Upload
rahayoe-ningtyas
View
8.405
Download
22
Embed Size (px)
Citation preview
Rahaju Ningtyas, SKp., M.Kep.
T U J U A N
1. Mengetahui konsep dasar manajemen dan mengapa manajemen diperlukan
dalam sebuah organisasi.
2. Mengetahui konsep manajemen secara fungsional yang mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, serta pengendalian dan pengawasan
Pengertian Organisasi Organisasi adalah sekelompok orang
yang bekerjasama dalam struktur dan kordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.(Griffin,2002)
Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. (Ernie&Kurniawan,2005)
Pengertian Manajemen Seni dalam menyelesaikan sesuatu
melalui orang lain (Follet,1997)
Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)
Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)
Manajemen berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain.
MANAJEMEN DASAR 5
Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan
Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
7
Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan effisien
Pengertian Efektif dan Efisien (Drucker)
Efektif : mengerjakan pekerjaan yang benar
atau tepat Efisien : mengerjakan pekerjaan dengan
benar atau tepat
Fungsi-fungsi Manajemen
ORGANIZING
PLANNING
LEADING
CONTROLING
Fungsi Perencanaan
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan Menetapkan tujuan dan target
bisnis Merumuskan strategi untuk
mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Pengorganisasian proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian Mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi Mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Mengevaluasi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Kegiatan dalam Fungsi-fungsi ManajemenPlanning Planning Penentuan Tujuan dan Penentuan Tujuan dan Bagaimana Cara Pencapaian Bagaimana Cara Pencapaian yang terbaikyang terbaik
OrganizingOrganizingPenentuan Bagaimana Penentuan Bagaimana Penyusunan Organisasi dan Penyusunan Organisasi dan Aktifitas dapat dilakukanAktifitas dapat dilakukan
ControllingControllingMonitoring dan Perbaikan Monitoring dan Perbaikan Aktifitas yang sedang berjalan Aktifitas yang sedang berjalan agar Tujuan dapat tercapaiagar Tujuan dapat tercapai
LeadingLeadingProses Memotivasi Anggota Proses Memotivasi Anggota Organisasi agar Planning Organisasi agar Planning dapat dijalankandapat dijalankan
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemenMenunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemenMenunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Keterangan:Keterangan:
Sumber Daya Organisasi, Tujuan, dan Fungsi-fungsi Manajemen
Planning & Planning & decision makingdecision makingSumber Daya OrganisasiSumber Daya Organisasi
Sumber Daya Fisik/AlamSumber Daya Fisik/Alam InformasiInformasi Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia ModalModal
Contr
olli
ng
Leading
Org
anizin
g
Fungsi-fungsi ManajemenFungsi-fungsi Manajemen
Tujuan Organisasi
Efektif
Efisien
Perbedaan pandangan dalam Fungsi-fungsi Manajemen
Ernest Dale
Richard W Griffin
Nickels,McHugh & Mc Hugh
Koontz & O ’Donnelly
James AF Stoner
George Terry
Luther Gullick
PLANNING
ORGANIZING
STAFFING
CONTROLLING
DIRECTING
COORDINATING
REPORTING
Actu
at in
g
STAFFING
DIRECTING
Leadin
g
Dire
cting
Leadin
g
STAFFING
DIRECTING
INNOVATING
REPRESENTING
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN Pembagian kerja yang berimbang Pemberian kewenangan dan rasa
tanggung jawab yang tegas dan jelas
Disiplin Kesatuan perintah Kesatuan arah Mendahulukan kepentingan
umum di atas kepentingan pribadi
Penggajian Pemusatan wewenang
(sentralisasi) Jenjang jabatan (hirarki) Tata tertib Keadilan Pemantapan jabatan Keadilan Solidaritas
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Pembagian kerja yang berimbangDalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.
MANAJEMEN DASAR 23
Disiplin Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
Kesatuan perintah Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
MANAJEMEN DASAR 24
Kesatuan arahKegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati.
MANAJEMEN DASAR 25
Penggajian Pemberian gaji dan cara pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.
Pemusatan wewenang (sentralisasi)Wewenang atau kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator (sentralisasi/dari pusat).
MANAJEMEN DASAR 26
Jenjang jabatan (hirarki)Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat kepadaadministrator (manajemen tingkat atas).
Tata tertibDi dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.
