus , ingatan masih kuat sekali......

Page 84: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

167

Selanjutnya menjelaskan bahwa kita akan melaksanakan pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya pada pertemuan yang akan datang.. Kemudian saya menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan STAD yang merukan salah satu metode Cooperative Learning, saya juga menjelaskan bahwa STAD berbeda dengan kerja kelompok yang lain.

Berdasarkan lembar kerja siswa dengan beberapa data terkait dengan prestasi belajar siswa, maka saya memaparkan pembagaian kelompok dikelas menjadi 5 kelompok sesuai dengan kemampuanya secara variatif. Setelah itu saya meminta masing-masing kelompok berkumpul dengan anggota kelompok masing-masing, suasana kelas ramai karena satu sama lain berpindah tempat dan mencari anggota kelompok.

Saya meminta kelas untuk dikondisikan saya menjelaskan bagaimana seharusnya belajar berkelompok masing-masing individu kelompok harus memberikan yang terbaik bagio kelompoknya, bahwa kerja kelompok bukan hanya 1 atau 2 orang yang berperan, akan tetapi semuanya berperan dalam pembelajaran ini. Kemudian bersama siswa, saya membuat kesepakatan house role diantaranya:

Mendengarkan dan menghargai teman yang sedang berbicara Tidak makan dan minum didalam kelas Izin ketika keluar kelas Memakai pakaian dengan rapi Mempersiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai Masuk kelas tepat waktu Santai tapi serius Peneliti : " bagaiman sepakat ya dengan peraturan yang kita buat??OK! Siswa : " yaaa ..ok!!.

(sebagian siswa serempak menjawab, tapi ada dua siswa putra yang tetap cuex dengan suasana dikelas dia asyik dengan pikiranya sendiri, peneliti selalu memanggil namanya berkali-kali biar dia ikut dan merasa kita butuhkan untuk aktif dalam aktivitas kelas).

Kemudian setelah siswa mengetahui model pembelajaran ini, saya memulai pembelajaran. Karena waktu tinggal sedikit maka saya mereview ulang pembelajaran pertemuan lalu dengan kuis kelompok mengajukan pertanyaaan

" jika nanti ada yang bisamenjawab pertanyaan maka silahkan acungkan tanganya ya" " apa tema yang dibahas minggui lalu? Tentang ap?

(Semua kelas terlihat diam ada beberapa siswa yang menjawab secara bersamaan akan tetapi dengan nada yang lirih, terlihat enggan dan takut untuk berbicara dikelas).

Akhirnya saya menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyan tersebut. Karena waktu habis saya menutup pembelajaran dan tidak lupa memberi motivasi diakhir pembelajaran saya.

Kata motivasi hari ini " setiap manusia dilahirkan untuk cerdas, maka jangan sia-siakan itu, tunjukkan potensi yang ada pada dirikalian…"

Page 85: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

168

Hasil Observasi Kelas Penelitian Tindakan Kelas

Hari/ Tanggal : Rabu, Tanggal 4 Maret Waktu : 2x40 menit Lokasi : Kelas VIII D MTsN Wates Kegiatan : Pertemuan I (Siklus I)

Pada hari Rabu Tanggal 4 Maret 2009 pukul 10.10-11.25, pelaksanaan tindakan dimulai, Pada awal pertemuan sebelum siklus penelitian tindakan dilaksanakan siswa diberi penjelasan terkait dengan pentingnya belajar kelompok. Bahwa setiap orang dari kita mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan untuk meminimalkan kelemahan, kita harus saling membantu, memberi dan menerima. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa belajar dengan mengatakan dan melakukan akan diperoleh daya serap yang tinggi atas perolehan hasil belajar, untuk itu yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata hendaknya ringan tangan dapat membantu mereka yang memiliki kemampuan dibawahnya. Penjelasan ini diperlukan untuk menumbuhkan semangat belajar dan siswa mengerti makna belajar kelompok.

Selanjutnya mengemukakan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran dan juga menjelaskan strategi beserta langkah-langkah pembelajaran yang akan dilalui dalam rencana pembelajaran.

Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian memberi motivasi kepada masing-masing kelompok, guru melaksanakan apresepsi dengan menampilakan (mendemonstrasikan) sebuah gambar, guru menghimbau kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan terkait pendapat masing-masing kelompok terkait dengan gambar tersebut ."

Selanjutnya guru melanjutkan dengan menyampaikan pelajaran dengan contoh-contoh dan demonstrasi menarik. Setelah itu guru membagikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan dan hasil kerja tersebut harus dikemas secara menarik. Presentasi yang dilakukan masing-masing kelompok memang masih sederhana sekedar membacakan hasil dikertas plano yang ditempel di depan kelas.

Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan hasil kerjanya, guru memberi umpan balik dan memaparkan hal-hal yang belum diungkap oleh siswa.

Untuk mengingat kembali materi yang dibahas guru membagikan lembar kerja individu berisi pertanyaan-pertanyaan ringan terkait dengan materi yang dibahas, lembar kerja tersebut dikumpul diakhir pelajaran.

