Upload
lydat
View
250
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENETAPAN KINERJA
BUPATI BANJARNEGARA
TAHUN 2012
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2012
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karuniaNya kami telah dapat menyusun buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2012. Laporan Kinerja merupakan kewajiban sebagaimana
tersebut dalam Pasal 3 (tiga) Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999, bahwa Asas
Akuntabilitas sebagai salah satu pilar utama good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun ini
sebagai wujud pertanggungjawaban pejabat publik, untuk menyampaikan kepada publik
tentang kinerja pemerintah selama satu tahun. Sehingga LAKIP ini berupaya mengungkapkan
secara obyektif tentang keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Banjarnegara Periode Tahun 2011-2016.
Dengan harapan melalui media LAKIP ini akan memperoleh umpan balik yang
bermanfaat untuk melakukan perbaikan – perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara di masa mendatang.
LAKIP ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam
mengembangkan Sistem Akuntabilitas Kinerja bagi Instansi Pemerintah, hal ini tampak dari
dukungan yang diberikan oleh seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara tanpa
terkecuali, yang telah menyusun LAKIP sejak Tahun 2003 sampai Tahun 2012.
Akhir kata, kepada seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara agar
senantiasa meningkatkan kinerjanya yang berbasis pada prinsip transparansi, partisipatif dan
akuntabel. Dengan penyelenggaraan sistem akuntabilitas yang baik, akan memberikan
kontribusi tercapainya pemerintahan yang baik (good governence) yang menjadi harapan
masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di Kabupaten Banjarnegara.
Banjarnegara, Maret 2013
BUPATI BANJARNEGARA
No. Jabatan Paraf &
Tgl
1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
iii
DAFTAR ISI
Halaman :
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................... vii
BAB. I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ......................... 1
C. Lingkungan Strategis...................................................... 5
D. Kondisi Ekonomi .......................................................... 14
E. Potensi Wilayah ............................................................ 21
F. Potensi Sumber Daya Manusia ..................................... 40
BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 57
A. Perencanaan ................................................................... 57
B. Perjanjian Kinerja ............................................................ 96
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 99
A. Pengukuran Kinerja ......................................................... 111
B. Analisis Capaian Kinerja ................................................. 155
C. Akuntabilitas Keuangan................................................. 321
BAB. IV PENUTUP .............................................................................. 325
Penutup .................................................................................... 325
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Rencana Kinerja Tahunan
II. Pengukuran Kinerja
DAFTAR TABEL
iv
Halaman :
TABEL 1.1. : Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara Diperinci Per
Kecamatan
6
TABEL 1.2. : Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan Di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008 – 2012 dirinci menurut
Kecamatan
7
TABEL 1.3. : Nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 Km di
Kabupaten Banjarnegara
9
TABEL 1.4. : Panjang saluran irigasi dirinci menurut jenis saluran dan
Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 (M)
10
TABEL 1.5. : Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan di Kabupaten
Banjarnegara ( di atas permukaan laut/ meter dpl )
11
TABEL 1.6. : Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara. 13
TABEL 1.7. : Panjang Jalan di Kabupaten Banjarnegara 2008 – 2012
( km )
14
TABEL 1.8. : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Berlaku Tahun
2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )
15
TABEL 1.9. : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Banjarnegara Menurut Lapangan Usaha atas dasar
Harga Konstan Tahun 2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )
16
TABEL 1.10. : Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten
Banjarnegara menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku Tahun Tahun 2008 – 2012 (persen)
17
TABEL 1.11. : Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten
Banjarnegara menurut lapangan usaha atas dasar harga
Konstan Tahun 2008 – 2012 (persen)
17
TABEL 1.12. : Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara
Per Bulan Menurut Tahun Kalender 2012 Januari s/d
Desember 2012 (%)
18
TABEL 1.13. : Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007-2012
(persen)
19
TABEL 1.14. : Jumlah Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten
Banjarnegara Tahun Anggaran 2007 - 2012 (000 Rp.)
19
TABEL 1.15. : Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Banjarnegara 21
TABEL 1.16.a. : Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara
(hektar)
22
TABEL 1.16.b. : Penggunaan Bukan Lahan Sawah di Kabupaten
Banjarnegara (hektar)
23
TABEL 1.16.c. : Penggunaan Bukan Pertanian di Kabupaten Banjarnegara
(hektar)
23
TABEL 1.17. : Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten
Banjarnegara Pada Tahun 2008-2012
24
v
Halaman :
TABEL 1.18. : Jumlah Produksi Sayur-sayuran Tahun 2008-2012 25
TABEL 1.19. : Jumlah Produksi Buah-buahan Tahun 2008– 2012 26
TABEL 1.20. : Populasi Ternak Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 –
2012
27
TABEL 1.21. : LuaAreal Kolam dan Produksi Ikan Di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008-2012
28
TABEL 1.22. : Luas Panen dan Produksi Perkebunan Di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008 – 2012
29
TABEL 1.23. : Produksi Hasil Hutan Negara dan Hutan Rakyat di
Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis Produksi Tahun
2007-2012
31
TABEL 1.24. : Potensi Bahan Galian Golongan C Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2010 – 2012
33
TABEL 1.25. : Banyaknya Jenis Industri di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2007 - 2012
35
TABEL 1.26. : Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan
Produksi di Kabupaten Banjarnegara menurut Kelompok
Jenis Industri Tahun 2012
35
TABEL 1.27. : Jumlah kunjungan Wisatawan di Kabupaten Banjarnegara
pada tahun 2007-2012
39
TABEL 1.28. : Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten
Banjarnegara Keadaan Tahun 2012
40
TABEL 1.29. : Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Jenis
Kelamin di Kabupaten Banjarnegara dalam waktu 3 (
tiga) Tahun (2007-2012)
41
TABEL 1.30. : Jumlah Pencari Kerja Tahun 2009 - 2012 Yang
Ditempatkan Bekerja
42
TABEL 1.31. : Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang
Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 - 2012
42
TABEL 1.32. : Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Sekolah Yang
Ditamatkan Tahun 2010-2011
46
TABEL 1.33. : Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA Dirinci
Menurut Kecamatan Tahun 2009-2012
47
vi
Halaman :
TABEL 1.34. : Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA Dirinci
Menurut Kecamatan Tahun 2009-2012
48
TABEL 1.35. : Banyaknya Anak Usia Sekolah Dan Yang Bersekolah
Dirinci Menurut Kelompok Umur Usia Sekolah Tahun
2012
49
TABEL 1.36. : Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2012
50
TABEL 1.37. : Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 (Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007– 2012
51
TABEL 1.38. : Banyaknya Keluarga Sejahtera I di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007– 2012
51
TABEL 1.39. : Banyaknya Keluarga Sejahtera II di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007 – 2012
52
TABEL 1.40. : Banyaknya Keluarga Sejahtera III di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007– 2012
52
TABEL 1.41. : Banyaknya Keluarga Sejahtera III Plus di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2007 – 2012
52
TABEL 1.42. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten
Banjarnegara Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang
Keadaan Tahun 2010 - 2012 )
53
TABEL 1.43. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten
Banjarnegara berdasarkan tingkat pendidikan tahun
2010-. 2012 ( keadaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2012 )
54
TABEL 1.44. : Bagan Chart Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan
Tahun 2012
55
TABEL 1.45. : Komposisi Parpol di DPRD Kabupaten Banjarnegara Hasil
Pemilu 2009
56
TABEL III.1. : Pengukuran Kinerja 111
vii
Halaman :
TABEL III.2. : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2012
322
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012 merupakan Tahun pertama
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016.
Upaya keras telah dilakukan guna mewujudkan Visi : “Terwujudnya Banjarnegara Yang
Mandiri Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berakhlak Mulia”.
Dalam kerangka otonomi daerah dan desentralisasi, Visi, Misi dan pelaksanaan program-
program kegiatan telah mencoba direalisasikan dengan menimbang prinsip efisiensi,
efektifitas dan akuntabilitas.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, telah memberikan arah implementasi prinsip akuntabilitas secara jelas.
Berpedoman pada hal itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia, melalui LAKIP berusaha mempertanggungjawabkan
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan
perencanaan strategis yang sudah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2012 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber
daya sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh pemerintah. LAKIP melaporkan
capaian kinerja (performance result) sesuai dengan rencana kinerja (performance plan) dan
merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 – 2016.
Sesuai amanat RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2016, dijabarkan dalam
6 (enam) misi, 51 (lima puluh satu) sasaran strategis sebagai upaya untuk mencapai tujuan
dan misi Kabupaten Banjarnegara. Untuk mewujudkan ke-51 sasaran tersebut, telah
ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2012 yang terdiri dari
Pendapatan sebesar Rp 1.153.649.397.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.193.098.804.187,-
(103,42 %) dan Belanja sebesar Rp 1.242.254.339.000,- dengan realisasi sebesar Rp
1.111.145.362.420,- (89.45 %)
Dari 51 sasaran yang ditetapkan, 44 (empat puluh empat) sasaran yang telah dicapai
dengan hasil memuaskan, sebanyak 4 (empat) sasaran yang dicapai dengan hasil sangat baik,
1 (satu) sasaran dengan hasil baik, 1 (satu) sasaran dengan hasil cukup sedangkan 1 (satu)
sasaran dengan hasil Kurang. Adapun rata-rata dari ke 51 sasaran tersebut yaitu 126,62 %.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran pembangunan melalaui
LAKIP ini, menunjukan masih ada beberapa sasaran yang belum tercapai secara maksimal.
Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain :
ix
1. Belum adanya sinkronisasi antara target yang ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD yang
selanjutnya dituangkan dalam Renstra dan Renja SKPD. Target yang ditetapkan dalam
RKPD belum diaktualisasikan sesuai anggaran APBD sehingga target capaian kinerja
sasaran belum selaras.
2. Ada beberapa indikator kinerja sasaran tidak didukung ketersediaan data. Indikator
Kinerja Utama sebagai instrumen untuk mengukur pencapaian sasaran belum
sepenuhnya dipahami oleh masing–masing SKPD, dan belum adanya petunjuk teknis dari
beberapa penerapan SPM sehingga SKPD belum dapat menggali data profil pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Pemahaman oleh masing-masing SKPD terhadap ketentuan pedoman Penyusunan
LAKIP masih kurang sehingga penyusunan LAKIP belum optimal.
Adapun strategi pemecahan masalah di atas adalah :
1. Mengadakan evaluasi pada target-target yang telah ditetapkan di RPJMD sehingga ada
sinkronisasi antara RKPD dan Penetapan Kinerja SKPD.
2. Memacu penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara
penuh, yaitu SKPD selain menyusun Renstra, TAPKIN dan LAKIP juga harus
menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (TAPKIN)
Perubahan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman SKPD tentang penyusunan LAKIP dan
TAPKIN dengan mengundang Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sehinga
masing-masing SKPD mempunyai persepsi yang sama dalam penyusunan LAKIP dan
TAPKIN sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta masing-masing
Kepala SKPD untuk memaparkan hasil LAKIPnya dihadapan tim pengarah sehingga
akan diketahui kekurangan dalam penyusunannya.
Pencapaian sasaran strategis Tahun 2012 ini telah mampu memberikan kontribusi
terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara secara makro pada tahun pertama masa
bakti Bupati Banjarnegara periode 2011-2016 dan diharapkan mampu menjadi landasan yang
baik untuk pembangunan lima tahun ke depan.
Banjarnegara, Maret 2013
No Jabatan Paraf &
tgl BUPATI BANJARNEGARA
1 Sekda
2 Asisten
3 Kabag
3. Kabag SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Hal ini merupakan bagian dari
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong
terwujudnya sebuah Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) di Indonesia
sebagaimana telah diamanatkan oleh rakyat melalui Tap MPR Nomor IX Tahun 1998.
Penyusunan LAKIP, diharapkan dapat bermanfaat :
1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk dapat menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di Kabupaten Banjarnegara.
2. Menjadikan Kabupaten Banjarnegara akuntabel, sehingga dapat berpotensi secara
efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Banjarnegara terhadap penyelenggara
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Kedudukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan
terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan
bahwa Pemerintah Daerah adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah daerah yaitu
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah daerah terdiri
dari Kepala Daerah dan Perangkat Daerah.
2
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melakukan penataan kelembagaan
kembali berdasarkan PP 41 Tahun 2007 atau yang lebih dikenal dengan Penataan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja ( SOTK ) dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah
yaitu sebagai berikut :
a) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007 Nomor 9 Seri D);
b) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 15 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 107);
c) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 16 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 108);
d) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109);
e) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 18
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 110);
f) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008
Nomor 19 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
111);
g) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 Nomor 9
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 137).
2. Tugas Pokok dan Fungsi :
Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing perangkat daerah dapat dikemukakan
sebagai berikut :
3
a) Tugas Pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinasikan Staf Ahli Bupati, Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Satuan
Polisi Pamong Praja, Kecamatan dan Kelurahan dan mempunyai fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
b) Tugas Pokok Sekretariat DPRD adalah menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan
oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, serta mempunyai Fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
c) Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 12 ( dua belas ) Dinas, masing-
masing mempunyai tugas pokok sebagaimana telah ditetapkan dalam perda dan
fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banjarnegara.
d) Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari 10 ( sepuluh )
yang terdiri dari Inspektorat, 3 Badan, 5 Kantor dan Rumah Sakit Umum
Daerah, masing-masing mempunyai tugas pokok sebagaimana telah ditetapkan
dalam perda dan fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati
Banjarnegara.
e) Satpol PP mempunyai tugas pokok memelihara dan menyelenggarakan
ketentraman umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan/ Keputusan
Bupati.
f) Kecamatan mempunyai tugas pokok menjalankan kewenangan yang dilimpahkan
oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan tugas umum
pemerintahan serta mempunyai Fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Bupati Banjarnegara.
g) Kelurahan mempunyai Tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarkatan dan mempunyai fungsi sebagaimana telah
ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banjarnegara.
h) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan
koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perijinan
secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi,
keamanan dan kepastian
i) Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas pokok menetapkan
pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana, standarisasi
serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana, menetapkan dan
menginformasikan peta rawan bencana, menyusun dan menetapkan prosedur tetap
4
penanganan bencana, mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan
barang.
3. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai berikut :
a) Sekretariat Daerah, terdiri dari :
(1) Asisten Pemerintahan, meliputi : Bagian Tata Pemerintahan, Bagian
Pemerintah Desa dan Bagian Hukum;
(2) Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi : Bagian
Pembangunan, Bagian Perekonomian dan Bagian Kesejahteraan Rakyat;
(3) Asisten Administrasi, meliputi : Bagian Organisasi, Bagian Hubungan
Masyarakat dan Bagian Umum.
b) Sekretariat DPRD, terdiri dari :
(1) Sekretaris DPRD
(2) Bagian, meliputi : Bagian Rapat dan Dokumentasi, Bagian Perundangan-
Undangan dan Pengkajian serta Bagian Umum.
c) Dinas Daerah, terdiri dari 12 Dinas, yaitu :
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
(2) Dinas Kesehatan
(3) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(4) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
(5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(6) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(7) Dinas Pekerjaan Umum
(8) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi, Sumber Daya Mineral
(9) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
(10) Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
(11) Dinas Kehutanan dan Perkebunan
(12) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
d) Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :
(1) Inspektorat
(2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5
(3) Badan Kepegawaian Daerah
(4) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
(5) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
(6) Kantor Lingkungan Hidup
(7) Kantor Ketahanan Pangan
(8) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
(9) Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(10) Rumah Sakit Umum Daerah
e) Satuan Polisi Pamong Praja
f) Kecamatan
Kecamatan berjumlah 20 (dua puluh), dengan Struktur Organisasi terdiri dari :
Camat, Sekretariat, Subag dan Seksi-Seksi.
g) Kelurahan
Kelurahan berjumlah 12 (dua belas), dengan Struktur Organisasi terdiri dari :
Lurah, Sekretariat dan Seksi-seksi.
h) Lembaga Lain Daerah terdiri dari :
(1) Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
(2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
C. LINGKUNGAN STRATEGIS
1. KEADAAN GEOGRAFI
a) Letak Geografis.
Secara Astronomi Kabupaten Banjarnegara terletak. diantara 7 12’- 7 31’ Lintang
Selatan dan 109 29’ 10” – 109 45’50” Bujur Timur.
b) Batas-batas wilayah Kabupaten Banjarnegara:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Batang.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten
Purbalingga.
c) Luas Wilayah :
Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara : 106.970,997 Ha atau sebesar 3,29 % dari
luas seluruh wilayah propinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 20 kecamatan (12
Kelurahan dan 266 Desa).
6
Tabel I. 1.
Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara
Diperinci Per Kecamatan
NO KECAMATAN LUAS (Ha) PERSENTASE
1. Susukan 5.265,67 4,923%
2. Purwareja Klampok 2.186,67 2,044%
3. Mandiraja 5.261,58 4,919%
4. Purwanegara 7.386,53 6,905%
5. Bawang 5.520,64 5,61%
6. Banjarnegara 2.624,20 2,453%
7. Pagedongan 8.005,24 7,530%
8. Sigaluh 3.955,95 3,698%
9. Madukara 4.820,15 4,506%
10. Banjarmangu 4.635,61 4,334%
11. Wanadadi 2.827,41 2,643%
12. Rakit 3.244,62 3,033%
13. Punggelan 10.284,01 9,614%
14. Karangkobar 3.906,94 3,652%
15. Pagentan 4.618,98 4,318%
16. Pejawaran 5.244,97 4,884%
17. Batur 4.717,10 4,410%
18. Wanayasa 8.201,13 7,667%
19. Kalibening 8.377,56 7,832%
20 Pandanarum 5.856,05 5,474%
Jumlah 106.970,997 100,00%
Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Banjarnegara
d) Kependudukan :
Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2008 sampai Tahun
2012 tercatat sebanyak :
NO JENIS
KELAMIN
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
7
1. Laki –laki 513.108 584.296 545.817 553.076 483.433
2. Perempuan 496.023 564.629 564.629 534.413 461.230
JUMLAH 1.009.331 1.148.925 1.073.240 1.087.489 944.663
Sumber : Dindukcapil Kab. Banjarnegara
2. KLIMATOLOGI DAN HIDROLOGI
a) Klimatologi
Ditinjau dari iklim yang ada, Kabupaten Banjarnegara beriklim tropis.
Musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Bulan basah
umumnya lebih banyak daripada bulan kering. Wilayah Kabupaten Banjarnegara
bagian Utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi di
banding wilayah tengah dan selatan dikarenakan makin tinggi tempat dari
permukaan laut biasanya curah hujan semakin besar dan frekuensi hujannya
semakin tinggi. Data banyaknya curah hujan dan hari hujan di Kabupaten
Banjarnegara dirinci menurut kecamatan, selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel : I.2.
Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan
Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 – 2012 dirinci menurut Kecamatan
No Kecamatan Curah Hujan Hari Hujan
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
1. Susukan 2.163 2.779 6.241 2.673 3.173 128 145 246 144 134
2. Purwareja
Klampok
4.792 2.697 4.449 2.861 3.717 113 120 196 129 114
3. Mandiraja 2.546 2.527 5.044 2.756 3.348 113 141 239 145 135
4. Purwonegoro + + + + - + + + + -
5. Bawang + + + + - + + + + -
6. Banjarnegara 3.484 3.686 6.408 - 4.429 142 156 255 - 132
7. Pagedongan - - - - - - - - - -
8. Sigaluh - - - - - - - - - -
9 Madukara 3.454 3.536 5.525 3.561 3.634 179 178 251 174 167
10 Banjarmangu 3.375 3.724 6.117 3.434 4.058 144 166 237 158 155
11 Wanadadi 3.083 3.423 6.211 3.266 3.580 149 171 342 159 160
8
12 Rakit - - - - - - - - - -
13 Punggelan - - - - - - - - - -
14 Karangkobar - - - - - - - - - -
15 Pagentan - - - - - - - - - -
16 Pejawaran 2.577 2.742 4.531 3.683 3.685 189 189 292 219 207
17 Batur - - - - - - - - - -
18 Wanayasa - - - - - - - - - -
19 Kalibening - - - - - - - - - -
20 Pandanarum - - - - - - - - - -
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
Ket : + = Alat penakar hujan rusak 0 = Keadaan tidak hujan
- = Tidak mengirimkan data
Dari tabel di atas, diketahui bahwa Curah hujan tertinggi tahun 2012 terjadi
di Kecamatan Banjarnegara sebanyak 4.429 mm dan curah hujan terendah terjadi di
Kecamatan Susukan sebesar 3.173 mm. Sedangkan hari hujan tertinggi pada tahun
2012, terjadi pada Kecamatan Pejawaran sebanyak 207 hari dan hari hujan terendah
terjadi pada Kecamatan Purworejo Klampok sebanyak 114 hari.
b) Sumber Daya Air
Dari segi hidrologi, berbagai mata air yang ada di Kabupaten Banjarnegara
merupakan potensi yang dapat di manfaatkan baik untuk kebutuhan rumah tangga,
irigasi, industri maupun kebutuhan lain dan wisata arung jeram. Sumber air tersebut
antara lain berupa sungai-sungai besar seperti sungai Serayu, Piasa, Sapi, Merawu,
Gintung dan masih banyak sungai kecil tersebar di wilayah Kabupaten
Banjarnegara. Di samping sungai-sungai yang ada di Kabupaten juga terdapat
banyak telaga seperti Telaga Balaikambang, Telaga Sewiwi dan Telaga Merdada.
Nama-nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 km di Kabupaten Banjarnegara
sebagaimana tersebut dalam tabel berikut:
Tabel I.3
Nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 Km di Kabupaten Banjarnegara
9
Serayu; 66
Piasa; 49
Sapi; 35
Monda; 12
Pager; 10
Merawu; 32
Gintung; 30
Tulis; 14
Bojong; 11
Urang; 13
Dolog; 20
Parakan; 18
Pekacangan,
20
Penaruban, 11
Sibebek, 13Bombong, 11
Brukah, 10
0 20 40 60 80
Nam
a S
un
ga
i
Panjang km
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
Disamping sungai dan telaga, di Banjarnegara juga memiliki waduk buatan
PLTA Panglima Besar Sudirman yang dapat menampung air sebanyak 156 Juta m3.
Waduk ini dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik yang berkekuatan 184,5
MW, pengairan sawah 6.426,10 Ha, perairan dan sebagai obyek pariwisata.
Disamping itu potensi air tanah terdapat di sekitar Gunung Brama, Gunung
Kubang, Gunung Prahu, Gunung Raja, Gunung Raga Jembangan, Gunung
Petarangan dan di lembah sungai Serayu yang apabila diusahakan dapat
dimanfaatkan untuk air minum maupun pengairan pedesaan.
c) Panjang Saluran Irigasi
Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah aliran sungai yang besar.
Sungai Serayu membelah wilayah kabupaten pegunungan ini. Di samping itu juga
memiliki saluran irigasi primer, sekunder maupun tersier. Keseluruhuan saluran
primer adalah 140.589 km, saluran sekunder adalah 394.165 km dan saluran tersier
adalah 418.222 km. Jenis saluran primer terpanjang terletak di Kecamatan Susukan
sepanjang 21.600 km atau 15,36 % dari panjang saluran irigasi primer yaitu
sepanjang 140.589 km. Jenis saluran sekunder terpanjang di Kecamatan Punggelan
sepanjang 35.645 m atau 9,04 % dari panjang keseluruhan irigasi sekunder yaitu
394.165 m, sedangkan jenis saluran tersier terpanjang terletak di Kecamatan
Mandiraja sepanjang 81.410 m atau 19,47 % dari panjang keseluruhan saluran
irigasi tersier yaitu 418.222 m. Secara lengkap, gambaran panjang saluran irigasi
10
yang dirinci menurut jenis saluran primer, sekunder dan tersier dalam wilayah
Kecamatan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel I. 4
Panjang saluran irigasi dirinci menurut jenis saluran
dan Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 -2012 (M)
No Kecamatan Jenis Saluran (Tahun 2011) Jenis Saluran (Tahun 2012)
Primer Sekunder Tersier Primer Sekunder Tersier
1 Susukan 21.600 20.650 46.450 21.600 20.650 46.450
2 Purwareja
Klampok
8.173 - 41.810 8.173 - 41.810
3 Mandiraja 19.351 25.310 81.410 19.351 25.310 81.410
4 Purwonegoro 10.815 4.554 68.715 10.815 4.554 68.715
5 Bawang 15.618 14.940 80.261 15.618 14.940 80.261
6 Banjarnegara 14.660 20.942 25.773 14.660 20.942 25.773
7 Pagedongan - 15.600 - - 15.600 -
8. Sigaluh 1.960 24.210 1.419 1.960 24.210 1.419
9 Madukara 13.600 22.208 1000 13.600 22.208 1000
10 Banjarmangu 3.760 23.883 41.225 3.760 23.883 41.225
11 Wanadadi 6.160 15.100 3.000 6.160 15.100 3.000
12 Rakit 17.000 7.760 25.539 17.000 7.760 25.539
13 Punggelan 4.040 35.645 - 4.040 35.645 -
14 Karangkobar - 25.765 - - 25.765 -
15 Pagentan - 28.000 - - 28.000 -
16 Pejawaran 3.852 28.477 1.620 3.852 28.477 1.620
17 Batur - 9.500 - - 9.500 -
18 Wanayasa - 27.460 - - 27.460 -
19 Kalibening - 28.601 - - 28.601 -
20 Pandanarum - 15.560 - - 15.560 -
Jumlah 140.589 394.165 418.222 140.589 394.165 418.222
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
3. JENIS TANAH
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara antara lain :
11
a) Tanah Alluvial, terdapat di wilayah Kecamatan Batur, Karangkobar, Purworejo
Klampok dan Wanadadi;
b) Tanah Latosol, terdapat di wilayah Kecamatan Susukan, Purworejo Klampok,
Purwonegoro, Wanadadi, Rakit, Bawang, Sigaluh, Madukoro, Banjarnegara,
Wanayasa, Pejawaran dan Pagentan;
c) Tanah Andosol, terdapat di wilayah Kecamatan Kalibening, Wanayasa, Pejawaran
dan Batur;
d) Tanah Grumosol, terdapat di wilayah Kecamatan Purwonegoro, Mandiraja,
Kalibening, Karangkobar, Pagentan dan Banjarnegara;
e) Tanah Organosol, terdapat di wilayah Kecamatan Batur;
f) Tanah Litosol, terdapat di wilayah Kecamatan Banjarnegara dan Punggelan.
4. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Banjarnegara terletak pada jalur pegunungan di bagian
tengah Provinsi Jawa Tengah sebelah barat yang membujur dari arah barat ke timur.
Topografi wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki relief yang beraneka ragam yaitu
dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan dengan pegunungan yang landai hingga
curam. Ditinjau dari segi ketinggian di wilayah Kabupaten Banjarnegara, maka
Kecamatan Purworejo Klampok merupakan wilayah terendah yaitu 44 m di atas
permukaan laut (dpl) dan yang tertinggi adalah wilayah Kecamatan Batur yaitu 1.633
meter dpl. Ketinggian dpl wilayah masing-masing kecamatan di Kabupaten
Banjarnegara dapat di bedakan sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
Tabel I. 5.
Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara
( di atas permukaan laut/ meter dpl )
12
8044
131157149
289
639600
320290
239
180
374
1.015
935
1.130
1.633
1.135
1.049
1.245
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
KECAMATAN
Susukan
Pwj Klampok
Mandiraja
Purwonegoro
Bawang
Banjarnegara
Pagedongan
Sigaluh
Madukara
Banjarmangu
Wanadadi
Rakit
Punggelan
Karangkobar
Pagentan
Pejawaran
Batur
Wanayasa
Kalibening
Pandanarum
Sumber : Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2012
5. ZONASI WILAYAH
Atas dasar topografi, jenis tanah, ketinggian wilayah dan keadaan hidrologi/
sumber air, wilayah Kabupaten Banjarnegara dibagi menjadi tiga zone wilayah
sebagai berikut :
a) Zone Utara : disebut Pegunungan Kendeng Utara yang berketinggian antara 600-
2.500 m dpl, berbukit, curam, banyak air dan subur meliputi: Kecamatan
Kalibening, Pagentan, Batur, Pejawaran, Wanayasa, Madukara, Banjarmangu dan
Punggelan. Komoditi : sayur mayur, jamur, teh, sapi potong, domba dan
pariwisata.
b) Zone Tengah : disebut Pegunungan Serayu Utara merupakan daerah landai yang
membujur dari barat ke timur sepanjang Sungai Serayu yang mempunyai
ketinggian 40-300 m dpl. Daerah ini relatif datar, banyak air / irigasi dan subur.
Meliputi: sebagian Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Purwonegoro, Mandiraja
dan Bawang. Komoditi : padi, palawija, ikan air tawar, kayu, pariwisata, salak,
obyek wisata dan PLTA Mrica.
c) Zone Selatan : disebut Pegunungan Serayu Selatan merupakan pegunungan
kapur, berbukit, bergelombang, curam, sedikit air dan gersang. Daerah
pegunungan ini mempunyai ketinggian 300-600 m, meliputi : Kecamatan Sigaluh,
13
sebagian besar dari Kecamatan Banjarnegara, Bawang, Purwonegoro dan
Susukan. Komoditi : Bahan Tambang Galian C, ketela pohon, bambu, kelapa.
6. PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF
Secara Administratif Kabupaten Banjarnegara terdiri atas 20 Kecamatan, 266
Desa dan 12 Kelurahan, selengkapnya sebagaimana tabel berikut :
Tabel I. 6.
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara
NO
PUSAT
PERTUMBUHAN SUB
WIL. PEMBANGUNAN
NAMA
KECAMATAN
BANYAKNYA JML DESA
DAN
KELURAHAN DESA KEL
1. Banjarnegara 1. Bawang 18 - 18
2. Sigaluh 14 1 15
3. Banjarnegara 4 9 13
4. Pagedongan 9 - 9
2. Purwareja Klampok 1. Susukan 15 - 15
2. Pwj. Klampok 8 - 8
3. Mandiraja 16 - 16
4. Purwanegara 13 - 13
3. Wanadadi 1. Rakit 11 - 11
2. Punggelan 17 - 17
3. Wanadadi 11 - 11
4. Pandanarum 8 - 8
4. Batur 1. Batur 8 - 8
2. Wanayasa 17 - 17
3. Pejawaran 17 - 17
4. Kalibening 16 - 16
5. Karangkobar 1. Karangkobar 13 - 13
2. Banjarmangu 17 - 17
3. Pagentan 16 - 16
4. Madukara 18 2 20
JUMLAH 266 12 278
Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Banjarnegara
7. INFRASTRUKTUR DASAR
14
Infrastruktur dasar seperti gedung, jalan, jembatan memainkan peran besar
dalam merangsang dinamika ekonomi dan sosial masyarakat. Langkah strategis
membuka dinamika ekonomi perbatasan antar kabupaten yang dilakukan adalah
membangun akses Banjarkebuka (Banjanegara - Kebumen dan Banjarnegara -
Pekalongan).
Keberadaan jalan merupakan daya tarik tersendiri pula bagi arus masuk
investasi daerah. Kurun waktu 2008 - 2012 panjang jalan di Kabupaten Banjarnegara
dalam kondisi baik, sedang, rusak, dan rusak berat, sebagaimana tampak pada Tabel
1.7 dibawah ini.
Tabel I.7.
Panjang Jalan di Kabupaten Banjarnegara
2008-2012 ( km )
Kondisi Jalan Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Baik 368,97 381,22 453,34 551,05 432,722
Rusak Sedang 135,49 151,31 116,02 139,19 169,201
Rusak Ringan 160,13 138,49 150,83 95,149 130,584
Rusak Berat 223,82 217,39 168,22 103,01 155,904
Jumlah 888,41 888,41 888,41 888,399 888,411
Sumber : DPU Kab. Banjarnegara
D. KONDISI EKONOMI
1. Pendapatan Regional Domestik Bruto
Kondisi perekonomian daerah secara umum diwujudkan dalam bentuk PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) sebagai alat untuk mengukur tingkat pertumbuhan
keberhasilan perekonomian di suatu wilayah. PDRB Kabupaten Banjarnegara atas
Dasar Harga Berlaku pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp 8.229.658.187,-
sedangkan PDRB atas Harga Konstan Tahun 2012 mencapai sebesar Rp
3.189.120.794,- dengan pendapatan perkapita Rp 7.534.996,- setahun atas dasar harga
berlaku sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.919.928,-.
Dari Pertumbuhan PDRB konstan tercermin laju pertumbuhan ekonomi tahun
2012 sebesar 5,28 %. Dilihat konstribusinya sektor pertanian mendominasi sebesar
34,04 % mengalami penurunan sebesar 0,94 % dibanding tahun sebelumnya, diikuti
sektor jasa-jasa sebesar 21,84 % yang mengalami kenaikan sebesar 1,08 %
dibandingkan tahun sebelumnya, kemudian diikuti sektor industri sebesar 12,71 %
yang mengalami penurunan sebesar 0,31 %, sektor perdagangan yang mempunyai
15
konstribusi sebesar 12,70 % yang mengalami kenaikan sebesar 0,05 %. Sedangkan
sektor yang mempunyai konstribusi kecil adalah sektor Bangunan, sektor Bank dan
lembaga keuangan lainnya, sektor angkutan, sektor pertambangan dan penggalian
serta sektor listrik, gas dan air bersih, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel : I. 8
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Berlaku
Tahun 2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )
No. Lapangan Usaha Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012*
1. Pertanian 2.186.637.650 2.347.741.120 2.564.623.966 2.844.587.906 3.063.890.623
2. Pertambangan &
Penggalian 27.882.113 30.290.138 33.383.087 36.709.251 40.026.141
3. Industri 788.703.382 822.843.721 852.797.288 877.970.948 930.300.490
4. Listrik, Gas & Air
Bersih 23.664.425 27.447.383 31.293.101 34.398.212 39.566.782
5. Bangunan/Konstruksi 362.854.899 395.925.902 451.675.390 499.522.232 557.126.917
6. Perdagangan 749.109.413 814.603.666 909.029.801 996.729.498 1.095.151.124
7. Angkutan 226.166.942 253.004.491 302.150.623 333.708.451 385.676.584
8. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya 310.890.666 349.820.392 424.682.204 469.469.027 532.414.833
9. Jasa-Jasa 850.665.041 955.204.730 1.131.836.259 1.300.115.373 1.533.583.915
PDRB 5.526.574.986 6.023.881.542 6.701.471.719 7.445.540.441 8.229.658.187
Penduduk Tengah
Tahun (Jiwa) 914.037 921.931 928.945 935.407 941.554
PDRB Perkapita (Rp) 6.046.336 6.533.983 7.214.067 8.157.700 8.740.506
Pendapatan Perkapita 5.212.412 5.632.802 6.219.087 7.032.572 7.534.996
Keterangan : *) Angka Prediksi
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara
Tabel I.9.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
16
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan
Tahun 2008 – 2012 ( Ribuan Rupiah )
No Lapangan Usaha
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012*
1. Pertanian 977.037.787 1.016.343.125 1.035.558.723 1.060.086.559 1.084.599.141
2. Pertambangan &
Penggalian
14.018.815 14.669.270 15.294.960 15.920.987 16.468.659
3. Industri 366.594.772 374.321.854 379.955.750 394.671.823 405.095.394
4. Listrik, Gas & Air
Bersih
11.635.502 12.715.204 13.789.942 14.848.293 16.214.974
5. Bangunan/Konstruks
i
173.592.067 185.754.768 192.240.544 205.326.133 214.227.503
6. Perdagangan 333.486.158 349.819.184 366.334.839 383.513.404 404.680.810
7. Angkutan 108.243.010 118.822.745 130.362.229 139.930.923 152.005.260
8. Bank dan Keuangan 151.569.479 162.948.455 176.509.230 187.035.269 200.109.439
9. Jasa-Jasa 483.812.636 518.541.133 578.477.907 629.208.651 695.719.615
PDRB 2.619.989,608 2.753.935,727 2.888.524.124 3.028.612 3.189.120.794
Penduduk Tengah
Tahun (Jiwa)
914.037 921.931 928.945 935.407 941.554
PDRB Perkapita
(Rp)
2.666.393 2.987.139 3.109.467 3.237.749 3.387.082
Pendapatan
Perkapita
2.471.054 2.575.146 2.680.603 2.791.191 2.919.928
Keterangan : *) Angka Prediksi
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara
Kontribusi Sektor pertanian (primer) pada lima tahun terakhir (2008)
mengalami penurunan. Gejala ini menunjukan bahwa krisis ekonomi menjadikan
sektor primer sebagai pilihan pertama lagi, tetapi segera setelah pekonomian bisa
sedikit pulih kontribusi sektor primer mulai bergeser mengecil kembali.
Produksi pertanian terutama Padi Palawija sangat berpengaruh terhadap PDRB
Kabupaten Banjarnegara, sehingga perubahan angkanya sangat berpengaruh nyata
terhadap naik turunnya angka PDRB.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012*
menunjukan peningkatan di banding tahun 2011. Rata-rata pertumbuhan ekonomi
17
berdasarkan harga konstan satu tahun terakhir adalah 5,28 % (Angka Prediksi)
sebagaimana tampak pada Tabel berikut :
Tabel : I.10.
Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten Banjarnegara menurut lapangan usaha
atas dasar harga berlaku Tahun 2008 – 2012 (persen)
No. Sektor Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
1 Pertanian 39,57 39,42 38,27 38,21 37,23
2 Pertambangan
dan Penggalian
0,50 0,50 0,50 0,49 0,49
3 Industri 14,27 13,66 12,73 11,79 11,30
4 Listrik, Gas & Air 0,43 0,46 0,47 0,46 0,48
5 Bangunan 6,57 6,57 6,74 6,71 6,77
6 Perdangangan 13,55 13,52 13,56 13,39 13,31
7 Angkutan 4,09 4,20 4,51 4,48 4,69
8. Bank & Lemb.
Keuangan
Lainnya
5,63 5,81 6,34 6,31 6,47
9 Jasa-jasa 15,39 15,86 16,89 17,46 18,63
PDRB 100.00 100.00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banjarnegara
Tabel : I.11.
Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten Banjarnegara menurut lapangan usaha
atas dasar harga Konstan Tahun 2008 – 2012 (persen)
No Sektor Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
1. Pertanian 37,29 36,91 35,85 34,98 34,04
2. Pertambangan
dan Penggalian
0,54 0,53 0,53 0,53 0,52
3. Industri 13,99 13,59 13,15 13,02 12,71
4. Listrik, Gas & Air 0,44 0,46 0,48 0,49 0,51
5. Bangunan 6,63 6,75 6,66 6,78 6,72
18
6. Perdagangan 12,73 12,70 12,68 12,65 12,7
7. Angkutan 4,13 4,31 4,51 4,62 4,77
8.. Bank & Lemb.
Keuangan
Lainnya
5,79 5,92 6,11 6,17 6,28
9. Jasa-jasa 18,47 18,83 20,03 20,76 21,84
PDRB 100 100 100 100 100
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara
2. Laju Inflasi
Perubahan harga di suatu wilayah akan didapatkan angka inflasi yang
merupakan salah satu indikator stabilitas. Laju inflasi biasanya disebabkan oleh naik
turunnya produksi barang dan jasa, distribusi serta peredaran uang di suatu daerah.
Laju inflasi yang disajikan berdasarkan perubahan IHK ( Indeks Harga Konsumen )
dari 7 kelompok komoditi yaitu kelompok bahan makanan: makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau, pendidikan, rekreasi dan olah raga serta transportasi yang
disurvey dari pasar Banjarnegara Kota setiap minggu dan sebulan sekali.
Perkembangan Laju Inflasi di Kabupaten Banjarnegara Per Bulan Januari s/d
Desember 2012, sebagaimana tampak pada Tabel berikut
Tabel : I.12.
Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara Per Bulan Menurut Tahun
Kalender Januari s/d Desember 2012 (%)
No B u l a n Umum Bahan
Makanan
Mak.jadi
Rokok &
Tbk
Peru-
mahan Sandang
Kese-
hetan
Pendk.
Rekr &
OR
Trans-
port
1. Januari 0,61 -0,34 1,53 0,4 -0,43 4,23 0,11 0,12
2. Pebruari 0,65 1,43 0,02 0,6 2,59 0,07 0 0
3. Maret -0,01 -0,09 -0,41 0,2 0,49 0,13 0 0,18
4. April 0,12 -1,27 1,25 0,1 1,84 0,04 0 0,03
5. Mei 0,36 0,97 0,49 0,06 0,02 0,03 0 -0,04
6. Juni 0,59 1,34 0,87 0,23 -0,41 0,5 0 0,07
7. Juli 0,78 3,24 -1,2 -0,09 0,54 0,57 4,19 0
8. Agustus 0,69 1,8 0,84 0,06 0,35 0,19 0 0,1
19
9. September 0,05 -3,46 1,86 1,7 0 1,92 0,06 0,01
10 Oktober 0,08 0,01 0,23 0,02 0,17 0,18 0 0
11 Nopember -0,05 -1,24 0,81 0,02 0,49 0,45 0 0,03
12 Desember 0,58 0,56 1,63 0,28 0,31 0,01 -0,1 0
Jumlah 4,45 2,95 7,92 3,58 5,96 8,32 4,26 0,50
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab.Banjarnegara
Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 terjadi
inflasi sebesar 4,45 %, sementara inflasi yang cukup tinggi terjadi pada bulan Juli
sebesar 0,78 %. Hal ini disebabkan pada bulan Juli memasuki tahun ajaran baru
sekolah, sehingga tingkat konsumsi masyarakat meningkat dan mendorong terjadinya
kenaikan harga barang dan jasa terutama peningkatan pada kelompok bahan makanan
dan pendidikan rekreasi dan olah raga.
Sedangkan gambaran fluktuasi laju inflasi pada Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2007 - 2012 ( dalam % ) adalah sebagaimana dalam tabel berikut :
Tabel I.13.
Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007-2012 (persen)
6.49
11.09
4.377.13
4.73 4.45
0
5
10
15
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
La
ju I
nfl
asi
Laju Inflasi
3. Pendapatan Daerah
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara
dilihat dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan dalam 6 (enam) tahun terakhir dari Tahun 2007–
2012 adalah sebagaimana tersebut dalam tabel berikut.
Tabel : I. 14.
Jumlah Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara
Tahun Anggaran 2007 - 2012 (Rp)
No Jenis
Penerimaan
Tahun 2007 Tahun 2008
Target Realisasi Target Realisasi
20
1. Pajak Daerah 6.211.800.000 6.810.613.473 6.418.980.000 7.314.771.313
2. Retribusi
Daerah
25.835.447.000 25.215.360.113 27.489.987.000 27.229.680.471
3. Bag.Laba
BUMD
1.361.836.000 1.355.836.750 1.706.121.000 1.747.447.371
4. Lain-lain
Pendapatan
7.649.203.000 11.491.679.735 7.115.750.000 10.236.441.076
Jumlah 41.058.286.000 44.873.490.071 42.726.838.000 46.528.340.231
No Jenis
Penerimaan
Tahun 2009 Tahun 2010
Target Realisasi Target Realisasi
1. Pajak Daerah 7.063.500.000 8.161.471.252 8.567.000.000 9.265.190.711
2. Retribusi
Daerah
39.722.215.000 39.104.932.160 41.754.227.000 39.760.948.541
3. Hasil Pengel.
Kekayan
Daerah yang
dipisahkan
3.363.892.000 3.619.844.600 3.380.569.000 3.348.725.471
4. Lain-lain
Pendapatan
8.862.912.000 9.750.566.785 8.039.751.000 10.061.970.780
Jumlah 59.012.519.000 60.636.814.797 61.741.547.000 62.436.835.503
No Jenis
Penerimaan
Tahun 2011 Tahun 2012
Target Realisasi Target Realisasi
1. Pajak Daerah 10.139.500.000 12.376.944.802 12.004.500.000 13.613.379.687
2. Retribusi
Daerah
40.855.288.000 42.226.650.458 22.786.733.000 25.209.609.960
3. Hasil Pengel.
Kekayan
Daerah yang
dipisahkan
3.860.680.000 3.987.680.655 8.636.550.000 8.611.972.016
4. Lain-lain
Pendapatan
8.224.764.000 12.515.777.688 34.288.810.000 46.810.424.447
Jumlah 63.080.232.000 71.107.053.223 77.716.593.000 94.245.386.110
21
Sumber : DPPKAD Kab. Banjarnegara.
Dilihat dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli
Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara dari Tahun 2007 sampai dengan 2012
mengalami peningkatan atau target terlampaui.
E. POTENSI WILAYAH
1. Potensi Sumber Daya Alam
a) Pertanian
Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara sangat
beragam. Dari hasil evaluasi penggunaan tanah, luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara 106.970,997 Ha atau sekitar 3,29 % dari luas Propinsi Jawa Tengah
(3,25 juta Ha) dapat dirinci menurut penggunaanya sebagaimana tersebut dalam
tabel berikut :
Tabel : I.15.
Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Banjarnegara
No. Jenis Penggunaan lahan
Luas
Areal
(Ha)
2008
Luas
Areal
(Ha)
2009
Luas
Areal
(Ha)
2010
Luas
Areal
(Ha)
2011
Luas
Areal
(Ha)
2012*
1 LAHAN PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah : 14.634 14.585 14.565 14.867 14.867
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Irigasi Teknis
Irigasi setengah Teknis
Irigasi Sederhana
Irigasi Desa/Non PU
Irigasi Tadah Hujan
Pasang Surut
Lebak
Lainnya (polder,
rembesan, dll)
6.233
696
2.314
1.632
3.759
0
0
6.241
632
2.827
1.342
3.425
0
0
6240
680
2789
1539
3317
0
0
6.230
607
2.522
1.914
3.391
0
0
203
6.230
607
2.522
1.914
3.391
0
0
203
1.2. Lahan Bukan Sawah 55.241 56.763 55.952 55.842 55.842
a. Tegal/Kebun 48.233 45.398 44.478 44.102 44.102
b. Ladang Huma 0 0 0 0 0
c. Perkebunan 2.124 3.234 3.223 3.223 3.223
d. Ditanami pohon hutan
rakyat
4.260 6.391 6.429 6.679 6.679
e. Tambak 0 0 0 0 0
f. Kolam/Tebat/Empang 511 529 519 520 520
g. Padang pengembalaan/
rumput
12 0 0 0 0
h. Sementara tidak
diusahakan
0 0 2 2 2
22
i. Lainnya (pekarangan yg
ditanami tanaman
pertanian, dll)
101 1.211 1301 1.316 1.316
2. LAHAN BUKAN
PERTANIAN
37.094 35.703 36.357 36.263 36.263
a. Rumah, bangunan dan
halaman sekitarnya
15.920 15.143 15.169 15.178 15.178
b. Hutan Negara 16.172 15.545 16.163 16.163 16.163
c. Rawa-rawa (tidak
...ditanami)
0 0 0 0 0
d. Lainnya (jalan,sungai,
danau, lahan tandus
dll)
5.002 5.015 5025 4.922 4.922
JUMLAH SEMUA : 106.969 107.051 106.874 106.972 106.972
Keterangan : *) Data Tahun 2011
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 jenis
penggunaan lahan sawah di Kabupaten Banjarnegara yaitu 14.867 Ha atau 13,9
%, luas area yang paling banyak digunakan untuk lahan bukan sawah 55.842 Ha
atau 52,2 %, dan lahan bukan pertanian seluas 36.263 Ha atau 33,9 % dari luas
lahan keseluruhan, luas lahan lebih rinci dapat dilihat pada tabel :
Tabel I.16.a
Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara (hektar)
41,90%
4,08%16,96%
12,87%
22,81%1,37% Irigasi Teknis
Irigasi 1/2 Teknis
Irigasi Sederhana
Irigasi Desa/Non PU
Irigasi Tadah Hujan
Lainnya
Tabel 1.16.b
Penggunaan Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Banjarnegara (hektar)
23
78,97%
5,77%
11,96%0,00%
0,93%2,36%
Kolam/Tebat/Empang
Tegal/Kebun
Perkebunan
Ditanami pohon/hutanrakyatSementara tidakdiusahakanLainnya
Tabel 1.16.c
Penggunaan Lahan Bukan Pertanian di Kabupaten Banjarnegara (hektar)
41,86%
44,57%
13,57%Rumah, bangunan dan
halaman sekitarnya
Hutan negara
Lainnya
Penggunaan lahan sawah seluas 14.867 Ha terdiri dari irigasi teknis
seluas 6.230 Ha atau 41,90 %, irigasi tadah hujan 3.391 Ha atau 22,81 %, irigasi
sederhana 2.522 Ha atau 16,96 %, Irigasi desa/non PU 1.914 Ha atau 12,87 %,
irigasi setengah teknis 607 Ha atau 4,08 %, dan penggunaan lahan sawah lainnya
203 Ha atau 1,37%.
Jenis lahan bukan sawah 55.842 Ha, paling banyak digunakan
tegal/kebun sebanyak 44.101 Ha, atau 78,97 %, sedangkan untuk yang ditanami
pohon hutan rakyat 6680 Ha atau 11,96 %, perkebunan 3.223 Ha atau 5,77 %,
kolam/ tebat/ empang 520 Ha atau 0,93 %, dan lainnya (pekarangan yg ditanami
tanaman pertanian, dll) 1.316 atau 2,36 %.
Sedangkan Lahan bukan pertanian seluas 36.263 Ha yang terdiri dari
hutan negara 16.163 Ha atau 44,57 %, rumah, bangunan dan halaman sekitarnya
15.178 Ha atau 41,86 % dan lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus) 4.922
Ha atau 13,57 % dari luas keseluruhan lahan bukan pertanian.
Budi daya tanaman pangan yang dikembangkan meliputi padi, palawija
dan hortikultura. Jenis Padi yang dikembangkan meliputi jenis padi sawah dan
padi ladang. Sedangkan komoditas palawija yang dikembangkan meliputi jagung,
ketela pohon, ketela rambat, kacang-kacangan dan lain-lain. Untuk selengkapnya
sebagaimana nampak pada tabel sebagai berikut :
24
Tabel : I.17.
Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Banjarnegara
Pada Tahun 2007-2012
No. Komoditas
Tahun
2007
(Kw)
Tahun
2008
( Kw )
Tahun
2009
(Kw )
Tahun
2010
(Kw )
Tahun
2011
(Kw )
Tahun
2012
(Kw)
1. PADI
- Padi
Sawah
1.380.794 1.348.791 1.478.633 1.436.666 1.492.383,8 1.514.742,6
- Padi
Ladang
75.446 60.611,50 49.103 84.193 77.838,60 101.325,6
2. PALAWIJA
- Jagung 868.424 928.99,2 1.057.010 1.020.048 843.446,90 797.479,1
- Ubi Kayu 2.507.979,2 2.432.967,5 2.558.055,5 2.708.269 2.349.410,50 2.173.356,2
- Kacang
Tanah
21.580,1 49.175,5 21.545,3 20.158 16.279,1 27.014,3
- Kedelai 903 1.397 5.070 3930 4.702,7 3.239,9
- Ubi Jalar 31.171 39.564 27.010 33.334 29.953 22.985,4
- Kacang
Hijau
12 109,5 197,5 238,5 10,3 29,5
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produktivitas padi secara
keseluruhan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2,92 % dari tahun 2011
terutama karena kenaikan padi sawah sebesar 1,5 % dan padi ladang sebesar 30,17
% dibandingkan tahun 2011. Kenaikan produksi juga terjadi pada produksi kacang
tanah yaitu 65,94 % dan kacang hijau yaitu 186,41 %. Sedangkan Jagung, ubi
kayu, kedelai dan ubi jalar mengalami penurunan. Kenaikan produksi tersebut
cukup menguntungkan petani serta mencukupi kebutuhan pangan.
Tanaman holtikultura yang dikembangkan masyarakat meliputi jenis
sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk jenis sayur-sayuran yang dikembangkan
meliputi kentang, buncis, bayam, kapri, wortel, daun bawang, seledri, kubis dan
lain-lain yang banyak dikembangkan di dataran Tinggi Dieng. Adapun jumlah
produksi sayur-sayuran di Kabupaten Banjarnegara selama 5 (lima) Tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : I.18.
25
Jumlah Produksi Sayur-sayuran Tahun 2008-2012
No. Komoditas
Tahun
2008
( Kw)
Tahun
2009
( Kw)
Tahun
2010
( Kw)
Tahun
2011
( Kw)
Tahun
2012
(Kw)
1. Bawang
Daun
90.467 115.785 91.324 178.532 138.000
2. Tomat 17.199 12.989 15.887 9.919 7.540
3. Cabe Besar 38.746 97.425 47.988 46.713 112.964
4. Cabe Rawit 26.473 75.983 21.672 32.930 81.350
5. kentang 1.334.175 1.250.772 1.096.132 997.563 1.065.400
6. Wortel 117.038 28.022 135.853 722.661 355.554
7. Bayam 805 438 105 127 1.296
8. Kangkung 4.424 2865 1869 1.528 1.027
9. Kol-Kobis 1.532.711 935.076 948.635 1.423.310 939.263
10. Sawi 55.559 35.245 73.085 126.124 28.643
11. Buncis 38.944 58.765 49.743 44.769 40.898
12. Kacang
Panjang
3.062 2851 2320 5.382 4.466
13. Ketimun 1.725 594 818 1.878 -
14. Petai 11.101 12.147 6725 2.804,71 6.438
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produktivitas tanaman
sayuran dari semua komoditas mengalami kenaikan produksi secara variatif
berturut-turut pada cabe besar, cabe rawit, kentang, bayam dan petai. Sedangkan
komoditas yang menurun yaitu bawang daun, tomat, wortel, kol kobis, sawi,
buncis dan kacang panjang.
Tabel I.19.
Jumlah Produksi Buah-buahan Tahun 2007 – 2012
No Komoditas
Tahun
2007
(ton)
Tahun
2008
(ton)
Tahun
2009
(ton)
Tahun
2010
(ton)
Tahun
2011
(ton)
Tahun
2012
(ton)
1. Pisang 7.308,4 10.566,2 11.724,7 7.278,9 10.163,4 9.738,2
2. Salak 282.512,8 193.662,1 215.819,3 228.226,1 263.028,8 379.084
3. Nanas 50,36 51,1 55,4 64,6 119 133,5
26
4. Jambu Biji 159,2 284,7 223 776,84 409,7 579,5
5. Rambutan 3.887,8 7.970,6 7.131,5 1.070,7 16.164,2 723,3
6. Duku 2.502,3 306,9 593,9 1.052,3 134,5 3.513,7
7. Pepaya 720,4 1.333,8 1007,3 543,8 1.041,5 1.228,2
8. Durian 4.055,5 1.586 3.025,5 1.180,9 2.849,1 3.093,7
9. Jeruk
Siam
8,9 13,5 765,2 150,1 3.766,4 353,1
10. Mangga 0,26 4,99 552,4 38,4 470,5 432
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas secara umum buah-buahan mengalami kenaikan
produksi yaitu pada buah salak, nanas, jambu biji, duku, pepaya, durian,
sedangkan yang mengalami penurunan yaitu pisang, rambutan jeruk siam dan
mangga.
b) Peternakan
Ternak yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Banjarnegara
meliputi ternak besar seperti : ternak sapi, kerbau, kuda dan lain-lain dan ternak
kecil seperti : ternak kambing, dan domba serta ternak unggas seperti: ayam ras,
ayam buras, itik, angsa, mentok dan lain-lain.
Populasi dan produksi ternak yang ada di Kabupaten Banjarnegara
nampak pada tabel berikut :
Tabel I. 20.
Populasi Ternak Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008 – 2012
27
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
Dari tabel diatas, bahwa jumlah populasi ternak di Kabupaten
Banjarnegara mengalami penurunan jumlah pada babi, ayam kampung dan itik
manila, sedangkan sapi perah naik sebesar 4,71 % (dari 2.867 ekor menjadi 3.002
ekor), sapi 2.747 atau sebesar 8 % (dari 34.320 ekor menjadi 37.067ekor), kerbau
sebesar 3,48 % (dari 1.007 ekor menjadi 1.042) dan kuda sebesar 30,72 % (dari
153 ekor menjadi 200). Jumlah populasi pada ternak kecil yang mengalami
kenaikan populasi kambing, domba dan kelinci, yaitu untuk kambing naik sebesar
1,89 %, domba naik sebesar 0,93 % dan kelinci sebesar 15,23 %. Sedangkan babi
turun 3,39 %. Sedangkan jenis unggas, pada ayam kampung (dari 923.881 ekor
menjadi 900.801) atau turun 2,5 %, ayam ras layer (dari 119.100 ekor menjadi
125.700) atau naik 5,54 % dan pada ayam broiler juga terjadi peningkatan
populasi sebesar 24,31 % dari 1.694.688 ekor menjadi 2.106.630 ekor. Untuk itik
mengalami penurunan pada itik manila turun dari 54.026 ekor menjadi 52.036
No. Komoditas Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
I Ternak Besar
1. Sapi Perah 13 21 42 2.867 3.002
2. Sapi 40.426 41.638 41.842 34.320 37.067
3. Kerbau 2.209 2.023 1813 1.007 1.042
4. Kuda 242 209 196 153 200
II Ternak Kecil
1. Kambing 178.879 182.612 184.847 187.647 191.194
2. Domba 107.272 107.159 108.318 110.876 111.909
3. Babi 792 614 463 354 342
4. Kelinci 33.207 36.068 31.501 24.801 28.579
III Unggas
1. Ayam
1. Kampung 1.210.144 1.113.658 1.051.649 923.881 900.801
2. Ras layer 76.287 106.050 117.050 119.100 125.700
3. Broiler 1.137.500 1.226.166 652.100 1.694.688 2.106.630
2. Itik
1. Biasa 64.894 63.397 65.599 42.624 60.474
2. Manila 38.251 53.667 63.667 54.026 52.036
28
ekor atau 3,68%, itik biasa naik dari 42.624 ekor menjadi 60.474 ekor atau 41,88
%.
c) Perikanan
Budi daya ikan air tawar yang dikembangkan di Kabupaten
Banjarnegara meliputi kolam pembenihan, kolam pembesaran, mina padi, jaring
apung, air deras dan lain-lain.
Luas areal kolam dan produksi ikan yang ada di Kabupaten Banjarnegara
nampak sebagaimana tabel berikut :
Tabel I. 21.
Luas Areal Kolam dan Produksi Ikan Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008-2012
N
o Jenis
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
LUAS AREAL ( Ha )
1. Kolam Pembenihan Ikan 55,50 60,38 60,38 113,15 60,68
2. Kolam Balai Benih Ikan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
3. Kolam Pembesaran 295,50 305,83 307,00 308,40 320,00
4. Jaring Keramba Apung 23,00 23,00 23,00 23,00 23,00
5. Perikanan Sawah 50,00 0,00 58,80 64,8 75,00
PRODUKSI
1. Kolam pembesaran (Ton) 3.254 3.293,50 4.374,65 5.301,4 5.883,05
2. Jaring Keramba Apung
(Kg)
826.000 663.200 1.018.600 742.860 788.700
3. Perikanan Sawah (Ekor) 6.245.000 0,00 6.927.900 3.178.000 6.235.500
4 Hasil Obyek Pembenihan
Ikan Balai Benih (Ekor)
1.138.500 2.791.000 1.541.000 1.095.000 3.817.550
5 Pembenihan UPR (Ekor) 278.070.0
00
271.900.0
00
326.470.0
00
367.350.0
00
425.725.0
00
Sumber : Dintankannak Kab. Banjarnegara
Dari Tabel diatas diketahui bahwa, sub sektor perikanan di Kab.
Banjarnegara hanya meliputi usaha perikanan darat. Usaha perikanan tersebut
meliputi perikanan di waduk, sungai/ irigasi, maupun sawah (Minapadi). Di
banding tahun 2011, produksi perikanan mengalami peningkatan kolam
pembesaran dari 5.301,4 ton menjadi 5.883,05 ton atau 10,97 %, jaring keramba
apung dari 742.860 kg menjadi 788.700 kg atau naik 6,17%, perikanan sawah dari
3.178.000 ekor menjadi 6.235.500 ekor atau naik 96,21 %, hasil obyek
pembenihan ikan balai benih dari 1.095.000 ekor menjadi 3.817.550 ekor atau
29
naik 248,63 % dan pembenihan UPR dari 367.350.000 ekor menjadi 425.725.000
ekor atau naik 15,89 %.
d) Perkebunan
Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara
meliputi kopi, kelapa, teh, melati gambir dan sebagainya. Di Banjarnegara juga
dikembangkan tanaman obat-obatan seperti lada, jahe, kunyit, pohon dilem/
nilam dan lain sebagainya. Pada tahun 2012 Kabupaten Banjarnegara berupaya
untuk mengembangkan tanaman tebu dengan pembuatan kebun bibit datar tebu
seluas 15 Ha. Pengembangan tanaman tebu berlokasi di Kecamatan Punggelan,
Bawang, Rakit dan Purwanegara.
Luas panen dan produksi tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten
Banjarnegara nampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel I. 22.
Luas Panen dan Produksi Perkebunan Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2008 – 2012
Keterangan Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Rata2
Pertumbuhan
( %)
PANEN AREAL (HA)
1. Kapulaga 694,27 830,96 1.062,85 1.363,23 1.402,77 11,99
2. Melati gambir 342,38 342,38 342,38 342,38 342,38 0
3. Aren 253,87 252,44 253,94 247,26 240,55 -0,006
4. Lada 274,49 274,49 275,24 276,65 260,21 -1,29
5. Kapuk randu 46,20 41,20 41,20 41,2 41,2 -2,71
6. Pala 12,18 12,18 12,18 17,02 18,4 11,96
7. Kina 12,50 11,87 11,28 11,27 11,57 -2,50
8. Kelapa Dalam 12.042,28 12.104,46 12.074,51 12.141,36 12.165,02 0,25
9. Kelapa Deres 1.329,10 1.500,35 1472,43 1.442,53 1.431,18 2,75
10. Kelapa Hibrida 30,02 28,02 29,14 27,64 25,52 -3,87
11. Kopi Robusta 1.509,64 1.624,03 1.817,41 1.843,01 1.859,79 4,88
12. Kopi Arabika 446,19 446,29 445,99 450,71 549,62 5,74
13. Cengkeh 488,50 540,66 526,78 629,26 652,64 2,09
14. Teh 1.989,86 1.893,69 1,917,90 1.928,59 1.931,14 -0,72
30
15. Tembakau 271,39 271 271,14 265 370 0,07
16. Nilam 543,11 542 552,36 283,72 237,82 -15,78
17. Kemukus 38,26 38,26 38,26 39,21 11,57 -0,17
18. Kayu Manis 46,00 46 42,36 38,03 36,58 -5,49
19. Glagah Arjuna 102,70 99,7 99,7 112,75 106,87 -0,71
20.Panili 41 36,5 30,25 30,45 11,6 -22,34
21. Tebu - - - - 15 0
PRODUKSI (TON)
1. Kapulaga 59,40 71,51 346,78 260,20 311,05 99,98
2. Melati Gambir 647,28 539,25 426,46 362,25 231 -22,22
3. Aren 501,88 512,87 485,66 470,50 424,83 -3,99
4. Lada 99,91 98,39 69,08 75,73 66,44 -8,49
5. Kapuk Randu - - 0,15 2,26 2,83 4,91 376,35
6. Pala 5,17 5,14 7,75 5,3 8,29 18,75
7. Kina 2,25 1,66 1,08 1 0,84 -21,14
8. Kelapa Dalam 9.940,65 9.587,73 9.347,51 9.345,13 8.510,90 -3,75
9. Kelapa Deres 13.922,92 12.838,45 12.414,87 11.668,45 10.273,31 -7,26
10. Kelapa Hibrida 30,60 42,27 26,22 29,27 13,59 -10,44
11. Kopi Robusta 344,19 426,03 666,70 648,28 875,43 28,14
12. Kopi Arabika 76,23 87,58 102,70 105 146,47 18,47
13. Cengkeh 22,89 25,22 46,44 17,86 29,64 24,68
14. Teh 1.692,69 2.167,94 2.243,27 1.945,2 2.177,72 7,55
15. Tembakau 164,27 168 295,57 291,76 300,76 20,00
16. Nilam 2.179,59 1.926 3.299,28 762,51 1.562,69 21,93
17. Kemukus 12,08 12 5,86 5,71 8,18 -2,78
18. Kayu Manis 9,20 8,81 8,20 260,2 10,1 741,47
19. Glagah Arjuna 56,03 52,4 53,99 46,55 39,14 -8,29
20. Panili 1,51 - - 0,47 0,04 -47,87
21. Tebu - - - - 900 0
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Banjarnegara
Dari Tabel diatas diketahui bahwa, produksi tanaman perkebunan umumnya
meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tanaman yang mengalami kenaikan adalah
kapulaga, kapuk randu, pala, kopi robusta, kopi arabika, cengkeh, teh, tembakau,
31
nilam, kemukus dan tebu. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah melati
gambir, aren, lada, kina, kelapa dalam, kelapa deres, kelapa hibrida, kayu manis,
glagah arjuna dan panili.
2. Potensi Sumber Daya Hutan
Kawasan hutan di Kabupaten Banjarnegara seluas 106.970,997 Ha atau 43,9%
dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Produksi hutan negara di
Kab.Banjarnegara yang terbesar masih berupa tebangan pinus dan damar serta sadapan
pinus dan damar. Sedangkan produksi hutan rakyat berupa kayu campuran sebagian
besarnya berupa kayu olahan dari pada kayu bulat. Luas dan Produksi Hutan Negara
dan Hutan Rakyat di Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis Produksi Tahun 2007 –
2012 sebagaimana tabel berikut.
Tabel I. 23.
Produksi Hasil Hutan Negara dan Hutan Rakyat di Kabupaten Banjarnegara
Menurut Jenis Produksi Tahun 2007-2012
No. Komoditas Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Rata2
Pertumb
(%)
1. Getah Pinus
(Kg)
1.906,40 1.637,18 2.194,17 2.035,35 6.651 2.215 34,54
2. Getah
Damar (Kg)
50.11 5.468 56.552 53.018 3.961 84 111,84
3. Kayu Bulat
(M3)
37.797,7
2
60.647,3
5
53.489,9
7
30.483,46 27.504,
255
10.771,
710
-12,99
4. Kayu Olahan
(M3)
36.133,2
9
67.402,5
4
65.589,5
2
51.163,33 68.454,
518
34.574,
301
9,23
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Banjarnegara
Berdasarkan jenis produksinya, hampir semua komoditas hasil hutan di
Kabupaten Banjarnegara mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011. Untuk hasil
hutan non kayu disebabkan adanya angin kencang dan banyaknya pohon-pohon yang
berproduksi getah tinggi terletak pada tebing curam sehingga menyulitkan penyadapan
bahkan tidak disadap oleh penderes, sedangkan untuk data produksi kayu campuran
akibat tidak tertibnya Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) untuk melaporkan
hasilnya sehingga data tidak menggambarkan produksi sebenarnya.
3. Potensi Pertambangan
32
Dari sumberdaya alam yang berupa tambang/ galian Kabupaten Banjarnegara
mempunyai potensi yang sangat besar yang tersebar di berbagai daerah seperti :
a) Marmer
Marmer Sebagai bahan galian dari batu gamping/ kapur (CaCo3) yang
mengalami proses ubah (Metamorf) Karena tekanan dan tempratur yang sangat
tinggi. Marmer ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi karen proses
pengolahanya sangat sederhana, mutu cukup baik dan jumlah cadangan
diperkirakan cukup besar, lokasinya terdapat di Kecamatan Purwonegoro,
Kecamatan Bawang dan Kecamatan Banjarnegara..
b) Feldspar/ Pasir Kwarsa
Merupakan endapan dari pelapukan batuan yang banyak mengandung mineral
feldspar. Mutu kurang baik untuk pembuatan kaca akan tetapi baik untuk
pembuatan keramik. Lokasi terdapat di Kecamatan Banjarnegara.
c) Asbes
Terdapat bersama dengan batuan seperti dan dari jenis anthapilit/ krisotin. Mutu
kurang baik, syarat pembentukannya (kondisi lingkungan geologi) belum
sempurna. Lokasinya terdapat di Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan
Bawang.
d) Trass
Endapan sekunder dari pelapukan andesit tua, dapat dimanfaatakan untuk
pembuatan bataco. Pengolahan cukup sederhana. Lokasinya terdapat pada
Kecamatan Punggelan, Wanayasa, Pejawaran, Karangkobar, Pagentan dan
Sigaluh.
e) Lain-lain
Selain Potensi bahan Galian Golongan C seperti Marmer, Pasir kwarsa, Asbes
dan trass juga terdapat galian C yang seperti Lempung, Batu Gamping, Felspar,
Oker, Batu tulis dan Zeolit.
Tabel I.24.