MANAJEMEN DASAR 27
KeadilanSegenap karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui musyawarah dan mufakat berdasarkan rasakekeluargaan.
Pemantapan jabatanSetiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya.
MANAJEMEN DASAR 28
PrakarsaPrakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang layak.
Solidaritas atau rasa setia kawanRasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.
MANAJEMEN DASAR 29
Prinsip Tidak Dilaksanakan ?
Tujuan yang telah ditetapkan sulit untuk dicapai
MANAJEMEN DASAR 30
PRINSIP MINIMAL
1. ada tujuan yang hendak dicapai,2. ada pemimpin (atasan),3. ada yang dipimpin (bawahan),4. ada kerja sama
MANAJEMEN DASAR 31
LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen operasional Manajemen asuhan keperawatan
32
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
33
Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKPa. Memiliki fasilitas perawatan yang
memadai.b. Memiliki jumlah perawat minimal
sejumlah tempat tidur yang ada.c. Memiliki perawat pendidikan yang
telah terspesialisasid. Seluruh perawat telah memiliki
kompetensi dalam perawatan primer.
34
MANAJEMEN OPERASIONAL
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak 2) Manajemen menengah 3) Manajemen bawah
35
1) Manajemen puncak 2) Manajemen menengah 3) Manajemen bawah
MAMPU
PENDAHULUAN Pemimpin mempunyai fungsi
kardinal & sentral dalam organisasi, manajemen & administrasi, shg perlu mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Kepala ruangan sebagai pemimpin keperawatan digaris depan bertanggung jawab mempengaruhi semua staf agar dapat mencapai tujuan dan sasaran di ruangannya ( Swansburg, 1999 )
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Adl. Proses mempengaruhi sekelompok
orang dalam usaha menyusun tujuan dan mencapai tujuan ( Stogdill dalam Swansburg, 1999 ).
Adl proses mempengaruhi dan memberi contoh kepada tim yang menyebabkan kelompok mengambil tindakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan ( Garner ).
Adl Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar tujuan dapat dicapai.
SYARAT PEMIMPIN
Menurut Kartini Kartono, 1984 : Kekuasaan merupakan legalitas yg
memberikan wewenang kepada pemimpin untuk memimpin suatu kelompok.
Kewibawaan kelebihan, keunggulan yg dimiliki seseorang yg membuat orang lain bersedia melakukan perbuatan tertentu.
Kemampuan segala kesanggupan, kecakapan yg dianggap melebihi kemampuan anggota kelompok lainnya.
PERAN PEMIMPIN
Peranan hubungan antar pribadi ( interpersonal role )
Peranan yg berhubungan dengan informasi ( Informational role )
Peranan membuat keputusan ( Desicional role )
Peranan pembuat keputusan peranan yg tidak boleh tidak harus dijalankan membedakan antara pimpinan dengan pelaksana
KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN Managerial skills (entrepreneurial),
yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
MANAJEMEN DASAR 42
KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN
ms ts
os
MANAJEMEN DASAR 43
KENYATAAN KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN Tidak setiap pemimpin harus
memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda
MANAJEMEN DASAR 44
45
32
Manajemen Puncak bertanggung jawab :
Bertanggung jawab terhadap organisasi secara keseluruhan
Menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan secara umum
Menentukan keputusan-keputusan strategis
46
Manajemen Menengah bertanggung jawab :
Melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajer puncak serta mengkkordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan operasional
47
Manajemen Bawah bertanggung jawab :
Mengawasi karyawan secara langsung
Mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh karyawan
48
Faktor yang perlu dimiliki agar penatalaksanaannya berhasil.
Faktor – faktor tersebut adalah 1) Kemampuan menerapkan pengetahuan 2) Ketrampilan kepemimpinan 3) Kemampuan menjalankan peran
sebagai pemimpin 4) Kemampuan melaksanakan fungsi
manajemen
49
50
51
ASAS KEPEMIMPINAN Asas Kemanusiaan memperhatikan
bawahan & memandang mereka sebagai manusia, tidak hanya dipandang sebagai mesin.
Asas Efisiensi dengan sdm yg terbatas bgm pemimpin dpt mengefisiensikan sdm tsb untuk kepentingan kelompoknya.
