5
PENETAPAN KADAR SULFAMERAZIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NITRIMETRI. I. LATAR BELAKANG Kimia farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktu rdari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Dalam bidang analisis farmasi, identifikasi  bahan baku yang digunakan sebagai bahan obat atau bahan bantu belum begitu banyak dilakukan. Yang banyak dilakukan adalah identifikasi anion ataupun kation yang merupakan  bagian bahan obat, bahan baku, bahan bantu dan sediaan untuk senyawaan organik maupun senyawa organik, yang pada analisis kedua senyawa tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang penting. Analisa kualitatif dapat dilakukan dengan cara klinik maupun instrumental yaitu dengan menggunakan alat modern. Cara klasik dapat dibagi menjadi beberapa metode diantaranya adalah volumetri. Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang berdasarkan  pada reaksi pembentukan garam diazonium. Garam diazonium itu terbentuk dari h asil reaksi antara senyawa yang mengandung gugus amin aromatis bebas, pada suhu di bawah 15°C dalam senyawa asam. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan metode nitrimetri adalah seperti sulfamerazin, sulfadiazin dan sulfanilamid. Senyawa-senyawa ini dalam dunia farmasi sangat bermanfaat seperti sulfamerazin sangat berguna sebagai obat antimikroba. Melihat kegunaannya tersebut maka jurnal ini dibuat untuk menganalisa kadar sulfamerazin agar penyalahgunaan obat-obatan tersebut dapat dihindari. Persyaratan Kadar dalam Farmakope III hal 584 : Sulfamerazin mengandung tidak kurang dari 99,0% C 11 H 12  N 4 O 2 S dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. II. PRINSIP DAN REAKSI Salah satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalah diazotasi (nitrimetri). Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam. Dalam titrasi diazotasi, digunakan dua macam indikator, yaitu indikator dalam dan indikator luar. Sebagai

Penetapan Kadar Sulfamerazin Dengan Menggunakan Metode Nitrimetri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktu rdari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Dalam bidang analisis farmasi, identifikasi bahan baku yang digunakan sebagai bahan obat atau bahan bantu belum begitu banyak dilakukan. Yang banyak dilakukan adalah identifikasi anion ataupun kation yang merupakan bagian bahan obat, bahan baku, bahan bantu dan sediaan untuk senyawaan organik maupun senyawa organik, yang pada analisis kedua senyawa tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang penting.

Citation preview

PENETAPAN KADAR SULFAMERAZIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NITRIMETRI.

I. LATAR BELAKANGKimia farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktu rdari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Dalam bidang analisis farmasi, identifikasi bahan baku yang digunakan sebagai bahan obat atau bahan bantu belum begitu banyak dilakukan. Yang banyak dilakukan adalah identifikasi anion ataupun kation yang merupakan bagian bahan obat, bahan baku, bahan bantu dan sediaan untuk senyawaan organik maupun senyawa organik, yang pada analisis kedua senyawa tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang penting.Analisa kualitatif dapat dilakukan dengan cara klinik maupun instrumental yaitu dengan menggunakan alat modern. Cara klasik dapat dibagi menjadi beberapa metode diantaranya adalah volumetri. Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang berdasarkan pada reaksi pembentukan garam diazonium. Garam diazonium itu terbentuk dari hasil reaksi antara senyawa yang mengandung gugus amin aromatis bebas, pada suhu di bawah 15C dalam senyawa asam. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan metode nitrimetri adalah seperti sulfamerazin, sulfadiazin dan sulfanilamid. Senyawa-senyawa ini dalam dunia farmasi sangat bermanfaat seperti sulfamerazin sangat berguna sebagai obat antimikroba. Melihat kegunaannya tersebut maka jurnal ini dibuat untuk menganalisa kadar sulfamerazin agar penyalahgunaan obat-obatan tersebut dapat dihindari. Persyaratan Kadar dalam Farmakope III hal 584 : Sulfamerazin mengandung tidak kurang dari 99,0% C11H12N4O2S dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

II. PRINSIP DAN REAKSISalah satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalah diazotasi (nitrimetri). Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam. Dalam titrasi diazotasi, digunakan dua macam indikator, yaitu indikator dalam dan indikator luar. Sebagai indikator dalam digunakan campuran indikator tropeolin dan metilen biru, yang mengalami perubahan warna dari ungu menjadi biru kehijauan. Sedangkan untuk indikator luarnya digunakan kertas kanji iodida (Wunas, J, 1986).Reaksi :NaNO2 +HCl HNO2 + NaClIII. METODEMenggunakan titrasi Nitrimetri. Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang berdasarkan pada reaksi pembentukan garam diazonium.

IV. ALAT DAN BAHAN4.1 Alat :1. Botol semprot 2. Baskom3. Erlenmeyer4. gelas kimia 5. pipet tetes6. thermometer7. gelas ukur8. corong9. buret10. statif.4.2 Bahan :1. Aquadest2. Aluminium foil3. HCl pekat4. kertas indicator kanji5. Sulfamerazin6. es batu7. natrium nitrit8. tissue9. kertas timbang.V. CARA KERJA1. Ditimbang saksama 50,2 mg sulfamerazin2. Dilarutkan dalam Erlenmeyer dengan 50 ml air suling dan 5 ml HCl pekat.3. Erlenmeyer diutup dengan aluminium foil, dinginkan dengan cara merendam Erlenmeyer berisi larutan kedalam es batu, sambil diukur suhu tidak kurang dari 15 0C dengan menggunakan termometer.4. Dititrasi dengan NaNO2 hingga menunjukkan warna biru segera pada saat digoreskan tetesan larutannya pada kertas kanji iodida.5. Dicatat volume titrasinya.

VI. PERHITUNGAN% Kadar I= x 100%

VII. DAFTAR PUSTAKAWunas, J., Said, S., (1986), Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif UNHAS, Makassar. Available in URL HYPERLINK . http://bajilfarmasiumi. blogspot.com /2011/10/nitrimetri-perbaikan.html.Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, edisi III, Departemen Kesehatan RI., Jakarta.

KIMIA FARMASI

oleh:Ni Komang Mira Yanti(P07134012031)

disampaikan kepada :Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kimia Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASARJURUSAN ANALIS KESEHATAN2013