Potensi Bahan Galian Golongan C Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 – 2012
N
O
JENIS BAHAN
GALIAN
LOKASI
KECAMATAN
CADANGAN
DEPOSIT
( M3)
Tahun 2010
CADANGAN
DEPOSIT (
M3)
Tahun 2011
CADANGAN
DEPOSIT
( M3)
Tahun 2012
I. BAHAN GALIAN INDUSTRI
1. Asbes - Purwanegara 1.020.000 1.010.250 1.010.250
- Bawang 1.574.020 1.575.000 1.575.000
2. Batu Gamping - Bawang 1.108.000 1.108.000 1.108.000
33
- Banjarnegara 2.144.000 2.144.000 2.144.000
- Punggelan 3.720.000 3.720.000 3.720.000
- Wanayasa 2.230.000 2.230.000 2.230.000
- Pejawaran 2.470.000 2.470.000 2.470.000
3. Feldspar - Purwanegara 32.421.101 32.421.923 9.795
- Bawang 12.020.054 12.021.923 53.151,27
- Banjarnegara 7.195.000 7.200.000 7.200.000
4. Pasir Kwarsa - Banjarnegara 253.450 254.000 254.000
5. Lempung - Mandiraja 3.135.024 3.136.075 3.136.075
- Banjarnegara 274.150 274.375 274.375
- Banjarmangu 187.423.200 187.425.000 187.425.000
- Punggelan 900.000 900.000 900.000
- Wanayasa 957.500 957.500 957.500
- Karangkobar 951.500 951.500 951.500
- Kalibening 242.500 242.750 242.750
- Pagentan 906.200 906.200 906.200
- Pejawaran 318.720 318.720 318.720
6. Trass - Punggelan 5.212.000 5.212.000 5.212.000
- Wanayasa 1.827.500 1.827.500 1.827.500
- Pejawaran 1.320.000 1.320.000 1.320.000
- Karangkobar 1.120.000 1.120.000 1.120.000
- Pagentan 145.000 145.000 145.000
- Sigaluh 4.250.000 4.250.000 4.250.000
7. Oker - Purwanegara 1.248.088 1.250.000 1.250.000
8. Batu Tulis/Slate - Purwanegara 146.700 147.000 147.000
9. Zeolit - Mandiraja 1.102.352 1.102.500 1.102.500
II BAHAN GALIAN BANGUNAN
10 Andesit - Sigaluh 6.874.122 6.874.366 6.874.366
- Banjarmangu 3.522.200 3.523.000 3.523.000
- Kalibening 32.142.112 32.143.500 32.143.500
- Karangkobar 193.201 195.015 195.015
- Pagentan 24.122 24.325 23.665
11. Diorit-
Granodiorite*
GRANIT
- Bawang 2.734.700 2.7354.500 2.7354.500
- Banjarmangu 222.807.300 223.000.000 223.000.000
- Wanayasa 23.266.150 23.267.500 23.267.500
- Pagentan 13.142.200 13.142.500 13.142.500
- Karangkobar 25.001.101 25.002.500 25.002.500
12. Marmer - Purwanegara 1.477.950 1.478.000 1.478.000
- Banjarnegara 16.874.000 16.874.000 16.874.000
- Bawang 324.000 324.000 324.000
13. Pasir dan Batu - Banjarnegara 832.201 835.000 797.239
- Purwanegara 200.000 201.500 201.500
34
- Sigaluh 402.030 404.200 404.200
- Wanayasa 1.525.050 1.527.500 1.527.500
- Kalibening 1.948.700 1.949.500 1.949.500
- Pejawaran 84.800 85.000 85.000
- Batur 9.500 9.700 9.700
14 Batu Lempeng - Pagentan 17.344.000 17.345.000 17.345.000
- Batur 2.347.210 2.347.698 2.347.698
- Pejawaran 19.351.001 19.354.600 19.354.600
- Karangkobar 10.986.125 10.987.375 10.987.375
- Wanayasa 11.986.100 11.987.659 11.987.659
15
Breksi
- Merah
- Multi Colour
- Hijau
- Banjarmangu 232.200 235.488 235.488
- Pejawaran 43.722 43.978 43.978
- Batur - - -
- Punggelan 34.125 34.594 34.594
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
4. Potensi Sumber Daya Energi
Potensi sumber daya energi yang ada di Kabupaten Banjarnegara meliputi
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Sudirman dengan kemampuan
daya 184,50 mega Watt (MW). Disamping itu juga terdapat PLTA Tulis di
Kecamatan Madukara dengan kemampuan daya 12,4 MW dan PLTA Maung dengan
kapasitas 210 MW. Kemudian juga terdapat potensi listrik geotermol (PLTG) Dieng
di Kecamatan Batur dengan kemampuan daya 195 MW.
5. Potensi Industri
Sektor industri merupakan sektor penting selain sektor pertanian di Kabupaten
Banjarnegara. Sektor Industri dibedakan menjadi Industri Besar dengan tenaga kerja:
100 orang atau lebih dengan nilai investasi di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah). Untuk Industri sedang dengan tenaga kerja: 20-99 orang dengan nilai
investasi Rp 200.000.000,- – Rp 10.000.000.000,-, Industri kecil dengan tenaga kerja
5-19 orang dengan nilai investasi sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) dan Industri Rumah Tangga dengan tenaga kerja 1-4 orang.
Di Kabupaten Banjarnegara, tercatat untuk Industri besar = 2 perusahaan,
Industri menengah = 9 perusahaan dan Industri kecil = 21.074 perusahaan termasuk di
dalamnya industri rumah tangga.
Tabel I. 25.
Banyaknya Jenis Industri di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2007 - 2012
35
417434
24993
4152 7425
23,041
4 7175
19084
4 7175
20,811
2 9
21074
0
5000
10000
15000
20000
25000
Jumlah
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jenis Industri
Besar
Sedang
Kecil
RT
Sumber : Dinperindagkop dan UMKM Kab. Banjarnegara
Tabel. I .26.
Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan Produksi di Kabupaten
Banjarnegara menurut Kelompok Jenis Industri Tahun 2012
Nama Jenis Industri
Jml
Perusaha
an
Jml
Tenaga
Kerja
(org)
Nilai
Investasi
(Juta Rp)
Produksi Satuan
A. AGRO INDUSTRI
1 Tempe Kedelai 2.051 4.549 1.725 3.387.882 kg
2 Tempe Gembus 11 52 23 22.200 bh
3 Tahu 114 337 731 332.898 kg
4 Gula Kelapa 7.600 13.349 1.934 3.398.560 kg
5 Gula Aren 385 765 90 171.345 kg
6 Susu Kedelai 3 6 4 992 liter
7 Minyak Nilam /
Atsiri 14 33 212 15.380 kg
8 Aneka Makanan
Ringan 922 2.355 1.148 1.984.111 kg
9 Jenang 38 85 223 152.200 kg
10 Emping Melinjo 44 96 45 26.000 kg
11 Tepung Tapioka 14 652 2.350 25.369.950 kg
12 Tembakau/
garangan 467 2.248 792 118.348.422 kg
13 Jamur Tiram 7 36 144 9.875 kg
14 Kopra 9 19 16 35.000 kg
15 Kerupuk Singkong 27 95 151 42.350 kg
16 Teh Rakyat 48 163 129 33.115 kg
17 Madu 2 4 2 560 kg
18 Pengolahan gaber 11 28 320 362.000 kg
19 Bioetanol 1 2 95 400 kg
20 Pengolahan kayu 21 181 2 124.350 m3
21 Gaplek 2 5 3 250 kg
36
22 Kolang kaling 3 36 6 1.900 kg
23 Minuman Carica 3 12 7 6.812 btl
24 Minuman
Purwaceng 1 5 2 1,200 saset
25 Tape / Peyem 4 18 87 3.600 kg
26 Kopi Bubuk 8 10 4 2,015 kg
27 Saos Tomat 4 18 87 2.300 btl
28 Minyak Urut 1 1 1 3.003 btl
29 Meubelair/Perabot 735 1.746 3.939 60.525 bh
30 Kerajinan Bambu/
kayu 6.086 10.995 126 60.653.000 bh
31 Penggilingan padi/
Tepung 102 182 1.598 14.355.662 kg
32 Pakan Ikan 8 35 246 9.000 kg
33 Rokok 1 50 500 1.340.000 batang
34 Pengolahan
Tempurung 4 8 10 8.000 bh
35 Kecap 5 16 65 9.350 btl
36 Tepung Aren 3 7 2 750 bh
37 Reyeng Pindang 193 385 19 425.600 bh
38 Tepung Irut 1 5 15 24.000 kg
39 Penggilingan
Daging 6 40 350 77.400 kg
40 Minuman Buah 1 25 200 50.000 lt
41 Minuman jahe 1 2 5 810 kg
B ANEKA
INDUSTRI
1 Genteng 58 144 1.201 1.312.500 bh
2 Paving 6 20 47 21.900 bh
3 Industri Tas 3 16 26 1,625 bh
4 Konveksi / Penjahit 204 296 620 393.942 ptg
5 Batu bata 782 2.577 1.445 21.911.916 bh
6 Aluminium 21 42 127 26.485 bh
7 Batako 20 92 140 1.370.800 bh
8 Pelana kuda 1 3 1 21 bh
9 Kaligrafi bambu 1 1 1 18 bh
10 Perbengkelan 546 895 6,913 28.228 (dlm jt)
11 Pupuk Organik 4 15 35 23.100 kg
12 Sapu Ijuk 52 67 110 21.165 bh
13 Pande Besi 48 159 73 82.620 bh
37
14 Gybsum 18 69 187 14.414 bh
15 Bulu Mata 19 169 8 669.059 bh
16 Batik Tulis 73 158 830 9.636 lbr
17 Kerajinan Kulit
kerang 27 89 301 126.000 bh
18 Keramik 12 1.961 2.993 63.074 bh
19 Batu Lempeng 12 36 42 25.850 m3
20 Anyaman
Jaring/tikar 10 13 28 6.708 bh
21 Reparasi Elektronik 34 41 375 646 (dlm jt)
22 Kerajinan Batu 26 62 21 3.819 bh
23 Kaki Guci 28 265 147 130.900 bh
24 Wayang Kulit 1 1 1 15 bh
25 Sablon 19 49 59 34.518 bh
26 Kaos Kaki 1 3 25 1.236 psg
27 Batu Split 46 227 286 1.871 m3
28 Mainan Anak 1 2 5 1.125 bh
29 Las Tralis / pintu 8 28 114 341 bh
30 pot bunga 2 5 3 250 bh
31 Sulak 2 10 27 10.375 bh
32 Kerajinan hanger 1 9 10 600 bh
33 Kerajinan dompet
kulit 1 3 3 75 bh
34 Peti Buah 15 33 18 1.925 bh
35 Batu cincin / akik 1 2 2 30 bh
36 Etalase 4 14 76 102 bh
37 Pengrajin sandal 4 8 3 370 bh
38 Doran Cangkul 2 10 2 260 bh
C. INDUSTRI
MENENGAH
1 Tepung Tapioka 5 392 3.610 12.060 kg
2 Veneer 3 150 27.250 23.800 m3
3 Bulu Mata 1 852 1.900 1.500.000 psg
D. INDUSTRI BESAR
1 Pengolahan Kayu 2 1.418 45.000 37.795 m3
Sumber : Dinperindagkop dan UMKM Kab. Banjarnegara
Dari tabel diatas diketahui bahwa jenis industri di Kabupaten Banjarnegara
pada tahun 2012 paling banyak pada bidang agro industri sebanyak 41 jenis yang
38
pada tahun 2011 sebanyak 37 jenis, bidang aneka industri sama dengan tahun 2011
yaitu 38 jenis, untuk industri sedang/ menengah sebanyak 3 jenis mengalami
peningkatan dari tahun 2011 yang hanya 2 jenis dan untuk industri kecil mengalami
penurunan dari tahun 2011 sebanyak 1 jenis.
Sedangkan perkembangan Industri di Kabupaten Banjarnegara pada tahun
2012 mengalami peningkatan pada jenis industri menengah yang semula 7 menjadi 9
dan industri kecil yang semula 175 menjadi 21.074 (jumlah industri kecil termasuk di
dalamnya jumlah industri rumah tangga) sedangkan pada industri besar mengalami
penurunan dari 4 menjadi 2.
Untuk penyerapan tenaga kerja yang mendukung nilai investasi dan produksi,
terbesar pada Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, tempe kedelai, gula kelapa,
aneka makanan ringan, tembakau/ garangan, gula aren, tepung tapioka, tahu, teh
rakyat, reyeng pindang, pengolahan kayu, kerajinan kayu/ bambu, meubelair/ perabot
yang merupakan industri kecil dan industri Rumah Tangga.
Sedangkan untuk Aneka Industri, batu bata, perbengkelan, keramik, kaki guci
dan batu split. Untuk gambaran selengkapnya tentang proporsi jumlah perusahaan,
jumlah tenaga kerja, nilai investasi dan produksi menurut kelompok jenis industri
pada Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 adalah sebagaimana pada tabel I.26.
6. Potensi Pariwisata
Perkembangan dunia kepariwisataan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun
2007 s/d 2012 dan tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya
kenaikan harga BBM pada 2007 sehingga berkurang peminat wisatawan, dan juga
banyaknya objek wisata di Banjarnegara yang kondisi dan fasilitas yang dimiliki
belum memenuhi standar pariwisata sehingga banyak wisatawan yang beralih ke objek
wisata lain yang lebih mudah terjangkau. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009
kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2011
sampai tahun 2012 jumlah kunjungan wisata juga mengalami peningkatan dari tahun
2010 karena adanya promosi pariwisata melalui pertunjukan seni, penyelenggaraan
pameran pariwisata, promosi melalui website, juga muncul destinasi pariwisata baru
seperti wisata arung jeram Sungai Serayu di Kecamatan Sigaluh yang banyak
menyerap kunjungan wisatawan sehingga membutuhkan pengembangan, pemasaran
dan kemitraan pariwisata. Disamping itu Kabupaten Banjarnegara juga memiliki
Obyek dan Daya tarik wisata yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kabupaten
Banjarnegara.
Potensi kepariwisataan tersebut meliputi :
Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng
39
Wisata Rekreasi Khusus Arung Jeram Sungai Serayu
Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas
Pusat Seni dan Kerajinan Keramik Klampok
Wisata Tirta Waduk Pangsar Sudirman
Taman Rekreasi Anglir Mendung Paweden
Wisata Alam Curug Pitu
Wisata Alam Curug Sikopel
Wisata Alam Air Panas dan Curug Biting
Wisata Air Panas Kali Putih
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2007-
2012 sebagaimana nampak dalam tabel sebagai berikut.
Tabel I. 27.
Jumlah kunjungan Wisatawan di Kabupaten Banjarnegara
Pada Tahun 2007-2012
Sumber : Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kab. Banjarnegara
Dari bagan chart di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 jumlah
kunjungan wisata naik dari 461.291 menjadi 473.702 atau mengalami kenaikan 2,69%.
Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan. Namun pada tahun
2010 mengalami penurunan hal ini disebabkan karena banyaknya objek wisata di
Banjarnegara yang kondisi dan fasilitas yang dimiliki belum memenuhi standar
pariwisata sehingga banyak wisatawan yang beralih ke objek wisata lain yang lebih
mudah terjangkau.
F. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Kependudukan
Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Catata Sipil Tahun 2012,
maka jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012 tercatat sebesar
944.663 yang terdiri atas 483.433 laki –laki dan 461.230 perempuan.
268297323842
473812458161461291473702
0
200000
400000
600000
Jumlah
2007 2008 2009 2010 2011 2012
40
Penyebaran penduduk di tiap Kecamatan tidak merata, dimana kecamatan
dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Punggelan yaitu sebanyak 82.326 jiwa
dan jumlah penduduk paling sedikit adalah di Kecamatan Pandanarum dengan jumlah
penduduk 20.737 jiwa.
Untuk tingkat kepadatan penduduk tahun 2012 adalah terbesar 883 jiwa per
Km2, dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Banjarnegara yaitu sebesar
2.547 jiwa per Km2,
sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di wilayah
Kecamatan Pandanarum 354 jiwa per Km2.
Jumlah, penyebaran dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut.
Tabel I.28.
Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Banjarnegara
Keadaan Tahun 2012
No. KECAMATAN
LUAS
WILAYAH
(km2)
PENDUDUK
Laki-Laki
(JIWA)
Perempuan
(JIWA)
JUMLAH
(JIWA)
KEPADATAN
(JIWA/Km2)
1. Susukan 52,66 30.601 29.684 60.285 1.145
2. Pwrj. Klampok 21,87 22.900 22.337 45.237 2.068
3. Mandiraja 52,61 35.820 34.701 70.521 1.340
4. Purwanegara 73,86 38.630 37.210 75.840 1.027
5. Bawang 55,25 30.954 29.517 60.471 1.094
6. Banjarnegara 26,24 34.000 32.825 66.825 2.547
7. Sigaluh 39,56 15.402 14.809 30.211 764
8. Madukara 48,20 21.414 20.460 41.874 869
9. Banjarmangu 46,36 21.590 20.207 41.797 902
10. Wanadadi 28,27 16.227 15.688 31.915 1.129
11. Rakit 32,45 25.818 24.975 50.793 1.565
12. Punggelan 102,84 42.576 39.750 82.326 801
13. Karangkobar 39,07 14.246 13.366 27.612 707
14. Pagentan 46,19 18.021 17.183 35.204 762
15. Pejawaran 52,25 21.523 20.652 42.175 807
16. Batur 47,17 18.317 17.128 35.445 751
17. Wanayasa 82,01 22.641 20.929 43.570 531
18. Kalibening 83,78 22.531 21.424 43.955 525
41
19. Pandanarum 58,56 10.630 10.107 20.737 354
20. Pagedongan 80,51 19.592 18.278 37.870 470
JUMLAH 1.070 483.433 461.230 944.663 883
Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
2. Ketenagakerjaan
Tingkat pertumbuhan rata-rata penduduk Kabupaten Banjarnegara sebesar -1,14
% berimplikasi pada penyediaan kebutuhan pokok masyarakat dan kesempatan
memperoleh lapangan pekerjaan. Penduduk berdasarkan pekerjaan didominasi oleh
petani/ pekebun sejumlah 243.015 orang atau 25,73 %.
Sedangkan banyaknya pencari kerja yang terdaftar menurut jenis kelamin
dalam waktu 6 (enam) tahun terakhir di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana
tersebut pada tabel berikut :
Tabel I. 29.
Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007-2012
Tahun Jumlah Pencari kerja
Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase
Tahun 2007 6.777 5.792 12.569 100
Tahun 2008 5.061 5.833 10.894 100
Tahun 2009 2.932 3.224 6.156 100
Tahun 2010 4.087 4.251 8.338 100
Tahun 2011 2.068 3.547 6.615 100
Tahun 2012 3.063 3.350 6.413 100
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Banjarnegara
Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Banjarnegara yang terdaftar menurut
jenis kelamin baik perempuan maupun laki-laki pada tahun 2012 yaitu dari 2.068
orang menjadi 3.063 orang atau meningkat 48,11 % untuk laki-laki dan 3.547 orang
menjadi 3.350 atau menurun 5,55 % untuk perempuan, sedangkan tahun 2011 untuk
perempuan maupun laki-laki mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010
yaitu dari 4.251 orang menjadi 3.547 orang atau turun 16,56 % untuk perempuan dan
4.087 orang menjadi 2.068 atau turun 49,40 % untuk laki-laki, sedangkan pencari kerja
sebelumnya dari tahun 2008 s/d 2009 didominasi oleh kaum perempuan, sedangkan
pada tahun 2007 pencari kerja laki-laki. Untuk kondisi mulai tahun 2008 sampai 2012
tampak bahwa pencari kerja perempuan lebih banyak daripada laki-laki, masing-
masing selisih 772 orang untuk tahun 2008, 292 orang untuk tahun 2009, 164 orang
untuk tahun 2010, 1.479 orang untuk tahun 2011 dan 287 orang untuk tahun 2012.
42
Sedangkan untuk tahun 2007 lebih banyak kaum laki-laki dengan selisih 985 orang.
Jumlah pencari kerja yang ditempatkan kerja pada tahun 2009 sampai 2012
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I. 30.
Jumlah Pencari Kerja Tahun 2009 -2012
Yang Ditempatkan Bekerja
No Penempatan Tenaga
Kerja
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
1. AKL 1.241 1.793 1.976 527
2. AKAD 638 804 611 561
3. AKAN 698 809 604 559
4. INFORMAL 25 - - -
2.602 3.406 3.191 1.647
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Banjarnegara
3. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Kabupaten Banjarnegara yang bekerja masih
didominasi oleh petani/ pekebun sedangkan penduduk yang bekerja terendah adalah
sebagai Psikiater Psikolog dan Penyiar Televisi sebagaimana dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel I.31.
Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara
Menurut Pekerjaan Tahun 2011-2012
No Jenis Pekerjaan Tahun 2011 Tahun 2012
1. Belum Bekerja 160.320 144.613
2. Mengurus Rumah Tangga 132.497 125.387
3. Pelajar/ Mahasiswa 207.183 178.216
4. Pensiunan 10.055 8.320
5. PNS 11.793 10.769
6. TNI 2.048 1.367
7. POLRI 1.041 841
8. Perdagangan 7.874 7.037
43
9. Petani/ Pekebun 289.107 243.015
10. Peternak 558 486
11. Nelayan Perikanan 53 52
12. Industri 593 516
13. Konstruksi 736 679
14. Transportasi 2.429 2.230
15. Karyawan Swasta 40.332 36.990
16. Karyawan 577 562
17. Karyawan BUMD 229 219
18. Karyawan Honorer 2.298 2.070
19. Buruh Harian Lepas 40.662 34.830
20. Buruh Tani/ Pekebun 17.362 14.851
21. Buruh Nelayan Perikanan 92 71
22. Buruh Peternakan 272 217
23. Pembantu Rumah Tangga 11.918 7.664
24. Tukang Cukur 129 110
25. Tukang Listrik 134 107
26. Tukang Batu 4.070 3.564
27. Tukang Kayu 2.290 2.081
28. Tukang Sol Sepatu 37 31
29. Tukang Las Pandai Besi 237 204
30. Tukang Jahit 987 882
31. Tukang Gigi 24 19
32. Penata Rias 88 77
33. Penata Busana 16 14
34. Penata Rambut 174 124
35. Mekanik 562 492
36. Seniman 96 85
37. Tabib 25 20
38. Paraji 68 64
39. Perancang Busana 3 2
40. Penterjemah 8 7
44
41. Imam Masjid 57 54
42. Pendeta 27 25
43. Pastor 6 4
44. Wartawan 24 24
45. Ustad Mubaligh 190 160
46. Juru Masak 64 50
47. Promotor Acara 2 3
48. Anggota DPR RI - -
49. Anggota DPD - -
50. Anggota BPK - -
51. Presiden - -
52. Wakil Presiden - -
53. Anggota Mahkamah Konstitusi - -
54. Anggota Kabinet Kementrian - -
55. Duta Besar - -
56. Gubernur - -
57. Wakil Gubernur - -
58. Bupati 1 1
59. Wakil Bupati 1 1
60. Walikota - -
61. Wakil Walikota - -
62. Anggota DPRD Propinsi 2 2
63. Anggota DPRD Kabupaten Kota 50 50
64. Dosen 51 54
65. Guru 6.779 5.620
66. Pilot 3 3
67. Pengacara 17 16
68. Notaris 6 5
69. Arsitek 23 20
70. Akuntan 4 4
71. Konsultan 29 24
45
72. Dokter 97 76
73. Bidan 248 249
74. Perawat 325 286
75. Apoteker 40 41
76. Psikiater Psikolog 1 1
77. Penyiar Televisi 2 1
78. Penyiar Radio 4 3
79. Pelaut 65 64
80. Peneliti 15 14
81. Sopir 4.705 4.152
82. Pialang 4 4
83. Paranormal 24 19
84. Pedagang 48.694 40.098
85. Perangkat Desa 2.345 2.694
86. Kepala Desa 202 266
87. Biarawati 14 9
88. Wiraswata 25.973 24.942
89. Lainnya 48.418 36.740
Jumlah 1.087.489 944.663
Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas, mata pencaharian penduduk di Kabupaten Banjarnegara
sebagaian besar sebagai petani/ pekebun mencapai 25,73 % mengalami penurunan
sebesar 15,94 %, diikuti oleh pedagang mencapai 4,24 % mengalami penurunan sebesar
17,65 % dan penduduk yang bekerja sebagai karyawan swasta mencapai 3,92 %
mengalami penurunan sebesar 8,29 % sedangkan penduduk yang bekerja terendah
adalah sebagai Psikiater Psikolog dengan jumlah tetap dari tahun 2011 dan Penyiar
Televisi yang mengalami penurunan sebesar 50 % dari tahun 2011.
4. Pendidikan Penduduk
Sumber Daya Manusia sebagai modal dasar pembangunan di Kabupaten
Banjarnegara baik kuantitas maupun kualitas masih sangat memprihatinkan. Kualitas
SDM bisa langsung dinikmati melalui jumlah penduduk yang sedang atau telah tamat
dalam mengikuti sekolah pada jenjang pendidikan lanjutan atau jenjang yang lebih
tinggi.
46
Dari Tabel I.32. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk
sebagian besar berpendidikan SD/MI/sederajat dengan proporsi 41,63 %, sedangkan
yang berpendidikan SLTP/Mts/sederajat/kejuruan sebanyak 12,96 %,
SMU/MA/sederajat 9,01 %, Diploma I/II 0,66 %, Diploma III/ Sarmud 0,57 %,
Strata I 1,38 %, Strata II 0,07 % dan Strata III 0,001 %, sedangkan yang tidak
sekolah/belum sekolah 12,29 % dan selebihnya tidak punya ijazah SD/tidak tamat
21,44 %. Banyaknya penduduk dirinci menurut sekolah yang ditamatkan pada Tahun
2010-2012, di Kabupaten Banjarnegara dapat dilihat sebagaimana tersebut dalam
tabel berikut :
Tabel I.32
Banyaknya Penduduk Dirinci
Menurut Sekolah Yang Ditamatkan Tahun 2010-2012
SEKOLAH YANG
DITAMATKAN
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1.Tidak/belum Sekolah 112.209 10,46 121.621 11,18 116.110 12,29
2.Tidak Tamat SD/Sederajat 246.102 22,93 240.367 22,10 202.489 21,44
3.Tamat SD/MI/Sederajat 458.085 42,68 460.796 42,37 393.241 41,63
4. SLTP/MTs/Sdrjt/Kejuruan 140.599 13,10 143.538 13,20 122.395 12,96
5. SMA/MA/Sederajat 90.188 8,40 94.264 8,67 85.127 9,01
6. Diploma I/II 6.770 0,63 6.769 0,62 6.194 0,66
7. Diploma III/Sarmud 5.713 0,53 5.889 0,54 5.401 0,57
8. Strata I 12.854 1,20 13.500 1,24 13.081 1,38
9. Strata II 645 0,06 670 0,06 620 0,07
10. Strata III 75 0,007 75 0,007 5 0,001
JUMLAH 1.073.240 100 1.087.489 100 944.663 100
Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
Sebagai gambaran umum kondisi pendidikan di Kabupaten Banjarnegara saat
ini dapat dilihat dari beberapa indikator makro bidang pendidikan antara lain Angka
Partisipasi Kasar (APK) SD/MI dari 97,31 % pada tahun ajaran 2010/2011 menjadi
93,80 % pada Tahun Ajaran 2011/2012 atau turun sebesar 0,04 %
Untuk APK pada tingkat SMP/MTs pada tahun 2011/2012 dapat dicapai
sebesar 82,01 %. Bila dibandingkan dengan APK SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar
80,83 %, maka ada peningkatan sebesar 0,01 %.
47
Untuk APK pada tingkat SMA/SMK pada tahun 2011/2012 dapat dicapai
sebesar 54,52 %. Bila dibandingkan dengan APK SMA/SMK tahun 2010/2011 sebesar
52,47 %, maka ada peningkatan sebesar 0,04 %.
Angka Partisipasi Kasar Tahun 2009-2012 di Kabupaten Banjarnegara dapat
dilihat sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
Tabel I.33.
Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012
Kecamatan
Angka Partisipasi Kasar (%)
Tahun 2011
Angka Partisipasi Kasar (%)
Tahun 2012
SD SMP SMA SD SMP SMA
1. Susukan 92,79 64,55 - 90.54 63.80 -
2.Purworejo Klampok 97,32 115,39 210,90 93.01 111.94 232.53
3. Mandiraja 98,6 86,20 5,38 94.53 93.84 5.92
4. Purwonegoro 93,94 61,15 22,01 89.63 65.34 21.71
5. Bawang 94,62 86,64 140,91 88.75 95.07 154.71
6. Banjarnegara 112,45 133,83 230,89 109.91 138.61 229.34
7. Pagedongan 96,61 60,79 7,38 93.28 63.34 7.55
8. Sigaluh 90,86 56,61 39,55 90.71 51.26 33.06
9.Madukara 104,16 78,46 4,94 105.09 83.81 6.72
10. Banjarmangu 100,44 67,85 8,67 97.73 68.18 10.66
11. Wanadadi 98,94 114,60 88,89 95.12 113.38 93.48
12. Rakit 93,16 98,86 15,49 87.09 98.28 21.79
13. Punggelan 102,93 73,78 24,64 101.02 74.41 21.68
14. Karangkobar 104,05 104,04 92,24 101.43 101.50 89.54
15. Pagentan 92,33 70,68 4,85 90.08 70.64 3.11
16. Pajawaran 96,23 65,25 3,30 89.59 59.88 7.31
17. Batur 93,86 53,18 15,41 92.23 47.34 13.59
18. Wanayasa 96,80 57,37 16,07 91.40 46.98 17.57
19. Kalibening 90,25 76,96 25,66 85.30 89.10 27.27
20. Pandanarum 89,46 66,67 9,18 84.91 67.81 8.92
JUMLAH 97,31 80,83 52,47 93,80 82,01 54,52
48
Tahun 2010 103,95 95,81 51,06
Tahun 2009 103,88 95,71 50,39
Sumber : Dindikpora Kab.Banjarnegara
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI pada Tahun 2010/2011 sebesar 96,93
% dibandingkan APM SD/MI tahun ajaran 2011/2012 sebesar 80,77 % maka terjadi
penurunan sebesar 0,17 %.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs pada tahun 2010/2011 sebesar
78,76 % dibandingkan dengan APM SMP/MTs tahun 2011/2012 sebesar 56,54 % atau
turun sebesar 0,28 %.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK pada tahun 2010/2011 dapat
sebesar 45,14 %, dibandingkan dengan APM SMA/SMK tahun 2011/2012 sebesar
34,41 % atau turun sebesar 0,24 %.
Tabel I.34.
Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012
Kecamatan
Angka Partisipasi Murni (%)
Tahun 2011
Angka Partisipasi Murni (%)
Tahun 2012
SD SMP SMA SD SMP SMA
1. Susukan 92,28 63,01 - 75.33 48.47 -
2. Purworejo
Klampok
96,91 110,79 197,13 77.63 74.17 145.63
3. Mandiraja 97,99 84,51 2,97 80.18 62.09 1.05
4. Purwonegoro 93,80 60,98 18,91 77.29 48.87 12.63
5. Bawang 94,50 86,36 124,18 77.99 62.71 104.95
6. Banjarnegara 112,33 132,75 204,66 96.52 96.43 140.88
7. Pagedongan 96,45 60,51 6,99 79.09 46.04 5.43
8. Sigaluh 90,80 53,95 32,93 78.53 33.98 27.44
9. Madukara 103,99 78,27 2,97 88.38 57.58 2.65
10. Banjarmangu 99,70 63,43 5,14 83.95 42.14 7.06
11. Wanadadi 98,88 114,02 78,12 84.52 78.59 64.40
12. Rakit 92,46 95,82 9,18 75.84 66.93 11.99
13. Punggelan 102,62 70,97 19,17 88.57 52.77 16.43
49
14. Karangkobar 103,28 102,28 79,76 88.06 73.10 59.16
15. Pagentan 91,61 68,72 - 78.53 47.60 -
16. Pejawaran 96,11 62,19 0,90 77.58 40.61 3.03
17. Batur 93,74 49,44 11,17 79.09 34.50 8.18
18. Wanayasa 96,13 54,36 11,70 79.31 32.72 12.04
19. Kalibening 89,28 73,61 17,95 71.77 59.09 13.76
20. Pandanarum 89,35 63,53 - 74.83 43.33 -
JUMLAH 96,93 78,76 45,14 80,77 56,54 34,41
Tahun 2010 98,05 88,29 45,91
Tahun 2009 97,41 87,70 45,29
Sumber : Dindikpora Kab. Banjarnegara
Tabel. I. 35.
Banyaknya Anak Usia Sekolah Dan Yang Bersekolah
Dirinci Menurut Kelompok Umur Usia Sekolah
Tahun 2012
Kecamatan
Banyaknya Anak Usia
Sekolah
Banyaknya Anak yang
Sekolah
7-12 th 13-15 th 16-18 th 7-12 th 13-15 th 16-18 th
1. Susukan 7,211 3,470 2,917 5,802 1,944 112
2. Pwj klampok 5,449 2,830 2,244 5,023 3,851 3,374
3. Mandiraja 8,024 3,764 3,040 7,392 2,570 128
4. Purwananegara 8,502 4,088 3,492 7,104 2,407 560
5. Bawang 5,930 2,920 2,645 5,512 3,118 2,834
6. Banjarnegara 6,469 3,447 3,449 7,410 5,775 5,075
7. Pagedonagn 4,372 2,133 1,788 3,752 1,149 172
8. Sigaluh 3,391 1,592 1,600 2,802 664 550
9. Madukara 4,260 2,032 2,114 4,190 1,315 103
10. Banjarmangu 4,354 2,074 2,055 4,117 911 142
11. Wanadadi 3,134 1,742 1,472 3,197 1,754 982
12. Rakit 5,778 3,018 2,644 5,090 2,208 468
13. Punggelan 9,258 4,095 3,464 8,884 2,371 771
14. Karangkobar 3,276 1,669 1,425 3,237 1,692 935
50
15. Pagentan 4,205 1,979 1,866 3,708 1,032 40
16. Pejawaran 5,080 2,226 2,012 4,254 1,101 124
17. Batur 4,261 1,878 1,796 3,534 728 195
18. Wanayasa 5,418 2,454 2,259 4,573 991 308
19. Kalibening 5,339 2,513 2,057 4,475 1,770 322
20. Pandanarum 2,757 1,221 863 2,243 584 93
JUMLAH 106,468 51,145 45,202 96,299 37,935 17,288
Sumber : Dindikpora Kab. Banjarnegara
5. Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Banjarnegara saat ini mengutamakan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ketersediaan sumber daya kesehatan. Sarana
Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara meliputi pelayanan kesehatan dasar berupa
Puskesmas Perawatan (20 buah), Puskesmas Non Perawatan (12 buah), Rintisan
Rawat Inap (3 buah), Puskesmas Pembantu (43 buah), Puskesdes (173 buah),
Puskesmas Keliling (35 buah), serta untuk pelayanan kesehatan rujukan Rumah Sakit
Pemerintah (1 buah), Rumah Sakit Swasta (2 buah) dan klinik Pengobatan Umum (15
buah) serta Klinik Bersalin (3 buah), Poliklinik (4 buah), untuk Apotek (37 buah).
Selengkapnya kondisi sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana
dalam tabel berikut :
Tabel 1.36
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2012
1
3
30
1
35
4237
27
1
4 13
30
2
35
42
37
27
14
12
17
3
35
42
37
36
14
12
15
3
35
43
3537
14
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45RS Pemerintah
RS Swasta
KP Swasta
KB Swasta
Puskesmas Pemerintah
Pustu Pemerintah
Pusling Pemerintah
Apotek
Lab Pemerintah
Poliklinik
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara
6. Kesejahteraan Sosial
Dengan adanya program-program pengentasan kemiskinan semenjak tahun 1997
sampai dengan sekarang, seperti Program Jaring Pengamanan Sosial (JPS), Program
Pengentasan secara sistematis keluarga Pra sejahtera menjadi sejahtera, Bantuan
Langsung Tunai (BLT), Bantuan Raskin dan lain sebagainya membawa dampak pada
51
berkurangnya KK miskin di Kabupaten Banjarnegara, melihat data tabel dibawah ini,
tampak dalam tahun 2012 ini penurunan secara fisik keluarga Pra Sejahtera sebesar
392 dibanding kondisi tahun 2011 atau turun 0,48 %, sedangkan untuk keluarga
Sejahtera III Plus mengalami penurunan sebesar 25 atau 0,26 %.
Penurunan jumlah keluarga Pra Sejahtera ini membuktikan bahwa KK Miskin di
Kabupaten Banjarnegara makin berkurang, walaupun hanya 0,48 %.
Tabel I.37
Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007– 2012
81343
81735
83680
86862
94271
98096
0
50000
100000
2007 2008 2009 2010 20112012 2012
Tabel I.38
Banyaknya Keluarga Sejahtera I di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012
61
98
4
61
41
7
57
811
54
94
2
50
53
0
46
75
0
0
20000
40000
60000
80000
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
20
12
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tabel I.39
Banyaknya Keluarga Sejahtera II di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012
52
64
03
8
62
79
1
57
81
1
54
94
2
50
53
0
46
75
0
0
20000
40000
60000
80000
2007 2008 2009 2010 2011 2012
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tabel I.40
Banyaknya Keluarga Sejahtera III di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012
60835
59850
58328
54644
48670
43350
0
50000
100000
2007 2008 2009 2010 2011 2012
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tabel I.41
Banyaknya Keluarga Sejahtera III Plus di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2007 – 2012
96
94
97
19
95
61
87
48
75
62
79
35
0
5000
10000
2007 2008 2009 2010 2011 2012
2007 2008 2009 2010 2011 2012
7. Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah
Sukses tidaknya penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Banjarnegara dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting,
53
salah satu faktor keberhasilan pelayanan tersebut adalah tersedianya aparatur atau
Pegawai pemerintah Daerah Otonom. Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang, maka
selengkapnya kondisi aparatur pemerintah kabupaten Banjarnegara adalah sebagaimana
tabel berikut.
Tabel. I.42
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Da
erah Kabupaten Banjarnegara
Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang
( Keadaan Tahun 2010-2012 )
NO PANGKAT GOL. JML PEG.
31-12-2010
JML PEG.
31-12-2011
JML PEG.
31-12-2012
1. Pembina Utama IV/e - - -
2. Pembina Utama
Madya
IV/d 5 4 3
3. Pembina Utama Muda IV/c 26 21 17
4. Pembina Tk. I IV/b 80 87 92
5. Pembina IV/a 4.369 4.317 3.985
6. Penata Tk. I III/d 730 754 703
7. Penata III/c 731 785 814
8. Penata Muda Tk. I III/b 1.016 1.039 932
9. Penata Muda III/a 883 872 806
10. Pengatur Tk.I II/d 503 504 459
11. Pengatur II/c 639 704 636
12. Pengatur Muda Tk. I II/b 680 691 634
13. Pengatur Muda II/a 835 630 486
14. Juru Tk. I I/d 53 94 93
15. Juru I/c 263 203 187
16. Juru Muda Tk. I I/b 15 96 85
17. Juru Muda I/a 158 80 60
J U M L A H 10.986 10.881 9.992
Sumber : BKD Kab. Banjarnegara
Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan tingkat pendidikan keadaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.43
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Banjarnegara
54
berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2010 s.d 2012 ( keadaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2012)
No Tingkat
Pendidikan
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1 Strata 2 ( S-2) 171 1,56 % 184 1,69 258 2,54
2 Strata 1 ( S-1 ) 3525 32,08 % 4.118 37,85 5.202 51,13
3 D 4 158 1,43 % 164 1,50 48 0,47
4 D. III /Sarmud 777 7,07% 834 7,67 784 7,71
5. D. I / II 3015 27,44 % 2.431 22,34 1.437 14,12
6. SLTA 2308 21 % 2.210 20,31 1.814 17,83
7. SLTP 686 6,24 % 626 5,75 395 3,88
8. SD 346 3,14 % 314 2,89 237 2,33
Jumlah 10.986 100% 10.881 100% 10.175 100%
Sumber : BKD Kab. Banjarnegara
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan PNS di Kabupaten
Banjarnegara, ke jenjang pendidikan yang lebih tingggi semakin meningkat seperti
Strata 2 pada tahun 2011 sejumlah 184 orang menjadi 258 bertambah 74 atau 0,85 %,
Strata 1 pada tahun 2011 sejumlah 4.118 menjadi 5.202 pada tahun 2012 bertambah
1.084 atau 13,28 %, DIV pada tahun 2011 sejumlah 164 menjadi 48 pada tahun 2012
berkurang atau 1,03 %, DIII/ Sarmud pada tahun 2011 sejumlah 834 orang menjadi 784
orang pada tahun 2012 berkurang 50 orang atau 0,04 %. Hal ini dikarenakan adanya
kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk meningkatkan SDM aparaturnya
dengan cara memberikan kemudahan untuk memperoleh kesempatan melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi kepada pegawai baik melalui ijin belajar maupun tugas
belajar dan penambahan CPNS. Peningkatan kompetensi juga dilaksanakan dengan
mengirimkan para pejabat struktural untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan serta
mengirimkan PNS untuk mengikuti Diklat Teknis dan Diklat Fungsional untuk
menambah pengetahuan dan kemampuan SDM Aparatur di Kabupaten Banjarnegara.
Sedangkan untuk tingkat SD, SLTP, SLTA,dan DI/II menurun dikarenakan adanya PNS
yang memasuki BUP dengan tingkat pendidikan tersebut dan juga penyesuaian ijazah
ke tingkat yang lebih tinggi bagi yang sudah memenuhi.
Secara bagan chart, maka komposisi PNS menurut jenjang pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel I. 44
Bagan Chart Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan Tahun 2012
55
SD
2,33%SLTP
3,88%
SLTA
17,83%
D-III
7,71%
D-I / II
14,12%
D-IV
0,47%
S-1
51,12%
S-2
2,54%
SD
SLTP
SLTA
D-I / II
D-III
D-IV
S-1
S-2
8. Pemerintahan
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi perubahan wacana dan sistem
pemerintahan di Daerah.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melaksanakan penataan kelembagaan
berdasarkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri dari:
a) Sekretaris Daerah, terdiri dari 3 Asisten Sekda dan 9 Bagian serta Sekertariat
Dewan yang terdiri dari : Sekrertaris Dewan, 3 Bagian dan 7 Sub Bagian.
b) Dinas Daerah terdiri dari 12 Dinas
c) Lemtekda terdiri dari , Inspektorat, 3 Badan , 5 kantor dan RSUD
d) Lembaga Lain ( Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan BPBD)
e) Satpol PP
f) Kecamatan dan Kelurahan
Berjalannya pemerintahan di daerah sangat di tentukan oleh kerja sama dan
dukungan dari masyarakat yang diwakili DPRD. Berdasarkan pasal 40 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004, DPRD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintahan daerah.
Dalam kedudukannya tersebut maka DPRD merupakan wahana untuk
melaksanakan demokratisasi berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu maka peran dan
fungsi DPRD menempatkan kedudukannya menjadi sejajar dan sekaligus sebagai
mitra Pemerintah Daerah selaku badan eksekutif daerah.
Komposisi Keanggotaan DPRD Kabupaten Banjarnegara menurut perwakilan
Partai Tahun 2009 yang ada saat ini terdiri dari 50 anggota sebagaimana tabel berikut.
Tabel 1.45
56
Komposisi Parpol di DPRD Kabupaten Banjarnegara
Hasil Pemilu 2009
GERINDRA;
3,00
PKS; 6,00
PAN; 8
PAN; 5,00
PKB; 5,00PDP; 1
GOLKAR; 8
PPP; 6,00
PDIP; 7
P DEMOKRAT;
5
PKNU; 1
57
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2011-
2016 Kabupaten Banjarnegara merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten Banjarnegara yang ditentukan dalam jangka waktu 5 (lima ) tahun dan telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2012.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten
Banjarnegara memuat arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Banjarnegara
yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. PERNYATAAN VISI
Kabupaten Banjarnegara sebagai daerah otonom telah mendapatkan
penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah pusat untuk menyelenggarakan
pemerintahan di daerah. Sebagai daerah otonom Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
mempunyai kewajiban dan kewenangan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan
dalam mewujudkan tujuan daerah. Dalam periode 2011-2016, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara menetapkan visi :
“TERWUJUDNYA BANJARNEGARA YANG MANDIRI DAN BERDAYA
SAING, MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA YANG BERAKHLAK
MULIA”
a. Mandiri berarti suatu kondisi daerah yang mampu memenuhi kebutuhan dasar dan
mengambil keputusan sendiri tanpa bergantung kepada daerah lain. Oleh karena
itu, semua aktivitas daerah perlu didasarkan atas kemampuan dan inisiatif
masyarakat, baik perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan maupun evaluasi hasil,
dalam menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya, yang tercermin dalam aspek
kehidupan (nilai sosial budaya, ekonomi, taat azas, kelembagaan, keuangan
daerah) sehingga sejajar dan sederajat dengan masyarakat daerah lain yang telah
maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dalam konteks ini,
konsep kemandirian yang dimaksud bukan merupakan sebuah kondisi suatu daerah
yang tidak menjalin hubungan dengan daerah lain, namun sebuah konsep dinamis
yang tetap mengenal saling ketergantungan. Kunci utama dalam mencapai
kemandirian daerah adalah daya saing yang meningkat selama lima tahun ke
depan.
b. Berdaya saing berarti meningkatnya kemampuan masyarakat dan pemerintah
daerah dalam berkompetisi dari berbagai aspek, dengan mengembangkan dan
58
memanfaatkan potensi yang dimiliki sehingga mampu mengikuti dinamika
dan mampu bersaing di era otonomi dan globalisasi.
c. Sejahtera merupakan suatu hal yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi daerah yang mendukung
pengembangan potensi seluruh individu dalam masyarakat sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi,
sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, diharapkan
seluruh individu masyarakat dapat mencukupi kebutuhan lahiriah dan batiniah
yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat karena terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sosial dan religius. Dalam
konteks ini, sektor pertanian sebagai basis perekonomian telah menyatu dan
memiliki peran paling penting di seluruh bidang tersebut sehingga mampu
mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan.
d. Berakhlak mulia mempunyai arti bahwa disamping terpenuhinya kebutuhan
jasmani masyarakat Kabupaten Banjarnegara, juga terpenuhinya kebutuhan rohani
yang ditandai dengan sikap dan akhlak mulia yang sesuai dengan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sehingga diharapkan seluruh proses pembangunan yang
dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara selalu mengedepankan norma-norma
agama.
2. PERNYATAAN MISI
Misi merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari visi. Misi pada dasarnya
merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat terwujud.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pembangunan Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal Yang Berdaya Saing
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan memfokuskan sektor pertanian
dan pariwisata sebagai landasan pembangunan daerah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Sektor pertanian dan pariwisata didorong menjadi
penggerak kegiatan pembangunan. Hal ini tidak berarti sektor selain pertanian
dan pariwisata akan diabaikan namun tetap diperhatikan agar bergerak secara
dinamis. Pembangunan sektor pertanian yang akan dilaksanakan adalah
pembangunan agribisnis yang akan mengintegrasikan pembangunan pertanian
(perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dengan pembangunan industri
hulu dan hilir pertanian serta sektor-sektor jasa yang terkait di dalamnya.
Sedangkan untuk sektor pariwisata diarahkan pada pengembangan pariwisata
yang berbasis pertanian (agrowisata).
59
Selain sektor pertanian, pembangunan daerah juga diarahkan pada
pengembangan potensi lokal yang memiliki keunggulan komparatif agar menjadi
komoditas yang mempunyai keunggulan kompetitif. Potensi yang dapat
dikembangkan antara lain sektor yang dapat menyerap tenaga kerja yang banyak
(sektor padat karya) seperti industri, perdagangan, dan pertambangan yang
memiliki multiplier efek terhadap sektor lainnya.
Langkah-langkah atau kebijakan yang dilakukan dalam mewujudkan misi
tersebut adalah dengan meningkatkan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, pariwisata
pertambangan, perdagangan, peningkatan sarana dan prasarana pertanian,
meningkatkan pembinaan dan fasilitasi koperasi, UMKM dan lembaga ekonomi
perdesaan, meningkatkan fasilitasi kerjasama perdagangan dan perlindungan
konsumen serta mengembangkan keanekaragaman produk pangan.
Dengan kebijakan ini diharapkan meningkatkan produksi pangan baik
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan meningkatkan
perekonomian kerakyatan yang terdiri dari pariwisata, koperasi serta usaha mikro,
kecil dan menengah.
2) Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Untuk mencapai pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa atau Good
and Clean Governance, maka penyelengaraan pemerintahan harus dilaksanakan
secara efektif, efisien, bersih, dan berwibawa bagi terwujudnya kemandirian
daerah, antara lain dengan cara meningkatkan kualitas SDM aparatur sehingga
dapat memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada masyarakat,
meningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan
akuntabel, merumuskan perencanaan dengan baik dan tertata sehingga
pembangunan dapat dilaksanakan dengan terarah, meningkatkan kualitas kinerja
pengawasan sehingga terjadinya penurunan jumlah kasus baik di lingkungan
internal pemerintah maupun di masyarakat serta meningkatnya suasana kehidupan
masyarakat yang kondusif agar tercapai kehidupan yang tenteram dan aman di
masyarakat.
Dalam rangka mencapai kondisi tersebut langkah-langkah yang perlu
ditempuh adalah dengan melaksanakan pelatihan kepada aparatur daerah secara
berkesinambungan dan terarah, pelaksanakan pengawasan secara efektif,
peningkatan budaya kerja dan etika birokrasi, perencanaan yang terarah,
penyusunan sistem penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan akuntabel, dan
pemberian rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
3) Mewujudkan Kondisi Aman, Damai, Demokratis dan Religius
60
Kehidupan aman, damai, demokratis dan religius adalah dambaan seluruh
masyarakat Kabupaten Banjarnegara. Peningkatan kualitas kehidupan yang aman,
damai dan religius merupakan syarat mutlak dalam rangka mendukung program
pembangunan di Kabupaten Banjarnegara. Dalam mewujudkan kondisi aman dan
damai dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan institusi penegak
hukum dengan tidak lupa melibatkan seluruh tokoh masyarakat sehingga kondisi
yang berpotensi merusak kehidupan aman dan damai dapat diminimalisir.
Dalam rangka mewujudkan kondisi yang demokratis di Kabupaten
Banjarnegara yang pluralis, dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan politik
kepada masyarakat, partai politik atau lembaga politik lainnya, sehingga
demokrasi yang dijalankan dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa terjadi
konflik baik konflik horizontal maupun vertikal dan meminimalisir terjadinya
disintegrasi dalam masyarakat yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa
yang akan mengganggu kondisi stabilitas nasional.
Untuk meningkatkan kehidupan Banjarnegara yang religius antara lain
adalah peningkatan keimanan umat beragama dengan pemenuhan sarana dan
prasarana ibadah, serta pembinaan kehidupan beragama melalui masyarakat
maupun terhadap lembaga keagamaan agar tercipta tolerasi antar umat beragama.
Tanpa adanya toleransi umat beragama yang baik maka niscaya tidak akan
tercipta ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat yang akan mengakibatkan
terhambatnya pembangunan daerah.
4) Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan
Pada hakikatnya keberadaan pemerintah adalah untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan khususnya
penyediaan sarana prasarana berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Keberhasilan pemerintah bisa diukur dengan ketersediaan sarana dan prasarana di
wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk 5 tahun ke depan
2011-2016 akan memprioritaskan penyediaan infrastruktur khususnya jalan dan
jembatan untuk membuka akses antar wilayah dan simpul-simpul perekonomian.
Kuantitas dan kualitas infrastruktur yang memadai adalah modal bagi
peningkatan pertumbuhan perekonomian rakyat. Dalam penyediaan sarana
prasarana tetap memperhatikan pendayagunaan rencana tata ruang, peningkatan
pelestarian lingkungan hidup serta Pengelolaan Sumber Daya Alam.
5) Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Prioritas
Penegakan Hukum, Penghargaan Hak Asasi Manusia, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
61
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat utama
keberhasilan pembangunan daerah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
tersebut diupayakan dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan,
peningkatan layanan sosial, peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan
perlindungan anak, peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana,
peningkatan kualitas ketenagakerjaan serta peningkatan kesadaran dan tertib
hukum masyarakat.
Upaya peningkatan pelayanan pendidikan dimaksudkan guna memberikan
pelayanan pendidikan yang bermutu untuk seluruh masyarakat yang meliputi
infrastruktur dan fasilitas pendidikan, tenaga kependidikan yang berkualitas serta
ketersediaan perpustakaan yang memadai.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini ditempuh dengan menyediakan sarana
dan prasarana kesehatan yang memadai bagi seluruh lapisan masyarakat,
peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan serta meningkatkan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
Upaya peningkatan pelayanan sosial ditempuh melalui penanganan terhadap
penyandang masalah sosial yaitu dengan santunan dan pembinaan terhadap
penyandang cacat, panti asuhan, panti jompo dan penyandang masalah sosial
lainnya.
Upaya peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan anak ditempuh
melalui peningkatan pemberdayaan perempuan serta usaha dalam rangka
perlindungan terhadap anak-anak.
Di bidang keluarga berencana, upaya yang dilakukan dengan peningkatan
kualitas layanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi serta dengan
pelatihan ekonomi produktif bagi keluarga prasejahtera dan sejahtera satu.
Bidang ketenagakerjaan dimaksudkan untuk peningkatan kualitas tenaga
kerja dengan peningkatan profesionalisme dan produktivitas tenaga kerja serta
perluasan lapangan kerja.
Bidang penegakan hukum ditempuh dalam rangka peningkatan kesadaran
dan tertib hukum.
Dengan semakin meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat,
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, peningkatan layanan sosial,
peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan perlindungan anak, peningkatan
kualitas pelayanan Keluarga Berencana, peningkatan kualitas ketenagakerjaan
serta peningkatan kesadaran dan tertib hukum diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
62
6) Mewujudkan Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pengembangan Seni
Budaya, Penghargaan Tradisi dan Kearifan Lokal
Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa dan negara memiliki posisi
strategis sebagai kader penerus pemimpin bangsa dan pelaku pembangunan
masa depan. Untuk itu pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar memiliki
kualitas dan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan dan tantangan di
era globalisasi.
Dalam era globalisasi ini kita dihadapkan suatu masalah yang serius dimana
generasi muda menganggap budaya asing lebih praktis dan unggul dibanding
budaya sendiri yang kuno dan tradisional. Hal ini merupakan suatu ancaman dan
tantangan yang berat untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya dan tradisi.
Fakta terjadi di tengah masyarakat yang semakin mengglobal adalah lunturnya
nilai moral, krisis jati diri dan kepribadian serta kurang menghargai adat istiadat
dan tradisi. Untuk menangkal ancaman tersebut perlu menempatkan kebudayaan
dalam posisi strategis dalam membangun bangsa. Untuk itu diperlukan langkah
yang nyata dalam rangka pengembangan seni budaya sendiri di tengah arus
globalisasi dengan mewujudkan pengembangan karakter pemuda yang mandiri,
cakap, dan berjiwa kewirausahaan, peningkatan budaya dan prestasi olahraga serta
penguatan jati diri dan karakter daerah yang berbasis pada nilai budaya dan tradisi
serta kearifan lokal.
3. TUJUAN DAN SASARAN
Dalam rangka mendukung pencapaian misi-misi tersebut dijabarkan dalam
tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
MISI TUJUAN SASARAN
1. Mewujudkan
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat
Melalui
Pembangunan
Berbasis Pertanian
dan Potensi Lokal
Yang Berdaya
Saing.
1.1
Meningkatkan peran
sektor pertanian dan
pariwisata sebagai
penggerak utama
perekonomian
daerah
1.1.1 Meningkatnya
ketahanan pangan
1.1.2 Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
pertanian yang
berkualitas
1.1.3 Meningkatnya
kesejahteraan petani
1.1.4 Meningkatnya
produksi peternakan
1.1.5 Meningkatnya
produksi perikanan
63
MISI TUJUAN SASARAN
1.1.6 Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
perkebunan yang
berkualitas
1.1.7 Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
1.2 Meningkatkan peran
sektor perdagangan
sebagai pendukung
perekonomian
daerah
1.2.1 Meningkatnya
kinerja perdagangan
1.3 Meningkatkan
peranan koperasi,
UMKM dan
lembaga ekonomi
perdesaan dalam
perekonomian
daerah
1.3.1 Meningkatnya
kapasitas Koperasi,
UMKM dan
kelembagaan
ekonomi pedesaan
1.4
Meningkatkan
investasi dan industri
untuk perluasan
lapangan kerja
1.4.1 Meningkatnya
jumlah investasi
1.4.2 Meningkatnya
kesempatan dan
lapangan kerja serta
kualitas dan
produktivitas tenaga
kerja
1.4.3 Meningkatnya
kinerja usaha pelaku
industri kecil dan
menengah
1.4.4 Meningkatnya
produksi
pertambangan dan
64
MISI TUJUAN SASARAN
energi
1.5 Meningkatkan peran
sektor kehutanan
dalam perekonomian
daerah
1.5.1 Meningkatnya
produksi hasil
kehutanan
2. Mewujudkan
Penyelenggaraan
Tata Kelola
Pemerintahan Yang
Baik.
2.1 Meningkatkan
kinerja aparatur
pemerintah daerah
2.1.1 Meningkatnya
kualitas SDM
aparatur
2.2
Meningkatkan
perencanaan,
pengendalian, dan
evaluasi pelaksanaan
pembangunan daerah
2.2.1 Tertata dan
meningkatnya
kualitas
perencanaan,
pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan
program, kegiatan
dan anggaran SKPD
2.2.2 Meningkatnya
kualitas pengawasan
pelaksanaan
pembangunan daerah
2.3 Meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
dan otonomi daerah
2.3.1 Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
2.4 Meningkatkan
Kapasitas Keuangan
dan Aset Daerah
2.4.1 Meningkatnya
pengelolaan
pendapatan dan asset
daerah serta
meningkatnya
kualitas Laporan
Keuangan Daerah
2.5 Meningkatkan
pengelolaan
kearsipan daerah
2.5.1 Meningkatnya
kualitas pengelolaan
kearsipan daerah
2.6
Meningkatkan
pelayanan
komunikasi,
informasi, dan
2.6.1 Meningkatnya
kualitas pelayanan
kependudukan dan
catatan sipil
65
MISI TUJUAN SASARAN
penataan
administrasi
kependudukan
2.6.2 Meningkatnya
kualitas pelayanan
informasi
3. Mewujudkan
Kondisi Aman,
Damai, Demokratis
dan Religius
3.1 Meningkatkan
keamanan dan
ketertiban
lingkungan
3.1.1 Meningkatnya
keamanan dan
ketertiban
lingkungan
3.2 Meningkatkan
pencegahan dan
penanggulangan
korban bencana
3.2.1 Menurunya jumlah
korban bencana
3.3 Meningkatkan
kehidupan
demokrasi dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
3.3.1 Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
demokrasi
3.4 Meningkatkan
kualitas kehidupan
berbangsa dan
toleransi beragama
3.4.1 Meningkatnya
pemahaman
kebangsaan, ajaran
agama, serta norma-
norma lainnya dalam
kehidupan
bermasyarakat
4. Mewujudkan
pembangunan
berwawasan
lingkungan hidup
yang berkelanjutan
4.1
Meningkatkan
ketersediaan dan
kualitas infrastruktur
wilayah penujang
perekonomian
4.1.1 Meningkatnya
sarana infrastruktur
yang menunjang
iklim usaha investasi
4.1.2 Meningkatnya
sarana dan prasarana
perumahan yang
layak huni
4.1.3 Meningkatnya
ketersediaan dan
kualitas sarana dan
prasarana
66
MISI TUJUAN SASARAN
perhubungan
4.1.4 Meningkatnya
sarana dan prasarana
komunikasi
4.1.5
Meningkatnya daya
dukung dan kualitas
infrastruktur
pedesaan
4.1.6 Meningkatnya
penanganan daerah
rawan bencana
4.2 Mewujudkan
penataan ruang yang
memperhatikan
keberlanjutan
sumber daya wilayah
4.2.1 Terwujudnya tata
ruang yang selaras
dengan arah
pengembangan
ekonomi unggulan
daerah
4.3 Meningkatkan
kelestarian
lingkungan hidup
serta pengelolaan
sumber daya alam
yang mendukung
pembangunan
berkelanjutan
4.3.1 Terkendalinya
kerusakan dan
pencemaran
Lingkungan Hidup
4.3.2
Meningkatnya
pengelolaan sumber
daya energi
5. Mewujudkan
peningkatan
kualitas sumber
daya manusia
dengan prioritas
penegakan hukum,
penghargaan hak
asasi manusia,
pemberdayaan
perempuan dan
5.1 Mewujudkan
pendidikan bermutu
dan terjangkau
5.1.1 Meningkatnya
perluasan akses
pendidikan dan
partisipasi
masyarakat
5.1.2 Tersedianya akses
infrastruktur
pendidikan
5.1.3 Meningkatnya
kualitas tenaga
67
MISI TUJUAN SASARAN
perlindungan anak kependidikan
5.1.4 Meningkatnya mutu
pendidikan
5.1.5 Meningkatnya minat
baca masyarakat
5.2 Menjamin dan
meningkatkan
Derajat Kesehatan
Masyarakat yang
merata
5.2.1 Meningkatnya akses
dan kualitas
pelayanan kesehatan
bagi seluruh
masyarakat
5.3 Mewujudkan
kesejahteraan sosial
masyarakat
5.3.1 Berkurangnya
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
5.3.2 Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat desa
5.4 Meningkatkan peran
masyarakat dalam
upaya pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak
5.4.1 Meningkatnya
kualitas kehidupan
perempuan dan anak
5.5 Meningkatkan
ketahanan dan
kesejahteraan
keluarga
5.5.1 Meningkatnya
kualitas keluarga
menuju keluarga
sejahtera
5.6 Meningkatkan
kualitas
ketenagakerjaan
5.6.1 Meningkatnya
profesionalisme
angkatan kerja
5.7 Mewujudkan
kesadaran dan tertib
hukum
5.7.1 Meningkatnya tertib
hukum
6. Mewujudkan
pembangunan
karakter bangsa
melalui
pengembangan
6.1 Meningkatkan
prestasi pemuda dan
olah raga baik
nasional maupun
internasional
6.1.1 Meningkatnya peran
aktif pemuda dalam
pembangunan
6.1.2 Meningkatnya
pencapaian prestasi
68
MISI TUJUAN SASARAN
seni budaya,
penghargaan
tradisi dan kearifan
lokal.
olahraga
6.2 Mengembangkan
dan melestarikan
kebudayaan daerah,
serta melindungi
bangunan bersejarah
dan cagar budaya
sebagai identitas
bangsa
6.2.1. Meningkatnya
pelestarian seni
budaya
6.2.2. Meningkatnya
kualitas bangunan
bersejarah dan cagar
budaya
4. STRATEGI
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan
penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed manajement).
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, maka rumusan
strategi berdasarkan dari misi yang telah dirumuskan dapat diuraikan sebagai berikut:
Misi 1 : Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pembangunan Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal Lainnya yang
Berdaya Saing
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Peningkatan produk dan pengelolaan konsumsi pangan;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian;
3. Peningkatan nilai tukar petani;
4. Peningkatan produksi, populasi, pemasaran dan pengendalian penyakit
ternak;
5. Peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan manajemen, teknologi
dan pemasaran perikanan;
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk perkebunan;
7. Peningkatan pengembangan destinasi, pemasaran dan kemitraan
pariwisata;
8. Pengembangan iklim perdagangan yang kondusif;
9. Peningkatan akses koperasi, UMKM dan lembaga ekonomi pedesaan
terhadap sumberdaya produktif;
10. Penciptaan iklim investasi yang kondusif;
69
11. Peningkatan kesempatan kerja, kualitas dan produktivitas serta
perlindungan tenaga kerja;
12. Pengembangan akses pelayanan dan sumber pendanaan koperasi dan
UMKM;
13. Pengelolaan hasil pertambangan dan energi sesuai daya dukung
lingkungan;
14. Pengelolaan hasil hutan sesuai daya dukung lingkungan.
Misi 2 : Mewujudkan Penyelenggaran Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur;
2. Pengembangan sistem perencanaan yang partisipatif;
3. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) dalam
peningkatan pengawasan dan pengendalian;
4. Peningkatan pelayanan prima;
5. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, dan
terjangkau masyarakat;
6. Peningkatan pengelolaan pendapatan, aset daerah dan penataan
administrasi pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan
akuntabel;
7. Penataan dan pengembangan sistem kearsipan daerah;
8. Penataan dan peningkatan kualitas pelayanan administrasi
kependudukan dan catatan sipil;
9. Penataan, pemutakhiran dan pemasyarakatan informasi.
Misi 3 : Mewujudkan Kondisi Aman, Damai, Demokratis dan Religius
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu:
1. Pemantapan keamanan dan ketertiban lingkungan;
2. Peningkatan mitgasi manajemen bencana;
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu;
4. Meningkatnya peran dan fungsi partai politik dalam Pemilu;
5. Mewujudkan suasana aman dan kondusif dalam beragama dan
bermasyarakat.
Misi 4 : Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang
berkelanjutan
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
70
1. Peningkatan aksesibilitas dengan memperhatikan prioritas daya
dukungnya bagi pengembangan ekonomi;
2. Peningkatan penyediaan kebutuhan perumahan;
3. Peningkatan dan pengembangan fasilitas perhubungan;
4. Peningkatan pelayanan sarana prasarana informasi dan komunikasi;
5. Peningkatan dan pemerataan infrastruktur pedesaan;
6. Peningkatan kualitas jaringan drainase dan pengendalian banjir;
7. Pengendalian dan Pendayagunaan rencana tata ruang;
8. Pengendalian kerusakan dan pencegahan pencemaran lingkungan
hidup;
9. Optimalisasi potensi sumber energi.
Misi 5 : Mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan
prioritas penegakan hukum, penghargaan hak asasi manusia,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Perbaikan sistem dan akses pendidikan;
2. Perbaikan sistem dan akses pelayanan kesehatan masyarakat;
3. Peningkatan pelayanan, rehabilitasi dan pemberdayaan kesejahteraan
social;
4. Peningkatan pelayanan ketransmigrasian;
5. Peningkatan pembinaan pemberdayaan masyarakat;
6. Percepatan pengarusutamaan gender dan pengarusutamaan hak anak
dalam pembangunan;
7. Peningkatan pembinaan dan pelayanan keluarga berencana;
8. Perbaikan sistem ketenagakerjaan;
9. Peningkatan penegakan hokum.
Misi 6 : Mewujudkan Pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan
seni budaya, penghargaan tradisi dan kearifan lokal.
Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Pengembangan potensi kepemudaan;
2. Peningkatan prestasi olah raga;
3. Penguatan jati diri dan karakter daerah yang berbasis pada nilai budaya
dan kearifan lokal.
5. KEBIJAKAN
Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan
71
indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan
jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Kriteria suatu rumusan kebijakan umum antara lain:
1. Menjelaskan strategi lebih spesifik, konkrit, operasional dan fokus.
2. Mengarahkan pemilihan program yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi
yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk
mencapai sasaran.
3. Mengarahkan pemilihan program agar tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan dan kepentingan umum.
Untuk menjalankan strategi pembangunan daerah Tahun 2011-2016, diperlukan
Kebijakan Umum untuk memayungi pelaksanaan program-program kerja
pembangunan. Kebijakan umum pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam
bentuk prioritas-prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Dengan adanya kebijakan
ini diharapkan pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun
selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar
memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Arah kebijakan Kabupaten Banjarnegara merupakan fokus/tema pembangunan
setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan
urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu.
Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki
kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai visi, misi
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan strategi diatas, maka arah kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara terkait dengan pencapaian visi misi Bupati adalah sebagai
berikut :
a. Arah Kebijakan Tahun Pertama (2012)
Pada tahun pertama pembangunan lebih diarahkan untuk memperbaiki tata
kelola pemerintahan yang bersih, kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk
serta masalah penanganan kesejahteraan sosial.
Selain fokus diatas, pembangunan tahap pertama juga fokus pada
peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat yang berbasis pertanian,
kelautan dan perikanan, UMKM dan pariwisata serta peningkatan infrastruktur
jalan, jembatan dan drainase dan perhubungan dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi terutama wilayah pedesaan.