Asas Kesejahteraan yg lebih merata perlu diperhatikan pemimpin untuk mengurangi kesenjangan & konflik yg dapat mengganggu jalannya organisasi.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Memandu, menuntun, membimbing, memotivasi, menjalin komunikasi yg baik, mengorganisasi, mengawasi dan membawa organisasinya pada tujuan yg telah ditetapkan.
TEORI KEPEMIMPINAN
Teori Bakat Teori Perilaku Teori Situasi
TEORI BAKAT
Keyakinan bahwa kemampuan kepemimpinan hanya dimiliki orang yg dilahirkan dengan bakat tidak sepenuhnya benar krn setiap orang bisa jadi pemimpin bila mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang diperlukan.
TEORI BAKAT Bakat Intelegensi pengetahuan & kemampuan
memutuskan shg semua kegiatan dr sekelompok orang yg dipimpinnya dapat berjalan sesuai dengan rencana, karena pemimpin harus memberi tahu, menjelaskan dan mengingatkan kegiatan yang harus dilakukan staf.
Bakat Kepribadian kemampuan menyesuaikan diri, percaya diri, kreatif dan kewaspadaan. Pemimpin juga garus memiliki keseimbangan emosi & kendali integritas pribadi serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
Bakat Kemampuan Pemimpin mempunyai kemampuan menciptakan kerja sama & mempunyai ketrampilan interpersonal, bijaksana & pandai berdiplomasi. Harus berpartisipasi dengan masyarakat, popularitas & prestise
TEORI PERILAKU
Dikembangkan oleh Mc. Gregor teori X & Y. Ada hub dgn teori motivasi Maslow.
Teori perilaku menurut Kurt Lewin gaya kepemimpinan.
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengalaman shg kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yg digunakannya.
TEORI PERILAKU Gaya Kepemimpinan : Gaya Otokratikkontrol maksimal pd staff, membuat
keputusan sendiri & menentukan tujuan kelompok, lebih menekankan penyelesaian tugas dr pd hub antar manusia. cenderung menyebabkan permusuhan & agresif atau apatis sampai menurunnya inisiatif.
Gaya Demokratik mengikutsertakan bawahan dlm proses pengambilan keputusan. Lebih menekankan hub antar manusia dan kerja kelompok. Pemimpin menggunakan posisinya untuk mendapatkan pandangan & pemikiran bawahan serta memotivasi untuk menentukan tujuan & mengembangkan rencana meningkatkan produktifitas & kepuasan kerja.
Gaya Laissez Faire memberikan kebebasan bertindak, menyerahkan perannya sbg pemimpin pd bawahan tanpa memberi petunjuk/bimbingan serta pengawasan. Pemimpin sangat sedikit merencanakan & membuat keputusan, produktifitas rendah. tgt kemampuan bawahan
TEORI PERILAKU Gaya dapat diterapkan efektif bila pada situasi ttt
tapi tidak efektif pd situasi lain. Dalam mengembangkan gaya ada beberapa faktor
yg perlu dipertimbangkan ( Gillies, 1984 ) yaitu :Tingkat kesulitan & kompleksitas tugasJumlah waktu yg tersedia untuk menyelesaikan tugasPola komunikasi dalam kelompokBesarnya kelompok kerjaPendidikan & pengalaman karyawanKebutuhan karyawan untuk kebebasan & informasiKepribadian pemimpin & pelatihan yg diikutinya
TEORI SITUASI Menurut teori situasional, pemimpin
berubah dari satu gaya ke gaya lainnya sesuai dengan perubahan situasi yg terjadi. Seorang pemimpin yg efektif pd situasi tertentu belum tentu mampu bersikap & bertindak efektif pd situasi yang lain. pemimpin perlu memahami karakteristik dirinya & bawahannya, agar dlm menyelesaikan masalah pemimpin dpt mengambil keputusan yg tepat.
PEMIMPIN YG EFEKTIF
Pemimpin yg efektif orang yg dapat mengilhami orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan.
CIRI PERILAKU PEMIMPIN EFEKTIF
Berfikir kritis selalu bertanya & menganalisa ide, saran, kebiasaan yg dilakukan & kebijakan sebelum memutuskan untuk menolak atau menerimanya.
Menyelesaikan masalah hrs membantu staf mengidentifikasi masalah & menyelesaikannya menurut proses pemecahan masalah.