Setelah itu guru sedikit membri energeizer (game ringan) agar siswa tidak bosan. Kemudian guru meminta masing-masing anggota kelompok untuk mempelajri materi yang akan dibahas minggu selanjutnya, yaitu tentang manfaat perilaku Dermawan dengan membaca buku, koran, melihat televisi maupun bertanya dengan orang-orang disekitarnya.Selanjutnya guru menutup pelajaran denagn salam dan kata motivasi, "Motivasi tinggi pasti menghasilkan prestasi!!!

Page 86: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

169

Hasil Observasi Kelas Penelitian Tindakan Kelas

Hari/ Tanggal : Rabu, Tanggal 11 Maret Waktu : 2x40 menit Lokasi : Kelas VIII D MTsN Wates Kegiatan : Pertemuan I I(Siklus I)

Pada hari Rabu tanggal 11 Maret 2009. Tidak seperti bisanya pada pertemuan kedua ini, kelas lebih kondusif dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, siswa masuk kelas tepat waktu hanya 1 siswa saja yang tidak masuk kelas tepat waktu ketika bel berbunyi.

Setelah siswa selesai menata bangku menjadi bentuk kelompok, Guru membuka Pelajaran dengan salam dan membangkitkan semangat siswa dengan memberi motivasi belajar. Setelah guru memastikan bahwa pada hari tersebut kehadiran siswa penuh, guru menanyakkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa terlihat antusias bertukar jawaban yang diperolehnya masing-masing. Kelas terdengar gaduh oleh suara masing-masing kelompok yang sibuk menuliskan jawabanya.

Setelah masing masing kelompok mendapatkan juru bicaranya, presentasipun dimulai, kali ini siswa sudah terlihat tidak kaku seperti pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa terlihat antusias melakukan tanggapan dan memberikan pertanyaan kepada kelompok yang mempunyai jawaban berbeda dengan kelompok-kelompok lain di kelas.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan tes individual sebisa mungkin soal yang diberikan membuat siswa tidak merasa sedang di tes yaitu dengan memberikan soal teka-teki silang.

Selanjutnya guru membahas bersama dengan siswa terkait dengan jawaban-jawaban teka-teki tersebut dengan kompetisi (mengadu cepat unutk menjawab). Pembelajaran di kelas sangat hidup sebagian besar siswa menjawab teka-teki tersebut.

Guru menghimbau kepada siswa agar perilaku Dermawan bukan hanya dipelajari di kelas akan tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru menutup pelajaran dengan salam dan kata Motivasi.'' Semangat dan ketekunan akan membuat orang-orang biasa menjadi unggul sedangkan kemalasan dan kelesuan membuat yang unggul menjadi biasa-biasa saja.

Page 87: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

170

Hasil Observasi Kelas Penelitian Tindakan Kelas

Hari/ Tanggal : Rabu, Tanggal 25 Maret Waktu : 2x40 menit Lokasi : Kelas VIII D MTsN Wates Kegiatan : Pertemuan I I(Siklus II)

Pada hari ini, mata pelajaran Qur'an Hadis pokok bahasanya adalah bacaan Mad, materi terkait dengan pokok bahasan itu haruslah disampaikan dengan jelas karena sebagian besar siswa di kelas ini bacaan al-qur'anya belum lancar. Oleh karena itu, untuk pertamuan ini selama 2 jam pelajaran akan membahas mad asli dan 4 macam jenis mad far'i. tempat duduk kali ini menggunakan model klasikal. Guru membuka pelajaran, kemudian sedikit memberikan game energeizer untuk dapat memicu siswa untuk berkonsentrasi. Guru : Sebelum kita memulai pelajaran pada siang hari yang panas ini..dan

semuanya lapar..kan?he…setelah pelajaran ini nanti makan dirumahnya masing-masing ya….Ok sekarang angkat kedua tanganya perhatikan instruksi saya, silahkan lakukan apa yang saya katakan, akan tetapi jangan tirukan apa yang saya lakukan, baik kita mulai, pegamng mata (beberapa siswa tidak memegang mata akan tetapi memegang dagu menirukan yang guru lakukan, game itu membuat siswa tertawa..)

Setelah beberapa menit, siswa mulai dapat dikondisikan dan tertarik pada

guru, selanjutnya guru membuka pelajaran dan menjelaskan indikator pembelajaran kepada siswa.

Guru memulai pembelajaran dengan mendemonstrasikan bacaan Mad dengan menggunakan kertas plano dan asturo agar dapat menarik minat siswa untuk memperhatikan, kemudian mengulang-ulang materi dan meminta siswa untuk bergantian menjelaskan kepada siswa yang lain ke depan kelas untuk memberi contoh bacaan-bacaan tersebut.