Selengkapnya fokus arah kebijakan tahun pertama adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan diversifikasi keanekaragaman produk pangan
72
2) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian
3) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal
4) Pengembangan agribisnis pertanian
5) Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan
6) Meningkatkan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan
7) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
8) Pengembangan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi,
UMKM dan lembaga ekonomi pedesaan
9) Pembinaan usaha pertambangan dan energi
10) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaran pendidikan formal dan
diklat
11) Fasilitasi proses perencanaan teknokatrik, politik, partisipatif, top down dan
bottom up
12) Pengawasan bersifat preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi
13) Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan publik
14) Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan
15) Peningkatan Sistem kependudukan, SDM Aparatur dan Sarana Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
16) Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana
17) Peningkatan dan pengembangan jalan
18) Peningkatan dan pengembangan jembatan
19) Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan
20) Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang informatif
21) Rehabilitasi infrastruktur jalan di pedesaan
22) Rehabilitasi jaringan irigasi
23) Normalisasi sistem drainase
24) Peningkatan efektivitas peran rencana tata ruang sebagai pedoman keruangan
dalam pembangunan daerah
25) Pengembangan manajemen pengelolaan persampahan
26) Pengendalian dan pencegahan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan
hidup
27) Peningkatan kapasitas organisasi dan manajerial serta dukungan infrastruktur
data dan informasi pendidikan
28) Peningkatan dukungan sarana prasarana pendidikan
29) Perluasan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
khususnya bagi warga miskin
73
30) Peningkatan sarana prasarana serta infrastruktur bidang kesehatan secara
bertahap
31) Fasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
32) Penguatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak
33) Optimalisasi kualitas pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi
34) Fasilitasi penguatan kelembagaan dan kegiatan kepemudaan
35) Pengembangan indentitas daerah
b. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2013)
Pada tahun kedua disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan pada kebijakan
sebagai berikut:
1) Peningkatan sarana prasarana pertanian
2) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya
3) Pelatihan SDM tenaga kerja
4) Pembinaan usaha kehutanan, kemitraan, dan mengembangkan diversifikasi
produk hasil hutan
5) Pengembangan SOP, SPP, OSS
6) Pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik (e-Gov)
7) Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan daerah dan aset
daerah
8) Revitalisasi BUMD
9) Pemberian pendidikan politik kepada masyarakat
10) Pembangunan jalan lingkar utara
11) Pembangunan wajah kota dengan sungai serayu sebagai lambang kota
12) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum
13) Fasilitasi dan pembangunan Sarana Prasarana Sosial
14) Stimulasi pembangunan dan perbaikan jalan pedesaan
15) Peningkatan kapasitas kelembagaan ketataruangan
16) Peningkatan perlindungan, konservasi, rehabitasi dan pemulihan SDA LH
17) Perbaikan sistem tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka
peningkatan profesionalisme pelayanan pendidikan
18) Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan
19) Meningkatkan penanganan dan pembinaan PMKS
20) Penguatan kapasitas kelembagaan kesejahteraan sosial
21) Fasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat
22) Fasilitasi dan advokasi perlindungan hak-hak anak
23) Fasilitasi pengembangan ekonomi bagi keluarga pra sejahtera dan sejahtera I
74
24) Penegakan PERDA
25) Pembinaan Kesadaran Hukum
26) Fasilitasi pengembangan olahraga masyarakat
27) Perlindungan, pelestarian dan revitalisasi benda dan bangunan cagar budaya
c. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2014)
Pada tahun ketiga disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan pada kebijakan
sebagai berikut:
1) Pengendalian serangan OPT serta antisipasi rawan bencana alam
2) Pengelolaan even pariwisata
3) Peningkatan promosi, kerjasama dan pelayanan investasi/penanaman modal
4) Pemberian Fasilitas permodalan koperasi dan UMKM
5) Pembinaan Ormas, LSM, OKP dalam kehidupan beragama secara
berkesinambungan
6) Meningkatkan fasilitasi penyehatan lingkungan perumahan dan
pemberdaayan komunitas perumahan
7) Pengendalian kelayakan angkutan
8) Fasilitasi dan pengembangan tanggul terpadu
9) Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT)
10) Peningkatan mutu pendidikan
11) Peningkatan kualitas layanan perpustakaan
12) Fasilitasi dan bantuan pengembangan sarana prasarana pelayanan
13) Fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi perempuan
14) Perbaikan kualitas dan produktivitas serta perlindungan tenaga kerja
15) Fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana olahraga berstandar nasional
dan internasional (sport centre).
16) Pengembangan sarana dan prasarana seni dan kebudayaan
d. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2015)
Pada tahun keempat disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk kebijakan
sebagai berikut :
1) Peningkatan kualitas SDM perkebunan dan pengelolaan lahan secara optimal
2) Peningkatan sistem pengarsipan, SDM aparatur dan sarana kearsipan daerah
3) Peningkatan pelayanan angkutan umum dan prasarana yang mendukung
4) Fasilitasi pengembangan sarana prasarana komunikasi dan informasi berbasis
IT
5) Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
6) Fasilitasi pengerahan dan penempatan transmigrasi
75
7) Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan
dan anak
8) Menggalakkan budaya olahraga dalam kehidupan sehari-hari melalui
pelaksanaan berbagai event olah raga pada berbagai tingkat dan jenis
cabang olah raga.
9) Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni dan event-event kebudayaan lokal
e. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2016)
Pada tahun kelima disamping melanjutkan arah pembangunan tahun
sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk kebijakan
sebagai berikut:
1) Penyediaan informasi tenaga kerja
2) Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Informasi dan Kerjasama Pelayanan
Informasi dengan Media Massa
3) Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Lingkungan
4) Pengembangan dan optimalisasi terminal
5) Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi SDA LH dan sarana
pengelolaan lingkungan hidup
6) Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
7) Pembinaan atlit dan pelaku olahraga
8) Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan melestarian
benda/bangunan cagar budaya
Arah kebijakan ini disusun secara berkesinambungan selama periode 5 (lima)
tahun kedepan, artinya arah kebijakan ini merupakan prioritas yang harus dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan Visi Misi Bupati yang telah ditetapkan.
Secara ringkas keselarasan antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
dijabarkan dengan strategi dan arah kebijakan dapat dilihat pada tabel berikut :
76
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL YANG BERDAYA SAING
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
peran sektor
pertanian dan
pariwisata
sebagai
penggerak
utama
perekonomian
daerah
1 Meningkatnya ketahanan pangan 1 Peningkatan produk dan pengelolaan
konsumsi pangan
1 Pengembangan diversifikasi
keanekaragaman produk pangan
2 Meningkatnya produksi dan
produktivitas pertanian yang
berkualitas
1 Peningkatan kualitas dan kuantitas
produk pertanian
1 Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM
pertanian
2 Peningkatan kualitas pengelolaan lahan
secara optimal
3 Pengendalian serangan OPT serta antisipasi
rawan bencana alam
4 Peningkatan sarana prasarana pertanian
3 Meningkatnya kesejahteraan petani 1 Peningkatan Nilai Tukar Petani 1 Pengembangan agribisnis pertanian
4 Meningkatnya produksi peternakan 1 Peningkatan produksi, populasi,
pemasaran dan pengendalian penyakit
ternak
1 Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha
peternakan
5 Meningkatnya produksi perikanan 1 Peningkatan kapasitas SDM,
kelembagaan dan manajemen, teknologi
dan pemasaran perikanan
1 Peningkatan sarana dan prasarana
perikanan budidaya
77
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
6 Meningkatnya produksi dan
produktivitas perkebunan yang
berkualitas
1 Peningkatan kualitas dan kuantitas
produk perkebunan
1 Peningkatan kualitas SDM perkebunan dan
pengelolaan lahan secara optimal
7 Meningkatnya kunjungan
wisatawan
1 Peningkatan pengembangan destinasi,
pemasaran, dan kemitraan pariwisata
1 Peningkatan sarana dan prasarana
penunjang pariwisata
2 Pengelolaan even pariwisata
Meningkatkan
peran sektor
perdagangan
sebagai
pendukung
perekonomian
daerah
1 Meningkatnya kinerja perdagangan 1 Pengembangan iklim perdagangan yang
kondusif
1 Meningkatkan sarana prasarana dan
pengembangan jaringan perdagangan
Meningkatkan
peranan
koperasi,
UMKM dan
lembaga
ekonomi
pedesaan
dalam
perekonomian
daerah
1 Meningkatnya kapasitas Koperasi,
UMKM dan kelembagaan ekonomi
pedesaan
1 Peningkatan akses koperasi, UMKM dan
lembaga ekonomi pedesaan terhadap
sumberdaya produktif
1 Pengembangan kelembagaan, kualitas SDM,
dan akses permodalan koperasi, UMKM dan
lembaga ekonomi pedesaan
78
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
investasi dan
industri untuk
perluasan
lapangan kerja
1 Meningkatnya jumlah investasi 1 Penciptaan iklim investasi yang kondusif 1 Peningkatan promosi, kerjasama dan
pelayanan investasi/penanaman modal
2 Meningkatnya kesempatan dan
lapangan kerja serta kualitas dan
produktivitas tenaga kerja
1 Peningkatan kesempatan kerja, kualitas
dan produktivitas serta perlindungan
tenaga kerja
1 Penyediaan informasi tenaga kerja
2 Pelatihan SDM tenaga kerja
3 Meningkatnya kinerja usaha pelaku
industri kecil dan menengah
1 Pengembangan akses pelayanan dan
sumber pendanaan Koperasi dan UMKM
1 Pemberian Fasilitas permodalan koperasi
dan UMKM
4 Meningkatnya produksi
pertambangan dan energy
1 Pengelolaan hasil pertambangan dan
energi sesuai daya dukung lingkungan
1 Pembinaan usaha pertambangan dan energy
Meningkatkan
peran sektor
kehutanan
dalam
perekonomian
daerah
1 Meningkatnya produksi hasil
kehutanan
1 Pengelolaan hasil hutan sesuai daya
dukung lingkungan
1 Pembinaan usaha kehutanan, kemitraan,
dan mengembangkan diversifikasi produk
hasil hutan
79
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
kinerja aparatur
pemerintahan
daerah
1 Meningkatnya kualitas SDM
aparatur
1 Pembinaan dan peningkatan kualitas
SDM dan disiplin aparatur
1 Peningkatan kualitas dan kuantitas
penyelenggaran pendidikan formal dan diklat
Meningkatkan
perencanaan,
pengendalian,
dan evaluasi
pelaksanaan
pembangunan
daerah
1 Tertata dan meningkatnya kualitas
perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran SKPD
1 Pengembangan sistem perencanaan
yang partisipatif
1 Fasilitasi proses perencanaan teknokatrik,
politik, partisipatif, top down dan bottom up
2 Meningkatnya Kualitas Pengawasan
Pelaksanaan Pembangunan Daerah
1 Penerapan Sistem Pengawasan Internal
Pemerintah (SPIP) dalam peningkatan
pengawasan dan pengendalian
1 Pengawasan bersifat preventif dalam
pencegahan tindak pidana korupsi
Meningkatkan
penyelenggaraa
n pemerintahan
daerah dan
otonomi daerah
1 Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan pemerintahan
daerah
1 Peningkatan pelayanan prima 1 Pemenuhan sarana dan prasarana
pelayanan publik
2 Pengembangan SOP, SPP, OSS
2 Mengembangkan sistem pelayanan yang
andal, terpercaya, dan terjangkau
masyarakat
1 Pengembangan sistem pemerintahan
berbasis elektronik (e-Gov)
80
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
Kapasitas
Keuangan dan
Aset Daerah
1 Meningkatnya Pengelolaan
Pendapatan dan Aset Daerah serta
meningkatnya Kualitas Laporan
Keuangan Daerah
1 Peningkatan Pengelolaan Pendapatan,
aset daerah dan Penataan Administrasi
Pengelolaan Keuangan Daerah yang
Transparan dan Akuntabel
1 Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-
Sumber Pendapatan
2 Pengembangan sistem informasi manajemen
keuangan daerah dan aset daerah
3 Revitalisasi BUMD
Meningkatkan
pengelolaan
kearsipan
daerah
1 Meningkatnya kualitas pengelolaan
kearsipan daerah
1 Penataan dan Pengembangan Sistem
Kearsipan Daerah
1 Peningkatan sistem pengarsipan, SDM
Aparatur dan Sarana Kearsipan Daerah
Meningkatkan
Pelayanan
komunikasi,
informasi, dan
penataan
administrasi
kependudukan
1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Penataan dan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Administrasi Kependudukan
dan Catatan Sipil
1 Peningkatan Sistem kependudukan, SDM
Aparatur dan Sarana Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Catatan
Sipil
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Informasi
1 Penataan, Pemutakhiran dan
Pemasyarakatan Informasi
1 Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap
Informasi dan Kerjasama Pelayanan
Informasi dengan Media Massa
81
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN RELIGIUS
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
Keamanan dan
Ketertiban
Lingkungan
1 Meningkatnya Keamanan dan
Ketertiban Lingkungan
1 Pemantapan Keamanan dan Ketertiban
Lingkungan
1 Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat
dalam Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Lingkungan
Meningkatkan
Pencegahan dan
Penanggulangan
Korban
Bencana
1 Menurunnya jumlah korban
bencana
1 Peningkatan mitgasi manajemen
bencana
1 Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan
Partisipasi Aktif Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana
Meningkatkan
kehidupan
demokrasi
dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara
1 Meningkatnya Kualitas
Penyelenggaran Demokrasi
1 Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pemilu
1 Pemberian pendidikan politik kepada
masyarakat
2 Meningkatnya peran dan fungsi partai
politik dalam Pemilu
Meningkatkan
kualitas
kehidupan
berbangsa dan
toleransi
beragama
1 Meningkatnya pemahaman
kebangsaan, ajaran agama, serta
norma-norma lainnya dalam
kehidupan bermasyarakat
1 Perwujudan suasana aman dan
kondusif dalam beragama dan
bermasyarakat
1 Pembinaan Ormas, LSM, OKP dalam
kehidupan beragama secara
berkesinambungan
82
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
ketersediaan
dan kualitas
infrastruktur
wilayah
penujang
perekonomian
1 Meningkatnya sarana infrastruktur
yang menunjang iklim usaha
investasi
1 Peningkatan aksesibilitas dengan
memperhatikan prioritas Daya
Dukungnya bagi pengembangan
ekonomi
1 Peningkatan dan pengembangan jalan
2 Peningkatan dan pengembangan jembatan
3 Pembangunan jalan lingkar utara
4 Pembangunan wajah kota dengan sungai
serayu sebagai lambang kota
2 Meningkatnya sarana dan
prasarana perumahan yang layak
huni
1 Peningkatan penyediaan kebutuhan
perumahan
1 Meningkatkan fasilitasi pengembangan
perumahan
2 Meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan air minum
3 Meningkatkan fasilitasi penyehatan
lingkungan perumahan dan pemberdaayan
komunitas perumahan
4 Fasilitasi dan pembangunan Sarana
Prasarana Sosial
83
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
ketersediaan
dan kualitas
infrastruktur
wilayah
penujang
perekonomian
3 Meningkatnya ketersediaan dan
kualitas sarana dan prasarana
perhubungan
1 Peningkatan dan pengembangan
fasilitas perhubungan
1 Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu
lalu lintas yang informatif
2 Pengendalian kelayakan angkutan
3 Peningkatan pelayanan angkutan umum dan
prasarana yang mendukung
4 Pengembangan dan optimalisasi terminal
4 Meningkatnya sarana dan
prasarana komunikasi
1 Peningkatan pelayanan sarana
prasarana informasi dan komunikasi
1 Fasilitasi pengembangan sarana prasarana
komunikasi dan informasi berbasis IT
5 Meningkatnya daya dukung dan
kualitas infrastruktur pedesaan
1 Peningkatan dan pemerataan
infrastruktur pedesaan
1 Rehabilitasi infrastruktur jalan di pedesaan
2 Stimulasi pembangunan dan perbaikan jalan
pedesaan
6 Meningkatnya penanganan daerah
rawan bencana
1 Peningkatan kualitas jaringan drainase
dan pengendalian banjir
1 Normalisasi sistem drainase
2 Fasilitasi dan pengembangan tanggul
terpadu
Mewujudkan
penataan ruang
yang
memperhatikan keberlanjutan
sumber daya
wilayah
1 Terwujudnya tata ruang yang
selaras dengan arah pengembangan
ekonomi unggulan daerah
1 Pengendalian dan Pendayagunaan
rencana tata ruang
1 Peningkatan efektivitas peran rencana tata
ruang sebagai pedoman keruangan dalam
pembangunan daerah
2 Peningkatan kapasitas kelembagaan
ketataruangan
84
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
kelestarian
lingkungan
hidup serta
pengelolaan
sumber daya
alam yang
mendukung
pembangunan
berkelanjutan
1 Terkendalinya kerusakan dan
pencemaran Lingkungan Hidup
1 Pengendalian kerusakan dan
pencegahan lingkungan hidup
1 Pengembangan manajemen pengelolaan
persampahan
2 Pengendalian dan pencegahan pencemaran,
polusi dan kerusakan lingkungan hidup
3 Peningkatan perlindungan, konservasi,
rehabitasi dan pemulihan SDA LH
4 Peningkatan akses masyarakat terhadap
informasi SDA LH dan sarana pengelolaan
lingkungan hidup
2 Meningkatnya pengelolaan sumber
daya energi
1 Optimalisasi potensi sumber energi 1 Pengembangan Energi Baru Terbarukan
(EBT)
2 Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru
Terbarukan (EBT)
85
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM, PENGHARGAAN HAK
ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan
pendidikan
bermutu dan
terjangkau
1 Meningkatnya perluasan akses
pendidikan dan partisipasi
masyarakat
1 Perbaikan sistem dan akses pendidikan 1 Peningkatan kapasitas organisasi dan
manajerial serta dukungan infrastruktur
data dan informasi pendidikan
2 Tersedianya akses infrastruktur
pendidikan
2 Peningkatan dukungan sarana prasarana
pendidikan
3 Meningkatnya kualitas tenaga
kependidikan
3 Perbaikan sistem tenaga pendidik dan
kependidikan dalam rangka peningkatan
profesionalisme pelayanan pendidikan
4 Meningkatnya mutu pendidikan 4 Peningkatan mutu pendidikan
5 Meningkatnya minat baca
masyarakat
5 Peningkatan kualitas layanan perpustakaan
Menjamin dan
meningkatkan
Derajat
Kesehatan
Masyarakat
yang merata
1 Meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat
1 Perbaikan sistem dan akses pelayanan
kesehatan masyarakat
1 Perluasan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi
warga miskin
2 Peningkatan sarana prasarana serta
infrastruktur bidang kesehatan secara
bertahap
3 Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan
86
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan
kesejahteraan
sosial
masyarakat
1 Berkurangnya penyandang masalah
kesejahteraan social
1 Peningkatan pelayanan, rehabilitasi dan
pemberdayaan kesejahteraan sosial
1 Fasilitasi pengembangan penanganan,
pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
2 Meningkatkan penanganan dan pembinaan
PMKS
3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan
kesejahteraan sosial
4 Fasilitasi dan bantuan pengembangan
sarana prasarana pelayanan
2 Peningkatan pelayanan
Ketransmigrasian
1 Fasilitasi pengerahan dan penempatan
transmigrasi
2 Meningkatnya keberdayaan
masyarakat desa
1 Peningkatan pembinaan pemberdayaan
masyarakat
1 Fasilitasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat
87
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
peran
masyarakat
dalam upaya
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak
1 Meningkatnya kualitas kehidupan
perempuan dan anak
1 Percepatan pengarusutamaan gender
dan pengarusutamaan hak anak dalam
pembangunan
1 Penguatan kelembagaan kesetaraan gender
dan perlindungan anak
2 Fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi
perempuan
3 Peningkatan kapasitas dan jaringan
kelembagaan pemberdayaan perempuan dan
anak
4 Fasilitasi dan advokasi perlindungan hak-
hak anak
5 Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
Meningkatkan
ketahanan dan
kesejahteraan
keluarga
1 Meningkatnya kualitas keluarga
menuju keluarga sejahtera
1 Peningkatan pembinaan dan pelayanan
keluarga berencana
1 Optimalisasi kualitas pelayanan KB dan
Kesehatan reproduksi
2 Fasilitasi pengembangan ekonomi bagi
keluarga pra sejahtera dan sejahtera I.
Meningkatkan
kualitas
ketenagakerjaan
1 Meningkatnya profesionalisme
angkatan kerja
1 Perbaikan sistem ketenagakerjaan 1 Perbaikan kualitas dan produktivitas serta
perlindungan tenaga kerja
Mewujudkan
kesadaran dan
tertib hukum
1 Meningkatnya tertib hukum 1 Peningkatan Penegakan Hukum 1 Penegakan PERDA
2 Pembinaan Kesadaran Hukum
88
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan
prestasi
pemuda dan
olah raga baik
nasional
maupun
internasional
1 Meningkatnya peran aktif pemuda
dalam pembangunan
1 Pengembangan potensi kepemudaan 1 Fasilitasi penguatan kelembagaan dan
kegiatan kepemudaan
2 Meningkatnya pencapaian prestasi
olahraga
1 Peningkatan Prestasi Olah Raga 1 Fasilitasi pengembangan olahraga
masyarakat
2 Fasilitasi pengembangan sarana dan
prasarana olahraga berstandar nasional dan
internasional (sport centre)
3 Menggalakkan budaya olahraga dalam
kehidupan sehari-hari melalui pelaksanaan
berbagai event olah raga pada berbagai
tingkat dan jenis cabang olah raga
4 Pembinaan atlit dan pelaku olahraga
89
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mengembang
kan dan
melestarikan
kebudayaan
daerah, serta
melindungi
bangunan
bersejarah dan
cagar budaya
sebagai
identitas bangsa
1 Meningkatnya pelestarian seni
budaya
1 Penguatan jati diri dan karakter daerah
yang berbasis pada nilai budaya dan
kearifan lokal
1 Pengembangan indentitas daerah
2 Meningkatnya kualitas bangunan
bersejarah dan cagar budaya
2 Perlindungan, pelestarian dan revitalisasi
benda dan bangunan cagar budaya
3 Pengembangan sarana dan prasarana seni
dan kebudayaan
4 Fasilitasi penyelenggaraan pagelaran seni
dan event-event kebudayaan lokal
5 Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam
mengelola dan melestarian benda/bangunan
cagar budaya
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
90
6. PROGRAM
Program pembangunan daerah merupakan merupakan kumpulan program
prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah.
Suatu program pembangunan daerah dapat berupa pernyataan yang disamakan atau
sekurang-kurangnya mengandung program kepala daerah terpilih yang di dalamnya
berisi program prioritas yang bersifat strategis.
Agenda dan program pembangunan daerah berdasar kebijakan umum adalah
sebagai berikut :
1. Revitalisasi Pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menuju
agroindustri terpadu, dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut =
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
f. Program Peningkatan Teknologi Pertanian/Perkebunan
g. Peningkatan Agribisnis pertanian
h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
i. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
j. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
k. Program pengembangan budidaya perikanan
l. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
m. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
n. Peningkatan Produksi produktifitas dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian
2. Pengembangan Pariwisata Terpadu
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
3. Menciptakan iklim investasi yang Kondusif dalam Rangka Optimalisasi
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Perluasan Lapangan Kerja di Semua Sektor
a. Pogram Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
4. Implementasi Ekonomi Kerakyatan
a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
91
c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
e. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
5. Percepatan Pembangunan Pedesaan
a. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
b. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
d. Program Peningkatan Keberdayaan masyarakat
e. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan
6. Penataan Birokrasi Menuju Profesionalisme Aparat Pemerintah
a. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
c. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah
d. Pengembangan Data/Informasi
e. Program Perencanaan Sosial Budaya
f. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
g. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
h. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
i. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
j. Program Penataan Daerah Otonomi Baru
k. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
l. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
m. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
n. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota
o. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
p. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
q. Program Penataan Administrasi Kependudukan
7. Meningkatkan Kehidupan Beragama Dengan Memperbanyak dan Memanfaatkan
Sarana Ibadah Secara Optimal
a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
b. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
92
8. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur di Wilayah Pedesaan
a. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
b. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
9. Penataan Wilayah Perkotaan dengan Arah Kebijakan dari “Sungai Serayu Sebagai
Batas Kota Menjadi Sungai Serayu Berada di tengah Kota”
a. Program Perencanaan Tata Ruang
b. Program Pemanfaatan Ruang
c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
d. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
10. Perbaikan Kualitas Kesehatan Masyarakat
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
b. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
c. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
h. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
i. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
j. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
k. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
l. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
m. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
n. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
11. Percepatan Peningkatan Kualitas Pendidikan
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
b. Program Pendidikan Menengah
c. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
d. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
e. Program Pendidikan Non Formal
f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
g. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
12. Peningkatan Pemberdayaan Kaum Perempuan, Generasi Muda, dan Perlindungan
Anak
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
c. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam
Pembangunan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
93
d. Program Pembinaan Anak Terlantar
e. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
f. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
13. Pengembangan Kebudayaan, Kesenian Tradisional, Olahraga, dan Industri Kreatif
a. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
b. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Budaya Daerah
c. Program Pengembangan Nilai Budaya
d. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
e. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
f. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi
g. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
14. Peningkatan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
d. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
e. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)
f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
B. PERJANJIAN KINERJA
Berdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam RPJMD tahun 2011-2016 serta
kemajuan yang dicapai dalam tahun-tahun sebelumnya, ada berbagai permasalahan dan
tantangan yang harus dipecahkan pada Tahun 2012, maka prioritas pembangunan
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan diversifikasi keanekaragaman produk pangan
2) Peningkatan kualitas kelembagaan dan SDM pertanian
3) Peningkatan kualitas pengelolaan lahan secara optimal
4) Pengembangan agribisnis pertanian
5) Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha peternakan
6) Meningkatkan sarana prasarana dan pengembangan jaringan perdagangan
7) Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
8) Pengembangan kelembagaan, kualitas SDM, dan akses permodalan koperasi,
UMKM dan lembaga ekonomi pedesaan
9) Pembinaan usaha pertambangan dan energi
10) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaran pendidikan formal dan diklat
11) Fasilitasi proses perencanaan teknokatrik, politik, partisipatif, top down dan bottom
up
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
94
12) Pengawasan bersifat preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi
13) Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan publik
14) Intensifikasi dan Ektensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan
15) Peningkatan Sistem kependudukan, SDM Aparatur dan Sarana Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
16) Meningkatkan Kesiapan, Pencegahan dan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana
17) Peningkatan dan pengembangan jalan
18) Peningkatan dan pengembangan jembatan
19) Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan
20) Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang informatif
21) Rehabilitasi infrastruktur jalan di pedesaan
22) Rehabilitasi jaringan irigasi
23) Normalisasi sistem drainase
24) Peningkatan efektivitas peran rencana tata ruang sebagai pedoman keruangan dalam
pembangunan daerah
25) Pengembangan manajemen pengelolaan persampahan
26) Pengendalian dan pencegahan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan hidup
27) Peningkatan kapasitas organisasi dan manajerial serta dukungan infrastruktur data
dan informasi pendidikan
28) Peningkatan dukungan sarana prasarana pendidikan
29) Perluasan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi
warga miskin
30) Peningkatan sarana prasarana serta infrastruktur bidang kesehatan secara bertahap
31) Fasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
32) Penguatan kelembagaan kesetaraan gender dan perlindungan anak
33) Optimalisasi kualitas pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi
34) Fasilitasi penguatan kelembagaan dan kegiatan kepemudaan
35) Pengembangan indentitas daerah
Prioritas Pembangunan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 dioperasionalkan
melalui melaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2012. Program dan kegiatan
yang termuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara
tahun 2012 dan telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2012 merupakan pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu tahun 2012.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
95
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Banjarnegara ditetapkan 6 ( enam) misi, 51
(lima puluh satu) sasaran, 345 (tiga ratus empat puluh lima) Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Banjarnegara dan telah disepakati Penetapan Kinerja Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2012 sebagaimana tersebut pada lampiran I Rencana Kinerja
Tahunan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
96
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam Tahun Anggaran 2012, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah
menetapkan 51 (lima puluh satu) sasaran yang akan dicapai. Ke-51 sasaran tersebut
selanjutnya diukur dengan 345 (tiga ratus empat puluh lima) indikator kinerja. Realisasi
sampai akhir Tahun 2012 menunjukkan sebanyak 44 ( empat puluh empat ) sasaran yang telah
dicapai dengan hasil Memuaskan, 4 ( empat ) sasaran yang dicapai dengan hasil Sangat Baik,
1 ( satu ) sasaran dengan hasil Baik, 1 ( satu ) sasaran dengan hasil Cukup, sedangkan 1 ( satu
) sasaran dengan hasil Kurang.
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS
PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA
SAING
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 10 (sepuluh)
sasaran telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, 1 (satu) sasaran dengan hasil sangat
baik, dan 1 (satu) sasaran dengan hasil kurang.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai,
disebabkan oleh :
1. Pada indikator Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) dikarenakan kurangnya
tenaga teknis untuk bimbingan teknis dan penyuluhan konsumsi pangan. Selama ini
tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pangan yang beragam, seimbang,
dan aman masih kurang, konsumsi beras sebagai bahan pangan utama masih sangat
tinggi, sedangkan konsumsi protein baik hewani maupun nabati serta konsumsi sayur-
sayuran masih rendah.
2. Pada indikator Ketersediaan cadangan pangan karena kemudahan akses dan lancarnya
distribusi pangan masyarakat menyebabkan masyarakat kurang sadar akan pentingnya
cadangan pangan. Kebiasaan petani di Kabupaten Banjarnegara pada saat panen
langsung menjual ke penebas/ tengkulak, yang disimpan untuk cadangan pangan sedikit,
tidak mencukupi. Masyarakat yang tidak menjadi petani hanya memiliki cadangan
pangan 1-2 hari saja.
3. Pada indikator Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan karena rendahnya
kesadaran masyarakat dalam memproduksi pangan yang aman, belum adanya lembaga
jejaring keamanan pangan di kabupaten, belum berfungsinya Sistem Keamanan Pangan
Terpadu (SKPT) lintas sektoral dan belum adanya Tim Otoritas Keamanan Pangan
Daerah (OKKPD) di Kabupaten.
4. Pada indikator Penanganan Kerawanan Pangan karena terbatasnya dana untuk
intervensi penanganan daerah rawan pangan dan kurangnya SDM untuk pembinaan
daerah rawan pangan.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
97
5. Pada indikator NTP Petani Tan. Pangan & Hortikultura dan NTP Peternakan karena
banyak hal yang mempengaruhi capaian peningkatan nilai tukar petani, yaitu dari faktor
teknis seperti kualitas dan kuantitas produk pertanian dan faktor non teknis seperti
faktor harga baik harga sarana produksi, harga produk dan harga produk olahan. Faktor
harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah seperti
kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk pertanian.
6. Pada indikator Produksi perikanan budidaya karena iklim atau cuaca yang kurang
mendukung untuk budidaya perikanan.
7. Pada indikator Konsumsi ikan karena relatif lebih mahalnya produk olahan ikan
dibanding dengan produk pangan lain seperti telur dan daging ayam, belum optimalnya
promosi konsumsi ikan, diversifikasi pangan masih belum berjalan dan ragam olahan
pangan asal ikan masih belum banyak variasinya.
8. Pada indikator Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan karena ditargetkan 20%
namun baru terealisasi 9,65% sehingga baru tercapai 48,25%.
9. Pada indikator Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB karena ditargetkan 4,46%
namun baru terealisasi 1,71% sehingga baru tercapai 38,34%. Realisasi ini masih
merupakan angka prediksi sehingga masih ada kemungkinan dapat terealisasi sesuai
target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.
10. Pada indikator Produktivitas tanaman kelapa baik kelapa dalam maupun kelapa deres
karena banyak tanaman kelapa yang berumur tua/ mengalami kerusakan cukup banyak
sehingga produksinya sedikit.
11. Pada indikator Produktivitas tebu, pada tahun 2012 baru dilaksanakan pengembangan
tanaman tebu, karena baru penanaman pertama/ tahun pertama maka anakan tebu belum
maksimal sehingga hasil produksinya juga belum maksimal.
12. Pada indikator Jumlah bank karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki
akses pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang perbankan
baru dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin operasional lembaga
keuangan/ perbankan.
13. Pada indikator Rasio penduduk yang bekerja karena rendahnya pertumbuhan ekonomi
berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran.
14. Pada indikator Angka partisipasi angkatan kerja dan Tingkat partisipasi angkatan kerja
karena banyaknya perempuan usia produktif yang tidak bekerja, hanya berperan sebagai
ibu rumah tangga karena berbagai alasan terutama berkaitan dengan perannya dalam
pengasuhan anak dan mengurusi rumah tangga.
15. Pada indikator Tingkat pengangguran terbuka karena banyaknya lulusan SMA yang
tidak bekerja, keterbatasan lapangan kerja dan peluang kerja bagi para pencari kerja dan
rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam menjawab tuntutan kompetensi
tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
98
16. Pada indikator Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja karena rendahnya tingkat
ketaatan perusahaan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan dan rendahnya kesadaran pengusaha/ perusahaan akan keselamatan dan
perlindungan kerja yang menjadi hak karyawan/buruh.
17. Pada indikator Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB dan Kontribusi industri rumah
tangga terhadap PDRB sektor Industri yang ditargetkan 12,74% namun baru terealisasi
11,30% sehingga baru tercapai 88,69%. Hal ini menunjukan industri pengolahan di
Kabupaten Banjarnegara belum berkembang.
18. Pada indikator Kerusakan kawasan hutan karena adanya kebakaran hutan pada musim
kemarau, bencana alam berupa angin kencang sehingga banyak pohon tumbang maupun
aktivitas pencurian kayu (penebangan liar) dikawasan hutan yang dapat menganggu
ekosistem di kawasan tersebut menyebabkan kerusakan kawasan hutan semakin
bertambah luas.
19. Pada indikator Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB yang ditargetkan 0,66%
namun baru terealisasi 0,64% sehingga baru tercapai 96,97%. Produksi komoditas hasil
hutan non kayu dan kayu campuran yang mengalami penurunan berdampak terhadap
kontribusinya terhadap PDRB.
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 8 (delapan)
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai, disebabkan
oleh :
1. Pada indikator Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP
dikarenakan terbatasnya jumlah personil baik pemeriksa maupun staff administrasi dan
sering terjadinya perubahan peraturan sehingga pada penerapanya kesulitan dalam
mengikuti perkembangan.
2. Pada indikator Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK
ditargetnya tidak ada (0) dikarenakan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan belum
seluruhnya dapat diselesaikan.
3. Pada indokator Pembinaan Pelayanan Publik ditargetkan tidak ada (0) dikarenakan
Pembinaan Pelayanan Publik akan dilaksanakan pada tahun 2013.
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN
RELIGIUS
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 3 ( tiga )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, dan 1 ( satu ) sasaran dengan hasil
cukup.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
99
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai, disebabkan
oleh :
1. Indikator kinerja Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk menurun
disebabkan karena Ada anggota Satpol yang mutasi ke SKPD lain.
2. Indikator kinerja Cakupan petugas Linmas (%) tidak tercapai karena pada tahun 2012
tidak ada kegiatan Pemilihan (Pilbup, Pileg Pilgub dan Pilpres)
3. Indikator kinerja Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan menurun
disebabkan karena tidak ada Stimulus dari Pemerintah, sehingga hanya melaksanakan
pendataan.
4. Tahun 2012 tidak ada kejadian bencana skala Kabupaten dalam masa darurat
5. Luasnya wilayah manajemen kebakaran yang harus ditangani
6. Kurang layaknya sarana dan prasarana untuk menangani kebakaran
7. Terbatasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh pemadam kebakaran
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 9 ( sembilan )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai,
disebabkan oleh :
1. Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan
indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam
wilayah Kabupaten karena ada pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan yang
belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga kegiatan ditetapkan
putus kontrak. Alokasi dana yang tersedia untuk kegiatan peningkatan jalan
kabupaten sebagian untuk melaksanakan peningkatan jalan poros desa.
2. Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara
dengan selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat
berjalan dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 4 (empat) kegiatan
pemeliharaan berkala jalan yang belum selesai 100% pada batas waktu yang
ditentukan sehingga ditetapkan putus kontrak dengan penyedia barang dan jasa.
3. Peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi menyebabkan penurunan jumlah
orang yang terangkut angkutan umum.
4. Rasio warnet terhadap penduduk menurun karena kepemilikan jaringan internet
pribadi meningkat
5. Pada Indikator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan karena adanya pengurangan luas RTH untuk perkotaan.
6. Tidak tercapainya indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
100
pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, karena kesadaran masyarakat
yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya armada dan tenaga
bongkar muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong, sehingga mesin
produksi sampah tidak bisa berfungsi.
7. Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan, dan
indikator Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan disebabkan karena
kesadaran masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya
armada dan tenaga bongkar muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong,
sehingga mesin produksi sampah tidak bisa berfungsi.
8. Pada indikator jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak
terjadi genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
disebabkan karena angka yang tercantum pada tahun 2009-2010 mencakup
pemeliharaan saluran di seluruh Kabupaten Banjarnegara, sedsangkan dari tahun
2011-2012 adalah pemeliharaan saluran perkotaan.
9. Pada indikator Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi dan indikator
Pemanfaatan potensi gas rawa karena Keterbatasan sarana dan prasarana
pendukung khususnya di bidang pertambangan serta jumlah personil lapangan
yang minim maupun biaya guna meningkatkan pengelolaan data terintegrasi
sehingga menghasilkan data yang bekualitas serta adanya kerusakan peralatan
yaitu kerusakan generator.
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 10 (sepuluh )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, 1 ( satu ) sasaran dengan hasil
sangat baik, . dan 1 ( satu ) sasaran dengan hasil baik.
Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh :
1. Indikator angka melek huruf disebabkan oleh Tidak adanya fasilitasi tindak lanjut bagi
penduduk buta aksara yang menyebabkan penduduk yang sudah melek huruf menjadi
buta kembali
2. Indikator Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A dan Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTs/Paket B disebabkan oleh Kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang
pendidikan
3. Indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI / Paket A, Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP / MTs / Paket B dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / SMK / MA /
Paket C disebabkan oleh Anak di bawah usia sekolah banyak yang sudah bersekolah
pada jenjang pendidikan tertentu.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
101
4. Indikator Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan disebabkan Alokasi
anggaran rehabilitasi untuk jenjang SMA/SMK/MA yang terbatas, sehingga anggaran
yang ada tidak mencukupi untuk keseluruhan ruang kelas SMA/SMK/MA yang rusak.
5. Indikator kinerja Angka Rata-rata UN disebabkan karena :
a) Peningkatan tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal
b) Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
c) Belum maksimalnya SDM tenaga pendidik dari segi kualitas dan kuantitas.
6. Indikator kinerja Angka partisipasi sekolah anak disebabakan di bawah usia sekolah
banyak yang sudah bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu.
7. Indikator Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah tidak sesuai target
disebabkan adanya regrouping sekolah khususnya pada jenjang SD dan masih
kurangnya perluasan akses pada jenjang sekolah menengah (kurang adanya
pembangunan unit sekolah baru SMA/MA/SMK.
8. Indikator kinerja Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI; dan Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA yang belum sesuai target disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga,
kemalasan anak untuk bersekolah karena kurangnya motivasi dari orang tua/keluarga.
9. Indikator kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA yang
belum sesuai target dipengaruhi oleh kesadaran dan kemampuan ekonomi orang
tua/keluarga untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang sekolah menengah.
10. Indikator kinerja Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV yang belum sesuai
target disebabkan banyaknya tenaga honorer sekolah (wiyata bhakti) dengan kualifikasi
pendidikan di bawah D4/S1.
11. Indikator kinerja Angka Kelulusan (AL) pada jenjang SD/ MI dan SMA/SMK/MA yang
belum sesuai target dipengaruhi oleh kualitas guru dan proses pembelajaran yang belum
merata di masing-masih sekolah.
12. Indikator kinerja Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk
mata pelajaran Matematika , IPA, Bahasa Indonesia ,dan Bahasa Inggris disebabkan
masih ada beberapa sekolah yang belum tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan belum memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk
mata pelajaran Matematika , IPA, Bahasa Indonesia ,dan Bahasa Inggris.
13. Indikator kinerja Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per
minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan disebabkan oleh kekurangpahaman guru terhadap jam
kerja tersebut dan hanya melaksanakan 24 jam mengajar per minggu serta
melaksanakan tugas lain seperti merencanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melaksanakan tugas tambahan di rumah.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
102
14 Indikator kinerja Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun, disebabkan oleh :
a. Faktor cuaca ekstrim pada tahun 2012 sehingga masyarakat yang akan mengunjungi
perpustakaan membatalkan niatnya;
b. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi tidak tercapainya indikator
kinerja. Kemudahan mengakses informasi melalui media maintream, menjamurnya
warnet, semakn banyaknya orang menggunakan modem untuk mengakses internet
secara pribadi sangat berpengaruh terhadap minat baca sehingga kunjungan
perpustakaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya;
c. Faktor tata letak ruang perpustakaan juga mempengaruhi Capaian Indikator ini,
dimana semula Ruang Perpustakaan menempati Gedung sebelah atas (depan), sejak
tahun 2011 Ruang Perpustakaan berpindah menempati gedung baru (Pembangunan
Gedung selesai pada Tahun Anggaran 2010) yang terletak di belakang sehingga
akses masuk tidak semudah seperti pada saat perpustakaan berada di depan.
d. Faktor-faktor lain yang mempersempit akses terhadap perpustakaan.
15. Indikator kinerja koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah disebabakan oleh
judul buku dalam pengadaan buku koleksi disesuaikan dengan kebutuhan para
pengunjung, pada tahun 2012 jumlah judul buku baru yang diterbitkan tidak banyak.
16. Indikator kinerja Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup disebabkan oleh Tingginya kasus kelahiran preterm
(BBLR), keterlambatan deteksi ditingkat masyarakat, keterbatasan fasilitas yang
tersedia terutama pelayanan rujukan, keterbatasan kemampuan petugas dalam
melakukan deteksi risiko belum maksimal, keterbatasan kompetensi, kepatuhan petugas
terhadap SOP belum maksimal, faktor lain dari kondisi ibu terutama status gizi, serta
kemampuan dalam pengambilan keputusan.
17. Indikator kinerja rasio tenaga paramedis per satuan penduduk belum sesuai target
disebabkan terbatasnya ketersediaan tenaga paramedis, terutama di UPT puskesmas.
18. Indikator kinerja kesembuhan penderita TBC BTA Positif yang belum sesuai target
dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit TBC BTA Positif.
19. Indikator kinerja Jumlah penderita malaria baru (API) disebabkan oleh :
a) Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis malaria di wilayah Provinsi
Jawa Tengah, keberadaan vektor penyakit malaria ada sepanjang tahun, sehingga
perlu mendapat perhatian khusus mengingat penyakit malaria merupakan bahaya
laten.
b) Adanya keterlambatan penemuan kasus, hal ini disebabkan oleh adanya mutasi
/perpindahan Juru Malaria Desa sebagai ujung tombak penemuan kasus secara aktif
(ACD) di desa ke Instansi Lain, seiring dengan statusnya menjadi PNS. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap Indikator kinerja dalam penaganan penyakit malaria di
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
103
Kabupaten Banjarnegara mengingat Kab. Banjarnegara merupakan daerah endemis
malaria yang potensial.
c) Dukungan dana dari Pemerintah Daerah untuk penanganan vektor , cenderung
menurun setiap tahun.
20. Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit : AFP rate per
100.000 penduduk, penemuan diare, penemuan TB BTA + disebabkan oleh :
a) Cakupan penemuan dan penanganan AFP baru mencapai 33,3% dari target 100%,
kasus AFP yang ditarget dapat ditemukan adalah sebanyak 6 kasus, namun pada
tahun 2012 hanya ditemukan 2 kasus.
b) Penderita diare tidak terjangkau sarana kesehatan, penderita mampu menangani diare
seiring meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
c) Penemuan TB BTA + yaitu kesulitan mendapatakan kontak racing, rendahnya minat
konseling penderita, kurangnya deteksi dini atau active detection oleh masyarakat,
kesulitan mengeluarkan dahak sehingga mempengaruhi dalam penentuan kategori
pasien positif atau negatif.
21. Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin disebabkan oleh kesulitan
dalam memperoleh data masyarakat miskin dan hampir miskin, letak geografis
masyarakat dan sistem pelayanan atau birokrasi, sehingga masyarakat miskin kesulitan
dalam menjangkau sarana kesehatan.
22. Indikator kinerja Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten disebabkan oleh sarana kesehatan ada yang belum
memenuhi standar kegawatdaruratan yakni keterbatasan pada sarana, prasarana,
peralatan dan perlengkapan, selain itu keterbatasan pada skill atau pelatihan yang harus
dipenuhi oleh tenaga medis, yaitu GELS : General Emergency Life Support, ATLS :
Advance Trauma Life Support, ACLS : Advance Cardiac Life Support.
23. Indikator kinerja Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 disebabkan oleh masih adanya akses
(tanpa melalui kunjungan K1 sehingga tidak akan mencapai K4), KTD 941 kasus (5%),
Kejadian abortus sebanyak 509 (2,7%), Preterm 292 kasus (1,5%), sehingga pada kasus
tersebut tidak mencapai K4, Kualitas pelayanan ANC belum maksimal, P4K belum
terlaksana dengan baik, belum semua puskesmas melaksanakan kelas ANC hal tersebut
juga turut mempengaruhi belum tercapainya K4 sesuai target yang telah ditentukan.
24. Indikator kinerja cakupan pelayanan anak balita terjadi penurunan, ini dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya belum semua wilayah puskesmas SDIDTK, belum terintegrasi
kegiatan dengan PAUD, TK dan baru 5 Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu balita
25. Indikator kinerja Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin belum bisa memenuhi standar pemberian 90 hari, karena droping
MP-ASI yang diberikan belum bisa menjangkau keseluruhan anak.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
104
26. Indikator kinerja Persentase cakupan rawat jalan dan rawat inap belum sesuai target
disebabkan pencatatan dan pelaporan belum berjalan optimal secara rutin dan sesuai
format, pemahaman petugas terhadap definisi operasional indikator.
27. Indikator kinerja Cakupan Desa Siaga Aktif belum sesuai target disebabkan kurangnya
dukungan dana untuk pembinaan desa siaga, pengurus FKD/Desa siaga kurang aktif,
dan masyarakat belum merasakan dampak positif dengan adanya desa siaga.
28. Indikator kinerja Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun
2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011, yaitu pada tahun 2012 jumlah siswa
yang dijaring kesehatannya sebanyak 17.230 siswa dari jumlah sasaran siswa SD kelas
1 atau setingkat sebanyak 20.563 siswa atau sebesar 83,7%. Sedangkan pada tahun 2011
jumlah siswa yang dijaring sebanyak 16.654 siswa dari total sasaran berjumlah 17.149
siswa atau sebesar 97,1% hal ini disebabkan dropout siswa pada saat penjaringan
dilakukan, siswa tidak berangkat sekolah, hal ini sudah diupayakan melalui kegiatan
sweeping sasaran, selain itu keterbatasan kemampuan Tim penjaringan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, baik kemampuan ketenagaan yaitu terbatasnya tenaga
guru UKS di sekolah, tenaga paramedis atau dokter. Keterbatasa sarana dan prasarana
juga turut berperan yakni untuk alat timbangan, pengukur tinggi badan (mikrotoa), dan
kartu snellen belum merata disetiap sekolah. Keterbatasan finansial yaitu belum
berjalannya dana sehat siswa di sekolah untuk menunjang pelaksanaan penjaringan
kesehatan siswa.
29. Indikator kinerja Cakupan peserta KB aktif disebabkan oleh Kualifikasi dan standarisasi
pelayanan KB belum terlaksana secara rutin, kompetensi belum dimiliki oleh semua
petugas di lapangan, dan pemahaman definisi operasional masih beragam, selain itu
terdapat pula kejadian efek samping atau komplikasi KB sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi masyarakat.
30. Indikator kinerja persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat, Persentase
penduduk yang menggunakan jamban sehat, Persentase penduduk tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS), Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan,
Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan tempat
pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan disebabakan oleh
sosialisasi kesehatan lingkungan ke masyarakat belum optimal sehingga belum mampu
mengubah pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk penyehatan
lingkungan, pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan atau instansi terkait belum
secara rutin dan sesuai dengan definisi operasional yang telah ditentukan, keterbatasan
sumber daya dalam kegiatan penyehatan lingkungan di masyarakat.
31. Indikator kinerja balita yang naik berat badannya disebabkan pengetahuan keluarga
tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di
tingkat keluarga. Cakupan balita yang naik timbangannya (N/D) di Kabupaten
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
105
Banjarnegara tahun 2012 sebesar 72,73 %. Dibandingkan tahun 2011 (72,72%) cakupan
N/D mengalami kenaikan sebesar 0,01% meskipun belum memenuhi target (80%).
Belum terpenuhinya target N/D disebabkan karena faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kenaikan berat badan balita sangat kompleks antara lain status kesakitan,
asupan makan balita kurang seimbang, ketersediaan pangan rumah tangga masih kurang
karena kemiskinan dan pola asuh yang kurang mendukung.
32. Indikator kinerja Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe belum sesuai target
disebabkan oleh Ibu hamil selain mendapatkan tablet zat besi di puskesmas, juga
mengkonsumsi zat besi dari luar (dokter spesialis, tenaga kesehatan/bidan), sehingga
cakupannya tidak tercatat atau terlaporkan.
33. Indikator kinerja Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusifbelum sesuai target
dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang sudah memberi halusan pisang atau nasi
kepada bayi, dan adanya dominasi dari kakek dan nenek untuk memberikan makanan
tersebut sebelum usia 6 bulan
34. Indikator kinerja Persentase desa dengan garam beryodium baikbelum sesuai target
disebabkan oleh adanya ketersediaan garam yodium yang terbatas, sehingga masyarakat
hanya membeli garam yang ada dan di konsumsi di daerah tersebut. Disamping itu juga
faktor ekonomi yang menjadikan masyarakat membeli garam seadanya, meskipun
kurang memenuhi syarat yodiumnya.
35. Indikator kinerja BOR, LOS, TOI, BTO dan kelengkapan jenis pelayanan spesialis
disebabkan oleh belum terpenuhinya kebutuhan penambahan kapasitas tempat tidur
untuk beberapa kelas perawatan (kelas III dan VIP) serta belum terpenuhinya kebutuhan
dokter spesialis anak dan spesialis anestesi.
36. Indikator kinerja Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK disebabkan Adanya
perpindahan penduduk yang secara otomatis mengurangi jumlah dasawisma dan adanya
dasawisma yang tidak aktif sehingga mempengaruhi indikator rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK.
37. Indikator kinerja Cakupan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan
terpadu dan Cakupan penegakan hukum dan tingkat penyidikan sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang mendapat pelayanan bantuan hukum
disebabkan oleh :
a) Relawan pendamping dan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak
belum seluruhnya dilatih.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
106
b) Penanganan korban masih sangat tergantung dengan ketersediaan anggaran dan
belum semua unit layanan menyediakan anggaran sesuai dengan SPM Layanan
Terpadu
c) Belum adanya dukungan anggaran dari kementerian/Provinsi terkait dengan capaian
SPM Layanan Terpadu. Begitu juga untuk capaian indikator kinerja utama
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan hanya mengandalkan
dukungan anggaran dari APBD Kabupaten.
38. Indikator “ Rata-rata jumlah anak perkeluarga, Rasio Akseptor KB, Jumlah peserta KB
aktif Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmeet need), Ratio Penyuluh
KB / Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap desa / kelurahan 2
PKBD capaiannya menurun disebabkan keterbatasan tenaga PLKB yang semakin
berkurang karena banyaknya tenaga PLKB memasuki pensiun. Sedangkan rekruitmen
tenaga PLKB tidak sebanding dengan kebutuhan sehingga mempengaruhi pemahaman
masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana.
39. Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya disebabkan oleh keterbatasan alokasi anggaran Program
Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari
Kementerian Sosial.
40. Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang memperoleh Bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar, Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial sebabkan oleh
keterbatasan anggaran untuk penanganan PMKS dan jaminan sosial bagi penyandang
cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial.
41. Indikator kinerja Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan sarpras pelayanan kesejahteraan sosial disebabkan oleh
keterbatasan anggaran yang dimliki masing-masing lembaga.
42. Indikator Rasio ketergantungan disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk usia
kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun dibandingkan usia 15-64 tahun yaitu tahun
2011 sejumlah 265.301 orang menjadi 322.695 orang pada tahun 2012.
43. Indikator kinerja Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan, disebabkan oleh :
a) Tidak adanya laporan pencari kerja yang telah ditempatkan baik oleh pihak
pengguna/ perusahaan lewat pengembalian kartu antar kerja ke dinas yang
membidangi ketenagakerjaan maupun oleh lembaga penempatan disekolah
menengah kejuruan da perguruan tinggi.
b) Terbatasnya formasi/lowongan kerja di perusahaan yang sama pada tahun yang
berbeda serta minimnya informasi dari pihak pengguna/perusahaan.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
107
c) Belum adanya suatu metode untuk mendapatkan informasi data pencari kerja yang
telah ditempatkan di suatu perusahaan.
d) Belum adanya pegawai fungsional pengantar kerja.
44. Indikator kinerja Besaran pemeriksaan perusahaan, disebabkan oleh jumlah perusahaan
yang melaksanakan wajib lapor bertambah namun petugas pemeriksa jumlahnya masih
tetap.
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL
Pada Misi ini sampai akhir tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 4 (empat )
sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan.
Dari capaian di atas masih ada beberapa indikator yang belum tercapai,
disebabkan oleh : Pada indikator Indikator kinerja Gedung kesenian per 10.000 penduduk
dikarenakan belum ada gedung kesenian di Kabupaten Banjarnegara.
A. PENGUKURAN KINERJA.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran
dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran
tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
Tabel III.1
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
ketahanan
pangan
1. Regulasi ketahanan
pangan
Ada/ 1
dokumen
Ada/ 1
dokumen
100
2. Ketersediaan pangan
utama
114,34% 115,68% 101,17
3. Pencapaian skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
84% 83,20% 99,05
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
108
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
4. Ketersediaan energi dan
protein per kapita
60%
72,5% 120,83
5. Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
60% 60,3% 100,5
6. Penguatan cadangan
pangan
30% 20,1% 67
7. Stabilisasi harga dan
pasokan pangan
60% 60,1% 100,16
8. Pengawasan dan
pembinaan keamanan
pangan
50% 45% 90
9. Penanganan Kerawanan
Pangan
30% 20% 66,66
2. Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
pertanian yang
berkualitas
1. Produktivitas padi atau
bahan pangan utama
lokal lainnya per hektar
- Produktivitas padi 61,24 kw/ha 59,79 kw/ha 97,63
- Produktivitas Jagung 45 kw/ha 43,28 kw/ha 96,18
- Produktivitas Kedelai 10 kw/ha 11,41 kw/ha 114,10
2. Produktivitas Tanaman
Hortikultura
- Durian 24,98
kg/pohon
56,82
kg/pohon
227,45
- Salak 15,67
kg/pohon
24,17
kg/pohon
154,27
- Pisang 38,78
kg/pohon
39,44
kg/pohon
101,71
- Kentang 164,67 kw/ha 147,64 kw/ha 89,66
3. Kontribusi sektor
pertanian/peternakan/peri
kanan terhadap PDRB
35,23 % 34,79% 98,75
4. Kontribusi sektor 32,70 % 87,12% 266,42
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
109
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
pertanian (tabama)
terhadap PDRB sektor
pertanian
6. Cakupan bina kelompok
petani
15,06 % 60,77%
(1283 klpk dari
2111 klpk)
403,5
3. Meningkatnya
kesejahteraan
Petani
1. Peningkatan Nilai Tukar
Petani:
- NTP Petani Tan.
Pangan &
Hortikultura
147,73 104,18 70,52
- NTP Peternakan 192,98 129,48 67,09
- NTP Perikanan 102,72 116,33 113,25
4. Meningkatnya
produksi
peternakan
1. Peningkatan populasi
ternak :
- Sapi 34.835 ekor 37.067 ekor 106,41
- Sapi Perah 2.910 ekor 3.022 ekor 103,85
- Kambing 188.757 ekor 191.194 ekor 101,29
- Domba 110.004 ekor 111.909 ekor 101,73
2. Presentase Keberhasilan
Inseminasi Buatan
- Perbandingan Jumlah
Kelahiran dengan
Pemakaian Semen
69,86 % 74,93% 107,25
5. Meningkatnya
produksi
perikanan
1. Produksi perikanan
budidaya
9.009,95 ton 6.729,11 ton 74,68
2. Konsumsi ikan 11,81 kg/kpt/th 11,58 kg/kpt/th 98,05
3. Cakupan bina kelompok
pembudidaya ikan
20 %
(38 klpk dari
190 klpk)
9,65%
(25 klpk dari
259 klpk)
48,25
4. Produksi perikanan
tangkap 1.282 ton 1.290,77 ton 100,68
6. Meningkatnya 1. Kontribusi sektor 4,46% 1,71% 38,34
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
110
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Produksi dan
Produktivitas
Perkebunan
yang
Berkualitas
perkebunan terhadap
PDRB
2. Produktivitas perkebunan
- Kopi Robusta 0,36 ton/ha 0,47 ton/ha 130,56
- Kopi Arabika 0,2 ton/ha 0,26 ton/ha 130
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha 0,69 ton/ha 98,57
- Kepala Deres 8 ton/ha 7,17 ton/ha 89,62
- Teh 1 ton/ha 1,12 ton/ha 112
- Karet 1,25 ton/ha 1,35 ton/ha 108
- Tebu 70 ton/ha 60 ton/ha 85,71
7. Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
1. Kunjungan wisata 100%
(500.000
pengunjung)
94,74%
(473.702
pengunjung)
94,74
2. Pendapatan sektor
pariwisata
100%
(Rp
2.745.000.000)
128,12%
(Rp
3.516.846.400)
128,12
8. Meningkatnya
kinerja
perdagangan
1. Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap
PDRB
13,56% 13,25% 97,71
2. Ekspor Bersih
Perdagangan
Rp
25.518.000.000
Rp
50.783.439.150
199,01
3. Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal
9.620
kelompok
10.342
kelompok
107,51
9. Meningkatnya
kapasitas
Koperasi,
UMKM dan
kelembagaan
ekonomi
pedesaan
1. Persentase koperasi aktif 80,24% 80,44% 100,25
2. Usaha Mikro dan Kecil 23.562
unit
23.631
unit
100,29
3. Jumlah BPR/LKM 240 buah/unit 241buah/unit 100,42
4. Jenis dan jumlah
perusahaan asuransi
3 buah/unit 3 buah/unit 100
5. Jumlah bank 37 buah/unit 36 buah/unit 97,30
10. Meningkatnya
jumlah
investasi
1. Jumlah investor berskala
nasional
600 buah/unit
627 buah/unit 104,5
2. Jumlah nilai investasi
berskala nasional
Rp
296.821.060.000
Rp
650.687.694.985
219,22
3. Daya serap tenaga kerja 3.073 5.518 179,56
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
111
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
4. Kenaikan/penurunan
Nilai Realisasi PMDN
(milyar rupiah)
19.250.000.00
0
450.530.594.9
85
2.340,4
2
5. Penerbitan Izin Usaha
Jasa Konstruksi (IUJK)
dalam 10 hari kerja
setelah persyaratan lngkp
33,33%
100% 300,03
6. Terlayaninya masyarakat
dalam pengurusan izin
pemanfaaatan ruang
sesuai dengan peraturan
daerah tentang RTRW
Kabupaten beserta
rincinya
33,3%
100% 300,03
7. Lama proses perijinan
- HO 3 hari 3 hari 100
- IMB 3 hari 3 hari 100
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100
8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari 100
9. Jumlah Perda yang
mendukung iklim usaha
3 2 66,67
11. Meningkatnya
kesempatan
dan lapangan
kerja serta
kualitas dan
produktivitas
tenaga kerja
1. Rasio penduduk yang
bekerja
0,97% 0,94% 96,91
2. Angka partisipasi
angkatan kerja
73,95% 66,50% 89,93
3. Angka sengketa
pengusaha-pekerja per
tahun
10,01% 1,45% 185,51
4. Tingkat partisipasi
angkatan kerja
73,95% 73,78% 99,77
5. Tingkat pengangguran
terbuka
2,83% 5,57% 3,18
6. Keselamatan dan
perlindungan tenaga
100% 20,35% 20,35
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
112
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
kerja
7. Penyelesaian
perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
daerah
100% 100% 100
12. Meningkatnya
kinerja usaha
pelaku industri
kecil dan
menengah
1. Kontribusi sektor
Industri terhadap PDRB
12,74% 11,30% 88,69
2. Kontribusi industri
rumah tangga terhadap
PDRB sektor Industri
12,74% 11,30% 88,69
3. Pertumbuhan Industri. 19.551 21.085 107,85
4. Cakupan bina kelompok
pengrajin
8.442
kelompok
8.446
kelompok
100,04
13. Meningkatnya
produksi
pertambangan
dan Energi
1. Pertambangan tanpa ijin
yang ditertibkan
69,00% 81,4%
(131 Ha dari
161 Ha)
117,97
2. Kontribusi sektor
pertambangan terhadap
PDRB
0,52% 0,49% 94,23
14. Meningkatnya
produksi hasil
kehutanan
1. Rehabilitasi hutan dan
lahan kritis
4,57% 6,15%
(6.336 ha dari
103.027,35 ha)
134,57
2. Kerusakan kawasan
hutan
0,34%
(59 ha dari
17.263,60 ha)
1,15%
(197,85 ha dari
17.263,60 ha)
-138,24
3. Kontribusi sektor
kehutanan terhadap
PDRB
0,66% 0,64% 96,97
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
113
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
kualitas SDM
aparatur
1. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 % 51,54% 128,34
2. Rasio PNS Lulusan
S2/S3
1,79 % 2,61% 145,8
3. Rasio pejabat struktural
yang mengikuti
diklatpim
60,12 % 65,58% 109,08
4. Rasio penanganan
pelanggaran disiplin
aparatur
100% 84,61% 84,61
5. Rasio PNS yang
mengikuti diklat teknis,
kursus dan bintek
8,31 % 9,66% 116,24
2. Tertata dan
meningkatnya
kualitas
perencanaan,
1. Laju Pertumbuhan
Ekonomi
5,39% 5,28 97,96
2. Laju inflasi kabupaten 7,23% 4,55% 158,90
pengendalian
dan evaluasi
pelaksanaan
program,
kegiatan dan
anggaran
SKPD
3. PDRB per kapita (Rp
000)
Rp 8.011.940,- Rp. 8.740.506 109,09
4. Indeks ketimpangan
Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional)
0,52 0,52 100
5. Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD
yg telah ditetapkan dgn
PERDA
1 dok 1 dok 100
6. Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg
telah ditetapkan dgn
PERKADA
1 dok 1 dok 100
7. Penjabaran Program
RPJMD kedalam RKPD
(%)
100 % 99,96% 99,96
3. Meningkatnya
Kualitas
1. Persentase penyelesaian
TLHP Reguler
Adm
95 %
Adm
94,68 %
99.66
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
114
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Pengawasan
Pelaksanaan
Pembangunan
Daerah
Inspektorat Kab
Banjarnegara
Keu
98 %
Keu
97,51 %
99,49
2. Persentase Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Inspektorat
Propinsi
Adm
100 %
Keu
100 %
Adm
99,69 %
Keu
100 %
99,69
100
3. Persentase Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPKP
Adm
85 %
Keu
45 %
Adm
82,78 %
Keu
44,64 %
97,39
99,2
4. Persentase Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK
Adm
93 %
Keu
73 %
Adm
98,10 %
Keu
77,24 %
105,48
105.81
5. Persentase Jumlah
SKPD yang ber-SPIP
0 % 0 % 0
4. Meningkatnya
kinerja
penyelenggara
an
pemerintahan
daerah
1. Indeks Kepuasan
Layanan Masyarakat
Ada
(3 SKPD)
Ada
(3 SKPD)
100
2. Persentase ketepatan
waktu SKPD dalam
penyampaian laporan
kinerja (LAKIP dan
TAPKIN)
100% 96,4% 96,4
3. Pembinaan pelayanan
publik
0 0 0
4. Tersedianya laporan
asset yg mendukung
laporan Neraca
Ada / 1 dok Ada / 1 dok 100
5. Jumlah bidang lahan
bersertifikat
1 dok 1 dok 100
6. Penyelesaian kasus
tanah Negara
3 kasus 5 kasus 166
7. Cakupan sarana
prasarana perkantoran
11 desa 11 desa 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
115
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
pemerintahan desa yang
baik
8. Sistim Informasi
Manajemen Pemda
12 SIM 12 SIM 100
9. Jumlah clien yang
terhubung dengan web
Pemda
95 Client 95 Client 100%
5. Meningkatnya
Pengelolaan
Pendapatan
dan Aset
Daerah serta
Meningkatnya
Kualitas
Laporan
Keuangan
1. Meningkatnya jumlah
PAD
63,548 94,247 148,3
0
2. Rasio PAD terhadap
pendapatan daerah
5,68 % 7,90% 139,0
8
3. Tersusunnya
pengelolaan keuangan
daerah yang tepat waktu
ya ya 100
4. Opini Laporan
Keuangan
WDP WDP 100
Daerah 5. Jumlah dan macam
pajak dan retribusi
daerah
30 28 93,33
6. Jenis, kelas dan jumlah
restoran
3 jenis/
29 retoran
3 jenis/
37 retoran
100
128
6. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
kearsipan
daerah
1. Pengelolaan arsip secara
baku
3,57 % 3,57 % 100
2. Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
- - -
7. Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Kependudukan
dan Catatan
Sipil
1. Kepemilikan KTP (%) 94,76 % 93,38% 98,54
2. Cakupan penerbitan
KTP berbasis NIK atau
e-KTP untuk yang
pertama kali
60 % 75,20% 125,4
5
3. Rasio bayi berakte
kelahiran
100 % 99,98% 99,98
4. Rasio pasangan berakte 100 % 100% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
116
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
nikah
5. Kepemilikan akte
kelahiran per 1000
penduduk
62,83 69,68 110,9
0
6. Ketersediaan database
kependudukan skala
provinsi
1 data 1 data 100
7. Penerapan KTP
Nasional berbasis NIK
100% 100% 100
8. Cakupan pelayanan
penerbitan akte
kelahiran
100 % 100% 100
8. Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Informasi
1. Jumlah surat kabar
nasional/lokal
6 surat kabar 6 surat kabar 100
2. Jumlah penyiaran
radio/TV lokal
4-9 kali 4-9 kali 100
3. Web site milik
pemerintah daerah
1 website
utama, 9
subdominan
1 website
utama, 9
subdominan
100
4. Pameran/expo 41 keg 47 keg 114,61
5. Pelaksanaan desiminasi
pendistribusian
informasi nasional
melalui:
a. Media massa seperti
majalah , radio dan
televisi
7;4;9 7;4;9 100
b. Media baru seperti
website
1 domain, 9
subdomain
1 domain, 9
subdomain
100
c. Media interpersonal
seperti sarasehan
ceramah/diskusi dan
loka karya
8
11
137,5
d. Media tradisional 4 kali 4 kali 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
117
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
seperti pertunjukan
rakyat
6. Cakupan pengembangan
dan pemberdayaan
kelompok informasi
masyarakat di tingkat
kecamatan
4
4
100
7. Tersedianya Sistem
Informasi Jasa
Konstruksi setiap tahun
40 14,29 35.73
8. Tersedianya informasi
mengenai rencana tata
ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta renca
na rincian melalui peta
analog dan peta digital
33,3% Peta Analog
50%
Peta Digital
20%
150,15
60,06
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN
RELIGIUS
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
Keamanan dan
Ketertiban
Lingkungan
1. Rasio jumlah Polisi
Pamong Praja per
10.000 penduduk
0.70 0.58 82
2. Cakupan patroli petugas
Satpol PP
3 kali 3 kali 100
3. Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (keter
tiban, ketentraman,
keindahan) di Kab.