Menghormati individu org punya perbedaan keinginan, kebutuhan & pengalaman hidup pemimpin kenal perbedaan agar penghargaan yg diberikan bermakna.
Mendengarkan orang lain & punya ketrampilan berkomunikasi beri umpan balik & mendorong pertukaran info.
Menyusun tujuan & mempunyai pandangan jauh ke depan.
Mengembangkan diri & membimbing senantiasa belajar mendorong bawahan untuk belajar/berfungsi sbg guru & role model bagi bawahannya.
PERTIMBANGAN PEMIMPIN EFEKTIF
Kewaspadaan diri ( self awarness ) harus memvalidasi kewaspadaan dirinya dg orla untuk mengetahui bgm persepsi bawahan terhadap tindakan yg dilakukan.
Karakteristik kelompok tidak bertentangan dgn pola, kebiasaan & nilai-nilai yg ada.
Karakteristik individu memahami keunikan & kontribusi yg berbeda dr individu, memungkinkan saran & pengarahan yg berbeda kpd individu dlm mencapai tujuan yg sama.
Motivasi penghargaan, pujian & dorongan untuk meningkatkan penampilan kerja bawahannya.
Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep.
DEFINISI
Komunikasi adalah proses yang digunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti melalui transmisi pesan simbolik.
ARTI KOMUNIKASI Komunikasi melibatkan orang lain dan
memahami komunikasi termasuk mencoba mamahami cara manusia saling berhubungan.
Komunikasi termasuk kesamaan arti agar dapat berkomunikasi harus menyetujui definisi istilah yang digunakan.
Komunikasi termasuk symbol, gerakan badan, suara, huruf, angka dan kata hanya dapat mewakili ide dimaksudkan untuk dikomunikasikan.
PROSES KOMUNIKASI Pengirim penyandiansaluranp’artianp’terimaan
gangguan
Pengirim : seseorang dng informasi, kebutuhan atau keinginan dan dgn tujuan mengkomunikasikannya kepada orang lain.
Penerima : orang yang menerima pesan dari pengirim. Penyandian : ketika pengirim menterjemahkan info untuk
dikirimkan menjadi serangkaian simbol. Pengartian : proses yang dilakukan oleh penerima untuk
menginterprestasikan pesan dan menterjemahkan ke dalam info yang mempunyai arti.
Gangguan : faktor yang mengganggu, membingungkan atau mencampuri komunikasi.
PENTINGNYA KOMUNIKASI EFEKTIF Komunikasi menyediakan saluran umum
untuk proses manajemen POAC. Ketrampilan komunikasi yg efektif dapat
membuat manajemen menggunakan berbagai bakat yg tersedia dalam dunia multibudaya dari organisasi.
Manajer menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi.
Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan terencana dan dipakai secara sadar untuk mempengaruhi orang lain. Cont: staf, pasien , dll.
Kemampuan melakukan komunikasi yg efektif dan terapautik tidak terjadi secara otomatis tetapi ketrampilan tsb harus direncanakan, dipelajari dan dipraktekan scr berulang baik pada diri sendiri atau pada lingkungan.
Jika tidak menghambat kematangan pribadi shg akan cenderung bergumul dgn konflik internal dan dapat terlibat konflik eksternal.
KOMUNIKASI ASERTIF
Adalah kemampuan menyampaikan scr tepat baik pikiran & perasaan seseorang dgn tetap menghormati & menghargai hak-hak & martabat orang lain.
Cara komunikasi asertif : kehangatan, menghargai, tulus, mendengar asertif, sikap asertif.
Sikap asertif adalah ketrampilan untuk menyatakan diri secara nyata, sungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu dgn tetap respek & menghargai orang lain.
Tingkah laku asertif : Mampu mengungkapkan pikiran,
perasaan, pendapat pada orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain.
Berbicara dengan volume yang sesuai. Menempatkan diri dng tk yang sesuai. Kehidupan emosinya relatif stabil Mempunyai percaya diri yg sesuai
integritas diri yg jelas.
HAMBATAN PROSES KOMUNIKASI Perbedaan persepsi. Reaksi emosional. Ketidakkonsistenan komunkasi verbal &
non verbal. Curiga atau tidak percaya.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Semua faktor dalam hubungan
komunikasi antar pribadi berlaku untuk komunikasi organisasi.
