42

Pengamatan Dengan Ortoskop (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengamatan mengenai ortoskop

Citation preview

  • Prinsip : Pengamatan mikroskop tanpa nikol merupakan pengamatan mikroskopik tanpa menggunakan analisator. (analisator dikeluarkan dari jalan cahaya atau diputar sejajar arah polarisator).

    Sifat-sifat optik yang dapat diamati:Sifat optik yang berkaitan dengan sumbu kristalografik : bentuk, belahan, pecahan (dimana sifat ini juga bisa diamati pada pengamatan megaskopik atau mikroskop binokuler biasa).Sifat optik yang berkaitan dengan sumbu sinar pada kristal : index bias, relief, warna dan pleokroisme. (Sifat lain yang bisa diamati : ketembusan cahaya, inklusi, ukuran)

  • A. Mineral tidak tembus cahaya : mineral opak => selalu berwarna hitamB. Mineral tembus cahaya - mineral isotropik : mineral yang mempunyai satu index bias, sehingga kecepatan cahaya ke semua arah sama => kenampakannya selalu sama ketika diputar 360. - mineral anisotropik : mineral yang mempunyai index bias berlainan pada tiap sumbunya, sehingga jika diputar 360 akan menampakkan sifat optik yang berbeda.

  • EuhedralSubhedralAnhedral Disamping itu juga bentuk tubuh mineral : prismatik, tabular, menjarum, pipih, kubik dll.

    3. Ukuran Mineral Diukur dalam skala mm/ cm, dengan skala yang ada pada okuler atau dengan panggaris transparan.

  • Grains that show no recognizable crystal form are said to be anhedral (A). Grains that show imperfect but recognizable crystal form are said to be subhedral (B). Grains that show sharp and clear crystal form are said to be euhedral (C).

  • Belahan satu arahPada mineral yang disayat tegak lurus atau miring terhadap arah bidang belahan, akan nampak sebagai garis lurus yang sejajar satu sama lain.Pada mineral yang disayat sejajar bidang belahan, tidak menunjukkan belahan.b. Belahan 2 arahPada mineral yang disayat sejajar sumbu c, akan nampak sebagai 1 bidang belahanPada mineral yang disayat miring atau tegak lurus sumbu c, akan nampak 2 belahan.

  • Mineral yang mempunyai belahan 3 arah, akan menampakkan belahan 2 arah di setiap jenis sayatan.

    5. ReliefUntuk mengamati relief, diafragma iris dibuka selebar-lebarnya sehingga cahaya yang masuk maksimal.Relief rendah : tidak menampakkan bidang batas mineral yang jelas, mineral seolah-olah berada di bawah mineral lain.Relief sedang : mineral menampakkan bidang batas serta bidang belahan/pecahan yang jelas, berwarna hitam. Permukaan mineral kelihatan kurang halus, seperti bukit-bukit kecil.Relief tinggi : mineral menampakkan bidang batas dan bidang belahan/pecahan yang sangat jelas berupa garis tebal dan hitam. Permukaan nampak kasar, seperti bukit-bukit dan lembah-lembah yang nyata.

  • RendahSedangtinggiSangat tinggi

  • Diukur dengan metode garis beckeGaris becke : garis terang yang timbul pada batas antara dua media yang bersentuhan, karena adanya perbedaan index bias dari kedua media tersebut. (mineral dan balsam kanada/minyak imersi)Garis becke akan nampak lebih jelas jika diafragma iris ditutup.Prinsip :- Bila tubus mikroskop diangkat, garis becke akan bergerak ke arah media yang mempunyai index bias lebih tinggi. - Bila tubus mikroskop diturunkan, garis becke akan bergerak ke arah media yang mempunyai index bias lebih rendah

  • Becke Line

  • Warna mineral yang nampak pada pengamatan tanpa nikol bukan warna mineral yang sesungguhnya, melainkan warna yang dihasilkan oleh kelakuan sinar yang bergetar sejajar dengan polarisator.Pleokroisme : Jika mineral menunjukkan lebih dari satu warna jika diputar 360. - dikroik : jika terjadi perubahan warna 2 kali - trikroik : jika terjadi perubahan warna 3 kali

  • Color in thin section tends to be more consistent than in hand specimen. Most major rock forming minerals are colorless (A). Some have distinctive colors (B). Some minerals like hematite (C) which appear opaque in hand specimen are transparent on thin edges in thin section. The most common truly opaque minerals (D) are metallic oxides (magnetite, ilmenite) and sulfides (pyrite).