100 % 100 % 100
4. Cakupan petugas
Linmas
6 kali 1kali 183
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
118
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
5. Jumlah demonstrasi 20 - 0
6. Jumlah Linmas per
Jumlah 10.000
Penduduk
0.8644 0.9534 110.30
7. Rasio Pos Siskamling
per jumlah
desa/kelurahan
2.38 2.34 98.39
2. Menurunya
jumlah korban
bencana
1. Persentase Bencana
yang tertangani dengan
baik
100 % 100 % 100
2. Persentase korban
bencana skala
Kabupaten yang
menerima Bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
100 %
(1 posko)
100 %
(1 posko)
100
3. Persentase korban
bencana skala
Kabupaten yang
- - -
dievakuasi dengan
menggunakan sarpras
tanggap darurat lengkap
4. Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
kabupaten
00.37 % 0.002 % 5,4
5. Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
100 %
(1069.7 km2)
37,2%
(397.83 km2)
37,2
6. Tingkat waktu tanggap
(response time rate)
daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran
(WMK)
20 % 12.69 % 63.45
3. Meningkatnya
Kualitas
1. Kegiatan pembinaan
politik daerah
3 kl 3 kl 100.00
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
119
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Penyelenggaran
Demokrasi
2. Jumlah LSM, ormas dan
Parpol yang difasilitasi
15 Ormas 15 Ormas 100.00
4. Meningkatnya
pemahaman
kebangsaan dan
norma agama
dalam
kehidupan
bermasyarakat
Kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan
OKP
2 kl 2 kl 100
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
sarana
infrastruktur
yang
menunjang
iklim usaha
investasi
1. Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik (>
40 km/Jam)
55,82 % 48,71% 87,26
2. Tersedianya jalan yang
menghubungkan pusat-
pusat kegiatan dalam
wilayah Kabupaten
30% 97,13 % 323,7
6
3. Tersedianya jalan yang
menjamin pengguna
jalan berkendara dengan
selamat
20% 48,71% 243,5
5
4. Tersedianya jalan yang
menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
20% 48,71% 234,5
5
5. Panjang jalan yang 2,03% 13,993% 689
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
120
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
memiliki trotoar dan
drainase/saluran
pembuangan air
(minimal 1,5 m)
6. Tersediannya pedoman
Harga Standar
Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten
100 % 100 % 100
7. Tersedianya air irigasi
untuk pertanian rakyat
pada sistem irigasi yang
sudah ada
30 % 47,45 % 158,1
7
8. Rasio Jaringan Irigasi % 9,23 % 22,04 % 238,7
9
9. Jaringan irigasi
Kabupaten dalam
kondisi baik
11,342 km 13,165 km 116,0
7
2. Meningkatnya
sarana dan
prasarana
perumahan
yang layak
huni
1. Rasio rumah layak huni 47 % 76,71 163,22
2. Cakupan layanan rumah
layak huni
11 % 76,71% 697,3
6
3. Berkurangnya luasan
pemukiman kumuh di
kawasan perkotaan
11 % 10 % 90,90
4. Rumah tangga pengguna
air bersih
55,00 42,97 78,12
5. Rasio Rumah tinggal
ber-Sanitasi
45,00 % 45,72% 101,6
6. Tersedianya air baku
untuk memenuhi
kebutuhan pokok
minimal sehari-hari
30 % 74,25 % 247,5
3
7. Rumah tangga pengguna
listrik (%)
67 % 69,12 % 103,1
6
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
121
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
3. Meningkatnya
ketersediaan
dan kualitas
sarana dan
prasarana
perhubungan
1. Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan
0, 59 % 0,45% 76,27
2. Jumlah orang/ barang
yang terangkut angkutan
umum
929.005 928.000 99,89
3. Jumlah orang/barang
melalui terminal per
tahun
929.005 928.000 99,89
4. Jumlah arus penumpang
angkutan umum
908.274 856.481 94,3
5. Rasio ijin trayek 0,00041% 0,000418% 101,9
5
6. Jumlah uji kir angkutan
umum
1.138 buah 1.086 buah 95,43
7. Jumlah Terminal Bis 7 buah 7 buah 100
8. Angkutan darat 0,043 0.041 95,3
9. Kepemilikan KIR
angkutan umum
96,97% 95,26% 98,24
10. Lama pengujian
kelayakan angkutan
umum (KIR)
47 menit 47 menit 100
11. Biaya pengujian
kelayakan angkutan
umum
43.500 44.000 101,1
5
12. Pemasangan Rambu-
rambu
39,57 50,16 126,7
6
4. Meningkatnya
Sarana dan
Prasarana
komunikasi
1. Jumlah jaringan
komunikasi
7,13 % 7,13 % 100
2. Rasio wartel/warnet
terhadap penduduk
0,0095 0,0094 98,95
5. Meningkatnya
daya dukung
dan kualitas
infrastruktur
1. Tersedianya jalan yang
memudahkan masyarakat
per individu melakukan
perjalanan
30 % 93,9 % 313
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
122
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Perdesaan
6. Meningkatnya
penanganan
daerah rawan
bencana
1. Jumlah titik rawan
bencana yang telah
dipantau dalam rangka
mengantisipasi bencana
70 lokasi 86 lokasi 122,8
5
7. Terwujudnya
tata ruang
yang selaras
dengan arah
pengembangan
ekonomi
unggulan
daerah
1. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100
2. Ketaatan terhadap
RTRW
100% 50% 50
3. Terlaksananya
penjaringan aspirasi
masyarakat melalui
forum konsultasi publik
yang memenuhi syarat
inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan
33,3% 66,6 % 200
program pemanfaatan
ruang yang dilakukan
minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR
dan program pemanfaatan
ruang
4. Terlaksananya tindakan
awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang
pelanggaran di bidang
penataan ruang dalam
waktu 5 (lima) hari kerja
33,30 % 33,30 % 100
5. Tersedianya luasan
(RTH) publik sebesar
20% dari luas wilayah
kota/ kawasan perkotaan
7 Ha 12,5 Ha 178,5
7
8. Terkendalinya
pencemaran
Lingkungan
Hidup
1. Persentase penanganan
sampah
50% 48,75% 97,5
2. Tempat pembuangan
sampah (TPS) per
0,04
(1:1000)
0,0456
(1:1129)
114
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
123
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
satuan penduduk
3. Cakupan Lingkungan
yang sehat dan aman
yang didukung dengan
prasarana sarana dan
utilitas umum (PSU)
11 % 11,51% 104,6
3
4. Persentase penduduk
yang memiliki akses
terhadap air minum
yang berkualitas
70% 65,4% 93,4%
5. Cakupan penghijauan
wilayah rawan longsor
dan Sumber Mata Air
18,0
(13 Ha)
18,0
(13 Ha)
100
6. Pencemaran status
mutu air
100 % 100 % 100
7. Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan
amdal
100 % 100 % 100
8. Penegakan hukum
lingkungan
30 0 0
9. Jumlah usaha dan /atau
kegiatan yang mentaati
persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan
pencemaran air
50 50 100
10. Jumlah usaha dan/atau
kegiatan sumber tidak
bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan
pencemaran udara
50 50 100
11. Jumlah luasan lahan 50 0 0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
124
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
dan/atau tanah untuk
produksi biomassa
yang telah ditetapkan
dan diinformasikan
status kerusakannya
12. jumlah pengaduan
masyarakat akibat
adanya dugaan
pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan
hidup yang ditindak
lanjuti
45 2 195
13. Tersedianya akses air
minum yang aman
melalui Sistem Penye-
diaan Air Minum dng
jaringan perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan
pokok minimal 60 liter/
orang/ hari
58% 20,37% 35,12
%
14. Tersedianya sistem air
limbah setempat yang
memadai
24% 10% 41,66
15. Tersedianya sistem air
limbah sekala
komunitas/ kawasan/
kota
10% 48,25% 482,5
16. Tersedianya fasilitas
pengurangan sampah
di perkotaan
10% 2,60% 26
17. Tersedianya sistem
penanganan sampah di
55% 48,75% 88,63
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
125
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
perkotaan
18. jaringan drainase skala
kawasan dan skala kota
sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm,
selama 2 jam ) dan
tidak lebih dari 2 kali
setahun
20% 90,22% 451,1
1
9. Meningkatnya
pengelolaan
sumber daya
energi
1. Peningkatan pemanfaat
an potensi panas bumi
60 MW 35 MW 58,33
2. Pemanfaatan potensi gas
rawa
35 KK 45 KK 128,5
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
perluasan
akses
pendidikan dan
Partisipasi
masyarakat
1. Angka melek huruf 99,97 99,30 99,33
2. Rasio melek huruf
perempuan terhadap
laki-laki pada kelompok
usia 15-24 tahun
0,98 % 0,97 100
3. Angka Partisipasi Kasar
SD/MI/Paket A
97,85 % 93,80% 95,86
4. Angka Partisipasi Kasar
SMP/ MTs / Paket B
83,67 % 82,01% 98,02
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
126
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
5. Angka Partisipasi Kasar
SMA / SMK / MA /
Paket C
53,24 % 54,52 102,4
1
6. Angka Partisipasi Murni
(APM) SD / MI / Paket
A
97,47 % 80,77% 82,87
7. Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP / MTs /
Paket B
81,59 % 56,54% 69,30
8. Angka Partisipasi Murni
(APM) SMA / SMK /
MA / Paket C
45,91 % 34,41% 74,95
9. Pendidikan dasar:
a. Angka partisipasi
sekolah:
- Angka partisipasi
sekolah usia 7-12
tahun
97,49 Per
1.000
90,45 92,78
- Angka partisipasi
sekolah usia 13-15
tahun
83,4 Per 1.000 74,17 88,93
b. Rasio ketersediaan
sekolah / penduduk
usia sekolah
67,56 Per
10.000
62,81 92,97
c. Rasio guru/murid
SD/MI
1:16
(0,0625)
0,07 112
d. Rasio guru/murid
SMP/MTs
1:17
(0,06)
0,07 116,6
7
e. Rasio siswa
perempuan terhadap
siswa laki-laki pada
pendidikan dasar
0,96 0,95 98,96
10. Pendidikan menengah
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
127
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
a. Angka partisipasi
sekolah 16-18 tahun
45,43 % 38,25% 84,19
b. Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia
sekolah
10,44 %
10,40 %
99,60
c. Rasio guru terhadap
murid
1:17
(0,06)
0,06 100
d. Rasio siswa
perempuan terhadap
siswa laki-laki pada
pendidikan
menengah
0,92 0,94 102,1
7
11. Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD):
- APK Pendidikan
Anak Usia Dini
(PAUD)
69,15 % 70,29% 101,6
5
12. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus
Sekolah (APS)
SD/MI
0,23 % 0,32% 61,83
- Angka Putus
Sekolah (APS)
SMP/MTs
0,66 % 0,43% 135,1
3
- Angka Putus
Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
0,76 % 0,81% 93,05
13. Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan
(AL) SD/MI
99,90 % 99,11% 99,21
- Angka Kelulusan
(AL) SMP/MTs
97,56 % 98,66% 101,1
3
- Angka Kelulusan 99,94 % 99,25% 99,31
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
128
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
(AL)SMA/SMK/MA
14. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan
(AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
89,97 % 92,77% 103,1
1
- Angka Melanjutkan
(AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA
70,06 % 69,06% 98,57
2. Tersedianya
akses
infrastrukur
menuju pusat-
pusat
pendidikan
1. Fasilitas Pendidikan:
- Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi
bangunan baik
70,50% 70,66% 100,2
3
- Sekolah pendidikan
SMP/MTs kondisi
bangunan baik
81,70 % 83,82% 102,5
9
- Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA
kondisi bangunan
baik
91,17% 90,20% 98,94
2. Tersedia satuan
pendidikan dalam jarak
yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km
untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk
SMP/MTs dari
kelompok permukiman
didaerah terpencil
25% 100% 400
3. Jumlah peserta didik
dalam setiap rombongan
belajar untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh
dua) orang dan untuk
SMP/MTs tidak melebihi
25% 83,82% 335,2
8
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
129
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
36 (tiga puluh enam)
orang. Untuk setiap
rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang
kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi
yang cukup untuk peserta
didik dan guru, serta
papan tulis.
4. Disetiap SMP dan MTs
tersedia ruang
laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik dan
minimal satu set
peralatan praktek IPA
25% 68,75% 275
untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta didik
5. Disetiap SD/MI dan
SMP/MTs tersedia satu
ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru, kepala
sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan
disetiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah dari
ruang guru.
25% 90,26 361,0
4
6. Disetiap SD/MI tersedia
1 (satu) orang guru untuk
setiap 32 (tiga puluh
dua) peserta didik dan 6
25% 88,59 354,3
6
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
130
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
(enam) orang guru
untuk setiap satuan
pendidikan , dan untuk
daerah khusus 4 (empat)
orang guru setiap satuan
pendidikan.
7. Disetiap SMP/MTs
tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia 1
(satu) orang guru untuk
setiap rumpun mata
pelajaran
25% 85,18% 340,7
2
8. Kunjungan pengawsas
kesatuan pendidikan
dilakukan minimal satu
25% 36,77% 147,0
8
kali setiap bulan dan
setiap kunjungan
dilakukan selama 3 (tiga)
jam untuk melakukan
supervise dan pembinaan
9. Setiap SD/MI
menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,IP
A dan IPS dengan
perbandingan satu set
untuk setiap peserta
didik.
25% 74,36% 297,4
4
10. Setiap SMP/MTs
menyediakan buku teks
25% 67,28% 269,1
2
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
131
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan
satu set untuk setiap
peserta didik.
11. Setiap SD/MI
menyediakan satu set
peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model
kerangka manusia, model
tubuh manusia, bola dunia
(globe), contoh peralatan
optic, kit IPA untuk
eksperimen dasar, dan
25% 100% 400
poster/carta.
12. Setiap SD/MI memiliki
minimal 100 (seratus)
judul buku pengayaan
dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan
setiap SMP/MTS
memiliki 200 (dua ratus)
judul buku pengayaan
dan 20 (dua puluh) judul
buku referensi.
25% 54,30% 217,2
3. Meningkatnya
kualitas tenaga
kependidikan
1. Kualifikasi Guru
- Guru SD yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
54,63 % 67,00% 122,6
5
- Guru SMP yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
92,10 % 92,71% 100,6
7
- Guru SMA yang 96,78 % 97,06% 100,2
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
132
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
9
- Guru SMK yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
96,60 % 95,88% 99,26
2. Disetiap SD/MI tersedia
2 (dua)orang guru yang
memenuhi kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV
dan 2 (dua) orang guru
yang telah memiliki
sertifikasi pendidik.
25% 51,25% 205
3. Disetiap SMP/MTs
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1
25% 44,60% 178,4
atau D-IV sebanyak 70%
(tujuh puluh per seratus)
dan separuh diantarnya
35% (tiga pulu lima
perseratus) dari
keseluruhan guru telah
memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing
sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan
20% (dua puluh
perseratus)
4. Disetiap SMP/MTs
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik masing-masing
1 (satu) orang untuk
25% 18,61% 74,44
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
133
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
mata pelajaran
Matematika , IPA,
Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
5. Disetiap SD/MI semua
kepala SD/MI
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
25% 68,67% 274,6
8
6. Disetiap SMP/MTs
semua kepala SMP/MTs
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
25% 80,59% 322,3
6
memiliki sertifikat
pendidik
7. Semua pengawas
sekolah dan madrasah
memiliki kualitas
akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki
sertifikat pendidik.
25% 98,79% 395,1
6
8. Setiap guru tetap bekerja
37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam per
minggu di satuan
pendidikan, termasuk
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih
peserta didik, dan
melaksanakan tugas
25% 11,77% 47,08
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
134
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
tambahan.
9. Setiap guru menerapkan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan
silabus untuk setiap mata
pelajaran yang
diampunya.
25% 35,27% 141,0
8
10. Setiap guru
mengembangkan dan
menerapkan program
penilaian untuk
membantu meningkatkan
25% 38,09% 152,3
6
kemampuan belajar
peserta didik.
11. Kepala sekolah
melakukan supervisi
kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru
4 (empat) kali dalam
setiap semester.
25% 39,46% 157,8
4
12. Setiap guru
menyampaikan laporan
hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta
didik kepada kepala
sekolah pada akhir
semester dalam bentuk
laporan hasil prestasi
belajar peserta didik
25% 82,62% 330,4
8
13. Kepala Sekolah atau
madrasah
menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir
25% 82,62% 330,4
8
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
135
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta Ujian Akhir
(US/UN) kepada orang
tua peserta didik dan
menyampaikan
rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor Kementrian
Agama
4. Meningkatnya
mutu
pendidikan
1. Angka Rata-rata UN
- Angka rata-rata UN
SD/MI
7,50 6,92 92,20
- Angka rata-rata UN -
SMP/MTs
7,04 5,40 76,66
- Angka rata-rata UN
SMA/MA
8,42 7,31 86,80
- Angka rata-rata UN
SMK
8,13 7,94 97,66
2. Satuan pendidikan
menyelenggarakan proses
pembelajaran 34 (tiga
puluh empat) minggu per
tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai
berikut :
25% 66,06 264,2
4
- Kelas I-II : 18
(delapan belas) jam
per minggu;
- Kelas III :24 (dua
puluh empat) jam per
minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
136
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
puluh tujuh ) per
minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua
puluh tujuh) per
minggu;
3. Satuan pendidikan
menerapkan KTSP
sesuai ketentuan yang
berlaku.
25% 76,37 305,4
8
4. Setiap satuan pendidikan
menerapkan prinsip-
prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
25% 81,46 325,8
4
5. Meningkatnya
minat baca
masyarakat
1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100
2. Jumlah pengunjung
perpustakaan per tahun
4,50 %
(45.000)
3,07
(38.819)
68,22
3. Koleksi buku yang
tersedia di perpustakaan
daerah
36,92 % 33,42% 90,53
6. Meningkatnya
akses dan
kualitas
pelayanan
kesehatan bagi
seluruh
masyarakat
1. Angka kematian bayi per
1.000 Kelahiran Hidup
10,1 per 1.000 18,16 20,2
2. Angka Kematian Ibu per
100.000 Kelahiran
Hidup
104 per
100.000
140,6 65
3. Persentase balita gizi
buruk (BB/TB)
1 % 0,03% 197
4. Persentase Posyandu
Purnama
25 % 27,5% 110
5. Persentase Posyandu
Mandiri
13 % 14,3% 110
6. Rasio posyandu per
satuan balita
20 per 1000
0,002
20 per 780
(1598 posy)
125
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
137
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
0,0025
7. Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per
satuan penduduk
0,1 per
1.000
0,1 per 991,1
pddk
100, 9
8. Rasio Rumah Sakit per
satuan penduduk
0,003 per 1000 0,003 per
941,5 pddk
106
9. Rasio dokter per satuan
penduduk
0,06 per 1000 0,06 per 1000
(57 dr)
100
10. Rasio tenaga paramedis
per satuan penduduk
1,180 per 1000 1 per 1394 60,79
11. Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
100 % 100% 100
12. Cakupan Neonatus
dengan komplikasi yang
ditangani
100 % 53,06% 53,06
13. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
90 %
94,92%
105,5
14. Cakupan Desa/
kelurahan Universal
Child Immunization
(UCI)
90 %
97,1%
105,5
15. Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapat
perawatan
100 % 100% 100
16. Kesembuhan penderita
TBC BTA Positif
90 83,5% 92,78
17. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
0,30 per
100.000
0,13 per
100.000
156,6
18. Penderita malaria yang 100 % 100% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
138
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
diobati (592 kasus)
19. Jumlah penderita malaria
baru (API)
<1 per 1.000
pddk
0,61 per 1.000
pddk
69,5
20. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit
a. Acute Flacid Paralysis
(AFP) rate per
100.000 penduduk
<15 tahun
6 per 100.000 2 per 100.000 33,3
b. Penemuan penderita
pneumonia balita
100 % 39,9% 39,9
c. Penemuan pasien baru
TB BTA (+)
70% 41,2%
(435 kasus)
58,85
d. Penderita DBD yang
ditangani
100 % 100% 100
e. Penemuan penderita
diare
100 % 59,3% 59,3
21. Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
100 % 100% 100
22. Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten
100 % 39,5%
(15 sarkes)
39,5
23. Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
100% 41,8% 41,8
24. Cakupan kunjungan
bayi
100 % 100, 5% 100,5
25. Cakupan kunjungan
Ibu hamil K4
95 % 88,42%
93,07
26. Cakupan pelayanan 90 % 89,89% 99,9
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
139
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
nifas
27. Cakupan pelayanan
anak balita
80 % 59,7%
74,6
28. Persentase cakupan
balita dengan
pneumonia yang
ditangani
100 % 100% 100
29. Cakupan pemberian
makanan pendam ping
ASI pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga
miskin
100 % 53,9% 53,9
30. Cakupan puskesmas
175 % 175% 100
31. Persentase cakupan
rawat jalan
28%
16,4% 58,57
32. Persentase cakupan
rawat inap
3%
1,54% 51,3
33. Cakupan Penjaringan
kesehatan siswa SD
dan setingkat
98 % 83,8% 85,5
34. Cakupan Peserta KB
Aktif
80 %
78,2% 97,75
35. Cakupan Desa/
Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
100 % 100% 100
36. Cakupan Desa Siaga
Aktif
35 29,5 84,28
37. Persentase kualitas air
minum yang memenuhi
syarat
100% 65,4% 65,4
38. Persentase penduduk 75% 58,8 78,4
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
140
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
yang menggunakan
jamban sehat
39. Persentase penduduk
tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS)
75% 51,12 68,16
40. Persentase cakupan
TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
85% 67,5% 79,4
41. Persentase cakupan
rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
85% 36,12% 42,49
42. Persentase cakupan
tempat pengolahan
makanan (TPM) yang
memenuhi syarat
kesehatan
100% 52,94 52,94
43. Balita yang datang dan
ditimbang
70% 70,3% 100,4
44. Balita yang naik berat
badannya
80% 71,8 89,75
45. Balita bawah garis
merah
<15 % 1,4% 106,2
46. Cakupan bayi (6-11
bulan) mendapat kapsul
vitamin A 1 kali per
tahun
95% 98,55% 103,7
47. Cakupan anak balita
mendapat kapsul
vitamin A 2 kali per
tahun
95% 97,7% 102,8
4
48. Cakupan ibu nifas
mendapat kapsul Vit
A
90% 98,1% 109
49. Cakupan ibu hamil 90 % 86,8% 96,44
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
141
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
mendapat 90 tablet Fe
50. Persentase bayi yang
mendapat ASI
eksklusif
80% 61,1% 76,37
51. Persentase desa dengan
garam beryodium baik
90 % 82% 91,1
52. Angka usia harapan
hidup
69,38 69,20 99,74
53. BOR (Bed Occupancy
Rate) / Pemanfaatan TT
rawat inap
75 % 71.04% 94,72
54. LOS (Average Length
of Stay/Av LOS) /
Rata-rata hari
perawatan pasien
4 sd 6 hari 3,6 90
55. TOI ( Turn Over
Interval) / Rata-rata TT
tidak digunakan
2 sd 3 hari 2,4 80
56. BTO ( Bed Turn Over)
/ Frekuensi pemakaian
TT
60 – 70
kali/tahun
69,85 99,78
57. Kelengkapan jenis
pelayanan spesialis
67 %
(11 Jenis)
62,5 93,28
58. Cakupan perempuan
dan anak korban
kekerasan yang
mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
puskesmas mampu
terlaksana KIP / A dan
PPT / PKT di Rumah
Sakit
100% 100% 100
7. Berkurangnya 1. Persentase penduduk di 82,11 % 80,83% 98,44
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
142
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
atas garis kemiskinan
2. Sarana sosial seperti
panti asuhan, panti
jompo dan panti
rehabilitasi
4 buah 4 buah 100
3. Persentase PMKS skala
Kabupaten yang
memperoleh Bantuan
sosial untuk
pemenuhan kebutuhan
dasar
28% 0,46% 1,64
4. Persentase PMKS skala
Kabupaten yang
menerima program
pemberdayaan sosial
27,95 % 0,47% 1,68
melalui Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
5. Persentase Panti Sosial
skala kabupaten yang
menyediakan sarpras
pelayanan kesejahteraan
sosial
45 % 100% 222,2
6. Persentase wahana
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarpras
pelayanan kesejahteraan
sosial
20,90 % 20% 95,69
7. Persentase penyandang
cacat fisik dan mental
serta lanjut usia tidak
potensial yang telah
14,00 % 0,49% 3,50
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
143
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
menerima jaminan sosial
8. Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat
desa
1. Cakupan penyediaan
informasi Data Mikro
Keluarga di setiap Desa
100%
(278 ds/kel)
100%
(278 ds/kel)
100
2. Rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK
65,9 % 54,65% 80,41
3. PKK aktif 100 % 100 % 100
4. Posyandu aktif
85,80% 85,80% 100
5. Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan
masyarakat
33,00 % 33,00 % 100
9. Meningkatnya
kualitas
kehidupan
perempuan dan
anak
1. Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
66,00 % 46,70
(4.666/9992
70,75
2. Persentase perempuan di
lembaga legislative
16,00 % 16%
(8/50)
100
3. Rasio KDRT 0,0077 % 0,00012%
(33/277.894)
189,3
5
4. Partisipasi angkatan
kerja perempuan
21,91 % 38,75%
(176.126/454.5
25)
176,8
6
5. Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan
kekerasan
80,00 %
100,00 %
(62 orang)
125
6. Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang men dapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
70 %
100%
142,8
5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
144
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
terpadu
7. Cakupan layanan
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih
bagi perempuan dan
anak korban kekerasan
di dalam unit pelayanan
terpadu
60 % 66,66% 111,1
1
8. Cakupan bimbingan
rohani yang diberikan
oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi
perempuan dan anak
60 % 50% 83,33
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu
9. Cakupan penegakan
hukum dan tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas kasus-
kasus kekerasan yang
mendapat pelayanan
bantuan hukum
40 % 33% 82,5
10. Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang mendapatkan
layanan bantuan hukum
40 % 50% 125
11. Cakupan layanan
pemulangan bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
40 %
100%
(1)
250
12. Cakupan pelayanan
reintegrasi sosial bagi
70 % 95,08% 135,8
3
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
145
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
perempuan dan anak
korban kekerasan
10. Meningkatnya
kualitas
keluarga
menuju
keluarga
sejahtera
1. Rata-rata jumlah anak
per keluarga
2,17 %
2,27% 95,39
2. Rasio akseptor KB 76,70 % 76,51% 99,75
3. Jumlah peserta KB aktif 149.696 152.090 101,60
4. Pasangan Usia Subur
(PUS) yang istrinya
dibawah usia 20 tahun
3,54 % 2,81% 120,6
2
5. Cakupan sasaran
pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB
Aktif
74,10 % 76,51% 103,2
5
6. Cakupan PUS yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi
(unmet need)
7,25 % 10,51% 55,03
7. Cakupan anggota Bina
Keluarga Balita (BKB)
ber-KB
60,50 %
(dari 18.578)
76,07%
(14.133)
125,7
4
8. Cakupan PUS peserta
KB anggota Usia
Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera
(UPKS) yang ber-KB
mandiri
70,00 % 85,35% 121,9
3
9. Ratio Penyuluh KB /
Petugas Lapangan KB 1
PKB/PLKB Desa
(PKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PKBD
86,00 % 19,78%
(1:5)
23
10. Ratio Petugas Pembantu
Pembina KB Desa
(PKBD) setiap Desa /
kelurahan 1 PKBD
100,00 % 100% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
146
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
11. Cakupan penyediaan alat
dan obat kontrasepsi
untuk memenuhi
permintaan masyarakat
33,30 %
62,48% 187,6
3
12. Keluarga Pra Sejahtera
dan Keluarga Sejahtera I
53,00 %
51,58% 102,6
8
11. Meningkatnya
profesionalism
e angkatan
kerja
1. Rasio lulusan S1/S2/S3 119,37 per
10.000 penduduk
132,72 111,18
2. Rasio ketergantungan 38,05 52,38 62,34
3. Pencari kerja yang
terdaftar yang
ditempatkan
50,00 % 25,68% 51,36
4. Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
program Jamsostek
40% 40% 100
5. Besaran pemeriksaan
perusahaan
24 % 18,46% 76,92
6. Besaran pengujian
peralatan di perusahaan
22,0 % 44,14% 200,6
4
7. Besaran Tenaga kerja
yang mendapat pelatihan
berbasis kompetensi
40 %
(40 orang)
40%
(40 orang)
100
8. Besaran Tenaga kerja
yang mendapat pelatihan
berbasis masyarakat
33 %
(60 orang)
33 %
(60 orang)
100
9. Besaran Tenaga kerja
yang mendapat pelatihan
kewirausahaan
37 % 40% 108,1
1
12. Meningkatnya
Tertib Hukum
1. Persentase penyelesaian
penanganan kasus
92 % 92% 100
2. Penegakan PERDA 100 % 100% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
147
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
peran aktif
pemuda dalam
pembangunan
1. Jumlah organisasi
pemuda
24 buah 24 buah 100
2. Jumlah kegiatan
kepemudaan
7 kali 7 kali 100
2. Meningkatnya
pencapaian
prestasi
olahraga
1. Jumlah organisasi
olahraga
27 buah 27 buah 100
2. Jumlah kegiatan
olahraga
5 kali 9 kali 180
3. Gelanggang / balai
remaja (selain milik
swasta)
4 buah 4 buah 100
4. Lapangan olahraga 46 buah 46 buah 100
5. Jumlah klub olahraga per
10.000 jumlah penduduk
0,0016 per
10.000
0,0178 1.112,
50
6. Jumlah gedung olahraga
per 10.000 jumlah
penduduk
0,0003 per
10.000
0,0003 100
3. Meningkatnya
pelestarian
seni dan
budaya
tradisional
1. Penyelenggaraan festival
seni dan budaya
66 Kali
66 kali 100
2. Jumlah grup kesenian
per 10.000 penduduk
0,070 per
10.000
0,123 175,7
3. Gedung kesenian per
10.000 penduduk
0 per 10.000 0 0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
148
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
4. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
bangunan
bersejarah dan
cagar budaya
1. Sarana penyelenggaraan
seni dan budaya
0,0002 0,0002 100
2. Benda, Situs dan
Kawasan Cagar Budaya
yang dilestarikan
0,00 % 2,47% 247
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, secara umum menunjukkan hasil yang relatif
telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada Tahun 2012. Namun
demikian harus diakui masih terdapat sebagian target sasaran yang realisasinya belum dapat
dicapai dengan sempurna.
Adapun rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
sebesar 126,62% dengan hasil Memuaskan, sebagai berikut :
NO SASARAN
RATA-RATA
CAPAIAN
(%)
MISI : I
1 Meningkatnya ketahanan pangan 93,93
2 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian yang
berkualitas
164,97
3 Meningkatnya kesejahteraan Petani 83,62
4 Meningkatnya produksi peternakan 104,11
5 Meningkatnya produksi perikanan 80,42
6 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan
yang Berkualitas
99,1
7 Meningkatnya kunjungan wisatawan 111,43
8 Meningkatnya kinerja perdagangan 134,74
9 Meningkatnya kapasitas Koperasi, UMKM dan
kelembagaan ekonomi pedesaan
99,65
10 Meningkatnya jumlah investasi 355,49
11 Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta
kualitas dan produktivitas tenaga kerja
85,09
12 Meningkatnya kinerja usaha pelaku industri kecil dan 96,32
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
149
menengah
13 Meningkatnya produksi pertambangan dan Energi 106,1
14 Meningkatnya produksi hasil kehutanan 31,1
MISI : II
1 Meningkatnya kualitas SDM aparatur 119,89
2 Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan
dan anggaran SKPD
109,42
3 Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan
Pembangunan Daerah
89,64
4 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah
95,82
5 Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah
serta Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah
101,24
6 Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah 100
7 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan
Catatan Sipil
104,36
8 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi 125,97
MISI : III
1 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan 96
2 Menurunya jumlah korban bencana 51
3 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Demokrasi 100
4 Meningkatnya pemahaman kebangsaan dan norma agama
dalam kehidupan bermasyarakat
100
MISI : IV
1 Meningkatnya sarana infrastruktur yang menunjang iklim
usaha investasi
243,41
2 Meningkatnya sarana dan pra-sarana perumahan yang
layak huni
210,20
3 Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan
prasarana perhubungan
99,10
4 Meningkatnya Sarana dan Prasarana komunikasi 99,48
5 Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur
Perdesaan
313
6 Meningkatnya penanganan daerah rawan bencana 122,86
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
150
7 Terwujudnya tata ruang yang selaras dengan arah
pengembangan ekonomi unggulan daerah
125,71
8 Terkendalinya pencemaran Lingkungan Hidup 113,18
9 Meningkatnya pengelolaan sumber daya energi 93,42
MISI : V
1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dan Partisipasi
masyarakat
96,44
2 Tersedianya akses infrastrukur menuju pusat-pusat
pendidikan
264,21
3 Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan 189,51
4 Meningkatnya mutu pendidikan 178,41
5 Meningkatnya minat baca masyarakat 86,25
6 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan
bagi seluruh masyarakat
82,44
7 Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial 74,84
8 Meningkatnya keberdayaan masyarakat desa 96,08
9 Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak 132,72
10 Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera 103,05
11 Meningkatnya profesionalisme angkatan kerja 100,38
12 Meningkatnya Tertib Hukum 100
MISI : VI
1 Meningkatnya peran aktif pemuda dalam pembangunan 100
2 Meningkatnya pencapaian prestasi olahraga 282,08
3 Meningkatnya pelestarian seni dan budaya tradisional 137,85
4 Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah
dan cagar budaya
173,5
Rata rata Capaian 126,62
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara dapat dijelaskan, sebagai berikut:
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG
BERDAYA SAING
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
151
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya Ketahanan Pangan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
3 4
1. Regulasi ketahanan pangan Ada/ 1 dokumen Ada/ 1 dokumen 100
2. Ketersediaan pangan utama 114,34% 115,68% 101,17
3. Pencapaian skor Pola Pangan
Harapan (PPH)
84% 83,20% 99,05
4. Ketersediaan energi dan
protein per kapita
60%
72,5% 120,83
5. Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
60% 60,3% 100,5
6. Penguatan cadangan pangan 30% 20,1% 67
7. Stabilisasi harga dan pasokan
pangan
60% 60,1% 100,16
8. Pengawasan dan pembinaan
keamanan pangan
50% 45% 90
9. Penanganan Kerawanan
Pangan
30% 20% 66,66
Rata-rata Capaian 93,93
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 93,93%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
152
Indikator kinerja sasaran “ Regulasi ketahanan pangan ” dan ” Ketersediaan pangan
utama”, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan),
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 2 kali
Indikator kinerja sasaran “Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH)”, dicapai
melalui 2 (dua) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan 4
(empat) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya survey pola pangan masyarakat Banjarnegara 1 kali
- Terselenggaranya peringatan hari pangan sedunia 1 kali
- Terselenggaranya sosialisasi dan bantuan kepada kelompok
wanita tani
2 kali
- Terselenggaranya pelatihan olahan pangan lokal, lomba cipta
menu dan bantuan kepada kelompok wanita tani
2 kali
Indikator kinerja sasaran “Ketersediaan energi dan protein per kapita” dan
“Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah”, dicapai melalui
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 2 (dua) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersedianya Buku Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten
Banjarnegara
1 buku
- Adanya survey harga pangan pokok secara berkala di
Banjarnegara
1 minggu sekali
Indikator kinerja sasaran “Ketersediaan cadangan pangan”, dicapai melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya sosialisasi dan pemberian bantuan gabah 10.000 kg
Indikator kinerja sasaran “Stabilisasi harga dan pasokan pangan”, dicapai melalui
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersusunnya Buku Data Base Produksi Pangan (memuat
informasi data produksi pangan pokok, pangan alternatif,
pelaku usaha pangan lokal, distribusi pangan (jalan,pasar,
pedagang besar/ kecil, dll))
1 buku
Indikator kinerja sasaran “Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan”, dicapai
melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 10 pasar
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
153
Indikator kinerja sasaran “Penanganan Kerawanan Pangan”, dicapai melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 2 (dua) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan penanganan daerah
rawan pangan
7 kecamatan
- Tersosialisasinya Program Desa Mandiri Pangan 2 desa
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Untuk indikator
kinerja Ketersediaan energi dan protein per kapita, Ketersediaan informasi pasokan, harga
dan akses pangan di daerah, Ketersediaan cadangan pangan, Stabilisasi harga dan
pasokan pangan, Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan dan Penanganan
Kerawanan Pangan pada tahun 2009, 2010, dan 2011 belum ada perhitungan sesuai SPM
karena indikator tersebut ada di SPM Ketahanan Pangan yang ditetapkan pada bulan
Desember 2011 dan mulai dilaksanakan pada 2012.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada indikator Regulasi ketahanan pangan cenderung menurun dan stabil, karena pada
pada tahun 2011 dan 2012 hanya ada 1 regulasi yang pada akhirnya merujuk pada
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Regulasi ketahanan pangan - 2
dokumen
2
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
2. Ketersediaan pangan utama - - 110,20% 112,07% 115,68%
3. Pencapaian skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
- 70,4% 82,3% 82,7% 83,2%
4. Ketersediaan energi dan
protein per kapita
- - - - 72,5%
5. Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses
pangan di daerah
- - - - 60,3%
6. Penguatan cadangan pangan - - - - 20,1%
7. Stabilisasi harga dan pasokan
pangan
- - - - 60,1%
8. Pengawasan dan pembinaan
keamanan pangan
- - - - 45%
9. Penanganan Kerawanan
Pangan
- - - - 20%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
154
penyusunan Dokumen Rencana Aksi daerah Pangan dan Gizi (RADPG) untuk
Kabupaten Banjarnegara.
2) Ketersediaan pangan utama mengalami peningkatan karena adanya koordinasi kerja
yang baik dengan instansi terkait dalam melakukan pembinaan kepada Lumbung
Pangan Masyarakat Desa dan mengaktifkan kembali Lumbung Pangan yang sudah
ada.
3) Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat karena masyarakat mulai
sadar bahwa sumberdaya alam di sekitar kita banyak sekali yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan yang dapat menambah pendapatan keluarga. Meskipun dari
realisasi tidak mencapai target dikarenakan kurangnya tenaga teknis untuk bimbingan
teknis dan penyuluhan konsumsi pangan.
4) Ketersediaan energi dan protein per kapita realisasi melebihi target karena adanya
kerjasama yang baik dengan petugas pertanian/ petugas pengumpul data kecamatan
dalam mencari data-data guna menghitung data rasio jumlah penduduk terhadap
jumlah kebutuhan pangan dan data ketersediaan energi dan protein per kapita
5) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah realisasi melebihi
target karena secara berkala dilakukan pemantauan dan analisis harga pangan pokok di
4 pasar utama yaitu Pwj/Klampok, Mandiraja, Karangkobar dan Wanadadi sehingga
tersedia informasi harga dan akses pangan di daerah.
6) Ketersediaan cadangan pangan tidak dapat mencapai target karena kemudahan akses
dan lancarnya distribusi pangan masyarakat menyebabkan masyarakat kurang sadar
akan pentingnya cadangan pangan.
7) Stabilisasi harga dan pasokan pangan melebihi target karena kerjasama yang baik
dengan petugas pengambil data/ petugas pertanian dalam mengumpulkan informasi
data produksi pangan pokok, pangan alternatif, pelaku usaha pangan lokal, distribusi
pangan ( jalan, pasar, pedagang besar/kecil, dll).
8) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan tidak dapat mencapai target karena
rendahnya kesadaran masyarakat dalam memproduksi pangan yang aman, belum
adanya lembaga jejaring keamanan pangan di kabupaten, belum berfungsinya Sistem
Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) lintas sektoral dan belum adanya Tim Otoritas
Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) di Kabupaten.
9) Penanganan Kerawanan Pangan tidak dapat mencapai target karena terbatasnya dana
untuk intervensi penanganan daerah rawan pangan dan kurangnya SDM untuk
pembinaan daerah rawan pangan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Penyuluhan konsumsi pangan yang beragam, seimbang dan aman.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
155
2) Adanya penyuluhan/ pembinaan tentang pentingnya cadangan pangan.
3) Penyuluhan dan pelatihan tentang penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang
dan dianjurkan.
4) Pengawasan yang ketat dan monitoring di pasar-pasar (sidak pasar).
5) Menindak pelaku yang telah sengaja menjual makanan yang mengandung bahan yang
berbahaya.
6) Membangun jejaring keamanan pangan secara terpadu dengan instansi terkait.
7) Pemberian pelatihan produktif dan pemberian dana/ alat stimulan untuk penanganan
daerah rawan pangan.
Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian yang Berkualitas
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Produktivitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya per
hektar
- Produktivitas padi 61,24 kw/ha 59,79 kw/ha 97,63
- Produktivitas Jagung 45 kw/ha 43,28 kw/ha 96,18
- Produktivitas Kedelai 10 kw/ha 11,41 kw/ha 114,10
2. Produktivitas Tanaman
Hortikultura
- Durian 24,98 kg/pohon 56,82 kg/pohon 227,45
- Salak 15,67 kg/pohon 24,17 kg/pohon 154,27
- Pisang 38,78 kg/pohon 39,44 kg/pohon 101,71
- Kentang 164,67 kw/ha 147,64 kw/ha 89,66
3. Kontribusi sektor
pertanian/peternakan/perikanan
terhadap PDRB
35,23 % 34,79% 98,75
4. Kontribusi sektor pertanian
(tabama) terhadap PDRB sektor
32,70 % 87,12% 266,42
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
156
Indikator Kinerja Target Realisasi %
pertanian
5. Cakupan bina kelompok petani 15,06 % 60,77%
(1283 klpk dari
2111 klpk)
403,5
Rata-rata Capaian 164,97
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 164,97%Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Program Peningkatan
ketahanan pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program
Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/
Perkebunan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 12 (dua belas) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya
per hektar” dan ” Produktivitas Tanaman Hortikultura”, dicapai melalui Program Peningkatan
Ketahanan Pangan, dengan 4 (empat) kegiatan :
1. Kegiatan DAK Bidang Pertanian, yang outputnya berupa :
- RMU (Rice Mailling Unit) 2 unit
- Power threser multiguna 9 unit
- Alat pressing sabut kelapa 1 paket
- Traktor 28 unit
- Cultivator 7 unit
- Power spryer 10 unit
- Pompa air 3 unit
- Pembangunan/ rehab JUT 12 lokasi
- Pembangunan/ rehab JITUT 15 lokasi
- Pembangunan/ rehab JIDES 15 lokasi
- Sepeda motor 6 unit
- Kendaraan roda 3 1unit
- Rak persemaian benih kentang 70 unit
- Screen house perkebunan 1 paket
- Mist blower 5unit
- Peralataan laboratorium poskeswan 1 paket
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
157
- Peralatan SPIB 1 paket
- Pembanguna kantor BPP 3 unit
- Penyempurnaan kantor kebun Masaran 1 unit
- Penyempurnaan kebun benih kentang 1 unit
- Pembangunan pagar kantor BPP 3 unit
- Pembangunan gudang 2unit
2. Kegiatan Pengembangan komoditas unggulan hortikultura sayuran, yang outputnya
berupa:
- Bibit kentang granola 3.450 kg
- Pupuk organik padat 23.000 kg
3. Kegiatan Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa :
- Bibit durian 2.565 batang
- Bibit pisang 5.014 batang
- Bibit carica 2.000 batang
- Obat-obatan kimia 1 paket
- Pupuk organik 52.506 Kg
- Pupuk kimia 687 Kg
- Pompa air 1 unit
4. Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan petani tembakau, yang outputnya
berupa :
- Bibit kentang 10.500 Kg
- Pupuk organik 114.085 Kg
- Plastik polybag 952 Kg
- Bibit carica 5.611 batang
- Bibit wortel 10 Kg
- Peralatan pengolah pasca panen 1 unit
- Terpal 75 buah
- Konstruksi JUT 2 lokasi
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap
PDRB”, outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor
pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB
34,79%
Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB
sektor pertanian”, outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap
PDRB sektor pertanian
87,12%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
158
Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok petani”, dicapai melalui Program
Peningkatan ketahanan pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan
Produksi Pertanian/ Perkebunan dengan 9 (sembilan) kegiatan :
1. Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pertanian, yang outputnya berupa :
- Pelatihan fermentasi pakan ternak 50 orang
2. Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani, yang
outputnya berupa :
- Pelatihan bimbingan usaha dan keterampilan 200 orang
3. Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan LKM 104 orang
- Temu teknis 45 orang
4. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan pembuatan pakan ikan 75 orang
- Pelatihan pembuatan pupuk organik 75 orang
5. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak 38 orang
6. Kegiatan Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat,
yang outputnya berupa :
- Pelatihan manajemen pemeliharaan sapi 20 orang
7. Kegiatan Peningkatan penerapan teknologi peternakan tepat guna, yang outputnya berupa:
- Pelatihan pengolahan susu 70 orang
8. Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan petani tembakau melalui
pengembangan peternakan,yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak domba/ sapi 32 orang
9. Kegiatan Rintisan komoditas unggulan Pertanian, yang outputnya berupa :
- bibit jeruk 2.035 batang
- Pupuk organik 10.175 Kg
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
159
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Produktivitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya
per hektar
- Produktivitas padi
55,41
kw/ha
59,39
kw/ha
55,69
kw/ha
61,14
kw/ha
59,79
kw/ha
- Produktivitas Jagung
36
kw/ha
40,43
kw/ha
41,88
kw/ha
44,16
kw/ha
43,28
kw/ha
- Produktivitas Kedelai
9,38
kw/ha
9,05
kw/ha
7,84
kw/ha
9,58
kw/ha
11,41
kw/ha
2. Produktivitas Tanaman
Hortikultura
- Durian
65,47
kg/pohon
67,09
kg/pohon
21,63
kg/pohon
52,40
kg/pohon
56,82
kg/pohon
- Salak
15,31
kg/pohon
16,44
kg/pohon
15,36
kg/pohon
17,73
kg/pohon
24,17
kg/pohon
- Pisang
45,31
kg/pohon
45,85
kg/pohon
34,51
kg/pohon
43,12
kg/pohon
39,44
kg/pohon
- Kentang 158,19
kw/ha
138,05
kw/ha
149,36
kw/ha
136,65
kw/ha
147,64
kw/ha
3. Kontribusi sektor pertanian/
peternakan/perikanan
terhadap PDRB
- 37,03% 35,95% 35,87% 34,79%
4. Kontribusi sektor pertanian
(tabama) terhadap PDRB
sektor pertanian
- 87,44% 87,18% 87,28% 87,12%
5. Cakupan bina kelompok
petani
- - - - 60,77%
(1283
klpk dari
2111
klpk)
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Untuk indikator
cakupan bina kelompok petani baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012, namun
capaiannya telah melampaui target yang telah ditetapkan.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada Produktivitas padi cenderung turun dikarenakan degradasi lahan pertanian,
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
160
kualitas lahan sudah mengalami penurunan salah satunya disebabkan berkurangnya
unsur hara tanah akibat terbawa pada saat panen atau penggunaan pupuk dan pestisida
kimia berlebihan. Sehingga meskipun luas tanam meningkat belum dapat memberikan
hasil sesuai harapan.
2) Pada Produktivitas jagung meningkat namun pada tahun 2012 mengalami penurunan
karena luas panen yang mengalami penurunan akibat bencana angin kencang yang
mengakibatkan antara lain seluas 47 ha lahan mengalami puso, juga diakibatkan
menurunnya luas panen akibat persaingan komoditas terutama pada penggunaan lahan
kering seperti padi gogo dan tanaman holtikultura dan tanaman perkebunan lainnya.
3) Pada Produktivitas kedelai, durian, salak, kentang mengalami peningkatan karena
adanya pendampingan dan pembinaana secara intensif kepada pelaku utama baik
penyuluh pertanian maupun petugas teknis lain, fasilitasi sarana produksi dan
pelatihan teknis bagi pelaku utama dan pelaku usaha serta berbagai terobosan
peningkatan produksi yang diterapkan dan diaplikasikan. Namun untuk produktivitas
kentang realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 89,66%.
4) Penurunan produktivitas pisang lebih banyak disebabkan karena kemarau yang cukup
panjang sehingga produksi berkurang dan bantuan sarana produksi berupa bibit
pisang baik dari APBD dan APBN belum mulai produktif sehingga belum menambah
produksi pisang.
5) Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB dan Kontribusi
sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB sektor pertanian mengalami penurunan,
meskipun pada tahun 2012 Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB
sektor pertanian realisasi telah melebihi target, sedangkan Kontribusi sektor
pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB realisasi tidak mencapai target karena
baru tercapai 98,75%.
6) Cakupan bina kelompok petani realisasi melebihi target karena adanya pendampingan
dan pembinaan secara intensif kepada pelaku utama yang selalu diikuti dengan
peningkatan kapasitas baik pelatihan teknis, manajemen maupun pembinaan
penerapan teknologi.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan.
2) Memberikan bantuan saprodi seperti pupuk maupun benih untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas lahan juga pelatihan pembuatan pupuk organik.
3) Adanya sekolah lapang yang dilakukan bagi petani untuk meningkatkan produksi,
produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan.
4) Pengembangan pengolahan produk yang diharapkan akan dapat meningkatkan nilai
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
161
tambah untuk meningkatkan daya saing produk.
Sasaran 3 : Meningkatnya kesejahteraan Petani
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Peningkatan Nilai Tukar Petani:
- NTP Petani Tan. Pangan & Hortikultura 147,73 104,18 70,52
- NTP Peternakan 192,98 129,48 67,09
- NTP Perikanan 102,72 116,33 113,25
Rata-rata Capaian 83,62
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 83,62%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna,
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Pengembangan
Budidaya Perikanan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, Program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Peternakan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Peningkatan Nilai Tukar Petani”, dicapai melalui Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan Tepat Guna, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program
Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan,
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Peternakan, yang outputnya
berupa :
- Terpenuhinya NTP Tan. Pangan dan hortikultura 104,18
- Terpenuhinya NTP peternakan 129,48
- Terpenuhinya NTP perikanan 116,33
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
162
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Peningkatan Nilai Tukar Petani: - - - -
- NTP Petani Tan. Pangan &
Hortikultura
- - - - 104,18
- NTP Peternakan - - - - 129,48
- NTP Perikanan - - - - 116,33
Indikator kinerja Peningkatan nilai tukar petani baru dilakukan pencatatan pada
tahun 2012, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2008, 2009, 2010, 2011
belum dilakukan pendataan tersendiri dan masih melekat pada NTP sektor pertanian.
Untuk NTP Petani Tan. Pangan & Hortikultura dan peternakan target capaian indikator
kinerja belum tercapai, sedangkan untuk NTP perikanan capaian indikator kinerja telah
melampaui target.
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Banyak hal yang mempengaruhi capaian peningkatan nilai tukar petani, yaitu dari
faktor teknis seperti kualitas dan kuantitas produk pertanian dan faktor non teknis
seperti faktor harga baik harga sarana produksi, harga produk dan harga produk
olahan.
2) Faktor harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah
seperti kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk
pertanian.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengembangkan komoditas yang memiliki nilai tambah.
2) Mengembangkan kegiatan penanganan pasca panen komoditas pertanian agar lebih
berdaya saing.
Sasaran 4 : Meningkatnya Produksi Peternakan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
163
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Peningkatan populasi ternak :
- Sapi 34.835 ekor 37.067 ekor 106,41
- Sapi Perah 2.910 ekor 3.022 ekor 103,85
- Kambing 188.757 ekor 191.194 ekor 101,29
- Domba 110.004 ekor 111.909 ekor 101,73
2. Presentase Keberhasilan Inseminasi Buatan
- Perbandingan Jumlah Kelahiran dengan
Pemakaian Semen
69,86 % 74,93% 107,25
Rata-rata Capaian 104,11
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 104,11%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5
(lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Peningkatan populasi ternak”, dicapai melalui Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Ternak dan Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan, dengan 3 (tiga) kegiatan :
1. Kegiatan Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular, yang outputnya
berupa :
- Obat-obatan
Antibiotik LA 5 botol
Vitamin/ multivitamin 50 botol
Obat cacing sapi 495 bungkus
Obat cacing kambing/ domba 1.890 kaplet
Antihistamin 4 botol
Analgetik antipiretik 2 botol
Anti parasit 5 botol
Anti larva 9 tabung
Anti bloat 4 botol
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
164
Obat cacing air 2 ltr
- Perlengkapan laboratorium
Spuit 50 buah
Jarum stanless ukuran 1,5/ 1,3 4 lusin
Jarum stanless ukuran 0,9 4 lusin
Brucellosis test kit (uji brucella) 5 pak
Jas dokter 2 buah
- Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak 5 kecamatan
2. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
- Pengadaan ternak kambing perah 67 ekor
- Pengadaan ternak domba 35 ekor
- Pengadaan ternak kambing jawa randu 55 ekor
- Pengadaan obat-obatan ternak : 1 paket
Antibiotik LA 9 botol
Antibiotik non LA 15 botol
Vitamin/ pemacu pertumbuhan 15 botol
Anti parasit (kulit) 6 botol
Anti parasit (hati) 6 botol
Endo parasit 60 kaplet
Anti larva 8 tabung
Salep mata 60 tube
Antibloat 9 botol
- Pengadaan perlengkapan eartag 1 paket
- Straw IB kambing 561 pule
- Pelatihan 38 rang
- Sosialisasi 38 rang
3. Kegiatan Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat,
yang outputnya berupa :
- Pelatihan 160 ang
- Sapi 14 ekor
Indikator kinerja sasaran “Presentase Keberhasilan Inseminasi Buatan”, dicapai
melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Program Peningkatan
Ketahanan Pangan, dengan 2 (dua) kegiatan :
1. Kegiatan DAK Bidang Pertanian, yang outputnya berupa :
- Fasilitasi peralatan SPIB (Stasiun Pelayanan Inseminasi
Buatan)
1 paket
2. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
165
- Penyediaan straw kambing 561 ampule
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Peningkatan populasi ternak :
- Sapi
40.426
ekor
41.638
ekor
41.842
ekor
34.320
ekor
37.067
ekor
- Sapi Perah
13
ekor
21
ekor
42
ekor
2.867
ekor
3.022
ekor
- Kambing
178.879
ekor
182.612
ekor
184.847
ekor
187.647
ekor
191.194
ekor
- Domba
107.272
ekor
107.159
ekor
108.318
ekor
110.876
ekor
111.909
ekor
2. Presentase Keberhasilan
Inseminasi Buatan
- Perbandingan Jumlah Kelahiran
dengan Pemakaian Semen
- - 59,21% 59,72% 74,93%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkat/ cukup memuaskan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara intensif kepada pelaku utama
(petani, peternak, pembudidaya ikan) baik penyuluh pertanian maupun petugas teknis
lain.
2) Berbagai terobosan peningkatan produksi yang diterapkan dan diaplikasikan.
3) Fasilitasi sarana produksi dan pelatihan teknis bagi pelaku utama maupun pelaku usaha
sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
Sasaran 5 : Meningkatnya Produksi Perikanan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
166
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Produksi perikanan budidaya 9.009,95 ton 6.729,11 ton 74,68
2. Konsumsi ikan 11,81 kg/kpt/th 11,58 kg/kpt/th 98,05
3. Cakupan bina kelompok
pembudidaya ikan
20 %
(38 klpk dari
190 klpk)
9,65%
(25 klpk dari
259 klpk)
48,25
4. Produksi perikanan tangkap 1.282 ton 1.290,77 ton 100,68
Rata-rata Capaian 80,42
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 80,42%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 7 (tujuh) program, yaitu: Program Pengembangan
Budidaya Perikanan, Program Peningkatan ketahanan pangan, Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan dan Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Pertanian/ Perkebunan, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Produksi perikanan budidaya” dan “Produksi perikanan
tangkap”, dicapai melalui Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan 2 (dua)
kegiatan :
1. DAK Bidang Perikanan, yang outputnya berupa :
- Pembanguan JIUP 5 paket
- Alat pengolahan produk ikan (abon) 3 unit
- Induk/ calon induk ikan nila 20 paket
- Induk/ calon induk ikan gurami 200 paket
- Peralatan budidaya 5 paket
- Spiner 4 unit
- Cool box 10 unit
- Pembangunan kolam percontohan 1 unit
- Sepeda motor 2 unit
- Peralatan pemasaran bergerak 1 unit
- Genset 1 unit
- Alat produksi perikanan/ aksesoris indoor 1 paket
- Pemotong rumput 2 unit
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
167
- Pengadaan komputer 5 unit
- Mebelair 1 paket
- Konstruksi jalan BBI 1 paket
- Konstruksi jaringan irigasi di BBI 5 paket
- Konstruksi BBI 6 paket
- Penerangan jalan BBI 1 paket
2. Kegiatan Pengembangan kawasan minapolitan, yang outputnya berupa :
- Temu usaha budidaya perikanan 40 orang
- Temu usaha pengolahan hasil perikanan 80 orang
- Temu usaha mina padi 200 unit
- Benih ikan nila hitam 300.000 ekor
- Pakan ikan (ukuran 781) 1.800 Kg
- Pakan ikan (ukuran 781-1) 1.200 Kg
- Pakan ikan (ukuran 781-2) 1.200 Kg
Indikator kinerja sasaran “Konsumsi ikan”, dicapai melalui Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil
Pertanian/ Perkebunan, dengan 2 (dua) kegiatan :
1. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelaksanaan lomba-lomba (lomba olahan pangan asal ikan) 4 paket
2. Kegiatan Promosi atas hasil pertanian/ perkebunan unggulan daerah, yang outputnya
berupa :
- Penyelenggaraan Banjarnegara Agro Ekspo 1 kali
Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan”, dicapai
melalui Program Peningkatan ketahanan pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani,
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, dengan 8
(delapan) kegiatan :
1. Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pertanian, yang outputnya berupa :
- Pelatihan fermentasi pakan ternak 50 orang
2. Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani, yang
outputnya berupa :
- Pelatihan bimbingan usaha dan keterampilan 200 orang
3. Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan LKM 104 orang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
168
- Temu teknis 45 orang
4. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan, yang outputnya
berupa :
- Pelatihan pembuatan pakan ikan 75 orang
- Pelatihan pembuatan pupuk organik 75 orang
5. Kegiatan Pembibitan dan perawatan ternak, yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak 38 orang
6. Kegiatan Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat,
yang outputnya berupa :
- Pelatihan manajemen pemeliharaan sapi 20 orang
7. Kegiatan Peningkatan penerapan teknologi peternakan tepat guna, yang outputnya berupa:
- Pelatihan pengolahan susu 70 rang
8. Kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan petani tembakau melalui
pengembangan peternakan,yang outputnya berupa :
- Pelatihan budidaya ternak domba/ sapi 32 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Produksi perikanan
budidaya
4.080
ton
3.956,7
ton
5.393,25
ton
5.390,17
ton
6.729,11
ton
2. Konsumsi ikan - - 11,93
(Kg/kap/th)
10,74
(Kg/kap/th)
11,58
(Kg/kap/th)
3. Cakupan bina kelompok
pembudidaya ikan
- - - - 9,65%
(25 klpk
dari 259
klpk)
4. Produksi perikanan
tangkap
995,34
ton
706,66
ton
1.131,7
ton
1.007,6
ton
1.290,77
ton
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Produksi perikanan budidaya cenderung meningkat namun realisasi tidak mencapai
target karena iklim atau cuaca yang kurang mendukung untuk budidaya perikanan.
2) Konsumsi ikan cenderung turun karena relatif lebih mahalnya produk olahan ikan
dibanding dengan produk pangan lain seperti telur dan daging ayam, belum
optimalnya promosi konsumsi ikan, diversifikasi pangan masih belum berjalan dan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
169
ragam olahan pangan asal ikan masih belum banyak variasinya.
3) Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan baru dilakukan pendataan pada tahun
2012, realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 48,25%.
4) Produksi perikanan tangkap mengalami penurunan dan meningkat pada tahun 2012
karena adanya balai benih ikan yang representatif dengan penyediaan sarana dan
prasarana pendukung, tersedia sarana dan prasarana bagi petugas dan penyuluh
perikanan serta sarana produksi usaha perikanan bagi pembudidaya ikan juga
pengembangan kawasan minapolitan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan, bantuan saprodi seperti benih, bibit
ikan unggul untuk meningkatkan produksi dan produktivitas lahan.
2) Lebih menggiatkan kegiatan promosi konsumsi ikan bagi masyarakat.
3) Melakukan pembinaan dan pelatihan pengolahan produk perikanan sehingga
diharapkan akan dapat meningkatkan nilai tambah untuk meningkatkan daya saing
produk.
4) Mengembangkan kegiatan pengolahan produk pangan asal ikan.
Sasaran 6 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan yang
Berkualitas
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kontribusi sektor perkebunan terhadap
PDRB
4,46% 1,71% 38,34
2. Produktivitas perkebunan:
- Kopi Robusta 0,36 ton/ha 0,47 ton/ha 130,56
- Kopi Arabika 0,2 ton/ha 0,26 ton/ha 130
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha 0,69 ton/ha 98,57
- Kelapa Deres 8 ton/ha 7,17 ton/ha 89,62
- Teh 1 ton/ha 1,12 ton/ha 112
- Karet 1,25 ton/ha 1,35 ton/ha 108
- Tebu 70 ton/ha 60 ton/ha 85,71
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
170
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Rata-rata Capaian 99,1
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Produksi
Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB ”
outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor perkebunan terhadap
PDRB
1,71%
Indikator kinerja sasaran ”Produktivitas perkebunan”, dicapai melalui Program
Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan,
dengan 6 (enam) kegiatan :
1. Kegiatan Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa :
- Pelaksanaan pelatihan petani teh 70 orang
- Pengadaan bibit teh 24.000 batang
2. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa :
- Pelaksanaan penyuluhan budidaya tanaman kelapa 60 orang
- Tersalurnya bibit kelapa 4.100 batang
3. Kegiatan Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa:
- Tersalurnya bibit karet 7.500 batang
- Tersalurnya bibit cengkeh 6100 batang
4. Kegiatan Pengembangan perbenihan/pembibitan, yang outputnya berupa:
- Tersalurnya bantuan bibit kopi (kopi robusta dan kopi
arabika)
37.500 batang
5. Kegiatan Pengembangan pertanian pada lahan kering, yang outputnya berupa :
- Pelatihan petani tebu 60 orang
- Pembuatan dokumen grand design pengembangan tebu 1 paket
- Pembuatan dokumen survey design jalan usaha tani 1 paket
- Pengadaan bibit kopi 50.000 batang
6. Kegiatan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, yang
outputnya berupa :
- Terlaksanananya penyuluhan petani 60 orang
- Tersalurnya bantuan bibit kopi 9.100 batang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
171
- Tersalurnya power mist blower 2 unit
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kontribusi sektor perkebunan
terhadap PDRB
- 1,74% 1,68% 1,69% 1,71%
2. Produktivitas perkebunan:
- Kopi Robusta - - 0,36
ton/ha
0,35
ton/ha
0,47
ton/ha
- Kopi Arabika - - 0,23
ton/ha
0,33
ton/ha
0,26
ton/ha
- Kelapa Dalam - - 0,77
ton/ha
0,76
ton/ha
0,69
ton/ha
- Kelapa Deres 8,43
ton/ha
8,09
ton/ha
7,17
ton/ha
- Teh - - 1,16
ton/ha
1
ton/ha
1,12
ton/ha
- Karet - - - - 1,35
ton/ha
- Tebu - - - - 60
ton/ha
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB cenderung meningkat, namun realisasi
pada tahun 2012 tidak mencapai target karena baru tercapai 38,34%. Realisasi pada
tahun 2012 masih merupakan angka prediksi sehingga masih ada kemungkinan
terealisasi sesuai target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.
2) Produktivitas kopi robusta mengalami peningkatan bahkan realisasinya melebihi target
karena adanya panen raya tahun 2012 menyebabkan produktivitasnya mengalami
peningkatan.
3) Produktivitas kopi arabika realisasinya menurun meskipun realisasi pada tahun 2012
melebihi target karena bibit kopi ditanam pada waktu musim penghujan, padahal
untuk perkembangan dari bunga menjadi buah kopi, tanaman kopi memerlukan musim
kemarau yang panjang.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
172
4) Produktivitas tanaman kelapa baik kelapa dalam maupun kelapa deres mengalami
penurunan bahkan pada tahun 2012 realisasinya tidak mencapai target karena banyak
tanaman kelapa yang berumur tua/ mengalami kerusakan cukup banyak sehingga
produksinya sedikit.
5) Banyak masyarakat yang menanam tanaman karet karena memiliki prospek ekonomi
tinggi dan nilai konservasi, namun baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012.
6) Produktivitas tebu realisasi tidak mencapai target, pada tahun 2012 baru dilaksanakan
pengembangan tanaman tebu, karena baru penanaman pertama/ tahun pertama anakan
tebu belum maksimal sehingga hasil produksinya juga belum maksimal.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melakukan sosialisasi dan penetapan CPCL (Calon Petani dan Calon Lahan).
2) Pemberian bantuan bibit, pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
3) Secara intensif melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani sebagai
pelaku utama.
4) Menerapkan dan mengaplikasikan teknlogi tepat guna dalam rangka meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman.
5) Sumber data melakukan survey lebih awal sehingga dapat diperoleh data yang
lengkap dan valid.
Sasaran 7 : Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kunjungan wisata 100%
(500.000 pengunjung)
94,74%
(473.702Pengunjung)
94,74
2. Pendapatan sektor
pariwisata
100%
(Rp
2.745.000.000)
128,12%
(Rp
3.516.846.400)
128,12
Rata-rata Capaian 111,43
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 111,43%. Indikator kinerja jumlah kunjungan wisata hanya
terealisasi 473.702 pengunjung atau 94,74% dari target dan pendapatan sektor pariwisata
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
173
terealisasi melebihi target yaitu Rp 3.516.846.400 atau 128,12%. Adapun pencapaian
indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada
Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kunjungan wisata” dan ” Pendapatan sektor pariwisata”,
dicapai melalui Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Atraksi wisata mingguan dan pekan lebaran 54 showbiz dan pekan
lebaran
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator
Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kunjungan
wisata
323.842
pengunjung
473.812
pengunjung
458.161
pengunjung
461.291
pengunjung
473.702
pengunjung
2. Pendapatan
sektor
pariwisata
Rp
1.773.043.124
Rp
2.345.526.780
Rp
2.514.621.803
Rp
2.669.394.383
Rp
3.516.846.400
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Meningkatnya kunjungan wisata dikarenakan adanya promosi pariwisata melalui
berbagai media baik cetak maupun elektronik, pengembangan daya tarik wisata seperti
wisata alam, wisata budaya, wisata minat khusus dan wisata buatan untuk
meningkatkan kunjungan wisata melalui pengembangan destinasi, pemasaran dan
kemitraan pariwisata. Namun pada tahun 2012 realisasi tidak mencapai target karena
munculnya destinasi pariwisata baru yang dikelola oleh pihak swasta sehingga
menyebabkan konsentrasi wisata menjadi terpecah.
2) Meningkatnya jumlah kunjungan wisata secara tidak langsung menyebabkan
pendapatan sektor pariwisata juga mengalami peningkatan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melakukan perbaikan/ pembenahan terhadap sarana dan prasarana pariwisata.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
174
2) Mengelola secara optimal potensi obyek dan produk pariwisata.
3) Peningkatan kapasitas SDM pelaku pariwisata.
4) Lebih menggiatkan kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata dengan melibatkan
peran/ partisipasi aktif pelaku usaha pariwisata dalam mendukung promosi dan
pemasaran pariwisata terpadu.
Sasaran 8 : Meningkatnya Kinerja Perdagangan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kontribusi sektor Perdagangan
terhadap PDRB
13,56 % 13,25% 97,71
2. Ekspor Bersih Perdagangan Rp
25.518.000.000
Rp
50.783.439.150
199,01
3. Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal
9.620
kelompok
10.342
kelompok
107,51
Rata-rata Capaian 134,74
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 134,74%%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan
untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor Impor dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB”, yang
outputnya berupa :
- Terpenuhinya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Rp 1.039.164,89
(13,25%)
Indikator kinerja sasaran “Ekspor Bersih Perdagangan”, dicapai melalui Program
Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Impor, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Meningkatnya pengetahuan UMKM tentang ekspor impor 25 UMKM
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
175
Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal”,
dicapai melalui Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang outputnya
berupa :
- Terbinanya kelompok pedagang pasar kabupaten (kios, los,
emprakan)
10.342
kelompok
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator
Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kontribusi
sektor
Perdagangan
terhadap
PDRB
21,11% 8,73% 11,34% 9,40% 13,25%
2. Ekspor
Bersih
Perdagangan
2.052.244.88
0
2.398.979.5
80
2.528.061.2
10
24.775.000.0
00
50.783.439.
150
3. Cakupan
bina
kelompok
pedagang/us
aha informal
- 11.677
kelompok
11.677
kelompok
10.342
kelompok
10.342
kelompok
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB cenderung turun dan meningkat pada
tahun 2012, realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 97,71%. Hal ini
menunjukan peranan PDRB pada sektor perdagangan belum memberikan kontribusi
yang lebih besar terhadap perekonomian Kabupaten Banjarnegara.
2) Ekspor Bersih Perdagangan meningkat karena meningkatnya pengetahuan UMKM
terhadap ekspor impor maupun kemudahan dalam memperoleh akses UMKM
terhadap pasar dan sumber daya produktif menyebabkan UMKM terus berinovasi
dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing sehingga dapat
menembus pasaran ekspor.
3) Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha informal mengalami penurunan meskipun
realisasinya melebihi target karena belum siapnya calon penyimpan/ petani/ pedagang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
176
karena harganya masih stabil dan belum siapnya perlengkapan gudang berupa tralis
dan ventilasi.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Lebih giat untuk menggerakkan sektor-sektor pendukung perdagangan dalam rangka
mendukung kontribusinya terhadap PDRB.
2) Melakukan kerjasama dengan instansi terkait antar lain dolog sebagai calon
penyimpan dan asosiasi perberasan Banjarnegara.
3) Melakukan pembinaan secara berkesinambungan terhadap kelompok-kelompok
pedagang/ usaha informal dalam mengembangkan usahanya.
4) Pemberian bantuan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan.
Sasaran 9 : Meningkatnya Kapasitas Koperasi, UMKM dan Kelembagaan
Ekonomi Pedesaan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase koperasi aktif 80,24% 80,44% 100,25
2. Usaha Mikro dan Kecil 23.562
unit
23.631
unit
100,29
3. Jumlah BPR/LKM 240 buah/unit 241 buah/unit 100,42
4. Jenis dan jumlah perusahaan
asuransi
3 buah/unit 3 buah/unit 100
5. Jumlah bank 37 buah/unit 36 buah/unit 97,30
Rata-rata Capaian 99,65
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,65%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, dan
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
177
Indikator kinerja sasaran “Persentase koperasi aktif”, dicapai melalui Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, yang outputnya berupa :
- Terpenuhinya persentase koperasi aktif 80,44%
Indikator kinerja sasaran “Usaha Mikro dan Kecil”, dicapai melalui Program
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya monitoring dan evaluasi dan pelaporan UMKM 12 bulan
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah BPR/LKM ”, ” Jenis dan jumlah perusahaan
asuransi” dan “Jumlah bank “, dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Monitoring dan pengawasan kinerja Perusda 5 Perusda
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase koperasi aktif 72% 78,8% 79,2% 79,7% 80,44%
2. Usaha Mikro dan Kecil 23.207 23.227 23.247 23.329 23.621
3. Jumlah BPR/LKM 170 188 209 227 241
4. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 3 3 3 3 3
5. Jumlah bank 26 30 32 33 36
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Persentase koperasi aktif mengalami peningkatan karena secara aktif melakukan
identifikasi koperasi aktif dan koperasi tidak aktif untuk mengetahui berapa jumlah
koperasi yang masih bisa dikembangkan karena pada awalnya pembentukan koperasi
hanya untuk mengejar fasilitasi dari pemerintah sehingga setelah fasilitasi selesai
koperasi tidak memiliki program kerja yang jelas.