Ada beberapa faktor yg unik : cont. struktur, wewenang.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ORGANISASI Saluran komunikasi formal
Adl cara komunikasi yg didukung & dikendalikan oleh manajer.Dapat mempengaruhi kefektifan :1. Saluran bertambah panjang krn pengemnbangan & pertumbuhan org.2. Dapat memahami arus bebas informasi antar tk dlm organisasi.
Struktur wewenangPerbedaan status & kekuasaan menentukan siapa yg bisa berkomunikasi.
Spesialisasi pekerjaan Kepemilikan informasi
PESAN YG DISAMPAIKAN Komunikasi verbal
Agar efektif :Jelas, sederhana, nyata, tepat, singkat.Konsisten, kesatuan yg bulat tidak bertentangan.Cukup, info hendaknya memadai kebutuhan & dapat langsung dikerjakan.Tepat waktu & bersangkut paut.Sampai pada orang yg dituju.
Komunikasi non verbal
CARA MEMBINA HUB YG EFEKTIF & TERAPEUTIK Sullivan : hubungan intim yg sehat ditandai
dgn peka akan kebutuhan orang lain dan saling menghargai.
Rogers : hubungan yg sehat ditandai dengan komunikasi saling terbuka, menerima orang lain sebagai individu yg berharga & empoati yg mendalam.
Pemimpin harus mempunyai kebiasaan mempersiapkan diri untuk berhubungan dgn orang lain untuk memperlancar berkembanganyta kematangan pribadi.
MACAM KOMUNIKASI Vertikal
Tdr komunikasi keatas & kebawah lewat rantai komando organisasi.Kebawah biasanya disaring, dimodifikasi atau dihentikan kesetiap tingkat.Keatas disaring, dopadatkan atau diubah oleh manajer menengah yg melihatnya sbg bagian dr pekerjaan mereka untuk melindungi manajer tk atas dr data yg tidak penting yg berasal dr tk bawah.
Lateral & informalTeknik komunikasi terapeutik : mendengarkan dgn penuh perhatian, menunjukkan penerimaan, bertanya, mengulang ucapan, menbgklarifikasi, memfokuskan dll.
Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep.
PENDAHULUAN Askep merupakan titik sentral dalam
pelayanan keperawatan askep yg benar mutu pelayanan askep meningkat.
Tujuan askep memandirikan pasien perlu pengelolaan yg profesional salah satu cara model askep yg diberikan.
MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Merupakan model yg beri kesempatan pd perawat untuk menerapkan otonominya dlm mendesign, melaksanakan dan mengevaluasi askep.
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN
Model Kasus Model Fungsional Model Tim Model Primer
MODEL KASUS Perawat memberikan askep scr
komprehensif tahu yg harus dilakukan thd pasien pasien puas & merasa lebih aman krn mengetahui perawat bertj atas dirinya.
Menuntut seluruh tenaga perawat mempunyai kualitas profesional & membutuhkan jumlah tenaga perawat lebih banyak.
Sesuai digunakan diruangan rawat khusus ; ICU, ICCU, Haemodialisa
MODEL KASUS
Kepala Ruangan
Perawat penanggung jawab
Pasien
Perawat
MODEL FUNGSIONAL Pemberian askep ditekankan pada
penyelesaian tugas & prosedur keperawatan 1 perawat diberi satu / beberapa tugas untuk dilaksanakan pd seluruh pasien yg dirawat.
Prioritas utama pemenuhan kebutuhan fisik.
Tidak menekanakan perawatn yg holistik kualitas askep sering terabaikan, krn askep terfragmentasi.
Komunikasi antar perawat terbatas tidak ada yg tahu ttg pasien scr komprehensif pasien kurang puas thd askep, krn sering tdk mendapat jawaban yg tepat pada hal2 yg ditanyakan, kurang ada hub saling percaya dengan perawat.
MODEL FUNGSIONAL Karu bertj mengarahkan &
mensupervisi. Karu menentukan apa yg jd
tugas setiap perawat & perawat melaporkan tugas yg telah dikerjakan. karu berth membuat laporan pasien.
Koord antar perawat kurang pasien sering mengulang pertanyaan pada perawat.
Karu yg mikir semua keb. Pasien. Info yg disampaikan scr verbal sering lupa krn tdk terdokumentasi & tidak diketahui staf lain yg beri askep.