Meskipun materi yang dibahas pada hari ini sangat sedikit akan tetapi sebagian siswa faham. Hal itu dapat terlihat ketika ada kuis Who Im I? atau kuis siapa aku?? diakhir pelajaran mereka bisa membedakan ke empat bacaan Mad tersebut.setelah kuis selesai dan guru bersama siswa meninjau ulang materi pelajaran kemudian guru menutup pelajaran dengan salam.

Page 88: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

171

Hasil Observasi Kelas Penelitian Tindakan Kelas

Hari/ Tanggal : Rabu, Tanggal 1 Maret Waktu : 2x40 menit Lokasi : Kelas VIII D MTsN Wates Kegiatan : Pertemuan I I(Siklus II)

Kegiatan pembelajaran pada hari Rabu tanggal 1 April ini suasana kelas kondusif dan luar biasa siswa mempunyai antusiasme tinggi, guru membuka pelajaran dengan menanyakan atau mereview ulang pelajaran pertemuan lalu.beberapa siswa memberikan jawabanya,

Guru : ada yang masih ingat pada minggu kemaren kita mempelajari apa?

Ika : bacaan Mad Guru : Bagus ika..sekarang saya ingin bertanya pada anggit sebutkan

salah satu Mad yang kita pelajari minggu lalu apa? Anggit : (tersenyum) Mad bu...(menjawab lirih) Guru : iya yang keras nggit biar temenya mendengar..Mad apa saja? Anggit : Mad asli, mad jaiz munfasil, mad arid lisukun.. Guru : bagus sekali Anggit...andai saja setiap pembelajaran kamu

memperhatikan dan tidak membuat gaduh di kelas saya yakin kamulebih luar biasa pada hari ini, tingkatkan belajarnya, dan fokus terhadcap pelajaran ya, bukan saaja pada pelajaran qur'an Hadis ini tapi semuanya...ya

Guru : baik ...saya peracaya semuanya masih faham dan tahu bacaan Mad yang telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya, Oleh karena itu, pada siang hari ini, silahkan dikerjakan secara kelompok soal-aoal yang indah ini secara berkelompok.

Masing-masing siswa duduk sesuai kelompoknya dan berdiskusi mengerjakan soal yang diberikan, kelompok serius mengerjakan soal. Guru menghimbau adanya pembagian kerja yang baik pada masing-masing kelompok kemudian dilanjutkan dengan presentasi kelas. Sebelum presentasi kelas dimulai guru memberikan motivasi.

Diakhir pelajaran guru memberikan reward bagi siswa yang paling aktif dan kelompok terbaik. Hal ini sebagai pemicu semangat belajar mereka. Siswa terlihat menyuki model pembelajaran ini'. Kalian semua adalah peserta didik atau siswa MTsN Wates yang disiapkan menjadi peserta didik yang mempunyai keunggulan dalam prestasi, mulia dalam budi . Tunjukan bahwa siswa Madrasah juga tidak kalah dengan sekolah umum lainya, tidak kalah dengan sekolah lain, kita mempunyai nilai plus. Dan Menjadi siswa Madrasah janganlah minder harus PD ketika ada kegiatan diluar siswa Madrasah harus OK!berani tampil di depan, berani berbicara, nah....mumpung masih kelas 2 masih Madrasah Tsanawiyah berlatihlah berbicara di depan kelas menyampaikan gagasan, dan lain sebagainya.

Page 89: PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/3221/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · berpedoman pada surat keputusan bersama Departemen Agama dan Menteri

DAFTAR NILAI QUR’AN HADIS

OBSERVASI AWAL KELAS VIII D MTsN KULON PROGO YOGYAKARTA

N0. NAMA NILAI SISWA

1 ADAM NUGROHO 70 2 AMINAH 70 3 ANDI SUPANDI 75 4 ANGGIT KURNIA PUTRA 42 5 ANTIKA YUNI PARATIWI 50 6 APRI KURNIAWAN 53 7 ARUM DWI ANUNGTYAS 57 8 AYU SETYONINGSIH 58 9 BUDIANTO 65

10 DAROJI 70 11 DWI MARWANTO 65

12 FARADILLAH WIDYASINTA RAKHMA 65

13 FITRIA HANDAYANI 67 14 HANIFAH JANNATUL KHOIR 70 15 HESTI IRMAWATI 71 16 IDHA RYYANI 75 17 IKA APRIYANI 56 18 IKA MEILA SARI 72 19 JAZIM LATIFAH 59 20 KETFIYAH 95 21 KRISDIYANTO 45 22 LULUT WILASTRO 64 23 MARDIYANTO 57 24 MUH HAFIDZ MUTHOHAR 80 25 MUHAMMAD ROIS RINJANI 80 26 PUTERI NOVIEA AZYARI 45 27 RIAN MENDRAS TAMA 80 28 RIZAL MUSTOFA 65 29 SOLICH NGAZIZ 65 30 TITK ANDRIYANI 65 31 VITA FATIMAH 75 32 YUNI KARTIKASARI 65 33 YUNIKA SURIS TRIANTO 56