2) Usaha Mikro dan Kecil mengalami peningkatan karena adanya koordinasi secara
aktif dengan instansi terkait dalam pengembangan UMKM, pemanfaatan secara
optimal semua potensi yang ada di bidang UMKM meskipun dengan sarana
prasarana yang terbatas dan kompetensi tenaga Pembina di bidang UMKM yang
masih kurang.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
178
3) Jumlah BPR/LKM mengalami peningkatan karena secara intensif dilakukan
pembinaan tehadap BPR/LKM.
4) Jenis dan jumlah perusahaan asuransi menunjukan realisasi stabil.
5) Jumlah bank mengalami peningkatan namun realisasi pada tahun 2012 tidak
mencapai target karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki akses
pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang perbankan baru
dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin operasional lembaga
keuangan/ perbankan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melaksanakan diklat perkoperasian, baik tingkat dasar maupun lanjutan dalam rangka
peningkatan SDM koperasi karena SDM para pengelola koperasi yang masih rendah.
2) Adanya upaya untuk memperkuat struktur permodalan baik dengan perbankan, dana
bergulir, kredit program, peralatan maupun bansos.
3) Pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan.
4) Diklat bagi tenaga pengelola UMKM untuk peningkatan kompetensi.
Sasaran 10 : Meningkatnya Jumlah Investasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah investor berskala nasional 600 buah/unit 627 buah/unit 104,5
2. Jumlah nilai investasi berskala
nasional
Rp
296.821.060.000
Rp
650.687.694.985
219,22
3. Daya serap tenaga kerja 3.073 5.518 179,56
4. Kenaikan/penurunan Nilai
Realisasi PMDN (milyar rupiah)
19.250.000.000 450.530.594.985 2.340,42
5. Penerbitan Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK) dalam 10 hari
kerja setelah persyaratan lengkap
33,33%
100% 300,03
6. Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaaatan
ruang sesuai dengan peraturan
33,3%
100% 300,03
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
179
daerah tentang RTRW Kabupaten
beserta rincinya
7. Lama proses perijinan
- HO 3 hari 3 hari 100
- IMB 3 hari 3 hari 100
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100
8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari 100
9. Jumlah Perda yang mendukung
iklim usaha
3 2 66,67
Rata-rata Capaian 355,49
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 355,49%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi dan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah investor berskala nasional ”, “ Jumlah nilai
investasi berskala nasional ”, “ Daya serap tenaga kerja ” dan “ Kenaikan/ penurunan Nilai
Realisasi PMDN (milyar rupiah)” dicapai melalui Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pameran investasi daerah 2 kali
Indikator kinerja sasaran “ Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dalam 10
hari kerja setelah persyaratan lengkap” dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 th
Indikator kinerja sasaran “Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
pemanfaaatan ruang sesuai dengan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten beserta
rinciannya ”, dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terwujudnya sistem aplikasi Pelayanan Perizinan Terpadu
SIMPATU
1 th
Indikator kinerja sasaran “ Lama proses perijinan (IMB, HO, SIUP)” dan
”Penggunaan alun-alun”, dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 th
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
180
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya pameran investasi daerah 2 kali
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2011 2012
1. Jumlah investor berskala nasional 685 buah/unit 627 buah/unit
2. Jumlah nilai investasi berskala nasional Rp
200.157.100.000
Rp
650.687.694.985
3. Daya serap tenaga kerja 2.927 5.518
4. Kenaikan/penurunan Nilai Realisasi
PMDN (milyar rupiah)
1.690.000.000 450.530.594.985
5. Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dalam 10 hari kerja setelah
persyaratan lengkap
100%
100%
6. Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaaatan ruang sesuai
dengan peraturan daerah tentang RTRW
Kabupaten beserta rincinya
100%
100%
7. Lama proses perijinan
- HO 3 hari 3 hari
- IMB 3 hari 3 hari
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari
8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari
9. Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha
2 2
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Jumlah investor berskala nasional mengalami penurunan karena masih kurangnya data
investasi dan kurangnya sosialisasi kepada para pengusaha yang ada, sehingga
pengusaha tidak memberikan hasil usahanya untuk ikut dipromosikan.
2) Jumlah nilai investasi berskala nasional mengalami peningkatan karena banyaknya
pengusaha yang berani menanamkan modalnya dengan jumlah yang besar, hal ini
menunjukan bahwa peranan pemerintah mampu memberikan pelayanan dan
kenyamanan bagi para pengusaha.
3) Iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan kegiatan investasi banyak
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
181
membuka peluang usaha baru sehingga banyak menyerap tenaga kerja.
4) Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) mengalami peningkatan karena adanya peranan
pemerintah yang mampu memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi para pengusaha
sehingga memberikan kesempatan dan kemudahan untuk menanamkan modalnya dalam
jumlah besar, baik mendayagunakan potensi yang ada maupun dalam penyediaan
fasilitas umum di Kabupaten Banjarnegara.
5) Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dalam 10 hari kerja setelah persyaratan
lengkap dan Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaaatan ruang
sesuai dengan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten beserta rinciannya stabil
bahkan melebihi target karena adanya koordinasi yang baik dengan instansi terkait.
6) Lama proses perijinan baik HO, IMB dan SIUP terealisasi sesuai target dan sesuai
dengan ketentuan yang mengaturnya.
7) Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha realisasinya stabil, namun tidak mencapai
target karena penyusunan Perda tentang penanaman modal masih dalam proses, bukan
dalam bentuk Peraturan Daerah tetapi dalam bentuk Surat Keputusan Bupati, Peraturan
Bupati.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Meningkatkan kerjasama dengan semua instansi terkait untuk membangun data base
yang akurat dan aktual sehingga tersedia informasi yang dapat diakses dengan
mudah, cepat dan murah baik secara online melalui fasilitas teknologi internet
maupun secara offline dengan datang ke KP2T.
2) Melaksanakan sosialisasi ke masyarakat dan badan usaha tentang perizinan dan
penanaman modal.
3) Meningkatkan promosi potensi daerah baik dengan mengikuti pameran investasi
daerah maupun melalui website/ blog/ internet.
4) Mencari langsung ke para pengusaha untuk memperoleh informasi potensi yang
dikelola dan bisa ditawarkan.
Sasaran 11 : Meningkatnya Kesempatan dan Lapangan Kerja Serta Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
182
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio penduduk yang bekerja 0,97% 0,94% 96,91
2. Angka partisipasi angkatan kerja 73,95% 66,50% 89,93
3. Angka sengketa pengusaha-pekerja per
tahun
10,01% 1,45% 185,51
4. Tingkat partisipasi angkatan kerja 73,95% 73,78% 99,77
5. Tingkat pengangguran terbuka 2,83% 5,57% 3,18
6. Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja 100% 20,35% 20,35
7. Penyelesaian perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap kebijakan pemerintah
daerah
100% 100% 100
Rata-rata Capaian 85,09
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 85,09%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran ”Rasio penduduk yang bekerja”, ”Angka partisipasi
angkatan kerja”, ”Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun”, “Tingkat partisipasi
angkatan kerja” dan “Tingkat pengangguran terbuka dicapai melalui Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja”, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pelatihan keterampilan kerja dan kejuruan 40 orang
- Terlaksananya pelatihan keterampilan kerja berbasis
masyarakat
60 orang
Indikator kinerja sasaran “Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja” dan
”Penyelesaian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah”,
dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dengan
2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pembinaan/ penyuluhan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di perusahaan
100 orang/
perusahaan (100%)
- Terlaksananya survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di pasar UMK Rp 835.000
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
183
guna menyiapkan bahan usulan Upah Minimum Kabupaten
(UMK) untuk peningkatan kesejahteraan pekerja/ buruh
dari KHL
Rp 913.920
(91, 36%)
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio penduduk yang bekerja - 0,95% 0,97% 0,94% 0,94%
2. Angka partisipasi angkatan kerja - 67,24% 69,99% 66,5% 66,50%
3. Angka sengketa pengusaha-
pekerja per tahun
- 2,05% 8,13% 5,10% 1,45%
4. Tingkat partisipasi angkatan kerja - 67,24% 69,99% 71,25% 73,78%
5. Tingkat pengangguran terbuka - 5,09% 3,09% 5,57% 5,57%
6. Keselamatan dan perlindungan
tenaga kerja
- - 100% 100% 20,35%
7. Penyelesaian perselisihan buruh
dan pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah
- - 100% 100% 100%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Rasio penduduk yang bekerja mengalami penurunan dan stabil bahkan realisasi tidak
mencapai target karena rendahnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada
meningkatnya jumlah pengangguran.
2) Angka partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan dan stabil karena banyaknya
perempuan usia produktif yang tidak bekerja, hanya berperan sebagai ibu rumah tangga
karena berbagai alasan terutama berkaitan dengan perannya dalam pengasuhan anak dan
mengurusi rumah tangga.
3) Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun mengalami penurunan dan realisasi
melebihi target karena Banjarnegara memiliki iklim yang kondusif, selama ini terdapat
perselisihan antara pengusaha-pekerja yang cukup kompleks mulai dari masalah upah
hingga pemutusan hubungan kerja, namun dapat diselesaikan secara kekeluargaan
melalui lembaga Tripartit sehingga tidak masuk ke ranah hukum.
4) Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami peningkatan karena banyak penduduk
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
184
angkatan kerja/ yang aktif bekerja dibandingkan dengan penduduk usia 15-64 th secara
keseluruhan.
5) Tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan karena banyaknya lulusan SMA
yang tidak bekerja, keterbatasan lapangan kerja dan peluang kerja bagi para pencari
kerja dan rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam menjawab tuntutan
kompetensi tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
6) Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja mengalami penurunan bahkan realisasinya
tidak mencapai target karena rendahnya tingkat ketaatan perusahaan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan rendahnya kesadaran
pengusaha/ perusahaan akan keselamatan dan perlindungan kerja yang menjadi hak
karyawan/buruh.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Melakukan perencanaan dan tata laksana kerja yang baik dalam penyediaan peralatan
dan perlengkapan untuk pelatihan, penyediaan informasi bursa tenaga kerja.
2) Terobosan program dan kegiatan berupa job fair sebagai salah satu upaya
penanganan tenaga kerja yang cukup tinggi .
3) Melakukan kerjasama lintas sektoral dalam penyerapan tenaga kerja baik dalam
bentuk AKL, AKAD dan AKAN.
4) Pemberdayaan Dewan Pengupahan dalam mengatasi permasalahan antara buruh
dengan perusahaan di bidang upah tenaga kerja.
Sasaran 12 : Meningkatnya Kinerja Usaha Pelaku Industri Kecil dan Menengah
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 12,74 % 11,30% 88,69
2. Kontribusi industri rumah tangga terhadap
PDRB sektor Industri
12,74 % 11,30% 88,69
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
185
Indikator Kinerja Target Realisasi %
3. Pertumbuhan Industri 19.551 21.085 107,85
4. Cakupan bina kelompok pengrajin 8.442
kelompok
8.446
kelompok
100,04
Rata-rata Capaian 96,32
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 96,32%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Pengembangan Industri
Kecil dan Menengah dan Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB”, yang
outputnya berupa :
- Tercapainya kontribusi sektor industri terhadap PDRB Rp 930.300.490
(11,30%)
Indikator kinerja sasaran “Pertumbuhan Industri”, dicapai melalui Program
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, yang outputnya berupa :
- Terpenuhinya pertumbuhan industri 21.085
Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pengrajin”, dicapai melalui
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, yang outputnya berupa :
- Terpenuhinya bina kelompok pengrajin 8.446
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kontribusi sektor Industri terhadap
PDRB
10,48 24,39 4,33 3,64 11,30
2. Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor Industri
10,48 24,39 4,33 3,64 11,30
3. Pertumbuhan Industri 15.050 17.073 19.093 20.820 21.085
4. Cakupan bina kelompok pengrajin 7.526 7.756 8.041 8.362 8.446
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
186
1) Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB dan Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor Industri cenderung turun dan meningkat pada tahun 2012.
Selama ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri masih
melekat pada Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, namun realisasinya baru
mencapai 88,69%. Hal ini menunjukan industri pengolahan di Kabupaten
Banjarnegara belum berkembang.
2) Pertumbuhan Industri mengalami peningkatan dan terus berkembang terutama pada
industri kecil dan menengah karena adanya regulasi/ landasan hukum penyediaan
modal usaha UMKM, pengembangan Sumberdaya Manusia UMKM melalui
bimbingan teknis dan manajemen, peningkatan proses produksi dan kualitas produk
melalui bantuan teknologi dan peralatan produksi, pengembangan promosi dan
pemasaran melalui kegiatan temu bisnis, pasar lelang serta mengikutsertakan pelaku
UMKM pada pameran–pameran.
3) Pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungan terhadap UMKM
menyebabkan cakupan bina kelompok pengrajin semakin banyak/ bertambah.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Lebih giat untuk menggerakkan sektor-sektor industri dalam rangka mendukung
kontribusinya terhadap PDRB.
Sasaran 13 : Meningkatnya Produksi pertambangan dan Energi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Pertambangan tanpa ijin yang
ditertibkan
69,00 % 81,4%
(131 Ha dari 161 Ha)
117,97
2. Kontribusi sektor pertambangan
terhadap PDRB
0,52 % 0,49% 94,23
Rata-rata Capaian 106,1
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 106,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
187
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan
Pengawasan Bidang Pertambangan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan”, dicapai melalui
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan 81,4%
(131 Ha dari 161 Ha)
Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB ”, yang
outputnya berupa :
- Terpenuhinya Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB 0,49%
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertambangan tanpa ijin yang
ditertibkan
0,19% 62% 81,4%
2. Kontribusi sektor pertambangan
terhadap PDRB
0,50% 0,50% 0,49% 0,49%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan semakin meningkat karena penertiban
terhadap usaha pertambangan tanpa izin secara intensif terus dilakukan dengan
berkoordinasi dengan instansi terkait dan secara intensif melakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap usaha pertambangan di Kabupaten Banjarnegara.
2) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB realisasinya menurun dan stabil
namun realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai 94,23%. Realisasi pada
tahun 2012 masih merupakan angka prediksi sehingga masih ada kemungkinan
terealisasi sesuai target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Sumber data melakukan survey lebih awal sehingga dapat diperoleh data yang lengkap
dan valid.
Sasaran 14 : Meningkatnya Produksi Hasil Kehutanan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
188
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis
4,57% 6,15%
(6.336 ha dari
103.027,35 ha)
134,57
2. Kerusakan kawasan hutan 0,34%
(59 ha dari
17.263,60 ha)
1,15%
(197,85 ha dari
17.263,60 ha)
-138,24
3. Kontribusi sektor kehutanan
terhadap PDRB
0,66% 0,64% 96,97
Rata-rata Capaian 31,1%
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 31,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2(dua) program, yaitu: Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Rehabilitasi hutan dan lahan kritis” dan ”Kerusakan
kawasan hutan” dicapai melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya pembuatan hutan rakyat 270 Ha
- Terlaksananya pembuatan turus jalan 4 km/ 100 pohon
- Penghijauan kanan kiri sungai 2 km/ 2000 pohon
- Terpenuhinya sarana pengamanan hutan (mobil) 1 unit
- Terpenuhinya sarana penyuluhan (sepeda motor) 2 unit
- Tersedianya bibit albasia siap salur 60.000 batang
- Tersedianya sarana penunjang UPTD Balai Benih 1 paket
- Pembuatan hutan rakyat 100 Ha
- Pembuatan turus jalan 4 km/ 1600 pohon
- Pembuatan kebun bibit rakyat 46 unit
- Pembuatan tanaman pada kawasan lindung 50 Ha
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
189
Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ” outputnya
berupa :
- Terpenuhinya kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 0,64%
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis
- 0,06% 3,82% 5,59%
(5.755 ha dari
103.027,35 ha)
6,15%
(6.336 ha dari
103.027,35 ha)
2. Kerusakan kawasan hutan -
-
0,0% 0,0% 0,34%
(59 ha dari
17.263,60 ha)
1,15%
(197,85 ha
dari
17.263,60 ha)
3. Kontribusi sektor kehutanan
terhadap PDRB
0,66% 0,64% 0,65% 0,64%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis meningkat karena adanya upaya rehabilitasi dan
konservasi lahan yang diharapkan mampu mengatasi kondisi lahan kritis yang cukup
luas, mengingat Kabupaten Banjarnegara bagian selatan mempunyai kondisi tanah dan
pengelolaan lahan untuk tanaman ketela yang boros hara sedangkan bagian utara
disebabkan tanah dan topografi yang curam dan rawan longsor.
2) Adanya kebakaran hutan pada musim kemarau, bencana alam berupa angin kencang
sehingga banyak pohon tumbang maupun aktivitas pencurian kayu (penebangan liar)
dikawasan hutan yang dapat menganggu ekosistem di kawasan tersebut menyebabkan
kerusakan kawasan hutan semakin bertambah luas.
3) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB realisasinya cenderung turun bahkan
realisasi tidak mencapai target karena produksi komoditas hasil hutan baik non kayu
maupun kayu campuran mengalami penurunan sehingga memberikan hasil tidak
maksimal.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Adanya pengelolaan kawasan konservasi untuk mempertahankan keanekaragaman
hayati dan terutama perlindungan terhadap flora dan fauna endemis dan atau terancam
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
190
punah.
2) Penanaman kembali bibit pohon/ reboisasi.
3) Pembinaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk melaksanakan
pengawasan dan fungsi menggerakan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian
kawasan hutan.
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas SDM aparatur
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 % 51,54% 128,34
2. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,79 % 2,61% 145,8
3. Rasio pejabat struktural yang mengikuti
diklatpim
60,12 % 65,58% 109,08
4. Rasio penanganan pelanggaran disiplin
aparatur
100% 84,61% 100
5. Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis,
kursus dan bintek
8,31 % 9,66% 116,24
Rata-rata Capaian 119,89
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 119,89%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir : PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan
Pengembangan aparatur , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1(satu) kegiatan,
dengan rincian sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
191
Indikator kinerja sasaran “Rasio PNS Lulusan S1”, dicapai melalui Program
Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terwujudnya data PNS yang falid melalui media elektronika
Indikator kinerja sasaran “ Rasio PNS Lulusan S2/S3”, dicapai melalui Program
Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terwujudnya data PNS yang falid melalui media elektronika
Indikator kinerja sasaran “ Rasio pejabat struktural yang mengikuti diklatpim”,
dicapai melalui Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Prosentase pejabat struktural yang memiliki kemampuan menejarial
Indikator kinerja sasaran “ Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur”, dicapai
melalui Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS/PTT
Indikator kinerja sasaran “ Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, kursus dan
bintek”, dicapai melalui Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terwujudnya peningkatan kemampuan aparatur pemerintah daerah
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio PNS Lulusan S1 25,60% 27,20% 33,51% 36,87% 51,54%
2. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,30% 1,50% 1,56% 1,68% 2,61%
3. Rasio pejabat struktural yang
mengikuti diklatpim
16
orang
3 orang 5 orang 1 orang 65,58%
4. Rasio penanganan pelanggaran
disiplin aparatur
84,61%
5. Rasio PNS yang mengikuti diklat
teknis, kursus dan bintek
9,66%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
192
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
10) Untuk indikator Rasio PNS Lulusan S1 meningkat dikarenakan adanya tuntutan
Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya pada pasal 30 tuntutan guru harus S1 yang mewajibkan
seorang guru harus berpendidikan S1
11) Untuk indikator Rasio PNS Lulusan S2/S3 meningkat dikarenakan tuntutan
peningkatan pengetahuan/keahlian teknis seorang PNS
12) Untuk indikator Rasio pejabat struktural yang mengikuti diklatpim meningkat
dikarenakan pejabat struktural harus mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan PP
No. 101 Tahun 2009
13) Untuk indikator Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur meningkat
dikarenakan lebih intensiv dalam menangani disiplin aparatur PNS
14) Untuk indikator Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, kursus dan bintek menongkat
dikarenakan adanya tuntutan peningkatan profesionalisme PNS
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
8) Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Kepegawaian masih terus berubah sejalan
dengan perubahan tarik menarik sentralisasi-desentralisasi.
9) Masih ada orientasi status bukan prestasi.
10) Kurang sesuainya pendidikan Pegawai Negeri Sipil dengan tugas yang di emban.
11) Masih ada sebagian PNS yang semangat dan etos kerjanya kurang.
12) Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang masih kurang.
13) Penilaian kualitas kinerja dan prestasi kerja pegawai yang kurang teratur.
Sasaran 2 : Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran SKPD
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,39% 5,28 97,96
2. Laju inflasi kabupaten 7,23% 4,55% 158,90
3. PDRB Per Kapita Rp 8.011.940,- Rp. 8.740.506 109,09
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
193
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,39% 5,28 97,96
4. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional
0,53 0,53 100
5. Tersedianya Dokumen Perencanaan:
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
PERDA
1 dok 1 dok 100
6. Tersedianya Dokumen Perencanaan :
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
1 dok 1 dok 100
7. Penjabaran Program RPJMD kedalam
RKPD
100 % 99,96% 99,96
Rata-rata Capaian 109.42
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 109,42 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan promosi
dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan ekonomi, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Laju Pertumbuhan Ekonomi ”, dicapai melalui Program
Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan
ekonomi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya workshop penyusunan program FEDEP dan PEL serta
terlaksananya promosi / pameran dan pelatihan klaster FEDEP.
Indikator kinerja sasaran “ Laju inflasi kabupaten ”, dicapai melalui Program
Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan
ekonomi , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Meningkatnya nilai PDRB sektor pertanian, pertambangan dan penggalian industri,
listrik, gas, dan air bersih, bangunan. perdagangan Angkutan, bank dan lembaga
keuangan lainnya dan jasa-jasa.
Indikator kinerja sasaran “ PDRB Per Kapita ”, dicapai melalui Program Peningkatan
promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan pembangunan ekonomi , dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
194
- Meningkatnya nilai produktivitas per kapita penduduk
Indikator kinerja sasaran “ Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan
Regional ”, dicapai melalui Program Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan
program perencanaan pembangunan ekonomi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Menurunnya nilai ketimpangan ekonomi antar Kecamatan
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Dokumen Perencanaan:RPJMD yang telah
ditetapkan dengan PERDA”, dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah ,
dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
-Terlaksananya kegiatan sosialisasi RJMD Kab. Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERKADA ”, dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah ,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Dokumen RKPD
Indikator kinerja sasaran “ Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD ”, dicapai
melalui Program Peningkatan promosi dan kerja sama infestasi dan program perencanaan
pembangunan ekonomi , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
-
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Laju Pertumbuhan
Ekonomi
4,98% 5,11% 4,89% 4,92% 5,39
2. Laju inflasi kabupaten 11,09% 4,37% 7,13% 4,73% 4,55%
3. PDRB Per Kapita (Rp.
000)
6.046.336 6.533.983 7.214.067 7.959.680 8.760.617
4. Indeks ketimpangan
Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional
0,53 0,54 0,51 0,53 0,53
5. Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD
yang telah ditetapkan
ada ada ada ada 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
195
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
dengan PERDA
6. Tersediannya Dokumen
Perencanaan: RKPD yang
telah ditetapkan dengan
PERKADA
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
7. Penjabaran Program
RPJMD kedalam RKPD
100% 100% 100% 100% 99,96%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju inflasi kabupaten, PDRB Per Kapita (Rp. 000)
dan Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
dapat ditekan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1. Indikator kinerja Pertumbuhan PDRB, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks
Ketimpangan Williamson belum dapat tersaji dari Tim bekerjasama dengan BPS.
2. Penetapan dokumen RKPD 2013 tidak dapat ditetapkan pada bulan Mei dikarenakan
amanat PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 yang mewajibkan Dokumen RKPD
Kabupaten ditetapkan menunggu RKPD Provinsi dimana RKPD Provinsi ditetapkan
setelah RKP Nasional ditetapkan.
Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan
Daerah
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (Lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase penyelesaian TLHP
Reguler Inspektorat Kab
Banjarnegara
Adm 95 %
Keu 98 %
Adm 94,68 %
Keu 97,51 %
99,66
99,5
2. Persentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
Adm 100 %
Keu 100 %
Adm 99,69
Keu 100 %
99,69
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
196
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Inspektorat Propinsi
3. Persentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP
Adm 85 %
Keu 45 %
Adm 82,78 %
Keu 44,64 %
97,39
99,2
4. Persentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK
Adm 93 %
Keu 73 %
Adm 98,10 %
Keu 77,24 %
105,48
105,81
5. Persentase Jumlah SKPD yang ber-
SPIP
0 % 0 % 0
Rata-rata Capaian 89,64
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 89,64% . Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (Satu) program, yaitu: Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (Satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat Kab
Banjarnegara ”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan
Indikator kinerja sasaran “ Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Inspektorat Propinsi ”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan
Indikator kinerja sasaran “ Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
BPKP”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
197
Indikator kinerja sasaran “ Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
BPK ”, dicapai melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan
Indikator kinerja sasaran “ Persentase Jumlah SKPD yang ber-SPIP ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya tindak lanjut temuan hasil pengawasan (Larwasda)
- Terlaksananya kegiatan evaluasi berkala hasil pemeriksaan
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase penyelesaian TLHP
Reguler Inspektorat Kab
Banjarnegara
Adm:7
7,27%
Keu:78,
63%
Adm:7
9,12
Keu:
78,93%
Adm:8
1,89%
Keu:82,
14%
Adm:92,
91%
Keu:
82,14
Adm
:94,68 %
Keu:
97,51 %
2. Persentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
Inspektorat Propinsi
Adm:1
00%
Keu:10
0%
Adm:1
00%
Keu:10
0%
Adm:1
00%
Keu:
100%
Adm:100
%
Keu:
100%
Adm
99,69 %
Keu
100 %
3. Persentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
BPKP
Adm:
73,07
Keu:
39,31
Adm:
68,54
Keu:
24,63
Adm:
82,02
Keu:
37,41
Adm:
74,77
Keu:
44,03
Adm
82,78 %
Keu
44,64 %
4. Persentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK
Belum
ada
Pembah
aasan
dengan
BPK
Adm:8
5,20%
Keu:
65,16%
Adm:9
3,25%
Keu:
66,51%
Adm:90,
41%
Keu:
72,17%
Adm
98,10 %
Keu
77,24 %
5. Persentase Jumlah SKPD yang
ber-SPIP
0% 0% 0% 0% 0 %
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) meningkat.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
198
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Indikator Persentase penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat Kab Banjarnegara,
Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP dan Persentase
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK antara lain :
- Hasil kerja pemeriksaan, semuanya telah disusun dalam LHP dan sebagaian besar
sudah ditindak lanjuti.
- Kegiatan pengawasan lainnya seperti reviu, evaluasi, pemantauan, monitoring telah
dilaksanakan sesuai rencana kerja.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
- Memberi surat teguran terhadap obrik yang masih memiliki tanggungan tindak lanjut
LHP
2. Secara berkala, mengundang obrik untuk diberi pengarahan perihal tindak
lanjut yang
belum tuntas
3.Konsultasi, komunikasi, dan pemutakhiran data dengan pihak-pihak terkait
seperti BPK,
BPKP, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Obyek pemeriksaan
4.Melimpahkan penyelesaian tindak lanjut keuangan yang sulit ditindaklanjuti
ke Majelis
Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (MP TP
TGR)
5.Mengusulkan tambahan jumlah pegawai dan sarana prasarana
Sasaran 4 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada
(3 SKPD)
Ada
(3 SKPD)
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
199
Indikator Kinerja Target Realisasi %
2. Persentase ketepatan waktu SKPD dalam
penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan
TAPKIN)
100% 96,4% 96,4
3. Pembinaan pelayanan publik 0 0 0
4. Tersedianya laporan asset yg mendukung
laporan Neraca
Ada / 1 dok Ada / 1 dok 100
5. Jumlah bidang lahan bersertifikat 1 dok 1 dok 100
6. Penyelesaian kasus tanah Negara 3 kasus 5 kasus 166
7. Cakupan sarana prasarana perkantoran
pemerintahan desa yang baik
11 desa 11 desa 100
8. Sistim Informasi Manajemen Pemda 12 SIM 12 SIM 100
9. Jumlah clien yang terhubung dengan web
Pemda
95 Client 95 Client 100%
Rata-rata Capaian 95,82
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 95,82%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat ”, dicapai melalui
Program Mengintensivkan penanganan pengaduan masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya survey indeks kepuasan layanan masyarakat sebanyak 3 SKPD
yaitu KP2T, RSUD dan KPAD
Indikator kinerja sasaran “ Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian
laporan kinerja (LAKIP dan TAPKIN) ”, dicapai melalui Program Peningkatan
pengembangan sitem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tersusunya LAKIP dan TAPKIN Kabupaten Banjarnegara
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
200
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya laporan asset yg mendukung laporan Neraca
”, dicapai melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Terjaminya keamanan aset Pemda
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah bidang lahan bersertifikat ”, dicapai melalui
Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan tanah, dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tersusunya data luas tanah dan peruntukan tanah hak pakai, : 1 dokumen HGU, dan
tanah GG di Kabupaten Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “ Penyelesaian kasus tanah Negara ”, dicapai melalui
Program Penyelesaian konflik –konflik pertanahan, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Jumlah konflik pertanahan di Kabupaten Banjarnegara yang dapat di fasilitasi 5 kasus
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa
yang baik ”, dicapai melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah 11 desa yang menerima
Indikator kinerja sasaran “ Sistim Informasi Manajemen Pemda ”, dicapai melalui
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tersedianya 12 SIM Online yaitu SIMPAG, SEAK, SIM Pengajian, SIMPANTU,
Simkeu, SimBarang, SIG Kemiskinan, Simrembangda, Simdalbangda, LPSE,SMS
(Gateway, SIM RSUD).
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah clien yang terhubung dengan web Pemda ”,
dicapai melalui Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Terkoneksinya client/titik dengan web Pemda
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
3
SKPD
3
SKPD
3
SKPD
3
SKPD
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
201
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
2. Persentase ketepatan waktu
SKPD dalam penyampaian
laporan kinerja (LAKIP dan
TAPKIN)
81,5%
(44
SKPD)
90%
(49
SKPD)
96,04%
( 53
SKPD)
3. Pembinaan pelayanan publik - - - 0
4. Tersedianya laporan asset yg
mendukung laporan Neraca
Ada/ 1
dok
Ada/ 1
dok
Ada/ 1
dok
Ada/ 1
dok
Ada/ 1
dok
5. Jumlah bidang lahan
bersertifikat
1 dok
6. Penyelesaian kasus tanah Negara 5 kasus
7. Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan desa
yang baik
98,4% 97,13%
8. Sistim Informasi Manajemen
Pemda
12 SIM 12 SIM
9. Jumlah clien yang terhubung
dengan web Pemda
35
elient/
titik
49
elient/
titik
52
elient/
titik
95
elient/
titik
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Indikator Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat dikarenakan
1. SKPD yang menerapkan kebijakan OSS masih tetap yaitu KP2T
2. SKPD yang melaksanakan IKM secara rutin melaksanakan Survey kepuasan layanan
masyarakat sesuai rencana yaitu KP2T, RSUD dan KPAD
Indikator Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan
TAPKIN) meningkat karena pemahaman Tim Penyusun LAKIP dari masing-masing SKPD.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Adanya Pembekalan penyusunan LAKIP kepada SKPD
Sasaran 5 : Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah serta
Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
202
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Meningkatnya jumlah PAD 63,548 94,247 148,30
2. Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 5,68 % 7,90% 139,08
3. Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah
yang tepat waktu
ya ya 100
4. Opini Laporan Keuangan WDP WDP 100
5. Jumlah dan macam pajak dan retribusi
daerah
30 28 93,33
6. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/
29 restoran
3 jenis/
37 restoran
100
128
Rata-rata Capaian 101,24
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 101,24%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan dan
Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Penataan Perundang-undangan,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 5(lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Meningkatnya jumlah PAD ”, dicapai melalui Program
Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Penataan
Perundang-undangan , dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tercapainya PAD 100% dari target yang ditetapkan
- Tercapainya penerimaan PBB
- Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan PBB
- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah
- Tersedianya peraturan Bupati tentang pajak daerah
Indikator kinerja sasaran “ Rasio PAD terhadap pendapatan daerah ”, dicapai melalui
Program Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program
Penataan Perundang-undangan , dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tercapainya PAD 100% dari target yang ditetapkan
- Tercapainya penerimaan PBB
- Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan PBB
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
203
- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah
- Tersedianya peraturan Bupati tentang pajak daerah
Indikator kinerja sasaran “ Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah yang tepat
waktu ”, dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah, Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian dan Keuangan, Program
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan keuangan kabupaten/kota dan Penataan Peraturan
Perundang-undangan , dengan 13 (tiga belas) kegiatan yang outputnya berupa :
- 1 dokumen standar satuan harga
- 1 dokumen kebijakan akuntansi
- Perda pertanggungjawaban (dok pertanggungjawaban APBD)
- Tersedianya data gaji pegawai 1 kabupaten selama 1 tahun
- Tersedianya data kasda sacara cepat dan akurat selama 1 tahun
- Tersedianya pedoman penyusunan APBD
- 12 dokumen APBD dan Perubahan APBD
- 195 SKPD/unit kerja penyedia data penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD
- 195 SKPD/unit kerja tertib administrasi keuangan daerah melalui program aplikasi
Simda
- 5 kasus TPTGR
- Tersusunya laporan semesteran
- Tersedianya peraturan Bupati tentang Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
- 195 SKPD/unit kerja memahami administrasi pelaporan pelaksanaan APBD
Indikator kinerja sasaran “ Opini Laporan Keuangan ”, dicapai melalui Program
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, Program Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian dan Keuangan, Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
keuangan kabupaten/kota dan Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan 13 (tiga
belas) kegiatan yang outputnya berupa :
- 1 dokumen standar satuan harga
- 1 dokumen kebijakan akuntansi
- Perda pertanggungjawaban (dok pertanggungjawaban APBD)
- Tersedianya data gaji pegawai 1 kabupaten selama 1 tahun
- Tersedianya data kasda sacara cepat dan akurat selama 1 tahun
- Tersedianya pedoman penyusunan APBD
- 12 dokumen APBD dan Perubahan APBD
- 195 SKPD/unit kerja penyedia data penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD
- 195 SKPD/unit kerja tertib administrasi keuangan daerah melalui program aplikasi
Simda.
- 5 kasus TPTGR
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
204
- Tersusunya laporan semesteran
- Tersedianya peraturan Bupati tentang Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
- 195 SKPD/unit kerja memahami administrasi pelaporan pelaksanaan APBD
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah ”, dicapai
melalui Program Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Program Penataan Perundang-undangan, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tercapainya PAD 100% dari target yang ditetapkan
- Tercapainya penerimaan PBB
- Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan PBB
- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah
- Tersedianya peraturan Bupati tentang pajak daerah
Indikator kinerja sasaran “ Jenis, kelas dan jumlah restoran ”, dicapai melalui
Program pengembangan pemasaran pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terpenuhinya Jenis, kelas dan jumlah restoran
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Meningkatnya jumlah PAD 46.521 60.636 62.486 71.106 94.247
2. Rasio PAD terhadap pendapatan
daerah
6,75% 8,22% 7,35% 6,59% 7,90%
3. Tersusunnya pengelolaan
keuangan daerah yang tepat waktu
ya ya ya ya ya
4. Opini Laporan Keuangan WDP WDP WDP WDP WDP
5. Jumlah dan macam pajak dan
retribusi daerah
34 34 34 36 30
6. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/
29
restoran
3 jenis/
29
restoran
3
jenis/37
restroran
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
205
- Dari tabel diatas ada indikator Meningkatnya jumlah PAD dan Rasio PAD terhadap
pendapatan daerah yang meningkat karena Kerja keras dari semua aparat pengelola
keuangan, Koordinasi yang dilakukan antar bidang dan Sekertariat DPRD, Kerja keras
dari semua aparat pengelola keuangan semua SKPD, Koordinasi yang dilakukan antar
pengguna SKPD
- Dari indikator jenis, kelas dan jumlah restoran terdapat kenaikan karna semakin
disadarinya bahwa pariwisata di banjarnegara semakin menarik dan berpotensi sehingga
menjadi sektor jasa pariwisata dipandang mampu memberikan pendapatan secara
langsung bagi masyarakat
Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Pengelolaan arsip secara baku 3,57 % 3,57 % 100%
2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan - - -
Rata-rata Capaian 100%
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Meningkatnya
Pengelolaan Kearsipan Daerah melalui Peningkatan SDM Pengelolaan Kearsipan Daerah ,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Pengelolaan arsip secara baku ”, dicapai melalui Program
Meningkatnya Pengelolaan Kearsipan Daerah melalui Peningkatan SDM Pengelolaan
Kearsipan Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tertatanya inaktif arsip 2 SKPD sesuai dengan kaidah kearsipan sebagai upaya
meningkatkan citra arsip, bahan bukti pertanggungjawaban penyelenggaraan
pemerintahan dan jati diri daerah.
Indikator kinerja sasaran “ Peningkatan SDM pengelola kearsipan”, dicapai melalui
Program Meningkatnya Pengelolaan Kearsipan Daerah melalui Peningkatan SDM
Pengelolaan Kearsipan Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
206
- Meningkatnya pengetahuan kearsipan
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pengelolaan arsip secara
baku
3,57 5,36 1,79 3,57 3,57
2. Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
- - - - -
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin Meningkat
Capaian kinerja yang Meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Petugas arsip yang sudah banyak yang berpendidikan S1 atau Fungsional
kearsipan
Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 (Delapan) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kepemilikan KTP (%) 94,76 % 93,38% 98,54%
2. Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK
atau e-KTP untuk yang pertama kali
60 % 75,20% 125,45%
3. Rasio bayi berakte kelahiran 100 % 99,98% 99,98%
4. Rasio pasangan berakte nikah 100 % 100% 100%
5. Kepemilikan akte kelahiran per 1000
penduduk
62,83 69,68 110,90%
6. Ketersediaan database kependudukan skala
provinsi
1 data 1 data 100%
7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 100% 100% 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
207
Indikator Kinerja Target Realisasi %
8. Cakupan pelayanan penerbitan akte
kelahiran
100 % 100% 100%
Rata-rata Capaian 104,36
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 104,36%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penataan Administrasi
Kependudukan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Kepemilikan KTP (%) ”, dicapai melalui Program
Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK atau e-KTP untuk
yang pertama kal”, dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan
xxx kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “ Rasio bayi berakte kelahiran ”, dicapai melalui Program
Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah bayi yang dicatatkan kelahiranya
Indikator kinerja sasaran “ Rasio pasangan berakte nikah”, dicapai melalui Program
Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah pasangan yang mencatatkan perkawinanya
Indikator kinerja sasaran “ Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk ”, dicapai
melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Jumlah orang yang telah memiliki akta kelahiran
Indikator kinerja sasaran “ Ketersediaan database kependudukan skala provinsi ”,
dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Sudah tersedia Database Kependudukan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
208
Indikator kinerja sasaran “ Penerapan KTP Nasional berbasis NIK ”, dicapai melalui
Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1(satu) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pelayanan penerbitan akte kelahiran ”, dicapai
melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Jumlah orang yang telah mencatatkan kelahiranya
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kepemilikan KTP (%) 87,87% 94,77% 93,38%
2. Cakupan penerbitan KTP
berbasis NIK atau e-KTP
untuk yang pertama kali
0% 0% 0% 75,27%
3. Rasio bayi berakte kelahiran - 76,27% 83,70% 99,98%
4.Rasio pasangan berakte nikah 100% 100% 100%
5. Kepemilikan akte kelahiran
per 1000 penduduk
belum belum belum sudah
6.Ketersediaan database
kependudukan skala provinsi
1
database
kependu
dukan
1
database
kependu
dukan
1
database
kependu
dukan
1
database
kependu
dukan
7.Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK
belum belum belum sudah
8.Cakupan pelayanan penerbitan
akte kelahiran
100% 100% 100% 100%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
- Pelaksanaan pelayanan Akta Kelahiran baru usia 0 – 60 hari gratis
- Pelaksanaan KTP Elektronik di Kabupaten Banjarnegara
- Mulai bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya akta akta
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
209
pencatatan sipil
- Mulai bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap administrasi kependudukan
berupa kepemilikan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk
- Adanya kebijakan Pemerintah menetapkan keringanan biaya bagi warga miskin yang
mengurus Akta Kelahiran
- Terbangunnya Jaringan Database Kependudukan yang memudahkan masyarakat untuk
membuat KTP dan KK di Kecamatan disamping itu data penduduk yang ada di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil bisa semakin valid
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
- Banyaknya warga masyarakat yang merantau di Luar Kota akan tetapi masih berstatus
sebagai warga Banjarnegara sehingga mempengaruhi jumlah kepemilikan dokumen
penduduk dan Pencatatan Sipil yang pada saatnya harus memperbaharui dokumennya
karena masa berlaku yang telah habis sering tidak tepat waktu
- Kebijakan dari Pemerintah Pusat khususnya tentang Kebijakan Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang selalu berubah-ubah
- Kurangnya koordinasi dengan Desa dan Kecamatan khususnya atensi tentang
pelaporan Data Kependudukan
- Keadaan geografis di Kabupaten Banjarnegara yang berbukit-bukit sehingga
menyelipkan masyarakat untuk memenuhi hak dan kewajibannya akan Dokumen
Kependudukan seperti memiliki KTP,KK maupun Akta Pencatatan Sipil
Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah surat kabar nasional/lokal 6 surat kabar 6 surat kabar 100
2. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 4-9 kali 4-9 kali 100
3. Web site milik pemerintah daerah 1 website
utama, 9
subdominan
1 website
utama, 9
subdominan
100
4. Pameran/expo 41
kegiatan
47
kegiatan
114,61
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
210
Indikator Kinerja Target Realisasi %
5. Pelaksanaan desiminasi pendistribusian
informasi nasional melalui:
a. Media massa seperti majalah , radio
dan televisi
7;4;9 7;4;9 100%
b. Media baru seperti website 0 0 0
c. Media interpersonal seperti sarasehan
ceramah / diskusi dan loka karya
8
11
137,5%
d. Media tradisional seperti pertunjukan
rakyat
4 kali 4 kali 100%
6. Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan kelompok informasi
masyarakat di tingkat kecamatan
4
kelompok
4
kelompok
100%
7. Tersedianya Sistem Informasi Jasa
Konstruksi setiap tahun
20 14,29 % 71,45%
8. Tersedianya informasi mengenai rencana
tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta
rencana rincian melalui peta analog dan peta
digital
33,3% Peta Analog
50%
Peta Digital
20%
150,15%
60,06%
Rata-rata Capaian 125.97
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 125.97%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program pengembangan
komunikasi, informasi dan media masa, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah surat kabar nasional/lokal ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersedianya surat kabar sebanyak 6 surat kabar (Kompas, Radar Banyumas, Suara
Merdeka, Wawasan Kedaulatan Rakyat, Satelit Pos) untuk keperluan guntingan pers
(kliping berita yang berkaitan dengan Kabupaten Banjarnegara)
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
211
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah penyiaran radio/TV lokal ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
-Pendistribusian informasi melalui 7 surat kabar ( Suara Merdeka, Kompas,
Kedaulatan Rakyat, Wawasan, Radar Banyumas, Satelit Pos, Sindo Pos ), 4 saluran radio (
LPPL Banjarnegara FM, Pop FM, Prima FM, RRI Purwokerto ) dan 9 saluran televisi ( TVRI,
Indosiar, RCTI, SCTV, MNCTV, ANTV, Global TV, Trans 7 dan Banyumas TV ).
-Website dengan program “ Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media
Massa ” dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya : Terbangunnya website milik Pemkab
Banjarnegara sebagai domain utama dengan alamat www. Banjarnegarakab. go. id dan juga
terdapat 9 subdomain ( Bappeda, BKD, DPKAD, Dindukcapil, Dinsosnakertrans, RSUD,
KP2T, LPSE ).
-Pendistribusian informasi melalui media interpersonal seperti kegiatan coffee
morning.
-Program Pengelolaan Keragaman Budaya dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya.
Terselenggaranya pesta Kesenian Tradisional.
- Terpancarnya siaran radio sebanyak 4 kali dan TV sebanyak 9 kali
Indikator kinerja sasaran “ Web site milik pemerintah daerah ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Terbangunya website milik Pemerintah Kabupaten
Indikator kinerja sasaran “ Pameran/expo ”, dicapai melalui Program Pengembangan
indudstri kecil dan menengah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Meningkatnya nilai jual produk UKM dan meningkatnya ketrampilan pengrajin 20
Orang.
Indikator kinerja sasaran “ Pelaksanaan desiminasi pendistribusian informasi
nasional melalui, Media massa seperti majalah , radio dan televise, Media baru seperti
website, Media interpersonal seperti sarasehan ceramah / diskusi dan loka karya dan Media
tradisional seperti pertunjukan rakyat ”, dicapai melalui Program Kerjasama Informasi
dengan Mass Media dan Program pengelolaan keragaman budaya dengan 2 (dua) kegiatan
yang outputnya berupa :
- Dari indikator Media massa seperti majalah , radio dan televise informasi melalui 7
surat kabar (SM, Kompas, KR, Wawasan, Radar banyumas , Satelit Pos, Sindo
Pos), 4 saluran radio (LPPL Banjarnegara FM, Pop FM, Prima FM, RRI
Purwokerto) dan 9 saluran televisi (TV RI, Indosiar, RCTI, SCTV, MNCTV,
ANTEV, Global TV, Trans 7 dan Banyumas TV).
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
212
- Dari indikator Media baru seperti website terbangunnya Website Pemkab
Banjarnegara sebagai domain utama dengan alamat www. banjarnegarakab.go.id
dan juga terdapat 9 subdomain (Bappeda, BKD,DPKAD,Dindukcapil,
Dinsosnakertrans, RSUD, KP2T, LPSE).
- Dari Indikator Media interpersonal seperti sarasehan ceramah / diskusi dan loka
karya, pendistribusian informasi melalui media inter personal seperti kegiatan
coffee morning.
- Dari indikator Media tradisional seperti pertunjukan rakyat, terselenggaranya pesta
kesenian tradisional sebanyak 4 kali.
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok
informasi masyarakat di tingkat kecamatan ”, dicapai melalui Program Kerjasama Informasi
dengan Mass Media , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Cakupan pengembangan dan pemberdayaan empat kelompok informasi masyarakat
di tingkat Kecamatan, KIM dibentuk mulai tahun 2011.
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap
tahun ”, dicapai melalui Program Pemberdayaan jasa usaha, dengan 1 (satu) kegiatan
Pemberdayaan Jasa Usaha Konstruksi yang outputnya berupa :
- Informasi mengenai surat izin usaha jasa konstruksi
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang
(RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincian melalui peta analog dan peta digital ”,
dicapai melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah dan Program Perencanaan
Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
Tersedianya Peta Analog dan Peta Digital.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah surat kabar
nasional/lokal
4 surat
kabar
4 surat
kabar
4 surat
kabar
4 surat
kabar
6 surat kabar
2. Jumlah penyiaran
radio/TV lokal
4/9 kali 4/9 kali 4/9 kali 4/9 kali 4/9 kali
3. Web site milik
pemerintah daerah
1
domain
1
domain
1 domain,
2
subdomain
1 domain,
9
subdomain
1 domain, 9
subdomain
4. Pameran/expo 6
kegiatan
6
kegiatan
7
kegiatan
10
kegiatan
47
kegiatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
213
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
5. Pelaksanaan
desiminasi
pendistribusian
informasi nasional
melalui:
a. Media massa
seperti majalah ,
radio dan televisi
7;4;9 7;4;9 7;4;9
b. Media baru seperti
website
1
domain
1
domain
1 domain,
2
subdomain
1 domain,
9
subdomain
1 domain, 9
subdomain
c. Media
interpersonal
seperti sarasehan
ceramah / diskusi
dan loka karya
- - - - 11
d. Media tradisional
seperti
pertunjukan rakyat
4 kali
6. Cakupan
pengembangan dan
pemberdayaan
kelompok informasi
masyarakat di tingkat
kecamatan
4 4
7. Tersedianya Sistem
Informasi Jasa
Konstruksi setiap
tahun
14,29 %
8. Tersedianya
informasi mengenai
rencana tata ruang
(RTR) wilayah
Kabupaten beserta
rencana rincian
melalui peta analog
Peta analog
50%
Peta digital
20%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
214
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
dan peta digital
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Dari indikator Pameran/expo sesuai dengan visi misi Banjarnegara 2011-2016
yaitu terwujudnya Banjarnegara yang mandiri dan berdaya saing menuju masyarakat
Banjarnegara sejahtera yang berakhlak mulia yang dijabarkan dalam misi 1 yaitu
Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan berbasis
pertanian dan potensi lokal yang berdaya saing, juga misi 6 mewujudkan pembangunan
karakter bangsa melalui pembangunan seni budaya, penghargaan tradisi dan kearifan
lokal, dari visi misi tersebut diatas perlu didukung riil antara lain menyelenggarakan
kegiatan pameran /expi produg-produg unggulan di berbagai SKPD.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Dari indikator Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)
wilayah Kabupaten beserta rencana rincian melalui peta analog dan peta digital Masih
terbatasnya SDM, hardware dan software yang belum tersedia.
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN
RELIGIUS
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 Kabupaten Banjarnegara
Pembangunan Bidang Pendidikan, dapat dijelaskan sbb :
Sasaran 1 : Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000
penduduk
0.70 0.58 82
2. Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24
jam)
3 kali 3 kali 100
3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 100 % 100 % 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
215
(ketertiban, ketrentaman, keindahan) di
Kabupaten (%)
4. Jumlah demontrasi 6 kali 1kali 183
5. Cakupan petugas Linmas (%) 20 - 0
6. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 0.8644 0.9534 110.30
7. Rasio Pos Siskampling per jumlah
desa/kelurahan
2.38 2.34 98.39
Rata-rata capaian 96
Indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun 2012 telah tercapai
dengan persentase capaian rata-rata 96 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir : PKK.
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24 jam) ”,
dicapai melalui program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dengan 1 (
satu ) kegiatan yang outputnya berupa :
- Patroli petugas satpol PP dalam 24 jam 3 kali
Indikator kinerja sasaran “ Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketrentaman, keindahan) di Kabupaten (%) dicapai melalui program Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan dengan 1 ( satu ) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah operasi pengendalian kenyamanan
lingkungan
33 kali
Indikator kinerja sasaran “Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk”, dicapai
melalui kegiatan Inventarisasi melalui permintaan data ke seluruh Kecamatan yang yang
outputnya berupa :
- Jumlah Kecamatan yang mengirimkan
Data Satuan Linmas
20 Kecamatan
Indikator kinerja sasaran “Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan”, dicapai melalui
Inventarisasi melalui permintaan data ke seluruh Kecamatan yang outputnya berupa :
- Jumlah Kecamatan Yang mengirimkan
Data Pos Siskampling
20 Kecamatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
216
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja
di peroleh gambaran sebagai berikut :
Indikator kinerja 2010 2011 2012
1. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000
penduduk
0.69 0.60 0.58
2. Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24 jam) 3 x 3 x 3 x
3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketrentaman, keindahan) di Kabupaten (%)
100 100 100
4. Jumlah demontrasi 5 x 5 1 x
5. Cakupan petugas Linmas (%) - - -
6. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 99.62 85.52 95.36
7. Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan. 2.37 2.34 2.34
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun) seperti terlihat
pada tabel di atas.
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik turun) antara lain disebabkan oleh :
1. Indikator kinerja Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk menurun
disebabkan karena Ada anggota Satpol yang mutasi ke SKPD lain.
2. Indikator kinerja Cakupan petugas Linmas (%) tidak tercapai karena pada tahun 2012
tidak ada kegiatan Pemilihan (Pilbup, Pileg Pilgub dan Pilpres)
3. Indikator kinerja Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk fluktuatif disebabkan
karena Adanya data jumlah penduduk yang berbeda setiap tahunnya, untuk pembagi
jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang semula diperkirakan tahun 2012 jumlah
penduduk 1.090.987 orang, namun jumlah penduduk berdasarkan data dari
Dindukcapil adalah 970.093 orang, sehingga cakupan jumlah Linmas per jumlah
penduduk melebihi target.
4. Indikator kinerja Rasio Pos Siskampling per jumlah desa/kelurahan menurun
disebabkan karena tidak ada Stimulus dari Pemerintah, sehingga hanya melaksanakan
pendataan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh antara lain
dengan :
- Mengusulkan penambahan jumlah personil Satpol
- Menghimbau kepada Kepala Desa/Kelurahan melalui Kecamatan untuk membangun atau
merehab Pos Siskamling yang rusak.
Sasaran 2 : Menurunnya jumlah korban bencana
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
217
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 indikator kinerja. Adapaun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase Bencana yang tertangani dengan
baik
100 % 100 % 100
2. Persentase korban bencana skala Kabupaten
yang menerima Bantuan sosial selama masa
tanggap darurat
100 %
(1 posko)
100 %
(1 posko)
100
3. Persentase korban bencana skala Kabupaten
dievakuasi dengan menggunakan sarpras
tanggap darurat lengkap
- - -
4. Cakupan pelayanan bencana kebakaran
kabupaten
00.37 % 0.002 % 5,4
5. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 100 %
(1069.7 km2)
37,2%
(397.83
km2)
37,2
6. Tingkat waktu tanggap (response time rate)
daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK) (%)
20 % 12.69 % 63.45
Rata-rata capaian
51,00
Indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun 2012 tidak tercapai
dengan persentase capaian rata-rata 51,00 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir : PKK
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program yaitu Program Tanggap Darurat , yang
dilaksanakan melalui 1 (satu ) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Persentase Bencana yang tertangani dengan baik, Persentase
korban bencana skala Kabupaten yang menerima Bantuan sosial selama masa tanggap
darurat, Persentase korban bencana skala Kabupaten dievakuasi dengan menggunakan sarpras
tanggap darurat lengkap, Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten, Cakupan
pelayanan bencana kebakaran, Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%)”, dicapai melalui program Tanggap Darurat,
dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
Tercukupinya Posko Bencana yang selalu
siap siaga
1 posko
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
218
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja di peroleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2011 2012
1. Persentase Bencana yang tertangani dengan baik - 100 %
2. Persentase korban bencana skala Kabupaten yang menerima
Bantuan sosial selama masa tanggap darurat
100 %
(1 posko)
3. Persentase korban bencana skala Kabupaten dievakuasi
dengan menggunakan sarpras tanggap darurat lengkap
- -
4. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten - 0.002 %
5. Cakupan pelayanan bencana kebakaran - 397.83
6. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%)
- 12.69 %
Capaian kinerja yang kurang tersebut disebabkan oleh :
1. Tahun 2012 tidak ada kejadian bencana skala Kabupaten dalam masa darurat
2. Luasnya wilayah manajemen kebakaran yang harus ditangani
3. Kurang layaknya sarana dan prasarana untuk menangani kebakaran
4. Terbatasnya wilayah yang dapat dijangkau oleh pemadam kebakaran
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki antara lain dengan :
1. Pendataat wilayah yang mengalami bencana kebakaran
2. Menghitung kejadian kebakatan yang sudah tertangani
3. Kordinasi dengan dinas terkait untuk perbaikan sarana
4. Mengusulkan penyediaan sarana berupa mobil damkar
5. Bekerja sama dengan dengan BPBD Kabupaten lain yang terdekat
Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Demokrasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua ) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kegiatan pembinaan politik daerah 3 kl 3 kl 100.00
2. Jumlah LSM, Ormas dan Parpol yang
difasilitasi
15 Ormas 15 Ormas 100.00
Rata-rata capaian 100 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
219
Indikator kinerja sasaran Kegiatan pembinaan politik daerah dicapai melalui
program Pendidikan Politik Masyarakat yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 telah
tercapai dengan persentase capaian rata-rata 100 % .
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui program yaitu : Pendidikan Politik Masyarakat yang
secara keseluruhan dilaksanakan melalui dua (dua) Kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Bintek
Keuangan Parpol
30 orang
- Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Sosialisasi
UU Pemilu
100 orang
Indikator kinerja sasaran” Jumlah LSM, Ormas dan Parpol yang difasilitasi “diapai melalui
program Pendidikan Politik Masyarakat dengan 1(satu) kegiatan dan Fasulitasi Bantuan
Hibah kepada Ormas sebagai Penanggung Jawab Teknis Kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah Fasilitasi Kegiatan Verifikasi persyaratan
Administrasinya
6 Bulan
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2010 2011 2012
1. Kegiatan pembinaan politik daerah 1 kl 1 kl 3 kl
2. Jumlah LSM, Ormas dan Parpol yang difasilitasi 10
parpol
10
parpol
15
Ormas
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang meningkat seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang berhasil tersebut antara lain disebabkan oleh :
1. Adanya perbaikan perencanaan yang mengarah pada capaian kinerja yang tertuang pada
RPJMD maupun Renstra SKPD.
2. Adanya penambahan dukungan Anggaran dari APBD Kabupaten Banjarnegara untuk
capaian target kinerja SKPD, meskipun belum sesuai apa yang menjadi target dalam
RPJMD
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
220
3. Adanya perubahan penanggung jawab Teknis Kegiatan yang semula melalui SKPD lain
sekarang dialihkan kepada SKPD yang membidangi sesuai Tupoksi, sehingga secara
langsung dapat untuk mengukur capaian kinerja SKPD sesuai bidang tugasnya
Sasaran 4 : Meningkatnya pemahaman kebangsaan dan norma agama dalam
kehidupan bermasyarakat
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas
dan OKP
2 kl 2 kl 100
Rata-rata capaian 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2012 telah tercapai
dengan persentase capaian rara-rata : 100 %.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu program Wawasan Kebangsaan dan Kemitraan
Wawasan Kebangsaan dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, yang outputnya sebagai berikut
:
- Jumlah peserta yang mengikuti Kegiatan Sosial
Penanaman jiwa nasionalisme
100 orang
- Jumlah peserta yang mengikuti Kegiatan Sosial
Keormasan
100 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator kinerja 2010 2011 2012
1. Jumlah Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas
dan OKP
2 kl 1 kl 4 kl
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang naik seperti terlihat pada tabel di atas.
Capaian kinerja yang berhasil tersebut antara lain disebabkan oleh :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
221
- Adanya perbaikan perencanaan yang mengarah pada capaian kinerja yang tertuang pada
RJPMD maupun Renstra
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya sarana infra struktur yang menunjang iklim usaha
infestasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik (>40 km/Jam)
55,82 % 48,71% 87,26
2. Tersedia jalan yang menghubungkan
pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
kabupaten
30% 97,13 % 323,76
3. Tersedianya jalan yang menjamin
pengguna jalan berkendaraan dengan
selamat
20% 48,71% 243,55
4. Tersedianya jalan yang menjamin
kendaraan dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
20% 48,71% 234,55
5. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase / saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
2,03% 13,993% 689
6. Tersedianya pedoman harga standar
Bangunan Negara (HSBGN) di
Kabupaten
100 % 100 % 100
7. Tersedianya air irigasi untuk pertanian
rakyat pada sistem irigasi yang sudah
ada
30 % 47,45 % 158,17
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
222
Indikator Kinerja Target Realisasi %
8. Rasio Jaringan irigasi 9,23 % 22,04 % 238,79
9. Jaringan Irigasi Kabupaten dalam
kondisi baik
11,342 km 13,165 km 116,07
Rata-rata Capaian 243,41
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 243,41%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 program, yaitu: Program Peningatan jalan dan
jembatan , Program Rehabilitasi /Pemeliharaan jalan dan jembatan, Program Pembangunan
saluran /drainase / gorong-gorong, Program Tersedianya permukiman dan rumah layak huni
yang nyaman bagi masyarakat, Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi,
rawa dan jaringan pengairan lainnya dan Program Pengendalian Banjir, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 107 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40
km/Jam) dan Tersedia jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
kabupaten”, dicapai melalui Program Peningatan jalan dan jembatan , dengan 55 kegiatan
yang outputnya berupa :
- Peningkatan jalan dan jembatan 46.738,8 m
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan
berkendaraan dengan selamat dan Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman ”, dicapai melalui Program Rehabilitasi /Pemeliharaan jalan dan
jembatan, dengan 35 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan jalan Kabupaten Banjarnegara sepanjang 41,408 km
Indikator kinerja sasaran “ Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m) ”, dicapai melalui Program Pembangunan saluran /drainase
/ gorong-gorong, dengan 9 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pembangunan saluran/drainase/gorong 2.149 m
- Pembangunan gorong-gorong 42,5 m
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
223
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya pedoman harga standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten ”, dicapai melalui kegiatan yang dilaksanakan pada DPPKAD
Kabupaten Banjarnegara, yang outputnya berupa:
- Standarisasi Biaya Kegiatan, Honorarium, Pemeliharaan dan
Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2012
1 dokumen
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem
irigasi yang sudah ada, Rasio Jaringan irigasi, Jaringan Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
”, dicapai melalui Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya dan Program Pengendalian Banjir , dengan 8 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tercukupinya air bagi petani 14.059.200 m/l/detik
- Tercukupinya air bagi petani 12 m/Ha
- Tercukupinya air bagi petani 296.299 m
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik (>40
km/Jam)
368,97
km
367,97
km
452,59
km
455,903
km
48,71%
(432,722 km)(
2. Tersedia jalan yang
menghubungkan pusat-pusat
kegiatan dalam wilayah
kabupaten
- - - - 97,13 %
3. Tersedianya jalan yang
menjamin pengguna jalan
berkendaraan dengan
selamat
25,465
km
74,785
km
56,45
km
57,238
km
41,408 km
(48,71%)
4. Tersedianya jalan yang
menjamin kendaraan dapat
berjalan dengan selamat dan
nyaman
25,465
km
74,785
km
56,45
km
57,238
km
41,408 km
(48,71%)
5. Panjang jalan yang
memiliki trotoar dan
- - - - 13,993%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
224
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
drainase / saluran
pembuangan air (minimal
1,5 m)
6. Tersedianya pedoman harga
standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten
100% 100% 100% 100% 100%
7. Tersedianya air irigasi
untuk pertanian rakyat pada
sistem irigasi yang sudah
ada
47,45 %
8. Rasio Jaringan irigasi 22,04 %
9. Jaringan Irigasi Kabupaten
dalam kondisi baik
13,165 km
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat
Capaian kinerja yang meningkat menurun stabil tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan
indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
Kabupaten karena ada pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan yang belum selesai
sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga kegiatan ditetapkan putus kontrak.
Alokasi dana yang tersedia untuk kegiatan peningkatan jalan kabupaten sebagian
untuk melaksanakan peningkatan jalan poros desa.
2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan
selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 4 (empat) kegiatan pemeliharaan
berkala jalan yang belum selesai 100% pada batas waktu yang ditentukan sehingga
ditetapkan putus kontrak dengan penyedia barang dan jasa.
3) Tercapainya indikator Tersediannya pedoman Harga Standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten, disebabkan karena pemerintah pusat memberikan alokasi
anggaran melalui program nasional pemberdayaan masyarakat perdesaan mandiri yang
langsung dikelola oleh masing-masing kecamatan (UPK Kecamatan).
4) Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada,
Rasio Jaringan Irigasi, dan Jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi baik tercapai
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
225
karena tercukupinya anggaran.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan
indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam
wilayah Kabupaten dilakukan dengan melanjutkan kegiatan pada tahun anggaran
2013 dengan melaksanakan prosedur pengadaan berang dan jasa yang lebih baik,
selektif dan prioritas penanganan jalan kabupaten yang ditetapkan.
2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan
selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan
dengan selamat dan nyaman, diupayakan dengan melanjutkan kegiatan tersebut
pada tahun anggaran 2013.
Sasaran 2 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana
perhubungan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio rumah layak huni 47 % 76,71 163,22
2. Cakupan layanan rumah layak huni 11 % 76,71% 697,36
3. Berkurangnya luasan permukiman kumuh
di kawasan perkotaan
11 % 10 % 90,90
4. Rumah tangga pengguna air bersih 55,00 42,97 78,12
5. Rasio rumah bersanitasi 45,00 % 45,72% 101,6
6. Tersedianya air baku untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal sehari-hari
30 % 74,25 % 247,53
7. Rumah tangga pengguna listrik (%) 67 % 69,12 % 103,16
Rata-rata Capaian 210,20
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
226
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 210,20 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 program, yaitu: Program Tersedianya pemukiman dan
rumah layak huni yang nyaman bagi masyarakat, Program Peningkatan penyediaan sarana air
bersih, Program Pembinaan & Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 30 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Rasio rumah layak huni, Cakupan layanan rumah layak
huni dan Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan”, dicapai melalui
Program Tersedianya pemukiman dan rumah layak huni yang nyaman bagi masyarakat, dan
data yang diperoleh dari KPMD Kabupaten Banjarnegara.
Indikator kinerja sasaran “ Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah
bersanitasi ”, dicapai melalui Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih , dengan 26
kegiatan yang outputnya berupa :
- Pembangunan SAB 21 Kegiatan
- Pengelolaan Sanitasi 3 Kelurahan
- Pengelolaan Pamsimas 15 Desa
- Pengelolaan P2KP 4 Desa dan 9 kelurahan
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari ”, dicapai dari data yang diperoleh dari DPU Kabupaten Banjarnegara.
Indikator kinerja sasaran “ Rumah tangga pengguna listrik (%) ”, dicapai melalui
Program Pembinaan & Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, dengan 4 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Panjang Jaringan 4 Unit Jaringan Listrik Pedesaan 3,491 KMS
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio rumah layak huni - - 45,5% 46,5% 76,71%
2. Cakupan layanan rumah layak
huni
- - - - 76,71%
3. Berkurangnya luasan
permukiman kumuh di kawasan
- - - - 10%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
227
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
perkotaan
4. Rumah tangga pengguna air
bersih
39,70 % 42,05% 45,40% 41,50% 42,97%
5. Rasio rumah bersanitasi - - - 43,84% 45,72%
6. Tersedianya air baku untuk
memenuhi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari
- - - - 74,25
%
7. Rumah tangga pengguna listrik
(%)
69,12
%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkattersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator Rasio rumah layak huni, Cakupan layanan rumah layak huni, Berkurangnya
luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan, Rumah tangga pengguna air bersih,
karena Pemerintah Pusat memberikan alokasi anggaran melalui Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Mandiri yang langsung dikelola oleh masing-
masing kecamatan (UPK Kecamatan)
2) Indikator Rasio rumah bersanitasi ada peningkatan karena adanaya dana pembangunan
SAB dan ada bantuan keuangan dari pemerintah melalui DAK dan APBD Provinsi
Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana
perhubungan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0, 59 % 0,45% 76,27
2. Jumlah orang/barang yang terangkut
angkutan umum
929.005 928.000 99,89
3. Jumlah orang/barang melalui terminal per
tahun
929.005 928.000 99,89
4. Jumlah arus penumpang angkutan umum 908.274 856.481 94,3
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
228
Indikator Kinerja Target Realisasi %
5. Rasio Ijin Trayek 0,00041% 0,000418% 101,95
6. Jumlah uji KIR angkutan umum 1.138 buah 1.086 buah 95,43
7. Jumlah terminal bus 7 buah 7 buah 100
8. Angkutan darat 0,043 0.041 95,3
9. Kepemilikan KIR angkutan umum (%) 96,97% 95,26% 98,24
10. Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)
47 menit 47 menit 100
11. Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum
43.500 44.000 101,15
12. Pemasangan Rambu-rambu (%) 39,57 50,16 126,76
Rata-rata Capaian 99,10
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,10 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 4 program, yaitu: Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ,
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, Program Pengendalian
dan Pengamanan Lalu Lintas, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 7 (tujuh) kegiatan,
dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan ”, dicapai
melalui Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ , dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa :
- Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,45%
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum,
Jumlah orang/barang melalui terminal per tahun ”, dicapai melalui Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum 928.000 orang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
229
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah arus penumpang angkutan umum ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Jumlah arus penumpang angkutan umum 856.481 orang
Indikator kinerja sasaran “ Rasio Ijin Trayek ”, “ Jumlah uji KIR angkutan umum ”,
“ Kepemilikan KIR angkutan umum (%) ”, “ Lama pengujian kelayakan angkutan umum
(KIR) ”, dan “ Biaya pengujian kelayakan angkutan umum ”, dicapai melalui Program
Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Rasio ijin trayek 0,000418 %
- Jumlah uji KIR angkutan umum
(jumlah tersebut merupakan hasil penjumlahan mobil angkutan umum
(144) dan bus (942))
1.086
angkutan
- Kepemilikan KIR angkutan umum
(Jumlah tersebut didapat dari membandingkan jumlah uji KIR
angkutan umum dengan 2 kali jumlah angkutan, dikalikan 100%.
Jumlah tersebut menurun dari target dikarenakan beberapa pemilik
KIR yang hanya 1 kali melaksanakan uji KIR, bukan 2 kali seperti
yang sudah ditetapkan.)
95, 26 %
- Lama Pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
(Dasar SOP Tahun 2012 yang telah ditetapkan melalui Keputusan
Kepala Dinhubkominfo Kab. Banjarnegara No. 050/1565 Tahun
2012 tentang Penetapan SOP pada Dinhubkominfo)
47 menit
- Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
( Dalam Perda No. 2 Tahun 2008 tentang Retribusi Parkir di tepi
jalan umum, tariff buku uji Rp 7.500,- dan berdasarkan Perda Kab.