MODEL FUNGSIONAL Karu kurang punya waktu untuk
bantu staf belajar cara terbaik dlm memenuhi kebutuhan pasien atau dalam mengevaluasi kondisi pasien dan hasil askep kcl ada perub yg mencolok.
Orientasi pada penyelesaian tugas. Efisien dalam menyelesaikan tugas
bila jumlah staf sedikit tp pasien tidak puas dr askep yg diberikan.
KEUNTUNGAN MODEL FUNGSIONAL
Perawat trampil u/ tugas & pekerjaan ttt.Menyelesaikan banyak pekerjaan dlm waktu singkat.Metoda tepat pd ruang yg memiliki tenaga terbatas.Kepuasan mudah dicapai perawat pelaksana.Karu mudah mengawasi staf dlm melaksanakan tugas.
KERUGIAN MODEL FUNGSIONAL
Keperawatan terfragmentasi, Tugas monoton, Tj & Tg rendah, hub P-K sulit terbentuk, tidak profesional, perlu banyak penyelia u/ memantau askep
MODEL FUNGSIONAL
Kepala Ruangan
Perawat penanggung Jawab
Menyuntik Memberi makan Mengganti balutan Lain2
Pasien
MODEL TIM
Model pemberian askep dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan askep pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984 )
MODEL TIM Konsep utama model tim :1. Kepemimpinan
Ketua tim harus bertj pd sekelompok pasien dalam merencanakan askep, penugasan pd anggota tim, supervisi dan evaluasi askep yg diberikan.
2. Komunikasi yg efektifProses komunikasi harus dilakukan secara terbuka & aktif mll laporan, pre atau post konference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan perencanaan dan menuliskan askep dan mengevaluasi hasil yg telah dicapai.
MODEL TIM
Pengajaran & bimbingan scr insidentil tj ketua tim. Ketua menetapkan perawat terbaik membantu semua anggota tim untuk belajar apa yg terbaik untuk pasien berdasar kebutuhan & permasalahan yg dihadapi pasien.
Ketua tim memperoleh pengalaman melakukan kepemimpinan yg demokratik dlm mengarahkan, membina & bagaimana mengkoordinasi berbagai kegiatan. Untuk capai pemimpin yg efektif ketua tim harus tahu prinsip dasar administrasi, supervisi, bimbingan & teknik mengajar. Ketua harus mengimplementasikan prinsip dasar kepemimpinan.
MODEL TIM
Tanggung jawab kepala ruangan1. Menetapkan standar kinerja yg diharapkan sesuai dengan
standar askep.2. Membantu staf dalam menetapkan sasaran askep.3. Memberi kesempatan pada ketua tim untuk
mengembangkan kepemimpinan.4. Mengorientasikan tenaga keperawatan yg baru ttg fungsi
model tim dalam system pemberian askep.5. Menjadi nara sumber bagi ketua tim.6. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui
riset keperawatan.7. Menciptakan iklim komunikasi yg terbuka dengan semua
staf.
MODEL TIM
Tanggung jawab ketua tim1. Mengkaji setiap pasien & menetapkan rencana
keperawatan.2. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan
tindakan medik.3. Membagi tugas yg harus dilaksanakan oleh setiap
anggota tim & memberikan bimbingan mel;alui pre atau post konference.
4. Mengevaluasi askep baik proses ataupun hasil yg diharapkan serta mendokumentasikannya.
MODEL TIM Tanggung jawab anggota tim :1. Melaksanakan tugas berdasar rencana
askep yg telah disusun.2. Mencatat dg jelas & tepat askep yg telah
diberikan berdasarkan respon pasien.3. Berpartisipasi dalam setiap memberikan
masukan untuk meningkatkan askep.4. Menghargari bantuan & bimbingan dari
ketua
KEUNTUNGAN MODEL TIM
Pre & post conference m’tambah pengeth. & k’trampilan staf, hub P-K berkualitas, m’mungkinkan p’terapan proses keperawatan, konflik antar anggota dpt diminimalkan, anggota puas dlm hub. Interpersonal, spirit klp tinggi, efisiensi dpt dipertahankan, m’berdayakan tenaga prof.