  • Prinsip : pengamatan dengan ortoskop nikol bersilang menggunakan analisator yang dipasang tegak lurus polarisator.Ciri analisator sudah tegak lurus polarisator adalah kenampakan gelap maksimum pada medan pandang.Sifat optis yang bisa diamati : warna interferensi, gelapan, dwibias, tanda rentang optik, kembaran, zoning komposisi kimia dan kenampakan lain yang berkaitan dengan tekstur (pertit, antipertit, myrmrkit)

  • Untuk menentukan warna interferensi, digunakan tabel warna interferensi MICHEL LEVYRangkaian warna interferensi dibagi menjadi 4 orde (orde sampai orde 4). Semakin tinggi ordenya, semakin cerah warnanya.Pada orde ke4 dan seterusnya hanya nampak warna merah dan hijau berulang-ulang.

  • Ditentukan dengan tabel warna interferensiTentukan warna interferensi maksimumnya, catat nilai retardasinya (pada skala horisontal, bawah)Lihat ketebalan sayatan (skala vertikal, kiri)Titik potong antara nilai retardasi dan ketebalan sayatan, diikuti garis miring sampai memotong garis tepi tabel pada sebelah kanan. Baca harga dwibiasnya.

  • Setiap sayatan yang bersifat anisotropik dari suatu kristal, bila dalam pengamatan diputar 360, maka akan menampakkan keadaan gelap 4 kali.- gelapan sejajar : apabila arah memanjang atau arah belahan kristal pada kedudukan sejajar benang silang berwarna gelap maksimum (hitam). Hal ini disebabkan karena sumbu-sumbu sinar sejajar dengan analisator dan polarisator.- gelapan miring : apabila posisi gelapan membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benang silang.- gelapan simetris : apabila posisi gelapan membentuk sudut 45 terhadap benang silang.

  • Mineral yang mempunyai gelapan, harus ditentukan sudut gelapannya. Beberapa mineral tertentu, besarnya sudut gelapan ini merupakan ciri khas.Misal : - Orthopiroxene,biotit : mempunyai gelapan sejajar (sudut gelapan 0) - Clinopyroxene,Hornblenda: mempunyai sudut gelapan miring.

  • Gelap maximum

  • Letakkan sumbu C kristalografik mineral (arah MEMANJANG mineral) sejajar AA/PP (sumbu silang)Masukkan keping gips/baji kuarsa. Amati perubahan warna yang terjadi. Jika terjadi penambahan warna interfrensi berarti ADISI (sudut yang terbentuk Sumbu C Sumbu Z sinar). Jika terjadi pengurangan warna interferensi, berarti SUBSTRAKSI (sudut yang terbentuk sumbu C Sumbu X)

  • 3. Catat sudut yang tertera pada meja objek.4. Putar meja objek sampai mineral terlihat gelap maksimum. 5. Catat sudut yang tertera pada meja objek.6. Selisihkan sudut yang didapat, dari posisi awal dengan sudut pada posisi gelapa maksimum.7. Didapat sudut gelapan mineral.

  • 1. Positif : Jika dipasang keping gips terjadi penambahan warna interferensi (adisi). Misal, dari warna Orde I menjadi warna Orde II 2. Negatif : Jika dipasang keping gips, terjadi pengurangan warna interferensi(substraksi). Misal, dari warna Orde III menjadi warna orde II.

  • Kembaran terjadi akibat perbedaan orientasi kisi yang berbeda, sehingga menghasilkan sifat yang berbeda.Kembaran umum dijumpai pada mineral feldspar.Contoh kembaran :- kembaran albite : kembaran dimana kenampakannya berupa perselingan warna hitam-putih secara berulang. Pada mineral plagioklas. Kembaran ini digunakan untuk menentukan jenis plagioklas (albite, oligoklas, andesin, labradorit, anortit, bitownit) dengan mencari sudut kembarannya.

  • - Kembaran karlsbat : kembaran yang ditunjukkan oleh kenampakan yang hanya terdiri dari dua lembar kembaran/dua warna, hitam dan putih. Dijumpai pada K-Feldspar (orthoklas, sanidin).

  • - Kembaran Karlsbad-albit : merupakan kombinasi kembaran karlsbat dan albit. Mineral menunjukkan dua warna kembaran, tetapi pada masing-masing bagian kembaran tersebut terdapat lagi kembaran albit. Dijumpai pada plagioklas.- Kembaran crosshatch : berupa kembaran yang saling berpotongan. Pada mineral mikroklin.

  • Cari posisi iluminasi merata (mineral menunjukkan warna yang sama pada semua permukaan, tidak menunjukkan kembaran). Catat posisi sudut yang terlihat pada meja objek.Putar meja ke kiri, sampai terlihat kembaran yang paling jelas. Catat besarnya sudut, misal X.Kembalikan ke posisi iluminasi merata. Kemudian putar ke kanan sampai terlihat kembaran yang paling jelas. Catat besar sudutnya, misal Y.Besar sudut kembaran : (X + Y) 2- Selisih X dan Y tidak boleh lebih dari 6. Semakin kecil semakin baik.