Banjarnegara Nomor 6 tahun 2011 tentang Retribusi daerah, Tarif
buku uji menjadi Rp 8.000,-)
Rp 44.000,-
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah terminal bus ”, dicapai melalui Program
Peningkatan Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah terminal bus sebanyak 7 unit , yaitu Terminal Induk
Banjarnegara, Terminal Mandiraja, Terminal Purwareja Klampok,
Terminal Batur, Terminal Binorong, dan Terminal Karangkobar
7 Unit
Indikator kinerja sasaran “ Angkutan darat ”, dicapai melalui Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
230
- Jumlah Angkutan darat sebesar 0,041 %, jumlah tersebut didapat
dengan membandingan jumlah angkutan darat dengan jumlah
penumpang angkutan darat dikalikan seratus.
0,041 %
Indikator kinerja sasaran “ Pemasangan Rambu-rambu (%) ”, dicapai melalui
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas , dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Pemasangan rambu-rambu
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
0,95 % 0,81 % 0,73% 0,65% 0,45%
2. Jumlah orang/barang yang
terangkut angkutan umum
1.045.133 995.364 947.965 789.970 928.000
3. Jumlah orang/barang melalui
terminal per tahun
1.045.133 995.364 947.965 789.970 928.000
4. Jumlah arus penumpang angkutan
umum
1.045.133 995.364 947.965 928.122 856.481
5. Rasio Ijin Trayek 0.00042 0.00041 0.00041 0.00041 0.000418
6. Jumlah uji KIR angkutan umum 981 1.008 1.032 1.085 1.086
7. Jumlah terminal bus 7 buah
8. Angkutan darat 0,037 0,038 0,040 0,048 0,041
9. Kepemilikan KIR angkutan umum
(%)
85,16 81,42 93,48 % 96,19% 95,26%
10. Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR)
15 menit 15 menit 15 menit 47 menit 47 menit
11. Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum
Rp
43.500,-
Rp
43.500,-
Rp
43.500,-
Rp
43.500,-
Rp
44.000,-
12. Pemasangan Rambu-rambu (%) 50,16 %
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
231
1) Pada indikator Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum, indikator Jumlah
orang/barang melalui terminal per tahun, indikator Jumlah Terminal Bis, dan
indikator Angkutan darat, disebabkan oleh tersedianya dana anggaran kegiatan,
antusiasme para juru mudik untuk mengikuti pemilihan juru mudik teladan tingkat
kabupaten, dan kesiapan pegawai dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan
penumpang di lingkungan terminal terutama saat hari idul fitri, natal, dan tahun baru.
2) Pada indikator Jumlah arus penumpang angkutan umum terjadi penurunan karena
peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi menyebabkan penurunan jumlah arus
penumpang angkutan umum.
3) Pada indikator Rasio ijin trayek, indikator Jumlah uji kir angkutan umum, indikator
Kepemilikan KIR angkutan umum, dan indikator Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum disebabkan oleh tersedianya dana anggaran kegiatan, kedisiplinan pegawai uji
kir dalam manjalankan pengujian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP),
dan kesadaran masyarakat dalam disiplin melakukan uji KIR.
4) Pada indikator Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) , lama pengujian
menjadi 47 menit karena disesuaikan dengan SOP Tahun 2012
5) Pada indikator Pemasangan Rambu-rambu tercapai karena tersedianya dana anggaran
kegiatan.
Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh
seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Peningkatan disiplin pegawai uji KIR dalam menjalankan pengajuan sesuai
dengan SOP
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
232
Sasaran 4 : Meningkatkan Sarana dan Prasarana Komunikasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan xxx indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah Jaringan Komunikasi 7,13 % 7,13 % 100
2. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 0,0095 0,0094 98,95
Rata-rata Capaian 99,48
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 99,48 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi, dan Media Massa , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah Jaringan Komunikasi ”, dicapai melalui Program
Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Jumlah jaringan komunikasi adalah 7,13 dihitung dengan
membandingkan jumlah jaringan telepon genggam dengan stationer
Indikator kinerja sasaran “ Rasio wartel/warnet terhadap penduduk ”, dicapai melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Rasio warnet terhadap penduduk adalah 0,00094. Jumlah tersebut
didapat dengan membandingkan jumlah warnet dengan jumlah
penduduk dikalikan 1000.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
233
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Jaringan Komunikasi - - 7,11 7,13 7,13
2. Rasio wartel/warnet terhadap
penduduk
- - 0,0112 0,095 0,094
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang meningkat
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada indikator Jumlah jaringan komunikasi dan indikator Rasio wartel/warnet terhadap
penduduk disebabkan oleh :
- adanya bantuan dari pusat dalam mengembangkan sumber daya komunikasi
yaitu untuk 3 desa.
- Keinginan pegawai dan masyarakat untuk mengembangkan potensi diri di
bidang komunikasi.
- Keterbukaan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh pemda.
- Tersedianya dana anggaran kegiatan.
1) Rasio warnet terhadap penduduk menurun karena kepemilikan jaringan internet
pribadi meningkat
Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh
seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Aktif meminta bantuan dari pusat untuk mengembangkan sumber daya
komunikasi untuk desa-desa yang belum mendapat bantuan sosialisasi internet aman
dan internet sehat di beberapa sekolah
Sasaran 5 : Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur perdesaaan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Tersedianya jalan yang memudahkan
masyarakat per individu melakukan
perjalanan
30 % 93,9 % 313
Rata-rata Capaian 313
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
234
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 313 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Peningkatan jalan dan
jembatan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 12 kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per
individu melakukan perjalanan ”, dicapai melalui Program Peningkatan jalan dan jembatan ,
dengan 12 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelebaran jalan desa 440 m
- Pembangunan rabat beton 3.592,5 m
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
Tersedianya jalan yang memudahkan
masyarakat per individu melakukan
perjalanan
- - - - 93,39
%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
Pada indikator Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per individu
melakukan perjalanan, berhasil karena pembangunan infrastruktur perdesaan sehingga
bisa membuka akses jalan pada daerah terpencil serta ada dana bantuan keuangan dari
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Sasaran 6 : Meningkatnya penanganan daerah rawan bencana
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah titik rawan bencana yang telah
dipantau dalam rangka mengantisipasi
bencana
70 lokasi 86 lokasi 122,86
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
235
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Rata-rata Capaian 122,86
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 122,85 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Mitigasi Bencana Geologi ,
yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah titik rawan bencana yang telah dipantau dalam
rangka mengantisipasi bencana ”, dicapai melalui Program Mitigasi Bencana Geologi, dengan
1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya Pengawasan daerah rawan bencana 86 Lokasi
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah titik rawan bencana yang telah
dipantau dalam rangka mengantisipasi
bencana
- - - - 86
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Jumlah lokasi yang dipantau (dicek) melebihi dari target sebagaimana dalam RPJMD
(target 70 lokasi) realisasi 86 lokasi
2) Adanya tambahan sarana alat transportasi yang menunjang kegiatan tersebut
3) Tersedianya dana / anggaran APBD yang menunjang lancarnya kegiatan pemanatauan
tersebut
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
236
Sasaran 7 : Terwujudnya tata ruang yang sinergis dan berwawasan lingkungan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100
2. Ketaatan terhadap RTRW 100% 50% 50
3. Terlakasananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi
publick yang memenuhi syarat inklusif
dalam proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap
disusunnya RTR dan program pemanfaatn
ruang
33,3% 66,6 % 200
4. Terlaksananya tindakan awal terhadap
pengaduan masyarakat tentang
pelanggaran di bidang penataan ruang
dalam waktu 5 (lima) hari kerja
33,30 % 33,30 % 100
5. Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar
20% dari luas wilayah kota/kawasan
perkotaan
7 Ha 12,5 Ha 178,57
Rata-rata Capaian 125,71
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 125,71%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 4 program, yaitu: Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi, Program Penataan Tata Ruang, Program Program Perencanaan Tata
Ruang , dan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 4 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
237
Indikator kinerja sasaran “ Penyelesaian izin lokasi ”, dicapai melalui Program
Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa
:
- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 tahun
Indikator kinerja sasaran “ ketaatan terhadap RTRW ”, dicapai melalui Program
Penataan Tata Ruang, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Berkerjasama dengan DPU dalam pelaksanaan pembangunan berpedoman
pada perda RTRW Kabupaten Banjarnegara
Indikator kinerja sasaran “Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatn ruang ”, dicapai melalui Program Perencanaan Tata Ruang , dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa :
- Penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program
pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya
RTR dan program pemanfaatan ruang dapat terlaksana melebihi target
bahkan sampai 200%
Indikator kinerja sasaran “ Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja ”,
dicapai karena semua pengaduan yang masuk dapat tertangani .
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas
wilayah kota/kawasan perkotaan ”, dicapai melalui Program Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 12,5 Ha
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Ketaatan terhadap RTRW 0 0 0 0 50%
2. Penyelesaian izin lokasi - - - 100% 100%
3. Terlakasananya penjaringan
aspirasi masyarakat melalui
forum konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif dalam
0 0 0 0 66,6 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
238
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatan ruang
4. Terlaksananya tindakan awal
terhadap pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran di bidang
penataan ruang dalam waktu 5
(lima) hari kerja
0 0 0 0 33,30
%
5. Tersedianya luasan (RTH) publik
sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan
6,43 Ha 8
Lokasi
8 Lokasi 12,5 Ha
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat . Ada
beberapa kegiatan yang baru dilaksanakan tahun 2012 dan belum dapat menentukan data
– data yang ada ditahun-tahun sebelumnya.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada Indikator Penyelesaian izin lokasi tercapai karena semua izin yang masuk dapat
tertangani.
2) Pada Indikator Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang
pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja dalam tahap
proses penjaringan aspirasi dilaksanakan dalam setiap perencanaan tata ruang
3) Pada indikator Terlakasananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum
konsultasi publick yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan
program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya
RTR dan program pemanfaatn ruang, tercapai karena penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang dapat terlaksana melebihi
target bahkan sampai 200%.
4) Pada Indikator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan karena adanya pengurangan luas RTH untuk perkotaan.
Salah satu upaya meningkatkan lagi capaian secara aktif telah diupayakan untuk
diperbaiki oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
239
Tidak tercapainya indicator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20%
dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan karena adanya pengurangan luas RTH
untuk perkotaan diupayakan dengan menambah luasan RTH dengan mengusulkan 2
tempat
Sasaran 8 : Terkendalinya pencemaran Lingkungan Hidup
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 18 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase penanganan sampah 50% 48,75% 97,5
2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
0,04
(1:1000)
0,0456
(1:1129)
114
3. Cakupan Lingkungan yang sehat dan
aman yang didukung dengan prasarana
sarana dan utilitas umum (PSU)
11 % 11,51% 104,63
4. Persentase penduduk yang memiliki akses
terhadap air minum yang berkualitas.
70% 65,4% 93,4%
5. Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan Sumber Mata Air
18,0
(13 Ha)
18,0
(13 Ha)
100
6. Pencemaran status mutu air 100 % 100 % 100
7. Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal
100 % 100 % 100
8. Penegakan hukum lingkungan 30 0 0
9. Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang
mentaati persyaratan administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran air.
50 50 100
10. Jumlah usaha dan / atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara
50 50 100
11. Jumlah luasan lahan dan / atau tanah
untuk produksi biomassa yang telah
ditetapkan dan diinformasikan status
50 0 0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
240
Indikator Kinerja Target Realisasi %
kerusakannya
12. Jumlah pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran dan / atau
perusakan lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti
45 2 195
13. Tersedianya akses air minum yang aman
melalui Sistem Penyediaan Air Minum
dengan jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 60 liter /
Orang/hari
58% 20,37% 35,12%
14. Tersedianya sistem air limbah setempat
yang memadai
24% 10% 41,66
15. Tersedianya sistem air limbah skala
komunitas / kawasan/kota
10% 48,25% 482,5
16. Tersedianya fasilitas pengurangan
sampah di perkotaan
10% 2,60% 26
17. Tersedianya sistem penanganan sampah
di perkotaan
55% 48,75% 88,63
18. Jaringan drainase skala kawasan dan
skala kota sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam) dan
tidak lebih dari 2 kali setahun
20% 90,22% 451,11
Rata-rata Capaian 113,18
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 113,18 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 9 program, yaitu: Program Program pengembangan
kinerja pengelolaan persampahan , Program Peningkatan K-3, Program Upaya Kesehatan
masyarakat melalui kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan Program
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur kegiatan pendidikan dan pelatihan formal ,
Program Konservasi Sumber Daya Alam , Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup , Program Peningkatan kualitas dan akses informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup, Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih, Program
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
241
pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui
43 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penanganan sampah dan Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan penduduk ”, dicapai melalui Program pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan , dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan 1 paket
- Pemeliharaan TPA Winong 1 paket
- Pembangunan Sarpras kebersihan ( Operasional TPA Winong) 1 paket
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman yang
didukung dengan prasarana dan utilitas umum (PSU) ”, dicapai melalui Program Peningkatan
K-3 , dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :
- Peningkatan kebersihan, keindahan dan ketertiban ,fasilitas
kebersihan kota
- Pengecatan
1 paket
7.003,5 m
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air
minum yang berkualitas ”, dicapai melalui Program Upaya Kesehatan masyarakat melalui
kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan dan Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur kegiatan pendidikan dan pelatihan formal .
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber
Mata Air ”, dicapai melalui Program Konservasi Sumber Daya Alam . , dengan 1 kegiatan
yang outputnya berupa :
- Tersalurnya bibit teh 13.000 batang
Indikator kinerja sasaran “ Pencemaran status mutu air ”, dicapai melalui Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan 6 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Sosialisasi penilaian kota sehat / adipura 3 x
- Tersedianya dana dan tersedianya reagen, sosialisasi tentang
kelestarian lingkungan hidup
3 materi
- Terselesaikannya kasus pencemaran lingkungan
- Terpenuhinya sarana dan prasarana pemantauan kualitas air
sesuai standar laboratoriumn
3 paket
- Tersosialisasinya pengelolaan lingkungan hidup 20 x
- Tersedianya alat laboratorium kimia, IPAL Puskesmas,
Monil pemantau dan pengawasan LH
3 paket
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
242
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal,
Penegakan hukum lingkungan, Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang mentaati persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, Jumlah usaha dan / atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran
udara, Jumlah luasan lahan dan / atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan
dan diinformasikan status kerusakannya, Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti ”, dicapai melalui
Program Peningkatan kualitas dan akses informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Laporan SLHD, kumpulan data SLHD, laporan MIH, laporan
periodik volume sampah
1 dokumen
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem
Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter / Orang/hari, Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai, Tersedianya sistem air limbah skala komunitas / kawasan/kota”,
dicapai melalui Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih, dengan 26 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Pembangunan SAB 21 kegiatan
- Pengelolaan sanitasi 3 kelurahan
- Pengelolaan Pamsimas 15 desa
- Pengelolaan P2KP 4 desa dan 9 kelurahan
Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan
,Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan dan Tersedianya sistem penanganan
sampah di perkotaan ”, dicapai melalui Program pengembangan kinerja pengelolaan
persampahan , dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan 1 paket
- Pemeliharaan TPA Winong 1 paket
- Pembangunan Sarpras kebersihan (Operasional TPA
Winong)
1 paket
Indikator kinerja sasaran “ Jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga
tidak terjadi genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun ”,
dicapai melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup ,
dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pemeliharaan saluran perkotaan 230 m
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
243
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase penanganan sampah - - - 48,67% 48,75%
2. Tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
1:
1.044
1:
1.122
1:1.122 1:1.129 0,0456
(1:1129)
3. Cakupan Lingkungan yang sehat
dan aman yang didukung dengan
prasarana sarana dan utilitas
umum (PSU)
- - - - 11,51 %
4. Persentase penduduk yang
memiliki akses terhadap air
minum yang berkualitas.
57,3 % 64 % 65,4 %
5. Cakupan penghijauan wilayah
rawan longsor dan Sumber Mata
Air
- - - - 18,0
(13 Ha)
6. Pencemaran status mutu air - - - 99,3 % 100 %
7. Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal
- - - 99,3 % 100 %
8. Penegakan hukum lingkungan 0 0 0 0 0
9. Jumlah usaha dan / atau kegiatan
yang mentaati persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran air.
50
10. Jumlah usaha dan / atau kegiatan
sumber tidak bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran udara
50
11. Jumlah luasan lahan dan /
atautanah untuk produksi
biomassa yang telah ditetapkan
dan diinformasikan status
0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
244
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
kerusakannya
12. Jumlah pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan
pencemaran dan / atau perusakan
lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti
2
13. Tersedianya akses air minum
yang aman melalui Sistem
Penyediaan Air Minum dengan
jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan pokok
minimal 60 liter / Orang/hari
- - 20,37% 20,37% 20,37 %
14. Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai
- - - - 10%
15. Tersedianya sistem air limbah
skala komunitas / kawasan/kota
3 unit 2 unit 3 unit 4 unit 3 unit
(48,25%)
16. Tersedianya fasilitas
pengurangan sampah di
perkotaan
- - - - 2,6%
17. Tersedianya sistem penanganan
sampah di perkotaan
- - - - 48,75%
18. Jaringan drainase skala kawasan
dan skala kota sehingga tidak
terjadi genangan (lebih 30 cm,
selama 2 jam) dan tidak lebih
dari 2 kali setahun
1000 m 5000 m 447 m 230 m
(90,22%)
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Tidak tercapainya indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat
pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, karena kesadaran masyarakat yang
membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya armada dan tenaga bongkar
muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong, sehingga mesin produksi sampah
tidak bisa berfungsi.
2) Pada indikator Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
245
prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) disebabkan oleh kesadaran masyarakat
tentang pemeliharaan RTH dan menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
3) Keberhasilan indikator Pencemaran status mutu air, Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal, Penegakan hukum lingkungan, Jumlah usaha dan /atau kegiatan
yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, Jumlah
usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara, Jumlah luasan lahan dan/atau
tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status
kerusakannya, Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan
/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti; disebabkan oleh :
- berjalannya kegiatan yang semakin terkoordinasi dengan baik;
- adanya rencana kegiatan yang sudah pasti;
- disiplin kerja yang semakin meningkat;
- sarana dan prasarana yang tersedia semakin lengkap.
4) Pada Indikator Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan
Air Minum dng jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 60 liter/ orang/ hari, indikator Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai, dan indikator Tersedianya sistem air limbah sekala
komunitas/ kawasan/ kotadisebabkan oleh tersedianya dana pengembangan SAB dan
ada bantuan keuangan dari pemerintah melalui DAK dan APBD Provinsi.
5) Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan, dan indikator
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan disebabkan karena kesadaran
masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya, kurangnya armada dan
tenaga bongkar muat, dan terjadi bencana longsor di TPA Winong, sehingga mesin
produksi sampah tidak bisa berfungsi.
6) Pada indikator jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2 kali setahun disebabkan
karena angka yang tercantum pada tahun 2009-2010 mencakup pemeliharaan saluran
di seluruh Kabupaten Banjarnegara, sedangkan dari tahun 2011-2012 adalah
pemeliharaan saluran perkotaan.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Pada indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan penduduk, diupayakan dengan membangun TPS,
disamping itu juga melalui program peningkatan kebersihan, keindahan dan
ketertiban. Sedangkan solusi terhadap kendala tersebut adalah melalui skala
prioritas.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
246
2) Pada Indikator Pencemaran status mutu air, Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan amdal, Penegakan hukum lingkungan, Jumlah usaha dan /atau kegiatan
yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air,
Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara, Jumlah luasan lahan
dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan
status kerusakannya, Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan /atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti; beberapa
kendala yang ada secara aktif telah diupayakan dengan membuat perencanaan
kegiatan yang mengarah kepada visi dan misi yang telah ditetapkan.
3) Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan dan indikator
Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan diupayakan dengan
membangun TPS, disamping itu juga melalui program peningkatan kebersihan,
keindahan dan ketertiban. Sedangkan solusi terhadap kendala tersebut adalah
melalui skala prioritas.
Sasaran 9 : Meningkatnya pengelolaan sumber daya energy
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Peningkatan pemanfaatan potensi panas
bumi
60 MW 35 MW 58,33
2. Pemanfaatan potensi gas rawa 35 KK 45 KK 128,5
Rata-rata Capaian 93,42
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 93,42 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PPK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Pengembangan Potensi
Panas Bumi, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi dan
Pemanfaatan potensi gas rawa”, dicapai melalui Program Pengembangan Potensi Panas Bumi
, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
247
- Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi 60 MW
- peningkatan pemanfaatan potensi gas rawa 45 KK
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Peningkatan pemanfaatan potensi
panas bumi
60 MW 60 MW 35 MW
2. Pemanfaatan potensi gas rawa 25 KK 35 KK 45 KK
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Pada indikator Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi dan indikator
Pemanfaatan potensi gas rawa karena Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung
khususnya di bidang pertambangan serta jumlah personil lapangan yang minim
maupun biaya guna meningkatkan pengelolaan data terintegrasi sehingga
menghasilkan data yang bekualitas
2) Adanya kerusakan peralatan yaitu kerusakan generator dan penyumbatan pipa oleh
silika.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara maksimal dan meningkatkan
SDM yang ada dalam pengolahan data
2) Memperbaiki peralatan yang rusak s
3) Perbaikan /sekeling penggalian pipa di sumur produksi 29 dan 30.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
248
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya perluasan akses pendidikan dan partisipasi masyarakat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 14 (empat belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Angka melek huruf 99,97 99,30 99,33
2. Rasio melek huruf perempuan terhadap
laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun
0,98 % 0,97 100
3. Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A 97,85 % 93,80% 95,86
4. Angka Partisipasi Kasar SMP/ MTs /
Paket B
83,67 % 82,01% 98,02
5. Angka Partisipasi Kasar SMA / SMK /
MA / Paket C
53,24 % 54,52 102,41
6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI
/ Paket A
97,47 % 80,77% 82,87
7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP /
MTs / Paket B
81,59 % 56,54% 69,30
8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA /
SMK / MA / Paket C
45,91 % 34,41% 74,95
9. Pendidikan dasar:
a. Angka partisipasi sekolah:
- Angka partisipasi sekolah usia 7-12
tahun
97,49 Per
1.000
90,45 92,78
- Angka partisipasi sekolah usia 13-15
tahun
83,4 Per
1.000
74,17 88,93
b. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk 67,56 Per 62,81 92,97
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
249
Indikator Kinerja Target Realisasi %
usia sekolah 10.000
c. Rasio guru/murid SD/MI 1:16
(0,0625)
0,07 112
d. Rasio guru/murid SMP/MTs 1:17
(0,06)
0,07 116,67
e. Rasio siswa perempuan terhadap siswa
laki-laki pada pendidikan dasar
0,96 0,95 98,96
10. Pendidikan menengah
a. Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun 45,43 % 38,25% 84,19
b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
10,44 %
10,40 %
99,60
c. Rasio guru terhadap murid 1:17
(0,06)
0,06 100
d. Rasio siswa perempuan terhadap siswa
laki-laki pada pendidikan menengah
0,92 0,94 102,17
11. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
- APK Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
69,15 % 70,29% 101,65
12. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,23 % 0,32% 61,83
- Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,66 % 0,43% 135,13
- Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
0,76 % 0,81% 93,05
13. Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,90 % 99,11% 99,21
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 97,56 % 98,66% 101,13
- Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
99,94 % 99,25% 99,31
14. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI 89,97 % 92,77% 103,11
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
250
Indikator Kinerja Target Realisasi %
ke SMP/MTs
- Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
70,06 % 69,06% 98,57
Rata-Rata Capaian 96,44
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 96,44%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun , Program Pendidikan Menengah , Program Pendidikan
Non Formal, Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 36 (tiga puluh enam) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Angka melek huruf, Rasio melek huruf perempuan
terhadap laki-laki pada kelompok usia 15 – 24”, dicapai melalui program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non
Formal dengan 6 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengadaan Buku Teks Ujian Nasional
SMP Kelas Tiga
- Pengadaan Buku Ujian Nasional dan
Ujian Sekolah SD/SDLB
- Pengadaan buku perpustakaan
SMP/SMPLB
- Pengadaan buku penunjang
pelajaran/referensi SMA/SMK
- Pengadaan Buku Mulok Bahasa Jawa
SMP/MTs
- terlaksananya pameran Hari Aksara
Internasional
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
44 paket
14.000 buku
7 paket
2 paket
4 paket
Indikator kinerja sasaran “APK SD/MI/Paket A, APM SD/MI/Paket A, APS usia 7 –
12 tahun”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan
6 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengadaan mebeluer sekolah sejumlah 56 paket meubelair
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
251
- Penambahan ruang kelas sekolah
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas
sekolah
- terbangunnya ruang kelas baru,
- rehabilitasi ruang kelas
- Pengadaan buku perpustakaan SD/MI
- Pengadaan buku mulok bahasa jawa
SD/MI
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
31 ruang kelas baru
109 ruang kelas SD
47 ruang
479 ruang
11 paket buku
400 buku mulok bahasa jawa
Indikator kinerja sasaran “APK SMP/MTs/Paket B, APM SMP/MTs/Paket B, APS
usia 13 – 15 tahun”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun dan Program Pendidikan Menengah dengan 6 kegiatan yang outputnya berupa :
- Penambahan ruang kelas sekolah
- Pengadaan alat praktik dan peraga
siswa
- Pengadaan mebeluer sekolah
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas
sekolah
- DAK Bidang Pendidikan Menengah
- Pengadaan Meubelair SMP
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
6 ruang kelas baru
30 paket alat laboratorium IPA
SMP
3 paket meubelair SMP
43 ruang kelas
101 RKB, 10 rehab ruang
kelas, 2 ruang belajar lain, 15
alat matematika, 37 alat IPS,
14 alat kesenian, 14 alat
olahraga, 31 alat lab IPA, 5
buku perpustakaan, 19 alat lab
bahasa, 21 meja kursi
- pengadaan 23 paket meubelair
Indikator kinerja sasaran “APK SMA/MA/SMK/Paket C, APM
SMA/MA/SMK/Paket C, APS usia 16 – 18 tahun ”, dicapai melalui program Pendidikan
Menengah dengan 7 kegiatan yang outputnya berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat bangunan
sekolah
- Pengadaan alat laboratorium komputer
dan alat perbengkelan
- Multimedia SMA SBI
- Pengadaan alat laboratorium komputer
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
6 ruang
5 paket alat bengkel SMK
kegiatan multimedia SMA
SBI di 1 sekolah
2 paket alat laboratorium
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
252
SMK/SMA
- Pengadaan Multimedia SMK SBI
- Pembangunan Talud Pendidikan
Menengah
- Pengadaan Alat Lab. IPA SMA/SMK
RSBI
sejumlah
sejumlah
sejumlah
komputer SMA/SMK
1 paket alat multimedia SMK
pagar pengaman untuk 1
sekolah
2 paket alat lab IPA
Indikator kinerja sasaran “Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia
Sekolah Pendidikan Menengah”, dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa :
- Pembangunan gedung sekolah sejumlah 1 unit sekolah baru SMK
Indikator kinerja sasaran “APK PAUD”, dicapai melalui program Pendidikan Anak
Usia Dini dengan 5 kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengadaan alat praktik dan peraga
siswa
- Rehabilitasi sedang/berat
bangunan sekolah
- APE PAUD Non Formal
- Pengadaan Alat Bermain (Indoor)
- Pengadaan Alat Bermain
(Outdoor)
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
sejumlah
16 paket alat praktik dan peraga siswa
12 bangunan sekolah TK
58 paket APE PAUD Non Formal
39 paket alat bermain indoor TK
39 paket alat bermain outdoor TK
Indikator kinerja sasaran “Angka Putus Sekolah SD/MI, Angka Putus Sekolah
SMP/MTs, Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK, Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK,
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs, Angka Melanjutkan SMP/MTs ke
SMA/MA/SMK”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
Pendidikan Menengah, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 3 kegiatan yang outputnya
berupa :
- Pendampingan BOS dalam
rangka Mewujudkan Sekolah
Murah di SD/MI
- Pendampingan BOS dalam
rangka Mewujudkan Sekolah
Murah di SMP/MTS
berupa
berupa
fasilitasi BOS untuk 103.192 siswa
fasilitasi BOS untuk 40.010 siswa
- Kelancaran Pendampingan BOS dan BKKM
Indikator kinerja sasaran “Angka kelulusan (AL) SD/MI, Angka kelulusan (AL)
SMP/MTs, Angka kelulusan (AL) SMA/MA/SMK”, dicapai melalui program Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 2
kegiatan yang outputnya berupa :
- Bintek bedah SKL-UN sejunlah 500 peserta bintek
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
253
- Kelancaran Penyelenggaraan Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah Berstandar
Nasional (UASBN) dan Ujian Nasional pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Angka melek huruf 99,96 99,96 99,30
2. Rasio melek huruf perempuan
terhadap laki-laki pada kelompok
usia 15-24 tahun
0,97 0,97 0,97
3. Angka Partisipasi Kasar
SD/MI/Paket A
103,95 97,31 93,80
4. Angka Partisipasi Kasar SMP/
MTs / Paket B
95,81 80,83 82,01
5. Angka Partisipasi Kasar SMA /
SMK / MA / Paket C
51,06 52,47 54,52
6. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD / MI / Paket A
98,05 96,93 80,77
7. Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP / MTs / Paket B
95,81 78,76 56,54
8. Angka Partisipasi Murni (APM)
SMA / SMK / MA / Paket C
45,91 45,14 34,41
9. Pendidikan dasar:
a. Angka partisipasi sekolah:
- Angka partisipasi sekolah usia
7-12 tahun
99,60 96,95 90,45
- Angka partisipasi sekolah usia
13-15 tahun
91,54 80,57 74,17
b. Rasio ketersediaan sekolah /
penduduk usia sekolah
67,56 63,36 62,81
c. Rasio guru/murid SD/MI 0,05 0,05 0,07
d. Rasio guru/murid SMP/MTs 0,06 0,05 0,07
e. Rasio siswa perempuan 0,95 0,92 0,95
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
254
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
terhadap siswa laki-laki pada
pendidikan dasar
10. Pendidikan menengah
e. Angka partisipasi sekolah 16-
18 tahun
47,13 44,66 38,25
f. Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah
9,75 10,24 10,40
g. Rasio guru terhadap murid 0,05 0,05
0,06
h. Rasio siswa perempuan
terhadap siswa laki-laki pada
pendidikan menengah
0,93 0,95 0,94
11. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD):
- APK Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
69,05 60,68 70,29
12. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI
0,27 0,29 0,32
- Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
0,76 0,99 0,43
- Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
0,86 1,19 0,81
13. Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 97,65 99,85 99,11
- Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs
99,19 96,44 98,66
- Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
97,27 99,93 99,25
14. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan (AM) dari
SD/MI ke SMP/MTs
89,87 87,98 92,77
- Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
67,19 69,06 69,06
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
255
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun)
seperti terlihat pada tabel di atas.
Capaian kinerja fluktuatif (naik turun) yang tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1. Indikator angka melek huruf menurun disebabkan oleh Tidak adanya fasilitasi tindak
lanjut bagi penduduk buta aksara yang menyebabkan penduduk yang sudah melek huruf
menjadi buta kembali
2. Indikator Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A dan Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTs/Paket B disebabkan oleh Kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang
pendidikan dan Tingkat perekonomian masyarakat yang masih kurang.
3. Indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI / Paket A, Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP / MTs / Paket B dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA / SMK / MA /
Paket C disebabkan oleh Anak di bawah usia sekolah banyak yang sudah bersekolah pada
jenjang pendidikan tertentu.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1. Alokasi anggaran fasilitasi tindak lanjut pasca buta aksara.
2. Kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai usaha pemberantasan buta aksara.
3. Pendirian SMP satu atap dalam rangka pemerataan akses pendidikan.
4. Optimalisasi penyelenggaraan pendidikan paket A, B dan C.
5. Pengalokasian anggaran beasiswa bagi siswa berprestasi atau siswa dari keluarga kurang
mampu, walaupun belum menjangkau keseluruhan siswa.
6. Optimalisasi penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, baik
melalui sosialisasi kepada masyarakat maupun koordinasi dengan lembaga/dinas terkait.
Sasaran 2 : Tersedianya akses infrastrukur menuju pusat-pusat pendidikan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (dua belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Fasilitas Pendidikan:
- Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
70,50 70,66 100,23
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
256
Indikator Kinerja Target Realisasi %
- Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
81,70 83,82 102,59
- Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
91,17 90,20 98,94
2. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang
terjangkau dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman didaerah terpencil
25% 100% 400
3.Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan
belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 (tiga
puluh dua) orang dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh enam) orang. Untuk
setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu)
ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan
kursi yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
25% 83,82% 335,28
4.Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga
puluh enam) peserta didik dan minimal satu
set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi
dan eksperimen peserta didik
25% 68,75% 275
5. Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu
ruang guru yang dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan disetiap
SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah
yang terpisah dari ruang guru.
25% 90,26 361,04
6. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap 32 (tiga puluh dua)
peserta didik dan 6 (enam) orang guru
untuk setiap satuan pendidikan , dan
untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru
setiap satuan pendidikan.
25% 88,59 354,36
7. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang 25% 85,18 340,72
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
257
Indikator Kinerja Target Realisasi %
guru untuk setiap mata pelajaran, dan
untuk daerah khusus tersedia 1 (satu)
orang guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran
8. Kunjungan pengawsas kesatuan pendidikan
dilakukan minimal satu kali setiap bulan
dan setiap kunjungan dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk melakukan supervise dan
pembinaan
25% 36,77 147,08
9. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang
sudah ditetapkan kelayakannya oleh
pemerintah mencakup mata pelajaran
Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan
IPS dengan perbandingan satu set untuk
setiap peserta didik.
25% 74,36 297,44
10. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup semua mata
pelajaran dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik.
25% 67,28 269,12
11. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga
IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia,
bola dunia (globe), contoh peralatan optic,
kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta.
25% 100 400
12. Setiap SD/MI memiliki minimal 100
(seratus) judul buku pengayaan dan 10
(sepuluh) judul buku referensi, dan setiap
SMP/MTS memiliki 200 (dua ratus) judul
buku pengayaan dan 20 (dua puluh) judul
buku referensi.
25% 54,30 217,2
Rata-rata capaian 264,21
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
258
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 264,21 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Program Pendidikan Menengah, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik”,
dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan 2 (dua)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas
sekolah
- DAK Bidang Pendidikan Dasar
sejumlah
sejumlah
109 ruang kelas SD
479 ruang kelas
Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik”,
dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas
sekolah
- DAK Bidang Pendidikan Menengah
sejumlah
sejumlah
43 ruang kelas SMP
10 ruang kelas
Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan
baik”, dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah sejumlah 6 ruang kelas SMA/SMK
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Fasilitas Pendidikan:
- Sekolah pendidikan SD/MI
kondisi bangunan baik
66,50 66,71 70,66
- Sekolah pendidikan SMP/MTs
kondisi bangunan baik
79,70 80,75 83,82
- Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
90,17 91,56 90,20
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
259
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
2. Tersedia satuan pendidikan dalam
jarak yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu maksimal 3
(tiga) km untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk SMP/MTs dari
kelompok permukiman didaerah
terpencil
100
3.Jumlah peserta didik dalam setiap
rombongan belajar untuk SD/MI
tidak melebihi 32 (tiga puluh dua)
orang dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh enam) orang.
Untuk setiap rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi
yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
83,82
4.Disetiap SMP dan MTs tersedia
ruang laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja dan kursi
yang cukup untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik dan minimal
satu set peralatan praktek IPA untuk
demonstrasi dan eksperimen peserta
didik
68,75
5.Disetiap SD/MI dan SMP/MTs
tersedia satu ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk setiap orang
guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan disetiap
SMP/MTs tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah dari ruang
guru.
90,26
6. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu)
orang guru untuk setiap 32 (tiga
puluh dua) peserta didik dan 6
88,59
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
260
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
(enam) orang guru untuk setiap
satuan pendidikan , dan untuk daerah
khusus 4 (empat) orang guru setiap
satuan pendidikan.
7. Disetiap SMP/MTs tersedia 1
(satu) orang guru untuk setiap
mata pelajaran, dan untuk daerah
khusus tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran
85,18
8. Kunjungan pengawsas kesatuan
pendidikan dilakukan minimal
satu kali setiap bulan dan setiap
kunjungan dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk melakukan
supervise dan pembinaan
36,77
9. Setiap SD/MI menyediakan buku
teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh pemerintah
mencakup mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,IPA dan
IPS dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik.
74,36
10. Setiap SMP/MTs menyediakan
buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah
mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik.
67,28
11. Setiap SD/MI menyediakan satu set
peraga IPA dan bahan yang terdiri
dari model kerangka manusia,
model tubuh manusia, bola dunia
(globe), contoh peralatan optic, kit
IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta.
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
261
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
12. Setiap SD/MI memiliki minimal
100 (seratus) judul buku
pengayaan dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan setiap
SMP/MTS memiliki 200 (dua
ratus) judul buku pengayaan dan
20 (dua puluh) judul buku
referensi.
54,30
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif (naik-turun).
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
5) Indikator kinerja Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik menurun
disebabkan oleh Alokasi anggaran rehabilitasi untuk jenjang SMA/SMK/MA yang
terbatas, sehingga anggaran yang ada tidak mencukupi untuk keseluruhan ruang kelas
SMA/SMK/MA yang rusak.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
3) Mengajukan anggaran baik dari APBN, APBD Provinsi maupun Kabupaten
Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Kualifikasi Guru
- Guru SD yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
54,63 % 67,00% 122,65
- Guru SMP yang memenuhi kualifikasi 92,10 % 92,71% 100,67
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
262
Indikator Kinerja Target Realisasi %
S1/D-IV
- Guru SMA yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
96,78 % 97,06% 100,29
- Guru SMK yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
96,60 % 95,88% 99,26
2. Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua)orang guru
yang memenuhi kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang
telah memiliki sertifikasi pendidik.
25% 51,25 205
3. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% (tujuh puluh per seratus) dan
separuh diantarnya 35% (tiga pulu lima
perseratus) dari keseluruhan guru telah
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing sebanyak 40%
(empat puluh per seratus) dan 20% (dua
puluh perseratus)
25% 44,60 178,4
4. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-
masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran
Matematika , IPA, Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
25% 18,61 74,44
5. Disetiap SD/MI semua kepala SD/MI
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
25% 68,67 274,68
6.Disetiap SMP/MTs semua kepala SMP/MTs
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
25% 80,59 322,36
7. Semua pengawas sekolah dan madrasah
memiliki kualitas akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik.
25% 98,79 395,16
8. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh
tujuh koma lima) jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan
25% 11,77 47,08
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
263
Indikator Kinerja Target Realisasi %
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing
atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan.
9. Setiap guru menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap
mata pelajaran yang diampunya.
25% 35,27 141,08
10. Setiap guru mengembangkan dan
menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik.
25% 38,09 152,36
11. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas
dan memberikan umpan balik kepada guru
4 (empat) kali dalam setiap semester.
25% 39,46 157,84
12. Setiap guru menyampaikan laporan hasil
evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta didik kepada
kepala sekolah pada akhir semester dalam
bentuk laporan hasil prestasi belajar
peserta didik
25% 82,62 330,48
13.Kepala Sekolah atau madrasah
menyampaikan laporan hasil Ulangan
Akhir Semester (UAS) dan Ulangan
Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir
(US/UN) kepada orang tua peserta didik
dan menyampaikan rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor Kementrian Agama
25% 82,62 330,48
Rata-rata Capaian 189,51
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 189,51 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
264
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran ” Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru SMP
yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru SMA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru
SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV”, dicapai melalui Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- pengembangan profesi bagi pendidik, kepala
sekolah dan pengawas (SD dan SMP)
- Peningkatan Kualifikasi ke S1 Pendidik Formal
- Peningkatan Kualifikasi ke S1/D4 Pendidik
PAUD
sejumlah
sejumlah
sejumlah
11 orang
102 orang guru
32 guru PAUD
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Kualifikasi Guru
- Guru SD yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
26,71 49,63 67,00
- Guru SMP yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
89,10 90,55 92,71
- Guru SMA yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
95,78 96,64 97,06
- Guru SMK yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
89,89 95,60 95,88
2. Disetiap SD/MI tersedia 2
(dua)orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
dan 2 (dua) orang guru yang telah
memiliki sertifikasi pendidik.
51,25
3. Disetiap SMP/MTs tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV sebanyak 70% (tujuh
puluh per seratus) dan separuh
diantarnya 35% (tiga pulu lima
44,60
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
265
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
perseratus) dari keseluruhan guru
telah memiliki sertifikat pendidik,
untuk daerah khusus masing-
masing sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan 20% (dua
puluh perseratus)
4. Disetiap SMP/MTs tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik masing-masing
1 (satu) orang untuk mata pelajaran
Matematika , IPA, Bahasa
Indonesia ,dan Bahasa Inggris
18,61
5. Disetiap SD/MI semua kepala
SD/MI berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
68,67
6.Disetiap SMP/MTs semua kepala
SMP/MTs berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
80,59
7. Semua pengawas sekolah dan
madrasah memiliki kualitas
akademik S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat pendidik.
98,79
8. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga
puluh tujuh koma lima) jam per
minggu di satuan pendidikan,
termasuk merencanakan
pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing atau
melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan.
11,77
9. Setiap guru menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
35,27
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
266
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
yang disusun berdasarkan silabus
untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya.
10. Setiap guru mengembangkan dan
menerapkan program penilaian
untuk membantu meningkatkan
kemampuan belajar peserta didik.
38,09
11. Kepala sekolah melakukan
supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru 4 (empat)
kali dalam setiap semester.
39,46
12. Setiap guru menyampaikan
laporan hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil penilaian
setiap peserta didik kepada kepala
sekolah pada akhir semester
dalam bentuk laporan hasil
prestasi belajar peserta didik
82,62
13.Kepala Sekolah atau madrasah
menyampaikan laporan hasil
Ulangan Akhir Semester (UAS)
dan Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta Ujian Akhir
(US/UN) kepada orang tua
peserta didik dan menyampaikan
rekapitulasi kepada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga atau Kantor Kementrian
Agama
82,62
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Adanya fasilitasi bantuan berupa study lanjut bagi pendidik pada jenjang pendidikan
dasar, menengah maupun non formal.
2) Pengembangan kapasitas pendidik melalui workshop, lokakarya, dsb.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
267
Sasaran 4 : Meningkatnya mutu pendidikan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Angka Rata-rata UN
- Angka rata-rata UN SD/MI 7,50 6,92 92,20
- Angka rata-rata UN - SMP/MTs 7,04 5,40 76,66
- Angka rata-rata UN SMA/MA 8,42 7,31 86,80
- Angka rata-rata UN SMK 8,13 7,94 97,66
2. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses
pembelajaran 34 (tiga puluh empat) minggu
per tahun dengan kegiatan tatap muka
sebagai berikut :
25% 66,06 264,24
- Kelas I-II : 18 (delapan belas) jam per
minggu;
- Kelas III :24 (dua puluh empat) jam per
minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua puluh tujuh ) per
minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua puluh tujuh) per
minggu;
3. Satuan pendidikan menerapkan KTSP
sesuai ketentuan yang berlaku.
25% 76,37 305,48
4. Setiap satuan pendidikan menerapkan
prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)
25% 81,46 325,84
Rata-rata Capaian 178,41
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 178,41%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
268
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan , yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Rata-rata UN SD/MI, Rata-rata UN SMP/MTs, Rata-rata
UN SMA/MA, Rata-rata UN SMK”, dicapai melalui program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 2 kegiatan yang
outputnya berupa :
- Bintek bedah SKL-UN sejumlah 500 peserta bintek
- Kelancaran penyelanggaraan UN, UASBN dan UNPK
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Angka Rata-rata UN
- Angka rata-rata UN SD/MI 7,21 7,33 6,92
- Angka rata-rata UN - SMP/MTs 6,66 6,99 5,40
- Angka rata-rata UN SMA/MA 7,87 8,34 7,31
- Angka rata-rata UN SMK 7,42 8,07 7,94
2.Satuan pendidikan
menyelenggarakan proses
pembelajaran 34 (tiga puluh empat)
minggu per tahun dengan kegiatan
tatap muka sebagai berikut :
66,06
- Kelas I-II : 18 (delapan belas)
jam per minggu;
- Kelas III :24 (dua puluh empat)
jam per minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua puluh
tujuh ) per minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua puluh
tujuh) per minggu;
3. Satuan pendidikan menerapkan 76,37
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
269
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
KTSP sesuai ketentuan yang
berlaku.
4.Setiap satuan pendidikan menerapkan
prinsip-prinsip Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS)
81,46
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktutif .
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator kinerja Angka Rata-rata UN menurun disebabkan karena :
a) Peningkatan tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal
b) Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
c) Belum maksimalnya SDM tenaga pendidik dari segi kualitas dan kuantitas.
2) Indikator kinerja 2, 3 dan 4 meningkat karena tahun sebelumnya belum menentukan
target kerja dan realisasi sehingga tahun 2012 merupakan tahun pertama dalam
pencapaian relaisasi.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Pengadaan workshop bedah SKL dan kisi-kisi try out Ujian Nasional
2) Sosialisasi tentang Ujian Nasional kepada masyarakat
3) Pemerataan tenaga pendidik.
Sasaran 5 : Meningkatnya minat baca masyarakat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100
2. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 4,50 %
(45.000)
3,07
(38.819)
68,22
3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
daerah
36,92 % 33,42% 90,53
Rata-rata Capaian 86,25
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
270
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 86,25 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program
Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Pepustakaan , yang keseluruhannya dilaksanakan
melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah perpustakaan ”, dicapai melalui Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlayaninya pengunjung perpustakaan sejumlah pengunjung laki-laki sejumlah
11.101 orang, sedangkan pengunjung perempuan sejumlah 17.718 orang.
- Terselenggaranya layanan sirkulasi dengan rincian jumlah peminjam sebanyak 7.850
orang terdiri dari peminjam laki-laki sejumlah 2.155 orang, sedangkan peminjam
perempuan sejumlah 5.695 orang, sedangkan buku yang dipinjam dalam sejumlah
13.683 eksemplar.
- Terlayaninya registrasi 1.576 anggota, dengan rincian anggota laki-laki sejumlah 471
orang, sedangkan anggota perempuan sejumlah 1.105 orang.
- Terlayaninya pengguna layanan internet (warnet dan free hospot) 4.011 pengguna ;
- Terlayaninya pengguna layanan perpustakaan dan warnet pada hari minggu/Layanan
Wisata Buku yang dilaksanakan setiap hari minggu pukul 08.00 s/d 14.00 WIB ;
- Terlayaninya pengguna layanan perpustakaan dan warnet pada layanan tambahan
yang dilaksanakan setiap hari senin s/d sabtu, dengan pembagian waktu sebagai
berikut :
Hari Senin s/d Kamis : pukul 14.30 s/d 20.30 WIB
Hari Jum’at : pukul 13.00 s/d 17.00 WIB
Hari Sabtu : pukul 13.30 s/d 19.30 WIB
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun”, dicapai
melalui Program Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Pepustakaan , dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Pengunjung SD/MI/Pra SD :
- Pengunjung SLTP :
- Pengunjung SLTA :
- Pengunjung Mahasiswa :
- Pengunjung Karyawan/PNS :
- Pengunjung Umum :
LK = 3.157; Pr = 3.406; Jml = 6.563;
LK = 1.371; Pr = 3.081; Jml = 4.452
LK = 1.983; Pr = 5.864; Jml = 7.847;
LK = 1.313; Pr = 1.840; Jml = 3.153
LK = 1.331; Pr = 1.392; Jml = 2.723
LK = 1.946; Pr = 2.135; Jml = 4.081
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
271
Indikator kinerja sasaran “ Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah ”,
dicapai melalui Program Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Perpustakaan , dengan 1
(satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Koleksi yang tersedia 11.442 judul, 34.235 exp
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
2. Jumlah pengunjung perpustakaan
per tahun
37.543 44.982 45.058 32.821 28.819
3. Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
31,43%
(9.281
judul,
29.530
exp)
30,94%
(10.194
judul,
32.950
exp)
32,99%
(11.481
judul,
34.799
exp)
34,20%
(11.124
judul,
32.525
exp)
33,42%
(11.442
judul,
34.235
exp)
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator kinerja Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun cenderung menurun ,
disebabkan oleh :
a. Faktor cuaca ekstrim pada tahun 2012 sehingga masyarakat yang akan mengunjungi
perpustakaan membatalkan niatnya;
b. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi tidak tercapainya indikator
kinerja. Kemudahan mengakses informasi melalui media maintream, menjamurnya
warnet, semakn banyaknya orang menggunakan modem untuk mengakses internet
secara pribadi sangat berpengaruh terhadap minat baca sehingga kunjungan
perpustakaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya;
c. Faktor tata letak ruang perpustakaan juga mempengaruhi Capaian Indikator ini,
dimana semula Ruang Perpustakaan menempati Gedung sebelah atas (depan), sejak
tahun 2011 Ruang Perpustakaan berpindah menempati gedung baru (Pembangunan
Gedung selesai pada Tahun Anggaran 2010) yang terletak di belakang sehingga
akses masuk tidak semudah seperti pada saat perpustakaan berada di depan.
d. Faktor-faktor lain yang mempersempit akses terhadap perpustakaan.
2) Indikator kinerja Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah cenderung
meningkat, disebabkan oleh :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
272
a. Inventarisasi judul buku yang dibutuhkan masyarakat yang memanfaatkan
keberadaan perpustakaan, sumber pendataan berasal dari Buku Pengunjung, Internet,
Katalog terbitan baru dari penerbit-penerbit dan sumber lainnya;
b. Tersedianya Anggaran untuk membiayai pengadaan bahan pustaka bersumber dari
APBD Kab. Banjarnegara;
c. Terpilihnya rekanan yang kompeten dalam hal pengadaan bahan pustaka;
d. Masih terbatasnya judul buku baru yang terbit pada tahun 2012.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Pengadaan Buku Pengunjung elektronik untuk mengantisipasi penurunan jumlah
pengunjung karena tidak mengisi buku pengunjung sehingga mempermudah untuk
mendata jumlah pengunjung lebih efektif, selain itu dengan teknologi layar sentuh pada
buku pengunjung tersebut diharapkan mampu meminimalir penurunan jumlah
pengunjung akibat pengunjung yang tidak mengisi buku pengunjung.
Sasaran 6 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 58 (lima puluh delapan) indikator
kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran
Hidup
10,1 per
1.000
18,16 20,2
2. Angka Kematian Ibu per 100.000
Kelahiran Hidup
104 per
100.000
140,6 65
3. Persentase balita gizi buruk (BB/TB) 1 % 0,03% 197
4. Persentase Posyandu Purnama 25 % 27,5% 110
5. Persentase Posyandu Mandiri 13 % 14,3% 110
6. Rasio posyandu per satuan balita 20 per 1000
0,002
20 per 780
(1598 posy)
0,0025
125
7. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
satuan penduduk
0,1 per
1.000
0,1 per 991,1
pddk
100, 9
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
273
Indikator Kinerja Target Realisasi %
8. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,003 per
1000
0,003 per
941,5 pddk
106
9. Rasio dokter per satuan penduduk 0,06 per
1000
0,06 per
1000 (57 dr)
100
10. Rasio tenaga paramedis per satuan
penduduk
1,180 per
1000
1 per 1394 60,79
11. Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
100 % 100% 100
12. Cakupan Neonatus dengan komplikasi
yang ditangani
100 % 53,06% 53,06
13. Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
90 %
94,92%
105,5
14. Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
90 %
97,1%
105,5
15. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
100 % 100% 100
16. Kesembuhan penderita TBC BTA Positif 90 83,5% 92,78
17. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
0,30 per
100.000
0,13 per
100.000
156,6
18. Penderita malaria yang diobati 100 % 100%
(592 kasus)
100
19. Jumlah penderita malaria baru (API) <1 per 1.000
pddk
0,61 per
1.000 pddk
69,5
20. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk <15 tahun
6 per
100.000
2 per
100.000
33,3
b. Penemuan penderita pneumonia balita 100 % 39,9% 39,9
c. Penemuan pasien baru TB BTA (+) 70% 41,2%
(435 kasus)
58,85
d. Penderita DBD yang ditangani 100 % 100% 100%
e. Penemuan penderita diare 100 % 59,3% 59,3%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
274
Indikator Kinerja Target Realisasi %
21. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
100 % 100% 100
22. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
yang harus diberikan sarana kesehatan
(RS) di Kabupaten
100 % 39,5%
(15 sarkes)
39,5
23. Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin
100% 41,8% 41,8
24. Cakupan kunjungan bayi 100 % 100, 5% 100,5
25. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % 88,42%
93,07
26. Cakupan pelayanan nifas 90 % 89,89% 99,9
27. Cakupan pelayanan anak balita 80 % 59,7%
74,6
28. Persentase cakupan balita dengan
pneumonia yang ditangani
100 % 100% 100
29. Cakupan pemberian makanan pendam
ping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
100 % 53,9% 53,9
30. Cakupan puskesmas 175 % 175% 100
31. Persentase cakupan rawat jalan 28%
16,4% 58,57
32. Persentase cakupan rawat inap 3%
1,54% 51,3
33. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD
dan setingkat
98 % 83,8% 85,5
34. Cakupan Peserta KB Aktif 80 %
78,2% 97,75
35. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
100 % 100% 100
36. Cakupan Desa Siaga Aktif 35 29,5 84,28
37. Persentase kualitas air minum yang
memenuhi syarat
100% 65,4% 65,4
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
275
Indikator Kinerja Target Realisasi %
38. Persentase penduduk yang menggunakan
jamban sehat
75% 58,8 78,4
39. Persentase penduduk tidak Buang air
Besar Sembarangan (BABS)
75% 51,12 68,16
40. Persentase cakupan TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
85% 67,5% 79,4
41. Persentase cakupan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
85% 36,12% 42,49
42. Persentase cakupan tempat pengolahan
makanan (TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan
100% 52,94 52,94
43. Balita yang datang dan ditimbang 70% 70,3% 100,4
44. Balita yang naik berat badannya 80% 71,8 89,75
45. Balita bawah garis merah <15 % 1,4% 106,2
46. Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat
kapsul vitamin A 1 kali per tahun
95% 98,55% 103,7
47. Cakupan anak balita mendapat kapsul
vitamin A 2 kali per tahun
95% 97,7% 102,84
48. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul Vit
A
90% 98,1% 109
49. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet
Fe
90 % 86,8% 96,44
50. Persentase bayi yang mendapat ASI
eksklusif
80% 61,1% 76,37
51. Persentase desa dengan garam beryodium
baik
90 % 82% 91,1
52. Angka usia harapan hidup 69,38 69,20 99,74
53. BOR (Bed Occupancy Rate) /
Pemanfaatan TT rawat inap
75 % 71.04% 94,72
54. LOS (Average Length of Stay/Av LOS) /
Rata-rata hari perawatan pasien
4 sd 6 hari 3,6 90
55. TOI ( Turn Over Interval) / Rata-rata TT
tidak digunakan
2 sd 3 hari 2,4 80
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
276
Indikator Kinerja Target Realisasi %
56. BTO ( Bed Turn Over) / Frekuensi
pemakaian TT
60 – 70
kali/tahun
69,85 99,78
57. Kelengkapan jenis pelayanan spesialis 67 %
(11 Jenis)
62,5 93,28
58. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih
di puskesmas mampu terlaksana KIP / A
dan PPT / PKT di Rumah Sakit
100% 100% 100
Rata-rata capaian 82,44
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 82,44%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 8 (delapan) program, yaitu: Program Upaya Kesehatan
Masyarakat , Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Perbaikan Gizi
Masyarakat, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program
Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan,
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 13 (tiga belas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dan angka
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup ”, dicapai melalui Program Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terbentuknya kelas bumil sejumlah 15 kelas
- Terlaksananya pemberian asupan gizi bumil sejumlah 150 bumil
- Terlaksananya KIE bahaya rokok pada kehamilan sejumlah 150 bumil dan suami
- Terlaksananya pembinaan dan supervisi kelas ibu sejumlah 15 lokasi
- Terlaksanaya ANP Medis sejumlah 4 kasus
- Terlaksananya AMP Sosial sejumlah 120 orang
Indikator kinerja sasaran “persentase balita gizi buruk (BB/TB), cakupan balita gizi
buruk yang mendapat perawatan, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan keluarga miskin , Balita yang datang dan ditimbang, Balita yang naik berat
badannya, Balita bawah garis merah, Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat kapsul vitamin A 1
kali per tahun, Cakupan anak balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun, Cakupan ibu
nifas mendapat kapsul Vit A, Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe , Persentase bayi
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
277
yang mendapat ASI eksklusif, Persentase desa dengan garam beryodium baik”, dicapai
melalui Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa
:
- Terlaksananya workshop PMT Pemulihan bagi balita gibur sejumlah 25 kasus
- Terlaksananya PMT pemulihan bagi bumil KEK/anemia sejumlah 125 kasus
- Terlaksananya PMT bagi anak PAUD sejumlah 750 anak
- Terlaksananya PMT bagi anak sekolah sejumlah 500 anak
- Terlaksananya workshop PMT sejumlah 50 orang
- Terlaksananya orientasi pemberian MPASI sejumlah 100 orang
- Terlaksananya pertemuan surveilance gibur sejumlah 40 orang
- Terlaksananya tenaga gizi pendamping sejumlah 35 orang
- Terlaksananya advokasi garam beryodium sejumlah 50 orang
- Terlaksananya konselor laktasi sejumlah 20 orang
- terlaksananya workshop gizi ibu hamil sejumlah 50 orang
- Terlaksananya pemeriksaan garam yang beredar sejumlah 278 desa/kel
- Terlaksananya pemberian PMT penyuluhan selama 6 bln sejumlah 40 posyandu
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, Cakupan
Neonatus dengan komplikasi yang ditangani, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, Cakupan kunjungan bayi Cakupan
kunjungan Ibu hamil K4, Cakupan pelayanan nifas”, dicapai melalui Program Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ,
dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terbentuknya kelas bumil sejumlah 15 kelas
- Terlaksananya pemberian asupan gizi bumil sejumlah 150 bumil
- Terlaksananya KIE bahaya rokok pada kehamilan sejumlah 150 bumil dan suami
- Terlaksananya pembinaan dan supervisi kelas ibu sejumlah 15 lokasi
- Penyuluhan pentingnya partus dan nakes sejumlah 4 desa
- Pembinaan dukun bayi, linsek dan bidan sejumlah 12 bulan
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) ”, dicapai melalui Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular ,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya imunisasi dasar
- Terlaksananya BIAS Campak, DT dan Td
- Terlaksananya kegiatan pertemuan pengelola program imunisasi sejumlah 35 orang
1 kali pertemuan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
278
Indikator kinerja sasaran “ Kesembuhan penderita TBC BTA Positif, Cakupan
penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD, Penderita malaria yang diobati, Jumlah
penderita malaria baru (API), Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : Acute
Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun, Penemuan penderita pneumonia
balita, Penemuan pasien baru TB BTA (+), Penderita DBD yang ditangani, Penemuan
penderita diare, Persentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani ”, dicapai
melalui Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit ,dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya fogiing fokus di daerah reseptif DBD sejumlah 38 lokasi
- Terlaksananya kegiatan imunisasi
- Terlaksananya pertemuan program HIV
AIDS,DBD,Malaria,Kusta,ISPA dan Diare
sejumlah 1x
- Terlaksananya pelacakan kasus penyakit menular dan
keracunan
sejumlah 150 org
- Terlaksananya deteksi dini HIV AIDS dan penyakit menular lainnya
- Terlaksananya rujukan kasus HIV AIDS
- Terlaksananya pelatihan tenaga konselor HIV AIDS sejumlah 30 org
- Terbentuknya KPAD-AIDS
- Terlaksananya MFS, IRS dan Larvaciding di daerah kasus
malaria
sejumlah 6 kec
- Terlaksananya sistem Kewaspadaan Dini W2
Indikator kinerja sasaran “ cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin, cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin ”, dicapai melalui Program
Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat,
dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tersedianya jaminan kesehatan bagi peserta jamkesda pratama di PK III
- Tersedianya jaminan pembiayaan rujukan dari PK II ke PK III
Indikator kinerja sasaran “ BOR, LOS, TOI, BTO, Kelengkapan jenis pelayanan
spesialis ”, dicapai melalui Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan , dengan 2 (dua)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Kinerja pelayanan rumah sakit yang ideal
- Kelancaran penyediaan sarana dan prasarana untuk pendukung pelayanan pasien
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang
mendapat layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu terlaksana
KIP / A dan PPT / PKT di Rumah Sakit ”, dicapai melalui Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
279
- Penguatan PPT 20 Kecamatan untuk 600 orang
- Pendampingan korban KBGA/sosialisasi 20 Kecamatan
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Angka kematian bayi per 1.000
Kelahiran Hidup
18,56 19,9 15,48 15,78 18,16
2. Angka Kematian Ibu per
100.000 Kelahiran Hidup
140,3 125,2 61,18 74,29 140,6
3. Persentase balita gizi buruk
(BB/TB)
0,41% 0,07% 0,03%
4. Persentase Posyandu Purnama 27,5%
5. Persentase Posyandu Mandiri 14,3%
6. Rasio posyandu per satuan balita 20 per
780
(1598
posy)
0,0025
7. Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
0,1 per
991,1
pddk
8. Rasio Rumah Sakit per satuan
penduduk
0,003
per
941,5
pddk
9. Rasio dokter per satuan
penduduk
0,06 per
1000
(57 dr)
10. Rasio tenaga paramedis per
satuan penduduk
1 per
1394
11. Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
86,60% 88,50% 100% 100% 100%
12. Cakupan Neonatus dengan
komplikasi yang ditangani
94,7% 88% 100% 100% 53,06%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
280
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
13. Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
87% 87,9%
94,92%
14. Cakupan Desa/ kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
75% 88,13% 81% 92,8%
97,1%
15. Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
2,27% 1,95% 100% 100% 100%
16. Kesembuhan penderita TBC
BTA Positif
83,5%
17. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
DBD
0,13 per
100.000
18. Penderita malaria yang diobati 100%
(592
kasus)
19. Jumlah penderita malaria baru
(API)
0,83 0,87 0,61 per
1.000
pddk
20. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000 penduduk
<15 tahun
66,6%
(4
kasus)
100%
(6
kasus)
2 per
100.000
b. Penemuan penderita
pneumonia balita
39,9%
c. Penemuan pasien baru TB
BTA (+)
41,2%
(435
kasus)
d. Penderita DBD yang
ditangani
100%
e. Penemuan penderita diare 59,3%
21. Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
2,85% 3,8% 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
281
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
22. Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten
39,5%
(15
sarkes)
23. Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin
13,9% 55,7% 41,8%
24. Cakupan kunjungan bayi 98% 97,3 %
100, 5%
25. Cakupan kunjungan Ibu hamil
K4
87,44% 86,60% 90% 87,6% 88,42%
26. Cakupan pelayanan nifas 82,1% 90,14% 89,89%
27. Cakupan pelayanan anak balita 87,9% 77 % 59,7%
28. Persentase cakupan balita
dengan pneumonia yang
ditangani
100%
29. Cakupan pemberian makanan
pendam ping ASI pada anak usia
6 - 24 bulan keluarga miskin
100% 6,4% 53,9%
30. Cakupan puskesmas 175%
31. Persentase cakupan rawat jalan 100,3% 16,4%
32. Persentase cakupan rawat inap 5,2% 1,54%
33. Cakupan Penjaringan kesehatan
siswa SD dan setingkat
70% 97,1% 83,8%
34. Cakupan Peserta KB Aktif 70% 79,4% 78,2%
35. Cakupan Desa/ Kelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24
jam
100%
36. Cakupan Desa Siaga Aktif 70% 16,9% 29,5
37. Persentase kualitas air minum
yang memenuhi syarat
85,4% 88,4% 65,4%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
282
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
38. Persentase penduduk yang
menggunakan jamban sehat
59,5% 58,1% 58,8
39. Persentase penduduk tidak
Buang air Besar Sembarangan
(BABS)
59,5% 58,1% 51,12
40. Persentase cakupan TTU yang
memenuhi syarat kesehatan
67% 66,8% 67,5%
41. Persentase cakupan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
31,48% 33,25% 36,12%
42. Persentase cakupan tempat
pengolahan makanan (TPM)
yang memenuhi syarat
kesehatan
57,4% 57,1% 52,94
43. Balita yang datang dan
ditimbang
70,21% 71,20% 70,3%
44. Balita yang naik berat badannya 69,31% 68,46% 70,65% 72,72% 71,8
45. Balita bawah garis merah 70,75% 69,69% 1,69% 1,53% 1,4%
46. Cakupan bayi (6-11 bulan)
mendapat kapsul vitamin A 1
kali per tahun
97,84% 98,52% 99,12% 97,9% 98,55%
47. Cakupan anak balita mendapat
kapsul vitamin A 2 kali per
tahun
94,42% 96,62% 99,1% 97,93% 97,7%
48. Cakupan ibu nifas mendapat
kapsul Vit A
85,12 91,46% 95,11% 96,11% 98,1%
49. Cakupan ibu hamil mendapat
90 tablet Fe
82,55% 84,06% 86,63% 85,43% 86,8%
50. Persentase bayi yang mendapat
ASI eksklusif
52,36% 56,33% 61,1%
51. Persentase desa dengan garam
beryodium baik
74,52% 79,94% 82%
52. Angka usia harapan hidup 68,88 69,04 69,20 69,20
53. BOR (Bed Occupancy Rate) /
Pemanfaatan TT rawat inap
63,9 69,6 71.04%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
283
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
54. LOS (Average Length of
Stay/Av LOS) / Rata-rata hari
perawatan pasien
3,4 3,6 3,6
55. TOI ( Turn Over Interval) /
Rata-rata TT tidak digunakan
1,7 1,6 2,4
56. BTO ( Bed Turn Over) /
Frekuensi pemakaian TT
77,4 69,9 69,85
57. Kelengkapan jenis pelayanan
spesialis
62,5
58. Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yang
mendapat layanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan terlatih di
puskesmas mampu terlaksana
KIP / A dan PPT / PKT di
Rumah Sakit
100%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun).
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Indikator kinerja Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup disebabkan oleh Tingginya kasus kelahiran preterm
(BBLR), keterlambatan deteksi ditingkat masyarakat, keterbatasan fasilitas yang tersedia
terutama pelayanan rujukan, keterbatasan kemampuan petugas dalam melakukan deteksi
risiko belum maksimal, keterbatasan kompetensi, kepatuhan petugas terhadap SOP belum
maksimal, faktor lain dari kondisi ibu terutama status gizi, serta kemampuan dalam
pengambilan keputusan.
2) Indikator kinerja Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan disebabkan belum semua persalinan terlayani di fasilitas yang
terstandar terutama fasilitas rujukan.
3) Indikator kinerja Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
disebabkan oleh :
a) Kegiatan sweeping imunisasi sebagai salah satu solusi sudah berjalan cukup optimal
oleh puskesmas sehingga dapat meningkatkan target pencapaian.
b) Kegiatan lintas program dan lintas sektor di UPT Puskesmas sudah mulai berjalan
lebih baik dibanding tahun sebelumnya
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
284
c) Sebagian besar UPT Puskesmas dalam penghitungan UCI pada akhir tahun telah
menerapkan/menggunakan data riil, bukan menggunakan data estimasi awal tahun.
d) Dukungan dana BOK UPT Puskesmas sangat membantu tercapainya peningkatan UCI
desa.
4) Indikator kinerja Jumlah penderita malaria baru (API) disebabkan oleh :
d) Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah endemis malaria di wilayah Provinsi Jawa
Tengah, keberadaan vektor penyakit malaria ada sepanjang tahun, sehingga perlu
mendapat perhatian khusus mengingat penyakit malaria merupakan bahaya laten.
e) Adanya keterlambatan penemuan kasus, hal ini disebabkan oleh adanya mutasi
/perpindahan Juru Malaria Desa sebagai ujung tombak penemuan kasus secara aktif
(ACD) di desa ke Instansi Lain, seiring dengan statusnya menjadi PNS. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap Indikator kinerja dalam penaganan penyakit malaria di
Kabupaten Banjarnegara mengingat Kab. Banjarnegara merupakan daerah endemis
malaria yang potensial.
f) Dukungan dana dari Pemerintah Daerah untuk penanganan vektor , cenderung
menurun setiap tahun.
5) Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit : AFP rate per
100.000 penduduk, penemuan diare, penemuan TB BTA + disebabkan oleh :
d) Cakupan penemuan dan penanganan AFP baru mencapai 33,3% dari target 100%,
kasus AFP yang ditarget dapat ditemukan adalah sebanyak 6 kasus, namun pada tahun
2012 hanya ditemukan 2 kasus.
e) Penderita diare tidak terjangkau sarana kesehatan, penderita mampu menangani diare
seiring meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
f) Penemuan TB BTA + yaitu kesulitan mendapatakan kontak racing, rendahnya minat
konseling penderita, kurangnya deteksi dini atau active detection oleh masyarakat,
kesulitan mengeluarkan dahak sehingga mempengaruhi dalam penentuan kategori
pasien positif atau negatif.
6) Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin disebabkan oleh kesulitan dalam
memperoleh data masyarakat miskin dan hampir miskin, letak geografis masyarakat dan
sistem pelayanan atau birokrasi, sehingga masyarakat miskin kesulitan dalam
menjangkau sarana kesehatan.