KERUGIAN MODEL TIM
Butuh tenaga banyak, perlu S1 kep, banyak waktu, akontabilitas kurang
MODEL TIM
Kepala Ruangan
Ketua Tim Ketua Tim
Perawat2 Perawat2
Pasien2 Pasien2
MODEL PRIMER
Metoda askep yg ber t.j. & t.g. thd askep selama 24 jam. Tj mll pengkajian – evaluasi dr klien masuk-pulang
KEUNTUNGAN
Otonomi perawat, askep berkualitas & holistik, k’puasan kerja perawat, klien & klg tinggi, akontabilitas perawat tinggi, hub P-K sangat baik.
KERUGIAN
Biaya tinggi, perawat tdk terlalu senang b’fungsi sbg PP, tergantung komunikasi & koord. PP, hanya dpt dilakukan perawat prof.
MODEL PRIMER
Kepala Ruangan
PP PP
Perawat2 Perawat2
Pasien2 Pasien2
BERBAGAI JENIS MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI INDONESIA
1. MODEL PRAKTEK KEP. PROF. IIITdp perawat dgn kemamp. Doktor dlm kep. Klinik riset & m’bimbing perawat m’lakukan riset serta m’manfaatkan hasil riset dlm memberikan askep.
2. MODEL PRAKTEK KEP. PROF. IITdp perawat spesialis yg spesifik untuk cabang ilmu ttt.
3. MODEL PRAKTEK KEP. PROF. I
Perlu 3 komponen : k’tenagaan, model pemberian askep, dokumentasi kep.
Model Praktek Keperawatan Profesional
MPKP memberi peluang untuk meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan.
Peserta didik dimungkinkan mendapat pengalaman dan situasi kondusif untuk belajar di RS.
Memberi peluang bagi perawat untuk menjadi peneliti & pengembang ilmu keperawatan.
Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep.
105
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP
Merupakan tuntutan profesional value.
Terdiri dari proses : Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengendalian
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 106
PERENCANAAN
Perencanaan Ka.Ru : Rencana tahunan, Bulanan, Mingguan, Harian.
Perencanaan PP : Rencana Bulanan, Mingguan, Harian.
Perencanaan PA : Rencana Harian.
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 107
PENGORGANISASIAN
Menggunakan modifikasi Tim Primer
Alasan : Askep komprehensif Otonomi perawat dihargai Pendekatan terapeutik yg intens oleh Ka Tim
sebagai PP. Aktualisasi kompetensi PA dengan bimbingan PP.
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 108
MEKANISME PENGORGANISASIAN
Ka Ru membagi perawat menjadi 3 tim. Tim membagi jadual dinas. Ka Ru membagi klien kepada masing-masing Tim PP mengkaji, menyusun NCP, membagi tugas pelaksanaan pada
PA. PA menerapkan tindakan keperawatan Bila tim kurang anggota, KaRu menarik PA dari Tim yang lain. Bila tim tidak terwakili dalam satu shift, kliennya “ dititipkan “ Kolaborasi dilakukan PP. Buku laporan Tim. Penanggung jawab shift ditunjuk Ka Ru
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 109
URAIAN TUGAS KA RU MPKP
Menyusun rencana Mengorganisasikan tim & anggotanya Mengarahkan pelaksanaan tugas Fasilitasi kolaborasi Pengawasan pelaksanaan tugas Audit Wakil ruang MPKP
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 110
URAIAN TUGAS PP
Menyusun rencana Tim. Mengatur jadual dinas PA. Proses Keperawatan. Bagi tugas kepada PA. Pengarahan pelaksanaan Askep. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain. Audit askep di timnya.
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 111
URAIAN TUGAS PA
Buat rencana harian Melaksanakan tindakan keperawatan Memberi informasi dan umpan balik
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 112
PENGARAHAN
Memberi motivasi Manajemen konflik Pendelegasin Komunikasi Koordinasi dan kolaborasi
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 113
PENGAWASAN
Langsung dan tidak langsung Pengawasan langsung dari atasan kepada
bawahan Tidak langsung : audit Harus obyektif dengan memakai instrumen baku
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 114
KESIMPULAN
Pendekatan manajemen di ruang MPKP merupakan profesional value yang harus ada.
Pelayanan profesional harus berbasis ilmu keperawatan.
MPKP langkah awal implementasi teori dalam bentuk praktek
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 115
ORGANOGRAM RUANG MPKP
Tim Kesehatan Kepala Ruang Konsultan Kep
Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim PP PP PP
Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate
Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate
Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 116