7) Indikator kinerja Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten disebabkan oleh sarana kesehatan ada yang belum
memenuhi standar kegawatdaruratan yakni keterbatasan pada sarana, prasarana, peralatan
dan perlengkapan, selain itu keterbatasan pada skill atau pelatihan yang harus dipenuhi
oleh tenaga medis, yaitu GELS : General Emergency Life Support, ATLS
: Advance Trauma Life Support, ACLS : Advance Cardiac Life Support.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
285
8) Indikator kinerja Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 disebabkan oleh masih adanya akses
(tanpa melalui kunjungan K1 sehingga tidak akan mencapai K4), KTD 941 kasus (5%),
Kejadian abortus sebanyak 509 (2,7%), Preterm 292 kasus (1,5%), sehingga pada kasus
tersebut tidak mencapai K4, Kualitas pelayanan ANC belum maksimal, P4K belum
terlaksana dengan baik, belum semua puskesmas melaksanakan kelas ANC hal tersebut
juga turut mempengaruhi belum tercapainya K4 sesuai target yang telah ditentukan.
9) Indikator kinerja cakupan pelayanan anak balita terjadi penurunan, ini dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya belum semua wilayah puskesmas SDIDTK, belum terintegrasi
kegiatan dengan PAUD, TK dan baru 5 Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu balita.
10) Indikator kinerja Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Cakupan Kunjungan Rawat Inap
mengalami penurunan, hal ini berarti tingkat derajat kesehatan masyarakat meningkat,
tingkat kesakitan atau morbiditas pada masyarakat menurun. Gambaran ini berarti pula
upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif sudah berjalan baik, namun masih di
atas atau mendekati target yang ditentukan.
11) Indikator kinerja Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada tahun
2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011, yaitu pada tahun 2012 jumlah siswa
yang dijaring kesehatannya sebanyak 17.230 siswa dari jumlah sasaran siswa SD kelas 1
atau setingkat sebanyak 20.563 siswa atau sebesar 83,7%. Sedangkan pada tahun 2011
jumlah siswa yang dijaring sebanyak 16.654 siswa dari total sasaran berjumlah 17.149
siswa atau sebesar 97,1% hal ini disebabkan dropout siswa pada saat penjaringan
dilakukan, siswa tidak berangkat sekolah, hal ini sudah diupayakan melalui kegiatan
sweeping sasaran, selain itu keterbatasan kemampuan Tim penjaringan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, baik kemampuan ketenagaan yaitu terbatasnya tenaga
guru UKS di sekolah, tenaga paramedis atau dokter. Keterbatasa sarana dan prasarana
juga turut berperan yakni untuk alat timbangan, pengukur tinggi badan (mikrotoa), dan
kartu snellen belum merata disetiap sekolah. Keterbatasan finansial yaitu belum
berjalannya dana sehat siswa di sekolah untuk menunjang pelaksanaan penjaringan
kesehatan siswa.
12) Indikator kinerja Cakupan peserta KB aktif disebabkan oleh Kualifikasi dan standarisasi
pelayanan KB belum terlaksana secara rutin, kompetensi belum dimiliki oleh semua
petugas di lapangan, dan pemahaman definisi operasional masih beragam, selain itu
terdapat pula kejadian efek samping atau komplikasi KB sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi masyarakat.
13) Indikator kinerja Cakupan desa siaga aktif terdapat kecenderungan meningkat dari tahun
sebelumnya , cakupan desa siaga pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan
tahun 2011. Pada tahun 2011 dari jumlah total desa dan kelurahan di Kabupaten
Banjarnegara yaitu 278 desa dan kelurahan ada 47 desa/kelurahan siaga aktif atau sebesar
16,9%, pada tahun 2012 jumlah desa dan kelurahan siaga aktif menjadi 82 desa/kelurahan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
286
atau sebesar 29%. Hal ini merupakan suatu perkembangan yang positif, dipengaruhi oleh
tingkat sosialisasi tentang desa dan kelurahan siaga aktif yang sudah semakin baik yaitu
sosialisasi baik melalui media massa, maupun advokasi dan kerjasama dengan
stakeholder guna meningkatkan fungsi dan peran desa dan kelurahan siaga aktif bagi
masyarakat.
14) Indikator kinerja persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat, Persentase
penduduk yang menggunakan jamban sehat, Persentase penduduk tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS), Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan,
Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan tempat
pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan disebabakan oleh
sosialisasi kesehatan lingkungan ke masyarakat belum optimal sehingga belum mampu
mengubah pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk penyehatan
lingkungan, pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan atau instansi terkait belum
secara rutin dan sesuai dengan definisi operasional yang telah ditentukan, keterbatasan
sumber daya dalam kegiatan penyehatan lingkungan di masyarakat.
15) Indikator kinerja balita yang datang dan ditimbang disebabkan oleh Partisipasi
masyarakat dalam penimbangan di posyandu Kabupaten Banjarnegara tahun 2012
sebesar 71,53%, angka ini belum memenuhi dari target yang harus dicapai pada tahun
tersebut sebesar 80 %. Pencapaian D/S yang belum memenuhi target berkaitan dengan
kegiatan penimbangan di posyandu yang relatif monoton, berkurangnya kader posyandu
yang melakukan kunjungan rumah, tidak adanya reward bagi kader mengakibatkan kader
kurang aktif, balita yang lulus imunisasi cenderung tidak datang ke posyandu.
Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 sebesar 71,2%, terlihat kenaikan seiring
dengan kegiatan penyuluhan yang dilakukan petugas kepada masyarakat tentang
pentingnya penimbangan balita secara teratur tiap bulan, adanya pemberian makanan
tambahan di posyandu juga membuat kunjungan meningkat.
16) Indikator kinerja balita yang naik berat badannya disebabkan pengetahuan keluarga
tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di
tingkat keluarga. Cakupan balita yang naik timbangannya (N/D) di Kabupaten
Banjarnegara tahun 2012 sebesar 72,73 %. Dibandingkan tahun 2011 (72,72%) cakupan
N/D mengalami kenaikan sebesar 0,01% meskipun belum memenuhi target (80%).
Belum terpenuhinya target N/D disebabkan karena faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kenaikan berat badan balita sangat kompleks antara lain status kesakitan, asupan
makan balita kurang seimbang, ketersediaan pangan rumah tangga masih kurang karena
kemiskinan dan pola asuh yang kurang mendukung.
17) Indikator kinerja Balita dibawah garis merah dan Persentase balita gizi buruk (BB/TB)
menurun. Namun hal ini menunjukan perkembangan yang baik dengan adanya penurunan
kasus buruk, adapun upaya yang dilakukan antara lain optimalisasi pemantauan status
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
287
gizi bayi menggunakan KMS, pemberian stimulan bagi balita kurang gizi, penyuluhan
gizi seimbang dan rujukan kasus.
18) Indikator kinerja angka usia harapan hidup meningkat dikarenakan kesadaran hidup akan
perilaku hidup sehat dan tingkat perekonomian masyarakat yang meningkat.
19) Indikator kinerja BOR, LOS, TOI, BTO dan kelengkapan jenis pelayanan spesialis
disebabkan oleh belum terpenuhinya kebutuhan penambahan kapasitas tempat tidur untuk
beberapa kelas perawatan (kelas III dan VIP) serta belum terpenuhinya kebutuhan dokter
spesialis anak dan spesialis anestesi.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Peningkatan kemampuan pemberi layanan ditingkat dasar dengan pelatihan-pelatihan
teknis serta pemenuhan sarana dan prasarana di pelayanan tingkat dasar (PKD dan
Puskesmas).
2) Fasilitas pelayanan persalinan dapat terstandarisasi sehingga mampu melayani pelayanan
persalinan dengan baik serta perlunya peningkatan kualitas pelayanan melalui
optimalisasi kompetensi SDM dan dukungan anggaran.
3) Adanya kebijakan yang tepat disemua level pengambil kebijakan dalam penaganan
malaria secara kompeherensif mengingat bahwa kondisi lingkungan geografis beberapa
wilayah di Kabupaten Banjarnegara mendukung untuk perkembangan vektor malaria,
sehingga kewaspadaan pengendalian vektor tetap dilakukan, karena merupakan daerah
endemis malaria.
4) Dalam rangka upaya penemuan kasus AFP masih perlu diintensifkan melalui sosialisasi
ke masyarakat, optimalisasi surveilance AFP, Pemberdayaan masyarakat untuk active
detection AFP.
5) Untuk meningkatkan cakupan penemuan penderita baru BTA yang perlu dilakukan antara
lain :
a) Melibatkan Rumah Sakit dalam strategi DOTS yaitu mengutamakan diagnosis TB
dengan pemeriksaan dahak secara SPS atau yang lazim dengan pemeriksaan BTA TB
b) Meningkatkan mutu laboratorium Puskesmas baik secara kualitas maupun kuantitas
untuk lebih mendekatkan pelayanan diagnosis / pemeriksaan penyakit yang
memelukan pemeriksaan Laboratorium kepada masyarakat.
c) Meningkatkan sosialisasi baik Internal maupun Eksternal Puskesmas agar program TB
dengan strategi DOTS bukan hanya milik pemegang TB Puskesmas saja.
6) Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dengan
sinkronisasi pencatatan dan pelaporan, sosialisasi media massa, monitoring dan evaluasi.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
288
7) Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 dengan
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
pada trimester pertama dan menjalin kemitraan bidan dengan dukun bayi, kader
kesehatan dan tokoh masyarakat P4K secara menyeluruh dengan melibatkan keluarga dan
lingkungan ibu hamil, serta sweeping sasaran dapat meningkatkan cakupan K4.
8) Upaya untuk meningkatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat yaitu
optimalisasi kerjasama oleh Tim UKS baik di Tingkat Kecamatan maupun Kabupaten
guna mundukung kelancaran dan ketepatan fungsi penjaringan anak sekolah.
9) Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan peserta KB aktif yaitu
Pendidikan masyarakat melalui media massa, pertemuan lintas program dan lintas
sektoral, dan safari KB di wilayah.
10) Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan persentase kualitas air minum
yang memenuhi syarat, Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat,
Persentase penduduk tidak Buang air Besar Sembarangan (BABS), Persentase cakupan
TTU yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat
kesehatan, Persentase cakupan tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu sosialisasi tentang kesehatan lingkungan dan aspeknya kepada
kelompok sasaran, stimulan jamban di beberapa desa guna memacu penggunaan jamban
sehat di masyarakat.
Sasaran 7 : Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase penduduk di atas garis
kemiskinan
82,11 % 80,83% 98,44
2. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi
4 buah 4 buah 100
3. Persentase PMKS skala Kabupaten yang
memperoleh Bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
28% 0,66% 2,36
4. Persentase PMKS skala Kabupaten yang
menerima program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama
27,95 % 0,47% 1,68
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
289
Indikator Kinerja Target Realisasi %
(KUBE) atau kelompok sosial ekonomi
sejenis lainnya
5. Persentase Panti Sosial skala kabupaten
yang menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan sosial
45 % 100% 222,2
6. Persentase wahana kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat (WKBSM) yang
menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan sosial
20,90 % 20% 95,69
7. Persentase penyandang cacat fisik dan
mental serta lanjut usia tidak potensial
yang telah menerima jaminan sosial
14,00 % 0,49% 3,50
Rata-rata capaian 74,84
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 74,84 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya, Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya., Program pembinaan para
penyandang cacat dan eks trauma, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima
program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis lainnya”, dicapai melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
lainnya, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Keluaraga rawan sosial ekonomi yang mendapat pelatihan dan
pembinaan dibidang usaha ekonomi produk serta bantuan
stimulan modal usaha
sejumlah 54 KUBE
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut
usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial ”, dicapai melalui Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya., Program pembinaan para penyandang cacat dan eks
trauma , dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
290
- PMKS khususnya penyandang cacat yang mendapat pelayanan
dan rehabilitasi sosial
sejumlah 51 orang
- Penyandang cacat dan eks trauma yang mendapat pendidikan
dan pelatihan
sejumlah 60 orang
- PMKS khusunya penyandang cacat yang mendapatkan
pelayanan pembinaan dan bantuan
Sejumlah 15 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase penduduk di atas garis
kemiskinan
78,64 80,83 80,83*) 80,83*)
2. Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi
4 buah 4 buah 4 buah
3. Persentase PMKS skala
Kabupaten yang memperoleh
Bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
0,66%
4. Persentase PMKS skala
Kabupaten yang menerima
program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis lainnya
3,05% 4,32% 0,47%
5. Persentase Panti Sosial skala
kabupaten yang menyediakan
sarpras pelayanan kesejahteraan
sosial
100%
6. Persentase wahana kesejahteraan
sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan
sarpras pelayanan kesejahteraan
sosial
20%
7. Persentase penyandang cacat fisik
dan mental serta lanjut usia tidak
potensial yang telah menerima
0,49%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
291
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
jaminan sosial
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun)
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Indikator kinerja penduduk diatas garis kemiskinan meningkat disebabkan oleh tingkat
perekonomian masyarakat yang semakin meningkat yaitu pendapatan perkapita tahun
2011 Rp. 7.032.572,00 menjadi pada tahun 2012 Rp. 7.534.996,00
2) Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima program
pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya menurun disebabkan oleh keterbatasan alokasi anggaran
Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari
Kementerian Sosial.
3) Indikator kinerja Persentase PMKS skala Kabupaten yang memperoleh Bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar, Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial tidak tercapai disebabkan
oleh keterbatasan anggaran untuk penanganan PMKS dan jaminan sosial bagi
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial.
4) Indikator kinerja Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat
(WKBSM) yang menyediakan sarpras pelayanan kesejahteraan social disebabkan oleh
keterbatasan anggaran yang dimliki masing-masing lembaga.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengusulkan anggaran dan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial secara rutin agar
mendapat alokasi program penanganan untuk PMKS.
2) Mengoptimalkan anggaran yang ada.
Sasaran 8 : Meningkatnya keberdayaan masyarakat desa
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
292
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Cakupan penyediaan informasi Data
Mikro Keluarga di setiap Desa
100%
(278 ds/kel)
100%
(278 ds/kel)
100
2. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 65,9 % 54,65% 80,41
3. PKK aktif 100 % 100 % 100
4. Posyandu aktif 85,80% 85,80% 100
5. Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
33,00 % 33,00 % 100
Rata-rata capaian 96,08
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 96,08 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Keluarga Berencana,
Program Peningakatan peran perempuan di pedesaan , Program Pengembangan Model
Operasional BKB-Posyandu-PADU, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Cakupan penyediaan informasi Data Mikro Keluarga di
setiap Desa ”, dicapai melalui Program Keluarga Berencana , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya pendataan keluarga pada 278 desa/kel atau 277.984 KK
Indikator kinerja sasaran” Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK dan PKK aktif ”
dicapai melalui Program Peningakatan peran perempuan di pedesaan, dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya kegiatan PKK di 278 desa/kel
Indikator kinerja sasaran “ Posyandu aktif ”, dicapai melalui Program Pengembangan
Model Operasional BKB-Posyandu-PADU dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya lomba posyandu tingkat kabupaten/ provinsi
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
293
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Cakupan penyediaan informasi
Data Mikro Keluarga di setiap
Desa
100
(271.664
KK)
100
(275.512
KK)
100
(277.894
KK)
2. Rata-rata jumlah kelompok
binaan PKK
57% 65,84% 54,65%
3. PKK aktif 100% 100% 100%
4. Posyandu aktif 81,97 82 85,80
5. Swadaya Masyarakat terhadap
Program pemberdayaan
masyarakat
20% 33% 33%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif (naik-
turun)
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
1) Pendataan keluarga secara on line terkendala server dari BKKBN yang sering ada
hambatan pada koneksi (koneksi rendah).
2) Beberapa Kecamatan tidak ada koneksi internet/rendah
3) Adanya perpindahan penduduk yang secara otomatis mengurangi jumlah dasawisma dan
adanya dasawisma yang tidak aktif sehingga mempengaruhi indikator rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Perekapan manual tetap dilaksanakan sehingga pada akhir tahun tetap tersaji data
pokok KB.
2) Pendataan on line tetap diselesaikan, bagi kecamatan yang tidak ada akses internet
mengentri data di BKBPP Kabupaten.
3) Pengalihan sistem entri dari on line menjadi off line untuk lebih efektif dan efisien.
4) Memberikan sosialisasi kepada masyarakat/ dasawisma untuk aktif dalam posyandu.
Sasaran 9 : Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
294
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (dua belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah
66,00 % 46,70
(4.666/9992)
70,75
2. Persentase perempuan di lembaga
legislative
16,00 % 16%
(8/50)
100
3. Rasio KDRT 0,0077 % 0,00012%
(33/277.894)
189,35
4. Partisipasi angkatan kerja perempuan 21,91 % 38,75%
(176.126/454.525)
176,86
5. Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
80,00 %
100,00 %
(62 orang)
125
6. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang men dapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan
terpadu
70 %
100%
142,85
7. Cakupan layanan rehabilitasi sosial
yang diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial terlatih bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan di dalam unit pelayanan
terpadu
60 % 66,66% 111,11
8. Cakupan bimbingan rohani yang
diberikan oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
60 % 50% 83,33
9. Cakupan penegakan hukum dan
tingkat penyidikan sampai dengan
putusan pengadilan atas kasus-kasus
kekerasan yang mendapat pelayanan
bantuan hukum
40 % 33% 82,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
295
Indikator Kinerja Target Realisasi %
10. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
40 % 50% 125
11. Cakupan layanan pemulangan bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan
40 %
100%
(1)
250
12. Cakupan pelayanan reintegrasi sosial
bagi perempuan dan anak korban
kekerasan
70 % 95,08% 135,83
Rata-rata Capaian 132,72
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 132,72%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penguatan
Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak , yang keseluruhannya dilaksanakan
melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
2. Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
3. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Adapun output dari 3 (tiga) kegiatan tersebut adalah:
1. Output kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan
Perempuan Anak, berupa:
- Forum anak 30 anak
- Pembentukan PPT 5 Kecamatan (@15 orang)
Sudah ada 15 orang
- Fasilitasi PSWGA 15 orang pengurus (di Poltek)
- Penguatan Pokja PUG/PUHA 52 orang
- Penguatan PUG Berbasis Masyarakat 30 orang (1 PUG BM di Kab)
- Penguatan Tim Teknis PUG 20 orang
- Penguatan Gugus Tugas KLA 20 orang
- Tim driver ARG 4 orang
- Pengumpulan Data Siga 30 SKPD/Sektoral
2. Output kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak berupa:
- Penguatan PPT 20 Kecamatan untuk 600 orang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
296
- Pendampingan korban KBGA/sosialisasi 20 Kecamatan
3. Output kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak,berupa :
- Workshop Tk. Kabupaten sebanyak 62 orang
- Pembentukan Gugus tugas pada 10 Kecamatan dan 10 desa atau sebanyak 220 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
45,66%
(4968/
10.881)
46,70
(4.666/9992
2. Persentase perempuan di
lembaga legislative
16%
(8/50)
16%
(8/50)
16%
(8/50)
3. Rasio KDRT 0,00012%
(33/277.894)
4. Partisipasi angkatan kerja
perempuan
38,75%
(176.126/454.
525)
5. Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan
100,00 %
(62 orang)
6. Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
men dapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit
pelayanan terpadu
100% 100%
7. Cakupan layanan rehabilitasi
sosial yang diberikan oleh
petugas rehabilitasi sosial
terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu
84% 66,66%
8. Cakupan bimbingan rohani
yang diberikan oleh petugas
bimbingan rohani terlatih
33% 50%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
297
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu
9. Cakupan penegakan hukum
dan tingkat penyidikan
sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus
kekerasan yang mendapat
pelayanan bantuan hukum
68% 33%
10. Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
mendapatkan layanan
bantuan hukum
35% 50%
11. Cakupan layanan
pemulangan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan
50% 100%
12. Cakupan pelayanan
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak korban
kekerasan
50% 95,08%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat,
namun ada 2 (dua) indikator yang menurun yaitu Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban
kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu dan Cakupan penegakan hukum dan tingkat
penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang mendapat
pelayanan bantuan hukum.
Capaian kinerja yang menurun tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Relawan pendamping dan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak belum
seluruhnya dilatih.
2) Penanganan korban masih sangat tergantung dengan ketersediaan anggaran dan belum
semua unit layanan menyediakan anggaran sesuai dengan SPM Layanan Terpadu
3) Belum adanya dukungan anggaran dari kementerian/Provinsi terkait dengan capaian SPM
Layanan Terpadu. Begitu juga untuk capaian indikator kinerja utama Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dan hanya mengandalkan dukungan anggaran dari
APBD Kabupaten.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
298
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Meningkatkan koordinasi SKPD dan lembaga yang terkait dalam penanganan korban
kekerasan gender dan anak
2) Percepatan Strategi PUG dan PUHA
3) Meningkatkan jalinan jejaring lintas sektoral
4) APBD Kabupaten menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi target
yang harus dipenuhi baik dari SPM maupun IKU.
Sasaran 10 : Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan xxx indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,17 %
2,27% 95,39
2. Rasio akseptor KB 76,70 %
76,51% 99,75
3. Jumlah peserta KB aktif 149.696 152.090 101,60
4. Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya
dibawah usia 20 tahun
3,54 % 2,81% 120,62
5. Cakupan sasaran pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB Aktif
74,10 % 76,51% 103,25
6. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need)
7,25 % 10,51% 55,03
7. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita
(BKB) ber-KB
60,50 %
(dari 18.578)
76,07%
(14.133)
125,74
8. Cakupan PUS peserta KB anggota Usia
Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPKS) yang ber-KB mandiri
70,00 % 85,35% 121,93
9. Ratio Penyuluh KB / Petugas Lapangan
KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap
desa / kelurahan 2 PKBD
86,00 % 19,78%
(1:5)
23
10. Ratio Petugas Pembantu Pembina KB
Desa (PKBD) setiap Desa / kelurahan 1
100,00 % 100% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
299
Indikator Kinerja Target Realisasi %
PKBD
11. Cakupan penyediaan alat dan obat
kontrasepsi untuk memenuhi permintaan
masyarakat
33,30 %
62,48% 187,63
12. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
53,00 % 51,58% 102,68
Rata-rata Capaian 103,05
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 103,05%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Keluaraga Berencana.
, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran : Rata-rata jumlah anak per keluarga; Cakupan PUS yang
istrinya di bawah usia 20 tahun; Cakupan sasaran PUS yang menjadi peserta KB Aktif;
Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmeet need); Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I; dicapai melalui program Keluarga Berencana dengan 1 (satu) kegiatan
yang outputnya berupa:
- Terlayaninya peserta KB Baru dari keluarga miskin di 20 Kecamatan atau 11.500
akseptor
Indikator kinerja sasaran : Persentase peserta KB Aktif pria; Rasio akseptor KB;
Jumlah peserta KB aktif; Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber KB, dicapai
melalui program Keluarga Berencana dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Sosialisasi KB melalui pemutaran film 15 kali
- Sosialisasi KB melalui radio spot,aneka berita dan liputan berita 60 kali siar
- Tersedianya sarana KIE (Handycam,TV,DVD Player) 3 unit
Indikator kinerja sasaran “Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan masyarakat”, dicapai melalui program Keluarga Berencana, dengan
kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB yang outputnya berupa :
- Tersedianya sarana PLKB 53 unit
- Tersedianya BKB Kit 56 unit
- Tersedianya IUD Kit 20 unit
- Tersedianya mebelair BP KB 4 paket
- Tersedianya Komputer 7 unit
- Terbangunnya Gedung Balai Penyuluhan KB 4 unit
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
300
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rata-rata jumlah anak per
keluarga
2,2 2,17 2,27
2. Rasio akseptor KB 81,01 82,01 76,51
3. Jumlah peserta KB aktif 157.614 149.575 152.090
4. Pasangan Usia Subur (PUS) yang
istrinya dibawah usia 20 tahun
2,81
5. Cakupan sasaran pasangan Usia
Subur menjadi Peserta KB Aktif
76,51
6. Cakupan PUS yang ingin ber-KB
tidak terpenuhi (unmet need)
10,82 10,94 10,51
7. Cakupan anggota Bina Keluarga
Balita (BKB) ber-KB
76,07
(14.133)
8. Cakupan PUS peserta KB
anggota Usia Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPKS) yang ber-KB mandiri
85,35
9. Ratio Penyuluh KB / Petugas
Lapangan KB 1 PKB/PLKB
Desa (PKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PKBD
1:4 1:4 19,78
(1:5)
10. Ratio Petugas Pembantu Pembina
KB Desa (PKBD) setiap Desa /
kelurahan 1 PKBD
100
11. Cakupan penyediaan alat dan
obat kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat
62,48
12. Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I
51,58
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun)
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
301
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
Indikator “ Rata-rata jumlah anak perkeluarga, Rasio Akseptor KB, Jumlah peserta
KB aktif Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmeet need), Ratio Penyuluh KB
/ Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap desa / kelurahan 2 PKBD
capaiannya menurun disebabkan keterbatasan tenaga PLKB yang semakin berkurang karena
banyaknya tenaga PLKB memasuki pensiun. Sedangkan rekruitmen tenaga PLKB tidak
sebanding dengan kebutuhan sehingga mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang
pentingnya keluarga berencana.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Mengoptimalkan peran PKBD disetiap desa/kelurahan dalam pelaksanaan
program/kegiatan KB.
2) Mengoptimalkan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendukung
program/kegiatan KB
Sasaran 11 : Meningkatnya profesionalisme angkatan kerja
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio lulusan S1/S2/S32 119,37 per
10.000
penduduk
132,72 111,18
2. Rasio ketergantungan 38,05 52,38 62,34
3. Pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan
50,00 % 25,68% 51,36
4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi
peserta program Jamsostek
40% 40% 100
5. Besaran pemeriksaan perusahaan 24 % 18,46% 76,92
6. Besaran pengujian peralatan di
perusahaan
22,0 % 44,14% 200,64
7. Besaran Tenaga kerja yang mendapat 40 % 40% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
302
Indikator Kinerja Target Realisasi %
pelatihan berbasis kompetensi (40 orang) (40 orang)
8. Besaran Tenaga kerja yang mendapat
pelatihan berbasis masyarakat
33 %
(60 orang)
33 %
(60 orang)
100
9. Besaran Tenaga kerja yang mendapat
pelatihan kewirausahaan
37 % 37,38% 101,03
Rata-rata Capaian 100,38
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100,38 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan
Kesempatan kerja , Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga ketenagakerjaan ,
Program Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan ”, dicapai
melalui Program Peningkatan Kesempatan kerja, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya penyebarluasan informasi tenaga bursa kerja sejumlah 125 orang
- Terlaksananya penyebarluasan informasi tenaga bursa kerja
melalui pameran bursa kerja (job affair)
sejumlah 485 orang
- Penempatan tenaga kerja lokal (AKL) sejumlah 527 orang
- Penempatan tenaga kerja antar daerah (AKAD) sejumlah 561 orang
- Penempatan tenaga kerja antar negara (AKAN) sejumlah 559 orang
- Kesempatan kerja melalui padat karya produktif wirausaha
baru dan TTG
sejumlah 284 orang
Indikator kinerja sasaran “ Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program
Jamsostek Besaran pemeriksaan perusahaan dan Besaran pengujian peralatan di perusahaan”,
dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga ketenagakerjaan ,
dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan
sejumlah 100
orang/perusahaan
- Terlaksananya survei kebutuhan hidup layak untuk
menentukan UMK
Indikator kinerja sasaran “ Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis
kompetensi, Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis masyarakat dan Besaran
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
303
Tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan, ”, dicapai melalui Program
Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Terlaksananya pelatihan ketrampilan kerja dan kejuruan sejumlah 40 orang
- Terlaksananya pelatihan ketrampilan kerja berbasis
masyarakat
sejumlah 60 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Rasio lulusan S1/S2/S3 109,79 200,15 198,86 132,72
2. Rasio ketergantungan 37,81 39,75 52,38 52,38
3. Pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan
35,22% 65,17% 48,72% 25,68%
4. Besaran pekerja/buruh yang
menjadi peserta program
Jamsostek
40,37% 40,03% 40%
5. Besaran pemeriksaan perusahaan 35,57% 40,76% 18,46%
6. Besaran pengujian peralatan di
perusahaan
44,14%
7. Besaran Tenaga kerja yang
mendapat pelatihan berbasis
kompetensi
40%
8. Besaran Tenaga kerja yang
mendapat pelatihan berbasis
masyarakat
33 %
9. Besaran Tenaga kerja yang
mendapat pelatihan
kewirausahaan.
14,08% 37,38%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif (nai-
turun).
Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan
oleh:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
304
1) Indikator kinerja Rasio lulusan S1/S2/S3 menurun, disebabkan karena menurunnya
jumlah lulusan S1/S2/S3 dari tahun 2011 sejumlah 18.668 menjadi 12.459 pada tahun
2012.
2) Indikator Rasio ketergantungan meningkat disebabkan oleh meningkatnya jumlah
penduduk usia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun dibandingkan usia 15-64
tahun yaitu tahun 2011 sejumlah 265.301 orang menjadi 322.695 orang pada tahun 2012.
3) Indikator kinerja Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan menurun, disebabkan
oleh :
a) Tidak adanya laporan pencari kerja yang telah ditempatkan baik oleh pihak
pengguna/ perusahaan lewat pengembalian kartu antar kerja ke dinas yang
membidangi ketenagakerjaan maupun oleh lembaga penempatan disekolah
menengah kejuruan da perguruan tinggi.
b) Terbatasnya formasi/lowongan kerja di perusahaan yang sama pada tahun yang
berbeda serta minimnya informasi dari pihak pengguna/perusahaan.
c) Belum adanya suatu metode untuk mendapatkan informasi data pencari kerja yang
telah ditempatkan di suatu perusahaan.
d) Belum adanya pegawai fungsional pengantar kerja.
4) Indikator Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek menurun
disebabkan oleh kurangnya kesadaran pengusaha terhadap pentingnya program jamsostek
sehingga belum tentu semua tenaga kerja menjadi peserta Jamsoskes tergantung dari
perusahaan masing-masing.
5) Indikator kinerja Besaran pemeriksaan perusahaan menurun, disebabkan oleh jumlah
perusahaan yang melaksanakan wajib lapor bertambah namun petugas pemeriksa
jumlahnya masih tetap.
6) Indikator kinerja Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan
meningkat, disebabkan oleh banyaknya pencari kerja yang membutuhkan pelatihan dan
meningkatnya alokasi anggaran.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Penyebarluasaan informasi bursa tenaga kerja dan pembinaan pada lembaga penempatan
dan pihak pengguna tenaga kerja dan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan job fair.
2) Memberikan sosialisasi kepada perusahaan tentang berbagai peraturan perundang-
undangan tentang ketenagakerjaan seperti mengikutsertakan pekerja untuk mengikuti
program jamsostek dsb.
3) Mengusulkan penambahan anggaran dan pegawai pengawas untuk menunjang kegiatan
pemeriksaan perusahaan.
Sasaran 12 : Meningkatnya tertib hukum
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
305
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase penyelesaian penanganan
kasus
92% 92% 100
2. Penegakan Perda 100 % 100% 100
Rata-rata Capaian 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui
9 (sembilan) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyelesaian penanganan kasus dan Penegakan
Perda ”, dicapai melalui Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal , dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran : 67 kasus
- Jumlah pengusaha yang tidak berijin : 137 kasus
- Jumlah reklame yang tidak berizin : 148 kasus
- Jumlah reklame yang habis masa izinnya : 195 kasus
- Jumlah reklame yang salah pemasangan : 1961 kasus
- Jumlah penjual cukai rokok yang ditata : 25 kasus
- Jumlah penjual/pengecer miras : 26 kasus
- Jumlah pengguna miras yang dibina : 20 kasus
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Persentase penyelesaian
penanganan kasus
90% 92% 92%
2. Penegakan Perda 100% 100% 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
306
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja pada indikator “Persentase penyelesaian penanganan kasus”
meningkat, karena kasus pelanggaran perda di Kabupaten Banjarnegara juga meningkat.
Dalam hal penegakan pelanggaran perda, kinerjanya menurun karena jumlah
kasusnya semakin meningkat. Menurunnya kinerja disebabkan karena :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang Perda Perizinan, Perda Reklame, Peraturan
tentang Cukai Roko Tembakau dan Perda Khamar dan minuman Beralkohol karena
kurangnya sosialisasi.
2. Kewenangan Satpol PP hanya sampai pada tahap Represif Non Yustisia, yaitu berupa :
a. Pembinaan :
- Penyuluhan
- Sosialisasi
b. Pengawasan :
- Surat Pernyataan : kesediaan untuk menataati peraturan yang berlaku (jangka
waktu 15 hari).
- Surat Teguran :
1) Surat Teguran I (7 Hari).
2) Surat Teguran II (3 hari).
3) Surat Teguran III (1 hari).
c. Penertiban.
3. Pada Satpol PP Kabupaten Banjarnegara belum memiliki PPNS.
Disisi lain walaupun kasus pelanggaran perda meningkat, namun capaian kinerja
pada indikator “Penegakan Perda” dapat tercapai 100%.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Merevisi Perda yang sudah tidak relevan dan penetapan juklak / Peraturan Bupati dari
Peraturan Daerah yang ditegakan.
2) Sosialisasi Peraturan Daerah khususnya yang berkaitan dengan perizinan, reklame dan
khamar atau minuman beralkohol;
3) Penambahan panggung-panggung reklame sebagai tempat pemasangan reklame.
4) Kerjasama dengan aparat dan masyarakat dengan maraknya khamar / minuman
beralkohol khususnya jenis tuak / ciu.
5) Diperlukan kerjasama untuk pembinaan dan pengawasan dengan tokoh-tokoh
keagamaan, dinas sosial dan aparat kepolisian terkait kerawanan sosial dan keamanan
yang mungkin timbul sebagai akibat dari maraknya pengguna miras khususnya anak-anak
punk.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
307
6) Perlu sosialisasi Peraturan Perundangan dan Peraturan lain dibawahnya tentang Cukai
Rokok dan Hasil Tembakau secara terus menerus sehingga penjual / pengecer tidak lagi
menjual rokok tanpa cukai
7) Adanya diklat PPNS bagi Anggota Satpol PP sebagai aparat penegak Perda, sehingga
pelanggar-pelanggar perda nantinya bisa diproses lebih lanjut / tipiring untuk
menimbulkan efek jera.
8) Mengusulkan penambahan jumlah anggota Satpol PP sebanyak guna menangani
banyaknya kasus pelanggaran perda baik karena penambahan cakupan operasi dan
munculnya kegiatan baru karena tuntutan aturan dan tuntutan peningkatan pelayanan
masyarakat. Penambahan anggota sesuai rasio jumlah satpol per 10.000 penduduk.
Anggota Satpol PP saat ini 58 personil dengan penduduk Banjarnegara 923.971. maka
seharusnya minimal ada 92 personil Satpol PP. Dengan demikian terdapat kekurangan 34
personil.
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI
DAN KEARIFAN LOKAL
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya peran aktif pemuda dalam pembangunan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah organisasi pemuda 24 buah 24 buah 100
2. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 kali 7 kali 100
Rata-Rata Capaian 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
308
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peran Serta
Kepemudaan, Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, Manajemen Pelayanan Pendidikan
, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan output sebagai berikut:
- Penyelenggaraan dan Pengiriman
Kegiatan Sumpah Pemuda(KSP)
sejumlah 10 orang
- Terlaksananya kegiatan tata upacara dan baris berbaris pelajar
- Terlaksananya seleksi dan pengiriman paskibraka
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah organisasi pemuda 24 24 24
2. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 7 7
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin stabil.
Sasaran 2 : Meningkatnya pencapaian prestasi olahraga
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah organisasi olahraga 27 buah 27 buah 100
2. Jumlah kegiatan olahraga 5 kali 9 kali 180
3. Gelanggang / balai remaja (selain milik
swasta)
4 buah 4 buah 100
4. Lapangan olahraga 46 buah 46 buah 100
5. Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah
penduduk
0,0016 per
10.000
0,0178 1.112,50
6. Jumlah gedung olahraga per 10.000
jumlah penduduk
0,0003 per
10.000
0,0003 100
Rata-rata Capaian 282,08
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
309
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 282,08%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Program Peran Serta
Kepemudaan, Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, Manajemen Pelayanan Pendidikan
, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan output sebagai berikut:
- Terlaksananya kegiatan POPDA tingkat Kabupaten
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah organisasi olahraga 27 27 27
2. Jumlah kegiatan olahraga 5 5 9
3. Gelanggang / balai remaja (selain
milik swasta)
4 4 4
4. Lapangan olahraga 46 46 118
5. Jumlah klub olahraga per 10.000
jumlah penduduk
0,0016 0,0016 0,0178
6. Jumlah gedung olahraga per
10.000 jumlah penduduk
0,0003 0,0003 0,0003
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Adanya pembinaan secara berkala bagi atlet/ siswa berprestasi
2) Penghargaan bagi atlet/ siswa berprestasi
Sasaran 3 : Meningkatnya pelesatarian seni dan budaya tradisional
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
310
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya 66 kali
66 kali 100
2. Jumlah grup kesenian per 10.000
penduduk
0,070 per
10.000
0,123 175,7
3. Gedung kesenian per 10.000 penduduk 0 per 10.000 0 0
Rata-rata Capaian 137,85
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengelolaan
Keragaman Budaya , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Penyelenggaraan festival seni dan budaya, Jumlah grup
kesenian per 10.000 penduduk dan Gedung kesenian per 10.000 penduduk ”, dicapai
melalui Program Program Pengelolaan Keragaman Budaya , dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Terselenggaranya pentas kesenian tradisional di daerah
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Penyelenggaraan festival seni dan
budaya
66 66 66
2. Jumlah grup kesenian per 10.000
penduduk
0,069 0,069 0,123
3. Gedung kesenian per 10.000
penduduk
0 0 0
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Indikator kinerja Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk meningkat dikarenakan
adanya pembinaan intensif dari dinas kepada grup kesenian .
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
311
2) Indikator kinerja Gedung kesenian per 10.000 penduduk dikarenakan belum ada gedung
kesenian di Kabupaten Banjarnegara.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
Mengalokasikan anggaran pada tahun 2013 untuk melaksanakan pembangunan gedung
kesenian.
Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah dan cagar
budaya
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 0,0002 0,0002 100
2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya
yang dilestarikan
0% 2,47% 247
Rata-rata Capaian 173,5
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 173,5 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program pengembangan
destinasi pariwisata, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan
rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “ Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs
dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan”, dicapai melalui Program pengembangan
destinasi pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- terehabilitasinya sarana benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
312
Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012
1. Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
0,0002 0,0002 0,0002
2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar
Budaya yang dilestarikan
0 0 2,47
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat
Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:
1) Ketersediaan anggaran yang cukup untuk pelestarian Benda, Situs dan Kawasan Cagar
Budaya
2) Adanya komitmen dari pengambil kebijakan untuk peningkatan kegiatan kesenian.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pencapaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai
operasional Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2012 mendapat anggaran
sebesar Rp 1.147.279.899.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan
tambahan melalui APBD Perubahan mengalami kenaikan menjadi Rp 1.242.254.339.000,-
atau mengalami kenaikan sebesar 8,28%.
Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp 1.111.145.362.420,- atau sebesar
89,45 %, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel III.2
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN ANGGARAN 2012
\
NO. URAIAN
JUMLAH (Rp) BERTAMBAH /
(BERKURANG)
ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI (Rp) (%)
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN 1,153,649,397,000.
00
1,193,098,804,187.
00
39,449,407,187.0
0
103.42
1 . 1 PENDAPATAN ASLI
DAERAH
77,716,593,000.00 94,271,467,989.00 16,554,874,989.0
0
121.30
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
313
1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak
Daerah
12,004,500,000.00 13,613,379,687.00 1,608,879,687.00 113.40
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 22,786,733,000.00 25,209,609,960.00 2,422,876,960.00 110.63
1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
8,636,550,000.00 8,611,972,016.00 (24,577,984.00) 99.72
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah
34,288,810,000.00 46,836,506,326.00 12,547,696,326.0
0
136.59
1 . 2 DANA PERIMBANGAN 791,376,876,000.00 794,742,431,657.00 3,365,555,657.00 100.43
1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
42,250,102,000.00 45,615,657,657.00 3,365,555,657.00 107.97
1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 681,395,924,000.00 681,395,924,000.00 0.00 100.00
1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 67,730,850,000.00 67,730,850,000.00 0.00 100.00
1 . 3 LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
284,555,928,000.00 304,084,904,541.00 19,528,976,541.0
0
106.86
1 . 3 . 3 Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Lainnya
21,709,739,000.00 41,348,952,791.00 19,639,213,791.0
0
190.46
1 . 3 . 4 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
168,674,789,000.00 168,674,789,000.00 0.00 100.00
1 . 3 . 5 Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
92,839,210,000.00 92,809,990,000.00 (29,220,000.00) 99.97
1 . 3 . 7 BEC - TF 1,332,190,000.00 1,251,172,750.00 (81,017,250.00) 93.92
2 BELANJA 1,242,254,339,000.
00
1,111,145,362,420.
00
(131,108,976,580.
00)
89.45
2 . 1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG
825,076,940,000.00 737,973,515,382.00 (87,103,424,618.0
0)
89.44
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 732,793,367,000.00 659,051,815,412.00 (73,741,551,588.0
0)
89.94
2 . 1 . 4 Belanja Hibah 34,814,300,000.00 33,276,897,258.00 (1,537,402,742.00
)
95.58
2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 11,210,900,000.00 10,192,900,000.00 (1,018,000,000.00
)
90.92
2 . 1 . 6 Belanja Bagi Hasil
kepada
Provinsi/Kabupaten/Ko
ta dan Pemerintah Desa
530,000,000.00 490,443,212.00 (39,556,788.00) 92.54
2 . 1 . 7 Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Ko
ta Pemerintahan Desa
35,728,373,000.00 34,851,834,500.00 (876,538,500.00) 97.55
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
314
Dan Partai Politik
2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga 10,000,000,000.00 109,625,000.00 (9,890,375,000.00
)
1.10
2 . 2 BELANJA LANGSUNG 417,177,399,000.00 373,171,847,038.00 (44,005,551,962.0
0)
89.45
2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 27,250,111,850.00 24,364,186,390.00 (2,885,925,460.00
)
89.41
2 . 2 . 2 Belanja Barang dan
Jasa
208,377,380,950.00 190,506,821,530.00 (17,870,559,420.0
0)
91.42
2 . 2 . 3 Belanja Modal 181,549,906,200.00 158,300,839,118.00 (23,249,067,082.0
0)
87.19
SURPLUS / (DEFISIT) (88,604,942,000.00
)
81,953,441,767.00 170,558,383,767.
00
(92.49)
3 PEMBIAYAAN DAERAH
3 . 1 PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
DAERAH
96,361,022,000.00 98,119,742,986.00 1,758,720,986.00 101.83
3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
96,361,022,000.00 96,361,022,986.00 986.00 100.00
3 . 1 . 5 Penerimaan kembali
investasi dana bergulir
0.00 2,720,000.00 2,720,000.00
3 . 1 . 7 Penerimaan Kembali
Dana investasi Daerah
0.00 1,756,000,000.00 1,756,000,000.00
3 . 2 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
DAERAH
7,756,080,000.00 7,096,080,000.00 (660,000,000.00) 91.49
3 . 2 . 2 Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
7,646,000,000.00 6,986,000,000.00 (660,000,000.00) 91.37
3 . 2 . 3 Pembayaran Pokok
Utang
110,080,000.00 110,080,000.00 0.00 100.00
PEMBIAYAAN NETTO 88,604,942,000.00 91,023,662,986.00 2,418,720,986.00 102.73
SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN TAHUN
BERKENAAN
0.00 172,977,104,753.00 172,977,104,753.
00
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
315
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan Visi Misi Organisasi dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Oleh karena itu Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2013 telah menyusun LAKIP Tahun 2012 untuk
selanjutnya laporan ini disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia sebagai Kepala
Pemerintahan melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dengan tembusan Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Tengah dan Kepala Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Banjarnegara
mendasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2011-
2016, penyusunan LAKIP mendasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan LAKIP dan disempurnakan dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini mengembangkan dari
6 Misi yang ada pada RPJMD yang selanjutnya dikaji dan dianalisa melalui 51 (lima puluh
satu) sasaran dan 345 (tiga ratus empat puluh lima) Indikator Kinerja Utama Kabupaten
Banjarnegara.
Berdasarkan 345 (tiga ratus empat puluh lima) Indikator Kinerja, dilakukan
pengukuran kinerja untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Analisis lingkungan strategis yang melingkupi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
terdiri dari dua lingkungan, yakni lingkungan Internal yang terdiri dari Kekuatan ( Srengths
) dan kelemahan ( Weakness ) dan lingkungan dari luar (Eksternal ) yang terdiri dari
peluang ( Opportunity ) dan ancaman ( Threats ) dengan uraian senagai berikut :
a. Faktor Internal :
1. Kekuatan ( Srengths )
- Kabupaten Banjarnegara mempunyai Potensi pertanian lahan basah seluas 14.867 Ha
dengan potensi tanaman pangan seperti padi dan palawija sebagai pola gilir tanam,
disamping itu juga terdapat pertanian lahan bukan sawah seluas 55.842 Ha dengan
komoditas tanaman padi gogo dan palawija seperti ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
316
dan jagung. Selain itu juga terdapat potensi hortikultura yang meliputi buah-buahan
seperti salak, durian, duku, manggis, rambutan, mangga, pisang, jeruk dan sebagainya.
- Potensi komoditas perkebunan yang meliputi teh, kopi, melati gambir, kelapa, tanaman
obat-obatan seperti cengkeh, kapulaga, lada, albasia dan sebagainya.
- Di bidang perikanan memiliki potensi ikan jenis gurami, tawes , nila, lele dan
sebagainya. Budidaya yang dilaksanakan meliputi kolam pembenihan, kolam
pembesaran, air deras, mina padi, mina ayam dan sebagainya.
- Di bidang peternakan potensinya meliputi ternak besar seperti sapi. Sedangkan ternak
kecil meliputi kambing dan domba, kemudian untuk ternak unggas meliputi ayam ras,
ayam buras, itik dan sebagainya.
- Adanya potensi pertambangan galian golongan C yang cukup tinggi yang meliputi pasir
kwarsa, trass, asbes, batu gamping, feildspar, tanah liat, oker, batu tulis, Zeolit, andesit,
diorit, marmer, pasir, batu kali dan sebagainya. Khususnya bahan tambang jenis pasir
kwarsa, telah dieksploitasi ke luar yang belum dieksploitasi adalah marmer,oker, batu
tulis, emas, andesit, deorit dan sebagainya. Disamping adanya potensi pertambangan
juga terdapat energi/sumber energi yang meliputi PLTA Panglima Besar Jenderal
Sudirman, PLTA Tulis dan PLTU Dieng.
- Di bidang Industri mempunyai potensi industri kecil seperti keramik antik, anyaman
bambu, makanan, batu bata, pengrajin gula kelapa, industri kerajinan kayu.
- Di bidang Pariwisata memiliki potensi obyek wisata yang cukup terkenal dalam
skala Nasional dan ditetapkan sebagai Daerah Tujuan Wisata II ( DTW II ) yakni
dataran tinggi Dieng dengan obyek wisatanya meliputi kawah Sikidang, Kawah Sileri,
Telaga Merdada, Candi Pandawa Lima, Candi Gatot-kaca, seta gangsiran Aswatama
dan Sumur Jalatunda. Disamping itu juga terdapat obyek wisata Curug Pitu, Bendungan
Panglima Besar Sudirman, Taman Rekreasi Serulingmas, Pemandian Anglir Mendung,
Pemandian Air Panas Tempuran. Kemudian juga terdapat potensi wisata budaya seperti
makam Girilangen Kecamatan Susukan, Ujungan, tari lengger, kuda lumping, candi
Dieng dan sebagainya.
- Potensi Penduduk yang berjiwa wira usaha dan berdaya juang tinggi.
- Luas wilayah yang cukup luas dan posisi letak wilayah yang dilalui oleh jalur utama
Propinsi Jateng bagian tengah yang menghubungkan Banyumas– Semarang.
2. Kelemahan ( Weaknesses )
- Kurangnya orientasi petani terhadap pasar yang lebih berorentasi pada produksi yang
menggunakan teknologi sederhana.
- Di bidang kehutanan, meningkatnya kerusakan kawasan hutan yang diakibatkan adanya
kebakaran hutan pada musim kemarau, bencana alam berupa angin kencang sehingga
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
317
banyak pohon tumbang maupun aktivitas pencurian kayu (penebangan liar) sehingga
kontribusi sektor kehutanan menurun.
- Letak Geografis yang cukup sulit dengan topografi yang bergunung-gunung, curam dan
terjal serta rentan terhadap longsor karena struktur tanahnya labil dan berbentuk patahan
(rawan bencana)
- Sarana perhubungan yang pada umumnya relatif kurang baik ( sempit, terjal, berkelok-
kelok, rusak ) yang tersebar disemua wilayah yang tersebar disemua wilayah khususnya
wilayah bagian utara merupakan kelemahan dalam lalu lintas perekonomian,
perhubungan dan pariwisata.
- Kualitas Sumber Daya Manusia yang relatif yang sebagian besar penduduknya berlatar
belakang Sekolah Dasar ( SD ) dan tidak tamat SD atau tidak sekolah.
- Kualitas sumber daya aparatur dan efesiensi kelembagaan Pemerintah Daerah masih
perlu ditingkatkan, belum optimalnya pemanfaatan keunggulan komparatif yang
dimiliki serta kelemahan dalam pembangunan keunggulan kompetitif di daerah.
- Masih kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta kurikulum sekolah yang
sesuai kebutuhan daerah.
- Sentra-sentra produksi unggulan baik sektor pertanian, industri dan pariwisata posisinya
cukup jauh dari wilayah pemasaran.
- Di bidang Industri adalah masih rendahnya penguasaan dan penggunaan teknologi
dalam proses produksi dan prasarana, pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang
belum memadai, masih banyaknya industri kecil dan menengah yang belum memiliki
ijin usaha, dan terbatasnya akses permodalan dan pemasaran.
- Tingkat kesadaran hukum masyarakat yang relatif masih rendah dan kurang tegasnya
penegakan sanksi hukum serta belum sepenuhnya masyarakat melaksanakan norma-
norma hukum dan agama.
- Kurangnya pemberdayaan perempuan dalam kesetaraan gender dan masih terbatasnya
peran perempuan dalam pembangunan dan pemerintahan.
b. Faktor Eksternal
1. Peluang ( Opportunity )
- Kondisi dan situasi Kabupaten Banjarnegara yang relatif stabil dan kondusif.
- Potensi daerah yang cukup banyak dan beragam.
- Perhatian pemerintah yang cukup tinggi terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat.
- Banyaknya sumber-sumber dana yang dapat diakses untuk membiayai pengembangan
usaha.
- Banyaknya penduduk sebagai konsumen akhir dari produk-produk industri kecil dan
rumah tangga.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
318
- Tersedianya peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang menyangkut otonomi
daerah dimana pemerintah daerah memiliki peran yang lebih besar.
- Adanya peraturan perundang-undangan (UU No. 14 Tahun 2009) tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
- Adanya komitmen yang kuat di kalangan elit politik dan aparatur pemerintah untuk
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka peningkatan
pelayanan masyarakat.
- Permintaan pasar yang luas baik pasar regional, nasional maupun luar negeri terhadap
produk-produk hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan, industri maupun pertambangan.
- Kesempatan kerja yang kondusif, adanya dukungan dari perbankan dalam hal
permodalan dan juga adanya minat investor untuk berusaha.
- Adanya industri-industri baik ditingkat regional maupun nasional yang membutuhkan
sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Banjarnegara.
- Era globalisasi pasar bebas merupakan peluang besar bagi Kabupaten untuk dapat
meningkatkan / memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan sampai ke manca
negara.
- Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap kegiatan rekreasi sebagai refleksi atas
kejenuhan aktivitas rutin sehari-hari.
- Tersedianya lembaga - lembaga pendidikan yang menawarkan program-program
peningkatan potensi.
- Terbukanya peluang kerjasama baik regional, nasional maupun internasional dalam
berbagai sektor.
2. Ancaman ( Threats )
- Iklim investasi dan daya saing yang rendah berakibat pada rendahnya persepsi terhadap
iklim bisnis, ketersediaan anggaran promosi investasi, kualitas fasilitas pendukung
investasi, kualitas kegiatan promosi yang difasilitasi, penyediaan informasi investasi
teraktual dan peningkatan kualitas informasi, serta kondisi usaha yang berkolerasi pada
peningkatan kompetensi para pebisnis.
- Ekonomi pasar bebas akan menjadi ancaman apabila tidak siap secara dini dari seluruh
masyarakat pelaku ekonomi dalam mengahadapi kompetisi.
- Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menggerakkan perekonomian daerah.
- Terbatasnya kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan dana untuk
pembangunan ekonomi.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
319
- Kondisi wilayah Kabupaten Banjarnegara yang rawan bencana tanah longsor
memerlukan pencermatan penanganan, baik untuk pembangunan maupun pemeliharaan
hasil-hasil pembangunan di bidang sarana dan prasarana.
- Transformasi budaya luar/ asing atau intervensi budaya global terhadap tata nilai
budaya lokal yang telah dimiliki dapat mengakibatkan budaya lokal akan terdistorsi.
- Eksploitasi yang berlebihan dari potensi yang dimilki dan tidak
mempertimbangkan aspek konservasi.
Adapun prestasi/penghargaan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 sebagai berikut :
A. Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Jenjang Sekolah Dasar
1. Imrotun Rosidah, SDN 1 Batur, juara 1 dan 2 O2SN cabang atletik
2. M. Naufal Nisa, SDN 1 Krandegan, juara 2 dan 3 O2SN cabang renang
3. Azalia Lana Sukarman, SD Kristen Debora, juara 2 dan 3 O2SN cabang renang
4. Hanif Nugroho P., SDN 1 Krandegan, juara 2 O2SN cabang karate
5. Faiza Miminah, SDN Limbangan, juara 3 O2SN cabang karate
6. Aguen Mutholib, SLBN Banjarnegara, juara 3 OSN ABK IPA
Jenjang Sekolah Menengah Pertama
7. Afit Fajar Rianto, SMPN 1 Punggelan, juara 1 POPDA cabang lari 100m
8. Roro Aji Saputra, SMPN 1 Susukan, juara 1 POPDA cabang lari 200m
9. Hari Prayogi, SMPN 2 Rakit, juara 1 POPDA cabang tolak peluru
10. Heriono, SMPN 3 Susukan, juara 1 POPDA cabang lari 400m
11. Surpin, SMPN 2 Punggelan, juara 1 POPDA cabang lompat jauh
12. Afit Fajar Rianto, SMPN 1 Punggelan, juara 2 POPDA cabang lompat tinggi
13. Ritin, SMPN 2 Susukan, juara 3 POPDA cabang lari 400m
14. Sofia Ainun, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang lempar lembing
15. Alam Kindi Askolani, SMPN 1 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang renang 200m
kupu-kupu
16. Chealcea Pearl W., SMPN 5 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang renang 50m gaya
dada dan 100m gaya dada
17. Trimakriwatun, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
18. Pujiastuti, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
19. Kustiana, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
20. Dede Noviana, SMPN 1 Banjarmangu, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
21. M. Arif Rahman, SMPN 5 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas D
22. Multi Parti, SMPN 3 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas D
23. Ledy Laduni Sayekti, SMPN 1 Mandiraja, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas J
24. M. Prasetya Utama, SMPN 1 Purwareja Klampok, juara 3 POPDA cabang pencak silat
kelas I
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
320
25. Ivan Dwiyancahya, SMPN 5 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas
F
26. Novi Khusni Elvira, SMP Taman Siswa Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang tolak
peluru
27. Metrizka Aulia Pradisty, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
28. Annisa Rahmawati, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
29. Isna Meijayanti, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
30. Fela Mutia Ayu Kusuma Dewi, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly
putri
31. Dini Agustin, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
32. Silvya Shinta Maestri, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang volly putri
33. Nova Aninda Sri Wahana Anggrayeni, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang
volly putri
34. Yanuar Vicky F., SMPN 2 Purwareja Klampok, juara 1 O2SN cabang lompat jauh
35. Sofia Ainun Nisa, SMPN 1 Banjarmangu, juara 1 O2SN cabang lempar lembing
36. Nurul Indah Saffana, SMPN 2 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang catur putri
37. Yudhika Suya W., SMPN 1 Wanadadi, juara 3 FLS2N cabang tartil
Jenjang Sekolah Menengah Atas
38. M. Arif Rahman, MAN 2 Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang lari 100m dan 200m
39. Wiji Liatiani Sari, SMAN 1 Purwanegara, juara 1 POPDA cabang lompat jangkit dan
juara 2 POPDA cabang lompat jauh
40. Desi Yuliana, SMAN 1 Bawang, juara 1 POPDA cabang lempar lembing
41. Nanang Prasetya, SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang
lempar lembing.
42. Fina Aprilianingsih, MAN 2 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang lempar lembing.
43. Ari Astuti, SMAN 1 Purwareja Klampok, juara 3 POPDA cabang lari 400m dan
800m
44. Ade Alek Pamungkas, SMKN 1 Punggelan, juara 3 POPDA cabang lompat jauh
45. M. Bahrun, SMAN 1 Purwareja Klampok, juara 2 POPDA cabang lari 200m
46. Prasetyo Utomo, SMAN 1 Batur, juara 3 POPDA cabang lompat jangkit
47. Minachun Sania, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang renang 50m gaya
punggung, renang 100m gaya punggung, renang 100m gaya kupu-kupu dan renang
200m gaya kupu-kupu.
48. Galih Danang Saputra, SMAN 1 Bawang, juara 1 POPDA cabang renang 50m gaya
bebas dan 100m gaya bebas, juara 2 POPDA cabang renang 50m gaya dada, juara 3
POPDA cabang renang 100m gaya dada
49. Roni Iqbal, SMK Panca Bhakti Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang renang 200m
gaya kupu-kupu
50. Raras Widianing Palupi, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
51. Elsara Elinda Putri, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
52. Devi Rika Liza Prihati, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
321
53. Rina Dwi Nur Apriliani, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
54. Puspita Ayu Rizqi Amalia, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
55. Intan Setya Rahmadhani, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
56. Siti Setianingsih, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
57. Liana Dewi Kusmiati, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang volly putri
58. Abir Alia Riza, SMAN 1 Karangkobar, juara 3 POPDA cabang volly putri
59. Yuni Rohyatun, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw putri
60. Fajriah, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw putri
61. Nanda Yulanda Ramadani, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw
putri
62. Racik Nur A’ini, SMAN 1 Bawang, juara 3 POPDA cabang sepak takraw putri
63. Siti Rosidah, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 POPDA cabang pencak silat klas F
64. Putri Endah Kaekasi, SMAN 1 Wanadadi, juara 1 POPDA cabang pencak silat kelas
B
65. Sulistya, SMK HKTI 2 Purwareja Klampok, juara 1 POPDA cabang pencak silat
kelas E
66. Wigi Indrata, SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara, juara 2 POPDA cabang pencak
silat kelas A
67. Yuwana Farida, MAN 2 Banjarnegara, juara 3 POPDA cabang pencak silat kelas D
68. Wahyu DS., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
69. Zahrotul BR., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
70. Ade Okta, SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
71. Aprilia Eka W., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
72. Retno Puji C., SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang drama seni
73. Tri Sumarahwati, SMKN 1 Bawang, juara 2 FLS2N cabang bola volly putri
74. Hendra Praditha, SMAN 1 Wanadadi, juara 2 FLS2N cabang seni kriya
75. Alfika Candra Puspita, SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 O2SN cabang pencak silat
Umum
76. Juara III Lomba Perpustakaan Umum/ Kabupaten/ Kota Tingkat Propinsi
77. Juara I Lomba Bercerita Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
78. Juara III Lomba Lagu Unggulan Daerah Tingkat Propinsi
79. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah PIK Remaja “ Manunggal “ Ds. Sirkandi
Kec. Pwj.Klampok
80. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Tengah Sub PPKBD Ds. Pandanarum Kec.
Pandanarum a.n. Emi Faidah
81. Juara II Tingkat Provinsi Penggerak Akseptor Terbanyak Dalam Rangka Pelayanan
Serentak KB MOP, MOW dan IUD Provinsi Jawa Tengah Tgl 18 s/d 21 Juni 2012
82. Juara I Lomba UPR Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama Kelompok Dumboys
Desa Mandiraja Kulon Kecamatan Mandiraja.
83. Juara I Lomba Kelompok Tani Kedelai Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama
Kelompok Tani Kecamatan Susukan.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
322
84. Gabungan Persatuan Petani Pemakai Air (GP3A) menjadi tiga besar Tingkat Provinsi
Jawa Tengah atas nama GP3A.
B. Tingkat Nasional
1. Hari Laksono Mukti, SMPN 2 Rakit, juara 3 OSN cabang mapel biologi
2. Novi Indriastuti, SMPN 1 Wanadadi, juara 1 FLS2N cabang vokal tunggal
3. Wiwit Rifa’i, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 OSN mapel matematika
4. Khairani Alkatiri, SMAN 1 Banjarnegara, juara 2 OSN mapel kebumian
5. Putri Endah Kaeksi, SMAN 1 Wanadadi, juara 1 O2SN cabang pencak silat
6. Siti Rosidah, SMAN 1 Banjarnegara, juara 1 O2SN cabang pencak silat
7. Sabariyanto, SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 OSN cabang mapel fisika
8. Piagam penghargaan dari Mendagri atas keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan
penerapan E-KTP sehingga Kabupaten Banjarnegara berhasil mencapai target
perekaman E-KTP lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan.
9. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER-
01/MEN/I/2007 tanggal 11 Januari 2007, PT. Indonesia Power mendapatkan
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas prestasinya dalam
melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga mencapai Jam
Kerja Operasional (JKO) 13.550.941 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja,
terhitung sejak tanggal 01 April 2001 sampai dengan 31 Oktober 2011, Penyerahan
Penghargaan K3 Nasional Tahun 2012.
10. Juara III lomba Kelompok Ternak Kambing Tingkat Nasional atas nama Kelompok
tani “MUGI REJEKI” Desa Klampok Kec. Purwareja Klampok
11. Terpilihnya kelompok tani Giri Yuwono Desa Duren Kecamatan Pagedongan dalam
mengikuti lomba Nasional Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tahun 2012
C. Tingkat Internasional
1. Fenin Rega R., SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 OSN bidang kebumian
2. Rizqi Wahyu Pangestu, SMAN 1 Banjarnegara, juara 3 OSN bidang astronomi
Demikian LAKIP Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012, dengan tersusunnya LAKIP
ini diharapkan dapat menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan
agar dapat menginterpretasikan keberhasilan/ kegagalan secara lebih luas dan mendalam.
Namun disadari pula bahwa dalam penyusunan LAKIP Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2012 masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu diharapkan saran,
kritik dan masukan demi penyempurnaan penyusunan LAKIP yang akan datang.
Banjarnegara, Maret 2013
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
323
BUPATI BANJARNEGARA
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
1
RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2012
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
4. Meningkatnya
ketahanan pangan
10. Regulasi ketahanan pangan Ada/ 1 dokumen
11. Ketersediaan pangan utama 114,34%
12. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan
(PPH)
84%
13. Ketersediaan energi dan protein per
kapita
60%
14. Ketersediaan informasi pasokan, harga
dan akses pangan di daerah
60%
15. Ketersediaan cadangan pangan 30%
16. Stabilisasi harga dan pasokan pangan 60%
17. Pengawasan dan pembinaan keamanan
pangan
50%
18. Penanganan Kerawanan Pangan 30%
5. Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
pertanian yang
berkualitas
5. Produktivitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar
- Produktivitas padi 61,24 kw/ha
- Produktivitas Jagung 45 kw/ha
- Produktivitas Kedelai 10 kw/ha
6. Produktivitas Tanaman Hortikultura
- Durian 24,98 kg/pohon
- Salak 15,67 kg/pohon
- Pisang 38,78 kg/pohon
- Kentang 164,67 kw/ha
7. Kontribusi sektor pertanian/
peternakan/perikanan terhadap PDRB
35,23 %
8. Kontribusi sektor pertanian (tabama)
terhadap PDRB sektor pertanian
32,70 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
2
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
7. Cakupan bina kelompok petani 15,06 %
6. Meningkatnya
kesejahteraan Petani
2. Peningkatan Nilai Tukar Petani:
- NTP Petani Tan. Pangan &
Hortikultura
147,73
- NTP Peternakan 192,98
- NTP Perikanan 102,72
4. Meningkatnya
produksi peternakan
3. Peningkatan populasi ternak :
- Sapi 34.835 ekor
- Sapi Perah 2.910 ekor
- Kambing 188.757 ekor
- Domba 110.004 ekor
4. Presentase Keberhasilan Inseminasi
Buatan
- Perbandingan Jumlah Kelahiran
dengan Pemakaian Semen
69,86 %
5. Meningkatnya
produksi perikanan
5. Produksi perikanan budidaya 9.009,95 ton
6. Konsumsi ikan 11,81 kg/kpt/th
7. Cakupan bina kelompok pembudidaya
ikan
20 %
(38 klpk dari
190 klpk)
8. Produksi perikanan tangkap 1.282 ton
6. Meningkatnya
Produksi dan
Produktivitas
Perkebunan yang
Berkualitas
3. Kontribusi sektor perkebunan terhadap
PDRB
4,46%
4. Produktivitas perkebunan
- Kopi Robusta 0,36 ton/ha
- Kopi Arabika 0,2 ton/ha
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha
- Kepala Deres 8 ton/ha
- Teh 1 ton/ha
- Karet
1,25 ton/ha
7. Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
3. Kunjungan wisata 100%
(500.000
pengunjung)
4. Pendapatan sektor pariwisata 100%
(Rp
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
3
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
2.745.000.000)
8. Meningkatnya
kinerja
perdagangan
4. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap
PDRB
13,56%
5. Ekspor Bersih Perdagangan Rp
25.518.000.000
6. Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal
9.620
kelompok
9. Meningkatnya
kapasitas Koperasi,
UMKM dan
kelembagaan
ekonomi pedesaan
6. Persentase koperasi aktif 80,24%
7. Usaha Mikro dan Kecil 23.562
unit
8. Jumlah BPR/LKM 240 buah/unit
9. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 3 buah/unit
10. Jumlah bank 37 buah/unit
10. Meningkatnya
jumlah investasi
10. Jumlah investor berskala nasional 600 buah/unit
11. Jumlah nilai investasi berskala nasional Rp
296.821.060.000
12. Daya serap tenaga kerja 3.073
13. Kenaikan/penurunan Nilai Realisasi
PMDN (milyar rupiah)
19.250.000.000
14. Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dalam 10 hari kerja setelah
persyaratan lengkap.
33,33%
15. Terlayaninya masyarakat dalam
pengurusan izin pemanfaaatan ruang
sesuai dengan peraturan daerah tentang
RTRW Kabupaten beserta rincinya
33,3%
16. Lama proses perijinan
- HO 3 hari
- IMB 3 hari
- SIUP 1-3 hari
17. Penggunaan Alun-alun 3 hari
18. Jumlah Perda yang mendukung
iklim usaha
3
11. Meningkatnya
kesempatan dan
10. Rasio penduduk yang bekerja 0,97%
11. Angka partisipasi angkatan kerja 73,95%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
4
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
lapangan kerja serta
kualitas dan
produktivitas tenaga
kerja
12. Angka sengketa pengusaha-pekerja per
tahun
10,01%
13. Tingkat partisipasi angkatan kerja 73,95%
14. Tingkat pengangguran terbuka 2,83%
15. Keselamatan dan perlindungan tenaga
kerja
100%
16. Penyelesaian perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah daerah
100%
15. Meningkatnya
kinerja usaha pelaku
industri kecil dan
menengah
5. Kontribusi sektor Industri terhadap
PDRB
12,74%
6. Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor Industri
12,74%
7. Pertumbuhan Industri. 19.551
8. Cakupan bina kelompok pengrajin 8.442
kelompok
16. Meningkatnya
produksi
pertambangan dan
Energi
3. Pertambangan tanpa ijin yang
ditertibkan
69,00%
4. Kontribusi sektor pertambangan
terhadap PDRB
0,52%
17. Meningkatnya
produksi hasil
kehutanan
4. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 4,57%
5. Kerusakan kawasan hutan 0,34%
(59 ha dari
17.263,60 ha)
6. Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB
0,66%
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BAIK
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
9. Meningkatnya
kualitas SDM
6. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 %
7. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,79 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
5
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
aparatur
8. Rasio pejabat struktural yang mengikuti
diklatpim
60,12 %
9. Rasio penanganan pelanggaran disiplin
aparatur
100%
10. Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis,
kursus dan bintek
8,31 %
10. Tertata dan
meningkatnya
kualitas
perencanaan,
pengendalian dan
evaluasi
pelaksanaan
program, kegiatan
dan anggaran
SKPD
8. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,39%
9. Laju inflasi kabupaten 7,23%
10. PDRB per kapita (Rp 000) Rp 8.011.940,-
11. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional)
0,52
12. Tersedianya Dokumen Perencanaan :
RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA
1 dok
13. Tersedianya Dokumen Perencanaan :
RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
1 dok
14. Penjabaran Program RPJMD kedalam
RKPD (%)
100 %
Meningkatnya
Kualitas
Pengawasan
Pelaksanaan
Pembangunan
Daerah
6. Persentase penyelesaian TLHP Reguler
Inspektorat Kab Banjarnegara
Adm 95 %
Keu 98 %
7. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Inspektorat Propinsi
Adm 100 %
Keu 100 %
8. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPKP
Adm 85 %
Keu 45 %
9. Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK
Adm 93 %
Keu 73 %
10. Persentase Jumlah SKPD yang ber-SPIP 0 %
11. Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
10. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Ada
(3 SKPD)
11. Persentase ketepatan waktu SKPD
dalam penyampaian laporan kinerja
(LAKIP dan TAPKIN)
100%
12. Pembinaan pelayanan publik 0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
6
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
13. Tersedianya laporan asset yg
mendukung laporan Neraca
Ada / 1 dok
14. Jumlah bidang lahan bersertifikat 1 dok
15. Penyelesaian kasus tanah Negara 3 kasus
16. Cakupan sarana prasarana perkantoran
pemerintahan desa yang baik
11 desa
17. Sistim Informasi Manajemen Pemda 12 SIM
18. Jumlah clien yang terhubung dengan web
Pemda
95 Client
12. Meningkatnya
Pengelolaan
Pendapatan dan
Aset Daerah serta
Meningkatnya
Kualitas Laporan
Keuangan Daerah
7. Meningkatnya jumlah PAD 63,548
8. Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 5,68 %
9. Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah
yang tepat waktu
ya
10. Opini Laporan Keuangan WDP
11. Jumlah dan macam pajak dan retribusi
daerah
30
12. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/
29 retoran
13. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
kearsipan daerah
3. Pengelolaan arsip secara baku 3,57 %
4. Peningkatan SDM pengelola kearsipan -
14. Meningkatnya
Kualitas Pelayanan
Kependudukan dan
Catatan Sipil
9. Kepemilikan KTP (%) 94,76 %
10. Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK atau
e-KTP untuk yang pertama kali
60 %
11. Rasio bayi berakte kelahiran 100 %
12. Rasio pasangan berakte nikah 100 %
13. Kepemilikan akte kelahiran per 1000
penduduk
62,83
14. Ketersediaan database kependudukan skala
provinsi
1 data
15. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 100%
16. Cakupan pelayanan penerbitan akte
kelahiran
100 %
15. Meningkatnya 9. Jumlah surat kabar nasional/lokal 6 surat kabar
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
7
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
Kualitas Pelayanan
Informasi
10. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 4-9 kali
11. Web site milik pemerintah daerah 1 website utama,
9 subdominan
12. Pameran/expo 41 keg
13. Pelaksanaan desiminasi pendistribusian
informasi nasional melalui :
e. Media massa seperti majalah, radio dan
televise
7;4;9
f. Media baru seperti website 1 domain,
9 subdomain
g. Media interpersonal seperti sarasehan
ceramah / diskusi dan loka karya
8
h. Media tradisional seperti pertunjukan
rakyat
4 kali
14. Cakupan pengembangan dan pemberdayaan
kelompok informasi masyarakat di tingkat
kecamatan
4
15. Tersedianya Sistem Informasi Jasa
Konstruksi setiap tahun
40
16. Tersedianya informasi mengenai rencana
tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten
beserta rencana rincian melalui peta analog
dan peta digital
33,3%
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN
RELIGIUS
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
5. Meningkatnya
Keamanan dan
Ketertiban
8. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk
0.70
9. Cakupan patroli petugas Satpol PP 3 kali
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
8
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
Lingkungan
10. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (keter
tiban, ketentraman, keindahan) di Kab.
100 %
11. Cakupan petugas Linmas 6 kali
12. Jumlah demonstrasi 20
13. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk
0.8644
14. Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/
kelurahan
2.38
6. Menurunya jumlah
korban bencana
7. Persentase Bencana yang tertangani dengan
baik
100 %
8. Persentase korban bencana skala
Kabupaten yang menerima Bantuan sosial
selama masa tanggap darurat
100 %
(1 posko)
9. Persentase korban bencana skala
Kabupaten yang dievakuasi dengan
menggunakan sarpras tanggap darurat
lengkap
-
10. Cakupan pelayanan bencana kebakaran
kabupaten
00.37 %
11. Cakupan pelayanan bencana kebakaran
100 %
(1069.7 km2)
12. Tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
20 %
7. Meningkatnya
Kualitas
Penyelenggaran
Demokrasi
3. Kegiatan pembinaan politik daerah 3 kl
4. Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang
difasilitasi
15 Ormas
8. Meningkatnya
pemahaman
kebangsaan dan
norma agama
dalam kehidupan
bermasyarakat
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan
OKP
2 kl
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
9
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
2. Meningkatnya
sarana infrastruktur
yang menunjang
iklim usaha
investasi
10. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik (> 40 km/Jam)
55,82 %
11. Tersedianya jalan yang menghubungkan
pusat-pusat kegiatan dalam wilayah
Kabupaten
30%
12. Tersedianya jalan yang menjamin
pengguna jalan berkendara dengan selamat
20%
13. Tersedianya jalan yang menjamin
kendaraan dapat berjalan dengan selamat
dan nyaman
20%
14. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/saluran pembuangan air (minimal
1,5 m)
2,03%
15. Tersediannya pedoman Harga Standar
Bangunan Negara (HSBGN) di Kabupaten
100 %
16. Tersedianya air irigasi untuk pertanian
rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
30 %
17. Rasio Jaringan Irigasi % 9,23 %
18. Jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi
baik
11,342 km
2. Meningkatnya
sarana dan
prasarana
perumahan yang
layak huni
8. Rasio rumah layak huni 47 %
9. Cakupan layanan rumah layak huni 11 %
10. Berkurangnya luasan pemukiman kumuh di
kawasan perkotaan
11 %
11. Rumah tangga pengguna air bersih 55,00
12. Rasio Rumah tinggal ber-Sanitasi 45,00 %
13. Tersedianya air baku untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal sehari-hari
30 %
14. Rumah tangga pengguna listrik (%) 67 %
3. Meningkatnya
ketersediaan dan
kualitas sarana dan
13. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0, 59 %
14. Jumlah orang/ barang yang terangkut
angkutan umum
929.005
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
10
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
prasarana
perhubungan
15. Jumlah orang/barang melalui terminal per
tahun
929.005
16. Jumlah arus penumpang angkutan umum 908.274
17. Rasio ijin trayek 0,00041%
18. Jumlah uji kir angkutan umum 1.138 buah
19. Jumlah Terminal Bis 7 buah
20. Angkutan darat 0,043
21. Kepemilikan KIR angkutan umum 96,97%
22. Lama pengujian kelayakan angkutan umum
(KIR)
47 menit
23. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum 43.500
24. Pemasangan Rambu-rambu 39,57
4. Meningkatnya
Sarana dan
Prasarana
komunikasi
3. Jumlah jaringan komunikasi 7,13 %
4. Rasio wartel / warnet terhadap penduduk 0,0095
5. Meningkatnya daya
dukung dan
kualitas
infrastruktur
Perdesaan
2. Tersedianya jalan yang memudahkan
masyarakat per individu melakukan
perjalanan
30 %
6. Meningkatnya
penanganan daerah
rawan bencana
2. Jumlah titik rawan bencana yang telah
dipantau dalam rangka mengantisipasi
bencana
70 lokasi
7. Terwujudnya tata
ruang
yang selaras
dengan arah
pengembangan
ekonomi unggulan
daerah
6. Penyelesaian izin lokasi 100%
7. Ketaatan terhadap RTRW 100%
8. Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum konsultasi publik
yang memenuhi syarat inklusif dalam
proses penyusunan RTR dan program
pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal
2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan
program pemanfaatan ruang
33,3%
9. Terlaksananya tindakan awal terhadap
pengaduan masyarakat tentang pelanggaran
di bidang penataan ruang dalam waktu 5
33,30 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
11
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
(lima) hari kerja
10. Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar
20% dari luas wilayah kota/ kawasan
perkotaan
7 Ha
8. Terkendalinya
pencemaran
Lingkungan Hidup
19. Persentase penanganan sampah 50%
20. Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
1:1000
21. Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman
yang didukung dengan prasarana sarana dan
utilitas umum (PSU)
11 %
22. Persentase penduduk yang memiliki akses
terhadap air minum yang berkualitas
70%
23. Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan Sumber Mata Air
13 Ha
24. Pencemaran status mutu air 100 %
25. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
amdal
100 %
26. Penegakan hukum lingkungan 30
27. Jumlah usaha dan /atau kegiatan yang
mentaati persyaratan administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran air
50
28. Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan
pencemaran udara
50
29. Jumlah luasan lahan dan/atau tanah untuk
produksi biomassa yang telah ditetapkan
dan diinformasikan status kerusakannya
50
30. jumlah pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan hidup yang ditindak
lanjuti
45
31. Tersedianya akses air minum yang aman
melalui Sistem Penye-diaan Air Minum
dng jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan terlindungi dengan kebutuhan
58%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
12
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
pokok minimal 60 liter/ orang/ hari
32. Tersedianya sistem air limbah setempat
yang memadai
24%
33. Tersedianya sistem air limbah sekala
komunitas/ kawasan/ kota
10%
34. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah
di perkotaan
10%
35. Tersedianya sistem penanganan sampah di
perkotaan
55%
36. jaringan drainase skala kawasan dan skala
kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih
30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2
kali setahun
20%
9. Meningkatnya
pengelolaan
sumber daya energi
3. Peningkatan pemanfaatan potensi panas
bumi
60 MW
4. Pemanfaatan potensi gas rawa 35 KK
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
13. Meningkatnya
perluasan akses
pendidikan dan
Partisipasi
masyarakat
15. Angka melek huruf 99,97
16. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-
laki pada kelompok usia 15-24 tahun
0,98 %
17. Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A 97,85 %
18. Angka Partisipasi Kasar SMP/ MTs / Paket
B
83,67 %
19. Angka Partisipasi Kasar SMA / SMK /
MA/ Paket C
53,24 %
20. Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MI /
Paket A
97,47 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
13
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
21. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP /
MTs/ Paket B
81,59 %
22. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA /
SMK / MA / Paket C
45,91 %
23. Pendidikan dasar:
f. Angka partisipasi sekolah:
- Angka partisipasi sekolah usia 7-12
tahun
97,49 Per
1.000
- Angka partisipasi sekolah usia 13-15
tahun
83,4 Per 1.000
g. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk
usia sekolah
67,56 Per
10.000
h. Rasio guru/murid SD/MI 1:16
(0,0625)
i. Rasio guru/murid SMP/MTs 1:17
(0,06)
j. Rasio siswa perempuan terhadap siswa
laki-laki pada pendidikan dasar
0,96
24. Pendidikan menengah
e. Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun 45,43 %
f. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
10,44 %
g. Rasio guru terhadap murid 1:17 (0,06)
h. Rasio siswa perempuan terhadap siswa
laki-laki pada pendidikan menengah
0,92
25. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
- APK Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
69,15 %
26. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,23 %
- Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,66 %
- Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
0,76 %
27. Angka Kelulusan:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
14
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
- Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,90 %
- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 97,56 %
- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,94 %
28. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
89,97 %
- Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
70,06 %
14. Tersedianya akses
infrastrukur
menuju pusat-pusat
pendidikan
13. Fasilitas Pendidikan:
- Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
70,50%
- Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
81,70 %
- Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
91,17%
14. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak
yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu
25%
maksimal 3 (tiga) km untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman didaerah terpencil
15. Jumlah peserta didik dalam setiap
rombongan belajar untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh dua) orang dan
untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 (tiga
puluh enam) orang. Untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang
kelas yang dilengkapi dengan meja dan
kursi yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
25%
16. Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga
puluh enam) peserta didik dan minimal satu
set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi
dan eksperimen peserta didik
25%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
15
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
17. Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu
ruang guru yang dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya dan disetiap
SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah
yang terpisah dari ruang guru.
25%
18. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru
untuk setiap 32 (tiga puluh dua) peserta
didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap
satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus
4 (empat) orang guru setiap satuan
pendidikan.
25%
19. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia 1 (satu) orang guru
untuk setiap rumpun mata pelajaran
25%
20. Kunjungan pengawsas kesatuan pendidikan
dilakukan minimal satu kali setiap bulan
dan setiap kunjungan dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk melakukan supervise dan
pembinaan
25%
21. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang
sudah ditetapkan kelayakannya oleh
pemerintah mencakup mata pelajaran
Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan IPS
dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik.
25%
22. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik.
25%
23. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga
IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia,
bola dunia (globe), contoh peralatan optic,
25%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
16
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta.
24. Setiap SD/MI memiliki minimal 100
(seratus) judul buku pengayaan dan 10
(sepuluh) judul buku referensi, dan setiap
SMP/MTS memiliki 200 (dua ratus) judul
buku pengayaan dan 20 (dua puluh) judul
buku referensi.
25%
15. Meningkatnya
kualitas tenaga
kependidikan
14. Kualifikasi Guru
- Guru SD yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
54,63 %
- Guru SMP yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
92,10 %
- Guru SMA yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
96,78 %
- Guru SMK yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
96,60 %
15. Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua)orang
guru yang memenuhi kualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang
telah memiliki sertifikasi pendidik.
25%
16. Disetiap SMP/MTs tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% (tujuh puluh per seratus) dan
separuh diantarnya 35% (tiga pulu lima
perseratus) dari keseluruhan guru telah
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing sebanyak 40%
(empat puluh per seratus) dan 20% (dua
puluh perseratus)
25%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
17
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
17. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-
masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan
Bahasa Inggris
25%
18. Disetiap SD/MI semua kepala SD/MI
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
25%
19. Disetiap SMP/MTs semua kepala SMP/MTs
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik
25%
20. Semua pengawas sekolah dan madrasah
memiliki kualitas akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik.
25%
21. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh
tujuh koma lima) jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing
atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan.
25%
22. Setiap guru menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap
mata pelajaran yang diampunya.
25%
23. Setiap guru mengembangkan dan
menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan
belajar peserta didik.
25%
24. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas
dan memberikan umpan balik kepada guru 4
(empat) kali dalam setiap semester.
25%
25. Setiap guru menyampaikan laporan hasil
evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian
25%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
18
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
setiap peserta didik kepada kepala sekolah
pada akhir semester dalam bentuk laporan
hasil prestasi belajar peserta didik
26. Kepala Sekolah atau madrasah
menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN)
kepada orang tua peserta didik dan
menyampaikan rekapitulasi kepada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga atau
Kantor Kementrian Agama
25%
16. Meningkatnya
mutu pendidikan
5. Angka Rata-rata UN
- Angka rata-rata UN SD/MI 7,50
- Angka rata-rata UN - SMP/MTs 7,04
- Angka rata-rata UN SMA/MA 8,42
- Angka rata-rata UN SMK 8,13
6. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses
pembelajaran 34 (tiga puluh empat) minggu
per tahun dengan kegiatan tatap muka
sebagai berikut :
25%
- Kelas I-II : 18 (delapan belas) jam per
minggu;
- Kelas III :24 (dua puluh empat) jam per
minggu;
- Kelas IV-VI: 27 (dua puluh tujuh ) per
minggu;
- Kelas VII-IX: 27 (dua puluh tujuh) per
minggu;
7. Satuan pendidikan menerapkan KTSP
sesuai ketentuan yang berlaku.
25%
8. Setiap satuan pendidikan menerapkan
prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)
25%
17. Meningkatnya
minat baca
masyarakat
4. Jumlah perpustakaan 1 unit
5. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
4,50 %
(45.000)
6. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
daerah
36,92 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
19
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
18. Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan bagi
seluruh masyarakat
59. Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran
Hidup
10,1 per 1.000
60. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran
Hidup
104 per
100.000
61. Persentase balita gizi buruk (BB/TB) 1 %
62. Persentase Posyandu Purnama 25 %
63. Persentase Posyandu Mandiri 13 %
64. Rasio posyandu per satuan balita 20 per 1000
0,002
65. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
satuan penduduk
0,1 per
1.000
66. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0,003 per 1000
67. Rasio dokter per satuan penduduk 0,06 per 1000
68. Rasio tenaga paramedis per satuan
penduduk
1,180 per 1000
69. Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
100 %
70. Cakupan Neonatus dengan komplikasi
yang ditangani
100 %
71. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
90 %
72. Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
90 %
73. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
100 %
74. Kesembuhan penderita TBC BTA Positif 90
75. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
0,30 per
100.000
76. Penderita malaria yang diobati 100 %
77. Jumlah penderita malaria baru (API) < 1 per 1.000
78. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
f. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk <15 tahun
6 per 100.000
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
20
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
g. Penemuan penderita pneumonia balita 100 %
h. Penemuan pasien baru TB BTA (+) 70%
i. Penderita DBD yang ditangani 100 %
j. Penemuan penderita diare 100 %
79. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
100 %
80. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
yang harus diberikan sarana kesehatan
(RS) di Kabupaten
100 %
81. Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin
100%
82. Cakupan kunjungan bayi 100 %
83. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 %
84. Cakupan pelayanan nifas 90 %
85. Cakupan pelayanan anak balita 80 %
86. Persentase cakupan balita dengan
pneumonia yang ditangani
100 %
87. Cakupan pemberian makanan pendam
ping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
100 %
88. Cakupan puskesmas 175 %
89. Persentase cakupan rawat jalan 28%
90. Persentase cakupan rawat inap 3%
91. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD
dan setingkat
98 %
92. Cakupan Peserta KB Aktif 80 %
93. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epide
miologi < 24 jam
100 %
94. Cakupan Desa Siaga Aktif 35
95. Persentase kualitas air minum yang
memenuhi syarat
100%
96. Persentase penduduk yang menggunakan
jamban sehat
75%
97. Persentase penduduk tidak Buang air 75%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
21
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
Besar Sembarangan (BABS)
98. Persentase cakupan TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
85%
99. Persentase cakupan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
85%
100. Persentase cakupan tempat pengolahan
makanan (TPM) yang memenuhi syarat
100%
101. kesehatan
102. Balita yang datang dan ditimbang 70%
103. Balita yang naik berat badannya 80%
104. Balita bawah garis merah <15 %
105. Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat
kapsul vitamin A 1 kali per tahun
95%
106. Cakupan anak balita mendapat kapsul
vitamin A 2 kali per tahun
95%
107. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul Vit A 90%
108. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 90 %
109. Persentase bayi yang mendapat ASI
eksklusif
80%
110. Persentase desa dengan garam beryodium
baik
90 %
111. Angka usia harapan hidup 69,38
112. BOR (Bed Occupancy Rate) /
Pemanfaatan TT rawat inap
75 %
113. LOS (Average Length of Stay/Av LOS) /
Rata-rata hari perawatan pasien
4 sd 6 hari
114. TOI ( Turn Over Interval) / Rata-rata TT
tidak digunakan
2 sd 3 hari
115. BTO ( Bed Turn Over) / Frekuensi
pemakaian TT
60 – 70
kali/tahun
116. Kelengkapan jenis pelayanan spesialis 67 %
(11 Jenis)
117. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di
100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
22
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
puskesmas mampu terlaksana KIP / A dan
PPT / PKT di Rumah Sakit
19.
Berkurangnya
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
8. Persentase penduduk di atas garis
kemiskinan
82,11 %
9. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi
4 buah
10. Persentase PMKS skala Kabupaten yang
memperoleh Bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
28%
11. Persentase PMKS skala Kabupaten yang
menerima program pemberdayaan sosial
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
atau kelompok sosial ekonomi sejenis
lainnya
27,95 %
12. Persentase Panti Sosial skala kabupaten
yang menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan sosial
45 %
13. Persentase wahana kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat (WKBSM) yang
menyediakan sarpras pelayanan
kesejahteraan social
20,90 %
20. Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat desa
6. Cakupan penyediaan informasi Data Mikro
Keluarga di setiap Desa
100%
(278 ds/kel)
7. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 65,9 %
8. Posyandu aktif 85,80%
9. Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
33,00 %
21. Meningkatnya
kualitas kehidupan
perempuan dan
anak
13. Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah
66,00 %
14. Persentase perempuan di lembaga
legislative
16,00 %
15. Rasio KDRT 0,0077 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
23
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
16. Partisipasi angkatan kerja perempuan 21,91 %
17. Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
80,00 %
18. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang men dapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas terlatih di dalam
unit pelayanan terpadu
70 %
19. Cakupan layanan rehabilitasi sosial
yang diberikan oleh petugas rehabilitasi
sosial terlatih bagi perempuan dan anak
korban kekerasan di dalam unit pelayanan
terpadu
60 %
20. Cakupan bimbingan rohani yang diberikan
oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi
perempuan dan anak korban kekerasan di
dalam unit pelayanan terpadu
60 %
21. Cakupan penegakan hukum dan tingkat
penyidikan sampai dengan putusan
pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang
mendapat pelayanan bantuan hukum
40 %
22. Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
40 %
23. Cakupan layanan pemulangan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
40 %
24. Cakupan pelayanan reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
70 %
22. Meningkatnya
kualitas keluarga
menuju keluarga
sejahtera
13. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,17 %
14. Rasio akseptor KB 76,70 %
15. Jumlah peserta KB aktif 149.696
16. Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya
dibawah usia 20 tahun
3,54 %
17. Cakupan sasaran pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB Aktif
74,10 %
18. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need)
7,25 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
24
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
19. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita
(BKB) ber-KB
60,50 %
(dari 18.578)
20. Cakupan PUS peserta KB anggota Usia
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
70,00 %
21. Ratio Penyuluh KB / Petugas Lapangan KB
1 PKB/PLKB Desa (PPKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PPKBD
86,00 %
22. Ratio Petugas Pembantu Pembina KB Desa
(PPKBD) setiap Desa / kelurahan 1 PPKBD
100,00 %
23. Cakupan penyediaan alat dan obat
kontrasepsi untuk memenuhi permintaan
masyarakat
33,30 %
24. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
53,00 %
23. Meningkatnya
profesionalisme
angkatan kerja
10. Rasio lulusan S1/S2/S3 119,37 per
10.000 penduduk
11. Rasio ketergantungan 38,05
12. Pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan
50,00 %
13. Besaran pekerja/buruh yang menjadi
peserta program Jamsostek
40%
14. Besaran pemeriksaan perusahaan 24 %
15. Besaran pengujian peralatan di
perusahaan
22,0 %
16. Besaran Tenaga kerja yang mendapat
pelatihan berbasis kompetensi
40 %
(40 orang)
17. Besaran Tenaga kerja yang mendapat
pelatihan berbasis masyarakat
33 %
(60 orang)
18. Besaran Tenaga kerja yang mendapat pela
tihan kewirausahaan
37 %
24. Meningkatnya
Tertib Hukum
3. Persentase penyelesaian penanganan kasus 92 %
4. Penegakan PERDA 100 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
25
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
4. Meningkatnya
peran aktif pemuda
dalam
pembangunan
3. Jumlah organisasi pemuda 24 buah
4. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 kali
5. Meningkatnya
pencapaian prestasi
olahraga
7. Jumlah organisasi olahraga 27 buah
8. Jumlah kegiatan olahraga 5 kali
9. Gelanggang / balai remaja (selain milik
swasta)
4 buah
10. Lapangan olahraga 46 buah
11. Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah
penduduk
0,0016 per
10.000
12. Jumlah gedung olahraga per 10.000 jumlah
penduduk
0,0003 per
10.000
6. Meningkatnya
pelestarian seni dan
budaya tradisional
5. Penyelenggaraan festival seni dan budaya 66 Kali
6. Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk
0,070 per
10.000
7. Gedung kesenian per 10.000 penduduk 0 per 10.000
8. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas bangunan
bersejarah dan
cagar budaya
3. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 0,0002
4. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya
yang dilestarikan
0,00 %
Banjarnegara, Maret 2013
No Jabatan Paraf & tgl BUPATI BANJARNEGARA
1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
1
PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2012
MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI
LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
7. Meningkatnya
ketahanan
pangan
19. Regulasi ketahanan
pangan
Ada/ 1
dokumen
Ada/ 1
dokumen
100
20. Ketersediaan pangan
utama
114,34% 115,68% 101,17
21. Pencapaian skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
84% 83,20% 99,05
22. Ketersediaan energi
dan protein per kapita
60%
72,5% 120,83
23. Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan
akses pangan di daerah
60% 60,3% 100,5
24. Ketersediaan cadangan
pangan
30% 20,1% 67
25. Stabilisasi harga dan
pasokan pangan
60% 60,1% 100,16
26. Pengawasan dan
pembinaan keamanan
pangan
50% 45% 90
27. Penanganan
Kerawanan Pangan
30% 20% 66,66
8. Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
pertanian yang
berkualitas
9. Produktivitas padi atau
bahan pangan utama
lokal lainnya per hektar
- Produktivitas padi 61,24 kw/ha 59,79 kw/ha 97,63
- Produktivitas Jagung
45 kw/ha 43,28 kw/ha 96,18
- Produktivitas Kedelai 10 kw/ha 11,41 kw/ha 114,10
10. Produktivitas Tanaman
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
2
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Hortikultura
- Durian 24,98
kg/pohon
56,82
kg/pohon
227,45
- Salak 15,67
kg/pohon
24,17
kg/pohon
154,27
- Pisang 38,78
kg/pohon
39,44
kg/pohon
101,71
- Kentang 164,67
kw/ha
147,64 kw/ha 89,66
11. Kontribusi sektor
pertanian/peternakan/pe
rikanan terhadap PDRB
35,23 % 34,79% 98,75
12. Kontribusi sektor
pertanian (tabama)
terhadap PDRB sektor
pertanian
32,70 % 87,12% 266,42
8. Cakupan bina
kelompok petani
15,06 % 60,77%
(1283 klpk
dari 2111
klpk)
403,5
9. Meningkatnya
kesejahteraan
Petani
3. Peningkatan Nilai
Tukar Petani:
- NTP Petani Tan.
Pangan &
Hortikultura
147,73 104,18 70,52
- NTP Peternakan 192,98 129,48 67,09
- NTP Perikanan 102,72 116,33 113,25
4. Meningkatnya
produksi
peternakan
5. Peningkatan populasi
ternak :
- Sapi 34.835 ekor 37.067 ekor 106,41
- Sapi Perah 2.910 ekor 3.022 ekor 103,85
- Kambing 188.757
ekor
191.194 ekor 101,29
- Domba 110.004
ekor
111.909 ekor 101,73
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
3
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
6. Presentase
Keberhasilan
Inseminasi Buatan
- Perbandingan
Jumlah Kelahiran
dengan Pemakaian
Semen
69,86 % 74,93% 107,25
5. Meningkatnya
produksi
perikanan
9. Produksi perikanan
budidaya
9.009,95 ton 6.729,11 ton 74,68
10. Konsumsi ikan 11,81
kg/kpt/th
11,58
kg/kpt/th
98,05
11. Cakupan bina
kelompok
pembudidaya ikan
20 %
(38 klpk
dari 190
klpk)
9,65%
(25 klpk dari
259 klpk)
48,25
12. Produksi perikanan
tangkap 1.282 ton 1.290,77 ton 100,68
6. Meningkatnya
Produksi dan
Produktivitas
Perkebunan
yang Berkualitas
5. Kontribusi sektor
perkebunan terhadap
PDRB
4,46% 1,71% 38,34
6. Produktivitas
perkebunan
- Kopi Robusta 0,36 ton/ha 0,47 ton/ha 130,56
- Kopi Arabika 0,2 ton/ha 0,26 ton/ha 130
- Kelapa Dalam 0,7 ton/ha 0,69 ton/ha 98,57
- Kepala Deres 8 ton/ha 7,17 ton/ha 89,62
- Teh 1 ton/ha 1,12 ton/ha 112
- Karet 1,25 ton/ha 1,35 ton/ha 108
7. Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
5. Kunjungan wisata 100%
(500.000
pengunjung
)
94,74%
(473.702
pengunjung)
94,74
6. Pendapatan sektor
pariwisata
100%
(Rp
128,12%
(Rp
128,12
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
4
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
2.745.000.0
00)
3.516.846.40
0)
8. Meningkatnya
kinerja
perdagangan
7. Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap
PDRB
13,56% 13,25% 97,71
8. Ekspor Bersih
Perdagangan
Rp
25.518.000.
000
Rp
50.783.439.1
50
199,01
9. Cakupan bina
kelompok
pedagang/usaha
informal
9.620
kelompok
10.342
kelompok
107,51
9. Meningkatnya
kapasitas
Koperasi,
UMKM dan
kelembagaan
ekonomi
pedesaan
11. Persentase koperasi
aktif
80,24% 80,44% 100,25
12. Usaha Mikro dan Kecil 23.562
unit
23.631
unit
100,29
13. Jumlah BPR/LKM 240
buah/unit
241buah/unit 100,42
14. Jenis dan jumlah
perusahaan asuransi
3 buah/unit 3 buah/unit 100
15. Jumlah bank 37
buah/unit
36 buah/unit 97,30
10. Meningkatnya
jumlah investasi
19. Jumlah investor
berskala nasional
600
buah/unit
627 buah/unit 104,5
20. Jumlah nilai investasi
berskala nasional
Rp
296.821.060
.000
Rp
650.687.694.9
85
219,22
21. Daya serap tenaga kerja 3.073 5.518 179,56
22. Kenaikan/penurunan
Nilai Realisasi PMDN
(milyar rupiah)
19.250.000.
000
450.530.594.
985
2.340,42
23. Penerbitan Izin Usaha
Jasa Konstruksi (IUJK)
dalam 10 hari kerja
33,33%
100% 300,03
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
5
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
setelah persyaratan
lengkap.
24. Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan izin
pemanfaaatan ruang
sesuai dengan
peraturan daerah
tentang RTRW
Kabupaten beserta
rincinya
33,3%
100% 300,03
25. Lama proses
perijinan
- HO 3 hari 3 hari 100
- IMB 3 hari 3 hari 100
- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100
26. Penggunaan Alun-
alun
3 hari 3 hari 100
27. Jumlah Perda yang
mendukung iklim
usaha
3 Perda 2 Perda 66,67
11. Meningkatnya
kesempatan dan
lapangan kerja
serta kualitas
dan
produktivitas
tenaga kerja
17. Rasio penduduk yang
bekerja
0,97% 0,94% 96,91
18. Angka partisipasi
angkatan kerja
73,95% 66,50% 89,93
19. Angka sengketa
pengusaha-pekerja per
tahun
10,01% 1,45% 185,51
20. Tingkat partisipasi
angkatan kerja
73,95% 73,78% 99,77
21. Tingkat pengangguran
terbuka
2,83% 5,57% 3,18
22. Keselamatan dan
perlindungan tenaga
kerja
100% 20,35% 20,35
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
6
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
23. Penyelesaian
perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
daerah
100% 100% 100
18. Meningkatnya
kinerja usaha
pelaku industri
kecil dan
menengah
9. Kontribusi sektor
Industri terhadap
PDRB
12,74% 11,30% 88,69
10. Kontribusi industri
rumah tangga terhadap
PDRB sektor Industri
12,74% 11,30% 88,69
11. Pertumbuhan Industri. 19.551 21.085 107,85
12. Cakupan bina
kelompok pengrajin
8.442
kelompok
8.446
kelompok
100,04
19. Meningkatnya
produksi
pertambangan
dan Energi
5. Pertambangan tanpa ijin
yang ditertibkan
69,00% 81,4%
(131 lokasi
dari 161
lokasi)
117,97
6. Kontribusi sektor
pertambangan terhadap
PDRB
0,52% 0,49% 94,23
20. Meningkatnya
produksi hasil
kehutanan
7. Rehabilitasi hutan dan
lahan kritis
4,57% 6,15%
(6.336 ha dari
103.027,35
ha)
134,57
8. Kerusakan kawasan
hutan
0,34%
(59 ha dari
17.263,60
ha)
1,15%
(197,85 ha
dari
17.263,60 ha)
- 138,24
9. Kontribusi sektor
kehutanan terhadap
PDRB
0,66% 0,64% 96,97
MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
7
PEMERINTAHAN YANG BAIK
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISAS
I %
1 2 3 4
16. Meningkatnya
kualitas SDM
aparatur
11. Rasio PNS Lulusan S1 40,16 % 51,54% 128,34
12. Rasio PNS Lulusan
S2/S3
1,79 % 2,61% 145,8
13. Rasio pejabat
struktural yang
mengikuti diklatpim
60,12 % 65,58% 109,08
14. Rasio penanganan
pelanggaran disiplin
aparatur
100% 84,61% 84,61
15. Rasio PNS yang
mengikuti diklat
teknis, kursus dan
bintek
8,31 % 9,66% 116,24
17. Tertata dan
meningkatnya
kualitas
perencanaan,
pengendalian
dan evaluasi
pelaksanaan
program,
kegiatan dan
anggaran SKPD
15. Laju Pertumbuhan
Ekonomi
5,39% 5,28 97,96
16. Laju inflasi kabupaten 7,23% 4,55% 158,90
17. PDRB per kapita (Rp
000)
Rp
8.011.940,-
Rp. 8.740.506 109,09
18. Indeks ketimpangan
Williamson (Indeks
Ketimpangan
Regional)
0,52 0,52 100
19. Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD
yg telah ditetapkan dgn
PERDA
1 dok 1 dok 100
20. Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD
yg telah ditetapkan dgn
PERKADA
1 dok 1 dok 100
21. Penjabaran Program
RPJMD kedalam
RKPD (%)
100 % 99,96% 99,96
18. Meningkatnya
Kualitas
11. Persentase
penyelesaian TLHP
Adm
95 %
Adm
94,68 %
99.66
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
8
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISAS
I %
1 2 3 4
Pengawasan
Pelaksanaan
Pembangunan
Daerah
Reguler Inspektorat
Kab Banjarnegara
Keu
98 %
Keu
97,51 %
99,49
12. Persentase Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan
Inspektorat Propinsi
Adm 100 %
Keu
100 %
Adm
99,69 %
Keu
100 %
99,69
100
13. Persentase Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPKP
Adm
85 %
Keu
45 %
Adm
82,78 %
Keu
44,64 %
97,39
99,2
14. Persentase Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK
Adm
93 %
Keu
73 %
Adm
98,10 %
Keu
77,24 %
105,48
105.81
15. Persentase Jumlah
SKPD yang ber-SPIP
0 % 0 % 0
19. Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
19. Indeks Kepuasan
Layanan Masyarakat
Ada
(3 SKPD)
Ada
(3 SKPD)
100
20. Persentase
ketepatan waktu SKPD
dalam penyampaian
laporan kinerja
(LAKIP dan TAPKIN)
100% 96,4% 96,4
21. Pembinaan
pelayanan publik
0 0 0
22. Tersedianya
laporan asset yg
mendukung laporan
Neraca
Ada / 1 dok Ada / 1 dok 100
23. Jumlah bidang
lahan bersertifikat
1 dok 1 dok 100
24. Penyelesaian kasus 3 kasus 5 kasus 166
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
9
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISAS
I %
1 2 3 4
tanah Negara
25. Cakupan sarana
prasarana perkantoran
pemerintahan desa
yang baik
11 desa 11 desa 100
26. Sistim Informasi
Manajemen Pemda
12 SIM 12 SIM 100
27. Jumlah clien yang
terhubung dengan web
Pemda
95 Client 95 Client 100%
20. Meningkatnya
Pengelolaan
Pendapatan dan
Aset Daerah
serta
Meningkatnya
Kualitas
Laporan
Keuangan
Daerah
13. Meningkatnya
jumlah PAD
63,548 94,247 148,30
14. Rasio PAD
terhadap pendapatan
daerah
5,68 % 7,90% 139,08
15. Tersusunnya
pengelolaan keuangan
daerah yang tepat
waktu
ya ya 100
16. Opini Laporan
Keuangan
WDP WDP 100
17. Jumlah dan
macam pajak dan
retribusi daerah
30 28 93,33
18. Jenis, kelas dan
jumlah restoran
3 jenis/
29 retoran
3 jenis/
37 retoran
100
128
21. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
kearsipan daerah
5. Pengelolaan arsip
secara baku
3,57 % 3,57 % 100
6. Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
- - -
22. Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Kependudukan
17. Kepemilikan KTP (%) 94,76 % 93,38% 98,54
18. Cakupan penerbitan
KTP berbasis NIK atau
e-KTP untuk yang
pertama kali
60 % 75,20% 125,45
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
10
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISAS
I %
1 2 3 4
dan Catatan
Sipil
19. Rasio bayi berakte
kelahiran
100 % 99,98% 99,98
20. Rasio pasangan berakte
nikah
100 % 100% 100
21. Kepemilikan akte
kelahiran per 1000
penduduk
62,83 69,68 110,90
22. Ketersediaan database
kependudukan skala
provinsi
1 data 1 data 100
23. Penerapan KTP
Nasional berbasis NIK
100% 100% 100
24. Cakupan pelayanan
penerbitan akte
kelahiran
100 % 100% 100
23. Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Informasi
17. Jumlah surat kabar
nasional/lokal
6 surat
kabar
6 surat
kabar
100
18. Jumlah penyiaran
radio/TV lokal
4-9 kali 4-9 kali 100
19. Web site milik
pemerintah daerah
1 website
utama, 9
subdominan
1 website
utama, 9
subdominan
100
20. Pameran/expo 41 keg 47 keg 114,61
21. Pelaksanaan
desiminasi
pendistribusian
informasi nasional
melalui :
i. Media massa seperti
majalah, radio dan
televise
7;4;9 7;4;9 100
j. Media baru seperti
website
1 domain, 9
subdomain
1 domain, 9
subdomain
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
11
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISAS
I %
1 2 3 4
k. Media interpersonal
seperti sarasehan
ceramah / diskusi
dan loka karya
8
11
137,5
l. Media tradisional
seperti pertunjukan
rakyat
4 kali 4 kali 100
22. Cakupan
pengembangan dan
pemberdayaan
kelompok informasi
masyarakat di tingkat
kecamatan
4
4
100
23. Tersedianya Sistem
Informasi Jasa
Konstruksi setiap tahun
40 14,29 35.73
24. Tersedianya informasi
mengenai rencana tata
ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta
rencana rincian melalui
peta analog dan peta
digital
33,3% Peta Analog
50%
Peta Digital
20%
150,15
60,06
MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN
RELIGIUS
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
9. Meningkatnya
Keamanan dan
15. Rasio jumlah Polisi
Pamong Praja per
0.70 0.58 82
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
12
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Ketertiban
Lingkungan
10.000 penduduk
16. Cakupan patroli
petugas Satpol PP
3 kali 3 kali 100
17. Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (keter
tiban, ketentraman,
keindahan) di Kab.
100 % 100 % 100
18. Cakupan petugas
Linmas
6 kali 1kali 183
19. Jumlah demonstrasi 20 - 0
20. Jumlah Linmas per
Jumlah 10.000
Penduduk
0.8644 0.9534 110.30
21. Rasio Pos Siskamling
per jumlah desa/
kelurahan
2.38 2.34 98.39
10. Menurunya
jumlah korban
bencana
13. Persentase Bencana
yang tertangani
dengan baik
100 % 100 % 100
14. Persentase korban
bencana skala
Kabupaten yang
menerima Bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
100 %
(1 posko)
100 %
(1 posko)
100
15. Persentase korban
bencana skala
Kabupaten yang
dievakuasi dengan
menggunakan sarpras
tanggap darurat
lengkap
- - -
16. Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
00.37 % 0.002 % 5,4
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
13
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
kabupaten
17. Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
100 %
(1069.7
km2)
37,2%
(397.83
km2)
37,2
18. Tingkat waktu
tanggap (response
time rate) daerah
layanan Wilayah
Manajemen
Kebakaran (WMK)
20 % 12.69 % 63.45
11. Meningkatnya
Kualitas
Penyelenggaran
Demokrasi
5. Kegiatan pembinaan
politik daerah
3 kl 3 kl 100.00
6. Jumlah LSM, ormas
dan Parpol yang
difasilitasi
15 Ormas 15 Ormas 100.00
12. Meningkatnya
pemahaman
kebangsaan dan
norma agama
dalam
kehidupan
bermasyarakat
Kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan
OKP
2 kl 2 kl 100
MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
3. Meningkatnya
sarana
infrastruktur
yang
menunjang
iklim usaha
19. Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik (> 40
km/Jam)
55,82 % 43,272 % 77,52
20. Tersedianya jalan yang
menghubungkan pusat-
pusat kegiatan dalam
30% 97,13 % 323,76
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
14
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
investasi wilayah Kabupaten
21. Tersedianya jalan yang
menjamin pengguna jalan
berkendara dengan
selamat
20% 48,71% 243,55
22. Tersedianya jalan yang
menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
20% 48,71% 234,55
23. Panjang jalan yang
memiliki trotoar dan
drainase/saluran
pembuangan air (minimal
1,5 m)
2,03% 13,993% 689
24. Tersediannya pedoman
Harga Standar Bangunan
Negara (HSBGN) di
Kabupaten
100 % 100 % 100
25. Tersedianya air irigasi
untuk pertanian rakyat
pada sistem irigasi yang
sudah ada
30 % 47,45 % 158,17
26. Rasio Jaringan Irigasi % 9,23 % 22,04 % 238,79
27. Jaringan irigasi
Kabupaten dalam kondisi
baik
11,342
km
13,165 km 116,07
2. Meningkatnya
sarana dan
prasarana
perumahan
yang layak
huni
15. Rasio rumah layak huni 47 % 76,71 163,22
16. Cakupan layanan rumah
layak huni
11 % 76,71% 697,36
17. Berkurangnya luasan
pemukiman kumuh di
kawasan perkotaan
11 % 10 % 90,90
18. Rumah tangga pengguna
air bersih
55,00 42,97 78,12
19. Rasio Rumah tinggal ber-
Sanitasi
45,00 % 45,72% 101,6
20. Tersedianya air baku 30 % 74,25 % 247,53
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
15
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal
sehari-hari
21. Rumah tangga pengguna
listrik (%)
67 % 62,09 % 92,67
3. Meningkatnya
ketersediaan
dan kualitas
sarana dan
prasarana
perhubungan
25. Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan
0, 59 % 0,45% 76,27
26. Jumlah orang/ barang
yang terangkut angkutan
umum
929.005 928.000 99,89
27. Jumlah orang/barang
melalui terminal per
tahun
929.005 928.000 99,89
28. Jumlah arus penumpang
angkutan umum
908.274 856.481 94,3
29. Rasio ijin trayek 0,00041% 0,000418% 101,95
30. Jumlah uji kir angkutan
umum
1.138
buah
1.086 buah 95,43
31. Jumlah Terminal Bis 7 buah 7 buah 100
32. Angkutan darat 0,043 0.041 95,3
33. Kepemilikan KIR
angkutan umum
96,97% 95,26% 98,24
34. Lama pengujian
kelayakan angkutan
umum (KIR)
47 menit 47 menit 100
35. Biaya pengujian
kelayakan angkutan
umum
43.500 44.000 101,15
36. Pemasangan Rambu-
rambu
39,57 50,16 126,76
4. Meningkatnya
Sarana dan
Prasarana
5. Jumlah jaringan
komunikasi
7,13 % 7,13 % 100
6. Rasio wartel / warnet 0,0095 0,0094 98,95
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
16
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
komunikasi terhadap penduduk
5. Meningkatnya
daya dukung
dan kualitas
infrastruktur
Perdesaan
3. Tersedianya jalan yang
memudahkan masyarakat
per individu melakukan
perjalanan
30 % 93,9 % 313
6. Meningkatnya
penanganan
daerah rawan
bencana
3. Jumlah titik rawan
bencana yang telah
dipantau dalam rangka
mengantisipasi bencana
70 lokasi 86 lokasi 122,85
7. Terwujudnya
tata ruang
yang selaras
dengan arah
pengembangan
ekonomi
unggulan
daerah
11. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100
12. Ketaatan terhadap RTRW 100% 50% 50
13. Terlaksananya
penjaringan aspirasi
masyarakat melalui forum
konsultasi publik yang
memenuhi syarat inklusif
dalam proses penyusunan
RTR dan program
pemanfaatan ruang yang
dilakukan minimal 2 (dua)
kali setiap disusunnya
RTR dan program
pemanfaatan ruang
33,3% 66,6 % 200
14. Terlaksananya tindakan
awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang
pelanggaran di bidang
penataan ruang dalam
waktu 5 (lima) hari kerja
33,30 % 33,30 % 100
15. Tersedianya luasan
(RTH) publik sebesar
20% dari luas wilayah
kota/ kawasan perkotaan
7 Ha 12,5 Ha 178,57
8. Terkendalinya
pencemaran
Lingkungan
Hidup
37. Persentase penanganan
sampah
50% 48,75% 97,5
38. Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
1:1000 1:1129 88,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
17
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
39. Cakupan Lingkungan
yang sehat dan aman
yang didukung dengan
prasarana sarana dan
utilitas umum (PSU)
11 % 11,51% 104,63
40. Persentase penduduk
yang memiliki akses
terhadap air minum yang
berkualitas
70% 65,4% 93,4%
41. Cakupan penghijauan
wilayah rawan longsor
dan Sumber Mata Air
13 Ha 13 Ha 100
42. Pencemaran status mutu
air
100 % 100 % 100
43. Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan
amdal
100 % 100 % 100
44. Penegakan hukum
lingkungan
30 0 0
45. Jumlah usaha dan /atau
kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi
dan teknis pencegahan
pencemaran air
50 50 100
46. Jumlah usaha dan/atau
kegiatan sumber tidak
bergerak yang
memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran
udara
50 50 100
47. Jumlah luasan lahan
dan/atau tanah untuk
produksi biomassa yang
telah ditetapkan dan
50 0 0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
18
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
diinformasikan status
kerusakannya
48. jumlah pengaduan
masyarakat akibat
adanya dugaan
pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan
hidup yang ditindak
lanjuti
45 2 195
49. Tersedianya akses air
minum yang aman
melalui Sistem Penye-
diaan Air Minum dng
jaringan perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan
pokok minimal 60 liter/
orang/ hari
58% 20,37% 35,12%
50. Tersedianya sistem air
limbah setempat yang
memadai
24% 10% 41,66
51. Tersedianya sistem air
limbah sekala
komunitas/ kawasan/
kota
10% 48,25% 482,5
52. Tersedianya fasilitas
pengurangan sampah di
perkotaan
10% 2,60% 26
53. Tersedianya sistem
penanganan sampah di
perkotaan
55% 48,75% 88,63
54. jaringan drainase skala
kawasan dan skala kota
sehingga tidak terjadi
genangan (lebih 30 cm,
selama 2 jam ) dan tidak
20% 90,22% 451,11
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
19
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
lebih dari 2 kali setahun
9. Meningkatnya
pengelolaan
sumber daya
energi
5. Peningkatan pemanfaatan
potensi panas bumi
60 MW 35 MW 58,33
6. Pemanfaatan potensi gas
rawa
35 KK 45 KK 128,5
MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM,
PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
25. Meningkatnya
perluasan
akses
pendidikan dan
Partisipasi
masyarakat
29. Angka melek huruf 99,97 99,30 99,33
30. Rasio melek huruf
perempuan terhadap
laki-laki pada
kelompok usia 15-24
tahun
0,98 % 0,97 100
31. Angka Partisipasi Kasar
SD/MI/Paket A
97,85 % 93,80% 95,86
32. Angka Partisipasi
Kasar SMP/ MTs /
Paket B
83,67 % 82,01% 98,02
33. Angka Partisipasi
Kasar SMA / SMK /
MA / Paket C
53,24 % 54,52 102,41
34. Angka Partisipasi
Murni (APM) SD / MI
/ Paket A
97,47 % 80,77% 82,87
35. Angka Partisipasi
Murni (APM) SMP /
MTs / Paket B
81,59 % 56,54% 69,30
36. Angka Partisipasi 45,91 % 34,41% 74,95
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
20
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Murni (APM) SMA /
SMK / MA / Paket C
37. Pendidikan dasar:
k. Angka partisipasi
sekolah:
- Angka partisipasi
sekolah usia 7-12
tahun
97,49 Per
1.000
90,45 92,78
- Angka partisipasi
sekolah usia 13-
15 tahun
83,4 Per
1.000
74,17 88,93
l. Rasio ketersediaan
sekolah / penduduk
usia sekolah
67,56 Per
10.000
62,81 92,97
m. Rasio guru/murid
SD/MI
1:16
(0,0625)
0,07 112
n. Rasio guru/murid
SMP/MTs
1:17
(0,06)
0,07 116,67
o. Rasio siswa
perempuan
terhadap siswa
laki-laki pada
pendidikan dasar
0,96 0,95 98,96
38. Pendidikan menengah
i. Angka partisipasi
sekolah 16-18
tahun
45,43 % 38,25% 84,19
j. Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia
sekolah
10,44 %
10,40 %
99,60
k. Rasio guru
terhadap murid
1:17
(0,06)
0,06 100
l. Rasio siswa
perempuan
0,92 0,94 102,17
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
21
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
terhadap siswa
laki-laki pada
pendidikan
menengah
39. Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD):
- APK Pendidikan
Anak Usia Dini
(PAUD)
69,15 % 70,29% 101,65
40. Angka Putus Sekolah:
- Angka Putus
Sekolah (APS)
SD/MI
0,23 % 0,32% 61,83
- Angka Putus
Sekolah (APS)
SMP/MTs
0,66 % 0,43% 135,13
- Angka Putus
Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
0,76 % 0,81% 93,05
41. Angka Kelulusan:
- Angka Kelulusan
(AL) SD/MI
99,90 % 99,11% 99,21
- Angka Kelulusan
(AL) SMP/MTs
97,56 % 98,66% 101,13
- Angka Kelulusan
(AL)
SMA/SMK/MA
99,94 % 99,25% 99,31
42. Angka Melanjutkan
- Angka Melanjutkan
(AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
89,97 % 92,77% 103,11
- Angka Melanjutkan
(AM) dari
SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
70,06 % 69,06% 98,57
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
22
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
26. Tersedianya
akses
infrastrukur
menuju pusat-
pusat
pendidikan
25. Fasilitas Pendidikan:
- Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi
bangunan baik
70,50% 70,66% 100,23
- Sekolah pendidikan
SMP/MTs kondisi
bangunan baik
81,70 % 83,82% 102,59
- Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA
kondisi bangunan
baik
91,17% 90,20% 98,94
26. Tersedia satuan
pendidikan dalam jarak
yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu
maksimal 3 (tiga) km
untuk SD / MI dan 6
(enam) km untuk
SMP/MTs dari
kelompok permukiman
didaerah terpencil
25% 100% 400
27. Jumlah peserta didik
dalam setiap
rombongan belajar
untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh
dua) orang dan untuk
SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh
enam) orang. Untuk
setiap rombongan
belajar tersedia 1 (satu)
ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
25% 83,82% 335,28
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
23
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis.
28. Disetiap SMP dan MTs
tersedia ruang
laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik dan
minimal satu set
peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta
didik
25% 68,75% 275
29. Disetiap SD/MI dan
SMP/MTs tersedia satu
ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru,
kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya
dan disetiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah
dari ruang guru.
25% 90,26 361,04
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
24
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
30. Disetiap SD/MI
tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap 32
(tiga puluh dua) peserta
didik dan 6 (enam)
orang guru untuk setiap
satuan pendidikan , dan
untuk daerah khusus 4
(empat) orang guru
setiap satuan
pendidikan.
25% 88,59 354,36
31. Disetiap SMP/MTs
tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia
1 (satu) orang guru
untuk setiap rumpun
mata pelajaran
25% 85,18% 340,72
32. Kunjungan pengawsas
kesatuan pendidikan
dilakukan minimal satu
kali setiap bulan dan
setiap kunjungan
dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk
melakukan supervise
dan pembinaan
25% 36,77% 147,08
33. Setiap SD/MI
menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,I
PA dan IPS dengan
25% 74,36% 297,44
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
25
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
perbandingan satu set
untuk setiap peserta
didik.
34. Setiap SMP/MTs
menyediakan buku teks
yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh
25% 67,28% 269,12
Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan
satu set untuk setiap
peserta didik.
35. Setiap SD/MI
menyediakan satu set
peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model
kerangka manusia,
model tubuh manusia,
bola dunia (globe),
contoh peralatan optic,
kit IPA untuk
eksperimen dasar, dan
poster/carta.
25% 100% 400
36. Setiap SD/MI memiliki
minimal 100 (seratus)
judul buku pengayaan
dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan
setiap SMP/MTS
memiliki 200 (dua
ratus) judul buku
pengayaan dan 20 (dua
puluh) judul buku
referensi.
25% 54,30% 217,2
27. Meningkatnya 27. Kualifikasi Guru
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
26
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
kualitas tenaga
kependidikan
- Guru SD yang
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
54,63 % 67,00% 122,65
- Guru SMP yang
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
92,10 % 92,71% 100,67
- Guru SMA yang
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
96,78 % 97,06% 100,29
- Guru SMK yang
memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
96,60 % 95,88% 99,26
28. Disetiap SD/MI
tersedia 2 (dua)orang
guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV dan 2 (dua)
orang guru yang telah
memiliki sertifikasi
pendidik.
25% 51,25% 205
29. Disetiap SMP/MTs
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV sebanyak
70% (tujuh puluh per
seratus) dan separuh
diantarnya 35% (tiga
pulu lima perseratus)
dari keseluruhan guru
telah memiliki
sertifikat pendidik,
untuk daerah khusus
masing-masing
sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan
25% 44,60% 178,4
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
27
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
20% (dua puluh
perseratus)
30. Disetiap SMP/MTs
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik masing-
masing 1 (satu) orang
untuk mata pelajaran
Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
25% 18,61% 74,44
31. Disetiap SD/MI semua
kepala SD/MI
berkualifikasi
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
25% 68,67% 274,68
32. Disetiap SMP/MTs
semua kepala
SMP/MTs
berkualifikasi
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
25% 80,59% 322,36
33. Semua pengawas
sekolah dan madrasah
memiliki kualitas
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik.
25% 98,79% 395,16
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
28
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
34. Setiap guru tetap bekerja
37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam per
minggu di satuan
25% 11,77% 47,08
pendidikan, termasuk
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran,
membimbing atau
melatih peserta didik,
dan melaksanakan tugas
tambahan.
35. Setiap guru menerapkan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
yang disusun
berdasarkan silabus
untuk setiap mata
pelajaran yang
diampunya.
25% 35,27% 141,08
36. Setiap guru
mengembangkan dan
menerapkan program
penilaian untuk
membantu
meningkatkan
kemampuan belajar
peserta didik.
25% 38,09% 152,36
37. Kepala sekolah
melakukan supervisi
kelas dan memberikan
umpan balik kepada
guru 4 (empat) kali
25% 39,46% 157,84
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
29
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
dalam setiap semester.
38. Setiap guru
menyampaikan laporan
hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta
didik kepada kepala
sekolah pada akhir
semester dalam bentuk
laporan hasil prestasi
belajar peserta didik
25% 82,62% 330,48
39. Kepala Sekolah atau
madrasah
menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta
Ujian Akhir (US/UN)
kepada orang tua
peserta didik dan
menyampaikan
rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor
Kementrian Agama
25% 82,62% 330,48
28. Meningkatnya
mutu
pendidikan
9. Angka Rata-rata UN
- Angka rata-rata UN
SD/MI
7,50 6,92 92,20
- Angka rata-rata UN
- SMP/MTs
7,04 5,40 76,66
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
30
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
- Angka rata-rata UN
SMA/MA
8,42 7,31 86,80
- Angka rata-rata UN
SMK
8,13 7,94 97,66
10. Satuan pendidikan
menyelenggarakan
proses pembelajaran 34
(tiga puluh empat)
minggu per tahun
dengan kegiatan tatap
muka sebagai berikut :
25% 66,06 264,24
- Kelas I-II : 18
(delapan belas) jam
per minggu;
- Kelas III :24 (dua
puluh empat) jam
per minggu;
- Kelas IV-VI: 27
(dua puluh tujuh )
per minggu;
- Kelas VII-IX: 27
(dua puluh tujuh)
per minggu;
11. Satuan pendidikan
menerapkan KTSP
sesuai ketentuan yang
berlaku.
25% 76,37 305,48
12. Setiap satuan pendidikan
menerapkan prinsip-
prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
25% 81,46 325,84
29. Meningkatnya
minat baca
masyarakat
7. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100
8. Jumlah pengunjung
perpustakaan per tahun
4,50 %
(45.000)
3,07
(38.819)
68,22
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
31
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
9. Koleksi buku yang
tersedia di
perpustakaan daerah
36,92 % 33,42% 90,53
30. Meningkatnya
akses dan
kualitas
pelayanan
kesehatan bagi
seluruh
masyarakat
118. Angka kematian
bayi per 1.000
Kelahiran Hidup
10,1 per
1.000
18,16 20,2
119. Angka Kematian
Ibu per 100.000
Kelahiran Hidup
104 per
100.000
140,6 65
120. Persentase balita
gizi buruk (BB/TB)
1 % 0,03% 197
121. Persentase
Posyandu Purnama
25 % 27,5% 110
122. Persentase
Posyandu Mandiri
13 % 14,3% 110
123. Rasio posyandu per
satuan balita
20 per 1000
0,002
20 per 780
(1598 posy)
0,0025
125
124. Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per
satuan penduduk
0,1 per
1.000
0,1 per 991,1
pddk
100, 9
125. Rasio Rumah Sakit per
satuan penduduk
0,003 per
1000
0,003 per
941,5 pddk
106
126. Rasio dokter per satuan
penduduk
0,06 per 1000 0,06 per 1000
(57 dr)
100
127. Rasio tenaga paramedis
per satuan penduduk
1,180 per
1000
1 per 1394 60,79
128. Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
100 % 100% 100
129. Cakupan Neonatus
dengan komplikasi
yang ditangani
100 % 53,06% 53,06
130. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
90 %
94,92%
105,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
32
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
131. Cakupan Desa/
kelurahan Universal
Child Immunization
(UCI)
90 %
97,1%
105,5
132. Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapat
perawatan
100 % 100% 100
133. Kesembuhan penderita
TBC BTA Positif
90 83,5% 92,78
134. Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
DBD
0,30 per
100.000
0,13 per
100.000
156,6
135. Penderita malaria yang
diobati
100 % 100%
(592 kasus)
100
136. Jumlah penderita
malaria baru (API)
<1 per 1.000
pddk
0,61 per
1.000 pddk
69,5
137. Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
k. Acute Flacid
Paralysis (AFP) rate
per 100.000
penduduk <15 tahun
6 per 100.000 2 per 100.000 33,3
l. Penemuan penderita
pneumonia balita
100 % 39,9% 39,9
m. Penemuan pasien
baru TB BTA (+)
70% 41,2%
(435 kasus)
58,85
n. Penderita DBD yang
ditangani
100 % 100% 100
o. Penemuan penderita
diare
100 % 59,3% 59,3
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
33
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
138. Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
100 % 100% 100
139. Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten
100 % 39,5%
(15 sarkes)
39,5
140. Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
100% 41,8% 41,8
141. Cakupan kunjungan
bayi
100 % 100, 5% 100,5
142. Cakupan kunjungan
Ibu hamil K4
95 % 88,42%
93,07
143. Cakupan pelayanan
nifas
90 % 89,89% 99,9
144. Cakupan pelayanan
anak balita
80 % 59,7%
74,6
145. Persentase cakupan
balita dengan
pneumonia yang
ditangani
100 % 100% 100
146. Cakupan pemberian
makanan pendam
ping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan
keluarga miskin
100 % 53,9% 53,9
147. Cakupan puskesmas 175 % 175% 100
148. Persentase cakupan
rawat jalan
28%
16,4% 58,57
149. Persentase cakupan
rawat inap
3%
1,54% 51,3
150. Cakupan Penjaringan 83,8% 85,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
34
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
kesehatan siswa SD
dan setingkat
98 %
151. Cakupan Peserta KB
Aktif
80 %
78,2% 97,75
152. Cakupan Desa/
Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan
penyelidikan epide
miologi < 24 jam
100 % 100% 100
153. Cakupan Desa Siaga
Aktif
35 29,5 84,28
154. Persentase kualitas air
minum yang
memenuhi syarat
100% 65,4% 65,4
155. Persentase penduduk
yang menggunakan
jamban sehat
75% 58,8 78,4
156. Persentase penduduk
tidak Buang air Besar
Sembarangan (BABS)
75% 51,12 68,16
157. Persentase cakupan
TTU yang memenuhi
syarat kesehatan
85% 67,5% 79,4
158. Persentase cakupan
rumah yang
memenuhi syarat
kesehatan
85% 36,12% 42,49
159. Persentase cakupan
tempat pengolahan
makanan (TPM) yang
memenuhi syarat
kesehatan
100% 52,94 52,94
160. Balita yang datang
dan ditimbang
70% 70,3% 100,4
161. Balita yang naik berat 80% 71,8 89,75
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
35
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
badannya
162. Balita bawah garis
merah
<15 % 1,4% 106,2
163. Cakupan bayi (6-11
bulan) mendapat
kapsul vitamin A 1
kali per tahun
95% 98,55% 103,7
164. Cakupan anak balita
mendapat kapsul
vitamin A 2 kali per
tahun
95% 97,7% 102,84
165. Cakupan ibu nifas
mendapat kapsul Vit
A
90% 98,1% 109
166. Cakupan ibu hamil
mendapat 90 tablet Fe
90 % 86,8% 96,44
167. Persentase bayi yang
mendapat ASI
eksklusif
80% 61,1% 76,37
168. Persentase desa
dengan garam
beryodium baik
90 % 82% 91,1
169. Angka usia
harapan hidup
69,38 69,20 99,74
170. BOR (Bed Occupancy
Rate) / Pemanfaatan
TT rawat inap
75 % 71.04% 94,72
171. LOS (Average Length
of Stay/Av LOS) /
Rata-rata hari
perawatan pasien
4 sd 6 hari 3,6 90
172. TOI ( Turn Over
Interval) / Rata-rata
TT tidak digunakan
2 sd 3 hari 2,4 80
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
36
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
173. BTO ( Bed Turn
Over) / Frekuensi
pemakaian TT
60 – 70
kali/tahun
69,85 99,78
174. Kelengkapan jenis
pelayanan spesialis
67 %
(11 Jenis)
62,5 93,28
175. Cakupan perempuan
dan anak korban
kekerasan yang
mendapat layanan
kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di
puskesmas mampu
terlaksana KIP / A
dan PPT / PKT di
Rumah Sakit
100% 100% 100
31.
Berkurangnya
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
14. Persentase penduduk
di atas garis
kemiskinan
82,11 % 80,83% 98,44
15. Sarana sosial seperti
panti asuhan, panti
jompo dan panti
rehabilitasi
4 buah 4 buah 100
16. Persentase PMKS
skala Kabupaten yang
memperoleh Bantuan
sosial untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar
28% 0,46% 1,64
17. Persentase PMKS skala
Kabupaten yang
menerima program
pemberdayaan sosial
melalui Kelompok
Usaha Bersama
27,95 % 0,47% 1,68
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
37
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lainnya
18. Persentase Panti Sosial
skala kabupaten yang
menyediakan sarpras
pelayanan
kesejahteraan sosial
45 % 100% 222,2
19. Persentase wahana
kesejahteraan sosial
berbasis masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarpras
pelayanan
kesejahteraan sosial
20,90 % 20% 95,69
32. Meningkatnya
keberdayaan
masyarakat
desa
10. Cakupan penyediaan
informasi Data Mikro
Keluarga di setiap Desa
100%
(278 ds/kel)
100%
(278 ds/kel)
100
11. Rata-rata jumlah
kelompok binaan PKK
65,9 % 54,65% 80,41
12. Posyandu aktif 85,80% 85,80% 100
13. Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan
masyarakat
33,00 % 33,00 % 100
33. Meningkatnya
kualitas
kehidupan
perempuan dan
anak
25. Persentase
partisipasi perempuan
di lembaga pemerintah
66,00 % 46,70
(4.666/9992
70,75
26. Persentase
perempuan di lembaga
legislative
16,00 % 16%
(8/50)
100
27. Rasio KDRT 0,0077 % 0,00012%
(33/277.894)
189,35
28. Partisipasi
angkatan kerja
21,91 % 38,75%
(176.126/
176,86
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
38
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
perempuan 454.525)
29. Penyelesaian
pengaduan
perlindungan
perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan
80,00 %
100,00 %
(62 orang)
125
30. Cakupan
perempuan dan anak
korban kekerasan yang
men dapatkan
penanganan pengaduan
oleh petugas terlatih di
dalam unit pelayanan
terpadu
70 %
100%
142,85
31. Cakupan layanan
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas
rehabilitasi sosial
terlatih bagi perempuan
dan anak korban
kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
60 % 66,66% 111,11
32. Cakupan bimbingan
rohani yang diberikan
oleh petugas bimbingan
rohani terlatih bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan di
dalam unit pelayanan
terpadu
60 % 50% 83,33
33. Cakupan penegakan
hukum dan tingkat
penyidikan sampai
dengan putusan
pengadilan atas kasus-
kasus kekerasan yang
mendapat pelayanan
40 % 33% 82,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
39
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
bantuan hukum
34. Cakupan perempuan
dan anak korban
kekerasan yang
mendapatkan layanan
bantuan hukum
40 % 50% 125
35. Cakupan layanan
pemulangan bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
40 %
100%
(1)
250
36. Cakupan pelayanan
reintegrasi sosial bagi
perempuan dan anak
korban kekerasan
70 % 95,08% 135,83
34. Meningkatnya
kualitas
keluarga
menuju
keluarga
sejahtera
25. Rata-rata jumlah anak
per keluarga
2,17 %
2,27% 95,39
26. Rasio akseptor KB 76,70 %
76,51% 99,75
27. Jumlah peserta KB
aktif
149.696 152.090 101,60
28. Pasangan Usia Subur
(PUS) yang istrinya
dibawah usia 20 tahun
3,54 % 2,81% 120,62
29. Cakupan sasaran
pasangan Usia Subur
menjadi Peserta KB
Aktif
74,10 % 76,51% 103,25
30. Cakupan PUS yang
ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need)
7,25 % 10,51% 55,03
31. Cakupan anggota Bina
Keluarga Balita (BKB)
ber-KB
60,50 %
(dari 18.578)
76,07%
(14.133)
125,74
32. Cakupan PUS peserta
KB anggota Usia
70,00 % 85,35% 121,93
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
40
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
Peningkatan
Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS)
yang ber-KB mandiri
33. Ratio Penyuluh KB /
Petugas Lapangan KB
1 PKB/PLKB Desa
(PPKBD) setiap desa /
kelurahan 2 PPKBD
86,00 % 19,78%
(1:5)
23
34. Ratio Petugas
Pembantu Pembina KB
Desa (PPKBD) setiap
Desa / kelurahan 1
PPKBD
100,00 % 100% 100
35. Cakupan penyediaan
alat dan obat
kontrasepsi untuk
memenuhi permintaan
masyarakat
33,30 %
62,48% 187,63
36. Keluarga Pra Sejahtera
dan Keluarga Sejahtera
I
53,00 % 51,58% 102,68
35. Meningkatnya
profesionalis
me angkatan
kerja
19. Rasio lulusan
S1/S2/S3
119,37 per
10.000
penduduk
132,72 111,18
20. Rasio
ketergantungan
38,05 52,38 62,34
21. Pencari kerja yang
terdaftar yang
ditempatkan
50,00 % 25,68% 51,36
22. Besaran
pekerja/buruh yang
menjadi peserta
40% 40% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
41
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5 6
program Jamsostek
23. Besaran
pemeriksaan
perusahaan
24 % 18,46% 76,92
24. Besaran pengujian
peralatan di perusahaan
22,0 % 44,14% 200,64
25. Besaran Tenaga
kerja yang mendapat
pelatihan berbasis
kompetensi
40 %
(40 orang)
40%
(40 orang)
100
26. Besaran Tenaga
kerja yang mendapat
pelatihan berbasis
masyarakat
33 %
(60 orang)
33 %
(60 orang)
100
27. Besaran Tenaga kerja
yang mendapat pela
tihan kewirausahaan
37 % 40% 108,11
36. Meningkatnya
Tertib Hukum
5. Persentase
penyelesaian
penanganan kasus
92 % 92% 100
6. Penegakan PERDA 100 % 100% 100
MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI
PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN
KEARIFAN LOKAL
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
REALIS
ASI %
1 2 3 4
7. Meningkatnya
peran aktif
pemuda dalam
pembangunan
5. Jumlah organisasi pemuda 24 buah 24 buah 100
6. Jumlah kegiatan
kepemudaan
7 kali 7 kali 100
8. Meningkatnya 13. Jumlah organisasi 27 buah 27 buah 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012
42
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
REALIS
ASI %
1 2 3 4
pencapaian
prestasi olahraga
olahraga
14. Jumlah kegiatan olahraga 5 kali 9 kali 180
15. Gelanggang / balai remaja
(selain milik swasta)
4 buah 4 buah 100
16. Lapangan olahraga 46 buah 46 buah 100
17. Jumlah klub olahraga per
10.000 jumlah penduduk
0,0016 per
10.000
0,0178 1.112,
50
18. Jumlah gedung olahraga
per 10.000 jumlah
penduduk
0,0003 per
10.000
0,0003 100
9. Meningkatnya
pelestarian seni
dan budaya
tradisional
9. Penyelenggaraan festival
seni dan budaya
66 Kali
66 kali 100
10. Jumlah grup kesenian per
10.000 penduduk
0,070 per
10.000
0,123 175,7
11. Gedung kesenian per
10.000 penduduk
0 per
10.000
0 0
12. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
bangunan
bersejarah dan
cagar budaya
5. Sarana penyelenggaraan
seni dan budaya
0,0002 0,0002 100
6. Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang
dilestarikan
0,00 % 2,47% 247
Banjarnegara, Maret 2013
No Jabatan Paraf & tgl BUPATI BANJARNEGARA
1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.